PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

202
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI TEMA 6 BAGI SISWA SLOW LEARNER KELAS III SD MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE SKRIPSI HALAMAN JUDUL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Lusi Ega Kristiani NIM: 171134219 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

Page 1: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA PEMBELAJARAN

GEOMETRI TEMA 6 BAGI SISWA SLOW LEARNER KELAS III SD

MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE

SKRIPSI

HALAMAN JUDUL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Lusi Ega Kristiani

NIM: 171134219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

i

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA PEMBELAJARAN

GEOMETRI TEMA 6 BAGI SISWA SLOW LEARNER KELAS III SD

MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE

SKRIPSI

HALAMAN JUDUL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Lusi Ega Kristiani

NIM: 171134219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA PEMBELAJARAN

GEOMETRI TEMA 6 BAGI SISWA SLOW LEARNER KELAS III SD

MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE

HALAMAN PENGESAHAN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Lusi Ega Kristiani

NIM: 171134219

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 23 Maret 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Nama Lengkap

Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd.

Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.

Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi.

Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.

Elisabeth Desiana Mayasari, M.A.

Tanda Tangan

.................

.................

.................

.................

.................

Yogyakarta, 23 Maret 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

iv

HALAMAN

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas limpah rahmat dan berkat-Nya yang senantiasa

tercurah dan memberi kemudahan pada setiap langkah perjalanan

kehidupan yang saya lalui.

2. Orangtua tercinta, Joko Haryanto dan Sri Sumirah yang selalu

memberikan dukungan, doa dan motivasi untuk tetap semangat dalam

menjalani perkuliahan dan rintangan dalam kehidupan.

3. Kakak Mila Ayu Setyaningsih dan Adik Linda Ayu Widiya Astiti yang

sudah memberikan dukungan dan motivasi untuk terus berjuang dan

semangat.

4. Sahabat Natalia Bukit Pramesti, Trifonia Rina Harsanti, Santa Angelia,

Yohanes Dian Budi Andini, Bartholomeus Edwin Putranta, Leonardus Aji

Putro Adhi, dan Catharina Ayu Ningtyas yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan mendengarkan keluh kesah selama perkuliahan

hingga skripsi.

5. Teman saya, Syifa Aliffa yang sudah ikut berproses dalam pengerjaan

skripsi dari awal hingga akhir.

6. Teman-teman sepayung R & D Geometri Anak Berkebutuhan Khusus dan

teman-teman angkatan 2017 yang telah memberi semangat selama

perkuliahan.

7. Guru-guru yang sudah mendampingi selama penelitian.

8. Almamater Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

v

HALAMAN

MOTTO

“Rely on God don’t rely on yourself and trust in Him, no matter what”

-Lusi Ega Kristiani-

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab ia memelihara kamu”

-1 Petrus 5: 7-

“Dan apa saja yang kamu sebut dalam doa dengan penuh kepercayaan, maka

kamu akan menerimanya”

-Matius 21: 22-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Maret 2021

Peneliti

Lusi Ega Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Lusi Ega Kristiani

Nomor Mahasiswa : 171134219

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Buku Panduan Guru pada Pembelajaran Geometri Tema 6

bagi Siswa Slow Learner Kelas III SD Menggunakan Teori Van Hiele

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Maret 2021

Lusi Ega Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA PEMBELAJARAN

GEOMETRI TEMA 6 BAGI SISWA SLOW LEARNER KELAS III SD

MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE

Lusi Ega Kristiani

Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan guru terhadap kurangnya

referensi buku panduan untuk guru mengajar matematika terkhusus pada materi

geometri menggunakan teori Van Hiele bagi siswa slow learner kelas III SD.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pengembangan produk buku

panduan guru pada pembelajaran geometri tema 6 bagi siswa slow learner kelas

III SD menggunakan teori Van Hiele; (2) Mengetahui kualitas produk buku

panduan guru pada pembelajaran geometri tema 6 bagi siswa slow learner kelas

III SD menggunakan teori Van Hiele.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Subjek

dalam penelitian ini adalah guru kelas III SD tahun ajaran 2020/2021. Objek

penelitian ini adalah buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa

slow learner kelas III SD menggunakan teori Van Hiele. Pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan wawancara dan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) prosedur penelitian dan

pengembangan buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow

learner kelas III SD menggunakan teori Van Hiele, menggunakan langkah

ADDIE, yaitu analyze, design, development, implementation, evaluation; (2)

kualitas buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner

kelas III SD menggunakan teori Van Hiele adalah sangat baik dengan skor 3,73

dari skala 4 dan memenuhi kriteria buku panduan yang berkualitas menurut Pusat

Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9).

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku panduan guru, geometri, teori

Van Hiele

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF TEACHER GUIDE BOOK ON GEOMETRY

LEARNING THEME 6 FOR STUDENTS OF SLOW LEARNER GRADE III

ELEMENTARY SCHOOL USING VAN HIELE THEORY

Lusi Ega Kristiani

Sanata Dharma University

2021

This research was motivated by the lack of reference guidebooks for

teachers teaching mathematics especially on geometry materials using Van Hiele

theory for students of slow learner grade III elementary school. This study aims

to: (1) Describe the development of teacher guidebook products in geometry

learning theme 6 for slow learners in grade III elementary school using Van Hiele

theory; (2) Knowing the quality of the teacher's guidebook product in geometry

learning theme 6 for elementary school grade III slow learners using Van Hiele

theory.

This research is a type of research and development (R&D). The subjects

in this study were grade 3 teachers in elementary school year 2020/2021. The

object of this research is a teacher's guidebook on geometry learning for

elementary school grade III slow learners using Van Hiele's theory. Data

collection in this study using interviews and questionnaires.

The results of this study showed that: (1) the procedure of research and

development of teacher guidebook on geometry learning for students of slow

learner grade III elementary school using Van Hiele theory, using ADDIE steps,

namely analyze, design, development, implementation, evaluation; (2) the quality

of the teacher's guidebook on geometry learning for grade III elementary school

slow learners using Van Hiele theory is excellent with a score of 3.73 on a scale

of 4 and meets the criteria of a quality guidebook according to the Center for

Curriculum and Bookkeeping (2008: 9).

Keywords: research and development, teacher's guidebook, geometry, Van Hiele

theory

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat,

berkat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

Pengembangan Buku Panduan Guru pada Pembelajaran Geometri Tema 6 bagi

Siswa Slow Learner Kelas III SD Menggunakan Teori Van Hiele. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Strata Satu pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini (tanpa koma)

banyak bantuan yang diberikan baik berupa doa, motivasi, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak yang berperan secara langsung maupun tidak

langsung sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi., pembimbing I yang telah

membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., pembimbing II yang telah

membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma yang telah senantiasa memberikan ilmu selama proses

perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma yang telah membantu peneliti dalam segala hal

administrasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

xi

8. Pada validator ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus dan guru

kelas III SD.

Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan Bapak/Ibu/Kerabat, penelitian ini

tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima

kasih. Akhir kata, peneliti berharap bahwa semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta 23 Maret 2021

Peneliti

Lusi Ega Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12

A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 12

1. Geometri ................................................................................................. 12

2. Teori Van Hiele ...................................................................................... 14

3. Siswa Berkebutuhan Khusus .................................................................. 18

4. Siswa Slow Learner ................................................................................ 23

5. Perencanaan Pembelajaran ..................................................................... 28

6. Buku Panduan ......................................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

xiii

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 36

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 40

D. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 46

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 46

1. Analisis (analyze) ................................................................................... 48

2. Perancangan (design) ............................................................................. 48

3. Pengembangan (development) ................................................................ 49

4. Implementasi (implementation) .............................................................. 49

5. Evaluasi (evaluation) .............................................................................. 49

B. Setting Penelitian ...................................................................................... 50

1. Tempat Penelitian ................................................................................... 50

2. Waktu Penelitian .................................................................................... 51

3. Subjek Penelitian .................................................................................... 51

4. Objek Penelitian ..................................................................................... 51

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................................... 51

1. Analisis (analyze) ................................................................................... 51

2. Perancang (Design) ................................................................................ 53

3. Pengembangan (Development) ............................................................... 53

4. Implementasi (Implementation) ............................................................. 54

5. Evaluasi (Evaluation) ............................................................................. 54

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 55

1. Wawancara ............................................................................................. 55

2. Kuesioner ................................................................................................ 56

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

xiv

1. Pedoman Wawancara ............................................................................. 57

2. Pedoman Kuesioner ................................................................................ 60

F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 67

1. Analisis Data Kualitatif .......................................................................... 67

2. Analisis Data Kuantitatif ........................................................................ 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 71

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 71

1. Prosedur Pengembangan Produk Buku Panduan ................................... 71

2. Kualitas Produk Buku Panduan .............................................................. 98

B. Pembahasan ............................................................................................ 113

1. Prosedur Pengembangan Produk Buku Panduan ................................. 113

2. Kualitas Produk Buku Panduan ............................................................ 117

BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 126

A. Kesimpulan ............................................................................................. 126

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 128

C. Saran ....................................................................................................... 128

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 129

LAMPIRAN ....................................................................................................... 132

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. 1 Persegi .............................................................................................. 14

Gambar 1. 2 Persegi Satuan .................................................................................. 14

Gambar 2. 1 Literatur Map ................................................................................... 39

Gambar 2. 2 Skema Kerangka Berpikir Penelitian ............................................... 44

Gambar 3. 1 Tahapan Model ADDIE ................................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru Kelas III SD ................................. 57

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas III SD ................................ 58

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi Produk ............................................. 60

Tabel 3. 4 Kuesioner Uji Validasi Produk ............................................................ 62

Tabel 3. 5 Skala Likert menurut Mardapi ............................................................. 68

Tabel 3. 6 Kriteria Skor Skala Empat ................................................................... 69

Tabel 4. 1 Komentar dan Revisi Ahli Matematika ............................................... 81

Tabel 4. 2 Komentar dan Revisi Ahli Matematika ............................................... 82

Tabel 4. 3 Komentar dan Revisi Ahli Matematika ............................................... 83

Tabel 4. 4 Komentar dan Revisi Ahli Matematika ............................................... 84

Tabel 4. 5 Komentar dan Revisi Ahli Matematika ............................................... 85

Tabel 4. 6 Komentar dan Revisi Ahli Matematika ............................................... 87

Tabel 4. 7 Komentar dan Revisi Ahli Siswa Berkebutuhan Khusus..................... 88

Tabel 4. 8 Komentar dan Revisi Ahli Siswa Berkebutuhan Khusus..................... 89

Tabel 4. 9 Komentar dan Revisi Ahli Siswa Berkebutuhan Khusus..................... 90

Tabel 4. 10 Komentar dan Revisi Ahli Siswa Berkebutuhan Khusus .................. 91

Tabel 4. 11 Komentar dan Revisi Guru Kelas III ................................................. 92

Tabel 4. 12 Komentar dan Revisi Guru Kelas III ................................................. 93

Tabel 4. 13 Komentar dan Revisi Guru Kelas III ................................................. 94

Tabel 4. 14 Rekapan Nilai Hasil Validasi Cover ................................................ 100

Tabel 4. 15 Rekapan Nilai Hasil Validasi Awal Buku........................................ 102

Tabel 4. 16 Rekapan Nilai Hasil Validasi Isi Buku ............................................ 104

Tabel 4. 17 Rekapan Nilai Hasil Validasi Akhir Buku ....................................... 108

Tabel 4. 18 Rekapan Nilai Hasil Validasi RPP ................................................... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Wawancara ........................................................................ 133

Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Kelas III SD ............................................. 135

Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru Kelas III SD ............................................. 138

Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Kelas III SD ............................................. 140

Lampiran 5 Lembar Instrumen Validasi ............................................................ 143

Lampiran 6 Hasil Validasi Oleh Ahli Matematika ............................................ 148

Lampiran 7 Hasil Validasi Ahli Anak Berkebutuhan Khusus ........................... 153

Lampiran 8 Hasil Validasi Guru Kelas III ......................................................... 160

Lampiran 9 Rekapan Hasil Validasi .................................................................. 165

Lampiran 10 Surat Izin Wawancara ................................................................... 166

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian...................................................................... 169

Lampiran 12 Surat Izin Validasi ........................................................................ 172

Lampiran 13 Produk Buku Panduan Guru ......................................................... 175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan

spesifikasi produk yang dikembangkan.

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia besar pengaruhnya terhadap kemajuan suatu

bangsa. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal

utama dalam kemajuan bangsa. Suatu bangsa mampu maju dikarenakan

adanya pendidikan yang tertata rapi sehingga sumber daya manusia mampu

berkembang. Sekolah adalah salah satu sarana yang digunakan untuk

mengembangkan potensi sumber daya manusia. Sekolah merupakan tempat

untuk siswa mendapatkan pengalaman berpikir. Seluruh warga negara berhak

mendapatkan pendidikan, tak terkecuali bagi siswa-siswa berkebutuhan

khusus. Hal tersebut diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016

tentang hak penyandang disabilitas. Dalam undang-undang tersebut,

penyandang disabilitas memiliki hak salah satunya yaitu mendapatkan

pendidikan. Untuk mengakomodasi hal itu, pemerintah sudah menggalakkan

mengenai sekolah inklusi.

Hildegun Olsen (Tarmansyah, 2007: 58) berpendapat mengenai

pendidikan inklusi, pendidikan inklusi adalah pendidikan yang harus

mengakomodasi semua siswa tanpa memandang kondisi fisik, intelektual,

sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya. Selain itu, Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 70 Tahun 2009 tentang pendidikan inklusi bagi

siswa yang memiliki hambatan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau

bakat istimewa mengungkapkan bahwa, pendidikan inklusi didefinisikan

sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan

pada semua siswa yang memiliki hambatan dan memiliki potensi kecerdasan

dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam

lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan siswa yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

2

Sekolah inklusi merupakan wujud nyata pemerintah untuk menciptakan

pendidikan yang merata bagi semua orang termasuk siswa berkebutuhan

khusus.

Ilahi (2013: 171) yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan inklusi

menggunakan kurikulum sekolah reguler (kurikulum nasional) yang

dimodifikasi sesuai dengan tahapan perkembangan siswa berkebutuhan

khusus, dengan mempertimbangkan karakteristik dan tingkat kecerdasannya.

berdasrakan pendapat tersebut sekolah inklusi menggunakan kurikulum yang

sama dengan sekolah reguler. Sekolah inklusi tetap menggunakan kurikulum

2013 seperti sekolah pada umumnya. Kurikulum 2013 digunakan dengan

tujuan menghasilkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, efektif melalui

penguatan sikap, keterampilan, dan penguatan yang terintegrasi (Daryanto,

2014: 1).

Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dikenal dengan pembelajaran

tematik. Daryanto (2014: 3) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik

diartikan sebagai pembelajaran dengan menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa. Selain itu, pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013

menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga

siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan

sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari. Berdasarkan uraian tersebut,

kurikulum 2013 mengaitkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya

dan menekankan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar. Salah satu mata

pelajaran yang dapat dikaitkan dengan mata pelajaran yang lainnya yaitu

matematika.

Matematika adalah mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua siswa

termasuk siswa berkebutuhan khusus. Menurut Susanto (2013: 185),

matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam

penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan

dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

3

berpendapat bahwa matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-

simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu

sebelum memanipulasi simbol-simbol tersebut. Selanjutnya, Nur’Aini (2017:

1) berpendapat bahwa matematika adalah ilmu tentang struktur yang

terorganisasikan, matematika membahas fakta-fakta dan hubungan-hubungan,

serta membahas ruang dan bentuk. Pada dasarnya, matematika merupakan

ilmu pengetahuan yang perlu dipelajari dan selalu terhubung dengan

kehidupan sehari-hari.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006

tentang standar isi, mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua

siswa mulai dari sekolah dasar. Hal tersebut bertujan untuk membekali siswa

dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan bekerja sama. Hal serupa juga berlaku untuk siswa berkebutuhan

khusus yang berada di sekolah inklusi. Selanjutnya, National Council of

Teachers of Mathematics dalam Isharyadi (2018: 2) berpendapat bahwa

matematika terdiri dari lima standar isi yaitu bilangan dan operasinya, aljabar,

geometri, pengukuran, serta analisis data dan peluang. Dari lima standar isi

matematika, geometri merupakan salah satu bagian dari matematika.

Menurut Safarina (2014: 10), geometri adalah salah satu materi yang

dianggap penting dalam matematika dikarenakan geometri erat hubungannya

dengan kehidupan sehari-hari. Geometri mempelajari tentang titik, garis,

bidang dan ruang serta sifat-sifat, ukuran-ukuran, dan keterkaitan satu dengan

yang lainnya (Nur’aini, 2010: 23). NCTM dalam Isharyadi (2018: 2)

menjelaskan bahwa geometri merupakan bagian matematika yang penting

untuk dipelajari karena geometri didasarkan kepada benda nyata,

permasalahan pada matematika dapat dijelaskan dengan geometri, geometri

merupakan ilmu yang terstruktur. Jadi, geometri adalah salah satu bagian dari

matematika yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari dan perlu

diajarkan kepada semua siswa di setiap jenjang pendidikan termasuk siswa

berkebutuhan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

4

Pembelajaran matematika juga menekankan terhadap keterlibatan siswa

secara aktif, dengan melakukan berbagai eksplorasi yang bersifat dinamis dan

melibatkan disiplin ilmu yang terkait dan menghindari proses pembelajaran

yang kaku, otoriter dan menutup diri pada kegiatan menghafal (Jamaris, 2014:

179). Hal tersebut, sama halnya dengan mengajar materi geometri perlu

keterlibatan siswa. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran bertujuan supaya

siswa mampu memiliki pengalaman dalam mempelajari geometri. Adapun

ilmuwan yang mengembangkan pembelajaran geometri, yaitu Van Hiele. Van

Hiele menjelaskan mengenai tingkat berpikir geometri diantaranya yaitu:

tingkat visualisais, analisis, deduksi informal, deduksi, ketepatan (Van De

Wale dalam Sumarah, 2017: 4). Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang

tingkatan berpikir siswa dalam mempelajari geometri, dimana siswa tidak

dapat naik ke tingkatan yang lebih tinggi tanpa melewati tingkatan lebih

rendah (Musa, 2016: 106). Tingkatan berpikir siswa tersebut mempermudah

guru untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika khususnya

geometri. Selain itu, untuk meningkatkan level berpikir geometri, Van Hiele

memiliki teori tahapan pembelajaran geometri yang terdiri dari lima tahapan

di antaranya yaitu tahap informasi, orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi

bebas, dan integrasi (Nur’aeni, 2010: 32). Kelima tahapan tersebut diajarkan

mulai dari tahapan yang sederhana menuju ke rumit. Kelima tahapan tersebut

juga diajarkan secara runtut dan konkret. Hal tersebut juga didukung oleh

NCTM dalam Jamaris (2014: 180) yang menyatakan bahwa sebaiknya

pembelajaran matematika dalam penyajiannya perlu diurutkan dari proses

konkret ke proses semi konkret, dan seterusnya hingga ke proses abstrak.

Selain melihat dari sudut pandang cara mengajar matematika pada materi

geometri, seorang pendidik perlu melihat juga mengenai kebutuhan dan

karakteristik siswa dalam menerima materi dikarenakan banyak sekali

klasifikasi baik siswa berkebutuhan khusus dan siswa yang lainnya. Menurut

The Individuals with Disability Education Act atau IDEA dalam Evanjeli

(2019: 44) terdapat klasifikasi mengenai siswa berkebutuhan khusus di

antaranya, yaitu: tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, lamban belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

5

atau slow learner, siswa berbakat, siswa berkesulitan belajar, gangguan

berkomunikasi, tunalaras, atau gangguan emosi dan perilaku. Banyak

klasifikasi mengenai siswa berkebutuhan khusus yang tidak bisa

disamaratakan kemampuannya dalam hal mencerna informasi, termasuk siswa

lamban belajar atau slow learner.

Mulyadi (2010: 123) mengatakan bahwa murid yang lamban belajar atau

slow learner adalah sekelompok murid di sekolah yang perkembangan

belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman

seusianya. Kustawan (2013: 16) juga mengungkapkan bahwa siswa slow

learner adalah siswa yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah

normal tetapi belum masuk kedalam kategori tunagrahita. Siswa slow learner

dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir,

merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik

dibandingkan dengan siswa tunagrahita, lebih lamban dibandingkan dengan

siswa pada umumnya. Mereka juga membutuhkan waktu yang lebih lama dan

perlu pengulangan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun

non akademik. Jadi, siswa slow learner memiliki karakteristik salah satunya

lamban dalam memproses informasi, sehingga membutuhkan waktu yang

lama dalam mengelola informasi.

Karakteristik di atas sama seperti yang diungkap oleh beberapa guru kelas

III yang mengajar siswa slow learner. Berdasarkan wawancara dengan

beberapa guru kelas III yang mengajar siswa slow learner di sekolah inklusi,

berikut adalah hasil yang didapat di antaranya yaitu (1) pada saat proses

pembelajaran, siswa slow learner selalu membutuhkan bimbingan, sulit

memahami instruksi, perlu pendampingan saat mengerjakan tugas, (2) siswa

slow learner cenderung lamban dalam memproses informasi, maka dari itu

guru perlu terus menerus menyampaikan informasi dengan runtut, bertahap

dan konkret, (3) siswa slow learner dan siswa yang lainnya mengalami

kesulitan dalam memahami materi geometri seperti menentukan panjang,

lebar dan luas suatu bangun datar, (4) guru jarang menggunakan media

pembelajaran yang konkret ketika mengajarkan materi geometri sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

6

siswa mudah bosan dan sulit paham, (5) guru sering menerapkan model

pembelajaran drill sehingga siswa slow learner sulit mengikuti pembelajaran,

(6) guru kesulitan memilih model pembelajaran yang cocok untuk digunakan

pada kelas inklusi yang terdapat siswa slow learner, (7) guru membutuhkan

sebuah referensi berupa buku panduan pembelajaran geometri yang cocok

digunakan di kelas inklusi yang di dalamnya terdapat siswa slow learner.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui wawancara dengan guru

kelas III SD, guru membutuhkan referensi berupa buku panduan sehingga

peneliti terinspirasi untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan

(research and development) berupa buku panduan guru dalam pembelajaran

geometri pada tema 6 bagi siswa slow learner kelas III SD inklusi

menggunakan teori Van Hiele. Buku panduan guru ini memungkinkan guru

dapat mengajarkan materi geometri secara konkret sesuai dengan kebutuhan

siswa slow learner. Teori Van Hiele juga cocok untuk diterapkan mengajar

goemetri dikarenakan teori Van Hiele khusus digunakan untuk mengajarkan

materi geometri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa teori Van

Hiele memiliki level tingkat berpikir yang akan mempermudah guru untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan siswa slow learner dalam memahami

geometri sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kelima tahapan

pembelajaran geometri menurut Van Hiele yang terdiri dari tahap informasi,

orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi (Nur’aeni, 2010:

32). Selanjutnya, pembelajaran yang dirancang pada buku panduan guru ini

bersifat universal dengan tujuan agar dapat digunakan di kelas inklusi yang

terdapat siswa slow learner.

Adapun penelitian sebelumnya yang menggunakan teori Van Hiele yaitu

dilakukan oleh Adhianto (2016) dengan judul penelitian “Pengembangan

Modul Pembelajaran Geometri Bangun Datar Berbasis Teori Van Hiele untuk

Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”. Subjek dari penelitian Adhianto yaitu siswa

kelas VI SD Khadijah Pandegiling Surabaya. Pengembangan modul

pembelajaran menggunakan model pengembangan Plomp yaitu (1) Investigasi

awal; (2) Desain; (3) Realisasi/konstruksi; (4) Tes, evaluasi, dan revisi, valid,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

7

praktis, dan efektif. Hasil validasi modul yaitu 3,2 yang menunjukkan bahwa

modul pembelajaran termasuk dalam kategori baik dan dapat digunakan

dengan sedikit revisi. Efektivitas modul dilihat dari respon siswa, respon siswa

dalam proses pembelajaran yaitu 3,31 dalam kategori positif. Tes hasil belajar

siswa dengan menggunakan modul pembelajaran reliabel, valid, dan sensitif

dengan skor rata-rata 82,8. Hasil uji coba modul menunjukkan skor

pengelolaan pembelajaran sebesar 3,6 masuk dalam kategori baik sedangkan

aktivitas siswa menggunakan modul pembelajaran ini masuk ke dalam

kategori praktis. Maka, kesimpulan dari hasil penelitian pengembangan modul

menggunakan teori geometri Van Hiele yaitu valid, praktis dan efektif.

Berdasarkan uraian penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adhianto

(2016) terdapat relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

yaitu mengembangkan sebuah produk menggunakan tahapan pembelajaran

geometri menurut Van Hiele.

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan dengan tiga guru kelas

III SD di daerah Yogyakarta dan Wonosobo serta berdasarkan penelitian yang

relevan sebelumnya, peneliti terinspirasi untuk melaksanakan penelitian dan

pengembangan berupa buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi

siswa slow learner kelas III SD inklusi menggunakan teori pembelajaran

geometri menurut Van Hiele. Dengan buku panduan guru ini dapat

memungkinkan guru mudah menyampaikan materi geometri secara konkret

kepada siswa slow learner dengan mengaplikasikan tahapan pembelajaran

geometri menurut Van Hiele. Media-media yang digunakan untuk

mengaplikasikan tahapan teori Van Hiele juga cukup mudah dan sederhana

untuk diimplementasikan kepada siswa slow learner, sehingga buku panduan

guru ini cocok digunakan bagi guru untuk dijadikan sumber referensi. Selain

itu, guru juga dapat memberikan pembelajaran geometri yang bermakna

kepada siswa slow learner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pengembangan produk buku panduan guru dalam

pembelajaran geometri tema 6 bagi siswa slow learner kelas III SD

menggunakan teori Van Hiele?

2. Bagaimana kualitas produk buku panduan guru dalam pembelajaran

geometri tema 6 bagi siswa slow learner kelas III SD menggunakan teori

Van Hiele?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan pengembangan produk buku panduan guru pada

pembelajaran geometri tema 6 bagi siswa slow learner kelas III SD

menggunakan teori Van Hiele SD.

2. Mengetahui kualitas produk buku panduan guru pada pembelajaran

geometri tema 6 bagi siswa slow learner kelas III SD menggunakan teori

Van Hiele.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini yaitu diharapkan memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan tambahan pengetahuan tentang tahapan pembelajaran

geometri berdasarkan teori Van Hiele.

b. Memberikan tambahan pengetahuan tentang materi pembelajaran

geometri kelas III SD inklusi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman dalam membuat produk

berupa buku panduan guru pada pembelajaran geometri berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

9

teori Van Hiele bagi siswa berkebutuhan khusus slow learner kelas

III SD inklusi

b. Bagi Guru

Buku panduan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

pedoman guru dalam mengajar materi geometri bagi siswa

berkebutuhan khusus slow learner kelas III SD.

E. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Tampilan

a. Produk yang akan dikembangkan pada penelitian ini yaitu berupa

buku panduan guru yang berjudul “Buku Panduan Guru Pada

Pembelajaran Geometri bagi Siswa Slow Learner di Sekolah Inklusi

Menggunakan Teori Van Hiele”

b. Buku panduan guru ini akan berbentuk persegi panjang dengan

ukuran kertas A4 dan dicetak dengan menggunakan kertas HVS,

sedangkan sampul buku akan dicetak menggunakan kertas ivory 230.

c. Cover buku panduan guru dibuat menggunakan aplikasi Canva dan

CorelDraw dengan memilih warna yang menarik.

2. Isi

Buku panduan guru disusun dengan memperhatikan kriteria buku

panduan yang berkualitas menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan

(2008: 9). Kriteria yang dimaksud yaitu pertama pada bagian cover: (1)

judul buku menggambarkan isi buku yang ditulis dalam bahasa Indonesia

yang baik dan benar, (2) judul buku tidak melecehkan atau mengandung

stereotip terhadap kelompok masyarakat tertentu, (3) ilustrasi cover buku

menggambarkan isi buku, (4) nama penulis tercantum dalam cover muka

buku, (5) identitas penerbit tercantum pada halaman cover belakang.

Kedua, bagian awal buku: (1) terdapat halaman prakata yang ditulis oleh

penulis buku atau kata pengantar yang ditulis oleh orang lain tentang

materi buku, (2) terdapat halaman daftar isi, daftar tabel atau daftar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

10

gambar. Ketiga, bagian isi: (1) memberikan panduan tentang metode,

media, dan penilaian pembelajaran guna meningkatkan kapasitas

pedagogik, sosial, dan profesionalitas pendidik, (2) memiliki muatan isi

yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan mencantumkan sumber

rujukan pada daftar referensi di halaman akhir buku, (3) memiliki tata

bahasa dan gaya penyajian yang baik agar mudah dipahami. Buku-buku

hasil alih bahasa dari asing ke bahasa Indonesia harus memiliki kualitas

terjemahan yang baik. Keempat, akhir buku: (1) terdapat daftar pustaka,

daftar istilah dalam bentuk glosarium, indeks, dan lampiran, (2) halaman

yang memuat informasi lebih detail tentang penulis atau ilustrator buku,

serta keterangan tentang penerbit dengan mengacu pada Permendikbud

Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan

Pendidikan.

Buku panduan guru ini juga berisi mengenai perencanaan

pembelajaran. Perencanaan pembelajaran pada buku panduan ini

memperhatikan kriteria di antaranya yaitu (Sanjaya dalam Ananda,

2019:20): (1) signifikansi yang diartikan sebagai kebermaknaan, (2)

relevan atau kesesuaian, (3) kepastian, (4) adaptabilitas yang diartikan

sebagai sifat yang lentur, (5) kesederhanaan dengan maksud mudah

diterjemahkan dan mudah diimplementasikan, (6) prediktif dalam

perencanaan pembelajaran memiliki maksud yaitu daya ramal. Selain

berisikan mengenai perencanaan pembelajaran, buku panduan ini juga

berisikan mengenai beberapa teori di antaranya yaitu teori belajar

matematika, geometri Van Hiele, siswa berkebutuhan khusus, dan model

pembelajaran.

F. Definisi Operasional

1. Geometri

Geometri adalah salah satu cabang matematika yang dapat menumbuhkan

kemampuan berpikir logis, mengembangkan kemampuan memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

11

masalah dan pemberian alasan serta dapat mendukung banyak topik lain

dalam matematika.

2. Model Pembelajaran Geometri Van Hiele

Model pembelajaran geometri Van Hiele adalah model yang didasarkan

pada teori Van Hiele dalam mata pelajaran matematika khususnya materi

geometri.

3. Tahapan Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele

Tahap-tahap pembelajaran geometri berdasarkan Teori Van Hiele adalah

informasi, orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi.

4. Siswa Berkebutuhan Khusus

Siswa berkebutuhan khusus adalah siswa yang memiliki karakteristik

khusus yang berbeda dengan siswa pada umumnya.

5. Siswa Berkebutuhan Khusus Slow Learner

Lamban belajar atau slow learner adalah siswa yang memiliki potensi

intelektual di bawah siswa pada umumnya.

6. Buku Panduan Guru

Buku panduan adalah buku yang berisikan panduan guna untuk

membantu pembaca dalam melakukan suatu kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

12

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan,

kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka, peneliti memaparkan mengenai beberapa teori yang

mendukung penelitian ini, yaitu: 1) geometri, 2) teori Van Hiele, 3) siswa

berkebutuhan khusus, 4) siswa slow learner, 5) perencanaan pebelajaran, 6)

buku panduan.

1. Geometri

a. Pengertian Geometri

Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang erat

kaitannya dengan kemampuan visualisasi-spasial. Sumarjon dalam

Musa (2016: 105) mengatakan bahwa kemampuan visualisasi spasial

adalah kemampuan seseorang dalam memahami ruang, bagan, dan

gambar. Kemudian, NCTM dalam Isharyadi (2018: 2) berpendapat

bahwa geometri merupakan salah satu dari lima standar isi dalam

matematika yaitu bilangan dan operasinya, aljabar, geometri,

pengukuran, serta analisis data dan peluang. Pendapat tersebut

didukung oleh Nur’aini (2010: 23) yang mengungkapkan bahwa

geometri adalah materi yang mempelajari tentang titik, garis, bidang

dan ruang serta sifat-sifat, ukuran-ukuran, dan keterkaitan satu dengan

yang lainnya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa geometri adalah salah satu bagian dari

matematika. Materi geometri yang diajarkan sejak sekolah dasar

hingga perguruan tinggi. Materi geometri meliputi titik, garis, bidang

dan ruang serta sifat-sifat, ukuran-ukuran, dan keterkaitan satu dengan

yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

13

b. Materi Geometri Kelas III

Materi geometri kelas III berdasarkan buku tematik tema 6

subtema 4 pembelajaran 1,3,5, dan 6 membahas mengenai

menghitung luas bangun datar menggunakan satuan tidak baku.

1) Konsep Luas

Menurut Syahbana (2014: 11), Luas atau area adalah besaran

yang menyatakan ukuran dua dimensi suatu bagian permukaan

yang dibatasi dengan jelas, biasanya suatu daerah dibatasi dengan

kurva tertutup. Sesuai pengertian luas bangun datar tersebut, maka

daerah bangun datar yang dicakup dalam luasan tersebut tertutup

penuh tanpa celah dengan batasan-batasan pada tepinya. Menurut

Fauzan dalam Syahbana (2014: 11) pengukuran luas merupakan

banyaknya unit yang diperlukan untuk menutupi suatu daerah.

