PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf ·...

159
PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI MUSTAHIK BERDASARKAN STANDAR INDEX ZAKAT NASIONAL (Studi Pada Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dan Kelompok Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah Wagir- Malang) SKRIPSI Oleh EGI AGUSTIAN RAHMAT SUKENDAR NIM: 15540044 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH (S1) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2019

Transcript of PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf ·...

Page 1: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU

KEMANDIRIAN EKONOMI MUSTAHIK BERDASARKAN

STANDAR INDEX ZAKAT NASIONAL

(Studi Pada Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dan Kelompok

Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah Wagir- Malang)

SKRIPSI

Oleh

EGI AGUSTIAN RAHMAT SUKENDAR

NIM: 15540044

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH (S1)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2019

Page 2: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

i

PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU

KEMANDIRIAN EKONOMI MUSTAHIK BERDASARKAN

STANDAR INDEX ZAKAT NASIONAL

(Studi Pada Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dan Kelompok

Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah Wagir- Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada:

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh:

EGI AGUSTIAN RAHMAT SUKENDAR

NIM: 15540044

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH (S1)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2019

Page 3: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Page 4: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Page 5: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Page 6: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

Ayahanda dan Ibunda tercinta, (Alm) Sukendar, Sri Dewi Hastuti dan

Muhammad Syatir. Berkat kasih sayang yang diberikan, keikhlasan doa yang tak

pernah putus, dan iringan keridhaan yang senantias memudahkan, hingga

mencapai mencapai titik ini.

Kakak- kakakku: kaka Lita & A Kusnadi, Puput & Zaki yang selalu memberikan

motivasi dan dorongan untuk meraih masa depan yang cerah, selalu membantu

kesulitan – kesulitan yang adiknya hadapi.

Adik-adikku: Nazwa, Sulthan, Isa Al Fatih sosok yang menjadikan ku tegar dalam

menghadapi kesulitan, agar bisa menjadi contoh bagai kalian. Sosok pelipur lara

tatkala berada pada titik terendah.

Pahlawan tanpa tanda jasa, guru-guruku yang terus membinaku dengan penuh

kasih sayang dalam melawan kebodohan, sejak taman kanak- kanak hingga

bangku perkuliahan

Kementerian Agama RI khususnya semua pengelola PD Pontren yang telah

memilih saya menjadi bagian dari keluarga besar PBSB

Alan, Ade, Laily, Lulu, Futuh, Ayu, Mufti, Arief, Teguh, Keluarga Mahir 2015,

Persahabatan Ketiga, Keluarga CSSMoRA, Keluarga Besar Insaniyyah, SESCOM

UIN Malang, TOT EL Dinar Fak. Ekonomi yang senantiasa menjadi penguat dan

pembawa tawa dalam perjalanan hidupku.

Page 7: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

vi

MOTTO

اللهنلنمنعنالمحسنين ونإن ونالذيننجناهندوافيننالنن نهدي نن همسب لنننا

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami,

benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang

berbuat baik. (Q.S Al Ankabut: 69)

“Rencanakan apa yang ingin dilakukan dan lakukanlah apa

yang telah direncanakan”

(Egi Cogito)

Page 8: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-

Nya penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “PENGELOLAAN ZAKAT

PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI MUSTAHIK

BERDASARKAN STANDAR INDEX ZAKAT NASIONAL (Studi Pada

Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dan Kelompok Ternak Hutan Rakyat

Rukun Amanah Wagir- Malang)”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita

dari kegelapan menuju jalan kebaikan, yakni Din al-Islam.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini tidak

akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang.

2. Bapak Dr. H. Nur Asnawi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Eko Suprayitno, SE., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Perbankan

Syariah (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Page 9: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

viii

4. Bapak Segaf, SE., M.Sc dan Ibu Dr. Indah Yuliana, SE., MM selaku dosen

pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan sumbangan pemikiran

guna memberi bimbingan, petunjuk, dan pengarahan kepada Penulis dalam

menyusun skripsi ini.

5. Segenap dosen Jurusan Perbankan Syariah (S1) yang telah meluangkan waktu

dan memberi banyak ilmu dan informasi terkait skripsi ini.

6. Ayah dan Ibu serta keluarga tercinta yang dengan sepenuh hati memberikan

motivasi serta ketulusan doa yang selalu terpanjatkan sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Keluarga Besar PPTQ Al Mustaqimiyyah yang selalu memberikan siraman

rohani kepada penulis dan motivasi kehidupan.

8. Kementerian Agama RI yang telah memberikan beasiswa PBSB kepada

penulis.

9. Keluarga PBSB UIN Malang angkatan 2015 yang tak henti-hentinya

memberikan semangat kepada penulis khususnya Muh Ardiansyah Amran,

Imam Fikrian, Muh Fhashon Hakim, Ervina Rahmadila, Fat-hi Abdurroofi,

yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman angkatan ketiga jurusan Perbankan Syariah (S1) khususnya

teman sepembimbingan Angga Dwi Febrianto, Kurnia Prika, Shofi Isnaini

yang telah memberikan makna dari sebuah perjuangan.

11. Rizky Maulana, Ade Iskandar, Laily Awaliyah Azra, Futuh Rabbaniyyah, Ayu

Rahayu, Lulu Maulidiyah yang senantiasa menghibur penulis ketika rasa lelah

dan jenuh dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

ix

12. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis sehingga tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan penulisan ini.

Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat dengan baik

bagi semua pihak. Aamiin ya Robbal Alamin.

Malang, 17 Juni 2019

Penulis

Page 11: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

ABSTRAK .......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 9

1.4 Batasan Masalah ............................................................................................ 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 10

2.2 Kajian Teoritis ............................................................................................. 17

2.2.1 Zakat Instrumen Pemberdayaan............................................................ 17

2.2.1.1 Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah ........................................... 17

2.2.1.2 Dasar Hukum Zakat ....................................................................... 19

2.2.1.3 Prinsip Prinsip Zakat ...................................................................... 19

2.2.1.4 Hikmah dan Manfaat Zakat ............................................................ 20

2.2.1.5 Muzakki dan Mustahik Zakat ........................................................ 21

2.2.2 Pengelolaan Zakat Produktif ................................................................. 24

2.2.2.1 Asas Pengelolaan Zakat ................................................................. 24

2.2.2.2 Tujuan Pengelolaan Zakat .............................................................. 33

2.2.2.3 Jenis Dana yang Dikelola Organisasi Pengelola Zakat .................. 34

2.2.3 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)................................................. 35

Page 12: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xi

2.2.3.1 Definisi Gabungan Kelompok Tani (Gakpoktan) .......................... 35

2.2.3.2 Pembentukan Gabungan kelompok tani (Gakpoktan) ................... 35

2.2.3.3 Pendekatan Pendampingan............................................................. 36

2.2.3.4 Pemandirian Gabungan kelompok tani (Gakpoktan) ..................... 36

2.2.4 Kemandirian Mustahik ......................................................................... 37

2.2.4.1 Definisi Kemandirian ..................................................................... 37

2.2.4.2 Ajaran Islam tentang Kemandirian ................................................ 38

2.2.4.3 Indikator Kemandirian Ekonomi Mustahik berdasarkan Indeks

Zakat Nasional ...................................................................................... 38

2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................. 41

3.2 Situs Penelitian ............................................................................................ 42

3.3 Informan ...................................................................................................... 42

3.4 Data dan Jenis Data ..................................................................................... 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 45

3.6 Analisis Data ............................................................................................... 47

3.7 Uji Keabsahan Data ..................................................................................... 48

3.8 Panduan Wawancara ................................................................................... 50

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Paparan Data ................................................................................................ 54

4.1.1 Profil Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang ...................................... 54

4.1.2 Profil Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir-

Malang .................................................................................................. 60

4.1.2.1 Sejarah Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah

Wagir- Malang ...................................................................................... 60

4.1.2.2 Visi dan Misi Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun

Amanah Wagir- Malang ....................................................................... 61

4.1.2.3 Struktur Organisasi Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR)

Rukun Amanah Wagir- Malang ........................................................... 62

4.1.2.4 Program Kerja Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun

Amanah Wagir- Malang ....................................................................... 63

4.1.3 Pengelolaan Zakat Produktif Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang .. 63

4.1.3.1 Penghimpunan Dana Zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

.............................................................................................................. 63

Page 13: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xii

4.1.3.2. Pendistribusian Dana Zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

.............................................................................................................. 74

4.1.3.2 Pendayagunaan Dana Zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

.............................................................................................................. 82

4.1.4 Kemandiran Mustahik........................................................................... 96

4.1.4.1 Pengertian Kemandirian Mustahik ................................................. 96

4.1.4.2 Kemandirian Mustahik (Anggota) KTHR Wagir Malang sebagai

Subyek Zakat Produktif Berdasarkan Index Zakat Nasional ................ 98

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 103

5.2 Saran .......................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 14: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1.Penghimpunan Dana ZIS YDSF Malang 2014 –2018 ............................. 4

Tabel 1.2 Distribusi Program Dana Bid.SosKem YDSF Malang 2015-2018.......... 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 13

Tabel 3.1 Nama – Nama Informan ........................................................................ 48

Tabel 4.1 Jumlah Donatur YDSF Malang 2015 – 2018 ....................................... 67

Tabel 4.2 Program Pendistribusian Dana Zakat YDSF Malang ........................... 78

Tabel 4.3 Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Anggota KTHR Rukun Amanah

Wagir- Malang .................................................................................................... 100

Tabel 4.4 Skoring Kemandiran Anggota (Mustahik) KTHR Rukun Amanah Wagir

– Malang............................................................................................................... 102

Page 15: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kab. Malang 2014- 2018 .................. 3

Gambar 1.2 Persentase Dana ZIS YDSF Malang 2015- 2018 ................................ 6

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................... 45

Gambar 3.1 Proses Analisis Data Model Interaktif .............................................. 53

Gambar 4.1 Sturktur Organisasi YDSF Malang ................................................... 57

Gambar 4.2 Struktur Organisasi KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang .......... 63

Gambar 4.3 Pernyataan Laporan Auditor Independen .......................................... 67

Gambar 4.4 Laporan Keuangan YDSF Malang di Majalah Bulanan ................... 69

Gambar 4.5 Direct Fundraising Melalui Platfrom YDSF Malang ...................... 72

Gambar 4.6 Indirect Fundraising Melalui Kajian Keislaman YDSF Malang ....... 73

Gambar 4.7 Perkembangan Dana Terhimpun YDSF Malang .............................. 74

Gambar 4.8 Bantuan Zakat untuk Mustahik YDSF Malang ................................. 77

Gambar 4.9 Pendistribusan Dana Jalur Proposal YDSF Malang .......................... 80

Gambar 4.10 Pendistribusan Dana Jalur Non-Proposal YDSF Malang ............... 82

Gambar 4.11 Skema Pendistribusian untuk Anggota KTHR Rukun Amanah Wagir

Malang ............................................................................................. 86

Gambar 4.12 Skema Pendistribusian untuk Anggota KTHR Rukun Amanah

Wagir Malang .................................................................................. 87

Gambar 4.13 Pendampingan KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang ................ 91

Gambar 4.14 Evaluasi Ternak KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang .............. 92

Gambar 4.15 Skema Kolaborasi antara YDSF Malang & KTHR Rukun Amanah

Wagir – Malang ................................................................................ 93

Page 16: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Reduksi Data Menggunakan Teknik Tringulasi

Lampiran 2 Informan 1 Fandy Bakhtiar

Lampiran 3 Informan 2 Wildan Ismaulandy

Lampiran 4 Informan 3 Mansyur Arif

Lampiran 5 Informan 4 Amin

Lampiran 6 Informan 5 Atmo

Lampiran 7 Informan 6 Suliyadi

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 9 Surat selesai penelitian di YDSF Malang

Lampiran 10 Biodata Peneliti

Page 17: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xvi

ABSTRAK

Sukendar, Egi Agustian Rahmat. 2019. SKRIPSI. Judul: Pengelolaan Dana Zakat

Produktif Menuju Kemandirian Mustahik Berdasarkan Standar Index

Zakat Nasional (Studi pada Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

dan Kelompok Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah)

Pembimbing : Segaf, SE., M. Sc dan Dr Indah Yuliana, S.E., M.M

Kata Kunci : Zakat Produktif, Pengeloaan Zakat dan Kemandirian Mustahik

Zakat merupakan ibadah transendental berdimensi sosial- ekonomi, yang

menjadi sarana pemerataan nikmat Allah swt dan ekspresi terhadap kepedulian dan

kepekaan sosial, serta persatuan umat. di samping itu zakat sebagai sarana

pengembangan, perlindungan, dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan

kemandirian. Pengelolaan zakat produktif dengan pemberian bantuan modal baik

berupa uang maupun peralatan usaha untuk meningkatkan ekonomi mustahik.

Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang menjalin mitra dengan Kelompok Ternak

Hutan Rakyat Rukun Amanah Wagir – Malang melakukan pemberdayaan para

mustahik melalui skema ternak bergulir, penggemukan dan pembibitan ternak

kambing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dana zakat

produktif Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang di Kelompok Ternak Hutan

Rakyat Rukun Amanah Wagir – Malang dalam memandirikan mustahik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode

deskriptif. Data – data pada penelitian ini didapatkan melalui obeservasi langsung,

wawancara dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teknik tringulasi untuk

menguji keabsahan data.

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pengelolaan zakat produktif

Yayasan Dana Sosial Al falah Malang telah menjalankan kegiatan pengelolaan

zakat sesuai dengan UU No.23 Tahun 2011, yaitu penghimpunan dana melalui

direct fundraising dan indirect fundraising, pendistribusian pada bidang

pendidikan, masjid, dakwah, yatim, sosial kemanusian, serta pendayagunaan zakat

secara profesional dan proposional, di mana terdapat proses pembinaan,

pendampingan dan evaluasi mengenai ternak anggota KTHR. Kemandirian

mustahik (anggota) KTHR Rukun Amanah Wagir Malang sudah mencapai

kemandirian ekonomi, dilihat dari sumber pendapatan pendapatan dan/atau usaha

bisnis, tabungan anggota. Dengan nilai kemandirian 0,75 (kemandirian kuat) dan

0,5 (kemandirian cukup)

Page 18: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xvii

ABSTRACT

Sukendar, Egi Agustian Rahmat. 2019. THESIS. Title: Productive Zakah Fund

Management Towards Mustahik Independence Based on National

Zakah Index Standards (Study at Foundation of Al Falah Social Funds

Malang and Community of villagers Forest Animal Rukun Amanah

Wagir - Malang)

Supervisor : Segaf, SE., M. Sc dan Dr Indah Yuliana, SE., MM

Keyword : Productive Zakah, Zakah Management and Mustahik Independence

Zakah is a transcendental worship with a socio-economic dimension,

which is a facility for examining Allah's blessings and emphasizes social care and

sensitivity, as well as the unity of the people. Besides that zakah as a means of

developing, protecting, and empowering the community to create independence.

Managing funds with the help of capital either managing money or equipment to

improve the economy of mustahik. Foundation of Al Falah Social Funds Malang

establishes partners with the Community of villagers Forest Animal Rukun Amanah

Wagir - Malang to empower mustahik through encouraging rolling livestock,

fattening and goat breeding. This study aims to study the management of productive

Zakah Foundation of Al Falah Social Funds Malang in the Community of villagers

Forest Animal Rukun Amanah Wagir - Malang in realizing the independence of

mustahik.

This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The data

in this study were obtained through direct observation, interviews and

documentation. The researcher used the tringulation technique to test the validity

of the data.

The results of the study show that the management of productive zakat

Foundation of Al Falah Social Funds Malang has carried out zakat management

activities in accordance with Law No.23 of 2011, namely raising funds through

direct fundraising and indirect fundraising, distributing in the fields of education,

masjid, da'wah, orphanage, social humanity, and the utilization of zakat in a

professional and proportional manner. where there are a process of coaching,

mentoring and evaluation of KTHR member livestock. The independence of the

members of the KTHR Rukun Amanah Wagir Malang have achieved economic

independence, seen from the sources of income and/ or business ventures, members'

savings. There are two value independece of member, 0.75 value of independence

(strong independence) and 0.5 (sufficient independence)

Page 19: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

xviii

مستخلص البحثيةلاستقلالالمستحقعلىأساسمعيارالزكاةالالزكاةالإنتاج(،إدارةرأسم2019)إيغي آغستيانالغابية الوطني المواشيالحيوانية الفلاحرأسمالالاجتماعيمالانجومجموعة فيمؤسسة )دراسة

.)المجتمعةأمانة المشرف:الدكتورثغافالماجستيروالدكتورإنداحيوليانا.

لالالمستحق.دارةالزكاة،استقزكاةالإنتاجية،إالكلماتالرئيسية:الزكاةهيعبادةمتعاليةذاتبعداجتماعياقتصادي،وهيوسيلةللمساواةبينعمةالله

كوسيلةلتطويروحماية والتعبيرعنالرعايةالاجتماعيةوالحساسيةووحدةالأمة.إلىجانبذلكالزكاةفيرأسمالوالمعداتتاجيةمنخلالتوفيرالمساعدةالاستقلال.إدارةالزكاةالإنوتمكيالمجتمعلخلق

التجاريةلتحسياقتصادالمستحق.تقوممؤسسةالفلاحرأسمالالاجتماعيمالانجبتأسيسشركاءالمواشالمتناوبوالسمنوالإقامةمعمجموعةالمواشيالحيوانيةالغابيةلتمكيالمستحاربةمنخلال

الغنم. لمبذر البحث هذا صنادييهدف إدارة رأسمالعرفة الفلاح مؤسسة في الإنتاجية الزكاة ق الاجتماعيمالانجفيمجموعةالمواشيالحيوانيةالغابيةأمانةواجيرمالانجلاستقلالالمستحق.

يستخدمهذاالبحثطريقةالكيفيمعالأساليبالوصفية.تمالحصولعلىالبياناتفيالبحثمنخلالالملاحظةالمه والمقابلاتوالوثائق.ذا استخدمالباحثطريقةالتثليثلاختبارباشرة

صحةالبيانات.نتائجهذاالبحثيدلإلىأنإدارةمؤسسةالفلاحرأسمالالاجتماعيمالانجقدنفذت

للقانونرقم الزكاةوفقا لجمعالأموال،أيجمعالأموالمنخلا2011لعام23أنشطةإدارةفيمجالاتالتعليموالمساجدوالدعوةواليتيموالاجتماعيةلأموالغيرالمباشر،والتوزيعالمباشروجمعا

ونسبية مهنية بطريقة الزكاة من والاستفادة وتقييمالإنسانية، وإرشاد تدريب عملية توجد حيثالمواشيعضالأ )ء المجتمع الغابات المزارعي "مست.(KTHRلمجموعات حققت "حقوقد

منالاستقلال المجتمع)عضو( الغابات المزارعي مالانأمجموعات وجير يصلمانة الاستقلالجإلىم استنادا معقيمةدخراتالأعضاءالاقتصادي, الادخار. أعضاء المشاريعالتجارية, أو و/

افيهالكفاية()الاعتمادعلىالذاتبم0.5)استقلالقوي(و0.75الاعتمادعلىالذات

Page 20: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemiskinan merupakan fenomena multidimensi yang berhubungan dengan

ketidakmampuan masyarakat dalam mengakses kebutuhan hidupnya baik dari

aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik. Menurut Nugroho dan Dahuri dalam

Aprianto (2017) kemiskinan merupakan kondisi mutlak dan relatif yang

mengakibatkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak

mampu mencukupi kebutuhan pokoknya sesuai dengan norma yang berlaku di

dalam masyarakat karena faktor-faktor natural, kultural dan struktural. Berkenaan

dengan kemiskinan Badan Pusat Statistik memaparkan jumlah penduduk miskin di

kabupaten malang pada tahun 2015 sebabnyak 292,87 ribu dari total penduduk

sebanyak 2,544, 804 orang atau 11,53 persen, kemudian di tahun 2016 berkurang

0,04 persen yaitu sebesar 11,49 persen (293,74 ribu jiwa dari total penduduk

sebanyak 2,560,675 orang), kemudian di tahun 2017 penduduk miskin berkurang

sebanyak 0,45 persen yaitu 11,04 persen (283,96 ribu jiwa dari total penduduk

2,576,596 orang). Selanjutnya pada tahun 2018 jumlah penduduk miskin mencapai

10,37 persen atau 268,49 ribu jiwa dari total penduduk 2,591,795) berkurang

sebanyak 0.67 dibandingkan tahun sebelumnya.

Page 21: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

2

Gambar 1.2

Presentase Penduduk Miskin di Kab. Malang 2014- 2018

Sumber: BPS (2018), Diolah Peneliti

Salah satu solusi dalam upaya membangun perekonomian masyarakat

Indonesia khususnya di pedesaan adalah sektor pedesaan. Sebagaimana paparan

dari kementerian Pertanian bahwa sektor peternakan berperan penting bagi

pertumbuhan ekonomi Indonesia, sektor perternakan adalah sub sektor yang

menjadi katalisator pembangunan khususnya di wilayah pedesaan

(www.economy.okezone.com, 2019).

Ajaran agama islam menyerukan kepada umatnya untuk saling tolong

menolong dan berbagi antara satu sama lainnya, guna mencapai suatu kebahagian

dunia dan akhirat dan keharmonisan dalam bermasyarakat dan larangan untuk

melakukan ke-zhaliman antar sesama. Sebagaimana yang termaktub dalam surat Al

Maidah ayat 2:

ان ون د ع ل ا ون ث واعنلنىالا ن ت نعناون ونلان وى ق ت ال بون واعنلنىال ن ت نعناون ون

اب قن ع ل ا د ي د شن هن نالل ا هن الل وا ت ق ا ون

2015 2016 2017 2018

Penduduk Miskin 11.53 11.49 11.04 10.37

11.53 11.49

11.04

10.37

9.6

9.8

10

10.2

10.4

10.6

10.8

11

11.2

11.4

11.6

11.8

Page 22: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

3

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.” (Al

Maidah: 2)

Sebagaimana Qardhawi dalam Khasanah (2010) menerangkan bahwa

dalam pandangan Islam, kekayaan harus berorientasi pada sistem kesajahteraan

yang bertumpu pada zakat sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat yang

diberikan Allah swt. Di samping sebagai media untuk menyucikan jiwa dan harta.

Zakat juga sebagai sarana bagi jaminan pengembangan, perlindungan dan peraturan

peredaran serta distribusi kekayaan. Inilah kemudian peranan Lembaga Amil Zakat

memaksimalkan potensi zakat sebagai instrumen kemandirian masyarakat. Zakat

merupakan ibadah transendental berdimensi sosial ekonomi. Di mana zakat sebagai

media pemerataan nikmat Allah swt dan ekspresi terhadap kepedulian sosial, yang

menumbuhkan kepekaan dan persatuan umat. sebagai media keterpautan batiniyyah

antara golongan kaya dan miskin, juga sebagai solusi terhadap jurang kemiskinan

(Sarifah,2018: 19)

Hidayat (2017) dalam penelitiannya menemukan bahwa fungsi manajemen

dan program dana bergulir (zakat produktif) mampu meningkatkan ekonomi

mustahik, melatih kemandirian dan meningkatkan pengetahuan ilmu agama.

Begitupula Syamsuddin, dkk (2017) dalam penelitiannya menemukan bahwa

akuntabilitas, keadilan, transparansi dan profesionalisme berpengaruh terhadap

perolehan dana zakat, dan keberlangsungan bisnis mustahik. Selanjutnya Azhari

(2018) menemukan bahwa besaran dana zakat produktif yang diberikan kepada

Page 23: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

4

mustahik berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan usaha mikro dan menaikan

indikator penyerapan tenaga kerja sebesar 70,1 persen. berdasarkan temuan-

temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa zakat produktif mampu menjadi

alternatif atau solusi dalam meningkatkan perekonomian usaha mikro dan

memandirikan mustahik, sehingga diskursus mengenai pengelolaan zakat produktif

perlu diteliti di lembaga- lembaga zakat.

Berkenanan dengan upaya menurunkan tingkat kemisikinan di Kab. Malang

lembaga sosial atau lembaga zakat berperan sebagai lembaga alternatif dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi masyakarat pedesaan melalui pemberdayaan

masyarakat, salah satunya yaitu Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang. Yayasan

Dana Sosial Al Falah Malang bergerak untuk membantu masyarakat kurang mampu

(Dhuafa) dan memaksimalkan program- program dakwah, dengan menerapkan

konsep manajemen modern yang berlandaskan 3 pilar utama yaitu devisi

penghimpunan (funding), devisi program dan penyaluran (landing) dan devisi

supporting system. Dana yang terhimpun di YDSF Malang selalu mengalami

perubahan setiap tahunnya. Hal tersebut penulis sajikan pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel.1.1

Penghimpunan Dana ZIS YDSF Malang 2014– 2018

Tahun Penghimpunan

2015 Rp 6,819,902,409

2016 Rp 6,672,162,810

2017 Rp 7,001,866,773

2018 Rp 7,915,391,672 Sumber:Yayasan Dana Sosial Al Falah Kota Malang (2019)

Data di atas dana zakat terhimpun di Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

tahun 2015 dana zakat sebesar Rp 6,819,902,409. Kemudian tahun 2016 dana zis

Page 24: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

5

terhimpun mengalami penurunan sebesar Rp Rp 6,672,162,810 dan tahun 2017

dana zis meningkat sebesar Rp 7,001,866,773. Selanjutnya di tahun 2018 dana zis

terhimpun kembali meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp

7,915,391,672. Hal tersebut mengindikasikan profesonalitas pengurus dalam

meningkatkan aspek funding dana zakat di YDSF Malang. Sumber dana terhimpun

itu berasal dari dana zakat, infaq, shadaqah, dan dana lainnya. sehingga dapat

disimpulkan bahwasanya besaran dana terhimpun di YDSF Malang setiap tahunnya

tidak menentu bergantung kepada kesadaran dan strategi fundraising dari pengurus

bagian penghimpunan.

Gambar.1.2

Persentase Dana ZIS YDSF Malang 2015 - 2018

Sumber: Yayasan Dana Sosial Al Falah

Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Malang dalam memaksimalkan dana

zakat tersebut distribusikan ke lima bidang pokok yaitu pendidikan, masjid, yatim,

dakwah dan kemanusiaan, serta program zakat dan operasional. Adapun porsi

persentase alokasi dana zis setiap tahun mengalami perubahan, bergantung pada

kebijakan yang ditetapkan pada rapat kerja tahunan YDSF Malang. Jika dilihat dari

gambar1.1 di atas porsi untuk bidang dakwah setiap tahun selalu lebih besar

Page 25: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

6

dibandingkan bidang- bidang lain. Kendati demikian, bidang sosial kemanusian

menjadi tumpuan dalam mewujudkan masyarakat mandiri dan berdaya.

Adapun dana zakat dan infaq diditribusikan pada program – program sosial

kemanusian ialah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Distribusi Program Dana di Bid. SosKem YDSF Malang 2015- 2018

Nama

Program

Tahun Sumber

Dana 2015 2016 2017 2018

ZUM 233,672,133 187,061,000 285,974,150 805,838,426 Zakat

Kemanusian 438,153,201 120,318,318 485,991,254 2,256,921,439 Infaq

LKS 5,950,000 7,410,571 12,389,206 19,313,000 Infaq

Sahabat

Desa 10,519,000 8,401,697 - 6,000,000 Infaq

Ekonomi

Mandiri 40,000,000 - 18,882,500 - Zakat

Total 692,294,334 323,192,096 803,237,110 3,088,072,865

Sumber: Yayasan Dana Sosial Al Falah

Berdasarakan tabel 1.2 di atas distribusi dana zakat dialokasikan pada tahun

program zakat untuk mustahik (zum) untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya

rumah sakit mustahi dan Ekonomi Mandiri berupa bantuan modal usaha atau

peralatan usaha, dan dana infaq dialokasikan untuk program kemanusian, layanan

kesehatan, dan program sahabat desa. menurut Wildan Ismaulandy salah satu

pengurus bidang Sosial Kemanusian di YDSF Malang (2019) menyatakan bahwa

dana zakat untuk mustahik diperuntukan pada tiga bagian yaitu, bantuan biaya

hidup berupa uang atau sembako, bantuan biaya rumah sakit atau obat, dan bantuan

modal usaha baik berupa uang maupun peralatan usaha. Sehingga pengelolaan dana

zakat yang bersifat produktif diimplementasikan pada program ekonomi mandiri.

Program Ekonomi Mandiri adalah program yang membantu masyarakat

mustahik Malang Raya mampu menciptakan ekonomi keluarga mandiri, penerima

program ini dipioritaskan mustahik yang memiliki usaha atau akan merintis usaha

Page 26: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

7

kecil (www.ydsf-malang.com,2018). Pada tahun 2012 - 2014 konsep yang

digunakan ialah model zakat produktif kreatif yaitu berupa bantuan modal usaha

kepada mustahik yang dinamakan Komunitas Usaha Mandiri (KUM). Di mana

mustahik mengajukan proposal bantuan dana usaha kepada YDSF Malang,

kemudian penanggung jawab program melakukan survei dan wawancara kepada

mustahik tersebut, selanjutnya pencairan dana bantuan modal usaha kepada

mustahik, dikarenakan kurangnya SDM YDSF Malang yang berdampak dari

ketidak mampuan YDSF Malang dalam melakukan pendampingan dan monitoring

perkembangan usaha para mustahik, sehingga proses pendampingan hanya bisa

berjalan setahun.

Berangkat dari hal tersebut, pada tahun 2015 YDSF Malang berkolaborasi

dengan tokoh masyarakat membentuk kelompok - kelompok kemasyarakatan

sebagai upaya memandirikan mustahik khususnya di bidang sosial-ekonomi. Salah

satu kelompok masyarakat yang menjalin mitra dengan YDSF Malang adalah

Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir- Malang. Adapun

hubungan YDSF Malang sebagai pemberi bantuan dana hibah untuk dibelikan

indukan hewan dan fasilitator dalam pemberian edukasi kepada para mustahik

seputar ternak hewan, sehingga pengelolaan dana dan aktifitas ternak hewan

diserahkan kepada para pengurus KTHR tersebut. Pada tahun 2015 YDSF Malang

meyalurkan dana sebanyak 40.000.000 (empat puluh juta) untuk dikelola oleh

KTHR tersebut. Di mana dana tersebut dialokasikan pembelian hewan kambing

sebanyak 25 ekor dan alat pencacah rumput. Kemudian pada tahun 2017 YDSF

Page 27: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

8

Malang memberikan dana hibah dalam bentuk hewan kambing sebanyak 15 ekor

kepada KTHR tersebut.

Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir- Malang

merupakan wadah untuk para peternak di Wagir – Malang dalam meningkatkan

kemampuan dalam beternak dan memperluas ekosistem peternakan para mustahik

baik dari aspek pemeliharaan hewan ternak maupun aspek pasarnya. Aktifitas yang

dilakukan KTHR tersebut ialah pembibitan dan penggemukan hewan ternak.

Adapun pengelolaan ternak kambing tersebut berbasis koperasi, di mana mustahik

diberikan induk kambing dan jika sudah sudah tiga kali peranakan, anak kambing

diberikan kepada mustahik lainnya untuk dipelihara.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam

mengenai pengelolaan dana zakat YDSF Malang di Kelompok Ternak Hutan

Rakyat (KTHR) Wagir- Malang dalam memandirikan anggota (mustahik), yang

dalam hal ini penulis rangkum pada judul “Pengelolaan Zakat Produktif Menuju

Kemandirian Mustahik Berdasarkan Standar Index Zakat Nasional (Studi

Pada YDSF Malang dan KTHR Wagir Malang)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dihasilkan rumusan

masalah yang akan diteliti yaitu, bagaimana pengelolaan dana zakat produktif

YSDF Malang di KTHR Wagir- Malang dalam memandirikan mustahik?

Page 28: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengelolaan dana zakat produktif YDSF Malang di

KTHR Wagir- Malang dalam memandirikan mustahik.

Adapun manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek

teoritis dan aspek praktis. Yang dimaksud dari dua aspek penelitian ini yakni:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini ialah mengetahui model

pengelolaan zakat produktif dalam program dusun mitra dan kontribusi program

tersebut dalam memandirikan mustahik.

2. Manfaat Praktis

a. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memicu daya kritis konstruktif bagi

penulisdalam upaya merespon potensi ZIS terhadap pertumbuhan ekonomi umat.

b. Institusi atau Lembaga

Secara praktis, penelitian dapat dijadikan bahan evaluasi program yang

telah dicanangkan dan pijakan bagi lembaga terkait dalam upaya peningkatan mutu

program sebagai inovasi pemberdayaan ekonomi mustahik binaannya.

1.4 Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini, pola pendistribusian zakat produktif

melalui program ekonomi mandiri berupa ternak kambing yang dikelola oleh

Kelompok Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah Mitra Wagir – Malang dan

peranan program tersebut dalam memandirikan mustahik binaan YDSF Malang.

Page 29: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pendayagunaan zakat produktif telah banyak

dilakukan. Agar penelitian di atas memiliki kejelasan dan pijakan ilmiah yang

bertujuan agar tidak terjadi bahasan yang sama. Berikut adalah telaah yang telah

dikaji oleh para penulis lain: Nafiah (2015) dalam penelitiannya melakukan analisis

pengaruh pendayagunaan zakat produktif melalui program ternak bergulir terhadap

kesejahteraan mustahik penerima program di BAZNAS Kab.Gersik dengan

menggunakan metode kuantitatif dengan model regresi sederhana. Wijaya (2016)

memaparkan bahwa program madrasah ekonomi mandiri di Dompet Dhuafa

Yogyakarta dilaksanakan oleh BMT mitra Dompet Dhuafa Yogyakarta dan

Program tersebut memberikan dampak kemaslahatan dahruriyyah yang terdiri dari

hifzh ad din, hifzh an Nafs, hifzh al Aql, hifzh al Nasl dan Hifzh al Maal.

Pailis dkk (2016) menggunakan metode kuantitatif dengan alat analisis

SEM (Etructural Equation Model) untuk menganalisis pengaruh maqashid syariah

yang meliputi pemahaman agama, jiwa, akal, keturunan dan harta terhadap

pemberdayaan mustahik. Pengaruh pemberdayaan mustahik terhadap kesejahteraan

mustahik di Kota Riau. Syauqi dan Pratama (2016) memaparkan dalam

penelitiannya, bahwa keberadaan program pemanfaatan zakat mampu

meningkatkan kesejahteraan mustahik sebesar 147.74%. Dan indeks kemiskinan

material, indeks kemiskinan spiritual dan indeks kemiskinan absolut di kabupaten

Page 30: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

11

Bogor dapat dikurangi melalui program pemanfaatan zakat sebesar 49, 6%, 1,6%,

dan 12%.

Nurzaman (2016) melakukan analisis dampak zakat berbasis produktif

terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin dengan pendekatan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) rumah tangga. Alaydrus (2016) dengan situs

penelitian di BAZNAS Kota Pasuruan menghasilkan ZIS produktif berpengaruh

postif siginifikan terhadap pertumbuhan usaha mikro mustahik di Kota Pasuruan.

Juga ZIS produktif tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan mustahik di Kota

Pasuruan.

Faisal (2017) menggunakan metode kuantitatif dengan alat analisis PLS

(partial least square) menghasilkan, ZIS produktif berpengaruh postif siginifikan

terhadap pertumbuhan usaha mikro dan kesejahteraan mustahik. Dengan kata lain,

penyertaan modal usaha yang diberikan kepada mustahik mampu meningkatkan

usaha mikro melalui program tersebut. Syamsuddin dalam penelitiaannya mencoba

menganalisis pengaruh akuntabilitas, transparansi dan profesionalisme terhadap

akuisisi zakat. Dan pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan mustahik di

Sulawesi Selatan.

Hidayat (2017) menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

deskriptif kualitatif menghasilkan bahwa LAZ PKPU Kota Makassar menerapkan

fungsi manajemen dan program dana bergulir (zakat produktif) mampu

meningkatkan ekonomi mustahik, melatih kemandirian dan meningkatkan

pengetahuan mustahik tentang ilmu agama. Suratno (2017) menjelaskan bahwa

Page 31: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

12

pandayagunaan zakat produktif berpengaruh postif signifikan terhadap

pemberdayaan mustahik sebesar 35,6%.

Hani’in (2018) dalam penelitiaannya memaparkan bahwa, adanya pengaruh

positif signifikan antara modal, pendapatan, konsumsi, kesehatan, dan pendidikan

terhadap kesejahteraan masyarakat miskin di Sragen baik secara parsial maupun

simultan. Kemudian Atmaja (2018) mencoba menggunakan metode kualitatif

deskriftif, untuk menganalisis dampak pendayagunaan zakat produktif terhadap

pemberdayaan mustahik pada lembaga amil zakat dompet dhuafa yogyakarta.

Azhari (2018) menggunakan metode Kuantitatif yang menghasilkan temuan,

bahwa hasil dan juga besaran zakat produktif yang diberikan kepada mustahik

berpengaruh terhadap pertumbuhaan usaha mikro. Sehingga mampu menaikan

indikator penyerapan tenaga kerja dengan nilai pengaruhnya sebesar 70,1%.

Ubaidilah (2018) menemukan dalam penelitiannya pinjaman lunak LAZ Qiblat

Zakat IPHI Jawa Tengah yang diberikan kepada mustahik dari tingkat pendapatan

mustahik terjadi peningkatan setiap bulannya.

Page 32: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

13

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti,

Tahun & Judul

Penelitian

Tujuan

penelitian

Alat

Analisis Hasil Penelitian

1. Lailiyatun Nafiah

(2015), “Pengaruh

Pendyagunaan

Zakat Produktif

Terhadap

Kesejahteraan

Mustahik pada

Program Ternak

Bergulir BAZNAS

Kab. Gresik”

Menganalisis

pengaruh

pendayagunaan

zakat produktif

melalui program

ternak bergulir

terhadap

kesejahteraan

mustahik

penerima

program di

BAZNAS

Kab.Gersik

Kuantitatif,

Regresi

Sederhana

Pendayagunaan zakat

produktif berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap kesejahteraan

mustahik.

2. Andy BPTB

Kep.Riau Wijaya

(2016), “Distribusi

Zakat Produktif

Bagi Fakir Miskin di

Daerah Istimewa

Yogyakarta (Studi

Pelaksanaan

Program Madrasah

Ekonomi Mandiri

Dompet Dhuafa

Yogyakarta)”

Menganalisis

pengaruh atau

dampak

distribusi zakat

produktif

khususnya

program

Madrasah

Ekonomi

Mandiri Dompet

Dhuafa

Yogyakarta

terhadap

kemaslahatan

agama, jiwa,

akal, keturunan

dan harta

Deskrptif

kualitatif

1. Program Madrasah

Ekonomi Mandiri

dilaksanakan dengan

BMT yang merupakan

jejaring Dompet Dhuafa

Yogyakarta

2. Program Madrasah

Ekonomi Mandiri

memberikan dampak

kemaslahatan

dahruriyyat yang terdiri

dari hizh ad Din, hifzh an

Nafs, hifzh al Aql, hifzh al

Nasl, dan hifzh al Mal.

3. E. Armas Pailis,

Dkk., (2016), “The

Influence of Maqashid

syariah toward

Mustahik’sEmpowerm

Menganalisis

pengaruh

maqashid

syariah yang

meliputi

Kuantitatif,

SEM

(Structural

Equation

Model)

1. Pemahaman agama,

pengetahun, dan

kepedulian keluarga

berpengaruh pada

Page 33: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

14

ent and Welfare

(Study of Productive

Zakat

Recipients on Baznas

Riau)”

pemahaman

mengenai

agama, jiwa,

akal, keturunan

dan harta

terhadap

pemberdayaan

mustahik dan

pengaruh

pemberdayaan

pada

kesejahteraan

mustahik di

Kota Riau

pemberdayaan

mustahik

2. Pemberdayaan

mustahik berpengaruh

pada individu mustahik

dan kesejahteraan

masyarkat

3. Pengaruh maqashid

syariah terhadap

pemberdayaan

mustahik melalui zakat

produktif memiliki

nilai kontribusi sebesar

40.6%

4. Irfan Syauqi Beik

dan Caesar Pratama

(2016), “Zakat

Impact on Poverty

and Welfare of

Mustahik: A

CIBEST Model

Approach”

Menganalisis

dampak

program zakat

dalam

pengentasan

kemiskinan

rumah tangga

mustahik di

Kabupaten

Bogor

berdasarkan

aspek materi dan

spiritual

Kuantitatif,

Model

CIBEST

1. Keberadaan program

pemanfaatan zakat

mampu meningkatkan

kesejahteraan mustahik

sebesar 147,14%.

2. Indeks kemiskinan

material, indeks

kemiskinan spiritual

dan indeks kemiskinan

absolut dapat

dikurangi melalui

program pemanfaatan

zakat sebesar 49,6%,

1,6% dan 12,3 persen

5. Muhammad Soleh

Nurzaman (2016),

“Evaluating the

Impact of

Productive Based

Zakat in The

Perspective of

Human

Development Index:

A Comparative

Analysis”

Menganalsis

dampak zakat

berbasis

produktif

terhadap

kesejahteraan

rumah tangga

miskin dengan

menggunakan

pendekatan

Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

rumah tangga

Kuantitatif,

Analisis

Komparatif

1. Zakat berbasis

produktif berpengaruh

positif terhadap

kesejahteraan rumah

tangga miskin.

2. Zakat berbasis

produktif berpengaruh

postif terhadap

penurunan tingkat

kematian keluarga

miskin

6. M Zaid Alaydrus

(2016), “Pengaruh

Zakat Produktif

Terhadap

Menganalisis

pengaruh ZIS

Produktif

terhadap

Kuantitatif,

PLS

(partial

1. ZIS Produktif

berpengaruh positif

signifikan terhadap

pertumbuhan usaha

Page 34: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

15

Pertumbuhan Usaha

Mikro dan

Kesejahteraan

Mustahik pada

BAZNAS Kota

Pasuruan”

pertumbuhan

usaha mikro dan

kesejahteraan

mustahik di

Kota Pasuruan

least

squaare)

mikro mustahik di Kota

Pasuruan

2. ZIS Produktif tidak

bepengaruh terhadap

kesejahteraan mustahik

di Kota Pasuruan

7. Agus Faisal (2017),

“Productive Zakat

of Baznas

Yogyakarta on the

Growth of Micro

Business”

Menganalisis

dampak ZIS

produktif

terhadap

pertumbuhan

usaha mikro dan

kesejahteraan

mustahik di

BAZNAS Cab.

Daerah

Istimewa

Yogayakarta

Kuantitatif,

PLS

(parsial

least

square)

ZIS Produktif

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

pertumbuhan usaha

mikro dan

kesejahteraan

mustahik. Dengan kata

lain, penyertaan modal

yang diberikan kepada

mustahik mampu

meningkatkan usaha

mikro melalui

pengembangan

lapangan kerja

8. H.Syamsuddin,Dkk

(2017), “The

Influence of

Governance

Dimension on

Zakah Acquisition

for Mustahik

Business

Continuity in South

Sulawesi”

Menganalisis

pengaruh

akuntabilitas,

transparansi dan

profesionalisme

terhadap akuisisi

zakat. Dan

pengaruhnya

terhadap

peningkatan

pendapatan

mustahik

Kuantitatif,

Regresi

1. Akuntabilitas,

keadilan, transparasi,

dan profesionalisme

mempengaruhi

perolehan dana zakat

2. Akuntabilitas,

keadilan, transparasi,

dan profesionalisme

berpengaruh secara

langsung terhadap

keberlangsungan bisnis

mustahik

9. Rachmat Hidayat

(2017),

“Penerapan

Manajemen Zakat

Produktif dalam

Meningkatkan

Ekonomi Umat di

PKPU (Pos

Keadilan Umat)

Kota Makassar)”

Untuk

mengetahui

sistem

manajemen dan

hasil distribusi

zakat produktif

yang diterapkan

LAZ PKPU

Kota Makassar

Deskriptif

Kualitatif

1. Bahwa pihak LAZ

PKPU Kota Makassar

berupaya melaksanakan

program zakat produktif

dengan menerapkan

fungsi manajemen

(prencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan)

2. Program dana bergulir

(zakat produktif)

mampu meningkatkan

ekonomi mustahik,

melatih kemandirian,

Page 35: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

16

dan meningkatkan

pengetahuan mustahik

tentang ilmu agama.

10. Suratno (2017),

“Pengaruh

Pendayagunaan

Zakat Produktif

Terhadap

Pemberdayaan

Mustahik (Studi

pada Lembaga

Amil Zakat

DPUDT Bandar

Lampung)”

Untuk

mengetahui

pengaruh

pendayagunaan

zakat produktif

terhadap

pemberdayaan

mustahik

DPUDT Bandar

Lampung

Kuantitatif,

Regresi

Sederhana

Secara parsial variabel

pendayagunaan zakat

produktif memiliki

pengaruh postif dan

signifikan terhadap

variabel pemberdayaan

mustahik. Pengaruhnya

sebesar 35,6% terhadap

usaha mustahik.

11. Umi Hani’in

(2017), “Pengaruh

Zakat Produktif

Terhadap

Peningkatan

Kesejahteraan

Masyarakat Miskin

di Kabupaten

Sragen”

Menganalisis

pengaruh modal,

pendapatan,

konsumsi,

kesehatan, dan

pendidikan

terhadap

kesejahteraan

masyarakat

miskin di

Kabupaten

Sragen secara

parsial dan

simultan

Kuantitatif,

Regresi

linear

berganda

Adanya pengaruh postif

dan signifikan antara

modal, pendapatan,

konsumsi, kesehatan, dan

pendidikan terhadap

kesejahteraan masyarakat

miskin di sragen baik

secara simultan maupun

parsial

12. Evita Dwi Atmaja

(2018), “Dampak

Pendayagunaan

Zakat Produktif

Terhadap

Pemberdayaan

Mustahik pada

Lembaga Amil Zakat

Dompet Dhuafa

Yogyakarta”

Menganalisis

dampak

pendayagunaan

zakat produktif

terhadap

pemberdayaan

mustahik pada

lembaga amil

zakat Dompet

Dhuafa

Yogyakarta

Deskriptif

Kualitatif

Indikator pemberdayaan

mustahik berdampak pada

pemberdayaan mustahik

melalui program Institut

Mentas Unggul yaitu

sebanyak 11 orang

mustahik dari 14

responden yang berdaya

segi peningkatan bisnis,

14 orang mustahik

berdaya dari segi

pelaksanaan etika bisnis

islam, dan 13 orang

mustahik berdaya dari

segi pembayaran ZIS

13. Roikha Azhari

(2018), “Pengaruh

Menguji apakah

penyaluran dana

Kuantitatif,

PLS

Hasil dan juga besaran

zakat produktif diberikan

Page 36: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

17

Pendayagunaan

Zakat produktif

Terhadap

Pertumbuhan Usaha

Mikro dan

Penyerapan Tenaga

Kerja Mustahik

pada Program Jatim

Makmur BAZNAS

Jawa Timur”

zakat produktif

akan

berpengaruh

pada

perkembangan

UMKM dan

penyerapan

tenaga kerja

(Partial

Least

Squares)

kepada mustahik

berpengaruh terhadap

tingkat pertumbuhan

usaha mikro, dan semakin

tinggi tingkat

pertumbuhan usaha mikro

maka dapat menaikan

indikator penyerapan

tenaga kerja. Dengan nilai

pengarunya sebesar 70,1% Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan penelitian-penelitan sebelumnya yang mengkaji mengenai

pendayagunaan zakat produktif, distribusi zakat, penerapan maqashid syariah

dalam pemberdayaan mustahik, serta analisis akuntabilitas, transparansi dan

profesionalisme dalam meningkatkan pendapatan mustahik. Dan penelitian ini

mengkaji mengenai pengelolaan dana zakat produktif yang sesuai dengan UU

No.23 Tahun 2011 menuju kemandirian mustahik YDSF malang di KTHR Wagir

– Malang.

2.2 Kajian Teoritis

2.2.1 Zakat Instrumen Pemberdayaan

2.2.1.1 Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah

Zakat secara etimologi berasal dari kata az-zaka’u berarti an-nama’

(tumbuh), az-ziyadah (bertambah), dan al barokah (berkah) (Rafi', 2011:23). Ibnu

Arabi menjelakan pengertian zakat dalam beberapa istilah seperti kesuburan,

karena dengan zakat Allah akan mendatangkan kesuburan pahala, thaharah

(kesucian) karena zakat merupakan suatu kenyataan jiwa yang suci dari kikir dan

dosa, barakah (keberkatan) (Shiddieqy, 2006:3). Undang undang No.23 Tahun

2011, zakat diartikan sebagai harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim

Page 37: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

18

atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan

syariat Islam (BAZNAS, 2016:1). Dari berbagai definisi zakat baik dari segi bahasa

dan istilah, dapat disimpulkan bahwa zakat adalah sebuah kewajiban yang

diperintahkan oleh Allah SWT di mana umat muslim diwajibkan untuk

memberikan harta pada jumlah tertentu kepada yang memerlukan sesuai dengan

syariat Islam yang telah ditetapkan dalam Alquran dan Hadist. Hal tersebut

termaktub dalam Alquran:

ن كن سن تنكن صنلان ن إ م ه لني بناونصنلعن م يه زنك ت ون م ره تطنه قنة صندن ونالم أنم ن م ذ خ

يم عنل يع سمن الله ون م لن

“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) kententraman jiwa bagi mereka.

Allah maha mendengar, maha penyayang (Qs. at Taubah:103)

Berangkat dari definisi, setidaknya ada tiga prinsip yang terkandung dalam

zakat yaitu:

1. Zakat diambil pada sebagaian jenis harta yaitu jenis harta yang dapat

berkembang seperti hasil bumi, dan binatang ternak;

2. Zakat diambil setelah mencapai nisab;

3. Zakat harta yang diambil tahunan (haul) ((Rafi', 2011:26)

Page 38: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

19

2.2.1.2 Dasar Hukum Zakat

Kewajiban mengeluarkan zakat bagi umat islam yang memiliki harta sampai

nisab (batas minimal harta yang harus dikeluarkan zakatnya) merupakan

implementasi dari hukum Islam yang sudah jamak diketahui dan berlaku di

kalangan masyarakat. Oleh sebab itu zakat seyogyanya disadari sebagai proses

pembersihan harta milik individu karena terdapat harta umat di dalamnya.

Kewajiban mengeluarkan zakat merupakan suatu kewajiban yang diperintahkan

Allah SWT dalam Alquran. Indikasi tersebut terbukti ayat- ayat perintah zakat

berbentuk fiil amr (Rafi', 2011:27).

2.2.1.3 Prinsip Prinsip Zakat

Menurut Djuanda (2006) dalam Syarifah (2018:26) memaparkan bahwa

zakat memiliki enam prinsip, yaitu:

1. Prinsip kepercayaan keagamaan

Prinsip kepercayaan keagamaan menerangkan bahwa orang yang

mengelurakan hartanya untuk berzakat meyakini, bahwa pengeluaran

tersebut merupakan salah satu investasi kepercayaan agamanya. Sehingga

jika orang bersangkutan belum menunaikan zakatnya, ibadahnya dirasa

belum sempurna.

2. Prinsip keadilan dan pemerataan

Prinsip keadilan dan pemerataan sudah mencerminkan tujuan zakat, yakni

pembagian kekayaan yang telah diberikan Allah swt kepada umat manusia

sesuai porsinya.

3. Prinsip kematangan dan produktifitas

Page 39: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

20

Prinsip Kematangan dan produktifitas menekankan bahwa zakat sudah

seharusnya dibayar dikarenakan milik tertentu yang membuahkan hasil

tertentu. Di mana hasil tersebut hanya boleh dipungut setelah mencapai nisab

atau haul yaitu normalnya satu tahun.

4. Prinsip kebebasan dan penalaran

Prinsip kebebasan dan nalar menerangkan bahwa pembayaran zakat

diperuntukan bagi orang yang bebas dan sehat jasmani serta rohaninya.

Sehingga zakat bukan berasal dari orang yang sedang dihukum atau orang

yang sedang mengalami gangguan jiwa (gila).

5. Prinsip etik dan kewajaran

Prinsip etik dan kewajaran menerangkan bahwa zakat diminta berdasarkan

ketentuan syariat, yakni pemungutannya melihat dari akibat-akibat yang

ditimbulkan.

2.2.1.4 Hikmah dan Manfaat Zakat

Menurut Soemitra (2009) zakat adalah ibadah multidimensi, oleh

karenanya, zakat memiliki beragam makna dalam kehidupan manusia, khususnya

islam. Zakat pun memiliki hikmah -hikmah yang berkaitan dengan hubungan

kepada Allah swt, dan hubungan sosial masyarakat. Adapun hikmah dan manfaat

tersebut, diantaranya:

1. Membantu, membina dan membangun kaum mustadafin dengan materi guna

memenuhi kebutuhan primernya. Dengan situasi tersebut mereka akan mampu

memaksimalkan ibadah (kewajibannya) terhadap Allah swt.

Page 40: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

21

2. Menyucikan atau membersihkan harta, jiwa manusia dari sifat kikir dan cinta

dunia, membangun keluasan batin, rasa cinta kepada fakir miskin,tumbuh

kesadaran untuk membantu yang lemah dan sebagai ungkapan syukur atas

nikmat Allah swt, dan mendorong untuk selalu berusaha, kerja keras, kreatif

dan produktif dalam usaha.

3. Sebagai upaya dalam mewujudkan sistem kemasyarakatan yang berlandaskan

atas prinsip-prinsip umat yang satu (ummatan wahidatun), persamaan derajat

(musawah), terjalinnya persaudaran islam (ukhwah islamiyah) dan tanggung

jawab bersama (Takaful ijtima)

4. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, di mana interaksi seseorang

dengan yang lainnya menjadi rukun, harmonis dan damai, yang kemudian

tercipta kondisi yang tenteram dan aman baik secara dzhoiriyah dan lahiriyah.

5. Sebagai media penunjang seluruh aktifitas di jalan Allaw swt yang disebut

dakwah islamiyyah

2.2.1.5 Muzakki dan Mustahik Zakat

1. Muzakki

Husnan (1996) mengatakan bahwa Muzakki merupakan orang yang memiliki

kewajiban untuk mengeluarkan hartanya. Di mana hartanya telah mencapai nishab

(batas harta kekayaan dalam mengeluarkan zakat). Selanjutnya Inoed (2005)

mengungkapkan Muzzaki merupakan individu atau lembaga yang berkewajiban

untuk membayar zakat. Umat Islam di Indonesia yang mampu memiliki kewajiaban

untuk mengeluarkan zakat (Atmaja,2018).

Page 41: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

22

Definisi lain dari Muzakki adalah seorang muslim atau badan usaha yang

berkewajiban menunaikan zakat (Baznas,2016:02). Dari definisi tersebut, Muzakki

dapat diartikan orang yang memiliki kekayaan atau harta yang sudah mencapai

nishab berkewajiban membayar zakat sesuai ketentuan syariah.

2. Mustahik

Menurut Husnan dalam Atmaja (2018) menjelaskan bahwaMustahik ialah

orang yang berhak menerima atas zakat. Allah swt mneyebutkan dalam Qs at-

Taubah ayat 60 mengenai orang- orang yang berhak menerima atas zakat:

ونفي م ه وب ل ق ة لفن ؤن م ل ا اون هن عنلني ين ل عنام ال ون ي اك سن من ونال رناء قن ف ل ل قنات نناالصدن إ

الله ون الله نن م ة فنريضن يل ب الس ن ب ا ون الله يل ب سن ونفي ين غنارم ال ون الرقناب

يم ك حن يم عنل

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah

dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”(Q.s at Taubah:60)

Keterangan lebih detail, Rochim menjelaskan dalam Atmaja (2018) mengenai

orang-orang yang berhak atas zakat dari kedelapan golongan tersebut sebagai

berikut:

Page 42: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

23

a. Fakir adalah orang – orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan

hidupnya sehingga membutuhkan bantuan orang lain;

b. Miskin adalah orang-orang yang memiliki penghasilan dan harta, namun

belum dapat memenuhi kebutuhan pokoknya;

c. Pengurus zakat adalah orang-orang yang mengatur mekanisme zakat dari

penghimpunan sampai penyaluran zakat, yang kemudian didistribusikan

kepada para mustahik;

d. Muallaf adalah orang yang baru menganut ajaran islam dan kondisinya

lemah. Mereka berhak mendapatkan zakat bukan karena kaya, tetapi

mereka membutuhkan bantuan dalam hal hak atas zakat;

e. Riqab (budak) adalah orang -orang yang belum merdeka (akan

dimerdekakan dirinya) sehingga mereka berhak menerima zakat;

f. Gharim (orang yang berhutang) adalah orang tidak memiliki harta untuk

melunasi hutang yang telah jatuh tempo, sehingga mereka berhak atas

zakat untuk membayar hutang maupun memenuhi kebutuhan pokoknya;

g. Fi sabillah adalah orang yang sedang berjuang di jalan Allah. Di mana

fisik, tenaga, lisan maupun tulisannya menjadi jalan perjuangannya untuk

ridha Allah.

h. Ibnu Sabil adalah orang -orang yang telah kehabisan bekal pada saat

perjalanan.

Berdasarkan surat At taubah: 60 tersebut, dari apa yang telah dijelaskan di atas

mengenai delapan golongan yang berhak menerima zakat, para fuqaha membagi

dua kelompok kategori yaitu pertama, mereka yang terdiri dari empat golongan di

Page 43: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

24

antaranya fakir, miskin, amil dan muallaf. Kedua, mereka yang terdiri dari riqab,

garim, saibilillah dan ibnu as sabil. Di mana untuk golongan yang pertama para

fuqaha maupun mufassir bependapat bahwa surat At Taubah: 60 tersebut

menggunakan dengan “lam” huruf jar yang mengandung makna bahwa bagian

zakat yang diterima menjadi hak milik penuh mereka, tidak dapat diambil kembali

apabila sudah di tangan mereka. Dalam artian mereka berhak membelanjakan

sesuai kebutuhan mereka. Sedangkan untuk empat golongan yang kedua tidak

memiliki terhadap bagian zakat yang diterimanya. Maksdunya mereka hany

menerima dalam rangka mengentaskan dirinya dari perbudakan, garim untum

melunasi hutang, sabilillah untuk biaya berjihad dan ibnu as sabil hanya untuk

mencukupi ongkos perjalanannya. Alasannya perubahan huruf jar “lam” pada

empat kelompok yang kedua menjadi “fi” yang bermakna tidak menunjukan

kepemilikan melainkan menunjukan tempat. Artinya bagian zakat pada kelompokm

kedua hanya terbatas pada tempat dan posisinya masing-masing (Rafi', 2011:77-

78).

2.2.2 Pengelolaan Zakat Produktif

2.2.2.1 Asas Pengelolaan Zakat

Esensi zakat merupakan pengelolaan sejumlah harta kekayaan yang diambil

dari orang yang sudah wajib membayar zakat untuk disalurkan kepada orang yang

berhak menerimanya. Pengelolaan zakat meliputi aktifitas funding

(penghimpunan), landing (penyaluran), pendayagunaan, pengawasan dan

pertanggungjawaban harta zakat.

Page 44: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

25

Pengelolaan zakat harus berdasarkan iman, taqwa, keterbukaan dan

kepastian hukum yang sesuai dengan pancasila dan UUD 1945, juga pengelolaan

zakat untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat

yang berdasarkan ketentuan agama, meningkatkan fungsi dan intermediasi antara

keagamaan dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial, serta

meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat. Asas pelaksanaan zakat tidak

semata-mata dilakukan secara individu, dari muzakki diberikan langsung kepada

mustahik, akan tetapi dilaksanakan oleh sebuah lembaga yang secara khusus

menangani zakat, yang memenuhi persyaratan tertentu yang disebut amil zakat.

Amil zakatlah yang bertugas untuk melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat,

melakukan penagihan, pengambilan dan pendistribusian secara benar dan tepat.

Di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 mengenai Pengelolaan

Zakat, pasal 1 ayat 1 dijelaskan Pengelolaan Zakat adalah suatu kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, serta pengkoordinasian pada saat pengumpulan,

penyaluran, dan juga penggunaan zakat. Keberadaan lembaga pengelola zakat di

Indonesia diatur dalam UU No.38 Thn 1999 tentang pelaksanaan zakat, Keputusan

Menteri Agama No.581 Thn 1999 tentang pelaksanaan UU No.38 Thn 1999 dan

Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No.

D/291 Thn 2000 tentang pedoman teknis pengelolaan zakat. Peraturan bertujuan

agar lembaga pengelola zakat lebih profesional, amanah dan transparan, sehingga

dana yang dikelola memberi dampak positif terhadap pemberdayaan dan

kesejahteraan umat.

Page 45: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

26

Di dalam Alquran surah At Taubah ayat 103 juga dijelaskan bahwa zakat

itu diambil atau dipungut dari orang-orang yang berkewajiban zakat (muzakki)

yang kemudian disalurkan kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq).

Untuk yang bertugas mengambil memungut zakat adalah para petugas dari lembaga

zakat (amil). Pengertian ‘amil adalah orang yang diberi perintah oleh

pemerintah/imam untuk mengambil, menuliskan, serta menghitung dan juga

mencatat zakat yang telah diambil dari para muzakki.

Untuk mengumpulkan zakat, sekarang bisa melalui lembaga zakat dan

lembaga amil zakat tersebut akan mengelola zakat sesuai dengan Undang-Undang

yang berlaku. Menurut Didin Hafiddudin dalam Misbahul dan Djalal (2006:162)

ada beberapa keuntungan apabila zakat dibayarkan oleh muzakki melalui lembaga

amil zakat, yaitu:

a) Dapat dijamin kepastian dalam hal kedispilinan pembayaran

zakat. Karena membayar zakat merupakan suatu kewajiban

yang juga bersifat otoritatif (paksaan).

b) Untuk menjaga perasaan kerendahan hati para mustahiq ketika

ia menerima zakat dari para muzakki.

c) Agar efisien dan efektif dalam penyaluran dan penggunaan

dana zakat menurut skala prioritas yang ada di suatu tempat.

d) Adanya syiar yang terlihat kepada masyarakat mengenai wajib

zakat bagi orang yang memiliki harta kekayaan dan telah

mencapai nisabnya.

Di dalam Alquran Allah swt berfirman:

Page 46: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

27

اٱلذيننفضلوابرناديرزقهمعنلنى ونٱللهفنضلنبنعضنكمعنلنىبنعضفيٱلرزق فنمن

حندونن ةٱللهين منامنلنكنتأنينن همف نهمفيهسنوناءأنفنبنعمن

“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam

hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau

memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar

mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari

nikmat Alla”. (QS. An Nahl : 71)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kemampuan

memperoleh rezeki yang berbeda-beda pada setiap umat Muslim. Ada umat muslim

yang mempunyai mata pencaharian dan penghasilannya dapat memenuhi segala

kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi, ada juga yang memiliki pekerjaan dan tidak

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Di dalam Islam distribusi kekayaan didasarkan kepada jenis pekerjaan dan

kebutuhan. Sedangkan kebutuhan merupakan salah satu prinsip dasar

pengelompokkan mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) maka, zakat

merupakan sebuah instrument redistribusi harta kekayaan. Menurut Misbahul dan

Djalal (2006:167) untuk memanfaatkan dan mendayagunakan dana zakat

diperlukan suatu kebijakan yang dikeluarkan dari pemerintah maupun pengelola

zakat. Dana zakat tidak semuanya harus disalurkan kepada orang yang berhak

menerima zakat secara tunai dan apa adanya, akan tetapi dapat diberikan dalam

bentuk yang lain dan dapat digunakan secara produktif.

Page 47: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

28

Menurut Hadist Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah disebutkan bahwa

“Sewaktu Rasulullah Saw mengutus Mu’az bin Jabal untuk pergi ke Yaman, Nabi

Saw berkata: “Pungutlah (zakat) biji-bijian dari biji-bijian, kambing dari kambing,

unta dari unta” (Misbahul dan Djalal, 2006:168). Maksud dari hadist ini kita

dianjurkan untuk mengeluarkan zakat sesuai dengan barang yang harus dizakati dan

juga dikeluarkan secepat mungkin. Hadist ini oleh sebagian ulama dijadikan

sebagai rujukan bahwa zakat harus diberikan dengan apa adanya dan digunakan

untuk kebutuhan secara konsumtif. Pemberian zakat yang apa adanya dan

digunakan secara konsumtif sangat berguna apabila zakat tersebut diberikan kepada

fakir dan miskin. Akan tetapi, pemberian dana zakat secara konsumtif kepada fakir

miskin akan cepat habis apabila ia tidak mempunyai suatu keterampilan yang dapat

mengelola zakat yang telah diberikan. Dan apabila itu terjadi, maka mereka diberi

zakat oleh muzakki yang dan dapat mencukupi biaya hidup selama satu tahun atau

selama hidupnya (Misbahul dan Djalal, 2006:168).

Berdasarkan undang- undang no.23 tahun 2011 mengenai pengelolaan zakat

perlu dijelaskan mengenai arah gerak lembaga pengelolaan zakat yang meliputi

penghimpunan, penyaluran dan pendayagunaan zakat.

1. Penghimpunan Zakat

Penghimpunan dana zakat dipadankan dengan kata “fundraising”.

Fundraising menurut Kamus Inggris- Indonesia adalah pengumpulan dana. Dan

orang yang mengumpulkan dana disebut dengan fundraiser. Sedangkan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia pengumpulan adalah proses, cara, perbuatan

Page 48: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

29

mengumpulkan; perhimpunan; pengerahan. (www.kbbi.web.id). Oleh karena itu,

fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan dalam rangka menghimpun dana dan

sumber daya lainnya seperti donatur dari masyarakat baik individu, kelompok,

organisasi, perusahaan ataupun pemerintah yang digunakan untuk mencapai misi

atau tujuan lembaga dan juga bisa dimaknai sebagai menggalang dana untuk

mengembangkan usaha-usaha sosial (social enterprise). (Huda, Miftahul. 2013:

32).

fundraising adalah sebuah upaya atau proses kegiatan dalam rangka

penggalangan dana dan lainnya dari masyarakat yang digunakan untuk membiayai

program dan kegiatan operasional lembaga sehingga mencapai tujuan (Huda.

Miftahul. 2013: 27-28) Fundraising tidak hanya dipahami dalam konteks

mengumpulkan dana saja sebagaimana penjelasan di atas sebab bentuk

kedermawaan dan kepedulian masyarakat tidak harus dalam bentuk dana segar saja

melainkan bisa dalam wujud sumber-sumber lain. Menurut Miftahul Huda (2012)

Fundraising sangat berhubungan dengan kemampuan perseorangan, organisasi,

dan badan hukum untuk mengajak dan mempengaruhi orang lain sehingga

menimbulkan kesadaran, kepedulian, dan motivasi untuk pemberian donasi. Istilah

fundraising sebenarnya lebih tepat digunakan dalam ruang lingkup Lembaga

Swadya Masyarakat (LSM) atau lembaga – lembaga nirlaba. (Septiyani, Rahmi.

2016: 58)

Aktifitas fundraising yang dijalankan oleh lembaga zakat ada prinsip –

prinsip yang harus dipegang teguh, karena berkaitan dengan hubungan baik yang

terjalin antara lembaga dan donatur. Adapun prinsip- prinsip tersebut di antaranya

Page 49: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

30

harus meminta, pendekatan personal, memahami sudut pandang, menggalang dana,

kepercayaan masyarakat, mengucapkan terimakasih, keterlibatan dan kesungguhan

untuk jangka panjang, serta tanggung jawab. Adapun metode fundrasing secara

garis besar ada dua yaitu:

a) Metode Fundraising Langsung (Direct Fundraising)

Metode ini adalah teknik-teknik atau cara-cara yang melibatkan

partisipasi donatur secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana

proses interaksi dan daya akomodasi terhadap respon donatur bisa seketika

(langsung) dilakukan. Dengan metode ini apabila dalam diri donatur muncul

keinginan untuk melakukan donasi setelah mendapatkan promosi dari

fundraiser lembaga, maka segera dapat melakukan dengan mudah dan semua

kelengkapan informasi yang diperlukan untuk melakukan donasi sudah

tersedia. Sebagai contoh dari metode ini adalah: Direct Mail, Direct

Advertising, dan presentasi langsung.

b) Metode Fundraising Tidak Langsung (Indirect Fundraising)

Metode ini adalah teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan

partisipasi donatur secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana

tidak dilakukan dengan memberikan daya akomodasi langsung terhadap respon

donatur seketika. Metode ini misalnya dilakukan dengan metode promosi yang

mengarah kepada pembentukan citra lembaga yang kuat, tanpa diarahkan

untuk transaksi donasi pada saat itu. Sebagai contoh dari metode ini adalah:

advertorial, image compaign dan penyelenggaraan Event, melalui perantara,

Page 50: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

31

menjalin relasi, melalui referensi, dan mediasi para tokoh, dan lain sebagainya.

(Septiyani, 2016: 65-67)

2. Pendistribusian Zakat

Penditribusian zakat hanya diberikan kepada delapan kelompok yang

termaktub dalam surat At- Taubah ayat 60 di atas, penyaluran dana zakat secara

garis besar dibedakan menjadi dua yaitu untuk konsumtif dan produktif.

a) Zakat Konsumtif

Zakat yang bersifat konsumtif adalah harta zakat yang secara langsung

diberikan kepada yang tidak mampu contohnya fakir miskin. Harta zakat diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan pokok mustahik, seperti sandang pangan dan papan.

Kebutuhan primertersebut dirasakan oleh kelompok fakir, miskin, gharim, anak

yatim piatu. Serta bantuan-bantuan lain yang bersifat insendental seperti: zakat

fitrah, santunan hari raya dan distribusi daging hewan qurban di hari raya idul adha

(Alaydrus, 2016:51). Pendistribusian dalam bentuk konsumtif dibedakan menjadi

dua (Hafidhuddin dkk., 2008:13), yaitu:

1) Konsumtif Tradisional, zakat yang langsung disalurkan kepada mustahik,

seperti jagung dan beras;

2) Konsumtif Kreatif, zakat yang disalurkan dalam bentuk lain, agar memiliki

nilai manfaat lebih, seperti peralatan sekolah, beasiswa dan pakaian anak

yatim.

b) Zakat Produktif

Page 51: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

32

Pengeloalaan zakat secara produktif dipahami pada ruang lingkup yang lebih

luas, sesuai dengan nilai esensial dan tujuan syara. Zakat produktif merupakan dana

zakat yang disalurkan kepada mustahik berupa sesuatu yang dapat dirasakan secara

terus menerus. Dimana harta atau dana zakat yang diterima para mustahik tidak

habis dalam jangka pendek, akan tetapi dikembangkan dan digunakan untuk

membantu usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut mereka dapat memenuhi

kebutuhan hidup secara terus- menerus (Alaydrus, 2016:51-52). Pendistribusian

dana zakat produktif yang terkumpul diklasifikasikan dalam dua bentuk

(Hafidhuddin dkk., 2008:13), yaitu:

1) Produktif Tradisional, yakni zakat yang disalurkan dalam bentuk barang-

barang yang dapat dikembangkan atau alat utama kerja, seperti hewan ternak,

alat cukur dan mesin jahit;

2) Produktif Kreatif, yakni zakat yang disalurkan dalam bentuk penyertaan modal

usaha, sehingga penerimanya dapat mengelola dan mengembangkan usahanya

setahap lebih maju.

3. Pendayagunaan Zakat

Pendayagunaan harta zakat secara produktif sebagian ulama telah mengkaji

lebih jauh, di mana ketika menetapkan perlunya memberi bantuan kepada fakir

miskin untuk mencukupi kebutuhan selama hidupnya. Pendayagunaan zakat

merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha pemerintah ata badan amil

zakat kepada sasaran dalam pengeritan lebih luas sesuai dengan cita – cita dan rasa

syara secara tepat guna, efektif dan manfaatnya sistem distribusi yang serba guna

Page 52: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

33

dan produktif, sesuai dengan tuntunan syariat Islam dan tujuan sosial ekonomis dari

zakat itu sendiri (Rafi', 2011:83-84).

Untuk mengarahkan kepada pendayagunaan zakat yang tepat dan

cepat,serbaguna, efketif dan produktif, maka perlu perencanaan, pengarahan dan

pembinaan bagi sasaran zakat, baik mustahik yang bersifat pribadi, maupun

lembaga amil zakat yang bersifat kelompok (Rafi', 2011:85).

Sebagaimana Shawki Ismail Shehata menyatakan dana zakat dapat dapat

diberikan berupa in cash (uang tunai) dan dapat pula diberikan berupa in kind

(natura). Pemberian berupa natura mencakup peralatan produktif, alat- alat primer

dan alat- alat pengganti (Rafi'. 2011:135),.

2.2.2.2 Tujuan Pengelolaan Zakat

Di samping zakat bertujuan untuk mensucikan harta dan pemilikinya, juga

bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Zakat merupakan ibadah yang

memiliki dua dimensi, yaitu dimensi hablu min Allah (ibadah transendental) dan

dimensi hablu min an-nas (ibadah sosial) (Rafi', 2011:41). Berdasarkan UU No. 23

Tahun 2011, tujuan pengelolaan zakat adalah:

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat.

Pengelolaan zakat yang maksimal akan memudahkan langkah seuatuunit

pengumpul zakat untuk mencapai tujuan inti dari zakat itu sendiri, yaitu

optimalisasi zakat. Dengan bertindak efisien dan efektif, UPZ mampu

mendayagunakan dana zakat yang ada dengan optimal.

Page 53: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

34

2. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dan penanggulangan kemiskinan. Pendayagunaan zakat dimaksudkan agar

dana zakat yang disalurkan benar-benar sampai pada orang yang berhak

menerimanya melalui pola poroduktif, sehingga akan mampu

mesejahterakan masyarakat. Model produktif bisa dilakukan dengan model

penyertaan modal usaha kepada home industri.

2.2.2.3 Jenis Dana yang Dikelola Organisasi Pengelola Zakat

UPZ mengelola beberapa jenis dana yang terhimpun (Jadidah & Puadi,

2017:125-126), di antaranya:

1. Dana Zakat

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) mengelola dua jenis dana zakat, yaitu dana zakat

umum dan dana zakat khusus. Dana zakat umum ialah dana zakat yang ditermia

UPZ dari muzakki tanpa ada disyaratkan apapun. Dan dana zakat khusus ialah dana

zakat yang diterima UPZ dari muzakki dengan ada syarat atau permintaan tertentu,

seperti untuk disalurkan kepada anak yatim.

2. Dana Pengelola

Dana pengelola ialahdana yang menjadi hak amil untuk membiayai kegiatan

operasional lembaga, bersumber dari:

a. Porsi amil dari dana zakat

b. Bagian tertentu dari dana infaq atau shadaqah

c. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan syariah

Page 54: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

35

2.2.3 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

2.2.3.1 Definisi Gabungan Kelompok Tani (Gakpoktan)

Petani ialah seseorang yang bercocok tanam atau yang mengelola lahan

untuk mengusahakan komoditas berbasis makhluk hidup khususnya tumbuhan,

guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Kelompok tani adalah kumpulan petani yang

memiliki kepentingan dan tujuan yang sama atas dasar kemauan bersama untuk

meningkatkan kinerja usahanya. Berdasarkan arahan dari Menteri Pertanian tentang

konsep kelembagaan petani, peternak, dan pekebun, pembentukan Gabungan

kelompok tani (Gakpoktan) ialah proses penggabungan dari kelompok- kelompok

tani yang sejenis bidang usahanya (BPTB Kep.Riau, 2016:12-13). Dengan kata lain

Gakpoktan merupakan suatu wadah masyarakat untuk berkumpul dan bekerjasama

dalam mencapai tujuan mereka. Pengembangan kelompok ialah serangkaian

anggota masyarakat yang memiliki tujuan bersama.

2.2.3.2 Pembentukan Gabungan kelompok tani (Gakpoktan)

Pembentukan Gapoktan pada kegiatan pengembangan model kemitraan

argoindustri dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:

1. Antara kelompok tani dalam suatu wilayah (desa/kecamatan) sudah

mempunyai media komunikasi, meskipun bersifat informal.

2. Adanya kelompok tani yang siap diinisiasi menjadi gabungan kelompok

tani.

3. Antar kelompok tani dalam satu gapoktan memiliki kedekatan secara

sosiologis dan geografis.

Page 55: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

36

4. Kelompok tani yang tergabung dalam gakpoktan memiliki kontinuitas

dalam berusaha tani (BPTB Kep.Riau, 2016: 16).

2.2.3.3 Pendekatan Pendampingan

Pendekatan yang digunakan dalam pendampingan antara lain:

1. Pendekatan budaya, pendmpingan dapat dilakukan dengan memanfaatkan

budaya yang berkembang di daerah tersebut.

2. Pendekatan sosial, pendampingan terhadap masyarakat petani perlu

memperhatikan kondisi sosial-ekonomi. misalnya melibatkan tokoh yang

disegani atau panutan dalam mensosialisasikan baik tokoh formal maupun

non formal.

3. Pendekatan briokrasi, pendampingan dengan memanfaatkan sistem

pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Pendekatan ini ditempuh

karena dengan pendekatan ini lebih gampang diperoleh berbagai penunjang

baik tenaga maupun dana (BPTB Kep.Riau, 2016: 69-70).

2.2.3.4 Pemandirian Gabungan kelompok tani (Gakpoktan)

Pemandirian Gapoktan merupakan kegiatan aksi untuk memfasilitasi

Gapoktan sehingga dapat mengelola kelembagaan serta pengembangan Gapoktan

secara mandiri. Kemandirian termasuk dalam peningkatan permodalan, kemitraan,

serta pengembangan unit usaha (BPTB Kep.Riau, 2016:9). Adapun Tujuan

pemandirian Gapoktan adalah:

1. Mampu menjalankan kegiatannya sendiri.

2. Mampu memanfaatkan SDM dan SDA setempat seoptimal mungkin.

Page 56: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

37

3. Mampu mengakses pihak – pihak yang dibutuhkan pelayanan ataupun

usahanya oleh masyarakat (seperti bank, pihak, swasta dan sebagainya.

4. Kegatan pendampingan petugas sudah digantikan oleh anggota masyarakat.

Mempelajari bagaimana mampu mengakses informasi, pelayanan dan

sumberdaya lain (uang, narasumber) yang dibutuhkan dari pihak lain (BPTB

Kep.Riau, 2016:77-78).

2.2.4 Kemandirian Mustahik

2.2.4.1 Definisi Kemandirian

Secara terminologi, kata kemandirian berasal dari kata dasar mandiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mandiri merupakan suatu kata

sifat yang bermakna “dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada

orang lain.” Jadi kata bendanya adalah kemandirian, yang berarti hal atau keadaan

dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada bantuan orang lain. Kata mandiri pun

dapat dipadankan dengan kata ‘berdikari’, yang memiliki arti berdiri di atas kaki

sendiri, tidak bergantung pada bantuan orang lain. Sehingga kemandirian

merupakan suatu sikap yang mengutamakan kemampuan diri sendiri dalam

mengatasi berbagai masalah demi mencapai satu tujuan, tanpa menutup diri

terhadap berbagai kemungkinan kerjasama yang saling menguntungkan.

Kemandirian merupakan konsep yang sring dihubungkan dengan

pembangunan dan menjadi faktor yang sangat penting dalam pembangunan.

Tanggung jawab utama dalam program pembangunan adalah mewujudkan

masyarakat berdaya atau memiliki daya, kekuatan dan kemampuan. Kemampuan

Page 57: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

38

berdaya tersebut memiliki kesamaan makna dengan kemandirian masyarakat

(Zulfiyah, 2018:71).

2.2.4.2 Ajaran Islam tentang Kemandirian

Dalam ajaran islam, upaya mewujudkan kemandirian ekonomi mendorong

seseorang harus bekerja keras. Allah menegaskan bahwa untuk mengubah

nasibnya, sesorang harus mengusahakannya sendiri karena Allah tidak akan

mengubah nasib seseorang kecuali dengan usahanya sendiri. Hal ini termaktub

dalam surah Ar- Rad ayat 11 sebagai berikut,

حنت اللهنلاني غني رمنابقنوم إن لفهينفنظوننهمنأنمرالله يهونمنخن يندن لنهمعنقبناتمنب ني

ممندونهمنونال ونمنالن سوءافنلانمنرندلنه ونإذناأنرنادناللهبقنوم ي غني روامنابأنن فسهم

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,

di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

(Surat Ar Rad: 11)

2.2.4.3 Indikator Kemandirian Ekonomi Mustahik berdasarkan Indeks

Zakat Nasional

Indeks kemandirian mengukur tingkat kemandiran rumah tangga mustahik

berdasarkan tingkat pendapatan, aset yang disewakan dan tabungan (Puskas

BAZNAS, 2017: 18). Tingkat pendapatan merupakan sumber pemasukan dari

Page 58: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

39

usaha mustahik seperti karyawan, petani, pedagang, buruh atau lainnya. serta

pendapatan tidak rutin seperti kiriman keluarga, bantuan pemerintah, dan kiriman

pihak lainnya. Aset yang disewakan seperti tanah, rumah, kendaraan, atau peralatan

lainnya. Tabungan dan simpanan ialah bentuk simpanan mustahik kepada lembaga

keuangan baik yang berbasis syariah maupun konvensional dan simpanan pribadi

seperti tabungan dalam bentuk celengan, brankas dan sejenisnya (Farchatunissa,

2017:38-39). Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2018 mengenai pendapatan

minimal garis kemiskinan di Kabupaten Malang sebesar 314,55 ribu.

Pengukuran Indeks Kemandirian Mustahik rumah tangga dilakukan

dengan melihat apakah mustahik rumah tangga memiliki pekerjaan tetap,

usaha/bisnis dan tabungan. Skala Likert digunakan untuk mengukur kondisi

kemandirian dari para mustahik rumah tangga. Adapun rumus untuk menghitung

nilai indeks kemandiran yaitu 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑎𝑥𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙. Berikut skoring dimensi

makro aspek kemandiran berdasarkan Index Zakat Nasional,

Tabel 2.2

Skoring Dimensi Mikro Aspek Kemandirian

No Variabel

Kriteria (1= sangat lemah, 2= lemah, 3= cukup, 4= kuat, 5=sangat kuat)

1 2 3 4 5

1 Kemandirian

Tidak

memiliki

pekerjaan dan

usaha/bisnis

Memiliki

pekerjaan

tidak tetap

(serabutan)

Hanya

memiliki

salah satu

dari

pekerjaan

tetap atau

usaha/

bisnis

Memiliki salah

satu tabungan

dari pekerjaan

tetap atau

usaha/ bisnis

dan memiliki

tabungan

Memiliki

pekerjaan

tetap,

usaha/

bisnis dan

tabungan

Sumber: Index Zakat Nasional, 2016

Page 59: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

40

2.3 Kerangka Berfikir

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Sumber: Diolah peneliti,2019

KEMANDIRIAN MUSTAHIK

Yayasan Dana Sosial AL Falah Malang

dan

Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir -

Malang

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengkordinasian

Undang Undang No.23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat yang mencakup tiga

aspek:

1. Penghimpunan,

2. penyaluran dan

3. pendayagunaan zakat

Page 60: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini bercorak kualitatif (qualitative research), yaitu penelitian

yang berupaya memberikan gambaran secara objektif terhadap objek yang diteliti,

serta menafsirkan dan memberi makna terhadap data yang diperoleh dari penelitian.

Menurut Sugiyono (2010) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang objeknya

bersifat alamiah, di mana penulissebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

secara induktif, dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna (Djamal,

2015:15).

Karaktersitik utama penelitian kualitatif, diantaranya lebih mementingkan

proses, latar alamiah, manusia sebagai instrumen, teori dasar, data deskriptif

analisis data secara induktif, desain bersifat sementara (bisa berubah setiap saat),

hasil penelitian dirundingkan dan disepakti bersama, analisis data dilakukan sejak

awal (Djamal, 2015:21).

Selanjutnya, penelitian ini melakukan proses pengumpulan data terkait teori

Zakat produktif, pelaksanaa pengelolaan zakat produktif serta data-data zakat di

Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Kota Malang, konsep pemberdayaan, ruang

lingkup usaha mikro, dan kemandirian di sumber-sumber ilmiah, seperti buku-

buku, artikel, makalah, hasil seminar, situs internet dan sumber lainnya yang

memiliki korelasi dengan pembahasan yang penulis angkat.

Page 61: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

42

Pendekatan penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu pilot resarch

merupakan penelitian pendahuluan yang berfungsi untuk mempertajam arah kajian

utama. Menurut Iswara (2008) Pilot research dimaksud untuk menelaah prosedur

kelayakan penelitian yang dilakukan dan hal lain masih abstrak. Dalam hal ini,

penulis melakukan pra research sebagai pengamatan awal terhadap situs penelitian.

Yayasan Dana Sosial Kota Malang memiliki beberapa program penyaluran dana

zakat, yaitu: program pendidikan, pogram yatim, program dakwah, program masjid

& musholla, program kemanusian. Akan tetapi, penulis fokus pada porgram

kemanusian, di mana program kemanusian ini lebih kepada pemberdayaan

mustahik menjadi mandiri yang disebut perogram ekonomi mandiri. Hal tersebut

sejalan dengan konsep yang akan penulis kaji pada penelitian ini mengenai konsep

zakat produktif menuju kemandirian mustahik.

3.2 Situs Penelitian

Situs penelitian yang dipilih adalah Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF)

Malang yang berada di Jl.Kahurapan No.12, Kota Malang, Jawa Timur 65119 dan

Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir- Malang.

3.3 Informan

Pada penelitian kualitatif, penulis memasuki situasi sosial serta melakukan

observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi

sosial tersebut. Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang dipercaya

paling mengetahui tentang pengelolaan dana zakat yang ada di Yayasan Dana

Page 62: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

43

Sosial Al Falah dan Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah

Wagir- Malang. Berikut ini dalah kriteria yang bisa digunakan:

1. Informan harus mengalami langsung situasi atau kejadian yang berkaitan dengan

topik penelitian. Untuk mendapatkan diskripsi dari sudut pandang orang

pertama. Maka dalam penelitian ini, penulis mengambil pengurus dari lembaga

keuangan Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang, dikarenakan pengurus dari

lembaga keuangan ini mengetahui secara detail. Selain pengurus, peneliti juga

memilih mustahik dan da’i (kordinator) KTHR Rukun Amanah Wagir- Malang

sebagai informan untuk menggali mengenai pengelolaan zakat yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan pengkoordinasian. Kemandirian ekonomi

mustahik

2. Informan bisa dan mampu menggambarkan kejadian atau fenomena yang telah

dialaminya. Terutama dalam sifat alamiah dan maknanya. Dengan begitu

diharapkan hasil yang diperoleh data yang alamiah dan refleksi menggambarkan

keadaan yang sebenarnya.

Penentuan subyek pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu, hingga data yang terkumpul mencapai pada titik

jenuh data. Adapun nama- nama informan sebagai sarana penulis menggali lebih

dalam mengenai diskursus penelitian ini, sebagai berikut:

Page 63: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

44

Tabel 3.1

Nama – Nama Informan

NO Nama Jabatan Keterngan

1. M. Fandy Bakhtiar Manajer Penghimpunan

YDSF Malang

Lama kerja 8 Tahun

2 Wildan Ismaulandy Penanggung Jawab Sosial

Kemanusian

Lama Kerja 1,5 tahun

3. Mansyur Arif Ketua KTHR Rukun

Amanah Wagir- Malang

Pengurus selama 4,5

tahun

4. Amin Anggota KTHR Rukun

Amanah Wagir- Malang

Bergabung tahun

2015

5. Atmo Anggota KTHR Rukun

Amanah Wagir- Malang

Bergabung tahun

2015

6. Suliyadi Anggota KTHR Rukun

Amanah Wagir- Malang

Bergabung tahun

2016 Sumber: Data diolah peneliti,2019

3.4 Data dan Jenis Data

Menurut Moleong (2009:158), pencatatan sumber data melalui wawancara atau

pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan

bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan -kegiatan ini dilakukan secara

sadar,terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang

diperlukan. Berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Data Primer, yakni data yang diambil dari sumber data pertama di lapangan

(Bungin,2001:128). Yaitudata yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya dengan cara observasi/pengamatan, wawancara, dokumentasi, serta

audio dan visual yang diperoleh dari orang-orang yang terlibat dalam pungutan

zakat produktif dan pengelolaan ternak kambing di Dusun Mitra Wagir- Malang.

Page 64: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

45

2. Data Sekunder, yakni data yang diperoleh dari sumber kedua

(bungin,2001:128) Data sekunder pada penelitian ini, meliputi:

a. Buku tentang zakat produktif, pemberdayaan, ruang lingkup usaha mikro,

dan konsep kemandirian;

b. Artikel yang bersangkutan dengan topik penelitian ini;

c. Jurnal tentang zakat produktif, pemberdayaan dan kemandirian;

d. Berita online seperti data kemiskinan, tingkat pertumbuhan ekonomi dan

data pendukung lainnya;

e. Dan lain-lain.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Pengamatan

Angrosino (2007) menyatakan bahwa pengamatan merupakan aktifitas

memperhatikan fenomena di lapangan melalui ke lima indra peneliti, kerapkali

dengan instrumen atau perangkat ,dan merekamnya untuk tujuan ilmiah. Hal serupa

yang dikemukan Marshall (1995) “through observation, the reseacher learn about

behavior and the meaning attached to those behavior”, (Melalui observasi,

penulisbelajar tentang prilaku, dan makna dari prilaku tersebut

(Sugiyono,2013:403). Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan dengan turun

ke lapangan dan melakukan pengamatan langsung yang berkaitan dengan program

Ekonomi Mandiri di Kelompok Ternak Hutan Rakyat Wagir - Malang dan tempat

tinggal atau tempat usaha (ternak) penerima program tersebut.

Page 65: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

46

2. Wawancara

Esterberg menjelaskan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan gagasan melalui teknik tanya jawab yang

menghasilkan konstruksi makna tentang topik tertentu (Djamal,2015:75).

Menurut Lincoln dan Guba, wawancara berfungsi antara lain: (a)

mengkonstruksi mengenai orang, kegiatan, kejadian, perasaan, pikiran, motivasi,

organisasi; (b) merekonstruksi kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan

untuk dialami masa lalu; (c) memproyeksi kebulatan-kebulatan sebagai yang telah

diharapkan untuk dialami di masa yang akan datang; (d) memverifikasi, mengubah

dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia maupun

bukan manusia; dan (e) memverifikasi, mengubah dan memperluas kontruksi yang

dikembangkan oleh penulis sebagai pengecekan anggota.

3. Dokumentasi

Menurut Guba dan Lincoln mengemukakan bahwa dokumentasi merupakan

setiap bahan tertulis atau film yang tidak dipersiapkan karena ada permintaan

seorang peneliti (Djamal, 2015:86). Artinya studi dokumentasi hanya sebagai

pelengkap dari penggunaan metode pengamatan dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. Dalam penelitian ini bentuk dokumen yang digunakan adalah:

a. Dokumen terkait dengan program Ekonomi Mandiri

b. Dokumen terkait YDSF Malang, Dusun Mitra, dan usaha para Mustahik

penerima program tersebut

c. Buku, jurnal dan artikel yang terkait dengan topik penelitian ini.

Page 66: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

47

3.6 Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010) Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh melalui

wawancara mendalam, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah

dipahami, dan hasil temuannya dapat disampaikan kepada orang lain. Miles dan

Huberman dalam Djamal (2015:145), mengemukakan bahwa aktifitas analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus hingga

datanya mencapai titik jenuh. Adapun aktifitas analisis data, yiatu data reduction,

data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data merupakan bentuk analisis untuk mempertajam, memilih,

memfokuskan, membuang dan menyusun data ke arah pengambilan kesimpulan

(Djamal, 2015:147).

Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui wawnacara, dan hasil pengamatan

dokumen lain. Data tersebut kemudian dirangkum dan diseleksi untuk memberikan

gambaran yang jelas.

2. Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya, Penyajian data merupakan proses menyajikan data

setelah direduksi data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam

bentuk ikhtisar, bagan, hubungan antar kategori. Dan data yang disajikan perlu

disusun secara sistematis berdasarkan kriteria tertentu seperti urutan, konsep,

kategori, pola, dan lain-lain (Djamal, 2015:148)

Page 67: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

48

Dalam penelitian ini, data yang telah tersusun secara sistematis yang

didapatkan dari hasil wawancara dan sumber pustaka dikelompokan untuk

memudahkan pemahaman terhadap konsep penelitian.

3. Conclusion Drawing/ Verification (Kesimpulan)

Langkah terakhir, pada penelitian kualitatif, kesimpulan awal diambil masih

bersifat sementara, sehingga dapat berubah setiap saat apabila tidak didukung bukti-

bukti yang kuat. Tetapi apabila kesimpulan yang telah diambil didukung dengan

bukti-bukti yang shahih atau konsisten, maka kesimpulan yang diambil bersifat

kredibel (Djamal, 2015:148).

Kesimpulan hasil penelitian harus dapat memberikan jawaban terhadap

rumusan masalah yang diajukan. Juga rumusan masalah harus menghasilkan

temuan baru di bidang ilmu yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat

berupa deskripsi tentang suatu objek/ fenomena yang sebelumnya masih samar,

setelah diteliti menjadi lebih jelas (Djamal, 2015:149).

Gambar 3.1

Proses Analisis Data Model Interaktif

Sumber: Djamal, 2015

3.7 Uji Keabsahan Data

Data terkumpul adalah modal awal yang sangat penting dalam sebuah

penelitian. Oleh karenanya, keabsahan data yang terkumpul menjadi rivalitas dalam

Data Collection Data Display

Conclusion

Data Reduction

Page 68: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

49

aktifitas penelitian. Sehingga data yang valid merupakan data “tidak berbeda”

antara data yang dilaporkan oleh penulis dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek penelitian (Sugiyono 2015:117).

Penelitian yang dilakukan menggunakan teknik tringulasi dalam menguji

keabshan data penelitian ini. Tringulasi merupakan pemeriksaan data dari berbagai

metode dan waktu. Triangulasi dibagi menjadi tiga yaitu (Sugiyono, 2015:122):

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah pengujian yang dilakukan guna menguji kredibilitas

data, yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber. Proses pelaksanaan triangulasi sumber yang dilakukan oleh

penulis adalah dengan cara melakukan wawancara terhadap beberapa informan

dengan pertanyaan yang sama agar mendapatkan informasi yang valid.

2. Tringulasi Teknik

Tringulasi teknik adalah pengujian yang berfungsi untuk menguji kredibilitas

data yang dilakukan dengan cara memverifikasi data kepada sumber yang sama

dengan teknik berbeda. Proses pelaksanaan tringulasi teknik yang dilakukan oleh

penulis adalah dengan cara melakukan wanwacara kepada informan secara

langsung dan via telepon.

3. Tringulasi Waktu

Tringulasi waktu adalah salah satu faktor yang menjadi tolak ukur kredibilatas

data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi hari. Proses

pelaksanaan tringulasi waktu yang dilakukan penulis dengan model wawancara di

waktu yang berbeda.

Page 69: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

50

3.8 Panduan Wawancara

Salah satu keberhasilan suatu observasi terletak pada saat proses wawancara

dengan informan. Proses wawancara dapat dikatakan berhasil apabila pembahasaan

dalam wawancara tetap pada koridor penelitian. Dalam persiapan wawancara,

terutama wawancara bebas dan semi terstruktur dibutuhkan panduan wawancara

untuk peneliti yang disebut dengan interview protocol . Panduan wawancara berisi

tentang apa saja yang setidaknya harus digali peneliti kepada informan dalam

wawancara dan juga membantu proses wawancara agar tidak melenceng dari topik

penelitian (Suraso, 2012: 48). Adapun gambaran secara umum wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada informan yaitu:

1. Wawancara kepada Amil (pengurus YDSF Malang) seputar topik pengelolaan

zakat sesuai dengan UU No.13 Thn 2011 yang meliputi Penghimpunan,

Pensitribusian dan Pendayagunaan. Secara garis besar pertanyaan – pertanyaan

yang diajukan yaitu:

a. Bagaimana latar belakang pendirian YDSF Malang? Bagaimana susunan

struktur organisasi dan job descrption YDSF Malang?

b. Apa saja program kerja YDSF Kota Malang? Mengapa memilih program

– program tersebut?

c. Berapa persen peruntukan dana zakat konsumtif dan produktif?

d. Pengelolaan dana zakat diperuntukan program apa saja? Dan bagaimana?

e. Bagaimana YDSF Malang dalam mencari atau mengambil sumber dana

muzzaki

f. Bagaimana penentuan mustahik YDSF Malang?

Page 70: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

51

g. Bagaimana pengelolaan dana zakat produktif YDSF Kota Malang?

h. Bagaiamana bentuk penyaluran dana zakat produktif?

i. Pemberian dana zakat produktif dalam bentuk bantuan murni atau

pinjaman? Dan bagaimana mekanismenya?

j. Bagaimana model bantuan/pemberian dana zakat produktif kepada dusun

mitra di Wagir Malang?

k. Berapa dana yang diberikan kepada dusun mitra di Wagir Malang?

l. Bagaimana sikap YDSF Malang terhadap mustahik penerima bantuan

zakat produktif? Di lepas atau terikat?

2. Wawancara kepada pendamping (Da’i) KTHR Rukun Amanah Wagir Malang

yang menjalankan pendayagunaan zakat produktif. Secara garis besar

pertanyaan – pertanyaan yang diajukan, yaitu:

a. Bagaiamana latar belakang kelompok Tani Ternak Hutan Rakyat Rukun

Amanah (KTHR)? Dan apa visi dan misi KTHR?

b. Berapa banyak anggota dan pengurus KTHR ini? Dan ada berapa devisi?

c. Kapan program bantuan zakat produktif berupa hewan ternak ini dibuat?

d. Berapa hewan ternak atau modal yang diterima dari YDSF Malang?

e. Apakah sebelum menerima bantuan dari YDSF Malang sudah memiliki

hewan ternak? Bagaimana perkembangan hewan ternak yang diterima?

f. Bagaimana perkembangan program hewan ternak ini setiap tahun? Dan

berapa kambing dan mustahik yang bergabung hingga saat ini?

g. Bagaimana pengelolaan zakat produktif dalam bentuk hewan ternak ini?

h. Apakah bantuan yang diterima berupa bantuan murni?

Page 71: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

52

i. Apa persyaratan untuk mendapatkan dana zakat produktif dari YDSF

Malang

j. Kapan kegiatan pemberdayaan (pelatihan) di adakan YDSF Malang? Dan

bagaimana model pemberdayaannya?

k. Bagaimana pengelolaan KTHR wagir?

l. Darimana sumber-sumber pemasukan KTHR?

3. Wawancara kepada mustahik (Anggota) KTHR Rukun Amanah Wagir

Malang, secara garis besar pertanyaan- pertanyaan yang diajukan, yaitu:

a. Sejak kapan menerima bantuan hewan ternak dari KTHR ? dan berapa

banyak hewan yang diterima?

b. Apa persyaratan untuk mendapatkan bantuan hewan ternak dari KTHR?

c. Apakah sebelum menerima bantuan sudah memiliki hewan ternak? Dan

kemampuan untuk berternak hewan?

d. Pekerjaan apa saja yang sedang ditekuni dan darimana saja sumber

pendapatan?

e. Apakah memiliki tabungan atau simpanan di lembaga keuanagan atau

simpanan pribadi?

f. Apakah dalam pemberian dana zakat produktif dalam bentuk bantuan

murni?

g. Kapan saja kegiatan pemberdayaan/ pelatihan diadakan dari KTHR dan

YDSF Malang? Dan bagaimana manfaat dari pelatihan tersebut?

h. Apakah ada pekerjaan lain di luar beternak hewan?

i. Bagaimana pengelolaan hewan ternak?

Page 72: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

53

j. Apakah dalam mengurusi hewan ternak seorang diri? Dan bagaimana

proses pemeliharaan yang diterapkan?

k. Bagaimana kontribusi bantuan hewan ternak terhadap kondisi ekonomi

mustahik?

l. Apakah bantuan hewan ternak membantu memenuhi kebutuhan keluraga

mustahik?

m. Mengapa anda memilih untuk berternak dan bergabung menjadi anggota

KTHR, tidak pekerjaan yang lain?

Page 73: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Paparan Data

4.1.1 Profil Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

4.1.1.1 Sejarah Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

Doktrin Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang ialah menjadi lembaga

pendayagunaan dana dan penghimpunan dana. YDSF Malang berdiri pada tahun

2001, berangkat dari sebuah momentum kerjasama antara Yayasan Masjid Ahmad

Yani Malang dengan YDSF Surabaya. Dasar dari bentuk kerjasama ini merupakan

suatu kebutuhan untuk membantu masyarakat dhuafa, serta peningkatan program –

program dakwah khususnya di Masjid Ahmad Yani Malang. Melalui Memorendum

of Understanding (MoU) inilah YDSF lahir, di mana pada tahun 2001 YDSF pusat

membuka dua cabang yaitu YDSF Cabang Malang dan YDSF Cabang Jember.

Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan YDSF, per Januari 2010

YDSF Malang sudah mandiri (tidak menjadi kantor cabang) berdasarkan hasil

keputusan rapat pengurus lengkap YDSF Pusat. Dengan konsekuensi pembentukan

yayasan baru yaitu Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang, dengan menerapkan

manajemen modern.

Pada tahun 2016, struktur organisasi YDSF Malang ditopang oleh empat

pilar utama yaitu, Departemen Penghimpunan, Departemen Program dan

Pemberdayaan, Departemen Operasional, dan Departemen Bisnis. Pada tahun ini

pun, optimalisasi kerja difokuskan kepada peningkatan kualitas Sumber Daya

Insani, penguatan sistem data, akuntabiliatas, dan perkuatan jaringan. Sebagai

Page 74: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

55

pengelola dana zis yang dikelola secara amanah dan profesional, YDSF Malang

telah memberikan dampak positif dalam problematika kemasyarakatan.

4.1.1.2 Visi dan Misi Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

1. Visi Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

“Menjadi organisasi pengelola zakat, infaq, dan shadaqah (zis) terdepan

di Jawa Timur yang selalu mengutamakan kepuasan donatur dan

mustahik”

2. Misi Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

a. Memberikan pelayanan prima kepada donatur melalui program-

program layanan donatur yang didukung oleh jaringan kerja yang luas,

sistem manajemen yang rapi, serta SDM yang amanah dan profesional.

b. Melakukan kegiatan pendayagunaan dana yang terbaik pada sektor

pendidikan, dakwah, yatim, kesehatan dan sosial, untuk menunjang

peningkatan kualitas dan kemandirian mustahik.

c. Memberi keuntungan dan manfaat yang berlipat bagi donatur dan

mustahik.

4.1.1.3 Struktur Organisasi Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

Suatu organisasi dalam mencapai visi dan misinya tentu melakukan upaya-

upaya agar lebih teroganisir dan tertata dengan jelas. Dengan pembagian kerja yang

teroganisir, maka semua elemen yang ada di oraganisasi akan dapat bekerja secara

optimal. Adapun struktur organisasi di Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dapat

dilihat dari gambar di bawah ini.

Page 75: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

56

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

Sumber: Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang, 2019

4.1.1.4 Program Kerja Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

Pada tahun 2010 YDSF Malang mulai melakukan pembenahan di berbagai

aspek, di anataranya: penguatan Sumber Daya Insani, penguatan sistem, penguatan

program, penguatan jaringan serta penguatan layanan. Dalam hal ini program-

program yang dijalankan oleh YDSF Malang lebih mengarah pada program yang

strategis, berkelajutan dan berbasis kebutuhan. Adapun program – program YDSF

Malang, di antaranya:

1. Pendidikan

Program di bidang pendidikan di YDSF Malang, di antaranya:

a. PERMATA (Pendidikan Cerdas Mandiri Generasi untuk Generasi Bangsa),

bertujuan untuk memberikan dukuangan bagi sekolah dan pelaku

DIREKTUR

KESEKERTARITAN UMUM

STAF UMUM

MANAJER PENGHIMPUNAN

ADMIN PENGHIMPUNAN

KOORD. KANTOR PELAYANAN

SINGOSARI BATU

CS & ADMIN

KOORD .FO

FUNDRAISING OFFICER

MANAJER PEMBERDAYAAN

ADMIN PROGRAM

PENYALURAN

STAFF. BID, DAKWAH

STAFF. BID. PENDIDIKAN &

YATIM

STAFF BID.SOSIAL

KEMANUSIAN

STAFF AMBULANCE

MANAJER KEUANGAN

ACCOUNTING

KASIR UMUM

KASIR BANK

MANAJER KOMUNIKASI

KOORD KOMUNIKASI &

LAYANAN DONATUR

KOORS.MEDIA

STAFF.IT

Page 76: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

57

pendidikan untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini. adapun bentuk

aktifitasnya berupa: (1) kelas model merupakan program pendampingan

guru kelas/ walikelas dalam mengelola kelas, serta melakukan kegiatan

pembelajaran siswa aktif, (2) Akademi Kepala Sekolah merupakan program

pendampingan kepala sekolah guna memenuhi standar kompetensi yang

merujuk pada kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yang

meliputi afektif, kognitif, dan psikomotorik dengan beberapa dimensinya.

b. Back to School, bertujuan untuk men-support dan memotivasi siswa

dhuafauntuk bersekolah dengan memberikan bantuan tas, sepatu, dan

perlengkapan sekolah siswa yatim dan dhuafa pelosok desa.

c. Lembaga Pendidikan Mustahik Permata, bertujuan untuk menjadikan

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan nyaman dan lancar, dengan

memberikan bantuan kebutuhan sarana dan prsarana lembaga pendidikan.

d. Beasiswa Permata, bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para

siswa berprestasi baik akademik dan non akademik dari keluarga yang tidak

mampu.

e. Sekolah Mitra Permata, bertujuan untuk peningkatan mutu siswa, sarana

prasarana sekolah dan renovasi sekolah, dengan melaksanakan pelatihan

metodologi pengajaran dan lain sebagainya.

2. Program Dakwah

Program dakwah difokuskan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,

agar masyarakat mampu memahami Islam secara benar.

Page 77: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

58

a. Program Griya Tahfizh Balita YDSF Malang, program ini sebagai sarana

untuk belajar menghafal Alquran dengan menggunakan metode tabaraq.

Program ini diperuntukan balita usia minimal 3 tahun.

b. Konsultasi Agama, program ini bertujuan untuk membantu masyarakat

menjawab problematika kehidupan sehari-hari menurut syariat Islam.

Media konsultasi melalui sms, e-mail, website YDSF Malang.

c. Islamic Short Course (ISC), program ini merupakan kegiatan kursus singkat

terkait ilmu agama yang dikemas secara praktis dan mudah. Adapun

materinya yaitu, seputar fiqih, aqidah, sirah nabawiyah, dan akhlaq. Dengan

durasi waktu kursus selama 6 bulan, 2 kali pertemuan setiap minggu.

d. Program Da’i YDSF, progran ini merupakan bentuk pelayanan kepada

msyarakat, dengan aktifitas majelis taklim, konsultasi agama bagi

masyarakat menjadi tokoh agama sekaligus menjadi mitra salur program

YDSF Malang.

3. Program Masjid

a. Layanan Masjid, program ini berupa bantuan pembangunan dan renovasi

masjid dan mushala, serta mendukung kegiatan kajian yang dilakukan

masjid/ mushola, juga bantuan dukungan imam masjid/mushala

b. Masjid Mitra, program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memajukan

masjid dari segi jamaah masjid melalui kegiatan yang mengacu pada

pembinaan umat terutama di bidang keagamaan.

Page 78: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

59

4. Program Yatim

a. Layanan Lembaga Kesjahteraan Sosial Anak (LKSA) Mitra YDSF

Malang, program ini merupakan kerjasama YDSF Malang dengan LKSA

mitra dengan melakukan pendampingan kepengasuhan LKSA agar

menjadi community centre, pemberian bantuan untuk pengadaan sarana

dan prasarana LKSA.

b. Yatim Ceria, program ini berupa bantuan dana pendidikan kepada yatim

agar mereka tetap bisa melanjutkan sekolah, berprestasi, dan meraih cita-

cita yang diinginkan, serta bantuan biaya hidup keluraga yatim.

5. Program Sosial Kemanusian

a. Program Zakat untuk Mustahik (ZUM), program ini merupakan penyaluran

dana zakat yang dikhususkan kepada delapan asnaf dalam bentuk bantuan

biaya hidup, modal usaha, dan bantuan untuk ghorim.

b. Bakti Sosial, program ini bertujuan memenuhi kebutuhan pokok

masyarakat di suatu daerah untuk jangka pendek, serta pelayanan kesehatan

gratis dan intervensi gizi.

c. Peduli Bencana Kemanusian, program ini merupakan bantuan dana kepada

korban bencana kemanusian baik skala lokal, nasional maupun

internasional. Seperti letusan gunung kelud tahun 2014, Gempa lombok

tahun 2018, tsunami palu – donggala tahun 2018, pengungsi Rohingya di

Aceh, pengepungan dan blokade Gaza Palestina.

d. Relawan Sosial Kemanusian, program ini merupakan bantuan fasilitas

kepada para donatur, mitra kerja, dan seluruh stakeholder YDSF Malang,

Page 79: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

60

dengan cara membentuk komunitas relawan YDSF Malang yang akan

mengakomodir setiap potensi individu maupun kelompok masyarakat.

e. Layanan Kesehatan Sosial, program ini merupakan bantuan peduli

kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat Malang Raya. Adapun program

layanan kesehatan sosial ini di antaranya, pelayanan kesehatan umum,

pelayanan kesehatan gigi, pelayanan mobil ambulan, pelayanan mobil

jenazah.

f. Program sahabat desa, program ini berupa pendampingan suatu desa agat

terciptanya kemandirian desa tersebut yang dilihat dari aspek kesehatan,

pendidikan, dan ekonomi.

g. Ekonomi Mandiri, program yang berupa bantuan modal usaha dan sarana

prasarana yang dibutuhkan mustahik, pendampingan dan monitoring

perkembangan mustahik.

4.1.2 Profil Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah

Wagir- Malang

4.1.2.1 Sejarah Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah

Wagir- Malang

Berangkat dari masifnya golongan yang melakukan gerakan pendangkalan

akidah kepada masyarakat di wagir- Malang. Di mana mereka membungkus tujuan

mereka melalui program yang bisa menarik hati warga Sukodadi, Wagir Malang

seperti program bimbel gratis, bantuan ekonomi (sembako, makanan) dan lain-

lainnya. Juga melihat kegiatan masjid yang vakum dan masjid kurang terfungsikan

Page 80: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

61

dengan baik, mulailah di tahun 2010 mendirikan TPQ di Masjid dengan

mendatangkan guru-guru mengaji.

Seiring berjalannya waktu, di tahun 2013 ust Mansyur Arif memiliki

gagasan untuk berdakwah di bidang sosial kemanusian. Di mana beliau melakukan

survei potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat Sukodadi, Wagir – Malang

yaitu peternakan dan pertanian, tetapi potensi tersebut tidak terafiliasi dengan saya

analisis juga masyarakat banyak yang ternak tapi tidak terafiliasi, terintegrasi dan

berkelompok. Juga, tidak ada yang membantu para peternak memasarkan atau

mengakses penjualan kepada konsumen, tidak ada yang mendampingi cara

pemeliharaan yang baik jangka pendek dan jangka panjang. Hal inilah Kemudian,

pada bulan maret 2014 ust Mansyur dengan aperatur desa mengundang peternak-

peternak dan petani – petani Sukodadi, Wagir-Malang dengan harapan terbentuk

wadah untuk saling belajar dan mengembangkan ternak hewan ini menjadi lebih

baik lagi, yang kemudian dibentuklah kelompok masyarkat yang dinamakan

Kelompok Tani Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah yang beranggotakan 40

orang dan terdiri dari lima orang pengurus yaitu Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris,

Bendahara dan Humas (Hubangan Masyarakat).

4.1.2.2 Visi dan Misi Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun

Amanah Wagir- Malang

Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Sukodadi, Wagir

Malang yang merupakan organisasi kemasyarakatan di bidang sosial ekonomi ini

memiliki visi “Petani peternak berdaya lebih, lebih berdaya”. Dengan misi

Memaksimalkan potensi masyarakat secara optimal, melakukan pendampingan

Page 81: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

62

kepada para peternak, dan mengintegrasikan para peternak dengan potensi warga

lainnya.

4.1.2.3 Struktur Organisasi Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR)

Rukun Amanah Wagir- Malang

Suatu organisasi dalam mencapai visi dan misinya tentu melakukan upaya-

upaya agar lebih teroganisir dan tertata dengan jelas. Dengan pembagian kerja yang

teroganisir, maka semua elemen yang ada di oraganisasi akan dapat bekerja secara

optimal.

Kelompok Tani Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah memiliki struktur

organisasi relatif sederhana. Adapun struktur organisasinya dapat dilihat dari

gambar di bawah ini.

Gambar 4.2

Struktur Organisasi KTHR Rukun Amanh Wagir- Malang

Sumber: Diolah peneliti,2019

Page 82: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

63

4.1.2.4 Program Kerja Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun

Amanah Wagir- Malang

Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir – Malang

dalam memaksimalkan potensi peternakan di wagir – malang terdapat beberpa

program, di antaranya:

1. Pembibitan dan penggemukan merupakan program kerja yang dilakukan

oleh KTHR dalam mengarahkan anggotanya untuk memelihara kambing

yang diberikan atau dimiliki oleh anggota, di mana pakan ternaknya

disediakan oleh KTHR. Juga anggota dianjurkan mendata berat kambing

ketika awal memelihara sampai panen.

2. Brading merupakan program kerja KTHR dalam pengambilan anak

kambing milik mustahik yang sudah mampu mengurusi kambing selama

tiga kali perankan untuk diberikan kepada mustahik lainnya.

3. Pendampingan merupakan program kerja yang bertujuan untuk memberikan

ilmu mengenai cara berternak secara modern, dan pendampingan ini bersifat

insendental dan fleksibel.

4. Penjualan kambing merupakan program yang memfasilitasi anggota untuk

menjual kambingnya, yang kemudian dari KTHR djual ke pasar.

4.1.3 Pengelolaan Zakat Produktif Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

4.1.3.1 Penghimpunan Dana Zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

Zakat adalah sebuah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT di

mana umat muslim diwajibkan untuk memberikan harta pada jumlah tertentu

Page 83: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

64

kepada yang memerlukan sesuai dengan syariat Islam yang telah ditetapkan dalam

Alquran dan Hadist. Hal tersebut termaktub dalam Alquran:

ن كن سن تنكن صنلان ن إ م ه لني بناونصنلعن م يه زنك ت ون م ره طنه ت قنة صندن ونالم أنم ن م ذ خ

يم عنل يع سمن الله ون م لن

“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) kententraman jiwa bagi mereka.

Allah maha mendengar, maha penyayang (Qs. at Taubah:103)

Yayasan Dana Soial Al Falah Malang memandang dana yang diberikan dari

donatur tidak hanya formalitas, akan tetapi mampu menjadi amal zariah untuk

donatur dan mampu memberdayakan mustahik. dengan seperti itu akan

terwujudnya pemerataan di masyarakat dan tidak adanya jarak antara yang

kelebihan harta dan kekurangan harta. sebagaimana yang dipaparkan oleh

Muhammad Fandy Bakhtiar selaku manajer penghimpunan:

“Jadi ibaratnya kita lembaga penghimpun dan penyalur. Dan bagaimana kita

penyaluran ini punya rambu – rambu untuk memberdayakan

masyarakatnya. Jadi tidak hanya sekedar formalitas, tapi bagaimana dengan

donasi yang kita himpun ini. yang donasi mendapatkan amal zariah dan

mereka yang terbantu ini terberdayakan” (wawancara pada tanggal 06 Maret

2019)

Hal serupa yang diungkapkan oleh Wildan Ismaulandy selaku penanggung

jawab sosial kemanusian mengatakan bahwa:

“Donasi yang diberikan dari donatur itu dapat memberikan nilai ibadah yang

terus mengalir untuk mereka. Juga arah kerja devisi penghimpunan ini untuk

bisa menebar kebermanfaatan kepada umat, sehingga masyarakat percaya

untuk berdonasi di YDSF Malang” (Wawancara pada tanggal 29 Januari

2019)

Page 84: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

65

Syamsuddin (2017) dalam penelitiannya menemukan bahwa akuntabilitas,

keadilan, transparansi dan profesionalisme mempengaruhi perolehan zakat. Hal

serupa yang dilakukan oleh YDSF Malang di antaranya sebagai berikut:

1. Akuntabilitas

Fitrah (2017:33) menyatakan bahwa syarat yang mengiringi kesuksesaan

zakat adala administrasi yang akuntabel. Akuntabel ialah kata sifat dari

akuntabilitas. Kemudian korealsinya dengan urusan zakat ialah terdapatnya

bagaian bendahara dan pencatatan. Pencatatan merupakan salah satu bagian

dari pekerjaan penting dalam administrasi pelaksanaan zakat, karena transaksi

yang tepat akan atau sesuai dengan keadaan pada akhirnya akan memberikan

kekuatan untuk dapat dipertanggungjawabkan. Di mana pertanggungjawaban

tersebut nantinya ditujukan kepada masyarakat, pemerintah dan lainnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dalam

mewujudkan lembaga yang akuntabel melaporkan laporan keuangan kepada

perusahaan akuntan publik yaitu Chatim Atjeng Sugeng & Rekan Registred

Public Accountants (CAS) dengan nomor izin usaha 1259/KM.1/2011, di mana

laporan keuangannya disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No.109 tentang Akuntansi Zakat dan Infaq. Dalam hal ini

CAS menyatakan bahwa laporan keuangan Yayasan Dana Sosial Al Falah

Malang menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan serta kinerja keuangan, perubahaan aset kelolaan dan laporan arus

kasnya. Berikut penulis sajikan pada Gambar 4.3 terkait bukti laporan auditor

independen.

Page 85: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

66

Gambar 4.3

Pernyataan Laporan Auditor Independen

Sumber: Laporan Keuangan YDSF Malang,2018

2. Keadilan

Menurut KBBI Adil berarti sama berat, tidak berat sebelah, sepatutnya:

tidak sewenang – wenang. Sehingga hendaknya zakat didistribusikan pada

tempat di mana zakat tersebut ditemukan. Yayasan Dana Sosial Malang dalam

dalam menerapkan prinsip keadilan, melakukan penyebaran dana zis yang

terhimpun ke beberapa daerah sebagai bentuk pemerataan. Sebagaimana

laporan penerima manfaat bulan Februari 2019 dengan jumlah penerima

sebanyak 253 orang dan 14 lembaga yang disebar ke Kota Malang sebesar 40

persen, Kab. Malang sebesar 54 persen, Kota Batu sebesar 3 persen, dan kota

lainya sebesar 3 persen. Di samping itu, Da’i YDSF Malang tersebar di

Page 86: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

67

beberapa wilayah untuk berdakwah di antaranya Kediri, Jombang, Sidoarjo,

Sumenep, Pasuruan, Malang, Lumajang, Blitiar dan wilayah lainnya. Berikut

penulis sajikan gambar 4.4 terkait sebaran penerima manfaat dan da’i YDSF

Malang di bawah ini .

Gambar 4.4

Sebaran Penerima Manfaat dan Da’i YDSF Malang

Sumber: Majalah YDSF Malang, 2019

3. Transparansi

Adanya ketidakpercayaan publik terhadap lembaga zakat, akan

menimbulkan kecurigaan dan menjadikan penilaian yang negatif (Fitrah,2017:31).

Yayasan Dana Sosial Malang untuk menjaga dan menciptakan kepercayaan publik

telah memberikan akses informasi terkait aktifitas YDSF Malang dan Pelaporan

keuangan bulanan melalui facebook,website YDSF Malang, dan Majalah bulanan.

Berikut salah satu bentuk laporan keuangan yang diinformasikan di Majalah

bulanan YDSF Malang.

Page 87: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

68

Gambar 4.5

Laporan Keuangan YDSF Malang di Majalah Bulanan

Sumber: Majalah YDSF Malang Edisi Maret, 2019

4. Profesionalisme

Selanjutnya dalam dokumen katalog program – progam YDSF Malang

menjelaskan YDSF Malang menerapkan manajemen Wow Management System

dengan struktur organisasi YDSF Malang ditopang 4 pilar utama yaitu Departemen

Penghimpunan, Departemen Program dan Pemberdayaan, Departemen Komunikasi

Media dan juga Departemen Keuangan. Optimalisasi kerja difokuskan pada

peningkatan kualitas SDM, penguatan system data, akuntabilitas dan penguatan

jaringan.

Penghimpunan dana zakat dipadankan dengan kata “fundraising”.

Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan dalam rangka menghimpun dana dan

sumber daya lainnya seperti donatur dari masyarakat baik individu, kelompok,

organisasi, perusahaan ataupun pemerintah yang digunakan untuk mencapai misi

atau tujuan lembaga dan juga bisa dimaknai sebagai menggalang dana untuk

mengembangkan usaha-usaha sosial (social enterprise). (Huda, Miftahul. 2013:

Page 88: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

69

32). Hal tersebut dilakukan oleh Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

menghimpun dana yang berasal dari perorangan, lembaga mitra dengan

memaksimalkan dana CSR (corporaat Social responsibility) perusahaan BNI

Syariah, BTN Syariah untuk dialokasikan ke lima bidang pendidikan, yatim,

masjid, dakwah, dan sosial kemanusian. Adapun metode fundrasing secara garis

besar ada dua yaitu:

1. Metode Fundraising Langsung (Direct Fundraising)

Upaya – upaya yang dilakukan oleh Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

dalam menghimpun dana dipaparkan oleh Muhammad Fandy Bakhtiar selaku

manajer penghimpunan bahwa:

“Untuk mencari donatur itu yang pertama mengoptimalkan media online,

media sosial YDSF dengan memberikan program – program YDSF kita

tampilkan, kemudian kita kuatkan dengan quotes – qoutes terkait sedekah

jadi seperti itu, kemudian yang ke dua dalam rangka mencari donatur lagi,

kita biasanya menggunakan donatur rutin yang sudah ada. Jadi misalnya

donatur rutin ini dia punya saudara, punya teman atau relasi, kita biasanya

kita minta tolong, mereka menjadi simbol-simbol YDSF. Untuk mengajak

temennya, jadi isitilahnya testimoni yang disampaikan apa sih manfaatnya

ikut di YDSF. Jadi ibaratnya kita ini menjadi simbol – simbol kebaikan di

YDSF. Atau yang ketiga, kita menggunakan event yang kita lakukan, event

ini bisa berupa seminar bisnis, seminar motivasi atau kajian islam. Nanti di

situ kita ada persentasi YDSF, kita mengenalkan YDSF, kita mengenalkan

YDSF atau kita langsung closing donasi di situ. Itu salah satu mencari

donatur. Nah jadi banyak cara yang dilakukan. Itu kan yang rutin dilakukan.

Tapi kalo kerjasama terkait program ydsf, kita adakalanya menawarkan

program YDSF dengan perusahaan, yang namanya CSR (corporaat Social

responsibility) kita kerjasama dalam bidang ini, kalo tahun – tahun

sebelumnya itu BTN Syariah, BNI Syariah. (Wawancara pada tanggal 06

Maret 2019)

Lebih lanjut, Wildan Ismaulandy selaku penanggung jawab sosial

kemanusian menyatakan bahwa:

Page 89: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

70

Penghimpunan dana YDSF dilakukan oleh bidang penghimpunan, biasanya

menjadi tanggung jawab langsung manajer penghimpunan. Dalam mencari

donatur pengurus YDSF memaksimalkan platfrom YDSF kepada publik,

sehingga memicu para donatur baru untuk berdonasi di YDSF seperti di

website dan majalah bulanan YDSF itu ada kolom donasi yang berisikan

langkah- langkah petunjuk berdonasi di YDSF.” (Wawancara pada tanggal

29 Januari 2019)

Metode ini adalah teknik-teknik atau cara-cara yang melibatkan partisipasi

donatur secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana proses interaksi

dan daya akomodasi terhadap respon donatur bisa seketika (langsung) dilakukan.

Adapun YDSF Malang memaksimalkan platform sebagai media iklan donasi,

menyebar majalah bulanan YDSF Malang, melakukan peersentasi kepada calon

donatur manfaat dari berdonasi di YDSF Malang yang biasanya disisipkan ketika

mengadakan event-event seminar dan kajian. Berikut contoh YDSF Malang

mempromosikan menggunak direct fundraising.

Gambar 4.6

Direct Fundraising Melalui Platfrom YDSF Malang

Sumber: Yayasan Dana Sosial Al Falah,2019

Page 90: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

71

2. Metode Fundraising Tidak Langsung (Indirect Fundraising)

Metode ini adalah teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan

partisipasi donatur secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana tidak

dilakukan dengan memberikan daya akomodasi langsung terhadap respon donatur

seketika. Metode ini dilakukan oleh YDSF Malang dengan membuat kajian

keislaman yang memberikan stimulus kepada calon donatur untuk berdonasi,

memanfaatkan donatur lama untuk menjadi simbol – simbol kebaikan atau

testimoni manfaat berdonasi di YDSF dengan mengajak relasinya (saudara,

keluarga, kerabat dan lain sebagainya) untuk berdonasi di YDSF Malang, melalui

program love and care YDSF Malang menjaga hubungan dengan para donatur,

dengan maksud tetap berdonasi di YDSF. Sebagaimana paparan dari Muhammad

Fandy Bakhtiar selaku manajer penghimpunan:

“Program penghimpunan untuk donatur itu ada namanya love and care,

program yang kita berikan untuk donatur YDSF, di mana donatur ini, pertama

anaknya atau dirinya menikah, dan yang kedua bila keluarganya atau

saudaranya mininggal dunia, atau sakit entah itu keluarga inti kita kunjungi

yang dinamai program love and care. Atau ketika tidak ada tiga agenda ini, kita

ada kunjungan dalam rangka perawatan donatur, kita biasanya dalam bentuk

cintanya kita kepada donatur. Jadi program love and care itu kita berikan

kepada empat tadi itu, ini berlaku untuk donatur biasa dan donatur premium.

Kemudian yang kedua selain love and care, kita ada program Kais. Tapi ini

bisa digunakan untuk donatur maupun non- donatur, jadi kais ini kita lakukan

tiga bulan sekali atau satu bulan sekali tergantung dari narasumber yang kita

dapatkan untuk kajian.” (Wawancara pada tanggal 06 Maret 2019)

Berikut gambar 4.6 terkait program yang dilaksanakan melalui strategi

inderct fundraising Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang.

Page 91: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

72

Gambar 4.7

Indirect Fundraising Melalui Kajian Keislaman YDSF Malang

Sumber: Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang, 2019

Hasil dari upaya- upaya yang dilakukan oleh Yayasan Dana Sosial Al Falah

Malang untuk mengajak para donatur berdonasi di YDSF. Dana zakat, infaq dan

shadaqah yang terhimpun 2015- 2018 tercatat dipelaporan keuangan. Dana zakat

terhimpun di Yayasan Dana Sosial Al Falah Kota Malang tahun 2015 dana zakat

sebesar Rp 6,819,902,409. Kemudian tahun 2016 dana terhimpun mengalami

penurunan sebesar Rp Rp 6,672,162,810 dan tahun 2017 dana zis meningkat

sebesar Rp 7,001,866,773. Selanjutnya di tahun 2018 dana zis terhimpun kembali

meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 7,915,391,672.

Page 92: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

73

Gambar 4.8

Perkembangan Dana Terhimpun YDSF Malang

Sumber: Diolah Peneliti,2019

Adapun data donatur YDSF Malang ialah sebagai berikut: Tahun 2015

sebanyak 8,532 orang dengan donatur aktif/ rutin sebanyak 7,543 orang dan donatur

pasif 989 orang. Kemudian tahun 2016 total donatur bertambah sebanyak 8,234

orang dengan jumlah donatur aktif/ rutin sebanyak 6,820 orang dan donatur pasif

1,414 orang. kemdian di tahun 2017 jumlah donatur bertambah sebanyak 6,815

orang dengan donatur aktif/ rutin sebanyak 6,427 orang dan donatur pasif 388

orang. Tahun 2018 total donatur sebanyak 7.538 orang dengan donatur aktif/ rutin

sebanyak 6,760 orang dan donatur pasif 778 orang. Sehingga total donatur dari

tahun 2015- 2018 sebanyak 31,119 donatur, donatur rutin sebanyak 27,550 orang

dan donatur pasif sebanyak 3,569.

Tabel 4.1

Jumlah Donatur YDSF Malang 2015- 2018

NO Donatur YDSF

Malang

Tahun

2015 2016 2017 2018

1 Donatur Aktif/

Rutin 7,543 orang 6,820 Orang 6,427 Orang 6,760 Orang

2 Donatur Pasif 989 orang 1,414 Orang 388 Orang 788 Orang

Total 8,532 Orang 8,234 Orang 6,815 Orang 7,538 Orang

Sumber: Laporan Keuangan YDSF Malang 2016-2018

2015 2016 2017 2018

Rp: Miliaran 6.8 6.7 7 7.9

6

6.5

7

7.5

8

Page 93: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

74

4.1.3.2. Pendistribusian Dana Zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

Menurut Hadist Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah disebutkan bahwa

“Sewaktu Rasulullah Saw mengutus Mu’az bin Jabal untuk pergi ke Yaman, Nabi

Saw berkata: “Pungutlah (zakat) biji-bijian dari biji-bijian, kambing dari kambing,

unta dari unta” (Misbahul dan Djalal, 2006:168). Maksud dari hadist ini kita

dianjurkan untuk mengeluarkan zakat sesuai dengan barang yang harus dizakati dan

juga dikeluarkan secepat mungkin. Hadist ini oleh sebagian ulama dijadikan

sebagai rujukan bahwa zakat harus diberikan dengan apa adanya dan digunakan

untuk kebutuhan secara konsumtif. Pemberian zakat yang apa adanya dan

digunakan secara konsumtif sangat berguna apabila zakat tersebut diberikan kepada

fakir dan miskin. Akan tetapi, pemberian dana zakat secara konsumtif kepada fakir

miskin akan cepat habis apabila ia tidak mempunyai suatu keterampilan yang dapat

mengelola zakat yang telah diberikan. Dan apabila itu terjadi, maka mereka diberi

zakat oleh muzakki yang dan dapat mencukupi biaya hidup selama satu tahun atau

selama hidupnya (Misbahul dan Djalal, 2006:168).

Konsep pendistribusian Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang berdasarkan

kebutuhan masyarakat, sebagaimana yang dipaparkan oleh Muhammad Fandy

Bakhtiar selaku manajer penghimpunan bahwa:

“Kalo ini dengan sesuai dengan keadaan di masyarakat. Masyarakat kita kan

butuh pendidikan, dakwah, juga untuk penguatan islam di masyarkat,

kemudian yatim, sosial kemanusian ini terkait kemsyarakatan

pemberdayaan ekonomi, kemudian janda. Dan masjid, kita menjuga

mensupport terkiat penguatan manjemen masjid. Mengapa kita ambil itu,

karena di masyarakat setelah kita assement kebanyakan akan berkutat pada

ke lima bidang ini. dan semua lembaga zakat insyallah akan sama semuanya

berkutat di kelima bidang ini” (wawancara pada tanggal 06 Maret 2019)

Page 94: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

75

Selanjutnya Fandy Bakhtiar menjelaskan mengenai distribusi zakat yayasan

dana sosial diarahkan untuk program yang produktif:

kita memang saat ini lembaga zakat dituntut/diwajibkan untuk pemberdayaan.

Tidak lagi ke arah konsumtif. Konsumtif ini untuk janda, duhafa. Janda yang sudah

tua atau yang punya banyak anak tetapi ekonomi belum mencukupi saat ini

dipancing dengan bantuan yang namanya charity untuk konsumtif itu. Kalo di

persentase 70:30 untuk produktif dan konsumtif. Alokasi porsentase paling besar

itu pada bidang sosial kemanusian. Karena di situ ada qurban, qurban itu memakan

porsentase paling besar yah sekitar 2 atau 3 persen, yang paling kecil masjid.

(wawancara pada tanggal 06 Maret 2019)

diperkuat oleh Wildan Ismaulandy yang menyatakan bahwa:

Di YDSF Malang, kalau zakat untuk mustahik ada tiga mas: (1) biaya hidup

bisa berupa uang/ makanan sehari hari untuk dhuafa, (2) modal usaha bisa

uang, maupun peralatan usaha, (3) kesehatan, biaya rumah sakit atau oba.

Nah untuk persentase berarti harus by keuangan mas, karena perbandingan

all mas. (wawancara pada tanggal 07 Maret 2019)

Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang menyalurkan dana ZIS ke lima

bidang yaitu pendidikan, yatim, masjid, dakwah, dan sosial kemanusian.

Pendistribusian dana ZIS YDSF Malang dialokasikan kepada lima aspek yaitu

pendidikan, masjid, yatim, dakwah dan kemanusian. Di mana ke lima aspek

tersebut secara garis besar terdapat dua program yaitu program charity (program

yang bersifat langsung dan konsumtif) dan program pemberdayaan (program yang

bersifat jangka panjang dan produktif). Peruntukan dana zakat, infaq/ shadaqah,

serta porsi amil diatur dalam ketetapan rapat kerja tahunan YDSF Malang. Dana

zakat disalurkan sesuai dengan kandungan surat at Taubah ayat 60 yaitu fakir,

miskin, riqab, gharim, muallaf, fisabillah, ibnu sabil dan amil.

Page 95: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

76

ونفي م ه وب ل ق ة لفن ؤن م ل ا اون هن عنلني ين ل عنام ال ون ي اك سن من ونال رناء قن ف ل ل قنات نناالصدن إ

الله ون الله نن م ة فنريضن يل ب الس ن ب ا ون الله يل ب سن ونفي ين غنارم ال ون الرقناب

يم ك حن يم عنل

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah

dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”

(Q.s at Taubah:60)

Kemudian infaq/ shadaqah dalam penentuan jumlah/persentase bagian

untuk para penerima ditentukan oleh amil, sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran

dan etika yang dituangkan dalam bentuk kebijakan amil. Selanjutnya dana Amil

digunakan untuk membiayai operasional yayasan, semua beban penghimpunan dan

penyaluran zakat diambil dari porsi amil. Berikut gambar 4.8 pemberian bantuan

zakat untuk mustahik.

Page 96: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

77

Gambar 4.9

Bantuan Zakat untuk Mustahik YDSF Malang

Sumber: YDSF Malang, 2019

Pendistribusian zakat secara garis dibedakan menjadi dua yaitu zakat

konsumtif dan produktif. Zakat konsumtif adalah harta zakat yang secara langsung

diberikan kepada yang tidak mampu contohnya fakir miskin. Harta zakat diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan pokok mustahik, seperti sandang pangan dan papan.

Kebutuhan primer tersebut dirasakan oleh kelompok fakir, miskin, gharim, anak

yatim piatu. Serta bantuan-bantuan lain yang bersifat insendental seperti: zakat

fitrah, santunan hari raya dan distribusi daging hewan qurban di hari raya idul adha

(Alaydrus, 2016:51). Pendistribusian dalam bentuk konsumtif dibedakan menjadi

dua (Hafidhuddin dkk., 2008:13), yaitu:

1. Konsumtif Tradisional, zakat yang langsung disalurkan kepada mustahik,

seperti jagung dan beras. Adapun program YDSF Malang dalam bentuk

konsumtif di antaranya, Program Zakat untuk Mustahik (ZUM), Bakti Sosial,

Peduli Bencana Kemanusian, Relawan Sosial Kemanusian & Layanan

Kesehatan Sosial, Layanan Masjid dan Masjid Mitra.

Page 97: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

78

2. Konsumtif Kreatif, zakat yang disalurkan dalam bentuk lain, agar memiliki

nilai manfaat lebih, seperti peralatan sekolah, beasiswa dan pakaian anak

yatim. Adapun program YDSF Malang yang termasuk konsumtif kreatif di

antaranya, Program Back to School, Beasiswa Permata, Konsultasi Agama,

Islamic Short Course, Layanan Kesehatan Sosial Anak, Yatim Ceria.

Zakat produktif merupakan dana zakat yang disalurkan kepada mustahik

berupa sesuatu yang dapat dirasakan secara terus menerus. Dimana harta atau dana

zakat yang diterima para mustahik tidak habis dalam jangka pendek, akan tetapi

dikembangkan dan digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga dengan

usaha tersebut mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus- menerus

(Alaydrus, 2016:51-52). Pendistribusian dana zakat produktif yang terkumpul

diklasifikasikan dalam dua bentuk (Hafidhuddin dkk., 2008:13), yaitu:

1) Produktif Tradisional, yakni zakat yang disalurkan dalam bentuk barang- barang

yang dapat dikembangkan atau alat utama kerja, seperti hewan ternak, alat cukur

dan mesin jahit. Adapun program YDSF Malang yang termasuk produktif

tradisional di antaranya Pembibitan, penggemukan dan pengembangan hewan

ternak di Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir –

Malang, Lembaga Pendidikan Mustahik Permata, Sekolah Mitra Permata.

2) Produktif Kreatif, yakni zakat yang disalurkan dalam bentuk penyertaan modal

usaha, sehingga penerimanya dapat mengelola dan mengembangkan usahanya

setahap lebih maju. Adapun program YDSF Malang yang termasuk produktif

kreatif yaitu Ekonomi Mandiri berupa bantuan modal usaha, Program Sahabat

Desa, Program Da’i YDSF.

Page 98: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

79

Tabel 4.2

Pendistribusian Dana Zakat di Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT

KONSUMTIF PRODUKTIF

TRADISIONAL KREATIF TRADISIONAL KREATIF

- Program Zakat untuk

Mustahik (ZUM),

- Bakti Sosial,

- Peduli Bencana

Kemanusian,

- Relawan Sosial

Kemanusian &Layanan

Kesehatan Sosial,

- Layanan Masjid dan Masjid

Mitra.

- Program Back to

School,

- Beasiswa Permata,

- Konsultasi Agama,

- Islamic Short

Course,

- Layanan Kesehatan

Sosial Anak,

- Yatim Ceria.

- Pembibitan,

penggemukan dan

pengembangan hewan

ternak di Kelompok

Ternak Hutan Rakyat

(KTHR) Rukun

Amanah Wagir –

Malang,

- Lembaga Pendidikan

Mustahik Permata,

- Sekolah Mitra Permata.

- Ekonomi

Mandiri

- Program

Sahabat

Desa.

- Program

Da’i

YDSF.

Sumber: Diolah Peneliti,2019

Prosedur pendistribusian dana Yayasan Dana Soial Al Falah Malang

melalui dua cara di antaranya:

a. Pendistribusian dalam bentuk proposal

Bapak Fandi menjelaskan mengenai alur dari pendistribusian dana ZIS

dalam bentuk proposal, sebagai berikut:

“Kalo pengajuan proposal ini alurnya mengajukan proposal dulu ke YDSF,

diterima oleh admin, di situ akan diberi form penerimaan proposal, dilihat

jenisnya. Kalo misal lengkap datanya. Propsal itu diterima lalu diserahkan

kepada bagian program lalu dari bagian program survei. Setelah survei nanti

akan dievaluasi dan musyawarahkan layak atau tidak. Kalo misalnya layak

bantu, berarti berikutnya pengajuan dana kepada bagian keuangan. Setelah

dicairkan di bagian keuangan. Baru realisasi ke penerima manfaat mustahik.

realisasi kalo bantuannya berupa sarana dan prasarana, mustahik atau PJ

peneriman bantuan ini wajib ke YDSF lagi untuk memberikan bukti

pemberian dana berupa nota-notanya. Nah setelah itu, nanti akan dibuatkan

lpj sama tim program penggunaan dana, selanjutnya masuk pada tahap

supervisi, apakah betul program dana ydsf betul digunakan sesuai dengan

akad. Misalnya bantuan beasiswa digunakan untuk beasiswa, bantuan untuk

masjid betul – betul digunakan untuk masjid.” (Wawancara pada 06 Maret

2019)

pendistribusian ini melalui beberapa tahap yaitu: Pertama, mustahik

mengajukan proposal kepada admin YDSF Malang untuk dilihat dan dianalisa

Page 99: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

80

proposal tersebut. Kedua, proposal tersebut diserahkan kepada bagian program

dan dilakukan survei lapang atau kondisi mustahik. ketiga, tim program YDSF

Malang melakukan evaluasi dan musyawarah layak atau tidaknya pengajuan

tersebut. Dan keempat, tim program melaporkan kepada bagian keuangan

untuk melakukan pencairan dana ketika proposal tersebut di acc tim program.

Jika realisasi bantuan tersebut berupa sarana dan prasarana, mustahik atau

penanggung jawab penerima manfaat ini wajib datang ke kantor sekaligus

memberikan bukti pemberian dan penggunaan dana tersebut (nota-notanya).

Berikut alur penyaluran dalam bentuk proposal yang penulis sajikan dalam

gambar 4.10 di bawah ini:

Gambar 4.10

Pendistribusian Dana Jalur Proposal YDSF Malang

Sumber: Diolah Peneliti,2019

b. Pendistribusian dalam bentuk non-proposal

Bapak Fandi menjelaskan mengenai alur dari pendistribusian dana ZIS

dalam bentuk non-proposal, sebagai berikut:

“Tapi yang non-proposal, tim program assement di lapangan, jadi

melihat abcd-nya apa yang perlu dibantu di situ. Apa kekuranganya,

misalnya satu desa butuhnya apa, apa yang dibutuhkan program di situ.

Jadi dianalisa atau assement. Kemudian masuk dianalisa. Setelah itu

masuk dikesepakatan program yang akan disepakati di situ, setelah

kesepeakatan nanti adalah pengajuan anggaran atau bisa jadi sebelum

mengajukan anggaran ialah menjalin mitra terlebih dahulu, mencari

mitra pelaksana. Yang akan mendampingi ydsf untuk melaksanakan

program yang telah disepakati. Misal di situ sepakatnya program

pembinaan ekonomi, berarti kita mencari lembaga pendamping yang

pengajuan proposal

Assessment (Survei)

Evaluasi dan Musyawarah

Pencarian Dana

Page 100: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

81

bisa mendampingi ydsf untuk melaksanakan program ekonomi, dan

setelah itu tetap pengajuan anggaran kepada bagian keuangan, setelah itu

kita ada program monitoring, monitoring ini melihat program ini berjalan

atau tidak, efeknya kepada masyarakat, bagaimana perubahan,

bagaimana dampaknya setelah diberikan pendampingan selanjutnya

evaluasi. Dan setelah itu kembali ke awal.” (Wawancara pada tanggal 06

Maret 2019)

Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang melakukan pendistribusian dalam

bentuk non proposal melalui 5 (lima) tahap, diantaranya: Pertama. tim program

melakukan assessment di lapangan atau kondisi mustahik mengenai

kekurangan dan kebutuhannya, dan program apa yang dibutuhkan (contoh:

desa wagir). Kedua, dilakukan analisa oleh pihak YDSF Malang terkait hasil

penelusuran lapangan. Ketiga, membuat kesepakatan yang meliputi besaran

anggaran dan teknis pelaksanaannya, lalu anggaran dicairkan oleh bagaian

keuangan dan disalurkan kepada penerima manfaat. Keempat, YDSF Malang

mencari mitra pelaksana untuk dijadikan pendamping program YDSF Malang

tersebut, serta melakukan pendampingan pada program tersebut dengan

melihat keberlangsungan program, perubahan yang terjadi pada penerima

manfaat, dan dampak setelah dilakukan pendampingan. Kelima, pengurus

YDSF Malang yang bertanggung jawab atas program tersebut melakukan

monitoring dengan penanggung jawab/ Da’i program terkait perkembangan

dari penerima manfaat dan kebermanfaatan program tersebut. Sebagai contoh

program ternak kambing di Desa Wagir yang didampingi oleh ust Mansyur

selaku Da’i dan ketua Kelompok Tani Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah.

Berikut penulis sajikan dalam bentuk gambar 4.11 di bawah ini:

Page 101: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

82

Gambar 4.11

Pendistribusian Dana Jalur Non-Proposal YDSF Malang

Sumber: Diolah Peneliti,2019

4.1.3.2 Pendayagunaan Dana Zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang

Pendayagunaan harta zakat secara produktif sebagian ulama telah mengkaji

lebih jauh, di mana ketika menetapkan perlunya memberi bantuan kepada fakir

miskin untuk mencukupi kebutuhan selama hidupnya. Pendayagunaan zakat

merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha pemerintah atau badan amil

zakat kepada sasaran dalam pengertian lebih luas sesuai dengan cita – cita dan rasa

syara secara tepat guna, efektif dan manfaatnya sistem distribusi yang serba guna

dan produktif, sesuai dengan tuntunan syariat Islam dan tujuan sosial ekonomis dari

zakat itu sendiri (Rafi', 2011:83-84). Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang sebagai

lembaga penghimpun dan penyalur dana zakat dituntut untuk mengarahkan

program kerjanya ke arah produktif sesuai dengan amanah undang- undang no.23

mengenai pelaksanaan zakat, dalam hal ini program ekonomi mandiri sebagai

sarana YDSF Malang mendayagunakan dana zakat pada mustahik. Program

ekonomi mandiri mengalami perubahan konsep di tahun 2015, di mana awalnya

memberikan bantuan modal kepada mustahik yang memiliki usaha yang tergabung

pada Komunitas Usaha Mandiri (KUM). Dikarenakan kesulitan dalam melakukan

monitoring dan pendampingan YDSF Malang mengajak para tokoh masyarakat

Assesment

Analisa

Kesepakatan & Pencairan Dana

Pendampingan Program

Monitoring

Page 102: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

83

untuk memberdayakan mustahik, salah satunya yaitu Kelompok Ternak Hutan

Rakyat Rukun Amanah Wagir – Malang. Sebagai mana penjelasan dari Wildan

Ismaulandy selaku penanggung jawab program sosial kemanusian, yaitu:

“Jadi untuk pengembangan usaha, dulu itu perorangan sistemnya. Tapi kalo

kita YDSF yang bagian modal usaha saya sendiri itu kalo bantu perorangan

susahnya itu dampinginya. Jadi untuk membantu dhufa itu mudah tapi kalo

dampingannya susah. Makanya modelnya itu mulai pada kelompok kaya di

wagir itu ternak kambing. Soalnya untuk membina mustahik itu perlu

perhatian lebih gitu mas. Sejak tahun 2013-2014 itu ada yang namanya

KUM itu bantuan modal usaha kepada para mustahik. nah pas 2014 akhir

kita buat programnya modelnya kelompok gitu mas, kaya yang di wagir itu.

supaya pendampingannya bisa berjalan. Klo perorangan kesulitan kitanya

mas.” (Wawancara pada 29 Januari 2019)

Hal tersebut diungkapkan pula oleh ustadz masnyur arif selaku ketua

Kelompok Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah Wagir – Malang:

“Jadi program YDSF masuk itu, awal 40 juta ta belanjakan 25 kambing

jantan 3 bulan menjelang idul adha dan 5 juta untuk membeli peralatan

pencacah rumput. Oh, untungnya saya kasihkan ke penerima manfaat.

Karena itu juga saya sebar. Terus regulasi kedua, dibelikan indukan bunting

dapat 25 ekor dengan sistem perjanjian satu, dua, tiga kali beranak itu bagi

hasil sama KTHR. Setelah tiga kali beranak indukannya ta kasih lepas. Jadi

penerima manfaat, ya dapat anak, dapat indukan setelah tiga kali beranak.

Dan yang bagian KTHR, kita kasihkan orang lagi. Agar tambah banyak

penerima manfaat.” (Wawancara pada tanggal 07 Maret 2019)

Berdasarkan paparan di atas Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dalam

memaksimalkan dana zakat yang terhimpun bermitra dengan KTHR Rukun

Amanah. hal tersebut dilakukan berangkat dari potensi geografis desa wagir yaitu

peternakan, serta terdapat da’i (tokoh masyarakat) yang bersedia mengawal

kelompok ternak tersebut yaitu ust Mansyur Arif. Hal tersebut serupa dengan

pembentukan Gapoktan pada kegiatan pengembangan model kemitraan

argoindustri dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:

Page 103: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

84

1. Antara kelompok tani dalam suatu wilayah (desa/kecamatan) sudah

mempunyai media komunikasi, meskipun bersifat informal.

2. Adanya kelompok tani yang siap diinisiasi menjadi gabungan kelompok

tani.

3. Antar kelompok tani dalam satu gapoktan memiliki kedekatan secara

sosiologis dan geografis.

4. Kelompok tani yang tergabung dalam gakpoktan memiliki kontinuitas

dalam berusaha tani (BPTB Kep.Riau, 2016: 16).

Dalam Islam distribusi kekayaan didasarkan kepada jenis pekerjaan dan

kebutuhan. Sedangkan kebutuhan merupakan salah satu prinsip dasar

pengelompokkan mustahik (orang yang berhak menerima zakat) maka, zakat

merupakan sebuah instrument redistribusi harta kekayaan. Menurut Misbahul dan

Djalal (2006:167) untuk memanfaatkan dan mendayagunakan dana zakat

diperlukan suatu kebijakan yang dikeluarkan dari pemerintah maupun pengelola

zakat. Dana zakat tidak semuanya harus disalurkan kepada orang yang berhak

menerima zakat secara tunai dan apa adanya, akan tetapi dapat diberikan dalam

bentuk yang lain dan dapat digunakan secara produktif. Pendistribusian dana di

KTHR dilihat dari peruntukannya dibedakan menjadi dua, yaitu anggota dan mitra

KTHR.

1. Pendistribusian untuk anggota. Skema yang dilakukan oleh pengurus KTHR

yaitu, (a) Pemberian indukan hewan ternak kepada mustahik/anggota untuk

dipelihara dengan perjanjiaan di saat peranakan yang ketiga, diambil untuk

diberikan kepada penerima manfaat lainnya. (b) Mustahik melakukan

Page 104: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

85

pemeliharaan hewan ternak secara perorangan, di mana pakan dan obat-obatan

hewan disediakan dari KTHR.(c) setelah hewan ternaknya tiga kali beranak,

mustahik memberikan satu anaknya kepada KTHR untuk diberikan kepada

mustahik lainnya dan jika hewan ternak tersebut akan dijual terdapat sistem bagi

hasil, yaitu keuntungan yang didapatkan dialokasikan kepada anggota sebesar

45 persen, investor sebesar 45 persen, dan KTHR sebesar 10 persen. Dapat

dilihat pada gambar di bawah ini. Sebagaimana paparan dari bapak Atmo selaku

anggota pertama yang menerima dana hibah dari YDSF Malang:

Dulu dikasih 10 ekor dari mas arif dari YDSF menjelang idul adha, nanti

ditimbang pertama berapa kg, nanti ketika diambil bertambah berapa kg.

Nanti hasilnya sesuai kesepakatan apa dibagi dua dengan makanan dikasih

dari pa arif. untuk kerjasamanya itukan, misalnya 10 ekor itu 1 kintal nanti

jadi dua kintal. Nanti yang satu kintal buat saya. Yah lumayan lah mas,

ketimbangan anu. Kambing saya sekarang itu ada 9 ekor, dan sebentar lagi

dombanya datang sih dari pa arif. Jatahnya bulan ini. (Wawancara pada

tanggal 22 Maret 2019)

Selanjutnya KTHR Rukun AmanahWagir- Malang pun menerima para

investor dalam penanaman modal usaha dengan pembagian keuntungan 45 persen

untuk peternak (anggota), 45 persen untuk investor dan 10 persen untuk KTHR,

sebagaimana yang dijelaskan oleh Ustadz Masnyur Arif selaku ketua Kelompok

Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah Wagir – Malang, “Untuk pembagiannya itu

45,45,10 jadi 45 untuk peternak, inevestor terus 10 itu untuk KTHR”. Hal serupa

yang diungkapkan oleh Amin selaku anggota KTHR Rukun Amanah Wagir-

Malang.

Atau kalo ada investor, memang itu untuk yang melihara 45, 10 persen

untuk KTHR dan 45 persen untuk investor. Kenapa pembagaiannya seperti

itu, gunanya untuk apa, KTHR gampangnya jadi wasit untuk yang

monitoring, untuk yang recording. Jadi ada yang menengahi, kalo dulu itu

sistem tradisional langsung antara investor dengan peternak dan

Page 105: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

86

kebanyakan itu investornya sing diakali. Karena kan investor gak setiap hari

monitor, kadang 3 bulan sekali, setahun sekali. (wawancara pada tanggal 05

Mei 2019)

Gambar 4.12

Skema Pendistribusian untuk Anggota KTHR Rukun Amanah Wagir –

Malang

Sumber: Diolah Peneliti,2019

2. Pendistribusian untuk Mitra, skema yang dilakukan ialah tatkala mitra atau

masyarakat yang belum menjadi anggota ingin beternak. (a) Mitra membeli bibit

hewan ternak kepada KTHR. Jika dia tidak memiliki modal, dari KTHR

memberikan akses permodalan melalui akses relasi investor. (b) Kemudian,

Mitra melakukan penggemukan hewan ternak, di mana pihak KTHR

memberikan fasilitas dalam penyedian pakan ternak. (c) Setelah hewan ternak

tersebut panen (sudah layak dijual) dari mitra (masyarakat) menjual hewan

ternaknya kepada KTHR. sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustad Mansyur

Arif selaku Ketua KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang:

“kalo pemberian ada buat anggota, ada buat mitra. Bedanya mitra sama

anggota itu kalo anggota ada jatah nanti buat ternak kambing kalo mitra itu

beli sama KTHR, kalo gak ada modal kita bantu untuk ngajukan

pembiayaan KUR” (Wawancara pada tanggal 04 pada 2019)

Hal serupa yang diungkapkan oleh bapak Amin selaku anggota KTHR bahwa:

Page 106: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

87

Jadi kalo untuk mitranya itu biasanya mereka beli ke kita terus pakan dan

lain-lainya itu kita sediakan, jadi pakannya gak ijo-ijoan murni. Kalo

anggota sama aja tapi kadang ada jatah untuk pemeliharaan. (Wawancara

pada tanggal 07 Maret 2019)

Gambar 4.13

Skema Pendistribusian untuk Mitra KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang

Sumber: Diolah Peneliti, 2019

Berdasarkan arahan dari Menteri Pertanian tentang konsep kelembagaan

petani, peternak, dan pekebun, pembentukan Gabungan kelompok tani (Gakpoktan)

ialah proses penggabungan dari kelompok- kelompok tani yang sejenis bidang

usahanya. Kelompok tani adalah kumpulan petani yang memiliki kepentingan dan

tujuan yang sama atas dasar kemauan bersama untuk meningkatkan kinerja

usahanya (BPTB Kep.Riau, 2016:12-13). Serupa dengan Gakpoktan, KTHR

Rukun Amanah merupakan bagian dari kumpulan masyarakat peternak desa guna

mewujudkan kemandiran anggota atau masyarakat melaui Pendayagunaan dana

zakat produktif berupa hewan ternak atau infrastruktur kepada penerima manfaat

di mana pemberian tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi

kehidupannya, sebagaimana paparan dari Ust Mansyur Arif:

“Masyarakat melihat perkembangannya, ternyata berdampak baik terhadap

lingkungan, kebersamaan, perekonomian. Akhirnya zakat produktif ini

menunjang tambahnya anggota yang dulu ekonominya lemah dan

pekerjaanya biasa. Dan kita tawarkan bagaimana kalo beternak sekalian,

dan ada yang terkendala hewan kita berikan bantuan dari dana itu, bukan

Page 107: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

88

hanya dikasih tapi kita dampingi. Di mana hingga sekarang hewannya

bertambah banyak dan bisa mandiri. Artinya betul – betul produktif, di mana

bisa memberi inspirasi orang untuk beternak lagi, bersemangat untuk

beternak, kendalanya ada macam-macam ada yang keracunan makanan,

sakit dan sebagainya.” (Wawancara pada tanggal 04 Maret 2019)

Hal serupa yang dikatakan oleh Amin selaku anggota KTHR:

Biasanya motivasi mereka bergabung ke KTHR itu karena pendampingan

ternaknya sama akses permodalannya. Pendampingan itu biasanya waktu

rapat terkait ilmu perternakan, karena biasanya pengurus itu dapat undangan

seminar atau apa nanti diterapkan di KTHR. Atau waktu kita silaturahami

kepada anggota atau anggota datang kepada pengurus untuk bertanya.

(Wawancara pada tanggal 05 Mei 2019)

Bergitupula pemaparan dari Atmo selaku anggota KTHR bahwa:

“Kan anu mas, saya itu dikasih undangan untuk hadir dalam perkumpulan

itu, pas gabung itu saya tahun 2015. Itukan dipilih yah mas untuk ekonomi

menengah ke bawah. Tujuan untuk membantu untuk saling kerjasama.

Untuk pendaftarannya kan langsung dipilih oleh kepala desa. Terus didata.

Pertama dikasih dua kambing jantan, bantu gituloh mas. Setiap bulan itu

disurvei oleh mas arif dari kesehatan, kurang gemuk atau gimana. Nanti

ditimbang terus disuntik juga kalo sakit dan ini setiap bulan mas arif ke sini

setiap tanggal berapa gitu. Kalo pertemuan itu kan anu mas dikasih tahu dari

mas arif dimana dan kapan jadi fleksibel.” (Wawancara pada tanggal 22

Maret 2019)

Berdasarkan paparan di atas aktifitas Kelompok Ternak Hutan Rakyat Wagir-

Malang meliputi tiga hal, yaitu:

1. Funding

Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir – Malang

dalam mencarikan akses permodalan anggotanya selain menerima bantuan dari

YDSF Malang. Juga menerima investor yang ingin menanamkan modalnya. Hal ini

dalam rangka men-cover dana YDSF Malang tidak cukup memenuhi kebutuhan –

kebutuhan anggota dan mitra KTHR seperti pembelian bibit hewan kambing.

Sistem yang dilakukan pembiayaan ialah anggota disarankan untuk melakukan

Page 108: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

89

pembiayaan untuk pembelian bibit kambing dengan pelunasan jangka waktu 3

bulan (perhitungan panen ternak). Kemudian iuran anggota setiap bulan sebesar

lima ribu rupiah dan biaya pendaftaran anggota non-mustahik sebesar lima puluh

ribu, dana tersebut diperuntukan untuk kebutuhan operasional KTHR seperti rapat

pengurus, pertemuan dengan anggota dan biaya transportasi survei kepada para

anggota.

2. Pembinaan dan pendampingan

Pembinaan ialah salah satu upaya pengurus Kelompok Ternak Hutan

Rakyat (KTHR) Sukodadi, Wagir- Malang dalam memberdayakan para anggotanya

agar mampu mencapai kemandiran ekonomi, dan mampu menyelesaikan

probelematikanya secara mandiri. Pembinaan yang dilakukan berupa arahan kepada

anggota untuk memulai model beternak secara modern yaitu dengan mengenalkan

pakan permentasi, pemberian vitamin, obat-obatan dan lain sebagainya. THR

Rukun Amanah Wagir – Malang sebagai wadah dalam memberdayakan anggotanya

dengan memberikan ilmu seputar pengelolaan hewan ternak yang baik dan tepat,

sehingga mampu menjadikan anggota lebih mapan. Dengan tujuan anggota mandiri

dari aspek ekonomi dan lebih terampil dalam berternak. Pendampingan ini

dilakukan fleksibel, bergantung pada keluangan waktu dari para peternak dan

mentor, tapi setidaknya dalam satu tahun itu dilakukan dua atau tiga kali

pembinaan.

Dalam petunjuk teknis pembentukan dan pengembangan Gapoktan (2016:

60-70) pendekatan pendampingan terdapat beberapa cara yaitu: pendekatan budaya,

Page 109: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

90

sosial, birokrasi. Adapun KTHR Rukun Amanah Wagir Malang dalam melakukan

pendampingan ialah sebagai berikut:

a. Pendekatan Budaya, pendampingan dapat dilakukan dengan memanfaatkan

budaya yang berkembang di daerah tersebut. Dengan potensi budaya khas

pedesaan yaitu gotong royong, KTHR Rukun Amanah Wagir memanfaatkan

hal tersebut dalam proses pendampingan yaitu di mana anggota lama

mengajarkan anggota baru seputar peternakan, seta tatkala terdapat anggota

yang kesulitan dalam menangani ternaknya yang sakit, pengurus meminta

anggota lain untuk membantu merawat hewan tersebut.

b. Pendekatan sosial, pendampingan terhadap masyarakat petani perlu

memperhatikan kondisi sosial-ekonomi. misalnya melibatkan tokoh yang

disegani atau panutan dalam mensosialisasikan baik tokoh formal maupun non

formal, KTHR Wagir melibatkan kepala desa dan tokoh – tokoh masyarakat

dalam kegiatan pendampingan formal yang dilakukan di balai desa, adapun hal

– hal yang didiskusikan ialah seputar peternakan dan kegaita- kegiatan masjid.

Serta ketua KTHR sebagai da’i dakwah di wagir

c. Pendekatan Birokrasi, pendampingan dengan memanfaatkan sistem

pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. KTHR bekerjasama dengan

aparatur desa wagir dalam suksesi pendamping ternak para anggota KTHR,

sebagai contoh setiap kegiatan pendampingan formal dilaksanakan di balai

desa.

Page 110: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

91

Gambar 4.14

Pendampingan KTHR Rukun Amanah Wagir- Malang

Sumber: Diolah Peneliti,2019

Gambar 4.15

Skema Pendampingan KTHR Rukun Amanah Wagir- Malang

Sumber: Diolah Peneliti, 2019

YDSF Malang KTHR Rukun

Amanah Wagir -

Malang

MoU

Kemitraan

Pertemuan

Formal Pendampingan

Non-Formal

1. Kunjungan pengurus

ke kandang ternak

anggota KTHR.

2. Anggota mendatangi

rumah pengurus

KTHR untuk

berkonsultasi seputar

ternak.

3. Tukar pikiran dan

pengalaman di

aktifitas peternakan

Pembinaan dan Forum

Group Discussion

seputar topik peternakan

dengan para peternak,

kepala desa, dan

pengurus KTHR, serta

narasumber.

Mendatangkan

narasumber

Page 111: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

92

d. Evalusi

Evalusi ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat pencapaian

anggota memelihara hewan ternaknya. Ada beberapa hal yang menjadi bahan

evaluasi diantaranya pemberian pakan ternak, vitamin dan obat, kondisi kandang,

perkembangan hewan ternak dilihat dari penambahan berat kambing setiap harinya.

Dan juga kemandirian peternak dalam proses penggemukan hewan ternak dan

pengelolaan ternak hewan mulai dari perhitungan modal dan berat bibit hewan awal

sampai panennya. Dan evalusi ini dilakukan bersamaan dengan proses

pendampingan anggota. berikut gambar evalusi KTHR Rukun Amanah Wagir-

Malang

Gambar 4.16

Evaluasi Ternak KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang

Sumber: Diolah Peneliti,2019

Page 112: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

93

Gambar 4.17

Model Evaluasi KTHR Rukun Amanah Wagir- Malang

KTHR Rukun

Amanah Wagir -

Malang

Monitoring Formal

Menanyakan

perkembangan dan

kendala – kendala yang

terjadi selama beternak

Monitoring Non-Formal

1. Pengecekan

perkembangan hewan

ternak anggota setiap

minggu

2. Pengecekam

persedian pakan

ternak anggota

3. Monitoring cara

perawatan hewan

ternak anggota

Sumber: Diolah Peneliti, 2019

Page 113: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

94

e. Mitra KTHR Rukun Amanah

Peternak non-anggota KTHR Rukun Amanah yang menjalin mitra tidak

mendapatkan pendampingan, pembinaan dan evaluasi. Mereka hanya mendapatkan

akses pinjaman modal untuk membeli bibit hewan kambing dan akses penjualan

hewan ke KTHR dengan harga pasar.

KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang menjadi wadah dalam mengumpulkan

dan memberdayakan para peternak khususnya kambing dan domba, dengan

memfasiltasi peternak untuk mengakses modal usaha, melakukan pembinaan,

pendampingan dan evaluasi, dan akses penjulan hewan ternaknya ke pasar.

Page 114: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

95

Gambar 4.18

Model Pemberdayaan YDSF Malang Kepada Mustahik Melalui Zakat

Produktif

Sumber: Diolah Peneliti, 2019

Pembinaan Pendampingan Evalusi

Kemandirian Anggota

KTHR Rukun

Amanah Wagir -

Malang

Pemberian dana zakat (hibah)

dalam bentuk hewan

kambing

1. Menganalisis

kebutuhan dan

potensi KTHR

2. Menjalin MOU &

menunjuk Da’i

sebagai

penanggung jawab

kelompok

Ekonomi Mandiri

Muzakki Yayasan Dana Sosial Al Falah

Malang

1. Melaporkan dana hibah

telah dimanfaatkan oleh

anggota secara lisan

kepada YDSF

dibuktikan dengan KTP,

dan nota-nota realisasi

hewan ternak

2. Mengajukan permintaan

narasumber pembinaan

atau fasilitas

infrastruktur

Keterangan

__ _ __ : Aktifitas

______ : Proses

Page 115: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

96

4.1.4 Kemandiran Mustahik

4.1.4.1 Pengertian Kemandirian Mustahik

Kemandirian merupakan konsep yang sering dihubungkan dengan

pembangunan dan menjadi faktor yang sangat penting dalam pembangunan.

Tanggung jawab utama dalam program pembangunan adalah mewujudkan

masyarakat berdaya atau memiliki daya, kekuatan dan kemampuan. Kemampuan

berdaya tersebut memiliki kesamaan makna dengan kemandirian masyarakat

(Zulfiyah, 2018:71). Dalam ajaran islam, upaya mewujudkan kemandirian

ekonomi mendorong seseorang harus bekerja keras. Allah menegaskan bahwa

untuk mengubah nasibnya, sesorang harus mengusahakannya sendiri karena Allah

tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali dengan usahanya sendiri. Hal ini

termaktub dalam surah Ar- Rad ayat 11 sebagai berikut,

حنت اللهنلاني غني رمنابقنوم إن لفهينفنظوننهمنأنمرالله يهونمنخن يندن لنهمعنقبناتمنب ني

ممندونهمنونال ونمنالن سوءافنلانمنرندلنه ونإذناأنرنادناللهبقنوم ي غني روامنابأنن فسهم

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,

di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

(Surat Ar Rad: 11).

Page 116: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

97

Peneliti melakukan wawancara dengan Ketua KTHR Rukun Amanah

Wagir Malang, Anggota KTHR yaitu Atmo, Suliyadi, Amin. serta penliti

mengamati aktifitas peternakan di kelompok tetsebut dalam rentan waktu bulan

Maret – Mei. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan KTHR ini sangatlah

direspon baik oleh masyarakat desa wagir di mana potensi geografis yang cocok

untuk beternak terutama para mustahik. dengan dibentuknya KTHR para peternak

mampu terbedayakan dan teroganisir dalam beternak, hal tersebut dilihat dari

KTHR yang selalu bertambah anggotanya dan semakin besar, serta spirit beternak

di Desa Wagir semakin tinggi, sebagaimana ungkapakan dari Ust Mansyur Arif

selaku ketua KTHR Rukun Amanah- Wagir,

“Saya mengumpulkan warga, dari saya menganalisis masyarakat. Bertemu

kepada kepala desa untuk izin mnggunakan balai desa untuk mengumpulkan

warga, untuk berdiskusi membuat wadah peternak-peternak agar jadi satu

kesatuan, jek (agar) teroganisir baik. Saya buat undangan kepada para

warga, kira – kira dari 100 persen yang saya undang sekitar 40 persen yang

datang, yah seleksi alam. dari situ banyak juga anggota saya yang belum

bersemangat untuk beternak, tetapi dengan berjalannya waktu. Masyarakat

melihat perkembangannya, ternyata berdampak baik terhadap lingkungan,

kebersamaan, perekonomian. Akhirnya zakat produktif ini menunjang

tambahnya anggota yang dulu ekonominya lemah dan pekerjaanya biasa.

Dan kita tawarkan bagaimana kalo beternak sekalian, dan ada yang

terkendala hewan kita berikan bantuan dari dana itu, bukan hanya dikasih

tapi kita dampingi. Di mana hingga sekarang hewannya bertambah banyak

dan bisa mandiri. Artinya betul – betul produktif, di mana bisa memberi

inspirasi orang untuk beternak lagi, bersemangat untuk beternak. Saya bisa

buktikan perkembangan dari KTHR dan anggotanya dilihat dari ternaknya

terus berjalan dan tumbuh. Dan KTHR-nya makin besar, salah satu

indikasinya kelompok saya makin besar dan mereka masih beternak.”

(wawancara pada tanggal 04 Maret 2019)

Dari paparaan di atas dapat diketahui bahwa pada saat awal terbentuknya

kelompok tersebut masih kurang mendapat atensi masyarakat, tetapi setelah

berjalannya waktu masyarakat wagir yang belum bergabung melihat manfaat dari

Page 117: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

98

KTHR Rukun Amanah, banyak anggota yang tertarik dan bergabung menjadi

anggota KTHR. Adapun respon positif dari para mustahik, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Atmo anggota KTHR Rukun Amanah,

“Yah sejak adanya KTHR dan bantuan kambing ini terbantu, kan bisa

dipakai buat bayar sekolah dan kebutuhan yang lainnya. Jadikan merasa ada

hasilnya, kalo gak ada hasilnya mungkin gak bisa lanjut. Karena merasakan

ada hasilnya, jadi bisa berlanjut. Oh suka, kalo gitu melihara seperti ini, kalo

lebih banyak saya akan mendapatkan lebih banyak hasilnya.” (Wawancara

pada tanggal 22 Maret 2019)

Hal serupa yang dikatakan oleh Sulyadi Anggota KTHR Rukun Amanah,

“Setelah gabung KTHR ini allhamdulillah punya kesibukan, yah gimana

kita syukuri gitu mas. Yah gotong royong sama teman- teman. Kalo kerjaan

kadang saya potong kambing. Ternak di KTHR ini yah membantu buat

kebutuhan keluarga.” (Wawancara pada tanggal 07 Mei 2019)

Paparan di atas menjelaskan bahwa, KTHR Rukun Amanah telah mampu

membantu ekonomi masyarakat wagir, serta menjadi wadah para peternak untuk

meningkatkan kemampuan beternak dan memperluas jejaring sosialnya.

4.1.4.2 Kemandirian Mustahik (Anggota) KTHR Wagir Malang sebagai

Subyek Zakat Produktif Berdasarkan Index Zakat Nasional

Indeks kemandirian mengukur tingkat kemandiran rumah tangga mustahik

berdasarkan tingkat pendapatan, aset yang disewakan dan tabungan (Puskas

BAZNAS, 2017: 18). Tingkat pendapatan merupakan sumber pemasukan dari

usaha mustahik seperti karyawan, petani, pedagang, buruh atau lainnya. serta

pendapatan tidak rutin seperti kiriman keluarga, bantuan pemerintah, dan kiriman

pihak lainnya. Aset yang disewakan seperti tanah, rumah, kendaraan, atau peralatan

lainnya. Tabungan dan simpanan ialah bentuk simpanan mustahik kepada lembaga

Page 118: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

99

keuangan baik yang berbasis syariah maupun konvensional dan simpanan pribadi

seperti tabungan dalam bentuk celengan, brankas dan sejenisnya (Farchatunissa,

2017:38-39). Berdasarkan paparan tersebut kemandirian mustahik dapat diukur

oleh dua indikator yaitu pekerjaan dan sumber pendapatan anggota, dan tabungan

mustahik. Dalam hal ini, Amin selaku anggota KTHR Rukun Amanah Wagir-

Malang menjelasakan sumber pendapatan dan beban – beban kebutuhan

keluarganya, yaitu:

“Pemasukan selain dari ternak, yah tani mas. Terus untuk pendapatannya

itu perminggu 1,5 juta sd 2 juta mas. Anak saya 4, yang dua SMA, MI, yang

satu’e belum sekolah. Bayar listrik kurang lebih 100 ribu, spp sekolah gratis,

uang saku paling minimal bisaroh 10 ribu per anak, kalo buat makan yah

150 ribu lah segitu. Kalo lahan ditanami sendiri, tani itu. Kalo tabungan gak

ada, dulu ikut asuransi tapi saya putus mas. Paling nyimpen sendiri aja”

(Wawancara pada tanggal 07 Juni 2019)

Berdasarkan penjelasan Amin di atas, dia menyatakan bahwa sumber

pendapatannya yaitu dari peternakan dan pertanian yaitu berkisar 1,5 juta – 2

juta rupiah perminggu, sehingga dalam sebulan penghasilannya sebesar 6 juta

– 8 juta. Dan kebutuhan keluarga meliputi uang saku anak sebesar 10 ribu dikali

4 orang sebesar 40 ribu, jika sebulan menjadi 1,6 juta. pembayaran listrik

sebesar 100 ribu, biaya makan harian 150 ribu dikalikan 30 hari menjadi 4,5

juta. Sehingga simpanan bapak Amin yaitu pendapatan 6 juta dikurangi

pengeluaran 4,5 juta yaitu sebesar 1,5 juta perbulan. Selanjutnya peneliti

melakukan wawancara kepada bapak suliyadi selaku anggota KTHR Rukun

Amanah Wagir - Malang menerangkan bahwa:

“Anak saya dua mas yag satu SMP sekarang mau masuk SMK sama SD,

kalo spp sebulan 40 ribu yang SD sama 350 ribu yang SMP. Bayar listrik

setiap bulan 50 ribu. Terus kalo buat jajan anak- anak itu yang SMP 100

ribu, yang SD 60 ribu perminggu, kalo untuk makan sehari 30 ribu. Saya

Page 119: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

100

selain kerja jadi tukang bangunan bayarannya 100 ribu perhari dan istri saya

kerja juga di pabrik rokok gajinya 250 ribu perminggu.” (Wawancara pada

tanggal 07 Juni 2019)

“Kalo betina harga perkilonya 32 ribu kalo jantan perkilo 40 ribu tergantung

kualitas kambingnya 1 ekor minim 200. Perekor untungnya 200 ribu. Kalo

ngisi biasanya Cuma 8 ekor sampe panen. (wawancara pada tanggal 22

Maret 2019)

Pernyataan Suliyadi di atas menerangkan bahwa sumber pendapatan

keluarga meliputi upah bangunan sebesar 100 perhari, upah buruh di pabrik

rokok 250 ribu perhari, dan peternakan 1,6 juta per panen (tiga bulan sekali).

Jika pendapatan keluarga Suliyadi dihitung perbulan, maka dihasilkan upah

bangunan 3 juta, upah buruh pabrik rokok 1 juta, peternakan 533.3 ribu ditotal

sebesar Rp4,533,300. Kemudian beban- beban keluarga Suliyadi meliputi spp

sekolah 390 ribu perbulan, uang saku anak 160 ribu perminggu dikali 4 minggu

menjadi 640 ribu, biaya makan 30 ribu perhari dikali 30 hari menjadi 900 ribu,

bayar listrik 50 ribu perbulan sehingga kebutuhan keluarga Suliyadi perbulan

sebesar Rp1,980,000. Kemudian dana simpanan keluaraga Suliyadi sebesar

Rp2,553,300. Selanjutnya wawancara yang dilakukan peneliti kepada Atmo:

“Yah lumayan lah mas, ketimbangan anu. Kambing saya sekarang itu ada 9

ekor, dan sebentar lagi dombanya datang sih dari pa arif. Jatahnya bulan ini.

Dan untuk harganya 45 ribu per kg di Jamuran dari KTHR. Terus saya jadi

tukang bangunan juga dibayar 100 ribu sehari. Kalo bayar listrik itu 55 ribu

perbulan sama buat kebutuhan sehari hari gak nentu yah rata- rata 45 ribuan

lah. Yah anak- anak sudah mandiri udah pada nikah mas.” (Wawancara

pada tanggal 22 dan 29 Maret 2019)

Berdasarkan pernyataan di atas, sumber pendapatan Atmo berasal dari

peternakan sebesar 4,05 Juta (laba kotor) dikurangi beban pakan dan modal

ternak sebesar Rp2,3 juta menjadi 1,750,000 perpanen (tiga bulan), dan buruh

bangunan sebesar 100 ribu perhari, jika dilihat dalam rentan waktu satu bulan

Page 120: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

101

pendapatan total Atmo sebesar Rp2,583,333. Kemudian beban- beban keluarga

meliputi bayar listrik 55 ribu, biaya makan 45 ribu perhari dikali 30 hari sama

dengan 1,350,000. sehingga kebutuhan keluarga Atmo perbulan sebesar

Rp1,900,000. Kemudian dana simpanan keluaraga Atmo sebesar Rp.683,333.

Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2018 mengenai pendapatan minimal

garis kemiskinan di Kabupaten Malang sebesar 314,55 ribu. Sehingga anggota

KTHR Rukun Amanah yang peneliti wawancara sudah berada di atas garis

kemiskinan, di mana mereka dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan pokok

keluarganya dan memiliki dana sisa dari pendapatan keluarganya di atas 314,55

ribu yaitu dana sisanya Amin sebesar Rp1,500,000 perbulan, Suliyadi sebesar

Rp2,553,300 perbulan dan Atmo sebesar Rp.683,333. Artinya anggota KTHR

telah mandiri secara ekonomi. Berikut Tabel 4.3 Pendapatan dan pengeluaran

anggota KTHR yang peneliti wawancara.

Tabel 4.3

Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Anggota KTHR Rukun Amanah

Wagir- Malang

No Nama Pendapatan Pengeluaran Sisa

1. Amin Rp6,000,000 Rp4,500,000 Rp1,500,000

2. Suliyadi Rp4,533,300 Rp1,980,000 Rp2,553,300.

3. Atmo Rp2,583,333 Rp1,900,000 Rp683,333 Sumber: Diolah Peneliti, 2019

Pengukuran Indeks Kemandirian Mustahik rumah tangga dilakukan

dengan melihat apakah mustahik rumah tangga memiliki pekerjaan tetap,

usaha/bisnis dan tabungan. Skala Likert digunakan untuk mengukur kondisi

kemandirian dari para mustahik rumah tangga, adapun rumus untuk menghitung

nilai indeks kemandiran yaitu 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑎𝑥𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙. Berdasarkan indikator

Page 121: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

102

tersebut anggota KTHR Rukun Amanah Wagir – Malang yang memiliki pekerjaan

tetap dan/atau usaha bisnis yaitu Amin dan Suliyadi, sehingga mereka masuk dalam

kategori kemandirian kuat, adapun nilai kemandiriannya yaitu 4−1

5−1= 0,75.

Kemudian Atmo tingkat kemandiriannya cukup, dengan nilai kemandirian 3−1

5−1=

0,50, di mana memiliki pekerjaan dan/atau usaha dan bisnis tetapi tidak memiliki

tabungan. Berikut skoring dimensi makro aspek kemandiran berdasarkan Index

Zakat Nasional,

Tabel 4.4

Skoring Kemandiran Anggota KTHR Rukun Amanah Wagir - Malang

No Variabel

Kriteria (1= sangat lemah, 2= lemah, 3= cukup, 4= kuat, 5=sangat kuat)

1 2 3 4 5

1 Amin √

2 Suliyadi √

3 Atmo √ Sumber: Diolah Peneliti,2019

Page 122: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

103

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Yayasan Dana Sosial

Al Falah Malang dan Kampung Wagir Mitra YDSF Malang, dapat disimpulkan

beberapa hal di antaranya:

1. Pengelolaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah di Yayasan Dana Sosial Al Falah

Malang telah sesuai dengan Undang-Undang No.23 Thn 2011. Aspek

penghimpunan Dana ZIS dari tahun 2015 – 2018 fluktuatif, bergantung pada

kesadaran umat dalam berdonasi, strategi fundraising yang dilakukan pengurus

penghimpunan diklasifikasikan pada tiga bagian di antaranya: (a) pencarian

donatur dengan memaksimalkan media online/ Platfrom YDSF Malang,

memaksimalkan donatur rutin sebagai narahubung penyampaian kelebihan dan

manfaat menjadi donatur di YDSF Malang, membuat event- event seperti

seminar motivasi, kajian islam, dan lain sebagianya, serta menjalin kerjasama

dengan perusahaan dalam bentuk CSR (Corporate Responsibility Social) yang

sudah menjalin dengan BTN Syariah dan BNI Syariah. (b) Perawatan Donatur

sebagai upaya menjaga hubungan dan kepercayaan para donatur melalui

program love & care, Kajian Islam dan Forum Komunikasi Donatur. (c)

pengklasifikasian donatur yaitu menggolongkan donatur berdasarkan jumlah

donasi, donatur premium dan donatur donatur biasa. Dengan ketentuan kategori

donatur premium donasi di atas tiga ratus ribu rupiah.

Page 123: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

104

2. Pendistribusian dana ZIS YDSF Malang dialokasikan kepada lima aspek yaitu

pendidikan, masjid, yatim, dakwah dan kemanusian. Di mana ke lima aspek

tersebut secara garis besar terdapat dua program yaitu program charity (program

yang bersifat langsung dan konsumtif) dan program pemberdayaan (program

yang bersifat jangka panjang dan produktif). Adapun model pendistrbusian

YDSF Malang dibedakan menjadi dua yaitu pendistribusian dalam bentuk

proposal dan pendistribusian non-proposal dan pendayagunaan zakat produktif.

3. Pendayagunaan Zakat Produktif YDSF Malang direalisasikan dalam bentuk

dana hibah. Kelompok Ternak Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir-

Malang mitra YDSF Malang dalam mendayagunakan dana zakat tersebut

melalui ternak kambing. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu, penggemukan,

pembibitan dan penjualan kambing potong, serta pendampingan anggota baik

yang bersifat formal maupun kultural. KTHR tersebut mengelola peruntukannya

dibedakan menjadi dua yaitu untuk anggota dan mitra ternak KTHR.

4. Berdasarkan Indeks Zakat Nasional dua anggota (mustahik) Kelompok Ternak

Hutan Rakyat (KTHR) Rukun Amanah Wagir- Malang yaitu Amin dan Suliyadi

tergolong kemandirian kuat dengan nilai kemandirian sebesar 0,75 dan satu

anggota yaitu Atmo tergolong kemandirian cukup dengan nilai kemandirian

cukup. Serta anggota KTHR jika dilihat dari pendapatan telah melebihi garis

kemiskinan di Kabupaten Malang.

Page 124: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

105

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis memberikan saran – saran

konstruktif baik untuk pihak terkait maupun untuk perkembangan intelektual yaitu:

1. Pihak terkait: YDSF Malang dalam mencari donatur perlu diperbanyak mitra

selain lembaga keuangan, agar penyerapan dana dari donatur lebih tinggi dan

jangkauan yang luas. Serta ke depan diharapkan perlu adanya identifikasi

mustahik atau penerima manfaat yang lebih mutakhir sebagai contoh membuat

big data mustahik binaan YDSF Malang, agar dapat diakses oleh para donatur.

Selanjutnya program sosial kemanusian persentase aloksi dananya dinaikan

dari bidang yang lainnya, karena bidang ini mampu menciptakan kemandirian

yang berkelanjutan. Dan KTHR Rukun Amanah Wagir- Malang agar

memudahkan pemberdayaan anggota arsip dokument- dokumentnya diperbaiki

dan dijadikan satu, supaya semua data bisa padu.

2. Akademisi: 4,5 tahun KTHR Rukun Amanah Wagir- Malang memberdayakan

masyarakat ternak di wagir dengan anggota yang semakin bertambah dan

membutuhkan dana yang besar. Pada tahun kedua KTHR mulai membangun

relasi investor sebagai akses permodalan anggota di antaranya, Perhutani, Bank

BRI, dan Investor perorangan. Sehingga rekomendasi untuk peneliti

selanjutnya dapat mengkaji mengenai pemberdayaan berbasis mitra kelompok

sosial dalam mewujudkan kemandirian anggota dan memperluas akses

kelompok sosial tersebut, dan tinjauan hukum islam mengenai akses

permodalan KUR Bank Bri di KTHR yang lahir dari instrumen zakat.

Page 125: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

DAFTAR PUSTAKA

Alaydrus, M. Z. (2016). Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Pertumbuhan Usaha

Mikro dan Kesejahteraan Mustahik pada Badan Amil Zakat Kota Pasuruan

Jawa Timur.

Almizan. (2016). Distribusi Pendapatan: Kesejahteraan Menurut Konsep Ekonomi

Islam. 01(01).

Aprianto, N. E. (2017, Desember). Kemiskinan Dalam Perspektif Ekonomi Politik

Islam. Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam, 08(02), 169-188.

Asnaini. (2008). Zakat Produktif dalam Prespektif Hukum Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Atmaja, E. D. (2018). Dampak Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap

Pemberdayaan Mustahik pada Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa

Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia .

Azhari, R. (2018). Pengaruh Pendayagunaan Zakat produktif Terhadap

Pertumbuhan Usaha Mikro dan Penyerapan Tenaga Kerja Mustahik pada

Program Jatim Makmur BAZNAS Jawa Timur. Surabaya: UIN Sunan

Ampel.

Putra, Robinson. (2016). Pembentukan dan Pengembangan Gapoktan. Kep. Riau:

BPTP Kep.Riau

BAZNAS. (2016). Kompilasi Peraturan Perundang-undangan. Jakarta: Badan

Amil Zakat Nasional .

Beik, I. S., & Pratama, C. (2016). Zakat Impact on Poverty and Welfare of

Mustahik: A CIBEST Model Approach. Dipetik September 27, 2018, dari

https://www.researchgate.net/publication/315722852

Djamal, M. (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif: edisi revisi. yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Faisal, A. (2017). Productive Zakat of Baznas Yogyakarta on the Growth of Micro

Business. 2(3).

Hafidhuddin, D., & Dkk. (2008). The Power of Zakat (Studi Perbandingan

Pengelolaan Zakat Asia Tenggara). Malang: UIN-Malang Press.

Hani'in, U. (2017). Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat di Kab. Sragen. IAIN Surakarta.

Haratomo, Giri. (2018). Peternakan Jadi Kunci Penting Perekonomian Indonesia,

Ini Penjelasannya. Diakses pada 16 Mei 2019 dari

https://economy.okezone.com/read/2018/07/04/320/1917701/peternakan-

jadi-kunci-penting-perekonomian-indonesia-ini-penjelasannya

Page 126: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Herry Stw. (2013). Kemandirian. di petik 23 Februari 2019 dari

https://herrystw.wordpress.com/2013/01/05/kemandirian/

Hidayat, R. (2017). Penerapan Manajemen Zakat Produktif dalam Meningkatkan

Ekonomi Umat di PKPU (Pos Keadilan Umat) Kota Makassar). XVII(1).

Iswara. (2008, Agustus 17). http://jurnal-sastra.blogspot.com. Dipetik Januari 17,

2019, dari http://jurnal-sastra.blogspot.com/2008/05/penelitian-studi-

pendahuluan-pilot.html

Nafiah, L. (2015). Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap

Kesejahteraan Mustahik pada Program Ternak Bergulir BAZNAS

Kab.Gersik.

Nurzaman, M. S. (2016). Evaluating the Impact of Productive Based Zakat in The

Perspective of Human Development Index: A Comparative Analysis.

Pailis, E. A., & dkk. (2016). The Influence of Maqashid syariah toward Mustahik’s

Empowerment and Welfare (Study of Productive Zakat Recipienst on

BAZNAS Riau). 6(2).

Puadi, A. J. (2017). Tata Kelola Kelembagaan Zakat di Malang (BAZNAS, El

ZAWA dan YDSF). 01(02).

Puskas BAZNAS. (2016). Index Zakat Nasional. Jakarta Pusat: Pusat Kajian

Startegis BAZNAS.

Rafi', M. (2011). Potensi Zakat (dari Konsumtif- Karikatif ke Produktif -

Bedayaguna) Prespektif Hukum Islam. Yogyakarta: Citra Pustaka

Yogyakarta.

Shiddieqy, T. M. (2006). Pedoman Zakat. Semarang: Pustaka Rizki BPTB

Kep.Riau .

Statistik, B. P. (2018). Jumlah Penduduk Miskin 2014 - 2018. Jakarta. Dipetik

September 4, 2018, dari

https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/30/1494/jumlah-penduduk-

miskin-persentase-penduduk-miskin-dan-garis-kemiskinan-1970-

2017.html

Suratno. (2017). Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap

Pemberdayaan Mustahik (Studi pada Lembaga Amil Zakat DPUDT Bandar

Lampung). Lampung: UIN Raden Intan.

Suyatna, Hempri & Agnes Sunartiningsih. 2017. Dinamika dan Kebijakan Ekonomi

Rakyat. Yogyakarta. Tiara Wacana.

Syamsuddin, H., & Dkk. (2017). The Influence of Governance Dimension on Zakah

Acquisition for Mustahik Business Continuity in South Sulawesi. 9(11).

W.Creswell, J. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih Di Antara

Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 127: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Wijaya, A. P. (2016). Distribusi Zakat Produktif Bagi Fakir Miskin di Daerah

Istimewa Yogyakarta (Studi Pelaksanaan Program Madrasah Ekonomi

Mandiri Dompet Dhuafa Yogyakarta).

Winoto, G. N. (2011). Pengaruh Dana Zakat Produktif Terhadap Keuntungan

Mustahik Penerima Zakat (Studi pada BAZ Kota Semarang).

Yusuf, A. A. (2018, Agustus). Kemiskinan di Indonesia dalam Perspektif

Komparatis. Dipetik November 09, 2018, dari

http://sdgcenter.unpad.ac.id/kemiskinan-di-indonesia-dalam-perspektif-

komparatis/

YDSF Malang. Program Sosial Kemanusian. Malang. Diperoleh 14 Oktober 2018,

dari http://www.ydsf-malang.or.id/program

Zulfiyah. (2018) Implementasi Program Linkage dalam Menunjang Kemandirian

Ekonomi Masyarakat: Studi Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Kota Malang. Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 128: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran – Lampiran

Page 129: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 1

Reduksi Data Menggunakan Teknik Tringulasi

Pengelolaan Zakat YDSF Malang

Sub Tema Bagian Sumber Keterangan

Penghimpunan Perencanaan Informan 1 Diibaratkan lembaga penghimpun dan penyalur

zakat ini sebagai media untuk memberdayakan

potensi masyarakat. Sehingga dana yang

terhimpun dari donatur menjadi amal zariah dan

manfaatnya mampu dirasakan bagi golongan

yang berhak menerimanya

Informan 2 Donasi yang disalurkan kepada kaum dhuafa

melalui YDSF Malang dapat bermanfaat, serta

menjadi stimulus kepada masyarakat untuk

berdonasi kepada kaum duhafa melalui YDSF

Malang

Pelaksanaan Informan 1 Yayasan Dana Sosial Al Falah Malang dalam

mengelola penghimpunan dana zis

menggunakan tiga tahapan yaitu (1) pencarian

mencari donatur dana ZIS dengan menggunakan

beberapa cara yaitu optmalisasi media online

(webiste, instagram, facebook, dam lainnya),

memaksimalkan donatur rutin untuk

memnyampaikan kelebihan dan manfaat

bersedekah di YDSF Malang kepada keluarga,

saudara dan relasi donatur, menyelenggarkan

event-event seperti seminar bisnis, seminar

motivasi, kajian keislaman. Di mana moment

tersebut dimanfaatkan untuk memperkenalkan

ydsf kepada para donatur. Kemudian menjalin

kerjasama dengan perusahaan- perusahaan

dalam bentuk Corporate Responsibility Social

Page 130: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

(CSR) melalui penawaran program penyaluran

mustahik). (2) Perawatan donatur merupakan

upaya menjaga hubungan komunikasi dan

kepercayaan para donatur adapun program

perawatan donatur ini di antaranya, love and

care, program ini merupakan bentuk perhatian

kepada para donatur seperti mengunjungi

undangan pernikahan, menjenguk keluarganya

yang sakit, dan donatur bisa mengajukan nama

mustahik untuk bisa menerima manfaat. Kajian

Islam, program ini bertujuan untuk membekali

para donatur mengenai wawasan keislaman

dengan mendatangkan narasumber, yang

dilakukan tiga bulan sekali. Forum Komunikasi

Donatur (FKD), program ini membentuk

pengurus FKD di masing-masing wilayah,

kegiatan FKD ini melakukan silaturahmi ke

rumah-rumah donatur secara bergantian

bergantung keluangan waktu donatur. (3)

pengklasifikasian Donatur, program ini

bertujuan untuk memetakan donatur- donatur

yang sering berdonasi dan jumlah donasi yang

disalurkan kepada YDSF Malang

Informan 2 Penghimpunan dana YDSF Malang

dilakukan oleh bidang penghimpunan,

biasanya menjadi tanggung jawab langsung

manajer penghimpunan. Dalam mencari

donatur pengurus YDSF Malang

memaksimalkan platfrom YDSF Malang

kepada publik, sehingga memicu para

donatur baru untuk berdonasi di YDSF

Malang seperti di website dan majalah

Page 131: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

bulanan YDSF Malang itu ada kolom donasi

yang berisikan langkah- langkah petunjuk

berdonasi di YDSF Malang. Di samping itu

mengoptimalkan donatur yang sudah ada

untuk memberikan informasi kepada

lingkungannya dan merekomendasikan

penyaluran zakat, infaq dan sedekah ke

YDSF Malang. Kemudian untuk donatur

rutin sekitar 6,000-an, untuk lebih validnya

ada di pelaporan keuangan.

Pengkordina

sian

Informan 1 Tugasnya adalah bagaimana mengelola masing-

masing tim sesuai dengan tupoksi nya masing-

masing. Bagaimana penghimpunan tugasnya

adalah berkordinasi dengan timnya untuk

mencari donasi dan membiayai program-

program ydsf dan operasional ydsf. Bagaimana

donasi yang dihimpun bisa menjadi program

yang bermanfaat dan berdaya. Untuk supporting

system ini adalah bagaiamana manager ini

melihat dan mengaca dan memahami program

penghimpuan dan desain seperti membuatkan

konten desain, menyiapkan tools program.

Keuangan mengatur pendanaan, memetakan

dana yang bisa dilakukan di bulan itu yang

berkordinasi setiap departemen dan ke direktur.

Informan 2 Setiap manager devisi bertanggung jawab atas

apa yang dilakukan oleh staffnya, kemudian

berkoordinasi dengan melakukan rapat dan

evalusi internal setiap bulan, dan selanjutnya

diadakan rapat manager dengan pimpinan.

Sehingga aktifitas yang dilakukan YDSF

Malang, salah satunya di bagian penghimpunan

Page 132: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

menyampaikan keadaan di lapangan untuk

disampikan ke internal pengurus. Sehingga

semua devisi akan saling berkoordinasi.

Penyaluran Perencanaan Informan 1 Pendistribusian dana yang terhimpun itu

dialoksikan kepada lima bidang yaitu

pendidikan, yatim, masjid, dakwah. Ke lima

bidang tersebut ditentukan berdasarkan

kebutuhan kondisi masyarakat. Serta YDSF

Malang sebagai lembaga zakat dituntut untuk

memberdayakan masyarakat, sehingga arahnya

lebih kepada produktif dibandingkan konsumtif.

Jika dipersentasekan produktif dan konsumtif

70:30 persen.

Informan 2 Di YDSF Malang, kalau zakat untuk

mustahik dialokasikan kepada tiga kategori:

(1) biaya hidup bisa berupa uang/ makanan

sehari hari untuk dhuafa, (2) modal usaha

bisa uang, maupun peralatan usaha, (3)

kesehatan, biaya rumah sakit atau obat.

Pelaksanaan Informan 1 Pendistribusian dana zis secara garis besar

dibedakan menjadi dua yaitu Program

Charity, program ini merupakan penyaluran

dalam bentuk insendental, bantuan

pengelolaan zakat diberikan kepada

seseorang/ sebuah keluarga/komunitas yang

membutuhkan tanpa adanya skema

pemberdayaan di dalamnya. Program

pemberdayaan, program ini merupakan

program pendistribusian yang bersifat long

term dan ada porses pemberdayaannya, yang

Page 133: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

akan mengubah mustahik menjadi muzzaki.

Kemudian dana zis didistribusikan kepada

lima bidang dakwah, masjid, pendidikan,

yatim, sosial kemanusian. Di mana dana

zakat lebih banyak dialokasikan pada bidang

sosial kemanusian baik yang bersifat

konsumtif maupun produktif. Dan untuk

skema penyaluran dana zis terdapat dua

kategori yaitu pengajuan dana dalam bentuk

proposal dan pengajuan dalam bentuk non-

proposal.

Informan 2 Secara garis besaar distribusi dana zakat di

YDSF Malang dialokasikan pada tiga bagian

yaitu biaya hidup (uang atau makanan sehari

– hari), modal usaha (uang atau peralatan

usaha, kesehatan berupa biaya rumah sakit

atau obat. Dan untuk dana infaq sesuai

dengan kebijakan dari penanggung jawab

program. Dan untuk penyaluran dengan

model pendayagunaan sifatnya kelompok

agar dapat memaksimalkan dalam proses

pendampingan dan monitoring

Pengkordina

sian

Informan 1 Penyaluran dana YDSF Malang ada dua kategori

yaitu berupa pengajuan proposal dan pengajuan

non-proposal. Penyaluran dalam bentuk

proposal ini melalui beberapa tahap yaitu:

Pertama, mustahik mengajukan proposal

kepada admin YDSF Malang untuk dilihat

dan dianalisa proposal tersebut. Kedua,

proposal tersebut diserahkan kepada bagian

Page 134: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

program dan dilakukan survei lapang atau

kondisi mustahik. ketiga, tim program

YDSF Malang melakukan evaluasi dan

musyawarah layak atau tidaknya pengajuan

tersebut. Dan keempat, tim program

melaporkan kepada bagian keuangan untuk

melakukan pencairan dana ketika proposal

tersebut di acc tim program. Jika realisasi

bantuan tersebut berupa sarana dan

prasarana, mustahik atau penanggung jawab

penerima manfaat ini wajib datang ke kantor

sekaligus memberikan bukti pemberian dan

penggunaan dana tersebut (nota-notanya).

Penyaluran bentuk non-proposal melalui

melalui 5 (lima) tahap, diantaranya:

Pertama. tim program melakukan

assessment di lapangan atau kondisi

mustahik mengenai kekurangan dan

kebutuhannya, dan program apa yang

dibutuhkan (contoh: desa wagir). Kedua,

dilakukan analisa oleh pihak YDSF Malang

terkait hasil penelusuran lapangan. Ketiga,

membuat kesepakatan yang meliputi besaran

anggaran dan teknis pelaksanaannya, lalu

anggaran dicairkan oleh bagaian keuangan

dan disalurkan kepada penerima manfaat.

Keempat, YDSF Malang mencari mitra

pelaksana untuk dijadikan pendamping

program YDSF Malang tersebut, serta

melakukan pendampingan pada program

Page 135: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

tersebut dengan melihat keberlangsungan

program, perubahan yang terjadi pada

penerima manfaat, dan dampak setelah

dilakukan pendampingan. Kelima, pengurus

YDSF Malang yang bertanggung jawab atas

program tersebut melakukan monitoring

dengan penanggung jawab/ Da’i program

terkait perkembangan dari penerima manfaat

dan kebermanfaatan program tersebut.

Informan 2 Dalam memaksimalkan program - program

penyaluran, YDSF Malang menyampaikan

kebutuhan dana setiap bidang, misalnya bidang

sosial kemanusian. Membuat rancangan

program yang terdiri dari input, proses, output

dan outcome dari program tersebut. Sehingga

program setiap devisi dapat diakomodasi dari

dana yang ada.

Pendayagunaan Perencanaan Informan 2 Pendayagunaan zakat produktif awalnya adalah

penyaluran bantuan modal usaha perorangan

yang dinamakan program Komunitas Usaha

Mandiri, dikarenakan kesulitan dalam

melakukan pendampingan dan monitoring

perkembangan usaha mustahik, YDSF Malang

menjalin mitra dengan kelompok- kelompok

desa salah satunya yaitu KTHR Rukun Ternak

Hutan Rakyat Rukun Amanah.

Informan 3 Program dari YDSF Malang masuk pada tahun

2015 dengan memberikan dan hibah sebanyak

40 juta yang direalisasikan berupa hewan

kambing sebanyak 25 ekor seharga 35 juta dan

sisanya dibelikan alat pencacah rumput.

Page 136: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Kemudian tahun 2017 YDSF Malang

merealisasikan sebanyak 25 ekor dengan sistem

tiga kali peranakan, anak kambing tersebut

diberikan kepada penerima manfaat yang lain.

Informan 5 Awal bergabung yaitu pada saat tiga bulan

menjelang idul adha diberi 10 kambing untuk

digemukan, terus diwaktu idul adha dijual oleh

KTHR dengan sistem bagi hasil.

Pelaksanaan Informan 3 Masyarakat wagir melihat perkembangan KTHR

tersebut dan memiliki dampak terhadap

lingkungan, kebersamaan, dan perekonomian.

Di mana zakat produktif ini mampu membantu

ekonomi anggota KTHR, serta masyarakat

melihat KTHR sebagai wadah untuk para

peternak. Sehingga mereka bisa diskusi dengan

anggota lainnya seputar peternakan. Melihat hal

tersebut, banyak masyarakat yang ikut

bergabung menjadi anggota KTHR. Selanjutnya,

aktifitas yang dilakukan oleh KTHR diantaranya

penggemukan dan pembibitan kambing,

pendampingan ternak, penjualan hewan ternak.

Penggemukan merupakan perawatan kambing

untuk dijual dagingnya dan panen setiap tiga

bulan sekali, pebibitan ialah merawat indukan

kambing dan mengawinkan kambing hingga

melahirkan, waktu yang dibutuhkan rata- rata 10

bulan.

Informan 4 Motivasi mereka bergabung di KTHR itu adalah

pendampingan ternak dan akses permodalannya.

Pendampingan dilakukan pada saat acara formal,

survei ke peternakan anggota, atau anggota yang

datang ke pengurus. Di samping itu KTHR

Page 137: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

membuka bagi investor yang ingin menanamkan

modalnya, dengan sistem bagi hasil yaitu 45

persen untuk investor, 45 persen untuk peternak,

dan 10 persen untuk KTHR dari keuntungan

bersih.

Informan 5 Kegiatan pendampingan formal biasanya

anggota diberi undangan untuk hadir, pengurus

KTHR biasanya melakukan survei

perkembangan hewan ternak dan pengurus pun

menyampaikan solusi – solusi ketika terjadi

kendala dalam proses perawatan hewan ternak.

Kemudian, jika ada mitra yang menanamkan

modal kepada KTHR untuk ternak hewan, biaya

pakan, obatan- obatan itu ditanggung investor.

Sehingga peternak tugasnya merawat sampai

panen dan modal berasal dari investor.

Pengkordina

sian

Informan 3 Pengkordinasian anggota KTHR biasanya

keliling ke rumah – rumah anggota untuk

mengecek kondisi hewan ternak mereka,

kemudian memanfaatkan moment perkumpulan

formal sebagai media evaluasi dan diskusi

anggota mengenai dinamika yang terjadi di

peternakan anggota.

Informan 4 Kordinasi dengan anggota itu fleksibel, karena

setiap hari sering bertemu baik berkunjung untuk

survei maupun untuk pengambilan hewan

ternak.

Informan 5 Kordinasi yang dilakukan itu fleksibel

bergantung pada kondisi yang terjadi ketika

proses beternak atau memaksimalkan

perkumpulan formal yang diadakan di balai desa.

Page 138: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Kemandirian Mustahik

Sub Tema Sumber Keterangan

Definisi

Kemandirian

Informan 3

Dengan dibentuknya KTHR, para peternak mampu

terberdayakan dan teroganisir dalam benternak. Di mana

awalnya atensi masyarakat masih minim, tetapi setelah

berjalannya waktu yang belum bergabung melihat manfaat dari

KTHR Rukun Amanah. Hal ini menjadi kemandirian bagi

anggota dan kelompok, di lihat dari anggota yang semakin

semangat beternak dan masih beternak, serta kelompok yang

semakin besar.

Informan 5

Sejak didirikannya KTHR dan bantan kambing bergulir

membantu dalam memenuhi kebutuhan- kebutuhan ekonomi.

karena itulah banyak yang bergabung dengan KTHR.

Informan 6

Aktifitas di KTHR menjadikan kesibukan dan pengetahuan

sendiri bagi anggota, serta membantu untuk memenuhi

kebutuhan keluarga. Juga semangat gotong royong kembali

tumbuh di kalangan masyarakat.

Kemandirian

mustahik

berdasarkan

IZN

Informan 4

Sumber pendapatannya yaitu dari peternakan dan pertanian

yaitu berkisar 1,5 juta – 2 juta rupiah perminggu, sehingga

dalam sebulan penghasilannya sebesar 6 juta – 8 juta. Dan

kebutuhan keluarga meliputi uang saku anak sebesar 10

ribu dikali 4 orang sebesar 40 ribu, jika sebulan menjadi

1,6 juta. pembayaran listrik sebesar 100 ribu, biaya makan

harian 150 ribu dikalikan 30 hari menjadi 4,5 juta.

Sehingga simpanan bapak Amin yaitu pendapatan 6 juta

dikurangi pengeluaran 4,5 juta yaitu sebesar 1,5 juta

perbulan. Tabungan atau simpanan masih menyimpan

sendiri.

Page 139: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Informan 5

sumber pendapatan keluarga meliputi upah bangunan

sebesar 100 perhari, upah buruh di pabrik rokok 250 ribu

perhari, dan peternakan 1,6 juta per panen (tiga bulan

sekali). Jika pendapatan keluarga Suliyadi dihitung

perbulan, maka dihasilkan upah bangunan 3 juta, upah

buruh pabrik rokok 1 juta, peternakan 533.3 ribu ditotal

sebesar Rp4,533,300. Kemudian beban- beban keluarga

Suliyadi meliputi spp sekolah 390 ribu perbulan, uang

saku anak 160 ribu perminggu dikali 4 minggu menjadi

640 ribu, biaya makan 30 ribu perhari dikali 30 hari

menjadi 900 ribu, bayar listrik 50 ribu perbulan sehingga

kebutuhan keluarga Suliyadi perbulan sebesar

Rp1,980,000. Kemudian dana simpanan keluaraga

Suliyadi sebesar Rp2,553,300.

Informan 6

sumber pendapatan Atmo berasal dari peternakan sebesar

4,05 Juta (laba kotor) dikurangi beban pakan dan modal

ternak sebesar Rp2,3 juta menjadi 1,750,000 perpanen

(tiga bulan), dan buruh bangunan sebesar 100 ribu

perhari, jika dilihat dalam rentan waktu satu bulan

pendapatan total Atmo sebesar Rp2,583,333. Kemudian

beban- beban keluarga meliputi bayar listrik 55 ribu, biaya

makan 45 ribu perhari dikali 30 hari sama dengan

1,350,000. sehingga kebutuhan keluarga Atmo perbulan

sebesar Rp1,900,000. Kemudian dana simpanan keluaraga

Atmo sebesar Rp.683,333.

Page 140: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 2

Informan 1 Bapak M Fandy Bahtiar Manajer Penghimpun YDSF Malang

Wawancara dilakukan pada tanggal 8 Maret 2019

P: Terkait program YDSF yang ada dipenghimpunan?

J: Program penghimpunan untuk donatur itu ada namanya love and care, program yang

kita berikan untuk donatur YDSF, di mana donatur ini, pertama anaknya atau dirinya

menikah, dan yang kedua bila keluarganya atau saudaranya mininggal dunia, atau sakit

entah itu keluarga inti kita kunjungi yang dinamai program love and care. Atau ketika

tidak ada tiga agenda ini, kita ada kunjungan dalam rangka perawatan donatur, kita

biasanya dalam bentuk cintanya kita kepada donatur. Jadi program love and care itu kita

berikan kepada empat tadi itu, ini berlaku untuk donatur biasa dan donatur premium.

Kemudian yang kedua selain love and care, kita ada program Kais (Kajian Islam). Tapi

ini bisa digunakan untuk donatur maupun non- donatur, jadi kais ini kita lakukan tiga

bulan sekali atau satu bulan sekali tergantung dari narasumber yang kita dapatkan untuk

kajian. Kemudia yang ketiga ada namanya FKD (Forum Komunikasi Donatur) yang

kita lakukan ini tergantung dari masing-masing donaturnya, ini biasanya kita lakukan 2

bulan sekali pertemuan keliling dari rumah ke rumah bergantian. Ini ada pengurusnya

ada ketua, wakilnya begitu, itu sih program yang kita berikan untuk donatur

P: Terkait program YDSF yang ada dipenyaluran?

Satu sisi terkait program untuk penyaluran, ada kemudian prioritas terkait dengan

pengajuan dari donatur, jadi misalnya ada tetangganya yang mengajukan sakit dia

miskin, nah diajukan. Kalo layak nanti mendapatkan program prioritas. Itu yang kita

berikan kepada donatur. Klo yang tadi itu kita perawatan . Untuk mencari donatur itu

yang pertama mengoptimalkan media online, media sosial YDSF dengan memberikan

program – program YDSF kita tampilkan, kemudian kita kuatkan dengan quotes –

qoutes terkait sedekah jadi seperti itu, kemudian yang ke dua dalam rangka mencari

donatur lagi, kita biasanya menggunakan donatur rutin yang sudah ada. Jadi misalnya

donatur rutin ini dia punya saudara, punya teman atau relasi, kita biasanya kita minta

tolong, mereka menjadi simbol-simbol YDSF. Untuk mengajak temennya, jadi

isitilahnya testimoni yang disampaikan apa sih manfaatnya ikut di YDSF. Jadi ibaratnya

kita ini menjadi simmbol – simbol kebaikan di YDSF. Atau yang ketiga, kita

menggunakan event yang kita lakukan, event ini bisa berupa seminar bisnis, seminar

motivasi atau kajian islam. Nanti di situ kita ada persentasi YDSF, kita mengenalkan

YDSF, kita mengenalkan YDSF atau kita langsung closing donasi di situ. Itu salah satu

mencari donatur. Nah jadi banyak cara yang dilakukan. Itu kan yang rutin dilakukan.

Tapi kalo kerjasama terkait program ydsf, kita adakalanya menawarkan program YDSF

dengan perusahaan, yang namanya CSR (corporaat Social responsibility) kita kerjasama

dalam bidang ini, kalo tahun – tahun sebelumnya itu BTN Syariah, BNI Syariah.

Terkiat program penyaluran tahun 2018, program kita tetap sih. Pendidikan, yatim,

dakwah, sosial kemanusian, masjid.

P: Kenapa memilih program- program tersebut?

J: Kalo ini dengan sesuai dengan keadaan di masyarakat. Masyarakat kita kan butuh

pendidikan, dakwah, juga untuk penguatan islam di masyarkat, kemudian yatim, sosial

kemanusian ini terkait kemsyarakatan pemberdayaan ekonomi, kemudian janda. Dan

masjid, kita menjuga mensupport terkiat penguatan manjemen masjid. Mengapa kita

Page 141: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

ambil itu, karena di masyarakat setelah kita assement kebanyakan akan berkutat pada ke

lima bidang ini. dan semua lembaga zakat insyallah akan sama semuanya berkutat di

kelima bidang ini. kalo zakat konsumtif dan pemberdayaan, itu kita lebih banyak

pemberdayaan, misalnya di ust mansyur arif, kita memang saat ini lembaga zakat

dituntut/diwajibkan untuk pemberdayaan. Tidak lagi ke arah konsumtif. Konsumtif ini

untuk janda, duhafa. Janda yang sudah tua atau yang punya banyak anak tetapi ekonomi

belum mencukupi saat ini dipancing dengan bantuan yang namanya charity untuk

konsumtif itu. Kalo di persentase 70 : 30 untuk produktif dan konsumtif. Alokasi

porsentase paling besar itu pada bidang sosial kemanusian. Karena di situ ada qurban,

qurban itu memakan porsentase paling besar yah sekitar 2 atau 3 persen, yang paling kecil

masjid. Untuk penentuan mustahik saat ini sih belum ada terkait SOP khusus membahas

mustahik itu. Saat ini kita mengaca pada survei, survei itu masing-masingnya ada form

survei pada Pendidikan, yatim, dakwah, sosial kemanusian, masjid. Nanti di situ bisa

dilihat. Nanti beda – beda masing- masing. Mulai tahun – tahun sebelumnya dananya itu

diberikan hibah, kalo kita belum ada kewajiban untuk mengembalikan ke YDSF. Paling

kita hanya menyampaikna terkait penguatan di solatnya, ngajinya. Tapi untuk kewajiban

mengembalikan gak ada. Jadi ibaratnya kita lembaga penghimpun dan penyalur. Dan

bagaimana kita penyaluran ini punya rambu – rambu untuk membrdayakan

masyarakatnya. Jadi tidak hanya sekedar formalitas, tapi bagaimana dengan donasi yang

kita himpun ini. yang donasi mendapatkan amal zariah dan mereka yang terbantu ini

terberdayakan.

P: Untuk pembinaan kepada mustahik?

J: jadi kita ada kaya pembinaan beasiswa itu seperti ada pertemuan rutin mentoring

namanya, kalo pembinaan ekonomi ada yang mendapatkan bantuan usaha itu ada

pembinaan mentoring juga. Jadi masing-masing itu ada mentoringnya. Didampingi oleh

pihak ketiga. Jadi misalnya yang dapat beasiswa ada mentoring didampingi oleh mitra

kita, lalu yang dapat modal usaha ada mentoring bulanan, ada pendampingnya sendiri.

Jadi tim YDSF ini tidak turun, kita hanya sebatas penyalur dana nanti ada pihak ketiga

yang mengelola mustahiknya seperti da’i itu.Tidak ada agenda yang kita tentukan, bisa

jadi tiga bulan sekali, enam bulan sekali, atau bisa jadi sebulan sekali. Untuk jumlah

mustahiknya sudah ratusan ribu, karena kita menyalurkan juga ke palu, palestina. Untuk

tahun kemarin sekitar 700 ribu

P: Urutan pengelolaan penyaularan dana zakat?

J: Kita ada dua jenis ada pengajuan proposal atau non pengajuan proposal. Kalo pengajuan

propsal ini alurnya mengajukan proposal dulu ke YDSF, diterima oleh admin, di situ akan

diberi form penerimaan proposal, dilihat jenisnya. Kalo misal lengkap datanya. Proposal

itu diterima lalu diserahkan kepada bagian program lalu dari bagian program survei.

Setelah survei nanti akan dievaluasi dan musyawarahkan layak atau tidak. Kalo misalnya

layak bantu berarti berikutnya pengajuan dana kepada bagian keuangan. Setlah dicairkan

dibagian keuangan. Baru realisasi ke penerima manfaat mustahik. realisasi kalo

bantuannya beruapa sarana dan prasarana, mustahik atau PJ peneriman bantuan ini wajib

ke YDSF lagi untuk memberikan bukti pemberian dana berupa nota-notanya. Nah setelah

itu, nanti akan dibuatkan lpj sama tim program penggunaan dana, selanjutnya masuk pada

tahap supervisi, apakah betul program dana ydsf betul digunakan sesuai dengan akad.

Misalnya bantuan beasiswa digunakan untuk beasiswa, bantuan untuk masjid betul –

betul digunakan untuk masjid. Tapi yang non proposal, tim program assement di

lapangan, jadi melihat abcd nya apa yang perlu dibantu di situ. Apa kekuranganya,

misalnya satu desa butuhnya apa, apa yang dibutuhkan program di situ. Jadi dianalisa

Page 142: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

atau assement. Kemudian masuk dianalisa. Setelah itu masuk di kesepakatan program

yang akan disepkati di situ, setalah kesepeakatan nanti adalah pengajuan anggaran atau

bisa jadi sebelum mengajukan anggaran ialah menjalin mitra terlebih dahulu, mencari

mitra pelaksana. Yang akan mendampingi ydsf untuk melaksanakan program yang telah

disepakati. Misal di situ sepakatnya program pembinaan ekonomi, berarti kita mencari

lembaga pendamping yang bisa mendampingi ydsf untuk melaksanakan program

ekonomi, dan setelah itu tetap pengajuan anggaran kepada bagian keuangan, setelah itu

kita ada program monitoring, monitoring ini melihat program ini berjalan atau tidak,

efeknya kepada masyarakat, bagaimana perubahan, bagaimana dampaknya setelah

diberikan pendampingan selanjutnya evaluasi. Dan setelah itu kembali ke awal.

P: Apa tugas manager?

J: Tugasnya adalah bagaimana mengelola masing-masing tim sesuai dengan tupoksi nya

masing- masing. Bagiana penghimpunan tugasnya adalah berkordinasi dengan tim nya

untuk mencari donasi dan membisyai program-program ydsf dan operasional ydsf.

Bagaimana donasi yang dihimpun bisa menjadi program yang bermanfaat dan berdaya.

Untuk supporting system ini adalah bagaiamana manager ini melihat dan mengaca dan

memahami program penghimpuan dan desain seperti membuatkan konten desain,

menyiapkan tools program. Keuangan mengatur pendanaan, memetakan dana yang bisa

dilakukan di bulan itu yang berkordinasi ketiap departemen dan ke direktur.

Page 143: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 3

Informan 2 Wildan Ismaulandy penanggung jawab bid. sosial kemanusian

Wawancara dilakukan pada tanggal 29 Januari dan 7 Maret 2019

Nama lengkap saya Wildan Ismaulandy, umur 26 tahun, bekerja di YDSF Malang mulai

tahun 2018 awal, Donasi yang diberikan dari donatur itu dapat memberikan nilai ibadah

yang terus mengalir untuk mereka. Juga arah kerja devisi penghimpunan ini untuk bisa

menebar kebermanfaatan kepada umat, sehingga masyarakat percaya untuk berdonasi di

YDSF. Dulu itu kita bantu sekitar 15 atau 30 ternak kambing, itu sekarang sudah bisa cover

150 orang sampai tahun 2018. Kalo yang tiga puluh orang itu, jadi sistemnya koperasi. Jadi

ternak dampingannya koperasi. Jadi untuk pembelian ternak lagi itu, melalui koperasi yang

saat itu kita barengan dirikannya, ada itu di wagir. Jadi misalnya anak kambing tadi punya

anak, nanti dikasihkan kepada yang lain. Totalnya dalam setahun 9 orang, Penghimpunan

dana YDSF dilakukan oleh bidang penghimpunan, biasanya menjadi tanggung

jawab langsung manajer penghimpunan. Dalam mencari donatur pengurus YDSF

memaksimalkan platfrom YDSF kepada publik, sehingga memicu para donatur

baru untuk berdonasi di YDSF seperti di website dan majalah bulanan YDSF itu

ada kolom donasi yang berisikan langkah- langkah petunjuk berdonasi di YDSF.

Di samping itu mengoptimalkan donatur yang sudah ada untuk memberikan

informasi kepada lingkungannya dan merekomendasikan penyaluran zakat, infaq

dan sedekah ke YDSF. Kemudian untuk donatur rutin sekitar 6,000-an, untuk lebih

validnya ada di pelaporan keuangan. Dalam memaksimalkan program – program

penyaluran, YDSF menyampaikan kebutuhan dana setiap bidang, misalnya bidang

sosial kemanusian. Membuat rancangan program yang terdiri dari input, proses,

output dan outcome dari program tersebut. Sehingga program setiap devisi dapat

diakomodasi dari dana yang ada.

- Wawancara pada tanggal 7 Maret 2019

Di YDSF Malang, kalau zakat untuk mustahik ada tiga mas: (1) biaya hidup bisa

berupa uang/ makanan sehari hari untuk dhuafa, (2) modal usaha bisa uang, maupun

peralatan usaha, (3) kesehatan, biaya rumah sakit atau oba. Nah untuk persentase

berarti harus by keuangan mas, karena perbandingan all mas. Kalo pengelolan ke

bu menager keuangan yang tempo hari njnengan temui, kalau untuk penghimpunan,

bisa menghubungi pak fandy. Jadi untuk pengembangan usaha, dulu itu perorangan

sistemnya. Tapi kalo kita YDSF yang bagian modal usaha saya sendiri itu kalo

bantu perorangan susahnya itu dampinginya. Jadi untuk membantu dhufa itu mudah

tapi kalo dampingannya susah. Makanya modelnya itu mulai pada kelompok kaya

di wagir itu ternak kambing. Soalnya untuk membina mustahik itu perlu perhatian

lebih gitu mas. Sejak tahun 2013-2014 itu ada yang namanya KUM itu bantuan

modal usaha kepada para mustahik. nah pas 2014 akhir kita buat programnya

modelnya kelompok gitu mas, kaya yang di wagir itu. supaya pendampingannya

bisa berjalan. Klo perorangan kesulitan kitanya mas.

Page 144: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 4

Informan 3 Ust Mansyur Arif Ketua Kelompok Ternak Hutan Rakyat

Wawancara yang dilakukan pada hari Senin, 04 Maret 2019

Berangkat dari golongan yang melakukan gerakan pendangkalan akidah kepada

masyarakat di wagir- Malang dengan di bungus melalui program bimbel gratis,

bantuan ekonomi dan lain-lainnya. Dan melihat kegiatan masjid yang vakum, yang

lalu mendirikan TPQ di Masjid dengan mendatangkan guru-guru mengaji.

Selanjutnya saya mencoba melakukan dakwah di bidang sosial kemanusiaan,

dengan melihat domain geografisnya seperti ini, yaitu potensi pertanian dan

peternakan. Singkat cerita saya dirikanlah kelompok tani, dengan saya analisis juga

masyarakat banyak yang ternak tapi tidak terafiliasi, tidak terintegrasi dan

berkelompok, tidak ada yang membantu mereka memasarkan, tidak ada yang

mendampingi cara pemeliharaan yang baik jangka pendek, jangka panjang dan

sebagainya. Berjalan apa adanya. Hal inilah dibentuk kelompok tani untuk bisa

belajar bareng, mementoring, mendampingi pemasarannya. Dan di tahun 2014

bulan 3 berdirilah Kelompok Tani Ternak Hutan Rakyat Rukun Amanah. Dan di

akhir tahun 2014 menjalin mitra dengan YDSF Malang. Dengan visi dan misinya

“Petani peternak berdaya lebih, lebih berdaya” di mana saya direkrut menjadi mitra

Da’i, karena sudah bergabung dengan YDSF Kita bergabung tiap bulan. Setelah

bergabung saya dikirim ke dompet dhuafa jakarta untuk melakukan penakaran dai

pemberdaya dompet dhuafa. Di sana saya mendapatkan banyak inspirasi yang

kemudian munculah ide untuk meberdayakan masyarkat berupa ternak melalui

dana zakat. Di mana awalnya masyarakat berpandangan zakat itu konotasinya

hanya berupa pemberian saja seperti beras, makanan. Dan coba kita ubah dengan

kegiatan beternak. Akhirnya, awal-awal diberikan 25 ekor, dari situ banyak juga

anggota saya yang belum bersemangat untuk beterna, tetapi dengan berjalannya

waktu. Masayarakat melihat perkembangannya, ternyata berdampak baik terhadap

lingkungan, kebersamaan, perekonomian. Akhirnya zakat produktif ini menunjang

tambahnya anggota yang dulu ekonominya lemah dan pekerjaanya biasa. Dan kita

tawarkan bagaimana kalo beternak sekalian, dan ada yang terkendala hewan kita

berikan bantuan dari dana itu, bukan hanya dikasih tapi kita dampingi. Di mana

hingga sekarang hewannya bertambah banyak dan bisa mandiri. Artinya betul –

betul produktif, di mana bisa memberi inspirasi orang untuk beternak lagi,

bersemangat untuk beternak, kendalanya ada macam-macam ada yang keracunan

makanan, sakit dan sebagainya. KTHR nya sebelum menjadi mitra Dai YDSF

Malang sudah berdiri, berdirinya 2014 bulan tiga dan bermitra dengan YDSFnya

akhir 2014. Awalnya segmen yang dijalankan yaitu beternak kambing. Awalnya

tidak ada bahan diskusi dengan umat, dengan adanya program zakat produktif

menjadi pintu masuk kepada masyarakat yang dituju yang kita sasar penerima

manfaat itu. yang bertujuan untuk kemaslahatan baik spiritual maupun material..

Dan KTHR ini adalah media dakwah kepada masyarakat di bidang ekonomi dengan

mendekati masyarakat di peternakan, kita bantu solusi- solusi, kita bantu

permasalahan di bawah. Perkembangan nya yang tergabung bukan hanya umat

Page 145: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

islam, ada umat hindu dan sebagainya. Saya tetap menjadi penggerak di masyarkat.

Yah ada yang berkeinganan ingin bertambah ternak, dan kita bantu mencari solusi.

Saya dirikan yang awalnya beranggotakan 40 orang dan sekarang kurang lebih

sudah 150 orang. Jadi gini organisasi masyarakat ini terdiri dari ketua, wakil ketua,

sekertaris, bendahara, dan humas yang ngurus. Jadi, dengan melihat peternak ada

tapi masih tradisional, sehingga belum maksimal dan belum berdaya.

Saya mengumpulkan warga, dari saya menganalisis masyarakat. Bertemu kepada

kepala desa untuk izin mnggunakan balai desa untuk mengumpulkan warga, untuk

berdiskusi membuat wadah peternak-peternak agar jadi satu kesatuan, jek (agar)

teroganisir baik. Saya buat undangan kepada para warga, kira – kira dari 100 persen

yang saya undang sekitar 40 persen yang datang, yah seleksi alam. Kewajibannya

ada biaya berupa iuran bulanan 5.000 tapi yah masyarkat kadang ada kadang

enggak jadi fleksibel. Untuk biaya pertemuan, akomodasi dll. Dana hibah itu, yang

pas awal yang dibelikan kambing sebanyak 25 ekor seharga 35 juta.

Wawancara Hari Kamis,07 Maret 2019

Jadi program YDSF masuk itu, awal 35 juta ta belanjakan 25 kambing jantan 3

bulan menjelang idul adha. Oh untungnya saya kasihkan ke penerima manfaat.

Karena itu juga saya sebar. Terus regulasi kedua ta belikan indukan bunting dapat

25 ekor, dengan sistem perjanjian satu,dua, tiga kali beranak itu bagi hasil sama

KTHR. Setelah tiga kali beranak indukannya ta kasih lepas. Jadi penerima manfaat,

ya dapat anak, dapat indukan setelah tiga kali beranak. Dan yang bagian KTHR,

kita kasihkan orang lagi. Agar tambah banyak penerima manfaat. Kenapa kok tiga

kali harus beranak? Supaya orang ini sambil belajar, kalo sudah tiga kali bisa

menghasilkan anak ini berarti ini kan ia sudah bisa merawat, akhirnya saya lepas

karena kan ini hibah. Yah dari inilah bertambah peternak-peternak sampai sekarang

semangat beternak banyak, 150 anggota saya. Setelah 150 ngapain? Program

berjalan yah di peternakan, jual beli kambing, ya indukan, ya bakalan, yah

penggemukan dan lain sebagainya. Artinya tujuan visi misi kita apa, untuk

membuat sebanyak-banyaknya peternak. Sumber dananya kalo YDSF

sepesifikasinya media dakwah yang disebut penerima manfaat, yah kalo KTHR

lebih luas lagi bukan hanya umat muslim hindu juga banyak. Dan sumbernya itu

dari dana hibah YDSF, pembiayaan KUR Bank BRI kalo ada anggota yang ingin

belajar ternak dan tidak memiliki kambing. Ini awal-wal di bina dua yah pak laib,

dan allhamdulillah istiqomah sekitar sudah 4 tahun. Ini cocok tambah banyak

ternaknya. Sing iku payu patang ewu paling.

Pertemuan dengan YDSF Malang itu dengan Dai ydsf. Dan saya sudah diberikan

wewenang penuh di KTHR ini. Dan saya melaporkan perkembangannya tiap bulan.

Pertemuan apa di YDSF, pertemuan dengan melaporkan kegiatan yang sudah

dilakukan, apa aja kendalanya dan lainya. Pendampingan itu fleksibel mas, wong

saya namanya media dakwah. Saya datang kepada mereka sewaktu – waktu, saya

mampir kepada pak abduh, bagaimana kabarnya? Cuma secara organisasi ada

pertemuan, sebetulnya rutin tapi kadang saya ada kesibukan. Kadang 3 bulan sekali,

kadang satu tahun dua kali. dari pertemuan itu muncul diskusi tentang cara buat

pakan, buat kandang dan sebaginya. Pendampingan kepada mustahik itu satu tahun

Page 146: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

secara intensif, namun setelah itu saya lepas. Karena untuk menjaga perasaan para

musthik, tapi saya bisa buktikan perkembangan dengan dilihat dari ternak nya terus

berjalan dan tumbuh dan KTHR nya makin besar. Salah satu indikasinya kelompok

saya semakin besar, dan mereka masih beternak. Untuk pembagiannya itu 45,45,10

jadi 45 untuk peternak, inevestor terus 10 itu untuk KTHR. Rencananya itukan

awalnya membangun semangat beternak, jadi awal itu sebagai wadah para pternak,

menjaring para peternak. Pelaksanaannya kan dengan dinamika yang ada akhirnya

kan masyarakat, oh saya butuh modal, oh saya butuh pakan akhirnya yah mengalir

aja gitu. Cara menggkordinasikan anggota kan kita dengan cara keliling, dengan

sering keliling kita tahu kebutuhannya apa, nantikan ada diskusi itu, tapi diskusi

paling asyik itu yah pas kumpul di balai desa itu, kita catat pertanyaannya lalu kita

jawab satu persatu. Terus awal pas dapat dari YDSF itu kan kita ngumpul disini,

anggotanya siapa aja terus bawa KTP, ada dari YDSF juga. Jadi udah jelas siapa

yang menerima baru nanti dikucurkan dari YDSF. Terus nantikan saya melaporkan

kondisinya oh baik-baik saja, aktifitasnya lancar.

Page 147: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 5

Informan 4 Amin anggota Kelompok Ternak Hutan Rakyat

Wawancara pad a 09.00 wib 07 Maret 2019

Untuk pendaftaran baru kita otomatis ada syarat-syaratnya, termasuk membayar

uang pendaftaran yaitu sebesar 50 ribu. Saya ada ternak juga, dulu itu ternak Cuma

kan tradisional. Awal kita mendirikan KTHR sebenarnya bukan peternakan,

Pternakan ini adalah salah satu usaha produktifnya KTHR. Kita mendirikan KTHR

dikebetulan letak geografis kita di sini dekat dengan hutan. Di sini hutan nya hutan

rakyat dalam artian lahan nya milik probadi. Program KTHR.

Dulu itu, pertama kita mengajukan permodalan ke departemen kehutanan. Yah

berupa pinjaman lunak sampai delapan tahun jatuh temponya, jaminannya kayu.

Itukan salah satu strategi dari departemen kehutanan, biar kayu ini masih kecil-

kecil tidak ditebang. Jadi yang punya kayu, dipinjami modal. Jadi umpama butuh

uang atau modal, tidak menjual kayu-kayunya kecil-kecil. Makanya sampai delapan

tahun cicilannya, harapannya delapan- lima tahun ke depan kayunya baru dipotong

untuk membayar cicilannya. Kalo di peternakannya itu ada penggemukan, brading

(diambil ananknya). Anggota yang tidak beternak berarti dia tani. Anggota yang

tidak pernah ternak itu banyak, yah salah satunya pa mugni itu dia baru memulai

ternak.

Kalo pendampingan itu semuanya pasti, Cuma kan volume pendampingannya itu

macam- macam, ada yang udah punya basic, paling kita kasih dasaar-dasar saja,

kemudian dia yang menjalankan. Tapi yah rata- rata pendampingannya gak penuh

karena udah punya basic, tinggal mengembangkan dari tradisional full menjadi

semi-tradisional, atau bahkan menjadi modern full. Sama aja, yang dimaksud

tardisional itu pakan masih ijoan, terus belum begitu mengenal obat-obatan.

Brading juga semi modern bisa juga modern. Kalo kita modern itu udah tidak ijoan

pakannya, pakannya sudah kita olah pakannya. Yah peruntukannya macam-

macam, kita kan juga ada pertemuan, pertemuan itu kan kita mengumpulkan

anggota dari sekian puluh orang itu butuh konsumsi, terus tempatnya. Kita benar

pakai balai desa, tapi kan paling engga kita ngasih uang kebersihan kepada balai

desa. Terus, untuk sumbernya itu dari anggota ada iuran. Rapat itu kalo dibilang

rutin enggak tapi paling enggak satu tahun itu ada 2 – 3 kali pertemuan besar. Tapi

kalo pengurus yah sering. Atau juga pengurus kalo ada penyuluhan dari

deparetemen – departemen apa, dinas apa, atau bahkan dari swasta kita kan ada

pertemuan juga. KTHR ini berdiri sendiri hanya legalitasnya di bawah desa. Kita

punya komunitas, kita diskusi, buat Ad/Art, pengurusnya terbentuk, baru kita minta

legalitas pa lurah ketika pertama pembentukan. Yah perkembangan anggota itu

setiap tahun meningkat, kalo di rata-rata itu ada 30 an lah yang mendaftar menjadi

anggota KTHR. Kan sekarang anggotanya sekitar 150-160 an. Jadi kalo untuk

mitranya itu biasanya mereka beli ke kita terus pakan dan lain-lainya itu kita

Page 148: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

sediakan, jadi pakannya gak ijo-ijoan murni. Kalo anggota sama aja tapi kadang

ada jatah untuk pemeliharaan.

Wawancara pada jam 14.00 5 Mei 2019.

150 lebih kalo sekarang. Setiap bulan itu ada aja yang ikut, Cuma enggak semua

langusng ikut ke peternakannya tapi ikut menjadi anggota. Kadang memang sudah

punya basic ternak, entah itu ternak sapi, ternak kambing atau pertaniannya.

Pertenakan ini kan hanya salah satu usahan. Hampir tiap bulan itu pasti ada entah

satu, dua atu tiga. Yah minimal satu orang lah tiap bulan. ada sekitar desa sukodadi.

Kelompok tani ini ingin legalitasnya meningkat menjadi tingkat kecematan. Saat

ini sudah tiga desa, cuman kurang kalo anggotanya sudah 300 orang baru legalitas

ke kecamatan dengan rata- rata per desa 100 orang. Saat ini itu anggotanya dari

desa Sukodadi, Petung Sewu dan Sido rahayu. Katakan kalo dipersentase petung

sewu itu 10 persen dari total anggota, kalo yang sugeng rahayu 1- 3 persen nah yah

paling banyak itu sukodadi.

Dalam penjualan kambing, kalo milik pribadi keuntungan pure 100 persen kembali

ke anggota, Cuma kelompok tani kan ada iuran pertahun untuk kas, gunanya untuk

pertemuan, konsumsinya sewa gedungnya dan macam- macam. Atau kalo ada

investor, memang itu untuk yang melihara 45, 10 persen untuk KTHR dan 45 persen

untuk investor. Kenapa pembagaiannya seperti itu, gunanya untuk apa, KTHR

gampangnya jadi wasit untuk yang monitoring, untuk yang recording. Jadi ada yang

menengahi, kalo dulu itu sistem tradisional langsung antara investor dengan

peternak dan kebanyakan itu investornya sing diakali. Karena kan investor gak

setiap hari monitor, kadang 3 bulan sekali, setahun sekali.

Biasanya motivasi mereka bergabung ke KTHR itu karena pendampingan

ternaknya sama akses permodalannya. Pendampingan itu biasanya waktu rapat

terkait ilmu perternakan, karena biasanya pengurus itu dapat undangan seminar atau

apa nanti diterapkan di KTHR. Atau waktu kita silaturahami kepada anggota atau

anggota datang kepada pengurus untuk bertanya.

Pasar sudah sampai cirebon, blitar, surabaya, malang raya. Kalo ke nurul hayat itu

sudah continuitas, sementara untuk yang intitusi yang sering itu ke nurul hayat.

Kalo idul adha bisa ke panitia masij, laz-laz. ada nurul hayat, muamalah, sama al

falah itu untuk yayasan moment idul adha. Ada juga kalo warung – warung itu bisa

catering. Sebenernya permintaan itu banyak Cuma barangnya yang kurang.Untuk

anggota yang akitf dalam kegiatan KTHR sekitar 80 persen dari jumlah anggota.

Dari KUR itu kan musiman jadi 12 bulan, Cuma kan rata- rata kambing itu setahun

panen udah tiga kali. ada satu dua yang tidak bisa melunasi, Cuma bukan karena

ternaknya tapi karena sakit, kecelakaan atau keluarganya yang sakit. jadi dari

KTHR nanti menyampaikan bahwa seperti ini kondisinya dan meminta keringanan.

Sekarang malah ada KUR nya itu asuransi jiwa. Itu kan bagian dari salah satu solusi.

Jadi kalo meinggal itu tidak meninggalkan hutang gitu.

Page 149: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 6

Informan 5 Pak Atmo anggota KTHR Wagir - Malang

Wawancara dilakukan pada 22 Maret 2019

Penghijauan sedikit tapi tetap harus ada penghijuan, kalo minumnya kan biasannya

itu buat kambing pakai polar. Satu kambing itu satu ons. Itu akan cepat tumbuhnya.

Biasanya dari pembibitan sampai panen, kalo timbangan misalnya 10 kg ketika

pembibitan, setiap bulan harus nambah 5 kg. Dan untuk harganya 40 ribu per kg di

Jamuran dari KTHR. Dulu dikasih 10 ekor dari mas arif dari YDSF menjelang idul

adha, nanti ditimbang pertama berapa kg, nanti ketika diambil bertambah berapa

kg. Nanti hasilnya sesuai kesepakatan apa dibagi dua dengan makanan dikasih dari

pa arif. untuk kerjasamanya itukan, misalnya 10 ekor itu 1 kintal nanti jadi dua

kintal. Nanti yang satu kintal buat saya. Yah lumayan lah mas, ketimbangan anu.

Kambing saya sekarang itu ada 9 ekor, dan sebentar lagi dombanya datang sih dari

pa arif. Jatahnya bulan ini.

Kan anu mas, saya itu dikasih undangan untuk hadir dalam perkumpulan itu, pas

gabung itu saya tahun 2015. Itukan dipilih yah mas untuk ekonomi menengah ke

bawah. Tujuan untuk membantu untuk saling kerjasama. Untuk pendaftarannya kan

langsung dipilih oleh kepala desa. Terus didata. Pertama dikasih dua kambing

jantan, bantu gituloh mas. Terus kambingnya saya pelihara sampe kemudian dijual.

Kan lumayan untungnya mas. Dan untuk kambing jantan itu paling lama 6 bulan

udah harus diganti. Setiap bulan itu disurvei oleh mas arif dari kesehatan, kurang

gemuk atau gimana. Nanti ditimbang terus disuntik juga kalo sakit dan ini setiap

bulan mas arif ke sini setiap tanggal berapa gitu. Kalo pertemuan itu kan anu mas

dikasih tahu dari mas arif dimana dan kapan jadi fleksibel.

Saya dari kecil udah ternak sapi, kambing. Gampang lah mas ngurusinya tinggal

kasih makan pagi terus sore. Tergantung sih bisa dua kali sehari atau tiga kali sehari.

Satu orang bisa melihara 200 sampai 500 kambing kalo pakai pakan permentasi.

Yah sejak adanya KTHR dan bantuan kambing ini terbantu, kan bisa dipakai buat

bayar sekolah dan kebutuhan yang lainnya. Kerja yang lain juga, kadang bongkar-

bongkar bangunan, ngangkut pasir. Yah ternak kambing ini buat celengan nanti

kalo ada kebutuhan – kebutuhan mendesak kaya bayar listrik, sekolah dll. Kalo

kerja tiap harinya itu buat makan dll, yah paling penghasilannya. Dari pa arif itu

paling ngasih pendampingannya ketika survei itu, sama pa arif nanti dikasih tahu

kurang ini itunya. Yah nanti sama pa arif itu di evaluasi perkembangan

kambingnya. Jadi yah ketika survei itulah pendampingannya, seperti cara

pemberian makan, vitamin dan lainnya. Mencari pakan itu pagi buat persedian

sehari, tapi yah tergantung persedian yang ada. Iuran anggota tidak ada untuk

mustahik, jadi Cuma dikumpulkan aja sih. Dan untuk pakannya minimal satu

kambing itu satu kilo penghijuannya setiap hari, kalo permantasi biasanya itu 2,5

kg perhari.

Page 150: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 7

Informan 6 Suliyadi

Wawancara dilakukan pada 07 Mei 2019

Saya gabung tahun 2016 nama lengkapnya Suliyadi umurnya 45 tahun, awal – awal

gabung itu pendaftaran dulu sama pa arif, setelah lebarn kita gabung, baru diproses.

Awal itu ngisi formulir itu bayar 50 ribu, nah untuk iuran anggota itu 100 ribu jadi

awal itu 150 KTHR. Kita kan kalo sudah gabung kita dikasih kambing satu pasang.

Kita ternak kita ambil anaknya nanti yang ambil itu pa arif dari YDSF itu loh mas.

Jadi indukan dan anaknya juga buat saya semua, dan untuk penjualanya sendiri itu

per kilo sekitar 34 ribu yang betina kalo yang laki itu 52 ribu kalo gak salah.

Sebelum gabung saya udah ternak Cuma dua, nah pas dapat dari YDSF yang dua

saya jual. Terus saya rawat yang dua. Saya ternak itu dari bujang dulu ternak

kambing. Kambing itu pemberian murni kita kembangkan iya, paling nanti kan kita

ikut kegiatan KTHR sebulan sekali, kita sharing-sharing dengan anggota gitu di

balai desa sana yah sama ust arif, yah masalah pembinaan- pembinaan masalah

penggemukan, ternak, caranya mengobati, caranya ngasih makan. Sharing- sharing

dari semua anggota.

Setelah gabung KTHR ini allhamdulillah punya kesibukan, yah gimana kita syukuri

gitu mas. Yah gotong royong sama teman- teman. Kalo kerjaan kadang saya potong

kambing. Penggemukan domba itu 2 bulan 10 hari itu panen. Kalo nyari pakan saya

satu kali buat sehari. Untuk pakan itu kan ada yang ijoan ada yang permentasi. Kalo

buat penggemukan itu pakannya itu kering tapi kalo brading itu rumput ijoan.

Ngurusinya sendiri.

Ternak ini kita buat bantu- bantu kebutuhan yah celengan lah, kalo sehari – hari itu

ada kerjaan. Kalo ternak itu yah buat kebutuhan mendesak buat bayar sekolah anak

kaya gitu mas. Kalo sehari – hari yah kerja bareng-bareng sama ibu. Ternak di

KTHR ini yah membantu buat kebutuhan keluarga. Kalo kambingnya sakit itu kita

suntik kesehatan, nafsu makan, sama vitamin. Kalo kita ada keluhan ternak kita

sampaikan ke pa arif. Kalo bersihin kandang itu dua kali, nah kotoran kambing itu

nanti jual juga satu sak itu 8 ribu. Kalo kita itu ngukur berat badan itu tiap bulan

kita timbang. Nanti hasilnya naik turunnya keliatan, setiap bulan kita cek.

Cangkruan kita itu kalo kumpul-kumpul itu tanya jawab gitu, misalnya punya si A

berhasil tapi punya si B gak berhasil nanti sharing- sharing, tukar pikiran. Gabung

ke KTHR ini memang kemaun sendiri, tertarik sama kegiatan nya.

Sebelum gabungkan kita gak tahu apa- apa, setelah gabungkan kita bisa diajarin

caranya, kay nyuntik awalnya kan gak bisa terus diajarin dulu sama pa arif yah

sekarang bisa sendiri. Kemarin itu panen 4 kambing keuntungnnya hampir 3 juta.

Sistem pemberian kambingnya itu bergilir, sistemnya drop- dropan jadi berapa

orang yang masuk nanti diproses. Kemarin penggemukan saya dikasih sepuluh ekor

itu dari pa arif. Kalo penggemukan itu dua bulan udah panen, kalo pembibitan

Page 151: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

itukan selamanya lama gituloh mas. Dulu itu yah yang ngajarin itu mantri hewan,

jadi pas awal itu datangin mantri hewan, kalo sekarang kan anggotanya udah pada

tahu. Nanti anggota yang dulu- dulu itu nanti ngajari sama anggota yang baru, jadi

anggota yang baru itu gak dibiarin sama anggota yang lama.

Wawancara pada tanggal 24 Mei 2019

kalo betina harga perkilo 32 kalo jantan Per kilo 40 ekor tergantung kualitas

kambingnya 1 ekor minim 200, perekor untungnya 200. Kalo ngisi Cuma 8 ekor

panennya 8 ekor kalo ternaknya sampek beranak sampai besar itu baru hasil. Kalo

saya kerja sampingannya kerja bangunan perhari 100”

Page 152: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 8

Dokumentasi Penelitian

Wawancara Bpk Atmo Wawancara Bpk Haris Wawancara Bpk Suliyadi

Wawancara Bpk Amin Pendampingan Anggota Wawancara Ust Mansyur

Penimbangan Kambing Mitra KTHR Pemberian Zakat untuk

Mustahik

Page 153: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 9

Page 154: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 10

Page 155: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 11

Page 156: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya
Page 157: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya
Page 158: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

Lampiran 12

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Egi Agustian Rahmat Sukendar

Tempat, tanggal lahir : Bogor, 16 Agustus 1996

Alamat Asal : Jl Sadeng Jalan Rt/Rw 004/001, Desa Sadeng,

Kec.Leuwisadeng – Bogor- Jawa Barat

Alamat di Malang : Perum Bukit Cemara Tidar E6/7, Sukun - Kota Malang

No. Telepon/HP : 085607674243

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

2002-2008 : MIN 1 Sadeng

2009-2011 : MTSN Model Babakansirna Leuwisadeng

2011-2014 : MAN 1 Leuwiliang

2015-2019 : Jurusan Perbankan Syariah (S1) Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Pendidikan Non Formal

2007 - 2008 : PP Nurul Khoir Sadeng Jalan – Bogor

2008 - 2009 : PP Darussa’dah Bogor

2009 - 2015 : PPTQ Al – Mustaqimiyyah Bogor

2015 - 2016 : Ma’had Sunan Ampel Al-Aly UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang

2015 : Manggala Training Center Pare - Kediri

2015-2016 : Program Khusus Pengembangan Bahasa Arab (PKPBA)

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

2016-2017 : English Language Center (ELC) Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang

2017 - sekarang : PPTQ Nurul Quran Malang

2019 : Indef School of Political Economy and Finance

Pengalaman Organisasi

2016 - 2017 : Staff Dep. Sosial Lingkungan CSSMoRA UIN Malang

2016 - 2017 : Staf Dep. Keilmuan HMJ Perbankan Syariah S1

2017 - 2018 : Pimpinan Redaktur Lensa CSSMoRA UIN Malang

Page 159: PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN …etheses.uin-malang.ac.id/15445/1/15540044.pdf · HALAMAN PERNYATAAN . v HALAMAN PERSEMBAHAN Allhamdulillahirabbil’aalamin, karya

2018 - 2019 : Staff Dep. PSDM CSSMoRA Nasional.

2018 - 2019 : Staff Devisi Maal TOT El Dinar Fak. Ekonomi

2018 - 2019 : Ketua 1 CSSMoRA Nasional

2017 - 2019 : Co.PSDM Ikatan Santri Alumni PPTQ Al Mustaqimiyyah

Aktivitas dan Prestasi

2015: Peserta Pelatihan Peneliti Pemula di LKP2M UIN Malang

2015: Kontributor Buku Sepenggal Perjalanan

2015: Kontributor Artikel website CSSMoRA UIN Malang

2016: Juara 1 Lomba Marketing Development Bank Syariah Mandiri

2016: Juara 1 Volly di East Competition Regional UIN Sunan Ampel Suarabaya

2017: Moderator Talkshow Santri Milineal di Acara Islamic Internatitonal

Education Tangerang – Banten

2017: Juara 1 Lomba Cerpen se- Jawa Timur di Univ. Islam Inkafa Gersik.

2017: Finalis Call for Paper Nasional Univ. Brawijaya Malang

2017: Juara 2 Futsal di East Competition Regional ITS Surabaya

2017: Kontributor Buliten LENSA

2017: Penulis berita Hari Santri di Website Kementrian Agama RI

2017: Editor buku Sepenggal Perjalanan

2018: Kontributor Jurnal El Dinar Fak. Ekonomi UIN Malang

2018: Peserta Workshop Kepenulisan Esai di CSSMoRA UIN Malang