PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI...

266
i PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG BERBASIS METODE MONTESSORI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Sabrina Winda Agustin NIM: 111134275 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI...

Page 1: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

i

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS

MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG

BERBASIS METODE MONTESSORI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Sabrina Winda Agustin

NIM: 111134275

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

iii

Panitian Penguji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua Ibu Fransiska Wiwi Sarwati dan Bapak Yusuf Sumarja yang

telah membimbing dan memberikan kasih sayang yang tulus.

Kakek dan nenek/orang tua dari Ibuku, Alm. Mbah Wiryo dan Mbah Ali yang

tulus memberikan bimbingan serta nasehat.

Kakakku Yohana Astri Wardani dan kakak iparku Sasongko Dwi Hartaji yang

selalu memberikan semangat, motivasi dan bimbingan.

Yang tercinta Nathania Grace Ariane dan ade Naila Aisyah Putri.

Tante Marwati dan Om Budi Suprayogi yang selalu membantu dan

memberikan nasehat yang berguna.

Bude Endang dan Pakde Pujo Waluyo yang selalu memberikan motivasi.

Suster Rena, Suster Tres, Suster Yohana yang selalu mendoakanku.

Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku.

Mas Abdiel Yosi, Ibu Lidya, Tante Martini dan Om Agus yang slalu

memotivasi dan memberikan semangat.

Sahabat-sahabatku kelas D angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan dan

keceriaannya.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

v

MOTTO

“Hidup adalah sebuah perjuangan, maka dari itu berjuanglah untuk hidupmu”.

(Sabrina Winda)

Life is like riding a bicycle, To keep your balance, you must keep moving.

(Albert Einstein)

Live as if your were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever

(Gandhi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Sabrina Winda Agustin

Nomor Mahasiswa : 111134275

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengembangan Alat Peraga Sandpaper Letters Materi Menulis Kalimat

Tegak Bersambung Berbasis Metode Montessori

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 Juni 2016

Yang menyatakan,

Sabrina Winda Agustin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS

MATERI MENULIS KALMAT TEGAK BERSAMBUNG

BERBASIS METODE MONTESSORI

Sabrina Winda Agustin

NIM: 111134275

Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis kalimat

tegak bersambung siswa kelas I SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Jenis Penelitian ini

adalah penelitian dan pengembangan ( Research and Development). Penelitian ini

menggunakan tujuh tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan data, (2)

perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi

produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk akhir. Validasi dilakukan oleh

dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori. Subjek uji coba penelitian

terdiri atas siswi kelas I SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Data yang dikumpulkan

melalui kegiatan wawancara, observasi, dan hasil pengisian kuesioner analisis

kebutuhan guru dan siswa. Data yang dihasilkan berupa hasil tulisan siswa

sebelum menggunakan alat peraga Sandpaper Letters dan setelah menggunakan

alat peraga Sandpaper Letters.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga Sandpaper Letters berbasis

metode Montessori memiliki lima ciri yaitu (1) menarik, (2) bergradasi, (3) dapat

digunakan secara mandiri, (4) memiliki pengendali kesalahan, (5) kontekstual.

Kualitas alat peraga ditunjukkan dari hasil validasi oleh ahli bahasa Indonesia dan

ahli Montessori dan memperoleh skor 3,20 termasuk dalam kategori “sangat

baik”. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga Sandpaper Letters layak digunakan

dan dapat diuji coba pada ruang lingkup yang lebih luas.

Kata Kunci : jenis penelitian, Sandpaper Letters, metode Montessori, menulis

kalimat tegak bersambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENTOF SANDPAPER LETTERS PROPERTY

UPRIGHT SENTENCES CONCATENATED WRITTING BASED

MONTESSORI METHODS

Sabrina Winda Agustin

NIM : 111134275

Sanata Dharma University

This researched aims to develop the ability to write sentences upright continued

first-class students of SDN Experiment 2 Yogyakarta. This research type is

research and development (Research and Development). This research uses seven

steps: 1) research and data collection, (2) planning, (3) the development of the

format of the initial product, (4) the initial trials, (5) product revision, (6) the field

trials, (7) revision of the final product. Validation is done by the Indonesian

lecturers and expert lecturers Montessori. Subject research trial consisted of first

grade students of SDN Experiment 2 Yogyakarta. Data were collected through

interviews, observations, and results of questionnaire analysis of the needs of

teachers and students. Data generated in the form of students' writing before

using property Sandpaper Letters and after using props Sandpaper Letters.

The results showed that props Sandpaper Letters based on the Montessori

method has five characteristics: (1) interesting, (2) graded, (3) can be used

independently, (4) have the error handler, (5) contextual. Quality props shown

from the results of validation by Indonesian experts and experts Montessori and

obtain a score of 3.20 is included in the category of "very good". This indicates

that the Sandpaper Letters property fit for use and can be tested on a wider scope.

Keywords: types of research, Sandpaper Letters, Montessori method, write a

sentence erect continued.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan, atas segala rahmat, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi yang berjudul

“Pengembangan Alat Peraga Sandpaper Letters Materi Menulis Kalimat Tegak

Bersambung Berbasis Metode Montessori” sebagai Tugas akhir ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam

program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa

bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan

ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas

Sanata Dharma dan dosen pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan

kepada penulis.

3. Apri Damai Sagita Krissandi,S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD,

Universitas Sanata Dharma

4. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan, meluangkan waktu, dan membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Kepala SD Negeri Percobaan II, Jumari S. Pd. yang telah memberikan

ijin penelitian, dan Ibu Ketti W, S.Pd. selaku wali kelas I yang bersedia

meluangkan waktu dan memberikan masukanselama penelitian serta seluruh

guru, karyawan dan murid-murid tercinta SD Negeri Percobaan II.

6. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma,

yang telah mendidik dan membimbing selama penulis belajar di kampus

PGSD, USD.

7. Ibu Fransiska Wiwi Sarwati dan Bapak Yusuf Sumarja, kakakku Yohana

Astri Wardani,Sasongko Dwi Hartaji dan mas Abdiel Yosi Dwi Prasetya.

8. Tante Marwati, Om Budi, Tante Victoria, Om Sigit, Mas Petrus, Suster Rena

terimakasih untuk dukungan dan doanya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

xi

9. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakan saya dalam

melaksanakan penulisan skripsi.

10. Teman-teman kelompok payung montessori (Elena Mahanani Wicaksono,

Stefi Peni Leton, Bona) terima kasih atas kerjasama, kebersamaan, dan

bantuan selama kita mengerjakan skripsi ini.

11. Teman-teman angkatan 2011 PGSD terlebih kelas D terima kasih atas kerja

sama, kekeluargaan, dan keceriaan yang selalu tercipta setiap hari selama

perkuliahan.

12. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada saya

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam

penulisan tugas akhir ini.Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran dan

kritik yang membangun. Akhirnya, semoga penulisan tugas akhir ini

bermanfaat untuk memajukan pendidikan di masa yang akan datang.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 10

D. Manfaat Penelitan ....................................................................................... 11

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ......................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

xiii

F. Definisi Operasional ................................................................................... 18

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 19

A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 19

1. Pengertian Menulis ............................................................................ 19

2. Pengertian Kemampuan Menulis ....................................................... 20

3. Menulis Tegak Bersambung ........................................................ 22

4. Manfaat Menulis Huruf Tegak Bersambung ................................... 24

5. Tahap-tahap Menulis Huruf Tegak Bersambung ................................ 25

6. Langkah-langkah Menulis Huruf Tegak Bersambung ........................ 27

7. Penilaian Menulis Huruf Tegak Bersambung ..................................... 31

8. Prinsip Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ............................... 32

9. Menulis Kalimat Sederhana ............................................................... 33

10. Metode Montessori ........................................................................... 35

11. Kemampuan Motorik Halus .............................................................. 36

12. Perkembangan Anak ......................................................................... 37

13. Alat Peraga Montessori ..................................................................... 42

a. Pengertian Alat Peraga ...................................................................... 42

b. Fungsi Alat Peraga ............................................................................. 52

c. Kriteria Alat Peraga.................................................................... 55

d. Alat Peraga Berbasis Metode Montessori....................................... 56

14. Prinsip Pendidikan dengan Metode Montessori ............................. 60

15. Deskripsi Kemampuan Siswa……………………………………… 62

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 63

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

xiv

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 69

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 69

B. Setting Penelitian ......................................................................................... 71

1. Objek Penelitian ..................................................................................... 71

2. Subyek Penelitian .................................................................................. 71

3. Tempat Penelitian .................................................................................. 71

4. Waktu Penelitian .................................................................................... 72

C. Rancangan Penelitian ................................................................................. 72

D. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 76

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 81

F. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 89

G. Teknik Analisis Data......................................................................... 100

H. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ..................... 107

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 107

1. Pengumpulan Data .................................................................................. 107

B. Pembahasan ................................................................................................ 166

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN

SARAN ........................................................................................................... 122

A. Kesimpulan ................................................................................................. 122

B. Keterbatasan Penelitan ............................................................................... 123

C. Saran ........................................................................................................... 123

DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 125

LAMPIRAN ..................................................................................................... 127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.1Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah .............. 183

Lampiran 1.2 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru Kelas I ................ 186

Lampiran 1.3 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Siswa Kelas I ............... 189

Lampiran 2.1 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Analisis ........................... 190

Lampiran 2.2 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ............................... 194

Lampiran 2.3 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ………….. . ……..201

Lampiran 2.4 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ……..………….. 205

Lampiran 3.1 Hasil Validasi Kelayakan Produk oleh Ahli ……………… 211

Lampiran 4.1 Hasil Produk Siswa …………………………………. ……….229

Lampiran 5. Dokumentasi ………………………………………………… 241

Lampiran 6. Album Alat Peraga …………………………………….. …….. 242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Tulisan Salah Satu Siswa Kelas I ................................................ 8

Gambar 1.2 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf c,m,n dan r ........................ 15

Gambar 1.3 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf b,c, f dan g ........................ 15

Gambar 1.4 Alat Peraga Sanpaper Letters huruf a,i,u,e dan o........................ 16

Gambar 1.5 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf s,v,w,x dan z ................... 17

Gambar 1.6 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf h,j,k dan l.......................... 18

Gambar 1.7 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf p, q, t dan y...................... 19

Gambar 2.1 Baris Buku pada buku tulis halus siswa...................................... 32

Gambar 2.2 Aturan Menulis Huruf Tegak Bersambung................................. 33

Gambar 4.1 Sandpaper yang sudah direvisi huruf vokal ................................. 71

Gambar 4.2 Sandpaper Letters huruf h,j,k,l ..................................................... 72

Gambar 4.3 Sandpaper Letters huruf b,d,f dan g ............................................. 72

Gambar 4.4 Sandpaper Letters huruf p,q,t dan y ............................................. 73

Gambar 4.5 Sandpaper Letters huruf s,v,w,x dan z ......................................... 73

Gambar 4.6 Sandpaper Letters huruf c,m,n,r .................................................. 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (A) Latar Belakang Penelitian, (B) Rumusan Masalah,

(C) Tujuan penelitian, (D) Manfaat penelitian, (E) Spesifikasi produk yang

dikembangkan, dan (F) Definisi operasional.

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran bahasa Indonesia di SD pada hakikatnya diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar. Adapun beberapa tujuan dari pembelajaran

bahasa Indonesia memiliki tujuan yang ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Tujuan

pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi adalah sebagai

berikut: a) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku,baik secara lisan maupun tertulis, b) memahami bahasa Indonesia dan

menggunakannya dengan tepat dan kreatif, c) menggunakan bahasa Indonesia

untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan

sosial. Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dan penting dalam perkembangan

intelektual,sosial, dan emosional peserta didik dan menjadi salah satu penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

2

Senada dengan pendapat di atas, menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) juga menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia pada

jenjang SD/MI harus mencakup komponen kemampuan berbahasa yang meliputi

4 aspek. Keempat aspek tersebut adalah: (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3)

membaca, dan (4) menulis.

Mata pelajaran bahasa Indonesia di ruang lingkup SD diharapkan dapat

membantu siswa untuk menguasai, memahami, dan dapat mengimplementasikan

keterampilan berbahasa, seperti halnya kemampuan membaca, menyimak,

menulis dan berbicara. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan

benar. Hal tersebut dilakukan baik secara lisan maupun tertulis serta

menumbuhkan apreasi terhadap hasil karya kesastraan. Pembelajaran bahasa

Indonesia di SD dilaksanakan secara terpadu. Isi dan tujuan dari standar

kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia bersumber pada hakikat

pembelajaran bahasa yaitu belajar berkomunikasi dan belajar sastra. Oleh karena

itu, pembelajaran bahasa Indonesia yang tepat dan benar seharusnya

mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan

dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia (Hartati, 2003:12).

Pentingya menulis huruf tegak bersambung di kelas I SD perlu ditekankan

kepada siswa, supaya siswa dapat menulis permulaan dengan tulisan yang benar,

sehingga tulisan huruf tegak bersambung dapat dibaca dengan mudah. Pelajaran

menulis di kelas rendah khususnya di kelas I SD diorientasikan pada kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

3

menulis mekanik. Siswa dilatih untuk menuliskan lambang-lambang tulis jika

dirangkaikan ke dalam sebuah kata, maka lambang-lambang tersebut menjadi

kalimat yang bermakna.Keterampilan menulis huruf tegak bersambung dipelajari

dikelas I dan II kemudian dilanjutkan dikelas III. Kegiatan menulis huruf tegak

bersambung diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir dan mengasah

motorik halus siswa. Hal ini sependapat dengan Sella (2010:13) bahwa

kemampuan motorik halus siswa akan semakin terasah ketika siswa berlatih

menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan pensil. Kegiatan menulis

huruf tegak bersambung akan merangsang kerja otak,terutama otak kanan siswa

yang merupakan tempat mengatur berbagai macam seni dan estetika.

Kemampuan otak manusia khususnya siswa usia 6-7 tahun (kelas 1 SD)

sedang mengalami perkembangan kognitif yang pesat. Pembelajaran menulis

huruf tegak bersambung secara tidak langsung juga mengajarkan ketelitian,

kerapian dan kreatif kepada siswa. Fungsi lain dari menulis huruf tegak

bersambung adalah siswa dapat menulis lebih rapi sehingga mudah dibaca oleh

orang lain. (Sella,2012:33). Hal ini disebabkan dengan adanya kegiatan menulis

huruf tegak bersambung, siswa berusaha menulis pada posisi baris yang terdapat

di buku halus menulis huruf tegak bersambung. Di dalam buku halus terdapat

enam baris yang digunakan sebagai tempat merangkai huruf. Dengan adanya baris

tersebut dapat membantu siswa untuk menulis huruf tegak bersambung sesuai

dengan benar.

Senada dengan Sella, menurut pendapat Pratanti (2012:54)

mengungkapkan menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan pensil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

4

atau pulpen adalah salah satu kegiatan kompleks yang melibatkan integrasi

sensori (visual, sentuhan, dan motorik halus). Siswa kelas I SD pada umumnya

diberikan latihan menulis dengan menggunakan pensil. Jika terjadi kesalahan

dalam menulis huruf tegak bersambung, maka siswa dapat menghapusnya. Oleh

karena itu, dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti

menyarankan supaya siswa menggunakan pensil. Menurut pendapat Pratanti

(2012: 22) menjelaskan bahwa dengan menulis huruf tegak bersambung dengan

menggunakan pensil akan membantu siswa dalam mengkoordinasikan seluruh

sensori motorik antara tangan, alat tulis dan tulisan yang akan ditulis sehingga

merangsang kerja otak kanan mereka.

Kesulitan siswa dalam melakukan integrasi sensori pada siswa akan

berpengaruh terhadap kemampuan berkonsentrasi, kendali emosi. Berdasarkan

hasil observasi terhadap siswa kelas IA di SDN Percobaan 2 Yogyakarta pada

tanggal 10 Oktober -15 Oktober 2015 diperoleh data diantaranya sebagian besar

siswa masih merasa kesulitan menulis huruf konsonan seperti huruf p,q,z,t,w,z

dan siswa masih mengalami kesulitan dalam merangkaikan huruf menjadi sebuah

kata dan kalimat.

Disamping itu, guru masih belum dapat menciptakan media yang mampu

melatih siswa supaya dapat menulis huruf tegak bersambung dengan benar. Media

yang tersedia di ruang kelas I pada umumnya hanya poster contoh huruf tegak

bersambung. Proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung selama

pelajaran bahasa Indonesia belum melibatkan keaktifan siswa untuk latihan

menulis dengan intensif, akibatnya masih banyak tulisan siswa yang belum jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

5

dibaca. Oleh karena itu, guru harus mencari alternatif alat peraga pembelajaran

yang dapat membantu siswa dalam latihan menulis huruf tegak bersambung.

Ketidakmampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung khususnya

siswa laki-laki akan berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa, sebab siswa

tidak jelas membaca tulisan yang ditulisnya. Dari hasil pengamatan, peneliti juga

melihat hasil belajar siswa yang belum maksimal dan masih banyak huruf yang

belum jelas. Penggunaan buku tulis halus dan alat peraga Sandpaper letters yang

dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk latihan menulis huruf tegak bersambung.

Adapun alasan tertentu siswa diberi pelajaran menulis huruf tegak

bersambung adalah (1) tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata-

kata sebagai satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, (2) menulis huruf tegak

bersambung tidak memungkinkan menulis dengan posisi huruf terbalik, (3)

menulis huruf tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti

disetiap huruf (Abdurrahman, 1999:21). Adapun kelebihan buku tulis halus

dibandingkan dengan buku tulis biasa yaitu untuk melatih siswa menulis huruf

tegak bersambung adalah sebagai berikut: (1) mempermudah siswa dalam

menyamakan besarnya huruf. Hal ini disebabkan besarnya huruf yang ditulis oleh

siswa dipandu oleh dua garis atas dan dua garis bawah serta satu garis tengah

yang memiliki spasi pendek, sehingga tulisan siswa akan tepat pada garis tidak

lebih dan tidak kurang dari jangkauan garis.

Pemanfaatan alat peraga atau benda-benda konkret, salah satunya dapat

membantu siswa memahami materi pembelajaran khususnya dalam hal menulis

huruf tegak bersambung. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

6

Piaget (2011:36) menyatakan siswa kelas I SD masih berada pada tahap

operasional konkret (7-11 tahun). Pada tahap ini, siswa mampu berpikir secara

logis dan dapat membangun konsep pengetahuan dengan cara memanfaatkan

benda-benda konkret disekitar lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan hasil

penelitian tentang penggunaan alat peraga Sandpaper letters untuk mengatasi

permasalahan terkait dengan melatih dan merangsang motorik halus anak pada

saat menulis huruf tegak bersambung. Penggunaan alat peraga dapat membantu

melatih motorik halus anak sehingga anak mampu memahami cara menulis huruf

tegak bersambung dengan benar.

Kesulitan masing-masing siswa dalam menulis dapat menimbulkan berbagai

akibat tidak terbacanya tulisan siswa dengan jelas. Hal ini yang dirasakan oleh

guru kelas I SDN Percobaan mengatakan masih ada beberapa siswa yang belum

lancar dalam menulis huruf tegak bersambung, sehingga saat ada tugas untuk

menulis, siswa tersebut lambat dalam menyelesaikan tugasnya. Tulisan antara

satu siswa dengan siswa lainnya pasti berbeda bentuknya. Peneliti mengambil

salah satu gambar tulisan siswa pada saat kegiatan observasi di kelas IA dan

peneliti menemukan adanya permasalahan dikelas IA untuk materi menulis

kalimat menggunakan huruf tegak bersambung.

Sebagai contoh tulisan siswa adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

7

Gambar 1.1 Tulisan salah satu siswa kelas I

Berdasarkan dokumentasi gambar tulisan salah satu siswa diatas, peneliti

menemukan permasalahan yaitu kesulitan menulis huruf tegak bersambung. Salah

satu metode yang dapat digunakan untuk melatih sensori motorik halus anak

adalah dengan menggunakan metode Montessori karena metode ini menekankan

fungsi dari penggunaan alat peraga. Melalui metodenya, Montessori mampu

mengasah motorik halus anak dengan cara meraba huruf yang terdapat pada alat

sandpaper letters.setelah anak meraba huruf kemudian anak diberi penjelasan

tentang cara menulis huruf dan diberikan latihan secara terus-menerus sehingga

pada usia SD, anak sudah lancar menulis huruf.

Selain penelitian yang dilakukan oleh Montessori, penelitian serupa

dilakukan oleh Liliard dan El-Quest (2006:12) yang menunjukkan bahwa anak

yang diberi kebebasan dan kemandirian dalam belajar menggunakan alat peraga

khususnya dari sekolah montessori memiliki kecepatan belajar yang lebih fokus

dalam memahami konsep abstrak dibandingkan dengan anak dari sekolah

tradisional. Penelitian lain terkait dengan adanya pengaruh penggunaan media

pembelajaran sandpaper letters terhadap kemampuan meniru huruf kelas 1 SD

Ar-Rahman, Jombang. Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa

penggunaan metode Montessori dalam pembelajaran dapat berpengaruh terhadap

hasil prestasi siswa khususnya dalam menulis huruf.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru kelas I dan siswa kelas I terdapat

beberapa informasi bahwa guru belum menggunakan alat peraga bahasa Indonesia

secara maksimal dan hanya terbatas pada papan tulis saja. Selain itu, peneliti juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

8

melihat dari hasil analisis kebutuhan siswa dan hasil kuesioner menyebutkan

bahwa sekitar 70% siswa kelas 1Amembutuhkan alat peraga yang menarik dan

mampu membantu siswa dalam memahami cara menulis huruf tegak bersambung.

Guru kelas 1A juga membutuhkan alat peraga yang mampu membantu siswa

dalam latihan menulis huruf tegak bersambung.

Berdasarkan informasi dari hasil analisis tersebut, maka peneliti terdorong

untuk melakukan penelitian dan pengembangan (research and development)

tentang alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak

bersambung. Alat peraga yang dikembangkan adalah alat peraga berbasis

Montessori “Sandpaper Letters”. Alat peraga ini merupakan salah satu alat peraga

Montessori yang digunakan untuk melatih anak supaya mengetahui cara menulis

huruf tegak bersambung dan mengasah motorik halus anak dengan meraba

(tracing) huruf yang ada pada papan Sandpaper letters.

Dalam penggandaan alat peraga berbasis Montessori ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, diantaranya tentang fungsi dan tingkat keamanan pada saat

siswa menggunakan alat peraga tersebut secara mandiri. Maria Montessori telah

menjelaskan tentang tata cara dalam menggandakan alat peraganya yang disajikan

dalam Metode Montessori. Montessori (dalam Gutek, 2013:240) menyataka

bahwa pembelajaran bahasa Indonesia degan alat peraga sebaiknya mengandung

unsur dan nilai keindahan serta estetik (seni) termasuk dalam kategori menarik,

unsur gradasi (dilihat dari tekstur,warna,bentuk,ukuran,fungsi), nilai pengendali

kesalahan (auto-correction), dan nilai kontekstual. Alat peraga yang dirancang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

9

sebaiknya memenuhi kelima nilai dan karakter tersebut, sehingga alat peraga yang

dihasilkan dapat memberikan manfaat dan hasil yang maksimal oleh siswa.

Peneliti mengembangkan alat peraga bahasa Indonesia “Sandpaper letters”

untuk alat peraga menulis huruf tegak bersambung. Tujuan dalam

mengembangkan alat peraga bahasa Indonesia berbasis Montessori ini adalah

untuk melatih siswa dalam menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak

bersambung.

Peneliti mengembangkan alat peraga Montessori selama proses penelitian

berlangsung. Penelitian dilakukan di SDN Percobaan II Yogyakarta dengan

jumlah 10 siswa yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Peneliti

melakukan penelitian di SD tersebut karena kebutuhan alat peraga masih terbatas

untuk kelas I. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

2015/2016 pada mata pelajaran bahasa Indonesia.Salah satu kemampuan yang

akan dikembangkan peneliti adalah kemampuan menulis, khususnya menulis

kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Dalam menulis yang dibutuhkan

bukan hanya kemampuan siswa dalam menyusun dan menuliskan simbol-simbol

tertulis saja melainkan juga kemampuan siswa dalam mengungkapkan pikiran,

perasaan serta pendapat ke dalam bentuk tulisan. Menurut Solchan (2008:117)

berpendapat bahwa dalam pembelajaran menulis di kelas rendah (menulis

permulaan) yang perlu di ajarkan kepada siswa adalah: (1) penguasaan tulisan

(huruf), (2) penulisan kata, (3) penulisan kalimat sederhana, (4) kaidah tata tulis.

Produk yang dihasilkan berupa prototipe alat peraga Sandpaper Letters yang

diujicobakan secara terbatas kepada subjek siswa kelas I SDN Percobaan II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

10

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang

dikembangkan untuk materi menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak

bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta?

2. Bagaimana cara penggunaan alat peraga Sandpaper Letters berbasis

Montessori yang dikembangkan tentang materi menulis kalimat menggunakan

huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta?

3. Bagaimana kualitas alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang

dikembangkan tentang materi menulis kalimat dengan menggunakan huruf

tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta?

4. Bagaimana deskripsi kemampuan siswadalam menulis kalimat dengan

menggunakan huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2

Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang

sesuai digunakan untuk melatih anak menulis kalimat dengan menggunakan

huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta.

2. Mengetahui penggunaan alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori

yang dikembangkan tentang materi menulis kalimat dengan menggunakan

huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

11

3. Mengetahui kualitas alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang

dikembangkan tentang materi menulis kalimat dengan menggunakan huruf

tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta.

4. Mengetahui deskripsi kemampuan siswa dalam menulis kalimat dengan

menggunakan huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2

Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Alat peraga yang dikembangkan akan memberikan ilmu baru bagi siswa

kelas I tentang bentuk huruf tegak bersambung dan wawasan tentang alat

peraga montessori yaitu Sandpaper letters. Melalui alat peraga Sandpaper

letters, siswa dapat belajar sambil bermain dengan alat peraga. Siswa juga

merasakan adanya tekstur kasar dari permukaan huruf, sehingga ada nilai

keindahan dan gradasi dari alat peraga Sandpaper letters.

2. Manfaat Praktis

a.) Bagi Peneliti

Penelitian ini membuka pengetahuan dan wawasan baru bagi peneliti dalam

merancang, membuat, serta mengembangkan penggunaan alat peraga bahasa

Indonesia berbasis Montessori tentang menulis kalimat huruf tegak

bersambung untuk siswa dikelas IA serta melibatkan keaktifan siswa selama

proses penelitian berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

12

b.) Bagi Guru

Guru dapat mengembangkan alat peraga yang sudah dimiliki sesuai dengan

prinsip-prinsip alat peraga berbasis Montessori. Setelah itu guru dapat

mengaplikasikan alat peraga Sandpaper Letters untuk siswa kelas I pada

materi menulis huruf tegak bersambung.

c.) Bagi Siswa

Penelitian ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep dasar menulis

huruf tegak bersambung dan menambah ketertarikan siswa dalam belajar

menulis huruf tegak bersambung dan memberikan pengetahuan tentang alat

peraga Sandpaper Letters.

d.) Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi sekolah tentang

penggunaan alat peraga untuk mengatasi permasalahan siswa khususnya kelas

I dalam hal menulis huruf tegak bersambung, sehingga pihak sekolah dapat

memiliki inovasi untuk memperbaiki dan menata kembali proses pendidikan

melalui pemanfaatan dan penggandaan alat peraga yang digunakan.

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan dan dihasilkan dalam penelitian ini adalah alat

peraga yang berupa Sandpaper Letters berbasis pada Metode Montessori,

beserta album cara penggunaannya. Adapun beberapa list produk yang akan

dikembangkan yaitu papan huruf vokal dan papan huruf konsonan yang sudah

didesain oleh peneliti dan sudah divalidasi oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

13

Montessori serta album penggunaan. Adapun fungsi dari alat peraga Sandpaper

letters yaitu membantu siswa dalam memahami cara menulis huruf tegak

bersambung dan mengetahui bentuk huruf tegak bersambung. Produk alat

peraga yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah papan yang terdiri dari

huruf vokal dan huruf konsonan dengan desain huruf tegak bersambung.

Berikut ini adalah desain alat peraga Sandpaper Letter yang telah dirancang

oleh peneliti.

Gambar 1.2 Alat peraga Sandpaper Letters

Pada papan huruf c,m,n, dan r memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan

9,6 cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan kayu

pinus dan untuk huruf nya, peneliti menggunakan pasir pantai yang teksturnya

tidak terlalu kasar, sehingga aman digunakan untuk tracing bagi anak kelas I

SD. Panjang tangkai c adalah 5 cm, panjang tangkai m,n dan r sama yaitu 5

cm. Hal ini disesuaikan dengan lebar papan huruf bagian tengah adalah 5 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

14

Gambar 1.3 Alat peraga Sandpaper Letter untuk huruf b,c,f dan g.

Pada papan huruf b,d,f,g memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan

20,6 cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan

kayu pinus dan untuk hurufnya, peneliti menggunakan pasir pantai yang

teksturnya tidak terlalu kasar, sehingga aman digunakan untuk tracing bagi

anak kelas I SD. Panjang tangkai b adalah 6cm dan tinggi tangkai adalah 6

cm.sedangkan untuk huruf d memiliki tinggi tangkai 4,4 cm,ekor tangkai

kurang lebih 6 cm dan bagian depan memiliki panjang 3,6 cm serta diameter

tengah adalah 2,4 cm. Pada huruf f, memiliki tinggi tangkai 6,6cm dan panjang

tangkai 4,7cm. Pada huruf g memiliki panjang tangkai 6 cm kearah bawah dan

bagian depan 3,7 cm serta diameter begian tengah didalam huruf g adalah 1,5

cm.

Pengelompokan huruf b,d,f dan g karena dilihat dari panjang tangkai dan

besarnya huruf yang dibuat, sehingga peneliti mengelompokkan huruf b,d,f dan

g dalam satu papan. Untuk huruf konsonan, peneliti memberikan gradasi warna

biru tua dan biru muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya

gradasi warna serta gradasi tekstur.

Gambar 1.4 Alat peraga Sandpaper Letter untuk huruf a,i,u,e,o

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

15

Pada papan huruf a,i,u,e dan o memiliki panjang 50 cm dan lebar papan 9,6

cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan dari kayu

pinus,sama dengan papan huruf lainnya. Hanya saja pada huruf vokal, peneliti

memberikan gradasi warna merah tua dan warna biru. Hal ini disesuaikan dengan

kriteria alat peraga berbasis Montessori yaitu menarik dan bergradasi. Yang

dimaksud menarik, dapat dilihat dari komposisi dan pemilihan warna, sedangkan

untuk bergradasi dapat dilihar dari tekstur permukaan huruf vokal.

Peneliti mengelompokkan huruf a,i,u,e dan o menjadi satu papan karena

memudahkan peneliti untuk mengajarkan kepada siswa tentang macam-macam

huruf vokal dan berbagai bentuk huruf vokal apabila didesain dengan tegak

bersambung. Selain itu, peneliti juga mendesain huruf a,i,u,e dan o menjadi satu

papan karena tinggi masing-masing tangkai dan panjang tangkai sama besarnya,

sehingga sekaligus mengajarkan kepada siswa tentang kesesuaian tinggi dan

besarnya huruf vokal a,i,u,e dan o.

Gambar 1.5 Alat Sandpaper Letter untuk huruf konsonan s,v,w,x dan z

Pada papan huruf s,v,w,x dan z memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan

9,6 cm.Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan kayu

pinus dan untuk hurufnya, peneliti menggunakan pasir pantai yang teksturnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

16

tidak terlalu kasar, sehingga aman digunakan untuk tracing bagi anak kelas I SD.

Panjang tangkai s adalah 5 cm dan tinggi tangkai adalah 5 cm. sedangkan untuk

huruf v memiliki tinggi tangkai 5 cm,ekor tangkai kurang lebih 5 cm dan bagian

depan memiliki panjang 5 cm serta diameter tengah Pada huruf w memiliki tinggi

tangkai 5 cm dan panjang tangkai 5 cm. Pada huruf x memiliki panjang tangkai 5

cm kearah bawah dan bagian depan 5 cm.

Pengelompokan huruf s,v,w,x dan z karena dilihat dari panjang tangkai dan

besarnya huruf yang dibuat, sehingga peneliti mengelompokkan huruf s,v,w,x dan

z dalam satu papan. Untuk huruf konsonan, peneliti memberikan gradasi warna

biru tua dan biru muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya gradasi

warna serta gradasi tekstur.

Gambar 1.6 Alat Sandpaper Letter untuk huruf konsonan h,j,k dan l.

Pada papan huruf h,j,k dan l memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tinggi tangkai h

adalah 13.4 cm dan ekortangkai adalah 6 cm, sedangkan untuk huruf j mmiliki

tinggi tangkai 6,9 cm,ekor tangkai kurang lebih 6 cm dan bagian depan memiliki

panjang 4 cm.Ciri pada hurufk yaitu memiliki tinggi tangkai 6cm dan panjang

tangkai dari depan adalah 8,3 cm. Pada huruf l memiliki panjang tangkai 6 cm

kearah atas dan bagian dari depan adalah 6 cm.Pengelompokan huruf h,j,k dan l

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

17

dalam satu papan karena peneliti melihat dari kesesuaian besar dan tingginya

tangkai huruf h,j,k dan l. dalam pengelompokkan ini, peneliti juga mengajarkan

kepada siswa tentang bentuk huruf h,j,k dan l yang ada di papan sandpaper letters

Untuk huruf konsonan, peneliti memberikan gradasi warna biru tua dan biru

muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya gradasi warna serta

gradasi tekstur.

Gambar 1.7 Alat peraga Sandpaper Letters untuk huruf p,q,t dan y.

Pada papan huruf p,q,t dan y memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan

20,6 cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan kayu

pinus dan untuk huruf nya, peneliti menggunakan pasir pantai yang teksturnya

tidak terlalu kasar, sehingga aman digunakan untuk tracing bagi anak kelas I SD.

Panjang tangkai p adalah 7 cm cm dan tinggi tangkai adalah 6 cm.sedangkan

untuk huruf q memiliki tinggi tangkai 13 cm,ekor tangkai yang menjulur ke

samping bawah adalah 5 cm dan bagian depan memiliki panjang 4 cm serta

diameter tengah adalah 2,2 cm.

Pada huruf t, memiliki tinggi tangkai 8,6 cm dan panjang tangkai 4,5 cm.

Pada huruf y memiliki panjang tangkai 8 cm kearah bawah dan bagian depan 3,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

18

cm serta diameter begian tengah didalam huruf g adalah 3 cm. Pengelompokan

huruf p,q,t dan y karena dilihat dari panjang tangkai dan besarnya huruf yang

dibuat, sehingga peneliti mengelompokkan huruf p,q,t dan y dalam satu papan.

Untuk huruf konsonan, peneliti memberikan gradasi warna biru tua dan biru

muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya gradasi warna serta

gradasi tekstur.

F. Definisi Operasional

1. Kemampuan menulis huruf tegak bersambung/ menulis halus adalah

kemampuan yang harus dikuasai siswa sekolah dasar kelas I. Menulis huruf

tegak bersambung merupakan keterampilan yang diajarkan disekolah dasar

kelas rendah sebagai pembelajaran menulis permulaan pada tingkat dasar.

2. Alat Peraga Sandpaper Letters adalah salah satu alat peraga berbasis metode

Montessori yang digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi

mengenai cara menulis huruf tegak bersambung.

3. Perkembangan anak adalah proses pematangan dan perubahan hasil belajar

sebagai hasil dari pertumbuhan yang dialami anak.

4. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata dan

tangan.

5. Metode montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak yang

dicetuskan oleh Maria Montessori berdasarkan pengalamannya menangani

secara langsung anak-anak berkebutuhan khusus di Casa dei Bambini,Itali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

19

6. Deskripsi kemampuan siswa adalah deskripsi/gambaran mengenai kemampuan

siswa dalam hal menulis huruf tegak bersambung yang dinyatakan dengan

angka sebelum menggunakan alat peraga Sandpaper letters dan setelah

menggunakan alat peraga Sandpaper letters.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

20

BAB II

LANDASAN TEORI

Uraian dalam bab ini terdiri dari (A) Kajian Pustaka, (B) Penelitian yang

relevan dan (C) Kerangka berpikir.

A. Kajian Pustaka

Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.

Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah kemampuan

menulis huruf tegak bersambung, metode Montessori, kemampuan motorik

halus dan perkembangan anak, serta alat peraga sandpaper letter Montessori

dan pembelajaran menulis huruf tegak bersambung di kelas satu sekolah dasar.

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan kegiatan komunikasi verbal yang berisi penyampaian

pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan yang

dimaksud dapat berupa rangkaian sebuah huruf yang bermakna dengan segala

kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi. Dengan demikian,

menulis merupakan salah satu bentuk pengunaan bahasa yang melibatkan

empat unsur, yakni penulis sebagai penyampai pesan, pesan yang ditulis,

media tulisan seperti buku, dan pembaca sebagai penerima pesan ( Yunus,

2002:13).

Menulis permulaan (beginning writing) adalah cara merealisasikan simbol-

simbol bunyi menjadi huruf-huruf yang dapat dikenali secara konkret sesuai

dengan tata cara menulis yang benar. Menulis permulaan merupakan salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

21

satu tahapan proses belajar menulis, khususnya menulis huruf tegak

bersambung bagi siswa sekolah dasar kelas I.

2. Pengertian Kemampuan Menulis

Kemampuan menulis terdiri dari dua kata yaitu kemampuan dan menulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2003:742) menjelaskan

arti dari kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan,

sedangkan menurut pendapat Enny (2013:37) menyatakan bahwa

kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam menguasai

suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir dan dari hasil

latihan/praktek untuk mengerjakan sesuatu yang ditunjukkan melalui

tindakan.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kemampuan menulis adalah

kemampuan menulis permulaan untuk siswa kelas I SD. Pada kelas rendah,

khususnya kelas 1 SD, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada

kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menulis

lambang-lambang tulis seperti huruf yang akan dirangkaikan ke dalam

sebuah kata dan akan menjadi kalimat yang bermakna, apabila susunan kata

tersebut sudah benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Persiapan

menulis menyangkut kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mempersiapkan

motorik halus anak, terutama pada bagian 3 jari yaitu, ibu jari, jari telunjuk

dan jari tengah.

Dalam kegiatan menulis huruf tegak bersambung, diperlukan sebuah

contoh huruf yang konkret supaya anak dapat mengetahui bentuk huruf tegak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

22

bersambung dan cara menulis yang benar, sehingga dapat dibaca dengan

baik. Selain contoh media yang konkret dan menarik, dalam latihan menulis

huruf tegak bersambung, siswa harus memiliki keterampilan motorik halus.

Persiapan menulis yang benar perlu dilakukan agar anak-anak supaya

lebih terlatih dalam kegiatan menulis permulaan. Persiapan menulis sendiri

dapat dilakukan dengan melatih anak melakukan hands-on learning, yaitu

kegiatan menggunakan syaraf taktil dan berolahraga.Kegiatan hands-on

learning adalah sebuah kegiatan anak menyentuh benda-benda konkret dan

media nyata. Misalnya menyentuh pasir,menyentuh media yang mampu

merangsang motorik halus dan kasar seperti media Sandpaper letter

Montessori.

Adapun manfaat dari bermain pasir dalam pengembangan keterampilan

menulis di usia SD kelas 1 yaitu dari segi psikomotorik dimana anak-anak

bermain pasir menggunakan jari tangan berguna melatih koordinasi mata dan

mengasah motorik halus anak.

Dilihat dari segi kognitif dengan bermain pasir menambah pengetahuan

anak mengenai berbagai bentuk,ukuran, perubahan wujud sehingga mampu

meningkatkan kecerdasan anak. Kemudian apabila dilihat dari segi sensoris,

bermain pasir dapat merangsang anak supaya mengasah kemampuan sensoris

melalui sentuhan kulitnya.Meskipun terlihat sederhana, bermain pasir

terbukti bermanfaat untuk melatih syaraf taktil anak. Selain itu, pasir halus

juga dapat dimanfaatkan oleh anak untuk mengenalkan hururf dengan cara

menggambarkan huruf diatas pasir tanpa takut ada salah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

23

Menulis dipasir dengan jari telunjuk dan jari tengah dapat menjadi alat

bantu belajar menulis anak. Kegiatan menulis dengan diatas pasir dapat

memberikan sensasi motorik kepada siswa. Sebelum siswa menulis, guru

dapat memberi contoh cara menulis huruf diatas pasir terlebih dahulu

dengan menggunakan jari telunjuk. Alasan peneliti memilih kemampuan

menulis diharapkan melalui latihan menulis huruf tegak bersambung dibantu

dengan menggunakan media sandpaper letters Montessori secara terus

menerus dan rutin, diharapkan membuat siswa sanggup menulis dengan baik

dan benar.

3. Menulis Tegak Bersambung

Menulis tegak bersambung merupakan bagian dari handwritting atau

kemampuan menulis tangan. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

No. 094/C/Kep/I.83 tanggal 7 Juni 1983 tentang bentuk tulisan yang baku

yang telah dikemukakan oleh Murniati (2012:2). Senada dengan pendapat

menurut Muba dalam Rufaida (2010), menulis huruf tegak bersambung

merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan tulisan dengan huruf yang

saling bersambung satu sama lain yang dilakukan tanpa mengangkat alat

tulis.

Dengan adanya kegiatan menulis huruf tegak bersambung memiliki

manfaat yang besar bagi perkembangan otak siswa usia 6-7 tahun ( SD kelas

rendah),sedangkan menurut Ellis,dkk (1989:243) menyatakan bahwa

menulis huruf tegak bersambung adalah suatu bentuk tulisan dengan huruf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

24

yang saling bersambung dan sudut yang membulat. Sependapat dengan

Ellis, dkk (Tompkins, 1995:480) menyatakan bahwa “Cursive handwrittig

are joined together the letters to form a word with continous movement”,

artinya bahwa menulis tegak bersambung berarti kegiatan untuk

menggabungkan huruf secara bersamaan untuk membentuk kata dengan

gerakan tangan yang terus-menerus dan saling memiliki kesinambungan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis

tegak bersambung merupakan kegiatan merangkaikan huruf demi huruf

dengan memperhatikan bentuk huruf tegak bersambung. Kegiatan tersebut

dilakukan tanpa mengangkat alat tulis agar hasil tulisannya tidak terputus-

putus.

Menulis tegak berrsambung memiliki berbagai macam tujuan. Tujuan

menulis tegak bersambung, salah satunya adalah membantu siswa dalam

mengembangkan bentuk komunikasi tertulis yang dilakukan melalui

kegiatan menulis permulaan . Dua hal penting dalam kegiatan menulis tegak

bersambung yaitu keterbacaan dan kelancaran. Keterbacaan berkaitan

dengan tulisan tersebut dapat dengan mudah ditulis dan mudah

dibaca,sedangkan kelancaran berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan

dalam menulis huruf tegak bersambung (Tompkins,1991:477). Senada

dengan pendapat Tompkins, menurut Zuhdi (1999:87) menyatakan bahwa

tujuan menulis huruf tegak bersambung adalah agar siswa dapat menulis

dengan rapi, tepat sehingga mudah dibaca oleh orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

25

Berdasarkan pendapat di atas, menulis kalimat dengan huruf tegak

bersambung bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan

menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung dengan rapi sehingga

mudah dibaca oleh orang lain. Penulisan dan cara merangkai yang tepat akan

menghasilkan tulisan yang rapi dan indah.

4. Manfaat Menulis Huruf Tegak Bersambung

Kegiatan menulis tegak bersambung merupakan suatu kegiatan yang

membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Hal ini bermanfaat terhadap

perkembangan otak siswa, khususnya siswa kelas rendah (kelas 1 SD).

Menulis tegak bersambung memiliki beberapa manfaat bagi perkembangan

siswa. Berikut beberapa manfaat dari kegiatan menulis tegak bersambung.

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis tegak bersambung

menurut Muba (dalam Rufaida, 2010) adalah: (1) merangsang kerja otak

untuk menjadi lebih kreatif, (2) menulis lebih cepat, (3) menghasilkan tulisan

yang lebih indah dan rapi, dan (4) mengasah daya seni yang dimiliki siswa.

Sependapat dengan Muba, menurut Dwi (2010: 17) menyebutkan tiga

manfaat dari menulis tegak bersambung diantaranya: (1) merangsang

perkembangan motorik siswa, (2) menulis lebih cepat dan (3) menghasilkan

tulisan yang lebih indah dan rapi.

Pernyataan tersebut diperjelas dengan pendapat Usmiwati (2011:13) yang

menyebutkan empat manfaat menulis tegak bersambung, yaitu: (1)

merangsang kerja otak agar berkembang dengan baik, (2) merangsang kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

26

otak dalam berkreativitas, (3) menghasilkan tulisan yang lebih indah dan rapi,

dan (4) mengasah daya seni siswa.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa menulis tegak

bersambung memiliki manfaat yang penting bagi siswa. Manfaat menulis

tegak bersambung tersebut, diantaranya adalah: (1) mengasah kemampuan

otak, khususnya dalam hal seni dan kreativitas siswa, (2) merangsang

perkembangan motorik siswa dan (3) tulisan menjadi lebih rapi sehingga

mudah dibaca oleh orang lain.

5. Tahap-tahap Menulis Tegak Bersambung

Mengajarkan menulis tegak bersambung memang tidak mudah,

dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam mengajari siswa. Menurut

Tompkins (1995: 480-487) menulis tegak bersambung dapat diajarkan

melalui tiga tahap, diantaranya adalah: (a) menulis tangan sebelum kelas awal

(handwriting before first grade), (b) menulis tangan di kelas awal

(handwriting in the primary grade), dan (c)menulis tangan di kelas lanjut

(handwriting in the middle and upper grades). Ketiga tahap dalam menulis

tegak bersambung tersebut dapat diuraikan di bawah ini.

a. Menulis tangan sebelum kelas awal (handwriting before first grade)

Tulisan siswa berkembang dari kegiatan menggambar yang dilakukan

mereka. Kemampuan motorik halus siswa dilatih melalui kegiatan

menggambar di atas pasir, finger painting atau melukis dengan jari, dan

juga membentuk pola huruf dengan menggunakan plastisin.

b. Menulis tangan di kelas awal (handwriting in the primary grade)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

27

Pembelajaran menulis di kelas awal dimulai dari siswa mempelajari bagaimana

cara menulis huruf lepas atau balok. Kemudian siswa belajar menulis kata

dengan menggunakan huruf lepas atau balok. Kemudian siswa belajar menulis

kata engan menggunakan huruf tegak bersambung.

c. Menulis tangan di kelas lanjut (handwriting in the middle and upper grades)

Siswa sudah mulai dikenalkan dengan bentuk huruf tegak bersambung. Siswa

belajar untuk merangkaikan huruf tegak bersambung menjadi kata maupun

kalimat. Sependapat dengan pernyataan dari Tompkins, menurut Ratih

(2010:17) juga menjelaskan pada prinsipnya tahapan menulis tegak

bersambung diajarkan dari tingkat yang paling sederhana sampai ke tingkat

yang lebih kompleks. Tahap menulis tegak bersambung tersebut, antara lain:

(a) siswa diajarkan bagaimana cara menulis bentuk huruf tegak bersambung,

(b) siswa diajarkan cara menulis kata dengan menggunakan huruf tegak

bersambung, dan (c) siswa dilatih untuk menulis kalimat dengan menggunakan

huruf tegak bersambung.

Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tahapan

menulis tegak bersambung dimulai dari sebelum kelas awal yang berlanjut

sampai kelas I, II, dan III sekolah dasar. Sebelum siswa dilatih menulis huruf

lepas, siswa terlebih dahulu diasah kemampuan motorik halusnya melalui

kegiatan menggambar atau membentuk huruf dengan menggunakan plastisin.

Selanjutnya di kelas awal siswa belajar menulis huruf lepas terlebih dahulu

kemudian dilanjutkan dengan bagaimana menulis huruf tegak bersambung dan

cara merangkaikannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

28

6. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung

Pembelajaran menulis permulaan, khususnya pembelajaran menulis tegak

bersambung dimulai pada kelas awal (kelas I, II, dan dilanjutkan di kelas III).

Depdiknas (2009: 37-40) menyebutkan langkah-langkah dalam pembelajaran

menulis tegak bersambung, antara lain di bawah ini.

a.) Siswa memegang pensil dengan benar. Pensil dipegang dengan tegak dan tidak

miring ke kanan atau ke kiri.

b.) Siswa menuliskan huruf dengan benar. Huruf yang dituliskan sesuai dengan

bentuk huruf tegak bersambung

c.) Ukuran setiap hurufnya (ke atas dan ke bawah garis) ditulis dengan tepat.

Misalnya huruf yang mempunyai kaki seperti huruf f, g, j, dan y ditulis sampai

menyentuh garis bawah. Huruf yang mempunyai leher seperti huruf b, h, k, l

ditulis sampai menyentuh garis atas dan siswa menuliskan huruf dengan tegak

lurus (tidak miring ke kanan atau ke kiri). Penulisan huruf tegak bersambung

yang benar adalah tidak miring ke kanan atau ke kiri. Senada dengan

Depdiknas (2013: 10) juga menjelaskan cara dan langkah-langkah dalam

pembelajaran menulis tegak bersambung seperti berikut:

a.) Siswa belajar merangkai bentuk huruf tegak bersambung

b.) Siswa belajar menulis huruf tegak bersambung dengan cara menjiplak huruf

demi huruf

c.) Siswa belajar menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan buku

halus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

29

Di bawah ini merupakan langkah-langkah menulis tegak bersambung dengan

menggunakan buku halus (Kurniawan, 2013:90) yaitu:

1.) Siswa diperkenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis yang dimulai dari

tepi bawah baris ketiga.

Gambar 2.1 Baris pada buku tulis halus siswa

2.) Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan huruf mana yang memiliki

jambul atau ekor atau tidak memiliki keduanya atau memiliki kedua-

duanya.

a.) Huruf berjambul ada dua yaitu jambul yang penuh dan setengah jambul.

Contoh huruf yang menggunakan jambul penuh seperti b, h, k, dan l,

sedangkan untuk jambul setengah adalah d dan t.

b.) Huruf berekor ada 2 yaitu ekor yang penuh dan setengah ekor penuh seperti

huruf g, j, y dan ekor setengah seperti p dan q.

c.) Huruf yang tidak memiliki jambul dan ekor seperti huruf

a,c,e,i,m,n,o,r,s,u,v,w,x,dan z.

d.) Huruf yang memiliki ekor dan jambul seperti huruf f.

3.) Siswa dilatih bagaimana menulis huruf tegak bersambung

a.) Siswa dilatih menulis kata dan kalimat dengan menggunakan huruf tegak

bersambung hingga hafal dan memahami bentuk huruf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

30

Gambar 2.2 Aturan menulis huruf tegak bersambung

Adapun menurut ahli bahasa Indonesia yaitu Sampurno (2008:29) menyatakan

dalam menulis tegak bersambung perlu memperhatikan beberapa hal yaitu sebagai

berikut:

a. Memposisikan diri dalam menulis seperti cara memegang pensil yang benar

dan posisi kertas.

b. Membuat pola huruf seperti pola melingkar, lurus, dan berputar dengan

pensil pada kertas.

c. Memperhatikan huruf b, d, h, k, l dan t sementara saat menyambung huruf

yang harus diperhitungkan adalah huruf g, j, y dan f.

d. Memonitor dan mengobservasi serta menganalisis contoh tulisan tegak

bersambung yang di buat siswa.

Menurut pendapat Tompkins (1995:488-489) juga menyatakan bahwa

penggunaan strategi pembelajaran menulis tegak bersambung dimulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

31

ketika guru memperkenalkan kemampuan menulis tegak bersambung dan

siswa mempraktikan cara menulis tegak bersambung. Tompkins

menyebutkan lima strategi dalam pembelajaran menulis tegak bersambung,

yaitu:

a. Memulai (initiating)

Guru memberikan contoh menulis huruf tegak bersambung di papan tulis.

b. Menstruktur dan mengonsep (structuring and conceptualizing)

Siswa menggambarkan bagaimana menulis huruf-huruf tersebut di papan

tulis. Guru membantu siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang

berkaitan dengan menulis tegak bersambung. Siswa akan cepat belajar

istilah ketepatan, seperti garis dasar, kanan-kiri, kemiringan untuk

menggambarkan bagaimana huruf tersebut terbentuk.

c. Meringkas (summarizing)

Siswa menulis huruf tegak bersambung di papan tulis.

d. Menggeneralisasi (generalizing)

Guru mengajak siswa menulis tegak bersambung di papan tulis dan di

kertas Melalui kegiatan tersebut siswa dapat menggambarkan proses

penulisan bentuk huruf .

e Mengaplikasikan (applying)

Siswa diajarkan cara merangkaikan huruf tegak bersambung ke dalam kata

maupun kalimat setelah mereka mempraktikkan bagaimana menulis huruf

tegak bersambung. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pembelajaran

menulis tegak bersambung diawali dengan kegiatan yang paling sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

32

sampai pada kegiatan yang lebih kompleks. Siswa dilatih bagaimana cara

menulis huruf tegak bersambung dengan bimbingan guru. Selanjutnya

siswa dilatih bagaimana cara merangkai huruf tegak bersambung.

Kemudian dilanjutkan dengan siswa dilatih menulis kata dan kalimat

menggunakan huruf tegak bersambung.

7. Penilaian Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung

Pembelajaran menulis tegak bersambung dinilai dengan menggunakan

pedoman penilaian menulis permulaan. Penilaian tersebut didasarkan pada

aspek-aspek kemampuan menulis yang harus dikuasai siswa. Aspek

kemampuan menulis permulaan siswa menurut Subarjo (2007: 90), yaitu: (1)

kerapihan, (2) ketepatan menulis, (3) penguasaan teknik, dan (4) kreativitas.

Sependapat dengan Depdiknas (2009: 127) menyebutkan bahwa penilaian

menulis tegak bersambung meliputi: (1) kerapian, (2) kesesuaian ukuran

tulisan, (3) penggunaan huruf kapital, (4) penggunaan tanda baca, dan (5)

kelengkapan huruf.

Menurut pendapat Zuchdi (1999: 81) menyatakan penilaian menulis tegak

bersambung dapat dilakukan secara holistik dan per aspek. Penilaian holistik

tersebut berarti penilaian dilakukan secara utuh berdasarkan kesan penilai.

Sedangkan penilaian per aspek dilakukan dengan cara menilai aspek penulisan,

seperti bentuk huruf, ukuran huruf, tebal tipisnya penulisan huruf, dan

kerapihan tulisan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penilaian menulis tegakbersambung

dapat disimpulkan bahwa aspek penilaian menulis huruf tegak bersambung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

33

meliputi: kualitas tulisan dilihat dari kejelasan huruf, teknik memegang pensil,

bentuk huruf, cara merangkai huruf, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris.

8. Prinsip Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar

Pembelajaran menulis di sekolah dasar menurut dibedakan atas dua

tingkatan yaitu, menulis permulaan dan menulis lanjut. Pada tingkat menulis

permulaan, kegiatan dan latihan menulis ditekankan pada cara memegang

pensil, menulis huruf tegak bersambung, cara menulis huruf biasa atau balok,

menyalin huruf atau kata, menjiplak, serta menyalin kalimat. Sasaran

pembelajaran menulis permulaan merupakan siswa kelas awal yakni, kelas I

sampai kelas II.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Suparno (2009: 12)menyatakan

bahwa pembelajaran bahasa Indonesia terpadu (termasuk menulis) dilandasi

oleh beberapa prinsipyaitu ,anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif.

Mereka terus menerus akan berpikir tentang dunia mereka sebagai dasar apa

yang mereka pelajari dan mereka susun. Bahasa adalah sistem makna yang

dikomunikasikan dalam kehidupan sosial. Bahasa digunakan untuk berbagai

macam tujuan maka makna tersebut diekspresikan dengan cara yang

bermacam-macam.

9. Menulis Kalimat Sederhana dengan menggunakan huruf tegak

bersambung

Pembelajaran menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak bersambung juga diawali dengan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

34

pramenulis,yaitu: Melemaskan lengan dengan gerakan menulis di

udara,memegang pensil dengan benar dan melemaskan jari dengan mewarnai,

menjiplak, menggambar, dan melatih dasar menulis yaitu garis tegak, garis

miring, garis lurus, dan garis lengkung.

Pembelajaran menulis permulaan, khususnya pembelajaran menulis huruf

tegak bersambung dimulai pada kelas awal (kelas I, II, dan dilanjutkan di kelas

III). Adapun langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru

adalah:

a. Peneliti harus mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan

kepada siswa dan harus mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi

dasar pada buku ajar. Dalam hal ini, guru harus memahami konsep

kalimat sederhana.

b. Peneliti membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi

dasar materi yang akan diajarkan.

c. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk

digunakan dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus

dapat memotivasi siswa supaya siswa mampu mengikuti pembelajaran

dengan penuh perhatian.

d. Peneliti mempersiapkan papan tulis yang telah digarisi menjadi lima

baris.Peneliti juga meminta siswa untuk menuiapkan buku tulis bergaris

lima, kemudian peneliti memeriksa siswa satu per satu untuk memastikan

bahwa semua siswa dapat memegang pensil dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

35

e. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima materi yang akan

diajarkan.

Pada saat Proses Pembelajaran, peneliti juga harus memperhatikan

beberapa hal sebagai berikut:

f. Peneliti memberitahukan materi yang akan diajarkan

Peneliti memberitahukan materi yang akan diajarkan kepada siswa yaitu

menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan

huruf tegak bersambung. Peneliti memberikan contoh menulis dengan

menggunakan huruf tegak bersambung dipapan tulis. Contoh yang

diberikan guru harus bertahap, dimulai dari contoh yang berupa huruf,kata

dasar, kata berimbuhan, lalu kalimat. Siswa menuliskannya pada buku

masing-masing.Apabila masih ada siswa yang salah dalam menulis bentuk

huruf, peneliti harus membimbingnya sampai siswa tersebut dapat menulis

huruf tegak bersambung dengan benar.

g. Peneliti membimbing siswa mendalami materi

Pada tahap ini, contoh yang diberikan guru difokuskan pada kalimat

sederhana.Jadi guru memberikan beberapa contoh kalimat sederhana

dengan menggunakan huruf tegak bersambung di papan tulis.Siswa

menuliskannya pada bukunya masing-masing. Namun sebelum guru mulai

mendiktekan siswa, guru harus memperingatkan siswa supaya siswa

benar-benar memperhatikan kalimat yang akan didiktekan peneliti.

Suasana kelas juga harus dikondisikan supaya tidak ramai. Apabila masih

ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

36

menggunakan huruf tegak bersambung, maka peneliti akan membantu

siswa tersebut menggunakan media sandpaper letter Montessori.

h. Peneliti memberikan pelatihan kepada siswa.

10. Metode Montessori

Metode Montessori adalah suatu pendekatan yang dicetuskan oleh Maria

Montessori berdasarkan pengalamannya menangani secara langsung anak-

anak berkebutuhan khusus di Casa dei Bambini, Itali. Metode ini diterapkan

terutama di pra-sekolah, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang

pendidikan menengah. Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas

pengarahan diri pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut

dengan istilah direktris atau pembimbing). Metode Montesori menekankan

pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat

perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep

akademis dan keterampilan praktifk. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan

peralatan otodidak (koreksi diri) untuk mengendalikan kesalahan.

11. Kemampuan Motorik Halus

Motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot

kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan

dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan

menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek. Hal yang sama juga

dikemukakan oleh Yudha dalam Rudyanto (2005:18) yang menyatakan

bahwa kemampuan motorik halus anak adalah kemampuan seorang anak

dalam beraktivitas menggunakan otot halus seperti kegiatan menulis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

37

menggambar, menyusun balok. Perkembangan motorik halus merupakan

salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara

keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi

perkembangan individu menurut Hurlock (1996:21) adalah sebagai berikut:

a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan

memperoleh perasaan senang.

b. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya

dengan lingkungan sekolah. Pada usia pra-sekolah dan usia kelas 1

sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih untuk menulis,menggambar

dan melukis.

Menurut definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan

fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata dan tangan.

Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang

optimal asalkan mendapatkan stimulasi/rangsangan yang tepat.

12. Perkembangan Anak

Pada umumnya, perkembangan ini meliputi proses perubahan secara

sistematis tentang fungsi fisik dan psikis. Menurut Yusuf (2011:1-2)

mendefinisikan arti perkembangan sebagai proses perubahan dalam diri

manusia baik secara fisik maupun psikis menuju tingkat kedewasaan atau

kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan

berkesinambungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

38

Senada dengan pendapat Yusuf, menurut Meggit (2013:11)

menjelaskan arti perkembangan anak sebagai salah satu proses

pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak

sepanjang hidupnya. Sependapat dengan Meggit, Somantri (2007:3),

perkembangan anak merupakan proses pematangan dan perubahan hasil

belajar sebagai hasil dari pertumbuhan yang dialami anak. Berdasarkan

pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak adalah

proses perubahan dalam diri anak baik fisik maupun psikis yang terjadi

secara sistematis,progresif dan berkesinambungan.

Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa perkembangan anak

meliputi sebuah proses yang bersifat progresif dan berkelanjutan.

Beberapa ahli juga memaparkan tentang tahap perkembangan anak, salah

satunya adalah Maria Montessori. Menurut Montessori, fase

perkembangan anak dibagi menjadi 3 tahapan yaitu (1) fase pertama

berusia 0-6 tahun, (2) fase kedua berusia 6-12 tahun, dan fase ketiga (12-

18 tahun).

Fase pertama terjadi pada usia nol hingga enam tahun. Tahap ini anak

mengalami pembentukan inteligensi yang saga penting dan merupakan

penentu bagi tahap perkembangan selanjutnya. Selain itu, pada tahap ini

mengalami periode sensitif, masa peka, atau sering disebut golden age (usia

emas). Pada usia ini, anak berada pada periode absorbent mind (pikiran

yang terserap).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

39

Dalam hal ini, anak mengalami periode perkembangan sensitif ( periode

peka), periode perkembangan inteligensi, periode pembelajaran tentang

keteraturan, periode pembelajaran bahasa ( menulis dan membaca) yang

terjadi pada usia tiga hingga lima tahun, periode perkembangan untuk

berjalan, bersikap dan bertindak untuk kepentingan sendiri (egosentrik),

memiliki energi diri untuk fokus terhadap pengembangan diri. Oleh karena

itu, fase pertama ini merupakan fase yang tepat untuk membangun

perkembangan anak secara optimal.

Fase kedua terjadi rentang usia enam hingga dua belas tahun. Tahap ini

memungkinkan anak untuk bermain logika dan pembenaran, pembentukan

imaginasi, perkembangan moral dan mental, pengenalan budaya serta

perkembangan kekuatan fisik. Selain itu, pada anak usia enam hingga dua

belas tahun sudah memiliki ketertarikan dalam bersosialisasi dengan teman

sebaya, memiliki energi ekstra secara fisik, kondisi fisik yang lebih sehat,

dan periode belajar (intellectual period).

Fase selanjutnya adalah fase ketiga yang terjadi pada usia dua belas

hingga delapan belas tahun. Tahap ini, remaja sudah mulai mengarahkan

kematangan fisik, pencarian identitas seksual, pemodelan ideal yang diikuti

perasaan bebas, dan pencarian nilai-nilai spiritual.Teori perkembangan pun

juga dipaparkan oleh beberapa ahli di bidang perkembangan anak.Salah

satunya adalah Jean Piaget.Dalam hal ini, Piaget memaparkan pendapatnya

tentang teori perkembangan kognitif.Jean Piaget membagi perkembangan

kognitif.Jean Piaget membagi perkembangan kognitif anak dalam 4 tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

40

yaitu sensorimotorik, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional

formal.

Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada saat bayi

berusia dua belas tahun.Selama tahap ini, inteligensi anak lebih didasarkan

pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungan, seperti melihat, meraba,

mendengar, dan sebagainya.Selain itu, konsep anak mengenal kausalitas

(sebab-akibat) juga mulai berkembang terlebih berkaitan dengan konsep

ruang dan waktu. Beberapa perkembangan mengenai benda, ruang, waktu

dan kausalitas membantu anak membangun pengetahuan tentang

lingkungannya (Suparno,2010-26-27). Oleh karena itu, tahap ini menjadi

dasar bagi perkembangan tahapan selanjutnya.

Tahapan perkembangan kognitif selanjutnya adalah pra-operasional.

Tahapan ini terjadi pada umur dua sampai tujuh tahun.Periode ini

merupakan salah satu periode peralihan dari periode sensorimotorik.Pada

akhir periode sensorimotorik, anak mampu mengembangkan tindakan yang

efisien dan terorganisasi dalam menghadapi lingkungan. Selain itu, anak

pun menggunakan kemampuan yang sudah diterima pada periode

sebelumnya walaupun sekarang berada pada periode pra-operasional

(Crain, 2007:182). Anak juga menggunakan simbol maupun tanda untuk

menyatakan atau menjelaskan suatu objek. Berdasarkan cara berpikir

tersebut, anak mampu mengungkap dan membicarakan hal yang sudah

terjadi (Suparno,201:49). Oleh karena itu, perkembangan kognitif anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

41

semakin berkembang yang terorganisir dengan penggunaan simbol dan

bahasa dalam mengungkapkan objek maupun hal yang terjadi

Tahap kognitif selanjutnya adalah tahap operasional formal.Tahap

operasi formal ini merupakan tahap terakhir dalam tahap perkembangan

kognitif menurut Piaget.Tahap ini terjadi pada umur sekitar sebelas atau

dua belas tahun ke atas. Dalam tahap ini, anak dapat berpikir logis, berpikir

dengan pemikiran teoritis, formal berdasarkan proposi dan hipotesis, dan

dapat mengambil kesimpulan tanpa mengamati terlebih dahulu (Piaget

dalam Suparno,2001:88). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa cara

berpikir abstrak mulai berkembang dan digunakan.

Menurut Ginsburg dan Opper (Magini, 2013:77) juga mengatakan

bahwa anak dalam tahap ini sudah mempunyai tingkat ekuilibrium yang

tinggi, dapat berpikir fleksibel, dan efektif serta mampu memecahkan

masalah yang kompleks. Selain itu, anak juga dapat berpikir secara efektif

tentang permasalahan dan penyelsaian yang tepat akan hal tersebut. Anak

pun dapat memikirkan banyak kemungkinan tentang penyelesaian dari suatu

permasalahan yang di hadapi. Berdasarkan berbagai uraian diatas, dapat

disimpulkan bahwa ciri dalam tahap pra operasi formal adalah pemikiran

deduktif, hipotesis, induktif saintifik dan abstraksi refleksi

(Suparno,2001:88-89).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa perkembangan anak

usia SD umumnya terjadi pada fase kedua yang umumnya berusia 6-12

tahun. Selain itu, anak berada pada intellectual period atau terjadi periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

42

belajar secara mendalam pada rentang usia ini. Periode ini menuntut anak

untuk belajar secara lebih dari pengetahuan yang telah diperoleh

sebelumnya.Selain itu, siswa SD pun juga termasuk pada tahap

operasional konkret.Salah satu ciri pada tahap ini adalah anak mampu

menggunakan logika berpikir dengan menggunakan benda konkret dan

belum dapat menggunakan logika berpikir abstrak.

Hal ini berarti siswa SD memerlukan bantuan berupa benda konkret

atau alat peraga dalam memahami materi yang abstrak.Oleh karena itu,

peneliti terdorong untuk melakukan pengembangan tentang alat peraga

yang disesuaikan dengan perkembangan siswa SD karena alat peraga

mampu membantu siswa memahami materi yang abstrak.

13. Alat Peraga Montessori

Uraian dalam subbab ini memaparkan beberapa hal tentang alat peraga

yaitu pengertian alat peraga, fungsi alat peraga, kriteria alat peraga, alat

peraga berbasis metode Montessori, dan alat peraga sandpaper letters

menulis berbasis metode Montessori.

a. Pengertian Alat Peraga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:27), alat dapat

didefinisikan sebagai benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,

sedangkan menurut Sunardi,dkk (2005:20) menjelaskan alat peraga adalah

alat media pengajaran untuk memperagakan sajian pelajaran. Dari dua

pengertian tersebut, alat peraga dapat diartikan sebagai alat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

43

digunakan untuk memperagakan materi pembelajaran agar dapat

menyampaikan materi dengan baik kepada siswa.

Senada dengan pengertian diatas, Ali (dalam Sundayana,2014:7)

berpendapat bahwa alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyatakan pesan sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan serta perhatian dan kemauan siswa agar dapat membantu proses

pembelajaran. Seperti halnya dengan pendapat Rusefendi (dalam

Sundayana, 2014:7), alat peraga adalah alat yang menerangkan atau

menyampaikan konsep pelajaran kepada siswa. Sama dengan paparan

pendapat diatas, Simak Yaumi dan Syafei ( dalam Arsyad,2014:10) pun

merumuskan pengertian alat peraga. Alat peraga merupakan alat yang

digunakan guru untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran. Oleh

karena itu,alat peraga adalah alat yang dapat digunakan untuk membantu

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Berbagai pendapat diatas menyatakan bahwa alat peraga memiliki

fungsi untuk membantu dan mempermudah siswa dalam memahami materi

pembelajaran. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Maria

Montessori, Montessori juga beranggapan bahwa siswa membutuhkan

seperangkat peralatan pendidikan (didactic apparatus) yang berguna untuk

perkembangannya. Alat peraga menurut Montessori merupakan kesatuan

bahan-bahan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan anak secara

individu dan mendukung pengembangan kemampuannya

(Hainstock,1997:80).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

44

Selain itu, alat peraga yang dibuat oleh Montessori ditujukan untuk

membantu siswa dalam mencapai pengetahuan yang abstrak dan

mengembangkan cara berpikir yang kreatid dengan memvisualisasikan

simbol-simbol nyata (Liliard,1996:80-81). Oleh sebab itu alat peraga

selalu tersedia di kelas-kelas Montessori sebagai lingkungan yang

terstruktur dan mendukung perkembangan siswa dalam aktivitas sehari-

hari.

Dalam kerjanya di Casa dei Bambini, Montessori menghadapi masalah

yang umum dihadapi oleh semua pengajar di sekolah tingkat dasar tentang

mengajari cara membaca dan menulis. Montessori menentang anggapan

yang berlaku saat itu bahwa membaca dan menulis harus dipaksakan

kepada anak-anak. Untuk mendorong kesiapan siswa dalam hal membaca

dan menulis, Maria montessori merancang huruf-huruf dari kertas karton

yang dilapisi dengan ampelas. Keika anak-anak meraba huruf-huruf ini,

sang direktris akan membunyikan nama huruf tersebut. Sementara anak-

anak disiapkan untuk menulis huruf dengan gerakan-gerakan meraba

bentuk huruf, siswa akan menyimpan bentuk huruf dalam otak mereka

kemudian mengenali bunyi dari huruf tersebut. Anak-anak siap untuk

belajar membaca ketika mereka telah mengerti bahwa bunyi dari huruf-

huruf yang mereka raba, dan kemudian mereka tulis serta membentuk

kata-kata.

Ketika anak-anak telah mengenal semua huruf vokal dan sebagian

huruf konsonan, anak-anak telah siap untuk membentuk kata-kata yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

45

sederhana. Dengan menggunakan huruf-huruf vokal, sang direktris akan

memperlihatkan kepada anak-anak bagaimana cara menyusun dengan tiga

huruf dan melafalkan nama mereka dengan jelas. Pada tahap selanjutnya,

anak-anak akan menulis kata-kata yang didiktekan oleh sang direktris.

Setelah cukup berlatih,anak-anak akan mampu menyusun kata-kata tanpa

bantuan. (Magini, 2013:31)

Dalam sebuah metode pendidikan yang bersifat eksperimental,

pendidikan atau pelatihan indra-indra tidak diragukan lagi oleh

Montessori.Pelatihan indra-indra sentuhan dan suhu dapat berjalan secara

bersama. Menurut Montessori (dalam Magini, 2013:233) menjelaskan

bahwa pembatasan latihan-latihan indra sentuhan pada ujung-ujung jari

sangat bermanfaat bagi kehidupan siswa. hal ini dapat dijadikan sebagai

sebuah fase penting dalam pendidikan sebagai awal persiapan siswa alam

menulis.

Salah satu teknik yang diajarkan oleh Montessori kepada muridnya

adalah dengan memejamkan matanya supaya siswa mampu merasakan

perbedaan yang terjadi pada ujung jarinya ketika meraba suatu permukaan

yang kasar. Bahan pembelajaran yang diajarkan adalah huruf alfabetis

yang terdiri dari sebuah papan kayu segi empat yang dibagi menjadi dua

segiempat yang sama,yang satu ditutup dengan kertas yang sangat

halus,atau permukaan yang kayunya dihaluskan hingga sangat halus;yang

lain ditutup dengan kertas ampelas dan sebua papan yang sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

46

dilapisi dengan strip-strip dari kertas halus dan kertas ampelas secara

berselingan.

Montessori juga membuat sebuah alfabet yang indah, huruf-hurufnya

dalam bentuk tulisan yang bagus, tersusun dari huruf-huruf yang rendah

dengan tinggi 8 sentimeter (Magini,2013:306), dan huruf-huruf yang lebih

tinggi secara proporsional. Huruf-huruf ini terbuat dari kayu, dengan

ketebalan sekitar 0,5 sentimeter, kemudian diberi cat, yang termasuk

dalam huruf konsonan diberi cat warna biru,sedangkan huruf vokal diberi

cat warna merah. Bagian bawah dari huruf- huruf ini,tidak dicat tetapi

dilapisi dengan perunggu sehingga dapat bertahan lebih lama. Huruf-huruf

yang dibuat pada kartu-kartu ini ditata dalam kelompok-kelompok.

disetiap huruf alfabet tersebut, Maria Montessori juga menyiapkan sebuah

gambar dari sebuah benda yang namanya dimulai dengan huruf tersebut.

Di atas gambar,hurufnya dilukis dalam ukuran yang besar,dan

didekatnya, huruf yang sama namun ukurannya jauh lebih kecil daripada

huruf cetak. Gambar-gambar ini berfungsi untuk memapankan memori

tentang bunyi dari huruf tersebut, dan huruf cetak kecil yang telah

terpasang dengan huruf yang besar menjadi pengantar menuju pembacaan

buku-buku.bagian yang menarik dari eksperimen maria montessori adalah

bahwa setelah maria memperlihatkan pada anak-anak bagaimana

meletakkan huruf-huruf kayu pada huruf-huruf secara berkelompok-

kelompok pada kartu-kartu, Montessori meminta muridnya untuk meraba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

47

rangkaian huruf huruf tersebut dengan gerakan tangan seperti layaknya

orang menulis.

Montessori juga mengembangkan latihan-latihan ini dalam beragam

cara dan anak-anak belajar untuk membuat gerakan tangan yang

diperlukan unuk memproduksi bentuk tanda-tanda grafis tanpa

menulis.“Saya dikagetkan oleh sebuah ide yang tidak pernah masuk dalam

benak saya sebelumnya, yaitu dalam menulis, kami membuat dua bentuk

gerakan yang berbeda, karena disamping gerakan yang mereproduksi

bentuk,terdapat juga gerakan untuk memainkan alat-alat tulis.Untuk

memegang dan memainkan sebuah pensil dengan akurat, anak akan

memperoleh sebuah mekanisme otot-otot khusus yang terpisah dari geraan

menulis, hal ini harus berjalan beriringan dengan gerakan yang diperlukan

untuk menghasilkan bentuk-bentuk huruf. Dalam menulis, memang harus

ada sebuah mekanisme otot-otot yang berbeda dengan memori motorik

tentang tanda-tanda grafis.Pada periode pertama, anak meraba huruf tidak

hanya dengan jari telunjuk tangan, tetapi dengan dua jari yakni jari

telunjuk dan jari tengah, kemudian pada periode kedua, anak meraba

huruf- huruf dengan sebuah tongkat kayu kecil, yang dipegang seperti

memegang pensil.

Montessori mengatakan bahwa sang anak harus mengikuti gambaran

visual dari bentuk huruf. Sudah benar apabila jarinya telah terlatih melalui

kegiatan meraba kontur-kontur dari bentuk-bentuk geometris. Meraba

huruf-huruf dan melihatnya pada waktu yang bersamaan, menyimpan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

48

gambaran tersebut lebih cepat melalui kerjasama indra-indra

(Magini,2013:310). Dalam latihan-latihan untuk membentuk gambaran

visual dan otot tentang tanda-tanda alfabet, dan untuk membangun memori

otot mengenai gerakan- gerakan yang diperlukan dalam menulis.

Bahan pembelajaran yang digunakan adalah kartu- kartu huruf yang

terdiri dari kartu- kartu dimana huruf-huruf tunggal dari alfabet

ditempelkan pada kertas ampelas; kartu-kartu besar memuat kelompok-

kelompok dari huruf-huruf yang sama. Kartu-kartu dimana huruf-huruf

yang telah diampelas disesuaikan dengan ukuran dan bentuknya dengan

masing- masing huruf.Huruf vokal di kertas ampelas dominan berwarna

cerah dan ditempelkan pada kartu berwarna gelap sedangkan huruf- huruf

konsonan dan kelompok-kelompok hurufnya dikertas ampelas hitam

kemudian ditempelkam pada kartu-kartu berwarna putih. Pengelompokan

tersebut diatur sedemikian rupa sehingga menarik perhatian siswa pada

bentuk-bentuk yang kontras atau bentuk-bentuk analog ( Magini,

2013:321).

Dalam mengajarkan huruf-huruf alfabet, Montessori memulai

dengan huruf-huruf vokal dan berproses menuju huruf-huruf konsonan,

kemudian melafalkan bunyi dari huruf tersebut. Untuk huruf-huruf

konsonan, maria mulai menyatukan suaranya dengan salah satu suara

vokal, mengulang suku kata menurut metode fonetis seperti biasa.

Proses pengajaran dilakukan dengan mengunakan tiga periode, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

49

a) Periode pertama mengenai penghubungan sensasi visual dan otot

sentuhan dengan bunyi huruf. Dalam hal ini sang direktris menyajikan

kepada siswa dua kartu yang memuat huruf-huruf vokal (atau dua huruf

konsonan), andaikan kita menyajikan huruf i dan o,kemudian berkata,

“Ini adalah i! Ini adalah o”segera setelah kita memberikan bunyi dari

sebuah huruf, kemudian sang direktris menyuruh siswa meraba huruf

kemudian mengajari bagaimana cara meraba dan jika perlu memandu jari

telunjuk tangan kanan untuk meraba atau menyusuri huruf tersebut

seperti gaya siswa sedang menulis,

b.) Periode kedua mengenai persepsi, siswa harus mengetahui bagaimana

membandingkan dan mengenali bentuk-bentuk ketika mendengar bunyi-

bunyi yang bersesuaian dengan mereka. Apabila sang direktris bertanya

kepada siswa, misalnya” Beri saya o!lalu beri saya huruf I!” apabila

siswa tidak dapat mengenali huruf-huruf tersebut dengan melihatnya,

maka sang direktris akan mengajak siswa untuk meraba hurufnya secara

berulang-ulang.

c.) Periode ketiga mengenai bahasa, dengan membiarkan huruf-huruf

tergeletak beberapa saat diatas meja, kemudian sang direktris bertanya

kepada siswa,” Apakah ini?” dan siswa harus menjawab ini o,i,apabila

yang dimaksud adalah huruf i dan o.

Dalam mengajar huruf-huruf konsonan, direktris hanya melafalkan

bunyinya saja dan segera setelah melakukan dan menggabungkan dengan

huruf vokal kemudian membentuk kata dan menyelang latihan kecil ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

50

dengan menggunakan huruf vokal yang berbeda-beda. Direktris harus

selalu seksama untuk menekankan bunyi dari huruf konsonan kemudian

mengulanginya, misalnya, m,m,m, ma,mi,mu,me,mo.

Ketika siswa mengulang-ulang bunyi tersebut maka siswa dapat

memisahkan antara huruf vokal dengan huruf konsonan.(Magini,

2013:324).berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

Maria montessori, sang direktris mencoba mengajarkan cara membaca

melakukan tiga periode secara berturut-turut dengan menggunakan kartu

huruf yang diberi warna cerah untuk huruf vokal dan warna putih untuk

huruf konsonan.Maria montessori menyebutkan bahwa saat anak

melafalkan bunyi dari huruf-huruf konsonan, siswa mendapatkan sebuah

kesenangan yang nyata.

Bagi Montessori, tidak penting untuk memperlihatkan bagaimana

pelafalan bunyi-bunyi alfabet agar dapat mengungkapkan suatu kondisi

dari kemampuan ucap seorang siswa. adapun kekurangan-kekurangan

yang hampir terkait dengan cara membaca disebabkan kurangnya

perkembangan bahasa itu sendiri. Dalam hal memperbaiki kekurangan-

kekurangan bahasa, Montessori mencoba mengikuti kaidah-kaidah

fisiologis terkait dengan perkembangan bahasa siswa. akan tetapi, saat

kemampuan bicara siswa telah berkembang secara sempurna, dan ketika

siswa telah mampu melafalkan semua bunyi-bunyi huruf.

Disamping kegiatan membaca, maria montessori juga mulai melakukan

kegiatan menulis. Ketika maria montessori menyajikan sebuah huruf pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

51

siswa dan mengucapkan bunyi tersebut, siswa juga akan menyimpan

gambaran huruf-huruf ini melalui indra visual yakni mata, dan juga

melalui indra-indra otot dan sentuhan yaitu kepekaan tangan.Bahan

pembelajaran dari periode ketiga terdiri dari huruf-huruf alfabet.Huruf-

huruf alfabet yang digunakan identik dalam bentuk dan dimensinya

dengan huruf-huruf dari kertas amplas.

Dalam cara ini, tiap-tiap huruf yang merepresentasikan sebuah benda

yang mudah dipegang oleh siswa. latihan-latihan yang digunakan oleh

Maria montessori yaitu setiap siswa mengenal sebagian huruf vokal dan

konsonan yang terdapat di kotak besar. Sang direktris melafalkan dengan

sangat jelas sebuah kata, misalnya,”mama”, kemudian menyuarakan bunyi

dari huruf m secara berulang-ulang,dan siswa diminta mengambil sebuah

huruf m dan meletakkannya diatas meja. Kemudian sang direktris

mengulangi “ma-ma”. Siswa memilih huruf a dan meletakkannya di

samping kanan huruf m. (Magini, 2013:328). Menurut maria Montessori,

suatu hal yang menarik ketika menyaksikan siswa dalam kegiatan

membaca. Gerakan-gerakan bibir yang menunjukkan bahwa siswa sedang

membaca ulang kata-kata yang ditemukan.Nilai penting dapat dipetik yaitu

siswa mampu menganalisis, menyempurnakan, menyimpan bahasa

ucapannya sendiri kemudian menghubungkan setiap objek dengan setiap

bunyi yang diucapkan.Penyusunan kata-kata dapat memberikan sebuah

bekal yang diperlukan siswa untuk pengucapan yang jelas dan kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

52

Latihan-latihan ini mampu menghubungkan bunyi yang didengar dengan

adanya tanda grafis yang menampilkannya, dan membentuk dasar yang

kuat untuk pengejaan yang akurat dan sempurna.Disamping ini,

penyusunan kata-kata itu sendiri juga merupakan salah satu latihan untuk

melatih kecerdasan. Kata yang dilafalkan kepada siswa menjadi suatu

pelajaran menulis yang harus ditemukan dan siswa akan melakukannya

dengan mengingat huruf-hurufnya dan memilih diantara huruf yang lain

kemudian menyusun dalam susunan yang tepat.

Ketika siswa telah selesai menyusun dan membaca kata yang telah

diperintahkan. Dalam kegiatan penyusunan kata, yang murni dan

sederhana, anak-anak menggabungkan dua latihan sekaligus yaitu

pemilihan tanda-tanda grafis. Dimulai pertama dari kotak-kotak huruf

yang ada dihadapan siswa,kemudian siswa mengambil huruf-huruf yang

diperlukan, kedua ketika siswa mencari ruang bagian dimana masing-

masing huruf harus dikembalikan. Dengan demikian ada tiga latihan yang

menyatu untuk membentuk gambaran dari tanda grafis yang bersesuaian

dengan bunyi-bunyi dari kata.Ketiga periode ini secara keseluruhan

memuat metode untuk penguasaan bahasa tulis.

Kegiatan psiko-fisiologis yang bersatu tersebut dapat digunakan untuk

membangun kemampuan membaca dan menulis.gerakan-gerakan otot

yang khas digunakan untuk membuat tanda-tanda huruf atau huruf-huruf

yang disiapkan secara terpisah. Penyusunan kata-kata juga direduksi pada

sebuah mekanisme penghubungan antara gambaran-gambaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

53

didengar dandilihat.Menurut pendapat Maria montessori, peneliti menarik

kesimpulan secara umum tentang pengertian alat peraga, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa alatperaga merupakan alat bantu untuk

memperagakan suatu materi dalam pembelajaran dengan mengaktifkan

panca-indera siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

maksimal.

b. Fungsi Alat Peraga

Siswa memperoleh pengalaman belajarnya dengan menggunakan

benda konkret seperti alat peraga.Montessori juga menegaskan bahwa

semua material atau alat peraga tersebut berguna untuk mendorog

perkembangan anak secara intelektual dan melatih keterampilan anak

(Hainstock, 1997:82). Melalui alat peraga, siswa dapat melihat secara

langsung memperagakan atau menggunakannya, dan membentuk konsep

yang abstrak serta pemikiran yang kreatif. Fungsi lain yang dapat

diperoleh dari alat peraga yang dibuat oleh Maria Montessori antara lain

adalah memberikan kontrol pada pergerakan siswa sehingga siswa mampu

berkembang dan belajar secara mandiri, serta mengembangkan

kebahasaannya.(Liliard,1996:80-85).

Selain itu, alat peraga juga memiliki fungsi untuk mempermudah

pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.Materi yang sifatnya

abstrak pada umumnya sukar dipahami oleh siswa tanpa bantuan alat

peraga. Melalui alat peraga, siswa dapat memahami materi yang abstrak

dengan melihat,meraba, dan menggunakan alat peraga tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

54

(Asyhar,2012:13).Sama halnya dengan paparan pendapat tersebut,

Pramudjono (dalam Sundayana,2014:7) juga memaparkan fungsi alat

peraga yaitu untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep

pembelajaran.

Fungsi mengenai alat peraga juga dipaparkan oleh Asyhar. Menurut

Asyhar (2012:11), alat peraga pembelajaran berfungsi untuk membantu

siswa dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan,

mengilustrasikan dan memantapkaninformasi yang akan diterima oleh

siswa, serta menghilangkan ketegangan serta rasa malas yang dialami oleh

siswa.

Bermacam alat peraga dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan

materi pembelajaran kepada siswa. Alat peraga yang digunakan

seharusnya sesuai dengan kriteria anak dilihat dari usia dan tahapan

berpikirnya. Dalam usaha memanfaatkan alat peraga sebagai alat bantu

agar siswa dapat mendapatkan pengalaman yang langsung. Menurut Edgar

Dale ( Sadiman, 2009:8) mngklasifikasikan pengalaman dari yang paling

konkret sampai abstrak.Klasifikasi tersebut dikenal sebagai kerucut

pengalaman (cone of experience).berikut merupakan kerucut pengalaman

menurut Edgar Dale.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

55

Bagan 2.3 Kerucut Pengalaman Menurut E. Dale ( Sadiman,2009:8)

Berdasarkan kerucut tersebut dapat terlihat bahwa pengalaman

belajarkonkret yang secara langsung dialami siswa terletak pada bagian

bawah. Menurut Edgar Dale, bahwa pengalaman langsung mendapatkan

tempat yang tertinggi dan utama, sedangkan belajar melalui abstrak berada

di puncak kerucut. Hal ini menandakan bahwa setiap pengalaman belajar

siswa yang dialami secara langsung merupakan cara belajar yang berkualitas

dan dapat memahami simbol-simbol yang abstrak (Munadi, 2009:19-20).

Oleh karena itu, pengalaman langsung menggunakan alat peraga dapat

membantu siswa dalam memahami materi yang sifatnya abstrak.

Berdasarkan uraian tersebut, penggunaan alat peraga memang

diperlukan dalam pembelajaran. Keberadaan alat peraga dapat membantu

siswa dan guru terutama pada saat proses pembelajaran terutama pada

pembentukan pengetahuan siswa. Uraian tersebut menegaskan bahwa

pengembangan alat peraga dalam penelitian memang diperlukan dalam

upaya meningkatkan pemahaman siswa melalui benda-benda konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

56

c. Kriteria Alat Peraga

Tidak semua benda dapat dikatakan sebagai alat peraga. Menurut

Russefendi (dalam Sundayana,2014:18-19) berpendapat bahwa benda

harus memenuhi beberapa syarat tertentu untuk disebut sebagai alat peraga

terutama alat peraga bahasa Indonesia. Berikut merupakan berbagai

kriteria dari alat peraga bahasa Indonesia, yaitu:

1. Tahan lama dan tidak melukai siswa ketika digunakan

2. Bentuk dan warnanya menarik

3.Sederhana dan mudah dikelola

4.Dapat menyajikan konsep menulis dan membaca dalam bentuk tulisan

huruf yang nyata.

5. Sesuai dengan konsep menulis dan membaca

6. Peragaan dapat digunakan sebagai dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir

abstrak bagi siswa.

7. Menjadikan siswa dapat belajar aktif dan mandiri dengan menggunakan

alat peraga.

d. Alat Peraga Berbasis Metode Montessori

Alat peraga Montessori mempunyai empat ciri khusus (Montessori,

2002:171-175). Hal ini akan dijelaskan sebagai berikut. Ciri alat peraga

Montessori yang pertama adalah menarik.Alat peraga Montessori dirancang

sedemikian rupa supaya menarik bagi siswa supaya dapat meningkatkan

minat siswa dalam belajar khususnya dalam penelitian ini untuk membaca

dan menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

57

Alat peraga dibuat menarik dari segi,warna, bentuk dan sebagainya.

Jikadilihat warnanya, alat peraga yang menarik dapat mengaktifkan

sensorial anak pada saat anak menyentuh, meraba alat peraga menggunakan

indera perabanya, serta mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh alat

peraga menggunakan indera pendengar dan indera peraba (kulit). Melalui

alat peraga tersebut, anak pun dapat menemukan hubungan satu hal dengan

yang lain yang ada di dalam alat peraga ( Montessori,2014:174).

Ciri alat peraga Montessori yang kedua adalah bergradasi. Alat peraga

Montessori mempunyai gradasi rangsangan warna, bentuk,dan tekstur dari

alat peraga tersebut. Peneliti melihat adanya gradasi tekstur pada alat

Sandpaper Letters yang telah dirancang, karena teksturnya tidak terlalu

halus, sehingga mampu merangsang motorik halus anak ketika diraba secara

berulang. Alat peraga Montessori tidak hanya bergradasi dalam arti dapat

merangsang panca indera tetapi tetap menarik perhatian siswa, karena

adanya perpaduan warna. Warna gradasi juga disesuaikan dengan

penggunaan alat Montessori dan disesuaikan dengan perkembangan usia

anak maupun materi yang dapat diperoleh dari alat peraga yang sama

(Montessori,2002:174).

Gradasi warna dapat diperkenalkan dengan menggunakan kotak warna

yang memiliki beberapa warna. Misalnya pada alat montessori terdapat

warna merah untuk huruf vokal dan warna biru untuk huruf konsonan.

Gradasi warna juga terdapat pada alat peraga bahasa Indonesia yaitu untuk

menulis.Ciri alat peraga Montessori yang ketiga adalah auto-correction.Alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

58

peraga Montessori mempunyai pengendali kesalahan pada papan huruf

sandpaper letters Montessori.

Ciri alat peraga Montessori yang keempat adalah auto-education.Alat

peraga Montessori ini dirancang untuk menumbuhkan kemandirian anak

serta pengembangan kemampuan secara mandiri tanpa adanya campur

tangan dari orang dewasa.Lingkungan belajar dirancang sedemikian rupa

supaya tidak ada orang dewasa yang mengintervensi hal-hal yang dilakukan

anak.Hal tersebut dikarenakan setiap alat peraga sudah memiliki pengendali

kesalahan apabila siswa tidak menjawab dengan tepat dan benar.

(Montessori,2002:172-173).

Penggunaan alat peraga yang sesuai dengan konteks dapat membantu

siswa selama proses belajar. Selama kegiatan belajar, siswa dapat berperan

aktif untuk mencapai tujuan pembelajaran.ciri-ciri alat peraga dapat menjadi

pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan alat peraga. Berdasarkan

paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga Montessori adalah alat

peraga yang memiliki ciri-ciri yaitu bergradasi,menarik,auto-correction,auto-

education dan kontekstual (bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat

peraga Sandpaper letters mudah diperoleh di lingkungan sekitar).Oleh sebab

itu, alat peraga yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan bahan-

bahan yang relevan dengan kegiatan menulis, yaitu Sandpaper letter.

Untuk semakin memperlancar keterampilan siswa dalam menulis kalimat

sederhana yang didiktekan guru, siswa perlu diberi latihan secara terus-

menerus. Bentuk pelatihan siswa dapat divariasikan antara pelatihan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

59

bersifat: (1) mandiri, (2) berpasangan, (3) berkelompok. Pada pelatihan

mandiri, setiap siswa memeriksa hasil tulisannya sendiri.Jika masih ada

tulisan yang salah, siswa harus segera memperbaikinya, sedangkan pada

pelatihan berpasangan, siswa saling memeriksa hasil tulisan dengan teman

sebangkunya.Adapun pada pelatihan kelompok, guru dapat membagi siswa

menjadi beberapa kelompok.pada pelatihan berkelompok ini, setiap siswa

saling bertukar hasil tulisannya untuk diperiksa dengan teman dalam satu

kelompoknya.

Menurut pandangan salah satu tokoh pendidikan yang terkenal yaitu

Maria Montessori mengkalim bahwa anak-anak usia empat hingga lima tahun

mengalami “ledakan spontan dalam kemampuan menulis” menarik perhatian

para penentangnya dan sikap skeptik dari para pengkritik. Maria Montessori

melihat menulis dan membaca berkembang dalam hubungan yang erat.Untuk

mendorong kesiapan membaca dan menulis, Maria Montessori merancang

huruf-huruf dari kertas karton yang dilapisi dengan amplas. Ketika siswa

mulai meraba huruf- huruf ini, sang direktris akan membunyikan nama

huruf tersebut.

Sementara untuk kesiapan menulis,siswa disiapkan untuk menulis

huruf dengan gerakan- gerakan meraba bentuk huruf, siswa menyimpan

bentuk huruf ke dalam otak mereka dan kemudia mengenali bunyi dari huruf

tersebut. Siswa mulai siap untuk belajar membaca ketika siswa telah

mengerti bahwa bunyi dari huruf-huruf yang mereka raba, dan kemudian

mereka tulis membentuk kata-kata. Ketika anak-anak telah mengenal huruf-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

60

huruf yang disampaikan oleh sang direktris, maka siswa bisa diajarkan lebih

lanjut untuk menulis dan membaca.

Maria Montessori terus menerus mengembangkan beberapa sekolah

berdasarkan metode penelitiannya. Montessori mulai menjalankan perannya

sebagai pendidik. Lingkungan sekolah diciptakan selayaknya lingkungan

rumah anak. Montessori juga menyiapkan beberapa perabotan yang

ukurannya disesuaikan dengan usia anak-anak. Selain itu, Montessori juga

menyiapkan beberapa alat peraga yang bisa digunakan oleh anak-anak

seperti balok silinder, tulisan dan kartu huruf.. Maria mengamati setiap

aktivitas anak-anak dengan adanya alat peraga yang ada di sekolah.Salah

satunya, Montessori mengamati anak yang sedang mencoba memasangkan

balok silinder ke tempatnya. Walaupun anak tersebut berulang kali tidak

berhasil untuk memasangkannya, tetapi anak tersebut tetap mencoba hingga

berhasil. Hal lain yang dilakukan oleh Maria Montessori adalah mencoba

menganggu dengan beberapa keramaian disekitarnya, namun anak tersebut

tetap berkonsentrasi memasangkan balok silinder ke tempatnya.

Pengalaman tersebut menarik minat Montessori bahwa konsentrasi akan

membuahkan kepuasaan batin yang tidak ternilai ketika ia berhasil (Magini,

2013:48-49). Keberhasilannya dalam mendidik anak-anak menggunakan

alat peraga dan observasinya mengembangkan ide-ide mengenai pendidikan

membawa Montessori menjadi tokoh terkenal di kala itu. Selain itu,

penelitian dan pengembangannya dalam dunia pendidikan membawanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

61

pada sebuah penghargaan.Montessori juga menjadi seorang dokter muda

yang mendapatkan Nobel Perdamaian sebanyak tiga kali.

Montessori terus mengembangkan metode pendidikannya ini dengan

mengadakan beberapa seminar di kota-kota daerah Italia. Montessori pun

melakukan pelatihan dan kursus yang mendemonstrasikan penggunaan alat

peraga sehingga anak mengalami perubahan dalam sikap terhadap

lingkungan masyarakat sekitar melalui pendekatannya (Magini,2013:63).

Beberapa hal terus Montessori kembangkan hingga pada bulan Mei 1952, ia

mengadakan Kongres kesembilan di London yang merupakan kongres

terakhir Montessori laksanakan. Maria Montessori meninggal di usia ke-82

pada tanggal 6 Mei 1952 di Noordwjik, Belanda (Magini,2013:97).

14. Prinsip Pendidikan dengan Metode Montessori

Metode Montessori menekankan bahwa proses belajar yang

diselenggarakan kepada anak paling baik terjadi di lingkungan yang tertata

dan terstruktur (Gutek;2013:25). Selain itu, persiapan lingkungan menjadi

hal yang penting karena dapat mendorong anak melakukan hal-hal spontan

untuk belajar.Menurut Montessori(dalam Magini, 2013:33)

mengatakan,”Suatu kelas yang anak-anaknya bisa bergerak bebas secara

cerdas dan sukarela tanpa adanya perilaku kasar dan tidak sopan, menurutku

merupakan kelas yang sangat disiplin”.

Senada dengan hal tersebut, Montesori (dalam Gutek,2013:77)

berpendapat bahwa mengkreasikan kembali lingkungan pembelajaran

merupakan salah satu upaya agar siswa dapat mendapatkan lingkungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

62

tepat untuk belajar. Montessori juga memastikan bahwa lingkungan belajar

yang dapat dipersiapkan dapat menuntut anak untuk belajar untuk

mandiri.Oleh karena itu, persiapan lingkungan merupakan hal penting yang

perlu dilakukan karena setiap anak diberikan kebebasan untuk mencapai

kemandiriannya dalam belajar.

Aktivitas anak dipandu oleh seorang direktris yang bertugas untuk

memandu proses pembelajaran tanpa campur tangan lebih jauh tentang

aktivitas yang dilakukan oleh anak. Peran direktris dalam kelas adalah

menyiapkan lingkungan belajar untuk anak dengan beberapa alat peraga

serta mengobservasi aktivitas dan perkembangan yang telah dicapai oleh

masing-masing anak (Liliard, 1997:18).Oleh karena itu, fokus dari metode

Montessori adalah anak sebagai inividu yang melakukan setiap aktivitas

belajarnya secara mandiri. Senada dengan pernyataan diatas, hal ini juga

sesuai dengan penyataan yang diungkapkan oleh Paula Liliard dan Lynn

Jessen.

“ Kini, kami memberikan sebuah misi dalam kehidupan: yaitu untuk

memahami masa kecil dan tujuannya, dan untuk berbagi pemahaman

ini dengan orang tua sehinga mereka dapat membantu anak mereka

melewati dengan baik masa kecilnya dan mencapai tujuan dari masa

kanak-kanak...” (Liliard dan Jessen,2003:23).

Pernyataan diatas dapat menggambarkan bahwa tujuan dari metode

Montessori adalah memahami anak sebagai individu dan membantunya

dalam mencapai masa kanak-kanak dengan baik melalui lingkungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

63

telah dipersiapkan Menurut Liliard (2005:29-33), metode Montessori

memiliki delapan prinsip dalam pendidikannya, yaitu 1) keleluasaan dalam

bergerak, 2) kebebasan dalam memilih material apa yang digunakan, 3)

adanya ketertarikan minat, 4)pentingnya minat instrinsik dengan

menghapuskan motivasi eksternal berupa hadiah (reward) dan hukuman

(punishment), 5) belajar bersama dengan teman sebaya, 6) belajar sesuai

konteks, 7) pentingnya gaya interaksi guru terhadap anak, dan 8)

pentingnya keteraturan lingkungan dan pikiran. Hal ini pun juga

menegaskan bahwa aktivitas belajar anak merupakan aktivitas belajar

sambil bermain yang dapat mengoptimalkan perkembangannya.

Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode

Montessori adalah metode yang menekankan prinsip dasar pembelajaran

pada kebebasan dan kemandirian dengan persiapan lingkungan sebagai

faktor pendukungnya.

B. Penelitian Yang Relevan

Bagian ini memaparkan beberapa penelitian yang relevan, yaitu:

Astutik,(2009). “Penggunaan buku tulis halus sebagai suplemen untuk

meningkatkan kemampuan menulis huruf tegak bersambung pada

pembelajaran bahasa Indonesia kelas 1 SDN Gadingkulon 03 Dau

Malang.” Subyek penelitian adalah siswa kelas 1 SDN Gadingkulon 03

Kabupaten Dau Malang yang berjumlah 8 siswa.analisis data dilakukan

dengan menggunakan indikator keberhasilan kelas sebesar 85% dan

indikator keberhasilan setiap siswa memiliki nilai diatas 70. Penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

64

memberikan hasil bahwa penggunaan buku halus dapat meningkatkan

kemampuan menulis huruf tegak bersambung. Hal ini dapat dilihat dari

perolehan skor tes formatif yang meningkat, dari nilai klasikal sebelumnya

(pre test) sebesar 12,5% menjadi 50% pada posttest. Pada siklus 1 masih

tercapai ketuntasan sebesar 65 % dan mengalami peningkatan pada siklus

2 sebesar 87,5% dan nilai siswa sudah diatas Standar Ketuntasan Minimal

(SKM) yaitu diatas 75.

Ma’sumah. (2014). Peningkatan Keterampilan Menulis Tegak

Bersambung melalui penggunaan buku tulis halus paa siswa kelas 1 MI

KHOLID BIN WALID RENO KENONGO PORONG,SIDOARJO.Skripsi.

UIN Sunan Ampel. Surabaya. Penelitian ini memberikan hasil dengan

diterapkannya penggunaan contoh dan media buku tulis halus serta

pemberian motivasi per siklusnya, menunjukkan bahwa aktivitas belajar

siswa yang semula 47,4% pada siklus 1 meningkat menjadi 94,7% pada

siklus 2 dan hasil belajar siswa meningkat yaitu pada siklus I mencapai

68,4% meningkat menjadi 94,7% pada siklus 2. Artinya melalui

penggunaan contoh dan media buku tulis halus ketrampilan menulis tegak

bersambung siswa MI Kholid Bin Walid Reno Kenongo Porong

Kabupaten Sidoarjo mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun

pelajaran 2014/ 2015.

Ciarafikasari (2009). “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran

Sandpaper letters terhadap kemampuan meniru huruf di TK AR-

RAHMAN,Jombang”. Universitas Negeri Surabaya Teknik pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

65

datanya berupa penyebaran kuesioner kepada guru kelas kelompok A.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat

peraga Sandpaper Letters dapat melatih kemampuan meniru huruf di kelas

I SD Ar-Rahman, Jombang.

Alce mada (2009).“ Meningkatkan Keterampilan Menulis Tegak

Bersambung melalui Metode Drill Kelas 1 SD Inpres Tunas Jaya

Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwanto”. Penelitian ini

memberikan hasil selama 2 siklus penelitian tindakan kelas (Clasrrom

Action Class). Siklus I yang dilakukan oleh peneliti memberikan hasil

mencapai hasil 55% siswa sudah mampu menulis huruf tegak

bersambung.. Dalam siklus ke 2, peneliti mengupayakan tercapainya

indikator keberhasilan. Pada siklus ke 2, indikator keberhasilan mencapai

89%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode drill

terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf tegak

bersambung di kelas I SDN Tunas Jaya tahun pelajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

66

Secara ringkas kerangka penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat literature

map dalam bagan dibawah ini.

Bagan 2.1 Literature map dari penelitian yang relevan.

Astutik (2009) “Penggunaan

buku tulis halus sebagai

suplemen untuk meningkatkan

kemampuan menulis huruf

tegak bersambung tahun

pelajaran 2009/2010”.

Ma’sumah (2014)

dengan judul

“Peningkatan

Keterampilan Menulis

Tegak Bersambung

Melalui Penggunaan

Buku Tulis Halus Pada

Siswa Kelas I SD MI

Kholid Bin Walid Tahun

ajaran 2009/2010”.

Ciaraifikasari (2009) tentang

“Pengaruh Penggunaan Media

Sandpaper Letter terhadap

kemampuan meniru huruf kelas I

tahun pelajaran 2009/2010.

Mada,Alce (2009)

“Meningkatkan

Keterampilan Menulis

Tegak Bersambung Melalui

Metode Drill Kelas I SD

Inpres Tunas Jaya tahun

pelajaran 2009/2010”.

Yang diteliti dan dikembangkan

Agustin, Sabrina Winda. (2016).

Pengembangan Alat Peraga

Sandpaper Letters Pada Materi

Menulis Kalimat Tegak

Bersambung Berbasis Metode

Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

67

Skema/bagan 2.1 berisikan penelitian relevan yang diambil oleh

peneliti untuk mendukung penelitian sedang yang dilakukan. Skripsi dan

jurnal tersebut dianggap relevan oleh peneliti karena topik yang di bahas

hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan. Kebaharuan dari

penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan di kelas I dan

pengembangan alat peraga yang dikembangkan adalah alat peraga

Sandpaper Letters berbasis metode Montessori. Melalui referensi dan

jurnal tersebut dapat dijadikan bahan pustaka sehingga mampu mendukung

proses penelitian yang akan dilakukan dengan judul skripsi “

Pengembangan Alat Peraga Sandpaper Letter Pada Materi Menulis

Kalimat Menggunakan Huruf Tegak Bersambung Untuk Kelas I SDN

Percobaan 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.

C. Kerangka Berpikir

Kurang konsentrasi dan kurang memiliki daya juang tinggi dalam

proses pembelajaran menjadi salah satu faktor penghambat siswa untuk

menerima ilmu/materi ajar yang baru.Siswa belum bisa menulis huruf

tegak bersambung dengan lancar karena kurang aktif dalam latihan

menulis di kelas. Guru kelas I hanya memberikan latihan menulis tegak

bersambung di buku tulis halus setiap harinya secara serentak diikuti oleh

seluruh siswa kelas I tetapi tidak memperhatikan bahwa ada anak yang

belum bisa menulis dengan lancar.

Oleh karena itu, sebaiknya guru memiliki pemikiran yang kreatif

untuk membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

68

huruf tegak bersambung. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan

alat peraga yang mampu membantu anak mengetahui cara menulis huruf

tegak bersambung dengan benar sehingga tulisannya dapat dibaca dengan

jelas oleh orang lain.

Alat peraga pembelajaran yang menarik adalah alat peraga

pembelajaran yang digunakan untuk membangkitkan semangat dan

antusias yang tinggi pada siswa dalam mengikuti proses kegiatan

pembelajaran. Salah satu alat peraga pembelajaran yang menarik adalah

dengan menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori. Alat peraga

Sandpaper letters berbasis metode Montessori dapat membantu guru

dalam mengatasi kesulitan pada saat mengajarkan kepada siswa cara

menulis huruf tegak bersambung. Alat peraga Montessori memiliki lima

unsur utama yaitu menarik, bergradasi, auto-correction,auto-education

dan kontekstual. Kelima ciri utama ini yang menjadi kriteria pokok

peneliti dalam merancang dan menggunakan alat peraga Sandpaper Letters

Montessori. Unsur menarik dapat dilihat dari aspek warna, bentuk, tekstur

dan ukuran alat peraga. Unsur bergradasi dapat dilihat dari

panjang,berat,ringan, tekstur dan melibatkan berbagai indera manusia,

seperti indera peraba dan indera penglihatan.Unsur auto-correction dapat

dilihat bahwa alat peraga yang dihasilkan mampu memiliki pengendali

kesalahan, sehingga apabila siswa tahu ketika melakukan kesalahan tanpa

ada koreksi dari guru. Unsur auto-education dapat dilihat bahwa alat

peraga yang dihasilkan mampu melatih kemandirian anak dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

69

menggunakan alat peraga dan memiliki unsur kontekstual dapat dilihat

bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat peraga dapat

dijangkau di lingkungan sekitar, seperti kayu, kertas, plastik dan

sebagainya.

Metode pembelajaran Montessori sangat menekankan pada

kemandirian anak dalam lingkungan belajar yang sudah dikondisikan

sedemikian rupa dengan memberi ruang pada anak untuk mengembangkan

berbagai kemampuannya. Prinsip-prinsip pembelajaran Montessori

menekankan pada kebebasan anak untuk memilih aktivitas yang akan

dikerjakan, kemerdekaan anak dalam memilih sendiri apa yang mau

dipelajari, memperhatikan minat masing-masing siswa tanpa ada

penyamaan, memperhatikan motivasi siswa.

Alat peraga Montessori khususnya sandpaper letters Montessori dapat

membantu siswa untuk latihan menjiplak huruf (tracing) sehingga

mengasah kemampuan motorik anak pada saat meraba huruf satu per satu.

Selain itu, siswa dapat latihan menulis huruf tegak bersambung secara

terus menerus dengan menulis di buku halus yang telah didesain

sedemikian rupa untuk melatih kemampuan menulis huruf tegak

bersambung. Harapan peneliti dengan adanya pengembangan dan

pemanfaatan alat peraga Sandpaper Letter mampu melatih anak dalam

menulis huruf tegak bersambung, sehingga tulisan siswa lebih mudah

dibaca dengan jelas oleh orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

70

BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi (A) Jenis Penelitian, (B) Setting Penelitian, (C)

Rancangan Penelitian, (D) Prosedur Pengembangan, (E) Teknik Analisis Data ,(F)

Teknik Pengumpulan Data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan

pengembangan atau sering disebut dengan istilah research and development.

Menurut Sukmadinata (2007:164), penelitian dan pengembangan adalah suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk baru atau

menyempurnakan produk lama. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian

yang praktis dalam mengembangkan atau menghasilkan suatu produk.

Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk

mengembangkan alat peraga Bahasa Indonesia berbasis metode Montessori materi

menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Penelitian ini dibatassi

sampai pada uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui

penggunaan alat peraga oleh siswa untuk membantu memahami cara menulis

huruf tegak bersambung dengan benar di kelas I. Selain itu, hasil dari penelitian

ini berupa sebuah prototipe alat peraga sandpaper letters dan buku halus berisi

tulisan tegak bersambung berbasis metode Montessori.

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

71

B. Setting Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah alat peraga matematika berbasis metode

Montessori berupa alat peraga sandpaper letters. alat ini dirancang untuk

membantu siswa kelas I belajar mengenai cara menulis huruf tegak bersambung.

Penelitian ini mengembangkan kemampua motorik halus siswa dalam meraba

(tracing) huruf yang terdapat pada sandpaper letters. alat peraga sandpaper

letters montessori terbuat dari bahan berupa kayu pinus.Ketentuan untuk huruf

vokal diberi gradasi warna biru dan merah, sedangkan untuk huruf konsonan

diberi gradasi warna biru tua dan biru muda.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas I semester genap

tahun ajaran 2015/2016 di SDN Percobaan 2. Sekelompok siswa tersebut

berjumlah lima anak yang terdiri dari dua siswa putri dan tiga siswa putra.

Pemilihan sekelompok siswa tersebut berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi

dari wali kelas 1A.Selain itu, peneliti juga memberikan pertimbangan terkait

dalam pemilihan subjek berdasarkan hasil observasi dan masih belum dapat

menulis huruf tegak bersambung dengan jelas.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SDN Percobaan 2. Sekolah ini

terletak di Jalan Sekip Utara,Yogyakarta. Pemilihan SD tersebut sebagai tempat

uji coba lapangan terbatas berdasarkan rekomendasi dari dosen pembimbing dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

72

setelah melihat keadaan sekolah yang belum memiliki alat peraga Bahasa

Indonesia

4. Waktu Penelitian

Pembuatan alat peraga dilakukan dan selesai pada bulan November 2015,

dilanjutkan pengambilan data sementara bulan Desember 2015 dan penelitian

diawal semester genap tahun ajaran 2015/2016.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dibawah ini memaparkan tentang tahap-tahap penelitian.

Rancangan penelitian berisi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

peneliti selama masa penelitian dan pengembangan alat peraga. Rancangan

penelitian yang digunakan untuk melakukan prosedur pengembangan yang telah

dimodifikasi dari model pengembangan Borg & Gall (dalam Setyosari,2013:222-

239) terdiri dari sepuluh tahap,yaitu tahap penelitian dan pengumpulan data,tahap

perencanaan, tahap format produk awal, tahap uji coba awal, tahap revisi produk,

tahap uji coba lapangan, tahap revisi produk,tahap uji lapangan,tahap revisi

produk akhir dan tahap terakhir adalah tahap diseminasi dan implementasi alat

peraga yang sudah layak untuk dikembangkan.Berikut merupakan paparan dari

model pengembangan menurut Borg & Gall (203:222-239) yang disajikan dalam

bentuk bagan dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

73

Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian R & D (Borg & Gall)

Langkah penelitian dan pengembangan diawali dengan penelitian dan

pengumpulan data yang meliputi potensi atau masalah tersebut diperoleh melalui

kegiatan pengamatan atau observasi kelas, kuesioner dan wawancara. Data

tersebut dijadikan perencanaan dan pembuatan produk. kemudian hasil dari

produk tersebut dijadikan alat yang berguna untuk mengatasi masalah. Data-data

yang sudah didapatkan selanjutnya sebagai bahan perencanaan dan

pengembangan produk yang akan dibuat. Produk yang akan dihasilkan tentunya

bertujuan untuk mengatasi dan membantu permasalahan yang dialami sebagian

besar siswa kelas 1A yaitu kesulitan menulis huruf tegak bersambung.

Desain produk tersebut dirancang dalam bentuk gambar atau bagan yang

digunakan sebagai pedoman dalam menilai dan membuat produk tersebut. Setelah

proses pembuatan produk, validasi produk dapat dilakukan dengan melibatkan

beberapa ahli bahasa, ahli montessori untuk bahasa,guru kelas untuk menilai

produk yang telah dihasilkan. Selanjutnya, hasil dari validasi produk dapat

(1)Penelitian dan

pengumpulan data

(2)

Perencanaan

(3) Pengembangan

format produk awal

(4)

Uji

Coba

awal

(5) Revisi

produk

(6) Uji coba

lapangan

(7) Revisi

produk

(8) Uji lapangan

(9) Revisi produk

akhir

(10) Diseminasi dan

implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

74

menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki desain. Hasil dari perbaikan

tersebut selanjutnya dujicobakan pada kelompok terbatas.

Pengujian tersebut bertujuan mengetahui seberapa besar keefektifan dan

manfaat dari produk yang akan dikembangkan dengan melihat permasalahan

yang ada di kelas. Hasil uji coba terbatas juga menjadi bahan untuk melakukan

revisi produk jika masih terdapat beberapa kelemahan sebagai bahan uji coba

kembali. Hasil uji coba tersebut selanjutnya digunakan dan dievaluasi maupun

diperbaiki kembali sebelum produk akan diperbanyak/diproduksi secara massal.

Jika produk yang dikembangkan telah memenuhi kriteria dan mampu membantu

mengatasi permasalahan yang dialami responden, maka produk dapat diproduksi

secara massal.

Berdasarkan penjelasan tahapan pengembangan diatas, peneliti selanjutnya

membandingkan dengan tahapan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall. Borg dan

Gall (1983:775-787) menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan

pengembangan. Sepuluh langkah tersebut yaitu:

1. Langkah pertama adalah kegiatan penelitian dan pengumpulan data

merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi

literatur, observasi dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

informasi terkait dengan kondisi nyata di lapangan dan produk yang akan

dikembangkan.

2. Langkah kedua adalah kegiatan perencanaan meliputi sejumlah kegiatan yang

membutuhkan keterampilan yang harus dikembangkan oleh siswa. dalam

perencanaan, peneliti juga perlu memperhatikan perkiraan jumlah biaya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

75

akan di keluarkan terkait dengan pembuatan alat peraga, tenaga kerja, dan

waktu untuk bisa menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang akan

dilakukan.

3. Langkah ketiga adalah kegiatan pengembangan format produk awal atau draf

awal, yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran,handbooks,dan

alat evaluasi.

4. Langkah keempat adalah kegiatan uji coba lapangan awal yang dilakukan

untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini

dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan

komentar,saran serta kritik mengenai kelemahan dari produk yang akan

dikembangkan oleh peneliti.

5. Langkah kelima adalah kegiatan revisi produk yang dilakukan berdasarkan

hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi

kualitatif tentang program atau produk yang akan dikembangkan.

6. Langkah yang keenam adalah uji coba lapangan, produk yang telah direvisi

berdasarkan hasil uji coba skala kecil, kemudian diujicobakan lagi kepada unit

atau subjek pada skala yang lebih besar.

7. Langkah ketujuh adalah revisi produk, yang dilakukan untuk memperoleh

perbaikan pada tahap berikutnya.

8. Langkah kedelapan adalah uji lapangan, setelah produk selesai direvisi.

Apabila hasil revisi sudah layak untuk digunakan maka peneliti melakukan uji

lapangan dengan produk yang sudah direvisi oleh ahli. Hasil analisis ini

kemudian dijadikan revisi produk akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

76

9. Langkah kesembilan adalah revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan

berdasarkan uji lapangan yang lebih luas (field testing).Revisi produk akhir

inilah yang menjadi ukuran bahwa produk tersebut benar-benar dikatakan

valid karena telah melalui serangkaian uji coba secara bertahap.

10. Langkah kesepuluh adalah kegiatan diseminasi dan implementasi dilakukan

dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang akan

dikembangkan berdasarkan tahapan pengembangan.

D. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan ini memodifikasi model Borg & Gall

(dalam Setyosari,2013:223). Peneliti melakukan modifikasi, karena keterbatasan

waktu dalam melakukan penelitian. Penelitian ini akan dilakukan di SDN

Percobaan pada kelas I. Peneliti menggunakan tujuh tahap penelitian dan

pengembangan diantaranya penelitian dan pengumpulan data, perencanaan,

pengembangan format produk, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan,

dan revisi produk.Berikut ini paparan dari tujuh tahapan penelitian yang disajikan

dalam bagan 3.2.

Bagan 3.2 Tahap-tahap penelitian

(1)Penelitian dan

pengumpulan data

(2) Perencanaan (3) Pengembangan

format produk

awal

(4) Uji coba awal (5) Revisi

Produk (6) Uji coba lapangan

(7) Revisi produk akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

77

Berdasarkan bagan 3.2 dapat diketahui bahwa peneliti melakukan tujuh tahap

dalam pengembangan alat peraga sandpaper letter. Tujuh tahap tersebut sudah

melalui modifikasi dari pengembangan sepuluh tahap. Berikut akan dipaparkan

mengenai pengembangan alat peraga sandpaper letter.

1. Penelitian dan Pengumpulan Data

Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah pengumpulan data

dengan megidentifikasi masalah yang dialami siswa SD kelas I khususnya

pada materi menulis huruf tegak bersambung. Peneliti mengidentifikasi

masalah dengan kegiatan wawancara dan observasi. Peneliti mempersiapkan

instrumen wawancara yang selanjutnya divalidasi kepada beberapa ahli.

Instrumen wawancara divalidasi oleh ahli Pembelajaran Bahasa Indonesia

dan dosen Bahasa Indonesia. Setelah instrument wawancara divalidasi,

peneliti melakukan revisi terhadap instrumen wawancara. Instrumen

wawancara yang sudah direvisi kemudian digunakan untuk melakukan

kegiatan wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan kepada Kepala

Sekolah SDN Percobaan,Guru Kelas I SDN Percobaan, dan 5 anak kelas I

SDN Percobaan. Hasil kegiatan observasi dan wawancara dianalisis

berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada siswa kelas I SD pada saat

pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung,karakteristik siswa kelas I,

penggunaan dan ketersediaan alat peraga dikelas maupun yang sudah

dimiliki sekolah.

Analisis kebutuhan dari ketiga observasi dan wawancara dijadikan

bahan untuk membuat analisis kebutuhan kuesioner guru dan siswa kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

78

SD dan untuk mengkaji karakteristik alat peraga berbasis Montessori.

Selanjutnya, kuesioner yang sudah dipersiapkan, divalidasi terlebih dahulu

kepada beberapa ahli. Peneliti melakukan validasi kuesioner analisis

kebutuhan untuk guru dan siswa kelas I kepada ahli Pembelajaran Bahasa

Indonesia dan dosen Montessori bahasa Indonesia. Berdasarkan dari hasil

validasi yang dilakukan oleh ahli, peneliti akan merevisi instrumen sebelum

digunakan. Revisi tersebut dilakukan guna memperbaiki instrumen

kuesioner agar instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam

menganalisis kebutuhan guru dan siswa kelas I. Selanjutnya, instrumen yang

sudah siap direvisi akan disebarkan kepada guru dan siswa SD tempat

penelitian.

2.Perencanaan

Perencanaan dilakukan dengan membuat instrumen non-tes berupa buku

latihan untuk menulis huruf tegak bersambung dan kuesioner. Langkah yang

pertama, peneliti telah mempersiapkan instrumen non-tes untuk divalidasikan

kepada beberapa ahli. Validasi dilakukan kepada ahli pembelajaran bahasa

Indonesia,ahli Montessori, guru kelas I. Setelah mendapatkan hasil dari

validasi, peneliti merevisi instrumen sebelum diuji cobakan.

Pada instrumen kuesioner, langkah yang dilakukan sama seperti instrumen

tes. Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan instrumen kuesioner yang

digunakan untuk penelitian. Kemudian, instrument kuesioner divalidasi

kepada beberapa ahli, yaitu ahli Pembelajaran Bahasa Indonesia dan dosen

Montessori khusus bahasa Indonesia. Sesudah divalidasi, instrumen tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

79

direvisi dan diperbaiki sebelum digunakan. Instrumen yang sudah direvisi

dari hasil validasi siap untuk digunakan dalam proses penelitian.

3. Pengembangan format produk awal

Pengembangan produk dilakukan melalui beberapa langkah, yang pertama

adalah pembuatan desain alat peraga dan desain album alat peraga. Isi dari

album alat peraga memaparkan tentang langkah-langkah atau cara

menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori. Kegiatan

selanjutnya, peneliti mengumpulkan dan mencari bahan-bahan yang dijadikan

alat peraga dan album alat peraga. Pengembangan produk alat peraga berupa

sandpaper letters Montessori sesuai dengan lima karakteristik berbasis

Montessori yang memiliki lima ciri-ciri yaitu menarik (dilihat dari

warna,tekstur,dan bentuk yang digunakan sebagai alat peraga),bergradasi

(dilihat dari warna,tekstur),auto-correction (dapat digunakan sebagai

pengendali kesalahan),auto-education (dapat digunakan untuk belajar secara

mandiri), kontekstual (bahan yang digunakan dapat ditemukan atau mudah

dicari dilingkungan sekitar).

4. Uji coba awal

Tahap uji coba awal dilakukan kepada 3 siswa untuk mengetahui produk

yang digunakan uji coba lapangan sudah layak atau masih perlu untuk

diperbaiki.

5. Revisi produk

Produk yang sudah digunakan pada uji coba awal belum mengalami tahap

revisi. Pada saat produk diujikan kepada tiga siswa,produk sudah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

80

dikatakan layak maka peneliti melanjutkan proses selanjutnya.akan

tetapi,berdasarkan saran dari dosen ahli bahasa Indonesia menyarankan agar

ada beberapa huruf pada sandpaper letters yang harus direvisi sehingga

peneliti merevisi kembali.

6. Uji Coba Lapangan

Tahap keenam adalah uji coba lapangan dengan menggunakan alat peraga

sandpaper lettersMontessori. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas I SDN

Percobaan dengan jumlah 10 anak yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 5

siswa perempuan. Pada uji coba terbatas peneliti melakukan pretest berupa

tulisan anak di buku tulis halus lima garis sebelum menggunakan alat peraga

sandpaper letters. Melalui kegiatan tersebut, peneliti mengetahui kesulitan

yang dialami masing-masing siswa pada saat menulis huruf tegak

bersambung. Kemudian, peneliti mulai memperkenalkan cara menulis huruf

tegak bersambung dengan menggunakan alat peraga sandpaper letters dan

buku latihan menulis huruf tegak bersambung yang telah didesain oleh

peneliti. Produk yang sudah digunakan oleh peneliti kemudian direvisi

kembali oleh dosen ahli Montessori dan dosen ahli bahasa Indonesia untuk

dikoreksi apakah sudah sesuai atau masih ada kekurangan yang harus

diperbaiki oleh peneliti. Revisi dilakukan sebagai upaya perbakan produk

supaya produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Langkah yang

terakhir adalah hasil produk yang sudah melalui tahap revisi,yaitu produk alat

peraga papan sandpaper letters berbasis Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

81

7. Revisi produk

Tahap terakhir adalah revisi produk setelah melakukan uji coba lapangan.

Revisi dilakukan untuk perbaikan supaya produk yang dihasilkan dapat

memiliki standar kualitas yang baik dan layak digunakan sebagai alat peraga

untuk siswa kelas I SD. Revisi dilakukan pada beberapa huruf di alat peraga

sandpaper letters terutama huruf t,y,f,p dan q. sebelum direvisi, posisi huruf

masih salah dan tidak proporsional. Sesudah produk mengalami revisi, posisi

huruf sudah tegak bersambung dan beberapa gradasi warna sudah sesuai.

Hasil produk sudah melalui tahap revisi yaitu produk alat peraga sandpaper

letters berbasis Montessori.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Analisis data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengolah hasil dari pengumpulan

data melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner analisis

kebutuhan. Berikut dipaparkan teknik analisis data dari masing-masing teknik

pengumpulan data.

Analisis data yang pertama adalah wawancara dan observasi.

Wawancara dan observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data tentang ketersediaan dan penggunaan alat

peraga. Selain itu, wawancara dan observasi digunakan untuk

mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas I di SDN

Percobaan 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

82

Adapun pendapat dari Sugiyono (2012:137) mengemukakan teknik pengumpulan

data untuk penelitian dan pengembangan dapat dilakukan dengan beberapa teknik

diantaranya:

1. Wawancara/Interview

Dalam hal wawancara atau interview menurut Cresswell (dalam Sugiyono,224:

2014) menyatakan bahawa “ Interview survey are form on which the researcher

records answers supplied by the participant in the study. The researcher asks a

question from an interview guide, listens for answers or observes behavior, and

records responses on the survey”. Wawancara dalam penelitian yang dilakukan

oleh peneliti dengan cara merekam jawaban atas pertanyaan yang diberikan

kepada responden. Senada dengan pendapat Creswell, menurut larry Cristensen (

2004:221) menyatakan bahwa “interview is a data collection methods in which an

interviewer the researcher or someone working for the researcher asks question

of an interviewer the research participant). wawancara merupakan teknik

pengumpulan data, dimana pewawancara/peneliti mengumpulkan data dengan

mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara dapat

digunakan sebagai salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian seperti kualitatif,kuantitatif,research and development

(Sukmadinata,2007:216). Senada dengan pendapat Sugiyono (2012:138)

menjelaskan bahwa wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

83

Adapun jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis wawancara

yang tidak terstruktur/wawancara terbuka.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan

(Sugiyono,2014:228). Narasumber wawancara pada penelitian ini adalah salah

seorang kepala sekolah SDN Percobaan,guru kelas IA SDN Percobaan dan 5

orang siswa kelas I SDN Percobaan. Hasil wawancara digunakan untuk

mengetahui ketersediaan alat peraga pembelajaran dan kemampuan belajar siswa

dalam menulis huruf tegak bersambung.

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

apabila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.

Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka

observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga dengan obyek-obyek alam yang

lain. Menurut Larry Cristensen (dalam Sugiyono, 2014:235) menyatakan bahwa

“In research, observation is define as watching of behavioral patterns of people in

certain situations to obtain information about phenomenon of interest.

Observation is an important way of collecting information about people because

people don’t always do what they say do”. Dalam penelitian ini, observasi dapat

diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam situasi

tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginakn. Senada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

84

dengan pendapat Creswell (2012:234) menjelaskan bahwa “Observation is the

process of gathering firsthand information by observing people and places at

research site”. dalam hal ini, observasi merupakan proses untuk memperoleh data

dari tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat saat melakukan

penelitian. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data mempunyai

ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawacncara

dan kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang,maka observasi tidak terbatas pada orang,tetapi juga obyek-obyek alam

yang lain (Sugiyono,2014:145) sedangkan menurut Sukmadinata (2011:20)

menjelaskan bahwa observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

dengan melakukan pengamatan dalam kegiatan yang sedang

berlangsung,sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa observasi dapat menjadi

kegiatan pengamatan bagi peneliti ketika proses pembelajaran sedang berlangsung

didalam kelas.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti merupakan observasi non-partisipan

dimana peneliti mencatat,menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan

pengamatan peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung menggunakan

lembar pengamatan

2. Kuesioner

Menurut Creswell (2012 :230) menyatakan bahwa “Questionnaires are form

used in a survey design that participant in a study complete and return to the

researcher” artinya, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana

partisipan/responden mengisi pertanyaan/pernyataan kemudian setelah diisi secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

85

lengkap dikembalikan kepada peneliti. Hal ini senada dengan pendapat Larry

Cristensen (dalam Sugiyono, 2014:230) menyatakan bahwa “a questionnaire is a

self-report data collection instrument that each research participant fill out as

part of a research study. Researcher use questionnaires so that they can obtain

information about thoughts, feeling, attitudes, beliefs, values, perceptions,

personality, and behavioral intentions of research participant. In other words,

reseachers attempt to measure many different kinds of characteristic using

questionnaires.” Artinya kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan

data, dimana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang

diberikan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan kuesioner untuk memperoleh

data yang terkait dengan pemikiran,sikap, kepercayaan,nilai, persepsi,

kepribadian, dan perilaku dari responden. Dalam kata lain, para peneliti dapat

melakukan pengukuran bermacam-macam karakteristik dengan menggunakan

kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono,2014:142).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner analisis kebutuhan.

Kuesioner analisis kebutuhan digunakan untuk mengetahui kebutuhan alat

peraga pembelajaran. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

terbuka (Sukmadinata,2011:219). Kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan

membahas tentang kebutuhan siswa dan guru akan alat peraga bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

86

Indonesia, khususnya untuk menulis huruf tegak bersambung. Kuesioner ini

bertujuan untuk mengetahui ketersediaan alat peraga pada proses kegiatan

belajar mengajar. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru kelas I

SDN Percobaan dan siswa kelas I SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Hasil dari

kuesioner ini diolah untuk dijadikan data sebagai bahan pertimbangan dalam

merancang dan mengembangkan produk alat peraga papan sandpaper berbasis

metodeMontessori.

b. Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli

Kuesioner validasi produk dilakukan untuk mengetahui kualitas alat

peraga yang dikembangkan untuk digunakan dalam penelitian. Kisi-kisi yang

terdapat pada kuesioner validasi produk oleh ahli yaitu membahas tentang

kualitas/ kelayakan produk Sandpaper letters yang dihasilkan sebelum

digunakan kepada siswa. selain melihat kualitas, validasi produk dilakukan

supaya peneliti mengetahui kekurangan yang ada pada produk agar dapat

direvisi/diperbaiki sebelum produk digunakan. Validasi produk dilakukan

kepada ahli Pembelajaran Montessori dan Ahli Pembelajaran Bahasa

Indonesia. Setelah produk divalidasi, kemudian diujicobakan awal terlebih

dahulu kepada dua orang siswa untuk mengetahui kekurangan produk yang

harus diperbaiki. Setelah mengalami perbaikan, produk diujicobakan secara

terbatas kepada 10 siswa kelas I SDN Percobaan 2 Yogyakarta.

3. Instrumen Non-Tes

Instrumen non- tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengukur

kemampuan menulis siswa khususnya untuk kalimat tegak bersambung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

87

dengan menggunakan buku tulis halus. Penilaian hasil belajar tidak hanya

dilakukan dengan tes, tetapi dapat juga dilakukan melalui alat bantu atau

instrument pengukuran non tes, seperti pedoman observasi baik berupa

checklist maupun rating scale,angket,skala sikap,dan rubrik penilaian.

Instrumen untuk memperoleh informasi hasil belajar non-tes terutama

digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan kepada keterampilan

dan sikap,yaitu aspek yang berhubungan dengan apa yang dibuat atau

dikerjakan oleh siswa daripada a[a yang diketahui/dipahaminya

(Widoyoko,2014:143).

Instrumen non-tes merupakan satu kesatuan dengan instrumen tes, karena

tes hanya mengukur aspek pengetahuan. Apa yang diketahui,dipahami atau

yang dapat dikuasai oleh siswa dalam tingkatan proses mental yang lebih

tinggi belum ada jaminan dapat didemonstrasikan dalam tingkah lakunya.

Salah satu instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penilaian Produk (product assessment) yang merupakan penilaian terhadap

proses pembuatan dan kualitas suatu produk tertentu. Penilaian produk

meliputi penilaian kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi dan

seni seperti tulisan. Jadi dalam penilaian hasil kerja siswa meliputi dua aspek

penilaian tentang kualitas teknis (cara menulis huruf tegak bersambung)

maupun estetik hasil kerja siswa (hasil karya tulisan huruf tegak

bersambung).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

88

4. Triangulasi data kualitatif

Dalam teknik pengumpulan data kualitatif, triangulasi dapat diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono,2011:327).

Dalam hal triangulasi, Susan Stainback (1988:11) menyatakan bahwa “the

aim is not to determine the truth about some social phenomenon, rather the

purpose of triangulation is to increase one’s understanding of whatever is

being investigated”. Tujuan dari triangulasi adalah meningkatkan

pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan

(Sugiyono,2011:328). Data yang diperoleh dengan menggunakan teknik

triangulasi adalah data yang dikumpulkan melalui kegiatan

observasi,wawancara,dan kuesioner. Berikut dipaparkan triangulasi data yang

disajikan dalam bagan 3.3.

Bagan 3.3 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan

Bagan diatas menggambarkan ada 3 teknik yang digunakan oleh peneliti

dalam menganalisis kebutuhan alat peraga bahasa Indonesia kelas I SD untuk

guru dan siswa yaitu kuesioner, observasi dan wawancara. Hasil analisis

tersebut selanjutnya dianalisis oleh peneliti sebagai data sementara dan bahan

pertimbangan peneliti dalam membuat alat peraga yang disesuaikan dengan

Kuesioner

Wawancara Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

89

kebutuhan guru dan siswa. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik

triangulasi untuk menganalisis data wawancara berdasarkan 3 sumber data.

Berikut merupakan bagan yang berisi triangulasi sumber data analisis

kebutuhan yang peneliti peroleh selama proses penelitian dan penyusunan

skripsi berlangsung.

Bagan 3.4 Triangulasi Sumber Data Analisis Kebutuhan

Ketiga sumber data yaitu kepala sekolah, guru dan siswa sebagai

narasumber wawancara memiliki pendapat mengenai ketersediaan dan

penggunaan alat peraga dan juga kesulitan yang dialami siswa pada saat belajar

bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak bersambung. Hasil data tersebut

kemudian diolah untuk mendapatkan informasi dari ketiga pendapat sumber

data diatas.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran.

Menurut Gulo (2005:123) menjelaskan bahwa instrumen penelitian merupakan

pedoman tertulis tentang wawancara,atau pengamatan,atau daftar pertanyaan

yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi.senada dengan pendapat

Kepala Sekolah

Siswa Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

90

Sugiyono (2010:102) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah suatu

alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Dengan melakukan pengukuran,akan diperoleh data yang objektif

untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula.

Instrumen penelitian yang dipilih oleh peneliti ada empat komponen yaitu

wawancara, observasi, kuesioner dan penilaian produk. Berikut akan

dijabawkan mengenai instrumen yang akan digunakan selama proses penelitian

berlangsung.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan pokok arahan yang digunakan

pewawancara untuk melakukan wawancara. Pedoman wawancara harus

dapat menjamin data yang dikumpulkan bersifat menyeluruh dan tepat serta

objek yang diamati relevan dengan tujuan pengumpulan data

(Darmadi,201:88). Pedoman wawancara digunakan sebagai bahan acuan

ketika melakukan kegiatan wawancara kepada kepala sekolah,guru kelas IA

dan siswa kelas IA di SDN Percobaan 2,Yogyakarta.

a. Wawancara dengan Kepala Sekolah

Melalui kegiatan wawancara kepada Kepala Sekolah, data dan informasi

yang diperoleh berkaitan dengan penggunaan dan ketersediaan alat peraga di

SDN Percobaan. Kegiatan wawancara dilakukan secara tidak

terstruktur,namun peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan

untuk membuat pertanyaan atau instrument wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

91

(Sugiyono,2014:197). Berikut adalah kisi-kisi wawancara yang digunakan

untuk wawancara kepada Kepala Sekolah yang disajikan dalam tabel 3.1

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan

b.) Wawancara dengan Guru Kelas I

Kegiatan pengumpulan data melalui wawancara, selanjutnya dilakukan

dengan guru kelas IA yaitu Ibu Ketty Winarni.Hal tersebut dilakukan

untuk mengumpulkan data terkait dengan ketersediaan dan penggunaan

alat peraga di sekolah serta kesulitan belajar yang dialami oleh siswa

ketika latihan menulis huruf tegak bersambung.Wawancara yang

dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur.

Berikut merupakan pedoman wawancara yang akan dilakukan oleh

peneliti bersama dengan guru kelas IA.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Kepada Guru Kelas IA SDN Percobaan

No Indikator

1. Informasi berkaitan dengan sekolah

2. Ketersediaan alat peraga Bahasa Indonesia disekolah, antara lain:

a. Alat peraga Bahasa Indonesia yang sudah ada di dalam kelas 1A

b. Pengadaan alat peraga Bahasa Indonesia yang ada di kelas 1A

c. Perawatan alat peraga Bahasa Indonesia yang ada di kelas 1A

No Indikator

1. Proses kegiatan mengajar

2. Kesulitan yang dialami guru pada saat mengajar bahasa Indonesia

3. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan

4. Penggunaan alat peraga

5. Kriteria alat peraga bahasa Indonesia yang berkualitas

6. Penelitian yang pernah dilakukan disekolah berkaitan dengan alat

peraga

7. Siswa yang berprestasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

92

3. Penggunaan dan pemanfaatan alat peraga Bahasa Indonesia dalam

pembelajaran menulis huruf tegak bersambung.

4. Proses kegiatan belajar menulis huruf tegak bersambung dikelas

IA.

5. Kesiapan yang dilakukan sebelum kegiatan menulis huruf tegak

bersambung

6. Kesulitan yang dihadapi siswa saat menulis huruf tegak

bersambung dikelas IA.

7. Usaha yang dilakukan oleh guru ketika mengajarkan kepada siswa

cara menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan

media yang ada

8. Standar kualitas alat peraga untuk latihan menulis huruf tegak

bersambung

d. Wawancara dengan Siswa Kelas IA

Kegiatan pengumpulan data melalui wawancara selanjutnya dilakukan

dengan 5 siswa kelas IA.Hal tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data

terkait dengan penggunaan alat peraga serta kesulitan anak pada saat

menulis huruf tegak bersambung.Wawancara yang dilakukan

menggunakan teknik wawancara terbuka dan tidak menuntut jawaban

yang terlalu panjang dari siswa. Berikut adalah tabel berisi kisi-kisi

wawancara dengan siswa kelas 1A.

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara kepada siswa kelas IA

No Topik Pertanyaan

1. Tanggapan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

selama semester II berlangsung

2. Penggunaan media yang dipakai oleh guru ketika mengajar

huruf tegak bersambung

3. Penggunaan dan pemanfaatan alat peraga Bahasa

Indonesia dalam pembelajaran menulis huruf tegak

bersambung.

4. Kesulitan yang dihadapi siswa saat menulis huruf tegak

bersambung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

93

Ketiga pedoman wawancara tersebut harus divalidasi terlebih dahulu

oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran bahasa Indonesia dan guru SD.

Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan

data yang valid selama penelitian. Uji validitas yang dilakukan adalah

validitas konstruk.Validitas konstruk berkaitan dengan keefektifan suatu

instrumen mengukur konsep dari suatu teori yang menjadi dasar

penyusunan instrumen. Oleh karena itu,pedoman wawancara harus diuji

menggunakan validasi konstruk.

Validasi konstruk berkaitan dengan suatu instrument dapat mengukur

konsep dari suatu teori yang menjadi dasar penyusunan instrument

(Widoyoko,2009:175). Validasi kepada ahli merupakan pemberian nilai

pada produk yang akan digunakan serta pemberian komentar/saran yang

sifatnya membangun. Berikut dipaparkan mengenai penilaian terhadap

produk alat peraga yang disajikan dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4 Klasifikasi Penilaian Instrumen Produk Alat Peraga

(Widoyoko, 2011:18)

Skor Bobot Interval Skor Klasifikasi

4 Keseluruhan instrumen

sudah layak untuk

digunakan

3.25 < X ≤ 4.00 Sangat Baik

3 Keseluruhan instrumen

sudah layak untuk

digunakan namun perlu

perbaikan

2,50 < X ≤ 3.25 Baik

2 Keseluruhan instrumen

kurang layak untuk

digunakan

1.75 < X ≤ 2.50 Kurang

1 Keseluruhan instrumen

tidak layak untuk

digunakan

1.00 < X ≤ 1.75 Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

94

Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa instrumen dikatakan sangat

layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari atau sama dengan

3,25 sampai 4,00 yang terdapat pada rentang skor 4. Instrumen dikatakan

layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 2,50 sampai 3,25

yang terdapat pada rentang skor 3. Kemudian instrumen dikatakan kurang

layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 1,75 sampai 2,50

yang terdapat pada rentang skor 2. Selanjutnya instrumen dikatakan tidak

layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari satu atau sama

dengan 1,00 sampai 1,75 yang terdapat pada rentang skor 1

(Widoyoko,2009:175). Dengan demikian, instrumen yang tidak memenuhi

standar penilaian maka perlu diperbaiki.

1. Pedoman Observasi

Observasi dilakukan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I dan

ketersediaan alat peraga menulis huruf tegak bersambung di SDN Percobaan

2 Yogyakarta. Ketika observasi pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I,

peneliti mengamati penggunaan atau pemanfaatan alat peraga dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia, ketersediaan alat peraga di kelas I, dan cara

mengajar guru saat pelajaran menulis huruf tegak bersambung. Adapun

beberapa poin/aspek yang diamati oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IA

No

Item

Kisi-Kisi

Observasi

Objek yang Diamati

1. Ketersediaan alat

peraga Bahasa

Indonesia di kelas

Adanya alat peraga yang didisplay seperti

gambar huruf tegak bersambung untuk

membantu anak mengetahui bentuk huruf

tegak bersambung.

2. Penggunaan alat Peneliti melihat apakah guru sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

95

peraga dalam

pembelajaran

bahasa Indonesia di

kelas

menggunakan alat peraga selama

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas

untuk menjelaskan materi pembelajaran

menulis huruf tegak bersambung.

3. Cara penggunaan

alat peraga bahasa

Indonesia di kelas

Cara guru menggunakan display huruf

tegak bersambung.

4.

Kesulitan belajar

yang dialami siswa

dalam pembelajaran

menulis huruf tegak

bersambung.

Guru memberikan pengenalan bagaimana

cara teknik menulis huruf tegak

bersambung dengan memberi latihan

dipapan tulis.

Berdasarkan tabel 3.5, peneliti menggunakan kisi-kisi tersebut sebagai

bahan dasar acuan peneliti melakukan kegiatan observasi. Kegiatan

observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia

terutama pada saat menulis huruf tegak berlangsung.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono,2011:192). Dalam penelitian ini, peneliti

memberikan kuesioner analisis kebutuhan bagi guru kelas IA dan siswa

kelas IA di SDN Percobaan 2. Kuesioner ini bersifat terbuka, dengan tujuan

agar responden dapat memberi jawaban secara nyata dan sesuai dengan

kondisi yang ada didalam kelas.

a.) Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru Kelas I

Kuesioner analisis kebutuhan yang pertama dilakukan kepada guru kelas I di

SDN Percobaan 2. Kuesioner ini termasuk kuesioner yang bersifat terbuka

supaya guru dapat menjawab dan menanggapi isi kuesioner sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

96

pengalaman dan kondisi yang nyata. Berikut ini akan dipaparkan kisi-kisi

kuesioner untuk guru kelas I disajikan dalam tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru Kelas I

No Indikator

1. Pengalaman menggunakan alat peraga bahasa

Indonesia

2. Alat peraga bahasa Indonesia yang sudah ada di

dalam kelas 1A

3. Pengadaan alat peraga

4. Bahan untuk membuat alat peraga

5. Kualitas alat peraga bahasa Indonesia untuk kelas 1

6. Warna alat peraga yang cocok untuk kelas 1

7. Kriteria alat peraga yang cocok untuk kelas 1

8. Berat alat peraga yang cocok untuk kelas 1

9. Fungsi alat peraga bahasa Indonesia

Berdasarkan tabel 3.6, peneliti menggunakan indikator-indikator

tersebut sebagai bahan acuan untuk membuat instrumen kuesioner analisis

kebutuhan untuk guru kelas I. Melalui indikator tersebut, instrumen

kuesioner dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan. Kemudian

instrumen yang sudah jadi divalidasikan kepada ahli. Validasi dilakukan

dengan tujuan agar dapat diketahui tingkat kelayakan dan agar benar-benar

valid sehingga data yang diperoleh benar-benar dapat digunakan sebagai

informasi yang nyata.

Berdasarkan tabel 3.6 tersebut dapat diketahui bahwa instrumen

dikatakan sangat layak untuk digunakan jika memperoleh rerata nilai

dengan skor lebih dari 3,25 sampai 4,00 yang terdapat pada rentang skor 4.

Instrumen juga dapat dikatakan layak apabila memperoleh rerata nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

97

dengan skor lebih dari 2,50 sampai 3,25 yang terdapat pada rentang skor 3.

Kemudian instrumen dikatakan kurang layak apabila memperoleh rerata

nilai dengan skor lebih dari satu atau sama dengan 1,75 sampai 2,50 yang

terdapat pada skor 2. Selanjutnya, instrument dikatakan tidak layak jika

memperoleh rerata nilai dengan skor 1,00 sampai 1,75 yang terdapat pada

rentang skor 1. Dengan demikian,instrumen yang tidak memenuhi standar

penilaian, maka dikatakan tidak/kurang layak sehingga perlu diperbaiki.

b.) Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa Kelas I

Kuesioer analisis kebutuhan yang kedua dilakukan kepada siswa kelas I

dengan jumlah siswa sebanyak 10 anak. Kuesioner ini bersifat terbuka, agar

responden dapat memberikan jawaban secara nyata dan sesuai dengan

keadaan yang ada di dalam kelas. Berikut akan dipaparkan kisi-kisi

instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa kelas I yang akan disajikan

dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk

Siswa Kelas I

No Indikator

1. Pengalaman menggunakan alat peraga bahasa Indonesia

2. Bahan alat peraga bahasa Indonesia yang pernah digunakan

3. Warna alat peraga bahasa Indonesia

4. Manfaat alat peraga bahasa Indonesia

5. Alat peraga sebagai pengendali kesalahan (auto-correction)

6. Alat peraga sebagai alat pembelajaran yang mandiri (auto-

education)

Berdasarkan tabel 3.7, indikator tersebut dapat menjadi bahan acuan

yang digunakan oleh peneliti untuk membuat item pernyataan kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

98

analisis kebutuhan siswa kelas I. beberapa indikator diatas kemudian

dikembangkan menjadi sepuluh pertanyaan yang akan diajukan kepada

siswa. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu divalidasikan terlebih

dahulu kepada beberapa ahli.

Instrumen dikatakan sangat layak apabila memperoleh rerata nilai

dengan skor lebih dari 3,25 sampai 4,00 yang terdapat pada skor 4.

Instrumen dikatakan layak apabila memperoleh rerata nilai dengan skor

lebih dari atau sama dengan 2,50 sampai 3,25 yang terdapat pada rentang

skor 3. Kemudian instrumen dikatakan kurang layak apabila memperoleh

rerata nilai dengan skor lebih dari 1,75 sampai 2,50 yang terdapat pada

rentang skor 2. Selanjutnya, instrumen dikatakan tidak valid apabila

memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari atau sama dengan 1,00

sampai 1,75 yang terdapat pada rentang skor 1. Dengan demikian,

instrumen yang tidak memenuhi standar penilaian atau belum layak harus

diperbaiki terlebih dahulu, sebelum digunakan.

3. Kuesioner Validasi Produk

Kuesioner validasi produk digunakan untuk mengetahui kualitas produk

yang akan dikembangkan. Kuesioner validasi produk diberikan kepada ahli

bahasa Indonesia dan ahli Montessori. Berikut dipaparkan kisi-kisi kuesioner

validasi produk yang disajikan dalam tabel 3.8 tentang kisi-kisi Kuesioner

Validasi Produk yang akan digunakan oleh peneliti dalam rangka pembuatan

kuesioner validasi produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

99

Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk

No Indikator Arti

1. Auto-education Mampu melatih siswa untuk belajar

secara mandiri.

2. Auto-correction Alat peraga dapat digunakan sebagai

pengendali kesalahan.

3. Menarik Alat peraga memiliki warna, bentuk,

gradasi, ukuran yang menarik.

4. Bergradasi Alat peraga memiliki gradasi baik

dilihat dari warna, bentuk, ukuran, dan

tekstur.

5. Kontekstual Bahan yang digunakan mudah

ditemukan di lingkungan sekitar.

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa instrumen dikatakan sangat

layak apabila memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 3,25 sampai

4,00 yang terdapat pada skor 4. Instrumen dikatakan layak apabila

memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari atau sama dengan 2,50 sampai

3,25 yang terdapat pada rentang skor 3. Kemudian instrumen dikatakan

kurang layak apabila memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 1,75

sampai 2,50 yang terdapat pada rentang skor 2. Selanjutnya, instrumen

dikatakan tidak valid apabila memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari

atau sama dengan 1,00 sampai 1,75 yang terdapat pada rentang skor 1.

Dengan demikian, instrumen yang tidak memenuhi standar penilaian atau

belum layak harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum digunakan.

4. Instrumen Non-tes

Instrumen non tes pada umumnya berupa angket,panduan wawancara

dan panduan observasi. Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penilaian hasil produk. Produk yang dinilai adalah hasil karya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

100

siswa dalam menulis huruf tegak bersambung. Adapun skala yang digunakan

untuk menilai hasil produk siswa yaitu menggunakan skala lajuan (rating

scale).

Skala lajuan (rating scale) adalah instrumen pengukuran non tes yang

menggunakan suatu prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi tentang

sesuatu yang diobservasi yang menyatakan posisi tertentu dalam

hubungannya dengan yang lain (Asmawi,2015:112). Rating scale berisi

seperangkat pernyataan kualitas yang dimiliki oleh sesuatu yang diukur

tersebut. Berikut dipaparkan rating scale untuk melihat kemampuan menulis

huruf tegak bersambung untuk siswa kelas I SD.

Tabel 3.9 Rating scale Kemampuan Menulis Siswa Kelas 1 SD

( Sugiyono, 2011:148)

No Aspek yang diukur Skor

1 2 3 4

1. Kualitas hasil tulisan

2. Bentuk huruf

3 Cara merangkai huruf

4. Kejelasan tulisan

5. Ketepatan huruf

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian,termasuk

alat-alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian

(Noor,2011:164).

a. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengolah hasil dari pengumpulan

data melalui kegiatan wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

101

analisis kebutuhan. Berikut akan dipaparkan mengenai teknik analisis data

dari masing-masing teknik pengumpulan data.

1. Wawancara

Pada penelitian ini,wawancara yang digunakan adalah wawancara

tidak terstruktur dan bersifat terbuka. Wawancara ini bertujuan untuk

mendapatkan data secara kualitatif. Wawancara merupakan salah satu

proses pengumpulan informasi dengan mengadakan kontak langsung

dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan dijawab secara

lisan oleh responden.

Menurut Esterberg (2002:384) mendefinisikan wawancara/interview

sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and

idea through question and responses,resulting in communication and joint

construction of meaning about a particular topic”. Dapat disimpulkan

bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk saling bertukar

informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

maknanya ke dalam suatu topik tertentu.

Peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan untuk

memberikan pertanyaan, namun pertanyaan tersebut dapat dikembangkan

sesuai dengan jawaban narasumber dan melihat kondisi di lapangan.

Peneliti melakukan wawancara secara langsung baik dengan kepala

sekolah,guru dan siswa secara bergantian. Tujuan dilakukan kegiatan

wawancara adalah untuk mencari informasi mengenai ketersediaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

102

penggunaan alat peraga serta untuk mengetahui proses kegiatan

pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak bersambung.

Wawancara awal ini dilakukan sebagai bentuk follow up terhadap hasil

kuesioner analisis kebutuhan. Selain itu,wawancara juga dilakukan untuk

mendapatkan informasi secara lebih mendalam mengenai kualitas produk

yang akan dikembangkan.

Analisis data yang pertama yaitu pada kuesioner validasi produk dan

data hasil validasi instrumen penelitian. Untuk mengetahui kelayakan

produk alat peraga dan instrumen penelitian yang telah divalidasi baik oleh

ahli maupun siswa, perolehan skor diolah dengan beberapa langkah:

a.) Langkah pertama, hitung jumlah skor yang didapatkan, kemudian

skor yang didapat dibagi dengan total item dan yang terakhir

mengkonversikan hasil perhitungan sesuai dengan kategori yang

sudah ditentukan. Kategori penskoran ditentukan dengan

mengadopsi aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian

berdasarkan pendapat Widoyoko (2014:144).

1. Jumlah skor tertinggi ideal =jumlah pernyataan atau aspek

penilaian x jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubrik).

2. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x

jumlah kelas interval.

3. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya jika

penilaian menggunakan skala 4, maka hasil penilaian

diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

103

4. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus:

Rumus 3.1 Penentuan Jarak Interval

Keterangan t = skor tertinggi ideal dalam skala

r = skor terendah ideal dalam skala

Jk= jumlah kelas interval

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil

penilaian dengan skala 4 sebagai berikut:

a. Skor tertinggi ideal = 4

b. Skor terendah ideal = 1

c. Jarak interval = (4 -1)/4 = 0,75

d. Klasifikasi hasil penilaian:

Tabel 3.10 Klasifikasi hasil penilaian (Widoyoko, 2014:144)

Skor Akhir Klasifikasi

3.25 < X ≤ 4.00 Sangat Baik ( SB)

2,50 < X ≤ 3.25 Baik (B)

1.75 < X ≤ 2.50 Cukup (C)

1.00 < X ≤ 1.75 Kurang (K)

Dalam penilaian kuantitatif (angka), peneliti mengkonversikan ke dalam

penilaian kualitatif. Hal ini bertujuan supaya peneliti mengetahui nilai-

nilai yang berupa angka apabila dikonversikan akan terklasifikasi dalam

kelompok sangat baik, baik,cukup atau dalam kategori kurang.

Ji = (t-r) /Jk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

104

Berikut akan dipaparkan konversi data kuantitatif ke kualitatif pada tabel

3.11.

Tabel 3.11 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif (Widoyoko,

2014:144)

Skor Bobot Interval Skor Klasifikasi

4 Keseluruhan instrumen

sudah layak untuk

digunakan

3.25 < X ≤ 4.00 Sangat Baik

3 Keseluruhan instrumen

sudah layak untuk

digunakan namun perlu

perbaikan

2,50 < X ≤ 3.25 Baik

2 Keseluruhan instrumen

kurang layak untuk

digunakan

1.75 < X ≤ 2.50 Kurang

1 Keseluruhan instrumen

tidak layak untuk

digunakan

1.00 < X ≤ 1.75 Sangat

Kurang

Pada tabel 3.10 tentang konversi data kuantitatif ke kualitatif dapat

diketahui bahwa instrumen dikatakan sangat layak jika memperoleh

rerata nilai dengan skor lebih dari atau sama dengan 3,25 sampai 4,00

yang terdapat pada rentang skor 4. Instrumen dikatakan layak jika

memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 2,50 sampai 3,25 yang

terdapat pada rentang skor 3. Kemudian instrumen dikatakan kurang

layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih dari 1,75 sampai

2,50 yang terdapat pada rentang skor 2. Selanjutnya instrumen

dikatakan tidak layak jika memperoleh rerata nilai dengan skor lebih

dari satu atau sama dengan 1,00 sampai 1,75 yang terdapat pada

rentang skor 1 (Widoyoko,1009:175). Dengan demikian, instrumen

yang tidak memenuhi standar penilaian maka perlu diperbaiki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

105

1.Analisis Data Kuantitatif

Analisis data yang kedua adalah penilaian produk siswa berupa hasil

tulisan huruf tegak bersambung. Adapun aspek yang akan diukur dari

tulisan siswa tersaji dalam tabel 3.11

Tabel 3.12 Aspek yang dinilai dari tulisan siswa

( Widoyoko, 2010: 14)

No Aspek yang diukur Skor

1 2 3 4

1. Kualitas tulisan

2. Teknik memegang

pensil

3.. Bentuk huruf yang

ditulis

4. Cara merangkai

huruf

5.. Ketepatan tulisan

Adapun rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai hasil produk

siswa, rubrik yang digunakan adalah jenis rubrik holistic. Rubrik

holistik (holistic rubric) adalah rubrik yang deskripsi atau aspek

penilaiannya dibuat secara umum. Karena deskripsi dimensi penilaian

dibuat umum, maka biasanya rubrik holistik dapat digunakan untuk

menilai berbagai jenis kinerja maupun hasil kerja siswa

(Suryanto,2012:22). Penskoran dilakukan terhadap proses keseluruhan

atau kesatuan produk tanpa menilai bagian komponen secara terpisah.

Contoh rubrik penilaian untuk menilai tugas yang akan dikerjakan

oleh siswa. Rubrik ini digunakan sebagai instrumen penilaian produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

106

(product assessment). Dibawah ini terdapat tabel 3.13 berisi rubrik

penilaian yang akan digunakan untuk menilai produk tulisan siswa

Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Produk Tulisan Siswa

No Apek yang

dinilai

Skor Deskripsi

1. Kualitas tulisan 4 Tugas dikerjakan dengan sangat baik

dan akurat

3 Tugas dikerjakan dengan baik tetapi

kurang akurat

2 Kualitas tulisan kurang baik dan kurang

akurat

1 Kualitas pengerjaan kurang baik dan

tidak akurat

2. Teknik

memegang

pensil

4 Siswa dapat memegang pensil dengan

benar

3 Siswa dapat memegang pensil dengan

bimbingan dari guru

2 Siswa belum bisa memegang pensil

dengan benar

1 Siswa tidak dapat memegang pensil

dengan benar

3. Bentuk huruf 4 Bentuk huruf sangat jelas dan dapat

dibaca

3 Bentuk huruf cukup jelas tetapi masih

ada yang harus diperbaiki

2 Bentuk huruf kurang jelas

1 Bentuk huruf tidak jelas dan tidak dapat

dibaca

4. Cara merangkai

huruf

4 Cara merangkai huruf sudah jelas dan

dapat dibaca

3 Cara merangkai huruf cukup jelas

2 Cara merangkai huruf kurang jelas dan

masih terpisah-pisah

1 Belum bisa merangkai huruf menjadi

tulisan tegak bersambung

5. Ketepatan

tulisan dengan

4 Tulisan tegak bersambung sudah sesuai

dengan jumlah baris yang ada.

3 Tulisan tegak bersambung masih ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

107

jumlah baris beberapa yang belum sesuai dengan

jumlah baris.

2 Tulisan tegak bersambung kurang

sesuai dengan jumlah baris

1 Tulisan tegak bersambung tidak sesuai

dengan jumlah baris

Keterangan skor :

4 = Sangat baik 2 = Cukup baik

3 = Kurang baik 1 = Tidak baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

108

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

diuraikan sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini dipaparkan mengenai potensi masalah, perencanaan

pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk mencari permasalahan yang

ada disekolah. Teknik yang ilakukan dalam pengumpulan data

adalah teknik observasi,wawancara, dan kuesioner terbuka untuk

mengetahui dan menganalisis kebutuhan siswa dan guru. Subbab

berikutnya menjelaskan mengenai pengumpulan data yang dilakukan

dalam penelitian.

a. Hasil Validasi Wawancara

Wawancara dilakukan untuk dapat menemukan dan memperoleh

informasi tentang kondisi sekolah dan fasilitas alat peraga yang

dimiliki SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Peneliti melakukan

wawancara dengan beberapa narasumber. Kegiatan wawancara

dilakukan dengan mewawancarai Kepala Sekolah SDN

Percobaan,Guru Kelas I dan Siswa kelas I di SDN Percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

109

Peneliti melakukan validasi instrumen wawancara terlebih dahulu

kepada beberapa ahli untuk mengetahui komponen instrumen

wawancara sudah sesuai dan bisa digunakan untuk kegiatan

wawancara. Peneliti melakukan validasi kepada ahli Pembelajaran

Bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran. Validasi yang

dilakukan merupakan validasi konstruk yaitu melihat kesesuaian

instrumen yang digunakan dengan teori yang sudah ada. Adapun

hasil validasi terhadap instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah

dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah

Ahli Total Rerata

Bahasa Indonesia 33 3,71

Evaluasi Pembelajaran 31 3,41

Rerata 64 3,56

Berdasarkan hasil validasi pada tabel 4.1 diperoleh skor rerata 3,56. Hal

tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah layak

digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan

pedoman wawancara Kepala Sekolah. Ahli yang menilai instrument

wawancara terdiri dari ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi

Pembelajaran. Ahli bahasa Indonesia menilai keefektifan kalimat

pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti kepada narasumber,

sedangkan ahli evaluasi pembelajaran meninjau lebih lanjut isi

pertanyaan yang membahas seputar manajemen kelas dan pengadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

110

alat peraga bahasa Indonesia. Berikut merupakan hasil rekapitulasi

komentar yang disajikan dalam tabel 4.2

Tabel 4.2 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara

kepada Kepala Sekolah oleh Ahli

No Item Pertanyaan Komentar Ahli

Bahasa

Indonesia

Evaluasi

Pembelajaran

1. Bagaimana antusias

siswa pada saat

menulis huruf tegak

bersambung di SDN

Percobaan 2

Yogyakarta?

- Indikator dan

pertanyaan

kurang sesuai.

2. Apakah guru bahasa

Indonesia dikelas 1

pernah membuat

inovasi alat peraga

untuk melatih siswa

dalam menulis huruf

tegak bersambung?

Dikelas harus

dipisah

Penulisan

tulisan harus

diperhatikan.

Berdasarkan tabel 4.2 hasil rekapitulasi, data tersebut menjadi

pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen

wawancara. Perbaikan dimaksudkan agar instrumen wawancara

dapat digunakan dalam penelitian secara layak karena sudah diuji

kelayakannya oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi

pembelajaran. Berikut akan dipaparkan hasil perbaikan instrumen

wawancara kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan 2 Yogyakarta

yang akan disajikan dalam tabel 4.3 mengenai hasil keputusan

perbaikan Instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah SDN

Percobaan 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

111

Tabel 4.3 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara

kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan 2

No Indikator Item Pertanyaan

1. Proses kegiatan

mengajar

1. Bagaimana proses kegiatan

menulis huruf tegak

bersambung di kelas 1?

2. Kesulitan yang

dialami guru pada

saat memberikan

pelajaran menulis

huruf tegak

bersambung

2. Apakah ada guru yang

mengalami kesulitan pada saat

mengajarkan cara menulis

huruf tegak bersambung?

Mengapa?

3. Usaha yang

dilakukan oleh guru

untuk mengatasi

kesulitan

3. Bagaimana dengan usaha

sekolah untuk membantu guru

mengatasi permasalahan

tersebut?

4. Penggunaan alat

peraga

4. Apakah sekolah telah

menyediakan alat peraga untuk

menunjang proses

pembelajaran?

5. Bagaimana kebijakan sekolah

dalam menyediakan alat peraga

bahasa Indonesia?

6. Bagaimana kebijakan sekolah

tentang alat peraga?

7. Alat peraga apa saja yang

pernah digunakan untuk mata

pelajaran bahasa Indonesia?

8. Darimana asal alat peraga

tersebut diperoleh?

9. Apakah sekolah telah

memasukkan alat peraga

sebagai instrumen

pembelajaran dalam kurikulum

sekolah?

10. Apakah semua kelas telah

menggunakan alat peraga ?

11. Bagaimana cara penggunaan

alat peraga tersebut? Apakah

dengan kerja kelompok atau

secara individu?

5. Kriteria Alat Peraga 12. Apakah sekolah menentukan

kriteria alat peraga untuk mata

pelajaran bahasa Indonesia?

Misalhnya alat peraga itu harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

112

menarik,berwarna atau yang

lainnya?

13. Mengapa kriteria tersebut

perlu diperhatikan?

6. Prestasi yang pernah

diperoleh siswa

14. Prestasi apa sajakah yang

pernah diperoleh siswa SDN

Percobaan 2 pada mata

pelajaran bahasa Indonesia?

Berdasarkan tabel 4.3, peneliti menggunakan instrumen yang sudah

mengalami validasi oleh ahli dan perbaikan. Selanjutnya, peneliti

melakukan validasi instrumen wawancara untuk guru kelas I. Berikut

dipaparkan hasil validasi instrumen wawancara kepada guru kelas I

dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru

Kelas I

Ahli Total Rerata

Bahasa 63 3,71

Evaluasi Pembelajaran 52 3,50

Rerata 57,5 3,60

Berdasarkan tabel 4.4 hasil validasi tersebur diperoleh skor rerata

3,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah layak

digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan pedoman

wawancara kepada guru kelas I. Berikut ini akan dipaparkan mengenai

hasil rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru

Kelas 1 SD dalam tabel 4.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

113

Tabel 4.5 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada

Guru Kelas I oleh Ahli

No Item Pertanyaan Komentar Ahli

Bahasa Evaluasi

Pembelajaran

1. Apakah bapak/Ibu Guru

telah memasukkan alat

peraga sebagai alat

bantu dalam proses

kegiatan mengajar?

Kata

memasukkan

diganti

dengan

menggunakan

Kata memasukkan

dapat diganti

dengan

menerapkan

2. Apakah Bapak/Ibu

Guru menyediakan alat

peraga untuk

menunjang pelajaran

menulis huruf tegak

bersambung dikelas 1?

Kalimat

dikelas

seharusnya

dipisah

Dikelas 1 menjadi

“di kelas 1”

Berdasarkan tabel 4.5 hasil rekapitulasi data menjadi bahan

pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen wawancara.

Perbaikan dimaksudkan agar instrumen wawancara dapat layak digunakan

karena sudah mengalami proses validasi dan perbaikan. Berikut ini

dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara kepada Guru kelas I

SDN Percobaan Yogyakarta yang disajikan dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada

Guru Kelas I SDN Percobaan Yogyakarta.

No Indikator Item Pertanyaan

1. Proses kegiatan mengajar 1. Bagaimana cara Bapak/Ibu

guru mengajar menulis huruf

tegak bersambung dikelas I?

2. Proses kegiatan belajar

mengajar

2. Bagaimana kegiatan belajar

siswa ketika menulis huruf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

114

tegak bersambung dikelas I?

3. Kesulitan yang dialami

guru dalam mengajarkan

menulis huruf tegak

bersambung?

3. Kesulitan apa saja yang

dialami Bapak/Ibu Guru ketika

mengajarkan menulis huruf

tegak bersambung?

4. Usaha yang dilakukan

oleh guru untuk mengatasi

permasalahan anak yang

belum bisa menulis huruf

tegak bersambung

4. Bagaimana usaha Bapak/Ibu

guru untuk mengatasi kesulitan

pada saat mengajarkan menulis

kalimat menggunakan huruf

tegak bersambung?

5. Mengapa cara/usaha tersebut

yang Bapak/Ibu guru pilih?

5. Kesulitan yang dialami

guru pada saat

memberikan tugas menulis

huruf tegak bersambung

6. Apa saja kesulitan Bapak/Ibu

guru pada saat memberikan

tugas kepada siswa kelas I

untuk menulis huruf tegak

bersambung?

6. Penggunaan alat peraga

bahasa Indonesia yang

dimiliki sekolah

7. Apakah Bapak/Ibu Guru

menyediakan alat peraga untuk

menunjang proses pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas I?

8. Apakah Bapak/Ibu Guru telah

menggunakan alat peraga

sebagai alat bantu dalam proses

kegiatan mengajar? Apabila

belum, apa saja yang menjadi

kendala dalam pengadaan alat

peraga? Apabila sudah,

bagaimana hasil yang diperoleh

dengan adanya alat peraga di

dalam kelas?

9. Apakah Bapak/Ibu Guru kelas I

pernah membuat inovasi alat

peraga untuk melatih siswa

dalam menulis huruf tegak

bersambung?

7. Kriteria Alat Peraga 10. Apakah sekolah memiliki

kriteria tertentu dalam

pembuatan alat peraga Bahasa

Indonesia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

115

8. Standar Kuantitas Alat

Peraga

11. Apakah menurut Bapak/Ibu

Guru, alat peraga bahasa

Indonesia yang ada di kelas I

sudah sesuai dengan jumlah

siswa yang ada?

9. Standar Kualitas Alat

Peraga

12. Apakah alat peraga tersebut

dapat digunakan dalam jangka

waktu yang lama?

10. Siswa yang berprestasi

dalam pembelajaran

bahasa Indonesia

13. Apa saja prestasi yang pernah

diraih siswa/siswi di SDN

Percobaan 2 Yogyakarta di

kelas I?

11. Cara meningkatkan

kualitas prestasi akademik

siswa pada mata pelajaran

bahasa Indonesia?

14. Bagaimana cara meningkatkan

kualitas prestasi akademik

pada siswa/siswi SDN

Percobaan 2 Yogyakarta,

khususnya pada mata pelajaran

bahasa Indonesia?

Berdasarkan tabel 4.6, peneliti menggunakan instrumen yang

sudah mengalami validasi oleh ahli dan perbaikan untuk melakukan

penelitian. Selanjutnya, peneliti melakukan validasi instrumen

wawancara untuk siswa kelas I. Validasi instrumen wawancara

dilakukan kepada beberapa ahli, yaitu ahli Bahasa dan ahli Evaluasi

Pembelajaran. Berikut ini dipaparkan hasil validasi instrumen

wawancara kepada siswa kelas I yang dipaparkan dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Validasi Instrumen Wawancara kepada Siswa

Kelas I

Ahli Total Rerata

Bahasa Indonesia 40 3,63

Evaluasi Pembelajaran 36 3,27

Rerata 38 3,45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

116

Berdasarkan tabel 4.7 hasil validasi tersebut, diperoleh skor rerata

3,45. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah

layak untuk digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait

dengan pedoman wawancara. Berikut merupakan hasil rekapitulasi

komentar yang disajikan dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara

kepada Siswa Kelas I oleh Ahli

No Item Pertanyaan Komentar Ahli

Bahasa Evaluasi

Pembelaja

ran

1. Apakah adik merasa sulit

untuk menulis kalimat

dengan menggunakan huruf

tegak bersambung?

Kalimat

pertanyaan

terlalu

panjang

Pertanyaan

masih bisa

ditambah

Berdasakan tabel 4.8 komentar hasil validasi instrumen wawancara

tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk

memperbaiki instrumen wawancara seblum digunakan untuk

wawancara.Berikut dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara

kepada siswa kelas I SDN Percobaan yang disajikan dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada

Siswa Kelas I SDN Percobaan.

No Indikator Item Pertanyaan

1. Proses kegiatan

belajar

1. Apakah yang kamu rasakan

ketika belajar menulis huruf

tegak bersambung?

2. Kesulitan yang

dialami siswa ketika

2. Apakah kamu merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

117

menulis huruf tegak

bersambung

kesulitan menulis kalimat

menggunakan huruf tegak

bersambung?

3. Usaha yang

dilakukan siswa

3. Bagaimana usaha yang kamu

lakukan supaya dapat menulis

huruf tegak bersambung?

4. Kesulitan yang

dialami siswa pada

saat diberikan tugas

untuk menulis huruf

tegak bersambung.

4. Apakah kamu merasa

kesulitan dalam mengerjakan

tugas menulis huruf tegak

bersambung?

5. Pemanfaatan alat

peraga bahasa

Indonesia

5. Apakah Bapak/Ibu gurumu

pernah menggunakan alat

peraga bahasa Indonesia?

6. Alat peraga seperti apakah

yang digunakan?

7. Apakah dengan alat peraga

tersebut, dapat membantumu

latihan menulis huruf tegak

bersambung?

8. Alat peraga seperti apakah

yang kamu perlukan?

6. Nilai yang diperoleh

untuk mata pelajaran

bahasa Indonesia

9. Berapa nilai yang kamu

peroleh untuk tugas menulis

kalimat huruf tegak

bersambung?

7. Warna alat peraga 10. Kamu lebih suka alat peraga

yang berwarna terang/gelap?

Berdasarkan tabel 4.9, peneliti menggunakan instrumen yang

sudah mengalami validasi oleh ahli dan sudah diperbaiki.

Pedoman wawancara tersebut digunakan untuk mencari data

tentang ketersediaan alat peraga dan penggunaannya melalui

beberapa responden, yaitu Kepala Sekolah SDN Percobaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

118

Guru Kelas I dan Siswa Kelas I. Berikut dipaparan hasil

wawancara kepada ketiga narasumber.

b. Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah SDN

Percobaan. Kegiatan wawancara tersebut dilakukan untuk

mengetahui ketersediaan dan penggunaan alat peraga bahasa

Indonesia di SDN Percobaan 2. Kegiatan wawancara

dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2015. Berikut

dipaparkan mengenai hasil wawancara sebagai analisis

kebutuhan dalam penelitian.

1. Mengenai semangat siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia secara umum. Kepala Sekolah menjawab, bahwa

secara umum masih banyak anak-anak di kelas I yang

belum dapat menulis huruf tegak bersambung.

2. Mengenai kesulitan yang dialami guru pada saat

mengajarkan pembelajaran bahasa Indonesia. Kepala

Sekolah menjawab, masih ada guru yang mengalami

kesulitan. Tentunya guru melakukan usaha untuk melatih

siswa supaya lancar menulis huruf tegak bersambung.

3. Mengenai alasan guru mengalami kesulitan dalam

mengajarkan menulis huruf tegak bersambung. Kepala

Sekolah menjawab, kemampuan terbatas yang dimiliki

sebagian guru bahasa Indonesia untuk melatih siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

119

menulis huruf tegak bersambung. Hal ini dikarenakan

sudah ada mata pelajaran TIK, sehingga siswa

menganggap tulisan huruf tegak bersambung tidak terlalu

penting.

4. Mengenai usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi

kesulitan tersebut. Kepala Sekolah menawab, untuk

mengatasi kesulitan tersebut ada kegiatan latihan menulis

huruf tegak bersambung usai pelajaran setelah pulang

sekolah.

5. Mengenai ketersediaan alat peraga disekolah dalam

menujang kegiatan belajar mengajar. Kepala Sekolah

sudah menyediakan alat peraga seperti papan tulis khusus

untuk menulis huruf tegak bersambung.

6. Mengenai kebijakan sekolah terkait dengan alat peraga

pembelajaran. Kepala Sekolah menjawab, mengupayakan

adanya alat peraga bahasa Indonesia dengan

memperhatikan biaya dan jumlah siswa yang ada.

7. Mengenai intensitas penggunaan alat peraga. Kepala

Sekolah menjawab masih sebatas alat peraga yang ada di

dalam kelas saja.

8. Mengenai alat peraga yang pernah digunakan. Kepala

Sekolah menjawab alat peraga IPA, kit IPA, gambar tata

surya, denah, peta, globe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

120

9. Mengenai asal alat peraga tersebut didapatkan. Kepala

Sekolah menjawab, alat peraga tersebut diperoleh dengan

cara membeli di toko alat tulis.

10. Mengenai alat peraga sebagai instrumen pembelajaran

dalam kurikulum sekolah. Kepala Sekolah menjawab,

sekolah sudah menerapkan alat peraga ke dalam kurikulum

sekolah sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.

11. Mengenai penggunaan alat peraga di kelas. Kepala

Sekolah menjawab, untuk penggunaannya itu menurut

kebutuhan dan jadwal pelajaran bahasa Indonesia disetiap

hari senin, selasa, kamis, jumat dan sabtu.

12. Mengenai cara penggunaan alat peraga. Kepala Sekolah

menjawab, dengan cara berkelompok sebab alat peraga

bahasa Indonesia hanya ada satu di dalam kelas,

sedangkan siswanya berjumlah 33 siswa.

13. Mengenai kriteria alat peraga pembelajaran bahasa

Indonesia. Kepala Sekolah menjawab, diusahakan agar alat

peraga tersebut dapat menarik bagi anak-anak. Apalagi

anak kelas I SD masih dalam tahap bermain sambil belajar.

14. Mengenai alasan kriteria itu perlu diperhatikan. Kepala

sekolah menjawab, karena sangat mendukung proses

pembelajaran. ketika latihan menulis huruf tegak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

121

bersambung, siswa suka media yang berwarna, bergradasi

sehingga menarik minat siswa.

15. Mengenai penelitian yang pernah diadakan disekolah

terkait dengan alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia.

Kepala Sekolah menjawab belum pernah, sebab yang lebih

sering diteliti adalah mata pelajaran IPA dan Matematika.

16. Mengenai prestasi yang pernah diraih oleh siswa SDN

Percobaan 2 Yogyakarta adalah juara III lomba menulis

puisi tingkat kabupaten DIY dan juara II lomba membaca

puisi tingkat kabupaten DIY.

c. Wawancara Guru Kelas I

Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SDN Percobaan.

Kegiatan wawancara dilakukan untuk mencari informasi terkait

dengan ketersediaan alat peraga dan penggunaannya di sekolah.

Selain itu, wawancara dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan

belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

materi menulis huruf tegak bersambung. Wawancara dilakukan paa

tanggal 3 Oktober 2015. Berikut ini dipaparkan mengenai hasil

wawancara sebagai analisis kebutuhan dalam penelitian.

1. Mengenai cara guru mengajar menulis huruf tegak

bersambung di kelas I. Guru menjawab, memberikan

latihan terus menerus dalam menulis huruf tegak

bersambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

122

2. Mengenai proses kegiatan belajar siswa ketika menulis

huruf tegak bersambung di kelas I. Guru menjawab, siswa

meniru bentuk huruf tegak bersambung yang ditulis guru

di papan tulis. Siswa menyalin di dalam buku halus.

3. Mengenai kesulitan yang dialami guru ketika mengajarkan

anak menulis huruf tegak bersambung. Guru menjawab,

masih banyak anak yang salah dalam memegang pensil,

menulis di luar batas garis yang ada di buku halus dan

guru kesulitan supaya anak-anak terutama anak laki-laki

dapat menulis dengan rapi sehingga jelas ketika akan

dikoreksi.

4. Mengenai kesulitan apa saja yang dialami guru ketika

memberikan tugas menulis huruf tegak bersambung. Guru

menjawab, masih banyak anak yang lambat dalam

menyelesaikan tugas. Hal ini dikarenakan siswa belum

terbiasa menulis huruf tegak bersambung dengan cepat dan

mudah dibaca.

5. Mengenai penggunaan alat peraga bahasa Indonesia yang

dimiliki sekolah. Guru menjawab, penggunaan alat peraga

masih sebatas papan tulis (white board) dan gambar tulisan

huruf tegak bersambung. Penggunaan alat peraga tersebut

hanya digunakan pada saat materi menulis huruf tegak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

123

bersambung saja. Guru tidak pernah membuat alat peraga

tambahan karena keterbatasan waktu dan biaya.

6. Mengenai kriteria alat peraga bahasa Indonesia. Guru

menjawab, alat peraga tentunya memiliki kriteria tertentu

seperti menarik, berwarna dan aman karena akan

digunakan oleh anak-anak kelas I. Akan lebih baik lagi

apabila alat peraga dibuat dengan melihat kebutuhan

siswa.

7. Mengenai standar kuantitas alat peraga. Guru menjawab

jumlah alat peraga hanya ada satu di dalam kelas,

sedangkan jumlah siswa kelas IA ada 33 siswa. alat peraga

yang ada di pajang di depan kelas hanya sebagai contoh

tulisan huruf tegak bersambung.

8. Mengenai standar kualitas alat peraga. Guru menjawab alat

peraga yang baik seharusnya dapat digunakan dalam

jangka waktu yang lama (awet), tidak mudah rusak dan

mampu merangsang motorik halus anak, sebab untuk

melatih siswa menulis huruf tegak bersambung dibutuhkan

alat peraga yang menarik bukan hanya untuk dilihat, tetapi

siswa perlu diberikan contoh bagaimana cara menulis

huruf tegak bersambung dengan benar.

9. Mengenai persiapan yang dilakukan sebelum menulis

huruf tegak bersambung. Guru menjawab, guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

124

mengkondisikan siswa terlebih dahulu untuk menyiapkan

alat tulis, buku halus dan buku materi bahasa Indonesia,

kemudian siswa diminta menyalin kalimat yang ditulis

oleh guru yang ada di papan tulis untuk di tulis di buku

halus masing-masing siswa.

10. Mengenai cara meningkatkan kualitas prestasi akademik

siswa. Guru menjawab, guru memberikan latihan secara

terus-menerus kepada siswa dan selalu mengupayakan

siswa agar tidak merasa kesulitan dengan meminta siswa

untuk bertanya apabila belum merasa jelas.

11. Mengenai siswa yang berprestasi dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia. Guru menjawab, ada beberapa siswa

kelas IV yang pernah menjuarai lomba baca puisi dan

lomba menulis puisi tingkat kabupaten dan mendapatkan

juara III.

d. Wawancara Siswa Kelas I

Wawancara yang selanjutnya dilakukan kepada 5 orang siswa

kelas I SDN Percobaan. Wawancara kepada siswa kelas I

dimaksudkan untuk mengetahui ketersediaan alat peraga

pembelajaran di kelas dan juga untuk mengetahui kemampuan

siswa kelas I dalam menulis huruf tegak bersambung.

Wawancara dilakukan tanggal 10 Oktober 2015. Berikut ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

125

dipaparkan mengenai hasil wawancara sebagai analisis

kebutuhan siswa dalam proses penelitian.

1. Mengenai yang dirasakan ketika mengikuti pembelajaran

bahasa Indonesia dikelas. Siswa merasa senang tetapi

terkadang merasa bosan.

2. Mengenai alasan siswa tersebut merasa senang. Siswa

menjawab, menulis huruf tegak bersambung adalah tugas

bahasa Indonesia yang harus dikerjakan. Siswa

mengerjakan supaya mendapatkan nilai dari guru. Siswa

juga merasa bosan karena merasa alat peraga yang ada di

kelas hanya pajangan dan tidak begitu menarik bagi siswa.

3. Mengenai usaha yang dilakukan siswa supaya dapat

menulis huruf tegak bersambung dengan lancar adalah

dengan latihan terus menerus dengan guru setelah pulang

sekolah selama 15 menit.

4. Mengenai kesulitan yang dialami siswa pada saat menulis

huruf tegak bersambung. Siswa menjawab, ada kesulitan

pada menyambungkan beberapa huruf seperti huruf f dan i,

r dan t.

5. Mengenai pemanfaatan alat peraga oleh guru. Siswa

menjawab hanya beberapa kali saja papan tulis digunakan

setelah kita selesai menulis langsung dihapus lagi. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

126

merasa papan tulis hanya sebagai sarana tempat menyalin

dan mencontoh huruf dari guru kepada siswa.

6. Mengenai alat peraga yang siswa butuhkan. Siswa

menjawab, ya alat peraga yang punya warna jadi menarik

buat dipelajari, tidak hanya seperti papan tulis yang ada di

dalam kelas.

7. Mengenai nilai yang diperoleh siswa ketika menulis

kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Siswa

menjawab, tergantung gurunya, kadang dapat nilai 75

kadang ada juga yang dapat 85. Yang penting bisa dibaca

tulisannya.

8. Mengenai kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak

bersambung. Siswa menjawab, ya dikit-dikit tulisannya

bisa dibaca sama bu guru. Ada beberapa huruf yang

dicoret karena bentuknya salah. Tapi Cuma satu atau dua

huruf saja. Tapi ada teman yang sama sekali belum bisa

menulis huruf tegak bersambung, jadi harus dilatih sama

bu guru habis pulang sekolah.

9. Mengenai ketertarikan siswa menggunakan alat peraga

seperti sandpaper letter . siswa merasa senang dan baru

pernah tahu tentang alat peraga Montessori Sandpaper

Letters Montessori. Siswa ingin belajar bagaimana cara

menulis huruf tegak bersambung yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

127

10. Mengenai warna yang dipilih untuk alat peraga. Siswa

menjawab, warna yang terang seperti merah muda, biru

muda, kuning. Karena dilihatnya bagus dan menarik.

Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga narasumber

dapat disimpulkan bahwa sekolah hanya memiliki papan

tulis dan guru menggunakan alat peraga tersebut sebagai

sarana untuk mengajar menulis huruf tegak bersambung.

Hal tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut.

Bagan 4.1 Triangulasi Sumber Data Wawancara

Kepala Sekolah

Sekolah belum

memiliki alat peraga

bahasa Indonesia

yang memadai dan

menarik bagi siswa,

alat peraga yang

paling banyak ada

yaitu globe, peta,

denah, alat KIT IPA

seperti kerangka

manusia, gambar

organ tubuh manusia.

Guru Kelas I

Kelas hanya

memiliki alat peraga

seperti papan tulis

(white board).

Pemanfaatan alat

peraga hanya pada

saat menulis huruf

tegak bersambung

untuk menyalin

tulisan dari guru

kemudian siswa

mencatat di buku

halus

Siswa Kelas I

Guru hanya

menggunakan

alat peraga

seperti papan

tulis. Siswa

kurang jelas

dalam belajar

menulis huruf

tegak

bersambung

tanpa alat

Ketersediaan alat peraga masih terbatas dan

belum optimal untuk digunakan pada siswa

kelas I. Siswa membutuhkan alat peraga

yang sesuai dengan kebutuhan yaitu

menarik,berwarna sehingga siswa tertarik

untuk menggunakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

128

Berdasarkan bagan 4.1 mengenai triangulasi sumber data

wawancara, dapat diketahui bahwa ketersediaan alat peraga di SDN

Percobaan masih terbatas dan belum optimal untuk digunakan pada

siswa kelas I. Hal tersebut membuat siswa masih kesulitan dalam

menulis huruf tegak bersambung dengan benar.

e. Observasi

Observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan

melihat suatu gejala yang ada di dalam lapangan. Tujuan peneliti

melakukan observasi adalah mengetahui pemanfaatan dan

ketersediaan alat peraga yang ada di kelas. Peneliti mengambil

instrumen observasi dari instrumen PPL Sanata Dharma 2015.

Pada saat kegiatan pembelajaran menulis huruf tegak

bersambung kelas I, guru mengajarkan kepada anak cara menulis

diatas udara. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan

mengucapkan salam, kemudian menjelaskan materi yang akan

dipelajari. Guru meminta siswa untuk menyalin huruf tegak

bersambung yang ada di papan tulis dan siswa menulis di buku tulis

halusnya masing-masing. Setelah selesai menyalin, guru kemudian

meminta siswa untuk maju ke depan untuk diperiksa hasil

tulisannya.

Kesulitan yang dialami siswa adalah ketika menulis huruf tegak

bersambung dengan hanya dengan cara meniru huruf yang ada

dipapan tulis. Siswa ingin diperlihatkan bagaimana caranya menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

129

huruf tegak bersambung dengan benar, sehingga siswa dapat

menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung.

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa

ketersediaan alat peraga bahasa Indonesia masih terbatas. Guru

belum menggunakan alat peraga yang menarik dan mampu

membangkitkan rasa ingin tahu anak tentang cara menulis huruf

tegak bersambung yang benar. Guru hanya menggunakan papan

tulis white-board dan gambar contoh tulisan huruf tegak

bersambung.

Beberapa siswa masih kesulitan menyambungkan antara huruf

pertama dengan huruf selanjutnya. Misalnya “ fita bermain boneka”,

“yusuf berangkat sekolah”. Dari kegiatan pembelajaran di kelas I,

dapat diketahui bahwa tersedianya alat peraga bahasa Indonesia

belum bisa mengupayakan kelancaran siswa dalam menulis huruf

tegak bersambung.

1.Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan sebelum pengembangan desain alat

peraga. Hal tersebut bertujuan untuk mengkaji kebutuhan alat

peraga untuk siswa dan guru kelas I. Alat peraga yang

dikembangkan didesain sesuai dengan karakteristik siswa

berdasarkan metode Montessori. Analisis karakteristik siswa

dilakukan melalui kegiatan observasi pada saat pembelajaran siswa

di kelas I. Kemudian hasil dari observasi dijadikan sebagai bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

130

pertimbangan dalam membuat kuesioner analisis kebutuhan untuk

siswa dan guru kelas I. Berikut ini papararan mengenai analisis

karakteristik siswa dan alat peraga Montessori.

a.) Analisis Karakteristik Siswa

Analisis karakteristik siswa dilakukan berdasarkan observasi

pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I SDN Percobaan. Hasil

dari observasi tersebut adalah guru meminta siswa menyalin

kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung di buku

tulis halus masing-masing. Adapun siswa yang belum paham

bagaimana cara menulis huruf tegak bersambung di buku tulis

halus. Guru kemudian meminta siswa tersebut latihan terus

menerus menulis huruf tegak bersambung setiap akhir pelajaran

terakhir (pulang sekolah). Peneliti mengamati bahwa kegiatan

menyalin saja belum tentu cukup untuk melatih siswa menulis

huruf tegak bersambung. Siswa memerlukan bimbingan khusus

dan alat peraga yang mampu membantu mengupayakan

pemahaman siswa tentang menulis huruf tegak bersambung.

Hasil analisis ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

proses pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.

b.) Analisis Karakteristik Alat Peraga Montessori

Analisis karakteristik alat peraga Montessori dilakukan oleh

peneliti mengacu pada lima karakteristik alat peraga Montessori

yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

131

kontekstual. Oleh karena itu, dengan adanya lima karakteristik

akan dijadikan acuan untuk membuat item pertanyaan pada

kuesioner analisis kebutuhan.

c.) Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan oleh peneliti supaya

instrumen yang layak untuk digunakan sehingga informasi yang

didapatkan valid. Instrumen yang digunakan oleh peneliti

berupa kuesioner. Instrumen kuesioner disusun sesuai dengan

topik penelitian yang dilakukan peneliti yaitu proses

pembelajaran bahasa Indonesia terutama materi menulis kalimat

menggunakan huruf tegak bersambung. Peneliti membuat

beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar untuk

membuat item pertanyaan pada setiap kuesioner. Pada setiap

indikator pertanyaan dikembangkan menjadi beberapa item

pertanyaan. Pengembangan pertanyaan yang dibuat disesuaikan

dengan perkembangan dan karakteristik siswa kelas I.

Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih

dahulu instrumen divalidasi kepada dosen ahli bahasa dan dosen

ahli evaluasi pembelajaran. Selanjutnya kuesioner tersebut

digunakan kepada guru dan siswa kelas I di SDN Percobaan.

d.) Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan

Validasi Instrumen kuesioner analisis kebutuhan dilakukan

oleh beberapa ahli. Analisis kebutuhan ditujukan kepada guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

132

dan siswa kelas I. Peneliti memilih ahli bahasa Indonesia dan

ahli Evaluasi Pembelajaran sebagai validator yang akan

memberikan penilaian terhadap instrumen kuesioner sebelum

digunakan. Berikut merupakan hasil penilaian ahli bahasa

Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran terhadap instrumen

kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang disajikan dalam

tabel 4.10.

Tabel 4.10. Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan

Guru oleh Ahli Bahasa dan Evaluasi Pembelajaran

Ahli Total Rerata

Bahasa Indonesia 36 3,60

Evaluasi

Pembelajaran

32 3,20

Rerata 34 3,40

Hasil penilaian pada tabel 4.10 dari kedua ahli menunjukkan

bahwa ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran

memberikan skor rerata 3,40. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk guru sudah

layak digunakan namun masih memerlukan beberapa perbaikan

pada item pertanyaan tertentu. Berikut ini hasil rekapitulasi

komentar tertulis yang disajikan pada tabel 4.11 mengenai

rekapitulasi komentar validasi kuesioner analisis kebutuhan guru

oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

133

Tabel 4.11 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis

Kebutuhan Guru oleh Ahli

No Item Pertanyaan Komentar Ahli

Bahasa Evaluasi

Pembelajaran

1. Apakah Bapak/Ibu

pernah menggunakan

benda-benda yang ada

dilingkungan sekolah?

(...) Pernah

Contoh benda yang

kamu gunakan

(....) Belum Pernah

Kata kamu

diganti

bapak/ibu.

Kata

dilingkungan

sebaiknya

dipisah

menjadi di

lingkungan.

Kata kamu

diganti

bapak/ibu

2. Manakah bahan yang

bapak/ibu pilih untuk

membuat alat peraga

bahasa Indonesia?

Perlu

diperjelas

kembali alat

peraga apa

yang

dimaksud?

-

3. Menurut Bapak/Ibu

bagaimana salah satu

kriteria dari sebuah alat

peraga bahasa

Indonesia?

Kata

“bagaimana”

diganti “apa”

-

Peneliti membuat instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru

berdasarkan hasil observasi di kelas I sekaligus wawancara

kepada guru kelas I. Berdasarkan tabel 4.11. peneliti merangkum

hasil komentar dari para ahli dan melakukan perbaikan dari

berbagai saran dan komentar yang telah diberikan. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

134

dipaparkan hasil analisis kuesioner kebutuhan guru yang

disajikan dalam tabel 4.12.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan

Guru

No Indikator Item Pertanyaan Jawaban

Responden

Pengalaman

menggunakan

alat peraga

1. Apakah

Bapak/Ibu Guru

pernah

menggunakan

alat peraga pada

saat menulis

huruf tegak

bersambung?

(...) Pernah

(...) Belum

Pernah

Pernah

2. Alat peraga apa

yang Bapak/Ibu

Guru gunakan

ketika belajar

menulis huruf

tegak

bersambung?

Papan tulis white

board dan

display gambar

huruf tegak

bersambung

3. Apakah

Bapak/Ibu Guru

lebih memilih

mengajar

menggunakan

alat peraga?

Ya

Alasan: karena

dengan

menggunakan alat

peraga, siswa

semakin tertarik

untuk belajar

menulis huruf

tegak

bersambung.

4. Apakah

Bapak/Ibu Guru

pernah

menggunakan

benda-benda

yang ada di

Ya

(√) Papan Tulis

(√)Display huruf

tegak bersambung

(√) Spidol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

135

lingkungan

sekolah ketika

mengajarkan

siswa menulis

huruf tegak

bersambung?

2. Bahan alat

peraga

5. Apa bahan-

bahan yang

Bapak/Ibu Guru

pilih untuk

membuat alat

peraga untuk

menulis huruf

tegak

bersambung

(....) Kayu

(...) Besi

(...) Kertas

(...) Plastik

Kayu dan Kertas

3. Warna alat

peraga

6. Apakah alat

peraga yang

berwarna lebih

menarik untuk

dipelajari?

(...) Ya

(...) Tidak

(√) Ya

Dengan adanya

warna membuat

siswa lebih

tertarik untuk

mempelajarinya.

7. Warna seperti

apa yang

Bapak/Ibu Guru

pilih untuk alat

peraga menulis

huruf tegak

bersambung?

(....) Cerah

Sebutkan

contohnya

(....) Gelap

Sebutkan

contohnya

( Warna cerah

seperti

merah,biru,kuning

dan oranye.

4. 8. Menurut (√) Perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

136

Bapak/Ibu Guru

apakah

diperlukan

adanya

perbedaan

warna pada alat

peraga pada

huruf vokal dan

huruf konsonan?

(....) Perlu

Alasan:

(...) Tidak Perlu

Alasan:

Alasan: supaya

lebih menarik dan

lebih jelas apalagi

untuk siswa kelas

I.

5. Alat peraga

berdasarkan

fungsinya

9. Menurut

Bapak/Ibu Guru

bagaimana salah

satu kriteria dari

sebuah alat

peraga bahasa

Indonesia

berdasarkan

fungsinya?

(...) dapat

membantu siswa

memahami cara

menulis dan

membaca

(...) hanya dapat

digunakan untuk

menulis saja

(√)dapat

membantu siswa

memahami cara

menulis dan

membaca

Alasan : menulis

dan membaca itu

satu kesatuan,

lebih mudah

apabila diajarkan

secara bersamaan.

6. Berat alat

peraga

10. Menurut

Bapak/Ibu Guru

jika dilihat dari

beratnya alat

peraga,

berapakah berat

ideal alat peraga

untuk siswa

( √) Ringan

Alasan : supaya

lebih mudah

dibawa dan dapat

dijangkau oleh

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

137

kelas I SD?

(...) Ringan(

<1,5kg)

(...) Sedang (1,5

kg-3kg)

(...) Berat (5 kg)

7. Alat peraga

untuk

menemukan

jawaban yang

benar

11. Menurut

Bapak/Ibu Guru

bagaimanakah

kriteria alat

peraga yang

bertujuan untuk

dapat membantu

siswa menyadari

kesalahannya?

(...) dapat

membantu siswa

menyadari

kesalahannya

sendiri.

Alasan:

(...) tidak dapat

membantu siswa

menyadari dan

menemukan

jawaban yang

benar.

Alasan:

(√) dapat

membantu siswa

menyadari

kesalahan saat

menulis huruf

tegak

bersambung.

Alasan: banyak

anak yang saat

menulis hurufnya

tidak sesuai

proporsi/ tinggi

rendahnya belum

tepat.

Berdasarkan tabel 4.12, hasil rekapitulasi analisis kuesioner

guru dapat diketahui bahwa siswa kelas I membutuhkan alat

bantu untuk mempermudah dalam memahami mata pelajaran

bahasa Indonesia khususnya menulis kalimat menggunakan

huruf tegak bersambung. Selanjutnya akan dipaparkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

138

validasi instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa. Berikut

ini hasil dari penilaian yang disajikan dalam tabel 4.13.

Tabel 4.13 Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

oleh Ahli

Ahli Total Rerata

Bahasa Indonesia 60 3,75

Evaluasi Pembelajaran 40 3,63

Guru 1 60 3,75

Guru 2 42 3,69

Rerata 50,5 3,70

Hasil penilaian pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa rerata

penilaian instrumen kuesioner yaitu 3,70. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa instrumen analisis kebutuhan siswa sudah

layak untuk digunakan namun masih ada yang perlu diperbaiki.

Perbaikan berdasarkan pada komentar dari ahli bahasa Indonesia.

Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis yang

disajikan pada tabel 4.14 mengenai rekapitulasi komentar

validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli bahasa

Indonesia dan ahli evaluasi pembelajaran, guru kelas IA dan

guru kelas IB.

Tabel 4.14 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis

Kebutuhan Siswa Oleh Ahli

No Item

Pertanyaan

Komentar Ahli

Bahasa Evaluasi

Pembelajaran

Guru

1

Guru

2

1. Cara

manakah

yang kamu

- Anak harus

mengetahui

terlebih

- -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

139

pilih untuk

menulis huruf

tegak

bersambung?

dahulu alat

peraga

bahasa

Indonesia.

Peneliti membuat instrumen kuesioner analisis kebutuhan

siswa berdasarkan hasil observasi di kelas I sekaligus wawancara

kepada siswa kelas I. Berdasarkan tabel 4.14, hasil rekapitulasi

komentar dari ahli bahasa Indonesia kemudian peneliti

melakukan perbaikan terkait dengan saran yang telah diberikan.

Peneliti mempersiapkan dan melengkapi kekurangan instrumen

kuesioner yang telah diberikan dari ahli. Melalui beberapa

komentar dan saran yang diberikan oleh ahli validator, peneliti

memperhatikan susunan kata dalam instrumen kuesioner supaya

mudah dipahami oleh siswa kelas I SD. Berikut akan dipaparkan

rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa. Dalam

hasil kuesioner ini, peneliti mempunyai informasi penting

mengenai kebutuhan siswa akan alat peraga bahasa Indonesia

khususnya untuk latihan menulis huruf tegak bersambung.

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan

Siswa

No Indikator Item

Pertanyaan

Jawaba

n

Respo

nden

Presen

tase

1. Pengalaman

menggunak

an alat

peraga

1. Apakah

Bapak/Ibu

gurumu

(√)

Pernah

4 40%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

140

pernah

mengguna

kan alat

peraga

pada saat

mengajark

an

menulis

huruf

tegak

bersambu

ng?

(√)

Belum

pernah

6 60%

2. Cara

manakah

yang

kamu

pilih

ketika

belajar

menulis

huruf

tegak

bersambu

ng?

(..)

mengguna

kan alat

peraga

(...)tidak

mengguna

kan alat

peraga

(√)

Belajar

menulis

menggu

nakan

alat

peraga

10 100%

3. Apakah

kamu

pernah

menggu

(√)

Pernah

8 80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

141

nakan

alat

peraga

yang ada

dikelasm

u untuk

menulis

huruf

tegak

bersamb

ung?

Papan

tulis

dan

spidol

(√)

Pernah

Buku

tulis

halu

2 20 %

2. Warna alat

peraga

4. Menurut

mu

apakah

perlu

pemberi

an warna

pada alat

peraga?

(√) Ya

Alasan:

supaya

terlihat

menari

k

10 100%

Warna alat

peraga

Warna apa

yang kamu

pilih untuk

digunakan

pada alat

peraga

menulis

huruf tegak

bersambung

?

(...) Warna

cerah

Contohnya:

(...) Warna

(√)

Warna

cerah

Contoh

nya

Biru

dan

Merah.

Alasan

nyalebi

h

menari

k dan

indah

10 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

142

gelap

Contohnya:

Bahan alat

peraga

Bahan apa

yang kamu

pilih untuk

digunakan

menulis

huruf tegak

bersambung

:

(...) Kayu

(...) Plastik

(...) Kardus

(..) Besi

(..) Kertas

(√)

Kayu

alasan:

awet

dan

kuat

8 80%

(√)

Kertas

Alasan:

mudah

diberi

gambar

dan

ringan.

2 20%

Alat peraga

sebagai

pengendali

kesalahan

Manakah

yang lebih

kamu pilih

ketika

belajar

menulis

huruf tegak

bersambung

?

(...) belajar

dengan

menggunak

an alat

peraga dan

dapat

mengetahui

kesalahan

tanpa

diberitahu

teman.

(...) belajar

tanpa

menggunak

(√)

belajar

dengan

menggu

nakan

alat

peraga

supaya

lebih

mandiri

dan

tambah

pintar

10 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

143

an alat

peraga dan

mengetahui

kesalahan

dengan

bantuan dari

teman.

Berdasarkan tabel 4.15, hasil rekapitulasi analisis kuesioner

untuk siswa dapat diketahui bahwa sebanyak 80 % siswa menjawab

kuesioner bahwa guru belum pernah menggunakan alat peraga

seperti sandpaper letters Montessori pada saat pembelajaran menulis

huruf tegak bersambung dan ada 20 % siswa menjawab guru pernah

menggunakan alat peraga pada saat menulis huruf tegak bersambung.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peneliti membuat alat

peraga dengan pertimbangan 80 % siswa yang menjawab belum

pernah menggunakan alat peraga bahasa Indonesia seperti sandpaper

letter Montessori.

2. Perencanaan

a. Instrumen Non-Tes

Instrumen non tes yang digunakan adalah instrumen unjuk kerja

yang digunakan untuk mengukur keberhasilan uji coba terbatas

terkait dengan alat peraga sandpaper letters berbasis metode

Montessori.

b. Validasi Kuesioner Produk Alat Peraga

Kuesioner validasi produk alat peraga dilakukan untuk mengetahui

kelayakan produk alat peraga yang digunakan. Kuesioner produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

144

dibuat untuk ahli,guru, dan siswa yang dikembangkan berdasarkan

karakteristik alat peraga sandpaper leters Montessori dan analisis

kebutuhan ketika akan mengumpulkan data.

Validasi dilakukan dengan menguji validitas konstruknya. Validitas

konstruk ini terkait dengan kesesuaian aspek-aspek yang akan diukur

dengan landasan teori (Sugiyono,2014:177). Validitas konstruk

dalam penelitian ini dilakukan oleh beberapa ahli yaitu ahli bahasa

Indonesia, Guru 1,Guru 2, dan 10 siswa SDN Percobaan kelas IA.

Hasilnya berupa data kuantitatif yang kemudian dikonversikan ke

dalam data kualitatif.

Perolehan rerata skor pada data kualitatif tersebut memberikan

gambaran bagi peneliti untuk memperbaiki kuesioner validasi

produk. Peneliti membuat tingkatan kategori kelayakan produk,

yaitu kategori sangat baik menunjukkan bahwa instrumen tersebut

layak untuk digunakan tanpa perbaikan. Kategori baik, menunjukkan

bahwa instrumen tersebut layak untuk digunakan namun masih

memerlukan adanya perbaikan sehingga semakin lebih detail dan

lengkap. Selanjutnya untuk kategori kurang menunjukkan bahwa

instrumen tersebut kurang layak untuk digunakan dan masih

memerlukan perbaikan. Sedangkan kategori sangat kurang

menunjukkan bahwa instrumen tersebut tidak layak untuk

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

145

Peneliti melakukan validasi untuk kuesioner produk alat peraga

sandpaper letter berbasis metode Montessori yang akan digunakah

siswa kelas I. Validasi ini ditujukkan kepada beberapa ahli, yaitu

ahli bahasa, Guru 1,Guru 2. Berikut ini disajikan tabel 4.16

mengenai hasil validasi kuesioner produk untuk siswa.

Tabel 4.16 Validasi Kuesioner Produk untuk Siswa

Ahli Total Rerata

Ahli Bahasa 43 3,90

Guru 1 44 4

Guru 2 40 3,63

Rerata 42,3 3,84

Berdasarkan tabel 4.16 hasil validasi kuesioner produk Sandpaper

letters Montessori dapat diperoleh rerata skor 3,84. Rerata tersebut

termasuk kategori “sangat baik”. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kuesioner produk alat peraga dapat digunakan dalam

penelitian.peneliti menggunakan instrumen untuk siswa kelas I. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa

dalam memahami materi menulis huruf tegak bersambung setelah

menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode

Montessori. Berikut ini dipaparkan rekapitulasi hasil penilaian

kuesioner produk untuk siswa yang disajikan dalam tabel 4.17.

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kuesioner Produk untuk

Siswa

No Indikator Aspek yang Jawab Respon Presen-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

146

dinilai an den tase

1. Auto-

education

Saya dapat

menggunakan

sandpaper

letter

Montessori

tanpa bantuan

orang lain

Sangat

Setuju

4 40%

Setuju 3 30 %

Tidak

Setuju

3 30 %

Saya dapat

memahami

cara menulis

huruf tegak

bersambung

dengan

bantuan papan

sandpaper

letter

Montessori

Sangat

Setuju

4 40%

Setuju 4 40%

Tidak

Setuju

2 20 %

2. Auto-

correction

Saya dapat

menemukan

kesalahan

pada saat

menulis huruf

tegak

bersambung

tanpa bantuan

orang lain

dengan

menggunakan

papan

sandpaper

letter

Montessori.

Sangat

Setuju

8 80 %

Tidak

Setuju

2 20 %

3. Menarik Saya senang

belajar materi

menulis huruf

tegak

bersambung

karena

menggunakan

alat peraga

yang

bergradasi,me

Sangat

Setuju

8 80%

Setuju 2 20 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

147

narik dan

memiliki

tekstur.

Saya tertarik

dengan warna

papan

sandpaper

letters

Montessori

Sangat

Setuju

9 90%

Tidak

Setuju

1 10%

Saya dengan

mudah

membawa dan

memindahkan

alat peraga

sandpaper

letters

Montessori

Sangat

Setuju

7 70 %

Tidak

Setuju

3 30 %

3. 5

.

5

.

5

.

Kontekstu

al

Saya dapat

menemukan

bahan yang

digunakan

untuk

membuat

papan

sandpaper

letters

Montessori

dari

lingkungan

sekitar.

Sangat

Setuju

6 60 %

Tidak

Setuju

4 40 %

4. Bergradasi Saya dapat

menemukan

gradasi warna

bentuk,dan

tekstur.

Sangat

Setuju

9 90 %

Setuju 1 10 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

148

Berdasarkan tabel 4.17 hasil rekapitulasi penilaian kuesioner

produk alat peraga sandpaper letters Montessori dapat diketahui

bahwa item penilaian terhadap penggunaan alat peraga sebanyak 40 %

siswa menjawab sangat setuju dapat menggunakan alat peraga tersebut

secara mandiri tanpa bantuan orang lain, sebanyak 30 % siswa

menjawab setuju sudah bisa menggunakan alat peraga tanpa bantuan

orang lain, dan sebanyak 30 % siswa mengatakan tidak setuju dapat

menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori. Kemudian,

item penilaian terhadap fungsi sandpaper letters Montessori terhadap

pemahaman siswa tentang cara menulis huruf tegak bersambung

sebanyak 40 % siswa menjawab sangat setuju dapat memahami cara

menulis huruf tegak bersambung dengan bantuan alat peraga

sandpaper letters Montessori,sebanyak 30 % siswa menjawab setuju

sudah memahami cara menulis huruf tegak bersambung dengan

bantuan alat sandpaper letters Montessori,dan ada 20% siswa yang

menjawab tidak setuju sudah memahami cara menulis huruf tegak

bersambung dengan bantuan alat sandpaper letters Montessori.

Item auto-correction tentang menemukan kesalahan pada saat

menulis huruf tegak bersambung tanpa bantuan orang lain sebanyak

80 % siswa menjawab dapat menemukan kesalahan menulis huruf

tegak bersambung dengan adanya alat peraga sandpaper letters

Montessori,dan ada 20 % siswa menjawab tidak setuju menjawab

adanya alat peraga sandpaper letters Montessori mampu membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

149

siswa menemukan kesalahan pada saat menulis huruf tegak

bersambung.

Item Menarik tentang warna, bentuk dan gradasi. Sebanyak 80 %

siswa menjawab sangat setuju dan senang ketika belajar menulis huruf

tegak bersambung menggunakan alat peraga sandpaper letters

Montessori karena memiliki warna-warna yang menarik dan cerah.

Sebanyak 20 % siswa menjawab setuju dan senang dapat

menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori, sebanyak 90

% siswa merasa tertarik dengan warna yang ada pada papan

sandpaper letters Montessori dan sebanyak 10 % siswa merasa tidak

tertarik dengan warna yang ada pada papan sandpaper letters

Montesori. Selain tertarik dengan warna, anak juga merasa alat peraga

sandpaper letters Montessori mudah dijangkau untuk dibawa.

Sebanyak 70 % siswa menjawab sangat setuju mudah membawa dan

memindahkan alat peraga sandpaper letters Montessori.

Pada item kontekstual, sebanyak 60 % siswa menjawab sangat

setuju menemukan bahan yang digunakan untuk membuat papan

sandpaper letters Montessori dari lingkungan sekitar. Sebab kayu

pinus dapat ditemukan dan diperoleh di area Yogyakarta, khususnya

daerah Bantul, dan sebanyak 40 % siswa menjawab tidak setuju

menemukan bahan yang digunakan untuk membuat papan sandpaper

letters Montessori dari lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

150

Pada item bergradasi, sebanyak 90 % siswa menjawab sangat setuju

apabila menemukan gradasi warna,bentuk,dan tekstur pada alat peraga

sandpaper letters Montessori dan sebanyak 10 % siswa menjawab

tidak setuju apabila menemukan gradasi warna pada alat peraga

sandpaper letters Montessori. Melalui hasil kuesioner produk alat

peraga oleh siswa dapat diketahui bahwa alat peraga sandpaper letters

Montessori mampu membantu siswa dalam belajar menulis huruf

tegak bersambung.

5. Pengembangan Desain

a. Konsep Pembuatan Alat Peraga

Konsep pembuatan alat peraga sandpaper letters Montssori

merupakan pengembangan alat peraga berbasis metode

Montessori. Alat peraga sandpaper letters ini digunakan untuk

mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis

huruf tegak bersambung. Alat peraga ini terdiri dari papan kayu

pinus dan huruf-huruf yang telah didesain dan dibuat dari pasir

pantai. Pemberian warna juga dibedakan antara warna merah

untuk huruf vokal dan warna biru untuk huruf konsonan. Selain

alat peraga sandpaper letters Montessori,peneliti juga

mengembangkan buku latihan menulis huruf tegak bersambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

151

Gambar 4.1 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf vocal yang

sudah direvisi

Gambar 4.2 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf s,v,w,x,dan

z yang sudah direvisi.

Gambar 4.3 Kajian Produk Sandpaper Letters Huruf b,d,f,g yang sudah

direvisi.

Gambar 4.4 Kajian Produk Sandpaper Letters Huruf h,j,k dan l yang

sudah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

152

Gambar 4.5 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf p,q,t dan yang sudah

direvisi.

Gambar 4.6 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf c,m,n,r.

6. Pembuatan album alat peraga

Album alat peraga dibuat agar pengguna alat peraga papan

sandpaper letter ini dapat menggunakan alat peraga dengan benar.

album alat peraga ini merupakan buku panduan penggunaan alat

peraga sandpaper letters Montessori. Album ini terdiri dari beberapa

bagian, yaitu materi pembelajaran, submateri, tujuan pembelajaran,

nama alat peraga, dan langkah-langkah dalam menggunakan alat

peraga.

Materi pembelajaran yang dijabarkan pada album alat peraga

terdiri dari materi menulis kalimat menggunakan huruf tegak

bersambung. Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah

memperkenalkan huruf-huruf yang sudah di desain pada alat peraga

sandpaper letters Montessori. Peneliti mengajarkan kepada siswa

bagaimana menulis huruf tegak bersambung yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

153

Pada album pertama, peneliti menjelaskan tracing huruf a-z dan

menulisnya di buku latihan menulis huruf tegak bersambung yang

sudah didesain oleh peneliti sebagai tempat siswa latihan menulis.

Pada album pertama, siswa menulis satu huruf terlebih dahulu siswa

mentracing huruf yang ada di papan sandpaper letters Montessor dan

menulis diatas pasir pantai. Pada album kedua, siswa menulis dua

huruf terlebih dahulu siswa mentracing dua huruf yang ada pada

papan sandpaper letters Montessori. Pada album ketiga, siswa

menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung diatas pasir

pantai dan kemudian menulis dibuku tulis halus karena sudah

mengalami latihan di alat sandpaper letters Montessori dan pasir

pantai yang sudah disediakan peneliti di dalam baki.

b. Pengumpulan Bahan

Pengumpulan bahan dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil

analisis kebutuhan. Beberapa bahan yang menjadi pilihan sesuai

dengan kebutuhan siswa dan guru antara lain kertas dan kayu,

sehingga peneliti memilih untuk memanfaatkan bahan dari kayu dan

kertas. Kayu yang dipilih adalah kayu pinus, hal ini dikarenakan kayu

pinus mudah diolah dan bagus untuk diberi warna,serta tidak terlalu

berat. Selain kayu, peneliti juga mendesain alat peraga sandpaper

letters dengan pasir pada pembentukan desain hurufnya. Pasir yang

digunakan adalah pasir pantai. Hal ini dikarenakan pasir pantai

memiliki tekstur yang tidak kasar sehingga aman digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

154

siswa kelas I SD. Kedua bahan tersebut dimanfaatkan oleh peneliti

sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga Sandpaper

letters.Keuntungan dari adanya pasir pantai adalah melatih motorik

siswa ketika menulis diatas pasir pantai. Selain itu, siswa juga merasa

tidak jenuh ketika belajar menulis huruf tegak bersambung.

c. Pembuatan Alat Peraga

Pembuatan alat peraga dilakukan dengan bantuan dari tukang kayu.

Tukang kayu yang membuat alat peraga ini terletak di daerah

Bantul,Yogyakarta. Peneliti memilih untuk membuat alat peraga pada

tukang kayu di daerah Bantul dikarenakan hasil pekerjaannya sangat

rapi dan warna yang digunakan bagus dan cerah, sehingga

mendukung peneliti dalam proses pembuatan alat peraga. Pembuatan

alat peraga berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Bahan dasar

untuk pembuatan alat peraga Sandpaper letters adalah kayu pinus dan

pasir pantai serta cat kayu berwarna merah dan biru muda.

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum pemesanan alat

peraga adalah pembuatan desain alat peraga sandpaper letters.

Peneliti membuat desain alat peraga dengan ukuran dan bentuk yang

sudah di validasi oleh ahli dan sudah pasti. Setelah itu, desain alat

peraga diberikan kepada tukang kayu. Alat peraga dibuat sesuai

dengan ukuran dan bentuk yang sudah dirancang sesuai dengan

desain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

155

Langkah kedua yang harus dilakukan oleh tukang kayu adalah

menghaluskan permukaan kayu pinus dengan kertas amplas dan

dioven terlebih dengan alat khusus supaya kondisi kayu tidak basah

sehingga mempermudah proses pemberian warna. Kayu pinus yang

sudah siap digunakan dipotong membentuk persegi panjang. Untuk

papan huruf konsonan p,q,t,y dan b,c,g, y dipotong dengan ukuran 50

cm x 29 cm. Selanjutnya untuk papan huruf vokal, huruf s,w,x,z, dan

c,m,n,r dipotong dengan ukuran 50 cm x 17,5 cm. Selanjutnya kayu

pinus diberikan gradasi warna untuk huruf konsonan diberi warna biru

muda dan biru tua, sedangkan untuk huruf vokal diberi warna biru

muda dan merah dibagian baris keduanya. Untuk hurufnya diberikan

pasir pantai.

Langkah ketiga yaitu tahap finishing. Tukang kayu memberikan cat

tambahan dan dipernis menggunakan tiner sebanyak dua kali, supaya

warna tetap cerah dan awet.

Berikut dipaparkan mengenai desain alat peraga sandpaper

letters yang dikembangkan oleh peneliti.

a

b

Gambar 4.6 Papan sandpaper letters huruf vokal

Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

156

a : gradasi warna biru di baris ketiga

b : gradasi warna merah di baris kedua

d e f

Gambar 4.7 Papan Sandpaper letters huruf konsonan

Keterangan:

d : huruf b,d,f dan g menggunakan pasir pantai

e : gradasi warna biru tua di baris ketiga

f : gradasi warna biru muda di baris kedua

Produk alat peraga Sandpaper letters Montessori kemudian divalidasi

terlebih dahulu kepada para ahli. Validasi produk dilakukan dengan maksud

untuk memberikan penilaian serta saran dan komentar terhadap rancangan

produk alat peraga papan Sandpaper Letters Montessori. Validasi produk

dilakukan oleh beberapa ahli yaitu ahli bahasa Indonesia dan ahli bahasa

Montessori. Pada proses validasi produk alat peraga sandpaper letters

Montessori ini, peneliti mempresentasikan alat peraga yang sudah dirancang

kepada validator beserta cara penggunaannya. Kemudian validator

memberikan penilaian dan komentar/saran terhadap alat peraga sandpaper

letters,guna untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada alat peraga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

157

sandpaper letters. Penilaian alat peraga dibuat berdasarkan lima

karakteristik alat peraga yang dimiliki Montessori. Peneliti juga

menggunakan rentang nilai atau skala yang digunakan untuk menilai

kelayakan produk alat peraga sandpaper letters Montessori. Berikut

dipaparkan hasil validasi produk alat peraga sandpaper letters Montessori

yang disajikan pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil Validasi Produk

Ahli Total Rerata

Bahasa Montessori 64 3,20

Pembelajaran Bahasa 68 3,40

Rerata 66 3,30

Berdasarkan tabel 4.17 hasil validasi produk tersebut diketahui

mendapatkan rerata 3,30. Rerata tersebut masuk dalam kategori yang baik.

Sehingga, dalam hal ini menunjukkan bahwa produk atau alat peraga sudah

cukup layak untuk digunakan dalam penelitian. Ahli bahasa Indonesia

menambahkan komentar secara lisan bahwa huruf t pada alat peraga

sandpaper letters Montessori harus dibuat dan didesain dengan tegak

bersambung, sedangkan menurut ahli bahasa Montessori menyampaikan

hasil alat peraga sandpaper letters sudah cukup layak untuk digunakan.

Dalam pembuatan alat peraga sandpaper letters berbasis metode

Montessori, peneliti memperbaiki alat peraga yang masih salah menurut

pendapat ahli bahasa, sehingga alat peraga yang sudah direvisi hasilnya

sudah jauh lebih baik dan sudah lebih layak digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

158

Selanjutnya dilakukan validasi terhadap album alat peraga sandpaper

letters Montessori. Validasi album alat peraga dilakukan guna membantu

peneliti dalam menyusun album alat peraga terutama dalam susunan dan

penggunaan bahasanya. Berikut ini dipaparkan hasil validasi album alat

peraga yang akan disajikan pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 Validasi Album Alat Peraga

Ahli Total Rerata

Pembelajaran Bahasa 20 3,33

Guru kelas 1A 22 3,67

Guru kelas 1B 23 3,83

Rerata 21,67 3,61

Berdasarkan hasil validasi album alat peraga diperoleh rerata skor 3,61.

Rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan

bahwa album alat peraga sudah layak untuk digunakan dalam penelitian.

d. Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015

sampai 10 Desember 2015 pada pukul 09.00-10.00 WIB. Uji coba

terbatas dilakukan pada siswa kelas I SDN Percobaan Yogyakarta.

Kegiatan ini dilakukan pada saat jam pelajaran bahasa Indonesia

berlangsung kepada 10 siswa kelas I yang terdiri dari 5 anak perempuan

dan 5 anak laki-laki. Sebelum melakukan kegiatan belajar, peneliti

meminta siswa untuk menulis kalimat menggunakan huruf tegak

bersambung dibuku tulis halus masing-masing. Hal ini bertujuan supaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

159

peneliti mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan alat

peraga sandpaper letter berbasis metode Montessori. Proses kegiatan

belajar mengajar ini dilakukan sebanyak 10 kali dalam waktu kurang

lebih satu bulan. Kegiatan belajar ini dilakukan secara berkelompok.

Peneliti membagi sepuluh siswa kedalam 5 kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari dua anak. Hal ini mempermudah peneliti pada saat

siswa menggunakan alat sandpaper letters berbasis metode Montessori.

Pada pertemuan kedua, yang dilakukan peneliti adalah

memperkenalkan alat peraga sandpaper letters berbasis metode

Montessori kepada siswa dan mengajarkan kepada siswa cara

penggunaannya.

Pada pertemuan ketiga sampai kelima, peneliti mengajak siswa

untuk mentracing huruf di atas alat peraga sandpaper letters berbasis

metode Montessori. Peneliti meminta siswa untuk bergantian

menggunakan alat peraga sandpaper letters.

Pada pertemuan keenam hingga ketujuh, peneliti meminta siswa

latihan menulis huruf tegak bersambung diatas pasir pantai yang telah

disediakan oleh peneliti. Peneliti meminta siswa untuk bergantian

menulis huruf dan kalimat sesuai dengan petunjuk peneliti. Dalam hal

ini guru kelas IA ikut serta mengawasi proses penelitian.

Pada pertemuan kedelapan hingga kesepuluh, peneliti meminta

siswa menulis huruf tegak bersambung di dalam buku tulis halusnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

160

masing-masing dan peneliti melihat apakah ada tingkat perkembangan

setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode

Montessori. Pada pertemuan terakhir, peneliti juga mengadakan

refleksi terkait proses penelitian yang telah berlangsung di kelas IA.

1) Data dan Analisis Hasil Tulisan Siswa Kelas IA.

Data dan analisa hasil tulisan siswa diperoleh ketika proses

kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung di dalam

kelas. Peneliti melakukan penelitian kondisi sebelum menggunakan

alat peraga dan setelah menggunakan alat peraga. Instrumen unjuk

kerja terdapat di buku latihan dasar menulis sandpaper letters

berbasis metode Montessori. Hasil yang diperoleh dari tulisan

siswa kelas IA dapat dilihat pada tabel kondisi sebelum

menggunakan alat peraga sandpaper letters dan buku latihan dasar

menulis pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Nilai siswa ketika menulis kalimat tegak

bersambung tanpa menggunakan alat peraga Sandpaper letters

No Nama Aspek yang dinilai

Kualitas

tulisan

Teknik

memegang

pensil

Bentuk

huruf

Cara

meran

gkai

huruf

Ketepat

an

tulisan

dengan

jumlah

baris

Rata

-rata

1. Ana 4 3 3 2 2 2,8

2. Fit 2 2 2 3 3 2,8

3. Doni 2 3 2 3 2 2,8

4. Bin 2 2 3 3 2 2,8

5. Yos 3 3 3 3 2 2,8

6. Put 3 3 3 2 2 2,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

161

7. Tin 3 3 3 2 2 2,6

8. Sry 3 3 3 2 3 2,6

9. Ali 3 3 2 3 3 2,6

10 Adi 3 3 4 4 2 2,6

Rata-

rata

2,08

Ana mendapatkan nilai rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat

skor 4, teknik memegang pensil mendapat skor 3, bentuk huruf yang

dihasilkan mendapat skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2,

dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Fita

mendapatkan nilai rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 2,

teknik memegang pensil 2, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan

skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3 dan ketepatan tulisan

dengan jumlah baris mendapatkan skor 3.

Doni mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,8 dengan kualitas tulisan

mendapat skor 2, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk

huruf yang di hasilkan mendapat skor 2, cara merangkai huruf

mendapatkan skor 3 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris

mendapatkan skor 2. Sedangkan Bintang mendapatkan nilai rata-rata skor

sebesar 2,8 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 2, teknik

memegang pensil mendapatkan skor 2, bentuk huruf yang dihasilkan

mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 3,

ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Yosa

mendapatkan skor rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan memperoleh skor

3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

162

hasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3

dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Putri

mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor

3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang

dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor

2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Tina

mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor

3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang

dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor

2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Soraya

mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor

3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang

dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor

2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Ali

mendapatkan nilai rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor

3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf

mendapatkan skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2,

ketepatan tulisan dengan jumlah bars mendapatkan nilai 3. Adi

mendapatkan nilai rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor

3, teknik memegang pensil memperoleh skor 3, bentuk huruf

memperoleh skor 4, cara merangkai huruf memperoleh skor 4 dan

ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

163

Hasil yang diperoleh dari tulisan siswa kelas IA dapat dilihat pada tabel

kondisi setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters dan buku

latihan dasar menulis pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 Nilai siswa setelah menggunakan alat peraga Sandpaper

letters

No Nama Aspek yang dinilai

Kualitas

tulisan

Teknik

memega-

ng pensil

Bentuk

huruf

Cara

merangkai

huruf

Ketepat

an

tulisan

dengan

jumlah

baris

Rata-rata

1. Ann 4 4 4 4 4 4,0

2. Fit 4 3 4 4 4 3,8

3. Don 4 4 4 4 4 4,0

4. Bin 4 4 4 4 4 4,0

5. Yos 4 4 4 4 4 4,0

6. Put 4 4 4 4 4 4,0

7. Tin 4 4 4 4 4 4,0

8. Sry 4 4 4 4 4 4,0

9. Ali 4 4 4 4 4 4,0

10 Adi 4 4 4 4 4 4,0

Rata-

rata

3,98

Ana mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kualitas tulisan mendapat skor

4, teknik memegang pensil mendapat skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan

mendapat skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan

tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Fita mendapatkan nilai

rata-rata 3,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 3, teknik memegang

pensil 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara

merangkai huruf mendapatkan skor 4dan ketepatan tulisan dengan jumlah

baris mendapatkan skor 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

164

Doni mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4 dengan kualitas tulisan

mendapat skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk

huruf yang di hasilkan mendapat skor 4, cara merangkai huruf

mendapatkan skor 4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris

mendapatkan skor 4. Sedangkan Bintang mendapatkan nilai rata-rata skor

sebesar 4 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang

pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan

skor 4, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 4, ketepatan

tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Yosa mendapatkan skor

rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang

pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan

skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4 dan ketepatan tulisan

dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Putri mendapatkan skor rata-rata

4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil

mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4,

cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan

jumlah baris mendapatkan skor 4. Tina mendapatkan skor rata-rata 4

dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang pensil

mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4,

cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan

jumlah baris mendapatkan skor 4. Soraya mendapatkan skor rata-rata 4

dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil

mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

165

cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan

jumlah baris mendapatkan skor 4. Ali mendapatkan nilai rata-rata 4

dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang pensil

mendapatkan skor 4, bentuk huruf mendapatkan skor 4, cara merangkai

huruf mendapatkan skor 4, ketepatan tulisan dengan jumlah baris

mendapatkan nilai 4. Adi mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kualitas

tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil memperoleh skor 4,

bentuk huruf memperoleh skor 4, cara merangkai huruf memperoleh skor

4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Hasil NilaiTulisanSiswa

Sebelum menggunakanalat peraga

Setelah menggunakan alatperaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

166

Grafik 4.1 Rerata Nilai Hasil Tulisan Siswa Sebelum menggunakan alat peraga

dan setelah menggunakan alat peraga

Pada grafik 4.1 dapat diketahui bahwa rerata nilai tulisan siswa sebelum

menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori dan

sesudah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori

memiliki hasil yang berbeda. Sebelum siswa menggunakan alat peraga sandpaper

letters berbasis metode Montessori mencapai rerata nilai sebesar 2,09. Setelah

siswa menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori

mencapai rerata nilai 3,98. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga

sandpaper letters berbasis metode Montessori dapat membantu dan melatih siswa

dalam menulis huruf tegak bersambung dan dibantu dengan media buku latihan

dasar menulis.

B. Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil identifikasi

masalah dengan cara wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh

peneliti kepada guru dan siswa kelas I di SDN Percobaan. Berdasarkan hasil

identifikasi masalah, wawancara, observasi yang dilakukan dikelas I

menunjukkan bahwa ketersediaan alat peraga bahasa Indonesia masih terbatas

dan belum bisa mengoptimalkan pemahaman siswa tentang cara menulis

kalimat menggunakan huruf tegak bersambung.

Melalui data kuesioner analisis kebutuhan guru, peneliti mengetahui

dengan adanya alat peraga Sandpaper letters berbasis metode Montessori dapat

membantu siswa memahami cara menulis huruf tegak bersambung, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

167

menurut data kuesioner analisis kebutuhan siswa, peneliti juga mengetahui

bahwa siswa senang menggunakan alat peraga yang memiliki warna, gradasi,

bentuk yang menarik karena akan lebih mudah dipahami dan lebih

menyenangkan untuk dipelajari.

Peneliti mengembangkan alat peraga Sandpaper letters berbasis metode

Montessori berdasarkan lima karakteristik yaitu menarik, bergradasi, auto-

education, auto-correction, dan kontekstual (bahan-bahan yang digunakan

untuk membuat alat peraga harus mudah dijangkau dan dapat ditemukan di

daerah lingkungan sekitar). Kelima karakteristik tersebut digunakan oleh

peneliti sebagai landasan dan bahan pertimbangan dalam membuat alat peraga

Sandpaper letters berbasis metode Montessori dan dalam membuat kuesioner

analisis kebutuhan siswa dan guru.

Kuesioner yang dibuat kemudian dikembangkan ke dalam beberapa

pertanyaan. Kuesioner yang digunakan merupakan jenis kuesioner terbuka,

artinya responden dapat menjawab isi kuesioner tersebut sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya di lapangan. Responden dapat menyampaikan saran dan

pendapatnya juga ke dalam kuesioner yang telah diberikan oleh peneliti.

Tujuannya supaya peneliti dapat mengetahui kebutuhan responden mengenai

masalah alat peraga yang akan dikembangkan untuk membantu siswa dalam

menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung.

Berikut ini akan dipaparkan hasil kuesioner analisis kebutuhan untuk

siswa dan guru yang tersaji dalam tabel 4.21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

168

Tabel 4.21 Analisis ciri alat peraga yang dikembangkan

No Indikator Jawaban Keputusan

1. Pengalaman

menggunakan alat

peraga

Guru kelas I

mengatakan

pernah

menggunakan

alat peraga

dalam

pembelajaran.

Untuk siswa

yang menjawab

pernah

menggunakan

alat peraga

sebesar 20%

dan yang

menjawab

belum pernah

sebesar 80 %

dari jumlah

siswa.

Berdasarkan

jawaban dari

responden yaitu

siswa dan guru,

maka peneliti

mencoba untuk

mengembangkan

alat peraga yaitu

Sandpaper

letters berbasis

metode

Montessori agar

siswa dapat

belajar lebih

mandiri dan

memiliki

pengetahuan

tentang alat

montessori.

Pengalaman guru

membuat alat peraga

Guru kelas I

belum pernah

membuat alat

peraga.

Dominan alat

peraga untuk

menulis huruf

tegak

bersambung

berasal dari toko

alat tulis yaitu

papan tulis dan

papan gambar

huruf saja.

Peneliti

membuat alat

peraga yang

sesuai dengan

kebutuhan siswa.

Berdasarkan

hasil analisis

kebutuhan siswa.

2. Bahan yang digunakan

untuk membuat alat

peraga

Guru kelas I

berpendapat

bahwa bahan

yang digunakan

untuk membuat

alat peraga

adalah kayu dan

kertas.

Sebanyak 80%

siswa juga

Jawaban dari

responden ( guru

dan siswa)

menjadi bahan

pertimbangan

bagi peneliti

untuk

mengembangkan

alat peraga

Sandpaper

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

169

mengatakan

bahwa kayu dan

kertas dapat

digunakan

untuk membuat

alat peraga

bahasa

Indonesia. Kayu

dan kertas dapat

mudah

ditemukan

didaerah

Yogyakarta.

letters berbasis

metode

Montessori

karena bahan-

bahan yang

digunakan

mudah

ditemukan di

daerah

Yogyakarta,

dalam hal ini

menunjukkan

bahwa alat

peraga harus

kontekstual.

4. Warna alat peraga Guru kelas I

mengatakan

bahwa

pemberian

warna pada alat

peraga dapat

membantu

siswa dalam

memahami cara

menulis kalimat

menggunakan

huruf tegak

bersambung,

sebanyak 80 %

siswa

mengatakan

sangat setuju

apabila warna

pada alat peraga

diberikan

dengan warna

yang bervariasi

(merah dan

biru).

Berdasarkan dari

jawaban

responden (

siswa dan guru)

menjadi bahan

pertimbangan

bagi peneliti

untuk membuat

alat peraga yang

memiliki warna

yang bervariasi.

Dalam

pembuatan alat

peraga

Sandpaper

letters, peneliti

menggunakan

gradasi warna

merah dan biru.

5. Kriteria alat peraga Guru kelas I

mengatakan

bahwa dengan

menggunakan

kriteria alat

yaitu menarik,

bergradasi,

Berdasarkan

jawaban dari

responden (

siswa dan guru)

dapat menjadi

bahan

pertimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

170

auto-

correction,auto-

education, dan

kontekstual

dapat membawa

pengaruh positif

terhadap

kemampuan

siswa dalam

menulis huruf

tegak

bersambung.

Sebanyak 90 %

siswa

mengatakan

ingin

mengetahui alat

peraga

Sandpaper

letters.

bagi peneliti

untuk membuat

alat peraga yang

memiliki

karakteristik

yaitu menarik,

auto-

education,auto-

correction,

kontekstual dan

bergradasi.

Berdasarkan tabel 4.21 mengenai hasil analisis tersebut, peneliti

mengembangkan alat peraga Sandpaper letters berbasis metode

Montessori sesuai dengan kebutuhan siswa. Alat peraga yang

dikembangkan telah divalidasi terlebih dahulu oleh ahli bahasa

Indonesia dan ahli Montessori.

Berikut akan dipaparkan mengenal hasil analisis pengembangan alat

peraga Sandapaper letters berbasis metode Montessori yang akan

disajikan dalam tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil Analisis Pengembangan Alat Peraga Papan Perkalian

berdasarkan karakteristik alat peraga Montessori

No Ciri-ciri Aspek yang

dinilai

Ahli Rerata Keterangan

1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

171

1. Auto-

education

Alat peraga

Sandpaper

letters dapat

digunakan

oleh siswa

secara

mandiri

3 3 3 Sangat

Baik

2. Auto-

education

Alat peraga

Sandpaper

letters dapat

memberikan

konsep

bentuk huruf

tegak

bersambung

3 4 3,5 Sangat

Baik

3. Menarik Alat peraga

Sandpaper

letters

menarik

untuk

dipelajari

siswa karena

memiliki

warna yang

bervariasi.

4 4 4 Sangat

Baik

4. Menarik Alat peraga

Sandpaper

letters

memiliki

bentuk huruf

yang jelas

dan rapi

4 4 4 Sangat

Baik

5. Menarik Alat peraga

Sandpaper

letters

memiliki

ukuran

papan yang

berbeda

disesuaikan

dengan

ukuran

papan yang

berbeda

disesuaiakan

dengan

4 4 4 Sangat

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

172

ukuran besar

huruf tegak

bersambung.

6. Bergradasi Alat Peraga

Sandpaper

letters

memiliki

gradasi

warna pada

huruf

konsonan

dan huruf

vokal.

4 4 4 Sangat

Baik

7. Auto-

correction

Alat peraga

Sandpaper

letters dapat

membantu

siswa

mengoreksi

kesalahan

tulisan

4 4 4 Sangat

Baik

8. Auto-

correction

Alat peraga

Sandpaper

letters dapat

mengoreksi

kesalahan

siswa saat

menulis

huruf tegak

bersambung

4 4 4 Sangat

Baik

9. Kontekstual Bahan yang

digunakan

untuk

membuat

alat peraga

Sandpaper

letters

mudah

diperoleh di

lingkungan

sekitar

4 3 3,5 Sangat

Baik

10 Kontekstual Bahan yang

digunakan

untuk

membuat

alat peraga

4 3 3,5 Sangat

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

173

Sandpaper

letters dapat

digunakan

dalam

jangka

waktu yang

lama.

Total 42 43 3,81 Sangat

Baik

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa 10 instrumen

mendapatkan skor rerata 3,81. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga

Sandpaper letters layak digunakan dan mendapatkan kategori yang

sangat baik (SB). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

pengembangan alat peraga Sandpaper letters berbasis metode Montessori

sudah sesuai dengan karakteristik alat peraga Montessori. Alat peraga

Sandpaper letters kemudian diujicobakan kepada siswa kelas I di SDN

Percobaan 2 Yogyakarta. Setelah siswa menggunakan alat peraga,

peneliti meminta siswa melakukan penilaian secara lisan mengenai alat

peraga yang sudah dihasilkan. Hasil penilaian dari siswa digunakan

sebagai acuan dan bahan evaluasi bagi peneliti supaya dapat

menghasilkan alat peraga yang lebih berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

174

BAB V

PENUTUP

Pada bab penutup akan dipaparkan mengenai (A) Kesimpulan, (B)

Keterbatasan penelitian, dan (C) Saran. Kesimpulan merupakan hasil

penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Keterbatasan penelitian

berisi tentang terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh peneliti selama

melakukan penelitian. Saran berisi tentang beberapa saran bagi para peneliti

selanjutnya yang akan meneliti hal yang serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

175

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas I SDN

Percobaan Yogyakarta, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut.

1. Cara mengembangkan Alat peraga Sandpaper letters berbasis

metode Montessori berdasarkan karakteristik alat peraga Montessori,

yaitu sebagai berikut: pertama, alat peraga menarik. Hal ini dapat

dilihat dari variasi warna merah (untuk huruf vokal) dan variasi

warna biru (untuk huruf konsonan). Kedua, alat peraga memiliki

gradasi. Hal ini dapat dilihat dari tekstur dan bentuk dari huruf yang

terdapat pada alat peraga Sandpaper lettters. Ketiga, alat peraga

digunakan untuk dapat melatih siswa belajar secara mandiri (auto-

education).Keempat, alat peraga digunakan untuk mengetahui

kesalahan yang terjadi dengan adanya alat peraga (auto-correction).

Kelima, alat peraga harus kontekstual. Hal ini dapat dilihat dari

bahan-bahan yang digunakan dapat mudah ditemukan di lingkungan

sekitar dan siswa mengenal bahan-bahan tersebut.

2 Cara penggunaan alat peraga Sandpaper letters berbasis metode

Montessori yaitu siswa meraba bagian pada alat peraga Sandpaper

letter, dan menulis huruf diatas pasir pantai yang sudah disediakan

oleh peneliti, kemudian siswa menulis di buku tulis latihan dasar

menulis huruf tegak bersambung yang sudah disediakan oleh peneliti

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

176

dan yang terakhir siswa menulis kalimat menggunakan huruf tegak

bersambung dengan rapi di buku tulis halus.

3 Alat Peraga Sandpaper letters yang dikembangkan berbasis metode

Montessori untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I semester

ganjil SDN Percobaan memiliki kualitas baik dan terbukti dapat

membantu siswa kelas I untuk latihan menulis huruf tegak

bersambung. Berdasarkan validasi dari beberapa ahli diperoleh skor

rata-rata 3,30. Sehingga alat peraga Sandpaper letters berbasis metode

Montessori layak untuk digunakan.

4 Deskripsi kemampuan siswa yang dihasilkan untuk mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas I memperoleh peningkatan nilai dari nilai rata-

rata 2,09 menjadi 3,98 setelah menggunakan alat peraga Sandpaper

letters berbasis metode Montessori. Deskripsi kemampuan siswa

dilihat pada saat siswa belum menggunakan alat peraga dengan

sesudah menggunakan alat peraga Sandpaper Letters berbasis metode

Montessori.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Proses pembuatan alat peraga Sandpaper letters Montessori terbatas

hanya pada huruf tegak bersambung khusus huruf kecil.

2. Belum terciptanya alat peraga Sandpaper letters untuk huruf kapital.

C. Saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

177

Saran untuk penelitian selanjutnya untuk penelitian yang akan

mengembangkan alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia:

1. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dapat membuat alat peraga

Sandpaper letters khususnya untuk huruf kapital tegak bersambung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

178

DAFTAR PUSTAKA

Alek. (2011). Kegiatan Menulis Produktif. Bandung: PT. Alfabeta.

Abdurrahman. (1999). Buku Panduan Menulis Permulaan. Yogyakarta:

Erlangga.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran: Pronsip, teknik dan Prosedur.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Arsyad. (2014). Alat Peraga Bahasa Indonesia yang Menarik. Yogyakarta. PT.

Graha Ilmu.

Astutik. (2009). Penggunaan Buku tulis halus sebagai suplemen untuk

meningkatkan kemampuan menulis huruf tegak bersambung pada

pembelajaran bahasa Indonesia kelas I SDN Gadingkulon 03 Dau Malang.

(Skripsi). Yogyakarta.(tidak diterbitkan).

Agnes, Theodora. (2012). Perkembangan Bahasa Anak. Jakarta: Indeks.

Arikunto. Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

(Edisi Revisi V). Bandung: Rineka Cipta.

Asyhar. (2010). Media Pembelajaran dan Alat Peraga. Bandung: PT.Alfabeta.

Bambang, Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran (Manual dan Digital). Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Budimanjaya, Andi. (2014). 95 Strategi Mengajar Multiple Inteligences.

Jakarta: Kencana.

Creswell. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Kualitatif . Dalam,

Sugiyono, halaman 64, April 2015.

Criensten. Larry. (2014). Metode Penelitian Research and Development.

Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

179

Ciarafikasari. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Sandpaper

Letters terhadap kemampuan meniru huruf TK- SD Ar-Rahman, Jombang.

Surabaya: Unesa.

Darmadi, Zuhdi. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:

PT.Alfabeta.

Djuanda, Dadan. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif

dan Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ellis, dkk. (1989). Bentuk Tulisan Huruf Tegak Bersambung.Yogyakarta:

PT.Graha Ilmu.

Enny. (2013). Pengertian Kemampuan sebagai suatu Kecakapan Seseorang.

Diunduh 3 Maret 2015 dari http://konsepdasarmenulis.html.

El-Quest. (2006). Montessori. The Science Behind The Genius. New

York:Oxford University Press.

Gutek. G.L (2013). Metode Montessori.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gulo, (2011). Metode Montessori. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu.

Gall. (2003). Metode Penelitian Research and Development. Yogyakarta: PT.

Graha Ilmu.

Hamalik, Oemar. (1986). Media dan Alat Peraga Pembelajaran. Bandung:

PT.Alfabeta.

Hartati,Tatat (2003). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah:

Bandung: UPI PRESS.

Hurlock. (1996). Montessori. The Science Behind The Genius. New York:

Oxford University Press.

Indi Bernati, Rhapsona. (2012). Membaca Permulaan. Diunduh 20 Maret 2016,

dari situs di http://inbe-oliv.blogspot.com/2012/01/membaca-menulis

permulaan.html

Liliard.A.S. (2005). Montessori. The Science Behind The Genius. New

York:Oxford University Press.

Kurniawan, (2013). Cara Menulis Huruf Tegak Bersambung. Yogyakarta. PT.

Graha Ilmu.

Mada, Alce. (2009). Meningkatkan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung

melalui Metode Drill Kelas I SD Inpres Tunas Jaya Kecamatan Popayato

Barat, Kabupaten Pohuwanto. Skripsi. (tidak diterbitkan).UNS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

180

Ma’sumah. (2014). Peningkatan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung

melalui Penggunaan Buku Tulis Halus pada siswa kelas I MI KHOLID

BIN WALID RENO KENONGO PORONG.Skripsi. (tidak diterbitkan).

UIN Sunan Ampel.

Malik,Thachir. (2007). Bahasa Kita Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar

Kelas I Semester I. Jakarta: Erlangga.

Magini,A.P. (2013). Sejarah Pendekatan Montessori. Yogyakarta: Kanisius.

Muba. (2010). Manfaat Menulis Kalimat Tegak Bersambung. Dalam Rufaida.

Halaman 22, 2 April 2016

Mulyati. (2007). Kemampuan Menulis Produktif. Malang: Nuhalitera.

Mulyadi. (2008). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap

Kesulitan Belajar Khusus. Malang: Nuhalitera.

Murniati. (2012. Bentuk Baku Tulisan Tegak Bersambung. Bandung: PT. Rineka

Cipta.

Mulyani. (2002) . Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Diunduh 3 Juni

2016, dari http://KBBI.wed.id

Montessori,M. (2002). The Montessori Method. New York: Frederick A Stokes

Company.

Siswanto. (2002). Standar Isi Pembelajaran KTSP. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pratanti. (2012). Kemampuan Menulis Huruf Bersambung. Yogyakarta.

Pustaka Pelajar.

Ratih. (2011) . Lingkungan Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rahyudi, Heri. (2014). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.

Jakarta: Nusamedia.

Rufaida. (2010). Kemampuan Menulis Huruf Bersambung. Yogyakarta: PT.

Graha Ilmu.

Russefendi. (1998). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

181

Rofiudin. (1999). Penilaian Karya Tulis. Bandung. PT. Alfabeta.

Sastradiradja. (1998). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Alfabeta.

Sella. (2010). Kemampuan Motorik Halus Anak. Bandung: PT.Alfabeta.

Setyosari. H. Punaji. (2013). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan.

Jakarta: Kencana.

Solchan. (2008). Menulis Permulaan. Bandung: PT. Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Gramedia.

Subarjo. (2007). Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung. Jakarta: PT.

Graha Ilmu.

Sukmadinata. (2007). Metode Penelitian R & D. Bandung: PT. Alfabeta.

Piaget. (2011). Teori Perkembangan Kognitif. Bandung: PT. Rineka Cipta.

Suparno. (2004). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rineka Cipta.

Surjadi. (2012) . Membuat Siswa Aktif Belajar (73 Cara belajar mengajar

dalam kelompok). Bandung: Mandar Maju.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, R & D. Jakarta:

PT.Alfabeta.

Sundayana. (2014). Alat Peraga untuk Siswa SD. Jakarta. PT. Alfabeta.

Solchan, (2008). Pembelajaran Menulis di Kelas 1 SD. Yogyakarta: PT. Graha

Imu.

Syamsudin, Yusuf. (2007). Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas

I Semester I. Jakarta : Erlangga.

Tompkins. (1995). Tahap-tahap Penulisan Huruf Tegak Bersambung. Jakarta:

Kencana.

Thobroni. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: AR-RUZZ

Alat Peraga.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:

Konsep,Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Triharyanto. dkk. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kemendiknas. Jakarta: PT. Graha Ilmu.

Usmiwati, (2011). Perkembangan Bahasa Siswa. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

182

Widoyoko, S.E. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Panduan Praktis

bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, (2014) . Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Yusuf. (2010) . Evaluasi Program Pembelajaran. Bandung. PT. Alfabeta.

Zuhdi, (1999). Menulis Huruf Tegak Bersambung dikelas rendah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH 1.1 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah 1.2 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru Kelas I 1.3 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Siswa Kelas I

LAMPIRAN 2. INSTRUMEN KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN SISWA 2.1 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru Kelas I 2.2 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa Kelas I 2.3 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru Kelas I 2.4 Hasil Kuesioener Analisis Kebutuhan untuk Siswa Kelas I LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

183

3.1 Hasil Validasi Kelayakan Produk oleh Ahli

LAMPIRAN 4.HASIL UJI COBA LAPANGAN TERBATAS 4.1 Hasil Produk Siswa LAMPIRAN 5. DOKUMENTASI

LAMPIRAN 6. ALBUM PENGGUNAAN ALAT PERAGA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

184

LAMPIRAN I. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH 1.1 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

187

LAMPIRAN 1.2 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru kelas I 1.2 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

191

LAMPIRAN 2.1 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

195

2.2 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

202

2.3 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

206

2.4 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

212

LAMPIRAN 3. INSTRUMEN VALIDASI PRODUK 3.1 Hasil Validasi Kelayakan Produk oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

219

3.1 Hasil Validasi Kelayakan Produk oleh Ahli Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

226

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH

1.2 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

230

LAMPIRAN 4. HASIL UJI COBA TERBATAS 4.1 Hasil Produk Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

239

Hasil tulisan kalimat menulis huruf tegak bersambung siswa di buku halus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

186

LAMPIRAN 5. DOKUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

186

Peneliti memperkenalkan kepada siswa tentang alat peraga Sandpaper letters berbasis metode Montessori dan cara menggunakannya.

Peneliti mengajarkan kepada siswa tentang bentuk huruf tegak bersambung dengan cara meraba.

Siswa latihan menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung di buku latihan menulis.

Siswa menulis huruf tegak bersambung di atas pasir. Hal ini bertujuan mengasah motorik halus siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

186

Album Penggunaan Alat Peraga Sandpaper Letters Montessori

A. Materi Pembelajaran : Menulis kalimat

A.1 Submateri : Menulis kalimat menggunakan huruf

tegak bersambung

Tujuan Langsung Memperkenalkan huruf tegak

bersambung

Tujuan tidak langsung Menulis kalimat menggunakan

huruf tegak bersambung

Syarat Anak harus sudah bisa menulis

huruf lepas dan membaca

Usia 6-7 tahun

Alat Peraga 1. Papan Sandpaper letters

2. Buku latihan dasar menulis

3. Buku tulis halus

4. Pensil 2B

5. Penghapus

6. Pasir pantai

Pengendali kesalahan Bentuk huruf sama dengan

bentuk huruf yang ada pada

alat peraga Sandpaper letters.

Presentasi Awal 1. Direktris mempersiapkan

tempat kerja

2. Direktris mengajak siswa

untuk mengambil alat

peraga

3. Direktris mengajak anak

untuk meraba huruf vokal

yang terdapat pada alat

peraga Sandpaper letters

berwarna merah dan biru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

186

tua.

4. Direktris meminta siswa

untuk duduk disebelah kiri

direktris.

5. Direktris menunjuk

beberapa huruf yang ada di

papan alat peraga

Sandpaper letters.

“Ini huruf a” 1.4 Kemudian siswa mulai

meraba huruf “a”.

Siswa meraba huruf a

sebanyak 3x.

Kemudian direktris

berkata”Mari menulis

huruf a di atas pasir pantai

yang sudah tersedia”.

Siswa menulis huruf a yang

sudah ada di papan pasir 10. Direktris berkata,” Mari

menulis huruf a di dalam

buku latihan dasar menulis

yang tersedia”.

11. Direktris berkata,”

Tulislah huruf a dengan

huruf tegak bersambung”.

12. Siswa menulis huruf tegak

bersambung dari huruf a –

z

13. Direktris meminta siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

18

6

untuk menulis huruf ke

dalam buku tulis halus

mereka masing- masing. 14. Direktris berkata,”

Sekarang tulislah huruf

tegak bersambung di

dalam buku tulis halus

kalian masing-masing”,

perhatikan cara menulis

huruf tegak bersambung

yang benar, sesuai dengan

bentuk huruf pada alat

peraga. 15. Direktris berkata,” setelah

menulis huruf, coba kita

lanjutkan dengan menulis

dua huruf menggunakan

huruf tegak bersambung” 16. Siswa menulis dua huruf

tegak bersambung sesuai

dengan tulisan yang ada di

buku latihan dasar

menulis. 17. Direktris berkata, “ setelah

bisa menulis dua huruf

menggunakan huruf tegak

bersambung, sekarang

tulis satu kata

menggunakan huruf tegak

bersambung”.

18. Siswa menulis satu kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

18

6

sesuai dengan instruksi

direktris.

19. Direktris berkata,” dari

kata yang telah kamu buat,

Ibu akan mengajak kalian

membuat kalimat

berdasarkan kata-kata

yang sudah kalian buat,

menggunakan huruf tegak

bersambung.Perhatikan

cara Ibu dalam menulis

kalimat dengan seksama”. 20. Siswa memperhatikan

cara direktris menulis

kalimat menggunakan

huruf tegak bersambung. 21. Direktris berkata,” Coba

sekarang kita koreksi

kalimat yang sudah kalian

tulis”. 22. Direktris mengoreksi

pekerjaan siswa dan

melihat apakah ada

perkembangan setelah

menggunakan alat peraga

Sandpaper Letters.

23. Direktris berkata, “ Hari

ini kita sudah belajar cara

menulis huruf, kata dan

kalimat menggunakan

huruf tegak bersambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

186

24. Direktris berkata,

“Apakah kalian sudah

paham cara menulis

kalimat menggunakan

huruf tegak bersambung?”

25. Siswa menjawab, “ Sudah

paham,bu”.

Presentasi Penutup 26. Direktris berkata,” baiklah

sekarang kita membereskan

alat peraga beserta buku

tulis yang ada”.

27. Siswa dan direktris

membereskan alat peraga

dan mengembalikan ke

tempat semula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS · PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER LETTERS MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG ... dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI