Pengayaan Demensia(1)

download Pengayaan Demensia(1)

of 14

Transcript of Pengayaan Demensia(1)

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Proses menua tidak dapat dihambat, baik penuaan otak maupun fisik.Otak akan mengalami atrofi, sel pyramidal neuron di neokorteks dan

    hipokampus akan mengkerut, serta pengurangan dendrit dan sinaps. Seiring

    dengan itu maka gerakan dan reaksi akan melambat. Demensia adalah

    suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang

    menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

    gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. (Asosiasi

     Alheimer !ndonesia, "#$#%.Pada umumnya ' penderita demensia berada di atas ) tahun

    dengan angka insidens $*+$##.###tahunnya. ntuk demensia tidak ada

    perbedaan antara pria dan anita, sedangkan untuk demensia Alheimer 

    lebih banyak anita dengan rasio $,. !nsiden demensia Alheimer sangatlah

    berkaitan dengan umur, )' dari populasi berusia di atas ) tahun di Amerika

    dan /ropa merupakan penderita Alheimer, dan ini sesuai dengan makin

    banyak populasi orang tua di Amerika Serikat dan /ropa (0apardi, "##"%.Demensia disebabkan oleh penyakit otak (organik%, yang tidak

    berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran. Penyebab pertama

    penderita demensia adalah penyakit alheimer ()#-#'% dan kedua oleh

    vaskuler ("#'%, serta berbagai penyakit lainnya seperti 1untington, Pi2k, dan

    lain-lain.Diagnosis klinis tetap merupakan pendekatan yang paling baik karena

    sampai saat ini belum ada pemeriksaan elektrofisiologis, neuro imaging dan

    pemeriksaan lain untuk menegakkan demensia se2ara pasti. Pemeriksaan

    fisik untuk demensia terdiri dari pemeriksaan umum, neurologis, dan

    neuropsikologis. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membantu

    menegakkan diagnosis, diantaranya pemeriksaan laboratorium, imaging

    pada otak, //3, hingga pemeriksaan genetika.4erapi yang adekuat dan sesuai dengan kausanya akan memberikan

    prognosis yang lebih baik.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    2/30

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Definisi demensia menurut 51O adalah sindrom neurodegeneratif 

    yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progesif disertai

    dengan gangguan fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar,

    bahasa, dan pengambilan keputusan. 6esadaran pada demensia tidak

    terganggu. 3angguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan perburukan

    kontrol emosi, perilaku, dan motivasi.$

    Sedangkan menurut PPD30 7 !!!, Demensia merupakan suatu

    sindrom akibat penyakit gangguan otak yang biasanya bersifat kronik 7

    progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multiple (

    multiple higher cortical function %, termasuk di dalamnya 8 daya ingat, daya

    pikir, orientasi, daya tangkap ( comprehension %, berhitung, kemampuan

    belajar, berbahasa, dan daya nilai ( judgement %. mumnya disertai dan ada

    kalanya diaali dengan kemrosotan ( deterioration % dalam pengendalian

    emosi, perilaku sosial, atau motivasi hidup."

    Pedoman diagnostik demensia menurut PPD30 !!!8$. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, yang

    sampai mengganggu kegiatan harian seseorang ( personal activities

    of daily living % seperti 8 mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri,

    buang air besar dan ke2il". 4idak ada gangguan kesadaran ( clear consiousness %.9. 3ejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit bulan.

    2.2 Epidemiologi

    Prevalensi demensia semakin meningkat dengan bertambahnya usia.

    Prevalensi demensia sedang hingga berat bervariasi pada tiap kelompok

    usia. Pada kelompok usia diatas ) tahun prevalensi demensia sedang

    hingga berat men2apai )', sedangkan pada kelompok usia diatas *) tahun

    prevalensinya men2apai "#-'.$,",&

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    3/30

    3ambar $. /stimasi global jumlah manusia yang menderita demensia

    Dari gambar diatas, perkiraan jumlah orang yang menderita demensia

    terus bertambah dari tahun ke tahun. :enurut ;erry et al., tiap-tiap negara

    memiliki ke2enderungan peningkatan angka kejadian demensia, yang akandisajikan dalam tabel berikut.

