Pengelolaan Risiko

23
Pengelolaan Risiko

Transcript of Pengelolaan Risiko

Page 1: Pengelolaan Risiko

Pengelolaan Risiko

Page 2: Pengelolaan Risiko

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta mempunyai kemampuan Mengenal risiko bisnis usaha perikanan dan peternakan dapat melakukan pengelolaan risiko.

Page 3: Pengelolaan Risiko

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Peserta dapat mengetahui dan menjelaskan pengelolaan risiko dan dapat melakukan pengelolaan risiko bisnis.

Page 4: Pengelolaan Risiko

Bagaimana Perusahaan Mengelola Risiko?

1. Menghindari Risiko memiliki makna bahwa kerugian tertentu tidak akan diperoleh perusahaan karena perusahaan sudah menghindari risiko tersebut. Contoh: perusahaan akan terhindar dari risiko kebanjiran apabila

perusahaan mendirikan pabrik di daerah bebas banjir.

2. Mencegah kerugian menunjukkan berbagai langkah yang digunakan perusahaan untuk mencegah timbulnya kerugian. Contoh: SPBU (Stasiun Pompa Bensin Umum) menerapkan aturan

dilarang merokok di lokasi SPBU yang diterapkan bagi pekerja SPBU maupun Pengendara untuk menghindari terjadinya risiko kebakaran.

Page 5: Pengelolaan Risiko

Bagaimana Perusahaan Mengelola Risiko?

3. Mengurangi kerugian menunjukkan berbagai langkah yang digunakan perusahaan untuk mengurangi beban kerugian, apabila kerugian itu terjadi. Contoh: Perusahaan mengeluarkan dana yang besar untuk melatih

keahlian karyawannya agar tidak melakukan banyak kesalahan

4. Transfer risiko merupakan metode untuk mengurangi risiko dengan mentransfer risiko kerugian yang mungkin terjadi kepada perusahaan asuransi. Contoh: Perusahaan mengasuransikan kendaraannya

Page 6: Pengelolaan Risiko

Proses Manajemen RisikoIdentify Risk

Speculative Risk

Measure impact on firm

Pure Risk

Choose Risk-management option

Risk Avoidance RiskControl

RiskRetention

Risk Transfer

Implement Risk-management program

Monitor Result

Page 7: Pengelolaan Risiko

Bagaimana Petani/peternak mengelola risiko usaha yang

dihadapinya (Harwood, et al., 1999) :

Diversifikasi usaha (enterprise diversification)

Integrasi vertical (vertical integration) Kontrak produksi (production contract) Kontrak pemasaran (marketing contract) Perlindungan nilai (hedging) Asuransi (insurance)

Page 8: Pengelolaan Risiko

Diversifikasi

Diversifikasi adalah suatu strategi pengelolaan risiko yang sering digunakan yang melibatkan partisipasi lebih dari satu aktivitas

Motivasi untuk melakukan diversifikasi didasarkan pada ide bahwa hasil dari bermacam-macam unit usaha tidak meningkat atau turun pada saat bersamaan, sehingga apabila satu unit usaha memiliki hasil yang rendah maka unit-unit usaha yang lain mungkin akan memiliki hasil yang lebih tinggi.

Page 9: Pengelolaan Risiko

Contoh Diversifikasi

beberapa jenis tanaman seperti kedelai, jagung, wortel, kubis

tanaman dan ternak seperti padi dan ayam, sapi, atau kambing

tanaman dan ikan seperti padi dan ikan mas (mina padi)

ternak dan ikan seperti ayam dan ikan nila (longyam)

Page 10: Pengelolaan Risiko

Kelebihan Diversifikasi

Dapat mengurangi risiko Efektivitas penggunaan tenaga kerja Efektivitas penggunaan peralatan Efisiensi biaya

Page 11: Pengelolaan Risiko

Integrasi Vertikal (Vertical Integration)

Integrasi vertical merupakan salah satu strategi dalam payung koordinasi vertical. Koordinasi vertical meliputi seluruh cara yang mana output dari satu tahapan produksi dan distribusi ditransfer ke tahapan produksi lain.

Sebuah perusahaan melakukan integrasi vertical apabila memiliki kontrol kepemilikan suatu komoditi pada dua atau lebih tingkat kegiatan.

Page 12: Pengelolaan Risiko

Contoh Integrasi Vertikal

Usaha ternak sapi dari ukuran kecil – sedang – besar Usaha pendederan ikan patin dari pemijahan –

pembenihan – pendederan Usahatani jagung (untuk pakan) – usaha ternak sapi Usaha pembesaran ikan mas – usaha rumah makan Usahatani kentang – menyortir – mengumpulkan –

mengemas kentang untuk dijual eceran Petani-petani jeruk di California membentuk suatu

organisasi yang memasarkan buah jeruk segar dan jus jeruk (Sunkist)

Page 13: Pengelolaan Risiko

Kontrak Produksi (Production Contract)

Kontrak produksi khusus memberi kontraktor (pembeli) pengawasan terhadap proses produksi (Perry, 1997).

Kontrak ini biasanya menetapkan dengan rinci suplay input produksi oleh pembeli, kualitas dan kuantitas komoditi tertentu yang akan diproduksi, dan kompensasi yang akan dibayarkan kepada petani.

Page 14: Pengelolaan Risiko

Contoh Kontrak Produksi

seorang pengusaha ayam pedaging biasanya memiliki kontrol atas usaha

produksi anak ayam, seperti halnya input produksi tertentu dan pelaksanaan manajemen produksi

Page 15: Pengelolaan Risiko

Kontrak Produksi dilakukan bila :

digunakan input-input khusus dan teknologi produksi yang kompleks

produk akhir (output) harus sesuai dengan kualitas yang ditentukan dan memiliki karakteristik yang seragam

terjadi masalah kelebihan dan kekurangan penawaran tradeoff risiko dan hasil menguntungkan produsen dan

perusahaan kontraktor teknologi produksi spesifik, seragam dan ilmiah manajemen terpusat dimungkinkan komoditi mudah sekali rusak

Page 16: Pengelolaan Risiko

Dua tipe dasar dari kontrak produksi

Kontrak manajemen produksi (production management contract)

Kontrak penyediaan sumberdaya (resource-providing contract)

Page 17: Pengelolaan Risiko

Kontrak manajemen produksi Umumnya digunakan untuk pengolahan sayuran (sweet corn, snap beans,

dan green peas) Pembeli mengontrol keputusan yang akan dibuat semata-mata bila petani

menyalahi kontrak, meliputi jadual penanaman dan varietas benih Dengan asumsi tingkat pengontrolan ini, pembeli meningkatkan

kemungkinan penerimaan komoditi yang sesuai dengan karakteristik tertentu yang diharapkan, dan hampir seluruh risiko harga dialihkan kepada pembeli sesuai kesepakatan harga yang ditetapkan dalamkontrak

Sebagian risiko harga ditanggung oleh petani, mengacu pada pertimbangan kualitas, yang dapat menghasilkan harga di bawah atau di atas harga yang ditetapkan dalam kontrak.

Apabila tanaman gagal, maka petani tidak menerima bayaran, karena itu ia menanggung risiko produksi.

Page 18: Pengelolaan Risiko

Kontrak penyediaan sumberdaya Kontrak ini biasanya menawarkan kepada kontraktor suatu tingkat

pengontrolan yang lebih besar dari pada yang dilakukan pada kontrak manajemen produksi

Kontrak ini sering digunakan ketika input-input dan manajemen khusus diperlukan untuk menjamin sifat-sifat produk akhir

Umumnya terdapat pada industri ayam pedaging. Produsen ayam pedaging umumnya menyediakan lahan, fasilitas produksi, perlengkapan, tenaga kerja, dan biaya produksi (persiapan, pemeliharaan dan pemupukan). Kontraktor biasanya menyediakan anak ayam, pakan, pelayanan kesehatan, manajemen, dan transportasi.

Keputusan produksi penting, seperti ukuran dan rotasi anak ayam, karakteristik genetic anak ayam, dan kapasitas kandang dibuat oleh integrator. Produsen anak ayam pada dasarnya adalah penjaga kegiatan produksi untuk integrator.

Page 19: Pengelolaan Risiko

Kontrak Pemasaran (Marketing Contract)

Kontrak pemasaran adalah perjanjian, baik secara tertulis maupun lisan, antara pedagang dan produsen tentang penetapan harga dan penjualan suatu komoditi sebelum panen atau sebelum komoditi siap dipasarkan (Perry, 1997).

Page 20: Pengelolaan Risiko

Kontrak Pemasaran

Kepemilikan komoditi saat diproduksi adalah milik petani, termasuk keputusan manajemen (seperti menentukan varietas benih, penggunaan input dan kapan waktunya).

Yang membedakan antara kontrak pemasaran dan kontrak produksi adalah produsen yang menggunakan kontrak pemasaran memiliki tanggungjawab dalam keputusan manajemen yang lebih besar

Page 21: Pengelolaan Risiko

Asuransi

Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya.

Page 22: Pengelolaan Risiko

Asuransi

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Page 23: Pengelolaan Risiko

Asuransi Agribisnis

Dapat dilakukan untuk satu subsistem atau lebih atau bahka keseluruhan subsistem dari suatu kegiatan agribisnis :

-subsistem pengolahan : asuransi untuk pabrik pengolahan- subsisem distribusi : asuransi terhadap distribusi hasil pertanian pada saat pengangkutan, penyimpanan- subsistem usahatani : asuransi terhadap kegagalan kegiatan dari proses persiapan tanam sampai panen (belum banyak dilakukan khususnya usahatani skala kecil !!!!)