Selanjutnya Cavanagh dalam Syahbana (2014: 12) mengatakan

bahwa dasar dari pengukuran luas terletak pada pemahaman

bagaimana unit yang spesifik dapat menutupi suatu bidang datar

tanpa celah dan tumpang tindih. Jadi berdasarkan pendapat para

ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, luas adalah ukuran suatu

permukaan yang dibatasi oleh kurva tertutup. Pengukuran luas

adalah banyaknya unit yang menutupi permukaan suatu daerah

tanpa celah.

2) Cara Menghitung Luas Menggunakan Satuan Tidak Baku

Cara menentukan luas permukaan suatu lantai, dapat dihitung dari

banyaknya ubin yang dipasang pada lantai itu. Bagaimana caranya

menghitung luas permukaan benda tertentu yang lainnya?

Persegi satuan yang diarsir digunakan untuk menutupi bangun

atau benda yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

14

Gambar 1. 1 Persegi

Gambar di atas adalah buku tulis. Persegi satuan diarsir digunakan

untuk menutupi buku tulis. ternyata sisi-sisi persegi satuan

berhimpitan dengan sisi-sisi buku tulis. Jadi, buku tulis sama

luasnya dengan persegi satuan atau luas buku tulis 1 kali luas

persegi satuan.

Gambar 1. 2 Persegi Satuan

Berdasarkan gambar di atas luas bangun datar yang diarsir yaitu

16 persegi satuan.

2. Teori Van Hiele

a. Tingkat Berpikir Geometri Menurut Van Hiele

Van Hiele menjelaskan bahwa adanya tingkat-tingkat

pemahaman terhadap ide-ide keruangan. Setiap tingkat menjelaskan

tentang proses bagaimana seseorang berpikir dan jenis-jenis

geometri apa yang dipikirkannya, bukan seberapa banyak

pengetahuan yang dimiliki. Perbedaan signifikan dari satu tingkat ke

tingkat berikutnya adalah bagaimana cara memandang benda-benda

di lingkungannya secara geometris (van de Wale dalam Sumarah,

2017: 4). Adapun tingkat berpikir geometri Van Hiele di antaranya

yaitu (van de Wale dalam Sumarah, 2017: 4):

1) Tingkat 0: Visualisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

15

Pada tingkatan ini, siswa memandang keruangan sebagai sesuatu

yang berbeda di sekitar mereka. Siswa mengenal bangun-bangun

geometri dari bentuk luarnya, mereka belum menyadari sifat-

sifat yang terkandung di dalamnya, sehingga peran wujud atau

tampilan dari bentuk-bentuk geometri menjadi sangat dominan

pada tingkat ini.

2) Tingkat 1: Analisis

Pada tingkat 1, siswa sudah mulai dapat menganalisis konsep,

misalnya dengan melakukan pengamatan, maka siswa dapat

menentukan karakteristik dari suatu gambar. Pada tingkatan ini,

siswa memahami bahwa gambar selalu mempunyai bagian dan

gambar tersebut dikenal dari bagiannya. Siswa telah mengenal

sifat-sifat bangun tetapi mereka belum mengetahui keterkaitan

antara bangun yang satu dengan yang lainnya, serta belum bisa

memahami definisi dari bangun-bangun tersebut.

3) Tingkat 2: Deduksi Informal

Pada tingkat ini, siswa dapat membangun hubungan keterkaitan

antarbangun atau gambar yang disajikan. Misalnya, persegi

panjang memiliki sepasang sisi sejajar dan keempat sudutnya

siku-siku, sedangkan persegi juga memiliki sisi yang sama

panjang sisi yang berhadapan sejajar dengan keempat sudutnya

yang siku-siku. Jadi, dapat dikatakan bahwa persegi merupakan

persegi panjang. Pada tingkat ini, siswa sudah dapat memahami

deduksi yang signifikan mengenai alur aksioma. Bukti secara

formal sudah dapat dipahami, tetapi penalaran logika masih sulit

tergambar bahkan tidak terlihat bagaimana sebuah bukti dapat

dibangun dari pernyataan yang berbeda.

4) Tingkat 3: Deduksi

Pada tingkat ini, siswa sudah dapat memahami teori geometri

secara aksiomatik. Hubungan dari bagian-bagian, aksioma,

postulat, definisi, teorema, dan pembuktian sudah dapat dilihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

16

Siswa yang berada dalam tingkatan ini tidak hanya mengingat,

melainkan sudah dapat membangun, membuktikan, dan bahkan

mungkin dapat mengembangkan bukti lebih dari satu cara. Selain

itu, siswa juga sudah mampu membangun interaksi dari objek

yang dibutuhkan dan memahami kondisi yang diperlukan, serta

mampu membuat perbedaan antara pernyataan dan ungkapan.

Tingkat deduksi ini biasanya dicapai oleh siswa menengah ke

atas.

5) Tingkat 4: Ketepatan

Pada tingkat yang terakhir ini, siswa sudah dapat menganalisis

sistem aksioma yang lebih kompleks termasuk geometri yang

abstrak. Siswa sudah dapat membandingkan perbedaan dalam

sistem aksioma. Hasil pemikirannya berupa perbandingan dan

perbedaan di antara berbagai sistem-sistem geometri dasar

melalui aksioma. Tingkat ini biasanya dicapai oleh mahasiswa

yang mempelajari bidang geometri secara lebih mendalam.

Selain terdapat lima tingkat berpikir geometri menurut Van

Hiele, ada tiga unsur yang harus diperhatikan oleh seorang guru atau

pengajar dalam mengajarkan materi geometri. Tiga unsur tersebut

yaitu waktu, materi, dan metode pengajaran. Dari ketiga unsur

tersebut harus dikombinasikan secara terpadu sehingga pemahaman

dan kemampuan berpikir siswa menjadi lebih optimal.

b. Model pembelajaran Van Hiele

Teori geometri Van Hiele memiliki tahapan langkah-langkah

pembelajaran geometri yang khas. Tahapan pembelajaran geometri

menurut Van Hiele di antaranya yaitu: (Crowley dalam Nur’aeni,

2010: 32):

1) Tahap Informasi

Pada tahap ini, guru mengidentifikasi apa yang sudah diketahui

oleh siswa, sehingga guru bisa melangkah ke topik selanjutnya

dan siswa bisa berorientasi pada topik baru. Pada tahap ini, guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

17

dan siswa melakukan percakapan mengenai suatu objek,

melakukan pengamatan, memberikan pertanyaan dan memberi

kosakata baru yang belum diketahui oleh siswa.

2) Tahap Orientasi Terarah atau Terpadu

Pada tahap ini, siswa diminta untuk melakukan penjajakan pada

objek-objek yang sedang dipelajari dalam bentuk tugas-tugas.

Tugas yang diberikan seperti melipat, mengukur, dan

menggambar. Selanjutnya, tugas guru adalah memastikan

bahwa siswa menjajaki konsep-konsep yang diberikan.

3) Tahap Eksplisitasi

Pada tahap ini, siswa diminta untuk mengekspresikan tentang

hal-hal yang mereka sudah pelajari dengan kalimat sendiri.

Selanjutnya, tugas guru yaitu membantu siswa dalam

menggunakan kosakata yang benar. Selain itu, guru juga

memperkenalkan istilah-istilah matematika yang relevan bagi

kehidupan siswa.

4) Tahap Orientasi Bebas

Tugas siswa pada tahap ini yaitu menerapkan hubungan-

hubungan yang sedang mereka pelajari untuk memecahkan soal

dan memeriksa tugas yang lebih terbuka.

5) Tahap Integrasi

Pada tahap ini, siswa diminta untuk meringkas dan

mengintegrasikan apa yang sudah dipelajari dengan

mengembangkan hal-hal yang baru.

Kelima tahapan tersebut dilalui secara runtut mulai dari tahap

pertama hingga tahap kelima. Selain memiliki kekhasan terhadap

lima tahapan pembelajaran geometri, teori Van Hiele juga

memiliki karakteristik. Menurut Nur’aeni (2010: 32), karakteristik

dari teori geometri Van Hiele yaitu:

1) Apa yang implisit pada satu tingkatan akan menjadi eksplisit

pada tingkatan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

18

2) Bahan yang diajarkan pada siswa di atas tingkatan pemikiran

mereka maka akan dianggap sebagai reduksi tingkatan.

3) Kemajuan dari tingkat ke tingkat berikutnya lebih tergantung

pada pengalaman pembelajaran, bukan pada kematangan atau

usia.

4) Siswa melangkah melalui berbagai tahapan dalam melalui

satu tingkatan ke tingkatan berikutnya.

5) Pembelajaran tidak dapat memiliki pemahaman pada satu

tingkat tanpa melalui tingkatan sebelumnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, teori geometri menurut

Van Hiele memiliki lima tahapan berpikir geometri yang dimulai dari

tahapan visualisasi, analisis, deduksi informal, deduksi, dan ketepatan.

Selain itu, teori geometri menurut Van Hiele juga memiliki tahapan

belajar geometri yang dimulai dari tahapan informasi, orientasi

terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi. Berdasarkan

tahapan tersebut, teori geometri Van Hiele memiliki kekhasannya

sendiri.

3. Siswa Berkebutuhan Khusus

a. Pengertian Siswa Berkebutuhan Khusus

Hermawan (2013: 151) mengatakan bahwa siswa berkebutuhan

khusus merupakan orang yang mengalami kelainan atau menyimpang

fisik atau mental yang mengganggu dan merupakan rintangan dan

hambatan untuk melakukan aktivitas secara layak. Kemudian, Ilahi

(2013: 137) mengungkapkan bahwa siswa berkebutuhan khusus

bukan berarti siswa yang memiliki kelainan fisik atau siswa luar biasa,

melainkan memiliki pandangan yang lebih luas dan positif bagi siswa

dengan keberagaman yang berbeda. Keberagaman dalam setiap

pribadi siswa berkaitan dengan perbedaan kebutuhan yang sangat

esensial dalam menunjang masa depan terutama kebutuhan untuk

memperoleh pendidikan yang layak. Sementara itu, Rahmitha (2011:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

19

29) berpendapat bahwa siswa berkebutuhan khusus adalah siswa yang

mempunyai keterlambatan pada dua atau lebih aspek

perkembangannya

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa

berkebutuhan khusus adalah siswa yang memiliki hambatan fisik atau

mental. Hambatan yang dialami siswa bisa lebih dari satu hambatan,

misal siswa yang memiliki hambatan slow learner juga memiliki

hambatan pendengaran. Hambatan tersebut dapat mempengaruhi

kehidupan siswa dalam menjalankan aktivitas.

b. Klasifikasi Siswa Berkebutuhan Khusus

Ilham (2013: 140) mengungkapkan bahwa siswa berkebutuhan

khusus yang bersifat menetap atau permanen adalah siswa yang

memiliki hambatan belajar dan perkembangan akibat langsung karena

kecacatan, atau bawaan sejak lahir, misalnya tunanetra, tunarungu,

tunadaksa, tunagrahita, lamban belajar, siswa berbakat, siswa

berkesulitan belajar, gangguan berkomunikasi, tunalaras, atau

gangguan emosi dan perilaku. Berikut adalah beberapa kategori siswa

berkebutuhan khusus (Efendi 2006: 92):

1) Tunanetra

Siswa yang mengalami gangguan penglihatan seperti kebutaan

menyeluruh atau sebagian, walaupun telah diberi pertolongan

dengan alat-alat bantu khusus dan low vision adalah siswa yang

memiliki hambatan dalam penglihatan, tetapi masih dapat

membaca huruf yang tercetak tebal dan menggunakan alat bantu

penglihatan atau tidak.

2) Tunarungu

Siswa yang mengalami kehilangan seluruh atau sebagian daya

pendengaran, sehingga tidak mampu berkomunikasi secara verbal

walaupun sudah diberi alat bantu pendengaran atau kelancaran

bicara dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan bentuk

bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

20

3) Tunagrahita

Siswa yang kecerdasannya jauh di bawah rata-rata dan ditandai

oleh keterbatasan intelegensi dan tidak cakap dalam komunikasi

sosial. Tunagrahita diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

a) Tunagrahita berat, memiliki IQ 39-25. Tunagrahita sangat berat

memiliki IQ di bawah 24, memerlukan bantuan perawatan

secara total, baik dalam hal mandi maupun makan.

b) Tunagrahita sedang, memiliki IQ 54-40 dan masih sulit untuk

belajar seperti belajar menulis, membaca, dan berhitung.

c) Tunagrahita ringan, memiliki IQ antara 68-52 dan masih dapat

belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana.

4) Tunadaksa

Siswa yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada

anggota gerak (tulang, sendi, otot). Kondisi ini dapat disebabkan

oleh penyakit, kecelakaan atau disebabkan oleh pembawaan sejak

lahir. Tunadaksa diklasifikasi menjadi tiga yaitu:

a) Tunadaksa ringan, dapat berjalan tanpa alat bantu, bicara jelas,

dan dapat mengurus diri.

b) Tunadaksa sedang, membutuhkan bantuan untuk latihan

berbicara, berjalan, mengurus diri.

c) Tunadaksa berat, membutuhkan perawatan tetap dalam

berbicara, dan mengurus diri.

5) Tunalaras

Siswa yang mengalami kelainan emosi dan perilaku. Siswa

menunjukkan pertentangan terhadap norma-norma sosial

masyarakat seperti mencuri, mengganggu, dan menyakiti orang

lain disebut tunasosial. Efendi (2006: 144) mengemukakan bahwa

siswa yang mempunyai tingkah laku berlainan, tidak memiliki

sikap dewasa, melakukan pelanggaran norma-norma sosial dengan

frekuensi yang cukup besar, tidak atau kurang mempunyai

toleransi kepada orang lain, serta mudah terpengaruh oleh suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

21

sehingga menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri maupun orang

lain.

6) Autisme

Siswa yang mengalami kelainan perkembangan sistem saraf pada

seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat masa balita

dengan gejala menutup diri sendiri secara total, tidak ingin

berhubungan lagi dengan dunia luar, gangguan perkembangan

yang kompleks, mempengaruhi perilaku, akibatnya kekurangan

kemampuan komunikasi, hubungan sosial, dan emosional.

7) ADHD/GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif)

ADHD/GPPH adalah sebuah gangguan yang muncul pada siswa

dan dapat berlanjut hingga dewasa dengan gejala meliputi

gangguan pemusatan perhatian dan kesulitan untuk fokus,

kesulitan mengontrol perilaku, dan hiperaktif. Gejala tersebut

harus tampak sebelum usia 7 tahun dan bertahan minimal 6 bulan.

8) Lamban Belajar

Lamban belajar atau slow learner adalah siswa yang memiliki

potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum masuk ke

dalam tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau

keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial,

tetapi masih jauh lebih baik dibandingkan dengan siswa

tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan siswa normal, mereka

butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat

menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik.

9) Siswa Memiliki Kesulitan Belajar Spesifik

Siswa yang berkesulitan belajar spesifik adalah siswa yang secara

nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khususnya

dalam hal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung atau

matematika. Permasalahan tersebut diduga disebabkan karena

faktor disfungsi neurologis, bukan disebabkan karena faktor

intelegensi. Siswa berkesulitan belajar spesifik dapat berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

22

kesulitan membaca (disleksia), kesulitan belajar menulis

(disgrafia), atau kesulitan belajar berhitung (diskalkulia),

sedangkan pada mata pelajaran lain mereka tidak mengalami

kesulitan yang berarti.

10) Siswa Mengalami Gangguan Komunikasi

Siswa yang mengalami gangguan komunikasi adalah siswa yang

mengalami kelainan suara, artikulasi (pengucapan), atau

kelancaran bicara, yang mengakibatkan terjadi penyimpangan

bentuk bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa, sehingga

memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Siswa yang mengalami

gangguan komunikasi ini tidak selalu disebabkan karena faktor

ketunarunguan.

11) Gifted

Gifted adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan

(intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas di

usia siswa-siswa seusianya, sehingga untuk mewujudkan potensi

menjadi prestasi nyata memerlukan pelayanan khusus.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan

klasifikasi siswa berkebutuhan khusus seperti siswa yang memiliki

hambatan belajar dan perkembangan karena kecacatan, atau bawaan

sejak lahir, misalnya tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita,

lamban belajar, siswa berbakat, siswa berkesulitan belajar, gangguan

berkomunikasi, tunalaras, atau gangguan emosi dan perilaku.

Pada penelitian ini, peneliti akan mengembangkan buku panduan

guru yang akan digunakan untuk mengajar siswa slow learner. Hal

tersebut dikarenakan pada kondisi dilapangan berdasarkan hasil

wawancara dengan guru, siswa slow learner kesulitan dalam

memahami materi geometri. Selain itu, guru juga mengalami kesulitan

dalam mengajarkan materi geometri kepada siswa slow learner. Hal

tersebut dikarenakan minimnya buku refrensi berupa buku panduan

untuk mengajarkan materi geomtri kepada siswa slow learner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

23

4. Siswa Slow Learner

a. Pengertian Siswa Slow Learner

Adapun banyak klasifikasi siswa berkebutuhan khusus yang salah

satunya adalah siswa slow learner. Slow learner atau lamban belajar

merupakan istilah yang menggambarkan siswa yang memiliki

kemampuan untuk mempelajari keterampilan akademis namun dengan

kecepatan dan kedalaman yang berbeda di bawah rata-rata siswa

seusianya (Special Need Center dalam Evanjeli, 2019: 41). Mulyadi

(2010: 123) juga mengatakan bahwa siswa yang lamban belajar atau

slow learner adalah sekelompok siswa di sekolah yang perkembangan

belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan rata-rata

teman seusianya. Selanjutnya, Evanjeli (2019: 41) berpendapat bahwa

siswa slow learner biasanya memiliki taraf intelektual yang rendah

karena ia mengalami kesulitan dalam memahami serta mengikuti

pelajaran di sekolah. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa slow learner adalah siswa yang lamban

dalam memahami dan mengelola informasi di bawah rata-rata

kemampuan siswa-siswa seusianya.

b. Karakteristik Siswa Slow Learner

Adapun karakteristik siswa slow learner, di antaranya yaitu (Evanjeli,

2019: 43):

1) Secara Fisik

Siswa slow learner sulit jika diamati secara fisik karena pada

umumnya mereka tampak biasa dan seperti siswa-siswa pada

umumnya. Perlu dilakukan pengamatan mengenai sebab-sebab

kesulitan belajar, seperti pengamatan terhadap keadaan fisiknya

yaitu meliputi intensitas pendengaran, penglihatan, pembicaraan,

vitamin, dan gizi makanan pada waktu bayi.

2) Perkembangan Mental

Perkembangan mental dipengaruhi oleh perkembangan fisik.

Beberapa sebab kelemahan perkembangan mental karena pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

24

menderita luka sebelum dan sesudah kelahiran, ada masalah sejak

dalam kandungan, luka dalam otak karena kekurangan oksigen

saat kelahiran, hilangnya kesempatan menerima tugas-tugas

perkembangan tertentu dalam masa hidupnya.

3) Perkembangan Intelektual

Perkembangan intelektual dipengaruhi oleh perkembangan mental.

IQ siswa slow learner berkisar antara IQ 70-89 dan masih bisa

didik sesuai dengan kemampuannya.

4) Sosial

Keadaan sosial ekonomi dapat berpengaruh pada kemajuan atau

perkembangan siswa di sekolah. Berdasarkan penelitian, siswa

slow learner lebih banyak berasal dari keluarga ekonomi lemah

dan terkadang akibat dari rendahnya pendidikan orangtua.

5) Perkembangan Kepribadian

Terkadang kesulitan belajar merupakan gejala emosional,

ketidakmampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar. Demikian pula, prestasi yang rendah

menyebabkan siswa tidak berkonsisten dalam belajar.

6) Proses Belajar yang Dilakukan

Dari proses belajar yang dilakukan siswa slow learner cenderung

lamban dalam mengamati dan bereaksi terhadap lingkungan

sekitar, kurang minat dalam melakukan penelitian terhadap hal-hal

yang baru, tidak banyak mengajukan pertanyaan, menggunakan

hafalan daripada logika, sulit memahami konsep abstrak,

bergantung pada guru dan orang tuanya, sulit melakukan transfer

ilmu, dan sulit menggeneralisasi pengetahuan.

Desiningrum (2016: 13) juga berpendapat mengenai karakteristik

siswa slow learner. Karakteristik siswa slow learner menurut

Desiningrum di antaranya yaitu:

1) Tidak matang dalam hubungan interpersonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

25

2) Menunjukkan kesulitan dalam mengikuti petunjuk-petunjuk yang

memiliki banyak langkah.

3) Hanya memiliki strategi internal, seperti kemampuan

organisasional.

4) Kesulitan dalam belajar dan menggeneralisasikan informasi.

5) Biasanya memiliki nilai yang buruk dalam tes prestasi.

6) Daya ingat yang tergolong lambat.

7) Rata-rata prestasi belajarnya yang selalu rendah.

8) Sering terlambat dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik

dibandingkan dengan teman-teman seusianya.

9) Memiliki daya tangkap lambat terhadap pelajaran

Namun, disisi lain, siswa slow learner dapat bekerja dengan baik

dalam hand-on materials, yaitu materi-materi yang telah dipersingkat

dan diberikan pada siswa. Adapun dampak dari keterbatasan yang

dimiliki oleh siswa slow learner yaitu dapat membentuk siswa slow

learner yang memiliki sifat self-image yang buruk, meskipun mereka

menguasai suatu keterampilan tertentu namun cenderung lamban,

beberapa kemampuan, bahkan sama sekali tidak dapat dilakukan dan

dikuasai (Desiningrum, 2016: 13).

Mulyadi (2010: 123) juga mengungkapkan bahwa siswa slow

learner memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Kemampuan kecerdasan rendah atau di bawah rata-rata

2) Perhatian dan konsentrasinya hanya terbatas

3) Terbatasnya kemampuan untuk menilai bahan-bahan pelajaran

yang abstrak

4) Terbatas kemampuan untuk mengarahkan diri

5) Terbatasnya kemampuan mengabstraksi dan menggeneralisasi

suatu hal sehingga membutuhkan pengalaman-pengalaman konkrit

6) Lambat dalam melihat dan menciptakan hubungan antara kata dan

pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

26

7) Sering mengalami kegagalan dalam mengenal kembali hal-hal

yang telah dipelajari dalam bahan dan situasi baru

8) Waktu untuk mempelajari dan menerangkan cukup lama, akan

tetapi tidak dapat bertahan lama dalam ingatannya

9) Cepat sekali melupakan apa yang sudah dipelajari

10) Kurang mempunyai inisiatif

11) Tidak dapat menciptakan dan memiliki pedoman kerja sendiri,

serta kurang memiliki kesanggupan untuk menemukan kesalahan-

kesalahan yang dibuat

12) Kurang memiliki kreativitas atau daya cipta

13) Tidak mempunyai kesanggupan untuk menguraikan, menganalisis

atau memecahkan suatu persoalan atau berpikir kritis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

siswa slow learner memiliki karakteristik lebih lamban dari pada

siswa seusianya. Siswa slow learner tidak hanya lamban dalam

kemampuan akademik atau kognitif tetapi juga lamban dalam hal

yang lainnya. Siswa slow learner bisa saja memiliki sifat self-image

yang buruk dikarenakan kelambanannya dalam memproses suatu

informasi.

c. Pendampingan Siswa Slow Learner

Penanganan siswa slow learner membutuhkan usaha yang lebih

dibandingkan dengan siswa-siswa yang lainnya. Strategi dan metode

yang digunakan harus sesuai dengan minat, gaya belajar dan batas

kemampuan siswa (Evanjeli, 2019: 44). Berdasarkan karakteristik

siswa slow learner di atas, siswa slow learner lamban dalam

menangkap informasi, maka diperlukan strategi mengajar secara

terperinci dan perlu adanya pengulangan. Menurut Evanjeli (2019:

44), ada beberapa cara untuk menangani siswa slow learner di

antaranya yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

27

1) Memahami bahwa siswa membutuhkan waktu yang lebih lama

dalam memahami suatu materi dan membutuhkan pengulangan

lebih banyak dibandingkan teman-teman seusianya.

2) Menyederhankan kalimat maupun instruksi yang disampaikan dan

memastikan bahwa siswa telah memahaminya.

3) Membangun pemahaman dasar.

4) Pendekatan multisensori yang menggunakan berbagai petunjuk

visual, kurangi verbalisasi.

5) Mengetahui modalitas gaya belajar siswa seperti auditori, visual,

atau kinestetik.

6) Mengikuti siswa dalam kegiatan tutorial secara private.

7) Pemberian tugas yang terstruktur dan konkret.

8) Mendorong siswa untuk mengikuti kegiatan yang memungkinkan

siswa mampu sehingga memiliki pengalaman berhasil yang dapat

meningkatkan semangat dan kepercayaan diri siswa.

Selanjutnya, Desiningrum (2016: 14) juga berpendapat mengenai cara

menangani siswa slow learner di antaranya yaitu:

1) Pengajaran materi dilakukan secara berulang-ulang, seperti

mengulang-ulang lebih banyak 3-5 kali.

2) Diberikan penguatan kembali melalui aktivitas praktik dan

familiar, yang dapat membantu proses generalisasi sehingga siswa

terbantu dalam proses mengingat.

3) Waktu dalam pembelajaran tidak terlalu panjang dan tugas-tugas

rumah yang diberikan tidak terlalu banyak.

4) Guru atau orangtua bisa menggunakan teknik demonstrasi atau

peragaan dan petunjuk visual sebanyak mungkin dari pada

verbalisasi karena hal tersebut hanya akan membingungkan siswa.

5) Belajar dengan kerja sama dapat mengoptimalkan pembelajaran,

baik bagi siswa berprestasi maupun tidak, karena pembelajaran

dalam kelompok heterogen dapat mendukung interaksi sosial yang

tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

28

6) Pemberian tugas pada siswa slow learner harus tersusun secara

terstruktur dan konkret. Dalam kerja kelompok, siswa slow learner

dapat diberi tanggung jawab dalam tugas yang lebih konkret.

7) Memulai materi baru dengan mengaitkan materi yang sudah

dipahami sebelumnya sehingga familiar dan mempermudah

pembelajaran siswa slow learner.

8) Guru perlu mengetahui gaya belajar masing-masing siswa, seperti

kemampuan visual, auditori atau kinestetik. Pengetahuan ini akan

memudahkan guru dalam penerapan metode belajar yang tepat

bagi mereka.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa, siswa slow learner harus diberikan pendampingan dengan

instruksi yang singkat dan jelas, perlu adanya pengulangan, pemberian

tugas yang terstruktur dan sebagai guru harus mengetahui gaya belajar

peserta didiknya.

5. Perencanaan Pembelajaran

a. Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses

penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran,

penggunaan pendekatan atau metode pengajaran, dan penilaian dalam

suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan (Majid, 2009: 17). Pendapat

serupa diungkapkan oleh Rosmiati (2019: 22) bahwa perencanaan

pembelajaran adalah suatu proses mempersiapkan berbagai komponen

pembelajaran seperti materi pembelajaran, media pembelajaran,

sumber-sumber belajar, pendekatan atau metode pembelajaran, dan

alat evaluasi dalam alokasi waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Kemudian, menurut Nursobah (2019:2), perencanaan

pembelajaran adalah proses menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang terdiri atas kegiatan memilih dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

29

menetapkan kompetensi inti (KI), memilih dan menetapkan

kompetensi dasar (KD), mengembangkan indikator, memilih dan

mengembangkan bahan ajar, memilih dan mengembangkan strategi

pembelajaran, memilih dan mengembangkan media/sumber belajar,

dan mengembangkan instrumen penilaian.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu proses mempersiapkan

rencana pembelajaran pada alokasi waktu tertentu guna mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran meliputi:

penyusunan rancangan pelaksanaan pembelajaran, memilih metode,

menentukan media, mencari sumber-sumber belajar, mengembangkan

instrumen penilaian yang akan digunakan.

b. Kriteria Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dirancang bukan hanya sebagai

pelengkap administrasi tetapi berfungsi sebagai pedoman dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Maka dari itu, Sanjaya (dalam

Ananda, 2019:20) berpendapat mengenai kriteria dalam penyusunan

perencanaan pembelajaran di antaranya yaitu:

1) Signifikansi

Signifikansi diartikan sebagai kebermaknaan. Nilai signifikansi

artinya perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar

proses pembelajaran belajar efektif dan efisien. Maka dari itu,

perencanaan pembelajaran disusun sebagai bagian dari proses

pembelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan siswa.

2) Relevan

Relevan memiliki arti sesuai. Sedangkan, nilai relevansi dalam

perencanaan adalah segala sesuatu hal yang disusun dan memiliki

nilai kesesuaian baik internal maupun eksternal. Kesesuaian

internal adalah perencanaan pembelajaran yang harus sesuai

dengan kurikulum yang berlaku. Alasannya yaitu karena sumber

utama perencanaan pembelajaran adalah kurikulum itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

30

Dari kurikulum ditentukan tujuan yang akan dicapai, menentukan

materi atau bahan pembelajaran yang harus dipelajari siswa dan

lain sebagainya. Selanjutnya, kesesuaian eksternal adalah

perencanaan pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan

siswa. Alasannya yaitu perencanaan pembelajaran disusun untuk

membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Maka dari itu, segala sesuatu yang berhubungan dengan siswa

seperti minat dan bakat, gaya belajar, kemampuan dasar siswa dan

sebagainya harus dijadikan pertimbangan terutama apabila dilihat

dari kesesuaian eksternal.

3) Kepastian

Banyak alternatif yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Namun dari sekian banyak alternatif tersebut,

sebaiknya guru menentukan alternatif mana yang sesuai dan dapat

diterapkan. Nilai kepastian itu sendiri memiliki makna bahwa

perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman dalam

pelaksanaan proses pembelajaran, tidak lagi memuat alternatif

yang dapat dipilih, tetapi berisi langkah-langkah pasti yang dapat

dilakukan secara sistematis. Dengan nilai kepastian itu akan

membuat guru terhindar dari persoalan-persoalan yang mungkin

muncul secara tidak terduga.

4) Adaptabilitas

Perencanaan pembelajaran sebaiknya dirancang dengan sifat lentur

atau dapat dikatakan tidak kaku. Misalnya yaitu perencanaan

pembelajaran itu dapat diimplementasikan jika memiliki syarat-

syarat tertentu, jika syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi maka

perencanaan pembelajaran tidak dapat digunakan. Perencanaan

pembelajaran tersebut adalah perencanaan yang kaku, karena

memerlukan persyaratan khusus. Sebaiknya perencanaan

pembelajaran dapat digunakan dalam keadaan dan berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

31

kondisi. Maka dari itu, sebaiknya perencanaan pembelajaran itu

dapat digunakan oleh setiap siswa.

5) Kesederhanaan

Kesederhanaan dalam perencanaan pembelajaran memiliki maksud

yaitu mudah diterjemahkan dan mudah diimplementasikan.

Perencanaan yang rumit dan sulit untuk diterapkan tidak akan

berfungsi sebagai pedoman untuk guru dalam pengelolaan

pembelajaran.

6) Prediktif

Prediktif dalam perencanaan pembelajaran memiliki maksud yaitu

daya ramal. Suatu perencanaan pembelajaran yang baik haruslah

memiliki daya ramal yang kuat. Perencanaan pembelajaran dapat

menggambarkan tentang apa yang akan terjadi. Daya ramal ini

sangat penting untuk mengantisipasi suatu hal yang kemungkinan

akan terjadi, dengan demikian guru akan mudah untuk

mengatasinya.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Harjono (dalam

Ananda, 2019:20) meliputi:

1) Signifikansi

Tingkat signifikansi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan

pendidikan yang diajukan. Pada pencapaian tujuan, pengambilan

keputusan perlu mempunyai garis-garis pembimbing yang jelas

dan mengajukan kriteria evaluasi. Sekali keputusan telah diambil

dan tujuan telah ditentukan, setiap pengamat pendidikan dapat

mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan dan signifikan dapat

ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama

proses perencanaan.

2) Feasibilitas

Salah satu faktor penentu adalah feasibilitas teknik dan estimasi

biaya serta aspek-aspek lainnya yang dapat dibuat dipakai sebagai

pertimbangan yang realistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

32

3) Relevansi

Relevansi berkaitan dengan adanya jaminan bahwa perencanaan

pembelajaran mampu menyelesaikan persoalan secara lebih

spesifik pada waktu yang tepat sehingga tujuan dapat tercapai

secara utuh.

4) Kepastian atau definitiveness

Konsep kepastian diterapkan guna mengurangi kejadian-kejadian

yang tidak terduga. Sehingga perlu ada pertimbangan yang matang

dalam merencanakan pembelajaran, supaya tidak ada hal yang tak

terduga.

5) Ketelitian

Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, ada hal yang perlu

diperhatikan mengenai kesederhanaan, kaitan-kaitan antar

komponen, sehingga diperlukan waktu yang lebih banyak untuk

menggali beberapa alternatif. Perencanaan dan pengambilan

keputusan dapat digunakan untuk mengambil keputusan mengenai

alternatif mana yang lebih efisien. Maka dari itu, diperlukannya

ketelitian dalam penyusunan perencanaan pembelajaran.

