PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik...

22
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Oleh: FITRI DWI CAHYANI A410160121 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING

SKILL PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2

SURAKARTA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada

Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

FITRI DWI CAHYANI

A410160121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILL

PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

FITRI DWI CAHYANI

A410160121

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Sutama, M.Pd

0007016002

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

ii

ii

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 06 Juli 2020

Penulis,

FITRI DWI CAHYANI

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILL

PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

Abstrak

Kualitas pendidikan di Indonesia tergolong rendah, dapat dilihat dari hasil PISA

2018. Indonesia berada pada peringkat 6 dari bawah sehingga diperlukan penilaian

untuk meningkatkan peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengembangkan instrument penilaian pembelajaran matematika

yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS) sehingga dapat membiasakan

peserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi,

angket, dan tes. Setelah melalui validasi melalui angket, instrument dinyatakan layak

untuk digunakan. Instrument yanag sudah divalidasi, diuji cobakan kepada peserta

didik untuk mengetahui keefektivitasan instrument. Hasil analisis, instrumen

penilaian yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS) lebih tinggi daripada

penilaian yang digunakan guru. Sehingga instrumen penilaian pembelajaran

matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS) dinyatakan layak

dan efektif untuk digunakan.

Kata Kunci: Penilaian, Pembelajaran Matematika, HOTS, Karakeristik Siswa

Abstract

The quality of education in Indonesia is classified as low, it can be seen from the

results of PISA 2018. Indonesia is ranked 6th from the bottom so an assessment is

needed to improve students' high-level thinking. This study aims to develop an

assessment instrument for mathematics learning oriented to higher order thinking

skills (HOTS) so that students can get used to dealing with higher-order thinking

questions. The method used in this research is research and development methods.

The overall data collection techniques used are observation, interviews,

documentation, questionnaires, and tests. The assessment instrument developed was

deemed feasible and effective for teachers to use to get the final results of students.

Keywords: Assessment, Mathematics Learning, HOTS, Student Characteristics

1. PENDAHULUAN

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk menilai sesuatu. Menurut Arikunto

(2012:3) menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan

ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Tujuan penilaian adalah

memberikan masukan informasi tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

2

secara langsung saat pembelajaran maupun pada hasil akhir peserta didik (Sriyanti,

2019:21). Penilaian merupakan bagian penting dalam suatu pembelajaran.

Penilaian pembelajaran matematika adalah penilaian yang digunakan untuk

memperoleh dan menganalisis kemampuan belajar peserta didik dalam

permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Dalam hal ini, penilaian yang

digunakan adalah penilaian berbasis kelas. Penilaian kelas adalah penilaian yang

dilakukan di kelas ketika kegiatan pembelajaran berlangsung untuk memperoleh

informasi untuk memahami siswa, merencanakan dan memonitoring proses

pembelajaran, dan menciptakan suasana kelas yang bergairah (Nurgiyantoro,

2010:98). Disisi lain, penilaian berbasis kelas adalah suatu proses dalam

memperoleh informasi yang dilakukan oleh guru tentang perkembangan dan

pencapaian pembelajaran yang dilakakukan peserta didik melalui berbagai teknik

yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat

bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar

dikuasai dan dicapai. Menurut Ismail, dkk. (2020:154) implementasi penilaian

berbasis kelas guru harus menetapkan prinsip-prinsip penilaian yang akurat dan

konsisten sebagai pertanggungjawaban publik.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari penilaian

pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik dalam memecahkan permasalahan guna mendapatkan hasil akhir (penilaian)

yang dapat dipertanggungjawabkan publik. Kemampuan dalam memecahkan

permasalahan dapat menjadi acuan dalam melakukan penilaian pembelajaran.

Penilaian pembelajaran matematika ini berkaitan dengan kemampuan belajar

peserta didik, sehingga dapat menjadikan modal peserta didik untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang menuntut

mereka untuk berpikir kritis maupun berpikir tingkat tinggi. Di Indonesia sendiri,

peserta didik diharapkan mampu berpikir kritis sesuai dengan kurikulum yang

baru, yakni kurikulum 2013. Peserta didik juga diharapkan mampu

mengintegrasikan dalam kehidupan nyata. Salah satunya soal-soal PISA.

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

3

Soal-soal PISA dapat meningkatkan peserta didik dalam berpikir kritis.

Indonesia sudah berpartisipasi dalam PISA sejak tahun 2000. Pada tahun 2015,

Indonesia sendiri menduduki peringkat rendah,, yakni peringkat 9 dari bawah

dengan skor 386 (OECD, 2016:4). Pada tahun 2018, Indonesia mengalami

penurunan peringkat, yakni peringkat 6 dari bawah dengan skor 379 (OECD,

2019:18).

Berdasarkan hasil tes dan evaluasi PISA 2018, menunjukkan bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia tergolong rendah. Rendahnya hasil tes PISA dikalangan

peserta didik Indonesia menjadikan faktor penentu peringkat di Indonesia. Hal itu

dikarenakan peserta didik tidak terbiasa dengan permasalahan atau soal-soal yang

memerlukan pemikiran tingkat tinggi atau berpikir kritis. Dengan demikian,

mestinya evaluasi dijadikan kebutuhan oleh siswa, sebab dengan evaluasi siswa

akan tahu tentang keberhasilan pembelajaran yang dilakukannya (Sanjaya,

2013:338-339). Hal itu sesuai dengan pendapat Rusman (2017:19) penilaian

dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun

kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan atau

produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Dalam kegiatan pengukuran ini

guru berperan aktif dalam menyusun alat ukur untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik. Alat ukur yang digunakan harus layak dan sesuai dengan kriteria

untuk mengukur kemampuan siswa. Alat ukur yang digunakan adalah tes hasil

belajar peserta didik. Tes hasil belajar merupakan sekumpulan pertanyaan yang

harus dijawab peserta didik baik melalui tugas maupun ulangan harian yang dibuat

oleh guru. Menurut Siyoto & Sodik ( 2015:78) tes adalah serentetan pertanyaan,

lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,

ketrampilan, bakat dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar instrumen

berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal.

Peserta didik dituntut tidak hanya mampu dalam berpikir kritis, melainkan

juga dapat berpikir secara tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi dalam hal ini biasa

disebut dengan HOTS atau higher order thinking skill. HOTS merupakan suatu

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

4

proses berpikir secara ilmiah yang dilakukan oleh peserta didik dalam level

kognitif yang lebih tinggi. Proses tersebut mengaitkan konsep dan metode kognitif

dalam taksonomi pembelajaran seperti metode problem solving, pengajaran, dan

penilaian (Saputra dalam Rahayu Ningsih dan Jayanti, 2019:21). Soal-soal HOTS

digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam berpikir tingkat

tinggi. Perkembangan pendidikan yang sekarang ini, menuntut peserta didik agar

mampu untuk berpikir tingkat tinggi. Untuk membiasakan peserta didik

menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi diperlukan adanya pengembangan

instrumen penilaian dalam pembelajaran yang berorientasi HOTS atau higher

order thinking skill.

Rumusan masalah dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu: Bagaimana

instrumen penilaian pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru – guru di

SMP Muhammadiyah 2 Surakarta selama ini; Bagaimana pengembangan

instrumen penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi Higher Order

Thinking Skill (HOTS) pada peserta didik kelas VIII di SMP Muhammadiyah 2

Surakarta; Bagaimana kelayakan instrumen penilaian pembelajaran matematika

yang dikembangkan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta; Bagaimana efektivitas

instrumen penilaian pembelajaran matematika yang dikembangkan di SMP

Muhammadiyah 2 Surakarta. Penelitian dan pengembangan ini mempunyai

beberapa tujuan, yakni: Untuk mendiskripsikan instrumen penilaian pembelajaran

matematika yang digunakan oleh guru – guru di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta

selama ini; Untuk mendeskripsikan pengembangan instrumen penilaian

pembelajaran matematika yang berorientasi Higher Order Thinking Skill (HOTS)

pada peserta didik kelas VIII SMP; Untuk menguji kategori kelayakan instrumen

penilaian pembelajaran matematika yang dikembangkan di SMP Muhammadiyah

2 Surakarta; Untuk menguji keefektivitasan instrumen penilaian pembelajaran

matematika yang dikembangkan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

5

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan

pengembangan atau research and development (R&D). Penelitian dan

pengembangan merupakan sebuah strategi penelitian yang cukup ampuh untuk

memperbaiki praktik. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sutama, 2019:196).

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Ada beberapa tahapan dalam pengembangan produk, yakni tahap

analisis, tahap perencanaan, tahap pengembangan, tahap validasi, revisi, dan

produk layak. Pada penilaian produk, teknik pengumpulan data menggunakan

angket. Angket digunakan sebagai lembar validasi atau penilaian untuk

mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Setelah produk valid atau

layak untuk digunakan, produk diuji cobakan kepada peserta didik guna

mengetahui keefektivitassan produk tersebut. Langkah-langkah penelitian dan

pengembangan instrumen penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi

higher order thinking skill sebagai berikut.

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

6

Gambar 1. Diagram Langkah Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengembangan Produk

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan instrument

penilaian dalam pembelajaran matematika yang berorientasi higher order

thinking skill (HOTS) serta mengetahui kelayakan dan keefektivitasan instrument

tersebut. Berdasarkan penelitian dan pengembangan instrumen penilaian

pembelajaran matematika berorientasi higher order thinking skill (HOTS)

diperoleh hasil sebagai berikut.

3.1.1 Tahap Analisis

Pada tahap analisis dilakukan uji kebutuhan di SMP Muhammadiyah 2

Surakarta. Berkaitan dengan uji kebutuhan yang penulis lakukan dengan ibu

Ratna selaku guru matematika memaparkan mengenai sudah adanya silabus,

RPP, dan perangkat pembelajaran lainnya. Namun, ketika penulis tanyakan

terkait mengenai bentuk fisik data – data tersebut belum bisa di berikan. Selain

Permasalahan pembelajaran matematika

Uji Kebutuhan di SMP Muhammadiiyah

2 Surakarta Ketidaksiapan Guru

Peserta didik menghadapi kesulitan

Menyusun Instrumen Penilaian

Pengembangan Instrumen Penilaian

Menguji kelayakan dan keefektivitasan Instrumen Penilaian yang dikembangkan

Instrumen Penilaian layak dan efektiv untuk digunakan

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

7

itu, beliau menyampaikan adanya soft file mengenai perangkat tersebut. Dari

permasalahan tersebut penulis juga menemukan kaitannya dengan belum

adanya bentuk fisik yang akan menghambat persiapan pembelajaran dengan

peserta didik, sebab perangkat tersebut penting dimiliki oleh guru, baik dalam

bentuk hard file maupun soft file.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terdapat ketidaksesuaian

antara kurikulum 2013 dengan silabus yang digunakan. Silabus yang digunakan

di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tidak menggunakan revisi terbaru, hanya

mengganti tahunnya saja. RPP yang digunakan guru merupakan hasil copas dari

RPP yang lama, materi ajar dan isinya pun masih sama, hanya saja guru

mengganti tahun ajaran serta mengganti KD dan KI yang sesuai dengan

kurikulum 2013 sebagai formalitas jika nanti ada penilaian dari Dinas

Pendidikan. Hal itu menjadi salah satu temuan dari penulis yang sangat penting

dan menjadi dasar perlunya pengembangan instrumen yang ingin dilakukan.

Selain itu apabila dikaji lebih dalam adanya instrumen penilaian yang ada di

SMP Muhammadiyah 2 Surakarta hanya berisi rumus yang dicopas dari

internet.

Hasil observasi dan wawancara dalam uji kebutuhan menunjukkan bahwa

instrumen penilaian di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta masih kurang,

sehingga menjadikan acuan saya untuk mengembangkan instrument penilaian.

Instrument penilaian yang saya kembangkan berupa instrument penilaian

pembelajaran yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS). Saya

memilih mengembangkan instrument tersebut karena di Indonesia masih

tergolong rendah dalam nilai matematikanya, hal itu terbukti dari hasil PISA

2018. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa peserta didik di Indonesia

masih kurang dalam pembelajaran yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi.

3.1.2 Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini terdiri dari pembuatan instrumen penilaian yang

dikembangkan dan instrumen validasi. Sebelum membuat instrument penilaian

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

8

penulis membuat kisi-kisi dari materi yang sudah dipilih. Instrument validasi

berupa angket yang digunakan untuk mengetahui kelayakan instrument

penilaian yang dikembangkan, instrument tersebut divalidasi oleh ahli materi

dan praktisi pendidikan. Instrument penilaian yang dikembangkan dinilai

berdasarkan materi, konstruksi dan bahasa. Setelah divalidasi oleh ahli materi

dan praktisi pendidik, angket penilaian juga diberikan kepada peserta didik agar

mengetahui kekurangan instrument penilaian yang dikembangkan. Setelah

divalidasi dan diberikan saran serta masukan, instrument penilaian dinyatakan

layak dan siap diuji cobakan kepada peserta didik untuk mebgetahui

keefektivitasannya.

3.1.3 Tahap Pengembangan

Instrument penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi higher order

thinking skill (HOTS) dibuat berdasarkan indikator taksonomi bloom dan

disusun sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran. Pada tahap pengembangan ini dilakukan penyusunan instrumen

penilaian sesuai dengan langkah-langkah menyusun instrument. Langkah yang

pertama menentukan materi yang akan digunakan, kedua membuat kisi-kisi

berdasarkan kompetensi inti dan indicator materi, ketiga menyusun soal yang

digunakan sebagai penilaian.

3.1.4 Tahap Validasi

Tahap validasi instrument digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang

dikembangkan. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan praktisi pendidik yang

berkompeten dalam bidang matematika. Produk yang sudah divalidasi

kemudian direvisi sesuai dengan saran dan masukkan dari validator.

3.1.5 Uji Coba produk

Setelah produk divalidasi oleh ahli materi dan praktisi pendidik, produk diuji

cobakan ke peserta didik untuk mendapatkan penilaian peserta didik dan

mengetahui keefektivitasan produk yang dikembangkan. Produk yang

dikembangkan adalah instrument penilaian pembelajaran matematika

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

9

berorientasi higher order thinking skill (HOTS). Instrument tersebut berupa

soal tes dengan materi sistem persamaan linear dua variable.

3.2 Hasil Penilaian

Hasil penilaian pada penelitian ini berupa hasil validasi ahli materi dan praktisi

pendidik serta penilaian dari peserta didik berupa angket.

3.2.1 Hasil Validasi Ahli Materi dan Praktisi Pendidik

Sebelum melakukan uji coba, instrument penilaian pembelajaran matematika

yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS) divalidasi terlebih dahulu

oleh ahli materi dan praktisi pendidik. Validasi digunakan untuk menguji

kelayakan produk yang dikembangkan agar dapat direvisi sesuai saran dan

masukan yang diperoleh. Sehingga instrument penilaian pembelajaran

matematika yang berorientasi higher order thinking skill ini dapat menjadi

instrument yang layak untuk digunakan dan menjadi temuan baru bagi guru

sebagai penilaian yang lebih baik.

Hasil validasi pada angket yang ditelaah dalam aspek materi, konstruksi

dan bahasa sudah sesuai. Namun masih ada beberapa hal yang masih perlu

perbaikan. Hasil analisis angket validasi sebagai berikut.

1) Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif

evaluative. Berdasarkan hasil validasi angket oleh ahli materi mendapat

jumlah skor sebanyak 42 dan nilai 80,77% dengan tingkat validasi “cukup

valid, dapat digunakan namun perlu revisi”.

2) Validasi Praktisi Pendidik

Hasil validasi praktisi pendidik diperoleh jumlah skor 48 dan nilai 92,30%

dengan tingkat validitas “sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi”.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, menunjukkan bahwa instrument

penilaian pembelajaran matematika berorientasi higher order thinking skill

(HOTS) layak untuk digunakan.

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

10

3.2.2 Peserta Didik

Penilaian produk tidak hanya dilakukan oleh ahli materi dan praktisi pendidik

saja. Penulis juga meminta peserta didik untuk menilai instrument penilaian

pembelajaran matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS).

Sebelum melakukan penilaian produk, peserta didik diuji menggunakan

instrument yang dibuat sebagai penilaian pembelajaran tersebut. Setelah

melakukan penilaian produk, produk dianalisis menggunakan validasi dan

reliabilitas untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan.

Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi produk moment dengan

statistic uji. Dimana keputusan ujinya adalah jika , maka item

pertayaan valid. Sebaliknya, jika maka item pertanyaan tidak valid

(Siregar,2015:164). Dengan taraf signifikansi 5% dan n=25, maka diperoleh

hasil = 0,396. Setelah dianalisis menggunakan Microsoft Exeel 2016,

hasil validitas menunjukkan bahwa dari 15 item peryataan terdapat 5 soal yang

tidak valid, yakni pada nomor 5, 6, 7, 9, dan 12 serta terdapat 10 item

pernyataan yang valid yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

Uji reliabilitas ini menggunakan teknik coeficien alpha Cronbach dengan

statitistik uji. Dimana keputusan ujinya adalah instrument dikatakan reliabel

jika r11> r tabel dan sebaliknya, jika r11 ≤ r tabel maka instrument dikatakan

tidak reliabel (Siregar, 2015:176). Dengan taraf signifikansi 5% dan dengan

jumlah soal yang valid sebanyak 10, maka diperoleh r tabel = 0,632 . Setelah

dianalisis menggunakan Microsoft Exel hasilnya menunjukkan bahwa

pernyataan tersebut reliabel karena r11 > r tabel dimana r11= 0,931497 lebih besar

dari r tabel. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, menunjukkan bahwa

banyak pernyataan yang valid dan dinyatakan reliabel, maka dapat dinyatakan

bahwa instrument penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi higher

order thinking skill (HOTS) dinyatakan layak untuk digunakan.

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

11

3.3 Hasil Uji Coba

Hasil uji coba digunakan untuk mengetahui keefektivitasan instrument penilaian

pembelajaran matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS)

pada peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. Terdapat dua

penilaian yang digunakan untuk menguji keefektivitasan instrument penilaian

tersebut, yaitu yang pertama dari nilai pre-test yang didapat dari hasil ulangan

harian peserta didik dan yang kedua didapat dari uji coba menggunakan

instrument penilaian yang dikembangkan. Hasil uji coba dianalisis menggunakan

uji T-test menggunakan uji statistic SPSS 16 dengan dasar pengambilan sebagai

berikut.

1) Jika signifikansi antara pre-test dan post-test ( 2-tailed) < 0.05 maka terdapat

perbedaan yang signifikan antara instrumen penilaian pre-test dan post-test.

2) Jika signifikansi antara pre-test dan post-test ( 2-tailed) >0.05 maka tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara instrumen penilaian pre-test dan

post-test.

Tabel 1. Hasil Analisis SPSS

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

12

Hasil analisis SPSS menunjukkan hasil korelasi antara 2 variabel adalah

0,358. Tingkat signifikansi hubungan 2 variabel tersebut adalah 0,086. T adalah

nilai t hitung dimana t = 0,982. Sig (2-tailed) > 0.05 sehingga tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara instrumen penilaian pre-test dan post-test

dimana Sig ( 2-tailed) = 0,336. Akan tetapi rata-rata antara 2 variabel tersebut

terdapat perbedaan dimana mean pre-test adalah 80,38 dan nilai post-test adalah

84,25. Sehingga instrument penilaian pembelajaran matematika berorientasi

higher order thinking skill (HOTS) efektif untuk digunakan meskipun tidak

terdapat perbedaan yang signifikan.

3.4 Pembahasan

Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta dengan menggunakan

25 peserta didik sebagai responden uji coba. Dimana peserta didik tersebut

memiliki karakteristik yang berbeda-beda setiap individunya. Karakteristik

adalah watak atau sifat pembawaan yang dimiliki manusia maupun makhluk

hidup lainnya. Sedangkan siswa adalah subjek yang mendapatkan pelajaran.

Menurut Sardiman (dalam Marbun, 2018:83) karakteristik siswa adalah pola

kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa secara menyeluruh sebagai hasil

dari pembawaan dan lingkungan sekitarnya.

Penelitian ini menggunakan instrumen penilaian pembelajaran matematika

yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS). Pembelajaran adalah suatu

proses yang mengatur maupun mengorganisasikan lingkungan sekitar siswa

sehingga menumbuhkan dan mendorong proses belajar. Proses belajar ditandai

dengan adanya hubungan yang sadar akan tujuan (Aprida Pane dan Darwis

Dasopang, 2017). Sesuai dengan pendapat Thobroni (2017:17) bahwa

pembelajaran membutuhkan sebuah proses yang disadari dan bersifat mengubah

perilaku. Sedangkan matematika adalah suatu ilmu yang sistematis mempelajari

tentang pola berpikir, seni, dan bahasa serta semua yang mengkaji menggunakan

logika. Matematika berguna bagi manusia untuk memahami dan mengetahui

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

13

permasalahan baik social, ekonomi, maupun alam. Menurut Fahrurrozi dan

Sukrul Hamdi (2019:1) hakikat matematika tidak hanya dari sisi sejarahnya saja,

namun juga mengenai tentang bagaimana struktur serta perkembangan dari

matematika itu sendiri. Dalam perkembangannya matematika adalah ilmu dasar

yang digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain.

Pembelajaran matematika merupakan serangkaian kegiatan dalam

memberikan suatu pembelajaran matematik sehingga siswa memiliki kompetensi

bahan bekajar mengenai matemtaika. Pada hakekatnya pembelajaran matematika

adalah membangun kemampuan matematika siswa dalam pembelajaran.

Pembelajaran matematika berperan penting sebagai dasar ilmu pengetahuan

lainnya. Agar pembelajaran matematika dikatakan efektif perlu adanya penilaian

atau hasil akhir peserta didik. Penilain berperan penting dalam suatu

pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika. Pembelajaran

matematika sebagai proses belajar siswa secara aktif mengembangkan

pengetahuan siswa dengan memperoleh suatu penilaian. Penilaian dalam

pembelajaran matematika juga berperan sangat penting. Penilaian pembelajaran

matematika merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk mendapatkan hasil akhir

dalam pembelajaran matematika yang terstruktur dan sistematis.

Penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi higher order thinking

skill (HOTS) merupakan penilaian yang menuntut peserta didik berpikir timgkat

tinggi. Higher order thinking skill (HOTS) meliputi aspek kemampuan berpikir

kritis, kemampuan berpikir kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.

Berpikir kristis yaitu kemampuan untuk menganalisis, menciptakan, dan

menggunakan kriteria secara obyektif, serta mengevaluasi data. Berpikir kreatif

yaitu kemampuan untuk menggunakan struktur berpikir yang rumit sehingga

memunculkan ide yang baru dan orisinil. Kemampuan memecahkan masalah

yaitu kemampuan untuk berpikir secara kompleks dan mendalam untuk

memecahkan suatu masalah ( Gunawan, dalam Lailly dan Wisudawati, 2015).

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

14

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan. Penelitian

dan pengembangan atau research and development (R&D) merupakan sebuah

strategi penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Penelitian dan

pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat

dipertanggungjawabkan (Sutama, 2019:196).

Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah instrument penilaian

pembelajaran matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS).

Instrument ini menggunakan soal-soal yang berorientasi higher order thinking

skill (HOTS) karna Kurikulum 2013 peserta didik diharuskan berpikir tingkat

tinggi. Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta, meskipun

SMP tersebut sudah menerapkan Kurikulum 2013 akan tetapi SMP tersebut

belum menerapkan penilaian yang berorientasi higher order thinking skill

(HOTS). Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji kebutuhan

terlebih dahulu menggunakan metode observasi dan wawancara.

Setelah melakukan uji kebutuhan, peneliti mengetahui permasalahan yang

ada pada SMP Muhammadiyah 2 Surakarta sehingga penulis dapat menyusun

instrument yang akan dikembangkan. Setelah itu peneliti membuat instrument

validasi untuk penilaian produk yang dibuat untuk mengetahui kelayakan

instrument penilaian pembelajaran matematika berorientasi higher order thinking

skill (HOTS). Instrumen yang sudah divalidasi diperbaiki sesuai dengan saran

dan masukan oleh validator. Kemudian instrument tersebut diuji cobakan kepada

peserta didik untuk mengetahui keefektivitasan instrument penilaian

pembelajaran matematika berorientasi higher order thinking skill (HOTS) yang

dikembangkan.

Terdapat beberapa perbandingan pengembangan instrumen pembelajaran

matematika berorientasi higher order thinking skill (HOTS) dengan penelitian

terdahulu, yakni: Penelitian yang dilakukan oleh Budiman dan Jailani (2014)

dalam jurnal penelitian dengan judul “Pengembangan Instrumen Asesmen

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

15

Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Mata Pelajaran Matematika SMP

Kelas VII Semester 1”. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian

yang penulis lakukan, yakni sama – sama meneliti mengenai instrumen penilaian

berbasis HOTS pada mata pelajaran matematika. Adapun perbedaannya yakni

penelitian yang dilakukan oleh Budiman dan Jailani dilakukan pada peserta didik

SMP kelas VII semester 1, sedangkan penelitian yang penulis lakukan mengenai

pengembangan instrumen penilaian pembelajaran matematika berorientasi higher

order thinking skill pada peserta didik SMP kelas VIII; Penelitian yang dilakukan

oleh Amalia dan Susilaningsih (2014) dalam jurnal penelitian dengan judul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Pada Materi Asam Basa”. \Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan

penelitian yang penulis lakukan, yakni sama – sama meneliti mengenai instrumen

penilaian. Adapun perbedaannya yakni penelitian yang dilakukan oleh Amalia

dan Susilaningsih meneliti mengenai pengembangan instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi asam basa, sedangkan

penelitian yang penulis lakukan mengenai pengembangan instrumen penilaian

pembelajaran matematika berorientasi higher order thinking skill (HOTS);

Penelitian yang dilakukan oleh Chan dan Ismail (2014) dalam jurnal

internasional dengan judul penelitian “Developing Statistical Reasoning

Assessment Instrumen for High School Students in Descriptive Statistics”.

Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan,

yakni sama – sama meneliti mengenai instrumen penilaian. Adapun

perbedaannya yakni penelitian yang dilakukan oleh Chan dan Ismail meneliti

mengenai pengembangan instrumen penilaian penalaran statistik untuk siswa

SMA dalam statistik deskriptif, sedangkan penelitian yang penulis lakukan

mengenai pengembangan instrumen penilaian pembelajaran matematika

berorientasi higher order thinking skill (HOTS).

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

16

4. PENUTUP

Instrumen penilaian di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta menggunakan penilaian

yang lama meskipun SMP Muhammadiyah 2 Surakarta sudah menerapkan

Kurikulum 2013 sebagai acuan pembelajaran. Maka dari itu peserta didik kurang

diberikan pembelajaran matematika yang mengharuskan peserta didik berpikir

tingkat tinggi. Sehingga peneliti membuat instrument penilaian pembelajaran

matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS).

