PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan...

24
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410 Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id Judul Penelitian PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF TERHADAP PEMBENTUKAN TABUNGAN DAN PENDAPATAN O l e h AMRIZAL Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti Jakarta, November 2003

Transcript of PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan...

Page 1: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI

PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA

JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410

Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id

Judul Penelitian

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF TERHADAP PEMBENTUKAN TABUNGAN DAN PENDAPATAN

O

l

e

h

AMRIZAL

Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti

Jakarta, November 2003

Page 2: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

2

KATA PENGANTAR

Membuat Karya Ilmiah atau melakukan penelitian sudah merupakan tugas pokok

yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam

rangka penyesuaian/persyaratan pengusulan Akreditasi Dosen atau jenjang kepangkatan

pada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI (STMT TRISAKTI)

Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan

saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali tentang isi tulisan singkat “Jurnal” yang

dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai dengan namanya, dan inipun

sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.

Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah

berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu

penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat tulisan singkat “Jurnal” ini bisa lebih

disempurnakan kearah pendewasaan secara “up to data” untuk disajikan secara umum

melalui Jurnal-jurnal ekonomi, mediamasa dan lain sebagainya. Agaknya tidaklah terlalu

berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan bukanlah data main-

mainan, akan tetapi merupakan data resmi publikasi pemerintah sesungguhnya serta

badan-badan resmi pemerintah dan lainnya, yang telah menghimpun: Data-data Makro

Ekonomi dan Pembangunan Indonesia dari masa kemasa dengan rentang waktu tahun

1960-2006 seperti: Pendapatan Nasional Indonesia, APBN, Neraca Pembayaran,

Kependudukan dan Tenaga Kerja dan lain sebagainya.

Kemudian sebagai upaya menjaga keilmiahan sajian tulisan singkat “Jurnal” yang

penulis buat ini diperlukan wadah akurasi “Ilmu Ekonomi Terapan” sebagai

penuntun/pembanding, yaitu suatu wadah yang mencontohkan berbagai corak maupun

topik bahasan tulisan para ahli ekonomi papan atas menampilkan karya ilmiahnya

melalui berbagai Jurnal ekonomi domestik maupun asing. Tulisan singkat “Jurnal” ini

belum pernah diterbitkan dan hanya digunakan sebagai publikasi kepustakaan STMT

TRISAKTI agar dapat dibaca oleh mahasiswa atau pembaca ilmiah lainya yang

barangkali punya kepentingan sama dengan penulis.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ketua STMT

TRISAKTI Husni Hasan, A.MTrU, S.Sos, MM, bapak Puket I STMT TRISAKTI

H. Andri Warman, BSc, S.Sos.,MM dan Civitas Akademika lainnya STMT Trisakti

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini. Tidak terlupa salam

yang istimewa terhadap fihak DIKTI/Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan

penyesuaian/pengusulan Akreditasi Penulis untuk kedua kalinya, dan berbagai fihak yang

telah disibukkan atas penyesuaian/pengusulan akreditasi ini, demikian dan terima kasih.

Jakarta, November 2003

( Amrizal )

Page 3: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

1. PENDAHULUAN

2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

3. PEMBETUKAN MODEL DAN METODOLOGI

3.1. Pembentukan Model Agregatif ekonomi

3.2. Pembentukan Fungsi Estimasi

4. PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISA

5. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

4

1. PENDAHULUAN

Dalam perekonomian nasional, dimana pendapatan nasional tetap menjadi ujung

tombak dalam pembahasan-meskipun yang dibahas itu adalah tabungan atau investasi

dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan

bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan tersebut lebih banyak

membubuhkan, keputusan dan kebijaksanaan yang diambil dalam perekonomian.

Naik turunya pendapatan rupanya tidak dapat dihandari dari akibat naik turunya

investasi. Naik turunya investasi tersebut tidak pula terlepas dengan naik turunya

tabungan. Banyak faktor-faktor baik intern maupun ekstern yang mempengaruhi

tabungan. Dari teori ekonomi yang diketahui, dimana tabungan tergantung pada

pendapatan nasional. Naik turunnya pendapatan nasional akan menentukan naik turunya

pula tabungan.

Yang menjadi permasalahan sekarang bukanlah menentukan faktor naik turunya

tabungan yang disebabkan karena pendapatan, akan tetapi adalah naik turunya

pendapatan yang menurunkan tabungan, karena pendapatan tergantung pada banyak

faktor secara agregatif. Jelas bahwa kalau pendapatan berada pada tingakat yang merosot,

maka tidak mustahil bagian dari pendapatan seperti tabungan, konsumsi masyarakat,

investasi dan lain sebagainya juga akan menurun dalam tingkat yang wajar untuk ukuran

pendapatan tersebut.

Dengan demikian, beberapa masalah ekonomi makro yang esensial masih harus

dibenahi secara matang, karena pada dasarnya merupakan kesiapan institusi dan struktur

ekonomi untuk menghadapi berbagai jenis pandangan yang akan dihadapi dimasa

mendatang. Salah satu masalah institusional yang sangat penting adalah berkaitan dengan

perangkat-perangkat kebijaksanaan fiskal dan moneter untuk pengendalian perekonomian

secara makro (F.Dernburg, Thomas: 1985, h.145 ).

Kebijaksanaan moneter dan fiskal pada dasarnya ditujukan untuk pengendalian sisi

permintaan agregat dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja

yang cukup tinggi serta laju inflasi yang rendah. Yang dimaksud dengan permintaan

agregat adalah keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa produksi nasional.

Permintaan agregat itu merupakan penjumlahan dari permintaan dalam negeri untuk

konsumsi dan investasi dengan permintaan dari luar negeri berupa ekspor ( Jan.

Tinberggen: 1956, h.230 ).

Sudah banyak kebijaksanaan ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk

mengarah kepada tujuan kebajikan. Karena sulitnya untuk disebutkan secara satu per satu

dalam analisa yang lebih komplit dan jelimet, maka diambil saja beberapa buah seperti

paket deregulasi beberapa tahun belakangan ini telah banyak menghilangkan distorsi

dalam sektor riel maupun sektor moneter dari perekonomian Indonesia. Sebagai suatu

contoh Paket 27 Oktober 1988 ( Pakto 27) beserta penyempurnaannya telah membawa

beberapa perubahan struktural dalam dunia perbankan.

Page 5: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

5

Perubahan-perubahan itu berupa antara lain, makin besarnya tingkat persaingan

antar bank, berkembangnya pasar uang maupun pasar modal dan makin tingginya tingkat

integrasi pasar uang nasional dengan pasar uang dunia. Sementara itu dalam membenahi

masalah resesi yang cukup parah pada tahun 1982-1986 telah terjadi berkurangnya

permintaan negara-negara industri maju terhadap produksi nasional kita sehingga laju

pertumbuhan ekonomi mengalami kemerosotan pada tingkat yang rendah.

Bersamaan dengan itu penurunan harga minyak bumi sejak awal dasawarsa 1980-

an telah menyebabkan penurunan yang sangat besar dalam penerimaan pemerintah.

Dengan sistem anggaran berimbang, penurunan penerimaan pemerintah itu langsung

menurunkan laju pertambahan anggaran belanja pemerintah untuk konsumsi maupun

investasi sehingga permintaan agregat menurun.

Dampak buruk ( adverse effect ) dari gejolak ekonomi dunia terhadap permintaan

agregat sebenarnya dapat diminimumkan dengan kebijaksanaan makro fiskal dan

moneter. Kebijaksanaan moneter mengendalikan permintaan agregat lewat jumlah uang

beredar, tingkat suku bunga, dan kurs valuta asing, sedangkan kebijaksanaan fiskal

mengendalikan permintaan agregat lewat anggaran belanja pemerintah dan tingkat pajak

(tax rate ).

Namun kebijaksanaan fiskal dan moneter itu belum dapat diimplementasikan

secara efektif karena masih sangat terbatasnya perangkat yang bisa dipakai pada waktu

itu (Nurkse, R: 1959, h.94 ). Secara riel, konsumsi pemerintah mengalami penurunan.

Sementara itu, investasi pemerintah secara juga mengalami penurunan Penurunan

permintaan agregat itu sangat memukul kegiatan ekonomi nasional karena permintaan

pemerintah merupakan komponen yang sangat besar terhadap total produksi barang dan

jasa nasional diwaktu itu.

Setelah pemerintah mulai melakukan kebijaksanaan "pengetatan ikat pinggang"

sejak 1983, banyak produsen yang hidup matinya tergantung dari order pemerintah

mengalami goncangan berat, sebagian diantaranya mengalami kebangkrutan. Kedua

contoh di atas sudah cukup untuk membuktikan betapa kuatnya pengaruh sisi permintaan

agregat terhadap kegiatan ekonomi dan pertumbuhan.

Disisi lain dari sisi penawaran agregat seperti kebikaksanaan memobilisasi

tabungan juga tidak kalah pentingnya untuk menjadi perhatian oleh karena investasi dan

sumber pembiayaan dalam membenahi ekonomi kearah yang lebih kondusif tetap sangat

memerlukan tingkat tabungan yang tinggi agar investasi senantiasa meningkat untuk

meningkatkan pendapatan nasional yang cepat demi kesejahteraan masyarakat Indonesia

dimasa mendatang.

Kecenderungan kebijaksanaan selama ini lebih banyak tertumpu pada sisi

ekonomi dengan orientasi dalam negeri dan jarang yang kuat memperhatikan faktor luar

yang menjadi penyebab naik turunya kondisi ekonomi. Seperti selama ini terjadi

investasi yang besar selalu diharapkan dari arus modal luar negeri yang banyak atau

dengan mengorbankan jumlah konsumsi yang besar pula oleh karena akan menurunkan

Page 6: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

6

kesejahteraan masyarakat. Faktor-faktor yang harus menjadi perhatian yang dalam

adalah mempermantap sektor perdagangan luar negeri serta menyusun arus modal serta

anggaran negara yang tepat untuk mengujudkan peningkatan tabungan dan pembentukan

modal agar pembangunan nasional dapat diwujudkan dengan tepat.

2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Para ahli ekonomi klasik dan neo-klasik mempunyai keyakinan bahwa dengan

membuka diri secara bebas terhadap perdagangan luar negeri suatu negara akan bisa

mencapai tujuan dalam pembangunan ( Meier, 1968 ). Karena itu Robertson menyatakan

bahwa perdagangan luar negeri tidak hanya merupakan alat untuk meningkatkan

effisiensi produksi, tetapi juga sebagai mesin pertumbuhan ekonomi ( Robertson, 1949 ).

Kini kemampuan sektor perdagangan luar negeri sebagai mesin pertumbuhan ekonomi

bagi negara-negara yang sekarang sedang berkembang sudah mulai diragukan. Hal ini

disebabkan karena banyaknya hambatan-hambatan yang dihadapi negara-negara sedang

berkembang dalam usaha perluasan perdagangan luar negeri mereka (Maizels, 1970).

Hambatan-hambatan dalam perluasan perdagangan ekspor bagi negara-negara

berkembang dapat disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Hambatan

eksternal merupakan faktor yang berasal dari negara maju sebagai produk-produk yang

dihasilkan oleh negara-negara berkembang yang tercermin dalam berkurangnya

permintaan (demand-deficiency). Sedangkan hambatan internal merupakan faktor yang

terdapat di dalam negara-negara berkembang sendiri yang tercermin dalam kekurangan

produksi dan penawaran.

Keberhasilan dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut akan menentukan

kemampuan perdagangan luar negeri untuk bertindak sebagai mesin penggerak

pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, oleh karena kalau sektor

perdagangan luar negeri sudah mantap akan terjadi akselerasi pendapatan yang tinggi dan

berarti pula masalah pembiayaan ekonomi yang bersumber dari tabungan tidak perlu

diragukan lagi dari segi mengakumulasinya.

3. PEMBETUKAN MODEL DAN METODOLOGI

3.1. Pembentukan Model Agregatif ekonomi

Kerangka pembentukan model makro perekonomian terbuka merupakan model

yang paling komplit daripada dua model ekonomi lainnya seperti ekonomi dua sektor dan

ekonomi tiga sektor. Secara formal ekonomi terbuka adalah sebagai berikut:

A = C + I + G + (X - M ) ( 1 )

Y = C + S + ( T - R ) ( 2 )

A = Y ( 3 )

Page 7: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

7

dimana:

A = Aggregate Demand

Y = Aggregate Supply

Analisis ekonomi empat sektor paling jarang digunakan oleh karena upaya untuk

sampai pada tujuan tersebut pasti melalui analisis ekonomi dua dan tiga sektor terlebih

dahulu. Identitas keseimbangan pendapatan nasional pada ekonomi empat sektor meliputi

aspek dalam dan luar negeri yang secara agregat mempengaruhi tata ekonomi nasional,

dan identitas keseimbangan tersebut ditulis sebagai

C + I + G + ( X - M ) = Y = C + S + ( T - R ) ( 4 )

Kondisi equilibrium dalam ekonomi dua sektor, dimana investasi harus sama

dengan tabungan. Dalam ekonomi tiga sektor terdapat semacam hubungan antara output

nasional dengan pendapatan disposible Yd = Y + R - T = C + S, dimana bagian dari

pendapatan harus dikeluarkan pajak T sehingga sektor swasta menerima Transfer

payment R yang pada gilirannya dialokasikan pada konsumsi dan tabungan.

Berbeda halnya dengan ekonomi empat sektor, terutama sekali karena

pembahasan paling komplit adalah terjadinya semacam penggeseran nilai-nilai taksiran

kuantitatif. Dalam ekonomi empat sektor tidak dikenal adanya pendapatan disposibel,

namun demikian transfer payment R dan juga tabungan pemerintah tetap ada. Nilai

penggeseran yang terjadi tentu saja pada tabungan pemerintah dan tabungan masyarakat

oleh karena berobahnya nilai transfer payment dimaksud sebagai akibat adanya sektor

perdagangan luar negeri, khususnya dalam hal ini adalah Impor M dan alokasi dari

transfer payment yang merupakan tambahan pendapatan terjadi pada sektor swasta, yaitu

pada tabungan masyarakat dan konsumsi. Pembuktiannya dapat dilakukan bilasaja

persamaan (4) didefinisikan dalam bentuk lain sebagai:

( I + G + R ) - ( S + T ) = ( M - X ) ( 5 )

S - I = ( G + R - T ) + Nx ( 6 )

pada persamaan (5) terjadinya semacam gap atau jurang yang jauh lebih besar, yaitu

jurang dalam negeri yang disebut juga sebagai "internal-gap" oleh karena terjadinya

kelebihan permintaan kaum investor dan pemerintah, maka untuk tujuan

mengimbanginya dalam hal ini diperlukan impor lebih besar dari ekspor, biasanya akibat

balasan sektor perdagangan luar negeri adalah dengan mengalirnya "capital foreign

inflows". Sedangkan pada persamaan (6) S - I = domestic private sector, ( G + R - T ) =

budged deficit dan Nx = Net export. Berikut ini adalah uraian lanjutan dari persamaan

(6), sebagai:

I = S + ( T - R - G ) - ( X - M ) ( 7 )

I = [ S + ( T - G ) - R ] + ( M - X ) ( 8 )

I + G + X = S + ( T- R ) + M ( 9 )

I + X = S + M (10 )

I = S + ( M - X ) (11 )

Page 8: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

Tabel 1. PENDAPATAN NASIONAL, TABUNGAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN, TAHUN 1969-1997

( Dalam Milyar Rupiah, Diperhitungkan Berdasarkan Harga Konstan Tahun 1993 )

Pdb Sbr Tax Tdi Tlm Tdn Sma Mbj Mbm Xbj Xmg Nxb Nbj Bop Rof

P roduk Tabungan Total Pajak Pajak PenerimanTabungan Impor Impor Ekspor Export Merchan- Current Balance Reserve

Domestik Domestik Pajak Langsung Langsung Dalam MasyarakatBarang Barang Barang Oil dise Account Of Outflows

Bruto Bruto Migas Negeri & Jasa Modal & Jasa & Gas P ayment

Tahun Yt St Tt Tl Tm T Sh Mt M't Xt Xm X-M Xt-Mt Bop Rof

1969 68824 .2 20259 .7 6101.3 2303 .8 1215.2 6177.2 19576 .2 5843 .9 3200 .9 20119 .6 3742 .8 -516 .6 -4883 .2 -964 .9 -5185.3

1970 73985.5 23847.9 7579 .9 2785.4 1575.3 7876 .7 22546 .5 6604 .1 4309 .3 22493 .0 3853 .5 887.3 -3375.1 669 .8 -3783 .9

1971 79169 .9 27458 .0 8620 .7 3922 .4 2435.3 9224 .1 25755.4 7612 .4 5219 .1 25424 .6 5315.1 1135.1 -4035.9 846 .8 -4738 .5

1972 86623 .9 33647.1 10550 .3 5730 .6 3776 .1 11214 .4 30743 .9 8673 .2 6430 .0 30837.5 7580 .8 2262 .5 -4375.7 2655.3 -4894 .2

1973 96421.0 38386 .8 13114 .3 7214 .3 4928 .6 13828 .6 34743 .9 11628 .3 9058 .9 36574 .0 10199 .2 3218 .6 -4514 .4 2119 .9 -4998 .1

1974 103782 .5 39623 .4 16346 .9 11908 .9 9428 .3 16996 .1 32472 .2 15370 .7 8567.8 38971.6 21570 .7 8744 .7 -577.7 1264 .2 -950 .2

1975 108948 .0 39227.8 18370 .7 13724 .1 10767.2 19319 .0 31400 .2 17162 .8 9932 .7 38030 .4 19137.4 6304 .1 -3099 .4 -39 .9 -3378 .9

1976 116450 .8 43930 .2 20986 .4 15406 .6 12191.3 21882 .5 34321.8 20038 .5 10850 .7 44505.8 20130 .6 6467.2 -2542 .5 2831.0 -3075.1

1977 126811.9 50332 .2 22591.6 16735.5 12984 .7 23551.0 41098 .4 20929 .7 10965.3 48702 .4 20623 .7 8397.6 -2215.8 2050 .3 -4350 .2

1978 136584 .8 51580 .7 22489 .0 16539 .7 12742 .8 23543 .0 43181.1 23578 .2 11279 .3 49201.3 25800 .9 10181.8 -4041.2 3068 .5 -6252 .5

1979 145124 .4 47375.2 29497.1 23244 .2 19302 .2 30344 .4 35435.9 28868 .9 12131.3 49139 .3 35337.0 22304 .7 6294 .2 8427.6 4312 .6

1980 159467.2 45359 .1 34775.4 28880 .7 24631.6 35884 .2 29825.8 33233 .5 11084 .2 46369 .5 38480 .5 19160 .1 4740 .5 8678 .0 3372 .4

1981 171822 .9 38846 .0 37776 .7 32127.9 27442 .7 38845.4 22195.2 42226 .4 12515.9 45261.0 38498 .2 10395.6 -5706 .0 2172 .0 -7360 .6

1982 179946 .2 33725.4 35355.6 29536 .7 24107.4 36642 .1 17726 .6 45691.9 14089 .9 38952 .7 30105.8 359 .4 -14372 .9 -2366 .6 -16263 .7

1983 183353 .3 42523 .8 32847.0 27396 .1 22474 .0 34072 .2 28309 .9 51326 .0 14519 .5 41398 .9 33939 .5 8249 .4 -9750 .3 4282 .1 -12122 .7

1984 195709 .0 51042 .3 33185.8 27710 .4 22743 .1 34683 .8 36918 .9 47471.5 15292 .4 44108 .1 32803 .2 12831.6 -4613 .2 1776 .8 -7641.7

1985 200544 .3 54846 .1 37163 .0 29476 .1 23110 .4 38678 .8 41843 .4 49976 .8 14388 .6 40665.8 30689 .5 13216 .5 -4923 .4 1897.8 -8063 .7

1986 212475.3 62214 .4 34975.1 26147.9 20178 .2 36951.9 52461.0 52059 .9 15291.1 46852 .1 42865.1 20170 .0 -7565.0 177.7 -1493 .2

1987 222598 .5 66234 .9 35771.2 23576 .4 18021.4 38840 .0 58386 .8 53088 .2 17922 .1 53698 .5 37764 .8 17449 .2 -7495.6 523 .6 -13734 .0

1988 236004 .1 71052 .4 36341.1 21408 .4 15837.9 38887.2 66935.1 43164 .1 23840 .6 54268 .2 36851.7 16781.5 -8372 .0 983 .8 -15590 .0

1989 253601.9 79386 .3 44698 .1 25788 .8 20298 .8 47791.3 68511.0 48966 .7 24740 .5 59937.3 34197.0 15437.8 -9093 .5 1527.9 -17225.8

1990 271968 .1 83511.9 55271.1 30094 .5 24666 .3 58666 .6 65336 .1 60284 .3 25416 .2 60207.7 31297.9 14160 .4 -10070 .6 2219 .7 -19404 .9

1991 290870 .6 86054 .7 51136 .8 24657.3 19271.1 54452 .7 68754 .2 70428 .7 25146 .8 72177.1 27135.7 12541.3 -11113 .7 3061.9 -21793 .3

1992 309659 .1 96880 .5 54120 .1 23681.6 18266 .4 58218 .8 78701.1 75052 .4 26289 .3 82761.4 258181.2 19734 .3 -6328 .5 6518 .8 -18288 .7

1993 329775.8 107060 .7 50209 .0 17407.0 12503 .0 56113 .0 91237.7 78383 .0 24565.2 88230 .9 19769 .4 15624 .5 -6226 .9 5869 .0 -17096 .5

1994 354640 .8 116136 .1 55655.0 17468 .9 12559 .8 61623 .7 95400 .3 94291.0 24449 .5 97002 .1 21368 .7 16446 .5 -7135.9 2581.8 -18482 .1

1995 383792 .3 118696 .3 53835.2 17357.9 12538 .2 60422 .2 102638 .7 114034 .6 24870 .4 104491.8 20661.9 12168 .3 -13703 .9 8606 .5 -23316 .6

1996 414418 .9 123018 .3 58900 .6 20252 .9 15461.0 65970 .6 104949 .4 121862 .8 25066 .4 112391.4 23697.8 11540 .0 -14972 .8 8533 .9 -26325.4

1997 443685.2 128353 .2 56733 .2 15289 .9 10567.8 62578 .9 109946 .4 129858 .4 28318 .0 119445.0 41907.5 52511.9 -8518 .4 -28143 .5 -25198 .8

Sumber: Diolah oleh penulis dari: BPS, Pendapatan Nasional Indonesia (Tabel-Tabel Pokok ), Bank Indonesia, Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia, Diolah oleh penulis dari: BPS, Pendapatan Nasional Indonesia (Tabel-Tabel Pokok ), Bank Indonesia, Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia, berbagai tahun penerbitan, dan Indikator Ekonomi, edisi Juli 1998.

Page 9: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

Persamaan (9) merupakan identitas pedapatan nasional untuk ekonomi empat

sektor, bila didefinisikan dalam jangka panjang maka diperlukan asumsi sektor

pemerintah, G = R = 0. Pengertian yang lebih pantas untuk hal ini adalah bahwa

konsumsi pemerintah G telah lansung bersubsitusi kedalam total konsumsi, dan begitu

pula halya dengan Transfer payment R telah tersubsitusi kedalam investasi berupa budget

deficit.

Dengan demikian identitas yang dihasilkan pada ekonomi dua sektor adalah St = It ,

sedangkan untuk ekonomi tiga sektor terjadi St = Sh + Sg = It dan pada ekonomi

empat sektor terjadi sebagai

St = Sh + Mt = It ( 12 )

Baik ekonomi dua sektor, tiga sektor dan empat sektor harus berorientasi pada

pendapatan nasional yang sama, sehingga tidak harus dikenal dengan adanya istilah

ekonomi tertutup dan juga ekonomi terbuka, yaitu sepanjang pengertian tertutup adalah

tanpa hubungan dan terbuka karena adanya hubungan.

Ekonomi Indonesia adalah bersifat terbuka yang berarti adanya hubungan dagang

dengan negara luar, sehingga ada pula hubungan lateral, bilateral dan multi lateral.

Difihak lain, karena adanya hubungan ekonomi dengan negara luar tersebut, maka

mengalirlah arus modal dan terdapatlah semacam hubungan antara dana luar negeri

dengan pertumbuhan ekonomi dapat diturunkan dari model agregat Keynes, yang oleh

Harrod-Domar sebagai berikut :

It - St = Mt - Xt = Ft ( 13 )

It = St + Ft ( 14 )

Sebagaimana halnya model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar yang terutama

menghubungkan Investasi dengan pendapatan, maka perluasan model ini juga bisa

dilakukan terhadap fungsi-fungsi lain seperti perdangan luar negeri seperti Ekspor dan

Impor serta yang lainya.

Pertambahan investasi akan dapat menciptakan pertambahan produksi dan

meningkatkan pendapatan nasional, yaitu agar pembangunan ekonomi dapat dicapai

maka permintaan dalam masyarakat harus ditingkatkan dan ini akan terjadi apabila

pendapatan masyarakat bertambah. Baik Keynes maupun Harrod-Domar berpendapat

bahwa pengeluaran masyarakat tergantung pada pendapatan nasional. Dengan demikian

berarti pertambahan pendapatan hanya tercipta dari pertambahan investasi.

Berapa besarnya tambahan pendapatan yang disebabkan oleh adanya investasi,

ditentukan oleh besarnya angka pengganda "multiplier" yang besarnya sama dengan

kebalikan dari kecenderungan menabung ( Marginal Propensity to Consume ). Dan

menurut definisi bahwa multiplier ditulis sebagai

Page 10: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

10

Yt = 1/MPS It ( 15 )

atau Yt = It ( 16 )

atau Yt = It ( 17 )

dimana = multiplier, yang dalam pengertian definisi persamaa (16) adalah

"koefisien yang menperlihatkan berapa besarnya pertambahan pendapatan yang

diakibatkan oleh pertambahan investasi" ( Michael P. Todaro: 1977, h.300 ).

Karena Investasi berasal dari tabungan dan tabungan tersebut adalah sumber

pembentukan modal, tentunya sumber-sumber yang membentuk tabungan dengan

sumber-sumber yang membentuk investasi dalam kegiatan ekonomi secara glabal atau

pada ekonomi yang bersifat terbuka dipengaruhi oleh sisi-sisi yang berbeda.

Dengan demikian Investasi beranjak dari sisi ekonomi permintaan agregatif

(aggregate demand ), sedangkan tabungan bergerak dari sisi ekonomi penawaran

agregatif (aggregate supply ). Sedangkan penelitian yang hendak dilakukan adalah antara

tabungan dan pendapatan nasional, jelas bahwa koefisien kedua hasil estimasi ini adalah

perubahan marginal dan Multiplier untuk fungsi yang kedua.

3.2. Pembentukan Fungsi Estimasi

Spesifikasi model ini ditujukan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh

agregatif ekonomi terhadap pembentukan tabungan dari hubungan perdagangan luar

negeri yang dilakukan, dimana setiap koefisien hasil estimasi merupakan "perubahan

marginal" terhadap masing-masing variabel dependent. Sedangkan pada model yang

kedua akan merupakan angka pengganda (multiplier ), kedua fungsi tersebut adalah

sebagai berikut:

1 ). Tabungan dengan Variabel-variabel Penawaran Agregatif

St = f (Tt, TI , Tm,Tdn ,Sh, Mt, M't, Xt, Xmt, (X-M), (Xt - Mt), Bopt ,Roft , Ui ) ( 18 )

Y0 = f ( X1 , X2 ,X3 , X4 , X5 ,X6 ,X7 , X8 , X9 , X10 , X11 , X12 , X13 , Ui )

2 ). PDB & Tabungan dengan Variabel-variabel Penawaran Agregatif

Yt = f ( St ,Tt,TI ,Tm ,T, Sh,Mt, M't, Xt, Xmt, (X-M), (Xt - Mt), Bopt ,Roft ,Ui ) ( 19 )

Y1 = f (Y0 , X1 , X2 , X3 , X4 , X5 , X6 , X7 , X8 , X9 , X10 , X11 , X12 , X13 , Ui )

Keterangan:

Yt = Y1 = Produk Domestik Bruto ( PDB )

St = Y0 = Tabungan Domestik Bruto ( Saving )

Tt = X1 = Total Pajak ( langsung & tidak langsung )

Tl = X2 = Pajak Langsung

Tm = X3 = Pajak langsung Migas

Page 11: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

11

Tdn = X4 = Penerimaan Dalam Negeri

Sh = X5 = Tabungan Masyarakat

Mt = X6 = Impor Barang-barang dan Jasa-jasa non faktor

M't = X7 = Impor Barang Modal

Xt = X8 = Ekspor Barang-barang dan Jasa-jasa non faktor

Xmt = X9 = Ekspor Migas

( X-M ) = X10 = Neraca Perdagangan Barang-barang ( Mechandise

(Xt -Mt ) = X11 = Current Account ( Netto )

Bopt = X12 = Balance of Payment

Ropt = X13 = Reserves Outflow

Ui dan Vi = Disturbance term

4. PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISA

Secara statistik pendapatan nasional ( PDB ) merupakan fungsi dari tabungan dan

naik turunya tabungan tergantung pada pendapatan nasional. Adapun demikian

pengujian yang dilakukan ini bukanlah untuk sekedar menguji fungsi tabungan, akan

tetapi lebih jauh daripada itu adalah menguji fungsi tabungan dari berbagai variabel

agregatif makro ekonomi dari berbagai sudut, tentunya bukan dengan pendapatan.

Faktor yang mendorong pengujian seperti ini dilakukan adalah karena kalau

hanya sekedar menguji fungsi tabungan dengan pendapatan nasional, maka hasil yang

didapati adalah bahwa koefisien hasil estimasi ( konstanta ) tabungan tersebut

mempunyai nilai positif, yang berarti dalam analisis fungsi jangka pendek fungsi seperti

ini tidak relevan atau tidak sesuai dengan teori yang berlaku. Disamping itu, bukan pula

independen variabel dari fungsi tabungan tersebut tidaka dikatahui, dan berdasarkan data

makro ekonomi untuk periode tahun 1969 s/d 1997 ini dimana tabungan berkorelasi

positif dengan pendapatan disposibel ( disposible income ) dan konstanta sesuai dengan

teori yang berlaku.

Penelitian ini bertujuan melihat hubungan tabungan dari berbagai variabel-

variabel makro ekonomi yang berpengaruh, mungkin dari beberapa pos-pos neraca

pembayaran dan Anggaran negara, sebab pendapatan disposibel tidak dikenal untuk

ekonomi empat sektor, dan pendapatan disposibel tersebut justeru lebih populer untuk

ekonomi tiga sektor. Dalam penelitain ini ternyata variabel-variabel independen untuk

tabungan cukup banyak, yaitu berjumlah sekitar 13 buah atau disebut juga fungsi

tabungan dengan variabel banyak.

Demikian pula untuk fungsi pendapatan, dan tabungan dalam pendapatan

berperan sebagai independen dari sejumlah variabel tadi sehingga untuk fungsi

pendapatan jumlah variabel diestimasi berjumlah sebanyak 14 buah. Perbedaan dari dua

estimasi ini adalah untuk fungsi tabungan koefisien hasil estimasi merupakan "perubahan

marginal" dan untuk fungsi pendapatan, dimana koefisien hasil estimasi bertindak

sebagai "angka pengganda". Hasil estimasi kedua fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

Page 12: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

12

Y0 = -136.583 + 1.670807 X1 + 0.104582 X2 - 0.16037 X3 - 1.135337 X4 + 0.837615 X5 + 0.091644 X6 + 0.103817 X7

S(ai): (0.963431) (0.695713) (0.868358) (0.916866) (0.094785) (0.059764) (0.254868)

t(ai): (1.734225) (0.150323) (-0.18469) (-1.23831) (8.836913) (1.533415) (0.407337)

+ 0.179444 X8 + 0.002465 X9 - 0.43475 X10 + 0.450844 X11 - 0.32059 X12 + 0.240957 X13

(0.058905) (0.007059) (0.140480) (0.208594) (0.120675) (0.147983)

(3.046282) (0.349313) (-3.09476) (2.161343) (-2.65664) (1.628272)

N = 29, SE = 1201.049

K = 14 R2 = 0.999245

R = 0.999622

R2 = 0.998590

F = 709.1386

D-W = 1.816018

Yt = 38632.63 - 1.89552 Y0 - 2.89444 X1 + 0.234105 X2 - 0.73851 X3 + 5.013776 X4 + 1.987909 X5 + 1.699359 X6

S(bi): (1.111274) (4.543278) (2.996570) (3.741614) (4.142942) (1.016293) (0.276651)

t(bi): ( -1.70572) (-0.63708) (0.078124) (-0.19737) (1.210196) (1.956038) (6.142598)

+ 2.161039 X7 + 0.077616 X8 - 0.00350 X9 - 0.35016 X10 + 0.992090 X11 - 0.75644 X12 + 0.048962 X13

(1.102991) (0.322554) (0.030505) (0.773938) (1.028116) (0.629828) (0.690912)

(1.959253) (0.240629) (-0.11479) (-0.45244) (0.964958) (-1.20103) (0.070867)

N = 29, SE = 5169.254

K = 15 R2 = 0.998833

R = 0.999416

R2 = 0.997666

F = 428.0824

D-W = 2.579752

Hasil estimasi fungsi tabungan dan fungsi pendapatan memenuhi syarat sesuai

teori yang berlaku secara statistik. Baik fungsi tabungan maupun fungsi pendapatan

pengaruh variabel independen yang ada beragam alias ada yang berpegaruh negatif dan

positif, yang berarti kedua fungsi ini memenuhi syarat sesuai teori yang berlaku.

Hasil estimasi fungsi tabungan mempunyai standar error yang cukup kecil, yang

berati cukup mampu menunjukan tingkat kelogikaan yang mantap dan koefisien

determinasi (R2) adalah sebesar 0.999245 atau 99,93 % pembentukan tabungan

ditentukan oleh ketiga belas variabel independen tersebut. Demikian pula hubungan

korelasi ( R ) adalah sebesar 0.999622 atau 99,96 % semua variabel independen tersebut

menentukan naik turunnya tabungan. Ftest yang sangat besar sekali, yaitu F = 709,1386

dan D-Wtest sebesar 1,816018 kesemuanya telah menunjukan hasil penelitian ini

significant pada taraf kepercayaan ( Significant level ) = 1 % atau atau pada taraf

keyakinan (confidence level ) 1- = 99 %.

Hasil estimasi fungsi tabungan secara statistik memenuhi syarat sesuai teori yang

ada. Antara lain konstanta hasil estimasi bernilai minus dan angka ini ( dalam milyar

rupiah ), menunjukan besarnya tabungan kalau diasumsi semua variabel independen yang

terdapat dalam pengujian ini ( yaitu X1 s/d X13 ) diasumsi bernilai Nol. Atau tabungan

domestik adalah sebesar minus 136, 583 milyar rupiah. Nilai minus tesebut menunjukan

besarnya konsumsi otonom yang terjadi bila mana kegiatan sektor perdagangan luar

Page 13: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

13

negeri yang seharusnya dijalankan sebagai negara yang mempunyai sistem ekonomi

terbuka, dimana dalam hal ini diasumsi tidak dijalankan.

Dengan demikian, oleh karena karena asumsi tiga belas buah independen variabel

tersebut adalah sebagai variabel pengganti pendapatan, maka konklusi yang dapat ditarik

dari pengujian empiris fungsi tabungan adalah bahwa konsumsi otonom yang tejadi

adalah sebesar Rp 136,583 milyar bila tidak ada pendapatan nasional. Pada hasil estimasi

fungsi tabungan, antara lain koefisien perubahan marginal penerimaan pajak ( langsung

dan tidak langsung ) terhadap tabungan adalah sebesar 1,670807 dan ini berarti bahwa

penerimaan pajak ( langsung dan tidak langsung ) merupakan infak yang positif terhadap

pembentukan tabungan atau sebagai unsur yang nyata dalam pemebentukan tabungan.

Koefisien hasil estimasi fungsi tabungan lainya yang bernilai positif terhadap

pembentukan tabungan adalah: Total pajak, Pajak langsung, tabungan masyarakat, Impor,

Impor barang modal, ekspor, ekspor migas, Net ekspor dan Reserves outflows.

Sedangkan yang bernilai negatif atau variabel yang menurunkan pembentukan tabungan

adalah: Pajak migas, penerimaan dalam negeri, neraca perdagangan barang-barang

(merchandise) dan Neraca pembayaran (balance of payment ).

Alasan lain yang diungkapkan dalam penelitian ini, bahwa ternyata pajak migas

serta penerimaan dalam negeri mempunya koefisien regresi yang negatif terhadap

tabungan, yaitu disebabkan karena tabungan dalam negeri yang besar masih diimbangi

oleh defisit anggaran yang tinggi pula. Dalam pada itu berarti ketergantungan Indonesia

dalam hal hutang luar negeri juga semakin tinggi yang diharapkan sebagai sumber

pembiayaan pembangunan serta tabungan luar negeri yang besar tadi masih diasenyelir

pula oleh pengeluaran rutin yang tinggi, sehingga tabungan pemerintah tetap saja kecil.

Dan karena tabungan pemerintah kecil, jelas tabungan domestik tetap kecil dan

tidak singkron bila hasil estimasi fungsi tabungan mempunyai independen variable

pendapatan nasional, oleh karena konstanta yang terjadi adalah positif. Disamping itu,

merchandise yang negatif terhadap pendapatan berikut sekaligus dengan BOP adalah

tidak heran karena ketergantungan yang tinggi terhadap arus dana luar negeri yang tinggi,

disebabkan karena net ekspor yang rendah, maka neraca pembayaran tetap saja

mempunyai nilai koefisien regresi yang negatif terhadap tabungan atau merupakan beban

terhadap neraca neraca pembayaran.

Hasil pengujian fungsi pendapatan secara statistik juga memenuhi syarat, semua

variabel independen yang tercantum merupakan variabel independennya oleh karena

koefisien determinasi ( R2 ) yang sangat besar yaitu 0.998833 atau sebesar 99.88 %

variabel tersebut menentukan naik turunya pendapatan, nilai Ftest = 428,0824 dan D-W =

2.579752. Faktor yang sangat menetukan naiknya pendapatan secara berurut dari nilai

koefisen hasil estimasi yang lebih tinggi ke yang lebih rendak. Sebagai suatu contoh

impor barang-barang dan jasa-jasa dan impor barang modal

Sementara itu, hasil estimasi fungsi pendapatan, dimana tabungan dalam hal ini

berperan sebagai variabel independen, sehingga pada hasil estimasi fungsi ini jumlah

Page 14: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

14

inependen variabel menjadi 14 buah. Koefisien hasil estimasi yang terjadi juga beragam,

ada yang positif dan ada pula yang bernilai negatif terhadap pendapatan nasinal.

Koefisien hasil estimasi yang bernilai positif antara lain: Pajak pajak langsung,

penerimaan dalam negeri, Tabungan masyarakat, impor barang-baranmg dan jasa-jasa,

impor barang modal, ekspor barang-barang dan jasa , current account dan reserves

outplow. Sedangkan koefisien hasil estiamsi yang benilai negatif antara lain: Tabungan

domestik, total pajak (langsung & tidak langsung), pajak migas, ekspor migas,

merchandise dan neraca pembayaran.

Nilai negatif yang disumbangkan oleh tabungan adalah sebesar minus 1,89552,

memberikan indikasi kalau tabungan meningkat, maka pendapatan nasional turun.

analisis adalah mungkin terjadi, khususnya masyarakat yang kurang mampu di tanah air

jumlahnya lebih banyak. Sedangkan pandangan teori, dimana tabungan yang tinngi akan

meningkatkan investasi dan sumber pembiayaan pembangunan.

Koefisien hasil estimasi yang benilai negatif tersebut, berarti memberikan makna

bahwa konsumsi adalah sangat besar sekali. Kondisi ini hampir tidak berbeda dengan

pengaruh pajak langsung & tidak langsung juga memberikan infak yang negatif

terhadap pendapatan nasional, oleh karena total pajak merupakan unsur tabungan maka

telah ikut juaga terbawa arus dan ekspor migas yang memberikan infak yang negatif

terhadap pendapatan juga dapat didefinisikan bahwa ekspor migas memang ternyata

merupakan andalan utama meraih devisa selama ini, sehingga naik naik turunya ekspor

migas akan menentukan naik turunya pendapatan nasional.

Sementara itu pengaruh negatif lainnya adalah merchandise yang memberikan

indikasi bahwa perdagangan barang saja sudah lemah, begitu turunya ekspor barang-

barang maka pendapatan juga akan turun. Kondisi ini masih belum termasuk penggunaan

jasa-jasa yang terdapat pada neraca pembayaran. Kemudian balance of payment koefisen

hasil estimasi nya sebesar minus 0.75644 dan memberikan indikasi bahwa lemahnya

kamampuan perdagangan luar negeri yang dilakukan Indonesia selama ini, karena

terbukti bahwa neraca pembayaran memberikan infak yang negatif terhadap pendapatan

nasional.

Melihat akan kondisi yang keprihatinan tersebut, agaknya justeru lebih cepat

disadari maka akan lebih baik, sehingga dengan menyadari kondisi yang terjadi seperti

tersebut dapat akan dihadangi oleh kebijaksanaan yang telah tersedia oleh para pengambil

keputusan. Tentunya kebijaksanaan fiskal dan moneter yang terpadu dan bertaraf

internasional dapat digunakan dan orientasi yang selama ini lebih cenderung inward-

looking dapat bergeser kearah outward-looking secepatnya.

5. KESIMPULAN

Dalam perekonomian Indonsia, banyak faktor-faktor yang bersifat eksternal yang

justeru lebih berpengaruh terhadap upaya meningkatkan tabungan. Pengaruh-pengaruh

tersebut telah dengan nyata menunjukan suatu kelemahan yang kurang perhatian

Page 15: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

15

mengenai pengaruhnya dengan sektor perdagangan luar negeri. Secara harfiah memang

tabungan merupakan fungsi dari pendapatan, namun yang ditujukan disini bukan

peningkatan tabungan dari pendapatan akan tetapi peningkatan pendapatan ( dari

pengaruh internal dan eksternal ) yang pada akhirnya dapat meningkatkan tabungan

sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

Oleh karena segala kebijaksanaan ekonomi tetap bermuara kepada upaya

peningkatan pendapatan nasional yang tinggi, maka dalam hal ini terpaksa pertimbangan

untuk meningkatkan tabungan dianggap sebagai faktor yang paling esensial sekali, oleh

karena naik turunnya pendapatan pasti akan berakibat terhadap seluruh variabel ekonomi

agregatif.

