PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH...

16
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diajukan Oleh: NOVIA LUTFIANA FAUZIAH A410160111 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

HOTS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

NOVIA LUTFIANA FAUZIAH

A410160111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS PADA

POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 2 GATAK

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

NOVIA LUTFIANA FAUZIAH

NIM. A410160111

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

D r. Sumardi, M.Si

0008035301

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS PADA

POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 2 GATAK

Oleh:

NOVIA LUTFIANA FAUZIAH

A410160111

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Rabu, 16 September 2020

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Sumardi, M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Sri Sutarni, M.Pd. ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Christina K Sari, S.Pd., M.Pd. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terapaat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetaahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali

secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Penulis

NOVIA LUTFIANA FAUZIAH

A410160222

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS PADA

POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

Abstrak

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan langkah-

langkah pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS pada pokok bahasan

relasi dan fungsi, 2) mengetahui kelayakan instrumen penilaian berbasis HOTS

pada pokok bahasan relasi dan fungsi. Penelitian ini menggunakan metode

Research and Development (R&D) atau biasa disebut metode penelitian dan

pengembangan. Model pengembangan yang digunakan yaitu prosedur

pengembangan model Borg and Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

yaitu: penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft

produk, revisi, uji coba lapangan awal, dan uji coba lapangan. Subjek penelitian

ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Gatak berjumlah 31 siswa. Hasil

menunjukkan bahwa instrumen penilaian berbasis HOTS berupa soal tes uraian

dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa dinyatakan valid dan layak digunakan.

Pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS memperoleh validitas rerata

skor total seluruhnya adalah 3,54 termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil

reliabilitas adalah 0,825 dengan insterpretasi yang sangat tinggi. Soal memiliki

rata-rata tingkat kesukaran butir soal 0,62 termasuk kategori sedang dan rata-rata

daya pembeda butir soal adalah 0,23 dengan kategori cukup baik.

Kata kunci: instrumen penilaian, hots, relasi dan fungsi

Abstract

This development research aims to 1) describe the steps for developing HOTS-

based assessment instruments on the subject of relations and functions, 2) know

the feasibility of a HOTS-based assessment instrument on the subject of relations

and functions. This research uses the research and development method (R&D) or

so-called research and development method. The development model used is the

Borg and Gall model development procedure. As for the steps used namely:

reseacrh and data collection, planning, product draft development, revisions,

initial field trials, and field trials.The subjects of this research were 31 students

of class VIII D SMP Negeri 2 Gatak. The results show that assessment in the form

of material, construction, and language aspects is valid and suitable for use. The

development of an assessment instrument based on HOTS obtained the validity of

the total mean score of 3,54 which was included in the very good category. The

reliability result is 0,825 with a very high interpretation. The questions have an

average item difficulty level of 0,62 which is in the medium categoy and the

average distinguishing power of the items is 0,23 which is categorized quite good.

Keyword: assessment instruments, hots, relations and functions

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

2

1. PENDAHULUAN

Di dalam kegiatan pembelajaran, membuat instrumen penilaian merupakan

salah satu hal yang paling sulit untuk dilakukan. Pelatihan dan sosialisi belum

dapat memberikan pemahaman yang baik dan menyeluruh bagi guru mengenai

standar kurikulum 2013. Masih dijumpai pendidik yang merasa kesulitan

bahkan kurang mengerti bagaimana membuat instrumen penilaian yang baik

untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam pencapaian kompetensi.

Penyusunan instrumen penilaian dianggap rumit dan perlu waktu yang lama.

Dengan demikian tentu saja sangat mengkhawatirkan karena alat yang

digunakan untuk mengevaluasi siswa belum valid. Padahal, penilaian

memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran.

Penilaian dapat digunakan untuk mengevaluasi metode pembelajaran

yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Sudjana (2013: 4)

tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengukur kemampuan anatar siswa

yang satu dengan yang lainnya, untuk mengukur keberhasilan proses

pendidikan dan pengajaran yang dilakukan guru didalam kelas yang mencakup

beberapa aspek seperti, aspek intelektual, sosial, emosional, moral dan

keterampilan.

Seorang guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, selain

berperan membantu peserta didik mengembangkan kemampuan

matematiknya, guru juga dituntut untuk menyiapkan materi, mengolah proses

pembelajaran dan menilai kompetensi yang dimiliki siswa sesuai dengan

tuntutan kurikulum. Penilaian perlu dilakukan untuk mengukur sebarapa

keberhasilan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah diajarkan

oleh guru. Penilaian adalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan

mengumpulkan, menganalisis serta menginterpretasikan informasi yang dapat

digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau

objek untuk menentukan seberapa jauh mereka mencapai tujuan pembelajaran

(Kusaeri, 2012: 16).

Peserta didik perlu dilatih keterampilan berpikirnya, salah satu cara yang

dapat dilakukan yaitu dengan memberikan peserta didik soal matematika yang

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

3

berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) sehingga keterampilan berpikir

peserta didik dapat lebih berkembang. HOTS merupakan suatu proses berpikir

peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari

berbagai konsep, metode kognitif dan taksonomi pembelajaran seperti metode

problem solving, taksonomi bloom, dan taksonomi pembelajaran, pengajaran

dan penilaian (Saputra, 2016: 91). Kategori berpikir tingkat tinggi menurut

Brookhart (2010: 14-15) meliputi beberapa aspek, yaitu: analisis, evaluasi,

kreasi; penalaran yang logis atau logika beralasan; keputusan dan berpikir

kritis; pemecahan masalah; kreatifitas dan berpikir kreatif.

Pembelajaran akan bermakna jika siswa diajak berpikir tingkat tinggi.

Keberhasilan penguasaan suatu konsep akan didapatkan ketika siswa sudah

mampu berpikir tingkat tinggi, dimana siswa tidak hanya dapat mengingat dan

memahami suatu konsep, namun siswa dapat menganalisis serta mensintesis,

mengevaluasi, dan mengkreasikan suatu konsep dengan baik, konsep yang

telah dipahami tersebut dapat melekat dalam ingatan siswa dalam waktu yang

lama, sehingga penting sekali bagi siswa untuk memiliki keterampilan berpikir

tingkat tinggi atau HOTS (Laily, 2013).

Penerapan pembelajaran HOTS bukan hal yang mudah dilaksanakan oleh

guru. Guru dihadapkan pada tantangan lingkungan siswa dimana guru harus

benar-benar menguasai materi dan strategi pembelajaran. Pembelajaran akan

bermakna jika siswa diajak berpikir tingkat tinggi. Menurut Vui (Kurniati,

2014: 62) high order thinking skills (HOTS) akan terjadi ketika seseorang

mengaitkan informasi baru dengan informasi yang sudah tersimpan di dalam

ingatannya dan mengaitkannya atau menata ulang serta mengembangkan

informasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan suatu

penyelesaian dari suatu keadaan yang sulit dipecahkan.

Peneliti menemukan pendidik belum mengembangkan instrumen

penilaian berbasis HOTS, dibuktikan dengan kompetensi dasar materi relasi

dan fungsi untuk penilaian formatif masih dalam tingkat pemahaman dan

penerapan, sehingga belum memuat aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Dalam revisi kurikulum 2013, pemerintah menekankan siswa untuk

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

4

mengintegrasikan HOTS dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa

dalam kegiatan pembelajaran siswa bukan hanya diberikan pelatihan

pemahaman secara konseptual tetapi juga pelatihan terhadap kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar yang fungsional haruslah

memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain instrumen atau alat ukur yang

digunakan harus valid dan reliabel, artinya dari segi penyusunan telah

memenuhi kaidah-kaidah penulisan soal, baik dari aspek konstruksi, substansi

maupun materi.

Pengembangan penelitian menggunakan instrumen penilaian berupa soal

tes sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Agus Budiman dan Jailani (2014), menunjukkan bahwa

instrumen assesmen HOTS berupa soal tes yang sudah valid dan reliabel dapat

digunakan untuk mengukur HOTS peserta didik dan dapat digunakan sebagai

acuan untuk mengembangkan instrumen assesmen HOTS pada Kompetensi

Dasar (KD) yang lainnya, dan dapat digunakan oleh peserta didik sebagai

bahan latihan soal dalam melatih HOTS.

Berdasarkan permasalahan diatas, perlu dikembangkan instrumen

penilaian berbasis HOTS berbentuk uraian pada pokok bahasan relasi dan

fungsi. Instrumen penilaian berbasis HOTS yang dikembangkan bertujuan

untuk menghasilkan instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur

kemampuan HOTS peserta didik. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini

diharapkan dapat digunakan sebagai alat penilaian oleh guru maupun siswa

dan dapat membantu kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

2. METODE

Pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS ini menggunakan metode

penelitian dan pengembangan (research and development). Produk yang

dikembangkan adalah instrumen penilaian berbasis HOTS berupa soal tes

HOTS uraian. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gatak pada kelas

VIII D. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan model Borg and

Gall yang terdiri dari sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

5

pengembangan yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan,

(3) pengembangan draft produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi hasil uji

coba, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji coba lapangan skala luas,

(9) revisi produk akhir, (10) desiminasi dan implementasi.. Namun dalam

penelitian ini hanya menggunakan enam langkah yaitu: (1) penelitian dan

pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4)

revisi produk, (5) uji coba lapangan awal, (6) uji coba lapangan.

Peneliti membuat draf instrumen penilaian berupa soal tes HOTS serta

menyusun instrumen penilaian kelayakan soal HOTS. Soal HOTS disusun

berdasarkan pada kompetensi dasar materi, kemudian indikator soal dibuat

dengan memperhatikan tingkat kognitif pada taksonomi bloom yaitu pada

tingkatan level kognitif C-4 (menganalisis), C-5 (mengevaluasi) dan C-6

(mengkreasi). Selain itu soal HOTS juga harus kontekstual dan mampu

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

Uji kelayakan instrumen penilaian secara teoritik dalam penelitian ini

menggunakan angket yang sudah divalidasi oleh ahli, memenuhi aspek materi,

konstruksi, dan bahasa. Berdasarkan hasil penelitian uji kelayakan, instrumen

penilaian ini sudah memenuhi kaidah-kaidah secara teoritik. Hal ini sejalan

dengan pendapat (Abdullah, 2016: 186) untuk mendapatkan tes yang

berkualitas, maka penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal.

Validasi instrumen penilaian dilakukan untuk mengevaluasi kevalidan

instrumen penilaian berupa soal tes HOTS uraian. Validasi dilakukan pada

tahap pengembangan produk awal oleh tiga ahli.

Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal valid atau

layak digunakan berdasarkan penilaian dari validator. Uji coba empiris butir

soal tes HOTS dilakukan dengan menggunakan uji coba lapangan awal dan uji

coba lapangan. Uji coba lapangan awal dilakukan pada 15 peserta didik dan

uji coba lapangan dilakukan pada 31 peserta didik. Soal tes diujikan secara

individu, hasil uji coba dianalisis menggunakan teori tes klasik untuk

mengetahui estimasi reliabilitas instrumen penilaian yang dikembangkan.

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

6

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua data

yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. Data-data ini bertujuan untuk

memberi gambaran mengenai kualitas produk yang dikembangkan. Instrumen

pengumpulan data ini menggunakan lembar validasi dan soal HOTS. Data

kualitatif diperoleh dari hasil validasi ahli produk awal soal tes HOTS. Data

berupa nilai tiap butir soal hasil penilaian ahli dianalisis menggunakan

formula Aiken’s untuk menghitung validitas. Sedangkan data kuantitatif

diperoleh dari uji coba produk dengan bantuan program Microsoft Excel.

Analisis butir soal digunakan untuk mengetahui karakteristik butir soal yang

meliputi tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Instrumen penelitian yang

dikembangkan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua macam yang

masing-masing digunakan untuk memenuhi kriteria valid dan reliabel.

Soal tes HOTS disusun berdasarkan indikator HOTS dan indikator KD.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: (1)

menyusun soal tes HOTS, rubrik penilaian, kunci jawaban. (2) menentukan

validitas isi instrumen. Instrumen yang telah dibuat divalidasi oleh para ahli.

(4) melakukan uji coba, (5) menentukan reliabilitas, tingkat kesukaran, dan

daya pembeda butir soal. (6) melakukan revisi berdasarkan analisis data.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu cara untuk mengetahui apakah peserta didik sudah memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu dengan cara melakukan penilaian.

Instrumen penilaian digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu

untuk mengukur hasil belajar peserta didik (Nur Aisyah, 2015). Penilaian yang

berupa tes dapat digunakan untuk mengasah kemampuan berpikir peserta

didik, dan berpengaruh dalam menentukan keterampilan berpikir peserta didik

(Nurdinah H, 2019). Agar penilaian yang dilakukan efektif, maka perlu

dikembangkan instrumen yang baku, valid dan reliabel (Najihah, 2018).

Instrumen penilaian HOTS efektif untuk digunakan sebagai alat evaluasi

hasil belajar karena dapat membedakan siswa yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang, dan rendah (Yeei Mei Heong et al., 2011). Pembelajaran akan

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

7

bermakna jika siswa diajak berpikir tingkat tinggi. Pentingnya kemampuan

berpikir tingkat tinggi agar dapat bersaing dalam dunia kerja dan kehidupan

pribadi, siswa harus memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif dan

kemampuan untuk memecahkan masalah (Fensham, 2012).

Pentingnya membuat instrumen penilaian HOTS sejalan dengan

pentingnya untuk mengukur sejauh mana higher order thinking skills siswa

khususnya pada mata pelajaran matematika (Arifin, 2017). Keterampilan

berpikir tingkat tinggi berguna untuk membantu siswa dalam meningkatkan

kinerja belajar dan mengurangi kelemahan yang dimiliki siswa. Siswa akan

menjadi baik jika dilatih dengan kegiatan yang bertujuan menghasilkan

pemikiran yang baik.

HOTS berdasarkan Taksonomi Bloom masuk pada lima level tertinggi

yaitu analisis (C4), evaluasi (C5), sintesis (C6), imajinasi (C7), dan mencipta

(C8). Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking

Skills/HOTS), dengan dasar pemikiran bahwa berpikir tingkat tinggi dapat

mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang

materi pelajaran (Merta, 2019).

Pengembangan instrumen penilaian ini menggunakan model Borg and

Gall, sebelumnya peneliti lain yang juga menggunakan model Borg and Gall

dalam mengembangkan instrumen penilaian adalah Nur Aisyah, Lilik

Sabdanungtyas dan Alben Ambarita (2015). Adapun langkah-langkah

penelitian menurut Borg and Gall meliputi penelitian dan pengumpulan data,

peencanaan, pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, revisi hasil

uji coba, uji coba lapangan produk, revisi produk, uji coba lapangan skala

luas/uji kelayakan, revisi produk final, desiminasi dan implementasi (Nana

Syaodiah, 2009: 169-170).

Hasil pengembangan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian

berbasis HOTS yang berupa soal tes HOTS uraian pada pokok bahasan relasi

dan fungsi yang valid dan reliabel. Produk instrumen penilaian berupa soal tes

HOTS yang dibuat berbentuk soal uraian dengan jumlah 3 butir soal karena

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

8

instrumen penilaian ini mengarah pada penilaian formatif dengan satu pokok

bahasan yaitu relasi dan fungsi. Instrumen penilaian yang dikembangkan telah

melewati dua tahap penilaian. Penilaian tahap pertama dilakukan untuk

menilai kevalidan instrumen penilaian yang dilakukan oleh para ahli.

Penilaian tahap kedua dilakukan uji coba lapangan yang melibatkan 31 peserta

didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Gatak, penilaian difokuskan pada

karakteristik butir soal tes HOTS.

Hasil analisis secara empiris meliputi analisis validitas, relibilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda soal. Instrumen penilaian berbasis HOTS secara

umum dinyatakan valid. Kevalidan tersebut diperoleh dari hasil validasi

produk pengembangan yang dilakukan oleh dua dosen ahli dan satu guru

matematika. Validitas instrumen penilaian berbasis HOTS terhadap butir soal

menggunakan rumus Aiken’s menunjukkan bahwa semua soal uraian

dikatakan layak untuk digunakan. Berdasarkan skor dari aspek materi,

konstruksi dan bahasa diperoleh rerata skor total seluruhnya adalah 3,54

termasuk dalam kategori Sangat Baik.

Tabel 1. Hasil Analisis Validasi Ahli soal HOTS

Nomor Butir Soal Koefisien Aiken’s V Kriteria

1 0,92 Layak digunakan

2 0,75 Layak digunakan

3 0,83 Layak digunakan

Realibiltas instrumen penilaian secara umum dinyatakan reliabel karena

berdasarkan analisis instrumen penilaian reabilitas yang diperoleh dari hasil uji

coba adalah 0,825 dengan insterpretasi yang sangat tinggi. Sesuai dengan

kriteria kualitas instrumen penilaian yaitu minimal memiliki derajat reliabilitas

tinggi dan sudah memenuhi kriteria. Berikut ini adalah data hasil analisis

reliabilitas soal uraian:

Tabel 2. Reliabilitas Soal

Cronbach’s Alpha Kesimpulan

0,825 Reliabel

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

9

Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan peneliti, hasil

menunjukkan bahwa tingkat kesukaran soal pada uji coba awal adalah

sedang. Angka yang di peroleh dari hasil analisis tingkat kesukaran untuk

butir soal 1 presentasi tingkat kesukaran soal adalah 0,69, butir soal 2

presentasi tingkat kesukaran soal adalah 0,42 dan buti soal 3 presentasi

tingkat kesukaran sebanyak 0,65. Berikut ini adalah data hasil analisis tingkat

kesukaran butir soal pada uji coba lapangan awal:

Tabel 3. Tingkat Kesukaran Soal HOTS Uji Coba lapangan Awal

Butir

Soal

Tingkat Kesukaran Kategori

1 0,68 Sedang

2 0,43 Sedang

3 0,66 Sedang

Tingkat kesukaran soal pada uji coba lapangan menunjukkan bahwa

angka yang di peroleh dari hasil analisis tingkat kesukaran untuk butir soal 1

tingkat kesukaran soal adalah 0,76, butir soal 2 tingkat kesukaran soal adalah

0,48 dan buti soal 3 tingkat kesukaran sebanyak 0,68. Dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat butir soal tes yang memiliki tingkat kesukaran yang

tidak baik. Sesuai dengan kriteria kualitas instrumen penilaian dapat diketahui

bahwa butir soal yang tidak layak atau tingkat kesukarannya tidak baik adalah

soal dengan tingkat kesukaran sangat mudah sedangkan soal dengan tingkat

kesukaran yang baik 0,30-0,85.

Tabel 4. Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Lapangan

Butir

Soal

Tingkat Kesukaran Kriteria

1 0,76 Mudah

2 0,48 Sedang

3 0,68 Sedang

Berdasarkan analisis data daya pembeda soal pada uji coba awal

menunjukkan bahwa angka yang di peroleh dari hasil analisis tingkat daya

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

10

pembeda untuk butir soal 1 daya pembeda soal adalah 0,26, butir soal 2 daya

pembeda soal adalah 0,20 dan butir soal 3 daya pembeda sebanyak 022.

Berikut ini adalah tabel hasil analisis daya pembeda butir soal:

Tabel 5. Daya Pembeda Soal HOTS Uji Coba Lapangan Awal

Butir

Soal

Daya Pembeda Kriteria

1 0,26 Cukup Baik

2 0,20 Cukup Baik

3 0,22 Cukup Baik

Analisis data daya pembeda soal pada uji coba lapangan menunjukkan

bahwa angka yang di peroleh dari hasil analisis daya pembeda untuk butir soal

1 daya pembeda soal adalah 0,22, butir soal 2 daya pembeda soal adalah 0,21,

dan butir soal 3 daya pembeda soal adalah 0,27. Analisis data yang sudah

dilakukan menunjukkan bahwa daya pembeda soal pada uji coba awal dan uji

coba lapangan dikatakan cukup baik.

Tabel 6. Daya Pembeda Soal HOTS Uji Coba Lapangan

Butir

Soal

Daya Pembeda Kriteria

1 0,22 Cukup Baik

2 0,21 Cukup Baik

3 0,27 Cukup Baik

Berdasarkan hasil yang diperoleh mulai dari penilaian ahli atau validasi,

hasil uji coba lapangan awal hingga uji coba lapangan, instrumen penilaian

yang dihasilkan mencapai kriteria kualitas yang telah ditetapkan yaitu

instrumen penilaian valid, reliabel, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang

baik. Sehingga secara keseluruhan instrumen penilaian berbasis HOTS yang

dihasilkan sudah baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Budiman & Jailani, 2014) bahwa instrumen untuk soal uraian yang layak

memiliki tingkat kesukaran sedang dengan daya pembeda baik.

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

11

4. PENUTUP

Penelitian ini menghasilkan produk instrumen penilaian berupa soal tes HOTS

yang dibuat berbentuk soal uraian dengan jumlah 3 butir soal pada pokok

bahasan relasi dan fungsi yang valid dan reliabel. Penelitian pengembangan

instrumen penilaian berbasis HOTS mengacu pada prosedur pengembangan

Borg and Gall.. Butir soal yang digunakan sebanyak 3 soal. Instrumen

penilaian berbasis HOTS yang telah dikembangkan memenuhi kriteria kualitas

yang telah ditetapkan yaitu valid dan reliabel, serta telah diketahui kualitas

butir soalnya. Instrumen penilaian berbasis HOTS berupa soal tes uraian dari

aspek materi, konstruksi dan bahasa dinyatakan valid dan layak digunakan.

Hasil validitas rerata skor total seluruhnya adalah 3,54 termasuk dalam

kategori sangat baik. Hasil reliabilitas adalah 0,825 dengan interpretasi sangat

tinggi. Soal memiliki rata-rata tingkat kesukaran soal 0,62 termasuk dalam

kategori sedang dan rata-rata daya pembeda soal adalah 0,23 dengan kategori

cukup baik. Sehingga secara keseluruhan instrumen penilaian berbasis HOTS

yang dihasilkan sudah baik dan layak untuk digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ridwan Sani. 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.

Aisyah, N., Sabdaningtyas, L., dan Ambarita, L. 2015. Pengembangan Instrumen

Penilaian Tematik Berbasis Higher Order Thinking Skills untuk Peserta

Didik Kelas III Sekolah Dasar di Kota Metro. Jurnal Pedagogi.

Arifin, Zainal dan Heri Retnawati. 2017. Pengembangan Instrumen Pengukur

Higher Order Thinking Skills Matematika Siswa SMA Kelas X. jurnal

Pendidikan Matematika. 12(1), 98-108.

Budiman, Agus dan Jailani. 2014. Pengembangan instrumen Assesmen Higher

Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran Matematika SMP

Kelas VIII. Journal Riset Pendidikan Matematika. 1(2), 139.

Brookhart, S. M. 2010. How To Assess Higher Order Thinking Skills in Your

Clasroom. Alexandria: ASCD.

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS …eprints.ums.ac.id/88323/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2021. 1. 12. · Kriteria validasi butir soal menggunakan skala linkert 1-5. Soal

12

Fensham, P. r J. & Alberto B. (2017) Higher Order Thinking in Chemistry

Curriculum and its Assessment.Vol. 10. (pp. 250-264.

https://doi.org/10.1016/j.tsc.2013.06.003.

Goethals, Poul L. 2013. The pursuits of higher order thinking in mathematics

classrooms: A review, A dissertation submitted for the partial fulfillments

of master teacher program- 2 years faculty professional development

program conducted for the faculty excellence. United States Military

Academy, West Points NY (2003) retrieved from

www.usma.edu/cfc/literature / Goethals_13pdf.

Hanifah, Nurdinah. 2019. Pengembangan instrumen penilaian Higher Order

Thinking Skill (HOTS) di sekolah dasar. Current Research in Education:

Conference Series Journal. 1(1).

Kurniati, Dian. 2016. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP Di

Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA.

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 20(2), 142-155.

Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Merta, I. Wayan, Lestari N., & Setiadi, Dadi. 2019. Teknik Penyusunan Instrumen

Higher Order Thinking Skill (HOTS) Bagi Guru-Guru SMP Rayon 7

Mataram. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat. 2(1).

Najihah, A. R., Serevina, V., & Delina, Mutia. 2018. The Development of High

Order Thinking Skills (HOTS) Assessment Instrument for Temperature

and Heat Learning. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Fisika. 4(1), 19-25. doi:10.21009/1.04103.

Saputra, Hatta. 2016. Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global:

Penguatan, Mutu Pembelajaran dengan Penerapan HOTS (High Order

Thinking Skills). Bandung: SMILE’s Publishing.

Heong, Y. M.,Othman, W.D.,Md Yunos, J., Kiong, T.T., Hassan, R., &

Mohamad,M.M. 2011. The Level of Marzano Higher Order Thinking

Skills Among Technical Education Students. International Journal of

Social and humanity,Vol. 1,No. 2, July 2011, 121-125.

Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sukmadinata, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.