PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA...

230
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh IIK NURUL HIKMAH NIM 1112016300034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA...

Page 1: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA

MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

IIK NURUL HIKMAH

NIM 1112016300034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

i

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 4: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

iii

Page 5: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

iv

ABSTRAK

IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga Seven

in One pada Materi Fluida Statis untuk Siswa SMA. Skripsi Program Studi

Pendidikan Fisika, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media

pembelajaran berupa alat peraga fisika pada materi fluida statis yang layak, efektif

dan praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang

digunakan mengacu pada penelitian pengembangan Jan Van Den Akker

(Research Development) yang terdiri dari empat tahap; penelitian pendahuluan,

tahap prototipe, evaluasi sumatif, refleksi sistematik dan dokumentasi. Subjek

pada penelitian ini antara lain kelas X MIA 4 SMAN 29 Jakarta, X MIPA 4

SMAN 32 Jakarta, XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta, XI MIPA 3 SMAN 32 Jakarta,

dan X MIA 3 SMAN 74 Jakarta. Instrumen yang digunakan berupa instrumen test

yaitu tes objektif pilihan ganda yang telah divalidasi dan instrumen non-tes yang

terdiri dari lembar angket pendahuluan, validasi ahli, angket respon guru dan

siswa, serta. Alat peraga fluida statis seven in one dinyatakan layak oleh sepuluh

ahli dengan masing-masing lima ahli media pembelajaran dan lima ahli materi.

Hasil validasi ahli media menunjukkan bahwa alat peraga seven in one layak

dengan persentase nilai 84% dan hasil validasi ahli materi mendapat persentase

nilai 82%. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis seven

in one efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran dengan persentase nilai

75% dan persentase siswa dengan nilai ≥KKM mencapai 83% dengan kategori

sangat efektif. Alat peraga seven in one dinyatakan praktis untuk digunakan

dengan kategori baik dan perolehan persentase nilai 66%.

Kata kunci : penelitian pengembangan, media pembelajaran, alat peraga seven in

one, fluida statis, layak, efektif, dan praktis.

Page 6: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

v

ABSTRACT

IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), The Development of “Seven in One”

Props on Static Fluids Concept for Senior High School Student. The

undergraduate Thesis of Physics Education Program. Departmen of Natural

ScienceEducation. Faculty of Tarbiya and Teacher Training. Syarif Hidayatullah

State Islamic University Jakarta, 2017.

This research aims to develop “seven in one” props and produce an

effective and practical physics learning media on static fluids concept for Senior

High School students. The research based on development research (design

research) by Akker that consist of four stage; preliminary research, prototyping

stage, summative evaluation, and systematic reflection and documentation. The

subject of this research are X MIA 4 SMAN 29 Jakarta, X MIPA 4 SMAN 32

Jakarta, XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta, XI MIPA 3 SMAN 32 Jakarta, dan X MIA 3

SMAN 74 Jakarta. Research instruments consist of test instrument (objectives test

in multiple choice form that have been validated) and non-test instrumen

(preliminary observation questionnaire, teacher interview shett, expert review

questionnaire). The result of this research shown that “seven in one” props is

valid with percentage score 84% based on media expert review and 82% based

on content expert review. The “seven in one” props is effective to be used in

learning process, the percentage of effectiveness test is 75% and 85% students got

≥KKM score. And the practical of “seven in one” props have score percentage 66%

(good category).

Keyword : development research, learning media, “seven in one” props, static

fluids, valid, effective, practice

Page 7: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

vi

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Seven

In One pada Materi Fluida Statis untuk Siswa SMA”. Sholawat serta salam

semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarganya, sahabatnya, serta kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman.

Aamiin Ya Rabbal’Alamiin.

Apresiasi dan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang

telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Terima kasih yang terdalam penulis

sampaikan kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Suhud dan Ibu Aam

Marhamah yang telah memberikan segalanya sehingga penulis dapat sampai pada

titik ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih turut penulis sampaikan

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fathiah Alatas, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama proses perkuliahan.

6. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran

kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

Page 8: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

vii

7. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd, selaku dosen yang turut meluangkan waktu,

tenaga dan pikirannya dalam pembuatan skripsi ini.

8. Seluruh dosen, staff, dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

pengalaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

9. Seluruh ahli media dan materi yang telah memberikan kritik dan saran

sehingga tercipta alat peraga yang lebih baik.

10. Ibu Dra. Carol Titaley selaku Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta, Ibu Dra.

Markorijasti, M.Si selaku Kepala Sekolah SMAN 74 Jakarta, dan Ibu

Sugiyanti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 32 Jakarta yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

11. Ibu Nur Asiah, S.Pd, Ibu Ita Yunita, S.Pd, Bapak Sujoko, S.Pd MM, dan Ibu

Sri Wahyuni, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika yang telah memberikan

dukungan dan saran kepada penulis selama proses penelitian berlangsung.

12. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMAN 29 Jakarta, SMAN 32

Jakarta dan SMAN 74 Jakarta yang telah membantu penulis selama penelitian.

13. Keluarga tercinta, Adik Muhammad Fikri Ghozali, Adik Muhammad Rafi

Asshidqi, dan Mbah Murinah yang senantiasa memberikan doa, dukungan,

dan kasih sayang kepada penulis.

14. Bapak Sailudin yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan alat

peraga fluida statis six in one.

15. Sahabat-sahabatku Linda, Novi, Indri, Yuni, Siti, Wiwik, dan Ira yang

senantiasa memberikan semangat, doa dan dukungan kepada penulis, tempat

berbagi suka maupun duka.

16. Yuli yanti daulay, rekan tempat berbagi dan bertukar pikiran selama proses

penelitian dan pembuatan skripsi ini berlangsung.

17. Keluarga Pendidikan Fisika 2012, yang senantiasa menjadi tempat berbagi

suka maupun duka selama di perantauan.

Page 9: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

viii

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.

Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, dan bimbingan yang diberikan

kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu selama proses pembuatan skripsi ini, semoga apa

yang telah dihasilkan dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Juli 2017

Penulis

Page 10: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ .i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..................................................iii

ABSTRAK ..........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ..xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... .xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. .xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4

C. Batasan Masalah........................................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

E. Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan ......................................................... 5

F. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS .............................................................................. 7

A. Deskripsi Teoritis ...................................................................................... 7

1. Media Pembelajaran ............................................................................ 7

2. Alat Peraga ........................................................................................10

3. Alat Peraga Seven In One ..................................................................12

4. Fluida Statis .......................................................................................17

B. Kajian Penelitian yang Relevan ..............................................................27

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................29

D. Pertanyaan Penelitian ..............................................................................32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................33

A. Model Pengembangan .............................................................................33

B. Prosedur Pengembangan .........................................................................33

Page 11: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

x

1. Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research) ..............................35

2. Tahap Prototipe (Prototyping Stage) ................................................35

3. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation) .......................................40

4. Refleksi Sistematik dan Dokumentasi (Systematic Reflection and

Documentation) .................................................................................41

C. Desain Uji Coba ......................................................................................41

D. Subjek Uji Coba ......................................................................................43

1. Subjek Uji coba Evaluasi Formatif ...................................................43

2. Subjek Uji coba Evaluasi Sumatif ....................................................44

E. Instrumen Penelitian................................................................................44

1. Pedoman Wawancara ........................................................................44

2. Angket Penelitian Pendahuluan ........................................................46

3. Angket Penilaian Ahli (Expert Review) ............................................47

4. Angket Respon Siswa dan Guru .......................................................49

5. Soal Pretest dan Posttest ...................................................................51

F. Teknik Analisis Data ...............................................................................52

1. Analisis Data Wawancara Guru ........................................................52

2. Analisis Angket Penilaian Ahli, Respon Siswa dan Guru ................52

3. Analisis Uji Efektivitas .....................................................................53

4. Analisis Peningkatan Hasil Belajar ...................................................54

5. Analisis Uji Ahli per Indikator, Angket Siswa pada Evaluasi

Satu-satu, Evaluasi Kelompok Kecil, dan Uji Lapangan ..................55

6. Teknik Menentukan Kedudukan Siswa dalam Kelompok ................55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................57

A. Hasil Penelitian Pengembangan ..............................................................57

1. Hasil Penelitian Pendahuluan ............................................................57

2. Hasil Tahap Prototipe ........................................................................59

3. Hasil Evaluasi Sumatif ......................................................................81

4. Hasil Refleksi Sistematik dan Dokumentasi .....................................86

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................97

Page 12: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

xi

A. Kesimpulan .............................................................................................97

B. Saran ........................................................................................................97

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................98

LAMPIRAN

Page 13: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat Peraga Seven in One ...........................................................13

Gambar 2.2 Komponen pada Percobaan Massa Jenis ....................................13

Gambar 2.3 Komponen pada Percobaan Tekanan Hidrostatis.......................14

Gambar 2.4 Komponen pada Percobaan Prinsip Pascal ................................14

Gambar 2.5 Komponen pada Percobaan Hukum Archimedes ......................15

Gambar 2.6 Komponen pada Percobaan Kapilaritas .....................................15

Gambar 2.7 Komponen pada Percobaan Tegangan Permukaan ....................16

Gambar 2.8 Komponen pada Percobaan Viskositas ......................................16

Gambar 2.9 Peristiwa Benda Mengapung dan Melayang ..............................18

Gambar 2.10 Zat cair dapat dianggap terdiri atas lapisan-lapisan ...................19

Gambar 2.11 Perbedaan tekanan hidrostatis pada ikan ....................................19

Gambar 2.12 Prinsip kerja dongkrak hidrolik ..................................................21

Gambar 2.13 Mesin hidrolik pengangkat mobil ..............................................22

Gambar 2.14 Batu dicelupkan ke dalam air .....................................................23

Gambar 2.15 Pipa Kapiler dalam Air dan Raksa .............................................24

Gambar 2.16 Gaya tarik menarik menimbulkan tegangan permukaan ............25

Gambar 2.17 Gaya-gaya yang bekerja pada benda di dalam fluida .................26

Gambar 2.18 Kerangka Berpikir ......................................................................31

Gambar 3.1 Tahap penelitian pengembangan ................................................34

Gambar 3.2 Desain alat peraga fluida statis ...................................................36

Gambar 3.3 Tahap evaluasi formatif ..............................................................39

Gambar 4.1 Tampilan keseluruhan alat peraga six in one .............................62

Gambar 4.2 Grafik Persentase Uji Validasi Media setiap Aspek ..................65

Gambar 4.3 Grafik hasil uji validasi materi per aspek ...................................67

Gambar 4.4 Grafik Validasi Materi pada Aspek Tujuan Pembelajaran.........68

Gambar 4.5 Grafik hasil uji validasi materi keseluruhan indikator ...............69

Gambar 4.6 Grafik persentase hasil penilaian masing-masing aspek ............70

Gambar 4.7 Grafik hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek

materi..........................................................................................71

Page 14: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

xiii

Gambar 4.8 Grafik hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek desain

pembelajaran .............................................................................71

Gambar 4.9 Grafik hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek

implementasi .............................................................................72

Gambar 4.10 Grafik hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek

kualitas teknis ............................................................................72

Gambar 4.11 Grafik Hasil Penilaian Kelompok Kecil.....................................74

Gambar 4.12 Grafik Penilaian per Indikator pada Aspek Efisiensi .................75

Gambar 4.13 Grafik Penilaian per Indikator pada Aspek Implementasi .........75

Gambar 4.14 Grafik Hasil Penilaian pada Aspek Materi .................................76

Gambar 4.15 Grafik Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran ..............................76

Gambar 4.16 Grafik Hasil Penilaian Uji Lapangan .........................................78

Gambar 4.17 Grafik Penilaian Aspek Implementability ..................................79

Gambar 4.18 Grafik Penilaian Aspek Kesinambungan ...................................80

Gambar 4.19 Grafik Penilaian Aspek Penerimaan dan Kemenarikan .............81

Gambar 4.20 Grafik persentase nilai indikator efektivitas alat peraga secara

keseluruhan ...............................................................................83

Gambar 4.21 Grafik Penilaian Kepraktisan Alat Peraga oleh Siswa ...............84

Gambar 4.22 Grafik Penilaian Kepraktisan Alat Peraga oleh Guru ................85

Gambar 4.23 Siswa pada saat evaluasi satu-satu .............................................86

Gambar 4.24 Siswa pada saat evaluasi kelompok kecil ..................................87

Gambar 4.25 Siswa pada saat field test ...........................................................88

Gambar 4.26 Siswa pada saat evaluasi sumatif ..............................................89

Page 15: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Material yang Digunakan pada Alat Peraga Fluida Statis .............37

Tabel 3.2 Prosedur Pembuatan Alat Peraga Six In One .................................38

Tabel 3.3 Desain Uji Coba Alat Peraga Seven In One ...................................42

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ......................................................45

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Penelitian Pendahuluan .....................................46

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Media Pembelajaran .............................48

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Materi ...................................................49

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Pada Evaluasi Satu-Satu .............50

Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Pada Evaluasi Kelompok Kecil ..50

Tabel 3.10 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Pada Uji Lapangan (Field Test) ..51

Tabel 3.11 Kisi-kisi Angket Respon Guru Pada Evaluasi Sumatif ..................51

Tabel 3.12 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Pada Evaluasi Sumatif ................51

Tabel 3.13 Kriteria Kelayakan Media Membelajaran Alat Peraga ..................53

Tabel 3.14 Kriteria Kepraktisan Media Pembelajaran Alat Peraga .................54

Tabel 3.15 Kriteria Efektivitas .........................................................................54

Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Media Pembelajaran .........................................55

Tabel 3.17 Tabel Penentuan Batas Kelompok .................................................56

Tabel 4.1 Hasil Studi Literatur (Analisis Jurnal dan Skripsi) ........................57

Tabel 4.2 Bahan Baku Pembuatan Alat Peraga Fluida Statis ........................60

Tabel 4.3 Hasil Pembuatan Alat Peraga Fluida Statis....................................62

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Alat Peraga Fluida Statis Menurut Ahli Media ....64

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Uji Validasi Ahli Materi .......................................66

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Ahli Materi Keseluruhan Indikator .......................67

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Evaluasi Satu-satu pada Setiap Aspek ..................69

Tabel 4.8 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Dan Posttest .....73

Tabel 4.9 Hasil Angket Penilaian Siswa ........................................................74

Tabel 4.10 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Dan Posttest .....77

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Uji Lapangan ........................................................78

Page 16: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

xv

Tabel 4.12 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest-Posttest Pada

Evaluasi Sumatif ............................................................................82

Tabel 4.13 Hasil Angket Penilaian Guru Terhadap Efektivitas Alat Peraga ...82

Tabel 4.14 Hasil Angket Aspek Kepraktisan Alat Peraga oleh Siswa .............83

Tabel 4.15 Hasil Angket Aspek Kepraktisan Alat Peraga oleh Guru ..............84

Page 17: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Guru ............................................................ 103

Lampiran 2 Hasil Angket Penelitian Pendahuluan ..................................... 111

Lampiran 3 Lembar Validasi Ahli Media ................................................... 114

Lampiran 4 Hasil Uji Validasi Ahli Media ................................................. 124

Lampiran 5 Lembar Validasi Ahli Materi ................................................... 130

Lampiran 6 Hasil Uji Ahli Materi ............................................................... 140

Lampiran 7 Hasil Evaluasi Satu-satu .......................................................... 143

Lampiran 8 Hasil Evaluasi Kelompok Kecil .............................................. 149

Lampiran 9 Hasil Uji Lapangan .................................................................. 156

Lampiran 10 Hasil Evaluasi Sumatif ............................................................ 162

Lampiran 11 Alat Peraga Fluida Statis ......................................................... 167

Lampiran 12 Instrumen Tes .......................................................................... 169

Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa ................................................................ 181

Lampiran 14 Panduan Penggunaan Alat Peraga Seven in One ..................... 196

Lampiran 15 Revisi Media Pembelajaran ..................................................... 200

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 203

Lampiran 17 Surat Bimbingan Skripsi .......................................................... 206

Uji Referensi .................................................................................................... 207

Page 18: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat peraga Six In One merupakan alat peraga hasil penelitian dari Riah

Elsa Fitri yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada materi fluida

statis. Alat peraga fluida statis Six in One terdiri dari komponen yang dapat

digunakan untuk enam percobaan pada materi fluida statis. Percobaan yang dapat

dilakukan dengan alat peraga Six In One diantaranya adalah Prinsip Pascal,

Hukum Archimedes, tekanan hidrostatis, kapilaritas, tegangan permukaan, dan

viskositas atau kekentalan zat cair. Alat peraga Six In One digunakan untuk

membantu siswa dalam memahami materi fluida statis melalui percobaan secara

langsung. Melalui kegiatan percobaan secara langsung, siswa dapat memperoleh

pengetahuan yang lebih baik.1 Alat peraga Six In One merupakan satu diantara

media pembelajaran alat peraga yang dapat digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran di kelas. Media pembelajaran alat peraga digunakan karena sangat

membantu untuk memperjelas masalah serta memindahkan suatu pikiran ke dalam

situasi yang nyata.2

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru fisika di

sekolah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran, penggunaan alat peraga

pada materi fluida statis masih terbatas. Percobaan pada proses pembelajaran

fluida statis hanya dilakukan pada sub materi massa jenis dengan menggunakan

bejana sederhana, sedangkan siswa membutuhkan alat peraga yang dapat

membantu mempelajari materi fluida statis secara keseluruhan. Keterbatasan

tersebut dapat diatasi dengan alat peraga fluida statis Six In One yang dapat

digunakan untuk enam percobaan pada materi fluida statis. Dengan penggunaan

alat peraga Six In One, siswa dapat mempelajari materi fluida statis secara tuntas.

1

Branka Radulović dan Maja Stojanović,“Determination Instructions Efficiency of

Teaching Methods in Teaching Physics in the Case of Teaching Unit Viscosity, Newtonian, and

Stokes Law”, Acta Didactica Napocensia Journal, 2015, p.65 2 Natawidjaja, dalam jurnal Maliasih, dkk, ”Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair pada Siswa SMP”. UNNES Physics

Education Journal, 2015, h.2

Page 19: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

2

Alat peraga Six In One digunakan dalam pembelajaran karena materi fluida statis

memerlukan pengalaman secara langsung dengan menggunakan alat peraga untuk

membantu siswa menguasai materi secara tuntas.3

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Riah Elsa Fitri menunjukkan bahwa

alat peraga Six In One dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mendapatkan

respon yang baik dari siswa. Dalam penelitiannya juga Riah Elsa Fitri

menyebutkan bahwa alat peraga Six In One yang telah dibuat masih memiliki

beberapa kekurangan. Kekurangan yang dimiliki oleh alat peraga fluida statis Six

In One diantaranya, yaitu ukuran alat peraga yang relatif besar.4 Ukuran yang

tidak sesuai dapat menyulitkan guru dan siswa untuk menggunakanya maupun

saat membawa alat peraga ketika akan digunakan. Sedangkan satu diantara syarat

dan kriteria penggunaan alat peraga yaitu ukuran yang sesuai dan mudah

dikelola.5

Selain itu, saran dari Riah Elsa Fitri juga menyebutkan bahwa

sebaiknya alat peraga dapat dibongkar pasang agar memudahkan dalam

penyimpanan dan supaya alat peraga mudah dibawa. Alat peraga fluida statis Six

In One belum memiliki tempat penyimpanan sehingga ketika tidak digunakan alat

peraga diletakkan begitu saja. Penyimpanan yang kurang baik menyebabkan alat

peraga menjadi kurang terawat. Perawatan yang kurang terhadap alat peraga

fluida statis menyebabkan alat peraga cepat rusak sehingga tidak dapat digunakan

dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan salah satu syarat dan kriteria

penggunaan alat peraga satu diantaranya yaitu tahan lama (dapat digunakan

dikemudian hari).6

Perbaikan yang dilakukan pada alat peraga fluida statis Six In One

dilakukan berdasarkan kekurangan-kekurangan pada alat yang dibuat Riah Elsa

Fitri yang dilakukan supaya penggunaan alat peraga Six In One lebih maksimal.

Perbaikan yang dapat dilakukan diantaranya dengan membuat alat peraga fluida

3 Rosalina Indah Pramesty dan Prabowo, “Pengembangan Alaat Peraga Kit Fluida Statis

sebagai Media Pembelajaran pada Sub Bab Materi Fluida Statis di Kelas XI IPA SMA Negeri 1

Mojosari, Mojokerto”, Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika Vol. 02, 2013, h.72 4 Riah Elsa Fitri, ”Pengaruh Alat Peraga Six In One terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Fluida Statis”, Skripsi Pendidikan Fisika UIN Jakarta, 2012, h. 87 5 Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.18

6 Ibid.

Page 20: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

3

Six In One lebih mudah untuk dibawa-bawa dan digunakan. Alat peraga akan

disimpan dalam kotak penyimpanan saat tidak digunakan supaya mudah dalam

menyimpan dan merawatnya sehingga alat peraga fluida statis dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam waktu yang lama. Perbaikan

juga dilakukan pada komponen percobaan yang belum berfungsi dengan baik

yaitu perbaikan pipa yang digunakan untuk percobaan Hukum Pascal supaya tidak

terjadi kebocoran.

Alat peraga yang dikembangkan akan bertambah fungsinya sehingga

dapat digunakan untuk percobaan massa jenis. Oleh karena itu alat peraga fluida

statis yang dikembangkan menjadi alat peraga Seven In One. Pengembangan yang

dilakukan diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi alat peraga fluida statis

sehingga dapat memenuhi kebutuhan alat peraga di sekolah.7 Dengan demikian,

alat peraga tersebut dapat digunakan kapanpun dan dimanapun tempat siswa

belajar di sekolah. Alat peraga Seven In One dapat menjadi salah satu media

pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga mampu

memberikan pengalaman langsung kepada siswa dan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar siswa.8

Penjelasan di atas menunjukkan diperlukan adanya pengembangan alat

peraga fluida statis Seven In One agar dapat berfungsi secara optimal dan menjadi

alat peraga yang efektif, praktis dan layak untuk digunakan dalam proses

pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti melakukan

penelitian yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Seven in One pada

Materi Fluida Statis untuk Siswa SMA”.

7 Maliasih, Sulhadi dan Nathan Hindarto,”Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair pada Siswa SMP”, UNNES Physics

Education Journal, 2015, h.2 8 Utibe Abasi S Stephen,”Effects of Realia and Models Instructional Materials on

Academic Performances in Physics among Senior Secondary School Student in Akwa Ibom State,

Nigeria”, International Journal of Education al Benchmark, 2016, p.52

Page 21: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Alat peraga fluida statis Seven In One memiliki beberapa kekurangan yang

menyebabkan alat peraga belum berfungsi secara maksimal.

2. Alat peraga fluida statis Seven In One memiliki ukuran yang besar sehingga

menyulitkan guru dan siswa dalam menggunakannya.

3. Alat peraga fluida statis Seven In One belum memiliki tempat penyimpanan

sehingga kurang dalam hal perawatan.

4. Komponen percobaan Prinsip Pascal belum berfungsi maksimal karena sering

terjadi kebocoran.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah yang diteliti, maka masalah yang akan

diteliti dibatasi pada pengembangan alat peraga fisika pada materi fluida statis.

Adapun masalah yang dibahas yaitu:

1. Alat peraga yang dikembangkan tidak diuji pengaruhnya terhadap hasil

belajar, hanya pengujian kesesuaian produk dengan kriteria dan standar

kelayakan media pembelajaran.

2. Pada percobaan viskositas tidak dicari kecepatan benda di fluida melalui

percobaan, melainkan hanya mengamati pada fluida mana benda lebih cepat

meluncur

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah alat peraga fluida statis sudah layak dan efektif untuk digunakan

dalam proses pembelajaran?

2. Apakah alat peraga fluida statis yang dikembangkan sudah praktis dalam

mengimplementasikannya?

Page 22: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

5

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini

adalah:

1. Media pembelajaran alat peraga fluida statis memenuhi aspek kelayakan,

keefektifan, dan kepraktisan untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran di

kelas.

2. Media pembelajaran alat peraga fisika fluida statis Seven In One dapat

menambah pengetahuan siswa melalui pengamatan secara langsung terhadap

fenomena terkait konsep yang dipelajari.

3. Alat peraga Seven In One dapat digunakan untuk percobaan massa jenis,

tekanan hidrostatis, Prinsip Pascal, Hukum Archimedes, kapilaritas, tegangan

permukaan dan viskositas.

4. Alat peraga fluida statis yang dikembangkan memiliki ukuran yang lebih

kecil sehingga diharapkan lebih mudah untuk digunakan.

5. Alat peraga fluida statis yang dikembangkan dapat dibongkar dan dipasang

sesuai dengan kebutuhan serta mudah dalam hal penyimpanan.

F. Tujuan Hasil Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan

penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui kelayakan dan efektivitas media pembelajaran alat peraga fluida

statis yang telah dikembangkan.

2. Mengetahui kepraktisan media pembelajaran alat peraga fluida statis yang

dikembangkan.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, guru,

dan peneliti. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk berupa

media pembelajaran alat peraga yang dapat membantu siswa dalam

mempelajari materi fluida statis.

Page 23: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

6

2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif media

pembelajaran yang dapat mempermudah guru dalam menjelaskan konsep

fisika kepada siswa.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengasah kreativitas

peneliti dalam menciptakan alat peraga yang dapat membantu proses

pembelajaran fisika.

Page 24: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PERTANYAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara, atau pengantar.1

Media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi.2

Apabila media itu

membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut dengan media

pembelajaran.3 Maka media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat yang dapat

menyampaikan pesan-pesan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran

memiliki tujuan utama untuk memadukan aspek afektif, kognitif, dan

psikomotorik yang sangat penting dalam proses pembelajaran siswa. Tiga aspek

ini menjadi indikator keberhasilan siswa untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan.4

Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan:5

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga dan daya indera.

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara muris dengan

sumber belajar.

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2003), h.3

2 Arif S.Sadiman, Rahardjo, Anung Harono dan Rahardjito, Media Pendidikan, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.7 3 Arsyad, Op.Cit, h.4

4 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta:DIVA Press,2011),

h.22 5 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima,

2009), h.9

Page 25: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

8

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori, dan kinestetiknya.

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Media pembelajaran merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses

pembelajaran. Di dalam media pembelajaran terdapat penyampaian pesan dari

guru kepada siswa.6 Proses komunikasi sangat menentukan sukses atau tidaknya

proses belajar mengajar. Dalam hal ini peran dari alat komunikasi akan menjadi

sangat penting, sebab dari alat komunikasi itulah sebuah pesan disampaikan.

Penggunaan media pembelajaran sangat penting bagi proses pembelajaran karena

media sangat membantu guru dalam memberikan pembelajaran secara maksimal,

efektif, serta efisien.7

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu:8

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, yakni sebagai penyalur,

penyampai, penghubung informasi atau pengetahuan kepada siswa.

2) Fungsi semantik, yaitu kemampuan media dalam menambah perbendaharaan

kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami

siswa (tidak verbalistik).

3) Fungsi manipulatif, media mempunyai dua kemampuan, yakni mengatasi

batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan inderawi.

4) Fungsi psikologis

a) Fungsi atensi

Media pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan perhatian siswa

terhadap materi .

b) Fungsi afektif

Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan atau

penerimaan siswa terhadap stimulus yang diberikan pada proses pembelajaran.

6 Indriana, Op.Cit, h.15

7 Ibid., h.19

8 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Perss,2008 ) h.37-48

Page 26: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

9

c) Fungsi kognitif

Melalui media pembelajaran siswa akan memperoleh dan menggunakan

bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik

berupa manusia, benda maupun kejadian atau peristiwa.

d) Fungsi imajinatif

Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan

imajinasi siswa pada proses pembelajaran.

e) Fungsi motivasi

Media pembelajaran digunakan untuk mendorong, mengaktifkan dan

menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran.

5) Fungsi sosio-kultural, yaitu media pembelajaran memiliki kemampuan untuk

memberikan rangsangan yang sama, menyamakan pengalaman, dan

menimbulkan persepsi yang sama antarsiswa.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar,

yakni media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia.9

1) Media audio, yaitu media yang hanya melibatkan indera pendengaran dalam

penggunaannya. Media audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara

semata. Media audio yang dapat digunakan contohnya adalah program radio

dan program media rekam (software), yang disalurkan melalui (hardware)

seperti radio dan alat-alat perekam seperti phonograph record (disc

recording), audio tape (tape recorder) yang menggunakan pita magnetik

(cassete) dan compact disc.

2) Media visual, yaitu media yang hanya melibatkan indera penglihatan dalam

penggunaannya. Media yang termasuk pada media visual diantaranya, yaitu

media visual verbal adalah media visual yang memuat pesan-pesan verbal

(pesan linguistik berupa tulisan), media visual non-verbal grafis yang memuat

pesan non-verbal berupa simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis seperti

9 Ibid., h. 55

Page 27: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

10

gambar (sketsa, lukisan dan foto), grafik, diagram, bagan, dan peta, serta

media visual non-verbal tiga dimensi berupa model, seperti miniatur,

spesimen, dan diorama.

3) Media audio visual, merupakan media yang melibatkan indera pendengaran

dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Pesan visual dapat disajikan

melalui program audio visual seperti film dokumenter, film drama, dan lain-

lain.

4) Multimedia, yaitu media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah

media pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang

memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet,

dapat juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.10

2. Alat Peraga

a. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat dignakan untuk

menyatakan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan perhatian siswa, serta

kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.11

Alat peraga

merupakan media bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan

untuk memperagakan materi pembelajaran. Alat peraga disini mengandung

pengertian bahwa segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, kemudian,

dikonkretkan dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran

yang sederhana dan dapat dilihat dan dirasakan.12

Kelebihan menggunakan benda sebenarnya untuk pembelajaran antara

lain:13

1) Dapat memberi kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk

melaksanakan tugas-tugas nyata, atau tugas-tugas simulasi, dan mengurangi

transfer belajar.

10

Ibid., h. 55-57 11

Sundayana, Op.Cit, h.7 12

Arsyad, Op.Cit, h.9 13

Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran

penerjemah Yusuf Hadi, (Jakarta: Rajawali, 1987), h.187

Page 28: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

11

2) Dapat memperlihatkan seluruh atau sebagian besar rangsangan relevan dari

lingkungan kerja, dengan biaya yang sedikit.

3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami dan melatih

keterampilan manipulatif mereka dengan menggunakan indera peraba.

4) Memudahkan pengukuran penampilan siswa, bila ketangkasan fisik atau

keterampilan koordinasi diperlukan dalam pekerjaan.

Keterbatasan menggunakan benda sebenarnya untuk pembelajaran antara

lain:14

1) Seringkali dapat menimbulkan bahaya bagi siswa atau orang lain dalam

lingkungan kerja

2) Mahal, karena biaya yang diperlukan untuk peralatan tidak sedikit, dan ada

kemungkinan rusaknya alat yang digunakan.

3) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya,

seperti pembesaran, pemotongan, dan gambar bagian demi bagian, sehingga

pengajaran harus di dukung dengan media lain.

b. Macam-macam Alat Peraga

Media objek merupakan tiga dimensi yang menyampaikan informasi

tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti

ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan

sebagainya. Media objek dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu media objek

sebenarnya dan objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi menjadi dua

jenis, yaitu media objek alami dan media objek buatan.15

Media objek alami dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu objek alami yang

hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh model objek alami yang

hidup adalah ikan, burung, dan sebagainya. Sedangkan media objek alami yang

tidak hidup contohnya adalah batu-batuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek

buatan, yaitu buatan manusia, misalnya gedung, jaringan transportasii, dan

sebagainya.16

14

Ibid. 15

Susilana, Op.Cit, h.23 16

Ibid.

Page 29: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

12

Harjanto membagi model atau alat peraga menjadi tiga jenis, antara

lain:17

1) Solid model, yaitu alat peraga atau model yang menunjukkan bagian luar,

misalnya model atau alat peraga bagian-bagian tubuh hewan bagian luar.

2) Cross section model, yaitu alat peraga atau model yang menampakkan

struktur luar, misalnya model atau alat peraga yang menunjukkan bagian

organ dalam hewan atau manusia.

3) Working model, yaitu alat peraga atau model yang mendemonstrasikan fungsi

atau proses-proses, misalnya model atau alat peraga proses pencernaan

manusia, prinsip kerja pembangkit listrik, dan lain-lain.

c. Syarat dan Kriteria Alat Peraga

Syarat dan kriteria media alat peraga yang dapat digunakan dalam

pembelajaran antara lain; tahan lama (dapat digunakan dikemudian hari), bentuk

dan warnanya menarik, sederhana dan mudah dikelola, ukurannya sesuai, dapat

menyajikan konsep baik dalam bentuk real, gambar, maupun diagram, sesuai

dengan konsep, dapat memperjelas konsep, peragaan menjadi dasar tumbuhnya

konsep berpikir abstrak bagi siswa, menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri

dengan memanipulasi alat peraga, bila mungkin alat peraga tersebut dapat

bermanfaat banyak.18

3. Alat Peraga Seven in One

Alat peraga Seven in one merupakan alat peraga fluida statis yang dapat

digunakan untuk tujuh percobaan pada materi fluida statis. Percobaan yang dapat

dilakukan dengan menggunakan alat peraga fluida statis Seven in one diantaranya

yaitu; percobaan massa jenis, Hukum Pascal, Hukum Archimedes, tekanan

hidrostatis, kapilaritas, viskositas, dan tegangan permukaan. Alat peraga fluida

statis Seven in one terbuat dari bahan utama akrilik dengan penyambung pipa

PVC dengan kayu sebagai kaki penyangga. Alat peraga fluida statis Seven in one

dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.

17

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h.271 18

Sundayana, Op.Cit, h.18-19

Page 30: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

13

Gambar 2.1 Alat Peraga Seven in One

a. Percobaan Massa Jenis

Percobaan massa jenis dilakukan pada bejana yang diisi air. Siswa

melakukan pengamatan terhadap perbedaan keadaan (tenggelam, melayang,

mengapung) pada telur ayam yang dicelupkan ke dalam air biasa dan air garam.

Percobaan massa jenis dilakukan pada bejana yang terdapat pada alat peraga

Seven In One. Bejana diisi dengan air dan dimasukkan telur ke dalam air tersebut.

Pengamatan terhadap perbedaan massa jenis dilakukan dengan memasukkan

garam ke dalam air hingga telur di dalam air menjadi melayang dan mengapung.

Semakin banyak garam dimasukkan ke dalam air maka telur akan mengapung di

permukaan karena massa jenis larutan garam menjadi lebih besar dibandingkan

dengan massa jenis telur. Komponen alat peraga untuk percobaan massa jenis zat

cair dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.2 Komponen pada Percobaan Massa Jenis

b. Percobaan Tekanan Hidrostatis

Komponen pada percobaan tekanan hidrostatis terdiri dari selang yang

diisi air dengan dengan ujung yang tersambung corong penekan. Siswa

melakukan percobaan dengan memasukkan corong ke dalam bejana berisis air

kemudian mengamati kenaikan cairan di dalam selang yang menunjukkan adanya

Page 31: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

14

tekanan hidrostatis. Komponen alat peraga untuk percobaan tekanan hidrostatis

dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah ini.

Gambar 2.3 Komponen pada Percobaan Tekanan Hidrostatis

c. Percobaan Prinsip Pascal

Percobaan Prinsip Pascal dilakukan dengan menggunakan pipa U yang

terbuat dari pipa akrilik berukuran besar dan kecil dengan suntikan yang

digunakan sebagai penekan (piston). Pada percobaan Prinsip Pascal siswa

melakukan pengamatan terhadap prinsip dongkrak hidrolik yaitu dengan gaya

yang kecil dapat mengangkat beban yang besar. Komponen alat peraga untuk

percobaan Hukum Pascal dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.4 Komponen pada Percobaan Prinsip Pascal

d. Percobaan Hukum Archimedes

Percobaan Hukum Archimedes dilakukan dengan mengukur berat benda

(berupa batu) di udara menggunakan neraca pegas. Kemudian benda dicelupkan

ke air di dalam bejana pada alat peraga Seven In One dan diukur berat benda di air.

Air yang keluar pada saat batu dicelupkan diukur volumenya. Dari percobaan ini

Page 32: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

15

siswa membuktikan pernyataan bahwa gaya apung yang bekerja pada benda yang

dimasukkan ke dalam fluida sama besar dengan berat fluida yang

dipindahkannya.19

Komponen alat peraga untuk percobaan Hukum Archimedes

dapat dilihat pada Gambar 2.5 di bawah ini.

Gambar 2.5 Komponen pada Percobaan Hukum Archimedes

e. Percobaan Kapilaritas

Percobaan kapilaritas dilakukan untuk mengamati peristiwa meniskus

pada pipa berdiameter kecil. Percobaan dilakukan pada bejana berisi air kemudian

pipa kapiler berdiameter kecil dimasukkan ke dalam air dan dilakukan

pengamatan terhadap meniskus cekung. Peristiwa kapilaritas juga diamati dengan

percobaan menggunakan kertas tisu yang dicelupkan ke dalam air. Pada

percobaan ini diamati air yang perlahan naik pada tisu terkait kapilaritas. Air yang

naik menunjukkan adanya gaya tarik menarik antar air dan tisu sehingga air

masuk lewat celah-celah kecil pada tisu. Komponen alat peraga untuk percobaan

kapilaritas dapat dilihat pada Gambar 2.6 di bawah ini.

Gambar 2.6 Komponen pada Percobaan Kapilaritas

19

Douglas C. Giancolli, FISIKA Edisi kelima, (jakarta: Erlangga, 1998), p. 333

Page 33: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

16

f. Percobaan Tegangan Permukaan

Percobaan tegangan permukaan dilakukan untuk mengamati peristiwa

yang berhubungan dengan tegangan permukaan pada zat cair. Percobaan

dilakukan pada bejana berisi air dengan mengamati silet yang diletakkan di atas

permukaan air. Silet yang diletakkan di atas permukaan zat cair dapat mengapung

karena adanya tegangan permukaan. Komponen alat peraga untuk percobaan

tegangan permukaan dapat dilihat pada Gambar 2.7 di bawah ini.

Gambar 2.7 Komponen pada Percobaan Tegangan Permukaan

g. Percobaan Viskositas

Percobaan viskositas dilakukan pada bejana berisi air dengan mengamati

kecepatan kelereng meluncur di dalam air. Pada percobaan ini siswa mengamati

pada fluida mana kelereng lebih cepat meluncur sampai ke dasar bejana.

Komponen alat peraga Seven In One untuk percobaan viskositas daapat dilihat

pada Gambar 2.8 berikut.

Gambar 2.8 Komponen pada Percobaan Viskositas

Page 34: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

17

4. Fluida Statis

Zat yang dapat mengalir digolongkan sebagai fluida. Dengan demikian,

zat cair dan gas termasuk fluida. Fluida terbagi menjadi dua yaitu statika fluida

dan dinamika fluida. Statika fluida mempelajari fluida yang ada dalam keadaan

diam (disebut juga fluida statis). Sedangkan, dinamika fluida mempelajari fluida

yang sedang bergerak atau mengalir (disebut juga fluida dinamis).20

Pada kajian

fluida statis di dalamnya membahas antara lain massa jenis, tekanan pada zat cair,

Hukum Pascal, Hukum Archimedes, Kapilaritas, Tegangan Permukaan, dan

Viskositas atau kekentalan zat cair.

a. Massa Jenis

Massa jenis suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan antara massa

suatu benda terhadap volumenya. Massa jenis juga disebut sebagai ukuran

kerapatan suatu zat atau benda.21

Secara matematis, massa jenis zat atau benda

dituliskan sebagai berikut:

ρ =

keterangan :

ρ = massa jenis zat (kg/m3)

m = massa zat (kg)

V = volume zat (m3)22

Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih besar dari air maka benda

itu akan tenggelam, sebaliknya bila sebuah benda memiliki massa jenis lebih kecil

dari air maka benda itu akan terapung. Pada kondisi tertentu, ketika massa jenis

benda sama atau hampir sama dengan massa jenis air, maka benda itu akan

melayang di dalam air.23

Syarat benda mengapung sama dengan syarat benda melayang, yaitu

berat benda sama dengan gaya apungnya (w = Fa). Perbedaan keduanya terletak

20

Marthen Kanginan, FISIKA untuk SMA/MA kelas X, (Jakarta:Erlangga,2013), h.256 21

I Made Sastra dan Hilman Setiawan, FISIKA untuk SMA dan MA kelas XI, (Jakarta:

Piranti Darma Kalokatama,2007), h. 171 22

Ibid. 23

Kanginan, Op.Cit, h.274

Page 35: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

18

pada volume benda yang tercelup dalam zat cair Vbf . Pada peristiwa mengapung

benda tercelup sebagian, sedangkan pada peristiwa melayang benda tercelup

seluruhnya sehingga Vbf = Vb.24

(Sumber: Marthen Kanginan)

Gambar 2.9 a. Peristiwa Benda Mengapung b. Peristiwa Benda Melayang

Syarat mengapung atau melayang w = Fa dan syarat tenggelam w > Fa. 25

b. Tekanan Hidrostatis

Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal (tegak lurus) yang bekerja

pada suatu bidang per satuan luas bidang tersebut.26

P =

Keterangan

P = tekanan (N/m2) atau (Pa)

F = gaya (N)

A = luas permukaan (m2).

Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh

beratnya sendiri. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu

tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, maka semakin berat zat cair

itu sehingga semakin besar juga tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Sebagai

contoh kita anggap zat cair terdiri atas beberapa lapis. Lapisan bawah ditekan oleh

lapisan-lapisan di atasnya sehingga mengalami tekanan lebih besar. Lapisan

24

Ibid., h.275 25

Ibid. 26

Giancolli, Op.Cit, p. 326

Page 36: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

19

paling atas hanya ditekan oleh udara sehingga tekanan pada permukaan zat cair

sama dengan tekanan atmosfer.27

(Sumber: Marthen Kanginan)

Gambar 2.10 Zat cair dapat dianggap terdiri atas lapisan-lapisan.

Penerapan tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika

kita berenang atau menyelam ke dalam air maka semakin dalam kita berenang,

maka tekanan yang dirasakan oleh tubuh kita akan semakin besar. Contoh lainnya

adalah tekanan hidrostatis pada ikan yang berenang di dalam air.

Gambar 2.11 Perbedaan tekanan hidrostatis pada ikan

Pada gambar 2.3 di atas, ikan yang mengalami tekanan hidrostatis paling

besar adalah ikan Z karena berada di paling dasar. Tekanan hidrostatis bisa

disebut juga sebagai tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada dalam

diam atau statis.28

Pada setiap titik yang terletak pada bidang datar yang sama di

dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Tekanan yang

disebabkan zat cair pada ketinggian h disebabkan oleh berat kolom zat cair di

27

Kanginan, Op.Cit, h.258 28

Sastra, Op.Cit, h. 175

Z

X

Y

Page 37: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

20

atasnya.29

Tekanan pada sebuah titik yang berada pada kedalaman h dari

permukaan zat cair statis, yaitu:

P =

P =

maka,

P = gh

Keterangan:

P = Tekanan (Pa)

F = Gaya (N)

A = Luas permukaan (m2)

= Massa jenis (kg/m3)

h = Ketinggian atau kedalaman (m)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair,

dan dengan kedalaman di dalam zat cair.30

c. Prinsip Pascal

Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan

diteruskan ke setiap bagian dari zat cair dengan sama besar.31

Hal ini terjadi

misalnya ketika kita memeras ujung kantung plastik berisi air yang memiliki

banyak lubang, air memancar dari setiap lubang dengan sama kuat. Percobaan

inilah yang diamati oleh Blaise Pascal yang kemudian menyimpulkannya sebagai

Hukum Pascal. Sebuah penerapan sederhana dari Hukum Pascal yaitu dongkrak

hidrolik. Dongkrak hidrolik terdiri atas bejana dengan dua kaki yang masing-

masing diberi penghisap. Penghisap 1 memiliki luas penampang A1 (lebih kecil),

dan penghisap 2 memiliki luas penampang A2 (lebih besar) dan bejana diisi

cairan.32

29

Giancolli, Op.Cit, h. 326-327 30

Ibid. 31

Sastra, Op.Cit, h.180 32

Kanginan, Op.Cit, h. 264-265

Page 38: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

21

(Sumber: Marthen Kanginan)

Gambar 2.12 Prinsip kerja dongkrak hidrolik

Jika penghisap 1 ditekan dengan gaya F1 zat cair akan menekan

penghisap 1 ke atas dengan gaya pA1. Akibatnya, terjadi keseimbangan pada

penghisap 1 dan berlaku:33

PA1 = F1 atau P =

Keterangan :

P = tekanan (N/m2) atau (Pa)

F = gaya (N)

A = luas permukaan (m2)

Sesuai Hukum Pascal, bahwa tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup

diteruskan sama besar ke segala arah, pada penghisap 2 bekerja gaya ke atas PA2.

Gaya yang seimbang dengan ini adalah gaya F2 yang bekerja pada penghisap 2

dengan arah ke bawah

PA2 = F2 atau P =

Sesuai dengan Hukum Pascal, maka

P1 = P2

=

Keterangan :

P = tekanan (N/m2) atau (Pa)

33

Ibid., h.265

Page 39: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

22

F = gaya (N)

A = luas permukaan (m2)

34

Sejumlah alat praktis menggunakan prinsip Pascal contohnya rem

hidrolik dan lift hidrolik. Pada kasus lift hidrolik sebuah gaya kecil dapat

digunakan untuk memberikan gaya yang besar dengan membuat luas piston

(keluaran) lebih besar dari luas piston lainnya (masukan).35

(Sumber: Marthen Kanginan)

Gambar 2.13 Mesin hidrolik pengangkat mobil

d. Hukum Archimedes

Suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke

atas, sehingga benda kehilangan sebagian beratnya (beratnya menjadi berat semu).

Gaya ke atas ini disebut gaya apung, yaitu suatu gaya ke atas yang dikerjakan oleh

zat cair terhadap suatu benda.36

Munculnya gaya apung merupakan konsekuensi

dari tekanan zat cair yang meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Dengan

demikian, berlaku:

Gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat cair37

34

Ibid. 35

Giancolli, Op.Cit,h.329 36

Kanginan, Op.Cit, h.269 37

Ibid., h.270

Page 40: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

23

Gaya apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan ke dalam fluida

sama besar dengan berat fluida yang dipindahkannya.38

Itulah yang disebut

sebagai prinsip Pascal. Peristiwa pada prinsip Pascal dapat diamati dengan

percobaan pada Gambar 2.10 berikut:

(Sumber: Marthen Kanginan)

Gambar 2.14 Batu dicelupkan ke dalam air

Gaya apung dapat dirumuskan sebagai berikut:

FA = g Vbf

Keterangan :

FA = gaya ke atas (N)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Vbf = volume benda yang tercelup dalam zat cair (m3)39

Hukum archimedes berlaku untuk semua fluida. Vbf adalah volume

benda yang tercelup dalam fluida. jika benda tercelup seluruhnya, Vbf = volume

benda.40

e. Kapilaritas

Kapilaritas merupakan naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa

pembuluh kecil (kapiler).41

Kapilaritas dapat diamati diantaranya pada peristiwa

minyak tanah pada sumbu kompor, terjadi peristiwa kapilaritas dimana sumbu

kompor berfungsi sebagai pipa kapiler. Pada kasus penyerapan air oleh tumbuhan

38

Giancolli, Op.Cit., h.333 39

Kanginan, Op.Cit, h. 271 40

Ibid, h. 272 41

Sastra, Op.Cit, h. 191

Page 41: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

24

atau pohon, pembuluh kayu atau pembuluh pada tumbuhan berfungsi sebagai pipa

kapiler yang menyebabkan air dari tanah meresap ke bagian-bagian pohon.

Pada kasus kapilaritas ini tinjau dua jenis cairan, yaitu air dan raksa

(mercury). Sebagai contoh suatu bejana berisi air ditempatkan pipa kapiler yang

terbuat dari kaca, maka permukaan air dalam pipa kaca lebih tinggi dari

permukaan air di sekelilingnya (meniskus cekung). Ini disebabkan karena adhesi

(gaya tarik-menarik antara partikel air dengan partikel kaca) lebih besar dari

kohesi (gaya tarik-menarik antar partikel-partikel air). Sedangkan ketika bejana

berisi raksa ditempatkan pipa kapiler yang terbuat dari kaca, maka permukaan

raksa dalam pipa kaca lebih rendah dari permukaan raksa di sekelilingnya

(meniskus cembung) . Ini disebabkan karena adhesi (gaya tarik-menarik antara

partikel raksa dengan partikel kaca) lebih kecil dari kohesi (gaya tarik-menarik

antar partikel-partikel raksa).42

a. b.

(Sumber: I Made Sastra)

Gambar 2.15 a. Pipa Kapiler dalam Air b. Pipa Kapiler dalam Raksa

Besarnya kenaikan atau penurunan permukaan zat cair dapat ditentukan

dengan persamaan berikut:

h =

Keterangan:

= tegangan permukan (N/m)

= sudut kontak (°)

r = jari-jari pipa kapiler (m)

= massa jenis zat cair (kg/m3)

42

Ibid.

Page 42: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

25

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = tinggi kenaikan/penurunan permukaan cairan dalam pipa (m)43

f. Tegangan permukaan

Permukaan zat cair berperilaku seakan-akan mengalami tegangan yang

bekerja sejajar dengan permukaan, muncul dari gaya tarik antar molekul.

Molekul-molekul zat cair memberikan gaya tarik satu sama lain.44

Gambar 2.16 Gaya tarik menarik menimbulkan tegangan permukaan

Fenomena yang disebabkan oleh keberadaan tegangan permukaan

diantaranya yaitu seekor nyamuk yang dapat berdiri di atas air, atau sebuah silet

yang tidak tenggelam di atas permukaan air.

Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada

permukaan zat cair (F) persatuan panjang L yang bekerja melintasi semua garis

pada permukaan, yang dapat ditulis sebagai berikut:45

γ =

keterangan:

γ = tegangan permukaan (N/m)

F = besar gaya yang bekerja pada sepanjang permukaan (N)

L = panjang permukaan (m)

Keberadaan tegangan permukaan zat cair membuat zat cair memiliki

kecenderungan menarik permukaannya agar tertutup, zat cair meminimalkan luas

43

Ibid. 44

Giancolli, Op.Cit, h.350 45

Ibid.

Page 43: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

26

permukaannya. Itulah sebabnya tetesan air cenderung berbentuk bola, karena bola

merepresentasikan luas permukaan minimal untuk suatu volume tertentu.46

g. Viskositas atau kekentalan zat cair

Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak

benda padat. Untuk fluida ideal, viskositas 𝛈 = 0 sehingga kita selalu menganggap

benda yang bergerak dalam fluida ideal sama sekali tidak mengalami gesekan

yang disebabkan oleh fluida. akan tetapi, jika benda bergerak dengan kelajuan

tertentu di dalam fluida kental, gerak benda akan dihambat oleh gaya gesekan

fluida pada benda tersebut.47

(Sumber: Marthen Kanginan)

Gambar 2.17 Gaya-gaya yang bekerja pada benda di dalam fluida

Besarnnya gaya gesekan fluida (untuk benda berbentuk bola) dirumuskan

sebagai berikut:48

Ff = 6 𝜋 𝛈 r v

Keterangan:

Ff = gaya gesekan fluida (N)

𝛈 = koefisien viskositas (kg/ms atau Pa.s)

r = jari-jari benda/bola kecil (m)

v = kelajuan benda dalam fluida (m/s)

Kecepatan benda (berbentuk bola) di dalam fluida dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:49

46

Sastra, Op.Cit, h.189 47

Marthen Kanginan, Op.Cit, h.290 48

Ibid. 49

Ibid., h.292

Page 44: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

27

𝑣 =

( b - f)

Keterangan:

𝑣 = kecepatan benda (m/s)

= gravitasi (10 m/s2)

= jari-jari kelereng (m)

𝛈 = koefisien viskositas fluida (N.s.m-1

)

b = massa jenis kelereng (kg.m-3

)

f = massa jenis fluida (kg.m-3

)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Riah Elsa Fitri, Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta (2014), dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Alat Peraga Seven In One terhadap Hasil Belajar Siswa”. Dari

penelitian yang teah dilakukan diperoleh bahwa alat peraga six in one dapat

meningkatan hasil belajar siswa pada materi fluida statis.50

2. Maliasih , Sulhadi, Nathan Hindarto (2015), Jurusan Fisika, FMIPA,

Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Dengan judul “Pengembangan Alat

Peraga Kit Hidrostatis Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tekanan

Zat Cair Pada Siswa Smp”. Pengembangan alat peraga kit hidrostatis beserta

LKS diperlukan agar siswa lebih memahami konsep tekanan zat cair. Hasil

penelitian menunjukan bahwa: (1) kelayakan alat peraga kit hidrostatis

beserta LKS sebesar 3,61 dikategorikan sangat layak digunakan, (2) konsep

tekanan zat cair dijelaskan dengan metode demonstrasi menggunaka alat

peraga kit hidrostatis dan pemahaman konsep siswa meningkat, (3)

pemahaman konsep siswa meningkat dengan nilai N-Gain sebesar 0,65

kategori sedang. Dengan demikian, alat peraga kit hidrostatis beserta LKS

50

Riah Elsa Fitri, “Pengaruh Alat Peraga Six In One terhadap Hasil Belajar Siswa”

Skripsi Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Page 45: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

28

layak digunakan dan dapat meningkatkan pemahaman konsep tekanan zat cair

siswa SMP.51

3. Indah Rosalina Pramesty dan Prabowo (2013), Universitas Negeri Surabaya,

dengan jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Kit Fluida Statis

sebagai Media Pembelajaran pada Sub Materi Fluida Statis di Kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Mojosari, Mojokerto”. Tujuan yang hendak dicapai pada

penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat peraga kit fluida statis dan

mendeskripsikan kelayakan alat peraga, ketuntasan belajar siswa serta respon

siswa setelah menggunakan alat peraga. Hasil penilaian alat peraga kit fluida

statis didapatkan presentase sebesar 77% dengan kategori baik. Hasil belajar

siswa setelah menggunakan alat peraga kit fluida statis mencapai ketuntasan

85% dan analisis angket siswa mencapai 92,5% dengan kriteria sangat kuat.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alat peraga kit fluida

statis yang dikembangkan layak untuk digunakan pada pembelajaran di

kelas.52

4. Dr. Utibe-Abasi S.Stephen (2016), Departmen of Science Education,

University of Uyo , Akwalbom, Nigeria, dalam penelitiannya yang berjudul

“Effects of Realia and Models Instructional Materials on Academic

Performance in Phhysics among Senior Secondary School Students in Akwa

Ibom State, Nigeria”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan realia atau real objects terhadap prestasi akademik siswa. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan real object atau benda riil

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik siswa.

Oleh karena itu guru dianjurkan untuk menggunakan benda riil atau alat

peraga dalam proses pembelajaran di kelas.53

51

Maliasih dkk, “Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair Pada Siswa Smp”, Jurusan Fisika, FMIPA, UNNES, 2015 52

Indah Rosalina Pramesty dan Prabowo, “Pengembangan Alat Peraga Kit Fluida Statis

sebagai Media Pembelajaran pada Sub Materi Fluida Statis di Kelas XI IPA SMA Negeri 1

Mojosari, Mojokerto” Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 2013 53

Dr. Utibe-Abasi S.Stephen, “Effects of Realia and Models Instructional Materials on

Academic Performance in Phhysics among Senior Secondary School Students in Akwa Ibom State,

Nigeria” International Journal of Education al Benchmark, 2016

Page 46: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

29

5. Branka Radulović dan Maja Stojanović (2015), Acta Didactica Napocensia

dengan jurnal yang berjudul “Determination Instructions Efficiency of

Teaching Methods in Teaching Physics in the Case of Teaching Unit

Viscosity, Newtonian, and Stokes Law”. Penelitian ini bertujuan untuk

menguji efektivitas metode pembelajaran eksperimen dan tradisional. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan metode pembelajaran

eksperimen mempunyai hasil atau pencapaian belajar lebih tinggi dari siswa

yang menggunakan metode tradisional. Kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini yaitu metode pembelajaran eksperimen lebih efektif

dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional.54

6. Sukarno dan Sutarman (2014), International Journal of Inovation and

Scientific Research Vol. 12 yang berjudul “The Development of Light

Reflection Props as a Physics Media in Vocational High School Number 6

Tanjung Barat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan

menghasilkan alat peraga pada konsep pemantulan cahaya yang memenuhi

kriteria media pembelajaran dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga pemantulan cahaya yang

dikembangkan layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.55

C. Kerangka Berpikir

Materi fluida statis memerlukan pengalaman secara langsung dengan

menggunakan alat peraga untuk membantu siswa menguasai materi secara

tuntas.56

Penggunaan alat peraga pada materi fluida statis di sekolah masih

terbatas. Percobaan hanya dilakukan pada sub materi massa jenis dengan

menggunakan bejana sederhana. Keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan

penggunaan alat peraga Six In One yang dapat digunakan untuk enam percobaan

pada materi fluida statis. Alat peraga fluida statis Six in One hasil penelitian Riah

54

Branka Radulović dan Maja Stojanović,“Determination Instructions Efficiency of

Teaching Methods in Teaching Physics in the Case of Teaching Unit Viscosity, Newtonian, and

Stokes Law”, Acta Didactica Napocensia Journal, 2015 55

Sukarno dan Sutarman, “The Development of Light Reflection Props as a Physics

Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Barat”, International Journal of Inovation

and Scientific Research Vol. 12, 2014 56

Pramesty, Op.Cit, h.72

Page 47: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

30

Elsa Fitri dapat menunjukkan enam sub materi fluida statis, diantaranya Hukum

Pascal, Hukum Archimedes, tekanan hidrostatis, tegangan permukaan, viskositas

dan kapilaritas. Akan tetapi terdapat beberapa kekurangan pada alat peraga Six in

One yang apabila dikembangkan dapat meningkatkan kualitas alat peraga tersebut.

Kekurangan yang terdapat pada alat peraga Six in One diantaranya yaitu ukuran

alat peraga yang terlalu besar sehingga tidak mudah untuk dibawa atau disimpan,

selain itu terdapat kekurangan pada komponen percobaan Hukum Pascal.

Pengembangan yang dilakukan pada alat peraga Six in One antara lain

perbedaan bahan baku dengan menggunakan akrilik supaya alat semakin kuat dan

menarik. Ukuran alat peraga dibuat menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya

serta dapat bongkar pasang yang bertujuan supaya alat peraga lebih mudah untuk

dibawa-bawa maupun untuk disimpan sehingga alat peraga dapat lebih praktis.

Alat peraga yang dikembangkan akan ditambahkan fungsinya sehingga menjadi

alat peraga Seven in One. Selain enam percobaan pada penelitian sebelumnya, alat

peraga Seven in One dapat digunakan untuk percobaan massa jenis. Sehingga

fungsi alat peraga bertambah dari alat peraga Six n One.

Pengembangan alat peraga fluida statis “Seven in One” diharapkan dapat

menghasilkan produk yang layak, efektif, dan praktis. Kerangka berpikir pada

penelitian pengembangan alat peraga ini dapat dilihat pada Gambar 2.18 berikut:

Page 48: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

31

Gambar 2.18 Kerangka Berpikir

Terdapat beberapa kekurangan pada alat peraga fluida

statis Six in One hasil penelitian Riah Elsa Fitri

Alat peraga berukuran besar sehingga menyulitkan

dalam penggunaanya

Pengembangan alat peraga fluida

statis

Kurangnya perawatan alat salah satu

penyebabnya tidak terdapat kotak penyimpanan

Alat peraga fluida statis menjadi layak, efektif dan

praktis untuk digunakan sebagai media pembelajaran,

siswa lebih mudah memahami materi fluida statis

Komponen percobaan Hukum Pascal yang

belum maksimal

Alat peraga fluida statis Six In One

Penggunaan alat peraga fluida statis masih sederhana

dan tidak dapat mencakup semua submateri fluida statis

Page 49: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

32

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan deskripsi kajian teori dan kerangka berpikir, maka

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

“Apakah produk pengembangan berupa alat peraga fluida statis Seven

In One sudah layak, praktis, dan efektif untuk digunakan sebagai media

pembelajaran?”

Page 50: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian

pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa media

pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah. Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk yang

memiliki kriteria kevalidan, kepraktisan, dan efektivitas.1

Penelitian

pengembangan yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada model penelitian

design research. Design research digunakan pada bidang pendidikan yang

bertujuan menghasilkan teori, artefak, dan praktik baru yang dapat mempengaruhi

proses pengajaran dan pembelajaran.2

Model penelitian design research terdiri dari dua macam yaitu

validation studies dan development studies. Validation studies bertujuan untuk

menyangkal teori-teori pembelajaran sedangkan development studies bertujuan

untuk memecahkan masalah pendidikan menggunakan teori pengetahuan yang

relevan.3 Penelitian ini menggunakan model development studies karena bertujuan

untuk memecahkan masalah pendidikan. Development studies didasarkan pada

masalah di lapangan dan dalam pelaksanaannya melibatkan partisipan, peneliti,

ahli, dan stakeholder lainnya.4 Tahapan model penelitian development studies

menurut Akker et.al. yaitu: preliminary research, prototyping stage, formative

evaluation, summative evaluation dan systematic reflection and documentation.5

B. Prosedur Pengembangan

Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran alat peraga fluida

statis dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

1

Van Den Akker, Koeno Gravemeijer, Susan McKenney, dan Nienke Nieveen,

Educational Design Research, (New York: Routledge, 2006) p.79 2 Ibid, p.5

3 Ibid, p.152

4 Ibid, p.153

5 Ibid, p.154

Page 51: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

34

ALUR PENELITIAN

Gambar 3.1 Tahap Penelitian Pengembangan

IV

Systematic

reflection and

documentation

III

Summative

evaluation

II

Prototyping

stage

I

Preliminary

research Studi Pendahuluan

Studi

Literatur

Survei

Lapangan

Peracangan dan

Pembuatan media

pembelajaran alat peraga

(prototipe)

Evaluasi formatif

Evaluasi sumatif

Pelaporan

Revisi

Uji efektivitas Uji kepraktisan

Expert

Review

Evaluasi

kelompok kecil

Evaluasi

satu-satu

Uji

lapangan

Page 52: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

35

1. Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui masalah yang terjadi

untuk diberikan solusinya. Pada tahapan ini peneliti melakukan studi literatur dan

observasi lapangan. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui kelemahan pada

alat. peraga fluida statis yang telah ada sebelumnya dan untuk menemukan

permasalahan yang terjadi di sekolah. Observasi lapangan dilakukan untuk

mendukung permasalahan yang diperoleh dari studi literatur. Peneliti melakukan

wawancara dengan guru mata pelajaran fisika dan memberikan angket kepada

siswa untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan penggunaan media

pembelajaran alat peraga di sekolah. Observasi lapangan dilakukan di tiga sekolah

menengah atas di daerah Jakarta yaitu SMAN 29 Jakarta dan SMAN 32 Jakarta

dengan memberikan angket kepada 76 siswa dan wawancara dengan masing-

masing guru mata pelajaran fisika di dua sekolah tersebut dan guru SMAN 74

Jakarta.

2. Tahap Prototipe (Prototyping Stage)

Tahap prototipe merupakan tahap pembuatan prototipe produk media

pembelajaran berupa alat peraga fluida statis. Prototipe media pembelajaran alat

peraga yang dikembangkan berdasarkan pada hasil studi pendahuluan berupa

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Tahap prototipe ini terdiri

dari perancangan desain alat peraga, pengoptimalan desain prototipe alat peraga,

evaluasi formatif (formative evaluation), dan revisi. Penjelasan dari masing-

masing tahap yaitu sebagai berikut:

a. Perancangan dan Pembuatan Alat Peraga Seven in One

Desain alat peraga yang dikembangkan pada penelitian ini berupa

tampilan dan penambahan komponen alat peraga. Tampilan alat peraga akan

dibuat lebih kecil dari ukuran alat peraga yang sudah ada sebelumnya. Hal

tersebut bertujuan agar alat peraga dapat dibawa dan dipindahkan kemana saja

sehingga guru mudah menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Alat peraga yang dikembangkan juga dapat dibongkar pasang sehingga lebih

Page 53: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

36

mudah penyimpanannya. Adapun desain alat peraga fluida statis yang akan

dikembangkan yaitu seperti pada Gambar 3.2 sebagai berikut:

Gambar 3.2 Desain Alat Peraga Fluida Statis

Keterangan gambar:

1) Kaki dan tiang penyangga; berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan pipa-

pipa pada alat peraga fluida statis.

2) Pipa saluran pembuangan air; berfungsi sebagai keluarnya air ketika alat

peraga fluida statis digunakan.

3) Pipa kecil; salah satu komponen pada percobaan Hukum Pascal yang

berfungsi sebagai pipa dengan penampang kecil.

4) Pipa besar; salah satu komponen pada percobaan Hukum Pascal yang

berfungsi sebagai pipa dengan penampang besar.

8

1

3 4

5 6

7

2

Page 54: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

37

5) Katup; berfungsi sebagai pembuka dan penutup saluran pipa pada percobaan

Hukum pascal.

6) Penyangga wadah; berfungsi untuk meletakkan wadah pada percobaan

tekanan hidrostatis, viskositas, kapilaritas dan tegangan permukaan.

7) Kran; berfungsi sebagai jalan keluarnya air.

8) Wadah berbentuk tabung digunakan pada percobaan tekanan hidrostatis,

kapilaritas, tegangan permukaan, dan viskositas.

Desain media pembelajaran alat peraga fluida statis yang telah dirancang

kemudian dioptimalkan dengan pemilihan material yang akan digunakan dan

perancangan pembuatan media pembelajaran alat peraga yang akan dijelaskan

sebagai berikut:

1) Pemilihan Material

Material yang digunakan untuk pembuatan alat peraga ini dipilih

berdasarkan kemudahan dalam mendapatkannya, serta kuat dan dapat digunakan

dalam jangka waktu yang lama. Adapun material yang digunakan pada pembuatan

media pembelajaran alat peraga fluida statis dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Material pada Alat Peraga Seven In One

No Material Fungsi

1. Kayu Bahan pembuat kaki dan tiang

penyangga

2. Pipa akrilik Bahan utama pipa-pipa pada alat

peraga fluida statis

3. Sambungan T pipa paralon Untuk menyambungkan antara pipa

satu dengan pipa yang lainnya

4. Katup Untuk membuka dan menutup saluran

pipa pada percobaan Hukum Pascal

5. Kran air Sebagai jalan keluarnya air setelah

selesai digunakan

6. Bejana berbentuk tabung Sebagai wadah berbentuk tabung pada

percobaan tekanan hidrostatis

Page 55: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

38

No Material Fungsi

7. Lem Super Sebagai bahan perekat satu komponen

dengan komponen lainnya

2) Prosedur Pembuatan Alat Peraga

Bahan atau material pembuatan alat peraga yang telah didapat kemudian

mulai dibuat untuk komponen-komponen alat peraga. Tahapan atau prosedur

pembuatan alat peraga dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Prosedur Pembuatan Alat Peraga Seven In One

No Tahapan atau prosedur Bahan yang diperlukan

1. Pembuatan kaki dan tiang penyangga Kayu, paku, gergaji

2. Memotong pipa akrilik sesuai dengan

ukuran yang telah ditentukan Akrilik, pisau akrilik

3. Menyambungkan pipa satu dan yang

lainnya sesuai dengan prototipe desain

Pipa akrilik, sambungan

paralon, lem

4. Mengecat kaki dan tiang penyangga serta

beberapa bagian sambungan pipa

Alat peraga Seven in one dan

cat kayu

b. Evaluasi formatif (formative evaluation)

Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk di

dalamnya media pembelajaran).6 Evaluasi formatif biasanya diterapkan dalam

pengembangan suatu perangkat pembelajaran.7 Hal itu untuk menentukan apakah

media yang digunakan layak digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Data yang

diperoleh tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan pada media

pembelajaran alat peraga yang dikembangkan supaya dilakukan perbaikan (revisi)

dan dihasilkan media pembelajaran yang efektif dan efisien.8 Tahapan evaluasi

formatif menurut Martin Tessmer antara lain; review ahli (expert review), evaluasi

6 Sadiman, Op.Cit, h. 182

7 Martin Tessmer, Planning and Conducting Formative Evaluation, (Oxon: Routledge,

2005), p.14 8 Sadiman, Op.Cit

Page 56: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

39

satu-satu (one-to-one evaluation), evaluasi kelompok kecil (small group

evaluation), dan uji lapangan (field test).9

Adapun langkah-langkah dalam evaluasi formatif dapat dilihat pada

Gambar 3.3 berikut ini:

Gambar 3.3 Tahap Evaluasi Formatif

1) Review ahli (expert review)

Review ahli atau validasi ahli dilakukan untuk melihat validitas (kelayakan)

perangkat pembelajaran.10

Beberapa reviewer yang dipilih pada penelitian ini

antara lain; subject matter expert (ahli materi) yaitu ahli yang telah

memperoleh pengetahuan secara penuh mengenai topik pembelajaran, dan

media expert (ahli media) yaitu ahli yang mengetahui secara detail hal-hal

yang berkaitan dengan teknis dari media pembelajaran yang dikembangkan.

2) Evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation)

Evaluasi satu-satu adalah evaluasi yang melibatkan siswa untuk memperoleh

masukan awal pada media pembelajaran yang dikembangkan. Pada tahap ini

dilakukan kepada subjek 1-3 siswa. Setelah dilakukan evaluasi kemudian

produk atau rancangan direvisi.11

9 Tessmer, Op.Cit, p.15

10 Ali Syahbana, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Kontekstual untuk

Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP”, Jurnal Edumatica Vol.2 No.2,

2012, h.21 11

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:

Kencana, 2013), h.233

Expert

review

One to one

evaluation

Field

test

Small group

evaluation

Revisi Revisi

Martin Tessmer, 1993

Page 57: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

40

Informasi yang diperoleh pada evaluasi ini yaitu materi, desain pembelajaran,

implementasi, dan kualitas teknik.12

3) Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation)

Tahap ini dilakukan terhadap sekelompok siswa yang mengevaluasi media

pembelajaran. Informasi yang diperoleh dari tahap ini yaitu efektifitas dan

efisiensi media pembelajaran, aspek implementasi dan aspek materi.13

Evaluasi kelompok kecil melibatkan subjek 6-8 siswa.14

4) Uji lapangan (field test)

Uji lapangan dilakukan terhadap suatu media pembelajaran yang sudah

selesai dikembangkan tetapi masih memungkinkan untuk direvisi akhir.

Tahap ini dilakukan untuk mengkonfirmasi akhir, memperoleh pendapat akhir

dan menguji efektivitas media pembelajaran yang sudah dalam tahap akhir

pengembangan.15

Tahap ini dilakukan pada subjek 15-30 siswa.16

3. Tahap Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Tahap evaluasi sumatif dilaksanakan yang bertujuan untuk mengetahui

efektivitas dan kepraktisan alat peraga fluida statis yang telah dikembangkan.

Dengan demikian diperoleh tingkat efisiensi, efektivitas, dan daya tarik secara

menyeluruh.17

Efektivitas alat peraga diketahui dari hasil peningkatan hasil belajar

siswa melalui kegiatan pretest-posttest. Guru menilai efektivitas alat peraga

fluida statis melalui angket penilaian guru. Melalui uji efektivitas dapat diketahui

apakah alat peraga fluida statis efektif untuk digunakan sebagai media

pembelajaran di kelas.

Kepraktisan alat peraga diketahui melalui hasil angket kepraktisan alat

peraga oleh siswa dan guru. Uji kepraktisan dilakukan untuk mengetahui apakah

alat peraga fluida statis praktis dan mudah digunakan dalam proses pembelajaran.

12

Tessmer dalam Uwes A. Chaeruman, Memahami Prinsip Dasar Penelitian

Pengembangan dan Evaluasi Formatif dalam Bidang Teknologi Pendidikan,

http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2011/12/PENELITIAN-

PENGEMBANGAN-EVALUASI-FORMATIF.pdf 6 Mei 2017 13

Ibid, 14

Setyosari, Op.Cit, 15

Ibid, 16

Setyosari, Op.Cit. 17

Ibid., h.235

Page 58: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

41

Pada tahap evaluasi sumatif akan diketahui efektifitas dan kepraktisan alat peraga

fluida statis melalui pengolahan data hasil pretest-posttest dan angket respon guru

dan siswa.

4. Refleksi Sistematik dan Dokumentasi (Systematic Reflection and

Documentation)

Tahap refleksi sistematik dan dokumentasi menggambarkan keseluruhan

kegiatan penelitian. Tahap refleksi sistematik dan dokumentasi merupakan tahap

akhir dari penelitian pengembangan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan

dokumentasi secara keseluruhan setelah penyempurnaan media pembelajaran

untuk mendukung analisis hasil penelitian.18

C. Desain Uji Coba

Alat peraga fluida statis diuji coba pada tahap evaluasi formatif untuk

mengetahui kelayakan alat peraga yang akan digunakan pada tahap evaluasi

sumatif. Alat peraga fluida statis diuji validasi dari aspek media pembelajaran dan

aspek materi fluida statis. Ahli media dan ahli materi yang memvalidasi alat

peraga fluida statis masing-masing lima ahli yang berasal dari instansi yang

berbeda. Uji coba alat peraga fluida statis pada tahap evaluasi formatif juga

dilakukan oleh tiga siswa kelas XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta dengan kemampuan

rendah, sedang dan tinggi pada tahap evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation).

Uji coba terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui apakah alat peraga fluida

statis layak dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Alat peraga yang telah diuji coba dan revisi sesuai saran ahli kemudian

diujicobakan kembali pada tahap evaluasi kelompok kecil pada 12 siswa kelas XI

MIPA 3 SMAN 32 Jakarta. Evaluasi kelompok kecil dilakukan untuk

mengevaluasi media pembelajaran alat peraga fluida statis yang belum selesai

melalui respon siswa terhadap alat peraga melalui angket respon siswa. Tahap

evaluasi formatif yang terakhir yaitu uji lapangan (field test) dengan subjek 30

siswa kelas X yang terdiri dari 15 siswa kelas X MIA 2 SMAN 29 dan 15 siswa

kelas X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta. Uji lapangan dilakukan untuk

18

Akker, Op.Cit, p. 154

Page 59: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

42

mengkonfirmasi akhir kemampuan alat peraga fluida statis untuk digunakan pada

tahap akhir pengembangan.

Tahap selanjutnya setelah alat peraga diuji coba dan direvisi yaitu

evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan

kepraktisan alat peraga dalam proses pembelajaran. Subjek pada evaluasi sumatif

yaitu 12 siswa kelas X MIA 3 SMAN 74 Jakarta. Desain uji coba alat peraga

dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Desain Uji Coba Alat Peraga Seven In One

Tahap Subjek Instrumen

Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)

Uji validitas ahli

(expert review)

Lima ahli media pembelajaran

dan lima ahli materi

Angket validasi ahli

Evaluasi satu-satu

(one-to-one

evaluation)

Tiga siswa kelas XI MIA 2

SMAN 29 Jakarta, dengan

masing-masing siswa berke-

mampuan rendah, sedang, dan

tinggi

Angket evaluasi satu-

satu siswa

Evaluasi kelompok

kecil (small group

evaluation)

12 siswa kelas XI MIPA 3

SMAN 32 Jakarta yang terdiri

dari empat siswa berkemampuan

rendah, empat siswa ber-

kemampuan sedang, dan 4 siswa

berkemampuan tinggi

Soal pretest-postest

dan angket respon

siswa

Uji lapangan (field

test)

30 siswa kelas X yang terdiri

dari 15 siswa kelas X MIA 2

SMAN 29 Jakarta dan 15 siswa

kelas X MIPA 4 SMAN 32

Jakarta, dengan masing-masing

lima siswa berkemampuan

rendah, sedang dan tinggi

Soal pretest-posttest,

angket respon siswa

dan guru

Page 60: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

43

Tahap Subjek Instrumen

Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Evaluasi sumatif

(summative

evaluation)

1) 12 siswa kelas X MIA 3

SMAN 74 Jakarta yang terdiri

dari empat siswa

berkemampuan rendah, empat

siswa berkemampuan sedang,

dan empat siswa

berkemampuan tinggi.

2) Tiga guru mata pelajaran fisika

yang terdiri dari satu guru

fisika SMAN 29 Jakarta, satu

guru fisika SMAN 32 Jakarta,

dan satu guru fisika SMAN 74

Jakarta

Instrumen pretest-

posttest, angket

respon siswa dan

angket penilaian

guru

D. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba alat peraga fluida statis terdiri dari siswa-siswi dan guru

dari tiga SMA Negeri di wilayah Jakarta Selatan, yaitu SMAN 29 Jakarta, SMAN

32 Jakarta dan SMAN 74 Jakarta. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh siswa

dari ketiga SMAN tersebut. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.19

Ketiga sekolah yang dipilih mewakili sekolah yang berada di daerah

Jakarta Selatan. Pemilihan ketiga sekolah tersebut berdasarkan kesetaraan

akreditasi dan kurikulum yang digunakan. Subjek uji coba alat peraga dijelaskan

secara rinci yaitu sebagai berikut:

1. Subjek Uji Coba pada Evaluasi Formatif

Subjek evaluasi formatif terdiri dari subjek pada evaluasi satu-satu (one-

to-one evaluation), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), dan uji

19

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013), h. 85

Page 61: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

44

lapangan (field test). Pada tahap evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation) terdiri

dari 3 siswa kelas XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta yang masing-masing memiliki

kemampuan rendah, sedang dan tinggi. Pada tahap evaluasi kelompok kecil (small

group evaluation) terdiri dari 12 siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 32 Jakarta

dengan masing-masing 3 siswa berkemampuan rendah, 3 siswa berkemampuan

sedang dan 3 siswa berkemampuan tinggi. Dan pada tahap uji lapangan (field test)

terdiri dari 30 siswa yait 15 orang siswa kelas X MIA 2 SMAN 29 Jakarta dan X

MIPA 4 SMAN 32 Jakarta dengan masing-masing 5 siswa berkemampuan rendah,

5 siswa berkemampuan sedang dan 5 siswa berkemampuan tinggi.

2. Subjek Uji Coba pada Evaluasi Sumatif

Pada tahap uji coba evaluasi sumatif terdiri atas 12 siswa kelas X MIA 3

SMAN 74 Jakarta dengan masing-masing empat siswa dengan kemampuan

rendah, empat siswa berkemampuan sedang, dan empat siswa berkemampuan

tinggi.

E. Instrumen Penelitian

Data pada penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data dengan

menggunakan beberapa instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan

untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.20

Instrumen yang digunakan pada

penelitian ini berupa instrumen tes dan non-tes. Instrumen tes dan non-tes

digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kevalidan dan efektivitas

media pembelajaran alat peraga fluida statis yang dikembangkan. Instrumen tes

dan nontes yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Pedoman Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan

untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab secara

sepihak. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara bebas, dimana responden

mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh

20

Ibid, h.92

Page 62: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

45

patokan-patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi.21

Pedoman wawancara

pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi pada penelitian

pendahuluan yang ditujukan kepada guru mata pelajaran fisika di sekolah untuk

mengetahui penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Pada penelitian ini

digunakan pedoman wawancara terstruktur dengan pertanyaan terbuka. Kisi-kisi

pedoman wawancara guru dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Aspek Indikator

Pertanyaan

No

Pertanyaan Jumlah

1. Kurikulum Kurikulum yang

digunakan 1 1

Jumlah jam pelajaran

fisika 2 1

2. Materi Kesulitan siswa

terhadap pelajaran

fisika

3 1

Kesulitan siswa

terhadap materi fludia

statis

4 1

Perlunya visualisasi

pada materi fluida

statis

5 1

Kegiatan praktikum

pada materi fluida

statis

6 1

Perlunya praktikum

pada materi fluida

statis

7 1

3. Media

pembelajaran

Media yang digunakan

di kelas 8 1

Pentingnya

penggunaan media

pembelajaran

9 1

Respon siswa pada

penggunaan media 10 1

21

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

h. 44

Page 63: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

46

No Aspek Indikator

Pertanyaan

No

Pertanyaan Jumlah

4. Alat peraga Penggunaan alat

peraga fluida statis 11,12 2

Alat peraga yang

dibutuhkan siswa 13 1

Jumlah 13

2. Angket Penelitian Pendahuluan

Angket atau kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi

oleh responden. Dengan angket ini dapat diketahui tentang keadaan atau dara diri,

pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain.22

Angket

pendahuluan diberikan kepada siswa pada penelitian pendahuluan untuk

memperoleh informasi mengenai pandangan siswa terhadap penggunaan alat

peraga dalam pembelajaran fisika. Angket yang digunakan pada penelitian

pendahuluan ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan guna

mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku

dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden (siswa).23

Siswa

diminta memberikan pilihan jawaban atau respon dalam skala ukur yang telah

disediakan yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju. Kisi-kisi angket penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Tabel 3.5

berikut:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Penelitian Pendahuluan

No Aspek Indikator pernyataan

No

Pernyataan Jumlah

(+) (-)

1. Penggunaan media

pembelajaran

Penggunaan media

pembelajaran di kelas

1 3

Kegunaan media

pembelajaran dikelas

2

Media pembelajaran yang

dibutuhkan siswa

3

22

Ibid., h. 42 23

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), h.146

Page 64: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

47

No Aspek Indikator pernyataan

No

Pernyataan Jumlah

(+) (-)

2. Penggunaan alat

peraga di kelas

Perlunya alat peraga dalam

proses pembelajaran

4 5

Penggunaan alat peraga di

kelas

5,6

Alat peraga yang

dibutuhkan siswa

7,8

Jumlah 4 4 8

3. Lembar Validasi Ahli (Expert Review)

Angket uji ahli pada penelitian digunakan untuk menilai apakah alat

peraga yang telah dikembangkan telah layak untuk digunakan dalam proses

pembelajaran. Angket uji ahli yang digunakan pada penelitian ini meliputi angket

penilaian alat peraga dari aspek media pembelajaran dan angket penilaian ahli

menurut aspek materi fluida statis. Penilaian media pembelajaran dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian alat peraga fluida statis Seven in One dengan kriteria

media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.

Sedangkan penilaian materi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian alat peraga

dengan materi fluida statis. Angket uji ahli pada penelitian ini menggunakan skala

bertingkat (rating scale). Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka

terhadap suatu hasil pertimbangan.24

Skala yang digunakan pada angket penilaian

ahli yaitu 1 sampai 5 dengan kategori 1 tidak baik, 2 kurang baik, 3 cukup, 4 baik

dan 5 sangat baik. Ahli yang dilibatkan pada penelitian ini yaitu ahli media yang

menilai alat peraga dari segi kelayakan media pembelajaran dan ahli materi yang

menilai kesesuaian alat peraga Seven in One dengan konsep yang diajarkan.

Selain memberikan nilai berupa skala angka, angket uji ahli dilengkapi dengan

kolom komentar dan saran apabila terdapat kekurangan pada alat peraga yang

harus direvisi. Kisi-kisi lembar validasi ahli media dan materi dapat dilihat pada

Tabel 3.6 dan 3.7 berikut:

24

Arikunto, Op.Cit, h.41

Page 65: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

48

Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Media Pembelajaran

No Aspek Indikator No

Pernyataan Jumlah

1. Keterkaitan

dengan bahan ajar

Kesesuaian alat peraga dengan

konsep fluida statis 1

3 Tingkat keperluan alat peraga

untuk kegiatan pembelajaran 2

Kejelasan fenomena yang

disajikan pada alat peraga 3

2. Nilai Pendidikan Kesesuaian alat peraga dengan

perkembangan intelektual

peserta didik

4

2

Kemampuan alat peraga dalam

menambah wawasan siswa 5

3. Ketahanan alat

peraga

Ketahanan alat peraga ketika

dipindah-pindahkan 6

4

Ketahanan alat peraga untuk

digunakan pada jangka lama 7

Kemudahan perawatan alat

peraga 8

Ketahanan komponen-

komponen alat pada

kedudukan asalnya

9

4. Efisiensi alat

peraga

Kemudahan dalam merangkai

alat peraga 10

3 Kemudahan untuk digunakan 11

Kesesuaian alat peraga dengan

lingkungan belajar siswa 12

5. Keamanan alat

peraga

Keamanan bahan yang

digunakan pada alat peraga 13

2 Keamanan konstruksi alat

peraga 14

6. Estetika Bentuk (desain) alat peraga 15 2

Warna alat peraga 16

7. Penyimpanan alat

peraga

Kemudahan menyimpan alat

peraga 17

2 Ketahanan kotak penyimpan

alat peraga 18

Jumlah 18 18

(Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Pedoman Pembuatan Alat Peraga

untuk SMA. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan)

Page 66: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

49

Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Materi

No Aspek Indikator No

Pernyataan Jumlah

1. Kesesuaian

dengan

tujuan

Kesesuaian alat peraga fluida statis

dengan SK/KD 1

2 Kesesuaian alat peraga fluida statis

dengan tujuan pembelajaran 2

2. Kesesuaian

dengan

materi fluida

statis

Besaran-besaran pada materi fludia

statis 3

8

Massa jenis zat cair 4

Tekanan hidrostatis 5

Hukum Archimedes 6

Hukum Pascal 7

Kapilaritas 8

Tegangan permukaan 9

Kekentalan beberapa zat cair 10

Jumlah 10 10

4. Angket Penilaian Siswa dan Guru

Angket respon siswa digunakan untuk memperoleh penilaian atau review

siswa terhadap media pembelajaran alat peraga Seven In One yang telah

dikembangkan. Angket respon siswa diberikan pada evaluasi formatif (evaluasi

satu-satu, evaluasi kelompok kecil dan uji lapangan) dan evaluasi sumatif untuk

menggali informasi mengenai beberapa kriteria media pembelajaran dan

kepraktisan alat peraga menurut sudut pandang siswa. Adapun angket respon guru

digunakan untuk mengetahui kepraktisan dan efektivitas alat peraga yang

dikembangkan. Angket respon siswa dan guru pada penelitian ini menggunakan

skala bertingkat (rating scale) dengan skala 0 sampai 4 dengan kategori 0 tidak

baik, 1 kurang baik, 2 cukup, 3 baik dan 4 sangat baik. Kisi-kisi angket respon

siswa dan guru pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.8 sampai dengan

Tabel 3.12 sebagai berikut:

Page 67: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

50

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Penilaian Siswa pada Evaluasi Satu-satu25

No Aspek Penilaian Pernyataan No

Pernyataan Jumlah

1. Materi (content) Kemampuan dalam mengatasi

kesulitan belajar 1

3 Kemampuan memperjelas

materi 2

Kemenarikan alat peraga 3

2. Desain

Pembelajaran

Kemampuan memvisualisasikan

materi 4

2

Kemenarikan pembelajaran 5

3.

Implementasi

(implementation)

Kemudahan penggunaan 6,7,9

5 Kesesuaian dengan lingkungan

belajar 8

Intensitas penggunaan 10

4. Kualitas teknik Kualitas bentuk (desain) 11

3 Kualitas bahan yang digunakan 12

Kualitas warna 13

Jumlah 13 13

Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Penilaian Siswa pada Evaluasi Kelompok Kecil26

No Aspek Indikator No

Pernyataan Jumlah

1. Efektivitas

Efisiensi waktu belajar 1 2

Kemampuan memperjelas

materi 2 2

2. Implementasi Kemudahan untuk digunakan 3

2 Intensitas penggunaan alat 4

3. Materi (content) Kemenarikan 5

2 Kejelasan 6

4. Aspek

pembelajaran

Kemenarikan pembelajaran 7

2 Kejelasan pembelajaran 8

Jumlah 8 8

25

Chaeruman, Op.Cit 26

Ibid

Page 68: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

51

Tabel 3.10 Kisi-kisi Angket Penilaian Siswa pada Uji Lapangan (Field Test)27

No Aspek Indikator No

Pernyataan Jumlah

1. Implementasi

(implementability)

Kemudahan 1

3 Kejelasan 2

Efisiensi 3

2. Kesinambungan

Perawatan alat peraga 4

3 Ketahanan alat

Intensitas penggunaan

5

6

3. Kecocokan Kesesuaian dengan lingkungan 7 1

4. Penerimaan Kemenarikan 8,9

3 Penerimaan 10

Jumlah 10 10

Tabel 3.11 Kisi-kisi Angket Penilaian Guru pada Evaluasi Sumatif

No Aspek Indikator No

Pernyataan Jumlah

1. Kepraktisan

(practically)

Kemudahan penggunaan 1

3 Ketersedian waktu 2

Keluwesan alat peraga 3

2. Efektivitas

(efectivity)

Ketercapaian tujuan 4

2 Kemudahan dalam menyajikan

fenomena fluida statis 5

Jumlah 5 5

Tabel 3.12 Kisi-kisi Angket Penilaian Siswa pada Evaluasi Sumatif

No Aspek Indikator No

Pernyataan Jumlah

1. Kepraktisan

(practically)

Kemudahan penggunaan alat 1

3 Ketersediaan waktu 2

Keluwesan alat peraga 3

Jumlah 3 3

2. Efektivitas Soal pretest-posttest 1 - 20 20

Jumlah 20 20

5. Tes (pretest dan postest)

Instrumen tes pada penelitian ini berupa soal pretest-posttest pada ranah

kognitif mendefinisikan (C1), memahami (C2), menerapkan atau mengaplikasikan

27

Ibid

Page 69: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

52

(C3) dan menganalisis (C4). Soal pretest-posttest digunakan untuk mengetahui

efektivitas alat peraga yang dikembangkan saat digunakan dalam pembelajaran.

Efektivitas alat peraga yang dikembangkan dapat diketahui melalui peningkatan

hasil belajar siswa melalui pretest-posttest. Instrumen pretest-posttest pada

penelitian ini diambil dari yang sudah ada sebelumnya yaitu instrumen yang

dibuat oleh Parman Abdullah yang telah diuji kevalidannya.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisis untuk

mendapatkan hasil dan kesimpulan hasil penelitian. Analisis hasil data penelitian

dilakukan untuk mengetahui kelayakan, efektivitas dan kepraktisan alat peraga.

Data hasil wawancara guru dioleh secara kualitatif dengan menarik kesimpulan

dari setiap pernyataan yang diberikan. Data yang diperoleh melalui angket berupa

angka kemudian ditafsirkan secara kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan

pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Data Wawancara Guru

Hasil wawancara guru berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan

mengenai informasi terkait penelitian yang dilakukan. Data diperoleh dari

jawaban tiga guru mata pelajaran fisika pada sekolah yang berbeda. Analisis data

hasil wawancara guru dilakukan dengan menarik kesimpulan dari setiap jawaban

yang diberikan oleh guru.

2. Analisis Angket Uji Kelayakan Alat Peraga oleh Ahli

Angket uji kelayakan alat peraga dibuat berdasarkan skala bertingkat

(rating scale). Responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah

disediakan. Pada penelitian ini rating scale digunakan dengan lima alternatif

jawaban dalam bentuk skala.28

Ahli media dan materi dapat memilih skala 5

untuk nilai sangat baik, 4 untuk nilai baik, 3 untuk nilai cukup baik, 2 untuk nilai

28

Sugiyono, Op.Cit, h.97

Page 70: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

53

tidak baik dan 1 untuk nilai sangat tidak baik. Hasil uji kelayakan diketahui

melalui perolehan persentase kelayakan media dengan menggunakan rumus:29

Kategori alat peraga berdasarkan persentase yang diperoleh digolongkan

menjadi empat kategori menggunakan skala pada Tabel 3.13 sebagai berikut:30

Tabel 3.13 Kriteria Kelayakan Media Pembelajaran Alat Peraga

Skor persentase Kategori

80%-100% Valid/Layak

60%-79,99% Cukup Valid/Cukup Layak

50%-59,99% Kurang Valid/Kurang Layak

0-49,99% Tidak Valid/Tidak Layak

3. Analisis Angket Uji Kepraktisan Alat Peraga

Data uji kepraktisan alat peraga diperoleh melalui angket berdasarkan

rating scale. Responden memberikan nilai pada setiap pernyataan dengan skala 4

untuk nilai sangat baik, 3 untuk nilai baik, 2 untuk nilai cukup baik, 1 untuk nilai

tidak baik dan 0 untuk nilai sangat tidak baik. Hasil uji kepraktisan alat peraga

diperoleh berdasarkan persentase kepraktisan media dengan menggunakan

rumus:31

Keterangan:

P = Persentase yang diperoleh

f = Perolehan skor

N = Skor maksimum

29

Riduwan dalam Zaima Faiza dan Rina Harimurti, “Pengembangan Media

Pembelajaran Basis Data Berbasis Android untuk Kelas XI di SMK Negeri Surabaya”, Jurnal IT-

Edu Vol.01 No.01, 2016, h.10 30

Irnin Agustina, Ria Asep Sumarni, dan Dandan Luhur Saraswati, “Pengembangan

Media Pembelajaran Fisika Mobile Learning Berbasis Android”, Jurnal Penelitian &

Pengembangan Pendidikan Fisika Vol.3 No.1, 2017, h.60 31

Hamdunah, “Praktikalitas Pengembangan Modul Konstruktivisme dan Website pada

Materi Lingkaran dan Bola”, Jurnal LEMMA Vol.2 No.1, 2015, h.38

Page 71: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

54

Hasil persentase yang diperoleh digolongkan berdasarkan kriteria pada

Tabel 3.14 sebagai berikut:32

Tabel 3.14 Kriteria Kepraktisan Media Pembelajaran Alat Peraga

Persentase (%) Kategori

80< P ≤100 Sangat Praktis

60< P ≤ 80 Praktis

40< P ≤ 60 Cukup Praktis

20< P ≤ 40 Kurang Praktis

P ≤ 20 Tidak Praktis

4. Analisis Uji Efektivitas Alat Peraga

Uji efektivitas dilakukan dengan menentukan persentase banyaknya

siswa yang mendapatkan hasil tes ≥ KKM (75) setelah belajar menggunakan alat

peraga Seven in One. Persentase banyaknya siswa yang mencapai nilai ≥ 75

diperoleh dengan menggunakan rumus:

Kriteria efektivitas berdasarkan persentase siswa dapat dilihat pada Tabel

3.15 berikut:33

Tabel 3.15 Kriteria Efektivitas

Persentase Kriteria

> 80% Sangat efektif

60% < P ≤ 80% Efektif

40% < P ≤ 60% Cukup efektif

20% < P ≤ 40% Kurang efektif

P ≤ 20% Tidak efektif

P = Persentase banyaknya siswa dengan nilai ≥ 75

32

Ibid 33

Widyoko dalam Rina Yuliana dan Sugiyono, “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran dengan Pendekatan PMRI pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung untuk SMP

Kelas IX”, Jurnal Pendidikan Matematika Vol.6 No.1, 2017, h.64

Page 72: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

55

5. Analisis Uji Ahli per Indikator, Angket Siswa pada Evaluasi Satu-satu,

Evaluasi Kelompok Kecil, dan Uji Lapangan

Data yang diperoleh melalui angket review siswa pada evaluasi satu-satu,

evaluasi kelompok kecil, dan uji lapangan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian

media pembelajaran. Siswa memberikan nilai pada setiap pernyataan dengan skala

4 untuk nilai sangat baik, 3 untuk nilai baik, 2 untuk nilai cukup baik, 1 untuk

nilai tidak baik dan 0 untuk nilai sangat tidak baik. Hasil angket review siswa

terhadap alat peraga diperoleh berdasarkan persentase penilaian media dengan

menggunakan rumus:34

Hasil persentase yang diperoleh digolongkan berdasarkan kriteria pada

Tabel 3.16 sebagai berikut35

:

Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Media Pembelajaran

Persentase (%) Kriteria

80 ≤ X ≤ 100 Sangat baik

60 ≤ X < 80 Baik

40 ≤ X < 60 Sedang

20 ≤ X < 40 Kurang Baik

0 ≤ X < 20 Sangat kurang baik

6. Teknik Penentuan Kedudukan Siswa dalam Kelompok pada Evaluasi

Formatif dan Sumatif

Penentuan kedudukan siswa dalam kelompok dilakukan untuk

mengetahui siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi dalam suatu

kelompok. Penentuan kedudukan kemampuan siswa dalam kelompok dengan

menggunakan standar deviasi. Penentuan kedudukan kemampuan siswa dengan

34

Mualdin Sinurat, Edi Syahputra, dan W. Rajagukguk, “Pengembangan Media

Pembelajaran Matematika Berbantuan Program Flash untuk Meningkatkan Kemampuan

Matemaitk SMP”, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.12 No.2, 2015, h.160 35

Ibid

Page 73: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

56

standar deviasi adalah penentuan kedudukan dengan membagi kelas setiap

kelompok dan tiap kelompok dibatasi oleh suatu standar deviasi tertentu.36

Langkah-langkah dalam menentukan kedudukan siswa yaitu sebagai

berikut:

a. Menjumlah skor semua siswa.

b. Mencari nilai rata-rata (mean) siswa dan simpangan baku (standar deviasi).

Mencari mean : ∑

Mencari standar deviasi : √∑

(

( ))

Keterangan:

= Rata-rata (mean)

= Standar deviasi

= Jumlah kuadrat tiap skor dibagi N

(∑

( )) = Jumlah skor dibagi N dikuadratkan

= Jumlah siswa

c. Menentukan batas kelompok. Secara umum untuk menentukan batas-batas

kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.17 berikut:37

Tabel 3.17 Tabel Penentuan Batas Kelompok

Skor (s) Kelompok

s ≥ ( + SD) Atas

( + SD) < s < ( - SD) Tengah

s ≤ ( - SD) Bawah

36

Arikunto, Op.Cit, h.298 37

Ibid., h. 299

Page 74: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Hasil dari penelitian pengembangan yang telah dilakukan yaitu berupa

produk media pembelajaran alat peraga fluida statis. Alat peraga fluida statis yang

telah ada sebelumnya dikembangkan dan diperbaiki kekurangannya. Tahapan-

tahapan penelitian pengembangan ini dilakukan berdasarkan metode

pengembangan dari Akker yang terdiri dari; penelitian pendahuluan (Preliminary

Research); tahap Prototyping Stage; evaluasi formatif (Formative Evaluation);

evaluasi sumatif (Summative Evaluation); Refleksi Sistematis dan Dokumentasi

(Systematic Reflection and Documentation).

1. Hasil Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengumpulkan informasi

mengenai masalah yang terdapat pada proses pembelajaran di sekolah. Informasi

ini diperoleh melalui studi literatur dan observasi pada guru dan siswa di sekolah.

Studi literatur dilakukan dengan menganalisis jurnal dan skripsi yang

berhubungan dengan penelitian alat peraga fluida statis. Hasil dari analisis jurnal

dan skripsi terkait dengan penelitian ini terdapat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Studi Literatur (analisis jurnal dan skripsi)

No Nama Penulis Judul

dan Kelebihan Kelemahan

1. Riah Elsa Fitri

Pengaruh alat peraga

Seven in one terhadap

hasil belajar siswa

pada materi fluida

statis

a. Dapat digunakan

untuk enam

percobaan pada

materi fluida statis.

b.Dapat meningkatkan

hasil belajar siswa

Alat peraga terlalu

besar sehingga tidak

praktis, sulit dalam hal

penyimpanan (tidak ada

tempat) sehingga

kurang dalam

perawatannya.

2. Maliasih, dkk

Pengembangan Alat

peraga KIT tekanan

hidrostatis untuk

meningkatkan

pemahaman konsep

Dapat meningkatkan

pemahaman konsep

siswa

Hanya terdapat alat

peraga tekanan

hidrostatis

Page 75: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

58

No Nama Penulis Judul

dan Kelebihan Kelemahan

3. Heru Damayanti, dkk

Pembelajaran Hukum

Pascal menggunakan

miniatur mesin

hidrolik untuk

meningkatkan berpikir

kritis siswa

Dapat meningkatkan

berpikir kritis siswa

Hanya menjelaskan satu

sub materi yaitu Hukum

Pascal

4. Sumirat Diah, dkk

Pengembangan alat

peraga fisika pada

materi viskositas

sebagai media

pembelajaran

Desain alat lebih

variatif

Hanya mampu

menjelaskan satu sub

bab materi yaitu

viskositas

5. Diajeng Ramadhan,

dkk

Pengembangan Alat

Peraga Praktikum

Viskometer Metode

Bola Jatuh Bebas

Berbasis Sensor Efek

Hall UGN3503

Sebagai Media

Pembelajaran Fisika

Alat peraga mampu

mengukur viskositas

zat cair secara

otomatis

Alat peraga hanya

mampu menjelaskan

satu sub bab materi

(viskositas)

6. Sumirat Dyah

Wulandari, dkk

Pengembangan Alat

Peraga Fisika Pada

Materi Viskositas

Sebagai Media

Pembelajaran

Alat peraga mampu

bekerja secara

otomatis

Alat peraga hanya

mampu digunakan

untuk percobaan pada

satu sub bab materi

Hasil penelitian terdahulu mengenai alat peraga fluida statis

menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis mampu meningkatkan pemahaman

siswa dan juga hasil belajar siswa. Tetapi alat peraga fluida statis yang telah

dibuat sebelumnya belum sepenuhnya maksimal digunakan dalam proses

pembelajaran. Diantara alat peraga yang dibuat hanya dapat menunjukkan satu

sub materi fluida statis. Selain itu alat peraga fluida statis terlalu besar dalam hal

Page 76: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

59

ukuran sehingga belum memudahkan guru dan siswa dalam menggunakannya.

Tempat penyimpanan alat peraga juga belum maksimal sehingga kurang dalam

hal perawatannya. Hasil survey lapangan berupa wawancara dapat dilihat pada

Lampiran 2.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fisika memberikan

informasi bahwa satu diantara kesulitan siswa dalam mempelajari fisika yaitu

visualiasi konsep fisika. Visualisasi atau pengamatan langsung dibutuhkan siswa

dalam memahami konsep yang dipelajari. Media pembelajaran yang digunakan

oleh guru satu diantaranya adalah alat peraga. Alat peraga digunakan agar siswa

dapat lebih memahami materi dan dapat menambah motivasi siswa dalam belajar

fisika. Penggunaan alat peraga pada materi fluida statis belum memadai karena

guru hanya menggunakan bejana sederhana. Maka dari itu guru memerlukan alat

peraga yang lebih layak dan praktis untuk digunakan serta efektif dalam

memberikan pengetahuan kepada siswa

Angket penelitian pendahuluan diberikan kepada siswa untuk mengetahui

penggunaan alat peraga di kelas dan kebutuhan alat peraga siswa. Hasil angket

siswa dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil angket siswa menunjukkan bahwa

siswa ragu dan menganggap alat peraga yang digunakan guru belum efektif dalam

membantu memahami konsep fisika. Supaya proses pembelajaran dapat mencapai

tujuan maka siswa membutuhkan alat peraga yang praktis dan layak untuk

digunakan sehingga efektif untuk menambah pengetahuan siswa.

2. Hasil Prototyping Stage

a. Hasil Perancangan Desain Alat Peraga Fluida Statis

Perancangan desain alat peraga fluida statis mengacu pada desain alat

peraga yang sudah ada sebelumnya. Desain alat peraga yang sudah ada kemudian

diperbaiki kekurangannya dan dirancang agar alat peraga lebih praktis dan efisien.

Alat peraga fluida statis dibuat dengan ukuran lebih kecil dari alat sebelumnya,

hal tersebut bertujuan untuk memudahkan guru dan siswa membawa atau

memindahkannya saat digunakan dalam pembelajaran.

Page 77: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

60

Desain alat peraga fluida statis dikembangkan mengacu pada kriteria

pembuatan dan pengembangan alat peraga antara lain; bahan mudah diperoleh,

mudah dalam perancangan dan pembuatannya, mudah dalam perakitannya (tidak

memerlukan keahlian khusus), dan mudah dioperasikannya, dapat menunjukkan

konsep dengan lebih baik, dapat meningkatkan motivasi siswa, akurasi cukup

dapat diandalkan, tidak berbahaya ketika digunakan, menarik, daya tahan alat

peraga cukup baik (lama pakai), inovatif dan kreatif, serta bernilai pendidikan.1

Perancangan alat peraga Seven in One dioptimalkan dengan pemilihan bahan baku

sampai pembuatan alat peraga.

1) Pemilihan Bahan Baku Alat Peraga Fluida Statis

Bahan baku pembuatan alat peraga statis dipilih dengan

mempertimbangkan beberapa hal diantaranya, bahan yang cukup kuat dan mampu

bertahan lama, serta bahan baku aman untuk digunakan oleh siswa dalam proses

pembelajaran.

Bahan baku pembuatan alat peraga fluida statis dapat dilihat pada Tabel

4.2 berikut:

Tabel 4.2 Bahan Baku Pembuatan Alat Peraga Fluida Statis

No Komponen Bahan Baku Gambar

1. Tabung pada pipa U Akrilik

2. Tiang penyangga alat

peraga Kayu

http://njkontraktor.com

1 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Pedoman Pembuatan Alat Peraga untuk

SMA. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2011 h.8

Page 78: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

61

No Komponen Bahan Baku Gambar

3. Piston percobaan

Hukum Pascal Suntikan

4. Tabung wadah air Tabung plastik

5. Penyambung antar

pipa Sambungan T paralon

6.

Katup untuk menutup

dan membuka jalan

air

Katup paralon

7. Pewarna alat peraga Cat kayu

umaharafat.files.wordpress.com

8. Selang air percobaan

tekanan hidrostatis Selang plastik

Page 79: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

62

No Komponen Bahan Baku Gambar

9. Saluran pembuangan

air Kran air

2) Hasil Pembuatan Alat Peraga Fluida Statis

Tampilan secara keseluruhan alat peraga fluida statis yaitu seperti

Gambar 4.1 di bawah ini:

Gambar 4.1 Tampilan Keseluruhan Alat Peraga Seven in One

Hasil pembuatan alat peraga fluida statis Seven in one dapat dilihat pada

Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Pembuatan Alat Peraga Fluida Statis

No Komponen Gambar

1. Kaki penyangga alat

peraga

Page 80: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

63

No Komponen Gambar

2. Tiang penyangga alat

peraga

3. Tempat bejana

(percobaan tegangan

permukaan, kapilaritas,

dan viskositas)

4. Komponen percobaan

tekanan hidrostatis

5. Komponen percobaan

Hukum Pascal

Page 81: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

64

No Komponen Gambar

6.

Komponen percobaan

Hukum Archimedes

b. Hasil Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)

Evaluasi formatif untuk menguji kelayakan alat peraga fluida statis oleh

ahli dan siswa mencakup validasi ahli (expert review), evaluasi satu-satu,

evaluasi kelompok kecil dan uji lapangan dengan hasil sebagai berikut:

1) Hasil Penilaian Ahli (expert review)

Penilaian ahli terhadap media pembelajaran alat peraga fluida statis

terdiri dari penilaian aspek media oleh ahli media dan penilaian apek materi oleh

ahli materi. Hasil penilaian ahli berupa angket yang dianalisis melalui beberapa

tahap diantaranya kelayakan media secara keseluruhan, analisis penilaian ahli

untuk setiap aspek, dan analisis penilaian ahli untuk setiap indikator. Ahli yang

dipercaya untuk mengevaluasi alat peraga fluida statis terdiri dari lima ahli untuk

masing-masing aspek media dan aspek materi.

a) Hasil Penilaian Ahli Media

Penilaian media dilakukan oleh lima ahli media yang terdiri dari tiga

dosen FITK UIN Jakarta dan dua guru mata pelajaran fisika. Analisis hasil

penilaian ahli media dengan menggunakan analisis rating scale atau skala rating.

Analisis hasil penilaian ahli media terhadap alat peraga fluida statis dapat dilihat

pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Alat Peraga Fluida Statis Menurut Ahli Media

No Aspek Nilai Persentase

(%) Kategori

1. Keterkaitan dengan Bahan Ajar 60 80 Baik

2. Nilai Pendidikan 44 88 Sangat Baik

3. Ketahanan Alat 83 83 Sangat Baik

Page 82: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

65

No Aspek Nilai Persentase

(%) Kategori

4. Efisiensi Alat 65 87 Sangat Baik

5. Keamanan Alat Peraga 43 86 Sangat Baik

6. Estetika 42 84 Sangat Baik

7. Penyimpanan Alat Peraga 42 84 Sangat Baik

Jumlah nilai (kesimpulan) 379 84 Layak

Jumlah nilai maksimum aspek 1 dan 4 = 75

Jumlah nilai maksimum aspek 2, 5, 6, dan 7 = 50

Jumlah nilai maksimum aspek 3 = 100

Jumlah nilai maksimum keseluruhan aspek = 450

Jumlah nilai keseluruhan aspek media pembelajaran yaitu 379 dari nilai

maksimum 450 dengan persentase 84% termasuk pada kategori layak digunakan

sebagai media pembelajaran. Grafik persentase nilai pada setiap aspek dapat

dilihat pada Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Grafik Persentase Uji Validasi Media setiap Aspek

Hasil penilaian ahli media menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis

mendapatkan persentase terbesar pada aspek nilai pendidikan dengan persentase

88%. Aspek lainnya mendapat kategori baik dengan masing-masing aspek yaitu

aspek keterkaitan dengan bahan ajar memperoleh persentase 80%, aspek

ketahanan alat memperoleh persentase 83%, aspek efisiensi memperoleh

persentase 86%, aspek keamanan alat peraga memperoleh persentase 86%, aspek

estetika memperoleh persentase 84 dan aspek penyimpanan alat peraga

76%

78%

80%

82%

84%

86%

88%

keterkaitandengan bahan

ajar

nilaipendidikan

ketahanan alat efisiensi alat keamanan alatperaga

estetika penyimpananalat peraga

80%

88%

83%

86% 86%

84% 84%

Pe

rse

nta

se

Aspek

Page 83: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

66

memperoleh persentase 84%. Semua ahli media menyatakan bahwa alat peraga

fluida statis yang dikembangkan layak untuk digunakan pada proses pembelajaran

dengan revisi sesuai saran. Revisi yang disarankan oleh para ahli media

diantaranya mengganti komponen pada percobaan tekanan hidrostatis dengan

menggunakan selang yang dihubungkan dengan corong. Ahli menyatakan bahwa

percobaan dengan menggunakan tabung berlubang kurang tepat untuk

menjelaskan konsep tekanan hidrostatis.

b) Hasil Penilaian Ahli Materi

Penilaian pada aspek materi pembelajaran dilakukan oleh lima ahli media

yang terdiri dari dua dosen Departemen Fisika Universitas Indonesia, satu dosen

FST UIN Jakarta dan dua guru mata pelajaran fisika. Hasil penilaian ahli materi

dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Uji Validasi Ahli Materi

No Aspek Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kategori

1. Tujuan Pembelajaran 44 88 Sangat Baik

2. Materi/Konsep Fluida Statis 162 81 Sangat Baik

Jumlah (kesimpulan) 206 82 Layak

Nilai maksimum aspek 1 = 50

Nilai maksimum aspek 2 = 200

Jumlah nilai maksimum = 250

Hasil penilaian ahli materi menunjukkan bahwa alat peraga Seven in One

layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan perolehan persentase 82%.

Kedua aspek tujuan pembelajaran maupun aspek kesesuaian dengan materi

memperoleh kriteria layak atau valid. Aspek tujuan pembelajaran dan materi atau

konsep fluida statis memperoleh kriteria baik dengan nilai aspek isi pembelaran

44 dari nilai 50 dengan persentase 88% dan aspek kesesuaian dengan materi fluida

statis memperoleh nilai 162 dari nilai maksimum 200 dengan persentase 81%.

Grafik persentase hasil penilaian ahli materi pada setiap aspek dapat dilihat pada

Gambar 4.3 berikut:

Page 84: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

67

Gambar 4.3 Grafik Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi setiap Aspek

Aspek tujuan pembelajaran memperoleh persentase tertinggi yaitu 88%

dan aspek kesesuaian dengan materi memperoleh persentase 81%.

Hasil penilaian ahli materi untuk setiap indikator dapat dilihat pada Tabel

4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Ahli Materi Keseluruhan Indikator

No Indikator Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kategori

1. Kesesuaian alat peraga fluida

statis dengan SK/KD

22

88 Sangat Baik

2. Kesesuaian alat peraga fluida

statis dengan tujuan pembelajaran 22 88 Sangat Baik

3. Kesesuaian alat peraga fluida

statis dengan tujuan pembelajaran 20 80 Sangat Baik

4. Massa jenis zat cair 21 84 Sangat Baik

5. Tekanan hidrostatis 23 92 Sangat Baik

6. Hukum Archimedes 20 80 Baik

7. Hukum Pascal 21 84 Sangat Baik

8. Kapilaritas 19 76 Baik

9. Tegangan permukaan 20 80 Baik

10 Kekentalan beberapa zat cair 18 72 Baik

75%

80%

85%

90%

TujuanPembelajaran

Kesesuaian Materi

88%

81%

Pe

rse

nta

se

Aspek Penilaian

Page 85: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

68

No Indikator Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kriteria

Jumlah (kesimpulan) 206 82 Layak

Nilai maksimum setiap indikator = 25

Jumlah nilai seluruh indikator = 250

Hasil penilaian ahli materi menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis

Seven in One layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran di kelas dengan

perolehan jumlah nilai 206 dari 250 dengan persentase 82% (kategori layak).

Grafik perolehan persentase tiap indikator pada aspek kesesuaian dengan

tujuan pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4 Grafik Hasil Validasi Materi pada Aspek Tujuan Pembelajaran

Hasil uji validasi ahli materi menunjukkan bahwa baik aspek kesesuaian

dengan KI/KD maupun aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran mendapat

kategori layak atau valid dengan masing-masing aspek memperoleh persentase

nilai 88%.

Hasil penilaian setiap indikator menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh

setiap indikator ada pada rentang nilai 18-23 dengan rata-rata kriteria penilaian

setiap indikator memperoleh kategori layak atau valid. Nilai tertinggi yaitu 23

diperoleh indikator percobaan tekanan hidrostatis dengan persentase 92%.

Sedangkan nilai terendah yaitu 18 dengan persentase 72% diperoleh indikator

percobaan kekentalan zat cair.

Grafik perolehan persentase tiap indikator dapat dilihat pada Gambar 4.5

berikut:

0%20%40%60%80%

100%

kesesuaiandengan KI/KD

kesesuaiandengan tujuanpembelajaran

88% 88%

pe

rse

nta

se

Indikator

Page 86: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

69

Gambar 4.5 Grafik Hasil Uji Validasi Materi Keseluruhan Indikator

Hasil penilaian ahli materi untuk masing-masing indikator memperoleh

nilai dengan kriteria baik untuk sembilan indikator dan kriteria sangat baik untuk

satu indikator yaitu indikator tekanan hidrostatis dengan perolehan persentase

sebesar 92%.

2) Hasil Evaluasi Satu-Satu (One-to-One Evaluation)

Evaluasi satu-satu (One-to-One Evaluation) dilakukan dengan subjek tiga

siswa kelas XI SMAN 29 Jakarta dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi.

Siswa yang ditunjuk merupakan siswa kelas XI MIA 2 yang sudah pernah

mempelajari materi fluida statis. Hasil penilaian siswa pada aspek materi, desain

pembelajaran, implementasi dan kualitas teknik dapat dilihat pada Tabel 4.7

berikut:

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Evaluasi Satu-satu pada Setiap Aspek

No. Aspek Jumlah

Nilai

Presentase

(%) Kategori

1. Materi 31 86 Sangat Baik

2. Desain Pembelajaran 20 83 Sangat Baik

3. Implementasi 48 80 Baik

4. Kualitas Teknis 28 78 Baik

Jumlah 127 81 Sangat Baik

30%

50%

70%

90%

110%

1 2 3 4 5 6 7 8

80% 84%

92%

80% 84% 76% 80% 72%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 87: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

70

Nilai maksimum aspek 1 = 36

Nilai maksimum aspek 2 = 24

Nilai maksimum aspek 3 = 60

Nilai maksimum aspek 4 = 36

Jumlah nilai maksimum = 156

Hasil penilaian pada evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation) untuk

setiap aspek memperoleh hasil dengan kriteria baik pada setiap aspek penilaian.

Nilai tertinggi diperoleh aspek materi yaitu sebesar 31 (nilai maksimum 36)

dengan persentase 86%. sedangkan nilai terendah diperoleh aspek kualitas teknik

yaitu memperoleh jumlah nilai 28 (nilai maksimum 36) dan persentase 78%. Dua

aspek lainnya yaitu desain pembelajaran dan aspek implementasi mendapatkan

katefori baik dengan masing-masing nilai yaitu 20 (nilai maksimum 24) dan 28

(nilai maksimum 60) dengan persentasi nilai 83% dan 80% Grafik persentase

masing-masing aspek penilaian pada evaluasi satu-satu dapat dilihat pada Gambar

4.6 berikut:

Gambar 4.6 Grafik Persentase Hasil Penilaian Masing-masing Aspek

Grafik persentase penilaian pada masing-masing aspek menunjukkan

bahwa aspek materi memperoleh persentase tertinggi dari aspek lainnya yaitu

sebesar 86%. Aspek materi memperoleh persentase 86% dengan kategori sangat

baik. Hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek materi dapat dilihat

pada Gambar 4.7 berikut:

70%

75%

80%

85%

90%

Materi DesainPembelajaran

Implementasi KualitasTeknis

86% 83%

80% 78%

Pe

rse

nta

se

Aspek Penilaian

Page 88: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

71

Gambar 4.7 Grafik Hasil Penilaian Masing-masing Indikator pada Aspek

Materi

Pada aspek materi, indikator penilaian tertinggi yaitu kemampuan alat

peraga dalam memperjelas konsep dengan persentase 92%, sedangkan indikator

kemampuan dalam mengatasi kesulitan materi dan kemenarikan untuk digunakan

dalam pembelajaran memperoleh persentase yang sama yaitu 83%.

Aspek pembelajaran memperoleh persentase 83% dengan kategori sangat

baik. Hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek pembelajaran dapat

dilihat pada Gambar 4.8 berikut:

Gambar 4.8 Grafik Hasil Penilaian Masing-Masing Indikator pada Aspek

Desain Pembelajaran

Pada aspek pembelajaran, semua indikator memperoleh kriteria sangat

baik dengan persentase masing-masing indikator yaitu 83%.

70%

75%

80%

85%

90%

95%

100%

Kemampuan alatperaga dalam

mengatasikesulitan materi

Kemampuan alatperaga dalammemperjelas

konsep

Kemenarikan alatperaga fluidastatis untuk

digunakan dalampembelajaran

83%

92%

83%

Pe

rse

nta

se

Indikator

0%20%40%60%80%

100%

Kemampuanmemvisulisasikan

materi

Kemampuanmembuatmenarik

83% 83%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 89: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

72

Aspek implementasi memperoleh persentase 80% dengan kategori baik.

Hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek implementasi dapat dilihat

pada Gambar 4.9 berikut:

Gambar 4.9 Grafik Hasil Penilaian Masing-masing Indikator pada Aspek

Implementasi

Pada aspek implementasi terdapat lima indikator dengan empat indikator

memperoleh persentase yang sama, sedangkan indikator intensitas penggunaan

alat peraga memperoleh persentase tertinggi yaitu 100%.

Aspek kualitas teknik memperoleh persentase 78% dengan kategori

sangat baik. Hasil penilaian masing-masing indikator pada aspek kualitas teknik

dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut;

Gambar 4.10 Grafik Hasil Penilaian Masing-masing Indikator pada Aspek

Kualitas Teknis

Hasil persentase setiap indikator pada aspek kualitas teknik menunjukkan

nilai tertinggi yang diperoleh yaitu pada indikator kualitas bahan dengan

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Kemudahanalat peraga

untukdigunakan

Kemampuanalat peragamembuatpelajaran

lebih efisien

Kesesuaianalat peraga

denganlingkungan

sekolah

Kemudahanalat peraga

untukdipindahka

Intensitaspenggunaanalat peraga

75% 75% 75% 75% 100%

Pe

rse

nta

se

Indikator

70%

75%

80%

85%

kualitasbahan

kualitasdesain

kualitaswarna

83%

75% 75%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 90: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

73

persentase 83%. Adapun indikator kualitas desain dan kualitas warna memperoleh

persentase yang sama yaitu sebesar 75%.

3) Hasil Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)

Hasil evaluasi kelompok kecil diperoleh dari hasil pretest dan posttest

serta angket penilaian siswa terhadap alat peraga fluida statis. Subjek pada

penelitian ini adalah siswa yang sudah pernah belajar materi fluida statis yaitu 12

siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 32 Jakarta dengan kemampuan rendah, sedang dan

tinggi. Aspek yang dinilai pada angket penilaian kelompok kecil yaitu aspek

efisiensi, implementasi, materi, dan aspek pembelajaran. Hasil penilaian angket

siswa menunjukkan nilai yang diperoleh secara keseluruhan aspek yaitu 318

dengan kategori baik. Efektivitas alat peraga dapat dinilai berdasarkan hasil

posttest siswa yang menunjukkan bahwa 75% siswa memperoleh nilai ≥ KKM

dengan kategori efektif. Adapun hasil pemusatan dan penyebaran data nilai

pretest dan posttest siswa pada evaluasi kelompok kecil dapat dilihat pada Tabel

4.8 berikut:

Tabel 4.8 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest

No Pemusatan dan

Penyebaran Data

Pretest Posttest

1. Nilai Terendah 15 55

2. Nilai Tertinggi 60 85

3. Rata-rata 41,67 73,33

4. Median 45 75

5. Modus 55 75

6. Standar Deviasi 14,51 9,61

Nilai terendah yang diperoleh siswa saat pretest yaitu 15 dan nilai

tertinggi yang dicapai siswa yaitu 60. Sedangkan nilai terkecil pada postest yaitu

55 dan nilai tertinggi 85. Rata-rata nilai siswa diperoleh saat pretest 41,67 dan

rata-rata nilai saat postest 75. Adapun hasil angket penilaian siswa dapat dilihat

pada Tabel 4.9 berikut:

Page 91: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

74

Tabel 4.9 Hasil Angket Penilaian Siswa

No Aspek Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kategori

1. Efisiensi 76 79 Baik

2. Implementasi 81 84 Sangat Baik

3. Materi 81 84 Sangat Baik

4. Pembelajaran 80 83 Sangat Baik

Jumlah 318 83 Sangat Baik

Jumlah nilai maksimum setiap aspek = 96

Berdasarkan tabel di atas jumlah nilai keseluruhan aspek penilaian yaitu

318 berada pada kategori sangat baik. Dari keempat aspek yang dinilai, aspek

implementasi dan materi mendapat nilai tertinggi dengan persentase 84% dan nilai

masing-masing aspek 81 kategori sangat baik. Nilai terendah yaitu pada aspek

efisiensi dengan persentase 79% dan nilai 76 pada kategori baik. Dan aspek

pembelajaran memperoleh nilai 80 dengan 83% pada kategori sangat baik. Hasil

penilaian pada masing-masing aspek dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut:

Gambar 4.11 Grafik Hasil Penilaian Kelompok Kecil

Aspek efisiensi memperoleh persentase 79% dengan jumlah nilai 76

termasuk pada kategori baik. Hasil penilaian berdasarkan masing-masing

indikator pada aspek efisiensi dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut:

60%

65%

70%

75%

80%

85%

Efisiensi Implementasi Materi Pembelajaran

80%

84% 84% 83%

Pe

rse

nta

se

Aspek Penilaian

Page 92: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

75

Gambar 4.12 Grafik Penilaian per Indikator pada Aspek Efisiensi

Gambar di atas menunjukkan bahwa kedua indikator pada aspek efisiensi

memperoleh persentase nilai yang sama yaitu 80%. Jumlah nilai yang diperoleh

kedua aspek tersebut yaitu 38 dengan kategori sangat baik.

Aspek implementasi memperoleh persentase 84% dengan jumlah nilai 81

termasuk pada kategori sangat baik. Indikator yang dinilai pada kategori

implementasi yaitu kemudahan alat peraga fluida statis untuk digunakan dan

kemampuan alat peraga fluida statis untuk digunakan dalam jangka waktu yang

lama. Perolehan nilai pada masing-masing indikator dapat dilihat pada Gambar 4.

13 berikut:

Gambar 4.13 Grafik Penilaian per Indikator pada Aspek Implementasi

Indikator kemudahan alat peraga fluida statis untuk digunakan

memperoleh persentase paling tinggi yaitu 87% dengan jumlah nilai 42 termasuk

pada kateori sangat baik. Sedangkan indikator kemampuan alat peraga fluida

0%20%40%60%80%

Efisiensi waktubelajar

Kemampuan alatperaga dalam

memperjelas konsep

80% 80%

Jum

lah

Nila

i

Indikator

50%

60%

70%

80%

90%

kemudahan alatperaga untuk

digunakan

kemampuan alatperaga untuk

digunakan jangkawaktu lama

87% 81%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 93: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

76

statis untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama memperoleh persentase

81% dengan jumlah nilai 39 termasuk pada kategori sangat baik.

Aspek materi memperoleh persentase 84% dengan jumlah nilai 81

termasuk pada kategori sangat baik. Indikator penilaian pada aspek materi antara

lain kemenarikan materi dan kejelasan materi. Hasil penilailan tiap indikator pada

aspek materi dapat dilihat pada Gambar 4.14 berikut:

Gambar 4.14 Grafik Hasil Penilaian pada Aspek Materi

Pada aspek materi, indikator kemenarikan materi memperoleh persentase

91% dengan jumlah nilai yang didapat yaitu 43 termasuk pada kategori sangat

baik. Sedangkan pada indikator kejelasan materi memperoleh persentase 80%

dengan jumlah nilai 38 termasuk pada kategori sangat baik.

Aspek pembelajaran memperoleh persentase 83% dengan jumlah nilai 80

termasuk ke dalam kategori sangat baik. Indikator penilaian pada aspek

pembelajaran antara lain kemenarikan pembelajaran dan kejelasan pembelajaran.

Hasil penilaian tiap indikator pada aspek pembelajaran dapat dilihat pada Gambar

4.15 berikut:

Gambar 4.15 Grafik Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran

50%

70%

90%

kemenarikanmateri

kejelasan materi

91% 80%

Pe

rse

nta

se

Indikator

0%

50%

100%

kemenarikanpembelajaran

kejelasanpembelajaran

83% 83%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 94: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

77

Pada aspek pembelajaran, kedua indikator kemenarikan pembelajaran

dan kejelasan pembelajaran mendapat persentase yang sama yaitu 83% dengan

jumlah nilai yang diperoleh 40 termasuk pada kategori sangat baik.

4) Uji Lapangan (Field Test)

Hasil uji lapangan diperoleh melalui uji efektivitas dan angket penilaian

uji lapangan dengan melibatkan 15 siswa kelas X MIA 2 SMAN 29 Jakarta dan

15 siswa kelas X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta. Aspek yang dinilai pada tahap ini

antara lain kemampuan untuk digunakan (implementability), kesinambungan

(sustainability), kecocokan dengan lingkungan, serta penerimaan dan

kemenarikan. Efektivitas alat peraga pada uji lapangan diperoleh melalui hasil

posttest siswa.

Hasil penilaian angket siswa secara keseluruhan menunjukkan bahwa

media pembelajaran alat peraga fluida statis memperoleh persentase 82% dengan

kategori sangat baik. Sedangkan hasil efektivitas alat peraga ditunjukkan dengan

nilai siswa yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal atau KKM

yang diperoleh melalui kegiatan posttest. Hasil efektivitas pada uji lapangan

menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis Seven in One efektif untuk

digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan persentase nilai siswa ≥ KKM

yaitu 67% (kategori efektif). Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil

kegiatan pretest dan posttest pada uji lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.10

berikut:

Tabel 4.10 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest

No Pemusatan dan

Penyebaran Data

Pretest Posttest

1. Nilai Terendah 20 65

2. Nilai Tertinggi 60 85

3. Rata-rata 41,67 73,33

4. Median 35 75

5. Modus 30 75

6. Standar Deviasi 10,31 4,91

Page 95: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

78

Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek pada angket penilaian siswa

pada tahap uji lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Uji Lapangan

No. Aspek Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kategori

1. Kemampuan untuk

digunakan (Implementability) 298 83 Sangat Baik

2. Kesinambungan

(Sustainability) 284 79 Baik

3. Kecocokan dengan

lingkungan 99 82 Sangat Baik

4. Peneriman dan Kemenarikan 299 83 Sangat Baik

Jumlah 980 82 Sangat Baik

Jumlah nilai maksimum aspek 1, 2, dan 4 = 360

Jumlah nilai maksimum aspek 3 = 120

Hasil penilaian uji lapangan menunjukkan bahwa seluruh aspek yaitu

aspek kemampuan untuk digunakan (implementability), kecocokan dengan

lingkunga, serta aspek penerimaan dan kemenarikan memperoleh kategori sangat

baik, sedangkan aspek kesinambungan (sustainability) memperoleh kategori baik.

Hasil penilaian uji lapangan dapat dilihat pada Gambar 4.16 berikut:

Gambar 4.16 Grafik Hasil Penilaian Uji Lapangan

50%

55%

60%

65%

70%

75%

80%

85%

kemampuanuntuk

digunakan

kesinambungan kecocokandengan

lingkungan

penerimaan dankemenarikan

83% 79%

82% 83%

Pe

rse

nta

se

Aspek Penilaian

Page 96: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

79

Aspek penilaian kemampuan untuk digunakan (implementability) dan

aspek penerimaan dan kemenarikan memperoleh persentase tertinggi dengan

masing-masing aspek sebesar 83%. Sedangkan aspek kesinambungan

(sustainability) memeperoleh persentase terendah sebesar 79%. Aspek kecocokan

dengan lingkungan memperoleh persentase sebesar 82%.

Aspek kemampuan untuk digunakan (implementability) memperoleh

persentase 83% dengan jumlah nilai 298 termasuk dalam kategori sangat baik.

Indikator yang dinilai pada aspek implementability antara lain kemudahan untuk

digunakan, kemampuan alat peraga dalam memperjelas materi, dan efisiensi

waktu belajar saat menggunakan alat peraga fluida statis. Hasil penilaian setiap

indikator pada aspek implementability dapat dilihat pada Gambar 4.17 berikut:

Gambar 4.17 Grafik Penilaian Aspek Implementability

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa indikator kemampuan

dalam memperjelas materi memperoleh persentase tertinggi yaitu 90% dengan

jumlah nilai 100 termasuk pada kategori sangat baik. Sedangkan aspek dengan

persentase terendah yaitu aspek efisiensi waktu belajar yaitu 75% dengan jumlah

nilai 90 termasuk pada kategori baik. Aspek kemudahan penggunaan memperoleh

persentase 83% dengan jumlah nilai 100 termasuk dalam kategori sangat baik.

Aspek penilaian kesinambungan memperoleh persentase 83% dengan

jumlah nilai 299 termasuk pada kategori sangat baik. Indikator yang dinilai pada

aspek kesinambungan antara lain kemudahan perawatan alat peraga, ketahanan

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

kemudahanpenggunaan

kemampuandalam

memperjelasmateri

efisiensi waktubelajar

83% 90%

75%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 97: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

80

alat peraga fluida statis, dan kemampuan alat peraga untuk digunakan dalam

jangka waktu lama. Hasil penilaian setiap indikator pada aspek kesinambungan

dapat dilihat pada Gambar 4.18 berikut:

Gambar 4.18 Grafik Penilaian Aspek Kesinambungan

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa indikator kemampuan alat

peraga untuk digunakan dalam jangka waktu lama memperoleh persentase

tertinggi yaitu 82% dengan jumlah nilai 98 termasuk pada kategori sangat baik.

Sedangkan aspek dengan persentase terendah yaitu indikator kemudahan

perawatan alat peraga yaitu 74% dengan jumlah nilai 89 termasuk pada kategori

baik. Aspek ketahanan alat peraga memperoleh persentase 80% dengan jumlah

nilai 97 termasuk dalam kategori sangat baik.

Aspek penilaian kecocokan dengan lingkungan memperoleh persentase

82% dengan jumlah nilai 99 termasuk pada kategori sangat baik. Pada aspek

kecocokan dengan lingkungan hanya ada satu yaitu kesesuaian dengan lingkungan

sekolah. Dengan perolehan persentase 82% dan nilai 99 termasuk pada kategori

sangat baik.

Aspek penerimaan dan kemenarikan memperoleh persentase 79% dengan

jumlah nilai 284 termasuk pada kategori baik. Indikator yang dinilai pada aspek

kesinambungan antara lain kemampuan alat peraga fluida statis dalam

meningkatkan minat belajar, kemenarikan alat peraga fluida statis, dan

60%

65%

70%

75%

80%

85%

kemudahanperawatan alat

peraga

ketahanan alatperaga fluida

statis

kemampuan alatperaga untuk

digunakan dalamjangka waktu lama

74%

80% 82%

Pe

rse

nta

se

Indikator Penilaian

Page 98: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

81

penerimaan alat peraga sebagai media pembelajaran. Hasil penilaian setiap

indikator pada aspek penerimaan dan kemenarikan dapat dilihat pada Gambar

4.19 berikut:

Gambar 4.19 Grafik Penilaian Aspek Penerimaan dan Kemenarikan

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada indikator penerimaan

alat peraga sebagai media pembelajaran memperoleh persentase tertinggi yaitu

90% dengan jumlah nilai 109 termasuk pada kategori sangat baik. Sedangkan

aspek dengan persentase terendah yaitu indikator kemampuan alat peraga dalam

meningkatkan minat belajar yaitu 75% dengan jumlah nilai 90 termasuk pada

kategori baik. Indikator kemenarikan alat peraga memperoleh persentase 83%

dengan jumlah nilai 100 termasuk dalam kategori sangat baik.

3. Hasil Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Evaluasi sumatif melibatkan 12 siswa kelas X MIA 3 dan tiga guru mata

pelajaran fisika dari masing-masing sekolah. Pada tahap ini diperoleh hasil berupa

penilaian efektivitas dan kepraktisan alat peraga fluida statis yang dikembangkan.

a. Hasil Uji Efektivitas Alat Peraga Fluida Statis

Hasil efektivitas alat peraga diperoleh dari peningkatan hasil belajar

siswa melalui kegiatan pretest-postest siswa dan penilaian guru mata pelajaran

fisika. Hasil pretest-postest siswa menyatakan 10 dari 12 siswa mendapatkan nilai

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

kemampuan alatperaga fluida statis

dalammeningkatkanminat belajar

kemenarikan alatperaga fluida statis

penerimaan alatperaga sebagai

mediapembelajaran

75% 83% 90%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 99: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

82

≥ KKM yang berarti bahwa 83% siswa tuntas dan alat peraga fluida statis

termasuk kategori sangat efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest-postest pada evaluasi

sumatif dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest-Posttest

pada Evaluasi Sumatif

No Pemusatan dan Penyebaran

Data Pretest Posttest

1. Nilai terendah 20 55

2. Nilai tertinggi 55 80

3. Rata-rata nilai 38,75 73,75

4. Median 40 75

5. Modus 40 75

6. Standar deviasi 9,07 8,01

Uji efektivitas alat peraga fluida statis dilakukan juga dengan penilaian

guru mata pelajaran fisika. Hasil penilaian guru menyatakan bahwa alat peraga

yang dikembangkan efektif untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran di kelas

dengan kategori efektivitas baik. Hasil penilaian guru terhadap alat peraga fluida

statis dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13 Hasil Angket Penilaian Guru terhadap Efektivitas Alat Peraga

No Indikator Jumlah

nilai

Persentase

(%) Kategori

1. Ketercapaian tujuan

pembelajaran 10

83 Sangat Baik

2. Kemudahan menyajikan

fenomena fluida statis 10

83 Sangat Baik

Jumlah 20 83 Sangat Baik

Jumlah nilai maksimum tiap indikator = 12

Hasil angket penilaian guru terhadap alat peraga fluida statis

menunjukkan bahwa kedua indikator aspek efektivitas termasuk dalam kategori

baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa alat peraga yang dikembangkan memiliki

efektivitas yang sangat baik untuk digunakan.

Page 100: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

83

Persentase nilai indikator efektivitas alat peraga secara keseluruhan dapat

diliat pada Grafik 4.20 berikut:

Gambar 4.20 Grafik Persentase Nilai Indikator Efektivitas Alat Peraga

secara Keseluruhan

Grafik di atas menunjukkan masing-masing indikator ketercapaian tujuan

pembelajaran dan kemudahan menyajikan fenomena fluida statis memperoleh

persentase 83% dengan kategori sangat baik.

b. Hasil Uji Kepraktisan Alat Peraga Fluida Statis

Uji kepraktisan alat peraga fluida statis dilakukan oleh 12 siswa kelas X

MIA 3 SMAN 74 Jakarta dan 3 guru mata pelajaran fisika dari masing-masing

sekolah. Hasil uji kepraktisan menyatakan bahwa alat peraga fluida statis praktis

untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas dengan kategori baik. Hasil angket

penilaian siswa dan guru pada aspek kepraktisan alat peraga dapat dilihat pada

Tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Hasil Angket Aspek Kepraktisan Alat Peraga Oleh Siswa

No Indikator Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kategori

1. Kemudahan penggunaan alat

peraga 30 62 Praktis

2. Ketersediaan waktu

mempersiapkan alat peraga 27 57

Cukup

Praktis

3. Keluwesan alat peraga 30 62 Praktis

Jumlah 87 60 Praktis

0%20%40%60%80%

100%

ketercapaiantujuan

pembelajaran

Kemudahanmenyajikan

fenomena fluidastatis

83% 83%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 101: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

84

Hasil penilaian kepraktisan alat peraga fluida statis oleh siswa dapat

dlihat pada Gambar 4.21 berikut:

Gambar 4.21 Grafik Penilaian Kepraktisan Alat Peraga oleh Siswa

Berdasarkan grafik di atas indikator kemudahan penggunaan alat peraga

dan keluwesan alat peraga memperoleh persentase tertinggi yaitu sebesar 62%

dengan jumlah nilai 30 termasuk dalam kategori praktis. Indikator ketersediaan

waktu untuk mempersiapkan alat peraga memperoleh perentase 57% dengan

jumlah nilai 27 termasuk dalam kategori cukup praktis. Kesimpulan yang

diperoleh dari hasil penilaian kepraktisan alat peraga oleh siswa yaitu alat peraga

fluida statis praktis untuk digunakan dalam pembelajaran. Adapun hasil angket

penilaian kepraktisan alat peraga oleh guru dapat dilihat pada Tabel 4.15 sebagai

berikut:

Tabel 4.15 Hasil Angket Kepraktisan Alat Peraga oleh Guru

No Indikator Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kategori

1. Kemudahan penggunaan alat

peraga 10

83 Sangat Praktis

2. Ketersediaan waktu

mempersiapkan alat peraga

saat akan digunakan

10

83

Sangat Praktis

30%35%40%45%50%55%60%65%

Kemudahanpenggunaan alat

peraga

Ketersediaanwaktu

mempersiapkanalat peraga saatakan digunakan

Keluwesan alatperaga

62% 57%

62% P

ers

en

tase

Indikator Penilaian

Page 102: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

85

No Indikator Jumlah

Nilai

Persentase

(%) Kategori

3. Keluwesan alat peraga 11 92 Sangat Praktis

Jumlah 31 86 Sangat Praktis

Nilai maksimum setiap indikator = 12

Hasil uji kepraktisan alat peraga dilihat dari kedua tabel penilaian siswa

dan guru termasuk pada kategori sangat praktis. Indikator kemudahan penggunaan

alat peraga dan ketersediaan waktu dalam mempersiapkan alat peraga

memperoleh kategori sangat praktis, sedangkan indikator keluwesan alat peraga

memperoleh kategori sangat praktis. Persentase masing-masing indikator

kepraktisan alat peraga dapat dilihat pada Gambar 4.22 berikut:

Gambar 4.22 Grafik Persentase Setiap Indikator pada Aspek Kepraktisan

Alat Peraga

Berdasarkan uji kepraktisan alat peraga oleh guru menunjukkan bahwa

alat peraga fluida statis yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat

praktis untuk digunakan. Indikator keluwesan alat peraga mendapatkan persentase

tertinggi yaitu 92%. Hasil uji kepraktisan manyatakan bahwa alat peraga fluida

statis mudah untuk digunakan, ketersediaan waktu untuk mempersiapkan alat

peraga saat akan digunakan termasuk dalam kategori baik, sedangkan indikator

keluwesan alat peraga termasuk dalam kategori sangat baik yang berarti alat

peraga mudah dibawa dan dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan pembelajaran.

60%65%70%75%80%85%90%95%

100%

Kemudahanpenggunaan alat

peraga

Ketersediaanwaktu

mempersiapkanalat peraga saatakan digunakan

Keluwesan alatperaga

83% 83%

92%

Pe

rse

nta

se

Indikator

Page 103: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

86

4. Hasil Refleksi Sistematis dan Dokumentasi (Systematic Reflection and

Documentation)

a. Tahap Evaluasi Satu-Satu (One-to-One Evaluation)

Tahap evaluasi satu-satu dilakukan oleh tiga siswa kelas XI dengan

kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Siswa melakukan percobaan dengan

menggunakan alat peraga fluida statis kemudian siswa melengkapi angket

penilaian terhadap alat peraga yang telah mereka coba. Hasil dokumentasi

kegiatan evaluasi satu-satu dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.23 Siswa pada Evaluasi Satu-satu

b. Tahap Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation), Uji

Lapangan (Field Test), dan Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Tahap Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation), Uji

Lapangan (Field Test), dan Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation). Pada

evaluasi kelompok kecil dengan subjek kelas XI MIPA 3 diawali dengan

pemberian pretest kepada siswa. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan

Page 104: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

87

awal siswa sebelum menggunakan alat peraga fluida statis. Setelah pretest siswa

melakukan percobaan dengan menggunakan alat peraga fluida statis dengan

panduan berdasarkan lembar kerja siswa dan pengawasan dari peneliti. Siswa

dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing 1 kelompok terdiri atas 4

siswa.. Posttest diberikan setelah semua siswa melakukan percobaan untuk

mengetahui efektivitas alat peraga fluida statis dan melengkapi angket penilaian

terhadap alat peraga fluida statis.

Gambar 4.24 Siswa pada Evaluasi Kelompok Kecil

Pada tahap uji lapangan siswa diberikan soal pretest untuk mengetahui

kemampuan awal siswa. Tahap ini dilakukan terhadap 30 siswa dengan masing-

masing 15 siswa dari SMAN 32 Jakarta dan SMAN 29 Jakarta. Siswa dibagi

menjadi 3 kelompok dengan masing-masing satu kelompok terdiri atas 5 siswa.

Percobaan dilakukan dengan berdasarkan Lembar Kerja Siswa yang diberikan

kepada siswa. Siswa kemudian diberikan soal postest untuk mengetahui hasil nilai

Page 105: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

88

siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Seven in

one.

Gambar 4.25 Siswa pada Uji Lapangan

Page 106: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

89

Pada evaluasi sumatif dilakukan terhadap 12 siswa kelas X MIA 3

SMAN 74 Jakarta. Sebanyak 12 siswa mencoba alat peraga Seven in one sebagai

media pembelajaran fisika. setelah dilakukan pretest siswa kemudian melakukan

percobaan dengan berdasarkan Lembar Kerja Siswa yang diberikan. Pada tahap

ini siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Gambar 4.26 Siswa pada Evaluasi Sumatif

Page 107: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

90

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian pengembangan ini menghasilkan suatu produk media

pembelajaran berupa alat peraga fluida statis untuk digunakan sebagai penunjang

proses pembelajaran di kelas. Tahap awal pada penelitian ini adalah preliminary

research (penelitian pendahuluan) yang terdiri dari observasi dan studi literatur.

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

permasalahan yang akan dicari solusinya. Hasi observasi menunjukkan bahwa

guru menggunakan alat sederhana pada pembelajaran materi fluida statis,

sedangkan siswa membutuhkan alat peraga yang efektif dan praktis. Alat peraga

fluida statis Seven in one mempu menjadi solusi bagi kebutuhan siswa. Akan

tetapi terdapat kekurangan pada alat peraga fluida statis Seven in one yang telah

dibuat sebelumnya sehingga alat peraga belum praktis dan efisien untuk

digunakan serta belum dapat memenuhi kebutuhan siswa.

Tahap selanjutnya adalah prototyping stage yaitu perancangan dan proses

produksi alat peraga. Perancangan alat peraga pada penelitian ini merujuk pada

alat peraga fluida statis Seven in one yang telah dibuat oleh Riah Elsa Fitri dalam

penelitiannya yang terdahulu. Alat peraga Seven in one yang dikembangkan

dibuat lebih kecil dari ukuran alat peraga sebelumnnya, karena alat peraga Seven

in one yang terdahulu dinilai terlalu besar ukurannya sehingga menyulitkan guru

untuk menggunakannya. Perbaikan dilakukan terhadap komponen percobaan

Hukum Pascal agar tidak terjadi kebocoran pada saat digunakan. Alat peraga

Seven in one dilengkapi dengan tempat atau kotak penyimpanan supaya mudah

dalam hal penyimpanan dan perawatannya, sehingga diharapkan alat peraga Seven

in one dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Maka dari itu alat

peraga Seven in one memenuhi syarat dan kriteria alat peraga yaitu ukurannya

sesuai, sederhana dan mudah dikeola, dan tahan lama.2

Alat peraga yang telah dirancang dan diproduksi pada tahap prototyping

stage kemudian dinilai kelayakannya pada tahap evaluasi formatif yang terdiri

atas penilaian ahli, evaluasi kelompok kecil dan uji lapangan. Uji kelayakan oleh

ahli media pembelajaran dan ahli materi yang kemudian dilakukan revisi sesuai

2 Sundayana, Op.Cit, h.18-19

Page 108: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

91

saran dari ahli. Hasil revisi alat peraga kemudian dinilai efektivitas dan

kepraktisannya melalui evaluasi sumatif. Penilaian dilakukan untuk mengetahui

apakah alat peraga yang telah dikembangkan layak, praktis dan efektif untuk

digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga selanjutnya alat peraga

dapat digunakan untuk melakukan percobaan yang berpengaruh terhadap

pemahaman konsep siswa sehingga dapat meningkatkan hasil pencapaian belajar.3

Hasil penilaian ahli menyatakan bahwa media pembelajaran alat peraga

fluida statis yang dikembangkan valid atau layak untuk digunakan dalam

pembelajaran. Penilaian kelayakan alat peraga dilakukan oleh 10 validator atau

ahli dengan masing-masing 5 validator media pembelajaran dan 5 validator materi

fluida statis. Dari hasil penilaian ahli menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis

dinyatakan layak baik dari aspek materi fluida statis maupun dari aspek media

pembelajaran. Sehingga alat peraga Seven in one dapat digunakan dalam proses

pembelajaran.

Alat peraga fluida statis dinyatakan layak dari aspek media pembelajaran

dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Kelima validator

atau ahli menyatakan bahwa alat peraga fluida statis termasuk dalam kategori

valid atau layak dari aspek kelayakan media pembelajaran dengan persentase 84%.

Aspek keterkaitan dengan bahan ajar memperoleh kategori baik dengan persentase

80%, yang berarti alat peraga fluida statis sudah dapat menjelaskan fenomena

terkait materi fluida statis dengan baik. Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar

Dale bahwa pengetahuan akan semakin konkrit jika disampaikan melalui

pengalaman langsung, salah satunya dengan praktikum atau percobaan.4 Alat

peraga fluida statis dapat menunjukkan beberapa peristiwa yang berhubungan

dengan materi fluida statis. Beberapa percobaan yang dapat dilakukan dengan

menggunakan alat peraga fluida statis antara lain: Hukum Pascal, Hukum

Arhimedes, tekanan hidrostatis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan kekentalan

3 Musasia, Op.Cit, h.156

4Dara Agustiani, dkk, “Pengembangan Alat Praktikum Melde sebagai Media

Pembelajaran Fisika”, E-Jurnal SNF vol.1V, 2015, h.1

Page 109: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

92

zat cair (viskositas). Siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dengan

melalui kegiatan praktikum atau percobaan.5

Aspek nilai pendidikan mendapat nilai tertinggi dengan persentase 88%,

hal tersebut menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis Seven in one mampu

memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa sehingga pengetahuan

yang diperoleh siswa lebih bermakna. Melalui penggunaan alat peraga akan

dihasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan,

serta akan memudahkan siswa dalam memahami penjelasan mengenai materi

yang dipelajari.6 Melalui pembelajaran dengan menggunakan alat peraga siswa

ditunjukkan secara langsung peristiwa terkait materi fluida statis dan dapat

mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari seperti pada percobaan Hukum

Pascal siswa diajak untuk memahami prinsip kerja dongkrak hidrolik yang sering

mereka temukan pada kehidupan sehari-hari.

Alat peraga fluida statis memperoleh nilai pada aspek ketahanan alat

peraga dengan persentase 83%. Alat fluida statis cukup kuat dan dapat

dimanfaatkan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga mendapat kategori

baik dalam hal ketahanan alat. Dengan perawatan yang baik, alat peraga fluida

statis dapat digunakan berkali-kali dalam jangka waktu yang cukup lama. Guru

tidak harus membuat alat peraga yang baru untuk digunakan oleh siswa jika alat

peraga fluida yang sudah ada awet dan masih dapat digunakan, maka dari itu

sesuai dengan satu diantara syarat dan kriteria alat peraga yaitu tahan lama.7

Alat peraga fluida statis memperoleh nilai pada aspek efisiensi dengan

perolehan persentase nilai 86%, yang berarti alat peraga fluida statis efisien untuk

digunakan pada pembelajaran. Keamanan alat peraga fluida statis termasuk dalam

kategori layak dengan persentase 86%. Alat peraga fluida statis terbuat dari

bahan-bahan yang aman untuk digunakan oleh siswa. Selain itu konstruksinya

cukup kuat sehingga aman digunakan untuk siswa sehingga aman digunakan

dalam proses pembelajaran.

5 Radulović, Op.Cit, h.65

6 Sukarno dan Sutarman, Op.Cit, h.346

7 Sundayana, Op.Cit, h.18-19

Page 110: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

93

Desain dan warna alat peraga fluida statis cukup menarik sehingga ahli

media memberikan nilai pada aspek estetika dengan persentase 84%. Hal tersebut

berdasarkan salah satu syarat alat peraga yaitu diantaranya warnanya bagus dan

desainnya menarik.8 Alat peraga fluida statis dapat dibongkar pasang sesuai

kebutuhan. Ketika alat peraga sedang tidak digunakan alat peraga dapat dibongkar

kemudian guru atau siswa dapat dengan mudah menyimpannya dalam kotak

penyimpanan, sehingga ahli media pembelajaran memberikan kategori baik pada

aspek penyimpanan alat peraga dengan persentase 84%.

Alat peraga fluida statis memperoleh kategori layak secara keseluruhan

dari lima ahli materi dengan persentase pencapaian sebesar 82%. Terdapat 10

indikator pada penilaian ahli materi dimana semua indikator dalam penilaian ahli

materi memperoleh kategori baik. Indikator dengan perolehan nilai tertinggi yaitu

kemampuan alat peraga dalam menunjukkan peristiwa tekanan hidrostatis dengan

perolehan persentase 92%. Para ahli memberikan nilai terendah pada indikator

kemampuan alat peraga dalam menunjukkan peristiwa kekentalan zat cair dengan

persentase 72%. Hal tersebut karena alat peraga fluida statis Seven in one belum

dapat menunjukkan perbedaan kekentalan beberapa zar cair dengan

membandingkannya secara langsung (dua bejana dengan zat cair yang berbeda).

Para ahli materi menyatakan bahwa alat peraga fluida statis Seven in one layak

digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat mnunjukkan peristiwa yang

terkait dengan materi fluida statis.

Alat peraga fluida statis Seven in one memperoleh kategori baik pada

evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation). Seluruh aspek memperoleh kategori

baik dengan nilai persentase keseluruhan 80%. Aspek dengan perolehan nilai

tertinggi yaitu pada aspek materi dengan persentase penilaian 86%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa alat peraga Seven in one mampu menunjukkan peristiwa-

peristiwa terkait dengan fluida statis dengan baik sehingga membantu siswa dalam

memahami materi fluida statis. Dengan menggunakan alat peraga, pembelajaran

8 Ibid.

Page 111: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

94

fisika akan lebih mudah dipahami dan menyenangkan bagi siswa.9 Aspek dengan

nilai terendah yaitu aspek kualitas teknis dengan persentase 78%. Hal tersebut

dikarenakan alat peraga Seven in one tidak terpasang dengan benar digunakan

pada evaluasi satu-satu sehingga terjadi kesalahan pada saat digunakan.

Alat peraga fluida statis Seven in one efektif untuk digunakan dalam

proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pentingnya penggunaan alat

peraga yang diantaranya adalah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.10

Hasil evaluasi kelompok kecil menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis Seven

in one efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. 75% siswa mencapai nilai ≥

KKM setelah belajar menggunakan alat peraga Seven in one. Pada uji lapangan

(field test) sebanyak 67% siswa dapat mencapai nilai ≥ KKM setelah belajar

menggunakan alat peraga Seven in one yang menunjukkan bahwa alat peraga

Seven in one efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. Hasil uji efektivitas

alat peraga pada evaluasi sumatif memperoleh hasil 83 % siswa dapat mencapai

nilai ≥ KKM termasuk pada kategori sangat efektif dengan yang termasuk dalam

kategori sedang. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian terdahulu yang

menunjukkan bahwa alat peraga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

pencapaian belajar siswa.11

Percobaan secara langsung merupakan metode yang

efektif dalam meningkatkan pencapaian belajar siswa dan dianjurkan untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.12

Hasil angket respon siswa pada tahap evaluasi kelompok kecil

memperoleh kriteria baik pada setiap aspek. Aspek implementasi dan aspek

materi memperoleh nilai tertinggi dengan persentase 84% (nilai 81). Hal tersebut

menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis Seven in one mampu menarik

9 Dedy Hamdani, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Generatif dengan Menggunakan

Alat Peraga terhadap Pemahaman Konsep Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu”,

Jurnal ExactaVol X no.1 ,2012, h.80 10

Sukarno dan Sutarman, Op.Cit. h.347 11

Utibe Abasi S Stephen,”Effects of Realia and Models Instructional Materials on

Academic Performances in Physics among Senior Secondary School Student in Akwa Ibom State,

Nigeria” . International Journal of Education al Benchmark, 2016, h.52 12

Israel Kibirige, dkk, “Effect of Practical Work on Grare 10 Learners Performance in

Science In Mankweng Circuit, South Africa”, Mediterranean Journal of Social Sciences vol.5

no.23, 2014, h. 1575

Page 112: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

95

perhatian siswa karena materi yang disajikan dengan alat peraga menjadi lebih

mudah dipahami. Aspek efisiensi dan aspek pembelajaran memperoleh nilai

masing-masing 76 dan 80 dengan persentase nilai 80% dan 83%. Pada tahap

evaluasi kelompok kecil ini siswa menunjukkan ketertarikannya dan cukup

antusias dalam melakukan percobaan dengan menggunakan alat peraga fluida

statis Seven in one. Hal tersebut dikarenakan percobaan atau praktikum dapat

meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran fisika serta

dapat meningkatkan pemahaman konsep.13

Pada tahap uji lapangan hasil angket respon siswa menunjukkan semua

aspek penilaian memperoleh kategori baik. Kemampuan untuk digunakan dan

aspek penerimaan dan kemenarikan memperoleh kategori baik dengan persentase

nilai masing-masing 83%. Dalam hal ini menunjukkan bahwa alat peraga Seven in

one sudah mampu menjadi alat peraga yang menarik dan diterima sebagai media

pembelajaran di kelas. Aspek kesinambungan dan kecocokan dengan lingkungan

memperoleh hasil persentase masing-masing 79% dan 82% dengan kategori baik.

Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga cocok untuk digunakan di lingkungan

sekolah dan dapat digunakan dalam waktu yang lama dengan perawatan yang baik.

Akan tetapi perlu diperhatikan karena alat peraga Seven in one menggunakan air

dalam prakteknya, maka perlu pengawasan agar siswa menggunakannya dengan

hati-hati.

Kepraktisan alat peraga diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan

oleh guru dan siswa. Hasil uji kepraktisan menujukkan bahwa alat peraga fluida

statis Seven in one praktis untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas dengan

kategori praktis dengan persentase nilai 66%. Kepraktisan alat peraga

menunjukkan bahwa alat peraga Seven in one mudah untuk digunakan dalam

proses pembelajaran. Selain itu dengan ukurannya yang sesuai alat peraga mudah

untuk dibawa dan mudah dalam hal penyimpanan sehingga dapat memudahkan

siswa dan guru dalam menggunakannya. Hal tersebut sesuai dengan syarat

13

Musasia, Op.Cit, h.153

Page 113: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

96

penggunaan alat peraga yaitu mudah untuk dikelola dan ukuran yang sesuai

dengan siswa.14

Materi fluida statis erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan

menjadi dasar dari pembuatan alat-alat seperti pompa hidrolik dan pembuktian

keasilan suatu bahan (menggunakan Hukum Archimedes) sehingga dianggap

perlu untuk memberikan pengalaman secara langsung dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga untuk membantu siswa menguasai materi secara

tuntas.15

Penggunaan alat peraga sangat membantu untuk mengembangkan atau

memperjelas suatu masalah atau persoalan , memindahkan suatu pikiran ke dalam

situasi yang nyata.16

Penelitian ini menghasilkan produk berupa alat peraga Seven

in one yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada materi fluida statis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga fluida statis Seven in one layak,

praktis, dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

14

Sundayana, Op.Cit, h.18-19 15

Pramesty, Op.Cit, h.71-72 16

Natawidjaja dalam Maliasih, Op.Cit, h.2

Page 114: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat peraga Seven In One yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai

media pembelajaran di kelas. Penilaian kelayakan melibatkan ahli media dan

ahli materi yang menyatakan alat peraga fluida statis layak dengan kategori

baik dengan masing-masing persentase media dan materi 84% dan 82%.

2. Alat peraga Seven In One yang dikembangkan efektif untuk digunakan

sebagai media pembelajaran di kelas. Alat peraga fluida statis Six in One

efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran dengan persentase siswa

yang memperoleh nilai ≥KKM yaitu 83% dengan kategori sangat efektif.

3. Alat peraga Seven In One yang dikembangkan praktis untuk digunakan

sebagai media pembelajaran di kelas. Kepraktisan alat peraga memperoleh

kategori baik dengan persentase nilai 66% termasuk kategori praktis.

B. Saran

1. Alat peraga fluida statis six in one dapat digunakan lagi secara lebih luas

dengan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh alat

peraga fluida statis six in one misalnya terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa, motivasi belajar siswa, dan lain-lain.

2. Perlunya pengawasan yang baik ketika siswa melakukan percobaan

menggunakan alat peraga six in one, apabila salah satu komponen tidak

terpasang dengan baik maka dapat mengganggu jalannya percobaan atau

eksperimen.

3. Alat peraga dibuat lebih kokoh dan tiap komponen terpasang dengan bena

sehingga walaupun alat peraga dapat bongkar pasang alat peraga tetap kuat

ketika digunakan.

Page 115: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

98

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Parman. Pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbantuan Augmented

Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis. Skripsi

Pendidikan Fisika UIN Jakarta. 2016

Agustiani, Dara, dkk. Pengembangan Alat Praktikum Melde sebagai Media

Pembelajaran Fisika. E-Jurnal SNF vol.1V. 2015

Agustina, Irnin dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Mobile Learning

Berbasis Android”. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika

Vol.3 No. 2017

Akker, Van Den et al, Educational Design Research.New York: Routledge. 2006

Amadalo Maurice Musasia “Effect of Practical Work in Physics on Girls’

Performance, Attitude change and Skills acquisition in the form two-form

three Secondary Schools’ transition in Kenya. Physics research. 2012

Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran

penerjemah Yusuf Hadi. Jakarta: Rajawali. 1987

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

2012

Arsyad, Azhar.Media Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers. 2003

Diajeng Ramadhan, dkk. Pengembangan Alat Peraga Praktikum Viskometer

Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Sensor Efek Hall UGN3503 Sebagai

Media Pembelajaran Fisika. E-journal SNF. 2016

Dyah Wulandari, Sumirat, dkk. Pengembangan Alat Peraga Fisika pada Materi

Viskositas sebagai Media Pembelajaran.

Faiza, Zaima dan Rina Harimurti. “Pengembangan Media Pembelajaran Basis Data

Berbasis Android untuk Kelas XI di SMK Negeri Surabaya”. Jurnal IT-Edu

Vol.01 No.01. 2016

Fitri, Riah Elsa. Pengaruh Alat Peraga Six In One terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Materi Fluida Statis.Skripsi Pendidikan Fisika UIN Jakarta. 2012

Giancolli C, Douglas .FISIKA, Edisi kelima, Jakarta: Erlangga, 1998

Page 116: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

99

Hamdani, Dedy, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Generatif dengan

Menggunakan Alat Peraga terhadap Pemahaman Konsep Cahaya di kelas

VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu. Jurnal ExactaVol X no.1. 2012

Hamdunah. “Praktikalitas Pengembangan Modul Konstruktivisme dan Website

pada Materi Lingkaran dan Bola”. Jurnal LEMMA Vol.2 No.1. 2015

Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2010

Indah Rosalina Pramesty dan Prabowo. Pengembangan Alat Peraga Kit Fluida

Statis sebagai Media Pembelajaran pada Sub Materi Fluida Statis di

Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mojosari, Mojokerto. Jurnal Universitas

Negeri Surabaya. 2013

Indriana, Dina .Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Jogjakarta:DIVA Press.

2011

Kanginan, Marthen. FISIKA untuk SMA/MA kelas X, Jakarta: Erlangga. 2013

Kibirige, Israel dkk. Effect of Practical Work on Grare 10 Learners Performance

in Science In Mankweng Circuit, South Africa. Mediterranean Journal of

Social Sciences vol.5 no.23. 2014

Maliasih, dkk. ”Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair pada Siswa SMP”.UNNES

Physics Education Journal. 2015

Munadi, Yudhi Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Perss. 2008

Nurwanti, Oriza. Pengembangan Media Pengembangan Augmented Reality (AR)

berbasis Android pada Materi Alat Optik untuk Siswa SMA. Skripsi,

(Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2017

Radulović, Branka dan Maja Stojanović,“Determination Instructions Efficiency of

Teaching Methods in Teaching Physics in the Case of Teaching Unit

Viscosity, Newtonian, and Stokes Law”. Acta Didactica Napocensia

Journal. 2015

Rahmaniati, Rita dan Supramono. Pembelajaran I-SETS (Islamic, Science,

Environment, Technology, and Society) terhadap hasil belajar siswa,

Anterior Jurnal. 2015

Sadiman, Arif S. dkk. Media Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2007

Page 117: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

100

Sari, Martala dan Jeli Apriani..Bio Lectura. Pengaruh Model Pembelajaran

Concept Attainment terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada

Konsep Sistem Pernapasan. 2014

Sastra, I Made dan Hilman Setiawan. FISIKA untuk SMA dan MA kelas XI .

Jakarta:Piranti Darma Kalokatama..2007

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana. 2013

Sinurat, Mualdin dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika

Berbantuan Program Flash untuk Meningkatkan Kemampuan

Matematika SMP”, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.12 No.2. 2015

Stephen, Utibe Abasi S.Effects of Realia and Models Instructional Materials on

Academic Performances in Physics among Senior Secondary School

Student in Akwa Ibom State, Nigeria. International Journal of Education

al Benchmark. 2016

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

2013

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2003

Sukarno dan Sutarman. The Development of Light Reflection Props as a Physics

Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Barat.

International Journal of Innovation and Scientific Research Vol.12. 2014

Sundayana, Rostina. Media dan Alat Peraga. Bandung: Alfabeta, 2014

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana

Prima. 2009

Suwarna, Iwan Permana. Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif

Mahasiswa melalui Computer Based Test pada Program Studi

Pendidikan Fisika. Laporan penelitian UIN Jakarta. 2016. tidak

dipublikasikan

Syukron Khamzawi dkk.Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Model

Pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran fisika pokok

bahasan Fluida Dinamis untuk Siswa SMA Kelas XI”. Jurnal Inovasi

dan Pembelajaran Fisika. 2015

Page 118: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

101

Uwes A. Chaeruman, Memahami Prinsip Dasar Penelitian Pengembangan dan

Evaluasi Formatif dalam Bidang Teknologi Pendidikan,

http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2011/12/PENE

LITIAN-PENGEMBANGAN-EVALUASI-FORMATIF.pdf 6 Mei 2017

Yuliana, Rina dan Sugiyono, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan

Pendekatan PMRI pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung untuk SMP

Kelas IX”, Jurnal Pendidikan Matematika Vol.6 No.1, 2017

Yogantari, Pipit. Identifikasi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran

Fisika”.Seminar Nasional Fisika dan Pembelajarannya. 2015

Page 119: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

102

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Guru

Lampiran 2 Hasil Angket Penelitian Pendahuluan

Lampiran 3 Lembar Validasi Ahli Media

Lampiran 4 Hasil Uji Validasi Ahli Media

Lampiran 5 Lembar Validasi Ahli Materi

Lampiran 6 Hasil Uji Ahli Materi

Lampiran 7 Hasil Evaluasi Satu-satu

Lampiran 8 Hasil Evaluasi Kelompok Kecil

Lampiran 9 Hasil Uji Lapangan

Lampiran 10 Hasil Evaluasi Sumatif

Lampiran 11 Alat Peraga Fluida Statis

Lampiran 12 Instrumen Tes

Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa

Lampiran 14 Panduan Penggunaan Alat Peraga Seven in One

Lampiran 15 Revisi Media Pembelajaran

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 17 Surat Bimbingan Skripsi

Uji Referensi

Page 120: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

103

Lampiran 1 Hasil Wawancara Guru

Page 121: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

104

Page 122: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

105

Page 123: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

106

Page 124: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

107

Page 125: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

108

Page 126: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

109

No Pertanyaan

Jawaban Guru

Kesimpulan SMAN 29

Jakarta

SMAN 32

Jakarta

SMAN 74

Jakarta

A. Kurikulum

1. Kurikulum

yang

digunakan

Kurikulum

2013

Kurikulum

2013

Kurikulum

2013

Kurikulum

yang

digunakan

yaitu

kurikulum

2013

2. Jam pelajaran

fisika tiap

minggu

Kelas X 3

jam, kelas XI

dan XII 4 jam

Kelas X 3

jam, kelas XI

dan XII 4 jam

Kelas X 3

jam, kelas XI

dan XII 4

jam

Kelas X 3

jam, kelas XI

dan XII 4

jam

B. Materi

3. Kesulitan

siswa pada

pelajaran

fisika

Kadang-

kadang (pada

materi

tertentu)

Siswa

kesulitan

pada

beberapa

materi fisika

Siswa

kesulitan

mempelajari

fisika

khususnya

pada konsep

abstrak

Siswa

kesulitan

pada

beberapa

materi fisika

4. Kesulitan

siswa pada

materi fluida

statis

Siswa

kesulitan

pada konsep

gaya angkat

benda dalam

fluida

Siswa

kesulitan saat

mengerjakan

soal

Siswa

kesulitan

misalnya

pada Hukum

Archimedes

Siswa

kesulitan

pada

beberapa

konsep

5. Perlunya

visualisasi

pada materi

fluida statis

Ya, siswa

memerlukan

visualisasi

pada materi

fluida statis

Ya, karena

terkait

dengan

fenomena

sehari-hari

Ya, siswa

memerlukan

pengamatan

mengenai

fenomena

pada materi

fluida statis

Siswa

memerlukan

visualisasi

terkait

fenomena

fuida statis

6. Kegiatan

praktikum

pada materi

fluida statis

Ya, dengan

alat

sederhana

Ya, dengan

percobaan

sederhana

Siswa

melakukan

percobaan

dengan alat

sederhana

Siswa

melakukan

percobaan

dengan alat

sederhana

8. Media

pembelajaran

yang

digunakan di

kelas

Alat

sederhana,

seperti gelas

ukur, balok,

neraca

Power point,

alat

percobaan

sederhana

Menyesuai-

kan dengan

materi yang

diajarkan

Menyesuaika

n dengan

materi yang

diajarkan

Page 127: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

110

No Pertanyaan

Jawaban Guru

Kesimpulan SMAN 29

Jakarta

SMAN 32

Jakarta

SMAN 74

Jakarta

10. Respon siswa

saat

menggunakan

media

pembelajaran

Ya, siswa

lebih tertarik

mengikuti

pelajaran

Ya,

tergantung

jenis media

pembelajaran

nya

Ya, siswa

menjadi lebih

tertarik dan

antusias

Siswa lebih

tertarik

C. Penggunaan Alat Peraga

11. Penggunaan

alat peraga

pada materi

fluida statis

Ya, Guru

menggunakan

alat peraga

sederhana

Ya, dengan

alat

sederhana

Ya, Guru

mengguna-

kan alat

sederhana

(misalnya

wadah)

Guru

menggunaka

n alat

sederhana

12. Pendapat

guru

mengenai

penggunaan

alat peraga

fluida statis

Penggunaan

alat peraga

dapat lebih

menarik

siswa

Bagus karena

dapat

meningkatkan

rasa ingin

tahu siswa

Siswa dapat

mengamati

visualisasi

secara

langsung

Guru baik

untuk

peningkatan

minat belajar

siswa

13. Alat peraga

yang

dibutuhkan

siswa

Praktis dan

mudah

digunakan

Mudah

digunakan

dan dapat

memenuhi

tujuan

pembelajaran

Sesuai

dengan

kebutuhan

siswa, praktis

dan efektif

serta sesuai

dengan

lingkungan

belajar siswa

Praktis,

mudah

digunakan,

dapat

memenuhi

tujuan

pembelajaran

Page 128: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

111

Lampiran 2 Hasil Angket Penelitian Pendahuluan

Page 129: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

112

Page 130: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

113

Keterangan:

SS = sangat setuju

S = setuju

RR = ragu-ragu

TS = tidak setuju

STS = sangat tidak setuju

0

20

40

SS S R TS STS

15 23

33

5 0

Guru sering menggunakan

media pembelajaran

0

50

SS S R TS STS

44

Pelajaran fisika tidak

memerlukan alat peraga

0

50

SS S R TS STS

26

48

2 0 0

Saya memerlukan alat peraga

yang efisien

0

20

40

SS S R TS STS

4

25

40

7 0

Guru sering menggunakan alat

peraga

0

20

40

SS S R TS STS

35 39

2 0 0

saya memerlukan alat peraga

yang praktis

0

50

SS S R TS STS

13

42

17 3 1

Media pembelajaran dapat

membuat fisika lebih mudah

dipahami

0

20

40

SS S R TS STS

1

19 29 27

0

alat peraga yang digunakan

guru sudah sangat efektif

Page 131: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

114

Lampiran 3 Lembar Validasi Ahli Media

Page 132: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

115

Page 133: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

116

Page 134: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

117

Page 135: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

118

Page 136: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

119

Page 137: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

120

Page 138: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

121

Page 139: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

122

Page 140: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

123

Page 141: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

124

Lampiran 4 Hasil uji validasi media

No Aspek Nilai Kategori

1. Keterkaitan dengan Bahan Ajar 60 Baik

2. Nilai Pendidikan 44 Baik

3. Ketahanan Alat 83 Baik

4. Efisiensi Alat 65 Baik

5. Keamanan Alat Peraga 43 Baik

6. Estetika 42 Baik

7. Penyimpanan Alat Peraga 42 Baik

Jumlah 379 Baik

Persentase Aspek Keterkaitan dengan Bahan Ajar

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase Aspek Nilai Pendidikan

Persentase =

100%

= 88%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase Aspek Ketahanan Alat

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase Aspek Efisiensi Alat

Persentase =

100%

= 86%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase Aspek Keamanan Alat Peraga

Persentase =

100%

= 86%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase Aspek Estetika

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase Aspek Penyimpanan Alat Peraga

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Page 142: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

125

Persentase Keseluruhan Aspek Penilaian Ahli Media

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “layak/valid”)

1. Hasil per Indikator

a. Aspek keterkaitan dengan bahan ajar

No Nama Asal Instansi No Indikator

1 2 3

1. Yudhi Munadhi,

M.Ag

FITK UIN

Jakarta 5 5 5

2. Dr. Yanti Herlanti,

M.Pd

FITK UIN

Jakarta 5 4 4

3. Dr. Wawan, M.Pd SMKN

Tasikmalaya 2 2 2

4. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI 56 4 5 4

5. Drs. Asep Setiadi,

M.Pd SMA PGRI 56 5 4 4

Jumlah 21 20 19

Kategori Baik Baik Baik

Persentase per Indikator

1) Kesesuaian alat peraga dengan konsep fluida statis

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Tingkat keperluan alat peraga dalam pembelajaran

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

3) Kejelasan fenomena yang disajikan alat peraga

Persentase =

100%

= 76%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Page 143: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

126

b. Aspek nilai pendidikan

No Nama Asal Instansi No Indikator

1 2

1. Yudhi Munadhi, M.Ag FITK UIN

Jakarta 5 5

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN

Jakarta 4 5

3. Dr. Wawan, M.Pd SMKN

Tasikmalaya 3 3

4. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI 56 5 5

5. Drs. Asep Setiadi, M.Pd SMA PGRI 56 4 5

Jumlah 21 23

Kategori Baik Sangat

baik

Persentase per Indikator

1) Kesesuaian dengan perkembangan intelektual peserta didik

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Kemampuan alat peraga dalam menambah wawasan siswa

Persentase =

100%

= 92%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

c. Aspek ketahanan alat peraga

No Nama Asal

Instansi

No Indikator

1 2 3 4

1. Yudhi Munadhi, M.Ag FITK UIN

Jakarta 5 5 5

5

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN

Jakarta 5 4 4

3

3. Dr. Wawan, M.Pd SMKN

Tasikmalaya 3 3 3

3

4. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI

56 4 4 4

4

5. Drs. Asep Setiadi, M.Pd SMA PGRI

56 5 4 5

5

Jumlah 22 20 21 20

Kategori Baik Baik Baik Baik

Persentase per Indikator

1) Ketahanan alat peraga ketika dipindah-pindahkan

Persentase =

100%

= 88%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Ketahanan alat peraga untuk dipakai dalam waktu yang lama

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Page 144: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

127

3) Kemudahan perawatan alat peraga

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

4) Ketahanan komponen alat peraga pada kedudukan asalnya

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

d. Aspek efisiensi alat peraga

No Nama Asal Instansi No Indikator

1 2 3

1. Yudhi Munadhi, M.Ag FITK UIN Jakarta 5 5 5

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Jakarta 5 5 5

3. Dr. Wawan, M.Pd SMKN

Tasikmalaya 3 2 3

4. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI 56 4 4 5

5. Drs. Asep Setiadi, M.Pd SMA PGRI 56 4 5 5

Jumlah 21 21 23

Kategori Baik Baik Sangat

baik

Persentase per Indikator

1) Kemudahan merangkai alat peraga

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Tingkat keperluan alat peraga dalam pembelajaran

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

3) Kesesuaian alat peraga dengan lingkungan belajar siswa

Persentase =

100%

= 92%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

e. Aspek keamanan alat peraga

No Nama Asal Instansi

No

Indikator

1 2

1. Yudhi Munadhi, M.Ag FITK UIN Jakarta 5 5

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Jakarta 5 5

3. Dr. Wawan, M.Pd SMKN

Tasikmalaya 3 3

4. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI 56 4 4

5. Drs. Asep Setiadi, M.Pd SMA PGRI 56 5 4

Jumlah 22 21

Kategori Baik Baik

Page 145: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

128

Persentase per Indikator

1) Keamanan bahan yang digunakan

Persentase =

100%

= 88%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Keamanan konstruksi alat peraga

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

f. Aspek estetika

No Nama Asal Instansi No Indikator

1 2

1. Yudhi Munadhi, M.Ag FITK UIN Jakarta 5 4

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Jakarta 4 4

3. Dr. Wawan, M.Pd SMKN Tasikmalaya 3 4

4. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI 56 4 5

5. Drs. Asep Setiadi, M.Pd SMA PGRI 56 5 4

Jumlah 21 21

Kategori Baik Baik

Persentase per Indikator

1) Bentuk (desain) alat peraga

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Warna alat peraga

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

g. Aspek penyimpanan alat peraga

No Nama Asal Instansi

No

Indikator

1 2

1. Yudhi Munadhi, M.Ag FITK UIN Jakarta 5 5

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Jakarta 4 4

3. Dr. Wawan, M.Pd SMKN Tasikmalaya 4 3

4. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI 56 4 4

5. Drs. Asep Setiadi, M.Pd SMA PGRI 56 5 4

Jumlah 22 20

Kategori Baik Baik

Page 146: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

129

Persentase per Indikator

1) Kemudahan menyimpan alat peraga

Persentase =

100%

= 88%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Ketahanan kotak penyimpan alat peraga

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Page 147: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

130

Lampiran 5 Lembar Validasi Ahli Materi

Page 148: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

131

Page 149: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

132

Page 150: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

133

Page 151: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

134

Page 152: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

135

Page 153: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

136

Page 154: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

137

Page 155: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

138

Page 156: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

139

Page 157: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

140

Lampiran 6 Hasil Validasi Ahli Materi

1. Hasil validasi per aspek

No Aspek Jumlah Nilai Kategori

1. Isi Pembelajaran 44 Sangat Baik

2. Konsep 162 Sangat Baik

Jumlah 206 Baik

Nilai maksimum pada aspek isi = 50

Nilai maksimum pada aspek konsep = 200

Persentase keseluruhan ahli materi

Persentase =

100%

= 82%

(termasuk ke dalam kategori “layak/valid”)

Persentase seluruh indikator pada aspek isi

Persentase =

100%

= 88%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase seluruh indikator pada aspek konsep

Persentase =

100%

= 81%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2. Hasil penilaian uji validasi per indikator

a. Aspek isi

No Nama ahli Asal instansi No Indikator

1 2

1. Drs. Hartono, M.Pd SMA PGRI 4 4

2. Drs. Asep Setiadi, M.Pd SMA PGRI 5 5

3. Dr. Sitti Ahmiatri Saptari FST UIN Jakarta 3 4

4. Dr. Djati Handoko Dept. Fisika UI 5 4

5. M. Aziz Majidi, Ph.D Dept. Fisika UI 5 5

Jumlah 22 22

Kategori Sangat

Baik

Sangat

Baik

Nilai maksimum tiap indikator = 25

Persentase per indikator

Persentase indikator kesesuaian alat peraga dengan SK/KD

Persentase =

100%

= 88%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase indikator kesesuaian alat peraga dengan tujuan

pembelajaran

Page 158: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

141

Persentase =

100%

= 88%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

b. Aspek konsep

No Nama ahli (asal instansi) No Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Drs. Hartono, M.Pd

(SMA PGRI)

5 4 4 2 4 2 2 2

2. Drs. Asep Setiadi, M.Pd

(SMA PGRI)

4 4 5 5 4 4 5 4

3. Dr. Sitti Ahmiatri Saptari

(FST UIN Jakarta)

3 4 4 4 4 4 4 4

4. Dr. Djati Handoko (Dept.

Fisika UI)

4 5 5 4 5 5 4 4

5. M. Aziz Majidi, Ph.D (Dept.

Fisika UI)

4 4 5 5 4 4 5 4

Jumlah 20 21 23 20 21 19 20 18

Kategori Sangat Baik

Nilai maksimum tiap indikator = 25

Persentase per indikator

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

besaran pada fluida statis

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

perbedaan massa jenis beberapa zat cair

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

faktpor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat cair

Persentase =

100%

= 92%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

fenomena terkait Hukum Archimedes

Page 159: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

142

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

pengaruh jari-jari terhadap tekanan

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

peristiwa kapilaritas

Persentase =

100%

= 76%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

fenomena tegangan permukaan

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase indikator kemampuan alat peraga menunjukkan

perbedaan kekentalan beberapa zat cair

Persentase =

100%

= 72%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Page 160: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

143

Lampiran 7 Evaluasi Satu-satu (One to one evaluation)

A. Angket Evaluasi Satu-Satu (One-to-One Evaluation)

LEMBAR ANGKET PENILAIAN SISWA

EVALUASI SATU-SATU (ONE-TO-ONE EVALUATION)

ALAT PERAGA FLUIDA STATIS

Nama : ...........................................................................................................................

Kelas : ...........................................................................................................................

Sekolah : ...........................................................................................................................

Petunjuk pengisian angket:

1. Isilah nama, kelas dan sekolah pada kolom yang telah diediakan

2. Berilah skor terhadap pernyataan-pernyataan berikut dengan memberikan tanda “ ” pada

kolom yang telah disediakan.

Keterangan:

5 = sangat baik

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = sangat kurang

No Aspek penilaian Indikator Skor

5 4 3 2 1

1. Materi (content) Kemampuan alat peraga fluida

statis dalam membantu

mengatasi kesulitan dalam

memahami materi

Kemampuan alat peraga fluida

statis dapat membantu

memperjelas materi

Kemenarikan alat peraga fluida

statis untuk digunakan dalam

kegiatan pembelajaran

2. Desain

pembelajaran

Kemampuan alat peraga dalam

memvisualisasikan materi

Kemampuan alat peraga fluida

statis dalam membuat

pembelajaran menjadi lebih

menarik

3. Implementasi

(implementation)

Kemudahan alat peraga fluida

statis untuk digunakan

Kemampuan alat peraga dalam

membuat pembelajaran lebih

efisien

Kesesuaian alat peraga fluida

statis dengan lingkungan

belajar di sekolah

Page 161: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

144

Kemudahan alat peraga fluida

statis untuk dibawa dan

dipindahkan

Intensitas penggunaan alat

peraga fluida statis (dapat

digunakan berkali-kali)

4. Kualitas teknis Kualitas bentuk (desain) alat

peraga fluida statis

Kualitas bahan yang

digunakan pada alat peraga

fluida statis

Kualitas warna alat fluida statis

Komentar dan saran:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Jakarta,.........................................

Siswa SMA..............................

......................................................

Page 162: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

145

B. Hasil Angket Evaluasi Satu-Satu (One-to-One Evaluation)

1. Rekapitulasi hasil

No. Aspek Jumlah

Nilai Kategori

Presentase

(%)

1. Materi 31 Baik 86

2. Desain

Pembelajaran

20 Baik 83

3. Implementasi 48 Baik 80

4. Kualitas Teknis 28 Baik 78

Jumlah 125 Baik

Persentase Keseluruhan Indikator Pada Aspek Materi

Persentase =

x 100 %

= 86%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase Keseluruhan Indikator Pada Aspek Desain

Pembelajaran

Persentase =

x 100 %

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase Keseluruhan Indikator Pada Aspek Implementasi

Persentase =

x 100 %

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Persentase Keseluruhan Indikator Pada Aspek Kualitas Teknis

Persentase =

x 100 %

= 78%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase Keseluruhan Aspek

Persentase =

x 100 %

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2. Hasil per Indikator

a. Aspek Materi

No Evaluator Kelas Sekolah No Indikator

1 2 3

1. E01 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 4

2. E02 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 4 4

Page 163: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

146

3. E03 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 3 2

Jumlah 10 11 10

Kategori Sangat Baik

Persentase per Indikator

1) Kemampuan alat peraga dalam mengatasi kesulitan materi

Persentase =

x 100 %

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2) Kemampuan alat peraga dalam memperjelas konsep

Persentase =

x 100 %

= 92%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

3) Kemenarikan alat peraga fluida statis untuk digunakan dalam

pembelajaran

Persentase =

x 100 %

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

a. Aspek Desain Pembelajaran

Persentase per Indikator

1) Kemampuan Alat Peraga dalam Memvisualisasikan Materi

Persentase =

x 100 %

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2) Kemampuan Alat Peraga dalam Membuat Pembelajaran

menjadi Menarik

Persentase =

x 100 %

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

No Evaluator Kelas Sekolah No Indikator

1 2

1. E01 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4

2. E02 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 4

3. E03 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 2

Jumlah 10 10

Kategori Sangat Baik

Page 164: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

147

b. Aspek Implementasi

Persentase per Indikator

1) Kemudahan alat peraga untuk digunakan

Persentase =

x 100 %

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Kemampuan alat peraga membuat pelajaran lebih efisien

Persentase =

x 100 %

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

3) Kesesuaian alat peraga dengan lingkungan sekolah

Persentase =

x 100 %

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

4) Kemudahan alat peraga untuk dipindahkan

Persentase =

x 100 %

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

5) Intensitas penggunaan alat peraga

Persentase =

x 100 %

= 100%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

c. Aspek Kualitas Teknis

No Evaluator Kelas Sekolah No Indikator

1 2 3

1. E01 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 4 3

2. E02 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 3 4

3. E03 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 2 3 2

No Evalua

tor Kelas Sekolah

No Indikator

1 2 3 4 5

1. E01 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 3 4 3 4

2. E02 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 4 3 4

3. E03 XI MIA 2 SMAN 29 Jakarta 2 2 1 3 4

Jumlah 9 9 9 9 12

Kategori Baik Baik Baik Baik Sangat

Baik

Page 165: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

148

Jumlah 9 10 9

Kategori Baik

Garis Bilangan dan Persentase per Indikator

1) Kualitas desain alat peraga

Persentase =

x 100 %

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Kualitas warna

Persentase =

x 100 %

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Page 166: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

149

Lampiran 8 Hasil Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)

A. Angket Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)

LEMBAR PENILAIAN SISWA

EVALUASI KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP EVALUATION)

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS

Hari/Tanggal : ....................................................................................................................

Nama : ....................................................................................................................

Sekolah : ....................................................................................................................

Petunjuk pengisian angket:

Berilah tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut dengan memberikan tanda“ ”

pada kolom yang telah disediakan.

Keterangan:

0 = Sangat Tidak Baik

1 = Tidak Baik

2 = Cukup Baik

3 = Baik

4 = Sangat Baik

No Aspek penilaian Indikator Jawaban

0 1 2 3 4

1. Efektivitas dan

Efisiensi

Efisiensi waktu belajar menggunakan

alat peraga fluida statis

Kemampuan alat peraga dalam

memperjelas konsep

2. Implementasi

(implementation)

Kemudahan alat peraga untuk

digunakan

Kemampuan alat peraga untuk

digunakan dalam jangka waktu lama

3. Materi (Konten) Kemenarikan materi yang disajikan

oleh alat peraga

Kejelasan materi yang disajikan alat

peraga

4. Aspek

Pembelajaran

Kemenarikan pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga fludia

statis

Kejelasan pembelajaran

menggunakan alat peraga fluida

statis

Page 167: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

150

B. Hasil Angket Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group

Evaluation)

1. Rekapitulasi Hasil Berdasarkan Aspek

No Aspek Jumlah

Nilai Kategori Persentase

1. Efisiensi 76 Baik 80%

2. Implementasi 81 Baik 84%

3. Materi 81 Baik 84%

4. Pembelajaran 80 Baik 83%

Jumlah 318 Baik 83%

Nilai maksimum = 96

Garis bilangan aspek efisiensi

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Garis bilangan aspek implementasi

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Garis bilangan aspek materi

Persentase =

100%

= 84%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Garis bilangan aspek pembelajaran

Persentase =

100%

= 83

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Garis bilangan keseluruhan aspek

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2. Hasil Angket Berdasarkan Indikator

a. Apek Efisiensi

No Evaluator Kelas Sekolah No Indikator

1 2

1. E01 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

2. E02 XI MIPA SMAN 32 3 4

Page 168: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

151

3 Jakarta

3. E03 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

4. E04 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

5. E05 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 4

6. E06 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

7. E07 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

8. E08 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 4

9. E09 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

10. E10 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 2 2

11. E11 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

12. E12 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 2 3

Jumlah 38 38

Kategori Baik Baik

Nilai maksimum = 48

Garis bilangan per indikator

1) Efisiensi waktu belajar saat menggunakan alat peraga fluida

statis

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Kemampuan alat peraga dalam memperjelas konsep fluida

statis

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

b. Aspek Implementasi

No Evaluator Kelas Sekolah No Indikator

1 2

1. E01 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 2 4

2. E02 XI MIPA SMAN 32 4 2

Page 169: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

152

3 Jakarta

3. E03 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 4

4. E04 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 2 4

5. E05 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

6. E06 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

7. E07 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 2

8. E08 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

9. E09 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

10. E10 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 4

11. E11 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 4

12. E12 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

Jumlah 42 39

Kategori Baik Baik

Nilai maksimum = 48

Garis bilangan per indikator

1) Kemudahan alat peraga fluida statis untuk digunakan

Persentase =

100%

= 87%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2) Kemampuan alat peraga untuk digunakan dalam jangka

waktu lama

Persentase =

100%

= 81%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

c. Aspek Materi

No Evaluator Kelas Sekolah No Indikator

1 2

1. E01 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

2. E02 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

Page 170: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

153

3. E03 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

4. E04 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

5. E05 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

6. E06 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

7. E07 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 4

8. E08 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

9. E09 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

10. E10 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 4

11. E11 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

12. E12 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

Jumlah 43 38

Kategori Baik Baik

Nilai maksimum = 48

Garis bilangan per indikator

1) Kemenarikan materi yang disajikan alat peraga fluida statis

Persentase =

100%

= 91%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2) Kejelasan materi yang disajikan alat peraga fluida statis

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

d. Aspek Pembelajaran

No Evaluator Kelas Sekolah No Indikator

1 2

1. E01 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

2. E02 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

3. E03 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

Page 171: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

154

4. E04 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 4

5. E05 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

6. E06 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 4

7. E07 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

8. E08 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

9. E09 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 4

10. E10 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 4 3

11. E11 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 4

12. E12 XI MIPA

3

SMAN 32

Jakarta 3 3

Jumlah 40 40

Kategori Baik Baik

Nilai maksimum = 48

Garis bilangan per indikator

1) Kemenarikan pembelajaran saat menggunakan alat peraga

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2) Kejelasan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

fluida statis

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

e. Aspek efektifitas

No Evaluator Kelas Sekolah Nilai Ketuntasan

(posttest) Pretest Posttest

1. E01 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 25 55

Tidak

tuntas

2. E02 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 20 75 Tuntas

3. E03 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 55 80 Tuntas

4. E04 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 40 60

Tidak

tuntas

Page 172: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

155

5. E05 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 45 80 Tuntas

6. E06 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 50 75 Tuntas

7. E07 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 40 75 Tuntas

8. E08 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 15 60

Tidak

tuntas

9. E09 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 60 85 Tuntas

10. E10 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 45 80 Tuntas

11. E11 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 50 80 Tuntas

12. E12 XI MIPA 3 SMAN 32

Jakarta 55 75 Tuntas

Rata-rata 41,6 73,3

Efektivitas =

x 100%

=

x 100% = 75% (Kategori Efektif)

Page 173: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

156

Lampiran 9 Hasil Uji Lapangan (Field Test)

A. Angket Uji Lapangan (Field Test)

LEMBAR PENILAIAN SISWA

PENILAIAN LAPANGAN (FIELD TEST)

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS

Hari/Tanggal : ...................................................................................................................

Nama : ....................................................................................................................

Sekolah : ....................................................................................................................

Petunjuk pengisian angket:

Berilah tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut dengan memberikan tanda“ ”

pada kolom yang telah disediakan.

Keterangan:

0 = Sangat Tidak Baik

1 = Tidak Baik

2 = Cukup Baik

3 = Baik

4 = Sangat Baik

No Aspek penilaian Indikator Jawaban

0 1 2 3 4

1. Kemampuan untuk

dilaksanakan

(implementability)

Kemudahan alat peraga untuk digunakan

Kemampuan alat peraga dalam

memperjelas konsep fluida statis

Efisiensi waktu belajar saat

menggunakan alat peraga

2. Kesinambungan

(sustainability)

Kemudahan alat peraga untuk digunakan

Ketahanan alat peraga fluida statis

Kemampuan alat peraga untuk digunakan

dalam jangka waktu lama

3 Kecocokan dengan

lingkungan

Kesesuaian alat peraga fluida statis

dengan lingkungan sekolah

4 Penerimaan dan

Kemenarikan

(acceptance and

attractiveness)

Kemampuan alat peraga dalam

meningkatkan minat belajar

Kemenarikan alat peraga fluida statis

Penerimaan alat peraga fluida statis

sebagai media pembelajaran

Page 174: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

157

B. Hasil Angket Uji Lapangan (Field Test)

1. Rekapitulasi Hasil Berdasarkan Aspek

No. Aspek Jumlah

Nilai Kategori Persentase

1.

Kemampuan untuk

digunakan

(Implementability)

298 Sangat

Baik 83%

2. Kesinambungan

(Sustainability) 284 Baik 79%

3. Kecocokan dengan

lingkungan 99

Sangat

Baik 82%

4. Peneriman dan

Kemenarikan 299

Sangat

Baik 83%

Jumlah 980 Sangat

Baik 82%

Garis bilangan aspek implementability

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Garis bilangan aspek kesinambungan

Persentase =

100%

= 79%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

Garis bilangan aspek kecocokan dengan lingkungan

Persentase =

100%

= 82%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Garis bilangan aspek penerimaan dan kemenarikan

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Garis bilangan keseluruhan aspek

Persentase =

100%

= 82%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Page 175: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

158

2. Hasil Uji Lapangan Berdasarkan Indikator

No. Evaluator Kelas Sekolah No Pertanyaan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. E01 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 4 3 3 3 4 3 2 2 4 32

2. E02 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 32

3. E03 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 34

4. E04 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 33

5. E05 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 33

6. E06 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 4 3 2 4 3 4 2 3 4 33

7. E07 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33

8. E08 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 33

9. E09 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 32

10. E10 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34

11. E11 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 33

12. E12 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 34

13. E13 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 32

14. E14 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 33

15. E15 X MIA 2 SMAN 29 Jakarta 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 34

16. E16 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33

17. E17 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 34

Page 176: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

159

18. E18 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 35

19. E19 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 32

20. E20 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 32

21. E21 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 33

22. E22 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 32

23. E23 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 3 3 2 4 3 2 4 4 3 31

24. E24 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32

25. E25 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 33

26. E26 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 32

27. E27 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 31

28.. E28 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 32

29. E29 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 32

30. E30 X MIPA 4 SMAN 32 Jakarta 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 32

Jumlah 100 108 90 89 97 98 99 90 100 109 981

Nilai maksimum = 120

Page 177: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

160

Garis Bilangan per Indikator

a. Aspek Implementability

1) Kemudahan alat peraga fluida statis untuk digunakan

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

2) Kemampuan alat peraga dalam memperjelas materi

Persentase =

100%

= 90%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

3) Efisiensi waktu belajar saat menggunakan alat peraga

Persentase =

100%

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

b. Aspek Kesinambungan (Sustainability)

1) Kemudahan perawatan alat peraga fluida statis

Persentase =

100%

= 74%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Ketahanan alat peraga fludia statis

Persentase =

100%

= 80%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

3) Kemampuan alat peraga untuk digunakan dalam jangka

waktu lama

Persentase =

100%

= 82%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

c. Aspek Kecocokan dengan Lingkungan

1) Kesesuaian alat peraga dengan lingkungan sekolah

Persentase =

100%

= 82%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

d. Aspek Penerimaan dan Kemenarikan

1) Kemampuan alat peraga dalam meningkatkan minat belajar

Page 178: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

161

Persentase =

100%

= 75%

(termasuk ke dalam kategori “baik”)

2) Kemenarikan alat peraga

Persentase =

100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

3) Penerimaan alat peraga sebagai media pembelajaran

Persentase =

100%

= 90%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Page 179: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

162

Lampiran 10 Hasil Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

B. Angket Evaluasi Sumatif Guru (Summative Evaluation)

LEMBAR ANGKET PENILAIAN GURU

EVALUASI SUMATIF (SUMMATIVE EVALUATION)

MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS

Nama : .....................................................................................................................

Petunjuk:

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pendapat anda

dengan kriteria sebagai berikut:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup baik

1 = kurang baik

0 = sangat tidak baik

1. Aspek kepraktisan

No Indikator Jawaban

0 1 2 3 4

1. Kemudahan penggunaan alat peraga

2. Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya

3. Keluwesan alat peraga (mudah dibawa dan

digunakan kapanpun)

Kesimpulan:

Alat peraga fludia statis ini:

□ Praktis digunakan dalam pembelajaran

□ Tidak praktis digunakan dalam pembelajaran

2. Aspek Efektivitas (efectivity)

No Indikator Jawaban

0 1 2 3 4

1. Ketercapaian tujuan pembelajaran

2. Kemudahan dalam menyajikan fenomena

terkait konsep fluida statis

Kesimpulan:

Alat peraga fludia statis ini:

□ Efektif digunakan dalam pembelajaran

□ Tidak efektif digunakan dalam pembelajaran

Guru SMAN............................

(..............................................)

Page 180: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

163

LEMBAR ANGKET PENILAIAN SISWA

EVALUASI SUMATIF (SUMMATIVE EVALUATION)

MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS

Nama : .....................................................................................................................

Petunjuk:

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pendapat anda

dengan kriteria sebagai berikut:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup baik

1 = kurang baik

0 = sangat tidak baik

1. Aspek kepraktisan

No Indikator Jawaban

0 1 2 3 4

1. Kemudahan penggunaan alat peraga

2. Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya

3. Keluwesan alat peraga (mudah dibawa dan

digunakan kapanpun)

Kesimpulan:

Alat peraga fludia statis ini:

□ Praktis digunakan dalam pembelajaran

□ Tidak praktis digunakan dalam pembelajaran

Siswa SMAN...........................

(..............................................)

Page 181: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

164

B. Hasil Evaluasi Sumatif

1. Uji Efektivitas

a. Uji efektivitas guru

No Nama Asal Sekolah No Indikator

1 2 ∑

1. Ita Yunita, S.Pd SMAN 29 Jakarta 3 3 6

2. Sujoko, S.Pd, MM SMAN 32 Jakarta 3 4 7

3. Sri Wahyuni, S.Pd SMAN 74 Jakarta 4 3 7

Jumlah 10 10 20

Kesimpulan Sangat Baik

Nilai maksimal setiap indikator = 12

Persentase indikator ketercapaian tujuan pembelajaran

Persentase =

x 100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase indikator kemudahan menyajikan fenomena fluida

statis

Persentase =

x 100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

Persentase keseluruhan indikator

Persentase =

x 100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “sangat baik”)

b. Uji Efektifitas Siswa

No Evaluator Nilai

Ketuntasan Pretest Posttest

1. E01 50 80 Tuntas

2. E02 40 80 Tuntas

3. E03 55 80 Tuntas

4. E04 45 75 Tuntas

5. E05 35 75 Tuntas

6. E06 30 60 Tidak

Tuntas

7. E07 35 75 Tuntas

8. E08 40 80 Tuntas

9. E09 40 75 Tuntas

10. E10 40 75 Tuntas

11. E11 20 55 Tidak

Tuntas

12. E12 35 75 Tuntas

Rata-rata 38,75 73,3

Persentase =

x 100%

= 83% (efektif)

Page 182: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

165

2. Uji Kepraktisan

a. Uji kepraktisan guru

No Nama Asal Sekolah No Indikator

1 2 3 ∑

1 Ita Yunita, S.Pd SMAN 29 Jakarta 3 4 3 10

2 Sujoko, S.Pd, MM SMAN 32 Jakarta 3 3 4 10

3 Sri Wahyuni, S.Pd SMAN 74 Jakarta 4 3 4 11

Jumlah 10 10 11 31

Kesimpulan Praktis Praktis Praktis Praktis

Persentase indikator kemudahan penggunaan alat peraga

Persentase =

x 100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “praktis”)

Persentase indikator ketersediaan waktu mempersiapkannya

Persentase =

x 100%

= 83%

(termasuk ke dalam kategori “praktis”)

Persentase indikator keluwesan alat peraga

Persentase =

x 100%

= 92%

(termasuk ke dalam kategori “praktis”)

Persentase keseluruhan indikator

Persentase =

x 100%

= 86%

(termasuk ke dalam kategori “sapraktis”)

Secara keseluruhan hasil uji kepraktisan alat peraga oleh guru

memperoleh kategori “praktis” .

b. Uji Kepraktisan Alat Peraga oleh Siswa

No Evalua

tor Kelas Sekolah

No Pernyataan Jumlah

1 2 3

1. E01 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 3 2 2 7

2. E02 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 2 2 2 6

3. E03 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 2 2 2 6

4. E04 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 3 3 2 8

5. E05 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 3 2 3 8

6. E06 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 2 2 3 7

7. E07 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 3 2 2 7

8. E08 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 2 3 2 7

9. E09 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 2 2 3 7

10. E10 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 3 2 3 8

11. E11 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 3 3 3 9

12. E12 X MIA 3 SMAN 74 Jakarta 2 2 3 7

Jumlah 30 27 30 87

Kategori Cukup parktis Cukup

praktis

Nilai maksimum = 48

Page 183: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

166

Persentase indikator kemudahan penggunaan alat peraga fluida

statis

Persentase =

100%

= 62%

(termasuk ke dalam kategori “praktis”)

Persentase indikator ketersediaan waktu untuk mempersiapkan

nya

Persentase =

100%

= 57%

(termasuk ke dalam kategori “praktis”)

Persentase indikator keluwesan alat peraga fluida statis

Persentase =

100%

= 62%

(termasuk ke dalam kategori “praktis”)

Persentase keseluruhan indikator aspek kepraktisan alat peraga

Persentase =

100%

= 62%

(termasuk ke dalam kategori “praktis”)

Page 184: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

167

Lampiran 11 Alat Peraga Fluida Statis

No Keterangan Gambar

Alat peraga fluida statis secara

keseluruhan

1. Kaki penyangga alat peraga

2. Tiang penyangga alat peraga

3.

Tempat bejana (percobaan

tegangan permukaan,

kapilaritas, dan viskositas)

4. Komponen percobaan tekanan

hidrostatis

Page 185: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

168

5. Komponen percobaan Hukum

Pascal

6. Komponen percobaan Hukum

Archimedes

Page 186: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

169

Lampiran 12 Instrumen Tes

Materi Pokok : Fluida statis

Kelas : XI

Jenis Tes : Objektif pilihan ganda

Jumlah Soal : 20

A. Kisi-kisi Instrumen Tes

No Konsep/sub

konsep Indikator soal

Aspek kognitif Jumlah

soal C1 C2 C3 C4

1. Tekanan

hidrostatis

Mendeskripsikan konsep fluida

statis 1 1

Mengetahui besaran-besaran

pada peristiwa tekanan

hidrostatis

2 1

Menerapkan peristiwa tekanan

hidrostatis pada kehidupan

sehari-hari

3 4 2

2. Hukum Pascal

Mendeskripsikan konsep hukum

Pascal 5 1

Menggunakan serta menerapkan

formulasi hukum Pascal untuk

menentukan salah satu

variabelnya

6,7 2

3. Hukum

Archimedes

Mengemukakan bunyi hukum

Archimedes 8 1

Menerapkan prinsip hukum

Archimedes dalam kehidupan

sehari-hari

9 10,11 3

4. Viskositas dan

Hukum Stokes

Mendeskripsikan konsep

viskositas 12 1

Menerapkan konsep visksositas

dalam kehidupan sehari-hari 13 1

Menentukan nilai salah satu

besaran dengan menggunakan

formulasi hukum Stokes

14 1

5. Meniskus

Mendeskripsikan pengertian

kohesi, adhesi, serta peristiwa

meniskus

15,16 2

6. Tegangan

permukaan

Mendeskripsikan serta

menerapkan konsep tegangan

permukaan dalam kehidupan

sehari-hari

17 1

7. Gejala

kapilaritas

Mendeskripsikan serta

menerapkan konsep gejala

kapilaritas

18,19 20 3

Jumlah 8 6 6 20

Page 187: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

170

B. Instrumen Tes

Indikator Indikator soal Butir soal Kunci jawaban Aspek kognitif

Mendeskripsikan

konsep fluida statis

Menunjukkan konsep fluida

statis dari pernyataan yang

disajikan

Amati pernyataan yang berkaitan dengan

fluida statis di bawah ini!

1) Kerapatan fluida

2) Percepatan gravitasi

3) Ketinggian fluida dari permukaan

4) Luas penampang bidang

Tekanan fluida pada suatu tempat

bergantung pada pernyataan nomor....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 1,2,3 dan 4

e. 1,2, dan 3

Tekanan fluida pada suatu tempat

bergantung pada:

1) Kerapatan fluida

2) Percepatan gravitasi

3) Ketinggian fluida dari permukaan

1,2, dan 3 (E)

C3

Mengetahui besaran-

besaran pada peristiwa

tekanan hidrostatis

Menganalisis permasalahan

yang berkaitan dengan

tekanan hidrostatis

Sebuah pipa U diisi minyak dan air seperti

gambar di bawah ini

Tinggi permukaan minyak terhadap

permukaan air adalah 20 cm, dengan

massa jenis air dan minyak masing-

masing 1 x 103 kg/m

3 dan 0,8 x 10

3 kg/m

3.

Tentukan selisih ketinggian air dan

minyak pada kedua kaki pipa tersebut!

Diketahui

hminyak = 20 cm

air = 1 x 103 kg/m

3

minyak = 0,8 x 103 kg/m

3

Ditanyakan:

hminyak – hair = ....

Ph minyak = Ph air

minyak g hminyak = airg hair

minyak hminyak = air hair

0,8 x 103 (20) = 1 x 10

3 hair

hair = 16 cm

hminyak – hair = 20 – 16

= 4 cm

(D)

C4

Page 188: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

171

a. 16 cm

b. 10 cm

c. 6 cm

d. 4 cm

e. 2 cm

Menerapkan peristiwa

tekanan hidrostatis

pada kehidupan

sehari-hari

Menghitung nilai tekanan

hidrostatis pada kehidupan

sehari-hari

Perhatikan gambar di bawah ini!!

Jika massa jenis air laut adalah 1,025 x

103 kg/m

3, tekanan hidrostatis yang

dialami ikan adalah....

a. 2,7675 kPa

b. 27675 kPa

c. 276,75 kPa

d. 27,675 kPa

e. 2767,5 kPa

Diketahui:

h = 27 m

air laut = 1,025 x 103 kg/m

3

Ditanyakan:

Ph = ?

Ph = g h

Ph = 1,025 x 103.10.27

Ph = 27675 Pa

= 27,675 KPa

(D)

C3

Perhatikan tabel massa jenis dan

kedalaman zat cair dari suatu bejana

berikut:

No (kg/m3) h (m)

1. 1,0 x 103 0,2

Ph1 = 1,0 x 103.10.0,2 = 2000 Pa

Ph2 = 0,8 x 103.10.0,5 = 4000 Pa

Ph3 = 1,2 x 103.10.0,8 = 9600 Pa

Ph4 = 0,6 x 103.10.0,6 = 3600 Pa

Ph5 = 1,4 x 103.10.0,3 = 4200 Pa

C4

Page 189: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

172

2. 0,8 x 103 0,5

3. 1,2 x 103 0,8

4. 0,6 x 103 0,6

5. 1,4 x 103 0,3

Urutan tekanan hidrostatis dari yang

paling besar ke yang paling kecil adalah....

a. 1,4,2,3,5

b. 3,5,2,4,1

c. 3,2,5,4,1

d. 5,4,3,2,1

e. 5,2,1,4,3

Urutan dari yang terbesar:

3,5,2,4,1

(B)

Mendeskripsikan

konsep hukum Pascal

Menunjukkan alat-alat yang

menerapkan konsep hukum

Pascal

Di bawah ini merupakan alat yang

menggunakan prinsip hukum Pascal,

kecuali....

a.

b.

c.

(B)

Kapal selam menerapkan konsep

hukum Archimedes

C2

Page 190: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

173

d.

e.

Menggunakan serta

menerapkan formulasi

hukum Pascal untuk

menentukan salah satu

variabelnya

Menganalisis gambar untuk

menentukan salah satu

variabel

Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah mesin hidrolik digunakan untuk

mengangkat beban dengan massa 40 kg.

Jika jari-jari penampang besar dan kecil

masing-masing 20 cm dan 1 cm, tentukan

F1 yang harus diberikan agar beban dapat

terangkat! (g = 10 m/s2)

a. 1 N

b. 10 N

c. 100 N

Diketahui

r1 = 1 cm

r2 = 20 cm

m = 40 kg

Ditanyakan:

F1 = ....

P1 = P2

=

=

=

( )

= 1 N

(A)

C4

Page 191: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

174

d. 1000 N

e. 10.000 N

Menganalisis pompa hidrolik

dengan menerapkan

formulasi hukum Pascal

Sebuah pompa hidrolik memiliki

perbandingan diameter penghisap 1 : 40.

Jika penghisap besar dimuati mobil

dengan berat 16.000 N, maka berapa gaya

yang harus diberikan pada penghisap

kecil agar pompa seimbang?

a. 20 N

b. 10 N

c. 15 N

d. 30 N

e. 25 N

Diketahui:

d1 : d2 = 1 : 40

F2 = 16 000 N

Ditanyakan:

F1 = ....

P1 = P2

=

=

=

= 10 N

(B)

C4

Mengemukakan bunyi

hukum Archimedes

Menunjukkan alat yang

menerapkan prinsip hukum

Archimedes

Salah satu contoh alat yang menerapkan

prinsip hukum Archimedes adalah....

a. Kapal selam

b. Pompa hidrolik

c. Dongkrak hidrolik

d. Pesawat terbang

e. Semprotan nyamuk

(A)

Kapal selam

C2

Menerapkan prinsip

hukum Archimedes

dalam kehidupan

sehari-hari

Menerapkan formulasi

hukum Archimedes untuk

kasus-kasus fluida statis

Sebuah batu dengan volume 0,4 m3

dimasukkan ke dalam wadah berisi

minyak yang massa jenisnya 0,8 x 103

kg/m3.

Diketahui:

Vbatu = 0,4 m3

minyak = 0,8 x 103 kg/m

3

Vbatu tercelup = 0,75 Vbatu

Ditanyakan:

batu = .... Wbatu = Fa

m g = minyak g Vbatu tercelup

C3

Page 192: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

175

Jika batu tercelup seperti pada gambar,

maka massa jenis batu tersebut adalah....

a. 200 kg/m3

b. 300 kg/m3

c. 400 kg/m3

d. 500 kg/m3

e. 600 kg/m3

batu Vbatu g = minyak g Vbatu tercelup

batu 0,4 = 0,8 x 103 (0,75.0,4)

batu = 600 kg/m

3

(E)

Sebuah balok dengan ukuran panjang 10

cm, lebar 20 cm dan tinggi 30 cm,

tercelup dalam air yang massa jenisnya 1

x 103

kg/m3 sedalam 5 cm. Gaya

archimedes yang bekerja pada balok

tersebut yaitu....

a. 30 N

b. 10 N

c. 20 N

d. 40 N

e. 15 N

Diketahui:

p =10 cm = 0,1 m

l = 20 cm = 0,2 m

t = 30 cm = 0,3 m

= 1 x 103 kg/m

3

ttercelup = 5 cm = 0,05 m

ditanyakan:

Fa = ....?

Fa = g V tercelup

Fa = g (p.l.ttercelup)

Fa = 1 x 103 . 10.(0,1.0,2.0,05)

Fa = 10 N

(B)

C4

Sebuah balok kayu dengan massa 10 kg

tenggelam di sungai yang massa jenis

airnya 1 x 103 kg/m

3. Jika massa jenis

balok 4 x 103 dan percepatan gravitasi di

Diketahui:

m = 10 kg

air = 1 x 103 kg/m

3

balok = 4 x 103 kg/m

3

C4

Page 193: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

176

daerah tersebut 10 m/s2, maka balok

tersebut mengalami gaya ke atas

sebesar....

a. 250 N

b. 25 N

c. 2,5 N

d. 0,25 N

e. 0,025 N

g = 10 m/s2

Ditanyakan:

Fa = ....?

Fa = air g Vbenda tercelup

Fa = air g

Fa =1 x 103 .10.

Fa = 25 N

(B)

Mendeskripsikan

konsep viskositas

Menunjukkan faktor-faktor

yang mempengaruhi gaya

gesekan fluida

Gaya gesekan pada benda yang bergerak

di dalam fluida dipengaruhi oleh faktor-

faktor berikut, kecuali....

a. Kekentalan fluida

b. Jari-jari benda

c. Massa jenis benda

d. Massa jenis fluida

e. Luas penampang fluida

(E)

Luas penampang fluida

C2

Menentukan nilai

salah satu besaran

dengan menggunakan

formulasi hukum

Stokes

Menentukan nilai salah satu

variabel berdasarkan data

yang disajikan

Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm

jatuh ke dalam wadah berisi oli yang

memiliki koefisien viskositas 110 x 10-3

Ns/m2. Berapa besar gesekan yang

dialami kelereng jika bergerak dengan

kelajuan 5 m/s?

a. 1,65 𝜋 x 10 -2

N

b. 16,5 𝜋 x 10 -2

N

c. 165 𝜋 x 10 -2

N

d. 1,65 𝜋 x 10 -1

N

e. 16,5 𝜋 x 10 -1

N

Diketahui:

r = 0,5 cm = 5 x 10-3

m

𝛈 = 110 x 10-3

Ns/m2

v = 5 m/s

Ditanyakan:

F = ...?

F = 6𝜋 𝛈 r v

F = 6 𝜋.110 x 10-3

. 5 x 10-3

.5

F = 1,65 𝜋 x 10 -2

N

(A)

C3

Sebuah bola yang massa jenisnya 6,36 Diketahui: C4

Page 194: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

177

g/cm3 dan berjari-jari 1 cm jatuh ke dalam

gliserin yang massa jenisnya 5,10 g/cm3.

Jika kecepatan jatuh bola 0,2 m/s, maka

koefisien viskositas gliserin tersebut

adalah.... (g = 10 m/s2)

a. 1,8 x 105 Pa

b. 1,8 x 103 Pa

c. 1,4 x 105 Pa

d. 1,4 x 103 Pa

e. 1,2 x 105 Pa

b = 6,36 g/cm3

= 6,36 x 103 kg/m

3

f = 5,10 g/cm3

= 5,10 x 103 kg/m

3

v= 0,2 m/s

r = 1 cm = 1 x 10-2

m

g = 10 m/s2

ditanyakan:

𝛈 = ....?

v =

( b - f)

0,2 = ( )

(6,36 x 10

3 -5,10

x 103)

= 1,4 x 103 Pa

Mendeskripsikan

pengertian kohesi,

adhesi, serta peristiwa

meniskus

Menunjukkan ciri-ciri

peristiwa kohesi dan adhesi

Amati pernyataan terkait peristiwa

meniskus berikut ini:

1) Meniskus cembung

2) Meniskus cekung

3) Membasahi dinding bejana

4) Tidak membasahi dinding bejana

Ciri-ciri gejala yang ditimbulkan karena

gaya kohesi lebih kecil dari gaya adhesi

ditunjukkan oleh nomor....

a. 1 dan 3

b. 1 dan 4

c. 2 dan 4

d. 2 dan 3

e. 1,2, dan 4

(D)

2 dan 3

C2

Mendeskripsikan peristiwa

kohesi dan adhesi melalui

Perhatikan gambar bejana berisi raksa di

bawah ini

(A)

Fadh < Fkoh

C2

Page 195: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

178

gambar

Jika Fadh adalah gaya adhesi dan Fkoh

adalah gaya kohesi, maka bentuk

permukaan raksa seperti yang terlihat

pada gambar terjadi karena....

a. Fadh < Fkoh

b. Fadh > Fkoh

c. Fadh = Fkoh

d. Fadh ≥ Fkoh

e. Fadh = Fkoh = 0

Mendeskripsikan serta

menerapkan konsep

tegangan permukaan

dalam kehidupan

sehari-hari

Menerapkan formulasi

tegangan permukaan untuk

menghitung besarnya

tegangan permukaan

Perhatikan gambar di bawah ini!

Apabila nyamuk tersebut memiliki gaya

untuk terbang sebesar 64 N dan keliling

telapak kaki nyamuk sebesar 4 mm, maka

besarnya tegangan permukaan yang

dialami oleh nyamuk tersebut adalah....

a. 61 x 103 N/m

b. 16 x 103 N/m

Diketahui:

F = 64 N

D = 4 mm = 4 x 10-3

m

Ditanyakan:

γ =

γ =

γ = 16 x 103 N/m

(B)

C3

Page 196: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

179

c. 6,1 x 103 N/m

d. 1,6 x 103 N/m

e. 15 x 103 N/m

Mendeskripsikan serta

menerapkan konsep

gejala kapilaritas

Menunjukkan faktor-faktor

yang menyebabkan peristiwa

kapilaritas

Amati pernyataan terkait peristiwa

kapilaritas berikut:

1) Sudut kontak permukaan fludia

2) Jari-jari pipa kapiler

3) Massa jenis fluida

4) Tegangan permukaan fluida

Kenaikan permukaan fluida yang cekung

dalam pipa kapiler berbanding lurus

dengan pernyataan nomor....

a. 4 saja

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 1,2, dan 3

e. 1,2,3, dan 4

Kenaikan fluida yang cekung dalam

pipa kapiler:

h =

keterangan:

= tegangan permukaan (N/m)

= sudut kontak permukaan fluida

= massa jenis fluida (kg/m3)

= jari-jari pipa kapiler (m)

Yang berbanding lurus dengan

kenaikan permukaan fluida:

1 dan 4

(C)

C2

Menghitung nilai tegangan

permukaan berdasarkan

gambar dan data yang

disajikan

Sebuah pipa kapiler dengan diameter 1

mm dicelupkan ke dalam air seperti pada

gambar di bawah ini

Air pada pipa kapiler tersebut naik

setinggi 4 cm dan sudut kontak air dengan

pipa kapiler ( ) yaitu 60°. Jika massa

jenis air 1 x 103 kg/m

3, berapa besar

tegangan permukaan air?

Diketahui:

d = 1 mm = 1x 10-3

m

r = 5 x 10-4

m

air = 1 x 103 kg/m

3

h = 4 x 10-2 m

= 60°

Ditanyakan:

γ = ....?

h =

4 x 10-2 =

=

= 0,2 N/m

C3

Page 197: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

180

a. 1,0 N/m

b. 0,8 N/m

c. 0,6 N/m

d. 0,4 N/m

e. 0,2 N/m

(E)

Mengaitkan konsep

kapilaritas dalam kehidupan

sehari-hari

Fenomena naiknya minyak tanah melalui

sumbu kompor merupakan contoh

peristiwa....

a. Tegangan permukaan

b. Viskositas

c. Hukum pascal

d. Kapilaritas

e. Tekanan hidrostatis

Kapilaritas

(D)

C2

Page 198: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

181

Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

TEKANAN HIDROSTATIS

Nama : ..................................................................................

Kelas : ..................................................................................

A. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian tekanan hidrostatis

2. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya

tekanan hidrostatis.

3. Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis

B. Dasar teori

Tekanan hidrostatis yaitu tekanan zat cair yang hanya

disebabkan oleh beratnya sendiri.

Ikan pada gambar di atas mengalami tekanan hidrostatis.

Besarnya tekanan hidrostatis pada zat cair di kedalaman

tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk mengetahui

faktor apa sajakah yang mempengaruhi tekanan hidrostatis,

lakukanlah percobaan berikut.

C. Alat dan Bahan

1. Alat peraga six in one

2. Air

3. Minyak

4. Penggaris

D. Langkah percobaan

Page 199: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

182

1. Rangkailah alat peraga fluida statis seperti pada gambar

2. Masukkan corong ke dalam air sedalam 3 cm, 6 m dan 9

cm.

3. Catat kenaikan air di dalam selang untuk masing-masing

kedalaman.

4. Ulangi langkah ke-2 dan 3 dengan menggunakan air

garam dan catat kenaikan air di dalam selang.

E. Hasil Percobaan

No. Kedalaman corong

(cm)

Kenaikan air di dalam selang

(cm)

1 3

2 6

3 9

F. Analisis hasil percobaan

1. Bagaimana perbedaan kenaikan air di dalam selang

dengan kedalaman corong yang berbeda-beda?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

2. Adakah perbedaan kenaikan air di dalam selang ketika

menggunakan air biasa dan air garam? Jelaskan!

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

3. Jelaskan keterkaitan percobaan yang telah kamu lakukan

dengan peristiwa tekanan hidrostatis!

Page 200: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

183

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

G. Kesimpulan

Besarnya tekanan pada zat cair (tekanan hidrostatis)

dipengahuhi oleh:

a. ......................................................................................

.......................................

b. ......................................................................................

.......................................

c. ......................................................................................

.......................................

Sehingga besarnya tekanan hidrostatis dapat dihitung

menggunakan persamaan:

Ph = ... x ... x...

H. Contoh soal

Jika massa jenis air 1000

kg/m3 dan percepatan

gravitasi bumi adalah 10 m/s2,

berapa tekanan hidrostatis

yang dialami oleh ikan

tersebut?

Page 201: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

184

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

HUKUM ARCHIMEDES

Nama : .................................................................................

Kelas : .................................................................................

A. Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskan bunyi Hukum Archimedes

2. Siswa dapat menerapkan Hukum Archimedes dalam

kehidupan sehari-hari

B. Dasar teori

Berat benda di udara lebih berat daripada berat benda di

fluida (zat cair). Berat benda di fluida sebenarnya tidak

berubah, akan tetapi air memberikan gaya ke atas kepada

batu yang disebut dengan gaya apung. Gaya apung dengan

simbol Fa adalah selisih berat benda di udara dengan berat

benda yang tercelup oleh fluida.

FA = gaya apung

WB = berat benda

FA = WB di udara - WB di air

FA = V g

Dimana

= massa jenis air (kg/m3)

V = volume benda yang tercelup (m3)

g = gravitasi (m/s2)

Hukum archimedes berbunyi:

“Setiap benda yang dicelupkan seluruh atau

sebagian dari permukaan benda akan mengalami gaya ke

atas (Fa) sebesar berat zat cair yang dipindahkan.

Sementara ketika di udara,benda memiliki berat yang

sesungguhnya”

Untuk dapat membuktikan hukum Archimedes, lakukan

percobaan berikut ini.

C. Alat dan Bahan

1. Alat peraga fluida statis

Page 202: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

185

2. Neraca pegas

3. Gelas ukur

4. Air

5. Benda

D. Langkah percobaan

1. Rangkailah alat peraga fluida statis dan

pasangkan wadah tabung.

2. Isilah wadah dengan air sampai batas wadah.

3. Letakkan gelas ukur di bawah lubang pancuran!

4. Ukurlah berat benda 1 di udara (wu), kemudian

timbanglah berat benda 1 di air (wa) dengan

menggunakan neraca pegas dan tulis hasilnya pada tabel

pengamatan

Tabel hasil pengamatan

E. Analisis hasil percobaan

1. Bandingkan hasil pada kolom gaya angkat Fa dengan kolom

berat air yang tumpah wo. Dari hasil yang diperoleh, maka

apa kesimpulan yang kamu dapatkan?

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

...................................................................................................

Berat

benda di

udara (wu)

Berat

benda di

dalam air

(wa)

Gaya angkat

fluida

Fa = wu - wa

Volume air

yg tumpah

(Va)

Massa air yg

dipindahkan

(mair = va x -

air)

Berat air yg

dipindahkan

(wo = mair x

g)

Page 203: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

186

F. Contoh soal

1. Sebuah balok dengan ukuran panjang 10 cm, lebar 5 cm dan

tinggi 3 cm, tercelup dalam air yang massa jenisnya 1 x 103

kg.m3 sedalam 2 cm. Gaya Archimedes yang bekerja pada

balok tersebut sebesar…

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

2. Massa jenis air laut 1025 kg/m3 , hitunglah volume batu yang

tercelup ke dalam air laut jika berat air laut yang dipindahkan

oleh batu sebesar 200 Newton!

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

Page 204: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

187

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

HUKUM PASCAL

Nama : ..................................................................................

Kelas : ..................................................................................

A. Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskan bunyi hukum pascal

2. Siswa dapat memformulasikan persamaan hukum pascal

B. Dasar teori

Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah

penghisap yang dapat bergerak maka tekanan di suatu titik

tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas

permukaan air tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh

penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi

oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda.

Penghisap pertama memiliki luas penampang yang kecil

(diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki luas

penampang yang besar (diameter besar). (Kanginan, 2007).

Gambar 1: Fluida yang Dilengkapi Penghisap dengan Luas

Permukaan Berbeda

Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang

diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan

sama besar ke segala arah, maka tekanan yang masuk pada

penghisap pertama sama dengan tekanan pada penghisap

kedua (Kanginan, 2007).

Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan

di bawah ini.

P =

sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai

berikut.

P1 = P2

Page 205: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

188

=

C. Alat dan Bahan

1. Alat peraga six in one

2. Air

D. Langkah percobaan

1. Rangkailah alat peraga six in one seperti pada gambar

2. Isi air pada tabung dan suntikan sampai penuh.

3. Tekanlah suntikan besar sampai suntikan kecil terangkat.

4. Tekanlah suntikan kecil sampai suntikan besar terangkat

E. Pertanyaan percobaan

1. Adakah perbedaan yang kamu rasakan ketika menekan

suntikan besar dan suntikan kecil? Mengapa bisa

demikian?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

2. Tulis kesimpulanmu dari hasil percobaan yang telah

dilakukan!

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

Page 206: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

189

F. Contoh soal

Jika berat mobil tersebut adalah 400

kg, jari-jari penghisap kiri 0,4 m

dan penghisap kanan 2 m. Berapa

gaya minimal yang harus diberikan

agar mobil dapat terangkat?

Page 207: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

190

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

TEGANGAN PERMUKAAN

Nama : .................................................................................

Kelas : .................................................................................

A. Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tegangan permukaan

2. Siswa dapat menyebutkan peristiwa tegangan permukaan

pada kehidupan sehari-hari.

B. Dasar teori

Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan

dengan garis gaya tegang yang dimiliki permukaan cairan

terebut. Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi (gaya

tarik antara partikel sejenis) molekul-molekul cairan.

Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-

molekul zat cair di permukaannya. Di bagian dalam zat cair,

sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain di sekitarnya,

tetapi tidak ada molekul lain di bagian atas permukaan zat

cair tersebut.

Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik

molekul apabila molekul itu dinaikkan menjauhi permukaan,

oleh molekul yang ada di bawah permukaan cairan tersebut.

Sebaliknya apabila molekul di permukaan zat cair ditekan

seperti oleh nyamuk, molekul bagian bawah permukaan akan

memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas sehingga

akan menopang nyamuk tetap di atas permukaan zat cair

tersebut.

Gambar 1. Seekor nyamuk hinggap di permukaan zat cair

Tegangan permukaan dapat didefinisikan sebagai gaya pada

permukaan zat cair tiap satuan panjang, secara matematis

dapat dirumuskan sebagai berikut:

γ =

Page 208: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

191

Keterangan:

γ = tegangan permukaan (N/m)

= gaya (N)

= panjang permukaan benda (m)

C. Alat dan bahan

1. Alat peraga fluda statis

2. Silet

3. Detergen

D. Langkah Percobaan

1. Tuangkan air ke dalam wadah pada alat peraga fluida

statis

2. Letakkan silet di atas permukaan air dengan pelan-pelan.

3. Amatilah apakah silet tersebut tenggelam atau

mengapung dan tulis hasil pengamatanmu pada tabel

4. Masukkan detergen sedikit demi sedikit kedalam air

5. Amatilah apa yang terjadi pada silet dan tulis hasil

pengamatanmu pada tabel

E. Hasil pengamatan

Zat cair Keadaan silet (tenggelam/mengapung)

Air biasa

Air campur

detergen

F. Analisis hasil pengamatan

1. Bagaimana keadaan silet pada saat diletakkan di atas

permukaan air? Mengapa dapat terjadi demikian?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

2. Bagaimana keadaan silet ketika air tersebut dicampur

dengan detergen? Mengapa dapat terjadi demikian?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

G. Contoh soal

Jarum sepanjang 6 cm terapung di permukaan air. Jika massa

jarum sebesar 1,2 g dan percepatan gravitasi bumi g = 9,8

m/s2 , maka hitunglah tegangan permukaan air tersebut!

Page 209: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

192

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

VISKOSITAS (KEKENTALAN ZAT CAIR)

Nama : ..................................................................................

Kelas : ..................................................................................

A. Tujuan

Siswa dapat menentukan koefisien viskositas zat cair melalui

percobaan

B. Dasar Teori

Viskositas (kekentalan) dapat diartikan sebagai suatu

gesekan di dalam cairan zat cair. Kekentalan itulah maka

diperlukan gaya untuk menggerakkan suatu permukaan

untuk melampaui suatu permukaan lainnya, jika diantaranya

ada larutan baik cairan maupun gas mempunyai kekentalan

air lebih besar daripada gas, sehingga zat cair dikatakan lebih

kental daripada gas.

Viskositas suatu zat cairan murni atau larutan

merupakan indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat

diukur dengan mengukur laju aliran cairan, yang melalui

tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu

cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk

cairan maupun gas.

Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan.

Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan

melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas ini juga disebut

sebagai kekentalan suatu zat. Jumlah volume cairan yang

mengalir melalui pipa per satuan waktu.

Kecepatan benda di dalam fluida dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

𝑣 =

( b - f)

𝑣 = kecepatan benda (m/s)

= gravitasi (10 m/s2)

= jari-jari kelereng (m)

= koefisien viskositas fluida (N.s.m-1

)

b = massa jenis kelereng (kg.m-3

)

f = massa jenis fluida (kg.m-3

)

Page 210: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

193

C. Alat dan Bahan

1. Alat peraga fluida statis (tabung)

2. Air

3. Air Sagu

4. Kelereng

D. Prosedur Percobaan

1. Masukkan air ke dalam tabung.

2. Masukkan kelereng ke dalam tabung yang sudah berisi

air

3. Masukkan kelereng ke dalam tabung yang berisi air sagu

E. Hasil Pengamatan

1. Pada fluida manakah kelereng lebih cepat sampai dasar

wadah?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

....................................................................

2. Apa hubungan kecepatan meluncur kelereng dengan

koefisien viskositas fluida?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

F. Contoh Soal

Sebuah kelereng yang berjari-jari 5,5 × 10−3

m terjatuh ke

dalam oli yang memiliki massa jenis 800 kg/m3 dan

koefisien viskositasnya 110 × 10−3

N.s/m2. Jika massa jenis

kelereng 2700 kg/m3, tentukan kecepatan terbesar yang dapat

dicapai kelereng dalam fluida!

Page 211: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

194

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

KAPILARITAS

Nama : ...................................................................................

Kelas : ...................................................................................

A. Tujuan

Siswa dapat menyebutkan fenomena kapilaritas dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Dasar Teori

Kapilaritas adalah peristiwa meresapnya air melalui celah-

celah kecil. Penyebab dari gejala kapilaritas adalah adanya

adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik antara

molekul yang sama. Sedangkan adhesi adalah gaya tarik

menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Pada gelaja

kapilaritas, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara

partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi yang

dialami oleh air.

Secara matematis, gejala kapilaritas dapat dirumuskan

sebagai berikut:

h =

Keterangan:

h = kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler (m)

= tegangan permukaan (N.m-1

)

= sudut kontak

= jari-jari pipa kapiler (m)

= massa jenis zat cair (kg.m-3

)

Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-

hari yaitu:

1. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga

kompor dapat menyala,

2. Naiknya air melalui akar pohon.

C. Alat dan bahan

1. Alat peraga fluida statis (pada percobaan ini

menggunakan wadah air pada alat peraga.

2. Air

3. Pewarna makanan

4. Tisu

Page 212: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

195

D. Langkah Percobaan

1. Siapkan air yang sudah diberi pewarna makanan.

2. Masukkan tabung dengan diameter kecil (bisa

menggunakan sedotan) ke dalam air.

3. Amati perbedaan ketinggian air di dalam tabung dan air

di luar tabung.

4. Celupkan tisu ke dalam air (celupkan hanya sebagian

tisu).

5. Amati peristiwa yang terjadi pada tisu.

E. Pertanyaan percobaan

1. Apa yang terjadi ketika tabung dicelupkan ke dalam air

berwarna? Mengapa bisa demikian?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

2. Apa yang terjadi pada tisu yang dicelupkan ke dalam air

berwarna? Mengapa bisa demikian?

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

............................................................................................

F. Contoh Soal

Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara

vertikal ke dalam air, sudut kontaknya 60°. Jika tegangan

permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, tentukanlah

kenaikan air pada tabung!

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

Page 213: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

196

Lampiran 14 Panduan Penggunaan Alat Peraga Seven in One

PANDUAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA

FLUIDA STATIS SEVEN IN ONE

Oleh: Iik Nurul Hikmah

A. Deskripsi alat peraga seven in one

Alat peraga seven in one merupakan alat peraga

fluida statis hasil pengembangan dari alat peraga fluida

statis six in one hasil penelitian dari Riah Elsa Fitri. Alat

peraga fluida statis seven in one dapat digunakan dalam

pembelajaran sebagai media untuk membantu menjelaskan

materi fluida statis. Percobaan yang dapat dilakukan

dengan menggunakan alat peraga fluida statis seven in one

antara lain:

1. Percobaan perbedaan massa jenis cairan

2. Percobaan tekanan hidrostatis

3. Percobaan prinsip Pascal

4. Percobaan hukum Archimedes

5. Percobaan kapilaritas

6. Percobaan viskositas

7. Percobaan tegangan permukaan

B. Bagian-bagian alat peraga seven in one

No Keterangan Gambar

1.

Alat peraga fluida

statis secara

keseluruhan

Page 214: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

197

2. Kaki penyangga alat

peraga

3. Tiang penyangga alat

peraga

4.

Tempat bejana

(percobaan tegangan

permukaan, kapilaritas,

dan viskositas)

5. Komponen percobaan

tekanan hidrostatis

6. Komponen percobaan

Hukum Pascal

7. Komponen percobaan

Hukum Archimedes

C. Panduan penggunaan alat peraga seven in one

1. Percobaan perbedaan massa jenis cairan

Percobaan untuk membedakan massa jenis beberapa

cairan dapat dilakukan dengan menggunakan bejana

yang terdapat alat peraga seven in one.

Page 215: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

198

2. Percobaan tekanan hidrostatis

Percobaan tekanan hidrostatis dilakukan dengan

menggunakan selang berisi air yang salah satu ujungnya

terhubung dengan corong yang tertutup balon. Dalam

bejana terpisah diisi air kemudian masukkan corong ke

dalam air perlahan sampai terlihat kenaikan air di

dalam selang.

Kenaikan air di dalam selang menunjukkan bahwa balon

mendapatkan tekanan dari air di dalam bejana sehingga

air di dalam selang mengalami kenaikan.

3. Percobaan prinsip Pascal

Percobaan untuk membuktikan prinsip Pascal dilakukan

dengan menggunakan dua buah piston dengan diameter

yang berbeda. Apabila kita menekan salah satu piston

maka piston yang lainnya akan bergerak naik.

Perbedaan tekanan pada piston dapat dirasakan saat

menekan piston berdiameter kecil dan besar secara

bergantian.

4. Percobaan hukum Archimedes

Percobaan archimedes dilakukan dengan menggunakan

bejana yang diisi air kemudian dicelupkan batu yang

digantung pada neraca pegas.

Air yang keluar saat batu dicelupakan kemudian

ditampung dan diukur volumenya.

5. Percobaan kapilaritas

Percobaan kapilaritas dilakukan untuk mengetahui

peristiwa yang berhubungan dengan kapilaritas.

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan wadah

berisi air yang telah diberi pewarna kemudian

dimasukkan pipa kapiler kecil. Kenaikan air pada dinding

pipa kapiler menunjukkan peristiwa kapilaritas.

Page 216: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

199

Percobaan kapilaritas juga dapat dilakukan dengan

mencelupkan tissu ke dalam air dan diamati kenaikan

air melalui celah kecil pada tissu tersebut.

6. Percobaan viskositas

Percobaan viskositas dilakukan pada bejana kemudian

diisi dengan air dan air sagu secara bergantian. Sebuah

kelereng dimasukkan ke dalam dua cairan tersebut dan

diamati perbedaan laju kelereng di air dan di air sagu

tersebut.

7. Percobaan tegangan permukaan

Percobaan tegangan permukaan dilakukan pada bejana

yang diisi air. Sebuah silet diletakkan di atas

permukaan air tersebut, kemudian dimasukkan

detergen secara perlahan dan amati keadaan silet

sebelum dan sesudah detergen dimasukkan ke dalam

air.

Page 217: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

200

Lampiran 15 Revisi Media Pembelajaran

A. Saran dan Keputusan Revisi

Saran Keputusan

Pipa horisontal diberi katup agar

tidak perlu membongkar alat ketika

dilakukan percobaan Hukum

Pascal

Katup dipasang pada pipa

horisontal

Percobaan tekanan hidrostatis

belum bisa menunjukkan peristiwa

tekanan hidrostatis

Komponen percobaan tekanan

hidrostatis diganti dengan

menggunakan selang dengan

corong yang dicelupkan ke dalam

zat cair

Penyangga akrilik sebaiknya dicat

atau diganti dengan yang biasa

Penyangga akrilik dicat dengan

warna yang sama dengan alat

peraga

Pipa U selalu diisi air ketika

percobaan

Pipa U selalu diisi air

Pipa horisontal diperpanjang

ukurannya

Ukuran pipa horisontal tetap,

karena percobaan tekanan

hidrostatis diganti dengan

komponen lain (tidak melalui pipa

horisontal)

Menghilangkan pembuangan kran Saluran pembuangan tetap

menggunakan kran agar lebih

mudah dalam membuang air setelah

digunakan

Pencantuman skala pada percobaan

tekanan hidrostatis agar tidak perlu

menggunakan penggaris

Skala ditambahkan pada percobaan

tekanan hidrostatis

Page 218: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

201

Pada percobaan viskositas dibuat

dua bejana sehingga siswa dapat

mengamati perbedaannya secara

bersamaan

Bejana pada percobaan tetap dibuat

satu karena alat peraga belum

cukup kuat untuk menopang dua

bejana berisi air sekaligus

B. Hasil Revisi Media

No Keterangan Sebelum Sesudah

1. Mengubah

komponen pada

percobaan tekanan

hidrostatis

2. Pemasangan katup

penyambung pipa

3. Tiang penyangga

dicat

Page 219: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

202

4. Pemasangan skala

Page 220: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

203

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian

Page 221: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

204

Page 222: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

205

Page 223: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

206

Lampiran 17 Surat Bimbingan Skripsi

Page 224: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

207

Page 225: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

208

Page 226: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

209

Page 227: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

210

Page 228: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

211

Page 229: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

212

Page 230: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35992/2/IIK... · iv ABSTRAK IIK NURUL HIKMAH (1112016300034), Pengembangan Alat Peraga

213

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Iik Nurul Hikmah, lahir di Brebes pada tanggal 9 Desember 1993. Anak

pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Suhud dan Ibu Aam

Markhamah. Bertempat tinggal di desa Bangbayang RT 02 RW 02,

Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Jenjang pendidikan yang telah ditempuh diantaranya SD Negeri

Bangbayang 1 lulus pada tahun 2006, MTs Negeri Bangbayang lulus

pada tahun 2009, dan SMA Bustanul Ulum NU Bumiayu lulus pada

tahun 2012. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2012 melalui jalur tes Perguruan Tinggi Agama

Islam Negeri (PTAIN) kemudian lulus pada tahun 2017.