PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS...

108
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR (Tesis) Oleh ETI ERNAWATI PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

(Tesis)

Oleh

ETI ERNAWATI

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJAPADA PEMBELAJARAN TEMATIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

Eti Ernawati

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen

penilaian kinerja pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian

yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang merujuk pada teori Borg

& Gall. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar

Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan. Sampel ditentukan menggunakan

teknik random sampling dengan sampel terpilih sebanyak 34 siswa SD Negeri 01

Kalipapan. Data dikumpulkan melalui lembar angket dan tugas kinerja. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan

telah memenuhi kriteria kelayakan secara teoritik dan empirik. Hal ini terbukti dari

hasil perolehan angket oleh para ahli dan guru dengan hasil perhitungan reliabilitas

yang memperoleh skor 0,67 yang membuktikan instrumen penilaian kinerja layak

secara empirik.

Kata Kunci : Instrumen penilaian kinerja, Pembelajaran Tematik.

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF PERFORMANCE ASSESSMENT INSTRUMENTS INTHEMATIC LEARNING OF 4th GRADER ELEMENTARY SCHOOL

By

Eti Ernawati

This study aims to develop performance assesment instrument in thematic learning of

4th grader elementary school students. The type of research used is research and

development that refers to Borg & Gall’s theory. The population of this study is all

fourth grade students from the Elementary School of Negeri Agung District, Way

Kanan Regency. Samples were taken by using Random Sampling technique with total

of 34 students of Public Elementary School 01 of Kalipapan. Data were collected

through questionnaires and performance task. The results showed that the developed

performance assesment instrument was theoretically and empirically feasibility

reliable. This was proved from the result of questionnaires by experts and teachers

with the result of reliability test obtained a score of 0.67 which proved that the

performance assessment instrument was empirically valid.

Keywords: Performance assessment, Thematic Learning Instrument.

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

ETI ERNAWATI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran
Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran
Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran
Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Kalipapan Kecamatan Negeri Agung Kabupaten

Way Kanan pada tanggal 21 Januari 1972, anak pertama dari 4

bersaudara dari pasangan Bapak Chartas Nuryanto dan Ibu

Nursusilawati (Alm).

Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipapan lulus tahun 1985.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 2 Negara ratu lulus

tahun 1988. Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di SPGN 1 Kotabumi lulus tahun 1991.

Diploma II di Universitas Terbuka UPBJJ-UT Bandar Lampung lulus tahun 2002. Strata I di

STKIP PGRI Metro lulus tahun 2008.

Tahun 1994 penulis diangkat sebagai guru PNS pada SD Negeri Penengahan Kecamatan

Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, dan pada tahun 2011 diberitugas tambahan sebagai

Kepala Sekolah di SD Negeri 01 Sumber Rejeki sampai saat ini.

Selanjutnya pada tahun 2016 semester ganjil penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada

Program Pascasarjana Keguruan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

MOTO

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama

orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah 153)

“Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu

akan kegagalan.”

(Bill Cosby)

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta hidayah-Nya

tesis ini dapat terselesaikan.

Tesis ini kupersembahkan dengan tulus untuk suamiku tercinta Catur Triono yang

selalu memberikan dukungan, baik moril maupun materil serta senantiasa sayang

dan mendampingi setiap langkahku.

Anak-anakku tersayang, Tia Anggraeni dan Lusi Widiyastuti.

Orang-orang yang kusayangi dan semua teman-teman seangkatan yang telah

memberikan motivasi dan nasehat hingga tesis ini dapat terselesaikan dengan

baik.

MKGSD angkatan 2016 akan selalu dihatiku.

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “Pengembangan Instrumen

Penilaian Kinerja Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar”.

Penelitian tesis ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi

pada program Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar, guna memperoleh gelar

Magister Pendidikan di Universitas Lampung.

Terselesaikannya tesis ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar

maupun dari dalam diri penulis. Penelitian ini juga tidak lepas dari bimbingan dan

bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd.

selaku pembimbing I, Bapak Dr. Pargito, M.Pd. selaku pembimbing II, Bapak Dr.

Darsono, M.Pd. selaku pembahas, dan Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd. selaku

Ketua Program Studi Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar sekaligus validator

ahli materi, atas arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan tesis ini. Tidak

ada yang dapat diberikan kepada beliau, kecuali doa yang tulus dan ikhlas.

Semoga ilmu yang telah diberikan akan menjadi amal ibadah dan selalu

dianugerahkan limpahan rahmat, hidayah, serta kesehatan lahir batin oleh Tuhan

Yang Maha Esa.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Rektor Universitas Lampung

beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

menempuh studi Magister Keguruan Guru SD Universitas Lampung.

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan pengarahan dan

petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Lampung yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk yang

bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pendidikan FKIP Universitas Lampung telah memberikan pengarahan dan

bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

5. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Validator ahli evaluasi pada produk

instrumen penilaian kinerja, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing, memberikan sumbangan pemikiran, perhatian, motivasi,

semangat, serta kritik dan saran kepada penulis.

6. Bapak Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Validator ahli bahasa pada

produk instrumen penilaian kinerja, yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk membimbing, memberikan sumbangan pemikiran, perhatian, motivasi,

semangat, serta kritik dan saran kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan, motivasi, dan pandangan hidup yang baik kepada penulis.

8. Bapak M. Taufik Tawakal, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 01

Kalipapan beserta guru dan staff yang telah memfasilitasi, memberikan data,

dan informasi serta masukan-masukan selama pelaksanaan penelitian.

9. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi dan mendoakan untuk

kesuksesan penulis.

10. Suami dan anak-anakku serta keluarga besarku yang selalu menyayangi,

mendoakan dan memberikan dukungan.

11. Sahabat-sahabat tercinta di MKGSD 2016 khususnya Mesi Ruli Wulan, Dian

Jani Prasinta, Diyan Purnama Sari dan semua yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi sampai

tesis ini selesai. Tak lupa terimakasih atas kekeluargaan dan kebersamaan

yang telah diberikan.

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis

khususnya. Kritik dan saran yang membangun demi peningkatan kualitas tesis ini

di masa mendatang sangat penulis harapkan.

Bandar Lampung, Agustus 2018

Penulis,

Eti Ernawati

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. xivDAFTAR TABEL ......................................................................................... xviiDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5C. Batasan Masalah ................................................................................ 5D. Rumusan Masalah ............................................................................... 6E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 8H. Spesifikasi Produk ............................................................................. 8

II. KAJIAN TEORIA. Assesmen (Penilaian).......................................................................... 12

1. Pengertian Assesmen (Penilaian)................................................. 122. Fungsi Penilaian .......................................................................... 133. Prinsip-Prinsip Penilaian ............................................................. 154. Prosedur Penilaian ...................................................................... 175. Teknik Penilaian .......................................................................... 18

B. Jenis-Jenis Penilaian .......................................................................... 19C. Penilaian Autentik ............................................................................. 20D. Penilaian Kinerja ............................................................................... 23

1. Pengertian Penilaian Kinerja ........................................................ 232. Komponen Penilaian Kinerja ....................................................... 253. Kriteria Penilaian Kinerja ............................................................ 264. Pedoman Penilaian Kinerja .......................................................... 275. Metode Penilaian Kinerja ............................................................. 286. Langkah-Langkah Penilaian Kinerja ........................................... 297. Teknik Penilaian Kinerja ............................................................. 318. Rubrik Pada Penilaian Kinerja ..................................................... 35

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

xv

9. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Kinerja ............................. 4010. Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja ............................... 41

E. Pembelajaran Tematik ....................................................................... 451. Pengertian Pembelajaran Tematik .............................................. 452. Karakteristik Pembelajaran Tematik ............................................ 483. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik ..................... 484. Manfaat Pembelajaran Tematik ................................................... 495. Prinsip Pembelajaran Tematik .................................................... 51

F. Tema 9 Kayanya Negeriku ................................................................ 53G. Kajian Penelitian yang Relevan ......................................................... 53H. Kerangka Pikir Penelitian ………………………………………….. 59I. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 61

III.METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian ................................................................................... 63B. Langkah-Langkah Penelitian ............................................................. 64

1. Pengumpulan Data Awal ............................................................. 642. Perencanaan ................................................................................. 663. Pengembangan Draft Produk ....................................................... 674. Uji Produk Awal .......................................................................... 675. Revisi Hasil Uji Coba Produk ...................................................... 676. Uji Lapangan Utama .................................................................... 677. Revisi Produk Akhir .................................................................... 68

C. Setting Penelitian ............................................................................... 681. Tempat Penelitian ........................................................................ 682. Waktu Penelitian .......................................................................... 68

D. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 681. Populasi ........................................................................................ 682. Sampel Penelitian ......................................................................... 69

E. Variabel Penelitian …………………………………………………... 691. Definisi Konseptual Variabel ....................................................... 692. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 70

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 711. Observasi ...................................................................................... 712. Wawancara.................................................................................... 713. Dokumentasi ................................................................................ 714. Angket .......................................................................................... 72

G. Instrumen Penelitian ....................................................................... 721. Lembar Angket Kebutuhan .......................................................... 722. Lembar Validasi Ahli ................................................................... 733. Lembar Pengamatan Kinerja Peserta Didik ................................. 76

H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 761. Analisis Deskriptif Kualitatif ........................................................ 772. Analisis Deskriptif Kuantitatif ...................................................... 77

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

xvi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ................................................................................. 81

1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal ...................................... 812. Perencanaan ................................................................................. 823. Pengembangan Produk Awal ...................................................... 854. Uji Coba Awal ............................................................................. 865. Hasil Revisi Produk awal ............................................................. 906. Uji Lapangan Utama .................................................................... 917. Revisi Produk Akhir .................................................................... 92

B. Pembahasan ………............................................................................ 921. Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja yang memenuhi

Kriteria Layak Secara Teoritik ..................................................... 922. Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja yang memenuhi

Kriteria Layak Secara Empirik ..................................................... 97C. Kelebihan Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja..................... 99D. Keterbatasan Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja ............... 100

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARANA. Simpulan ................. .......................................................................... 101B. Implikasi ................. ..... ..................................................................... 102C. Saran ............................ ...................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 104

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1 Spesifikasi Produk .......................................................................... 92 Populasi Penelitian ......................................................................... 693 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan ........................................... 724 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli Evaluasi .............................................. 735 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli Bahasa ................................................ 746 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli Materi ................................................. 747 Kisi-Kisi Angket Ketergunaan oleh Guru ...................................... 758 Lembar Pengamatan Kinerja Peserta Didik ................................... 769 Kriteria Validitas Instrumen ........................................................... 78

10 Pemilihan KI dan KD ................................................................. 8311 Skor Penilaian Ahli Evaluasi ......................................................... 8712 Skor Penilaian Ahli Bahasa ............................................................ 8713 Skor Penilaian Ahli Materi ............................................................ 8814 Skor Ketergunaan Guru ................................................................. 8915 Hasil Penilaian 2 Rater ................................................................. 9116 Perbedaan Instrumen Kinerja yang Dikembangkan dengan yang

Sudah ada pada buku Guru ............................................................ 99

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................... 612 Bagan Langkah Pengembangan ..................................................... 64

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian Pendahuluan .......................................................... 1102. Surat Izin Penelitian Pendahuluan dari Sekolah ..................................... 1113. Surat Izin Penelitian ................................................................................ 1124. Surat Izin Penelitian dari Sekolah ........................................................... 1135. RPP Pertemuan Pertama … ..................................................................... 1146. Pemetakan KI-KD ................................................................................... 1327. Kisi – kisi Instrumen Penilaian .. ............................................................ 1348. Angket Analisis Kebutuhan .. ................................................................. 1379. Rekapitulasi Analisis Kebutuhan .. ......................................................... 138

10. Intrumen Validasi Ahli Evaluasi .. ......................................................... 13911. Instrumen Validasi Ahli Bahasa ............................................................ 14112. Instrumen Validasi Ahli Materi.. ............................................................ 14313. Intrumen Validasi Guru .......................................................................... 14514. Rekapitulasi Nilai Kinerja Siswa .. ......................................................... 15715. Data Hasil Penilaian Dua Rater .............................................................. 15916. Hasil Perhitungan Reliabilitas ................................................................. 160

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang baik dan berkualitas tidak lepas dari keberhasilan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di dalam kelas. Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dalam kurikulum 2013

menyebutkan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian

yang baik mampu mengukur keberhasilan proses secara tepat dan akurat.

Penilaian memiliki tujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran,

sehingga bermanfaat bagi peserta didik, yaitu untuk mengukur sejauh mana

peserta didik mampu menyerap materi yang telah disampaikan, dan laporan

guru pada orang tua peserta didik setiap akhir semester yang dikemas dalam

bentuk rapor.

Penilaian dalam kurikulum 2013 (K13) atau lebih dikenal dengan penilaian

autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam

pembelajaran sesuai dengan tuntutan K13. Penilaian tersebut mampu

menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka

mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.

Penilaian hasil belajar harus dilakukan mulai dari penentuan instrumen,

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

2

penyusunan instrumen, telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil

penilaian, dan program tindak lanjut hasil penilaian. Penilaian hasil belajar

peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek

sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik).

Penilaian sikap dapat dilakukan dengan observasi, penilaian pengetahuan

melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan, serta penilaian keterampilan melalui

penilaian kinerja. Penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut peserta didik

mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Hasil penelitian dari Tuparova

(2010: 4748) menunjukkan bahwa penilaian kinerja adalah ukuran penilaian

berdasarkan tugas asli seperti aktivitas, latihan, atau masalah yang

mengharuskan peserta didik untuk menunjukkan apa yang biasa mereka

lakukan.

Penilaian kinerja merupakan bagian dari penilaian autentik. Pada penilaian

kinerja, penekanan penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk.

Penilaian kinerja melibatkan peserta didik dalam aktivitas yang memerlukan

demonstrasi untuk keterampilan-keterampilan tertentu dalam hal menciptakan

suatu produk sebagai hasilnya. Metode penilaian ini memperbolehkan guru

untuk mendesain hasil belajar yang kompleks yang tidak bisa didapat dengan

memberikan tes biasa. Penilaian kinerja dapat mengamati peserta didik ketika

mereka sedang perform/tampil atau menilai tingkatan kecakapan demonstrasi

para peserta didik.

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

3

Guru diharapkan menerapkan penilaian autentik dalam setiap proses

pembelajaran yang dilaksanakan. Aspek penilaian bukan hanya aspek

pengetahuan saja, penilaian harus menyeluruh meliputi penilaian aspek

pengetahuan saja, penilaian harus menyeluruh meliputi penilaian sikap,

ketrampilan serta pengetahuan. Apakah penilaian menyeluruh itu selalu

dilakukan pada ketiga aspek tersebut, diharapkan siswa akan terbentuk menjadi

manusia yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. Permendikbud No. 23

tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa:

Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 merupakan prosespengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasilbelajar peserta didik mencakup penilaian otentik, penilaian diri, penilaianberbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,ulangan ahir semester, ulangan tingkat kompetensi, ujian mutu tingkatkompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah atau madrasah.

Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak guru yang melakukan penilaian

pada hasil saja dengan tes tertulis. Penilaian yang dilakukan hanya sebatas

penilaian pengetahuan saja. Guru merasa penilaian menyeluruh merupakan

beban, padahal dengan penilaian autentik akan terhindar dari subyektifitas

dalam menilai, sehingga akan tergambar dengan jelas prestasi siswa dengan

nyata tanpa mengada – ada.

Keberhasilan dari proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaian. Salah

satu jenis penilaian yang digunakan dalam K13 adalah penilaian kinerja.

Menurut Zainul (2001:9) penilaian kinerja adalah penilaian yang

mengharuskan peserta didik menunjukkan kinerjanya, bukan dengan memilih

salah satu dari alternatif jawaban yang telah tersedia. Penilaian kinerja

penting dilakukan oleh guru karena bisa menilai pengetahuan dan juga

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

4

keterampilan peserta didik . Hal ini sesuai dengan pendapat Marzano (1994:

13) yang menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan variasi tugas yang

memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mendemonstrasikan

pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan berpikir dalam berbagai konteks.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada 9 orang guru kelas

IV SD tanggal 8 November 2017 diperoleh hasil bahwa 66,67% guru sudah

pernah menggunakan instrumen untuk menilai kinerja peserta didik. Guru-guru

menggunakan instrumen dari penerbit untuk menilai kinerja peserta didik. Ada

6 orang guru (66,67%) yang menyatakan bahwa penilaian kinerja yang

digunakan kurang mengacu pada setiap tema dan sub-tema pembelajaran

tersebut. Namun dalam kenyataannya hanya 33,33% guru yang sudah pernah

membuat instrumen sendiri untuk menilai kinerja peserta didik. Sebanyak

77,78% guru menyatakan kesulitan dalam membuat instrumen penilaian

kinerja. Hal ini disebabkan karena pengetahuan guru yang masih minim

mengenai instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan peserta

didik. Hasil analisis berikutnya, 100% guru membutuhkan instrumen penilaian

kinerja yang lebih mudah dalam penerapannya. Terlebih instrumen penilaian

kinerja mampu mengukur hasil belajar peserta didik dengan baik .

Kesulitan guru dalam memahami penilaian kinerja dari pedoman penilaian

kinerja yang ada, peneliti berusaha untuk menyusun instrumen penilaian

kinerja yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Pengembangan instrumen

penilaian kinerja ini akan mengadopsi instrumen penilaian kinerja yang sudah

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

5

ada terutama yang berhubungan dengan tema 9 Kayanya Negeriku subtema 3

Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas perlu dikembangkan instrumen penilaian kinerja

yang mudah dipahami, mudah digunakan dan memenuhi persyaratan instrumen

penilaian kinerja yang valid. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul

penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penilaian kinerja yang dilakukan guru belum mengacu pada setiap tema

dan sub-tema,

2. Guru belum memahami mengenai instrumen penilaian kinerja,

3. Guru masih kesulitan dalam membuat instrumen penilaian kinerja,

4. Guru membutuhkan instrumen penilaian yang lebih mudah dalam

penerapannya.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka

penelitian hanya meneliti masalah tentang “Pengembangan Instrumen

Penilaian Kinerja pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar”.

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat

dibuat rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana mengembangkan instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi kriteria

layak secara teoritik?

2. Bagaimana mengembangkan instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi kriteria

layak secara empirik?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1. Mendeskripsikan pengembangan instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi kriteria

layak secara teoritik.

2. Mendeskripsikan pengembangan instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi kriteria

layak secara empirik.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Secara teoritis

a. Memberikan wawasan serta pengetahuan tambahan tentang

pengembangan dalam melakukan penilaian pembelajaran khususnya

pada ranah keterampilan,

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

7

b. Menjadi bahan dalam melakukan penilaian pada ranah keterampilan,

c. Menjadi bahan atau sumber dalam melakukan pengembangan penilaian

dalam ranah penilaian keterampilan,

d. Menjadi bahan atau sumber bagi para peneliti lain,

e. Menjadi bahan untuk memotivasi rekan-rekan satu angkatan untuk

dapat berbuat lebih dalam melakukan penelitian yang bermanfaat.

2. Secara praktis

a. Manfaat bagi peserta didik

1) Dengan menggunakan model instrumen penilaian kinerja hasil

keterampilan peserta didik akan lebih terarah,

2) Dengan menggunakan model instrumen penilaian kinerja hasil

pengembangan, minat belajar peserta didik dapat lebih termotivasi

dalam pembelajaran,

3) Dengan menggunakan model instrumen penilaian kinerja hasil

keterampilan peserta didik akan mampu menampilkan hasil

kerjanya.

b. Manfaat bagi Guru

1) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk merancang

pembelajaran dalam melaksanakan penilaian kinerja,

2) Sebagai sarana untuk memecahkan masalah dalam menganalisis

dan merekap hasil penilaian kinerja peserta didik.

c. Manfaat Bagi Sekolah

1) Hasil pembelajaran lebih autentik.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

8

2) Memberikan masukan bagi sekolah tentang model penilaian kinerja

untuk mencapai hasil yang terbaik.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut .

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah instrumen penilaian kinerja (aspek keterampilan)

pada pembelajaran tematik tema 9 subtema 3 pelestarian kekayaan sumber

daya alam di Indonesia.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 01 Kalipapan,

Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan.

3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2017/2018.

4. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and

development (R&D).

H. Spesifikasi Produk

Produk dari penelitian ini adalah pengembangan dari instrumen kinerja yang

sudah ada. Penelitian ini dilakukan karena instrumen yang digunakan oleh guru

masih bersifat konvensional dan penilaiannya lebih mengutamakan

pemahaman konsep siswa serta lebih memfokuskan pembelajarannya pada

materi pembelajaran.

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

9

Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa instrumen penilaian kinerja

(aspek keterampilan) yang diharapkan dapat membantu guru dalam melakukan

penilaian secara valid dan reliabel tentang kinerja peserta didik. Berikut adalah

spesifikasi produknya:

Tabel 1 Spesifikasi Produk

NO IDENTIFIKASIPRODUK

DESKRIPSI

1. Jenis Instrumen Penilaian Kinerja2. Nama Instrumen Penilaian Kinerja Pada Pembelajaran

Tematik Kelas IV Sekolah Dasar3. Tujuan Mengukur Aspek keterampilan4. Tema 9. Kayanya Negeriku5. Subtema 3. Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di

Indonesia6. Kompetensi inti

(KI.4)Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasayang jelas, sistematis, dan logis, dalam karyayang estetis, dalam gerakan yang mencerminkananak sehat, dan dalam tindakan yangmencerminkan perilaku anak beriman danberakhlak mulia.

7. Kompetensi Dasar Pembelajaran 1IPAKD 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan

dan penelusuran informasi tentangberbagai perubahan bentuk energi

IPSKD 4.1 Menyajikan hasil identifikasi

karakteristik ruang dan pemanfaatansumber daya alam untuk kesejahteraanmasyarakat dari tingkat kota/kabupatensampai tingkat provinsi.

Bahasa IndonesiaKD 4.3 Melaporkan hasil wawancara

menggunakan kosakata baku dan kalimatefektif dalam bentuk teks tulis.

Pembelajaran 2PPKnKD 4.2 Menyajikan hasil identifikasi

pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

10

NO IDENTIFIKASIPRODUK

DESKRIPSI

warga masyarakat dalam kehidupansehari-hari

SBdPKD 4.2 Menyanyikan lagu dengan

memperhatikan tempo dan tinggi rendahnada

Pembelajaran 3IPAKD 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan

dan penelusuran informasi tentangberbagai perubahan bentuk energi

Bahasa IndonesiaKD 4.3 Melaporkan hasil wawancara

menggunakan kosakata baku dan kalimatefektif dalam bentuk teks tulis.

Pembelajaran 4PPKnKD 4.2 Menyajikan hasil identifikasi

pelaksanaan kewajiban dan hak sebagaiwarga masyarakat dalam kehidupansehari-hari

Bahasa IndonesiaKD 4.3 Melaporkan hasil wawancara

menggunakan kosakata baku dan kalimatefektif dalam bentuk teks tulis.

Pembelajaran 5IPAKD 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan

dan penelusuran informasi tentangberbagai perubahan bentuk energi

SBdPKD 4.2 Menyanyikan lagu dengan

memperhatikan tempo dan tinggi rendahnada

Pembelajaran 6PPKnKD 4.2 Menyajikan hasil identifikasi

pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

11

NO IDENTIFIKASIPRODUK

DESKRIPSI

warga masyarakat dalam kehidupansehari-hari

Bahasa IndonesiaKD 4.3 Melaporkan hasil wawancara

menggunakan kosakata baku dankalimat efektif dalam bentuk teks tulis.

7. Teknik Penilaian Tes Penilaian Kinerja8. Pengelolaan Hasil

PenilaianPengelolaan hasil penilaian akan menjelaskan danmemberikan arahan untuk merancang,menganalisis, dan merekap nilai pada setiapproses kegiatan dengan menampilkan formatpenilaian secara utuh.

9. Pelaporan RekapNilai

Pelaporan penilaian merupakan acuan dalammembuat redaksi dari hasil penilaian yang sudahdiperoleh.

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

II. KAJIAN TEORI

A. Assesmen (Penilaian)

1. Pengertian Assesmen (Penilaian)

Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar dan Menengah menyatakan bahwa tugas seorang pendidik yang

profesional yaitu melaksanakan perencanaan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran dan melaksanakan evaluasi pembelajaran atau melakukan

penilaian (assesment) terhadap peserta didik. Sedangkan dalam

Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa pengaturan penilaian

pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam

penilaian hasil belajar.

Menurut Hosnan (2014: 387) menjelaskan bahwa penilaian adalah

kegiatan guru yang dimaksudkan untuk mengukur kompetensi atau

kemampuan tertentu terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dalam

kegiatan pembelajaran. Menurut Mangiante (2013: 222) penilaian

merupakan alat untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah

meningkatkan pembelajaran mereka berdasarkan standar. Sedangkan

menurut Harlen (2013: 6) Penilaian diartikan sebagai proses pengumpulan

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

13

dan penggunaan fakta untuk suatu tujuan tertentu tentang hasil belajar

peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian atau

assesmen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses

pembelajaran. Penilaian berkaitan dengan cara yang digunakan untuk

melakukan pengumpulan berbagai data yang memberikan gambaran

perkembangan belajar peserta didik, mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik serta membuat keputusan pengajaran yang berstandar.

2. Fungsi Penilaian

Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan

berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh

tentang proses dan hasil dari perkembangan dan kemajuan yang telah

dicapai oleh peserta didik atau program kegiatan belajar. Menurut para

ahli, istilah penilaian diartikan beragam tetapi mempunyai makna yang

cenderung hampir sama.

Fungsi penilaian menurut Arikunto (2016:18) adalah :

a. Penilaian berfungsi selektifGuru melakukan penilaian dengan cara mengadakan seleksi terhadappeserta didiknya. Penilaian itu sendiri mempunyai tujuan, antara lain:1) Untuk memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah

tertentu,2) Untuk memilih peserta didik yang dapat naik ke kelas,3) Untuk memilih peserta didik yang seharusnya mendapat beapeserta

didik,4) Untuk memilih peserta didik yang sudah berhak meninggalkan

sekolah, dan sebagainya.b. Penilaian berfungsi diagnostik yaitu apabila alat yang digunakan

dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihathasilnya, guru mengetahui kelemahan peserta didik dan penyebabnya.

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

14

c. Penilaian berfungsi sebagai penempatand. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan maksudnya yaitu

penilaian berfungsi untuk mengukur tingkat kebrehasilan suatuprogram.

Fungsi penilaian menurut Asep dan Abdul (2013:63) adalah untuk

mengetahui kemajuan belajar peserta didik, untuk perbaikan dan

peningkatan kegiatan belajar peserta didik serta sekaligus memberi umpan

balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar atau untuk mengetahui

kelebihan dan kelemahan atau kesulitan belajar peserta didik. Arifin

(2009:3) menjelaskan bahwa fungsi penilaian secara menyeluruh adalah

sebagai berikut:

a) Secara psikologis, dapat membantu peserta didik untukmenentukan sikap dan tingkah lakunya..

b) Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudahcukup mampu untuk terjun kemasyarakat. Implikasinya adalahbahwa kurikulum dan pembelajaran harus sesuai kebutuhan.

c) Secara didaktis-metodis, untuk membantu guru dalammenempatkan peserta didik pada kelompok tertentus esuai dengankemampuan dan kecakapannya masing-masing.

d) Secara administratif, untuk memberikan laporan tentang kemajuanpeserta didik kepada orangtua, pemerintah, sekolah dan pesertadidik itu sendiri.

Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Purwanto (2010:5-7)

mengelompokkan fungsi penilaian dalam kegiatan evaluasi pendidikan

dan pengajaran, yakni :

1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan

peserta didik setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar

selama jangka waktu tertentu;

2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.

Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang

saling berkaitan satu sama lain. Komponen- komponen tersebut

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

15

adalah: tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan

belajar mengajar, alat dan sumber,dan prosedur serta alat penilaian;

3) Untuk keperluan Bimbingan Konseling (BK).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi penilaian

adalah untuk menyeleksi peserta didik, mengetahui kemajuan belajar

peserta didik, umpan balik perbaikan dan peningkatan peserta didik, dan

mengetahui kelebihan dan kelemahan peserta didik.

3. Prinsip-Prinsip Penilaian

Menurut Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 pasal 5, prinsip penilaian

hasil belajar peserta didik oleh guru pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah meliputi prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum

dalam penilaian hasil belajar oleh guru adalah sebagai berikut:

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkankemampuan yang diukur.

b. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidakdipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan pesertadidik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakangagama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dangender.

d. Terpadu, berarti penilaian oleh guru dilakukan secara terencana,menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasarpengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yangberkepentingan.

f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh gurumencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakanberbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yangharus dikuasai peserta didik.

g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana danbertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baikdari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

16

i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dankemajuan peserta didik dalam belajar.

Menurut Kunandar (2013: 51) penilaian hasil belajar peserta didik pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip

sebagai berikut:

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidakdipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

b. Terepadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secaraterencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran danberkesinambungan.

c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalamperencanaan, pelaksanaan dan pelaporanya.

d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasarpengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepadapihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknikprosedur dan hasilnya.

f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-

prinsip penilaian sebagai berikut:

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

b. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak

dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta

didik.

d. Terpadu, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

17

f. Sistematis, penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah baku.

g. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan.

h. Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan

peserta didik dalam belajar.

4. Prosedur Penilaian

Pada hakikatnya guru mempunyai tugas untuk membantu individu agar

dapat belajar secara baik dan memperoleh hasil yang optimal sesuai

dengan kemampuannya. Oleh karena, itu dalam merencanakan program

pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan yang

dimiliki oleh peserta didik baik bersifat inter individual maupun bersifat

intra individual. Hal ini sangat penting bagi peserta didik yang perbedaan

individualnya sangat nampak. Perbedaan-perbedaan itu dapat diketahui

melalui kegiatan penilaian. Menentukan pembelajaran yang harus

diajarkan kepada peserta didik secara individu.`

Prosedur pelaksanaan penilaian menurut Jihad dan Haris (2013: 118)

adalah :

a. Penetapan indikator pencapaian kompetensi merupakan ukuran,karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusimenunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar,

b. Pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikatordilakukan untuk memudahkan guru dalam menentukan teknikpenilaian,

c. Penetapan teknik penilaian digunakan untuk mempertimbangkanciri indikator.

Sedangkan prosedur pelaksanaan penilaian menurut Uno dan Satria

(2012:1-2) adalah:

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

18

a. Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaianhasil belajar,

b. Menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator,c. Memetakan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

kriteria ketuntasan, dan aspek yang terdapat pada rapor,d. Memetakan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, kriteria

ketuntasan, aspek penilaian, dan teknik penilaian ,e. Menetapkan penilaian dengan mempertimbangkan ciri indikator.

Menurut Subali (2010:114) prosedur pelaksanaan penilaian adalah (a)

menyusun kisi-kisi, (b) menyusun instrumen, (c) menelaah kualitas

instrumen secara kualitatif, (d) uji coba alat ukur, untuk menyelidiki

kelayakan dan kevalidan secara emperik, dan (e) pelaksanaan pengukuran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur pelaksanaan

penilaian adalah (a) pemetaan indikator berdasarkan penjabaran dari KD,

(b) menyusun kisi- kisi, (c) menetapkan indikator berdasarkan penjabaran

dari KD, (d) menyusun instrumen atau alat ukur, (e) menelaah atau

mereview untuk menilai kualitas instrumen secara kualitatif, (f) uji coba

alat ukur, untuk menyelidiki kesahihan dan kevalidan secara emperik, dan

(g) pelaksanaan pengukuran.

5. Teknik Penilaian

Ada beberapa teknik penialian tes maupun non tes yang dapat digunakan

untuk melakukan penilaian antara lain teknik observasi, penilaian diri,

panilaian antar teman, jurnal. Teknik instrumen penilaian menurut Jihad

dan Haris (2013: 68-70) adalah teknik tes meliputi :

a) tes tertulis, b) tes lisan, dan c) tes perbuatan. Sedangkan tekniknontes meliputi: a) observasi yaitu penilaian yang dilakukan oleh guruatas dasar pengamatan terhadap prilaku peserta didik, baik secaraperorangan maupun kelompok, di kelas maupun di luar kelas, b) skala,c) angket yaitu penilaian yang menyajikan tugas-tugas secara tertulis,d) catatan harian adalah suatu catatan mengenai prilaku peserta didik

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

19

yang mempunyai kaitan pribadinya, e) daftar cek yaitu suatu daftaryang dipergunakan untuk mengecek terhadap perilaku peserta didiktelah atau sesuai dengan harapan atau tidak.

Teknik instrumen penilaian menurut Saifuddin (2014:70) yaitu penilaian

yang tergolong tradisional adalah tes benar salah, tes pilihan ganda, tes

melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang tergolong ke

dalam penilaian alternatif (non-tes) adalah essay, penilaian kinerja,

penilaian proyek, kuisioner, inventori, daftar cek, penilaian oleh teman

sebaya atau sejawat, penilaian diri, portofolio, observasi, diskusi, dan

wawancara.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik instrumen

penilaian ada dua yaitu teknik tes yang meliputi : tes tertulis, lisan, dan

perbuatan, sedangkan teknik nontes alternatif meliputi observasi

(pengamatan), skala, angket, catatan harian, dan daftar cek, kinerja,

penilaian teman sebaya, penilaian diri, portofolio, observasi diskusi, dan

wawancara.

B. Jenis-Jenis Penilaian

Menurut Stiggins (1994:75) jenis penilaian dibagi menjadi empat, yaitu:

seleksi respon terpilih (selected response assesment), uraian atau esai (essay

assessment), kinerja (performance asessment), dan wawancara/ komunikasi

personal (communication personal). Selanjutnya Uno (2012: 110)

berpendapat bahwa tingkat keberhasilan belajar peserta didik dapat diukur

dan dievaluasi melalui tes. Tes hasil belajar untuk keperluan penelitian perlu

memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

20

a. Tes tersebut berfungsi untuk memperoleh informasi tentangkemampuan sebjek penelitian. Fungsi penilaian bertujuan untukmemperoleh tentang hal yang dapat dinilai melalui tes.

b. Menentukan kriteria penilaian untuk penelitian. Untuk melakukanpenilaian yang baik maka harus soal harus memiliki mutu yangbaik pula.

Dilihat dari fungsinya menurut Purnomo (2015: 33) jenis penilaian ada

berbagai macam, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian

diagnostik, penilaian selektif, penilaian penempatan, pre-test, dan posttest

Penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Lampiran Permendikbud

Nomor 26 Tahun 2016 tentang Sistem Penilaian Pendidikan bahwa penilaian

peserta didik yang dilakukan pada K13 mencakup: penilaian otentik,

penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu

tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.

Berdasarkan keterangan di atas, jenis instrumen penilaian yang akan

dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian kinerja untuk

mengukur keterampilan peserta didik dalam bentuk instrumen penilaian

proses dan instrumen penilaian produk.

C. Penilaian Autentik

Penilaian autentik merupakan penilaian terhadap tugas-tugas yang

menyerupai kegiatan membaca dan menulis sebagimana halnya di dunia

nyata dan di sekolah. Tujuan penilaian itu adalah untuk mengukur berbagai

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

21

keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia

nyata di mana keterampilan-keterampilan tersebut digunakan.

Menurut Nurgiyantoro (2011: 23) penilaian otentik merupakan penilaian

kinerja (performance) yang meminta pembelajar untuk mendemonstrasikan

keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan

pengetahuan yang dikuasainya. Penilaian autentik (authentic assessment)

menekankan kemampuan pesesrta untuk mendemonstrasikan pengetahuan

yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak sekedar

menanyakan pengetahuan yang telah diketahui pembelajar, melainkan kinerja

secara nyata dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai.

Menurut pendapat Amri (2013: 57) penilaian hasil belajar adalah penilaian

yang dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian dilakukan secara

konsisten, sistematik dan terprogram dengan menggunakan tes maupun non

tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran

sikap, portofolio, penilaian diri dan lain sebagainya. Penilaian hasil

pembelajaran dapat digunakan sebagai bahan penyusun laporan kemajuan

hasil belajar dan sebagai bahan perbaikan proses pembelajaran.

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian hasil belajar

peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi

aspek: a) Sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik, b)

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

22

Pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur

penguasaan pengetahuan peserta didik dan c) Keterampilan merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik

menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.

Assessment of learning outcomes in Bloom's Taxonomy by Anderson (2001:

98) conducted in three domains, namely cognitive, affective, and

psychomotor. Menyatakan penilaian hasil belajar yang dilakukan dalam tiga

ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

a. Aspek penilaian kognitif terdiri dari: Pengetahuan (knowledge),Pemahaman (comprehension), Penerapan (Application), Analisis(analysis), Sintesis (synthesis), Penilaian (evaluation).

b. Aspek penilaian afektif terdiri dari: Menerima (receiving), Menanggapi(responding), Menilai (evaluating), Mengorganisasi (organization), danMembentuk watak (characterization).

c. Aspek penilaian psikomotor terdiri dari: Meniru (perception),Menyusun (manipulating), Melakukan dengan prosedur (precision),Melakukan dengan baik dan tepat (articulation), dan Melakukantindakan secara alami (naturalization).

Dalam kegiatan belajar peserta didik membutuhkan sesuatu yang

memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara baik dengan guru, teman

maupun dengan lingkungannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat di kesimpulan bahwa penilaian autentik

adalah penilaian yang dilakukan selama proses maupun sesudah proses

pembelajaran. Penilaian autentik menjadi salah satu ciri dalam implementasi

K13. Penilaian autentik dilaksanakan untuk memperoleh nilai pengembangan

produk dan hasil pembelajaran.

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

23

D. Penilaian Kinerja

1. Pengertian Penilaian Kinerja

Keberhasilan dari proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaian.

Salah satu jenis penilaian yang digunakan dalam K13 adalah penilaian

kinerja. Menurut Zainul (2001:9) penilaian kinerja adalah penilaian yang

mengharuskan peserta didik menunjukkan kinerjanya, bukan dengan

memilih salah satu dari alternatif jawaban yang telah tersedia. Penilaian

kinerja penting dilakukan oleh guru karena bisa menilai pengetahuan dan

juga keterampilan peserta didik . Hal ini sesuai dengan pendapat Marzano

(1994: 13) yang menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan variasi

tugas yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk

mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan berpikir

dalam berbagai konteks.

Menurut Pargito (2015: 62) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah

suatu penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan

mengaplikasikan pengetahuan kedalam berbagai macam konteks sesuai

dengan kriteria yang diinginkan. Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh

Slater (1993 : 1) bahwa penilaian kinerja dirancang untuk menilai

kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Nama lain dari

penilaian kinerja adalah penilaian autentik dan penilaian alternatif. Hal ini

disebabkan karena penilaian kinerja meminta peserta didik untuk

menunjukkan pengetahuan dan keterampilan pada situasi yang

sesungguhnya dan merupakan alternatif dari penilaian tradisional yang

disajikan dalam bentuk paper dan pencil test. Penilaian kinerja dilakukan

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

24

berdasarkan kinerja proses dan hasil kerja yang dilakukan oleh peserta

didik. Jadi, ketika menggunakan penilaian kinerja, guru dimungkinkan

tidak hanya mengukur hasil belajar, namun juga proses pembelajaran.

Sudria & Siregar (2009: 224) menyatakan bahwa penilaian kinerja dalam

prakteknya dilaksanakan dengan menggunakan task dan rubrik. Oleh

karena itu tugas-tugas yang diberikan dan dikerjakan oleh peserta didik

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses

pembelajaran dan kehidupan nyata peserta didik. Sedangkan menurut

Sa’dijah (2009: 93) menyatakan penilaian kinerja sebagai penilaian yang

memberi kesempatan peserta didik untuk menunjukkan kinerja bukan

menjawab soal. Richard Sittings sebagaimana dikutip oleh Ataç (2012:

10) “performance assessments call upon the examinee to demonstrate

specific skills and competencies, that is, to apply the skills and knowledge

they have mastered”. Penilaian kinerja mengharuskan peserta didik untuk

menunjukkan keahlian dan kompetensi spesifik, yaitu menerapkan

keterampilan dan pengetahuan yang mereka kuasai.

Pengertian di atas dipertegas oleh Kunandar (2013: 257) bahwa penilaian

kinerja dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam

melakukan sesuatu sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Instrumen

penilaian kinerja dikembangkan untuk mengukur kemampuan peserta

didik dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilanya

mengenai berbagai situasi nyata dalam konteks tertentu. Instrumen

penilaian kinerja memberikan lebih banyak kesempatan guru untuk

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

25

mengenali peserta didik, karena tidak sedikit peserta didik yang kurang

berhasil dalam tes objektif atau tes uraian tidak kreatif. Instrumen

penilaian kinerja memungkinkan guru untuk mengamati kemampuan

peserta didik selama proses pembelajaran tanpa harus menunggu

pembelajaran berakhir.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja

adalah penilaian yang berupa tes perbuatan untuk menyelesaikan tugas

dalam konteks kehidupan nyata, dimana penilaian tersebut meminta

peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya secara langsung kepada

guru baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan.

2. Komponen Penilaian Kinerja

Sari (2010:3-4) menyatakan penilaian kinerja diwujudkan berdasarkan

“empat asumsi” pokok, yaitu:(1) Penilaian kinerja yang didasarkan pada

partisipasi aktif peserta didik ;(2)Tugas-tugas yang diberikan atau

dikerjakan oleh peserta didik merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari keseluruhan proses pembelajaran;(3) Penilaian tidak hanya untuk

mengetahui posisi peserta didik pada suatu saat dalam proses

pembelajaran, tetapi lebih dari itu, penilaian juga dimaksudkan untuk

memperbaiki proses pembelajaran itu sendiri; (4) Dengan mengetahui

lebih dahulu kriteria yang akan digunakan untuk mengukur dan menilai

keberhasilan proses pembelajarannya, peserta didik akan terbuka dan aktif

berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

26

Dari definisi penilaian kinerja di atas, maka secara garis besar dapat

dikatakan bahwa penilaian kinerja adalah alat penilaian berupa tes

perbuatan untuk menyelesaikan tugas dalam konteks kehidupan nyata,

dimana penilaian tersebut meminta peserta didik untuk menunjukkan

kemampuannya secara langsung kepada guru baik dari sisi pengetahuan

maupun keterampilan.

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur

kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam

melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan

indikator pencapaian kompetensi.Penilaian keterampilan dapat dilakukan

dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk,

penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan

yang digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.

3. Kriteria Penilaian Kinerja

Keputusan guru untuk menggunakan penilaian kinerja sebaiknya

didasarkan atas beberapa kriteria. Menurut Popham (1995: 147) ada

beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

penilaian kinerja yaitu, sebagai berikut:

a. Generalizability (keumuman)

Tugas dalam penilaian kinerja akan semakin baik jika dapat di

generalisasikan dengan tugas-tugas yang lain.

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

27

b. Authenticity (keaslian/nyata);

Tugas yang diberikan harus sesuai dengan apa yang peserta didik

alami dalam kehidupan sehari-hari.

c. Multiple focus (lebih dari satu fokus);

Tugas yang diberikan dapat mengukur lebih dari satu jenis

kemampuan yang dimiliki peserta didik.

d. Fairness (keadilan);

Tugas yang diberikan guru harus adil untuk semua peserta didik.

e. Teachability (bisa tidaknya diajarkan);

Tugas yang diberikan sesuai dengan apa yang guru ajarkan kepada

peserta didik.

f. Feasibility (kepraktisan);

Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kendala yang mungkin

dialami peserta didik dalam proses penyelesaian tugas yang

meliputi ruangan, peralatan, waktu dan biaya.

g. Scorability (bisa tidaknya tugas tersebut diberikan penskoran).

Peserta didik yang menjalankan tugas dari guru harus mendapat

skor yang akurat dan sesuai dengan apa yang peserta didik lakukan.

4. Pedoman Penilaian Kinerja

Sebagai salah satu bentuk penilaian, penilaian kinerja memiliki beberapa

pedoman yang bisa membantu guru untuk mengetahui ketercapaian hasil

belajar peserta didik. Menurut Wulan (2007: 3-4) mengemukakan bahwa

pedoman dalam penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Pedoman dalam menyelesaikan tugas dari guru,

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

28

b. Problem dan prosesnya bersifat autentik atau sesuai dengankejadian yang ditemukan pada kehidupan nyata

c. Bersifat integratif yang menuntut integrasi antara pengetahuan,konsep, sikap, dan kebiasaan berpikir,

d. Penilaian bersifat open-ended yang bisa mendorong peserta didikuntuk mengajukan pertanyaan saat menyelesaikan tugas,

e. Peserta didik tertarik dengan masalah yang disajikan sertamembutuhkan ketekunan peserta didik untuk menyelesaikannya.

f. Adanya dorongan yang membantu peserta didik untuk berpikirmaju dan bijaksana,

g. Aktifivitas dapat dilakukan peserta didik dengan aman,h. Proses penilaian disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik

yang beragam,i. Peserta didik dapat berpikir secara individu saat berada dalam

kelompok kerja,j. Mempunyai definisi dna petunjuk yang jelas,k. Peserta didik mendapatkan umpan balik dari pengalaman yang bisa

memperbaiki rangkaian pembelajaran peserta didik pada prosesyang selanjutnya,

l. Peserta didik memiliki beberapa cara untuk mempresentasikanhasil dari produk akhir,

m. Peserta didik berhak untuk mengetahui kriteria yang jelas daritugas yang dilakukan,

n. Panduan penskoran mudah untuk menilai kemampuan pesertadidik dalam menyelesaikan tugas dari guru.

5. Metode Penilaian Kinerja

Saat pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat memilih metode untuk

digunakan sebagai bahan dalam pengambilan data. Menurut Wulan (2007:

4) ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja,

yaitu observasi, wawancara, portofolio, penilaian essay, ujian praktek,

penilaian proyek, questioner, daftar cek (checklist), skala penilaian,

penilaian oleh teman, penilaian diskusi, penilaian jurnal, dan penilaian

produk.

Dari beberapa metode di atas, metode yang sering digunakan dalam

penilaian kinerja adalah checklist dan skala penilaian. Metode ceklist

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

29

kurang adil bagi peserta didik karena hanya ada pilihan penilaian berupa

“ya” dan “tidak” tanpa adanya pilihan yang berbobot menengah. Oleh

karena itu, metode yang cocok untuk digunakan dalam penilaian kinerja

adalah skala penilaian. Skala penilaian memiliki skala rentang dengan

kategori lebih dari satu, sehingga memungkinkan guru memberikan nilai

tengah pada kemampuan yang ditunjukkan peserta didik. Skala penilaian

dilengkapi dengan rubric yang berisi deskripsi dari kemampuan masing-

masing kategori guna memudahkan proses penilaian.

6. Langkah-langkah Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance) dapat menggunakan dua kemungkinan

instrumen, yaitu daftar cek (checklist) dan skala rentang (rate scale).

Menurut Hutabarat (2004: 17). Langkah-langkah yang perlu dilakukan

dalam membuat penilaian kinerja adalah:

a. Identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau

yang akan mempengaruhi hasil akhir;

b. Menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas;

c. Mengusahakan kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak

sehingga semua dapat diamati;

d. Mengurutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang

akan diamati;

e. Bila menggunakan skala rentang, perlu menyediakan kriteria untuk

setiap pilihan

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

30

Menurut Majid (2006: 88) langkah-langkah membuat penilaian kinerja

adalah:

a. Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang

diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (output yang

terbaik);

b. Menuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting dan

diperlukan untuk menyelesaikan dan menghasilkan output yang

terbaik;

c. Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur, jangan

terlalu banyak sehingga semua kriteria-kriteria tersebut dapat

diobservasi selama peserta didik melaksanakan tugas;

d. Mengurutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur

berdasarkan urutan yang dapat diamati

e. Kalau ada periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria

kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh orang lain.

Menurut Mulyasa (2013: 145-146) penilaian kinerja dapat dilakukan

secara efektif dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan penugasan kinerja yang akan dinilai;b. Membuat daftar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan

dari masing-masing pelajaran dan butir-butir yang dipertimbangkanuntuk menentukan apakah pekerjaan itu memenuhi standar yangtelah ditetapkan;

c. Menentukan pekerjaan peserta didik yang mencakup semua elemenkinerja yang dinilai dan alokasi waktu yang diperlukan untukmenyelesaikan pekerjaan;

d. Membuat semua daftar alat dan gambar yang diperlukan pesertadidik untuk mengerjakan tugas;

e. Menyiapkan petunjuk tertulis yang jelas untuk peserta didik;f. Menyiapkan sistem penskoran (scoring).

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

31

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-

langkah penilaian kinerja yang akan digunakan oleh peneliti yaitu, 1)

menentukan tugas yang akan dinilai, 2) membuat daftar penilaian yang

diperlukan, 3) menentukan alokasi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan,

4) membuat daftar alat yang diperlukan, 5) menyiapkan petunjuk yang

jelas, dan 6) menentukan sistem penskoran.

7. Teknik Penilaian Kinerja

Perumusan tujuan pembelajaran sangat menentukan bentuk penilaian

yang akan digunakan. Banyak teknik nontes yang dapat digunakan untuk

menilai kinerja peserta didik dalam melakukan suatu kegiatan. Menurut

Yusuf (2015: 303) teknik yang dapat digunakan antara lain: (1) Portofolio

(portofolio); (2)Rubrik (rubric); (3) Daftar cek (check list); (4) Skala

bertingkat (rating scale). Berikut ini pembahasan singkat tentang masing-

masing teknik yang digunakan dalam penilaian kinerja diatas yaitu:

a. Portofolio (portofolio)

Portofolio banyak digunakan akhir-akhir ini. Minat dan perhatian

penggunaan portofolio sebagai penilaian dalam pendidikan dimulai

pada tahun 1980-an. Secara etimologis, portofolio merupakan

perpaduan dua kata “port” dan “folio”. Port dapat diartikan sebagai

kumpulan dari suatu kegiatan atau course, sedangkan folio adalah

kertas atau folio. Jadi, portofolio merupakan kegiatan yang

dituliskan di atas kertas.

Karya-karya peserta didik merupakan gambaran kemajuan belajar

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

32

peserta didik, yaitu berupa kemajuan akademik, belajar,

keterampilan, maupun sikap. Jadi, portofolio dapat berupa sampel

kerja (work samples) dan laporan tertulis berkenaan dengan sampel

kerja itu atau berbagai karya tulis peserta didik dari waktu ke waktu

selama kegiatan materi pembelajaran. Menurut Johnson&Johnson

(2002:103) sebagai berikut:

A portofolio is an organized collection of evidenceaccumulated overtime on a student’s or group’s academicprogress, achievements, skill, and attitudes. It consists of worksamples and a written rationale connecting the separate itemsinto complete and holistic view of the student’s (or group)achievement or progress toward learning goals.

Portofolio bukan sekedar pemberian tugas. Bukan sekedar membuat

karangan tentang sesuatu saja, atau presentasi keterampilan dalam

menggambar, tari dan lain sebagainya. Portofolio jauh lebih

kompleks dan mencakup aspek-aspek tertentu. Bisa mencakup

kemajuan akademik peserta didik/kelompok, prestasi belajar,

keterampilan maupun sikap. Materi atau aspek yang diportofoliokan

dapat berlangsung dalam satu tahun, satu semester, atau satu

caturwulan. Hal itu sangat ditentukan oleh bobot dan beban materi

pelajaran.

Isi portofolio disesuaikan dengan bidang yang diportofoliokan,

antara lain dapat berupa: laporan tugas lengkap atau tugas dalam

kelas, karangan atau cerita, rekaman, laporan investigasi, laporan

observasi projek, self-refleksi tentang sesuatu, unjuk kerja, dan

kebiasaan kerja atau sikap peserta didik. Materi portofolio perlu

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

33

dibicarakan dan ditetapkan secara bersama oleh peserta didik dan

guru.

b. Rubrik (rubric)

Rubrik merupakan salah satu teknik dalam penilaian kinerja,

apabila dikaitkan dengan kegiatan yang dilakukan peserta didik

dalam memecahkan masalah dalam dunia nyata atau dalam

kehidupan sehari-hari, maka rubrik dapat juga disebut sebagai salah

satu teknik dalam penilaian autentik. Konteksnya sebagai asesmen

alternatif sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran seutuhnya,

rubrik, dalam arti sangat sederhana dapat diartikan sebagai pedoman

pensekoran (skoring guide) yang disusun guru sebelum tugas

penyusunan rubrik diberikan. Sehingga memungkinkan guru

membuat keputusan yang dapat dipercaya tentang karya peserta

didik dan membolehkan peserta didik menilai dirinya sendiri.

c. Daftar cek (checklist)

Model penilaian kinerja untuk menilai aspek-aspek tertentu sangat

banyak, terutama setelah perkembangan penilaian tahun 1980-an.

Salah satunya adalah daftar cek (checklist). Pada daftar cek,

sejumlah pernyataan atau pertanyaan dipilih oleh pengamat atau

responden, kemudian mereka membubuhkan tanda cek pada tempat

yang sudah disediakan. Senada dengan pendapat Purnomo (2015:

70) daftar cek (checklist) adalah deretan pertanyaan (yang biasanya

singkat-singkat) dimana responden memberikan jawaban dengan

membubuhkan tanda cek ditempat yang sudah disediakan. Daftar

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

34

cek sebagai penilaian dapat digunakan guru untuk berbagai tujuan

yaitu: Membantu dalam perencanaan kurikulum, informasi yang

didapatkan dapat dijadikan input dalam penyempurnaan kurikulum

berikutnya dan perbaikan administrasi sekolah. (Yusuf, 2015:114)

d. Skala bertingkat (rating scale)

Teknik ini merupakan salah satu bentuk diantara model skala yang

sering digunakan dalam penilaian pendidikan.. Skala bertingkat ini

menggambarkan suatu nilai tentang suatu obyek penilaian

berdasarkan pertimbangan (judgement). Skala menggambarkan

suatu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil penilaian dan

pertimbangan.

Menurut Purnomo (2015: 69) skala bertingkat adalah angka-angka

hasil penilaian ditulis dalam skala dengan jarak yang sama,

diletakkan secara bertingkat dari yang rendah ke yang tinggi.

Sedangkan menurut Yusuf (2015: 111) skala bertingkat dapat berupa

skala angka, yaitu apabila skor yang diberikan dapat dilambangkan

dengan angka; dan skala grafik,dapat digambarkan dalam sebuah

garis dengan jarak yang sama dari yang rendah ke yang tinggi.

Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai teknik penilaian kinerja di

atas, peneliti memilih salah satu teknik yaitu rubrik (rubric). Menurut

peneliiti rubrik merupakan pedoman untuk proses penilaian kinerja yang

cocok digunakan dan rubrik juga termasuk salah satu teknik dalam

penilaian autentik. Melalui penggunaan rubrik, penilaian yang subyektif

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

35

dan tidak adil dalam proses pembelajaran dapat dihindari atau paling

tidak dikurangi. Guru lebih mudah menilai prestasi yang dicapai oleh

peserta didik dan peserta didik pun akan terdorong untuk mencapai

prestasi sebaik-baiknya karena kriteria penilaiannya jelas.

8. Rubrik Pada Penilaian Kinerja

Rubrik adalah salah satu penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk

mengukur dan menilai kemampuan peserta didik secara komprehensif.

Dikatakan komprehensif karena kompetensi/kinerja peserta didik tidak

hanya dilihat pada akhir proses saja, tetapi juga pada saat proses

berlangsung. Rubrik dapat berfungsi ganda sebagai penuntun kerja dan

sebagai instrumen penilaian. Menurut Yusuf(2015: 285) dengan rubrik

adalah:

A rubric is one authentic assessment tool which is designed tostimulate real life activity where students are engaged in solvingrealife problems.........a rubric (1) is based on continum ofperformance quality, built upon a scale of different possible scorepoints to be assigned,(2) identifies the key traits or dimensionstobe examined and assessed, (3) or provides key features ofperformance for each level of scoring (descriptors) which sign ifthe degree to which the criteria have been met.

Rubrik adalah salah satu alat penilaian autentik yang dirancang untuk

merangsang aktivitas kehidupan nyata dimana peserta didik terlibat dalam

memecahkan masalah kehidupan nyata. Sebuah rubrik didasarkan pada

kualitas kinerja yang terus menerus, yang dibangun berdasarkan skala

titik skor yang berbeda yang mungkin ditugaskan. Mengidentifikasi ciri-

ciri utama atau dimensi yang diperiksa dan dinilai. Menyediakan figur

utama kinerja untuk setiap tingkat penilaian (deskriptor) yang

ditandatangani jika kriteria tersebut telah terpenuhi.

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

36

Rubrik merupakan perangkat deskripsi suatu tugas atau suatu proses dan

mungkin suatu kontinum kualitas dari yang tidak baik sampai yang

terbaik, yang menjadi dasar keseluruhan skor tugas, pekerjaan, karya atau

kinerja/performa atau belajar. Suatu rubrik dikatakan baik dan efektif

apabila: (1) terfokus pada satu atribut; (2) menunjukkan gradasi yang

jelas tentang skala, baik secara kualitatif maupun kuantitatif; (3)

mengkomunikasikan standar kepada peserta didik yang lain, sehingga

dapat menggunakannya dengan standar yang sama.

Rubrik digunakan untuk menilai kualitas dari tugas-tugas yang diberikan

kepada peserta didik. Menurut Heidi Goodrich Andrade dalam (Zainul,

2003: 5.17) mendefinisikan bahwa rubrik sebagai suatu alat penskoran

yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung.

Menurut Karim (2004: 8) menyatakan bahwa rubrik merupakan suatu

himpunan kriteria yang telah ditetapkan untuk pemberian skor terhadap

kinerja peserta didik. Rubrik digunakan karena tugas kinerja tidak

memiliki solusi tunggal. Sehingga kinerja peserta didik tidak dapat dinilai

“mesin skor”, tapi harus ditentukan oleh peserta didik itu sendiri atau

peserta didik lain dalam kelompok atau perseorangan.

Penskoran dalam rubrik terdiri dari skala tetap dan daftar karakteristik

yang menggambarkan kinerja untuk masing-masing skala, karena rubrik

menggambarkan tingkat-tingkat kinerja dari peserta didik, maka rubrik

sangat berguna bagi guru dan peserta didik untuk mengetahui apayang

peserta didik ketahui dan dapat lakukan. Dalam penilaian kinerja, guru

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

37

dan peserta didik dapat menggunakan rubrik yang sudah ada atau dapat

mengembangkan rubrik sendiri.

Rubrik dapat berfungsi ganda sebagai penuntun kerja dan sebagai

instrumen penilaian. Menurut Arends (2008: 244), mendefinisikan

scoring rubrics sebagai deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu

dan kriteria yang akan digunakan untuk menilainya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas rubrik dapat diartikan sebagai

panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan guru

dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan peserta didik.

Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu

ditunjukkan dalam suatu pekerjaan peserta didik disertai dengan panduan

untuk menilai masing-masing karakteristik tersebut.

Secara umum ada dua tipe rubrik, yaitu rubrik holistik dan rubrik analitik.

Rubrik holistik memungkinkan pemberi skor untuk membuat penilaian

tentang kinerja (produk atau proses) secara keseluruhan, tidak dari

bagian-bagian komponennya. Sedangkan rubrik analitik menuntut

pemberi skor untuk menilai komponen- komponen yang terpisah atau

tugas-tugas individual yang berhubungan dengan kinerja yang dimaksud.

Mertler dalam Arends (2008: 244), mengatakan bahwa rubrik holistik

lebih cocok bila tugas kinerjanya menuntut peserta didik untuk membuat

respons tertentu dan tidak ada jawaban yang mutlak benar. Rubrik analitik

biasanya lebih disukai bila yang dituntut adalah tipe respon yang terfokus.

Pada buku Educational Assessment of Students, Nitko (1996: 266),

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

38

mengemukakan bahwa rubrik ada3 jenis,yaitu:

(1)Rubrik holistik, yaitu rubrik yang menilai proses secarakeseluruhan tanpa adanya pembagian komponen secara terpisah;(2) Rubrik analitik, yaitu rubrik yang menilai proses secaraterpisah dan hasil akhirnya adalah dengan menggabungkanpenilaian dari tiap komponen; (3) Holistik dengan catatan, yaiturubrik untuk mendukung penilaian holistik karena didalamnyadisertai dengan catatan mengenai kekuatan dan keterbatasan dariproses yang sedang dinilai.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa rubrik

terdiri atas 2 jenis yaitu holistik dan analitik. Setiap jenis memiliki

penilaian yang berbeda, rubrik holistik digunakan untuk menilai

kemampuan/proses secara keseluruhan tanpa ada pembagian komponen

secara terpisah. Sedangkan, rubrik analatik digunakan untuk menilai

kemampuan/proses secara lebih spesifik. Dalam rubrik holistik salah satu

penyebutan yang digunakan adalah tingkat 1 (tidak memuaskan), tingkat

2(cukup memuaskan dengan banyak kekurangan), tingkat 3 (memuaskan

dengan sedikit kekurangan), dan tingkat 4 (superior); atau tingkat 0,

tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3 masing- masing dengan sebutan yang

sama.

Rubrik mempunyai keuntungan, menurut Rahayu (2017: 290)

mengungkapkan keuntungan dari masing-masing jenis rubrik, yaitu:

Keuntungan rubrik analitik:

a) Memberikan umpan balik tentang performansi peserta didikdalam setiap elemen penilaian; b) dapat disusun dengan mudahdalam bentuk sebuah matrik jika banyak elemen yang sedangdinilai; c) efektif jika digunakan untuk mendiagnosis kemajuanatau kebutuhan peserta didik secara individu; dan d) dapatdikembangkan untuk menilai materi atau proses yang sangatkhusus.

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

39

Sedangkan rubrik holistik memiliki keuntungan: a) Lebih mudah dan

lebih cepat daripada menggunakan rubrik analitik; b) efektif bila

digunakan untuk evaluasi akhir; c) memberikan nilai/ skor tunggal untuk

performansi lengkap; dan d) sangat efektif jika semua elemen yang dinilai

saling terkait.

Berdasarkan contoh rubrik di atas dapat disimpulkan bahwa rubrik dibuat

dalam bentuk tabel dua lajur, yaitu baris yang berisi kriteria dan kolom

yang berisi mutu. Kriteria dapat dinyatakan secara garis besar. Kemudian

dirinci menjadi komponen-komponen penting atau dapat pula komponen-

komponen ditulis langsung tanpa dikelompokkan dalam garis besar.

Dalam setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi. Setiap

dimensi harus didefinisikan agar lebih jelas. Dimensi-dimensi kinerja

inilah yang akan ditentukan mutunya atau diberi peringkat. Setiap

kategori mutu sebaiknya diberi contoh-contoh kinerja agar

mempermudah guru dalam penilaian.

Berdasarkan jenis rubrik diatas, peneliti akan memilih rubrik jenis holistik

karena rubrik holistik menilai proses secara keseluruhan tanpa adanya

pembagian komponen secara terpisah. Lebih mudah dan lebih cepat

daripada menggunakan rubrik analitik. Rubrik holistik lebih efektif bila

digunakan untuk penilaian pada uji kompetensi. Selain itu juga sangat

efektif karena semua elemen yang dinilai saling terkait.

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

40

9. Kelebihan Dan Kekurangan Penilaian Kinerja

Dalam penilaian kinerja ditemukan kelebihan dan kekurangan. Menurut

Wulan (2007: 382) menyatakan bahwa penilaian kinerja memiliki

kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari penilaian kinerja adalah

sebagai berikut:

a. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan

kinerjanya;

b. Kinerja yang didemonstrasikan dapat diobservasi secara langsung;

c. Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa

macam penalaran, kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan;

d. Adanya kesepakatan antara guru dan peserta didik tentang kriteria

penilaian dan tugas-tugas yang akan dikerjakan;

e. Menilai hasil pembelajaran dan keterampilan-keterampilan kompleks;

f. Memberi motivasi yang besar bagi peserta didik;

g. Mendorong penerapan pembelajaran pada situasi kehidupan yang

nyata.

Menurut Kusrini (2002: 6) salah satu kelebihan lain dari penggunaan

penilaian kinerja adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk berkompetisi dengan dirinya sendiri daripada dengan orang lain.

Melalui penilaian kinerja, peserta didik lebih mendapat pemahaman

tentang apa yang mereka ketahui serta apa yang telah mereka kerjakan.