6) Adaptabilitas

Perencanaan pembelajaran yang matang akan menghasilkan

perencanaan pembelajaran yang fleksibel atau adaptable dan

mampu menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.

7) Waktu

Waktu berkaitan dengan beberapa faktor di antaranya yaitu

keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, validasi

dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan menilai

kebutuhan pendidikan masa kini dengan kaitannya terhadap masa

yang akan datang.

8) Monitoring

Monitoring yang termasuk di dalamnya adalah pengembangan

kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

33

efektif. Ukurannya dibangun untuk selama pelaksanaan

perencanaan pembelajaran, tetapi perlu diberi pertimbangan

tentang toleransi terbatas atas penyimpangan perencanaan.

Menjamin agar pelaksanaan dapat berjalan, maka perlu

dikembangkan suatu prosedur yang memungkinkan perencanaan

pembelajaran menentukan alasan-alasan mengadakan variasi

dalam perencanaan.

9) Isi Perencanaan

Isi perencanaan pembelajaran sebaiknya memuat: (a) tujuan yang

akan dicapai, (b) program dan layanan atau bagaimana cara

mengorganisasikan aktivitas belajar dan layanan-layanan

pendukungnya, (c) cara mengembangkan prestasi, (d) bangunan

fisik yang mencakup mengenai cara penggunaan pola distribusi,

(e) keuangan meliputi rencana pengeluaran dan rencana

penerimaan, (f) struktur organisasi dengan maksud yaitu

bagaimana cara mengorganisasi dan manajemen operasi dan

pengawasan program dan aktivitas pendidikan yang direncanakan,

(g) konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu

dipertimbangkan dalam perencanaan pembelajaran.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa kriteria dalam penyusunan perencanaan pembelajaran yang

baik di antaranya yaitu: (1) signifikansi, (2) relevan, (3) kepastian, (4)

(5) adaptabilitas, (6) kesederhanaan dan prediktif, (7) ketelitian, (8)

waktu, (9) monitoring, (10) dan isi perencanaan pembelajaran itu

sendiri. Pada pengembangan buku panduan ini peneliti akan

menggunakan enam kriteria perencanaan pembelajaran menurut

Sanjaya (dalam Ananda, 2019:20).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

34

6. Buku Panduan

a. Pengertian Buku Panduan

Buku dalam arti luas yaitu mencakup semua tulisan dan gambar

yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papyrus, lontar,

perkamen, dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan,

dilubangi dan diikat atau dijilid muka dan belakangnya dengan kulit,

kain, karton dan kayu (Ensiklopedia dalam Sitepu, 2012: 12).

Andriese dalam Sitepu (2012: 13) berpendapat bahwa buku adalah

informasi tercetak di atas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan.

Selanjutnya, Sitepu (2012: 13) berpendapat bahwa buku adalah

kumpulan kertas berisi informasi yang tercetak, disusun secara

sistematis, dijilid serta bagian luarnya diberi pelindung yang terbuat

dari kertas tebal karton atau bahan lainnya. Berdasarkan pendapat para

ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian buku adalah

kumpulan tulisan dan gambar yang berisi informasi serta dijilid

menjadi satu.

Pada saat ini, buku yang digunakan semakin berkembang sesuai

dengan kebutuhan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2

Tahun 2008 tentang Buku menyatakan bahwa kategori buku tidak

hanya dibatasi untuk sekolah atau pendidikan dasar dan menengah,

khususnya di sekolah, tetapi juga termasuk pendidikan tinggi. Akan

tetapi, semua buku digolongkan dalam empat kelompok dengan istilah

dan pengertian yang berbeda, yaitu: buku teks pelajaran, buku

panduan pendidik, buku pengayaan, dan buku referensi. Menurut

Sitepu (2012: 17) buku panduan pendidik adalah buku yang memuat

prinsip, prosedur, deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran

yang digunakan oleh para pendidik. Selanjutnya, menurut Pusat

Kurikulum dan Perbukuan (2018: 5), buku panduan pendidik adalah

buku yang memuat prinsip, prosedur, deskripsi materi pokok, dan

model pembelajaran yang digunakan oleh peserta didik. Kartz dalam

Sujana (2009: 80) juga berpendapat mengenai buku panduan, buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

35

panduan adalah buku yang berisi berbagai macam informasi mengenai

suatu masalah atau subjek. Buku panduan juga berisi mengenai

informasi tentang kegiatan, materi ajar yang perlu dipahami oleh

pendidik. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa buku panduan adalah buku yang berisi prosedur mengenai

informasi tertentu yang di dalamnya juga memuat mengenai prinsip,

materi dan model pembelajaran yang akan diimplementasikan dalam

pembelajaran.

b. Karakteristik Buku Panduan

Adapun kriteria atau karakteristik yang digunakan dalam

penyusunan buku panduan. Menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan

(2008: 9), karakteristik buku panduan di antaranya yaitu:

1) Cover Buku

a) Judul buku menggambarkan isi buku yang ditulis dalam

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b) Judul buku tidak melecehkan atau mengandung stereotip

terhadap kelompok masyarakat tertentu.

c) Ilustrasi cover buku menggambarkan isi buku.

d) Nama penulis tercantum dalam cover muka buku.

e) Identitas penerbit tercantum pada halaman cover belakang.

2) Bagian Awal Buku

a) Terdapat halaman prakata yang ditulis oleh penulis buku atau

kata pengantar yang ditulis oleh orang lain tentang materi

buku.

b) Terdapat halaman daftar isi, daftar tabel atau daftar gambar.

3) Bagian Isi

a) Memberikan panduan tentang metode, media, dan penilaian

pembelajaran guna meningkatkan kapasitas pedagogik, sosial,

dan profesionalitas pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

36

b) Memiliki muatan isi yang dapat dipertanggungjawabkan,

dengan mencantumkan sumber rujukan pada daftar referensi di

halaman akhir buku.

c) Memiliki tata bahasa dan gaya penyajian yang baik agar

mudah dipahami. Buku-buku hasil alih bahasa dari asing ke

bahasa Indonesia harus memiliki kualitas terjemahan yang

baik.

4) Bagian Akhir Buku

a) Terdapat daftar pustaka, daftar istilah dalam bentuk glosarium,

indeks, dan lampiran.

b) Halaman yang memuat informasi lebih detail tentang penulis

atau ilustrator buku, serta keterangan tentang penerbit dengan

mengacu pada Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan.

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menggunakan kriteria

buku panduan yang sudah dirumuskan oleh Pusat Kurikulum dan

Perbukuan (2018: 9) sebagai pengembangan produk buku panduan

pembelajaran geometri bagi siswa slow learner tema 6 kelas III SD

menggunakan teori Van Hiele.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan mengenai pengembangan buku panduan

pembelajaran geometri menurut teori Van Hiele yang pertama yaitu oleh

Astuti (2015) dengan judul penelitian “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Geometri Materi Volume Kubus dan Balok Berdasarkan Teori

Van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Penelitian ini merupakan

jenis penelitian pengembangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu penelitian dan pengembangan berdasarkan prosedur menurut Sugiyono

yang telah dimodifikasi. Prosedur tersebut yaitu: (1) potensi dan masalah yang

diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara, (2) potensi dan

masalah dapat diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara, (3) desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

37

produk (4) validasi, (5) revisi produk, (6) uji coba produk, (7) revisi produk.

Kualitas produk yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu termasuk ke dalam

kualitas produk yang sangat baik yaitu menghasilkan skor 3,44 (sangat baik).

Hasil uji keterbacaan menghasilkan skor 3,48 (sangat baik). Hasil

implementasi perangkat pembelajaran berdasarkan tahap pembelajaran Van

Hiele yaitu mampu mendukung suasana pembelajaran sehingga siswa menjadi

aktif dan mampu memahami materi. Relevansi penelitian pertama dengan

penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah penggunaan tahapan

pembelajaran Van Hiele dalam pembelajaran geometri bagi siswa SD.

Penggunaan tahap pembelajaran Van Hiele berdasarkan penelitian Astuti

(2015) terbukti mampu membuat siswa menjadi lebih aktif dan memahami

materi geometri.

Penelitian yang kedua yaitu oleh Ahdhianto (2016) dengan judul

“Pengembangan Modul Pembelajaran Geometri Bangun Datar Berbasis Teori

Van Hiele untuk Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”. Jenis penelitian yang

dilakukan yaitu penelitian pengembangan. Subjek dari penelitian ini yaitu

siswa kelas VI SD Khadijah Pendegiling Surabaya tahun ajaran 2013/2014.

Subjek uji coba yang dilakukan menggunakan 10 siswa dari jumlah 25 siswa

kelas VI. Tahapan pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu

investigasi, perancangan, realisasi, tes evaluasi dan revisi, implementasi.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yaitu lembar

validasi modul pembelajaran, lembar pengamatan pengelolaan kelas, lembar

pengamatan aktivitas siswa, angket respon siswa, dan instrumen identifikasi

penggolongan level pemahaman geometri Van Hiele. Hasil Validasi modul

yaitu 3,2 yang menunjukkan bahwa modul pembelajaran termasuk dalam

kategori baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Efektivitas modul

dilihat dari respon siswa, respon siswa dalam proses pembelajaran yaitu 3,31

dalam kategori positif. Tes hasil belajar siswa dengan menggunakan modul

pembelajaran reliabel, valid, dan sensitif dengan skor rata-rata 82,8. Hasil uji

coba modul menunjukkan skor pengelolaan pembelajaran sebesar 3,6 masuk

dalam kategori baik, sedangkan aktivitas siswa menggunakan modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

38

pembelajaran ini masuk ke dalam kategori praktis. Maka, kesimpulan dari

hasil penelitian pengembangan modul menggunakan teori geometri Van Hiele

yaitu valid, praktis dan efektif. Relevansi penelitian kedua dengan penelitian

yang akan dilaksanakan oleh peneliti tidak jauh berbeda dengan relevansi

dengan penelitian pertama yaitu penggunaan tahapan pembelajaran Van Hiele

pada pembelajaran geometri. Pada penelitian kedua ini pembelajaran Van

Hiele terbukti praktis dan efektif dalam penerapannya.

Penelitian yang ketiga yaitu dilakukan oleh Etikawati (2016) dengan judul

“Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun

Datar Sederhana Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas III Sekolah

Dasar”. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan

enam langkah menurut Sugiyono yang meliputi (1) potensi dan masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain,

dan (6) uji coba produk. Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas III SD

Negeri Ambarukmo. Pengembangan produk ini didasarkan pada lima tahap

pembelajaran Van Hiele. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada

penelitian ini menggunakan observasi, angket, dan tes. Hasil validasi produk

pada penelitian ini yaitu masing-masing validator memberikan skor 3,70 dan

3,80 dengan kategori sangat baik sehingga layak untuk diuji cobakan.

Kemudian, pada uji coba nilai rata-rata siswa yaitu 8,90. Relevansi penelitian

ketiga dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti yaitu

penggunaan tahapan pembelajaran geometri menurut Van Hiele untuk kelas

III SD pada materi bangun datar. Penggunaan teori pembelajaran Van Hiele

mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD pada materi bangun

datar dengan rata-rata hasil belajar 8,90. Selanjutnya, dari ketiga penelitian

yang relevan di atas peneliti terinspirasi untuk melakukan penelitian dan

pengembangan buku panduan guru. Ketiga penelitian yang relevan di atas

juga memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

yaitu sama menggunakan teori tahapan pembelajaran Van Hiele untuk

pembelajaran geometri. Maka untuk lebih jelas berikut adalah literatur map

mengenai penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

39

Gambar 2. 1 Literatur Map

Gambar 2.1 berisikan tiga penelitian relevan yang diambil oleh peneliti

untuk mendukung penelitian dan pengembangan yang dilakukan. Relevansi

yang terdapat pada penelitian miliki Astuti (2015) adalah dengan

menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran geometri mampu

mendukung suasana pembelajaran sehingga siswa menjadi aktif dan

memahami materi. Dalam hal ini, peneliti memilih teori Van Hiele sebagai

tahapan pembelajaran geometri untuk membantu siswa dalam memahami

materi geometri. Relevansi yang terdapat pada penelitian milik Ahdhianto

(2016) yaitu dengan mengembangkan modul menggunakan teori geometri

Van Hiele menghasilkan modul pembelajaran valid, praktis dan efektif. Dalam

hal ini, peneliti menggunakan teori tahapan pembelajaran geometri menurut

Van Hiele untuk mengembangkan buku panduan guru. Relevansi penelitian

milik Etikawati (2016) sama seperti kedua penelitian dari Astuti dan Adhianto

yaitu menggunakan teori Van Hiele untuk mengembangkan prototipe

perangkat pembelajaran bagi kelas III SD pada materi bangun datar. Pada

penelitian ini, peneliti juga akan membuat produk berupa buku panduan guru

untuk pembelajaran geometri kelas III SD pada materi bangun datar. Hasil

Kristiani (2021)

Pengembangan Buku Panduan Guru Pada Pembelajaran Geometri Tema 6 bagi Siswa Slow Learner Kelas III SD Menggunakan Teori

Van Hiele

Astuti (2015)

Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Geometri Materi Volume Kubus dan Balok Berdasarkan

Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah

Dasar

Ahdhianto (2016)

Pengembangan Modul Pembelajaran Geometri Bangun Datar Berbasis Teori Van Hiele untuk

Siswa Kelas VI Sekolah Dasar

Etikawati (2016)

Pengembangan Prototipe Perangkat

Pembelajaran Geometri Materi Bangun Datar

Sederhana Berdasarkan Teori Van Hiele untuk

Siswa Kelas III Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

40

validasi dan uji coba produk menggunakan teori pembelajaran Van Hiele

sangat baik dan nilai siswa meningkat. Ketiga penelitian tersebut termasuk ke

dalam penelitian research and development, tetapi yang membedakan antara

penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

yaitu: (1) peneliti menggunakan model ADDIE dalam mengembangkan

produk sedangkan penelitian terdahulu menggunakan enam langkah menurut

Sugiyono, (2) peneliti membuat produk pengembangan buku panduan guru

bagi siswa slow learner kelas III SD inklusi sedangkan penelitian terdahulu

membuat produk berupa perangkat pembelajaran, modul, dan prototipe

perangkat pembelajaran bagi siswa reguler.

Penelitian-penelitian teerdahulu relevan dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti karena penelitian tersebut sama menggunakan teori Van Hiele,

hanya saja penelitian sebelumnya membuat perangkat pembelajaran,

prototipe, dan modul pembelajaran, belum ada penelitian yang

mengembangkan buku panduan guru untuk pembelajaran geometri tema 6

bagi siswa slow learner kelas III SD di sekolah inklusi menggunakan teori

Van Hiele. Pembaharuan penelitian yang dikembangkan oleh peneliti

berdasarkan penelitian yang relevan yaitu produk yang dikembangkan berupa

buku panduan untuk pembelajaran geometri tema 6 bagi siswa slow learner

kelas III menggunakan teori Van Hiele. Buku panduan ditujukan kepada guru

kelas III sekolah dasar. Referensi dari ketiga penelitian tersebut dapat

mendukung proses penelitian yang dilakukan dengan judul “Pengembangan

Buku Panduan Guru Pada Pembelajaran Geometri Tema 6 Bagi Siswa Slow

Learner Kelas III SD Menggunakan Teori Van Hiele”

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan salah satu tombak bagi kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan sendiri merupakan aspek yang penting bagi kehidupan manusia

guna mengembangkan potensi diri, sehingga mampu menjadi manusia yang

berkualitas dan berdampak bagi suatu bangsa. Banyak macam pendidikan

yang bisa didapatkan di antaranya yaitu pendidikan secara formal, informal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

41

dan non formal. Pendidikan secara formal yaitu didapatkan melalui sekolah

mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Semua manusia berhak

mendapatkan layanan pendidikan, termasuk siswa berkebutuhan khusus. Pada

saat ini, sudah banyak sekolah inklusi yang menerima baik siswa

berkebutuhan khusus maupun siswa-siswa pada umumnya. Sekolah inklusi

adalah salah satu perwujudan pemerataan pendidikan. Melalui sekolah inklusi,

siswa berkebutuhan khusus mampu berbaur dengan siswa lainnya, sehingga

tidak ada hal yang dibeda-bedakan baik siswa berkebutuhan khusus maupun

siswa yang lainnya.

Banyak macam klasifikasi siswa berkebutuhan khusus. Setiap siswa

berkebutuhan khusus memiliki karakteristiknya masing-masing, sehingga

sekolah inklusi sebaiknya mempersiapkan fasilitas yang juga dapat diakses

oleh siswa berkebutuhan khusus. Klasifikasi siswa berkebutuhan khusus di

antaranya yaitu siswa yang memiliki hambatan belajar dan perkembangan

akibat langsung karena kecacatan, atau bawaan sejak lahir misalnya,

tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, lamban belajar (slow learner),

siswa berbakat, siswa berkesulitan belajar, gangguan berkomunikasi,

tunalaras, atau gangguan emosi dan perilaku. Salah satu klasifikasi yang

termasuk siswa berkebutuhan khusus yaitu siswa slow learner. Siswa slow

learner adalah siswa dengan hambatan lamban dalam memproses informasi.

IQ siswa slow learner yaitu kisaran 70-89. Secara fisik, siswa slow learner

sulit untuk diidentifikasi, karena pada umumnya kondisi fisik siswa slow

learner sama dengan siswa pada umumnya. Siswa slow learner biasanya

sekolah di sekolah inklusi.

Di sekolah inklusi, pembelajaran dan materi pembelajarannya sama seperti

sekolah pada umumnya. Semua siswa berhak mendapatkan pengajaran

terhadap semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran matematika.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada setiap

jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Matematika adalah ilmu yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

walaupun dalam penerapannya terkadang tidak disadari. Salah satu tujuan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

42

pembelajaran matematika yaitu menumbuhkan cara berpikir sistematis dan

logis. Maka dari itu, matematika perlu diajarkan kepada setiap siswa termasuk

siswa berkebutuhan khusus.

Matematika terdiri dari beberapa pokok bahasan yaitu bilangan dan

operasinya, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data, dan peluang.

Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang erat sekali

kaitannya dengan kemampuan visualisasi-spasial. Visualisasi-spasial adalah

kemampuan seseorang dalam memahami ruang. Geometri juga erat kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari. Bentuk pada materi geometri didasarkan pada

benda nyata. Geometri juga sudah dipelajari sejak sekolah dasar. Materi

geometri termasuk materi wajib yang diajarkan mulai dari kelas bawah hingga

kelas atas. Sebelum memulai pembelajaran, seorang pendidik harus terlebih

dahulu merencanakan dan menyusun hal-hal yang akan digunakan seperti:

tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi pembelajaran, media

pengajaran, dan metode pengajaran.

Pada kondisi di lapangan, geometri dianggap materi yang sulit, termasuk

bagi siswa slow learner. Siswa slow learner perlu pengulangan secara

bertahap untuk memahami materi geometri. Pada dasarnya dibutuhkan upaya

untuk mengajarkan materi matematika terkhusus materi geometri kepada

siswa slow learner. Seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran

yang menarik dengan menggunakan metode atau media dan model yang

sesuai dengan kondisi kelas dan kondisi siswa. Diperlukannya pembelajaran

yang konkret dan bertahap untuk mengajarkan geometri kepada siswa slow

learner karena mereka sulit memahami materi geometri secara abstrak. Selain

itu, seorang pendidik perlu memiliki banyak referensi dalam hal mengajar

seperti buku panduan mengajar geometri, modul materi geometri dan masih

banyak lagi. Referensi tersebut berfungsi untuk mendukung persiapan dan

proses belajar mengajar. Suatu pembelajaran jika tidak dipersiapkan dengan

baik, maka pembelajaran tidak efektif dan tujuan pembelajaran menjadi tidak

tercapai secara maksimal. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

43

Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti melakukan

penelitian tentang Pengembangan Buku Panduan Guru Pada Pembelajaran

Geometri Tema 6 bagi Siswa Slow Learner Menggunakan Teori Van Hiele.

Peneliti memilih teori Van Hiele untuk menjadi dasar buku panduan ini

dikarenakan tahapan pembelajaran geometri Van Hiele memiliki karakteristik

tersendiri. Karakteristik tahapan pembelajaran geometri Van Hiele yaitu: pada

setiap tingkatan memiliki simbol dan bahasa tersendiri, apa yang implisit pada

suatu tingkatan akan menjadi eksplisit pada tingkatan berikutnya, bahan yang

diajarkan pada siswa di atas tingkatan pemikiran mereka maka akan dianggap

sebagai reduksi tingkatan, kemajuan siswa tergantung pada pengalaman

pembelajaran bukan karena kematangan usia. Selanjutnya, ada lima tahapan

pembelajaran geometri Van Hiele di antaranya yaitu, tahapan informasi,

tahapan orientasi terarah atau terpadu, tahapan eksplisitasi, tahapan orientasi

bebas, dan tahapan integrasi. Tahapan tersebut dapat digunakan untuk siswa

slow learner. Berdasarkan pada penelitian sebelumnya tahapan geometri

menurut Van Hiele juga efektif diterapkan pada pembelajaran geometri. Maka,

peneliti terisnpirasi melakukan pengembangan terhadap buku panduan

geometri berdasarkan teori Van Hiele untuk siswa slow learner di sekolah

inklusi. Dengan menggunakan buku panduan pembelajaran geometri menurut

teori Van Hiele, pendidik diharapkan memiliki persiapan dalam mengajar

geometri dan siswa slow learner kelas III SD memahami materi geometri

dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

44

Gambar 2. 2 Skema Kerangka Berpikir Penelitian

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan buku panduan guru

pembelajaran geometri bagi siswa slow learner kelas III SD menggunakan

teori Van Hiele?

2. Bagaimana kualitas buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi

siswa slow learner kelas III SD menggunakan teori Van Hiele menurut

ahli matematika?

3. Bagaimana kualitas buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi

siswa slow learner kelas III SD menggunakan teori Van Hiele menurut

ahli siswa berkebutuhan khusus?

4. Bagaimana kualitas buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi

siswa slow learner kelas III SD menggunakan teori Van Hiele menurut

guru kelas III SD?

Fenomena di lapangan:

1. Guru kurang buku referensi untuk mengajar materi tentang pembelajaran geometri

2. Siswa sulit memahami materi geometri terkhusus siswa slow learner

Jika tidak diatasi:

Pembelajaran menjadi kurang efektif dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal

Efeknya:

Hasil belajar siswa tidak maksimal dan minat siswa dalam belajar geometri juga akan menurun

Solusi:

Agar guru mudah dalam mengajarkan materi geometri dan siswa slow learner mampu memahami materi, maka perlu adanya buku panduan pembelajaran geometri bagi guru menggunakan teori Van Hiele.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

45

5. Bagaimana kualitas buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi

siswa slow learner kelas III SD menggunakan teori Van Hiele menurut

Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

46

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

penelitian dan pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan atau research and

development yang sering disingkat R&D. Penelitian dan pengembangan yang

dilakukan yaitu mengenai pengembangan buku panduan pembelajaran

geometri bagi siswa slow learner kelas 3 SD. Penelitian dan pengembangan

sendiri adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407).

Sukmadinata (2007: 164) juga berpendapat bahwa, penelitian dan

pengembangan yaitu suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah

ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dibuat dapat berupa

software dan hardware yaitu seperti buku panduan, buku pembelajaran,

modul, alat bantu pembelajaran di kelas, program komputer dan sebagainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, penelitian dan pengembangan adalah metode

penelitian untuk menghasilkan produk yang dapat diuji keefektivitasan dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi model penelitian dan

pengembangan ADDIE. Pribadi (2014: 22) berpendapat bahwa model ADDIE

memiliki sifat sederhana dan dapat dilakukan secara bertahap atau sistematik

untuk mewujudkan produk buku panduan. Branch (2009: 2) juga berpendapat

bahwa “ADDIE is merely a process that serves as a guiding framework for

complex situations, it is appropriate for developing educational products and

other learning resources. ADDIE as a fundamental process for creating

effective learning resources.” Pendapat tersebut menunjukkan bahwa ADDIE

adalah sebuah proses yang berfungsi sebagai panduan dalam menyelesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

47

masalah yang kompleks. Hal tersebut, sesuai untuk mengembangkan produk

pendidikan dan sumber belajar lainnya. Selain itu, ADDIE digunakan sebagai

proses mendasar untuk menciptakan sumber belajar yang efektif.

Model ADDIE, sesuai dengan namanya memiliki lima tahap yang dapat

digunakan untuk mendesain dan mengembangkan produk pembelajaran.

Tahap-tahap tersebut di antaranya yaitu (Sitepu dalam Tegeh, 2014: 42): (1)

analisis (analysis), (2) perancangan (design), (3) pengembangan

(development), (4) implementasi (implementation), (5) evaluasi (evaluation).

Tahap-tahap kegiatan model ADDIE pada dasarnya memiliki kaitan antara

satu dengan yang lainnya. Tahap penelitian menggunakan model ADDIE

digambarkan sebagai berikut:

Pada gambar di atas, komponen evaluasi berada di tengah komponen

lainnya. Hal ini disebabkan komponen evaluasi merupakan komponen sentral

yang dapat digunakan untuk menilai tahap analisis, desain, pengembangan,

dan implementasi. Sesuai gambar di atas, berikut ini adalah penjabaran

tahapan model ADDIE memurut Tegeh (2014: 42):

Analysis

Design

Development

Evaluation Implementation

Gambar 3. 1 Tahapan Model ADDIE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

48

1. Analisis (analyze)

Analisis adalah tahap pertama dalam penerapan model ADDIE

untuk mendesain dan mengembangkan sebuah produk pembelajaran. Pada

tahap ini, peneliti perlu melakukan analisis kebutuhan dengan cara

mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan

yang hendak diteliti. Hal yang perlu dianalisis pada tahap ini yaitu analisis

kompetensi, analisis karakteristik siswa, analisis materi sesuai dengan

tuntutan kompetensi. Analisis kompetensi ini berkaitan dengan segala

kapabilitas belajar yang ingin dicapai oleh siswa setelah memanfaatkan

produk pengembangan dalam pembelajaran. Analisis karakteristik

berkaitan dengan keadaan siswa yang akan menggunakan produk

pengembangan. Keadaan siswa yang dimaksud antara lain: pengetahuan

awal yang dimiliki, minat dan bakat secara umum, gaya belajar,

kemampuan berbahasa dan lain sebagainya. Selanjutnya, analisis materi

yaitu yang berkaitan dengan materi-materi pokok, sub-sub bagian dari

materi pokok, anak sub bagian dan seterusnya.

2. Perancangan (design)

Design adalah tahap kedua yang dilakukan pada penerapan model

ADDIE. Pada tahap perancangan peneliti melakukan kegiatan lebih lanjut

terhadap analisis kebutuhan yang akan digunakan sebagai solusi dari

permasalahan yang ada. Pada tahap ini dilakukan perancangan dengan

membuat kerangka acuan seperti subjek, kompetensi, strategi

pembelajaran, asesmen dan evaluasi. Hal tersebut mengacu kepada empat

unsur penting dalam perancangan pembelajaran yaitu peserta didik,

tujuan, metode, dan evaluasi. Maka pada perancangan pembelajaran

difokuskan pada tiga kegiatan yaitu pemilihan materi sesuai dengan

karakteristik siswa dan tuntutan kompetensi, strategi pembelajaran yang

diterapkan, dan bentuk serta metode asesmen dan evaluasi yang

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

49

3. Pengembangan (development)

Pada tahapan ketiga yaitu tahap pengembangan. Pengembangan

adalah kegiatan menerjemahkan atau menguraikan spesifikasi design ke

dalam bentuk fisik, sehingga pada kegiatan ini menghasilkan prototype

produk pengembangan. Segala hal yang dilakukan pada tahap sebelumnya

akan diwujudkan dalam bentuk prototype. Pada tahap ini, peneliti

melakukan kegiatan pengembangan seperti pencarian dan pengumpulan

segala sumber atau referensi yang dibutuhkan untuk pengembangan

materi, pembuatan bagan dan tabel-tabel pendukung, pembuatan gambar-

gambar ilustrasi, pengetikan, pengaturan layout, penyusunan instrumen

evaluasi dan lain-lain.

4. Implementasi (implementation)

Tahap yang keempat adalah tahap implementasi. Pada tahap ini,

hasil pengembangan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran guna

mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas pembelajaran yang meliputi

keefektifan, kemenarikan dan efisiensi pembelajaran. Keefektifan

berkenaan dengan sejauh mana produk pengembangan dapat mencapai

tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan. Kemenarikan

berkenaan dengan sejauh mana produk pengembangan dapat menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, menantang dan memotivasi belajar

siswa. Efisiensi berkaitan dengan penggunaan sumber seperti dana, waktu

dan tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Evaluasi (evaluation)

Tahap terakhir adalah tahap evaluasi. Evaluasi pada tahap ini

meliputi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif

dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan yang digunakan

untuk penyempurnaan. Sedangkan, evaluasi sumatif dilakukan pada akhir

program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dan

kualitas pembelajaran secara luas.

Evaluasi formatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

menjamin bahwa produk yang telah dirancang dan dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

50

sebelumnya dapat memberikan hasil yang optimal pada waktu yang

digunakan dalam situasi pembelajaran yang sesungguhnya. Evaluasi

formatif dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terdapat dalam sebuah produk, sebaliknya evaluasi sumatif dilakukan

dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan

untuk melakukan pengambilan keputusan tentang kesinambungan

manfaat sebuah produk (Pribadi, 2014:147). Data dan informasi dalam

evaluasi sumatif dapat diperoleh dari pendapat dan penilaian ahli atau

expert judgement tentang kualitas produk berdasarkan hasil uji coba

lapangan (Pribadi, 2014:30). Hasil penilaian sumatif dapat dijadikan

sebagai bahan rekomendasi oleh pengambilan keputusan untuk

memutuskan tentang kualitas produk.

Model ADDIE memberi peluang untuk melakukan evaluasi terhadap

aktivitas pengembangan pada setiap tahapan. Hal ini berdampak positif

terhadap kualitas produk pengembangan. Dampak positif yang

ditimbulkan dengan adanya evaluasi pada setiap tahapan adalah

meminimalisir tingkat kesalahan atau kekurangan produk pada tahap

akhir model ini. Dengan demikian, tahap kelima ini, yakni tahap evaluasi

merupakan tahap evaluasi terhadap keseluruhan atau kesatuan produk

pengembangan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Jogja Green School yang

beralamatkan di Dusun Jambon, RT.04/RW.22, Salakan, Trihanggo, Kec.

Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291. Jogja;

SD Nasional Kakuka Wonosobo yang beralamatkan Jalan Kh. Ahmad

Dahlan No 3, Cemara Indah IV, Jaraksari, Kec. Wonosobo, Puntuk Sari,

Wonosobo Bar., Kec. Wonosobo, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah 56311;

SD Teladan Yogyakarta yang beralamatkan Jl. Kabupaten No.99, Area

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

51

Sawah, Nogotirto, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta 55291.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian yaitu

pada bulan Agustus-Desember 2020 pada semester ganjil Tahun Ajaran

2020/2021.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kelas III SD Tahun Ajaran

2020/2021

4. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah buku panduan pembelajaran

geometri menggunakan teori Van Hiele yang dikembangkan dan

dikaitkan dengan mata pelajaran matematika materi geometri kelas III

pada tema 6 kurikulum 2013.

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur pengembangan pada penelitian ini akan menghasilkan produk

berupa buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow

learner kelas III SD. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur

pengembangan model ADDIE. Model ADDIE memiliki lima tahapan. Tahap-

tahap tersebut di antaranya yaitu (Tegeh, 2014: 42): (1) analisis (analyze), (2)

perancangan (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi

(implementation), (5) evaluasi (evaluation). Berikuti ini adalah prosedur

penelitian menggunakan tahapan-tahapan model ADDIE:

1. Analisis (analyze)

Pada tahapan analisis meliputi kegiatan analisis terhadap perlunya

pengembangan sebuah produk. Menurut Tegeh (2014:42) hal yang perlu

diperhatikan pada tahap analisis yaitu analisis kompetensi, analisis

karakteristik peserta didik, dan analisis materi. Maka dari itu, tahap

pertama yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu mengumpulkan data dan

informasi mengenai permasalahan yang ada di kelas III SD inklusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

52

Permasalahan dalam penelitian ini diketahui melalui kegiatan wawancara.

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan wali kelas III SD.

Peneliti melakukan wawancara dengan berpedoman pada pedoman

wawancara.

Hasil wawancara menunjukkan dengan beberapa guru kelas III di

sekolah inklusi bahwa (1) pada saat proses pembelajaran, siswa slow

learner selalu membutuhkan bimbingan, sulit memahami instruksi, perlu

pendampingan saat mengerjakan tugas, (2) siswa slow learner cenderung

lamban dalam memproses informasi maka dari itu guru perlu terus

menerus menyampaikan informasi dengan runtut, bertahap dan konkret,

(3) siswa slow learner dan siswa yang lainnya mengalami kesulitan dalam

memahami materi geometri seperti menentukan panjang, lebar dan luas

suatu bangun datar, (4) guru jarang menggunakan media pembelajaran

ketika mengajarkan materi geometri sehingga mudah bosan, (5) guru

sering menerapkan model pembelajaran drill sehingga siswa slow learner

sulit mengikuti pembelajaran, (6) guru kesulitan memilih model

pembelajaran yang cocok untuk digunakan pada kelas inklusi, (7) guru

membutuhkan sebuah referensi berupa buku panduan pembelajaran

geometri yang cocok digunakan di kelas inklusi yang di dalamnya

terdapat siswa slow learner.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui wawancara dengan tiga

guru kelas III SD membuat peneliti terinspirasi untuk melaksanakan

penelitian dan pengembangan (research and development) berupa buku

panduan guru dalam pembelajaran geometri pada tema 6 bagi siswa slow

learner kelas III SD inklusi menggunakan teori Van Hiele. Buku panduan

guru ini, memungkinkan guru dapat mengajarkan materi geometri secara

konkret dengan menggunakan teori Van Hiele. Pembelajaran yang

dirancang pada buku panduan guru ini bersifat universal dengan tujuan

agar dapat digunakan di kelas inklusi yang terdapat siswa slow learner.

Buku panduan ini dibuat bertujuan untuk menambah referensi guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

53

proses pembelajaran geometri supaya siswa slow learner juga dapat

terfasilitasi.

2. Perancang (Design)

Pada tahap kedua ini menurut Tegeh (2014: 42) tahapan perencanaan

mengacu kepada empat unsur penting dalam perancangan pembelajaran

yaitu peserta didik, tujuan, metode, dan evaluasi. Pada tahap ini, peneliti

mulai merancang sebuah produk sesuai dengan hasil analisis kebutuhan

pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, peneliti merancang sebuah produk

berupa buku panduan guru pada pembelajaran geometri untuk siswa slow

learner kelas III SD. Rancangan dari unsur-unsur yang diperlukan dalam

produk buku panduan pembelajaran geometri bagi siswa slow learner

kelas III meliputi sampul buku dan isi buku yang meliputi: (1) kata

pengantar, (2) daftar isi, (3) teori belajar matematika, (4) teori geometri

Van Hiele, (5) teori siswa berkebutuhan khusus, (6) model pembelajaran,

(7) rancangan pelaksanaan pembelajaran, (8) literasi, (9) materi, (10)soal

latihan (11) soal evaluasi, (12) rubrik penilaian, (13) lembar refleksi, (14)

penutup, (15) daftar pustaka, (16) biografi penulis. Selain itu, peneliti juga

merancang desain fisik buku seperti: (1) penulisan judul, (2) format pada

penulisan buku panduan, dan (3) bentuk buku.

3. Pengembangan (Development)

Tegeh (2014:43) menyatakan bahwa tahap pengembangan pada

dasarnya adalah kegiatan menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam

bentuk fisik, sehingga kegiatan ini menghasilkan produk pengembangan.

Pada tahap pengembangan ini, peneliti mulai menyusun produk buku

panduan sesuai rancangan yang sudah disusun pada tahap sebelumnya.

Pada pengembangan buku panduan ini, peneliti juga mencari sumber dan

referensi yang berkaitan dengan materi geometri kelas III tema 6. Peneliti

dalam mengembangankan produk buku panduan dengan memperhatikan

aspek-aspek seperti karakteristik siswa, materi geometri, kompetensi

dasar, dan model pembelajaran. Pada pengembangan buku panduan ini,

peneliti menuliskan kata pengantar dari buku panduan, daftar isi, teori-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

54

teori yang mendukung meliputi: teori belajar matematika, teori geometri

menurut Van Hiele, teori siswa berkebutuhan khusus, dan rancangan

pembelajaran yang meliputi: (1) Literasi, (2) materi, (3) latihan soal, (4)

soal evaluasi, (5) rubrik penilaian (6) lembar refleksi. Selanjutnya,

peneliti juga menuliskan kata penutup dan daftar pustaka.

Peneliti mengembangkan produk mulai dari design cover dan isi buku

panduan seperti teori belajar matematika, teori geometri berdasarkan teori

Van Hiele, teori siswa berkebutuhan khusus, serta rancangan

pembelajaran lalu penutup. Peneliti melihat dan mengumpulkan banyak

sumber dan referensi guna mengembangkan buku panduan. Selain itu,

peneliti juga mengatur susunan gambar, layout, tabel pada rancangan

pembelajaran, tabel penilaian dan lain-lain. Serta peneliti juga menyusun

instrumen validasi bagi validator. Tahap selanjutnya, peneliti melakukan

evaluasi pada tahap pengembangan untuk melanjutkan ke tahap

selanjutnya yaitu implementasi (implementation). Evaluasi pada tahap

pengembangan dilakukan dengan validasi produk buku panduan kepada

ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus, dan guru kelas III SD.

Validasi produk menggunakan instrumen yang sudah dibuat oleh peneliti.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap yang keempat yaitu tahap implementasi. Pada tahap ini akan

dilakukan uji coba produk oleh guru kelas III pada siswa slow learner

kelas III SD Jogja Green School. Pada tahap ini, uji coba produk

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran guna mengetahui pengaruhnya

terhadap kualitas pembelajaran yang meliputi keefektifan, kemenarikan

dan efisiensi pembelajaran. Selanjutnya, setelah dilakukan uji coba

peneliti akan melakukan evaluasi berdasarkan hasil implementasi dan

akan melanjutkan pada tahap evaluasi.

5. Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi adalah tahap terakhir, peneliti melakukan evaluasi

formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan dengan mengumpulkan

data pada setiap tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

55

panduan. Sedangkan, Evaluasi sumatif dilakukan berdasarkan data hasil

validasi yang dilakukan oleh ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan

khusus dan wali kelas III SD. Berdasarkan data tersebut, peneliti

melakukan perbaikan sesuai komentar dan saran. Perbaikan-perbaikan

dilakukan bertujuan untuk menyempurnakan produk buku panduan agar

layak untuk digunakan dan sesuai dengan kebutuhan guru serta siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2014: 62) mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan

utama penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang

digunakan penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya

(Sudaryono, 2016: 82). Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan

pendapat Nasution (2004: 133) yang menyatakan bahwa, wawancara

adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang

bertujuan untuk memperoleh informasi. Selanjutnya, Widoyoko (2012:

40) berpendapat bahwa wawancara merupakan proses tanya jawab atau

dialog secara lisan antara pewawancara dengan responden dengan tujuan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Menurut

Esterberg dalam Sugiyono (2010: 319) ada beberapa macam wawancara,

di antaranya yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, tak berstruktur.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur. Peneliti

melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi dengan

menggunakan pedoman wawancara yang dibuat sebelum melakukan

wawancara. Pedoman dibuat menjadi acuan selama kegiatan wawancara

berlangsung guna mempermudah peneliti dalam memperoleh informasi.

Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa guru kelas III di SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

56

Hasil wawancara tersebut digunakan untuk menganalisis potensi serta

masalah yang ada di SD.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos

untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah

pengawasan peneliti (Nasution, 2003: 128). Sedangkan menurut

Sudaryono (2016: 77), kuesioner atau angket merupakan suatu teknik atau

cara pengumpulan data secara tidak langsung dengan maksud peneliti

tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Jenis angket menurut

sifat jawabannya ada tiga, di antaranya yaitu:

a. Angket tertutup yaitu terdiri dari pertanyaan atau pernyataan dengan

sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mengecek

jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya.

b. Angket terbuka yaitu memberi kesempatan penuh kepada responden

untuk menjawab pertanyaan. Peneliti hanya memberikan sejumlah

pertanyaan yang berkaitan dengan masalah dan meminta responden

untuk menguraikan pendapat atau pendiriannya panjang lebar bila

diinginkan.

c. Angket kombinasi menggunakan kedua macam jenis angket yaitu

terbuka dan tertutup. Angket yang tertutup mempunyai sejumlah

jawaban ditambah alternatif terbuka yang memberi kesempatan

kepada responden memberi jawaban di samping atau di luar jawaban

yang tersedia.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan angket atau kuesioner

kombinasi yang menggunakan kedua macam angket tertutup dan terbuka

sekaligus. Angket kombinasi ini dibuat untuk melakukan validasi produk

oleh para ahli dan guru SD kelas III. Sehingga dapat diperoleh data

kelayakan produk yang dikembangkan dengan lebih jelas atau detail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

57

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat sedangkan instrumen penelitian adalah alat yang

dibuat dan disusun mengikuti prosedur langkah-langkah pengembangan

instrumen berdasarkan teori serta kebutuhan penelitian yang akan digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian dapat disebut juga

sebagai alat pengumpul data. Sugiyono (2011: 222) juga berpendapat bahwa

instrumen penelitian adalah suatu hal yang berkaitan dengan ketepatan cara-

cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian terbagi

menjadi dua yaitu tes dan non tes. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

instrumen penelitian non tes. Instrumen penelitian non tes yang digunakan

berupa pedoman wawancara dan pedoman kuesioner.

1. Pedoman Wawancara

Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai pewawancara dan guru

kelas III SD sebagai narasumber. Wawancara pada penelitian ini

dilakukan guna memperoleh informasi mengenai permasalahan yang

terjadi pada pembelajaran geometri siswa slow learner kelas III SD.

Selain itu, wawancara dilakukan untuk mengetahui model atau metode

apa yang digunakan pada pembelajaran geometri kelas III SD, serta

menganalisis kebutuhan yang akan dijadikan acuan sebagai

pengembangan produk buku panduan. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi

dan pedoman wawancara yang akan digunakan oleh peneliti:

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru Kelas III SD

Aspek Indikator No. Item

Analisis

karakteristik

siswa

1. Karakteristik siswa slow learner

2. Karakteristik siswa di kelas III

3. Kesulitan yang dialami siswa

baik siswa slow learner maupun

siswa yang lainnya dalam

pembelajaran geometri

4. Partisipasi siswa slow learner

dan siswa yang lainnya dalam

mengikuti pembelajaran geo-

metri

1, 2, 3, 4, 5, 6

Analisis materi 5. Kesulitan yang dialami guru 7, 8, 9, 10,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

58

Aspek Indikator No. Item

dalam pembelajaran geometri

6. Referensi mengajar yang

digunakan guru dalam mem-

bantu proses pembelajaran

geometri

7. Penggunaan metode, model

pembelajaran geometri

8. Media yang digunakan untuk

mengajar geometri

9. Ketersediaan sumber buku

panduan untuk proses

pembelajaran geometri

10. Sumber pendukung lainnya

dalam membantu kegiatan

pembelajaran geometri

11. Pendapat guru jika materi pem-

belajaran geometri diajarkan

menggunakan tahapan belajar

menurut teori Van Hiele

11, 12, 13,

14, 15, 16, 17

Analisis

Kompetensi

12. Kurikulum dan buku peserta

didik yang digunakan dalam

proses pembelajaran geometri

13. Kompetensi yang dimiliki siswa

slow learner dan siswa yang

lainnya

18, 19, 20, 21

Kisi-kisi wawancara tersebut digunakan sebagai acuan dalam

pembuatan instrumen pertanyaan wawancara. Berikut ini merupakan

pertanyaan yang digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan wawancara

kepada guru kelas:

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas III SD

Indikator Pertanyaan Wawancara

Analisis karakteristik

siswa

1. Bagaimana karakteristik siswa slow

learner kelas III?

2. Materi matematika apa yang masih

menjadi kendala atau kesulitan bagi

siswa?

3. Bagaimana karakteristik siswa ketika

menghadapi soal matematika terkhusus

pada materi geometri?

4. Apa saja kelebihan dan kelemahan siswa

slow learner di kelas III?

5. Apa saja kesulitan yang dialami siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

59

Indikator Pertanyaan Wawancara

baik siswa slow learner maupun siswa

yang lainnya dalam pembelajaran

geometri?

6. Apa saja partisipasi yang dilakukan oleh

siswa slow learner dan siswa yang

lainnya dalam mengikuti pembelajaran

geometri?

Analisis Materi 7. Kesulitan apa saja yang dialami ketika

mengajarkan materi geometri?

8. Menggunakan metode, model

pembelajaran seperti apa untuk mengajar

geometri?

9. Bagaimana pengaruh metode atau model

yang digunakan dengan hasil belajar

siswa?

10. Media apa yang digunakan untuk

mengajar geometri?

11. Referensi apa saja yang digunakan

Bapak/Ibu dalam pembelajaran

geometri?

12. Apakah Bapak/Ibu memiliki sumber

buku panduan untuk membantu proses

pembelajaran geometri?

13. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan

buku panduan berbasis teori Van Hiele

untuk mengajarkan geometri kepada

siswa?

14. Apakah Bapak/Ibu pernah menemukan

sebuah buku panduan tentang

pembelajaran geometri yang dikemas

menggunakan teori Van Hiele?

15. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika

buku tersebut tersedia?

16. Menurut Bapak/Ibu, apakah buku seperti

itu dibutuhkan? mengapa demikian?

17. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika

materi pembelajaran geometri diajarkan

menggunakan tahapan belajar menurut

teori Van Hiele?

Analisis Kompetensi 18. Kurikulum apa yang digunakan pada

proses pembelajaran saat ini?

19. Buku apa yang digunakan dalam

pembelajaran matematika terkhusus pada

materi geometri?

20. Kemampuan atau kompetensi apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

60

Indikator Pertanyaan Wawancara

perlu dimiliki peserta didik dalam proses

pembelajaran matematika terkhusus pada

materi geometri?

21. Indikator atau kriteria apa yang

Bapak/Ibu gunakan untuk melihat

apakah siswa telah mencapai kompetensi

setelah melakukan proses pembelajaran

matematika?

2. Pedoman Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui

pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah

pengawasan peneliti (Nasution, 2003: 128). Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan jenis angket kombinasi. Angket kombinasi digunakan

karena jawabannya tertutup namun ada alternatif terbuka yang

memberikan kesempatan kepada responden dalam memberi jawaban di

samping atau di luar jawaban yang tersedia. Angket kombinasi ini

digunakan untuk melakukan validasi terhadap produk oleh para ahli dan

guru kelas III SD. Indikator kuesioner validasi produk ditentukan

berdasarkan pada spesifikasi produk, kriteria buku panduan berkualitas

menurut Puskurbuk (2018:9-24) dan kriteria penyusunan perencanaan

pembelajaran menurut Sanjaya (dalam Ananda, 2019:20) seperti yang

telah dijelaskan pada BAB II. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi dan

pedoman kuesioner:

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi Produk

Validasi Variabel Aspek Indikator No

Item

Buku pe-

doman

Desain

produk

Cover Kriteria buku

panduan

berkualitas

1. Judul buku

mengga-

mbarkan isi

buku yang

ditulis dalam

bahasa

indonesia.

1, 2, 3

2. Ilustrasi cover

buku menggam-

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

61

Validasi Variabel Aspek Indikator No

Item

barkan isi buku.

Bagian

awal

buku

Kriteria buku

panduan

berkualitas

3. Halaman

prakata yang

ditulis oleh

penulis buku

atau kata

pengantar yang

ditulis oleh

orang lain

tentang materi

buku.

5

4. Halaman daftar

isi, daftar tabel

atau daftar

gambar.

6

Isi buku Bagian

isi buku

Kriteria buku

panduan

berkualitas

5. Memberikan

panduan

tentang metode,

media, dan

penilaian

pembelajaran

guna menin-

gkatkan

kapasitas peda-

gogik, sosial,

dan pro-

fesionalitas

pendidik.

7, 8,

9, 10,

11,12,

13,

14, 15

6. Memiliki

muatan isi yang

dapat dipe-

rtanggungjawa-

bkan, dengan

mencantumkan

sumber rujukan

pada daftar

referensi di

halaman akhir

buku.

16

7. Memiliki tata

bahasa dan

gaya penyajian

yang baik agar

mudah dipa-

17,

18, 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

62

Validasi Variabel Aspek Indikator No

Item

hami. Buku-

buku hasil ahi

bahasa dari

bahasa asing ke

bahasa Indo-

nesia harus me-

miliki kualitas

terjemahan

yang baik.

Akhir

buku

Bagian

akhir

buku

Kriteria buku

panduan

berkualitas

8. Terdapat daftar

pustaka

20

9. Terdapat

biodata penulis

21

RPP pada

buku

Bagian

RPP

Kriteria

penyusunan per-

encanaan

pembelajaran

10. Signifikansi 22

11. Relevan 23, 24

12. Kepastian 25

13. Adaptabilitas 26

14. Kesederhanaan 27

15. Prediktif 28

Berikut ini adalah tabel kuesioner yang digunakan untuk uji validasi

produk berupa buku panduan guru:

Tabel 3. 4 Kuesioner Uji Validasi Produk

Variabel Aspek Indikator Pernyataan

Desain

produk

Cover Kriteria buku

panduan

berkualitas

Judul buku meng-

gambarkan isi buku

yang ditulis dalam

bahasa indonesia.

1. Buku

panduan me-

miliki sampul

yang menarik

seperti pen-

ulisan judul,

warna dan

gambar.

2. Judul buku

menggambar-

kan isi buku

yang ditulis

dalam Bahasa

Indonesia ya-

ng benar.

3. Penulisan ju-

dul menggun-

akan kaidah

KBBI.

Ilustrasi cover buku 4. Gambar pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

63

Variabel Aspek Indikator Pernyataan

menggambarkan isi

buku.

cover buku

sesuai dengan

isi buku.

Bagian

awal

buku

Kriteria buku

panduan

berkualitas

Halaman prakata

yang ditulis oleh

penulis buku atau

kata pengantar yang

ditulis oleh orang

lain tentang materi

buku.

5. Terdapat kata

pengantar

yang ditulis

oleh penulis

Halaman daftar isi,

daftar tabel atau

daftar gambar.

6. Terdapat

haman daftar

isi, datar

tabel atau da-

tar gambar

Isi buku Bagian

isi buku

Kriteria buku

panduan

berkualitas

Memberikan

panduan tentang

metode, media, dan

penilaian pembe-

lajaran guna menin-

gkatkan kapasitas

pedagogik, sosial,

dan profesionalitas

pendidik.

7. Isi buku

panduan

memuat

rancangan

pembelajaran

yang sesuai

dengan

Kompetensi

Dasar (KD).

8. Isi buku

paduan

memuat

penjelasan

teori belajar

matematika,

geometri, dan

siswa berke-

butuhan

khusus.

9. Isi buku

panduan

menjelaskan

mengenai

model

pembelajaran

TTW

10. Isi buku

panduan

memuat

rancangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

64

Variabel Aspek Indikator Pernyataan

pembelajaran

sesuai dengan

prinsip be-

lajar

(perhatian

dan motivasi,

keaktifan, ke-

terlibatan

langsung,

pengulangan,

tantangan,

dan

perbedaan

individu)

11. Isi buku

panduan

memuat

latihan soal

sesuai ran-

cangan pem-

belajaran.

12. Isi buku

panduan

memuat

materi

pembelajaran

sesuai

rancangan

pembelajaran

.

13. Isi buku

panduan

memuat

instrumen

penilaian

sesuai

rancangan

pembelajaran

.

14. Isi buku

panduan

memuat

rancangan

pembelajaran

yang runtut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

65

Variabel Aspek Indikator Pernyataan

dan

terperinci.

15. Isi buku

panduan pada

rancangan

pembelajaran

memuat

media yang

sesuai dengan

materi ajar.

Memiliki muatan isi

yang dapat dipe-

rtanggungjawabkan,

dengan mencantum-

kan sumber rujukan

pada daftar

referensi di

halaman akhir

buku.

16. Isi buku

panduan

dapat

dipertang-

gungjawabka

n dengan

mencan-

tumkan

sumber

rujukan.

Memiliki tata

bahasa dan gaya

penyajian yang baik

agar mudah

dipahami. Buku-

buku hasil ahi

bahasa dari bahasa

asing ke bahasa

Indonesia harus

memiliki kualitas

terjemahan yang

baik.

17. Isi buku pan-

duan

menggunakan

kalimat yang

mudah

dipahami.

18. Isi buku

panduan

menggunakan

kalmat sesuai

dengan

KBBI.

19. Isi buku

panduan

disusun

dengan

kalimat yang

menggunakan

tanda baca

yang baik dan

benar.

Akhir

buku

Bagian

akhir

buku

Kriteria buku

panduan

berkualitas

Terdapat daftar

pustaka

20. Terdapat

daftar

pustaka pada

buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

66

Variabel Aspek Indikator Pernyataan

panduan.

Terdapat biodata

penulis

21. Terdapat

biodata

penulis pada

buku

panduan

RPP pada

buku

Bagian

RPP

Kriteria

penyusunan

perencanaan

pembelajaran

Signifikansi 22. Rancangan

pembelajaran

memiliki

langkah ke-

giatan yang

bermakna.

Relevan 23. Rancangan

pembelajaran

sesuai dengan

kurikulum

2013

24. Rancangan

pembelajaran

sesuai dengan

kebutuhan

siswa.

Kepastian 25. Rancangan

pembelajaran

sebagai

sumber

referensi guru

dalam me-

laksanakan

proses

pembelajar-

an.

Adaptabilitas 26. Rancangan

pembelajaran

disusun

secara

kontekstual

sesuai dengan

siswa berke-

butuhan

khusus.

Kesederhanaan 27. Rancangan

pembelajaran

mudah untuk

diimple-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

67

Variabel Aspek Indikator Pernyataan

mentasikan.

Prediktif 28. Rancangan

pembelajaran

mampu

mengantisipa

si

kemungkinan

kegiatan yang

akan terjadi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data yang

dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut:

1. Analisis Data Kualitatif

Menurut Darmadi (2014:36) data kualitatif diperoleh melalui berbagai

macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen,

diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan

lapangan. Pada penelitian ini, analisis data didapatkan dari hasil analisis

kebutuhan berdasarkan wawancara dan hasil validasi produk berdasarkan

instrumen kuesioner. Analisis kebutuhan diperoleh dari hasil wawancara

dengan beberapa guru kelas III SD. Data validasi diperoleh dari seorang

validator di antaranya ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus

dan wali kelas III SD. Data hasil validasi dianalisis sebagai pedoman

dalam memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk buku panduan.

Peneliti juga melakukan perbaikan terhadap buku panduan guru sesuai

dengan komentar dan saran yang diberikan oleh para validator.

2. Analisis Data Kuantitatif

Menurut Darmadi (2014:36) sesuai bentuknya, data kuantitatif

dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika

atau statistika. Analisis data kuantitatif diperoleh dari skor hasil validasi

ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus, guru wali kelas III SD.

Hasil validasi berdasarkan lembar kuesioner yang telah dibuat

sebelumnya. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Likert

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

68

dengan validator memberikan tanda centang pada setiap skor item. Skala

penilaian terhadap buku panduan guru menggunakan skor: sangat baik

(4), baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Skor penilaian

kuesioner validasi produk yang sudah diperoleh, kemudian dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut:

Rata-rata (x) =

Skor tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan

menggunakan skala Likert empat. Mengacu pada tabel nilai skala empat

menurut Mardapi (2008: 123), acuan konversi nilai adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. 5 Skala Likert menurut Mardapi

No Rentang Skor Kategori

1 ≥ X Sangat Baik

2 X ≥ Baik

3 ≥ - X Kurang Baik

4 - X Sangat Kurang Baik

Keterangan:

= rerata skor keseluruhan

SBX = simpangan baku skor keseluruhan

= skor yang diperoleh

Berikut ini penjabaran skala Likert menurut Mardapi:

Diketahui:

Skor maksimal ideal = 4

Skor minimal ideal = 1

Rerata ideal ( =

(skor maksimal + skor minimal)

(4 + 1)

2,5

Simpangan baku ideal (SBX) =

(skor maksimal - skor minimal)

=

(4 - 1)

= 0,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

69

Ditanya:

Berapakah nilai interval skor kategori sangat baik, baik, kurang baik,

dan sangat kurang baik ?

Sangat baik = ≥ X

≥ (

≥ 3

Baik = X ≥

( ≥ 2,5

≥ 2,5

≥ 2,5

Kurang baik = ≥ - X

≥ (

Sangat kurang baik = - X

(

Maka dapat disimpulkan bahwa analisis dari data kuantitatif menjadi

kualitatif yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. 6 Kriteria Skor Skala Empat

No Rentang Skor Kategori

1 ≥ 3 Sangat Baik

2 ≥ 2,5 Baik

3 ≥ Kurang Baik

4 Sangat Kurang Baik

Kuesioner validasi produk yang diperoleh dan telah dihitung

seperti tahapan di atas, kemudian dapat dianalisis skor yang diperoleh

termasuk ke dalam kategori buku panduan guru pembelajaran geometri

bagi siswa slow learner kelas III SD yang sangat baik, baik, kurang baik,

atau sangat kurang baik. Jika validasi produk menunjukkan kategori

sangat baik dan baik maka produk siap untuk digunakan, sedangkan jika

validasi produk menunjukkan kategori kurang baik dan sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

70

baik maka produk harus diperbaiki kembali oleh peneliti sebelum

digunakan oleh guru kelas III SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

pengembangan buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow

learner kelas III SD.

A. Hasil Penelitian

1. Prosedur Pengembangan Produk Buku Panduan

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur pengembangan

model ADDIE. Model ADDIE terdiri dari lima tahapan di antaranya

(Tegeh, 2014: 42): (1) analisis (analysis), (2) perancangan (design), (3)

pengembangan (development), (4) implementasi (implementation), dan (5)

evaluasi (evaluation). Berikut ini penjabaran hasil penelitian berdasarkan

langkah ADDIE yang telah dilakukan peneliti:

a. Analisis (analysis)

1) Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian

dan pembahasan mengenai pengembangan buku panduan guru

pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner kelas III SD

adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan

analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Peneliti melakukan

wawancara dengan tiga guru kelas III SD Inklusi. Peneliti telah

melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan prosedur yang sudah

dijelaskan pada bab III. Peneliti melakukan wawancara dengan

berpedoman pada pedoman wawancara yang sudah dibuat sebelum

melakukan wawancara.

Wawancara dilakukan dengan tiga guru kelas III untuk

mengetahui kesulitan yang dihadapi ketika menyampaikan materi

kepada siswa-siswa terutama siswa slow learner, media apa yang

sering digunakan, model dan metode apa yang digunakan, referensi

yang guru gunakan sebagai pedoman atau panduan menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

72

kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, hasil wawancara dievaluasi

guna untuk merancang tindakan penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan kebutuhan guru kelas III SD.

2) Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara yang dilakukan peneliti berpedoman pada kisi-

kisi pedoman wawancara yang telah dibuat oleh peneliti pada bab

III. Kisi-kisi wawancara berdasarkan model ADDIE mengulik tiga

hal yang perlu dianalisis yaitu analisis kompetensi, analisis

karakteristik siswa, dan analisis materi sesuai dengan tuntutan

kompetensi (Tegeh, 2014: 42). Kemudian, ketiga aspek tersebut

dijabarkan menjadi 13 indikator dan 20 pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti kepada narasumber. Indikator pertama sampai dengan

keempat membahas tentang karakteristik siswa slow learner.

Indikator kelima sampai dengan sebelas membahas mengenai

kesulitan yang dialami guru, referensi yang digunakan guru, media,

metode, model pembelajaran yang digunakan guru, dan membahas

mengenai pendapat guru jika materi pembelajaran geometri

diajarkan menggunakan tahapan belajar menurut teori Van Hiele.

Indikator kedua belas hingga tiga belas membahas mengenai

kurikulum dan buku yang digunakan oleh guru, dan yang terakhir

membahas tentang kompetensi yang dimiliki oleh siswa slow

learner dan siswa yang lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga guru kelas III SD

inklusi, pembelajaran matematika masih menjadi kendala bagi para

siswa terutama bagi siswa slow learner. Siswa slow learner dan

siswa yang lainnya juga kesulitan pada materi geometri, seperti

pada saat menentukan panjang, lebar, dan luas dari suatu bangun

datar menggunakan satuan tidak baku. Pada saat proses

pembelajaran, siswa slow learner selalu membutuhkan bimbingan,

sulit memahami instruksi yang diberikan oleh guru, dan

memerlukan pendampingan saat mengerjakan tugas. Siswa slow

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

73

learner cenderung lamban dalam menerima materi pelajaran. Ia

memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan

pengulangan 3-5 kali. Siswa slow learner memerlukan penjelasan

materi yang konkret untuk mempermudah memahami materi

tersebut. Selain itu, diimbangi dengan kesulitan yang dialami guru

yaitu guru mengalami kendala seperti kurangnya buku referensi

yang mereka miliki, sehingga guru hanya menggunakan model

pembelajaran drill dan jarang menggunakan media pembelajaran

yang konkret pada saat mengajar geometri. Hal tersebut membuat

pembelajaran tidak berjalan efektif dan efisien. Hal itu dikarenakan

kurangnya referensi yang guru gunakan. Selain itu, guru juga

kesulitan memilih model pembelajaran yang cocok untuk

digunakan di kelas inklusi terutama untuk mengajar siswa slow

learner pada pembelajaran geometri. Kurangnya referensi berupa

buku panduan, menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam

memilih model, metode dan media. Hal tersebut juga akan

berdampak pada siswa, dampaknya yaitu siswa tidak memiliki

peningkatan pada hasil belajarnya.

Dari ketiga guru kelas III yang diwawancarai, ada satu guru

yang sudah pernah membaca mengenai teori pembelajaran

geometri Van Hiele. Guru tersebut sudah pernah menerapkan

model pembelajaran Van Hiele pada saat mengajar geometri.

Kegiatan pembelajaran menggunakan model geometri Van Hiele

sudah cukup membantu siswa slow learner untuk memahami

materi geometri. Selanjutnya, ketiga guru kelas III SD dalam

menyiapkan materi pembelajaran hanya menggunakan buku guru

dan buku siswa yang diberikan oleh pemerintah. Sedangkan, materi

tambahan biasanya menggunakan internet sebagai sumbernya.

Selain itu, guru belum pernah menemui buku referensi berupa buku

panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner

kelas III SD. Pada saat membutuhkan referensi untuk mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

74

geometri, guru hanya dapat mencari sumber di internet atau

menggunakan model mengajar seperti drill, sehingga dengan

adanya buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa

slow learner kelas III SD, guru lebih dimudahkan dalam

mempersiapkan bahan ajar dan mengajar menggunakan model

pembelajaran geometri Van Hiele yang juga disertai dengan

langkah-langkah pembelajaran yang konkret, media, LKPD, dan

lembar penilaian.

Menurut guru, kegiatan belajar geometri akan bermakna bagi

para siswa, jika menggunakan tahapan yang runtut dari yang

mudah menuju rumit, dari yang konkret menuju abstrak. Hal itu

sesuai dengan tahapan pembelajaran geometri menurut teori Van

Hiele. Selain itu, penerapan teori belajar geometri Van Hiele akan

membantu siswa memahami konsep materi geometri dikarenakan

teori Van Hiele menanamkan konsep secara runtut dan konkret.

Guru berharap bahwa dengan adanya buku panduan guru pada

pembelajaran geometri bagi siswa slow learner kelas III SD dapat

membantu guru untuk menambah referensi dalam kegiatan

pembelajaran geometri yang mudah dipahami oleh siswa slow

learner dan siswa-siswa yang lainnya sehingga mampu

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD.

b. Perancangan (design)

Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti yaitu merancang buku

panduan guru sesuai dengan hasil analisis kebutuhan yang sudah

dilakukan pada tahap sebelumnya. Berikut adalah hasil desain buku

panduan yang sudah dilakukan oleh peneliti:

1) Sampul Buku Panduan

Sampul buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi

siswa slow learner kelas III SD dibuat menggunakan aplikasi

Canva dan CorelDraw. Sampul buku dicetak menggunakan kertas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

75

ivory 230. Sampul pada buku panduan diberi judul “Buku Panduan

Guru Pada Pembelajaran Geometri Bagi Siswa Slow Learner di

Sekolah Inklusi Menggunakan Teori Van Hiele”. Warna tulisan

judul buku yaitu hitam.

Sampul buku memiliki gambar berupa gambar ilustrasi

seorang guru sedang mengajar geometri bangun datar dan terdapat

gambar siswa yang sedang memperhatikan penjelasan guru.

Gambar ilustrasi pada sampul buku dibuat menggunakan

CorelDraw. Selain terdapat gambar ilustrasi, pada sampul buku

juga terdapat gambar-gambar bangun datar transparan yang terletak

memenuhi sampul buku baik depan maupun sampul belakang

buku. Sampul buku juga menggunakan perpaduan warna yang

cerah seperti warna hijau sebagai warna utama dari sampul buku

dan warna-warna lainnya seperti ungu, coklat, putih, merah, kuning

yang terdapat pada gambar ilustrasi.

2) Isi Buku Panduan

Isi buku panduan guru pada pembelajaran geometri dibuat

menggunakan aplikasi Microsoft Word yang kemudian dijadikan

dalam bentuk PDF. Penulisan isi buku panduan menggunakan jenis

huruf Times New Roman dengan ukuran 12pt, pada daftar isi

menggunakan jenis huruf Bookman Old Style dengan ukuran 11pt.

Kemudian pada bagian sub judul menggunakan jenis huruf

Bookman Old Style dengan ukuran 18pt. Isi buku dicetak

menggunakan kertas HVS A4. Buku panduan guru ini berisikan

kata pengantar, daftar isi, bab belajar matematika, bab geometri,

teori Van Hiele, model pembelajaran think talk write (TTW),

rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta dengan

lampirannya berupa: lembar literasi, lembar materi, LKPD, lembar

soal evaluasi, instrumen penilaian, dan lembar refleksi. Setelah

lampiran, peneliti menuliskan penutup, biodata penulis, dan daftar

referensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

76

3) Kata Pengantar

Kata pengantar yang dibuat oleh peneliti pada buku panduan

berisikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

keberhasilan dalam menyelesaikan buku panduan, sedikit

penjelasan keseluruhan mengenai buku panduan pembelajaran

geometri, permohonan maaf atas kekurangan buku, serta

permintaan kritik dan saran yang dapat membangun sebagai

perbaikan buku. Kata pengantar ini dibuat bertujuan untuk

memberikan dorongan serta gambaran kepada pengguna buku

panduan guru.

4) Profil Penulis

Profil penulis berisikan mengenai informasi terkait dengan

penulis. Profil penulis dicantumkan agar pengguna buku panduan

dapat mengetahui identitas asli dan latar belakang penulis. Pada

profil penulis, penulis mencantumkan foto penulis dengan disertai

pemaparan singkat mengenai identitas penulis seperti: nama,

tempat dan tanggal lahir penulis, dan riwayat pendidikan penulis.

Pada tahap design ini, peneliti menyusun buku panduan dengan

landasan kriteria buku panduan menurut Pusat Kurikulum dan

Perbukuan (2008: 9). Desain yang telah dirancang kemudian

dievaluasi dan disesuaikan dengan kriteria dalam buku panduan yang

berkualitas tersebut.

c. Pengembangan (development)

Langkah ketiga pada tahapan ADDIE yaitu tahap pengembangan.

Pada tahap ini, peneliti mengembangkan hasil rancangan buku

panduan pada tahap sebelumnya, berikut ini lah hasil pengembangan

buku panduan yang dilakukan oleh peneliti:

1) Isi Buku Panduan

Buku Panduan yang dibuat oleh peneliti berisikan beberapa

teori pendukung seperti: teori belajar matematika, geometri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

77

geometri menurut Van Hiele, siswa berkebutuhan khusus, siswa

slow learner, model pembelajaran think talk write (TTW), rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lampiran rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Teori yang ditulis dalam buku panduan ini

saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Teori tersebut

sebagai pendukung adanya rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP). RPP dalam buku panduan ini dipergunakan oleh guru untuk

mengajar siswa kelas III SD inklusi semester 2. RPP ini dibuat

tematik sesuai dengan kurikulum 2013, sehingga setiap satu RPP

terdapat tiga mata pelajaran, salah satunya yaitu mata pelajaran

matematika pada bagian materi geometri. Pada bagian materi

geometri peneliti menggunakan model pembelajaran Van Hiele

sedangkan pada mata pelajaran lainnya peneliti memasukkan

model pembelajaran TTW, sehingga peneliti mengkolaborasikan

anatar model pembelajaran Van Hiele dengan model pembelajaran

TTW. Peneliti memilih model TTW karena mudah untuk

diimplementasikan kepada siswa. Selain itu model TTW juga

termasuk paket lengkap karena mengasah kemampuan berpikir,

berbicara, dan menulis. Selanjutnya, pada bagian geometri

ditambahkan dengan model pembelajaran Van Hiele. Hal ini

bertujuan supaya siswa mudah memahami materi geometri dan

guru mudah untuk mengimplementasikannya, dikarenakan materi

geometri diajarkan secara konkret dan runtut dengan menggunakan

tahapan pembelajaran geometri menurut Van Hiele. RPP dibuat

lengkap beserta dengan lampirannya. Lampiran yang dituliskan

dalam buku panduan tersebut di antaranya yaitu: (1) lembar

literasi, (2) lembar materi, (3) lembar LKPD, (4) lembar evaluasi,

(5) lembar instrumen penilaian KD 3 dan KD 4, (6) lembar

refleksi. Hal tersebut dibuat dengan tujuan supaya guru mudah

dalam mengikuti dan mengimplementasikan buku panduan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

78

2) Teori Pendukung

Teori pendukung yang ada dalam buku panduan ini terdiri

dari teori belajar matematika pada bab 1, geometri pada bab 2,

siswa berkebutuhan khusus pada bab 3. Pada bab 1 dijelaskan

mengenai pengertian belajar matematika dan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses mengajar dan belajar matematika. Pada bab

2 dijelaskan mengenai pengertian geometri, keterampilan geometri,

geometri menurut Van Hiele. Selanjutnya, pada bab 3 menjelaskan

tentang klasifikasi siswa berkebutuhan khusus, pengertian siswa

slow learner, karakteristik siswa slow learner dan cara menangani

siswa slow learner.

Teori di atas tidak berdiri sendiri melainkan saling berkaitan

antara satu dengan yang lainnya. Teori-teori tersebut ditulis guna

mendukung adanya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Teori-teori tersebut juga akan memberikan wawasan kepada

pembaca mengenai belajar matematika, geometri, siswa

berkebutuhan khusus dan siswa slow learner.

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada buku

panduan ini berisikan mengenai panduan melakukan pembelajaran

tematik yang di dalamnya terdapat materi geometri. Pada buku

panduan terdapat 4 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini disusun tematik

sesuai dengan kurikulum 2013. RPP tematik yang disusun oleh

peneliti diintegrasikan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia,

matematika, seni budaya dan prakarya (SBdP) pada RPP 1 dan 2,

sedangkan pada RPP tematik 3 dan 4 terdapat integrasi antara mata

pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan pendidikan pancasila

dan kewarganegaraan (PPKN).

Pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun

oleh peneliti menggunakan Kompetensi Dasar (KD) Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

79

yaitu KD 3.8 Menjelaskan dan menentukan luas dan volume dalam

satuan tidak baku dengan menggunakan benda konkret dan KD 4.8

Menyelesaikan masalah luas dan volume dalam satuan tidak baku

dengan menggunakan benda konkret. RPP selain menggunakan

KD juga dilengkapi dengan indikator dan tujuan pembelajaran.

Indikator dan tujuan pembelajaran yang disusun oleh peneliti dapat

digunakan oleh pembaca sebagai referensi atau alternatif dalam

proses pembelajaran untuk siswa slow learner, akan tetapi

pembaca dapat memodifikasi indikator dan tujuan pembelajaran

sesuai dengan kebutuhan yang ingin dikembangkan.

RPP yang telah disusun oleh peneliti menggunakan model

pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa

slow learner. Pada langkah pembelajaran secara umum

menggunakan model pembelajaran TTW, namun pada bagian

geometri ditambah dengan tahapan pembelajaran geometri menurut

Van Hiele. RPP yang telah disusun oleh peneliti juga dilengkapi

dengan media pembelajaran. Media pembelajaran yang terdapat

pada RPP berupa benda konkret yang menuntut siswa untuk aktif

pada pembelajaran geometri. Selanjutnya, susunan RPP pada buku

panduan ini terdiri dari: (1) identitas, (2) tujuan pembelajaran, (3)

kompetensi inti, (4) kompetensi dasar dan indikator, (5) materi

pembelajaran, (6) pendekatan, model, metode dan teknik

pembelajaran, (7) langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

dua penggalan, (8) media, alat, dan sumber belajar, (9) penilaian,

dan (10) lampiran.

Lampiran Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) ini

mendukung langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Lampiran

pada RPP ini terdiri dari: (1) lembar literasi, (2) materi

pembelajaran, (3) lembar kerja peserta didik (LKPD), (4) lembar

evaluasi, dan (5) instrumen penilaian, (6) lembar refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

80

Lampiran pada RPP ini dapat dimodifikasi sesuai dengan

kebutuhan guru atau pembaca.

4) Daftar Pustaka

Pada penulisan buku panduan, peneliti mencari berbagai

referensi dari berbagai sumber guna untuk mengembangkan buku

panduan ini, sehingga peneliti menambahkan bagian daftar pustaka

untuk mencantumkan sumber-sumber referensi yang digunakan

oleh peneliti dalam mengembangkan buku panduan. Sumber-

sumber yang peneliti gunakan yaitu buku guru, buku siswa untuk

melihat KI dan KD. Selain itu, peneliti juga menggunakan buku

tentang teori belajar matematika, geometri, siswa berkebutuhan

khusus, dan siswa slow learner. Peneliti tidak hanya menggunakan

buku sebagai sumber melainkan juga menggunakan jurnal-jurnal

yang mendukung penulisan buku panduan ini. Semua sumber yang

terpercaya yang digunakan oleh peneliti dicantumkan pada bagian

daftar pustaka. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir buku

panduan guru.

5) Evaluasi pada Tahap Pengembangan (development)

Peneliti telah membuat dan mengembangkan produk awal

berupa buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa

slow learner kelas III. Selanjutnya, peneliti melakukan penyusunan

instrumen validasi yang dapat dilihat pada bab III. Setelah peneliti

merasa cukup dalam pengembangan buku panduan, peneliti

melakukan validasi buku panduan kepada ahli matematika, ahli

siswa berkebutuhan khusus, dan guru kelas III. Buku panduan

divalidasi oleh para ahli dan guru kelas guna mendapatkan data

apakah buku panduan ini berkualitas dan layak digunakan atau

diimplementasikan oleh guru kelas III. Produk yang telah

divalidasi selanjutnya direvisi agar layak digunakan guru untuk

memberikan materi kepada siswa slow learner kelas III SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

81

Pada tahap ini, peneliti melakukan evaluasi dari hasil validasi

dengan ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus dan guru

kelas III SD. Berikut ini penjabaran hasil validasi:

a) Validasi dan Revisi Ahli Matematika

Validasi dilakukan pada tanggal 19 November 2020.

Indikator yang dinilai dari produk adalah desain buku

panduan dan isi buku panduan. Hasil rata-rata validasi yang

didapatkan dari ahli matematika yaitu sebesar 3,96 dari skor

maksimal empat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk

buku panduan ini masuk dalam kategori sangat baik.

Ahli matematika telah menyatakan bahwa buku panduan

bisa diimplementasikan, namun tetap perlu ada perbaikan di

beberapa bagian. Ahli matematika juga memberi beberapa

komentar atau saran mengenai buku panduan. Selanjutnya,

peneliti melakukan revisi sesuai dengan masukan yang telah

didapatkan dari ahli matematika. Revisi yang dilakukan oleh

peneliti yaitu sebagai berikut:

Revisi pertama yang telah dilakukan oleh peneliti

berdasarkan komentar dari ahli matematika yaitu mengenai

kata pengantar sebaiknya diberi penjelasan mengenai untuk

siapa buku tersebut ditujukan. Selanjutnya, revisi yang sudah

dilakukan oleh peneliti dapat diamati pada tabel 4.1 berikut

ini:

Tabel 4. 1 Komentar dan Revisi Ahli Matematika

Komentar Revisi

Perbaiki salah ketik dan

tambahkan kepada siapa buku

ini ditujukan

Peneliti menambahkan ke-

terangan bahwa buku pan-

duan ini ditujukan untuk

guru kelas III SD

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

82

Revisi yang dilakukan oleh peneliti pada bagian kata

pengantar yaitu yang awal mulanya tidak terdapat keterangan

mengenai untuk siapa buku panduan tersebut digunakan. Lalu,

peneliti menambahkan keterangan bahwa buku panduan

tersebut ditujukan kepada guru kelas III SD terutama yang

mengajar siswa slow learner.

Revisi yang kedua berdasarkan komentar dari ahli

matematika yaitu mengenai penjelasan geometri dan siswa

berkebutuhan khusus. Selanjutnya, revisi yang sudah

dilakukan oleh peneliti dapat diamati pada tabel 4.2 berikut

ini:

Tabel 4. 2 Komentar dan Revisi Ahli Matematika

Komentar Revisi

Perbaiki beberapa bagian

mengenai teori geometri dan

siswa slow learner

Peneliti menambahkan ilus-

trasi konkret mengenai

aktivitas siswa sesuai

tahapan pembelajaran Van

Hiele

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

83

Revisi yang dilakukan oleh peneliti yaitu menambahkan

keterangan pada bagian teori geometri mengenai aktivitas

konkret yang dilakukan oleh siswa menggunakan tahapan

pembelajaran geometri menurut Van Hiele, tahapan yang

dimaksud yaitu informasi, orientasi terarah, eksplisitasi,

orientasi bebas, dan integrasi.

Revisi ketiga berdasarkan komentar dari ahli matematika

masih sama pada bagian penjelasan geometri dan siswa

berkebutuhan khusus. Selanjutnya, revisi yang sudah

dilakukan oleh peneliti dapat diamati pada tabel 4.3 berikut

ini:

Tabel 4. 3 Komentar dan Revisi Ahli Matematika

Komentar Revisi

Perbaiki beberapa bagian me-

ngenai teori geometri dan siswa

slow learner

Peneliti menambahkan ar-

gumentasi mengenai pem-

belajaran geometri Van

Hiele cocok untuk siswa

slow learner

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

84

Revisi yang dilakukan oleh peneliti yaitu menambahkan pada

bagian penanganan siswa slow learner. Peneliti

menambahkan mengenai alasan tahapan pembelajaran

geometri menurut Van Hiele cocok digunakan untuk siswa

slow learner.

Revisi keempat berdasarkan komentar dari ahli matematika

yaitu mengenai penjelasan pada model think talk write

(TTW). Selanjutnya, revisi yang sudah dilakukan oleh peneliti

dapat diamati pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4. 4 Komentar dan Revisi Ahli Matematika

Komentar Revisi

Perlu diperjelas mengenai

maksud think talk write

(TTW)

Peneliti menambahkan

penjelasan mengenai maksud

dari think talk write (TTW)

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

85

Pada bagian ini, peneliti melakukan revisi mengenai

pengertian think talk write (TTW). Revisi dilakukan pada

bagian model pembelajaran. Peneliti menambahkan dan

sedikit merubah penjelasan mengenai think talk write (TTW)

supaya mempermudah pembaca untuk memahami pengertian

dari think talk write (TTW).

Revisi kelima berdasarkan komentar dari ahli matematika

yaitu mengenai LKPD. Selanjutnya, revisi yang sudah

dilakukan oleh peneliti dapat diamati pada tabel 4.5 berikut ini

Tabel 4. 5 Komentar dan Revisi Ahli Matematika

Komentar Revisi

LKPD belum jelas membantu

siswa siswa slow learner

Peneliti melakukan penyeder-

hanaan soal pada lembar

LKPD

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

86

Revisi yang dilakukan peneliti yaitu menyederhanakan soal

pada LKPD supaya sesuai dengan karakteristik siswa slow

learner. Sebelum direvisi, soal pada LKPD terlalu sulit bagi

siswa slow learner, sehingga perlu disederhanakan namun

tetap tanpa mengurangi penanaman konsep geometri itu

sendiri. Selain disederhanakan menjadi lebih mudah, peneliti

juga mengubah instruksi pada soal menjadi lebih singkat

namun tetap jelas maksud dari instruksi tersebut. LKPD yang

dibuat peneliti pada RPP 1, 2, 3, dan 4 memiliki tingkat

kesulitan yang berbeda-beda. Semakin ke atas tingkat RPP

maka kesulitan soal pada RPP semakin meningkat, namun

tetap ada pengulangan di setiap LKPD pada RPP yang sudah

dibuat. Pengulangan pada RPP bertujuan untuk membantu

siswa slow learner memahami konsep yang diajarkan

dikarenakan siswa slow leraner membutuhkan pengulangan

untuk memahami suatu materi. Selain itu, dalam pengerjaan

LKPD ada pendampingan individual bagi siswa slow learner

sehingga tidak begitu sulit untuk diimplementasikan kepada

siswa. Penyederhanaan tersebut bertujuan supaya LKPD dapat

membantu siswa slow learner dalam memahami materi

geometri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

87

Selain komentar, saran atau masukan di atas, ahli

matematika juga memberikan beberapa komentar saran atau

masukan lainnya. Komentar, saran atau masukan tersebut

dituliskan dalam tabel berikut ini

Tabel 4. 6 Komentar dan Revisi Ahli Matematika

No Komentar Revisi

1 Di dalam buku prinsip-prinsip

belajar ini ada tetapi kurang

tampak secara eksplisit

Peneliti tidak melaku-

kan revisi pada bagian

ini karena prinsip be-

lajar sudah tertuang se-

cara tersirat pada RPP

2 Beberapa kalimat masih belum

jelas maksudnya atau belum

efektif

Peneliti merevisi bebe-

rapa kalimat yang tidak

efektif

3 Perbaiki beberapa salah ketik Peneliti merevisi bebe-

rapa kata yang salah

ketik.

b) Validasi dan Revisi Ahli Siswa Berkebutuhan Khusus

Selain validasi dengan ahli matematika, peneliti juga

melakukan validasi kepada ahli siswa berkebutuhan khusus.

Validasi dilakukan pada tanggal 23 November 2020. Indikator

yang dinilai adalah desain dan isi buku panduan guru. Hasil

rata-rata skor validasi yang didapatkan dari ahli siswa

berkebutuhan khusus yaitu 3,60 dari skor maksimal empat.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa buku panduan ini

termasuk ke dalam kategori sangat baik. Ahli siswa

berkebutuhan khusus menyatakan bahwa buku panduan dapat

digunakan namun tetap ada beberapa hal yang perlu direvisi

berdasarkan komentar dan saran yang sudah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

88

Revisi pertama berdasarkan komentar dari ahli siswa

berkebutuhan khusus yaitu mengenai cover buku. Peneliti

melakukan revisi dengan mengganti gambar pada cover buku

panduan dan mempersingkat judul. Hasil revisi dapat dilihat

pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4. 7 Komentar dan Revisi Ahli Siswa

Berkebutuhan Khusus

Komentar Revisi

Gambar sudah pernah dilihat

di internet, akan lebih baik

menggunakan gambar sendiri

Peneliti mengubah gambar

yang ada di cover buku

panduan menggunakan gam-

bar sendiri

Sebelum Sesudah

Peneliti mengubah cover menggunakan gambar pribadi.

Peneliti membuat gambar untuk cover buku menggunakan

aplikasi CorelDraw dan Canva. Awal mula cover buku

menggunakan gambar yang identik dengan inklusi dan siswa

yang memiliki kebutuhan khusus, namun setelah

mendapatkan komentar, peneliti merubah gambar ilustrasi

dengan gambar guru yang sedang memberikan penjelasan

mengenai bangun datar dan terdapat gambar ilustrasi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

89

yang sedang memperhatikan guru. Hal tersebut sesuai dengan

isi buku panduan guru yang telah dibuat oleh peneliti bahwa

buku panduan guru digunakan untuk guru mengajar materi

geometri bagian luas bangun datar.

Revisi kedua berdasarkan komentar dari ahli siswa

berkebutuhan khusus yaitu mengenai kelengkapan sitasi dan

pemilihan diksi untuk kalimat. Peneliti melakukan revisi

dengan melengkapi sitasi dan mengganti beberapa kata

supaya tepat. Hasil revisi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut

ini:

Tabel 4. 8 Komentar dan Revisi Ahli Siswa

Berkebutuhan Khusus

Komentar Revisi

Masukkan Undang-undang

secara spesifik, tambahkan

sitasi mengenai teori Piaget

dan The Individuals With

Disability Education Act

(IDEA)

Peneliti menuliskan Undang-

undang secara spesifik,

menambahkan sitasi pada

bagian teori Piaget dan The

Individuals With Disability

Education Act (IDEA)

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

90

Revisi ketiga berdasarkan komentar dari ahli siswa

berkebutuhan khusus yaitu mengenai beberapa kata yang

belum tepat. Hasil revisi dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut

ini:

Tabel 4. 9 Komentar dan Revisi Ahli Siswa

Berkebutuhan Khusus

Komentar Revisi

Istilah retardasi mental sudah

tidak digunakan lagi seba-

iknya diganti dengan istilah

disabilitas intelektual, lalu

kata menampung sebaiknya

diganti dengan kata menerima

Mengganti beberapa istilah

yaitu retardasi mental menja-

di disabilitas intelektual dan

menampung diganti dengan

menerima

Sebelum Sesudah

Pada tabel 4.8 dan 4.9, peneliti merevisi pada bagian teori

dengan menambah beberapa sitasi dan mengganti diksi yang

kurang tepat dalam penulisan kalimat. Kalimat retardasi

mental peneliti ganti menjadi disabilitas intelektual, kata

menampung diganti dengan menerima dan membenarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

91

kalimat-kalimat yang lainnya yang dirasa kurang tepat

pemilihan diksinya.

Selain komentar, saran atau masukan di atas, ahli siswa

berkebutuhan khusus juga memberikan beberapa komentar

saran atau masukan lainnya. Komentar, saran atau masukan

tersebut dituliskan dalam tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4. 10 Komentar dan Revisi Ahli Siswa

Berkebutuhan Khusus

No Komentar Revisi

1 Kalimat belum efektif dan ada

beberapa salah ketik

Peneliti melakukan re-

visi pada bagian ka-

limat yang belum e-

fektif dan salah ketik

2 Belum dimunculkan adanya

opsi-opsi atau antisipasi

Pada bagian ini peneliti

tidak melakukan revisi

karena RPP yang disu-

sun menganut pada te-

ori Sanjaya dalam

Ananda (2019:20) yang

menganut adanya kri-

teria kepastian yang

tidak memiliki opsi-

opsi pada RPP.

c) Validasi dan Revisi Guru Kelas III SD

Selain dengan ahli matematika dan ahli berkebutuhan

khusus, peneliti juga melakukan validasi kepada guru kelas III

SD inklusi yang mengajar siswa slow learner. Validasi

dilakukan pada tanggal 7 Desember 2020. Indikator yang

dinilai yaitu desain dan isi buku panduan. Hasil validasi yang

diperoleh dari guru SD kelas III menunjukkan skor rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

92

sebesar 3,64 dari skor maksimal empat. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa buku panduan ini termasuk ke dalam

kategori sangat baik. Selain itu, guru kelas III SD menyatakan

bahwa buku panduan dapat digunakan namun tetap ada

beberapa hal yang perlu direvisi. Revisi dilakukan

berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh guru

kelas III SD. Selanjutnya, peneliti melakukan revisi sebagai

berikut ini:

Revisi pertama berdasarkan komentar guru kelas III SD

yaitu mengenai model pembelajaran think talk write (TTW)

dengan memberi penjelasan mengenai penerapan model TTW

untuk siswa slow learner. Hasil revisi dapat dilihat pada tabel

4.11 berikut ini:

Tabel 4. 11 Komentar dan Revisi Guru Kelas III

Komentar Revisi

Perlu dijelaskan bagaimana

penerapan model TTW untuk

siswa slow learner

Peneliti menambahkan pen-

jelasan mengenai ilustrasi

penerapan model TTW

untuk siswa slow learner

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

93

Peneliti merevisi pada bagian teori yang menjelaskan

mengenai model pembelajaran TTW yang digunakan pada

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti

menambahkan ilustrasi penggunaan model TTW bagi siswa

slow learner secara singkat.

Revisi yang kedua berdasarkan komentar guru kelas III SD

yaitu mengenai lembar kerja peserta didik (LKPD) yang

terdapat pada lampiran RPP. Selanjutnya, hasil revisi dapat

dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4. 12 Komentar dan Revisi Guru Kelas III

Komentar Revisi

LKPD masih belum

mengcover pembelajaran

untuk siswa slow learner

Peneliti menyederhanakan

LKPD sehingga mengcover

pembelajaran untuk siswa

slow learner

Sebelum Sesudah

Peneliti merevisi pada bagian LKPD menjadi lebih sederhana,

terdapat gambar untuk membantu siswa slow learner

memahami soal. Peneliti membuat soal dengan instruksi yang

singkat dan padat. Hal tersebut bertujuan supaya siswa slow

learner mampu mengikuti pembelajaran dan membantu siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

94

memahami konsep materi geometri. Revisi ini sama seperti

pada tabel 4.5.

Selain komentar, saran atau masukan di atas, guru kelas III

SD juga memberikan beberapa komentar saran atau masukan

lainnya. Komentar, saran atau masukan tersebut dituliskan

dalam tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4. 13 Komentar dan Revisi Guru Kelas III

No Komentar Revisi

1 Sudah sesuai prinsip akan

tetapi masih perlu diperhatikan

lagi ketika diterapkan dalam

sekolah inklusi

Pada bagian ini,

peneliti tidak mela-

kukan revisi karena

pernyataan tersebut ter-

masuk komentar yang

positif

2 Coba diteliti lagi Peneliti melakukan re-

visi pada bagian tanda

baca

3 Masih perlu diperhatikan lagi

kebutuhan pembelajaran untuk

siswa slow learner

Pada bagian ini peneliti

tidak melakukan revisi

karena RPP sudah

disesuaikan dengan

kebutuhan siswa pada

saat wawancara dengan

guru kelas III

d. Implementasi (implementation)

Langkah yang keempat pada tahapan ADDIE yaitu implementasi.

Pada tahap ini, buku panduan yang telah dirancang dan dikembangkan

oleh peneliti akan diuji cobakan kepada siswa slow learner kelas III

SD Jogja Green School. Namun, uji coba produk yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

95

direncanakan tidak berjalan dengan baik dikarenakan terhambat oleh

adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk

Indonesia. Hal tersebut membuat pemerintahan di Indonesia secara

resmi mengeluarkan peraturan mengenai proses pembelajaran pada

seluruh jenjang pendidikan di Indonesia termasuk jenjang sekolah

dasar. Peraturan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah yaitu

pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka kini dilakukan

secara jarak jauh atau biasa disebut dengan pembelajaran daring

(dalam jaringan). Dengan keadaan demikian, guru kelas III SD Jogja

Green School, guru kelas III SD Teladan, dan guru kelas III SD

Nasional Kakuka Wonosobo menyampaikan bahwa tidak

memungkinkan untuk dilakukannya implementasi uji coba produk

pada siswa slow learner kelas III SD. Sehingga untuk mengetahui

kualitas produk yang dihasilkan, peneliti hanya melakukan validasi

produk kepada ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus, dan

guru kelas III SD. Berdasarkan hasil dari validasi dengan para ahli dan

guru kelas III SD buku panduan sudah layak untuk diimplementasikan.

e. Evaluasi (evaluation)

Langkah yang terakhir adalah evaluasi. Namun, pada tahap ini

peneliti tidak dapat melakukan evaluasi dari tahap implementasi

karena implementasi tidak dapat dilakukan oleh peneliti karena

pandemi Covid-19. Berikut ini adalah hasil evaluasi yang sudah

dilakukan oleh peneliti:

1) Sampul Buku Panduan

Sampul buku panduan guru pada pembelajaran geometri

bagi siswa slow learner kelas III SD inklusi menggunakan teori

Van Hiele sudah sesuai dengan komentar dan saran dari para

validator. Peneliti melakukan desain ulang sampul buku panduan

ini dengan menggunakan aplikasi Corel Draw X7. Peneliti

mengganti gambar yang ada pada sampul buku menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

96

gambar milik sendiri, kemudian peneliti merapikan layout. Setelah

itu, peneliti mencetak sampul menggunakan kertas Ivory 230.

Sampul buku panduan diberi judul utama “Buku Panduan Guru

Pembelajaran Geometri Bagi Siswa Slow Learner Kelas III SD

Inklusi Menggunakan Teori Van Hiele”. Pada penulisan “Buku

Panduan Guru” diletakkan di bagian tengah paling atas, kemudian

tulisan “Pembelajaran Geometri Bagi Siswa Slow Learner Kelas

III SD Inklusi Menggunakan Teori Van Hiele” diletakkan di

bagian tengah di bawah tulisan “Buku Panduan Guru”. Selain itu,

pada sampul buku, peneliti juga menuliskan tema 6 dan nama

penyusunan buku. Sampul buku juga memuat gambar ilustrasi guru

dan siswa sedang melakukan kegiatan belajar mengajar mengenai

materi geometri luas bangun datar dan terdapat gambar ilustrasi

bangun datar yang dibuat transparan lalu diletakkan pada seluruh

bagian sampul buku. Gambar ilustrasi tersebut dibuat untuk

menggambarkan isi buku. Selain itu, gambar-gambar pada sampul

buku juga berfungsi sebagai daya tarik pembaca.

2) Kata Pengantar

Kata pengantar pada buku panduan terdapat sedikit

perubahan yaitu peneliti menambahkan keterangan mengenai untuk

siapa buku itu ditujukan sesuai dengan komentar validator. Kata

pengantar berisikan mengenai ucapan syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas keberhasilan penulis dalam menyelesaikan buku

panduan guru, sedikit penjelasan mengenai isi keseluruhan buku

panduan pembelajaran geometri, permohonan maaf atas

kekurangan buku, serta permintaan kritik dan saran yang dapat

membangun sebagai perbaikan buku. Selanjutnya, kata pengantar

ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan dorongan serta

gambaran mengenai isi buku panduan kepada pengguna atau

pembaca buku panduan.

3) Isi Buku Panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

97

Pada bagian isi buku panduan, peneliti juga melakukan

beberapa perubahan atau revisi sesuai dengan komentar para

validator. Perubahan tersebut di antaranya yaitu: (1) memperbaiki

beberapa salah ketik dan pada kata pengantar peneliti

menambahkan kepada siapa buku panduan ditujukan, (2) pada

bagian teori geometri, peneliti menambahkan ilustrasi konkret

mengenai aktivitas siswa sesuai dengan tahapan pembelajaran

menurut Van Hiele, (3) pada bagian teori siswa slow learner,

peneliti menambahkan argumentasi mengenai pembelajaran

geometri cocok untuk siswa slow learner, (4) pada bagian model

pembelajaran TTW, peneliti menambahkan penjelasan mengenai

maksud tahapan pada model TTW dan menambahkan ilustrasi

penerapan TTW untuk siswa slow learner, (5) pada bagian teori

siswa berkebutuhan khusus, peneliti menambahkan sitasi mengenai

Undang-undang, teori Piaget dan The Individuals With Disability

Education Act (IDEA).

4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Peneliti melakukan revisi rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yaitu pada bagian LKPD. Peneliti melakukan

penyederhanaan soal LKPD dan mempersingkat instruksi pada

soal. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa slow

learner dikarenakan siswa slow learner sulit memahami soal yang

rumit dan instruksi yang panjang. Penyederhanaan soal LKPD juga

berkaitan dengan instrumen penilaian sehingga peneliti juga

melakukan beberapa perubahan pada instrumen penilaian. Hal

tersebut bertujuan agar ada kesesuaian antara LKPD dengan

instrumen penilaian.

Produk yang telah dihasilkan oleh peneliti dalam penelitian dan

pengembangan ini adalah berupa buku panduan guru pada pembelajaran

geometri bagi siswa slow learner kelas III SD. Produk tersebut telah

divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli matematika, ahli siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

98

berkebutuhan khusus, dan guru kelas III SD. Berdasarkan hasil validasi,

buku panduan dinyatakan berkualitas dan telah memenuhi kriteria sesuai

Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9) dan RPP dalam buku panduan

sudah sesuai dengan kriteria RPP yang baik menurut Sanjaya dalam

Ananda (2019: 20). Berdasarkan hasil validasi para ahli dan guru kelas III

SD, produk berupa buku panduan ini memperoleh skor rata-rata 3,73 dari

skala 4. Hasil tersebut masuk ke dalam kategori buku panduan yang

“Sangat Baik”.

2. Kualitas Produk Buku Panduan

Pada penyusunan buku panduan, peneliti memperhatikan kriteria buku

panduan yang baik menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9).

Berdasarkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan ada beberapa kriteria buku

panduan yang baik. Berikut ini kualitas produk buku panduan berdasarkan

kriteria Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9):

a) Cover

Bagian pertama dari buku panduan guru ini yaitu adalah cover atau

sampul. Peneliti membuat cover sesuai dengan kriteria menurut Pusat

Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9), sehingga buku panduan memiliki

cover buku yang berkualitas. Kualitas cover buku panduan diuraikan

sebagai berikut ini:

1) Judul Buku Menggambarkan Isi Buku

Pada bagian judul, peneliti membuat judul buku panduan

semenarik mungkin, mulai dari pemilihan kata hingga maksud dari

judul tersebut. Peneliti memberi judul buku panduan yaitu Buku

Panduan Guru Pembelajaran Geometri Bagi Siswa Slow Learner

Kelas III SD Inklusi Menggunakan Teori Van Hiele. Berdasarkan

judul tersebut dapat menjelaskan bahwa buku panduan digunakan

oleh guru untuk pembelajaran tematik yang terdapat mata pelajaran

matematika mengenai materi geometri bagi siswa slow learner

kelas III SD di sekolah inklusi. Buku panduan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

99

menggunakan teori Van Hiele untuk membantu siswa slow learner

memahami materi geometri. Judul buku panduan juga

menggambarkan isi dari buku panduan yang dibuat oleh peneliti.

Berdasarkan judul tersebut isi dari buku panduan yaitu rancangan

pembelajaran geometri bagi siswa slow learner menggunakan teori

Van Hiele dan beberapa teori pendukung. Cover buku panduan

guru sudah sesuai dengan kriteria cover buku panduan yang baik

yaitu judul buku menggambarkan isi buku (Pusat Kurikulum dan

Perbukuan 2008: 9). Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian

cover buku oleh para ahli dan guru kelas III SD. Ahli matematika

memberikan nilai 4 dengan kategori sangat baik. Ahli siswa

berkebutuhan khusus memberikan nilai 3 dengan kategori baik,

dan guru kelas III memberikan nilai 3 dengan kategori baik.

2) Judul Buku Tidak Melecehkan

Judul buku panduan yang dibuat oleh peneliti tidak memiliki

maksud ganda atau ambigu. Selain itu, judul buku panduan tidak

mengandung kata-kata yang melecehkan pihak lain. Cover buku

panduan guru sudah sesuai dengan kriteria cover buku panduan

yang baik yaitu judul buku tidak melecehkan (Pusat Kurikulum

dan Perbukuan 2008: 9). Hal ini dibuktikan dengan hasil validasi

dari para validator. Ahli matematika pada poin ini memberikan

nilai 4 dengan kategori sangat baik, ahli siswa berkebutuhan

khusus memberikan nilai 4 dengan kategori sangat baik, dan guru

kelas III memberikan nilai 4 dengan kategori sangat baik.

3) Ilustrasi Cover Buku Menggambarkan Isi Buku

Peneliti mendesain buku panduan dengan semenarik

mungkin, mulai dari pilihan warna, gambar, dan tata letak gambar.

Peneliti juga menyesuaikan ilustrasi gambar dengan isi buku,

sehingga ada keterkaitan isi buku panduan dengan ilustrasi gambar

yang ada pada sampul buku. Cover buku panduan guru sudah

sesuai dengan kriteria cover buku panduan yang baik yaitu judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

100

ilustrasi cover buku menggambarkan isi buku (Pusat Kurikulum

dan Perbukuan 2008: 9). Hal ini sesuai dengan penilaian para

validator dan guru kelas III SD. Ahli matematika memberikan nilai

4 dengan kategori sangat baik, ahli siswa berkebutuhan khusus

memberi nilai 2 dengan kategori kurang baik namun sudah direvisi

oleh peneliti sesuai dengan komentar ahli matematika, dan guru SD

kelas III memberikan nilai 3 dengan kategori baik.

4) Nama Penulis Tercantum Dalam Cover

Selain terdapat judul dan ilustrasi gambar yang sesuai dengan

isi, peneliti juga menambahkan nama lengkap penulis buku

panduan tersebut pada bagian cover.

Berdasarkan uraian di atas, berikut ini adalah tabel konversi data

kuantitatif ke data kualitatif. Berikut ini adalah rekapan nilai hasil

validasi pada bagian cover buku panduan:

Tabel 4. 14 Rekapan Nilai Hasil Validasi Cover

Cover

No Aspek yang

dinilai

Validator Ahli

Matematika

Validator Ahli

ABK

Validator Guru

Kelas III

Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori

1 Buku panduan

memiliki sampul

yang menarik

seperti penulisan

judul, warna dan

gambar

4 Sangat

baik

3 Baik 3 Baik

2 Judul buku

menggambarkan

isi buku yang

ditulis dalam

Bahasa Indonesia

yang benar.

4 Sangat

baik

3 Baik 4 Sangat

baik

3 Penulisan judul

tidak mengandung

stereotip

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Gambar pada

cover buku sesuai

4 Sangat

baik

2 Kurang

baik

3 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

101

dengan isi buku

Jumlah skor 16 12 14

Rata-rata skor 4 3 3,5

Jumlah rata-rata skor 3,5

Berdasarkan tabel di atas skor validasi pada cover buku panduan di

atas peneliti memperoleh rerata skor 3,5 yang termasuk dalam kategori

“Sangat Baik”

b) Awal Buku

Pada awalan membuat buku panduan, peneliti juga memperhatikan

beberapa kriteria buku panduan menurut Pusat Kurikulum dan

Perbukuan (2008: 9), sehingga buku panduan memiliki awalan buku

yang berkualitas. Kualitas awalan buku panduan diuraikan sebagai

berikut ini:

1) Terdapat Halaman Prakata

Sebelum memasuki bagian isi, peneliti menuliskan kata

pengantar sebagai halaman prakata. Kata pengantar berisikan

mengenai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

keberhasilan dalam menyelesaikan buku panduan, sedikit

penjelasan keseluruhan mengenai buku panduan pembelajaran

geometri, permohonan maaf atas kekurangan buku, serta

permintaan kritik dan saran yang dapat membangun sebagai

perbaikan buku. Berdasarkan uraian tersebut, awalan buku

panduan sudah sesuai dengan kriteria awalan buku panduan yang

baik yaitu terdapat halaman prakata. Hal tersebut dibuktikan

berdasarkan penilaian para ahli dan guru kelas III SD pada bagian

kata pengantar, menurut ahli matematika pada bagian ini

mendapatkan nilai 4 dengan kategori sangat baik, berdasarkan ahli

siswa berkebutuhan khusus mendapatkan nilai 3 dengan kategori

baik, dan berdasarkan guru kelas III mendapatkan nilai 4 dengan

kategori sangat baik.

2) Terdapat Halaman Daftar Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

102

Selain terdapat kata pengantar atau halaman prakata, peneliti

juga menuliskan halaman daftar isi. Halaman daftar isi dituliskan

dengan tujuan mempermudah pembaca untuk mengetahui isi dari

buku panduan dan mempermudah mencari tahu halaman suatu bab

atau sub bab. Berdasarkan uraian tersebut, awalan buku panduan

yang disusun oleh peneliti sudah sesuai dengan kriteria buku

panduan yang baik yaitu terdapat halaman daftar isi. Hal tersebut

dibuktikan berdasarkan hasil validasi dari para ahli dan guru kelas

III SD pada bagian daftar isi masing-masing validator memberikan

nilai 4 dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan uraian di atas berikut ini adalah tabel konversi data

kuantitatif ke data kualitatif. Berikut ini adalah rekapan nilai hasil

validasi pada bagian awal buku panduan:

Tabel 4. 15 Rekapan Nilai Hasil Validasi Awal Buku

Awal Buku

No Aspek yang

dinilai

Validator Ahli

Matematika

Validator Ahli

ABK

Validator Guru

Kelas III

Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori

1 Terdapat kata

pengantar yang

dituliskan oleh

penulis

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

2 Terdapat halaman

daftar pustaka

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

Jumlah skor 8 8 8

Rata-rata skor 4 4 4

Jumlah rata-rata skor 4

Berdasarkan tabel di atas skor validasi pada bagian awal buku

panduan di atas peneliti memperoleh rerata skor 4 yang termasuk

dalam kategori “Sangat Baik”

c) Bagian Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

103

Pada bagian isi, peneliti memperhatikan beberapa kriteria buku

panduan menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9), sehingga

buku panduan memiliki isi buku yang berkualitas. Kualitas bagian isi

buku diuraikan sebagai berikut ini:

1) Memberikan Panduan Tentang Metode, Media, dan Penilaian

Buku panduan guru ini selain berisi mengenai teori juga

berisikan panduan mengenai pembelajaran tematik pada tema 6

yang di dalamnya terdapat pembelajaran geometri. Panduan

mengenai pembelajaran tersebut dibuat dalam bentuk RPP. Pada

bagian RPP terdapat penggunaan metode, media, dan penilaian

yang terdapat pada lampiran RPP. Panduan dalam bentuk RPP

disusun secara sistematis dan runtut supaya pembaca mudah

memahami dan mengimplementasikan RPP. Selain metode, media,

dan penilaian, peneliti juga menjelaskan mengenai model

pembelajaran yang digunakan, langkah-langkah pada RPP yang

memandu pembaca, lampiran yang lengkap (lembar literasi, materi,

LKPD, media, lembar evaluasi, dan instrumen penilaian).

Berdasarkan uraian tersebut, buku panduan pada bagian isi

memiliki kriteria memberikan panduan tentang metode, media dan

penilaian. Hal tersebut terbukti berdasarkan hasil validasi dari para

ahli dan guru kelas III SD inklusi. Ahli matematika memberikan

nilai 4 dengan kategori sangat baik. Ahli siswa berkebutuhan

khusus memberikan nilai 4 dengan kategori sangat baik, dan guru

kelas III SD memberikan nilai 4 dengan kategori sangat baik.

2) Isi yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Pada penyusunan buku panduan ini peneliti menggunakan

beberapa referensi baik dari buku maupun jurnal. Buku panduan ini

memuat beberapa teori yang diambil dari referensi yang

digunakan, akan tetapi pada saat mengutip peneliti juga

menambahkan sitasi referensi yang digunakan dan pada bagian

akhir buku panduan peneliti menuliskan daftar pustaka. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

104

tersebut adalah salah satu bukti bahwa buku panduan yang ditulis

oleh peneliti pada bagian isi dapat dipertanggungjawabkan karena

memuat beberapa referensi yang terpercaya dan terdapat sitasi pada

bagian kutipan. Berdasarkan uraian di atas buku panduan memiliki

kriteria yaitu isi dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut sesuai

dengan hasil validasi dari beberapa ahli dan guru kelas III SD.

Menurut ahli matematika, buku panduan pada bagian ini

mendapatkan nilai 4 dengan kategori sangat baik, menurut ahli

siswa berkebutuhan khusus mendapat nilai 4 dengan kategori

sangat baik, dan menurut guru kelas III SD mendapat nilai 4

dengan kategori sangat baik.

3) Tata Bahasa dan Gaya Penyajian yang Baik

Pada penulisan buku panduan ini selain memperhatikan

desain, peneliti juga memperhatikan tata bahasa dan penyajian

buku panduan. Peneliti menuliskan isi buku panduan dengan

memilih kata atau diksi yang tepat supaya pembaca buku panduan

mudah memahami dan mengimplementasikannya. Berdasarkan hal

tersebut, buku panduan memiliki kriteria tata bahasa dan gaya

penyajian yang baik. Pada bagian ini, berdasarkan penilaian ahli

matematika mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik, menurut

ahli siswa berkebutuhan khusus mendapat nilai 4 dengan kategori

sangat baik, dan menurut guru kelas III SD mendapat nilai 4

dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan uraian di atas berikut ini adalah tabel konversi data

kuantitatif ke data kualitatif. Berikut ini adalah rekapan nilai hasil

validasi pada bagian isi buku panduan:

Tabel 4. 16 Rekapan Nilai Hasil Validasi Isi Buku

Isi Buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

105

N

o

Aspek yang dinilai Validator Ahli

Matematika

Validator Ahli

ABK

Validator

Guru Kelas III

Sko

r

Kategor

i

Sko

r

Kategor

i

Sko

r

Kategor

i

1 Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran yang

sesuai dengan Kom-

petensi Dasar (KD)

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

2 Isi buku panduan

memuat penjelasan

teori belajar mate-

matika, geometri, dan

siswa berkebutuhan

khusus

4 Sangat

baik

3 Baik 3 Baik

3 Isi buku panduan

menjelaskan

mengenai model

pembelajaran TTW

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

3 Baik

4 Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran sesuai

dengan prinsip belajar

(perhatian dan moti-

vasi, keaktifan, kete-

rlibatan langsung, pe-

ngulangan, tantangan,

dan perbedaan indi-

vidu)

3 Baik 4 Sangat

baik

3 Baik

5 Isi buku panduan

memuat latihan soal

sesuai rancangan

pembelajaran

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

6 Isi buku panduan

memuat materi pem-

belajaran sesuai

rancangan pembe-

lajaran

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

7 Isi buku panduan me-

muat instrumen pe-

nilaian sesuai ranca-

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

106

Isi Buku

N

o

Aspek yang dinilai Validator Ahli

Matematika

Validator Ahli

ABK

Validator

Guru Kelas III

Sko

r

Kategor

i

Sko

r

Kategor

i

Sko

r

Kategor

i

ngan pembelajaran

8 Isi buku panduan me-

muat rancangan

pembelajaran yang

runtut dan terperinci

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

9 Isi buku panduan pada

rancangan pembela-

jaran memuat media

yang sesuai dengan

materi ajar

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

10 Isi buku panduan

dapat

dipertanggungjawabk

an dengan

mencantumkan su-

mber rujukan

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

11 Isi buku panduan me-

nggunakan kalimat

yang mudah dipahami

3 Baik 4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

12 Isi buku panduan me-

nggunakan kalimat se-

suai dengan KBBI

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

13 Isi buku panduan

disusun dengan

kalimat yang meng-

gunakan tanda baca

yang baik dan benar

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

Jumlah skor 50 51 49

Rata-rata skor 3,84 3,92 3,76

Jumlah rata-rata skor 3,84

Berdasarkan tabel di atas skor validasi pada bagian isi buku panduan di

atas peneliti memperoleh rerata skor 3,84 yang termasuk dalam

kategori “Sangat Baik”.

d) Akhir Buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

107

Pada bagian akhir buku, peneliti memperhatikan beberapa kriteria

buku panduan menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9),

sehingga buku panduan memiliki akhir buku yang berkualitas. Kriteria

tersebut di antaranya yaitu:

1) Terdapat Daftar Pustaka

Buku panduan guru menggunakan beberapa referensi baik

dari jurnal maupun buku. Peneliti pada saat mengutip beberapa

referensi dari jurnal maupun buku mencantumkan sitasi.

Selanjutnya, pada akhir buku terdapat daftar pustaka yang

berisikan referensi jurnal dan buku yang digunakan oleh peneliti

untuk membuat dan mendukung buku panduan guru tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut buku panduan memiliki kriteria yaitu

terdapat daftar pustaka. Pada bagian ini, ahli matematika memberi

nilai 4 dengan kategori sangat baik, ahli siswa berkebutuhan

khusus mendapat nilai 4 dengan kategori sangat baik, dan guru

kelas III SD mendapat nilai 4 dengan kategori sangat baik.

2) Terdapat Halaman yang Memuat Informasi Lebih Detail Tentang

Penulis atau Ilustrator Buku

Buku panduan guru pada bagian akhir selain terdapat daftar

pustaka juga terdapat halaman profil penulis buku panduan. Profil

penulis ini berisikan biodata singkat tentang penulis. Berdasarkan

uraian tersebut, buku panduan memiliki kriteria yaitu terdapat

halaman yang memuat informasi lebih detail tentang penulis. Pada

bagian ini, ahli matematika memberi nilai 4 dengan kategori sangat

baik, ahli siswa berkebutuhan khusus mendapat nilai 4 dengan

kategori sangat baik, dan guru kelas III SD mendapat nilai 4

dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan uraian di atas berikut ini adalah tabel konversi data

kuantitatif ke data kualitatif. Berikut ini adalah rekapan nilai hasil

validasi pada bagian akhir panduan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

108

Tabel 4. 17 Rekapan Nilai Hasil Validasi Akhir Buku

Akhir Buku

No Aspek yang

dinilai

Validator Ahli

Matematika

Validator Ahli

ABK

Validator Guru

Kelas III

Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori

1 Terdapat daftar

pustaka pada

halaman akhir

buku

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

2 Terdapat halaman

yang memuat

informasi tentang

penulis buku pan-

duan

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

Jumlah skor 8 8 8

Rata-rata skor 4 4 4

Jumlah rata-rata skor 4

Berdasarkan tabel di atas skor validasi pada bagian akhir buku

panduan di atas peneliti memperoleh rerata skor 4 yang termasuk

dalam kategori “Sangat Baik” .

Buku panduan guru ini juga berisikan mengenai rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Pada penulisan RPP peneliti memperhatikan

karakteristik menurut Sanjaya dalam Ananda (2019:20). Ada beberapa

karakteristik yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penulisan

RPP, supaya RPP yang disusun memiliki kualitas yang baik. Berikut ini

kualitas RPP dalam buku panduan guru yang dibuat oleh peneliti

berdasarkan karakteristik buku panduan menurut Sanjaya dalam Ananda

(2019:20):

a. Signifikansi

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada buku panduan guru

yang dibuat oleh peneliti memiliki kriteria signifikansi. Sedangkan,

signifikansi memiliki arti kebermaknaan. Langkah-langkah pada

perencanaan pembelajaran dibuat efektif dan efisien sehingga rencana

pelaksanaan pembelajaran yang dibuat peneliti memiliki makna di

setiap langkah-langkahnya. Setiap langkah pada RPP memiliki makna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

109

tersendiri jika salah satu dari langkah tersebut dihilangkan maka akan

ada hal yang tidak tersampaikan. Berdasarkan uraian tersebut RPP

pada buku panduan memiliki kriteria signifikansi. Pada bagian kriteria

signifikansi peneliti mendapatkan nilai dari ahli matematika sebesar 4

dengan kategori sangat baik. Ahli siswa berkebutuhan khusus

memberikan nilai sebesar 3 dengan kategori baik. Selanjutnya, guru

kelas III memberikan nilai 4 dengan kategori sangat baik.

b. Relevan atau Kesesuaian

Relevan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memiliki

maksud yaitu memiliki kesesuaian baik internal maupun eksternal.

RPP yang dibuat oleh peneliti pada buku panduan guru memiliki

kesesuaian internal yaitu RPP sesuai dengan kurikulum 2013 yang

berlaku pada saat ini karena sumber utama perencanaan pembelajaran

adalah kurikulum itu sendiri. RPP disusun tematik sesuai dengan

kurikulum 2013. Selanjutnya, RPP yang dibuat oleh peneliti pada buku

panduan guru memiliki kesesuaian eksternal yaitu perencanaan

pembelajaran disusun sesuai dengan kebutuhan siswa karena

perencanaan pembelajaran disusun untuk membantu siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Kebutuhan siswa slow

learner dan siswa yang lainnya pada kelas III yaitu memahami dan

mengerti cara menghitung luas dengan satuan tidak baku. Hal tersebut

sesuai dengan RPP yang dibuat oleh peneliti. Pada bagian relevan, RPP

pada buku panduan ini berdasarkan ahli matematika mendapatkan nilai

4 pada bagian kesesuaian dengan kurikulum 2013 dengan kategori

sangat baik dan mendapatkan nilai 3 pada bagian kesesuaian dengan

kebutuhan siswa dengan kategori baik. Ahli siswa berkebutuhan

khusus memberikan nilai 4 pada bagian kesesuaian dengan kurikulum

2013 dengan kategori sangat baik dan mendapatkan nilai 3 pada bagian

kesesuaian dengan kebutuhan siswa dengan kategori baik. Selanjutnya,

guru kelas III SD memberikan nilai 4 pada bagian kesesuaian dengan

kurikulum 2013 dengan kategori sangat baik dan mendapatkan nilai 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

110

pada bagian kesesuaian dengan kebutuhan siswa dengan kategori baik.

Berdasarkan uraian tersebut RPP pada buku panduan tersebut memiliki

kriteria yaitu kesesuaian.

c. Kepastian

Pada pembelajaran banyak alternatif yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Namun pada penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) peneliti menekankan nilai kepastian

dengan maksud bahwa perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai

pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran, tidak lagi memuat

alternatif yang dapat dipilih, tetapi berisi langkah-langkah pasti yang

dapat dilakukan secara sistematis. Hal tersebut akan membantu dalam

implementasi sehingga terhindar dari persoalan-persoalan yang

mungkin muncul secara tidak terduga. Berdasarkan uraian tersebut

RPP pada buku panduan memiliki kriteria kepastian. Pada bagian ini

RPP mendapatkan nilai dari ahli matematika sebesar 4 dengan kategori

sangat baik. Ahli siswa berkebutuhan khusus memberikan nilai 4

dengan kategori sangat baik. Selanjutnya, guru kelas III memberikan

nilai 3 dengan kategori baik.

d. Adaptabilitas

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebaiknya memiliki sifat

lentur atau adaptabilitas, maksudnya yaitu perencanaan pembelajaran

dapat digunakan dalam keadaan dan berbagai kondisi. RPP yang dibuat

oleh peneliti termasuk dalam kategori adaptabilitas karena bisa

digunakan untuk siswa slow learner dan siswa yang lainnya, namun

tetap disesuaikan dengan kebutuhan siswa pada suatu kelas.

Berdasarkan uraian tersebut RPP memiliki kriteria adaptabilitas. Pada

bagian ini mendapatkan nilai dari ahli matematika sebesar 3 dengan

kategori baik. Ahli siswa berkebutuhan khusus memberikan nilai

sebesar 3 dengan kategori baik. Selanjutnya, guru kelas III

memberikan nilai sebesar 3 dengan kategori baik.

e. Kesederhanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

111

Kesederhanaan dalam perencanaan pembelajaran memiliki maksud

yaitu mudah diterjemahkan dan mudah diimplementasikan. Rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada buku panduan dibuat dengan

sederhana, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Hal

tersebut berfungsi supaya pembaca mudah untuk meng-

implementasikan RPP tersebut dan tujuan dari pembelajaran tersebut

dapat tercapai. Berdasarkan uraian tersebut RPP pada buku panduan

memiliki kriteria kesederhanaan. Pada bagian ini, ahli matematika

memberikan nilai sebesar 4 dengan kategori sangat baik. Ahli siswa

berkebutuhan khusus memberikan nilai sebesar 3 dengan kategori baik.

Selanjutnya, guru kelas III memberikan nilai sebesar 4 dengan kategori

sangat baik.

f. Prediktif

Perencanaan pembelajaran sebaiknya memiliki daya ramal atau

sifat prediktif. Perencanaan pembelajaran dapat menggambarkan

tentang apa yang akan terjadi. Daya ramal ini sangat penting untuk

mengantisipasi suatu hal yang kemungkinan akan terjadi. RPP pada

buku panduan ini dibuat dengan memprediksi hal-hal yang

kemungkinan akan terjadi, seperti misal terdapat siswa yang bosan

pada RPP sudah terdapat kegiatan praktik yang menyenangkan

sehingga siswa tidak bosan dan mudah memahami konsep yang

diajarkan. Berdasarkan uraian tersebut RPP pada buku panduan

memiliki kriteria prediktif. Pada bagian ini, mendapatkan nilai dari ahli

matematika sebesar 3 dengan kategori baik. Ahli siswa berkebutuhan

khusus memberikan nilai sebesar 3 dengan kategori baik. Selanjutnya,

guru kelas III memberikan nilai sebesar 3 dengan kategori baik.

Berdasarkan uraian di atas berikut ini adalah tabel konversi data

kuantitatif ke data kualitatif. Berikut ini adalah rekapan nilai hasil

validasi pada bagian RPP dalam buku panduan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

112

Tabel 4. 18 Rekapan Nilai Hasil Validasi RPP

RPP

No Aspek yang dinilai Validator Ahli

Matematika

Validator

Ahli ABK

Validator

Guru Kelas III

Sko

r

Kategori Sko

r

Katego

ri

Skor Katego

ri

1 Rancangan

pembelajaran

memiliki langkah

kegiatan yang

bermakna

4 Sangat

baik

3 Baik 4 Sangat

baik

2 Rancangan

pembelajaran

sesuai dengan

kurikulum 2013

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

3 Rancangan

pembelajaran

sesuai dengan

kebutuhan siswa

3 Baik 3 Baik 3 Baik

4 Rancangan

pembelajaran

sebagai sumber

referensi guru

dalam

melakssiswaan

proses

pembelajaran

4 Sangat

baik

4 Sangat

baik

3 Baik

5 Rancangan

pembelajaran

disusun secara

kontekstual sesuai

dengan siswa ber-

kebutuhan khusus

3 Baik 3 Baik 3 Baik

6 Rancangan pembel-

ajaran mudah untuk

diimplementasikan

4 Sangat

baik

3 Baik 4 Sangat

baik

7 Rancangan pembel-

ajaran mampu

mengantisipasi

kemungkinan

kegiatan yang akan

terjadi

3 Baik 3 Baik 3 Baik

Jumlah skor 25 23 24

Rata-rata skor 3,57 3,28 3,42

Jumlah rata-rata skor 3,42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

113

Berdasarkan tabel di atas skor validasi pada RPP pada buku panduan di

atas peneliti memperoleh rerata skor 3,42 yang termasuk dalam

kategori “Sangat Baik”.

Buku panduan guru yang dibuat oleh peneliti sudah divalidasi oleh ahli

matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus dan guru kelas III SD inklusi.

Hasil validasi buku panduan menunjukkan bahwa buku panduan guru pada

pembelajaran geometri bagi siswa slow learner kelas III SD inklusi

menggunakan teori Van Hiele termasuk dalam kategori “Sangat Baik”

dengan skor rata-rata 3,73 dari skala 4. Ahli matematika memberikan skor

3,96 dari skala 4 dengan kategori “Sangat Baik”. Ahli siswa berkebutuhan

khusus memberikan skor 3,60 dengan kategori “Sangat Baik”.

Selanjutnya, guru kelas III SD memberikan skor 3,64 dengan kategori

“Sangat Baik”. Berdasarkan ketiga validator buku panduan yang telah

dibuat oleh peneliti termasuk ke dalam buku panduan yang memiliki

kualitas “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 3,73. Berdasarkan hasil

validasi tersebut buku panduan guru layak untuk diimplementasikan.

B. Pembahasan

1. Prosedur Pengembangan Produk Buku Panduan

Penelitian dan pengembangan buku panduan guru pada pembelajaran

geometri bagi siswa slow learner kelas III SD menggunakan teori Van

Hiele ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Prosedur pengembangan

buku panduan guru ini mengadaptasi model ADDIE menurut Tegeh

(2014: 42). Tahap pertama pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis

kebutuhan untuk mengumpulkan data-data dari lapangan. Analisis

kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara wawancara

dengan tiga guru kelas III sekolah dasar inklusi yang berada di Yogyakarta

dan Wonosobo. Peneliti melakukan wawancara dengan tiga guru kelas III

sekolah dasar inklusi. Ketiga guru tersebut mengampu kelas III sekolah

dasar yang di dalam kelasnya terdapat siswa slow learner atau lamban

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

114

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan ketiga guru

kelas III sekolah dasar inklusi adalah guru membutuhkan sebuah buku

referensi yang cocok dan dapat digunakan untuk membantu guru dalam

mengajar materi geometri di kelas III SD inklusi yang terdapat siswa slow

learner. Buku referensi tersebut dibutuhkan oleh guru kelas III SD

dikarenakan guru kekurangan referensi untuk mengajar materi geometri di

kelas inklusi yang terdapat siswa slow learner. Selain itu, siswa slow

learner yang berada di sekolah inklusi perlu pembelajaran yang konkret,

runtut serta lebih sederhana dan diperlukan pengulangan dalam

penyampaian materi. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Efendi

(2006: 92) bahwa siswa slow learner butuh waktu yang lebih lama dan

berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun

non akademik. Selain itu, Evanjeli (2019: 44) berpendapat bahwa perlu

penyederhanaan kalimat maupun instruksi yang disampaikan dalam

mendampingi siswa slow learner.

Pembelajaran yang konkret tidak hanya dibutuhkan oleh siswa slow

learner melainkan siswa yang lainnya juga akan lebih mudah memahami

konsep geometri jika diajarkan secara konkret. Hal tersebut, seperti yang

diungkapkan oleh Piaget bahwa pada usia 7-11 siswa masih berada pada

tahapan operasional konkret, dimana siswa masih terkait dengan objek

konkret yang mampu ditangkap oleh panca indra (Ahmad, 2013: 77).

Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui wawancara

dengan tiga guru SD Kelas III, peneliti terinspirasi untuk membuat sebuah

produk berupa buku panduan guru mengenai pembelajaran geometri bagi

siswa slow learner kelas III SD inklusi menggunakan teori Van Hiele yang

sudah disesuaikan dengan kebutuhan guru. Peneliti memilih teori Van

Hiele sebagai dasar pembuatan buku panduan ini dikarenakan teori

pembelajaran Van Hiele memiliki tahapan runtut yang disusun dari

tahapan yang konkret. Kelima tahap tersebut yaitu: (1) informasi, (2)

orientasi terarah, (3) eksplisitasi, (4) orientasi bebas, (5) integrasi

(Crowley dalam Nur’aeni, 2010: 32). Kelima tahapan yang runtut tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

115

mempermudahkan guru untuk mengimplementasikan buku panduan dan

siswa lebih mudah dalam memahami konsep geometri. Penjabaran di atas

merupakan analisis kebutuhan sebagai langkah pertama yang dilakukan

oleh peneliti pada model ADDIE menurut Tegeh (2014: 42).

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu

mengidentifikasi poin-poin apa saja yang harus peneliti lampirkan dalam

buku panduan. Selanjutnya setelah mengidentifikasi poin yang akan

dicantumkan pada buku panduan, peneliti menyusun kerangka buku

panduan yang terdiri dari empat bagian yaitu cover buku, awal buku, isi,

akhir buku yang sesuai dengan karakteristik buku panduan menurut Pusat

Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9). Kerangka yang akan disajikan pada

buku panduan guru antara lain: (1) kata pengantar, (2) daftar isi, (3) teori

belajar matematika, (4) teori geometri Van Hiele, (5) teori siswa

berkebutuhan khusus, (6) model pembelajaran TTW, (7) rancangan

pelaksanaan pembelajaran, (8) literasi, (9) materi, (10) soal latihan, (11)

soal evaluasi, (12) rubrik penilaian, (13) lembar refleksi, (14) penutup,

(15) daftar pustaka, (16) biografi penulis. Pada tahap ini lah yang termasuk

sebagai langkah kedua pada model ADDIE yaitu perancangan atau design

dimana peneliti melakukan perancangan mulai dari menentukan kerangka,

teori, materi, media, alat, dan evaluasi yang tertera pada rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tahap kedua yang peneliti lakukan

tersebut sesuai dengan tahapan model ADDIE yaitu perancangan atau

design menurut Tegeh (2014: 42).

Kerangka dan desain dari buku panduan sudah dibuat oleh peneliti,

maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu peneliti

mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan materi geometri kelas III

tema 6. Peneliti dalam mengembangankan produk buku panduan dengan

memperhatikan aspek-aspek seperti karakteristik siswa, materi geometri,

kompetensi dasar, dan model pembelajaran. Setelah semua terkumpul,

peneliti mulai mengembangkan produk sesuai dengan kerangka dan desani

yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Pada pengembangan buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

116

panduan ini, peneliti menuliskan kata pengantar dari buku panduan, daftar

isi, teori-teori yang mendukung meliputi: teori belajar matematika, teori

geometri menurut Van Hiele, teori siswa berkebutuhan khusus, dan

rancangan pembelajaran yang meliputi: (1) Literasi, (2) materi, (3) latihan

soal, (4) soal evaluasi, (5) rubrik penilaian (6) lembar refleksi.

Selanjutnya, peneliti juga menuliskan kata penutup dan daftar pustaka.

Pada tahap ini, peneliti juga melakukan evaluasi terhadap tiga validator

yaitu ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus, dan guru kelas III

SD. Evaluasi pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan atau revisi buku

panduan. Perbaikan atau revisi buku panduan dilakukan sesuai dengan

saran dan komentar ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus dan

guru kelas III SD inklusi. Hal tersebut dilakukan supaya buku panduan

layak untuk diimplementasikan ke sekolah dasar inklusi khususnya kelas

III. Tahap ini lah yang dimaksud dengan tahapan ketiga yaitu tahap

pengembangan model ADDIE. Tahap ketiga yang peneliti lakukan

tersebut sesuai dengan langkah ketiga tahapan model ADDIE yaitu

pengembangan menurut Tegeh (2014: 42).

Setelah melakukan perbaikan menurut saran para validator, tahap

yang keempat pada tahapan ADDIE yaitu implementasi. Pada tahap ini,

buku panduan yang telah dirancang dan dikembangkan oleh peneliti akan

diuji cobakan kepada siswa slow learner kelas III SD Jogja Green School.

Namun, uji coba produk yang telah direncanakan tidak berjalan dengan

baik. Hal tersebut dikarenakan terhambat oleh adanya pandemi Covid-19

yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, sehingga pemerintahan

di Indonesia secara resmi mengeluarkan peraturan mengenai proses

pembelajaran pada seluruh jenjang pendidikan di Indonesia termasuk

jenjang sekolah dasar. Peraturan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah

yaitu pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka kini

dilakukan secara jarak jauh. Keadaan seperti ini tidak memungkinkan guru

kelas III SD Jogja Green School, guru kelas III SD Teladan, dan guru

kelas III SD Nasional Kakuka Wonosobo melakukan implementasi uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

117

coba produk buku panduan guru kepada siswa slow learner. Dengan

demikian, tahap keempat peneliti tidak dapat lakukan dengan baik sesuai

dengan model ADDIE menurut Tegeh (2014: 42).

Tahap yang terakhir adalah evaluasi. Peneliti melakukan evaluasi

keseluruhan berdasarkan hasil validasi produk yang sudah dilakukan pada

tahap sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu evaluasi

formatif yang merupakan hasil dari validasi produk oleh ahli matematika,

ahli siswa berkebutuhan khusus, dan guru kelas III SD inklusi. Selanjutnya

peneliti juga melakukan evaluasi sumatif berdasarkan komentar dan saran

dari hasil validasi produk oleh ahli matematika, ahli siswa berkebutuhan

khusus, dan guru kelas III SD inklusi. Hal tersebut dilakukan untuk

memperbaiki kualitas produk dan evaluasi kualitas produk buku panduan.

Pada tahap ini, peneliti memperbaiki produk berupa buku panduan

berdasarkan evaluasi selama melakukan penelitian dan pengembangan

produk. Tahap terakhir yang peneliti lakukan tersebut sesuai dengan

langkah kelima tahapan model ADDIE yaitu evaluasi menurut Tegeh

(2014: 42).

Berdasarkan hasil penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa

peneliti melakukan penelitian dan pengembangan buku panduan guru pada

pembelajaran geometri bagi siswa slow learner kelas III SD menggunakan

teori Van Hiele ini telah sesuai dengan tahapan pengembangan model

ADDIE. Hanya saja karena pandemi Covid-19 pemerinta memberlakukan

sekolah dalam jaringan atau daring yaitu sekolah jarak jauh untuk

memutus rantai penyebaran Covid-19. Hal tersebut membuat guru kelas III

SD tidak sanggup melakukan uji coba pada tahap implementasi, sehingga

ada satu tahap ADDIE yang tidak dapat berjalan dengan baik karena

terhalang oleh pandemi Covid-19.

2. Kualitas Produk Buku Panduan

Buku panduan yang dikembangkan oleh peneliti yaitu mengenai

pembelajaran geometri bagi siswa slow learner kelas III SD menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

118

teori Van Hiele pada tema 6, subtema 4 pembelajaran 1, 3, 5, dan 6. Buku

panduan guru ini sudah dirancang oleh peneliti dengan sampul yang

menarik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Indrawati (2018: 220) yang

menyatakan bahwa pemilihan warna dan penggunaan foto atau gambar

ilustrasi membuat pembaca semakin tertarik untuk menjadikan buku

panduan tersebut sebagai sumber referensi. Selain itu, judul buku panudan

sesuai dengan isi, judul buku tidak mengandung stereotip, gambar cover

yang menggambarkan isi buku panduan, terdapat nama penulis pada

cover. Cover buku yang dibuat oleh peneliti sudah sesuai dengan

karakteristik cover buku panduan berdasarkan Pusat Kurikulum dan

Perbukuan (2008: 9).

Buku panduan pada bagian awal buku memuat beberapa poin penting

di antaranya yaitu terdapat kata pengantar yang berisikan ucapan syukur,

penjelasan buku panduan secara singkat, dan permintaan kritik dan saran

untuk perbaikan buku. Selain terdapat kata pengantar yang ditulis oleh

penulis pada bagian ini, peneliti menuliskan daftar isi yang dituliskan

secara runtut guna mempermudah pembaca mencari bab dan sub bab pada

buku panduan tersebut. Kurniasih (2014: 71) berpendapat bahwa pada

bagian awal buku perlu terdapat susunan daftar isi yang memuat judul bab,

sub bab, dan nomor halaman. Uraian tersebut menujukkan bahwa buku

panduan pada bagain awal buku sudah sesuai dengan karakteristik bagian

awal buku panduan berdasarkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008:

9).

Bagian penting lainnya yang ada pada buku panduan yaitu bagian isi

buku. Pada bagian isi buku panduan guru, peneliti menuliskan beberapa

bab di antaranya bab belajar matematika, bab geometri Van Hiele, bab

siswa slow learner dan bab rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

disertai dengan lampiran RPP. Bagian ini yang memberikan panduan bagi

pembaca mengenai metode, media, dan penilaian pembelajaran guna

meningkatkan kapasitas pedagogik, sosial, dan profesionalitas pendidik.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Sitepu (2012: 17) yaitu buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

119

panduan harus memuat prinsip, prosedur, deskripsi, materi pokok, dan

model pembelajaran untuk dapat digunakan oleh para pendidik. Selain itu,

isi pada buku panduan ditulis menggunakan acuan yang relevan dan dapat

dipertanggungjawabkan dikarena ketika mengutip peneliti mencantumkan

sumber rujukan pada daftar referensi di halaman akhir buku. Kurniasih

(2014: 72) berpendapat bahwa hendaknya dalam penulisan buku

menggunakan teori yang relevan dan mencantumkan daftar kepustakaan.

Selanjutnya, buku panduan ini dituliskan menggunakan bahasa yang

singkat dan mudah dipahami dengan tujuan mempermudah pembaca untuk

mengimplementasikan pembelajaran geometri menggunakan teori Van

Hiele. Sesuai dengan pendapat Utama (2014: 9) bahwa sebaiknya struktur

kalimat pada buku minimal yaitu SPOK (subjek, predikat, objek,

keterangan). Buku panduan ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar.

Hal tersebut, bertujuan agar mempermudah pembaca untuk memahami isi

buku panduan. Berdasarkan uraian tersebut, penulisan bagian isi buku

sudah sesuai dengan karakteristik buku panduan berdasarkan Pusat

Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9).

Bagian buku yang terakhir yaitu bagian akhir buku. Pada bagian ini

peneliti menuliskan daftar pustaka sesuai dengan referensi yang peneliti

gunakan untuk menyusun buku panduan guru. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Kurniasih (2014: 72) yang menyatakan bahwa pada bagian akhir

suatu buku memuat daftar pustaka atau kepustakaan yang disusun runtut

berdasarkan abjad. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Utama (2014:

9) yang menyatakan bahwa sebaiknya buku panduan dilengkapi dengan

daftar pustaka dan jika memungkinkan dilengkapi dengan index. Selain

daftar pustaka, pada bagian akhir peneliti menuliskan informasi detail

mengenai penulis buku panduan. Berdasarkan uraian tersebut, buku

panduan yang telah disusun sudah sesuai dengan karakteristik buku

panduan bagian akhir berdasarkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008:

9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

120

Selain empat bagian yang telah diuraikan di atas, buku panduan pada

bagian isi memuat poin penting sebagai panduan suatu pebelajaran yaitu

yang biasa disebut sebagai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada bagian isi dibuat

berdasarkan karakteristik RPP yang baik menurut Sanjaya dalam Ananda

(2019:20). RPP dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik jika memiliki

karakteristik signifikansi. RPP pada buku panduan guru yang telah disusun

oleh peneliti memiliki karakteristik signifikansi. Hal tersebut ditunjukkan

pada bagian langkah-langkah RPP. Pada setiap langkah-langkah di bagian

RPP memiliki makna dan tujuan masing-masing, jika salah satu langkah

dihilangkan maka akan ada suatu hal yang tidak tersampaikan. RPP pada

buku panduan menggunakan langkah-langkah pembelajaran geometri

menurut Van Hiele. Terdapat lima langkah pembelajaran geometri

menurut Van Hiele yang disusun runtut dari tahap konkret menuju abstrak.

Lima langkah tersebut yaitu: (1) informasi, (2) orientasi terarah, (3)

eksplisitasi, (4) orientasi bebas, (5) integrasi (Crowley dalam Nur’aeni,

2010: 32). Selain itu, menurut Nur’aeni (2010: 32) teori geometri Van

Hiele memiliki karakteristik yaitu (1) siswa melangkah melalui berbagai

tahapan dalam melalui satu tingkatan ke tingkatan berikutnya, (2)

pembelajaran tidak dapat memiliki pemahaman pada satu tingkat tanpa

melalui tingkatan sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

signifikansi atau kebermaknaan pada setiap langkah pembelajaran

geometri menurut teori Van Hiele yang digunakan dalam RPP pada buku

panduan. Berdasarkan uraian tersebut RPP menggunakan langkah

pembelajaran geometri Van Hiele memiliki kesesuaian dengan

karakteristik RPP yang berkualitas menurut Sanjaya dalam Ananda

(2019:20) yang menyatakan, bahwa RPP yang berkualitas memiliki

kebermaknaan atau signifikansi.

Karakteristik RPP yang kedua yaitu memiliki relevansi. Relevansi

yang terdapat pada RPP ditunjukkan dengan adanya kesesuaian internal

dan eksternal dalam RPP. Kesesuaian internal yang terdapat pada RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

121

sesuai dengan kurikulum 2013 mulai dari kompetensi dasar (KD) dan

kompetensi inti (KI). RPP yang dibuat oleh peneliti disusun tematik sesuai

kurikulum 2013, sehingga ada keterkaitan antara mata pelajaran yang satu

dengan yang lainnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Daryanto

(2014: 3) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik diartikan

sebagai pembelajaran dengan menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada siswa. Jaya (2019: 30) juga memiliki pendapat yang

selaras bahwa dalam kurikulum 2013 mata pelajaran memiliki kontribusi

pada semua ranah kompetensi dan menggunakan tema popular sebagai

konteks. Selain itu, RPP juga memiliki kesesuaian eksternal yaitu sesuai

dengan kebutuhan siswa kelas III SD inklusi yang terdapat siswa slow

learner. RPP disusun sesuai kebutuhan siswa dikarena perencanaan

pembelajaran disusun untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Majid (2019: 19) berpendapat bahwa relevansi pada

perencanaan pembelajaran berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan

memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu

yang tepat supya dapat tercapai tujuan pembelajaran secara optimal. Hal

itu tertuang pada kegiatan pembelajaran, LKPD, dan soal evaluasi yang

disusun lebih sederhana. Penyederhanaan tersebut disesuaikan dengan

karakteristik siswa slow learner yaitu siswa kesulitan dalam mengikuti

petunjuk-petunjuk yang memiliki banyak langkah (Desiningrum 2016:

13). Hal serupa juga diungkapkan oleh Evanjeli (2019: 44) bahwa dalam

mendampingi siswa slow learner diperlukan penyederhanaan kalimat

maupun instruksi yang disampaikan dan memastikan bahwa siswa telah

memahaminya. Penyederhanaan kegiatan pembelajaran, LKPD, dan soal

evaluasi dilakukan tanpa mengurangi makna dan tetap memiliki

kesesuaian baik internal maupun eksternal. Uraian tersebut sesuai dengan

karakteristik RPP yang berkualitas menurut Sanjaya dalam Ananda

(2019:20) yang menyatakan, bahwa RPP yang berkualitas memiliki

karakteristik relevansi atau kesesuaian baik eksternal maupun internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

122

Kepastian juga merupakan salah satu karakteristik RPP yang baik.

Kepastian dalam RPP pada buku panduan yaitu RPP berfungsi sebagai

pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan tidak memuat

alternatif lain yang dapat dipilih. RPP pada buku panduan berisikan

langkah-langkah yang pasti dan dapat dilakukan secara sistematis,

sehingga pembaca dapat mengimplementasikannya dengan mudah dan

terhindar dari persoalan-persoalan yang mungkin muncul secara tidak

terduga. Hal serupa diungkapkan oleh Majid (2019: 19) bahwa konsep

kepastian mampu meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak terduga.

Uraian di atas sesuai dengan karakteristik RPP yang berkualitas menurut

Sanjaya dalam Ananda (2019:20) yang menyatakan, bahwa RPP yang

berkualitas memiliki karakteristik kepastian yang berisi langkah-langkah

pasti yang dapat dilakukan secara sistematis.

RPP pada buku panduan guru juga dirancang supaya memiliki

karakteristik yang lentur atau adaptabilitas. Adaptabilitas atau kelenturan

tersebut terlihat dari tidak adanya syarat-syarat khusus yang harus

dipenuhi dalam pengimplementasian RPP. Harjono (1997: 5) juga

berpendapat bahwa perencanaan pembelajaran yang matang akan

menghasilkan perencanaan pembelajaran yang fleksibel atau adaptable dan

mampu menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Hal serupa juga

diungkapkan oleh Sundayana (200: 8)bahwa perencanaan pembelajaran

yang dibuat oleh guru harus dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

kelas. Selain itu, RPP pada buku panduan tersebut dapat digunakan untuk

siswa slow learner dan siswa reguler yang lainnya yang berada di sekolah

inklusi kelas III SD. RPP pada buku panduan disusun dengan matang

sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik

RPP yang berkualitas menurut Sanjaya dalam Ananda (2019:20) yang

menyatakan, bahwa RPP yang berkualitas memiliki karakteristik lentur

atau adaptabilitas dimana RPP tidak memiliki syarat-syarat khusus dalam

penerapannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

123

RPP pada buku panduan guru disusun dengan sederhana. Sederhana

dalam RPP pada buku panduan guru ini yaitu mudah diterjemahkan mulai

dari tujuan, langkah-langkah, hingga lampirannya. Sehingga, RPP mudah

dipahami dan diimplementasikan oleh guru. Selanjutnya, menurut

Setyosari (2020: 28) perencanaan pembelajaran adalah sebuah proses yang

sistemati. Selain itu, RPP pada buku panduan juga disusun secara prediktif

dengan maksud yaitu memiliki daya ramal yang baik. RPP juga disusun

sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga tujuan, langkah-langkah dalam

RPP sesuai dengan prediksi berdasarkan kebutuhan siswa slow learner

kelas III SD inklusi. Setyosari (2020: 28) juga mengungkapkan bahwa

perencanaan disesuaikan dengan kebutuhan siswa beserta tujuan

pembelajaran. Hal tersebut akan membantu guru memprediksi RPP yang

disusun. RPP ini juga mampu menggambarkan tentang apa yang akan

terjadi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa kelas III SD

inklusi menggunakan langkah-langkah pembelajaran geometri menurut

Van Hiele. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik RPP yang berkualitas

menurut Sanjaya dalam Ananda (2019:20) yang menyatakan, bahwa RPP

yang berkualitas memiliki karakteristik sederhana dan prediktif.

Kelebihan dari buku panduan guru yang telah disusun oleh peneliti

yaitu terdapat cover buku yang menarik dan menggambarkan isi buku. Isi

buku panduan yang memberikan panduan mengenai pembelajaran

geometri menggunakan tahapan pembelajaran geometri Van Hiele yang

juga sesuai diterapkan untuk siswa slow learner kelas III SD inklusi.

Selain itu, RPP pada buku panduan juga disusun secara konkrit dan

relevan dengan lingkungan sekitar siswa. Hal tersebut memudahkan guru

dan siswa untuk melakukan belajar mengajar baik di dalam kelas maupun

di luar kelas. RPP pada buku panduan juga dilengkapi dengan indikator

yang sudah dikembangkan oleh peneliti sehingga RPP dapat digunakan

untuk siswa slow learner. Selain itu, RPP yang terdapat pada buku

panduan tersusun runtut dan lengkap mulai dari langkah-langkahnya

hingga lampiran RPP yang mempermudah guru untuk mengimple-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

124

mentasikan pembelajaran geometri menggunakan tahapan pembelajaran

geometri menurut Van Hiele. Selanjutnya, buku panduan guru ini disusun

untuk siswa slow learner yang berada di kelas III SD jadi tetap disusun

secara tematik, sehingga dalam RPP tidak hanya membahas satu mata

pelajaran matematika pada materi geometri saja namun juga

mencantumkan mata pelajaran lain yang terdapat pada satu tema. Hal

tersebut mampu mempermudah guru dalam mengimplementasikan

pembelajaran tematik sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu

kurikulum 2013. Sedangkan, buku panduan yang telah disusun oleh

peneliti juga memuat kekurangan yaitu hanya diperuntukkan untuk kelas

III SD inklusi yang terdapat anak slow learner.

Buku panduan guru yang telah disusun oleh peneliti selain memiliki

kelebihan juga memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Ciri khas dan

keunikan tersebut yaitu buku panduan guru yang disusun dapat digunakan

untuk mengajarkan materi geometri kepada siswa slow learner. Selain itu,

buku panduan menggunakan teori pembelajaran geometri menurut Van

Hiele terutama pada tahapan pembelajaran. Buku panduan guru terdapat

RPP tematik dengan menggabungkan model pembelajaran Van Hiele

dengan model pembelajaran think talk write (TTW). Model pembelajaran

Van Hiele digunakan pada bagian materi geometri sedangkan model

pembelajaran TTW digunakan pada materi yang lainnya, namun tetap

terdapat keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal-hal yang

telah diuraikan di atas jarang dimiliki oleh buku panduan pada umumnya,

sehingga hal tersebut merupakan ciri khas tersendiri dari buku panduan

guru yang telah disusun oleh peneliti.

Berdasarkan uraian di atas, produk akhir dari penelitian ini yaitu buku

panduan guru pada pembelajaran geometri untuk siswa slow learner kelas

III SD Inklusi menggunakan tahapan pembelajaran geometri menurut Van

Hiele. Buku panduan yang telah disusun oleh peneliti memiliki temuan

lain yaitu dalam buku panduan guru bagian rencana pembelajaran dapat

dikombinasikan antara model pembelajaran think talk write dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

125

tahapan pembelajaran geometri menurut Van Hiele. Selain itu, buku

panduan guru juga mendapatkan respon yang cukup positif oleh ahli

matematika, ahli siswa berkebutuhan khusus, dan guru kelas III SD Inklusi

yang telah melakukan validasi produk buku panduan. Menurut para

validator, buku panduan ini dapat diimplementasikan dan dijadikan

referensi atau alternatif guru dalam proses pembelajaran matematika

materi geometri dalam menghitung luas bangun datar menggunakan satuan

tidak baku. Buku panduan yang disusun telah divalidasi oleh para ahli dan

guru kelas III SD. Ahli matematika memberikan skor 3,96 dari skor

maksimal 4 dengan kategori “Sangat Baik”. Ahli siswa berkebutuhan

khusus memberikan skor 3,60 dari skor maksimal 4 dengan kategori

“Sangat Baik”. Selanjutnya, guru kelas III SD memberikan skor 3,64 dari

skor maksimal 4 dengan kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan ketiga

validator buku panduan yang telah dibuat oleh peneliti termasuk ke dalam

buku panduan yang memiliki kualitas “Sangat Baik” dengan skor rata-rata

3,73. Selain itu buku panduan telah mencakup kriteria buku panduan

berkualitas menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2008: 9) serat

kriteria rancangan perencanaan pembelajaran menurut Sanjaya dalam

Ananda (2019:20).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

126

BAB V

KESIMPULAN

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang telah

disusun oleh penelit. Adapun yang akan dijelaskan meliputi kesimpulan,

keterbatasan penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

1. Buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner

kelas III SD inklusi menggunakan teori Van Hiele dikembangkan dengan

menggunakan model penelitian ADDIE. Adapun lima langkah prosedur

pengembangan pada model ADDIE yaitu (1) analisis (analyze) pada tahap

ini, peneliti melakukan wawancara terhadap tiga guru kelas III SD inklusi

yang terdapat di wilayah Yogyakarta dan Wonosobo; (2) perancangan

(design) pada tahap ini, peneliti membuat rancangan mengenai sampul

buku panduan dan isi buku panduan, serta peneliti merancang tata letak

tulisan; (3) pengembangan (development) pada tahap ini, peneliti mulai

menyusun buku panduan sesuai dengan rancangan yang sudah peneliti

buat pada tahap sebelumnya; (4) implementasi (implementation) pada

tahap ini peneliti tidak dapat melakukan implementasi dikarenakan

pandemi Covid-19 yang menyebabkan pemerintah Indonesia

mengeluarkan aturan atau perintah untuk melakukan pembelajaran jarak

jauh; (5) evaluasi (evaluation) peneliti melakukan evaluasi berdasarkan

hasil validasi produk sebagai evaluasi formatif dan komentar, saran atau

masukan sebagai evaluasi sumatif.

2. Kualitas buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow

learner kelas III SD inklusi menggunakan teori Van Hiele pada yaitu:

a. Buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner

kelas III SD inklusi menggunakan teori Van Hiele telah divalidasi oleh

ahli matematika memperoleh skor sebesar 3,96, kemudian divalidasi

oleh ahli siswa berkebutuhan khusus memperoleh skor 3,60, dan

divalidasi oleh guru kelas III SD memperoleh skor 3,64. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

127

skor yang diperoleh dari hasil validasi tersebut jika di rata-rata

mendapatkan skor 3,73. Skor rata-rata tersebut jika dibandingkan

dengan skala empat maka termasuk ke dalam kategori “Sangat Baik”,

sehingga produk buku panduan guru yang telah disusun oleh peneliti

memiliki kualitas sangat baik.

b. Buku panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner

kelas III SD inklusi menggunakan teori Van Hiele telah memenuhi

kriteria buku panduan yang berkualitas menurut Pusat Kurikulum dan

Perbukuan (2008: 9) meliputi: pertama pada bagian cover: (1) judul

buku menggambarkan isi buku yang ditulis dalam bahasa Indonesia

yang baik dan benar, (2) judul buku tidak melecehkan atau mengandung

stereotip terhadap kelompok masyarakat tertentu, (3) ilustrasi cover

buku menggambarkan isi buku, (4) nama penulis tercantum dalam cover

muka buku, (5) identitas penerbit tercantum pada halaman cover

belakang. Kedua, bagian awal buku: (1) terdapat halaman prakata yang

ditulis oleh penulis buku atau kata pengantar yang ditulis oleh orang lain

tentang materi buku, (2) terdapat halaman daftar isi, daftar tabel atau

daftar gambar. Ketiga, bagian isi: (1) memberikan panduan tentang

metode, media, dan penilaian pembelajaran guna meningkatkan

kapasitas pedagogik, sosial, dan profesionalitas pendidik, (2) memiliki

muatan isi yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan mencantumkan

sumber rujukan pada daftar referensi di halaman akhir buku, (3)

memiliki tata bahasa dan gaya penyajian yang baik agar mudah

dipahami. Buku-buku hasil alih bahasa dari asing ke bahasa Indonesia

harus memiliki kualitas terjemahan yang baik. Keempat, akhir buku:

(1) terdapat daftar pustaka, daftar istilah dalam bentuk glosarium,

indeks, dan lampiran, (2) halaman yang memuat informasi lebih detail

tentang penulis atau ilustrator buku, serta keterangan tentang penerbit

dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

128

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada buku panduan guru

pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner kelas III SD inklusi

menggunakan teori Van Hiele telah memenuhi kriteria RPP yang

berkualitas menurut Sanjaya dalam Ananda (2019: 20) meliputi: (1)

signifikansi yang diartikan sebagai kebermaknaan, (2) relevan atau

kesesuaian, (3) kepastian, (4) adaptabilitas yang diartikan sebagai sifat

yang lentur, (5) kesederhanaan dengan maksud mudah diterjemahkan

dan mudah diimplementasikan, (6) prediktif dalam perencanaan

pembelajaran memiliki maksud yaitu daya ramal.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian dan pengembangan, peneliti tidak dapat melakukan

implementasi uji coba produk dikarenakan keterbatasan kondisi pada saat

pandemi Covid-19 yang menyebabkan pemerintah Indonesia mengeluarkan

aturan atau perintah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hal

tersebut menyebabkan implementasi uji coba produk menjadi terhambat dan

memang belum memungkinkan untuk dilakukan, sehingga kualitas dari

produk berupa buku panduan hanya didapatkan dari uji validasi.

C. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya mengenai pengembangan buku

panduan guru pada pembelajaran geometri bagi siswa slow learner

menggunakan teori Van Hiele yaitu sebaiknya uji coba produk dapat

dilakukan walaupun dalam kondisi pandemi dengan cara menggunakan

alternatif uji coba terbatas sehingga perolehan data mengenai kualitas produk

lebih lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

129

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R. (2019). Perencanaan pembelajaran. Medan: Lembaga Peduli

Pengembangan Indonesia (LPPPI).

Branch, R.M. (2009). Instructional design: The ADDIE approach. USA: Springer

https://books.google.co.id/books?id=mHSwJPE099EC&printsec=copyright

&hl=id#v=onepage&q&f=false diakses pada hari Selasa, 12 Oktober 2020

pukul 19:30.

Daryanto. (2014). Pembelajaran tematik, terpadu, terintegrasi kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Desiningrum, D.R. (2016). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta:

Psikosain

Efendi, M. (2006). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Evanjeli, L.A., Anggadewi, B.E.T. (2019). Pendidikan anak berkebutuhan khusus.

Universitas Sanata Dharma.

Ilahi, M.T. (2013). Pendidikan inklusi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Isharyadi, R. & Ario, M. (2018). Pengembangan modul berbantuan GeoGebra

pada perkuliahan geometri transformasi. Guru Tua: Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran, 1(1), 1-8.

Jamris, M. (2014). Kesulitan belajar: perspektif, asesmen, dan

penanggulangannya bagi anak usia dini dan usia sekolah. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Jaya, F. (2019). Perencanaan pembelajaran. Medan: UIN Sumatera Utara

Kemendikbud. (2018) Buku nonteks pelajaran. Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan.

Kustawan. (2013). Model pendidikan inklusi ramah anak. Jakarta: PT Luxima

Metro Media.

Kurniasih. (2014). Panduan membuat bahan ajar (buku teks pelajaran) sesuai

dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

130

Majid, A. (2009). Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar

kompetensi guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:

Mitra Cendikia Press.

Musa, L.A.D. (2016). Level berpikir geometri menurut teori van hiele

berdasarkan kemampuan geometri dan perbedaan gender siswa kelas VII

SMPN 8 Pare-Pare. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan ALam, 4(2), 103-116.

Mulyadi, H. (2010). Diagnosis kesulitan belajar dan bimbingan terhadap

kesulitan belajar khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.

Nasution, S. (2003). Metode research (penelitian ilmiah). (edisi 1 cetakan 6).

Jakarta: Bumi Aksara.

Nur’aeni, E. (2010). Pengembangan Kemampuan Komunikasi Geometris Siswa

Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele.

http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/SAUNG_GURU/VOL._1_NO._2/Hj.

_Epon_Nur'aeni diakses pada hari Selasa, 12 Oktober 2020 pukul 20.00.

Nursobah, A. (2019). Perencanaan pembelajaran mi/sd (Vol. 122). Duta Media

Publishing.

Pribadi, B.A. (2014). Desain dan pengembangan program pelatihan berbasis

kompetensi: Implementasi model ADDIE. Jakarta: Prenada Media Group.

Rahmitha. (2011). Orangtua dengan anak berkebutuhan khusus.Direktorat

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Kementerian Pendidikan Nasional.

Diakses dari http://little1academy.com diakses pada hari Senin, 11 Oktober

2020 pukul 10.22.

Rosmiati, I. & Ratumanan, T. G. (2019). Perencanaan pembelajaran. Depok: PT

Raja Grafindo Persada.

Safrina, K., Ikhsan, M., & Ahmad, A. (2014). Peningkatan kemampuan

pemecahan masalah geometri melalui pembelajaran kooperatif berbasis teori

van hiele. Jurnal Didaktik Matematika, 1(1).

Saleh, A. R. & Sujana, G. S. (2009). Pengantar kepustakaan. Jakarta: CV

Sangung Seto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

131

Setyosari, P. (2020). Desain pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sitepu, B.P. (2012). Penulisan buku teks pelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sudaryono. (2016). Metode penelitian pendidikan . Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan: kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methodes). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembangan research and

development. Bandung: Alfabeta.

Sujana. (2009). Pengantar kepustakaan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Sukmadinata, N. S. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sumarah, I.E., Aprinastuti, C., & Anggadewi, B.T. (2017). Pengembangan modul

pelatihan model pembelajaran van hiele dalam konteks pendidikan karakter

untuk guru SD. Jurnal Penelitian, 21(1).

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Kencana

Syahbana, A. (2014). Alternatif pemahaman konsep umum luas daerah suatu

bangun datar. Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(02).

Tarmansyah. (2007). Inklusi pendidikan untuk semua. Jakarta: Depdiknas.

Tegeh, I.M., Jampel, I.N., & Pudjawan, K. (2014). Model penelitian

pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Utama, B. (2014). Cara praktis menulis buku. Yogyakarta: Deepublish.

Widiyoko, E.P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

132

LAMPIRAN

LA

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

133

Lampiran 1 Lembar Wawancara

Lembar Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana karakteristik siswa slow

learner kelas III?

2 Materi matematika apa yang masih

menjadi kendala atau kesulitan

bagi siswa?

3 Bagaimana karakteristik siswa

ketika menghadapi soal

matematika terkhusus pada materi

geometri?

4 Apa saja kelebihan dan kelemahan

siswa slow learaner di kelas III?

5 Apa saja kesulitan yang dialami

siswa baik siswa slow learner

maupun siswa yang lainnya dalam

pembelajaran geometri?

6 Apa saja partisipasi yang dilakukan

oleh siswa slow learner dan siswa

yang lainnya dalam mengikuti

pembelajaran geometri?

7 Kesulitan apa saja yang dialami

ketika mengajarkan materi

geometri?

8 Mengunakan metode, model

pembelajaran seperti apa untuk

mengajar geometri?

9 Bagaimana pengaruh metode atau

model yang digunakan dengan

hasil belajar siswa?

10 Media apa yang digunakan untuk

mengajar geometri?

11 Referensi apa saja yang digunakan

Bapak/Ibu dalam pembelajaran

geometri?

12 Apakah Bapak/Ibu memiliki

sumber buku panduan untuk

membantu proses pembelajaran

geometri?

13 Apakah Bapak/Ibu pernah

menggunakan buku panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

134

No Pertanyaan Jawaban

berbasis teori Van Hiele untuk

mengajarkan geometri kepada

siswa?

14 Apakah Bapak/Ibu pernah

menemukan sebuah buku panduan

tentang pembelajaran geometri

yang dikemas menggunakan teori

Van Hiele?

15 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika buku tersebut tersedia?

16 Menurut Bapak/Ibu, apakah buku

seperti itu dibutuhkan? mengapa

demikian?

17 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika materi pembelajaran geometri

diajarkan menggunakan tahapan

belajar menurut teori Van Hiele?

18 Kurikulum apa yang digunakan

pada proses pembelajaran saat ini?

19 Buku apa yang digunakan dalam

pembelajaran matematika

terkhusus pada materi geometri?

20 Kemampuan atau kompetensi apa

yang perlu dimiliki peserta didik

dalam proses pembelajaran

matematika terkhusus pada materi

geometri?

21 Indikator atau kriteria apa yang

Bapak/Ibu gunakan untuk melihat

apakah siswa telah mencapai

kompetensi setelah melakukan

proses pembelajaran matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

135

Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Kelas III SD Jogja Green School

Hasil Wawancara Guru Kelas III SD Jogja Green School

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana karakteristik siswa

slow learner kelas III?

Karakteristik siswa slow learner ketika

belajar sering bengong, tidak fokus,

dan sulit memahami ssuatu seperti

intruksi guru, sehingga ketika memberi

intruksi kepada siswa slow learner

perlu adanya pengulangan.

2 Materi matematika apa yang masih

menjadi kendala atau kesulitan

bagi siswa?

Siswa slow learner sulit memahami

semua materi, namun yang paling sulit

diajarkan yaitu materi matematika.

Pada saat ini siswa mengalami

kesulitan pada bagian geometri,

menentukan luas, panjang, dan lebar.

3 Bagaimana karakteristik siswa

ketika menghadapi soal

matematika terkhusus pada materi

geometri?

Siswa slow learner nampak tidak

bersemangat ketika menghadapi soal

matematika dan mudah bosan, karena

merasa tidak mampu untuk

mengerjakan tugas atau tidak mampu

mengikuti pelajaran. Ia semacam

kehilangan rasa percaya diri.

4 Apa saja kelebihan dan kelemahan

siswa slow learaner di kelas III?

Kelemahannya seperti yang sudah saya

sebutkan tadi bahwa, ia sering

bengong, sulit utuk diajak fokus dan

kesuitan memahami intrusi dari guru.

sehingga kalau memberi intuksi kepada

siswa slow learner harus singkat padat

namun jelas. Kelebihan anak slow

learner di kelas saya itu aktif pada saat

ia merasa senang dengan kegiatan yang

ia senangi.

5 Apa saja kesulitan yang dialami

siswa baik siswa slow learner

maupun siswa yang lainnya dalam

pembelajaran geometri?

Kesulitannya siswa tidak bisa

membedakan panjang dan lebar pada

suatu bangun, sehingga siswa sulit

menentukan luas bangun.

6 Apa saja partisipasi yang

dilakukan oleh siswa slow learner

dan siswa yang lainnya dalam

mengikuti pembelajaran geometri?

Partisipasi yang dilakukan siswa di

dalam kelas yaitu aktif dalam

presentasi, mengerjakan soal, dan

menjawab pertanyaan dari guru.

7 Kesulitan apa saja yang dialami

ketika mengajarkan materi

geometri?

Saya kesulitan dalam mambantu siswa

untuk memahami materi geometri

terutama pada siswa slow learner

karena memang butuh dibimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

136

No Pertanyaan Jawaban

pelan-pelan

8 Mengunakan metode, model

pembelajaran seperti apa untuk

mengajar geometri?

Kalau saya mengajar menggunakan

RPP weekly lessson plan sedangkan

untuk mengejar materi biasanya

menggunakan sistem drill,

9 Bagaimana pengaruh metode atau

model yang digunakan dengan

hasil belajar siswa?

Bagi siswa slow learner kurang

berpengaruh karena jelas sulit untuk

mengikuti siswa yang lainnya.

10 Media apa yang digunakan untuk

mengajar geometri?

Media yang sering saya gunakan hanya

berupa video dari you tobe, atau

gambar yang saya print.

11 Referensi apa saja yang digunakan

Bapak/Ibu dalam pembelajaran

geometri?

Referensi yang saya gunakan biasanya

buku siswa dan buku guru dari

pemerintah, internet, you tobe, dan

buku-buku pelajaran yang mirip seperti

buku dari pemerintah.

12 Apakah Bapak/Ibu memiliki

sumber buku panduan untuk

membantu proses pembelajaran

geometri?

Untuk saat ini saya belum memiliki

sumber buku lain selain buku siswa

dan buku guru dari pemerintah.

13 Apakah Bapak/Ibu pernah

menggunakan buku panduan

berbasis teori Van Hiele untuk

mengajarkan geometri kepada

siswa?

Saya belum pernah menggunakan buku

panduan tentang teori Van Hiele.

14 Apakah Bapak/Ibu pernah

menemukan sebuah buku panduan

tentang pembelajaran geometri

yang dikemas menggunakan teori

Van Hiele?

Sampai saat ini belum pernah

menemukan buku panduan mengenai

penerapan teori Van Hielel.

15 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika buku tersebut tersedia?

membantu karena belum pernah saya

temukan buku panduan geometri

menggunakan teori Van hiele, apalagi

jika ada contoh penerapan atau

langkah-langkah untuk penerapannya.

16 Menurut Bapak/Ibu, apakah buku

seperti itu dibutuhkan? mengapa

demikian?

Sangat dibutuhkan untuk menambah

referensi mengajar, karena untuk

mengajar dikelas inklusi membutuhkan

banyak referensi. Tidak dipungkiri

bahwa di kelas inklusi ada beberapa

anak yang sulit memahami dan

memiliki karakteristik yang berbeda

sehingga memerlukan model yang

cocok diterapkan di kelas inklusi, apa

lagi jika ada sisw slow learner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

137

No Pertanyaan Jawaban

17 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika materi pembelajaran geometri

diajarkan menggunakan tahapan

belajar menurut teori Van Hiele?

Menarik karena saya pernah membaca

di internet tahapan pembelajaran Van

Hiele itu runtut, mungki bisa cocok

diterapkan bagi siswa slow learner

18 Kurikulum apa yang digunakan

pada proses pembelajaran saat ini?

Pada saat ini menggunakan kurikulum

2013 namun ada sedikit modifikasi

dalam penerapannya.

19 Buku apa yang digunakan dalam

pembelajaran matematika

terkhusus pada materi geometri?

Buku yang digunakan siswa ya hanya

buku siswa dari pemerintah.

20 Kemampuan atau kompetensi apa

yang perlu dimiliki peserta didik

dalam proses pembelajaran

matematika terkhusus pada materi

geometri?

Kemampuan yang harus dimiliki pada

materi geometri yaitu memahami

konsep panjang dan lebar dan mengerti

konsep luas, keliling pada suatu

bangun datar

21 Indikator atau kriteria apa yang

Bapak/Ibu gunakan untuk melihat

apakah siswa telah mencapai

kompetensi setelah melakukan

proses pembelajaran matematika?

Siswa mampu memahami konsep yang

diajarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

138

Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru Kelas III SD Nasional Kakuka Wonoso

Hasil Wawancara Guru Kelas III SD

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana karakteristik siswa

slow learner kelas III?

Karakteristiak siswa slow learner di

kelas saya yaitu kurang percaya diri

dan perlu dilakukan bimbingan ekstra

untuk memahamkan sesuatu.

2 Materi matematika apa yang masih

menjadi kendala atau kesulitan

bagi siswa?

Materi matematika yang masih menjadi

kedala untuk saat ini yaitu materi

geometri dalam menentukan luas

bangun datar.

3 Bagaimana karakteristik siswa

ketika menghadapi soal

matematika terkhusus pada materi

geometri?

Semua siswa antusias dalam

mengahdai soal mengenai geometri.

Namun ada beberapa siswa yang

kurang antusias dikarenakan masih

kesusahan dalam membagi, mange-

likan bilangan, mengenal bangun datar,

konsep luas, konsep keliling juga sulit

ditanamkan kepada siswa, termasuk

siswa slow learner.

4 Apa saja kelebihan dan kelemahan

siswa slow learaner di kelas III?

Menurut saya kelebihan dari siswa

slow learner adalah siswa tersebut

tidak malu bertanya jika ada kendala

dalam mengerjakan tugas sedangkan

kekurangannya siwa tersebut kurang

begitu bisa menangkap informasi yang

diberikan oleh guru.

5 Apa saja kesulitan yang dialami

siswa baik siswa slow learner

maupun siswa yang lainnya dalam

pembelajaran geometri?

Kesulitan yang dialami siswa yaitu

memahami konsep luas, keliling,

menghafal rumus.

6 Apa saja partisipasi yang

dilakukan oleh siswa slow learner

dan siswa yang lainnya dalam

mengikuti pembelajaran geometri?

Mereka ikut berperan aktif dalam

pembelajaran khususnya materi

geometri.

7 Kesulitan apa saja yang dialami

ketika mengajarkan materi geome-

tri?

Sulit untuk menanamkan konsep luas,

keliling dan menganalkan macam-

macam bangun datar kepada siswa.

8 Mengunakan metode, model

pembelajaran seperti apa untuk

mengajar geometri?

Saya biasanya menggunakan model

discovery learning untuk mengajar di

kelas ini.

9 Bagaimana pengaruh metode atau

model yang digunakan dengan

hasil belajar siswa?

Pengaruhnya yaitu anak mampu

mengidentifikasi bangun datar secara

tersetruktur.

10 Media apa yang digunakan untuk Media yang biasa saya gunakan yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

139

No Pertanyaan Jawaban

mengajar geometri? video dan gambar.

11 Referensi apa saja yang digunakan

Bapak/Ibu dalam pembelajaran

geometri?

Referensi yang saya gunakan biasanya

buku guru dan siswa serta dari internet.

12 Apakah Bapak/Ibu memiliki

sumber buku panduan untuk

membantu proses pembelajaran

geometri?

Saya punya buku refrensi

13 Apakah Bapak/Ibu pernah

menggunakan buku panduan

berbasis teori Van Hiele untuk

mengajarkan geometri kepada

siswa?

Pernah.

14 Apakah Bapak/Ibu pernah

menemukan sebuah buku panduan

tentang pembelajaran geometri

yang dikemas menggunakan teori

Van Hiele?

Pernah

15 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika buku tersebut tersedia?

Sangat membantu karena langkah Van

Hiele yang runtut dan konkret

meneurut saya itu bisa membantu

siswa, apalagi siswa slow learner.

16 Menurut Bapak/Ibu, apakah buku

seperti itu dibutuhkan? mengapa

demikian?

Dibutuhkan karena sangat membantu

dalam mengajarkan geometri pada

siswa slow learner.

17 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika materi pembelajaran geometri

diajarkan menggunakan tahapan

belajar menurut teori Van Hiele?

Menurut saya, anak menjadi mudah

untuk memahami materi geometri dan

menjadi lebih paham.

18 Kurikulum apa yang digunakan

pada proses pembelajaran saat ini?

Kurikulum 2013

19 Buku apa yang digunakan dalam

pembelajaran matematika terkhus-

us pada materi geometri?

Buku siswa dan buku guru

20 Kemampuan atau kompetensi apa

yang perlu dimiliki peserta didik

dalam proses pembelajaran mate-

matika terkhusus pada materi

geometri?

Menganalisis dan menyimpulkan

21 Indikator atau kriteria apa yang

Bapak/Ibu gunakan untuk melihat

apakah siswa telah mencapai

kompetensi setelah melakukan

proses pembelajaran matematika?

Siswa mampu memahami materi-

materi yang disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

140

Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Kelas III SD SD Teladan Yogyakarta

Hasil Wawancara Guru Kelas III SD

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana karakteristik siswa

slow learner kelas III?

Karakteristik anak slow learner di kelas

saya yaitu anak membutuhkan waktu

yang cukup lama dalam memahami

materi, cenderung pemalu, pada awal

masuk sekolah anak tidak mau

berbicara sama sekali namun atensi

anak mudah terlatih.

2 Materi matematika apa yang

masih menjadi kendala atau

kesulitan bagi siswa?

Materi yang dianggap sulit bagi anak

pada saat ini yaitu ateri geometri

mengenai bangun datar.

3 Bagaimana karakteristik siswa

ketika menghadapi soal

matematika terkhusus pada materi

geometri?

Siswa memnagali kesulitan untuk

mengerjakan soal dan pada awal-awal

pembelajaran geometri anak kesulitan

dalam membedakan sisi, rusuk,

panjang dan lebar.

4 Apa saja kelebihan dan kelemahan

siswa slow learaner di kelas III?

Kelebihan teradang memeprhatikan

pada saat diterangkan namun kadang

suka melamun.

5 Apa saja kesulitan yang dialami

siswa baik siswa slow learner

maupun siswa yang lainnya dalam

pembelajaran geometri?

Anak-anak sulit membedakan sisi,

rusuk, panjang dan lebar. Anak-anak

masih belum familier dengan berbagai

macam bentuk geometri.

6 Apa saja partisipasi yang

dilakukan oleh siswa slow learner

dan siswa yang lainnya dalam

mengikuti pembelajaran geometri?

Anak antusisas dalam mendengarkan

intruksi dari guru.

7 Kesulitan apa saja yang dialami

ketika mengajarkan materi

geometri?

Menjelaskan mengenai konsep luas dan

keliling

8 Mengunakan metode, model

pembelajaran seperti apa untuk

mengajar geometri?

Model pembelajaran menggunakan

drill, lalu pada saat pembelajaran

menggunakan media video dan ppt.

9 Bagaimana pengaruh metode atau

model yang digunakan dengan

hasil belajar siswa?

Kurang begitu membuat anak aktif

namun jika pembelajaran dilakukan

dengan media yang konkret anak lebih

udah paham.

10 Media apa yang digunakan untuk

mengajar geometri?

Benda konkert, gambar, video, dan ppt

11 Referensi apa saja yang digunakan

Bapak/Ibu dalam pembelajaran

Buku tematik, video dari Youtube

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

141

No Pertanyaan Jawaban

geometri?

12 Apakah Bapak/Ibu memiliki

sumber buku panduan untuk

membantu proses pembelajaran

geometri?

Hanya buku tematik

13 Apakah Bapak/Ibu pernah

menggunakan buku panduan

berbasis teori Van Hiele untuk

mengajarkan geometri kepada

siswa?

Belum pernah

14 Apakah Bapak/Ibu pernah

menemukan sebuah buku panduan

tentang pembelajaran geometri

yang dikemas menggunakan teori

Van Hiele?

Belum pernah

15 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika buku tersebut tersedia?

Sepertinya sangat membantu karena

saya baca ddari internet langkah-

langkah dari teori Van Hiele mudah

untuk diimplementasikan dan

mengarah kepada pembelajaran yang

konkret.

16 Menurut Bapak/Ibu, apakah buku

seperti itu dibutuhkan? mengapa

demikian?

Perlu untuk menambah refrensi guru

terutama guru yang mengajar di

sekolah inklusi, karena kelas inklusi

membutuhkan banyak model

pembelajaran yang cocok untuk

digunakan di kelas.

17 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

jika materi pembelajaran geometri

diajarkan menggunakan tahapan

belajar menurut teori Van Hiele?

Hal tersebut akan membantu

pemahaman siswa.

18 Kurikulum apa yang digunakan

pada proses pembelajaran saat ini?

Kurikulum 2013

19 Buku apa yang digunakan dalam

pembelajaran matematika

terkhusus pada materi geometri?

Buku tematik

20 Kemampuan atau kompetensi apa

yang perlu dimiliki peserta didik

dalam proses pembelajaran

matematika terkhusus pada materi

geometri?

Kemampuan mengenal bangun datar,

memahami konsep luas, keliling.

21 Indikator atau kriteria apa yang

Bapak/Ibu gunakan untuk melihat

apakah siswa telah mencapai

kompetensi setelah melakukan

Anak mamapu mengerjakan soal baik

lisan maupun tertulis. Anak juga

mampu melakukan unjuk kerja terkait

dengan materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

142

No Pertanyaan Jawaban

proses pembelajaran matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

143

Lampiran 5 Lembar Instrumen Validasi

LEMBAR INSTRUMEN VALIDASI KUALITAS BUKU PANDUAN

PEMBELAJARAN GEOMETRI PADA TEMA 6 BAGI ANAK SLOW

LEARNER MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE

Petunjuk:

Dimohon kepada Bapak/Ibu validator untuk berkenan menilai kualitas Buku

Panduan Pembelajaran Geometri Van Hiele bagi Anak Slow Learner dengan

memberikan tanda centang () di bawah bilangan 1, 2, 3, atau 4 serta memberikan

komentar sesuai dengan pendapat/masukan Bapak/Ibu validator pada kolom yang

sudah tersedia!

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Baik; 2 : Kurang Baik; 3 : Baik; 4 : Sangat Baik

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

Buku

Pandua

b

Desain

produk

Cove

r

1. Buku panduan me-

miliki sampul yang

menarik seperti pe-

nulisan judul, warn-

a dan gambar.

2. Judul buku meng-

gambarkan isi buku

yang ditulis dalam

Bahasa Indonesia

yang benar.

3. Penulisan judul me-

nggunakan kaidah

KBBI.

4. Gambar pada cover

buku sesuai dengan

isi buku.

Bagi

an

awal

buku

5. Terdapat kata peng-

antar yang ditulis

oleh penulis

6. Terdapat halaman

daftar isi, daftar

tabel atau daftar

gambar

Isi Bagi 7. Isi buku panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

144

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

buku an isi

buku

memuat rancangan

pembelajaran yang

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

(KD).

8. Isi buku panduan

memuat penjelasan

terori belajar ma-

tematika, geometri,

dan siswa bereke-

butuhan khusus.

9. Isi buku panduan

menjelaskan

mengenai model

pembelajaran TTW

10. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran sesuai

dengan prinsip bel-

ajar (perhatian dan

motivasi, keaktifan,

keterlibatan lan-

gsung, penggulang-

an, tantangan, dan

perbedaan individu)

11. Isi buku panduan

memuat latihan soal

sesuai rancangan

pembelajaran.

12. Isi buku panduan

memuat materi

pembelajaran sesuai

rancangan pe-

mbelajaran.

13. Isi buku panduan

memuat instrumen

penilaian sesuai ra-

ncangan pembela-

jaran.

14. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran yang

runtut dan terpe-

rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

145

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

15. Isi buku panduan

pada rancangan

pembelajaran me-

muat media yang

sesuai dengan mat-

eri ajar.

16. Isi buku panduan

dapat dipertangg-

ungjawabkan de-

ngan mencantum-

kan sumber ruj-

ukan.

17. Isi buku panduan

menggunakan kali-

mat yang mudah

dipahami.

18. Isi buku panduan

menggunakan kal-

iamt sesuai dengan

KBBI.

19. Isi buku panduan

disusun dengan kal-

iamt yang meng-

gunakan tanda baca

yang baik dan be-

nar.

Akhir

buku

Bagi

an

akhir

20. Terdapat daftar

pustaka pada buku

panduan.

21. Terdapat biodata

penulis pada buku

panduan

RPP

pada

buku

Bagi

an

RPP

22. Rancangan pem-

belajaran memiliki

langkah kegiatan

yang bermakna.

23. Rancangan pem-

belajaran sesuai

dengan kurikulum

2013

24. Rancangan pem-

belajaran sesuai

dengan kebutuhan

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

146

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

25. Rancangan pem-

belajaran sebagai

sumber referensi

guru dalam mel-

akssiswaan proses

pembelajaran.

26. Rancangan peme-

belajaran disusun

secara kontekstual

sesuai dengan siswa

berkebutuhan khu-

sus.

27. Rancangan pe-

mbelajaran mudah

untuk diimplemet-

asikan.

28. Rancangan pembe-

lajaran mampu me-

ngantisipasi kemun-

gkinan kegiatan

yang akan terjadi.

Jumlah Skor

Rata-rata Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

147

Komentar umum dan saran perbaikan:

Yogyakarta, Desember 2020

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

148

Lampiran 6 Hasil Validasi Oleh Ahli Matematika

Hasil Validasi Kualitas Buku Panduan Pembelajaran Geometri Pada Tema 6

Bagi Anak Slow Learner Menggunakan Teori Van Hiele

Oleh Ahli Matematika

Petunjuk:

Dimohon kepada Bapak/Ibu validator untuk berkenan menilai kualitas Buku

Panduan Pembelajaran Geometri Van Hiele bagi Anak Slow Learner dengan

memberikan tanda centang () di bawah bilangan 1, 2, 3, atau 4 serta memberikan

komentar sesuai dengan pendapat/masukan Bapak/Ibu validator pada kolom yang

sudah tersedia!

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Baik; 2 : Kurang Baik; 3 : Baik; 4 : Sangat Baik

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

Buku

Pandua

b

Desain

produk

Cover 1. Buku panduan me-

miliki sampul yang

menarik seperti pe-

nulisan judul, warna

dan gambar.

2. Judul buku meng-

gambarkan isi buku

yang ditulis dalam

Bahasa Indonesia

yang benar.

3. Penulisan judul me-

nggunakan kaidah

KBBI.

4. Gambar pada cover

buku sesuai dengan

isi buku.

Bagia

n awal

buku

5. Terdapat kata peng-

antar yang ditulis

oleh penulis

Perhatikan

salah ketik dan

tambahkan

kepada siapa

buku ditujukan

6. Terdapat halaman

daftar isi, daftar

tabel atau daftar

gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

149

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

Isi

buku

Bagia

n isi

buku

7. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran yang

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

(KD).

8. Isi buku panduan

memuat penjelasan

terori belajar ma-

tematika, geometri,

dan siswa bereke-

butuhan khusus.

Revisi beberapa

bagian

9. Isi buku panduan

menjelaskan

mengenai model pe-

mbelajaran TTW

Perlu diperjelas

maksud dari

TTW

10. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran sesuai

dengan prinsip bel-

ajar (perhatian dan

motivasi, keaktifan,

keterlibatan lan-

gsung, penggul-

angan, tantangan,

dan perbedaan in-

dividu)

Di dalam buku

prinsip-prinsip

belajar ini ada

tetapi kurang

tampak secara

eksplisit

11. Isi buku panduan

memuat latihan soal

sesuai rancangan

pembelajaran.

12. Isi buku panduan

memuat materi

pembelajaran sesuai

rancangan pe-

mbelajaran.

13. Isi buku panduan

memuat instrumen

penilaian sesuai ra-

ncangan pembela-

jaran.

14. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

150

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

runtut dan terpe-

rinci.

15. Isi buku panduan

pada rancangan

pembelajaran me-

muat media yang

sesuai dengan mat-

eri ajar.

16. Isi buku panduan

dapat dipertangg-

ungjawabkan de-

ngan mencantum-

kan sumber rujukan.

17. Isi buku panduan

menggunakan kali-

mat yang mudah

dipahami.

Beberapa

kalimat masih

belum jelas

maksudnya atau

belum efektif

18. Isi buku panduan

menggunakan kal-

iamt sesuai dengan

KBBI.

Perhatikan cara

penulisan kata

sesuai dengan

KBBI

19. Isi buku panduan

disusun dengan kal-

iamt yang meng-

gunakan tanda baca

yang baik dan be-

nar.

Perbaiki

beberapa salah

ketik

Akhir

buku

Bagia

n

akhir

20. Terdapat daftar

pustaka pada buku

panduan.

21. Terdapat biodata

penulis pada buku

panduan

RPP

pada

buku

Bagia

n RPP

22. Rancangan pem-

belajaran memiliki

langkah kegiatan

yang bermakna.

23. Rancangan pem-

belajaran sesuai

dengan kurikulum

2013

24. Rancangan pembel-

ajaran sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

151

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

dengan kebutuhan

siswa.

25. Rancangan pem-

belajaran sebagai

sumber referensi

guru dalam mel-

akssiswaan proses

pembelajaran.

26. Rancangan peme-

belajaran disusun

secara kontekstual

sesuai dengan siswa

berkebutuhan khu-

sus.

LKPD belum

jelas membantu

siswa slow

learner

27. Rancangan pembel-

ajaran mudah untuk

diimplemetasikan.

28. Rancangan pembe-

lajaran mampu me-

ngantisipasi kemun-

gkinan kegiatan

yang akan terjadi.

Jumlah Skor 1

5

9

6

111

Rata-rata Skor 3,96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

152

Komentar dan saran sudah saya tuliskan dalam pdf buku yang dirancang.

Komentar umum dan saran perbaikian:

Yogyakarta, 19 November 2020

Validator

Eko Budi Santoso, S.J., S.Pd., Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

153

Lampiran 7 Hasil Validasi Ahli Anak Berkebutuhan Khusus

Hasil Validasi Kualitas Buku Panduan Pembelajaran Geometri Pada Tema 6

Bagi Anak Slow Learner Menggunakan Teori Van Hiele

Oleh Ahli Anak Berkebutuhan Khusus

Petunjuk:

Dimohon kepada Bapak/Ibu validator untuk berkenan menilai kualitas Buku

Panduan Pembelajaran Geometri Van Hiele bagi Anak Slow Learner dengan

memberikan tanda centang () di bawah bilangan 1, 2, 3, atau 4 serta memberikan

komentar sesuai dengan pendapat/masukan Bapak/Ibu validator pada kolom yang

sudah tersedia!

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Baik; 2 : Kurang Baik; 3 : Baik; 4 : Sangat Baik

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

Buku

Pandu

ab

Desain

produk

Cover 1. Buku panduan me-

miliki sampul yang

menarik seperti pe-

nulisan judul, warna

dan gambar.

2. Judul buku meng-

gambarkan isi buku

yang ditulis dalam

Bahasa Indonesia

yang benar.

Ada typo:

perubahnnya

3. Penulisan judul me-

nggunakan kaidah

KBBI.

4. Gambar pada cover

buku sesuai dengan

isi buku.

Kalau tidak sa-

lah pernah

melihat gambar

ini di internet.

Akan baik bila

menggunakan

gambar sendiri

Bagia

n awal

buku

5. Terdapat kata peng-

antar yang ditulis

oleh penulis

Berdasarkan

undang-undang:

lebih baik lebih

spesifik yang

dimaksud UU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

154

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

apa.

Ada kata men-

ampung diganti

dengan men-

erima

typo:

berkebuthan

6. Terdapat halaman

daftar isi, daftar

tabel atau daftar

gambar

Isi

buku

Bagia

n isi

buku

7. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran yang

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

(KD).

8. Isi buku panduan

memuat penjelasan

terori belajar ma-

tematika, geometri,

dan siswa bereke-

butuhan khusus.

Hal 2. Piaget

(Referensi?)

Hal 2. Anak

usia antara 6-12

– fokus anak

kelas 3 saja,

usia 8-9 tahun

Hal 2. Pada

pembelajaran

matematika ter-

dapat beberapa

faktor yang me-

mpengaruhi ter-

jadinya proses

mengajar dan

belajar mate-

matika.

Menurut

Hudojo (1988:

6) terdapat beb-

erapa faktor

yang mempeng-

aruhi terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

155

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

proses me-

ngajar dan

belajar mate-

matika, di anta-

ranya yaitu –

redundan, bisa

direvisi agar ka-

limat tidak be-

rulang

The Individuals

with Disability

Education Act

atau IDEA

(Referensi?)

Istilah retardasi

mental sudah

tidak digunakan

lagi, diganti

disabilitas intel-

ektual

Terkadang

kesulitan

belajar disertai

dengan gan-

gguan meru-

pakan gejala

emosional, ke-

tidakmampuan

individu dalam

menyesuaikan

diri dengan lin-

gkungan sek-

itar. Demikian

pula, prestasi

yang rendah

menyebabkan

anak tidak berk-

onsisten dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

156

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

belajar.

9. Isi buku panduan

menjelaskan

mengenai model pe-

mbelajaran TTW

10. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran sesuai

dengan prinsip bel-

ajar (perhatian dan

motivasi, keaktifan,

keterlibatan lan-

gsung, penggulang-

an, tantangan, dan

perbedaan individu)

11. Isi buku panduan

memuat latihan soal

sesuai rancangan

pembelajaran.

12. Isi buku panduan

memuat materi

pembelajaran sesuai

rancangan pe-

mbelajaran.

13. Isi buku panduan

memuat instrumen

penilaian sesuai ra-

ncangan pembela-

jaran.

14. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran yang

runtut dan terpe-

rinci.

15. Isi buku panduan

pada rancangan

pembelajaran me-

muat media yang

sesuai dengan mat-

eri ajar.

16. Isi buku panduan

dapat dipertangg-

ungjawabkan de-

ngan mencantum-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

157

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

kan sumber ruj-

ukan.

17. Isi buku panduan

menggunakan kali-

mat yang mudah

dipahami.

18. Isi buku panduan

menggunakan kal-

iamt sesuai dengan

KBBI.

19. Isi buku panduan

disusun dengan kal-

iamt yang meng-

gunakan tanda baca

yang baik dan be-

nar.

Akhir

buku

Bagia

n

akhir

20. Terdapat daftar

pustaka pada buku

panduan.

21. Terdapat biodata

penulis pada buku

panduan

RPP

pada

buku

Bagia

n RPP

22. Rancangan pem-

belajaran memiliki

langkah kegiatan

yang bermakna.

23. Rancangan pem-

belajaran sesuai

dengan kurikulum

2013

24. Rancangan pem-

belajaran sesuai

dengan kebutuhan

siswa.

25. Rancangan pem-

belajaran sebagai

sumber referensi

guru dalam mel-

akssiswaan proses

pembelajaran.

26. Rancangan peme-

belajaran disusun

secara kontekstual

sesuai dengan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

158

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

berkebutuhan khu-

sus.

27. Rancangan pe-

mbelajaran mudah

untuk diimplemet-

asikan.

28. Rancangan pembe-

lajaran mampu me-

ngantisipasi kemun-

gkinan kegiatan

yang akan terjadi.

Belum dimun-

culkan adanya

opsi-opsi atau

antisipasi.

Jumlah Skor 2 2

7

7

2

101

Rata-rata Skor 3,60

Komentar umum dan saran perbaikan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

159

- Cek kembali typo dan kalimat-kalimat yang berulang.

- Jika terdapat kolom sintaks apakah bisa ditandai tahapan mana yang think

talk write?

- Kegiatan pembelajaran siswa dan evaluasi tidak harus selalu dengan

LKPD. Dalam Pendidikan inklusif pentign untuk menyediakan keragaman

kegiatan maupun bentuk evaluasi yang fleksibel agar anak dengan lambat

belajar bisa menyesuaikan sesuai dengan sensori terbaiknya.

Yogyakarta, 23 November 2020

Validator

Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph. D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

160

Lampiran 8 Hasil Validasi Guru Kelas III

Hasil Validasi Kualitas Buku Panduan Pembelajaran Geometri Pada Tema 6

Bagi Anak Slow Learner Menggunakan Teori Van Hiele

Oleh Guru Kelas III

Petunjuk:

Dimohon kepada Bapak/Ibu validator untuk berkenan menilai kualitas Buku

Panduan Pembelajaran Geometri Van Hiele bagi Anak Slow Learner dengan

memberikan tanda centang () di bawah bilangan 1, 2, 3, atau 4 serta memberikan

komentar sesuai dengan pendapat/masukan Bapak/Ibu validator pada kolom yang

sudah tersedia!

Keterangan:

1 : Sangat Kurang Baik; 2 : Kurang Baik; 3 : Baik; 4 : Sangat Baik

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

Buku

Pandu

ab

Desain

produk

Cover 1. Buku panduan me-

miliki sampul yang

menarik seperti pe-

nulisan judul, warn-

a dan gambar.

2. Judul buku meng-

gambarkan isi buku

yang ditulis dalam

Bahasa Indonesia

yang benar.

3. Penulisan judul me-

nggunakan kaidah

KBBI.

4. Gambar pada cover

buku sesuai dengan

isi buku.

Bagia

n

awal

buku

5. Terdapat kata peng-

antar yang ditulis

oleh penulis

6. Terdapat halaman

daftar isi, daftar

tabel atau daftar

gambar

Isi

buku

Bagia

n isi

7. Isi buku panduan

memuat rancangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

161

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

buku pembelajaran yang

sesuai dengan

Kompetensi Dasar

(KD).

8. Isi buku panduan

memuat penjelasan

terori belajar ma-

tematika, geometri,

dan siswa bereke-

butuhan khusus.

9. Isi buku panduan

menjelaskan

mengenai model

pembelajaran TTW

Perlu dijelaskan

bagaimana

penerapan

TTW untuk

anak

slowlearner

10. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran sesuai

dengan prinsip bel-

ajar (perhatian dan

motivasi, keaktifan,

keterlibatan lan-

gsung, penggul-

angan, tantangan,

dan perbedaan in-

dividu)

Sudah sesuai

prinsip akan

tetapi masih

perlu

diperhatikan

lagi ketika

diterapkan

dalam sekolah

inklusi.

11. Isi buku panduan

memuat latihan soal

sesuai rancangan

pembelajaran.

12. Isi buku panduan

memuat materi

pembelajaran sesuai

rancangan pe-

mbelajaran.

13. Isi buku panduan

memuat instrumen

penilaian sesuai ra-

ncangan pembela-

jaran.

14. Isi buku panduan

memuat rancangan

pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

162

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

runtut dan terpe-

rinci.

15. Isi buku panduan

pada rancangan

pembelajaran me-

muat media yang

sesuai dengan mat-

eri ajar.

16. Isi buku panduan

dapat dipertangg-

ungjawabkan de-

ngan mencantum-

kan sumber ruj-

ukan.

17. Isi buku panduan

menggunakan kali-

mat yang mudah

dipahami.

18. Isi buku panduan

menggunakan kal-

iamt sesuai dengan

KBBI.

19. Isi buku panduan

disusun dengan kal-

iamt yang meng-

gunakan tanda baca

yang baik dan be-

nar.

Coba diteliti

lagi

Akhir

buku

Bagia

n

akhir

20. Terdapat daftar

pustaka pada buku

panduan.

21. Terdapat biodata

penulis pada buku

panduan

RPP

pada

buku

Bagia

n RPP

22. Rancangan pem-

belajaran memiliki

langkah kegiatan

yang bermakna.

23. Rancangan pem-

belajaran sesuai

dengan kurikulum

2013

24. Rancangan pem-

belajaran sesuai

Masih perlu

diperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

163

Valida

si

Variab

el

Aspe

k

Pernyataan Skor Komentar

1 2 3 4

dengan kebutuhan

siswa.

lagi kebutuhan

pembelajaran

untuk anak

slow learner

25. Rancangan pem-

belajaran sebagai

sumber referensi

guru dalam mel-

akssiswaan proses

pembelajaran.

26. Rancangan peme-

belajaran disusun

secara kontekstual

sesuai dengan siswa

berkebutuhan khu-

sus.

LKPD masih

belum

mengcover

pembelajaran

untuk anak

slow learner

27. Rancangan pe-

mbelajaran mudah

untuk diimplemet-

asikan.

29. Rancangan pembe-

lajaran mampu me-

ngantisipasi kemun-

gkinan kegiatan

yang akan terjadi.

Jumlah Skor 3

0

7

2

102

Rata-rata Skor 3,64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

164

Komentar umum dan saran perbaikan:

Masih perlu diperhatikan lagi penerapan TTW dan kebutuhan belajar antara

anak slowlearner dengan anak normal lainnya.

Yogyakarta, 7 Desember 2020

Validator

Yuly Imawati, S.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

165

Lampiran 9 Rekapan Hasil Validasi

Rekapan Hasil Validasi Produk

No Validator Hasil Validasi

Skor Kategori

1 Ahli matematika 3,96 Sangat baik

2 Ahli siswa berkebutuhan khusus 3,60 Sangat baik

3 Guru kelas III SD inklusi 3,64 Sangat baik

Jumlah 11,2

Rata-rata 3,73

Kategori Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

166

Lampiran 10 Surat Izin Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

169

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

172

Lampiran 12 Surat Izin Validasi

Surat Izin Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

174

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

175

Lampiran 13 Produk Buku Panduan Guru

Produk Buku Panduan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU PADA …

184

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Lusi Ega Kristiani akrab dipanggil Lusi, lahir di Klaten 19 April

1999. Peneliti sudah menempuh jenjang pendidikan di SDN 2

Tugu , SMP Pangudi Luhur Cawas, dan SMA N 1 Bayat. Pada

saat ini, peneliti sedang melanjutkan pendidikan SI PGSD di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Guna membuat skripsi,

peneliti memilih penelitian Research and Development (R&D)

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi yang disusun oleh

peneliti berjudul “Pengembangan Buku Panduan Guru Pada Pembelajaran

Geometri Tema 6 Bagi Siswa Slow Learner Kelas III SD Menggunkan Teori Van

Hiele”. Selama menempuh pendidikan S1 di PGSD Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, peneliti telah mengikuti berbagai macam kegiatan. Berikut ini daftar

kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti:

1. Peserta inisiasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2017

2. Peserta inisiasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada tahun 2017

3. Peserta inisiasi Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada tahun 2017

4. Peserta kurusu mahir dasar pramuka (KMD) pada tahun 2018

5. Peserta week-end moral pada tahun 2018

6. Peserta workshop montessory pada tahun 2018

7. Peserta Seminar pendidikan FKIP Universitas Sanata Dharma pada tahun

2019

8. Peserta sarasehan Spiritual Ingansian pada tahun 2019

9. Panitia sie anggota acara Parade Gamelan XI Se-Yogyakarta dan Jawa

Tengah pada tahun 2018

10. Panitia Lomba menggambar dan mewarnai dalam rangka Dies Natalis

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2018

11. Panitia Lomba Anak dalam rangka Dies Natalis Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada tahun 2019

12. Peserta kuliah kerja nyata (KKN) reguler angkatan LIX pada tahun 2020

13. Peserta seminar “Strategi Memfasilitasi Anak Menyuarakan Pendapat”

pada tahun 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI