PENGEMBANGAN GAPOKTAN

44
MODUL PELATIHAN - 2 PENUMBUHAN, PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI (POKTAN) DAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) PUSAT PENGEMBANGAN PELATIHAN PERTANIAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DEPARTEMEN PETANIAN TAHUN 2009 MODUL TRAINING OF TRAINER (TOT) PROGRAM PUAP

description

Materi Pelatihan PUAP bagi aktor untuk melakukan pengembangan Gapoktan.

Transcript of PENGEMBANGAN GAPOKTAN

  • MODUL PELATIHAN - 2

    PENUMBUHAN, PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

    KELOMPOKTANI (POKTAN) DAN GABUNGAN KELOMPOKTANI

    (GAPOKTAN)

    PUSAT PENGEMBANGAN PELATIHAN PERTANIAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

    DEPARTEMEN PETANIAN TAHUN 2009

    MODUL TRAINING OF TRAINER (TOT) PROGRAM PUAP

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan i

    Kata Pengantar

    Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja

    diperdesaan, Departemen Pertanian pada tahun 2008 telah mencanangkan Program

    Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang merupakan bagian dari

    Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-M). PUAP merupakan

    bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota Poktan/Gapoktan, baik

    petani pemilik, petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga petani, oleh

    karena itu bantuan modal tersebut harus dapat berkembang dan dimanfaatkan sebaik-

    baiknya. Dalam rangka mendukung program tersebut maka Badan SDM Pertanian

    menyiapkan sumber daya manusia yang akan melaksanakannya, melalui pelatihan.

    Sebagai pedoman dan acuan bagi pelatih dan peserta pelatihan, maka telah

    disusun beberapa modul, diantaranya modul untuk materi Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) yang dalam penggunaannya dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pembelajaran.

    Kami menyampaikan terimakasih kepada Tim yang telah bekerja dengan baik

    menyusun modul ini, diharapkan modul ini dapat dipergunakan sebagaimana

    mestinya.

    Jakarta, Mei 2009 Kapus Pengembangan Pelatihan Pertanian Ir. Heri Suliyanto, MBA

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan ii

    Daftar Isi

    Halaman

    Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran I. PENDAHULUAN

    A. Deskripsi Singkat B. Tujuan Pembelajaran C. Pokok Bahasan D. Sub Pokok Bahasan E. Peserta F. Pelatih G. Metode H. Alat dan Bahan I. Waktu

    II. CARA MENGGUNAKAN MODUL III. KEGIATAN PEMBELAJARAN

    A. Pokok Bahasan B. Sub Pokok Bahasan C. Latihan/Proses Pembelajaran D. Rangkuman E. Evaluasi

    IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN MODUL

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 1

    I. PENDAHULUAN

    A. DESKRIPSI

    Modul ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para peserta tentang Penumbuhan, Pengembangan dan Pemberdayaan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) dan Kelompoktani (Poktan), yang disajikan melalui pendekatan orang dewasa, ceramah, ungkapan pengalaman, diskusi, tanya jawab, presentasi, penugasan dan tanya jawab.

    B. TUJUAN PEMBELAJARAN

    1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah selesai berlatih peserta mampu memahami pengertian, menjelaskan

    prinsip-prinsip dan manfaat berorganisasi, menjelaskan cara penumbuhan dan pengembangan organisasi petani.

    2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Setelah selesai berlatih peserta mampu : a. Menjelaskan pengertian organisasi petani, prinsip-prinsip dan manfaat

    berorganisasi dengan baik dan benar; b. Menjelaskan jenis-jenis, ciri-ciri dan fungsi organisasi petani dengan baik

    dan benar; c. Menjelaskan strategi penumbuhan organisasi petani; d. Menjelaskan strategi pengembangan organisasi petani.

    C. POKOK BAHASAN

    1. Pengertian, Prinsip dan Manfaat Organisasi Petani; 2. Jenis-jenis, Ciri-ciri, dan Fungsi Organisasi Petani; 3. Strategi Penumbuhan Organisasi Petani; 4. Strategi Pengembangan Organisasi Petani; 5. Struktur Organisasi Gapoktan.

    D. SUB POKOK BAHASAN

    1. Pengertian organisasi petani 2. Prinsip-prinsip organisasi petani 3. Manfaat organisasi petani 4. Jenis-jenis organisasi petani 5. Ciri-ciri organisasi petani 6. Fungsi Organisasi petani 7. Dasar-dasar Penumbuhan Organisasi Petani 8. Prinsip-prinsip Penumbuhan Organisasi Petani 9. Proses penumbuhan Organisasi Petani 10. Penataan organisasi petani 11. Penguatan akuntabilitas organisasi petani 12. Pengembangan sistem perencanaan partisipatif 13. Pengembangan jejaring organisasi petani 14. Pengembangan kepemimpinan dan advokasi organisasi petani

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 2

    E. PESERTA

    Peserta pelatihan TOT ini adalah Penyuluh Pertanian (PNS) Kabupaten/Kota. F. PELATIH

    Pelatih yang memfasilitasi pelatihan TOT adalah purnawidya peserta TOMT PUAP.

    G. METODE 1. Ceramah, 2. Diskusi, 3. Curah Pendapat, 4. Presentasi, 5. Penugasan, 6. Tanya jawab

    H. ALAT DAN BAHAN

    1. Bahan Ajar, 2. Kertas Koran, 3. Kertas meta plan, 4. Spidol, 5. Papan tulis, 6. Tayangan/Transparansi, 7. OHP/LCD, 8. Lembar penugasan, 9. Lembar evaluasi awal dan akhir.

    I. WAKTU

    4 JP (4 X 45 menit = 180 menit)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 3

    II. PENGGUNAAN MODUL

    Modul Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Kelompoktani dan

    Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) ini memuat serangkaian kegiatan belajar, yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat melayani kegiatan belajar secara individu dan

    memudahkan setiap peserta untuk menguasai unit pembelajaran secara sistematis dan

    bertahap, guna mencapai tujuan pembelajaran. Modul ini digunakan dengan bimbingan

    pelatih/fasilitator secara bertahap sesuai urutan atau langkah kegiatan dalam pencapaian

    tujuan pembelajaran.

    Pada setiap sub pokok bahasan agar diproses dalam periode waktu yang berurutan,

    karena setiap sub pokok bahasan saling mengkait dan merupakan satu satuan utuh.

    Sedangkan materi dari setiap sub pokok bahasan dapat diperkaya atau dimodifikasi sesuai

    dengan kebutuhan dan perkembangan yang sedang dan atau yang akan terjadi.

    Pelatih dalam menyampaikan materi dapat menggunakan alat bantu mengajar seperti

    OHP/LCD, white board, kertas koran, dan memberikan ilustrasi sesuai perkembangan

    tugasnya. Penggunaan modul ini ditekankan pada diskusi dan penugasan.

    Terkait dengan program, proses, hasil, dan umpan balik dalam pelatihan baik yang

    berkenaan dengan merumuskan tujuan, merancang kegiatan belajar dalam pelaksanaan

    pelatihan, maka pada modul ini dilengkapi evaluasi awal dan evaluasi akhir.

    Evaluasi awal dilakukan sebelum dimulainya pemberian materi kepada peserta untuk

    mengetahui tingkat pengetahuan dan kemampuan peserta dan selanjutnya digunakan dalam

    menentukan strategi dan langkah-langkah dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

    Evaluasi akhir dilaksanakan setelah semua materi pelatihan selesai diberikan Hasil

    evaluasi akhir dengan evaluasi awal dibandingkan, hal ini untuk mengetahui bahwa proses

    pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran atau tidak, dengan demikian evaluasi awal dan

    akhir sebagai fungsi umpan balik perencanaan proses belajar.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 3

    III. KEGIATAN PEMBELAJARAN

    A. Judul Pokok Bahasan :

    Pengertian, Prinsip dan Manfaat Organisasi Petani

    1. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah berlatih peserta dapat menjelaskan pengertian, prinsip dan manfaat organisasi petani dengan baik dan benar.

    2. Sub Pokok Bahasan a. Pengertian organisasi petani b. Prinsip-prinsip organisasi petani c. Manfaat organisasi petani

    3. Waktu 40 menit

    B. Latihan dalam Proses Pembelajaran. 1. Langkah Kerja

    No Langkah Kerja Melatih Metode Alat dan Bahan Waktu (menit)

    1 Ciptakan suasana berlatih Ice breaking 5 2 Tugaskan peserta mengerjakan evaluasi

    awal Penugasan Tertulis

    Lembar evaluasi Awal

    5

    3 Jelaskan dan sepakati dengan peserta tentang TPU dan TPK

    Ceramah Alat bantu T.1 dan T.2

    5

    4 Minta pendapat peserta menyampaikan pendapatnya tentang organisasi petani:

    Minta beberapa peserta untuk mengemukakan pendapatnya tentang pengertian organisasi petani

    Tulis pendapat peserta di papan tulis/kertas koran.

    Minta kepada peserta menanggapinya. Buat kesimpulan terhadap hasil curah

    pendapat dan fasilitator menjelaskan pengertian organisasi petani dengan menyangkan alat bantu T.3

    Kuliah singkat, curah pendapat, dan tanya jawab

    Alat tulis Kertas koran Alat bantu T.3

    15

    5 Jelaskan mengenai prinsip-prinsip organisasi petani dengan cara sebagai berikut :

    Fasilitator menjelaskan tentang prinsip-prinsip organisasi petani dengan menayangkan alat bantu T.4..

    Beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya atau menanggapinya

    Kuliah singkat dan tanya jawab

    Alat bantu T.4

    5

    6 Jelaskan mengenai manfaat berorganisasi dengan cara sebagai berikut :

    Fasilitator menjelaskan tentang manfaat berorganisasi dengan menayangkan alat bantu T.5

    Beri kesempatan kepada peserta untuk menanggapinya.

    Kuliah singkat dan tanya jawab

    Alat bantu T.5

    5

    Lembar Kerja 1

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 4

    A. Judul Pokok Bahasan :

    Jenis, Ciri dan Fungsi Organisasi Petani

    1. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah berlatih peserta dapat menyebutkan jenis-jenis, ciri-ciri dan fungsi organisasi petani dengan baik dan benar.

    2. Sub Pokok Bahasan a. Jenis-jenis organisasi petani b. Ciri-ciri organisasi petani c. Fungsi organisasi petani

    3. Waktu 1 JP (1 x 45 menit = 45 menit)

    B. Latihan/Proses Pembelajaran

    1. Langkah kerja

    No Langkah Kerja Melatih Metode Alat dan Bahan Waktu (menit)

    1 Gali dan minta pendapat tentang jenis-jenis organisasi petani dengan cara sbb : Minta beberapa peserta

    mengemukakan pendapatnya tentang jenis-jenis Kelembagaan Petani

    Tuliskan pendapat peserta di papan tulis. Beri kesempatan kepada peserta untuk menanggapi.

    Lakukan penyimpulan terhadap hasil curah pendapat.

    Bantu dijelaskan dengan menayangkan T.6 dan bahas bersama peserta untuk memperjelas materi

    Curah pendapat dan kuliah singkat, tanya jawab

    Alat tulis Kertas koran Alat bantu T.6

    15

    2 Jelaskan mengenai ciri-ciri organisasi petani dengan cara sebagai berikut : Minta pendapat peserta tentang ciri-ciri

    Organisasi Petani Tuliskan hasil pendapat peserta dan

    beri kesempatan untuk menanggapinya

    Simpulkan hasil curah pendapat serta bantu penjelasannya dengan alat bantu T.7, T.8, T.9

    Kuliah singkat, tanya jawab

    Alat bantu T.7, T.8, T.9

    15

    3 Jelaskan mengenai fungsi organisasi petani dengan cara sebagai berikut : Minta pendapat peserta tentang ciri-ciri

    Organisasi Petani Tuliskan hasil pendapat peserta dan

    beri kesempatan untuk menanggapinya

    Simpulkan hasil curah pendapat serta bantu penjelasannya dengan alat bantu T.10

    Kuliah singkat, tanya jawab

    Alat bantu T.10

    15

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 5

    A. Judul Pokok Bahasan :

    Strategi Penumbuhan Organisasi Petani

    1. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Setelah berlatih peserta mampu menjelaskan strategi penumbuhan organisasi petani dengan baik dan benar.

    2. Sub Pokok Bahasan a. Dasar-dasar Penumbuhan Organisasi Petani b. Prinsip-prinsip Penumbuhan Organisasi Petani c. Proses penumbuhan Organisasi Petani

    3. Waktu 40 menit

    B. Latihan/Proses Pembelajaran

    1. Langkah kerja

    No Langkah Kerja Melatih Metode Alat dan Bahan Waktu (menit)

    1 Jelaskan Dasar-dasar dan Prinsip-Prinsip Penumbuhan Organisasi Petani dengan cara sebagai berikut : Fasilitator menjelaskan kebijakan

    tentang penumbuhan Poktan dan Gapoktan dengan nampilkan alat bantu

    Beri kesempatan peserta untuk menanggapinya

    Lakukan penyimpulan terhadap hasil curah pendapat peserta

    Kuliah singkat dan tanya jawab

    Alat tulis, Kertas koran, Alat bantu T.11, T.12

    15

    2 Jelaskan kepada peserta tentang Proses Penumbuhan Organisasi Petani dengan cara : Minta beberapa peserta untuk

    menyampaikan bagaimana kepeduliannya terhadap organisasi petani

    Minta pada peserta lain untuk menanggapinya

    Rumuskan hasil pendapat peserta sambil menjayangkan alat bantu T.13

    Curah pendapat dan tanya jawab

    Alat tulis, Kertas koran, Alat bantu T.13

    25

    Lembar Kerja 3

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 6

    A. Judul Pokok Bahasan :

    Strategi Pengembangan Organisasi Petani

    1. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Setelah berlatih peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan organisasi petani dengan baik dan benar.

    2. Sub Pokok Bahasan a. Penataan organisasi petani; b. Penguatan akuntabilitas organisasi petani; c. Pengembangan sistem perencanaan partisipatif; d. Pengembangan jejaring organisasi petani; e. Pengembangan kepemimpinan dan advokasi organisasi petani.

    3. Waktu 55 menit

    B. Latihan/Proses Pembelajaran

    1. Langkah kerja

    No Langkah Kerja Melatih Metode Alat dan Bahan

    Waktu (menit)

    1 Jelaskan tentang penataan organisasi petani dengan cara sebagai berikut : - Minta kepada peserta untuk

    menuangkan di papan tulis atau kertas koran bagaimana menata organisasi petani

    - Beri kesempatan peserta lain untuk menanggapinya

    - Fasilitator menjelaskan dengan menayangkan alat bantu T.14 dan T.15

    Curah pendapat dan tanya jawab

    Alat tulis dan Kertas koran Alat bantu T.14, T.15

    10

    2 Fasilitator menjelaskan dengan menayangkan alat bantu T.16 tentang bagaimana penguatan akuntabilitas organisasi petani setelah ditata. - Beri kesemptan untuk

    mendiskusikannya.

    Kuliah singkat dan tanya jawab

    Alat bantu T.16

    10

    Lembar Kerja 4

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 7

    No Langkah Kerja Melatih Metode Alat dan Bahan

    Waktu (menit)

    3 Lakukan curah pendapat untuk mengetahui pengembangan sistem perencanaan partisipatif - Tuliskan pendapat-pendapat

    peserta di papan tulis - Mintalah peserta lain untuk

    menanggapinya - Rumuskan hasil curah

    pendapat tersebut - Tayangkan alat bantu T.17 dan

    bahas bersama peserta untuk memperjelas pengembangan perencanaan partisipatif

    Curah pendapat Papan tulis, Alat tulis, Spidol, Alat bantu T.17, T.18

    10

    4 Lakukan curah pendapat untuk memperoleh persepsi yang sama tentang pengembangan jejaring organisasi petani dengan cara : penugasan kelompok - Bagilah peserta menjadi 4-5

    kelompok - Tugaskan masing-masing -

    kelompok untuk menulis pengembangan jejaring organisasi petani

    - Diskusikan hasil tugas kelompok

    - Rumuskan hasil tugas kelompok yang dibahas peserta

    Curah Pendapat, Penugasan dan Diskusi

    Alat tulis, Kertas koran, Lembar tugas 1

    10

    5 Penutup proses berlatih Ceramah 5 6 Tugaskan peserta untuk

    mengerjakan Evaluasi akhir Penugasan Tertulis

    Lembar Evaluasi Akhir

    10

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 8

    PENGERTIAN, PRINSIP DAN MANFAAT ORGANISASI PETANI

    A. Pengertian Organisasi dan Kelembagaan

    Menurut Norman Uphoff, istilah kelembagaan dan organisasi sering membingungkan dan bersifat interchangeably. Secara keilmuan, social institution dan social organization berada dalam satu tingkatan yang sama, untuk menyebut apa yang kita kenal dengan kelompok sosial, group, social form, dan lain-lain yang relatif sejenis. Lebih jauh istilah kelembagaan lebih sering digunakan untuk makna yang mencakup keduanya sekaligus.

    Ada beberapa alasan kenapa orang memilih istilah tersebut yaitu: 1) Istilah kelembagaan dipilih karena kata organisasi menunjukkan kepada suatu social form yang bersifat formal, 2) Memberi kesan lebih social dan lebih menghargai budaya lokal, dan 3) Lebih mengindikasikan suatu keinginan dan harapan yang murni, karena kelembagaan lebih menuju inti pokok suatu sistem sosial, mengakar dan datang dari bawah.

    Mempelajari kelembagaan atau organisasi merupakan sesuatu yang esensial, karena masyarakat modern beroperasi dalam organisasi-organisasi. Tiap perilaku individu selalu dapat dimaknai sebagai representatif kelompoknya. Seluruh hidup kita dilaksanakan dalam organisasi, mulai dari lahir, bekerja, sampai meninggal.

    Kelembagaan sesungguhnya jauh lebih bermakna daripada keorganisasian, karena ia menunjuk kepada esensi dari suatu social form. Kelembagaan lebih menunjukkan isi daripada kerangka, daging dari pada tulang-tulang atau lebih menunjuk kepada orang-orang yang beraktivitas pada suatu gedung daripada tentang bangunan itu sendiri.

    B. Istilah Keorganisasian dan Kelembagaan

    Ada lima hal yang mencirikan digunakannya istilah kelembagaan yaitu :

    Berkenaan dengan sesuatu yang permanen, dan menjadi permanen karena dipandang rasional dan disadari kebutuhannya dalam kehidupan,

    Berkaitan dengan hal-hal yang abstrak yang menentukan perilaku yang terdiri dari nilai, norma, hukum, peraturan-peraturan, pengetahuan, ide-ide, belief dan moral,

    Berkaitan dengan perilaku, atau seperangkat tata kelakukan (mores) atau tata cara bentindak yang mantap yang berjalan di masyarakat (establish way of behaving),

    Menekankan kepada pola perilaku yang disetujui dan memilki sanksi, Merupakan car-cara yang standar untuk memecahkan masalah. Tekanannaya adalah pada

    kemampuannya untuk memecahkan masalah.

    Lebih jauh Ivanoevich, Szilagyi Jr dan Wallace Jr, (1977) mengatakan bahwa, membandingkan komunitas sebagai suatu organisasi, menempati fungsi yang penting karena paling tidak ada tiga alasan yaitu:

    Kelompok/organisasi sebagai agen kebudayaan. Dalam kelompok, seorang individu mendapat arahan tingkah laku berdasar pada nilai dan norma komunitas yang berlaku.

    Kelompok/organisasi menjadi mediasi antara individu dengan komunitasnya. Individu mampu memuaskan kebutuhan-kebutuhan sosialnya melalui keanggotaannya dalam suatu komunitas tertentu.

    Kelompok/organisasi lebih mudah dipelajari untuk kemudian dimodifikasi tingkah laku para anggotanya dibanding dengan mempelajari dan memodifikasi tingkah laku komunitas secara makro.

    Kelembagaan/organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang dengan sengaja menyatukan diri dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

    Lembar Informasi 1

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 9

    Dalam pembangunan pertanian agar berjalan lebih baik dan lancar salah satu syarat yang disampaikan oleh Mosher dalam Totok Mardikanto (1993) adalah adanya kegiatan kerjasama kelompoktani. Oleh karena itu, sejak era orde baru sampai saat ini kita mengembangkan dan berusaha mengembangkan kelompoktani. Sebagai hasilnya adalah adanya perbedaan yang nyata antara produktifitas yang dicapai kelompoktani insus (5.416 Kg gkp/Ha) (Dudung Abdul Adjid, 1993).

    Namun dewasa ini terlihat adanya tendensi penurunan kuantitas dan kualitas kelompok tani, bahkan sering terjadi kelompok tani yang ada menjadi buyar dan tumbuh kembali pada waktu adanya suatu program pemerintah. Dengan kata lain kelompok tani yang ada belum mengakar, hal ini perlu ditelusuri dan diperbaiki. Salah satu upayanya adalah para Penyuluh Pertanian/petugas pertanian harus lebih memahami kelembagaan tani ini dengan segala aspeknya yang diperlukan untuk eksistensinya kedepan.

    C. Pengertian Organisasi Petani

    Pengertian-pengertian yang ditemukan dalam penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan Gapoktan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 273/Kpts/OT.160/4/2007, yaitu :

    Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

    Gabungan kelompoktani (Gapoktan) adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

    Asosiasi adalah kumpulan petani-nelayan yang sudah mengusahakan satu atau kombinasi beberapa komoditas pertanian secara komersial.

    D. Prinsip-Prinsip Organisasi Petani

    Dibentuk untuk mempermudah anggota-anggotanya mencapai sebagian apa yang dibutuhkan dan/atau diinginkan,

    Dengan kesadaran semacam itu setiap anggota menginginkan dan akan berusaha agar kelompoknya dapat benar-benar efektif dalam menjalankan fungsinya, dengan meningkatkan mutu interaksi/kerjasamanya dalam memanfaatkan segala potensi yang ada pada anggota dan lingkungannya untuk mencapai tujuan kelompok.

    Dinamika kelompok adalah tingkat kegiatan dan tingkat keefektifan kelompok dalam rangka mencapai tujuan,

    Dinamika kelompok dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dan terjadi dalam kelompok itu

    E. Manfaat Organisasi Petani

    Memudahkan para penyuluh pertanian melakukan pembinaan dalam memfasilitasi para petani dalam mengembangkan usahanya.

    Memudahkan para pengambil kebijakan melaksanakan program-program yang akan dikembangkan

    Memudahkan penyuluh pertanian melakukan pemberdayaan terhadap petani

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 10

    JENIS, CIRI DAN FUNGSI ORGANISASI PETANI A. Jenis Organisasi Petani

    1. Kelompoktani merupakan kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

    2. Gabungan kelompoktani (Gapoktan) merupakan kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

    3. Asosiasi diharapkan dapat lebih meningkatkan peranan petani-nelayan tersebut dalam pengelolaan usaha berorientasi agribisnis, dimana petani-nelayan dapat memperkuat posisinya, bahkan secara bertahap makin berperan dalam berbagai aspek secara langsung maupun tak langsung mempengaruhi pendapatan usahatani-nelayan.

    Asosiasi berperan dalam peningkatan profesionalisme anggotanya dalam berusahatani-nelayan, dimana dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi dapat meningkatkan pendapatannya melalui penerapan teknologi yang tepat, melaksanakan peningkatan usaha yang memberikan nilai tambah, pengadaan sarana produksi yang lebih efisien dan penjualan hasil produksi yang lebih menguntungkan.

    Asosiasi mempunyai pengurus yang dipilih secara demikratis bergerak dalam satu atau kombinasi beberapa jenis komoditas pertanian, dan untuk memperkuat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan seyogyanya bekerjasama dengan seluruh kelompoktani yang mengusahakan komoditas sejenis di wilayah kerja asosiasi yang bersangkutan.

    Pembentukan Asosiasi dapat diawali secara non formal selanjutnya dapat ditingkatkan menjadi formal atau badan hukum, dan apa bila dianggap perlu, pembentukan asosiasi ini dapat dilakukan secara nasional.

    B. Ciri Organisasi Petani

    1. Kelompoktani

    Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani , dengan ciri sebagai berkut :

    a. Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota, b. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani, c. Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis

    usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi. d. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan

    kesepakatan bersama. Selain memiliki ciri-ciri tersebut diatas kelompoktani juga memiliki beberapa unsur

    pengikat yaitu: a. Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya, b. Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para

    anggotanya, c. Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan

    kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya, d. Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang kurangnya

    sebagian besar anggotanya, e. Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang

    program yang telah ditentukan.

    Lembar Informasi 2

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 11

    2. Gapoktan Gapoktan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Bersifat nonformal namun terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab

    berdasarkan kesepakatan. b. Dikukuhkan oleh pejabat/Kepala Wilayah Kecamatan dimana Gapoktan tersebut

    berada. c. Anggotanya adalah kelompoktani yang bergabung. d. Mempunyai kepengurusan tertentu yang dipilih secara musyawarah. e. Berperan untuk berusaha mencapai skala usahatani optimal dan koordinasi dalam

    menghadapi mitra usaha dan peningkatan gerakan bersama.

    Lebih jauh Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) yang kuat dan mandiri dicirikan oleh antara lain : a. Adanya pertemuan/ rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara

    berkala dan berkesinambungan b. Disusunannya rencana kerja Gapoktan secara bersama dan dilaksanakan oleh para

    pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi;

    c. Memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama. d. Memiliki pencatatan/pengadministrasian setiap anggota organisasi yang rapih e. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir; f. Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar; g. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani

    umumnya dan anggota kelompoktani khususnya; h. Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain; i. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil

    usaha/kegiatan Gapoktan.

    3. Asosiasi Asosiasi dicirikan oleh:

    a. Bersifat non formal dan berkembang menjadi formal/berbadan hukum b. Beranggotakan petani-nelayan yang mengelola usahataninya secara komersial c. Mempunyai hubungan baik dengan kelompoktani-nelayan yang mengusahakan

    komoditas sejenis di wilayah kerja Asosiasi tersebut. d. Kepengurusan dipilih, disusun secara demokratis dan disesuaikan dengan

    kebutuhan. Kegiatannya umumnya mendukung anggota kelompoktani-nelayan yang mengusahakan komoditas sejenis.

    C. Fungsi Organisasi Petani

    1. Kelompoktani a. Kelas belajar ; Kelompoktani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya

    guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

    b. Wahana kerjasama ; Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan,

    c. Unit Produksi ; Usahatani yang dilaksanakan oleh masing masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

    2. Gapoktan Munculnya berbagai peluang dan hambatan sesuai dengan lingkungan sosial ekonomi setempat, membutuhkan adanya pengembangan kelompoktani ke dalam suatu organisasi yang jauh lebih besar. Beberapa kelompoktani bergabung ke dalam Gabungan Klompoktani (Gapoktan). Penggabungan dalam Gapoktan terutama dapat dilakukan oleh kelompoktani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 12

    Wilayah kerja Gapoktan sedapat mungkin di wilayah administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewati batas wilayah kabupaten/kota. Penggabungan kelompoktani ke dalam Gapoktan dilakukan agar kelompoktani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi tawar.

    Pembentukan Gapoktan dilakukan dalam suatu musyawarah yang dihadiri minimal oleh para kontak tani/ketua kelompoktani yang akan bergabung, setelah sebelumnya di masing masing kelompok telah disepakati bersama para anggota kelompok untuk bergabung ke dalam Gapoktan. Dalam rapat pembentukan Gapoktan sekaligus disepakati bentuk, susunan dan jangka waktu kepengurusannya, ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing kelompok Ketua Gapoktan dipilih secara musyawarah dan demokrasi oleh para anggotanya, dan selanjutnya ketua memilih kepengurusan Gapoktan lainnya. Untuk mendapatkan legitimasi, kepengurusan Gapoktan dikukuhkan oleh pejabat wilayah setempat.

    Gapoktan melakukan fungsi-fungsi, sebagai berikut :

    a. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar (kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga);

    b. Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan lainnya) serta menyalurkan kepada para petani melalui kelompoknya;

    c. c) Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit/pinjaman kepada para petani yang memerlukan;

    d. Melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan, grading, pengepakan dan lainnya) yang dapat meningkatkan nilai tambah,e

    e. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produk petani kepada pedagang/industri hilir.

    Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai unit usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.

    a. Unit usahatani Agar kegiatan usahatani petani dapat berlangsung dengan baik, Gapoktan diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1) Mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi usahatani

    yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam bidang teknologi, sosial, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam lainnya;

    2) Menyusun rencana definitif Gapoktan dan melaksanakan kegiatan atas dasar pertimbangan efisiensi;

    3) Memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara) usahatani kelompoktani sesuai dengan rencana kegiatan Gapoktan;

    4) Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan usahatani ;

    5) Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam organisasi, maupun kesepakatan dengan pihak lain;

    6) Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan, sebagai bahan rencana kegiataan yang akan datang;

    7) Meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan;

    8) Mengelola administrasi secara baik; 9) Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah

    maupun untuk melakukan berbagai kegiatan Gapoktan; 10) Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di

    dalam Gapoktan, antar Gapoktan atau dengan instansi/lembaga terkait

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 13

    b. Unit usaha pengolahan Sebagai unit usaha pengolahan, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahan hasil usahatani

    petani dan kelompoktani; 2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pengusaha pengolahan hasil-

    hasil pertanian, 3) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia peralatan-

    peralatan pertanian; 4) Mengembangkan kemampuan anggota Gapoktan dalam pengolahan produk-

    produk hasil pertanian, 5) Mengorganisasikan kegiatan produksi anggota Gapoktan ke dalam unit-unit

    usaha pengolahan. c. Unit usaha sarana dan prasarana produksi

    Sebagai unit usaha sarana dan prasarana, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana setiap

    anggotanya; 2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana dan

    prasarana produksi pertanian (Pabrik dan kios saprotan), 3) Mengorganisasikan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana produksi

    pertanian dengan dinas terkait dan lembaga-lembaga usaha sarana produksi pertanian;

    4) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana produksi, pengolahan, pemasaran hasil dan atau permodalan.

    d. Unit usaha pemasaran Sebagai unit usaha pemasaran, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi, menganalisis potensi dan peluang pasar berdasarkan

    sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan komoditi yang dikembangkan/diusahakan guna memberikan keuntungan usaha yang lebih besar

    2) Merencanakan kebutuhan pasar berdasarkan sumber daya yang dimiliki dengan memperhatikan segmentasi pasar;

    3) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pemasok-pemasok kebutuhan pasar;

    4) Mengembangkan penyediaan kebutuhan-kebutuhan pasar produk pertanian; 5) Mengembangkan kemampuan memasarkan produk-produk hasil pertanian, 6) Menjalin kerja sama/kemitraan usaha dengan pihak pemasok hasil-hasil

    produksi pertanian; 7) Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing

    masing anggota untuk dijadikan satu unit usaha yang menjamin pada permintaan pasar dilihat dari kuantitas, kualitas serta kontinuitas

    e. Unit usaha keuangan mikro Agar kegiatan usaha keuangan mikro dapat berlangsung dengan baik, Gapoktan diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1) Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota Gapoktan untuk

    memanfaatkan setiap informasi dan akses permodalan yang tersedia; 2) Meningkatkan kemampuan anggota Gapoktan untuk dapat mengelola

    keuangan mikro secara komersial; 3) Mengembangkan kemampuan untuk menggali sumber-sumber usaha yang

    mampu meningkatkan permodalan; 4) Mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau dan mampu

    melaksanakan kegiatan simpan-pinjam guna memfasilitasi pengembangan modal usaha.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 14

    STRATEGI PENUMBUHAN ORGANISASI PETANI A. Sosialisasi Penumbuhan Organisasi Petani

    Sosialisasi kebijakan penumbuhan organisasi petani dimaksudkan untuk dapat menyadarkan masyarakat petani secara umum sehingga mengerti : apa, kenapa, dan bagaimana cara menumbuhkan organisasi petani. Disamping menyampaikan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan pertanian secara umum. Dengan demikian masyarakat dapat menyadari betapa pentingnya membetuk oganisasi petani terutama dalam pembangunan sektor pertanian melalui penyuluhan pertanian. Petani yang tergabung dalam kelompoktani di dorong dan dimotivasi agar tumbuh menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas yaitu produktif, kreatif, disiplin dan mandiri. Kelompoktani atas dasar kemauan dan kemampuannya tumbuh dan berkembang menjadi Kelembagaan Petani nelayan yang tangguh (dalam bentuk lembaga informal baik koperasi maupun swasta sesuai dengan pilihan dan kebutuhannya. Dengan demikian kelompoktani mempunyai posisi tawar yang kuat dan masuk dalam arus perekonomian normal. Petani yang tergabung dalam kelompoktani atas dasar kemauan dan kemampuannya tumbuh dan berkembang sehingga mampu menjangkau dan mengembangkan pasar yang tersedia dan mampu menguasai serta memanfaatkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi seseuai dengan permintaan pasar.

    1. Ruang lingkup penumbuhan organisasi petani meliputi;

    a. Pembangunan sumberdaya manusia berkualitas, b. Pengembangan sumber permodalan, c. Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Petani, d. Pengembangan Pasar dan Teknologi Tepat Guna.

    Terdapat sembilan sifat kelompok yang dapat memberikan peluang bagi adanya potensi nilai intensif yang didasarkan pada motif/kebutuhan anggota : a. Daya tarik kelompok pada anggota

    Banyak penelitian menafsirkan bahwa orang akan semakin tertarik pada keanggotaan suatu kelompok apabila ia semakin menyukai anggotanya, terutama dalam kondisi frekwensi interaksi yang meninggi.

    b. Persamaan antar anggota Dalam prinsip dinamika kelompok, dua orang akan lebih tertarik satu sama lainnya apabila evaluasi mereka tentang lingkungannya semakin sama. Dengan demikian daya tarik kelompok meningkat sejalan dengan meningkatnya persamaan antar anggota.

    c. Tujuan kelompok Orang akan lebih tertarik pada kelompok yang memiliki tujuan yang lebih jelas dan lebih sesuai dengan sikapnya baik dalam hal isi, perumusan maupun cara mencapainya.

    d. Kesaling-tergantungan antar anggota kelompok Ada hipotesis yang menyebutkan bahwa apabila orang-orang bekerja sama satu sama lainnya, mereka akan mengembangkan daya tarik satu sama lainnya.

    e. Aktivitas kelompok Penilaian tentang aktivitas kelompok mempengaruhi ketertarikan anggotanya. Apabila aktivitasnya tidak menarik, maka daya tarik kelompok itu akan berkurang.

    f. Pola kepemimpinan kelompok Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daya tarik kelompok dipengaruhi oleh kepemimpinan kelompok. Pola kepemimpinan kelompok yang membuka partisipasi anggota untuk mengambil keputusan akan menimbulkan daya tarik anggotanya.

    g. Struktur kelompok Struktur kelompok terlihat dari pola hubungan yang berlaku tetap antar anggota kelompok. Pola hubungan ini memberikan tempat (posisi) pada anggota kelompok. Semakin puas ia akan posisi tersebut maka akan semakin tertarik ia terhadap kelompok tersebut.

    Lembar Informasi 3

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 15

    h. Iklim kelompok

    Iklim yang sesuai dengan karakteristik kepribadian anggotanya akan bernilai positif, demikian pula sebaliknya.

    i. Ukuran kelompok Semakin besar ukuran kelompok semakin memungkinkan munculnya masalah organisasi seperti turn over yang tinggi dan konflik antar anggota. Masalah-masalah akan muncul manakala komunikasi tidak lancar. Kelompok yang besar akan lebih sulit mengembangkan komunikasi interpersonal yang lancar dari pada kelompok kecil.

    2. Dasar Penumbuhan Kelompoktani

    Tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok dalam masyarakat, umumnya didasarkan atas adanya kepentingan dan tujuan bersama, sedangkan kekompakan kelompok tersebut tergantung kepada faktor pengikat yang dapat menciptakan keakraban individu-individu yang menjadi anggota kelompok.

    Penumbuhan kelompoktani dapat dimulai dari kelompok-kelompok/organisasi sosial yang sudah ada dimasyarakat yang selanjutnya melalui kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan menuju bentuk kelompoktani yang semakin terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama dalam meningkatkan produksi dan pendapatan dari usaha taninya.

    Kelompoktani juga dapat ditumbuhkan dari petani dalam satu wilayah, dapat berupa satu dusun atau lebih, satu desa atau lebih, dapat berdasarkan domisili atau hamparan tergantung dari kondisi penyebaran penduduk dan lahan usahatani di wilayah tersebut.

    Penumbuhan dan pengembangan kelompoktani didasarkan atas prinsip dari, oleh dan untuk petani. Jumlah anggota kelompoktani 20 sampai 25 petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya.

    Kegiatan-kegiatan kelompoktani yang dikelola tergantung kepada kesepakatan anggotanya. Dapat berdasarkan jenis usaha, unsur-unsur subsistem agribisnis (pengadaan sarana produksi, pemasaran, pengolahan hasil pasca panen).

    Dalam penumbuhan kelompoktani tersebut perlu diperhatikan kondisi-kondisi kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai, dan keserasian hubungan antar petani, sehingga dapat merupakan faktor pengikat untuk kelestarian kehidupan berkelompok, dimana setiap anggota kelompok dapat merasa memiliki dan menikmati manfaat sebesar-besarnya dari apa yang ada dalam kelompoktani.

    3. Prinsip-prinsip Penumbuhan Kelompoktani

    Penumbuhan kelompoktani didasarkan kepada prinsip prinsip sebagai berikut: a. Kebebasan, artinya menghargai kepada para individu para petani untuk berkelompok

    sesuai keinginan dan kepentingannya. Setiap individu memiliki kebebasan untuk menentukan serta memilih kelompoktani yang mereka kehendaki sesuai dengan kepentingannya. Setiap individu bisa tanpa atau menjadi anggota satu atau lebih kelompoktani;

    b. Keterbukaan, artinya penyelenggaraan penyuluhan dilakukan secara terbuka antara pengurus dan anggota kelompok serta pelaku usaha;

    c. Partisipatif, artinya semua anggota terlibat dan memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam mengembangkan serta mengelola (merencanakan, melaksanakan serta melakukan penilaian kinerja) kelompoktani;

    d. Keswadayaan artinya mengembangkan kemampuan penggalian potensi diri sendiri para anggota dalam penyediaan dana dan sarana serta pendayagunaan sumber daya guna terwujudnya kemandirian kelompoktani;

    e. Kesetaraan artinya hubungan antara penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha yang harus merupakan mitra sejajar;

    f. Kemitraan artinya penyelenggaraan penyuluhan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip saling menghargai, saling menguntungkan, saling memperkuat, dan saling membutuhkan antara pelaku utama dan pelaku usaha yang difasilitasi oleh penyuluh; Secara umum proses penumbuhan kelompoktani dapat digambarkan sebagai bagan alur sebagai berikut

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 16

    PRINSIP PENUMBUHAN PEMAHAMAN PENYADARAN MOTIVASI a. Lokasi Diri Aktivitas b. Sasaran Potensi Pendapatan c. Daya dukung Peluang Kesejahteraan

    Harkat/Martabat

    Identifikasi/ Pendekatan Pertemuan Inventarisasi (tokoh masyarakat) (tokoh masyarakat)

    Rapat pembentukan

    Pengukuhan (Oleh Kep. Desa)

    B. Penumbuhan Kepedulian Masyarakat Tentang Organisasi Petani

    1. Kelompoktani Proses penumbuhuhan penumbuhan kelompoktani dilakukan melalui langkah-langkah; a. Pengumpulan data dan informasi, meliputi antara lain:

    1) Tingkat pemahaman tentang organisasi petani; 2) Keadaan petani dan keluarganya; 3) Keadaan usaha tani yang ada; 4) Keadaan sebaran, domisili dan jenis usaha tani; 5) Keadaan kelembagaan masyarakat yang ada.

    b. Advokasi ( saran dan pendapat) kepada para petani khususnya tokoh-tokoh petani setempat serta informasi dan penjelasan mengenai: 1) Pengertian tentang kelompoktani, antara lain mengenai; Apa kelompoktani, tujuan

    serta manfaat berkelompok untuk kepentingan usaha tani serta hidup bermasyarakat yang lebih baik lagi;

    2) Proses atau langkah-langkah dalam menumbuhkan/ membentuk kelompoktani 3) Kewajiban dan hak setiap petani yang menjadi anggota kelompok serta para

    pengurusnya; 4) Penyusunan rencana kerja serta cara kerja kelompok.

    Penumbuhan/pembentukan kelompoktani dilakukan dalam pertemuan atau musyawarah petani yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pamong desa, penyuluh pertanian sebagai mitra kerja petani dan instansi terkait. Selanjutnya kesepakatan membentuk kelompoktani dituangkan dalam berita acara pembentukan kelompoktani. Pemilihan pengurus Kelompok dilakukan secara musyawarah-mufakat dari anggota oleh seluruh anggotanya. Perangkat kepengurusan kelompoktani sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

    Penumbuhan kelompoktani yang mantap memerlukan kesabaran sesuai dengan tingkat kesadaran para petani yang akan membentuknya. Pembentukan kelompoktani yang terlalu cepat atau terlalu lama dapat mengakibatkan turunnya minat calon anggota, dan hal ini harus dihindarkan.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 17

    Sebagai tindak lanjut dari penumbuhan/pembentukan kelompoktani dan pemilihan pengurus maka diadakan pertemuan lanjutan yang dihadiri seluruh angota untuk menyusun dan atau menetapkan rencana kerja kelompok.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi penumbuhan kelompoktani yaitu :

    1) Kepemimpinan kelompok

    Kepemimpinan kelompok seharusnya dapat menumbuhkan rasa kesamaan diantara anggota kelompok serta dapat menetralisir setiap perbedaan dalam kelompok. Selain itu kepemimpinan kelompok harus dapat menimbulkan ide-ide anggota, keputusan sebaiknya dari anggota sendiri. Pimpinan kelompok lebih banyak berfungsi untuk mengarahkan anggota-anggotanya pada suatu keputusan yang lebih baik.

    Dengan kepemimpinan kelompok yang baik akan sangat berpengaruh terhadap suasana kelompok, rasa memiliki kelompok yang tinggi, kompak sehingga timbul rasa loyalitas yang tinggi, partisipasi anggota yang lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkan dinamika kelompok tani itu sendiri.

    2) Tujuan kelompok yang jelas

    Dengan adanya kejelasan tujuan kelompok, maka baik anggota maupun pengurus akan lebih mudah berdiskusi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi segala kegiatan kelompok tersebut. Selain itu juga dengan kejelasan tujuan ini akan mempermudah dalam membagi tugas dan pekerjaan kelompok, memilih tugas anggota disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan mereka.

    3) Norma kelompok

    Norma kelompok yang diciptakan merupakan standar perilaku anggota kelompok dapat diatur dan diselenggarakan serta didiskusikan dengan mantap. Norma ini akan sangat berpengaruh pula terhadap pengaturan aktifitas kelompok yang juga pada akhirnya akan meningkatkan dinamika kelompoknya.

    4) Hubungan antar anggota kelompok

    Hubungan yang harmonis antar anggota akan menimbulkan perasaan bersemangat untuk mencapai tujuan bersama/kelompok. Tidak ada permasalahan yang tidak dapat dipecahkan/didiskusikan antar anggota kelompok.

    5) Materi diskusi

    Materi yang didiskusikan antar anggota atau pengurus akan lebih dirasakan kepentingannya apabila hal tersebut sangat erat dengan tujuan kelompok itu sendiri. Diskusi dalam komunikasi kelompok akan berjalan lebih lancar karena adanya rasa kebersamaan dari anggota kelompok. Walaupun demikian materi diluar kelompokpun masih dapat didiskusikan dengan baik apabila hal-hal diatas dapat terlaksana.

    Langkah-langkah Penumbuhan Kelompoktani

    Guna menumbuhkan kelompoktani maka penyuluh/petugas lapangan harus dapat menyadarkan para petani bahwa kerjasama dalam berusahatani adalah untuk kepentingan bersama, kelompoktani itu bersifat non formal yang dibentuk oleh dari dan untuk petani.

    Tumbuh dan berkembangnya kelompoktani diakibatkan adanya faktor pengikat (binding faktor) yang pada umumnya faktor ini adalah perasaan kesamaan yang menciptakan keakraban dalam kehidupan sehari-hari.

    Penumbuhan kelompoktani dapat dimulai dari kelompok-kelompok tradisional/organisasi sosial yang ada di masyarakat yang oleh kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan menuju bentuk kelompoktani, namun demikian dapat pula dibentuk dari sama sekali baru.

    2. Gabungan Kelompoktani (Gapoktan)

    Munculnya berbagai peluang dan hambatan sesuai dengan lingkungan sosial ekonomi setempat, membutuhkan adanya pengembangan kelompoktani ke dalam suatu organisasi yang jauh lebih besar. Beberapa kelompoktani bergabung ke dalam gabungan kelompoktani (Gapoktan).

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 18

    Penggabungan dalam Gapoktan terutama dapat dilakukan oleh kelompoktani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif. Wilayah kerja Gapoktan sedapat mungkin di wilayah administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewati batas wilayah kabupaten/kota.

    Penggabungan kelompoktani ke dalam Gapoktan dilakukan agar kelompoktani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi tawar.

    Pembentukan Gapoktan dilakukan dalam suatu musyawarah yang dihadiri minimal oleh para kontak tani/ketua kelompoktani yang akan bergabung, setelah sebelumnya di masing masing kelompok telah disepakati bersama para anggota kelompok untuk bergabung ke dalam Gapoktan. Dalam rapat pembentukan Gapoktan sekaligus disepakati bentuk, susunan dan jangka waktu kepengurusannya, ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing kelompok Ketua Gapoktan dipilih secara musyawarah dan demokrasi oleh para anggotanya, dan selanjutnya ketua memilih kepengurusan Gapoktan lainnya. Untuk mendapatkan legitimasi, kepengurusan Gapoktan dikukuhkan oleh pejabat wilayah setempat.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 19

    STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI PETANI A. Penataan Organisasi Petani

    1. Kelompoktani(Poktan)

    Pegembangan kelompoktani Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain : a. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala

    dan berkesinambungan; b. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh para

    pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi;

    c. Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama. d. Memiliki pencatatan/ pengadministrasian organisasi yang rapih; e. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir; f. Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar; g. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani

    umumnya dan anggota kelompoktani khususnya; h. Adanya jalinan kerja sama antara kelompoktani dengan pihak lain; i. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil

    usaha/kegiatan kelompok.

    2. Gabungan Kelompoktani (Poktan)

    Pengembangan Gapoktan Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri. Kelompoktani yang berkembang bergabung ke dalam Gapoktan. Gabungan Kelompoktani yang kuat dan mandiri dicirikan antara lain : a. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala

    dan berkesinambungan; b. Disusunannya rencana kerja Gapoktan secara bersama dan dilaksanakan oleh para

    pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi;

    c. Memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama. d. Memiliki pencatatan/pengadministrasian setiap anggota organisasi yang rapih; e. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir; f. Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar; g. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani

    umumnya dan anggota kelompoktani khususnya; h. Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain; i. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil

    usaha/kegiatan Gapoktan. Peningkatan Kemampuan Gapoktan Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai unit usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.

    Lembar Informasi 4

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 20

    a. Unit Usahatani

    Agar kegiatan usahatani petani dapat berlangsung dengan baik, Gapoktan diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1) Mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi usahatani yang

    menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam bidang teknologi, sosial, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam lainnya;

    2) Menyusun rencana definitif Gapoktan dan melaksanakan kegiatan atas dasar pertimbangan efisiensi;

    3) Memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara) usahatani kelompoktani sesuai dengan rencana kegiatan Gapoktan;

    4) Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan usahatani ;

    5) Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam organisasi, maupun kesepakatan dengan pihak lain;

    6) Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan, sebagai bahan rencana kegiataan yang akan datang;

    7 Meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan;

    8) Mengelola administrasi secara baik; 9) Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah maupun untuk

    melakukan berbagai kegiatan Gapoktan; 10) Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di dalam

    Gapoktan, antar Gapoktan atau dengan instansi/lembaga terkait.

    b. Unit Usaha Pengolahan Sebagai unit usaha pengolahan, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahan hasil usahatani petani dan

    kelompoktani; 2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pengusaha pengolahan hasil-hasil

    pertanian; 3) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia peralatan-peralatan

    pertanian; 4) Mengembangkan kemampuan anggota Gapoktan dalam pengolahan produk-produk

    hasil pertanian; 5) Mengorganisasikan kegiatan produksi anggota Gapoktan ke dalam unit-unit usaha

    pengolahan.

    c. Unit usaha sarana dan prasarana produksi Sebagai unit usaha sarana dan prasarana, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana setiap anggotanya; 2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana dan prasarana

    produksi pertanian (pabrik dan kios saprotan); 3) Mengorganisasikan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian

    dengan dinas terkait dan lembaga-lembaga usaha sarana produksi pertanian; 4) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana produksi,

    pengolahan, pemasaran hasil dan atau permodalan.

    d. Unit usaha Pemasaran Sebagai unit usaha pemasaran, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi, menganalisis potensi dan peluang pasar berdasarkan sumber daya

    yang dimiliki untuk mengembangkan komoditi yang dikembangkan/diusahakan guna memberikan keuntungan usaha yang lebih besar

    2) Merencanakan kebutuhan pasar berdasarkan sumber daya yang dimiliki dengan memperhatikan segmentasi pasar;

    3) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pemasok-pemasok kebutuhan pasar;

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 21

    4) Mengembangkan penyediaan kebutuhan-kebutuhan pasar produk pertanian; 5) Mengembangkan kemampuan memasarkan produk-produk hasil pertanian, 6) Menjalin kerja sama/kemitraan usaha dengan pihak pemasok hasil-hasil produksi

    pertanian; 7) Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing masing anggota

    untuk dijadikan satu unit usaha yang menjamin pada permintaan pasar dilihat dari kuantitas, kualitas serta kontinuitas

    e. Unit usaha keuangan mikro

    Agar kegiatan usaha keuangan mikro dapat berlangsung dengan baik, Gapoktan diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1) Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota Gapoktan untuk

    memanfaatkan setiap informasi dan akses permodalan yang tersedia; 2) Meningkatkan kemampuan anggota Gapoktan untuk dapat mengelola keuangan mikro

    secara komersial; 3) Mengembangkan kemampuan untuk menggali sumber-sumber usaha yang mampu

    meningkatkan permodalan; 4) Mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau dan mampu melaksanakan kegiatan

    simpan-pinjam guna memfasilitasi pengembangan modal usaha.

    B. Penguatan Akuntabilitas Dan Kepemimpinan Organisasi Petani

    Advokasi (saran dan pendapat) kepada para petani khususnya tokoh-tokoh petani setempat serta informasi dan penjelasan mengenai: 1. Pengertian tentang kelompoktani, antara lain mengenai; Apa kelompoktani, tujuan serta

    manfaat berkelompok untuk kepentingan usaha tani serta hidup bermasyarakat yang lebih baik lagi.

    2. Proses atau langkah-langkah dalam menumbuhkan/ membentuk kelompoktani, 3. Kewajiban dan hak setiap petani yang menjadi anggota kelompok serta para pengurusnya, 4. Penyusunan rencana kerja serta cara kerja kelompok.

    C. Pengembangan Sistem Perencanaan Pertisipatif

    Perencanaan adalah suatu tahapan proses untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah secara realistis dan bermanfaat. Tahap pertama adalah menganalisis keadaan sekarang dengan pengumpulan dan analisis situasi berupa masalah, penyebabnya, dan potensi yang ada untuk megatasi masalah tersebut. Hasil proses perencanaan itu adalah tujuan dan keluaran yang ingin dicapai melalui kegiatan spesifik yang telah dijadualkan dan dilaksanakan.

    Partisipatif maksudnya bahwa petani-nelayan bersama-sama penyuluh melaksanakan identifikasi dan analisis masalah yang ada di wilayahnya dan secara bersama-sama pula memutuskan penyuluhan ang bagaimana yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

    1. Ciri-ciri perencanaan partisipatif yaitu : a. Sistematis: sesuai dengan tahapan-tahapan pelaksanaan yang logis dan teratur agar

    keputusan yang diambil tidak dibuat secara sembarangan atau menurut kejendak seseorang saja, tetapi berdasarkan analisis keadaan yang ada.

    b. Efektif: yaitu terfokus pada hasil perencanaan yang realistis, bermanfaat dan praktis yang akan dipersiapkan sebagai petunjuk dalam penerapan kegiatan utnuk memecahkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi.

    c. Transfaran: tujuan dari setiap tahap dibuat sejelas mungkin untuk seluruh peserta dan seluruh hasil harus divisualisasikan, didomentasikan dan disahkan oleh seluruh peserta.

    d. Orientasi pada sasaran: fokus selama menyususn perencanaan ini terletak pada pemecahan masalah-masalah yang dirasakan oleh petani-nelayan setempat

    e. Partisipatif: petani/kelompoktani dan penyuluh scara bersama-sama memutuskan setiap ahapan dari proses perencanaan ini.

    2. Prinsip-prinsip dasar partisipatif

    Prinsip utama dalam proses pembuatan keputusan secra partisipatif adalah adanya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap proses hingga hasilnya. Untuk itu diperlukan adanya keterbukaan dalam dua sisi. Dari satu sisi, keterbukaan bagi semua peserta/kelompoktani untuk aktif terlibat dalam mengemukan pendapat mereka tanpa ada peserta yang mendominasi peserta lain/kelompoktani lain.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 22

    Sedangkan dari sisi lain, perlu adanya keterbukaan untuk saling mendengarkan dan menerima pendapat diantara sesama peserta/ kelompoktani. Disamping itu proses partisipatif dapat didukung dengan mempertimbangkan tata ruang diskusi yang sesuai.

    D. Pengembangan Jejaring Organisasi Petani

    Peningkatan kemampuan anggota kelompoktani dilakukan melalui upaya mengembangkan jejaring organisasi petani yang diawali dengan peningkatan kapasitas petani dengan cara :

    1. Menciptakan iklim yang kondusif agar para petani mampu untuk membentuk dan menumbuhkembangkan kelembagaannya secara partisipatif (dari, oleh, untuk petani)

    2. Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota kelompoktani untuk memanfaatkan setiap peluang usaha, informasi, dan akses permodalan,

    3. Membantu memperlancar proses dalam mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta menyusun rencan dan memecahkan masalah yang dihadapi baik dalam usshatani maupun dalam berorganisasi,

    4. Meningkatkan kemampuan da;am menganalisis potensi pasar dan peluang usaha untuk mengembangkan komoditas yang lebih menguntungkan,

    5. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi wilayah untuk mengembangkan komoditi sesuai dengan informasi pasar,

    6. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing-masing anggota untuk dijadikan satu unit usaha yang menjamin permintaan pasar (kualitas, kuantitas, kontinuitas),

    7. Meningkatkan kemampuan pengelolaan usahatani secara komersial dan berkelanjutan dan akrab lingkungan,

    8. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan berusaha untuk mengembangkan jaringan,

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 23

    C. Rangkuman PENGERTIAN ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN

    Menurut Norman Uphoff, istilah kelembagaan dan organisasi sering membingungkan dan bersifat interchangeably. Secara keilmuan, social institution dan social organization berada dalam satu tingkatan yang sama, untuk menyebut apa yang kita kenal dengan kelompok sosial, group, social form, dan lain-lain yang relatif sejenis. Lebih jauh istilah kelembagaan lebih sering digunakan untuk makna yang mencakup keduanya.

    PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI PETANI

    1. Dibentuk untuk mempermudah anggota-anggotanya mencapai sebagian apa yang dibutuhkan dan/atau diinginkan,

    2. Dengan kesadaran semacam itu setiap anggota menginginkan dan akan berusaha agar kelompoknya dapat benar-benar efektif dalam menjalankan fungsinya, dengan meningkatkan mutu interaksi/kerjasamanya dalam memanfaatkan segala potensi yang ada pada anggota dan lingkungannya untuk mencapai tujuan kelompok.

    3. Dinamika kelompok adalah tingkat kegiatan dan tingkat keefektifan kelompok dalam rangka mencapai tujuan,

    4. Dinamika kelompok dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dan terjadi dalam kelompok itu

    CIRI ORGANISASI PETANI Kelompoktani Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani . Gapoktan Gapoktan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Bersifat nonformal namun terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan

    kesepakatan. 2. Dikukuhkan oleh pejabat/Kepala Wilayah Kecamatan dimana Gapoktan tersebut berada. 3. Anggotanya adalah kelompoktani yang bergabung. 4. Mempunyai kepengurusan tertentu yang dipilih secara musyawarah. 5. Berperan untuk berusaha mencapai skala usahatani optimal dan koordinasi dalam

    menghadapi mitra usaha dan peningkatan gerakan bersama.

    Asosiasi Asosiasi dicirikan oleh: 1. Bersifat non formal dan berkembang menjadi formal/berbadan hukum 2. Beranggotakan petani-nelayan yang mengelola usahataninya secara komersial 3. Mempunyai hubungan baik dengan kelompoktani-nelayan yang mengusahakan komoditas

    sejenis di wilayah kerja Asosiasi tersebut. 4. Kepengurusan dipilih, disusun secara demokratis dan disesuaikan dengan kebutuhan. 5. Kegiatannya umumnya mendukung anggota kelompoktani-nelayan yang mengusahakan

    komoditas sejenis.

    STRATEGI PENUMBUHAN ORGANISASI PETANI

    SOSIALISASI PENUMBUHAN ORGANISASI PETANI Sosialisasi kebijakan penumbuhan organisasi petani dimaksudkan untuk dapat menyadarkan masyarakat petani secara umum sehingga mengerti : apa, kenapa, dan bagaimana cara menumbuhkan organisasi petani. Disamping menyampaikan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan pertanian secara umum. Dengan demikian masyarakat dapat menyadari

    Lembar Rangkuman

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 24

    betapa pentingnya membetuk oganisasi petani terutama dalam pembangunan sektor pertanian melalui penyuluhan pertanian.

    1. Ruang lingkup penumbuhan organisasi petani meliputi; a. Pembangunan sumberdaya manusia berkualitas, b. Pengembangan sumber permodalan, c. Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Petani, d. Pengembangan Pasar dan Teknologi Tepat Guna.

    Terdapat sembilan sifat kelompok yang dapat memberikan peluang bagi adanya potensi nilai intensif yang didasarkan pada motif/kebutuhan anggota : a. Daya tarik kelompok pada anggota b. Persamaan antar anggota c. Tujuan kelompok d. Kesaling-tergantungan antar anggota kelompok e. Aktivitas kelompok f. Pola kepemimpinan kelompok g. Struktur kelompok h. Iklim kelompok i. Ukuran kelompok

    2. Dasar Penumbuhan Kelompoktani Tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok dalam masyarakat, umumnya didasarkan atas adanya kepentingan dan tujuan bersama, sedangkan kekompakan kelompok tersebut tergantung kepada faktor pengikat yang dapat menciptakan keakraban individu-individu yang menjadi anggota kelompok.

    3. Prinsip-prinsip Penumbuhan Kelompoktani

    Penumbuhan kelompoktani didasarkan kepada prinsip prinsip sebagai berikut: a. Kebebasan b. Keterbukaan c. Partisipatif d. Keswadayaan e. Kesetaraan f. Kemitraan

    PENUMBUHAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TENTANG ORGANISASI

    PETANI

    Kelompoktani Proses penumbuhuhan penumbuhan kelompoktani dilakukan melalui langkah-langkah : a) Pengumpulan data dan informasi dan; b) Advokasi ( saran dan pendapat).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi penumbuhan kelompoktani yaitu : 1. Kepemimpinan kelompok 2. Tujuan kelompok yang jelas 3. Norma kelompok 4. Hubungan antar anggota kelompok 5. Materi diskusi

    STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI PETANI

    PENATAAN ORGANISASI PETANI 1. Kelompoktani

    Pengembangan kelompoktani Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 25

    mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.

    2. Gapoktan Pengembangan Gapoktan Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri. Kelompoktani yang berkembang bergabung ke dalam gabungan kelompoktani (Gapoktan). Peningkatan Kemampuan Gapoktan Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai unit usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.

    PENGUATAN AKUNTABILITAS DAN KEPEMIMPINAN ORGANISASI PETANI Advokasi (saran dan pendapat) kepada para petani khususnya tokoh-tokoh petani setempat serta informasi dan penjelasan mengenai: 1. Pengertian tentang kelompoktani, antara lain mengenai; Apa kelompoktani, tujuan serta

    manfaat berkelompok untuk kepentingan usaha tani serta hidup bermasyarakat yang lebih baik lagi.

    2. Proses atau langkah-langkah dalam menumbuhkan/ membentuk kelompoktani, 3. Kewajiban dan hak setiap petani yang menjadi anggota kelompok serta para pengurusnya, 4. Penyusunan rencana kerja serta cara kerja kelompok.

    PENGEMBANGAN SISTEM PERENCANAAN PERTISIPATIF Perencanaan adalah suatu tahapan proses untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah secara realistis dan bermanfaat. Tahap pertama adalah menganalisis keadaan sekarang dengan pengumpulan dan analisis situasi berupa masalah, penyebabnya, dan potensi yang ada untuk megatasi masalah tersebut. Hasil proses perencanaan itu adalah tujuan dan keluaran yang ingin dicapai melalui kegiatan spesifik yang telah dijadualkan dan dilaksanakan.

    Ciri-ciri perencanaan partisipatip yaitu :Sistematis,Efektif, Transfaran, Orientasi dan Partisipatif.

    Prinsip-prinsip dasar partisipatif, Prinsip utama dalam proses pembuatan keputusan secara partisipatif adalah adanya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap proses hingga hasilnya. Untuk itu diperlukan adanya keterbukaan dalam dua sisi.

    PENGEMBANGAN JEJARING ORGANISASI PETANI Peningkatan kemampuan anggota kelompoktani dilakukan melalui upaya mengembangkan jejaring organisasi petani yang diawali dengan peningkatan kapasitas petani dengan cara : 1. Menciptakan iklim yang kondusif agar para petani mampu untuk membentuk dan

    menumbuhkembangkan kelembagaannya secara partisipatif (dari, oleh, untuk petani); 2. Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota kelompoktani untuk

    memanfaatkan setiap peluang usaha, informasi, dan akses permodalan; 3. Membantu memperlancar proses dalam mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta

    menyusun rencan dan memecahkan masalah yang dihadapi baik dalam usshatani maupun dalam berorganisasi;

    4. Meningkatkan kemampuan da;am menganalisis potensi pasar dan peluang usaha untuk mengembangkan komoditas yang lebih menguntungkan;

    5. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi wilayah untuk mengembangkan komoditi sesuai dengan informasi pasar;

    6. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing-masing anggota untuk dijadikan satu unit usaha yang menjamin permintaan pasar (kualitas, kuantitas, kontinuitas);

    7. Meningkatkan kemampuan pengelolaan usahatani secara komersial dan berkelanjutan dan akrab lingkungan;

    8. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan berusaha untuk mengembangkan jaringan.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 26

    D. Evaluasi

    Evaluasi ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman saudara terhadap materi

    yanga akan diberikan sebelum dilakukan proses belajar mengajar.

    Selanjutnya silahkan kerjakan soal yang tersedia berikut ini dalam waktu 10 menit !

    1. Sebutkan jenis organisasi petani ? jelaskan! 2. Sebutkan prinsip-prinsip organisasi petani? 3. Bagaimana strategi penumbuhan organisasi patani? 4. Bagaimana strategi pengembangan organisasi patani? 5. Apakah fungsi organisasi petani/kelompoktani?

    SELAMAT MENGERJAKAN !

    Lembar Evaluasi Awal

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 27

    Evaluasi ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan saudara setelah mengikuti proses

    belajar mengajar yang telah diikuti.

    Selanjutnya silahkan kerjakan soal yang tersedia berikut ini dalam waktu 10 menit !

    1. Sebutkan jenis organisasi petani ? jelaskan! 2. Sebutkan prinsip-prinsip organisasi petani? 3. Bagaimana strategi penumbuhan organisasi petani? 4. Bagaimana strategi pengembangan organisasi petani? 5. Apakah fungsi organisasi petani/kelompoktani?

    SELAMAT MENGERJAKAN !

    Lembar Evaluasi Akhir

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 28

    IV. PENUTUP

    Modul ini untuk mengantarkan menjadi seorang fasilitator yang benar-benar

    kredibel (terpercaya), tentu tidak cukup dengan hanya mengikuti proses pembelajaran

    yang dipandu oleh modul ini saja. Fasilitator diharuskan untuk lebih banyak membaca

    dari sumber bacaan lain, dan yang penting dapat mengaplikasikannya pada setiap kali

    ada kesempatan.

    Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran, para purnawidya membuat

    rencana tindak lanjut dan terus mengembangkan pengetahuannya dengan membaca

    bahan bacaan sesuai materi modul ini.

    Modul ini diharapkan dapat membekali para Purnawidya yang akan menjadi

    fasilitator pada pelatihan selanjutnya yaitu pada pelatihan bagi Penyuluh Pendamping

    dan pelatihan bagi Pengurus Gapoktan, sehingga dalam penyampaian materi akan

    lebih baik, efektif dan efisien.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 29

    DAFTAR PUSTAKA

    1. ...................., 2002. Pedoman Umum Pengembangan Organisasi Petani, Badan SDM Pertanian, Departemen Pertanian.

    2. Tri Pranadji, 2003. Menuju Transformasi Kelembagaan Dalam Pembangunan

    Pertanian dan Pedesaan. Pusat PSE, Litbang Pertanian. 3. ...................., 2004. Aspek Kelembagaan dan Aplikasinya Dalam Pembangunan

    Pertanian. PSE Pertanian, Litbang Pertanian. 4. Syahyuti, 2003. Bedah Konsep Kelembagaan Strategi Pengembangan dan

    Penerapannya Dalam Penelitian Pertanian. PSE Pertanian, Litbang Pertanian. 5. ...................., 1996. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Tani

    Nelayan. Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian, Depatemen Pertanian. 6. ...................., 1997. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Tani

    Nelayan. Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian, Depatemen Pertanian. 7. ....................., 2000. Pedoman Umum Perencanaan Partisipatif Penyuluhan Pertanian.

    Pusat Pembinaan Penyuluhan Pertanian, Departemen Pertanian. 8. ....................., 2007. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 273/Kpts/OT.160/4/2007

    tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Departemen Pertanian.

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 30

    1. Bagi peserta kedalam 5 kelompok. 2. Minta peserta untuk mendiskusikan tentang bagaimana pegembangan jejaring organisasi

    petani. 3. Minta masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya ke dalam kertas

    koran. 4. Minta masing-masing kelompok untuk presentasikan hasil diskusinya. 5. Minta kelompok lain untuk menanggapinya. 6. Minta seluruh peserta untuk merumuskan.

    Lembar Tugas 1

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 31

    Alat Bantu Berlatih 1

    Terproyeksi 1 (T.1.)

    Alat Bantu Berlatih 2

    Terproyeksi 2 (T.2.)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 32

    Alat Bantu Berlatih 3

    Terproyeksi 3 (T.3.)

    Alat Bantu Berlatih 4

    Terproyeksi 4 (T.4.)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 33

    Alat Bantu Berlatih 5

    Terproyeksi 5 (T.5.)

    Alat Bantu Berlatih 6

    Terproyeksi 6 (T.6.)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 34

    Alat Bantu Berlatih 8

    Terproyeksi 8 (T.8.)

    Alat Bantu Berlatih 7

    Terproyeksi 7 (T.7.)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 35

    Alat Bantu Berlatih 9

    Terproyeksi 9 (T.9.)

    Alat Bantu Berlatih 10

    Terproyeksi 10 (T.10.)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 36

    Alat Bantu Berlatih 11

    Terproyeksi 11(T.11)

    Alat Bantu Berlatih 12

    Terproyeksi 12(T.12)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 37

    Alat Bantu Berlatih 13

    Terproyeksi 13(T.13)

    Alat Bantu Berlatih 14

    Terproyeksi 14(T.14)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 38

    Alat Bantu Berlatih 15

    Terproyeksi 15 (T.15)

    Alat Bantu Berlatih 16

    Terproyeksi 16 (T.16)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 39

    Alat Bantu Berlatih 17

    Terproyeksi 17 (T.17)

    Alat Bantu Berlatih 18

    Terproyeksi 18 (T.18)

  • SERI PENGEMBANGAN ORGANISASI POKTAN DAN GAPOKTAN

    Modul 2_Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan 40

    1. Jenis organisasi petani?Jelaskan! a. Kelompoktani merupakan kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas

    dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

    b. Gabungan kelompoktani (Gapoktan) merupakan kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

    c. Asosiasi adalah kumpulan petani-nelayan yang sudah mengusahakan satu atau kombinasi beberapa komoditas pertanian secara komersial.

    2. Prinsip-prinsip organisasi petani yaitu :

    a. Kelompok dibentuk untuk mempermudah anggota-anggotanya mencapai sebagian apa yang dibutuhkan dan/atau diinginkan,

    b. Dengan kesadaran semacam itu setiap anggota menginginkan dan akan berusaha agar kelompoknya dapat benar-benar efektif dalam menjalankan fungsinya, dengan meningkatkan mutu interaksi/kerjasamanya dalam memanfaatkan segala potensi yang ada pada anggota dan lingkungannya untuk mencapai tujuan kelompok.

    c. Dinamika kelompok adalah tingkat kegiatan dan tingkat keefektifan kelompok dalam rangka mencapai tujuan,

    d. Dinamika kelompok dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dan terjadi dalam kelompok itu

    3. Strategi penumbuhan organisasi petani yaitu : a. Sosialisasi penumbuhan organisasi petani melalui penyampaian kebijakan

    penumbuhan kelompoktani dan Gapoktan b. Penumbuhan kepedulian masyarakat tentang pentingnya organisasi petani dengan

    menyampaikan proses penumbuhan organisasi petani

    4. Strategi pengembangan organisasi petani yaitu : a. Penataan organisasi petani b. Penguatan akuntabilitas organisasi petani c. Pengembangan sistem perencanaan partisipatip d. Pengembangan jejearing organisasi petani

    5. Fungsi organisasi petani/kelompoktani? Jelasakan!

    a. Kelas belajar; Kelompoktani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

    b. Wahana kerjasama; Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.

    c. Unit Produksi; Usahatani yang dilaksanakan oleh masing masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

    Lembar Kunci Jawaban