Penilaian kinerja juga memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk

mengeksplorasi semua kemampuan yang dimilikinya dalam

menyelesaikan masalah yang telah mereka hadapi. Hal tersebut

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

41

dikarenakan dalam penilaian kinerja tidak ada jawaban benar atau salah,

sehingga sedikit demi sedikit mengurangi ketakutan peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Adapun kekurangan dari penilaian kinerja menurut Wulan (2007: 382)

adalah sebagai berikut:

a. Sangat menuntut waktu dan usaha dari guru;

b. Pertimbangan dan skor bersifat subjektif;

c. Reliabilitas penilaiannya rendah, jika dibandingkan dengan teknik

penilaian yang lainnya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian

kinerja memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam berbagai

tugas untuk memperlihatkan kemampuan dan keterampilannya dalam

melaksanakan tugas yang diberikan. Namun, dalam proses penilaian

kinerja penilaiannya bersifat subjektif, sehingga akan menyebabkan hasil

penilaian memiliki reliabilitas rendah. Subjektifitas dalam pelaksanaan

penilaian kinerja ini dapat diminimalkan dengan membuat panduan

penilaian.

10. Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja

Penilaian merupakan suatu komponen penting dalam penyelenggaraan

pendidikan. Penilaian dapat diartikan sebagai pengumpulan informasi hasil

belajar untuk digunakan dalam mengambil keputusan. Alat ukur yang

digunakan dalam penilaian hasil belajar adalah tes dan non tes. Agar

memperoleh informasi atau data yang akurat, alat ukur yang digunakan

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

42

harus memiliki bukti-bukti kesahihan dan keandalan. Sehingga

peningkatan kualitas penilaian hasil belajar memerlukan alat ukur yang

sahih dan handal (valid dan reliable).

Dalam lampiran Permendiknas Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian Pendidikan pada bab VII instrumen penilaian pasal 14 poin 2

disebutkan bahwa instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan

pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah

memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, serta memiliki bukti

validitas empirik. Persyaratan substansi ialah persyaratan yang

mempresentasikan mengenai kompetensi yang akan dinilai. Persyaratan

konstruksi ialah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk

instrumen yang digunakan. Persyaratan bahasa ialah penggunaan bahasa

yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan

peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan penganalisisan instrumen

sebelum dan sesudah instrumen digunakan untuk memenuhi persyaratan

yang dimaksud dan mengetahui berfungsi atau tidaknya suatu instrumen

yang digunakan.

Surapranata (2004: 1) menyatakan bahwa analisis instrumen dilakukan

untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebuah instrumen. Analisis

umumnya dilakukan melalui dua cara yaitu analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Analisis kualitatif sering dinamakan dengan validitas secara

logis yang dilakukan sebelum instrumen digunakan untuk melihat

berfungsi tidaknya sebuah instrumen. Sedangkan analisis kuantitatif sering

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

43

dinamakan sebagai validitas empiris dimana fungsinya adalah untuk

melihat sebuah instrumen setelah instrumen tersebut diujicobakan kepada

sampel yang refresentatif.

Menurut Rasyid (2007: 9) menyatakan bahwa kesahihan alat ukur dapat

dilihat dari kisi-kisi alat ukur tersebut. Kisi-kisi ini berisi tentang materi

yang akan diujikan, bentuk instrumen, tingkat berpikir yang terlibat, bobot

instrumen dan cara penskoran. Hasil pengukuran yang baik seharusnya

memiliki tingkat kesalahan sekecil mungkin. Tingkat kesalahan ini

berkaitan dengan kehandalan (reliabilitas) alat ukur. Suatu alat ukur yang

baik memberikan hasil konstan dan bila digunakan berulang-ulang,

asalkan kemampuan yang diukur tidak berubah. Jika dihubungkan, alat

pengumpul data pada suatu penelitian, Sukmadinata (2008: 228)

menyatakan bahwa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen

penelitian minimal ada dua macam yaitu validitas dan reliabilitas.

Penerapan instrumen penilaian kinerja diharapkan dapat mendorong

peserta didik menjadi lebih kreatif dalam proses pembelajaran,

menemukan cara belajarnya sendiri, mampu mengintegrasikan apa yang

sudah dipelajari, meningkatkan kemampuan analitis dan praktis peserta

didik serta meningkatkan kolaboratif dengan peserta didik lainnya.

Menurut Muslich (2011: 126) instrumen penilaian kinerja dapat

dikembangkan dengan langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan;

b. Memilih jenis tugas/kegiatan;

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

44

c. Menuliskan tugas kinerja (terdiri dari membuat konteks, menuliskan

petunjuk, menentukan audiens, mengembangkan kriteria penilaian

kinerja)

d. Membuat rubrik kinerja (terdiri dari rubrik dengan daftar cek dan

rubrik dengan skala penilaian)

Pada prakteknya dalam pembelajaran penilaian kinerja cukup sulit untuk

dilakukan. Hal ini dikarenakan subjektivitas dalam penilaian kinerja sangat

tinggi. Untuk meminimalkan hal tersebut dalam pelaksanaan penilaian

kinerja digunakan rubrik atau panduan penilaian. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Wulan (2007: 381) yang mengatakan bahwa suatu

standar penilaian diperlukan untuk mengidentifikasi secara jelas apa yang

seharusnya peserta didik ketahui dan lakukan dalam penggunaaan

instrumen penilaian kinerja.

Menurut Sudria & Siregar (2009:224) menyatakan bahwa instrumen

penilaian kinerja dalam prakteknya dilaksanakan dengan menggunakan

task dan rubrik. Oleh karena itu, tugas-tugas yang diberikan dan dikerjakan

oleh peserta didik merupakan bagian dan kehidupan nyata peserta didik.

Rubrik penilaian kinerja merupakan panduan penilaian yang digunakan

untuk menilai kinerja atau hasil kegiatan peserta didik ketika proses

pembelajaran. Pengembangan instrumen penilaian kinerja ini difokuskan

pada kemampuan berpikir kreatif.

Berpikir kreatif merupakan upaya seseorang dalam menghubungkan

benda-benda atau gagasan-gagasan yang dapat dipadukan dan

dikembangkan sehingga dapat menciptakan suatu produk yang bemanfaat

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

45

bagi diri sendiri dan lingkungannya. Kreatif muncul karena adanya

motivasi yang kuat dari diri individu yang bersangkutan. Kreatif dapat

dipandang sebagai suatu kemampuan, sikap dan proses. Kreatif sebagai

suatu kemampuan merupakan suatu kemampuan dalam menghasilkan ide-

ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan kembali

ide-ide yang telah ada. Keterampilan berpikir kreatif pada peserta didik

timbul karena penggunaan rubrik yang dibuat guru, semakin baik dan kuat

rubrik yang dibuat dalam pencapaian indikatornya maka peserta didik akan

semakin tertantang untuk berpikir lebih keras dan lebih kreatif.

Sebaliknya, jika kualitas instrumen penilaian pada rubrik lemah maka

kemampuan berpikir kreatif peserta didik juga menurun.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa hal terpenting

dari pengembangan instrumen penilaian kinerja ialah membuat rubrik

penilaian yang bertujuan untuk meminimalkan subjektivitas dalam

penilaian penugasan kinerja peserta didik, serta mendorong peserta didik

untuk mampu berpikir secara kreatif.

E. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan terapan pembelajaran terpadu.

Pembelajaran tematik yang diharapkan berkembang di sekolah dasar

mengarah pada penggabungan dari webbed model (model jaring laba-laba)

dan integrated model (model terpadu). Menurut Ahmadi dan Amri (2014:

94) pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran yang

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

46

secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar

(KD) dan indikator dari kurikulum/ Kompetensi Inti (KI ) dari beberapa

mata pelajaran menjadi satu kesatuan untuk di kemas dalam satu tema.

Menurut Trianto (2010: 152) menyatakan bahwa pembelajaran tematik

menawarkan model-model pembelajaran yang menjadikan aktivitas

pembelajaran itu relevan dan penuh makna bagi peserta didik dengan

memberdayakan pengetahuan dan pengalaman peserta didik untuk

membantu memahami dunia nyatanya.

Selanjutnya Majid (2014: 87) menyatakan bahwa pembelajaran tematik

menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda

dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.Berdasarkan

beberapa pendapat di atas, dapat ditarik simpulan bahwa pendekatan

pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan pembelajaran, yang

mengangkat suatu tema tertentu untuk mengikat beberapa materi

pelajaran. Tema yang dipilih harus berkaitan erat dengan pengalaman

nyata peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran

yang dialami peserta didik dapat memberikan pengalaman bermakna bagi

diri peserta didik sendiri.

Dalam pelaksanaan kurikulum 2013, pembelajaran untuk tingkat SD/MI

sederajat melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Sebagaimana

tercantum dalam salinan lampiran Permendikbud No. 22 tahun 2016

tentang standar proses bahwa pembelajaran tematik terpadu di

SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

47

didik. Menurut Trianto (2010: 70), pembelajaran tematik adalah

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar

yang bermakna kepada peserta didik. Tema yang diberikan merupakan

pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi topik pembelajaran.

Hakim (2009: 212) menyatakan pembelajaran tematik merupakan suatu

model dan strategi pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata

pelajaran atau sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan area isi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap ke dalam suatu tema tertentu,

dengan mengkondisikan para peserta didik agar dapat memperoleh

pengalaman belajar yang lebih optimal, menarik dan bermakna.

Suryosubroto (2009: 133) pembelajaran tematik dapat diartikan suatu

kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa mata

pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sedangkan Depdiknas

(2006:5) menyatakan bahwa pembelajaran tematik termasuk dalam satu

tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu, yang mana dalam

mengaitkan beberapa mata pelajaran tersebut, digunakanlah suatu tema

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Menurut Poerwadarminta (1983) pembelajaan tematik

adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada peserta didik . Tema adalah pokok pikiran atau gagasan

pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

48

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

pembelajaran tematik merupakan model dan atau strategi pembelajaran

yang termasuk salah satu tipe atau jenis daripada model pembelajaran

terpadu. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai mata pelajaran atau sejumlah disiplin ilmu

melalui pemaduan materi, keterampilan, dan sikap ke dalam suatu tema

tertentu sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna

bagi peserta didik.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Suatu pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran tematik terpadu

apabila memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut

menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2010: 91) adalah (a) berpusat pada

peserta didik, (b) memberikan pengalaman langsung, (c) pemisahan mata

pelajaran tidak begitu jelas, (d) menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran, (e) bersifat fleksibel, (f) menggunakan prinsip belajar sambal

bermain dan menyenangkan.Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan

pula oleh Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 93-94) bahwa pembelajaran

tematik sebagai bagian dari pembelajaran terpadu memiliki beberapa

karakteristik atau ciri-ciri,yaitu: (a) holistik, (b) bermakna, (c) autentik,

dan (d) aktif.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik terpadu dalam penerapannya memiliki beberapa

kelebihan. Adapun kelebihan pembelajaran tematik terpadu menurut

Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 88) antara lain sebagai berikut:

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

49

a. Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik relevan dengantingkat perkembangannya.

b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan pesertadidik.

c. Kegiatan belajar bermakna bagi peserta didik, sehingga hasilnyadapat bertahan lama.

d. Keterampilan berpikir peserta didik berkembang dalam prosespembelajaran terpadu.

e. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkunganpeserta didik.

f. Keterampilan sosial peserta didik berkembang dalam prosespembelajaran terpadu, keterampilan sosial ini antara lain: kerjasama,komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.

Selain kelebihan yang dimiliki, menurut Indrawati (dalam Trianto, 2010:

90), pembelajaran tematik juga memiliki keterbatasan atau kekurangan,

terutama dalam pelaksanaannya, yaitu pada perencaan dan pelaksanaan

evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi

proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja.

4. Manfaat Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sebagai salah satu tuntutan dalam penerapan

Kurikulum 2013 di sekolah dasar memberikan berbagai manfaat bagi

peserta didik. Daryanto dan Sudjendro (2014: 4) menjelaskan bahwa ada

empat manfaat pembelajaran tematik, yaitu:

a. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator

serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang

tindihmateri dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

b. Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna

sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau

alat, bukantujuan akhir.

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

50

c. Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat

pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

d. Dengan adanya perpaduan antar mata pelajaran maka penguasaan

konsep akan semakin baik dan meningkat.

Sementara itu, manfaat pembelajaran tematik menurut Kemendikbud

dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I

(2013: 188) adalah:

a. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

b. Menggunakan kelompok bekerjasama, berkolaborasi, belajar

kelompok, dan memecahkan konflik sehingga mendorong peserta

didik untuk memecahkan masalah sosial dengan saling menghargai.

c. Mengoptimalisasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam

menciptakan kelas yang ramah otak.

d. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses

informasi.

e. Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik berada di

dalam format ramah otak.

f. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat

diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam kehidupannya

sehari-hari.

g. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk

menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara

memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar

tuntas.

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

51

h. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru

untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi

cara penilaian.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran

tematik mempunyai banyak manfaat. Manfaat-manfaat tersebut antara lain

suasana kelas menjadi menyenangkan, mendorong peserta didik untuk

dapat memecahkan permasalahan sosial, lingkungan belajar dapat

dioptimalisasikan, peserta didik dapat mengaplikasikan materi dalam

kehidupannya, peserta didik mempelajari konsep secara utuh, dan

penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

5. Prinsip Pembelajaran Tematik

Kurniawan (2014: 96) menjelaskan bahwa prinsip adalah sesuatu yang

sifatnya mendasar, sangat penting, selalu ada dalam situasi dan kondisi

serupa sehingga keberadaannya penting dipahami karena berfungsi untuk

memberikan pedoman. Dengan demikian, prinsip pembelajaran tematik

adalah sesuatu yang sifatnya mendasar, sangat penting, selalu ada dalam

pembelajaran tematik, dan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran tematik Kurikulum 2013. Ada beberapa

prinsip dalam pembelajaran tematik yang dapat dijadikan sebagai

pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik yang sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Kurniawan (2014: 97) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik

mempunyai beberapa prinsip penting, yaitu:

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

52

….Berpusat pada anak; pengalaman langsung; pemisahan matapelajaran tidak jelas; penyajian beberapa mata pelajaran dalam satuproses pembelajaran; fleksibel; bermakna dan utuh; mempertimbangkanwaktu dan ketersediaan sumber; tema terdekat dengan anak, danpencapaian kompetensi dasar bukan tema.

Selanjutnya, Daryanto dan Sudjendro (2014: 86) menjelaskan bahwa ada

dua prinsip penting dalam pembelajaran tematik. Prinsip-prinsip

pembelajaran tematik tersebut antara lain:

a. Prinsip-prinsip dalam penggalian tema

1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapatdigunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran.

2) Tema harus bermakna, artinya tema yang dipilih untuk dikaji harusmemberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya.

3) Tema yang dipilih harus disesuaikan dengan tingkat perkembanganpsikologi peserta didik sehingga sesuai dengan tingkat berpikirpeserta didik.

4) Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minatdan kebutuhan peserta didik sehingga peserta didik dapatmengembangkan kemampuannya secara optimal.

5) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa autentik yang benar-benar terjadi dalam rentang waktubelajar peserta didik sehingga peserta didik dengan mudahmengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupannya.

6) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulumyangberlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).

7) Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkanketersediaan sumber belajar.

b. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik

1) Guru hendaknya tidak bersikap otoriter dan menjadi single actoryang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar.

2) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelasdalamsetiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.

3) Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang samasekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.

4) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untukmelakukan evaluasi diri disamping penilaian diri.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat dinyatakan bahwa

prinsip-prinsip pembelajaran tematik menjadi ciri khas dan pedoman

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

53

dalam pelaksanaan pembelajaran tematik Kurikulum 2013. Apabila

pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan konsisten mengikuti

prinsip-prinsipnya maka kualitas pembelajaran tematik akan lebih efektif.

Prinsip pembelajaran tematik yang dimaksudkan dalam penelitian ini

yaitu prinsip dalam penggalian tema dan prinsip pelaksanaan pembelajaran

tematik, karena prinsip-prinsip tersebut lebih jelas sehingga mudah

dipahami.

F. Tema 9 Kayanya Negeriku

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada

tema. Semua proses pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya dengan tema

tertentu. Penelitian ini mengambil tema 9 kayanya negeriku. Pada tema 9

ini terdapat 4 Sub tema yaitu, kekayaan sumber energi di Indonesia,

pemanfaatan kekayaan alam di Indonesia, pelestarian sumber daya alam di

Indonesia, karyaku prestasiku (project based learning) . Pemilihan tema 9

kayanya negeriku sebagai produk instrumen karena didalam tema tersebut

pada kegiatan-kegiatan pembelajarannya paling sesuai dengan instrumen

penilaian kinerja yang akan dikembangkan oleh peneliti.

G. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dan mendukung penelitian pengembangan

penilaian kinerja pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar adalah

sebagai berikut:

1. Juniadi (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan

Perangkat Penilaian Kinerja Praktik perawatan Mesin Penggerak Utama

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

54

Kapal pada Peserta didik kelas XI TKPI SMK Negeri 3 Tarakan. Hasil

penelitianya menunjukan bahwa perangkat penilaian kinerja praktik yang

dikembangkan sangat layak digunakan dalam menilai kinerja praktik

perawatan mesin penggerak utama kapal. Berdasarkan hasil validasi ahli

yang didapat untuk kriteria-kriteria isi sebesar 93, 9%, kriteria konstruksi

sebesar 87,9%, dan kriteria bahasa sebesar 91,7%. Respon peserta didik

secara umum berpendapat bahwa perangkat penilaian kinerja praktik

yang dikembangkan sangat layak digunakan pada standar kompetensi

melakukan perawatan mesin utama penggerak kapal (82,5%), respon

guru secara umum berpendapat bahwa perangkat penilaian kinerja yang

telah dikembangkan sangat layak untuk diterapkan pada standar

kompetensi melakukan perawatan mesin penggerak utama kapal

(81,00%), hasil tes kinerja dengan menggunakan perangkat penilaian

kinerja yang dikembangkan menunjukkan 100% peserta didik mendapat

nilai di atas KKM, hal ini menunjukkan bahwa perangkat penilaian yang

dikembangkan sangat mendukung dalam mencapai ketuntasan belajar

praktik perawatan mesin penggerak utama kapal.

2. Greet Mia Jos Fastre, dkk (2010) yang berjudul The Effects of

Performance-based Assessment Criteria on student Performance and

self-assessment Skills. Penelitian ini meneliti efek dari perbandingan

kriteria penilaian berbasis kompetensi penugasan kinerja dan

keterampilan penilaian diri antara 39 pemula peserta didik kejuruan

menengah dalam domain keperawatan dan perawatan berbasis kinerja.

Dalam penilaian berbasis kinerja kelompok peserta didik disediakan

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

55

dengan daftar yang telah ditetapkan dengan kriteria penilaian berbasis

kinerja, menggambarkan apa yang harus peserta didik lakukan.

Kelompok berbasis kinerja dibandingkan dengan kelompok penilaian

berbasis kompetensi di mana peserta didik menerima daftar yang telah

ditetapkan kriteria penilaian berbasis kompetensi, menggambarkan

kemampuan apa yang peserta didik lakukan. Tahap uji coba

menunjukkan bahwa kelompok berbasis kinerja mengungguli kelompok

berbasis kompetensi uji kinerja tugas. Selain itu, kinerja yang lebih tinggi

dari kelompok berbasis kinerja dicapai dengan usaha mental dilaporkan

lebih rendah selama pelatihan, menunjukkan efisiensi pembelajaran yang

lebih tinggi bagi peserta didik pemula.

3. Susila (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan

Insrtumen penilaian unjuk kerja (Performance Assesment ) Labolatorium

pada Mata Pelajaran Fisika Peserta didik SMA kelas X di Kabupaten

Gianyar. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian dan pengembangan

instrumen penilaian unjuk kerja laboratorium sebagaimana hasil uji coba

menunjukkan semua butir instrumen adalah valid dan nilai reliabilitas

antar penilai sangat tinggi, reliabilitas internal instrumen yang sangat

tinggi dan praktis untuk digunakan.Ini berarti instrumen penilaian unjuk

kerja laboratorium fisika yang dikembangkan telah memenuhi syarat,

validitas, reliabilitas dan kepraktisan sebagai alat penilaian yang dapat

digunakan lebih lanjut oleh para guru di sekolah yang lain.

4. Rufina C. Rosaroso and Nelson A. Rosaroso (2015) dalam penelitiannya

yang berjudul Performance-based Assessment in Selected Higher

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

56

Education Instituations in Cebu City, 77. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa peserta didik sangat termotivasi untuk belajar

dikelas khusus ketika pelajaran yang terintegerasi dengan tugas berbasis

kinerja. Peserta didik menjadi mandiri karena mereka dapat bekerja

secara individu dan maupun dalam kelompok.

5. Tuparova (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Automated Real-live

Performanced-based Assessment of ICT Skills. Hasil penelitiannya

mengungkapkan bahwa penilaian kinerja adalah ukuran penilaian

berdasarkan tugas asli seperti aktivitas, latihan, atau masalah yang

mengharuskan peserta didik untuk menunjukkan Apa yang bisa mereka

lakukan.Penggunaan alat penilaian keterampilan pengolah kata interatif

yang diusulkan adalah 2 tipe –guru dan peserta didik.Alat penilaian

keterampilan pengolah kata yang dilakukan memberi kesempatan untuk

melakukan penilaian keterampilan interatif berbasis kinerja. Guru tidak

memerlukan keterampilan khusus untuk mengembangkan tugas penilaian

interatif berbasis pertunjukan terutama untuk penilaian formatif.

6. Suwaibah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan

Instrumen Asesmen KInerja Kimia Berbasis Asesmen Autentik Dengan

Estimasi Reliabilitasnya Menggunakan Program Genova. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa instrumen asesmen kinerja yang valid

menurut penilaian ahli. Uji reliabilitas instrumen diperoleh koefisien

reliabilitas yang tinggi dari masing-masing instrumen. Instrumen

penilaian kinerja proses sebesar 0,83 dan produk sebesar 0,87. Profil

hasil penilaian hasil kinerja praktikum peserta didik menunjukkan bahwa

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

57

secara umum hampir seluruh peserta didik menunjukkan kinerja yang

baik, dilihat dari kinerja proses dan kinerja produk. Hasil angket

tanggapan peserta didik dan pengguna/guru menunjukkan bahwa

instrumen mendapatkan tanggapan positif. Hasil penelitian ini instrumen

asesmen kinerja praktikum kimia materi hidrolisis garam yang valid,

reliable, praktis dan efektif.

7. Zulkifli (2016) dalam penelitiannya yang berjudul The Assessment of

Children’s Performance at Child Care Center. Hasil penelitiannya

menjelaskan bahwa penilaian kinerja juga dapat didefinisikan sebagai

penilaian terhadap beberapa aktivitas di mana peserta didik melakukan

untuk menunjukkan, melengkapi, atau melakukan perilaku minat yang

sebenarnya. Penilaian kinerja yang komprehensif harus mengandung tiga

komponen dasar yaitu daftar periksa, portofolio dan laporan ringkasan.

8. Masdiana (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan

Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi

Pada Lingkungan Peserta didik kelas I SDN 018 Letawa Kecamatan

Sarjo Kabupaten Mamuju Utara. Hasil penelitiannya menjelaskan

pembelajaran tematik sebagai suatu strategi pembelajaran memiliki tiga

langkah pokok, yaituperencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pendekatan

tematik adalah suatu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, sikap

dan keterampilan, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan

tema. Melalui pembelajaran tematik, pembelajaran menjadi bersifat

kontekstual dan bermakna bagi peserta didik. Berdasarkan hasil

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

58

penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran tematik

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SD.

9. W. I. Griffith and Hye Yeon Lim (2011) dalam penelitiannya yang

berjudul Performance-based Assessment: Rubics. Hasil penelitian ini

menjelaskan bahwa untuk membuat penilain berdasarkan kinerja

memerlukan rubrik yang baik supaya terfokus pada keterampilan atau

tugas tertentu. Membuat penilaian berdasarkan kinerja, merancang rubrik

yang jelas, dan memperkenalkan teknologi kedalam kelas semuanya telah

ditunjukkan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja. Dengan

memahami hubungan antara kinerja penilaian, rubrik, dan kegiatan, kita

dapat membangun ruang kelas di mana peserta didik dapat berhasil dan

berlaku untuk kebutuhan mereka didunia nyata, di kelas, dan di luar

kelas.

10. Marzanu. R.J. Pickering (1993) dalam penelitiannya yang berjudul The

Science Teacher’s Oponions About Using Performance Assesment In

Elementary Science Education.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa

penilaian kinerja terdiri dari tugas autentik yang membutuhkan peserta

didik untuk menerapkan apa yang mereka ketahui dalam kontek dunia

nyata. Dalam konteks ini peserta didik akan lebih berperan aktif dalam

kelas karena mereka menyadari masalah di sekitar mereka, memberikan

solusi yang berbeda dan mengatur kegiatan yang membantu mereka

untuk mempertahankan proses belajar mereka secara efisien. Yang

terpenting dalam pengajaran yang efektif adalah penataan informasi

dengan menetapkan tugas kinerja untuk peserta didik.

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

59

Penelitan relevan yang telah dipaparkan di atas, memiliki persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Persamaan yang ada

adalah pengembangan instrumen penilaian kinerja, sedangkan perbedaannya

terletak pada perbedaan materi dan subjek penelitian yang berbeda tingkat.

Dalam hal ini, kajian yang diteliti lebih ditekankan pada ”Pengembangan

Instrumen Penilaian Kinerja pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah

Dasar”.

H. Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitan yang masuk dalam kategori Resecrh and

Development yang dikembangkan oleh Bolg and Gall, penelitian ini bertujuan

untuk memodifikasi/ mengembangkan produk yang sudah ada, dari hal yang

telah digunakan dengan kelemahan yang ada kemudian dikembangkan

menjadi hal yang baru.Pengembangan penilaian kinerja, yang dikembangkan

oleh peneliti bermaksud untuk memodifikasi sebuah format penilaian kinerja

yang tentunya sederhana, dan mudah digunakan. Penilaian kinerja merupakan

penilaian autentik yang menilai kesiapan peserta didik,serta proses dalam dan

hasil belajar secara utuh. Kerangka pikir penelitian ini berupa input, process

dan output.

Input dari penelitian ini yang diperoleh dari hasil angket analisis kebutuhan

adalah penilaian yang ada belum dapat memotivasi peserta didik, kurang

memadai ketersediaan instrumen penilaian, guru kesulitan membuat instrumen

penilaian kinerja, guru belum paham mengenai instrumen penilaian kinerja.

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

60

Process pengembangan sebuah produk pada penelitian ini adalah sebuah

instrumen yang berbentuk penilaian. Pada Kurikulum 2013 yang berlaku

diSekolah Dasar pendekatan pembelajaran yang dipakai adalah scientific,

maka pada proses pengembangan produk ini menggunakan pendekatan

scientific.

Pengembangan produk pada penelitian ini adalah instrumen penilaian dengan

basis kinerja karena penilaian kinerja memungkinkan peserta didik

menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Dari semua penjabaran yang

sudah dijelaskan maka peneliti akan mengembangkan instrumen penilaian

kinerja pada pembelajaran tematik peserta didik kelas IV Sekolah Dasar yang

berisikan kisi-kisi,lembar penugasan kinerja peserta didik, rubrik, lembar

pengamatan, pedoman penskoran dan daftar pustaka.

Output yang diharapkan adalah berupa produk instrumen penilaian kinerja

yang sesuai dengan persyaratan (substansi, konstruksi dan penggunaan bahasa

yang baik dan benar serta komunikatif) dan instrumen penilaian kinerja yang

efektif. Melalui beberapa kelebihan pada produk penilaian ini, diharapkan

guru tidak lagi merasa kesulitan dalam menilai kinerja peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran. Melalui pembelajaran yang bermakna diharapkan

mendapatkan hasil yang lebih baik. Adapun kerangka berpikir dari penelitian

ini adalah sebagaimana dalam gambar 1 berikut.

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

61

Input :

Process

Output

I. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di

atas, dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian

Draft Awal

1. Penilaian kinerja belum mengacu pada setiap tema dan subtema.2. Guru belum memahami mengenai instrumen penilaian kinerja3. Guru kesulitan dalam membuat instrumen penilaian kinerja.4. Guru membutuhkan instrumen penilaian kinerja yang lebih mudah

dalam penerapannya

Kajian dan PerencanaanPemetaan KI-KD, Kisi-kis, danInstrumen Penilaian Kinerja

Uji Validasi Ahli

RevisiInstrumen Penilaian Kinerja

Uji Empirik

Revisi Produk

Instrumen Penilaian Kinerja

1. Instrumen Penilaian Kinerja yang Layak Secara Teoritik2. Instrumen Penilaian Kinerja yang Layak Secara Empirik

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

62

Hipotesis 1 : Terwujudnya instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

tematik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi kriteria layak

secara teoritik.

Hipotesis 2 : Terwujudnya instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

tematik kelas IV Sekolah Dasar yang memenuhi kriteria layak

secara empirik.

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Menurut Borg and Gall R&D dalam pendidikan disebut juga dengan

Reasearch-Based-Development (2003: 569) adalah sebuah prosedur

penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan yang dikembangkan tersebut. Penelitian ini akan menghasilkan

produk berupa pengembangan instrumen penilaian kinerja peserta didik

yang mengacu pada standar penilaian yang berlaku. Diharapkan instrumen

penilaian yang dihasilkan dapat digunakan sebagai penilaian kinerja peserta

didik.

Model penelitian R&D Borg & Gall (2003: 569-575) terdapat sepuluh

langkah dalam melaksanakan penelitian pengembangan dengan sedikit

penyesuaian sesuai konteks penelitian, yaitu sebagai berikut:

1) penelitian dan pengumpulan informasi(research and informationcollection), 2) perencanaan (planning), 3) pengembangan produkpendahuluan (develop premilinary form of product), 4) uji cobapendahuluan (preliminary field study), 5) revisi terhadap produk utama(main product revision), 6) uji coba utama (main field testing), 7) revisiproduk operasional (operational productrevision), 8) uji cobaoperasional (operational field testing), 9) revisi produk akhir (finalproduct revision), dan 10) deseminasi dan distribusi (dissimination anddistribution).

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

64

Adapun langkah-langkah penelitian Borg and Gall seperti ditunjukkan pada

gambar berikut.

Gambar 2 Bagan Langkah Pengembangan Borg and Gall (2003: 569-575)

B. Langkah-langkah Penelitian

Menurut pendapat Emzir (2013 : 271 ) yang mengatakan bahwa

dimungkinkan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk

membatasi langkah penelitian. Maka sejalan dengan pendapat tersebut, dari

kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan model Borg dan Gall

diatas, peneliti membatasi langkah-langkah yang digunakan hanya sampai 7

langkah saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dari

peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut. Berikut ini merupakan

tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian.

1. Pengumpulan Data Awal

Pada tahapan ini, penelitian dan pengumpulan informasi awal dilakukan

dengan studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan

dengan melakukan analisis kurikulum, analisis kondisi belajar, dan

analisis kebutuhan. Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mengkaji

Pengumpulandata awal Perencanaan

Uji produk awalPengembangandraft produk

Revisi hasil ujiproduk awal

Uji lapanganutama

Revisi produk

Penyempurnaanproduk

Desiminasi danImplementasi

Uji cobalapangan 2

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

65

dari buku-buku maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian

yang akan dilakukan.

a. Studi Lapangan

1) Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilaksanakan dengan melakukan peninjauan

terhadap kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga

pengembangan produk nantinya dapat disesuaikan dengan

kurikulum yang diberlakukan.

2) Analisis Kondisi Belajar

Analisis kondisi belajar dilakukan untuk mengetahui proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas sebelum peneliti

melaksanakan penelitian. Sebelum menganalisis, dilakukan

observasi terlebih dahulu. Observasi dilakukan dengan

pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi

dapat dijadikan acuan oleh peneliti untuk melakukan analisis

pada kondisi belajar peserta didik di dalam kelas.

3) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan suatu proses sistematis untuk

menentukan tujuan, mengidentifikasi ketidaksesuaian antara

kenyataan dan kondisi yang diinginkan. Analisis kebutuhan diambil

dari lembar angket yang diberikan kepada 9 orang guru kelas IV di

Gugus II Ki Hajar Dewantara Kecamatan Negeri Agung Kabupaten

Way Kanan.

Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna

memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Dalam

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

66

penelitian ini dilakukan melalui pengamatan kelas untuk melihat

kondisi nyata dilapangan.

Peneliti memilih pengembangan instrumen penilain kinerja pada

pembelajaran tematik kelas 1V SD ,dan setelah melakukan

menyebarkan angket kebutuhan guru diperoleh keterangan penilaian

kinerja yang ada belum dapat memotivasi peserta didik,kurang

memadai ketersediaan instrumen penilaian, guru kesulitan membuat

instrumen penilaian kinerja dan sebagian guru belum paham

mengenai instrumen penilaian kinerja.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan melakukan pengkajian pada buku-

buku maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian, yaitu

mengenai penyusunan instrumen penilaian, penilaian kinerja,

kompetensi keterampilan peserta didik dan tematik SD kelas IV.

2. Perencanaan

Tujuan dari tahap perencanaan yaitu mempersiapkan bahan dan membuat

rancangan produk. Tahap perencanaan ini diawali dengan menentukan

tema, pengkajian Kompetensi dasar berdasarkan peraturan menteri

pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada

pendidikan dasar dan pendidikan menengah, perumusan indikator,

merumuskan materi dan menentukan penugasan kinerja. Setelah selesai

dibuat, maka dilanjutkan dengan membuat desain kerangka instrumen

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

67

penilaian dan menentukan isi bagian-bagian instrumen penilaian yang

akan dikembangkan.

3. Pengembangan Draf Produk

Tahap pengembangan draft produk merupakan hasil nyata dari tahapan

perencanaan. Bagian-bagian yang telah direncanakan disusun dan

didesain sehingga menjadi sebuah draft produk awal meliputi: penyiapan

materi pembelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi.

4. Uji Produk Awal

Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah rancangan asesmen

kinerja pada pembelajaran terpadu valid. Validasi dilakukan oleh para

ahli yaitu ahli materi, ahli evaluasi evaluasi, ahli bahasa dan 6 orang guru

yang berasal dari 6 sekolah yang berbeda .Uji Produk awal ini digunakan

untuk mendapatkan data tentang kelayakan asesmen (oleh ahli) dan

ketergunaan asesmen (oleh guru). Setiap ahli dan guru akan

mengevaluasi instrumen asesmen tersebut untuk direvisi agar lebih baik.

Tenaga ahli dan guru tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan penelitian.

5. Revisi Hasil Uji Produk Awal

Setelah melaui uji validasi oleh para ahli, kemudian produk akan direvisi

sesuai saran dari validatoruntuk mengetahui tingkat validitas isi dari

produk yang dikembangkan.

6. Uji Lapangan Utama

Setelah instrumen penilaian selesai di revisi tahap selanjutnya yaitu

melakukan uji coba lapangan utama. Pada uji lapangan utama ini subyek

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

68

penelitian adalah dua guru sebagai rater dan seluruh siswa kelas IV di SD

Negeri 01 kalipapan dengan sampel sebanyak 34 siswa. Pada tahap ini

diperoleh data kuantitatif untuk melihat reliabilitas produk.

7. Revisi Produk Akhir

Setelah dilakukan uji coba lapangan kemudian produk direvisi kembali.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Setyosari (2013: 239) hasil uji coba lapangan

dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar ini dimaksudkan untuk

menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuannya.

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Kalipapan Kecamatan Negeri

Agung Kabupaten Way Kanan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016: 61), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas, objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SD kelas IV sebanyak

168 orang di Gugus II Ki Hajar Dewantara Kecamatan Negeri Agung

Kabupaten Way Kanan, berikut ini penjabaran populasinya.

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

69

Tabel 2 Populasi PenelitianNo Nama sekolah Jumlah murid kelas IV

1 SDN 01 Kalipapan 342 SDN 02 Kalipapan 383 SDN 01 Sumber Rejeki 254 SDN Way Limau 245 SDN Gedung Jaya 236 SDS Suka Damai 24

JUMLAH 168Sumber: Data Lapangan

2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2013:174) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sampel diambil dengan menggunakan teknik

sampel acak (Random sampling). Teknik pengambilan sampel ini dipakai

dengan pertimbangan bahwa karakteristik sekolah yang menjadi sampel

hampir sama yaitu menggunakan kurikulum 2013 dengan pencapaian

KKM sekolah yang berbeda, maka sampel dalam penelitian ini adalah 34

peserta didik kelas IV SD Negeri 01 Kalipapan.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Arikunto (2016: 161) variabel penelitian adalah

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

1. Definisi Konseptual Varibel

a. Instrumen Penilaian Kinerja

Marzano (1994: 13) yang menyatakan bahwa penilaian kinerja

merupakan variasi tugas yang memberikan kesempatan bagi peserta

didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan serta

kebiasaan berpikir dalam berbagai konteks.

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

70

b. Pembelajaran Tematik

Menurut Trianto (2010: 70), pembelajaran tematik adalah

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengkaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

belajar yang bermakna kepada peserta didik.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Instrumen Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah alat penilaian berupa tes perbuatan untuk

menyelesaikan tugas dalam konteks kehidupan nyata, dimana

penilaian tersebut meminta peserta didik untuk menunjukkan

kemampuannya secara langsung kepada guru baik dari sisi

pengetahuan maupun keterampilan.

Kinerja peserta didik akan di nilai melalui lembar pengamatan yang

menggunakan skala penilaian Gutman (ya=1, dan tidak=0) karena

teknik ini memberikan pencatatan yang mudah dan cepat dalam

meringkas kesan-kesan hasil pengamatan.

b. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan

berbagai mata pelajaran atau sejumlah disiplin ilmu melalui

pemaduan materi, keterampilan, dan sikap ke dalam suatu tema

tertentu sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang

bermakna bagi peserta didik.

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

71

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian dengan cara

mengamati gejala-gejala yang diselidiki. Observasi dilakukan peneliti

untuk melihat dan mengamati penilaian pada proses belajar dan mengajar

dengan menggunakan instrumen penilaian yang dikembangkan.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang

dilaksanankan secara lisan dantertemuan tatap muka secara individu

(Sugiono,2013:137). Wawancara dilaksanakan secara individual untuk

memperoleh data yang berasal dari individu dalam studi pendahuluan

yang berkaitan dengan analisis kebutuhan instrumen penilaian yang

dalam hal ini berupa instrumen penilaian kinerja untuk pembelajaran

dalam Kurikulum 2013. Wawancara ini ditujukan kepada guru/ pendidik.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan barang-barang tertulis yang menjadi alat bukti

auntentik dalam suatu kegiatan penelitian. Dokumen dalam penelitian ini

berupa hasil wawancara, catatan observasi dan foto-foto yang

mendukung kegiatan penelitian.

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

72

4. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen ahli guna

menguji tingkat validitas isi produk pengembangan instrumen untuk

mengukur kelayakan produk yang dibuat.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

adalah (1) lembar angket kebutuhan, (2) lembar validasi ahli, (3) lembar

pengamatan kinerja peserta didik.

1. Lembar Angket Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui

perbedaan kondisi yang diinginkan/seharusnya. Kondisi yang

diinginkan seringkali disebut kondisi ideal, sedangkan kondisi yang

ada disebut dengan kondisi riil. Lembar angket kebutuhan digunakan

untuk mengumpulkan informasi dari para guru tentang kesenjangan

yang terjadi pada kondisi riil di lapangan. Dalam pembuatan angket

tersebut, peneliti memuat beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3 Kisi-Kisi Angket Analisis KebutuhanNo Pertanyaan Jumlah

Item1. Instrumen penilaian kinerja diperlukan dalam

menilai keterampilan peserta didik1

2. Sudah pernah menggunakan instrumen untukmenilai kinerja peserta didik

1

3. Penilaian kinerja yang digunakan sudah mengacupada setiap tema dan sub-tema pembelajaran

1

4. Sudah membuat penilaian kinerja dalam prosespembelajaran

1

5. Kesulitan dalam membuat instrumen penilaiankinerja

1

Page 92: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

73

No Pertanyaan JumlahItem

6. Instrumen penilaian kinerja yang lebih mudahdalam penerapannya

1

7 Penilaian kinerja mampu mengukur hasil belajarpeserta didik dengan baik

1

Jumlah 7

2. Lembar Validasi Ahli

Lembar validasi ahli digunakan untuk mengukur kevalidan instrumen

yang dikembangkan. Dalam penelitian ini, dilakukan validasi oleh ahli

evaluasi dan ahli bahasa. Daftar pertanyaan dalam instrumen validasi

digunakan untuk mengetahui apakah penilaian kinerja yang

dikembangkan secara rasional dapat digunakan dengan baik. Validator

diminta memberikan penilaian dengan memberikan pendapat pada

setiap indikator yang dinilai dan memberikan saran bila diperlukan.

Adapun kisi-kisi aspek indikatornya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli EvaluasiNo Aspek Indikator Ya Tidak

1TugasKinerja

Ada petunjuk yang jelas tentangtata cara pengerjaan tugaskinerjaAda kesesuaian antara tugas danindikator kinerja yang diberikanMenggunakan kalimat tanyaatau perintah yang menuntutpenyelesaian tugas tepat waktuTidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkanpenafsiran gandaTabel/gambar/grafik/peta/yangsejenisnya disajikan dengan jelasdan terbaca

2 Rubrikpenilaian

Pokok penialian kinerjadirumuskan dengan singkat,jelas, dan tegas

Page 93: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

74

No Aspek Indikator Ya Tidakkinerja Ada petunjuk yang jelas tentang

tata cara penilaian kinerjaAda pedoman penskoranpenilaian kinerja

Jumlah

Tabel 5 Kisi-Kisi Uji Ahli BahasaNo Aspek Indikator Ya Tidak

1KetepatanStrukturKalimat

Kalimat yang dipakaimewakili isi pesan atauinformasi yang ingindisampaikan denganmengikuti tata kalimatBahasa Indonesia.

2KeefektifanKalimat

Kalimat yang dipakaisederhana dan langsungpada sasaran (bahasan)

3Ketepatan TataBahasa

Tata kalimat yangdigunakan untukmenyampaikan pesanmengacu kepada kaidahtata Bahasa Indonesiayang baik dan benar.

4KetepatanEjaan

Ejaan yang digunakanmengacu kepadapedoman Ejaan YangDisempurnakanTidak menggunakankata/ungkapan yangmenimbulkan penafsiranganda atau sulit dipahamiJumlah

Sumber, Badan Standar Nasional Pendidikan: 2014

Tabel 6 Kisi-Kisi Uji Ahli Materi

No Indikator PenilaianPilihan

JawabanYa Tidak

1.Panduan menyajikan instrumen sesuai denganindikator pencapaian.

2. Panduan petunjuk penggunaan jelas.

3.Panduan berisi petunjuk pengolahan hasilpenilaian yang jelas.

4. Butir instrumen mencakup semua indikator

Page 94: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

75

Tabel 7 Kisi-kisi Angket Ketergunaan Oleh GuruNo Aspek Indikator Ya Tidak1 Kesesuaian RPP a. Kesesuaian alokasi

waktu dengankeseluruhan prosespembelajaran yangdilaksanakan

b. Kemungkinan tingkatketercapaian tujuanpembelajaran setelahpembelajaran selesai

c. Kesesuaian langkahpebelajaran di RPPdengan kemungkinanimplementasinyadikelas.

2. Kesesuaianinstrumenpenilaian

a. Instrumen penilaiansesuai dengankompetensi dan tujuanpembelajaran.

b. Instrumen penilaiandapat mengukur seluruhkegiatan belajar siswa

c. Instrumen penilaianyang berbasis kinerjadapat digunakan olehguru

d. Instrumen penilaianyang dikembangkansesuai dengankebutuhan pembelajaran

3. Bahasa dantulisan

a. Menggunakan bahasabaku sesuai kaidahbahasa Indonesia

b. Penggunaan ejaan dantanda baca yang benar

No Indikator Penilaian

PilihanJawaban

Ya Tidak

5.Ketepatan perumusan indikator dalam penilaianyang di kembangkan.

6.Materi isi butir instrumen relevan dengankompetensi dasar yang dijabarkan padaindikator.

7.Isi butir instrumen sesuai tingkat perkembanganpeserta didik .

8.Isi butir instrumen yang disajikan sesuai denganaktivitas kehidupan sehari- hari.

9. Cakupan materi isi instrumen mewakili KD

Page 95: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

76

No Aspek Indikator Ya Tidakdan sesuai EYD

c. Bahasa yang digunakanjelas dan mudahdipahami.

Jumlah

Sumber: Akbar (2013:156)

3. Lembar Pengamatan Kinerja Peserta Didik

Lembar pengamatan kinerja peserta didik digunakan untuk

menetapkan tingkat capaian kemampuan belajar peserta didik. Dalam

lembar pengamatan kinerja peserta didik ini menggunakan daftar cek

(ya-tidak). Peserta didik mendapat nilai apabila kriteria penguasaan

kompetensi tertentu terpenuhi. Contoh lembar pengamatan kinerja

peserta didik dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8 Lembar Pengamatan Kinerja Peserta Didik

No Aspek yang dinilai dalammelakukan wawancara

Penilaian∑ Skor

Ya Tidak1 Persiapan sebelum melakukan

wawancara2 Sikap saat melakukan wawancara

3 Kesesuaian pertanyaan dengandaftar pertanyaan yang sudah dibuat

4 Mencatat setiap data dan informasiyang disampaikan oleh nara sumber

5 Membuat laporan hasil wawancarasesuai dengan format

JumlahSumber: Buku Guru Kelas IV SD/MI

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data deskriptif kualitatif dan deskriftif kuantitatif. Sumber data berasal dari

(1) ahli, (2) guru, dan (3) implementasi uji coba instrumen yang

dikembangkan.

Page 96: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

77

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis data deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dilakukan melalui

hasil angket yaitu, analisis penelaahan untuk mengetahui kelayakan

melalui validitas isi instrumen tes. Data ini termasuk data kualitatif

berupa kritik, saran dan tanggapan dari validator dianalisis secara

deskriptif mengenai kelayakan produk yang dihasilkan. Data kelayakan

produk ditentukan melalui hasil validasi ahli materi, ahli bahasa, dan ahli

evaluasi. Data ini termasuk data kualitatif berupa kritik, saran, dan

tanggapan dari validator dianalisis secara deskriptif.

2. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis data deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data

yang diperoleh dari validasi ahli dan validasi guru sebagai pengguna

untuk mengukur tingkat validitas instrumen, ketergunaan instrumen dan

reliabilitas instrumen. Adapun analisis deskriptif kuantitatif dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Hipotesis 1

Ha : Terwujudnya instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar yang

memenuhi kriteria layak secara teoritik.

Ho : Tidak Terwujudnya instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar yang

memenuhi kriteria layak secara teoritik.

Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan

keadaan sebenarnya (Arikunto, 2013: 72). Maka instrumen dikatakan

Page 97: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

78

sudah valid apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur. Sedangkan analisis tingkat ketergunaan digunakan

untuk melihat tingkat kelayakan produk yang dikembangkan. Data hasil

lembar validasi memberikan gambaran atau paparan kualitas dari

instrumen yang diambil dari hasil validasi ahli penilaian, ahli bahasa, ahli

materi dan guru, yang dikembangkan dengan rumus sebagai berikut.

Vah = TSe x 100%

TSh

Keterangan:Vah = Validasi ahliTse = Total skor empirikTsh = Total skor maksimal(sumber: Akbar,2013:82)

Sedangkan kriteria validitas dan keterbacaan instrumen adalah sebagai

berikut.

Tabel 9 Kriteria Validitas InstrumenSkor Akhir Kriteria

80 % - 100% Sangat valid, sangat tuntas, dapat digunakan61% - 80% Cukup valid, cukup efektif, dapat digunakan

41% - 60% Kurang valid, kurang efektif,tidak digunakan

21% - 40% Tidak valid, tidak efektif, tidak bisa digunakan00% - 20 % Sangat tidak valid, tidak bias digunakan

(Sumber : Akbar, 2013:182)

b. Uji Hipotesis 2

Ha : Terwujudnya instrumen penilaian kinerja pada

pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar yang

memenuhi kriteria layak secara empirik.

Ho : Tidak terwujudnya instrumen penilaian kinerja

pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar

Page 98: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

79

yang memenuhi kriteria layak secara empirik.

Kriteria empirik digunakan untuk menganalisis butir soal. Analisis

butir soal digunakan untuk pengujian terhadap kualitas soal yang

diujicobakan pada uji lapangan utama. Data kuantitatif dalam

menguji kriteria empirik menggunakan uji reliabilitas.

Menurut Sugiyono (2012 : 121) mengemukakan bahwa “Instrumen

yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama). Instrumen dikatakan dapat dipercaya (reliabel) jika

memberikan hasil yang tetap atau konsisten apabila tes dilakukan

berkali-kali. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan

melibatkan rater atau ahli yang dinamakan kesepakatan antar rater

(inter-rater reliability).

Uji reliabilitas ini yaitu untuk melihat tingkat kesepakatan

(agreement) antar ahli atau rater dalam menilai setiap indikator pada

instrumen. Inter-Rater Reliability (IRR) akan memberikan gambaran

berupa skor tentang sejauh mana tingkat kesepakatan yang diberikan

ahli atau rater. Dikemukakan oleh Widhiarso (2006:2) Jika pada

kasus self-report reliailitas ditunjukkan dengan konsistensi internal

yang terlihat dari antara satu butir dan butir lainnya memiliki

korelasi yang tinggi, maka dalam kasus reliabilitas antar rater yang

di uji konsistensinya adalah raternya. Jadi posisi butir digantikan

dengan posisi orang (rater).

Page 99: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

80

Penelitian ini melibatkan dua orang rater dalam hal ini adalah guru

sebagai penilai, sehingga dalam penelitian ini menggunakan

koefisien kesepakatan Cohen Kappa. Pemilihan ini berdasarkan pada

jenis analisis data yaitu non parametric serta penggunaannya yang

dikemukakan oleh Widhiarso (2006:2) yaitu,”Penggunaan koefisien

kappa tepat digunakan ketika (a) rater yang dipakai tidak banyak,

biasanya satu subyek dinilai oleh dua rater, (b) skor hasil

penilaiannya bersifat kategori, biasanya juga hanya dua kategori

yang dikode 0 atau 1.

Mencari Koefisien Cohen Kappa digunakan rumus:

Widhiarso(2006:15)Keterangan:k = Koefisian Cohen KappaPa = Proporsi kesepakatan teramatiPc = Proporsi kesepakatan harapan1 = Konstanta

Widhiarso, (2006:15) mengkategorikan tingkat reliabilitas antar

rater, antara lain :

- Kappa < 0,4 : Tidak Layak- Kappa 0,4 – 0,60 : Cukup Layak- Kappa 0,60 – 0,75 : Layak- Kappa > 0,75 : Sangat Layak

k = Pa-Pc1 - Pc

Page 100: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

101

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pengembangan yang telah

dilaksanakan, peneliti dapat disimpulkan bahwa:

1. Produk instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran tematik tema 9

subtema 3 layak digunakan pada pembelajaran untuk peserta didik kelas

IV SD. Kelayakan instrumen penilaian kinerja ini berdasarkan pada

kelayakan secara teoritik. Hasil telaah dan validasi yang dilakukan oleh

validator ahli materi diperoleh skor/nilai sebesar 100, validator ahli

bahasa dengan skor 100, dan validator ahli evaluasi dengan skor 100.

Hasil uji validasi ketergunaan oleh guru yang dilakukan oleh 6 orang guru

juga diperoleh nilai/skor rata-rata 90.

2. Instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran tematik tema 9 subtema 3

untuk peserta didik kelas IV Sekolah Dasar yang dikembangkan, telah

memenuhi kriteria kelayakan secara empirik. Kevalidan instrumen

penilaian kinerja ini didasarkan pada hasil uji ahli dan uji ketergunaan

oleh guru, sedangkan tingkat reliabilitas (tingkat keabsahan) instrumen

didasarkan pada uji yang dilakukan oleh 2 orang guru dalam proses

pembelajaran. Kriteria reliabilitas yang diperoleh berada pada kriteria

tinggi dengan hasil hitung konsistensi Kappa sebesar 0,67 dengan

kategori konsistensi antar rater yang baik.

Page 101: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

102

B. Implikasi

Implikasi dari penelitian dan pengembangan ini adalah:

1. Instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran tematik tema 9 subtema 3

layak digunakan pada pembelajaran untuk peserta didik kelas IV SD.

Kelayakan instrumen penilaian kinerja ini berdasarkan pada teoritik

konten melalui telaah para ahli. Instrumen penilaian kinerja ini digunakan

oleh guru untuk mengukur ketercapaian kompetensi tertentu dan hasil

belajar peserta didik. Instrumen penilaian kinerja ini dapat membantu

guru dalam mengukur kemampuan psikomotorik peserta didik dalam

tugas yang diberikan. Selain itu, Instrumen penilaian kinerja ini juga

menjadi pedoman bagi guru untuk memberikan penilaian bagi peserta

didik melalui tes kinerja.

2. Instrumen penilaian kinerja yang layak, baik secara teoritis dan empiris

dapat membantu guru mengetahui sejauh mana kualitas instrumen yang

sudah dibuat. Guru lebih memahami apa itu kinerja peserta didik, guru

lebih mudah dalam memberikan penskoran pada penilaian kinerja,

instrumen dan rubrik lebih mudah dipahami sehingga guru juga lebih

mudah dalam penerapannya.

C. Saran

1. Bagi Peserta didik

Peserta didik lebih sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran

sesuai dengan aspek-aspek penilaian kinerja, sehingga peserta didik dapat

mengkontruksi pengetahuan dan ketrampilan pada materi tertentu

Page 102: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

103

khususnya pada tema 9 Kayanya Negeriku subtema 3 Pelestarian Kekayaan

Sumber Daya Alam di Indonesia.

2. Guru

Hendaknya guru menggunakan instrumen penilaian yang dapat mengukur

kompetensi keterampilan kinerja peserta didik. Guru dapat memanfaatkan

instrumen penilaian kinerja untuk memberikan informasi nyata mengenai

capaian dan perkembangan kompetensi peserta didik secara lebih

komprehensif dan menyeluruh. Dalam penilaian kinerja pendidik bisa

menggunakan rubrik yang lebih sederhana untuk mempermudah proses

penilaian.

3. Sekolah

Hendaknya memfasilitasi dengan buku-buku tentang penilaian hasil belajar

peserta didik. Sehingga guru memiliki referensi lebih untuk membuat dan

menggunakan instrumen penilaian yang komprehensif guna meningkatkan

hasil belajar dan kompetensi keterampilan peserta didik.

4. Peneliti

Pengembangan instumen penilaian berbasis kinerja dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman sebagai guru profesional. Peneliti juga

merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

pada tema dan materi lain.

Page 103: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iip Khoiru., Amri, Sofyan. 2014. Pengembangan dan Model PembelajaranTematik Integratif. PT. Prestasi Putrakarya. Jakarta.

Akbar, Sakdun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. PT.Remaja Rosdakarya.Jakarta.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.Prestasi Pustakarya. Jakarta.

Anderson, L. W. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; ARevision of Bloom’s Taxonomy of Education. Objectives. Addison WesleyLonman Inc. New York.

Arends, R. 1997. Classroom Intructional Management. New York. The MC Graw-Hill Company.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Bumi Aksara.Jakarta.

________________. 2016. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. PT.Rineka Cipta, Jakarta.

Asep. Jihad,, dan Abdul, Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Multi Press.Yogyakarta.

Ataç, Bengü Aksu. 2012. Foreign Language Teachers’ Attitude toward AuthenticAssessment in Language. The Journal of Language and Linguistic Studies,8(2):7-19. http://www.jlls.org/index.php/jlls/article/view/128.

Borg, D. Walter, Joyce P. Gall and Meredith D. Gall. 2003. Educational Research AnIntroduction. Boston: Perason Education, Inc.

Budhiwaluyo, Nugroho.2016.Pengembangan Instumen Penilaian KinerjapadaPraktikum Struktur dan fungsi Sel di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Edu-SainsJurnal.Vol 5. No.2.

Cabrera, F. Aberto. 2001. Developing Performance Indicators for assessing

Page 104: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

105

Classroom Teaching Practices and Student Learning. Research in HigherEducation. 42.(3). Pp 327-352.

Daryanto, Sudjendro., Heri. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi(Kurikulum 2013). Gava Media. Jogjakarta.

Depdiknas. 2006. Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa. Depdiknas.Jakarta.

Emzir. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan.PT. Raja Grafindo. Depok.

Greet Mia Jos Fastré, Marcel R. van der Klink,1 and Jeroen J. G. van Merriënboer.2010. The effects of performance-based assessment criteria on studentperformance and self-assessment skills. Advances in Health SciencesEducation: 15(4): 517–532.https://www.scienceopen.com/document/id/97925836-3d47-4314-8b5455b6da6526d6

Hakim, Imam Nur. 2009. Pembelajaran Tematik Integratif di SD/MI dalamKurikulum 2013. Insania. Vol. 19 No. 1.

Harlen, Wynne. (2013) Assessment & Inquiry-Based Science Education Issues inPolicy and Practice. Diakses darihttp://www.interacademies.net/File.aspx?id=21245

Hosnan. 2014. Pendekatan saintifik dan konstektual dalam pembelajaran abad 21.Ghalia Indonesia. Bogor.

Hutabarat, O. R. 2004. Model-Model Penilaian Berbasis Kompetensi PAK. BinaMedia Informasi. Bandung.

Jhonson, David W. Jhonson, Roger T.2002. Meaningfull Assessment, A Manageableand Cooperative Process. Boston. Allyn&Bacon

Juniadi. 2013. Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja Praktik Perawatan MesinPenggerak Utama Kapal pada Siswa Kelas XI TKPI SMK Negeri 3 Tarakan.Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek : (Vol.1 No.1) : 80-90.http://ejournal.unesa.ac.id/article/9716/51/article.pdf

Karim, Mucntar Abdul. 2004. Asesmen Autentik, Portofolio, dan Asesmen Terpadudalam Pembelajaran Matematika Aliyah. Makalah Disajikan padaRegional Workshop tentang Sosialisasi dan Implementasi KBK. KotaMalang. Malang 19-24 Januari 2004.

Page 105: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

106

Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, danPenilaian). Alfabeta. Bandung.

Kurniawaty, Maria Desi.2017. Pengembangan Instrumen Berbasis Kinerja PadaPembelajaran Tematik SD. Jurnal Pedagogi. Volume 6.No 3

Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers. Jakarta.

Kusrini dan Tatag. 2002. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) SuatuAsesmen Alternatif dalam Kelas Matematika. Pusat Sains dan Maatematika.UNESA. Surabaya

Majid, A. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar KompetensiGuru. Remaja Rosdakarya. Bandung.

_______. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mangiante, Elaine Silva. 2013. Planning Science Instruction for Critical Thinking:Two Urban Elementary Teachers’ Responses to a State Science Assessment.Journal Education Science, Vol 3: 222-258.www.mdpi.com/journal/education

Marzano. Robert J., 1994. Assessing Student Outcomes: Performance AssessmentUsing The Dimensions of Learning Model. Association for Supervison andCurriculum Development. Alexandria.

Masdiana. 2014. Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan HasilBelajar IPA Materi Pada Lingkungan Siswa Kelas I SDN 018 LetawaKecamatan Sarjo Kabupaten Mamuju Utara. Jurnal Kreatif Tadulako Online.3 (2); 190-204. ISSN 2354-614X.http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/viewFile/2879/1967

Mulyasa, E. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. PT. RemajaRosdakarya. Bandung.

Muslich, Masnur. 2011. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual.PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Nitko, Anthony J. 1996. Educational Assessment of Student, Edition. PracticeHall. Columbus Ohio.

Page 106: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

107

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik (Dalam Pembelajaran Bahasa).Gajah Mada Universiti Press. Yogyakarta.

Pargito. 2015. Penilaian Kelas Otentik, Ragam Penilaian Pembelajaran.Pascasarjana Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Permendikbud. 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Kemendikbud. Jakarta.

___________. 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016Tentang Standar Proses. Kemendikbud. Jakarta.

____________. 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kemendikbud. Jakarta.

Peorwadarminta. 1983. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.Puskurlitbang. Jakarta.

Purnomo, Edy. 2015. Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran,BandarLampung.Unila

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Popham, W. 1995. Classroom Assesmen. Allyn and Bacon. Boston.

Rahayu, Suci Mar’ih. 2017. Balance Scorecard: Model Pengukuran KinerjaOrganisasi dengan Empat Perspektif. Raih Asa Sukses (RAS). Jakarta.

Rasyid, Harun. 2007. Penilaian Hasil Belajar. CV. Wacana Prima. Bandung.

Rufina C. Rosaroso and Nelson A. Rosaroso. 2015. Performance-based Assessmentin Selected Higher Education Institutions in Cebu City, Philippines. AsiaPacific Journal of Multidisciplinary Research 3(4): 72-77.http://www.apjmr.com/wpcontent/uploads/2015/11/APJMR-2015-3.4.4.11.pdf.

Sa’dijah, C. 2009. Asesmen Kinerja dalam Pembelajaran Matematika. JurnalPendidikan Inovatif 4(2): 92-95.https://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol4-no-2-cholis-sadijah.pdf

Saifuddin. 2014. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sari, Lis Permana. 2010. Pengembangan Instrumen Performance Assessment SebagaiBentuk Penilaian Berkarakter Kimia. Seminar Nasional. UNY, Yogyakarta.

Setyosari. Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. KencanaPrenadamedia Group. Jakarta.

Page 107: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

108

Stiggins, R. J., (1994). Student-Centered Classroom Assessment. Macmillan CollegePublishing Company. New York.

Subali, Bambang. 2010. Buku Evaluasi Remidiasi. FMIPA UNY. Yogyakarta.

Sudria, Ida Bagus Nyoman & Manimpan Siregar. 2009. Pengembangan RubrikPenilaian Keterampilan Dasar Praktikum dan Mengajar Kimia pada JurusanPendidikan Kimia. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 42(3): 222-233.http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/view/1761

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. PT. RemajaRosdakarya. Bandung.

Surapranata. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil TesImplementasi Kurikulum 2004. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Suryosubroto, A. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka cipta. Jakarta.

Susila, I Ketut. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (PerformanceAssesment) Laboratorium pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai KurikulumTingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X di Kabupaten Gianyar. JurnalPenelitian dan Evaluasi Pendidikan. 19. (2). 6.

Suwaibah, Siti Nur. 2015. Pengembangan Instrumen Asesmen Kinerja KimiaBerbasis Asesmen Otentik Dengan Estimasi Reliabilitasnya MenggunakanProgram Genova.

Tuparova, Daniela. 2010. Automated real-live performance-based Assessment of ICTSkills. Procedia Social and Behavioral Sciences 2: 4747–4751.http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816314732

Trianto. 2010. Desain Pengembangan Pemebelajaran Tematik. Kencana, Jakarta.

Uno, Hamzah B. dan Satria Koni. 2014. Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara.Jakarta.

Widhiarso, W. 2006. Mengestimasi Reliabilitas. Fakultas Psikologi UGM.Yogyakarta.

W. I. Griffith, and Hye-Yeon Lim. 2011. Performance-Based Assessment: Rubrics,Web 2.0 Tools and Language Competencies. MEXTESOL Journal, 36, (1).http://mextesol.net/journal/index.php?page=journal&id_article=108

Wulan, Ana Ratna. 2007. Penggunaan Assesmen Alternatif pada PembelajaranBiologi.Seminar Nasional Biologi. Universitas Pendidikan IndonesiaBandung.

Page 108: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/54742/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian kinerja pada pembelajaran

109

_____________. 2011. Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi,Handout Kuliah FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. FPMIPA UPI.Bandung. Diakses tanggal 22 Februari 2018.

Zainul. 2001. Alternative Assessment. PAU-PPAI Universitas Terbuka. Jakarta

Zainul, Asmawi. 2005. Tes dan Asesmen di SD. Jakarta. Universitas Terbuka

Zulkifli, Nur Idayu. 2016. The Assessment of Children’s Performance at Child CareCentre. Procedia - Social and Behavioral Sciences: 234: 64 – 73.http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816314732

Yusuf, A, Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Prenada. Jakarta