PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh...

34
PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING & PACKING SANTAN BUBUK DI PT MITRATAMA RASA SEJATI LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh: Yolanda Pangestika 14.I1.0152 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

Transcript of PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh...

Page 1: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING & PACKING

SANTAN BUBUK

DI PT MITRATAMA RASA SEJATI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pangan

Oleh:

Yolanda Pangestika

14.I1.0152

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2017

Page 2: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

i

HALAMAN PENGESAHAN

PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING & PACKING

SANTAN BUBUK DI PT MITRATAMA RASA SEJATI

Oleh:

Yolanda Pangestika Proboningrum

NIM: 14.I1.0152

Program Studi: Teknologi Pangan

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal: 28 November 2016

Semarang, 6 Januari 2017

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan, Dekan,

Tri Wahyana Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, M.Sc.

Pembimbing Akademik,

Ivone Fernandez, S.Si, M.Sc.

Page 3: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan kerja praktek di PT Mitratama Rasa Sejati tanpa adanya

hambatan apapun. Laporan Kerja Praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan.

Selama pelaksanaan kerja praktek dan pembuatan laporan ini penulis juga mendapat

banyak bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung, membimbing, dan

membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikan

dengan baik. Maka dari itu, pada kessempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melindungi, membimbing, menyertai dan

memberkati sepanjang hidup penulis hingga kini penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan laporan ini dengan baik.

2. Ibu Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian UNIKA Soegijapranata.

3. Ibu Ivone Elizabeth Fernandez, S.Si., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu dan tenaga dalam membimbing, memberi saran, kesempatan,

dan juga semangat hingga akhir penyelesaian laporan Kerja Praktek ini.

4. Ibu Dea Nathania Hendryanti, S.TP selaku koordinator kerja praktek yang telah

membantu dan mengarahkan proses pengajuan proposal kerja praktek.

5. Ibu Shierly dan Bapak Bondan yang telah memberikan kesempatan penulis dan

teman-temannya dalam melakukan Kerja Praktek di PT Mitratama Rasa Sejati.

6. Bapak Tri dan Bapak Fuad selaku pmbimbing lapangan yang telah menyediakan

waktu dan membantu saat pelaksanaan kerja praktek serta dalam proses pembuatan

laporan Kerja Praktek ini.

7. Seluruh staff dan karyawan PT Mitratama Rasa Sejati yang telah menerima dan

membantu penulis beserta teman-temannya saat pelaksanaan Kerja Praktek.

8. Staff Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian yang telah membantu dalam bidang

administrasi dari awal Kerja Praktek hingga terselesaikannya laporan Kerja Praktek

ini.

Page 4: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

iii

9. Orang tua penulis yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan selama

Kerja Praktek serta saat proses pembuatan laporan Kerja Praktek.

10. Kakak penulis yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama kerja praktek

berlangsung.

11. Theresa Larasati Santosa dan Marcia Aristya Dewana sebagai teman seperjuangan

yang telah membantu, mendorong, mendukung, menyemangati dan menemani

selama proses pelaksanaan kerja praktek, pengambilan data dan informasi, hingga

terselesaikannya penulisan laporan kerja praktek ini.

12. Lupita, Sela, Cecil, Arum, Ratna dan Sandra yang selalu memberikan dukungan

serta semangat dari awal Kerja Praktek sampai penulisan laporan selesai.

13. Seluruh pihak yang telah terlibat namun tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.

Penulis menyadari laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dan memiliki

banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk menyempurnakan laporan kerja praktek ini. Penulis berharap bahwa

laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca

khususnya mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

Semarang, 6 Januari 2017

Penulis

Yolanda Pangestika Proboningrum

Page 5: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

iv

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .............................................................................................. i

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ................................................................................................................. iv

Daftar Gambar ........................................................................................................ v

Daftar Tabel ............................................................................................................ vi

1. Pendahuluan...................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2. Tujuan ........................................................................................................ 2

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 2

1.4. Metode Kerja Praktek ................................................................................ 2

2. Profil Perusahaan .............................................................................................. 3

2.1. Sejarah Perusahaan .................................................................................... 3

2.2. Profil Umum Perusahaan ........................................................................... 4

2.3. Visi & Misi ................................................................................................ 4

2.4. Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan ................................................... 5

2.5. Struktur Organisasi .................................................................................... 5

2.6. Ketenagakerjaan ........................................................................................ 7

3. Spesifikasi Produk ............................................................................................ 9

4. Proses Produksi................................................................................................. 13

5. Pengawasan Mutu Proses Filling & Packing ................................................... 17

5.1. Berat Sachet ............................................................................................... 18

5.2. Kesesuaian Isi dengan Kemasan................................................................ 20

5.3. Tes Kebocoran ........................................................................................... 21

5.4. Kode Produksi ........................................................................................... 22

5.5. Ketepatan Isi .............................................................................................. 24

6. Kesimpulan ....................................................................................................... 26

7. Daftar Pustaka................................................................................................... 27

Page 6: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo Rodamas Group .............................................................................. 3

Gambar 2. Logo PT Mitratama Rasa Sejati ............................................................... 3

Gambar 3. Struktur Organisasi PT Mitratama Rasa Sejati ........................................ 6

Gambar 4. Diagram Alir Proses Produksi Tepung Bumbu Sasa ............................... 13

Gambar 5. Akurasi Pengisian .................................................................................... 16

Page 7: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis produk ................................................................................................. 9

Tabel 2. Kuantitas BDKT yang dinyatakan dalam berat dan volume ....................... 17

Page 8: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi terus berkembang pesat seiring berjalannya waktu, begitu juga

teknologi dalam bidang pangan. Hal tersebut seiring dengan kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan. Sebagai mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas

Katolik Soegijapranata Semarang, kami dituntut untuk memiliki pengetahuan dan

pengalaman yang luas dalam dunia industri pangan.

Pada saat perkuliahan, kami mendapatkan pengetahuan mengenai teknologi dalam

industri pangan secara garis besar melalui teori serta kegiatan praktikum yang dilakukan

di laboratorium. Namun, hal-hal tersebut dirasa kurang cukup untuk menambah

wawasan mengenai dunia industri pangan yang sebenarnya. Oleh sebab itu, kami

membutuhkan praktek yang sesungguhnya di luar kegiatan perkuliahan, yang berupa

Kerja Praktek (KP), sehingga kami dapat mempelajari dan memahami situasi

sebenarnya serta mendapat tambahan pengetahuan yang bermanfaat dengan cara terjun

langsung ke lapangan.

PT Mitratama Rasa Sejati merupakan perusahaan dalam bidang pangan yang

memproduksi berbagai jenis tepung bumbu, saos serta mayonaise. PT Mitratama

sebagai produsen makanan berkomitmen untuk menerapkan sistem manajemen

keamanan pangan yang mmengacu pada ISO 22000, SQMS, CODEX, SJH untuk

menghasilkan produk yang berkualitas, halal, dan aman dikonsumsi serta memberikan

kepuasan kepada semua pelanggan melalui penerapan sistem manajemen mutu pangan,

penerapan proses produksi yang terkontrol dengan baik dan efisien, menciptakan

perbaikan dan peninjauan yang berkelanjutan. Hal tersebut sangat cocok untuk

dijadikan pembelajaran dalam industri teknologi pangan. Oleh karena itu, penulis

memilih PT Mitratama Rasa Sejati sebagai tempat untuk kerja praktek.

Pada proses kerja praktek yang penulis lakukan, lebih berfokus pada pengawasan mutu

atau quality control di PT Mitratama Rasa Sejati. Pengawasan mutu dilakukan

seluruhnya mengarah kepada pencapaian produk akhir yang sesuai dengan standar mutu

Page 9: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

2

produk yang berlaku sehingga dapat menghasilkan produk yang seragam. Pembelajaran

mengenai proses QC filling & packing untuk produk tepung bumbu belum diketahui

secara mendalam oleh penulis. Hal tersebut bisa penulis pelajari melalui kerja praktek di

PT Mitratama Rasa Sejati. Selain itu, teori selama perkuliahan yang belum

diaplikasikan atau dilihat secara langsung dapat dipelajari dan diaplikasikan di PT

Mitratama Rasa Sejati.

1.2. Tujuan

Tujuan dilakukannya kerja praktek ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses

produksi dan pengawasan mutu proses filling & packing santan bubuk yang diterapkan

PT Mitratama Rasa Sejati.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kerja praktek ini dilaksanakan di PT Mitratama Rasa Sejati selama 23 hari dimulai dari

tanggal 25 Juli 2016 dan berakhir tanggal 25 Agustus 2016.

1.4. Metode Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan menggunakan metode wawancara,

pengamatan langsung, diskusi serta studi pustaka yang berkaitan dengan kerja praktek.

Page 10: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

3

2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Mitratama Rasa Sejati merupakan perusahaan yang berdiri pada bulan November

1994. Awalnya, PT Mitratama Rasa Sejati adalah joint venture dengan PT McCormick

(USA). Namun, pada tahun 1998 joint venture berakhir sehingga pada saat ini 100%

kepemilikannya adalah oleh Rodamas Grup.

PT Mitratama Rasa Sejati adalah salah satu anak perusahaan Rodamas Grup yang

bergerak dalam industri pangan, yaitu bumbu masak (Dry Product) dan saos sambal

(Wet Product). Sasaran Pemasaran adalah konsumen produk ritel dan konsumen produk

industrial, dengan produk seperti tepung bumbu, seasoning, marinade, chili & tomato

sauce. PT Mitratama Rasa Sejati berlokasi di Jalan Jababeka Raya Blok N No 5-7

Kawasan Industri Jababeka I Cikarang Bekasi dengan luas tanah 9295 m2 x 9380 m2

dan bangunan 3286 m2 x 4602,75 m2. Jumlah tenaga kerja di PT Mitratama Rasa Sejati

berjumlah lebih kurang 400 orang.

Gambar 2. Logo PT Mitratama Rasa Sejati

Gambar 1. Logo Rodamas Group

Page 11: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

4

2.2. Profil Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Mitratama Rasa Sejati

Alamat : Jl. Jababeka Raya Blok N 5 – 7 Cikarang Industrial Estate,

Bekasi 17530

Telepon : (021) 8934373 / 8934379

Faximile : (021) 89833135

Email : [email protected]

Tanggal berdiri : 10 November 1994

Luas

- Tanah : 9295 m2 x 9380 m2

- Bangunan : 3286 m2 x 4602,75 m2

Produksi utama : seasoning, marinade, batter, breader dan predust, saus cabe dan

saus tomat

Pelanggan : PT Sasa Inti, dll.

Jumlah karyawan : 400

2.3. Visi & Misi

Visi

Menjadi produsen makanan terbaik, dengan produk yang bermutu, halal, bergizi dan

aman bagi konsumen.

Misi

PT Mitratama berkomitmen untuk:

1. Menerapkan system manajemen keamanan pangan.

2. Menerapkan proses produksi yang terkontrol dengan baik dan efisien.

3. Menciptakan suasana kerja yang aman, nyaman dan harmonis.

Page 12: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

5

2.4. Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan

PT Mitratama sebagai produsen makanan berkomitmen untuk menerapkan sistem

manajemen keamanan pangan yang mengacu pada ISO 22000, SQMS, CODEX, SJH

untuk menghasilkan produk yang berkualitas, halal, dan aman dikonsumsi serta

memberikan kepuasan kepada semua pelanggan melalui:

Penerapan sistem manajemen mutu pangan

Penerapan proses produksi yang terkontrol dengan baik dan efisien

Menciptakan perbaikan dan peninjauan yang berkelanjutan

2.5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar bagian yang terdapat pada suatu

organisasi/perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.

Struktur organisasi meliputi pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu bagian

dengan yang lain dan bagaimana hubungan, aktivitas dan fungsi tiap bagian dibatasi

(Prajudi, 1985). Struktur organisasi yang dimiliki PT Mitratama Rasa Sejati dapat

dilihat pada Gambar 3.

Page 13: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

6

Gambar 3. Struktur Organisasi PT Mitratama Rasa Sejati

Page 14: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

7

2.6. Ketenagakerjaan

PT Miratama Rasa Sejati memiliki tenaga kerja berjumlah ± 400 karyawan. Karyawan

di PT Mitratama Rasa Sejati dibagi menjadi dua yaitu staff dan non staff. Untuk

karyawan jenis staff, penerimaan karyawan dilakukan oleh bagian HRD atau dengan

menggunakan konsultan. Penerimaan karyawan jenis non staff dilakukan kerjasama

dengan perusahaan tenaga kerja. Sebelum karyawan diterima menjadi karyawan tetap,

maka harus menjalani 3 bulan masa percobaan.

PT Mitratama Rasa Sejati juga telah mengatur tentang kesejahteraan karyawan.

Karyawan yang bekerja mendapatkan perlindungan kecelakaan & kematian selama

bekerja. Selain itu, karyawan juga mendapatkan jaminan hari tua. Hal tersebut telah

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Program Pensiun dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja

dan Jaminan Kematian.

Pembagian jam kerja untuk tenaga kerja PT Mitratama Rasa Sejati antara lain:

Administrasi kantor dilaksanakan setiap hair kerja dengan jadwal:

Senin – Jumat : 08.00 – 17.00 WIB

Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

Jadwal produksi harian dibagi menjadi 3 shift dengan pembagian sebagai berikut untuk

hari:

Senin-Jumat

Shift pagi : 07.00 – 15.00 WIB

Shift siang : 15.00 – 23.00 WIB

Shift sore : 23.00 – 07.00 WIB

Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

Page 15: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

8

Sabtu

Shift pagi : 07.00 – 12.00 WIB

Shift siang : 12.00 – 17.00 WIB

Shift sore : 17.00 – 22.00 WIB

Istirahat : –

Pergiliran shift kerja untuk karyawan produksi setiap 1 minggu sekali. Kegiatan

produksi tidak dilakukan pada hari minggu sehingga karyawan mendapatkan libur setiap

hari minggu dengan total jam kerja dalam seminggu sebesar 40 jam. Hal tersebut diatur

dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Page 16: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

9

3. SPESIFIKASI PRODUK

3.1. Jenis Produk

PT Mitratama Rasa Sejati menghasilkan berbagai macam produk yang tersebar di

seluruh Indonesia. Produk yang dihasilkan PT Mitratama Rasa Sejati secara keseluruhan

dibagi menjadi produk kering dan produk basah. Beberapa jenis produk kering di PT

Mitratama Rasa Sejati dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel. 1 Jenis Produk

Nama Produk Varian Size Gambar

Larasa

Bumbu Lumur

Ayam

Spesial 26 gram

Larasa

Bumbu Nasi Goreng Jawa 20 gram

Page 17: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

10

Nama Produk Varian Size Gambar

Larasa

Bumbu Kuah Sayur Sop 20 gram

Sasa

Tepung Bumbu

Serbaguna

Original

40 gram

80 gram

250 gram

Hot & Spicy 80 gram

250 gram

Oriental 80 gram

250 gram

Page 18: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

11

Nama Produk Varian Size Gambar

Sasa Tepung untuk

Pisang Goreng Vanila

80 gram

225 gram

Sasa Tepung untuk

Bakwan -

80 gram

225 gram

Sasa Kaldu Pelezat

Serbaguna

Sapi

12 gram

250 gram

1 kg

Ayam

12 gram

250 gram

1 kg

Page 19: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

12

Nama Produk Varian Size Gambar

Sasa

Santan Bubuk -

23 gram

80 gram

500 gram

Page 20: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

13

4. PROSES PRODUKSI

Proses pembuatan tepung bumbu secara garis besar terbagi menjadi 3 tahap yaitu

penanganan bahan baku, proses produksi serta pengemasan dan penyimpanan. Diagram

alir proses produksi tepung bumbu secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 4. Diagram Alir Proses Produksi Tepung Bumbu Sasa

Incoming material

Fumigation

Sieving

Weighing

Mixing

Metal detector

Filling & Packing

Cartoning

Storing

Page 21: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

14

1. Incoming Material

Incoming material merupakan tahap awal penerimaan bahan baku yang berupa tepung

terigu, garam dan bahan lain yang digunakan dalam proses produksi. Selain penerimaan

bahan baku, pada tahap ini juga dilakukan penerimaan bahan pembungkus yang terdiri

dari kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Semua bahan-bahan yang

diterima kemudian dilakukan pengecekan oleh QC incoming raw material dan

packaging material.

2. Fumigation

Fumigasi merupakan suatu perlakuan yang diberikan terhadap suatu komoditi dengan

menggunakan suatu fumigant tertentu, di dalam ruang kedap udara, pada suhu dan

tekanan tertentu. Pada tahap ini, bahan baku yang difumigasi adalah tepung terigu.

Proses fumigasi tersebut dilakukan selama 4 hari. Bahan kimia yang digunakan untuk

fumigasi adalah PH3. Pemilihan fosfin sebagai fumigan dalam pelaksanaan fumigasi

sebagai salah satu alternatif bagi komoditas yang tidak direkomendasikan di fumigasi

dengan menggunakan metilbromida seperti benih, produk makanan, produk olahan, biji-

bijian yang mengandung lemak dan protein tinggi. Hal ini karena metilbromida

merupakan fumigan yang sangat beracun, sedangkan fosfin relatif aman terhadap

komoditas yang difumigasi. Perlakuan dengan fosfin secara berulang-ulang relatif tidak

meninggalkan residu pada komoditas.

3. Sieving

Pada tahap ini, dilakukan pengayakan tepung terigu di ruang produksi. Pengayakan

merupakan cara mengelompokkan butiran yang akan dipisahkan menjadi satu atau

beberapa kelompok. Dengan demikan, partikel lolos ayakan (butir halus) dan yang

tertinggal diayakan (butir kasar) dapat dipisahkan. Ukuran butiran tertentu yang masih

bisa melintasi ayakan, dinyatakan sebagai butiran batas (Voigt, 1994). Setelah diperoleh

tepung terigu yang halus, kemudian dilakukan proses penimbangan.

Page 22: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

15

4. Weighing

Pada tahap ini, tepung bumbu ditimbang sesuai dengan resep yang digunakan.

Penimbangan tersebut dilakukan untuk mendapatkan rasa yang pas pada produk akhir.

Proses penimbangan tersebut dilakukan di ruang produksi.

5. Mixing

Mixing merupakan proses pencampuran tepung bumbu yang dilakukan di ruang

produksi. Proses pencampuran tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat

menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan homogen. Pada tahap ini,

dilakukan quality control produk setengah jadi oleh QC proses pencampuran.

6. Metal detector

Metal detector adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi kandungan metal yang

berada di suatu produk, barang, makanan dan lain lain. Metal detector banyak

digunakan oleh perusahaan – perusahaan kelas menengah hingga atas untuk masalah

keamanan makanan pangan dan juga keamanan perusahaan. Pada tahap ini, tepung

bumbu diletakkan diatas conveyor untuk mendeteksi jika terdapat metal yang secara

tidak sengaja tercampur dengan tepung bumbu.

7. Filling & Packing

Pada proses ini, tepung bumbu dimasukkan ke dalam kemasan primer, kemasan

sekunder dan kemasan tersier. Proses ini dilakukan di ruang filling & packing, dimana

juga dilakukan pengawasan mutu atau quality control oleh bagian QC filling & packing

untuk mempertahankan kualitas produk akhir. Pengawasan mutu pada proses ini

meliputi pengujian berat sachet, kesesuaian isi dengan kemasan primer, kebocoran

kemasan primer, kode produksi dan ketepatan isi produk.

8. Cartoning

Cartoning merupakan proses memasukan tepung bumbu dalam kemasan sekunder ke

dalam kemasan tersier. Proses ini masih dilakukan di ruang filling & packing.

Page 23: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

16

9. Storing

Setelah semua produk siap maka akan disimpan pada gudang penyimpanan barang jadi.

Produk jadi tersebut tidak boleh terlalu lama disimpan dalam gudang sehingga

menggunakan system first-in-first-out (FIFO).

Page 24: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

17

5. PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING

Pengawasan mutu yakni kegiatan yang memiliki tujuan untuk mempertahankan produk

hasil dari suatu proses produksi. Salah satu cara untuk melakukan pengawasan mutu

yakni dengan mengevaluasi kinerja dari proses produksi serta membandingkan kinerja

nyata proses dengan standar. Kegiatan pengawasan mutu tersebut terdiri dari semua

kegiatan proses produksi, mulai dari baku, proses produksi sampai produk akhir

(Puspitasari, 2004). Pengendalian mutu dilakukan untuk mendapatkan produk yang

sesuai dengan standar yang ada maupun untuk mengetahui efisiensi dari kegiatan

produksi. Contohnya yakni pemakaian bahan baku yang lebih dari standar, hal tersebut

dapat disebut dengan pemborosan tenaga maupun waktu (Stanton, 2000). Pengawasan

mutu dibagi menjadi empat jenis yakni pengawasan mutu bahan baku, pengawasan

proses produksi, pengawasan produk jadi dan juga pengawasan pengepakan

(Prawirosentono, 2004).

Baedhowie & Pranggonowati (2005) menyatakan yakni produk yang rusak dapat

diantisipasi sebelum terjadi. Manfaat dari pencegahan tersebut yaitu:

1) Perusahaan tidak perlu memperbaiki barang yang rusak (remade), sehingga proses

produksi dalam perusahaan berjalan dengan baik.

2) Konsumen tidak akan mengembalikan produk yang dibeli. Jika konsumen tersebut

membeli produk dalam keadaan yang rusak akibat proses produksi yang kurang baik,

maka konsumen tersebut berhak untuk mengembalikan produk yang sudah dibeli.

Pengembalian produk yang rusak dilakukan melalui pengecer ataupun distributor.

Seringnya pengembalian produk yang rusak dapat membuat pengecer dan distributor

enggan untuk menjual produk tersebut. Oleh sebab itu, perusahaan dapat kehilangan

rantai distribusi dalam menjual barang.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan yakni mencegah kerusakan dari

produk dapat mempengaruhi pemasaran. Oleh sebab itu, upaya dalam menjaga mutu

dengan mencegah kerusakan selama proses produksi adalah kegiatan yang sangat

penting. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya hal yang buruk seperti penurunan

pangsa pasar. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan mutu dari produk yang

Page 25: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

18

diproduksi, maka PT Mitratama Rasa Sejati melakukan beberapa uji dan pengecekan

untuk mempertahankan mutu produk akhir.

Pengawasan mutu yang akan dibahas pada laporan kerja praktek ini adalah pengawasan

mutu produk akhir (filling & packing) di PT Mitratama Rasa Sejati. Pengawasan mutu

produk akhir ini dilakukan oleh QC filling & packing. Pemeriksaan produk akhir

tersebut dilakukan dengan metode sampling setiap 1 jam. Sampel tersebut kemudian

diuji untuk mengetahui kesesuaian mutu produk dengan standar yang telah ditetapkan

PT Mitratama Rasa Sejati. Parameter yang diamati meliputi berat sachet, kesesuaian isi

dengan kemasan, kebocoran, kode produksi, dan ketepatan isi. Produk yang telah sesuai

dengan standar kemudian disimpan dalam gudang produk jadi.

5.1. Berat Sachet

Uji berat sachet merupakan pengujian berat pada kemasan. Uji ini dilakukan dengan

metode sampling yang dilakukan setiap 1 jam. Metode sampling digunakan bertujuan

untuk membuat penarikan sampel lebih efisien. Metode sampling yakni metode

pemilihan sampel dan metode perkiraan dengan biaya kecil. Namun, metode ini

merupakan metode yang cukup teliti untuk tujuan tertentu (Cochran, 1977).

Pada uji ini, dilakukan pengujian berat pada kemasan dengan cara ditimbang. Produk

tersebut dicek kesesuaian berat dengan berat standar yang telah ditetapkan PT

Mitratama Rasa Sejati. Berat standar tersebut berbeda-beda untuk setiap produk. Produk

yang memiliki berat yang tidak sesuai akan ditolak dan kemudian dilakukan proses

pembungkusan ulang. Selain itu, untuk mengatasi perbedaan berat tersebut, operator

harus melakukan pengaturan mesin yang digunakan.

Perbedaan berat untuk setiap isi produk dalam kemasan dapat disebabkan oleh beberapa

faktor. Salah satunya adalah proses filling. Proses filling dipengaruhi oleh kelembaban,

efek dari perangkat mekanik yang terlibat dalam proses filling dan lain-lain. Oleh sebab

itu, berat isi yang sama tidak bisa tercapai dalam setiap produk (Hi-Speed

Checkweigher Company, Inc., 1997).

Page 26: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

19

PT Mitratama Rasa Sejati menetapkan berat minimal dan maksimal untuk setiap

produk. Contohnya adalah pada berat produk Santan Bubuk yang tertera pada kemasan

adalah 23 gram. Namun, dalam proses filling, range beratnya adalah 24 gram – 26

gram. Hal tersebut sesuai dengan teori Hi-Speed Checkweigher Company, Inc. (1997)

yang menyatakan bahwa cara yang paling efektif untuk menurunkan percent rejects

adalah dengan menurunkan standar deviasi dari pengisi. Gambar akurasi pengisian

dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 5. Akurasi Pengisian

Pada proses filling juga ditetapkan batas zona. Batas zona merupakan nilai berat yang

ditetapkan oleh operator untuk menetapkan titik cut-off antara produk. Pengaturan batas

zona tersebut ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Jika akurasi yang ditetapkan adalah 1

gram maka ada kemungkinan produk yang akan diterima atau ditolak dalam gram batas

zona. Oleh karena itu, batas zona harus ditetapkan pada titik dimana hampir tidak ada

kemungkinan untuk terjadinya kekurangan berat atau kelebihan berat produk (Hi-Speed

Checkweigher Company, Inc., 1997). Hal tersebut sesuai dengan yang diterapkan PT

Mitratama Rasa Sejati, contohnya pada Produk Santan Bubuk yang memiliki standar

berat minimal 24 gram, target 25 gram dan maksimal 26 gram.

Page 27: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

20

Selain itu, Menteri Perdagangan Republik Indonesia juga sudah mengatur tentang

barang dalam keadaan terbungkus (BDKT). Dalam peraturan tersebut dijelaskan tentang

batas kesalahan yang diizinkan untuk suatu produk makanan. BDKT yang tidak sesuai

dengan peraturan tersebut dapat ditarik dari peredaran produsen. Berat produk Santan

Bubuk yakni kurang dari 50 gram. Oleh sebab itu, batas kesalahan yang diizinkan yakni

9% dari berat total. Tabel batas kesalahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kuantitas BDKT yang dinyatakan dalam berat dan volume

5.2. Kesesuaian Isi dengan Kemasan

Pada uji keseuaian ini dengan kemasan, hal yang dicek adalah kesesuaian isi produk

dalam kemasan dengan kemasannya atau yang biasa disebut printing film. Contohnya

adalah produk yang akan diproduksi Sasa Santan Bubuk, maka printing film yang

seharusnya digunakan juga harus bertuliskan Sasa Santan Bubuk. PT Mitratama Rasa

Sejati melakukan pengecekan kesesuaian isi dengan kemasan pada shift pagi sebelum

proses produksi dimulai.

Page 28: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

21

Selain itu, jika terjadi perubahan produksi, maka produk tersebut juga akan dicek.

Pengecekan tersebut dilakuakan dengan cara operator pertama-tama akan

memberitahukan kepada bagian yang bertanggung jawab untuk mengecek isi bin tank.

Pengecekan dilakukan secara organoleptik dengan mengecek isi bin tank dan produk

yang akan diproduksi. Tepung bumbu memiliki aroma yang sangat khas sehingga akan

mudah untuk mengetahui aroma dari masing-masing produk. Pengecekan tersebut perlu

dilakukan untuk meminimalisir kesalahan antara produk dalam kemasan dengan

printing film yang dapat terjadi akibat kelalaian pekerja.

5.3. Tes Kebocoran

Kebocoran pada kemasan produk akan berdampak pada kualitas suatu produk. Menurut

Hi-Speed Checkweigher Company, Inc. (1997) kondisi yang lembab karena masuknya

kontaminan pada produk sangat disukai oleh mikroorganisme sehingga mikroorganisme

dapat tumbuh dan dapat mengkontaminasi produk. Kebocoran pada kemasan

merupakan hal yang biasa terjadi pada industri makanan.

Tes kebocoran kemasan primer yang dilakukan PT Mitratama Rasa Sejati adalah

dengan metode sampling yang dilakukan dengan mengambil produk yang akan

dijadikan sample secara acak yang dilakukan setiap 1 jam. Pertama-tama, sample

dimasukkan ke dalam air dan kemudian ditekan pada seluruh bagian terutama bagian

yang paling sensitif terhadap kebocoran. Jika terjadi kebocoran kemasan maka akan

timbul gelembung udara. Pengujian gelembung merupakan metode yang paling

sederhana untuk mendeteksi dan menilai tingkat kebocoran (TM Electronics, 2008).

Jika terjadi kebocoran, maka produk yang mengalami kebocoran dan dalam keadaan

yang masih bisa digunakan akan dikumpulkan menjadi satu untuk dilakukan proses

pembungkusan ulang. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi produk yang dibuang.

Namun, jika produk tersebut sudah tidak layak maka akan langsung dibuang. Selain itu,

jika produk yang digunakan sebagai sampel untuk mengecek kebocoran tidak

mengalami kebocoran, maka akan dikumpulkan menjadi satu untuk dilakukan proses

pembungkusan ulang.

Page 29: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

22

Bagian yang paling sensitif terhadap kebocoran adalah bagian expired date dan bagian

sealing. Kurang sempurnanya proses sealing disebabkan oleh beberapa faktor. Pada

faktor mesin, salah satu penyebabnya adalah perawatan mesin yang tidak dilakukan

secara rutin. Hal tersebut akan membuat mesin pengemas bekerja secara tidak optimal

dan akan mempengaruhi proses sealing. Menurut Haming & Nurnajamuddin (2007)

pada faktor mesin, perlu dilakukan pemeliharaan, sehingga mesin tidak cepat rusak dan

dapat digunakan secara optimal. Menurut Robertson (1993) faktor dari film yang

mempengaruhi adalah jenis dari pembentukan (form), peralatan, serta perlakuan saat

pencetakan.

Selain itu, faktor metode juga dapat menyebabkan kebocoran pada kemasan primer.

Pemasangan bahan sealer yang kurang tepat dapat menyebabkan bahan sealing

menempel secara tidak tepat. Faktor manusia juga merupakan hal yang sangat

berpengaruh karena manusia memiliki sifat-sifat manusiawi seperti kurang teliti dan

ketidakdisiplinan. Hal tersebut akan menyebabkan kinerja kurang optimal.

Prawirosentono (2007) menyatakan yakni manusia memiliki kinerja yang berbeda-beda

tergantung dari pelatihan, kemampuan (ability), pengalaman serta potensi kreativitas

yang beragam.

Oleh karena itu, untuk memperkecil kesalahan pekerja, menurut Hawley (2004)

karyawan yang mempunyai kebiasaan lalai dapat dipindahkan posisi kerjanya. Selain

itu, jika ada pekerja yang memiliki kerja yang baik namun terkadang lalai, pekerja

tersebut akan lebih baik jika mempunyai pasangan kerja yang disiplin. Karyawan yang

memiliki kinerja bagus akan memberi contoh mitra kerjanya mengenai disiplin serta

cara menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang kreatif.

5.4. Kode Produksi

Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), kode produksi harus

dicantumkan pada setiap label pangan. Label pangan harus jelas dan informatif untuk

memudahkan konsumen memilih, menyimpan, mengolah dan mengkonsumsi pangan.

Selain itu, pada label tersebut juga tercantum kode produksi pangan yang dapat

digunakan untuk penarikan produk jika terjadi keluhan konsumen. Nomor Kode

Produksi yakni penandaan yang terdiri dari huruf, angka ataupun gabungan dari

Page 30: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

23

keduanya. Kode produksi ini merupakan tanda untuk mengenali suatu batch saat

produksi berlangsung, sehingga penelusuran kembali riwayat produksi batch tersebut,

termasuk tahap-tahap produksi, pengawasan dan distribusinya dapat dilacak.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label dan

Iklan Pangan menyatakan bahwa setiap industri pangan wajib mencantumkan tanggal

kadaluarsa (expired date) pada setiap kemasan produk pangan. Hal tersebut juga

dituliskan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun

2013.

PT Mitratama Rasa Sejati sudah mencantumkan kode produksi sesuai standar yang

berlaku. Namun, terjadinya kesalahan dalam penulisan kode produksi masih sangat

memungkinkan. Hal tersebut dicegah dengan cara melakukan pengecekan terhadap

kode produksi yang dilakukan dengan metode sampling setiap 1 jam produksi.

Ketepatan yang dimaksud adalah sama atau tidaknya yang tertera pada box dengan kode

yang seharusnya tertera. Oleh sebab itu, kode produksi tertera pada kemasan tersier dan

kemasan primer. Dalam setiap kemasan tersier diberi kode batch, namun karena proses

produksi dilakukan secara continue, maka kode awal yang tertera yakni 00. Selain itu,

pada kode produksi juga tertera expired date suatu produk. Expired date atau disebut

juga use-by yakni batas yang digunakan untuk produk yang menyebabkan dampak

risiko kesehatan secara langsung ketika sudah melewati tanggal yang tertera. Biasanya

dicantumkan pada produk-produk yang tidak stabil ataupun mudah rusak dalam

penyimpanan jangka panjang. Sedangkan kode produksi yang tertera pada kemasan

primer adalah nomor mesin serta tanggal kadaluara produk tersebut. Dalam kemasan

tersier maupun kemasan primer Santan Bubuk tidak tertera tanggal produksi. Hal

tersebut dikarenakan tanggal produksi dapat dihitung dari tanggal kadaluarsa yang

tercantum, yakni 1,5 tahun sebelum tanggal kadaluarsa.

Page 31: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

24

Berikut adalah contoh penulisan kode produksi pada kemasan tersier Santan Bubuk:

Keterangan:

00 : kode batch

J : ruangan filling

1 : kode shift

280118 : tanggal kadaluarsa

11:09 : waktu produksi

Berikut adalah contoh penulisan kode produksi pada kemasan primer Santan Bubuk:

Keterangan:

280118 : tanggal kadaluarsa

2 : nomor mesin

5.5. Ketepatan Isi

PT Mitratama Rasa Sejati juga melakukan uji ketepatan isi yang merupakan suatu uji

kuantitas. Ketepatan isi merupakan pengecekan yang dilakukan untuk mengecek jumlah

produk dalam kemasan tersier atau karton sudah sesuai dengan yang tertera pada karton

tersebut. Pengecekan dilakukan setelah semua produk dimasukkan kedalam karton.

Oleh sebab itu, pengecekan hanya dilakukan dengan meletakkan karton diatas

timbangan. Produk yang ditolak adalah produk yang tidak sesuai dengan berat standar

yang telah ditetapkan.

Setelah itu, produk yang telah memenuhi berat standar akan diberi tanda “weight pass”.

Weight pass merupakan suatu tanda yang diberikan pada karton untuk menandakan

bahwa berat dari karton tersebut sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan PT

Mitratama Rasa Sejati. Pemberian tanda “weight pass” yang dilakukan PT Mitratama

Rasa Sejati tersebut bertujuan untuk meminimalisir kesalahan pendistribusian produk

yang belum memenuhi standar. Setelah itu, karton diletakkan di atas palet dan disimpan

00J1 280118 11:09

280118

2

Page 32: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

25

dalam gudang penyimpanan produk jadi. Warman (2004) menyatakan bahwa karton

yang diletakkan di atas palet memiliki tujuan agar karton tidak kontak secara lansgung

dengan lantai. Selain itu, palet dapat memudahkan forklift dalam memindahkan karton-

karton.

Page 33: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

26

6. KESIMPULAN

Pengawasan mutu dilakukan untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai

dengan standar mutu yang ditetapkan. Salah satu pengawasan mutu yang diakukan oleh

PT Mitratama Rasa Sejati adalah pengawasan mutu proses filling & packing.

Pengawasan mutu proses filling & packing di PT Mitratama Rasa Sejati dilakukan

dengan pengujian berat sachet, kesesuaian isi dengan kemasan, tes kebocoran, kode

produksi dan ketepatan isi. Selain itu, untuk meminimalisir kesalahan pendistribusian

produk maka pada kemasan tersier diberi tanda “weight pass” setelah semua uji

dilakukan.

Page 34: PENGAWASAN MUTU PROSES FILLING PACKING SANTAN … · LAPORAN KERJA PRAKTEK . ... untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan kerja prakte. k dan pembuatan

27

7. DAFTAR PUSTAKA

Baedhowie dan Pranggonowati, S. 2005. Petunjuk Praktek Pengawasan Mutu Hasil

Pertanian 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan.

Cochran, William G. 1977. Sampling Techniques 3rd ed. John Wiley and Sons. New

York.

Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud. 2007. Manajemen Produksi Modern

Operasi Manufaktur dan Jasa. Jakarta: Bumi Aksara.

Hawley, C.F. 2004. 201 Cara untuk Mendorong Setiap Karyawan Berkinerja.

Terjemahan P.A. Lestari, S.E. Jakarta: Erlangga.

Hi-Speed Checkweigher Company, Inc.1997. Principles of Checkweighing A Guide to

the Application and Selection of Checkweighers Third Edition.

http://www.packagingstrategies.com/

Prajudi Atmosudirdjo, Prof., DR. 1989. Dasar-dasar Administrasi Manajemen dan

Manajemen Kantor. Jakarta: Gunung Agung.

Prawirosentono, S. 2004. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu. Total

Quality Management Abad 21, Studi Kasus dan Analisis. Kiat Membangun Bisnis

Kompetitif Bernuansa “Market Leader”. Jakarta: Bumi Aksara.

Prawirosentono, Suyadi. 2007. Manajemen Operasi (Operations Managemen) Analisis

dan Studi Kasus. Jakarta: Bumi Aksara.

Puspitasari, D. 2004. Perbaikan dan Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada

Industri Pengolahan Tahu [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Robertson GL. 1993. Food Packaging. Principle and Practice. New York: Marcel

deckker Inc.

Stanton G. 2000. Food Safety and International Trade : The Role of WTO and The SPS

Agreement. Di dalam : Rees N, Watson D, Editor. International Standard For

Food Safety. Maryland: Aspen Publisher, Inc. Gaithesburg.

TM Electronics, Inc. 2008. Leak, Flow and Package Testing 101.

Warman, John. 2004. Manajemen Pergudangan, Seri Manajemen No.57. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.