PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN...

77
PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN KRISTAL KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) RIDHO BAHANAN PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

Transcript of PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN...

Page 1: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN KRISTAL

KALSIUM KARBONAT (CaCO3)

RIDHO BAHANAN

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN KRISTAL

KALSIUM KARBONAT (CaCO3)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

RIDHO BAHANAN

104096003096

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M / 1430 H

Page 3: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

ABSTRAK

Ridho Bahanan. PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN

KRISTAL KALSIUM KARBONAT (CaCO3). Dibawah Bimbimgan

Dr. Mirzan T. Razzak, M.Eng, APU dan Drs. Sudirman, M.Sc, APU.

Kalsium karbonat (CaCO3) disintesis dari campuran larutan natrium karbonat (Na2CO3) dan kalsium klorida (CaCl2) melalui proses sonokimia. CaCl2 dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan variasi waktu sonokimia 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit. Hasilnya di analisis menggunakan x- ray diffraction

(XRD) dan scanning electron microscope (SEM). Full Width at Half Maximum (FWHM) dari pola difraksi sinar-x digunakan untuk menghitung ukuran kristal menggunakan persamaan schererr. Data yang diperoleh diuji secara statistik menggunakan Korelasi Pearson. Hasil yang didapat menunjukan bahwa ukuran kristal CaCO3 menurun seiring meningkatnya waktu sonokimia. Morfologi permukaan sampel dipelajari dengan SEM. Kata kunci: Kalsium karbonat , reaksi sonokimia, ukuran kristal.

Page 4: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

ABSTRACT

Ridho Bahanan. EFFECT OF SONOCHEMISTRY TIME TO CRYSTAL SIZE

CALCIUM CARBONATE (CaCO3). Advisor by Dr. Mirzan T. Razzak, M.Eng,

APU and Drs. Sudirman, M.Sc, APU

Calcium carbonate were synthesized from mixed aqueous solution of sodium carbonate ( Na2CO3) and calcium chloride (CaCl2) by sonochemical reaction. CaCl2 poured in to Na2CO3 solution with different sonochemical time 30, 60, 90, 120, 150 and 180 minutes. The result was investigated with x- ray diffraction (XRD) and scanning electron microscope (SEM). Full Width at Half Maximum (FWHM) from x-ray diffraction pattern used for calculating crystal size with schererr equation. Data was examined by Pearson Correlation. The result show that crystal size decrease together with increasing sonochemical time. Morfology surface examined by SEM. Keywords: Calcium carbonate, sonochemical reaction, crystal size.

Page 5: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

karunia dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan

para sahabatnya, serta para wali Allah dan para ulama yang telah menyebarkan

agama Allah ke seluruh penjuru dunia.

Perkembangan teknologi di bidang material dewasa ini sangat pesat.

Kebutuhan akan material baru yang mampu memenuhi kebutuhan pasar

mendorong dilakukannya penelitian dan pengembangan di bidang ini. Tidak

terkecuali penelitian di bidang sintesis nanomaterial, yang mana material dalam

ukuran ini dapat memiliki sifat-sifat dan kinerja yang lebih unggul untuk

memenuhi kebutuhan dalam modifikasi material.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Waktu Sonokimia Terhadap Ukuran

Kristal Kalsium Karbonat (CaCO3)” ini dibuat selain sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sains Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah juga penulis dedikasikan untuk pengembangan dan

kemajuan teknologi material dalam berbagai bidang demi kesejahteraan umat

manusia.

Page 6: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Penulis yakin dan sadar dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis, Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Ibu Sri Yadial Chalid, M. Si, Ketua Program Studi Kimia.

3. Bapak Drs. Sudirman, M.Sc, APU yang telah memberi kesempatan pada

penulis untuk melakukan penelitian sekaligus sebagai pembimbing lapangan

yang senantiasa sabar dalam memberikan arahan dan ilmunya kepada

penulis.

4. Bapak Dr. Mirzan T. Razzak, M.Eng, APU selaku dosen pembimbing dari

Program Studi kimia atas segala bimbingan dan arahan yang telah diberikan

kepada penulis.

5. Bapak Ir. Iman Kuntoro, selaku Kepala Pusat Teknologi Bahan Industri

Nuklir BATAN PUSPIPTEK.

6. Bapak Dr. Setyo Purwanto M.Eng, selaku Kepala Bidang Karakterisasi dan

Analisis Nuklir BATAN PUSPIPTEK

7. Kedua orang tua dan sanak saudara penulis atas segala kepercayaan serta

dukungan moril dan materil yang telah diberikan (I hope everythings start

from here).

8. Para staf di Laboratorium Bidang Karakterisasi dan Analisis Nuklir ;

Ibu Dra. Grace T.S. M.Sc, Bapak Wisnu Ari Adi, S.Si, Bapak Drs. Engkir

Sukirman, M.Sc, Bapak Sumardjo, AMD dan Bapak Yosef.

Page 7: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

9. Ibu Dra. Deswita dan Para staf di Laboratorium Pusat Teknologi Bahan

Industri Nuklir.

10. Brigita Widya Hapsari S.Si, selaku rekan penelitian di Laboratorium, atas

segala bantuan baik dalam penelitian maupun dalam penulisan skripsi.

11. Teman-teman Prodi Kimia angkatan 2002-2008, atas segala bantuan baik

selama penulis menempuh masa studi maupun dalam mengerjakan tugas

akhir.

12. Teman-teman satu atap, seperjuangan, Bed Company ; Rijal, Jibhul, Mimi,

Aan dan Dj Ian.

Penulis tidak lupa menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya

apabila dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Segala komentar,

kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir

kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi semua

yang membacanya.

Terima Kasih.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Maret 2010

Penulis

Page 8: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................... 3

1.4. Hipotesis ........................................................................................... 3

1.5. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3

1.6. Manfaat Penelitian................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 5

2.1. Kalsium Karbonat (CaCO3)................................................................... 5

2.2. Nanoteknologi....................................................................................... 6

2.3. Kalsium Karbonat Presipitat (PCC)....................................................... 10

2.4. Sonokimia ........................................................................................... 14

2.4.1. Ultrasonik ................................................................................ 14

2.4.2. Kavitasi Akustik ...................................................................... 16

2.4.3. Aplikasi Sonokimia.................................................................. 18

Page 9: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

2.5. Struktur kristal ..................................................................................... 19

2.5.1. Konsep Dasar........................................................................... 19

2.5.2. Unit Sel.................................................................................... 20

2.5.3. Sistem Kristal .......................................................................... 21

2.5.4. Bidag Kristalografi (Indeks Miller).......................................... 23

2.6. X- ray Diffraction (XRD) ..................................................................... 24

2.7. Scanning Electron Microscope (SEM) .................................................. 29

2.8. Rietveld Analysis (Rietan) ..................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ 37

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................ 37

3.2. Alat dan Bahan...................................................................................... 37

3.2.1. Alat yang digunakan ................................................................... 37

3.2.2. Bahan yang digunakan ................................................................ 37

3.3. Diagram Alir Penelitian......................................................................... 38

3.4. Prosedur Penelitian ............................................................................... 39

3.4.1. Pembuatan Larutan CaCl2 dan Na2CO3 Jenuh............................. 39

3.4.2. Proses Presipitasi CaCO3 dan Sonokimia ................................... 39

3.4.3. Pencucian Sampel ...................................................................... 40

3.4.4. Karakterisasi dengan XRD .......................................................... 40

3.4.5. Karakterisasi dengan SEM .......................................................... 41

3.4.6. Uji Statistik Korelasi Pearson ..................................................... 42

Page 10: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 43

4.1. Analisis Kualitatif Pola XRD Sampel CaCO3 ....................................... 43

4.2. Analisis ukuran kristal sampel CaCO3 .................................................. 45

4.3. Analisis Mikrograf Scanning Elektron Microscopy (SEM)................... 50

4.4. Hasil Pengujian Statistik ...................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 55

5.1. Kesimpulan................................................................................................55

5.2. Saran..........................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 57

LAMPIRAN ....................................................................................... 60

Page 11: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hubungan sistem kristal dengan parameter kisi ............................... 23

Tabel 2. Ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi waktu sonokimia ..... 46

Tabel 3. Persentase penurunan ukuran kristal sampel CaCO3 dengan variasi Waktu sonokimia ........................................................................... 48

Tabel 4. Output Deskripsi Statistik................................................................ 52

Tabel 5. Output Korelasi Pearson.................................................................. 52

Page 12: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Proses yang terjadi pada metode LEM.............................................. 9

Gambar 2. Mikrograf SEM dari CaCO3 berbentuk spherical dan needle-like ............................................................ 12

Gambar 3. Mikrograf SEM dari CaCO3 berbentuk kubus.............................. 13

Gambar 4. Frekuensi gelombang suara.......................................................... 15

Gambar 5. Proses terjadinya kavitasi............................................................. 17

Gambar 6. Kristal tunggal dan polikristal ...................................................... 20

Gambar 7. Unit sel dan kisi kristal (lattice) ................................................... 21

Gambar 8. Unit sel dengan sumbu koordinat (x, y, z), aksial (a, b, c), dan sudut interaksial (α, β, γ) ....................................................... 22

Gambar 9. Bidang kristalografi (Indeks Miller) ............................................. 24

Gambar 10. Spektrum gelombang elektromagnetik ....................................... 25

Gambar 11. Proses Difraksi sinar-X.............................................................. 27

Gambar 12. Full Width at Half Maximum (FWHM) ..................................... 29

Gambar 13. Skema Scanning Electron Microscope ...................................... 32

Gambar 14. Sinyal – sinyal emisi pada SEM ............................................... 33

Gambar 15. Proses Kerja Scanning Electron Microscope (SEM).................. 34

Gambar 16. Diagram alir penelitian............................................................... 38

Gambar 17. Diagram skematik proses presipitasi .......................................... 39

Gambar 18. Diagram skematik proses Difraksi Sinar-X................................. 40

Gambar 19. Difraktogram CaCO3 standar ICSD, dan hasil penelitian............ 44

Gambar 20. Hasil refinement dari pola difraksi sinar-x sampel CaCO3 .......... 45

Page 13: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Gambar 21. Grafik hubungan waktu sonokimia terhadap ukuran kristal sampel CaCO3 .............................................................. 47

Gambar 22. Mikrograf SEM sampel CaCO3 dengan waktu Sonokimia (a) 60, (b) 120 dan (c) 180 menit ............................................. 50

Gambar 23. Mikrograf SEM CaCO3 blanko (Merck) ..................................... 51

Page 14: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Diagran Alir Penelitian.............................................................. 60

Lampiran 2. Diagram Kerja........................................................................... 61 Lampiran 3. Data hasil perhitungan ukuran Kristal sampel CaCO3 menggunakan program Microcal Origin ................................. 65

Lampiran 4. Data hasil perhitungan ukuran Kristal sampel CaCO3

menggunakan program RIETAN.............................................. 66

Lampiran 5. Data Parameter kisi sampel CaCO3 .......................................... 67

Lampiran 6. Data criteria and goodness of fit sampel CaCO3....................... 67

Lampiran 7. Diffraktogram sampel CaCO3.................................................... 68

Lampiran 8. Hasil refinement pola XRD sampel CaCO3................................ 68

Lampiran 9. Ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi jumlah tetesan per menit ........................................................ 69

Lampiran 10. Alat-alat yang digunakan ......................................................... 70

Page 15: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bubuk kalsium karbonat (CaCO3) nanostrukutur memiliki aplikasi yang

luas didalam berbagai bidang industri. CaCO3 digunakan untuk pigmen putih,

pengisi dan pengembang untuk kertas, karet, cat, dan plastik. Meskipun produk

komersial yang tersedia memilki rata-rata ukuran partikel dari submikron sampai

dengan beberapa mikron, partikel terkecil tanpa penggumpalan menjadi syarat

untuk mengembangkan sifat-sifat penting lainnya dalam produk akhir

[Tsuzuki et.al, 2000].

