Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

download Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

of 15

Transcript of Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    1/33

    P engelolaan Ruang Laut PascaUU No 23/2014 tentang PemerintahDaerah

    Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

    Dr. Hendra Yusran SiryKasubdit MBL, Direktorat Pesisir dan Lautan

    Disampaikan dalamSEMINAR PENATAAN PESISIR DAN KELAUTAN PASCA UU 23 TAHUN 2014

    HOTEL APITA JL. KEDAWUNG, CIREBON, 9-10 JUNI 2015

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    2/33

    Alur Paparan• Tinjauan Pengelolaan Ruang Laut• UU 23/2014 dan Implikasinya• Pembagian Urusan Kelautan

    • Konsep Surat Edaran Bersama (SEB) MKP danMendagri

    • Penutup

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    3/33

    TINJAUANPENGELOLAANRUANG

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    4/33

    a) melindungi sumber daya dan lingkungan denganberdasar pada daya dukung lingkungan dankearifan lokal;

    b) memanfaatkan potensi sumber daya dan/ataukegiatan di wilayah Laut yang berskala nasionaldan internasional; dan

    c) mengembangkan kawasan potensial menjadipusat kegiatan produksi, distribusi, dan jasa.

    Pasal 42 Ayat (1) UU No 32/2014 tentang KelautanTUJUAN

    TujuanPengelolaanRuang Laut

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    5/33

    K ONDISI PEMANFAATAN RUANG LAUT(Perikanan, Pariwisata, Pertambangan, Konservasi)

    Kawasan KonservasiKawasan Potensi Tambang Kawasan Potensi Wisata

    Kawasan Pertampalan Antara Pertambangan dengan Konservasi

    Kawasan Pertampalan Antara Pertambangan, Konservasi, dan Wisata

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    6/33

    TATA RUANG LAUT SEBAGAI INTRUMEN SINERGITAS SPASIAL

    T r a n s p o r t a s

    i L a u t

    P a r i w

    i s a

    t a B a

    h a r i

    P e

    l e s

    t a r i a n

    L i n g

    k u n g a n

    /

    K o n s e r v a s

    i

    B u d

    i d a y a

    L a u

    t

    P e r i

    k a n a n

    T a n g

    k a p

    M i n e r a

    l d

    a n

    M i g a s

    L a u

    t

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    7/33

    RZ

    Pasal 43 Ayat (1) UU 32/2014Perencanaan Ruang Laut

    RZWP-3K(0-12 mil)

    34 Perda Provinsi

    Rencana Zonasi Kawasan Laut1 : 500.000

    (15 Perpres RZ KSN, 16 PerpresRZ Antar Wilayah (Laut, Selat,Teluk), 42 Permen RZ PPKT)

    Tata Ruang Laut Nasional(Wilayah Perairan dan Wilayah Yurisdiksi)

    Skala 1: 2.000.0001 PP RTRLN

    RZ Kawasan Laut Skala 1 : 500.000Alokasi KPU (arahan pemanfaatan ruang); KawasanKonservasi; KSNT; Alur LautPenetapan pemanfaatan ruang lautPenetapan prioritas kawasan laut untuk tujuan konservasi,sosbud, ekonomi, transportasi laut, industri strategis,serta hankamKerjasama penataan ruang laut antar ProvinsiRZR Skala 1 : 50.000

    1. RZWP3K Provinsi Skala 1 : 250.000 1 PerdaAlokasi KPU (arahan pemanfaatan ruang); KawasanKonservasi; KSNT; Alur LautPenetapan pemanfaatan ruang lautPenetapan prioritas kawasan laut untuk tujuan konservasi,sosbud, ekonomi, transportasi laut, industri strategis,serta hankamLampiran RZR 0-4 mil Skala 1 : 50.000 memuat zonadan sub zona dalam KPU dan Konservasi atau Perda tersendiri

    2. RZWP3K Provinsi Skala 1 : 50.000Alokasi ruang dalam KPU dan Kawasan Konservasi

    Rencana Struktur Ruang Laut Nasional (Pusat2Pertumbuhan Ekonomi Kelautan; sistem konektivitasmaritim; infrastruktur maritim)Rencana pola ruang laut nasionalPenetapan Kawasan Laut Strategis Nasional (KSN)Penyelenggaraan Tata Ruang Laut Yurisdiksi (ZonaTambahan; ZEEI; Landas Kontinen)Kerjasama Penataan Ruang Laut antar NegaraArahan Pemanfaatan Ruang Laut NasionalArahan Pengendalian Ruang Laut Nasional

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    8/33

    Penjelasan Pasal 43 Ayat (1) UU32/2014

    STRUKTUR DAN POLA RUANG LAUT

    Struktur ruang Laut merupakan susunan pusat

    pertumbuhan Kelautan dan sistem jaringan prasaranadan sarana Laut yang berfungsi sebagai pendukungkegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secarahierarkis memiliki hubungan fungsional.

    Pola ruang Laut meliputi kawasan pemanfaatanumum, kawasan konservasi, alur laut, dan kawasanstrategis nasional tertentu.

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    9/33

    RENCANATATA RUANG

    RENCANAPOLA RUANG

    RENCANASTRUKTUR RUANG

    KEG.PRODUKSI

    Terdiri dari sistem pusat dan jaringan/konektivitas

    KEG.PEMASARANKEG.PENGOLAHAN

    Kaw.PemanfaatanUmum

    Sistem konektivitas (prasarana-sarana perhubungan)

    Keterangan:

    Pusat pertumbuhan ekonomi (bisnis) kemaritiman(perdagangan, industri, dan jasa2)

    Wilayah pengaruh dan

    layanan

    Rencana tata ruang - menyiapkankawasan untuk membanguninfrastruktur sehingga tercipta

    peluang2 investasi

    PusatHirarkhi-II

    PusatHirarkhi-I

    PusatHirarkhi-III

    K ONSEPSI RENCANA TATA RUANG LAUT

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    10/33

    DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

    KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANDIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

    KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    Rencana tata ruang laut nasional akan berfungsi sebagai landasandalam rangka penyelenggaraan:

    • Kebijakan dan strategi pembangunan kelautan nasional;• Keterpaduan berbagai kepentingan dan program sektor di

    wilayah laut;• Pengelolaan kawasan perbatasan NKRI;• Arahan nasional dalam penyusunan dokumen rencana zonasi

    wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Daerah; dan

    • Kewenangan Pemerintah (Pusat) dalam pemberian Ijinpemanfaatan ruang laut pada KSN, KSNT, lintas provinsi, danperairan laut di atas 12 mil dari garis pantai.

    T ATA RUANG LAUT NASIONAL

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    11/33

    Rzwp-3-p prov

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    12/33

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    13/33

    UU 23/2014 DANIMPLIKASINYA

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    14/33

    • “Selama satu dekade pelaksanaan Otonomi Daerah, ternyata pembagian UrusanPemerintahan yang berdampak ekologis sulit untuk dibagi khususnya antaraDaerah Provinsi dengan Daerah Kabupaten/Kota. Urusan pemerintahan sepertikehutanan, kelautan dan perikanan sering dalam praktek dibagi berdasarkanbatas-batas administrasi pemerintahan sedangkan Urusan-Urusan Pemerintahantersebut pengelolaannya akan lebih efektif dan efisien dikelola berdasarkanpendekatan ekologis yang sering tidak sesuai dengan batas-batas administrasipemerintahan . Demikian juga halnya dalam pengelolaan laut yang berbasis 4 miluntuk Kabupaten/Kota dan 4 mil sampai 12 mil untuk Provinsi, dalam realitassering banyak menimbulkan permasalahan sehingga mengganggu efektifitaspenyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang kelautan . Untuk kelancaran

    jalannya Pemerintahan Daerah, maka kewenangan pengelolaan UrusanPemerintahan yang berdampak ekologis akan lebih efektif diserahkan ke tingkatprovinsi . Namun untuk menjamin keadilan, kabupaten/kota mendapatkan bagihasil dari penerimaan yang dihasilkan dari penyelenggaraan urusan tersebut.

    Sumber : Draft PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...TAHUN ... TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH *Sekretariat DPR RI, 2014)

    Justifikasi Revisi UU 32/2004

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    15/33

    Pendapat Pakar• Definisi “Wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayahperalihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut di mana

    kedua ekosistem tersebut saling mempengaruhi” “tidak jelas”sehingga tidak aplikabel untuk kebutuhan pengeloaan

    • Dalam UU No. 32 tersebut Pasal 4 disebutkan: “Kewenanganuntuk mengelola sumberdaya di wilayah laut sebagaimanadimaksud pada ayat (3) paling jauh 12 (dua belas) mil lautdiukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arahperairan kepulauan untuk provinsi dan 1/3 (sepertiga) dariwilayah kewenangan provinsi untuk kabupaten/kota”

    DIUKUR DARI GARIS PANTAI PULAU INDUK DAN

    SETIAP PULAU KECIL YANG TERDAPAT DIDEKATNYA ATAU DIUKUR DARI PULAU-PULAU

    KECIL TERLUAR ???

    Sumber: Paparan Prof. Achmad Syafei Sidik, Pusat Kajian dan InovasiPerikanan dan Sumberdaya Pesisir (Puskip), Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan, Universitas Mulawarman. “ KEWENANGAN ATAS PERAIRAN LAUT

    PESISIR DARI PERSFEKTIF AKADEMIS”

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    16/33

    FENOMENA DONAT

    Sumber: Paparan Prof. Achmad Syafei Sidik, Pusat Kajian dan Inovasi Perikanan dan Sumberdaya Pesisir (Puskip),Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman. “ KEWENANGAN ATAS PERAIRAN LAUT PESISIRDARI PERSFEKTIF AKADEMIS”, Disampaikan pada:PERTEMUAN PARA AHLI DAN PIHAK TERKAIT TENTANGKAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN BERAU, Tanjung Redeb, 1 Mei 2013

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    17/33

    Pasal 14 ayat (1),

    • Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan , sertaenergi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerahprovinsi .

    Pasal 14 ayat (5),• Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil mendapatkan bagi

    hasil dari penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

    Pasal 14 ayat (6),• Penentuan Daerah kabupaten/kota penghasil untuk penghitungan bagi hasil

    kelautan adalah hasil kelautan yang berada dalam batas wilayah 4 (empat) mil

    diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairankepulauan.

    Pasal 27 ayat (1),• Daerah Provinsi diberi kewenangan untuk mengelola sumber daya alam di

    laut yang ada di wilayahnya .

    UU No.23/2014 Tentang PemerintahanDaerah

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    18/33

    Pasal 14 ayat (1),

    • Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan , sertaenergi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerahprovinsi .

    Pasal 14 ayat (5),• Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil mendapatkan bagi

    hasil dari penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

    Pasal 14 ayat (6),• Penentuan Daerah kabupaten/kota penghasil untuk penghitungan bagi hasil

    kelautan adalah hasil kelautan yang berada dalam batas wilayah 4 (empat) mil

    diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairankepulauan.

    Pasal 27 ayat (1),• Daerah Provinsi diberi kewenangan untuk mengelola sumber daya alam di

    laut yang ada di wilayahnya .

    UU No.23/2014 Tentang PemerintahanDaerah

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    19/33

    UU No.23/2014 Tentang PemerintahanDaerah

    Pasal 20

    (1) Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah provinsidiselenggarakan:a. sendiri oleh Daerah provinsi;b. dengan cara menugasi Daerah kabupaten/kota berdasarkan

    asas Tugas Pembantuan ; atauc. dengan cara menugasi Desa.

    Pasal 21Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren diatur dalam peraturan pemerintah.

    Pasal 30Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan Daerah provinsi di laut sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 27 dan Daerah Provinsi yang Berciri Kepulauan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29 diatur dengan peraturan pemerintah .

    Pasal 236

    (1) Untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan ,Daerah membentuk Perda .

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    20/33

    UU No.23/2014 Tentang PemerintahanDaerah

    Pasal 407

    Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua

    peraturan perundang-undangan yang berkaitansecara langsung dengan Daerah wajibmendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya

    pada Undang-Undang ini.

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    21/33

    Dinamika dan Implikasi

    • Belum terbitnya Peraturan Pelaksanaan UU23/2014

    • Masih kurangnya proposrinal perimbangankeuangan pusat dan daerah dalam sektormigas

    • Belum sinkronnya peran UPT Kementeriandengan kebijakan daerah

    • Pembagian kewenangan antara pusat dandaerah dalam pengelolaan sumberdaya alambersifat sentralistikSumber: Kajian Penguatan Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka Meningkatn

    Pemerintahan yang Efektif dan Efisien . Dewan Ketahanan Nasional, 2015/

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    22/33

    PEMBAGIANURUSAN KELAUTAN

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    23/33

    Pembagian Urusan Bidang Kelautan(Lampiran UU 23/2014)

    No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi DaerahKabupaten / Kota

    1. Kelautan,Pesisir, danPulau-PulauKecil

    a. Pengelolaan ruang laut diatas 12 mil dan strategisnasional.

    b. Penerbitan izin

    pemanfaatan ruang lautnasional.c. Penerbitan izin

    pemanfaatan jenis dangenetik (plasma nutfah)ikan antarnegara.

    d. Penetapan jenis ikan yangdilindungi dan diatur

    perdagangannyasecarainternasional.

    e. Penetapan kawasankonservasi.

    f. Database pesisir dan pulau-pulau kecil.

    a. Pengelolaan ruanglaut sampaidengan 12 mil diluar minyak dan

    gas bumi.b. Penerbitan izindan pemanfaatanruang laut dibawah 12 mil diluar minyak dangas bumi.

    c. Pemberdayaan

    masyarakat pesisirdan pulau-pulaukecil.

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    24/33

    No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten /Kota

    2. PerikananTangkap

    a. Pengelolaan penangkapan ikan diwilayah laut di atas 12 mil.

    b. Estimasi stok ikan nasional dan jumlah tangkapan ikan yangdiperbolehkan (JTB).

    c. Penerbitan izin usaha perikanantangkap untuk:1. kapal perikanan berukuran

    di atas 30 Gross Tonase(GT);

    2. di bawah 30 Gross Tonase(GT) yang menggunakanmodal asing dan/atautenaga kerja asing.

    d. Penetapan lokasi pembangunandan pengelolaan pelabuhanperikanan nasional daninternasional.

    e. Penerbitan izin pengadaan kapalpenangkap ikan dan kapalpengangkut ikan dengan ukurandi atas 30 GT.

    f. Pendaftaran kapal perikanandi atas 30 GT.

    a. Pengelolaanpenangkapan ikan di

    wilayah laut sampaidengan 12 mil.

    b. Penerbitan izinusaha perikanantangkap untuk kapalperikananberukuran di atas 5GT sampai dengan

    30 GT.c. Penetapan lokasipembangunan sertapengelolaanpelabuhanperikanan provinsi.

    d. Penerbitan izinpengadaan kapalpenangkap ikan dankapal pengangkutikan dengan ukurandi atas 5 GT sampaidengan 30 GT.

    e. Pendaftaran kapalperikanan di atas 5GT sampai dengan30 GT.

    a. Pemberdayaannelayan kecil

    dalam Daerahkabupaten/kota

    b. Pengelolaan danpenyelenggaraanTempatPelelangan Ikan(TPI).

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    25/33

    No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten /Kota

    3. Perikanan

    Budidaya

    a. Sertifikasi dan izin edar

    obat/dan pakan ikan.b. Penerbitan izin pemasukanikan dari luar negeri danpengeluaran ikan hidup dariwilayah Republik ndonesia.

    c. Penerbitan Izin UsahaPerikanan (IUP) di bidangpembudidayaan ikan lintasDaerah provinsi dan/atauyang menggunakan tenagakerja asing.

    Penerbitan IUP di

    bidangpembudidayaan ikanyang usahanya lintasDaerahkabupaten/kotadalam 1 (satu)Daerah provinsi.

    a. Penerbitan IUP

    di bidangpembudidayaanikan yangusahanya dalam1 (satu) Daerahkabupaten/kota.

    b. Pemberdayaanusaha kecilpembudidayaankan.

    c. Pengelolaanpembudidayaanikan.

    4. Pengawasan SumberDayaKelautandanPerikanan

    Pengawasan sumber daya danperikanan di atas 12 mil, strategisnasional dan ruang laut tertentu.

    Pengawasan sumberdayakelautan danperikanansampai dengan 12mil.

    ---

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    26/33

    No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/ Kota

    5. Pengolahan

    danPemasaran

    a. Standardisasi dan

    sertifikasi pengolahanhasil perikanan.

    b. Penerbitan izinpemasukan hasilperikanan konsumsi dannonkonsumsi ke dalamwilayah Republik

    Indonesia.c. Penerbitan izin usaha

    pemasaran danpengolahan hasilperikanan lintas Daerahprovinsi dan lintas negara.

    Penerbitan izin

    usahapemasaran danpengolahanhasil perikananlintas Daerahkabupaten/kotadalam

    1 (satu) Daerahprovinsi.

    ---

    6. KarantinaIkan,PengendalianMutu danKeamananHasilPerikanan

    Penyelenggaraan karantinaikan, pengendalian mutudan keamanan hasilperikanan.

    ---

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    27/33

    No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/ Kota

    7. Pengembang

    an SDMMasyarakatKelautandanPerikanan

    a. Penyelenggaraan

    penyuluhan perikanannasional.

    b. Akreditasi dan sertifikasipenyuluh perikanan.

    c. Peningkatan kapasitasSDM masyarakatkelautan dan perikanan.

    ------

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    28/33

    Surat Edaran Mendagri

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    29/33

    DRAFT SURATEDARAN BERSAMA

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    30/33

    • koordinasi dengan kabupaten/kota terkait dengan pengalihan urusanpemerintahan konkuren;

    • koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait yang membidangimasing-masing urusan pemerintahan dan dapat difasilitasi olehKementerian Dalam Negeri;

    • Koordinasi dengan kabupaten/kota terkait dengan pengalihan urusanpemerintahan konkuren bidang Konservasi, termasuk perhitungan P3D;

    • revisi rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang telahditetapkan melalui peraturan daerah provinsi dan menyesuaikan rencanazonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang sedang dalam proses;

    • penyusunan peraturan tentang tatacara perizinan terkait pemanfaatanwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil;

    • Inventarisasi KKP dan KKP3K yang saat ini dikelola oleh kabupaten/kota,dan memfasilitasi pengusulan penetapan kawasan konservasi kepadaMenteri Kelautan dan Perikanan;

    • Fasilitasi proses perubahan peraturan/keputusan Gubernur perihalpengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau pulau kecilyang sebelumnya telah diatur/ditetapkan oleh Bupati/Walikota, antaralain: Unit Organisasi Pengelola, dan Rencana Pengelolaan dan Zonasi.

    Provinsi untuk melakukan :

    Konsep Surat Edaran Bersama (SEB) MKP dan Mendagri (1)

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    31/33

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    32/33

    • Menyelesaikan secara seksama inventarisasi personel,pendanaan, prasarana dan sarana serta dokumen (P3D)antar susunan atau tingkatan pemerintahan sebagaiakibat pengalihan urusan pemerintahan konkuren paling

    lambat tanggal 31 Maret 2016 dan serah terima personel,sarana dan prasarana serta dokumen (P2D) paling lambattanggal 2 Oktober 2016 . Hasil inventarisasi P3D tersebutmenjadi dokumen dan dasar penyusunan RKPD,KUA/PPAS dan Rancangan Peraturan Daerah tentangAPBD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017.

    • Provinsi, kabupaten/kota segera berkoordinasi terkaitdengan pengalihan urusan pemerintahan konkuren.

    • Melakukan koordinasi dengan pimpinan DPRD masing-masing.

    Provinsi dan Kabupaten/Kota diminta untuk:

    Konsep Surat Edaran Bersama (SEB) MKP dan Mendagri (3)

  • 8/20/2019 Pengelolaan Ruang Laut Pasca UU 23 2014 Cirebon

    33/33

    Ikan Kakap, IkanPatin Mohon Maaf Lahir Bathin

    Ikan Gurih Karena Bumbunya

    Terimakasih Atas Perhatiannya