Sebenarnya perekonomian Indonesia dapat dibenahi dengan baik sekali kalau para

pengambil keputusan menjalankan dengan cermat. Orientasi dari kebijaksanaan ekonomi

sudah harus mulai dirobah melalui penggeseran secara relatif dari inward-looking yang

terlalu kuat ke arah outward-looking yang selama ini kurang kuat. Dari hasil penelitian

yang telah ditemukan, ternyata masalah akumulasi tabungan yang besar atau

pembentukan modal yang tinggi untuk pembiayaan pembangunan tidak harus dengan

jalan mengornankan konsumsi secara besar-besaran.

Kebijaksanaan makro ekonomi seperti fiskal dan moneter bukan hanya berlaku

untuk proses domestik saja. Justeru kebijaksanaan fiskal dan moneter bisa lebih

mencakup ke arah yang lebih luas, oleh karena memang ada kebijaksanaan pemerintah

mengenai kebijaksanaan moneter luar negeri. Dalam kenyataannya terbukti bahwa

goncangan ekonomi seperti faktor yang menyebabkan tabungan merosot bisa saja

disebabkan oleh penerimamaan dalam negeri yang besar-sepanjang pengeluaran

pemerintah yang harus tetap tinggi, sehingga tabungan pemerintah tetap saja kecil dan

tabungan domestik tentu juga rendah.

Akibat lain yang mnyebabkan rendahnya tabungan adalah seperti perdagangan

barang pada neraca pembayaran yang tidak konsisten atau kecil alias tidak sepadan

dengan arus aliran modal asing, telah dengan nyata semakin mempersulit posisi neraca

pembayaran luar negeri. Ketergantungan akan arus modal luar negeri yang juga tetap

tinggi bagi pembiayaan pembangunan sebagai akibat sukarnya pembentukan modal

pemerintah menjadi investasi.

Page 16: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

16

DAFTAR PUSTAKA

F. Dernburg, Thomas., " Macro-Economics: Concept Theories and Policy, Seventh

edition, MacGraw-Hill 1985 ).

Tinberggen, Jan., "On Theory of Economic Policy", North-Holland, Amsterdam 1952.

_____________., "Economic Policy: Prinsiples and Design", North-Holland, Amsterdam

1956.

Michael P. Todaro, "Economics For Developing World" ( London: Longman Group

Limited, 1977).

Maizels, A., Export and Economic Growth of Developing Countries, ( London:

Cambridge University Press, 1968).

________, "Growth and Trade, (London : Cambridge University Press, 1970 ).

Meier, Gerald, The International Economics of Development : Theory and Policy, (New

York : Harjur-Row, 1968).

Mynt, H., "The Classical Theory of International Trade and the underdeveloped

Countries", The Economic Journal, (Juni, 1958).

________,"Exports and Economic Development of Press Developed Countries", dalam

Irma Adelman (ed), Economic Growth and Resources, (London : The MacMillan

Press Ltd., 1979).

Nurkse, R., Patterns of Trade and Development, (Stockholm : The Wicksey Lecture

Society, 1959).

Robertson, D.H., :The Future of International Trade", Reprintedin American Econmic

Association, Readings in the Theory of International Trade,(1949).

------+++++------

Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:

Page 17: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

17

Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:

Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN

JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan Hasil & Jurnal Hasil

Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL

& Jurnal Hasil Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.

Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk 5 Proposal (Draft Hibah

DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016

12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN

TRANSPORTASI 2014 s/d 2017

I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:

02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang

004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen

005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia

006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994

007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia

008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia 010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri

011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan

012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth

013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan

014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat

015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995

016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan

017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen

019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan

020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi

021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka

022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi

023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka

024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas

026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat 027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan

028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana

029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

Page 18: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

18

004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara

031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia 033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth

034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif

035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen

036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan

037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen

038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia

039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan

040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)

041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka

042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)

043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia

044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal

046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana

047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor)

048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana

049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia 050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi

051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera

052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan

054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada

Kemampuan Sendiri

055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan

056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan

057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi

058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional

059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat

061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi

Aliran Dana Luar Negeri

062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan

005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi

065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi

066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi

067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan

068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro

069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional

070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro

071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro

073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial

074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial

Page 19: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

19

II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi

Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

Hasil Estimasi

File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi

Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

Non-Estimasi

File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi

Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi

Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi

File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA

Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA

Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL

ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation

Result Function (242 halaman)

008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan

080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun

081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia

009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA

083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-

STATE GROWTH

084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai

085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber

Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off

010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010 File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

Indonesia

File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di Indonesia

File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010

Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010

Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

Page 20: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

20

011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010

Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna

Kendaraan Pribadi Dan Umum (Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)

File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010

atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI

(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)

File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010

atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung

Pandang

012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011

Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan

File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011

Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan

File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011

Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia

File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011

Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik

File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011

Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia

File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik

File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011

Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau

File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik

File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011

Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara

File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011

Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri

File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011 Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik

File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011

Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional

Page 21: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

21

10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009

Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil Pribadi Di Jakarta

File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010

Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi

Dan Umum

File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010

Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI

File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010

Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-

UJUNG PANDANG

File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016

Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute

JAKARTA-UJUNG PANDANG

014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014

Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA

File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014

Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API

INDONESIA

File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014

Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN PENERBANGAN DOMESTIK

015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,

Tahun 2017, Sedang Digarap File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017

Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan

Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara

File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017

Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA

LUAR NEGERI

Page 22: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

22

III. PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017

File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA

File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015

Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015

Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS PURWAKARTA

018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey

Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt

135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h 137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h

138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h

139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h

141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h

Page 23: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

23

12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014

Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015

Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016

Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017

Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017

Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017

Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

Page 24: PENGARUH VARIABEL-VARIABEL AGREGATIF€¦ · dan lain sebagainya. Pada hakekatnya pembahasan seperti tabungan atau investasi akan bermuara kepada pendapatan juga, hanya saja pembahasan

24

Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan

didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN

ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan

keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.

KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah

dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai

MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar

mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN

TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan

juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai

bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang

MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang

MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah

Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF

(pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya

bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan

dalam sebuah Daftar Harga).

Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS),

sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan

ilmiah yang disusun oleh Amrizal.

Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal

ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar

TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:

Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari

Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)

keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),

cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut

ke dalam Google.

Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah

files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat

tertentu seiring dengan perjalanan waktu.......

-------- Jakarta, 14 September 2017--------