    4abel $. /stimasi 3lobal 0umlah Absolut Penderita Demensia(Delphi

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    4/30

    Dari seluruh pasien yang menderita demensia, )# hingga # persen

    diantaranya menderita jenis demensia yang paling sering dijumpai, yaitu

    demensia tipe Alheimer (Alheimer=s diseases%. Prevalensi demensia tipe

     Alheimer meningkat seiring bertambahnya usia. ntuk seseorang yang

    berusia ) tahun prevalensinya adalah #, persen pada pria dan #,* persen

    pada anita. Pada usia ># tahun, prevalensinya men2apai "$ persen. Pasien

    dengan demensia tipe Alheimer membutuhkan lebih dari )# persen

    peraatan rumah (nursing home bed%.$,",&0enis demensia yang paling laim ditemui berikutnya adalah

    demensia vaskuler, yang se2ara kausatif dikaitkan dengan penyakit

    serebrovaskuler. 1ipertensi merupakan faktor predisposisi bagi seseorang

    untuk menderita demensia. Demensia vaskuler meliputi $)-9#' dari seluruh

    kasus demensia. Demensia vaskuler paling sering ditemui pada seseorang

    yang berusia antara # hingga +# tahun dan lebih sering pada laki-laki

    daripada anita. Sekitar $# hingga $) persen pasien menderita kedua jenis

    demensia tersebut.$,)

    3ambar. Persentase Penyebab Demensia

    Penyebab demensia paling sering lainnya, masing-masing

    men2erminkan $-) ' kasus adalah trauma kepala, demensia yang

    berhubungan dengan alkohol, dan berbagai jenis demensia yang

    berhubungan dengan gangguan pergerakan, misalnya penyakit 1untington

    dan penyakit Parkinson. 6arena demensia adalah suatu sindrom yang

    umum, dan mempunyai banyak penyebab, dokter harus melakukan

    pemeriksaan klinis dengan 2ermat pada seorang pasien dengan demensia

    untuk menegakkan penyebab demensia pada pasien tertentu.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    5/30

    2.3 EtiologiPenyebab demensia yang paling sering pada individu yang berusia diatas

    ) tahun adalah ($% penyakit Alheimer, ("% demensia vaskuler, dan (9%

    2ampuran antara keduanya. Penyebab lain yang men2apai kira-kira $#

    persen diantaranya adalah demensia jisim ?ey (?ey body dementia%,

    penyakit Pi2k, demensia frontotemporal, hidrosefalus tekanan normal,

    demensia alkoholik, demensia infeksiosa (misalnya human immunodefi2ien2y

    virus (1!@% atau sifilis% dan penyakit Parkinson. anyak jenis demensia yang

    melalui evaluasi dan penatalaksanaan klinis berhubungan dengan penyebab

    yang reversibel seperti kelaianan metabolik (misalnya hipotiroidisme%,

    defisiensi nutrisi (misalnya defisiensi vitamin $" atau defisiensi asam folat%,

    atau sindrom demensia akibat depresi. Pada tabel ".$ berikut ini dapat dilihat

    kemungkinan penyebab demensia84abel $. /tiologi Demensia

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    6/30

    Demensi Degene!tif  Penyakit Alheimer

    Demensia frontotemporal (misalnyaB

    Penyakit Pi2k% Penyakit Parkinson

    Demensia 0isim ?ey

    ;erokalsinosis serebral idiopatik

    (penyakit ;ahr% 6elumphan supranuklear yang

    progresif

    T!"m Dementia pugilisti2a,

    post traumati2 dementiaSubdural hematoma

    #isiologis

    1idrosefalus 4ekanan

    Cormal

    Infe$si

    Penyakit Prion (misalnya penyakit

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    7/30

    Jenis+,enis Demensi-

    erbagai gangguan dan faktor-faktor tertentu berkontribusi terhadap

    perkembangan penyakit demensia. Pada penyakit neurodegeneratif misalnya

    penyakit Alheimer, gangguan frontotemporal, dan demensia ?ey ody

    mengakibatkan kehilangan fungsi otak dan neuron yang progresif serta ireversibel.

    Saat ini, belum ada pengobatan yang adekuat untuk penyakit neurodegeneratif ini.

    Camun, ada tipe lain dari demensia yang dapat reversibel dengan terapi yang

    dekuat. Pada hidrosefalus tekanan normal misalnya, sering reversibel ketika 2airan

    serebrospinal yang berlebih didrainase via shunt dan disirkulasikan di tempat lain di

    dalam tubuh. @askulitis serebral berespon baik terhadap pemberian obat

    imunosupresif.

    erbagai jenis demensia dideskripsikan sebagai berikut,

    1. Demensi Al/eime!  Alois Alheimer pertama kali menggambarkan suatu kondisi yang selanjutnya

    diberi nama dengan namanya dalam tahun $>#+, saat ia menggambarkan

    seorang anita berusia )$ tahun dengan perjalanan demensia progresif 

    selama &,) tahun. Diagnosis akhir Alheimer didasarkan pada pemeriksaan

    neuropatologi otakB meskipun demikian, demensia Alheimer biasanya

    didiagnosis dalam lingkungan klinis setelah penyebab demensia lain tela

    disingkirkan dari pertimbangan diagnostik.

    3ambar. 3ambaran histologis penyakit Alheimer. 4ampak se2ara jelas plak senilisdisebelah kiri. eberapaserabut neuron tampak kusut disebelah kanan. :enjadi

    2atatan tentang adanya keka2auan hantaran listrik pada sistem kortikal

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    8/30

    3ambar. 3ambaran organ otak makroskopik yang normal dan pada penyakit

     Alheimer 

    2. Demensi &s$"le! 

    Penyebabnya adalah penyakit vaskuler serebral yang multipel yangmenimbulkan gejala berpola demensia. Ditemukan umumnya pada laki-laki,

    khususnya dengan riayat hipertensi dan faktor resiko kardiovaskuler lainnya.

    3angguan terutama mengenai pembuluh darah serebral berukuran ke2il dan sedang

    yang mengalami infark dan menghasilkan lesi parenkhim multipel yang menyebar 

    luas pada otak (gambar "."%. Penyebab infark berupa oklusi pembuluh darah oleh

    pla arteriosklerotik atau tromboemboli dari tempat lain( misalnya katup jantung%.

    Pada pemeriksaan akan ditemukan bruit karotis, hasil funduskopi yang tidak normal

    atau pembesaran jantung.3.

    2.0 Ne"!ofisiologi dn Ne"!ontomi *t$

    ;ungsi kognitif merupakan aktivitas mental se2ara sadar seperti

    berpikir, mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa. ;ungsi kognitif 

     juga merupakan kemampuan atensi, memori, pertimbangan, peme2ahan

    masalah, serta kemampuan eksekutif seperti meren2anakan, menilai,

    mengaasi dan melakukan evaluasi. 

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    9/30

    ;ungsi kognitif terdiri dari8 (:odul Ceurobehavior P/EDOSS!, "##*%a. Atensi8 Atensi adalah kemampuan untuk bereaksi atau

    memperhatikan satu stimulus dengan mampu mengabaikan

    stimulus lain yang tidak dibutuhkan. Atensi merupakan hasil

    hubungan antara batang otak, aktivitas limbik dan aktivitas korteks

    sehingga mampu untuk fokus pada stimulus spesifik dan

    mengabaikan stimulus lain yang tidak relevan. 6onsentrasi

    merupakan kemampuan untuk mempertahankan atensi dalam

    periode yang lebih lama. 3angguan atensi dan konsentrasi akan

    mempengaruhi fungsi kognitif lain seperti memori, bahasa dan

    fungsi eksekutif.

    b. ahasa8 ahasa merupakan perangkat dasar komunikasi danmodalitas dasar yang membangun kemampuan fungsi kognitif.

    0ika terdapat gangguan bahasa, pemeriksaan kognitif seperti

    memori verbal dan fungsi eksekutif akan mengalami kesulitan

    atau tidak dapat dilakukan. ;ungsi bahasa meliputi & parameter,

    yaitu8$. 6elan2aran8 6elan2aran menga2u pada kemampuan untuk

    menghasilkan kalimat dengan panjang, ritme dan melodi yang

    normal. :etode yang dapat membantu menilai kelan2aran pasien

    adalah dengan meminta pasien menulis atau berbi2ara se2ara

    spontan.". Pemahaman8 Pemahaman menga2u pada kemampuan untuk

    memahami suatu perkataan atau perintah, dibuktikan dengan

    kemampuan seseorang untuk melakukan perintah tersebut.9. Pengulangan8 6emampuan seseorang untuk mengulangi suatu

    pernyataan atau kalimat yang diu2apkan seseorang.&. Penamaan8 :erujuk pada kemampuan seseorang untuk

    menamai suatu objek beserta bagian-bagiannya.

    3angguan bahasa sering terlihat pada lesi otak fokal maupun

    difus, sehingga merupakan gejala patognomonik disfungsi otak.

    Penting bagi klinikus untuk mengenal gangguan bahasa karena

    hubungan yang spesifik antara sindroma afasia dengan lesi

    neuroanatomi.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    10/30

    2. :emori8 ;ungsi memori terdiri dari proses penerimaan dan

    penyandian informasi, proses penyimpanan serta proses

    mengingat. Semua hal yang berpengaruh dalam ketiga proses

    tersebut akan mempengaruhi fungsi memori. ;ungsi memoridibagi dalam tiga tingkatan bergantung pada lamanya rentang

    aktu antara stimulus dengan recall , yaitu$. :emori segera (immediate memory %, rentang aktu antara

    stimulus dengan recall hanya beberapa detik. Disini hanya

    dibutuhkan pemusatan perhatian untuk mengingat (attention%". :emori baru (recent memory %, rentang aktu lebih lama yaitu

    beberapa menit, jam, bulan bahkan tahun.9. :emori lama (remote memory %, rentang aktunya bertahun-

    tahun bahkan seusia hidup.d. @isuospasial8 6emampuan visuospasial merupakan kemampuan

    konstruksional seperti menggambar atau meniru berbagai ma2am

    gambar (misal 8 lingkaran, kubus% dan menyusun balok-balok.

    Semua lobus berperan dalam kemampuan konstruksi dan lobus

    parietal terutama hemisfer kanan berperan paling dominan.

    :enggambar jam sering digunakan untuk skrining kemampuan

    visuospasial dan fungsi eksekutif dimana berkaitan dengan

    gangguan di lobus frontal dan parietal.

    e. ;ungsi /ksekutif8 ;ungsi eksekutif dari otak dapat didefinisikan

    sebagai suatu proses kompleks seseorang dalam meme2ahkan

    masalah persoalan baru. Proses ini meliputi kesadaran akan

    keberadaan suatu masalah, mengevaluasi, menganalisis, serta

    meme2ahkan men2ari jalan keluar suatu persoalan.

    Sedangkan lobus otak yang berperan dalam fungsi kognitif antara lain8

    $. ?obus ;rontalis8 Pada lobus frontalis mengatur motorik, perilaku,

    kepribadian, bahasa, memori, orientasi, spaial, belajar, asosiatif,

    daya analisis dan sintesis. Sebagian korteks medial lobus frontalis

    dikaitkan sebagai bagian dari sistem limbik dan adanya perubahan

    emosi bila terjadi kerusakan.". ?obus Parietalis8 ?obus ini berfungsi dalam memba2a, persepsi,

    memori, dan visuospasial. 6orteks ini menerima stimuli sensorik

    (input visual, auitori, taktil% dari area asosiasi sekunder. 6arena

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    11/30

    menerima input dari berbagai modalitas sensori sering disebut

    korteks heteromodal dan mampu membentuk asosiasi sensorik

    (2ross modal asso2iation%, sehingga manusia dapat

    menghubungkan input visual dan menggambarkan apa yang merekalihat atau pegang.

    9. ?obus 4emporalis8 ?obus temporal berfungsi mengatur 

    pendengaran, penglihatan, emosi, memori, kategorisasi benda-

    benda, dan seleksi rangsangan auditorik dan visual.&. ?obus Oksipitalis8 ?obus oksipitalis berfungsi mengatur penglihatan

    primer, visuospasial, memori, dan bahasa (:arkam, "##9%.

    :asing-masing domain kognitif tidak dapat berjalan sendiri-sendiri dalam

    menjalankan fungsinya tetapi sebagai satu kesatuan yang disebut sistem limbik.

    Sistem limbik terdiri dari amygdala, hipokampus, nukleus talamik anterior, girus

    subkalosus, girus cinguli, girus parahipokampus, formasio hipokampus dan korpus

    mamilare. Alveus, fimbria, forniks, traktus mammilotalmikus dan striae terminalis

    membentuk jaras-jaras penghubung sistem ini (5aFman, "##+%.

    Peran sentral sistem limbik meliputi memori, pembelajaran, motivasi, emosi,

    fungsi neuroendokrin dan aktivitas otonom. Struktur otak berikut ini merupakan

    bagian dari sistem limbik8

    $. Amygdala, terlibat dalam pengaturan emosi, dimana pada hemisfer kanan

    predominan untuk belajar emosi dalam keadaan tidak sadar, dan pada

    hemisfer kiri predominan untuk belajar emosi pada saat sadar.

    ". Hipokampus, terlibat dalam pembentukan memori jangka panjang,

    pemeliharaan fungsi kognitif yaitu proses pembelajaran.

    9. Girus parahipokampus, berperan dalam pembentukan memori spasial.

    &. Girus cinguli, mengatur fungsi otonom seperti denyut jantung, tekanan

    darah dan kognitif yaitu atensi.

    ). Forniks, membaa sinyal dari hipokampus ke mammillary bodies dan

    septal nuclei. Adapun forniks berperan dalam memori dan pembelajaran.. Hipothalamus, berfungsi mengatur sistem saraf otonom melalui produksi

    dan pelepasan hormon, tekanan darah, denyut jantung, lapar, haus, libido

    dan siklus tidur bangun, perubahan memori baru menjadi memori

     jangka panjang.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    12/30

    +. Thalamus ialah kumpulan badan sel saraf di dalam diensefalon

    membentuk dinding lateral ventrikel tiga. ;ungsi thalamus sebagai pusat

    hantaran rangsang indra dari perifer ke korteks serebri. Dengan kata lain,

    thalamus merupakan pusat pengaturan fungsi kognitif di otak sebagaistasiun relay ke korteks serebri .

    *. Mammillary bodies, berperan dalam pembentukan memori dan

    pembelajaran.

    >. Girus dentatus, berperan dalam memori baru.

    $#.orteks enthorinal, penting dalam memori dan merupakan komponen

    asosiasi (:arkam, "##9, Devinsky dkk. "##&%.

    2. Ptofisiologi

    ;aktor genetik

    5alaupun penyebab demensia tipe Alheimer masih belum diketahui, telah

    terjadi kemajuan dalam bidang molekular yakni deposit amiloid yang

    merupakan tanda utama neuropatologi gangguan. eberapa peneliti

    mengungkapkan baha )#' prevalensi kasus alheimer ini diturunkan

    melalui gen autosomal dominan. !ndividu keturunan garis pertama pada

    keluarga penderita alheimer mempunyai resiko menderita demensia kali

    lebih besar dibandingkan kelompok kontrol normal. Pemeriksaan genetikaDCA pada penderita alheimer dengan familial early onset terdapat kelainan

    lokus pada kromosom "$ diregio proFimal log arm, sedangkan pada familial

    late onset didapatkan kelainan lokus pada kromosom $>. egitu pula pada

    penderita don syndrome mempunyai kelainan gen kromosom "$, setelah

    berumur tahun terdapat neurofibrillary tangles  (C;4%, senile plaue dan

    penurunan. :arker kolinergik pada jaringan otaknya yang menggambarkan

    kelainan histopatologi pada penderita alheimer. 1asil penelitian penyakit

    alheimer terhadap anak kembar menunjukkan -)#' adalah monoygotedan )#' adalah diygote. 6eadaan ini mendukung baha faktor genetik

    berperan dalam penyaki alheimer. Pada sporadik non familial ()#-+#'%,

    beberapa penderitanya ditemukan kelainan lokus kromosom , keadaan ini

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    13/30

    menunjukkan baha kemungkinan faktor lingkungan menentukan ekspresi

    genetika pada alheimer. ;aktor !nfeksi

     Ada hipotesis menunjukkan penyebab infeksi virus pada keluarga penderita

    alheimer yang dilakukan se2ara immuno blot analisis, ternyata diketemukan

    adanya antibodi reaktif. !nfeksi virus tersebut menyebabkan infeksi pada

    susunan saraf pusat yang bersipat lambat, kronik dan remisi. eberapa

    penyakit infeksi seperti **%, mengatakan baha faktor lingkungan juga dapat berperan

    dalam patogenesa penyakit alheimer. ;aktor lingkungan antaral ain,

    aluminium, sili2on, mer2ury, in2. Aluminium merupakan neurotoksik

    potensial pada susunan saraf pusat yang ditemukan neurofibrillary tangles

    (C;4% dan senile plaue (SP!CA?!S%. 1al tersebut diatas belum dapat

    dijelaskan se2ara pasti, apakah keberadaan aluminum adalah penyebab

    degenerasi neurosal primer atau sesuatu hal yang tumpang tindih. Pada

    penderita alheimer, juga ditemukan keadan ketidakseimbangan merkuri,

    nitrogen, fosfor, sodium, dengan patogenesa yang belum jelas. Ada dugaan

    baha asam amino glutamat akan menyebabkan depolarisasi melalui

    reseptor C-methy D-aspartat sehingga kalsium akan masuk ke intraseluler 

    (+#% melaporkan #' pasien yang menderita

    alheimer didapatkan kelainan serum protein seperti penurunan albumin dan

    peningkatan alpha protein, anti trypsin alphamar2oglobuli dan haptoglobuli.

    1eyman ($>*&%, melaporkan terdapat hubungan bermakna dan meningkat

    dari penderita alheimer dengan penderita tiroid. 4iroid 1ashimoto

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    14/30

    merupakan penyakit inflamasi kronik yang sering didapatkan pada anita

    muda karena peranan faktor immunitas ;aktor 4rauma

    eberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan penyakit alheimer 

    dengan trauma kepala. 1al ini dihubungkan dengan petinju yang menderita

    demensia pugilistik, dimana pada otopsinya ditemukan banyak neurofibrillary

    tangles. ;aktor Ceurotransmitter 

    Perubahan neurotransmitter pada jaringan otak penderita alheimer 

    mempunyai peranan yang sangat penting seperti8a. Asetilkolin

    arties et al ($>*"% mengadakan penelitian terhadap aktivitas spesifik

    neurotransmiter dgn2ara biopsi sterotaktik dan otopsi jaringan otak pada

    penderita alheimer didapatkan penurunan aktivitas kolinasetil

    transferase, asetikolinesterase dan transport kolin serta penurunan

    biosintesa asetilkolin. Adanya defisit presinaptik dan postsynaptik

    kolinergik ini bersifat simetris pada korteks frontalis, temporallis superior,

    nukleus basalis, hipokampus. 6elainan neurottansmiter asetilkoline

    merupakan kelainan yang selalu ada dibandingkan jenis neurottansmiter 

    lainnyapd penyakit alheimer, dimana pada jaringan otakbiopsinya

    selalu didapatkan kehilangan 2holinergik :arker. Pada penelitian

    dengan pemberian s2opolamin pada orang normal, akan menyebabkan

    berkurang atau hilangnya daya ingat. 1al ini sangat mendukung

    hipotesa kolinergik sebagai patogenesa penyakit alheimer.b. Coradrenalin6adar metabolisma norepinefrin dan dopimin didapatkan menurun pada

     jaringan otak penderita alheimer. 1ilangnya neuron bagian dorsal lokus

    seruleus yang merupakan tempat yang utama noradrenalin pada

    korteks serebri, berkorelasi dengan defisit kortikal noradrenergik. oen

    et al.,($>**%, melaporkan hasil biopsi dan otopsi jaringan otak penderitaalheimer menunjukkan adanya defisit noradrenalin pada presinaptik

    neokorteks. Palmer et al ($>*+%, Eeinikanen ($>**%, melaporkan

    konsentrasi noradrenalin menurun baik pada post dan ante-mortem

    penderita alheimer.2. Dopamin

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    15/30

    Sparks et al ($>**%, melakukan pengukuran terhadap aktivitas

    neurottansmiter regio hipothalamus, dimana tidak adanya gangguan

    perubahan aktivitas dopamin pada penderita alheimer. 1asil ini masih

    kontroversial, kemungkinan disebabkan karena potongan histopatologiregio hipothalamus setia penelitian berbeda-beda.d. SerotoninDidapatkan penurunan kadar serotonin dan hasil metabolisme ) hidroFi-

    indola2etil a2id pada biopsi korteks serebri penderita alheimer.

    Penurunan juga didapatkan pada nukleus basalis dari meynert.

    Penurunan serotonin pada subregio hipotalamus sangat bervariasi,

    pengurangan maksimal pada anterior hipotalamus sedangkan pada

    posterior peraventrikuler hipotalamus berkurang sangat minimal.

    Perubahan kortikal serotonergik ini berhubungan dengan hilangnya

    neuron-neuron dan diisi oleh formasi C;4 pada nukleus rephe dorsalise. :AO (:onoamine Oksidase%/nim mitokondria :AO akan mengoksidasi transmitter mono amine.

     Aktivitas normal :AO terbagi " kelompok yaitu :AO A untuk deaminasi

    serotonin, norepineprin dan sebagian ke2il dopamin, sedangkan :AO

    untuk deaminasi terutama dopamin. Pada penderita alheimer,

    didapatkan peningkatan :AO A pada hipothalamus dan frontais

    sedangkan :AO meningkat pada daerah temporal dan menurun pada

    nukleus basalis dari meynert

    2. e,l Klinis

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    16/30

    3ambaran utama demensia yaitu adanya gangguan memori, setidak-

    tidaknya satu diantara gangguan-gangguan kognitif berikut ini8 afasia,

    apraksia, agnosia, atau gangguan dalam hal fungsi eksekutif. Defisit

    kognitif harus sedemikian rupa sehingga mengganggu fungsi sosial atauokupasional, serta harus menggambarkan menurunnya fungsi luhur 

    sebelumnya (0efferies, "##>%.. 3angguan memori8 6etidakmampuannya untuk belajar tentang

    hal-hal baru, atau lupa akan hal-hal yang baru saja dikenal,

    dikerjakan, atau dipelajari. ?upa akan pekerjaan, sekolah, tanggal

    lahir, anggota keluarga, dan bahkan terhadap namanya sendiri.(. 3angguan orientasi8 Orientasi dapat terganggu se2ara progresif 

    selama perjalanan penyakit demensia. Sebagai 2ontohnya, pasien

    dengan demensia mungkin lupa bagaimana kembali ke

    ruangannya setelah pergi ke kamar mandi.4. 3angguan bahasa8 Penderita akan terlihat sulit untuk men2ari

    kata yang tepat dalam mengungkapkan isi pikirannya.d.  Apraksia8 Penderita sering mengalami kesulitan dalam

    menyelesaikan tugas sehari-hari yang sangat mereka ketahui,

    2ontohnya mereka tidak mengetahui langkah-langkah untuk

    menyiapkan makanan, berpakaian.e.  Agnosia8 6etidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi

    benda meskipun fungsi sensoriknya utuh. Sebagai 2ontoh,

    penderita tidak dapat mengenali kursi, pena, meskipun visusnya

    baik. Akhirnya penderita tak mengenal lagi anggota keluarganya

    dan bahkan dirinya sendiri yang tampakpada 2ermin.f. 3angguan ;ungsi /ksekutif8 Ditandai dengan sulit menyelesaikan

    masalah, reasoning, pembuatan keputusan, dan penilaian.

    :isalnya penderita mengenakan baju tanpa mempertimbangkan

    2ua2a, memakai beberapa kaos di hari yang panas atau memakai

    pakaian yang sangat minim ketika 2ua2a dingin.g. Perubahan 6epribadian8 Pasien menjadi introvert dan kurang

    memperhatikan tentang efek perilaku mereka terhadap orang lain.

    5aham paranoid, mudah marah dan meledak-ledak, delusi

    paranoid dan halusinasi (dengar, visual, dan hapti2%, agitasi,

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    17/30

    andering (mondar-mandir%, dan gangguan tidur (

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    18/30

    "##+. An Atlas !f %nvestigation And &iagnosis !f &ementia. OFford. Atlas :edi2al

    Publishing ?td

    Pen2itraan otak yang direkomendasikan dalam penegakkan diagnosis dari

    demensia adalah :E! atau %

    Pemeriksaan //3 tidak menunjukkan kelainan yang spesifik, namun pada

    stadium lanjut dapat ditemukan perlambatan umum dan kompleks periodik. (:unir,

    "#$)%

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    19/30

    Pemeriksaan genetik perlu dilakukan pada pasien dengan pola autosomal

    dominan demensia. Presenilin $ adalah mutasi tersering yang ditemukan pada

    aleimer onset dini, sedangkan vau dan progranulin adalah mutasi yang sangat

    berhubungan dengan demensia frototemporal. (:iller and oeve. "##>%

    2.6 Peneg$$n dignosis

    Penegakkan diagnosis demensia berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik

    dan pendekatan neuropsikologis. (:unir, "#$)%

     American academy of "eurology ("##$% melakukan parameter pada

    diagnosis demensia yang direkomendasikan untuk digunakan se2ara rutin adalah

    dari kriteria DS:-!@. (:26eel, D 5, "##+% erikut ini adalah kriteria diagnosis pada

    berbagai tipe demensia menga2u pada &iangostic and (tatitical Manual of Mental &isorders, edisi keempat (DS:-!@-4E% ( mahfoed dkk, "#$$%

     A. 4erjadinya berbagai defisit kognitif yang bermanifestasi sebagai berikut8

    • Penurunan memori

    • Satu atau lebih gangguan kognitif 8 afasia, apraFia, agnosia,

    gangguan fungsi dalam pengambilan keputusan. Defisit kognitif di atas menyebabkan gangguan fungsi sosial dan

    okupasional.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    20/30

    2. Eiayat gangguan kognisi8 riayat gangguan memori jangka pendek

    maupun jangka panjangd. Eiayat gangguan perilaku dan kepribadian 8 gejala neuropsikologis

    berupa aham, halusinasi, depresi, dan lain-lain.

    e. Eiayat intoksikasif. Eiayat keluarga

    2.6.2 Peme!i$sn fisi$

    Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan umum dan

    pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan neurologis dilakukan untuk membedakan

    proses degeneratif primer atau sekunder dan kondisi komorbid lainnya serta

    mengetahui adanya tekanan intrakranial. (:unir, "#$)%

    2.6.3 Peme!i$sn ne"!opsi$ologis

    Pemeriksaan neuropsikologis meliputi evaluasi memori, orientasi, bahasa,kalkulasi, praksis, visuospasial dan visuoperseptual. Pemeriksaan Mini Mental (tate

    )*amination ( ::S/% dan +lock &raing Test  (

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    21/30

    Sumber 8 :iller and oeve. "##>. The 'ehavioral "eurology of &ementia.# tahun tanpa

    menunjkkan gambaran klinis yang atipikal.

    9. Possible aleimer8 apabila terdapat penyebab sekunder yang juga berkontribusi

    tetapi tidak semata-mata penyebab demensia.

    Dengan menggunakan kriteria ini memberi akurasi *)' untuk diagnosis  Al-eimer 

    dementia. (:ahfoed dkk, "#$$%

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    22/30

    Sumber 8 :iller and oeve. "##>. The 'ehavioral "eurology of &ementia.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    23/30

    pemeriksaan radiologis ( :E! atau %

    Sumber 8 :iller and oeve. "##>. The 'ehavioral "eurology of &ementia.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    24/30

     

    Sumber 8:26eel, D 5., urns, : 0., :eusser, 4 :., :orris, 0

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    25/30

    9. Penderita kehilangan kemampuan pemahaan kata terhadap objek dan

    lingkungannya

    Sumber 8:26eel, D 5., urns, : 0., :eusser, 4 :., :orris, 0

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    26/30

    Sumber 8 :26eel, D 5., urns, : 0., :eusser, 4 :., :orris, 0

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    27/30

    Obat golongan obat antiinflamasi non steroid, antioksidan, neurotropik, obat

    yang bekerja pada beta amiloid protein tau dan presenilin.

    Non f!m$ologis

    Penatalaksanaan non farmakologis dilakukan oleh keluarga penderitadengan tujuan untuk menetapkan programaktivitas harian penderita, orientasi

    realitas, dan modifikasi perilaku.

    • Program harian penderia 8 kegiatan harian teratur dan sistematis, terdiri dari

    aktivitas fisik dan aktivitas otak, asupan gii berimbang, 2ukup serat,

    mengandung antioksidan, dan mudah di2erna, men2egah dan mengelola

    faktor resiko yang dapat memperberat penyakit, melaksanakan hobi dan

    aktivitas sosial sesuai dengan kemampuan, melaksanakan program latih,

    ulang, perhatian dan asosiasi, meningkatkan aktivitas saat siang hari denganpen2ahayaan 2ukup.

    • Program orientasi realitas 8 selalu diingatkan akan aktu dan tempat, beri

    tanda khusus untuk tempat tertentu, pemberian stimulasi melalui latihan dan

    permainan, men2iptakan lingkungan yang familiar, aman dan tenang.(:unir,

    "#$)%

    2.18.1 Demensi Aleime!

    Sumber 8 :iller and oeve. "##>. The 'ehavioral "eurology of &ementia.

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    28/30

    pengobatan simptomatis seperti asetilkolinesterase inhibitor, ternyata kurang

    memberikan efek pada pasien demensia vaskuler, namun memberi manfaat pada

    demensia aleimer dengan stroke. (:ahfoed dkk, "#$$%

    2.18.3 Demensi f!ontotempo!l Asetilkolinesterase inhibitor tidak efektif pada manajemen simptomatis

    demensia frontotemporal. Selain itu, asetilkolinesterase inhibitor dapat

    menyebabkan agitasi. Pada pemberian SSE! justru menunjukkan kesuksesan

    pengobatan. (miller and boeve. "##>%

    2.18.0 Demensi Le9) Bodies

    Data menunjukkan adanya efikasi farmakologi dari demensia ley bodies

    dengan menunjukkan perubahan signifikan setelah penggunaan asetilkolinesterase

    inhibitor. (miller and boeve. "##>%

    2.11 P!ognosis

    Demensia karena A!DS biasanya dimulai se2ara samar terapi berkembang

    terus selama beberapa bulan atau tahun. sedangkan demensia karena penyakit

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    29/30

    BAB IIIKESI'PULAN DAN SA:AN

    1.1 Kesimp"ln$. Demensia adalah sindrom neurodegeneratif yang timbul karena adanya

    kelainan yang bersifat kronis dan progesif disertai dengan gangguan

    fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan

    pengambilan keputusan. 6esadaran pada demensia tidak

    terganggu.Demensia dapat disebabkan oleh proses degeneratif, lesi

    vaskuler, maupun neoplasma, infeksi, dan metabolisme". 4atalaksana demensia harus dikerjakan se2ara holistik men2akup terapi

    psikososial dan farmakoterapi

    1.2 S!n$. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pen2egahan terhadap

    terjadinya gangguan kognitif dini dan lanjut". Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pen2egahan terjadinya

    demensia sehingga dapat di2egah onsetnya sejak dini

  • 8/19/2019 Pengayaan Demensia(1)

    30/30

    DA#TA: PUSTAKA

    Cational !nstitute of 1ealth. "#$". 4he Dementias, 1ope 4hrough Eesear2h. Cational!nstitute of Ceurologi2al Disorder and Stroke, Cational !nstitute on Aging

    Eii et al. "#$&. 3lobal /pidemiology of Dementia8 Alheimer=s and @as2ular 4ypes.

    iomed Eesear2h !nternational

    :a2hfoed, 1asan., : 1amdan., Abdullah :., 5ardah. "#$$. 'uku Ajar %lmu (araf .

    Surabaya. Pusar Penerbitan dan Per2etakan CA!E (AP%

    :iller and oeve. "##>. The 'ehavioral "eurology of &ementia.