PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di...

133
i PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di Notaris Mintarsih Natamihardja, SH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakan (S.IP) Oleh: GITA DWI NOVIANI NIM: 1112025100089 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Transcript of PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di...

Page 1: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

i

PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL

Di Notaris Mintarsih Natamihardja, SH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakan (S.IP)

Oleh:

GITA DWI NOVIANI

NIM: 1112025100089

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H / 2018 M

Page 2: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

ii

Page 3: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

iii

Page 4: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

iv

Page 5: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

i

ABSTRAK

Gita Dwi Noviani (1112025100089). Pengelolaan dan Jaminan Keamanan Arsip

Vital.di Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H. Di bawah bimbingan Nurul

Hayati M.Hum. Program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan arsip vital dan jaminan

keamanan arsip vital. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Notaris

Mintarsih Natamihardja, SH dalam penyimpanan arsip vital menggunakan sistem

tanggal atau urutan waktu (chronological filing system). Dalam pengelolaan arsip

vital pada Notaris Mintarsih Natamihardja, SH ini belum terdapat jadwal retensi

arsip (JRA) dan menemukan kembali arsipnya yang cukup lama karena dilakukan

dengan cara manual yaitu dengan buku besar. Jaminan keamanan pada arsip vital

di Notaris Mintarsih Natamihardja, SH dengan cara menggunakan lemari besi dan

menggunakan kamper untuk melindungi arsip dari serangga atau yang lainnya,

juga memberlakukan aturan yang hanya notaris dan pegawainya yang bisa

mengakses arsip tersebut. Dan dalam sistem jaminan keamanan arsip ada baiknya

didukung oleh fasilitas keamanan arsip seperti CCTV dan alarm kebakaran.

Kata kunci: pengelolaan arsip, arsip vital, jaminan keamanan arsip. Notaris

Mintarsih Natamihardja, SH.

Page 6: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT, maha sumber ilmu yang telah memberikan nikmat jasmani dan

rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul ―Pengelolaan dan

Jaminan Keamanan Arsip Vital (Studi Kasus Notaris Mintarsih Natamihardja,

SH)‖. Shalawat dan salam tak lupa penulis curahkan kepada junjunganku Baginda

Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Semoga segala

kasih sayangnya dapat terus kita rasakan hingga akhir perjalanan hidup kita.

Aamiin YRA.

Bantuan dan partisapasi telah diberikan oleh berbagai pihak dalam

peneyelesaian skripsi ini mulai dari awal studi, penyusunan proposal hingga

skripsi ini siap dijilid. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu perpustakaan dan

Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu perpustakaan

dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

iii

5. Ibu Nurul Hayati M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

berkenan untuk memberikan bimbingan dan pengarahan serta meluangkan

pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Alfida MLIS, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan pengarahan dan serta masukan atas penelitian penulis.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Ilmu perpustakaan dan Informasi Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hdayatullah Jakarta, yang telah memberikan

ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik di bidang akademis, sosial, dan

keagamaan.

8. Ibu Hj. Mintarsih Natamihardja, SH, selaku Notaris yang telah memberikan

izin serta memberikan dukungan kepada penulis dalam melaksanakan

penelitian.

9. Kedua Orangtua ku, Bapak H Kasiyo dan Ibu Suhartini tercinta, terimakasih

bapak dan ibu telah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril dan

materil serta untaian do‘a yang tak pernah putus, nasehat, perhatian, dan

memberikan semangat yang mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

10. Kakak Ika Yuliastuti Handayani, dan Adik Silvia Nuur Hasannah yang telah

memberikan dukungannya kepada penulis, serta seluruh keluarga besar

penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

11. Suamiku Ridwan Soleh dan ananda Ar Sakha Balad yang telah memberikan

dukungan, semangat dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.

12. Julyane Putri, Muhammad Gunawan, Berlin Rizky Indra Permata Sari, Arina

Elmadina, Adelia Rachma,Santy Puspita Dewi, Anita Aditya, Uluhiyah

Page 8: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

iv

Mahmudah, Rury Agnesia, Ma‘rifatul Cholifah, Laga Al ahli, M. Braja, Ihsan

Rolis, Putra Arsy, Ahmad Subhan, Terimakasih telah memberikan semangat,

saran serta selalu memberikan keceriaan disela-sela kepenatan.

13. Teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan Milla, Ka Muthia, Ka puti, Ka

Annisya, Abdul Hafiz, Mohamad Nur (Cumi), M hidayat, Kibar, Tipung, Eko,

dan seluruh teman- teman Jurusan ilmu Perpustakaan yang lainnya yang tidak

bisa penulis sebutkan satu per satu semoga kita semua menjadi orang-orang

yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Aamiin YRA.

14. Teman-teman KKN SENJA 2015 yang memberikan banyak pengalaman

selama pelaksanaan KKN di Desa Girimulya, Cibungbulang, Bogor.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya do‘a dan ucapan

terimakasih yang dapat penulis sampaikan..

Kesempurnaan hanya milik Allah, dan ibarat ‗tiada gading yang tak retak‘,

demikian pula dengan penyusunan skripsi ini, tentu saja masih bertaburan

sejumlah kekurangan dan kekeliruan, maka sudah sepantasnya skripsi ini butuh

masukan berupa kritik dan saran membangun. Dengan demikian, diharapkan

skripsi ini dapat mendekati kesempurnaan itu sendiri. Akhir kata, dalam bentuk

sekecil apapun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca.

Jakarta, 10 Desember 2017

Gita Dwi Noviani

Page 9: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................................... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 6 D. Definisi Istilah ....................................................................................... 7 E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 10 A. Arsip .................................................................................................... 10

1. Definisi Arsip ...................................................................................... 10 2. Jenis-Jenis Arsip ................................................................................. 11 3. Arsip Dinamis ..................................................................................... 12

4. Arsip Vital ........................................................................................... 14 5. Perlindungan dan Pengamanan Arsip Vital ........................................ 23

B. Pengelolaan Arsip ............................................................................... 28 1. Pengertian Pengelolaan Arsip ............................................................. 28 2. Aspek Pengelolaan Arsip .................................................................... 30

C. Jaminan Keamanan Arsip ................................................................... 56 1. Kerahasiaan Arsip ............................................................................... 59 2. Dasar Hukum Keterbukaan Dan Ketertutupan Arsip Di Indonesia .... 60 3. Sanksi Dalam Pelanggaran Kerahasiaan Arsip ................................... 61

D. Notaris ................................................................................................. 63 1. Profesi Hukum .................................................................................... 63

2. Kode Etik Notaris ................................................................................ 63

E. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 64

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 67 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................... 67 B. Sumber Data ........................................................................................ 67 C. Pemilihan Informan ............................................................................. 68

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 68 E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 70 F. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 73 A. Profil Notaris Mintarsih Natamihardja................................................ 73

1. Struktur Organisasi ............................................................................. 73

2. Waktu Kerja ........................................................................................ 74

Page 10: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

vii

3. Letak Geografis ................................................................................... 74 B. Hasil Penelitian dan Pembahasan........................................................ 74

1. Pengelolaan Arsip Vital Di Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H ..... 74 2. Jaminan Keamanan Arsip Vital Di Notaris Mintarsih Natamihardja,

SH. ....................................................................................................... 82

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 86 A. Kesimpulan ......................................................................................... 86 B. Saran .................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

viii

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Metode perlindungan arsip vital ........................................................... 27

Table 2.2 Daftar indeks ......................................................................................... 41

Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ............................................................................. 42

Table 2.4 Jenis- jenis sanksi terhadap pelanggaran mengenai kerahasiaan arsip. 62

Table 3.1 Pemilihan Informan............................................................................... 68

Table 3.2 Tabel Jadwal Penelitian ........................................................................ 71

Page 12: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 73

Page 13: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti saat ini, informasi merupakan hal yang sangat

penting dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Berbagai

macam dokumen dan media telah tercipta untuk kemudahan dalam

menyimpan, mencari dan menyebarkan informasi. Begitu juga dengan

kumpulan infomasi yang sering kita sebut dengan arsip.

Arsip mempunyai nilai yang sangat penting dalam berbagai hal, selain

media informasi juga merupakan bahan bukti yang dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya. Arsip merupakan produk yang tercipta oleh instansi

manapun untuk kegiatannya sehari-hari yang melandasi pengambilan

tindakan, melakukan kegiatan sehari-hari, dan memori organisasi. Selain itu

juga merupakan bahan bukti peradilan yang sah, dan penyelenggaraan

administrasi. Maka dari itu arsip perlu dikelola dengan baik pentingnya arsip.1

Menurut Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

Pasal 1 ayat 2, disebutkan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa

dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara,

pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,

1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), 13.

Page 14: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

2

organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelakasanaan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.2

Dalam sebuah organisasi merupakan kumpulan dari unit kerja yang saling

berhubungan dan fungsi yang sesuai dengan deskripsi kerjanya. Dalam

menjalankan deskripsi kerja tersebut tercipta kegiatan-kegiatan dan dalam

menjalankan kegiatan tersebut akan terjadi transaksi yang merupakan proses

administrasi. Proses itulah yang akan menciptakan arsip apapun jenisnya baik

yang tekstual maupun non tekstual. Arsip inilah yang nantinya akan

diberkaskan berdasarkan transaksi dan kegiatannya sesuai kepentingan unit

kerja agar mudah dicari dan ditemukan kembali.

Arsip yang tercipta secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni arsip

biasa dan arsip vital. Kalau arsip biasa adalah jika terjadi sesuatu pada arsip

tersebut organisasi tidak akan terhenti kehidupannya. Sementara itu, arsip vital

yaitu arsip yang sangat dibutuhkan oleh organisasi karena jika arsip ini hilang

akan berakibat terhentinya kegiatan organisasi, dan organisasi tidak akan

mampu menyusun kembali rekaman informasi yang dapat diterima.3 Contoh

dari arsip vital ini antara lain Akte pendirian perusahaan, piutang, asuransi,

kebijakan, data penelitian, daftar gaji, kontrak kerja serta persetujuan.

Arsip dalam sebuah kantor diperlukan untuk memberikan pelayanan

kepada pihak lain dan untuk keperluan informasi internal maupun eksternal

dalam kantor tersebut. Oleh karena itu arsip sangat berpengaruh pada seluruh

2 Republik Indonesia, ―Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan‖

(http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU432009Kearsipan.pdf, n.d.), di akses 10 Januari 2017. 3 Arma association of records and management administrations, arsip vital suatu garis

pedoman (yogyakarta: kantor arsip daerah, 1991), 1.

Page 15: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

3

kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan disegala bidang yang terdapat

di sebuah kantor. Arsip juga merupakan pusat ingatan di sebuah kantor,

dengan arsip dapat diketahui bermacam-macam informasi yang sudah dimiliki

kantor tersebut sehingga dapat ditentukan sasaran yang akan dicapai

dengan menggunakan potensi yang ada secara maksimal. Informasi yang

diperoleh melalui arsip juga dapat menghindarkan salah komunikasi,

mencegah adanya duplikasi pekerjaan dan membantu mencapai efisiensi

pekerjaan.4

Arsip sebagai salah satu produk yang dihasilkan dalam kegiatan Notaris

merupakan suatu alat yang memberikan kontribusi dalam penyajian data dan

informasi untuk menunjang, mempengaruhi dan melandasi kebijakan

pengambilan keputusan bagi Notaris. Teknologi yang membantu tercapainya

tujuan organisasi atau instansi serta pelaksanaan administrasi di suatu instansi

menjadi efektif dan efisien. Kemajuan teknologi berdampak besar terhadap

aspek kehidupan manusia termasuk di dalam bidang administrasi yang

menuntut adanya profesionalisme dalam melaksanakan setiap aktifitas

organisasi, dan tentu saja manajemen kearsipan akan mengikuti kemajuan

tersebut. Serta disisi lain, menjadi suatu tantangan untuk mengelola arsip itu

sendiri.

Notaris sebagai pejabat umum berwenang untuk membuat akta otentik

sebagaimana yang dimaksud dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

tentang Jabatan Notaris. Akta otentik pada hakikatnya memuat kebenaran

4 Aditya Yudha Primantoro dan Muhsin Mushsin, ―Sistem Pengelolaan Arsip di kantor

Perum Perhutani divisi regional Jawa Tengah,‖ Economic Education Analysis Journal 4, no. 2

(2015): 365.

Page 16: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

4

formal sesuai dengan apa yang diberitahukan klien kepada notaris.5 Oleh

karena itu dibutuhkan perlindungan hukum terhadap notaris dalam

menjalankan jabatannya selaku pejabat umum.

Mengingat pentingnya keberadaan arsip vital perlu dibuat suatu program

yang sistematis mulai dari identifikasi arsip vital dari organisasi, prosedur

penyimpanan dan prosedur perlindungan.6 Melalui program ini dapat dibuat

suatu metode yang sistematis dan lebih spesifik yang disesuaikan dengan

kondisi arsip dan kepentingan organisasi yang bersangkutan.

Hilangnya arsip vital akan berakibat negatif bagi organisasi misalnya

organisasi tidak dapat beroperasi lagi, timbul kekacauan dalam organisasi dan

lain-lain. Oleh karena itu, arsip vital perlu mendapat perhatian dan

perlindungan serta melakukan penataan yang baik dan benar. Hal ini

memberikan pengertian bahwa arsip vital harus dilindungi dan diselamatkan

dengan melakukan pengelolaan arsip, khususnya penataan dan perlindungan

arsip vital.

Proses penataan inilah akan menjadikan arsip vital di notaris Mintarsih

Natamihardja S.H dengan kurun waktu hampir 28 tahun dibuka dan pejabat

umum yang sudah senior dan sangat berpengalaman ini yang nantinya bisa

menemukan kembali arsipnya apabila arsip tersebut sewaktu –waktu

dibutuhkan oleh klien.

5 Republik Indonesia, ―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004

tentang Jabatan Notaris‖

(http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4ecb7b47014/parent/19754, n.d.), diakses

12 Februaru 2017. 6 Sulistyo Basuki, Manajemen Pengelolaan Arsip Dinams (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2013), 229.

Page 17: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

5

Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan staff notaris Mintarsih

dikatakan adanya masalah dalam penyimpanan arsip vital. Arsip dengan kurun

waktu yang lama dalam penyimpanan akan berpengaruh dengan penataan

arsip dan pemeliharaan fisik arsip yang terlalu lama disimpan dan tentunya

berpengaruh pada proses temu kembali yang memakan waktu cukup lama

untuk menemukan arsipnya. Selain penataan, harus ada perlindungan

terhadap arsip-arsip yang merupakan arsip vital bagi organisasi, perlindungan

yang dimaksudkan meliputi perlindungan hukum, fisik arsip dan juga

informasi arsip.

Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui proses pengelolaan arsip

vital klien secara efisien dan efektif melalui pemberkasan, penataan dan serta

sumber daya lainnya. Salah satu upaya untuk mendukung upaya pengelolaan

dan jaminan keamanan arsip vital klien di lingkungan Notaris Mintarsih

Natamihardja, SH. yaitu dengan pengelolaan arsip yang benar dan sistematis

dengan maksud untuk meningkatkan proses pemeliharaan serta proses layanan

pencarian suatu arsip vital. Arsip Vital di Notaris Mintarsih Natamihardja, SH.

belum memaksimalkan penataan dan pendataan Arsip Vital Notaris, sehingga

tidak tersusun dengan rapih mengakibatkan lamanya menemukan kembali

arsip.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian skripsi yang berjudul “Pengelolaan dan Jaminan

Keamanan Arsip Vital di Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H.”.

Page 18: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan masalah

yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada

Pengelolaan Arsip Vital serta Jaminan Keamanan Arsip Vital yang

dilakukan di Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut,

maka perumusan masalah penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana proses pengelolaan arsip vital di Notaris Mintarsih

Natamihardja, SH.?

b. Bagaimana jaminan keamanan arsip di Notaris Mintarsih

Natamihardja, S.H.?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari Penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui gambaran pengelolaan arsip vital di Notaris

Mintarsih Natamihardja, S.H.

b. Untuk mengetahui bagaimana jaminan keamanan arsip vital di Notaris

Mintarsih Natamihardja, S.H.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

a. Memberikan masukan tentang suatu metode pengelolaan Arsip Vital

yang sitematis dan spesifik, khususnya di Notaris Mintarsih

Page 19: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

7

Natamihardja, S.H, mengingat pentingnya pengelolaan arsip vital yang

baik dan benar.

b. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan

menambah khazanah ilmu pengetahuan bidang perpustakaan

khususnya yang terkait dengan pengelolaan arsip.

D. Definisi Istilah

1. Kearsipan

Kearsipan adalah suatu rekaman atau kegiatan dalam bentuk apapun yang

dapat di pertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan masyarakat.

2. Arsip

Arsip yaitu kegiatan atau peristiwa yang di rekam dan disusun agar mudah

ditemukan kembali.

3. Arsip Vital

Arsip Vital yaitu arsip yang sangat penting yang dibutuhkan oleh

organisasi atau pemerintah, karena jika arsip vital ini hilang maka

organisasi tidak bisa beroperasi dengan baik.

4. Pemberkasan

Permberkasan adalah pengumpulan arsip-arsip yang dimiliki oleh seluruh

pengguna untuk diberkaskan kedalam miliknya.

5. Pengelolaan Arsip

Pengelolaan arsip adalah aktivitas ataupun kegiatan yang dilakukan oleh

seluruh pengguna yang menciptakan arsip sesuai dengan kegunaannya

yang dikelola dan disimpan secara efektif dan efisien yang nantinya dapat

ditemukan kembali dengan mudah dan cepat.

Page 20: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

8

6. Notaris

Notaris yaitu Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk

membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya.7

E. Sistematika Penulisan

Dalam sistematis penulisan ini akan menguraikan secara sistematis mulai

dari Bab I sampai Bab IV dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan dan pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan pustaka yang digunakan dalam

kegiatan penelitian. Bagian pertama dari bab ini berisi landasan teori yang

digunakan oleh peneliti untuk mendukung kegiatan penelitian dan penulisan

hasil penelitian. Sedangkan bagian kedua berisi penelitian terdahulu terkait

dengan subyek penelitian yang peneliti lakukan dengan berbagai referensi

tersebut.

7 Republik Indonesia, ―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004

tentang Jabatan Notaris,‖

(http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4ecb7b47014/parent/19754) diakses 3

Januari 2017.

Page 21: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

9

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini penulis membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber

data populasi dan sampel, teknik pengumpulan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang profil objek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan

tentang pengolahan dan jaminan keamanan Arsip Vital di Notaris Mintarsih

Natamihardja, S.H.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan penelitian laporan yang dilengkapi dengan kesimpulan

dan saran. Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran

yang menjelaskan tentang penelitian ini.

Page 22: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Arsip

1. Definisi Arsip

Arsip menurut undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, yang dinyatakan bahwa arsip

adalah:8

a. Naskah – naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga – lembaga

negara dan badan – badan pemerintahan dalam bentuk corak apapun,

baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka

pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

b. Naskah – naskah yang dibuat dan diterima oleh badan – badan Swasta

dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan

tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan

kebangsaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan naskah – naskah dalam bentuk

corak bagaimanapun juga dari sesuatu arsip dalam pasal ini adalah

meliputi baik yang tertulis maupun yang dapat dilihat dan didengar seperti

halnya hasil – hasil rekaman, film dan lain sebagainya.

8 Republik Indonesia, ―Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 Tentang Ketentuan-

Ketentuan Pokok Kearsipan‖ (http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_7_71.htm, n.d.), Diakses 13

Februari 2017.

Page 23: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

11

Yang dimaksud dengan berkelompok ialah naskah – naskah yang

berisikan hal – hal yang berhubungan satu dengan yang lain yang

dihimpun dalam satu berkas tersendiri mengenai masalah yang sama.

Arsip menurut Undang-Undang No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media

sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga

pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan

perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.9

Tujuan kearsipan ialah untuk menjamin keselamatan bahan

pertanggung jawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan, dan

penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan

pertanggung jawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.10

2. Jenis-Jenis Arsip

Berdasarkan fungsinya, arsip digolongkan menjadi dua yaitu arsip

dinamis dan arsip statis11

:

a. Arsip Dinamis, yaitu arsip yang masih diperlukan secara langsung

dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan

kebangsaan pada umumnya, atau arsip yang digunakan secara

langsung dalam penyelengaraan administrasi negara. Arsip dinamis

9 Republik Indonesia, ―Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan,‖

(http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU432009Kearsipan.pdf) 15 Oktober 2016. 10

Basir Barthos, Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta dan Perguruan

Tinggi (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), 12. 11

Barthos, 11.

Page 24: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

12

memiliki berbagai kegunaan seperti untuk mengambil keputusan,

keperluan dokumentasi, jawaban atas pertanyaan, dan sebagai rujukan

ataupun membantu tuntutan hukum.12

b. Arsip Statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung

untuk perencanaan pelaksanaan penyelenggaraan kehidupan

kebangsaan pada umumnya, maupun untuk penyelenggaraan

administrasi sehari-hari.

Jenis arsip ditinjau dari sudut hukum dan perundang-undangan.13

a. Arsip otentik

Arsip otentik adalah arsip yang terdapat tanda tangan asli dengan

tinta sebagai tanda keabsahan dari isi arsip tersebut (bukan

fotokopi/film).

b. Arsip tidak otentik

Arsip yang berupa fotokopi, salinan dan sebagainya di mana di

atasnya tidak terdapat tanda tangan asli dengan tinta.

3. Arsip Dinamis

Arsip dinamis yang diciptakan dan / atau diterima oleh organisasi

memiliki jenis yang beragam dan akan memiliki frekuensi penggunaan

yang berbeda apabila telah memasuki waktu tertentu. Menurut Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan, jenis

arsip dinamis meliputi:14

12

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), 36. 13

Saiman, Manajemen Sekretaris (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), 103. 14

Republik Indonesia, ―Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan,‖

diakses 10 Januari 2017 http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU432009Kearsipan.pdf.

Page 25: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

13

a. Arsip Vital

Arsip Vital adalah rekod yang sangat penting organisasi, karena dapat

membantu organisasi/ individu dalam membangun organisasi

berdasarkan hukum yang berlaku. Contoh dari arsip vital antara lain :

SK berdirinya organisasi, perjanjian kerjasama, kontrak jangka

panjang dan sebagainya. Hal ini diungkapkan oleh Blake Richardson

sebagai berikut:

―Organizationally vital records are items such as articles of

incorporation, board of directors minutes, and by laws vital

records of this nature help an organization reestablish its

legal existence.”15

b. Arsip Dinamis Aktif

Seperti yang telah diketahui, bahwa arsip dinamis aktif adalah arsip

dinamis yang penggunaannya masih tinggi dalam penyelenggaraan

kegiatan organisasi.

c. Arsip Dinamis in-aktif

Arsip Dinamis in-aktif adalah arsip dinamis yang penggunaannya

sudah menurun dan menjadi referensi saja.

Dalam buku managing records, arsip dinamis dibedakan menjadi tiga

jenis berdasarkan frekuensi penggunaanya,16

yaitu:

15

Blake Richardson, Records & Unformation Management 2.0 For Dummies

(Indianapolis: Wiley Publishing, 2011), 5. 16

Elizabeth Shepherd dan Geoffrey Yeo, Managing Records : a handbook of

principlesand practice (London: Facet Publishing, 2003), 6.

Page 26: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

14

a. Current Records

Current Records disebut juga sebagai arsip dinamis aktif yaitu arsip

yang frekuensi kegunaannya untuk penyelenggaraan kerja masih

tinggi, masih sering digunakan sebagai berkas kerja.17

b. Semi-Current Records

Semi-Current Records merupakan rekod semi aktif yang merupakan

rekod semi aktif yang frekuensi penggunaanya sudah menurun. Rekod

semi aktif berada diantara rekod aktif dengan rekod in-aktif yang

berasal dari tahun lalu, namun masih digunakan untuk kepentingan

tahun sekarang.18

c. Non –Current Records

Non-Current Records merupakan rekod in-aktif, yang tidak lagi

dipergunakan secara terus menerus, atau frekuensi penggunaannya

sudah jarang.

4. Arsip Vital

a. Definisi Arsip Vital

Arsip vital adalah rekod yang sangat penting yang memberikan

bukti status legal organisasi yang melindungi asset, kepentingan

organisasi, pegawai, pelanggan, para pemegang saham dan

masyarakat, seperti yang dikatakan Ira A. Penn bahwa:

“vital records are those records essential to the continued

functioning of an organization during and after an

17

Boedi Martono, Sistem Kearsipan Praktis : Penyusutan dan Pemeliharaan Arsip

(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990), 22. 18

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan, 29.

Page 27: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

15

emergency and those records which protect the rights and

interests of the organization, employees, stockholders,

customers and the public.”19

Selanjutnya arsip vital juga memiliki makna, arsip yang tidak

tergantikan dimana tanpa adanya itu sebuah organisasi tidak bisa

melanjutkan kegiatannya karena didalamnya terdapat informasi yang

dibutuhkan untuk membangun kembali organisasi dari kondisi bencana

yang menghancurkan semuanya. Sebagaimana yang dikatakan

Kennedy bahwa:

“Vital records are those records without which an

organization could not continue to operate. They are

records which contain information needed to re-establish

the organization in the event of a disaster which destroys

all other records.. Irreplaceable.”20

Dari dua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa arsip vital

adalah rekod yang sangat penting yang memberikan bukti status legal

organisasi, pegawai, pelanggan, para pemegang saham dan

masyarakat, yang diperlukan untuk kelangsungan hidup organisasi

terutama dalam kondisi darurat, apabila hilang tidak dapat digantikan

dan diperbarui dan tanpa keberadaannya, sebuah organisasi tidak dapat

melanjutkan aktivitasnya.

19

Ira A Penn, Gail B Pennix, dan Jim Coulson, Record Management Handbook (2nd ed)

(England: Gower, 1998), 12. 20

Jay Kennedy dan Cherryl Schauder, Records Management : A Guide to Corporates

Records Keeping 2nd ed (Australia: Longman Australia, 1998), 14.

Page 28: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

16

b. Ciri – ciri Arsip Vital21

1) Harus Ada Demi Kelangsungan Hidup Organisasi

Setiap organisasi yang melaksanakan fungsi – fungsinya dalam

mencapai tujuan senantiasa menciptakan arsip. Informasi yang

terkandung dalam setiap arsip memiliki kegunaan yang berbeda-

beda. Ada arsip yang begitu selesai tidak perlu untuk disimpan

lagi. Artinya, kegunaan dari arsip itu hanya bersifat sementara dan

dapat langsung dimusnahkan. Ada pula arsip yang selesai

digunakan masih tetap perlu untuk disimpan karena dirasakan

informasinya akan digunakan kembali pada waktu yang akan

datang. Ada juga arsip yang infomasinya sudah tidak dipergunakan

lagi oleh organisasi, tetapi tetap masih perlu disimpan karena

informasinya dapat digunakan ole pihak lain diluar organisasi,

arsip ini disebut juga sebagai arsip statis. Sementara yang yang

tidak kalah pentingnya adalah arsip yang terus menerus

dipergunakan oleh organisasi sehingga arsip tersebut tetap perlu

disimpan selama organisasi masih berdiri. Itu artinya, arsip tetap

perlu disimpan selama organisasi itu ada, selama organisasi

melakukan aktivitas operasionalnya. Keberadaannya adalah mutlak

dan sangat diperlukan organisasi untuk melakukan aktivitas

operasionalnya.

21

Krihanta, Penataan dan Pengelolaan Arsip Vital (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),

2.13.

Page 29: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

17

2) Fisik dan Informasinya Memerlukan Perlindungan dan

Pengamanan

Sesuatu yang memerlukan perlindungan atau pengamanan

tentunya mempunyai alasan, yaitu bagaimana keberadaannya tidak

mengalami kerusakan ataupun musnah. Demikian pula pada arsip-

arsip yang perlu perlindungan maupun pengamanan. Setiap arsip

yang informasinya berdampak kepada kelangsungan hidup

organisasi sudah seharusnya diberikan perlindungan dan

pengamanan yang memadai sehingga terhindar dari ancaman

kerusakan ataupun kehilangan, baik yang disebabkan oleh bencana

alam ataupun bencana yang disebabkan oleh kelalaian manusia.

Seperti arsip-arsip yang berkaitan dengan gambar rancang bangun

(jembatan, gedung/bangunan dan yang sejenisnya), basanya

memerlukan perlindungan dan pengamanan secara tersendiri

karena informasi tersebut masih akan diperlukan selama bangunan

fisik yang dimaksud itu ada. Arsipnya akan disimpan dalam rangka

rencana pengembangan dari rancang bangun tersebut. Arsipnya ini

bagi organisasi yang membuat rancang bangun telah menjadi arsip

vital karena karena memang sangat dibutuhkan ketika organisasi

ingin mengembangkan rancang bangun yang sebelumnya.

3) Fisik Arsipnya Tidak Dapat Tergantikan

Yang dimaksud dengan fisik arsipnya tidak bisa tergantikan di

sini adalah keberadaan dari informasi arsip ini tidak terdapat pada

sumber atau organisasi lain sehingga arsipnya selain memuat

Page 30: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

18

informasi yang dikategorikan vital perlu juga dilindungi dan

diamankan. Organisasi menyadari sepenuhnya bahwa ketiadaan

arsip ini akan berdampak kepada kelangsungan hidup organisasi.

Keabsahan dari arsip menjadi alasan utama kenapa arsip ini harus

dilindungi dan diamankan. Organisasi tidak mungkin hanya

menyimpan fotokopian, tetapi fisik arsip aslinya tetap harus

dismpan. Fisik arsip aslinya tersebut dipergunakan untuk legalitas

dari suatu organisasi. Dalam aspek legalitas maka keberadaan arsip

ini sangat terkait dengan status hukum dan keuangan. Dengan

demikian, arti dari fisik arsipnya tidak dapat tergantikan‘ meliputi

berikut ini:

a) Fisik arsip yang disimpan haruslah asli. Apabila arsip yang

disimpan itu hanya berupa fotokopian belum memberikan

jaminan bagi organisasi. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi

organisasi untuk menyimpan arsip selain fisik arsip aslinya.

b) Kehilangan fisik arsip aslinya berarti kehilangan segala bukti

yang diperlukan oleh organisasi karena seandainya ada

gantinya bukanlah yang asli.

4) Merupakan Aset bagi Organisasi

Setiap organisasi memiliki beberapa aset atau kekayaan, salah

satu diantaranya adalah arsip. Arsip yang dijadikan bukti kekayaan

organisasi inilah yang dinamakan dengan arsip vital. Sebagai suatu

aset maka arsip ini memuat informasi yang mampu

memperlihatkan data-data kepemilikan yang menjadi kekayaan

Page 31: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

19

organisasi. Oleh karenanya, sebagai suatu kekayaan maka sudah

sepantasnyalah harus dipelihara, dilindungi serta diamankan dari

berbagai hal yang membuat arsip vital ini menjadi rusak, musnah

atau hilang. Dengan disimpannya arsip vital oleh organisasi, berarti

informasi dan fisik arsip tersebut menjadi bagian dari suatu aset

kekayaan organisasi. Aset ini selanjutnya dimanfaatkan organisasi

untuk keperluan strategis dan operasional, selain itu juga untuk

kegiatan rekontruksi mengenai asal usul lahir dan perkembangan

organisasi.

5) Memliki Fungsi Dinamis

Arsip vital memiliki fungsi dinamis karena informasinya masih

diperlukan sebagai alat dasar manajemen. Informasinya senantiasa

dipergunakan secara langsung oleh organisasi pencipta arsip, baik

itu secara terus-menerus (aktif) maupun jarang digunakan (inaktif).

Sebagai arsip dinamis maka arsip vital haruslah disimpan oleh

organisasi pencipta arsip (creating agency). Apabila arsip ini tidak

disimpan oleh organisasi meskipun informasinya sangat penting,

berarti dapat dikatakan bahwa arsip ini bukanlah dikategorikan

sebaga arsip vital, tetapi sebagai arsip statis, yaitu arsip yang

informasi sudah tidak digunakan secara langsung oleh organisasi

pencipta arsip.

Harus diakui bahwa selama ini beberapa organisasi masih

banyak yang salah menafsirkan arsip statis. Arsip statis selalu

selalu diidentikan dengan arsip vital karena hanya dibatasi oleh

Page 32: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

20

informasi yang dikandungnya, dan bukan berdasarkan kemanfaatan

bagi organisasi sehingga tidak jarang banyak arsip yang tidak

diserahkan ke lembaga kearsipan statis atau masih disimpen oleh

organsasi pencipta arsip karena mereka menganggap arsipnya

memuat informasi yang sangat penting sehingga dikategorikan

sebagai arsip vital.

Penafsiran yang demikian, tentu saja akan menghambat proses

penyelamatan dan pelestarian arsip untuk disimpan menjadi arsip

statis (akuisisi arsip). Oleh karena itu, kita perlu memisahkan

antara arsip dinamis dengan arsip statis. Pemesahan dari segi

fungsi ini (arsip dinamis dan arsip statis) diyakini akan

mempermudah suatu organisasi untuk dapat mengenali arsip vital

yang dimilikinya.

Dengan demikian, arsip vital bisa dikategorikan sebagai arsip

dinamis, yang didalem organisasi harus memperoleh perlakuan

yang lebih khusus dibandingkan dengan arsip jenis lainnya karena

berfungsi sebagai alat dasar manajemen.

c. Fungsi Arsip Vital

Fungsi daripada arsip vital sangatlah kompleks dan sangat terkait

dengan ciri-ciri yang melekat pada arsip itu sendiri. Hal ini dapat

diketahui dari beberapa fungsi arsip vital22

berikut yaitu:

22

Krihanta, 2.18.

Page 33: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

21

1) Arsip Vital sebagai Memori Organisasi

Arsip vital merupakan bagian dari arsip dinamis yang

menyimpan memori dari setiap organisasi pencipta arsip (instansi,

perusahaan, lembaga perorangan dan sebagainya). Segala aktivitas

yang dilakukan organisasi senantiasa akan terekam, sebagaian kecil

informasi yang terekam tersebut merupakan dasar kebijakan dan

strategi bagi organisasi pada masa-masa yang akan dateng selama

organisasi ada. Sebagai aset organisasi dalam rangka pengambilan

suatu kebijakan strategi, mulai dari penentuan masalah,

mengembangkan dan menilai alternatif serta memecahkan

masalah.

2) Arsip Vital sebagai Bukti Hukum dan Menunjang Litigasi

Dalam kaitannya aspek hukum sering kali dibutuhkan legalitas

pengakuan terhadap keberadaan sesuatu. Legalitas pengakuan

salah satunya dapat dilihat dan dibuktikan dari arsip yang

diciptakan sebagai informasi yang terekam dalam bentuk atau

media apapun. Arsip yang dimaksud sangat dibutuhkan oleh

organisai terutama dalam proses pengadilan yang memperkarakan

pidana atau perdata. Semua organisasi memerlukan arsip dinamis

vital ini untuk membuktikan dan menunjang ketika melakukan

penuntutan ataupun pembelaan. Selain itu arsip dinamis vital yang

berada dalam organisasi, khususnya yang terkait dengan

pemerintah, harus mengacu kepada retensi maupun kriteria yang

ditentukan oleh perusahaan. Sementara semakin banyak arsp-arsip

Page 34: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

22

ini diperlukan dan dipergunakan dalam kaitannya dengan hukum

terutama di pengadilan akan semakin jelaslah jika arsip vital yang

demikian dapat dipergunakan dalam menunjang litegasi.

3) Arsip Vital sebagai Aset untuk Melindungi Kepentingan Hak

Pribadi maupun Hak lainnya

Arsip vital sebagai aset organisasi berarti merupakan bagian

dari kekayaan organisasi. Informasinya mampu melindungi hak-

hak pribadi milik suatu organisasi maupun hak-hak lainnya.

Dengan adanya arsip vital maka akan menambah dan memperkaya

aktivitas suatu organisasi tidak terbatas kepada lingkungan internal

tetapi justru memberi dukungan bagi organisasi untuk memperluas

aktivitas dalam lingkungan eksternalnya. Artinya, arsip vital akan

mampu melindungi hak pribadi organisasi sekaligus menjamin

organisasi untuk memanfaatkan hak-hak lainnya, termasuk

diantaranya hak untuk memelihara aktivitas hubungannya dengan

pihak lain.

Mengenali arsip vital berarti membutuhkan pemahaman

tentang tujuan dan fungsi organisasi. Setiap organisasi memiliki

tujuan dan fungsi organisasi yang berbeda. Oleh karena itu, arsip

vital setiap organisasi juga berbeda. National Archives and

Records Administration menjelaskan arsip vital sebagai arsip yang

harus dikelola karena memiliki fungsi vital23

, yaitu:

23

association of records and management administrations, arsip vital suatu garis

pedoman, 2.

Page 35: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

23

a) Memuat informasi tentang wewenang, hak, dan tanggung

jawab sebuah organisasi secara hukum.

b) Memuat informasi yang dengan informasi itu, sebuah

organisasi dapat memulai kembali atau melanjutkan

operasional dalam keadaan terkena bencana atau dalam situasi

darurat.

c) Memuat informasi tentang hak - hak individu (akte notaries,

surat gadai, dan dokumen – dokumen pengadilan).

5. Perlindungan dan Pengamanan Arsip Vital

a. Pemusnah arsip vital24

Faktor-faktor pemusnah atau perusak arsip vital:

1) Faktor bencana alam

Kemusnahan atau kerusakan arsip vital yang disebabkan oleh

faktor bencana seperti gempa bumi, banjir, tsunami, perembesan

air laut, longsor, kebakaran, letusan gunung berapi, badai dan lain-

lain.

2) Faktor manusia

Kemusnahan atau kerusakan dan kehilangan arsip vital yang

disebabkan oleh faktor manusia seperti perang, sabotase,

pencurian, penyadapan atau unsur kesengajaan dan kelalaian

manusia.

24

Sumrahyadi dan Toto Widyarsono, Manual Kearsipan (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), 6.11.

Page 36: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

24

b. Pengamanan Arsip

1) Pengamanan fisik arsip25

Pengamanan fisik arsip dilaksanakan dengan maksud untuk

melindungi arsip dari ancaman faktor-faktor pemusnah atau

perusak arsip. Beberapa contoh pengamanan fisik arsip adalah:

a) Penggunaan sistem keamanan ruang penyimpanan arsip seperti

pengaturan akses, pengaturan ruang simpan, pengguanaan

sistem alarm dapat digunakan untuk mengamankan arsip dari

bahaya pencurian, sabotase, penyadapan dan lain- lain.

b) Penggunaan bangunan kedap air atau menempatkan arsip pada

tingkat ketinggian yang bebas dari banjir.

c) Penggunaan struktur bangunan tahan gempa dan lokasi yang

tidak rawan gempa, angin topan dan badai.

d) Penggunaan struktur bangunan dan ruangan tahan api serta

dilengkapi dengan peralatan alarm dan alat pemadam

kebakaran dan lain-lain.

2) Pengamanan informasi arsip26

Pengamanan informasi arsip dilakukan dengan cara:

a) Memberikan kartu identifikasi individu pengguna arsip untuk

menjamin bahwa arsip hanya digunakan oleh orang yang

berhak.

25

Sumrahyadi dan Widyarsono, 6.13. 26

Sumrahyadi dan Widyarsono, 6.13.

Page 37: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

25

b) Mengatur akses petugas kearsipan secara rinci atas basis

tanggal atau jam.

c) Menyusun prosedur tetap secara rinci dan detail.

d) Memberi kode rahasia pada arsip dan spesifikasi orang-orang

tertentu yang punya hak akses.

e) Menjamin bahwa arsip hanya dapat diketahui oleh petugas

yang berhak dan penggunaan hak itu terkontrol dengan baik,

untuk itu dapat dilakukan indeks primer (tidak langsung) dan

indeks sekunder (langsung) untuk kontrol akses.

c. Metode perlindungan arsip vital27

Dengan memahami faktor-faktor pemusnah atau perusak arsip

akan dapat ditetapkan metode perlindungan arsip vital yang dilakukan

dengan cara duplikasi dan dispersal (pemencaran) serta penggunaan

peralatan khusus.

1) Duplikasi dan dispersal (pemencaran)

Metode perlindungan arsip dengan cara menciptakan duplikat

atau Salinan atau copy arsip dan menyimpan arsip hasil

penduplikasian tersebut ditempat lain. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam duplikasi adalah memilih dengan cermat

bentuk-bentuk duplikasi yang diperlukan (copy kertas, microfilm,

microfisch, rekaman magnetic, elektronic records dan sebagainya)

dan pemilihan media tergantung fasilitas peralatan yang tersedia

atau biaya yang mampu disediakan.

27

Sumrahyadi dan Widyarsono, 6.1.

Page 38: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

26

Metode duplikasi dan dispersal dilaksanakan dengan asumsi

bahawa bencana yang sama tidak akan menimpa dua tempat atau

lebih yang berbeda. Untuk menjamin efektifitas metode ini maka

jarak antar lokasi penyimpanan arsip yang satu dengan yang

lainnya perlu diperhitungkan dan diperkirakan jarak yang aman

dari bencana.

Metode duplikasi dan dispersal dapat dilakukan dengan cara

alih media dalam bentuk microform atau dalam bentuk CD-ROM.

CD-ROM tersebut kemudian dibuatkan back-up, dokumen atau

arsip asli digunakan untuk kegiatan kerja sehari-hari sementara

CD-ROM disimpan pada tempat penyimpanan arsip vital yang

dirancang secara khusus.

2) Dengan peralatan khusus (vouting)

Perlindungan arsip vital dari musibah atau bencana dapat

dilakukan dengan penggunaan peralatan penyimpanan khusus,

seperti: almari besi, filing cabinet tahan api, ruang bawah tanah dan

lain sebagainya. Pemilihan peralatan simpan tergantung pada jenis,

media dan ukuran arsip. Namun demikian secara umum peralatan

tersebut memiliki karakteristik tidak mudah terbakar (sedapat

mungkin memiliki daya tahan sekurang-kurangnya 4 jam

kebakaran), kedap air dan bebas medan magnet untuk jenis arsip

berbasis magnetik atau elektronik.

Page 39: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

27

Perlindungan dan pengamanan sebaiknya dimantapkan untuk

penanganan arsip dalam situasi normal, selama kondisi dalam bencana,

dan dalam kondisi setelah bencana.

Bentuk perlindungan yang lain terhadap arsip vital adalah melakukan

pencegahan terhadap kerusakan arsip jika perlu dibuatkan prosedur

mengenai hal tersebut, sebagaimana yang dikemukakan oleh Patricia E.

Wallace didalam bukunya Krihanta ketika mengemukakan bentuk –

bentuk yang dianjurkan dalam melakukan perlindungan arsip, seperti

berikut ini.28

Table 2.1 Metode perlindungan arsip vital

No Ancaman Bahaya Perlindungan yang Dianjurkan

1. Pencurian Penggunaan sistem keamanan

2. Penempatan yang

salah

Membatasi jalan masuk arsip ke penyimpanan

arsip yang asli.

3. Kebocoran Informasi Membatasi pengguna yang mengakses arsip

4. Air Janagan menyimpan arsip vital di area lantai

dasar serta memeriksa secara rutin kebocoran

gedung.

5. Serangga dan Hewan

Pengerat

Memelihara dan mengoptimalkan sarana

pembasmi hewan.

6. Jamur, lumut dan

kelembaban yang

berlebihan

Memberikan temperature yang layak berjarak 65

sampai 57 derajat fahrenheit serta menjaga

kelembaban sekitar 40% - 50%.

7. Debu Menggunakan pembersih udara untuk

mengurangi debu

8. Cahaya Membatasi pintu dan jendela yang mengarah ke

ruang penyimpanan arsip vital.

9. Bahan kimia yang

berbahaya

Hanya digunakan untuk duplikasi arsip vital.

28

Krihanta, Penataan dan Pengelolaan Arsip Vital, 7.8.

Page 40: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

28

B. Pengelolaan Arsip

1. Pengertian Pengelolaan Arsip

Pengelolaan adalah penyelenggarakan atau pengurusan agar sesuatu

yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.

Menurut Winarno Hamiseno di dalam bukunya Suharsimi Arikunto

dinyatakan bahwa ―pengelolaan adalah substantif dari mengelola.

Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai penyusunan

data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan

pengawasan dan penilaian.‖29

Pada awalnya, pengelolaan arsip dinamis lebih dititikberatkan pada

tahap penggunaan dan penyusutan arsip. Sedangkan tahap penciptaan

belum dipandang sebagai bagian dari manajemen kearsipan secara

keseluruhan. Namun dari sekian banyak pendapat mengenai manajemen

arsip dinamis, ternyata hanya satu pendapat yang menyinggung arsip vital.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh Michael Ropper dalam Boedi

Martono; 1997, 15-16), secara lengkap30

, seperti berikut ini :

a. Records Creation (penciptaan arsip) yang meliputi:

1) forms design (desain formulir);

2) forms management (manajemen formulir);

3) preparation and management of correspondence (persiapan dan

manajemen korespondensi);

4) reports management (manajemen pelaporan);

29

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1996), 8. 30

Krihanta, Penataan dan Pengelolaan Arsip Vital, modul 1.12.

Page 41: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

29

b. management of information system (sistem informasi manajemen).

Records Use and Maintenance (penggunaan dan pemeliharaan arsip),

dengan komponennya:

1) filing and retrieval systems (pemberkasan dan penemuan kembali

arsip);

2) files management (manajemen pemberkasan);

3) mail and telecommunication management (manajemen surat dan

telekomunikasi);

4) selection and management of office copying machines (seleksi dan

manajemen mesin copy kantor);

5) system analysis (analisis sistem);

6) vital records program (program arsip vital);

7) records center (pusat arsip).

c. Records Disposal (Penyusutan arsip), dengan komponen:

1) identification and description of records series (identifikasi dan

deskripsi seri arsip);

2) development of records retention and disposal schedule

(pengembangan jangka simpan arsip dan jadwal penyusutan);

3) records appraisal (penilaian arsip); 4. records destruction

(pemusnahan arsip);

4) transfer of records to archives (pengalihan arsip menjadi arsip

statis).

Dari penjelasan di atas, program arsip vital merupakan komponen dari

Use and Maintenance (penggunaan dan pemeliharaan arsip). Pengelolaan

Page 42: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

30

arsip vital tidak bisa dipisahkan dengan tahapan penggunaan dan

pemeliharaan arsip ketika arsipnya masih berfungsi sebagai arsip dinamis.

Arsip vital pada dasarnya berasal dari arsip dinamis yang memerlukan

pengamanan dan perlindungan secara khusus karena informasi dalam

arsipnya sangat menentukan kelangsungan bagi setiap organisasi. Itu

artinya di dalam pengelolaan arsip dinamis terdapat arsip vital yang perlu

pengamanan dan perlindungan tersendiri. Dengan demikian, jelaslah

bahwa pengelolaan arsip vital merupakan bagian dari manajemen arsip

dinamis. Atau dengan kata lain, posisi arsip vital berada dalam lingkup

pengelolaan arsip dinamis.

2. Aspek Pengelolaan Arsip

a. Penggunaan Arsip

Penggunaan arsip ialah proses, menggunakan, pemaikaian arsip

untuk kepentingan organisasi dalam kegiatan sehari-hari. Arsip yang

sudah disimpan pada suatu organisasi tertentu, terkadang adanya

peminjaman oleh atasan dan pegawai dalam suatu organisasi ataupun

orang di luar organisasi. Arsip yang dipinjam juga harus dicari dan

diketemukan dengan cepat, sehingga dalam peminjaman arsip

membutuhkan waktu untuk penememuan kembali arsip. Berikut ini

penjelasan mengenai cara peminjaman arsip dan proses penemuan

kembali arsip:

a) Peminjaman Arsip

Peminjaman arsip ada prosesnya dan sebaiknya diatur

sehingga arsip tidak tercecer atau hilang dari tempat penyimpanan.

Page 43: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

31

Menurut Zulkifli Amsyah, yang dimaksud dengan ―peminjaman

adalah keluarnya arsip dari file karena dipinjam baik oleh

atasannya sendiri, teman se unit kerja, ataupun oleh kolega sekerja

dari unit lain dalam organisasi‖.31

Menurut Durotul Yatimah Kegiatan peminjaman arsip juga

harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:32

a) Peminjam arsip diharuskan mengisi daftar/formulir

peminjaman.

b) Menaruh kartu substitusi/kartu bukti pinjam arsip (out

guide/out folder) atau lembar peminjaman arsip dua (hijau) di

tempat arsip tersebut diambil, atau disimpan dalam kotak

peminjaman sesuai dengan tanggal pengambilannya.

c) Hanya sekretaris dan petugas yang diserahi tugas untuk dapat

mengambil arsip.

d) Adanya tindak lanjut terhadap arsip-arsip yang dipinjam.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

peminjaman arsip harus sesuai dengan prosedur yang berlaku

dimasing-masing instansi atau dengan cara dicatat ke dalam buku

daftar peminjaman arsip dan disertakan kartu pinjam agar dapat

diketahui siapa yang mempergunakan, kapan waktu peminjaman,

berapa lama peminjamannya, dan kapan arsip tersebut akan

dikembalikan oleh pihak yang memimjam. Hal ini dilakukan

31

Amsyah, Manajemen Kearsipan, 202. 32

Dorotul Yatimah, Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran (Bandung:

Pustaka Setia, 2009), 208.

Page 44: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

32

supaya arsip tersebut tidak hilang dan arsip dapat dikembalikan

tepat waktu.

b) Penemuan kembali Arsip

Proses peminjaman arsip dibutuhkan waktu untuk menemukan

arsip yang diinginkan. Penemuan kembali arsip atau dokumen

adalah cara bagaimana suatu dokumen atau arsip dapat dengan

mudah ditemukan dalam waktu yang cepat dan tepat. Penemuan

kembali dokumen atau arsip bukan hanya sekedar menemukan

berkas-berkas dari tempat penyimpanannya, akan tetapi yang lebih

penting ialah informasi yang terkandung dalam dokumen itu dapat

diketemukan guna pengambilan keputusan dalam suatu

permasalahan, yang dimaksud dengan penemuan kembali arsip

merupakan ―kegiatan memastikan dimana warkat atau arsip yang

akan dipergunakan disimpan dalam kelompok berkas apa disusun

menurut sistem apa dan bagaimana cara mengambilnya‖.33

Penemuan kembali dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dapat

dilakukan dengan hal seperti yang diutarakkan oleh Ig. Wursanto

(2007:193) yang mengemukakan beberapa faktor yang perlu

diperhatikan, yaitu:

a) Sistem penemuan kembali harus mudah, yaitu apabila

disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai dan sistem

penyimpanan dokumen.

33

Ingatius Wursanto, Kearsipan 2 (yogyakarta: Kanisius, 2007), 187.

Page 45: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

33

b) Sistem penemuan kembali harus didukung dengan peralatan

yang sesuai dengan sistem penataan berkas yang digunakan.

c) Faktor personil juga memegang peranan penting dalam

penemuan kembali arsip. Tenaga-tenaga dibidang kearsipan

hendaknya terdiri dari tenaga-tenaga yang terlatih mempunyai

daya tangkap yang tinggi, cepat, tekun, mau dan suka bekerja

secara detail tentang kearsipan.

Kecepatan dan ketepatan penemuan kembali arsip sangat

bergantung pada beberapa hal di antaranya:34

a) Kejelasan materi yang diminta

b) Ketepatan klasifikasi yang dipakai

c) Ketepatan dan kemantapan sistem indeks

d) Tersedianya tenaga yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang memadai.

Prosedur penemuan kembali dokumen melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Menemukan pokok masalahnya

Pokok masalah dokumen yang akan dikeluarkan (dipinjam)

dapat diketahui melalui kartu atau lembar pinjam dokumen.

b) Menentukan kode

Dengan diketahui kode arsipnya, selanjutnya dapat

diketahui didalam laci mana, dibelakang guide apa, dan

34

Yatimah, Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran, 209.

Page 46: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

34

didalam folder kode apa, dokumen yang akan dipinjam untuk

disimpan.

c) Pengambilan dokumen

Setelah diketahui kodenya, selanjutnya dapat diketahui

dimana arsip yang diperlukan disimpan. Sebagai gantinya kita

masukkan lembar pinjem dokumen untuk mengetahui bahwa

dokumen sedang dipinjam.35

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

penemuan kembali arsip yang akan digunakan sebaiknya

mengetahui terlebih dahulu cara-cara yang harus diperhatikan agar

penemuan kembali arsip dapat dengan cepat dan tepat.

b. Pemeliharaan Arsip

Pemeliharaan arsip adalah kegiatan membersihkan arsip secara

rutin intuk mencegah kerusakan akibat beberapa sebab. Pemeliharaan

arsip secara fisik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut36

:

1) Pengaturan Ruangan

Ruang penyimpanan arsip harus:

a) Dijaga agar tetap kering (temperature ideal antara 60o

-75oF,

dengan kelembaban antara 50-60%).

b) Terang (terkena sinar matahari tak langsung).

c) Mempunyai ventilasi yang merata.

35

Wursanto, Kearsipan 2, 114. 36

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi

(Bandung: Mandar Maju, 2015), 135.

Page 47: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

35

d) Terhindar dari kemungkinan serangan api, air, serangga dan

sebagainya.

2) Tempat Penyimpanan Arsip

Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara renggang,

agar ada udara diantara berkas yang disimpan. Tingkat kelembaban

yang diinginkan perlu dipenuhi.

3) Penggunaan Bahan-Bahan Pencegah Rusaknya Arsip

Salah satu caranya adalah meletakkan kapur barus (kamper)

ditempat penyimpanan, atau mengadakan penyemprotan dengan

bahan kimia, secara berkala.

4) Larangan –larangan

Perlu dibuat peraturan yang harus dilaksanakan, antara lain:

a) Dilarang membawa dan/atau makan ditempat penyimpanan

arsip.

b) Dalam ruangan penyimpanan arsip dilarang merokok (karena

percikan api dapat menimbulkan bahaya kebakaran).

5) Kebersihan

Arsip selalu dibersihkan dan dijaga dari noda karat dan lan-

lain.Tujuan pemeliharaan arsip adalah:

a) Untuk menjamin keamanan dari penyimpanan arsip itu sendiri.

Dengan demikian setiap pejabat yang bertanggung jawab atas

pengelolaan arsip harus melakukan pengawasan apakah suatu

arsip sudah tersimpan pada tempat yang seharusnya.

Page 48: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

36

b) Agar penanggung jawab arsip dapat mengetahui dan

mengawasi apakah sesuatu arsipmtelah diproses menurut

prosedur yang seharusnya.

Bermacam- macam cara untuk mencegah rusaknya arsip, antara

lain dengan cara37

:

a) Penggunaan Air Condition

Dalam ruangan penyimpanan, menyebabkan kelembaban

dan kebersihan udara dapat diatur dengan baik.

b) Fumigasi

Fumigasi yaitu menyemprotkan bahan kimia untuk

mencegah/ membasmi serangga atau bakteri.

Fumigasi dapat dilakukan dengan dengan 4 cara yaitu:

1) Fumigasi untuk seluruh gudang.

2) Fumigasi untuk beberapa ratus bundel arsip.

3) Fumigasi untuk beberapa bundel arsip.

4) Fumigasi rutin.

c) Restorasi Arsip

Restorasi arsip yaitu memperbaiki arsip-arsip yang rusak,

sehingga dapat digunakan dan disimpan untuk waktu yang

lebih lama lagi.

Teknik restorasi ada 2 cara, yaitu:

1) Tradisional

37

Sedarmayanti, 137.

Page 49: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

37

Yaitu dengan cara melampiaskan kertas ―handmade‖ dan

―chiffon‖

2) Laminasi

Yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 lembar

plastik.

d) Mikrofilm

Mikrofilm adalah suatu proses fotografi, dimana arsip

direkam pada film dalam ukuran yang diperkecil untuk

memudahkan penyimpanan dan penggunaan.

Keuntungan pengguna mikrofilm:

1) Menghemat ruangan (microfilm dapat memperkecil arsip

sampai kurang lebih 2 % dari ukuran orisinilnya).

2) Melindungi arsip dari kerusakan (lebih tahan lama).

3) Memudahkan pengguna (karena bentuknys kecil)

4) Tampak lebih rapi.

Kerugian pengguna mikrofilm:

1) Biaya tinggi.

2) Untuk membuat mikrofilm, diperlukan keahlian khusus.

3) Kesukaran dalam memperbaharui/merubah isi mikrofilm

yang sudah tersusun.

4) Untuk membaca mikrofilm diperlukan microreader (alat

pembaca mikrofilm).

5) Proses pembuatan mikrofilm arsip sulit.

Page 50: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

38

c. Penyimpanan Arsip

Penyimpanan merupakan tahap kedua dalam pengelolaan arsip

dinamis. Tujuan dari penyimpanan arsip dinamis adalah:

1) Menyimpan arsip dinamis yang masih memiliki nilai guna

bertujuan untuk memecahkan persoalan yang terjadi pada

organisasi.

2) Memudahkan penemuan kembali secara cepat.

3) Menjaga dan memelihara fisik arsip dinamis agar terhindar dari

kemungkinan rusak, terbakar atau hilang.

Arsip dinamis aktif, semi aktif, dan in-aktif akan disimpan secara

terpisah. Untuk arsip dinamis aktif dan semi aktif disimpan pada unit

pencipta rekod (cental file), sedangkan untuk arsip dinamis in-aktif

disimpan pada pusat rekod (record center). Penyimpanan arsip arsip

dinamis dapat menggunakan beberapa asas, yaitu:

1) Sentralisasi

Asas sentralisasi adalah asas yang digunakan oleh organisasi

untuk menyimpan arsip dinamis dalam satu unit kerja secara

terpusat. Semua arsip dinamis disimpan di pusat penyimpanan,

bagi unit bawahan yang ingin menggunakan arsip dinamis, dapat

menghubungi pusat rekod (record center).38

2) Desentralisasi

Asas desentralisasi adalah asas yang digunakan suatu

organisasi dalam menyimpan arsip dinamis berdasarkan unit kerja

38

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan, 62.

Page 51: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

39

masing-masing.39

Pada sistem desentralisasi, arsip dinamis akan

disimpan di bagian yang bersangkutan, sehingga akan menghemat

waktu ketika akan mencri informasi yang relevan.40

3) Kombinasi

Pada sistem ini, masing-masing bagian menyimpan arsip

dinamis dibawah kendali sistem terpusat.41

Biasanya, asas ini

biasanya digunakan pada beberapa perusahaan-perusahaan yang

memiliki cabang.

Setelah arsip dinamis diciptakan dan diterima, sebaiknya

organisasi melakukan penataan arsip dinamis yang mengarah

kepada penyimpanan rekod tersebut.42

Secara umum, prosedur

penyimpanan antara lain:43

1) Membuat indeks. Kegiatan mengindeks meliputi:44

a) Membaca secara cermat untuk menetukan inti arsip dinamis.

b) Menentukan judul/caption arsip dinamis secara tepat.

c) Memberikan tanda-tanda (keterangan-keterangan) lain yang

dapat menjadi petunjuk (indeks) dari arsip dinamis yang

bersangkutan.

d) Membutuhkan caption utama dan kode masalahnya (sub

subjek) dar arsip dinamis.

39

Saiman, Manajemen Sekretaris, 106. 40

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan, 62. 41

Sulistyo Basuki, 62. 42

A. W Widjaja, Administrasi Kearsipan : Suatu Penganter (Jakarta: Rajawali Pers,

1986), 104. 43

Malabay, ―Kajian Analisis dan Perancangan Model Manajemen Arsip dalam rangka

tertib Administrasi Kearsipan (Studi Kasus: Fakultas Ilmu Komputer)‖ 10 No. 2 (Desember 2016):

76. 44

Wursanto, Kearsipan 2, 16.

Page 52: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

40

2) Memberi kode

3) Menyortir

4) Menyimpan atau menempatkan dilemari arsip dan diberi label.

Penataan arsip perlu dilakukan untuk memudahkan penyimpanan

dan penemuan kembali arsip setiap saat diperlukan dengan cepat dan

tepat, sehingga perlu dilakukan penentuan metode penyimpanan atau

sistem penataan arsip.

Dewasa ini, dikenal 5 (lima) macam sistem penataan arsip45

yaitu:

1) Sistem abjad/alphabetical filing system

Sistem abjad adalah salah satu sistem penataan berkas yang

umumnya dipergunakan untuk menata berkas yang berurutan dari

A sampai dengan Z dengan berpedoman pada peraturan

mengindeks.

Persiapan penataan arsip berdasarkan abjad:

a) faham peraturan mengindeks.

b) menyiapkan lembar tunjuk silang, bila perlu.

c) menyiapkan peralatan arsip.

2) Sistem masalah/perihal/subject fiing system

Sistem masalah adalah salah satu sistem penataan berkas

berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah-

masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menggunakan

sistem ini.

45

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi,

95.

Page 53: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

41

Untuk dapat melaksanakan penataan arsip berdasarkan sistem

masalah, maka harus ditentukan dahulu masalah-masalah yang

pada umumnya terjadi dalam surat-surat setiap harinya.

Masalah-masalah tersebut dikelompokkan menjadi satu subyek

yang disusun dalam suatu daftar yang bernama dokter indeks. Oleh

sebab itu dalam penataan arsip berdasarkan sistem masalah, perlu

dipersiapkan lebih dulu daftar indeks. Daftar indeks: yaitu suatu

daftar yang memuat kode dan masalah-masalah yang terdapat di

dalam kantor/organisasi sebagai pedoman penataan arsip

berdasarkan masalah.

Contoh: Masalah-masalah yang berkenaan dengan

―kepegawaian‖ dikelompokkan menjadi satu masalah pokok

(subyek) di dalam kelompok (masalah) ―kepegawaian‖.

Table 2.2 Daftar indeks

Kode Masalah

KP

01

02

03

04

05

06

07

08

KU

01

02

03

04

05

06

07

KEPEGAWAIAN

Pengadaan

Pengangkatan dan Mutasi

Kedudukan

Kesejahteraan Pegawai

Cuti

Penilaian

Pendidikan

Pemberhentian

KEUANGAN

Gaji

Biaya Perjalanan

Pendapatan

Pajak

Tagihan

Laporan Keuangan

Perbendaharaan

Page 54: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

42

Persiapan penataan arsip berdasarkan masalah:

a) menyusun daftar indeks.

b) menyiapkan kartu indeks.

c) menyiapkan peralatan indeks.

3) Sistem nomor/numerical filing system

Sistem nomor: adalah salah satu sistem penataan berkas

berdasarkan kelompok permasalahn yang kemudian masing-

masing tau setiap masalah diberi nomor tertentu.

Persiapan penataan arsip berdasarkan nomor

a) menyusun pola klasifikasi arsip.

b) menyiapkan peralatan arsip.

Table 2.3 Pola klasifikasi arsip

Pola Klasifikasi Arsip

000 UMUM

010 Urusan dalam

011 Gedung kantor

012 Rumah dinas

013 Lstrik dan telepon

020 Peralatan

030 Penelitian

040 Perencanaan

100 KEPEGAWAIAN

110 Pengadaan

120 Mutasi

130 Kedudukan

140 Kesejahteraan Pegawai

200 KEUANGAN

210 Gaji

220 Biaya Perjalanan

Nomor-nomor tersebut dapat dikembangkan menjadi

pembagian yang lebih kecil, dan perlu dibuat daftar kelompok

masalah-masalah.

Page 55: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

43

4) Sistem tanggal/urutan waktu/chronological filing system

Sistem tanggal: adalah salah satu sistem penataan berkas

berdasarkan urutan tanggal, bulan dan tahun yang mana pada

umumnya tanggal yang dijadikan pedoman termaksud diperhatikan

dari datangnya surat, akan lebih baik bila berpedomanpada cap

datangnya surat).

Surat atau berkas yang datangnya paling akhir ditempatkan di

bagian paling akhir pula, tanpa memperhatikan masalah surat atau

berkas tersebut. Akhirnya, surat atau berkas yang difile tersebut

dapat dikelompokkan berdasarkan bulan-bulan setiap tahunnya.

Persiapan penataan arsip berdasarkan tanggal:

a) menentukan pembagian tanggal, bulan dan tahun.

b) menyiapkan peralatan arsip

5) Sistem wilayah/daerah/regional/geographical filing system

Sistem wilayah: adalah salah satu sistem penataan berkas

berdasarkan tempat (lokasi), daerah atau wilayah tertentu. Guna

melaksanakan sistem wilayah ini maka dapat dipergunkan nama

daerah atau wilayah untuk pokok permasalahan. Pokok

permasalahan tersebut dapat dikembangkan menjadi masalah-

masalah, yang dalam hal ini terdiri dari tempat (lokasi) daerah

yang berada dalam wilayah tersebut. Selanjutnya, dapat

dikembangkan lebih lanjut, misalnya dikembangkan untuk nama-

nama dari para langganan atau nasabah dari masing-masing tempat

Page 56: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

44

(lokasi) tersebut dan seterusnya (tergantung atau sesuai

kebutuhan).

d. Jadwal Retensi Arsip

Jadwal Retensi Arsip adalah suatu daftar yang memuat

kebijaksanaan seberapa jauh sekelompok arsip dapat disimpan atau

dimusnahkan.

Dengan demikian, jadwal retensi merupakan suatu daftar yang

menunjukkan46

:

1) Lamanya masing- masing arsip disimpan pada file aktif (satuan

kerja), sebelum dipindahkan ke pusat penyimpanan arsip (file in

aktif).

2) Jangka waktu penyimpanan masing-masing / sekelompok arsip

sebelum dimusnahkan ataupun dipindahkan ke Arsip Nasional.

Guna jadwal retensi adalah47

:

1) Untuk memisahkan antara arsip aktif dengan arsip in-aktif.

2) Memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali arsip aktif.

3) Menghemat ruangan, perlengkapan dan biaya.

4) Menjamin pemeliharaan arsip in-aktif yang bersifat permanen.

5) Memudahkan pemindahan arsip ke Arsip Nasional.

Penentuan jangka waktu penyimpanan arsip (retensi arsip)

ditentukan atas dasar nilai kegunaan tiap-tiap berkas. Untuk menjaga

46

Sedarmayanti, 128. 47

Sedarmayanti, 128.

Page 57: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

45

obyektivitas dalam menentukan nilai kegunaan tersebut, jadwal retensi

arsip disusun oleh suatu panitia yang terdiri dari pejabat yang benar-

benar memahami kearsipan, fungsi dan kegiatan kantor/organisasinya

masing-masing. Dalam melaksanakan tugasnya, panitia tersebut perlu

mendengar pertimbangan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan,

sepanjang menyangkut masalah keuangan dan Kepala Badan

Admistrasi Kepegawaian Negara, sepanjang mengenai masalah

kepegawaian.

e. Nilai Guna Arsip

Arsip sebagai dokumen yang dimiliki oleh setiap organisasi atau

kantor pasti akan disimpan dalam suatu tempat secara teratur, sehingga

setiap saat diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat. Alasan

perlunya arsip disimpan karena mempunyai suatu nilai kegunaan

tertentu.

Secara umum nilai kegunaan suatu arsip dikemukakan oleh The

Liang Gie bahwa arsip atau warkat mempunyai enam (6) nilai

keguanaan yang disingkat dengan istilah ―ALFRED‖ yaitu48

:

A: Administrasi Value (nilai administrasi)

L: Legal Value (nilai hukum)

F: Fiscal Value (nilai Keuangan)

R: Research Value (nilai penelitian)

48

The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern Ed.4 (Yogyakarta: Liberty, 2000),

117.

Page 58: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

46

E: Education Value (nilai pendidikan)

D: Documentary Value (nilai dokumentasi)

Senada dengan pendapat menurut Milton Reitzfeld didalam

bukunya The Liang Gie ada 7 nilai dari suatu warkat terutama untuk

keperluan menentukan jangka waktu penyimpanannya49

, yaitu:

Values for administrative use (nilai-nilai kegunaan administrasi)

1) Values for legal use ( nilai-nilai kegunaan hukum)

2) Values for fiscal use ( nilai-nilai untuk kegunaan keuangan)

3) Values for policy use ( nilai-nilai untuk kegunaan haluan

organisasi)

4) Values for operating use ( nilai-nilai untuk kegunaan pelaksanaan

kegiatan organisasi)

5) Values for historical use ( nilai-nilai untuk kegunaan sejarah )

6) Values for research use ( nilai-nilai untuk kegunaan penelitian)

Nilai guna arsip yaitu nilai arsip yang didasarkan pada

kegunaannya bagi kepentingan pengguna arsip. Nilai guna arsip

dibedakan menjadi50

:

1) Nilai guna primer, meliputi:

a) Nilai guna administrasi

b) Nilai guna hukum.

c) Nilai guna keuangan.

49

The Liang Gie, 117. 50

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi,

129.

Page 59: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

47

d) Nilai guna ilmiah dan teknologi.

2) Nilai guna sekunder, meliputi:

a) Nilai guna kebuktian.

b) Nilai guna informasional.

Nilai ALFRED berkisar antara 0 s.d 100 dihitung berdasarkan

jumlah persentase dari ke enam komponennya. Sehingga ada 4 (empat)

penggolongan arsip, yaitu sebagai berikut:51

1) Arsip vital (persentase nilai 90-100)

Arsip sangat peting dan tidak dapat diganti kembali bilamana

dimusnahkan. Arsip ini harus disimpan abadi di perkantoran yang

bersangkutan. Contoh: akte pendirian perusahaan.

2) Arsip penting (persentase nilai 50-89)

Arsip ini melengkapi kegiatan rutin dan dapat diganti dengan

biaya tinggi dan lama. Arsip ini simpan di file aktif selama lima

tahun dan di file inaktif selama 25 tahun. Contoh: arsip bukti-bukti

keuangan.

3) Arsip berguna (persentase nilai 10-49)

Arsip ini berguna sementara dan dapat diganti dengan biaya

rendah. Disimpan di file aktif selama 2 tahun dan inaktif selama 10

tahun. Contoh: surat pesanan.

4) Arsip tidak berguna (persentase nilai 0-9)

51

Saiman, Manajemen Sekretaris, 105.

Page 60: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

48

Arsip ini dapat dimusnahkan sesudah dipakai sementara.

Paling lama arsip ini disimpan 3 bulan di file inaktif. Contoh: surat

undangan dan memo.

Berdasarkan Surat Edaran Kepala Arsip Nasional Republik

Indonesia Nomor: SE/02/1983 tentang Pedoman umum untuk

Menentukan nilai guna arsip, maka perlu diketahui bahwa:

Penentuan nilai guna arsip merupakan kegiatan untuk memisahkan

arsip-arsip kedalam dua kategori, yaitu52

:

1) Arsip yang bernilai guna permanen yang harus terus disimpan.

2) Arsip yang bernilai guna sementara yang dapat dimusnahkan

dengan segera atau dikemudian hari.

Keberhasilan penilaian tersebut, tergantung kepada:

1) Kemantapan pengertian dan pemahaman terhadap cara dan

bagaimana kegiatan instansi itu terekam dalam arsip-arsipnya.

2) Pengertian dan kesadaran akan fungsi kegunaan arsip bagi

penggunaannya serta kepentingan penyelamatan arsip sebagai

bahan bukti dan bahan pertanggung jawaban nasional.

Jadi dengan demikian, yang dimaksud Penentuan Nilai Guna Arsip

adalah suatu proses penilaian arsip untuk menentukan jangka waktu

penyimpanan/retensi arsip yang didasarkan atas pengkajian terhadap si

arsip, penatannya dan hubungannya dengan arsip-arsip lainnya.

52

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi,

129.

Page 61: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

49

f. Peralatan dan Perlengkapan Arsip

1) Peralatan dan perlengkapan untuk menyimpan dan menemukan

kembali arsip53

dapat dilakukan dengan cara :

a) Manual

Menyimpan dan menemukan kembali arsip yang dilakukan

dengan tangan/tidak dibantu tenaga listrik, contoh:

i. Penggunaan map.

ii. Penggunaan filling cabinet, dan lainnya.

b) Elektronis

Menyimpan dan menemukan kembali arsip yang dibantu

tenaga listrik, contoh:

i. Penggunaan komputer.

ii. Penggunaan microfilm, dan lain-lain.

2) Peralatan dan perlengkapan untuk menyimpan dan menemukan

kembali arsip antara lain:

a) Filling cabinet

Lemari arsip terdiri dari laci besar, untuk menyimpan arsip

vertical. Pada umumnya filling cabinet mempunyai 2 (dua), 3

(tiga), 4 (empat), atau 5 (lima) dengan ukuran untuk setiap laci:

i. Tinggi 26 cm.

ii. Lebar 35-36 cm.

iii. Dalam 65 cm.

53

Sedarmayanti, 68.

Page 62: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

50

iv. Kapasitas lebih kurang 5000 lembar kertas hvs.

Filling cabinet dilengkapi dengan:

i. Tab:

Bagian yang menonjol disebelas atas guide/map dengan

ukuran lebih kurang: lebar 1,15 cm, panjang 10 cm. letak

tab bermacam-macam, dari ujung kiri petunjuk (guide)

sampai ke kanan. Guna tab: untuk mencantumkan pokok

masalah, kode dan tanda penunjuk file lainnya.

ii. Sekat atau guide

Merupakan petunjuk dan pemisah antara kelompok dan

masalah yang satu dengan masalah lain, sesuai

pengelompokkan masalah pada klasifikasi arsip. Dibuat

dari karton tebal (supaya dapat tegak). Memiliki bagian

menonjol, dinamakan tab

Contoh pembuatan atau penggunaan sekat:

i) Sekat pertama dengan tab pada ujung paling kiri

digunakan untuk : menyekat kelompok primer (pokok

masalah).

ii) Sekat kedua dengan tab pada kedudukan lebih

kekanan atau di tengah digunakan untuk: menyekat

antara kelompok sekunder (sub masalah).

iii) Sekat ketiga untuk: menyekat kelompok tersier (sub-

sub masalah).

iii. Hang map (map gantung).

Page 63: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

51

Sejenis map dilengkapi tembaga bagian atasnya, guna

menggantungkannya didalam laci filing cabinet, dan

berfungsi untuk meletakkan tab.

iv. Schnelhacter map

Map untuk menyimpan berkas yang telah diperforator

(dilubangi) terlebih dahulu, sehingga berkas tidak lepas

dari kaitan.

v. Folder (sampul arsip)

Map tanpa daun penutup pada sisinya, dilengkapi

tab/tonjolan untuk menempatkan kode arsip.

vi. Tickler file (berkas penyekat)

Alat/kotak kecil berukuran lebih kurang 10x15 cm,

digunakan untuk menyimpan kartu kendali dan atau kartu

pinjam arsip, dan cara penyusunan penyimpanannya sama

dengan sistem penyimpanan arsip berdasarkan sistem

tanggal atau sistem lain.

vii. Ordner

Adalah semacam map dari karton tebal, dapat

menampung banyak arsip, dan didalamnya terdapat besi

untuk mengkait arsip yang telah diperforator/dilubangi

pinggirnya. Untuk mempermudah perhitungan kebutuhan

peralatan arsip terutama bila kita menggunakan peralatan

untuk menyimpan dan menemukan kembali arsip dengan

Page 64: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

52

menggunakan ordner atau sejenisnya, maka perlu diketahui

beberapa istilah sebagai berikut:

i) Dead space = bagian yang tidak dapat digunakan

untuk menyimpan media informasi.

ii) Axepantion space = bagian yang digunakan untuk

menampung arsip dan tambahannya dari waktu ke

waktu.

iii) Paper phithickness = tebal media informasi.

iv) File thickness = tebal keseluruhan dari media,

informasi dan dengan folder secara keseluruhan.

v) Accessroom = jarak antara file yang satu dengan file

yang lainnya untuk mempermudah penyimpanan dan

pengambilan file

viii. Lemari arsip

Adalah lemari yang terbuat dari kayu atau mental

berfungsi untuk menyimpan berbagai macam bentuk arsip,

misalnya roll film, ordner dan lain-lain.

b) Memory writer (mesin tik elektronik)

Adalah mesin tik yang menyediakan tempat untuk menyimpan

data dengan kapasitas terbatas untuk menyimpan dan

menemukan kembali data, maka kunci tertentu ditekan.

c) Computer

Adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapat melakukan

pekerjaan sistematis, berdasarkan instruksi/program yang

Page 65: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

53

diberikan, serta dapat menyimpan dan menampilkan

keterangan bilamana diperlukan.

g. Arsip Elektronik

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi modern,

maka mengakibatkan pola perkembangan dan kemajuan dibidang

kearsipan lebih baik. Kemajuan teknologi modern khususnya dibidang

elektronika, membawa kemudahan dalam melaksanakan tugas-tugas

kearsipan. Untuk kantor-kantor yang memerlukan pelayanan yang

cepat dan memiliki arsip yang cukup banyak, penggunaan sarana

tersebut akan sangat membantu mempercepat proses.

Pengaruh teknologi modern, menunjukkan atau memungkinkan

pemakaian mesin-mesin serba otomatis. Salah satu akibat positif dari

kemajuan dibidang teknologi adalah dimungkinkannya pengirimana

dan penyampaiannya informasi dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Kecepatan tersebut mengakibatkan pula bahwa keputusan atas

masalah-masalah yang sangat mendesak segera diselesaikan.

Dengan semakin banyaknya atau besarnya volume data yang harus

dikumpulkan, diolah, dianalisa, diinterpretasikan , disimpan dan

didistribusikan kepada pengguna, maka pada pada abad teknologi

modern seperti sekarang ini, terbukti bahwa penanganan informasi

akan lebih efisien bila silakukan dengan menggunakan alat-alat

elektronis.54

54

Sedarmayanti, 139.

Page 66: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

54

1) Tata Kearsipan Otomatis

Mengelola informasi harus mempunyai keterampilan cukup

agar benar-benar dapat mengoperasikan sistem otomatisasi sesaui

dengan tuntutan yang ada. Otomatisasi adalah cara-cara

pelaksanaan prosedur dan tata kerja secara otomatis, dengan

pemanfaatan yang menyeluruh dan seefisien mungkin atas mesin-

mesin, sehingga bahan-bahan dan sumber-sumber yang ada dapat

pula dimanfaatkan.

Pengiriman, pemrosesan, penyimpanan, dan penemuannya

kembali informasi dapat dilakukan melalui suatu sistem yang

bekerja secara otomatis. Bila kesemuanya telah diperhitungkan

dengan masak dan kemudian secara teknis dapat memenuhi

kebutuhan otomatisasi, maka berbagai kemudahan akan dapat

diberikan kepada pengguna informasi baik dalam jumlah besar

maupun dalam jumlah kecil, atau bahkan kebutuhan akan jenis

informasi tertentu yang sangat rinci, dari sistem, dari sistem tangan

(manual) dapat diganti dengan sistem otomatisasi.

Tata kearsipan otomatis adalah suatu sistem kearsipan yang

menggunakan sarana pengolahan data elektronik. Potensi yang

canggih melalui otomatisasi menyebabkan pengertian klasifikasi

atau pengelompokkan arsip menjadi kompleks. Arsip elektronik

dapat terjadi atas bermacam-macam pengelompokkan dalam

berbagai format dan dalam berbagi media penyimpanan.

Page 67: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

55

Di dalam otomatisasi, semua pengelompokkan dapat disatukan

kedalam satu database dan dapat ditempuh jalan pintas untuk

menngkatkan kecepatan dalam memeperoleh informasi.

Otomatisasi memungkinkan informasi disusun dalam berbagai

macam pola sesuai dengan berbagai kebutuhan calon pengguna.

Otomatisasi dapat mengumpulkan secara cepat berbagai informasi

yang penyimpanannya terpisah melalui indexing yang tepat dan

canggih.

Sistem pengarsipan otomatis telah berkembang, sehingga

mempunyai banyak variasi, dan membawa kemudahan dalam

melaksanakan tugas-tugas kearsipan. Untuk kantor-kantor yang

memerlukan pelayanan yang cepat dengan volume arsip yang

tinggi, menggunakan alat modern akan meringankan atau

mempermudah proses.55

Dokumen dalam bentuk kertas memiliki banyak kekurangan,

antara lain:56

a) Kemungkinan seorang karyawan/ sekretaris lupa mencetak dan

mengarsipkan dokumen;

b) Pesan e-mail/dokumen elektronik terhapus dari komputer tanpa

diarsipkan sebelumnya;

c) Dokumen elektronk dari situs web dan internet tidak terkontrol

versi dan perkembangannya secara efektif;

55

Sedarmayanti, 141. 56

Sedarmayanti, 147.

Page 68: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

56

d) Tidak dapat mengella dokumen multimedia (teks, gambar dan

suara) secara terintegrasi.

Pengarsipan dokumen elektronik perlu dikelola secara

elektronik untuk mendapatkan manfaat maksimal, antara lain;57

a) Pengumpulan informasi yang lebih bak, konsisten dan mudah

dicari kembali;

b) Memudahkan pengguna dokumen secara bersama antar unit

organisasi dalam suatu kantor;

c) Memudahkan penyusunan informasi organisasi secara

terstruktur;

d) Memudahkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan

akurat;

e) Menigkatkan kualitas layanan publik;

f) Mengelola informasi sebagai suatu aset yang tumbuh dan

berkembang.

C. Jaminan Keamanan Arsip

Keamanan arsip yaitu menjaga arsip dari kehilangan maupun kerusakan.

Dalam UU no. 7 tahun 1971 tentang ketentuan- ketentuan pokok kearsipan

pasal 1 diutarakan ketentuan sebagai berikut :

1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara

dan Badan-badan pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam

keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan

kegiatan pemerintahan;

57

Sedarmayanti, 147.

Page 69: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

57

2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan swasta

dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan

tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan

kebangsaan.

Dalam UU no. 7 1971 Bab V Ketentuan- Ketentuan pidana pasal 11,

diutarakan ketentuan sebagai berikut:

1. Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum, memiliki arsip

sebagaimana dimaksud pasal 1 UU No. 7 th 1971 ini dapat di pidana

dengan pidana penjara selama-lamanya 10 tahun.

2. Barang siapa yang menyimpan arsip sebagaimana dimaksud dalam pasal 1

huruf a UU No.7 th 1971 ini yang dengan sengaja memberitahukan hal-hal

tentang isi naskah itu kepada pihak ketiga yang tidak berhak

mengetahuinya sedang ia diwajibkan merahasiakan hal-hal tersebut, dapat

dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 20 tahun atau dipidana

penjara seumur hidup.

Ketentuan diatas dimaksudkan untuk mengamankan arsip dari segi

informasi. Untuk arsip milik swasta atau peorangan, pengamanan dari segi

hukum diatur pada KUHP maupun KUHD.

Pengamanan informasi arsip dilakukan dengan cara58

:

1. Memberikan kartu identifikasi individu pengguna arsip untuk menjamin

bahwa arsip hanya digunakan oleh orang yang berhak.

2. Mengatur akses petugas kearsipan secara rinci atas basis tanggal atau jam.

58

Arsip Nasional Republik Indonesia, ―Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik

Indonesia No 06 Tahun 2005 Pedoman Perlindungn, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/

Arsip Vital Negara,‖ n.d.

Page 70: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

58

3. Menyusun prosedur tetap secara rinci dan detail.

4. Memberi kode rahasia pada arsip dan spesifikasi orang-orang tertentu

yang punya hak akses.

5. Menjamin bahwa arsip hanya dapat diketahui oleh petugas yang berhak

dan penggunaan hak itu terkontrol dengan baik, untuk itu dapat dilakukan

indeks primer ( tidak langsung ) dan indeks sekunder ( langsung ) untuk

kontrol akses.

Pengamanan fisik arsip dilaksanakan dengan maksud untuk melindungi

arsip dari ancaman faktor-faktor pemusnah/ perusak arsip. Beberapa contoh

pengamanan fisik Arsip adalah59

:

1. Penggunaan sistem keamanan ruang penyimpanan arsip seperti pengaturan

akses, pengaturan ruang simpan, penggunaan sistem alarm dapat

digunakan untuk mengamankan arsip dari bahaya pencurian, sabotase,

penyadapan dan lain-lain.

2. Penggunaan bangunan kedap air atau menempatkan arsip pada tingkat

ketinggian yang bebas dari banjir.

3. Penggunaan struktur bangunan tahan gempa dan lokasi yang tidak rawan

gempa, angin topan dan badai.

4. Penggunaan struktur bangunan dan ruangan tahan api serta dilengkapi

dengan peralatan alarm dan alat pemadam kebakaran dan lain-lain.

Secara fisik, semua arsip harus diamankan dari segi kerusakan. Kerusakan

terhadap arsip dapat terjadi karena faktor internal dan faktor external.60

59

Arsip Nasional Republik Indonesia.

Page 71: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

59

1. Faktor Internal

a. Kwalitas kertas.

b. Tinta.

c. Bahan perekat yang bersentuhan dengan kertas.

2. Faktor External

a. Lingkungan.

b. Sinar matahari.

c. Debu.

d. Serangga dank utu, serta sejenisnya

e. Jamur dan sejenisnya.

Pengamanan sebenarnya merupakan suatu kegiatan untuk melindungi,

mengawasi dan mengambil langkah agar arsip tetap terjamin

keselamatannya. Keselamatan disini baik menyangkut kondisi fisik arsip

maupun informasinya. Dengan menjamin kondisi fisik arsip serta

lingkungan penyimpanannya berarti menjamin kelestarian arsip selama-

lamanya. Menjamin keselamatan berarti menjamin arsip baik dari

kerusakan, kemusnahan, maupun kebocoran terhadap informasinya.61

1. Kerahasiaan Arsip

Kerahasiaan arsip yaitu arsip yang tidak boleh diperlihatkan, dipelajari,

dan dipinjam oleh semua orang, kecuali orang tertentu yang berhak karena

ditunjuk oleh peraturan saja.

60

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi,

134. 61

Boedi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip vital dalam Manajemen Kearsipan

(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), 81.

Page 72: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

60

Kerahasian suatu naskah/dokumen dinyatakan secara tegas dan nyata

dengan membubuhkan kode tingkat kerahasiaan tertentu pada dokumen

tersebut. Menurut penjelasan UU No. 8 tahun 1974 Jo. Keputusan Menteri

Keuangan No. 505/km.1/1979, kualifikasi kerahasiaan secara berurutan

dari tingkat tertinggi adalah sebagai berikut:

a. Sangat Rahasia – Kode SR, top secret

b. Rahasia – kode R, secret

c. Terbatas/konfidensial- kode K,confidential.

Pelanggaran terhadap kerahasiaan dokumen dapat dikenakan ancaman

hukuman tertinggi 20 tahun hukuman penjara (pasal 11 ayat (2) UU No.7

Tahun 1971) dan pasal 554 serta pasal 417 KUHP.62

2. Dasar Hukum Keterbukaan Dan Ketertutupan Arsip Di Indonesia

Dasar hukum keterbukaan dapat dibaca dari pasal Archiefwet 1918 yang

berbunyi Arsip yang ditangani dan dipindahkan ke berbagai tempat yang

ditunjuk secara terpisah dimaksud dalam undang-undang ini, kecuali

pembatasan yang boleh dipersyaratkan pada saat pemindahan adalah

terbuka.63

Dasar hukum ketertutupan selain pasal 1 stb 1854-18, juga pasal 11 ayat

(2) UU No. 7 Tahun 1971 yang berbunyi dengan sengaja memberitahukan

62

Nandang Alamsah dan Deliar Noor, Materi Pokok Aspek Hukum dalam Kearsipan

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), 5.2. 63

Alamsah dan Noor, 5.10.

Page 73: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

61

hal-hal tentang isi naskah itu kepada pihak ketiga yang yang tidak berhak

mengetahuinya sedang ia diwajibkan merahasiakan hal-hal tersebut….64

Selanjutnya, dalam penjelasan Pasal 15 Peraturan Pemerintah No. 34

Tahun 1979 ditegaskan bahwa sifat arsip dinamis pada dasrnya tertutup, oleh

karena itu pengelolaan dan perlakuannya berlaku ketentuan tentang

kerahasiaan surat-surat. Sifat arsip statis pada dasarnya terbuka, namun

bilamana lembaga negara atau badan pemerintahan menganggap harus tetap

dipegang kerahasiaannya dapat tetap diberlakukan ketentuan tentang

kerahasian surat/dokumen.65

3. Sanksi Dalam Pelanggaran Kerahasiaan Arsip

Sanksi artinya ancaman yang akan diberlakukan apabila suatu pihak

melanggar atau tidak mematuhi ketetapan atau aturan. Menurut Bagir Manan

dan Kuntana Magnar, seperti yang dikutip oleh Nandang Alamsyah dan Deliar

noor bahwa perwujudan sanksi itu tidak hanya berupa sanksi sosial, sanksi

administrasi bahkan sanksi politik.66

Sanksi pidana berdasarkan pasal 10 kitab undang-undang hukum pidana

terdiri dari pidana pokok dan pidana tambahan.67

Pidana pokok terdiri dari

berikut ini:

a. Pidana mati

b. Pidana penjara

c. Kurungan

64

Alamsah dan Noor, 5.1. 65

Alamsah dan Noor, 5.10. 66

Alamsah dan Noor, 5.11. 67

Alamsah dan Noor, 5.11.

Page 74: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

62

d. Denda

Sedangkan pidana tambahan terdiri dari berikut ini.

a. Pencabutan hak-hak tertentu

b. Perampasan barang-barang tertentu

c. Pengumuman putusan hakim

Dalam hukum dikenal adigum lex spesialis deragot legi generalis, artinya

peraturan khusus mengalahkan peraturan yang lebih umum. Jika aturan khusus

sudah mengatur sanksi pidana maka sanksi yang terdapat dalam Kitab

Undang-undang Hukum Pidana tidak akan diterapkan.68

Jenis –jenis sanksi terhadap pelanggaran mengenai kerahasiaan arsip,

meliputi berikut ini.69

Table 2.4 Jenis- jenis sanksi terhadap pelanggaran mengenai kerahasiaan arsip.

Jenis Pelanggaran Sanksi Dasar Hukum

Memiliki arsip

dengan sengaja dan

dengan melawan

Pidana penjara

selama-

lamanya 10

tahun

Pasal 11 ayat (1) UU

No.7 Tahun 1971

tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok

Kearsipan

Menyimpan arsip,

kemudian dengan

sengaja

memberitahukan hal-

hal tentang isi naskah

itu kepada pihak

ketiga yang tidak

berhak

mengetahuinya

sedang ia diwajibkan

merahasiakan hal-hal

Pidana penjara

seumur hidup

atau pidana

penjara selama-

lamanya 20

tahun

Pasal 11 ayat (2) UU

No. 7 Tahun 1971

68

Alamsah dan Noor, 5.11. 69

Alamsah dan Noor, 5.14.

Page 75: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

63

tersebut

D. Notaris

1. Profesi Hukum

Apabila profesi itu berkenaan dengan bidang hukum, maka kelompok

profesi itu disebut kelompok profesi hukum.70

Pengemban profesi hukum

bekerja secara profesional dan fungsional mereka memiliki tingkat

ketelitian, kehati-hatian, ketekunan, kritis dan pengabdian yang tinggi

karena mereka bertanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada sesama

anggota masyarakat, bahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka

bekerja sesuai dengan kode etik profesinya. Apabila terjadi penyimpangan

atau pelanggaran kode etik mereka harus rela mempertanggung jawabkan

akibatnya sesuai dengan tuntutan kode etik. Biasanya dalam organisasi

profesi, ada Dewan Kehormatan yang akan pengoreksi pelanggaran kode

etik.

2. Kode Etik Notaris

Mengenai kode etik notaris meliputi:71

etika kepribadian notaris, etika

melakukan tugas jabatan, etika pelayanan terhadap klien

a. Etika kepribadian notaris

Sebagai pejabat umum, notaris:

1) Berjiwa Pancasila

2) Taat kepada hukum, sumpah jabatan, kode etik notaris

70

Abdulkadir Muhammad, Etika Profesi Hukum (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1997),

62. 71

Muhammad, 89.

Page 76: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

64

3) Berbahasa Indonesia yang baik

Sebagai profesional, notaris:

1) Memiliki perilaku professional

2) Ikut serta pembangunan nasional dibidang hukum

3) Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat notaris

b. Etika melakukan tugas jabatan

Sebagai pejabat umum dalam melakukan tugas jabatannya, notaris:

1) Menyadari kewajibannya, bekerja sendiri, jujur, tidak berpihak dan

penuh rasa tanggung jawab.

2) Menggunakan satu kantor yang telah ditetapkan sesuai dengan

undang-undang, tidak mengadakan kantor cabang perwakilan dan

tidak menggunakan perantara.

3) Tidak menggunakan media massa yang bersifat promosi.

4) Harus memasang tanda papan nama menurut ukuran yang berlaku.

E. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi yang pertama yaitu Program Arsip Vital: Studi Kasus Lembaga

Pengembangan Perbankan Indonesia yang disusun oleh Weni Meilita

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Ilmu Perpustakaan di

Universitas Indonesia 2012. Dengan tujuan mengidentifikasi jenis arsip

vital LPPI dan usulan perencanaan program arsip vital di LPPI berupa

panduan singkat.

Persamaan dari penelitian yang dibuat oleh Weni Meilita dengan

penelitian ini yaitu ingin mengetahui tentang arsip vital dan pendekatan

penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian kualitatif. Namun

Page 77: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

65

perbedaannya yaitu tempat penelitian yang berbeda. Penelitian yang

disusun oleh Weni Meilita di lakukan di Lembaga Pengembangan

Perbankan Indonesia sedangkan penelitian ini dilakukan di Notaris

Mintarsih Natamihardja, S.H.

2. Skripsi yang kedua yaitu Pengelolaan Arsip Dinamis Pada Kantor

Kecamatan Gamping Sleman Yogyakarta yang disusun oleh Siwi

Indarwati Fakultas Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi

Perkantoran di Universitas Negeri Yogyakarta 2014. Dengan tujuan

mengetahui bagaimana pengelolaan arsip dinamis di Kantor Kecamatan

Gamping Sleman Yogyakarta.

Persamaan dari penelitian yang dibuat oleh Siwi Indarwati dengan

penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana pengelolaan arsip dan

pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian

kualitatif. Namun perbedaannya yaitu tempat penelitian yang berbeda.

Penelitian yang disusun oleh Siwi Indarwati di lakukan di Kantor

Kecamatan Gamping Sleman Yogyakarta sedangkan penelitian ini

dilakukan di Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H.

Page 78: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

67

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil penelitian deskriptif dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum dari

pengelolaan dan jaminan keamanan arsip vital. Penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan memberi penjelasan

mengenai keadaan yang terjadi di lapangan seperti apa adanya.72

Penelitian

deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan mengenai pengelolaan arsip

vital dan jaminan keamanan arsip vital.

Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan

penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang bertujuan

untuk mengetahui ―makna‖ (meaning) yang sebenarnya di balik fakta-fakta.73

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya tanpa melalui perantara.74

Dalam penelitian ini data primer

diperoleh langsung dari lapangan (tempat penelitian) yaitu Notaris, dan

Staff dari Notaris.

72

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), 60. 73

Irawan, 32. 74

Irawan, 86.

Page 79: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

68

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen

(laporan, karya tulis orang lain, koran dan majalah). Atau, seseorang

mendapat informan orang lain.75

Data sekunder merupakan data

mendukung data primer.

C. Pemilihan Informan

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus cermat dalam memilih orang-

orang yang akan diwawancarai (informan).76

Berikut ini beberapa informan

beserta kriteria yang dimiliki, diantaranya:

Table 3.1 Pemilihan Informan

No. Informan Kriteria Informan

1. Ibu Hj. Mintarsih

Natamihardja, SH. Pejabat Notaris

Umur 66 tahun

Pejabat notaris yang berlatar

belakang Ilmu hukun dan

Kenotariatan.

2. Bapak H. Kasiyo Karyawan Notaris

Umur 58 tahun

Sudah 25 Tahun bekerja di

Notaris Mintarsih

Natamihardja, SH.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Peneliti melakukan observasi untuk melihat gambaran kejadian atau

peristiwa yang terjadi dilapangan dan untuk menjawab pertanyaan.

Observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

75

Irawan, 87. 76

Emzir, Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),

53.

Page 80: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

69

terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian.77

Hal ini

dilakukan dengan harapan dapat memperoleh data yang lengkap dan dapat

membantu penelitian ini. Peneliti berperan sebagai pengamat yang

mencoba mempelajari dan memahami hal-hal yang terjadi dan berkenan

dengan objek penelitian. Observasi yang dilakukan oleh peneliti di

lapangan bertujuan untuk mengetahui atau menjawab rumusan masalah

mengenai pengelolaan arsip vital di Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H.

Pengelolaan tersebut meliputi penciptaan arsip, penyimpanan arsip, dan

temu kembali informasi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

untuk menemukan permasalahan penelitian dan mengetahui hal-hal dari

responden secara lebih mendalam.78

Dalam penelitian ini penulis

melakukan wawancara untuk mengetahui pengelolaan dan jaminan

keamanan arsip vital dengan mewawancarai para informan yang telah

disebutkan diatas.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui dokumen-

dokumen yang ada di Notaris yang berupa laporan tahunan dan foto-foto

yang penulis ambil setelah meminta izin dari pihak Notaris Mintarsih

Natamihardja, S.H dengan tujuan sebagai bukti yang diperlukan dalam

penyusunan skripsi ini.

77

Emzir, 20. 78

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), 72.

Page 81: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

70

E. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah

menganalisis data. Analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan

data, mencari pola atau tema yang dengan maksud untuk memahami

maknanya. Dalam penelitan ini, peneliti mengguanakan teknik analisis data

kualitatif. Data-data dari hasil observasi, wawancara, maupun dari dokumen-

dokumen yang penulis peroleh, fakan diteliti dan dianalisa terlebih dahulu,

kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif yang bertujuan untuk

mengemukakan permasalahan dan menemukan solusi dengan disertai teori-

teori yang mendukung.

Analisis data yang dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu: reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.79

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi dicatat

dengan rinci dengan memfokuskan dan memilih hal-hal yang penting,

sehingga data yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai topik yang sedang diteliti.

2. Penyajian data

Setelah melakukan reduksi data, penulis menyajikan data dalam bentuk

teks yang bersifat deskriptif.

79

Sugiono, 79.

Page 82: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

71

3. Penarikan kesimpulan

Setelah data-data terangkum dan dijabarkan, penulis akan membuat

kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab rumusan

masalah.

F. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari Jum‘at tanggal 23 dan 30 Juni 2017 di

Kantor Notaris Mintarsih Natamihardja, SH beralamat di jl Gandaria

Tengah IV No. 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penulis mengambil

tema penelitian mengenai Pengelolaan dan Jaminan Keamanan Arsip Vital

di Notaris Mintarsih Natamihardja, SH.

2. Jadwal Penelitian

Table 3.2 Tabel Jadwal Penelitian

No Jenis Kegitan Tahun 2016/2017

September Oktober November Desember Januari Februari Maret April

1 Penyerahan

Proposal

Skripsi dan

Dosen

Pembimbing

2 Pelaksanaan

Bimbingan

Skripsi

3 Pengumpulan

Literatur

mengenai

Skripsi

4 Melakukan

Penelitian

5 Analisis Data

6 Penyerahan

Laporan

Skripsi

7 Sidang

Skripsi

Page 83: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

72

No Jenis Kegiatan Tahun 2017/2018

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari

1 Penyerahan

Proposal

Skripsi dan

Dosen

Pembimbing

2 Pelaksanaan

Bimbingan

Skripsi

3 Pengumpulan

Literatur

mengenai

Skripsi

4 Melakukan

Penelitian

5 Analisis Data

6 Penyerahan

Laporan

Skripsi

7 Sidang

Skripsi

Page 84: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Notaris Mintarsih Natamihardja

Notaris Mintarsih Natamihardja dibuka pada tahun 1985 di Bogor

kemudian berpindah kantor di Jakarta Agustus tahun 1991. Notaris Mintarsih

Natamihardja merupakan sebuah lembaga di bidang hukum yang

berkedudukan di Jakarta Selatan. Sebagai Pejabat Umum Notaris berfungsi

untuk melayani masyarakat yang membutuhkan Akte Otentik atau Akte

Notaris yang berkekuatan Hukum.

1. Struktur Organisasi

Asisten Notaris

Bapak Dadang Suryadi

Pegawai

Ibu Hj. Siti Uunsiah

Pegawai

Bapak H. Kasiyo

Notaris

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Page 85: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

74

2. Waktu Kerja

Waktu kerja Notaris Mintarsih Natamihardja adalah pada hari Senin

s/d Jumat pukul 09.00 WIB s/d 17.00 WIB dengan jam istirahat hari Senin

s/d Jum‘at pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB.

3. Letak Geografis

Notaris Mintarsih Natamihardja terletak di Jl. Gandaria Tengah IV No

18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12130, Indonesia.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penulis akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara di lapangan terhadap

pengelolaan dan jaminan keamanan arsip vital di Notaris Mintarsih

Natamihardja, S.H. Adapun hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut:

1. Pengelolaan Arsip Vital Di Notaris Mintarsih Natamihardja, S.H

a. Penggunaan Arsip

1) Penggunaan

Dalam penggunaan dan prosedur penggunaan arsip vital

Notaris Mintarsih.

Arsip pada Notaris Mintarsih hanya boleh digunakan oleh klien

yang bersangkutan. Arsip dibutuhkan bila terjadi sengketa perkara

pengadilan, arsip baru boleh dipinjamkan oleh klien dengan

disertai surat pengantar dari pengadilan, yang diketahui oleh

Majelis Kehormatan Notaris. Hal ini diperoleh dari hasil

wawancara sebagai berikut:

Page 86: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

75

“tidak pernah boleh dipinjamkan arsip vital, terkecuali ada

perkara pengadilan yang mengharuskan dipinjam karena

selama ini tidak ada perkara jadi tidak ada yang

dipinjamkan, menyertakan surat dari pengadilan lalu saya

buatkan berita acara yang diketahui oleh majelis

kehormatan notaris”80

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf Notaris Mintarsih,

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“arsip vital notaris tidak boleh di pinjamkan kalau toh

terpaksa harus di pinjamkan harus di buktikan arsip apa

namanya lalu di cari dokumen-dokumen lainnya yang

sebagai pendukung,untuk keperluan ada perkara dari

sengketa antara pihak ke tiga.”81

Hal tersebut sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh

Sulistyo Basuki yaitu arsip dinamis memiliki berbagai kegunaan

seperti untuk mengambil keputusan, keperluan dokumentasi,

jawaban atas pertanyaan, dan sebagai rujukan ataupun membantu

tuntutan hukum. Arsip di Notaris Mintarsih digunakan oleh klien

untuk membantu tuntutan hukum dalam perkara pengadilan.

2) Menemukan kembali arsip

Dalam menemukan kembali arsip dan waktu yang dibutuhkan

untuk menemukan kembali arsip terjadi karena adanya

peminjaman dari klien.

Menemukan kembali arsip vital notaris membutuhkan waktu

yang cukup lama dan dengan cara sederhana yaitu menggunakan

buku besar atau disebut buku reportorium untuk mendata arsip

klien yang didalamnya terdapat nomer, tanggal, dan nama-nama

80

Mintarsih Natamihardja, SH, Wawancara Pribadi (Kantor Notaris Mintarsih

Natamihardja, SH, 2017). 81

Kasiyo, Wawancara Pribadi (Kantor Notaris Mintarsih Natamihardja, SH, 2017).

Page 87: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

76

klien yang bersangkutan. Sebagaimana hasil wawancara berikut

ini:

“ya kalau disini menggunakan buku besar”82

Waktu yang dibutuhkan untuk menemukan kembali arsip

notaris cukup lama hingga menghabiskan banyak waktu berjam-

jam. Sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“berjam-jam”83

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf Notaris Mintarsih,

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“cara mencari dokumen yang lama disimpan di notaris,

kita mencari namanya buku gede yang sekarang namanya

reportorium notaris, jadi reportorium itu untuk menyalin

data-data jadi file-file klien dalam buku besar namanya

reportorium, termasuk nomor tanggal dan nama-nama

yang bersangkutan.”84

Menemukan kembali arsip notaris memakan waktu cukup lama

hingga berhari-hari seperti hasil wawancara berikut ini:

“ya kita tergantung waktu kita bisa dua hari bisa tiga

hari.”85

Menurut saya sabagai peneliti ada baiknya selain preoses temu

kembali secara manual ada baiknya penyimpanan arsip disimpan

secara elektronik agar lebih mudah dan cepat menemukan kembali

arsip di Notaris Mintarsih.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Sedarmayanti yaitu pengarsipan arsip elektronik perlu dikelola

82

Natamihardja, SH, Wawancara Pribadi. 83

Natamihardja, SH. 84

Kasiyo, Wawancara Pribadi. 85

Kasiyo.

Page 88: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

77

secara elektronik untuk mendapatkan manfaat maksimal. Seperti

pengumpulan informasi yang lebih baik, konsisten, dan mudah

dicari kembali serta memudahkan penyusunan informasi secara

terstruktur.86

b. Pemeliharaan Arsip

Upaya untuk memelihara arsip terutama ditujukan untuk

melindungi, mengatasi dan mengambil tindakan - tindakan untuk

menyelamatkan fisik terutama informasi arsip, disamping menjamin

kelangsungan hidup arsip dari kemusnahan.

Pemeliharaan arsip vital Notaris Mintarsih adalah dengan

menggunakan kamper agar arsip tetap wangi dan serangga tidak

merusak kertas-kertas arsip, menjahit arsip dalam 1 budel yang isinya

50 arsip untuk 1 bundelnya yang memang sudah aturan dari notaris

yang bertujuan agar map-map berisi arsip tersebut tetap rapi dan tidak

berdebu. Dalam aspek pemeliharaan ini arsip vital Notaris Mintarsih

mengelola arsip vital sebagaimana hasil wawancara berikut:

“ya disimpan dilemari saja, kegiatan rutin sih ngga ada,

paling pake kamper, hehehe”87

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf Notaris Mintarsih,

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“selama arsip vital itu semua diberesin di betulin masing-

masing objek, masing-masing akte setelah itu di bundel

maksudnya dijahit, 1 buku gede menjadi maksimal 50 buku

atau 50 arsip dalam 1 buku, karena di jahit itu sudah

kesepakatan notaris, akte notaris tuh harus di simpan dan

di pelihara dalam bentuk buku yang isinya 50 buku atau 50

86

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi,

147. 87

Natamihardja, SH, Wawancara Pribadi.

Page 89: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

78

file, tidak ada pembersihan khusus untuk membersihkan

arsip vital, kita sediakan untuk eeem.. menyimpan arsip

vital kita sediakan lemari besi, di taro disimpan didalam

lemari besi.”88

Cara- cara yang dilakukan Notaris Mintarsih untuk mencegah

kerusakan arsip, sesuai dengan beberapa faktor yang telah disebutkan

oleh Sedarmayanti yaitu tempat penyimpanan arsip, dan penggunanan

bahan-bahan pencegah rusaknya arsip.89

c. Penyimpanan Arsip

1) Penyimpanan

Kegiatan penyimpanan arsip merupakan kegiatan yang bersifat

mengatur, menyusun dan menata semua jenis arsip dalam bentuk

tatanan yang sistematis dan logis agar dapat ditemukan kembali

dengan cepat, tepat, dan akurat.

Penyimpanan yang dilakukan notaris Mintarsih dengan lemari

besi, dijahit dan kasih sampul lalu ditata rapih sesuai urutan

tanggal, bulan dan tahun. Penyimpanan arsip vital notaris diperoleh

hasil wawancara sebagai berikut:

“prosedurnya yaitu kita didalam penyimpanan akte notaris

didalam lemari ya itu dijahit terus di kasih sampul di tata

rapi mulai awal sampai akhir tahun, iya, berurutan.”90

Berdasarkan hasil observasi, sistem penyimpanan yang

digunakan dalam pengelolaan arsip vital di Notaris Mintarsih

Natamihardja menggunakan sistem penyimpanan berdasarkan

sistem tanggal atau urutan waktu (chronological filing system).

88

Kasiyo, Wawancara Pribadi. 89

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi,

135. 90

Kasiyo, Wawancara Pribadi.

Page 90: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

79

Sistem kronologi yang digunakan adalah berdasarkan hari, tanggal,

bulan dan tahun berkas-berkas Klien masuk ke arsip Notaris

Mintarsih Natamihardja, SH.

Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Sedarmayanti, sistem

tanggal atau sistem kronologi adalah salah satu sistem penataan

berkas berdasarkan urutan tanggal, bulan dan tahun.91

2) Azas penyimpanan

Organisasi atau lembaga atau instansi dapat menggunakan

beberapa azas penyimpanan arsip vital berdasarkan besar atau kecil

suatu organisasi / lembaga/ instansi tersebut. Azas penyimpanan

sebaiknya rapi dan tersusun dengan begitu arsip vital yang

disimpan tidak hilang atau tercecer sebaiknya dengan metode yang

benar dalam penyimpanan arsip vital notaris.

Berdasarkan observasi, Notaris Mintarsih Natamihardja, SH.

merupakan lembaga perseorangan yang memiliki lingkup kerja

berada dalam satu gedung kantor , sehingga seluruh arsip mengenai

Akta Notaris disimpan dalam satu unit terpusat. Sehingga, azas

penyimpanan yang digunakan pada Notaris mintarsih

Natamihardja, SH. adalah azas sentralisasi, Arsip Notaris Mintarsih

merupakan tempat penyimpanan seluruh arsip- arsip milik klien.

Hal ini sesuai dengan teori menurut Sulistyo Basuki, Azas

sentralisasi adalah azas yang digunakan oleh organisasi untuk

91

Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi revisi,

95.

Page 91: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

80

menyimpan arsip dinamis dalam satu unit kerja secara terpusat.

Semua arsip dinamis disimpan di pusat penyimpanan.92

3) Alat dan ketentuan

Alat dan ketentuan dalam penyimpanan merupakan sarana

yang dapat menunjang dalam membantu atau memperlancar proses

penyimpanan arsip vital.

Alat untuk menyimpan arsip vita notaris dengan dengan

menggunakan lemari besi dan tidak ada ketentuan khusus dalam

penyimpanan arsip vital notaris di dapat hasil wawancara sebagi

berikut:

“untuk menyimpan arsip vital yaitu lemari besi, ketentuan

khusus tidak ada ketentuan khusus.”93

Berdasarkan hasil obsevasi alat untuk menyimpan arsip notaris

dengan lemari besi berjumlah 5 lemari besi dan 2 rak besi.

4) Jangka waktu dan jumlah

Mengenai jangka waktu dan jumlah arsip notaris dalam kurun

waktu berapa lama jangka waktu yang akan menyimpan arsip vital

notaris dan jumlah arsip vital di Notari Mintarsih.

Jangka waktu penyimpanan arsip di Notaris Mintarsih

selamanya akan masih tetap tersimpan selama Notaris yang

menjabat masih aktif, dan jumlah keseluruhan arsip di Notaris

Mintarsih selama masih aktif menjabat kurang lebih 100 bundel

92

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan, 62. 93

Kasiyo, Wawancara Pribadi.

Page 92: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

81

buku dengan 1 bundelnya berisi 50 arsip vital di dapat hasil

wawancara sebagai berikut:

“disimpan di notaris Mintarsih selama kita masih, masih

menjabat sebagai notaris, notaris Mintarsih dari dijakarta

tahun 1991 sampe sekarang kira-kira kurang lebih 100

bundel buku.”94

Berdasarkan hasil observasi jumlah arsip yang terdapat di

Notaris Mintarsih Natamihardja, SH sejak tahun 1991 berjumlah

3.575 atau 72 minuta arsip atau bundel arsip.

5) Penyimpanan arsip terpusat dan arsip-arsip klien

Penyimpanan arsip terpusat dan arsip-arsip klien dalam

melakukan penyimpanan arsip vital merupakan tempat atau wadah

untuk menyimpan semua arsip-arsip notaris.

Penyimpanan arsip terpusat dan arsip arsip klien masih

tersimpan di notaris arsip arsip klien dan akan terus disimpan

selamanya, selama notaris tersebut masih aktif menjabat.

Penyimpana arsip yang sudah berusia 30 tahun akan dipindahkan

ke pengadilan sebagai tempat penyimpanan arsip terpusat didapat

hasilwawancara sebagai berikut:

“ngga ada, ya disetiap kantor masing-masing, memang sih

peraturannya seperti itu notaris ke pengadilan, tempatnya

dimana ya kan hehe, seluruh Indonesia atau misalkan DKI

aja misalnya pengadilan Jakarta Selatan terus nyimpennya

dimana memang seharusnya seperti itu cuman kan

tempatnya ngga ada, tempatnya untuk nyimpan, he..eh

misalnya udah berapa puluh tahun yang arsip-arsip yang

udah tiga puluh tahun deh kalau ngga salah nah itu kan

harus diserahkan ke pengadilan mestinya tapi ternyata

ngga bisa tetap dipegang sama yang arsip ibu, terus

disimpan, tapi sekarang kan setiap notaris jarang mau

94

Kasiyo.

Page 93: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

82

ngambil protokol karena notarisnya tempatnya sendiri saja

kan sempit untuk nampungnya dimana, ya pasti ditunjuk

dari kanwil karena kan waktu dia mengajukan jadi Notaris

kan ada pernyataan bahwa dia bersedia untuk mengambil

protokolnya Notaris yang pensiun yang apa gitu kan. Mau

tidak mau ya harus di tunjuk sama kanwil.”95

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf Notaris Mintarsih,

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“kita arsip-arsip yang kepunyaan klien yang meninggal

dunia arsip-arsip klien tersebut tetap masih disimpan di

notaris, masih selamanya di simpan, “penyimpanan arsip

notaris terpusat belum ada kecuali notaris sudah pensiun

yang menyimpan protokol yang masih aktif. Terpusatnya

kalo yang peraturannya di pengadilan negeri Jakarta.”96

2. Jaminan Keamanan Arsip Vital Di Notaris Mintarsih Natamihardja,

SH.

a. Kehilangan arsip

Arsip vital di Notaris Mintarsih akan sangat mudah kehilangan

arsip jika arsip vital tidak dikelola dengan baik dan sebagaimana

mestinya karena akan sangat sulit menjaga arsip yang vital dan

berkekuatan hukum seperti arsip notaris.

Belum pernah terjadi kehilangan arsip di Notaris Mintarsih jika hal

tersebut terjadi pihak notaris mintarsih akan melaporkan ke pihak yang

berwajib menurut hasil wawancara yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

“belom pernah sih kalo yang arsip vital hilang tuh belom

pernah, nah apa dulu yang hilang kan banyak, hehehe.

Hilang sertifikat atau berkas-berkas penting ngga pernah

hilang sih ya, kalo hilang ya dicari sampe dapat, hehe..

karena ngga pernah hilang masalahnya. Ya kalo memang

sertifikat hilang ya kita laporan ke polisi dulu ya kan baru

95

Natamihardja, SH, Wawancara Pribadi. 96

Kasiyo, Wawancara Pribadi.

Page 94: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

83

mengajukan permohonan untuk ganti sertifikat yang hilang

gitu paling tapi ga pernah hilang, hehe..”97

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf Notaris Mintarsih,

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“belum pernah, terjadi kehilangan ya harus lapor polisi”98

Menurut hasil observasi peneliti ada kualifikasi kerahasiaan arsip

secara berurutan yaitu:

1) Sangat Rahasia = Akta jual beli, Peusahaan Terbatas (PT), Akta

Notaris perjanjian jangka pendek atau panjang.

2) Rahasia = Perjanjian Nikah, Perjanjian kerja sama, perjanjian

pengikatan jual beli.

3) Terbatas = surat perkara pengadilan, surat kepolisian.

Hal ini sesuai dengan terori yang dikemukakan oleh Nandang Alamsah

dan Dekiar Noor yaitu kerahasiaan suatu arsip dinyatakan tegas dan

nyata dengan membubuhkan kode tingkat kerahasiaan tertentu pada

arsip tersebut.99

b. Jaminan keamanan arsip

Arsip vital merupakan arsip yang sangat penting dengan adanya

jaminan keamanan arsip vital pada notaris mintarsih dapat mencegah

kehilangan atau kebocoran informasi arsip vital.

97

Natamihardja, SH, Wawancara Pribadi. 98

Kasiyo, Wawancara Pribadi. 99

Alamsah dan Noor, Materi Pokok Aspek Hukum dalam Kearsipan, 5.2.

Page 95: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

84

Arsip vital perlu adanya jaminan keamanan agar tidak terjadinya

kehilangan, notaris mintarsih membuat aturan untuk arsip-arsipnya dan

hanya notaris dan pegawai notaris mintarsih yang bisa mengakses arsip

tersebut dan klien yang tertera namanya di arsip tersebut yang bisa

melihat bahkan pihak ketiga harus memiliki surat kuasa untuk bisa

melihat arsip tersebut menurut hasil wawancara yang diperoleh sebagai

berikut:

“kan di itu dikasih tau sama pegawai ibu semua siapa yang

tidak ada namanya di akte tidak boleh dikasih apa

Salinan.”100

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf Notaris Mintarsih,

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“kita menjamin bahwa arsip vital itu selain yang punya

yang bersangkutan yang pernah bikin akte notaris, surat

otentik tidak boleh melihat, yang tidak bersangkutan tidak

boleh melihat apalagi meminta Salinan kecuali pihak

ketiga yang meminta Salinan tambahan harus minta kuasa

dari yang bersangkutan yaitu nama yang tercatat di dalam

arsip vital tersebut.”101

Hal tersebut sesuai dengan teori Boedi Martono yang mengatakan

menjamin keselamatan berarti menjamin arsip baik dari kerusakan,

kemusnahan, maupun kebocoran terhadap informasinya.102

c. Seorang notaris pensiun

Seorang notaris yang pensiun akan mempengaruh penyimpanan

arsip vitalnya yang sangat penting karena penerus atau pemegang arsip

selanjutnya harus bisa mempertanggung jawabkan arsip-arsip dari

notaris yang sudah pensiun.

100

Natamihardja, SH, Wawancara Pribadi. 101

Kasiyo, Wawancara Pribadi. 102

Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip vital dalam Manajemen Kearsipan, 81.

Page 96: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

85

Arsip vital yang tersimpan di notaris mintarsih akan diserahkan

kepada protokol yang sudah diutus oleh kementrian kehakiman,

protokol merupakan seorang notaris yang menyimpan arsip arsip dari

seorang notaris yang sudah berakhir masa jabatannya atau pensiun

menurut hasil wawancara yang diperoleh adalah sebagai berikut:

“arsipnya kan kalo pensiun di itu ditunjuk dulu pengganti

yang mau ngambil arsip ibu siapa.. itu yang nunjuk bisa

ibu bisa dari kantor wilayah kehakiman (kanwil) bisa ibu

nunjuk sendiri siapa nanti dilaporkan ke kanwil yang ibu

tunjuk tapi tetep itunya surat keputusannya dari kementrian

kehakiman, siapa yang pegang protokol tapi misalnya

orangnya siapa bisa dari ibu diusulkan bisa dari kanwil di

usulkan tapi tetap keputusan SK keputusannya dari

Kementrian Kehakiman siapa yang pegang protokol

ibu.”103

Hal yang sama juga diungkapkan oleh staf Notaris Mintarsih,

sebagaimana hasil wawancara berikut ini:

“jika notaris meninggal dan semua arsip-arsip vital yang

di buat oleh notaris yang bersangkutan selanjutnya

disimpan di protokol.”

“protokol itu sendiri yaitu orang yang menyimpan arsip-

arsip yang bersangkutan sudah pensiun akan tetapi harus

diketahui oleh departemen kehakiman atau ikatan notaris

indonesia.”104

103

Natamihardja, SH, Wawancara Pribadi. 104

Kasiyo, Wawancara Pribadi.

Page 97: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarlan hasil penelitian, mengenai pengelolaan arsip vital yang telah

dijalankan dalam pengelolaan arsip dan jaminan keamanan arsip vital Notaris

Mintarsih Natamihardja dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pengelolaan arsip vital pada Notaris Mintarsih Natamihardja,SH. meliputi

aspek penggunaan, penyimpanan, dan pemeliharaan. Notaris Mintarsih

Natamihardja, SH dalam penyimpanan arsip vital menggunakan sistem

tanggal atau urutan waktu (chronological filing system) yaitu sistem yang

berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun. Selain itu azas penyimpanan

yang digunakan adalah azas sentralisasi yaitu penyimpanan secara

terpusat. Dengan begitu aspek penyimpanan pada arsip vital notaris bisa

dikatakan sistematis. Namun dalam pengelolaan arsip vital pada Notaris

Mintarsih Natamihardja, SH. ini belum terdapat jadwal retensi arsip (JRA)

sehingga terjadinya penumpukan arsip vital di Notaris Mintarsih

Natamihardja, SH. pemeliharaan di Notaris Mintarsih dilakukan dengan

cara sederhana yaitu menggunakan kamper. Dalam proses temu kembali

arsip vital di Notaris Mintarsih, SH. menghabiskan waktu yang cukup

lama karena proses pencarian secara manual dengan menggunakan buku

besar.

2. Jaminan keamanan arsip vital klien, baik dari segi keamanan fisik maupun

dari segi informasinya adalah salah satu satu aspek penting di Notaris

Page 98: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

87

Mintarsih, SH. Dalam menjamin keamanan fisik arsip vital Notaris

Mintarsih Natamihardja, SH. Melakukan dengan segala cara sesuai aturan,

Seperti menggunakan lemari tahan api, dan juga menggunakan kamper

untuk melindungi arsip dari serangga atau yang lainnya. Selain fisik arsip,

Notaris Mintarsih juga menjamin keamanan informasi arsip dengan

memberlakukan aturan bahwa hanya notaris dan pegawai Notaris

Mintarsih yang bisa mengakses arsip vital tersebut. Akan tetapi sistem

jaminan keamanan arsip vital di Notaris Mintarsih baru sekedar dilakukan

oleh petugasnya belum didukung oleh fasilitas keamanan arsip seperti

CCTV dan alarm kebakaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan, penulis ingin

memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan guna memaksimalkan

pengelolaan arsip dan jaminan keamanan arsip vital Notaris Mintarsih

Natamihardja. Adapun saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Sistem penyimpanan di Notaris Mintarsih sudah bisa dikatakan sistematis,

Namun belum terdapat JRA sehingga terjadi penumpukan arsip. Oleh

karena itu sebaiknya dibuatkan JRA. Dengan adanya Jadwal Retensi Arsip

(JRA) akan lebih mudah mengatur arsip-arsip mana yang akan tetap

tersimpan atau akan dipindahkan ke pengadilan Negeri Jakarta karena

yang seharusnya arsip tersebut disimpan di pengadilan setelah 30 tahun

tersimpan di Notaris Mintarsih Natamihardja, SH. Selain itu Notaris

Mintarsih Natamihardja, SH dalam memelihara arsip selain menggunakan

kamper perlu juga menggunakan obat anti serangga atau rayap dan

Page 99: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

88

perlunya pemeriksaan atau pengecekan rutin pada arsip-arsip notaris yang

tersimpan. Dalam proses temu kembali yang secara manual perlu juga

didukung atau di back up dengan cara digital seperti penggunaan

Microscoft Excel dalam menyusun nomor-nomor punggung pada setiap

arsip yang akan dicari agar lebih cepat dan menghemat waktu.

2. Dalam menjamin keamanan arsip vital di Notaris Mintarsih baru dilakukan

oleh petugasnya saja, belum didukung oleh fasilitas keamanan. Oleh

karena itu sabaiknya perlu dilakukan penataan ulang ruang arsip vital

seperti pemakaian lemari tahan api, dan obat anti seragga serta

penambahan sistem pengamanan seperti CCTV dan alarm kebakaran.

3. Penyimpanana arsip selain dengan manual bisa juga menyimpan arsip

notaris secara elektronik, Penggunaan aplikasi arsip elektronik ini berbasis

web atau bisa disebut web based programing penggunaannya hampir sama

denga aplikasi Slims. Arsip elektronik juga mudah dioperasikan dan

memiliki keakuratan dalam keamanan dan mudah untuk ditemukan

kembali sangat membantu dalam menemukan kembali arsip notaris secara

manual.

Page 100: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

DAFTAR PUSTAKA

administrations, Arma association of records and management. arsip vital suatu

garis pedoman. yogyakarta: kantor arsip daerah, 1991.

Alamsah, Nandang, dan Deliar Noor. Materi Pokok Aspek Hukum dalam

Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Amsyah, Zulkifli. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2003.

Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1996.

Arsip Nasional Republik Indonesia. ―Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik

Indonesia No 06 Tahun 2005 Pedoman Perlindungn, Pengamanan dan

Penyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara,‖ n.d.

Barthos, Basir. Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta dan

Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara, 1989.

Emzir. Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers,

2011.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Kasiyo. Wawancara Pribadi. Kantor Notaris Mintarsih Natamihardja, SH, 2017.

Kennedy, Jay, dan Cherryl Schauder. Records Management : A Guide to

Corporates Records Keeping 2nd ed. Australia: Longman Australia, 1998.

Krihanta. Penataan dan Pengelolaan Arsip Vital. Jakarta: Universitas Terbuka,

2008.

Malabay. ―Kajian Analisis dan Perancangan Model Manajemen Arsip dalam

rangka tertib Administrasi Kearsipan (Studi Kasus: Fakultas Ilmu

Komputer)‖ 10 No. 2 (Desember 2016): 76.

Martono, Boedi. Penyusutan dan Pengamanan Arsip vital dalam Manajemen

Kearsipan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.

———. Sistem Kearsipan Praktis : Penyusutan dan Pemeliharaan Arsip. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1990.

Page 101: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Muhammad, Abdulkadir. Etika Profesi Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti,

1997.

Natamihardja, SH, Mintarsih. Wawancara Pribadi. Kantor Notaris Mintarsih

Natamihardja, SH, 2017.

Penn, Ira A, Gail B Pennix, dan Jim Coulson. Record Management Handbook

(2nd ed). England: Gower, 1998.

Primantoro, Aditya Yudha, dan Muhsin Mushsin. ―Sistem Pengelolaan Arsip di

kantor Perum Perhutani divisi regional Jawa Tengah.‖ Economic

Education Analysis Journal 4, no. 2 (2015): 365.

Republik Indonesia. ―Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 Tentang Ketentuan-

Ketentuan Pokok Kearsipan.‖ http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_7_71.htm,

n.d.

———. ―Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.‖

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU432009Kearsipan.pdf, n.d.

———. ―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang

Jabatan Notaris.‖

http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4ecb7b47014/pare

nt/19754, n.d.

Richardson, Blake. Records & Unformation Management 2.0 For Dummies.

Indianapolis: Wiley Publishing, 2011.

Saiman. Manajemen Sekretaris. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Sedarmayanti. Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern edisi

revisi. Bandung: Mandar Maju, 2015.

Shepherd, Elizabeth, dan Geoffrey Yeo. Managing Records : a handbook of

principlesand practice. London: Facet Publishing, 2003.

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sulistyo Basuki. Manajemen Pengelolaan Arsip Dinams. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2013.

———. Pengantar Kearsipan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

Sumrahyadi, dan Toto Widyarsono. Manual Kearsipan. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008.

The Liang Gie. Administrasi Perkantoran Modern Ed.4. Yogyakarta: Liberty,

2000.

Page 102: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Widjaja, A. W. Administrasi Kearsipan : Suatu Penganter. Jakarta: Rajawali Pers,

1986.

Wursanto, Ingatius. Kearsipan 2. yogyakarta: Kanisius, 2007.

Yatimah, Dorotul. Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran.

Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Page 103: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 104: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 1

Surat Permohonan Dosen Pembimbing

Page 105: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 2

Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Page 106: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 3

Surat Pergantian Judul skripsi

Page 107: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 4

Surat Izin Penelitian

Page 108: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 5

Surat Keterangan Izin Penelitian

Page 109: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 6

Struktur Kepegawaian

Page 110: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 7

Sarana dan Prasarana Arsip vital Notaris Mintarsih Natamihardja, SH.

1. Ruang Arsip

Page 111: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

2.Arsip-Arsip Notaris Mintarsih

Page 112: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 113: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

3.Buku Agenda / Buku Besar

Page 114: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

4. Fasilitas Arsip

Page 115: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

5. Narasumber

Page 116: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Lampiran 8

Transkrip Wawancara Ibu Mintarsih Natamihardja, SH.

Page 117: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 118: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 119: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 120: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 121: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 122: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

Transkrip Wawancara Bapak H. Kasiyo

Page 123: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 124: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 125: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 126: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 127: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 128: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 129: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 130: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 131: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-
Page 132: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

lampiran 9

Lembar Observasi

Page 133: PENGELOLAAN DAN JAMINAN KEAMANAN ARSIP VITAL Di …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38864/1/GITA DWI... · Table 2.3 Pola klasifikasi arsip ..... 42 Table 2.4 Jenis-

BIODATA PENULIS

GITA DWI NOVIANI. Lahir di Tangerang, 6 November

1994. Anak kedua dari tiga bersaudara, ayahanda H. Kasiyo dan

ibunda Suhartini. Bertempat tinggal di Jalan Gang RT Pabuaran

Barat RT.07 RW.03 Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang

Selatan. Pendidikan yang pernah ditempuh penulis, antara lain:

TK Pertiwi, Jakarta Selatan 1999. Pendidikan sekolah dasar SD Kartika X-4,

Jakarta Selatan (2000-2006). Selanjutnya, penulis meneruskan sekolah ke SMP

Perwira Jakarta, Jakarta Selatan (2006-2009). Kemudian, penulis melanjutkan ke

SMAN 24 Jakarta Pusat (2009-2012). Pada tahun 2012 penulis melanjutkan

pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil program

studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH),

dan menulis skripsi yang berjudul Pengelolaan dan Jaminan Keamana Arsip Vital

di Notaris Mintarsih Natamihardja, SH. Mempunyai hobi ,mendaki gunung dan

gemar makan. Dan sejak SMA tergabung dengan Organisasi Pecinta Alam yaitu

EXISPAL 24 Jakarta. Pengalaman kerja sebagai mahasiswa yaitu Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di Perpustakaan Kota Tangerang Selatan, Magang di Notaris

Mintarsih Natamihardja, SH, Bekerja di Notaris Eka Perwanti, SH, Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Girimulya, Cibungbulang, Bogor.