PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

147
PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA AN-NIZHAM KOTA JAMBI SKRIPSI MESAN DESPA TPG.161922 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Page 1: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

TEMATIK DI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA

AN-NIZHAM KOTA JAMBI

SKRIPSI

MESAN DESPA

TPG.161922

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

i

PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

TEMATIK DI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA

AN-NIZHAM KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

MESAN DESPA

TPG.161922

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

ii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran :

Kepada

Yth.Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamualaikumwr.wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : Mesan despa

NIM : TPG 161922

Judul Skripsi : Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di kelas III Madrasah

Ibtidaiyah An-Nizham Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Dengan ini kami

mengharapkan agar skripsi / tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera di

munaqasyahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi, 24 Februari 2020

Pembimbing I

Dr. Saidah Ahmad M.Pd NIP.196408051990032002

Page 4: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran :

Kepada

Yth.Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamualaikumwr.wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : Mesan despa

NIM : TPG 161922

Judul Skripsi : Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di kelas III Madrasah

Ibtidaiyah An-Nizham Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Dengan ini kami

mengharapkan agar skripsi / tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera di

munaqasyahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Jambi,12 Februari 2020

Pembimbing II

Nasyariah Siregar M.Pd.I

NIP.198905082015032007

Page 5: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

iv

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul: “Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di Kelas III

Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham Kota Jambi.” yang disusun oleh

Mesan despa NIM TPG.161922 telah diperiksa dan disetujui untuk

dimunaqasahkan dalam Sidang Ujian Munaqasah

Hari/Tanggal : Jumat / 17 April 2020

Tempat : (Zoom Meeting Online)

Nama : Mesan despa

NIM : TPG.161922

Judul : Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di Kelas III

Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham Kota Jambi.

Telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk ujian

Munaqasah pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

No Nama Tanda Tangan Tanggal

1

Ikhtiati, M.Pd.I

(Ketua Sidang)

17 April 2020

2

Kiki Fatmawati, M.Pd.I

(Sekretaris Sidang)

17 April 2020

Page 6: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

v

3

Dra. Umil Muhsinin, M.Pd

(Penguji I)

17 April 2020

4

Dr. Sri Yulia Sari, M.Pd.I

(Penguji II)

17 April 2020

5

Dr. Saidah Ahmad M.Pd (Pembimbing 1)

17 April 2020

6 Nasyariah Siregar M.Pd.I (Pembimbing II)

17 April 2020

Jambi, 17 April 2020

Dekan Fakultas Tabiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi

Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd

NIP. 196707111992032004

Page 7: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

vi

Page 8: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

vii

”PERSEMBAHAN”

Kusimpuhkan kedua belah kakiku ku sujudkan kepalaku kearah kiblatku

Kuhaturkan doa kepada Allah SWT, Rabbku- Karena-Nya lah akhir karya

kecilku ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur ku untai sholawat

serta salam kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi

syafaatnya.

Ku persembahka Skripsi ini untuk :

Ayahanda Wahidin dan Ibunda Sidarni Untuk semua curahan do’a,

cinta dan kasih sayang yang tak terhingga, serta Ayukku Murni Yasnah dan

Abangku Adison. Terimakasih atas semua perhatian, saran dan nasihat selama

ini yang teramat sangat berharga yang kalian berikan padaku.

Saudara-saudariku seiman, maha suci ALLAH SWT yang telah

mempertemukan kita di kampus UIN STS JAMBI yang menjadi kebanggaan

kita, biarlah nama-nama kalian semuanya tertulis dilembaran hati ini, ku

temukan arti keikhlasan perjuangan bersama kalian. “terimakasih ya Allah

SWT atas nikmat Ukhuwah yang kami rasakan hingga hari ini AAMIIN…

“Allah itu maha pengasih dan maha penyayang, maka berdoalah

kepada-Nya, Yakinlah atas Janji dan Takdir- Nya”

(INSYAALLAH)

Page 9: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

viii

MOTTO

وَقلُْ رَ بِ زِدْنئِْ عِلْم

“Dan katakanlah,” Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku”.

(Qs.Taha:114)

Page 10: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat rahmat

dan Ridho Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan

Penelitian tindakan Kelas (PTK) ini dengan Baik. Pelaksanaan penulisan ini

merupakan salah satu persyartan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu

(S1) dalam bidang Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah , di Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, penelitian ini berjudul “ Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik di Kelas III MI An-nizham

Kota Jambi”.

Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat

bantuan dan jasa dari berbagai pihak, unruk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Orang tua ayahanda Wahidin ibunda Sidarni Ayuk Murni dan Abang

Adison. serta keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada

henti-hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof.Dr.H.Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi, Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.El, Bapak

Dr.As’ad Isma, M.Pd. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA Selaku Wakil

I,II,dan III Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr.Hj.Fadlilah M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Ikhtiati M.Pd selaku Ketua Prodi jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyariah siregar selaku sekretaris jurusan

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Dr.Saidah Ahmad,M.Pd. selaku pembimbing skripsi I dan ibu

Nasyariah Siregar, M,Pd.I selaku pembimbing skripsi II yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 11: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

x

6. Bapak Ibu dosen Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.

7. Bapak Muhsin, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah MI An-nizham

8. Ibu Ari Wijayanti S.Pd.I selaku Wali kelas III.

9. Renti maisyaroh, Elsa dwi riana, Miftahur rahmah, dan lain-lain, yang

ada dihati tak bisa dituliskan. Yang telah membantu, mensupport, dan

yang slalu ada saat semasa perkuliahan.

10. Sahabat sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan

peneliti, semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan karya ilmiyah ini banyak terdapat kelemahan dan

kekurangan, Oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak

untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya

ilmiah ini.

Akhirnya semoga allah berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, 01 Februari 2020

Mesan despa

TPG.161922

Page 12: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

xi

ABSTRAK

Nama : Mesan despa

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul :Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di

Kelas III Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham Kota Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar

siswa pada pelajaran Tematik di kelas III MI An-Nizham melalui pengaturan

tempat duduk. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang

dilakukan sebanyak dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi, wawancara, lembar observasi dan dokumentasi.

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III MI An-Nizham tahun ajaran

2019/2020. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa

pada pembelajaran tematik mengalami peningkatan. Terbukti pada jumlah skor

pada pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I yaitu 36%, siklus II

yaitu 80%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui PTK dapat

disimpulkan bahwa siklus I sampai siklus II menunjukkan bahwa pengaturan

tempat duduk siswa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran tematik sehingga dapat mempengaruhi peningkatan terhadap

hasil belajar siswa kelas III MI An-Nizham Kota Jambi.

Kata kunci: Pengaturan, tempat duduk, motivasi belajar, pembelajaran

tematik.

Page 13: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

xii

ABSTRACT

Name : Mesan despa

Study Program : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education

Title : Seating Arrangements to Increase Student

Motivation in Thematic Learning in Class III

Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham City of Jambi

This study aims to determine the increase in student motivation in

Thematic lessons in class III MI An-Nizham through seating arrangements. This

research is a classroom action research, conducted in two cycles. Data collection

methods used in this study are observation, observation sheets and documentation.

The subjects of this study were teachers and third grade students of MI An-

Nizham in the 2019/2020 school year. The results of this study can be concluded

that student motivation in thematic learning has increased. Evidenced by the

number of scores on observations of student learning motivation in cycle I namely

36%, cycle II that is 80%. Based on the results of research conducted through

CAR, it can be concluded that the cycle I through cycle II shows that the seating

arrangement of students can increase Student learning motivation in thematic

learning so that it can affect the improvement of student learning outcomes in

third grade MI An-Nizham Jambi City.

Keywords: Arrangement, seating, learning motivation, thematic learning.

Page 14: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii

MOTTO ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

ABSTRAK ................................................................................................. xi

ABSTRACT ............................................................................................... xii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Batasan Masalah ......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengaturan Tempat Duduk ........................................................ 7

1. Pengertian Pengaturan Tempat duduk.................................. 7

2. Jenis-jenis Pengaturan tempat Duduk .................................. 8

3. Kelebihan dan kekurangan Masing-masing Jenis Pengaturan

tempat duduk ....................................................................... 13

4. Tujuan Pengaturan Tempat Duduk ...................................... 14

5. Prinsip Penataan Kelas ......................................................... 15

B. Motivasi Belajar ......................................................................... 16

1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................. 16

2. Indikator Motivasi Belajar ................................................... 17

3. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa 18

4. Macam-macam Motivasi Belajar ......................................... 20

Page 15: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

xiv

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......... 21

6. Pentingnya Motivasi Belajar ................................................ 22

C. Pembelajaran Tematik ................................................................ 24

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ........................................ 24

2. Prinsip Pembelajaran tematik ............................................... 24

3. Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................... 25

4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik .................................. 26

D. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................... 26

E. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 30

B. Metode Penelitian ....................................................................... 30

C. Desain dan Prosedur Tindakan ................................................... 31

D. Kriteria keberhasilan Tindakan .................................................. 34

E. Sumber Data ............................................................................... 34

F. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 35

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 39

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum ........................................................................ 42

B. Temuan Peneliti .......................................................................... 47

C. Pemabhasan ................................................................................ 48

D. Analisis Data .............................................................................. 67

E. Pembahasan ................................................................................ 69

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 71

B. Saran ........................................................................................... 71

C. Penutup ....................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

xv

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Observasi Motivasi Belajar Siswa ............................. 37

Tabel 4.1 Identitas Sekolah ......................................................................... 43

Tabel 4.2 Data Guru MI An-Nizham .......................................................... 45

Tabel 4.3 Data Siswa MI An-Nizham ......................................................... 46

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana ................................................... 47

Tabel 4.5 Jadwal Penelitian......................................................................... 48

Tabel 4.6 Indikator Motivasi Belajar Siswa ................................................ 51

Tabel 4.7 Penilaian Motivasi Belajar Siswa Pertemuan I ........................... 51

Tabel 4.8 Penilaian Motivasi Belajar Siswa Pertemuan II .......................... 52

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................... 53

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sikslus I ................................. 55

Tabel 4.11 Skor Komulatif Motivasi Belajar Siswa Siklus I ...................... 56

Tabel 4.12 Jadwal Penelitian Siklus II ........................................................ 58

Tabel 4.13 Penilaian Motivasi Belajar Siswa Pertemuan I ......................... 61

Tabel 4.14 Penilaian Motivasi Belajar Siswa Pertemuan II ........................ 62

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ 63

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sikslus II ................................ 64

Tabel 4.17 Skor Komulatif Motivasi Belajar Siswa Siklus II ..................... 65

Tabel 4.18 Skor Rata-rata Motivasi Siswa .................................................. 67

Tabel 4.19 Persentase dan Peningkatan aktivitas guru ............................... 68

Page 17: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMABAR

Gambar 2.1 Tempat Duduk Model Huruf U ............................................... 9

Gambar 2.2 Tempat Duduk Model Corak Tim ........................................... 10

Gambar 2.3 Tempat Duduk Model Lingkaran ............................................ 11

Gambar 2.4 Tempat Duduk Model Meja Konferensi ................................. 12

Gambar 2.5 Tempat Duduk Model Tradisional .......................................... 13

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 31

Gambar 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa siklus I dan II .......... 68

Gambar 4.2 Persentase dan Peningkatan Aktivitas Guru............................ 68

Page 18: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk

anak-anak di Indonesia. Menurut Djamarah (2010:22) “Pendidikan adalah

usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia.

Sebagai suatu kegiatan yang sadar dan bertujuan, maka pada

pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan

dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam

suatu sistem pendidikan yang integral”.

Menurut UU No. 14 tahun 2005 di dalam (Sudaryono 2012:3),

menyatakan bahwa tugas utama guru sebagai pendidik profesional adalah

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Rendahnya kualitas pendidikan itu merupakan indikasi perlunya tenaga

guru yang memiliki keterampilan dan professional, untuk itu seseorang

yang berkeinginan menjadi seorang guru harus mempersiapkan dirinya

dengan keterampilan dasar guru.

Memasuki era globalisasi di abad 21 diperlukan paradigma baru

dalam sistem pendidikan dunia dalam rangka mencerdaskan umat

manusia dan memelihara persaudaraan. Pemikiran tersebut telah disadari

oleh UNESCO yang merekomendasikan “empat pilar pembelajaran”

untuk memasuki era globalisasi yaitu program pembelajaran yang

diberikan hendaknya memberikan kesadaran kepada masyarakat

sehingga mau dan mampu belajar learning to know of learning learn.

Bahan belajar yang dipilih hendaknya mampu memberikan suatu

Page 19: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

2

pekerjaan yang alternatif kepada peserta didiknya learning to do, dan

mampu memberikan motivasi untuk hidup dalam era sekarang dan

memiliki orientasi hidup ke masa depan learning to be.

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang

diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa

tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian

biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa

ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.

Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat

mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.

Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya,

maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya

mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi

sang murid sehingga ia mau melakukan belajar.

Faktanya, kurangnya motivasi diri untuk beajar pada siswa sekolah

ternyata menjadikan masalah yang begitu membingungkan bagi guru,

misalnya banyak siswa yang malas menulis, membaca, ribut disaat

pembelajaran berlangsung, mengabaikan penjelasan guru, dan lain

sebainya. Ini adalah contoh masalah serius yang dialami oleh kebanyakan

guru saat ini.

Dan juga masalah lain yang dihadapi guru, baik pemula maupun

yang sudah berpengalaman adalah masalah pengelolaan kelas.

Pengelolaan kelas adalah masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru

menggunakannya untuk menciptakan serta mempertahankan kondisi kelas

sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran

secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar (Djamarah 2006).

Pengelolaan kelas di Sekolah Dasar tidak hanya pengaturan belajar,

fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan

sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh

Page 20: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

3

karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik dan menciptakan

iklim belajar yang menunjang.

Guru sebagai seorang pendidik harus mampu menata lingkungan

fisik kelas dengan baik. Melalui penataan kelas yang tepat maka akan

tercipta suasana belajar yang kondusif, selain itu siswa juga akan mendapat

dorongan dan rangsangan untuk lebih semangat dalam mengikuti proses

pembelajaran. Penataan lingkungan fisik kelas dapat berupa penataan

tempat duduk. Tetapi pada kenyataannya, penataan tempat duduk yang

dilakukan oleh guru masih belum maksimal.

Penataan tempat duduk merupakan salah satu faktor pendukung

dalam mencapai keberhasilan belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat

Winzer dalam (Anitah 2011: 10.17) bahwa penataan lingkungan kelas

yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui bahwa tempat duduk

berpengaruh terhadap waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan

tugas yang diberikan. Semakin tepat penataan tempat duduk yang

dilakukan guru, semakin banyak waktu yang digunakan siswa untuk

mengerjakan tugas yang diberikan sehingga siswa berperan aktif dalam

proses pembelajaran. Sesuai dengan teori belajar Bruner dalam (Slameto

2013: 11) bahwa dalam proses belajar mementingkan pastisipasi aktif

dari setiap siswa. Penataan tempat duduk yang tepat terutama pada

kegiatan kelompok akan meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa

dalam proses pembelajaran sehingg juga akan berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa itu sendiri.

Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam pengajaran

adalah bagian dari kegiatan pengelolaan pembelajaran yang harus

dilakukan oleh guru. Untuk mewujudkan pengelolaan kelas di Sekolah

Dasar, lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan

Page 21: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

4

mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai

pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran.

Pada saat Grandtour di Madrasah Ibtidaiyah An-nizham Kota Jambi,

ditemukan permasalahan yaitu (1) Penataan tempat duduk yang bersifat

monoton yaitu dalam bentuk berbaris ke belakang, (2) Jarang dilakukan

perubahan penataan tempat duduk yang dilakukan oleh guru membuat

siswa menjadi bosan dan sering ribut ketika pelaksanaan pembelajaran.

guru hanya bertindak untuk menyampaikan materi sedangkan penataan

tempat duduk kurang diperhatikan contohnya ketika melakukan diskusi,

kerja kelompok, siswa tetap berada pada posisi tempat duduknya dan tidak

mengatur letak meja dan kursi selayaknya kerja kelompok, (3) Kurangnya

perhatian guru mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam penataan

tempat duduk, misalnya komposisi siswa ketika membagi siswa ke dalam

suatu kelompok, (4) Kurangnya motivasi siswa saat belajar karena tempat

duduknya hanya menggunakan model tradisional dan ruang kelas kurang

menyenangkan.

Dari latar belakang masalah diatas peneliti tertarik untuk meneliti

tentang: Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Dalam pembelajaran Tematik Pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah

Swasta An-nizham Kota Jambi.

B. Identifkasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kurangnya keterampilan guru dalam mengelola tempat

duduk pada pembelajaran tematik.

2. Pengajaran yang masih bersifat monoton.

3. Masih terdapat peserta didik yang bercakap-cakap, ribut, pergi

ke sana ke mari, dan adanya kelompok/geng antar peserta

didik, sehingga kelas menjadi tidak kondusif dan optimal.

Page 22: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah dan agar penelitian ini lebih

terarah, perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Proses pengelolaan kondisi kelas III yang mencakup pengaturan

tempat duduk di dalam kelas.

2. Tempat duduk yang di terapkan yaitu Lingkaran, leter U, Corak

tim, dan Tradisional.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu: Apakah pengelolaan tempat duduk dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah

An-nizham Kota Jambi.?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui

apakah dengan pengelolaan tempat duduk dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada kelas III MI An-nizham Kota Jambi.

2. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Teoretis

a. Menambah informasi untuk dunia pendidikan Indonesia,

terutama terhadap guru mengenai pengelolaan kelas.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan

mengenai pengelolaan tempat duduk pada pembelajaran

tematik.

2. Kegunaan Praktis

Page 23: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

6

a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini berguna sebagai

pembelajaran sekaligus pemahaman mengenai pengelolaan

tempat duduk dalam pembelajaran tematik, dan

mempersiapkan diri sebagai guru kelas yang profesional.

b. Bagi program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI), hasil penelitian ini dapat menambah khazanah

pengetahuan, melengkapi dan memberikan informasi yang

berharga mengenai pengelolaan tempat duduk pada

pembelajaran tematik.

c. Bagi MI An-nizham, sebagai evaluasi dasar mengenai

pengelolaan kelas khususnya pada pembelajaran tematik.

d. Bagi pembaca, memberikan tambahan informasi penelitian,

sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian-penelitian

selanjutnya yang sejenis.

Page 24: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengaturan Tempat Duduk

1. Pengertian Pengaturan Tempat Duduk

Menurut Sidi Asmani (2010:117) “pengaturan tempat duduk

dalam pembelajaran lebih bervariasi, termasuk kerja kelompok, kerja

perorangan, dan klasikal”.

Penataan ruang bertumpu pada penetapan tempat duduk siswa,

dengan format memudahkan siswa dalam memandang gurunya.

Biasanya hal ini dipengaruhi jumlah siswa dalam satu kelas. Jumlah

siswa yang tidak terlalu banyak akan memudahkan siswa untuk

menata meja dan kursi, agar di mana pun siswa duduk, mereka tetap

bisa memperhatikan guru saat mengajar.

Berbeda bila kelas terlalu padat dan banyak siswa. Biasanya

siswa yang duduknya paling belakang dan pojok akan kesulitan

memandang guru, karena tertutup dengan siswa lainnya. Siswa juga

memerlukan ruang yang cukup agar mereka bisa menempatkan buku

dan alat-alat tulis mereka. Sehingga saat mereka membutuhkan

sesuatu, mereka bisa dengan mudah menemukannya. Misalnya saat

siswa membutuhkan penghapus. Mereka tidak perlu bingung

mencarinya, karena mereka punya tempat yang cukup untuk

meletakkan penghapus di atas meja.

Formasi tempat duduk siswa juga perlu diubah. Perubahan

formasi tempat duduk perlu dilakukan agar siswa tidak bosan di kelas.

Siswa perlu mengenal lebih dekat teman-teman mereka dalam satu

kelas, sehingga mereka tidak jenuh belajar. Siswa pun perlu merasa

nyaman saat berada di kelas, jauh dari bau yang tidak sedap, suara

Page 25: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

8

berisik, cahaya yang terlalu menyilaukan, dan lainnya. Hal ini akan

mempengaruhi konsentrasi anak saat belajar.

Pengaturan atau penataan tempat duduk adalah salah satu

upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dengan

penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan menciptakan

kondisi belajar yang kondusif, dan juga menyenangkan bagi siswa.

Penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat

keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Lebih

jauh, diketahui bahwa tempat duduk berpengaruh jumlah terhadap

waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan.

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan

mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran

(Mulyasa,E. 2007:91). Peran guru dalam proses pembelajaran

sangatlah berpengaruh dalam prestasi belajar peserta didik, maka dari

itu guru dituntut dalam untuk bisa memelihara kondisi belajar-

mengajar di dalam kelas.

Menurut (Partin 2012:37) mengemukakan,

Posisi tempat duduk peserta didik memang mempunyai

pengaruh terhadap prestasinya di kelas. Dimana peserta didik

yang duduk di bangku depan mau tidak mau harus

memperhatikan guru yang sedang mengajar, sehingga secara

tidak langsung peserta didik tersebut akan mudah menyerap

materi. Berbeda dengan peserta didik yang duduk di belakang,

mereka memiliki kesempatan lebih banyak untuk tidak

memperhatikan guru dalam proses pembelajaran.

Menurut Ahmad Rohani (2004:128) Dalam mengatur tempat

duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka,

dimana dengan demikian guru sekaligus dapat mengontrol tingkah

laku peserta didik. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi

kelancaran pengaturan proses belajar mengajar.

Page 26: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

9

Sesuai dengan maksud pengelolaan kelas sendiri bahwa

pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh pembelajar

(guru) dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif,

melalui kegiatan pengaturan pembelajar (siswa) dan barang/ fasilitas.

Selain itu pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan,

memelihara tingkah laku pembelajar (siswa) yang dapat mendukung

proses pembelajaran. Maka dengan demikian pengelolaan kelas berupa

penataan tempat duduk pembelajar (siswa) sebagai bentuk pengelolaan

kelas dapat membantu menciptakan proses pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan.

2. Jenis-jenis Pengaturan atau Penataan Tempat Duduk

Pengaturan tempat duduk terdiri dari bemacam-macam

jenis. Silberman (2001:13) menunjukkan “penataan tempat

duduk siswa yang dapat dipilih dalam proses pembelajaran.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis

pengaturan tempat duduk:

1) Huruf U

Gambar 2.1. Tempat Duduk Model Huruf U

Formasi kelas bentuk U ini sangat menarik dan

mampu mengaktifkan para siswa sehingga mampu

membuat siswa antusias dalam mengikuti kegiatan belajar.

Page 27: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

10

Dengan demikian harapan keberhasilan kegiatan

belajar mengajar dapat tercapai. Dalam formasi ini

guru merupakan orang yang paling aktif bergerak

dinamis ke segala arah serta langsung berinteraksi secara

berhadap-hadapan dengan siswa. Gerakan yang dilakukan

seperti gerakan maju ketengah dan kembali lagi ke tempat

semula serta menyamping ke kanan dan ke kiri kemudian

melakukan gerak mundur (kembali ketempat semula) guru

tidak boleh berbalik kebelakang tetapi harus berjalan

mundur dan tetap memfokuskan pandangannya kepada

siswa.

Formasi kelas bentuk U sangat tepat dilakukan

kegiatan belajar yang dilakukan dengan diskusi, presentasi,

dan kerja tim. Pada formasi ini guru dapat memindahkan

siswa yang di deretan bangku kanan kederetan bangku kiri

dan sebaliknnya tergantung kreativitas guru dalam

menempatkan siswa. dengan begitu siswa dapat lebih

memaksimalkan potensi alat indra mereka dalam

mengikuti kegiatan belaajr menagajar dan mampu

berinteraksi secara langsung sehingga akan mendapatkan

respon dari guru secara langsung pula.

2) Corak Tim

Gambar 2.2. Tempat Duduk Model Corak Tim

Page 28: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

11

Pada model ini, meja-meja dikelompokkan setengah

lingkaran atau oblong di ruang tengah kelas agar

memungkinkan guru melakukan interaksi dengan setiap

tim (kelompok siswa). Guru dapat meletakkan kursi-kursi

mengelilingi meja-meja guna menciptakan suasana yang

akrab. Siswa juga dapat memutar kursi melingkar

menghadap ke depan ruang kelas untuk melihat guru

atau papan tulis.

3) Lingkaran

Gambar 2.3. Tempat Duduk Model Lingkaran

Formasi lingkaran ini merupakan pengaturan tempat

duduk yang disusun melingkar tanpa menggunakan meja dan

kursi (lesehan). Formasi lingkaran ini biasanya digunakan

untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dalam satu

kelompok yang mana guru sebagai seorang manajer kelas

memiliki peran untuk membimbing dan mengarahkan jalannya

kegiatan belajar mengajar tersebut. Formasi lingkaran ini

tentunya merupakan formasi yang efektif bagi sebuah

kelompok karena siswa siswa akan dapat berinteraksi secara

langsung dengan guru dan siswa lainnya guna membahas atau

mengkaji materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Hamid (dalam Aksari, 2013: 5-11) juga menawarkan

beberapa variasi formasi tempat duduk dalam proses

Page 29: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

12

pembelajaran yang diyakini mampu menciptakan konsep

edutainment bagi siswa. Formasi-formasi tersebut meliputi:

4) Meja Konferensi

Gambar 2.4. Tempat Duduk Model Meja Konferensi

Formasi konferensi dapat membuat siswa menajdi

lebih aktif di dalam kelas karena siswa akan menguasai

jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan guru pada

formasi ini hanya melontarkan tema yang harus dibahas

kemudian mengawasi dan sesekali mengarahkan siswa

untuk bisa menjalankan kegiatan belajar. Formasi

konferensi ini sangat baik digunakan ketika guru hendak

menggunakan metode diskusi, debat aktif, dan tim kuis.

Untuk bisa membentuk formasi konferensi meja yang

harus digunakan adalah meja panjang yang didekatkan satu

per satu dalam bentuk memanjang sehingga berbentuk

kumpulan meja berbentuk persegi panjang. Kemudian para

siswa duduk di kursi yang mengelilingi meja-meja persegi

panjang tersebut.

Formasi konferensi juga bisa diubah atau

dimodifikasi dengan menepatkan guru di tengah-tengah

kursi siswa sehingga memungkin guru untuk berperan seta

dalam kegiatan diskusi yang dibahas oleh siswa. walaupun

demikian tugas guru tetaplah mengawasi dan mengarahkan

Page 30: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

13

siswa saja serta membiarkan jalannya kegiatan diskusi

tersebut. Kemudian formasi konferensi juga dapat dibentuk

dengan cara menggabungkan beberapa meja kemudian di

tengah-tengah cara menggabungkan beberapa meja

kemudian di tengah- tengah meja tersebut di kosongkan.

5) Tradisional

Gambar 2.5. Tempat Duduk Model Tradisional

Formasi tradisional merupakan formasi yang pada

umumnya hampir di setiap kelas pada sekolah-sekolah di

indonesia. Formasi ini dikatakan tradisional karena

memegang penggunaan formasi ini sudah menjadi tradisi

dari masa ke masa. Pada formasi tradisional siswa duduk

berpasang- pasangan dalam satu meja dengan satu kursi

panjang atau dua kursi. Tempat duduk pada formasi ini

berderet memanjang ke belakang. Biasanya siswa

perempuan berada pada barisan barisan depan, sedangkan

siswa laki-laki di barisan belakang atau siswa yang

berpostur tubuh pendek duduk di barisan depan,

sedangkan yang berpostur tubuh tinggi di bagian belakang.

Formasi tradisional ini sangat tepat sekali dibentuk jika

guru hendak menggunakan metode ceramah pada saat

mengajar.

Page 31: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

14

3. Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Jenis Pengaturan atau

Penataan Tempat Duduk

1) Huruf U

Kelebihan : guru dapat menjangkau seluruh peserta didik

sehingga pembelajaran dapat maksimal.

Kekurangan : kondisi ini digunakan untuk kelas yang jumlah

siswanya tidak terlalu banyak.

2) Corak Tim

Kelebihan : memungkinkan guru melakukan interaksi dengan

setiap tim (kelompok siswa). Siswa juga dapat

mendiskusikan masalah belajarnya dengan siswa

satu kelompoknya dan dapat memaksimalkan

kegiatan belajarnya dengan baik.

Kekurangan : kondisi kelas biasanya ramai dan materi yang

disampaikan tidak dapat disampaikan secara

maksimal dalam kondisi kelas yang demikian.

3) Meja Konferensi

Kelebihan : menjadikan mudah permasalahan yang dianggap

berat atau sulit karena didiskusikan secara bersama.

Kekurangan : dapat mengurangi peran penting siswa.

4) Lingkaran

Kelebihan : sistem ini dapat menyelesaikan permasalahan

kelompok secara bersama dengan peserta didik

yang jumlahnya banyak, dapat menjadikan

mudah permasalahan yang dianggap berat atau

sulit.

Page 32: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

15

Kekurangan : pembelajaran kurang efektif dalam penerimaan

dan pemberian tugas, karena siswa umumnya

lebih suka bermain.

5) Tradisional

Kelebihan : siswa mampu di jangkau oleh pandangan

guru, kelas tampak ledih teratur dan rapi,

serta guru dapat mengawasi dari depan.

Kekurangan : guru biasanya kurang memperhatikan siswa

yang ada di belakang. Siswa yang tempat

duduknya di belakang tidak dapat menerima

pelajaran secara maksimal. (eprints.ums.ac.id.

oleh Nur Fadhilah.2015).

4. Tujuan Pengaturan Tempat Duduk

Menurut ( Hamid 2011:126) pengaturan bangku atau

tempat duduk dilakukan untuk memenuhi empat tujuan

pembelajaran, yaitu:

1) Aksesibilitas yang membuat siswa mudah menjangkau

alat atau sumber belajar yang tersedia.

2) Mobilitas yang membuat siswa dan guru mudah

bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas.

3) Interaksi yang memudahkan terjadinya komunikasi

antara guru,siswa, maupun antarsiswa.

4) Variasi kerja siswa yang memungkinkan siswa bekerja

sama secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok.

Page 33: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

16

5. Prinsip penataan kelas

Berikut ini empat prinsip dasar yang dapat dipakai untuk

menata kelas yang dikemukakan dalam buku John W. Santrock

(Evertson, Emmer & Worsham, 2003).

a. Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang. Gangguan dapat

terjadi di daerah yang sering dilewati. Daerah ini antara lain

area belajar kelompok, bangku murid, meja guru, dan lokasi

penyimpanan pensil, rak buku, komputer, dan lokasi lainnya.

b. Pastikan bahwa dapat dengan mudah melihat semua murid.

Tugas manajemen yang penting adalah memonitor murid

secara cermat. Untuk itu, harus bisa melihat semua murid.

Pastilkan ada jarak pandang yang jelas dari meja guru, lokasi

instruksional, meja murid, dan semua murid. Jangan sampai

ada yang tidak kelihatan

c. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di

akses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian,

dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.

d. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi

kelas. Tentukan dimana anda dan murid anda akan berada

pada saat presentasi kelas diadakan. Untuk aktvitas ini murid,

murid tidak boleh memindahkan kursi atau menjulurkan

lehernya. Untuk mengetahui seberapa baik murid dapat

melihat dari tempat mereka, duduklah dikursi mereka.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian motivasi belajar

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

keefektivan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong

siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi

mendefenisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang

Page 34: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

17

aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat

(Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan –

kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku

seseorang.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut

menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta

didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu

motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh

jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Menurut Uno (2011:23) “motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator

atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara

lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan

dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam

belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.”

Selain itu, Winkel (2005: 160), menyebutkan motivasi belajar

adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.

Sejalan dengan pendapat di atas, (Sardiman A.M 2007:75),

menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak

didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah

pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek

belajar itu dapat dicapai.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam

diri individu siswa yang dapat memberikan dorongan untuk belajar

demi mencapai tujuan dari belajar tersebut.

Page 35: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

18

2. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi itu mempunyai indikator-indikator untuk

mengukurnya. sebagaimana Sardiman menyebutkan bahwa motivasi

memiliki indikator sebagai berikut:

Semangat dalam belajar

Selalu berusaha menyelesaikan tugas.

Siswa minat dan perhatian terhadap pelajaran

Semangat untuk meraih nilai yang bagus.

Senang bekerja sendiri dan bersaing secara sehat.

Percaya diri dan tidak mudah menyerah

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Dapat mempertahankan pendapatnya

Ulet menghadapi kesulitan.

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

Sedangkan Hamzah B. Uno menyatakan, bahwa hakikat

motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,

pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar

Lebih rinci lagi Hamzah B. Uno mengemukakan bahwa

indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

Adanya pengahrgaan dalam belajar.

Adanya kegiatana yang menarik dalam belajar.

Page 36: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

19

Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

3. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai

motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan

motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal,

guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut

ini dikemukakan beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa.

a. Membangkitkan minat siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka

memiliki minat untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan

minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam

mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 2009:29). Salah satu

cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran

adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa

(Djiwandono, 2006:365). Pengaitan pembelajaran dengan minat

siswa adalah sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa

pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka.

Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting adalah

membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran yang

akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu

meningkatkan motivasi instrinsik siswa untuk mempelajari materi

pembelajaran yang disajikan oleh guru (Anni, dkk., 2006:186).

b. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada

dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari

takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan

Page 37: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

20

segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat

melakukan hal-hal yang lucu.

c. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik

Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik,

dan asing bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan

dengan teknik yang baru, dengan kemasan yang bagus didukung

oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah dikenal

oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka

untuk belajar (Yamin, 2009:174). Dengan pembelajaran yang

menarik, maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di

dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya siswa akan

termotivasi dalam pembelajaran.

Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan

melalui penggunaan materi pembelajaran yang menharik, dan juga

penggunaan variasi metode pembelajaran. Misalnya, untuk

membAngkitkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan cara

pemutaran film, mengundang pembicara tamu, demonstrasi,

komputer, simulasi, permaianan peran, belajar melalui radio, karya

wiasata, dan lainnya (Anni, dkk., 2006:186-187 : Hamalik,

2009:168).

d. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai.

Dalam pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat

motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia juga senang

dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang (Sanjaya,

2009:30 ; Hamalik, 2009:167). Namun begitu, pujian harus sesuai

dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji secara berlebihan karena

akan terkesan dibuat-buat. Pujian yang baik adalah pujian yang

keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk

Page 38: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

21

memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam

belajar (Djamarah dan Zain, 2006:152).

4. Macam-macam Motivasi Belajar

Menurut Sardiman A. M (2007: 89-91) terdapat dua macam

motivasi belajar, yaitu:

1) Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan

berfungsinya tanpa harus diransang dari luar karena didalam

seseorang individu sudah ada dorongan untuk melaksanakan

sesuatu. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik maka

secara sadar akan melakukan kegiatan dalam belajar dan

selalu ingin maju sehingga tidak memerlukan motivasi dari luar

dirinya. Hal ini dilatarbelakangi keinginan positif, bahwa yang

akan dipelajari akan berguna di masa yang akan datang.

2) Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena ada perangsang dari luar. Motivasi dikatakan

ekstrinsik bila peserta didik menempatkan tujuan belajarnya diluar

faktor-faktor situasi belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan

agar siswa termotivasi untuk belajar.

Sesuai dengan pendapat di atas, motivasi belajar yang ada

pada diri seseorang dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik

(dalam individu) dan motivasi ekstrinsik (luar individu).

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Slameto (2010: 26), motivasi belajar dipengaruhi oleh

tiga komponen, yaitu:

1) Dorongan kognitif, yaitu kebutuhan untuk mengetahuhi, mengerti,

dan memecahkan masalah. Dorongan ini timbul di dalam proses

interaksi antara siswa dengan tugas/masalah.

Page 39: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

22

2) Harga diri, yaitu ada siswa tertentu yang tekun belajar dan

melaksanakan tugas-tugas bukan terutama untuk memperoleh

pengetahuan atau kecakapan, tetapi untuk memperoleh status dan

harga diri.

3) Kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai bahan

pelajaran/ belajar dengan niat guna mendapatkan pembenaran dari

orang lain/ teman-teman. Kebutuhan ini sukar dipisahkan dengan

harga diri.

(Syamsu Yusuf 2009: 23), menyebutkan faktor-faktor

yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

1. Faktor Internal

a) Faktor Fisik

Faktor fisik meliputi nutrisi (gisi), kesehatan, dan fungsi-fungsi

fisik (terutama panca indera).

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis berhubungan dengan aspek-aspek yang

mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa.

2. Faktor Eksternal (yang berasal dari lingkungan)

a) Faktor Non-Sosial

Faktor non-sosial meliputi keadaan udara (cuaca panas atau

dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau

kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan prasarana atau

fasilitas belajar.

b) Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang

tua), baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung

(foto atau suara). Proses belajar akan berlangsung dengan baik,

apabila guru mengajar dengan cara menyenangkan, seperti

bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa, serta

Page 40: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

23

selalu membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Pada saat di rumah siswa tetap mendapat perhatian orang tua,

baik material dengan menyediakan sarana dan prasarana

belajar guna membantu dan mempermudah siswa belajar di

rumah.

6. Pentingnya Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi.

Menurut (Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 62), “motivasi

mempunyai dua fungsi, yaitu mengarah (directional function)

serta mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan (activating and

energizing function)”.

Menurut (Dimyati dan Mudjiono 2002: 85), motivasi

belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa, pentingnya motivasi

belajar adalah sebagai berikut:

1) Menyadarkan siswa pada awal belajar, proses dan hasil akhir.

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar siswa,

yang dibandingkan dengan teman sebaya.

3) Mengarahkan kegiatan belajar siswa

4) Membesarkan semangat belajar siswa

5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan

kemudian bekerja yang di sela-selanya ada istirahat dan

bemain secara berkesinambungan.

Dari beberapa hal di atas menunjukan betapa pentingnya

motivasi belajar tersebut disadari oleh siswa. Bila motivasi belajar

disadari oleh siswa, maka siswa akan belajar dengan baik sehingga

akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian dalam

proses pembelajaran guru berperan besar mengupayakan

meningkatkan motivasi belajar. Guru dapat menumbuhkan

motivasi belajar seperti yang diungkapkan pada kajian teori yaitu

Page 41: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

24

memberi angka, hadiah, kompetisi, ego-involvement, memberi

ulangan, mengetahui hasil ujian, hukuman, hasrat untuk belajar,

minat, dan tujuan yang diakui.

C. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna

kepada peserta didik (Trianto, 2011:39).

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model

pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu

sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa,baik secara individu

maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta

prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.

Holistik memiliki pengertian suatu peristiwa yang menjadi

perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari

beberapa bidang studi sekaligus. Bermakna dalam pembelajaran

tematik berarti pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek

yang nantinya akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi

yang di pelajari. Otentik dalam pembelajaran tematik memungkinkan

peserta didik memahami secara langsung konsep dan prinsip yang

ingin dipelajari (Majid, 2014:80, 90-91).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 merupakan

pembelajaran dengan pendekatan tematik integrasi, tema-tema yang

ditentukan merupakan tema yang dekat dengan kehidupan keseharian

siswa. Tema digunakan sebagai penyatu beberapa mata pelajaran,

sehingga tergabung dan membentuk satu kesatuan tema.

Page 42: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

25

2. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif

Pembelajaran tematik perlu memilih materi beberapa mata

pelajaran yang mungkin dan saling terkait. Pembelajaran tematik tidak

boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi

sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan

pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. (Majid 2014:89)

menjelaskan beberapa prinsip yang berkenaan dengan

pembelajaran tematik integratif sebagai berikut:

a. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual,

dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa

mata pelajaran yang mungkin saling terkait.

c. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan

dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya

pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian

tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.

d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema

selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat,

kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal.

e. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu dipaksakan.

Secara garis besar prinsip pembelajaran tematik terpadu

berdasarkan beberapa pemikiran tokoh di atas, bahwa tema yang

dijadikan pemersatu materi merupakan tema yang dekat dengan

kehidupan keseharian siswa, sehingga nantinya dalam pelaksanaan

pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Penentuan tema yang

tepat akan berdampak pada pelaksanaan pembelajarannya dan

evaluasi, sehingga memerlukan pertimbangan yang matang dalam

penentuan temanya.

Page 43: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

26

3. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar,

pembelajaran tematik memiliki karekteristik-karakteristik (Abdul

Majid 2014:89) sebagai berikut:

a. Berpusat pada siswa, yaitu siswa sebagai subjek belajar,

b. Memberikan pengalaman langsung,

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas dalam pembelajaran

tematik, fokus pembelajaran diarahkan kepada tema yang paling

dekat berkaitn dengan kehidupan siswa.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran,

e. Bersifat fleksibel dan mudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-

hari siswa,

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik

Adapun rambu-rambu pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:

a. Tidak semua mata pelajaran harus disatukan

b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas

semester.

c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tidak harus

dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan

dibelajarkan secara tersendiri.

d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus

tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara

tersendiri.

e. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca,

menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.

f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik sisiwa,

lingkungan, dan daerah setempat.

Page 44: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

27

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang berhubungan dengan pengelolaan kelas

yang dijadikan referensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Judul penelitian: Variasi Penataan Kelas Dalam Upaya Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 02

Lemahbang Kecamatan Jumapolo. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa tujuan penelitian telah tercapai, yang dibuktikan dengan

pencapaian nilai siswa yaitu 94% siswa kelas IV SD Negeri 02

Lemahbang telah mencapai nilai diatas KKM. Peningkatan nilai siswa

ini dipengaruhi oleh meningkatnya kreatifitas guru dalam mengelola

kelasnya dan motivasi yang diberikan guru kepada siswanya. Pada

siklus I prosentase guru dalam mengelola ruang, waktu, dan fasilitas

belajar siswa mencapai 37,33 %, siklus II mencapai 69%, dan siklus

III mencapai 81%.

Persamaannya adalah: sama-sama meneliti tentang pengelolaan kelas

dan meningkatkan motivasi siswa. Perbedaannya adalah: Penelitian ini

dilakukan pada mata pelajaran IPS di Kelas IV.

2. Judul penelitian : Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas I Dengan

Variasi Penataan Kelas di SDIT Izzatul Islam Getasan Tahun

Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

variasi penataan kelas di SDIT Izzatul Islam Getasan ternyata mampu

meningkatkan hasil belajar siswa yang dalam hal ini dapat dilihat dari

meningkatnya minat, keaktifan serta hasil belajar atau nilai siswa.

Dalam hal prestasi belajar atau nilai menunjukkan adanya

peningkatkan yang ditunjukkan dalam presentase rata-rata siklus I

yaitu 23% untuk prestasi siswa, 80% untuk siklus II, dan 100% untuk

prestasi belajar siswa pada siklus III.

Page 45: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

28

Persamaannya adalah: Sama-sama meneliti tentang penataan kelas di

Sekolah Dasar dan menggunakan metode PTK. Perbedaannya:

Penelitian ini dilakukan di Kelas 1.

3. Judul penelitian : Pengelolaan kelas yang dinamis sebagai daya tarik

motivasi belajar siswa di SDN Sampangan No.26 Tahun 2016.

Penelitian dilakukan oleh Arian Nur Fikawati, Universitas

Muhammadiyah Surakarta (UMS) 2017. Menyimpulkan bahwa:

Pengelolaan kelas yang dinamis membawa dampak yang positif bagi

siswa diantaranya yaitu siswa menjadi lebih aktif, siswa tidak merasa

bosan dan jenuh, siswa menjadi lebih semangat untuk berangkat

sekolah dan menerima pelajaran. Sehingga hal tersebut akan menjadi

daya tarik motivasi belajar bagi siswa di sekolah.

Persamaannya adalah: sama-sama meneliti pengelolaan kelas di

sekolah dasar. Perbedaannya adalah: Penelitian ini memakai motode

kualitatif.

4. Judul penelitian: Pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar

IPS siswa kelas IV SD Negeri Margoyasan Yogyakarta. Penelitian

dilakukan oleh Nur Chamidah, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

2014. Menyimpulkan bahwa: Kelompok eksperimen yang diberi

pengelolaan secara fisik dan pengaturan siswa lebih baik

dibandingkan dengan kelompok control yang di beri pengelolaan

kelas berupa pengaturan siswa, ditunjukkan dengan nilai rata-rata

kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok control.

Persamaannya: Penelitian ini sama-sama meneliti mengenai

pengelolaan kelas di sekolah dasar. Perbedaannya: Penelitian ini

terletak pada variabel Y yaitu prestasi belajar IPS, dan penelitian

skripsi yang dilakukan oleh Nur chamidah menggunakan metode

penelitian eksperimen kuasi dengan desain Nonequivalen control

group design.

Page 46: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

29

5. Judul penelitian: Pengaruh persepsi siswa terhadap keterampilan guru

dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs

Nurul Bayan kecamatan kelapanunggal kabupaten sukabumi.

Penilitian ini dilakukan oleh Muhammad Faisal Ramadhan,

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Menyimpulkan:

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan mengenai persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam

mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII MTs Nurul

Bayan kecamatan kelapanunggal kabupaten sukabumi.

Persamaannya: Penelitian ini sama-sama meneliti tentang pengelolaan

kelas. Perbedaannya: Penelitian ini terletak pada variabel Y yaitu

Hasil belajar siswa dengan metode kualitatif.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori, maka hipotesis penelitian ini adalah

“Apabila pengelolaan tempat duduk siswa dilakukan dan diterapkan

dengan benar, maka akan meningkatkan motivasi belajar siswa pada

kelas III Madrasah Ibtidaiyah Swasta An-Nizham Kota Jambi.”

Page 47: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah

Swasta An-Nizham yang teretak di jln. Rd.Inu Kertopati Komplek

DPRD TK 1 Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan

lamanya terhitung sejak Januari 2020.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas III MI An-nizham

Kota Jambi. Jumlah siswa adalah 15 orang siswa yang terdiri dari 10

siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

terfokus pada situasi kelas. Menurut (Arikunto 2006:14) penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya

sendiri melalui tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang

guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sesuai dengan jenis

penelitian yang akan dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian

berdaur siklus yang terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terkait

dan berkesinambungan yaitu 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan

(acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). (Arikunto

2006:16).

Page 48: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

31

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

C. Desain dan Prosedur Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam

peneltian ini adalah model spiral dari Kemmis & Mc Taggart ( Arikunto,

2006: 16) terdiri dari dua siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari

beberapa tindakan. PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian

berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan (planning),

pelaksanaan tindakan (action), lembar observasi (observation), dan

refleksi (reflection).

a. Siklus 1

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus 1 yang terdiri dari

empat kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refkeksi.

1. Perencanaan

Kegiatan pada siklus 1 yaitu dilakukan dengan 3 kali

pertemuan, tahapnya yaitu:

a. Menentukan materi yang akan diajarkan sesuai silabus dan

kurikulum.

b. Membuat rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan

materi pembelajaran.

Page 49: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

32

c. Mendiskusikan bahan dan alat-alat yang digunakan dalam

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran

d. Mengamati dan mengisi lembar observasi yang akan digunakan.

2. Tindakan

Tindakan yang dilakukan peneliti meliputi :

a) Mengatur tempat duduk siswa dengan variasi Tradisional di

pertemuan pertama dan corak tim di pertemuan kedua.

b) Membuat suasana belajar sebaik mungkin, memberikan

semangat dan memotivasi siswa untuk belajar.

c) Melaksanakan kegitaan inti sesuai dengan yang telah

dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran.

d) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

3. Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi

terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi

aktivitas guru. Pengamatan juga dilakukan untuk dapat mengukur

motivasi siswa dilakukan dengan lembar observasi motivasi belajar

siswa.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, dua jenis data berupa lembar

observasi aktivitas guru dan motivasi belajar siswa. Semua data

dianalisis dan direfleksikan berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan sesuai desain penelitian. Motivasi belajar masing-

masing siswa akan dirata-rata dan diukur berdasarkan kriteria

rendah, sedang, dan tinggi. Hasil analisis dari data tiap siklus

digunakan sebagai refleksi diri peneliti dan guru mitra untuk

diperbaiki rencana pembelajaran pada siklus berikutnya.

Page 50: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

33

b. Siklus II

1. Perencanaan

Setelah dilakukan refleksi dan menganalisis rekomendasi dari

siklus I, yang terdiri atas dua macam data, ditemukan bahwa

terdapat aspek yang perlu diperbaiki. Pada aspek motivasi belajar

siswa, perbaikan dilakukan dengan memperbaiki aspek motivasi

sesuai dengan kisi-kisi motivasi. Siklus II ini juga dilakukan

dengan 3 kali pertemuan, diawali dengan kegiatan perbaikan

perencanaan untuk menerapkan rencana tindakan. Langkah

perencanaan ini meliputi:

a. Menentukan materi yang akan diajarkan sesuai silabus dan

kurikulum.

b. Membuat rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan

materi pembelajaran.

c. Mendiskusikan bahan dan alat-alat yang digunakan dalam

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran

d. Mengamati dan mengisi lembar observasi yang akan digunakan.

2. Tindakan

Tindakan yang dilakukan peneliti meliputi :

a) Mengatur tempat duduk siswa.

b) Membuat suasana belajar sebaik mungkin, memberikan

semangat dan memotivasi siswa untuk belajar.

c) Melaksanakan kegitaan inti sesuai dengan yang telah

dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran.

d) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

3. Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi

terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi

Page 51: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

34

aktivitas guru. Pengamatan untuk mengukur motivasi siswa

dilakukan dengan lembar observasi motivasi belajar siswa.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, dua jenis data berupa lembar

observasi aktivitas guru dan data motivasi belajar siswa. Semua

data dianalisis dan direfleksikan berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan sesuai desain penelitian. Motivasi belajar masing-

masing siswa dirata-rata dan diukur berdasarkan kriteria

rendah, sedang, dan tinggi. Analisis dan hasil refleksi ini menjadi

dasar dalam menentukan apakah indikator motivasi belajar

penelitian ini telah tecapai atau belum. Yang menjadi tanda jika

penelitian ini sudah berakhir (telah berhasil) jika: Lebih dari

separuh siswa termotivasi dalam belajar

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan dalam PTK ini adalah:

Apabila lebih dari 70% dari jumlah siswa Kelas III mengalami

peningkatan motivasi belajar pada pembelajaran Tematik.

E. Sumber Data

1) Primer

Data primer yang peneliti ambil didapatkan dari informan atau orang

yang dapat memberikan informasi tentang data penelitian. Yakni

Kepala Sekolah, Guru dan Siswa. Data tersebut diambil dari kegiatan

pengaturan tempat duduk siswa.

2) Sekunder

Data sekunder yang peneliti ambil berdasarkan buku-buku motivasi

belajar, pembelajaran tematik, penelitian tindakan kelas, dan melalui

beberapa teknik pengumpulan data baik melalui data siswa sumber

dokumentasi ataupun arsip.

Page 52: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

35

F. Instrumen Pengumpulan Data

1. Definisi Konseptual

a. Pengaturan tempat duduk

Pengaturan atau penataan tempat duduk adalah salah satu

upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dengan

penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan

menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga

menyenangkan bagi siswa. Penataan lingkungan kelas yang tepat

berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui bahwa tempat

duduk berpengaruh jumlah terhadap waktu yang digunakan siswa

untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

b. Motivasi belajar

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

keefektivan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong

siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi

mendefenisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu

yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku

setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai

pengaruh kebutuhan –kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas

dan arah perilaku seseorang.

2. Defenisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang

diungkap dalam definisi konsep) tersebut secara operasional, secara

praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang

diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

bebas dan variabel terikat.

a. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah variabel yang

mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya

Page 53: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

36

variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Pengaturan tempat duduk siswa.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang

dipengaruhi karena adanya variabel bebas.Variabel terikat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Penelitian ini menggunakan observasi partisipatif, yaitu

peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang

diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

Dalam penelitian ini, data terhadap objek dikumpulkan

dan akan dicatat datanya dengan mengamati langsung bentuk

pengaturan tempat duduk di dalam kelas III MI An-nizham Kota

Jambi, yang mencakup 2 aspek yaitu guru dan peserta didik. Pada

guru di antaranya: persiapan pembelajaran (ruangan, pengaturan

tempat duduk, dan pengaturan penyimpanan barang-barang),

mengorganisasikan peserta didik baik secara individu ataupun

kelompok, memanfaatkan media serta fasilitas yang tersedia,

memberi tindakan secara tanggap kepada peserta didik yang

melakukan penyimpangan, membimbing peserta didik serta

melakukan refleksi. Sedangkan pada peserta didik di antaranya:

dampak positif terhadap proses pengaturan tempat duduk yang

dilakukan oleh guru.

2. Wawancara

Teknik Wawancara. Menurut Sugiyono (2010:194),

Pengertian wawancara sebagai berikut:

Page 54: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

37

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari res-

ponden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/kecil.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dengan

mengajukan pertanyaan- pertanyaan terstruktur karena peneliti

menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis

dan lengkap untuk mengumpulkan data yang dicari.

3 . Dokumentasi

Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa gambar-gambar

dan dokumen, seperti: Ruang kelas, meja, kursi, pengaturan

tempat duduk, daftar nama siswa dan lain sebagainya, yang

menerangkan pelaksanaan pengaturan tempat duduk pada

pembelajaran tematik di kelas III MI An-nizham Kota Jambi.

4. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan oleh peneliti sebagai acuan

untuk melihat peningkatan motivasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung, sebelum dan sesudah peneliti

menerapkan pengaturan tempat duduk siswa. Instrumen motivasi

ini berdasarkan ciri-ciri motivasi yang digunakan dalam penelitian

sebagai indikator pengamatan motivasi oleh (Uno 2015:23).

instrumen penelitian dan kisi-kisi observasi motivasi belajar dapat

dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:

Page 55: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

38

Tabel 3.1 Instrumen Observasi Motivasi Belajar

Variabel No Indikator Motivasi Siswa Instrumen

Motivasi 1 Siswa semangat dalam menjawab pertanyaan

dari guru

Observasi

motivasi

belajar

siswa 2 Siswa bersemangat saat kerja sama dalam

kelompok

3 Sisiwa termotivasi belajar karena kelas nyaman

dan menyenangkan

4 Siswa aktif saat kegiatan pembelajaran

berlangsung

5 Siswa percaya diri untuk menyampaikan

pendapatnya di dalam kelas

6 Siswa semangat dalam menyelesaikan tugasnya

H. Teknik Analisis Data

Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs

ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan

jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala

tertentu terjadi.

Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah

dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan

data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions).

1. Reduksi Data

Pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan terttulis dilapangan. Proses pengumpulan data dilapangan,

melaui observasi, wawancara dan dokumentasi merupakandata yang

penulis ambil dilapangan, untuk memberikan gambaran dalam mencari

Page 56: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

39

jawaban pertanyaaan penelitian. Kegiatan reduksi ini bertujuan untuk

memperkuat data yang ada.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk

teks naratif, yaitu berupa catatan-catatan lapangan terkumpul yang

kemudian penulis sederhanakan sesuai dengan sub fokus pembahasan .

3. Kesimpulan/Verifikasi

Kegiatan selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan verifikasi

yang tersusun dalam satu kesatuan yang utuh dan mudah dipahami.

Kegiatan verifikasi ini digunakan untuk membuat kesimpulan menjadi

kredibel, artinya terpercaya serta dapat teruji dengan bukti catatan

lapangan, demikian kesimpulan ini dikemukakan menjadi kuat dan

valid dalam prosesnya.

Teknik analisis data yang berupa data yang disajikan

berdasarkan angka-angka, maka menggunakan analisis deskriptif

presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Pada data kualitatif dan kuantitatif yang merupakan hasil

observasi motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan rumus:

Mx = X 100%

Keterangan:

Mx = mean yang dicari (skor rata-rata)

∑x = jumlah skor (nilai-nilai)

N = Jumlah ideal (banyaknya skor)

Dengan penilaian :

1-20 = Tidak termotivasi

21-40 = Kurang termoivasi

41-60 = Cukup termotivasi

Page 57: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

40

61-80 = Termotivasi

81-100 = Sangat termotivasi

Hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru dapat dihitung

dengan rumus :

Mx = X 100%

Petunjuk pengisian :

1 = Kurang baik 3= Baik

2 = Cukup baik 4= Sangat baik

Dengan penilaian:

1-19 = Tidak aktif

20-59 = Kurang aktif

60-69 = Cukup aktif

70-79 = Aktif

80-100 = Sangat aktif

Page 58: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

41

Rencana Waktu Dan Tahap Penelitian

No Kegiatan Bulan

Mei .19 Jun. 19 Okt.19 Nov.19 Jan.20 Feb.20 Mar.20 Apr.20

Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Pengajuan

dan

pengesaha

n judul

2 Penyusuna

n proposal

√ √ √ √

3 Seminar

proposal

4 Perbaikan

hasil

seminar

proposal

5 Pengurusa

n dan

penerbitan

izin

penelitian

√ √

6 Pengumpul

an data

dilapangan

√ √ √ √ √ √

7

Analisis

data dan

penyusuna

n laporan

penelitian

√ √

8 Ujian

skripsi

9

Perbaikan

hasil ujian

skripsi

Page 59: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

42

10 Pengesaha

n hasil

ujian

skripsi

11 Pengganda

an dan

penyerahan

laporan

hasil

Page 60: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

43

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah/Madrasah

Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar dan

menengah berciri khas agama islam, dimasa mendatang akan mempunyai

peran semakinpenting khususnya dalam usaha meningkatkan kecerdasan

sertaharkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia dan masyarakat

indonesia yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Berkualitas, mandiri dan mampu melanjukan pada jenjang yang lebih tingi

sehingga mampu membangun diirinya, masyarakat sekelilingmya dan dapat

memenuhi kebutuhan serta tanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Sekolah ini bernama Madrasah Ibtidaiyah Swasta An-nizham dan

teretak di jln. Rd.Inu Kertopati Komplek DPRD TK 1 Kecamatan

Telanaipura, Kabupaten/kota Jambi. Merupakan daerah yang strategis,

karena lokasi ini berada di pusat kota jambi, dekat dengan lingkungan

rumah dan tidak jauh dari sarana pendidikan lainnya. Madrasah Ibtidaiyah

An-nizham juga bersebelahan dengan Mesjid An-nizham sehingga

memudahkan untuk melakukan kegiatan sholat dan mengaji.

Pembangunan yayasan Madrasah Ibtidaiyah An-nizham Kecamatn

Telanaipura Kota Jambi ini didirikan atas dasar ide masyarakat dengan

anggota DPRD Setempat. Sekolah ini bercirikan agama islam, namun

pelajarannya sama dengan Sekolah Dasar dan juga mempunyai pelajaran

tambahan seperti Akidah akhak, Quran hadist, Fiqih, SKI, Iqro’ dan Bahasa

arab.

Madrasah ibtidaiyah An-nizham telah berdiri sejak Tahun 1984

yang awal bentuk pembangunan gedung dari kayu dan papan. Kemudian

seiring berjalannya waktu timbul lah ide serta masukan dari masyarakat dan

Page 61: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

44

dengan adanya dana pembangunan yang mendukung sehingga gedung

madrasah sudah berubah dalam bentuk bangunan yang permanen.

2. Data Umum Sekolah

Tabel 4.1 Identitas sekolah

NO IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama Sekolah Madrasah Ibtidaiyah An-nizham

2 Nomor Statistik 111.2.15.71.0013 3 NPSN 10504795/60704793

4 Alamat Jl.Rd. Inu Kertopati

5 Desa/Kelurahan Pematang Sulur

6 Kecamatan Telanaipura

7 Kabupaten/Kota Kota Jambi

8 Provinsi Jambi

9 Kode Pos 36123

10 Telepon/HP 0821 7971 0058

11 Status Sekolah Swasta

12 Nilai Akreditasi B

13 KBM Pagi

14 Jenis gedung Permanen

15 Bangunan sekolah Bukan milik sendiri

16 Surat Keputusan/SK D.Kd.05.10/MI/14/2010

17 Tahun berdiri 1984

18 Luas Tanah 252 m2

Sumber: Profil Sekolah

3. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah An-nizham kota Jambi

Visi MI An-nizham kota Jambi

BERIMAN DAN BERTAKWA, CERDAS DAN TERAMPIL

Misi MI An-nizham kota Jambi

1. Membentuk insan yang berakhla mulia, berbudi luhur, disiplin

dan bertanggung jawab.

2. Membentuk generasi yang kreatif, inovatif, berilmu

pengetahuan yang tinggi dan mandiri.

3. Mengantar generasi untuk berprestasi yang berbekal penguasaan

IPTEK DAN IMTAQ.

Page 62: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

45

4. Struktur Organisasi sekolah

STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAYAH

AN-NIZHAM TAHUN AJARAN 2019/2020

Sumber: Struktur Sekolah

Penjaga

Siswa

Bendahara BOS

Mareta Yolanda I,

S.PD

Staf T.U

Heri Miftahul

S.Hum

Tata Usaha

Joni Iskandar,

S.Kom

Komite madrasah

Drs. H. Su’id, HA

Kepala madrasah

Muhsin, S.Pd.I

Guru kelas 6

Tajiya Arusa S.Pd.I

Guru kelas 3

Ari wijayanti S.Pd.I

Guru kelas 1

Mareta Yolanda,

S.Pd.I

Guru kelas 2

Dra. Yulya Milyani

Guru kelas 5

Amanaturrohman S,Ag

Guru Kelas 4

Maryam S.Pd

Bendahara Komite

Siti Hamidah S.Ag

Page 63: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

46

5. Keadaan Tenaga Pendidikan dan Kependidikan

a. Data Guru MI An-nizham Kota Jambi Tahun ajaran 2019/2020

Tabel 4.2 Data guru MI An-nizham kota jambi

NO NAMA NIP GOL

PENDIDIK

AN

TERKAHI

R

KET

1. Muhsin,S.Pd. - SI Kepala

sekolah

2. Maryam,S.Pd.I 196610181990012001 IV.a SI Guru kelas

3. Ari wijayanti,S.Pd.I 197809302005012005 III.c SI Guru kelas

4. Dra. Yulya Milyani 196611251996032002 IV.a SI Guru kelas

5. Amanaturohman,S,A

g

- - SI Guru kelas

6. Abu bakar, S,Ag - - SI Guru

mapel

7. Tajiya Arusa S.Pd.I - - S1 Guru kelas

8. Dra. Indrayati - - SI Guru

mapel

9. Mareta Yolanda I,

S.Pd.

- - SI Guru kelas

10. Hasanatan, S.Ag 197112302003122003 - SI Guru

mapel

11. Joni iskandar,

S.Kom

- - SI Guru

mapel

12. M. Nur Salim S.Pd.i - - SI Guru

mapel

13 Siti Hamidah S.Ag - - S1 Guru

mapel

Sumber: Data Guru MI An-nizham

Page 64: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

47

b. Data siswa MI An-nizham Kota Jambi

Tabel 4.3 Data siswa MI An-nizham kota jambi

No Kelas Jumlah

Siswa

1. 1 27

2. 2 18

3. 3 15

4. 4 25

5. 5 21

6. 6 20

Sumber: Data Siswa MI An-nizham

6. Sarana dan Prasarana Sekolah

Ada tiga faktor yang harus ada dalam proses pembelajaran, yaitu,

guru,siswa dan instrument belajar, ketiadaan salah satu faktor tersebut

maka tidak berlangsung suatu proses pembelajaran. Salah satu bentuk dari

instrument belajar yaitu sarana dan prasarana yang merupakan faktor vital

dalam penyelenggraan pendidikan. Sarana merupakan tempat

berlangsungnya pembelajaran agar berjalan dengan baik dan juga

memberika motivasi kepada murid untuk belajar dengan baik adapun

sarana dan prasarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses

pembelajaran di MI An-nizham dapat dilihat sebagai berikut:

Page 65: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

48

Tabel 4.4 Keadaan sarana dan prasarana

No Sarana Jumlah Kondisi

1. Gedung 1 Baik

2. Lokal 6 Baik

3. Kantor 1 Baik

4. Perpustakaan 1 Baik

5. Ruang UKS 1 Baik

6. Ruang TU 1 Baik

7. Rung Dapur 1 Baik

8. Wc Guru 1 Baik

9. Wc Siswa 1 Baik

Sumber : Prasarana Sekolah

No Sarana Kondisi

1. Meja Baik

2. Kursi Baik

3. Papan Tulis Baik

4. Komputer Baik

5. Listrik Baik

6. Air Baik

Sumber: Sarana Sekolah

B. Temuan Peneliti

Kondisi awal pada lingkungan belajar kelas III Madrasah

ibtidaiyah An-nizham kurang kondusif. Karena kurangnya pengelolaan

lingkungan belajar di dalam kelas sehingga peserta didik merasa jenuh dan

bosan dalam proses pembelajaran dan dapat menyebabkan peserta didik

kurang termotivsi dalam belajar karena lingkungan belajar yang tidak

berubah. Maka peneliti mencoba meningkatkan motivasi belajar siswa

dengan cara mengatur tempat duduk siswa dalam proses belajar mengajar.

Page 66: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

49

C. Pembahasan

1. Siklus 1

a). Perencanaan

Perencanaan siklus 1 yang dilaksanakan oleh peneliti

menganalisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada peserta didik pada siklus 1 materi yang

akan diajarakan kepada peserta didik pada tema 2, subtema 1

mengenai “ Manfaat tumbuhan bagi kehidupan manusia”.

Tabel 4.5 Jadwal Penelitian siklus 1

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Senin, 12 Januari 2020 Pertemuan 1 Manfaat tumbuhan bagi

kehidupan manusia

2 Selasa, 13 Januari 2020 Pertemuan 2 Menyayangi tumbuhan

3 Rabu, 14 Januari 2020 Pertemuan 3 Uji kompetensi

Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas melalui pengeloaan

lingkungan belajar pada pembelajaran tematik.selain itu sebelum

mengajar guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) agar kesiapan guru lebih maksimal. Dengan demikian, proses

pembelajaran tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar peserta

didik.

b). Pelaksanaan (Tindakan)

Pelaksanaan tindakan yag dilakukan oleh peneliti siklus 1

terdiri dari tiga kali pertemuan, pertemuan pertama adalah subtema

1 pembelajaran ke 1 yaitu “ Manfaat tumbuhan bagi kehidupan

manusia” dimana sebelum memulai pembelajaran peneliti

mengajak peserta didik untuk menata tempat duduk terlebih

dahulu, lima menit sebelum pelajaran dimulai peneliti mengajak

peserta didik untuk membaca buku terlebih dahulu sebagai

Page 67: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

50

kegiatan literasi. Peserta didik diminta untuk membaca bacaan

yang ada di dalam buku tematik, lalu peneliti memberikan materi

tentang manfaat tumbuhan.

Berikut ini deskripsi pelaksaan dan pengamatan kegiatan

pembelajaran tematik dengan pengaturan tempat duduk.

1). Pertemuan I, II, III

Pertemuan I, II, III pada siklus 1 dilaksanakan pada hari

Senin, Selasa, Rabu (12,13,dan 14) Januari 2020. Materi yang akan

disampaikan adalah tema 2 “Menyayangi tumbuhan dan hewan”

subtema 1 manfaat tumbuhan bagi kehidupan.

Pada awal pembelajaran pertemuan 1, sebelum memulai

pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk menata tempat

duduk terlebih dahulu dengan betuk tradisional, selanjutnya

peserta didik memberikan salam dan guru menjawab salam lalu

ketua kelas memimpin do’a sebelum kegiatan belajar

mengajar.guru memeriksa kesiapan, kerapihan, dan tempat duduk

peserta didik lalu mengabsen peserta didik. Selanjutnya guru

mengajak siswa bermain konsentrasi untuk mengawali

pembelajaran dan untuk membuat siswa konsentrasi saat belajar,

lalu guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pelajaran

yang akan dilaksanakan, guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang materi yang akan diajarkan dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Masuk pada kegiatan inti, guru meminta peserta didik

membaca teks dongeng secara bergantian dengan suara lantang,

setiap siswa membaca satu paragraf, siswa dan guru

mendiskusikan kata-kata yang belum dipahami siswa, lalu siswa

menjawab pertanyaan berdasarkan isi dongeng yang telah

Page 68: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

51

dibacanya. Siswa menyimak penjelasan guru tentang sifat

pertukaran pada penjumlahan. Guru membawa 2 buah kotak ke

dalam kelas. Kotak pertama berisi 35 helai daun kering. Kotak

kedua berisi 15 helai daun kering. Guru dan siswa menghitung

bersama banyaknya daun kering di kotak pertama dan kedua. Salah

satu siswa menjadi sukarelawan untuk menuliskan penjumlahan

berdasarkan banyaknya daun kering di kedua kotak. 35 + 15 = 50.

Lalu Siswa menyanyi lagu Cemara secara individual. Guru dan

siswa melakukan kegiatan refleksi kegiatan hari itu. Bersama-sama

siswa membuat kesimpulan/ rangkuman hasil belajar hari ini. Lalu

guru Mengajak semua siswa berdo’a untuk menutup pembelajaran.

Pada pertemuan II ini, kegiatan awal sama seperti

pertemuan I. Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan

motivasi kepada semua peserta didik untuk lebih giat lagi dalam

belajar. Sebelum proses pembelajaran dimulai guru dan peserta

didik menglas kembali materi yang telah di pelajari diperteman

sebelumnya sebagai pendalaman materi.

Masuk pada kegiatan inti, guru menyuruh siswa membaca

teks bacaan di dalam hati selama waktu tertentu. Kegiatan diskusi

diawali dengan beberapa siswa menuliskan kata-kata yang belum

dipahaminya dipapan tulis, guru menyuruh siswa berhitung untuk

memebagi kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Setelah

mendapat kelompok, tempat duduk siswa dibentuk seperti Corak

tim (Perkelompok). Siswa melakukan kegiatan wawancara tentang

perawatan satu tanaman. Tiap kelompok melakukan wawancara

tentang perawatan satu tanaman. Wawancara dapat dilakukan

kepada orang-orang di sekitar sekolah (guru,penjaga sekolah,

tukang kebun, kepala sekolah, atau lainnya) Siswa menuliskan

hasil wawancara pada buku siswa. Tiap perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil wawancaranya di depan kelas. Guru dan

Page 69: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

52

siswa melakukan kegiatan refleksi kegiatan hari itu. Guru mengajak

semua siswa berdo’a menutup pembelajaran. Kemudian pertemuan III

melakukan evaluasi pembelajaran dengan mengerjakan soal.

1) Hasil tindakan siklus I

Untuk melihat keberhasilan motivasi belajar perserta didik

dengan melakukan pengaturan tempat duduk, melalui lembar observasi

yang di isi oleh observer. Berikut indikator motivasi dan hasil observasi

yang diperoleh perserta didik pada siklus 1.

Tabel 4.6 Indikator motivasi belajar siswa

Variabel No Indikator Motivasi Siswa Instrumen

Motivasi 1 Siswa semangat dalam menjawab pertanyaan dari

guru

Observasi

motivasi

belajar siswa 2 Siswa bersemangat saat kerja sama dalam

kelompok

3 Sisiwa termotivasi belajar karena kelas nyaman

dan menyenangkan

4 Siswa aktif saat kegiatan pembelajaran

berlangsung

5 Siswa percaya diri untuk menyampaikan

pendapatnya di dalam kelas

6 Siswa semangat dalam menyelesaikan tugasnya

Tabel 4.7 Penilaian motivasi belajar peserta didik pertemuan 1

Responden Indikator Skor

I II III IV V VI

Al nadra izyan 2 1 2 2 1 2 10

Adelia marsya putri 1 2 2 1 1 2 9

Adinda 2 2 1 2 3 1 11

Caca adela wati 3 1 2 1 2 2 11

Fradika firzy fernando 1 2 1 2 1 2 9

Hafizatul humaira 1 1 2 2 3 1 10

Khayla syahani putri 2 1 2 1 2 3 11

Muhammad nabil 2 1 1 2 2 1 9

Marisa aprilia 2 3 1 1 2 3 12

Page 70: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

53

Naufal aqeela tsakib 1 2 1 1 2 2 9

Nawja caroline C. 2 2 1 2 2 2 11

Naisyah lovely R. 1 2 3 1 1 2 10

Queensha putri W 2 2 1 2 1 3 11

Sultan hamid M 1 2 1 2 2 1 9

Caesar brian arrayan 3 1 3 1 1 2 11

Jumlah 26 25 24 23 26 29 153

Jumlah ideal 80 80 80 80 80 80 480

Persentase 32% 31% 30% 28% 32% 36% 32%

Mx = X 100%

Mx = X 100%

= 32%

Tabel 4.8 Penilaian motivasi belajar peserta didik pertemuan II

Responden Indikator Skor

I II III IV V VI

Al nadra izyan 2 3 2 1 2 3 13

Adelia marsya putri 2 2 3 2 1 2 12

Adinda 3 2 1 2 3 2 13

Caca adela wati 3 2 3 1 2 3 14

Fradika firzy fernando 2 3 2 3 1 2 13

Hafizatul humaira 3 1 2 3 2 1 12

Khayla syahani putri 3 2 2 1 3 2 13

Muhammad nabil 2 1 3 2 2 1 11

Marisa aprilia 3 1 2 2 2 3 13

Naufal aqeela tsakib 2 2 3 2 1 2 12

Nawja caroline C. 3 2 2 2 3 2 14

Naisyah lovely R. 2 2 3 1 2 3 13

Queensha putri W 3 2 3 2 1 2 13

Sultan hamid M 2 3 1 3 2 3 14

Caesar brian arrayan 3 1 2 2 3 2 13

Page 71: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

54

Jumlah 38 29 34 29 30 33 193

Skor maksimal 80 80 80 80 80 80 480

Persentase 47% 36% 42% 36% 37% 41% 40%

Mx = X 100%

Mx = X 100%

= 40%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa motivasi belajar peserta

didik masih dikatakan rendah dan belum memenuhi kriteria yang sudah di

tetapkan. Hal ini terlihat pada pertemuan 1 baru 32% dari seluruh peserta

didik yang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung dan pada

pertemuan II dapat dikatakan masih kurang aktif karena hanya 40% yang

aktif dari total seluruh peserta didik dalam proses pembelajaran

berlangsung.

Artinya tindakan yang dilakukan pada siklus I belum dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III MI An-nizham Kota Jambi.

Oleh karena itu, tindakan harus dilanjutkan pada siklus II.

c) Hasil Observasi

1) Aktivitas belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan

aktivitas peserta didik dalam proses belajar belum berlangsung secara

optimal, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9 hasil observasi aktivitas siswa siklus I

No Aktivitas yang diamati Skor Jumlah Rata-rata

P1 P2

Pendahuluan

Page 72: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

55

1 Peserta didik masuk kelas tepat

waktu

3 3 6 75%

2 Peserta didik mengatur/menata

tempat duduk sebelum belajar

2 3 5 62,5%

3 Peserta didik siap untuk memulai

pelajaran

2 3 5 62,5%

4 Peserta didik berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan motivasi yang

diberikan oleh guru

2 2 4 50%

Kegiatan Inti

5 Peserta didik membaca buku

sebelum memulai pelajaran

3 3 6 75%

6 Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru

2 3 5 62,5%

7 Peserta didik berpartisipasi aktif

dalam belajar

2 3 5 62,5%

8 Peserta didik mengerjakan tugas

dengan kemampuannya sendiri

2 3 5 62.5%

9 Peserta didik berdiskusi secara aktif

dengan kelompoknya masing-

masing

2 2 4 50%

Penutup

10 Peserta didik berpartisipasi dalam

menyimpulkan materi pelajaran

2 3 5 62,5%

11 Peserta didik mencatat tugas

dirumah

3 3 6 75%

12 Peserta didik mampu mengerjakan

dan mengumpulkan tugas tepat

waktu

2 3 5 62,5%

Jumlah

27 33 60

Rata-rata (%) 56 69 125

Rata-rata keseluruhan (%) 62%

Keterangan:

1 : Kurang baik P1: Pertemuan pertama

2 : Cukup baik P2 : Pertemuan kedua

3 : Baik

4 : Sangat baik.

Page 73: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

56

Dari tabel diatas dapat dikategorikan bahwa kegiatan aktivitas

belajar siswa dapat dikatakan cukup baik karena diketahui persentase rata-

rata sebesar 62%. Akan tetapi dalam kegitan inti akan terus ditingkatkan

lagi dalam kegitan pembelajaran selanjutnya yaitu siklus II.

2) Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru selama dalam proses

pembelajaran belangsung, secara keseluruhan aktivitas guru dalam

mengajar masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.10 hasil observasi aktivitas guru siklus I

No Aktivitas yang diamati Skor Jumlah Rata-rata

P1 P2

Pendahuluan

1 Guru memasuki ruang kelas tepat

waktu

3 3 6 75%

2 Guru mengatur tempat duduk siswa

sebelum memulai pembelajaran

2 3 5 62,5%

3 Guru mengkondisikan peserta didik

agar siap menerima pembelajaran

2 3 5 62,5%

4 Guru memberi motivasi kepada siswa 3 3 6 75%

Kegiatan Inti

5 Guru menjelaskan tentang materi

pelajaran

2 3 5 62,5%

6 Guru memberikan tugas kepada siswa 2 3 5 62,5%

7 Guru membagi kelompok secara acak 2 3 5 62,5%

8 Guru membimbing siswa dalam

diskusi

2 3 5 62,5%

9 Guru meminta perwakilan dari setiap

kelompoka untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas

2 3 5 62,5%

10 Guru memberi apersisasi kepada

siswa yang telah menyelesaikan tugas-

2 3 5 62,5%

Page 74: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

57

tugasnya

Penutup

11 Guru bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran

3 3 6 75%

12 Guru bersama siswa melakukan

refleksi

2 3 5 62,5%

Jumlah 27 36 63

Rata-rata (%) 56 75 131

Rata-rata keseluruhan (%) 65%

Keterangan:

1 : Kurang baik 3 : Baik P1: Pertemuan pertama

2 : Cukup baik 4 : Sangat baik P2 : Pertemuan kedua

Dari tabel diatas dapat dikategorikan bahwa kegiatan aktivitas guru

pada proses pembelajaran sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada

presentase keseluruhan mencapai 65% namun dalam hal ini masih ada

beberapa aktivitas yang menunjukan bahwa aktivitas mengajar guru

dikelas masih tergolong rendah, dan akan ditingkatkan lagi dalam kegiatan

pembelajaran pada siklus II.

3) Skor komulatif motivasi belajar peserta didik pada siklus I

Tabel 4.11 skor komulatif motivasi belajar siswa siklus I

Nama peserta didik Skor motivasi

belajar siklus I

Rata-rata skor

motivasi

Kriteria

P1 P2

1 Al nadra izyan

10 13 11:6 = 1,9 Kurang

2 Adelia marsya putri 9 12 10:6 = 1,6 Kurang

3 Adinda 11 13 12:6 = 2 Cukup

4 Caca adela wati 11 14 12:6 = 2 Cukup

5 Fradika firzy fernando 9 13 11:6 = 1,8 Kurang

6 Hafizatul humaira 10 12 11:6 = 1,8 Kurang

7 Khayla syahani putri 11 13 12:6 = 2 Cukup

8 Muhammad nabil 9 11 10:6 = 1,6 Kurang

Page 75: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

58

9 Marisa aprilia 12 13 12:6 = 2 Cukup

10 Naufal aqeela tsakib 9 12 10:6 = 1,6 Kurang

11 Nawja caroline C. 11 14 12:6 = 2 Cukup

12 Naisyah lovely R. 10 13 11:6 = 1,8 Kurang

13 Queensha putri W 11 13 12:6 = 2 Cukup

14 Sultan hamid M 9 14 11:6 = 1,8 Kurang

15 Caesar brian arrayan 11 13 12:6 = 2 Cukup

Jumlah 153 193 173

Rata-rata skor % 32% 40% 36%

Mx = X 100%

= 36 %

Dengan penilaian :

1-20 = Tidak termotivasi

21-40 = Kurang termotivasi

41-60 = Cukup termotivasi

61-80 = Termotivasi

81-100 = Sangat termotivasi

d) Refleksi

Dari hasil pengumpulan data hasil observasi dan evaluasi tindakan

pada siklus I, maka dapat diungkapkan bahwa pada siklus I mendapatkan

hasil yang kurang termotivasi. Jadi perlu diadakan perbaikan pada siklus

II. Perbaikan tersebut disesuaikan dengan kondisi pembelajaran dengan

kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh siswa.

Adapun kendala yang dihadapi pada pelaksanaan proses

pembelajaran pada siklus I diantaranya adalah :

1) Aktivitas siswa

a) Beberapa siswa kurang siap dalam memulai pelajaran

b) Siswa masih kurang termotivasi dalam belajar

c) Masih memilih-milih teman dalam kelompok

d) Siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran

e) Siswa mudah cepat bosan dalam mengerjakan tugas

2) Aktivitas guru

Page 76: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

59

a) Guru kurang optimal dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk

belajar.

b) Guru kurang memahami pentingnya pengaturan tempat duduk .

c) Guru kurang bisa menggunakan strategi belajar yang menyenangkan.

d) Guru kurang optimal dalam membimbing siswa untuk aktif dalam

belajar dan berdiskusi.

Untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I dan

meningkatkan motivasi belajar siswa, maka perlu dilanjutkan pada silus II

dengan menggunakan perbaikan pada hal-hal beriut :

a) Tetap mempertahankan tahap kegiatan yang baik pada siklus I.

b) Guru harus optimal dalam memberikan motivasi beajar pada siswa.

c) Guru harus memahami pentingnya pengelolaan tempat duduk

siswa agar siswa tidak mudah bosan saat belajar.

d) Pengoptimalisasian dalam membimbing siswa saat kegiatan belajar

dan diskusi.

2. Siklus II

a) Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II peneliti

menganalisis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)untuk

mengetahui kompetensi yang dikehendaki dalam pembelajaran. Pada

siklus II ini materi yang akan diajarakan adalah “ Kewajiban dan Hak ku”

Sebelum melakukan tindakan, peneliti mempersiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dan acuan dalam

proses pembelajaran, instrumen penelitian berupa lembar pengamatan dan

soal-soal untuk mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran yang

diharapkan.

Tabel 4.12 Jadwal Penelitian siklus II

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Rabu, 22 Januari 2020 Pertemuan 1 Kewajiban dan Hak ku

2 Kamis, 23 Januari 2020 Pertemuan 2 Benda disekitar ku

3 Jumat, 24 Januari 2020 Pertemuan 3 Uji kompetensi

Page 77: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

60

b) Pelaksanaan

1) Pertemuan I, II, dan III

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II terbagi menjadi tiga kali

pertemuan. Pertemuan I, II, dan III pada siklus II dilaksanakan pada hari

Rabu, kamis, jumat, (22,23,dan 24) Januari 2020. Materi yang akan

disampaikan adalah tema 4 “ Kewajiban dan Hak ku”

Pada awal pembelajaran pertemuan I, sebelum memulai

pembelajaran guru mengajak siswa untuk menata tempat duduk dengan

bentuk Leter U terlebih dahulu, peserta didik mempersiapkan diri dan

memberikan salam kepada guru. seanjutnya guru meminta ketua kelas untuk

memimpin doa sebelum memulai pembelajaran. Guru memeriksa kesiapan,

kerapihan dan tempat duduk siswa lalu mengabsen siswa. Setelah absen

guru mengajak siswa untuk menyanyikan salah satu lagu Nasional, setelah

bernyanyi guru mengajak siswa melakukan aice breaking “permainan

konsentrasi” agar siswa lebih semangat dan konsentrasi saat proses belajar

mengajar. Setelahnya guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar

semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Selanjutnya guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan

materi yang akan diajarkan dan menyampaikan tujuan pembrlajaran.

Masuk pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk mengamati

gambar yang ada dan berlatih membuat pertanyaan terkait gambar. Arahkan

dengan kata tanya apa, siapa, mengapa, bagaimana. Mengapa ayah dan ibu

begitu perhatian kepada Siti? Bagaimana kira-kira perasaan Siti? Bagaimana

jika orang tua Siti tidak perhatian kepadanya? Mintalah siswa

mengerjakannya bersama teman di sebelahnya. Pertanyaan yang dibuat

dapat mereka salin dibuku latihan. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih

kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Siswa berlatih

membaca tanpa suara (membaca senyap). Siswa menyimak guru memberi

contoh cara membaca teks yang baik. Beberapa siswa mendapat kesempatan

membaca teks dengan baik. Siswa dibantu membaca dengan baik dan suara

Page 78: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

61

harus jelas terdengar semua teman- temannya. Berilah motivasi kepada

siswa yang bersuara pelan saat membaca. Selanjutnya siswa diminta berlatih

membaca secara mandiri di saat luang. Kegiatan diakhiri dengan mengulas

kembali kegiatan hari itu. Siswa memejamkan mata, membayangkan

kembali apa yang telah mereka dapatkan hingga pelajaran akan ditutup.

Masih memejamkan mata,siswa mengucapkan syukur kepada Tuhan atas

karunianya hari ini. Berterimakasih atas orang tua yang penyayang, guru

yang baik hati, dan teman-teman yang menyenangkan.

Pada pertemuan II, awal pembelajaran pertemuan II, sebelum

memulai pembelajaran guru mengajak siswa untuk menyusun kursinya

dipinggir, dan duduk dengan bentuk Lingkaran (lesehan), guru meminta

ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pembelajaran. Dan

melakukan Pembiasaan Membaca 15 menit. Guru memriksa kesiapan,

kerapihan dan tempat duduk siswa lalu mengabsen siswa. Setelah absen guru

mengajak siswa untuk menyanyikan salah satu lagu Nasional, setelah

bernyanyi guru mengajak siswa melakukan aice breaking “permainan

konsentrasi” agar siswa lebih semangat dan konsentrasi saat proses belajar

mengajar. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan materi yang

akan diajarkan dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Masuk pada kegiatan inti, Siswa membaca wacana yang ada di buku

siswa. siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dari wacana

yang dipakai. Setelah membaca siswa mengerjakan latihan di buku siswa

yaitu, memilih mana yang benda dan mana yang bukan benda berdasarkan

wacana yang telah dibaca (tentang cahaya dan suara). Guru dan siswa

memeriksa hasil pekerjaan siswa bersama-sama. Siswa memerhatikan

kembali buku siswa tentang pembagian benda berdasarkan ukuran, warna,

dan bentuk. Setelah itu menyimak pengarahan guru tentang sifat benda.

Kegiatan selanjutnya siswa mengamati benda-benda sekitar dan

mengelompokkan benda tersebut berdasarkan sifat fisiknya. Siswa dapat

mengelompokkan berdasarkan warna, ukuran, bentuk atau lainnya. Siswa

menuliskan pengelompokkan tersebut di buku Siswa. Selanjutnya

Page 79: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

62

perwakilan siswa mempresentasikan hasil pengelompokkan nya. Guru

menutup pelajaran. Siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini, kegiatan

dapat berupa tanya jawab. Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama.

Kemudian pada pertemuan ke III, melakukan evaluasi pembelajaran

dengan mengerjakan soal-soal latihan.

2) Hasil tindakan siklus II

Untuk melihat keberhasilan motivasi belajar siswa melalui pengaturan tempat

duduk, melalui lembar observasi yang di isi oleh responden. Berikut hasil

observasi yang diperoleh pada siklus II.

Tabel 4.13 Penilaian motivasi belajar peserta didik pertemuan I

Responden Indikator Skor

I II III IV V VI

Al nadra izyan 3 4 4 3 4 4 22

Adelia marsya putri 4 3 4 4 4 4 23

Adinda 4 4 3 4 4 4 23

Caca adela wati 4 4 4 4 4 4 24

Fradika firzy fernando 3 4 4 4 4 4 23

Hafizatul humaira 4 4 4 3 4 4 23

Khayla syahani putri 4 4 3 4 4 3 22

Muhammad nabil 4 3 4 4 4 4 23

Marisa aprilia 4 4 4 4 4 4 24

Naufal aqeela tsakib 4 4 4 4 4 3 23

Nawja caroline C. 4 4 3 4 4 4 23

Naisyah lovely R. 4 4 4 4 4 4 24

Queensha putri W 4 4 4 4 4 4 24

Sultan hamid M 4 4 4 3 4 4 23

Caesar brian arrayan 4 4 4 4 3 4 23

Jumlah 58 58 57 57 59 58 347

Jumlah ideal 80 80 80 80 80 80 480

Persentase % 72% 72% 71% 71% 74% 72% 72%

Page 80: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

63

Mx = X 100%

= 72%

Tabel 4.14 Penilaian motivasi belajar peserta didik pertemuan II

Responden Indikator Skor

I II III IV V VI

Al nadra izyan 4 5 4 5 5 4 27

Adelia marsya putri 5 4 5 5 4 5 28

Adinda 4 5 4 5 4 4 26

Caca adela wati 5 5 5 5 5 5 30

Fradika firzy fernando 4 5 5 5 5 5 29

Hafizatul humaira 5 4 5 4 5 5 28

Khayla syahani putri 4 5 5 4 5 4 27

Muhammad nabil 5 4 5 4 5 5 28

Marisa aprilia 5 5 5 5 4 5 29

Naufal aqeela tsakib 5 5 5 4 5 4 28

Nawja caroline C. 5 5 5 5 4 5 29

Naisyah lovely R. 5 5 4 5 5 4 28

Queensha putri W 5 5 5 5 5 5 30

Sultan hamid M 4 5 5 5 4 5 28

Caesar brian arrayan 5 4 5 5 5 5 29

Jumlah 70 71 72 71 70 70 424

Jumlah ideal 80 80 80 80 80 80 480

Persentase % 87% 88% 90% 88% 88% 87% 88%

Mx = X 100%

= 88%

c) Hasil Observasi

1) Aktivitas siswa

Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan

Page 81: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

64

aktivitas siswa dalam proses belajar sudah optimal, hal ini dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.15 hasil observasi aktivitas siswa siklus II

No Aktivitas yang diamati Skor Jumlah Rata-rata

P1 P2

Pendahuluan

1 Peserta didik masuk kelas tepat waktu 3 3 6 75%

2 Peserta didik mengatur/menata

tempat duduk sebelum belajar

3 4 7 87,5%

3 Peserta didik siap untuk memulai

pelajaran

3 3 6 75%

4 Peserta didik berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan motivasi yang

diberikan oleh guru

3 3 6 75%

Kegiatan Inti

5 Peserta didik membaca buku

sebelum memulai pelajaran

3 3 6 75%

6 Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru

3 4 7 87,5%

7 Peserta didik berpartisipasi aktif

dalam belajar

3 4 7 87,5%

8 Peserta didik mengerjakan tugas

dengan kemampuannya sendiri

3 3 6 75%

9 Peserta didik berdiskusi secara aktif

dengan kelompoknya masing-

masing

3 4 7 87,5%

Penutup

10 Peserta didik berpartisipasi dalam

menyimpulkan materi pelajaran

3 3 6 75%

11 Peserta didik mencatat tugas

dirumah

3 3 6 75%

12 Peserta didik mampu mengerjakan

dan mengumpulkan tugas tepat

waktu

3 4 7 87,5%

Jumlah

36

41

77

Rata-rata (%) 75 85 160

Rata-rata keseluruhan (%) 80%

Page 82: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

65

Keterangan:

1 : Kurang baik 3 : Baik P1: Pertemuan pertama

2 : Cukup baik 4 : Sangat baik P2 : Pertemuan kedua

Dari tabel diatas terlihat aktivitas belajar siswa pada siklus II mengalami

peningkatan dari siklus I, yakni dibuktikan dengan presentase rata-rata

keseluruhan 80% pada siklus II, yang sebelumnya presentase rata-rata

keseluruhan 62% pada siklus I. Dalam hal ini upaya peningkatan motivasi

belajar siswa pada pembelajaran tematik sudah terlihat baik dan berjalan dengan

semestinya. Motivasi belajar siswa meningkat dibandingkan dengan siklus

sebelumnya.

Tabel 4.16 hasil observasi aktivitas guru siklus II

No Aktivitas yang diamati Skor Jumlah Rata-rata

P1 P2

Pendahuluan

1 Guru memasuki ruang kelas tepat waktu 3 4 7 87,5%

2 Guru mengatur tempat duduk siswa

sebelum memulai pembelajaran

4 4 8 100%

3 Guru mengkondisikan peserta didik agar

siap menerima pembelajaran

3 3 6 75%

4 Guru memberi motivasi kepada siswa 4 4 8 100%

Kegiatan Inti

5 Guru menjelaskan tentang materi pelajaran 4 4 8 100%

6 Guru memberikan tugas kepada siswa 3 3 6 75%

7 Guru membagi kelompok secara acak 4 4 8 100%

8 Guru membimbing siswa dalam diskusi 3 4 7 87,5%

9 Guru meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas

4 4 8 100%

10 Guru memberi apersisasi kepada siswa yang

telah menyelesaikan tugas-tugasnya

3 3 6 75%

Penutup

11 Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pelajaran

3 4 7 87,5%

12 Guru bersama siswa melakukan refleksi 3 3 6 75%

Jumlah 41 44 85

Rata-rata (%) 85 91 176

Rata-rata keseluruhan (%) 88%

Page 83: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

66

Keterangan:

1 : Kurang baik 3 : Baik P1: Pertemuan pertama

2 : Cukup baik 4 : Sangat baik P2 : Pertemuan kedua

Dari hasil pengamatan pada tabel diatas, terlihat bahwa kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru tercapai dengan baik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pada siklus II ini telah berhasil dengan mengadakan

perbaikan-perbaikan dari siklus sebelumnya.

3) Skor komulatif motivasi belajar siswa

Tabel 4.17 skor komulatif motivasi belajar siswa pada siklus II

Nama peserta didik Skor motivasi

belajar siklus II

Rata-rata skor

motivasi

Kriteria

P1 P2

1 Al nadra izyan

22 27 22:6 = 3,6 Termotivasi

2 Adelia marsya putri 23 28 23:6 = 3,8 Termotivasi

3 Adinda 23 26 22:6 = 3,6 Termotivasi

4 Caca adela wati 24 30 25:6 = 4 Sangat term

5 Fradika firzy fernando 23 29 23:6 = 3,8 Termotivasi

6 Hafizatul humaira 23 28 23:6 = 3,8 Termotivasi

7 Khayla syahani putri 22 27 22:6 = 3,6 Termotivasi

8 Muhammad nabil 23 28 24:6 = 4 Sangat term

9 Marisa aprilia 24 29 23:6 = 3,8 Termotivasi

10 Naufal aqeela tsakib 23 28 22:6 = 3,6 Termotivasi

11 Nawja caroline C. 23 29 23:6 = 3,8 Termotivasi

12 Naisyah lovely R. 24 28 23:6 = 3,8 Termotivasi

13 Queensha putri W 24 30 24:6 = 4 Sangat term

14 Sultan hamid M 23 28 24:6 = 4 Sangat term

15 Caesar brian arrayan 23 29 23:6 = 3,8 Termotivasi

Jumlah 347 424 385

Rata-rata skor % 72% 88% 80%

Page 84: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

67

Mx = X 100%

= 80%

Dengan penilaian :

1-20 = Tidak termotivasi

21-40 = Kurang termotivasi

41-60 = Cukup termotivasi

61-80 = Termotivasi

81-100 = Sangat termotivasi

d) Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

/tindakan dan observasi. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui apakah pada pelaksanaan siklus II sudah mengalami

peningkatan atas motivasi belajar siswa pada siklus I. Pada pembelajaran

tematik melalui pengaturan tempat duduk siswa dapat dikatakan berjalan

secara optimal. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang cukup tinggi

dibandingkan denga siklus sebelumnya. Indikator yang dapat dijadikan

pedoman adalah meningkatkan motivasi belajar siswa mencapai standar

yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di

siklus II, setiap awal pelajaran guru selalu melakukan apresiasi untuk

memotivasi siswa dalam belajar. Selama kegiatan belajar mengajar, guru

harus menciptakan susana belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi

siswa agar dalam proses pembelajaran siswa tidak cenderung pasif, mudah

bosan dan suka membuat keributan sendiri. Hal ini dilakukan supaya kelas

dapat dikelola dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar dan

memeberikan tugas guru selalu membimbing siswa saat belajar maupun

diskusi dalam kelompok. Selanjutnya pada kegiatan penutup, guru

bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan,

dan tidak lupa melakukan refleksi pada siswa.

Page 85: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

68

Pada pelaksanaan siklus II ini melalui tugas yang diberikan oleh

guru, siswa terlibat secara aktif dan lebih semangat untuk mengerjakan

tugas-tugas dengan baik. Motivasi belajar siswa meningkat dibandingkan

dengan siklus sebelumnya, sehingga mempengaruhi prestasi belajar. Hasil

pengamatan menunjukan suasana belajar lebih kondusif dan

menyenangkan.

D. Analisis Data

Analisi dan refleksi siklus II menunjukkan indikator keberhasilan

peserta didik sudah tercapai, maka tidak perlu adanya siklus selanjutnya.

Motivasi peserta didik pada siklus I sebesar 36% sedangkan pada siklus II

meningkat menjadi 80%. Berdasarkan hasil observasi data mengenai tingkat

motivasi belajar di sajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.

Tabel 4.18 Skor Rata-rata motivasi siswa

Skor motivasi Rata-rata

Siklus 1 36 %

Siklus 2 80 %

Peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I dan II juga disajikan

pada diagram berikut.

Gambar 4.1 hasil observasi motivasi belajar siswa siklus I dan siklus II

Page 86: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

69

Tabel 4.19 persentase dan peningkatan aktivitas guru pada pembelajaran tematik

dengan pengaturan tempat duduk

Skor

aktivitas

Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata

Siklus I 60 % 81 % 70%

Siklus II 91% 97% 94%

Gambar 4.2 Persentase dan peningkatan aktivitas guru pada pembelajaran tematik

dengan pengaturan tempat duduk

Berdasarkan hasil observasi rata-rata tingkat motivasi belajar siswa

pada siklus I yaitu 36% dan meningkat pada siklus II 80%. Dan

berdasarkan tabel diatas terlihat motivasi belajar siswa telah meningkat

dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui

pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran tematik di kelas III MI An-nizham Kota Jambi.

E. Pembahasan

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik

melalui pengaturan tempat duduk di kelas III MI An-nizham Kota Jambi.

Kegiatan pembelajaran dengan melakukan pengaturan/penataan

tempat duduk ini telah menunjukkan motivasi belajar cukup efektif dalam

Page 87: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

70

pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas III MI An-nizham Kota Jambi.

Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas siswa dan guru melalui

pengaturan tempat duduk ini. Dengan adanya pengaturan tempat duduk ini

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan pengaturan

tempat duduk yang sesuai dengan strategi pembelajaran siswa akan lebih

termotivasi, semangat dan tidak mudah bosan dalam belajar. Proses dalam

pembelajaran ini lebih menekankan pada guru bagaimana seorang guru

dalam memotivasi siswanya dan membuat kelas yang menyenangkan, agar

siswa dapat termotivasi dalam belajar.

Selain itu dari hasil observasi selama peneliti di MI An-nizham

Kota Jambi pada kelas III, terlihat sangat jelas bagaimana motivasi belajar

siswa sebelum dan sesudah dilakukannya pengaturan tempat duduk.

Seperti terlihat bahwa motivasi belajar siswa terdapat peningkatan dari

siklus I dan siklus II. Hal terbukti berdasarkan hasil motivasi belajar siswa

siklus I yaitu diperoleh persentase skor rata-rata motivasi belajar siswa

sebesar 36% dengan kategori “kurang termotivasi” dan persentase skor

rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 80%

dengan kategori “Termotivasi”. Berdasarkan analisis belajar siklus I dan

siklus II, motivasi siswa kelas III MI An-nizham Kota Jambi mengalami

peningkatan pada setiap indikatornya sehingga dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa di kelas III MI An-nizham Kota Jambi.

Page 88: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada bahasan sebelumnya serta hasil

penelitian tindakan kelas yang dilakukan, maka peneliti menarik

kesimpulan sebagai berikut : Melalui pengaturan tempat duduk dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, terlihat pada penataan tempat duduk

pada pertemuan pertama siklus kedua, sebelum adanya perubahan

penataan tempat duduk motivasi belajar siswa masih kurang, dan siswa

terlihat bosan dalam belajar namun setelah peneliti merubah penataan

tempat duduk siswa terlihat lebih semangat dan lebih termotivasi dalam

belajar. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi yang telah dilakukan pada

siklus I hasil yang di peroleh sebesar 36% dan terjadi peningkatan pada

siklus II sebesar 80%.

Dari peningkatan tersebut menandakan melalui pengaturan tempat

duduk adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkat

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik di kelas III MI An-

nizham Kota Jambi.

B. Saran

Setelah penelitian tindakan kelas ini dipapar dalam bentuk tulisan, maka

peneliti menyampaikan beberapa saran yang dirasakan insyaallah berguna

dan bermanfaat sebagai masukan demi kelancaran pelaksanaa

pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah An-nizham Kota Jambi.

1. Diharapkan pada guru agar dapat mengelola kelas dengan baik,

agar siswa tidak mudah bosan saat belajar.

2. Guru hendaknya mampu menjadi motivator sekaligus fasilitator

bagi siswanya.

3. Diakhir pembelajaran guru hendaknya memberi penghargaan

kepada siswa, agar siswa lebih termotivasi dalam belajar.

Page 89: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

72

4. Bagi MI An-nizham, sebagai evaluasi dasar mengenai pengelolaan

kelas khususnya pada pembelajaran tematik.

5. Untuk siswa dan siswi, agar lebih semangat lagi dalam belajarnya,

tidak mudah putus asa dan pantang menyerah.

6. Bagi pembaca, agar dapat memberikan tambahan informasi

penelitian, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian-

penelitian selanjutnya yang sejenis.

C. Penutup

Dengan mengucap rasa syukur kepada allah SWT, penulis telah

menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Namun penulis

menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak sekali kekurangan.

Maka dari itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan dalam penulisan ini agar

dapat diperbaiki sebagaimana mestinya. Kemudian penulis ingin

mungucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan penelitian tindakan

kelas (PTK) ini, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Page 90: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

73

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, 2014, Pembelajaran Tematik Terpadu, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ahmad Rohani, 2004, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta

Aliyyah RR dan O Abdurakhman. 2016, Pengelolaan kelas rendah di SD Amaliah

Ciawi Bogor. Jurnal Sosial Humaniora Vol.7 (2): 81-95

A.M, Sardiman, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung:

Rajawali Pers

Asmani, 2010, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Inovatif, Jakarta: DIVA

Press

Darmadi Hamid, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Dimyati dan Mudjiono, 2002, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Erwin Widiasworo, 2018, Cerdas Pengelolaan Kelas, Yogyakarta: DIVA Press.

Faizal Djabidi, 2016, Manajemen Pengelolaan Kelas, Malang: Madani.

Hamid Darmadi, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Hamzah B. Uno, 2011, Teori motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik, 2011, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sri Wiyanti. 2010. Skripsi. Variasi Penataan Kelas Dalam Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV

SDN 02 Lemahbang Kecamatan Jumapolo.

Sugiyono, 2011, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Syaiful Bahri Djamarah, 2008, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Renika Cipta

Trianto, 2011, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:

Bumi Aksara.

Page 91: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

74

Wina Sanjaya, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan Jakarta: Kencana

Winkel WS, 2005, Bimbingan Dan Konseling di Instusi Pendidikan, Yogyakarta:

Media Abadi

Yopika Lestari, Rohiat, & Dwi Angraini. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017. Hal.61-65. PGSD FKIP Universitas

Bengkulu.

Page 92: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul : Pengaturan Tempat Duduk Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Tematik Di Kelas III Madrasah Ibtidaiyah An-nizham Kota

Jambi

o Metode Observasi

1.Mengamati motivasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada setiap

siklusnya.

2. mengamati aktifitas siswa dan guru dalam pembelajaran

3. Mengamati seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan

rencana tindakan sebelumnya

4. mengamati seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukkan

tanda-tanda tercapainya tujuan tindakan.

B. Metode Wawancara

Metode ini digunakan untuk wawancara kepada :

1. Guru kelas III

2. Siswa kelas III

C. Metode Dokumentasi

1. Kelas

2. Tempat duduk

3. Kegiatan belajar mengajar, dll.

Page 93: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Siklus/Pertemuan Ke:

Petunjuk Pengisian

Beri skor 1-4 dengan kriteria:

1= Kurang 3= Baik

2= Cukup 4= Sangat baik

Dengan aspek yang diamati

I. Siswa semangat dalam menjawab pertanyaan guru

II. Siswa bersemangat saat kerjasama dalam kelompok

III. Siswa termotivasi belajar karena ruang kelas nyaman dan menyenangkan

IV. Siswa aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung

V. Siswa percaya diri untuk menyampaikan pendapatnya di dalam kelas

VI. Siswa semangat dalam menyelesaikan tugasnya

Responden Indikator Skor

I II III IV V VI

Al nadra izyan

Adelia marsya putrid

Adinda

Caca adela wati

Fradika firzy fernando

Hafizatul humaira

Khayla syahani putri

Page 94: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Muhammad nabil

Marisa aprilia

Naufal aqeela tsakib

Nawja caroline C.

Naisyah lovely R.

Queensha putri W

Sultan hamid M

Caesar brian arrayan

Page 95: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Siklus/Pertemuan ke :

Hari/Tanggal :

Petunjuk pengisian

Beri tanda ceklis ( √ ) pada angka yang tepat untuk memberikan skor mengenai

aspek-aspek penilaian aktifitas siswa dalam pembelajaran.

Adapun kriteria skor adalah :

1= Kurang baik

2= Cukup

3= Baik

4=Sangat baik

No Aktivitas yang diamati Skor Jumlah Rata-rata

P1 P2

Pendahuluan

1 Peserta didik masuk kelas tepat

waktu

2 Peserta didik mengatur/menata

tempat duduk sebelum belajar

3 Peserta didik siap untuk memulai

pelajaran

4 Peserta didik berpartisipasi dalam

menjawab pertanyaan motivasi

yang diberikan oleh guru

5 Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru tentang indikator

dan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

Page 96: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

6 Peserta didik membaca buku

sebelum memulai pelajaran

7 Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru

8 Peserta didik berpartisipasi aktif

dalam belajar

9 Peserta didik mengerjakan tugas

dengan kemampuannya sendiri

10 Peserta didik berdiskusi secara aktif

dengan kelompoknya masing-

masing

Penutup

11 Peserta didik berpartisipasi dalam

menyimpulkan materi pelajaran

12 Peserta didik mencatat tugas

dirumah

13 Peserta didik mampu mengerjakan

dan mengumpulkan tugas tepat

waktu

Jumlah

Rata-rata (%)

Rata-rata keseluruhan (%)

Page 97: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Siklus/Pertemuan ke :

Hari/Tanggal :

Petunjuk pengisian

Beri tanda ceklis ( √ ) pada angka yang tepat untuk memberikan skor mengenai

aspek-aspek penilaian aktifitas siswa dalam pembelajaran.

Adapun kriteria skor adalah :

1= Kurang baik

2= Cukup

3= Baik

4=Sangat baik

No Aktivitas yang diamati Skor Jumlah Rata-rata

P1 P2

Pendahuluan

1 Guru memasuki ruang kelas tepat

waktu

2 Guru mengatur tempat duduk siswa

sebelum memulai pembelajaran

3 Guru mengkondisikan peserta didik

agar siap menerima pembelajaran

4 Guru memberi motivasi kepada siswa

5 Sebelum memulai pembelajaran guru

mengajak siswa mambaca buku

terlebih dahulu

Kegiatan Inti

6 Guru menjelaskan tentang materi

pelajaran

Page 98: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

7 Guru memberikan tugas kepada siswa

8 Guru membagi kelompok secara acak

9 Guru membimbing siswa dalam

diskusi

10 Guru meminta perwakilan dari setiap

kelompoka untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas

11 Guru memberi apersisasi kepada

siswa yang telah menyelesaikan tugas-

tugasnya

Penutup

12 Guru bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran

12 Guru bersama siswa melakukan

refleksi

Jumlah

Rata-rata (%)

Rata-rata keseluruhan (%)

Page 99: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

LEMBAR WAWANCARA GURU

Nama Guru : Ari Wijayanti S.Pd.I

Guru Kelas : III

Hari dan Tanggal : Kamis 06 Februari 2020

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama ibu mengajar di MI An-

nizham Kota Jambi ?

7 Tahun

2 Berapa lama ibu mengajar di kelas III ? 3 Tahun

3 Berapa jumlah siswa yang belajar dikelas

ini ?

15 Orang

4 Sebelum mengajar apa ibu menentukan

dan mempersiapkan strategi pembelajaran

sesuai dengan materi yang akan diajarkan?

Iya, saya mempersiapkannya terlebih

dahulu

5 Bagaimana pembelajaran tematik dikelas

selama ini ?

Pembelajaran selama ini berlangsung

dengan teacher contered jadi siswa

belum aktif dalam mengikuti

pembelajaran

6 Apakah ibu mengalami kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran tematik?

Tidak, paling bikin medianya agak

ribet.

7 Bagaimana keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran tematik ?

Siswa masih cenderung diam saat

diminta untuk bertanya dan diberi

pertanyaan

8 Sebelum mengajar apakah ibu mengatur

tempat duduk siswa ? agar mempermudah

siswa melihat guru saat menjelaskan

materi?

Tidak, tempat duduknya tetap seperi

itu (Tradisional) tidak ada yang

dirubah

9 Bagaimana bentuk atau cara ibu

memberikan motivasi kepada siswa ?

-Memberikan nasehat

-Menceritakan kisah orang sukses

Page 100: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

LEMBAR WAWANCARA SISWA

Nama Siswa : Caca adela wati

Kelas : III

Hari dan Tanggal : Kamis 06 Februari 2020

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pembelajaran tematik ? Suka

2 Apakah kamu pernah mendengar tentang

motivasi belajar ?

Pernah

3 Apa yang membuat kamu termotivasi

dalam belajar ?

Kalau belajarnya seru, bisa sambil

main

4 Apa dalam pembelajarn tematik pernah

dirubah posisi tempat duduk nya ?

Belum pernah, dari kelas 1 sampai

kelas 3 seperti itu terus.

5 Apakah kamu mengerjakan tugasmu

sendiri ?

Iya

6 Apakah kamu aktif dalam pembelajaran ? Iya, kadang-kadang

7 Apakah kamu mengerjakan tugas

kelompok secara bersama-sama ?

Iya

8 Apa guru menggunakan media untuk

mengajar ?

Tidak

9 Apa kamu selalu memperhatikan guru saat

menjelaskan materi ?

Iya

10 Apakah kamu rajin belajar untuk mendapat

nilai yang bagus ?

Iya, Rajin

11 Apa kamu semangat jika kegiatan

pembelajarannya menarik ?

Iya, semangat

Page 101: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah An-nizham

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan

Sub Tema 1 : Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan

Manusia

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.8 Menguraikan pesan dalamdongeng yang

disajikansecara lisan, tulis, danvisual

dengan tujuan untukkesenangan

3.8.1 Membaca dongeng dengan lafal,

intonasi, dan ekspresi.

Page 102: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

2 4.8 Memeragakan pesan dalamdongeng

sebagai bentukungkapan diri

menggunakankosa kata baku dan

kalimatefektif

4.8.1 Mengidentifikasi informasi isi

dongeng yang didengar.

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.2 Mengetahui bentuk danvariasi pola

irama dalam lagu

3.2.1 mengidentifikasi bentuk pola irama

sederhana dengan bernyanyi.

2 4.2 Menampilkan bentuk danvariasi irama

melalui lagu

4.2.1 memeragakan pola irama sederhana

pada lagu ”Cemara”.

MATEMATIKA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menjelaskan sifat- sifatoperasi hitung

pada bilangancacah

3.1.1 Menemukan sifat pertukaran pada

penjumlahan.

2 4.1 Menyelesaikan masalah yangmelibatkan

penggunaansifat-sifat operasi

hitungpada bilangan cacah

4.1.1 menggunakan sifat pertukaran pada

penjumlahan untuk menyelesaikan

masalah.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan memperhatikan tanda baca, siswa dapat membaca dongeng

dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

2. Dengan menjawab pertanyaan, siswa dapat mengidentifikasi informasi

isi dongeng yang didengar dengan tepat.

3. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menemukan sifat

pertukaran pada penjumlahan dengan tepat.

4. dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menggunakan sifat

pertukaran pada penjumlahan untuk menyelesaikan masalah dengan

tepat.

5. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi

bentuk pola irama sederhana dengan bernyanyi dengan tepat.

6. Dengan kegiatan bersama-sama, siswa dapat memeragakan pola irama

sederhana pada lagu ”Cemara” dengan tepat.

Page 103: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo’a. Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.

dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”. Nasionalis

Guru menyuruh siswa merapikan meja dan kursinya

masing-masing

Variasi tempat duduk dengan model Tradisional

(Berbaris kebelakang)

Guru menginformasikan kegiatan yang akan

dilakukan pada hari itu.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

Guru melakukan ice breaking melalui kegiatan

bernyanyi atau bermain tebak-tebakan atau kegiatan

lain. Creativity and Innovation

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Communication

Guru melakukan apersepsi, siswa diingatkan kembali

tentang hal-hal yang perlu diperhatikan ketika

membaca teks dengan suara lantang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca

teks:

a. Lafal

- Mengucapkan kata dengan tepat

- Menggunakan frasa yang tepat (bukan kata demi

kata)

10 menit

Page 104: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

b. Intonasi suara

Kalimat yang diakhiri dengan tanda titik intonasi

suaranya datar.

Kalimat yang diakhiri tanda tanya intonasi

suaranya menurun. Kalimatyang diakhiri tanda

seru intonasi suaranya agak naik.

c. Ekspresi

Siswa membaca dengan penuh perasaan.

d. Tanda baca

- Jika saat membaca bertemu tanda koma (,) maka

pembaca berhentimembaca sebentar, lalu

dilanjutkankembali.

- Jika saat membaca bertemu tanda titik (.) maka

pembaca berhentimembaca kemudian pembaca

mulai membaca kalimat berikutnya.

Suara lantang dan dapat didengar oleh orang lain

dengan jelas.

Inti Siswa membaca teks dongeng secara bergantian

dengan suara lantang.

Setiap siswa membaca satu paragraf. Pada kegiatan

ini guru melakukan penilaian. Mandiri

Siswa dan guru mendiskusikan kata-kata yang belum

dipahami siswa. Communication

Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan isi dongeng

yang telah dibacanya.

Siswa menyimak penjelasan guru tentang sifat

pertukaran pada penjumlahan.

Guru membawa 2 buah kotak ke dalam kelas. Kotak

pertama berisi 35 helai daun kering. Kotak kedua

berisi 15 helai daun kering. Guru dan siswa

menghitung bersama banyaknya daun kering di kotak

pertama dan kedua.

Salah satu siswa menjadi sukarelawan untuk

menuliskan penjumlahan berdasarkan banyaknya

daun kering di kedua kotak.

35 + 15 = 50 Creativity and Innovation

Guru mengubah letak kotak pertama dengan kotak

kedua. Salah satu siswa menjadi sukarelawan

menuliskan penjumlahan berdasarkan pertukaran

35 Menit

X 30 JP

Page 105: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

tempat kedua kotak. Guru mengoreksi penjumlahan

yang telah ditulis

siswa.

15 + 35 = 50

Jadi, 35 + 15 = 15 + 35

Guru memberikan contoh lagi dengan penjumlahan

lain:

120 + 930 = 1050

930 + 120 = 1050

Jadi, 120 + 930 = 930 + 120

Guru memberikan kesempatan kepada siswa jika ada

hal yang ingin ditanyakan.

Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.

Siswa mengerjakan latihan soal-soal dengan

memperhatikan sifat pertukaran pada penjumlahan.

Guru menilai hasil pekerjaan siswa. Mandiri

Siswa dan guru mendiskusikan pohon cemara sebagai

tumbuhan yang banyak memiliki manfaat.

Communication Kayu cemara dapat digunakan untuk membuat

perabot rumah tangga. Daun cemara dapat dijadikan

teh yang banyak mengandung vitamin C. Pohon

cemara dapat diolah menjadi minyak yang dapat

digunakan untuk mengobati penyakit sinus dan juga

batuk.

Guru mencontohkan cara menyanyi lagu Cemara

ciptaan AT. Mahmud yang diikuti oleh siswa. Pada

saat guru menyanyikan lagu Cemara pada bait

pertama dan kedua, sambil menunjukkan kertas

origami (bisa kertas lain) berwarna biru.

Saat guru menyanyikan bait ketiga, guru

menunjukkan kertas origami (bisa kertas lain)

berwarna kuning.

Page 106: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menunjukkan kertas origami (bisa kertas lain)

berwarna hijau saat menyanyikan bait keempat. Hal

ini dilakukan dengan tujuan mengenalkan pola irama

yang ada pada lagu cemara.

Siswa menyanyikan lagu Cemara bersama-sama yang

dipandu oleh guru. Mandiri

Guru membimbing siswa menyanyikan lagu Cemara

dimana syair diganti dengan senandung

la…la…la…la…….la sambil menepuk meja. Siswa

melakukan kegiatan ini untuk memeragakan pola

irama sederhana padalagu.

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap

kelompok menyanyikan lagu Cemara secara

bergantian.

Page 107: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Siswa menyanyi lagu Cemara secara individual bila

waktu masih tersedia.

Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi kegiatan

hari itu. Dalam kegiatan refleksi, guru memberikan

beberapa pertanyaan berikut ini:

a. Apa yang kamu pelajari hari ini?

b. Bagaimana perasaanmu saat kegiatan membaca

nyaring/mengerjakan soal-soal penjumlahan

dengan sifat pertukaran/menyanyikan lagu

cemara?

c. Kegiatan apa yang paling kamu sukai?

d. Informasi apa yang ingin kamu ketahui lebih

lanjut?

e. Bagaimana caramu untuk mendapatkan informasi

tersebut?

Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan refleksi

dapat dijawab siswa secara lisan atau tulisan. Jika

guru menginginkan siswa menulis jawaban

pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa memiliki sebuah

buku tulis khususuntuk refleksi.

Penutup

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti. Communication

Bersama-sama siswa membuat kesimpulan/

rangkuman hasil belajar selama sehari. Integritas

Melakukan penilaian hasil belajar

Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar Pisang”

Nasionalis

Mengajak semua siswa berdo’a (untuk mengakhiri

kegiatan pembelajaran) Religius

15 menit

Page 108: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Kelas

3 (Buku TematikTerpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Menyayangi Tumbuhan dan HewanKelas 3 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2018).

Teks dongeng

Teks lagu ”Cemara”

Keyboard (jika ada)/midi (musik tanpa lagu) ”Cemara”

Mengetahui

Kepala Sekolah

Muhsin S.Pd.I

NIP.

Jambi, 01 Desember 2019

Guru Kelas III

Ari Wijayanti S.Pd.I

NIP.197809302005012005

Lampiran 1

F. MATERI PEMBELAJARAN

Menyanyikan lagu dengan polairama sederhana yang berjudulTomat

Menceritakan kembali isidongeng secara lisan.

Menyelesaikan soal-soal yangbersifat pertukaran padapenjumlahan.

G. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Page 109: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Lampiran 2

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan tingkah laku

Santun Peduli Tanggung

Jawab

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..

4 ……………..

5 ……………..

Dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

Penilaian Pengetahuan

Tes tertulis: Skor

a. Menuliskan baris yang memiliki pola irama yang sama

Banyak soal: 2 buah

Skor maksimal: 100

Skor setiap jawaban: 50

Kunci Jawaban

1. Baris pada lagu Tomat yang pola iramanya, sama: baris di bait 1 dan

2 atau baris di bait 3 dan 5 atau baris di bait 4 dan 6

2. Baris pada lagu Tomat yang pola iramanya, berbeda: baris di bait

1dan 3 atau baris di bait 1 dan 4 atau baris di bait 3 dan 4

b. Melengkapi soal-soal penjumlahan dengan pertukaran

Banyak soal: 10 buah

Skor maksimal: 100

Skor setiap jawaban: 10

Kunci Jawaban

1. 400 6. 500

2. 275 7. 600

Page 110: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

3. 455 8. 370

4. 700 9. 270

5. 630 10. 410

Penilaian Keterampilan:

a. Penilaian: Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Bernyanyi

Instrumen Penilaian Bernyanyi

b. Penilaian: Observasi (Pengamatan)

Instrumen Observasi Menceritakan Kembali Isi Dongeng

Page 111: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah An-nizham

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan

Sub Tema 3 : Menyayangi Tumbuhan

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.5 Menggali informasi tentangcara-cara

perawatantumbuhan dan hewanmelalui

wawancara dan/ataueksplorasi lingkungan

3.5.1 Mengidentifikasi langkah-langkah

cara perawatan tumbuhan

2 4.5 Menyajikan hasil wawancaratentang cara-

cara perawatantumbuhan dan hewan

4.5.1 Menuliskan hasil wawancaramengenai

cara-cara perawatan tumbuhan

Page 112: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

dalambentuk tulis dan

visualmenggunakan kosa kata bakudan

kalimat efektif

dengan kaidah EYD

Matematika

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.2 Menjelaskan bilangan cacahdan pecahan

sederhana(seperti , ,dan )

yangdisajikan pada garis bilangan

3.2.1Menentukan posisibilangan cacah pada

garis bilangan

2 4.2 Menggunakan bilangan cacahdan

pecahansederhana(seperti , ,dan

)yangdisajikan pada garis bilangan

4.2.1Menyelesaikanpenjumlahan bilangan

cacah dengan menggunakan garis

bilangan

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Mengetahui unsur-unsurseni rupa dalam

karyadekoratif

3.1.1 mengidentifikasi garisdan warna

sebagai unsur karya dekoratif.

2 4.1 Membuat karya dekoratif 4.1.1 menggunakan garis dan warnauntuk

membuat karya dekoratif

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi langkah-langkah

cara perawatan tumbuhan dengan tepat.

2. Setelah kegiatan wawancara, siswa dapat menuliskan hasil wawancara

mengenai cara-cara perawatan tumbuhan dengan kaidah EYD yang

tepat.

3. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menentukan posisi

bilangan cacah pada garis bilangan dengan tepat.

4. Dengan mengamati penjelasan guru, siswa dapat menyelesaikan

penjumlahan bilangan cacah dengan menggunakan garis bilangan

dengan tepat.

5. Dengan mengamati gambar motif batik, siswa dapat mengidentifikasi

garis dan warna sebagai unsur karya dekoratif.

Page 113: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

6. Dengan kegiatan menggambar, siswa dapat menggunakan garis dan

warna untuk membuat karya dekoratif dengan tepat.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo’a. Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.

dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”. Nasionalis

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan

tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

Guru melakukan ice breaking melalui kegiatan bernyanyi

atau bermain tebak tebakan atau kegiatan lain. Creativity

and Innovation

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan

kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan

Communication

10 menit

Inti Siswa membaca teks bacaan di dalam hati selama waktu

tertentu. Guru menginformasikan lama waktu untuk

membaca (dalam menentukan lama membaca guru

mempertimbangkan kondisi siswa)

Siswa dan guru mendiskusikan kata-kata yang belum

dipahami siswa. Kegiatan diskusi dapat diawali dengan

beberapa siswa menuliskan kata-kata yang belum

dipahaminya di papan tulis. Critical Thinking and

Problem Solving

35 Menit

X 30 JP

Page 114: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Siswa dan guru mendiskusikan isi teks bacaan melalui

kegiatan tanya jawab. Siswa diberi kesempatan untuk

mengajukan pertanyaan berdasarkan teks bacaan. Guru

atau siswa lainnya menjawab pertanyaan yang diajukan.

Siswa memberi tanda centang (√) untuk kalimat yang

sesuai dengan teks bacaan.

Guru dan siswa mendiskusikan kalimat-kalimat yang

harus diberi tanda centang oleh siswa.

Guru menyuruh siswa berhitung untuk membagi

kelompok, Tiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa.

Setelah mendapat kelompok, tempat duduk siswa

dibentuk seperti Corak tim (Perkelompok).

Siswa melakukan kegiatan wawancara tentang perawatan

satu tanaman. Tiap kelompok melakukan wawancara

tentang perawatan satu tanaman. Wawancara dapat

dilakukan kepada orang-orang di sekitar sekolah

(guru,penjaga sekolah, tukang kebun, kepala sekolah, atau

lainnya)

Siswa menuliskan hasil wawancara pada buku siswa.

Tiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

wawancaranya di depan kelas.

Siswa mengamati garis bilangan yang ada pada buku

siswa.

Siswa menuliskan angka yang menempati huruf pada

garis bilangan.

Guru dan siswa mengamati langkah pengerjaan

penjumlahan pada garis bilangan. Collaboration

Siswa menyelesaikan penjumlahan menggunakan garis

bilangan.

Siswa mengamati beberapa gambar motif hias tumbuhan

yang terdapat pada buku siswa.

Guru dan siswa mendiskusikan gambar motif hias

tumbuhan. Hal-hal yang didiskusikan meliputi bentuk

motif hias tumbuhan dan warna-warna yang dipilihnya.

Critical Thinking and Problem Solving Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.

Siswa membuat motif hias tumbuhan.

Penutup Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi kegiatan hari

itu. Dalam kegiatan refleksi, guru memberikan beberapa

pertanyaan berikut ini:

a. Apa yang kamu pelajari hari ini?

b. Bagaimana perasaanmu saat kegiatan

membaca/mengerjakan penjumlahan mengunakan

garis bilangan/menulis hasil wawancara/membuat

motif hias tumbuhan?

15 menit

Page 115: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

c. Kegiatan apa yang paling kamu sukai?

d. Informasi apa yang ingin kamu ketahui lebih

lanjut?

e. Bagaimana caramu untuk mendapatkan informasi

tersebut?

Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan refleksi

dapat dijawab siswasecara lisan atau tulisan. Jika guru

menginginkan siswa menulis jawabanpertanyaan refleksi,

sebaiknya siswa memiliki sebuah buku tulis khusus untuk

refleksi.

Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar Pisang”

Nasionalis

Mengajak semua siswa berdo’a (untuk mengakhiri

kegiatan pembelajaran) Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Menyayangi Tumbuhan dan HewanKelas 3

(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Menyayangi Tumbuhan dan HewanKelas 3 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2018).

Teks bacaan (ada pada buku siswa)

Gambar dekoratif motif hias tumbuhan (ada pada buku siswa)

Garis bilangan (ada pada buku siswa)

Mengetahui

Kepala Sekolah

Muhsin S.Pd.I

Jambi, 02 Desember 2019

Guru Kelas III

Ari Wijayanti S.Pd.I

Page 116: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

NIP. NIP.197809302005012005

Lampiran 1

F. MATERI PEMBELAJARAN

Membaca teks petunjuk perawatan tumbuhan

Memberi tanda centang pada kalimat yang sesuai dengan teks petunjuk

perawatan tanaman

Menuliskan hasil wawancara

Menyelesaikan penjumlahan menggunakan garis bilangan

Mengidentifikasi gambar motif hias tumbuhan

Membuat motif hias tumbuhan

G. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

LAMPIRAN 2

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan tingkah laku

Santun Peduli Tanggung

Jawab

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..

4 ……………..

5 ……………..

Dst ……………..

Keterangan:

Page 117: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

Penilaian Pengetahuan

Tes tertulis: Skor

a. Memberi tanda centang ( ) pada kalimat yang sesuai dengan petunjuk

perawatan.

Banyak soal: 8 buah

Skor maksimal: 80

Skor setiap jawaban: 10

Kunci Jawaban

1. √ 4. - 7. -

2. √ 5. √ 8. √

3. - 6. √

b. Menggunakan garis bilangan untuk menggambarkan penjumlahan

Banyak soal: 5 buah

Skor maksimal: 100

Skor setiap jawaban: 20

Kunci Jawaban

1. 5 + 2 = 7

2. 3 + 8 = 11

3. 4 + 4 = 8

Page 118: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

4. 6 + 3 = 9

5. 3 + 9 = 12

Penilaian Keterampilan

a. Penilaian: Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Menulis Hasil Wawancara tentang Perawatan

Tanaman

Instrumen Penilaian Menulis Hasil Wawancara

Page 119: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

b. Penilaian: Unjuk Kerja

Rubrik Penilaian Membuat Motif Hias Tumbuhan

Instrumen Penilaian Membuat Hiasan Motif Tumbuhan

Page 120: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah An-nizham

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 4 : Kewajiban dan Hakku

Sub Tema 1 : Kewajiban dan Hakku di Rumah

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

Page 121: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.10 Mencermati ungkapan ataukalimat saran,

masukan, dan penyelesaianmasalah

(sederhana)dalam teks tulis.

3.10.1 Menunjukkan ungkapan atau

kalimat saran,masukan, dan

penyelesaian masalah (sederhana)

2 4.10 Memeragakan ungkapan ataukalimat

saran, masukan, danpenyelesaianmasalah

(sederhana)sebagai bentuk ungkapan

dirimenggunakan kosa kata bakudan

kalimat efektif yang dibuatsendiri

4.10.1Menuliskan saran tentangkewajiban

yang seharusnya dilakukan

MATEMATIKA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagaijumlah,

selisih, hasil kali,atau hasil bagi dua

bilangancacah

3.3.1Menentukan dua bilangan

yangjumlahnyasudah diketahui

2 4.3Menilai apakah suatu bilangandapat

dinyatakan sebagai jumlah,selisih, hasil

kali, atau hasilbagi dua bilangan cacah

4.3.1Membuat permasalahan

berkaitandengan penjumlahan dua

ilangan cacah dengan hasil ang

ditentukan sendiri

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.2 Mengetahui bentuk dan variasipola irama

dalam lagu

3.2.1 Mengidentifikasi bentuk polairama

sederhana dalam lagu

2 4.2 Menampilkan bentuk dan variasiirama

melalui lagu

4.2.1Memeragakan polairama sederhana

dalam lagu dengan tepukan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 122: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

1. Dengan membaca teks, siswa dapat menunjukkan ungkapan atau

kalimat saran,masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dengan

tepat.

2. Dengan mengamati teks tulis tentang hak, siswa dapat menuliskan saran

tentang kewajiban yang seharusnya dilakukan dengan tepat.

3. Dengan mengamati cerita, siswa dapat menentukan dua bilangan yang

jumlahnya sudah diketahui dengan benar.

4. Dengan mencontoh cerita yang ada, siswa dapat membuat

permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dua bilangan cacah

dengan hasil yang ditentukan sendiri dengan tepat.

5. Dengan mengamati guru bernyanyi, siswa dapat mengidentifikasi

bentuk pola irama sederhana dalam lagu dengan tepat.

6. Setelah mengidentifikasi pola irama sederhana, siswa dapat

memeragakan pola irama sederhana dalam lagu dengan tepukan dengan

percaya diri.

7. Dengan menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari hari ini, siswa

dapat bersyukur dan memiliki pemahaman akan karunia Tuhan yang

telah menganugerahi orangtua yang memiliki sikap sayang, peduli, dan

bertanggung jawab.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Page 123: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan berdoa bersama yang

dipimpin salah satusiswa.Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.

dilanjutkan lagu Nasional “Indonesia Pusaka”. Nasionalis

Guru mengarahkan siswa untuk menyusun kursi dan meja

nya membentuk huruf atau Leter U, untuk variasi tempat

duduk hari ini.

Selanjutnya Guru memberi kesempatan kepada siswa

menyampaikan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Siswa mengamati gambar yang terdapat pada halaman

pembuka subtema.

Minta mereka memberikan pendapat mengenai gambar

tersebut dengan cara bertanya jawab dengan teman di

sebelahnya.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

Minta siswa menyampaikan pendapat teman di sebelahnya

dari hasil tanya jawab. Communication

Siswa membaca teks pada halaman pembuka subtema

dengan nyaring dan menyimpulkan apa yang akan mereka

pelajari minggu ini.

Guru menyampaikan bahwa mereka akan membahas

tentang kewajiban dan hak, memberi saran, penjumlahan,

istirahat untuk kesehatan, dan menyanyi dengan pola irama

sederhana dengan tepukan.Communication

10 menit

Inti Siswa mengamati gambar yang ada dan berlatih membuat

pertanyaan terkait gambar.Mandiri

Arahkan dengan kata tanya apa, siapa, mengapa,

bagaimana. Mengapa ayah dan ibu begitu perhatian

kepada Siti? Bagaimana kira-kira perasaan Siti?

Bagaimana jika orang tua Siti tidak perhatian kepadanya?

Mintalah siswa mengerjakannya bersama teman di

sebelahnya.Collaboration

Pertanyaan yang dibuat dapat mereka salin dibuku latihan.

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa

dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberi kesempatan kepada

siswa untuk membaca teks.

Siswa berlatih membaca tanpa suara (membaca senyap).

Siswa membaca sambil mengamati isi teks.

Siswa menyimak guru memberi contoh cara membaca

teks yang baik. Beberapa siswa mendapat kesempatan

membaca teks dengan baik. Siswa dibantu membaca

dengan baik dan suara harus jelas terdengar semua teman-

temannya. Berilah motivasi kepada siswa yang bersuara

pelan saat membaca. Selanjutnya siswa diminta berlatih

150 menit

Page 124: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

membaca secara mandiri di saat luang.Critical Thinking

and Problem Solving Jika memungkinkan, beri siswa kesempatan untuk

bertanya terkait teks dan siswa lain diberi kesempatan

menjawab sebelum guru merespon.

Siswa kembali mengamati teks dan mencari kalimat yang

berisi saran di dalam teks.

Siswa menggaris bawahi kalimat yang menyatakan saran

yang ditemukannya pada teks. Beberapa siswa mendapat

kesempatan membaca nyaring kalimat-kalimat saran yang

ditemukannya pada teks. Siswa lain dapat membantu

mengoreksi jika ada yang salah.

Siswa mengidentifikasi kata-kata yang biasa digunakan

dalam kalimat saran seperti seharusnya dan sebaiknya.

Mintalah siswa bertanya jawab dengan teman

disebelahnya tentang pengalamannya berkaitan dengan

kasih sayang orang tua di rumah.Gotong Royong

Beberapa siswa diberi kesempatan memberi contoh

kewajiban dan hak berkaitan dengan kasih sayang

berdasarkan pengalamannya di rumah. Kegiatan ini

dilakukan sebagai pembuka untuk menyelesaikan latihan

membuat kalimat saran.

Beberapa siswa diberi kesempatan menyampaikan contoh

kewajiban dan hak terkait kasih sayang orangtua yang

telah ia diskusikan bersama temannya. Gotong Royong

Siswa menuliskan saran yang harus dilakukan berkaitan

dengan hak yang terdapat pada buku dengan

menggunakan bahasa baku dan kalimat efektif.

Siswa membaca teks cerita tentang permasalahan

berkaitan dengan matematika pada buku. Siswa diberi

kesempatan mengamati dan bertanya jika adahal yang

tidak jelas. Guru menjelaskan hal yang tidak dipahami

siswa tentang permasalahan tersebut.

Siswa berlatih menentukan dua bilangan cacah yang hasil

jumlahnya sudah diketahui. Bantu siswa dengan contoh-

contoh sederhana. Misalnya, jika jumlah hari belajar Siti

100, berapa kemungkinan banyaknya hari Siti belajar

sendiri dan belajar ditemani orang tuanya? Siswa

memberi contoh beberapa kemungkinan. Lalu siswa

mengerjakan soal cerita pada buku.

Setelah memahami permasalahan, siswa mencoba

menyelesaikan permasalahan penjumlahan yang ada pada

buku. Siswa diminta bekerja dengan teliti dan mengecek

kembali jika sudah selesai. Critical Thinking and

Problem Solving Setelah berhasil menyelesaikan permasalahan yang ada,

siswa diminta untuk membuat masalah sendiri dan

mencarikan pemecahannya. Siswa mendapat kesempatan

Page 125: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

berkreasi dengan bilangan pilihannya sendiri dan

menuliskannya pada buku.

Siswa mengenal lagu tentang membalas kasih sayang

orang tua. Beri kesempatan kepada siswauntuk mengenal

lirik lagu terlebih dahulu. Mintalah pendapat siswa

tentang isi lagu. Isi lagu diharapkan mengajarkan mereka

bagaimana bersyukur dan berterima kasih kepada orang

tua atas kasih sayangnya.

Setelah siswa mengamati isi lagu, guru bertanya kepada

siswa apakah ada yang sudah dapat menyanyikan lagu

yang terdapat pada buku. Siswa yang sudah mengenal

lagu menyanyikan lagu didepan kelas. Jika tidak ada

siswa yang mengenal lagu, mintalah mereka

menyanyikannya sesuai dengan kreasi mereka masing-

masing. Merekadapat mencobanya bersama teman di

sebelahnya.Beberapa siswa mendapat kesempatan

mencoba menyanyikan lagu tersebut sesuai dengan

kreasinya. Setelah dua orang mencoba, guru memberi

contoh bagaimana menyanyikan lagu itu dengan benar.

Setelah menyimak temannya atau guru menyanyikan lagu

“Jika Ibuku Tua Nanti”, siswa berlatih menyanyikan lagu

sesuai dengan pola iramanya dibimbing guru.Siswa

menyanyikan lagu sambil bertepuk tangan sesuai dengan

pola irama lagu.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah

anggota sekitar 5-7siswa. Beri siswa kesempatan berlatih

menyanyikan lagu “Jika Ibuku Tua Nanti” sesuai dengan

irama lagu. Minta mereka menyanyi dengan berbagai

suara. Biarkan mereka menentukan sendiri. Misalnya,

dengan suara lembut sambil menghayati isi lagu, dengan

suara keras, dan dengan suara seperti berbisik. Minta

mereka serius dan percaya diri sambil bertepuk tangan.

Kemudian beri kesempatan setiap kelompok memberi

pendapat cara menyanyi yang terbaik.Collaboration

Setelah semua kelompok memberikan pendapatnya, ajak

mereka bernyanyi bersama-sama.Integritas

Siswa menceritakan perasaan dan pendapatnya setelah

menyanyikan lagu.

Penutup Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali kegiatan hari

itu. Siswa memejamkan mata, membayangkan kembali apa

yang telah mereka dapatkan hingga pelajaran akan ditutup.

Masih memejamkan mata,siswa mengucapkan syukur

kepada Tuhan atas karunianya hari ini. Berterimakasih atas

orang tua yang penyayang, guru yang baik hati, dan teman-

teman yang menyenangkan.

15 menit

Page 126: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama. Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Kewajiban dan HakkuKelas III (Buku

TematikTerpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Kewajiban dan HakkuKelas III (Buku Tematik

TerpaduKurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2018).

Gambar keluarga yang akrab dan penuh kasih sayang, bisa dari

guntingan koranatau majalah

Foto keluarga

Buku teks

Mengetahui

Kepala Sekolah

Jambi, 06 Desember 2019

Guru Kelas III

Page 127: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Muhsin S.Pd.I

NIP.

Ari Wijayanti S.Pd.I

NIP.197809302005012005

Lampiran 1

F. MATERI PEMBELAJARAN

Membuat pertanyaan

Membaca teks

Menemukan kalimat saran

Menuliskan kalimat saran

Menemukan akibat tidak menjalankan kewajiban

Menjawab pertanyaan

Menemukan dua bilangan yang jumlahnya sudah diketahui

Berkreasi dengan bilangan cacah

Mempelajari pola irama sederhana

Menyanyikan lagu dengan pola irama sederhana

G. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Lampiran 2

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan tingkah laku

Santun Peduli Tanggung

Jawab

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..

Page 128: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

4 ……………..

5 ……………..

Dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan

Menuliskan saran tentang kewajiban (latihan pada buku siswa)

Sudahkah kamu menjalankan kewajiban? (latihan pada buku siswa)

Menyelesaikan masalah penjumlahan yang hasilnya sudah diketahui

(latihanpada buku siswa)

2. Penilaian Keterampilan

Rubrik menulis saran

Rubrik membuat permasalahan matematika

Page 129: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Rubrik kegiatan bernyanyi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah An-nizham

Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

Tema 3 : Benda di Sekitarku

Sub Tema 1 : Aneka Benda di Sekitarku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

Page 130: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menggali informasi

tentangkonsep perubahan

wujud bendadalam kehidupan

sehari-hariyang disajikan

dalam bentuklisan, tulis, visual,

dan/ataueksplorasi lingkungan.

3.1.1 Membaca teks berjudul Aneka

Benda-benda di Sekitar Kita

3.1.2 Mengklasifikasikan benda dan

nonbenda sesuai dengan

teks bacaan

2 4.1 Menyajikan hasil

informasitentang konsep

perubahanwujud benda dalam

kehidupansehari-hari dalam

bentuk lisan,tulis, dan visual

menggunakankosakata baku dan

kalimatefektif.

4.1.1 Mengelompokkan

bendasesuai dengan sifat

fisiknya

4.1.2 Menuliskan pokok informasi

dengantepat.

Matematika

Page 131: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.7 Mendeskripsikan danmenentukan

hubungan antarsatuan baku untuk

panjang,berat, dan waktu

yangumumnya digunakan

dalamkehidupan sehari-hari.

3.7.1 Menyatakan satuanpanjang yang

digunakan dengan paling sedikit dua

satuan baku dengan tepat.

2 4.7 Menyelesaikan masalah

yangberkaitan dengan

hubunganantarsatuan baku

untukpanjang, berat, dan waktu

yangumumnya digunakan

dalamkehidupan sehari-hari.

4.7.1 Mengukur panjang bendadengan satuan

panjang baku yang sering digunakan.

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.2 Mengetahui bentuk dan

variasipola irama dalam lagu.

3.2.1 Mengidentifkasi bentuk polairama

sederhana.

2 4.2 Menampilkan bentuk

danvariasi irama melalui lagu.

4.2.1 Memeragakan pola

iramasederhana dengan tepat.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan membaca teks berjudul Aneka Benda-benda di Sekitar Kita,

siswa dapat mengidentifikasi informasi dari teks.

2. Dengan mengamati benda, siswa dapat mengklasifikasikan benda dan

nonbenda sesuai dengan teks bacaan dengan tepat.

3. Dengan membaca tentang sifat fisik benda, siswa dapat

mengelompokkan benda sesuai dengan sifat fisiknya.

4. Dengan melengkapi tabel, siswa dapat menuliskan pokok informasi

dengan tepat.

5. Dengan pengamatan terhadap alat ukur, siswa dapat menyatakan satuan

panjang yang digunakan dengan paling sedikit dua satuan baku dengan

tepat.

6. Dengan memerhatikan pengarahan guru, siswa dapat mengukur panjang

benda dengan satuan panjang baku yang sering digunakan.

Page 132: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

7. Dengan menirukan tepukan guru, siswa dapat mengidentifkasi bentuk

pola irama sederhana.

8. Dengan mengiringi lagu dengan tepukan, siswa dapat memeragakan

pola irama sederhana dengan tepat.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek

kehadiran siswa.

Siswa berdoa bersama dipimpin oleh salah satu

siswa.Religius

Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.

dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”. Nasionalis

Guru mengarahkan siswa untuk menyusun kursi dan meja

nya dipinggir, agar siswa bisa duduk membentuk

lingkaran (Lesehan).

Guru membuka pelajaran dengan mengarahkan siswa

untuk mengamati benda-benda di sekitar kelas.

Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi

Kegiatan pembukaan dapat diawali dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menyebutkan sebanyak-

banyaknya benda yang berawalan huruf tertentu.

Misalkan awalan huruf S, setiap anak bergantian

menyebutkan benda-benda berawalan huruf S, tidak

boleh menyebutkan benda yang sama dengan yang telah

disebutkan oleh teman sebelumnya.Communication

Arahkan siswa untuk memberikan contoh benda yang

bervariasi, jangan hanya benda padat, tapi juga benda cair

ataupun gas.

Ajukan pertanyaan apakah cahaya juga benda, bagaimana

dengan suara, ajak siswa untuk mendiskusikannya.

10 menit

Page 133: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Biarkan siswa dengan pendapatnya terlebih dahulu.

Inti Siswa membaca wacana yang ada di Buku Siswa.

Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan

dari wacana yang dipakai. Mandiri

Setelah membaca siswa mengerjakan latihan di Buku

Siswa yaitu, memilih mana yang benda dan mana yang

bukan benda berdasarkan wacana yang telah dibaca

(tentang cahaya dan suara).

Memeriksa hasil pekerjaan siswa bersama-sama.Gotong

Royong Siswa memerhatikan kembali Buku Siswa tentang

pembagian benda berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk.

Setelah itu menyimak pengarahan guru tentang sifat

benda.

Sifat fisik benda adalah segala sesuatu yang dapat

mendeskripsikan atau mencirikan benda tersebut dan

dapat diamati oleh indra manusia. Segala sesuatu yang

bisa dilihat, diraba, dan dirasa (jika perlu). Benda dapat

diidentifikasi sifat fisiknya melalui bentuk, ukuran,

kekerasan, warna, kekuatan,dan sebagainya.

Kegiatan selanjutnya siswa mengamati benda-benda

sekitar dan mengelompokkan benda tersebut berdasarkan

sifat fisiknya.

Siswa dapat mengelompokkan berdasarkan warna,

ukuran, bentuk atau lainnya.Critical Thinking and

Problem Solving Misalkan, untuk warna, siswa mengelompokkan benda

yang berwarna putih,atau berdasarkan bentuk,

mengelompokkan jadi satu benda yang bentuknya persegi.

Siswa menuliskan pengelompokkan tersebut di Buku

Siswa.

Perwakilan siswa mempresentasikan hasil

pengelompokkan nya.

Setelah perwakilan siswa mempresentasikan

pengelompokkannya setiap siswa diminta untuk mengisi

peta konsep yang telah disediakan.

Perwakilan siswa diminta untuk menjelaskan peta konsep

yang telah di buat kedepan kelas.Mandiri

Guru memberikan masukannya untuk presentasi yang

telah dilakukan oleh siswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan siswa memerhatikan panjang

benda yang diambil, dan mengurutkan benda mulai dari

yang paling pendek ke benda yang paling panjang

(alternatif kegiatan bisa juga siswa diminta untuk berbaris

berdasarkan tinggi badan mulai dari yang paling pendek

ke yang paling tinggi).

Siswa diminta untuk mengobservasi mana yang paling

150 menit

Page 134: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

tinggi dan paling pendek.Creativity and Innovation

Sampaikan bagaimana kita dapat mengukur benda?

Perkenalkan siswa alat ukur yang biasa digunakan dalam

keseharian. (Sangat dianjurkan untuk guru

memperlihatkan secara langsung beragam alat ukur, mulai

dari penggaris,meteran kain, meteral rol, ataupun meteran

saku).

Ajak siswa memerhatikan satuan yang tertera pada alat

ukur.

Siswa diperkenalkan dengan satuan yang biasa digunakan

untuk mengukursehari-hari, seperti m, cm, km.

Ajak siswa untuk menyebutkan satuan panjang yang

mereka ketahui. Tuliskan dikolom yang tersedia di Buku

Siswa.

Satuan dalam panjang

Guru menunjukkan cara pengukuran dengan

menggunakan penggaris sederhana.

Siswa diminta untuk mempraktikkan cara pengukuran

sederhana dengan menggunakan penggaris. Pastikan

siswa menempatkan titik nol di ujung benda yang akan

diukur.Mandiri

Siswa mengerjakan latihan di Buku Siswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan bermain tebak-tebakan

benda. Misalnya:

Sejenis alat musik,

Terbuat dari logam,

Bentuknya segitiga,

Digunakan dengan cara diketuk,

Benda apakah itu? (jawab: Triangle)

Guru menjelaskan bahwa banyak benda yang digunakan

untuk mengiringi lagu. Benda yang termasuk kelompok

alat musik sangat banyak ragamnya. Salah satu contohnya

adalah alat musik ritmis. Alat musik ritmis adalah alat

musik yang tidak bernada yang dapat menghasilkan irama

lagu.Communication

Guru dapat mengenalkan alat musik ritmis daerah bila

ada. Akan lebih baik jika ditunjukkan juga contoh alat

musik daerahnya.

Siswa mengamati jenis alat musik ritmis yang ada di

Buku Siswa. (Akan lebih baik, jika guru membawa salah

satu contoh alat musik ritmis). Siswa diarahkan untuk

mengajukan pertanyaan seputar alat musik ritmis.

Page 135: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Sebelum menggunakan alat musik, siswa diajak berlatih

tepukan dengan menggunakan benda-benda di sekitar

mereka.

Guru memberikan contoh tepukan yang merupakan pola

irama dan mana yang bukan pola irama. (Guru

memperlihatkan tepukan yang tidak berpola dan tepukan

yang berpola). Tepukan sangat bervariasi, boleh tepukan

lemah-kuat,ataupun tepukan tangan-tepukan meja ataupun

lainya.

Siswa diperkenalkan simbol yang digunakan di Buku

Siswa, yaitu simbol:

~~ ketukan kuat/tepuk meja.

~~ ketukan lemah/tepuk tangan.

Guru menyampaikan bahwa pukulan bisa divariasikan,

misalkan menggunakan hentakan kaki dan tepuk tangan,

menggunakan stik pemukul dan tepuk tangan,mengetuk di

meja dan kursi, dan lain-lain.

Siswa memberikan contoh tepukan pola irama, guru

memberikan arahannya.

Setelah siswa memahami tentang tepukan pola irama.

Siswa diperkenalkan lagu yang berjudul “Teka-Teki”.

Siswa berlatih bersama-sama sesuai dengan guru. Untuk

bait selanjutnya siswa dapat memvariasikan tepukan.

Kegiatan alternatif guru dapat membentuk kelompok

kecil, setiap kelompok dapat menggunakan media yang

beragam untuk menghasilkan tepukan.Collaboration

Misalkan, kelompok pertama bertepuk tangan dan

mengetuk meja untuk menghasilkan bunyi. Kelompok

kedua memukul kaleng dan galon untuk menghasilkan

bunyi. Siswa diberikan kesempatan untuk bereksplorasi

dalam menghasilkan bebunyian.Creativity and

Innovation Setelah itu mereka berlatih membuat tepukan pola irama

untuk mengiringi lagi Teka-Teki.

Setiap kelompok diminta tampil untuk mempertunjukkan

hasilnya. Jika waktu tidak mencukupi, maka penampilan

dapat dilakukan di pembelajaran selanjutnya.

Penutup Guru menutup pelajaran dengan memberikan teka-teki

“Ada sebuah benda, tak terlihat namun dapat tercium, tak

dapat ditangkap, namun dapat dirasakan”(jawab: gas).

Siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini, kegiatan

dapat berupa tanya jawab berikut.Mandiri

- Bagaimana perasaan mereka mengikuti kegiatan

hari ini?

- Apakah mereka menemukan kesulitan?

- Apa yang masih belum mereka pahami?

15 menit

Page 136: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

- Apa yang paling siswa sukai dalam kegiatan hari

ini?

- Sebutkan apa yang termasuk benda padat, gas,

maupun cair?

Guru mengajak siswa mensyukuri nikmat Tuhan yang

diberikan, bagaimana Tuhan mempersiapkan alam ini

dengan aneka benda-benda yang ada untuk memenuhi

kehidupan manusia.

Menyanyikan lagu daerah “Ampar-Ampar Pisang”

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama.Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Benda di SekitarkuKelas III (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2018).

Buku Siswa Tema : Benda di SekitarkuKelas III (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2018).

Benda-benda di sekitar lingkungan kelas.

Aneka alat ukur, seperti penggaris, meteran kain, dan lain-lain.

Mengetahui

Kepala Sekolah

Muhsin S.Pd.I

NIP.

Jambi, 05 Desember 2019

Guru Kelas III

Ari Wijayanti S.Pd.I

NIP.197809302005012005

LAMPIRAN 1

Page 137: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

F. MATERI PEMBELAJARAN

- Membaca wacana untuk mengidentifikasi informasi aneka benda di

sekitar kita.

- Mengelompokkan benda sesuai dengan bentuk, ukuran dan warna.

- Mengukur benda dengan menggunakan satuan baku cm.

- Berlatih tepuk dengan pola irama sederhana.

G. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

LAMPIRAN 2

Penilaian

Penilaian Sikap

Penilaian sikap sesuai dengan petunjuk pemakaian Buku Guru.

No Nama

Perubanan tingkah laku

Santun Peduli Tanggung

Jawab

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..

4 ……………..

5 ……………..

dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

Penilaian Pengetahuan

1. Latihan mengidentifikasi benda dan bukan benda.

Banyak pilihan: 9

Benar semua: (jumlah benar/9 x 100) =100

Page 138: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

2. Melengkapi tabel tentang jenis, sifat fisik dan ciri benda.

Banyak isian: 5

Benar semua: (jumlah benar/5 x 100) =100

3. Latihan soal membaca ukuran panjang benga.

Banyak isian: 5

Benar semua: (jumlah benar/5 x 100) =100

Penilaian Keterampilan

1. Daftar periksa mempraktikkan tepukan pola irama.

Page 139: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

DOKUMENTASI PENELITIAN

Penataan tempat duduk siswa di kelas III dengan bentuk Tradisional

Page 140: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Penataan tempat duduk siswa di kelas III dengan bentuk Corak Tim

(Perkelompok)

Page 141: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Penataan tempat duduk siswa di kelas III dengan bentuk Leter U

Page 142: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Penataan tempat duduk siswa di kelas III dengan bentuk Lingkaran (Lesehan)

Page 143: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Perwakilan siswa saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Kantor MI An-nizham Kota Jambi

Page 144: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

Foto bersama siswi kelas III MI An-nizham Kota Jambi

Foto bersama Wali kelas III MI A-nizham Kota Jambi

Page 145: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …
Page 146: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …
Page 147: PENGATURAN TEMPAT DUDUK UNTUK MENINGKATKAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Mesan despa

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Pematang pauh, 07 mei 1997

Alamat : Desa Pematang pauh, Kec. jangkat timur. Kab.

Merangin

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

Nomor kontak : 082307349937

Riwayat pendidikan: Tahun Tamat

1. SDN 44/VI Pematang pauh 2009

2. MTS,s Muhammad Amin Rajo Tiangso 2012

3. SMK Negeri 1 Merangin 2015

4. UIN SULTHAN THAHA SAYFUDDIN JAMBI 2020

Pengalaman Organisasi :

1. Anggota DEMA FAKULTAS TARBIYAH 2018-2019

2. Badan Pengurus Harian HMJ PGMI 2018-2019

3. Anggota Gerakan Seni Kampus (GESKA) 2016-2017

4. Anggota PMII Komisariat UIN STS JAMBI 2016