PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER...

18
PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTAN: PELAJARAN DARI PANTAI SELATAN JAWA Lobster Research Group Departemen Perikanan UGM Suadi & Anes Dwi Jayanti Lab. Sosek Perikanan UGM Disampaikan pada Seminar Online PiK UNILA Budidaya Lobster di Indonesia” 29 Mei 2020

Transcript of PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER...

Page 1: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

PENGELOLAAN PERIKANAN

LOBSTER BERKELANJUTAN: PELAJARAN DARI PANTAI SELATAN JAWA

Lobster Research GroupDepartemen Perikanan UGM

Suadi & Anes Dwi JayantiLab. Sosek Perikanan UGM

Disampaikan pada Seminar Online PiK UNILA

“Budidaya Lobster di Indonesia” 29 Mei 2020

Page 2: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Selamat Idul Fitri 1441 H

Suadi & Lobster Research Group

Departemen Perikanan

Fakultas Pertanian UGM

Page 3: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Lobster Research Group

Suadi

Anes Dwi Jayanti

Eko Setyobudi

Ratih Idha Adharini

M. Athif Firasmoko

Sitty Ainsyah Habibie

Rizqi Indah Widyana

Rakhma Fitria Larasati

Meuthia

Page 4: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Nilai ekonomi lobster yang tinggi, meningkatnya intensitaseksploitasi, muncul laranganpenangkapan lobster dengankondisi tertentu

Model pengelolaan lobster yang bertanggungjawab yang menjaminkeberlanjutan sumberdaya lobster, sosial ekonomi pelaku usaha, dan menghindari tragedi sumberdayakepemilikan bersama perlu terusdikembangkan.

Lobster adalah salah satu sumberdayaperikanan yang bernilai di Pantai Selatan Jawa. Di DIY, lobster memicu perubahansosial dari petani menjadi nelayan.

Pengantar

Page 5: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Pengantar

Sumber: Suadi et al. 2001. Kajian sumber daya lobster di Pantai Selatan Daerah Istimewa

Yogyakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 1(2):33-42

Perlu menemukancara mengelolasumberdaya yang Sustainable

Perlu terus berpikir, berbicara, dan berbuat!

Kajian sebelum tahun 2000

Page 6: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Pengantar

Pelarangan menangkap jenis ikan dengankondisi dan ukuran tertentu ➔ Permen KP Nomor 59 Tahun 2014; Permen KP Nomor 1 Tahun 2015 ➔ 56/2016

Pelarangan jenis alat tangkap tertentu ➔ Ex. Permen KP Nomor 2 Tahun 2015; Permen KP Nomor 71 Tahun 2016;

Pelarangan penggunaan armada kapal ikantertentu ➔ Ex. Permen KP Nomor 56/57 Tahun 2014; Permen KP Nomor 10 Tahun 2015

Pelarangan penangkapan ikan pada area tertentu➔ Ex. Permen KP Nomor 4 Tahun 2015

Pola Kebijakan Pengelolaan Perikanan (2015-2019):

Pembatasan Ruang Gerak Perikanan

Kebijakan 2020:

Membuka Ruang Gerak

Perikanan

Pelonggaran aturan perikanan: Permen KP Nomor 12 Tahun 2020

✓ Ukuran lobster yang bolehdijual/ditangkap diturunkan

✓ Ekspor benih lobster boleh

✓ Budidaya lobster benih darialam boleh

Misi Kedaulatan,

Kesejahteraan &

Keberlajutan Tetap Relevan

Page 7: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Tema Penelitian Riset Grup Lobster

Perikanan UGM: 2017-2019

1. Menganalisis (kembali) keragaman jenis lobster di Pantai Selatan Jawa secara molekuler.

2. Menganalisis (kembali) pola pemanfaatansumberdaya dan aspek sosial ekonomi sertakelembagaan, termasuk tata aturan terkaitperikanan lobster di Pantai Selatan Jawa.

3. Menganalisis kebijakan pengelolaan lobster yang telah ada dan menyusun rekomendasi kebijakanpengelolaan lobster di Pantai Selatan Jawa.

Page 8: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Road Map Penelitian Lobster Perikanan UGM

Gambar 1. Road Map Penelitian Model Bio-Sosio-Ekonomi Pengelolaan

Lobster di Pantai Selatan Jawa

Page 9: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Lokasi Penelitian

METODE PENELTIAN➢Data Biologi dikumpulkan secara

regular dari: Gunungkidul &

Kebumen.

➢Data sosial ekonomi dikumpulkan

juga di: Pacitan & Pangandaran

GunungkidulPacitan

Pangandaran Kebumen

Page 10: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

HASIL PENELITIAN

Lobster Pantai Selatan Jawa: pronghorn spiny lobster/batu (Panulirus

penicillatus), Scalloped spiny lobster/pasir (P. homarus), Ornate rock

lobster/mutiara (P. ornatus), and painted rock lobster/bambu (P. versicolor),

Longlegged spiny lobster/batik (P. longipes)

Lobster bambu(Panulirus versicolor)

Lobster batik(Panulirus longipes)

Lobster mutiara(Panulirus ornatus)

Lobster pasir(Panulirus homarus)

Lobster batu(Panulirus penicillatus)

Komposisi hasil tangkapan

lobster: (a) Kebumen

(b) Gunung Kidul, dan (c) Rata-rata.

Page 11: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Perbandingan hasil tangkapan dengan ukuran standar yang diperbolehkan

HASIL PENELITIAN

Total sampel 227

diatas standar (>= 8 cm) 27 12%

Diatas standar (> 6 cm) 83 37%

Diatas standar (>= 6 cm) 152 67%

Lobster hijau pasirGunungkidul, DIY

Total sampel 2540

diatas standar (>= 8 cm) 26 1%

Diatas standar (> 6 cm) 191 8%

Diatas standar (>= 6 cm) 899 35%

Lobster hijau pasirKebumen, JATENG

Page 12: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

HASIL PENELITIAN

0

20

40

60

80

100

120

J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B J B

Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18

Jum

lah

(ek

or)

Bulan

Perbandingan Sebaran Lobster Batu Berdasarkan Panjang Karapas

13 cm

12 cm

11 cm

10 cm

9 cm

8 cm

7 cm

6 cm

5 cm

4 cm

3 cm

Total sampel 1096

diatas standar (>= 8 cm) 257 23%

Diatas standar (> 6 cm) 615 56%

Diatas standar (>= 6 cm) 870 79%

Perbandingan hasil tangkapan dengan ukuran standar yang diperbolehkan

Lobster batuGunungkidul, DIY

Total sampel 326

diatas standar 33 10%

Diatas standar (> 6 cm) 73 22%

Diatas standar (>= 6 cm) 212 65%

Lobster batuKebumen, JATENG

Page 13: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Perbandingan hasil tangkapan dengan ukuranstandar yang diperbolehkan (Permen KP 2015/2016 vs 2020• Rata-rata lobster yang tertangkap mayoritas berada

pada ukuran di bawah standar lobster yang bolehditangkap menurut ketentuan pemerintah (baikdengan standar ukuran sesuai Perpen KP No. 1/2015 maupun No. 12/2020).

• Regulasi tidak berjalan karena : (1) proses perumusan kebijakan; (2) substansi kebijakan; dan (3) monitoring kebijakan yang tidak berjalan baik, serta (4) pasar lobster yang terbuka (jika keluarwilayah tidak memungkinkan, pasar lokal tersedia).

HASIL PENELITIAN

Page 14: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

❖ Mayoritas respondenmengetahui aturan terkaitlobster, dengan responberagam tehadap aturantersebut, dan cenderungmenolak.

❖ Terdapat responden yang melepas lobster denganukuran tidak sesuai ketentuan, tetapi umumnya menjuallobster berbagai ukuran.

❖ Responden berpendapatmereka tidak diikutkan dalamperumusan kebijakan, sehinggacenderung kurang taat.

Tantangan Partisipasi: Persepsi responden terkaitpengelolaan lobster

HASIL PENELITIAN

Page 15: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Tantangan Pengelolaan Rantai Pasok Lobster

HASIL PENELITIAN

Fishers

Fish Auction / Landing

Places

Middlemen

Collector/Trader

Local Companies

Out region Fishers

Peddler

Local/Domestic market, include tourism spotOut-region companies

ExportAllowable size

Prohibited size

Page 16: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

1. Jenis lobster yang didaratkan saat penelitian di pantai selatanJawa yaitu lobster pasir (Panulirus homarus), lobster batu (P. penicillatus), lobster mutiara (P. ornatus), lobster bambu hijau(P. versicolor) dan lobster bintik seribu/batik (P. longipes). Lobster batu dominan di Gunungkidul dengan panjang karapasberkisar antara 3,5-12,0 cm dan lobster pasir dominan Kebumen dengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm.

2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi terkait pelaranganpenangkapan lobster dengan ukuran/kondisi tertentu, tetapibervariasi terkait persetujuan atas aturan.

3. Model pengelolaan yang adaptif lokasi termasukmempertibangkan standar ukuran yang boleh ditagkap per jenisdan melibatkan pelaku usaha perlu menjadi model untukmeningkatkan efektivitas tata kelola perikanan.

KESIMPULAN

Page 17: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

AGENDA KE DEPAN

• Pengembangan sistemmonitoring partisipatifdan jejaring lobster (https://app.jaringlobster.org)

• Perbaikan tata kelolaperikanan lobster

• Mendorong produksibenih melalui pantibenih

Page 18: PENGELOLAAN PERIKANAN LOBSTER BERKELANJUTANsuadi.staff.ugm.ac.id/files/2020/07/Seminar-Lobster-Unila.pdfdengan panjang kerapas 4,00-8,80 cm. 2. Pelaku usaha mayoritas tahu regulasi

Terima kasih