Adanya instrument penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi

higher order thinking skill (HOTS) membuat peserta didik mampu berpikir tingkat

tinggi meskipun harus dipancing terlebih dahulu agar bisa mengerjakan soal yang

diberikan. Instrument penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi higher

order thinking skill (HOTS). tersebut menjadi temuan baru untuk sekolah dan

para guru untuk digunakan sebagai penilaian dalam pembelajaran khususnya

pembelajaran matematika.

Sebelum diuji cobakan kepeserta didik, instrument penilaian pembelajaran

matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS) divalidasi oleh

ahli materi dan praktisi pendidik untuk mengetahui kelayakan instrument tersebut.

Selain divalidasi oleh ahli materi dan praktisi pendidik, instrument tersebut juga

dinilai peserta didik. Hasil analisis dari penilaian ahli materi, praktisi pendidik, dan

peserta didik, instrument penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi

higher order thinking skill (HOTS) dinyatakan layak digunakan di SMP

Muhammadiyah 2 Surakarta.

Setelah dianalisis dan dinyatakan layak, instrument penilaian pembelajaran

matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS) diuji cobakan ke

peserta didik untuk mengetahui keefektivitasan instrument tersebut. Setelah

dianalisis menggunakan SPSS 16, tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil

ulangan peserta didik dengan instrument penilaian pembelajaran matematika yang

berorientasi higher order thinking skill (HOTS). Namun, mean antara pre-test dan

post-test terdapat perbedaan, yakni hasil post-test lebih besar dibandingkan dengan

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

17

hasil pre-test. Dimana post-test tersebut menggunakan instrument penilaian

pembelajaran matematika yang berorientasi higher order thinking skill (HOTS).

Dari perbandingan hasil mean kedua variable tersebut dapat dinyatakan bahwa

instrument penilaian pembelajaran matematika yang berorientasi higher order

thinking skill (HOTS) efektiv digunakan dalam pembelajaran di SMP

Muhammadiyah 2 Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Sriyanti, I. (2019). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Ponorogo: Uwais Inspirasi

Indonesia.

Burhan Nurgiyantoro (2010) Penilaian Pembelajaran Sastra Berbasis Kompetensi.

FBS Universitas Negri Yogyakarta.

Ismail, M. I., & dkk. (2020). Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran. Makassar:

Cendekia Publisher.

Indonesia, I., Nation, U., Goals, S. D., Indonesia, S., & Nam, V. (2016). © oecd

2016. 1–8.

Summaries, C. E. (2018). PISA 2018 Results. I.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Rusman, (2017) Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana

Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media

Publishing.

Rahayuningsih, S., & Jayanti, R. (2019). Grup, HOTS, dan Gender. Ponorogo: Uwais Inspirasi

Indonesia.

Syofian Siregar. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ...eprints.ums.ac.id/85530/1/Naskah Publikasi.pdfpeserta didik dalam menghadapi soal-soal berpikir tingkat tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian

18

Marbun, S. M. (2018). Psikologi Pendidikan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-

ilmu Keislaman, Vol. 03 (No 2), 334-339.

Thobroni, M. (2017). Belajar & Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-

Ruzz media.

Fahrurrozi, & Hamdi, S. (2017). Metode Pembelajaran Matematika. NTB:

Universitas Hamzanwadi Press.

Laily, N. R., & Wisudawati, A. W. 2015. Analisis Soal tipe Higher Order Thinking

Skill (HOTS) dalam Soal Kimia SMA Rayon B tahun 2012/2013. Jurnal

Kaunia. XI(1).

Sutama. (2019). Metode Penelitian Pendidikan. Sukoharjo: Jasmine.

An, D., Instrument, A., Higher, O. F., & Thinking, O. (n.d.). Pengembangan Instrumen

Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... ( Agus Budiman, Jailani ) - 139.

1(November 2014), 139–151.

Amalia, F. N., & Susilaningsih, E. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Asam Basa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8

(2).

Wei, S., & Ismail, Z. (2014). Developing Statistical Reasoning Assessment Instrument for High

School Students in Descriptive Statistics. Procedia - Social and Behavioral Sciences,

116, 4338–4343. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.943