Material nanostruktur belakangan ini menjadi bidang yang sangat menarik,

dan memiliki banyak metode yang telah dikembangkan, salah satunya adalah

proses sonokimia. Sonokimia terbagi menjadi tiga bidang : sonokimia homogen

cair, sonokimia heterogen cair-cair atau cair-padat, dan sonokatalis (gabungan

yang pertama dan kedua). Reaksi kimia tidak dapat terjadi selama iradiasi

ultrasonik sistem padat atau sistem padat-gas, dikarenakan kavitasi hanya dapat

terjadi dalam cairan. Irradiasi ultrasonik berbeda dari sumber energi tradisional

(seperti panas, cahaya, atau radiasi ionisasi) dalam hal waktu, tekanan, dan energi

per molekul. Ultrasonik memberikan suatu mekanisme yang tidak biasa untuk

menghasilkan energi kimia yang sangat besar, dikarenakan besarnya suhu dan

tekanan serta tingkat pemanasan yang luar biasa yang dihasilkan dari pecahnya

Page 16: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

gelembung kavitasi. Dalam fotokimia, sejumlah besar energi diintroduksi dalam

waktu singkat, tetapi energi termal ini lebih baik dari eksitasi elektron. Suhu

termal yang tinggi dapat dicapai. Sonokimia memiliki komponen bertekanan

tinggi yang memungkinkan dapat digunakan untuk produksi dalam skala

mikroskopis, kondisi skala yang sama besar yang dihasilkan selama letusan atau

guncangan gelombang (guncangan gelombang adalah kompresi gelombang yang

terbentuk ketika kecepatan badan cairan relatif melebihi medium yang dapat

mengirimkan suara) [Suslick, 1994].

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan CaCO3 berukuran nanometer

dengan metode presipitasi melalui proses sonokimia. Sesuai persamaan reaksi

berikut :

Na2CO3 + CaCl2 → CaCO3 + 2NaCl

Karakterisasi CaCO3 digunakan Instrumen X-Ray Diffraction (XRD) dan

Scanning Electron Microscope (SEM). XRD merupakan tehnik non-destruktif

yang dapat memberikan informasi lengkap tentang komposisi kimia dan struktur

kristal dari material alam dan buatan, yaitu dengan cara melewatkan sinar-x (yang

telah diketahui panjang gelombangnya) pada permukaan sampel yang akan

diidentifikasi (Sofyan, 2007). SEM merupakan alat deteksi yang menggunakan

sinar elektron berenergi tinggi untuk melihat objek pada skala yang sangat kecil

dan dapat memberikan penjelasan yang lengkap dari suatu permukaan,

memberikan informasi mengenai ukuran dan bentuk dan ukuran dari suatu

nanopartikel.

Page 17: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

1.2. Rumusan Masalah

Apakah waktu sonokimia dapat berpengaruh terhadap ukuran kristal dalam

sintesis kalsium karbonat (CaCO3)?

1.3. Ruang Lingkup penelitian

1. Membuat kalsium karbonat (CaCO3) dengan berbagai variasi waktu

sonokimia.

2. Karakterisasi sampel kalsium karbonat (CaCO3) dengan menggunakan

X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM).

1.4. Hipotesis

H0 = Lamanya waktu sonokimia berpengaruh terhadap ukuran kristal

kalsium karbonat (CaCO3)

H1 = Lamanya waktu sonokimia tidak berpengaruh terhadap ukuran

kristal kalsium karbonat (CaCO3)

1.5. Tujuan Penelitian

1. Mensintesis kalsium karbonat (CaCO3) dengan metode presipitasi melalui

proses sonokimia.

2. Karakterisasi CaCO3 menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan

Scanning Electron Microscope (SEM).

Page 18: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

3. Mempelajari pengaruh waktu sonokimia terhadap ukuran kristal. Hasil

yang diharapkan adalah berkurangnya ukuran kristal sampel CaCO3.

1.6. Manfaat Penelitian

Kalsium karbonat (CaCO3) nanopartikel banyak digunakan dalam berbagai

bidang industri, yaitu untuk pigmen putih, pengisi dan pengembang untuk kertas,

karet, cat, dan plastik, dikarenakan pada ukuran nanopartikel CaCO3 dapat

terdispersi lebih merata di dalam matriks sehingga dapat tercampur dengan

homogen. CaCO3 nanopartikel sebagai pengisi pada plastik dapat menghasilkan

plastik biodegradable yang ramah lingkungan.

Page 19: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kalsium Karbonat (CaCO3)

CaCO3 adalah senyawa kimia berwarna putih yang paling umum dari

mineral nonsilikat. CaCO3 terdapat di alam dalam bentuk limestone dan kapur

(Alger, 1989). CaCO3 terdapat dalam tiga bentuk kristal, calcite

(trigonal-rhombohedral), Aragonite, dan Vaterite. CaCO3 tidak larut dalam air

tetapi sedikit larut dalam air yang mengandung CO2 terlarut bergabung

membentuk bikarbonat Ca (HCO3)2 seperti reaksi pada limestone (yang sebagian

besar tersusun dari calcite) yang menyebabkan terbentuknya stalaktit dan

stalagmit pada gua (The Columbia Encyclopedia). Limestone tanah, yang

memiliki ukuran partikel 0,5 – 30 µm adalah jenis dengan kemurnian paling

rendah, sedangkan kapur tanah atau biasa disebut whiting memiliki kemurnian

sampai dengan 99% calcite dengan ukuran partikel sekitar 1,5 µm (Alger, 1989).

Terdapat tiga proses pembentukan CaCO3 di bumi :

a. Alamiah (life process)

Kalsium (yang berasal dari kehidupan) bergabung dengan karbonat (dalam

air laut atau dari atmosfir), yang telah ditemukan pada zaman dahulu di

dalam fossil yang disebut limestone.

b. Presipitasi kimia dibawah suhu rendah.

CaCO3 terlarut di dalam air dan karbondioksida (CO2) dan dapat

ditemukan pada dinding-dinding gua.

Page 20: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

c. Reaksi shockwave

Terdapat tiga jenis CaCO3 yang terbentuk melalui reaksi shockwave :

1. Tumbukan alamiah pada batu limestone

2. Tumbukan alamiah pada batu yang banyak mengandung kalsium

(biasanya berasal dari meteorit) dengan material yang kaya akan

karbon dari komet dan meteorit.

3. Shockwave buatan dari ledakan besar di udara (contoh: bom atom

hiroshima). Kalsium yang berasal dari meteor bergabung dengan

karbon dan oksigen dari atmosfir membentuk CaCO3. Reaksi

tumbukan ini dihasilkan dengan mudah dengan komposisi yang

tidak tentu antara kalsium dan ion karbonat melalui reaksi yang

cepat (Miura, 2007).

CaCO3 secara luas digunakan sebagai pengisi (filler) dalam komposit

plastik dan karet. Material ini memiliki banyak keunggulan, seperti warnanya

yang sangat putih, harga terjangkau dan ukuran partikelnya dapat diatur (Alger,

1989). Pada bidang industri, CaCO3 digunakan sebagai modifier dan sebagai

bahan pelapis (coating) dalam pembuatan kertas. CaCO3 termasuk zat padat

kristalin dengan kelarutan rendah, sedikit terhidrolisis pada pH diatas 7

(colloidal dynamics).

2.2. Nanoteknologi

Nanoteknologi merupakan teknologi yang berkenaan dengan rancangan,

pembuatan dan aplikasi dari nanostruktur atau nanomaterial dengan mengontrol

Page 21: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

bentuk dan ukuran materi dalam skala nanometer. Nanoteknologi merupakan awal

yang memungkinkan para ilmuwan, perekayasa, dan ahli medis untuk bekerja

pada tingkat seluler dan molekuler untuk kemajuan ilmu dan perawatan kesehatan

(Yulianti 2008). Nanostruktur dapat secara signifikan mengubah sifat-sifat

material, seperti sifat optik, kekerasan, bentuk dan morfologi (Gupta, 2004).

Nanopartikel didefinisikan sebagai partikel padat yang berukuran kecil

dengan kisaran ukuran dari 1 sampai 100 nanometer. Partikel yang sangat halus

dengan skala nanometer ini merupakan daerah transisi antara skala molekuler dan

skala makroskopis (Yulianti, 2008).

Dipandang dari segi molekuler, nanopartikel ini berukuran cukup besar

sehingga pendekatan melalui sifat kuantum kurang tepat; sedangkan bila

dipandang sebagai materi, mereka sangat kecil dan mempunyai ciri khas yang

tidak teramati pada partikel berukuran lebih besar (> 100 nm). sebagai contoh,

pada logam mulia seperti emas, nanopartikelnya memperlihatkan warna merah

dan memperlihatkan sifat katalis yang unggul pada temperatur rendah.

Nanopartikel logam juga memperlihatkan sifat mekanik yang luar biasa seperti

superplasticity. Komposit matriks keramik dengan skala nanometer juga

mempunyai sifat mekanik yang lebih baik. Alasan utama yang mendasari

perubahan sifat ini yaitu meningkatnya luas permukaaan dan munculnya efek

kuantum pada material berukuran nanometer (Yulianti, 2008).

Nanopartikel secara luas dianggap penting sebagai dasar pembuatan

material baru dan berbagai peralatan dalam nanoteknologi. Salah satu contoh yang

paling mengesankan adalah material berbasis nanopartikel yang telah dibuat

Page 22: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

dengan kekerasan menyamai atau bahkan melebihi berlian (IPRIME). Beberapa

metode untuk sintesis material nanopartikel telah dikembangkan, salah satunya

yaitu High energy ball milling (cara fisik) dan membran emulsi cair (Liquid

emulsion membrane).

High energy ball milling adalah suatu metode sintesis material yang telah

berkembang pada proses industri. Metode ini telah berhasil membuat campuran

logam dan fasa campuran pada tahun 1970-an. Pada penelitian nanomaterial,

teknik ini sangat baik digunakan untuk mengatur ukuran partikel dalam skala

nano. Beberapa jenis peralatan milling telah dikembangkan untuk tujuan yang

berbeda, yaitu tumbler mills, attrition mills, shaker mills, vibratory mills, dan

planetary mills. Pada planetary micro mills, bola milling dan material dimasukan

ke dalam wadah penggiling dan kemudian disentrifugasi, yang diatur dalam

intensitas yang efisien. Wadah milling dan tiang cakram berputar ke arah yang

berlawanan sehingga terjadi gesekan, bola milling bergerak di bagian dalam

wadah milling, dan terjadi efek tumbukan, bola milling menumbuk dinding wadah

dari arah berlawanan. Energi tersebut dihasilkan dari tumbukan yang lebih banyak

dari cara penggilingan konvensional. Menghasilkan kinerja milling yang sangat

baik dalam waktu yang sangat singkat.

Kontaminasi dari lingkungan dapat dikurangi dengan menyegel wadah

dengan flexible ’O’ ring setelah serbuk dimasukan, jika digunakan media zat cair

dalam milling (biasanya zat organik) kontaminasi dari peralatan milling dapat

dicegah. Kita dapat membuat partikel halus dengan perbedaan ukuran partikel dan

mengakibatkan perbedaan sifat fisik. Beberapa parameter yang terdapat dalam

Page 23: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

High energy ball milling adalah , jenis milling, atmosfir miling, media milling,

bola sesuai ratio berat serbuk, waktu milling, suhu milling (Spinelnews, 2007).

Liquid emulsion membrane (LEM) pertama kali dikembangkan oleh Li at

Exxon. Metode LEM pertama kali menjadi perhatian yaitu pada tahun 1970-an dan

1980-an. LEM memiliki sejumlah aplikasi dalam penghilangan dan recovery pada

larutan. Saat ini, metode ini telah digunakan untuk sintesis nanopartikel dan

makromolekul. Penggunaan fase internal untuk mengontrol ukuran partikel dan

morfologi menjadi bidang sangat menarik belakangan ini. Prosesnya terdiri dari

empat tahap utama, tahap pertama adalah pencampuran fasa larutan internal

dengan fasa organik untuk membentuk emulsi minyak – air. Kemudian dicampur

di dalam tempat pencampuran yang lebih besar dengan fasa larutan eksternal

untuk membentuk emulsi air – minyak – air . fasa eksternal mengandung ion yang

akan dikirim melewati membrane untuk bereaksi dengan fasa internal. Proses

yang terjadi pada metode LEM dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Proses yang terjadi pada metode LEM

Transport ion logam terjadi melalui fasilitas transport menggunakan

carrier dari feed solution. Ini terjadi pada tahap ketiga, pada tahap ini ion logam

membentuk endapan yang kemudian dihilangkan dari produk. Tetesan kecil

Page 24: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

emulsi umumnya digunakan sebagai pereaksi mikro. Tetesan emulsi internal

berukuran mikro dianggap sebagai pemisah sedemikian rupa sehingga control

ukuran partikel tidak tergantung pada keseluruhan larutan tetapi di dalam tetesan

emulsi.

Salah satu keuntungan menggunakan metode LEM adalah dapat dirancang

dengan selektivitas tinggi tergantung tujuan yang diinginkan, contohnya pada

penghilangan litium dari campuran kalium dan natrium. Keuntungan lain

menggunakan metode LEM adalah biaya operasional terjangkau selama layer

organik (minyak) dapat digunakan kembali dan memiliki tingkat pemisahan yeng

tinggi dari area permukaan. Hirui et.al, melaporkan bahwa metode LEM dapat

digunakan untuk sintesis kalsium fosfat bulat (spherical) (Gupta, 2004).

Kondisi operasional yang optimum untuk setiap sistem berbeda dari setiap

proses. Faktor – faktor seperti konsentrasi ion di kedua fasa, pH, dan suhu

berperan besar dalam sifat produk. Salah satu kelemahan metode LEM yaitu

emulsi bisa menjadi tidak stabil setelah kontak dengan feed solution dan pada

pencampuran kecepatan tinggi (Gupta, 2004).

2.3. Precipitated Calcium Carbonate (PCC)

Precipitated Calcium Carbonate (PCC) sangat murni dan memiliki ukuran

partikel yang sangat halus, sampai 0,05 µm, terdiri dari campuran calcite dan

aragonite. Fungsi utama PCC dalam industri kertas untuk meningkatkan

kecerahan kertas dengan biaya yang tetap murah. Berikut adalah fungsi PCC

sebagai pengisi (filler) :

Page 25: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

a. Meningkatkan kualitas cetak dengan merubah kehalusan dan penyerapan

tinta.

b. Meningkatkan sifat-sifat fisik,tekstur dan stabilitas bentuk.

Dalam industri plastik PCC digunakan sebagai pengisi (filler) dalam

komposit polimer seperti PVC plastis dan kaku, poliester tak jenuh, polipropilen,

dan polietilen. PCC juga digunakan dalam pelapisan (coating). Opasitas pelapisan

dipengaruhi oleh kehalusan dan distribusi ukuran partikel. PCC dapat

meningkatkan sifat pelapisan seperti, tahan cuaca, anti korosi, sifat reologi, dan

tahan gesek. PCC juga digunakan dalam bidang pertanian sebagai pupuk. Berguna

untuk menstabilkan pH tanah. Juga digunakan sebagai suplemen kalsium pada

makanan hewan (Gupta, 2004).

Kovacevic et.al menemukan bahwa CaCO3 nanokomposit memperlihatkan

sifat khas dan meningkatkan sifat-sifat dalam komposit polimer. Dalam matriks

polyvinyl acetate (PVac), morfologi komposit bergantung pada ukuran partikel

pengisi. Bentuk jaringan nanopartikel terdispersi di dalam matriks, dimana

partikel dalam skala mikro berbentuk pulau. Qui et.al mempelajari aplikasi

CaCO3 nanopartikel sebagai aditif dalam minyak pelumas telah ditemukan bahwa

CaCO3 nanopartikel menunjukan kapasitas good load-carrying dan sifat

mereduksi gesekan (Gupta, 2004).

Hingga kini, terdapat fakta dalam metode optimasi untuk mengontrol

ukuran dan sifat morfologi partikel PCC. Metode mutakhir yang telah digunakan

pun sulit untuk memprediksi ukuran partikel, morfologi dan membutuhkan jumlah

energi yang besar. (Gupta, 2004).

Page 26: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Ada beberapa metode untuk sintesis nanopartikel. Pembuatan material

nanofase dengan evaporasi gas adalah salah satu metodenya, yang diperkenalkan

oleh Granqvist dan Burman. Adanya evaporasi termal telah diketahui membatasi

metode ini untuk logam dan senyawa intermetalik. Keterbatasan ini dapat diatasi

oleh Hahn dan Averback dengan mengganti sumber evaporasi termal dengan

sputtering source sehingga memungkinkan untuk sintesis nanopartikel. Ukuran

partikel bergantung pada tekanan Ar pada ruang pengoperasian. Sedikit perubahan

pada tekanan akan merubah ukuran partikel (Gupta, 2004).

Wong et.al mensintesis PCC berukuran nanometer (15-40 nm)

menggunakan suspensi lime dalam reaktor berputar dan memiliki distribusi yang

sangat terbatas. Tahapan terpenting dalam metode tersebut adalah pengaturan

jumlah karbonasi yang terserap CO2, kemudian ditemukan pengontrolan dengan

dissolusi Ca(OH)2. Metode ini juga dikenal dengan Presipitasi Reaktif Multifase

Gravitasi Tinggi. Metode ini membutuhkan Centrifuge dengan akselerasi tinggi

untuk membuat gravitasi yang besar melebihi gravitasi bumi. Dibutuhkan

peralatan sintesis yang mahal. Wong et.al melaporkan bahwa bentuk (spherical

dan needle-like seperti ditunjukan pada Gambar 2 ) dan morfologinya dapat diatur

(Gupta, 2004).

Gambar 2. Mikrograf SEM dari CaCO3 berbentuk spherical dan needle-like.

Page 27: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Tsuzuki et.al mensintesis CaCO3 nanopartikel menggunakan reaksi

mechanochemical diikuti dengan perlakuan panas. Reaksi perubahan fasa padat

akan terjadi selama penggilingan mekanik pada reaksi pencampuran serbuk.

Perlakuan panas memastikan sempurnanya reaksi. Keterbatasan metode ini adalah

morfologi partikel calcite (ditunjukan pada Gambar 3) dan memerlukan pasokan

energi yang besar. Penggilingan mekanik menyebabkan bentuk partikel dan

distribusi yang tidak merata (Gupta, 2004).

Liu et.al membuat partikel komposit CaCO3/SiO2 berukuran nanometer

dengan proses sol-gel CaCO3 dan SiO3 dalam tangki reaktor berputar, dengan

rata-rata ukuran komposit sol-gel CaCO3 kira-kira 40 nm. CaCO3 nanopartikel

juga telah dibuat menggunakan tehnik mikro emulsi yang terdiri dari sodium

dedocyl sulphate (SDS)/isopentanol/sikloheksana/air. Zhang et.al mensintesis

nanopartikel CaCO3 dalam sistem reaksi Ca(OH)2/-H2O-CO2. Hal ini telah

dilaporkan bahwa meningkatnya suhu dan fraksi massa suspensi Ca(OH)2 dapat

meningkatkan ukuran partikel pada produk akhir (Gupta, 2004).

Gambar 3. Mikrograf SEM dari CaCO3 berbentuk kubus (calcite).

Page 28: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

2.4. Sonokimia

2.4.1 Ultrasonik

Gelombang suara (bunyi) pada dasarnya mempunyai frekuensi dari yang

rendah hingga tinggi, seperti ditunjukan pada Gambar 4. Berdasarkan

kegunaannya dapat dibedakan menjadi : 1) bunyi yang bisa didengar oleh manusia

(16 Hz-18 Hz): 2) ultrasonik konvensional (20 KHz-100 KHz); 3) sonokimia (20

KHz-2 MHz); 4) ultrasonik untuk diagnostik (5 MHz-10 MHz). Frekuensi yang

lebih rendah dimana energi akustiknya lebih besar bisa menginduksi terjadinya

kavitasi dalam cairan. Peristiwa kavitasi inilah yang dimanfaatkan untuk

sonokimia. Sonokimia biasanya menggunakan frekuensi antara 20 dan 40 KHz

karena daerah ini merupakan kisaran frekuensi yang umum digunakan pada

peralatan laboratorium. Ultrasonik frekuensi tinggi mulai dari 5 MHz dan di

atasnya tidak menghasilkan kavitasi dan kisaran frekuensi ini banyak digunakan

di bidang kesehatan (Yulianti, 2008). .

Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang memiliki frekuensi

tinggi di atas ambang pendengaran manusia yaitu di atas 20 KHz, di mana pada

frekuensi tersebut manusia tidak dapat mendengar (Tipler, 1990). Banyak aplikasi

dari gelombang ultrasonik yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Di

antaranya sebagai alat komunikasi pada hewan seperti kelelawar atau anjing. Di

dunia medis pemanfaatan gelombang ultrasonik ini biasa digunakan sebagai feotal

imaging sedangkan di dunia pelayaran sebagai pengukur kedalaman air (SONAR)

(Ariyandi, 2006).

Page 29: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Gambar 4. Frekuensi gelombang suara

Jauh sebelum ultrasonik ditemukan pada umumnya untuk meningkatkan

reaksi kimia yang terjadi hal yang dilakukan adalah dengan memvariasikan panas,

tekanan, cahaya atau dengan menambahkan katalis. Para ilmuwan menemukan

bahwa ketika gelombang ultrasonik melalui medium sebagai gelombang tekanan

dapat meningkatkan terjadinya reaksi kimia. Hal tersebut dikarenakan gelombang

suara ultrasonik yang melalui medium diubah menjadi gelombang tekanan yang

kemudian mempengaruhi panas dan tekanan yang pada akhirnya dapat

meningkatkan reaksi kimia yang terjadi (Gareth, 1995).

Bagi para peneliti khususnya kimiawan gelombang ultrasonik ini

digunakan dalam reaksi kimia untuk meningkatkan reaksi kimia. Meningkatnya

reaksi kimia disebabkan terbentuknya ion dan partikel yang tereksitasi akibat

pemberian gelombang ultrasonik yang kemudian terperangkap dalam gelembung.

Hal ini menyebabkan reaksi yang terjadi dapat meningkat dengan cepat yang

disebabkan keadaan partikel yang tereksitasi. Partikel tersebut bebas bereaksi

pada medium (Florence, 2005). Selain hal di atas pemberian gelombang ultrasonik

Page 30: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

dapat menyebabkan perbedaan tekanan dan suhu yang tinggi sehingga dapat

menciptakan pencampuran antara larutan yang cukup efektif (emulsi)

(Gareth, 1995).

Perkembangan ultrasonik dimulai pada tahun 1880 ketika Curie

menemukan efek dari piezoelektrik. Kelebihan dari material ini adalah ketika

diberikan tegangan dengan frekuensi yang tinggi maka kristal dalam material

tersebut akan mengubah energi listrik menjadi energi vibrasi mekanik (suara).

Perkembangan dari material ini kemudian dijadikan sebagai transduser sebagai

bagian yang penting dalam pembuatan alat ultrasonik dalam berbagai macam

aplikasi.

Dalam perkembangannya gelombang ultrasonik dapat dipakai untuk menciptakan

gelembung yang dapat menimbulkan berbagai macam efek yang salah satunya

adalah mempercepat reaksi kimia. Hal tersebut dapat terjadi ketika gelombang

ultrasonik pada frekuensi ultrasonik diterapkan pada sebuah objek (cairan

homogen) maka adalah mungkin untuk menghasilkan reaksi kimia sebagai akibat

dari efek gelombang akustik yang menghasilkan kavitasi yang lebih dikenal

dengan kavitasi akustik (Ariyandi, 2006).

2.4.2 Kavitasi Akustik

Kavitasi adalah proses terbentuknya gelembung mikro di dalam media

perantara dalam hal ini cairan akibat pengaruh gelombang ultrasonik yang

diberikan. Proses peregangan dan tekanan membuat gelombang kavitasi tersebut

mengecil dan membesar sebagaimana perubahan gradient tekanan yang terjadi

pada lingkungan (Yulianti, 2008). Kavitasi akustik dihasilkan oleh ultrasonik, di

Page 31: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

mana gelombang tersebut menghasilkan noda dan anti noda yang berhubungan

dengan tegangan dan regangan yang terjadi pada gelombang suara.

(Ariyandi, 2006).

Menurut teori hot spot, ketika kavitasi terbentuk maka akan mucul dua

jenis kavitasi, yang pertama adalah kavitasi stabil di mana terjadi perbedaan

tekanan yang dapat menyebabkan gelembung tersebut bertahan pada cairan

daripada mengalir ke permukaan, fenomena ini disebut akustik levitasi. Hal ini

berbeda dengan gelembung pada umumnya yang cenderung mengalir ke

permukaan di mana pergerakan gelembung mengarah ke tekanan yang lebih

rendah. Kavitasi yang juga terbentuk adalah kavitasi transien, di mana gelembung

yang terbentuk naik ke permukaan dan pecah akibat perbedaan tekanan dan

perbedaan suhu yang sangat tinggi (Brennen, 1995). Proses terjadinya kavitasi

ditunjukan pada Gambar 5, prosesnya diawali dengan terbentuknya gelembung

(bubble), diikuti dengan pertumbuhan gelembung (bubble grows), mencapai

ukuran yang tidak stabil (unstable size) dan akhirnya pecah (collapse) pada

temperature yang sangat tinggi (diatas 5000oC).

Gambar 5. Proses terjadinya kavitasi

Page 32: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Ketika tekanan luar rendah, gelembung melebar dan luas permukaan

meningkat yang dapat menyebabkan gas/uap terdifusi ke dalam gelembung.

Hasilnya tekanan di dalam meningkat. Lalu ketika tekanan di luar meningkat lagi

maka ada tekanan di dalam yang kemudian menyebabkan gelembung pecah

menjadi ukuran yang lebih kecil. Pada saat yang sama, meningkatnya tekanan di

dalam akan memaksa gas/uap untuk berdifusi keluar cairan (Brennen, 1995).

Semakin lama siklus dari kavitasi tersebut maka kavitasi yang terbentuk

akan semakin banyak. Pertumbuhan dari kavitasi ini akan mencapai titik kritis

ketika secara efisien dapat menyerap energi dari iradiasi ultrasonik (ukuran kritis)

(Ariyandi, 2006).

2.4.3 Aplikasi Sonokimia

Salah satu aplikasi baru yang terpenting dari sonokimia adalah untuk

sintesis dan modifikasi material anorganik. Pada zat cair yang diiradiasi dengan

gelombang ultrasonik intensitas tinggi, kavitasi akustik membuat pecahnya

gelembung memproduksi pemanasan yang tinggi, tekanan tinggi, dengan waktu

yang singkat, kejadian ini membatasi Hot spot yang merangsang terjadinya reaksi

kimia berenergi tinggi. Hot spot ini memiliki suhu sampai 5000 oC, dan tekanan

sekitar 1000 atm. Dengan demikian manfaat dari kavitasi berarti memusatkan

energi bunyi yang tersebar kedalam kondisi yang khusus untuk membuat material

khusus dari prekursor terlarut (Suslick, et al, 1999).

Zat padat yang terbuat dari komponen berukuran nanometer sering

menunjukan sifat-sifat yang berbeda dari biasanya, dikarenakan sebagian

Page 33: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

kelompok kecil yang memiliki struktur elektronik yang memiliki densitas yang

tinggi. Material nanostruktur telah menjadi sesuatu yang mutakhir, dan beberapa

metode telah dikembangkan untuk pembuatannya. Beberapa metode sintesis

material nanostruktur adalah :

a. Metode fasa gas ( molten metal evaporation, flash vacuum thermal,

and laser pyrolysis decomposition of volatile organometallics),

b. Metode fasa cair (reduction of metal halides with various strong

reductants, colloid techniques with controlled nucleation),

c. Penggabungan keduanya (synthesis of conventional heterogeneous

catalist on oxide supports, metal atom vapor deposition into

cryogenic liquids, explosive shock synthesis) (Suslick, et al 1999).

2.5. Struktur Kristal

2.5.1 Konsep Dasar

Kristal adalah padatan yang atom-atomnya, ion-ionnya, atau molekul-

molekulnya berada dalam susunan tiga dimensi yang teratur. Kebanyakan logam

bersifat kristalin, sedangkan kaca dan sebagian besar polimer bersifat amorphous.

Terdapat dua jenis kristal, yaitu kristal tunggal (single crystal) dan polikristal,

seperti dtunjukan pada Gambar 6. Kristal tunggal adalah suatu material dimana

semua atom-atomnya tersusun sendiri dalam satu arah, sedangkan polikristal

adalah suatu material yang tersusun atas beberapa kelompok atom atau butir

(grain) yang memiliki orientasi yang berbeda satu sama lain (Sofyan, 2007).

Page 34: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Beberapa sifat dari material kristalin tergantung dari struktur kristalnya, dimana

atom-atom, ion-ion, dan molekul-molekulnya tersusun (Callister, 2007).

Gambar 6. Kristal tunggal dan polikristal.

Ketika menggambarkan struktur kristal, atom-atomnya digambarkan

dengan bola dengan diameter yang telah ditentukan. Gambaran tersebut dikenal

dengan model bola atom banyak (atomic hard sphere model), yang mana bola-

bola tersebut menggambarkan atom-atom dari jarak terdekat yang saling

bersentuhan, seperti ditunjukan pada Gambar 7. Dalam hal ini semua atom

identik, terkadang istilah kisi (lattice) digunakan dalam konteks struktur kristal;

kisi adalah susunan titik-titik dalam ruang tiga dimensi sedemikian rupa sehingga

setiap titik memiliki lingkungan yang sama (Callister, 2007).

2.5.2 Unit Sel

Orde atom dalam zat padat kristalin menunjukan bahwa grup kecil dari

atom-atom membentuk pola yang berulang. Dengan demikian, dalam

menggambarkan struktur kristal sering disesuaikan dengan membagi struktur

kristal menjadi satuan unit berulang yang lebih kecil yang disebut unit sel, seperti

Page 35: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

ditunjukan pada Gambar 7. Unit sel untuk kebanyakan struktur kristal adalah

bidang sejajar atau prisma yang memiliki tiga bidang muka (face) yang sejajar

yang digambarkan dengan bola, yang dalam hal ini membentuk kubus. Unit sel

merupakan unit struktur dasar atau blok penyusun struktur kristal dan menegaskan

struktur kristal dengan geometri yang nyata dengan posisi atom di dalamnya

(Callister, 2007).

Gambar 7. Unit sel dan kisi kristal (lattice)

2.5.3 Sistem Kristal

Terdapat beberapa kemungkinan perbedaan struktur kristal, sehingga hal

ini tepat untuk menjadi dasar pengelompokan menjadi beberapa kelompok

menurut konfigurasi unit sel atau susunan atom. Pada skema yang diambil dari

geometri unit sel (bentuk unit sel bidang sejajar yang sesuai tanpa memperhatikan

posisi atom di dalam sel) atau disebut framework ini ditetapkan sistem koordinat

x, y, z. Geometri unit sel secara lengkap didefinisikan dalam 6 parameter, 3 rusuk

a, b, c dan 3 sudut interaksial α, β, γ, seperti ditunjukan pada Gambar 8. Parameter

ini disebut dengan parameter kisi (Lattice parameters).

Page 36: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Gambar 8. Unit sel dengan sumbu koordinat (x, y, z), aksial (a, b, c),

dan sudut interaksial (α, β, γ)

Dalam hal ini ada tujuh kemungkinan kombinasi perbedaan dari rusuk a,

b, c, dan sudut interaksial α, β, γ, yang mewakili perbedaan sistem kristal. Tujuh

sistem kristal ini terdiri dari kubik, tetragonal, heksagonal, ortorombik,

rombohedral (trigonal), monoklinik, dan triklinik. Hubungan sistem kristal dengan

parameter kisi ditunjukan pada Tabel 1. Sistem kubik (a = b = c, α = β = γ = 90o)

merupakan sistem yang memiliki tingkat simetri yang terbaik, sedangkan sistem

triklinik (a ≠ b ≠ c, α ≠ β ≠ γ) merupakan sistem yang memiliki tingkat simetri

yang paling akhir.

Page 37: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Tabel 1. Hubungan sistem kristal dengan parameter kisi

Sistem kristal

Parameter kisi

Kisi Bravais

Kubik

a = b = c , α = β = γ = 90o

Simple Body-centered Face-centered

Tetragonal

a = b ≠ c , α = β = γ = 90o

Simple Body-centered

Ortorombik

a ≠ b ≠ c , α = β = γ = 90o

Simple Body-centered Base-centered Face-centered

Rombohedral (Trigonal)

a = b = c , α = β = γ ≠ 90o

Simple

Heksagonal

a = b ≠ c , α = β = 90o ,γ = 120 o

Simple

Monoklinik

a ≠ b ≠ c , α = γ = 90o, ≠ β

Simple Base-centered

Triklinik

a ≠ b ≠ c , α ≠ β ≠ γ ≠ 90o

Simple

2.5.4 Bidang Kristalografi (Indeks Miller)

Orientasi bidang dari struktur kristal telah digambarkan dengan cara yang

sama, yaitu dengan dasar unit sel dengan sistem tiga sumbu koordinat, seperti

yang ditunjukan pada Gambar 8.

Seluruh sistem kristal, kecuali heksagonal, bidang kristalografinya

ditetapkan dengan tiga Indeks Miller, yaitu h, k, dan l. Seperti ditunjukan pada

Gambar 9. Prosedur untuk menentukan Indeks Miller adalah sbb :

1) Tentukan sumbu awal (origin)

Page 38: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

1

1

1

1

1

2) Tentukan titik potong antara bidang dan sumbu : 1, 1, ∞

3) Tentukan kebalikannya : => 1, 1, 0

4) Tentukan kelipatan terkecil (faktorisasi) : (110)

Gambar 9. Bidang kristalografi (Indeks Miller)

2.6. X-Ray Diffraction (XRD)

Sinar-X ditemukan pertama kali oleh seorang fisikawan Jerman bernama

Rontgen pada tahun 1895 pada saat sedang melakukan percobaan dengan

melewatkan muatan listrik melalui tabung dengan kevakuman tinggi. Uniknya

dinamakan sinar-X karena sifat-sifat alami dari sinar-X belum dapat diketahui

pada saat itu (Cullity, 2001). Pada penelitian selanjutnya diketahui bahwa sinar-X

ini merupakan radiasi gelombang elektromagnetik, serupa dengan cahaya tampak

tapi memiliki panjang gelombang yang berbeda dengan panjang gelombangnya

berkisar pada 1 Å. Sinar-X berada pada daerah antara sinar gamma dan sinar

Page 39: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

ultraviolet dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Gambar 10.

memperlihatkan spektrum gelombang elektromagnetik.

Gambar 10. Spektrum gelombang elektromagnetik.

Adanya struktur kristal dapat dibuktikan dengan analisis difraksi sinar-X.

berkas gelombang elektromagnetik yang mengenai kristal mengalami difraksi

sesuai dengan hukum fisika. Penggunaan sinar-X sebagai sumber dalam proses

difraksi untuk meyelidiki struktur kristal material dikarenakan sinar-X adalah

spektrum gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang

0,1- 100 Å. Panjang gelombang ini seorde dengan jarak antar atom pada kristal

sehingga cahaya yang datang akan didifraksikan oleh atom-atom dalam kristalnya.

Jika digunakan cahaya yang panjang gelombangnya tidak seorde maka cahaya

yang datang tidak akan terdifraksi dan struktur kristalnya tidak dapat diketahui

(Cullity, 2001).

Perbedaan panjang gelombang menunjukan interaksi gelombang

elektromagnetik terhadap materi yang berbeda. Panjang gelombang yang

Page 40: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

digunakan untuk XRD berbeda dengan yang digunakan untuk keperluan medis.

Untuk keperluan medis menggunakan soft x-ray dengan panjang gelombang

10 - 50 Å, sedangkan untuk XRD menggunakan panjang gelombang 0,5 - 2,5 Å

(Sumhaeni, 2005).

Ketika berkas sinar-X menumbuk permukaan kristal membentuk sudut θ,

maka akan dihamburkan oleh lapisan atom pada permukaan. Berkas sinar-X yang

tidak dihamburkan menembus ke lapisan atom kedua dimana berkas dihamburkan

lagi, dan berlanjut sampai ke lapisan ketiga (Gambar 11.) (Skoog, 1998). Jika

panjang gelombang hamburan sinar-X tidak berubah (foton sinar-X tidak

kehilangan banyak energi) dinamakan hamburan elastik (hamburan Thompson)

dan terjadi transfer momentum dalam proses hamburan (Afandi, 2006).

Persyaratan untuk difraksi sinar-X adalah, ruang antar lapisan atom harus keras

dan pusat hamburan harus terdistribusi meregang (Skoog, 1998).

Pada tahun 1912 W.L. Bragg mempelajari difraksi sinar-X oleh kristal

seperti ditunjukan pada Gambar 11. Disini terlihat bahwa berkas tipis radiasi

menumbuk permukaan kristal membentuk sudut θ, terjadi hamburan sebagai

konsekuensi terjadinya interaksi radiasi dengan atom pada posisi O, P, dan R. Jika

jarak AP + PC = n λ dimana n adalah integer, radiasi yang dihamburkan akan

berada pada O, C, D, dan kristal akan memantulkan radiasi sinar-X. Sedangkan

AP = PC = d sin θ dimana d adalah jarak antar bidang kristal. Sehingga kita dapat

menuliskan sebuah persamaan sebagai berikut :

n λ = 2d sin θ

dimana :

Page 41: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

h2

a2

1

d2

k2 l2

n : nomor orde hamburan

λ : panjang gelombang

θ : sudut difraksi yang menggambarkan posisi puncak

d : jarak antar bidang

Persamaan tersebut dikenal dengan persamaan Bragg dan merupakan pokok yang

sangat penting dalam XRD. Perlu dicatat bahwa pantulan sinar-X dari kristal

terjadinya jika hanya sudut yang terjadi memenuhi kondisi berikut,

Sin θ = n λ / 2 d (Skoog 1998). Dalam pola difraksi XRD, sudut difraksi yang

ditampilkan adalah 2θ, dikarenakan sudut datang dianggap sama dengan sudut

difraksi.

Gambar 11. Proses Difraksi sinar-X.

Parameter kisi dapat dihitung dengan menggunakan prinsip persamaan

jarak antar bidang, yaitu :

Geometri kristal kubik

Page 42: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

h

a2

l

c2

1

d2

k

b2

h2

a2

1

d2

k2

l2

c2

Geometri kristal tetragonal Geometri kristal heksagonal

= ( )+

Geometri kristal ortorombik

Dimana d adalah jarak antar bidang; h, k, l adalah Indeks Miller dan a, b, c adalah

parameter kisi

Derajat kristalinitas yaitu besaran yang menyatakan banyaknya kandungan

kristal dalam suatu material dengan membandingkan luasan kurva kristal dengan

total luasan amorf dan kristalit. Derajat kristalinitas dihitung menggunakan

parameter Full Width at Half Maximum (FWHM), ditunjukan pada Gambar 12.

Fraksi luas kristal atau amorf dihitung dengan mengkalikan FWHM (B) dengan

intensitas. FWHM dianggap sebagai setengah alas dan intensitas sebagai tingginya

(Nurmawati, 2007).

FWHM (B) =

Fraksi luas kristal = B kristal Intensitas

Fraksi luas amorf = B amorf Intensitas

Page 43: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

K λ

B cos θ D

Gambar 12. Full Width at Half Maximum (FWHM)

Perhitungan ukuran kristal digunakan Persamaan Scherrer yaitu

Di mana D merupakan diameter rata-rata, K merupakan faktor keadaan, B

merupakan perluasan full width at half maximum (FWHM) puncak difraksi yang

dihitung dalam radian, merupakan panjang gelombang sinar-x dan θ merupakan

sudut difraksi Bragg (Skoog 1998).

2.7. Scanning Electron Microscope (SEM)

Scanning Electron Microscope (SEM) adalah alat deteksi yang

menggunakan sinar elektron berenergi tinggi untuk melihat objek pada skala yang

sangat kecil. Scanning Electron Microscope (SEM) memberikan penjelasan yang

detail dari suatu permukaan, memberikan informasi mengenai ukuran dan bentuk

dan ukuran dari suatu nanopartikel (Afandi, 2006).

Scanning Electron Microscope (SEM) adalah microscope yang

menggunakan hamburan elektron dalam membentuk bayangan. Alat ini memiliki

banyak keuntungannya jika dibandingkan dengan menggunakan mikroskop

cahaya. SEM menghasilkan bayangan dengan resolusi yang tinggi, yang

maksudnya adalah pada jarak yang sangat dekat tetap dapat menghasilkan

perbesaran yang maksimal tanpa memecahkan gambar. Persiapan sampel relatif

Page 44: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

mudah. Kombinasi dari perbesaran kedalaman jarak fokus, resolusi yang bagus,

dan persiapan yang mudah, membuat SEM merupakan alat yang sangat penting

untuk digunakan dalam penelitian saat ini, skema SEM ditunjukan pada Gambar

13.

SEM terdiri dari dua bagian utama, yaitu konsol elektronik dan kolom

electron. Pada konsol terdapat tombol-tombol yang berguna untuk mengatur

fokus, perbesaran, dan intensitas gambar pada tampilan layar. Kolom merupakan

tempat berkas elektron dihasilkan, difokuskan ke suatu titik kecil dan di scan

melewati sampel untuk membuat sinyal yang dapat mengontrol intensitas gambar

pada layar. Di bawah ini adalah komponen-komponen penyusun SEM :

a. Penembak elektron (Electron gun)

Sumber elektron ditempatkan pada bagian atas kolom dimana

elektron diemisikan dari kawat tungstein dan diakselerasikan melewati

kolom vakum. Tiga komponen penghasil elektron yaitu, kawat pijar

(filament), wehnelt yang berguna mengatur jumlah elektron yang

dikeluarkan, dan anoda yang mempercepat electron pada tegangan 0,2 –

40 kV, vakum minimal mendekati 10-5 torr, karena elektron hanya dapat

melaju dalam jarak pendek di udara.

b. Lensa elektron (Electron lens)

Terdiri dari dua lensa kondensor dan satu lensa objektif yang

berguna untuk memperkecil berkas elektron menjadi titik kecil dengan

diameter 0,1 – 1 µm. Lensa kondensor ditempatkan di dekat penembak

elektron dan lensa objektif ditempatkan di dekat ruang sampel.

Page 45: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

c. Sistem scanning (Scanning system)

Gambar dibentuk dengan melewatkan berkas elektron pada

permukaan sampel dengan cara yang sama dengan yang terjadi pada

tabung sinar-x. koil scan yang berada pada lensa objektif berguna untuk

membelokan berkas elekron.

d. Celah objektif (Objective aparture)

Plat tebal (dari platinum atau molybdenum) dengan lubang kecil

berdiameter 50 – 170 µm ditempatkan pada lensa objektif. Celah ini

berguna untuk membatasi pelebaran berkas elektron sehingga mengurangi

penyimpangan meningkatkan kedalaman pada gambar.

e. Ruang sampel (Specimen chamber)

Ruang kosong dibawah lensa objektif berisi tempat sampel

(holder) yang berdekatan dengan detektor dan sistem vakum.

f. Detektor elektron (electron detector)

Detektor elektron sensitif dengan elektron terpantul (backscattered

elecron) dan elektron kedua (secondary electron). Elektron terpantul

cukup berenergi untuk langsung tertarik ke detektor, sedangkan elektron

kedua tertarik ke detektor dengan positive charge yang berada di depan

detektor. Kedua berkas elektron tersebut diteruskan ke layar scintillator

dimana kedua elektron tersebut menghasilkan cahaya yang diperjelas oleh

tabung photomultiplier untuk menghasilkan sinyal elektron yang akan

digunakan untuk mengatur intensitas gambar pada layar.

g. Sistem vakum (vacuum system)

Page 46: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Sistem vakum pada kebanyakan instrumen SEM dihasilkan dengan

pompa difusi menggunakan pompa mekanik. Pompa mekanik dan sistem

klep digunakan untuk memvakumkan sistem, karena pompa difusi hanya

dapat beroperasi dalam keadaan vakum (Gabriel, 1992).

Gambar 13. Skema Scanning Electron Microscope (SEM)

Lokasi pada sampel yang diamati, atau dengan kata lain mikro-volume

yang dianalisis, diiradiasi dengan berkas elektron yang sangat terfokus (finely

focused electron beam), yang didapat dengan cara statik pada suatu lokasi saja

atau menyapu seluruh permukaan sampel. Bila berkas elektron ini menumbuk

sampel maka akibat interaksi antara elektron dengan material akan diemisikan

sinyal-sinyal seperti ditunjukan pada Gambar 14. Sinyal-sinyal tersebut adalah :

Page 47: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

a. elektron sekunder (secondary electrons),

b. elektron terpantul (backscattered electrons),

c. Auger electrons,

d. Karakteristik sinar-X (characteristic x-ray), dan

e. foton dengan energi yang berbeda-beda.

Gambar 14. Sinyal – sinyal emisi pada SEM

Sinyal-sinyal ini berasal dari volume terkecil yang disebut volume emisi

spesifik dari sampel dan dapat digunakan untuk mengetahui beberapa karakteristik

dari sampel seperti: komposisi, topografi permukaan, kristalografi.

Untuk SEM, sinyal yang sangat penting adalah elektron sekunder dan

elektron terpantul karena kedua signal ini bervariasi sebagai akibat dari perbedaan

topografi permukaan ketika berkas elektron tersebut men-scan permukaan sampel.

Emisi elektron sekunder terkungkung pada volume di sekitar permukaan di mana

berkas elektron menumbuk, sehingga memberikan bayangan dengan resolusi yang

relatif tinggi. Penampakan tiga dimensi dari bayangan yang diperoleh berasal dari

kedalaman yang ditembus oleh medan SEM seperti juga efek bayangan dari

elektron sekunder.

Page 48: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Proses kerja SEM ditunjukan pada Gambar 15. Penembak elekron

(electron gun) menghasilkan pancaran elektron monokromatis. Lensa pemfokus

pertama menghasilkan pancaran dan batas arus, pada celah lensa berfungsi untuk

mengurangi pembelokan sudut. Lensa pemfokus kedua membentuk pelemahan

(pancaran sinar koheren), celah lensa dikendalikan untuk mengurangi pembelokan

sudut dari pancaran lensa pertama.

Gambar 15. Proses Kerja Scanning Electron Microscope (SEM)

Pancaran yang dilewatkan lensa kedua akan mengalami proses scan oleh

koil penyearah untuk membentuk ganbar dan diteruskan ke lensa akhir untuk

difokuskan ke sampel. Interaksi pancaran elektron dengan sampel dan elektron

yang diterima oleh detektor. Detektor akan menghitung elektron-elektron yang

diterima dan menampilkan intensitasnya (Afandi, 2006).

Page 49: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

2.8. Rietveld Analysis (Rietan)

Rietveld Analysis (Rietan) adalah merupakan suatu paket perangkat lunak

(sofware) komputer yang telah dikembangkan penggunaannya dalam metode

Rietveld untuk menganalisis data difraksi neutron maupun difraksi sinar-x.

Dalam metode difraksi, analisis yang paling ideal adalah menggunakan

cuplikan kristal tunggal. Namun pada prakteknya sering ditemukan kesulitan

dalam menemukan kristal tunggal dikarenakan biaya yang sangat tinggi, dan

untuk mengatasi hal tersebut biasanya digunakan cuplikan serbuk polikristal.

Sekarang problem yang dihadapi dalam penggunaan cuplikan serbuk polikristal

adalah hilangnya sebagian informasi yang penting akibat saling bertumpuknya

beberapa puncak difraksi, sehingga hasil percobaannya kurang teliti dan akurat.

Untuk mengatasi hal ini, digunakan metode Rietvield. Keunggulan metode

Rietvield dibandingkan dengan metode lain (database Joint Commite Powder

Diffraction Standar), adalah dapat menganalisis dan memisahkan puncak-puncak

pola difraksi yang saling bertumpuk dan kompleks.

Prinsip dasar analisis Rietvield adalah mencocokan (fitting) profil puncak

perhitungan terhadap profil puncak pengamatan. Pencocokan profil tersebut

dilakukan dengan menerapkan prosedur perhitungan kuadrat terkecil non linier

yang diberi syarat batas. Jadi analisis Rietvield tidak lain adalah problem optimasi

fungsi non linier dengan pembatas (constrains). Sehingga meminimumkan fungsi

objektif, yang dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

f (x) = ∑ wi [yi (o) – yi (c)]2

Page 50: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

dimana wi adalah faktor bobot, yi (o) adalah intensitas pengamatan (observation)

dan yi (c) adalah intensitas perhitungan (calculation) (Adi, 2009)

Metode Rietvield menganggap bahwa setiap titik pada pola difraksi

sebagai suatu pengamatan tunggal yang mungkin mengandung kontribusi

terhadap sejumlah refleksi Bragg yang berbeda. Untuk mewujudkan hal ini dipilih

fungsi yang sesuai dengan bentuk profil puncak-puncak yang muncul pada pola

difraksi suatu kristal. Jadi prinsip dasar dari metode Rietveld adalah membuat

model dugaan intensitas hasil perhitungan, kemudian dimodelkan/dicocokan

(fitting) dengan intensitas hasil percobaan (Izumi, 1989).

Page 51: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tugas Akhir

Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan yang dilaksanakan dari

bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Maret 2009, dilaksanakan setiap hari kerja

yaitu dari hari Senin sampai Jum’at. Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Pusat

Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Badan Tenaga Nuklir Nasional

(BATAN) kawasan PUSPIPTEK Serpong.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas beaker, batang

pengaduk, cawan petri, buret, neraca analitik, oven, dan ultrasonic probe

(Sonics Vibracell), centrifuge (Medifriger,BL-s P-Selecta), SEM Coating Units

(Taab SEM S500).

Karakterisasi pada penelitian ini menggunakan X-Ray Diffraction (XRD)

Phillips PW 2213/30 dan Analytical Scanning Electron Microscope (SEM) JEOL

JSM 6510 LA.

3.2.2 Bahan yang digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah CaCl2 (p.a),

Na2CO3 (p.a), Larutan AgNO3 10% dan aquadest.

Page 52: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

3.3 Diagran Alir Penelitian

Pada Gambar 16 ditunjukan diagram alir penelitian. Dimulai dengan

penelusuran literatur dan penyusunan proposal, kemudian memasuki tahapan

kerja, dibuat larutan jenuh CaCl2 dan Na2CO3, kemudian direaksikan melalui

proses sonokimia, setelah sampel terbentuk dicuci, setelah itu sampel dianalisis

menggunakan XRD dan SEM, data yang diperoleh diolah untuk penyusunan

laporan.

Gambar 16. Diagran alir penelitian

Larutan CaCl2 jenuh

Larutan Na2CO3

jenuh

Pencucian sampel

Proses presipitasi dan Sonokimia

Analisis dan karakterisasi

Pengolahan data

Sampel CaCO3

SEM XRD

Penelusuran literatur dan penyusunan

proposal

Penyusunan Laporan

Page 53: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

3.4.1 Pembuatan larutan CaCl2 dan NaCO3

Dibuat larutan CaCl2 jenuh sebanyak 100 ml dengan cara melarutkan

CaCl2 serbuk kedalam 100 ml aquadest hingga jenuh. Dengan cara yang sama

dibuat juga larutan Na2CO3 jenuh sebanyak 100 ml. Untuk mencapai kejenuhan

dibutuhkan 60 gram CaCl2 dan 30 gram Na2CO3.

3.4.2 Proses Presipitasi CaCO3 dengan Sonokimia

Ditempatkan larutan Na2CO3 jenuh dan CaCl2 jenuh masing-masing

sebanyak 15 ml ke dalam wadah beaker glass. Dimasukan alat ultrasonic probe

ke dalam larutan Na2CO3, diatur besar amplitudo 40% dan dinyalakan. Kemudian

dituangkan larutan CaCl2 ke dalam larutan Na2CO3. Waktu sonokimia

divariasikan, yaitu 0, 30, 60, 90, 120, 150, dan 180 menit. Diagram skematik

proses presipitasi dengan Sonokimia ditunjukan pada Gambar 17.

Persamaan reaksi : Na2CO3 + CaCl2 → CaCO3 + 2NaCl

Keterangan : 1) Statif

2) Larutan CaCl2 jenuh

3) Ultrasonik Probe

4) Panel control Ultrasonik

5) Larutan Na2CO3 jenuh

6) Wadah batu es

7) Penyangga

Gambar 17. Diagram skematik proses presipitasi.

Page 54: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

3.4.3 Pencucian Sampel

Sampel CaCO3 yang telah terbentuk dicuci dengan aquadest untuk

menghilangkan NaCl yang terbentuk selama reaksi berlangsung. Setelah dicuci

diendapkan kembali menggunakan Centrifuge dengan kecepatan 9000 rpm selama

15 menit. Proses pencucian dilakukan sebanyak 4 kali untuk meyakinkan tidak

ada NaCl tersisa. Keberadaan NaCl pada sampel CaCO3 diuji dengan

menggunakan larutan AgNO3. Sampel CaCO3 yang telah bersih dari NaCl

dikeringkan di dalam oven 150 oC selama ± 60 menit dan disimpan di dalam

wadah plastik.

3.4.4 Karakterisasi dengan X ray Diffraction (XRD)

Pada pengukuran menggunakan XRD, sampel CaCO3

berbentuk serbuk yang telah dikeringkan. Sumber sinar-x yang

digunakan adalah tube anode Cu Kα ( λ=1,54056Å ), mode:

continuous-scan, step size : 0,02°, dan time per step: 0,5 detik.

Diagram skematik proses Difraksi Sinar-X ditunjukan pada Gambar

18.

Page 55: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Gambar 18. Diagram skematik proses Difraksi Sinar-X. Karakterisasi dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

1. Disiapkan sampel CaCO3 yang sudah dikeringkan ± 2 gram.

2. Sampel dimasukkan ke dalam sample holder berukuran 2 x 2 cm2.

3. Sample holder dikaitkan pada lingkar diffraktometer.

4. Pada komputer diset nama sampel, sudut awal, sudut akhir, dan kecepatan

analisis, kemudian di-run.

3.4.5 Karakterisasi dengan Scanning Electron Microscope (SEM)

Pada pengukuran menggunakan SEM, sampel haruslah merupakan zat

yang dapat menghantarkan arus listrik seperti halnya logam, karena CaCO3 tidak

dapat menghantarkan arus listrik maka sebelum dianalisis terlebih dahulu dilapisi

logam. Logam emas lebih disukai karena emas merupakan logam inert dan

bersifat konduktif. Preparasi sampel dengan SEM dilakukan sebagai berikut :

1. Sampel dilekatkan diatas stube menggunakan carbon doubletape.

2. Kemudian sampel dilapisi dengan lapisan emas dengan menggunakan alat

SEM coatings unit dengan metode sputtering coating selama 3 menit

(Gabriel, 1992)

3. Sampel yang telah dilapisi emas kemudian diletakan dalam ruang sampel

pada SEM dan diamati dengan tegangan 5 kV dan perbesaran 2.000 x

dan 5.000 x.

Page 56: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

3.4.6 Uji Statistik Korelasi Pearson

Data yang diperoleh dari hasil analisis ukuran kristal CaCO3 kemudian

diinput ke dalam program SPSS 16 menggunakan Korelasi Pearson untuk diuji

hubungan antara waktu sonokimia terhadap ukuran kristal. Adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut :

1. Input data yang terdiri dari dua variabel, kolom 1 sebagai variabel x

(waktu sonokimia) dan kolom 2 sebagai variabel y (ukuran kristal) .

2. Klik analyze � correlate � Bivariate

3. Pindahkan kedua variabel ke dalam box variables

4. Centang koefisien Korelasi Pearson, klik OK

5. Output yang dihasilkan diinterpretasi dengan melihat nilai signifikansi

yang dibandingkan dengan α (0,05) dan dengan melihat koefisien

korelasinya.

Page 57: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Kualitatif Pola XRD Sampel CaCO3

Pada Gambar 19 dapat dilihat puncak-puncak difraksi hasil sampel

(CaCO3). Tampak dalam gambar pola difraksi sinar-x sampel CaCO3 hasil

penelitian terjadi beberapa puncak, tiga puncak tertinggi (intensitas besar) yaitu

pada sudut 2θ : 29,52 ; 48,58 ; 47,58. Mengacu pada referensi , puncak difraksi

29,52 dihasilkan oleh bidang 104, puncak difraksi 48,58 dihasilkan oleh bidang

116 dan puncak difraksi 47,58 dihasilkan oleh bidang 018. Referensi diambil dari

data calcium carbonate calculated from Inorganic Crystal Structure Database

(ICSD) using POWD-12++, (1997) maslen, E.N., streltsov, V.A., streltsova, N.R.,

Acta crystallography., Sec.B; structural science, 49, 636 (1993) dimana puncak

terjadi pada sudut 2θ: 29,394 (bidang 104) ; 48,494 (bidang 116) ; 47,499 (bidang

018). Kesesuaian nilai-nilai puncak difratksi hasil penelitian dengan puncak

difraksi pada referensi mengindikasikan bahwa sampel yang dibuat dengan proses

sonokimia pada penelitian ini adalah CaCO3. Ketiga puncak difraksi tertinggi

tersebut kemudian digunakan untuk analisis perhitungan ukuran kristal sampel

CaCO3 dengan menggunakan persamaan Scherrer.

Berdasarkan hasil identifikasi awal tersebut kemudian dilakukan

refinement menggunakan program Rietvield Analysis (RIETAN) untuk

memastikan bahwa puncak-puncak tersebut adalah puncak-puncak dari fasa

Page 58: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90Sudut 2θ / o

Inte

nsitas (arb

. unit)

CaCO3. Hasil refinement tersebut kemudian digambarkan menggunakan program

grafik IGOR Pro Wavemetrics dan diperoleh kurva pola difraksi sinar-x hasil

pengukuran (observasi) yang telah difitting dengan pola difraksi sinar-x hasil

perhitungan (kalkulasi) dari sampel CaCO3.

Gambar 19. Difraktogram CaCO3 (atas) standar ICSD, dan hasil penelitian (bawah).

Gambar 20 adalah pola difraksi sinar-x sampel CaCO3 hasil refinement

menggunakan program RIETAN. Kurva pola difraksi sinar-x hasil observasi

ditunjukkan dengan simbol plus (+) berwarna merah, pola difraksi sinar-x hasil

simulasi ditunjukkan dengan simbol line (-) berwarna hijau, titik-titik puncak fasa

Page 59: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

Inte

nsit

y

80604020

2θ / °

K λ

B cos θ D

atau indeks Miller ditunjukkan dengan simbol bar (I) berwarna hitam, dan kurva

selisih antara hasil observasi dengan kalkulasi ditunjukkan dengan simbol line (-)

berwarna biru. Kurva selisih ini yang kemudian digunakan untuk menunjukkan

kualitas hasil fitting dari pola difraksi sinar-x hasil observasi dan simulasi.

Semakin datar atau semakin lurus kurva selisih ini, maka kualitas fitting semakin

baik.

Gambar 20. Hasil refinement dari pola difraksi sinar-x sampel CaCO3.

4.2. Analisis ukuran kristal sampel CaCO3

Dalam analisis ukuran kristal sampel CaCO3, pola difraksi sinar-x

dianalisis menggunakan program Microcal Origin 3.5 scientific and technical

graphics dan program Rietvield Analysis (RIETAN) untuk menentukan ukuran

kristal CaCO3. Full Width at Half Maximum (FWHM) dari hasil pola difraksi

sinar-x dijadikan indikator untuk menghitung ukuran kristal dengan menggunakan

persamaan Scherrer :

Page 60: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Dimana : D = Diameter kristal K = Konstanta Scherrer λ = Panjang gelombang B = FWHM (radian) sinar-x θ = Sudut diffaksi Bragg

Tabel 2. Ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi waktu sonokimia.

Ukuran kristal (nm)

Nama Sampel

Waktu

sonokimia

(menit) Microcal Origin RIETAN

0

(CaCO3 blanko)

45,17103 63,13760

30 43,32310 60,46959

60 47,74511 67,59576

90 42,67110 58,85468

120 37,49416 53,37478

150 36,11462 47,74212

(CaCO3)

180 33,43377 43,13037

Ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi waktu sonokimia dapat

dilihat pada Tabel 2. Ukuran kristal sampel CaCO3 hasil análisis menggunakan

Microcal Origin, menurun seiring meningkatnya waktu sonokimia. Ukuran kristal

sampel CaCO3 pada waktu sonokimia 0 menit (blanko) sebesar 45,17103 nm, dan

terus mengalami penurunan dengan meningkatnya waktu sonokimia. Ukuran

kristal sampel CaCO3 terkecil terjadi pada waktu sonokimia 180 menit, yaitu

sebesar 33,43377 nm. Hal yang sama terjadi pada ukuran kristal sampel CaCO3

Page 61: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

dengan varisasi waktu sonokimia hasil análisis menggunakan program RIETAN.

Ukuran kristal sampel CaCO3 menurun seiring meningkatnya waktu proses

sonokimia. Ukuran kristal sampel CaCO3 pada waktu sonokimia 0 (blanko) menit

sebesar 63,1376 nm, dan terus mengalami penurunan dengan meningkatnya waktu

sonokimia. Ukuran kristal sampel CaCO3 terkecil terjadi pada waktu sonokimia

180 menit, yaitu sebesar 43,13037 nm. Terdapat satu data hasil pengukuran yang

menyimpang, yaitu pada waktu sonokimia 60 menit. Ukuran kristal sampel

CaCO3 mengalami kenaikan dari 43,32310 nm (pada waktu sonokimia 30 menit)

menjadi 47,74511 nm untuk hasil pengolahan data menggunakan Microcal

Origin, dan dari 60,46959 nm (pada waktu sonokimia 30 menit) menjadi

67,59576 nm untuk hasil pengolahan data menggunakan program RIETAN. Hal

tersebut mungkin disebabkan kesalahan dalam proses preparasi sampel.

Gambar 21. Grafik hubungan waktu sonokimia terhadap ukuran kristal sampel CaCO3

Page 62: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Terjadinya penurunan ukuran kristal pada sampel CaCO3 disebabkan

karena semakin lama waktu sonokimia maka makin banyak gelembung kavitasi

yang terbentuk. Pecahnya gelembung kavitasi memperluas permukaan zat padat

menjadi non-sperik dan menimbulkan shockwave. Kavitasi dan shockwave dapat

membuat pergerakan partikel-partikel zat padat menjadi lebih cepat. Tumbukan

antar partikel yang dihasilkan menyebabkan perubahan yang signifikan di dalam

morfologi permukaan, komposisi, dan reaktivitas [Suslick, et al, 1999]. CaCO3

yang terbentuk selama reaksi berlangsung akan terus menerus mengalami

tumbukan antar partikelnya yang disebabkan oleh gelombang ultrasonik, sehingga

menyebabkan perubahan ukuran kristal menjadi lebih kecil. Perubahan ukuran

kristal sampel CaCO3 dapat dilihat pada Gambar 21

Tabel 3. Persentase penurunan ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi waktu sonokimia

Persentase penurunan

ukuran kristal (%)

Sampel

Waktu Sonokimia

(menit) Microcal

Origin RIETAN

0 0 0

30 4,10 4,22

60 - -

90 5,53 6,78

120 16,99 14,70

150 20,05 24,38

CaCO3

180 25,98 31,69

Page 63: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Persentase penurunan ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi waktu

sonokimia dapat dilihat pada Tabel 3. Penurunan ukuran kristal pada waktu 0

menit sebesar 0 %, hal ini disebabkan sampel CaCO3 berupa blanko dan tidak

melewati proses sonokimia. Pada saat waktu sonokimia 30 menit mulai terjadi

penurunan persentase sebesar 4,10 % untuk hasil pengolahan data dengan

menggunakan Microcal Origin dan 4,22 % untuk hasil pengolahan data dengan

program RIETAN., dan terus mengalami penurunan sampai pada waktu sonokimia

180 menit. Persentase terbesar penurunan ukuran kristal sampel CaCO3 terjadi

pada saat waktu sonokimia 180 menit yaitu sebesar 25,98 % untuk hasil

pengolahan data dengan menggunakan Microcal Origin dan 31,69 % untuk hasil

pengolahan data dengan program RIETAN.

Pada penelitian ini, peneliti juga mencoba melakukan pembuatan CaCO3

dengan cara lain, yaitu dengan meneteskan larutan kalsium klorida (CaCl2) ke

dalam natrium karbonat (Na2CO3) dengan variasi jumlah tetesan 2, 4 dan 6 tetes,

waktu sonokimia dibuat tetap yaitu 180 menit, mengacu pada hasil terbaik yang

didapat pada pengaruh waktu sonokimiaterhadap ukuran kristal. Hal ini dilakukan

untuk melihat pengaruh jumlah tetesan CaCl2 terhadap ukuran kristal CaCO3dan

juga sebagai additional data. Ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi

jumlah tetesan per menit dengan waktu sonokimia 180 menit dapat dilihat pada

lampiran 9. Terlihat pada tabel, ukuran kristal sampel CaCO3 menurun seiring

meningkatnya jumlah tetesan per menit. Hal ini di luar dugaan peneliti yang

beranggapan dengan sedikitnya jumlah tetesan per menit maka akan memperkecil

ukuran kristal, dikarenakan reaksi yang terjadi antara Na2CO3 dan CaCl2

Page 64: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

berlangsung dengan perlahan dan lebih homogen, sehingga kemungkinan

terbentuk ukuran kristal yang lebih kecil. Namun hasil yang terjadi sebaliknya,

ukuran kristal semakin kecil seiring bertambahnya jumlah tetesan per menit, hal

ini bisa terjadi dikarenakan jika dengan menggunakan tetesan, reaksi berlangsung

secara bertahap sehingga pasokan energi sonokimia yang diterima menjadi tidak

merata antara reaksi yang berlangsung sejak awal dengan reaksi yang berlangsung

belakangan

4.3. Analisis Mikrograf Sampel CaCO3 menggunakan Scanning Elektron

Microscopy (SEM)

Hasil analisis dengan menggunakan SEM untuk sampel CaCO3 dapat

dilihat pada Gambar 22. Terlihat pada gambar 22 (a) bahwa sampel CaCO3

dengan waktu sonokimia 60 menit partikel-partikelnya berbentuk kubus dengan

ukuran yang cukup merata dan homogen dengan prediksi ukuran

per partikel ± 3 µm..

Pada sampel CaCO3 dengan waktu sonokima 120 menit (Gambar 22 b),

partikel-partikelnya berbentuk kubus yang berukuran lebih kecil bila

dibandingkan dengan sampel CaCO3 dengan waktu sonokimia 60 menit, dengan

prediksi ukuran per partikel ± 1 µm.

Page 65: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

(a) Sampel CaCO3 dengan waktu sonokimia 60 menit.

(b) Sampel CaCO3 dengan waktu sonokimia 120 menit.

(c) Sampel CaCO3 dengan waktu sonokimia 180 menit.

Gambar 22. Mikrograf SEM sampel CaCO3 dengan waktu Sonokimia (a) 60, (b) 120 dan (c) 180 menit.

Page 66: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Pada sampel CaCO3 dengan waktu sonokima 180 menit (Gambar 22 c),

partikel-partikelnya semakin bertambah kecil bila dibandingkan dengan sampel

CaCO3 dengan waktu sonokimia 60 dan 120 menit, dengan prediksi ukuran per

partikel < 1 µm. Hasil analisis SEM ketiga variasi waktu sonokimia tersebut

menunjukan ukuran partikel yang lebih kecil dan bentuk partikel yang lebih yang

lebih homogen bila dibandingkan dengan CaCO3 blanko (ditunjukan pada

Gambar 23). Hasil analisis SEM ini juga dapat memperkuat hasil analisis XRD

yang menunjukan bahwa semakin lama waktu sonokimia maka akan semakin

memperkecil ukuran kristal CaCO3 karena menurunnya ukuran partikel

mengindikasikan menurunnya ukuran kristal.

Gambar 23. Mikrograf SEM CaCO3 blanko (merck)

Page 67: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

4.4. Hasil Pengujian Statistik

Pengujian statistik dilakukan dengan program SPSS 16 menggunakan Uji

Korelasi Pearson untuk mencari hubungan antara waktu sonokimia terhadap

ukuran kristal CaCO3. Output yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5 di

bawah ini.

Tabel 4. Deskripsi Statistik

Mean Std. Deviation N

Waktu Sonokimia (menit) 90.00 64.807 7 Ukuran Kristal CaCO3 (nm) 4.0850413E1 5.23342499 7

Tabel 5. Korelasi Pearson

Waktu Sonokimia

(menit) Ukuran

Kristal (nm)

Pearson Correlation 1 -.883**

Sig. (1-tailed) .004

Waktu Sonokimia (menit)

N 7 7

Pearson Correlation -.883** 1

Sig. (1-tailed) .004

Ukuran Kristal CaCO3 (nm)

N 7 7

Interpretasi output: • Nilai signifikansi 0.004 < 0.05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara waktu sonokimia terhadap ukuran kristal CaCO3.

• Koefisien korelasi bernilai - 0.883 (bertanda minus), menunjukkan arah

hubungan antara waktu sonokimia terhadap ukuran kristal yaitu semakin

tinggi waktu sonokimia maka akan semakin kecil ukuran kristal CaCO3.

Page 68: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Berdasarkan hasil pengujian statistik menggunakan Korelasi Pearson yang

ditunjukan pada Tabel 5, didapat nilai signifikansi 0,004 yang artinya, terdapat

hubungan yang signifikan antara waktu sonokimia terhadap ukuran kristal

CaCO3. Sedangkan hubungannya dapat dilihat dari nilai koefisien Korelasi

Pearson sebesar – 0,883 yang artinya, garis korelasi yang dibentuk akn bergerak

turun. Dengan melihat nilai signifikansi dan koefisien korelasi tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.

Page 69: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan, di antaranya adalah :

1. Peningkatan waktu sonokimia pada pembuatan CaCO3 semakin

memperkecil ukuran kristal CaCO3.

2. Waktu sonokimia berpengaruh signifikan terhadap ukuran kristal

CaCO3, dimana nilai signifikansi pada uji Korelasi Pearson sebesar

0,004 yang jauh dibawah α (0,05) sehingga hipótesis nol (Lamanya

waktu sonokimia berpengaruh terhadap ukuran kristal CaCO3) pada

penelitian ini diterima.

3. Arah hubungan antara waktu sonokimia dengan ukuran kristal

CaCO3. bernilai – 0,884 sehingga semakin lama waktu sonokimia

maka semakin kecil ukuran kristal CaCO3.

Page 70: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

5.2. Saran

Perlu dilakukan pengembangan terhadap metode penelitian ini sehingga

memberikan hasil yang lebih baik, seperti dengan menambahkan parameter lain

seperti energi sonokimia dan kontrol suhu.

Page 71: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Wisnu Ari. 2009. Analisis Fasa dan Struktur Mikro Paduan

Sistem Mg-Ni dan Mg-Al Untuk Aplikasi Hygrogen Storage.

Badan Tenaga Nuklir Nasional : Tangerang.

Affandi, S. 2006. Sintesa dan Karakterisasi Partikel Magnetik

Submikron Berbasis Oksida Fe dan Polimer Polilaktat (PLA).

Skripsi. Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Alger, Mark S.M. 1989. Polymer Science Dictionary. Elsevier Applied

Science : London and New York.

Anonimous. 2008. Calcium Carbonate. The Columbia Encyclopedia,

sixth edition.

Anonimous. Electroacoustic Behaviour of Calcium Carbonate. Colloidal

Dinamics Inc.

Anonimous. Nanoparticle Technology program. Industrial Partnership for

Research in Interfacial and Material Engineering (IPRIME).

University of Minnesota.

Ariyandi, Nono. 2006. Pembuatan Nanosfer Berbasis Biodegradable

Polilaktat dengan Metode Sonofikasi. Skripsi. Institut Pertanian

Bogor : Bogor

B.D. Cullity. 2001. Element of X ray diffraction 3rd edition. Addition

Wesley Publishing Company Inc.: London.

Brennen, C.E. 1995. Cavitation and Bubble Dynamics. California

Institute of Technology. Oxford University Press : New York.

Callister, William. D, Jr. 2007. Materials Science and Engineering an

Introduction 7th Edition. John Willey and Son, Inc.: Salt Lake

City, Utah.

Page 72: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Douglas A. Skoog et. al. 1998. Principles of Instrument Analysis 5th

edition. Harcourt Brace College Publisher : USA

Gabriel, B.L. 1992. SEM : A User’s Manual for Materials Science.

American Society for Metals : USA

Gareth, J.P. 1995. Ultrasonically Enhanced Polymer Synthesis. Elsevier

Ultrasonic Chemistry.

Gupta, R. 2004. Synthesis of Precipicated Calcium Carbonate

Nanoparticles Using Modified Emulsion membranes. Thesis.

Georgia Institute of Technology.

Izumi, F. 1989. Rietvield Analysis System “ RIETAN” Part I, A Software

Package for The Rietvield Analysys and Simulation of X-Ray and

Neutron Diffraction Patterns.

Miura, Y. 2007. Formations of CaCO3 by Natural and Artificial

Shockwave Impact. Yamaguchi University : Japan.

Nurmawati, M. 2007. Analisis Derajat Kristalinitas, Ukuran Kristal, dan

Bentuk Partikel Mineral Tulang Manusia Berdasarkan Variasi

Umur dan Jenis Tulang. Skripsi. Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Sofyan, Bondan.T. 2007. Cristallography. Lecture Notes. Department of

Metallurgy and Materials Engineering, Faculty of Engineering,

University of Indonesia : Depok

Sumhaeni. 2005. Pembuatan dan Karakterisasi Kristalografi Bubuk dan

Lapisan Tipis PZT Doping Indium. Skripsi. FMIPA. Universitas

Indonesia : Depok.

Suslick. S.K. 1994. The Chemistry of Ultrasound. The Yearbook of

Science and The Future. Encyclopedia Britannica. Page 138-155.

Suslick. S.K, M.M. Fang T. Hyeon, M.M. Mdleleni. 1999. Application of

Sonochemistry to Material Synthesis. Sonochemistry and

Sonoluminescene. Kluwer Publisher : Netherlands. Page 291-320. .

Page 73: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Tipler, P.A. 1990. Fisika Untuk Sains. Erlangga : Jakarta.

Tsuzuki, T, Pethick. K, Mc Cormick, G.P. 2000. Synthesis of CaCO3

Nanoparticles by Mechanochemical Processing. Journal of

Nanoparticle Research 2. page 375-380.

Yulianti, Evy. 2008. Enkapsulisasi nanopartikel magnetic Fe3O4

menggunakan polimer poli asam laktat dengan ultrasonik probe.

skripsi. Universitas Indonesia : Depok.

Page 74: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Lampiran 3. Data hasil perhitungan ukuran Kristal sampel CaCO3

menggunakan program Microcal Origin

Lampiran 4. Data hasil perhitungan ukuran Kristal sampel CaCO3

menggunakan program RIETAN

Waktu Sonokimia

CaCO3 (menit)

Bidang h,k,l (Indeks Miller)

FWHM

Ukuran kristal (nm)

Rata –rata Ukuran kristal (nm)

104 29,211 0,19016 43,17197 116 48,327 0,20533 42,40591

0

018 47,302 0,17368 49,93521

45,17103

104 29,436 0,16871 48,68591 116 48,530 0,23544 37,01217

30

018 47,504 0,17543 49,47536

45,05781

104 29,721 0,15418 53,30909 116 48,789 0,21951 38,73876

60

018 47,758 0,17311 50,18750

47,74511

104 29,716 0,15878 51,71408 116 48,780 0,22840 38,19065

90

018 47,771 0,22829 38,05858

42,67110

104 29,447 0,18183 45,17411 116 48,552 0,24325 35,82692

120

018 47,541 0,27574 31,48145

37,49416

104 29,671 0,17726 46,36266 116 48,731 0,24257 35,55695

150

018 47,504 0,32872 26,42425

36,11462

104 29,342 0,20940 39,21697 116 48,419 0,23180 37,57669

180

018 47,424 0,36911 23,50735

33,43377

Waktu Sonokimia

CaCO3 (menit)

Bidang h,k,l (Indeks Miller)

FWHM

Ukuran kristal (nm)

Rata –rata Ukuran kristal (nm)

104 29,332 0,13030 63,02261 116 48,389 0,13770 63,24851

0

018 47,390 0,13740 63,14169

63,13760

104 29,367 0,13850 59,29065 30 116 48,447 0,14260 61,08908

60,46959

Page 75: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

Lampiran 5. Data Parameter kisi sampel CaCO3

CaCO3 Waktu

Sonokimia (menit)

a

b c

0 (blanko) 5,00040 5,00040 17,10072

30 4,99467 4,99467 17,08106

60 5,00291 5,00291 17,10409

90 4,99991 4,99991 17,09302

120 4,99870 4,99870 17,08778

150 4,99962 4,99962 17,09169

180 4,99795 4,99795 17,08278

Lampiran 6. Data criteria and goodness of fit sampel CaCO3

018 47,447 0,14220 61,02365 104 29,322 0,11090 74,04561 116 48,369 0,13170 66,12481

60

018 47,376 0,13050 66,47665

68,88236

104 29,340 0,15470 53,08336 116 48,401 0,14060 61,94687

90

018 47,408 0,14100 61,53380

58,85468

104 29,349 0,14860 55,26356 116 48,415 0,16190 53,79993

120

018 47,423 0,16050 54,06084

54,37478

104 29,342 0,18160 45,22045 116 48,405 0,17760 49,04204

150

018 47,412 0,17720 48,96388

47,74212

104 29,355 0,17280 47,52475 116 48,426 0,21390 40,72270

180

018 47,436 0,21090 41,14336

43,13037

Waktu Sonokimia

CaCO3

Page 76: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Intensitas (arb. unit)

Sudut 2� / o

Lampiran 7. Diffraktogram sampel CaCO3

Lampiran 8. Hasil refinement pola XRD sampel CaCO3

Lampiran 9. Ukuran kristal sampel CaCO3 dengan varisasi jumlah tetesan

per menit.

Ukuran kristal (nm) Nama Sampel Waktu sonokimia

(menit)

Jumlah

tetesan

(per menit) Microcal

Origin

RIETAN

0 0 45,17103 63,13760

Sonokimia (menit)

Rwp

Rp

S

0 (blanko) 29,23 21,09 1,28

30 24,20 15,70 1,10

60 25,35 16,52 1,12

90 25,43 17,37 1,13

120 25,23 16,18 1,08

150 25,66 17,42 1,10

180 26,10 17,45 1,10

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

Inte

nsity

80604020

2θ / °

Page 77: PENGARUH WAKTU SONOKIMIA TERHADAP UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3013/1/RIDHO... · dituangkan ke dalam larutan Na2CO3 dengan ... Calcium carbonate were

2 47,82803 69,82719 4 44,88564 56,43853

(CaCO3) 180

6 39,93101 53,91743

Lampiran 10. Alat-alat yang digunakan.

Gambar 26. Ultrasonic probe Gambar 27. Neraca Analitik

Gambar 28. X- Ray Diffractometer (XRD)

Gambar 29. Centrifuge Gambar 30. Scanning Electron Microscope