PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN ASPEK …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-105.pdf ·...

6
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN ASPEK KESELAMATAN LINGKUNGAN PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR Nur Tri Harjanto ABSTRAK PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN ASPEK KESELAMATAN DAN LlNGKUNGAN PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR. Aspek keselamatan dan lingkungan merupakan aspek yang penting untuk diperhitungkan dan menjadi bagian didalam pertimbangan studi kelayakan pabrik bahan bakar nuklir. Ke dua aspek ini masuk di dalam rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai bagian dari dokumen AMDAL. Aspek-aspek ini meliputi kekritisan, bahaya radiasi dan kontaminasi, penggunaan B3, limbah radioaktif pad at, cair dan gas. Program Jaminan Mutu menjadi instrumen utama dalam pengelolaan aspek keselamatan pabrik bahan bakar nuklir. Penerapan program jaminan mutu harus dimulai sejak perancangan , konstruksi, operasi hingga pasca operasi/ dekomisioning. Kekritisan dapat dicegah dengan sistem pengendalian aktif/pasif, penggunaan bahan absorben, pemakaian bahan fisil di bawah batas kritikalitas, dan pengendalian administrasi. Bahaya radiasi dan kontaminasi dicegah dengan sistem proteksi radiasi dan peralatan proteksi radiasi. Dalam penanganan terhadap bahan B3 diperlukan pemahaman informasi lebih dahulu terhadap bahan tersebut melalui Materia/ Safety Data Sheets (MSDS) dan kemudian dilakukan identifikasi bahan-B3 sebelum digunakan yang meliputi sifat fisik, kimia, sifat bahaya dan bagaimana penanganannya. Pengelolaan limbah radioaktif harus dilakukan agar tidak menimbulkan dampak yang signifikan, aman, dan tidak membahayakan terhadap pekerja, lingkungan dan masyarakat disekitarnya. Penerapan program jaminan mutu dan konsep budaya keselamatan menjadi instrument penting dalam menunjang keselamatan operasi pabrik bahan bakar nuklir. Kata kunci : Keselamatan, Lingkungan, Jaminan Mutu. PENDAHULUAN Aspek keselamatan dan lingkungan merupakan dua aspek penting yang menjadi bagian dari studi kelayakan yang harus diperhitungkan dalam setiap rencana usaha atau kegiatan khususnya yang berkaitan dengan kegiatan yang menggunakan bahan nuklir .Pada studi kelayakan pabrik bahan bakar nuklir aspek keselamatan dan lingkungan menjadi pertimbangan utama disamping aspek finansial dan ekonomi. Kecelakaan nuklir harus dihindari dan peluangnyapun sekecil mungkin agar tidak te~adi. Aspek ini harus diperhitungkan sejak dini mulai dari disain, saat operasi maupun pasca operasi. Pengalaman kecelakaan nuklir yang disebabkan oleh adanya cacat disain disamping adanya pelanggaran prosedur seperti yang terjadi pad a reaktor nuklir chernobye membawa akibat korban jiwa dan materi yang cukup besar. Aspek keselamatan dan lingkungan pada perancangan pabrik bahan bakar nuklir ini meliputi aspek kritikalitas, aspek bahaya radiasi dan kontaminasi, aspek pengelolaan limbah padat dan cair, dan aspek pembuangan limbah gas/aerosol dan pelepasan efluen dan lain-lain. Pada operasi pabrik bahan bakar nuklir akan menggunakan bahan fisil sehingga harus dilakukan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan kritikalitas yan~ dapat menimbulkan peningkatan dosis radiasi personel dan penyebaran paparan radiasilkontaminasi. [1 Limbah radio aktif yang dihasilkan dari kegiatan pabrik bahan bakar juga menjadi aspek yang harus dipertimbangan. Dalam pemilihan proses.melalui jalur Amonium Diuranat (ADU) akan menghasilkan limbah cair yang cukup banyak sehingga membutuhkan biaya penanganan yang tinggi. Sementara itu pemilihan proses Integrated Dry Route (IDR) akan sangat sedikit limbah yang dihasilkan sehingga biaya pengelolaannya akan lebih murah. 105

Transcript of PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN ASPEK …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-105.pdf ·...

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN ASPEK KESELAMATANLINGKUNGAN PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR

Nur Tri Harjanto

ABSTRAK

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN ASPEK KESELAMATAN DAN LlNGKUNGAN

PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR. Aspek keselamatan dan lingkungan merupakanaspek yang penting untuk diperhitungkan dan menjadi bagian didalam pertimbanganstudi kelayakan pabrik bahan bakar nuklir. Ke dua aspek ini masuk di dalam rencanapengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai bagian dari dokumen AMDAL.Aspek-aspek ini meliputi kekritisan, bahaya radiasi dan kontaminasi, penggunaan B3,limbah radioaktif pad at, cair dan gas. Program Jaminan Mutu menjadi instrumenutama dalam pengelolaan aspek keselamatan pabrik bahan bakar nuklir. Penerapanprogram jaminan mutu harus dimulai sejak perancangan , konstruksi, operasi hinggapasca operasi/ dekomisioning. Kekritisan dapat dicegah dengan sistem pengendalianaktif/pasif, penggunaan bahan absorben, pemakaian bahan fisil di bawah bataskritikalitas, dan pengendalian administrasi. Bahaya radiasi dan kontaminasi dicegahdengan sistem proteksi radiasi dan peralatan proteksi radiasi. Dalam penangananterhadap bahan B3 diperlukan pemahaman informasi lebih dahulu terhadap bahantersebut melalui Materia/ Safety Data Sheets (MSDS) dan kemudian dilakukanidentifikasi bahan-B3 sebelum digunakan yang meliputi sifat fisik, kimia, sifat bahayadan bagaimana penanganannya. Pengelolaan limbah radioaktif harus dilakukan agartidak menimbulkan dampak yang signifikan, aman, dan tidak membahayakanterhadap pekerja, lingkungan dan masyarakat disekitarnya. Penerapan programjaminan mutu dan konsep budaya keselamatan menjadi instrument penting dalammenunjang keselamatan operasi pabrik bahan bakar nuklir.

Kata kunci : Keselamatan, Lingkungan, Jaminan Mutu.

PENDAHULUAN

Aspek keselamatan dan lingkungan merupakan dua aspek penting yang menjadi bagian daristudi kelayakan yang harus diperhitungkan dalam setiap rencana usaha atau kegiatan khususnya yangberkaitan dengan kegiatan yang menggunakan bahan nuklir .Pada studi kelayakan pabrik bahan bakarnuklir aspek keselamatan dan lingkungan menjadi pertimbangan utama disamping aspek finansial danekonomi. Kecelakaan nuklir harus dihindari dan peluangnyapun sekecil mungkin agar tidak te~adi.Aspek ini harus diperhitungkan sejak dini mulai dari disain, saat operasi maupun pasca operasi.Pengalaman kecelakaan nuklir yang disebabkan oleh adanya cacat disain disamping adanyapelanggaran prosedur seperti yang terjadi pad a reaktor nuklir chernobye membawa akibat korban jiwadan materi yang cukup besar.

Aspek keselamatan dan lingkungan pada perancangan pabrik bahan bakar nuklir ini meliputiaspek kritikalitas, aspek bahaya radiasi dan kontaminasi, aspek pengelolaan limbah padat dan cair, danaspek pembuangan limbah gas/aerosol dan pelepasan efluen dan lain-lain.

Pada operasi pabrik bahan bakar nuklir akan menggunakan bahan fisil sehingga harus

dilakukan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan kritikalitas yan~ dapat menimbulkan peningkatandosis radiasi personel dan penyebaran paparan radiasilkontaminasi. [1

Limbah radio aktif yang dihasilkan dari kegiatan pabrik bahan bakar juga menjadi aspekyang harus dipertimbangan. Dalam pemilihan proses.melalui jalur Amonium Diuranat (ADU) akanmenghasilkan limbah cair yang cukup banyak sehingga membutuhkan biaya penanganan yangtinggi. Sementara itu pemilihan proses Integrated Dry Route (IDR) akan sangat sedikit limbah yangdihasilkan sehingga biaya pengelolaannya akan lebih murah.

105

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561

Limbah pabrik bahan bakar nuklir dapat berupa limbah gas/aerosol, limbah padat danlimbah cair. Limbah aerosol berasal dari pelepasan partikulat terbang atau debu radioaktif yangdilepaskan selama penanganan U terutama di daerah kerja penanganan terbuka. Limbah padatdihasilkan dari proses pengujian ceramografi bahan bakar nuklir, kertas penyerap tumpahan bahanyang mengandung U, alat dan bahan di ruang peletisasi serta perlengkapan kerja personel yangterkontaminasi U seperti baju kerja, sandal kerja, sarung tangan, dan lain-lain. Limbah cair dihasilkandari proses konversi, proses scrap recovery U02, dari analisis kimia pada bahan yang mengandungU, dari pencucian alat lab yang terkontaminasi, pengujian metalografi dan ceramografi pada bahanbakar, dan lain-lain.

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN ASPEK KESELAMATAN DAN LlNGKUNGAN PABRIKBAHAN BAKAR NUKLIR.

Aspek keselamatan dan lingkungan pabrik bahan bakar nuklir adalah semua unsur kegiatandalam perencanaan, operasi maupun pasca operasi pabrik bahan bakar nuklir yang dapat menimbulkandampak terhadap keselamatan dan lingkungan. Aspek keselamatan dan lingkungan tersebut antara lainadalah :

Aspek kritikalitas

Pada operasi pabrik bahan bakar nuklir akan menggunakan bahan fisil sehingga harusdilakukan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan kritikalitas yang dapat menimbulkan peningkatandosis radiasi personel dan penyebaran paparan radiasilkontaminasi. Untuk itu dapat dilakukan denganmetode sebagai berikut :

1. Teknik pengendalian pasif yaitu, pad a saat disain peralatan harus memperhitungkan faktorkritikalitas.

2. Teknik pengendalian aktif yaitu, penggunaan sistem kontrol pad a peralatan proses seperti sensor,monitor, alarm dan instrumen kontrol yang lain yang dapat mendeteksi dini terjadinya kritikalitassehingga dapat dicegah.

3. Penggunaan bahan/peralatan untuk mencegah terjadinya kritikalitas seperti Boron absorber untukmenangkap neutron, dan lain-lain.

4. Penggunaan bahan fisil kurang dari minimum yang diperlukan teoritis untuk suatu peristiwakritikalitas.

5. Pengawasan administratif yang meliputi pemenuhan penggunaan prosedur yang cukup dalamoperasi pabrik bahan bakar nuklir.

Peralatan keselamatan kekritisan diataranya adalah perlengkapan pengendalian kekritisanyang meliputi: peralatan monitoring proses/alarm dan peralatan pengendali/neutron absorber.

Aspek Bahaya radiasi dan kontaminasi

Sistem proteksi radiasi sangat penting untuk mencegah terjadinya radiasi dan kontaminasi.sistem proteksi radiasi ini telah diatur di dalam Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga NuklirNo 01/Ka-BAPETENN-99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi. Dalamkeputusan ini memuat ketentuan tentang organisasi proteksi radiasi dan nilai batas dosis antara lainmengatur tentang sistem pembatasan dosis, pembatasan dosis untuk pekerja, keadaan khusus yangdirencanakan, masyarakat umum dan nilai batas turunan untuk pekerja radiasi serta ketentuanumum proteksi radiasi bagi pekerja radiasi.

Sistem proteksi radiasi ini secara umum dilakukan dengan[2]• Pembatasan penyinaran• Pemonitoran dan pencatatan dosis radiasi• Pengawasan kesehatan pekerja radiasi.

Peralatan proteksi radiasi diantaranya adalah pemantauan radiasi yang meliputi :

1. Pemantauan Personel

Film Badge, Dosimeter Termoluminesensi (TLD), Dosimeter Kekritisan

106

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

2. Pemantauan Daerah KerjaSurveymeter (~,?), Neutron rem meter, pemantauanr kontaminasi

3. Pemantauan Lingkungan

- Alat ukur pemancar a, ~, dan ? (Spektrometer) dengan detektor masing-masing:Untuk pemancar a digunakan detektor sawar mukaUntuk pemancar ~ digunakan detektor pencacah proposional cairUntuk pemancar ? digunakan detektor Nal(TI), Ge(Li) atau HPGe

Alat tam bahan/ untuk preparasi seperti furnace, oven, centrifuge, freezer, lampu pengering UV,dan lain-lain

Aspek penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Secara Umum B3 terdiri dari bahan beracun, korosif, mudah terbakar, mudah meledak,reaktif terhadap air/asam, dan gas bertekanan. Bahan ini dapat berpengaruh dan berdampak pad amanusia/pekerja maupun lingkungan seperti keracunan, peledakan, kebakaran, dan iritasi.

Beberapa bahan B3 akan digunakan dalam operasi maupun pengujian pad a pabrik bahanbakar nuklir. Bahan B3 tersebut ada yang bersifat racun seperti berilium yang digunakan untukpelapisan kelongsong, bahan yang mudah meledak seperti asetilen untuk gas bakar, hidrogen untuktungku reduksi/tungku sinter dan lain-lain. Selain itu juga beberapa bahan kimia berbahaya danberacun banyak digunakan untuk pengujian, seperti amoniak, asam nitrat, etanol, klor, dan lain-lain.

Dalam penanganan terhadap bahan B3 harus memenuhi persyaratan keselamatan dankeamanan. Untuk itu diperlukan pemahaman informasi lebih dahulu terhadap bahan tersebut melaluiMaterial Safety Data Sheets (MSDS). Dari informasi yang diperoleh melalui MSDS tersebutkemudian dilakukan identifikasi bahan-B3 sebelum digunakan yang meliputi sifat fisik, kimia, sifatbahaya bahaya dan bagaimana penanganannya seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.

Pengalaman menunjukkan bahwa faktor manusia merupakan faktor terbesar penyebabterjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh bahan B3. Pembinaan rasa tanggung-jawab, sikapdisiplin dalam bekerja serta peningkatan pengetahuan memegang peranan penting dalam mencegahkecelakaan khususnya yang berkaitan dengan B3.

Tabel 1. Identifikasi Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun

No Identifikasi Keteranqan1

NamaSinonim2

Kondisi Fisik Gas/ cair/ Dadatan/ .....................................3

Kondisi kemasan4

Bahaya racun AdalTidakMasuk melalui

Saluran Pencernaan/ pernafasan/ Absorbsi kulitKadar toksisitas Nilai Ambang Batas (NAB)5

Inkopatibilitas bahan Tidaklada ......................................................Akibat Inkopatibilitas 6

Tekanan uap?Densitas Uap ?Titik beku?Specific Gravity?Kelarutan dalam air?7

Terbakar Tidakl mudah/ sangat mudahTitik nyala Titik bakarLEUHELTipe pemadam8

Alat pelindung diri yang harusdiqunakan

107

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561

Aspek Limbah cair dan limbah pad at

Pengelolaan limbah radioaktif Pabrik Bahan Bakar Nuklir dilakukan dengan tujuan agartidak menimbulkan dampak yang signifikan, aman, dan tidak membahayakan terhadap peke~a,lingkungan dan masyarakat disekitarnya.

Limbah radioaktif yang dihasilkan dari kegiatan pabrik bahan bakar ini dapat berupa limbahgas/aerosol, limbah padat dan limbah cairo Limbah padat· dihasilkan dari proses pengujianceramografi bahan bakar nuklir, kertas penyerap tumpahan bahan yang mengandung U, alat danbahan di ruang peletisasi serta perlengkapan kerja personel yang terkontaminasi U seperti bajuke~a, sandal kerja, sarung tangan, dan lain-lain. Limbah cair dihasilkan dari proses konversi, prosesscrap recovery U02, dari analisis kimia pada bahan yang mengandung U, dari pencucian alat labyang terkontaminasi, pengujian metalografi dan ceramografi pada bahan bakar, dan lain-lain.

Penanganan limbah cair maupun limbah padat merupakan aspek penting lingkungan yangharus selalu diperhatikan. Dalam operasi pabrik bahan bakar nuklir selalu akan dihasilkan limbahcair maupun limbah padat yang berasal dari proses operasi/ laboratorium. Secara umum dalampenanganan limbah dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :

1. Pemisahan dan pengumpulan,2. Pengiriman ke penampungan sementara,3. Penampungan sementara,4. dan Pengiriman ke sistem/unit pengolahan limbah.

D

Gambar 1. Diagram alir pengelolaan limbah raioaktif cair pabrik bahan bakar nuklir

Untuk limbah padat perlu dipikirkan agar limbah yang dapat terbakar dipisahkan sehinggadapat direduksi volumenya. Hal ini akan lebih efisien dalam penyimpanan/penampungan sementara.Pada setiap langkah kegiatan tersebut harus selalu diterapkan/diberlakukan prosedur yang telahteruji sehingga dapat dicegah terjadinya kesalahan dalam penanganannya.

108

ISSN 0854 - 5561 HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2009

Gambar 2. Diagram proses pengelolaan limbah radioaktif padat pabrik bahan bakar nuklir

Untuk pengendalian dalam penanganan, secara berkala harus dilakukan inspeksi/auditmutu agar semua prosedur dilakukan dengan benar dan tepat serta digunakan dalam evaluasi untukpeningkatan berkelanjutan

Aspek Pelepasan effluen

Effluen dalam bentuk gas dan cairan akan dihasilkan dalam pabrik bahan bakar. Hal iniharus dikelola agar effluen yang dilepaskan seminimal mungkin dan tidak berdampak terhadapkesehatan dan lingkungan. Metode yang digunakan meliputi perawatan dan pemasangan filter padasistem ventHasi yang dapat menahan pelepasan bahan berbahaya kelingkungan. Pengelolaan danpengaturan udara dilakukan dengan menggunakan pre filter untuk udara masuk kemudian sistempengaliran udara dari zona potensi rendah ke potensi yang lebih tinggi kemudian keluar cerobongmelalui HEPA, filter

Selain itu juga dapat dilakukan dengan memasang absorber dan menggunakan cairanabsorber yang dapat mengikat bahan berbahaya sebelum dilepaskan melalui cerobong. Untukmemantau pelepasan effluen ke lingkungan dilakukan dengan pemantauan udara ruangan danpemasangan alat monitor pada cerobong yang dioperasikan secara kontinyu. Dan terakhirpemasangan peralatan keselamatan untuk pemonitoran pelepasan effluent yang dapat bekerjasecara terus menerus yakni a, r.. aerosol monitor

KESIMPULAN.

Aspek keselamatan dan lingkungan merupakan aspek yang penting untuk diperhitungkandan menjadi bagian didalam pertimbangan studi kelayakan pabrik bahan bakar nuklir. Aspek-aspekini meliputi kekritisan, bahaya radiasi dan kontaminasi, penggunaan B3, limbah radioaktif pad at, cair

109

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561

dan gas. Kekritisan dapat dicegah dengan sistem pengendalian aktif/pasif, penggunaan bahanabsorben, pemakaian bahan fisil di bawah batas kritikalitas, dan pengendalian administrasi. Bahayaradiasi dan kontaminasi dicegah dengan sistem proteksi radiasi dan peralatan proteksi radiasi.Dalam penanganan terhadap bahan B3 diperlukan pemahaman informasi lebih dahulu terhadapbahan tersebut melalui Material Safety Data Sheets (MSDS) dan kemudian dilakukan identifikasibahan-B3 sebelum digunakan. Pengelolaan limbah radioaktif harus dilakukan agar tidakmenimbulkan dampak yang signifikan, aman, dan tidak membahayakan terhadap pekerja,lingkungan dan masyarakat disekitarnya.

DAFT AR PUST AKA

[1] IAEA, Safety series 50-C-QA "Quality Assurance for Safety in Nuclear Power Plant and OtherInstallations", Vienna 1996

[2] IAEA" INSAG 4-" Safety Culture", Vienna, 1991[3] ANON1M, Keputusan Kepala BAPETEN No: 02/Ka-BAPETEN/ V-99 Tentang Baku Tingkat

Radioaktivitas di Lingkungan.[4] ANONIM, Keputusan Kepala BAPETEN No: 01/Ka-BAPETEN/ V-99 Tentang Ketentuan

Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi[5] NUR TRI HARJANTO, "Pengelolaan B3 Dalam Industri Nuklir Untuk mencegah Kecelakaan Kerja

Serta Perlindungan Terhadap Lingkungan", Buletin Urania, P2TBDU, Nopember 2003[6] BUNAWAS, "Pengendalian Polusi Partikulat Industri Menggunakan Filter HEPA" Prosiding

Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah III, PTPLR-BATAN, Jakarta, 2000

110