PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN...

256

Click here to load reader

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA

KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN POSTING KELAS X

AKUNTANSI SMK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agustinus Deyafajar Jiwantono

NIM: 141334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

i

HALAMAN JUDUL

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA

KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN POSTING KELAS X

AKUNTANSI SMK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agustinus Deyafajar Jiwantono

NIM: 141334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

ii

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

iv

PERSEMBAHAN

Skrispsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa membimbing dan

menuntun setiap langkah hidupku.

2. Kedua orangtuaku terkasih Drs. Yakobus Susanto dan Dra. Demetria

Deryna Kartiningrum yang senantiasa mendoakanku dan memberikan

kasih sayang yang melimpah.

3. Adikku Benedicta Aryningtyas Jiwantono yang senantiasa memberikan

dukungan dan semangat.

4. Teman spesialku Aloysia Sri Wahyuni Candra Dewi yang senantiasa

memberikan dukungan dan motivasi.

5. Teman-teman angkatan 2014 Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma yang telah mendukung serta memberikan semangat selama kuliah.

6. Almamater kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

v

HALAMAN MOTTO

MOTTO

Apabila Anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka Anda telah berbuat baik

kepada diri sendiri. - Benyamin Franklin

Menuju tak terbatas dan melampauinya.- Buzz Lightyear Toy Story

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

vi

LEMBAR PERNYATAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

vii

RSETUJUAN PUBLIKASIKARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER

ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

MENERAPKAN POSTING KELAS X AKUNTANSI SMK

Agustinus Deyafajar Jiwantono

Universitas Sanata Dharma

141334063

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan instrumen penilaian

berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting kelas X Akuntansi

SMK, (2) mengetahui kualitas pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS

pada kompetensi dasar menerapkan posting kelas X Akuntansi SMK.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan

menggunakan delapan langkah model pengembangan Suryabrata, yaitu: (1)

pengembangan spesifikasi tes, (2) penulisan soal, (3) penelaahan soal, (4)

perakitan soal, (5) uji coba soal, (6) analisis butir soal, (7) seleksi dan perakitan

soal, dan (8) pencetakan tes. Data hasil uji coba soal dianalisis menggunakan

program quest.

Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa rata-rata skor

validasi uji coba soal dari ahli bahasa sebesar 3,921 dengan kategori “Baik” dan

dari ahli materi sebesar 3,750 dengan kategori “Baik”. Hasil analisis dari program

QUEST diperoleh mean INFIT MNSQ 0,99 dan SD 0,22. Soal yang paling sukar

yaitu item nomor 21 dan 28, yang paling mudah item nomor 35 dan 36.

Berdasarkan analisis, 40 item tersebut dinyatakan fit atau cocok dengan model

Rasch dengan batas penerimaan ≥0,77 sampai ≤1,30. Oleh karena itu, peneliti

menyimpulkan bahwa uji coba soal menerapkan posting layak menjadi instrumen

penilaian bagi guru dalam pembelajaran.

Kata kunci: HOTS, penelitian dan pengembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ASSESMENT INSTRUMENTS BASED ON

HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) ON BASIC COMPETENCE

BY APPLYING POSTING AT THE TENTH GRADE OF ACCOUNTING

CLASS OF VOCATIONAL SCHOOL

Agustinus Deyafajar Jiwantono

Sanata Dharma University

141334063

The objectives of this research are: (1) to develop the assesment

instruments based on HOTS in the basic competency by applying posting at the

tenth grade of Accounting class of Vocational School, (2) to know the quality of

assesment instruments development based on HOTS in the basic competency by

applying posting at the tenth grade of Accounting class of Vocational School.

The type of this research is a research and development using eight steps

of the Suryabrata development model, those are: (1) the development of test

spesification, (2) write questions, (3) analysis questions, (4) compilation of

questions, (5) simulation of questions, (6) the analysis of the item of questions, (7)

the selection and compilation of questions, and (8) printing of the questions. The

resulted data of the simulation were analyzed by using QUEST Programme.

The result of research and development shows that the average of

simulation validation score from linguistic expert is 2,921 it is at “good category”

and from material expert is 3,750 it is at “good category”. The result of analysis of

the QUEST Programme gained mean INFIT MNSQ 0,99 and 0,22. The difficulty

of questions were the item number 21 and 28, the easiest were number 35 and 36.

Based on analysis, 40 items were stated fit and match with Rasch model with the

acceptance limit ≥0,77 to ≤1,30. Based on the result, researcher concludes that the

question simulation applied posting is approviate to be assesment instrument for

the teacher in the learning process.

Key word: HOTS, research and development.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Higher Order Thinking Skill

(HOTS) pada Kompetensi Dasar Menerapkan Posting Kelas X Akuntansi SMK”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini:

1. Tuhan Yesus Kristus sumber pengharapan dan kasih sejati.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

4. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi.

5. Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen

Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan pelayanan prima selama perkuliahan.

7. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. yang telah berkenan menjadi

ahli bahasa.

8. Cicilia Ika Puspitasari, S.Pd. yang telah berkenan menjadi ahli materi.

9. Kepala sekolah, guru, dan peserta didik-peserta didik SMK Negeri 1

Yogyakarta, SMK Negeri 7 Yogyakarta, dan SMK Negeri 1 Bantul yang

telah membantu peneliti melakukan penelitian di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Batasan Masalah .......................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

F. Definisi Operasional .................................................................................... 7

G. Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 9

A. Kurikulum ................................................................................................... 9

1. Pengertian Kurikulum ............................................................................... 9

2. Fungsi Kurikulum ................................................................................... 10

3. Komponen Kurikulum ............................................................................ 11

4. Pengembangan Kurikulum...................................................................... 12

5. Tujuan Pengembangan Kurikuum 2013 ................................................. 14

6. Perbedaan Kurikulum ............................................................................. 16

7. Struktur Kurikulum SMK ....................................................................... 17

B. Taksonomi Berpikir ................................................................................... 20

1. Taksonomi Bloom ................................................................................... 20

2. Dimensi Pengetahuan.............................................................................. 22

3. Dimensi Proses Kognitif ......................................................................... 23

C. Kemampuan Berpikir Berpikir Tingkat Tinggi ......................................... 27

1. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi................................... 27

2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ..................................... 27 3. Karakteristik Soal HOTS ........................................................................ 29

D. Penilaian .................................................................................................... 31

1. Pengertian Penilaian................................................................................ 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xiii

2. Tujuan Penilaian ..................................................................................... 33

3. Jenis-jenis Penilaian ................................................................................ 34

4. Aspek Penilaian ...................................................................................... 36

5. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ................................................. 38

6. Posting..................................................................................................... 41

E. Reliabilitas dan Validitas .......................................................................... 46

1. Reliabilitas .............................................................................................. 46

2. Validitas .................................................................................................. 47

F. Teori Tes ................................................................................................... 51

1. CTT (Classical Test Theory) .................................................................. 51

2. IRT .......................................................................................................... 55

G. Program QUEST ....................................................................................... 63

H. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian .......................................... 64

1. Pengembangan Spesifikasi Tes ............................................................... 64

2. Penelitian Soal ........................................................................................ 64

3. Penelahaan Soal ...................................................................................... 65

4. Perakitan Soal (untuk Tujuan Uji Coba) ................................................. 65

5. Uji Coba Tes ........................................................................................... 66

6. Analisis Butir Soal .................................................................................. 66

7. Seleksi dan Perakitan Soal ...................................................................... 68

8. Pencetakan Tes........................................................................................ 70

9. Administrasi Tes Bentuk Akhir .............................................................. 70

10. Penyusutan Skala dan Norma ................................................................. 71

I. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 73

J. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 77

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 80

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 80

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 80

1. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 80

2. Waktu Penelitian ..................................................................................... 81

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 81

1. Populasi ................................................................................................... 81

2. Sampel..................................................................................................... 81

D. Prosedur Pengembangan ........................................................................... 81

1. Pengembangan Spesifikasi Tes ............................................................... 82

2. Penelitian Soal ........................................................................................ 82

3. Penelaahan Soal ...................................................................................... 83

4. Perakitan Soal ......................................................................................... 83

5. Uji Coba Soal .......................................................................................... 83

6. Analisis Butir Soal .................................................................................. 84

7. Seleksi dan Perkaitan Soal ...................................................................... 88

8. Pencetakan Tes........................................................................................ 88

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 88

1. Tes ........................................................................................................... 89

2. Non Tes ................................................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xiv

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 92

A. Hasil Penelitian dan Pengembangan ......................................................... 92

1. Pengembangan Spesifikasi Tes ............................................................... 92

2. Penelitian Soal ........................................................................................ 97

3. Penelaahan Soal ...................................................................................... 97

4. Perakitan soal ........................................................................................ 104

5. Uji Coba Soal ........................................................................................ 105

6. Analisis QUEST .................................................................................... 105

7. Seleksi dan Perakitan Soal .................................................................... 114

8. Pencetakan Tes...................................................................................... 117

B. Pembahasan ............................................................................................. 117

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 122

A. Kesimpulan .............................................................................................. 122

B. Keterbatasan Pengembangan ................................................................... 123

C. Saran ........................................................................................................ 123

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 125

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xv

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

2.1

2.2

2.3

Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013............................................

Struktur Kurikulum SMK.................................................................

Taksonomi Bloom Ranah Kognitif...................................................

16

19

21

2.4 Kompetensi Dasar SMK Kelas X Akuntansi.................................... 40

2.5 Buku Besar bentuk T (T Account).................................................... 42

2.6 Buku Besar bentuk Dua Kolom (Two Coloum Account).................. 42

2.7 Buku Besar bentuk Dua Kolom (Two Coloum Account).................. 42

2.8 Buku Besar bentuk Tiga Kolom (Three Coloum Account).............. 43

2.9 Buku Besar bentuk Empat Kolom (Four Coloum Account)............. 44

2.10 Cara Mem-posting Buku Besar........................................................ 45

3.1 Sampel Uji Coba............................................................................... 84

3.2 Kriteria Kecocokan Butir dengan Pendekatan IRT.......................... 88

3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Item........................................................ 88

4.1 Kisi-Kisi Soal Jenis Pilihan Ganda................................................... 96

4.2 Rata-Rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Bahasa............................. 100

4.3 Rata-Rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Materi............................. 103

4.4 Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa................. 104

4.5 Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Ahli Materi.................. 104

4.6 Data Jumlah Peserta Didik pada setiap Sekolah............................... 105

4.7 Taraf Kesukaran Seluruh Soal.......................................................... 114

4.8 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Peserta

Didik Kelas X................................................................................... 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xvi

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

2.1 Tingkatan Proses Kognitif menurut Anderson dan Krathwohl......... 21

2.2 Perubahan dari Kerangka Pikir Asli ke Revisi.................................. 26

2.3 Bagan Penelitian yang Relevan......................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xvii

DAFTAR GRAFIK

4.1 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Bahasa... 99

4.2 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Materi.... 102

4.3 Hasil Penilaian Instrumen Tes Pilihan Ganda oleh Peserta Didik

Kelas X .............................................................................................. 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal uji coba

Lampiran 2 Lembar jawaban

Lampiran 3 Lembar penilaian oleh ahli bahasa

Lampiran 4 Lembar penilaian oleh ahli materi

Lampiran 5 Angket respon peserta didik

Lampiran 6 Surat perizinan penelitian

Lampiran 7 Silabus

Lampiran 8 RPP SMK Negeri 1 Yogyakarta

Lampiran 9 RPP SMK Negeri 7 Yogyakarta

Lampiran 10 RPP pembuatan soal berbasis HOTS

Lampiran 11 Foto kegiatan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu komponen penting dalam lingkup

pengetahuan, keahlian, dan nilai-nilai akhlak untuk pembentukan jati

diri bangsa. Dengan begitu pendidikan mampu mengembangkan kualitas

sumber daya manusia. Dalam pengembangannya pemerintahan ikut serta

dalam hal itu, pemerintah menggunakan sebuah pedoman atau panduan

yang disebut kurikulum. Hal ini sebagaimana tercantum dalam

pengertian pendidikan di Indonesia yang tertulis pada UU No. 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 19.

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Kurikulum yang berlaku di Indonesia semakin berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Di era saat ini, kurikulum yang

tengah dikembangkan adalah Kurikulum 2013 revisi yang merupakan

langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi

pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dalam Kurikulum 2013,

aspek penilaian tidak hanya terbatas pada penilaian pengetahuan dan

keterampilan, namun juga mempertimbangkan penilaian sikap termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

2

di dalamnya nilai spiritual dalam diri peserta didik. Untuk mencapai ketiga

aspek penilaian tersebut maka dalam prosesnya peserta didik dituntut

untuk meningkatkan kompetensinya dengan menggunakan pendekatan

Saintifik. Pendekatan Saintifik ini terdiri dari kegiatan mengamati,

menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan

mengkomunikasikan. Oleh karena itu, untuk sistem penilaian dalam

Kurikulum 2013 ini tidak hanya berorientasi pada penilaian akhir, namun

penilaian pada proses pembelajaran pun diperhatikan dengan baik,

sehingga istilah asesmen dalam proses pembelajaran diperlukan. Penilaian

yang digunakan dalam Kurikulum 2013 ini adalah penilaian otentik.

Penilaian otentik ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang

valid dan akurat mengenai hal yang benar-benar diketahui dan dapat

dilakukan oleh peserta didik. Aktivitas peserta didik terdiri dari aktivitas

nyata yang dapat diamati dan aktivitas tersembunyi yang tidak dapat

diamati seperti berpikir, dan tanggapan peserta didik terhadap pengalaman

tertentu. Aktivitas ini dapat meliputi tiga aspek sebagai berikut (1)

kognitif, yaitu proses mengetahui dan berpikir, (2) afektif atau perasaan

dan emosi, serta (3) psikomotor, yaitu keterampilan. Istilah dan proses

penilaian otentik ini perlu diperkenalkan kepada guru, khususnya guru

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar memiliki pemahaman tentang

penilaian yang berbeda, bukan penilaian yang hanya bersifat tradisional.

Kurikulum pendidikan selalu berpengaruh terhadap kegiatan

pembelajaran serta standar penilaian. Pendidikan di Indonesia saat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

3

menggunakan kurikulum 2013 revisi 2016. Kurikulum ini merupakan

penyempurnaan dari kurikulum 2013 sebelum revisi. Kurikulum dianggap

sebagai pusat kehidupan dari pendidikan yang sedang diterapkan. Baik

maupun buruknya hasil ditentukan oleh keberhasilan suatu kurikulum

mampu menghidupkan kesadaran kritis peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.

Namun, kompleksitas permasalahan dalam pendidikan yang

semakin meningkat dengan kurikulum yang berubah-rubah menyebabkan

proses belajar cenderung dilakukan terlalu mekanis. Hal ini sejalan dengan

hasil wawancara terbuka dengan guru akuntansi di SMK Negeri 7

Yogyakarta untuk menganalisis kebutuhan awal peneliti ini. Berdasarkan

hasil wawancara, guru belum mengembangkan instrumen penilaian yang

berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Hal ini dibuktikan dengan

Kompetensi dasar 3.9 Menerapkan Posting masih dalam tingkat rendah

yaitu menerapkan (C3). Kemampuan berpikir tingkat rendah terdiri dari

kemampuan mengingat (C1), memahami (C2) dan menerapkan (C3).

Sedangkan, kemampuan berpikir tingkat tinggi terdiri dari menganalisis

(C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Dalam hal ini, guru masih

mengembangkan instrumen penilaian yang berbasis Low Order Thinking

Skill (LOTS) dan belum mengembangkan instrumen penilaian yang

berbasis HOTS.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru dituntut untuk

membuat dan mengembangkan instrumen penilaian yang mencakup kisi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

4

kisi soal, analisis butir soal, pedoman penilaian, dan rubik penilaian yang

dapat melatih kemampuan peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi.

Selain itu, guru dapat membantu peserta didik mengembangkan

kemampuan HOTS dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL). Dengan model pembelajaran tersebut, peserta

didik dituntut untuk menghadapi masalah yang bersifat nyata, sehingga

peserta didik harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis

dan kemampuan dalam memecahkan masalah yang timbul dari

pembelajaran tersebut. Hal ini dapat mengukur pemahaman peserta didik

dalam berpikir tingkat tinggi yang sesuai dengan standar penilaian

kurikulum 2013.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan, peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian

Berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar Menerapkan Posting Kelas X

Akuntansi SMK”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti membatasi masalah

agar penelitian ini dapat dilakukan secara fokus dan mendalam. Peneliti

membatasi penelitian ini tentang pengembangan instrumen penilaian

kompetensi dasar menerapkan posting pada pembelajaran akuntansi kelas

X SMK dengan bentuk tes pilihan ganda berbasis HOTS menggunakan

taksonomi Anderson (perbaikan taksonomi Bloom) pada bagian C4, C5,

dan C6 yang terdiri dari menganalisis, menilai, dan menciptakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS pada

kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK?

2. Bagaimana kualitas instrumen penilaian berbasis HOTS pada

kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu

sebagai berikut.

1. Mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS pada kompetensi

dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK.

2. Mengetahui kualitas instrumen penilaian berbasis HOTS pada

kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para

pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

memperluas wawasan secara khusus bagi peneliti dan secara umum

bagi para guru mengenai instrumen penilaian berbasis HOTS dalam

menerapkan posting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

6

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

a. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

melakukan penelitian dan pengembangan instrumen penilaian

berbasis HOTS untuk kelas X Akuntansi SMK.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas kajian

tentang pengembangan instrumen penilaian yang berbasis HOTS

untuk diterapkan dalam pembelajaran akuntansi dasar, khususnya

guru untuk penilaian kompetensi dasar menerapkan posting.

c. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sejauh mana

peserta didik dapat menyerap ilmu yang diberikan pendidik

selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, penilaian yang

dilakukan oleh pendidik dapat dijadikan umpan balik dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

d. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk

mendapatkan pengetahuan baru tentang instrumen penilaian

berbasis HOTS. Dengan demikian, sekolah dapat

mempertimbangkan pengembangan instrumen penilaian berbasis

HOTS dalam kompetensi dasar menerapkan posting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

7

e. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini sebagai bentuk sumbangan terhadap penelitiannya

agar dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut berkaitan

dengan masalah pengembangan instrumen penilaian berbasis

HOTS.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran maka perlu

adanya penjelasan definisi operasional sebagai berikut.

1. Pengembangan adalah suatu usaha yang lakukan secara sadar

terencana terarah untuk membuat atau memperbaiki sehingga menjadi

produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas.

2. Instrumen adalah alat bantu untuk mengumpulkan data atau informasi.

3. Penilaian adalah proses penentuan, pengumpulan serta penggunaan

informasi sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan.

4. HOTS adalah strategi yang menggunakan proses berpikir tingkat tinggi

yang mendorong peserta didik untuk mencari dan mengeksplorasi

informasi secara mandiri sehingga peserta didik dapat berpikir kritis,

berpikir kreatif, dan mampu memecahkan suatu masalah.

G. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Instrumen penilaian ini dibuat berdasarkan soal-soal yang dapat

memacu kemampuan peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

8

2. Instrumen penilaian dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) 3.9

Menerapkan Posting pada kelas X Akuntansi SMK.

3. Instrumen penilaian dibuat berdasarkan kurikulum 2013 dengan

menggunakan taksonomi Anderson (perbaikan taksonomi Bloom) pada

bagian C4, C5, dan C6 yang terdiri dari menganalisis, menilai, dan

menciptakan.

4. Instrumen penilaian ini disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda yang

berjumlah 40 butir dengan 5 jawaban alternatif.

5. Instrumen penilaian ini dapat digunakan sebagai alat evaluasi soal

berbasis HOTS.

6. Instrumen penilaian ini memiliki durasi waktu dalam mengerjakan soal

serta terdapat petunjuk pengerjaan soal yang dapat membantu peserta

didik dalam mengerjakan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Menurut Hamalik, (2002: 36) kurikulum adalah rencana dasar

komponen pendidikan yang disusun secara relevan atas dasar

tujuan, program pendidikan, sistem penyampaian, dan evaluasi oleh

sekolah dan guru yang mengajar. Suryosubroto (2002: 13)

mengemukakan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman tentang

pendidikan yang diberikan sekolah untuk seluruh peserta didik, baik

dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa kurikulum adalah seperangkat isi, bahan ajar, tujuan yang akan

ditempuh sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

10

2. Fungsi Kurikulum

Menurut Nurgiantoro (2010: 45), bahwa kurikulum

mempunyai fungsi sebagai berikut.

Pertama, fungsi kurikulum bagi sekolah terdiri dari alat untuk

mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kurikulum juga dapat

dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan yang

dilaksanakan di sekolah. Misalnya, bidang studi, alokasi waktu, pokok

bahasan, serta termasuk strategi pembelajarannya.

Kedua, kurikulum dapat mengontrol dan memelihara

keseimbangan proses pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum

sekolah pada tingkat tertentu, maka kurikulum pada tingkat atasnya

dapat mengadakan penyesuaian, sehingga tidak terjadi pengulangan

kegiatan pengajaran sebelumnya. Fungsi lain kurikulum juga dapat

menyiapkan tenaga pengajar, dengan cara mengetahui kurikulum pada

tingkat di bawahnya.

Ketiga, kurikulum dimaksud untuk menyiapkan kebutuhan

masyarakat atau lapangan kerja, sehingga kurikulum mencerminkan

hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat. Karena itu lulusan

sekolah paling tidak dapat memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan

(vokasional) disatu sisi, dan dipersiapkan untuk melanjutkan ke

jenjang sekolah berikutnya (akademis) di sisi lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

11

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

fungsi kurikulum adalah sarana untuk mencapai tujuan-tujuan

pendidikan dan program-program yang dilaksanakan pada suatu

sekolah.

3. Komponen Kurikulum

Tafsir (2006: 83-89) mengemukakan bahwa kurikulum

mengandung empat komponen, yaitu tujuan, isi, metode, atau proses

belajar mengajar, dan evaluasi. Setiap komponen dalam kurikulum

tersebut sebenarnya saling terkait, bahkan masing-masing merupakan

kegiatan integral dari kurikulum tersebut.

a. Komponen tujuan mengarahkan atau menunjukkan sesuatu yang

hendak dituju dalam proses belajar mengajar. Tujuan itu mula-mula

bersifat umum. Dalam operasinya tujuan tersebut harus dibagi

menjadi bagianbagian yang kecil atau khusus.

b. Komponen isi (materi) dalam proses belajar mengajar harus relevan

dengan tujuan pengajaran. Materi meliputi apa saja yang

berhubungan dengan tujuan pengajaran.

c. Komponen proses belajar mengajar melibatkan dua subyek

pendidikan, yaitu peserta didik dan guru. Selain itu, proses belajar

mengajar juga perlu dibantu dengan media atau sarana lain yang

memungkinkan proses tersebut berjalan efektif dan efisien. Pemilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

12

atau penggunaan metode harus sesuai dengan kondisi serta berjalan

secara fleksibel. Artinya, metode atau pendekatan dapat berubah-

ubah setiap saat agar interaksi proses belajar mengajar tidak monoton

dan menjenuhkan.

d. Komponen evaluasi, yaitu untuk mengetahui dari hasil capaian ketiga

komponen sebelumnya. Penelitian dapat digunakan untuk

menentukan strategi perbaikan pengajaran. Selain itu, komponen

evaluasi sangat berguna bagi semua pihak untuk melihat sejauh mana

keberhasilan interaksi edukatif.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen kurikulum yaitu sebagai berikut. (1) tujuan

kurikulum, yaitu kurikulum mengacu kepada sesuatu yang hendak

dicapai, (2) materi kurikulum, terdiri dari bahan pelajaran, materi

yang mengacu dalam pencapaian tujua npendidikan nasional, (3 proses

belajar mengajar yang melibatkan dua subyek pendidikan, yaitu peserta

didik dan guru, (4) evaluasi, yaitu menilai tentang keberhasilan

penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik.

4. Pengembangan Kurikulum

Menurut Kurniasih (2014: 131-133), konsep kurikulum 2013

berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik

pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

13

yang dianutnya. Penyusunan kurikulum 2013 yang menitikberatkan

pada penyederhanaan, tematik-integratif mengacu pada kurikulum 2006

yang di dalamnya ada beberapa permasalahan sebagai berikut.

a. Konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan

banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan

tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.

b. Belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan

fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

c. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap,

keterampilan, dan pengetahuan; beberapa kompetensi yang

dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan belum

terakomodasi di dalam kurikulum.

d. Belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi

pada tingkat lokal, nasional, mapun global.

e. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan

pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran

yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang

berpusat pada guru.

f. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis

kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut

adanya remediasi secara berkala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

14

g. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci

agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Konsep kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif,

afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portopolio

saling melengkapi. Kurikulum baru tersebut diterapkan untuk seluruh

lapisan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah

Menengah Atas maupun Kejuruan. Dan peserta didik untuk semua mata

pelajaran sudah tidak lagi banyak menghafal.

5. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa (2013: 65), pengembangan kurikulum 2013

difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik,

berupa panduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat

didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap

konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. Kurikulum 2013

memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam

proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan

pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik

perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang

akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para

peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan

terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai prasyarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

15

untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi dan karakter

tertentu.

Menurut Fadlillah (2014: 25) terdapat beberapa tujuan

kurikulum 2013 sebagai berikut. (1) Meningkatkan mutu pendidikan

dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills melalui kemampuan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi

tantangan global yang terus berkembang. (2) Membentuk dan

meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, dan

inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. (3)

Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan

menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan

semua komponen kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam

pembelajaran. (4) Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan

daerah serta warga masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan

mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan

pendidikan. (5) Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan

pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab,

sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan Kurikulum 2013

sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan

potensi daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

16

6. Perbedaan Kurikulum

Kurikulum 2013 secara resmi diluncurkan tanggal 15 Juli 2013,

dan kurikulum 2013 sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah tertentu

pada tahun pelajaran 2013/2014. Berikut merupakan berapa perbedaan

kurikulum 2013 dan KTSP (Kurniasih, 2014).

Tabel 2.1 Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013

No. Kurikulum 2013 KTSP

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

ditentukan terlebih dahulu, melalui

Permendikbud No 54 Tahun 2013.

Setelah itu baru ditentukan Standar

Isi, yang berbentuk Kerangka Dasar

Kurikulum, yang dituangkan dalam

Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70

Tahun 2013

Standar Isi ditentukan terlebih

dahulu melalui Permendiknas No

22 Tahun 2006. Setelah itu

ditentukan SKL (Standar

Kompetensi Lulusan) melalui

Permendiknas No 23 Tahun 2006

2. Aspek kompetensi lulusan ada

keseimbangan soft skills dan hard

skills yang meliputi aspek

kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan

Lebih menekan pada aspek

pengetahuan

3. Di jenjang SD Tematik Terpadu

untuk kelas I-VI

Di jenjang SD Tematik Terpadu

untuk kelas I-III

4. Jumlah jam pelajaran per minggu

lebih banyak dan jumlah mata

pelajaran lebih sedikit dibandingkan

KTSP

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit

dan jumlah mata pelajaran lebih

banyak dibanding Kurikulum

2013

5. Proses pembelajaran setiap tema di

jenjang SD dan semua mata pelajaran

di jenjang SMP/SMA/SMK

dilakukan dengan pendekatan ilmiah

(saintific approach), yaitu standar

proses dalam pembelajaran terdiri

dari Mengamati, Menanya,

Mengolah, Menyajikan,

Menyimpulkan, dan Mencipta

Standar proses dalam

pembelajaran terdiri dari

Eksplorasi, Elaborasi, dan

Konfirmasi

6. TIK (Teknologi Informasi dan

Komunikasi) bukan sebagai mata

pelajaran, melainkan sebagai media

pembelajaran

TIK sebagai mata pelajaran

7. Standar penilaian menggunakan

penilaian otentik, yaitu mengukur

Penilaiannya lebih dominan pada

aspek pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

17

semua kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan

berdasarkan proses dan hasil

8. Pramuka menjadi ekstrakurikuler

wajib

Pramuka bukan ekstrakurikuler

wajib

9. Peminatan (Penjurusan) mulai kelas

X untuk jenjang SMA

Penjurusan mulai kelas XI

10. BK lebih menekankan

mengembangkan potensi peserta

didik

BK lebih pada menyelesaikan

masalah peserta didik

7. Struktur Kurikulum SMK

Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

dimaksudkan untuk memberikan kemampuan bekerja sesuai dengan

keahlian tertentu. Menurut Permen No. 22 Tahun 2006, menjelaskan

bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tiga kelompok

mata pelajaran, yaitu kelompok normatif, kelompok adaptif, dan

kelompok produktif yang ditempuh dalam periode belajar selama 3

tahun (kelas X, XI, dan XII).

Kelompok normatif merupakan kompetensi yang mengarahkan

peserta didik sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk

berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Kelompok normatif meliputi Pendidikan

Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.

Kelompok adaptif merupakan kompetensi agar peserta didik

dapat beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

18

perkembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, budaya dan

seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan perkembangan

dunia kerja sesuai keahlian. Kelompok adaptif terdiri atas mata

pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan

Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan.

Kelompok produktif merupakan kompetensi agar peserta didik

dapat melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai dengan program

keahlian. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang

dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Keahlian dan Kompetensi

Keahlian. SMK mempunyai kekhususan yang terletak pada mata

pelajaran produktif. Seperti halnya mata pelajaran lain, standar isi (SI)

dan standar kompetensi lulusan (SKL) pada mata pelajaran produktif

perlu dikaji.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur

kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi

dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada

setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Mata pelajaran

akuntansi termasuk dalam muatan peminatan kejuruan dalam

kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan serta termasuk dalam

kelompok produktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

19

Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut

(Sanjaya, 2006)

Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMK

Struktur Kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)

Program/Pendidikan dan Latihan Alokasi Waktu

I. Program Normatif 1. Pendidikan Sosial-Budaya

dan Kewarganegaraan 216

2. Pendidikan Agama 144

3. Olahraga dan Kesehatan 216

4. Bahasa Indonesia 144

II. Program Adaptif 1. Bahasa Inggris Sesuai Program

Keahlian 2. Matematika

3. Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi *)

4. Kewirausahaan **)

5. .....**)

III. Program Produktif 1. .........................***) Sesuai Program

Keahlian 2. .........................***)

3. ........................***)

Jumlah

Penjelasan:

a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program

Keahlian.

b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata

pendidikan dan latihan.

c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif

disesuaikan dengan karakteristik program keahlian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

20

d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah

60 menit.

e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun

pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.

f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.

g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah

sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai

ekstrakurikuler.

h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan

dilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.

B. Taksonomi Berpikir

1. Taksonomi Bloom

Taksonomi belajar dalam domain kognitif yang paling umum

dilakukan adalah taksonomi Bloom. Benjamin S. Bloom membagi

taksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yaitu (1) pengetahuan

(knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3) penerapan

(application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan (6)

evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman peserta didik dianggap

berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1) pengetahuan atau

mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6) evaluasi (Sani, 2016:

103). Taksonomi Bloom yang setelah digunakan cukup lama untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

21

membuat rancangan instrusksional dalam dunia pendidikan, Anderson

dan Krathwohl (2000) menelaah kembali Taksonomi Bloom dan

melakukan revisi sebagai berikut (Sani, 2016: 103-104).

Tabel 2.3 Revisi Taksonomi Bloom

Tingkatan Taksonomi Bloom

(1956)

Anderson dan Krathwohl

(2000)

C1 Pengetahuan Mengingat

C2 Pemahaman Memahami

C3 Aplikasi Menerapkan

C4 Analisis Menganalisis

C5 Sintesis Mengevaluasi

C6 Evaluasi Mencipta

Catatan: pada Taksonomi Bloom yang direvisi menggunakan kata kerja.

Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif menurut Anderson dan

Krathwohl (Sani, 2016: 104)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

22

Revisi taksonomi yang dilakukan oleh Krathwol dan Anderson

mendeskripsikan perbedaan antara proses kognitif dengan dimensi

pengetahuan (pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,

pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metagoknitif) (Sani, 2016:

104). Revisi taksonomi tersebut memberikan gambaran bahwa yang

termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengingat,

memahami dan mengaplikasikan. Sedangkan, yang termasuk dalam

kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah menganalisis, mengevaluasi

dan mencipta. Hal tersebut sesuai dengan dimensi proses kognitif yang

semakin meningkat dari mengingat sampai mencipta.

2. Dimensi Pengetahuan

Dimensi pengetahuan terdapat empat macam yaitu dimensi

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif (Kusnawa, 2012:

114).

a. Pengetahuan Faktual

Pengetahuan faktual adalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri

tampak lebih nyata dan operasional, serta bersifat penjelasan singkat

atau bersifat kebendaan yang diobservasi dengan mudah. Meliputi

definisi pengetahuan, pengetahuan umum dan bagianbagiannya, atau

bentuk dari bagian-bagan sesuatu benda baik dalam bentuk proses

atau hasil pekerjaan atau alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

23

b. Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan yang lebih rumit dalam

bentuk pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Meliputi

pengetahuan pengklasifikasian, prisip-prinsip, generalisasi, teori-

teori hukum, model-model dan struktur isi materinya.

c. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana melakukan

sesuatu. Meliputi pengetahuan keterampilan algoritma, teknik-teknik

metode-metode, dan penentuan kriteria pengetahuan dalam ranah

dan mata pelajaran tertentu.

d. Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai pengertian

umum dan pengetahuan tentang tugas-tugas termasuk pengetahuan

kontekstual dan kondisional, pengetahuan itu sendiri, tentunya,

beberapa aspek pengetahuan metagoknitif adalah tidak sama dengan

pengetahuan yang digambarkan oleh para ahli.

3. Dimensi Proses Kognitif

Dimensi proses kognitif Bloom sebagaimana yang telah direvsi

oleh Anderson dan Krathwol adalah sebagai berikut (Kusnawa, 2012:

115).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

24

a. Mengingat Kembali (Recall)

Mengingat kembali artinya mendapatkan kembali atau pengembalian

pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang.

Contoh kata kerja operasional yang digunakan pada level

mengetahui yaitu menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan dan

menunjukkan.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami artinya mendeskripsikan susunan dalam artian pesan

pembelajaran, mencakup oral, tulisan dan komunikasi grafik. Kata

kerja operasional yang digunakan pada level memahami yaitu

memperkirakan, menjelaskan, mencirikan dan membandingkan.

c. Menerapkan (Aplication)

Menerapkan yaitu menggunakan prosedur dalam situasi yang

dihadapi. Contoh kata kerja operasional yang digunakan pada level

menerapkan yaitu menugaskan, mengurutkan, menentukan dan

menerapkan.

d. Menganalisis (Analyze)

Menganalisis yaitu memecahkan materi menjadi bagian-bagian

pokok dan menggambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut,

dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur

keseluruhan atau tujuan. Contoh kata kerja operasional yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

25

digunakan pada level menganalisis yaitu menganalisis, memecahkan,

menegaskan, menelaah dan mengaitkan.

e. Mengevaluasi (Evaluation)

Mengevaluasi yaitu melakukan evaluasi atau penilaian yang

didasarkan pada kriteria dan atau standar. Contoh kata kerja pada

level mengevaluasi yaitu membandingkan, menyimpulkan, menilai

dan mengkritik.

f. Mencipta (Creation)

Menempatkan bagian-bagian secara bersama-sama ke dalam suatu

ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil yang baik.

Contoh kata kerja operasional yang digunakan pada level

menciptakan yaitu mengatur, mengumpulkan, mengkategorikan,

memadukan dan menyusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

26

Perubahan dari kerangka pikir asli ke revisinya diilustrasikan

sebagai berikut.

Dimensi

Dimensi

Kata Benda

Pengetahuan

Tersendiri

Pengetahuan Mengingat Kata Kerja

Pemahaman Memahami

Aplikasi Mengaplikasikan Dimensi proses

Kognitif Analisis

Menganalisis

Sintesis Mengevaluasi

Evaluasi Mencipta

Gambar 2.2 Perubahan dari Kerangka Pikir Asli ke Revisi

(Anderson dan Krathwohl, 2001: 268)

Berdasarkan gambar 2.2, dapat diketahui perubahan taksonomi

dari kata benda (dalam taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam

taksonomi revisi). Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan tujuan-

tujuan pendidikan. Tujuan-tujuan pendidikan mengindikasikan bahwa

peserta didik dapat melakukan sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu

(kata benda). Revisi dilakukan oleh Kratwohl dan Anderson,

taksonomi menjadi (1) mengingat kembali (recall), (2) memahami

(comprehension), (3) mengaplikasikan (aplication); (4) menganalisis

(analyze), (5) mengevaluasi (evaluation), dan (6) mencipta (creation).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

27

C. Kemampuan Berpikir Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order

Thinking Skill)

1. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi/ Higher Order Thinking

Skills (HOTS) adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk

memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi

mereka pengertian dan implikasi baru (Gunawan, 2012: 171). Menurut

Ernawati (2017: 196-197), berpikir tingkat tinggi atau Higher Order

Thinking Skills (HOTS) merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya

menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari

yang terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai makna

dibutuhkan cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis,

mengasosiasi hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide

kreatif dan produktif.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi/ Higher Order Thinking

Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir yang bukan hanya sekedar

mengingat dan menyatakan kembali, akan tetapi kemampuan berpikir

untuk menelaah informasi secara kritis, kreatif, berkreasi dan mampu

memecahkan masalah.

2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Krathwohl (dalam Lewy, 2009: 16), menyatakan bahwa

indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

28

a. Menganalisis

1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk

mengenali polah atau hubungannya.

2) Mampu mengenali serta membedaka faktor penyebab dan akibat

dari sebuah skenario yang rumit.

3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.

b. Mengevaluasi

1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan dan metodologi

dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada

untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

2) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian.

3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan.

c. Mengkreasi

1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap

sesuatu.

2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.

3) Mengorganisasikan usur-unsur atau bagian-bagian menjadi

struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

29

3. Karakteristik Soal HOTS

Menurut Widana (2017: 3-6), karakteristik soal-soal HOTS

sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk

penilaian kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal HOTS.

a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan

untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan

berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),

kemampuan berargumen (reasoning) dan kemampuan mengambil

keputusan (desicion making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi

merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern,

sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.

Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS, terdiri

atas (1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak

familiar, (2) kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang

berbeda, (3) menemukan model-model penyelesaian baru yang

berbeda dengan cara-cara sebelumnya.

b. Berbasis Permasalahan Kontekstual

Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi

nyata dalam kehidupan sehar-hari, dimana peserta didik diharapkan

dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk

menyelesaikan masalah. Karakterstik asesmen kontekstual sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

30

berikut (1) relating yaitu asesmen terkait langsung dengan konteks

pengalaman kehidupan nyata, (2) experencing yaitu asesmen yang

ditentukan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery)

dan penciptaan (creation), (3) applying yaitu asesmen yang

menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan

masalah-masalah nyata, (4) communicating yaitu asesmen yang

menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu

mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks

masalah, (5) transfering yaitu asesmen yang menuntut kemampuan

peserta didik untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan

dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

c. Membangun Bentuk Soal Beragam

Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal

HOTS sebagai berikut.

1) Pilihan ganda

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang

bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari

pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban

terdiri atas jawaban dan pengecoh (disractor).

2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk menguji

pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

31

komperhensif yang terkait antara pernyataan satu dengan yang

lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS

yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus

yang bersumber pada situasi kontekstual.

3) Isian singkatan atau melengkapi

Soal isian singkatan atau melengkapi adalah soal yang menuntut

peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi

kata, frase, angka atau simbol.

4) Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal

yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frase terhadap

suatu pertanyaan.

5) Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut

peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang

telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau

mengekspresikan gagasan tersebut menggunakan kalimatnya

sendiri dalam bentuk tertulis.

D. Penilaian

1. Pengertian Penilaian

Kusaeri dan Suprananto (2012: 17) mengemukakan bahwa

dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus menguasai beberapa

pengetahuan terkait dengan penilaian pendidikan, diantaranya (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

32

mampu memilih prosedur-prosedur penilaian yang tepat untuk

membuat keputusan pembelajaran, (2) mampu mengembangkan

prosedur penilaian yang tepat untuk membuat keputusan pembelajaran,

(3) mampu dalam melaksanakan, melakukan penskoran, serta

menafsirkan hasil penilaian yang telah dibuat, (4) mampu

menggunakan hasil-hasil penilaian untuk membuat keputusan-

keputusan di bidang pendidikan, (5) mampu mengembangkan prosedur

penilaian yang valid dan menggunakan informasi penilaian, dan (6)

mampu dalam mengkomunikasikan hasil- hasil penilaian.

Menurut Arifin (2009: 2), penilaian merupakan suatu proses

atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk

mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta

didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria

dan pertimbanagan tertentu. Haryati (2009: 15) mengemukakan bahwa

penilaian (assessment) merupakan istilah yang mencakup semua

metode yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar

peserta didik dengan cara menilai unjuk kerja individu peserta didik

atau kelompok.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa penilaian adalah suatu proses pengumpulan informasi secara

menyeluruh yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui

kemampuan atau keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran

dengan menilai kinerja peserta didik baik kinerja secara individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

33

maupun dalam kegiatan kelompok.. Hasil penilaian digunakan sebagai

bahan pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil

pembelajaran.

2. Tujuan Penilaian

Penilaian merupakan salah satu elemen yang penting dalam

pembelajaran, dimana merupakan komponen yang tidak kalah

pentingnya dengan model atau metode pembelajaran. Penilaian

digunakan untuk mengetahui kemampuan serta keberhasilan peserta

didik, dalam pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran.

Kusaeri dan Suprananto (2012: 9) mengemukakan bahwa

penilaian hendaknya diarahkan pada empat hal berikut. (1)

penelusuran (keeping track), yaitu untuk menelusuri agar proses

pembelajaran tetap sesuai dengan rencana, (2) pengecekan (cheking-

up), yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami

oleh peserta didik selama proses pembelajaran, (3) pencarian (finding-

out), yaitu mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan

terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran, dan

(4) penyimpulan (summing-up), yaitu untuk menyimpulkan apakah

peserta didik telah meguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan

dalam kurikulum atau belum.

Menurut Sudjana (2005: 4), tujuan penilaian yaitu (1)

mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

34

atau mata pelajaran yang ditempuh, (2) mengetahui keberhasilan

proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh

keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para peserta didik ke

arah tujuan pendidikan yang diharapkan, (3) menentukan tindak lanjut

hasil asesmen, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam

hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya,

(4) memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak

sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu,

penggunaan jenis assessment yang tepat akan menentukan keberhasilan

dalam memperoleh informasi yang berkenaan dengan proses

pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa tujuan penilaian adalah untuk menilai proses belajar peserta

didik. Penilaian dapat memberikan umpan balik secara

berkesinambungan tentang peserta didik untuk perbaikan belajar dan

pembelajaran. Penilaian lebih berpihak kepada kepentingan peserta

didik, karena hasil penilaian dapat digunakan peserta didik untuk

merefleksikan kekuatan dan kelemahan, sehingga selanjutnya dapat

memperbaiki cara belajar.

3. Jenis-jenis Penilaian

Menurut Sudjana (2005: 5), jenis-jenis penilaian adalah

sebagai berikut.

a. Penilaian formatif adalah penilaian yang dihasilkan pada akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

35

program belajar mengajar untuk melihat keberhasilan proses belajar

mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif

berorientasi kepada proses belajar mengajar. Dengan penilaian

formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran

dan strategi pelaksanaanya.

b. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir

unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir

tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh

para peserta didik, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kulikuler

dikuasai oleh para peserta didik.

c. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan-kelemahan peserta didik serta faktor penyebabnya.

Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar,

pengajaran remedial (remedial teaching), menemukan kasus-kasus,

dll. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis

kesulitan belajar yang dihadapi oleh para peserta didik.

d. Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan utuk keperluan

seleksi, misalnya uji saringan masuk ke lembaga pendidikan

tertentu.

e. Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditunjukan untuk

mengetahui keterampilan prasyarat yang diperluakan bagi suatu

program belajar dan penugasan belajar untuk program itu.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

36

jenis penelitian tersebut untuk mengetahui bagaimana kemampuan

yang dimiliki oleh peserta didik atau setiap individu maupun

kelompok. Sehingga, dalam dunia pendidikan dari hasil penilaian

peserta didik bisa menjadi evaluasi bagi guru dan peserta didik.

4. Aspek Penilaian

Penyempurnaan Kurikulum 2013 terus dilakukan, hingga sejak

tahun 2016 dikenal dengan nama Kurikulum Nasional. Pada Kurikulum

Nasional, Standar Penilaian pendidikan diatur dalam Permendikbud No.

23 Tahun 2016. Istilah penilaian autentik tidak lagi secara tegas

digunakan, namun mengklasifikasikan jenis penilaian berdasarkan

aspek kompetensi yang dinilai, yaitu penilian aspek sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Teknik penilaian yang digunakan adalah disesuaikan

dengan kompetensi yang dinilai.

a. Penilaian Sikap

Penilaian sikap ditujukkan agar pendidik memperoleh informasi

deskriptif mengenai perilaku peserta didik. Pengukuran penilaian

sikap menuju pada Kompetensi Inti sikap spiritual (KI 1) dan sikap

sosial (KI 2). Kompentensi sikap spiritual dan sosial dicapai

peserta didikmelalui pembelajaran tidak langsung pada

pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan, yaitu

misalnya melalui kegiatan diskusi, praktikum, penyelesaian tugas

proyek, dll. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap

dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

37

digunakan sebagai pertimbangan pendidik dalam mengembangkan

karakter peserta didik lebih lanjut. Dengan demikian, kompetensi

sikap menjadi bagian dari keteladanan, pembiasaan, dan budaya

sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran, dengan

memperhatikan karakteristik pembelajaran, serta kebutuhan dan

kondisi peserta didik. Oleh karena itu, teknik penilaian sikap yang

digunakan dapat melalui observasi/pengamatan dan teknik

penilaian lainnya yang relevan. Adapun pelaporannya menjadi

tanggung jawab wali kelas atau guru kelas.

b. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik. Penilaian

pengetahuan merujuk pada komptensi inti pengetahuan (KI 3),

yang selanjutnya diuraikan dalam kompetensi dasar. Penilaian

aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan

penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

c. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan

dalam melakukan tugas tertentu. Penilaian keterampilan merujuk

pada kompetensi inti keterampilan (KI 3) yang selanjutnya

diuraikan dalam kompetensi dasar. Penilaian keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

38

dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan / atau

teknik lain sesuai dengan komptensi yang dinilai.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

standar penilaian pada aspek kompetensi meliputi penilaian aspek

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

a. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai

Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik

pada setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan

terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas.

Permendikbud No. 130 Tahun 2017, menetapkan kompetensi inti

sebagai berikut.

KI 1:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2:

Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

39

KI 3:

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan

metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja perbankan dan

keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,

berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai

bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

nasional, regional, dan internasional.

KI 4:

Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi,

dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan

masalah sederhana sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan

mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan

kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,

dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan

keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak

mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

40

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi

pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu

mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang

mengacu pada kompetensi inti.

Tabel 2.4 Kompetensi Dasar SMK Kelas X Akuntansi

Mata pelajaran : Akuntansi Dasar

Alokasi Waktu : 180 Jam

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami pengertian,

tujuan, peran akuntansi

dan pihak-pihak yang

membutuhkan informasi

akuntansi

4.1 Mengelompokkan pihak-pihak

yang membutuhkan informasi

akuntansi sesuai perannya

3.2 Memahami jenis-jenis

profesi akuntansi (bidang-

bidang spesialisasi

akuntansi, pentingnya

etika profesi)

4.2 Mengelompokkan profesi

akuntansi (bidang-bidang

spesialisasi akuntansi,

pentingnya etika profesi)

3.3 Memahami jenis dan

bentuk badan usaha

4.3 Mengelompokkan jenis dan

bentuk badan usaha

3.4 Memahami asumsi,

prinsip-prinsip dan konsep

dasar akutansi.

4.4 Mengelompokkan asumsi,

prinsip-prinsip dan konsep

dasar akutansi.

3.5 Memahami tahapan siklus

akuntansi

4.5 Mengelompokkan tahapan

siklus akuntansi

3.6 Menerapkan persamaan

dasar akuntansi

4.6 Membuat persamaan dasar

akuntansi

3.7 Memahami transaksi

bisnis perusahaan baik

perusahaan jasa, dagang

dan manufacture

4.7 Mengelompokkan transaksi

bisnis perusahaan baik

perusahaan jasa, dagang dan

manufacture

3.8 Menerapkan buku jurnal,

konsep debet dan kredit,

saldo normal, sistematika

pencatatan, dan bentuk

jurnal

4.8 Melakukan pencatatan buku

jurnal, konsep debet dan

kredit, saldo normal,

sistematika pencatatan, dan

bentuk jurnal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

41

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.9 Menerapkan posting 4.9 Melakukan posting

3.10 Menganalisis transaksi

jurnal penyesuaian

4.10 Membuat jurnal penyesuaian

3.11 Menganalisis perkiraan

untuk menyusun laporan

keuangan

4.11 Menyusun laporan keuangan

6. Posting

a. Pengertian Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang satu

sama lain saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang

sistematis. Akun adalah suatu formulir tempat mencatat perubahan

aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban akibat transaksi yang

terjadi di dalam perusahaan (Toto, 2014:76).

b. Bentuk-Bentuk Akun Buku Besar

Bentuk-bentuk akun buku besar menurut Toto (2014) adalah

sebagai berikut.

1) Bentuk T (T Account)

Akun bentuk T lebih banyak digunakan sebagai media

pembelajaran terutama untuk menunjukkan dengan cepat

bagaimana proses pencatatan akuntansi dan analisis akuntansi.

Akun bentuk T tidak digunakan dalam sistem akuntansi

perusahaan. Untuk mengetahui saldo, terlebih dahulu harus

menjumlahkan setiap sisinya, baik sisi debit maupun sisi kredit.

Selanjutnya, saldo ditulis di sisi yang lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

42

Tabel 2.5 Buku Besar Bentuk T (T Account)

Kas (dalam rupiah) No.101

1/1 Saldo 5.000,00 4/1 3.000,00

15/1 7.000,00 10/1 2.500,00

12.000,00 5.500,00

31/1 6.500,00

2) Bentuk Dua Kolom (Two Coloum Account)

Terdapat dua jenis bentuk akun dua kolom, yang pertama

merupakan modifikasi dari akun bentuk T. Bentuknya sama

dengan akun bentuk T, namun terdapat kolom tanggal, uraian,

Ref, serta debit dan kredit. Dikatakan akun dua kolom karena

memiliki kolom debit dan kolom kredit untuk mencatat besarnya

perubahan.

Tabel 2.6 Buku Besar Bentuk Dua Kolom

(Two Coloum Account)

Kas (dalam rupiah) No.101

Tanggal Uraian Ref Debit Tanggal Uraian Ref Kredit

2013 Jan.

1 Saldo V 5.000,00 2013 Jan.

4 3.000,00

15 7.000,00 10 2.500,00

31 Saldo 12.000,00 5.500,00

6.500,00

Format akun dua kolom bentuk lain adalah sebagai berikut.

Tabel 2.7 Buku Besar Bentuk Dua Kolom

(Two Coloum Account)

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit

2013

Jan.

1 Saldo V 5.000,00 -

4 - 3.000,00

10 - 2.500,00

15 7.000,00 -

Jumlah 12.000,00 5.500,00

31 Saldo 6.500,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

43

Baik bentuk pertama maupun bentuk kedua, untuk mengetahui

saldo akun terlebih dahulu jumlahkan data pada sisi debit dan

sisi kredit, kemudian diselisihkan. Saldo disimpan pada sisi

yang jumlahnya lebih besar.

3) Bentuk Tiga Kolom (Three Coloum Account)

Pada akun tiga kolom, saldo akun setiap saat dapat diketahui

karena memiliki kolom khusus untuk saldo. Salah satu alternatif

untuk membedakan saldo debit dan saldo kredit adalah dengan

memberi tanda kurung untuk saldo kredit. Pada contoh berikut

ini tanggal 10 Januari menunjukkan saldo kredit, maka diberi

tanda kurung (500).

Tabel 2.8 Buku Besar Bentuk Tiga Kolom

(Three Coloum Account)

Kas (dalam rupiah) No. 101

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

2013

Jan.

1 Saldo v - - 5.000,00

4 - 3.000,00 2.000,00

10 - 2.500,00 (500,00)

15 7.000,00 - 6.500,00

4) Bentuk Empat Kolom (Four Coloum Account)

Pada akun empat kolom siapa pun akan dengan mudah

mengetahui bahwa saldo akhir akun adalah di sisi debit atau di

sisi kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

44

Tabel 2.9 Buku Besar Bentuk Empat Kolom

(Four Coloum Account)

Kas (dalam rupiah) No. 101

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

2103

Jan.

1 Saldo v - - 5.000,00 -

4 - 3.000,00 2.000,00 -

10 - 2.500,00 - 500,00

15 7.000,00 - 6.500,00 -

c. Mem-posting ke Buku Besar

Mem-posting adalah memindahkan data dari jurnal umum ke

dalam akun buku besar yang berseusaian. Yang dimaksud dengan

akun buku besar yang bersesuaian adalah data akun berasal dari

sisi debit jurnal, dipindahkan/ di-posting ke dalam akun buku

besar di sisi debit.

Langkah-langkah mem-posting adalah sebagai berikut.

(a) Siapkan buku besar/ akun buku besar yang bersesuaian/

dibutuhkan.

(b) Catat tanggal bulan dan tahun pada sisi yang bersesuaian.

(c) Catat jurnal pada sisi yang bersesuaian (debit/kredit), jangan

lupa tentukan saldo akun.

(d) Tuliskan asal jurnal pada kolom uraian dan halaman jurnal

pada kolom Ref.

(e) Catatlah nomor akun buku besar pada kolom Ref jurnal

umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

45

Perhatikan cara mem-posting berikut ini.

Tabel 2.10 Cara Mem-posting Buku Besar

Jurnal Umum Hal 56

Tanggal Ref Debit Kredit

2013

Jan.

3 Kas 101 5.000,00 -

Piutang usaha 102 - 5.000,00

Kas 101

Tanggal Ref Debit Kredit Saldo

2013

Jan.

3 Jurnal Umum 56 5.000,00 - 5.000,00

Piutang Usaha 102

Tanggal Ref Debit Kredit Saldo

2013

Jan.

3 Jurnal Umum 56 - 5.000,00 5.000,00

Setelah di-posting kolom referensi jurnal umum telah diisi

dengan nomer kode akun. Hal tersebut menunjukkan bahwa ayat-

ayat jurnal telah di-posting ke akun buku besar dengan nomer

kode yang tertulis pada kolom referensi tersebut. Hal yang

penting harus kita perhatikan adalah mengisi kolom ref jurnal

umum dilakukan setelah ayat-ayat jurnal benar-benar telah

dicatat dengan benar pada akun yang bersesuaian, dan dicatat

satu demi satu tidak sekaligus. Hal ini dilakukan untuk

menghindari kesalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

46

E. Reliabilitas dan Validitas

1. Reliabilitas

a. Pengertian Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata

reliability dalam bahasa Inggris, yang berasal dari kata reliable

artinya dapat dipercaya. Widoyoko (2014: 144) menyatakan bahwa

instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan yang tetap

atau ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Sebuah instrumen

tes yang valid pada umumnya sudah reliabel, namun instrumen yang

reliabel belum tentu valid.

b. Macam-macam Reliabilitas

Sukardi dalam (Pramono, 2014: 236) menyatakan bahwa

terdapat beberapa tipe reliabilitas, diantaranya adalah reliabilitas

dengan tes-retes, reliabilitas dengan ekuivalen, dan reliabilitas

internal.

1) Reliabilitas dengan tes-retes, reliabilitas ini merupakan derajat

yang mengarah kepada konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke

waktu. Tes-retes menunjukkan variasi skor yang diperoleh dari

penyelenggaraan satu tes evaluasi yang dilaksanakan dua kali atau

lebih.

2) Reliabilitas dengan ekuivalen, yaitu penyusunan dua instrumen

yang hampir sama, kemudian diuji cobakan pada sekelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

47

responden yang sama dengan mengerjakan dua instrumen

tersebut.

3) Reliabilitas internal, merupakan reliabilitas yang mengukur

terhadap konsistensi internal. Maksud dari konsistensi internal

adalah salah satu tipe reliabilitas yang didasarkan pada keajegan

dalam setiap item tes evaluasi. Reliabilitas internal diperoleh

dengan cara pengumpulan data dari satu kali pengumpulan data

atau hanya satu kali dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam pembuatan alat ukur

dalam dunia pendidikan harus dilakukan secermat mungkin dan

disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan oleh ahli-

ahli pengukuran di bidang pendidikan. Untuk melihat reliabilitas

suatu alat ukur, yang berupa suatu indeks reliabilitas, dapat

dilakukan penelaahan secara statistik. Nilai ini biasa dinamakan

dengan koefisien reliabilitas.

2. Validitas

a. Pengertian Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jadi pengujian validitas

itu mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam menjalankan

fungsi. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

48

2012: 363). Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan”

dengan alat ukur (Widoyoko, 2014: 128).

b. Macam-macam Validitas

Menurut Widoyoko (2014: 129), validitas secara garis besar

dapat dibedakan menjadi dua macam validitas, yaitu validitas

internal (internal validity) dan validitas eksternal (external validity).

1) Validitas Internal

Validitas internal (internal validity) disebut juga dengan

validitas logis (logical validity). Istilah “validitas logis”

mengandung kata “logis” berasal dari kata “logika” yang berarti

penalaran atau rasional. Dengan makna demikian maka validitas

logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi

sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid yang

berdasarkan hasil penalaran dan rasional (Arikunto, 2012: 80).

Terdapat dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh

sebuah instrumen, yaitu: validitas isi (content validity) dan

validitas konstruk (construct validity).

1) Validitas Isi (content validity)

Sudijono (2015: 164) menyatakan bahwa validitas isi

adalah validitas yang dilihat dari segi isi tes itu sendiri sebagai

alat pengukur hasil belajar telah dapat mewakili secara

representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran

yang seharusnya diujikan. Untuk menguji validitas isi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

49

suatu instrumen tes dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah

diajarkan.

2) Validitas Konstruk (construct validity)

Secara etimologis, kata “konstruksi” mengandung arti

susunan, kerangka atau rekaan. Adapun secara terminologis,

yaitu suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang

telah memiliki validitas konstruksi, apabila tes hasil belajar

tersebut ditinjau dari segi susunan, kerangka, atau rekaannya

telah dapat mencerminkan suatu konstruksi dalam teori

psikologis (Sudijono, 2015: 166). Teori psikologis yang

dimaksud adalah teori yang digunakan dalam mengukur aspek-

aspek berpikir peserta didik. Benjamin S. Bloom telah

merincinya dalam tiga aspek kejiwaan yaitu aspek kognitif,

aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

Untuk menguji validitas konstruk dari suatu instrumen

tes yaitu dengan melakukan analisis secara rasional serta

menunjukkan bahwa aspek-aspek berpikir yang diungkap

melalui butir-butir soal sudah tepat mencerminkan aspek-aspek

berfikir yang menjadi tujuan instruksional (Arikunto, 2012:

83).

Untuk tes hasil belajar, yang utama adalah validitas isi,

yakni butir-butir soal yang ditanyakan kepada peserta didik sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

50

dan mewakili kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana butir-butir soal itu sesuai

dengan indikator yang merupakan penjabaran dari kompetensi

dasar.

2) Validitas Eksternal

Validitas Eksternal (external validity) disebut juga dengan

validitas empirik (empirical validity). Yang dimaksud dengan

validitas empirik adalah validitas yang diperoleh atas dasar

pengamatan lapangan. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan

mempunyai validitas empirik apabila hasil analisis yang

dilakukan dalam pengamatan lapangan terbukti bahwa tes hasil

belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur hasil belajar

yang harus diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Sudijono, 2015:

168).

Menurut Arifin (2009: 249), validitas ini biasanya

menggunakan validitas statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini

disebabkan validitas empirik mencari hubungan anatara skor tes

dengan suatu kriteria tertentu yang menjadi tolok ukur di luar tes

yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah tes hasil

belajar sudah memiliki validitas empirik ataukah belum, dapat

dilakukan penelusuran dari tiga segi, yaitu dari segi daya

ketepatan meramalnya, daya ketepatan bandingannya, serta daya

ketepatan yang dimiliki butir instrumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

51

F. Teori Tes

1. CTT (Classical Test Theory)

Pendekatan CTT adalah metode pertama yang dikembangkan

untuk pengukuran. Teori-teori CTT mendominasi pengembangan

rumus reliabilitas dan validitas yang dikenal dewasa ini (Suryabrata,

2005).

Model dari pendekatan teori tes klasik ini disebut juga

sebagai model skor murni (true score model). Pendekatan ini telah

berhasil meletakkan dasar-dasar konsep dalam analisis karakteristik

psikometri perangkat ukur psikologi (Crocker & Algina, 2005).

Pendekatan CTT ini juga telah berkontribusi dalam

pengembangan pengukuran psikometri dan pendekatan ini dianggap

sebagai model yang sederhana dan kuat. Fokus utama dari

pendekatan ini adalah informasi pada level tes dan juga menyediakan

informasi mengenai item-item yang digunakan (Coaley, 2010).

Selain itu, teori tes klasik ini juga praktis dan tidak memerlukan

perhitungan yang rumit (Kaplan & Saccuzo, 2005).

Beberapa aspek yang diperhatikan dalam teori uji klasik yaitu

tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, penyebaran pilihan

jawaban, dan reliabilitas skor tes (Safari, 2000).

a. Tingkat Kesukaran Butir (p)

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab

benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

52

dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini

pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya

berkisar 0,00 – 1,00. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini

dilakukan untuk setiap nomor soal. Rumus di bawah ini

dipergunakan untuk soal pilihan ganda (Nitko, 1996).

𝑝 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠

Semakin besar nilai p yaitu semakin besar proporsi peserta

tes dalam menjawab benar, maka soal tersebut dianggap mudah.

Semakin kecil nilai p maka soal tersebut dianggap sukar. Pada teori

uji klasik, tingkat kesukaran butir soal bergantung kepada

kemampuan peserta ujian. Bagi peserta ujian yang berkemampuan

tinggi, butir soal menjadi mudah. Bagi peserta ujian yang

berkemampuan rendah, butir soal menjadi sukar. Pada butir soal

yang mudah, tampak kemampuan peserta ujian menjadi tinggi.

Sedangkan pada butir soal yang sukar, maka kemampuan peserta

ujian menjadi rendah. Oleh karena itu, tingkat kesukaran butir soal

tidak sepenuhnya menggambarkan ukuran karakteristik butir soal

sesungguhnya, akan tetapi lebih merupakan kemampuan rata-rata

kelompok peserta ujian.

Klasifikasi tingkat kesukaran soal dalam Nitko (1996), yaitu

sebagai berikut.

Jika nilai p di antara 0,00 – 0,30 soal tergolong sukar.

Jika nilai p di antara 0,31 – 0,70 soal tergolong sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

53

Jika nilai p di antara nilai 0,71 – 1,00 soal tergolong mudah.

b. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda soal adalah nilai indeks yang menunjukkan

kemampuan butir soal untuk membedakan kelompok peserta ujian

yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya

pembeda suatu butir soal ini didasarkan pada hasil tes suatu

kelompok sehingga daya pembeda tersebut belum tentu berlaku pada

kelompok yang lain. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00

sampai dengan 1,00. Semakin tinggi nilai daya pembeda soal, maka

semakin baik soal tersebut. Daya pembeda soal untuk bentuk pilihan

ganda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

𝐷𝑃 = 2 (𝐵𝐴 − 𝐵𝐵)

𝑁

DP = daya pembeda soal

BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

N = jumlah siswa yang mengerjakan tes

Crocker & Algina (2006), daya pembeda soal

diklasifikasikan sebagai berikut.

Jika DP ≥ 0,4 maka butir soal baik/diterima.

Jika 0,3 ≤ DP < 0,4 maka butir soal cukup baik.

Jika 0,2 ≤ DP < 0,3 maka butir soalperlu diperbaiki.

Jika DP < 0,2 maka soal ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

54

Pembagian kelompok diambil 25% dari urutan nilai terbaik

sebagai kelompok atas dan 25% dari nilai terendah sebagai

kelompok bawah. Selain rumus di atas, untuk mengetahui daya

pembeda soal bentuk pilihan ganda, dapat menggunakan rumus

korelasi biserial yaitu sebagai berikut.

rbis = 𝑋𝑏−𝑋𝑠

𝑋𝑏 x √pq

Keterangan:

rbis = koefisien biserial

𝑋𝑏 = rata-rata skor kriteria peserta yang memilih jawaban benar

𝑋𝑠 = rata-rata skor kriteria peserta yang memilih jawaban salah

𝑝 = proporsi peserta yang menjawab benar terhadap semua peserta

q = proporsi jawaban salah terhadap semua jawaban peserta

Semakin tinggi nilai korelasi biserial maka semakin baik soal

tersebut.

c. Penyebaran Pilihan Jawaban

Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar dalam

penelaahan soal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berfungsi

tidaknya jawaban yang tersedia. Safari (2000) menyatakan bahwa

suatu pilihan jawaban (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi apabila

paling tidak dipilih oleh 5% pesertaujian, dan lebih banyak dipilih

oleh kelompok siswa yang belum paham materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

55

d. Reliabilitas Skor Tes

Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk

mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan kekonsistenan skor tes.

Indeks reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula ketepatannya.

2. IRT

Teori tes modern sering juga disebut Latent Trait Theory yaitu

performance subjek dalam suatu tes yang dapat diprediksi dari

kemampuannya yang bersifat laten. Atau lebih dikenal dengan Item

Response Theory (IRT) yaitu respon subjek terhadap item yang

menunjukkan kognitifnya. Kelebihan kinerja subjek dapat dilihat

dengan Item Characteristic Curve (ICC). Artinya semakin baik

performance subjek akan semakin banyak respon (jawaban pada item

tes) yang benar.

1) Asumsi Teori Respon Butir

Hambleton 1991: 9 (dalam Surybrata, 2005: 28)

menyatakan bahwa teori respon butir memiliki beberapa asumsi-

asumsi, yaitu unidimensionalitas, independensi lokal, dan fungsi

karakteristik butir menyatakan hubungan yang sebenarnya antara

variabel yang tak terobservasi (yaitu kemampuan) dengan variabel

terobservasi (yaitu respon butir).

1) Asumsi unidemensionalitas menyatakan bahwa hanya satu

kemampuan yang diukur oleh sekumpulan butir-butir soal dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

56

suatu tes. Asumsi ini pada praktik sukar dipenuhi, sebab terdapat

banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil suatu tes. Faktor -

faktor tersebut antara lain tingkat motivasi, kecemasan,

kemampuan untuk bekerja cepat, dan keterampilan kognitif lain

diluar kemampuan yang diukur oleh sekumpulan butir soal

dalam suatu tes. Hal yang dimaksud dengan unidemensionalitas

dalam hal ini adalah adanya faktor-faktor dominan yang

mempengaruhi hasil suatu tes. Faktor -faktor dominan itulah

yang disebut kemampuan yang diukur oleh suatu tes.

2) Asumsi independensi lokal menyatakan bahwa sikap

kemampuan yang mempengaruhi suatu tes adalah konstan, maka

respon peserta tes pada setiap pasang butir soal adalah

independen secara statistik. Dengan kata lain, asumsi

independensi lokal menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara

respon peserta tes pada butir soal yang berbeda. Hal ini juga

berarti, bahwa kemampuan yang dinyatakan dalam model

adalah ssau-satunya faktor yang mempengaruhi respon peserta

tes pada butir-butir soal.

b. Model Teori Respon Butir

Model teori respon butir dapat dikategorikan berdasarkan

jumlah respon yang diskor, yaitu dikomotomi dan politomi. Pada

model dikotomi, respon item diskor ke dalam dua kelompok yang

menunjukkan sukses (1) atau gagal (2). Item pilihan berganda juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

57

termasuk ke dalam model dikotomi karena walaupun memiliki

banyak pilihan jawaban, namun jawaban tetap di skor sebagai

benar atau salah (Embretson, 2000). Pada model politomi, sebuah

item memiliki lebih dari dua pilihan respon jawaban. Masing-

masing respon tersebut memiliki nilai skor yang berbeda-beda

pula. Contohnya seperti item model Likert yang mana setiap

pilihan jawaban di skor dari rentang 1 sampai 5 (Embretson, 2000).

Teori respon butir memiliki 4 model fungsi distribusi

logistik, yaitu model logistik 1 parameter, model logistik 2

parameter, model logistik 3 parameter, dan model logistik 4

parameter (Naga, 1992). Perbedaan empat model ini terletak pada

jumlah parameter yang digunakan.

1) Model Logistik 1 Parameter

Model paling sederhana dalam teori respon butir adalah

model logistik 1 parameter yang juga dikenal sebagai model

Rasch. Model Rasch hanya menggunakan parameter b atau

kesulitan item untuk membedakan antar item. Variabel

independen dalam model ini adalah trait score (Өs) dan tingkat

kesulitan item (βi). Sedangkan variabel dependennya adalah

adalah respon dikotomi (sukses atau gagal, benar atau salah)

dari orang tertentu tentang suatu item. Terdapat dua versi

variabel dependen, yaitu log odds dan probability (Embretson,

2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

58

Pada log odds dalam Rasch model, odds menunjukkan

rasio jumlah benar dengan jumlah berhasil (Embretson, 2000).

Rasio ini terlihat dari perbedaan antara trait score (Өs) dengan

tingkat kesulitan item (βi). Sehingga rasio kemungkinan berhasil

untuk subjek s pada item i, yaitu Pis, terhadap kemungkinan

gagal, yaitu 1- Pis, ditunjukkan seperti di bawah ini.

In [Pis / (1 - Pis)] = Өs - βi (1)

Ketika tingkat kesulitan item meningkat, maka log odds

akan menurun. Ketika tingkat kesulitan item sama dengan trait

level, log odds akan bernilai 0. Jika trait level lebih besar

daripada tingkat kesulitan item, maka orang tersebut akan lebih

mungkin untuk berhasil. Sebaliknya, jika tingkat kesulitan item

lebih besar daripada trait level, maka orang tersebut lebih

berkemungkinan untuk gagal (Embretson, 2000).

Terdapat beberapa ciri dari Rasch model seperti di

bawah ini (Embretson, 2000).

a) Estimasi trait level dapat dilakukan pada item manapun

yang telah diketahui tingkat kesulitan itemnya.

b) Kedua properti item dan trait level berkaitan dengan

perilaku karena pada subjek dan item terdapat parameter-

parameter yang terpisah.

c) Trait level dan properti item merupakan variabel

independen yang dapat diestimasi secara terpisah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

59

d) Probabilitas respon akan meningkat dengan menjumlahkan

nilai konstan ada trait level atau dengan membagi

kesulitan item dengan nilai konstan tersebut.

2) Model Logistik 2 Parameter

Model logistik 2 parameter memiliki dua elemen

dalam bentuk matematikanya, yaitu parameter kesulitan item

dan parameter daya beda.

3) Model Logistik 3 Parameter

Model logistik 3 parameter ditujukan pada item

pilihan berganda karena adanya tambahan parameter peluang

tebakan .

4) Model Logistik 4 Parameter

Model logistik 4 parameter untuk menganalisis data

yang menitikberatkan pada parameter kesukaran item,

parameter daya beda item, parameter peluang tebakan, dan

penyebab lain.

Pada penelitian ini, model yang dipilih adalah model

logistik 1 parameter untuk melihat parameter kesulitan item pada

subtes RA dengan alasan lebih praktis dan lebih mudah untuk

dilakukan oleh peneliti. Metode estimasi yang akan digunakan

adalah metode kemungkinan maksimum marginal. Metode ini

disarankan karena membantu mengurangi pengaruh panjang tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

60

maupun sampel dengan asumsi bahwa distribusi kemampuan

adalah normal.

c. Parameter Teori Respon Butir

Pada teori respon butir terdapat tiga unsur parameter, yaitu

paramater item, parameter peserta dan parameter respon (Naga,

1992). Ketiga unsur ini berhubungan sehingga menghasilkan

fungsi atau Kurva Karakteristik Item. Hal ini tampak dari respon

peserta terhadap item yang berhubungan dengan atau dapat

ditentukan oleh ciri item atau ciri peserta yang bersangkutan.

Dalam hubungan ini, ciri peserta dinyatakan melalui parameter

peserta (Ө), ciri item dinyatakan melalui tiga parameter item a, b,

dan c, serta ciri respon dinyatakan dalam bentuk probabilitas

jawaban benar (P(Ө)).

Parameter peserta (Ө) hanya bisa diukur melalui respon

subjek terhadap suatu item yang membentuk suatu kontinum.

Secara teoritis, nilai baku untuk parameter peserta membentang

dari minus tak terhingga sampai positif tidak terhingga. Namun

secara praktis, nilai baku yang dianggap berguna hanya terletak

antara -4 sampai +4.

Parameter item a adalah parameter item yang berkaitan

dengan daya beda yaitu kemampuan item untuk mempertegas

perbedaan subjek yang mampu menjawab dengan benar dan yang

tidak. Nilai parameter item a bergerak daru 0 sampai dengan +2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

61

Kemudian, parameter item b adalah parameter item yang berkaitan

dengan kesulitan item yaitu sulit atau mudahnya item tersebut

untuk dijawab oleh subjek. Nilai parameter item b bergerak dari -2

sampai +2. Lalu, parameter item c adalah parameter yang berkaitan

dengan peluang tebakan semu subjek yakni peluang yang dapat

menyebabkan subjek secara kebetulan menjawab item tersebut

dengan benar. Nilai responsi atau jawaban benar dari subjek

terhadap item tersebut terletak di antara 0 dan 1.

d. Fungsi Informasi Item dan Tes

Konsep informasi psikometri merupakan ciri penting dalam

teori respon butir. Melalui hal ini sebuah item-response curve

(IRC) pada model dikotomi atau category-response curve pada

model politomi dapat diubah menjadi item information curve (IIC).

IIC mengindikasikan jumlah informasi psikometris yang dimiliki

sebuah item di sepanjang kontinum latent-trait (Embretson, 2000).

Formula informasi item pada 1PL ditunjukkan seperti di

bawah ini.

I(Ө) = Pi(Ө)(1- Pi(Ө)) (3)

Terdapat beberapa aturan dalam formula ini, yaitu sebagai berikut.

1) Jumlah informasi dari sebuah item dimaksimalkan pada

parameter kesulitan item, sehingga item yang memiliki

kesulitan yang sama dengan kemampuan subjek akan sangat

informatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

62

2) Jumlah informasi yang disediakan sebuah item ditentukan

dari parameter diskriminasinya. Semakin tinggi diskriminasi

itemnya, maka semakin banyak informasi item yang akan

diberikan menyangkut parameter kesulitan item (Embretson,

2000).

Informasi tes juga merupakan hal yang penting dalam

menentukan seberapa baik sebuah tes karena berhubungan

dengan standard error of measurement subject. Dengan

mengetahui fungsi informasi tes, peneliti dapat menentukan

seberapa baik sebuah tes dalam rentang latent trait. Perlu

diketahui pula bahwa informasi tes merupakan suatu hal yang

independen pada subjek tertentu yang mengikuti tes (Embretson,

2000).

Terdapat banyak pengunaan informasi item dan

informasi tes dalam teori respon butir. Pertama, informasi tes

digunakan untuk menentukan item mana yang akan diberikan

pada subjek tertentu ketika melakukan computerized adaptive

test. Kedua, informasi tes dapat digunakan untuk

membandingkan dua pengukuran konstrak yang sama. Terakhir,

informasi item dapat dimanfaatkan untuk desain tes dasar,

seperti memilih item yang akan dimasukkan ke dalam sebuah

pengukuran (Embretson, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

63

G. Program QUEST

Analisis item menggunakan program QUEST memberikan

informasi hasil analisis item menurut teori tes klasik (classical test theory

atau CTT) dan menurut teori tes modern atau teori respons item (item

response theory atau IRT). IRT hasil program QUEST mengacu kepada

model logistic satu parameter (1-parameter logistic) atau disingkat model

1-PL. Dalam hal ini parameter yang dimaksud adalah tingkat kesulitan

item. Model ini dikenal dengan model Rasch untuk data dengan skala

dikotomus (kategori-1 bila memiliki skor 0 dan kategori-2 bila memiliki

skor 1). Untuk data dengan skala politomus (lebih dari dua kategori

(misalnya kategori-1 bila memiliki skor 0, kategori-2 bila memiliki skor 1,

kategori-3 bila memiliki skor 2, dan dapat ditambah kategori selanjutnya

sesuai dengan penambahan skor yang dimiliki).

Program QUEST dapat menganalisis data skala politomus sampai

10 kategori (kategori terendah yakni kategori-1 yakni berskor 0 karena

salah atau melewatinya, dan kategori tertinggi adalah kategori-10 yakni

kategori berskor 9 karena tidak mengerjakan akibat kehabisan waktu.

Analisis item menggunakan IRT ada yang melakukan kalibrasi

berdasarkan satu parameter yakni hanya didasaran pada tingkat kesulitan

(diberi simbol β atau b) sehingga disebut model satu paramemeter logistik

tau model 1-PL atau disebut Model Rasch.

Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan pada analisis

butir soal kognitif dengan program QUEST menggunakan model Rasch,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

64

data yang dimasukan berupa data dikotomi pada soal pilihan ganda. Untuk

instrumen yang jawabannya dikotomi dapat dinyatakan dengan huruf

mulai dari A sampai dengan I atau dengan angka dari 0 sampai dengan 9.

H. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian

Menurut Suryabrata (2005: 68), prosedur pengembangan

memaparkan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar.

Pengembangan instrumen penilaian menurut Suryabrata ada sepuluh

langkah, yaitu (1) pengembangan spesifikasi tes, (2) penulisan soal, (3)

penelaahan soal, (4) perakitan soal, (5) uji coba tes, (6) analisis butir soal,

(7) seleksi dan perakitan soal, (8) pencetakan tes, (9) administrasi tes, dan

(10) penyusunan skala dan norma.

1. Pengembangan Spesifikasi Tes

Spesifikasi tes yang akan dibuat harus menyeluruh, lengkap dan

spesifik terhadap karakteristik tes. Tes hasil belajar, minimal harus

spesifik mengenai hal-hal berikut (a) wilayah yang akan dikenai

pengukuran, (b) subjek yang akan dites, (c) tujuan testing, (d) materi

tes, (e) tipe soal yang akan digunakan, (f) jumlah soal untuk

keseluruhan tes dan untuk masing-masing bagian, (g) taraf kesukaran

soal dan distribusinya, (h) kisi-kisi tes, (i) cara perakitan, dan (j)

rancangan penugasan pada peneliti soal.

2. Penulisan Soal

Penulisan soal merupakan hal yang lazim dilakukan pada tes

psikologis. Tes yang baik haruslah terdiri dari soal-soal yang ditulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

65

dengan baik. Menulis soal membutuhkan kemampuan-kemampuan

khusus, yang harus dikembangkan sampai pada taraf yang memadai.

Kemampuan-kemampuan khusus tersebut yaitu (1) penguasaan materi,

(2) kesadaran tentang tata nilai, (4) kemampuan membahas gagasan, (5)

teknik penelitian soal, dan (6) kesadaran akan kekuatan dan kelemahan

dalam menulis soal. Kemampuan menulis soal yang baik akan

berkembang melalui pengalaman menulis soal.

3. Penelahaan Soal

Setelah penelitian soal selesai, langkah selanjutnya adalah

menguji kualitas soal tersebut. Pengujian secara teoritis ini disebut juga

penelaahan soal. Untuk menelaah soal, diperlukan beberapa keahlian,

yaitu (a) keahlian dalam bidang studi yang diuji, (b) keahlian dalam

bidang pengukuran, dan (c) keahlian dalam pembahasan gagasan.

Penelaahan soal merupakan evaluasi terhadap soal-soal yang ditelaah

oleh ahli. Evaluasi tersebut dilihat dari tiga bidang, yaitu (a) segi bidang

studi yang diuji, b) segi format dan pertimbangan teknis penelitian soal,

(c) segi penerjemahan gagasan ke dalam bahasa. Penelaahan ini

menuntut penguasaan materi bidang studi dan kejelian melihat

kesesuaian cakupan antara kumpulan soal dengan spesifikasi tes, dan

kejelasan konsep dasar.

4. Perakitan Soal (untuk Tujuan Uji Coba)

Setelah soal-soal ditelaah, selanjutnya soal-soal digolongkan ke

dalam tiga kategori, yaitu (a) soal-soal yang dianggap baik, maka soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

66

diterima. (b) soal-soal yang dianggap tidak baik, maka soal ditolak, dan

(c) soal-soal yang kurang baik, maka direvisi lalu dapat diterima. Soal-

soal yang langsung diterima maupun dengan revisi, merupakan

kumpulan soal yang perlu ditata dengan cara tertentu. Hasil perakitan

soal ini adalah tes yang secara teori baik dan siap diujicobakan. Hal

tersebut untuk mengetahui apakah tes yang secara teori baik juga baik

secara empiris atau tidak.

5. Uji Coba Tes

Langkah setelah perakitan soal yaitu pengumpulan data empiris

yang dilakukan melalui uji coba. Kegiatan uji coba ini bertujuan untuk

memperbaiki soal sehingga dapat disusun dalam bentuk tes.

6. Analisis Butir Soal

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, biasanya

karakteristik soal itu dikuantifikasikan ke dalam indeks-indeks statistik.

Ada beberapa teknis dan indeks yang digunakan, yaitu taraf kesukaran

soal, daya pembeda soal (indeks diskriminasi), dan teknik analisis

konfensional, yaitu sebagai berikut.

a. Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal yaitu banyaknya soal pada masing-

masing taraf kesukaran, berapa rata-rata taraf kesukaran yang

diinginkan. Taraf kesukaran disusun berdasarkan tujuan tes.

Misalnya, tes yang diujikan bertujuan untuk membedakan taraf

kemampuan peserta didik dari yang rendah sampai yang tinggi. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

67

karena itu, sebaran taraf kesukaran soal yang disusun lebih luas, agar

peserta didik yang pandai tertantang (karena ada soal yang sukar)

dan peserta didik yang bodoh masih ada kesempatan untuk

mengerjakan (karena ada soal yang mudah).

Indeks kesukaran soal yang paling banyak digunakan adalah

taraf kesukaran p, yaitu proporsi banyaknya jawaban benar terhadap

semua jawaban (biasanya dalam bentuk persen). Rumus indeks

kesukaran soal yaitu sebagai berikut.

P = B / T

Keterangan:

P = Indeks kesukaran soal

B = banyaknya subjek yang menjawab benar

T = banyaknya subjek yang mengerjakan soal

Indeks kesukaran soal P ini terdapat banyak kelemahan, yaitu

(a) P sebenarnya ukuran kemudahan soal, semakin tinggi P maka

soal semakin mudah, begitu sebaliknya semakin rendah P maka soal

semakin sukar, dan (b) P tidak berhubungan secara linear dengan

skala kesukaran soal, namun P sangat berguna untuk memperkirakan

rata-rata skor tes, maka P harus dihitung.

b. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal diukur dari kesesuaian soal dengan

keseluruhan tes untuk mengukur kemampuan peserta didik. Teknik

yang sering digunakan untuk mengukur daya pembeda yaitu korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

68

antara skor pada soal tertentu, yang merupakan data continue benar

dan salah, atau 1 dan 0. Rumus korelasi biserial yaitu sebagai

berikut.

rbis = 𝑋𝑏−𝑋𝑠

𝑆𝑡 x

𝑝(1 − 𝑝)

𝑦

atau

rbis = 𝑋𝑏−𝑋𝑡

𝑆𝑡 x

𝑝)

𝑦

atau

rbis = 𝑋𝑏−𝑋𝑠

𝑋𝑏 x √pq

Keterangan:

𝑋𝑏 = rata-rata skor kriteria subjek yang memilih jawaban benar.

𝑋𝑠 = rata-rata skor kriteria subjek yang memilih jawaban salah.

𝑆𝑡 = simpangan baku skor kriteria semua subjek.

𝑝 = proporsi subjek yang menjawab benar terhadap semua subjek.

𝑦 = ordinat dalam kurva normal yang membagi menjadi p dan – p.

q = 1 – p .

Bagian yang ensensial pada rumus diatas adalah perbedaan

antara kedua rata-rata dalam perbandingan dengan simpangan baku.

Semakin besar perbedaan kedua rata- rata maka semakin tinggi

korelasi biserial, berarti semakin tinggi daya pembeda soal.

7. Seleksi dan Perakitan Soal

Setelah statistik soal selesai dihitung, tahap selanjutnya adalah

seleksi soal, yaitu memilih soal-soal yang akan digunakan untuk tes

pada tahap terakhir. Menurut model klasik, pemilihan soal ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

69

menggunakan dua parameter, yaitu taraf kesukaran (p) dan indeks

diskriminatif (rbis). Selain dua parameter tersebut, bisa juga

menggunakan prosedur yang lain, yaitu sebagai berikut.

1) Penggunaan Kelompok 27% Teratas dan 27% Terbawah

Pengembangan tes menggunakan metode analisis soal, yang

didasarkan pada sebagian dari subjek uji coba. Misalnya, kelompok

atas (27% tertinggi) dan kelompok bawah (27% terendah) dan

kelompok tengah atau sedang (46%) tidak dianalisis. Dalam metode

27% teratas dan 27% terbawah, dibuat perbandingan antara

kelompok atas dan kelompok bawah dalam berbagai kemungkinan

jawaban.

2) Galat Baku Indeks Diskriminasi

Indeks diskriminasi soal dipengaruhi oleh variasi sampel.

Oleh karena itu, pengembangan tes harus mengetahui besarnya

fluktuasi agar dapat menentukan besarnya sampel yang diperlukan.

Sehingga dapat diperoleh stabilitas sampel yang berkaitan dengan

indeks diskriminasi tersebut. Rumus galat baku koefisien biserial

yaitu sebagai berikut.

SErbis =√

𝑝 (1− 𝑝)

𝑦 − 𝑟 𝑏𝑖𝑠

2

√𝑁

Keterangan:

SErbis = galat baku (standard error of measurement) rbis.

𝑝 = proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

70

𝑦 = ordinat yang memisahkan distribusi normal menjadi p dan 1 – p.

rbis = koefisien korelasi biserial.

𝑁 = besarnya sampel.

Interpretasi galat baku pengukuran koefisien korelasi biserial

ini sama dengan interpretasi galat baku pada pengukuran yang lain.

Jadi, jika digunakan taraf alpha = 0,05, maka rbis adalah 95 dari setiap

100 kejadian.

8. Pencetakan Tes

Setelah soal diseleksi berdasarkan hasil analisis butir soal, lalu

disusun berdasarkan berbagai pertimbangan, maka pengembangan tes

secara substantive telah selesai. Yang perlu dilakukan selanjutnya

adalah mencetak tes dengan cara yang baik dan menjamin kualitasnya.

9. Administrasi Tes Bentuk Akhir

Setelah data hasil tes masuk, pengolahan data serta interpretasi

hasil pengolahan perlu dibakukan. Kesulitan yang sering terjadi saat

menginterpretasikan skor hasil tes yaitu beragamnya skala yang

digunakan untuk menyatakan hasil tes tersebut.

Langkah pertama untuk menerjemahkan skor yaitu

mendefinisikannya ke dalam skala tertentu, proses ini penskalaan.

Langkah kedua yaitu penyediaan norma untuk acuan interpretasi.

Proses ini disebut penormaan tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

71

10. Penyusunan Skala dan Norma

a. Penyusunan Skala

Dalam penyusunan skala terdapat beberapa metode, yaitu:

1) Skala Skor Mentah

Skala skor mentah adalah skala yang tidak mempunyai makna

intern dan tidak dapat diinterpretasikan tanpa bantuan data

pendukung.

2) Skala Persentase Penguasaan

Skor yang dilaporkan dalam skala persentase penguasaan ini

merupakan pendapat absolut (tidak relatif), bahwa subjek

menguasai sekian persen dari bahan belajar yang sedang

dipersoalkan.

3) Skala Jenjang Presentil

Skala jenjang persentil adalah salah satu skala yang sangat luas

penggunaannya. Banyak hasil tes yang diselenggarakan dalam

skala besar, dilaporkan dalam skala jenjang presentil ini. Skala

jenjang persentil menunjukkan berapa persen individu-individu

dari kelompok tertentu yang mempunyai skor di bawah titik

tengah setiap skor atau interval skor.

4) Skor Baku

Dalam menghitung simpangan baku dapat menggunakan rumus

sebagai berikut.

Sb = Sbz + Xb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

72

Keterangan:

Sb = skor baku

Sbz = simpangan baku ayng diinginkan

Xb = rata – rata yang diinginkan

b. Penyusunan Norma

Pedoman umum dalam penyusunan norma yaitu sebagai berikut.

1) Karakteristik yang diukur oleh tes, memungkinkan penentuan

urutan pengambilan tes dari rendah ke tinggi.

2) Tes yang digunakan harus mencerminkan definisi operasional

karakteristik yang dipersoalkan.

3) Sebaran skor yang dihasilkan oleh tes, dari yang terendah sampai

ke yang tinggi, hendaknya mengevaluasi karakteristik psikologis

yang sama.

4) Kelompok yang digunakan sebagai dasar penyusunan statistik

deskriptif harus sesuai dengan tes dan tujuannya.

5) Data hendaknya tersedia untuk kelompok-kelompok yang

relevan.

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat 10

langkah pengembangan instrumen penilaian, yaitu pengembangan

spesifikasi tes, penelitian soal, penelahaan soal, perakitan soal, uji

coba tes, analisis butir soal, seleksi dan perakitan soal, pencetakan tes,

administrasi tes bentuk akhir, penyusutan skala dan norma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

73

I. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian berbasis

HOTS yang peneliti kembangkan, sama halnya dengan penelitian

terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan

untuk dilaksanakan.

1. Penelitian yang pertama oleh Shidiq, dkk (2014) dengan judul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Two-Tier Multiple Choice untuk

Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order

Thinking Skills) pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk

Siswa SMA/MA Kelas XI”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan instrumen penilaian Two-tier Multiple Choice yang

memiliki validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan

indeks pengecoh yang memenuhi kriteria sebagai suatu soal yang baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penilaian Two-tier

Multiple Choice yang dikembangkan dinyatakan layak dan memenuhi

kriteria sebagai suatu soal yang baik. Hasil validitas isi (CV) 1,00,

reliabilitas tes rata-rata 0,92 yang tergolong sangat tinggi, tingkat

kesukaran dengan persentase 4,1% (mudah), 79,2% (sedang), dan

16,7% (sukar), daya pembeda dengan persentase 18,7% (sangat baik),

39,6% (baik), 14,6% (cukup), 27,1% (jelek), dan memiliki indeks

pengecoh dengan persentase 26,1% (sangat baik), 21,9% (baik), 30,2%

(kurang), 18,2% (buruk), dan 3,6% (sangat buruk). Instrumen Two-tier

Multiple Choice yang dikembangkan untuk mengukur keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

74

berpikir tingkat tinggi pada materi kelarutan ini, cukup mampu

mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan angka

konsistensi 41,6%.

2. Penelitian kedua oleh Budiman dan Jailani (2014) dengan judul

“Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill

(HOTS) pada Mata Pelajaran Matematika”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengembangkan instrumen asesmen matematika berupa soal tes

HOTS yang valid dan reliabel, dan mendeskripsikan kualitas soal. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa instrumen asesmen HOTS berupa soal

tes HOTS yang terdiri dari 24 butir soal pilihan ganda dan 19 butir soal

uraian dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa dinyatakan valid dan

layak digunakan. Instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas

sebesar 0,713 (soal pilihan ganda) dan sebesar 0,920 (soal uraian). Soal

pilihan ganda memiliki rata-rata tingkat kesukaran 0,406 (sedang), rata-

rata daya pembeda 0,330 (baik), dan semua pengecoh berfungsi baik.

Soal uraian memiliki rata-rata tingkat kesukaran 0,373 (sedang) dengan

rata-rata daya pembeda 0,508 (baik).

3. Penelitian ketiga oleh Nofiana, dkk (2014) dengan judul

“Pengembangan Instrumen Evaluasi Two-Tier Multiple Choice

Question untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Materi Kingdom Plantae”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan instrumen evaluasi two-tier multiple choice question

yang mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

75

mengetahui kelayakan instrumen evaluasi two-tier multiple choice

question sebagai evaluasi formatif. Hasil penelitian menunjukkan

karakteristik instrumen evaluasi two-tier multiple choice question antara

lain dikembangkan berdasarkan indikator keterampilan berpikir tingkat

tinggi Anderson dan Krathwohl (2001) meliputi menganalisis,

mengevaluasi, dan menciptakan; memiliki validitas dengan interpretasi

minimal “cukup”; dan reabilitas “tinggi”. Kelayakan produk instrumen

evaluasi dijamin melalui validitas isi yang “baik”; validitas konstruk

yang “baik”; validitas butir soal dengan interpretasi minimal “cukup”,

tingkat kesukaran soal dengan proporsi 15% mudah: 80% sedang: 5%

sulit; daya pembeda soal dengan interpretasi minimal “cukup”, dan

kepraktisan penggunaan yang “baik”. Instrumen evaluasi two-tier

multiple choice question dapat digunakan sebagai alternatif instrumen

evaluasi formatif di sekolah dengan penerapan lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

76

Gambar 2.3 Bagan Penelitian yang Relevan

Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu, peneliti menyimpulkan

bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai pengembangan

instrumen penilaian berbasis HOTS masih relevan untuk diteliti. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada materi dan subjek

yang digunakan oleh peneliti. Keunikan yang dimiliki penelitian ini adalah

menggunakan materi menerapkan posting pada kelas X Akuntansi SMK.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Pengembangan Instrumen

Penilaian Two-Tier Multiple

Choice untuk Mengukur

Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi (Higher Order Thinking

Skills) pada Materi Kelarutan

dan Hasil Kali Kelarutan untuk

Siswa SMA/MA Kelas XI

Pengembangan

Instrumen Asesmen

Higher Order Thinking

Skill (HOTS) pada Mata

Pelajaran Matematika

Pengembangan Instrumen

Evaluasi Two-Tier

Multiple Choice Question

untuk Mengukur

Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi pada

Materi Kingdom Plantae

Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis

HOTS pada Kompetensi Dasar Menerapkan

Posting Kelas X Akuntansi SMK

Penelitian I

Shidiq, dkk (2014)

Penelitian II

Budiman dan Jailani

(2014)

Penelitian III

Nofiana, dkk (2014)

Mengembangkan instrumen

penilaian Two-tier Multiple

Choice yang memiliki

validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan

indeks pengecoh yang

memenuhi kriteria sebagai

suatu soal yang baik.

Mengembangkan

instrumen asesmen

matematika berupa soal

tes HOTS yang valid

dan reliabel, dan

mendeskripsikan

kualitas soal.

Mengembangkan

instrumen evaluasi two-tier

multiple choice question

yang mampu mengukur

keterampilan berpikir

tingkat tinggi dan

mengetahui kelayakan

instrumen.

Mengembangkan instrumen penilaian berbasis

HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting

kelas X akuntansi SMK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

77

pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar

menerapkan posting kelas X Akuntansi SMK.

J. Kerangka Berpikir

Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan kerangka berpikir yang

digunakan dalam mengembangkan produk berupa instrumen penilaian

berbasis HOTS. Peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara

dengan guru akuntansi kelas X SMK Negeri 7 Yogyakarta. Berdasarkan

wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa belum semua guru membuat

atau menggunakan soal yang berbasis HOTS. Salah satu materi yang

terdapat pada mata pelajaran akuntansi kelas X SMK yaitu posting.

Menurut beliau, kemampuan peserta didik saat mengerjakan soal tentang

posting masih tergolong rendah, yaitu berada pada tingkat memahami

(C2).

Dalam kurikulum 2013, seharusnya guru sudah menerapkan soal

HOTS. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat melatih kemampuan

berpikir tingkat tinggi saat mengerjakan soal. Namun dengan berbagai

pertimbangan, guru masih belum menerapkan soal yang berbasis HOTS.

Saat pembelajaran, guru memberikan soal yang tergolong dalam tingkatan

rendah, yaitu mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).

Pada kondisi tersebut, peserta didik tidak terdorong untuk melatih

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Berdasarkan wawancara, guru membutuhkan soal berbasis HOTS,

lalu memberikannya kepada peserta didik saat pembelajaran. Guru ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

78

peserta didik mengerjakan soal berbasis HOTS, agar peserta didik dapat

melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut mendorong

peneliti untuk menyusun soal HOTS. Langkah-langkah yang peneliti

lakukan dalam menyusun soal HOTS, yaitu (1) menyusun spesifikasi tes,

dengan cara menentukan mata pelajaran dan jenjang peserta didik,

menentukan peserta didik yang akan dites, menentukan materi yang akan

diuji cobakan, menentukan tipe tes, dan menentukan jumlah soal, (2)

membuat kisi-kisi soal berdasarkan kompetensi dasar yang telah dipilih,

dan (3) penelitian soal, penelitian soal dilakukan berdasarkan kisi-kisi

yang telah disusun.

Setelah soal selesai disusun, maka soal divalidasi oleh ahli bahasa

dan ahli materi. Validasi dari ahli bahasa bertujuan agar soal dapat mudah

dipahami oleh peserta didik, karena menggunakan penelitian serta bahasa

yang baik dan benar. Sedangkan, validasi dari ahli materi bertujuan agar

soal yang disusun sesuai dengan materi yang telah dipilih serta sesuai

dengan kebutuhan peserta didik. Sebelum diujicobakan kepada peserta

didik, peneliti merevisi soal tersebut sesuai dengan saran dan komentar

dari ahli bahasa dan ahli materi.

Selanjutnya, peneliti dapat melakukan analisis soal yang telah

diujicobakan kepada peserta didik dengan menggunakan program QUEST

model 1PL (model Rasch). Kemudian, peneliti dapat mengetahui tingkat

kesukaran soal, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Pada kondisi ini, penting

bagi guru untuk dapat mengembangkan soal berbasis HOTS. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

79

dimaksudkan agar peserta didik dapat melatih kemampuan berpikir tingkat

tinggi yaitu menganalis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).

Selain itu, dengan mengembangkan soal HOTS, guru dapat mengetahui

kesulitan yang dialami oleh peserta didik melalui uji tingkat kesukaran

soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

80

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development

(R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Borg & Gall

(dalam Setyosari, 2010: 194). Menurut Sugiono (2012: 297) penelitian dan

pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Prinsip pengembangan ini adalah menghasilkan produk atau

menyempurnakan produk yang sudah ada.

Produk yang dihasilkan dari penelitian yang akan dilaksanakan

oleh peneliti yaitu berupa instrumen tes. Bentuk dari instrumen tes tersebut

adalah soal tes pilihan ganda dengan jumlah soal 40 butir dan alternatif

jawaban berjumlah 5. Instrumen tes yang akan dibuat ini dilaksanakan

sesuai prosedur sehingga akan diperoleh hasil akhir instrumen tes yang

dapat mengukur domain kognitif peserta didik khususnya pada mata

pelajaran Akuntansi Dasar tentang menerapkan posting.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Se-Yogyakarta. Penelitian ini

dilaksanakan khususnya pada kelas X Akuntansi di tiga sekolah yaitu

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

81

a. SMK Negeri 1 Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Kemetiran

Kidul No.35, Pringgokusuman, Gedong Tengen, Yogyakarta.

b. SMK Negeri 7 Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Gowangan

Kidul Blok JT III No. 45, Gowangan, Jetis, Yogyakarta.

c. SMK Negeri 1 Bantul yang beralamatkan di Jl. Parangtritis Km 11

Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi popuasinya adalah peserta

didik kelas X Akuntansi dan Keuangan Lembaga SMK tahun ajaran

2017/2018.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 269 peserta didik SMK

Akuntansi Kelas X.

D. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini tidak mengambil sepuluh langkah pengembangan dari

Suryabrata. Prosedur pengembangan disesuaikan dengan penelitian yang

diambil untuk mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS.

Peneliti mengembangkan produk ini dengan memodifikasi model

pengembangan Suryabrata (2005: 68). Hasil modifikasi ini menghasilkan

delapan langkah pengembangan, yaitu (1) pengembangan spesifikasi tes,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

82

(2) penulisan soal, (3) penelaahan soal, (4) perakitan soal, (5) uji coba

soal, (6) analisis butir soal, (7) seleksi dan perakitan soal, dan (8)

pencetakan tes.

1. Pengembangan Spesifikasi Tes

Spesifikasi tes bersifat menyeluruh, lengkap, dan spesifik

menunjuk kepada karakteristik tes yang akan disusun. Spesifikasi tes

hasil belajar mencakup beberapa hal, yaitu 1) wilayah yang akan

dikenai pengukuran, 2) subjek yang akan dites, 3) tujuan testing dan

materi yang terangkum dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) masing-masing sekolah, 4) materi tes, 5) tipe soal

yang digunakan, 6) jumlah soal untuk keseluruhan tes dan untuk

masing-masing bagiannya, 7) taraf kesukaran soal dan distribusinya,

dan 8) kisi-kisi tes.

2. Penulisan Soal

Dalam menulis soal harus memperhatikan beberapa hal, yaitu

pemahaman terhadap materi, sistematika penilaian yang akan

digunakan, teknis penelitian soal supaya dapat mudah dipahami oleh

peserta didik serta taraf kesukaran soal. Penulisan soal ini dilakukan

oleh dua orang yaitu peneliti dan Elisabeth Fitriana Febru Rosari.

Tempat penulisan soal dilakukan di Universitas Sanata Dharma. Soal

yang dibuat berupa soal pilhan ganda berjumlah 40 butir, dengan 5

pilihan jawaban. Soal ini ditujukan untuk mata pelajaran akuntansi

dasar SMK kelas X, dengan waktu pengerjaan soal 90 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

83

3. Penelaahan Soal

Penelaahan soal adalah evaluasi terhadap soal-soal yang ditelaah

oleh para ahli. Evaluasi dapat dilihat dari tiga arah, yaitu dari segi

bidang studi yang diuji, dari segi format dan pertimbangan teknis

penelitian soal, dari segi penerjemahan gagasan ke dalam bahasa.

Penelaahan dari segi bidang studi ini mengkaji kesesuaian kumpulan

soal yang diuji itu dengan spesifikasi tes. Penelaahan ini menuntut

penguasaan materi bidang studi serta melihat kesesuaian cakupan antara

kumpulan soal dengan spesifikasi tes. Penelaahan dari segi pengukuran

ini mengkaji soal-soal yang akan dibuat. Sementara, penelahaan dari

segi format mempertimbangkan teknis-teknis dalam penelitian.

Penelaahan soal akan menentukan validasi isi, dan kualitas soal dan

kualitas tes.

4. Perakitan Soal

Setelah soal ditelaah, kemudian soal tersebut digolongkan ke

dalam tiga kategori, yaitu (1) soal yang dianggap baik, maka diterima,

(2) soal yang tidak baik, maka ditolak, (3) soal yang kurang baik, maka

direvisi lalu dapat diterima. Soal-soal yang langsung diterima maupun

dengan revisi, merupakan kumpulan soal yang perlu ditata dengan cara

tertentu.

5. Uji Coba Soal

Uji coba soal dilaksanakan di tiga sekolah yaitu SMK Negeri 1

Yogyakarta, SMK Negeri 7 Yogyakarta, dan SMK Negeri 1 Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

84

Tabel 3.1 Sampel Uji Coba

No. Nama Sekolah Peserta didik

1 SMK Negeri 1 Yogyakarta 60

2 SMK Negeri 7 Yogyakarta 89

3 SMK Negeri 1 Bantul 120

Jumlah peserta didik 269

6. Analisis Butir Soal

a. Penyiapan File Perintah dan File Data

Pada penelitian ini teknik analisis data menggunakan

program QUEST dengan model 1-PL atau Model Rasch. Parameter

yang diuji ialah indeks kesukaran butir (𝑏). Tiga kunci utama dalam

mengalisis butir dengan program QUEST, yaitu (1) file perintah

ditulis dalam program Notepad, (2) file data dari hasil jawaban

ditulis dalam Notepad, (3) software program QUEST. Ketiga file

tersebut harus disimpan dalam satu folder. Untuk tes pilihan ganda

data ditulis menggunakan huruf, dengan langkah-langkah berikut.

File Perintah

gan

1) Title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 4 alternatif)

menunjukkan nama identitas file

title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 4 alternatif) data_file prest.dat

codes 0ABCD9 format id 1-4 items 5-54

key

BCACDDCDAECBBAECABACBCECACBDBCCBDEBE

CAAA set width=107 ! page

estimate

show >> prestsh.out show items >> prestit.out

show cases >> prestca.out

itanal >> presttn.out quit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

85

2) data_file prest.txt menunjukkan nama file data. Dalam hal ini

dapat pula diberi nama dengan ekstensi .dat bila komputer tidak

berisi program macromedia

3) codes 0ABCD9 kode bahwa data ditulis dalam bentuk huruf A,

B, C, D dengan 0 bila dilewati dan 9 bila tidak dikerjakan (omit)

4) format id 1-4 items 5-54 spasi 1 sampai 4 untuk identitas testi

(dalam hal ini hanya menggunakan nomor), dan spasi 5 sampai 54

adalah untuk data sebanyak 50 item

5) key

BCACDDCDAECBBAECABACBCECACBDBCCBDEBECAA

A kunci jawaban

6) set width=107 ! page lebar halaman kertas

7) estimate diestimasi secara otomatis menurut program QUEST

8) show ! scale=all >> prestsh.out hasil analisis secara simultan

9) show items >> prestit.out hasil analisis menyajikan informasi

tentang item secara singkat (estimasi tingkat kesukaran, nilai

INFIT MNSQ, nilai INFIT t)

10) show cases >> prestca.out hasil analisis menyajikan informasi

testi (skor mentah, estimasi skor kalibrasi, nilai INFIT MNSQ,

nilai INFIT t)

11) itanal ! scale=all >> presttn.out hasil analisis menyajikan

informasi tentang item secara lengkap hasil analisis menurut CTT

dan IRT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

86

12) quit kode perintah diakhiri

Catatan:

Dengan menuliskan angka 0 dan 9 pada code di file perintah

maka testi yang tidak mengerjakan dengan cara melompati soal

yang bersangkutan diberi skor 0, sedangkan yang tidak

mengerjakan atau omit diberi skor 9. Setelah selesai simpan

dengan extensi .CTL beri nama prest.ctl (jangan lupa

gunakan menu all file saat menyimpan supaya tidak ganda

ekstensinya).

Catatan:

beri nama dengan nama depan yang konsisten agar tidak

bermasalah ketika diesekusi. Misalnya, dengan nama file

perintah prest.ctl maka file data diberi nama prest.txt dan hasil

diawali pula dengan prest sehingga menjadi prestsh.out

kemudian prestit.out dan seterusnya seperti contoh di atas.

File data

b. Perintah Analisis

Langkah untuk analisis sebagai berikut.

1) Klik QUEST

1 BCACDDCDAECBBAECABACBCECACBDBCCBDEBECAAA

2 DCBCDDCDAECBBAECABAEDCECACBDBCCBDEBECAAC

3 BCBCDDCDAECBBAECABAEBCECACBDBCCBDEBECAAC

4 ACBBDDCDAECBBAECEBCDCCECACBEBCCBDABECAAD

… DST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

87

2) Ketik submit spasi kemudian NAMA FILE PERINTAH

LENGKAP kode exstensinya. Jika nama File perintah prest.ctl

maka perintahnya sebagai berikut:

SUBMIT PREST.CTL

Atau

Submit prest.ctl

3) Kemudian tekan tombol ENTER

Jangan lupa, jarak 1 spasi antara tulisan submit dan nama file

perintah

c. Analisis Data Dikotomus

Hasil data program QUEST dianalisis menurut Item Respons

Theory (IRT). Estimasi butir dan responden dilakukan dengan

prosedur PROX (normal approximation estimation). Kecocokan

antara kemampuan responden (𝜃) dan indeks kesukaran butir (𝑏)

akan menghasilkan akurasi dalam pengukuran, akurasi maksimal

terjadi saat P(𝜃) = 0,5.

Kualitas butir ditentukan dari kecocokan butir model Rasch

dan indeks kesukaran butir. Butir yang baik harus memenuhi syarat

dari IRT, dan dianalisis kecocokannya dengan nilai INFIT Mean

Square.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

88

Tabel 3.2 Kriteria Kecocokan Butir dengan Pendekatan IRT

Kecocokan dengan model Rasch Kriteria

Infit Mean Square Outfit t

0,77 ≤ infit meansquare ≤ 1,33 t ≤ 2,0 Baik

0,77 ≤ infit meansquare ≤ 1,33 t ≤ 2,0 Cukup

Baik

infit meansquare < 0,77 atau infit meansquare >1,33 t > 2,0 Tidak

Baik

Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Item

7. Seleksi dan Perkaitan Soal

Setelah statistik soal selesai dihitung, langkah selanjutnya yaitu

melakukan pemilihan atau seleksi soal, dengan cara memilih soal-soal

yang akan disusun menjadi tes. Seleksi soal ini berdasarkan pada hasil

analisis QUEST. Tahap perakitan soal ini dilaksanakan berdasarkan

komentar dan saran dari peserta didik kelas X.

8. Pencetakan Tes

Setelah soal diseleksi, maka akan diketahui soal yang baik dan

tidak baik. Peneliti tidak memakai soal yang dianggap tidak baik.

Namun, peneliti akan memakai soal yang dianggap baik, kemudian

dijadikan satu untuk diterbitkan menjadi kumpulan soal berbasis HOTS

pada mata pelajaran Akuntansi Dasar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah strategi atau cara yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya

Indeks kesukaran (b) Kriteria

b > 2 Sukar

-2 ≤ b ≤ 2 Sedang

b < -2 Mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

89

(Widoyoko, 2014: 33). Teknik pengumpulan data terdiri dari tes dan non

tes.

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2012: 16). Tes dalam penelitian ini diadakan untuk

melakukan uji coba soal berbasis HOTS tentang posting yang telah

dibuat oleh peneliti. Tes tersebut berupa soal pilihan ganda berjumlah

40 butir, dengan 5 alternatif jawaban. Soal tersebut diujicobakan kepada

peserta didik kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK

Negeri 7 Yogyakarta, dan SMK Negeri 1 Bantul. Peserta didik yang

mengikuti tes yaitu berjumlah 269.

2. Non Tes

Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

wawancara dan angket.

a. Wawancara

Widoyoko (2014: 40) mengemukakan bahwa wawancara

adalah suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara

pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang

diinterviu (interviewee), dengan tujuan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

90

Widoyoko (2014: 42) mengemukakan bahwa berdasarkan

sifat pertanyaan wawancara dapat dibedakan menjadi yaitu (1)

wawancara terstruktur (wawancara yang dilakukan dengan pedoman

wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan data) dan (2) wawancara tidak terstruktur atau terbuka

(wawancara bebas dimana pewawancara tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara tidak terstruktur atau terbuka. Peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara saat mengajukan pertanyaan

kepada narasumber. Peneliti melakukan wawancara kepada guru

kelas X Akuntansi SMK Negeri 7 Yogyakarta. Wawancara ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui informasi awal yang

berkaitan dengan kebutuhan penelitian dan pengembangan.

b. Angket

Widoyoko (2014: 33) mengemukakan bahwa angket atau

kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan

pengguna.

Widoyoko (2014: 36), mengemukakan bahwa dipandang dari

cara menjawab angket dibedakan menjadi dua yaitu (1) angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

91

terbuka (angket yang bisa dijawab/ direspon secara bebas oleh

responden) dan (2) angket tertutup (angket yang jumlah item dan

alternatif jawaban maupun responnya sudah ditentukan responden

tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya).

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup dimana responden hanya dapat memilih jawaban-jawaban

yang sudah disediakan oleh peneliti. Namun, peneliti menggunakan

alternatif jawaban yang diberikan secara terbuka. Hal ini

dimaksudkan agar validator dapat memberikan komentar, tanggapan

dan saran pada angket, sehingga dapat digunakan oleh peneliti untuk

merevisi produk yang divalidasi.

Kuesioner diberikan kepada validator yaitu ahli bahasa dan

ahli materi. Angket juga diberikan kepada 269 peserta didik kelas X

Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 7 Yogyakarta,

dan SMK Negeri 1 Bantul sebagai subjek uji coba. Hasil validasi

yang diperoleh melalui angket, dapat digunakan sebagai masukan

dan saran untuk melakukan revisi terhadap produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

92

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pengembangan

1. Pengembangan Spesifikasi Tes

Spesifikasi tes dilakukan secara menyeluruh, lengkap, dan

spesifik menunjuk kepada karakteristik tes yang akan disusun.

Spesifikasi tes mencakup hal-hal sebagai berikut.

a. Wilayah yang Dikenai Pengukuran

Spesifikasi untuk hal ini ditentukan berdasarkan jenis mata pelajaran,

jenjang peserta didik, dan tahun pembelajaran. Wilayah yang dikenai

pengukuran yaitu mata pelajaran Akuntansi Dasar kelas X SMK

semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

b. Subjek yang akan Dites

Subjek yang akan dites yaitu peserta didik SMK Kelas X Akuntansi.

c. Tujuan Testing dan Materi yang Terangkum dalam Silabus dan RPP

Masing-Masing Sekolah

Tujuan testing yaitu mengembangkan soal tes berbasis HOTS yang

dikemukakan oleh Anderson (perbaikan taksonomi Bloom) terdiri

dari C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), C6 (mencipta), serta

sebagai evaluasi penilaian hasil belajar peserta didik. Materi yang

terangkum dalam silabus dan RPP masing-masing sekolah terdiri

atas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

93

1) SMK Negeri 1 Yogyakarta

Kegiatan pembelajaran pada KD 3.9 yaitu menerapkan

posting dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan waktu tiga

jam pelajaran dan masing-masing jam pelajaran selama empat

puluh lima menit dari dua puluh jam pelajaran yang tersedia.

Indikator pencapaian kompetensi terdiri dari: (1) mengikuti atau

meniru tahap-tahap pencatatan buku besar (posting) sesuai contoh

dan (2) mem-posting ayat jurnal ke dalam buku besar.

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu peserta didik

mampu: (1) mengikuti atau meniru tahap-tahap pencatatan buku

besar (posting) sesuai contoh dan (2) mem-posting ayat jurnal ke

dalam buku besar. Materi yang diajarkan kepada peserta didik

terdiri atas: (1) tahap-tahap pencatatan buku besar (posting) dan (2)

posting ke buku besar. Sumber buku yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu Pengantar Akuntansi dan Keuangan SMK

Kelas X yang ditulis oleh Toto Sucipto dan Memahami Akuntansi

untuk SMK Seri A yang ditulis oleh Hendri Somantri. Penilaian

yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik berupa penilaian

pengetahuan dan penilaian sikap. RPP SMK Negeri 1 Yogyakarta

terdapat dalam Lampiran 8.

2) SMK Negeri 7 Yogyakarta

Kegiatan pembelajaran pada KD 3.9 yaitu menerapkan

posting dilaksanakan dalam lima kali pertemuan dengan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

94

lima jam pelajaran dan masing-masing jam pelajaran selama empat

puluh lima menit. Indikator pencapaian kompetensi terdiri dari (1)

menjelaskan pengertian buku besar, (2) menjelaskan empat bentuk

buku besar, (3) menjelaskan nomor perkiraan, (4) teknik pemberian

nomor perkiraan, (5) menerapkan prosedur posting jurnal ke dalam

buku besar, dan (6) menerapkan prosedur penyusunan neraca saldo.

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu peserta didik

mampu: (1) menjelaskan pengertian buku besar, (2) menjelaskan

empat bentuk buku besar, (3) menjelaskan nomor perkiraan, (4)

teknik pemberian nomor perkiraan, (5) menerapkan prosedur

posting jurnal ke dalam buku besar, dan (6) menerapkan prosedur

penyusunan neraca saldo. Materi yang diajarkan kepada peserta

didik terdiri atas (1) pengertian buku besar, (2) bentuk buku besar,

(3) nomor perkiraan, (4) teknik pemberian nomor perkiraan, dan

(5) prosedur posting jurnal ke dalam buku besar. Sumber buku

yang digunakan yaitu Akuntansi Dasar dengan penulis Deden

Suryanto, M.Pd., serta buku SAK ETAP. Penilaian yang dilakukan

guru terhadap peserta didik terdiri atas penilaian pengetahuan dan

penilaian keterampilan. RPP SMK Negeri 7 Yogyakarta terdapat

dalam Lampiran 9.

Berdasarkan RPP SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK

Negeri 7 Yogyakarta, terdapat perbedaan dalam beberapa aspek

seperti indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

95

materi pembelajaran, dan sumber belajar walaupun kompetensi

yang dibahas memiliki kesamaan yaitu menerapkan posting. Dalam

indikator pencapaian kompetensi menggunakan tingkatan

kemampuan berpikir yang rendah yaitu terdiri atas C1 sampai

dengan C3, sedangkan untuk tingkatan kemampuan berpikir tingkat

tinggi yang terdiri atas C4 sampai dengan C6 belum dicantumkan.

Oleh karena itu, peneliti merancang indikator pencapaian

kompetensi dengan mencantumkan tingkatan berpikir tingkat

tinggi. Indikator pencapaian kompetensi terdapat di dalam RPP

yang terlampir pada Lampiran 10.

d. Materi Tes

Materi tes yang diujikan yaitu Posting.

e. Tipe Soal yang Digunakan

Tipe soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda.

f. Jumlah Soal yang Digunakan dalam Tes dan Masing-Masing

Bagiannya

Jumlah soal yang digunakan dalam tes adalah 40 butir soal dan

masing-masing soal memiliki 5 jawaban alternatif.

g. Taraf Kesukaran Soal dan Distribusinya

Rentang dan distribusi kesukaran soal dipengaruhi oleh tujuan tes.

Tes yang dilakukan merupakan tes diagnostik, sehingga perlu

memiliki rentang taraf kesukaran p adalah 0,5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

96

h. Kisi-kisi Soal Tes

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Soal Jenis Pilihan Ganda

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

3.9

Menerapkan

Posting

1. Akun buku

besar

bentuk T (T

Account)

1. Memilih posting akun

buku besar bentuk T

yang tepat (C4).

PG

1, 2

2. Akun buku

besar

bentuk dua

kolom (Two

Coloum

Account)

2. Mengidentifikasi

bagian-bagian di dalam

akun buku besar bentuk

dua kolom (C4).

3. Membandingkan akun

buku besar bentuk dua

kolom dengan akun

buku besar bentuk tiga

kolom (C5).

4. Menganalisis transaksi

yang terjadi ke dalam

akun buku besar bentuk

dua kolom (C4).

5. Menganalisis transaksi

rekening yang terdapat

di dalam akun buku

besar bentuk dua kolom

(C4).

PG

PG

PG

PG

3

4,17

7,8,15,

16

13,14

3. Akun buku

besar

bentuk tiga

kolom

(Three

Coloum

Account)

6. Membandingkan akun

buku besar bentuk tiga

kolom dengan akun

buku besar bentuk

empat kolom (C5).

7. Menganalisis transaksi

ke dalam akun buku

besar bentuk tiga

kolom (C4).

8. Menganalisis transaksi

rekening yang terdapat

di dalam akun buku

besar bentuk tiga

kolom (C4).

PG

PG

PG

5,21,22

6,9,10

18,19,

20

4. Akun buku

besar

bentuk

empat

kolom

(Four

Coloum

Account)

9. Menganalisis transaksi

rekening yang terdapat

di dalam akun buku

besar bentuk empat

kolom (C4).

PG 23,24,

25

5. Mem- 10. Menganalisis posting PG 26,27,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

97

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

posting ke

buku besar

yang terjadi di dalam

akun buku besar bentuk

T, bentuk dua kolom,

bentuk tiga kolom, dan

bentuk empat kolom

(C4).

11. Memilih salah satu cara

posting ke dalam akun

buku besar bentuk T,

bentuk dua kolom,

bentuk tiga kolom, dan

bentuk empat kolom

dengan tepat (C5).

PG

8,29,30

31,32,

33,34,

35,36,

37,38,

38,40

2. Penulisan Soal

Penulisan soal merupakan langkah menciptakan atau

mengkreasi sebuah produk. Hal penting dalam penulisan soal yang baik

yaitu menguasai mata pelajaran yang dites, memiliki kesadaran akan

tata nilai yang menjadi pedoman dalam pendidikan, memahami

karakteristik individu-individu yang dites, memiliki kemampuan dalam

membahasakan gagasan, menguasai teknik penulisan soal, dan

menyadari kekuatan dan kelemahan yang tedapat dalam penulisan soal.

Penulisan soal ini dilaksanakan oleh dua orang, yaitu peneliti dan

Elisabeth Fitriana Febru Rosari. Tempat penulisan soal yaitu di

Universitas Sanata Dharma. Jumlah butir soal sebanyak 40 dan setiap

butir soal memiliki 5 jawaban alternatif. Soal diujikan untuk peserta

didik SMK kelas X Akuntansi dalam mata pelajaran akuntansi dasar.

Waktu pengerjaan soal yaitu selama 90 menit.

3. Penelaahan Soal

Penelahaan soal merupakan evaluasi yang dilaksanakan

berdasarkan pendapat para ahli, terhadap soal-soal yang telah ditulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

98

Evaluasi dilihat dari tiga arah, yaitu segi bidang yang diuji (ahli materi),

segi format dan pertimbangan teknis penelitian soal, serta segi

penerjemahan gagasan dalam bahasa (ahli bahasa).

a. Ahli Bahasa

Penilaian instrumen dilaksanakan oleh Bapak Apri Damai

Sagita Krissandi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen (ahli bahasa). Produk

divalidasi sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 20 Maret 2018.

Penilaian instrumen berdasarkan aspek konstruksi menggunakan 14

kriteria penilaian yaitu (1) setiap soal menggunakan bahasa yang

sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, (2) menggunakan bahasa

yang komunikatif, sederhana, dan mudah dimengerti oleh peserta

didik, (3) setiap soal dan pilihan jawaban tidak mengandung kalimat

bermakna ganda, (4) setiap soal dan pilihan jawaban menggunakan

kosakata baku, (5) bahasa yang digunakan dalam petunjuk soal

dirumuskan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh

peserta didik, (6) rumusan setiap indikator soal menggunakan kata

kerja operasional, (7) tidak menggunakan bahasa yang berlaku

setempat atau tabu, (8) setiap soal harus mempunyai satu jawaban

benar atau paling benar, (9) pokok soal harus dirumuskan secara

tegas dan jelas, (10) pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah

jawaban benar, (11) panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif

sama, (12) pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua

pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawaban di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

99

benar”, (13) pilihan jawaban berbentuk waktu harus disusun

berdasarkan kronologis waktunya, dan (14) waktu yang digunakan

untuk mengerjakan sesuai dengan jumlah soal yang diberikan.

Penilaian instrumen tes pilihan ganda dari ahli bahasa dideskripsikan

pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh

Ahli Bahasa

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Aspek1

Aspek2

Aspek3

Aspek4

Aspek5

Aspek6

Aspek7

Aspek8

Aspek9

Aspek10

Aspek11

Aspek12

Aspek13

Aspek14

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7

Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14

Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Aspek1

Aspek2

Aspek3

Aspek4

Aspek5

Aspek6

Aspek7

Aspek8

Aspek9

Aspek10

Aspek11

Aspek12

Aspek13

Aspek14

Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27

Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34

Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

100

Berdasarkan grafik 4.1 di atas, dapat diketahui skor yang

diperoleh dari ahli bahasa untuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 40

butir. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, maka dapat diketahui jumlah

rata-rata skor yang diperoleh dari penilaian ahli bahasa. Berikut rata-rata

skor dari penilaian ahli bahasa.

Tabel 4.2 Rata-Rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Bahasa

No.

Soal

Jumlah

Skor/aspek

Skor No.

Soal

Jumlah

Skor/aspek

Skor

1 55/14 3,929 (Baik) 21 55/14 3,929 (Baik)

2 55/14 3,929 (Baik) 22 55/14 3,929 (Baik)

3 55/14 3,929 (Baik) 23 55/14 3,929 (Baik)

4 55/14 3,929 (Baik) 24 54/14 3,857 (Baik)

5 55/14 3,929 (Baik) 25 55/14 3,929 (Baik)

6 55/14 3,929 (Baik) 26 55/14 3,929 (Baik)

7 54/14 3,857 (Baik) 27 55/14 3,929 (Baik)

8 55/14 3,929 (Baik) 28 55/14 3,929 (Baik)

9 55/14 3,929 (Baik) 29 55/14 3,929 (Baik)

10 55/14 3,929 (Baik) 30 55/14 3,929 (Baik)

11 55/14 3,929 (Baik) 31 55/14 3,929 (Baik)

12 55/14 3,929 (Baik) 32 55/14 3,929 (Baik)

13 55/14 3,929 (Baik) 33 55/14 3,929 (Baik)

14 55/14 3,929 (Baik) 34 55/14 3,929 (Baik)

15 55/14 3,929 (Baik) 35 55/14 3,929 (Baik)

16 55/14 3,929 (Baik) 36 55/14 3,929 (Baik)

17 55/14 3,929 (Baik) 37 55/14 3,929 (Baik)

18 53/14 3,786 (Baik) 38 55/14 3,929 (Baik)

19 55/14 3,929 (Baik) 39 55/14 3,929 (Baik)

20 55/14 3,929 (Baik) 40 55/14 3,929 (Baik)

∑ / 40 =

156,857/ 40= 3,921

Penilaian instrumen tes pilihan ganda oleh ahli bahasa

memiliki rata-rata skor 3,921. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal

yang dihasilkan tergolong baik. Terdapat beberapa catatan yang

perlu diperhatikan dalam penelitian soal, yaitu penggunaan di-

imbuhan, di-kata depan, format penelitian titik-titik pada soal, dan

penggunaan kata yang harus dicetak miring. Instrumen penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

101

yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan dalam uji

coba dengan revisi sesuai saran yang telah diberikan oleh ahli

bahasa.

b. Ahli Materi

Penilaian instrumen dilaksanakan oleh Ibu Cicilia Ika

Puspitasari, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Akuntansi. Produk

divalidasi sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 19 Maret 2018.

Penilaian instrumen berdasarkan pada tiga aspek yaitu aspek materi,

aspek konstruk, aspek bahasa, serta alokasi waktu dan petunjuk

pengerjaan. Aspek materi terdiri dari (1) soal sesuai dengan materi

menerapkan posting kelas X Akuntansi SMK, dan (2) maksud soal

dirumuskan dengan singkat dan jelas.

Aspek konstruk terdiri dari (1) soal yang disajikan

merupakan soal-soal dengan tipe kemampuan berpikir tingkat tinggi,

(2) permasalahan yang disajikan memiliki solusi atau strategi

penyelesaian yang mungkin lebih dari satu, dan (3) permasalahan

yang disajikan sesuai dengan level peserta didik kelas X Akuntansi

SMK.

Aspek bahasa terdiri dari (1) bahasa yang sesuai dengan

EYD, (2) kalimat soal tidak mengandung makna ganda (ambigu), (3)

kalimat soal komunikatif, mengandung bahasa yang sederhana, dan

mudah dipahami peserta didik. Sedangkan, alokasi waktu dan

petunjuk pengerjaan terdiri dari (1) alokasi waktu sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

102

jumlah soal yang diberikan, dan (2) petunjuk jelas dan tidak

menimbulkan makna ganda. Penilaian instrumen tes pilihan ganda

dari ahli materi dideskripsikan pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh

Ahli Materi

Berdasarkan grafik 4.2 di atas, dapat diketahui skor yang

diperoleh dari ahli materi untuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 40

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Aspek 9 Aspek 10

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7

Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14

Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Aspek 9 Aspek 10

Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27

Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34

Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

103

butir. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, maka dapat diketahui jumlah

rata-rata skor yang diperoleh dari penilaian ahli materi. Berikut rata-rata

skor dari penilaian ahli materi.

Tabel 4.3 Rata-Rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Materi

No.

Soal

Jumlah

Skor/aspek

Skor No.

Soal

Jumlah

Skor/aspek

Skor

1 38/10 3,8 (Baik) 21 38/10 3,8 (Baik)

2 38/10 3,8 (Baik) 22 38/10 3,8 (Baik)

3 38/10 3,8 (Baik) 23 38/10 3,8 (Baik)

4 38/10 3,8 (Baik) 24 38/10 3,8 (Baik)

5 38/10 3,8 (Baik) 25 38/10 3,8 (Baik)

6 38/10 3,8 (Baik) 26 38/10 3,8 (Baik)

7 38/10 3,8 (Baik) 27 38/10 3,8 (Baik)

8 38/10 3,8 (Baik) 28 38/10 3,8 (Baik)

9 38/10 3,8 (Baik) 29 38/10 3,8 (Baik)

10 38/10 3,8 (Baik) 30 38/10 3,8 (Baik)

11 38/10 3,8 (Baik) 31 36/10 3,6 (Baik)

12 38/10 3,8 (Baik) 32 36/10 3,6 (Baik)

13 38/10 3,8 (Baik) 33 36/10 3,6 (Baik)

14 38/10 3,8 (Baik) 34 36/10 3,6 (Baik)

15 38/10 3,8 (Baik) 35 36/10 3,6 (Baik)

16 38/10 3,8 (Baik) 36 36/10 3,6 (Baik)

17 38/10 3,8 (Baik) 37 36/10 3,6 (Baik)

18 38/10 3,8 (Baik) 38 36/10 3,6 (Baik)

19 38/10 3,8 (Baik) 39 36/10 3,6 (Baik)

20 38/10 3,8 (Baik) 40 36/10 3,6 (Baik)

∑ / 40 = 150/40 = 3,75

Penilaian instrumen tes pilihan ganda oleh ahli materi

memiliki rata-rata skor 3,75. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal

yang dihasilkan tergolong baik. Terdapat beberapa catatan yang

perlu diperhatikan dalam beberapa komponen soal, yaitu penelitian

soal harus disesuaikan dengan kaidah penelitian soal yang benar, dan

komponen soal nomor 31-40 perlu direvisi mengenai pertanyaan soal

dan jawaban. Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

104

layak untuk digunakan dalam uji coba dengan revisi sesuai saran dari

ahli materi.

4. Perakitan soal

Setelah soal ditelaah, kemudian soal tersebut digolongkan ke

dalam tiga kategori, yaitu (1) soal yang dianggap baik, maka

diterima, (2) soal yang tidak baik, maka ditolak, (3) soal yang kurang

baik, maka direvisi lalu dapat diterima. Soal-soal yang langsung

diterima maupun dengan revisi, merupakan kumpulan soal yang

perlu digunakan dalam uji coba soal. Berikut sampel perbaikan salah

satu soal oleh ahli bahasa dan ahli materi.

Tabel 4.4 Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi

oleh Ahli Bahasa

Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki

4 Perbedaan buku besar dua

kolom dengan buku besar tiga

kolom terletak pada...

a. tanggal

b. keterangan

c. saldo

d. debet

e. kredit

4 Perbedaan buku besar dua kolom

dengan buku besar tiga kolom

terletak pada ...

a. tanggal

b. keterangan

c. saldo

d. debet

e. kredit

Tabel 4.5 Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi

oleh Ahli Materi

Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki

4 Perbedaan buku besar dua

kolom dengan buku besar tiga

kolom terletak pada...

a. tanggal

b. keterangan

c. saldo

d. debet

e. kredit

4 Perbedaan buku besar dua kolom

dengan buku besar tiga kolom

terletak pada ...

A. keterangan

B. tanggal

C. saldo

D. debet

E. kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

105

5. Uji Coba Soal

Uji coba soal dilaksanakan di tiga sekolah, yaitu SMK Negeri

1 Yogyakarta, SMK Negeri 7 Yogyakarta, dan SMK Negeri 1

Bantul.

Tabel 4.6 Data Jumlah Peserta Didik pada setiap Sekolah

No. Nama Sekolah Peserta didik

1 SMK Negeri 1 Yogyakarta 60

2 SMK Negeri 7 Yogyakarta 89

3 SMK Negeri 1 Bantul 120

Jumlah peserta didik 269

6. Analisis QUEST

Uji coba pengembangan produk instrumen penilaian berbasis

HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting SMK kelas X

Akuntansi mendapatkan hasil yang beragam. Hasil uji coba didapat

dari analisis lembar jawab peserta didik. Beberapa istilah untuk

memudahkan dalam penamaan file output, yaitu (1) file hasil data

semuash.out (sh merupakan singkatan dari show) menampilkan

hasil dalam bentuk informasi secara menyeluruh dan disertai grafik,

(2) file hasil data semuait.out (it merupakan singkatan dari item)

menampilkan informasi item secara menyeluruh, (3) file hasil data

semuatn.out (tn merupakan singkatan dari item analysis)

menampilkan informasi secara detail analisis item, dan (4) file hasil

data semuaca.out (ca merupakan singkatan dari case) menampilkan

informasi case/testi/person. Berikut penyajian hasil analisis data

menggunakan program QUEST.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

106

Arti dari hasil di atas yaitu data sebanyak 269 testi dengan

item sebanyak 40 dan peluang sebesar 0,5 sesuai dengan prinsip

Likehood Maximum. Tidak ada case (testi), item maupun anchor

yang dihapus atau tidak disertakan dalam analisis. Anchor atau

common item adalah item yang ada pada dua set yang hasilnya

dianalisis secara bersamaan dalam sekali analisis agar dapat

diperoleh hasil mengenai estimasi kemampuan testi dan tingkat

kesukaran item kedua pengukuran tersebut menjadi satu skala,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

107

sehingga hasil kedua tes dapat diperbandingkan, baik dalam hal

tingkat kesulitan item, maupun kemampuan testi.

Nilai reliabilitas tes (untuk Norm-Reference) berdasarkan

estimasi item Wrigh & Master (1982) disebut dengan reliabilitas

sampel. Semakin tinggi nilainya, maka semakin menyakinkan bahwa

sampel uji coba sesuai dengan item yang diujikan. Semakin rendah,

maka semakin banyak sampel untuk uji coba yang tidak memberikan

informasi yang diharapkan (tidak mengerjakan, atau mengerjakan

secara asal-asalan). Atau justru mengerjakan tetapi sebagian besar

testi benar semua atau salah semua, karena dengan mengikuti kurva

logistik yang identik dengan kurva normal, maka testi yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

108

skor sempurna dan yang memiliki skor nol tidak dimasukkan dalam

analisis.

Dengan mean INFIT MNSQ 0,99 dan SD 0,11 artinya secara

keseluruhan item sesuai dengan model Rasch, karena ini hasil tes

pilihan ganda, jadi berupa data dengan skala dikotomus.

Nilai reliabilitas berdasarkan estimasi case atau testi oleh

Wright & Master (1982) disebut dengan reliabilitas tes. Semakin

tinggi nilainya, maka semakin menyakinkan bahwa pengukuran

memberikan hasil yang konsisten. Hasil juga ditentukan oleh

karakteristik sampel. Semakin rendah, maka semakin banyak sampel

untuk uji cobal yang tidak memberikan informasi yang diharapkan

(tidak mengerjakan, atau mengerjakan secara asal-asalan). Atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

109

justru mengerjakan tetapi sebagian besar testi benar semua atau salah

semua, karena dengan mengikuti kurva logistik yang identik dengan

kurva normal maka testi yang memiliki skor sempurna dan yang

memiliki skor nol tidak dimasukkan dalam analisis.

Dengan mean INFIT MNSQ 0,99 dan SD 0,22 artinya secara

keseluruhan testi sesuai dengan model rasch, karena ini hasil tes

pilihan ganda, jadi berupa data dengan skala dikotomus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

110

Grafik diatas menunjukkan nilai threeshold. Khusus skala

dikotomus sama besarnya dengan tingkat kesulitan item dalam

pengertian sebagai difficulties index. Berdasarkan grafik di atas,

dapat diperoleh informasi bahwa yang paling sukar adalah item

nomor 21, 28 dan yang paling mudah item nomor 35, 36. Setiap

tanda X mewakili 3 testi/person.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

111

Arti grafik di atas bahwa 40 item dapat dikatakan fit atau

cocok dengan model Rasch atau model 1-PL yang memiliki batas

penerimaan ≥0,77 sampai ≤1,30. Berikut hasil analisis data dengan

nama Hasil data semuait.out.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

113

Data di atas terdiri dari SCORE dan MAXSCR (maximum

score). Total skor maksimal dari setiap item yaitu 269. Angka

tersebut berasal dari jumlah peserta didik yang mengerjakan soal.

Sebagai contoh, skor yang diperoleh untuk item nomor 1 yaitu 249

dari total skor maksimal, artinya untuk item soal nomor 1 dapat

dikerjakan oleh 249 peserta didik dari total peserta didik sebanyak

269.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

114

Tabel 4.7 Taraf Kesukaran Seluruh Soal

No. Taraf kesukaran Keterangan No. Taraf kesukaran Keterangan

1 -0,19 Sedang 21 3,29 Sukar

2 0,31 Sedang 22 1,45 Sedang

3 0,40 Sedang 23 -0,98 Sedang

4 0,89 Sedang 24 -1,24 Sedang

5 0,79 Sedang 25 -0,26 Sedang

6 0,16 Sedang 26 -0,26 Sedang

7 0,31 Sedang 27 0,92 Sedang

8 -0,41 Sedang 28 2,09 Sukar

9 -0,41 Sedang 29 0,61 Sedang

10 1,47 Sedang 30 -0,87 Sedang

11 -0,06 Sedang 31 -0,76 Sedang

12 -0,12 Sedang 32 -1,11 Sedang

13 -0,66 Sedang 33 -0,76 Sedang

14 -0,41 Sedang 34 0,06 Sedang

15 -0,41 Sedang 35 -1,40 Sedang

16 -0,66 Sedang 36 -1,40 Sedang

17 0,06 Sedang 37 -1,24 Sedang

18 -1,11 Sedang 38 -0,57 Sedang

19 1,85 Sedang 39 -1,24 Sedang

20 1,47 Sedang 40 0,40 Sedang

7. Seleksi dan Perakitan Soal

Penilaian instrumen berupa angket diberikan kepada peserta

didik kelas X yang telah mengerjakan soal uji coba. Penilaian

instrumen soal dilakukan oleh 40 peserta didik. Penilaian instrumen

berdasarkan pada aspek kontruksi meliputi 8 aspek penilaian yaitu

sebagai berikut (1) instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi

menyajikan soal sesuai dengan materi yang telah dipelajari, (2)

instrumen tes kemampuan tingkat tinggi menggunakan Bahasa

Indonesia yang baku, komunikatif atau tidak menimbulkan

penafsiran ganda serta mudah dipahami, (3) instrumen tes

kemampuan tingkat tinggi menyajikan soal dan gambar yang

menarik, (4) petunjuk pelaksanaan instrumen tes kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

115

berpikir tingkat tinggi jelas dan mudah dipahami, (5) instrumen tes

mudah dipahami kalimat pertanyaan dan pernyataannya, (6) semua

butir soal yang ada pada instrumen tes kemampuan berpikir tingkat

tinggi dapat dengan mudah dikerjakan, (7) waktu yang disediakan

sesuai dengan jumlah butir soal yang ada, dan (8) instrumen tes

kemampuan berpikir tingkat tinggi membuat peserta didik tertantang

saat mengerjakan. Hasil penilaian instrumen tes pilihan ganda oleh

peserta didik kelas X disajikan dalam grafik berikut.

Grafik 4.3 Hasil Penilaian Instrumen Tes

Pilihan Ganda oleh Peserta Didik Kelas X

0

1

2

3

4

5

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8

Peserta didik 1 Peserta didik 2 Peserta didik 3 Peserta didik 4 Peserta didik 5

Peserta didik 6 Peserta didik 7 Peserta didik 8 Peserta didik 9 Peserta didik 10

Peserta didik 11 Peserta didik 12 Peserta didik 13 Peserta didik 14 Peserta didik 15

Peserta didik 16 Peserta didik 17 Peserta didik 18 Peserta didik 19 Peserta didik 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

116

Tabel 4.8 Validasi Instrumen Penilaian Tes

Pilihan Ganda oleh Peserta Didik Kelas X

No.

Soal

Jumlah

Skor/aspek

Skor No.

Soal

Jumlah

Skor/aspek

Skor

1 29/8 3,625 (Baik) 21 25/8 3,125 (Baik)

2 27/8 3,375 (Baik) 22 25/8 3,125 (Baik)

3 24/8 3 (Baik) 23 28/8 3,5 (Baik)

4 25/8 3,125 (Baik) 24 23/8 2,875 (Cukup)

5 22/8 2,750 (Cukup) 25 24/8 3 (Baik)

6 24/8 3 (Baik) 26 22/8 2,750 (Cukup)

7 23/8 2,875 (Cukup) 27 24/8 3 (Baik)

8 24/8 3 (Baik) 28 25/8 3,125 (Baik)

9 26/8 3,250 (Baik) 29 29/8 3,625 (Baik)

10 30/8 3,750 (Baik) 30 27/8 3,375 (Baik)

11 27/8 3,375 (Baik) 31 26/8 3,250 (Baik)

12 27/8 3,375 (Baik) 32 27/8 3,375 (Baik)

13 28/8 3,5 (Baik) 33 30/8 3,750 (Baik)

14 26/8 3,250 (Baik) 34 26/8 3,250 (Baik)

15 28/8 3,5 (Baik) 35 24/8 3 (Baik)

16 28/8 3,5 (Baik) 36 30/8 3,750 (Baik)

17 22/8 2,750 (Cukup) 37 31/8 3,875 (Baik)

18 27/8 3,375 (Baik) 38 31/8 3,875 (Baik)

19 26/8 3,250 (Baik) 39 26/8 3,250 (Baik)

20 24/8 3 (Baik) 40 29/8 3,625 (Baik)

∑ / 40 =

131,125/ 40= 3,278

0

1

2

3

4

5

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8

Peserta didik 21 Peserta didik 22 Peserta didik 23 Peserta didik 24 Peserta didik 25

Peserta didik 26 Peserta didik 27 Peserta didik 28 Peserta didik 29 Peserta didik 30

Peserta didik 31 Peserta didik 32 Peserta didik 33 Peserta didik 34 Peserta didik 35

Peserta didik 36 Peserta didik 37 Peserta didik 38 Peserta didik 39 Peserta didik 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

117

Perolehan skor instrumen tes pilihan ganda yang diberikan

oleh peserta didik kelas X memiliki rata-rata skor yaitu 3,278. Hal

tersebut menunjukkan bahwa soal yang dihasilkan tergolong baik.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kesalahan

penulisan tanggal dan bulan, serta kalimat soal yang terlalu panjang.

Hal tersebut menyebabkan peserta didik menjadi bingung. Instrumen

penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan

dalam pencetakan tes sesuai dengan saran pada revisi.

8. Pencetakan Tes

Setelah menyusun dan merakit soal, maka pengembangan tes

secara substantif telah selesai. Dilihat dari segi substantif, tes harus

disajikan sebaik mungkin. Maka dilakukan pencetakan tes yang

terdiri dari kisi-kisi, soal, dan lembar jawaban. Pencetakan tes

menggunakan kertas ukuran A4, dengan huruf Times New Rowan 12

pt, dan cetakan tes bolak-balik. Dilihat dari segi manajerial,

pencetakan harus menjamin kerahasiaan tes, serta ketepatan waktu

sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Segala upaya perlu

dilakukan dengan cermat agar tidak terdapat pihak lain yang

memiliki akses terhadap tes tersebut, kecuali pihak yang menurut

peneliti memang dapat mengetahui tes.

B. Pembahasan

Penelitian pengembangan dilakukan dengan menggunakan

langkah-langkah pengembangan dari Suryabrata (2005: 68). Langkah-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

118

langkah tersebut dimodifikasi sehingga menghasilkan delapan langkah

penelitian untuk mengembangkan produk. Peneliti memulai penelitian

pengembangan ini dengan melakukan melakukan wawancara terbuka

kepada Ibu Lembah Srigati, S.Pd selaku guru mata pelajaran akuntansi

dasar kelas X SMK N 7 Yogyakarta. Selain itu, peneliti juga melakukan

kajian pustaka sebagai landasan dalam melakukan pengembangan produk.

Hasil wawancara terbuka menunjukkan bahwa guru dan peserta

didik membutuhkan tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda yang

berbasis HOTS untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

peserta didik dan mempermudah pemahaman terhadap materi tersebut.

Selain itu, guru menyetujui instrumen penilaian yang berbasis HOTS

memuat materi pembelajaran menerapkan posting. Hal tersebut

dikarenakan guru belum membuat instrumen penilaian berbasis HOTS.

Instrumen penilaian dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013.

Peneliti mengambil salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan di

kelas X SMK yaitu 3.9 menerapkan posting. Berdasarkan KD tersebut,

peneliti membuat soal yang berisi tentang posting perusahaan jasa dan

dagang. Hal tersebut dapat menjadikan instrumen penilaian cocok

digunakan sebagai bahan evaluasi hasil belajar untuk peserta didik kelas X

SMK.

Sebelum melakukan uji coba, instrumen penilaian diberikan

kepada ahli bahasa dan guru mata pelajaran akuntansi dasar (ahli materi)

untuk divalidasi. Tahap pertama yaitu penilaian instrumen oleh Bapak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

119

Apri Damai Sagita Krissandi, S.Pd., M.Pd selaku ahli bahasa. Produk

divalidasi oleh ahli bahasa satu kali pada tanggal 20 Maret 2018. Hasil

validasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa soal tersebut termasuk

dalam kategori “Baik” dengan rata-rata skor 3,921. Namun, terdapat saran

perbaikan yang diberikan oleh ahli bahasa yaitu penggunaan di-imbuhan

dan di-kata depan, format penelitian titik-titik pada soal, dan penggunaan

kata yang harus dicetak miring. Instrumen penilaian yang dikembangkan

dinyatakan layak untuk digunakan dalam uji coba dengan revisi sesuai

saran yang telah diberikan oleh ahli bahasa.

Tahap kedua yaitu penilaian instrumen oleh Ibu Cicilia Ika

Puspitasari, S.Pd. selaku guru mata pelajaran akuntansi (ahli materi).

Produk divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 19 Maret 2018. Hasil

validasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa soal tersebut termasuk

dalam kategori “Baik” dengan rata-rata skor 3,75. Namun, terdapat saran

perbaikan yang diberikan oleh ahli materi yaitu penelitian soal harus

sesuai dengan kaidah penelitian soal yang benar dan komponen soal

nomor 31-40 perlu direvisi mengenai pernyataan soal dan jawaban.

Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak untuk

digunakan uji coba dengan revisi sesuai saran dari ahli materi.

Setelah dilaksanakan proses validasi dan revisi dari ahli materi dan

ahli bahasa, kemudian dilakukan pencetakan soal sebanyak seratus lembar

soal dan 300 lembar jawaban. Tahap selanjutnya, peneliti melakukan uji

coba soal di tiga sekolah yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

120

Yogyakarta, dan SMK Negeri 1 Bantul. Uji coba soal di SMK Negeri 1

Yogyakarta dibantu oleh Ibu Wahyu Winartuti, S.Pd., dengan peserta

didik sebanyak 60 yang terdiri dari dua kelas. Uji coba soal di SMK

Negeri 7 Yogyakarta dibantu oleh Ibu Lembah Srigati, S.Pd., dengan

peserta didik sebanyak 89 yang terdiri dari tiga kelas. Uji coba soal di

SMK Negeri 1 Bantul dibantu oleh Ibu Margiyati, M.Pd., dengan peserta

didik sebanyak 120 yang terdiri dari empat kelas.

Jawaban yang ditulis oleh peserta didik, dimasukkan ke program

notepad dengan item nomor 001 sampai dengan 269. Setelah dimasukkan

ke dalam program notepad, jawaban tersebut dianalisis dengan program

QUEST. Hasil analisis dari program QUEST yaitu diperoleh mean INFIT

MNSQ 0,99 dan SD 0,22. Artinya, secara keseluruhan item sesuai dengan

model rasch dan karena ini hasil tes pilihan ganda, maka berupa data

dengan skala dikotomus. Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh

informasi bahwa nomor yang paling sukar adalah item nomor 21 dan 28

serta yang paling mudah item nomor 35 dan 36. Berdasarkan analisis, 40

item tersebut dinyatakan fit atau cocok dengan model Rasch atau model 1-

PL dengan batas penerimaan ≥0,77 sampai ≤1,30.

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan soal

materi menerapkan posting, yaitu sebagai berikut: (1) Prosedur penelitian

dan pengembangan menurut Suryabrata sebaiknya dilakukan sampai

langkah kesepuluh, apabila keadaan memungkinkan bagi peneliti. Hal

tersebut dimaksudkan supaya produk dapat dikembangkan dengan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

121

baik, (2) uji coba soal sebaiknya dilaksanakan pada pagi hari, supaya

peserta didik dapat memiliki konsentrasi yang lebih baik dalam

mengerjakan soal, (3) pelaksanaan uji coba sebaiknya dilakukan dengan

alokasi waktu yang lebih lama, supaya produk yang dikembangkan

menjadi lebih baik, dan (4) sebaiknya instansi terkait dapat memberikan

surat ijin lebih cepat, supaya penelitian dapat berjalan dengan tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

122

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat peneliti

menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Instrumen penilaian berbasis HOTS dikembangkan dengan modifikasi

model penelitian dan pengembangan menurut Suryabrata. Hasil

modifikasi tersebut berupa delapan langkah pengembangan, yaitu (1)

pengembangan spesifikasi tes dengan membuat kisi-kisi soal, (2)

penulisan soal dengan melakukan pembuatan soal sebanyak 40 butir

soal, (3) penelahaan soal dengan melakukan validasi ahli materi dan

ahli bahasa, (4) perakitan soal dengan melaksanakan perbaikan dari

hasil validasi, (5) uji coba tes dilakukan terhadap 269 peserta didik, (6)

analisis hasil penelitian menggunakan program QUEST, (7) perakitan

dan seleksi soal, dan (8) pencetakan tes dilakukan dengan mencetak

hasil produk yang telah dikembangkan.

2. Kualitas instrumen penilaian berupa uji coba soal, ditentukan

berdasarkan validasi penilaian dari ahli materi dan ahli bahasa. Uji coba

soal memiliki total rata-rata skor dari ahli bahasa sebesar 3,921 dengan

kategori “Baik” dan total rata-rata skor dari ahli materi sebesar 3,75

dengan kategori “Baik”. Pelaksanaan uji coba soal tentang materi

menerapkan posting kelas X SMK layak menjadi instrumen penilaian

bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

123

B. Keterbatasan Pengembangan

Produk yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan yaitu

sebagai berikut.

1. Prosedur penelitian dan pengembangan hanya berhenti pada langkah ke

tujuh, yaitu analisis butir soal dengan menggunakan quest. Hal ini

dikarenakan kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk melakukan

penelitian sampai langkah kesepuluh.

2. Uji coba soal dilaksanakan pada siang hingga sore hari, hal tersebut

menyebabkan peserta didik tidak dapat berkonsentrasi dalam

mengerjakan soal uji coba.

3. Pihak sekolah ataupun guru sulit untuk menentukan waktu penelitian,

karena adanya beberapa kegiatan di sekolah tersebut.

4. Lamanya waktu dalam mengurus surat ijin penelitian yang diberikan

oleh beberapa instansi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

C. Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan soal

materi menerapkan posting, yaitu sebagai berikut.

1. Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Suryabrata sebaiknya

dilakukan sampai langkah kesepuluh, apabila keadaan memungkinkan

bagi peneliti. Hal tersebut dimaksudkan supaya produk dapat

dikembangkan dengan lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

124

2. Uji coba soal sebaiknya dilaksanakan pada pagi hari, supaya peserta

didik dapat memiliki konsentrasi yang lebih baik dalam mengerjakan

soal.

3. Pelaksanaan uji coba sebaiknya dilakukan dengan alokasi waktu yang

lebih lama, supaya produk yang dikembangkan menjadi lebih baik.

4. Sebaiknya instansi terkait dapat memberikan surat ijin lebih cepat,

supaya penelitian dapat berjalan dengan tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

125

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of

Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman, A. & Jailani. (2014). Pengembangan Instrumen Asesmen Higher

Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Riset

Pendidikan Matematika, 1(2), 139-151. Diakses pada tanggal 18 Maret

2018, dari https://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm/article/view/2671

Coaley, K. (2010). An Introduction to Psychological Assessment and

Psychometrics. London: SAGE Publications Inc.

Crocker, L., & Algina, J. (2005). Introduction to Classical and Modern Test

Theory. Florida: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.

Embretson, S. E., & Reise, S. P. (2000). Item Response Theory for

Psychologist. NJ: Lawrence Erlbaum Associates Inc.

Ernawati, L. (2017). Pengembangan High Order Thinking (HOT) Melalui

Metode Pembelajaran Mind Banking Dalam Pendidikan Agama

Islam. Diakses pada tanggal 17 Februari 2018, dari

http://bit.ly/2k66VLI

Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran

SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunawan, A. W. (2012). Genius Learning Strategy: petunjuk praktis untuk

menerapkan accelerated learning. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Hamalik, O. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryati, M. (2009). Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada.

Kaplan, R. M., & Saccuzzo, D. P. (2005). Psychological Testing Principles,

Application and Issue. Sixth Edition. USA: Wadsworth.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

126

Kurniasih, I., & Berlin, S. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep &

Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusnawa, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif: Perkembangan Ragam

Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: Rosdakarya.

Naga, D. S. (1992). Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan.

Jakarta: Gunadarma. Nitko, A.J. (1996). Educational Assessment of Students, Second Edition.

Merill an Imprint of Prentice Hall Englewood Cliffs: Ohio

Nofiana, M., Sajidan, & Puguh. (2014). Pengembangan Instrumen Evaluasi

Two-Tier Multiple Choice Question untuk Mengukur Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Kingdom Plantae. Jurnal Inkuiri,

3(2), 60-74. Diakses pada tanggal 18 Maret 2018, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta::

BPFE.

Permendikbud No. 22 Tahun 2006

Permendikbud No. 23 Tahun 2016

Permendikbud No. 130 Tahun 2017

Sani, R. A. (2016). Penilaian Autentik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Bebasis

Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.

Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana.

Shidiq, A. S., Masyukri, M., & Susanti, E. (2014). Pengembangan

Instrumen Penilaian Two-Tier Multiple Choice untuk Mengukur

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills)

pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Siswa

SMA/MA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4), 83-92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

127

Diakses pada tanggal 18 Maret 2018, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/4507

Subali, B., & Suyata, P. (2011). Panduan Analisis Data Pengukuran

Pendidikan untuk Memperoleh Bukti Empirik Kesahihan

Menggunakan Program Quest. Yogyakarta: LPPM UNY.

Sudijono, A. (2005). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta:

Andi.

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Tafsir, A. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Toto, S. (2014). Pengantar Akuntansi dan Keuangan Bidang Keahlian

Bisnis Dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Widana, I. W. (2017). Penyusunan Soal Higher order Thiking Skills.

Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Diakses pada tanggal 17 Februari, dari http://bit.ly/2ikf1jh

Widoyoko, S. E. P. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 1

(Soal uji coba)

Soal Akuntansi

Materi Menerapkan Posting

Alokasi Waktu: 90 Menit

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang

(X) pada lembar jawab yang telah disediakan!

1. Perhatikanlah jurnal umum PT. Abadi berikut:

PT. Abadi

Jurnal Umum

Untuk Periode 31 Januari 2017

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2017 Jan 5

8

Peralatan Kantor

Kas

Utang Usaha

Kas

Rp500.000

Rp250.000

Rp500.000

Rp250.000

Berdasarkan data di atas, posting menggunakan akun bentuk T yang benar untuk

transaksi tanggal 5 Januari 2017 adalah ....

A. kas peralatan kantor

Rp500.000 Rp500.000

B. peralatan kantor utang usaha

Rp500.000 Rp500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

C. piutang usaha peralatan kantor

Rp500.000 Rp500.000

D. peralatan kantor kas

Rp500.000 Rp500.000

E. peralatan kantor modal

Rp500.000 Rp500.000

2. Perhatikanlah jurnal umum PT. Abadi berikut:

PT. Abadi

Jurnal Umum

Untuk Periode 31 Januari 2017

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2017 Jan 5

8

Peralatan Kantor

Kas

Utang Usaha

Kas

Rp500.000

Rp250.000

Rp500.000

Rp250.000

Berdasarkan data di atas, posting menggunakan akun buku besar bentuk T

yang benar untuk transaksi tanggal 8 Januari 2017 adalah....

A. utang usaha peralatan

Rp250.000 Rp250.000

B. kas utang usaha

Rp250.000 Rp250.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

C. utang usaha kas

Rp250.000 Rp250.000

D. utang dagang kas

Rp520.000 Rp520.000

E. kas utang dagang

Rp520.000 Rp520.000

3. Perhatikan tabel di bawah ini:

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

5/2/2017 50.000.000

Berdasarkan tabel di atas, apabila Perusahaan Jasa angkut “Kuat” akan

melaksanakan transaksi pembelian peralatan sebesar Rp 15.000.000,-

maka pada buku besar kas dua kolom menjadi ....

A. penambahan pada jumlah saldo debet sebesar Rp. 15.000.000,-

B. penambahan pada jumlah saldo kredit sebesar Rp.15.000.000,-

C. saldo debet dan kredit akan tetap

D. pengurangan pada jumlah saldo kredit sebesar Rp. 15.000.000,-

E. penambahan pada jumlah saldo kredit sebesar Rp. 20.000.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

4. Perbedaaan buku besar dua kolom dengan buku besar tiga kolom terletak

pada ....

A. uraian

B. tanggal

C. saldo

D. debet

E. kredit

5. Perbedaan buku besar tiga kolom dengan buku besar empat kolom terletak

pada ....

A. pada buku besar tiga kolom tidak terdapat kolom tanggal, sedangkan

pada buku besar empat kolom terdapat kolom tanggal

B. pada buku besar tiga kolom saldo debet dan kredit dipisah, sedangkan

pada buku besar empat kolom saldo debet dan kredit dijadikan satu.

C. pada buku besar tiga kolom terdapat kolom ref, sedangkan pada buku

besar empat kolom tidak terdapat kolom ref.

D. pada buku besar tiga kolom saldo debet dan kredit dijadikan satu,

sedangkan pada buku besar empat kolom saldo debet dan kredit

dipisah.

E. pada buku besar tiga kolom terdapat kolom uraian, sedangkan pada

buku besar empat kolom tidak terdapat kolom uraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

6. Perusahaan jasa cuci motor “Gotong Royong” melakukan pencatatan

transaksi untuk tanggal 8 September 2015 pada jurnal umum berikut:

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2015 8 Perlengkapan Rp500.000

September Kas Rp500.000

Berdasarkan jurnal umum di atas, maka dapat disimpulkan transaksi pada

buku besar tiga kolom yang terjadi adalah ....

A. Kas (dalam rupiah) No. 111

P

e

rlengkapan (dalam rupiah) No. 112

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

P

e

r

lengkapan (dalam rupiah) No. 113

C. Kas (dalam rupiah) No. 111

P

e

r

alatan (dalam rupiah) No. 114

D. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Perlengkapan 50.000 (50.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Perlengkapan 50.000 50.000

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Perlengkapan 450.000 (450.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Perlengkapan 450.000 450.000

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Peralatan 500.000 (500.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Peralatan 500.000 500.000

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Perlengkapan 500.000 (500.000)

September

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Perlengkapan (dalam rupiah) No. 113

E. Kas (dalam rupiah) No. 111

P

e

rlengkapan (dalam rupiah) No. 113

7. Perhatikan buku besar Laundry “Wangi Banget” di bawah ini!

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

12/9/2017 2.400.000

Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

12/9/2017 2.400.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada laundry “Wangi Banget” adalah

....

A. pada tanggal 12 September 2017 menerima penyelesaian jasa laundry

sebesar Rp4.200.000,-

B. pada tanggal 14 September 2017 membayar utang kepada UD sabun

wangi sebesar Rp4.200.000,-

C. pada tanggal 12 September 2017 menerima pembayaran utang dari

pelanggan sebesar Rp2.400.000,-

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membeli Perlengkapan 500.000 500.000

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 9 Membeli Perlengkapan 500.000 (500.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 9 Membeli Perlengkapan 500.000 500.000

September

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. pada tanggal 14 September 2017 menerima penyelesaian jasa laundry

sebesar Rp2.400.000,-

E. pada tanggal 12 September 2017 membayar utang kepada UD sabun

wangi sebesar Rp2.400.000,-

8. Perhatikan buku besar PT Keramik Abadi di bawah:

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

16/10/2017 4.454.000

Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

16/10/2017 4.454.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada PT Keramik Abadi adalah ....

A. pada tanggal 18 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik

sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,-

B. pada tanggal 19 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik

sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,-

C. pada tanggal 16 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik

sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,- dengan syarat n/30 2/10

D. pada tanggal 16 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik

sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,-

E. pada tanggal 18 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik

sebanyak 30 dus sebesar Rp4.545.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

9. Pada tanggal 8 Oktober 2017 Cuci Motor “Kinclong” terjadi transaksi

pembayaran listrik dan air sebesar Rp1.000.000,-. Berdasarkan transaksi

tersebut, maka posting buku besar 3 kolom yang terjadi adalah ....

A. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 512

K

a

Kas (dalam rupiah) No. 111

B. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 512

K

a

s

(dalam rupiah) No. 111

B.

Beban Listik dan Air (dalam rupiah) No. 512

P

i

u

tang Usaha (dalam rupiah) No. 112

C. Beban Listik dan Air (dalam rupiah) No. 512

K

a

s

(dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 (1.000.000)

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 100.000 100.000

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 100.000 (100.000)

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 (1.000.000)

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 500.000 500.000

Oktober dan air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D.

Beban Listik dan Air (dalam rupiah) No. 512

K

a

s (dalam rupiah) No. 111

10. Pada tanggal 21 September 2017 Bengkel “Maju Jaya” terjadi transaksi

pembayaran utang sebesar Rp2.435.000,-. Berdasarkan transaksi tersebut,

maka posting buku besar tiga kolom yang terjadi adalah ....

A. Utang (dalam rupiah) No. 211

K

a

s

(dalam rupiah) No. 111

B.

Utang (dalam rupiah) No. 211

K

a

s

(dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 8 Membayar beban listrik 500.000 (500.000)

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 9 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 9 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000

Oktober dan air

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 20 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 20 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 21 Membayar utang 2.430.000 (2.430.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 21 Membayar utang 2.430.000 (2.430.000)

September

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

C. Utang (dalam rupiah) No. 211

Kas (dalam rupiah) No. 111

D. Utang (dalam rupiah) No. 512

K

a

s

(dalam rupiah) No. 111

E.

Utang (dalam rupiah) No. 512

K

a

s

(dalam rupiah) No. 111

11. Perusahan Dagang “Makmur Sejahtera” menjual barang dagangan sebesar

Rp15.000.000,- dan telah dibayar sebesar Rp8.000.000,-, sisanya dibayar

bulan depan. Berdasarkan transaksi tersebut, maka rekening yang

berpengaruh pada saat posting sesuai Debet (D) dan Kredit (K) adalah ....

A. kas (K), persediaan barang dagang (D), dan utang (K)

B. kas (K) dan persediaan barang dagang (D)

C. kas (D), persediaan barang dagang (K), dan piutang (D)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 22 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 22 Membayar utang 2.435.000 (2.345.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 21 Membayar utang 2.405.000 (2.405.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 21 Membayar utang 2.405.000 (2.405.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 21 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)

September

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

2015 21 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)

September

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. kas (D) dan persediaan barang dagang (K)

E. kas (D), persediaan barang dagang (K), dan utang (K)

12. Laundry “Bersih” membeli perlengkapan sebesar Rp50.000,- dan telah

dibayar sebesar Rp28.500,-, sisanya dibayar bulan depan. Berdasarkan

transaksi tersebut, maka rekening yang berpengaruh pada saat posting

sesuai Debet (D) dan Kredit (K) adalah ....

A. perlengkapan (D) dan kas (K)

B. perlengkapan (D), utang (K), dan kas (K)

C. perlengkapan (D), piutang (K), dan kas (D)

D. peralatan (D) dan kas (K)

E. peralatan (D), utang (K), dan kas (K)

13. Perhatikan buku besar Salon “Ayu” di bawah ini!

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

5/2/2017 50.000.000

Utang Bank (dalam rupiah) No. 210

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

5/2/2017 50.000.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Salon “Ayu” adalah ....

A. pada tanggal 5 Januari 2017 Salon “Ayu” meminjam uang ke bank

sebesar Rp50.000.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

B. pada tanggal 5 Februari 2017 Salon “Ayu” meminjam uang ke bank

sebesar Rp50.000.000,-

C. pada tanggal 5 Februari 2017 Salon “Ayu” membeli peralatan salon

sebesar Rp50.000.000,- dengan syarat n/30 2/10

D. pada tanggal 5 Januari 2017 Salon “Ayu” membeli peralatan salon

sebesar Rp50.000.000,- dengan syarat n/30 2/10

E. pada tanggal 5 Februari 2017 Salon “Ayu” mengembalikan barang

yang telah diterima dari pemasok sebesar Rp50.000.000,-

14. Perhatikan buku besar Bengkel “Kharisma Jaya” di bawah:

Prive (dalam rupiah) No. 312

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

10/2/2017 100.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

10/2/2017 100.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Bengkel “Kharisma Jaya” adalah

....

A. pada tanggal 10 Februari 2017 pemilik Bengkel “Kharisma Jaya”

mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp100.000,-

B. pada tanggal 10 Februari 2017 pemilik Bengkel “Kharisma Jaya”

menyetor uang sebesar Rp100.000,-

C. pada tanggal 10 Februari 2017 membayar biaya sewa sebesar

Rp100.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. pada tanggal 10 Februari 2017 membeli peralatan bengkel sebesar

Rp100.000,-

E. pada tanggal 10 Februari 2017 pemilik Bengkel “Kharisma Jaya”

mengambil uang sebesar Rp250.000,-

15. Pada tanggal 17 Februari 2017 Laundry “A&A” terjadi transaksi

pembayaran gaji karyawan sebesar Rp2.500.000,-. Berdasarkan transaksi

tersebut, maka posting buku besar dua kolom yang terjadi adalah ....

A. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

16/2/2017 2.500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

16/2/2017 2.500.000

B. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

17/2/2017 2.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

17/2/2017 2.000.000

C. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

17/2/2017 2.500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

17/2/2017 2.500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

18/2/2017 2.500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

18/2/2017 2.500.000

E. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

17/2/2017 2.500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

17/2/2017 2.500.000

16. Pada tanggal 23 Februari 2017 Bengkel Motor “Yamada” terjadi transaksi

pembelian perlengkapan bengkel secara kredit sebesar Rp600.000,-.

Berdasarkan transaksi tersebut, maka posting buku besar dua kolom yang

terjadi adalah ....

A. Perlengkapan Bengkel No. 113

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

24/2/2017 Rp600.000

Utang Usaha No. 211

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

24/2/2017 Rp600.000

B. Perlengkapan Bengkel No. 113

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

23/2/2017 Rp500.000

Utang Usaha No. 211

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

23/2/2017 Rp500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

C. Perlengkapan Bengkel No. 113

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

23/2/2017 Rp600.000

Utang Usaha No. 211

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

23/2/2017 Rp600.000

D. Perlengkapan Bengkel No. 113

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

25/2/2017 Rp600.000

Utang Usaha No. 211

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

25/2/2017 Rp600.000

E. Perlengkapan Bengkel No. 113

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

23/2/2017 Rp800.000

Utang Usaha No. 211

Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit

23/2/2017 Rp800.000

17. Perhatikan akun buku besar berikut:

Akun Dua Kolom

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

Akun Tiga Kolom

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Berdasarkan bentuk buku besar dua kolom dan tiga kolom di atas,

perbedaaan yang terdapat dalam kedua bentuk buku besar tersebut adalah

....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

A. Akun dua kolom tidak terdapat saldo dan akun tiga kolom tidak

terdapat saldo

B. Akun dua kolom terdapat tanggal dan akun tiga kolom terdapat tanggal

C. Akun dua kolom terdapat tanggal dan akun tiga kolom tidak terdapat

tanggal

D. Akun dua kolom terdapat saldo dan akun tiga kolom tidak terdapat

saldo

E. Akun dua kolom tidak terdapat saldo dan akun tiga kolom terdapat

saldo

18. Perhatikan buku besar Servis Komputer “Andi” di bawah:

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

1/9/10 10.000.000 10.000.000

Modal (dalam rupiah) No. 311

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

1/9/10 10.000.000 10.000.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Servis Komputer “Andi” adalah

....

A. pada 1 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan peralatan kantor

sebesar Rp10.000.000,-

B. pada 1 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan uang tunai ke

perusahaan sejumlah Rp10.000.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

C. pada 2 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan uang tunai ke

perusahaan sejumlah Rp10.000.000,-

D. pada 2 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan perlengkapan

kantor sebesar Rp10.000.000,-

E. pada 2 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan uang tunai ke

perusahaan sejumlah Rp20.000.000,-

19. Perhatikan buku besar Bengkel Mobil “Karunia” di bawah:

Kas No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

6/9/10 4.000.000 4.000.000

Pendapatan Servis No. 411

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

6/9/10 4.000.000 4.000.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Bengkel Mobil “Karunia” adalah

....

A. pada 6 September 2010 diterima uang untuk pekerjaan servis mobil

sebesar Rp4.000.000,-

B. pada 6 September 2010 diterima uang muka untuk pekerjaan servis

mobil sebesar Rp4.000.000,-

C. pada 6 September 2010 dikirim faktur untuk pekerjaan servis mobil

yang telah diselesaikan sebesar Rp4.000.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. pada 6 September 2010 diterima uang muka untuk pekerjaan cat mobil

sebesar Rp3.500.000,-

E. pada 9 September 2010 diterima pembayaran untuk pekerjaan cat

mobil sebesar Rp3.500.000,-

20. Perhatikan buku besar Bengkel Mobil “Karunia” di bawah:

Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

9/9/10 1.200.000 1.200.000

Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

9/9/10 1.200.000 1.200.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Bengkel Mobil “Karunia” adalah

....

A. pada 9 September 2010 dikirim faktur penagihan atas pekerjaan cat

mobil yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp2.500.000,-

B. pada 9 September 2010 diterima pembayaran dari UD Lancar Jaya

sebesar Rp2.220.000,- atas pekerjaan cat mobil

C. pada 9 September 2010 dikirim faktur penagihan atas pekerjaan cat

mobil yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp2.200.000,- kepada

usaha pengangkutan abadi

D. pada 9 September 2010 diterima pembayaran dari UD Lancar Jaya

sebesar Rp2.100.000,- atas pekerjaan cat mobil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

E. pada 9 September 2010 dikirim faktur penagihan atas pekerjaan servis

mobil yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp1.200.000,- kepada

usaha pengangkutan abadi

21. Perhatikan akun buku besar berikut:

Akun Tiga Kolom

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Akun Empat Kolom

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

Berdasarkan bentuk buku besar tiga kolom dan empat kolom di atas, jika

terjadi transaksi pada rekening kas dan terdapat saldo awal maka

pernyataan tentang saldo yang benar adalah ....

A. saldo awal kas dicatat di sisi kredit pada buku besar tiga kolom dan

empat kolom

B. kas akan bertambah di sisi debet ketika terjadi penerimaan dan saldo

akan berada di sisi kredit ketika kas yang bertambah lebih besar dari

saldo awal pada buku besar empat kolom

C. kas akan berkurang di sisi kredit ketika terjadi pengeluaran dan saldo

akan berada di sisi kredit ketika kas yang berkurang lebih kecil dari

saldo awal pada buku besar empat kolom

D. kas akan berkurang di sisi kredit ketika terjadi pengeluaran pada buku

besar tiga kolom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

E. kas akan berkurang di sisi debet ketika terjadi pengeluaran pada buku

besar tiga kolom dan empat kolom

22. Perhatikan akun buku besar berikut:

Akun Tiga Kolom

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Akun Empat Kolom

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

Berdasarkan bentuk buku besar tiga kolom dan empat kolom di atas, jika

terjadi transaksi pada rekening utang dan terdapat saldo awal maka

pernyataan tentang saldo yang benar adalah ....

A. saldo awal utang dicatat di sisi debet pada buku besar tiga kolom

B. utang akan bertambah di sisi debet ketika terjadi peminjaman dan

saldo akan berada di sisi kredit ketika utang yang bertambah lebih

besar dari saldo awal pada buku besar empat kolom

C. utang akan berkurang di sisi debet ketika terjadi pengembalian dan

saldo akan berada di sisi kredit ketika utang yang berkurang lebih kecil

dari saldo awal pada buku besar empat kolom

D. utang akan berkurang di sisi kredit ketika terjadi pengembalian pada

buku besar tiga kolom

E. utang akan bertambah di sisi debet ketika terjadi peminjaman pada

buku besar tiga kolom dan empat kolom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

23. Perhatikan buku besar Salon “Belia” di bawah:

Sewa Dibayar Dimuka (dalam rupiah) No. 113

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

8/4/2015 2.000.000 2.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

8/4/2015 2.000.000 2.000.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Salon “Belia” adalah ....

A. pada 8 April 2015 dibayar sewa tempat salon untuk satu tahun sebesar

Rp20.000.000,-

B. pada 8 April 2015 dibayar gaji karyawan sebesar Rp5.500.000,-

C. pada 8 April 2015 dibayar sewa kendaraan untuk 3 bulan sebesar

Rp4.500.000,-

D. pada 8 April 2015 dibayar sewa tempat salon untuk satu tahun sebesar

Rp2.500.000,-

E. pada 8 April 2015 dibayar sewa tempat salon untuk satu tahun sebesar

Rp2.000.000,-

24. Perhatikan buku besar Salon “Belia” di bawah:

Peralatan Salon No. 122

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

9/4/2015 Rp4.000.000 Rp4.000.000

Kas No. 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

9/4/2015 Rp2.500.000 Rp2.500.000

Utang Usaha No. 211

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

9/4/2015 Rp1.500.000 Rp1.500.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Salon “Belia” adalah ....

A. pada 9 April 2015 membeli peralatan kantor secara tunai sebesar

Rp4.000.000,-

B. pada 9 April 2015 membeli peralatan salon secara kredit sebesar

Rp4.000.000,-

C. pada 9 April 2015 membeli peralatan salon dengan total harga

Rp4.000.000,- yang dibeli secara tunai Rp2.500.000,- sedang sisanya

secara kredit.

D. pada 9 April 2015 membeli peralatan salon dengan total harga

Rp4.000.000,- yang dibeli secara tunai Rp1.500.000,- sedang sisanya

secara kredit

E. pada 9 April 2015 membeli perlengkapan salon secara tunai sebesar

Rp4.000.000,-

25. Perhatikan buku besar Salon “Fiana” di bawah:

Utang Bank No. 210

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

15/4/2015 Rp200.000 Rp200.000

Kas No. 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

15/4/2015 Rp200.000 Rp200.000

Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat

disimpulkan transaksi yang terjadi pada Salon “Fiana” adalah ....

A. pada 15 April 2015 Salon “Fiana” membayar angsuran pinjaman

kepada bank sebesar Rp200.000,-

B. pada 20 April 2015 Salon “Fiana” membayar angsuran pinjaman

kepada bank sebesar Rp200.000,-

C. pada 15 April 2015 Salon “Fiana” membayar angsuran pinjaman

kepada bank sebesar Rp2.000.000,-

D. pada 20 April 2015 Salon “Fiana” meminjam uang ke bank sebesar

Rp2.000.000,-

E. pada 15 April 2015 Salon “Fiana” meminjam uang ke bank sebesar

Rp2.000.000,-

26. Perhatikan jurnal umum sebagian Bengkel Mobil “Cahaya Maju” berikut:

Bengkel Mobil “Cahaya Maju”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 April 2016

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2016

April 1

Kas 50.000.000

Modal 50.000.000

Berdasarkan jurnal umum sebagian dan informasi tanggal 1 April 2016 di

atas, analisis posting ke buku besar yang benar adalah ....

A. buku besar kas berkurang Rp50.000.000,- dan buku besar modal

bertambah Rp50.000.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

B. buku besar kas bertambah Rp65.000.000,- dan buku besar modal

bertambah Rp65.000.000,-

C. buku besar kas bertambah Rp50.000.000,- dan buku besar modal

bertambah Rp50.000.000,-

D. buku besar kas bertambah Rp25.000.000,- dan buku besar modal

bertambah Rp25.000.000,-

E. buku besar kas berkurang Rp25.000.000,- dan buku besar modal

berkurang Rp25.000.000,-

27. Perhatikan jurnal umum sebagian Bengkel Motor “Cari Baru” berikut:

Bengkel Motor “Cari Baru”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 31 Januari 2016

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2016

Januari 3

Peralatan 4.000.000

Kas 4.000.000

Informasi tambahan: saldo awal kas sebesar Rp50.000.000,- dan saldo

awal peralatan sebesar Rp2.000.000,- semua berada pada saldo normal.

Berdasarkan jurnal umum tanggal 3 Januari 2016 di atas, analisis posting

ke buku besar yang benar adalah ....

A. buku besar peralatan bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki

saldo debet Rp7.000.000,- dan buku besar kas berkurang

Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp45.000.000,-

B. buku besar peralatan bertambah Rp4.000.000,- sehingga memiliki

saldo debet Rp6.000.000,- dan buku besar kas berkurang

Rp4.000.000,- sehingga memiliki saldo debet Rp46.000.000,-

C. buku besar perlengkapan bertambah Rp4.000.000,- sehingga memiliki

saldo debet Rp7.000.000,- dan buku besar kas berkurang

Rp4.000.000,- sehingga memiliki saldo debet Rp46.000.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. buku besar perlengkapan bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki

saldo kredit Rp7.000.000,- dan buku besar kas berkurang

Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo debet Rp45.000.000,-

E. buku besar peralatan bertambah Rp4.000.000,- sehingga memiliki

saldo debet Rp6.000.000,- dan buku besar modal berkurang

Rp4.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp46.000.000,-

28. Perhatikan jurnal umum sebagian Bengkel Sepeda “Jalan Baru” berikut:

Bengkel Sepeda “Jalan Baru”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 31 Mei 2016

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2016

Mei 4

Perlengkapan 2.000.000

Kas 500.000

Utang Usaha 1.500.000

Berdasarkan jurnal umum tanggal 4 Mei 2016, analisis posting ke buku

besar yang benar adalah ....

A. buku besar perlengkapan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar

utang usaha bertambah Rp500.000,-, sedangkan buku besar kas

berkurang Rp1.500.000,-

B. buku besar kas berkurang Rp500.000,- dan buku besar utang usaha

berkurang Rp1.500.000,-, sedangkan buku besar perlengkapan

bertambah Rp2.000.000,-

C. buku besar perlengkapan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar

utang usaha bertambah Rp2.000.000,-

D. buku besar peralatan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar utang

usaha bertambah Rp1.500.000,-, sedangkan buku besar kas berkurang

sebesar Rp500.000,-

E. buku besar perlengkapan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar

utang usaha bertambah Rp1.500.000,- , sedangkan buku besar kas

berkurang Rp500.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

29. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Kiloan” berikut:

Laundry “Kiloan”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 April 2016

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2016

April 3

Piutang Usaha 6.000.000

Pendapatan

Usaha

6.000.000

Informasi tambahan: saldo piutang usaha sebesar Rp12.000.000,- dan

saldo pendapatan usaha sebesar Rp5.000.000,- semua berada pada saldo

normal.

Berdasarkan jurnal umum tanggal 3 April 2016 di atas, analisis posting ke

buku besar yang benar adalah ....

A. buku besar piutang usaha bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki

saldo debet Rp17.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha

bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit

Rp11.000.000,-

B. buku besar piutang usaha bertambah Rp6.000.000,- sehingga memiliki

saldo debet Rp18.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha

bertambah Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit

Rp11.000.000,-

C. buku besar kas bertambah Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo

debet Rp18.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha bertambah

Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp11.000.000,-

D. buku besar kas bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo

Rp11.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha bertambah

Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp10.000.000,-

E. buku besar piutang usaha berkurang Rp6.000.000,- sehingga memiliki

saldo debet Rp6.000.000,-dan buku besar pendapatan usaha bertambah

Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp11.000.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

30. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Eksis” berikut:

Servis “Eksis”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 Juni 2017

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2017

Juni 5

Kas 2.500.000

Pendapatan

Usaha

2.500.000

Berdasarkan jurnal umum tanggal 5 Juni 2017, analisis Posting ke buku

besar yang benar adalah ....

A. buku besar piutang usaha bertambah Rp 2.500.000,- dan buku besar

pendapatan usaha bertambah Rp 2.500.000,-

B. buku besar piutang usaha bertambah Rp 2.000.000,- dan buku besar

pendapatan usaha bertambah Rp 2.000.000,-

C. buku besar kas bertambah Rp 2.500.000,- dan buku besar pendapatan

usaha bertambah Rp 2.500.000,-

D. buku besar kas bertambah Rp 2.000.000,- dan buku besar pendapatan

usaha bertambah Rp 2.000.000,-

E. buku besar piutang usaha berkurang Rp 2.500.000,- dan buku besar

pendapatan usaha bertambah Rp 2.500.000,-

31. Perhatikan jurnal umum sebagian Salon “Cinta” berikut:

Salon “Cinta”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 31 Maret 2015

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2015

Maret 9

Beban Sewa 3.000.000

Kas 3.000.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 9 Maret 2015 dengan menggunakan akun T adalah ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

A. Beban Sewa (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

9/3/2015 300.000 300.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

9/3/2015 300.000 300.000

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

9/3/2015 3.000.000

Beban Sewa (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

9/3/2015 3.000.000

C. beban sewa kas

Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000

D. Beban Sewa (dalam rupiah) No. 511

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

9/3/2015 3.300.000 3.300.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

9/3/2015 3.300.000 3.300.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

E. kas beban sewa

Rp. 3.300.000 Rp. 3.300.000

32. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Fresh” berikut:

Servis “Fresh”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 April 2016

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2016

April 11

Utang Usaha 2.000.000

Kas 2.000.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 11 April 2016 dengan menggunakan akun dua kolom adalah ....

A. kas utang usaha

Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

B. Utang usaha (dalam rupiah) No. 211

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

11/4/2016 2.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

11/4/2016 2.000.000

C. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

11/4/2016 2.000.000

Utang Usaha (dalam rupiah) No. 211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

11/4/2016 2.000.000

D. Utang Usaha (dalam rupiah) No. 211

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

11/4/2016 2.200.000 2.200.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

11/4/2016 2.200.000 2.200.000

E. kas utang usaha

Rp. 2.200.000 Rp. 2.200.000

33. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Fresh” berikut:

Servis “Fresh”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 April 2016

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2016

April 12

Utang Bank 20.000.000

Kas 20.000.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, Posting yang benar untuk transaksi

tanggal 12 April 2016 dengan menggunakan akun empat kolom adalah ....

A. utang bank kas

Rp. 200.000 Rp. 200.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

12/4/2016 2.000.000 2.000.000

Utang Bank (dalam rupiah) No. 212

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

12/4/2016 2.000.000 2.000.000

C. Utang Bank (dalam rupiah) No. 212

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

12/4/2016 2.000.000 2.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

12/4/2016 2.000.000 2.000.000

D. Utang Bank (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

12/4/2016 20.000.000 20.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 212

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

12/4/2016 20.000.000 20.000.000

E. Kas (dalam rupiah) No. 212

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

12/4/2016 20.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Utang Bank (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

12/4/2016 20.000.000

34. Perhatikan jurnal umum sebagian Salon “Trendy” berikut:

Salon “Trendy”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 31 Mei 2015

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2015

Mei 14

Beban Listrik dan

Air

2.000.000

Kas 2.000.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 14 Mei 2015 dengan menggunakan akun tiga kolom adalah ....

A. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

14/5/2015 200.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

14/5/2015 200.000

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

14/5/2015 2.200.000 2.200.000

Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

14/5/2015 2.200.000 2.200.000

C. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

14/5/2015 2.300.000 2.300.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

14/5/2015 2.300.000 2.300.000

D. kas beban lisrik dan air

Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

E. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

14/5/2015 2.000.000 2.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

14/5/2015 2.000.000 2.000.000

35. Perhatikan jurnal umum sebagian Salon “Trendy” berikut:

Salon “Trendy”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 31 Mei 2015

(dalam rupiah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2015

Mei 16

Kas 1.500.000

Piutang Usaha 1.500.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 16 Mei 2015 dengan menggunakan akun dua kolom adalah ....

A. piutang usaha kas

Rp. 500.000 Rp. 500.000

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

16/5/2015 1.500.000

Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

16/5/2015 1.500.000

C. Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

16/5/2015 1.500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

16/5/2015 1.500.000

D. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

16/5/2015 1.000.000 1.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

16/5/2015 1.000.000 1.000.000

E. Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

16/5/2015 1.000.000 1.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

16/5/2015 1.000.000 1.000.000

36. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Cling” berikut:

Laundry “Cling”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 Juni 2015

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2015

Juni 17

Prive 3.000.000

Kas 3.000.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 17 Juni 2015 dengan menggunakan akun T adalah ....

A. Prive (dalam rupiah) No. 312

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

17/6/2015 300.000 300.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

17/6/2015 300.000 300.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

17/6/2015 300.000 300.000

Prive (dalam rupiah) No. 312

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

17/6/2015 300.000 300.000

C. Prive (dalam rupiah) No. 312

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

17/6/2015 3.300.000 3.300.000

D. kas prive

Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000

E. prive kas

Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

17/6/2015 3.300.000 3.300.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

37. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Cling” berikut:

Laundry “Cling”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 Juni 2015

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2015

Juni 20

Beban Gaji 6.000.000

Kas 6.000.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 20 Juni 2015 dengan menggunakan akun tiga kolom adalah ....

A. Beban Gaji (dalam rupiah) No. 512

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

20/6/2015 600.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

20/6/2015 600.000

B. kas beban gaji

Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000

C. Beban Gaji (dalam rupiah) No. 512

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

20/6/2015 6.000.000 6.000.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

20/6/2015 6.000.000 6.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

20/6/2015 6.000.000 6.000.000

Beban Gaji (dalam rupiah) No. 512

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

20/6/2015 6.000.000 6.000.000

E. Beban Gaji(dalam rupiah) No. 512

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

20/6/2015 6.600.000 6.600.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

38. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Cling” berikut:

Laundry “Cling”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 30 Juni 2015

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2015

Juni 22

Kas 2.500.000

Pendapatan Usaha 2.500.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 22 Juni 2015 dengan menggunakan akun empat kolom adalah ....

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

20/6/2015 6.600.000 6.600.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

A. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

22/6/2015 2.500.000 2.500.000

Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

22/6/2015 2.500.000 2.500.000

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

22/6/2015 1.500.000 1.500.000

Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

22/6/2015 1.500.000 1.500.000

C. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

22/6/2015 1.500.000 1.500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

22/6/2015 1.500.000 1.500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

D. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

22/6/2015 2.500.000

Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

22/6/2015 2.500.000

E. pendapatan usaha kas

Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

39. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Abay” berikut:

Servis “Abay”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 3l Juli 2017

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2017

Juli 23

Beban Bunga 500.000

Kas 500.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 23 Juli 2017 dengan menggunakan akun dua kolom adalah ....

A. Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

23/7/2017 500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

23/7/2017 500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

B. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

23/7/2017 1.500.000

Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

23/7/2017 1.500.000

C. Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

23/7/2017 1.500.000 1.500.000

Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

23/7/2017 1.500.000 1.500.000

D. Kas (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

23/7/2017 1.000.000 1.000.000

Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

23/7/2017 1.000.000 1.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

E. kas biaya bunga

Rp. 500.000 Rp. 500.000

40. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Abay” berikut:

Servis “Abay”

Jurnal Umum (sebagian)

Untuk periode 3l Juli 2017

(dalam rupiah)

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

2017

Juli 28

Piutang Usaha 1.500.000

Pendapatan Usaha 1.500.000

Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi

tanggal 28 Juli 2017 dengan menggunakan akun T adalah ....

A. piutang usaha pendapatan usaha

Rp. 100.000 Rp. 100.000

B. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28/7/2017 1.500.000 1.500.000

Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

28/7/2017 1.500.000 1.500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

C. piutang usaha pendapatan usaha

Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000

D. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

28/7/2017 500.000 500.000

Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo

28/7/2017 500.000 500.000

E. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 111

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

28/7/2017 500.000

Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112

Tanggal Uraian Debet Tanggal Kredit

28/7/2017 500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kunci Jawaban

1. D 11. C 21. D 31. C

2. C 12. B 22. C 32. B

3. B 13. B 23. E 33. D

4. C 14. A 24. C 34. E

5. D 15. E 25. A 35. B

6. D 16. C 26. C 36. E

7. C 17. E 27. B 37. C

8. D 18. B 28. E 38. A

9. A 19. A 29. B 39. A

10. E 20. E 30. C 40. C

Petunjuk Penskoran

1. Jika dijawab benar skor 1

2. Jika dijawab salah/ tidak menjawab skor 0

3. Jumlah skor total adalah 40

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

Skor maksimalx 100

4. Batas KKM nilai Akuntansi Dasar peserta didik kelas X adalah 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 2

(Lembar jawaban)

LEMBAR JAWABAN UJI COBA SOAL

HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)

Nama Siswa : No. Siswa

Kelas :

Nama Sekolah :

1. A B C D E 21. A B C D E

2. A B C D E 22. A B C D E

3. A B C D E 23. A B C D E

4. A B C D E 24. A B C D E

5. A B C D E 25. A B C D E

6. A B C D E 26. A B C D E

7. A B C D E 27. A B C D E

8. A B C D E 28. A B C D E

9. A B C D E 29. A B C D E

10 A B C D E 30. A B C D E

11. A B C D E 31. A B C D E

12. A B C D E 32. A B C D E

13. A B C D E 33. A B C D E

14. A B C D E 34. A B C D E

15. A B C D E 35. A B C D E

16. A B C D E 36. A B C D E

17. A B C D E 37. A B C D E

18. A B C D E 38. A B C D E

19. A B C D E 39. A B C D E

20. A B C D E 40. A B C D E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 3

(Lembar penilaian oleh ahli bahasa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 4

(Lembar penilaian oleh ahli materi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 5

(Angket respon peserta didik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 6

(Surat perizinan penelitian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 7

(Silabus)

SILABUS

KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN POSTING

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.9. Menerapkan

posting

Akun buku besar

bentuk T (T

Account)

Akun buku besar

bentuk dua kolom

(Two Coloum

Account)

Akun buku besar

bentuk tiga kolom (Three Coloum

Account)

Akun buku besar

bentuk empat kolom

(Four Coloum Account)

Memposting ke

akun buku besar

Mengamati

mempelajari buku teks, bahan tayang maupun

sumber lain prosedur

posting

Menanya Mengajukan pertanyaan

untuk mengidentifikasi

masalah prosedur posting

Mengeskplorasi Mengumpulkan data dan

informasi

tentang prosedur posting

Asosiasi

menganalisis

dan

menyimpulkan

informasi

tentang prosedur

posting, serta

melakukan

prosedur posting

menyimpulkan

dari keseluruhan

materi

Komunikasi Menyampaikan laporan

tentang prosedur posting

dan mempresentasikan-

nya dalam bentuk tulisan dan lisan

Tugas

Individu/kelompok

Membuat

rangkuman

Observasi

Ceklist lembar

pengamatan sikap

kegiatan mandiri/ kelompo

Portofolio

Laporan tertulis

individu/kelompok

Tes

Tes tertulis bentuk

uraian dan/atau

pilihan ganda

10 jp

1. Buku

Pengantar Akuntansi

dan

Keuangan,

Yudistira

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 8 (RPP SMK Negeri 1 Yogyakarta)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 9

(RPP SMK Negeri 7 Yogyakarta)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Materi pokok : Buku Besar (Ledger)

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Pertemuan Ke- : 22, 23, 24, 25 dan 26

Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran @ 45 menit

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif

sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan

Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,

dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja

di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai

dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,

mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung..

B. Kompetensi Dasar

3.9Menerapkanbuku besar

4.9MelakukanPencatatan buku besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.9.1 Menjelaskan pengertian buku besar (Ledger)

3.9.2 Menjelaskan 4 bentuk buku besar

3.9.3 Menjelaskan nomor perkiraan

3.9.4 Menjelaskan teknik pemberian nomor perkiraan

3.9.5 Menerapkan prosedur posting jurnal ke dalam buku besar

3.9.6 Menerapkan prosedur Penyusunan neraca saldo

4.9.1 Mengidentifikasi perkiraan yang terkait dalam jurnal

4.9.2 Membuat form buku besar yang dibutuhkan

4.9.3 Melakukan pencatatan buku besar

4.9.4 Menyusun neraca saldo

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dan problem

based learning, siswa mampu :

1. Menjelaskann pengertian buku besar (Ledger)

2. Menjelaskan 4 bentuk buku besar

3. Menjelaskan nomor perkiraan

4. Menjelaskan teknik pemberian nomor perkiraan

5. Menerapkan prosedur posting jurnal ke dalam buku besar

6. Menerapkan prosedur Penyusunan neraca saldo

7. Mengidentifikasi perkiraan yang terkait dalam jurnal

8. Membuat form buku besar yang dibutuhkan

9. Melakukan posting

10. Menyusun neraca saldo sesuai dengan buku sumber

E. Materi Pembelajaran

Buku besar (ledger)

F. Pendekatan, Model dan Metode :

Pendekatan pembelajaran : Proses Berpikir Ilmiah (saintifik)

Model : Discovery Learning, problem based learning

Metode ceramah, diskui, tanya jawab, observasi,

penugasan, unjuk kerja

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 22 :

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam.

Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum

memulai KBM

Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan

sekolah termasuk kolong meja dan mempersilahkan siswa untuk

membuang sampah pada tempatnya

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi

25 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

sedikit paparan tentang pentingnya disiplin dan tanggng jawab

berkaitan dengan kehadiran siswa

Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa

selama proses pembelajaran

Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.

Memberikan motivasi kepada siswa

Memberikan Pre Tes

Inti 1. Pemberian rangsangan (Stimulation);

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membaca buku sumber

tentang buku besar sub kompetensi pengertian, bentuk dan

penomoran perkiraan

2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencatatat berbagai

permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku

sumber berkaitan dengan buku besar sub kompetensi

pengertian, bentuk dan penomoran perkiraan

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal

yang belum dipahaminya dan guru mencatat pertanyaan siswa

di papan tulis sesuai dengan topik yang dipelajari yaitu buku

besar sub kompetensi pengertian, bentuk dan penomoran

perkiraan

3. Pengumpulan data (Data Collection);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membentuk kelompok

belajar

- Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mencari jawaban /

mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan

masalah yang telah teridentifikasi yaitu tentang buku besar sub

kompetensi pengertian, bentuk dan penomoran perkiraan

4. Pembuktian (Verification),

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan dalam

kelompok jawaban yang dianggap paling benar berkaitan

dengan masalah yang teridentifikasi.

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengkonfirmasikan

jawabannya dalam kelompok

5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menyampaikan jawaban

dari permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan buku

besar sub kompetensi pengertian, bentuk dan penomoran

perkiraan

- Siswa bersama-sama menyusun kesimpulan tentang buku besar

sub kompetensi pengertian, bentuk dan penomoran

perkiraandibimbing oleh guru

30 menit

30 menit

30 menit

30 menit

60 menit

Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke depan

dan mendengarkan arahan guru.

Siswa dibantu oleh gurumelakukan refleksi untuk memperjelas hal

yang masih diragukan sehinggainformasimenjadi benar dan tidak

20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

terjadi miskonsepsi.

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal latihan di

buku sumber sebagai penguatan hasil pembelajaran

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk

tetap giat dalam belajar sebagai upaya dan mempersiapkan

kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya

Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan

bersyukur kepada Allah YME dan mengucapkan salam

Pertemuan 23 :

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam.

Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum

memulai KBM

Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan

sekolah termasuk kolong meja dan mempersilahkan siswa untuk

membuang sampah pada tempatnya

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi

sedikit paparan tentang pentingnya disiplin dan tanggng jawab

berkaitan dengan kehadiran siswa

Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa

selama proses pembelajaran

Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.

Memberikan motivasi kepada siswa

Guru mereview hasil pembelajaran minggu lalu dengan

melemparkan pertanyaan secara acak kepada siswa

25 menit

Inti 1. Pemberian rangsangan (Stimulation);

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membaca buku sumber

tentang buku besar sub kompetensi teknik penomoran akun,

prosedur posting, dan posting jurnal perusahaan jasa

2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencatatat berbagai

permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku

sumber berkaitan dengan buku besar sub kompetensi teknik

penomoran akun, prosedur posting, dan posting jurnal

perusahaan jasa

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal

yang belum dipahaminya dan guru mencatat pertanyaan siswa

di papan tulis sesuai dengan topik yang dipelajari yaitu buku

besar sub kompetensi teknik penomoran akun, prosedur

posting, dan posting jurnal perusahaan jasa

3. Pengumpulan data (Data Collection);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membentuk kelompok

belajar

30 menit

30 menit

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

- Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mencari jawaban /

mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan

masalah yang telah teridentifikasi yaitu tentang buku besar sub

kompetensi teknik penomoran akun, prosedur posting, dan

posting jurnal perusahaan jasa

4. Pembuktian (Verification),

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan dalam

kelompok jawaban yang dianggap paling benar berkaitan

dengan masalah yang teridentifikasi.

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengkonfirmasikan

jawabannya dalam kelompok

5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menyampaikan jawaban

dari permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan buku

besar sub kompetensi teknik penomoran akun, prosedur

posting, dan posting jurnal perusahaan jasa

- Siswa bersama-sama menyusun kesimpulan tentang buku besar

sub kompetensi teknik penomoran akun, prosedur posting, dan

posting jurnal perusahaan jasadibimbing oleh guru

30 menit

60 menit

Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke depan

dan mendengarkan arahan guru.

Siswa dibantu oleh gurumelakukan refleksi untuk memperjelas hal

yang masih diragukan sehinggainformasimenjadi benar dan tidak

terjadi miskonsepsi.

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal latihan di

buku sumber sebagai penguatan hasil pembelajaran

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk

tetap giat dalam belajar sebagai upaya dan mempersiapkan materi

minggu depan tentang posting jurnal perusahaan dagang

Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan

bersyukur kepada Allah YME dan mengucapkan salam

20 menit

Pertemuan 24 :

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam.

Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum

memulai KBM

Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan

sekolah termasuk kolong meja dan mempersilahkan siswa untuk

membuang sampah pada tempatnya

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi

sedikit paparan tentang pentingnya disiplin dan tanggng jawab

berkaitan dengan kehadiran siswa

Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa

selama proses pembelajaran

Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.

25 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Memberikan motivasi kepada siswa

Mereview hasil pembelajaran minggu lalu dengan melempar

pertanyaan secara acak kepada siswa

Inti 1. Pemberian rangsangan (Stimulation);

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membaca buku sumber

tentang buku besar sub kompetensi posting jurnal perusahaan

dagang

2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencatatat berbagai

permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku

sumber berkaitan dengan buku besar sub kompetensi posting

jurnal perusahaan dagang

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal

yang belum dipahaminya (berpikir kritis/critical thinking) dan

guru mencatat pertanyaan siswa di papan tulis sesuai dengan

topik yang dipelajari yaitu buku besar sub kompetensi posting

jurnal perusahaan dagang

3. Pengumpulan data (Data Collection);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membentuk kelompok

belajar

- Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mencari jawaban /

mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan

masalah yang telah teridentifikasi yaitu tentang buku besar sub

kompetensi posting jurnal perusahaan dagang (Penguatan

pendidikan karakter bangsa sebagai bangsa yang

mandiri/pembelajar)

4. Pembuktian (Verification),

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan dalam

kelompok jawaban yang dianggap paling benar berkaitan

dengan masalah yang teridentifikasi.

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengkonfirmasikan

jawabannya dalam kelompok (penguatan pendidikan karakter

bangsa gotong royong)

5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menyampaikan jawaban

dari permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan buku

besar sub kompetensi posting jurnal perusahaan dagang

(penguatan pendidikan karakter bangsa mandiri dalam hal

berani tampil)

- Siswa bersama-sama menyusun kesimpulan tentang buku besar

sub kompetensi posting jurnal perusahaan dagang dibimbing

oleh guru

30 menit

30 menit

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

30 menit

60 menit

Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke depan

dan mendengarkan arahan guru.

Siswa dibantu oleh gurumelakukan refleksi untuk memperjelas hal

yang masih diragukan sehinggainformasimenjadi benar dan tidak

terjadi miskonsepsi.

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal latihan di

buku sumber sebagai penguatan hasil pembelajaran

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk

tetap giat dalam belajar sebagai upaya mempersiapkan diri

menjelang abad 21 dan mempersiapkan materi pada pertemaun

berikutnya yaitu tentang buku besar pembantu dan neraca saldo

Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan

bersyukur kepada Allah YME dan mengucapkan salam

20 menit

Pertemuan 25 :

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu (memberikan

keteladanan/pendidikan karakter berbasis budaya sekolah) dan

mengucapkan salam.

Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum

memulai KBM (pendidikan karakter religius)

Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan

sekolah termasuk kolong meja dan mempersilahkan siswa untuk

membuang sampah pada tempatnya (Penanaman pendidikan

karakter budaya sekolah mencintai lingkungan)

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi

sedikit paparan tentang pentingnya disiplin dan tanggng jawab

berkaitan dengan kehadiran siswa (penanaman pendidikan

karakter bangsa tentang disiplin (mandiri)).

Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa

selama proses pembelajaran

Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.

Memberikan motivasi kepada siswa

25 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru mereview hasil pembelajaran minggu lalu dengan

memberikan pertanyaan secara acak kepada siswa

Inti 1. Pemberian rangsangan (Stimulation);

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membaca buku sumber

tentang buku besar sub kompetensi buku besar pembantu dan

neraca saldo (membudayakan membaca/literasi)

2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencatatat berbagai

permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku

sumber berkaitan dengan buku besar sub kompetensi buku

besar pembantu dan neraca saldo

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal

yang belum dipahaminya (berpikir kritis/critical thinking) dan

guru mencatat pertanyaan siswa di papan tulis sesuai dengan

topik yang dipelajari yaitu buku besar sub kompetensi buku

besar pembantu dan neraca saldo

3. Pengumpulan data (Data Collection);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membentuk kelompok

belajar

- Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mencari jawaban /

mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan

masalah yang telah teridentifikasi yaitu tentang buku besar sub

kompetensi buku besar pembantu dan neraca saldo (Penguatan

pendidikan karakter bangsa sebagai bangsa yang

mandiri/pembelajar)

4. Pembuktian (Verification),

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan dalam

kelompok jawaban yang dianggap paling benar berkaitan

dengan masalah yang teridentifikasi.

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengkonfirmasikan

jawabannya dalam kelompok (penguatan pendidikan karakter

bangsa gotong royong)

5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menyampaikan jawaban

dari permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan buku

besar sub kompetensi buku besar pembantu dan neraca saldo

(penguatan pendidikan karakter bangsa mandiri dalam hal

berani tampil)

- Siswa bersama-sama menyusun kesimpulan tentang buku besar

sub kompetensi buku besar pembantu dan neraca saldo

dibimbing oleh guru

30 menit

30 menit

30 menit

30 menit

60 menit

Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke depan

dan mendengarkan arahan guru.

Siswa dibantu oleh gurumelakukan refleksi untuk memperjelas hal

yang masih diragukan sehinggainformasimenjadi benar dan tidak

20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

terjadi miskonsepsi.

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal latihan di

buku sumber sebagai penguatan hasil pembelajaran

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk

tetap giat dalam belajar sebagai upaya mempersiapkan diri

menjelang abad 21 dan mempersiapkan materi minggu depan

dengan latihan soal

Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan

bersyukur kepada Allah YME dan mengucapkan salam

Pertemuan 26 :

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu (memberikan

keteladanan/pendidikan karakter berbasis budaya sekolah) dan

mengucapkan salam.

Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum

memulai KBM (pendidikan karakter religius)

Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan

sekolah termasuk kolong meja dan mempersilahkan siswa untuk

membuang sampah pada tempatnya (Penanaman pendidikan

karakter budaya sekolah mencintai lingkungan)

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi

sedikit paparan tentang pentingnya disiplin dan tanggng jawab

berkaitan dengan kehadiran siswa (penanaman pendidikan

karakter bangsa tentang disiplin (mandiri)).

Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa

selama proses pembelajaran

Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.

Memberikan motivasi kepada siswa

Guru mereview hasil pembelajaran minggu lalu dengan melempar

beberapa pertanyaan kepada siswa secara acak

25 menit

Inti 1. Mengidentifikasi masalah;

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk duduk berkelompok

Siswa dipersilahkan untuk mengidentifikasi masalah yang

ada pada soal praktik di BAB 5 hal 127 Perusahaan Jasa

Travel Denis Tianto

2. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan

menyeleksi informasi-informasi yang relevan;

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menetapkan masalah

melalui berpikir tentang masalah yang dihadapi dan

meyeleksi informasi yang relevan berdasarkan

pengetahuan konsep dan prosedur yang telah dikuasai

siswa pada pertemuan sebelumnya (critical thinking)

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencari informasi

yang relevan dari berbagai sumber yang ada baik dari

30 menit

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

internet, mobile phone, buku sumber lain (budaya literacy

dan budaya pembelajar)

3. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-

alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

Siswa dipersilahkan oleh guru dalam kelompok untuk

mencari solusi atau jawaban dari kasus yang

diberikan.

Siswa dipersilahkan untuk berdiskusi dalam kelompok

dan bertukar pemikiran dan perbedaan pandangan

(membudayakan karakter collaborative dan

communicative)

4. Melakukan tindakan strategis, dan

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menentukan

solusi atau jawaban atas kasus yang diberikan menjadi

keputusan kelompok yang akan dipresentasikan

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menuangkan

hasil solusinya dalam kreasi jawaban yang menarik

dan memotivasi siswa yang lain (Creativity)

5. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi

yang dilakukan

Perwakilan siswa dalam setiap kelompok menyajikan

hasil kerja dalam kelompoknya yang merupakan solusi

atau jawaban atas kasus yang diberikan.

Siswa yang lain dalam kelompok yang berbeda

memperhatikan dan mencatat berbagai perbedaan

pandangan yang ada untuk dikomunikasikan kepada

kelompok penyaji

Setiap kelompok yang menyajikan melakukan evaluasi

atau melihat ulang terhadap hasil solusi kelompoknya

berdasarkan berbagai pandangan dari siswa dalam

kelompok yang lain, sehinga ditemukan persamaan

pandangan

30 menit

30 menit

60 menit

Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke depan

dan mendengarkan arahan guru.

Siswa dibantu oleh gurumelakukan refleksi untuk memperjelas hal

yang masih diragukan sehinggainformasimenjadi benar dan tidak

terjadi miskonsepsi.

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal latihan di

buku sumber sebagai penguatan hasil pembelajaran

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk

tetap giat dalam belajar sebagai upaya mempersiapkan diri

menjelang abad 21 dan memberikan tugas soal latihan praktik 2

untuk dikerjakan di rumah secara mandiri

Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan

bersyukur kepada Allah YME dan mengucapkan salam

20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

H. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan : Papan Tulis, Spidol, LCD

I. Sumber Belajar

1. Buku Akuntansi Dasar Karangan Deden Suryanto, M.Pd

2. Buku SAK ETAP

J. Penilaian.

1. Kisi-Kisi Soal

Kompetensi

Dasar Indikator (IPK)

Materi Indikator Soal

Bentu

k Tes

Butir

Soal

3.9 Menerap

kan

posting

1. Menjelaskan

pengertian

buku besar

(Ledger)

2. Menjelaskan

bentuk 4

buku besar

3. Menjelaskan

nomor

perkiraan

4. Menjelaskan

teknik

pemberian

nomor

perkiraan

5. Menerapkan

prosedur

posting

jurnal ke

dalam buku

besar

1. Penger

tian

buku

besar

(Ledge

r)

2. Bentuk

buku

besar

3. Nomor

perkira

an

4. Teknik

pembe

rian

nomor

perkira

an

5. Prosed

ur

posting

jurnal

ke

dalam

buku

besar

Siswa dapat :

1. Menjelaskan

pengertian

buku besar

(Ledger)

2. Menjelaskan

bentuk 4

buku besar

3. Menjelaskan

nomor

perkiraan

4. Menjelaskan

teknik

pemberian

nomor

perkiraan

5. Menerapkan

prosedur

posting

jurnal ke

dalam buku

besar

Tertu

lis

- PG

- Essay

terlam

pir

4.9 Melaku

kan

posting

6. Mengidentif

ikasi

perkiraan

yang terkait

dalam

jurnal

7. Membuat

form buku

besar yang

Disajikan data

real

perusahaan,

siswa dapat :

6. Mengidentif

ikasi

perkiraan

yang terkait

dalam

- Unj

uk

Ker

ja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

2. Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, padat dan jelas ! No Item Soal Skore Nilai

1 Jelaskan pengertian buku besar (Ledger) sesuai buku sumber 10

2 Jelaskan 4 bentuk buku besar 30

3 Jelaskan nomor perkiraan sesuai buku sumber 10

4 Jelaskan teknik pemberian nomor perkiraan sesuai buku sumber 25

5 Bagaimana prosedur posting jurnal ke dalam buku besar sesuai

buku sumber 25

Total 100

No

soal Kunci Jawaban

1

Buku besar adalah merupakan kumpulan akun-akun sebagai tempat pencatatan dan

pengklasifikasian transaksi yang terjadi pada jurnal (menambah atau mengurangi)

sehingga diperoleh jumlah yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.

Pada praktiknya buku besar ini terbagi menjadi :

1) Buku besar utama atau umum,

Buku besar utama merupakan buku besar dari seluruh akun-akun yang

digunakan oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.

2) Buku besar pembantu.

Buku besar pembantu adalah buku besar yang menguraikan buku besar utama

dengan tujuan agar memberikan kejelasan dan ketepatan dalam pencatatan.

Buku besar pembantu ini, biasanya menguraikan buku besar Account

receivable untuk memberikan informasi mengenai nama-nama dan jumlah uang

debitur perusahaan, sedangkan buku besar pembantu account payable adalah

untuk memberikan informasi mengenai nama-nama dan jumlah uang para

kreditur perusahaan.

2 1. Bentuk sederhana atau “T Account”

2. Bentuk 2 kolom

dibutuhkan

8. Melakukan

posting

jurnal

7. Membuat

form buku

besar yang

dibutuhkan

8. Melakukan

posting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

3. Bentuk 3 kolom.

4. Bentuk 4 Kolom.

Lengkap dengan formatnya

3

Nomor perkiraan atau account number adalah nomor yang diberikan untuk setiap

perkiraan (account) yang digunakan oleh perusahaan, dengan tujuan untuk

mempermudah dalam pencatatan dan menghindari seminimal mungkin tingkat

kesalahan pencatatan. Dalam praktiknya nomor perkiraan ini,merupakan kunci untuk

mencari nama perkiraan yang dibuat. Apalagi jika perusahaan dengan kapasitas yang

besar dan menggunakan system komputerisasi dalam pencatatannya, maka nomor

perkiraan merupakan kunci utama dalam melakukan pencatatan

4

1. Pemberian Account number dengan kode numerical, adalah pemberian

nomorakun dengan memberikan nomor dalam bentuk numeric untuk setiap akun

yang digunakan.

2. Pemberian Nomor perkiraan dengan Kode desimal, adalah pemberian nomor

perkiraan dengan kode angka tetapi diberikan angka tambahan dibelakang angka

yang utama

3. Pemberian nomor perkiraan dengan Kode mnemonik, adalah pemberian nomor

perkiraan dengan huruf

4. Pemberian Nomor Perkiraan dengan Kode campuran adalah pemberian nomor

dengan menggunakan angka dan huruf digabungkan menjadi satu kode

5

Langkah-langkah memposting jurnal ke dalam buku besar adalah :

1. Dari jurnal yang ada kita melakukan rekapitulasi jurnal, untuk menentukan

berapa perkiraan yang dipakai sehingga banyaknya buku besar yang harus

dibuat teridentifikasi.

2. Berdasarkan rekapitulasi jurnal, langkah selanjutnya adalah kita membuat

nomor perkiraan dari perkiraan yang terpakai.

3. Membuat buku besar sejumlah perkiraan yang terpakai

4. Memposting jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan perkiraan masing-

masing.

2. Keterampilan

Penilaian Keterampilan menggunakan:

1. Portopolio berupa Hasil-hasil kerja kelompoksiswa

2. Unjuk kerja untuk keterampilan posting ke dalam buku besar dan

menyusun neraca saldo, sebagai berikut :

No Unjuk Kerja

Nilai

60-69 70-79 80-89 90-100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

No Unjuk Kerja

Nilai

60-69 70-79 80-89 90-100

1. Persiapan :

Menyiapkan peralatanyang

dibutuhkan dalam posting ke

buku besar dan menyusun neraca

saldo

Nilai Optimum

2. Proses :

a) Mengidentifikasi akun-

akun yang diperlukan

b) Membuat format buku

besar sesuai kebutuhan

c) Melakukan posting

jurnal ke dalam buku

besar sesuai dengan

jurnal

d) Menyusun neraca saldo

Nilai Optimum

3. Hasil :

1. buku besar tersedia dengan

benar dan rapi

2. neraca saldo tersusun

dengan benar dan rapi

Nilai Optimum

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Dra. Titik Komah Nurastuti

NIP. 19611214 198602 2 001

Yogyakarta, Juli 2017

Guru Mata Pelajaran

Lembah Srigati, S.Pd

NIP. 197802015 201406 2 002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 10

(RPP pembuatan soal berbasis HOTS)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar

Kelas/Semester : X/1

Alokasi Waktu : 3x 45 menit (1x pertemuan) dari 20 jp

A. Kompetensi Inti

3. Menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan

langsung.

B. Kompetensi Dasar

3.9. Menerapkan posting.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.9.1. Memilih posting akun buku besar bentuk T yang tepat.

3.9.2. Mengidentifikasi bagian-bagian di dalam akun buku besar dua

kolom

3.9.3. Membandingkan akun buku besar dua kolom dengan akun buku

besar tiga kolom.

3.9.4. Menganalisis transaksi yang terjadi ke dalam akun buku besar dua

kolom.

3.9.5. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku

besar dua kolom.

3.9.6. Membandingkan akun buku besar tiga kolom dengan akun buku

besar empat kolom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

3.9.7. Menganalisis transaksi ke dalam akun buku besar tiga kolom.

3.9.8. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku

besar tiga kolom.

3.9.9. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku

besar tiga kolom.

3.9.10. Menganalisis posting yang terjadi di dalam akun buku besar kolom

T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.

3.9.11. Memilih salah satu cara posting ke dalam akun buku besar kolom

T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik

mampu:

3.9.1. Memilih posting akun buku besar bentuk T yang tepat.

3.9.2. Mengidentifikasi bagian-bagian di dalam akun buku besar dua

kolom

3.9.3. Membandingkan akun buku besar dua kolom dengan akun buku

besar tiga kolom.

3.9.4. Menganalisis transaksi yang terjadi ke dalam akun buku besar dua

kolom.

3.9.5. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku

besar dua kolom.

3.9.6. Membandingkan akun buku besar tiga kolom dengan akun buku

besar empat kolom.

3.9.7. Menganalisis transaksi ke dalam akun buku besar tiga kolom.

3.9.8. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku

besar tiga kolom.

3.9.9. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku

besar empat kolom.

3.9.10. Menganalisis posting yang terjadi di dalam akun buku besar kolom

T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.

3.9.11. Memilih salah satu cara posting ke dalam akun buku besar kolom

T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.

E. Materi Pembelajaran

1. Akun buku besar bentuk T (T Account).

2. Akun buku besar bentuk dua kolom (Two Coloum Account).

3. Akun buku besar bentuk tiga kolom (Three Coloum Account).

4. Akun buku besar bentuk empat kolom (Four Coloum Account).

5. Memposting ke dalam akun buku besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

F. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Problem Based Learning

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam.

Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai

KBM.

Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan sekolah

termasuk kolong meja dan mempersilahkan siswa untuk membuang

sampah pada tempatnya.

Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi sedikit

paparan tentang pentingnya disiplin dan tanggng jawab berkaitan dengan

kehadiran siswa.

Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa selama

proses pembelajaran.

Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.

Memberikan motivasi kepada siswa.

Memberikan Pre Tes.

10

menit

Inti 6. Pemberian rangsangan (Stimulation);

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membaca buku sumber tentang buku

besar.

7. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencatatat berbagai

permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku sumber

berkaitan dengan buku besar.

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal yang

belum dipahaminya dan guru mencatat pertanyaan siswa di papan tulis

sesuai dengan topik yang dipelajari yaitu buku besar.

8. Pengumpulan data (Data Collection);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membentuk kelompok belajar.

- Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mencari jawaban /

mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan masalah

yang telah teridentifikasi yaitu tentang buku besar.

-

9. Pembuktian (Verification);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan dalam kelompok

jawaban yang dianggap paling benar berkaitan dengan masalah yang

teridentifikasi.

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengkonfirmasikan jawabannya

dalam kelompok.

115

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

10. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization);

- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menyampaikan jawaban dari

permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan buku besar.

- Siswa bersama-sama menyusun kesimpulan tentang buku besar

dibimbing oleh guru.

Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke depan dan

mendengarkan arahan guru.

Siswa dibantu oleh guru melakukan refleksi untuk memperjelas hal yang

masih diragukan sehinggainformasimenjadi benar dan tidak terjadi

miskonsepsi.

Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal latihan di buku

sumber sebagai penguatan hasil pembelajaran.

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap

giat dalam belajar sebagai upaya dan mempersiapkan kegiatan

pembelajaran pertemuan berikutnya.

Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan bersyukur

kepada Allah YME dan mengucapkan salam.

10

menit

H. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian pengetahuan : soal praktek, penugasan

2. Penilaian sikap : observasi

I. Media/Alat dan Sumber Belajar

1. Media/alat : papan tulis, laptop, LCD proyektor, dan spidol

2. Sumber belajar : Sucipto, Toto. 2014. Pengantar Akuntansi dan

Keuangan SMK Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Kisi-Kisi Soal

Penilaian Pengetahuan

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

3.9

Menerapkan

Posting

6. Akun buku

besar

bentuk T (T

Account)

12. Memilih posting akun

buku besar bentuk T

yang tepat (C4).

PG

1, 2

7. Akun buku

besar

bentuk dua

kolom (Two

Coloum

13. Mengidentifikasi

bagian-bagian di dalam

akun buku besar bentuk

dua kolom (C4).

14. Membandingkan akun

PG

PG

3

4,17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

Account)

buku besar bentuk dua

kolom dengan akun

buku besar bentuk tiga

kolom (C5).

15. Menganalisis transaksi

yang terjadi ke dalam

akun buku besar bentuk

dua kolom (C4).

16. Menganalisis transaksi

rekening yang terdapat

di dalam akun buku

besar bentuk dua kolom

(C4).

PG

PG

7,8,15,

16

13,14

8. Akun buku

besar

bentuk tiga

kolom

(Three

Coloum

Account)

17. Membandingkan akun

buku besar bentuk tiga

kolom dengan akun

buku besar bentuk

empat kolom (C5).

18. Menganalisis transaksi

ke dalam akun buku

besar bentuk tiga

kolom (C4).

19. Menganalisis transaksi

rekening yang terdapat

di dalam akun buku

besar bentuk tiga

kolom (C4).

PG

PG

PG

5,21,22

6,9,10

18,19,

20

9. Akun buku

besar

bentuk

empat

kolom

(Four

Coloum

Account)

20. Menganalisis transaksi

rekening yang terdapat

di dalam akun buku

besar bentuk empat

kolom (C4).

PG 23,24,

25

10. Mem-

posting ke

buku besar

21. Menganalisis posting

yang terjadi di dalam

akun buku besar bentuk

T, bentuk dua kolom,

bentuk tiga kolom, dan

bentuk empat kolom

(C4).

22. Memilih salah satu cara

posting ke dalam akun

buku besar bentuk T,

bentuk dua kolom,

bentuk tiga kolom, dan

bentuk empat kolom

dengan tepat (C5).

PG

PG

26,27,2

8,29,30

31,32,

33,34,

35,36,

37,38,

38,40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN …repository.usd.ac.id/31070/2/141334063_full.pdfPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI DASAR

Lampiran 11

(Foto kegiatan penelitian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI