Pengelolaan DM Tipe II Yang Disertai TB Paru BTA Positif

7/25/2019 Pengelolaan DM Tipe II Yang Disertai TB Paru BTA Positif

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-dm-tipe-ii-yang-disertai-tb-paru-bta-positif 1/8

Pengelolaan DM tipe II yang disertai TB paru BTA positif

Posted: September 29, 2009 in ase report

Tag:alur diagnosa suspe! TB paru, diabetes melitus, diagnosis TB, efe! samping

"AT, #emoptoe, indi!asi insulin, mi!oba!terium tuber!ulosis, rifampisin, terapi#emoptoe $

P%&DA'()(A&

Di seluru# dunia, satu dari dua orang terinfe!si ole# Myobaterium Tuber!ulosis

*TB+ -umla# penderita TB se!itar 2,./ dari seluru# penya!it, dan merupa!an

penyebab !ematian tersering pada anita muda TB se!arang mendudu!i

pering!at 1 pada penyebab !ematian dari penya!it Mes!ipun obat yang efe!tif

untu! TB tela# ada selama .0 ta#un yang lalu, setiap . deti! seseorang

meninggal !arena TB, dan tiap satu deti! seseorang terinfe!si dengan TB 1. /

pasien TB berada pada usia produ!tif, antara .3.$ ta#un Sembilan pulu# lima

persen !asus dan 99/ !ematian !arena TB munul di negara3negara

ber!embang, terutama pada Sub3sa#aran Afria dan Sout# %ast Asia, dan se!itar

$4/ pasien dengan TB tinggal di Asia5 termasu! Indonesia Di masa3masa yang

a!an datang per#atian perlu diberi!an pada intera!si antara penya!it !roni!

dengan TB, diantaranya yaitu diabetes Tuber!ulosis *TB+ dan diabetes melitus

*DM+ sering!ali ditemu!an bersama sama *$2,/+, terutama pada seseorang

dengan resi!o tinggi untu! menderita TB DM tela# dilapor!an dapat meruba#

ge6ala !linis dari TB serta ber#ubungan dengan respon yang lambat dari

pengobatan TB dan tingginya mortalitas TB dapat menga!ibat!an pengaru#

yang buru! ter#adap !adar gula dara# !arena intoleransi glu!osa yang

menyebab!an !eadaan #ipergli!emia, namun a!an membai! atau men6adi

normal dengan pengobatan anti TB2 Penya!it3penya!it penyerta tersebut 7,./

ditemu!an sebagai penya!it primer *lebi# dulu+ dan 84,./ sebagai penya!it

se!under, yaitu TB Paru yang lebi# dulu, penya!it penyertanya bela!angan

timbul8

)AP"A& AS(S

Pada tanggal 6uni 2004 datang seorang la!i3la!i berusia .$ ta#un dengan

!elu#an utama batu! dara# Anamnesa riayat penya!it se!arang didapat!an

Pasien tela# mengalami batu! dara# #ari sebelum masu! ruma# sa!it *MS+,

dengan fre!uensi ;8<=#ari, 6umla#nya se!itar sendo! ma!an, beserta da#a!,

berbusa dan berarna mera# !e#itaman berampur dengan da#a! Pasien 6uga

mengalami batu! batu! berda#a! dengan fre!uensi sering setiap #arinya se6a!dua minggu sebelum MS, berarna #i6au !e!uning3!uningan, batu! berda#a!



diperberat dengan minuman yang manis atau ma!anan berminya!, dan 6uga

pasien merasa!an peruba#an suara men6adi sera! semen6a! batu! batu! Pasien

6uga mengalami rasa sesa! saat bernafas se6a! 2 minggu yang lalu, rasa sesa!

ber!urang 6i!a da#a! dibatu!!an Pasien 6uga merasa!an sering demam se6a! 2

minggu yang lalu, dan lebi# sering ter6adi pada malam #ari tapi pasien tida!

mela!u!an pengobatan pasien 6uga menyadari adanya penurunan berat badan

yang semula 72 !g men6adi $. !g pada ta#un 2001, dan men6adi 84 !g pada

ta#un 2004, namun tida! ada penurunan dalam nafsu ma!an Pasien 6uga sering

mengalami !ram pada !edua !a!i pada ta#un 2007 dan epat merasa leti# saat

mela!u!an a!ti>tas, tida! ada rasa epat #aus, epat lapar maupun sering

!ening saat malam #ari

Anamnesa riayat penya!it da#ulu pasien didiagnosa menderita diabetes

melitus pada ta#un 2007 saat peri!sa di pus!esmas, setela# obat dari

pus!esmas #abis pasien tida! perna# !ontrol untu! berobat lagi Dalam #al

ma!an pasien tida! perna# membatasi ma!anannya Pasien 6uga tida! perna#

menderita sa!it paru3paru sebelumnya iayat penya!it !eluarga didapat!an

riayat !erabat terde!at dengan penya!it !ening manis, namun tida! ada

!erabat maupun tetangga terde!at yang mempunyai riayat batu!3batu! lama

iayat !ebiasaan meng#isap temba!au selama 8$ ta#un dengan bung!us=8

#ari &amun tela# ber#enti selama 8 bulan tera!#ir "la#raga bulutang!is 2 !ali

seminggu, da#ulu dila!u!an rutin namun se!arang tida! Pada pemeri!saan >si!

didapat!an !esadaran ompos mentis, te!anan dara# 80=10 mm'g, nadi 4$

!ali=menit, su#u 87,. 0?, pernafasan 20 !ali=menit, berat badan 84 !g, tinggi

badan 12 m, status gi@i termasu! BB !urang dengan Body Mass Inde< 2,4$

!g=m2 status lo!alis !epala, le#er, t#ora<, abdomen, dan e!strimitas dalam

batas normal

P%MBA'ASA&

'emoptoe seara de>nisi adala# e!spe!torasi dara# atau mu!us yang berdara#

'emoptoe merupa!an sala# satu ge6ala yang penting dari penya!it paru,pertama !arena merupa!an ba#aya potensial adanya perdara#an yang gaat

yang memerlu!an tinda!an yang segera dan intensif, dimana batu! dara# yang

tida! ditangani dengan bai! a!an menyebab!an ang!a !ematian yang tinggi

edua, !arena #emoptoe #ampir selalu disebab!an ole# penya!it

bron!opulmonal$

%tiologi #emoptoe sangat banya!, namun dari segi insiden yaitu TB paru *2.3

$0/+, bron!ie!tasis *20/+, dan a bron!ogeni! *03./+, sedang!an 6i!a

berdasar!an usia penderita, pada usia $0 ta#un !emung!inan etiologinya

adala# a bron!ogeni!, TB dan bron!ie!tasis $



riteria #emoptoe masif menurut yeo# *97.+ adala# perdara#an 200 dalam

2$ 6am, sedang!an menurut sdeo *917+ adala# perdara#an lebi# dari 700

dalam 2$ 6am$ Pasien TB paru mempunyai indi!asi raat inap 6i!a terdapat

!eadaan atau !ompli!asi: !eadaan umum buru!, batu! dara# masif,pneumot#ora<, empiema, efusi pleura masif=bilateral, dan sesa! nafas berat

*bu!an !arena efusi pleura+4 Pasien ini #emoptoe yang ter6adi bu!an termasu!

#emoptoe masif se#ingga tida! mempunyai indi!asi untu! raat inap

Tu6uan po!o! terapi #emoptoe adala# menega# tersumbatnya saluran

pernafasan ole# be!uan dara#, menega# !emung!inan penyebaran infe!si dan

meng#enti!an perdara#an Pada #emoptoe yang tida! masif ma!a penanganan

dapat seara !onseratif, yang dila!u!an pada penanganan seara !onseratif

adala#: $

Menenang!an penderita dan memberita#u agar 6angan ta!ut untu!

membatu!!an dara#nya

Penderita diminta untu! berbaring pada bagian paru yang sa!it atau sedi!it

tredelenburg, terutama apabila reCe! batu!nya tida! ade!uat

-aga agar 6alan nafas tetap terbu!a, bila terdapat tanda tanda sumbatan 6alan

nafas ma!a perlu dila!u!an peng#isapan atau bila diperlu!an dengan memasangpipa endotra!eal Pemberian o!sigen #anya berguna 6i!a 6alan nafas bebas

sumbatan

Pemasangan IED untu! penggantian airan maupun pemberian obat seara

parenteral

Pemberian obat #emostati! tida! 6elas manfaatnya pada batu! dara# yang tida!

disertai !elainan faal #emostati!

"bat dengan efe! sedasi ringan dapat diberi!an bila penderita gelisa# "bat obat

pene!an reCe! batu! #anya diberi!an bila terdapat batu! yang berlebi#an danmerangsang timbulnya perdara#an yang lebi# banya!

Transfusi diberi!an bila #emato!rit turun dibaa# 2.380/ atau #emoglobin

dibaa# 0 gr/

gambar alur diagnosa suspe! TB paru

image

Dugaan diagnosis TB ditega!!an berdasar!an ge6ala !linis, pemeri!saan >si!,pemeri!saan laboratorium, radiologis dan penun6ang yang lain$ Fe6ala



ge6alanya termasu! ge6ala respiratori! *batu! G 8 minggu, batu! berda#a!,

batu! dara#, nyeri dada, sesa! nafas+ dan ge6ala sistemi! *demam, !eringat

malam, penurunan berat badan, malaise, nafsu ma!an menurun+ Pada

pemeri!saan >si! TB tida! !#as, se#ingga tida! dapat membantu membeda!an

dengan penya!it lainnya, temuan >si! tergantung lo!asi !elainan, serta luasnya

!elainan stru!tur paru $

Pemeri!saan ba!teriologis sangat berperan untu! menega!!an diagnosis

Pemeri!saan da#a! untu! menentu!an ba!teri ta#an asam *BTA+ merupa!an

pemeri!saan yanng #arus dila!u!an pada seseorang yang diurigai menderita TB

atau suspe!, pemeri!saan dila!u!an 8 !ali *sea!tu=pagi=sea!tu+ Diagnosis TB

paru ditega!!an dengan ditemu!annya BTA pada pemeri!saan mi!ros!opis 'asil

pemeri!saan dinyata!an positif 6i!a sedi!itnya 2 dari 8 spesimen da#a!

ditemu!an BTA *H+ Bila #anya satu spesimen positif ma!a perlu dila!u!an

pemeri!saan foto t#ora< atau sputum ulangan Bila foto t#ora< mendu!ung TB

ma!a didiagnosis TB paru BTA *H+ Bila foto t#ora< tida! mendu!ung ma!a perlu

dila!u!an pemeri!saan sputum ulang Bila #asil sputum ulangan negatif berarti

bu!an penderita TB Bila foto roentgen mendu!ung TB namun sputum negatif

ma!a diagnosis adala# TB paru BTA *3+ roentgen positif $

Pada pasien ini dari anamnesis didapat!an ba#a pasien ini memili!i episode

batu! berulang dengan da#a! yang tela# berlangsung selama 2 minggu,

!emudian adanya riayat demam malam #ari dan riayat penurunan beratbadan, berdasar!an #al ini ma!a pasien dapat diurigai menderita TB paru Pada

pemeri!saan sputum ditemu!an adanya ba!teri ta#an asam positif 2, ole#

!arena itu pasien ini dapat langsung didiagnosa sebagai penderita TB paru

Pada !asus dimana sputum positif ma!a pemeri!saan roentgen tida! diperlu!an

lagi &amun beberapa !asus perlu dila!u!an foto t#ora< bila: $,9

Sputum BTA negatif

2 Sputum BTA positif

a uriga adanya !ompli!asi *onto# efusi pleura, pneumot#ora<+

b #emoptisis berulang atau berat



didapat!an #anya spesimen BTA *H+

Tu6uan pengobatan adala# untu! menyembu#!an penderita, menega#

!ematian, menega# relaps, menurun!an penularan !e orang lain dan menega#

ter6adinya resistensi ter#adap "AT $ Saat menega!!an diagnosa TB, dan

sebelum memulai pengobatan, #arus ditentu!an de>nisi !asus TB yang

ditentu!an ole# $ determinan: $

lo!asi penya!it

#asil #apusan da#a!

riayat pengobatan sebelumnya

beratnya penya!it

Tabel 2 ategori pengobatan TB

!ategori

Pasien TB

Ease

intensif

lan6utan

I



TB paru BTA *H+ !asus baru

TB paru BTA *3+ !asus baru dengan !erusa!an paren!im yang luas

TB e!stra pulmoner !asus baru dengan !erusa!an paru berat

2'J%

$'88

$'

7'%

II

TB paru BTA *H+ !asus baru dengan riayat pengobatan sebelumnya:

o !ambu#

o gagal pengobatan

o pengobatan tida! selesai

2'J%S



H

'J%

.'88%8

.'%

III

TB paru BTA *3+ !asus baru diluar !ategori I

!asus baru yang berat dengan TB e!strapulmoner

2'J

$'88

$'

7'%

I

!asus !ronis *BTA tetap positif, setela# pengobatan ulang+



u6u! !e do!ter spesialis paru

Pada pasien ini lo!asi TB berada pada paru dengan #apusan da#a! *H+ dan

belum perna# diobati dengan "AT sebelumnya, se#ingga de>nisi !asus pada

pasien ini adala# TB paru BTA *H+ !asus baru $ Se#ingga dimasu!!an !edalam

!ategori I pada pengobatan TB, dengan fase intensif 2'J% dan fase lan6utan

$'

Sebagian besar pasien TB dapat menyelesai!an pengobatan tanpa efe! samping,

namun sebagian !eil dapat mengalami efe! samping, ole# !arena itu

pemantauan !emung!inan ter6adinya efe! samping sangat penting dila!u!an

selama pengobatan %fe! samping yang ter6adi dapat berat atau ringan, 6i!a efe!

samping yang ter6adi ringan, dapat diatasi dengan obat simptomatis dan

pemberian "AT dapat dilan6ut!an, namun 6i!a efe! samping berat yang ter6adi

ma!a "AT di#enti!an Pemantauan efe! samping selama pengobatan seara

!linis dila!u!an dengan men6elas!an !epada penderita mengenai tanda3tanda

efe! samping, menanya!an !epada penderita adanya ge6ala efe! samping pada

saat penderita mengambil "AT, mela!u!an pemeri!saan fungsi #ati *SF"T,

SFPT, bilirubin+, fungsi gin6al *ureum, !reatinin+, gula dara#, asam urat *bila

mengguna!an pira@inamid+ untu! data dasar penya!it penyerta dan efe!

samping pengobatan, pemeri!saan isus dan u6i buta arna 6i!a ada !elu#an =

setiap bulan *bila mengguna!an et#ambutol+4,9

Pengelolaan DM Tipe II Yang Disertai TB Paru BTA Positif

Documents

Transcript of Pengelolaan DM Tipe II Yang Disertai TB Paru BTA Positif