PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK...

160

Click here to load reader

Transcript of PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK...

Page 1: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN

MEMBACA SISWA KELAS I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

i

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN

MEMBACA SISWA KELAS III SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Yohanes Bintang Pamungkas Mulyono

NIM: 131134081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Orang tua penulis, Bapak Stefanus Djoko Lewo Muljono dan Ibu Erna Astuti.

2. Kakak penulis, Maria Dyah Anggraeni Mulyono, Sutopo Martinus, Elia Rastra

Gotama Mulyono,Novita dan Alm. Elisabeth Regina Mentari Mulyono.

3. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seluruh pendidik dalam

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

v

MOTTO

"You can’t be afraid of people willing to hurt you, cause if you fear life,

then you will never live."

(Chester Bennington of Linkin Park)

"Do not fear, hope is never lost, will they ever get the same, cure for the

same wounds."

(Cemetery Dance Club)

"Terhanyut dalam samudra konsumerisme, terhipnotis untuk selalu

membeli, jalan sesak dengan propaganda terbaru mengenai apa yang

harus kita miliki."

(Deadsquad)

"Dunia semakin memanas, jangan tambah beringas, dengan segala

diskriminasi, ras agama kasta."

(Rage of Caliban)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA

KELAS III SEKOLAH DASAR

Yohanes Bintang Pamungkas Mulyono Universitas Sanata Dharma

2018

Pendidikan anti korupsi merupakan kegiatan yang mengajarkan siswa – siswa berperilaku jujur dan tidak curang. Pendidikan anti korupsi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu caranya yaitu dapat menggunakan buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar ini memiliki gambar dan warna yang bervariasi, sehingga dapat menarik siswa untuk membaca buku ini. Tujuan penelitian ini adalah membuat produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran siswa kelas III SD.

Penelitian menggunakan penelitian pengembangan Researchand Development (R&D) menurut Sugiyono yang dimodifikasi menjadi enam langkah prosedur penelitian. Langkah langkah prosedur penelitian tersebut adalah (1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan informasi, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk. Penelitian ini menggunakan tiga instrumen observasi, wawancara, dan kuisioner. Observasi dan wawancara digunakan peneliti untuk analisis kebutuhan sedangkan kuisioner digunakan peneliti untuk validasi dan ujicoba produk.

Ujicoba produk dilakukan kepada 8 siswa kelas III SD untuk mengetahui pendapat dari siswa mengenai kualitas buku cerita bergambar. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan peneliti bahwa semua siswa tertarik dengan buku cerita bergambar yang telah dibacanya, karena produk yang dihasilkan peneliti mudah untuk dipahami siswa. Kualitas dari buku terbilang sangat baik, dapat dibuktikan dengan mendapatkan nilai 4,09. Buku ini menggunakan warna yang cerah dan sangat berwarna, sehingga meningkatkan ketertarikan siswa – siswi untuk membaca buku ini. Kata Kunci : buku cerita bergambar, kelas III SD, membaca, pendidikan anti korupsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

ix

ABTRACT

DEVELOPMENT PICTURE STORY BOOK BASED OF ANTI

CORRUPTION EDUCATION FOR READ LEARNING IN IV GRADE ELEMENTARY SCHOOL

Yohanes Bintang Pamungkas Mulyono

Universitas Sanata Dharma 2018

Anti-corruption education is an activity that teaches students behave

honestly and not cheating. Anti-corruption education can be done in various ways, one way is able to use a picture story book. Picture story book has pictures and colors vary, so as to attract students to read this book. The purpose of this research was to make the product a picture story book-based anti-corruption education for elementary students learning class III.

The kind of this thesis is a research and development (R&D) according to the modified Sugiyono into six step procedure of research. The research procedure steps are (1) the potential and problems, 2) collection of information, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision 6) testing products. This research uses three instruments of observation, interviews, and detailed questionnaire. Observations and interviews were used for the analysis of the needs of the researcher while the questionnaire used researchers to validate and test the product.

Product tests done to 8 grade III SD to find out the opinions of the students regarding the quality of the picture story book. From the results of trials that have been done of the researchers that all students interested in a picture story book that she has, because the resulting product easy to understand student researchers. The writer made this as a colourful book, to make students interested with this book. Keyword : picture story book, grade 1, reading, anti corruption education

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih

dan penyertaan-Nya sehingga skripsi berjudul Pengembangan Buku Cerita

Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk Pembelajaran Membaca

Siswa Kelas III SD ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

kerendahan hati dan penuh cinta, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan

skripsi.

Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.

4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing

skripsi I yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku dosen pembimbing

skripsi II yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Y. Yapi Taum, M.Hum., selaku validator yang telah membantu

memaksimalkan hasil penelitian.

7. Adi Prasetyo, S.Pd., selaku kepala sekolah SD Kristen Purwodadi yang

telah bersedia dan bekerjasama dengan baik selama penelitian

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xi

8. Yanuar Retno P., S.Pd., selaku validator guru kelas III SD dari SD Kristen

Purwodadi.

9. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan ilmunya dalam mendidik penulis selama kuliah.

10. Para guru, karyawan dan siswa SD Kristen Purwodadi, yang telah saling

berbagi pengalaman dan memberikan dukungan serta semangat.

11. Ibu Erna Astuti dan Bapak Stefanus Djoko Lewo Muljono yang setiap hari

selalu memberi dukungan dalam bentuk apapun dalam menyelesaikan

skripsi ini.

12. MbakMaria Dyah Anggraeni yang selalu menyadarkan untuk segera

skripsi dan segera lulus.

13. Bang Hendy dan Teteh Farida yang telah memberikan kepercayaannya

kepada penulis untuk menjaga Equalty Distro sekaligus sebagai sumber

penghasilan untuk penulis mengerjakan skripsi.

14. Mas Indra Budi Triaditya, Mas David Aditya Putra dan Nur Hidayatno

“Black” yang selalu mengingatkan penulis untuk cepat lulus serta

dorongan, semangat dan segala bantuannya untuk penulis.

15. Rage of Caliban, band dari penulis yang terdiri dari Daniel, Deddy, Dil,

dan Yodhi yang menjadi penyemangat dalam menyalurkan hobi dalam

bermusik

16. Mithology Borneo, band dari Dedel, Evan, Rio, dan Yodhi. Yang sudah

mempercayakan penulis sebagai operator, dan menambah wawasan

penulis.

17. Fornication, band dari Dicky, Dika, Gilang, Taufik. Yang selalu

memberikan keceriaan ketika bertemu, dan juga Awal ( yang mendahului

menikah, namanya juga Awal).

18. Teman-teman PGSD Angkatan 2013, Teman-teman PPL, dan teman –

teman payung skripsi, terutama Refaldo Deka Octava Putra dan Daniel

Dicky Laksitama yang menjadi teman dari awal kuliah sampai sekarang

dan seterusnya, dan teman menginap selama PPL dan penulisan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xii

19. Kost Destroy Gang Pertolongan yang terdiri dari Aan, Andang, Arif,

Afi,Darmawan, Iko, Krisna/Simang, Nopi, Rifat, Wisnu/Cenu yang selalu

memberikan keceriaan dan memperbolehkan penulis untuk menginap di

Kost Destroy.

20. Kontrakan Lepet Game Net, yang terdiri dari Hary, Karlos, Mara, Pepen,

Widy, Yoel, Yodhi, Yoga yang menambah keceriaan penulis.

21. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan

banyak terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. . x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4 Manfaat ..................................................................................................... ..4

1.5 Spesifikasi Produk ..................................................................................... ..5

1.6 Definisi Operasional................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 7

2.1.1 Korupsi ................................................................................................... 7

2.1.1.1 Pengertian Korupsi .............................................................................. 7

2.1.1.2 Bentuk dan Ciri – Ciri Tindakan Korupsi ........................................... 9

2.1.1.3 Faktor Penyebab Korupsi .................................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xiv

2.1.2 Pendidikan ............................................................................................ 15

2.1.2.1 Pengertian Pendidikan ....................................................................... 15

2.1.2.2 Tujuan Pendidikan ............................................................................ 16

2.1.2.3 Permasalahan Pendidikan .................................................................. 17

2.1.2.4 Pendidikan Formal, Informal, Non Formal ....................................... 17

2.1.2.4.1 Pendidikan Formal (Sekolah) ......................................................... 17

2.1.2.4.2 Pendidikan Informal ....................................................................... 18

2.1.2.4.3 Pendidikan Nonformal ................................................................... 18

2.1.3 Anti Korupsi ......................................................................................... 19

2.1.3.1 Pengertian Anti Korupsi .................................................................... 19

2.1.3.2 Nilai – Nilai Anti Korupsi ................................................................. 19

2.1.3.3 Prinsip – Prinsip Anti Korupsi .......................................................... 24

2.1.4 Pendidikan Anti Korupsi ...................................................................... 27

2.1.4.1 Pengertian .......................................................................................... 27

2.1.4.2 Tujuan dan Sasaran Pendidikan Anti Korupsi .................................. 28

2.1.5 Buku Cerita ........................................................................................... 29

2.1.5.1 Pengertian Buku Cerita ..................................................................... 29

2.1.5.2 Fungsi Buku Cerita Bergambar ......................................................... 29

2.1.5.3 Unsur Cerita ...................................................................................... 31

2.1.5.4 Jenis – Jenis Buku Cerita Bergambar ............................................... 33

2.1.6 Pembelajaran ........................................................................................ 35

2.1.6.1 Pengertian .......................................................................................... 35

2.1.7 Membaca .............................................................................................. 36

2.1.7.1 Pengertian Membaca ......................................................................... 36

2.1.7.2 Tujuan Membaca ............................................................................... 36

2.1.7.3 Aspek Membaca ................................................................................ 37

2.1.8 Perkembangan Karakter Anak ............................................................. 38

2.1.8.1 Tahap Perkembangan dan Pemilihan Bacaan Anak .......................... 38

2.2 Penelitian yang Relevan .......................................................................... 43

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 45

2.4 Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xv

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 48

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 48

3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................................... 50

3.3 Setting Penelitian ...................................................................................... 54

3.3.1 Subjek Penelitian .................................................................................... 54

3.3.2 Objek Penelitian ..................................................................................... 54

3.3.3 Lokasi Penelitian .................................................................................... 54

3.3.4 Waktu Penelitian .................................................................................... 54

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 54

3.4.1 Observasi ................................................................................................ 55

3.4.2 Wawancara ............................................................................................. 55

3.4.3 Angket (Kuisioner) ................................................................................. 56

3.5 Intrumen Penelitian ................................................................................... 57

3.5.1 Pedoman Wawancara ............................................................................. 57

3.5.2 Lembar Angket (Kuisioner) .................................................................... 58

3.5.2.1 Kuisioner Validitas untuk Dosen Ahli dan Guru Kelas Sekolah Dasar. 59

3.5.2.2 Kuisioner Validitas untuk Siswa Kelas III

SD Kristen Purwodadi ..................................................................................... 63

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................. 66

3.6.1 Analisis Data Kualitatif .......................................................................... 66

3.6.2 Analisis Data Kuantitatif ........................................................................ 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 74

4.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................... 71

4.2 Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan ............................. 72

4.3 Pembahasan Obervasi Survei Kebutuhan ................................................. 74

4.4 Deskripsi Produk Awal ............................................................................. 75

4.5 Data Validasi Desain dan Revisi Produk .................................................. 82

4.5.1 Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan Revisi Produk . 82

4.5.2 Data Validasi Guru Kelas III SD dan Revisi Produk ............................. 84

4.6 Data Uji Coba Produk ............................................................................... 87

4.7 Kualitas Buku Cerita Bergambar .............................................................. 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xvi

4.8 Pembahasan ............................................................................................. 90

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 98

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 98

5.2 Keterbatasan Pengembangan ................................................................... 99

5.3 Saran ........................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 100

LAMPIRAN .................................................................................................. 102

BIOGRAFI .................................................................................................... 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Pedoman Wawancara .................................................. 57

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Dosen Ahli dan Guru Kelas ............................ 59

Tabel 3.3 Kuisioner Penelitian untuk Dosen Ahli dan Guru Kelas III .......... 59

Tabel 3.4 Kisi – Kuisioner untuk Siswa Kelas III SD Kristen Purwodadi .... 63

Tabel 3.5 Kuisioner Penelitian untuk Siswa SD Kelas III ............................. 64

Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kulatitatif Skala Lima .. 67

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III ............................... 72

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Obervasi di SD Kristen Purwodadi .................. 75

Tabel 4.3 Uraian Karakter dan Peran Tokoh ................................................. 78

Tabel 4.4 Revisi Produk Buku Cerita Bergambar Berdasarkan Validasi Dosen

Ahli ................................................................................................................. 83

Tabel 4.5 Revisi Produk Buku Cerita Bergambar Validasi Guru Kelas III ... 85

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa ................................................ 88

Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Validator .......................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ............................................................... 45

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Menurut Sugiyono ............... 49

Bagan 3.2 Rancangan Langkah – Langkah Prosedur Penelitian ................... 53

Bagan 4.1 Diagram Batang Rekapitulaasi Hasil Rata – Rata Validasi .......... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Cover Buku Cerita Bergambar .................................................. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III di SD Kristen

Purwodadi .................................................................................................. 103

Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen ...................................................... 106

Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas III SD Kristen Purwodadi ... 109

Lampiran 4 Data Hasil Uji Coba Produk Siswa ........................................ 112

Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen ......................................... 128

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Kelas III ............................ 131

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa ......................................... 134

Lampiran 8 Hasil Rekapitulasi ................................................................... 135

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 136

Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Penelitian .............................. 137

Lampiran 11 Foto Hasil Uji Coba Produk di SD Kristen Purwodadi ......... 138

Lampiran 12 Buku Cerita Bergambar ........................................................ 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini korupsi telah menjalar di setiap elemen – elemen bidang pekerjaan.

Menurut saya, hal ini terjadi karena tingkat kerakusan dan sifat tamak yang tinggi

di masing – masing individu. Sikap rakus dan tamak inilah yang melahirkan sikap

egois yang berakibat hanya mementingkan dirinya sendiri dan keluarganya

walaupun harus mengorbankan orang lain disekitarnya. Sikap egois selalu

berkembang menjadi sikap yang dinamakan khianat / berkhianat, khianat yang

dimaksudkan disini adalah khianat terhadap kepercayaan orang yang diberikan

oleh satu / banyak individu. Menurut Bologne(dalam

https://roeshanny.wordpress.com), ada tiga pemicu korupsi dan satu hukumani,

yaitu Greedy, terkait serakah dann kerakusan para pelaku korupsi. Opportunity,

sistem yang memberi peluang untuk melakukan korupsi. Needs, sikap mental

yang tidak pernah merasa cukup, selalu sarat dengan kebutuhan yang tidak pernah

usai. Expose, hukuman yang dijatuhkan kepada para pelaku korupsi yang tidak

memberi efek jera pelaku maupun orang lain.

Korupsi merupakan salah satu dari faktor lemahnya karakter bangsa.

Pembangunan karakter harus dibangun sejak dini supaya calon penerus bangsa

bisa lebih mengerti tentang bagaimana korupsi itu. Pembangunan karakter dapat

dilakukan dengan berbagai cara, tapi yang paling penting yaitu pendidikan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

2

dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat

mengoptimalkan perkembangan anak.

Pendidikan karakter mempunyai tujuan penanam nilai dalam siswa dan

pembaharuan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu.

Selain itu, meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah

yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta

didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi

lulusan ( Asmani, 2011: 42-43). Kebiasaan mencontek saat pelajaran merupakan

cikal bakal terjadinya korupsi. Walaupun permasalahan tersebut masih cukup

kecil, tetapi dari kebiasaan ketidakjujuran tersebut dapat merusak masa depan

anak dalam hal karakter bangsa.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas III di SD Kristen Purwodadi

beliau menyampaikan bahwa pada umumnya siswa bimbingan guru kelas tersebut

malas untuk membaca buku yang hanya terdapat teks. Maksud dari buku yang

hanya terdapat teks adalah buku yang tidak bergambar, oleh karena itu minat baca

di kelas III ini masih rendah. Selain itu guru kelas juga menyampaikan bahwa

tingkat kejujuran di kelas III ini juga masih sangat rendah. Pernah sesekali guru

kelas mencoba untuk keluar dari kelas dan beliau lalu mengintip melalui jendela.

Saat beliau keluar kelas terdapat beberapa siswa yang curang dengan cara

mencontek hasil pekerjaan temannya. Setelah guru kelas kembali, siswa – siswa

yang sebelumnya ramai dan menghampiri temannya untuk menyontek, akhirnya

telah kembali ke tempat duduk mereka masing - masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

3

. Pembelajaran yang dilakukan untuk melawan korupsi harus dilakukan

dengan cara yang benar dan harus sesuai dengan usia siswa. Bagi guru, buku

cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini dapat membantu guru dalam

mengajarkan perihal tentang korupsi melalui cara yang disukai oleh siswa – siswa.

Sedangkan bagi siswa, buku cerita bergambar ini dapat membantu siswa untuk

lebih mengerti tentang korupsi melalui gambar dan cerita yang menarik. Sekarang

ini banyak oknum tidak bertanggung jawab menyisipkan atau memasukkan

kalimat atau gambar – gambar yang tidak sesuai dengan usia anak, selain itu anak

– anak juga mudah menirukan hal – hal yang baru pertama kali dilihat.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis ingin membantu anak

untuk lebih mempelajari cara membangun pembentukan karakter melalui budaya

anti korupsi pada masalah pokok ketidakjujuran yang pasti terjadi pada anak

melalui karya ilustrasi cerita bergambar yang dapat membentuk nilai moral dan

karakter anak sekaligus sebagai media pembelajaran yang baik untuk anak seusia

sekolah dasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

penelitian adalah :

1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar dalam upaya

menanamkan jiwa anti korupsi pada anak?

2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang pendidikan anti

korupsi dapat membantu anak dalam memahami nilai – nilai korupsi

dan kemampuan membaca anak untuk siswa kelas III SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

4

1.3 Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui proses pengembangan buku cerita bergambar dapat

menanamkan jiwa anti korupsi pada anak.

2. Mengembangkan dan mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar

tentang pendidikan antikorupsi dapat membantu anak dalam

memahami nilai-nilai anti korupsi dan kemampuan membaca anak

untuk siswa kelas III SD.

1.4 Manfaat

a. Bagipendidik

Dapat menggunakan buku cerita bergambar anak sebagai media

pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak dibilang monoton,

sehingga siswa atau anak didik juga mendapat pengalaman

mengajar dengan menggunakan buku cerita bergambar anak.

b. Bagipesertadidik

Dapat menggunakan buku cerita bergambar anak sebagai media

belajar, sehingga siswa bisa lebih mengerti bagaimana itu korupsi

dan anti korupsi dengan cara yang lebih dimengerti.

c. Bagisekolah

Dapat meningkatkan mutu sekolah dengan menggunakan buku

cerita bergambar anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

5

d. Bagi orang tua

Dapat mengawasi dan mendampingi siswa, sehingga siswa bisa

lebih tahu dan lebih memamahi bagaimana itu budaya anti korupsi

dengan menggunakan buku cerita bergambar anak.

e. Bagi prodi

Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi

PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan

buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi

1.5 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1.5.1 Produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi. Ada 20 gambar yang diberikan penjelasan.

1.5.2 Buku cerita bergambar ini menceritakan tentang pendidikan anti

korupsi dalam kegiatan sehari – hari yang sering dilakukan oleh

anak yang mencerminkan tindakan korupsi dengan cara

mengatasinya dalam menumbuhkan sikap yang berani dan

bertanggung jawab.

1.5.3 Buku cerita bergambar ini dibuat sesuai dengan perkembangan usia

siswa SD kelas bawah. Buku cerita ini berisi teks bacaan beserta

gambar tentang pendidikan anti korupsi, sehingga dapat menarik

minat membaca anak.

1.5.4 Buku cerita bergambar ini tersusun atas judul buku, kata pengantar,

isi cerita, kilas pengetahuan, ringkasan cerita dan biodata penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

6

1.5.5 Buku certia bergambar ini dicetak berukuran A5 dengan kertas Ivory

230 pada sampul dan Art Paper190 pada isi buku. Desain buku

cerita bergambar ini dibuat menggunakan aplikasi Corel Draw X7

dan Photoshop CS6 Portable.

1.6 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.6.1 Korupsi merupakan salah satu dari faktor lemahnya karakter bangsa.

1.6.2 Anti korupsi adalah sifat tidak setuju, tidak suka, dan tidak senang

terhadap tindakan korupsi.

1.6.3 Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung

dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

1.6.4 Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar untuk memberikan

pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi yang

dilakukan melalui pendidikan formal disekolah, pendidikan informal

di lingkungan keluarga, serta pendidikan nonformal di masyarakat.

1.6.5 Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar yaitu buku yang menampilkan gambar dan

teks dan keduanya saling menjalin. Baik gambar maupun teks

keduanya saling membutuhkan untuk saling mengisi dan melengkapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II ini akan menjelaskan tentang kajian teori, penelitian yang relevan,

kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini berisi beberapa teori yang dijadikan landasan guna

mendukung penelitian ini. Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan

peneliti adalah akan korupsi, pendidikan antikorupsi, pembelajaran membaca dan

buku cerita anak

2.1.1 Korupsi

2.1.1.1 Pengertian Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” atau “corruptus”.

Menurut para ahli bahasa, corruptio berasal dari Bahasa Latin yang lebih tua.

Kata tersebut kemudian menurunkan istilah corruption, corrups (Inggris),

corruption (Perancis), corruptie/korruptie (Belanda) dan korupsi (Indonesia).

Muhammad Ali (1998) membagi arti korupsi menjadi tiga pengertian,

yakni 1) korup, 2)korupsi, dan 3) koruptor :

a. Korup diartikan sebagai sifat yang busuk, suka menerima uang suap / sogok,

memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan sebagainya.

b. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang

sogok, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

8

c. Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.

Korupsi sebagai sesuatu perbuatan yang busuk, jahat, dan merusak yang

menyangkut perbuatan yang bersifat amoral, sifat, dan keadaan yang busuk,

penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor

ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasaan

dibawah kekuasaan jabatan (Agus Mulya Karsona, 2011:23).

Korupsi merupakan hasil persilangan antara keserakahan dan

ketidakpedulian sosial. Para pelaku korupsi adalah mereka yang tidak mampu

mengendalikan keserakahan dan tidak peduli atas dampak perbuatannya terhadap

orang lain, rakyat, bangsa, dan negara. Korupsi merupakan perpaduan dari

keserakahan (tamak) dan sifat asosial. Dapat dikatakan bahwa orang yang

melakukan korupsi adalah orang yang tidak pernah puas menumpuk dan

mengumpulkan harta (Sumiarti, 2007:4).

Korupsi sebagai tingkah laku yang menyimpang dari tugas – tugas resmi

sebuah jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut

pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri) atau melanggar aturan –

aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi. Setiap tindakan yang

menyimpang dari prosedur dengan tujuan untuk mencari keuntungan pribadi,

maka dapat dikatakan melakukan korupsi (Robert Klitgaard, 2011:31).

Korupsi merupakan perilaku merugikan yang dilakukan oleh seseorang

atau beberapa pihak yang dilakukan pada unsur birokrasi, swasta, maupun

masyarakat (Mukodi & Burhanuddin, 2014:49). Korupsi merupakan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

9

serius, tindak pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan keamanan

masyarakat, membahayakan pembangunan sosial ekonomi, dan juga politik serta

dapat merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas karena lambat laun perbuatan

tersebut menjadi sebuah budaya yang menjadikan ancaman terhadap cita-cita

menuju masyarakat adil dan makmur (Hartanti, 2007:1)

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa korupsi

adalah tindakan yang merugikan orang lain. Korupsi ini bisa timbul karena

ketidakpuasan orang yang akan melakukan korupsi dengan kekayaannya saat ini.

2.1.1.2 Bentuk dan Ciri – Ciri Tindakan Korupsi

Bentuk – bentuk korupsi memiliki sudut pandang yang berbeda- beda.

Namun menurut Yogi Suwarno, suatu tindakan dapat dikategorikan korupsi

apabila memenuhi unsur – unsur sebagai berikut :

1. Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan.

2. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau masyarakat

umumnya.

3. Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan

khusus.

4. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dengan keadaan dimana orang –

orang berkuasa atau bawahannya menganggapnya tidak perlu.

5. Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak.

6. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama dalam bentuk uang atau

yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

10

7. Terpusatnya kegiatan (korupsi) pada merkea yang mengendaki

keputusan yang pasti dan mereka yang dapat mempengaruhinya.

8. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam bentuk – bentuk

pengesahan hukum.

9. Menunjukkan fungsi ganda yang kontradiktif pada merkea yang

melakukan korupsi.

Dari unsur – unsur tersebut, lebih lanjut Yogi Suwarno mengklasifikasikan

bentuk – bentuk korupsi menjadi beberapa bagian, yakni : 1) penyuapan (bribery),

2) penggelapan/pencurian (embezzlement), 3) penipuan (fraud), dan 4) pemerasan

(extortion).

Penyuapan merupakan bentuk pembayaran (dalam bentuk uang atau

sejenisnya) yang diberikan atau diambil dalam hubungan korupsi. Esensi korupsi

dalam konteks penyuapan adalah tindakan membayar maupun menerima suap.

Beberapa istilah yang memiliki kesamaan arti dengan penyuapan adalah

kickbacks, gratualities, baksheesh, sweeteners, pay-oofs, speed money, grease

money. Jenis – jenis penyuapan ini adalah pembayaran untuk memuluskan atau

memperlancar urusan, terutama ketika harus melewati proses birokrasi formal.

Dengan penyuapan ini pula maka kepentingan perusahaan atau bisnis dapat

dibantu oleh politik, dan menghindari tagihan pajak serta peraturan mengikat

lainnya, atau memonopoli pasar, ijin ekspor impor dan sebagainya. Lebih lanjut,

menurut Yogi Suwarno juga dapat berbentuk pajak informal, ketika petugas

terkait meminta biaya tambahan (under-the-table-payment) atau mengharapkann

hadiah dari klien, serta bentuk donasi bagi pejabat atau petugas terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

11

Penggelapan (embezzlment) didefinisikan sebagai tindakan kejahatan

menggelapkan atau mencuri uang rakyat yang dilakukan oleh pegawai pemerintah

atau aparat birokrasi. Bukan hanya pegawai pemerintahan, penggelapan juga bisa

dilakukan oleh pegawai di sektor swasta. Penggelapan dilakukan melalui beberapa

cara, baik dilakukan oleh individu maupun bekerja sama dengan pihak lain.

Penipuan diartikan sebagai kejahatan ekonomi yang terorganisir dan

melibatkan pejabat. Menurut Yogi, dari segi tingkatan kejahatan, istilah penipuan

merupakan istilah yang lebih populer dan juga istilah hukum yang lebih luas

dibandingkan dengan penyuapan dan penggelapan. Dengan kata lain, penipuan

relatif lebih berbahaya dan berskala lebih luas dibanding kedua jenis korupsi

sebelumnya. Kerjasama antar pejabat/instansi dalam menutupi suatu hal kepada

publik yang berhak mengetahuinya merupakan contoh dari jenis kejahatan ini.

Pemerasan diartikan sebagai jenis korupsi yang melibatkan aparat yang

melakukan pemaksaan atau pendekatan untuk mendapatkan keuntungan sebagai

imba jasa atas pelayanan yang diberikan. Jika sudah memberikan imbalan jasa,

maka dimudahkan segala urusan.

Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK: 2006), bentuk – bentuk

yang tergolong sebagai korupsi adalah sebagai berikut :

a. Kerugian keuangan negara

Maksudnya adalah secara melawan hukum melakukan

perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

12

dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau

korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana

yang ada.

b. Suap menyuap

Maksudnya memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada

penyelenggara Negara dengan maksud supaya berbuat sesuatu atau

tidak berbuat sesuatu dalam kewenangannya. Bagi penyelenggara

negara, menerima sesuatu atas janji dari pihak lain merupakan bagian

dari suap.

c. Penggelapan dalam jabatan

Maksudnya seseorang yang ditugaskan untuk menjalankan

suatu jabatan umum secara terus menerus atau sementara waktu,

dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan

karena jabatannya oleh diri sendiri atau dibentuk pihak lain.

d. Pemerasan

Maksudnya, seseorang yang ditugaskna untuk menjalankan

suatu jabatam umum secara terus menerus atau sementara waktu,

meminta atau menerima sesuatu seolah – olah merupakan utang

terhadap dirinya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan

merupakan utang piutang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

13

e. Perbutatan curang

Maksudnya, seseorang yang ditugaskan untuk menjalankan

suatu jabatan, sengaja melakukan perbuatan curang atau membiarkan

adanya perbuatan curang terjadi di lingkungan jabatannya. Misalnya,

markup anggaran, penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan

alokasi anggarannya.

f. Benturan kepentingan dalam pengadaan

Maksudnya, seseorang yang ditugaskan untuk menjalankan

suatu jabatan baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja

turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan yang pada

saat dilakukan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk

mengurus atau mengawasinya.

g. Gratifikasi adalah sebuah pemberian yang diberikan atas diperolehnya

suatu bantuan atau keuntungan. Menurut UU No. 20 tahun 2001

tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, gratifikasi didefnisikan

sebagai pemberian dalam arti luas yakni yang meliputi pemberian

uang, barang, rabat atau diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket

perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma –

cuma, dan fasilitas lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

14

2.1.1.3 Faktor Penyebab Korupsi

Faktor-faktor penyebab korupsi adalah sebagai berikut (Hartanti,

2007:11):

a. Lemahnya pendidikan agama dan etika.

b. Kolonialisme.

c. Kurangnya pendidikan.

d. Kemiskinan.

e. Tidak adanya sanksi yang keras.

f. Kelangkaan lingkungan yang subur untuk pelaku antikorupsi.

g. Struktur pemerintahan.

h. Perubahan radikal.

i. Keadaan masyarakat.

Sedangkan menurut Syed Hussein Alatas (dalam Mukodi & Burhanuddin

2014 : 39), faktor-faktor penyebab korupsi di sebuah bangsa adalah sebagai

berikut :

a. Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi-posisi kunci

yang mampu memberian ilham dan tingkah laku yang menjinakan

korupsi.

b. Kelemahan pengajaran agama dan etika.

c. Kolonialisme, suatu pemerintah asing tidaklah menggugah kesetiaan

dan kepatuhan yang diperlukan untuk membendung korupsi.

d. Kurangnya pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

15

e. Kemisikinan.

f. Tiadanya tindakan hukum yang keras.

g. Kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku anti korupsi.

h. Struktur pemerintahan.

i. Perubahan radikal, takala suatu system nilai mengalami perubahan

radikal, korupsi muncul sebagai suatu penyakit trasisional.

Keadaan masyarakat, korupsi dalam suatu birokrasi bisa memberikan

cerminnan keadaan masyarakat keseluruhan.

2.1.2 Pendidikan

2.1.2.1 Pengertian Pendidikan

Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogy, yang

mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh

pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan Paedagogos. Dalam

bahasa Romawi pendidikan diistilahkan sebagai educate yang berarti

mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa inggris pendidikan

diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual

(Muhajir, 2000:20).

Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar

yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan

adalah segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

hidup (Mudyahardjo, 2006:3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

16

Manusia sebagai subjek sekaligus sebagai objek pendidikan. Sebagai

subjek pendidikan, manusia berperan aktif dalam proses pelaksanaannya. Ia

bertanggungjawab sebagai perencana, pelaksana sekaligus pihak yang mengawasi

dan mengevaluasi proses pendidikan tersebut. Dan sebagai objek, manusia

menjadi sasaran dari pendidikan itu sendiri. (Mukodi & Burhanuddin, 2014:109-

110). Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang

diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan

adalah segala pengaruh yang diupayakan oleh sekolah terhadap anak yang

bersekolah agar mempunyai kemampuan sempurna dan kesadaran penuh terhadap

hubungan – hubungan dan tugas – tugas sosial mereka.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah

cara atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk menaikkan atau menggali

potensi – potensi yang dimiliki tiap orang untuk menjadi yang lebih baik.

2.1.2.2 Tujuan Pendidikan

Pendidikan bertujuan mewujudkan manusia yang beriman, bertakwa,

cerdas, sehat jasmani dan rohani, memilii keterampilan memadai, berakhlak

mulia, memiliki kesadaran yang tinggi dan selalu intropeksi diri, tanggap terhadap

persoalan, mampu memecahkan masalah dengan baik dan rasional, dan memiliki

masa depan yang cerah, baik di dunia maupun di akhirat (Tatang S 2012:67).

Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan

dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan tidak

terbatas, tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup. Tujuan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

17

merupakan perpaduan tujuan – tujuan yang bersifat pengembangan kemampuan –

kemampuan individu secara optimal dengan tujuan – tujuan yang bersifat sosial

untuk dapat memainkan perannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan dan

kelompok sosial (Abdul Kadir, 2012:60-61)

2.1.2.3 Permasalahan Pendidikan

Permasalahan pendidikan di Indonesia terdiri dari dua masalah penting.

Pertama, masalah mendasar, yaitu kekeliruan paradigma pendidikan yang

mendasari keseluruhan penyelenggaaraan sistem pendidikan. Kedua, masalah –

masalah cabang, yaitu berbagai problem yang berkaitan aspek praktis / teknis

yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, seperti mahalnya biaya

pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya sarana fisik, rendahnya

kesejahteraan guru, dan sebagainya (Shiddiq Al Jawi, 2006).

2.1.2.4 Pendidikan Formal, Informal, Non Formal

2.1.2.4.1 Pendidikan Formal (Sekolah)

Menurut Rukam Ahmadi (2014:81), Pendidikan formal adalah Pendidikan

yang memiiki atran resmi yang sangat ketat dalam segala aspeknya, jauh lebih

ketat dari pendidikan informal dan nonformal. Dalam UU RI Nomor 20 Tahun

2003 disebutkan bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang

terstruktur dan berjenjang yng terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar mencakup SD/MI,

Pendidikan menengah mencakup SMP/M.Ts., Pendidikan menengah mencakup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

18

SMA/SMK/MA, Perguruan tinggi mencakup sekolah tinggi, akademi, dan

universitas.

2.1.2.4.2 Pendidikan Informal

Menurut Rukam Ahmadi (2014:83), Pendidikan Informal adalah

pendidikan yant tidak terstruktur yang berkenaan dengan pengalaman sehari-hari

yang tidak terencana dan terorganisai (belajar incidental). Menurut UU RI No 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud pendidikan

informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

2.1.2.4.3 Pendidikan Nonformal

Menurut Kleis (dalam Rukam Ahmadi, 2014:84), pendidikan nonformal

adalah usaha pendidikan yang melembaga dan sistematis (biasanya di luar sekolah

traadisional) di mana isi diapadtasikan pada kebutuhan-kebutuhan peserta dididk

yang spesifik (atau situasi yang spesifik) untuk memaksimalkan belajar dan

meinimalkan unsure-unsur lain yang sering dilakukan oleh para guru sekolah

formal. . Menurut Tight (dalam Rukam Ahmadi, 2014:84), pendidikan nonformal

merupakan usaha pendidikan yang disengaja yang dilaksanakan di luar sistem

persekolahan. Menurut UU RI No 20 Tahun 2003, pendidikan nonformal adalah

jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

19

2.1.3 Anti Korupsi

2.1.3.1 Pengertian Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi merupakan tindakan untuk mengendalikan dan

mengurangi korupsi berupa keseluruhan upaya untuk mendorong generasi

mendatang untuk mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap

bentuk korupsi (Sumiarti, 2007:8). Anti korupsi merupakan sifat tidak setuju,

tidak suka dan tidak senang terhadap tindakan korupsi. Anti korupsi merupakan

sikap yang dapat mencegah dan menghilangkan bagi berkembangnya korupsi

(Syarbini & Arbain, 2014:6).

Gerakan anti-korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruh

komponen bangsa untuk mencegah peluang terjadinya perilaku koruptif. Dengan

kata lain gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan yang memperbaiki perilaku

individu (manusia) dan sistem untuk mencegah terjadinya perilaku koruptif (Tim

Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi, 2011:144-145).

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa anti

korupsi adalah cara atau upaya yang dilakukan untuk menghindari,

menghilangkan, dan mencegah sikap korupsi.

2.1.3.2 Nilai – nilai Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi secara internal sangat dipengaruhi oleh nilai – nilai

anti korupsi yang tertanam dalam diri seseorang. Menurut Nanang & Romi

(2011:75) terdapat 9 nilai anti korupsi, yaitu 1) kejujuran, 2)kepedulian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

20

3)kemandirian, 4) kedisiplinan, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7)

kesederhanaan, 8) keberanian, dan 9) keadilan.

a. Kejujuran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jujur diartikan sebagai 1)

lurus hati, tidak bohong, berkata apa adanya, 2) tidak curang dengan

mengikuti aturan yang berlaku, 3) tulus, ikhlas. Nilai kejujuran ibarat

sebuah mata uang yang berlaku dimana – mana termasuk dalam

kehidupan di sekolah / madrasah . jika peserta didik terbukti melakukan

tindakan yang tidak jujur, baik pada lingkungan sekolah / madrasah

maupun masyarakat, maka selamanya orang akan merasaragu untuk

mempercayai peserta didik tersebut. Akibatnya, peserta didik akan selalu

mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Juga

menjadi ketidaknyamanan bagi orang lain karena selalu menaruh curiga

terhadap peserta didik tersebut.prinsip kejujuran harus dapa dipegang

teguh oleh setiap peserta didik. Nilai kejujuran di sekolah / madrasah

dapat diwujudkan oleh peserta didik dalam bentuk tidak melakukan

kecurangan akademik, antara lain dapat berupa tidak mencontek saat

ujian, tidak melakukan kecurangan akademik, tidak memalsukan nilai,

dan sebagainya.

b. Kepedulian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi Offline v1.3, peduli

diartikan sebagai sikap mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

21

Sebaga calon generasi di masa depan, nilai kepedulian sangat penting

bagi seseorang peserta didik dalam kehidupan sekolah / madrasah dan di

masyarakat. Nilai kepedulian dapat diwujudkan oleh peserta didik dalam

beragam bentuk, diantaranya berusaha ikut memantau jalannya proses

pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya di sekolah /

madrasah, memantau kondisi infrastruktur lingkungan sekolah /

madrasah.

c. Kemandirian

Menurut Nanang & Romie (2011:77), kondisi mandiri bagi

peserta didik diartikan sebagai proses mendewasakan diri yaiut dengan

tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung

jawabnya. Hal ini penting untuk masa depannya dimana peserta didik

tersebut harus mengatur kehidupannya dan orang – orang yang berada di

bawah tanggungjawabnya, sebab tidak mungkin orang yang tidak dapat

mandiri (mengatur dirinya sendiri) akan mampu mengatur hidup orang

lain. Dengan kemandirian tersebut, peserta didik dituntut untuk

mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri dan bukan

orang lain. Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam

bentuk mengerjakan tugas secara mandiri, mengerjakan ujian secara

mandiri, dan menyelenggarakan kegiatan kesiswaan dengan swadaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

22

d. Kedisiplinan

Peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah /

madrasah tidak dapat lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang

diberlakukan di sekolah / madrasahnya. Dan setiap peserta didik dituntut

untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang

berlaku di sekolah / madrasahnya. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, disiplin diartikan sebagai ketaatann (kepatuhan) kepada

peraturan. Sikap disiplin diperlakukan dalam berkehidupan di sekolah /

madrasah maupun masyarakat. Manfaat dari hidup yang disiplin adalah

peserta didik dapat mencapai tujuan hidupnya dengan efektif dan efisien.

Disiplin pada akhirnya juga dapat menambah rasa kepercayaan kepada

orang lain. Dalam berbagai situasi, guru dituntut untuk dapat

mengembangkan sikap disiplin peserta didik.

e. Tanggung jawab

Nanang & Romie (2011:78) mendefinisikan tanggung jawab

adalah menerima segala sesuatu dari sebuah perbuatan yang salah, baik

itu disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa

perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima dan

menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan. Tanggung jawab

merupakan suaut pengabdian dan pengorbanan

f. Kerja keras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

23

Kerja keras didasarkan atas kemauan yang tinggi. Kemauan

mengantarkan pada setiap individu untuk mempunyai tekat yang tinggi,

tekun dalam bekerja dan tujuan yang jelas dalam bertindak. Jika orang

mempunyai semangat dalam bekerja, hasilnya tentu sesuai dengan yang

diharapkan. Kerja keras dapat diwujudkan oleh peserta didik dalam

kehidupan sehari – hari. Misalnya menghargai proses bukan hasil

semata, tidak melakukan jalan pintas, belajar dan mengerjakan tugas –

tugas akademik dengan sungguh – sungguh.

g. Kesederhanaan

Perkembangan teknologi yang kian tidak terbendung berpengaruh

pada gaya hidup peserta didik sekarang. Gadget sudah tidak menjadi

barang mewah bagi sebagian peserta didik. Dengan kondisi ini, gaya

hidup sederhana, peserta didik dibiasakan untuk tidak boros, hidup

sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan kondisi ekonomi orang tua.

Prinsip hidup sederhana ini merupakan indikator bagi penting dalam

menjalin hubungan antara sesama peserta didik. Hidup sederhana

menjauhkan pada bentuk kecemburuan sosial yang tak jarang berujung

pada sebuah tindakan melawan hukum. Prinsip hidup sederhana juga

menghindari seseorang dari keinginan yang berlebihan. Nilai

kesederhanaan dapat diterapkan oleh peserta didik dalam bentuk

diantaranya hidup seusai dengan kemampuan, hidup dengan kebutuhan,

tidak suka pamer kekakayaan dan sebagainya.

h. Keberanian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

24

Berani menyampaikan pendapat adalah modal awal untuk

mencegah terjadinya korupsi. Sikap berani akan semakin kuat dalam

dirinya. Untuk mengembangkan keberanian demi mempertahankan

pendirian dan keyakinan, maka peserta didik perlu mempertimbangkan

terlebih dahulu dengan sebaik – baiknya. Pengetahuan yang mendalam

menimbulkan perasaan percaya kepada diri sendiri. Penguasaan terhadap

permasalahan yang sedang dihadapi menjadi faktor terakhir sebagai

modal untuk menyampaikan pendapatnya tanpa ada keraguan.

i. Keadilan

Keadilan diartikan dengan memberikan hak seimbang dengan

kewajiban, atau memberi sesuai dengan kebutuhannya. Orang tua yang

adil, tidak menyamaratakan pemberian uang pendidikan kepada anak –

anaknya. Ia akan membiayai pendidikan anak – anaknya sesuai dengan

tingkat kebutuhan masing – masing meskipun secara nominal setiap

anak menerima dengan jumlah yang berbeda. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, adil diartikan sebagai 1) tidak berat sebelah, tidak

memihak, 2) berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran,

dan 3) sepatutnya, tidak sewenang – wenang

2.1.3.3 Prinsip – prinsip Anti Korupsi

Secara eksternal, semangat anti korupsi didasarkan pada prinsip –

prinsip sebagai berikut, yaitu akuntabilitas, transparansi, kewajaran,

kebijakan, dan kontrol kebijakan (Nanang & Romie, 2011:75).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

25

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kesesuaian antara aturan dan

pelaksanaan kerja. Akuntabilitas digunakan sebagai alat untuk

mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan cara

memberikan kewajiban untuk dapat memberikan jawaban

kepada sejumlah otoritas eksternal yang berkaitan dengan

kinerja dari sebuah organisasi (Dubnik:2005).

b. Transparansi

Salah satu prinsip penting anti korupsi lainnya adalah

transparansi. Prinsip transparansi ini penting karena

pemberantasan korupsi dimulai dari transparansi dan

mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara

terbuka sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui

oleh publik (Eko Prasojo, 2007).

c. Kewajaran

Prinsip anti korupsi selanjutnya adalah prinsip kewajaran.

Prinsip ini ditujukan untuk mencegah terjadinya manipulasi

(ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik, dalam bentuk

mark up maupun ketidakwajaran lainnya. Prinsip kewajaran ini

terdiri dari lima hal penting yaitu 1) komprehensif dan disiplin,

2) fleksibilitas, 3) terprediksi, 4) kejujuran dan 5) informatif

(Nanang & Romie, 2011:82).

d. Kebijakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

26

Prinsip kebijakan ini diperlukan agar peserta didik

mengetahui memahami kebijakan anti korupsi. Kebijakan ini

berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi

penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.

Kebijakan anti korupsi ini tidak selalu identik dengan undang –

undang anti korupsi, namun dapat berupa undang – undang

kebebasan mengakses informasi, undang – undang

desentralisasi, undang – undang anti monopoli maupun undang

– undang lainnya yang dapat memudahkan masyarakat

mengethaui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan

penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara (Nanang

& Romie: 83).

e. Kontrol kebijakan

Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang

dibuat betul – betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk

korupsi. Bentuk kontrol kebijakan menurut Nanang & Romie

(2011:83) terdiri dari tiga bentuk yakni 1) Partisipasi, 2)

Revolusi, dan 3) Reformasi. Kontrol kebijakan berupa

partisipasi yakni melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan

ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya dan kontrol

kebijakan berupa oposisi yakni mengontrol dengan

menawarkan alternatif kebijakan baru yang dianggap lebih

layak. Kontrol kebijakan berupa revolusi yaitu mengontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

27

dengan mengganti kebijakan yang dianggap tidak sesuai. Dan

reformasi diartikan sebagai menyempurnakan kebijakan yang

dianggap tidak cocok diterapkan dalam zaman berbeda.

2.1.4 Pendidikan Anti Korupsi

2.1.4.1 Pengertian

Pendidikan antikorupsi merupakan tindakan untuk mengendalikan dan

mengurangi korupsi berupa keseluruhan upaya untuk mendorong generasi

mendatang untuk mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap

bentuk korupsi (Sumiarti dalam Mukodi & Burhanuddin, 2014:114).

Pendidikan anti korupsi merupakan langkah pencegahan sejak dini

terjadinya korupsi. Strategi ini punya dampak yang baik dalam menanggulangi

korupsi. Hanya saja, pendekatan preventif ini memang tidak dapat dinikmati

secara langsung, tetapi akan terlihat hasilnya dalam jangka yang panjang. Berbeda

dengan pendekatan represif yang mengandalkan jalur hukum sehingga terlihat

agresif menyidangkan dan memenjarakan orang – orang yang bersalah, termasuk

tersangka yang terbukti melakukan korupsi (Mukodi & Burhanuddin, 2014:114).

Pendidikan antikorupsi adalah usaha sadar untuk memberikan pemahaman

dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan melalui pendidikan

formal di sekolah, pendidikan informal di lingkungan keluarga, serta pendidikan

nonformal di masyarakat (Wijaya, 2014:24).

Pendidikan anti korupsi merupakan upaya pencegahan praktik korupsi di

Indonesia. Tidak ada jawaban tunggal untuk menjawab mengapa persoalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

28

korupsi yang sudah sedemikian masif di sebuah negeri (Afid Burhanuddin,

2012:30). Pendidikan anti korupsi tidak berlandaskan pada salah satu perspektif

keilmuan khusus, namun berdasarkan pada fenomena permasalahan serta

pendekatan budaya (Asriana Issa Sofia, 2011:5).

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan anti korupsi adalah langkah pencegahan dalam perbuatan korupsiyang

disusun dalam pendidikan formal atau nonformal.

2.1.4.2 Tujuan dan Sasaran Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan antikorupsi diharapkan mampu mencapai tujuan yang dicita-

citakan yaitu adanya manusia yang tanggap serta peduli terhadap masalah-maslah

yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan dapat membangkitkan semangat untuk

berbuat anti korupsi. (Mukodi & Burhanudin, 2014:118)

Tujuan pengembangan pendidikan anti korupsi di sekolah/madrasah

adalah : . (Mukodi & Burhanudin, 2014:119)

a. Anak didik mempunyai pemahaman sejak dini tentang tindak

korupsi.

b. Anak didik mampu mencegah dirinya sendiri agar tidak melakukan

tindak korupsi (individual competensi).

c. Anak didik mampu mencegah orang lain agar tidak melakukan

tindakan korupsi dengan cara memberikan peringatan kepada orang

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

29

d. Anak didik mampu mendeteksi adanya tindak korupsi (dan

melaporkan kepada pihak terkait)

2.1.5 Buku Cerita

2.1.5.1 Pengertian Buku Cerita

Cerita anak adalah cerita yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang

anak. Artinya cerita adalah pengalaman sehari-hari, maka pengalaman itu harus

ditulis dengan sudut pandang anak. (Kurniawan, 2013:18). Buku cerita bergambar

yaitu buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin.

Baik gambar maupun teks keduanya saling membutuhkan untuk saling mengisi

dan melengkapi (Mitchell dalam Nurgiyantoro, 2005:153).

Menurut Huck, dkk. (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153), buku bergamabar

(picture books) menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan pesan lewat

dua cara, yaitu lewat ilustrasi dan tulisan. Lukens, 2003 ( dalam Nurgiyantoro,

2005: 154) menguatkan bahwa ilustrasi gambar dan tulisan merupakan dua media

yang berbeda, tetapi dalam buku cerita bergambar keuduanya secara bersama

membentuk perpaduan. Gambar – gambar itu akan membuat tulisan verbal

menjadi lebih kelihatan, konkret, dan sekaligus memperkaya makna teks. Buku

Cerita memegang peranan penting dalam menarik minat anak. Bentuk, gambar,

halaman, ilustrasi, pemilihan huruf, perpaduan warna, tata letak, serta kualitas

kertas sangat diminati anak-anak (Rahayu, 2013:86).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

30

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa buku

cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks yang saling

menguatkan satu sama lain

2.1.5.2 Fungsi Buku Cerita Bergambar

Cerita mampu melatih daya konsentrasi anak, melatih anak-anak

berasosiasi, mengasah kreativitas anak, media bersosialisasi, menumbuhkan

kepercayaan dalam diri anak, melatih anak berpikir kritis dan sistematis, kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan melatih kemampuan berbahasa

anak (Yudha dalam Aprianti, 2013:82).

Beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi

anak adalah sebagai berikut (Mitchell dalam Nurgiyantoro, 2005:159-161):

a. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan

dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu

untuk memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta

utnuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan

senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan.

Berbagai sikap dan reaksi emosi anak perlu mendapat rangsangan

untuk penyaluran ahar perkembangan emosi berjalan secara wajar dan

terkontrol. Pemahaman dan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri

dan orang lain perlu dikembangkan lewat pembelajaran, dan salah

satunya adalah lewat buku cerita-bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

31

b. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang

dunia, menyadarkan anak tentang keberadaaan di dunia di tengah

masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat berlajar

tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu

maupun masa kini, belajar tentang keadaan geigrafi dan kehidupan

alam, flora, dan fauna. Hal itu semua anak akan menyadarkan anak

tentang kehidupan yang lebih luas yang menjadi lingkungan dan

bagian kehidupannya yang semuanya akan menambah pengalaman

hidup yang penting dalam perkembangan dirinya.

c. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang

lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat

buku cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para

tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang

mengisahkan relasi kehidupan antarmanusia dapat membelajarkan

anak untuk bersikap dan bertingkah laku verbal dan non verbal, yang

benar sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial-budaya masyarakat.

Demikian pula halnya dengan perasaan anak yang juga dapat

terbangun lewat hubungan antarsesama. Jadi, pada hakikatnya lewat

buku bergambar, anak belajar tentang kehidupan yang disajikan secara

lebih konkret lewat kata – kata dan gambar ilustrasi.

d. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh

kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

32

buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan

kenikmatan batiniah.

e. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi

keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi

yang mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan.

2.1.5.3 Unsur Cerita

Sebuah teks sastra yang tersaji di hadapan pembaca sebenarnya adalah

sebuah kesatuan dari berbagai elemen yang membentuknya. Elemen – elemen itu

dapat dibedakan ke dalam unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah

unsur – unsur cerita fiksi yang secara langsugn berada di dalam, menjadi bagian,

dan ikut membentuk eksistensi cerita yang bersangkutan. Unsur fiksi yang

termasuk dalam kategori ini misalnya adalah tokoh dan penokohan, alur,

pengaluran, dan berbagai peristiwa yang membentuknya, latar, sudut pandang,

dan lain lain. Pembicaraan unsur cerita anak berikut lebih difokuskan terhadap

unsur – unsur intrinsik tanpa menisbikan peran unsur ekstrinsik.

a. Tokoh

Kumpulan kualitas mental, emosional, dan sosial yang

membedakan seseorang dengan orang lain (Lukens, 2003:76). Tokoh

cerita (character) dapat dipahami sebagai seseorang yang ditampilkan

dalam teks cerita naratif (juga:drama) yang oleh pembaca ditafsirkan

memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu sebagaimana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

33

diekspresikan lewat kata – kata dan ditunjukkan dalam tindakan,

Abrams (via Nurgiyantoro, 2005:165).

b. Alur

Lukens (1999:103) memahami alur sebagai urutan peristiwa

sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh lewat aksi. Rangkaian peristiwa

yang terjadi berdasarkan hubungan sebab akibat (Nurgiyantoro,

2005:237).

c. Latar

Latar dapat terjadi dimana saja termasuk didalam benak tokoh,

sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan deskripsi tentang latar.

Latar (setting) dapat dipahami sebagai landas tumpu berlangsungnya

berbagai peristiwa dan kisah yang diceritakan dalam cerita fiksi

(Nurgiyantoro, 2005:237).

d. Tema

Secara sederhana tema dapat dipahami sebagai gagasan yang

mengikat cerita (Lukens, 2003:129), mengikat berbagai unsur

instrinsik yang membangun cerita sehingga tampil sebagai sebuah

kesatupaduan yang harmonis. Jadi, dalam kaitan ini tema merupakan

dasar pengembangan sebuah cerita.

e. Moral

Moral, amanat, atau messages dapat dipahami sebagai sesuatu yang

ingin disampaikan kepada pembaca. Sesuatu itu selalu berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

34

dengan berbagai hal yang berkonotasi positif, bermanfaat bagi

kehidupan, dan mendidik (Nurgiyantoro, 2005:265).

f. Sudut Pandang

Sudut pandang (point of view) dapat dipahami sebagai cara sebuah

cerita dikisahkan. Abrams (via Nurgiyantoro, 2005:248)

mengemukakan bahwa sudut pandang merupakan cara atau pandangan

yang dipergunakan pengarang sebagai saran menampilkan tokoh,

tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam

sebuah teks fiksi kepada pembaca.

Secara lebih konkret dan spesifik sudut pandang adalah “siapa

yang melihat, siapa yang berbicara”, atau “dari kacamata siapa sesuatu

itu dibicarakan”. Pertanyaan tentang “siapa” itu mengusung jawaban

bahwa ia dapat berupa siapa saja: anak atau dewasa, anak atau orang

tua, anak sekkolah atau guru, perempuan atau laki – laki, teman atau

musuh, orang yang secara langsung mengalami atau tidak, dan lain –

lain (Nurgiyantoro,2005:269).

g. Judul

Judul bukan bagian dari unsur intrinsik teks fiksi, tetapi ia

merupakan sesuatu yang pertama – tama dibaca dan dikenali pembaca,

menarik juga untuk dibicarakan (Nurgiyantoro, 2005:282).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

35

2.1.5.4 Jenis – jenis Buku Cerita Bergambar

Buku bergambar (picture book) dapat dikelompokkan menjadi beberapa

jenis.) Jenis buku bergambar dibedakan menjadi lima macam yaitu (Rothkei dan

Mainbach dalam Aprianti, 2013:90-92:

a. Buku abjad (alphabet book)

Dalam buku alphabet, setiap huruf alphabet dikaitkan dengan

ilustrasi objek yang diawali dengan huruf. Ilustrasi harus jelas berkaitan

dengan huruf-huruf kunci dan gambar objek serta mudah

teridentidikasi. Beberapa buku alphabet diorganisasi pada sekitar tema

khusus, seperti peternakan, dan transportasi. Buku alphabet berfungsi

untuk membantu anak, menstimulasi, dan membantu pengembangan

kosakata.

b. Buku mainan (toys book)

Buku mainan menggunakan cara penyajian isi yang tidak biasa.

Buku mainan terdiri dari buku kartu papan, buku pakaian, dan buku

pipet tangan. Buku mainan ini mengarahkan anak-anak untuk lebih

memahami teks, dapat mengeksplorasi konsep nomor, kata bersajak,

dan alur cerita. Buku mainan membantu anak-anak mengembangkan

keterampilan kognitid meningkatkan kemampuan bahasa dan sosialnya,

serta mencintai buku.

c. Buku konsep (concept book)

Buku konsep adalah buku yang menyajikan konsep dengan

menggunakan satu atau lebih contoh untuk membantu pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

36

konsep yang sedang dikembangkan. Konsep ditekankan

pengajarannya melalui alur cerita atau dijelaskan secara repetisi

dan perbandingan

d. Buku bergambar tanpa kata (wordless picture books)

Buku bergambar tanpa kata adalah buku untuk

mentampaikan cerita melalui ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa

kata menjadi berkembang dan populer pada masyarakat generasi

muda, yakni terdapat di televise, komik, dan bentuk visual

komunikasi lainnya. Alur cerita disajikan dengan gambar yang

diurutkan dan tindakan juga digambarkan dengan jelas.

Buku bergambar tanpa kata terdiri dari berbagai bentuk,

seperti buku berupa buku humor, buku serius, buku informasi, atau

buku fiksi. Buku ini mempunyai beberapa keunggulan, misalnya

untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif yang

mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman juga dapat

dikembangkan pada saat anak membaca cerita melalui ilustrasi.

Anak-anak menganalisis maksud pengarang dengan

mengidentifikasi ide pokok dan memahami ceritanya.

e. Buku cerita bergambar

Buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan

teks tertulis. Kedua elemen ini merupakan elemen penting pada

cerita. Buku-buku ini memuat berbagai tema yang sering

didasarkan pada pengalaman kehidupan sehari-hari anak. Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

37

dalam buku ini dapat berupa manusia atau binatang. Disini

ditampilkan kualitas karakter dan kebutuhan manusia, sehingga

anak-anak dapat memahami dan menghubungkannya dengan

pengalaman pribadinya.

Buku cerita yang diilustrasikan dan ditulis dengan baik

akan memberikan kontribusi pada perkembangan anak. Buku

bergambar yang baik memuat elemen intrinsik sastra, seperti alur,

struktur yang baik, karakter yang baik, perubahan gaya, latar dan

tema yang menaruk. Buku ini dapat menimbulkan imajinasi

orisional dan mempersiapkan stimulus berpikir kreatif. Buku cerita

bergambar dapat memberikan apresuasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan, mengembangkan proses

berpikir kognitif, ungkapan perasaan, dan meningkatkan kepekaan

seni pada anak.

2.1.6 Pembelajaran

2.1.6.1 Pengertian

Pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan guru agar siswa

belajar. Dari sudut pandang siswa, pembelajaran merupakan proses yang berisi

seperangkat aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan dua pengertian ini, pada dasarnya pembelajaran adalah serangkaian

aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu dalam

bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru (Abidin, 2012:3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

38

Pembelajaran adalah proses yang secara kreatif menuntut siswa melakukan

sejumlah kegiatan sehingga siswa benar- benar membangun pengetahuannya

secara mandiri dan berkembang pula kreativitasnya (Abidin, 2012:3). Menurut

Corey (dalam Pandewa dkk, 2009:17) Pembelajaran adalah suatu proses dimana

lingkungan seseorang secaradisengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta

dalam tingkah lakutertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan

respons situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.

Berdasarkan definis diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru dan murid guna menunjang

kreativitas menjadi tingkat yang lebih tinggi.

2.1.7 Membaca

2.1.7.1 Pengertian Membaca

Proses membaca merupakan seluruh aktivitas yang dilakukan pembaca

untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam sebuah bahan bacaan.

Produk membaca merupakan hasil dari proses membaca yakni pemahaman atas isi

bacaan. Hasil membaca ataupun hasil pembelajaran membaca pada dasarnya

adlah pemahaman atas isi bacaan yang dibacanya melalui serangkaian proses

membaca. (Abidin cet-1nop, 2012:148)

Membaca adalah suatu proses yang kompleks, yang melibatkan berbagai

macam fungsi kognitif yaitu pehatian, konsentrasi, kemampuan membuat asosiasi

terhadap informasi yang diperoleh melalyu berbagai modalitas, kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

39

melakukan decoding secara tepat, pemahaman verbal, dan intelegensi umum

(Sattler dalam Kumara,dkk. 2014:4).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah

sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai media.

2.1.7.2 Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh

informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan (Tarigan, 1987:9).Hal yang

sama juga di sebutkan oleh (Abidin, 2012:59) yaitu membaca dikatakan sebagai

proses untuk mendapatkan informasi yang terkandung dalam teks bacaan untuk

beroleh pemahaman atas bacaan tersebut.

Menurut Fahim Musthafa tujuan membaca adalah sebagai berikut

(Musthafa, 2005:60,62) :

a. Mengembangkan keterampilan dasar membaca, seperti : mengenal

kalimat, mengetahui arti kalimat, memahami dan dapat menjelaskan

teks bacaan, memahami hubungan antarkalimat, susunan kata, dan

alinea, membaca tanpa suara dengan menghemat tenaga dan waktu,

membaca dengan keras secara benar dan lancar, menggunakan buku-

buku referensi lainnya dengan baik.

b. Memberi kesempatan kepada anak untuk memperoleh banyak

pengalaman saat membaca. Dan yang jelas, bahwa dengan kegiatan

membaca, sekolah banyak membekali siswanya pengalaman-

pengalaman yang baik dalam hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

40

c. Anak dapat menikmati bacaannya dengan senang hati. Hal tersebut

akan terlihat ketika anak memilih materi bacaan.

d. Menumbuhkan kegemaran anak dalam membaca, sebab gemar

membaca dianggap sebagai faktor penting dalam meningkatkan bacaan

dan keterampilannya.

e. Anak dapat meningkatkan kemampuan bahasanya, baik dari segi

penguasaan kosakata, susunan kalimat, ungkapan-ungkapan, metode,

arti, dan pemikiran.

Melatih anak memanfaatkan apa yang dibacanya dalam

kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan lingkungan

bermainnya, serta dalam kondisi-kondisi khusus.

2.1.7.3 Aspek Membaca

Menurut Broughton (et al) (dalam Henry Guntur Tarigan 2008 : 12-13)

Sebagai gari besarnnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu;

a. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill) yang dapat

dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order).

Aspek ini mencakup :

a) Pengenalan bentuk huruf;

b) Pengenalan unsure-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase,

pola klausa, kalimat dan lain-lain);

c) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi

(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

41

d) Kecepatan membaca ke taraf lambat.

b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills)

dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order).

Aspek ini mencakup :

a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);

b) Memahammi signifikasi atau makna (a.l. maksud dan tujuan

pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi membaca);

c) Evaluasi atau penilauian (isi, bentuk);

d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan

dengan keadaan.

2.1.7 Perkembangan Karakter Anak

2.1.8.1 Tahap Perkembangan dan Pemilihan Bacaan Anak

Menurut Jean Piaget (dalam Nurgiyantoro, 2005:50-53) perkembangan

intelektual anak diuraikan menjadi empat tahapan. Tiap tahapan mempunyai

karakteristik yang membedakannya dengan tahapan yang lain, dan hal itu

berkaitan dengan respons anak terhadap bacaan. Tahap perkembangan intelektual

yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Tahap sensori-motor(the sensory-motor period, 0-2 tahun)

Tahap ini merupakan tahapan pertama dalam perkembangan

kognitif anak. Tahap ini disebut sebagai tahap sensori-motor karena

perkembangan terjadi berdasarkan informasi dari indera (senses) dan

bodi (motor). Karakteristik utama dalam tahap ini adalah bahwa anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

42

belajar lewat koordinasi persepsi indera dan aktivitas motor sera

mengembangkan pemahaman sebab-akibat atau hubungan-hubungan

berdasarkan sesuatu yang dapat diraih atau dapat berkontak langsung.

Anak mulai dapat memahami hubungannya dengan orang lain,

mengembangkan pemahaman objek secara permanen.

Dalam usia 1-2 tahun anak akan menyukai aktivitas atay

permainan bunyi yang mengandung perulangan-perulangan yang

ritmis. Anak menyukai bunyi-bunyian yang bersajak dan berirama.

Permainan bunyi yang dimaksud dapat berupa nyanyian, kata-kata

yang dinyanyikan, atau kata-kata biasa dalam perkataan yang tidak

dilagukan. Permainan bunyi yang berwujud repetisi dan keritmisan

merupakan dasar penting bagi bangunan sebuah sajak.

b. Tahap praoperasional (the preoperational period, 2-7 tahun)

Dalam tahap ini anak mulai dapat “mengoperasikan” sesuatu

yang sudah mencerminkan aktivitas mental dan tidak lagi semata-mata

bersifat fisik. Karakteristik dalam tahap ini antara lain adalah bahwa (i)

anak mulai belajar mengaktualisasikan dirinya lewat bahasa, bermain,

dan menggambar (corat-coret), (ii) jalan pikiran anak masih bersifat

egosentris, menempatkan dirinya sebagai pusat dunia, yang didasarkan

persepsi segera dan pengalaman langsung karena masih kesulitan

menempatkan dirinya di antara orang lain, (iii) anak mempergunakan

simbol dengan cara elementer yang pada awalnya lewat gerakan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

43

gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa dalam pembicaraan, (iv)

pada masa ini anak mengalami proses asimilasi dimana anak

mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan dengan

cara menerima ide-ide tersebut ke dalam suatu bentuk skema di dalam

kognisinya.

Kemungkinan implikasi terhadap buku bacaan sastra yang

sesuai dengan karakteristik pada tahap perkembangan intelektual

tersebut adalah (i) buku-buku yang menampilkan gambar-gambar

sederhana sebagai ilustrasi yang menarik, (ii) buku-buku bergambar

yang memberikan kesempatan anak untuk memanipulasikannya, (iii)

buku-buku yang memberikan kesempatan anak untuk mengenali

objek-objek dan situasi tertentu yang bermakna baginya, dan (iv) buku-

buku cerita yang menampilkan tokoh dan alur yang mencerminkan

tingkah laku dan perasaan anak.

c. Tahap operasional konkret (the concrete operational, 7-11 tahun)

Pada tahap ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil.

Karakteristik anak pada tahap ini antara lain adalah (i) anak dapat

membuat klasifikasi sederhana, mengklasifikasikan objek berdasarkan

sifat-sifat umum, misalnya klasifikasi warna, klasifikasi karakter

tertentu, (ii) anak dapat membuat urutan sesuatu secara semestinya,

menurut abjad, angka, besar-kecil, dan lain-lain, (iii) anak mulai dapat

mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan, (iv) anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

44

mulai dapat berpikir argumentatif dan memecahkan masalah

sederhana.

Implikasi terhadap buku bacaan sastra yang sesuai dengan

karakteristik pada tahap perkembangan intelektual tersebut adalah (i)

buku-buku bacaan narasi atau ekplanasi yang mengandung urutan logis

dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, (ii) buku-buku bacaan

yang menampilkan cerita yang sederhana, baik masalah yang

dikisahkan, cara pengisahan, maupun jumlah tokoh yang dilibatkan,

(iii) buku-buku bacaan yang menampilkan berbagai objek gambar

secara bervariasi, (iv) buku-buku bacaan narasi yang menampilkan

narator yang mengisahkan cerita, atau cerita yang dapat membawa

anak untuk memproyeksikan dirinya ke waktu atau tempat lain.

d. Tahap operasi formal (the formal operational, 11 atau 12 tahun ke

atas)

Pada tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu

berpikir abstrak. Karakteristik penting dalam tahap ini adalah (i) anak

sudah mampu berpikir “secara ilmiah”, berpikir teoritis, beragumentasi

dan menguji hipotesis yang mengutamakan kemampuan berpikir, (ii)

anak sudah mampu memecahkan masalah secara logis dengan

melibatkan berbagai masalah yang terkait. Implikasi terhadap

pemilihan buku bacaan sastra anak adalah (i) buku-buku bacaan cerita

yang menampilkan masalah yang membawa anak untuk mencari dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

45

menemukan hubungan sebab akibat serta implikasi terhadap karakter

tokoh, (ii) buku-buku bacaan cerita yang menampilkan alur cerita

ganda, alur cerita yang mengandung plot dan subplot, yang dapat

membawa anak untuk memahami hubungan antarsubplot tersebut,

serta yang menampilkan persoalan (atau konflik) dan karakter yang

lebih kompleks.

Sedangkan menurut Rahmanto (dalam Abidin cet-1 nop,

2012:222) juga mengatakan bahwa karya sastra yang diajarkan harus

sesuai dengan taraf perkembangan mental siswa. Siswa sekolah dasar

tidak mungkin diberi bahan ajar sastra yang memerlukan generalisasi,

sebab perkembangan mental mereka belum sampai pada tahap

tersebut. Untuk itu, sebagai acuan pemilihan bahan ajar sastra

diuraikan tahap perkembagan anak secara psikologi sebagai berikut :

a. Tahap pengkhayal

Anak berusia 8-9 tahun termasuk tahap pengkhayal.

Anak lebih tertarik kepada cerita yang bersifat fantastis.

Dengan disajikan karya sastra yang demikian maka siswa

akan dapat memahami karya sastra secara cepat dan tepat.

b. Tahap romantik

Anak berusia 10-12 tahun masuk tahap romantik,

artinya anak telah meninggalkan kesenangannya terhadap

hal-hal yang bersifat fantastik tetapi pandangan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

46

dunia masih sederhana. Anak akan lebih menyenangi cerita

kepahlawanan, petualangan, bahkan karya sastra tentang

kejahatan.

c. Tahap realistik

Anak berusia 13-16 tahun termasuk tahap ini. Pada

tahap ini akan lebih menyukai hal-hal yang bersifat realita

dan fakta-fakta untuk memahami masalah-masalah

kehidupan yang nyata. Oleh sebab itu, karya sastra yang

disajikan harus mencerminkan realita dan fakta yang

relevan dengan kehidupan sehari-hari anak.

d. Tahap generalisasi

Anak yang telah berusia lebih dari 16 tahun telah

masuk tahap ini. Biasanya anak lebih menyukai untuk

menemukan konsep-konsep abstrak dengan menganalisis

suatu fenomena. Berdasar fenomena-fenomena yang ia

hadapi, anak akan menggeneralisasikannya hingga

menemukan suatu kesimpulan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa tahap perkembangan intelektual anak diuraikan

menjadi empat tahapan penting berdasarkan usia anak.

Oleh karena itu pengajaran karya sastra kepada anak harus

memperhatikan tahap perkembangan tersebut sesuai usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

47

siswa. Untuk anak sekolah dasar kelas atas umumnya

berusia antara 9-10 tahun sehingga mereka masuk

kedalam tahap operasional konkret dan romantik pada

tahap tersebut anak sudah mampu untuk berpikir pada

pemecaham masalah sederhana sehingga sangat cocok

untuk diberikan karya sastra yang berhubungan dengan

karya sastra yang membutuhkan pemikiran sederhana.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti Nasriyah

(2013) yang berjudul “Media Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan

Kemampuan Membaca pada Anak Usia Dini”. Penelitian ini menggunakan

metode PTK. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan

membaca pada anak usia dini kelompok B. Penelitian ini dilakukan dengan

delapan tahap penelitian: a) perencanaan, b) tindakan, c) observasi, d) refleksi, e)

perencanaan, f) tindakan, g) observasi, h) refleksi. Subjek penelitian yang

dilaksanakan peneliti adalah 20 siswa, sementara subjek pada penelitian ini adalah

22 siswa. Hasil penelitian ini adalah penerapan media cerita bergambar dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, sehingga mampu

meningkatkan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.

Penelitan yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Yulita

Handayaningrum (2008) yang berjudul “Penerapan Media Cerita Bergambar

(Cergam) untuk Meningkatkan Minat baca Biologi pada Pokok Bahasan Bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

48

Kimia dalam Makanan”. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Tujuan

dari penelitian ini untuk meningkatkan minat baca biologi siswa pada kelas VIII

SMP Negeri 7 Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan lima tahap penelitian: a)

KBM Pertemuan 1 (2x40 menit) b) KBM Pertemuan 2 (2x40 menit) c) observasi

dan evaluasi d) analisis data dan refleksi e) tindak lanjut. Subjek penelitian yang

dilaksanakan peneliti adalah siswa kelas VIII E semester genap tahun pelajaran

2008/2009 SMP Negeri 7 Surakarta. Objek penelitian ini adalah minat baca siswa

pada pokok bahasan kima dalam makanan dengan media cerita bergambar.

Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket.

Analisi data dilakukan meliputi tiga unsur yaitu reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah menumbugkan minat baca,

perbaikan proses pembelajaran, dan bahan pertimbangan untuk menentukan

langkah – langkah yang harus dilakukan dalam meningkatkan proses belajar

biologi siswa yang berorientasi pada prestasi belajar.

Penelitian yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Adzani Novita

Amalia Rani (2016) yang berjudul “Hubungan Antara Penggunaan Media Kartu

Gambar Cerita Berseri dengan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini”.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui hubungan antara penggunaan media kartu gambar cerita berseri

dengan kemampuan berbicara anak usia dini. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Populasi pada

penelitian ini adalah anak PAUD Tunas Bangsa Pringsewu Tahun Pelajaran

2015/2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

49

bernilai positif antara penggunaan media kartu bergambar cerita berseri dengan

kemampuan berbicara anak usia dini.

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian

tersebut memiliki relevansi dengan penelitian ini, yaitu sama – sama

menggunakan media gambar dan cerita sebagai hasil dari produk ini. Penelitian

ini ditujukan untuk pelajaran Bahasa Indonesia untuk melatih siswa dalam

membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

50

Bagan 2.1

Penelitian yang Relevan

Siti Nasriyah (2013)

“Media Cerita Bergambar Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Membaca pada Anak Usia Dini”

Adzani Novita Amalia Rani (2016)

“Hubungan Antara Penggunaan Media

Kartu Gambar Cerita Berseri dengan

Kemampuan Berbicara Anak Usia

Dini”

Yulita Handayaningrum

(2008)

“Penerapan Media Cerita Bergambar

(Cergam) untuk Meningkatkan Minat baca Biologi pada

Pokok Bahasan Bahan Kimia dalam

Makanan

Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis

Pendidikan Anti Korupsi untuk Pembelajaran Membaca

Siswa Kelas III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

51

2.3 Kerangka Berpikir

Korupsi merupakan perbuatan yang melanggar hukum, karena korupsi

adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperkaya diri sendiri,

atau untuk mengambil keuntungan untuk diri sendiri. Korupsi merupakan

perpaduan dari keserakahan (tamak) dan sifat asosial. Dapat dikatakan bahwa

orang yang melakukan korupsi adalah orang yang tidak pernah puas menumpuk

dan mengumpulkan harta (Sumiarti, 2007:4). Korupsi tentu saja bisa

menyebabkan kerugian bagi negara. Tingkat korupsi di Indonesia terus naik dari

tahun ke tahun, oleh karena itu perlu adanya tindakan tegas untuk membuat jera

para pelaku korupsi ini. Selain tindakan tegas, ada juga cara lain untuk

menghilangkan perilaku “berkorupsi”, yaitu dengan cara pembelajaran anti

korupsi.

Pembelajaran anti korupsi sejak dini sangatlah penting. Tentu saja

pembelajaran yang diberikan ke siswa harus sesuai dengan usia mereka, salah

satunya yaitu dengan membaca buku atau membaca cerita yang berisikan

pendidikan anti koruspi. Buku cerita bergambar merupakan salah satu media yang

sangat ampuh untuk membuat siswa semakin mengerti tentang anti korupsi. Buku

cerita bergambar bisa menjadi pilihan utama karena didalam buku ini terdapat

gambar – gambar dan warna – warna yang pasti disukai para siswa. Cerita mampu

melatih daya konsentrasi anak, melatih anak-anak berasosiasi, mengasah

kreativitas anak, media bersosialisasi, menumbuhkan kepercayaan dalam diri

anak, melatih anak berpikir kritis dan sistematis, kegiatan pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

52

menyenangkan bagi anak dan melatih kemampuan berbahasa anak (Yudha dalam

Aprianti, 2013:82).

Berdasarkan hal tersebut, peneliti terdorong untuk membuat atau

mengembangkan buku cerita bergambar yang dapat digunakan oleh para siswa

untuk belajar. Dengan adanya buku cerita bergambar ini, diharapkan siswa dapat

lebih memahami tentang korupsi dan siswa juga bisa mengetahui bagaiman

korupsi itu merugikan negara.

2.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

2.4.1 Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar dapat

menanamkan jiwa anti korupsi pada siswa kelas III SD Kristen

Purwodadi?

2.4.2 Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang pendidikan anti

korupsi dapat membantu anak dalam memahami nilai – nilai korupsi

dan kemampuan membaca anak untuk siswa kelas III SD Kristen

Purwodadi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dirancang menggunakan jenis penelitian – penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan

pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development (R&D)

adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). R&D

adalah singkatan dari Research and Development (Penelitian dan Pengembangan),

yang merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan

produk atau jasa, atau metode produksi yang baru. Oleh karena itu R&D didorong

oleh motif keuntungan, tetapi dari segi akuntansi R&D secara konseptual

bermasalah (Putra, 2011:78). Prosedur penelitian dalam penelitian ini

menggunakan pengembangan Borg & Gall (dalam Putra, 2011:119:121) dan

prosedur pengembangan menurut Sugiyono (Sugiyono, 2010:409). Langkah –

langkah penelitian pengembangan R&D menurut Sugiyono memaparkan menjadi

sepuluh bagian yaitu :

1) Potensi dan Masalah

2) Pengumpulan informasi

3) Desain produk

4) Validasi desain

5) Revisi desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

54

6) Uji coba produk

7) Revisi produk

8) Uji coba pemakaian

9) Revisi produk

10) Produksi masal

Langkah – langkah tersebut tersusun ke dalam sebuah bagan sebagai

berikut (Sugiyono, 2010:408-427) :

Bagan 3.1. Prosedur Penelitian Pengembangan Sugiyono (Sugiyono, 2010:409)

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain

Ujicoba Produk

Revisi Produk

Ujicoba Pemakaian

Revisi Produk

Produksi Massal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

55

3.2 Prosedur Pengembangan

Berdasarkan prosedur pengembangan Borg & Gall dan Sugiyono,

dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak memungkinkan

peneliti hanya mengambil enam langkah penelitian dan pengembangan dari kedua

prosedur pengembangan tersebut.

Langkah – langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Potensi dan Masalah

Pada tahap ini, dalam menemukan potensi dan mencari masalah,

peneliti melakukan metode wawancara kepada kepala sekolah dan guru

kelas III SD Kristen Purwodadi serta metode observasi. Pada saat

melakukan wawancara, peneliti mengumpulkan berbagai data guna

mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi. Peneliti melakukan metode observasi guna mengetahui

langsung potensi anak didik terhadap pengetahuan mereka tentang

pendidikan anti korupsi.

2. Pengumpulan Data

Setelah mengetahui potensi dan masalah, peneliti mengumpulkan

data dari hasil wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian tersebut

digunakan peneliti untuk mengembangkan buku cerita bergambar

berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca pada

kelas III di SD Kristen Purwodadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

56

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku cerita

bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran

membaca pada siswa kelas III yang terdiri dari cover bukul, isi buku,

dan anatomi buku. Konsep yang diambil oleh peneliti untuk cover yaitu

warna yang menarik, sehingga meningkatkan daya tarik siswa untuk

membaca isi buku, judul buku yang mencakup keseluruhan isi buku,

pemilihan teks dan gambar yang sesuai dengan usia siswa, penataan

tulisan dan gambar, serta keserasian warna. Pada anatomi buku, yang

dijadikan sebagai acuannya adalah format dan ukuran buku, teknik

pengerjaan, jumlah halaman, tata letak, jenis font, jenis kertas cover dan

isi buku.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai

keefektifan rancangan produk yang dibuat. Validasi desain bersifat

penilaian berdasarkan pemikiran raisonal, belum fakta lapangan.

Validasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan desain

produk, sehingga kekurangan dapat diperbaiki. Validasi produk dapat

dilakukan oleh beberapa pakar atau ahli yang sudah memiliki

pengalaman untuk menilai produk yang peneliti buat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

57

5. Revisi Desain

Revisi desain merupakan perbaikan terhadap kekurangan dari

produk yang peneliti buat yang sudah di validasi oleh ahli.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan guna mengetahui kualitas desain produk

yang dibuat. Uji coba produk dilakukan di lapangan pada subjek

penelitian.

Berikut ini merupakan keenam rancangan prosedur penelitian yang

peneliti laksanakan yang dijelaskan ke dalam bentuk bagan sebagai berikut

Bagan 3.2 : Bagan rancangan langkah-langkah prosedur penelitian.

Tahap 1 Potensi dan Masalah

Melalui wawancara dan observasi di sekolah, peneliti menemukan masalah yang berkaitan dengan pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca di Kelas III

Tahap 2 Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dari penggalian potensi dan masalah untuk perencanaan pengembangan produk

Tahap 3 Desain Produk

Setelah mendapatkan pokok masalah, peneliti merancang dan menyusun produk yang berupa buku bergambar berkaitan dengan permaslahan pendidikan anti korupsi dan pembelajaran membaca pada siswa SD tingkat atas

Tahap 4 Validasi Desain

Melalui penilaian dari validator ahli dan guru kelas sekolah dasar terhadap produk, peneliti mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut.

Tahap 5 Revisi Desain

Produk dilakukan perbaikan atas dasar kritik dan saran dari validator mengenai kekurangan dari produk tersebut sebelum siap untuk di uji cobakan kepada siswa SD kelas ….

Tahap 6 Uji Coba Produk

Produk yang selesai di perbaiki, kemudian di uji cobakan kepada siswa SD kelas …. Untuk mengetahui keefektifan produk dalam mengajarkan pendidikan anti korupsi dan pembelajaran membaca siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

58

3.3 Setting Penelitian

3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah kepada 8

siswa kelas III SD Kristen Purwodadi. Delapan siswa tersebut dipilih

berdasarkan kriteria yang dapat mewakili keseluruhan siswa kelas III

di sekolah tersebut, dan dibantu oleh wali kelas dalam menentukan

subjek penelitian tersebut.

3.3.2 Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan buku cerita bergambar

berbasis pendikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa

kelas III.

3.3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Purwodadi yang

beralamatkan di Jl. Kapt. PA Tendean No.24, Purwodadi, Grobogan,

Jawa Tengah.

3.3.4 Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 sampai Juni 2017.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan untuk

mengumpulkan data (Sugiyono 2014: 193) Sugiyono mengatakan teknik

penngumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket

(kuisioner), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Teknik pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

59

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik observasi dan

wawancara.

3.4.1 Observasi

Teknik observasi digunakan peneliti untuk mengetahui siswa yang

belum bisa membaca, dan juga untuk mengetahui adakah buku cerita

bergambar berbasis pendidikan anti korupsi disekolah atau didalam

kelas. Observasi juga dilakukan guna mengetahui tingkat kesadaran

siswa tentang penting pendidikan anti korupsi.

3.4.2 Wawancara

Wawancara (interview) merupakan salah satu teknik pengumpulan

data atau informasi yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya

jawab, baik secara langsung maupun tak langsung. Wawancara

langsung dilancarkan dengan orang yang menjadi sumber data tanpa

perantara mengenal diri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan

dirinya. Sedangkan tak langsung dilakukan degna seseorang tetapi

berkenaan dengan diri orang lain atau peristiwa lain di luar dirinya.

(Husaini, 2014:187). Peneliti melakukan wawancara guna

memperoleh data pokok mengenai pengembangan dan uji coba

produk yang akan dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan wawancara terstruktur, dalam hal ini peneliti bertemu

dan berhadapan langsung dengan narasumber.

Wawancara ini digunakan peneliti untuk memperoleh data

informasi pokok berkaitan dengan pengembangan dan uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

60

produk. Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SD Kristen

Purwodadi. Wawancara dilakukan pada tanggal 18 Februari 2017.

Hasil dari wawancara tersebut digunakan peneliti untuk menganalisis

kebutuhan siswa SD di kelas III terhadap pendidikan anti korupsi dan

pengembangan media buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi pada kelas III di SD tersebut.

3.4.3 Angket (Kuisioner)

Angket atau sering disebut kuesioner merupakan satu teknik

pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan tertulis dan

jawaban yang diberikan juga bentuk tertulis, yaitu dalam bentuk isian

atau simbol/tanda rancangan pertanyaan dibuat sekaligus dengan

pilihan (opsi) jawaban. Angket bentuk semacam ini dipakai dalam

penelitian kuantitatif seperti servei, karena segala informasi dan sajian

hasilnya merupakan proses kuantifikasi yang terjelma dalam angka –

angka, tabel serta analisis statistik (Husaini, 2014:191).

Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan teknik

pertanyaan semi terbuka. Setelah peneliti memberikan pilihan kepada

responden, responden diminta untuk menentukan pilihan jawaban

yang telah disediakan. Angket ini diberikan kepada validator ahli,

guru kelas III SD Kristen Purwodadi serta delapan siswa kelas III SD

Kristen Purwodadi yang diberikan pada tanggal 12 Juni 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

61

3.5 Instrumen Penelitian

Pedoman instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan daftar pertanyaan wawancara dan lembar angket (kuisioner).

3.5.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan peneliti dalam mencari potensi

dan masalah serta analisis kebutuhan yang akan digunakan untuk

pengembangan penelitian. Wawancara kepada guru kelas III di SD

Kristen Purwodadi dengan menggunakan pedoman wawancara

terstruktur untuk mengetahui bagaimana pendidikan anti korupsi yang

dapat diterapkan di sekolah serta media yang sesuai untuk

meningkatkan minat siswa dalam membaca. Berikut ini diuraikan kisi

– kisi pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk

mewawancarai narasumber :

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara Nomor Item

Apakah siswa kelas III sudah mengenal pendidikan anti

korupsi?

1

Bagaimana penerapan pendidikan anti korupsi di SD? 2

Menurut Bapak / ibu, bagaimana cara mengajarkan

siswa mengenai pendidikan anti korupsi?

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

62

Apakah Bapak / ibu merasa kesulitan dalam

mengajarkan pendidikan anti korupsi pada siswa?

4

Bagaimana minat baca siswa di kelas III

?

5

Menurut Bapak / ibu apakah buku cerita bergambar

dapat membantu siswa dalam mengatasi hal tersebut?

6

3.5.2 Lembar angket (Kuisioner)

Angket ini digunakan peneliti untuk mengetahui penilaian tentang

produk cerita bergambar yang peneliti kembangkan. Angket ini juga

menjadi bahan evaluasi sekaligus penilaian tingkat keeftifan buku

cerita bergambar melalui proses ujicoba validasi kepada dosen ahli,

guru kelas III sekolah dasar, dan satu siswa kelas III di SD Kristen

Purwodadi. Berikut uarian kisi – kisi dan lembar kuisioner yang

peneliti gunakan untuk mencari kevaliditasan tersebut :

3.5.2.1 Kuisioner Validitas untuk Dosen Ahli dan Guru Kelas

Sekolah Dasar

Peneliti menyusun kisi – kisi yang akan digunakan penulis

dalam pembuatan insrumen penilaian untuk dosen ahli dan

guru kelas III SD Kristen Purwodadi, yang diuraikan sebagi

berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

63

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuesioner Dosen Ahli dan Guru Kelas

No Topik Nomor Pertanyaan

1 Sampul Buku 1, 2, 3, 4

2 Isi Buku 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13

3 Anatomi Buku 14, 15, 16, 17

Setelah disusun kisi-kisi instrument penilaian tersebut, disusunlah

lembar kuesioner penilian untuk dosen ahli dan guru kelas III. Berikut ini

peneliti uraikan lembar penilaian kuesioner tersebut:

Tabel 3.3

Kuesioner Penelitian untuk Dosen Ahli dan Guru Kelas III

No Aspek yang Dinilai Skor Komentar

1 2 3 4 5

A. Sampul Buku

1. Judul buku cerita mewakili

keseluruhan isi cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

64

2. Judul buku cerita menarik minat

siswa untuk membaca lebih

lanjut.

3. Judul sampulbuku membawa

pesan yang akan disampaikan.

4. Warna dan gambar sampul buku

cerita menarik minat siswa

untuk membaca lebih lanjut.

B. Isi buku cerita

5. Isi cerita mudah dipahami oleh

siswa kelas atas.

6. Isi buku cerita memberikan

pembelajaran nilai-nilai

pendidikan anti korupsi

berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari.

7. Isi buku cerita menggunakan

bahasa yang sederhana sehingga

mudah dibaca dan dipahami

siswa kelas atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

65

8. Isi buku cerita memiliki gambar

dan teks yang saling

berhubungan.

9. Tampilan buku lebih dominan

gambar dibandingkan teks.

10

.

Gambar buku cerita jelas dan

mudah dibedakan.

11

.

Gambar buku cerita

memperjelas latar, rangkaian

cerita, penjiwaan, perasaan dan

karakter tokoh dalam buku

cerita.

12

.

Gaya dan ketepatan bahasa

cocok untuk siswa kelas atas.

13

.

Isi buku memikat siswa untuk

terus mengikuti jalan cerita.

C. Anatomi buku

14

.

Rancangan halaman buku

tertata dengan baik.

15

.

Pemilihan jenis huruf menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

66

perhatian siswa

16

.

Jenis huruf pada buku cerita

memiliki tingkat mudah dibaca

yang baik bagi siswa.

17

.

Tata letak/sistematika penulisan

tidak terlalu sempit

memudahkan siswa untuk

membaca.

Total Skor

Rata-rata skor

Keterangan :

Skor 1 : Sangat Kurang Baik

Skor 2 : Kurang Baik

Skor 3 : Cukup Baik

Skor 4 : Baik

Skor 5 : Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

67

3.5.2.2 Kuesioner Validitas untuk Siswa Kelas III SD Kristen

Purwodadi

Sebelum menyusun instrumen penilaian untuk siswa kelas

III SD Kristen Purwodadi disusun kisi-kisi yang akan digunakan

penulis dalam pembuatan instrument penilaian tersebut yang

diuraikan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Kuesioner untuk Siswa Kelas III SD Kristen Purwodadi

No Topik Nomor Pertanyaan

1 Sampul Buku 1, 2

2 Isi Buku 3, 4, 5, 6, 7

3 Anatomi Buku 8, 9, 10, 11

Setelah disusun kisi-kisi instrument penilaian tersebut, disusunlah

lembar kuesioner penelitian untuk siswa kelas III SD Kristen Purwodadi.

Berikut ini peneliti uraikan lembar penilaian kuesioner tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

68

Tabel 3.5

Kuesioner Penelitian untuk Siswa SD Kelas III

No Aspek yang Dinilai Skor Komentar

1 2 3 4 5

A. Sampul Buku

1. Judul buku cerita menarik bagi

siswa untuk membaca.

2. Warna sampul buku menarik

bagi siswa untuk membaca.

B. Isi buku cerita

3. Isi cerita mudah dipahami oleh

siswa.

4. Isi buku memiliki gambar dan

teks yang sesuai.

5. Isi buku lebih banyak gambar

dibandingkan tulisan.

6. Gambar buku cerita jelas.

7. Isi buku menarik bagi siswa

untuk terus mengikuti jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

69

cerita.

C. Anatomi buku

8. Halaman buku tertata dengan

baik.

9. Jenis huruf menarik perhatian

siswa.

10. Jenis huruf mudah dibaca bagi

siswa.

11. Penulisan tidak terlalu sempit

memudahkan siswa untuk

membaca.

Total Skor

Rata-rata skor

Keterangan :

Skor 1 : Sangat Kurang Baik

Skor 2 : Kurang Baik

Skor 3 : Cukup Baik

Skor 4 : Baik

Skor 5 : Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

70

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010:335). Peneliti menggunakan teknik

analisis data kualitatif dan kuantitatif, yaitu sebagai berikut

3.6.1 Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengolahan

data analisis kebutuhan, data validasi ahli, dan data uji coba terbatas.

Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara kepada guru kelas

III. Validasi ahli dilakukan oleh seorang ahli media dan seorang guru

kelas III. Uji coba terbatas dilakukan oleh 6 siswa kelas III.

3.6.2 Analisis Data Kuantitatif

Peniliti mendapatkan data kuantitatif dari data hasil penilaian yang

berupa skor atau angka oleh dosen ahli dan guru kelas III sebagai

validator. Data tersebut diperoleh dari lembar kuisioner yang telah

dibuat oleh peneliti dan dianalisis secara deskriptif, dengan langkah –

langkah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data kasar

b. Pemberian skor untuk analisis kuantitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

71

c. Skor yang telah diperoleh dikonversi pada pendekatan

Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu sebagi berikut :

Tabel 3.6

Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif Skala Lima Menurut

Sukardjo (2008:101)

Kategori Interval Skor

Sangat baik � > �� + �� �

Baik �� + 0,60 ��� < �

≤ �� + 1,80 ���

Cukup baik � − 0,60 ��� < � ≤ �� + 0,60 ���

Kurang baik � − 1,80 ��� < � ≤ �� + 0,60 ���

Sangat kurang baik � ≤ �� − 1,80 ���

Keterangan :

�� = Rerata ideal = 1/2 (Skor maksimal ideal + Skor

minimal ideal)

��� = Simpangan baku ideal = 1/6 (Skor maksimal ideal - Skor

minimal ideal)

� = Skor aktual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

72

Berdasarkan rumus konversi diatas perhitungan data-data

kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan

menerapkan rumus konversi tersebut.

Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi

sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (��) :1/2 (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (Sbi) :1/6 (5-1) = 0,67

Ditanyakan : Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang

baik, dan sangat kurang baik.

Jawaban :

Kategori sangat baik = � > �� + 1,80 ���

= � > 3 + (1,80 − 0,67)

= � > 3 + (1,21)

= � > 4,21

Kategori baik = �� + 0,60 ��� < � ≤ �� + 1,80 ���

= 3 + (0,60 . 0,67) < � ≤ 3 +

(1,80 . 0,67)

= 3 + (0,40) < � ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < � ≤ 4,21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

73

Kategori cukup baik = �� − 0,60 ��� < � ≤ �� + 0,60 ���

= 3 − (0,60 . 0,67) < � ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

= 3 − 0,40 < � ≤ 3 + 0,40

= 2,60 < � ≤ 3,40

Kategori kurang baik = �� − 1,80 ��� < � ≤ �� − 0,60 ���

= 3 − (1,80 . 0,67) < � ≤ 3 − (0,60 . 0,67)

= 3 − (1,21) < � ≤ 3 − (0,40) 53

= 1,79 < � ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = � ≤ �� − 1,80 ���

= � ≤ 3 − (1,80 . 0,67)

= � ≤ 3 − (1,21)

= � ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data

kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut :

Berdasarkan skor skala lima tersebut, maka setelah dihitung rerata hasil validasi

kemudian dicari reratanya kemudian dikonversikan hasil data kuantitatif ke

kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat berdasarkan kategori di atas.

Interval Kategori

4,22 - 5 Sangat Baik

3,41 – 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup Baik

1,80 – 2,60 Kurang Baik

≤ 1,79 Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

74

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melakukan

penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini adalah melakukan

analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilakukan oleh peneliti sesuai

dengan langkah – langkah yang telah dijelaskan pada bab III. Analisis

kebutuhan yang peneliti lakukan adalah menggunakan cara wawancara

dan observasi. Wawancara dan observasi tersebut peneliti laksanakan di

SD Kristen Purwodadi, yang beralamat di Jalan Tendean, Purwodadi,

Grobogan, Jawa Tengah.

Wawancara dilakukan kepada guru kelas IIISD Kristen Purwodadi.

Guru kelas IIItersebut adalah Ibu Nur pada tanggal 24 Januari 2017

Wawancara ini ditujukan sebagai pengumpulan data untuk mengetahui

kebutuhan pembelajaran pendidikan anti korupsi dan kebutuhan media

buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi pada kelas III di

SD Kristen Purwodadi. Hal ini bertujuan agar buku cerita bergambar yang

dikembangkan dapat membantu siswa dalam mempelajari pendidikan anti

korupsi melalui pembelajaran membaca.

4.2 Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas III SD Kristen

Purwodadi. Wawancara ini berpedoman pada kisi-kisi pedoman

wawancara yang peneliti rencanakan yang telah diuraikan pada bab III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

75

Berikut ini rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas

III SD Kristen Purwodadi, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1

Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III di SD Kristen

Purwodadi

No. Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil

Wawancara

1 Apakah siswa kelas III

sudah mengenal

pendidikan anti korupsi?

Siswa kelas III sudah

mengenal pendidikan anti

korupsi, karena di dalam

sekolah siswa sudah di

ajarkan mengenai

kejujuran dan ketertiban

misalnya dalam

membayar

uangadministrasi sekolah.

2 Menurut Bapak atau ibu,

bagaimana cara

mengajarkan siswa

mengenai pendidikan

anti korupsi?

Cara mengajarkan siswa

mengenai pendidikan anti

korupsi dimulai dari

orang tua atau keluarga,

contohnya orang tua

memberikan uang saku

kepada anak, lalu apabila

uang saku tersebut masih

sisa, orang tua tersebut

meminta anak untuk

menabungnya dan tidak

mengambil uang dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

76

tabungannya tersebut.

3 Menurut Bapak atau ibu,

apakah pendidikan anti

korupsi penting di

ajarkan pada siswa?

Sangat penting, karena

apabila dari kecil siswa

tidak diajarkan

pendidikan anti korupsi,

maka kelak saat dewasa

nanti akan bisa

melakukan korupsi

dengan jumlah yang tidak

sedikit

4 Apakah Bapak atau ibu

merasa kesulitan dalam

mengajarkan pendidikan

anti korupsi pada siswa?

Tidak, karena banyak

orang tua saat ini sudah

sadar akan pentingnya

pendidikan anti korupsi,

dan saya hanya

membimbing siswa

menjadi lebih baik

sebagai orang tua para

siswa di sekolah.

5 Bagaimana minat baca

siswa di kelas III?

Minat baca di kelas III

masih kurang, banyak

siswa hanya melihat

gambarnya saja, dan

kurang tertarik untuk

membaca teks.

6. Menurut Bapak atau ibu,

apakah buku cerita

bergambar dapat

membantu siswa dalam

Bisa, karena gambar –

gambar dan warna –

warna yang bervariasi

yang terdapat dalam buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

77

mengatasi hal tersebut? cerita bergambar dapat

menarik minat siswa

untuk membaca buku

tersebut.

Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan kepadan guru

kelas IIISD Kristen Purwodadi, narasumber menyatakan bahwa buku

cerita bergambar dibutuhkan oleh siswa dalam mempelajari pendidikan

anti korupsi dan mengembangkan minat baca siswa. Dalam hal minat baca

siswa lebih membutuhkan media pendukung seperti buku cerita bergambar

yang cenderung baru dan masih asing terdengar oleh siswa karena siswa

tertarik kepada hal-hal yang baru. Selain itu dengan desain yang menarik

serta penggunaan teks cerita yang sederhana dan singkat mampu menarik

siswa untuk membaca cerita.

4.3 Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan

Peneliti melakukan observasi yang ditujukan kepada siswa kelas III

SD Kristen Purwodadi. Pada observasi ini peneliti terlibat secara langsung

meneliti perilaku jujur saat mengawasi Ujian Tengah Semester di kelas III

tersebut. Berikut ini hasil observasi yang peneliti lakukan kepada siswa

kelas III SD Kristen Purwodadi yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

78

Tabel 4.2

Rangkuman Hasil Observasi di SD Kristen Purwodadi

No. Ketika Tidak Diawasi Ketika Diawasi

1

Beberapa siswa terlihat

kebingungan, dan

mencoba meminta

bantuan atau meminta

jawaban dari teman

sebangku atau teman di

depan dan di

belakangnya. Siswa saat

mengerjakan soal ujian

tertib, tenang dan fokus

kepada pekerjaannya

masing-masing.

Siswa saat

mengerjakan soal ujian

tertib, tenang dan fokus

kepada pekerjaannya

masing-masing..

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada siswa kelas

III di SD Kristen Purwodadi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

siswa berani menyontek atau meminta jawaban temannya apabila tidak

sedang diawasi.

4.4 Deskripsi Produk Awal

Setelah melakukan pengumpulan data serta mengetahui analisis

kebutuhan yang diperlukan adalah merancang dan menyusun buku cerita

bergambar yang isinya disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Berikut

ini adalah uraian penyusunan buku cerita bergambar tersebut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

79

1. Sampul dan Judul Buku

Sampul buku cerita anak ini dibuat menggunakan Corel draw

X6. Sampul buku ini juga diberi warna semenarik mungkin sehingga

para siswa tertarik untuk membaca. Dalam sampul ini terdapat tiga

karakter utama di cerita ini, yaitu ada Raja Coco, Tiko, dan Cima.

Raja Coco tampak sangat senang karena bisa berada diantara dua

sahabatnya. Di belakang tiga tokoh ini, terdapat kerajaan yang

merupakan tempat tinggal dari Raja Coco,Tiko, dan Cima. Diatas

karakter utama terdapat judul dari buku cerita ini yaitu Korupsi Di

Negeri Korupsi.

Gambar 4.1 Cover Buku Cerita Bergamba

2. Kata Pengantar

Kata pengantar berisi mengenai ucapan syukur dan

terimakasih atas keberhasilan peneliti dalam mengembangkan buku

cerita bergambar. Selain itu, kata pengantar juga berisi mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

80

tujuan dari penulisan buku cerita bergambar ini. Harapan dari

penulis juga terdapat dalam kata pengantar ini.

3. Konsep Buku

Konsep dari pengembangan buku cerita bergambar ini

adalah buku cerita bergambar berbasis pada pendidikan anti korupsi

yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa di sekolah

dasar kelas atas. Konsep cerita buku cerita bergambar tersebut

digambarkan dengan sebuah fabel hewan yang mengisahkan tentang

perbuatan korupsi dan anti korupsi. Perbuatan tersebut disesuaikan

dengan analisis masalah yang terjadi di lapangan yaitu mengajarkan

siswa mengenai nilai kejujuran dan tanggung jawab dalam

melakukan suatu perbuatan.

4. Tokoh

Penokohan cerita di dalam buku cerita bergambar yang

peneliti susun adalah hewan reptil. Penulis memilih hewan reptil

karena makanan khas dari kampung halaman penulis adalah katak,

oleh karena itu penulis memilih hewan reptil. Katak pun dipilih oleh

penulis sebagai karakter utama yang bernama Tiko. Nama Tiko

merupakan singkatan dari Anti Korupsi. Selain Tiko yang merupakan

seekor katak, ada juga Raja Coco sebagai seekor buaya. Nama Coco

dipilih karena bahasa inggris dari buaya adalah Crocodile, lalu

penulis menyingkat menjadi Coco. Dan terakhir ada juga Cima yang

merupakan seekor ular. Nama Cima dipilih penulis karena penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

menyukai sebuah

bernama Orochimaru, lalu penulis menyingkat nama tersebut menjadi

Cima.

menyukai sebuah anime, dan salah satu karakter dari

bernama Orochimaru, lalu penulis menyingkat nama tersebut menjadi

Tabel 4.3

Uraian Karakter dan Peran Tokoh

Gambar Ciri

1. Seekor katak yang

berwarna hijau pucat

dan memiliki warna

yang lebih tebal dan

pekat dibagian

pundaknya.

2. Seekor katak yang

sangat pintar,

bijaksana, dan gesit.

3. Katak ini merupakan

tokoh utama dalam

buku cerita

bergambar “Korupsi

di Negeri Reptil.

81

, dan salah satu karakter dari anime tersebut

bernama Orochimaru, lalu penulis menyingkat nama tersebut menjadi

Uraian Karakter dan Peran Tokoh

Ciri – Ciri

Seekor katak yang

berwarna hijau pucat

dan memiliki warna

yang lebih tebal dan

pekat dibagian

pundaknya.

Seekor katak yang

sangat pintar,

bijaksana, dan gesit.

Katak ini merupakan

tokoh utama dalam

buku cerita

bergambar “Korupsi

di Negeri Reptil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

1. Seekor buaya yang

selalu memakai

mahkota dikepalanya.

2. Seekor buaya yang

memiliki warna hijau

tua, dan hijau mud

dibagian perutnya.

3. Sebagai raja di

kerajaan reptil.

1. Seekor ular yang

memiliki warna hijau

daun yang pekat.

2. Seekor ular yang

rakus, cerdik, dan

pintar.

3. Merupakan tokoh

yang melakukan

korupsi di cerita

“Korupsi di Negeri

Reptil”.

82

Seekor buaya yang

selalu memakai

mahkota dikepalanya.

Seekor buaya yang

memiliki warna hijau

tua, dan hijau mudah

dibagian perutnya.

Sebagai raja di

kerajaan reptil.

Seekor ular yang

memiliki warna hijau

daun yang pekat.

Seekor ular yang

rakus, cerdik, dan

pintar.

Merupakan tokoh

yang melakukan

korupsi di cerita

“Korupsi di Negeri

Reptil”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

83

5. Format dan Ukuran Buku

Buku ini berukuran A5 dengan panjang cm dan lebar cm

serta memiliki 14 halaman mulai dari sampul buku depan sampai

sampul buku belakang. Buku cerita ini memiliki keterangan

tambahan berupa Refleksi Diri yang terdapat dibagian akhir buku

dengan tujuan untuk guru maupun orang tua mengajak merefleksikan

buku yang telah dibaca.

6. Isi dan Tema Buku

Isi dari buku ini adalah buku cerita bergambar yang merupakan hasil

dari karangan peneliti yang dibuat dengan imajinatif, menarik, dan

memiliki nilai moral dalam cerita. Tema dari buku cerita bergambar

ini adalah anak – anak sehingga memerlukan gambar dan warna yang

menarik dan sederhana, cerita yang sederhana dan menarik, nama

karakter yang sederhana, dan perintah sederhana yang ditujukan baik

kepada guru, orang tua, maupun anak.

7. Desain Gambar

Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar

menggunakan sketsa tangan yang sederhana, yang akan memberikan

kesan yang simpel dan jelas agar tidak membuat anak menjadi

bingung. Desain gambar juga digambarkan dengan kartun pada

umumnya, sehingga siswa dapat tertarik untuk membaca hingga akhir

cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

84

8. Pengejaan buku cerita bergambar menggunakan gabungan yaitu

manual dan komputer. Sketsa digambar secara manual kemudian

ditracing dan diproses menggunakan aplikasi CorelDraw X6, dan

diwarnai menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS6.

9. Warna yang digunakan adalah warna – warna terang dan cerah untuk

menarik perhatian anak dan menyesuaikan dengan kepribadian anak

SD kelas bawah.

10. Format Tulisan Teks Cerita

Format gaya tulisan pada teks cerita atau yang biasa disebut dengan

font yang peneliti gunakan dalam penulisan teks cerita pada buku

cerita bergambar ini adalah menggunakan font MJ Zhafiradan Arial

pada bagian sampul cerita, Adventure pada bagian sub judul kata

pengantar, pesan cerita, refleksi cerita, dan biografi penulis.

11. Teknik Cetak

Pencetakan buku cerita bergambar ini menggunakan kertas ukuran

A5 dan menggunakan jenis kertas Ivory 230 pada sampul buku dan

Art Paper 190 pada bagian isi buku. Untuk penjilidan buku

menggunakan jenis penjilidan staplerpada bagian tengah buku,

dengan pengaturan halaman dua sisi atau cetak bolak-balik sesuai

urutan cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

85

4.5 Data Validasi Desain dan Revisi Produk

Desain produk yang sudah dibuat peneliti selanjutnya divalidasi oleh satu

dosen ahli Sastra Indonesia, dan satu guru kelas III SD, dan satu siswa

kelas III SD.

4.5.1 Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan Revisi

Produk

Produk buku cerita bergambar tersebut kemudian

diserahkan kepada validator yaitu dosen ahli pada program studi

Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma yaitu Bapak YYV.

Validasi produk buku cerita bergambar tersebut dilakukan pada

tanggal 5 Juni 2017.

Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, beliau

menyatakan bahwa buku cerita bergambar yang disusun oleh

peneliti layak untuk digunakan dalam uji coba tetapi masih

menyarankan untuk melakukan perbaikan pada buku cerita

bergambar sesuai saran. Saran perbaikan tersebut adalah sebagai

berikut : 1) Tata bahasa perlu diperbaiki, 2) Gunakan kalimat

tunggal, yaitu kalimat pendek, 3) Masih banyak typo dan tulisan

perlu dibetulkan.

Berdasarkan hasil penilaian validator menurut panduan

penilaian kriteria produk buku cerita bergambar (PAP). Diperoleh

total skor sebesar 82 dengan rata – rata skor 4,8. Skor tersebut

dibandingkan dengan kriteria produk cerita bergambar (PAP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

86

tersebut dan menunjukkan bahwa produk termasuk dalam kategori

sangat baik.

Tabel 4.4

Revisi Produk Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan Validasi Dosen Ahli

No Sebelum Diperbaiki Sesudah Diperbaiki

1

Judul belum terasa anti

korupsinya.

Terdapat tanda “ : “ setelah

Penulis.

Judul sudah diganti, yang

sebelumnya belum terasa anti

korupsinya.

Tanda “ : “ sudah

dihilangkan.

2

Teks masih panjang, belum

sederhana

Teks lebih sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

87

3

Typo belum diperbaiki

“sampe”

Typo sudah diperbaiki

menjadi “sampai”

4.5.2 Data Validasi Guru Kelas IIISD dan Revisi Produk

Guru yang menjadi validator dalam penelitian buku cerita

bergambar ini adalah guru kelas III SD Kristen Purwodadi yaitu

Ibu YRP. Validasi dilakukan pada tanggal 8 Juni 2017. Berikut ini

merupakan data hasil validasi guru kelas III SD Kristen Purwodadi

pada buku cerita bergambar.

Berdasarkan hasil validasi buku cerita bergambar yang

dilakukan oleh guru kelas III SD Kristen Purwodadi, beliau

memberikan masukan bahwa buku cerita bergambar yang disusun

oleh peneliti perlu memperhatikan penataan kalimat dan penulisan

yang benar., untuk keseluruhan buku cerita bergambar beliau

menyatakan bahwa keseluruhan cerita yang ditampilkan dalam

buku cerita bergambar tersebut sudah baik dan pesan yang dapat

disampaikan dari buku cerita tersebut kepada siswa sudah baik dan

mudah dipahami siswa. Kesimpulan pernyataan validasi tersebut

guru kelas menyarankan untuk memperbaiki buku cerita sesuai

dengan saran yang diberikan.

Berdasarkan hasil penilaian validator menurut panduan

penilaian kriteria produk buku cerita bergambar (PAP). Diperoleh

total skor sebesar 74 dengan rata-rata skor 4,35. Skor tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

88

dibandingkan dengan kriteria produk buku cerita bergambar (PAP)

tersebut dan menunjukkan bahwa produk termasuk dalam kategori

sangat baik.

Tabel 4.5

Revisi Produk Buku Cerita Bergambar Validasi

Guru Kelas III SD Kristen Purwodadi

No Sebelum Diperbaiki Sesudah Diperbaiki

1.

Setelah kata

“Diceritakan” belum

terdapat tanda baca “ , “.

Terdapat kata yang typo,

yaitu “reptile”.

Sudah ada tanda baca “ , “

Kata “reptile” sudah

diganti menjadi “reptil.

2.

Setelah kata “tersebut”

belum ada tanda baca “ .

“, dan diakhir kalimat

Sudah ada tanda baca “ . “.

Kata typo sudah diperbaiki

menjadi “sampai”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

89

belum terdapat tanda

baca “ . “.

Masih terdapat kata yang

typo, yaitu kata “sampe”.

3.

Belum terdapat tanda

baca “. “ setelah kalimat

“Cima pun melihat

rumaha tersebut”.

Terdapat typo pada kata

“saat” yang berada

diawal kalimat, dan

seharusnya menggunakan

huruf alpabet diawal

kalimat.

Sudah terdapat tanda baca

yang benar.

Kata “saat” diawal

kalimat yang sudah

dibuah menjadi “Saat”.

4.

Masih menyebutkan

Nama pemilik sehingga

kalimat terkesan diulang

Kalimat suudah lebih

sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

90

– ulang “Tiko

menemukan jejak Cima

yang terdapat didepan

rumah Cima”.

“Tiko menemukan jejak

Cima yang terdapat

didepan rumah Cima”

belum menjadi kalimat

terakhir.

Huruf A pada kata

“akhirnya” belum huruf

alphabet.

4.6 Data Uji Coba Produk

Produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan

lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD yang

sudah divalidasi oleh dosen ahli, guru kelas, dan siswa kelas III SD,

yang kemudian direvisi. Setelah direvisi, langkah selanjutnya dari

penelitian ini adalah ujicoba produk terbatas. Uji coba terbatas dilakukan

oleh 8 orang siswa kelas III di SD Kristen Purwodadi sebagai subjek uji

coba produk penelitian. Uji coba dilakukan dengan memberikan produk

berupa buku cerita bergambar yang kemudian dibaca siswa.

Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 15 Maret 2017

pukul 07.00 selama 30 menit. Kegiatan awal membaca buku cerita

sampai selesai, dari halaman 1 sampai dengan halaman 20. Setelah

siswa membaca, peneliti menanyakan secara lisan pertanyaan yang ada

di refleksi buku, agar peneliti dapat memastikan bahwa siswa membaca

dan memahami isi buku cerita. Kemudian peneliti membagikan

kuisioner untuk mengetahui persepsi siswa terhadap produk buku cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

91

bergambar. Kuisioner berisi 11 aitem pertanyaan yang akan

menunjukkan kualitas buku cerita bergambar yang disusun peneliti.

Berdasarkan uji coba terbatas yang dilakukan oleh 8 siswa kelas

III SD Kristen Purwodadi ini mendapatkan rata – rata 4,09 dan kategori

“baik”. Berikut adalah data hasil uji coba produk yang diberikan oleh

siswa.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa

No.

Siswa

Nomor Kuesioner Total

Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 4 4 5 3 3 5 4 5 4 4 5 43 3,9

2 3 5 3 4 4 4 5 3 3 4 4 42 3,81

3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 48 4,36

4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 38 3,45

5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 47 4,3

6 3 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 51 4,6

7 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 45 4,1

8 5 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 46 4,2

Rata-rata total 45 4,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

92

4.7 Kualitas Buku Cerita Bergambar

Data hasil validasi produk buku cerita bergambar yang

telah selesasi diisii oleh dosen ahli dan guru kelas III SD Kristen

Purwodadi, maka dapat dihitung skor rata – rata dari semua

validator. Berikut ini merupakan hasil rekapulatasi data yang

peneliti peroleh dari validator.

Tabel 4.9

Hasil Rekapitulasi Validator

Validator Rerata Kategori

Dosen Ahli 4,8 Sangat Baik

Guru Kelas III 4,35 Sangat Baik

Rata-rata 4,57 Sangat Baik

Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas, dapat disimpulkan

bahwa buku cerita bergambar memperoleh skor rata-rata sebesar

4,43 dengan kategori “Sangat Baik”. Hal ini ditunjukkan dalam

penilaian yang di lakukukan oleh ketiga validator yaitu dosen

ahli, guru kelas III dan 1 siswa kelas III, yang pada hasil akhir

penilaian menunjukkan bahwa kualitas buku cerita bergambar ini

dari segi teks bacaan, muatan cerita, anatomi buku, dan tujuan

yang hendak di sampaikan oleh penyusunan buku cerita

bergambar tersebut memperoleh hasil rata-rata yang layak untuk

digunakan bagi media pembelajaran pendidikan anti korupsi dan

pembelajaran membaca di sekolah dasar. Apabila disajikan

kedalam bentuk diagram batang hasil penilaian validator tersebut

diperoleh sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

Bagan 4.1 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Rata

4.8 Pembahasan

Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru

dalam membantu penyediaan media dalam bentuk buku cerita

bergambar, selain itu lebih melengkapi kebutuhan siswa yang memiliki

minat baca yang tinggi.selain untuk membantu proses pembelajaran

membaca, buku cerita bergambar ini dapat menanamkan sikap jujur .

buku cerita bergambar ini diharapkan mampu mendorong siswa untuk

dapat turut serta dalam mencegah tindakan korupsi. Buku cerita

bergambar sangat efektif jika digunakan sebagai media pembelajar

karena buku bergambar merupakan hal yang sampai saat ini pasti masih

ada diperpustakaan setiap sekolah. Buku cerita bergambar akan lebih

menarik minat siswa apabila buku cerita bergambar ini memiliki warna

yang cerah nan mencolok, karena anak anak usia

suka dengan warna

mewawancar kepala sekolah dan guru SD Kristen Purwodadi, beliau

mengatakan bahwa sangat menyetujui dengan apa yang akan dilakukan

oleh peneliti. Kepala Sekolah dan guru sang

cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini akan sangat

4,1

4,2

4,3

4,4

4,5

4,6

4,7

4,8

4,9

Dosen

Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Rata – Rata Validasi

Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru

dalam membantu penyediaan media dalam bentuk buku cerita

bergambar, selain itu lebih melengkapi kebutuhan siswa yang memiliki

minat baca yang tinggi.selain untuk membantu proses pembelajaran

mbaca, buku cerita bergambar ini dapat menanamkan sikap jujur .

buku cerita bergambar ini diharapkan mampu mendorong siswa untuk

dapat turut serta dalam mencegah tindakan korupsi. Buku cerita

bergambar sangat efektif jika digunakan sebagai media pembelajar

karena buku bergambar merupakan hal yang sampai saat ini pasti masih

ada diperpustakaan setiap sekolah. Buku cerita bergambar akan lebih

menarik minat siswa apabila buku cerita bergambar ini memiliki warna

yang cerah nan mencolok, karena anak anak usia sekolah dasar sangat

suka dengan warna – warna yang beraneka ragam. Saat peneliti

mewawancar kepala sekolah dan guru SD Kristen Purwodadi, beliau

mengatakan bahwa sangat menyetujui dengan apa yang akan dilakukan

oleh peneliti. Kepala Sekolah dan guru sangat meyakini bahwa buku

cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini akan sangat

Guru Kelas III

93

Rata Validasi

Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru

dalam membantu penyediaan media dalam bentuk buku cerita

bergambar, selain itu lebih melengkapi kebutuhan siswa yang memiliki

minat baca yang tinggi.selain untuk membantu proses pembelajaran

mbaca, buku cerita bergambar ini dapat menanamkan sikap jujur .

buku cerita bergambar ini diharapkan mampu mendorong siswa untuk

dapat turut serta dalam mencegah tindakan korupsi. Buku cerita

bergambar sangat efektif jika digunakan sebagai media pembelajaran,

karena buku bergambar merupakan hal yang sampai saat ini pasti masih

ada diperpustakaan setiap sekolah. Buku cerita bergambar akan lebih

menarik minat siswa apabila buku cerita bergambar ini memiliki warna

sekolah dasar sangat

warna yang beraneka ragam. Saat peneliti

mewawancar kepala sekolah dan guru SD Kristen Purwodadi, beliau

mengatakan bahwa sangat menyetujui dengan apa yang akan dilakukan

at meyakini bahwa buku

cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini akan sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

94

membantu anak dalam mengurangi perilaku curang dibidang apapun.

Saat melakukan observasi, peneliti mengetahui bahwa murid – murid

berani melakukan kecurangan dengan cara menyontek saat sedang tidak

diawasi.

Berdasarkan hasil dan analisis kebutuhan dan potensi masalah

tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan pengembangan pada buku

cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajarann

siswa kelas III. Buku cerita bergambar ini sangat mudah untuk

membantu anak dalam proses pembelajaran membaca atau pun

membantu mereka menanamkan sikap yang didapatkan dari cerita yang

dibaca. Sejalan dengan yang diungkapkan Huck (dalam Nurgiyantoro,

2005:153) bahwa buku bergambar (picture books) menunjuk pada

pengertian buku yang menyampaikan pesan lewat dua cara, yaitu lewat

ilustrasi dan tulisan. Buku cerita bergambar yang dikembangkan ini

diharapkan mampu membantu guru dan orang tua untuk bisa lebih dekat

dengan murid atau anak – anak, selain itu para orang tua juga lebih bisa

mengerti anak mereka masing – masing. Cerita mampu melatih daya

konsentrasi anak, melatih anak-anak berasosiasi, mengasah kreativitas

anak, media bersosialisasi, menumbuhkan kepercayaan dalam diri anak,

melatih anak berpikir kritis dan sistematis, kegiatan pembelajaran yang

menyenangkan bagi anak dan melatih kemampuan berbahasa anak

(Yudha dalam Aprianti, 2013:82).

Judul buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti ini

adalah “Korupsi di Negeri Reptil”. Judul ini dibuat secara simpel sesuai

dengan topik yang akan diceritakan didalam buku ceritabergambar

secara rinci. Judul ini dipilih oleh peneliti agar melalui judul ini anak

langsung memahami apa yang akan dibaca. Judul bukan bagian dari

unsur intrinsik teks fiksi, tetapi ia merupakan sesuatu yang pertama –

tama dibaca dan dikenali pembaca, menarik juga untuk dibicarakan

(Nurgiyantoro, 2005:282). Buku ini menceritakan tentang kehidupan di

negeri reptil yang ditinggali oleh berbagai hewan melata. Tokoh utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

95

dicerita ini adalah seekor katak yang bernama Tiko, seekor buaya yang

bernama Raja Coco, dan seekor ular yang bernama Cima. Gambar yang

dibuat didalam buku cerita menggunakan gambar sketsa tangan yang

simpel dan sederhana, memberikan kesan yang mudah dan jelas agar

tidak mempersusah anak dalam memahami jalan cerita. Menurut hasil

validasi, gambar sudah cukup menarik sehingga dapat menarik minat

siswa untuk membaca buku ini.

Buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti adalah buku cerita

dengan menampilkan tokoh hewan / fabel. Peneliti menyadari bahwa

siswa – siswi kelas bawah lebih tertarik untuk membaca buku yang

karakternya merupakan kartun / hewan. Karakter utama di buku cerita

ini adalah karakter yang jujur, bijaksan, dan baik. Peneliti berharap siswa

dapat meniru sikap yang dimiliki oleh karakter utama di buku cerita

bergambar ini.Tokoh cerita (character) dapat dipahami sebagai

seseorang yang ditampilkan dalam teks cerita naratif (juga:drama) yang

oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan

tertentu sebagaimana yang diekspresikan lewat kata – kata dan

ditunjukkan dalam tindakan, Abrams (via Nurgiyantoro, 2005:165).

Latar yang ditampilkan di buku cerita ini juga beragam, sehingga siswa

dapat membedakan nama tempat, dan ciri cirinya. Adapun latar yang ada

di dalam buku cerita ini yaitu kerajaan, perkampungan, sawah, dan

padang rumput. Latar dapat terjadi dimana saja termasuk didalam benak

tokoh, sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan deskripsi tentang

latar. Latar (setting) dapat dipahami sebagai landas tumpu

berlangsungnya berbagai peristiwa dan kisah yang diceritakan dalam

cerita fiksi (Nurgiyantoro, 2005:237).

Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti ini menggunakan

bahasa yang sederhana dan mudah untuk dimengerti oleh anak tetapi

juga dibuat sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang berlaku. Sebelum

proses validasi, peneliti masih melakukan banyak salah pengetikan dan

salah menggunakan bahasa di dalam buku cerita bergambar ini, akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

96

tetapi setelah proses validasi peneliti menyadari dengan kesalahan yang

telah dibuat, dan setelah itu peneliti membenarkan dan menerima saran

dari para validator.

Buku cerita bergambar ini memiliki 26 halaman termasuk sampil

cover depan dan cover belakang. Namun untuk isi cerita sendiri

memilki 20 halaman. Buku cerita bergambar ini jug memiliki lembaran

tambahan yang berupa kata pengantar, pesan cerita, refleksi cerita, dan

biografi penulis. Jenis font yang digunakan peneliti dalam buku cerita

bergambar ini yaitu Myrad Pro, MJ Zhafira, Arial, dan Enchanted Land,

dan Adventure. Arial digunakan pada tulisan Penulis dan isi dari pesan

cerita, kata pengantar, perkenalan tokoh, dan refleksi. Myrad Pro

digunakan dalam isi cerita sedangkan MJ Zhafira digunakan untuk judul

di cover depan. Enchanted Land dipilih penulis untuk penulisan nama

lengkap penulis dan judul buku di cover belakang dan menggunakan

font Adventure sebagai sub judul kata pengantar, refleksi, pesan cerita,

dan biografi penulis. Ukuran font yang digunakan dalam buku cerita di

kembangkan ada 3, yaitu dengan ukuran 14 untuk isi cerita, 24 untuk

sub judul, dan 41,4 untuk judul di cover depan. Buku yang

dikembangkan ini sudah memiliki tata rancangan halaman yang baik,

terbukti dengan validator tidak ada yang mengomentari. Perbandingan

antara gambar dan tulisan juga cenderung lebih banyak ke gambar,

karena siwa kelas bawah sangat menyukai gambar.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk

yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kualitas yang baik. Buku

cerita bergambar yang dikembangkan selain untuk melengkapi bacaan

siswa kelas rendah yang memiliki minat baca yang tinggi, buku cerita

juga dapat digunakan oleh guru dan orang tua sebagai media dalam

membantu siswa dalam proses pembelajaran membaca sekaligus sebagai

media dan memperkenalkan sikap anti korupsi dan jujur. Buku cerita

bergambar ini disusun untuk dapat memberikan pembelajaran kepada

siswa – siswi sejak dini bahwa kejujuran adalah nilai yang harus dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

97

dilakukan atau diterapkan. Buku gambar yang dikembangkan oleh

peneliti dimulai dengan menggambar menggunakan pensil dikertas HVS

kosong, dan setelah itu ditebali menggunakan spidol supaya gambar

lebih jelas. Lalu gambar yang sudah jadi kemudian di scan untuk proses

penghalusan dan proses pewarnaan. Untuk penghalusan gambar, peneliti

menggunakan Corel Draw X6 dan untuk pewarnaan peneliti

menggunakan Adobe Photoshop CS6.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan kepada 1 dosen ahli, 1

gurr kelas III, dan 1 siswa kelas III dapat disimpulkan bahwa buku cerita

bergambar berbasis pendidikan anti korupsi yang dikembangkan oleh

peneliti termasuk dalam kategori baik dan layak untuk diuji cobakan

kepada kelas III SD Kristen Purwodadi dengan skor rata – rata yang

dicapai yaitu 4,09.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

98

BAB V

PENUTUP

Bab V ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

Kesimpulan merupakan hasil akhir dari seluruh kegiatan penelitian yang sudah

dilakukan. Pada bab ini disebutkan pula keterbatasan penelitian pengembangan

ini, serta saran yang diberikan oleh peneliti untuk dapat memperbaiki penelitian

ini pada penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan buku cerita untuk

pembelajaran siswa kelas III dan pendidikan anti korupsi dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan pendidikan anti korupsi untuk

pembelajaran membacasiswa kelas IIISD ini dikembangkan dengan

menggunakan beberapa prosedur penelitian pengembangan Borg&Gall

dan Sugiyono. Langkah-langkah pengembangan tersebut adalah sebagai

berikut, (1) potensi masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4)

validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Penelitian ini

menghasilkan produk buku cerita bergambar yang diuji cobakan kepada

delapan siswa sekolah dasar.

2. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi

kelas III Sekolah Dasar telah dikembangkan melalui tahap – tahap

pengembangan salah satunya tahap validasi oleh para ahli, yaitu satu dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

99

ahli dan guru kelas III serta satu siswa kelas III SD. Hasil validasi

didapatkan skor rata – rata 4,43 dengan kategori “sangat baik”. Hal ini

ditunjukkan dengan judul buku cerita menarik dan buku cerita penuh

dengan warna.

5.2 Keterbatasan Pengembangan

Penelitian pengembangan produk ini mempunyai beberapa keterbatrasan,

diantaranya:

1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan pada satu guru kelas III SD

di satu sekolah sehingga akar permasalahan masih sangat terbatas dan kurang

menyeluruh .

2. Observasi hanya dilakukan di satu kelas III SD dan hanya di satu sekolah.

5.3 Saran

Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini, ada beberapa saran

yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran yang peneliti

sampaikan sebagai berikut :

5.3.1 Wawancara analisis kebutuhan dilakukan terhadap beberapa guru agar

lebih mengerti tentang kebutuhan siswa kelas III SD mengenai

pendidikan anti korupsi.

5.3.2 Melanjutkan pengembangan sampai produksi massal agar hasil

penelitian bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

100

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung :Refika Aditama. Cetakan kesatu april 2012

Evi, Hartanti. 2007. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta :Sinar Grafika

Husaini. 2014. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Yogyakarta :Kaukaba

Dipantara

Kadir, Abdul. 2012. Dasar – dasar Pendidikan. Jakarta. Kencana

Kumara, Amitya, dkk. 2014. Kesulitan Berbahasa pada Anak :Deteksi Dinidan

Penanganannya. Yogyakarta :Kanisius.

Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak:dalam Kajian Strukturalisme, sosiologi,

Semiotika, hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta :Graha Ilmu.

Kurniawan, Heru. 2013. Menulis Kreatif Cerita Anak. Jakarta :Akademia

Mukodidan Afid Burhanuddin. 2014. Pendidikan Anti Korupsi :Rekonstruksi

Interpretatif dan Aplikatif di Sekolah. Yogyakarta : Aura Pustaka.

Musthafa, Fahim. 2005. Agar Anak Anda Gemar Membaca. Bandung :Mizan

Media Utama

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.

Pandawa, Nurhayati dkk. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta :Departemen

Pendidikan Nasional. (tidakterbit)

Putra, Nusa. 2011. Research & Development Penelitian Pengembangan:Suatu

Pengantar. Jakarta :Raja Grafindo Persada.

Sedarmayanti, danSyarifudinHidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung

:Mandar Maju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

101

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung :Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung :Alfabeta.

Syarbini, Amirulloh dan Muhammad Arbain. 2014. Pendidikan Anti Korupsi

:Konsep, Strategi, dan Implementasi Pendidikan Antikorupsi di

Sekolah/Madrasah. Bandung :Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung :Angkasa.

Wijaya, David. 2014. Pendidikan Anti Korupsi untuk Sekolah dan Perguruan

Tinggi. Jakarta :Indeks.

Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra :Internalisasi Nilai-

nilai karakter Melalui Pengajaran Sastra. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

Wijaya, David. 2014. Pendidikan Anti Korupsi untuk Sekolah dan Perguruan

Tinggi. Jakarta :Indeks.

https://roeshanny.wordpress.com/2009/02/04/gone-theory/. Diakses pada tanggal

28 Januari 2017 Pukul 22.49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

102

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

103

Lampiran 1

Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III di SD Kristen

Purwodadi

No. Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil

Wawancara

1 Apakah siswa kelas III

sudah mengenal

pendidikan anti korupsi?

Siswa kelas III sudah

mengenal pendidikan anti

korupsi, karena di dalam

sekolah siswa sudah di

ajarkan mengenai

kejujuran dan ketertiban

misalnya dalam

membayar uang

administrasi sekolah.

2 Menurut Bapak atau ibu,

bagaimana cara

mengajarkan siswa

mengenai pendidikan

anti korupsi?

Cara mengajarkan siswa

mengenai pendidikan anti

korupsi dimulai dari

orang tua atau keluarga,

contohnya orang tua

memberikan uang saku

kepada anak, lalu apabila

uang saku tersebut masih

sisa, orang tua tersebut

meminta anak untuk

menabungnya dan tidak

mengambil uang dari

tabungannya tersebut.

3 Menurut Bapak atau ibu,

apakah pendidikan anti

Sangat penting, karena

apabila dari kecil siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

104

korupsi penting di

ajarkan pada siswa?

tidak diajarkan

pendidikan anti korupsi,

maka kelak saat dewasa

nanti akan bisa

melakukan korupsi

dengan jumlah yang tidak

sedikit

4 Apakah Bapak atau ibu

merasa kesulitan dalam

mengajarkan pendidikan

anti korupsi pada siswa?

Tidak, karena banyak

orang tua saat ini sudah

sadar akan pentingnya

pendidikan anti korupsi,

dan saya hanya

membimbing siswa

menjadi lebih baik

sebagai orang tua para

siswa di sekolah.

5 Bagaimana minat baca

siswa di kelas III?

Minat baca di kelas III

masih kurang, banyak

siswa hanya melihat

gambarnya saja, dan

kurang tertarik untuk

membaca teks.

6. Menurut Bapak atau ibu,

apakah buku cerita

bergambar dapat

membantu siswa dalam

mengatasi hal tersebut?

Bisa, karena gambar –

gambar dan warna –

warna yang bervariasi

yang terdapat dalam buku

cerita bergambar dapat

menarik minat siswa

untuk membaca buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

105

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

106

Lampiran 2

Data Hasil Validasi Dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

109

Lampiran 3

Data Hasil Validasi Guru Kelas III SD Kristen Purwodadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

112

Lampiran 4

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

114

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

116

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

118

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

120

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

122

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

124

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

126

Data Hasil Uji Coba Produk Siswa (8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

128

Lampiran 5

Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen

Sampul Buku

Aspek yang Dinilai Skor

Judul buku cerita mewakili keseluruhan

cerita 5

Judul buku cerita menarik minat siwa

untuk membaca lebih lanjut 5

Judul sampul buku membawa pesan yang

akan disampaikan 4

Warna dan gambar sampul buku cerita

menarik minat siswa untuk membaca

lebih lanjut

5

Isi Buku Cerita

Aspek yang Dinilai Skor

Isi cerita mudah dipahami oleh siswa

kelas bawah 5

Isi buku cerita memberikan pembelajaran

nilai – nilai pendidikan inti korupsi

berkaitan dengan kegiatan sehari - hari

5

Isi buku cerita menggunakan bahasa yang

sederhana sehingga mudah dibaca dan

dipahami siswa kelas atas

5

Isi buku cerita memiliki gambar dan teks

yang saling berhubungan 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

129

Tampilan buku lebih dominan gambar

dibandingkan teks

5

Gambar buku cerita jelas dan mudah

dibedakan 5

Gambar buku cerita memperjelas latar,

rangkaian cerita, penjiwaan, perasaan dan

karakter tokoh dalam buku cerita

5

Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk

siswi kelas bawah 4

Isi buku memikat siswa untuk terus

mengikuti jalan cerita 5

Anatomi Buku

Rancangan halaman buku tertata dengan

baik 5

Pemilihan jenis huruf menarik perhatian

siswa 5

Jenis huruf pada buku cerita memiliki

tingkat mudah dibaca yang baik bagi

siswa

5

Tata letak / sistematika penulisan tidak

terlalu sempit, memudahkan siswa untuk

membaca

5

Jumlah 82

Rata – Rata 4,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

130

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

131

Lampiran 6

Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Kelas III

Sampul Buku

Aspek yang Dinilai Skor

Judul buku cerita mewakili keseluruhan

cerita 4

Judul buku cerita menarik minat siwa

untuk membaca lebih lanjut 4

Judul sampul buku membawa pesan yang

akan disampaikan 4

Warna dan gambar sampul buku cerita

menarik minat siswa untuk membaca

lebih lanjut

5

Isi Buku Cerita

Aspek yang Dinilai Skor

Isi cerita mudah dipahami oleh siswa

kelas bawah 4

Isi buku cerita memberikan pembelajaran

nilai – nilai pendidikan inti korupsi

berkaitan dengan kegiatan sehari - hari

5

Isi buku cerita menggunakan bahasa yang

sederhana sehingga mudah dibaca dan

dipahami siswa kelas atas

5

Isi buku cerita memiliki gambar dan teks

yang saling berhubungan 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

132

Tampilan buku lebih dominan gambar

dibandingkan teks

5

Gambar buku cerita jelas dan mudah

dibedakan 4

Gambar buku cerita memperjelas latar,

rangkaian cerita, penjiwaan, perasaan dan

karakter tokoh dalam buku cerita

5

Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk

siswi kelas bawah 5

Isi buku memikat siswa untuk terus

mengikuti jalan cerita 4

Anatomi Buku

Rancangan halaman buku tertata dengan

baik 3

Pemilihan jenis huruf menarik perhatian

siswa 4

Jenis huruf pada buku cerita memiliki

tingkat mudah dibaca yang baik bagi

siswa

5

Tata letak / sistematika penulisan tidak

terlalu sempit, memudahkan siswa untuk

membaca

4

Jumlah 74

Rata – Rata 4,35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

133

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

134

Lampiran 7

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa

No.

Siswa

Nomor Kuesioner Total

Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 4 4 5 3 3 5 4 5 4 4 5 43 3,9

2 3 5 3 4 4 4 5 3 3 4 4 42 3,81

3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 48 4,36

4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 38 3,45

5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 47 4,3

6 3 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 51 4,6

7 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 45 4,1

8 5 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 46 4,2

Rata-rata total 4,09

Kategori Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

135

Lampiran 8

Hasil Rekapitulasi Validator

Validator Rerata Kategori

Dosen Ahli 4,8 Sangat Baik

Guru Kelas III 4,35 Sangat Baik

Rata-rata 4,57 Sangat Baik

Jumlah 13,72

Rata - rata 4,57

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

136

Lampiran 9

Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

Surat Keterangan Melakukan Penelitian

137

Lampiran 10

Surat Keterangan Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

138

Lampiran 11

Foto Hasil Uji Coba Produk di SD Kristen Purwodadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

139

Lampiran 12

Buku Cerita Bergambar (Terpisah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ... BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Program

140

BIODATA PENULIS

Yohanes Bintang Pamungkas Mulyono lahir di

Purwodadi, 13Desember 1994. Pendidikan pertama

diperoleh di TK Kristen Purwodadi, Grobogan, Jawa

Tengah tamat padat ahun 2001. Pendidikan dasar

diperoleh di SD Kristen Purwodadi dan tamat pada

tahun 2007. Pendidikan menengah pertama diperoleh

di SMP Kristen Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah

tamat pada tahun 2010. Pendidikan menengah atas

diperoleh di SMA N 1 Toroh tamat pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan studi di perguruan tinggi dan

terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar. Pendidikan diperguruan tinggi di akhiri dengan menulis skripsi yang

berjudul“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti

Korupsi untuk Siswa Sekolah Dasar”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI