PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN...

187
PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA TANGERANG PADA PASAR TRADISIONAL BANDENG PASCA REVITALISASI SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh Naomi Laura 6661111108 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, 2016

Transcript of PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN...

Page 1: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD)

PASAR KOTA TANGERANG PADA PASAR

TRADISIONAL BANDENG PASCA REVITALISASI

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Naomi Laura

6661111108

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2016

Page 2: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat
Page 3: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat
Page 4: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat
Page 5: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

ABSTRAK

Naomi Laura. 6661111108. Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar

Kota Tangerang pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi.

Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Kondisi Pasar Tradisional semakin hari semakin buruk, sedangkan sekarang

semakin banyak Pasar Modern yang berkembang di Kota Tangerang.

Pemerintah Kota Tangerang melakukan revitalisasi Pasar Tradisional untuk

meningkatkan kualitas Pasar Tradisional sehingga tidak kehilangan konsumen.

Melalui PD Pasar Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang membuat

program untuk merevitalisasi Pasar Tradisional yang kondisinya sudah buruk,

salah satunya adalah Pasar Bandeng. Setelah dilakukannya revitalisasi,

pengawasan terus dilakukan dari semua pihak demi mempertahankan kondisi

pasar yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana pengawasan di Pasar Bandeng pasca

revitalisasi. Peneliti menggunakan metode kualitatif. Pemilihan informan

menggunakan teknik puposive sampling. Peneliti menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Stephen P. Robbins dan Marry Coulter yang terdiri dari 4

dimensi pengawasan, yaitu menetapkan standar, pengukuran, membandingkan,

dan melakukan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan

pengawasan masih kurang optimal karena intensitas pengawasan yang rendah

dan pembenahan yang belum berhasil. Untuk itu peneliti memberikan saran

yaitu, perlu dibuatnya peraturan khusus pengawasanan, diadakannya jadwal

pengawasan agar pengawasan dilakukan secara rutin, ditegakkannya peraturan

yang ada dengan cara memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar peraturan,

dilakukan pembenahan atas fasilitas yang rusak.

Kata kunci: pengawasan, pasar tradisional, revitalisasi

Page 6: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

ABSTRACT

Naomi Laura. 6661111108. Controlling of Market Regional Company

Tangerang City on Bandeng Traditional Market After Revitalized. School of

Public Administration. The Faculty of Social Science and Political Sciene.

Sultan Ageng Tirtayasa University.

Traditional market conditions are getting worse, while Modern Market

growing in Tangerang City. The Government of Tangerang City revitalizing

Traditional Market to increase the quality of Traditional Market so that not

lose consumers. The Government of Tangerang make a program revitalizing

for Traditional Market in bad condition, one of which is Bandeng Market

trough Market Regional Company Tangerang City. After the revitalization,

controlling are contiued by all parties to mantain market condition much better

than before. The purpose of this research was to determine how the control in

Bandeng Market after revitalized. This research used qualitative methods.

Election research informants used purposive sampling technique. This

research used the teory put forward by Stephen P. Robbins and Marry Coulter

consist of four dimensions of controlling, there are Standards, Measurement,

Compare, and Action. The result showed that controlling is still not optimal

because low intensity of control and revamping unsuccsessful. The suggestions

to this research are the need special regulation for controlling, made a regular

schedule for controlling, enforce all regulations by give strict sanctions.

Revamping over the demage facilities.

Kleywords: Controlling, Traditional Market, The Revitalization

Page 7: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatNya yang selalu setia menyertai penulis dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar

Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu)

pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun sebagai perbaikan dan guna untuk menambah wawasan di

masa yang akan datang. Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis juga

memperoleh bantuan bimbingan dan juga saran baik berupa moril maupun

materiil. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

atas bantuan dan bimbingannya kepada yang terhormat:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Yth. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Yth. Ibu Rahmawati, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa serta selaku Dosen

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dan membagi ilmunya

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

Page 8: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

4. Yth. Bapak Iman Mukhroman, M.Ikom sebagai Wakil Dekan II

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

5. Yth. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan

III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

6. Yth. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa serta selaku

Dosen Pembimbing Akademik penulis, yang memberikan bimbingan,

semangat, dan motivasi selama menjalani perkuliahan.

7. Yth. Bapak Riswanda, Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Program Studi

Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Yth. Ibu Dr. Ayuning Budiati, S.IP., MPPM selaku Dosen Pembimbing

I yang telah bersedia meluangkan waktunya dan membagi banyak

ilmunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah memberikan ilmu

selama menjalani perkuliahan.

10. Yth. Bapak Teguh Waluyo, SE selaku Kepala Sub. Divisi

Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi Pasar dari Kantor

Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang yang telah membantu penulis

dalam memberikan informasi untuk penyediaan data dalam

penyelesaian skripsi penulis.

Page 9: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

11. Yth. Bapak Sugeng Aryanto, SH selaku Kepala Pasar Malabar dan

Bapak Sanusi Endang Priyatna selaku Kepala Pasar Bandeng yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan penjelasan mengenai

informasi dan data tentang Pasar Bandeng.

12. Yth. Bapak Hizbulloh selaku Staff Pasar Bandeng yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan informasi tentang Pasar

Bandeng.

13. Orang tua serta Keluarga yang telah memberikan dukungan, doa, dan

motivasi kepada penulis dalam menjalani skripsi ini.

14. Semua teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi

Negara angakatan 2011 yang telah memberikan banyak pengalaman,

dukungan, serta doa, terkhusus untuk Firstyana Gusti Ayu, Nita Retna

Sari, Dhani Chairani, Indri Selianawati, Diana Pusvitasari, Desy

Hartining, Gesti Resti Fitri, Deddy Rusadi, Helen Kartikasari.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.

Serang, 01 November 2016

Penulis

Naomi Laura

Page 10: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................ iv

DAFTAR TABEL ......................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ ix

DAFTAR BAGAN ......................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 17

1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 17

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 17

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 18

1.5.1 Manfaat Teoritis .......................................................................... 18

1.5.2 Manfaat Praktis .......................................................................... 18

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................... 18

Page 11: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori ...................................................................................... 22

2.1.1 Pengertian Pasar .......................................................................... 22

2.1.2 Pengertian Perusahaan Daerah .................................................. 24

2.1.3 Pengertian Pengawasan .............................................................. 26

2.1.4 Manfaat Pengawasan .............................................................. 28

2.1.5 Tujuan Pengawasan .............................................................. 29

2.1.6 Tipe-Tipe Pengawasan .............................................................. 30

2.1.7 Proses Pengawasan .............................................................. 33

2.1.8 Prinsip-Prinsip Pengawasan .................................................. 36

2.1.9 Dimensi Pengawasan .............................................................. 38

2.1.10 Syarat-Syarat Pengawasan Yang Efektif .......................... 39

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 43

2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................... 46

2.4 Asumsi Dasar ...................................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ...................................................................................... 50

3.2 Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................... 51

3.3 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 52

3.4 Variabel Penelitian .......................................................................... 52

3.4.1 Definisi Konsep .......................................................................... 52

3.4.2 Definisi Operasional .............................................................. 53

3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 56

3.6.1 Cara Pengumpulan Data .................................................. 56

3.6.2 Jenis dan Sumber Data .................................................. 61

3.7 Informan Penelitian .......................................................................... 62

Page 12: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

3.8 Teknik Analisis Data .......................................................................... 64

3.9 Teknik Pengujian dan Keabsahan Data .................................................. 66

3.10 Jadwal Penelitian .......................................................................... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................. 70

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Tangerang ...................................... 70

4.1.2 Gambaran Umum PD Pasar Kota Tangerang .......................... 73

4.1.3 Tugas Unsur Organisasi .............................................................. 73

4.1.4 Susunan Organisasi PD Pasar Kota Tangerang .......................... 82

4.1.5 Visi dan Misi PD Pasar Kota Tangerang .......................... 85

4.1.6 Gambaran Umum Pasar Bandeng ...................................... 86

4.1.7 Struktur Organisasi Pasar Kota Tangerang .......................... 89

4.2 Deskripsi Data ...................................................................................... 90

4.2.1 Data Informan Penelitian .................................................. 91

4.2.2 Daftar Nama Informan .................................................. 93

4.3 Analisis Hasil Penelitian .......................................................................... 95

4.3.1 Menetapkan Standar (Standards) ...................................... 96

4.3.2 Pengukuran (Measurement) .................................... 107

4.3.3 Membandingkan (Compare) .................................... 122

4.3.4 Melakukan Tindakan (Action) .................................... 136

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 148

4.4.1 Menetapkan Standar (Standards) .................................... 149

4.4.2 Pengukuran (Measurement) .................................... 153

4.4.3 Membandingkan (Compare) .................................... 157

4.4.4 Melakukan Tindakan (Action) .................................... 159

Page 13: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 164

5.2 Saran .................................................................................... 166

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Keterangan Pasar Milik PD Pasar Kota Tangerang .............. 6

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara .............................................................. 58

Tabel 3.2 Daftar Informan .............................................................. 62

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian .............................................................. 69

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana Pasar Bandeng ...................................... 88

Tabel 4.2 Kode Penelitian .............................................................. 91

Tabel 4.3 Kodefikasi Informan Penelitian ...................................... 93

Tabel 4.4 Daftar Harga Renovasi Pasar Bandeng ........................ 127

Tabel 4.5 Matriks Hasil Penelitian ................................................ 163

Page 15: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tipe-tipe Pengawasan ............................................................. 30

Gambar 2.2 Proses Pengawasan ............................................................. 34

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................. 48

Gambar 3.1 Teknik Analisis Data ............................................................. 66

Gambar 4.1 Peta Kota Tangerang ............................................................. 71

Gambar 4.2 Pasar Bandeng ............................................................. 86

Page 16: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Pasar Kota Tangerang .......................... 14

Bagan 4.1 Struktur Organisasi PD Pasar Kota Tangerang .............. 83

Bagan 4.2 Struktur Organisasi Pasar Kota Tangerang .......................... 88

Page 17: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian

LAMPIRAN II Member Check

LAMPIRAN III Matriks Hasil Penelitian

LAMPIRAN IV Data Pendukung Penelitian

LAMPIRAN V Dokumentasi Penelitian

Page 18: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar adalah sebagai suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu

untuk membeli atau menjual barang dan jasa atau faktor-faktor produksi.

Syarat-syarat terbentuknya pasar antara lain, adanya penjual, adanya pembeli,

adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan, terjadinya kesepakatan antara

penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat sebagai tempat

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai kebutuhan pokok tersedia di

pasar, baik berupa bahan pangan maupun sandang yang dijual secara grosir dan

ritel (Kotler & Keller, 2012:8).

Peranan pasar terbagi untuk produsen, konsumen, dan pemerintah.

Peran pasar bagi produsen yaitu sebagai tempat untuk mempromosikan barang,

menjual hasil produksi, memperoleh bahan produksi. Peran pasar bagi

konsumen yaitu untuk memudahkan konsumen mendapat barang kebutuhan

dan sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang

dimiliki. Peran pasar bagi pemerintah yaitu sebagai penunjang kelancaran

pembangunan dan sebagai sumber pendapatan daerah. Kegunaan pasar konkret

dalam kegiatan ekonomi masyarakat, antara lain merupakan tempat menjual

hasil produksi yang dihasilkan masyarakat, menjadi tempat pemenuhan

kebutuhan masyarakat secara langsung, menjadi tempat transaksi jual beli

barang atau jasa, membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, membantu

Page 19: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

2

menciptakan lapangan kerja, membantu meningkatkan pendapatan daerah

(Robert S. Pyndick, 2007:152).

Pasar mempunyai beberapa fungsi antara lain, fungsi disribusi, yaitu

untuk mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam

melaksanakan transaksi. Fungsi pembentukan harga, yaitu kesepakatan harga

antara penjual dan pembeli. Fungsi promosi, yaitu sebagai sarana paling tepat

untuk ajang promosi. Dalam pengklasifikasiannya, pasar dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional

merupakan sektor perekonomian yang sangat penting bagi mayoritas

penduduk di Indonesia. Masyarakat miskin yang bergantung kehidupannya

pada pasar tradisional tidak sedikit. Menjadi pedagang di pasar tradisional

merupakan alternatif pekerjaan di tengah banyaknya pengangguran di

Indonesia. Pasar tradisional biasanya terhubung dengan toko-toko kecil di

dusun-dusun sebagai tempat kulakan. Pasar tradisional di pedesaan juga

terhubung dengan pasar tradisional di perkotaan yang biasa menjadi sentral

kulakan bagi pedagang pasar-pasar pedesaan di sekitarnya. Pasar tradisional

merupakan penggerak ekonomi masyarakat.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli

secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar serta ditandai dengan

adanya transaksi. Bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los, dan

dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun pengelola pasar. Pasar

tradisional mempunyai kelemahan dan kelebihan. Kelebihannya antara lain,

lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang

lengkap, harga yang rendah, sistem tawar-menawar yang meunjukkan sikap

Page 20: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

3

keakraban antara penjual dan pembeli. Di dalam pasar tradisional, tawar-

menawar harga adalah wujud transaksi interaktif yang sering dilakukan. Harga

di pasar tradisional merupakan hasil kesepakatan antara pedagang dan pembeli.

Informasi mengenai harga dagangan merupakan sebuah komponen penting di

pasar tradisional. Sistem jual beli yang terjadi merupakan sebuah sistem

transaksi yang interaktif yang tidak dapat ditemui di pasar modern.

Fleksibilitas dalam pasar tradisional tidak hanya dalam masalah harga. Para

pedagang pun relatif fleksibel dalam melakukan kegiatannya, baik pada sisi

waktu, kegiatan, maupun tempat. Hal ini menjadi salah satu pendongkrak

perekonomian kalangan menengah ke bawah. Saat bangsa sedang di landa

kritis ekonomi, pasar tradisional terbukti menjadi salah satu katup penyelamat

ekonomi kerakyatan. Bila diatur dengan baik pasar tradisioanal sebenarnya bisa

memberikan kontribusi yang signifikan bagi PAD pemerintah daerah.

Kelemahannya antara lain, kumuh dan kotornya lokasi pasar,

banyaknya produk yang mayoritas diperjualbelikan oleh oknum yang tidak

bertanggungjawab menggunakan bahan kimia yang tidak seharusnya dipakai,

cara pengemasan yang kurang dilirik oleh konsumen. Selain itu, pedagang juga

harus berjuang menghadapi pungutan, baik resmi maupun ilegal. Gambaran

yang melekat pada pasar tradisional secara umum dilatar belakangi oleh

perilaku dari padagang pasar, pengunjung, atau pembeli dan pengelola pasar.

Gambaran negatif terhadap pasar tradisional mengakibatkan sebagian pada

pengunjung mencari alternatif tempat belanja lain yang mudah dijangkau

seperti pedagang kaki lima dan pedagang keliling yang lebih mudah dijangkau.

Page 21: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

4

Pasar modern adalah pasar yang pelayanannya dilakukan secara

mandiri dan dilayani oleh pramuniaga. Kelebihan dari pasar modern ini adalah

memiliki sirkulasi pengunjung yang teratur, ventilasi dan sanitasi yang baik,

kapasitas parkir yang memadai dan keamanan yang terjamin. Pasar modern ini

juga menyediakan fasilitas penunjang aktivitas pasar seperti mushola, ATM

center, toilet, tempat cuci dan pemotongan. Sedangkan kelemahannya yaitu

pada praktik jual beli yang tidak melakukan kontrak langsung antara penjual

dan pembeli (https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar).

Dengan berjalannya waktu, peran pasar tradisional terlihat terus

menurun. Selain itu peran pasar tradisional skala kecil menengah di perkotan

terancam hadirnya pedagang keliling dan warung di perkampungan. Pada sisi

lain, kehadiran mereka adalah solusi yang jitu bagi kalangan menengah

kebawah untuk belanja harian tanpa harus ke pasar. Sehingga menghemat

biaya transportasi. Akibatnya akan terdapat beberapa pasar tradisional yang

tutup karena kehilangan fungsinya. Hilangnya pasar tradisional yang berpuluh

tahun menjadi penghubung perekonomian perdesaan dengan perkotaan,

dikhawatirkan akan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan.

Di Indonesia, pangsa pasar dan kinerja pasar tradisional mengalami

penurunan, sementara pasar modern mengalami peningkatan karena banyaknya

investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia untuk mendirikan

pasar-pasar modern. Hal ini menyebabkan pasar tradisional kurang diminati.

Selain karena pasar modern, penurunan pangsa pasar tradisional juga

disebabkan oleh banyak faktor lainnya, antara lain kondisi pasar yang

memperihatinkan, desain dan tampilan pasar serta atmosfer, tata ruang, tata

Page 22: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

5

letak, dan lemahnya daya saing para kegiatan tradisional. Karena munculnya

berbagai macam pasar modern yang memiliki fasilitas lebih menarik dan

nyaman dibandingkan dengan pasar tradisional, akhirnya tidak sedikit

masyarakat yang mulai berpaling dari pasar tradisional ke pasar modern.

(Leksono, 2007:55).

Pasar-pasar tradisional dan pasar modern rata-rata mempunyai

spesifikasi barang dagangan yang hampir sama sehingga berpeluang

mengakibatkan terjadi persaingan diantara dua pasar tersebut. Jika dibiarkan

persaingan bebas antara kedua pasar tersebut dapat menggeser keberadaan

pasar tradisional. Dari banyak sisi, pasar tradisional tidak lebih baik dari

pasar modern, apalagi karakter masyarakat saat ini lebih menyukai tempat

belanja yang nyaman dan efisien dan hal inilah yang ditawarkan oleh pasar

modern. Pasar tradisional tidak memiliki dua hal tersebut karena keterbatasan

modal. Dan hal inilah yang harus dijembatani pemerintah. Kebijakan

revitalisasi pasar adalah cara yang tepat untuk mengatasi ketimpangan ini.

Pada kota-kota besar trend yang mengakibatkan menurunnya

perkembangan pasar tradisional semakin menjadi perhatian. Salah satu kota

yang memiliki masalah tersebut adalah Kota Tangerang. Pembangunan

infrastruktur, sarana dan prasarana di kota berjuluk “kota 1000 industri” ini

terlihat sangat dinamis. Di sektor perdagangan pun terlihat gairah investasi dan

transaksi yang terus menggeliat. Namun, di tengah gemerlapnya semua itu,

Pemkot Tangerang tidak melupakan arti penting pasar tradisional sebagai roda

utama perekonomian sebagian besar warganya.

Page 23: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

6

Pengelolaan pasar pada saat dikelola oleh Pemerintah Kota Tangerang

melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Pariwisata dan Dunia Usaha tidak

sesuai lagi karena adanya persaingan global dan seiring dengan perkembangan

Kota Tangerang maka Pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2003

membentuk PD Pasar Kota Tangerang sesuai dengan Perda No. 3 Tahun 2003

Tentang Pembentukan PD Pasar dan mulai beroperasi pada tanggal 10 April

2004. Dengan adanya PD Pasar Kota Tangerang diharapkan dapat

meningkatkan kualitas Pasar Tradisional di Kota Tangerang. PD Pasar Kota

Tangerang dibentuk untuk mengelola pasar tradisional dengan mengacu pada

Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Pasar. Jumlah, lokasi, kondisi, dan status pasar-pasar yang sudah sejak lama

ada dan diberikan kewenangannya kepada PD Pasar Kota Tangerang adalah

sbb:

Tabel 1.1

Keterangan Pasar Milik PD Pasar Kota Tangerang

NO NAMA PASAR

LUAS

LAHAN

KONDISI

1 Pasar Anyar 240,680 m2

Baik

2 Pasar Bandeng 4,550 mw

Rusak berat

3 Pasar Gerendeng 1,886 m2

Kumuh

4 Pasar Jatiuwung 1,500 m2

Cukup

5 Pasar Malabar 4,120 m2

Rusak

6 Pasar Poris 2.000 m2

Kumuh

7 Pasar Ramadhani 3,500 m2

Kumuh

(Sumber: Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang, 2011.)

Page 24: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

7

Melihat besarnya peran dan fungsi pasar-pasar tradisional tersebut,

Pemerintah Kota Tangerang pun memiliki sejumlah program untuk

meningkatkan mutu fisik dan pelayanan pasar-pasar tradisionalnya. Salah

satunya adalah program revitalisasi pasar yang sudah rutin dilakukan sejak

beberapa tahun lalu. Dilaporkan, Tahun 2012 lalu Pemerintah Kota Tangerang

menyiapkan dana sebesar Rp 17.500.000.000,- untuk merevitalisasi sejumlah

pasar tradisional yang tersebar di 13 kecamatan di Kota Tangerang

(http://pdpasarkotatangerang.blogspot.co.id/2013/10/revitalisasi-pasar-

tradisional-di-kota.html).

Pengertian dari revitalisasi bisa berarti proses, cara dan atau perbuatan

untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai program kegiatan

apapun. Sehingga secara umum pengertian dari revitalisasi merupakan usaha-

usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.

Terdapat beberapa pasar tradisional di Kota Tangerang yang mendapat

perhatian dan telah di revitalisasi. Salah satu pasar tradisional yang telah

direvitalisasi adalah Pasar Bandeng yang beralamat di Jalan Beringin Raya,

Kecamatan Karawaci, Kelurahan Karawaci Baru, Kota Tangerang. Kondisi

Pasar Bandeng sebelum direvitalisasi terbilang sangat memperihatinkan, yakni

kondisi pasar yang kumuh seperti perkampungan, dijadikan tempat tinggal oleh

oknum-oknum preman, dan disinyalir menjadi sarang kriminal. Begitu pula

dengan kondisi bangunan yang sesuai dengan keterangan kondisi pada data PD

Pasar Kota Tangerang menyatakan rusak berat.

Revitalisasi Pasar Bandeng mulai dilakukan pada Bulan Maret 2012

dan selesai pada Bulan Juni 2013. Pembangunan Pasar Bandeng ini menelan

Page 25: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

8

biaya sebesar Rp 16.000.000.000,- dan terlaksana atas kerjasama dalam

perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemerintah Kota

Tangerang dengan PT Bangun Bina Persada. Terkait kerja sama pengelolaan,

pihak ke tiga akan diberikan hak pengelolaan pasar selama 5 tahun. Pendapatan

yang masuk ke dalam Perusahaan Daerah Pasar Bandeng antara lain dari bagi

hasil jual beli kios sebesar 70% : 30%, dan pengelolaan kebersihan, keamanan,

dan kotribusi sebesar 70% : 30%, serta diberikannya kotribusi sebesar Rp

20.000.000,-/bulan. Dengan dikelolanya Pasar Bandeng oleh pihak swasta,

diharapkan bisa memberikan kontibusi yang besar terhadap PAD Kota

Tangerang. Selain itu juga dapat menjadi percontohan untuk pasar-pasar

tradisional lain di Kota Tangerang. Revitalisasi ini bertujuan untuk

memberikan kesan nyaman dan aman kepada pembeli maupun penjual. Kini

Pasar Bandeng berdiri dengan bangunan pasar seluas 4.500 m2 dan total kios

sebanyak 401 kios. Revitalisasi ini telah merubah kondisi pasar menjadi

lebih bersih dan tertata rapi. Pasar ini juga dilengkapi dengan berbagai

fasilitas penunjang seperti mushola, kantor unit pasar, kantor koppas, bank, pos

keamanan dan parkir, kantor pemasaran, gardu listrik, PJU di lingkungan pasar,

area bongkar-muat barang, area parkir, TPS, fire hydrant, rambu lalulintas,

MCK, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Namun demikian, revitalisasi pasar tidak otomatis mendorong

peningkatan pembeli. Di balik pembangunan fisik yang telah dibaharui,

terdapat masalah yang timbul pada pasar tersebut. Bahkan dalam jangka

pendek, revitalisasi pasar membuat orang kehilangan pelanggan karena untuk

sementara pasar dilakukan penataan. Pada tahun kedua setelah pembangunan,

Page 26: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

9

tingkat pengunjung dan pedagang di Pasar Bandeng semakin menurun

sehingga kebijakan kontribusi kepada Perusahaan Daerah Pasar Bandeng

diturunkan menjadi Rp 13.000.000,-/bulan dari yang seharusnya kontribusi

tersebut naik setiap tahunnya. Untuk itu dibutuhkan proses pemulihan untuk

menarik kembali pelanggan pasar yang lama (Wawancara dengan Kepala

Pasar, Februari 2015).

Dari ke-7 pasar tradisional milik Perusahaan Daerah Pasar Kota

Tangerang, diketahui bahwa kondisi Pasar Bandeng yang paling

memprihatinkan yaitu dengan kategori rusak berat sehingga pada tahun 2012

PD Pasar Kota Tangerang merevitalisasi Pasar Bandeng. Namun, setelah pasar

direvitalisasi kondisinya semakin sepi pengunjung dan pendapatannya pun

semakin menurun sehingga kondisi Pasar Bandeng yang sekarang adalah pasar

yang memiliki bangunan yang terbaik dan fasilitas yang terlengkap

dibandingkan Pasar Tradisional milik PD Pasar Kota Tangerang lainnya namun

menjadi pasar yang paling sepi pengunjung bahkan dibandingkan dengan

kondisi sebelum revitalisasi yang lebih ramai pengunjung, sehingga hal

tersebut yang menjadi alasan peneliti menulis penelitian yang memilih tempat

di Pasar Bandeng sebagai lokasi penelitian.

Berdasarkan pengamatan awal penulis, kenyataan yang dijumpai di

Pasar Bandeng Kota Tangerang dengan kompleksitas masalah yang terjadi

pada saat berlangsungnya kegiatan pelayanan pasar, terdapat penyimpangan

yang merupakan masalah pengawasan dan harus dilakukan perbaikan oleh PD

Pasar Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

Page 27: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

10

Pertama, kurangnya pengawasan kepada pelaku usaha pasar terutama

investor. Pada Pasar Bandeng, masih terdapat banyak kios yang kosong

terutama di lantai dua, hal ini dikarenakan harga sewa yang mahal yang

disebabkan oleh penjualan dari pihak ketiga. Walaupun kios yang berada di

pasar ini tersedia dengan keadaan yang baik tetapi ternyata banyak pedagang

yang mengaku bahwa harga kios yang disewakan atau dijual dengan harga

yang mahal karena banyak kios dan toko yang diinvestasikan oleh masyarakat,

bukan untuk membuka usaha dagang sehingga penyewa mendapat harga yang

lebih mahal daripada harga asli. Berdasarkan pernyataan administrasi keuangan

pihak pengelola pasar, perbedaan harga antara daftar harga asli dengan harga

yang diberikan oleh investor ada yang mencapai 50%. Seperti contohnya kios

yang berukuran 3x2 M mempunyai harga jual dari pihak pengelola sebesar Rp

118.000.000,- termasuk PPN 10% dan para investor menjual kembali pada

pedagang dengan kisaran harga Rp 225.000.000 – Rp 250.000.000.

Dari hasil observasi dan data yang diberikan oleh pihak PD Pasar

Bandeng, terdapat 7 jenis tempat pedagang untuk dibeli atau disewa oleh

pedagang yaitu los yang berbentuk meja keramik, counter yang berbentuk

tempat setengah lingkaran, 3 kios dengan ukuran yang berbeda-beda, kios

mamin (makanan dan minuman), dan kios KBT (kios bawah tangga). Semua

jenis tempat mempunyai ukuran yang berbeda-beda berdasarkan tanah dan huk.

Semua jenis tempat dagang tersebut tersusun dengan bangunan rapi yaitu kios

berada di sisi pinggir bangunan pasar, los berada di tengah pasar pada lantai 1,

counter berada di tengah pasar pada lantai 2, kios mamin berada di luar area

bangunan pasar yaitu dibawah kantor pengelola demi mencegah adanya

Page 28: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

11

kebakaran yang disebabkan oleh dapur, dan kios KBT yang berada di setiap

bawah tangga pada area bangunan pasar. Dari semua itu, bangunan yang paling

banyak kosong adalah kios terutama pada lantai dua.

Hal yang disebabkan dari banyaknya kios yang kosong di Pasar

Bandeng berdampak pada sepinya pengunjung pasar dan menurunnya

pemasukan kepada PD Pasar Kota Tangerang. Mayoritas pengunjung adalah

hanya masyarakat di perumahan sekitar pasar. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan dengan masyarakat sekitar, terdapat pernyataan bahwa masyarakat

banyak yang memilih pergi ke pasar lain yang lebih ramai dengan alasan pasar

lain mempunyai barang yang lebih lengkap dibandingkan Pasar Bandeng.

Bahkan terdapat beberapa pedagang pasar bandeng yang tidak rutin berjualan

maupun yang menutup usaha dagangannya dikarenakan kerugian yang didapat

oleh pedagang atas sepinya pengunjung pasar. Sepinya pengunjung juga

berdampak pada pemasukan pendapatan bagi pihak pengelola Pasar Bandeng

sehingga tidak dapat mencapai target kebijakan kontribusi yang seharusnya

diberikan kepada PD Pasar yaitu sebesar Rp 20.000.000,- menjadi diturunkan

pada tahun ke-2 setelah revitalisasi sebesar Rp 13.000.000,-. Hal ini berdampak

kerugian bagi PD Pasar Bandeng Kota Tangerang karena pada ketentuan awal,

besaran kontribusi untuk PD Pasar Bandeng seharusnya naik setiap tahunnya.

Dalam hal ini, PD Pasar pernah mengadakan sekali pertemuan bersama

para inverstor yaitu pada tahun pertama revitalisasi untuk melakukan himbauan

supaya para investor dapat mempertimbangkan harga jual atau sewa demi

keberlangsungan pasar tetapi hingga saat ini himbauan tersebut belum

membuahkan hasil dan smpai sekarang belum diadakan lagi pertemuan

Page 29: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

12

bersama investor. PD Pasar juga belum memberikan peringatan dan sanksi

kepada para pedagang dan investor yang telah lama bahkan bertahun-tahun

menutup kiosnya sebagaimana sanksi yang tertulis di Peraturan Daerah Kota

Tangerang No 6 Tahun 2005 Pasal 10 yaitu sanksi ditutup dan disegelnya

tempat berjualan selama-lamanya 3 bulan berturut-turut, dikenakan denda

100% tiap keterlambatan 1 bulan membayar biaya jasa pengelolaan dan ijin

pemakai Tempat Berjualan dicabut apabila keterlambatan berlangsung selama

3 bulan berturut-turut, pemutusan aliran listrik dan air diputus.

Kedua, belum dilakukannya tindak lanjut dari hasil pengawasan

mengenai pelanggaran atas kewajiban dan larangan pedagang sesuai peraturan

yang ada. Melalui pengawasan yang dilakukan, terdapat beberapa pedagang di

Pasar Bandeng yang terbukti melakukan pelanggaran. Beberapa pelanggaran

tersebut antara lain, menempati los tempat berjualan dengan tidak sesuai aturan

yang ada, menambah dan memperluas tempat usahanya, tidak memelihara

kebersihan tempat dan barang dagangan serta menyediakan tempat sampah,

tidak memenuhi pembayaran pungutan pada waktunya. Masih terdapat

keterangan nama los yang tercantum di jalan dalam pasar yang tidak sesuai

dengan barang yang dijual di tempat tersebut. Pada saat pasar mempunyai

bangunan yang baru, pedagang di dalamnya berjualan dengan sesuai aturan,

tetapi kondisi seperti itu tidak berjalan lama karena para pedagang mengaku

merasa kehilangan konsumen. Hal ini terjadi karena pada awalnya masih

terdapat pedagang yang berjumlah sedikit sehingga pedagang memilih

berjualan di los yang berdekatan dengan los yang telah terisi agar tidak

kehilangan pelanggan. Selain itu terdapat juga pemilik kios yang

Page 30: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

13

memperbolehkan pedagang menyewa kios dengan menjual dagangan yang

berbeda dengan keterangan kios. Pada akhirnya pedagang baru yang ingin

mengisi sesuai dengan aturan los tidak mendapat tempat karena sudah terisi

oleh pedagang lain. Selain itu, pedagang los terutama pada los sayur tidak

hanya berjualan di meja keramik yang telah disediakan, melainkan menambah

peti atau meja tambahan untuk memperbanyak produk dagang walaupun telah

terdapat aturan ambang toleransi dengan batasan keramik berwarna yang tetap

saja dilanggar oleh pedagang tersebut. Kebersihan yang kurang diperhatikan

oleh pedagang yang diakibatkan oleh bercampurnya sampah antara sayur

dengan daging atau yang lainnya di pinggir jalan membuat kurang nyamannya

jalan bagi pengunjung.

Berdasarkan wawancara dengan pihak pengelola Pasar Bandeng,

mereka menyatakan bahwa hal tersebut telah diketahui oleh pihaknya maupun

Kepala Pasar dan mereka menyadari hal tersebut memang menimbulkan

penyimpangan, tetapi pada akhirnya pihak pengelola membiarkan

ketidakteraturan tersebut demi meningkatkan pendapatan pedagang dan kondisi

pasar yang tidak memungkinkan untuk teratur. Namun sesuai dengan peraturan

yang ada, seharusnya PD Pasar mempunyai tugas untuk melakukan penyuluhan

kepada para pedagang, pelaku usaha, dan warga masyarakat pengguna pasar

mengenai kebersihan, keamanan, dan ketertiban. Selain itu, harus menegakkan

peraturan berupa sanksi ancaman pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan

atau denda setinggi-tingginya Rp 5.000.000,00 sesuai dengan pelanggaran atas

kewajiban dan larangan pemakai tempat usaha. Hingga saat ini belum ada

tindakan tegas dari pengawasan yang telah dilakukan atas pelanggaran tersebut.

Page 31: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

14

Ketiga, kurangnya Sumber Daya Manusia di PD Pasar Bandeng. Pada

Pasar Bandeng, Kepala Pasar adalah satu-satunya orang yang bekerja untuk

menangani segala permasalahan yang ada di Pasar. Kepala Pasar juga berperan

sebagai pengawas atau kepanjangan tangan dari PD Pasar Kota Tangerang

yang diberikan wewenang untuk mengawas dan mengevaluasi serta memberika

laporan kepada PD Pasar Kota Tangerang mengenai masing-masing pasar.

Namun sesuai aturan yang ada seharusnya Pasar Kota Tangerang mempunya

struktur organisasi sebagai berikut:

Bagan 1.1

Struktur Organisasi Pasar Kota Tangerang

Pada Pasar lainnya di Kota Tangerang terdapat PD Pasar masing-masing yang

mempunyai staff sesuai dengan struktur tersebut. Dengan kurangnya SDM di

Pasar Bandeng, peran pengawasan untuk mengupayakan perbaikan perilaku

pedagang menjadi terbatas. Hal tersebut diakibatkan oleh karena Kepala Pasar

harus bekerja sendiri untuk menghandle seluruh tanggung jawab dalam

KepalaPasar Subag Administrasi &

Keuangan

Urusan Kebersihan Urusan Ketentraman,

Ketertiban, Keamanan

Petugas Psapon Petugas Satuan

Pengamanan, ketertiban,

dan keamanan

Page 32: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

15

organisasi pasar, tidak adanya koordinasi dalam organisasi pasar itu sendiri,

dan kurangnya kemampuan/kompetensi Kepala Pasar.

Keempat, tidak adanya SOP (Standar Operating Procedur) sebagai

acuan atau buku panduan dalam melakukan pengawasan untuk Kepala Pasar.

Dalam melakukan perannya sebagai pengawas, Kepala Pasar Bandeng tidak

memiliki standar yang baku untuk melakukan pengawasan sistematis sesuai

dengan prosedur. Namun, pada wawancara yang dilakukan peneliti, Kepala

Pasar Bandeng menyatakan bahwa ia mengetahui bagaimana alur pengawasan

pasar itu sendiri, yakni perannya mengawasi keadaan pasar dari mulai fisik

hingga pelaku usaha, selanjutnya menilai apa yang menjadi permasalahan atau

menemukan pelanggaran, kemudian membuat laporan kepada PD Pasar Kota

Tangerang untuk ditindaklanjuti langsung oleh PD Pasar Kota Tangerang

maupun dengan memberikan surat teguran untuk pihak pengelola/pihak swasta

agar melakukan tindakan perbaikan. Kepala Pasar Bandeng menyatakan bahwa

pihak pengelola tidak mempunyai inisiatif untuk melihat langsung

permasalahan yang ada atau pelanggaran yang ada di dalam pasar maupun

memberikan tindakan korektif untuk perbaikan. Bagaimanapun kemampuan

yang dimiliki oleh Kepala Pasar dalam melakukan pengawasan akan lebih baik

bila mempunyai SOP dimana kinerjanya dapat diukur dan dapat menciptakan

manajemen yang baik, serta dapat dilakukan penerapan sanksi yang tegas.

Kelima, lambatnya penangangan atas keluhan pedagang. Beberapa

pedagang mengaku bahwa seringkali keluhan yang mereka sampaikan tidak

mendapat respon yang cepat dari pihak pengelola maupun pd pasar. Pedagang

juga menyatakan bahwa jarang dilakukannya musyawarah antara pedagang

Page 33: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

16

dengan pihak pengelola maupun pd pasar, padahal seringkali pedagang

mengharapkan hal tersebut dilakukan demi kemajuan pedagang maupun pasar.

Keluhan pedagang biasanya disampaikan kepada Kepala Pasar saat berada di

lapangan. Keluhan tersebut antara lain, 1) bagian-bagian fisik pasar yang telah

rusak seperti atap yang bocor, pagar yang roboh, dan pintu masuk yang kurang

yang membuat beberapa pedagang kehilangan konsumen, 2) harga kios yang

terbilang mahal karena investor, 3) sepinya pengunjung pasar terutama pada

lantai dua, 4) berkurangnya petugas kebersihan yang berdampak menurunnya

kebersihan lingkungan pasar. Kepala Pasar sendiri menyatakan bahwa setiap

keluhan dari pedagang selalu ia pertimbangkan dan dilaporkan kepada PD

Pasar Kota Tangerang, hanya saja untuk hal-hal yang berkaitan dengan fisik

pasar maupun pengelolaan pasar harus sepenuhnya tanggung jawab pihak

pengelola untuk menindaklanjuti dan seringkali hal tersebut dilakukan dengan

waktu yang lama sekalipun telah mendapat surat teguran dari pihak PD Pasar

Kota Tangerang.

1.2 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan

permasalahan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilaksanakan

yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya pengawasan kepada pelaku usaha pasar terutama investor.

Page 34: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

17

2. Belum dilakukannya tindak lanjut dari hasil pengawasan mengenai

pelanggaran atas kewajiban dan larangan pedagang sesuai peraturan

yang ada.

3. Kurangnya Sumber Daya Manusia di PD Pasar Bandeng.

4. Tidak adanya SOP (Standar Operating Procedur) sebagai acuan atau

buku panduan dalam melakukan pengawasan untuk Kepala Pasar.

5. Lambatnya penangangan atas keluhan pedagang pasar.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dilakukan agar peneliti lebih

fokus terhadap permasalahan secara mendalam, dalam hal ini peneliti

membatasi pada ruang lingkup permasalahan yang difokuskan kepada

“Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Pada Pasar

Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu

untuk mengetahui “Bagaimana Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar

Kota Tangerang”.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Untuk menambah khasanah dalam ilmu pengetahuan terkait

pengembangan ilmu administrasi negara, khususnya pada teori

manajemen dan pengawasan. Selain itu, diharapkan penelitian ini

Page 35: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

18

bermanfaat sebagai bahan referensi dan pembelajaran bagi peneliti yang

lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Pengawasan

Pasar Tradisional.

1.5.2 Manfaat Praktis

Bagi Pemerintah Kota Tangerang, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota

Tangerang dan PD Pasar Bandeng Kota Tangerang diharapkan hasil

penelitian ini dapat memberikan kontribusi melalui masukan yang

bersifat membangun untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Pasar

Tradisional di Kota Tangerang guna meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan penelitian ini

yang bertujuan untuk memudahkan dalam memahami secara keseluruhan isi

dari penyusunan penelitian ini. Adapun sistematika penulisan penelitian

mengenai “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang

Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”, tersusun atas

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang yang menerangkan ruang

lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk deduktif.

Page 36: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

19

Selanjutnya identifikasi masalah, dalam hal ini identifikasi masalah mendeteksi

aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari tema/topik/judul

penelitian atau masalah. Kemudian terdapat juga kegunaan penelitian yang

akan diteliti, dan yang terakhir yaitu sistematika penelitian yang menjelaskan

dari bab per bab yang ada dalam penelitian. menjelaskan tentang latar belakang

yang menerangkan secara jelas mengenai ruang lingkup masalah yang akan

diteliti dalam penelitian penelitian tersebut, lalu identifikasi masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II DESKRIPSI TEORI

Bab ini akan membahas mengenai teori-teori relevan yang digunakan

untuk mengkaji permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penelitian ini.

Penelitian terdahulu dipaparkan sebagai bahan perbandingan antara penelitian

yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, sehingga dapat diketahui

kesamaan atau perbedaan dari masing-masing penelitian yang dilakukan.

Selanjutnya, kerangka teori menggambarkan alur penelitian yang dikaji dengan

teori yang relevan dalam penelitian, sehingga peneliti dapat merumuskan

kesimpulan penelitian sementara.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari pendekatan dan metode penelitian yang digunakan.

Ruang lingkup penelitian dan lokasi dilakukannya penelitian. Definisi variabel

penelitian yang menjelaskan mengenai variabel penelitian itu sendiri.

Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat

pengumpulan data. Informan penelitian menjelaskan orang-orang yang terkait

Page 37: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

20

dengan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengolahan dan

uji keabsahan data yang menjelaskan tentang teknik dan rasionalisasinya. Serta

tentang jadwal yang memaparkan waktu penelitian ini dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari deskripsi obyek penelitian yang meliputi lokasi

penelitian secara jelas. Kemudian terdapat deskripsi data dari hasil penelitian

yang diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang

relevan sebagaimana dengan penggunaan teori dalam penelitian ini.

Selanjutnya data yang sudah dianalisis, peneliti uji validitas dengan

menggunakan teknik triangulasi untuk mendapatkan hasil penelitian yang

diharapkan. Kemudian melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap persoalan

dan pada akhir pembahasan peneliti dapat mengemukakan berbagai

keterbatasan pelaksanaan penelitian, terutama untuk penelitian eksperimen dan

ketebatasan ini dapat dijadikan rekomendasi terhadap penelitian lebih lanjut

dalam bidang yang menjadi obyek penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan secara jelas mengenai jawaban dari tujuan

penelitian. Kesimpulan dibuat dari hasil penelitian yang dilakukan secara

singkat, jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, peneliti

memberikan saran yaitu berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap

bidang yang diteliti secara praktis agar dapat direalisasikan dalam kehidupan

nyata.

Page 38: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

21

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainnya) yang digunakan dalam

penyusunan skripsi, daftar pustaka hendaknya menggunakan literatur yang

mutakhir.

LAMPIRAN

Memuat tentang hal-hal yang perlu dilampirkan untuk menunjang

penyususnan skripsi, seperti lampiran tabel-tabel, lampiran grafik, instrumen

penelitian, lampiran dokumentasi, riwayat hidup peneliti, dll.

Page 39: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

22

BAB II

DESKRPSI TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Teori digunakan agar peneliti dapat menemukan cara yang mudah

untuk mengelola sumber daya sewaktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Maka

dari itu peneliti akan menjelaskan beberapa teori yang digunakan sebagai acuan

dalam mengkaji permasalahan serta yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Dalam hal ini, teori yang digunakan yaitu pengertian Pasar, pengertian

Perusahan Daerah (PD) Pasar, dan pengertian Pengawasan.

2.1.1 Pengertian Pasar

Pengertian Pasar sebagaimana Peraturan Presiden Republik Indonesia

(Perpres-RI) Nomor 112 Tahun 2007 adalah area tempat jual beli barang

dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat

perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan

maupun sebutan lainnya. Lebih lanjut Perpres-RI tersebut mendefinisikan pasar

tradisional adalah pasar yang dibangun, dan dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha

Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa

toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,

menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal

kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan dengan tawar-menawar.

Page 40: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

23

Pengertian Pasar menurut Perda Kota Tangerang No. 6 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Pasar adalah sebagai berikut:

“Pasar adalah suatu kawasan tertentu beserta bangunan di atasnya yang

dimiliki dan ditetapkan oleh Pemeritah Kota Tangerang sebagai tempat

dilakukannya transaksi jual beli antara masyarakat umum dengan para

pedagang atau pelaku usaha yang secara teratur dan langsung

memperdagangkan barang atau menawarkan jasa, baik berupa Pasar

Tradisional, Pasar Induk maupun Pasar Modern.”

Sedangkan Pasar Tradisional adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah

Daerah untuk memperdagangkan barang dan/atau jasa dan dalam penentuan

harga terjadi tawar-menawar antara penjual dan pembeli.

Pasar bisa dibedakan berdasarkan tujuan pembeliannya menjadi dua

macam, yaitu pasar konsumen akhir dan pasar organisasional (pasar bisnis).

Pasar konsumen akhir terdiri atas setiap individu dan rumah tangga yang tujuan

pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk

dikonsumsi langsung. Perilaku pasar konsumen dipengaruhi oleh empat faktor

utama, yakni budaya (kultur, sub kultur, dan kelas sosial), sosial (kelompok

referensi, keluarga, serta peran dan status), pribadi (usia dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri),

dan psikologis (motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan

pendirian). Sementara itu, pasar organisasional atau sering disebut pula pasar

antara (pasar produsen) terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang,

pemerintah, dan lembaga non-profiit yang tujuan pembeliannya adalah untuk

diproses lebih lanjut hingga menjadi produk akhir; dijual kembali; disewakan

atau dipasok kepada pihak lain, baik untuk kepentingan meraih laba ataupun

untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Page 41: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

24

Berdasarkan pengertian pasar di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pasar adalah tempat bertemunya pedagang dan pembeli yang berbentuk

bangunan dan dalam pelaksanaannya mempunya peraturan yang harus

dipatuhi.

2.1.2 Pengertian Perusahaan Daerah

Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang modalnya sebagian

atau seluruhnya milik pemerintah daerah dengan tujuan memberikan layanan

kepada masyarakat setempat. Contoh: Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM), Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar), PT Bank Jateng, PT Bank

DKI. Pendirian badan usaha milik daerah bertujuan untuk:

1. Melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut

2. Memperoleh keuntungan yang akan digunakan untuk pembangunan di

daerahnya

Perusahaan Daerah adalah badan hukum yang kedudukannya sebagai

badan hukum diperoleh dengan berlakunya Peraturan Daerah. Perusahaan

daerah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat :

a) Memberi jasa

b) Menyelenggarakan kemanfaatan umum

c) Memupuk pendapatan.

Tujuan perusahaan daerah ialah untuk turut serta melaksanakan

pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi umumnya dalam

rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan

Page 42: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

25

mengutamakan industrilisasi dan ketentraman serta kesenangan kerja dalam

perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Undang–Undang Republik Indonesia No.5 Tahun 1962 Tentang

Perusahaan Daerah: Dalam pasal ini ditegaskan bahwa Perusahaan Daerah itu

adalah kesatuan produksi (regional), yaitu kesatuan produksi dalam arti luas,

yang meliputi perusahaan yang memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan

umum yang bersifat nasional untuk kebutuhan seluruh masyarakat dan tidak

termasuk dalam bidang usaha yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat.

Perusahaan Daerah dalam menuaikan tugasnya selalu meperhatikan daya guna

yang sebesar–besarnya dengan tidak melupakan tujuan perusahaan untuk ikut

serta dalam pembangunan daerah khusunya dan pembangunan ekonomi

nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuh

kebutuhan rakyat dengan mengutamakan indutrialisasi dan ketentraman serta

kesenganan kerja dalam perusahaan menuju masyarakat yang adil dan makmur

materil dan spiritual. Sebagai contoh yang harusnya diusahakan oleh

Perusahaan Daerah yang modalnya untuk seluruhnya merupakan kekayaan

daerah dapat disebutkan Perusahaan Air Minum, Perusahaan Tanah untuk

Pembangunan perumahan, Perusahaan Pasar, Perusahaan Pembangunan

Perumahan Rakyat.

2.1.3 Pengertian Pengawasan

Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen yang

merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa

Page 43: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

26

tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana

dengan baik sesuai dengan rencana, kebijaksanaan, instruksi, dan ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan dan berlaku. (LAN RI, 1997:159)

George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya “Dasar–Dasar

Manajemen” (2009:163) menyatakan bahwa pengawasan adalah proses

mengevaluasikan pelaksanaan kerja dengan membandingkan pelaksanaan

aktual dengan apa yang diharapkan serta mengambil tindakan yang perlu.

Harold Koontz & Cyrill O’Donnell (Silalahi 1992:175), memberikan

definisi pengawasan adalah suatu pengukuran dan koreksi terhadap kegiatan

yang dilakukan oleh bawahan untuk menjamin agar apa yang terjadi ada

kesesuaian dengan rencana.

Herbert G. Hicks (Silalahi 1992:175), mengemukakan bahwa

pengawasan itu berkaitan dengan pembandingan antara kejadian-kejadian

dengan rencana dan mengadakan koreksi seperlunya apabila terjadi

penyimpangan dari rencana.

Pengawasan menurut Newman yang dikutip oleh Manullang adalah

“Controlling is assurance that the performance conform to plan”. Yang artinya

pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai

dengan rencana.

Pengawasan adalah “keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan

kegiatan operasional guna menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.” Dari definisi tersebut

terlihat bahwa pengawasan diselenggarakan pada waktu kegiatan operasional

Page 44: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

27

sedang berlangsung. Berarti: (a) orientasi waktu pelaksanaan pengawasan

adalah sekarang; (b) sasaran pengawasan terbatas pada keterkaitannya dengan

rencana; (c) sifat pengawasan pada dasarnya adalah prefentif. (Siagian,

2007:258)

Handoko (1986:359) mengatakan pengawasan dapat didefinisikan

sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan

manajemen tercapai. Hal ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-

kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya

hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.

Siagian (2005:125) mengatakan pengawasan merupakan proses

pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa

semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya.

Definisi pengawasan yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler berikut

ini telah memperjelas unsur-unsur esensial proses pengawasan:

“Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan

standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem

informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang

telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-

penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk

menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara

paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.”

Handayaningrat (1990:21) mengatakan bahwa pengawasan

dimaksudkan untuk mengetahui bahwa hasil pelaksanaan pekerjaan sedapat

mungkin sesuai dengan rencana (“Seeing that the operating result conform as

nearly as possible to the plan”).

Page 45: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

28

John F. Mee dalam bukunya Management thought in a Dynamic

Economy menyatakan pengawasan adalah (controlling) adalah proses

pengamatan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin

agar semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya (Handayaningrat, 1990:26).

Pengertian pengawasan menurut peneliti yaitu pengawasan adalah

rangkaian kegiatan yang meliputi pengamatan hingga pengoreksian dari suatu

organisasi pada suatu proses pelaksanaan agar dapat berjalan sesuai dengan

rencana yang telah ditentukan demi tercapainya tujuan.

2.1.4 Manfaat Pengawasan

Manfaat terpenting dari pengawasan adalah: (a) tersedianya bahan

informasi bagi manajemen tentang situasi nyata dalam mana organisasi berada,

(b) dikenalinya faktor-faktor pendukung terjadinya operasionalisasi rencana

dengan efisien dan efektif, (c) pemahaman tentang berbagai faktor yang

menimbulkan kesulitan dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional,

(d) langkah-langkah apa yang segera dapat diambil untuk menghargai kinerja

yang memuaskan dan (e) tindakan prefentif apa yang segera dapat dilakukan

agar deviasi dari standar tidak terus berlanjut. (Siagian, 2007:261)

2.1.5 Tujuan Pengawasan

Tujuan utama dari pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang

direncanakan menjadi kenyataan. Oleh karena itu, agar sistem pengawasan itu

benar-benar efektif artinya dapat merealisasi tujuannya, maka suatu sistem

pengawasan setidak-tidaknya harus dapat dengan segera melaporkan adanya

Page 46: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

29

penyimpangan-penyimpangan dari rencana. Apa yang telah terjadi dapat disetir

ke tujuan tertentu. Oleh karna itulah, suatu sistem pengawasan yang efektif

harus dapat segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan sehingga

berdasarkan penyimpangan-penyimpangan itu dapat diambil tindakan untuk

pelaksanaan selanjutannya agar pelaksanaan keseluruhan benar-benar dapat

sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. (Manullang,

2004:174)

Beberapa tujuan pengawasan administrasi kantor menurut Odgers

(2005) adalah:

1. meningkatkan kinerja organisasi secara kontinu, karena kondisi

persaingan usaha yang semakin tinggi menuntut organisasi untuk setiap

saat mengawasi kinerjanya;

2. meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan

menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau mengurangi

penyalahgunaan alat atau bahan;

3. menilai derajat pencapaian rencana kerja dengan hasil aktual yang

dicapai, dan dapat dipakai sebagai dasar pemberian kompensasi bagi

seorang pegawai;

4. mengoordinasikan beberapa elemen tugas atau program yang

dijalankan;

5. meningkatkan keterkaitan terhadap tujuan organisasi agar tercapai.

(Sukoco, 2007:129)

Page 47: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

30

Hasil pengawasan harus dijadikan masukan oleh pimpinan dalam

pengambilan keputusan, untuk:

1. menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan,

penyelewengan, pemborosan, hambatan dan ketidak-tertiban.

2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan,

penyelewengan, pemborosan, hambatan dan ketidak-tertiban tersebut.

3. Mencari cara-cara yang lebih atau membina yang telah baik untuk

mencapai tujuan dan melaksanakan tugas-tugas organisasi.

(LAN RI, 1997:159)

2.1.6 Tipe-tipe Pengawasan

Dalam Handoko (2003:361) terdapat tiga tipe pengawasan, yaitu 1)

pengawasan pendahuluan, 2) pengawasan “concurrent”, dan 3) pengawasan

umpan balik.

Gambar 2.1

Sumber: (Handoko, 2003:361)

Pengawasan Pendahuluan (Feedforward Control). Pengawasan

pendahuluan, atau sering disebut steering controls, dirancang untuk

mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari

standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap

Feedforward Control Concurrent Control Feedback Control

Kegiatan Belum

Dilaksanakan

Kegiatan Sedang

Dilaksanakan

Kegiatan Telah

Dilaksanakan

Page 48: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

31

kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan

agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang

diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini akan efektif hanya

bila manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya

tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan

terhadap tujuan yang diinginkan.

Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan

(concurrent control), atau pengawasan ini sering disebut pengawasan “Ya-

Tidak”, screening control atau “berhenti-terus”, dilakukan selama suatu

kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek

tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus

dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa lanjutkan, atau menjadi

semacam peralatan “double-check” yang lebih menjamin ketepatan

pelaksanaan suatu kegiatan.

Pengawasan umpan balik (Feedback Control). Pengawasan umpan

balik, juga dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari

suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari

rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk

kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat

historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.

Menurut Lembaga Administrasi Negara dalam buku “Sistem

Administrasi Negara Republik Indonesia”, pengawasan dapat dibedakan

menurut:

Page 49: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

32

1) Subyek yang melakukan pengawasan

Berdasarkan subyek yang melakukan pengawasan, terdapat 4 macam

pengawasan, antara lain:

a) Pengawasan Melekat (Waskat), yaitu pengawasan yang dilakukan

oleh setiap pimpinan terhadap bawahan dan satuan kerja yang

dipimpinnya.

b) Pengawasan Fungsional (Wasnal), yaitu pengawasan yang

dilakukan oleh aparat yang tugas pokoknya melakukan pengawasan.

c) Pengawasan Legislatif (Wasleg), yaitu pengawasan yang dilakukan

oleh Lembaga Perwakilan Rakyat baik di Pusat (DPR) maupun di

daerah (DPRD). Pengawasan ini merupakan pengawasan politik

(Waspol).

d) Pengawasan Masyarakat (Wasmas), yaitu pengawasan yang

dilakukan oleh masyarakat, seperti yang termuat dalam media

massa.

2) Cara pelaksanaan pengawasan

Berdasarkan faktor ini, dapat dibedakan antara pengawasan langsung

dan pengawasan tidak langsung.

a) Pengawasan langsung ialah pengawasan yang dilaksanakan di

tempat kegiatan berlangsung, yaitu dengan mengadakan inspeksi

dan pemeriksaan.

b) Pengawasan tidak langsung, yaitu pengawasan yang dilaksanakan

dengan mengadakan pemantauan dan pengkajian laporan dari

Page 50: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

33

pejabat/satuan kerja yang bersangkutan, aparat pengawasan

fungsional, pengawasan legislatif dan pengawasan masyarakat.

3) Waktu pelaksanaan pengawasan

a) Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dimulai.

Pengawasan ini antara lain dilakukan dengan mengadakan

pemeriksaan dan persetujuan rencana kerja dan rencana

anggarannya, Petunjuk Operasional (PO), persetujuan atas

rancangan peraturan perundangan yang akan ditetapkan oleh

pejabat/instansi yang lebih rencah.

b) Pengawasan yang dilakukan selama pekerjaan sedang berlangsung.

Pengawasan ini dilakukan dengan tujuan membandingkan antara

hasil yang nyata-nyata dicapai dengan yang seharusnya telah dan

yang harus dicapai dalam waktu selanjutnya.

c) Pengawasan yang dilakukan sesudah pekerjaan selesai

dilaksanakan. Pengawasan ini dilakukan dengan cara

membandingkan antara rencana dan hasil.

2.1.7 Proses Pengawasan

Dalam Handoko (2003:362) proses pengawasan biasanya terdiri paling

sedikit lima tahap (langkah), yaitu: 1) penetapan standar pelaksanaan, 2)

penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, 3) pengukuran pelaksanaan

kegiatan nyata, 4) pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan

penganalisaan penyimpangan - penyimpangan, dan 5) pengambilan tindakan

koreksi bila perlu.

Page 51: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

34

Gambar 2.2

Proses Pengawasan

Sumber: (Handoko, 2003:362)

Tahap pertama dalam pengawasan adalah penetapan standar

pelaksanaan. Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang

dapat digunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil tujuan, sasaran,

kuota, dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar. Bentuk standar

yang lebih khusus antara lain target penjualan, anggaran, bagian pasar (market-

share), marjin keuntungan, keselamatan kerja dan sasaran produksi.

Tiga bentuk standar yang umum (Handoko, 2003:364) adalah:

1. Standar-standar phisik, mungkin meliputi kuantitas barang atau jasa,

jumlah langganan atau kualitas produk.

Tindakan Koreksi

Penetapan Standart

Pelaksanaan

Penentuan

pengukuran

pelaksanaan

kegiatan

Pengukuran

pelaksanaan

kegiatan

Perbandingan

dengan standar

evaluasi

Pengambilan

tindakan koreksi

bila perlu

Page 52: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

35

2. Standar-standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup

biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan,

dan sejenisnya.

3. Standar-standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas suatu

waktu

Tahap kedua dalam pengawasan yaitu penentuan pengukuran

pelaksanaan kegiatan. Penetapan standar adalah sia-sia bila tidak disertai

berbagai cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata.

Oleh karena itu, tahap kedua dalam pengawasan adalah menentukan

pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat. Beberapa pertanyaan yang

penting berikut ini dapat digunakan: berapa kali (how often) pelaksanaan

seharusnya diukur – setiap jam, harian, mingguan, bulanan? Dalam bentuk

apa? (what form) pengukuran akan dilakukan – laporan tertulis, inspeksi visual,

melalui telepon? Siapa (who) yang akan terlibat? Manajer? Staf departemen?

Pengukuran ini sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat

diterangkan kepada para karyawan.

Tahap ketiga dalam pengawasan adalah pengukuran pelaksanaan

kegiatan. Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan,

pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan

terus-menerus. Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan,

yaitu:

1. pengamatan (observasi);

2. laporan-laporan, baik lisan maupun tulisan;

Page 53: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

36

3. metoda-metoda otomatis dan

4. inspeksi, pengujian (test) atau dengan pengambilan sampel.

Tahap keempat dalam pengawasan yaitu pembandingan pelaksanaan

dengan standar dan analisa penyimpangan. Tahap kritis dari proses

pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan

yang direncanakan atau standard yang telah ditetapkan. Walaupun tahap ini

paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat

menginterpretasikan penyimpangan (deviasi). Penyimpangan-penyimpangan

harus dianalisa untuk menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai.

Tahap kelima dalam pengawasan yaitu pengambilan tindakan koreksi

bila diperlukan. Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi,

tindakan ini harus diambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai

bentuk. Standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya

dilakukan bersamaan.

2.1.8 Prinsip-prinsip Pengawasan

Prinsip-prinsip pengawasan dalam buku “Sistem Administrasi Negara

Republik Indonesia” adalah sebagai berikut:

1. Obyektif dan Menghasilkan Fakta

Pengawasan harus bersifat obyektif dan harus menemukan fakta-fakta

tentang pelaksanaan pekerjaan dan berbagai faktor yang

mempengaruhinya.

2. Pengawasan Berpedoman pada Kebijakan yang Berlaku

Page 54: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

37

Untuk dapat mengetahui dan menilai ada tidaknya kesalahan-kesalahan

dan penyimpangan, pengawasan harus berpangkal tolak dari keputusan

pimpinan, yang tercantum dalam:

a) Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

b) Rencana kerja yang telah ditentukan

c) Pedoman kerja yang telah digariskan

d) Peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

3. Preventif

Pengawasan harus bersifat mencegah sedini mungkin terjadinya

kesalahan-kesalahan, berkembang dan terulangnya kesalahan-

kesalahan. Oleh karena itu pengawasan harus sudah dilakukan dengan

menilai rencana-rencana yang akan dilakukan.

4. Pengawasan bukan Tujuan

Pengawasan hendaknya bukan dijadikan tujuan, tetapi sarana untuk

menjamin dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan

organisasi.

5. Efisiensi

Pengawasan harus dilakukan secara efisiensi, bukan justru menghambat

efisiensi pelaksanaan pekerjaan.

6. Menemukan Apa yang Salah

Pengawasan terutama harus ditujukan mencari apa yang salah,

penyebab kesalahan, bagaimana sifat kesalahannya.

7. Tindak Lanjut

Page 55: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

38

Hasil temuan pengawasan harus diikuti dengan tindak lanjut.

Suatu sistem pengawasan haruslah mengandung prinsip-prinsip berikut:

a. Dapat merefleksikan sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatan-

kegiatan yang harus diawasi

b. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan

c. Fleksibel

d. Dapat mereflektir pola organisasi

e. Ekonomis

f. Dapat dimengerti

g. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif

(LAN RI, 1997:163)

2.1.9 Dimensi Pengawasan

Terdapat empat dimensi pengawasan yang diciptakan oleh Robbins and

Coulter (2005:460) antara lain, standars, measurements, comparison, dan

action. Keempat dimensi pengawasan yang diciptakan Stephen P. Robbins and

Mary Coulter ini akan diuraikan sebagai berikut:

1) Menetapkan Standar (Standards)

Penetapan patokan (target) atau hasil yang diinginkan, untuk dapat

dilakukan sebagai perbandingan hasil ketika berlangsungnya kegiatan

organisasi. Standar juga merupakan batasan tentang apa yang harus

dilakukan dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan

dan target organisasi.

2) Pengukuran (Measurement)

Page 56: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

39

Pengukuran merupakan proses yang berulang-ulang dilakukan dan

terus menerus dan benar, baik intensitasnya dalam bentuk pengukuran

harian, mingguan, atau bulanan sehingga tampak yang diukur antara

mutu dan jumlah hasil.

3) Membandingkan (Compare)

Membandingkan hasil yang dicapai dengan target atau standar yang

telah ditetapkan, mungkin kinerja lebih tinggi, atau lebih rendah atau

sama dengan standar. Proses ini akan memungkinkan penyimpangan-

penyimpangan antara standar antara standar dengan realisasi, apakah

standar dapat tercapai.

4) Melakukan tindakan (Action)

Keputusan mengambil tindakan koreksi-koreksi atau perbaikan. Proses

Follow-Up atau tindakan ini dapat dilakukan apakah dengan dengan

merubah standar, ukuran atau norma.

2.1.10 Syarat-syarat Pengawasan yang Efektif

Menurut Handayaningrat (1990:151) syarat-syarat pengawasan yang

efektif, ialah:

1. pengawasan harus dihubungkan dengan rencana dan kedudukan

seseorang

2. pengawasan harus dihubungkan dengan individu pimpinan dan

pribadinya

3. pengawasan harus menunjukkan penyimpangan-penyimpangan pada

hal-hal yang penting

Page 57: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

40

4. pengawasan harus objektif

5. pengawasan harus luwes (fleksibel)

6. pengawasan harus hemat

7. pengawasan harus membawa tinakan perbaikan (corrective action)

Kemudian Siagian dalam bukunya fungsi-fungsi manajerial (2005:130)

mengatakan bahwa pelaksanaan pengawasan yang efektif merupakan salah satu

refleksi dari efektivitas manajerial seorang pemimpin. Untuk melaksanakan

pengawasan diperlukan tersedianya suatu sisteem informasi yang andal agar

pelaksanaan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya benar-benar

terlaksan sesuai dengan hal-hal yang telah ditetapkan. Penyediaan informasi

tidaklah selalu mudah karena agar benar-benar bermanfaat dalam pelaksanaan

pengawasan, informasi tersebut bukan saja harus dapat dipercaya, mutakhir,

dan terolah dengan rapi, tetapi sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Pengawasan akan berlangsung dengan efektif apabila memiliki ciri sebagai

berikut :

1. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan yang

diselenggarakan. Yang dimaksud ialah bahwa teknik pengawasan

harus sesuai, antara lain dengan penemuan informasi tentang siapa

yang melakukan pengawasan dan kegiatan apa yang menjadi sasaran

pengawasan tersebut. Dalam teknik pengawasan ada hal-hal yang

berlaku bagi semua jenis organisasi, misalnya anggaran yang

dialokasikan, standar waktu penyelesaian tugas, standar biaya, serta

pemanfaatan sumber daya manusia.

Page 58: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

41

2. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan

adanya deviasi dari rencana. Pengawasan harus mapu mendeteksi

deviasi atau penyimpangan yang mungkin terjadi sebelum

penyimpangan itu menjadi kenyataan. Usaha deteksi seperti itu harus

dilakukan sedini mungkin dan informasi tentang hasil tentang deteksi

itu harus segera tiba ditangna manajer secara fungsional bertanggung

jawab agar ia segera dapat mengambill tindakan pencegahannya.

3. Pengawasan harus menunjukan pengecualian pada titik-titik strategis

tertentu. Karena banyaknya kegiatan yang harus dilakukan, manajer

harus mampu menentukan kegiatan apa yang perlu dilakukan sendiri

dan kegiatan apa yang seharusnya didelegasikan kepada orang lain.

4. Objektivitas dalam melakukan pengawasan. Terdapat kriteria dalam

standar prestasi kerja yang diharapkan dipenuhi oleh para pelaksana

kegiatan operasional. Kriteria demikian bermakna apabila para

pelaksana mengetahui, memahami dan menerima kriteria tersebut.

Dengan adanya kriteria tersebut, pengawasan dapat dilaksanakan

dengan objektif. Dampak positif dari adanya kriteria yang jelas

demikian dipandang dari kacamata para bawahan ialah bahwa bagi

mereka lebih mudah menerima hasil pengawasan yang dilakukan.

5. Keluwesan pengawasan. Salah satu konsekuensi adanya rencana yang

fleksibel ialah bahwa pengawasan pun harus bersifat fleksibel pula.

Fleksibilitas berarti bahwa pelaksanaan pengawasan harus tetap bisa

berlangsung meskipun organisasi menghaapi perubahan karena

timbulnya keadaan yang tidak diduga sebelumnya. Dengan demikian

Page 59: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

42

penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dapat dilakukan dalam

pelaksanaan kegiatan pengawasan.

6. Pengawasan harus memperhitungkan pola dasar organisasi. Pola dasar

dan tipe organisasi tertentu ditetapkan dalam mana tertampung

berbagai hal seperti pembagian tugas, pendelegasian wewenang, pola

pertanggungjawaban, jalur komunikasi dan jaringan informasi. Semua

ini harus diperhatikan dalam pengawasan.

7. Efisiensi pelaksanaan pengawasan. Pengawasan dilaksanakan supaya

keseluruhan organisasi bekerja dengan tingkat efisiensi yang semakain

tinggi. Oleh karena itu pengawasan sendiri harus diselenggarakan

dengan tingkat efisiensi tinggi pula.

8. Pemahaman sistem pengawasan oleh semua pihak yang terlibat.

Sistem pengawasan dewasa ini banyak digunakan dan dikembangkan

berbagai teknik untuk membantu para manajer melakukan

pengawasan seperti dengan menggunakan rumus matematika, bagan-

bagan yang rumit, analisis yang terinci, atau data statistik. Akan tetapi

tidak semua manajer memahami terlatih untuk menggunakan teknik-

teknik canggih tersebut. Bagi yang bertugas selaku pengawas, perlu

menentukan teknik pengawasan bagaimana yang dibutuhkannya, dan

alat bantu apa yang dikuasainya.

9. Pengawasan mencari apa yang tidak beres. Pengawasan yang baik

harus menemukan siapa yang salah dan faktor-faktor apa yang

menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut.

Page 60: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

43

10. Pengawasan harus bersifat membimbing. Jika telah ditemukan ada

yang tidak beres dan siapa yang salah serta telah diketahui pula faktor-

faktor penyebabnya. Kelemahan dan kesalahan bawahan hanya bisa

dikoreksi apabila manajer yang bersangkutan relatif bebas dari

kelemahan dan kesalahan yang sama.

Berdasarkan karakteristik diatas dapat diketahui bahwa pengawasan

yang efektif adalah pengawasan yang merefleksikan sifat dari kegiatan yang

sedang diselenggarakan, pengawasan tersebut dapat memberikan petunjuk

tentang kemungkinan dari adanya kesalahan atau penyimpangan yang terjadi

agar kesalahan tetrsebut dapat diantisipasi, dan apabila sudah terjadi maka

dapat diketahui penyebabnya agar tidak terulang lagi sehingga kegiatan yang

dilakukan tepat guna dan tujuan dari perencanaan dapat dicapai.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan

peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber imiah, baik

skripsi, tesis, disertasi maupun jurnal penelitian. Penelitian terdahulu bisa

dijadikan sebagai referensi peneliti untuk menganalisis bagaimana penelitian

yang peneliti lakukan. Untuk menunjang penelitian ini, peneliti menggunakan

dua penelitian terdahulu, yaitu :

Ayu Dwi Purnamasari (2014) melakukan penelitian tentang Analisis

Kinerja Operasional Pasar Tradisonal Kota Bekasi, dengan menggunakan

penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa

sejauh mana tingkat efisiensi pengelolaan input dan output, mendeskripsikan

Page 61: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

44

perbaikan pasar-pasar Kota Bekasi yang tidak efisien dan mengeksplorasi

kendala-kendala dan solusi dalam pengelolaan pasar tradisional dengan studi

kasus 9 Pasar Tradisional di Kota Bekasi Tahun 2012. Teori yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA)

dari Mumu dan Susilowati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 pasar

tradisional di Kota Bekasi belum mencapai efisiensi, dimana input dan output

yang digunakan dalam penelitian belum digunakan secara optimal, sehingga

perlu dilakukan pengembangan dan perbaikan input dan output pada pasar

yang belum efisien.

Ike Hanisyah (2014) melakukan penelitian tentang Pengawasan Dinas

Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tangerang Tentang Daerah

Wisata Pantai Di Kabupaten Tangerang, Studi Kasus Pantai Tanjung Kait,

Pantai Sangrila, dan Pantai Tanjung Pasir, dengan menggunakan penelitian

kualitatif. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pengawasan yang dilakukan

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tangerang bukan hanya

dalam pelestarian lingkungan daerah pesisir pantai namun pengawasan yang

diharapkan untuk mengembangkan daerah wisata pantai di Kabupaten

Tangerang. Penelitian ini menggunakan Teori Indikator Pengawasan dari Eti.

D. Rahayu, yaitu menentukan ukuran (standar), mengadakan penilaian atau

pengukuran, melakukan perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan

pedoman, mengadakan perbaikan atau pembetulan. Kemudian hasil dari

penelitian ini yaitu Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Tangerang belum merumuskan ukuran pengawasan atau belum menyusun

pedoman buku standar pengawasan tersebut, belum adanya pengawasan atau

Page 62: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

45

monitoring ke kawasan wisata pantai secara berkesinambungan yang

menyebabkan belum dilakukan aspek penilaian dari pengawasan yang pernah

dilakukan, belum dilakukan kembali pengawasan secara khusus untuk

memperhatikan kondisi dan situasi wisata pantai sehingga tidak adanya

perubahan positif bagi perkembangan wisata Pantai Tanjung Kait, Pantai

Sangrila, dan Pantai Tanjung Pasit.

Yaya Sunarya (2009) melakukan penelitian tentang Pengawasan Dalam

Pengelolaan Pertambangan Umum Oleh Dinas Pertambangan Dan Energi

Kabupaten Lebak, Studi Kasus Kawasan Pertambangan di Cikidang

Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif. Penelitian ini mengkaji mengenai pengawasan yang dilakukan Oleh

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak di kawasan pertambangan

CIkidang Kecamatan Cibeber terhadap kegiatan pertambangan yang ada di

Cikidang serta faktor-faktor yang melatarbelakangi masyarakat menjadi

penambang ilegal. Penelitian ini menggunakan Teori Strategi Pengawasan

menurut Djoko Widodo, yaitu pelaku pengawasan pelaksanaan kebijakan,

standar operasional prosedur pengawasan, sumber daya keuangan dan

peralatan, jadwal pelaksanaan pengawasan. Kemudin kesimpulan dari hasil

penelitian ini adalah bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Dinas

Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak terhadap kegiatan pertambangan

ilegal di kawasan pertambangan Cikidang secara prosedural sudah dilakukan

dengan baik, hanya saja dalam penerapan sanksi yang tidak diterapkan dengan

tegas , dan diperparah dengan sumber daya pengawas yang minim. Kemudian

faktor-faktor yang melatarbelakangi kegiatan pertambangan ilegal ini adalah

Page 63: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

46

karena kondisi perekonomian masyarakat sekitar yang buruk serta pihak

keamanan dan aparat desa yang ikut “bermain” mendukung kegiatan ilegal

tersebut.

Sedangkan yang peneliti lakukan adalah berfokus pada bagaimana

Pengawasan Stratejik Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang terhadap

pengelolaan Pasar Tradisional Bandeng Kota Tangerang. Berdasarkan hasil

observasi awal peneliti ke Pasar Bandeng Kota Tangerang melihat beberapa

masalah yang ada pada pengelolaan yang menyebabkan ketidakdisiplinan,

ketidakteraturan, dan penyimpangan maka peneliti berasumsi bahwa

pengawasan yang dilakukan Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang belum

berjalan dengan baik.

2.3 Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2008:60), kerangka berfikir adalah sintesa tentang

hubungan antar-variable yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Dan berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan,

selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan

sintesa tentang hubungan antar-variabel yang diteliti. Sementara Uma Sekaran

dalam Sugiyono (2008:65) mengemukakan bahwa kerangka berfikir

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

Dalam penyusunan kerangka berpikir, peneliti menggunakan teori

pengawasan yang dikemukakan oleh Robbins and Coulter (2005:460) yang

menyatakan tentang dimensi-dimensi pengawasan. Keempat dimensi

Page 64: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

47

pengawasan yang diciptakan Stephen P. Robbins and Marry Coulter (2005)

adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan Standar (Standards)

2) Pengukuran (Measurement)

3) Membandingkan (Compare)

4) Melakukan Tindakan (Action)

Adapun kerangka berpikir peneliti dalam penelitian ini adalah:

Page 65: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

48

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Sumber: Peneliti, 2016

Permasalahan:

1. Kurangnya pengawasan kepada pelaku

usaha pasar terutama investor.

2. Belum dilakukannya tindak lanjut dari

hasil pengawasan mengenai

pelanggaran atas kewajiban dan

larangan pedagang sesuai peraturan

yang ada.

3. Kurangnya Sumber Daya Manusia di

PD Pasar Bandeng.

4. Tidak adanya SOP sebagai acuan atau

buku panduan dalam melakukan

pengawasan untuk Kepala Pasar.

5. Lambatnya penangangan atas keluhan

pedagang pasar.

Dimensi-dimensi

pengawasan yang

diciptakan Stephen P.

Robbins and Marry

Coulter (2005) adalah

sebagai berikut:

1) Menetapkan

Standar

(Standards)

2) Pengukuran

(Measurement)

3) Membandingkan

(Compare)

4) Melakukan

tindakan

(Action)

Pengelolaan pasar

menjadi lebih baik

Page 66: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

49

2.4 Asumsi Dasar

Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang dipaparkan di atas, peneliti

telah melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Maka peneliti

berasumsi bahwa penelitian tentang “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD)

Pasar Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”

belum berjalan optimal dan efektif sesuai dengan dimensi pengawasan

sehingga belum ada perbaikan akan penyimpangan-penyimpangan yang ada

hingga saat ini.

Page 67: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

50

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2).

Penentuan suatu metode yang digunakan dalam penelitian akan menentukan

kadar ilmiah hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,

penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian kualitatif yang

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci yang tertuju pada

pemecahan masalah yang ada.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan

dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008 : 21) adalah sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut

Satori dan Komariah (2010 : 28) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif

bersifat deskriptif merupakan langkah kerja untuk mendeskripsikan suatu

obyek, fenomena, atau setting social terjewantah dalam suatu tulisan yang

bersifat naratif. Artinya, data dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau

gambar daripada angka-angka. Mendeskripsikan sesuatu berarti

menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana suatu kejadian terjadi. Dalam

menuangkan suatu tulisan, laporan penelitian kualitatif berisi kutipan, kutipan

Page 68: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

51

dari data atau fakta yang diungkap di lapangan untuk memberikan ilustrasi

yang utuh dan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan.

Dalam praktiknya tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan

klasifikasi data saja tetapi juga menganalisis dan menginterpretasikan tentang

arti data tersebut. Dengan demikian melalui penelitian deskriptif kualitatif ini

hanya berusaha untuk menggambarkan permasalahan yang ada dalam

“Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Pada Pasar

Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”, dan kemudian menganalisanya

sampai pada suatu kesimpulan yang absolut.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan bagian yang membatasi dan

menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal

ini, ruang lingkup penelitian digunakan sebagai batasan penelitian agar dalam

melakukan penelitian, peneliti dapat lebih terfokus pada ruang lingkup

penelitian yang dilakukan. Dengan itu maka diharapkan dapat memudahkan

peneliti untuk lebih fokus pada penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai

“Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Pada Pasar

Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”.

Pembatasan ruang lingkup penelitian sendiri didasarkan pada

penjabaran yang terdapat pada latar belakang masalah yang mana dipaparkan

secara ringkas dalam identifikasi masalah. Adapun, ruang lingkup dalam

penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena terkait bagaimana Perusahaan

Page 69: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

52

Daerah Pasar Kota Tangerang dalam melakukan pengawasan Pasar Tradisional

di Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu menjelaskan locus penelitian yang akan

dilaksanakan, termasuk dalam menjelaskan tempat, serta alasan memilihnya.

Pasar Tradisional Bandeng dan Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang

dipilih sebagai lokasi penelitian didasarkan pada permasalahan-permasalahan

yang muncul sebagaimana yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah

penelitian, yaitu terkait mengenai belum berjalan optimal dan sesuainya

pengawasan dengan fase/langkah-langkah pengawasan sehingga tidak ada

perbaikan akan penyimpangan-penyimpangan yang ada hingga saat ini.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual berfungsi untuk memberikan penjelasan

tentang konsep dari variabel yang akan diteliti menurut pendapat

peneliti berdasarkan kerangka teori yang akan digunakan. Adapun

definisi konseptual penelitian ini adalah:

1. Pengawasan

Pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui

apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh

bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, dan tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.

2. Pasar

Page 70: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

53

Pasar adalah suatu daerah yang mempunyai bangunan di atasnya

yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat atau Badan

Swasta dengan tujuan untuk memperdagangkan barang atau

menawarkan jasa dengan proses tawar-menawar.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran fenomena yang

akan diamati. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah

pengawasan PD Pasar Kota Tangerang dalam Pengelolaan Pasar

Tradisional Bandeng Kota Tangerang Pasca Revitalisasi. Karena

peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, maka dalam

penjelasan definisi operasional ini akan dikemukakan fenomena-

fenomena penelitian yang dikaitkan dengan konsep yang digunakan

yaitu menurut Stephen P. Robbins and Marry Coulter (2005) mengenai

dimensi pengawasan, yaitu:

1) Menetapkan Standar (Standards). Standar diperlukan untuk

peningkatan yang lebih baik dalam pelaksanaan perencanaan yang

sudah ditentukan. Menentukan standar pedoman dalam melakukan

pengawasan di Pasar Tradisional Bandeng Kota Tangerang.

2) Pengukuran (Measurement). Menentukan pengukuran pelaksanaan

kegiatan secara tepat sebagaimana yang seharusnya dilakukan

dalam kegiatan pengawasan.

3) Membandingkan (Compare). Membandingkan pelaksanaan nyata

dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standard yang telah

Page 71: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

54

ditetapkan dan penyimpangan harus dianalisa untuk menentukan

mengapa standar tidak dapat dicapai.

4) Melakukan tindakan (Action). Melakukan tindakan koreksi atas

hasil analisa dalam berbagai bentuk, antara lain mengubah standar,

memperbaiki pelaksanaan, atau keduanya dilakukan bersamaan.

Definisi operasional ini disusun dengan fokus penelitian berdasarkan

apa yang akan peneliti kaji dan temukan saat di lapangan, kemudian akan

dioleh dan dikembangkan sesuai dengan data yang diperoleh menjadi satu

rangkaian informasi yang dijabarkan dalam bentuk deskriptif sehingga menjadi

suatu hasil penelitian yang paten dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahan

datanya.

3.5 Instrumen Penelitian

Irawan (2006 : 15) menjelaskan bahwa satu-satunya insturmen

terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Instrumen

penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Instrumen

penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data.

Peneliti sebagai key instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh

peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke

lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi

terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan

terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peniliti untuk memasuki objek

penelitian, baik secara akademik maupun logistik. Peneliti sebagai human

instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

Page 72: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

55

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,

analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya

(Sugiyono, 2012:222).

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan seluas dan

selengkap mungkin mengenai “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar

Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”. Maka

sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposif,

yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2012:218). Sampel bagi metode kualitatif sifatnya purposive

artinya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Sampel metode kualitatif

tidak menekankan pada jumlah atau keterwakilan, tetapi lebih kepada kualitas

informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi yang dimiliki oleh informan

atau partisipan. (Raco, 2010:115). Bouma Gary D. (1993:119) dalam bukunya

The Research Process, edisi revisi menyatakan: Purposive sampling, sejumlah

peneliti yakin bahwa mereka dapat menggunakan pertimbangan yang

mendalam atau intuisi dalam memilih orang-orang atau kelompok yang dinilai

paling baik untuk diteliti.

Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan

data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini yaitu data-data

yang didapat berupa kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati dari

hasil wawancara dan observasi lapangan. Sedangkan data-data sekunder yang

didapatkan berupa dokumen tertulis berupa catatan atau dokumentasi tentang

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang dan Pasar Bandeng Kota

Tangerang, seperti profil instansi, kepegawaian, struktur organisasi, dan data

Page 73: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

56

lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun alat-alat

tambahan yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah pedoman

wawancara, alat tulis, alat perekam, buku catatan dan kamera.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Cara Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting

dalam penelitian. Karena metode ini merupakan strategi untuk

mendapatkan data yang diperlukan. Pengumpulan data dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-

kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh data

seperti yang dimaksudkan itu, dalam penelitian digunakan teknik-teknik,

prosedur-prosedur, alat-alat, serta kegiatan yang nyata. Teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan

(Sugiyono, 2012:63). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini yaitu sebagai berikut:

1. Pengamatan/Observasi

Dalam penelitian ini, teknik observasi/pengamatan yang digunakan

adalah observasi non partisipatif (pengamatan tidak terlibat), dimana peneliti

dalam melakukan pengumpulan data tidak melibatkan diri dalam pekerjaan

Page 74: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

57

yang dilakukan oleh sumber data melainkan melakukan pengamatan secara

berulang-ulang kepada kegiatan obyek/sumber data.

2. Wawancara

Adapun teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dalam

penelitian ini adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam

(indepth interview) adalah data yang diperoleh terdiri dari kutipan

langsung dari orang-orang tentang pengalaman, pendapat perasaan dan

pengetahuan informan penelitian. Informan penelitian adalah orang yang

memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu

berbagai keperluan yang dibutuhkan yaitu penentuan informan yang terdiri

dari informan kunci dan informan sekunder, kriteria informan dan

pedoman wawancara disusun dengan rapih dan terlebih dahulu dipahami

peneliti. Selain itu, sebelum melakukan wawancara peneliti juga

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian;

b. Menjelaskan alasan informan terpilih untuk diwawancarai;

c. Menjelaskan situasi atau badan yang melaksanakan;

d. Mempersiapkan pencatatan data wawancara.

Hal-hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada

informan untuk melakukan wawancara dengan menghindari keasingan

serta rasa curiga informan untuk memberikan keterangan dengan jujur,

selanjutnya peneliti mencatat keterangan-keterangan yang diperoleh dengan

Page 75: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

58

cara pendekatan kata-kata dan merangkainya kembali dalam bentuk kalimat

(Nazir, 2009:200). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara

tak terstruktur. Wawancara tak terstruktur ini adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, namun

pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun secara garis besar, pedoman

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 3.1

Pedoman Wawancara

Dimensi

Pengawasan

(Robbins and

Coulter, 2005)

Indikator Pedoman Wawancara Informan

1. Menetapkan

Standar

(Standards)

a. Penetapan Perencanaan

b. Penetapan Target/Hasil

yang diinginkan

1. Perjanjian kerjasama antara

PD Pasar Bandeng dan PT.

Bangunbina Persada.

2. Standar/SOP yang dimiliki

oleh PD Pasar Kota

Tangerang.

3. Sanksi tertulis untuk

mencegah adanya

penyimpangan.

4. Target yang ditetapkan dari

revitalisasi Pasar Bandeng.

5. Kontribusi yang disepakati

untuk pendapatan dan

pengeluaran PD Pasar Kota

Tangerang dan PT

Bangunbina Persada.

6. Retribusi yang ditetapkan

bagi Pedagang Pasar

Bandeng.

7. Peraturan yang dibuat untuk

mengelola Pasar Bandeng.

1) Kepala Pasar

Bandeng

2) Mantan

Kepala Pasar

Bandeng

3) Kabid

Administrasi

dan

Kepegawaian

PD Pasar Kota

Tangerang

4) Administrasi

Keuangan

Pasar

Bandeng dari

Pihak

Pengelola/PT.

Bangunbina

Persada

2. Pengukuran

(Measurement)

a. Intensitas Pengawasan

(Harian, Minggan,

Bulanan)

b. Hal-hal yang diukur

dalam Pengawasan

1. Jadwal pengawasan.

2. SDM/Tim pengawas.

3. Bentuk pengawasan.

4. Sistem pengawasan.

5. Mekanisme pengawasan.

6. Sasaran pengawasan.

7. Kondisi sarana dan prasarana

Pasar setelah direvitalisasi

hingga saat ni.

1) Kepala Pasar

Bandeng

2) Mantan Kepala

Pasar Bandeng

3) Kabid

Administrasi

dan

Kepegawaian

PD Pasar Kota

Page 76: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

59

8. Jumlah pengunjung Pasar

Bandeng.

9. Ketertiban Pedagang dalam

melaksanakan

tanggungjawab.

Tangerang

4) Pedagang

Pasar Bandeng

5) Konsumen

Pasar Bandeng

6) Petugas

Kemanan

7) Petugas

Kebersihan

8) Petugas Parkir

9) Masyarakat

Sekitar Pasar

3. Membandingkan

(Compare)

a. Hasil yang dicapai

b. Penyimpangan yang

terjadi

1. Hasil laporan pelaksanaan

pengawasan rutin.

2. Realisasi yang ada di

lapangan.

3. Tercapai atau tidaknya

standar yang telah ditentukan.

4. Pelanggaran/penyimpangan

yang terjadi di Pasar

Bandeng.

1) Kepala Pasar

Bandeng

2) Mantan Kepala

Pasar Bandeng

3) Kabid

Administrasi

dan

Kepegawaian

PD Pasar Kota

Tangerang

4) Pihak

Pengelola dari

PT.

Bangunbina

Persada

5) Pedagang

Pasar Bandeng

6) Konsumen

Pasar Bandeng

7) Petugas

Keamanan

8) Petugas

Kebersihan

9) Petugas Parkir

4. Melakukan

Tindakan

(Action)

a. Koreksi atas hasil

pengawasan

b. Solusi untuk melakukan

perbaikan

c. Perubahan Standar,

Ukuran, atau Norma

1. Keputusan yang diambil

untuk menanggapi hasil

pengawasan.

2. Respon dalam menanggapi

keluhan Pedagang/saran dari

Konsumen.

3. Proses tindak lanjut atau bukti

yang telah dilakukan dalam

memperbaiki pelanggaran

yang ada.

4. Penetapan sanksi yang tegas

terhadap penyimpangan yang

ada.

5. Perubahan jumlah kontribusi

yang telah ditetapkan untuk

PT. Bangunbina Persada

maupun pelaku usaha di Pasar

Bandeng.

6. Peraturan yang diperbaharui.

7. Standar yang diubah.

1) Kepala Pasar

Bandeng

2) Kabid

Administrasi

dan

Kepegawaian

PD Pasar Kota

Tangerang

3) Pihak

Pengelola dari

PT.

Bangunbina

Persada

4) Pedagang

Pasar Bandeng

5) Konsumen

Pasar Bandeng

6) Masyarakat

Sekitar Pasar

(Sumber: Peneliti, 2016)

Page 77: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

60

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan-catatan, peraturan,

kebijakan, laporan-laporan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif

(Sugiyono, 2012:82). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen-

dokumen yang mendukung penelitian mengenai pengawasan PD Pasar Kota

Tangerang pada Pasar Bandeng pasca revitalisasi.

4. Studi Literatur/Kepustakaan

Studi literatur/kepustakaan dalam penelitian ini adalah

pengumpulan data penelitian yang diperoleh dari berbagai referensi baik

buku ataupun jurnal ilmiah yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan.

3.6.2 Jenis dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian dapat digunakan sumber fakta berganda,

baik primer maupun sekunder. Menurut Andi (2004:57), menjelaskan sebagai

berikut:

“dilihat dari cara memperolehnya, data bisa dibagi menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diterima langsung dari

Page 78: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

61

objek yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah dalam

bentuk jadi, seperti dalam bentuk dokumen dan publikasi.”

Berkaitan dengan hal yang di atas, dalam penelitian ini jenis data yang

dikumpulkan untuk penelitian tersebut terdiri dari data primer dan data

sekunder dengan rincian sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsug dari objek yang

diteliti agar memperoleh informasi yang menyeluruh, tepat, dan benar

yang diperoleh dari wawancara. Yin (2002:108) menyatakan bahwa

“Salah satu sumber informasi yang sangat penting ialah wawancara”.

2. Data sekunder, dilakukan untuk mendukung data primer guna

pengembangan analisis data yang diperoleh dari kepustakaan, yaitu

peneliti memperolehnya dari studi kepustakaan, dokumen dan arsip

yang bersumber dari buku-buku yang relevan dan dari lembaga-

lembaga yang menjadi objek penelitian.

Sumber data dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang ada

hubungannya dengan penelitian serta menunjang untuk kelengkapan informasi

yang dibutuhkan.

3.7 Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi yang

diperlukan selama proses penelitian. Informan ini terbagi menjadi dua, yaitu

informan kunci (key informan) dan informan sekunder (secondary informan).

Pada penentuan informan dalam penelitian kualitatif adalah bagaimana

Page 79: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

62

informan kunci (key informan) didapat dalam situasi yang sesuai dengan fokus

penelitian. Sedangkan, pemilihan informan kedua (secondary selection)

berfungsi sebagai cara alternatif bagi peneliti yang tidak dapat menentukan

partisipan secara langsung.

Dalam penelitian mengenai “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD)

Pasar Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”

ini, pemilihan informan penelitiannya menggunakan purposive sampling.

Adapun informan-informan yang peneliti tentukan merupakan orang-orang

ataupun pihak-pihak yang menurut peneliti memiliki informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, karena informan itu sendiri berhubungan

langsung dengan masalah yang sedang diteliti oleh peneliti.

Adapun informan dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 3.2

Daftar Informan

No Kode Nama Keterangan

1 I1-1 Mantan Kepala Pasar

Bandeng

Key Informan

2 I1-2 Kepala Pasar Bandeng

3 I1-3 Staff Perbantuan PD Pasar

Bandeng

4 I1-4 Kepala Sub Divisi

Pembangunan,

Page 80: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

63

Pemeliharaan, dan

Rehabilitasi PD Pasar Kota

Tangerang

5 I2-1 Administrasi Keuangan

Pasar Bandeng dari PT.

Bangunbina Persada

Key Informan

6 I2-2 Humas Pengelola Pasar

Bandeng dari PT.

Bangunbina Persada

7 I2-3 Petugas Parkir Pasar

Bandeng

Secondary Informan

8 I2-4 Petugas Kebersihan Pasar

Bandeng

9 I2-5 Petugas Keamanan Pasar

Bandeng

10 I3-1 Pedagang Sendal Pasar

Bandeng

Key Informan

11 I3-2 Pedagang Daging Pasar

Bandeng

12 I3-3 Pedagang Pakaian Pasar

Bandeng

13 I3-4 PKL Sayuran Pasar

Bandeng Secondary Informan

14 I3-5 Konsumen Pasar Bandeng

Page 81: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

64

15 I3-6 Konsumen Pasar Bandeng

16 I3-7 Masyarakat Sekitar Pasar

Bandeng

17 I3-8 Konsumen Pasar Bandeng

18 13-9 Konsumen Pasar Bandeng

(Sumber : Peneliti, 2015)

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2005 :

248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah - milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang paling dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif,

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung , dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu.

Dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Dalam menganalisis selama di lapangan peneliti

menggunakan model Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif yang

berlangsung terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Proses datanya mencakup:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Page 82: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

65

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memudahkan

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

dan mencarinya jika diperlukan.

b. Data Display ( Penyajian Data)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data, penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan

data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles

dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan akan berubah bila tidak dikemukakan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

Page 83: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

66

Gambar 3.1

Teknik Analisis Data

(Sumber: Sugiyono, 2012)

3.9 Teknik Pengujian dan Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan

(Moleong, 2013 : 324). Pelaksanaan teknik pemeriksaan pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Metode triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sumber

yang lain di luar data itu, untuk pengecekan atau pembanding terhadap data itu.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik triangulasi

pendekatan untuk menguji keabsahan data dari hasil penelitian lapangan

(Sugiyono, 2012 : 274 ), yaitu :

Data

collection Data display

Conclusion:

drawing/verifyng

Data

reduction

Page 84: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

67

1. Triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Peneliti melakukan eksplorasi untuk mengecek kebenaran data dari

beragam sumber yang masih terkait satu sama lain dalam Pengawasan

Pasar Tradisional oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang di

Pasar Bandeng Kota Tangerang.

2. Triangulasi teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama namun dengan teknik

yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil

yang diperoleh dari wawancara dengan sumber data, melalui observasi

maupun dengan dokumentasi.

Selain itu peneliti juga melakukan membercheck dalam menguji

keabsahan data. Membercheck yaitu proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh telah sesuai dengan apa yang telah diberikan

oleh informan penelitian. Setelah membercheck dilakukan, maka informan

diminta tandatangan sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah melakukan

membercheck.

3.10 Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Tangerang, tepatnya di Pasar

Bandeng, Kelurahan Karawaci Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan September 2015 sampai dengan

November 2016. Adapun jadwal penelitiannya adalah sebagai beriku

Page 85: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

68

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Sep

2015

Okt-Nov

2015

Des

2015

Jan

2016

Feb

2016

Mar

2016

Apr-Mei

2016

Okt

2016

Des

2016

1 Pengajuan Judul 2

2 Observasi Awal

3 Pengumpulan

Data

4 Penyusunan

Proposal

5 Seminar

Proposal

6 Revisi Proposal

Skripsi

7 Penelitian

Lapangan

8 Pengolahan Data

9 Penyusunan Bab

IV

10 Penyusunan Bab

V

11 Sidang Skripsi

Page 86: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Deskripsi penelitian menggambarkan mengenai objek penelitian yang

meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi, tugas pokok dan

fungsi pada lokasi penelitian, serta hal lainnya yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan. Deskripsi obyek penelitian juga menjelaskan secara

umum terkait gambaran pengawasan, keberlangsungan pasar, dan pengelolaan

pasar, serta dijelaskan juga terkait gambaran umum instansi yang menjadi

obyek dalam penelitian ini. Berikut “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD)

Pasar Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”.

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Tatar Pasundan

Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak tepat di sebelah barat ibu kota

negara Indonesia, Jakarta. Kota Tangerang berbatasan dengan Kabupaten

Tangerang di sebelah utara dan barat, Kota Tangerang Selatan di sebelah

selatan, serta Daerah Khusus Ibukota Jakarta di sebelah timur. Tangerang

merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di

kawasan Jabodetabek setelah Jakarta dan Bekasi di provinsi Jawa Barat.

Secara geografis, Kota Tangerang terletak pada posisi 6°10’41,9”LU

106°37’54,8”BT 6,16667°LS. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan

Teluk Naga dan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang, sebelah Selatan

Page 87: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

70

berbatasan dengan Kecamatan Curug, Kecamatan Serpong dengan DKI

Jakarta, sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cikupa

Kabupaten Tangerang. Secara administratif luas wilayah Kota Tangerang

dibagi dalam 13 kecamatan, yaitu:

1. Ciledug (8,769 Km2)

2. Larangan (9,611 Km2)

3. Karang Tengah (10,474 Km2)

4. Cipondoh (17,91 Km2)

5. Pinang (21,59 Km2)

6. Tangerang (15,785 Km2)

7. Karawaci (13,475 Km2)

8. Jatiuwung (14,406 Km2)

9. Cibodas (9,611 Km2)

10. Periuk (9,543 Km2)

11. Batuceper (11,583 Km2)

12. Neglasari (16,077 Km2)

13. Benda (5,919 Km2)

Page 88: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

71

Gambar 4.1

Peta Kota Tangerang

(Sumber: Wikipedia, 2016)

serta meliputi 104 Kelurahan dengan 981 Rukun Warga (RW) dan 4.900

Rukun Tetangga (RT). Letak Kota Tangerang tersebut sangat strategis karena

berada di antara Ibukota Negara DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang. Sesuai

dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi), Kota Tangerang merupakan

salah satu daerah penyangga Ibukota Negara DKI Jakarta.

Posisi Kota Tangerang tersebut menjadikan pertumbuhannya pesat.

Pada satu sisi wilayah Kota Tangerang menjadi daerah limpahan berbagai

kegiatan di Ibukota Negara DKI Jakarta. Di sisi lain Kota Tangerang dapat

menjadi daerah kolektor pengembangan wilayah Kabupaten Tangerang sebagai

daerah dengan sumber daya alam yang produktif.

Page 89: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

72

4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang

Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang adalah Badan Usaha Milik

Daerah yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam rangka

peningkatan efisiensi umum di bidang perpasaran di lingkungan perekonomian

rakyat Kota Tangerang. PD Pasar Kota Tangerang didirikan berdasarkan Perda

No. 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Kota

Tangerang dan mulai beroperasi pada tanggal 10 April 2004. PD Pasar

dibentuk atas dasar pengelolaan pasar yang dahulu dikelola oleh Pemerintah

Kota Tangerang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Pariwisata dan

Dunia Usaha tidak sesuai lagi karena adanya persaingan global seiring dengan

perkembangan Kota Tangerang.

4.1.3 Tugas Unsur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 09 B Tahun 2003

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Kota

Tangerang, Perusahaan Daerah mempunyai tugas pokok mengupayakan

peningkatan mutu pelayanan Pemerintah Daerah dan Pendapatan Asli Daerah

di bidang perpasaran melalui kegiatan-kegiatan serta usaha-usaha perencanaan,

pengembangan, pembangunan dan pemanfaatan nilai sosial-ekonomi pasar.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, Perusahaan Daerah

memiliki fungsi:

a. Pelaksanaan analisis terhadap potensi perpasaran di Daerah;

b. Perencanaan dalam rangka pengembangan dan atau pembangunan

pasar;

Page 90: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

73

c. Pemeliharaan dan pengawasan terhadap pasar;

d. Pengelolaan terhadap retribusi yang berkenaan dengan pasar;

e. Pelaksanaan pembinaan terhadap para pedagang, pelaku usaha dan

masyarakat pengguna pasar;

f. Pemberian fasilitas dalam rangka penciptaan stabilitas harga dan

kelancaran arus distribusi barang di pasar.

Adapun tugas unsur organisasi PD Pasar Kota Tangerang adalah

sebagai berikut:

1. Badan Pengawas, mempunyai tugas:

a. Mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan dan usaha-

usaha Perusahaan Daerah

b. Mengajukan saran dan pendapat kepada Walikota dalam hal-hal

menyangkut:

- Pengangkatan dan pemberhentian Direksi;

- Rencana kerja Anggaran Tahunan;

- Laporan Kegiatan Usaha Triwulan dan Laporan Keuangan

Triwulanan.

Untuk menjalankan tugas sebagaimana yang dimaksud, Badan

Pengawas mempunyai wewenang untuk:

a. Memperingatkan atau memberi teguran kepada Direksi dalam hal

Direksi menyalahi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang

telah disahkan atau disetujui perubahannya oleh Badan Pengawas;

Page 91: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

74

b. Mengadakan pemeriksaan terhadap Direksi yang diduga telah

menimbulkan kerugian terhadap Perusahaan Daerah;

c. Memberikan pengesahan terhadap Rencana Kerja Lima Tahunan

serta Renana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan Daerah.

Badan Pengawas dipimpin oleh seorang Ketua yang dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota.

2. Direksi, mempunyai tugas:

a. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dan usaha

Perusahaan Daerah

b. Mengajukan Rencana Kerja Lima Tahunan serta Rencana Tahunan

kepada Badan Pengawas untuk memperoleh pengesahan

c. Mengadakan pembinaan terhadap para Pegawai

d. Melaksanakan pengelolaan atas kekayaan Perusahaan Daerah

e. Melaksanakan dan membina kegiatan-kegiatan administrasi umum

dan administrasi keuangan

f. Mewakili Perusahaan Daerah di dalam maupun di luar pengadilan

g. Memberikan laporan secara periodik mengenai kemajuan yang telah

dicapai oleh Perusahaan Daerah, dalam bentuk Laporan Kegiatan

Usaha Triwulan kepada Badan Pengawas

Untuk menjalankan tugas sebagaimana yang dimaksud, Direksi

mempunyai wewenang untuk:

a. Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian Pegawai;

Page 92: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

75

b. Menetapkan pengangkatan, pemberhentian dan pengalintugasan

para Pegawai dalam rangka pengisian jabatan-jabatan di bawah

Direksi;

c. Melaksanakan penandatangan naskah ikatan hukum antara

Perusahaan Daerah dengan pihak lain;

d. Dengan persetujuan Badan Pengawas, mengadakan:

- Perubahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

- Perjanjian-perjanjian kerjasama dengan pihak lain dan atau

pinjaman kepada pihak lain dalam hal perjanjian-perjanjian

kerjasama dan atau pinjaman tersebut dapat menyebabkan

berkurangnya asset atau menimbulkan beban terhadap anggran

Perusahaan Daerah

- Pemindahtanganan, pembebanan dengan hipotik atau

penggadaian barang-barang milik Perusahaan Daerah, baik

barang bergerak maupun barang tidak bergerak

- Penyertaan modal Perusahaan Daerah pada perusahaan lain.

Direksi dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Badan Pengawas.

3. Direktur Utama, mempunyai tugas:

a. Menetapkan kebijakan strategis Direksi dalam rangka mencapai

tujuan pokok dan menyelenggarakan fungsi-fungsi Perusahaan

Daerah

Page 93: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

76

b. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasikan kegiatan para

Direktur dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang Direksi

c. Mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

serta menetapkan rumusan usulan Direksi mengenai perubahan

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang diperlukan kepada

Badan Pengawas

Direktur Utama dibantu oleh Direktur Administrasi dan Keuangan serta

Direktur Operasi.

4. Direktur Administrasi dan Keuangan, mempunyai tugas:

a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-

kegiatan pelaksanaan kebijakan strategis Direksi oleh Divisi-Divisi

di bidang administrasi umum, kepegawaian, kerumahtanggan,

hukum dan hubungan masyarakat serta pengelolaan keuangan dan

kekayaan Perusahaan Daerah

b. Merencanakan dan mengadakan pengendalian terhadap sumber-

sumber penerimaan dan belanja Perusahaan Daerah

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama

Dalam melakukan tugasnya, Direktur Administrasi dan Keuangan

bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan membawahkan:

a. Divisi Administrasi

b. Divisi Keuangan

5. Divisi Administrasi, mempunyai tugas merumuskan dan

menyelenggarakan kebiajakan taktis operasional, sebagai bentuk

Page 94: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

77

penjabaran kebijakan strategis Direksi, dalam hal-hal yang berkenaan

dengan:

a. Kegiatan-kegiatan ketatausahaan dan kerumahtagaan

b. Kegiatan-kegiatan perencanaan kebutuhan, pengadaan dan

pengelolaan perlengkapan kantor Perusahaan Daerah

c. Kegiatan-kegiatan inventarisasi Barang milik Perusahaan Daerah

d. Kegiatan-kegiatan yang menyangkut hukum dan hubungan

masyarakat

e. Kegiatan-kegiatan administrasi dan pembinaan pegawai

f. Kegiatan-kegiatan penyusunan Rencana Kerja Lima Tahunan dan

Rencana Kerja Tahunan

g. Kegiatan-kegiatan penyusunan Laporan Kegiatan Usaha Triwulan

dan Laporan Kegiatan Usaha Tahunan

h. Kegiatan-kegiatan penyusunan laporan kegiatan Divisi Administrasi

i. Kegiatan-kegiatan lain yag ditugaskan oleh Direktur Administrasi

Dan Keuangan

Divisi Administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

Administrasi dan Keuangan serta membawahkan:

- Sub Divisi Umum dan Personalia

- Sub Divisi Hukum dan Hubungan Masyarakat

6. Divisi Keuangan mempunyai tugas merumuskan dan menyelenggaran

kebijakan taktis operasional, sebagai bentuk penjabaran kebijakan

strategis Direksi, dalam hal-hal yang berkenaan dengan:

Page 95: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

78

a. Kegiatan-kegiatan penyusunan Anggaran Tahunan yang

disesuaikan dengan Rencana Kerja Tahunan yang disusun oleh

Divisi Umum

b. Kegiatan-kegiatan administrasi keuangan dan verifikasi, serta

penerimaan dan pengelolaan keuangan Perusahaan Daerah

c. Kegiatan-kegiatan penyimpanan dan pengamanan uang serta surat-

surat berharga milik Perusahaan Daerah

d. Kegiatan-kegiatan pengurusan pembayaran gaji dan penghasilan

Direksi serta Pegawai

e. Kegiatan-kegiatan pengurusan pembayaran Honorarium dan Jasa

Produksi bagi Aggota Badan Pengawas, Anggota Sekretariat dan

Tenaga Kontrak Kerja

f. Kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengendalian terhadap sumber-

sumber penerimaan dan belanja Perusahaan Daerah

g. Kegiatan-kegiatan penyusunan Laporan Keuangan Triwulan dan

Laporan Keuangan Tahunan

h. Kegiatan-kegiatan penyusunan laporan kegiatan Divisi Keuangan

i. Kegiatan-kegiatan lain yang ditugaskan oleh Direktur Administrasi

dan Keuangan

Divisi Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

Administrasi dan Keuangan sertamembawahkan:

- Sub Divisi Anggaran dan Kas

- Sub Divisi Pembukuan dan Pelaporan

Page 96: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

79

7. Direktur Operasi, mempunyai tugas:

a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-

kegiatan pelaksanaan kebiajakan strategis Direksi oleh Divisi-Divisi

yang berkenaan dengan pengelolaan dan pemanfaatan pasar serta

pemberian fasilitas dalam rangka pengembangan potensi perpasaran

di Daerah

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama

Dalam melaksanakan tugas-tugas sebagaimana yang dimaksud,

Direktur Operasi bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan

membawahkan:

a. Divisi Teknik dan Penertiban

b. Divisi Usaha dan Jasa

8. Divisi Teknik dan Penertiban, mempunyai tugas merumuskan dan

menyelenggarakan kebiajakan taktis operasional, sebagai bentuk

penjabaran kebijakan strategis Direksi, dalam hal-hal yang berkenaan

dengan:

a. Kegiatan-kegiatan perencanaan, pembangunan, dan perbaikan pasar

b. Kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pengawasan pasar

c. Kegiatan-kegiatan pengamanan dan penataan terhadap kegiatan

perpasaran

d. Kegiatan-kegiatan analisis terhadap potensi perpasaran di Daerah

e. Kegiatan-kegiatan penyusunan laporan Divisi Teknik

f. Kegiatan-kegiatan lain yang ditugaskan oleh Direktur Operasi

Page 97: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

80

Divisi Teknik dan Penertiban dipimpin oleh seorang Kepala Divisi

yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

Direktur Operasi serta membawahkan:

a. Sub Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi

b. Sub Divisi Penertiban

9. Divisi Usaha dan Jasa, mempunyai tugas merumuskan dan

menyelenggarakan kebijakan taktis operasional, sebagai bentuk

penjabaran kebijakan strategis Direksi, dalam hal-hal yang berkenaan

dengan:

a. Kegiatan-kegiatan pemberian pelayanan perijinan bagi masyarakat

yang ingin mendapatkan Surat Ijin Pemakaian Tempat Berjualan

b. Kegiatan-kegiatan pemasaran tempat berjualan di Pasar

c. Pengawasan dan pengendalian terhadap kepemilikan dan

penggunaan Surat Ijin Pemakaian Tempat Berjualan

d. Pembinaan dan pemberdayaan pedagang atau pelaku usaha di Pasar

e. Pengelolaan pemungutan Retribusi Pasar

f. Penyusunan laporan kegiatan Divisi Usaha dan Jasa

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Operasi

Divisi Usaha dan Jasa dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur

Operasi dan membawahkan:

a. Sub Divisi Pemasaran

b. Sub Divisi Pemberdayaan Pedagang

Page 98: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

81

Tata kerja Perusahaan Daerah Pasar adalah sebagai berikut:

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi serta para Kepala Divisi, Kepala Sub

Divisi dan Kepala Pasar wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi

dan sinkronisasi, baik secara vertikal maupun horisontal, sesuai dengan

tugasnya masing-masing. Direktur Utama serta para Direktur, Kepala Divisi,

Kepala Sub Divisi dan Kepala Pasar wajib melaksanakan pengawasan terhadap

para bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan-

penyimpangan wajib segera mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur

Utama serta para Direktur, Kepala Divisi, Kepala Sub Divisi dan Kepala Pasar

bertanggung jawab untuk memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya

masing-masing dan memberikan bimbingan serta pentunjuk bagi pelaksanaan

tugas bawahannya. Setiap Kepala Divisi, Kepala Sub Divisi dan Kepala Pasar

wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dari atasannya masing-masing dan

menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

4.1.4 Susunan Organisasi PD Pasar Kota Tangerang

Susunan organisasi Perusahaan Daerah Kota Tangerang adalah sebagai

berikut:

1. Badan Pengawas

2. Direksi, yang terdiri dari:

1) Direktur Utama

2) Direktur Administrasi dan Keuangan

3) Direktur Operasi

Page 99: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

82

3. Divisi Administrasi, yang membawahkan:

1) Sub Divisi Umum dan Personalia

2) Sub Divisi Hukum dan Hubungan Masyarakat

4. Divisi Keuangan, yang membawahkan:

1) Sub Divisi Anggaran dan Kas

2) Sub Divisi Pembukuan dan Pelaporan

5. Divisi Teknik dan Penertiban, yang membawahkan:

1) Sub Divisi Pembangunan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Pasar

2) Sub Divisi Penertiban Pasar

6. Divisi Usaha dan Jasa, yang membawahkan:

1) Sub Divisi Pemasaran

2) Sub Divisi Pemberdayaan Pedagang

7. Pasar

Page 100: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

83

Bagan 4.1

Struktur Organisasi PD Pasar Kota Tangerang

(Sumber: Company Profile PD Pasar Kota Tangerang, 2005)

Page 101: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

84

4.1.5 Visi dan Misi PD Pasar Kota Tangerang

Adapun Visi PD Pasar Kota Tangerang, yaitu membangun dan

mengembangkan Pasar sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur kota

yang modern serta pengelolaan yang mandiri dan menggunakan konsep

pengelolaan perusahaan modern untuk:

a. Pengembangan ekonomi dan perdagangan masyarakat (khususnya

UKM).

b. Pelayanan dan keamanan konsumen yang lebih baik.

c. Peningkatan PAD (Pajak Daerah, Retribusi dan bagian laba PD Pasar

Kota Tangerang).

Sedangkan misinya adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan fasilitas yang layak kepada para pedagang di pasar sesuai

dengan jenis, jumlah, dan mutu dari komoditi.

2. Rehabilitasi pasar secara bertahap melalui rekayasa keuangan

(Financial engineering) antara ain berupa:

a. Kemampuan aktiva sendiri (on fund)

b. Kredit bank

c. Kerjasama usaha

d. Equity APBD

3. Membangun blok-blok kios PK-5 sebagai bagian dari penataan kota

secara keseluruhan

4. Pembangunan pasar-pasar baru yang lebih menyebar untuk keperluan:

Page 102: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

85

a. Mengurangi mobilitas penduduk dalam kaitannya dengan

kemacetan lalu lintas

b. Membatasi akses ke pasar modern dalam kaitannya dengan

diversitas harga-harga dan pola hidup hemat (tidak konsumtif).

4.1.6 Gambaran Umum Pasar Bandeng

Pasar Bandeng adalah salah satu pasar tradisional yang terletak di Kota

Tangerang tepatnya terletak di Jl. Beringin Raya, Kelurahan Karawaci Baru,

Kecamatan Karawaci, Perumnas 1, Kota Tangerang. Pasar ini berdiri sejak

tahun 1979. Pasar ini memiliki luas 4500 m2 dan letaknya dikelilingi oleh

beberapa sarana prasarana masyarakat seperti sebuah puskesmas, gelanggang

olah raga (GOR) kecil bernama GOR Bandeng, dan Rumah Bersalin Ibu dan

Anak. Sebagai pasar tradisional, pasar Bandeng memegang peranan yang

sangat penting dalam kegiatan perekonomian khuussnya dalam kegiatan

perekonomian rakyat terutama bagi masyarakat menengah ke bawah di sekitar

pasar. Pada awalnya, pasar Bandeng dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang

dan dikelola di bawah naungan Dinas Pasar Kota Tangerang, seiring

berjalannya waktu, Pemkot Tangerang mendirikan Perusahaan Daerah Pasar

Kota Tangerang (PD Pasar) dengan tujuan agar pasar tradisional di Kota

Tangerang menjadi lebih baik dan memberikan kontribusi yang tinggi kepada

PAD Kota Tangerang, sehingga sejak tahun 2003 Pasar Bandeng dikelola oleh

PD Pasar Kota Tangerang.

Page 103: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

86

Gambar 4.2

Pasar Bandeng

(Sumber: www.abouttng.com, 2016)

Pada awal berdirinya, Pasar Bandeng memiliki kondisi fisik pasar yang

seadanya dengan bangunan berbentuk bedeng, sampai pada bulan Maret 2012

pasar ini direvitalisasi dan dibangun menjadi bangunan baru yaitu bangunan 2

lantai yang dimana pada lantai pertama terdapat sekitar 221 kios dan lantai dua

terdapat sebanyak 180 kios sehingga secara keseluruhan berjumlah 401 kios

dengan ukuran yang berbeda. Revitalisasi Pasar Bandeng dilakukan atas

kerjasama antara PD Pasar Kota Tangerang dengan pihak swasta yaitu PT.

Bangunbina Persada, yang dimana dalam kontrak kerjanya PT. Bangunbina

Persada mendapat hak pengelolaan selama 5 tahun. Dengan dikelolanya Pasar

Bandeng oleh pihak swasta, diharapkan bisa memberikan kontibusi yang besar

terhadap PAD Kota Tangerang. Selain itu juga dapat menjadi percontohan

untuk pasar-pasar tradisional lain di Kota Tangerang. Revitalisasi ini bertujuan

untuk memberikan kesan nyaman dan aman kepada pembeli maupun penjual.

Page 104: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

87

Setelah direvitalisasi, pasar ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang

seperti mushola, kantor unit pasar, kantor koppas, bank, pos keamanan dan

parkir, kantor pemasaran, gardu listrik, PJU di lingkungan pasar, area bongkar-

muat barang, area parkir, TPS, fire hydrant, rambu lalulintas, MCK, dan Alat

Pemadam Api Ringan (APAR). Revitalisasi ini telah merubah kondisi pasar

menjadi lebih bersih dan tertata rapi. Adapun daftar jenis fasilitas atau sarana

prasarana yang terdapat pada Pasar Bandeng adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Sarana & Prasarana Pasar Bandeng

NO FASILITAS JUMLAH KET

1 Kantor Kepala Pasar 1 unit Ada

2 Kantor Pengelola Pasar 1 unit Ada

3 Kantor Bank - Belum Ada

4 Musholla 1 unit Ada

5 MCK 2 unit Ada

6 TPSS 1 unit Ada

7 Pos Jaga 1 unit Ada

8 Sarana Air Bersih/Touren 1 unit Ada

9 Telepon 1 unit Ada

10 ATM - Belum Ada

11 Pos Parkir 2 unit Ada

12 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 15 unit Ada

13 Gardu Listrik 1 unit Ada

Page 105: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

88

14 Penerangan Jalan Umum (PJU) 8 unit Ada

15 Penangkal Petir 1 unit Ada

16 Rambu Lalu Lintas 5 unit Ada

17 Fire Hydrant 4 unit Ada

18 Pemagaran & Penghijauan ls. Ada

19 Halte/Shelter/Celukan 1 unit Ada

(Sumber: PT. Bangunbina Persada, 2015)

4.1.7 Struktur Organisasi Pasar Kota Tangerang

Bagan 4.2

Bagan Struktur Organisasi Pasar Kota Tangerang

Struktur organisasi pasar Kota Tangerang adalah sbb:

(Sumber: Kepala Pasar, 2016)

4.2 Deksripsi Data

Kepala Pasar Subag

Administrasi &

Keuangan

Urusan Ketentraman,

Ketertiban, Keamanan

Urusan Kebersihan

Petugas Psapon Petugas Satuan

Pengamanan, ketertiban, dan

keamanan

Page 106: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

89

Deskripsi data merupakan bagian untuk menjelaskan penelitian yang

telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data

yang relevan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif yang menghasilkan data baik berupa kata-kata maupun

tindakan. Dalam menganalisis data kualitatif, peneliti menggunakan teknik

analisis yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman, tujuannya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti serta membantu mempresentasikannya

kepada orang lain. Peneliti dalam tahap ini akan melakukan analisis data

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 16 informan penelitian,

yang terdiri dari pilar pemerintahan, pilar swasta, dan pilar masyarakat dengan

menggunakan teknik pengumpulan informan Purposive Sampling. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian, yaitu untuk mengetahui

bagaimana Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar pada Pasar Tradisional

Bandeng Pasca Revitalisasi. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan

menggunakan teori dari Stephen P. Robbins dan Marry Coulter yang mana

terdiri dari empat indikator dalam pengawasan, yaitu yang diantaranya

menetapkan standar (standards), pengukuran (measurement), membandingkan

(compare), dan melakukan tindakan (action).

Tabel 4.2

Kode Penelitian

Kode Keterangan

I1-... Informan dari Pilar Pemerintah

Page 107: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

90

I2-... Informan dari Pilar Swasta

I3-... Informan dari Pilar Masyarakat

(Sumber: Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat beberapa kode-kode

penelitian, yang terdiri dari keterangan informan penelitian. Adapun kode

informan dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga bagian, yang mana

kode informan I1-1, I1-2, I1-3, I1-... merupakan kode untuk informan dari Pilar

Pemerintah, kode informan I2-1, I2-2, I2-3, I2-... merupakan kode informan

untuk informan dari Pilar Swasta, kode informan I3-1, I3-2, I3-3, I3-...

merupakan kode untuk informan dari Pilar Masyarakat. Kode informan

tersebut ditujukan untuk memudahkan peneliti menganalisis data hasil

penelitian serta untuk mempermudah pembaca dalam mengenali informan

dalam penelitian mengenai “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar

Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”.

4.2.1 Data Informan Penelitian

Data informan penelitian menjelaskan deskripsi informan yang menjadi

sumber data utama dalam penelitian mengenai“Pengawasan Perusahaan

Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca

Revitalisasi”. Pada penelitian ini, adapun informan-informan yang peneliti

tentukan merupakan orang-orang yang menurut peneliti memiliki informasi

yang dibutuhkan. Deskripsi informan penelitian meliputi nama informan, usia,

dan pekerjaan atau jabatan dari informan. Penjelasan mengenai data informan

Page 108: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

91

penelitian tersebut dapat menjelaskan bagaimana peran masing-masing

irforman dalam menjalankan fungsi pengawasan di Pasar Bandeng.

Informan dalam penelitian ini adalah stakeholders (semua pihak) baik

pemerintah daerah sebagai pembuat kebijakan dan fasilitator serta pelaksana

langsung pengawasan di Pasar Bandeng, pihak swasta sebagai pelaksana

langsung pengelolaan Pasar Bandeng, serta pihak lainnya yang terlibat dalam

pengawasan Pasar Bandeng. Pelaksana langsung pengawasan Pasar Bandeng

yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah Kabid Pembangunan,

Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota Tangerang, Kepala Pasar

Malabar, Kepala Pasar Bandeng, Staff Perbantuan Pasar Bandeng. Dari pihak

lainnya yaitu pihak swasta yaitu PT. Bangunbina Persada adalah Humas

Pengelola Pasar Bandeng, Administrasi Keuangan Pasar Bandeng, Petugas

Parkir Pasar Bandeng, Petugas Kebersihan Pasar Bandeng, Petugas Keamanan

Pasar Bandeng. Masyarakat yang menjadi informan adalah masyarakat yang

mendukung kegiatan pengawasan Pasar Bandeng yaitu Pedagang Pasar

Bandeng, Pedagang Kaki Lima Pasar Bandeng, Konsumen Pasar Bandeng, dan

Masyarakat Penduduk Sekitar Pasar Bandeng.

4.2.2 Daftar Nama Informan

Dalam penelitian ini, seperti yang sudah peneliti kemukakan pada BAB

III, dalam pemilihan informannya peneliti menggunakan teknik purposive

sampling dan snowball sampling. Informan dalam penelitian ini adalah para

stakeholder dalam Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang

Page 109: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

92

Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi baik dari pihak PD Pasar,

Pedagang, dan Masyarakat.

Tabel 4.3

Kodefikasi Informan Penelitian

No Kode Nama Keterangan

1 I1-1 Bpk Sugeng, SH Mantan Kepala Pasar Bandeng

2 I1-2 Bpk Sanusi Endang

Priyatna

Kepala Pasar Bandeng

3 I1-3 Bpk Hizbulloh Staff Perbantuan PD Pasar

Bandeng

4 I1-4 Bpk Teguh Waluyo, SE Kepala Sub Divisi

Pembangunan, Pemeliharaan,

dan Rehabilitasi PD Pasar Kota

Tangerang

5 I2-1 Trias Anggraini Administrasi Keuangan Pasar

Bandeng dari PT. Bangunbina

Persada

6 I2-2 Bpk Yaman Humas Pengelola Pasar Bandeng

dari PT. Bangunbina Persada

7 I2-3 Fatimah Petugas Parkir Pasar Bandeng

8 I2-4 Zainal Petugas Kebersihan Pasar

Bandeng

9 I2-5 Noordin Petugas Keamanan Pasar

Page 110: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

93

Bandeng

10 I3-1 Ibu Eti Sumiati Pedagang Sendal Pasar Bandeng

11 I3-2 Bpk Sardi Pedagang Daging Pasar

Bandeng

12 I3-3 Ibu Yul Pedagang Pakaian Pasar

Bandeng

13 I3-4 Bpk Pi’i PKL Sayuran Pasar Bandeng

14 I3-5 Ibu Nur Konsumen Pasar Bandeng

15 I3-6 Ibu Yani Konsumen Pasar Bandeng

16 I3-7 Ibu Pipit Masyarakat Pasar Bandeng

17 I3-8 Ibu Ita Konsumen Pasar Bandeng

18 I3-9 Ibu Lina Konsumen Pasar Bandeng

(Sumber: Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui deskripsi dari masing-masing

informan dalam penelitian mengenai “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD)

Pasar Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”.

Adapun kode informan menjelaskan perbedaan peran informan dari masing-

masing indikator, yaitu I1-... sebagai informan dari pilar pemerintah, I2-... sebagai

informan dari pilar swasta, dan I3-... sebagai informan dari pilar masyarakat.

Informan di atas merupakan informan yang peneliti anggap paling tepat untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait permasalahan Pengawasan

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Pada Pasar Bandeng Pasca

Revitalisasi. Hal ini ditujukan untuk dapat mencapai hasil penelitian yang

sesuai dan kredibel dalam mencapai hasil penelitian yang diharapkan.

Page 111: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

94

4.3 Analisis Hasil Penelitian

Analisis data penelitian merupakan pemaparan hasil penelitian yang

didapatkan dengan melakukan wawancara dengan 17 informan penelitian yang

dianggap dapat mewakili dan memberikan data terhadap Pengawasan

Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang pada Pasar Tradisional Bandeng

Pasca Revitalisasi. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menganilisis

data-data hasil wawancara, observasi, maupun dokumen-dokumen yang

didapatkan selama proses penelitian. Analisis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan dengan cara terus-menerus sejak data awal dikumpulkan sampai

dengan penelitian berakhir. Adapun dalam menganalisis data hasil penelitian

lapangan menggunakan teori dari Stephen P. Robbins dan Marry Coulter

(2005) yang mana terdiri dari 4 dimensi-dimensi pengawasan, yaitu yang

diantaranya Menetapkan Standar (Standards), Pengukuran (Measurement),

Membandingkan (Compare), Melakukan Tindakan (Action). Berikut adalah

analisis data mengenai “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota

Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”

4.3.1 Menetapkan Standar (Standards)

Standar adalah target yang menjadi acuan perbandingan untuk kinerja

di kemudian hari. Standar yang ditetapkan untuk tujuan pengawasan harus

diekspresikan dalam acuan yang dapat diukur. Standar dibentuk dalam

penetapan patokan (target) atau hasil yang diinginkan, untuk dapat dilakukan

sebagai perbandingan hasil ketika berlangsungnya kegiatan organisasi. Standar

Page 112: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

95

juga merupakan batasan tentang apa yang harus dilakukan dalam

melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dan target organisasi.

Dalam penentuan standar, diperlukan pengidentifikasian indikator-indokator

kerja. Indikator kerja adalah ukuran kinerja yang menyediakan informasi yang

berhubungan langsung dengan objek yang diawasi.

Dalam suatu pengawasan program, untuk melaksanakan pengawasan

itu sendiri harus berdasarkan dengan acuan yang ada. Maka harus ada suatu

keputusan, peraturan, maupun perintah yang sah dari pihak yang mempunyai

kuasa baik melalui data yang nyata maupun secara lisan. Pada organisasi

Pemerintahan Daerah khususnya Perusahaan Daerah/PD Pasar Kota Tangerang

terdapat peraturan yang menjadi acuan dan standar kinerja PD Pasar Kota

Tangerang dalam menjalankan tugasnya yaitu melalui Keputusan Walikota

Tangerang, seperti yang dikatakan oleh Kabid Pembangunan, Pemeliharaan,

dan Rehabilitasi Pasar PD Pasar Kota Tangerang bahwa:

“Dalam operasional kinerja PD Pasar Kota Tangerang kami

mempunyai peraturan yang harus dipatuhi dalam menjalankan tugas

sebagai pegawai PD Pasar Kota Tangerang, peraturan tersebut ada di

dalam Keputusan Walikota Tangerang Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Kota

Tangerang” (Wawancara dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala

Bidang Sub Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD

Pasar Kota Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Dari wawancara penelitian dengan I1-4 dapat kita ketahui bahwa mulai

dari pembentukan sampai tata kerja seluruh pegawai di PD Pasar Kota

Tangerang telah diatur lewat Keputusan Walikota Tangerang Nomor 9 Tahun

2003 yang berisi tentang susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan Daerah

Kota Tangerang. Dimana dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa terdapat

Page 113: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

96

Badan Pengawas yang jabatannya di atas PD Pasar Kota Tangerang yakni

bekerja untuk mengawasi seluruh kegiatan serta kinerja di PD Pasar Kota

Tangerang dan bertanggungjawab kepada Walikota Tangerang. Hal tersebut

dinyatakan oleh Kabid Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar

Kota Tangerang yang mengatakan:

“Tidak hanya peraturan dan keputusan yang menjadi acuan sebagai

target kami, tetapi kami juga mempunyai pengawas dimana bertugas

untuk mengawasi seluruh pekerjaan dan kegiatan yang kami lakukan

untuk mencapai tujuan yang dinamakan Badan Pengawas. Badan

Pengawas sendiri bertanggungjawab kepada Walikota Tangerang yang

notabene adalah pembuat keputusan dalam tata kerja pegawai di sini.

Disinilah kami dituntut untuk bertanggungjawab dalam segala

pekerjaan mengatur pasar milik PD Pasar Kota Tangerang dengan

berusaha mentaati dan mengikuti peraturan yang ada” (Wawancara

dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang Sub Divisi

Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota

Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja PD

Pasar Kota Tangerang sendiri diawasi oleh Badan Pengawas yang menuntut

para pegawai untuk bekerja sesuai aturan yang ada dimana aturan tersebut

memudahkan mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Adanya Badan

Pengawas tersebut juga menjadikan para pegawai bekerja dengan penuh

tanggungjawab agar tidak menimbulkan penyimpangan/pelanggaran.

Terdapat standar lainnya yang ada di PD Pasar Kota Tangerang yakni

standar dalam pengelolaan pasar yg dinaungi oleh PD Pasar Kota Tangerang

itu sendiri, hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Kepala Pasar bahwa pasar

bukan semata-mata dikelola tanpa adanya tujuan namun telah ada ketetapan

yang mengatur agar pasar dikelola dengan baik demi meningkatkan PAD Kota

Tangerang. Kepala Pasar Bandeng mengatakan:

Page 114: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

97

“Dari PD Pasar itu sudah ada peraturan yang harus diikuti oleh

pelaksana pengelola pasar yaitu Peraturan Daerah Kota Tangerang

Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pasar yang didalamnya

mencakup segala hal yang harus dilakukan dan hal yang dilarang

untuk pelaku usaha pasar serta sanksi yang telah ditetapkan bagi yang

melanggar peraturan.” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai

Kepala Pasar Bandeng, Senin 8 Februari 2015).

Dari pernyataan dalam wawancara dengan I1-1 dapat dinyatakan bahwa

dari awal berdirinya PD Pasar Kota Tangerang yakni pada tahun 2005 dibuat

pula peraturan baru tentang Pengelolaan Pasar yang masuk dalam Peraturan

Daerah sebagai acuan dan pedoman bagi PD Pasar Kota Tangerang dalam

melaksanakan tugas sebagai pengelola pasar milik PD Pasar Kota Tangerang.

Tidak hanya pernyataan dari Kepala Pasar, Kepala Kabid Pembangunan,

Pemeliharaan, dan Rehabilitasi Pasar pun membenarkan bahwa terdapat Perda

yang mengatur pengelolaan pasar untuk PD Pasar Kota Tangerang. Hal

tersebut dinyatakan oleh I1-4 sebagai berikut:

“Ya, jelas kami punya acuan untuk mengelola pasar dari dahulu sejak

pasar di Kota Tangerang masih dibawah naungan Dinas Pasar Kota

Tangerang hal itu sudah ada yaitu tercantum dalam Peraturan Daerah

Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Pasar,

namun dikarenakan peraturan tersebut tidak lagi sesuai dengan kondisi

seluruh pasar yang ada, maka direvisi menjadi Peraturan Daerah

Nomor Kota Tangerang Nomor 6 tentang Pengelolaan Pasar yang

didalamnya terdapat beberapa pasal yang ditambah atau diganti

isinya” (Wawancara dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang

Sub Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar

Kota Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Dari keterangan di atas kita mengetahui bahwa sebelum dibentuknya

PD Pasar Kota Tangerang telah terdapat standar pengelolaan pasar untuk

seluruh pasar di Kota Tangerang melalui Perda. Selain itu kita juga dapat lihat

bahwa peraturan yang ada mengikuti dan mempertimbangkan segala kondisi

yang ada yang berkaitan dengan pasar sehingga menimbulkan peraturan baru

Page 115: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

98

yang lebih sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Namun, di sisi lain

Kepala Pasar Bandeng merasa bahwa sudah perlu diadakan revisi peraturan

daerah tentang pengelolaan pasar dimana pada Perda No 6 tersebut masih

terdapat hal-hal yang kurang lengkap, rancu, dan tidak sesuai dengan

kenyataan. Hal tersebut diungkapkan oleh I1-1 yang menyatakan bahwa:

“Kalau menurut saya sih standar tersebut harusnya lebih ditingkatkan

lagi melalui proses revisi karena masanya sudah lewat dari 5 tahun

yang imana bagusnya peraturan itu dievaluasi dan direvisi dalam

jangka waktu 5 tahun untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi

dan keadaan nyata yang ada pada Pasar Kota Tangerang. Di dalam

Peraturan Daerah Nomor 6 tersebut saya sudah baik, tapi ada

beberapa yang kurang seperti tidak adanya peraturan bagi Pedagang

Kaki Lima/PKL padahal di setiap pasar tidak hanya pedagang di

dalam pasar yang menjadi pelaku usaha tetapi pasti ada PKL di luar

pasar. Di sisi lain ada juga poin yang rancu di dalam pasal 7 yang

mengatakan bahwa dilarang bertempat tinggal atau tidur di pasar di

luar jam buka pasar seharusnya hal tersebut lebih ditegaskan lagi,

begitu juga sama sanksi yang ada di peraturan tersebut, belum tegas

dan ditegakkan” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai Kepala

Pasar Bandeng, Senin 8 Februari 2015).

Berdasarkan keterangan dari I1-1 dapat dinyatakan bahwa Kepala Pasar

Bandeng merasa bahwa peraturan yang ada harus dievaluasi dan direvisi

karena masa berlakunya sudah terbilang lama dan harus disesuaikan lagi

dengan kondisi yang ada di masa sekarang. Kepala Pasar juga menyebutkan

terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan kondisi pasar yang ada di Kota

Tangerang dari mulai Pedagang Kaki Lima yang tidak dimasukkan dalam

Perda tersebut hingga sanksi yang belum ditegakkan secara nyata berdasarkan

peraturan yang ada sehingga dapat diketahui bahwa masih ada pelaku usaha

pasar maupun pihak yang berwajib yang tidak menaati dan mematuhi peraturan

pengelolaan pasar di Perda Nomor 6 tentang Pengelolaan Pasar.

Page 116: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

99

Standar atau peraturan yang ada pada PD Pasar Kota Tangerang bukan

hanya praturan yang ditetapkan oleh pemerintah, melainkan ada pula peraturan

yang dibuat atas kesepakatan dari pihak swasta, dimana yang dimaksud pihak

swasta di sini adalah PT. Bangunbina Persada sebagai pihak pengelola Pasar

Bandeng dengan PD Pasar Kota Tangerang sebagai pemilik dan pengawas

Pasar Bandeng. Hal tersebut dinyatakan oleh Pegawai Bagian Humas

Pengelola Pasar Bandeng yang bertugas di Kantor Pengelola Pasar Bandeng,

beliau mengatakan:

“Pada awal kami membangun pasar ini sebagai program revitalisasi

dari PD Pasar Kota Tangerang, kami membuat persetujuan dalam

kesepakatan penjanjian MoU (Memorandum of Understanding) dengan

PD Pasar Kota Tangerang. MoU itu sendiri disahkan diatas kertas

dalam Addendum Perjanjian Kerjasama atas Perjanjian Kerjasama

antara Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang dengan PT.

Bangunbina Persada Nomor Pihak Kesatu: 539.2/021.PD.PSR/2013

Nomor Pihak Kedua: 004/BBP/I/2013 Tentang Kerjasama Pengelolaan

Pasar Bandeng dan dibuat per tanggal 20 Agustus 2013. Isi dari

perjanjian ini adalah bahwa hak pengelolaan Pasar Bandeng telah

diserahkan kepada PT. Bangunbina Persada dalam jangka waktu 5

tahun” (Wawancara dengan Yaman sebagai Humas Pengelola Pasar

Bandeng dari pihak pengelola, Jumat 11 Maret 2016).

Dari pernyataan wawancara dengan I2-2 dapat kita nyatakan bahwa

standar yang ada dibuat oleh beberapa pihak baik pihak pemerintah maupun

pihak swasta. Bagi pihak swasta sebagai pengelola, peraturan yang ada adalah

berupa perjanjian kontrak dengan PD Pasar Kota Tangerang yang berisi

tentang segala perjanjian pengelolaan Pasar Bandeng dimana telah dikontrak

selama 5 tahun. Dapat disimpulkan bahwa terdapat juga peran pengawasan dari

PT. Bangunbina Persada dimana dalam hal pengelolaan di dalamnya juga

terdapat hak pengawasan operasional pasar. hal tersebut juga dibenarkan dan

dinyatakan oleh I1-1 yang mengatakan:

Page 117: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

100

“Ya, pasti dimana ada kerjasama disitu ada perjanjian. Kerjasama

kami sebagai PD Pasar Kota Tangerang yang memiliki lahan Pasar

Bandeng berbentuk surat perjanjian MoU dengan PT. Bangunbina

Persada dalam memberikan sepenuhnya hak pengelolaan Pasar

Bandeng. Latar belakang diadakannya perjanjian tersebut adalah

adanya perubahan jumlah sarana dagang yang didalamnya tentang

bangunan dan fisik baru pasar serta kondisi lapangan yang mengalami

perubahan semenjak diadakannya revitalisasi yang dilakukan oleh PT.

Bangunbina Persada. Di dalam addendum tersebut berisi hal-hal yang

mengenai maksud dan tujuan kerjasama, penempatan pedagang,

lingkup perjanjian, jangka waktu perjanjian, denda keterlambatan,

sanksi, serta hak dan kewajiban PT. Bangunbina persada selaku

pengelola Pasar Bandeng yang di dalamnya termasuk kontribusi yang

telah ditetapkan besarannya di dalam perjanjian tersebut. Addendum

MoU juga disepakati dan disetujui oleh Ketua Badan Pengawas PD

Pasar Kota Tangerang” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai

Kepala Pasar Bandeng, Senin 8 Februari 2015).

Dari hasil wawancara dengan I1-1 di atas dapat kita ketahui bahwa

memang benar terdapat perjanjian MoU antara PD Pasar Kota Tangerang

dengan PT. Bangunbina Persada selaku pengelola Pasar Bandeng. Standar

yang dibuat antar pihak juga mempunyai alasan dan latar belakang yang jelas

hingga dibuatnya perjanjian tersebut. Pihak PD Pasar mempertimbangkan

revitalisasi dengan segala perubahan fisik yang lebih baik yang telah

dikerjakan oleh PT. Bangunbina Persada dan PT. Bangunbina Persada juga

wajib bertanggungjawab untuk mengelolanya serta mempertahankan kondisi

pasar yang lebih baik untuk meningkatkan pemasukan PD Pasar Kota

Tangerang serta PAD Kota Tangerang melalui kontribusi yang dditentukan.

Seperti itulah kerjasama yang terjalin diantara kedua pihak dalam mengelola

Pasar Bandeng.

Peraturan yang ada untuk dijadikan sebagai standar suatu pasar tidak

hanya ada di dalam peraturan pemerintah dan swasta melalui Surat Perjanjian

dan Peraturan Daerah atau Peraturan PD Pasar, tetapi terdapat juga standar-

Page 118: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

101

standar yang ditetapkan berupa standar fisik yang diberlakukan untuk

pedagang. Standar tersebut ditetapkan untuk mengatur pola berjualan untuk

para Pedagang Pasar Bandeng baik yang di dalam pasar maupun para

Pedagang Kaki Lima yang berada di area pasar. hal tersebut dibuat untuk

mewujudkan kondisi pasar yang aman, nyaman, dan tertib agar menarik

perhatian konsumen. Hal ini dinyatakan oleh Bapak Yaman selaku Humas

Pengelola Pasar Bandeng, dimana I2-2 mengatakan:

“Kami selaku pihak pengelola memberikan batasan-batasan juga untuk

pedagang yang harus dipatuhi dengan tujuan suasana pasar ini dapat

terkontrol dengan baik karena ketertiban pedagangnya. Bentuk dari

peraturan ini kami buat secara nyata yang dapat dilihat langsung oleh

pedagang yakni berupa bentuk fisik. Hal yang kami lakukan contohnya

membuat garis batas jualan untuk pedagang. Garis ini ditandai dengan

keramik merah yang telah dibuat di setiap los, kios, dan counter. Garis

ini bertujuan untuk membatasi pedagang dalam menaruh setiap barang

yang dijual di meja atau peti yang dimilikinya, tidak diperbolehkan

untuk dilanggar dengan menambah tempat berjualan di luar garis

pembatas karena hal tersebut menimbulkan penyempitan jalan bagi

konsumen, tidak tertatanya los, kios, maupun counter dengan baik,

menimbulkan kecemburuan sosial bagi pedagang lain, dan mengurangi

keindahan pasar ini. Selain itu, kami juga membuat peraturan dimana

tersedia plang yang digantung untuk menentukan lokasi produk yang

dijual atau yang disebut juga zoning untuk pedagang. Hal ini bertujuan

untuk meberikan tempat yang nyaman bagi pedagang dan konsumen

dimana pedagang mempunyai tempat khusus dan sama dengan

pedagang lain yang mempunyai produk serupa serta memudahkan

pengunjung/konsumen yang datang untuk mencari dan menemukan

barang yang mereka butuhkan. Hal tersebut juga dilakukan untuk

menciptakan suasana yang tertib dan nyaman karena ada lokasi dan

tempat yang rapi dalam memiliki kategori produk dagang yang dijual

oleh pedagang di sini. Terdapat juga tetapan besaran kontribusi yang

harus dibayarkan oleh pedagang berdasarkan kategori tempat (los,

kios, dan counter) dengan bukti karcis yang ditarik perharinya oleh

pengelola pasar” (Wawancara dengan Yaman sebagai Humas

Pengelola Pasar Bandeng dari pihak pengelola, Jumat 11 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2-2 di atas, dapat kita ketahui

bahwa PT. Bangunbina Persada selaku pihak pengembang revitalisasi Pasar

Page 119: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

102

Bandeng mempunyai strategi dan tujuan serta fungsi dalam jangka panjang dari

setiap bagian fisik pasar yang dibuat, dimulai dari besaran los, kios, dan

counter serta pembatas yang ditetapkan melalui garis merah yang bertujuan

untuk mengatur pengelolaan pola dagang dari pedagang untuk menciptakan

suasana yang tertata rapi demi kenyamanan pedagang maupun pengunjung

pasar. Hal ini dapat memudahkan pihak pengelola dalam mencapai target

karena peraturan seperti itu dapat dilihat dengan kasat mata. Ini adalah bukti

fisik dari peraturan yang dibuat demi kemajuan pasar yang menimbulkan

keuntungan fisik pula seperti contohnya apabila pedagang mentaati peraturan

tersebut, kondisi pasar akan menjadi teratur dengan porsi yang sama dalam

berdagang untuk semua pedagang pasar. mengingat buruknya kondisi dan

bangunan serta tempat berjualan pedagang pada Pasar Bandeng sebelum

direvitalisasi, hal ini membuktikan bahwa terdapat kemajuan di Pasar Bandeng

dalam hal keteraturan pedagang. Begitu pula dengan zoning yang telah dibuat

dari awal pembangunan pasar. Hal ini sangat menguntungkan pedagang dan

pengunjung, dimana peraturan ini menjadikan Pasar Bandeng dengan kategori

Pasar Tradisional yang memiliki bangunan dan lokasi seperti Pasar Modern

dimana semua tempat dagang bagi pedagang telah di atur dalam zona lokasi

per kategori produk yang dijual. Begitu banyak keuntungan yang didapat dari

peraturan ini antara lain memudahkan pengunjung dalam berbelanja,

mengurangi pencemaran lingkungan, menciptakan keteraturan di dalam pasar,

dan mewujudkan persaingan yang sehat antarpedagang karena pembagian

lokasi yang adil. Untuk kontribusi yang telah ditetapkan memang sesuai

dengan perjanjian yang ada yaitu hak pengelolaan operasional Pasar Bandeng

Page 120: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

103

yang ada di tangan PT. Bangunbina Persada yang didalamnya terdapat hak

pengelolaan retribusi pedagang. Retribusi tersebut telah ditentukan dan ditarik

berdasarkan prosedur yang ada dimana terdapat bukti pembayaran retribusi

berupa karcis yang diterima oleh pedagang.

Dari beberapa peraturan yang ada, baik peraturan pemerintah daerah,

peraturan dari pihak swasta, maupun peraturan atas perjanjian pihak PD Pasar

Kota Tangerang dengan PT. Bangunbina Persada, belum terdapat aturan yang

menjelaskan khusus dalam pelaksanaan pengawasan Pasar Tradisional Kota

Tangerang. Belum terdapat uraian tentang proses pengawasan maupun

intensitas pengawasan. Hal ini dinyatakan oleh Kepala Pasar Bandeng, dimana

I1-2 mengatakan bahwa:

“Kalau untuk cara-cara pengawasan, jadwal pengawasan, sama

proses pengawasan gitu sih secara khusus belum ada peraturan yang

tertulisnya. Saya nggak megang data keputusan atau peraturan

mengenai pengawasan pasar. Tapi pengawasan adalah tugas utama

seorang Kepala Pasar di dalam tupoksi yang ada. Saya sebagai Kepala

Pasar juga sudah mengerti bagaimana cara pengawasan yang saya

lakukan, seberapa sering saya melakukan pengawasan, dan apa yang

saya lakukan dalam mengontrol pasar. Semua itu didapat dari atasan

saya yang mempunyai hak untuk memerintah yaitu Ibu Dirut PD Pasar

Kota Tangerang, tetapi hal tersebut baru secara lisan saja”

(Wawancara dengan Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar

Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Dari pernyataan yang telah dikatakan oleh I1-2 dapat disimpulkan bahwa

hingga sekarang belum ada peraturan yang memuat khusus tentang

pengawasan Pasar Tradisional di Kota Tangerang. Hal tersebut dapat

dibuktikan dari pernyataan Kepala Pasar yang tidak mempunyai standar atau

acuan yang berbentuk baku dalam melaksanakan tugas dan perannya dalam

mengawasi Pasar Bandeng. Pengetahuan Kepala Pasar Bandeng hanya sebatas

Page 121: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

104

rutinitas pengawasan yang biasanya telah ia lakukan, dari pengalaman Kepala

Pasar terdahulu atau yang lainnya, dan atas intruksi lisan dari atasannya.

Walaupun Kepala Pasar sudah mengetahui dan mengerti bagaimana proses

pelaksanaan pengawasan yang dilakukannya, akan lebih baik lagi apabila

semuanya itu mempuyai peraturan dan prosedur khusus agar pengawasan dapat

dilakukan lebih maksimal lagi.

Hal yang sama juga dinyatakan pada pihak PD Pasar Kota Tangerang

dimana peraturan dan prosedur khusus yang tertulis mengenai pelaksanaan

pengawasan pasar belum ada. Yang menjadi acuan PD Pasar Kota Tangerang

dalam melakukan pengawasan adalah Perda Kota Tangerang No 9 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Cara Kerja PD Pasar Kota Tangerang dan Perda

Kota Tangerang No 6 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pasar yang dimana

terdapat kewajiban dan peran pengawasan yang dilakukan PD Pasar Kota

Tangerang dalam mengatur Pasar Tradisional milik PD Pasar Kota Tangerang.

Namun, di dalamnya belum terdapat prosedur, tata cara, serta waktu

pengawasan yang tersusun dan tertulis. Seperti yang dikatakan oleh I1-4

menyatakan bahwa:

“Peraturan yang kami pakai dalam melakukan pengawasan ke Pasar

Tradisional milik PD Pasar adalah Perda No 9 dan Perda No 6. Untuk

peraturan seperti prosedur khusus pengawasan memang belum ada.

Tetapi kami mengikuti petunjuk dan arahan dari Kepala Kantor PD

Pasar Kota Tangerang yakni Direktur Utama yang mempunyai

wewenang untuk memberikan perintah kepada kami, yang mana segala

informasi mengenai pengawasan diberikan kepada kami dari mulai

proses pengawasan, tim pengawas, waktu pengawasan hingga

prosedur yang ada dalam melakukan pengawasan sampai kepada

pelaporan dan evaluasi. Hal tersebut sudah dilaksanakan dengan baik

sesuai dengan aturan dan perintah yang ada dari Dirut PD Pasar Kota

Tangerang dan memang cara pengawasan tersebut kami rasa telah

Page 122: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

105

efektif dan efisien dalam menjalankannya. Mungkin untuk kedepannya

kan ada peraturan tertulis untuk itu” (Wawancara dengan Teguh

Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang Sub Divisi Pembangunan,

Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota Tangerang, Rabu 16

Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-4 diatas, dapat dinyatakan

bahwa belum ada peraturan atau acuan khusus yang tertulis mengenai tata cara

pelaksanaan pengawasan PD Pasar Kota Tangerang. Pada dasarnya telah

terdapat prosedur yang ada dalam menjalani pengawasan, dari mulai proses

penngawasan, waktu pengawasan, tim pengawas, hingga bentuk hasil

pengawasan yang telah diketahui dan dimengerti oleh seluruh pegawai PD

Pasar Kota Tangerang, hanya saja semua itu baru berbentuk lisan. Hal ini

sangat disayangkan karena apabila ada peraturan pengawasan yang tertulis,

dapat lebih mendukung sepenuhnya dalam meningkatkan pengawasan Pasar

Tradisional dimana terdapat hal-hal yang harus dipatuhi demi terciptanya

pengawasan yang tegas. Peraturan yang tertulis akan membuat kinerja

pengawasan tertata dengan lebih baik demi mencapai tujuan.

Melihat dari apa yang telah disampaikan oleh beberapa informan, dapat

disimpulkan bahwa telah terdapat peraturan yang baik dalam mengelola dan

mengawasi Pasar Bandeng, baik itu peraturan dari pihak Pemerintah Daerah

Kota Tangerang, Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang, PT. Bangunbina

Persada, maupun Kerjasama antara pihak PD dengan pihak PT. Terdapat peran

pengawasan yang menjadi hak dan kewajiban para stakehlders di dalam

peraturan tersebut demi pengelolaan pasar yang baik. Hanya saja, belum ada

peraturan khusus yang didalamnya memuat tentang tata cara, prosedur, dan

jadwal pelaksanaan pengawasan Pasar Tradisional Kota Tangerang.

Page 123: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

106

4.3.2 Pengukuran (Measurement)

Pengukuran pelaksanaan program dalam suatu organisasi swasta

maupun pemerintah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan setiap program kerja yang dilaksanakan oleh suatu organisasi,

maka untuk mengetahui diperlukan pengawasan terhadap pelaksanaan dari

setiap program untuk mengetahui apakah setiap pekerjaan-pekerjaan terlaksana

sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau sesuai dengan hasil yang

dikehendaki. Pengukuran merupakan proses yang berulang-ulang dilakukan

dan terus menerus dan benar, baik intensitasnya dalam bentuk pengukuran

harian, mingguan, atau bulanan sehingga tampak yang diukur antara mutu dan

jumlah hasil. Hal ini berkaitan dengan menentukan pengukuran pelaksanaan

kegiatan secara tepat sebagaimana yang seharusnya dilakukan dalam kegiatan

pengawasan.

Begitupun dalam pengelolaan Pasar Bandeng, untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaannya dan apakah sesuai dengan yang dikehendaki yang

telah ditetapkan pada target/standar yang ada, maka perlu dilakukannya

pengawasan yakni pengawasan dari pihak pemerintah maupun swasta. Salah

satu poin penting dalam pengukuran pelaksanaan dalam pengawasan adalah

jadwal pengawasan itu sendiri, yang artinya seberapa sering pengawasan

dilakukan atau bagaimana intensitas pengawasan itu dilakukan. Seperti yang

dikemukakan oleh I1-1:

“Saya sebagai Kepala Pasar Bandeng jelas melakukan peran

pengawasan itu setiap hari, ditambah dengan kurangnya personil di

Kantor PD Pasar Bandeng membuat saya harus lebih rajin lagi untuk

turun langsung ke pasar dalam melakukan controlling. Dari pagi hari

Page 124: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

107

hingga sore hari saya bukan hanya berdiam diri di kantor, melainkan

sering berada di area pasar berkeliling melakukan pengawasan dan

pendekatan kepada para pedagang” (Wawancara dengan Sugeng, SH

sebagai Kepala Pasar Bandeng, Senin 8 Februari 2015).

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Pasar Bandeng, dimana I1-2

mengatakan bahwa:

“Iya saya mah tiap hari keliling pasar lah harus tau gimana keadaan

pasar dari hari ke hari, ya namanya Kepala Pasar ya pasti

bertanggungjawab sama tugasnya mengawasi pasar, kadang saya yang

turun langsung ke pasar berkeliling nemuin pedagang, kadang Pak Iik

selaku staff perbantuan di sini, ya ganti-gantian gitu, kalau untuk

jadwal sih kami nggak punya. Intinya kalau dibilang seberapa sering

ya sering lah setiap hari pasti ada kontrol di pasar ini” (Wawancara

dengan Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat

11 Maret 2016).

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa dalam

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Pasar menyangkut

pelaksanaan pengawasan, sebagaimana Kepala Pasar mempunyai peran

pengawasan. Baik kepala pasar yang lama maupun yang baru tetap sama-sama

melakukan pekerjaan pengawasan di area pasar walaupun pada waktu Kepala

Pasar Bandeng yang lama menjabat, tidak mempunyai staff untuk membantu

pekerjaannya. Sayangnya, hingga saat ini Kepala Pasar tidak mempunyai dan

membuat jadwal pengawasan meskipun menurut pernyataannya intensitas

pengawasan dilakukan setiap hari. Namun, pernyataan tersebut bertolak

belakang dengan pernyataan pedagang selaku sasaran pengawasan. Dimana

beberapa pedagang mengaku bahwa Kepala Pasar Bandeng yang lama lebih

sering dan lebih bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan daripada

Kepala Pasar Bandeng yang baru. Hal ini dinyatakan oleh I3-1 yang

mengatakan:

Page 125: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

108

“Ya, pedagang di sini mendapat pengawasan dari Kepala Pasar.

Biasanya sih Kepala Pasarnya keliling gitu ngecekin pedagang,

jualannya, sampe bangunan pasarnya kalo ada yang rusak. Tapi kalo

sekarang mah jsaya jarang liat, apalagi saya jualannya di lantai 2,

Kepala Pasar yang sekarang tuh jarang banget naik kesini. Kalo yang

dulu mah rajin, akrab dama pedagang. Nggak kayak yang sekarang”

(Wawancara dengan Eti Sumiati sebagai Pedagang Sendal Pasar

Bandeng, Kamis 10 Maret 2016).

Dari hasil wawancara dengan I3-1 dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan yang dirasakan pedagang selaku sasaran pengawasan dalam hal

intensitas pengawasan yang dilakukan Kepala Pasar, dimana Kepala Pasar

Bandeng yang lama lebih sering melakukan controlling maupun pendekatan

pedagang dibandingkan dengan Kepala Pasar yang baru. Hal tersebut sangat

disayangkan, karena dengan bertambahnya SDM di kantor PD Pasar Bandeng

yaitu 1 orang staff perbantuan, seharusnya pekerjaan yang dilakukan lebih

maksimal dibandingkan dengan 1 orang pegawai PD Pasar Bandeng

sebelumnya yakni hanya Kepala Pasar. Di sini dapat kita simpulkan bahwa

kinerja Kepala Pasar yang lama lebih baik dibandingkan dengan kinerja Kepala

Pasar yang baru di Pasar Bandeng atau SDM tidak sebanding dengan kinerja

yang ada.

Tidak hanya Kepala Pasar Bandeng, pegawai PD Pasar Kota Tangerang

juga mempunyai tugas dan peran dalam pengawasan Pasar Tradisional. Dalam

melakukan pengawasan, PD Pasar Kota Tangerang melakukan pengawasan

langsung dan tidak mempunya jadwal, yang mereka terapkan adalah

pengawasan mendadak yakni pengawasan yang dilakukan dengan tiba-tiba

tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada pekerja atau petugas yang

bertanggungjawab atas pekerjaan tersebut. Seperti yang dikatakan oleh I1-4:

Page 126: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

109

“Untuk jadwal pengawasan kami nggak punya, karena pengawasan

yang kami lakukan itu semacam sidak, jadi tidak ada pemberitahuan

yang kami berikan dalam melakukan pengawasan. Hal itu kami

lakukan demi mendapakan dan menungkap langsung kejadian-kejadian

atau penyimpangan apa yang terjadi di lapangan. Biasanya dalam

sehari kami bisa mengunjungi beberapa pasar dan turun langsung

mengontrol situasi pasar. Untuk intensitasnya sendiri pada Pasar

Bandeng sudah terbilang cukup ya, bahkan untuk pasar lainnya juga

sama. Kami tetap melakukan control yang berkelanjutan dan berulang-

ulang” (Wawancara dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang

Sub Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar

Kota Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Dari keterangan hasil wawancara dengan I1-4 di atas, dapat dikatakan

bahwa PD Pasar Kota Tangerang juga tidak mempunyai jadwal pengawasan

dalam melakukan pengawasan Pasar Tradisional di Kota Tangerang. Tidak

dibuatnya jadwal pengawasan dikarenakan pelaksanaan pengawasan yang

mereka lakukan adalah pengawasan secara sidak dimana tidak ada

pemberitahuan untuk para pegawai di pasar yang dituju dengan tujuan untuk

melihat kondisi pasar secara langsung dalam keadaan alaminya. Di sisi lain, hal

ini memang menguntungkan pihak PD Pasar Kota Tangerang dalam hal

memudahkan langkah pengawasan dimana semua kondisi yang dilihat saat

turun langsung ke lapangan adalah kondisi nyata dari apa yang ada di

lapangan. Hal ini mengurangi kecurangan-kecurangan bagi pegawai ataupun

pedagang dimana kondisi mereka tidak dapat dibuat-buat karena telah

mengetahui adanya sidak di waktu sebelum-sebelumnya. Namun, di sisi lain

hal ini juga dapat mengurangi intensitas pelaksanaan pengawasan dimana tidak

ada waktu yang teratur dan bersistematis dalam melakukan pengawasan.

Seperti yang dinyatakan oleh beberapa pedagang dari pernyataan I3-3 yang

mengatakan:

Page 127: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

110

“Kalau dari PD Pusat mah paling kalo mau ada penilaian Adipura sih,

kalo udah masuk masa Adipura Kota Tangerang tuh biasanya sering

mereka dateng ngawasin pasar ini keliling ngatur langsung dan ikut

bantu-bantu untuk ngerapiin dan ngebersiin pasar” (Wawancara

dengan Yul selaku Pedagang Pakaian Pasar Bandeng, Kamis 10 Maret

2016).

Hal yang senada juga disampaikan oleh Pedagang Pasar Bandeng

lainnya, dimana I3-1 mengatakan:

“Jarang. Sama aja Kepala Pasar sama PD Pusat jarang kesini. Kalau

mau Adipura tuh baru dateng langsung kesini” (Wawancara dengan Eti

Sumiati sebagai Pedagang Sendal Pasar Bandeng, Kamis 10 Maret

2016).

Kemudian tidak hanya pedagang melainkan pengunjung juga

menyatakan hal yang serupa oleh I3-8 yang mengatakan:

“Kalo saya sih belum pernah liat ya, atau mungkin pengawasannya

dilakukan pas saya lagi nggak disini. Tapi kayaknya jarang deh ada

pengawasan dari luar, selama ini saya cuma liat Kepala Pasarnya aja”

(Wawancara dengan Ita sebagai pengunjung Pasar Bandeng, Rabu 14

Desember 2016).

Dari pernyatan hasil wawancara di atas dapat kita simpulkan bahwa

terdapat pendapat yang tidak kontras atara PD Pasar Kota Tangerang sebagai

pihak yang berperan melakukan pengawasan dengan beberapa Pedagang dan

Pengunjung selaku sasaran pengawasan. Dari keterangan tersebut dapat

dikatakan bahwa intensitas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan dari PD

Pasar Kota Tangerang masih terbilang kurang sehingga pedagang merasa tidak

diperhatikan. Hal itu terlihat dari pernyataan pedagang yang menyatakan

pengawasan sering dilakukan hanya pada saat masa menjelang penlaian

Adipura Kota Tangerang. Hal yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan

pelaksanaan pengawasan adalah dengan dibuatnya jadwal pengawasan yang

tersusun dan bersistematis oleh PD Pasar Kota Tangerang.

Page 128: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

111

Lain halnya dengan pihak pemerintah, pihak swasta yaitu PT.

Bangunbina Persada selaku pengelola pasar juga melakukan peran

pengawasan. Pengawasan di lakukan oleh pegawai penarik retribusi pedagang

dimana pada setiap harinya pegawai turun langsung ke pasar untuk menarik

retribusi sekaligus mengontrol pasar sehingga pengawasan dilakukan setiap

hari. Hal tersebut dinyatakan oleh Humas Pasar Bandeng, dimana I2-2

mengatakan:

“Untuk pengawasan yang kami lakukan sih udah kami delegasikan

kewenangannya kepada pegawai penarik retribusi yang setiap harinya

turun ke pasar untuk menagih iuran. Karena dia setiap hari berkeliling

pasar menemui pedagang jadi dia juga yang melakukan peran

mengawasi pasar” (Wawancara dengan Yaman sebagai Humas

Pengelola Pasar Bandeng dari pihak pengelola, Jumat 11 Maret 2016).

Dari keterangan hasil wawancara dengan I2-2 di atas, terlihat bahwa

yang melakukan pengawasan dari PT. Bangunbina Persada adalah pegawai

penarik retribusi. Hal itu dilakukan oleh penarik retribusi dengan alasan karena

yang setiap harinya turun ke pasar adalah orang tersebut. Sedangkan,

seharusnya dengan jabatan sebagai Humas Pasar Bandeng, Bapak Yaman juga

mempunyai peran untuk mengawasi pasar. Ditambah dengan kondisi SDM di

kantor pengelola yang sedikit, seharusnya Humas dapat membantu dan

berkoordinasi dengan pegawai lainnya untuk melakukan pengawasan demi

terciptanya kondisi pasar yang nyaman, aman, dan tertib. Walaupun intensitas

petugas pengawasan sudah dipastikan pengawasan harian, alangkah lebih

baiknya apabila pegawai lain tidak hanya di dalam kantor melainkan turun ke

pasar untuk melakukan controlling.

Page 129: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

112

Begitu pula dengan SDM pengawas di PD Pasar Kota Tangerang, tidak

terdapat tim pengawas khusus yang bertugas untuk melakukan kontrol

langsung ke Pasar Tradisional di Kota Tangerang, seperti halnya yang

dikatakan oleh I1-4 bahwa:

“Kalau SDM Pengawas sih ya biasanya kami-kami ini para staff dan

kadang juga Ibu Dirut ikut untuk terjun langsung ke lapangan. Sering

sih diajak Ibu Dirut untuk ikut ke Pasar tetapi tidak ada orang-orang

tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan, ya siapa yang bisa ya ikut.

Biasanya kami sampai 6 orang sih tyang didalamnya ada Dirut beserta

jajarannya. Tetapi kami juga melihat masalah atau penyimpangan

yang ada sebelumnya dari laporan pengawasan yang ada, contohnya

apabila ada kerusakan bangunan saya sebagai Kepala Sub Divisi

Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi yang akan datang

untuk melihat langsung masalah yang ada, atau apabila yang

bermasalah ada pada bagian keuangan, staff Divisi Keuangan ikut

untuk mengoreksi. Jadi tergantung kondisi dan situasi pasar yang

dituju agar pengawasan ini menjadi lebih tepat sasaran” (Wawancara

dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang Sub Divisi

Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota

Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Berdasarkan hasil pernyataan wawancara dengan I1-4 di atas dapat

dikatakan untuk SDM atau tim pengawas khusus tidak dibuat oleh PD Pasar

Kota Tangerang melainkan SDM yang ikut untuk melakukan pengawasan lebih

fleksibel dimana tidak ada ketentuan-ketentuan khusus dalam mengikuti

pelaksanaan pengawasan, namun di sini PD Pasar Kota Tangerang tetap

melihat situasi kondisi yang ada di pasar tempat pengawasan dengan

mmperhatikan laporan yang ada tentang masing-masing pasar sehingga ada

pegawai-pegawai yang bekerja di bidangnya ikut dalam pelaksanaan

pengawasan untuk melakukan penyelesaian atas pelanggaran atau kerusakan

yang terjadi di pasar. Dapat disimpulkan bahwa meskipun tidak membentuk

SDM/tim pengawas khusus, Direktur Utama PD Pasar Kota Tangerang tetap

Page 130: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

113

memperhatikan dan terjun langsung ke lapangan dalam melihat dan mengawasi

pasar tradisional milik PD dan memperhatikan SDM yang perlu ikut sesuai

dengan kondisi masing-masing pasar.

Dari beberapa hasil wawancara di atas juga, apabila ditinjau dari waktu

pelaksanaannya dinyatakan bahwa pelaksanaan pengawasan di Pasar Bandeng

dilakukan sesuai dengan pengawasan preventif yang dimana pengawasannya

dilakukan pada saat pekerjaan berlangsung. Baik dari pihak PD Pasar Kota

Tangerang, Kepala Pasar, dan PT. Bangunbina Persada yang mempunyai peran

pengawasan melakukannya pada saat jam operasional pasar dengan tujuan agar

mengurangi penyimpangan yang ada saat pekerjaan berlangsung di Pasar

Bandeng.

Pengukuran tidak hanya tentang intensitas pengawasan dan SDM

pengawasan, tetapi juga bagaimana pengawasan itu berjalan. Seperti apa sistem

atau cara-cara yang dilakukan dalam melakukan pengawasan, bagaimana

bentuk pengawasan yang dilakukan, serta apa saja sasaran pengawasan. Seperti

yang diungkapkan Kepala Pasar mengenai pengawasan yang dilakukan, I1-1

mengatakan:

“Peran pengawasan yang saya lakukan sebagai Kepala Pasar ya tentu

saja dengan melihat dan memperhatikan kondisi operasional pasar

dari hari ke hari. Tidak hanya dari saya, saya juga memerlukan

pendapat dan saran dari para pedagang karena itu saya harus

mendekatkan diri kepada pedagang di pasar ini. Saya melakukan

kontrol dengan berkeliling ke seluruh area pasar dari kondisi

pedagang, tingkat pengunjung, kondisi bangunan pasar, sampai pada

fasilitas yang ada di pasar. semuanya itu harus diperhatikan demi

kemajuan pasar ini. Tidak hanya sampai disitu, saya juga

bertanggungjawab untuk membuat laporan dimana didalamnya adalah

laporan pertanggungjawaban Kepala Pasar tentang kondisi pasar

dimana didalamnya adalah hasil-hasil pengawasan yang saya lakukan,

Page 131: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

114

demi mengoptimalkan pasar ini, yang saya lakukan adalah dengan

memberikan fakta nyata tentang apa yang ada di lapangan agar segala

kondisnya dapat diperbaiki dan mendapatkan solusi untuk

penyimpangan yang ada. Laporan yang ada juga harus punya bukti

yang kuat misalnya pakai foto agar pengawasan yang sudah dilakukan

itu mempunyai fakta yang kuat. Laporan tersebut adalah laporan rutin

yang diberikan setiap 2 minggu sekali. Adapun guna dan fungsi

laporan tersebut sebagai bahan diskusi dalam rapat antara Kepala

Pasar dengan PD Pasar Kota Tangerang” (Wawancara dengan

Sugeng, SH sebagai Kepala Pasar Bandeng, Senin 8 Februari 2015).

Hal serupa juga dikatakan oleh I1-2 yang menyatakan:

“Pengawasan dilakukan setiap hari oleh saya sebagai kepala pasar,

dimana saya bertugas untuk melihat kondisi pasar, pedagang, dan

tingkat pengunjung, selain itu saya juga memeriksa fisik atau bangunan

pasar. Begitu juga sama hasil pengawasannya, jadi harus ada bukti

kita sudah melakukan pengawasan, saya laporkan secara rutin ke PD

Pasar Kota Tangerang sebagai laporan pertanggungjawaban untuk

bahan evaluasi, supaya kalo ada penyimpangan, pelanggaran, atau

kesalahan lain dapat langsung ditindaklanjuti oleh PD. Seperti

contohnya kalo ada bangunan yang rusak misalnya pagar roboh atau

atap yang bocor, yang saya lakukan itu membuat laporan ke PD Pasar

Kota Tangerang setelah itu dari pihak PD akan ngasih surat teguran

kepada PT supaya PT melakukan tindak lanjut” (Wawancara dengan

Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret

2016).

Berdasarkan kedua pernyataan di atas, dari hasil wawancara tersebut

dapat dikatakan bahwa dalam melakukan perannya sebagai pengawas pasar,

Kepala Pasar mempunyai alur dan prosedur dalam melakukan pengawasan

walaupun cara pelaksanaannya tidak ada dalam peraturan baku. Setiap Kepala

Pasar di Pasar Bandeng melakukan pengawasan dengan bentuk pengawasan

yaitu pengawasan langsung, dimana cara pengawasannya adalah dengan

Kepala Pasar langsung datang melihat kondisi pasar, memeriksa apabila terjadi

penyimpangan, serta menampung keluhan dan saran pedagang untuk Pasar

Bandeng. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang dari hari ke hari hingga

ditemukannya hasil pengawasan baik hasil yang baik maupun buruk. Tidak

Page 132: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

115

hanya sampai di situ, Kepala Pasar juga bertanggungjawab dalam pembuatan

laporan yaitu laporan rutin kondisi pasar dalam waktu 2 minggu sekali, yang

mana isi dari laporan tersebut adalah segala hal yang menjadi hasil pelaksanaan

pengawasan dimana laporan tersebut dibutuhkan untuk bahan diskusi antar

Kepala Pasar dan Direksi PD Pasar Kota Tangerang agar segala kekurangan

yang ada pada pasar dapat diselesaikan melalui PD Pasar Kota Tangerang.

Dari keterangan tersebut juga dapat kita ketahui bahwa pelaksanaan

pengawasan yang dilakukan Kepala Pasar mempunyai proses terentu yang

bersistematis. Dari mulai proses dilakukannya pengawasan secara langsung

turun ke pasar, proses pembuatan hasil pengawasan melalui laporan

pertanggungjawaban dengan bukti yang kuat, proses diskusi PD Pasar Kota

Tangerang dalam mencari solusi akan masalah yang ada melalui rapat, hingga

proses PD Pasar Kota Tangerang melakukan tindakan terhadap pasar melalui

surat perintah maupun surat teguran kepada pihak swasta, kemudian proses

pihak pengelola dari PT. Bangunbina Persada melakukan tindakan atas

perintah dari PD Pasar Kota Tangerang yang meliputi pengelolaan dan

bangunan pasar. Dalam hal ini, Kepala Pasar tidak dapat bertindak dengan

sewenang-wenang atas peran engawasan yang dimilikinya, tetapi harus

mengikuti proses tersebut, dimana apabila terdapat hasil pengawasan yang

berkaitan langsung dengan PT. Bangunbina Persada tidak diperbolehkan

membuat laporan langsung ke PT. Bangunbina Persada melainkan hanya boleh

berkoordinasi langsung dengan PD Pasar Kota Tangerang karena Kepala Pasar

merupakan kepanjangan tangan dari PD Pasar Kota Tangerang.

Page 133: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

116

Begitu pula dengan PT. Bangunbina Persada, dalam melakukan

pengawasannya harus tetap mengacu pada dasar perjanjian kerjasama dengan

PD Pasar Kota Tangerang, dimana dalam perjanjian tersebut telah ditetapkan

bahwa pihak pengelola harus memberikan laporan pengelolaan secara berkala,

seperti yang dikatakan oleh I2-1:

“Iya selain kami memiliki hak dalam pengelolaan, kami juga memiliki

kewajiban untuk membuat laporan rutin yaitu laporan

pertanggungjawaban pengelolaan dimana didalamnya termasuk juga

laporan hasil pengawasan yang berupa pelanggaran dan masalah yang

ada serta kondisi pasar ini secara berkala dalam segala perubahan-

perubahannya” (Wawancara dengan Trias Anggraini selaku pegawai

Administrasi dan Keuangan Pasar Bandeng dari PT. Bangunbina

Persada, Kamis 10 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2-1 dinyatakan bahwa dalam

melakukan pengawasannya, pihak pengelola telah diatur dalam perjanjian

MoU yang ada baik hak maupun kewajibannya. Cara pengawasan yang

dilakukan oleh pihak swasta sama dengan pengawasan dari pihak pemerintah

yaitu pengawasan langsung dengan bentuk pengawasan yang mengikuti standar

yang ada dengan berbagai prosedur.

Dari beberapa hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa jenis

pengawasan yang dilakukan baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta

adalah jenis pengawasan aktif dan pasif, dimana jenis pengawasan aktif

dinyatakan pada pelaksanaannya yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang

bersangkutan yaitu di Pasar Bandeng. Sedangkan pengawasan pasif dibuktikan

dengan adanya laporan atau surat pertanggungjawaban yang disertai dengan

bukti-bukti dari pihak pemerintah maupun pihak swasta dimana Kepala Pasar

Bandeng dan PT. Bangunbina Persada sama-sama memberikan laporan secara

Page 134: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

117

rutin atas kondisi pasar. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh I1-4 yang

menyatakan tentang proses dan cara pengawasan yang dilaksanakan dengan

berkata:

“Bentuk pengawasan yang kami lakukan itu pengawasan aktif dan

pengawasan pasif. Pengawasan aktif yang kami lakukan dilaksanakan

dengan cara turun langsung ke Pasar Bandeng dimana kami selaku

pengawas mendatangi pasar untuk melihat langsung bagaimana

kondisi operasional Pasar Bandeng. Kami memperhatikan segala aspek

dalam pengawasan baik dari kinerja pihak pengelola, Kepala Pasar,

Pedagang, kondisi pengunjung, hingga kondisi fisik seperti bangunan

dan fasilitas yang ada di dalamPasar Bandeng. Selain itu, kami juga

mendatangi lagsung para pedagang untuk melakukan pendekatan

hingga kami benar-benar mengetahui apa keluhan pedagang, apa yang

pedagang inginkan, dan apa masalah yang ada di pasar. Hal tersebut

kami lakukan demi mengetahui bagaimana keadaan real yang terjadi di

dalam pasar. Tidak lupa juga dengan bagian fisik dan fasilitas pasar

yang menjadi perhatian kami dimana apabila terjadi kerusakan harus

segera mendapatkan perbaikan untuk menunjang kegiatan pedagang

maupun pengunjung di Pasar Bandeng. Sedangkan untuk pengawasan

pasif, kami memanfaatkan laporan atau surat yang ada dari Kepala

Pasar maupun PT. Bangunbina Persada sebagai laporan

pertanggungjawaban secara rutin. Dari laporan tersebut kami dapat

mengetahui secara tidak langsung bagaimana kondisi yang ada di

Pasar Bandeng dengan bukti yang ada dalam laporan tersebut.

Laporan tersebut juga berfungsi guna membantu kami dalam

melakukan tindakan lanjutan sebgaimana laporan tersebut kami

jadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi dan mencari solusi untuk

menangani permasalahan yang ada” (Wawancara dengan Teguh

Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang Sub Divisi Pembangunan,

Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota Tangerang, Rabu 16

Maret 2016).

Dari keterangan hasil wawancara dengan I1-4 kita dapat mengetahui

bahwa pengawasan oleh PD Pasar Kota Tangerang dilakukan dengan 2 cara

yaitu cara pengawasan aktif dan pasif yang berarti dilakukan di tempat

pengawasan maupun diluar tempat pengawasan. Yang mana pengwasan aktif

dapat dibuktikan sendiri dengan melihat langsung kondisi Pasar Bandeng

dengan mendatanginya sedangkan pengawasan pasif yakni pengawasan yang

Page 135: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

118

dilakukan dengan melihat hasil pengawasan dari pihak lain yaitu pihak

pemerintah maupun pihak swasta dimana di dalamnya terdapat laporan

pengelolaan, data penyimpangan/pelangaran, masalah yang ada, keuangan

(pendapatan maupun pengeluaran), hingga kondisi bangunan dan fasilitas yang

ada. Dapat kita lihat bahwa di sini PD Pasar Kota Tangerang cukup tegas dan

cermat dalam melakukan pengawasan. Hal ini ditandai dengan melakukan

pengawasan langsung ke lapangan untuk melihat langsung secara real keadaan

pasar dan meminta laporan pertanggungjawaban secara rutin dari pihak yang

berada di Pasar Bandeng. PD Pasar Kota Tangerang terlihat mempunyai

hubungan dan koordinasi yang baik antara bawahannya yakni PD Pasar

Bandeng dan pihak yang bekerjasama yaitu PT. Bangunbina Persada karena

dalam pelaksanaan pengawasannya, PD Pasar Kota Tangerang tetap

membutuhkan dan pihak yang berada di Pasar Bandeng sebagai pihak yang

paling mengetahui kondisi real pasar tersebut dari hari ke hari.

Di sisi lain, dari pernyataan di atas dapat kita katakan bahwa sasaran

pengawasan pada pelaksanaan pengawasan yang dilakukan PD Pasar Kota

Tangerang tidak hanya pada satu pihak tetapi ke seluruh pihak yang ada di

pasar. hal itu dapat dibuktikan dari pernyataan yang mengakatakan bahwa hal-

hal yang dilakukan saat pengawasan adalah memperhatikan segala aspek dalam

pengawasan baik dari kinerja pihak pengelola, Kepala Pasar, Pelaku usaha

pasar, hingga kondisi fisik seperti bangunan dan fasilitas yang ada di dalam

Pasar Bandeng. Sasaran pengawasan yang dimaksud di sini adalah Kepala

Pasar selaku kepanjangan tangan dari PD Pasar Kota Tangerang, PT.

Page 136: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

119

Bangunbina Persada selaku pengelola, serta Pelaku usaha pasar yang di

dalamnya ada Pedagang Pasar, Pemilik Toko, dan Pedagang Kaki Lima.

Dalam pelaksanaan pengawasan, selain dilakukan oleh PD Pasar Kota

Tangerang, Kepala Pasar Bandeng, dan PT. Bangunbina Persada, terdapat

pihak lain dari pemerintah yang melakukan pengawasan di Pasar Bandeng

yang dilakukan dengan cara kerjasama dengan PD Pasar Kota Tangerang.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh I1-4 yang mengatakan:

“Kami berkerjasama dengan dinas lain untuk melakukan pengawasan

dan pembinaan pedagang antara lain yang telah kami lakukan adalah

pembinaan dari Dinas Pertanian Kota Tangerang dalam hal keamanan

dan kebersihan pangan (ayam & ikan) dengan pemberian fish box dan

soft case untuk ayam. Lalu pembinaan dari Dinas Kesehatan Kota

Tangerang yaitu tentang bahaya pewarna, pengawet, dll pada makanan

maupun ikan dan ayam. Kemudian pembinaan dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang yaitu sebatas

pembinaan harga bahan pokok, permodalan, dan PKL. Pembinaan dan

penyuluhan dilakukan melalui proses sesuai prosedur dimana laporan

penyuluhan dari dinas didisposisi ke PD Pasar Kota Tangerang lalu

dari PD ke Kepala Pasar dan Kepala Pasar memberikan sosialisasi ke

pedagang tentang jadwal pembinaan yang akan dilakukan”

(Wawancara dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang Sub

Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota

Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Pernyataan yang senada juga dilontarkan dari I1-1 yang mengatakan

bahwa:

“Ya, sudah pernah ada. Beberapa pengawasan yang telah kami

lakukan bersama pihak lain, yaitu kerjasama PD Pasar Kota

Tangerang dengan Disperindagkop Kota Tangerang melalui

penyuluhan koperasi, pengawasan harga sembako kepada pedagang,

pengawasan pasar tertib ukur untuk pedagang yang memakai alat ukur.

Kemudian pengawasan makanan bersama Badan Pemeriksa Obat dan

Makanan/BPOM. Lalu penyuluhan kebersihan dan kesehatan dari

Dinas Kesehatan Kota Tangerang.” (Wawancara dengan Sanusi

Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Page 137: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

120

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa PD Pasar

Kota Tangerang juga menjalin kerjasama dengan Dinas Pemerintah Kota

Tangerang dalam melakukan pengawasan dimana hubungan antara keduanya

dilakukan berdasarkan proses sesuai prosedur yang ada yakni Dinas yang ingin

melakukan program pengawasan di Pasar Bandeng harus meminta izin dari PD

Pasar Kota Tangerang selaku wadah yang menaungi dan memiliki beberapa

Pasar Tradisional di Kota Tangerang. Proses yang dilalui antara lain proses

disposisi Dinas terkait ke PD Pasar Kota Tangerang kemudian dari PD Pasar

Kota Tangerang memberikan informasi kepada Kepala Pasar lalu Kepala Pasar

memberi pengumuman mengenai jadwal pelaksanaan pengawasan dari Dinas

tersebut. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas lain dapat

meringankan dan membantu pekerjaan PD Pasar dalam hal pengawasan.

Tidak hanya pengawasan, namun pembinaan juga dilakukan oleh Dinas

terkait yang melakukan kerjasama tersebut. Pembinaan ini sangat

menguntungkan pedagang karena pedagang mendapatkan ilmu, informasi,

serta alat yang membantu pedagang untuk lebih mengetahui tentang tata cara,

peraturan, dan kewajiban pedagang atas produk dagangannya. Hal ini dapat

dibuktikan dengan pernyataan yang mengatakan bahwa terdapat pembinaan

dari Disperindagkop Kota Tangerang, BPOM Kota Tangerang, dan Dinas

Kesehatan tentang kesehatan, kebersihan, harga bahan pokok, koperasi, tertib

ukur, bahaya pengawet dan pewarna, serta alat yang diberikan seperti

contohnya fish box dan soft case.

4.3.3 Membandingkan (Compare)

Page 138: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

121

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membandingkan hasil yang

dicapai dengan target atau standar yang telah ditetapkan, mungkin kinerja lebih

tinggi, atau lebih rendah atau sama dengan standar. Proses ini akan

memungkinkan penyimpangan-penyimpangan antara standar dengan realisasi,

apakah standar dapat tercapai. Dalam suatu pelaksanaan program, untuk

mengetahui hasil pengawasan dengan baik, maka harus ada perbandingan dari

hasil pekerjaan dan standar pedoman yang ditentukan dalam program tersebut.

Pada pelaksanaannya, didalam tahap ini banyak ditemukan hasil-hasil

dari pengawasan dimana setiap hasil yang ada berdasarkan dari perbandingan

antara kondisi nyata dengan standar yang ada. Pernyataan ini didukung oleh I1-1

yang mengatakan:

“Ya, dalam melakukan pengawasan kan kita sudah punya peraturan

yang kita jadikan acuan untuk menilai dari hasil kondisi pasar yang

sekarang dengan aturan yang ada di Perda maupun Surat Perjanjian

Kerjasama. Nah, biasanya dari situ langsung keliatan mana hal-hal

yang salah, pelanggaran apa yang terjadi, kemajuan dan kelemahan

apa yang ada di pasar pada masa sekarang” (Wawancara dengan

Sugeng, SH sebagai Kepala Pasar Bandeng, Senin 8 Februari 2015).

Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa dalam melakukan peran

dan tanggungjawabnya sebagai pengawas, Kepala Pasar tidak hanya

mengamati, melihat, dan mengobservasi keadaan pasar, melainkan melakukan

perbandingan juga atas apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang ada di

lapangan pada saat itu dimana dalam pelaksanaannya mengacu pada peraturan

yang ada.

Pada tahap ini, hasil dari pelaksanaannya adalah penyimpangan-

penyimpangan yang ada di Pasar Bandeng dari segala pihak seperti

Page 139: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

122

penyimpangan yang dilakukan pedagang yakni memperluas tempat dagang

dengan menambah tempat produknya serta kurangnya kesadaran untuk

menjaga kebersihan, seperti yang dikatakan oleh I1-2:

“Ya biasanya yang kita temukan itu pedagang-pedagang yang suka

ngelanggar aturan, kayak yang bisa kita liat sendiri ada beberapa

pedagang yang berjualan kelewat batas dengan nambah peti atau meja

untuk memperbanyak barang dagangannya padahal itukan nggak

boleh. Ada juga pedagang yang kurang perhatian sama kebersihan

pasar kayak ada beberapa yang nggak bersihin sampah dagangannya

setelah selesai dagang, buang sampah sembarangan misalnya

sampahnya ada yang sampai ke jalanan” (Wawancara dengan Sanusi

Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Hal serupa juga diakui oleh pedagang yaitu I3-2 dengan mengatakan:

“Iyasih saya tau ini nggak boleh tapi ya gimana demi dapetin

pelanggan, mana di sini kan pengunjungnya dikit pasarnya sepi jadi

saya terpaksa banyakin beragam jenis sayur-sayuran kalo lengkap kan

orang juga tertarik ngeliat dagangan kita biar laku” (Wawancara

dengan Bapak Sardi sebagai Pedagang Sayur Pasar Bandeng, Sabtu 12

Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, salah satu hasil pengawasan yang

dilakukan adalah pelanggaran dari Pedagang Pasar Bandeng. Pelanggaran yang

dilakukan berupa penambahan tempat dagangan hingga melewati batas yang

telah ditentukan. Hal ini jelas pelanggaran yang terang-terangan terlihat secara

fisik dimana pedagang mencari keuntungan dengan tidak memperhatikan

aturan yang ada. Di sisi lain, pedagang sendiri sebenarnya mengetahui dan

mengerti akan kesalahan yang dibuat yaitu memperluas tempat dagangnya

akan tetapi hal itu terpaksa dilakukan agar pedagang tetap bisa bertahan

ditengah-tengah keadaan pasar yang sepi pengunjung. Dari hal ini dapat kita

lihat bahwa apabila keadaan pasar mendukung daya beli masyarakat yang

tinggi di Pasar Bandeng, pedagang tidak akan melakukan pelanggaran seperti

Page 140: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

123

itu. Selain itu, sangat disayangkan bahwa beberapa pedagang yang masih

kurang mengerti dan peduli kebersihan sekitarnya pada area dan bangunan

pasar yang telah bagus setelah direvitalisasi, seharusnya pedagang dapat

menjaga agar tidak merusak pasar yang telah dibangun baik dengan

pencemaran yang dibuatnya. Ternyata hal tersebut juga berdampak kepada I3-9

yang merasakannya dengan mengatakan:

“Iya sekarang kayaknya kebersihannya menurun ya, kalo dulukan

bersih enak belanja di sini, karyawan kebersihannya tuh banyak nggak

kayak sekarang, sekarang saya malah jarang lihat. Jadi kalo belanja

kelihatan ada sampah yang berserakan, belum lagi kalo basah bikin

jalanan becek dan bau juga jadi kitanya kurang nyaman ajasih, kan

kalokeliatan dari luar bangunannya bagus tapi dalamnya kotor”

(Wawancara dengan Lina sebagai pengunjung Pasar Bandeng, Rabu 14

Desember 2016).

Dari pernyataan pengunjung Pasar di atas dapat kita ketahui bahwa

pelanggaran yang dilakukan pedagang berdampak pada kenyamanan

pengunjug dalam berbelanja. Turunnya kebersihan Pasar Bandeng

mengakibatkan turunnya juga kenyamanan pengunjung di dalam Pasar.

Tidak hanya mengenai batas tempat dagang dan kebersihan pasar,

pedagang juga melakukan pelanggaran lain yaitu menempati tempat dagang

dengan tidak sesuai dengan zona yang telah di atur. Hal ini diungkapkan oleh

I1-1 yang berkata:

“Pada awalnya, kondisi pedagang di Pasar Bandeng ini teratur tapi

hanya berjalan selama 1 tahun pertama revitalisasi. Setelah itu

pedagang menempati los dan kios tidak sesuai aturan dimana kami

telah membuat zoning yang ditetapkan melalui plang-plang yang ada di

dalam pasar sebagai keterangan nama los. Sampai sekarang bisa kita

liat langsung zoning itu udah nggak diberlakukan lagi sama pedagang

jadi pasar ini udah nggak teratur lagi. Ditambah lagi dengan adanya

pemilik los atau kios yang memperbolehkan pedagang yang menyewa

untuk berjualan produk yang tidak susai dengan tempat yang telah

Page 141: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

124

disediakan. Pada akhirnya kan pedagang baru yang berjualan barang

tertentu tidak mendapatkan lokasi tempat jualan yang sesuai dengan

keterangan ona yang ada jadi begitu terus sampai timbul

ketidakteraturan. Kalau ditanya pedagang alasannya sih demi dapetin

pelanggan, ada yang merasa kalau di tempat-tempat tertentu tuh

kehilangan pedagang” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai

Mantan Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9 Maret 2016).

Hal senada juga diakui oleh pedagang, dimana I3-2 mengatakan:

“Di pasar ini banyak penjual pada nggak ikutin zona itu soalnya disini

pedagangnya pada rebutan pengunjung, ya namanya pengunjungnya

sedikit kita mah maunya dapet dan jualan di tempat yang lebih

strategis yang lebih banyak dilewatin pengunjung jadi ya gitu antara

sayuran sama daging atau ikan ada yang tempatnya berdekatan”

(Wawancara dengan Bapak Sardi sebagai Pedagang Sayur Pasar

Bandeng, Sabtu 12 Maret 2016).

Dari keterangan di atas, dapat kita lihat bahwa pedagang sendiri

melakukan berbagai pelanggaran. Hal yang sangat disayangkan bahwa kondisi

awal pasar yang tertib dan teratur setelah direvitalisasi tidak dapat

dipertahankan atas karena perbuatan pedagang itu sendiri. Banyak pedagang

yang menempati tempat tidak sesuai dengan zona yang ada sehingga pedagang

selanjutnya yaitu pedagang baru ada yang ingin menempati sesuai zona tetapi

tidah bisa karena telah terisi dengan pedagang lain sebelumnya. Padahal,

zoning yang telah ditetapkan adalah peraturan berbentuk fisik yang telah dibuat

pengelola dengan membuat plang-plang yang tergantung untuk memisahkan

jenis dagangan di setiap los, kios, dan counter di pasar, hal yang seharusnya

dapat diperhatikan pedagang. Seharusnya dengan adanya zoning tersebut dapat

memudahkan pengunjung untuk berbelanja dan menciptakan persaingan yang

baik dan adil antar pedagang. Sayangnya, pedagang kurang memahami

pentingnya peraturan tersebut dan membuat pelanggarang yang menciptakan

ketidakteraturan dalam pasar.

Page 142: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

125

Tidak hanya pedagang, penyimpangan juga dilakukan oleh pemilik kios

yang disebut juga investor. Investor dalah pembeli kios pada Pasar Bandeng

yang membeli dengan maksud bukan untuk berjualan tetapi menyewakan atau

menjual kembali kios yang telah mereka beli. Pelanggaran yang dilakukan oleh

investor adalah dengan menutup kiosnya dalam jangka waktu yang lama

sehingga banyak kios di dalam pasar yang tidak terisi dan tutup. Hal ini

dinyatakan oleh I1-1 yang mengatakan:

“Masih banyak kios yang kosong apalagi di lantai dua, hal ini

dikarenakan harga sewa yang mahal yang disebabkan oleh penjualan

dari pihak ketiga. Walaupun kios yang berada di pasar ini tersedia

dengan keadaan yang baik tetapi harga kios disewakan atau dijual

dengan harga yang mahal karena banyak kios/toko yang diinvestasikan

oleh masyarakat, bukan untuk membuka usaha dagang sehingga

penyewa atau pedagang yang ingin membuka usahanya di sini

mendapat harga yang jauh lebih mahal daripada harga asli. Beberapa

pedagang yang telah membuka usaha di sinipun terpaksa tidak bisa

berjualan dengan rutin bahkan ada yang menutup usahanya oleh

karena pemasukan yang tidak sebanding dengan harga sewa tempat

yang mereka telah bayarkan” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai

Mantan Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9 Maret 2016).

Pernyataan di atas juga dibenarkan oleh Pegawai Administrasi dan

Keuangan Pasar Bandeng, dimana I2-1 mengatakan bahwa:

“Iya untuk kios yang di atas itu banyak yang kosong karena pemiliknya

bukan pedagang, pada banyak investor gitu yang jualin dan nyewain

kios itu. Harga yang ditawarkan juga mahal jadi kios itu banyak yang

belum terisi. Perbedaan harganya ada juga yang mencapai 50% kayak

misalnya kios yang ukuran 3x2 m harganya dari kami Rp 118.000.000,-

investornya menjual kisaran harga Rp 225.000.000,- sampai Rp

250.000.000,- ke masyarakat” (Wawancara dengan Trias Anggraini

selaku pegawai Administrasi dan Keuangan Pasar Bandeng dari PT.

Bangunbina Persada, Kamis 10 Maret 2016).

Page 143: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

126

Tabel 4.4

DAFTAR HARGA

RENOVASI PASAR BANDENG – KOTA TANGERANG

NO JENIS UKURAN H/T HARGA

PERMETER

HARGA

PERUNIT

HARGA SUDAH

TERMASUK

PPN 10%

1 LOS SAYUR 2 x2 M T Rp 10,000,000,- Rp 40.000.000,- Rp 44.000.000,-

2 X 2 M H Rp 11.000.000,- Rp 44.000.000,- Rp 48.400.000,-

2 COUNTER 2 X 2 M T Rp 12,000,000,- Rp 48.000.000,- Rp 52.800.000,-

2 X 2 M H Rp 13.000.000,- Rp 52.000.000,- Rp 57.200.000,-

3 KIOS 3 X 2 M T Rp 15,000.000,- Rp 90.000.000,- Rp 99.000.000,-

3 X 2 M H Rp 18.000.000,- Rp 108.000.000,- Rp 118.800.000,-

4 KIOS 3 X 2,5 M T Rp 15.000.000,- Rp 112.500.000,- Rp 123.750.000,-

3 X 2,5 M H Rp 18.000.000,- Rp 135.000.000,- Rp 148.500.000,-

5 KIOS 3 X 3 M T Rp 15.000.000,- Rp 135.000.000,- Rp 148.500.000,-

3 X 3 M H Rp 18.000.000,- Rp 162.000.000,- Rp 178.200.000,-

6 KIOS

MAMIN

2 X 2,5 M T Rp 15.000.000,- Rp 75.000.000,- Rp 82.500.000,-.

2 X 2,5 M H Rp 18.000.000,- Rp 90.000.000,- Rp 99.000.000,-

7 KIOS KBT 2 X 2,8 M T Rp 15.000.000,- Rp 84.000.000,- Rp 92.400.000,-

Sumber: (PT. Bangunbina Persada, 2015)

Berdasarkan kedua pernyataan dan data di atas serta observasi yang

telah dilakukan, di Pasar Bandeng masih terdapat banyak kios yang kosong dan

Page 144: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

127

tutup terutama di bagan lantai 2 pasar. Walaupun kios yang berada di pasar ini

tersedia dengan keadaan yang baik tetapi ternyata banyak pedagang maupun

pengelola yang mengaku bahwa harga sewa dan jual kios terbilang mahal

daripada harga asli yang ditentukan yang disebabkan karena penjualan dari

pihak ketiga yaitu banyak kios yang diinvestasikan oleh masyarakat, bukan

untuk membuka usaha dagang. Hal seperti ini adalah salah satu

pelanggarang/penyimpangan yang terjadi yang dilakukan oleh pelaku usaha

pasar termasuk investor. Padahal, telah terdapat di dalam peraturan yang ada

yakni dalam Perda yang mengatur pengelolaan pasar bahwa ada sanksi ditutup

dan disegelnya hingga denda apabila tempat berjualan tidak dibuka selama 3

bulan berturut-turut dan tidak membayar biaya jasa pengelolaan. Di sini kita

mengetahui bahwa ada pelanggaran dari investor yang tidak menaati peraturan

tersebut.

Tidak hanya mengenai penyimpangan, terdapat juga masalah-masalah

yang ada pada Pasar Bandeng. Yaitu mengenai kondisi pasar yang semakin

lama semakin sepi. Hal ini berdasarkan dari pernyataan beberapa pihak,

dimana I1-1 mengatakan:

“Pada tahun pertama revitalisasi berjalan, promosi dan pemasaran

disebar secara luas dengan memakai brosur maupun media massa

seperti internet, sehingga banyak masyarakat yang berminat menyewa

bahkan membeli kios di Pasar Bandeng, begitu pula dengan pedagang

lama. Setelah revitalisasi selesai, banyak pedagang yang menempati

kios dan tingkat pengunjung yang terbilang ramai. Tepatnya pada

tahun pertama setelah revitalisasi, pasar ini ramai. Tetapi kondisi

seperti itu tidak belangsung lama. Pada akhirnya pasar menjadi sepi

dengan tingkat pengunjung yang semakin menurun dan pedagang yang

semakin sedikit” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai Mantan

Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9 Maret 2016).

Hal senada juga dikatakan oleh I1-3 yang menyatakan bahwa:

Page 145: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

128

“Masalah yang paling terlihat adalah sepinya pengunjung di Pasar

Bandeng, hal ini berkaitan dengan sepinya pedagang” (Wawancara

dengan Hizbulloh sebagai Staff Perbantuan di Kantor PD Pasar

Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Begitu juga dengan I3-8 pasar yang mengatakan:

“lama-lama sih jadi tambah sepi, padahal dulu pasa baru dibangun

rame, pedagangnya juga banyak nggak kayak sekarang. Dulu saya

sering belanja di sini, sekarang jarang karena kalo belanja banyak

saya langsung ke pasar lain yang lebih lengkap daripada di sini”

(Wawancara dengan Ita sebagai Pengunjung Pasar Bandeng, Rabu 14

Desember 2016).

Dari hasil wawancara penelitian di atas, dapat kita ketahui bahwa pada

awal revitalisasi dilakukan, banyak masyarakat peminat pasar ini dari mulai

pedagang lama pasar hingga masyarakat lainnya sehingga penjualan los, kios,

dan counter di pasar ini tercapai. Dengan bangunan yang baru setelah

revitalisasi selesai, banyak pedagang dan pengunjung yang meramaikan pasar

ini tepatnya di tahun pertama. Namun, sangat disayangkan semua pihak yang

bertanggungjawab yang ada di pasar tidak dapat mempertahankan keadaan

pasar yang seperti itu sehingga menyebabkan penurunan pengunjung bahkan

pedagang. Berdasarkan hasil wawancara, sepinya pasar hingga saat ini

disebabkan oleh sepinya pedagang dan banyaknya kios yang kosong seperti

yang diungkapkan oleh seorang pengunjung yaitu I3-6:

“Iya pasar ini bagus dibandingkan pasar lainnya di daerah sini, tapi

sayangnya pasar ini sepi jadi kan orang juga males datenginnya. Dari

luar aja udah keliatan kios-kiosnya pada tutup, pedagangnya juga

sedikit jadi kadang tuh barang yang mau dibeli nggak ada di sini”

(Wawancara dengan Yani sebagai Pengunjung Pasar Bandeng, Sabtu

12 Maret 2016).

Terdapat juga pernyataan lain yang menyatakan hal senada dimana I3-5

mengatakan:

Page 146: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

129

“Kurang tau sih ya pastinya kenapa ini pasar bisa sepi, tapi mungkin

kayaknya karena pedagangnya juga gak rame sih kayak yang di atas

aja kita liat sendiri dikit banget toko yang buka. Saya juga ke sini sih

biasanya ke PKL nya untuk beli kebutuhan sehari-hari aja sih misalnya

untuk masak, kalau untuk belanja besar nggak di sini tapi di pasar

lain” (Wawancara dengan Nur sebagai Pengunjung Pasar Bandeng,

Sabtu 12 Maret 2016).

Kemudian hal yang sama dirasakan oleh konsumen Pasar Bandeng

yaitu I3-8 yang mengatakan bahwa:

“Pasarnya sepi banget, saya juga kalo lagi rajin mah milih ke Pasar

Malabar karna disana jauh lebih banyak pedagang dan macam

dagangannya lebih lengkap gitu, kalo disini kurang jadi nggak terlalu

bisa milih. Ini karna deket sama rumah jadi saya ke sini. Kalo sepinya

kayaknya sih karena tempatnya ya di depan jalanan lebar landai gini

orang kan sukanya kalo ke pasar itu yang banyak PKLnya di pinggir

jalan yang biasanya macet jadi diluarnya aja udah banyak pedagang

gitu” (Wawancara dengan Lina sebagai pengunjung Pasar Bandeng,

Rabu 14 Desember 2016).

Dari beberapa pernyataan ini, kita dapat mengetahui bahwa hal yang

terlihat yang menunjukan alasan sepinya pasar adalah bahwa terdapat

banyaknya kios yang kosong dan kurang ramainya pedagang yang berada di

dalam pasar sehingga membuat masyarakat berpendapat bahwa pasar ini

kurang daya tarik pembeli. Hal ini berkaitan dengan pelanggaran yang

dilakukan oleh investor yang menyebabkan banyak kios kosong dan sepi

pedagang. Di sisi lain, Kepala Pasar menambahkan alasan sepinya Pasar

Bandeng yakni karena lokasi dan tata bangunan pasar yang kurang strategis.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Pasar yaitu pernyataan I1-2 yang

mengatakan:

“Hal yang buat pasar ini sepi juga karena pasar ini letaknya berada di

pinggir jalan raya yang luas, landai, dan jalur cepat. Kita tau sendiri

kan biasanya pasar itu jalanannya pasti macet, berbeda dengan di sini.

Ditambah lagi bangunan pasarnya yang lantai 1 itu berada dibawah

permukaan jalanan sehingga dari sisi luar atau jalan raya, lantai 1

pasar nggak terlihat sedangkan yang terlihat hanya lantai 2 pasar yang

dimana banyak terdapat kios kosong. Begitu juga sama PKL yang ada

Page 147: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

130

di sini karena letaknya di belakang pasar di balik bangunan pasar jadi

dari jalan raya tuh nggak keliatan sama sekali padahal bagian yang

lumayan rame kan pengunjung PKLnya” (Wawancara dengan Sanusi

Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 di atas dinyatakan bahwa ada

alasan lain yang menyebabkan sepinya Pasar Bandeng, bukan hanya dari dalam

pasar baik itu pelaku usaha pasar, namun ada juga penyebab dari luar yakni

kondisi fisik pasar dimana bangunannya terletak di pinggir jalan raya dengan

jarak yang terbilang jauh, jalan raya yang landai dan tidak ramai yang

membuat pasar tidak menjadi pusat perhatian masyarakat yang melewatinya.

Begitupula dengan bangunannya terutama pada lantai 1 yang dibangun

dibawah dataran tinggi sehingga dari jalan raya yang terlihat hanya bangunan

pada lantai 2 saja, yaitu bangunan yang terdapat banyak kios kosong sehingga

dapat menambah persepsi masyarakat untuk tidak berbelanja di Pasar Bandeng.

Selain itu, terdapat juga beberapa pengelolaan yang tidak berjalan

dengan baik, salah satunya adalah pengelolaan fasilitas parkir. Pada hasil

revitalisasi, fasilitas parkir di Pasar Bandeng dikelola dengan cara otomatis

yaitu berpalang otomatis pada pintu masuk dan pintu keluar pasar dengan

menggunakan teknologi komputer, namun sayangnya hal itu tidak berjalan

lama. Seperti yang dikatakan oleh I2-3 sebagai petugas parkir mengatakan:

“Kalo waktu dulu pas baru dibangun parkirannya bagus pake palang

otomatis kerjanya juga pake komputer. Kalo sekarang jadi manual

pake karcis tulis tangan, palangnya juga dibuka terus ke atas nggak

otomatis lagi karna kita udah nggak pake komputer. Dulu juga

gerbangnya mah ada 2, dibedain gerbang masuk sama gerbang keluar

kendaraan tapi sekarang tinggal 1 yang dibuka jadi sama gerbang buat

keluar masuk kendaraan” (Wawancara dengan Fatimah sebagai

Petugas Parkir Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Page 148: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

131

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat kita ketahui bahwa telah

terjadi menurunnya efekivitas pengelolaan fasilitas di Pasar Bandeng, yaitu

fasilitas parkir. Dimana kini realisasinya tidak sesuai dengan realisasi pada

awal revitalisasi pasar. hal itu dapat dibuktikan dari berubahnya operasional

parkir dari cara kerja otomatis menggunakan teknologi komputer dan palang

otomatis menjadi cara manual dan gerbang yang ditutup sehingga hanya ada 1

pintu untuk keluar masuk kendaraan. Hal ini sangat disayangkan karena

fasilitas yang sudah ada, yang sudah dirancang dengan baik melalui sarana dan

prasarana yang lengkap tidak dapat dipertahankan dengan baik. Menurut

petugas parkir, operasional cara kerja fasilitas parkir yang sekarang menjadi

manual disebabkan karena pengelola ingin menekan pengeluaran. Seperti

pernyataan dari I2-3 yang berkata:

“Itu karna dari kantor pengelola sih mau minimalin pengeluaran,

karena kan dulu yang jaga pintu 2 orang karna gerbangnya ada 2

otomatis harus gaji 2 karyawan, belum lagi komputernya, trus karcis

otomatisnya, dan lagi sekarang parkirnya nggak dijaga sampai sore.

Jam kerjanya juga nggak kayak dulu, sekarang cuma sampai jam 2

karna siang tuh di sini udah sepi walaupun didalam masih ada

pedagang yang jualan sampe sore” (Wawancara dengan Fatimah

sebagai Petugas Parkir Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa situasi dan kondisi yang

membuat turunnya fungsi fasilitas parkir di pasar ini juga terpengaruh dari

turunnya pendapatan yang diterima oleh pihak pengelola, sehingga apapun

dilakukan untuk menekan biaya pengeluaran antara lain dengan cara

mengurangi jumlah petugas parkir, merubah cara kerja fasilitas parkir dari

mulai ditutupnya pintu masuk kendaraan, palang otomatis, hingga teknologi

seperti komputer dan mesin karcis otomatis. Di satu sisi, hal ini memang

Page 149: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

132

terpaksa dilakukan karna keadaan dan kondisi yang mempertimbangkan biaya

pengeluaran dari segi parkir. Namun, di sisi lain hal ini juga merugikan

pengelola pasar. Apabila fasilitas parkir berjalan dengan baik sesuai dengan

awal mula sistem yang berlaku, dapat meningkatkan pendapatan dari retribusi

parkir karena ditariknya retribusi parkir bagi pengunjung yang datang sore hari

atau setelah jam 2 siang. Selain itu, dapat mengurangi kecurangan yang

dilakukan oleh petugas parkir, karena apabila dikerjakan melalui mesin dengan

teknologi komputer dan mesin karcis otomatis bukan dengan cara manual,

hasilnya lebih pasti, terekam, dan terdapat bukti yang bisa dipercaya karena

tidak bisa direkayasa.

Tidak hanya itu, kini terdapat juga parkir liar di Pasar Bandeng yang

terletak lebih tepatnya di belakang bangunan pasar, seperti yang diakui oleh I2-

1:

“Ya, di belakang ada parkir di luar pasar. Itu bukan kami yang kelola,

tapi orang belakang. Sebenarnya tidak boleh, kami sudah pernah

menegur tapi mereka mengacuhkan. Akhirnya kami membuat

persetujuan bahwa sebagian retribusi parkirnya harus diberikan keada

kami setiap harinya dengan besaran yang sudah kami tentukan yaitu

Rp 50.000,-/hari. Karena kami juga sedang mengalami penurunan

pendapatan, jadi hal itu kami manfaatkan demi menambah pemasukan.

(Wawancara dengan Trias Anggraini selaku pegawai Administrasi dan

Keuangan Pasar Bandeng dari PT. Bangunbina Persada, Kamis 10

Maret 2016).

Hal serupa juga dikatakan oleh I1-2 yang mengatakan:

“Sekarang ini ada parkir liar, tadinya mah nggak ada. Lumayan

banyak yang parkir disana karena banyak yang datang dari arah

perumahan, bukan arah dari jalan raya. Mungkin orang ngerasa lebih

deket dan nggak ribet parkir di belakang situ karena dekat sama PKL

dibanding parkir di dalam pasar. Pengelola parkir itu sendiri ya

masyarakat sekitar juga” (Wawancara dengan Sanusi Endang Priyatna

sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret 2016).

Page 150: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

133

Berdasarkan hasil wawancara di atas, masalah parkir di Pasar Bandeng

menjadi masalah yang menimbulkan banyak efek pada pasar itu sendiri. Dari

mulai tidak optimalnya fungsi dari fasilitas yang ada demi menurunkan biaya

pengeluaran, yakni operasional parkir yang berubah menjadi manual hingga

dibiarkannya pelanggaran terjadi demi mendapatkan pendapatan dari luar,

yakni adanya parkir liar di area pasar yang dilakukan oleh warga setempat. Hal

tersebut menimbulkan ketidakteraturan di area pasar.

Tidak hanya fasilitas parkir, terdapat juga sarana dan prasana yang

tidak dikelola dengan baik, yaitu lapangan futsal yang terletak pada lantai 3

Pasar Bandeng. Seperti yang dikatakan oleh I1-1:

“Terdapat fasilitas yang kehilangan fungsinya, yaitu lapangan futsal.

Lapangan futsal yang telah dibangun outdor pada lantai 3 tidak lagi

dapat meningkatkan pendapatan Pasar Bandeng karena kondisinya

yang tidak terurus. Infrastruktur lapangan terbilang jelek dengan

kondisi lapangan yang tidak rata/bergelombang, rumput sintetis yang

rusak. Dalam hal pengelolaan lapangan, PT. Bangunbina Persada

bekerjasama dengan pihak lain untuk mengurus lapangan. Pada awal

revitalisasi dan terbukanya lapangan, banyak masyarakat sekitar yang

menyewa lapangan dengan harga sewa Rp 120.000,-/jam di hari libur

dan Rp 100.000,-/jam di hari biasa. Namun sekarang tidak ada lagi

yang menyewa lapangan futsal dikarenakan kondisinya yang buruk.

Hal ini terjadi karena kesalahaan pengelola lapangan yang kurang

baik mengelolanya” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai Mantan

Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9 Maret 2016).

Dari hasil wawancara tersebut, hak dan kewajiban sepenuhnya dalam

hal fasilitas pasar adalah pihak pengembang dan pengelola pasar dari PT.

Bangunbina Persada. Pihak pengelola berhak untuk menyewa dan memberikan

hak kelola fasilitas pasar seperti MCK maupun lapangan futsal kepada pihak

lain, namun seharusnya pihak pengelola bertanggungjawab dan ikut

mengawasi pengelolaan yang dilakukan pihak lain agar mencegah terjadinya

Page 151: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

134

kerusakan atau pelanggaran lainnya sehingga fasilitas tersebut dijaga dengan

baik sesuai kondisi awal. Dari sini dapat kita lihat bahwa kurangnya peran

pengawasan dari pihak pengelola dalam mengelola fasilitas yang dimiliki

pasar. Pengelolaan yang kurang baik dan kurang bertanggungjawab yang telah

dilakukan oleh pihak yang berwenang telah menyebabkan dan meninggalkan

kerusakan serta tidak berfungsinya lapangan futsal di Pasar Bandeng sehingga

tidak mempunyai hasil yakni pemasukan untuk pasar. Hingga kini, pihak

pengelola juga belum membetulkan dan melakukan tindakan pembenahan

untuk fasiltas yang satu ini karena belum adanya dana untuk biaya pembenahan

dan masih memprioritaskan pendapatan dari bagian lain. Seperti yang diakui

oleh I2-2 yang berkata:

“Ya untuk sekarang sih belum bisa ya, kami juga maunya sih

secepatnya melakukan pembenahan tetapi dengan kondisi pemasukan

yang seperti ini kami belum memprioritaskan pengeluaran kami ke situ.

Kami tau, fasilitas dapat mendukung pemasukan kami juga, seperti

halnya dahulu lapangan sering disewa oleh warga sekitar dan

menambah pemasukan kami. Namun sekarang karena kondisinya buruk

akibat tidak dikelola dengan baik oleh pihak sebelumnya, lapangan

menjadi tidak berfungsi. Apabila kondisi keuangan kami telah stabil,

kami akan mempertimbangkan upaya untuk melakukan tindakan lanjut

untuk lapangan futsal” (Wawancara dengan Yaman sebagai Humas

Pengelola Pasar Bandeng dari pihak pengelola, Jumat 11 Maret 2016).

Dari peryataan tersebut dapat kita katakan bahwa sebenarnya pihak

pengelolapun menyadari apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai

tanggungjawab mereka, namun mereka juga mempunyai keterbatasan dana

sehingga tidak bisa melakukan pembenahan lapangan futsal dan menjadikan

hal itu sebagai prioritas. Mereka juga mempunyai upaya dan telah

merencanakan tindak lanjut untuk kedepannya demi memperbaiki fasilitas

yang ada.

Page 152: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

135

4.3.4 Melakukan Tindakan (Action)

Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah membuat keputusan untuk

mengambil tindakan koreksi-koreksi atau perbaikan. Proses Follow-Up atau

tindakan ini dapat dilakukan apakah dengan merubah standar, ukuran, dan

norma. Dalam suatu pengawasan, mengoreksi penyimpangan yang tidak

dikehendaki melalui tindakan perbaikan adalah hal yang wajib dimanapun

pengawasan itu berada supaya mengetahui kelemahan pada program yang

dijalankan dan diperbaiki agar program tersebut berjalan dengan tujuan yang

sudah direncanakan. Tindakan perbaikan diartikan sebagai tindakan yang

diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yag menyimpang agar

kemudian sesuai dengan standar atau rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya. Untuk melakukan tindakan perbaikan maka harus diketahui apa

yang menyebabkan terjadi penyimpangan seperti halnya di tahap sebelumnya.

Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan operasional Pasar Tradisional

Bandeng Kota Tangerang terdapat hal-hal yang harus dihadapi seperti masalah,

penyimpangan, serta kendala yang ada baik dari faktor internal maupun

eksternal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti

lakukan di lapangan banyak ditemukan penyimpangan dan permasalahan pada

pengelolaan Pasar Bandeng. Seperti yang dikatakan oleh I1-2 yang menyatakan:

“Ya, kalau kita lihat sendiri di sini masih ada berbagai masalah di

dalam pasar. Tapi, seberapa banyaknya masalah, bagaimanapun

keadaan pasar ini, kami tetap melakukan yang terbaik untuk

membenahi pasar ini agar kedepannya lebih baik” (Wawancara dengan

Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret

2016).

Page 153: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

136

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa Kepala Pasar selaku bagian dari

PD Pasar Kota Tangerang mengakui masih banyaknya kelemahan dan

kekurangan Pasar Bandeng sehingga menimbulkan berbagai masalah. Namun

di sisi lain ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pembenahan

dan bekerja dengan maksimal demi mendapatkan hasil yang maksimal juga

yaitu agar Pasar Bandeng kedepannya dapat lebih maju lagi.

Terdapat beberapa hal yang telah dilakukan dari berbagai pihak untuk

melakukan tindakan lanjut yakni tindakan korektif untuk menghadapi

penyimpangan yang terjadi di Pasar Bandeng, seperti halnya yang dikatakan

oleh I1-1 yang mengatakan:

“Untuk pelanggaran dan penyimpangan yang dilakukan oleh

pedagang, saya sudah sering menegur pedagang atas kesalahan yang

telah dilakukan serta saya juga telah menasihati pedagang agar

menciptakan dan menjaga susana yang bersih di Pasar Bandeng serta

saya memberikan informasi tentang peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan bagi para pedagang” (Wawancara dengan Sugeng, SH

sebagai Mantan Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9 Maret 2016).

Hal senada juga diakui oleh I1-2 yang mengatakan:

“Ya, untuk kesalahan-kesalahan yang dibuat pedagang agak susah

kami ubah karena pedagangnya pada ngeyel. Sudah sering dikasih tau

kalau dilarang nambah peti nambah meja dilarang nyempitin jalan tapi

tetap aja dilakuin. Setiap kali saya keliling melakukan pengawasan,

saya sering bilangin ke pedagang tapi hasilnya ya nihil. Mungkin

karena dasarnya orang pasar ini dari faktor lingkungan yang ngebuat

mereka punya sikap yang acuh, namanya orang pasar ya kerjanya

dilapangan gini ketemu sama berbagai macam sifat orang-orang di

pasar jadi biasanya nggak nurut kalau dikasih tau” (Wawancara

dengan Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat

11 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa dalam

menangani dan menghadapi kasus pelanggaran yang telah dilakukan oleh

Page 154: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

137

pedagang, Kepala Pasar telah melakukan perannya sebagai pengawas dengan

menegur, menasihati, dan melarang pedagang untuk mengulangi kesalahan

yang sama. Dari mulai Kepala Pasar yang lama hingga yang baru masih

melakukan pemberitahuan kepada pedagang, dengan begitu dapat kita lihat

bahwa pelanggaran yang ada pada pedagang masih terus-menerus dilakukan

dan belum ada perubahan dari dahulu hingga sekarang. Pelanggaran tersebut

juga susah dihilangkan karena adanya faktor internal yaitu faktor dari sifat,

sikap, dan lingkungan para pedagang itu sendiri, karena seperti yang kita tahu

bagaimana perilaku di lingkungan pasar. Sekalipun orang pasar berpendidikan,

seiring berjalannya waktu mereka akan mengalami pergeseran mental karena

lingkungannya, baik itu dari bahasa maupun sikap sehingga terdapat

perlakuan/sikap melawan pada para pedagang.

Di sisi lain, pelanggaran yang telah di lakukan pedagang tersebut, dari

mulai pelanggaran berjualan melewati batas yang telah ditetapkan, menempati

tempat tidak sesuai zoning, hingga menambah peti dan meja tempat produk

dagang yang mengakibatkan pencemaran dan penyempitan jalan dapat

dimaklumi oleh pihak PD Pasar Kota Tangerang. I1-4 berkata:

“Awalnya sih kami tentunya tegas ya, semua pedagang harus tunduk

pada peraturan yang da, dapat kita liha bahwa pelanggaran-

pelanggaran tersebut tidak ada dan tidak dilakukan selama tahun

pertama revitalisasi. Namun, dengan kondisi pasar yang semakin

menurun, pedagang juga mendapatkan dampaknya yaitu menurunnya

pedapatan pedagang. Mereka terpaksa melakukan hal-hal tersebut

untuk menarik pelanggan demi tercapainya pemasukan yang cukup

dengan menambah produk dagangan dan menempati lokasi yang

strategis. Saya sendiri sih nggak tega kalau memaksa mereka untuk

tertib tapi hasilnya merugikan pedagang. Memang di sisi lain

dampaknya kurang baik untuk kondisi dan suasana pasar, tapi kami

tetap melakukan yang terbaik dalam mengawasi pedagang”

(Wawancara dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang Sub

Page 155: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

138

Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota

Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Dari hasil wawancara di atas kita dapat mengetahui bahwa pihak dari

PD Pasar Kota Tangerang juga melakukan tindakan menghadapi

penyimpangan yang ada dengan menegur pedagang dalam pelaksanaan

pengawasannya. Tapi sayangnya hal itu hanya dapat ditegaskan dengan waktu

sebentar tepatnya pada tahun pertama revitalisasi. Selanjutnya dapat kita lihat

bahwa PD Pasar Kota Tangerang memberikan toleransi dan kelonggaran

kepada pedagang yang melakukan pelanggaran dengan berlatarbelakang

kondisi dan suasana pasar yang semakin menurun sehingga untuk mencegah

menurun pula pendapatan pedagang, terpaksa sanksi tidak diberlakukan.

Seharusnya, sanksi yang telah ditetapkan menjadi acuan dan standar yang ada

dipatuhi oleh sasaran yang melakukan penyimangan. Telah terdapat peraturan

yang melarang segala penyimpangan pedagang yang telah disebutkan

sebelumnya yaitu segala penyimpangan yang dilakukan oleh pedagang Pasar

Bandeng yang tertulis pada Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun

2005 tentang Pengelolaan Pasar Pasal 7 yang mana di dalamnya telah diatur

kewajiban dan larangan pedagang berikut sanksi yang tertulis pada Pasal 9

yaitu diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan dan atau

denda setinggi-tingginya Rp 5.000.000,-. Dalam hal ini dapat kita simpulkan

bahwa PD Pasar Kota Tangerang tidak menerapkan sanksi yang sudah diatur

dalam standar yang berlaku untuk pedagang.

Tidak hanya bagi pedagang, sanksi juga belum diberlakukan untuk

pihak investor yang melakukan pelanggaran. Pemilik kios yang tidak membuka

Page 156: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

139

usahanya dengan waktu yang lama seharusnya mendapat sanksi yang tegas

sesuai dengan Pasal 10 yang menyebutkan bahwa sanksinya adalah penutupan

dan penyegelan apabila pemakai tidak mempergunakan dan menelantarkan

tempat berjualan selama-lamanya 3 bulan berturut-turut, pemutusan aliran

listrik dan air apabila ada keterlambatan pembayaran selama 3 bulan berturut-

turut, hingga pencabutan ijin tempat berjualan. Hal-hal seperti ini belum

dilakukan oleh pihak yang berwajib. Pernyataan ini juga diakui oleh I1-1 yang

berkata:

“Ya kalau soal itu memang kami belum pernah memberikannya dengan

tegas, segala sanksi yang ada seperti masih ragu-ragu dan abu-abu

karena dari semua itu belum benar-benar ditegaskan padahal

seharusnya sanksi harus diberikan demi menghapus penyimpangan

yang sama di hari-hari berikutnya” (Wawancara dengan Sugeng, SH

sebagai Mantan Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9 Maret 2016).

Dari pernyataan di atas bahwa Kepala Pasar mengakui bahwa belum

ada pihak yang benar-benar memberikan sanksi tegas kepada pelaku usaha

pasar yang melanggar peraturan meskipun mereka mengetahui hal tersebut

seharusnya dilakukan demi memperbaiki permasalahan yang ada dan

mencegah untuk dilakukan kembali pada masa yang akan datang. Untuk

permasalahan investor, tindakan yang telah dilakukan oleh semua pihak baik

pihak pemerintah maupun swasta adalah sebatas memberikan surat peringatan,

menghubungi, dan melakukan pertemuan dengan investor untuk mencari solusi

untuk kios yang tutup. Seperti halnya pernyataan dari I3-1 yang mengatakan:

”Untuk masalah kios kosong, yang telah kami lakukan adalah

memberikan surat peringatan, memang sampai saat ini sanksi yang

kami tegakkan masih dalam bentuk surat teguran, belum ada

penyegelan kios akan tetapi kami memanfatakan kios-kios kosong untuk

disewakan ke masyarakat tanpa sepengetahuan investor bagi investor

yang alamat dan nomor teleponnya telah berubah atau dapat dikatakan

Page 157: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

140

bahwa sanksi tidak tepat sasaran. Memang terdapat beberapa investor

yang tidak dapat kami hubungi bahkan alamat yang berubah jadi surat

yang kami kirim tidak sampai ke tangan investor tersebut” (Wawancara

dengan Trias Anggraini selaku pegawai Administrasi dan Keuangan

Pasar Bandeng dari PT. Bangunbina Persada, Kamis 10 Maret 2016).

Berdasarkan pernyataan di atas kita daat mengetahui bahwa pihak

pengelola Pasar Bandeng juga melakukan upaya dalam melakukan tindakan

perbaikan akan penyimpangan yang telah dilakukan oleh pihak investor.

Namun, hal yang dilakukan masih kurang kuat karena masih terdapat sanksi

yang tidak tepat sasaran yang dapat kita lihat dari surat teguran yang tidak

sampai ke tangan pemilik kios, kontak yang tidak dapat dihubungi, bahkan

pertemuan yang telah dilakukan untuk melakukan musyawarah juga tidak

membuahkan hasil yang baik. Apabila hal tersebut tidak mempengaruhi

seharusnya sudah saat yang tepat untuk melakukan penyegelan terhadap kios-

kios tersebut. Ditambah lagi, menurut pengakuan Kepala Pasar, musyawarah

yang dilakukan baru sekali pertemuan saja. I1-2 berkata:

“Yang saya tau, dalam menghadapi masalah investor itu pernah

diadain pertemuan, pertemuan itu tujuannya untuk musyawarah

bersama agar para investor tersebut mau mempertimbangkan harga

sewa dan harga jual kios-kios tersebut demi keberlangsungan pasar.

Pada saat itu telah terdapat persetujuan bahwa mereka setuju akan

menurunka harganya,tapi kenyataannya nihil. Bahkan sampe sekarang

kita liat sendiri masih banyak kios kosongnya” (Wawancara dengan

Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret

2016).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita ketahui bahwa setelah

3 tahun pengelolaan setelah revitalisasi berjalan dengan permasalahan kios

yang telah lama kosong baru satu kali diadakan musyawarah bersama pihak

investor. Dari waktu yang terbilang lama dengan masalah yag ada, seharusnya

selain surat teguran, pertemuan musyawarah harus dilakukan denganjangka

Page 158: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

141

waktu terus-menerus hingga akhirnya pihak investor melakukan persetujuan

yang telah ditentukan dengan realisasi yang nyata sampai kios-kios tersebut

terisi. Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwa penanganan atas perbaikan

yang dilakukan terbilang lalai dan lama sehingga sampai saat ini belum ada

perubahan. Untuk menekan para investor, pihak pengelola berencana untuk

melakukan sanksi yang berupa pembayaran salar seperti yang dikatakan oleh

I2-2 yang menyatakan bahwa:

“Kami juga akan menegaskan bahwa kios/los/counter yang tutup harus

tetap membayar salar setiap meskipun tidak berjualan” (Wawancara

dengan Yaman sebagai Humas Pengelola Pasar Bandeng dari pihak

pengelola, Jumat 11 Maret 2016).

Dari hasil pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pihak pengelola

tetap berupaya melakukan tindakan baru untuk memperbaiki penyimpangan

yang ada seperti yang telah direncanakan ke depan bahwa akan

diberlakukannya iuran kontribusi atau salar perharinya untuk setiap kios baik

yang buka maupun tutup. Hal ini adalah suatu rencana yang baik dimana selain

dapat memberi ketegasan kepada para investor untuk memaksa agar membuka

kios dan dapat meningkatkan pendapatan Pasar Bandeng agar kontribusi ke PD

Pasar Kota Tangerang dapat terpenuhi.

Masih terdapat berbagai cara yang dilakukan semua pihak dalam

melakukan tindakan perbaikan atau pembenahan terhadap masalah-masalah

yang ada di Pasar Bandeng. Seperti masalah menurunnya pengunjung dan

pedagang yang menyebabkan sepinya pasar dan menurunnya pendapatan PD

Pasar Bandeng maupun pedagang Pasar Bandeng. Hal tersebut diungkapkan

oleh I1-4 yang berkata:

Page 159: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

142

“Untuk masalah kondisi Pasar Bandeng yang sepi sebenarnya selama

ini kami pihak PD Pasar telah melakukan beberapa solusi untuk

meramaikan pasar antara lain, PKL yang tadinya berada di halaman

pasar kami izinkan untuk menempati kios didalam pasar selama 1

minggu, dengan tujuan agar para PKL memiliki minat untuk pindah

berjualan di dalam pasar. Pembukaan pameran batu akik juga sudah

dilakukan guna menarik perhatian masyarakat agar datang ke Pasar

Bandeng seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa banyak peminat

batu akik sekarang ini. Lalu ada bazaar dari dealer motor yang

dilakukan di area pasar” (Wawancara dengan Teguh Waluyo, SE

sebagai Kepala Bidang Sub Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan

Rehabilitasi PD Pasar Kota Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Hal serupa juga dikatakan oleh I1-1 yang menyatakan bahwa:

“Kami telah melakukan beberapa kegiatan sebagai solusi untuk

meramaikan pasar, antara lain sewa kios gratis selama 3 bulan untuk

pedagang, menyediakan tempat untuk bazar dari dealler motor dan

optik, menyediakan tempat untuk pameran batu cincin, menginzinkan

PKL masuk berjualan di halaman pasar untuk sementara” (Wawancara

dengan Sugeng, SH sebagai Mantan Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9

Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, kita dapat mengetahui baik dari

PD Pasar Kota Tangerang maupun Kepala Pasar dari PD Pasar Bandeng

mengakui bahwa mereka telah melakukan berbagai cara demi meningkatkan

minat masyarakat menjadi pengunjung Pasar Bandeng melalui bazaar yang

diadakan di area Pasar Bandeng, diadakannya pameran batu akik pada

zamannya, memberikan tempat untuk PKL sampai sekarang, hingga

memberikan sewa kios gratis selama 3 bulan pertama untuk pedagang. Tapi

nampaknya hal tersebut belum berpengaruh besar untuk tingkat intensitas

pengunjung di Pasar Bandeng. Di sisi lain, pihak PD Pasar Kota Tangerang

melihat bahwa pihak pengelola belum memberika solusi untuk meramaikan

pasar, seperti halnya yang dikatakan oleh I1-4 sebagai berikut:

“Dalam hal ini justru kami belum melihat adanya ide, gerakan, maupun

tindakan yang dilakukan pihak PT. Bangunbina Persada dalam hal

Page 160: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

143

meramaikan pasar” (Wawancara dengan Teguh Waluyo, SE sebagai

Kepala Bidang Sub Divisi Pembangunan, Pemeliharaan, dan

Rehabilitasi PD Pasar Kota Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Namun, di sisi lain I2-2 mengaku dan mengatakan:

“Kami mempunyai rencana agar di hari yang akan datang, terkhusus

di lantai 2 akan dibuat food court yang mana tempat yang digunakan

adalah kios-kios yang telah lama kosong tidak dibuka dan pemiliknya

tidak merespon surat teguran dan telepon dari kami serta segala sanksi

yang tidak tepat sasaran karena tidak bisa ditemui. Kami rasa hal itu

dapat meningkatkan pengunjung karena kita tau bahwa sekarang

banyak orang yang menggeluti bisnis kuliner” (Wawancara dengan

Yaman sebagai Humas Pengelola Pasar Bandeng dari pihak pengelola,

Jumat 11 Maret 2016).

Dari kedua pernyataan di atas dapat kita lihat bahwa ada sesuatu

pernyataan yang tidak kontras dimana pihak PD Pasar Kota Tangerang tidak

melihat ide dan upaya dari pihak PT Bangunbina Persada, namun ternyata pada

kenyataannya pihak PT telah mempunyai ide dan rencana serta konsep untuk

memberikan solusi meramaikan pasar, hanya saja hal tersebut belum

disampaikan kepada pihak PD sehingga rencana tersebut belum diketahui oleh

pihak PD.

Permasalahan-permasalahan yang ada di Pasar Bandeng bukan hanya

disebabkan dari dalam namun juga dari luar yaitu faktor eksternal seperti lokasi

dan tata bangunan pasar yang kurang strategis seperti yang telah dinyatakan

oleh beberapa narasumber. Namun, hal itu juga telah mendapatkan solusi dan

upaya dari pihak PD Pasar Kota Tangerang yang berkoordinasi dengan Dinas

lain, pernyataan ini dikatakan oleh I1-2 yang meyatakan bahwa:

“Kami pernah meminta kepada Dishub agar membuat rambu dan

polisi tidur di depan pasar agar jalan yang landai tidak membuat

kendaraan melaju cepat sehingga Pasar Bandeng mendapat perhatian.

Tetapi hingga kini belum ada tindakan dari Dishub” (Wawancara

Page 161: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

144

dengan Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat

11 Maret 2016).

Berdasarkan pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa segala sesuatu

diperhatikan oleh pihak-pihak yang berperan sebagai pengawas Pasar Bandeng

bahkan tidak hanya mengamati dan mengawasi area pasar melainkan dari luar

pasar juga dilihat yakni meliputi kontur jalan, rambu, dan kondisi jalan raya di

depan pasar yang menjadi salah satu penyebab sepinya pengunjung di pasar ini.

Seperti yang kita tahu, bahwa suasana jalan raya di depan pasar tradisional

biasanya mengalami kemacetan, keramaian, dan penyempitan namun tidak

pada Pasar Bandeng. Tindakan yang telah dilakukan oleh PD Pasar Kota

Tangerang adalah dengan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota

Tangerang agar mempertimbangkan jalan raya di depan pasar untuk diberikan

tanda atau rambu maupun polisi tidur di depan Pasar Bandeng agar pasar

mendapat perhatian dari masyarakat sehingga menarik masyarakat untuk

menjadi pengunjung. Sayangnya, hal tersebut belum mendapat respon dari

pihak Dishub.

Dengan kondisi pasar yang menurun serta permasalahan-permasalahan

yang ada di dalam pasar, berpengaruh kepada kontribusi yang telah ditetapkan

dalam perjanjian antara PT. Bangunbina Persada dan PD Pasar Kota

Tangerang, seperti halnya pengakuan dari I1-1 yang mengatakan:

“Masalah yang ada di Pasar Bandeng ini menyebabkan dampak buruk

yaitu kerugian bagi PT. Bangunbina Persada maupun PD Pasar Kota

Tangerang karena dengan kondisi pasar yang semakin sepi

menyebabkan menurunnya pendapatan pasar sehingga kontribusi ke

PD Pasar Kota Tangerang yang telah ditetapkan tidak dapat dipenuhi

oleh PT. Bangunbina Persada lagi” (Wawancara dengan Sugeng, SH

sebagai Mantan Kepala Pasar Bandeng, Rabu 9 Maret 2016).

Page 162: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

145

Hal serupa juga dikatakan oleh I1-2 yang menyatakan bahwa:

“Ya. Pada tahun pertama kontribusi berjalan lancar dan dipenuhi oleh

pihak pengelola sebagaimana jumlah yang telah ditetapkan yaitu

sebesar Rp 20.000.000,- setiap bulannya. Namun, dengan kondisi pasar

yang seperti ini berpengaruh pula pada pendapatan pasar jadi

berdampak ke berurangnya kontribusi yang diberikan menjadi Rp

13.000.000,-. Kontribusi yang diharapkan bisa naik setiap tahunnya

malah jadi turun karena kondisi pasar yang sepi” (Wawancara dengan

Sanusi Endang Priyatna sebagai Kepala Pasar Bandeng, Jumat 11 Maret

2016).

Dari pernyataan di atas, bahwa keadaaan pasar yang kondisinya

semakin lama semakin menurun ditandai dengan sepinya pedagang dan

pengunjung juga berdampak pada pendapatan Pasar Bandeng itu sendiri. PT.

Bangunbina Persada sebagai pihak pengelola yang awalnya mempunyai

perjanjian ketetapan kontribusi sebesar Rp 20.000.000,- per bulan dan

diharapkan dapat terus naik di waktu yang akan datang menjadi turun sebesar

Rp 13.000.000,- per bulan karena minimnya pendapatan Pasar Bandeng. Dari

pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan standar dalam hal

pembayaran kompensasi atas pengelolaan pasar atau kontribusi ke PD Pasar

Kota Tangerang.

Untuk perubahan standar, ukuran, atau norma di dalam pengelolaan dan

pengawasan Pasar Bandeng hingga saat ini belum ada, seperti yang diakui oleh

I1-4 yang mengatakan:

“Kalau itu belum ada ya, semua masih memakai peraturan yang dari

awal ditetapkan. Belum ada perubahan hingga saat ini” (Wawancara

dengan Teguh Waluyo, SE sebagai Kepala Bidang Sub Divisi

Pembangunan, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi PD Pasar Kota

Tangerang, Rabu 16 Maret 2016).

Page 163: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

146

Hal senada juga dikatakan oleh I1-1, namun ada pendapat yang

ditambahkan dengan mengatakan:

“Sampai saat ini belum ada perubahan dari standar yang telah ada

melalui peraturan. Menurut saya standar yang ada sudah baik tetapi

kalau menurut saya sih standar tersebut harusnya lebih ditingkatkan

lagi melalui proses revisi karena masanya sudah lewat dari 5 tahun

yang dimana bagusnya peraturan itu dievaluasi dan direvisi dalam

jangka waktu 5 tahun untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi

dan keadaan nyata yang ada pada Pasar Kota Tangerang termasuk

Pasar Bandeng” (Wawancara dengan Sugeng, SH sebagai Kepala

Pasar Bandeng, Senin 8 Februari 2015).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, bahwa standar yang ada yaitu

melalui peraturan daerah, peraturan PD Pasar, maupun perjanjian-perjanian

yang telah ditetapkan belum ada yang dirubah atau diperbaharui hingga saat

ini. Sedangkan idealnya, peraturan lebih baik apabila dievaluasi dan direvisi

dalam jangka waktu 5 tahun agar menyesuaikan dengan kondisi real di

lapangan demi mengikuti perkembangan Pasar Tradsional di Kota Tangerang.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan yakni mencakup pemaparan lebih lanjut dari hasil analisis

data yang ditujukan untuk memaparkan lebih jauh lagi terkait masing-masing

indikator komponen dimensi dalam penelitian ini. Pembahasan hasil penelitian

merupakan analisa secara mendalam terhadap data-data dan fakta yang telah

dikumpulkan dari lapangan kemudian disesuaikan dengan teori yang digunakan

dalam penelitian. Dalam menganalisis data hasil penelitian, peneliti

menggunakan teori dari Stephen P. Robbins dan Marry Coulter yakni dimensi-

dimensi pengawasan yang terdiri dari menetapkan standar (standards),

pengukuran (measurement), membandingkan (compare), melakukan tindakan

Page 164: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

147

(action). Berikut adalah pembahasan dari masing-masing indikator dimensi

pengawasan dalam penelitian “Pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Pasar

Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional Bandeng Pasca Revitalisasi”.

4.4.1 Menetapkan Standar (Standards)

Penetapan patokan (target) atau hasil yang diinginkan, untuk dapat

dilakukan sebagai perbandingan hasil ketika berlangsungnya kegiatan

organisasi. Standar juga merupakan batasan tentang apa yang harus dilakukan

dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan target organisasi.

Standar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala acuan yang

digunakan dalam melaksanakan tugas pengelolaan pasar di Kota Tangerang.

Standar tersebut dapat berupa suatu keputusan, peraturan, maupun perintah

yang sah dari pihak yang mempunyai kuasa baik melalui data yang nyata

maupun secara lisan.

Berdasarkan hasil temuan lapangan dari analisis data diketahui bahwa

pada organisasi Pemerintahan Daerah khususnya Perusahaan Daerah/PD Pasar

Kota Tangerang terdapat peraturan yang menjadi acuan dan standar kinerja PD

Pasar Kota Tangerang dalam menjalankan tugasnya yaitu melalui Keputusan

Walikota Tangerang yang di dalamnya terdiri mulai dari pembentukan sampai

tata kerja seluruh pegawai di PD Pasar Kota Tangerang. Peraturan tersebut ada

di dalam Keputusan Walikota Tangerang Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Kota Tangerang. Untuk

menegaskan peraturan demi tercapainya target tersebut, terdapat pengawasan

yang dilakukan dalam mengawasi seluruh pegawai PD agar bekerja sesuai

Page 165: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

148

dengan peraturan yang ada. Dimana dalam peraturan tersebut dinyatakan

bahwa terdapat Badan Pengawas yang jabatannya di atas PD Pasar Kota

Tangerang yakni bekerja untuk mengawasi seluruh kegiatan serta kinerja di PD

Pasar Kota Tangerang dan bertanggungjawab kepada Walikota Tangerang.

Dengan adanya badan pengawas tersebut, diharapkan seluruh pegawai PD

dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab demi tercapainya tujuan

organisasi.

Standar lain yang digunakan oleh PD Pasar Kota Tangerang adalah

peraturan yang ada di PD Pasar Kota Tangerang yakni standar dalam

pengelolaan pasar yg dinaungi oleh PD Pasar Kota Tangerang itu sendiri.

Standar ini yang menjadi target, acuan, dan sasaran pegawai PD Pasar Kota

Tangerang dalam mengelola pasar dibawah naungannya yakni Peraturan

Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pasar.

Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa dari awal berdirinya PD Pasar Kota

Tangerang yakni pada tahun 2005 dibuat pula peraturan baru tentang

Pengelolaan Pasar yang masuk dalam Peraturan Daerah sebagai acuan dan

pedoman bagi PD Pasar Kota Tangerang dalam melaksanakan tugas sebagai

pengelola pasar milik PD Pasar Kota Tangerang. Namun, sebelum PD Pasar

Kota Tangerang terbentuk, telah terdapat peraturan untuk pengelolaan pasar

yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2002

tentang Pengelolaan Pasar yang mencadi acuan bagi Dinas Pasar Kota

Tangerang pada masanya. Dari hal tersebut kita mengetahui dapat melihat

bahwa peraturan yang ada mengikuti dan mempertimbangkan segala kondisi

yang ada yang berkaitan dengan pasar sehingga menimbulkan peraturan baru

Page 166: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

149

yang lebih sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan yang dibuktikan

dengan organisasi baru dengan peraturan baru pula.

Selain itu, terdapat juga standar lainnya yang merupakan kesepakatan

antara PD Pasar Kota Tangerang dengan pihak swasta, dimana pihak swasta di

sini adalah pihak pengelola Pasar Bandeng yaitu PT. Bangunbina Persada.

Kesepakatan tersebut tercantum di dalam surat perjanjian MoU yang berisi

Addendum Perjanjian Kerjasama Atas Perjanjian Kerjasama Antara

Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang Dengan PT. Bangunbina Persada

Nomor Pihak Kesatu: 539.2/021-PD.PSR/2013 Nomor Pihak Kedua:

004/BBP/I/2013 Tentang Pengelolaan Pasar Bandeng. Yang dimaksud dengan

MoU itu sendiri adalah singkatan dari Memorandum of Understanding yang

merupakan nota kesepahaman yang berupa dokumen legal yang menyatakan

persetujuan dua belah pihak atau lebih. Kerjasama antara PD Pasar Kota

Tangerang dengan PT. Bangunbina Persada didasari oleh perjanjian tersebut.

Perjanjian kerjasama itu berisi latar belakang addendum perjanjian kerjasama

pengelolaan, maksud dan tujuan kerjasama, jangka waktu perjanjian kerjasama,

lingkup perjanjian kerjasama, penempatan pedagang, hak dan kewajiban pihak

pengelola, denda keterlambatan pembayaran kontribusi, sanksi, penyelesaian

perselisihan, dan force majeur. Perjanjian MoU antarkeduanya dibuat pada

tanggal 20 Agustus 2013 dan disetujui oleh Ketua Badan Pengawas PD Pasar

Kota Tangerang. Terdapat pihak lain sebagai saksi, pengawas, serta pemberi

ijin atas perjanjian kerjasama tersebut yang dilakukan oleh Badan Pengawas

PD Pasar Kota Tangerang, dimana Badan Pengawas ini akan memantau dan

Page 167: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

150

menilai kinerja PD Pasar Kota Tangerang dalam melakukan kerjasama dengan

pihak swasta.

Standar yang dibuat antar kedua belah pihak mempunyai alasan dan

latar belakang yang jelas hingga dibuatnya perjanjian tersebut. Pihak PD Pasar

mempertimbangkan revitalisasi dengan segala perubahan fisik yang lebih baik

yang telah dikerjakan oleh PT. Bangunbina Persada dan PT. Bangunbina

Persada juga wajib bertanggungjawab untuk mengelolanya serta

mempertahankan kondisi pasar yang lebih baik untuk meningkatkan

pemasukan PD Pasar Kota Tangerang serta PAD Kota Tangerang melalui

kontribusi yang ditentukan. Seperti itulah kerjasama yang terjalin diantara

kedua pihak dalam mengelola Pasar Bandeng.

Standar tidak hanya berupa peraturan, kesepakatan, dan perjanjian

tertulis, melainkan juga berupa peraturan secara fisik yang langsung dapat

dilihat oleh semua sasaran dalam melakukan pekerjaannya. Seperti halnya

standar yang telah ditetapkan PT. Bangunbina Persada selaku pihak pengelola

untuk mengatur seluruh pelaku usaha pasar demi mewujudkan suasana pasar

yang aman dan nyaman. Standar tersebut antara lain bukti fisik seperti dari

setiap bagian pasar yang dibuat, dimulai dari besaran los, kios, dan counter

serta pembatas yang ditetapkan melalui garis merah yang bertujuan untuk

mengatur pengelolaan pola dagang dari pedagang untuk menciptakan suasana

yang tertata rapi demi kenyamanan pedagang maupun pengunjung pasar. Garis

tersebut merupakan batasan untuk pedagang untuk melarang edagang berjualan

melewati batas garis tersebut. Selanjutnya, zoning yang telah dibuat dari awal

Page 168: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

151

pembangunan pasar. Dimana peraturan ini menjadikan Pasar Bandeng dengan

kategori Pasar Tradisional yang memiliki bangunan dan lokasi seperti Pasar

Modern dimana semua tempat dagang bagi pedagang telah di atur dalam zona

lokasi per kategori produk yang dijual dengan menggantungkan plang kategori

nama produk dagang bagi pedagang. Kemudian, terdapat kontribusi yang telah

ditetapkan pengelola operasional Pasar Bandeng yang ada di tangan PT.

Bangunbina. Retribusi tersebut telah ditentukan dan ditarik berdasarkan

prosedur yang ada dimana terdapat bukti pembayaran retribusi berupa karcis

yang diterima oleh pedagang.

Namun, sangat disayangkan berdasarkan hasil penelitian yang telah

dianalisis, untuk standar yang menjadi acuan khusus dalam pelaksanaan

pengawasan itu sendiri belum terdapat pada pihak PD Pasar Kota Tangerang

maupun PT. Bangunbina Persada. Standar yang digunakan masih tercangkup

dalam peraturan yang luas mengenai pengelolaan pasar yang didalamnya

terdapat juga hal mengenai pengawasan, namun belum ada peraturan yang

dibuat khusus mengenai pengawasan yang dilakukan di pasar yang

menentukan jadwal pengawasan, intensitas pengawasan, proses pengawasan,

serta teknik dan cara pengawasannya. Hingga saat ini hal tersebut masih

berbentuk dalam perintah lisan yang dilakukan oleh Dirut selaku atasan di PD

Pasar Kota Tangerang terhadap para bawahannya yang bertugas sebagai

pelaksana pengawasan.

4.4.2 Pengukuran (Measurement)

Page 169: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

152

Dari aspek pengukuran, berkaitan dengan menentukan pengukuran

pelaksanaan kegiatan secara tepat sebagaimana yang seharusnya dilakukan

dalam kegiatan pengawasan yang didalamnya mencakup jadwal pengawasan,

SDM/tim pengawas, bentuk pengawasan, sistem pengawasan, mekanisme

pengawasan, sasaran pengawasan. Pengawasan yang dilakukan pada Pasar

Bandeng adalah pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung.

Dimana pada pengawasan langsung, pengawasan dilakukan dengan cara

mendatangi dan melakukan pemeriksaan di tempat yakni dapat berupa

pemeriksaan administratif atau pemerisaan fisik dan lapangan. Seperti hal nya

yang dilakukan oleh Kepala Pasar setiap harinya dimana langsung melakukan

pengawasan di lapangan, begitupula dengan PD Pasar Kota Tangerang yang

mendatangi langsung Pasar Bandeng untuk melakukan pengamatan dan

pemeriksaan. Kemudian, pengawasan tidak langsung, pengawasan yang

dilakukan tanpa mendatangi tempat pelaksanaan pekerjaan atau obyek yang

diawasi. Seperti halnya PD Pasar Kota Tangerang melakukan pengawasan

melalui laporan tertulis yaitu laporan pertanggunjawaban rutin yang telah

dibuat oleh Kepala Pasar maupun PT. Bangunbina Persada.

Sasaran pengawasan yang dilakukan di Pasar Bandeng adalah seluruh

pelaku usaha pasar, pengelola pasar, serta bangunan fisik pasar maupun

fasilitas pasar. Hal ini ditandai dengan hal-hal apa saja yang diukur dalam

melakukan pengawasan melalui pengamatan kepada pedagang, pemilik

kios/investor, tingkat pengujung, pihak pengelola baik dalam hal kebersihan,

retribusi, dan keamanan, serta fasilitas yang ada di Pasar Bandeng. Untuk

jadwal pengawasan sendiri belum pernah dibuat dan diajukan dalam peraturan

Page 170: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

153

pada PD Pasar Kota Tangerang sehingga pelaksanaan pengawasan yang

dilakukan oleh PD Pasar Kota Tangerang berdasarkan jenis pengawasan

mendadak dimana dilakukan sidak yang tidak direncanakan dan diberitahukan

sebelumnya kepada semua pihak yang berada di Pasar Bandeng. Hal ini

sengaja dilakuka oleh PD Pasar Kota Tangerang untuk melihat langsung

bagaimana situasi dan kodisi alami pasar. Namun, sangat disayangkan bahwa

intensitas pelaksanaan pengawasan tersebut terbilang kurang karena

berdasarkan beberapa pernyataan pedagang selaku sasaran pengawasan

mengakui bahwa pengawasan dari PD Pasar Kota Tangerang sering dilakukan

hanya pada saat-saat menjelang penilaian Adipura Kota Tangerang, selebihnya

diluar itu jarang dilakukan. Lain halnya dengan Kepala Pasar dan pihak

pengelola, pelaksanaan pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan rutin

setiap harinya dimana mereka berada di pasar langsung turun ke lapangan

untuk memantau dan melakukan pemeriksaan.

Proses pengawasan yang dilakukan oleh PD Pasar Kota Tangerang

kurang lebih sama dengan yang dilakukan oleh Kepala Pasar dan PT.

Bangunbina Persada. PD Pasar Kota Tangerang mendatangi langsung PAsar

Bandeng untuk melakukan pengawasan dengan berkeliling melihat, memantau,

serta memeriksa segala hal yang terdapat di pasar umtuk menemukan

permasalahan-permasalahan yang ada. Tidak hanya itu, dilakukan juga

pendekatan kepada pedagang untuk mengetahui kondisi perkembangan pasar.

Sama halnya dengan Kepala Pasar yang setiap harinya bertugas untuk

melakukan pengawasan langsung di Pasar Bandeng dengan menemui pedagang

serta memperhatikan segala kondisi yang ada baik kondisi operasional dan

Page 171: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

154

bangunan fisik Pasar Bandeng, setelah itu membuat laporan

pertanggunjawaban rutin yang diberikan kepada PD Pasar Kota Tangerang. Hal

senada juga dilakukan oleh pihak pengelola yakni pengawasan dilakukan oleh

SDM penmungut iuran retribusi kepada pedagang setiap harinya, yang

melakukan pekerjaan sambil memantau, memeriksa, serta mengontrol semua

yang berhubungan dengan operasional pasar, serta membuat laporan

pengelolaan pasar secara rutin yang diberikan ke PD Pasar Kota Tangerang.

Karena tidak adanya aturan baku yang menetapkan proses dan sistematika

pengawasan, hal ini telah menjadi pengetahuan dan kebiasaan semua pihak

dalam melakukan pengawasan berdasarkan perintah ndari atasan secara lisan.

Sedangkan untuk SDM pengawasan itu sendiri, dari pihak PD Pasar

Kota Tangerang tidak ada tim khusus untuk melakukan pengwasan.

Pengawasan dilakukan baik oleh Dirut hingga staff di kantor PD Pasar Kota

Tangerang. SDM yang melakukan pengawasan juga berdasarkan oleh

permasalahan-permasalahan yang ada di setiap pasar dimana SDM tersebut

disesuaikan dengan permasalahan yang ada demi mendapatkan solusi dan

pembenahan. Kepala Pasar juga merupakan SDM dari PD Pasar Kota

Tangerang karena merupakan kepanjangan tangan dari PD Pasar Pusat yang

ditetapkan untuk melakukan pengawasan setiap harinya di Pasar Bandeng.

Bentuk pengawasan yang dilakukan di Pasar Bandeng oleh PD PAsar

Bandeng yaitu pengawasan instern dan pengawasan ektern. Dimana

pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan dari dalam organisasi

yang bersangkutan, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh PD PAsar Kota

Tangerang maupun Kepala Pasar Bandeng. Sedangkan, pengawasan ekstern

Page 172: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

155

merupakan pengawasan dari luar, yaitu pengawasan yangdilakukan oleh pihak

luar orgabisasi. Dalam hal ini pengawasan ekstern juga dilakukan di Pasar

Bandeng, hal ini dibuktikan dengan adanya kerjasama pengawasan antara PD

Pasar Kota Tangerang dengan pihak lain yaitu beberapa Dinas di Kota

Tangerang antara lain Disperindag Kota Tangerang, BPOM Kota Tangerang,

dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

4.4.3 Membandingkan (Compare)

Pada tahap membandingkan, peneliti menemukan beberpa temuan

lapangan yang berupa beberapa permasalahan yang terjadi di Pasar Bandeng.

Terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha pasar baik pedagang

maupun pemilik kios/investor, antara lain pelanggaran yang dilakukan berupa

penambahan tempat dagangan hingga melewati batas yang telah ditentukan

yaitu batas garis merah, menempati tempat tidak sesuai dengan zona yang ada

sehingga pedagang selanjutnya yaitu pedagang baru ada yang ingin menempati

sesuai zona tetapi tidah bisa karena telah terisi dengan pedagang lain

sebelumnya, masih kurang mengerti dan pedulinya pedagang akan kebersihan

sekitarnya pada area dan bangunan pasar.

Beberapa pelanggaran dalam pola dagang pedagang di Pasar Bandeng

seperti melanggran batas dan zona yang telah ditetapkan di pasar diakui oleh

pedagang terpaksa dilakukan untuk menarik perhatian pengunjung agar dapat

bersaing dengan kondisi pasar yang sepi pengunjung untuk mencegah kerugian

dan mencapai target pendapatan yang mencukupi. Sangat disayangkan bahwa

pada bangunan yang telah baik setelah direvitalisasi, pedagang masih kurang

Page 173: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

156

memahami pentingnya menjaga kebersihan pasar demi kenyamanan pedagang

dan pengunjung. Pelanggaran yang dilakukan oleh investor adalah dengan

menutup kiosnya dalam jangka waktu yang lama sehingga banyak kios di

dalam pasar yang tidak terisi dan tutup. Berdasarkan pernyataan pedagang dan

administrasi pengelola pasar, hal ini terjadi disebabkan oleh tingginya harga

yang dibuat oleh investor untuk masyarakat yang ingin menyewa dan membeli

kios.

Selain penyimpangan dan pelanggaran, permasalahan yang ada di pasar

ini adalah minimnya tingkat pengunjung sehingga merugikan pedagang dan

menyebabkan turunnya pendapatan Pasar Bandeng. Berdasarkan temuan

lapangan yang dianalisis oleh peneliti, hal yang terlihat yang menunjukan

alasan sepinya pasar adalah bahwa terdapat banyaknya kios yang kosong dan

kurang ramainya pedagang yang berada di dalam pasar sehingga membuat

masyarakat berpendapat bahwa pasar ini kurang daya tarik pembeli. Hal ini

berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh investor yang menyebabkan

banyak kios kosong dan sepi pedagang. Selanjutnya adalah sepinya Pasar

Bandeng yakni karena lokasi dan tata bangunan pasar yang kurang strategis.

Kondisi fisik pasar dimana bangunannya terletak di pinggir jalan raya dengan

jarak yang terbilang jauh, jalan raya yang landai dan tidak ramai yang

membuat pasar tidak menjadi pusat perhatian masyarakat yang melewatinya.

Begitupula dengan bangunannya terutama pada lantai 1 yang dibangun

dibawah dataran tinggi sehingga dari jalan raya yang terlihat hanya bangunan

pada lantai 2 saja, yaitu bangunan yang terdapat banyak kios kosong sehingga

dapat menambah persepsi masyarakat untuk tidak berbelanja di Pasar Bandeng.

Page 174: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

157

Temuan lapangan yang dianalisis peneliti juga menunjukan hal lain

yang menjadi permasalahan di Pasar Bandeng, yaitu telah terjadi menurunnya

efekivitas pengelolaan fasilitas di Pasar Bandeng, yakni fasilitas parkir dan

lapngan futsal. Fasilitas parker pada awal revitalisasi beroperasional dengan

cara otomatis menggunakan teknologi komputer dan palang otomatis, namun

kini cara pengelolaannya telah berubah menjadi manual. Terjadi penutupan

pintu parkir dan pengurangan karyawan petugas parkir serta jam operasional

parker. Hal ini terpaksa dilakukan untuk meminilalisir pengeluaran yang ada

pada Pasar Bandeng. Selain itu, munculnya parkir liar yang berada di belakang

bangunan pasar dekat pemukiman warga yang dibuat oleh warga setempat

sehingga mengurangi pendapatan retribusi parkir Pasar Bandeng. Sedangkan

untuk fasilitas lapangan futsal sudah tidak berfungsi lagi karena kondisinya

yang sangat buruk akibat pengelolaan yang buruk dari pihak ketiga.

4.4.4 Melakukan Tindakan (Action)

Pada tahap ini, yang dilakukan oleh PD Pasar Kota Tangerang adalah

membenahi atau memperbaiki pelanggaran dan permasalahan yang ada di

Pasar Bandeng. Pada temuan lapangan yang dianalisis oleh peneliti, ditemukan

beberpa hal atau tindakan yang dilakukan oleh semua pihak untuk melakukan

perbaikan atas kesslahan, pelanggaran, permaslahan yang telah terjadi. Hal ini

meliputi koreksi atas hasil pengawasan, solusi untuk melakukan perbaikan,

serta perubahan standar, ukuran, atau norma. Terdapat keputusan-keputusan

yang telah diambil oleh PD Pasar Kota Tangerang untuk melakukan berbagai

cara demi meningkatkan minat masyarakat menjadi pengunjung Pasar Bandeng

Page 175: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

158

agar pasar ramai pemngunjung melalui bazaar yang diadakan di area Pasar

Bandeng, diadakannya pameran batu akik pada zamannya, memberikan tempat

untuk PKL sampai sekarang, hingga memberikan sewa kios gratis selama 3

bulan pertama untuk pedagang.

Sedangkan untuk sanksi yang berlaku, hingga saat ini belumada pihak

yang benar-benar melaksanakan dan menegaskan sanksi yang ada di dalam

Peraturan Daerah No 6 Tahun 2005 pada pasal 9 dan pasal 10 yang

menyatakan sanksi untuk pelaku usaha yang melakukan pelanggaran dalam hal

hak dan kewajibannya. Seperti halnya pedagang dan para investor yang telah

melakukan penyimpangan, tidak diberikan sanksi yang tegas sesuai dengan

standar yang ada yaitu peraturan tersebut. Hal yang dilakukan sebagai tindakan

korektif baru sebatas teguran melalui pernytaaan langsung secara lisan dan

surat, pemberitahuan sanksi, serta pertemuan yang dilakukan untuk melakukan

musyawarah. Dan hal tersebut belum memberikan dampak bagi perkembangan

pasar. Pelanggaran yang ada pada pedagang masih terus-menerus dilakukan

dan belum ada perubahan dari dahulu hingga sekarang. Pelanggaran tersebut

juga susah dihilangkan karena adanya faktor internal yaitu faktor dari sifat,

sikap, dan lingkungan para pedagang itu sendiri, karena seperti yang kita tahu

bagaimana perilaku di lingkungan pasar menimbulkan sikap acuh dan sikap

melawan dari diri para pedagang.

Di sisi lain, menurut temuan lapangan terdapat beberapa hal yang

menjadi pernyataan dari PD Pasar Kota Tangerang mengenai alsan tidak

diberlakukannya sanksi, yaitu diberikan toleransi dan kelonggaran kepada

Page 176: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

159

pedagang yang melakukan pelanggaran dengan berlatarbelakang kondisi dan

suasana pasar yang semakin menurun sehingga untuk mencegah menurun pula

pendapatan pedagang, terpaksa sanksi tidak diberlakukan. Terdapat juga sanksi

yang tidak tepat sasaran, seperti sanksi untuk ivestor yang tidak lagi dapat

diketahui kontaknya sehingga surat teguran dan pemberitahuan melalui telepon

tidak sampai kepada investor tersebut. Seharusnya, apabila keadaan dan

kondisi pelanggaran sudah memperburuk pasar itu sendiri, salah satu cara

untuk meperbaiki adalah dengan menegaskan dan memberlakukan sanksi yang

ada sesuai dengan standar yang telah dibuat. Sepeti sanksi penutupan dan

penyegelan kios hingga sanksi kurungan dan denda untuk pelaku usaha pasar

yang melakukan penyimpangan.

Selain permasalahan internal, PD Pasar Kota Tangerang juga

memperhatikan permasalahan eksternal pasar seperti maslaah kondis bangunan

dan kontur jalan yang mempengaruhi sepinya pengunjung pasar. Dalam hal ini,

tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh PD Pasar Kota Tangerang adalah

dengan mencari solusi melalui upaya korrdinasi dengan Dinas lain yaitu

bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Tangerang agar

mempertimbangkan jalan raya di depan pasar untuk diberikan tanda atau rambu

maupun polisi tidur di depan Pasar Bandeng agar pasar mendapat perhatian

dari masyarakat sehingga menarik masyarakat untuk menjadi pengunjung.

Namun, hingga saat ini belum ada respon yang didapat dari Dishub Kota

Tangerang.

Page 177: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

160

Temuan lapangan yang dianalisis juga menyatakan perubahan standar

yang ada pada pengelolaan Pasar Bandeng. Dengan kondisi pasar yang

semakin lama semakin sepi, berpengaruh juga pada pendapatan Pasar Bandeng

yang semakin hari semakin menurun sehingga terjadi perubahan atas

kompensasi pengelolaan pasar atau kontribusi yang diberikan PT. Bangunbina

Persada ke PD Pasar Kota Tangerang dari Rp 20.000.000,- menjadi Rp

13.000.000,- namun apabila di waktu yang akan dating terjadi penambahan

pedagang dan peningkatan pengunjung, kontribusi kembali disesuaikan dengan

melakukan analisis di lapangan. Tidak ada standar lain yang berubah, namun

akan lebih baik apabila peraturan-peraturan yang ada dievasluasi dan

diperbaharui lagi. Terhitung sejak tahun 2005 yaitu tahun dibuatnya peraturan

yang menjadi acuan PD Pasar Kota Tangerang dalam melakukan pengelolan

pasar sudah waktunya standar tersebut disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan

perkembangan Pasar Tradisional di Kota Tangerang pada masa sekarang

sehingga untuk kedepannya peraturan dapat mendukung pencapaian target dan

tujuan PD Pasar Kota Tangerang untuk memajukan pasar dan meningkatkan

PAD.

Page 178: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

161

Tabel 4.5

Matriks Hasil Penelitian

No Indikator Hasil Penelitian

1 Menentukan Standar

(Standards)

1. Keputusan Walikota Tangerang

Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perusahaan Daerah Kota Tangerang

2. Peraturan Daerah Kota Tangerang

Nomor 6 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Pasar

3. Addendum Perjanjian Kerjasama

Antara Perusahaan Daerah Kota

Tangerang dengan PT. Bangunbina

Persada Nomor Pihak Kesatu:

539.2/021-PD.PSR/2013 Nomor

Pihak Kedua: 004/BBP/I/2013

Tentang Pengelolaan Pasar Bandeng

4. Besaran/ukuran los, counter, dan kios,

pembatas melalui garis merah di

setiap tempat berjualan, zoning/plang

nama produk yang dijual di masing-

masing tempat, ketetapan kontribusi

retribusi

2 Pengukuran

(Measurement)

1. Pengawasan berbentuk pengawasan

langsung dan pengawasan tidak

langsung

2. Sasaran pengawasan adalah seluruh

pelaku usaha pasar (Pedagang,

Pemilik Toko/Investor, Pengunjung),

Pengelola Pasar, dan Bangunan Pasar

3. Tidak ada jadwal pengawasan dan tim

pengawas khusus. Pengawasan

dilaksanakan secara mendadak/sidak

4. Frekuensi pelaksanaan pengawasan

langsung dari PD Pasar Kota

Tangerang terbilang sedikit

5. Proses pengawasan dilakukan dengan

cara mendatangi, mengamati,

memeriksa, memantau, dan

melakukan pendekatan kepada

pedagang, serta memperhatikan

Page 179: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

162

sarana dan prasarana/fasilitas dari

fisik/bangunan pasar

6. Jenis pengawasannya adalah

pengawasan intern dan ekstern

3 Membandingkan

(Compare)

1. Pelanggaran pedagang: melanggar

batas garis yang ditetapkan untuk

berdagang dengan menambahkan

peti/meja untuk memperbanyak

produk, melanggar zoning dengan

menempati tempat yang bukan

kategori produk jualan, kurangnya

kepedulian akan kebersihan pasar

2. Pelanggaran investor/pemilik toko:

menutup kios dengan jangka waktu

lama tanpa komunikasi, menentukan

harga sewa/jual yang terlalu tinggi,

tidak menindaklanjuti hasil dari

musyawarah

3. Permasalahan pasar: turunnya jumlah

pedagang, pengunjung, serta

pendapatan pasar, bentuk bangunan

yang kurang strategis, munculnya

parkir liar, rusaknya fasilitas lapangan

futsal hingga tidak berfungsi

4 Melakukan Tindakan

(Action)

1. Mengadakan pameran batu akik

2. Menyewakan tempat untuk bazaar

motor dan optik

3. Memberikan tempat untuk PKL

4. Memberikan sewa kios gratis untuk 3

bulan pertama

5. Tidak diberlakukannya sanksi yang

ada dalam peraturan

6. Berkoordinasi dengan Dinas

Perhubungan Kota Tangerang agar

diberikan tanda dan rambu serta polisi

tidur di jalan raya pasar

(Sumber: Peneliti, 2016)

Page 180: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

163

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana pengawasan

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Pada Pasar Tradisional

Bandeng Pasca Revitalisasi, maka hasil penelitian yang dianalisis peneliti

dengan menggunakan teori Dimensi Pengawasan dari Stephen P. Robbins dan

Marry Coulter yang terdiri dari beberapa indikator dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Pertama, aspek menentukan standar masih pada sebatas standar-standar

umum seperti keputusan walikota tentang tata kerja organisasi, peraturan

daerah tentang pengelolaan pasar, addendum perjanjian MoU, serta standar lain

yang dinyatakan dalam bentuk fisik untuk mengatur pelaku usaha di pasar,

sedangkan standar atau acuan khusus untuk pelaksanaan pengawasan hingga

saat ini belum ada sehingga pelaksanaan pengawasan masih berdasarkan

perintah lisan dan bersistem seperti yang biasa dilakukan tanpa adanya

peraturan dan sistematika tertulis mengenai pelaksanaan pengawasan pasar.

Selain itu, peraturan yang ada juga belum pernah diperbaharui semenjak tahun

2005, dimana seharusnya peraturan harus mengikuti perkembangan pasar

dengan dilakukannya revisi atau pembaharuan peraturan.

Kedua, aspek pengukuran dimana pengawasan dilaksanakan dengan

waktu yang tidak ditentukan atau tidak dibuatnya jadwal pengawasan sehingga

Page 181: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

164

pelaksanaan pengawasan dilaksanakan secara tiba-tiba/sidak untuk mengetahui

kondisi alami pasar. tidak adanya tim khusus pengawas, pengawasan dilakukan

oleh Dirut beserta Staff dibidang yang berhubungan dengan permasalahan

Pasar Bandeng dengan sasaran seluruh pelaku usaha pasar. Pengawasan

dilakukan juga bersama Dinas lain di Kota Tangerang. Proses pengawasan

dilakukan dengan mendatangi langsung untuk mengamati pasar maupun

melakukan evaluasi dari laporan rutin Kepala Pasar. Frekuensi pelaksanaan

pengawasan langsung masih jarang dilakukan atau hanya dilakukan saat masa

penilaian Adipura Kota Tangerang.

Ketiga, aspek membandingkan yang menemukan beberapa pelanggaran

yang terjadi di pasar. masih banyak pelanggaran/penyimpangan yang dilakukan

oleh pelaku usaha di pasar baik pedagang maupun pemilik toko/investor.

Terdapat permasalahan intern maupun ekstern yaitu permasalahan sepinya

pengunjung di Pasar Bandeng, rusaknya dan hilangnya sarana dan prasarana,

serta buruknya fasilitas yang ada. Semua hal tersebut mengakibatkan turunnya

pendapatan baik untuk pedagang maupun pihak pengelola.

Keempat, aspek melakukan tindakan dimana telah dilakukan berbagai

cara untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada, seperti usaha untuk

meramaikan pasar hingga koordinasi yang dilakukan bersama investor maupun

dinas lain di Kota Tangerang. Sayangnya, hingga saat ini solusi yang dilakukan

belum memberikan dampak baik dalam memajukan Pasar Bandeng.

Oleh karena itu, pengawasan Pasar Bandeng pasca revitalisasi belum

dilakukan secara optimal oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang yang

Page 182: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

165

diakibatkan oleh kendala yang ada seperti masih terjadinya pelanggaran yang

dilakukan pelaku usaha pasar walaupun sudah diberikan peringatan, belum

terkoordinir dengan baik usaha yang dilakukan PD Pasar Kota Tangerang

dengan Dinas lain dalam melakukan pengoreksian, belum dilakukannya solusi

meramaikan Pasar dari pihak swasta, dan biaya yang belum mencukupi untuk

pembenahan fasilitas Pasar.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Pengawasan

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang pada Pasar Bandeng pasca

revitalisasi, maka saran yang dapat peneliti ajukan untuk dijadikan masukan

dan bahan pertimbangan yaitu:

1. Perlu dibuatnya peraturan khusus mengenai pelaksanaan pengawasan

pasar agar terdapat susuan tata kerja pengawasan yang tertulis dan

sistematis dalam pelaksanaannya.

2. Pelaksanaan pengawasan lagsung oleh PD Pasar Kota Tangerang

sebaiknya dilakukan secara rutin setiap minggunya agar pedagang

merasa diperhatikan dan guna mencegah munculnya pelanggaran dan

permasalahan di pasar.

3. Ditegakkannya sanksi yang terdapat dalam peraturan yang ada agar

para pelaku usaha pasar yang melakukan pelanggaran mendapatkan

efek jera sehingga tidak lagi mengulangi kesalahannya.

4. Diadakannya penarikan retribusi perhari terhadap kios kosong yang

dibiarkan oleh investor sehingga di masa yang akan datang para pemilik

Page 183: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

166

toko mau membuka tokonya dengan mempertimbangkan harga agar

masyarakat dapat menyewa/membeli.

5. Dilakukannya pembenahan dan pembaharuan terhadap fasilitas yang

rusak dan mengakibatkan kehilangan fungsi agar pengunjung pasar

merasa nyaman dengan kondisi pasar.

Page 184: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Baswori & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.

RINEKA CIPTA.

Bungin. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke

arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

David, R.F. 2004. Manajemen Strategis. Edisi ke 7. Jakarta: PT. INDEKS.

David, R.F. 2006. Manajemen Strategis. Edisi ke 10. Jakarta: Salmba Empat.

Dirgantoro. 2004. Manajemen Strategik Konsep, Kasus, dan Implementasi.

Jakarta: PT. Grasindo

Djam’an Satori & Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

George R. Terry & Leslie W. Rue. 2009. Dasar-Dasar Manajemen.

Terjemahan G.A. Ticoalu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamidi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan Praktis Penulisan

Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Handayaningrat. 1990. Pengantar Studi Ilmu Administrasi Negara dan

Manajemen. Jakarta: PT. Inti Idayu Press dan Yayasan Masagung.

Handoko. 2003. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, S.P. 2009. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi

Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Irawan. 2007. Penelitian Kualitatif & Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. DIA

FISIP UI.

J. David Hunger & Thomas L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Ed. II.

Yogyakarta: ANDI.

Kotler & Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.

LAN RI. 1997. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Jilid II/Edisi

Ketiga. Jakarta: PT. TOKO GUNUNG AGUNG.

Lawrence & William. 1988. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan.

Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Leksono, S. 2009. Runtuhnya Modal Sosial pasar Tradisional. Malang: CV.

Citra.

Manullang. 2004. Dasar-dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press.

Page 185: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

Matthew B. Milles & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif:

Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas

Indonesia (UI – Press)

Mintorogo, A. 2000. Pengantar Ilmu Administrasi. STIA LAN PRESS.

Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan

Keunggulannya. Jakarta: PT. Grasindo.

Robert S. Pyndick dan Daniel L. Rubinfield. 2007. Mikroekonomi (Edisi 6)

Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks

Robbins, Stephen P., Coulter Mary. 2005. Management. International Edition.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Siagian, P. 2007. Fungsi-Fungsi Manajerial. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Siagian,P. 2008. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Solihin, I. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.

Subagiyo, P. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT.

RINEKA CIPTA.

Sukoco. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. PT. Gelora

Aksara Pratama Erlangga.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan r&d. Bandung:

Alfabeta.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta: ANDI.

Triton. 2011. Manajemen Strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis. Jakarta:

ORYZA.

Sumber Lain:

Skripsi

Sihotang. 2013. Stategi Optimalisasi Operasional Pasar Tradisional Studi

Kasus pada Pasar Pusat Pasar Kota Medan.

Hanisyah. 2014. Pengawasan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Tangerang Tentang Daerah Wisata Pantai Di Kabupaten

Tangerang, Studi Kasus: Pantai Tanjung Kait, Pantai Sangrila, dan

Pantai Tanjung Pasir.

Sunarya. 2009. Pengawasan Dalam Pengelolaan Pertambangan Umum Oleh

Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Lebak, Studi Kasus:

Page 186: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

Kawasan Pertambangan di Cikidang Kecamatan Cibeber Kabupaten

Lebak.

Ayu Dwi Purnamasari. 2014. Analisis Kinerja Operasional Pasar Tradisonal

Kota Bekasi.

Jurnal

Rosita. 2012. Pengawasan Keuangan. Jurnal LAN RI.

Masitoh, E.A. 2013. Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional: Studi

Revitalisasi Pasar Piyungan Bantul. Jurnal PMI Vol. X No. 2. 63-78.

Artikel

Rizal, T.K. 2013. Regulasi Pasar Modern dan Pasar Tradisional dalam

Persaingan Usaha. Universitas Negeri Yogyakarta.

Ratna, L.V. 2012. Revitalisasi Pasar Tradisional Pada Masyarakat Modern.

http://devisakuntala.blogspot.com/2012/03/revitalisasi-pasar-

tradisional-pada.html [Tanggal akses 01/11/2014].

Noel. 2013. Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Tangerang. http://pdpasarkotatangerang.blogspot.com/2013/10/revitalisasi-pasar-

tradisional-di-kota.html [Tanggal akses 04/11/2014].

Vanadiraha. 2014. Revitalisasi Pasar Tradisional. https://vanadiraha.wordpress.com/2014/01/07/revitalisasi-pasar-

tradisional/ [Tanggal akses 01/11/2014].

Dokumen

Undang – Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1962 Perusahaan Daerah.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.

Perda Kota Tangerang No. 6 Tahun 2005 Pengelolaan Pasar.

Keputusan Walikota Tangerang Nomor 9 Tahun 2003 Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Perusahaan Daerah Kota Tangerang.

Company Profil Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang Tahun 2005.

Addendum Perjanjian Kerjasama Antara Perusahaan Daerah Kota

Tangerang dengan PT. Bangunbina Persada Nomor Pihak Kesatu: 539.2/021-

PD.PSR/2013 Nomor Pihak Kedua: 004/BBP/I/2013 Tentang Pengelolaan

Pasar Bandeng.

Page 187: PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/767/1/PENGAWASAN PERUSAHAAN DAERAH... · penjual dan pembeli. Pasar menjadi tujuan utama masyarakat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Naomi Laura

Tempat & tanggal lahir : Tangerang, 21 Oktober 1993

Alamat : Jl. Hayam Wuruk No.88 Kec.

Cibodas, Kel. Cibodas, Perumnas IV,

Kota Tangerang

Jenis Kelamin : Perempuan

Email : [email protected]

Pendidikan

1999-2000 : TK Kesuma Bangsa

2000-2006 : SD Kesuma Bangsa

2006-2009 : SMP Strada Slamet Riyadi

2009-2011 : SMAK BKKK Tangerang

2011 : Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa