PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN...

241
PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN RELIGIUSITAS TERHADAP EKONOMI MUSTAHIK (STUDI KASUS: ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT DI DESA KADUAGUNG TENGAH KABUPATEN LEBAK) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Diajukan oleh: Hamadah Azzam NIM: 1113086000019 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018

Transcript of PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN...

Page 1: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN,

PENDIDIKAN, DAN RELIGIUSITAS TERHADAP EKONOMI

MUSTAHIK

(STUDI KASUS: ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT DI DESA

KADUAGUNG TENGAH KABUPATEN LEBAK)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(S.E)

Diajukan oleh:

Hamadah Azzam

NIM: 1113086000019

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

Page 2: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN,

PENDIDIKAN, DAN RELIGIUSITAS TERHADAP EKONOMI

MUSTAHIK

(STUDI KASUS: ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT DI DESA

KADUAGUNG TENGAH KABUPATEN LEBAK)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(S.E)

oleh:

Hamadah Azzam

NIM: 1113086000019

Di Bawah Bimbingan

Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM.Hah.Slm

NIDN. 2025067001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Selasa 9 Mei 2017 telah dilakukan uji komprehensif atas mahasiswa:

Nama : Hamadah Azzam

No. Induk Mahasiswa : 1113086000019

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : Pengaruh Variabel Sosial Kemanusiaan,

Kesehatan, Pendidikan, Dan Religiusitas

Terhadap Ekonomi Mustahik (Studi Kasus:

Zakat Community Development Di Desa

Kaduagung Tengah Kabupaten Lebak)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Selasa 9 Mei 2017

1. Adi Cahyadi M.Si (..............................)

NIDN. 2015038202 Penguji I

2. Nurul Ichsan, MA (..............................)

NIDN. 2028117301 Penguji II

Page 4: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Kamis 26 April 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

Nama : Hamadah Azzam

NIM : 1113086000019

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : Pengaruh Variabel Sosial Kemanusiaan, Kesehatan,

Pendidikan, Dan Religiusitas Terhadap Ekonomi

Mustahik (Studi Kasus: Zakat Community Development

Di Desa Kaduagung Tengah Kabupaten Lebak)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan

yang bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan Skripsi ini diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta. 26 April 2018

1. Yoghi Citra Pratama, M.Si ( )

NIP 198307172011011011 Ketua

2. Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM ( )

NIDN. 2025067001 Sekretaris

3. Nur Hidayah, P.hD ( )

NIDN. 2031107602 Penguji Ahli

4. Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM ( )

NIDN. 2025067001 Pembimbing 1

Page 5: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema
Page 6: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi :

Nama : Hamadah Azzam

Tempat, Tanggal lahir : Bekasi, 31 Januari 1995

Jenis kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

No. HP : 0813-1559-0733

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal :

1. Taman Pendidikan Anak-Anak IQRO

2. SDIT IQRO

3. SMPIT Rafah Bogor

4. SMAIT Rafah Bogor

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Riwayat Pendidikan Non Formal :

1. Pendidikan Dasar Perkoperasian

2. Pendidikan Menengah Perkoperasian

3. Pendidikan Lanjutan Perkoperasian

Seminar dan Workshop :

1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema “Building

Strategic Alliance in Islamic Economic, Finance, and Business Policies”

pada 30 April 2015.

2. Company Visit “Peran Bank Indonesia di Bidang Moneter” di Bank

Indonesia pada 03 April 2014.

Page 7: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

Riwayat kerja :

1. Telemarketing di PT. ACA Pacific

2. Fundriser di Event Ramadhan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Riwayat Organisasi :

1. Staff Humas Koperasi Mahasiswa UIN Syahid Jakarta 2014-2015

2. Wakil Ketua Pondok Pesantren Rafah Bogor

3. Bagian Bahasa Pondok Pesantren Rafah Bogor

Pengalaman Kepanitiaan :

1. Bagian Humas “Pekan Koperasi 2015” KOPMA UIN SYAHID Jakarta

2. Bagian Acara “Pendidikan Dasar Koperasi” (DIKSARKOP26) KOPMA

UIN SYAHID Jakarta

Page 8: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

i

ABSTRACT

This study aims to examine the influence of social human being variabel as

internal factor, health and education variables as external factor, and religiosity

variable as reflexivity factor to the economic growth mustahik through Zakat

Community Development (ZCD) BAZNAS in Kaduagung Tengah Village, Lebak

Regency of Banten.

The sample in this study amounted to 110 mustahik who received the

benefits of the ZCD program. The sampling technique used is purposive sampling

of 110 respondents. This study uses primary data obtained through the

distribution of questionnaires and nterview to respondents. The hypothesis of this

study was tested using Ordinary Least Square (OLS). The results showed that the

social variables of humanity, education and health have a significant influence on

the economic growth mustahik through ZCD program. While the variable

religiosity has no significant effect on the economic growth mustahik through

ZCD program.

The results of this study will assist the Central BAZNAS in improving the

ZCD program implemented in Kampung Pasir Kaloncing in improving the

mustahik welfare based on education, health, social, humanity, da'wah and

economy aspects. So there is an improvement in the quality of program

implementation that will be implemented in the future.

Keywords: social humanitarian, education, health, economic growth, Zakat

Community Development.

Page 9: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel sosial kemanusiaan

sebagai faktor internal, variabel kesehatan dan pendidikan sebagai faktor

eksternal, dan variabel religiusitas sebagai faktor reflektivitas terhadap ekonomi

mustahik melalui program Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS di

Desa Kaduagung Tengah, Kabupaten Lebak Banten.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 110 mustahik yang menerima

manfaat program ZCD BAZNAS. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling sebanyak 110 responden. Penelitian ini menggunakan

data primer yang di peroleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara

terhadap responden. Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan Ordinary

Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sosial

kemanusiaan, pendidikan dan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap ekonomi mustahik melalui program ZCD. Sedangkan variabel

religiusitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi mustahik melalui program ZCD.

Hasil penelitian dapat membantu pihak BAZNAS Pusat dalam

memperbaiki program ZCD yang dilaksanakan di Kampung Pasir Kaloncing

dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik berdasarkan aspek pendidikan,

kesehatan, sosial kemanusiaan, dakwah dan ekonomi. Sehingga terdapat

peningkatan kualitas pelaksanaan program yang akan dilaksanakan di kemudian

hari.

Kata kunci: sosial kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, religiusitas, ekonomi,

Zakat Community Development.

Page 10: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jaman jahiliyyah tanpa

ilmu menuju jaman yang terang benderang penuh dengan ilmu seperti saat ini.

Alhamdulillah dengan usaha, doa dan tawakkal penulis akhirnya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Variabel Sosial Kemanusiaan,

Kesehatan, Pendidikan, Dan Religiusitas Terhadap Ekonomi Mustahik (Studi

Kasus: Zakat Community Development Di Desa Kaduagung Tengah Kabupaten

Lebak)” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama peneliti berproses untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis

menyadari bahwa banyak pihak-pihak yang telah memberikan doa dan dukungan

kepada penulis untuk terus berusaha dalam menyelesaikan penelitian ini. Maka

dari itu penulis ingin memberikan ucapan terimakasih untuk pihak-pihak yang

telah membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan saya beribu-ribu

nikmat, salah satu diantaranya yaitu nikmat dapat kuliah di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, nikmat dapat menjalani proses

pembelajaran hingga menyelesaikan tugas akhir ini serta segala nikmat

lainnya yang harus kita syukuri. Tanpa ridho dan pertolongan-Nya, penulis

sangat tidak mungkin dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua, teruntuk orangtua saya serta saudara-saudari saya. Terimakasih

aku ucapkan untuk Bapak dan Ibu yang telah sabar dan ikhlas mendidikku

hingga saat ini. Terimakasih atas segala doa serta dukungan baik berupa

Page 11: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

iv

moril maupun materil yang telah diberikan dengan tulus sehingga aku

dapat menjalankan proses belajar hingga saat ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan

pengetahuan baru yang menarik kepada mahasiswanya. Semoga dapat

membawa FEB menjadi fakultas yang lebih baik lagi.

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku ketua Jurusan Ekonomi Syariah

dan Ibu RR. Tini Anggaraini, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Syariah yang telah membantu dan memberikan banyak ilmu yang

bermanfaat selama masa perkuliahan.

5. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan MA. MM. HAH. SLM sebagai penemu teori H

bahwa petunjuk jalan lurus manusia ke Allah dengan ibadah dan paramater

H=a+h+S+L+M dalam dynivity serta dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dan

memotivasi penulis agar skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

6. Terimakasih untuk seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih telah mengajari

saya dan memberikan ilmu sehingga sangat membantu saya dalam

memahami materi kuliah.

7. Sahabat-sahabat seperjuangan saya di Ekonomi Syariah baik kelas A

maupun kelas B serta teman seperjuangan kelas moneter saya.

8. Sahabat saya, Ida dan Dita. Saya memang tidak bisa membalasnya

sekarang, namun saya akan balas di masa yang akan datang. Semoga Allah

SWT membalas semua jasa kalian.

9. Sahabat-sahabat saya di Kopma, terutama Niken Pratiwi yang telah

banyak membantu dalam menginput data-data penelitian. Serta sahabat

Kopma Charity, Angel, Receh, Bangcat, Kuntet, dan Lesban yang telah

menghibur keseharian saya selama berada di Kopma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis,

Page 12: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

v

maka dari itu penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.

Jakarta, 23 Maret 2018

Hamadah Azzam

NIM. 1113086000019

Page 13: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

vi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRACT ............................................................................................ i

ABSTRAK .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 13

A. Landasan Teori ....................................................................... 13

1. Filosofi Ekonomi Islam ........................................................ 13

2. Pemberdayaan Masyarakat ................................................... 19

3. Zakat .................................................................................... 33

Page 14: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

vii

4. Kemiskinan .......................................................................... 44

5. Sosial kemanusiaan .............................................................. 48

6. Pendidikan ........................................................................... 52

7. Kesehatan ............................................................................ 56

8. Religiusitas .......................................................................... 58

B. Keterkaitan Antar Variabel ..................................................... 62

C. Penelitian Terdahulu ............................................................... 69

D. Kerangka Penelitian ................................................................ 74

E. Hipotesis ................................................................................. 75

BAB III TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 76

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 76

B. Teknik Penentuan Sampel ....................................................... 77

C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 78

D. Metode Analisis Data ............................................................. 79

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................. 84

BAB IV TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 89

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 89

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan Penelitian .............................. 104

C. Uji Hipotesis ........................................................................... 118

BAB V PENUTUP ................................................................................... 150

A. Kesimpulan ............................................................................ 150

B. Saran ...................................................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 153

Page 15: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

viii

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 158

Page 16: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

ix

DAFTAR TABEL

1.1. Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Di Wilayah Perkotaan ....................... 2

1.2. Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Di Wilayah Perkotaan ....................... 2

1.3. Penerima Manfaat ZCD Tahun 2016 ......................................................... 5

1.4. Kemiskinan Provinsi Banten ..................................................................... 7

2.1. Perbedaan Pandangan Dalam Pemberdayaan ............................................. 20

3.1. Tabel Operasional Variabel ....................................................................... 85

4.3. Hasil Uji Desktriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 105

4.4. Hasil Uji Desktriptif Responden Berdasarkan Rentan Usia ........................ 106

4.5. Hasil Uji Desktriptif Responden Berdasarkan Pendidikan ......................... 107

4.6. Hasil Uji Desktriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 108

4.7. Hasil Uji Desktriptif Responden Berdasarkan Pendapatan ......................... 109

4.8. Hasil Uji Desktriptif Responden Berdasarkan Status Perkawinan .............. 110

4.9. Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 111

4.10. Hasil Uji Realibilitas ............................................................................... 114

4.13. Hasil Uji Autokorelitas ............................................................................. 117

4.14. Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 117

4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 119

4.16. Hasil Uji Statistik F .................................................................................. 120

4.17. Hasil Uji Statistik T .................................................................................. 121

Page 17: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

x

DAFTAR GAMBAR

2.2. Kerangka Penelitian ............................................................................... 74

4.1. Peta Kecamatan Cibadak ......................................................................... 92

4.2. Jumlah Penduduk Desa............................................................................ 94

4.11. Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 114

4.12. Hasil Uji Heterokedastisitas.................................................................... 116

Page 18: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Diolah .................................................................................. 158

Lampiran 2: Kuesioner...................................................................................... 167

Lampiran 3: Data Mustahik ............................................................................... 174

Lampiran 4: Wawancara ................................................................................... 179

Page 19: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi Indonesia sedang mengalami kenaikan

beberapa tahun terakhir, tercatat bahwa PDB tahun 2016 mengalami kenaikan

sebesar 5.02% dari tahun sebelumnya sebesar 4.9%. sehingga Bank Dunia

memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017

akan bertambah menjadi sebesar 5.2%, yang dimana salah satu faktor

pendorong utamanya ialah harga komoditas yang tinggi serta pertumbuhan

ekonomi yang kuat.

Namun, pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi tidak menjadikan

masalah kemiskinan yang masih menjadi tugas negara dapat terselesaikan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk miskin adalah penduduk yang

memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah Rp. 387.160, lebih

lanjutnya dijelaskan bahwa garis kemiskinan adalah hasil dari penjumlahan

garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non-makanan

(GKNM). Dapat ditunjukkan dari tabel berikut yang menyatakan bahwa

jumlah masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan di

wilayah perkotaan dan pedesaan mengalami kenaikan.

Page 20: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

2

Tabel 1.1.

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Di Wilayah Perkotaan

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Di Wilayah Perkotaan

(Ribu Jiwa)

2013 2014 2015 2016 2017

INDONESIA

10.634.47

10.356.69

10.652.64

10.485.64

10.272.55

Sumber: Data BPS 2018

Tabel 1.2.

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Di Wilayah Pedesaan

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Di Wilayah Perkotaan

(Ribu Jiwa)

2013 2014 2015 2016 2017

INDONESIA

17.741.05

17.371.09

17.893.71

17.278.68

16.310.44

Sumber: Data BPS 2018

Dari data tabel di atas, pertumbuhan ekonomi harus memiliki beberapa

faktor pendukung agar cenderung naik serta dapat mempertahankan kondisi

perekonomian sebelumnya dan mengurangi resiko kenaikan tingkat

Page 21: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

3

kemiskinan. Tenaga kerja merupakan faktor tradisional pertumbuhan

ekonomi, faktor ini merupakan salah satu yang dipertimbangkan sebagai

faktor penting dalam produksi dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran terhadap

tenaga kerja pada suatu perekonomian biasanya didasarkan pada tingkat

angkatan kerja (labour force) atau tingkat pekerja yang diserap lapangan kerja

(employed) ( Suyanto dan Widiana, 2007).

Pendapat tersebut menyatakan bahwa tenaga kerja yang terdiri dari

para masyarakat dapat membuat perubahan yang besar bagi perekonomian,

namun diperlukan adanya pelatihan khusus bagi para tenaga kerja agar dapat

mencapai kualifikasi tertentu serta menjadi produktif dan dapat tergabung ke

dalam angkatan kerja. Sedangkan penduduk bukan angkatan kerja yang

jumlahnya cukup besar cenderung dapat membawa dampak negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi (Ma’ruf dan Wihastuti, 2008). Sehingga dalam upaya

mencegah pertumbuhan masyarakat kurang produktif, diperlukan adanya

pemberdayaan masyarakat yang mengacu pada kemandirian serta keahlian

masyarakat tersebut. khususnya di daerah pedesaan yang selama ini jauh dari

kehidupan perkotaan sehingga dapat menjadikan masyarakat desa cenderung

tertinggal.

Pemberdayaan masyarakat desa menurut UU Desa No.6 Tahun 2014

ialah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat

dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,

kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan

kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi

Page 22: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

4

masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Dari pengertian tersebut,

secara umum dapat digambarkan oleh beberapa indikator kesuksesan suatu

pemberdayaan masyarakat di suatu desa tertentu.

Fungsi pemberdayaan masyarakat desa ialah mengentaskan

kemiskinan, sehingga masyarakat desa dapat menikmati hasil kekayaan

alamnya secara adil dan merata. Salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan

bagi masyarakat miskin salah satunya dengan cara menggerakkan serta

menghidupkan kembali usaha mereka dengan cara penyediaan modal bagi

mereka (Anwar, 2017). Pendapat tersebut sejalan dengan UU diatas, sehingga

pemberdayaan masyarakat yang ada dituntut agar lebih memiliki program

yang bervariasi agar masyarakat mampu memenuhi kualifikasi/indikator

kesuksesan yang telah ditentukan.

Islam memandang pemberdayaan masyarakat menjadi suatu hal yang

perlu diperhatikan. Upaya pengerahan sumber daya untuk mengembangkan

potensi ekonomi umat/masyarakat akan meningkatkan produktivitas. Dengan

demikian masyarakat dengan lingkungannya mampu secara partisipasif

menghasilkan dan menumbuhkan nilai tambah yang meningkatkan

kemakmuran dan kesejahteraan mereka. Masyarakat miskin atau yang belum

termanfaatkan secara penuh potensinya akan meningkat bukan hanya secara

ekonomi, tetapi juga harkat, martabat, rasa percaya diri, dan harga diri

(Jaelani, 2014).

Hal ini sejalan dengan pendapat Umar Chapra (2000) yang

menjelaskan bahwa memaksimumkan output total semata-mata tidak menjadi

Page 23: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

5

tujuan dari sebuah masyarakat muslim. Memaksimumkan output, harus

dibarengi dengan menjamin usaha-usaha yang ditujukkan kepada kesehatan

rohani yang terletak pada batin manusia, keadilan, serta permainan yang fair

pada semua peringkat interaksi manusia. Untuk memenuhi tujuan itulah

banyak dari lembaga-lembaga islam yang melakukan kegiatan pembedayaan

masyarakat. Salah satunya ialah pemberdayaan masyarakat yang dikelola oleh

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bernama Zakat Community

Development (ZCD).

ZCD yang dikelola oleh BAZNAS berasal dari inisiatif BAZNAS

dalam membantu masyarakat yang kurang mampu agar dapat memenuhi

kehidupannya berdasarkan caturdaya masyarakat1. Biaya untuk pendanaan

ZCD didapatkan dari perhimpunan zakat masyarakat yang terkumpul. Hingga

saat ini terdapat setidaknya 72 desa binaan yang terdiri dari 10.797 kepala

keluarga dengan jumlah total sebesar 40.348 jiwa telah menerima manfaat

program ZCD dari BAZNAS di akhir tahun 2016.

Tabel 1.3.

Penerima Manfaat ZCD Tahun 2016

No

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Desa

Jumlah Penerima

Manfaat

KK Jiwa

1. Sumatera Barat 5 5 8 928 2.930

2. Sumatera 2 2 2 1.445 3.650

1 Pusat BAZNAS.go.id.

Page 24: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

6

Selatan

3. Banten 3 9 23 1.427 5.712

4. Jawa Barat 3 3 3 879 3.642

5. Kalimantan

Timur

7 11 13 2.326 9.290

6. Kalimantan

Barat

6 6 6 783 3.131

7. Sumatera Utara 1 1 4 266 1.097

8. Sulawesi

Tengah

3 7 7 1.666 6.714

9. Sulawesi

Selatan

1 1 1 158 510

10. Jambi 1 1 1 50 200

11. Kalimantan

Utara

2 2 2 600 2.400

12. Nusa Tenggara

Timur

1 1 1 19 82

13. Papua Barat 1 1 1 250 1.000

Total 36 50 72 10.797 40.348

Sumber: BAZNAS Pusat, 2016

Target pemberdayaan masyarakat/ZCD yang dikelola oleh BAZNAS

ditentukan dengan cara mengukur indikator yang berasal dari Indeks Desa

Zakat (IDZ). Indeks Desa Zakat merupakan sebuah alat mekanisme yang

digunakan untuk mengukur (assessment) kondisi sebuah desa sehingga dapat

Page 25: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

7

dikatakan layak atau tidak kayak dibantu oleh dana zakat. Adapun IDZ sendiri

juga dapat digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi atas proses

pengelolaan zakat di suatu desa serta melihat perkembangan program yang

sedang berlangsung.

Salah satu wilayah yang menerima manfaat ZCD BAZNAS ialah

Provinsi Banten. Terdapat 2 wilayah yang menjadi fokus ZCD dalam

memberdayakan masyarakatnya, yaitu wilayah Kabupaten Lebak dan

Kabupaten Pandeglang. Berikut data jumlah garis kemiskinan wilayah yang

berada di Provinsi Banten:

Tabel 1.4.

Tabel Kemiskinan Provinsi Banten

Kabupaten/Kota Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota

(rupiah/kapita/bulan)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kab Pandeglang 190256 202483 209655 219592 230364 237111 247073

Kab Lebak 174367 185573 197985 205787 214047 219177 228146

Kab Tangerang 241607 258155 290423 311141 335291 351789 372431

Kab Serang 180526 192128 204788 211846 218862 223190 232856

Kota Tangerang 284093 303551 337543 365205 398513 421554 455228

Kota Cilegon 230354 246662 261962 277875 295100 306253 323935

Page 26: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

8

Kota Serang 185597 197525 213617 224964 236039 242977 255614

Kota Tangerang

Selatan

- 275643 317887 344681 378303 401696 433967

Provinsi Banten 222292 233214 236521 251161 288733 315819 336483

Sumber: BPS Provinsi Banten, 2018

Jika melihat data di atas, dapat dilihat bahwa semua daerah mengalami

tren kenaikan pada tingkat garis kemiskinan. Namun menurut kepala BPS

provinsi Banten, angka kemiskinan di Provinsi Banten mengalami kenaikan

terutama di Kabupaten Pandeglang dan Lebak. Hal ini disebabkan adanya

inflasi terutama dalam kenaikan harga kebutuhan pokok seperti harga beras

dan harga rokok. Lebih lanjut, Kepala Bidang Statistik Sosial Banten Gandari

Adianti mengungkapkan bahwa penyumbang kemiskinan terbanyak yakni

Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang mencapai 9%. Sehingga

pemberdayaan masyarakat yang dilakukan BAZNAS dapat dikatakan sangat

perlu untuk kedua wilayah tersebut.

Salah satu fokus ZCD BAZNAS di Kabupaten Lebak berada di Desa

Kaduagung Tengah, tepatnya di Kampung Pasir Kaloncing. Sudah 4 tahun

progam ZCD dilakukan di kampung tersebut terhitung sejak tahun 2014

hingga akhir tahun 2017. Berdasarkan lamanya waktu tersebut, diperlukan

penilaian tingkat keberhasilan program ZCD yang terdiri dari beberapa faktor

determinan. Sehingga dapat diperoleh hasil yang dapat menjadi pembelajaran

bagi pelaksanaan ZCD kedepannya.

Page 27: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

9

Beberapa faktor determinan yang berpengaruh terhadap ekonomi

mustahik ialah pendidikan. Pendidikan merupakan bagian terpenting dari

proses pembangunan nasional, selain itu pendidikan juga merupakan penentu

ekonomi dari suatu negara (Hardianto: 2017). Faktor kedua ialah kesehatan,

dimana kesehatan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui

beberapa cara, seperti perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan

pertambahan dalam partisipasi tenaga kerja. Perbaikan kesehatan seseorang

akan menyebabkan pertambahan dalam partisipasi dalam tingkat pendidikan

yang kemudian menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi, ataupun

perbaikan kesehatan yang menyebabkan bertambahnya penduduk yang akan

membawa tiingkat partisipasi angkatan kerja (Tjiptoherijanto: 1993).

Faktor berikutnya yang mempengaruhi ekonomi ialah sosial

kemanusiaan mustahik, yang dimana hubungan sosial merupakan kunci dari

suatu budaya yang mempengaruhi kinerja ekonomi suatu kelompok (Adji

Partikto: 2012). Dari pendapat tersebut, tingkat hubungan sosial dapat

merubah, membentuk ataupun menyatukan beberapa budaya tergantung

dengan siapa dan apa tujuan dari hubungan sosial tersebut.

Faktor terakhir yang berpengaruh terhadap ekonomi ialah religiusitas,

islam memiliki etika yang mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja keras,

tidak malas, berlaku hemat, tidak foya-foya dan tidak menggantungkan

hidupnya semata dari sedekah orang. Islam telah mengajarkan kepada manusia

akan etika serta etos yang harus dipraktikkan dalam menjalankan aktivitas

pekerjaan (Nadjib:2013). Sehingga dengan adanya dorongan motivasi dari

Page 28: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

10

pihak tokoh agama dapat menjadikan masyarakat lebih semangat dalam

mencari rezeki.

Dari permasalahan di atas, maka penulis terdorong dalam melakukan

penelitian guna mengukur suatu determinan dari program ZCD dengan judul

“Pengaruh Variabel Sosial Kemanusiaan, Kesehatan, Pendidikan, Dan

Religiusitas Terhadap Ekonomi Mustahik (Studi Kasus: Zakat

Community Development Di Desa Kaduagung Tengah Kabupaten

Lebak)”.

B. Rumusan Masalah

BAZNAS merupakan salah satu badan amil zakat yang menjalankan

program berbasis zakat produktif berupa ZCD (Zakat Community

Development). Guna melihat sejauh mana determinan yang mempengaruhi

keberhasilan ZCD di Desa Kaduagung Tengah di bidang ekonomi mustahik,

sehingga peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel kesehatan sebagai faktor internal memiliki pengaruh

terhadap ekonomi mustahik?

2. Apakah variabel pendidikan sebagai faktor internal memiliki pengaruh

terhadap ekonomi mustahik?

3. Apakah variabel sosial kemanusiaan sebagai faktor eksternal memiliki

pengaruh terhadap ekonomi mustahik?

4. Apakah faktor religiusitas memiliki pengaruh terhadap ekonomi

mustahik?

Page 29: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

11

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah:

1. Menganalisis adanya pengaruh antara variabel kesehatan sebagai faktor

internal terhadap ekonomi mustahik.

2. Menganalisis adanya pengaruh antara variabel pendidikan sebagai faktor

internal terhadap ekonomi mustahik.

3. Menganalisis adanya pengaruh antara variabel sosial kemanusiaan

sebagai faktor eksternal terhadap ekonomi mustahik.

4. Menganalisis adanya pengaruh antara variabel religiusitas sebagai faktor

reflektivitas terhadap ekonomi mustahik.

5. Menganalisis secara bersama-sama antara variabel kesehatan,

pendidikan, sosial kemanusiaan, dan religiusitas terhadap ekonomi

mustahik.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini ialah :

1. Bagi Kalangan Akademik

a) Menambah referensi serta khazanah ilmu pengetahuan, khususnya di

bidang pendayagunaan dana zakat.

b) Menjadikan sumber tambahan pemikiran dalam bidang keilmuan

ekonomi syariah.

2. Bagi Pihak BAZNAS

a) Sebagai bahan referensi maupun rujukan dalam evaluasi di bidang

program ZCD.

Page 30: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

12

b) Sebagai sumber referensi ilmu di bidang zakat produktif.

3. Bagi Kalangan Umum dan Muzakki

a) Sebagai bahan tambahan ilmu di bidang zakat.

b) Menjadikan referensi bagi masyarakat dalam menjalankan kewajiban

berzakat dan membantu sesama muslim.

Page 31: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Filosofi Ekonomi Islam

a. Filosofi Ekonomi Islam Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Makna kata rahmatan lil’alamin di dalam Islam merupakan

bagian integral dari perwujudan sistem kehidupan yang ada pada diri

manusia, di lingkungan sekitar, dan alam semesta yang bermakna

bahwa semua kehidupan berawal dari konsep besar islam. Banyak

pendapat yang mengartikan Islam sebagai “keselamatan maupun

kedamaian”. Meskipun pada akhirnya tujuan akhir dari Islam tersebut

ialah beribadah kepada Allah SWT. Menurut Aziz (2017), kata

“Islam” berasal dari Bahasa Arab yang terdiri dari 3 akar kata yaitu

“sin” yang berarti “akam”, “lam” yang berarti “Allah”, dan mim”

yang berarti “Ibadah”.

Adapun kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu

“oikos” dan “nomos”, yang berarti peraturan hukum dan aturan rumah

tangga. Sehingga jika digabungkan maka kata “Ekonomi Islam”

secara harfiah berari “aturan rumah tangga untuk keselamatan” yang

di dalam filosofinya terdapat 3 (tiga) hal yaitu Ontologi Ekonomi

Islam, Epistimologi Ekonomi Islam, serta Aksologi Ekonomi Islam

(Aziz, 2009).

Page 32: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

14

Latar belakang keilmuan Ekonomi Islam disebut sebagai

Ontologi Ekonomi islam yaitu berupa alasan mendasar adanya

Ekonomi Islam. Sesuai dengan sistem kehidupan yang ada ada diri

manusia, keluarga, lingkungan , dan alam semseta maka elemen dasar

penciptaan terdiri dari 3 unsur yaitu manusia, Allah, dan ibadah.

Kemudian perpaduan 3 hal ini membentuk alasan besar penciptaan

yaitu Islam, sehingga ontology dari Ekonomi Islam ialah Islam itu

sendiri.

Ekonomi Islam merupakan konsep besar sebagai suatu sistem

yang menyeluruh. Kemudian Islam yang menyeluruh inilah menjadi

epistemology dari keilmuan Ekonomi Islam yang sedang berkembang

yaitu kafah. Ekonomi Islam yang kafah muncul sebagai konsep dasar

ekonomi dengan batasan Islam sebagai suatu sistem. Allah SWT

bersabda yang berarti:“wahai orang-orang beriman masuklah kalian ke

dalam islam secara kafah (Al-Baqarah, 2: 208)”

Artian ayat diatas menjelaskan bahwa tujuan dari Ekonomi

Islam dapat dijalankan oleh porang-orang yang beriman dan dilakukan

secara sistematis dan menyeluruh atau kafah yang berarti dimulai dari

Islam sebagai kerangka dasar kehidupan yang di dalamnya

mengandung makna bahwa manusia diciptakan Allah untuk ibadah.

Kemudian dikembangkan ke berbagai aspek termasuk ekonomi (Aziz,

2010).

Page 33: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

15

Dengan demikian, konsep kafah di dalam Ekonomi Islam

maupun agama Islam sendiri haruslah dilaksanakan pada setiap

aspek kehidupan, karena setiap hal yang dilakukan haruslah

berdasarkan pada ibadah kepada Allah SWT, demikian juga

dengan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat yang dijalankan harus memiliki

Kaffah Thinking, yaitu berikir holistic dengan pendekatan akar kata

islam yang berupa makna sinlamim (Roikhan, 2009). Berfikir

kaffah berarti bahwa sebuah sitem yang menyeluruh pastilah

bernilai islam, sehingga sebuah sistem yang kaffah akan terdiri dari

tiga bagian utama, yaitu Tuhan, Alam, dan Ibadah. Tiga variabel

tersebut bermetamorfosis sesuai dengan parameter yang sedang

diteliti. Variabel utama ini disebut sebagai super variabel yang

terdiri dari variabel s,I,m yang merupakan akar kata dari islam itu

sendiri (Mochamad, 2016). Adapun variabel tersebut ialah:

1) God (Tuhan)

Allah merupakan pencipta alam semesta, semua kekayaan,

hak milik dan sumber-sumber pemasukan merupakan kepunyaan

Allah. Allah mengatur semua hal sesuai dengan cara yang

dihendakinya. Allah menegaskan bahwa diantara kaum muslimin

dilarang saling memakan harta sesama muslimin degan jalan yang

batil kecuali dengan jalan perniagaan.

Page 34: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

16

Batil yang dimaksud disini adalah yang tidak sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah seperti riba, maisyir, gharar. Begitu juga

dengan implementasi pemberdayaan masyarakat, masyarakat

sebagai aktor utama diharapkan tidak melanggar perintah dasar

keagamaan yang dapat merugikan orang lain serta diri sendiri.

Pemberdayaan masyarakat harus bersifat menyeluruh dan

jelas larangannya sehingga masyarakat memiliki wawasan dini

tentang hal yang dilarang selama program pemberdayaan

masyarakat berlangsung. Dalam pengembangan pemberdayaan

masyarakat disini memasukkan unsur tauhid yang diparameterkan

dengan variabel L atau Lam yang berarti Lillah atau ke Allah,

bahwa pencipta tunggal dari kehidupan ini serta segala sesuatu di

muka bumi ini hanyalah milik Allah SWT. Adapun di dalam

penelitian ini variabel Tuhan merupakan faktor eksternal yang

terdiri dari variabel kesehatan dan pendidikan.

2) Human (manusia)

Kehidupan yang lebih baik bagi manusia dan alam, bentuk

kehidupan yang berpandu pada ketentuan-ketentuan pencipta yaitu

keberangkatan dari kepercayaan akan adanya pencipta sebagai

sebab keterciptaanya sesuatu yang ada di dunia. Tuhan

semestaalam dan menempatkan diri sebagai pelayan tuhan

maksudnya hidup karena mencari keridhaan Allah dan tidak lagi

Page 35: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

17

hidup untuk kepentingan sendiri, karena hanya dengan demikian

pemeluh Islam dianggap kaffah dalam beragama.

Sementara itu manusia sebaga khalifah Allah tidak

memiliki apapun, hak manusia terbatas pada hak pemanfaatan dan

pengurusan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan Allah

(Rozalinda, 2014). Makna khalifah manusia pada umumnya yang

diindikasikan sebagai wakil Allah di bumi dalam menjalankan

amanah dan menegakkan hukum-hukum Allah secara kolektif

(Rahim, 2012). Masyarakat yang tergabung dalam program

masyarakat diwajibkan untuk memberikan keuntungan satu sama

lain dan tidak merugikan.

Sehingga program pemberdayaan menjadi suatu program

berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat pada semua orang.

Seperti kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat dengna

memasukan unsur kemanusiaan yang diparameterkan sebagai

variabel S atau sin. Adapun dalam penelitian ini, variabel manusia

merupakan variabel internal yang merupakan variabel sosial

kemanusiaan.

3) Pray (Ibadah)

Ibadah merupakan umpan balik dimana ibadah kita akan

dikembalikan lagi kepada Allah SWT yang telah memberikan

kemaslahatan atau manfaat kepada manusia. Tidak hanya

diarahkan untuk dunia dan akhirat saja melainkan berkaitan dengan

Page 36: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

18

kepentingan perorangan dan kepentingan umum serta

keseimbangan hak dan kewajiban (Rozalinda, 2014).

Dalam program pemberdayaan masyarakat haruslah

memiliki unsur ibadah, dimana selain berfungsi dalam membantu

para mustahik lepas dari belenggu kemiskinan harta, namun juga

melepas belenggu kemiskinan spiritual mustahik sehingga tercipta

kembali mustahik yang cukup akan materi dan kaya akan spiritual.

Faktor ibadah merupakan dimensi ketiga berupa parameter M atau

mim sebagai feedback dari tuhan dan manusia sebagai

penyeimbang berupa nilai ibadah atau imbal hasil yang dicapai.

Dengan peluang yang akan dihasilkan dari sistem ekonomi yang

terjadi. Adapun dalam penelitian ini, variabel ibadah merupakan

faktor refleksivitas yang berupa variabel religiusitas.

Landasan teori yang mengandung 3 aspek internal, eksternal,

dan refleksivitas dideskripsikan dalam Teori H menurut Roikhan (2015)

adalah:

1) Secara sempit teori H diartikan sebagai teori pola dasar tiga dominan

dengan konteks tertentu dalam lima dimensi susunan invarian.

2) Secara luas untuk penggunaan paling umum, Teori H dapat diartikan

sebagai teori konsep dasar pola penciptaan dengan hubungan

tertentu. H berasal dari rumus Hahslm, qur’an surat Al-hijr, juga

singkatan dari huda atau hidup.sedangkan makna teori H antara lain:

Page 37: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

19

a) Sebuah himpunan utuh/ sistem menyeluruh/ bagian terintegrasi

akan terdiri dari 3 unsur utama yaitu primer

(pencipta/internediari), sekunder (ciptaan/penerima), tersier

(ibadah/pemancar) yang bisa bermuatan positif atau negatif.

b) Tiga unsur tersebut akan memenuhi pernyataan bahwa sekunder

di bawah primer akan melakukan tertier. (Manusia diciptakan

Tuhan untuk ibadah).

2. Pemberdayaan Masyarakat

a. Definisi Pemberdayaan Masyarakat

Menurut KBBI, pemberdayaan berasal dari kata daya yang

berarti kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak.

Sedangkan pemberdayaan itu sendiri berarti suatu proses maupun cara

yang digunakan untuk melakukan sesuatu tersebut. sehingga dapat

diartikan bahwa pemberdayaan masyarakat ialah suatu proses tindakan

yang ditunjukan kepada masyarakat dalam melakukan sesuatu sesuai

dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Blanchard (2001) mendefinisikan bahwa

pemberdayaan sebagai upaya untuk menguraikan belenggu yang

membelit masyarakat terutama yang berkaitan dengna pengetahuan,

pengalaman, dan motivasi. Sedangkan secara garis besar, berbagai

pandangan dan definisi mengenai pemberdayaan dapat dikelompokkkan

kedalam dua aliran (Sri Widayanti, 2012).

Page 38: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

20

Pertama, ialah pandangan yang berkembang dikalangan para

aktivis sosial pada tahun 1970an, yang pada waktu tersebut sebagian

besar menganut kerangka kerja developmentalis.

Kedua, ialah pandangan anti-developmentalisme yang

mulai berkembang pada tahun 1980an, yang mempertanyakan

gagasa dasar dari diskursus pembangunan. Secara umum dapat

dilihat perbedaan pandang mengenai definisi pemberdayaan

masyarakat yang diusung oleh kelompok pendukung

Developmentalisme dan kelompok pendukung Anti-

Developmentalis.

Tabel 2.1.

Perbedaan Pandangan Dalam Pemberdayaan

Konsep

Pemberdayaan

Developmentalisme Anti-Developmentalisme

Definisi 1. Dekonsentrasi

kekuatan.

2. Kesadaran politis.

3. Memperbesar

akses terhadap

proses dan hasil-

hasil pembangunan

(partisipasi).

1. Upaya pembebasan

dari determinisme

dan kekuasaan

absolut (liberasi).

Page 39: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

21

Sasaran 1. Merubah korban

(victim) menjadi

pelaku (actor)

pembangunan.

2. Meningkatkan

partisipasi

masyarakat.

1. Menciptakan sistem

dan struktur politik.

2. Ekonomi dan budaya

yang lebih adil.

Strategi 1. People Centered

Development.

2. Communit Based

Development.

3. Community Driven

Development.

1. Conscientization.

2. Popular Education.

Program 1. Inpres Desa

Tertinggal (IDT).

2. Bantuan Langsung

Tunai (BLT).

1. Pendidikan

penyadaran.

2. Menciptakan sistem

ekonomi alternatif.

Page 40: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

22

3. Program

kemitraan.

4. Jaringan Pengaman

Sosial (JPS), dll

3. Serikat buruh, dll.

Indikator 1. Kemandirian.

2. Partisipasi.

1. Terbangunnya

kesadaran kritis.

2. Terciptanya struktur

politik tanpa represi.

3. Ekonomi tanpa

eksploitasi dan

budaya tanpa

hegemoni.

Sumber: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, Vol. 1, No.1

Pemberdayaan merupakan proses rekonstruksi hubungan

antara subyek dan obyek. Proses ini mensyaratkan adanya

pengakuan subyek atas kemampuan atau power yang dimiliki

obyek. Secara garis besar, proses ini melihat pentingnya flow of

power (transfer kekuasaan) dari subyek ke obyek. Pemberian

kekuasaan, kebebasan dan pengakuan dari subyek ke obyek dengan

Page 41: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

23

memberinya kesempatan untuk meningkatkan hidupnya dengan

memakai sumber daya tersebut. pada akhirnya, kemampuan

individu miskin untuk dapat mewujudkan harapannya dengan

pemberian pengakuan oleh subyek merupakan bukti bahwa

individu tersebut memiliki kekuasaan/daya.

Dengan kata lain, mengalirnya daya ini dapat terwujud

suatu upaya aktualisasi diri dari obyek untuk meningkatkan

hidupnya dengan memakai daya yang ada padanya serta dibantu

juga dengan daya yang dimiliki subyek. Dalam pengertian yang

lebih luas, hasil akhir dari proses pemberdayaan adalah beralihnya

fungsi individu yan semula obyek menjadi subyek (yang baru),

sehingga relasi sosial yang ada nantunya hanya akan ditandai

dengna relasi antar subyek (lama) dengan subyek (baru) yang lain

atau proses pemberdayaan adalah mengubah pola relasi lama

subyek-obyek menjadi relasi subyek-subyek (Syaiful Bahri, 2005).

Upaya pemberdayaan dapat juga dilakukan melalui 3 (tiga)

jurusan (Kartasasmita, 1995) yaitu:

1) Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat

berkembang. Titik toalknya adalah pengenalan bahwa setiap

manusia dan masyarakat memiliki potensi (daya) yang dapat

dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun

daya itu dengan mendorong, emberikan motivasi, dan

Page 42: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

24

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta

berupaya untuk mengembangkan.

2) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat

(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah yang

lebih positif dan nyata, penyediaan berbagai masukan (input), serta

pembukaan akses ke berbagai peluang yang akan membuat

masyarakat menjadi makin berdaya dalam memanfaatkan peluang.

3) Memberdayakan mengandung arti melindungi. Dalam proses

pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi semakin lemah,

dan menciptakan kebersamaan serta kemitraan antara yang sudah

maju dan yang belum maju/berkembang. Secara khusus perhatian

harus diberikan dengan keberpihakan melalui pembangunan

ekonomi rakyat, yaitu ekonomi usaha kecil termasuk koperasi, agar

tidak makin tertinggal jauh, melainkan justru dapat memanfaatkan

momentum globalisasi bagi pertumbuhannya.

b. Ukuran Kesejahteraan Masyarakat Desa

Menurut Kementrian Dalam Negeri Indoonesia, di tahun 2015

tercatat 74.754 desa di Indonsia. Bahkan jumlah ini naik dari tahun

sebelumnya yaitu sebanyak 74.093. pertumbuhan jumlah desa ini

diakibatkan dari pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi, dan

ditunjang dengan luas wilayah yang sangat besar sehingga membuat

Indonesia semenjak berdiri memang berasal dari pedesaan. Pemerintah

dalam hal ini menyadari betul bahwa desa harus dibangun dan

Page 43: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

25

diberdayakan, atas dasar ini pemerintah mengeluarkan Undang-Undang

No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dalam undang-undang ini diatur

segala peraturan mengenai desa, dan juga mengesahkan desa untuk

mendapatkan anggaran dari pemerintah atau yang bisa disebut dengan

Dana Desa. UU ini juga mengatur kewenangan desa sehingga warga

desa bisa memanfaatkan sumber daya di desa dengan seluas-luasnya

tetapi tetap dalam koridor aturan yang berlaku dan diatur di dalam

Undang-Undang.

Akan tetapi, dalam membangun dan memberdayakan desa tentu

diperlukan adanya suatu pengukuran standar sebagai acuan bagi

stakeholder seperti pemerintah guna perencanaan pengembangan desa

dengan tepat. Hal ini juga penting bagi lemabaga zakat dalam

menyalurkan dana zakat untuk desa agar perencanaan program zakat

lebih presisi sesuai dengan sumber daya yang dimiliki desa. Baik

sumber daya alam maupun manusia. Terlebih, indeks ini dapat menjadi

bahan evaluasi program pemberdayaan atau pengembangan yang

dilakukan di desa. Oleh karena itu, indeks ini dapat mencakup dimensi

serta variabel yang tepat untuk mengukur perkembangan desa secara

komprehensif.

The Organisation for Economic Co-operation and Development

(OECD), organisasi ekonomi yang terdiri dari 35 negara anggota,

mengukur perkembangan desa pada 4 elemen utama. Yaitu :

Page 44: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

26

1) Populasi dan migrasi : kepadatan penduduk, perubahan lahan yang

digunakan, struktur, rumah tangga, dan komunitas.

2) Kesejahteraan sosial dan keadilan: pendapatan, rumah, pendidikan,

kesehatan, dan keamanan.

3) Struktur ekonomi dan kinerja: tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja,

sektor, produktifitas, dan investasi.

4) lingkungan dan keberlanjutan: topografi dan ikliim, perubahan

penggunaaan lahan, habitat dan spesies, tanah dan air, kualitas air.

Bryden (2002) membagi isu perkembangan desa ke dalam 3

bidangn, bidang pertama yaitu kualitas hidup dan kesejahteraan

sosial yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, pemerintah lokal,

rumah, keamanan, dan pendapatan. Kemudian bidang selanjutnya

yaitu struktur ekonomi dan kinerja yang mencakupi usaha,

agrikultur, diversifikasi dan produktifitas, infrastruktur,

ketenagakerjaan. Bidang terakhir yaitu demografi yang meliputi

kepadatan penduduk, budaya, migrasi, perubahan struktur.

Huggins (2004) membuat European Competitiveness Index

yang terdiri dari 5 variabel, yaitu kreatifitas, kinerja ekonomi,

infrastruktur dan aksesibilitas, tingkat pengetahuan tenaga kerja,

dan pendidikan. Indeks ini dapat digunakan untuk mengukur

tingkat daya saing daerah yang tergabung dengan eropa. Menurut

Huggins dan Davies, mengidentifikasi, memahami, dan mengukur

Page 45: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

27

daya saing dapat menjadi masukan untuk membuat kebijakan-

kebijakan yang dapat meningkatkan perekonomian daerah.

Kemudian Agarwal, dkk (2009) mengukur perkembangan

desa secara spesifik dari perekonomiannya. Kinerja perekonomian

desa dapat diukur dari faktor produktifitas (SDM) yang meliputi

keahlian, investasi, dan usaha. Kemudian dapat diukur dari faktor

aksesibilitas, dan faktor-faktor lain seperti struktru ekonomi,

infrastruktur pemerintah, jalan, dan ketersediaan lapangan kerja.

Irawati, dkk (2012) dalam penelitiannya mengukur tingkat

daya saing daerah dengan melihat dari 3 variabel yaitu ekonomi

(NIlai tambah, tabungan, kinerja sektoral), SDM (tenaga kerja,

pendidikan, tingkat pengangguran), infrastruktur dan SDA (modal

alamiah, modal fisik) dengan tujuan untuk melihat sejauh mana

daerah-daerah tersebut memiliki kemampuan untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan yang ada di daerahnya dan

kemampuan untuk berkembang.

Komisi eropa membuat indikator perkembangan daerah

yang disebut dengan Regional Competitiveness Index (2013)

dengan membagi ke dalam 3 dimensi besar.

1) Grup dasar: institusi, stabilitas makroekonomi, infrastruktur,

kesehatan, dan pendidikan dasar.

2) Grup efisiensi: pendidikan tinggi, efisiensi tenaga kerja, ukuran

pasar.

Page 46: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

28

3) Grup inovasi: kesiapan teknologi, bisnis yang terkini, dan inovasi.

Studi yang dilakukan oleh Abdullah (2002)

mengungkapkan bahwa indikator dalam mengukur daya saing

daerah dapat dilihat dari 9 indikator yaitu perekonomian daerah,

keterbukaan, sistem keuangan, ilmu pengetahuan dan teknologi,

infrastruktur dan sumber daya alam, manajemen dan ekonomi

makro, sumber daya manusia, kelembagaan, governance dan

kebijakan pemerintah. Sementara itu, indikator ekonomi makro

adalah indikator yang saling berhubungan dengan indikator-

indikator lainnya sehingga pada implementasinya memerlukan

pengelolaan yag terintegrasi dan berkesinambungan.

Sementara itu pemerintah Indonesia telah mengeluarkan 2

indeks desa. Yaitu Indeks Pembangunan Desa tahun 2014 yang

dibyuat oleh Bappenas dan BPS, kemudia tahun 2015 Kementrian

Desa membuat Indes Desa Membangun. Tentunya dengan adanya

kedua indeks ini dapat memberikan gambaran kondisi

perkembangan desa di Indonesia. akan tetapi, walau kedua indeks

ini mengukur perkembangan desa di Indonesia. akan tetapi, walau

kedua indeks ini mengukur perkembangan desa tetap mereka

mempunyai perbedaan metodologi, dan klasifikasi desa.

Indeks Pembangunan Desa (2014) yang dibuat oleh

Bappenas dan BPS mengukur tingkat perkembangan desa dari 5

dimensi:

Page 47: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

29

1) Pelayanan dasar: pendidikan, kesehatan.

2) Kondisi Infrastruktur: sarana, prasarana, pengembangan ekonomi

lokal, dll.

3) Aksesibilitas angkutan umum, jarak daerah, dan waktu tempuh, dll.

4) Pelayanan umum: lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat

(mengacu pada data potensi desa BPS).

5) Penyelenggaraan pemerintah: kelengkapan pemerintahan desa,

otonomi desa asset/kekayaan desa, dan kualitas SDM.

Kemudian Indeks Desa Membangun (2015) yang dikeluarkan

oleh Kementrian Desa, mengukur tingkat perkembangan desa dari 3

dimensi:

1) Sosial: kesehatan, pedidikan, modal sosial, dan pemukiman.

2) Ketahanan ekonomi: keragaman produksi masyarakat, tersedia pusat

perdagangan, akses disribusi, akses ke lembaga keuangan, lembaga

ekonomi, keterbukaan wilayah.

3) Ekologi: kualitas lingkungan, potensi/rawan bencana alam.

Kemudian di dalam Indeks Desa Zakat ialah terdapat

indikator religiusitas sebagai tambahan indikator, hal ini karena

tingkat religKemudian di dalam Indeks Desa Zakat ialah terdapat

indikator religiusitas sebagai tambahan indikator, hal ini karena

tingkat religiusitas menjadi pembeda dengan indeks perkembangan

desa yang telah ada sebelumnya.

Page 48: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

30

Penelitian terdahulu yang pernah dibuat salah satunya adalah

El Menoauar dan Stiftung (2014) dalam mengukur tingkat

religiusitas muslim di Jerman menggunakan multidimensional model

Glock. Dimensi Glock terbagi ke dalam 5 dimensi yaitu keyakinan

dan ketaatan, ritual, pengalaman spritual, pengetahuan agam, dan

konsekuensi agama.

Beik dan Arsiyanti (2014) dalam risetnya mengeluarkan

Indeks CIBEST yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemiskinan

materian dan spiritual mustahik. Dari aspek spiritual yang dilihat

dari 3 dimensi yaitu ibadah, keluarga, dan kebijakan pemerintah.

Pada dimnesi ibadah, terdapat variabel solat dan puasa yang masing-

masing mempunyai indikator penilaian. Aspek spiritual ini berperan

penting untuk mengukur tingkat spiritualitas yang mana jika secara

materi mustahik sudah diatas garis kemiskinan tetapi tingkat spritiual

dibawah standar maka akan dianggap miskin spiritual.

c. Hubungan Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Tujuan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari kebijakan

pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat di dalam UU. Nomor

25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional

(PROPENAS) Tahun 2000 – 2004 dan Program Pembangunan Daerah

(BAPPEDA), yang menyatakan bahwa tujuan pemberdayaan

masyarakat adalah meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui

Page 49: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

31

penguatan lembaga dan organisasi masyarakat setempat,

penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial masyarakat,

peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna membantu

masyarakat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan

politik.

Sedangkan tujuan Zakat Community Development (ZCD) yang

telah dijalankan oleh BAZNAS di daerah – daerah di Indonesia ialah :

1) Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian mustahik/penerima

manfaat tentang kehidupan yang berkualitas.

2) Menumbuhkan partisipasi menuju kemandirian masyarakat.

3) Menumbuhkan jaringan sosial ekonomi kemasyarakatan.

4) Menciptakan program pemberdayaan yang berkelanjutan dalam

mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

Dari 2 sumber diatas, dapat diketahui bahwa beberapa tujuan

masing-masing dari pemberdayaan masyarakat berbeda tergantung

tujuan dari lembaga tersebut, namun tetap memiliki tujuan yang

sama yaitu dalam membangun kesejahteraan masyarakat. proses

pembangunan sendiri mau tidak mau merupakan proses yang

melibatkan perubahan dalam lembaga-lembaga dan perlembagaan

tradisionil sebelumnya, kadang-kadang mengubah fungsinya,

kadang-kadang menghentikan fungsi semulanya sama sekali (Phil

dkk, 1979), sehingga tujuan masing-masing program pemberdayaan

disusun berdasarkan lembaga yang menjalankan program tersebut.

Page 50: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

32

Salah satu dari bentuk kesejahteraan masyarakat ialah dengan

peningkatan pendapatan. Hal ini sebagaimana pendapat BPS bahwa

indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan

seseorang ada 8 (delapan), yaitu: 1. pendapatan, 2. Konsumsi atau

pengeluaran keluarga, 3. Keadaan tempat tinggal, 4. Fasilitas

tempat tinggal, 5. Kesehatan anggota keluarga, 6. Kemudahan

mendapatkan pelayanan kesehatan, 7. Kemudahan memasukkan

anak kejenjang pendidikan, 8. Kemudahan mendapatkan fasilitas

transportasi.

Pemberdayaan masyarakat dapat diarahkan pada enabling

yaitu terciptanya iklim yang mampu mendorong berkembangnya

potensi masyarakat, empowering yaitu potensi yang dimiliki oleh

masyarakat lebih yang diperkuat kembali serta protecting yaitu

potensi masyarakat yang lembah dalam segala hal perlu adanya

perlindungan secara seimbang agar persaingan yang terbentuk

berjalan secara sehat sebagai upaya menjadikan masyarakat memiliki

kemampuan dalam menjalankan usaha sehingga dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat (Femy M. G. & Very Y Londa, 2014).

Pemberdayaan usaha kecil menengah sebagai salah satu bukti

upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pendapatan.

Modal usaha yang diberikan kepada masyarakat mampu

meningkatkan pendapatan usaha kecil, karena tingginya tingkat

pemberian kredit yang ada akan mampu menambah modal kerja dari

Page 51: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

33

suatu usaha sehingga berpengaruh pada pendapatan usahanya

(Simorangkir, 2005 dalam Feiby dkk, 2015: 12).

Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat yang berjalan

harus dapat menangani tingkat kesulitan pada masyarakat dalam hal

pendapatan. Sehingga pihak penyelenggara dapat menyusun setiap

langkah proses guna membantu para masyarakat mengatasi

masalahnya. Salah satunya dengan cara menguatkan faktor penentu

dominan yang berada di tengah-tengah masyarakat guna

meningkatkan pendapatan mereka.

3. Zakat

a. Pengertian Dan Peran Zakat

Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang diwajibkan kepada

seluruh kaum Nabi Muhammad SAW untuk menjalankannya. Kata

zakat merupakan kata dasar dari zaka yang berarti berkah, tumbuh dan

berkembang. Menurut Basri (2001) Secara etimologi, zakat memiliki

beberapa makna yang diantaranya adalah suci. Maksudnya adalah suci

dari dosa dan kemaksiatan. Selain itu, zakat bisa bermakna tumbuh dan

berkah, adapun secara syar’I zkaat adalah sedekah tertentu yang

diwajibkan dalam syariah terhadap harta orang kaya dan diberikan

kepada orang yang berhak menerimanya. Dari segi fikih, zakat berarti

“sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk

diserahkan kepada orang-orang yang berhak” (Yusuf Qardawi, 2004).

Page 52: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

34

Perintah zakat sudah tertulis di dalam Al-Qur’an, sebagaimana

Allah SWT bersabda yang artinya “pungutlah sedekah dari kekayaan

mereka: kau bersihkan dan sucikan mereka dengan zakat itu”(Q.S

9:110).

Nash Al-quran tentang zakat diturunkan dalam dua periode,

yaitu periode Makkah sebanyak 8 ayat, sedangkan periode Madinah

sebanyak 24 ayat. Perintah zakat yang diturunkan pada periode

Makkah, baru merupakan anjuran untuk berbuat baik kepada fakir

miskin dan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Sedangkan yang

diturunkan pada periode Madinah, merupakan perintah yang telah

menjadi kewajiban mutlak (Pusat Pengkajian dan Pembangunan

Ekonomi Islam: 2008).

Allah SWT menyuruh umat Islam agar mengeluarkan sebagian

harta dari kekayaannya untuk dibagikan kepada orang-orang yang

berhak dengan tujuan agar membersihkan serta mensucikan diri

mereka dari harta yang telah didapatkannya. Allah SWT juga telah

menjelaskan siapa-siapa saja golongan yang berhak menerima zakat.

Disebutkan di dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 58-60 yang

berarti :

“sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah bagi fakirmiskin, para

amil, para muallaf yang dibujuk hatinya, mereka yang diperhamba

(budak), orang-orang yang berhutang, yang berjuang di jalan Allah

SWT, dan orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

Page 53: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

35

ketetapan yang diwajibkan Allah SWT dan Allah SWT maha

mengetahui lagi maha bijaksana”

Penetapan terhadap kedelapan golongan tersebut bukan berarti

harta zakat wajib dibagikan kepada mereka. Dana zakat boleh

dialokasikan kepada delapan golongan tersebut jika dimungkinkan dan

memadai. Namun, zakat boleh saja hanya diberikan kepada salaah satu

dari golongan tersebut (Basri, 2001). Hal ini serupa dengan apa yang

diriwayatkan dari An-Nasa’i “jika harta zakat banyak dan cukup untuk

dibagikan kepada delapan golongan, maka harus dibagikan. Namun,

jika tidak memadai boleh diberikan hanya pada satu golongan”.

Adapun golongan 8 tersebut menurut Basri (2008) ialah :

1) Fakir dan Miskin

Fakir dan miskin merupakan elemen masyarakat yang sangat

membutuhkan uluran tangan orang lain. Tujuan utama adanya zakat

adalah untuk menghilangkan kefakiran dan memenuhi kebutuhan

manusia. Karena itu, fakir dan miskin merupakan prioritas utama

atas dana zakat. Sebenarnya terdapat perbedaan antara fakir dan

miskin. Al-Mawardi menjelaskan bahwa fakir adalah orang yang

tidak mempunyai sesuatu, sedangkan miskin adalah orang yang

mempunyai sesuatu tapi tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.

Kondisi fakir lebih buruk dari kondisi miskin.

2) Amil

Page 54: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

36

Merupakan orang yang bertugas untuk menarik, menyimpan,

dan mendistribusikan dana zakat ataupun sebuah lembaga yang

bertugas dalam mengelola dana zakat. Amil berhak mendapatkan

zakat atas jerih payah yang dilakukan sebagai kompensasi

walaupun tergolong mampu. Ulama fiqh mensyaratkan bahwa amil

harus seorang muslim, mempunyai kecakapan, berpengetahuan,

dan amanah.

3) Muallaf

Diriwayatkan oleh Ah-Thabari dari Qathadah bahwa

muallaf adalah orang yang hatinya memiliki kecondongan terhadap

islam. Oleh karena itu, diperlukan dorongan dan bantuan agar

keimanan dan kecondongannya semakin kuat terhadap islam.

Perlindungan dan bantuan tersebut dimaksudkan untk menjaga dan

menguatkan keyakinan yang dimiliki seseorang.

4) Hamba Sahaya

Budak merupakan salah satu pilar penopang kehidupan

ekonomi dan masyarakat pada zaman dulu. Dan Islam datang

untuk menghapus sistem tersebut dari kehidupan. Namun,

penghapusan tersebut tidak mungkin dilakukan dengan sekali

langkah, karena akan menimbulkan kerusakan bagi kehidupan

ekonomi dan sosial masyarakat. Islam mengupayakan langkah

bertahap untuk menghapus sistem budak tersebut, diantarana

konsep mukatabah. Dengna konsep tersebut, seorang budak bisa

Page 55: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

37

membeli dirinya sendiri dari tuannya. Dan budak mukatabah

berhak mendapatkan bagian dari dana zakat untuk membantu

dirinya guna melepaskan dirinya dari status budak

5) Gharimin

Merupakan orang yang terlilit utang dan tidak digunakan

untuk bermaksiat kepada Allah. Kebangkruan tersebut muncul dari

hasil usahanya dalam menghidupi diri dan menafkahi keluarga.

Konsep ini merupakan bagian dari jaminan sosial diantara individu

masyarakat. utang yang diderita oleh gharim bisa saja merupakan

akibat dari usaha untuk membangun sebuah fasilitas demi

kemashlahatan bersama, seperti rumah sakit, madrasah dan

lainnya.

6) Fi Sabilillah

Adalah seorang mujahid yang berangkat perang untuk

menegakkan agama Allah. Dalam hal ini termasuk orang-orang

yang menuntut ilmu di jalan Allah. Mereka berhak mendapatkan

zakat untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti makanan,

peralatan perang, atau kebutuhan lainnya.

7) Ibnu Sabil

Merupakan orang yang bepergian dan kehabisan bekal

dalam perjalanannya serta bukan untuk bermaksiat kepada Allah.

Zakat yang diberkan meurpakan bentuk dari kepedulian dan

jaminan sosial kemasyarakatan. Pada masa Umar bin Khattab Ra

Page 56: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

38

telah didirikan rumah khusus untuk membantu para musafir yang

kehabisan bekal, rumah tersebut bernama “Dar ad-Daqiq” begitu

juga pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz.

Zakat wajib dikeluarkan atas setiap muslim yang merdeka, yang

memiliki satu nishab dari salah satu jenis harta yang wajib dikeluarkan

zakatnya. Mengenai nishab yang disyaratkan ialah:

1) Hendaklah berlebih dari kebutuhan-kebutuhan penting atau vital bagi

seseorang, seperti untuk memenuhi kebutuhan papan, sandang dan

pangan maupun sarana untuk mencari nafkah.

2) Berlangsung selama satu tahun masa (tahun hijrah), permulaannya

dihitung dari saat memiliki nishab, dan harus cukup selama satu

tahun penuh. Seandainya terjadi kekurangan di tengah tahun, lalu

kembali cukup, maka permulaan tahun dihitung saat cukupnya itu

(Sayying Sabiq, 1982)

Chapra (2000) mengatakan bahwa “zakat mempunyai dampak

positif di negara-negara muslim. Ia akan meningkatkan ketersediaan

dana bagi investasi. Pembayaran zakat pada kekayaan termasuk emas,

perak, dan harta yang tersimpan, akan mendorong para pembayar zakat

untuk mencari pendapatan dari kekayaan mereka, sehingga mampu

membayar zakat, tanpa mengurangi kekayaan”.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa peran zakat

sangat berguna bagi negara yang mengadopsi serta menjalankan sistem

zakat. Sehingga negara-negara tersebut dapat terbantu secara keuangan

Page 57: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

39

publik maupun secara kebijakan fiskal dalam membangun negaranya.

Seperti yang disampaikan oleh Nasution dkk (2006: 208) bahwa “zakat

merupakan komponen utama dalam sistem keuangan publik sekaligus

kebijakan fisakal yang utama dalam sistem ekonomi islam”.

b. Zakat Produktif

Secara artian KBBI, produktif berarti bersifat atau mampu

menghasilkan, mendatangkan manfaat serta menguntungkan, mampu

menghasilkan terus dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-

unsur baru. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa zakat

produktif ialah zakat yang dapat mendatangkan efek menguntungkan

bagi penerimanya (mustahiq) serta menjadikan penerimanya mampu

menghasilkan suatu manfaat dari zakat yang diberikan.

Zakat yang diberikan kepada mustahiq akan berperan sebagai

pendukung peningkatan ekonomi mereka apabila dikonsumsikan pada

kegiatan produktif. Pendayagunaan zakat produktif sesungguhnya

mempunyai konsep perencanaan yang cermat seperti mengkaji

penyebab kemiskinan, ketidakadaan modal kerja, dan kekurangan

lapangan kerja, dengan adanya masalah tersebut maka perlu adanya

perencaan yang dapat mengembangkan zakat bersifat produktif

tersebut (Mila Sartika, 2008).

Secara umum, pendistribusian zakat yang sering dilakukan

berupa zakat konsumtif kepada para mustahiq. Zakat konsumtif

merupakan zakat yang diberikan kepada 8 asnaf untuk memenuhi

Page 58: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

40

kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi zakat konsumtif kurang membantu

jika terus dilakukan dalam jangka panjang karena sifatnya yang

memenuhi kebutuhan harian dan akan habis tanpa menghasilkan. Maka

dari itu, diperlukan juga pola pendistribusian zakat yang bersifat zakat

produktif kepada para mustahiq (Achsan, Kroos, dan Fitriana, 2016).

Dalam Nafiah (2015) menurut A. Qodri Azizy (2004) bahwa

zakat hendaknya tidak sekedar konsumtif, maka idealnya zakat

dijadikan sumber dana umat. Penggunaan zakat untuk konsumtif

hanyalah untuk hal-hal yang bersifat darurat. Artinya, ketika ada

mustahik yang tidak mungkin dibimbing untuk mempunyai usaha

mandiri atau memang untuk kepentingan mendesak, maka penggunaan

konsumtif dapat dilakukan.

Tindakan pengelolaan zakat memberikan sebuah arahan bahwa

dana zakat yang telah dihimpun seharusnya bisa di distribusikan

kepada penerima (Mustahik) yang layak di dalam bentuk program

yang berbasis konsumtif maupun produktif. Ketentuan penggunaan

dalam pelaksanaan program zakat konsumtif adalah dengan

mendistribusikannya ketika program zakat produktif berjalan, dimana

kegiatan tersebut menggunakan utilitas program zakat produktif

sebagai syarat.

Tujuannya ialah untuk menyediakan sumber daya yang dapat

memenuhi kebutuhan jangka pendek Mustahik, sementara fokus

selanjutnya ialah menciptakan sumber daya berkelanjutan yang

Page 59: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

41

memenuhi kebutuhan jangka panjang Mustahik dan meningkatkan

tingkatan mereka menjadi Muzakki. Perencanaan kedua program ini

diharapkan dapat mewujudkan dua tujuan dasar pengelolaan zakat

sbeagimana tercantum pada UU tentang fungsi zakat. Yaitu: 1). Untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan pada manajemen

zakat dan 2). Untuk meningkatkan manfaat zakat dalam mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan (Beik dan

Arsyianti, 2015).

Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan dana zakat akan lebih baik jika dapat berdampak jangka

panjang dan berkelanjutan dalam membangun masyarakat yang

membutuhkan (mustahiq), dalam hal ini ialah zakat produktif

sebaiknya lebih di prioritas utamakan ketimbang zakat konsumtif jika

tidak dalam keadaan mendesak.

Hal ini dipertegas dalam Anwar (2017) menurut Ridwan (2005)

Pemberdayaan zakat harus mempunyai nilai positif terhadap yang

menerimanya (mustahiq) secara ekonomi maupun sosial. Dari sisi

ekonomi, mustahiq diminta harus memiliki kehidupan yang lebih baik

dan mandiri. Sedangkan dalam sisi sosial, mustahik diwajibkan untuk

hidup di dalam kesetaran komunitas satu sama lain.

Dengan demikian, pada tahap pertama dalam pelaksanaan

zakat produktif, harus bisa melatih mustahiq untuk merubah kebiasaan

mereka. Hanya dengan perubahan perilaku , kemiskinan dapat diatasi

Page 60: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

42

dan inilah fungsi pemberdayaan tersebut. Zakat yang bisa diterapkan

secara jangka waktu yang lama seharusnya dapat menguatkan

mustahiq dalam mencapai tahap pembangunan ekonomi. Dimana

program yang bersifat konsumtif hanya sebagai sebuah awalan dan

bersifat sementara, sedangkan program yang bersifat membangun

seharusnya menjadi sebuah prioritas. Sehingga terciptalah

pembentukan karakter mandiri (mustahiq) yang tidak selalu

bergantung pada amil.

c. Pemberdayaaan Masyarakat Menggunakan Dana Zakat Produktif.

Salah satu tujuan penggunaan dana zakat produktif ialah untuk

mensejahterakan golongan mustahik, beberapa wujud bentuknya ialah

dengan cara memberdayakan mustahik. Pemberdayaan mustahik

dengan menggunakan dana zakat haruslah sesuai dan tepat sasaran

sesuai dengan perintah Allah SWT dalam firmannya yang berarti :

“ sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang miskin, amilin, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk

memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah

dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai sesuatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah maha mengetahui lagi

maha bijaksana” (QS: At-Taubah : 60)”

Dari ayat diatas, dapat diambil kesimpulan pendistribusian

dana zakat wajib diberikan kepada yang berhak. Zakat sendiri

Page 61: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

43

memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui

beberapa saluran(Mukhlisin 2009), antara lain:

1) Pengentasan kemiskinan, yang dimana alokasi zakat secara spesifik

telah ditentukan oleh syariat islam didalam Al-Quran surah At-

Taubah ayat 60.

2) Perbaikan distribusi pendapatan, zakat yang diambil dari orang kaya

dan diberikan kepada gologan tertentu. Dengan demikian zakat

mendistribusikan kekayaan dari orang kaya ke golongan yang tidak

mampu di dalam perekonomian, sehingga memperbaiki distribusi

pendapatan.

3) Penciptaan lapangan kerja dengan cara memfasilitasi kerjasama

bisnis melalui pelarangan riba dan penerapan zakat. Sumber

keuangan dilarang menerima fixed rent dan sumber keuangan yang

menganggur akan terkena penalti zakat

4) Jaring pengaman sosial, yaitu perlindungan sosial kepada golongan

yang kurang mampu secara berlapis.

Dalam Mukhlisin (2009), menurut Dr. Abdul A-Hamid

Mahmud Al-Ba’ly, pemberdayaan dalam kaitannnya dengan

penyampaian kepemilikan harta zakat kepada mereka yang berhak

terbagi dalam empat bagian, yaitu sebagai berikut:

1) Pemberdayaan sebagian dari kelompok yang berhak akan harta

zakat, misalnya fakir miskin, yaitu dengan memberikan harta zakat

kepada mereka sehingga dapat mencukupi dan memenuhi kebutuhan

Page 62: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

44

mereka. Selain itu, dengan memberikan modal kepada mereka yang

memiliki keahlian tetapi menghadapi kendala berupa keterbatasan

modal. Baik fakir maupun miskin maupun mereka yang memiliki

keahlian, kepada mereka diberikan harta zakat untuk

memberdayakan mereka sehingga mereka dapat memenuhi

kebutuhan mereka sendiri.

2) Memberdayakan kaum fakir, yakni dengan memberikan sejumlah

harta untuk memenuhi kebutuhan hidup serta memberdayakan

mereka yang tidak memiliki keahlian apapun.

3) Pemberdayaan sebagian kelompok yang berhak akan harta zakat,

yang memiliki penghasilan baru dengan ketidakmampuan mereka.

Mereka itu adlaah pegawai zakat dan para muallaf.

4) Pemberdayaan sebagian kelompok yang berhak akan harta zakat

untuk mewujudkan arti dan maksud zakat sebenarnya selain yang

telah disebutkan diatas. Diantaranya adalah hamba sahaya, mereka

yang di jalan Allah swt.

4. Kemiskinan

a. Definisi dan Macam-Macam Kemiskinan

Kesenjangan merupakan salah satu persoalan dalam paradigma

pembangunan ekonomi di berbagai negara khususnya Indonesia sebagai

negara berkembang. Muculnya kesenjangan ekonomi akan

menimbulkan banyak masalah lain yang bermunculan, seperti penduduk

miskin bertambah, pengangguran meningkat, tingkat kejahatan

Page 63: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

45

meningkat, kualitas pendidikan menurun, kemampuan daya beli

masyarakat menurun (Nurul Huda, 2015).

Menurut Shirazi (1994) dan Pramanik (1993) dalam Beik dan

Arsyianti (2016: 68) “kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu

situasi yang dihadapi oleh seorang individu dimana mereka tidak

memiliki kecukupan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup

yang nyaman, baik ditinjau dari sisi ekonomi, sosial, psikologis,

maupun dimensi spiritual”. Definisi ini memfokuskan kemiskinan pada

ketidakmampuan seseoang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Pendapat di atas menjelaskan bahwa kesenjangan dapat

menimbiulkan adanya kemiskinan di antara masyarakat. Kemiskinan

yang tinggi dapat berarti juga dengan adanya kesenjangan yang tinggi

antara si miskin dan si kaya. Sehingga menjadi masalah bagi

pembangunan ekonomi. Lebih lanjut dijelaskan dalam Beik dan

Arsyanti (2016)

Dalam mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep

kemampuan memenuhi kebutuhan dasar ( basic need approach ).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Pendekatan ini dapat dihitung dengan Headcount Ratio Index, yaitu

persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Sedangkan

Bappenas menggunakan beberapa pendekatan utama untuk

Page 64: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

46

mewujudkan hak dasar masyarakat miskin (terpenuhinya kebutuhan

pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih,

pertahanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa ama dari

perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi

dalam kehidupan sosial politik), yaitu pendekatan kebutuhan dasar,

pendekatan pendapatan, pendekatan kemampuan dasar, dan pendekatan

objektf dan subjektif (BAPPENAS: 2004)

Adapun kemiskinan dibagi menjadi empat bentuk, yaitu:

1) Kemiskinan absolut, kondisi dimana seseorang memiliki pendapatan

dibawah garis kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, perumahan dan

pendidikan yang dibutuhkan untuk bisa hidup dan bekerja.

2) Kemiskinan relatif, kondisi kemiskinan karena pengaruh kebijakan

pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat, sehingga

menyebabkan ketimpangan pada pendapatan.

3) Kemiskinan kultural, mengacu pada persoalan sikap seseorang atau

masyarakat yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau

berusaha memperbaiki tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak

kreatif meskipun ada bantuan dari pihak luar.

4) Kemiskinan struktural, situasi miskin yang disebabkan oleh

rendahnya akses terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu

sistem sosial politik yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan,

tetapi seringkali menyebabkan suburnya kemiskinan.

Page 65: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

47

Kemiskinan juga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1) Kemiskinan alamiah, berkaitan dengan kelangkaan sumber daya

alam dan prasarana umum, serta keadaan tanah yang tandus.

2) Kemiskinan buatan, lebih banyak diakibatkan oleh sistem

moderniasasi atau pembangunan yang membuat masyarakat tidak

dapat menguasai sumber daya, sarana dan fasilitas ekonomi yang ada

secara merata.

Dalam Hani (2017) terdapat empat strategi dasar yang telah

ditetapkan dalam melakukan percepatan penanggulangan

kemiskinan, yaitu:

1) Menyempurnakan program perlindungan sosial.

2) Peringatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.

3) Pemberdayaan masyarakat.

4) Pembangunan yang inklusif.

b. Pandangan Islam Terhadap Kemiskinan

Pandangan ajaran islam mengenai kemiskinan teralin erat dalam

suatu sistem ajaran dengan berbagai aspeknya tentang tatanan

kehidupan islami yang digariskan dalam Al-Quran dan Hadits serta

inspirasi atau tauladan dari sejarah kehidupan para Nabi dan Rasul serta

para Khulafaur Rasyidin dan penerusnya. Dalam beberapa literatur,

pada umumnya uraian kemiskinan merupakan bagian tak terpisahkan

dalam Islam yang meliputi uraian tentang harta, pedangangan, jual beli,

Page 66: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

48

keadilan, kekayaan dan kemiskinan beserta sebab dan akibatnya serta

cara-cara penanggulangan.

Penyebab kemiskinan juga dapat disimpulkan dari beberapa

anjuran, peringatan dan larangan Allah dal Al-Quran dan sabda

Rasulallah dalam kehidupan bermasyarakat. Di antaranya adalah seperti

yang disimpulkan oleh Jalaludin Rahmat (1983) dalam Ahmad Sanusi

(1999) bahwa Allah SWT menyebutkan penyebab kemiskinan adalah

karena kecenderungan untuk menggunakan sumber-sumber daya secara

rakus dan kecintaannya berlebih-lebihan kepada harta benda.

Lebih tegas Jalaludin mengatakan bahwa Islam memandang

kemiskinan sebagai akibat dari sistem sosial yang timpang dan

kekurangan solidaritas sosial dan dari sunnah sayyiah (kebiasaan buruk)

di masyarakat. Sunnah hasanah ialah memandang kemiskinan sebagai

masalah sosial yang pemecahannya harus dilakukan lewat aksi sosial,

sedangkan Sunnah Sayyiah ialah memperlakukan kemiskinan sebagai

masalah individu-individu yang bersangkutan.

5. Sosial kemanusiaan

a. Pengertian Sosial Kemanusiaan

Menurut KBBI, sosial berarti sesuatu yang berkenaan dengan

masyarakat atau seseorang yang suka memperhatikan kepentingan

umum. Sedangkan kemanusiaan ialah ialah sifat-sifat kemanusiaan.

Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sosial

kemanusiaan ialah sifat-sifat seseorang yang berkenaan dengan

Page 67: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

49

lingkungan masyarakat disekitarnya. Masyarakat ialah sekumpulan

manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama, cukup

lama, yang mendiami suatu wilayah mandiri, memiliki kebudayaan

yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam

kelompok (Horton & Hunt, 1987).

Adapun masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-

kelompok sosial, kebiasaan dan tata kelakuan merupakan petunjuk

bagaimana seharusnya memperlakukan warga-warga kelompok

maupun warga-warga dari kelompok lainnya (Soekanto, 2001).

Masyarakat juga merupakana suatu kebulatan dimana masing-masing

unsur saling mempengaruhi. Dasar semua unsur sosial ialah ikatan

emosional, tad ada konflik antara individual dengan kelompok, oleh

karena individu tunduk kepada tujuan kelompoknya.

Hubungan sosial manusia mencakup suatu interaksi antara

manusia dengan manusia lainnya, interaksi sosial terjadi saat manusia

bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu

tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu

berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Interaksi

sosial dapat terkadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat

kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama

dari terjadinya hubungan sosial.

Sehingga dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa semua

tingkah laku manusia yang berkaitan dengan sosialisasi memerlukan

Page 68: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

50

suatu interaksi serta hubungan antar setiap manusia. Begitu halnya

dengan pemberdayaan masyarakat yang dimana faktor utama dari

setiap kegiatan ialah masyarakat yang saling berhubungan.

b. Sosial Kemanusiaan Sebagai Faktor Internal Pemberdayaan

Masyarakat

Hubungan antar masyarakat tidak dapat terpisahkan dari

terselenggaranya program pemberdayaan masyarakat karena

masyarakat merupakan aktor utama dalam pelaksanaan program

tersebut. keterlibatan masyarakat terhadap proses pemberdayaan

masyarakat dapat menjadi faktor pendukung tingkat keberhasilan.

Mengikutsertakan seluruh golongan masyarakat dalam perencanaan,

pengambilan keputusan, dan pelaksanaan program dapat membuat

pengaruh yang baik bagi jalannya proses program pemberdayaan.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

harkat dan martabat lapisan masyarakat dimana kondisi sekarang tidak

mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelangakan. Dengan kata lain, memberdayakan adalah

meningkatkan kemandirian masyarakat (Syaiful Bahri, 2005). Dimana

tingkat partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dan mendukung

kegiatan pemberdayaan masyarakat. partisipasi juga membantu

golongan yang tidak mampu dalam melihat realitas sosial ekonomi dan

proses desentralisasi yang dilakukan dengan memperkuat “delivery

system” (sistem distribusi di tingkat bawah).

Page 69: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

51

Menurut Soetrisno (1995), ada dua definisi partisipasi yang

beredar di masyarakat, yaitu:

1) Partisipasi rakyat dalam pembangunan sebagai dukungan rakyat

terhadap rencana proyek pembangunan yang dirancang dan

ditentukan tujuannya oleh perencana. Ukuran tinggi rendahnya

partisipasi masyarakat dalam definisi inipun disamakan dengan

kemauan rakyat untuk ikut menanggung biaya pembangunan baik

berupa uang maupun tenaga dalam melaksanakan proyek

pembangunan pemerintah. Dipandang dari sudut sosiologis, definisi

ini tidak dapat dikatakan sebagai partisipasi rakyat dalam

pembangunan melainkan mobilisasi rakyat dalam pembangunan.

2) Partisipasi dalam pembangunan merupakan kerjasama yang erat

antara perencana dan rakyat dalam merencanakan, melaksanakan,

melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan yang telah

dicapai. Ukuran tinggi rendahnya partisipasi rakyat dalam

pembangunan tidak hanya diukur dengan kemauan rakyat untuk

menanggung biaya pembangunan, tetapi juga dengan ada tidaknya

hak rakyat untuk ikut menentukan arah dan tujuan proyek yang

dibangun diwilayah mereka serta ada tidaknya kemauan rakyat untuk

secara mandiri melestarikan hasil proyek itu.

Curtis dkk (1978) menyatakan bahwa partisipasi adalah bentuk

kepedulian akan distribusi kekuasaan di masyarakat, karena itu

merupakan kekuatan yang memungkinkan masyarakat dalam

Page 70: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

52

menentukan kebutuhan mana dan kebutuhan siapa yang akan dipenuhi

melalui pendistribusian sumber daya.

Adapun upaya masyarakat miskin melibatkan diri dalam proses

pembangunan melalui kekuatan yang dimilikinya merupakan bagian

dari pembangunan manusia. Pembangunan manusia merupakan proses

kemandirian (self-reliance), kesediaan bekerjasama dan toleran

terhadap sesamanya dengan menyadari potensi yang dimilikinya. Hal

ini dapat terwujud dengan menimba ilmu dan keterampilan baru, serta

aktif berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan politik

dalam komunitas mereka (Syaiful Bahri, 2005).

6. Pendidikan

a. Definisi Serta Jenjang Pendidikan

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan

menurut Ahmad Tafsir (2005), pendidikan adalah bimbingan atau

didikan secara sadar yang dilakukan oleh pendidik terhadap

perkembangan anak didik, baik jasmani maupun rohani, menuju

terbentuknya kepribadian yang utama.

Page 71: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

53

Dari definisi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan secara

singkat bahwa pendidikan ialah suatu proses pembentukan individu

menjadi individu yang berkembang baik dalam sisi rohani maupun

jasmani. Hal ini sependapat dengan Djumransjah (2004) yang

mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha manusia untuk

menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik

jasmani maupun rohani.

Adapun jenjang pendidikan yang ada di Indonesia sebagaimana

yang ada di dalam UU No. 20 Tahun 2003 ialah sebagai berikut:

1) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang paling dasar. Pendidikan

dasar yang ada di Indonesia diperuntukkan bagi anak usia 7 – 15

tahun yang wajib dalam mengikuti pendidikan dasar. Bentuk

pendidikan dasar ialah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI) dan SMP/MTs

2) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari jenjang

pendidikan dasar. Pendidikan menengah diselenggarakan selama 3

tahun dan terdiri atas Sekolah Menengah Umum (SMU) dan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

3) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan

Page 72: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

54

diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional

yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi atau kesenian.

b. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan

Pada Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemapuan dan

membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan juga berfungsi sebagai sebuah sistem terbuka yang

dimana tidak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa berhubungan

dengan sistem-sistem lain di luar sistem pendidikan. Menurut Endang

Hangestinignsih (2015), ciri-ciri pendidikan sebagai sebuah sistem

terbuka antara lain:

1) Mengimpor energi, materi, dan informasi dari luar. Pendidikan

mendatangkan pengajar, uang, alat-alat belajar, para peserta didik,

dan sebagainya dari luar lembaga pendidikan.

Page 73: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

55

2) Memiliki pemroses. Pendidikan memproses peserta didik dalam

aktivitas belajar dan pembelajaran.

3) Menghasilkan output atau mengekspor energi, materi, dan informasi.

4) Merupakan kejadian yang berantai. Memproses peserta didik (input

pendidikan) merupakan kegiatan yang berulang-ulang dan saling

berkaitan.

5) Memiliki negative entroppy , yaitu suatu usaha untuk menahan

kepunahan dengan cara membuat impor lebih besar daripada ekspor.

Dalam pendidikan hal ini dilakukan dengan cara mengantisipasi

perubahan lingkungan dan memperbaiki kerusakan.

6) Memiliki alur informasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki

diri segala informasi yang terkait dengan pendidikan dimanfaatkan

oleh penyelenggara pendidikan untuk mengambil keputusan dalam

rangka mempertahankan dan memperbaiki pendidikan.

7) Ada kestabilan yang dinamis. Pendidikan selalu dinamis mencari

yang baru, memperbaiki diri, memajukan diri agar tidak ketinggalan

zaman, bahkan berusaha mengantisipasi dan menyongsong masa

depan.

8) Memiliki deferensiasi, yakni spesialisasi-spesialisasi. Dalam

organisasi pendidikan ada bagian pengajaran, keuangan,

kepegawaian, kesiswaan/kemahasiswaan dan sebagainya. Masing-

masing bagian ini masih dapat dipilah-pilah menjadi bagian-bagian

yang lebih kecil lagi.

Page 74: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

56

9) Ada prinsip equifinalty, yaitu banyak jalan untuk mencapai tujuan

yang sama. Para pendidik boleh berkreasi menciptakan cara-cara

baru yang lebih baik dalam usaha memajukan pendidikan.

7. Kesehatan

a. Definisi Kesehatan

Kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan

sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas

dari penyakit atau kelemahan. Adapun menurut UU No. 23 Tahun

1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif

secara sosial dan ekonomis.

Kesehatan mustahik menjadi faktor pendukung dalam

pemberdayaan masyarakat, dimana mustahik yang bertubuh sehat

dapat lebih aktif serta produktif bekerja dibandingkan mereka yang

sedang dalam kondisi sakit. Sebagai contoh, jika ada dua orang

mustahik memiliki sebidang tanah dan bekerja sebagai petani yang

sedang membajak sawahnya untuk penanaman padi. Mustahik pertama

dalam kondisi yang sehat, sedangkan mustahik yang kedua dalam

kondisi tidak sehat. Maka akan dapat disimpulkan jika mustahik yang

sehat dapat mengerjakan pembajakan tersebut secara cepat

dibandingkan mustahik yang sakit.

b. Faktor-Faktor Penentu Peningkatan Derajat Kesehatan

Page 75: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

57

Menurut Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN,

terdapat 4 faktor determinan yang dikaji dalam penentuan peningkatan

derajat kesehatan, yaitu:

1) Perilaku masyarakat

Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat

memegang peranan penting karena budaya hidup bersih dan sehat

harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk

menjaga kesehatannya. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih

dan sehat akan menghasilkan budaya menjaga lingkungan yang

bersih dan sehat. Pembinaan dapat dimulai dari lingkungan

keluarga, sekolah, dan masyarakat. tokoh-tokoh masyarakat

sebagai role model harus diajak turut serta dalam menyukseskan

program-program kesehatan.

2) Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik dan

sosial. Lingkungan fisik yang memiliki kondisi sanitasi buruk,

penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi

udara, air dan tanah dapat menjadi sumber berkembangnya

penyakit. Kondisi lingkungan sosial yang buruk dapat

menimbulkan masalah kejiwaan. Upaya menjaga lingkungan

menjadi tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran

semua pihak.

3) Pelayanan kesehatan

Page 76: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

58

Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangat dibutuhkan.

Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan

pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan

pengobatan dan perawatan kesehatan. Terutama untuk pelayanan

kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat.

kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan

juga mesti ditingkatkan.

4) Genetik

Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi

mudanya. Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita

sebab pada masa inilah perkembangan otak anak yang menjadi aset

kita dimasa mendatang. Bagaimana kualitas generasi mendatang

sangat menentukan kualitas bangsa Indonesia mendatang.

8. Religiusitas

a) Definisi Religiusitas

Menurut KKBI, religius ialah sesuatu yang bersifat keagamaan

atau yang bersangkut paut dengan agama. Agama berasal dari kata Al-

Din, religi (relegere, religare) dan agama. Al-Din dalam undang-

undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa Arab, kata itu

mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan,

kebiasaan. Kata religi dalam bahasa latin ialah mengumpulkan dan

membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama

Page 77: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

59

terdiri dari artian tidak pergi, tetap di tempat atau diwarisi turun

temurun (Harun Nasution, 1974).

Definisi lain mengatakan bahwa religi atau agama sebagai

kecendrungan rohani manusia, yang berhubungan dengan alam

semesta, nilai yang leiputi segalanya, makna yang terakhir, hakikat

dari semuanya itu. Religi ialah mencari nilai dan makna dalam sesuatu,

yang berbeda sama sekali dari segala sesuatu yang dikenal, karena

itulah dikatakan bahwa religi itu berhubungan dengan kudus (tuhan).

Manusia mengakui adanya dan bergantung mutlak pada yang

kudus(tuhan), yang dihayati sebagai tenaga di atas manusia dan di luar

kontrolnya, untuk mendapatkan pertolongan daripadanya, manusia

dengan cara bersama-sama menjalankan ajaran upacara, dan tindakan

dalam usahanya tersebut (Jalaludin, 2012).

b) Dimensi-Dimensi Religiusitas

Menurut Glock dan Stark dalam Fuad Nashori, dkk (2002),

terdapat lima macam dimensi keagamaan, yaitu:

1) Dimensi keyakinan (ideologi)

Dimensi ini berisikan pengharapan-pengharapan dimana

orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologi

tertentu, mengakui kebenaran-kebenaran doktrin tersebut. setiap

agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para

penganut diharapkan akan taat. Dimensi ini mencakup seperti

Page 78: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

60

keyakinan terhadap rukun iman, akhirat, serta percaya terhadap

maslah gaib yang diajarkan agama.

2) Dimensi peribadatan atau praktek agama (ritualistik)

Dimensi ibadah ini dapat diketahui dari sejauh mana tingkat

kepatuhan seseorang dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ibadah

sebagaimana yang diperintahkan oleh agamanya. Dimensi ibadah

juga berkaitan dengan frekuensi, intensitas dan pelaksanaan ibadah

seseorang.

3) Dimensi pengamalan

Aspek ini berkaitan dengan kegiatan pemeluk agama untuk

merealisasikan ajaran-ajaran agama yang dianutnya dalam

kehidupan sehari-hari yang berlandaskan pada etika dan

spiritualitas agama. Dimensi ini menyangkut hubungan manusia

dengan manusia yang lain dan hubungan manusia dengan

lingkungan alamnya.

4) Dimensi ihsan (penghayatan)

Dimensi ini mencakup pengalaman dan perasaan dekat

dengna Allah, perasaan nikmat dalam melaksanakan ibadah,

perasaan bahwa doanya didengan, tersentuh atau tergetar ketika

mendengar asma-asma Allah dan perasaan syukur atas nikmat yang

dikaruniakan oleh Allah dalam kehidupan mereka.

5) Dimensi pengetahuan

Page 79: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

61

Aspek ini berkaitan dengna pengetahuan dan pemahaman

seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya. Orang-orang yang

beragama paling tidak harus mengetahui hal-hal pokok yang mengenai

dasar-dasar keyakinan, dan tradisi-tradisi. Sehingga sumber ajaran

islam tidak sekedar atribut dan hanya sampai dataran simbolisme

eksoterik.

c) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Religiusitas

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap

keagamaan adalah:

1) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial

(faktor sosial)

2) Berbagai pengalaman yang membantu sikap keagamaan, terutama

pengalaman-pengalaman mengenai:

a) Keindahan, keselarasan, dan kebaikan di dunia lain.

b) Konflik moral (faktor moral)

c) Pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif)

3) Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari kebutuhan-

kebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan-kebutuhan

terhadap:

a) Keamanan : jenis kebutuhan ini berhubungan dengan jaminan

keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi

yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa tahuk dan cemas dan

sebagainya.

Page 80: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

62

b) Cinta kasih : kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi

dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan

kekeluargaan.

c) Harga diri: perasaan dihargai oleh orang lain serta pengakuan dari

orang lain.

d) Ancaman kematian.

e) Berbagai proses pemikiran verbal (faktor intelektual)

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Hubungan Sosial Kemanusiaan Terhadap Ekonomi Mustahik

Suatu individu yang berkumpul dengan individu lain dapat

membuat sebuah kelompok, dimana kelompok tersebut memiliki budaya

khas masing-masing. Manusia sebagai makhluk sosial dapat

mengekspresikan maupun mengetahui tingkah laku masing-masing dari

setiap individu dari kelompok tersebut.

Pelaksanaan sosialisasi untuk menciptakan kesepahaman dan

kesamaan persepsi terhadap program dan tujuan program harus dilakukan

secara terus menerus pada seluruh proses pemberdayaan dengan lebih

mendorong dan mengedepankan peranan masyarakat secara lebih aktif

dan seluas-luasnya dalam penyebarluasan informasi serta indentifikasi dan

penyelesaian masalah secara konfrehensif dalam rangka kesinambungan,

pengembangan, dan penyempurnaan program pemberdayaan masyarakat

di masa depan (Abu Bakar dkk, 2015).

Page 81: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

63

Adji Pratikto (2012) kunci dari suatu budaya yang mempengaruhi

kinerja ekonomi suatu kelompok ialah science dan moral. Di dalam

masyarakat yang lebih maju, moralitas dikaitkan dengan legitimasi dari

tujuan, sedangkan science menjelaskan pilihan dari sarana-sarana yang

dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. perbedaan antara science

dan moral akan menyebabkan pembangunan ekonomi melalui

perkembangan teknologi sehingga memungkinkan masyarakat berproduksi

tidak sekedar hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsistence

level). Hal itu berarti bahwa pada saat kepemilikan material lebih tinggi,

maka standar kehidupan masyarakat akan semakin meningkat. Dengan

demikian dari kacamata moralitas, kebutuhan untuk mencuri atau

melakukan korupsi agar tetap hidup akan semakin menurun.

Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa tingkat hubungan

sosial seseorang akan mempengaruhi budaya masing-masing seseorang

bergantung faktor-faktor sosial tersebut. jika seorang warga desa bersosial

dengan warga desa lainnya dengan waktu yang lama, maka akan terbentuk

budaya berbeda dengan warga dari kota, begitupun sebaliknya. Dalam

memperbaiki kondisi perekonomian mustahik melalui program

pemberdayaan ZCD. Pihak penyelenggara wajib membangun suatu sosial

antara mustahik dengan mustahik lainnya dengan baik sehingga budaya

yang terbentuk akan menjadikan para masyarakat produktif dalam bekerja

sehingga dapat membantu menaikkan tingkat perekonomian mereka.

2. Hubungan Pendidikan Terhadap Ekonomi Mustahik

Page 82: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

64

Menurut Hardianto (2017) pendidikan merupakan bagian

terpenting dari proses pembangunan nasional, selain itu pendidikan juga

merupakan penentu ekonomi dari suatu negara. Para ekonom juga

sependapat bahwa sumber daya manusia (human resources) dari suatu

bangsa bukan berbentuk modal fisik ataupun berbentuk material,

melainkan merupakan faktor yang akan menentukan karakter dan

kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi suatu bangsa.

Nugroho (2014) menyatakan bahwa ada 3 (tiga) teori tentang

pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu:

a) Teori modal manusia, teori ini menjelaskan proses dimana pendidikan

memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi. argumensi

yang disampaikan oleh pendukung teori ini adalah manusia yang

memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi yang diukur juga dengan

lamanya waktu sekolah, akan memiliki pekerjaan dan upah yang lebih

baik dibandingkan dengan yang lebih rendah. Apabila upah

mencerminkan produktivitas, maka semakin banyak orang yang

memiliki pendidkan tinggi, maka akan semakin tinggi produktivitas,

sehingga hasilnya ekonomi nasional akan bertumbuh lebih tinggi.

b) Teori alokasi atau reproduksi status, teori ini menyatakan bahwa

tingkat pendidikan tidak selalu sesuai dengan kualitas pekerjaannya,

sehingga orang yang berpendidikan tinggi ataupun rendah tidak

berbeda produktivitasnya dalam menangani pekerjaan yang sama.

Teori ini juga menekankan bahwa dalam ekonomi modern sekarang

Page 83: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

65

ini, angkatan kerja yang berkeahlian tinggi tidak begitu dibutuhkan

lagi karena perkembangan teknologi yang sangat cepat dan proses

produksi yang semakin dapat disederhanakan. Teori ini

memperlakukan pendidikan sebagai suatu lembaga sosial yang salah

satu fungsinya mengalokasikan personil secara sosial menurut strata

pendidikan. Keinginan mendapatkan status lebih tinggi mendorong

orang untuk mengambil pendidikan lebih tinggi. walaupun orang yang

berpendidikan tinggi memiliki proporsi lebih tinggi dalam pendapatan

nasional, akan tetapi peningkatan proporsi orang yang berpendidikan

lebih tinggi dalam suatu bangsa tidak akan secara otomatis

meningkatkan ekspansi ataupun pertumbuhan ekonomi.

c) Teori pertumbuhan kelas, teori ini menjelaskan bahwa fungsi utama

pendidikan adalah menumbuhkan struktur kelas dan

ketidakseimbangan sosial. Pendidikan pada kelompok elit lebih

menekankan pada studi-studi tentang hal bersifat klasik, kemanusiaan

dan pengetahuan lain yang tidak relevan dalam pembangunan ekonomi

masyarakat. sementara pendidikan bagi rakyat kebanyakan dibuat

sedemikian rupa untuk melayani kepentingan kelas yang dominan.

Sebagai hasilnya, proses pertumbuhan kelas menghambat kontribusi

pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

3. Hubungan Kesehatan Terhadap Ekonomi Mustahik

Menurut Tjiptoherijanto (1993), kesehatan dapat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi melalui beberapa cara, seperti perbaikan kesehatan

Page 84: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

66

seseorang akan menyebabkan pertambahan dalam partisipasi tenaga kerja,

perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan pertambahan dalam

partisipasi dalam tingkat pendidikan yang kemudian menyumbang

terhadap pertumbuhan ekonomi, ataupun perbaikan kesehatan

menyebabkan bertambahnya penduduk yang akan membawa tingkat

partisipasi angkatan kerja.

Cesario dkk (1980) dalam Tjiptoherijanto (1993) menjelaskan

hubungan antara program gizi dan pertumbuhan ekonomi. beliau

menyatakan bahwa:

a) Perbaikan di dalam status gizi akan menurunkan tingkat kematian dan

kesakitan, khususnya bagi penduduk usia kerja, sehingga dapat

meningkatkan hari kerja bagi yang sedang melakukan kegiatan kerja.

b) Perbaikan dalam status gizi dan kesehatan tenaga kerja akan

meningkatkan efisiensi kerja melalui peningkatan kemampuan

individualnya. Pengaruh dari program kesehatan serta gizi terhadap

penduduk usia muda akan terlihat pada peningkatan GNP melalui

pertumbuhan ekonomi, yakni dengan bertambahnya tingkat partisipasi

angkatan kerja dan seara tidak langsung melalui tingkat partisipasi

dalam dunia pendidikan.

Adapun menurut WHO (2002) menyebutkan bahwa hubungan

antara kesehatan dan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:

a) Kesehatan dan pembangunan

Page 85: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

67

Pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan

keluarga. Kesehatan adalah dasar bagi produktivias kerja dan

kapasitas untuk belajar di sekolah. Tenaga kerja yang sehat

secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih

produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Keadaan

ini terutama terjadi di negara-negara berkembang, dimana

proporsi terbesar dari angkatan kerja masih bekerja secara

manual.

b) Kesehatan dan kemiskinan

Berbagai indikator kesehatan di negara-negara

berpendapatan rendah dan menegah jika dibandingkan dengna

negara-negara berpendapatan tinggi, memperlihatkan bahwa

angka kesakitan dan kematian secara kuat berkorelasi terbalik

dengan pendapatan. Sebagai contoh, tingkat kematian anak pada

quantil termiskin di Bolivia dan Turki diperkirakan empat kali

lebih besar dibandingkan dengan tingkat kematian pada quantil

terkaya.

c) Kesehatan dan aspek demografis

Hal yang paling merugikan, namun kurang diperhatikan

adalah biaya yang tinggi dari kematian bayi dan anak ditinjau

dari aspek demografi. Keluarga miskin akan berusaha mengganti

anak yang meninggal dengan cara memiliki jumlah anak yang

lebih banyak. Jika keluarga miskin mempunyai banyak anak

Page 86: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

68

maka keluarga tersebut tidak akan mampu melalukan investasi

yang cukup untuk pendidikan dan kesehatan untuk setiap

anaknya. Dengan demikian, tingginya beban penyakit pada

keluarga yang memiliki banyak anak akan menyebabkan

rendahnya investasi untuk kesehatan dan pendidikan untuk setiap

anaknya.

4. Hubungan Religiusitas Terhadap Ekonomi Mustahik

Menurut Glock dan Stark (1968) dalam Mega (2017) merumuskan

religiusitas sebagai komitmen religius (yang berhubungan dengan agama

atau keyakinan iman) yang dapat dilihat melalui aktivitas atau perilaku

individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman yang

dianut. Religiusitas seringkali diidentikan dengan keberagaman.

Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh

keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah serta seberapa dalam

individu dalam menghayati agama yang dianutnya dalam kehidupan

perilaku sehari-hari.

Adapun menurut Mochammad Nadjib (2013), menurut Max

Weber (1987) meyakini bahwa agama Protestan di Eropa barat telah

membantu melahirkan dan melembagakan nilai-nilai universalitas akan

kebutuhan untuk berprestasi. Peran agama merupakan faktor penentu yang

menyebabkan munculnya kapitalisme di Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Weber menyimpulkan bahwa munculnya kapitalisme di Eropa Barat

disebabkan oleh adanya Etika Protestan yang diajarkan John Calvin.

Page 87: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

69

Ajaran tersebut menjelaskan bahwa seseorang dalam hidupnya

memiliki tanggung jawab yang penting, bahkan ajaran tersebut sangat

tidak menganjurkan manusia hanya mengabdikan diri sepenuhnya untuk

Tuhan. Weber juga berpendapat bahwa ajaran tersebut memiliki implikasi

positif untuk berprestasi, karena senantiasa kerja keras dan menjauhi

kemalasan sehingga penganut agama Protestan tersebut selalu melakukan

segala sesuatu secara optimal, mereka menjadi pekerja keras dengan

tujuan bukan hanya mencari kekayaan, namun agar mengatasi kecemasan

agar nantinya dapat menjadi orang terpilih yang akan masuk surga.

Syed Anwar Husain (2004) dalam Mochammad Nadjib (2013),

Islam memiliki etika yang mengajarkan kepada ummatnya untuk bekerja

keras, tidak malas, berlaku hemat, tidak foya-foya dan tidak

menggantungkan hidupnya semata dari sedakah orang. Islam telah

mengajarkan kepada manusia suatu etika dan etos yang harus dipraktikkan

dalam menjalankan aktivitas pekerjaan. Hal ini sebagaimana tercantum

pada QS. Az-Zumar: 39 yang dimana terdapat perintah bagi manusia untuk

bekerja yang wajib hukumnya untuk dilaksanakan sebagai bentuk dari

ibadah.

C. Penelitian terdahulu

Beberapa penelitian tentang perkembangan ekonomi dalam mengentaskan

kemiskinan maupun telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, berikut

diantaranya:

Page 88: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

70

1) Mirah Titimiranti,Lutfi Aris Sasongko & Aniya Widiyani (2016).

Jurnalnya melakukan penelitian: “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Petani Did Aerah Program PNPM

Mandiri Pedesaan (Studi Kasus Desa Balerejo Kecamatan Dempet

Kabupaten Demak Tahun Pelaksanaan 2012)”, menggunakan regresi

linear berganda. Hasil analisa menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

serta keikutsertaan petani penerima manfaat program PNPM Mandiri

Pedesaan berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan. Namun

tingkat perbedaan umur antara petani penerima manfaat maupun tidak

menerima manfaat program PNPM Mandiri Pedesaan tidak

menunjukkan pengaruh yang signifikan dengan kenaikan tingkat

pendapatannya.

2) Nuskhiya Asfi & Holi Bina Wijaya (2015). Jurnalnya melakukan

penelitian tentang “ Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Pengentasan Kemiskinan Pada Program Gerdu Kempling Di Kelurahan

Kemijen”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor utama dalam

tingkat efektivitas pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi

kemiskinan ialah tingkat kesadaran, kseempatan menentukan pilihan

serta kemampuan dalam bertindak masyarakat di Kelurahan Kemijen.

hal ini dinilai berdasarkan peningkatan kondisi masyarakat setelah

mendapatkan bantuan dengan pendekatan Tribina dan dihubungkan

dengan karakteristik masyarakat serta proses pemberdayaannya.

Page 89: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

71

3) Masruri & Imam Muazansyah (2010). Jurnalnya melakukan penelitian

tentang “Analisis Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perkotaaan (PNPM-MP)”, menggunakan teknik

pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukan bahwa program PNPM-MP terbilang efektif meskipun

masih banyak kekurangan. Diantaranya ialah faktor tenaga kerja serta

waktu pelaksanaan yang tidak sesuai dengan aturan dan standar yang

harus dipenuhi sehingga berimbas pada seluruh rangkaian jadwal

kegiatan yang harus dilaksanakan. Selain faktor penghambat, terdapat

faktor pendukung yang diantaranya ialah informasi dan fasilitas yang

diberikan.

4) Feiby Pisga J, Hanny P, & Salmin D. (2015). Jurnalnya melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Terhadap

Peningkatan Pendapatan Usaha Di Kecamatan Singkil Kota

Manado”menggunakan analisis regresi sederhana. Pemberdayaan

masyarakat yang berfokus melalui usaha kecil masyarakat kecil dinilai

berhasil dan efektif walaupun masih relative rendah. Hal ini dinyatakan

dengan faktor-faktor penguatan SDM melalui pemberian pelatihan dan

penguatan modal usaha melalui pemberian bantuan/kredit modal usaha

secara parsial memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap

pendapatan/profit usaha kecil. Namun, rata-rata penguatan SDM dan

modal usaha sebagai bagian dari pemberdayaan usaha kecil masih relatif

Page 90: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

72

rendah sehingga berakibat pada pencapaian pendapatan usaha yang

masih rendah.

5) Femy M. G. Tulusan & very Y. Londa (2014). Jurnalnya yang

berjudul “Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Program

Pemberdayaan Di Desa Lolah II Kecamatan Tombariri Kabupaten

Minahasa” menggunakan analisis kualitatif yang berdasarkan analisis

lapangan yang kemudian di verifikasi dengan tahap kesahihan data

melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan yang

berhubungan dengan kegiatan peningkatan pengembangan usaha yang

telah dilakukan oleh pemerintah melalui kegiatan pemberdayaan

masyrakat desa. Keikutsertaan masyrakat dalam program pelatihan

dinilai oleh pemerintah dan lembaga keswadayaan masyarakat berhasil

karena diikuti oleh masyarakat yang diundang. Peningkatan pendapatan

masyarakat baik meningkat maupun menurun secara nyata berhubungan

era dengan kebutuhan hidup dalam pemenuhannya. Adapun peningkatan

pendapatan masyarakat melalui Program Pemberdayaan Di Desa Lolah

II Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa dilakukan melalui

berbagai program pemberdayaan yaitu kegiatan bantuan pinjaman modal

usaha melalui program nasional pemberdayaan masyarakat pedesaan,

pengembangan motivasi bekerja dan berusaha, serta pelatihan

keterampilan usaha ekonomi.

6) Andi abu bakar (2015). Jurnalnya yang berjudul “analisis determinan

dalam program pemberdayaan masyarakat tanete riattang timur,

Page 91: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

73

kabupaten bone” menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif.

Hasi penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor pendukung dari

pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Tanete Riattang Timur

Kabupaten Bone ialah keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses

indentifikasi dan penetapan masalah, efektifitas pencapaian dari manfaat

kegiatan, manfaat partisipasi RTM, dan manfaat evaluasi. Sedangkan

faktor-faktor penghambat yaitu: tidak terlibatnya masyarakat dalam

perencanaan dan penetapan pelatihan, perencanaan dan penetapan

sosialisasi, perencanaan kebutuhan, dan perencanaan evaluasi.

7) Syaiful Bahri (2005). Tesisnya yang berjudul “Faktor-Faktor

Determinan Yang Mempengaruhi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Pada Program Gerdu Taskin Di Kabupaten Jombang” menggunakan

analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menujukkan bahwa

variabel persepsi penerima program, intervensi perangkat desa dan

kinerja tenaga pendamping masyarakat berpengaruh secara signifikan

terhadap program pemberdayaan ekonomi keluarga di Kabupaten

Jombang.

Page 92: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

74

D. Kerangka Penelitian

Gambar 2.2.

Kerangka pemikiran

Sosial

kemanusiaan

Pendidikan

Kesehata

n

Religius

ekonomi mustahik Pengentasan

kemiskinan

Judul :

Determinan Pemberdayaaan Masyarakat Dalam

Pengentasan Kemiskinan (Study Kasus: Zakat

Community Development Di Desa Kaduagung Tengah

kabupaten Lebak Banten)

Basis teori: pemberdayaan masyarakat, kemiskinan,

ekonomi mustahik

Uji Ordinary Least Square

Pembahasan

Kesimpulan

H

1

H

2

H

3

H

4

Page 93: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

75

E. Hipotesis

Penulis mencoba merumuskan hipotesis yang akan di uji kebenarannya

apakah hasil penelitian akan menerima atau menolak hipotesis tersebut.

hipotesis itu adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis 1 : Sosial kemanusiaan sebagai faktor internal pemberdayaan

masyarakat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi mustahik dalam

mengentaskan kemiskinan.

2. Hipotesis 2 : Kesehatan sebagai faktor eksternal pemberdayaan

masyarakat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi mustahik dalam

mengentaskan kemiskinan.

3. Hipotesis 3 : Pendidikan sebagai faktor eksternal pemberdayaan

masyarakat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi mustahik dalam

mengentaskan kemiskinan.

4. Hipotesis 4 : religiusitas sebagai faktor religius pemberdayaan masyarakat

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi mustahik dalam

mengentaskan kemiskinan.

Page 94: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

76

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu tempat pengembangan zakat

produktif BAZNAS pusat yang berada di Desa Pasir Kaloncing, Kabupaten

Lebak, Banten. Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berdasarkan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data yang

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan

(Sugiyono, 2014)

Menurut Sugiyono (2014) dalam Fitriya (2017), metode kuantitatif

terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Metode eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh treathment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang

terkontrol (laboratorium).

2. Metode survei, yaitu metode yang dilakukan pada populasi besar maupun

kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian yang relatif,

distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologi maupun

psikologis. Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil

suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walauun

metode survei ini tidak mendalam. Walaupun metode survei ini tidak

Page 95: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

77

memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen,

namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan

sampel representatif.

B. Teknik Penetuan Sampel

1. Populasi dan sampel

a) Populasi

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan oran-

orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian

atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian (Suharyadi &

Purwanto, 2013). Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan populasi

adalah suatu objek yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan

suatu data tertentu. Adapun populasi yang akan digunakan sebagai

penelitian ini adalah mustahik BAZNAS di Desa Pasir Kaloncing

Kabupaten Lebak.

b) Sampel

Menurut Sugiyono (2011), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga

sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk

pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang

didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada.

Dari beberapa yang ada, peneliti menggunakan Purposive

Sampling sebagai metode penentuan sampel. Menurut Sugiyono

Page 96: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

78

(2011), “Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

penentuan tertentu”.

Dari pengertian tersebut, peneliti menentukan sifat-sifat dan

karateristik yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian. Adapun

sampel yang digunakan oleh peneliti adalah mustahik BAZNAS pusat

yang menerima bantuan program ZCD di Desa Pasir Kaloncing

Kabupaten Lebak.

Menurut Arikunto (2006) dalam fitriyah (2017) mengatakan

“apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jik ajumlah subjek

besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih” pendapat

tersebut sesuati dengan apa yang disampaikan Roscoe dalam Sugiyono

(2011), “ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai

dengan 500”.

Dari keseluruhan populasi penelitian, semuanya berjumlah total

353 mustahik yang menempati wilayah Desa Pasir Kaloncing. Maka

sesuai dengan pendapat diatas, jumlah sampel dalam penelitian ini

dapat diambil 25% atau lebih dari keseluruhan jumlah populasi.

Sehingga didapat sampel untuk penelitian ini berjumlah 110 mustahik.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner/angket. Menurut Purwoastuti dan Walyani (2014) dalam Gessy

(2017), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

Page 97: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

79

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada para responden untuk di jawab”.

Berdasarkan pendapat di atas, untuk memenuhi data yang dibutuhkan.

Peneliti memberikan beberapa pertanyaan tertulis yang telah disusun dalam

sebuah angket kepada para mustahik yang telah menerima manfaat program

ZCD dari BAZNAS.

D. Metode Analisis Data

1) Uji Kualitas Data

Sebelum menguji hipotesis, diperlukan tahapan awal dalam

pengujian terhadap validitas dan reabilitas data. Uji validitas dimaksudkan

untuk mengukur kualitas data. Pengujian ini dilakukan dengan analisis

faktor, dengan tujuan memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan

terklasifikasi pada variabel-variabel yang telah ditentukan (construct

validity).

Menurut Kaiser dan Rice dalam Narsa dan Rani (2001) untuk

menunjukan construct validity dari masing-masing variabel, maka nilai

Kaiser Mayer Olkin Measur of Sampling Adequacy (Kaiser’s MSA) harus

di atas 0.05, dimana butir pertanyaan dapat dikatakan valid.

Sedangkan uji realibitas dilakukan dengan menghitung besarnya

cronbach alpha coefficient untuk masing-masing data yang di uji. Nilai

kritis cronbach alpha adalah 0.50, dimana suatu variabel dikatakan reliable

jika memberikan cronbach alpha > 0.60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali

2001).

Page 98: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

80

2) Uji Asumsi Klasik

Adapun pengujian yang dilakukan sebagai berikut:

a) Normalitas

Menurut Narsa dan Rani (2001) dalam Ceni (2009) bahwa

dalam pengujian regresi syarat yang harus dipenuhi pertama kali

adalah uji normalitas, apakah data yang diperoleh berdistribusi normal

atau tidak. Peneliti melihat kenormalan data pada grafik normalplot,

dimana bila data menyebar di sekitar garis regresi diasumsikan

mendeteksi kenormalan.

b) Uji Multikolonearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adnaya korelasi antar variabel bebas (indepnde).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di abtara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2001).

Lebih lanjutnya Ghozali menyatakan bahwa multikolonearitas

dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta variance inflation

variabel (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolonieritas adalah dengan nilai tolerance < 0.10 atau

sama dengan nilai VIF > 10.

c) Uji Autokorelasi

Page 99: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

81

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengna

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observas yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya

(Ghozali, 2001).

Menurut Oramahi (2007) untuk mendeteksi terjadi autokorelasi

atau tidak, dapat dilihat melalui nilai Durbin-Watson (DW) yang bisa

dijadikan patokan untuk mengali keputusan adalah:

1) Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Bila nilai D-W diantara -2 dengan 2, berarti tidak terjadi

autokorelasi.

3) Bila nilai D-W > 2 berarti ada autokorelasi negatif.

d) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain.

3) Uji Hipotesis

Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan

regresi linier sederhan. Untuk menguji hipotesis pengaruh kesehatan,

pendidikan, sosial kemanusiaan serta religiusitas terhadap pertumbuhan

Page 100: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

82

ekonomi mustahik, alat uji yang digunakan regresi linier sederhana (simple

linear regression), dimana persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = a + e + a1Xi + a2Xii + a3Xiii + a4Xiv

H = a + h = a1Si + a2Sii + a3L + a4M

Keterangan :

Si = Xi = kesehatan

Sii = Xii = pendidikan

L = Xiii = sosial kemanusiaan

M = Xiv = religiusitas

H = Y = ekonomi mustahik

a = konstanta

e = Exogennous Variable

a1,a2,a3,a4 = koefisien variabel

Dalam pengujian regresi ini terdapat beberapa analisis yang

digunakan, yaitu:

a) Uji R2 (koefisien determinasi)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen

(Ghazali, 2001). Dalam pengujian hipotesis dilihat dari besarnya nilai

R2 atau R square.

b) Uji signifikansi simultan (uji statistika F)

Page 101: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

83

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak

pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima

hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut

tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0

ditolak dan menerima Ha.

c) Uji signifikan parameter individual (uji statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Cara melakukan uji t pada penelitian ini ialah dengan

melihat jumlah defree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat

kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi= 0 dapat ditolak

bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita

menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

Page 102: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

84

E. Batasan Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan

mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengna merumusan secara

singkat dan jelas serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran, pertanyaan atau

pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel. Dalam penelitian

ini di ukur dengan menggunakan skala likert yaitu merupakan metode yang

mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap

subjek, objek atau kejadian tertentu (Indirantoro & Supomo, 1999). Dimana

jawaban diberi skor dengan menggunakan lima (5) point skala liker, yaitu :

nilai 1 sangat tidak setuju (STS), 2 tidak setuju (TS), 3 cukup setuju (CS), 4

setuju (S), dan 5 sangat setuju (SS).

1. Perubah terikat (variabel dependen)

Pertumbuhan ekonomi mustahik merupakan hasil dari determinan

ZCD yang telah dilakukan kepada masyarakat Kampung Pasir Kaloncing Desa

Kaduagung tengah. Pendapat responden berasal dari opini responden tentang

2. Perubah bebas (variabel independen)

a) Kesehatan

b) Pendidikan

c) Sosial kemanusiaan

d) Religiusitas

Page 103: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

85

Tabel 3.1.

Tabel Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Pengukura

n skala

likert

Kesehatan

(X1)

1. kesehatan

masyarakat.

2. pelayanan

kesehatan.

3. Jaminan

kesehatan.

1. ketersediaan

fasilitas air bersi

untuk mandi dan

cuci di setiap

rumah.

2. Ketersediaan

fasilitas kamar

mandi dan jamban

di dalam rumah.

3. Sumber air minum.

4. Tersedia sarana

Puskesmas/Poskesd

es.

5. Tersedia sarana

Polindes.

6. Tersedia sarana

Posyandu.

7. Ketersediaan

dokter/bidan

bersertifikat.

8. Tingkat kepesertaan

BPJS di masyarakat.

Interval

Pendidikan 1. Tingkat 1. Tingkat pendidikan Interval

Page 104: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

86

(X2) pendidikan dan

literasi.

2. Fasilitas

pendidikan

penduduk desa.

2. Masyarakat dapat

membaca dan

berhitung.

3. Tersedia sarana dan

prasarana belajar.

4. Akses ke sekolah

terjangkau dan

mudah.

5. Ketersediaan jumlah

guru memadai.

sosial

kemanusiaa

n

(X3)

1. Sarana ruang

interaksi

terbuka

masyarakat.

2. Infrastruktur

listrik,

komunikasi

dan informasi.

3. Mitigasi

bencana alam.

1. Ketersediaan sarana

olahraga.

2. Terdapat kelompok

kegiatan warga.

3. Ketersediaan aliran

listrik.

4. Terdapat akses

komunikasi

(handphone).

5. Terdapat akses

internet.

6. Terdapat siaran

televisi atau radio.

7. Penanggulangan

bencana.

Interval

Religiusitas

(X4)

1. Tersedianya

sarana dan

pendamping

keagamaan.

1. Tersedianya masjid

di lingkungan

masyarakat.

2. Akses ke masjid.

Interval

Page 105: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

87

2. Tingkat

pengetahuan

agama

masyarakat.

3. Tingkat

aktivitas

keagamaan dan

partisipasi

masyarakat.

3. Terdapat

pendamping

keagamaan.

4. Tingkat literasi Al-

quran masyarakat.

5. Kesadaran

masyarakat untuk

zakat dan infak.

6. Terselenggaranya

kegiatan rutin

keagamaan.

7. Tingkat partisipasi

masyarakat untuk

sholat 5 waktu

berjamaah.

Ekonomi

Mustahik

(Y)

1. Kegiatan

ekonomi

produktif.

2. Pusat

perdangangan

desa.

3. Akses

transporatasi

dan jasa

logistik/pengiri

man.

4. Akses lembaga

1. Memiliki

diversifikasi produk

unggulan/sentra

produksi.

2. Tingkat partisipasi

angkatan kerja.

3. Terdapat komunitas

penggiat industri

kreatif.

4. Terdapat pasr

sebagai sarana

perdagangan dan

Interval

Page 106: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

88

keuangan. penyedia kebutuhan

masyarakat baik

tradisional dan

online.

5. Terdapat tempat

berdagang.

6. Aksesibilitas jalan

desa.

7. Terdapat moda

transportasi umum.

8. Terdapat jasa

logistik.

9. Tersedianya dan

teraksesnya lembaga

keuangan syariah

dan konvensional.

10. Keterlibatan

masyarakat

terhadapa rentenir.

11. Tingkat pengguna

jasa/layanan

lembaga keuangan.

Page 107: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Serta Visi Dan Misi Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS)

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi

dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan

Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi

menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada

tingkat nasional.Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS

sebagailembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara

nasional.

Dalam undang-undang tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai

lembaga pemerintah non-struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung

jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.Dengan demikian,

BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal

pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan,

keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.

2. Visi Dan Misi BAZNAS

Sebagai lembaga yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2014 serta

menjadi badan amil yang membantu tugas pemerintah sesuai dengan

undang-undang, BAZNAS memiliki visi “Menjadi Pengelola Zakat

Page 108: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

90

Terbaik dan Terpercaya di Dunia”. Adapun misi untuk mencapai visi

tersebut ialah:

a) Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan

LAZ dalam mencapai target-target nasional.

b) Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional.

c) Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk

pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan

pemoderasian kesenjangan sosial.

d) Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan

akuntabel berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini.

e) Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku

kepentingan zakat nasional.

f) Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui

sinergi ummat.

g) Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia.

h) Mengarus utamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju

masyarakat yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun warabbun

ghafur.

i) Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi

rujukan dunia.

3. Zakat Community Development (ZCD)

ZCD adalah program pengembangan komunitas dengan

mengintegrasikan aspek sosial (pendidikan, kesehatan, agama, lingkungan,

Page 109: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

91

dan aspek sosial lainnya) dan aspek ekonomi secara komprehensif yang

pendanaan utamanya bersumber dari zakat, infak dan sedekah sehingga

terwujud masyarakat sejahtera dan mandiri.

Tujuan adanya program ZCD yang utama adalah “Terwujudnya

Masyarakat Sejahtera dan Mandiri”. Adapun tujuan khusus program ZCD

adalah :

a) Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian Mustahik/penerima manfaat

tentang kehidupan yang berkualitas.

b) Menumbuhkan partisipasi menuju kemandirian masyarakat.

c) Menumbuhkan jaringan sosial ekonomi kemasyarakatan.

d) Menciptakan program pemberdayaan yang berkelanjutan dalam

mewujudkan dan kemandirian masyarakat.

Program ZCD meliputi kegiatan pembangunan masyarakat dalam

berbagai aspek kehidupan sehingga terwujud masyarakat yang memiliki

keberdayaan dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kehidupan

beragama yang disebut dengan “Caturdaya Masyarakat”. Caturdaya

Masyarakat dalam program ZCD merupakan unsur utama dan saling

terkait satu dengan yang lain. Dengan demikian, masyarakat dapat

dikategorikan sebagai masyarakat yang sejahtera dan mandiri apabila telah

memenuhi empat daya tersebut.

ZCD sendiri ditujukan bagi masyarakat desa yang membutuhkan

sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan oleh BAZNAS

sebelumnya. Sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran dan

Page 110: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

92

mempunyai efek jangka panjang bagi para mustahik. Hingga akhir tahun

2016, sudah tercatat 25 desa penerima manfaat program ZCD. Salah

satunya ialah Desa Kaduagung Tengah yang berada di Provinsi Banten.

4. Kondisi Demografis Desa Kaduagung Tengah

Desa Kaduagung Tengah merupakan salah satu desa yang terletak

di Kecamatan Cibadak, kecamatan ini memiliki beberapa batas desa yang

mengelilingi Desa Kaduangung Tengah, berikut ialah peta demografi

Kecamatan Cibadak:

Gambar 4.1.

Peta Kecamatan Cibadak

Sumber: Badan Pusat Statistik 2014

Desa Kaduagung Tengah berasal dari sebagian wilayah kerja Desa

Kaduagung Timur Kecamatan Cibadak yang terdiri dari:

a) Kampung Cibodas

Page 111: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

93

b) Kampung Pasir dengung

c) Terminal mandala

d) Kompleks BTN Mandala

e) Kampng pasir kaloncing

f) Kampung kebon cau

g) Kampung sumur buang

h) Kompleks BTN Griya Kaduagung Indah

Luas wilayah Desa Kaduagung Tengah Kecamatan Cibadak kurang

lebih 198 Ha (seratus sembilan puluh delapan hektar). Desa Kaduagung

dikelilingi oleh batas-batas desa, meliputi:

a) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pasarkeong dan Desa Malabar

Kecamatan Cibadak.

b) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kaduagung Barat Kecamatan

Cibadak.

c) Sebelah selatan berbatasan dengan Kaduagung Timur dan Bojog Leles

Kecamatan Cibadak.

d) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kaduagung Timur Kecamatan

Cibadak.

Page 112: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

94

Adapun jumlah penduduk di setiap desa dapat diterangkan di tabel

berikut:

Gambar 4.2.

Jumlah Penduduk Desa

sumber: Proyeksi Sp’10 Desa

5. Masyarakat Kampung Pasir Kaloncing Desa Kaduagung Tengah

Desa Kaduagaung Tengah merupakan desa yang terdapat di

Provinsi Banten, Kabupaten Lebak. Desa ini merupakan desa pemekaran

Page 113: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

95

dari desa induk yang sebelumnya, yaitu Desa Kaduagung Timur Desa

Kaduagung Tengah memiliki sekitar 1105 keluarga yang tersebar di

berbagai kampung, salah satunya ialah Kampung Pasir Kaloncing.

Pasir Kaloncing merupakan kampung yang berada dekat dengan

akses jalan menuju daerah perkotaan. Dengan adanya 6 RT yang

tersebar,menjadi tidak menjadikan masyarakat kampung ini mendapatkan

kehidupan yang layak. Banyak dari beberapa masyarakat yang tinggal di

kampung tersebut menjadi mustahik dan memerlukan bantuan baik secara

materil maupun immateril.

Terlihat dari data program ZCD yang dijalankan BAZNAS pada

tahun 2014 hingga tahun 2016, sudah tercatat sekitar 357 keluarga dengan

total 1428 jiwa yang menerima manfaat program tersebut.

Beberapa mustahik yang terdaftar, telah mendapatkan bantuan

program yang dapat membantu para mustahik dalam mengurangi tingkat

kemiskinan. Adapun beberapa program yang telah dijalankan oleh pihak

BAZNAS berpacu terhadap fungsi juga efek jangka panjang bagi para

mustahik. Beberapa program yang telah berjalan hingga saat ini ialah:

a) Bedah Rumah

Program ini ditujukan bagi mustahik dengan tingkat kerusakan

rumah yang sangat parah/hampir roboh. Bantuan ini dilakukan secara

gratis oleh BAZNAS bagi mustahik. Tidak ada pemungutan biaya sama

sekali hingga saat penyerahan kunci kepada para mustahik.

b) Pembangunan Toren/Tangki

Page 114: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

96

Program ini bertujuan agar masyarakat dapat mencukupi

kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan air bersih. Pembuatan

toren/tangki air di pusatkan di beberapa titik yang kesulitan air dan

terjangkau oleh mustahik.

c) Pembentukan Kelompok Industri Ekonomi Kreatif

Program ini dibuat oleh BAZNAS sebagai fungsi ekonomi di

dalam program ZCD. Pembentukan kelompok industri ekonomi kreatif

ini dirumuskan dengan kemampuan mustahik dalam mengelola kegiatan

tersebut secara jangka panjang. Dalam program ini, mustahik diberikan

pembelajaran mengenai cara kerja serta diberikan modal bagi

kelompoknya. Salah satu bentuk dari program ini yang telah berjalan di

Kampung Pasir Kaloncing ialah pembentukan kelompok industri

ekonomi kreatif berbasis jamur. Dimana para mustahik diajarkan dan

diberikan bantuan berupa tempat serta bibit jamur tersebut.

d) Kunjungan Dokter Gratis

Kunjungan yang dilakukan oleh BAZNAS Pusat berkejasama

dengan BAZNAS Provinsi Banten dalam memberikan pelayanan gratis

bagi mustahik.

e) Bantuan Sembako

Bantuan yang diberikan kepada setiap kepala keluarga mustahik,

bantuan berupa kebutuhan pokok untuk mencukupi konsumsi mustahik.

f) Bantuan Kurban

Page 115: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

97

Bantuan yang diberikan ialah berupa kambing yang masih hidup,

sehingga mustahik dapat memotongnya sendiri dengan pembagian jatah

daging yang sudah diperhitungkan sebelumnya.

g) Pemberian Bantuan Pinjaman Tanpa Bunga

Bantuan ini ditujukan bagi mustahik yang mampu dalam

melakukan hal bisnis namun mempunyai kendala dalam keuangan.

Sehingga BAZNAS memberikan bantuan berupa pinjaman tanpa bunga

kepada mustahik tersebut. pemberian dana bantuan tersebut dilakukan

secara bergilir kepada para mustahik dalam jangka waktu tertentu.

h) Penambahan Watt Listrik

Bantuan yang diberikan berupa subsidi listrik beberapa watt

yang akan dipergunakan sebagai kepentingan masyarakat maupun bagi

masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan listriknya.

i) Pengobatan Gratis

BAZNAS Pusat memberikan bantuan pengobatan gratis

bekerjasama dengan rumah sakit daerah. Program ini ditujukan agar

mustahik dapat melaksanakan program ZCD dengan keadaan yang

sehat.

6. Kisah Inspiratif Mustahik

Dalam keberlangsungan program ZCD di Kampung Pasir

Kaloncing, terdapat testimoni maupun kisah masyarakat yang

mendeskripsikan bagaimana program ZCD yang telah berjalan di Desa

Page 116: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

98

Kaduagung Tengah. Berikut adalah beberapa kisah inspiratif mustahik

yang telah penulis rangkum:

a) Kisah Inspiratif Ibu Jumiyati (Salah Satu Mustahik Penerima

Program Bedah Rumah)

Di tengah kondisi masyarakat Kampung Pasir Kaloncing, terdapat

beberapa rumah yang memiliki kondisi kurang baik. Salah satunya ialah

rumah Ibu Jumiyati, rumah beliau hanya beralaskan tanah dan bertembok

rotan. Beliau harus rela untuk menerima tumpahan air akibat genteng

rumah yang hampir bocor oleh hujan, dan hampir setiap saat beliau harus

siap siaga dengan ember agar tumpahan air hujan tidak membanjiri

rumah.

Keadaan tersebut pun berimbas kepada perginya semua anak Ibu

Jumiyati dari rumah tersebut dengan alasan tidak betah untuk tidur

disana, padahal beliau merupakan seorang yang sudah berumur dan

memerlukan perhatian lebih. Ibu Jumiyati sendiri hanya sebagai

pengangguran yang dimana hidupnya sering menggantungkan kepada

hidup orang lain. Dalam hal makanan, banyak dari tetangga yang datang

untuk sekedar membawakan makanan untuk Ibu Jumiyati. Namun tak

ada tindakan lebih lanjut dari masyarakat terkait rumah Ibu Jumiyati

yang hampir roboh karena memang kondisi perekonomian masyarakat

yang hanya bisa mengurusi rumah tangganya masing-masing.

Hingga saat BAZNAS Pusat datang membawa program bedah

rumah ZCD ke Kampung Pasir Kaloncing, Pak Gunadi selaku ketua RW

Page 117: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

99

dengan sigap mendaftarkan rumah Ibu Jumiyati kedalam daftar

rehabilitasi rumah. Hal ini tentunya dengan persyaratan bahwa kondisi

rumah mustahik dalam kondisi yang sangat perlu dibantu dengan kata

lain hampir roboh sehingga bisa mengancam keselamatan mustahik.

Laporan tersebut akhirnya membawa kabar baik, Ibu Jumiyati

merupakan mustahik pertama yang mendapatkan program bedah rumah

dari BAZNAS. Ibu Jumiyati sangat senang ketika tim BAZNAS Pusat

datang kerumahnya untuk melakukan survey lapangan. Beliau

menjelaskan bahwa beliau sangat berterimakasih kepada BAZNAS

karena saat program bedah rumah akan dilaksanakan dan tidak ada

pungutan biaya apapun.

Beliau menambahkan bahwa hingga sampai saat terakhir rumah

dibangun dan pemberian kunci, beliau tidak pernah dipungut biaya

sepeser pun. Perbaikan yang diterima Ibu Jumiyati hampir keseluruhan

rumah, beliau menyatakan bahwa hampir 3 bulan lebih rumahnya

direnovasi hingga jadi secara sempurna. Hingga akhirnya anaknya

kembali untuk tinggal disana bersama dengan Ibu Jumiyati.

Selain program bedah rumah, Ibu Jumiyati juga mengaku pernah

mendapatkan bantuan sembako, bantuan kurban serta bantuan

pengobatan gratis. Ibu Jumiyati menjelaskan bahwa selama ada program

sembako, beliau merasa sangat terbantu karena beliau merasa tidak

membebani orang lain untuk membantunya. Beliau juga merasa sangat

berterimakasih ketika ada program pengobatan gratis dari BAZNAS.

Page 118: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

100

Karena secara kebetulan ketika program pengobatan gratis dilakukan

kondisi Ibu Jumiyati sedang tidak baik. Beliau menjelaskan ketika

pengobatan gratis, Ibu Jumiyati sempat ditawarkan untuk rawat inap

secara gratis, namun beliau bersikukuh untuk tetap diberikan obat saja

ketimbang harus rawat inap. Alasannya ialah saat itu beliau takut kalau

nanti terjadi hal yang tidak mengenakkan saat di rawat, padahal kondisi

ekonomi beliau sedang buruk.

Akan tetapi, Ibu jumiyati menyesalkan karena program

pengobatan gratis hanya terjadi sekali dan pembagian sembako hanya

tiga kali. Beliau juga menyarankan agar ketika pembagian sembako,

pihak BAZNAS turut ikut hadir agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

pembagian sembako.

Dari seluruh cerita yang Ibu Jumiyati paparkan, beliau

menyatakan bahwa beliau bingung dengan keberlangsungan program

ZCD BAZNAS pada tahun ini karena sama sekali tidak ada bantuan yang

datang sejak awal tahun 2018 hingga terakhir penulis mewawancarai Ibu

Jumiyati. Harapan terakhir Ibu Jumiyati terhadap BAZNAS ialah agar

program pemberdayaan di Kampung Pasir Kaloncing terus berjalan,

karena masih banyak mustahik yang mengalami kekurangan dan perlu

dibantu.

b) Kisah Inspiratif Ibu Arsonah (Salah Satu Mustahik Penerima

Program Pinjaman Bebas Bunga)

Page 119: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

101

Kala itu, Ibu Arsonah merupakan seorang yang sering

menggantungkan kehidupannya dengan cara berjualan bakwan maupun

gorengan lainnya dengan berkeliling desa. Ibu Arsonah mulai membawa

gorengannya dari waktu matahari terbit hingga siang hari mengelilingi

kampung. Namun, tak jarang Ibu Arsonah harus pulang lebih lama ketika

jajanan gorengannya tidak terjual habis. Untung rugi sudah menjadi

resiko setiap hari Ibu Arsonah, bahkan jika gorengan tidak laku terjual,

Ibu Arsonah membagikannya kepada tetangga.

Kehidupan Ibu Arsonah dapat dibilang lumayan tercukupi

walaupun hanya untuk kebutuhan pangan keluarga sehari-hari. Suaminya

yang hanya kerja sebagai kuli panggilan tentu saja membuat Ibu Arsonah

terbantu walaupun hanya sedikit. Ibu Arsonah memiliki 2 orang anak

laki-laki yang masih bersekolah di jenjang pendidikan SD, kedua anak

Ibu Arsonah tidak mempunyai kesempatan untuk memiliki uang jajan

setiap hari karena uang tersebut harus digunakan untuk ongkos menuju

sekolah. Tak jarang kedua anak tersebut mengeluh kepada Ibu Arsonah

agar diberikan uang jajan, namun karena memang pendapatan Ibu

Arsonah dengan suami hanya cukup untuk biaya kebutuhan hidup

sehingga tidak bisa memberikan anak mereka uang jajan setiap hari.

Ibu Arsonah juga tidak jarang untuk meminjam uang modal

kepada para rentenir agar terus bisa berjualan, namun beliau

mengeluhkan bahwa pinjaman tersebut sering tidak masuk akal karena

bunga pengembalian yang sangat besar. Di satu sisi lain, Ibu Arsonah

Page 120: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

102

tidak dapat menolak penawaran dari rentenir karena saat itu Ibu Arsonah

tidak memiliki akses ke lembaga keuangan serta dalam kondisi harus

terus berjualan.

Oleh karena itu, Ibu Arsonah memiliki mimpi untuk membangun

usaha keci-kecilan yang mampu menopang kehidupannya agar lebih baik

dan terhindar dari rentenir. Sehingga ketika Tim BAZNAS Pusat datang

dan memiliki rencana untuk membiayai para mustahik yang memang

memiliki niat baik dalam berusaha di bidang bisnis. Kesempatan tersebut

tidak Ibu Arsonah sia-siakan, berbekal informasi bahwa untuk

mendapatkan sejumlah pembiayaan harus melalui proposal. Maka Ibu

Arsonah menyiapkan semua persyaratan termasuk proposal tersebut

untuk mengajukan pembiayaan.

Perjuangan Ibu Arsonah akhirnya tidak sia-sia, beliau

mendapatkan bantuan pembiayaan tahap pertama sebesar Rp. 500.0000,

modal tersebut Ibu Arsonah gunakan untuk membeli bahan gorengan

serta untuk membeli barang kebutuhan dagang lainnya. Ibu Arsonah

akhirnya dapat menambah produk jualannya yang sebelumnya hanya

bakwan, kini bisa bertambah hingga pisang coklat, ketupat sayur dan

beberapa manisan seperti gemblong.

Berawal dari pinjaman tersebut, Ibu Arsonah kembali melakukan

permohonan pembiayaan kepada BAZNAS hingga akhirnya Ibu Arsonah

mendapatkan modal pada tahap kedua sebesar Rp. 1.000.000, dari

bantuan tersebut Ibu Arsonah juga mulai menyicil untuk membeli alat-

Page 121: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

103

alat memasak yang membantu dalam berjualan seperti panggangan untuk

membuat kue kering.

Ibu Arsonah menceritakan bahwa selama ini beliau lancar dalam

hal membayar balik pembiayaan tersebut, sehingg dipercaya oleh

BAZNAS untuk mendapatkan pembiayaan tahap ketiga sebesar Rp.

1.500.000, dari sanalah ide untuk membangun warung sendiri terbentuk.

Dengan tekad dan semangat, Ibu Arsonah dibantu dengan suaminya

mulai membeli peralatan seperti kayu, paku dan lainnya untuk

membangun warung kecil dari modal tersebut. tak lupa Ibu Arsonah juga

menggunakan modal tersebut untuk membeli jajanan snack ringan agar

makin bervariasi barang di warungnya nanti.

Hingga pada saat akhirnya warung tersebut terbentuk, Ibu

Arsonah melakukan permohonan kembali kepada BAZNAS Pusat agar

dibantu secara modal untuk berjualan di warung barunya. Permohonan

itupun diterima dan akhirnya Ibu Arsonah mendapatkan bantuan tahap

keempat sebesar Rp. 2.000.000 . dari modal besar itupun beliau

menambah produk jualan warungnya dan membenahi warungnya.

Hingga saat ini, total produk yang ia jual bukan hanya sebatas gorengan,

namun bertambah menjadi makanan berat dan snack ringan maupun

minuman beraneka rasa. Dari keuntungannya berjualan hingga saat ini

beliau dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang lebih baik, dan dapat

memberikan uang jajan kepada anaknya setiap hari. Beliau juga

Page 122: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

104

bersyukur utangnya di rentenir dapat tertutupi oleh keuntungan dari

pembiayaan tersebut.

Dari pengalaman tersebut, Ibu Arsonah sangat bersyukur bahwa

ia mendapatkan kesempatan pembiayaan dari BAZNAS. Dengan niatan

kuatnya lagi, ia berharap akan membuka toko klontong yang dapat

memenuhi kebutuhan harian di kampungnya. Namun niat tersebut harus

beliau sampingkan karena ketika Ibu Arsonah memohon pengajuan

pembiayaan, ia ditolak oleh pihak BAZNAS dengan alasan Ibu Arsonah

sudah bisa mandiri secara modal dan bisnis, sehingga harus digilir

kepada mustahik yang lain dan belum mendapatkan pembiayaan.

Besar harapan beliau jika masih bisa mendapatkan program

pembiayaan dari BAZNAS, sehingga ia bisa mengembangkan bisnisnya

lebih luas lagi dan terhindar dari rentenir yang setiap hari datang

menawarkan hutangnya. Ibu Arsonah juga menyampaikan sarannya

kepada BAZNAS agar setiap program pembiayaan diberikan kepastian di

awal tentang batas maksimal berapa pembiayaan yang bisa diberikan

kepada mustahik sehingga Ibu Arsonah dapat menetapkan target di setiap

proses pembiayaan tersebut agar bisa menjadi lebih benefit.

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan Penelitian

1. Hasil Deskriptrif Karakteristik Profil Responden

Responden yang diambil untuk penelitan ini adalah para mustahik

yang menerima manfaat program ZCD di Kampung Pasir Kaloncing.

Mustahik tersebut mendapatkan bantuan berupa kebutuhan mustahik

Page 123: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

105

dalam mengubah mereka lepas dari kemiskinan. Berikut adalah deskriptif

statistik mengenai identitas responden penelitian yang berasal dari jenis

kelamin, rentan usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, dan

status perkawinan.

a) Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Banyaknya responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3.

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

laki-laki 36 32.7 32.7 32.7

Perempuan 74 67.3 67.3 100.0

Total 110 100.0 100.0

Sumber: Data diolah, 2018

Dapat disimpulkan bahwa mustahik penerima zakat produktif

di Kampung Pasir Kaloncing secara mayoritas berkelamin perempuan

dengan nilai frekuensi sebesar 74 orang dari 110 responden.

b) Deskripsi Responden Berdasarkan Rentan Usia

Gambaran responden berdasarkan rentan usia akan dijelaskan

pada tabel di bawah ini.

Page 124: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

106

Tabel 4.4.

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Rentan Usia

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

>50 th 27 24.5 24.5 24.5

20 - <25 th 3 2.7 2.7 27.3

25 - <35 th 21 19.1 19.1 46.4

25- < 35 th 1 .9 .9 47.3

35 - 50 th 57 51.8 51.8 99.1

35 - 50 th 1 .9 .9 100.0

Total 110 100.0 100.0

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh informasi bahwa

sebanyak 57 orang atau 51.8% adalah responden yang berusia dengan

rentan 35-50 tahun. Sebanyak 27 orang atau 24.5% responden yang

berusia >50 tahun. Sebanyak 21 orang atau 19.1% responden yang

berusia dengan rentan 25 - <35 tahun. Sebanyak 3 orang atau 2.7%

responden berusia dengan rentan 20 - <25 tahun. Sebanyak 1 orang

atau 0.9% responden berusia dengan rentan 25 - <35 tahun dan 35 - 50

tahun.

Page 125: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

107

c) Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.5.

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

pendidikan_terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S1 1 .9 .9 .9

SD 72 65.5 65.5 66.4

SMA 15 13.6 13.6 80.0

SMP 22 20.0 20.0 100.0

Total 110 100.0 100.0

Sumber: Data diolah, 2018

Dari data yang berasal diatas, sebanyak 72 orang atau 65.5%

responden mendapatkan pendidikan terakhir SD. Sebanyak 22 orang

atau 20% responden mendapatkan pendidikan terakhir SMP.

Sebanyak 15 orang atau 13.6% responden mendapatkan pendidikan

terakhir SMA. Sedankangkan sebanyak 1 orang atau 0.9% responden

mendapatkan pendidikan terakhir S1.

Page 126: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

108

d) Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.6.

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Buruh 25 22.7 22.7 22.7

Guru 2 1.8 1.8 24.5

Ibu Rumah

Tangga

55 50.0 50.0 74.5

Karyawan Swasta 2 1.8 1.8 76.4

Pensiunan 2 1.8 1.8 78.2

Petani 3 2.7 2.7 80.9

PNS 1 .9 .9 81.8

supir truk 1 .9 .9 82.7

Wiraswasta 19 17.3 17.3 100.0

Total 110 100.0 100.0

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas, mayoritas pekerjaan responden

ialah ibu rumah tangga, yaitu sebesar 55 orang atau 50% dari total

responden. Kemudian disusul oleh buruh sebagai responden

terbanyak kedua sebesar 22.7% atau sebanyak 25 responden.

Page 127: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

109

e) Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan

Tabel 4.7.

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pendapatan

Sumber: Data diolah, 2018

Dari data diatas, rata-rata mayoritas pendapatan terbesar oleh

responden ialah sebesar kurang dari Rp. 1.000.000, yang dimana

ditunjukan sebesar 62.7% dari total responden atau sebanyak 69

orang. Adapun gaji minoritas dimiliki hanya oleh 1 responden dari

total responden yaitu sebesar antara Rp. 4.000.000 < Rp. 5.000.000.

Pendapatan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Antara Rp 1jt - < Rp.

2 jt

36 32.7 32.7 32.7

Antara Rp 3jt - < Rp.

4 jt

4 3.6 3.6 36.4

Antara Rp 4jt - <Rp.

5jt

1 .9 .9 37.3

kurang dari Rp.1jt 69 62.7 62.7 100.0

Total 110 100.0 100.0

Page 128: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

110

f) Deskripsi Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Tabel 4.8.

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas

responden memiliki status perkawinan menikah sebanyak 95.5% atau

105 responden.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan nilai Sig (2-

tailed). Menurut Santoso (2004) dalam Ceni (2009) pedoman suatu

model dikatakan valid jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka

butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.

Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah

dilakukan, seluruh pertanyaan tersebut valid. Hal tersebut dapat dilihat

dari tabel berikut:

status_perkawinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Duda/Janda 5 4.5 4.5 4.5

Nikah 105 95.5 95.5 100.0

Total 110 100.0 100.0

Page 129: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

111

Tabel 4.9.

Hasil Uji Validitas

Butir pertanyaan Person

Correlation

Sig(2-tailed) Keterangan

Ekonomi_1 0.293 0.002 Valid

Ekonomi_2 0.331 0.000 Valid

Ekonomi_3 0.353 0.000 Valid

Ekonomi_4 0.400 0.000 Valid

Ekonomi_5 0.230 0.015 Valid

Ekonomi_6 0.290 0.002 Valid

Ekonomi_7 0.469 0.000 Valid

Ekonomi_8 0.314 0.001 Valid

Ekonomi_9 0.295 0.002 Valid

Ekonomi_10 0.308 0.001 Valid

Ekonomi_11 0.270 0.004 Valid

Kesehatan_1 0.312 0.001 Valid

Kesehatan_2 0.332 0.000 Valid

Kesehatan_3 0.336 0.000 Valid

Kesehatan_4 0.413 0.000 Valid

Kesehatan_5 0.418 0.000 Valid

Kesehatan_6 0.399 0.000 Valid

Page 130: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

112

Kesehatan_7 0.242 0.011 Valid

Kesehatan_8 0.330 0.000 Valid

Pendidikan_1 0.252 0.008 Valid

Pendidikan_2 0.323 0.001 Valid

Pendidikan_3 0.366 0.000 Valid

Pendidikan_4 0.210 0.027 Valid

Pendidikan_5 0.401 0.000 Valid

Sosial

kemanusiaan_1

0.301 0.000 Valid

Sosial

kemanusiaan_2

0.261 0.006 Valid

Sosial

kemanusiaan_3

0.322 0.001 Valid

Sosial

kemanusiaan_4

0.323 0.001 Valid

Sosial

kemanusiaan_5

0.214 0.024 Valid

Sosial

kemanusiaan_6

0.392 0.000 Valid

Sosial

kemanusiaan_7

0.249 0.009 Valid

Religiusitas_1 0.257 0.007 Valid

Religiusitas_2 0.355 0.000 Valid

Religiusitas_3 0.390 0.000 Valid

Page 131: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

113

Religiusitas_4 0.300 0.001 Valid

Religiusitas_5 0.257 0.007 Valid

Religiusitas_6 0.276 0.004 Valid

Religiusitas_7 0.301 0.001 Valid

Sumber: Data diolah, 2018

b) Uji Realibilitas

Realibitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak

akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu.

Salah satu metode pengujian realibitas adalah dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach yang digunakan dalam

menentukan reliabel. Tingkat realibilitas dengan metode Alpha

Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai 100, jika nilai Alpha

Cronbach diatas 70% maka dikatakan reliabel atau jika Alpha

Cronbach > 0,70 (Supryadi, 2014 dalam Fitria 2017).

Adapun nilai Alpha Cronbach untuk penelitian ini ialah sebesar

0.72 yang dimana lebih besar dari 0.70. sehingga dapat dikatakan

bahwa semua variabel telah realibel atau konsisten.

Page 132: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

114

Tabel 4.10.

Hasil Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.762 39

Sumber: Data diolah, 2018

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a) Hasil Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah suatu data

berdistribusi secara normal, maka dapat dilihat melalui histogram

ataupun Normal Probability Plots.

Gambar 4.11.

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah, 2018

Page 133: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

115

Dari gambar histogram diatas, dapat dikatakan bahwa data

berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya garis

melengkung yang membentuk gunuk dan terlihat sempurna dengan

kaki yang simetris.

Sumber: Data diolah, 2018

Adapun pada hasil uji Normal Probability Plots, titik-titik

mengikuti garis diagnal titik 0 dan tidak melebar terlalu jauh, maka

dapat disimpulkan data berdistribusi normal

b) Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat homogenitas

pada data atau tidak. Adapun hasil uji dapat dilihat di tabel berikut:

Page 134: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

116

Gambar 4.12.

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data diolah, 2018

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa penyebaran data berada

di atas dan di bawah titik 0 (nol) pada sumbu Y dan X serta tidak

membentuk pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

tidak terjadi gejala heterokedastisitas

c) Hasil Uji Autokorelasi

Adapun hasil dari uji Autokorelasi ialah sebagai berikut:

Page 135: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

117

Tabel 4.13.

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .559a .313 .287 3.324 1.403

a. Predictors: (Constant), religiusitas, pendidikan, sosial_kemanusiaan, kesehatan

b. Dependent Variable: ekonomi

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan tabel DW diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat gejala autokorelasi hal ini dijelaskan dengan nilai D-W yang

berada di antara -2 dan 2 yaitu sebesar 1.403, sehingga dapat

dikatakan bahwa data layak untuk dipakai.

d) Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 4.14.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 9.987 3.986 2.505 .014

Page 136: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

118

kesehatan .429 .130 .317 3.311 .001 .713 1.402

pendidikan .403 .159 .224 2.538 .013 .841 1.189

sosial_kemanusiaan .298 .141 .192 2.118 .037 .794 1.259

religiusitas .038 .122 .030 .315 .753 .732 1.366

Sumber: Data diolah, 2018

Dari data diatas, nilai tolerance lebih besar dari 0,1 serta nilai VIF

lebih kecil dari 10. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi korelasi

yang sangat kuat antara setiap variabel bebas/multikolinearitas dalam

model regresi.

C. Uji Hipotesis

1) Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian menguji pengaruh variabel kesehatan,

pendidikan, sosial kemanusiaan dan religiusitas terhadap ekonomi

mustahik setelah adanya program ZCD. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan regresi linier sederhana yaitu dengan melihat uji koefisien

determinasi untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen secara individual. Hasil pengujia hipotesis dapat dilihat pada

tabel berikut:

a) Hasil Uji Koefisien Determinasi

Adapun hasil dari uji Koefisien Determinasi ialah sebagai berikut:

Page 137: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

119

Tabel 4.15.

Hasil uji koefisien determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .559a .313 .287 3.324

a. Predictors: (Constant), religiusitas, pendidikan, sosial_kemanusiaan, kesehatan

Sumber: Data diolah, 2018

Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted

R adalah 0.287, hal ini berarti 28.7% variasi income dapat dijelaskan

oleh variasi dari ke empat variabel independen Kesehatan, Pendidikan,

Sosial Kemanusiaan, dan Religiusitas. Sedangkan sisanya dijelaskan

oleh sebab-sebab yang lain di luar model. Standard Error of Estimate

(SEE) sebesar 3.324, dimana semakin kecil nilai SEE akan membuat

model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen

((Ghozali, 2001: 100)

Page 138: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

120

b) Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Adapun hasil dari uji Statistik F ialah sebagai berikut:

Tabel 4.16.

Hasil Uji Statistik f

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 528.339 4 132.085 11.951 .000b

Residual 1160.434 105 11.052

Total 1688.773 109

a. Dependent Variable: ekonomi

b. Predictors: (Constant), religiusitas, pendidikan, sosial_kemanusiaan,

kesehatan

Sumber: Data diolah, 2018

Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar

11.951 dengan probabilitas 0.000. karena nilai probabilitas jauh lebih

kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memperediksi Ekonomi atau dapat dikatakah bahwa Kesehatan,

Pendidikan, Sosial Kemanusiaan, dan Religiusitas. Secara bersama-

sama berpengaruh terhadap Ekonomi Mustahik.

Page 139: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

121

c) Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)

Adapun hasil dari uji Statistik T ialah sebagai berikut:

Tabel 4.17.

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9.987 3.986 2.505 .014

kesehatan .429 .130 .317 3.311 .001

pendidikan .403 .159 .224 2.538 .013

sosial_kemanusiaan .298 .141 .192 2.118 .037

religiusitas .038 .122 .030 .315 .753

a. Dependent Variable: ekonomi

Sumber: Data diolah, 2018

Dari ke empat variabel independen yang dimasukkan

kedalam model regresi. Variabel kesehatan, pendidikan, dan sosial

kemanusiaan mengalami signifikansi sedangkan variabel

religiusitas tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai

variabel kesehatan sebesar 0.001, variabel pendidikan sebesar

0.013 dan variabel sosial kemanusiaan sebesar 0.035. sedangkan

variabel religiusitas sebesar 0.753.

H = 9.987 + 0.429 Si + 0.403 Sii + 0.298 L + 0.038 M.

Page 140: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

122

Ekonomi = 9.987 + 0.429 Kesehatan + 0.403 Pendidikan +

0.298 Sosial kemanusiaan + 0.038 religiusitas.

2) Hasil Uji Analisis DataWawancara

Hasil penelitian menguji pengaruh variabel pendidikan, kesehatan,

sosial kemanusiaan, serta religiusitas terhadap ekonomi mustahik setelah

adanya program ZCD. Pengujian ini dilakukan dengan cara wawancara

dan studi lapangan terkait program yang telah dilakukan oleh BAZNAS

Pusat terhadap mustahik Kampung Pasir Kaloncing. Hasil wawancara

dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a) Hasil Deskriptif Program ZCD

Program ZCD (Zakat Community Development) oleh BAZNAS

Pusat yang bekerjasama dengan BAZNAS Provinsi Banten dan

BAZNAS Kabupaten Lebak resmi diluncurkan pada 18 Juni 20142,

program ini menjadi salah satu program andalan BAZNAS yang

dimana menurut ketua program ZCD Eka Budhi, mengatakan bahwa

pelaksaan ZCD bertujuan kepada bagaiaman melakukan kegiatan

pemberdayaan terhadap komunitas atau masyarakat untuk bisa

melakukan perubahan melalui aspek pendidikan, dakwah, ekonomi,

kesehatan dan kemanusiaan.

Pak Eka Budhi menyatakan bahwa dalam proses perencanaan

dan pembuatan program ZCD BAZNAS telah melalui beberapa kali

kegiatan yang dimana salah satunya ialah kegiatan PRA (Partisipatori

2 Pusat.baznas.go.id.

Page 141: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

123

Rural Aprisial), dimana BAZNAS melakukan proses bersama dengan

masyarakat dalam mengidentifikasi potensi kekuatan desa, kemudian

mengurai atau mendapatkan permasalahan yang ada di desa tersebut.

BAZNAS juga menggali tentang bagaimana melaksanakan dan

berperan dalam kegiatan ZCD yang mencakup bidang pendidikan,

dakwah, ekonomi, kesehatan dan kemanusiaan. Lalu hal lain yang

BAZNAS lakukan ialah dengan melakukan survey IDZ (Indeks Desa

Zakat) yang mencakup 5 bidang (pendidikan, kesehatan, ekonomi,

dakwah dan kemanusiaan) pada desa tersebut sehingga masalah

masyarakat dapat teridentifikasi dan dapat disinggungkan dengan

potensi masyarakat.

Sebelum memulai proses tahap pemberdayaan di desa tertentu,

berdasarkan wawancara dengan Pak Eka, BAZNAS melakukan

kegiatan pengidentifikasian lapangan terlebih dahulu. Ada lima (5)

tahap yang dilakukan oleh BAZNAS dalam proses indentifikasi, yaitu:

1) BAZNAS Pusat menerima usulan dari BAZNAS Provinsi

atau Kabupaten Kota yang memberikan masukan terhadap BAZNAS

Pusat apakah desa tersebut layak menerima program ZCD.

2) Kerjasama dengan LAZ (Lembaga Amil Zakat) yang sudah

terdaftar di BAZNAS, LAZ melakukan indentifikasi sendiri terhadap

lokasi atau titik ZCD kemudian menyarankan ke pihak BAZNAS Pusat.

Page 142: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

124

3) Kerjsama melalui yayasan, masjid atau pondok pesantren.

Dimana biasanya mereka memiliki lingkkungan atau wilayah yang

komunitasnya dapat diberdayakan menjadi titik program ZCD.

4) Bekerjasama melalui lembaga, lembaga ini bisa NGO (Non

Government Organisation) maupun lembaga masyarakat lainnya yang

memberikan ususlan dan juga pengidentifikasian suatu desa yang bisa

menjadi titik ZCD dan patut untuk BAZNAS Pusat introvensi.

5) Tim BAZNAS melakukan secara mandiri indentifikasi

kemudian memetakan kegiatan serta menyiapkan lokasi yang patut

untuk diintervensi dengna program-program BAZNAS.

Beliau juga menjelaskan bahwa semua pendanaan untuk

kegiatan pemberdayaan berasal dari penghimpunan zakat, infak,

shodaqoh serta dana sosial lainnya yang mencakup wakaf, nazar dan

sebagainya. Adapun keberlangsungan program ZCD yang dilaksanakan

pada setiap desa diharapkan dapat selesai dalam 3 tahun yang dimana

terbagi menjadi beberapa tahap proses di setiap tahunnya, yaitu: 1).

Tahap perkenalan atau tahap proses pengidentifikasian, 2). Tahap

penguatan, dan 3) Tahap kemandirian.

Pak Eka Budhi selaku ketua program ZCD tahun 2017,

menyatakan bahwa dalam mengawasi keberlangsungan setiap program

yang dijalankan oleh mustahik terdapat beberapa tingkat pengawasan.

1). Pihak ZCD sendiri melakukan kegiatan atau pengawasan terhadap

kepelaksanaan ZCD. Yang pada awalnya ZCD akan didampingi oleh

Page 143: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

125

satu orang atau kelompok yang bernama Sahabat ZCD. Tugas mereka

adalah bertanggung jawab atau melakukan aktifitas operasional di

lapangan dalam merealisasikan rencana-rencana dan misi yang diemban

dalam kegiatan yang terdapat ada di komunitas tersebut. 2). Terdapat

divisi monitoring dan evaluasi, yang dimana mereka melakukan

monitoring dan evaluasi secara keseluruhan kegiatan program sehingga

kegiatan ini bisa ternilai dan terukur. 3). BAZNAS Pusat melibatkan

auditor internal, tugas mereka ialah melakukan audit kepada program

ZCD secara terencana sehingga kegiatan tersebut dapat terhitung dan

dihitung nilai perubahannya terhadap kehidupan manusia.

b) Hasil Deskriptif Program ZCD Di Kampung Pasir

Kaloncing

Dalam melaksanakan program ZCD di Desa

Kaduagung Tengah Kampung Pasir Kaloncing, BAZNAS telah

melaksanakan beberapa program yang mencakup ke 5 dimensi

(pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, ekonomi, dan dakwah).

Berikut adalah beberapa hasil program pemberdayaan yang

telah dirasakan dan berdasarkan oleh mustahik di Desa

Kaduagung Tengah:

1) Pembagian Buku Agama

Ibu Hafsah ialah salah satu mustahik yang

mendapatkan amanah untuk mengajar ngaji kepada anak-

anak kampung setiap sore. Berdasarkan wawancara penulis

Page 144: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

126

dengan beliau, BAZNAS memberikan sejumlah buku

agama sebanyak 100 buku pandai membaca Al-Qur’an.

Selain Al-Quran, Ibu Hafsah juga menerima sejumlah

peralatan pendukung lainnya seperti tikar dan meja untuk

mengaji. Selain Ibu Hafsah, Ibu Kokom merupakan

mustahik yang menerima bantuan buku agama gratis.

Beliau merupakan istri dari pemilik pesantren kalong di

Kampung Pasir Kaloncing. Ibu Kokom mengaku bahwa

BAZNAS memberikan beberapa kitab bacaan berbahasa

arab, Al-Qur’an, dan juga qiroati.

Dari hasil wawancara penulis dengan kedua

narasumber, baik Ibu Hafsah maupun Ibu Kokom

menceritakan alasan bahwa BAZNAS memberikan bantuan

pemberian buku agama kepada tokoh atau seseorang yang

mempunyai tugas untuk mengajar masyarakat tentang ilmu

agama di Kampung Pasir Kaloncing. Hingga saat ini, Ibu

Kokom dan Ibu Hafsah masih mengajarkan pengajian bagi

anak-anak maupun masyarakat lainnya di hari-hari tertentu.

Implikasi dari program ini ialah antusiasme

masyarakat yang ingin belajar mengaji dan belajar

membaca buku berbahasa arab makin bertambah Karena

ketersediaan sarana dan prasarana yang sudah didukung

oleh program BAZNAS. Sehingga berdasarkan wawancara

Page 145: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

127

tersebut, dapat dikatakan bahwa program pembagian buku

agama gratis dalam rangka menambah intelektual mustahik

terbilang berhasil.

Berdasarkan hasil wawancara dengan mustahik

penerima bantuan, faktor kegagalan dari program ini ialah

kurangnya informasi terkait buku apa saja yang akan

diberikan, jika saja ada informasi maka ada kemungkinan

mustahik akan meminta buku khusus yang mudah dibaca

bagi masyarakat. Sedangkan faktor keberhasilan dari

program ini ialah tenaga pengajar yang tesedia dan tingkat

partisipasi masyarakat yang tinggi untuk mengenyam

edukasi di luar jam sekolah.

2) Bedah Rumah

Salah satu mustahik penerima program bedah

rumah ialah Ibu Anih, berdasarkan hasil wawancara

penulis. Rumah Ibu Anik sebelum mendapatkan program

bedah rumah sangat lah buruk. Kondisi genteng yang

bocor dan tembok yang sudah hampir roboh.

Ibu Ani menceritakan bahwa pada selama proses

bedah rumah, tidak ada sama sekali pungutan yang

diambil hingga saat penyerahan kunci. Ibu Anih juga

menceritakan bahwa BAZNAS hanya merehabilitasi

seluas rumah dahulunya saja, tidak ada penambahan tanah

Page 146: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

128

dalam proses bedah tersebut. Adapun proses selama

bedah rumah hingga selesai memakan waktu kurang dari 3

bulan. Dari bedah rumah tersebut, Ibu Anih akhirnya dapat

tinggal dirumah yang lebih layak, Ibu Anih ,menjelaskan

bahwa untuk sebelum dilakukannya bedah rumah, terdapat

tim dari BAZNAS Pusat dan Provinsi yang dateng untuk

menemui untuk survey keadaan dan kondisi rumah Ibu

Anih.

Selain Ibu Anih, terdapat Ibu Jumiyati sebagai

salah satu penerima bedah rumah. Ibu Jumiyati

mempunyai rumah dengan kondisi genteng yang bocor

dan tembok yang sudah roboh karena termakan usia. Ibu

Anih menceritakan bahwa saat itu ia diberitahu oleh ketua

RW bahwa rumahnya akan di renovasi ketika bantuan

BAZNAS datang, dan hingga selesai penyerahan kunci

rumah yang baru di bedah, Ibu Jumiyati menyatakan

bahwa tidak ada pungutan biaya sama sekali dalam

keberlangsungan program tersebut. Selama berlangsung

Ibu Jumiyati juga merasa senang karena semua bahan

bangunan maupun tenaga tukang langsung datang dari

BAZNAS dan tidak ada pungli liar.

Baik Ibu Jumiyati maupun Ibu Anih menyetujui

bahwa program tersebut sangat berhasil dan membantu

Page 147: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

129

mereka dalam menjalani hidup yang lebih baik. Mereka

bahkan menyatakan bahwa sejak rumah mereka layak

ditempati, mereka dapat memulai berdagang kecil-kecilan

dengan menggunakan bagian depan rumah mereka.

Tidak ada faktor kegagalan dari program ini

berdasarkan wawancara dengan mustahik, adapun faktor

keberhasilan dari program ini ialah pihak BAZNAS yang

cepat tanggap dalam menentukan serta memperbaiki

rumah mustahik hingga menjadi rumah siap huni kembali.

3) Bantuan Sembako

Bantuan sembako merupakan salah satu bantuan

untuk mustahik agar mustahik mempunyai tenaga untuk

mengikuti rentetan program ZCD. Ibu Elah salah satu

penerima bantuan sembako menyatakan bahwa selama ini

beliau baru mendapatkan bantuan berupa sembako

sebanyak 3 kali sejak pertama kali BAZNAS menjalankan

program ZCD di Kampung Pasir Kaloncing. Ibu Elah

menjelaskan bahwa sembako yang diberikan biasanya

berisi teh, kopi, gula pasir, minyak, beras, kacang hijau,

serta bahan pokok lainnya.

Ibu Elah menjelaskan bahwa selama

keberlangsungan bantuan sembako, Ibu Elah dan mustahik

yang terdaftar selalu datang ke rumah pak RW untuk

Page 148: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

130

mengambil jatah sembako. Dampak langsung yang

dirasakan Ibu Elah oleh bantuan sembako ialah bahwa ia

dapat mencukupi kebutuhan pangan yang saat itu sedang

kekurangan.

Selain Ibu Elah, terdapat Pak Asmali sebagai salah

satu penerima bantuan sembako. Pernyataan Pak Asmali

sama dengan pernyataan Ibu Ela. Beliau mendapatkan

bantuan sembako dengan cara datang ke rumah pak RW,

karena beliau termasuk ke dalam daftar mustahik yang

menerima bantuan sembako. Dari keterangan Pak Asmali,

bantuan sembako sebenarnya sangat cukup membantu,

namun keberlangsungan program hanya terjadi 3 kali saja

selama program ZCD.

Adapun terkait pembagian sembako yang hanya

berjumlah 3 kali, Pak Eka Budhi selaku penanggung jawab

program ZCD tahun 2017 menjelaskan bahwa pembagian

tersebut sudah diperhitungkan sebelumnya dan sudah

berkordinasi dengan BAZNAS kabupaten sehingga bantuan

sembako selama 3 kali dalam masa program ZCD yang

diharapkan selama 3 tahun selesai di desa tersebut akan

cukup. Pak Eka juga menjelaskan bahwa selama ini titik

ZCD di Kampung Pasir Kaloncing juga masih menerima

bantuan sembako bukan hanya dari program ZCD, namun

Page 149: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

131

dari lembaga kepemerintahan juga memberikan bantuan

sembako.

Berdasarkan wawancara dengan mustahik, terdapat

beberapa faktor kegagalan dari program bantuan sembako,

salah satunya ialah pemberian sembako yang tidak

terjadwal dan pembagian sembako yang tidak diawasi oleh

pihak BAZNAS. Adapun faktor keberhasilan dari program

ini ialah kebutuhan yang terdapat di dalam sembako sudah

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

4) Bantuan Kurban

Bantuan kurban bertujuan agar mustahik dapat

merasakan perayaan Idul Adha, menurut Pak Gunadi selaku

ketua RW. Bantuan kurban yang diberikan hanya sekali

saja tepatnya pada Bulan Idul Adha tahun 2017. Pak

Gunadi menceritakan bahwa saat itu ia mendapatkan kabar

dari BAZNAS Kabupaten terkait konfirmasi bahwa akan

dikirimkan 10 ekor kambing ke Kampung Pasir Kaloncing.

Setelah pengiriman dari BAZNAS, Pak Gunadi bersama

dengan masyarakat kampung lainnya melaksanakan lebaran

Idul Adha dengan memotong 10 ekor kambing pemberian

BAZNAS.

Pak Gunadi menyatakan bahwa bantuan kurban

tersebut sangat membantu masyarakat, karena tidak semua

Page 150: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

132

masyarakat kampung dapat menikmati pangan daging

kambing di saat Idul Adha karena keterbatasan mereka

hingga sampai bantuan kurban BAZNAS datang.

Faktor kegagalan dari program ini ialah tidak

adanya pengawasan dan partisipasi dari BAZNAS dalam

mengedarkan daging kurban. Sedangkan faktor

keberhasilan program ini ialah inisiatif BAZNAS yang

terbilang cukup bagus agar masyarakat yang kurang

mampu atau mustahik dapat merasakan kurban.

5) Pemberian Bantuan Pinjaman Tanpa Bunga

Pemberian pinjaman dimaksudkan bagi para

mustahik yang mempunyai niat untuk memiliki atau

membentuk suatu usaha agar hidupnya menjadi lebih baik.

Berdasarkan wawancara penulis dengan Pak Eka Budhi

selaku ketua program ZCD 2017, menyatakan bahwa

bantuan pinjaman tanpa bunga bukan merupakan program

ZCD, akan tetapi merupakan program lembaga baru dari

BAZNAS yang bernama BAZNAS Micro Finance, dimana

lembaga tersebut dibentuk untuk bisa mengatasi masalah

permodalan di tingkat mustahik yang sebelumnya atau

mustahik tersebut sudah mendapatkan program ZCD

maupun dari Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik.

Page 151: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

133

BAZNAS memberikan bantuan secara pinjaman, dimana

mustahik yang meminta bantuan pembiayaan harus

mengembalikkan sebesar bantuan yang diberikan, namun

tanpa ada tambahan biaya lainnya. Dengan kata lain hanya

sebesar pembiayaan yang diberikan saja. Beliau juga

menjelaskan bahwa dana dari program BAZNAS Micro

Finance menggunakan dana infaq yang memang bertujuan

untuk membantu ekonomi mustahik.

Salah satu penerima pinjaman modal ialah Ibu Lela,

dahulu beliau merupakan seorang pengagguran yang hanya

menggantungkan hidupnya dari gaji suaminya. Namun

ketika program pinjaman yang dibawa oleh BAZNAS

sampai ke kampung Ibu Lela, beliau tidak menyiakannya.

Ibu Lela bercerita bahwa ia mempunyai tekad untuk

membentuk usaha kerajinan rajut kain ketimbang hanya

duduk diam di rumah. Dengan bermodalkan tekad,

akhirnya Ibu Lela mendapatkan pinjaman modal tersebut.

Ibu Lela menyatakan bahwa selama ini ia mendapatkan 4

tahap pembiayaan.

Pada tahap pertama, ia mendapatkan modal sebesar

Rp.500.000, pada tahap kedua kemudian menjadi Rp.

1.000.000, tahap ketiga sebesar Rp. 1.500.000 dan tahap

terakhir sebesar Rp. 2.000.000. Namun beliau menyesalkan

Page 152: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

134

bahwa BAZNAS hanya memberikan modal hinga batas

maksimal Rp. 2.000.000 padahal menurut penuturan beliau,

pihak BAZNAS menyanggupi jika mustahik yang

membayar pinjaman dengan lancar, bisa meminta pinjaman

hingg Rp. 10.000.000. Akan tetapi, pihak BAZNAS

berkilah bahwa Ibu Lela sudah menjadi mandiri secara

ekonomi dan tidak perlu bantuan modal kembali.

Adapun terkait pinjaman yang tidak sampai Rp.

10.000.000, Pak Eka selaku ketua ZCD 2017 menjelaskan

bahwa terjadi miskomunikasi antara BAZNAS Pusat

dengna BAZNAS Provinsi serta BAZNAS kabupaten

Lebak, sehinga akhirnya BAZNAS Kabupaten lebak

menyatakan kepada BAZNAS pusat hawa mereka tidak

lagi melanjutkan program keigatan di Lebak.

Implikasi yang dihasilkan dari Program ini ialah

kehidupan Ibu Lela yang lebih mandiri secara ekonomi,

ketimbang menjadi pengangguran. Ibu Lela juga bisa

membuka usaha lain selain usaha rajut kain dengan

membuka dagangan sayur sendiri.

Selama proses berlangsung, Ibu Lela hanya bekerja

sendiri. Tidak ada pemantauan maupun pengawasan akan

berjalannya proses Ibu Lela dalam menjalankan bisnisnya,

hal ini menjadi salah satu faktor kegagalan program

Page 153: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

135

tersebut. Adapun faktor keberhasilan program ini ialah,

pinjaman yang diberikan bebas bunga dan beban lainnya,

mustahik hanya membayar pinjaman sesuai yang diberikan.

6) Penambahan Watt Listrik

Penambahan watt listrik diberikan kepada mustahik

yang memang kegunaan listriknya digunakan secara

bersama-sama selain keluarga. Salah satu mustahik yang

menerima program ini ialah Ibu Kokom, beliau memiliki

pesantren kecil yang setiap hari memerlukan listrik serta air

yang banyak. Sebelum ada bantuan dari BAZNAS, Ibu

Kokom selalu meminta air kepada masyarakat sekitar agar

tercukupi, karena ketika malam hari aliran listrik selalu

turun yang menyebabkan kegiatan mengaji dan membaca

kitab para santri menjadi terganggu. Oleh karena itu tim

BAZNAS pun melakukan survey lapangan ke lokasi Ibu

Kokom.

Ibu Kokom menjelaskan bahwa selama ia

mendapatkan bantuan penambahan watt sebanyak 2 paket,

dimana setiap paket terdiri atas 450 watt. Beliau juga

menjelaskan bahwa pihak BAZNAS memberikan bantuan

tersebut dengan cara menemani suami Ibu Kokom ke PLN

terdekat agar ditambahkan kebutuhan watt listrinya.

Page 154: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

136

Dampak yang ditimbulkan setelah watt listrik

ditambah ialah para santri tidak perlu lagi meminta air dari

rumah masyarakat, listrik yang stabil dan proses mengaji

maupun membaca kitab-kitab yang lebih kondusif dan

nyaman.

Tidak ada kegagalan dari program ini berdasarkan

pendapat Ibu Kokom, adapun keberhasilan program ini

ialah tanggapan BAZNAS yang cepat dalam membantu

masyarakat yang membutuhkan.

7) Pengobatan Gratis

Bantuan program pengobatan gratis diberikan

kepada mustahik agar mustahik dapat menjalankan

program ZCD dengan keadaan yang sehat. Salah satu

penerima manfaat program pengobatan gratis ialah Ibu

Heriyah. Beliau menderita penyakit ringan di kaki nya,

setiap hari beliau mengeluh sakit namun tidak berani

berobat ke rumah sakit karena beban biaya yang mahal.

Setelah program pengobatan gratis, kaki Ibu Heriyah

mendapatkan perawatan yang intensif.

Beliau menceritakan bahwa saat pengobatan

gratis dari BAZNAS datang, ia sama sekali tidak

menerima pungutan biaya obat maupun dokter.

Berdasarkan pernyataan beliau, program pengobatan

Page 155: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

137

gratis berdampak pada masyarakat yang lebih sehat,

karena saat itu bukan hanya Ibu Heriyah saja yang

menerima pengobatan, melainkan mustahik lainnya.

Beliau juga menyatakan bahwa BAZNAS menawarkan

perawatan inap gratis bagi masyarakat yang memang

dalam kondisi kesehatan khusus.

Faktor kegagalan dari program ini ialah waktu

pengobatan yang hanya terlaksana sekali selama program

ZCD dilaksanakan. Adapun faktor keberhasilannya ialah

layanan dan perawatan yang diberikan oleh BAZNAS

secara gratis kepada para mustahik.

8) Pembuatan Toren Air

Dalam membantu masalah kesehataan, BAZNAS

meluncurkan program pembuatan toren air. Hal ini

bertujuan agar masyarakat Kampung Pasir Kaloncing

dapat melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

air lebih mudah.Toren air dibangun didaerah yang padat

masyarakat namun kekurangan akses air. Salah satu

mustahik yang menerima manfaat ialah Pak Bisri, beliau

merupakan ketua RT 03 yang merasakan manfaat

pembangunan toren air.

Dahulu, beliau sangat kesulitan dalam

mendapatkan air. Beliau harus mengalirkan air yang

Page 156: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

138

dipakai sehari-hari dari masjid melalui selang panjang.

Setiap hari beliau mengeluhkan kondisi air yang tidak

menentu, karena air masjid selalu habis terpakai dengan

kegiatan ibadah masyarakat kampung. Hingga bantuan

BAZNAS datang dan pembangunan toren air pun

terselesaikan, Pak Bisri mendapatkan manfaat berupa

akses air yang lebih mudah.

Beliau menceritakan bahwa sebelum proses

pembangunan toren air, tim BAZNAS datang untuk

melakukan survey kondisi lapangan. Adapun selama

torren air didirikan bersama dengan beberapa keran bagi

masyarakat agar mudah mengambil air. Sehingga

setelah didirkan toren air, masyarakat maupun Pak

Ahmad sendiri memiliki akses yang mudah terhadap

sarana air untuk kebutuhan sehari-hari. Dampak yang

dirasakan ialah meningkatnya taraf hidup beberapa

masyarakat di sekitar toren air, karena mereka dapat

memenuhi kegiatan mereka yang berhubungan dengan

air.

Pak Bisri menyatakan bahwa tidak ada faktor

kegagalan dari program pembuatan toren air, sedangkan

faktor keberhasilannya ialah tim BAZNAS yang sangat

tepat dalam penentuan tempat toren dipasang, sehingga

Page 157: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

139

menjangkau masyarakat dan dapat diakses secara

bersama.

9) Pembudidayaan Jamur Tiram

Salah satu program unggulan ZCD di kampung

Pasir Kaloncing ialah pembudidayaan Jamur Tiram. Hal

ini bertujuan agar masyarakat memiliki ruang produksi

yang produktif dan menghasilkan. Penanggung jawab

program ini ialah Pak Gunadi selaku ketua RW di

Kampung Pasir Kaloncing. Beliau berperan sebagai

ketua yang membawahi beberapa tim untuk mengurus

pembudidayaan jamur tiram.

Selama keberlangsungan program

pembudidayaan jamur tiran, Pak Gunadi bercerita bahwa

BAZNAS memberikan sebuah bibit disertai dengan

bangunan tertutup untuk budidaya jamur tiram.

Kemudian untuk mendapatkan hasil dari budidaya jamur

tersebut, Pak Gunadi bersama masyarakat yang

tergabung menjualnya kepada penadah maupun untuk

konsumsi pribadi.

Berdasarkan hasil wawancara Pak Gunadi,

pembudidayaan jamur tiram yang berasal dari BAZNAS

sangat berdampak positif. Salah satu contohnya ialah

masyarakat mempunyai penghasilan tambahan dari

Page 158: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

140

budidaya tersebut. namun, faktor kegagalan dari program

tersebut ialah tidak adanya pengawasan berkala dari

BAZNAS mengenai pengembangan budidaya jamur

tiram. Pak Gunadi menjelaskan bahwa ia sempat

kesulitan mengatur siapa yang mengatur budidaya jamur

tiram tersebut, karena dengan wilayah budidaya yang

kecil, sangat susah untuk mengajak semua masyarakat

berpartisipasi dan membagi hasil dari budidaya jamur

tiram. Sehingga diperlukan tanah maupun lahan yang

besar untuk menampung budidaya jamur tiram.

Adapun faktor keberhasilan tersebut ialah,

BAZNAS menyediakan bibit hingga bangunan bagi

masyarakat Kampung Pasir Kaloncing sehingga

masyarakat hanya perlu melakukan tahap penanaman

berikutnya.

c) Hasil Deskriptif Pengaruh Variabel Pendidikan,

Kesehatan, Sosial kemanusiaan, Dan Religiusitas Terhadap

Ekonomi Mustahik.

Pada sub bab ini, penulis mendeksripsikan pengaruh semua

variabel terhadap ekonomi mustahik. Hasil data didapatkan

berdasarkan wawancara terhadap mustahik yang menerima

program ZCD. Berikut adalah hasil deksriptif pengaruh

Page 159: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

141

variabel pendidkan, kesehatan, sosial kemanusiaan dan

religiusitas terhadap ekonomi mustahik:

1) Pengaruh Pendidikan Terhadap Ekonomi Mustahik.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan

beberapa mustahik, terdapat hubungan yang berpengaruh

antara pendidikan terhadap ekonomi mustahik. Mustahik

berpendapat bahwa pendidikan memiliki pengaruh yang

cukup signifikan. Salah satu mustahik yang menyetujuinya

ialah Ibu Arsonah, beliau menjelaskan walaupun belum

ada masyarakat Kampung Pasir Kaloncing yang

mendapatkan beasiswa pendidikan gratis, namun ia setuju

bahwa pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh

bagi ekonomi mustahik.

Pak Gunadi selaku ketua RW juga menyayangkan

sikap masyarakat muda yang lebih memilih bekerja

sehabis sekolah di tingkat SMA ketimbang melanjutkan

kuliah. Beliau menceritakan bahwa tenaga kerja kuli

maupun supir di daerah Kampung Pasir Kaloncing masih

terbilang tinggi peminat karena bergaji besar. Hal ini

didukung dengan data kuesioner yang penulis dapatkan,

bahwa rata-rata jumlah pendidikan responden terletak di

tingkat SD, sedangkan hanya 1 orang responden yang

mendapatkan pendidikan tertinggi yaitu di tingkat Strata 1.

Page 160: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

142

Berdasarkan wawancara penulis, beberapa mustahik

merasakan manfaat yang lebih tinggi ketika mereka

mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Salah satunya

ialah Ibu Sumarti yang merupakan lulusan SMA dan

bekerja sebagai pedagang klontongan. Meskipun dirinya

hanya berjualan barang yang tidak seberapa, beliau

bersyukur dapat membaca serta menghitung dengan lancar

sehingga tidak mudah tertipu. Beliau juga mengetahui

kerugian dari seorang rentenir yang selalu memberikan

uang pinjaman.

Beda halnya dengan Ibu Sutinah, salah satu

mustahik yang hanya mengenyam pendidikan SD saja

merasa merugi. Dirinya merupakan seseorang dari

keluarga kurang mampu, sehingga hanya mendapatkan

pendidikan sebatas SD saja. Hingga kini, ia hanya bekerja

sebagai ibu rumah tangga dan hanya mempunyai

penghasilan dari suaminya yang bekerja kuli. Ibu Sutinah

juga tidak berdagang karena beliau mengaku tidak bisa

berhitung dengan lancar.

Walaupun dalam program ZCD dalam dimensi pendidikan

hanya memberikan bantuan berupa buku agama yang

diberikan, Ibu Arsonah yakin bahwa sebelum menempuh

pendidikan umum, diperlukan pendidikan karakter

Page 161: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

143

sehingga dapat memimpin masyarakat secara bijak dan

bukan hanya untuk mencari keuntungan

semata.pendidikan yang dirasakan masyarakat Kampung

Pasir Kaloncing juga masih belum terasa terhadap

ekonomi masyarkat. Hal ini dikarenakan proses belajar

yang lumayan memakan waktu panjang dan tidak sebentar.

Untuk menempuh pendidikan strata 1, diperlukan

waktu 4 tahun sebelumnya. Hal itu tidak sejalan dengan

program ZCD yang diharapkan dapat selesai selama 3

tahun di suatu tempat. Sehingga menurut Pak Eka Budhi

selaku ketua ZCD 2017, menyatakan bahwa program

beasiswa merupakan program khusus bagi anak mustahik

yang memiliki kemampuan dibidang akademis, namun

tidak semua anak mustahik mendapatkan kesempatan

beasiswa. Diperlukan nilai-nilai moral disamping nilai

akademis untuk mendapatkannya. Alasan lain tidak ada

intensifitas di bidang pendidikan ialah karena rata-rata

masyarakat Kampung Pasir Kaloncing merupakan seorang

yang sudah berumur 35-50 tahun sehingga sangat sulit

untuk melakukan kegiatan yang berfokus di dimensi

pendidikan untuk mensejahterakan masyarakat. Namun,

salah satu kegiatan yang diberikan BAZNAS agar

masyarakat dapat memperbaiki taraf hidupnya ialah

Page 162: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

144

dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang

menguntungkan, seperti pelatihan penanaman jamur tiram.

Dari hal tersebut, diharapkan masyarakat dapat

meningkatkan pengetahuannya dibidang budidaya jamur

tiram hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi

masyarakat itu sendiri.

Sehingga dari hasil pembahasan diatas, program

ZCD BAZNAS yang berada di dimensi pendidikan masih

belum berpengaruh secara signifikan terhadap ekonomi

mustahik secara lapangan. Hal ini dikarenakan butuh

waktu yang panjang untuk mengukur efek dari pendidikan

terhadap ekonomi mustahik melalui program ZCD di

Kampung Pasir Kaloncing.

2) Pengaruh Kesehatan Terhadap Ekonomi Mustahik.

Sebelum adanya program kesehatan dari BAZNAS,

masyarakat Kampung Pasir Kaloncing banyak yang

mengalami kesusahan akan air yang mengakibatkan

kehidupan mereka yang tidak sehat. Kondisi kampung

yang sangat berdebu jika musim kemarau menjadikan

masyarakat dapat dengan mudah terjangkit penyakit flu.

Kesulitan air bagi masyarakat berimbas kepada rumah

tetangga maupun masjid yang memiliki akses air sering

dimintai air oleh para masyarakat yang kekurangan.

Page 163: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

145

Sehingga hal tersebut berdampat ketidaknyamanan kepada

pihak pemilik rumah.

Salah satu program ZCD yang mendukung

kesehatan masyarakat ialah pembangunan toren air, serta

pengobatan gratis. Pengobatan gratis maupun

pembangunan toren air dimaksudkan agar mustahik

menjalankan rentetan kegiatan ZCD dengan keadaan yang

sehat, sehingga produktivias masyarakat lebih tinggi

ketimbang ketika mustahik dalam kondisi sakit.

Pernyataan diatas juga disetujui oleh Ibu Kokom

selaku mustahik yang berada dekat dengan pembangunan

torren air. Beliau merupakan seorang ustadzah yang

mengajarkan anak-anak mengaji, beliau juga memiliki

pesantren kecil yang dibinanya bersama dengan sang

suami. Beliau menceritakan bahwa saat torren air sudah

dibangun oleh BAZNAS, masyarakat sudah tidak lagi

mengantri atau meminta air dari rumah tetangga.

Masyarakat juga lebih pagi untuk berangkat bekerja

karena ketersediaan air yang cukup untuk kegiatan

mencuci maupun mandi.

Ibu Suhartini selaku mustahik yang menerima

program pengobatan gratis juga menceritakan bahwa

dengan adanya program tersebut, kesehatan beliau yang

Page 164: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

146

sempat turun mengakibatkan beliau tidak bisa berjualan

lagi dikarenakan kondisi kesehatan yang terus kambuh dan

memburuk. Hingga akhirnya Ibu Suhartini mendapatkan

perawatan yang intensif dari program ZCD, Ibu Suhartini

akhirnya dapat berjualan kembali.

Dari hasil kesimpulan wawancara diatas, dapat

dikatakan bahwa program kesehatan ZCD BAZNAS

berpengaruh signifikan secara lapangan terhadap ekonomi

mustahik di Kampung Pasir Kaloncing.

3) Pengaruh Sosial Kemanusiaan Terhadap Ekonomi

Mustahik.

Kondisi sosial suatu masyarakat dapat membentuk

suatu budaya, jika sosial masyarakat baik dengan banyak

motivasi kerja yang baik, maka akan tercipta suatu budaya

yang baik pula. Demikian dengan kondisi sosial

masyarakat Kampung Pasir Kaloncing. Sebelum adanya

program ZCD, menurut Pak Gunadi selaku ketua Rw

menyatakan bahwa dahulu kampung hanya sebatas

kampung biasa. Tidak ada aktivitas rutin selain aktivitas

keagamaan dan aktivitas perayaan tertentu.

Namun semenjak program ZCD dilaksanakan,

sosial masyarakat Kampung Pasir Kaloncing menjadi lebih

intensif, terutama dalam hal usaha. Ibu Aay dan Teh Lela

Page 165: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

147

menjadi salah satu dari para mustahik yang menerima

program pinjaman tanpa bunga dari BAZNAS. Semenjak

adanya program tersebut, sosialisasi mereka berdua

menjadi lebih baik. Karena mereka terbentuk dalam tim

kreasi yang sama yaitu kreasi rajut benang, tingkat

hubungan mereka juga menjadi lebih baik sehingga

memunculkan ide-ide baru untuk membuat design yang

tidak ketinggalan zaman.

Baik Ibu Aay maupun Teh Aay menyatakan setuju

bahwa pengaruh sosial berpengeruh terhadap ekonomi

mereka, terutama dalam hal inovasi dan kreasi di bidang

bisnis. Ditambah dengan adanya program ZCD, hubungan

sosial masyarakat sering dilakukan agar terjadinya

komunikasi satu arah. Sebagaimana yang Pak Trianto

katakan, sebagai ketua RT 01 Kampung Pasir Kaloncing.

Adanya bantuan dari BAZNAS membuat masyarakat

sering berkumpul, apalagi ketika sedang acara besar

seperti pengobatan gratis, pembudidayaan jamur tiram

maupun program lainnya.

Pak Trianto menambahkan bahwa setelah adanya

program ZCD, masyarakat banyak yang saling bertukar

pikiran dalam mencari maupun membentuk usaha kreasi

bersama agar bisa meminta bantuan modal. Sehingga

Page 166: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

148

masyarakat menjadi lebih produktif dan kehidupan

kampung menjadi lebih hidup.

Berdasarkan pendapat mustahik diatas, dapat

dikatakan bahwa sosial kemanusiaan memiliki pengaruh

secara lapangan terhadap ekonomi mustahik di Kampung

Pasir Kaloncing.

4) Pengaruh ReligiusitasTerhadap Ekonomi Mustahik.

Agama memiliki pengaruh dalam memotivasi para

mustahik agar giat dalam bekerja. Menurut Pak Eka selaku

ketua ZCD tahun 2017 menyatakan bahwa selama

program ZCD, BAZNAS sering mengirimkan ustadz

maupun tokoh agama dalam memberikan motivasi kepada

mustahik.

Hal itu disetujui oleh Ibu Darsi bahwa BAZNAS

pernah mendatangkan tokoh agama untuk memberikan

materi terkait program ZCD. Namun, menurut pendapat

Ibu Darsi, ceramah tersebut hanya bersifat temporer dan

tidak berkelanjutan dampaknya. Masyarakat masih sering

menyepelekan masalah motivasi termasuk juga Ibu Darsi.

Hal ini karena bagi Ibu Darsi motivasi agama masih

kurang jika tidak disertai dengan adanya bantuan fisik.

Ibu Endah selaku mustahik yang menerima program ZCD

juga beranggapan sama, bahwa fungsi agama sebagai

Page 167: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

149

motivasi maupun penggerak produktivitas tidak lah

berpengaruh. Menurut Ibu Endah, dirinya hanya bekerja

berdasarkan jumlah pendapatan yang diterima. Ia juga

berpendapat bahwa agama hanya sebatas ibadah saja.

Menanggapi hal tersebut, Ustadz Syatibi selaku tokoh

agama di Kampung Pasir Kaloncing menjelaskan bahwa

baik sebelum maupun sesudah program ZCD

dilaksanakan. Beliau sering memotivavsi para masyarakat

melalui ceramahnya agar lebih produktif bekerja. Namun

hal tersebut kembali kepada masyarakat itu sendiri. Jika

memang ada kemauan dan didasarkan dengan kewajiban

agama, maka akan terjadi produktifitas. Namun, hal itu

sangat jarang sekali ditemukan pad a masyarakat.

Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa

religiusitas tidak memiliki pengaruh terhadap ekonomi

mustahik di Kampung Pasir Kaloncing.

Page 168: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

150

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi mustahik melalui program ZCD BAZNAS

dengan menggunakan variabel pendidikan, kesehatan, sosial kemanusiaan

serta religiusitas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui variabel kesehatan sebagai

faktor eksternal mempengaruhi ekonomi mustahik yang menerima

manfaat program ZCD BAZNAS. Dalam artian tingkat kesehatan para

mustahik selama program ZCD berjalan dalam kondisi yang baik dan

sehat. Hal ini juga dijelaskan dengan nilai uji signifikan yang dimana nilai

signifikan pada variabel kesehatan adalah sebesar 0.001.

2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa variabel pendidikan

sebagai faktor eksternal mempengaruhi ekonomi mustahik yang

menerima manfaat program ZCD BAZNAS. Hasil ini berarti selama masa

program ZCD, mustahik dapat menerima informasi dan pengetahuan

secara baik. Mustahik juga mampu membaca serta menghitung dengan

lancar baik sebelum maupun selama program ZCD berjalan sehingga tidak

terjadi kesalahan informasi baik dari pihak penyelenggara maupun pihak

penerima manfaat. Hal ini juga dijelaskan dengan nilai uji signifikan yang

dimana nilai signifikan pada variabel kesehatan adalah sebesar 0.013.

Page 169: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

151

3. Variabel sosial kemanusiaan sebagai faktor internal program ZCD

BAZNAS memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ekonomi

mustahik melalui program ZCD. Hal ini berarti mustahik mampu

menciptakan kondisi yang kondusif dan situasi kekeluargaan diantara para

mustahik. Hal ini juga dijelaskan dengan nilai uji signifikan yang dimana

nilai signifikan pada variabel sosial kemanusiaan adalah sebesar 0.037.

4. Variabel religiusitas tidak memiliki hubungan signifikan terhadap

ekonomi mustahik melalui program ZCD. Ini berarti bahwa komitmen

beragama mustahik yang dilihat dari adat maupun praktek agama dan

pengetahuan agama yang rendah dalam melakukan kegiatan yang dapat

menumbuhkan perekonomian mustahik. Hal ini juga dijelaskan dengan

nilai uji signifikan yang dimana nilai signifikan pada variabel religiusitas

adalah sebesar 0.753.

B. Saran

Berdasarkan uraian dari analisis dan kesimpulan serta keterbatasan

dalam penelitian ini, maka berikut beberapa saran yang dapat penulis

sampaikan:

1. Bagi akademisi diharapkan menambah jumlah sampel dan wilayah agar

menambah jumlah data sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik serta

dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan dan rujukan mengenai

faktor internal (S), faktor eksternal (L) dan faktor religiusitas (M) dari

variabel-variabel penelitian yang ada.

Page 170: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

152

2. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) agar lebih memperhatikan

mustahik penerima manfaat program ZCD sehingga menjadi program

yang lebih baik. BAZNAS juga harus terfokus kepada bidang religius di

dalam program ZCD agar masyarakat lebih termotivasi untuk terlepas dari

belenggu kemiskinan secara materi maupun spiritual.

3. Agar realisasi dari potensi pendayagunaan zakat produktif secara optimal,

diharapkan bagi masyarakat yang tergolong dalam kelompok muzakki

agar menzakatkan hartanya kepada lembaga-lembaga yang sudah diakui

oleh negara maupun BAZNAS dan tidak menyalurkan dana zakat secara

pribadi. Hal ini bertujuan agar lembaga-lembaga penghimpun zakat dapat

menyalurka dana zakat produktif secara efektif dan efisien serta mencegah

terjadinya resiko penyelewengan dana zakat.

Page 171: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

153

DAFTAR PUSTAKA

A’asyari, Musa. Etos Kerja Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, Lesfi Institusi

Aziz, Roikhan Mochamad. 2009. New Paradigm on Sinlammim Kaffah In Islamic

Economics. Jurnal Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Aziz, Roikhan Mochamad. 2010. New Paradigm in On Sinlammim Kaffah In

Islamic Economics. Jurnal Signifikan, Vol. 9, No.2, Mei-Agustus, Jakarta.

Aziz, Roikhan Mochamad. 2011. New Paradigm on System Thinking. Jurnal

Ekonotika. Fakultas Ekonomi Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan (IESP), Jakarta.

Aziz, Roikhan Mochamad. 2012. New Paradigm on Islamic Kafah in Islamic

Economics. Jurnal Signifikan Vol. 1 No. 2. Fakultas Ekonomi Bisnis, Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Aziz, Roikhan Mochamad. 2015. Teori H dalam Islam Sebagai Wahyu dan

Turats. Jurnal UIN Syarif Hidayatullah.

Aziz, Roikhan Mochamad. Agustus 2015. Rumus Tuhan Hahslm Dalam Berpikir

Menyeluruh Sebagai Metedologi Ekonomi Islam. Procedding ICIEF15:

Strengthning Islamic Economics and Financial Institution for Financial

Institution for the Welfare of Ummah. Universitas Mataram, Lombok.

Aziz, Roikhan M. Islam dan Pengetahuan. Salemba Diniyah, Jakarta. 2018.

Ahmad, Tafsir. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Rosda Karya, Bandung.

2005.

Page 172: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

154

Adji, Pratikto. Pengaruh Budaya Terhadap Kinerja Perekonomian. Buletin Studi

Ekonomi volume 17. 2012

Asfi, Nuskhiya & Holi Bina W. Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Pengentasan Kemiskinan Pada Program Gerdu Kempling Di Kelurahan

Kemijen. 2015

Beik, Irfan Syauqi & Laily Dwi A. Ekonomi Pembangunan Syariah.

RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2016.

Bahri, Syaiful. Faktor-Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Pemberdayaan

Ekonomi Keluarga Pada Program Gerdu Taskin Di Kabupaten Jombang.

Surabaya. 2005.

BAPPENAS. Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia. BAPPENAS,

Jakarta. 2016.

BAZNAS. Kompilasi peraturan Perundang-Undangan Pengelolaan Zakat.

BAZNAS, Jakarta. 2016.

Bachrun, Saifuddin. Manajemen SDM-Human Capital Syariah. Sinar Media

Abadi, Jakarta. 2014.

BPS. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2015. Jakarta. 2015.

Bakar, A Abu. Murtir Jeddawi, dkk. Policy Evaluation Of The Community

Empowerment, A Case Study At Riattang Tumur Bone. 2015.

Beik, I. S., & Arsyianti, L. D. (2016). Measuring Zakat Impact On Poverty And

Walfare Using Cibest Model. Journal of islamic monetary economics and

finance. 2016

Page 173: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

155

Chapra, M Umer. Islam dan Pembangunan Ekonomi. Gema Insani Press, Jakarta.

2000.

Damsar dan Indrayani. Pengantar Sosiologi Ekonomi, cetakan ke-3. Kencana

Prenadamedia Group, Jakarta. 2013.

Djumransjah, M. Filsafat Pendidikan. Bayumedia Publishing, Malang, 2004.

European commission directorate-general for agriculture and rural development.

Rural Development In The European Union Statistical And Economic

Information Report. 2013.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBS SPSS 19.

Universitas Diponegoro, Semarang. 2011.

Hangestiningsih, Endang. dkk. Diktat Pengantar Ilmu Pendidikan. Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. 2015.

Hardianto. Pengaruh Ekonomi Terhadap Pendidikan Dan Peran Pendidikan

Membangun Ekonomi. Jurnal Pendidikan Islam Volume 6. 2017.

Jacobs, F. P, dkk. Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Terhadap Peningkatan

Usaha Di Kecamatan Singkil Kota Manado. 2015.

Kementrian Desa. Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Indeks

Desa Membangun). 2015.

Mankiw, N. Gregory & Euston Kuah, Peter W. Ekonomi Makro. Salemba Empat.

2012.

Mukhlisin. Pendistribusian Dana Zakat Untuk Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Pada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaten

Karawang. Jakarta. 2009.

Page 174: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

156

Mulyanto. Indikator Dan Karakteristik Pembangunan Desa Sebagai Basis

Implementasi Atas Undang-Undang Desa. 2014.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya: Jilid 1. Universitas

Indonesia, Jakarta. 2013.

Nadjib, Mochammad. Agama, Etika Dan Etos Kerja Dalam Aktivitas Ekonomi

Masyarakat Nelayan Jawa. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Volume 21.

2013.

Nashori, Fuad & Muchrama, R. D. Mengembangkan Kreativitas Dalam Perspektif

Psikologi Islam., Menara Kudus, Yogyakarta. 2002

Noor, Faizal Henry. Ekonomi Publik. Akademia Permata, Padang. 2013.

Nughroho, SBM. Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.. Media

Ekonomi Dan Manajemen Volume 29. 2014.

Priadana, M. Sidik & Saludin, Muis. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.

GRAHA ILMU, Yogyakarta. 2009.

Pitma, Pertiwi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga

Kerja Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta. 2015.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Agama. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 1997

Robert, Huggins. European Competitiveness Index: Measuring The Performance

And Capacity Of Europe’s Nations And Regions. 2004.

Subramanyam, K. R. & Wild, J. John. Analisis Laporan Keuangan Edisi 10.

Salemba Empat, Jakarta. 2010.

Sabiq, Sayid. Fikih Sunnah. ALMA’ARIF, Bandung. 1982.

Page 175: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

157

Supranto, J. “Metode Riset dan Aplikasinya di dalam Riset Pemasaran”,

N.V.MASA BARU BANDUNG, Jakarta, 1971.

Sri Widayanti. Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan Teoritis. 2012.

Tjiptoherijanto, Prijono. & Budhhi, Soesetyo. Ekonomi Kesehatan. Rineka. 2008

The organisation for economic co-operation and development. Territorial

Indicators Of Employment: Focusing On Rural Development Paperback.

1996.

Titimiranti, mirah. dkk. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan

Rumah Tangga Petani Di Daerah Program Pnpm Mandiri Pedesaan (Studi

Kasus Desa Balerejo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Tahun 2012.

2016.

Tri, kurniasih. Analisis Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Paru Pada

Angkatan Kerja Di Indonesia Tahun 2007. 2009.

Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat. Mitra Kerjaya Indonesia, Cetakan ke 7, Jakarta.

2004.

Page 176: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

158

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Diolah

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11

2 4 2 4 1 4 4 4 2 1 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4

2 4 2 4 2 5 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 4 5 4 2 1 2

2 4 4 4 2 5 5 4 2 1 4

2 4 2 4 2 4 5 4 2 1 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 1 2

4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 4

2 4 2 5 2 5 5 4 1 2 2

4 4 2 4 2 4 4 4 1 2 2

4 4 2 5 4 4 5 4 2 2 2

4 4 2 4 4 5 5 4 1 4 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4

2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 4

4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2

2 2 4 4 4 5 4 4 2 2 4

2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4

4 4 2 4 4 4 4 5 4 1 2

2 5 2 4 2 4 4 4 4 1 4

2 5 2 2 2 4 4 4 4 2 4

2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2

5 4 2 4 5 4 4 4 2 1 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 1 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

2 2 2 4 2 5 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 5 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 2

2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4

2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 2

Page 177: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

159

2 4 2 4 2 4 4 2 1 2 2

5 4 2 4 5 4 4 4 2 2 4

2 2 2 4 2 5 4 4 2 2 2

2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 2

5 4 2 4 5 4 2 4 2 2 4

2 4 2 4 2 4 4 4 2 1 4

4 4 2 4 2 4 4 2 2 1 2

2 4 2 3 1 4 4 3 4 1 3

2 4 2 4 1 4 2 2 4 1 4

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 5 4 4 2 2 2

2 4 2 2 2 5 4 4 2 2 2

2 4 2 5 2 5 5 4 2 1 1

2 4 2 5 2 5 4 4 2 1 2

2 4 2 4 2 5 4 4 2 1 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

5 4 4 4 5 4 4 4 2 2 2

2 4 2 2 2 5 4 4 4 1 4

2 4 2 4 2 5 4 4 4 2 4

2 4 2 4 2 5 4 4 2 3 4

3 4 2 4 4 5 4 4 2 3 4

2 4 2 4 2 5 4 4 2 1 2

2 4 2 4 2 5 4 4 2 2 2

2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4

4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3

2 4 2 4 2 4 4 4 1 2 2

4 4 2 4 4 5 5 5 1 2 2

2 4 2 4 2 5 4 4 1 4 2

4 4 2 5 4 5 4 4 2 2 4

2 4 2 4 2 5 5 4 1 2 2

2 2 2 4 2 5 4 4 1 2 2

2 4 2 4 2 4 5 5 1 2 2

2 4 2 4 2 4 4 4 1 2 2

2 2 2 5 2 4 4 4 1 2 2

2 4 2 4 4 4 5 4 1 4 2

2 4 2 5 2 5 4 4 1 2 4

2 4 2 4 2 5 5 4 1 2 2

2 4 2 5 2 4 4 3 2 2 2

2 4 2 4 2 4 5 4 1 2 2

2 4 2 5 2 5 5 4 1 4 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2

Page 178: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

160

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4

2 4 2 4 2 5 4 5 2 2 4

2 4 2 5 2 4 4 4 2 2 2

4 4 2 4 4 5 4 5 2 2 2

4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

2 2 2 5 2 4 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4

4 4 2 5 4 4 5 4 2 2 2

2 2 2 5 2 4 5 4 2 2 2

2 2 2 5 2 4 5 4 2 2 2

2 4 2 5 2 5 5 4 2 4 2

2 2 2 4 4 4 5 4 2 2 2

4 4 2 4 4 5 5 4 2 2 4

2 4 2 4 2 5 4 4 1 2 2

2 4 2 4 2 5 4 4 2 2 2

4 4 2 4 4 5 5 4 1 2 4

4 4 2 5 4 5 4 4 1 2 4

2 4 2 4 2 5 4 5 2 2 2

2 4 2 5 2 4 4 4 1 2 2

2 4 2 4 2 4 4 5 1 4 2

4 4 4 4 4 5 4 4 2 1 4

4 4 2 4 2 5 5 5 1 2 4

4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4

4 4 2 4 2 4 5 4 2 2 4

4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 2

4 4 2 4 4 4 5 4 2 1 4

2 4 2 4 5 4 4 4 2 1 2

2 2 2 4 2 4 4 4 2 1 2

4 4 2 4 4 5 4 4 4 1 2

2 2 2 4 2 5 4 4 2 2 2

2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4

2 4 2 4 2 4 4 4 2 1 2

2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2

S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S21 S22 S23 S24 S25 S26

4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 2 4 4 4

4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 2 4 4 1

Page 179: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

161

2 3 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2

2 4 4 5 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

2 4 4 4 2 4 4 2 1 4 2 4 4 1

4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 1 5 4 2 2 4 2 5 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 1 4 4 2 2 4 1 4 3 2

4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 1 4 3 2 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 2 4 4 2 4 4 1 4 4 2 4 4 4

5 4 4 4 2 4 4 5 2 4 2 3 4 2

5 5 5 4 1 4 4 5 2 5 2 4 4 2

4 5 4 4 2 4 4 1 2 4 2 3 4 2

5 4 4 4 2 4 4 2 4 5 2 4 4 4

5 4 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

5 5 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 5 4 4 1 4 3 4 2 4 1 4 4 2

4 5 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

5 5 5 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

5 4 5 4 2 3 4 4 2 5 1 4 4 2

5 4 4 2 2 4 3 4 2 4 2 4 4 2

5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 3 2

4 4 5 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2

4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 2 4 4 1

4 4 4 4 2 4 4 2 1 2 2 4 4 1

4 4 5 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2

4 4 4 4 2 4 3 4 1 1 2 4 4 1

4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 4 2

4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4

4 4 4 4 2 4 4 5 2 4 2 4 4 2

Page 180: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

162

4 4 4 4 2 4 4 5 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 5 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 5 4 5 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 2 5 4 4 2 4 2 4 4 2

5 2 5 4 2 4 4 5 4 5 2 4 4 4

5 2 5 4 2 4 4 5 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 5 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 2 5 4 2

4 4 4 4 2 4 5 4 2 4 2 4 4 2

4 5 4 4 1 4 4 2 1 4 1 4 4 1

4 4 4 4 2 5 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 2 2

4 4 4 5 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 3 3 2

4 2 4 5 1 4 4 4 2 4 1 4 3 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 3 2

4 4 4 4 1 5 4 4 2 4 1 4 3 2

4 4 4 5 1 4 4 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 5 1 4 5 4 2 4 1 3 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 4 2 2 2 3 4 2

4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 1 4 4 2

4 4 4 5 1 4 4 4 2 4 2 5 4 2

4 4 4 4 1 4 4 2 2 4 1 4 4 2

4 4 4 5 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 1 4 4 2

2 4 2 5 1 4 4 4 2 4 1 4 4 2

2 4 2 5 2 4 4 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 5 1 4 4 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4

4 4 4 5 1 4 4 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 5 1 4 4 4 2 2 1 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 1 4 4 4

4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 1 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 1 4 3 2

4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 4 2 2 1 4 4 2

Page 181: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

163

4 4 4 5 1 4 4 4 2 4 2 5 4 2

4 4 4 5 1 4 4 2 2 4 1 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 2 4 4 1

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 1 3 3 2

4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4

4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 1 4 3 2

4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4

4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 4 1 4 5 4 2 4 1 4 4 2

4 4 4 4 2 4 5 4 2 4 2 4 3 2

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 2 2

4 4 4 5 1 4 4 2 2 4 2 5 4 2

4 4 4 5 2 5 4 2 2 4 1 5 4 2

4 4 4 5 2 4 4 2 4 4 1 4 3 4

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2

4 2 4 4 2 4 4 2 1 4 2 4 4 1

4 2 4 4 2 4 4 2 1 2 2 4 4 1

4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

4 2 4 4 2 4 4 2 1 2 2 4 4 1

4 4 4 4 2 4 4 2 4 5 2 4 4 4

4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 2 4 4 1

4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2

L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 5 3 2 2

2 4 5 4 4 5 2 5 4 4 4 5 4 2 4

2 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 2 2

1 4 4 4 2 4 2 5 4 4 2 5 4 2 2

2 4 2 4 2 4 2 5 4 4 2 5 4 2 2

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4

2 4 3 2 2 4 2 4 5 4 2 4 4 2 2

2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 2 2

2 4 4 4 2 4 2 5 5 5 2 4 4 1 4

2 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4

1 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 2 4

2 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4

1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4

Page 182: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

164

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4

2 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4

2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4

2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4

2 2 4 2 2 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4

2 4 4 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4

2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2

2 2 5 5 2 4 2 4 5 2 4 5 3 2 4

2 2 2 5 2 5 1 4 5 4 5 5 3 4 4

2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 5 3 2 2

2 2 5 5 4 4 2 4 4 4 4 5 4 1 2

2 2 4 2 2 4 2 4 4 3 4 5 4 2 2

2 4 5 4 2 4 2 4 4 2 4 5 3 1 3

2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 5 5 2 2 3

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4

2 4 4 4 2 4 1 4 4 2 4 5 3 4 4

2 4 4 2 4 5 2 4 4 2 5 5 3 2 4

2 4 5 4 4 5 1 4 4 2 4 4 4 4 4

2 4 5 4 4 5 2 4 4 2 5 4 4 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4

2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2 2

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 2 2 2

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3

2 1 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3

2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3

2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 2 4 4

2 3 4 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4

2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4

2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3

2 3 4 3 1 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 1 1 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3

2 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3

2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3

4 3 4 2 2 4 2 5 4 4 4 4 4 2 3

4 2 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4

2 2 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4

Page 183: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

165

1 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4

2 5 4 4 2 4 1 5 5 4 4 5 4 2 3

1 4 4 4 2 4 1 5 5 4 4 5 4 2 4

2 4 4 4 4 4 1 5 4 4 4 4 4 2 2

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4

2 2 4 2 2 4 2 4 5 4 4 4 4 1 4

2 2 4 4 2 4 2 5 5 4 4 4 4 2 4

2 4 4 2 2 4 2 5 5 4 2 4 4 2 4

1 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4

1 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4

2 4 4 4 2 4 1 5 5 4 4 4 4 2 4

1 2 4 4 2 4 1 5 5 4 4 4 4 1 4

1 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4

2 4 4 2 2 4 2 4 5 4 4 4 4 2 4

1 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4

1 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4 2 4

1 2 4 4 2 4 1 5 5 4 4 4 4 1 2

2 4 4 4 2 4 1 5 5 4 4 4 4 1 2

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4

2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 5 4 2 2

2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4

1 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 2 4

2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2

2 4 4 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 4 5 4 4 4 4 2 2

2 4 4 2 2 4 2 4 4 3 4 5 4 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4

2 4 4 2 2 4 2 5 4 4 2 4 4 2 4

2 4 4 2 2 4 2 5 5 4 2 4 4 4 4

2 2 4 2 2 4 2 5 5 4 4 4 4 2 2

2 2 4 2 2 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4

2 4 4 2 2 4 2 5 5 4 4 4 4 2 2

2 2 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 2 2

1 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4

2 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4

2 2 4 4 4 4 1 5 5 4 2 4 4 2 2

2 2 4 4 2 4 2 5 5 4 4 4 4 2 2

2 4 4 4 2 4 1 4 5 4 4 4 4 1 4

Page 184: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

166

1 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4

2 4 4 4 2 4 2 5 5 4 4 4 4 2 4

1 4 4 4 2 4 2 4 5 4 4 4 4 2 2

2 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 2 4

1 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 5 4 2 2

2 4 4 4 2 4 2 4 5 4 2 5 4 2 2

2 4 2 2 2 2 2 5 4 4 4 4 4 2 2

2 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 5 4 1 2

2 4 4 4 2 4 2 5 4 4 2 4 4 2 2

2 4 2 2 2 4 2 5 5 4 4 4 4 2 2

2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2

2 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2

2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2

Page 185: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

167

Lampiran 2: Kuesioner

Kuisioner Penelitian

ANALISIS EFKETIVITAS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM

MENGENTASKAN KEMISKINAN DI DESA KADUANGUNG TENGAH KECAMATAN

CIBADAK KABUPATEN LEBAK (STUDI KASUS: PROGRAM ZAKAT COMMUNITY

DEVELOPMENT BAZNAS)

Assalamualaikum Wr. Wb

Teriring Do’a semoga kita semua selalu dalam rahmat dan lindungan

Allah SWT dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada kesempatan ini

perkenankan saya mahasiswa program S1 Ekonomi Syariah, UinSyarif

Hidayatullah sedang melakukan penelitian dengan pendekatan jawaban hahslm

untuk skripsi dengan judul “Analisis Efektivitas Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Desa Kaduagung Tengah Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak (Studi Kasus: Program Zakat Community Development BAZNAS)”dengan parameter hahslm yang terdiri dari:

1. Variabel Independen adalah Ekonomi (H)

2. Variabel Dependen antara lain:

a. Faktor Eksternal yaitu Kesehatan (S1) dan Pendidikan (S2)

b. Faktor Internal yaitu Sosial Kemanusiaan(L)

c. Faktor Religiusitas yaitu Dakwah (M)

Dalam rangka mengumpulkan data, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu

meluangkan waktu untuk menjawab kuisioner berikut ini. Data ini sangat

bergantung pada jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu yang

sebenarnya. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang

diberikan. Bantuan Bapak/Ibu sangat berharga untuk penelitian yang sedang saya

lakukan. Untuk itu sudilah kiranya Bapak/Ibu sekali lagi memeriksa kelengkapan

jawaban pada kuisioner ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang

Bapak/Ibu berikan.

Atas segala bantuan dan kerjasama yang telah diberikan, saya ucapkan

terimakasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, Januari 2018

Hormat Saya,

Hamadah Azzam

Page 186: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

168

==========================================================

========

DEMOGRAFI

1. Jenis Kelamin :

a. Laki-Laki b. Perempuan

2. Usia :

a. 20-<25 th c. 35-50 th

b. 25-<35 th d. >50 th

3. Pendidikan Terakhir :

a. SD c. SMA e. S1 g. S3

b. SMP d. Diploma f. S2

4. Pekerjaan :

a. Dosen d. PNS g. Wiraswasta

b. Guru e. Karyawan BUMN h. Pensiunan

c. Dokter f. Karyawan Swasta i. Lainnya (sebutkan)..............

5. Gaji Perbulan :

a. Kurang dari Rp. 1 juta c. Antara Rp. 3 juta -< Rp. 4

Juta

b. Antara Rp. 1 Juta - <Rp. 2 Juta d. Antara Rp. 4 - Rp. 5 Juta

e. Diatas Rp. 5 Juta

6. Status Perkawinan :

a . Nikah c. Belum Nikah d. Duda/Janda

Berilah Jawaban dari pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda dengan cara

memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Hahslm (diberi nilai 1)

TS : Tidak Setuju / Tidak Hahslm (diberi nilai 2)

CS : Cukup Setuju / Belum Hahslm (diberi nilai 3)

S : Setuju / Hahslm (diberi nilai 4)

SS : Sangat Setuju / Kaffah (diberi nilai 5)

Page 187: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

169

VARIABEL INDEPENDEN EKONOMI (H)

NO

Pernyataan Sikap responden

EKONOMI (H) STS

(1)

TS

(2)

CS

(3)

S

(4)

SS

(5)

H1 Mustahik memiliki produk unggulan yang

bernilai ekonomis

H2 Mustahik berada dalam umur produktif dalam

mengikuti kegiatan ZCD

H3 Mustahik mempunyai komunitas penggiat

industri kreatif

H4 Kelompok Mustahik memiliki tempat untuk

berdagang dan penyedia kebutuhan sehari-hari

(pasar)

H5 Mustahik mempunyai tempat usaha pribadi di

daerahnya

H6 Kelompok Mustahik mempunyai akses jalan

menuju desa

H7 Kelompok Mustahik dapat memenuhi

kebutuhan transportasi umum

H8 Kelompok Mustahik mampu menggunakan jasa

logistik maupun pengiriman barang

H9 Kelompok mustahik memiliki akses terhadap

lembaga

Page 188: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

170

keuangan syariah dan konvensional

H10 Mustahik mempunyai keterlibatan terhadap

rentenir

H11 Mustahik menggunakan jasa layanan keuangan

VARIABEL DEPENDEN EKSTERNAL (S1)

NO

Pernyataan Sikap responden

KESEHATAN (S1) STS

(1)

TS

(2)

CS

(3)

S

(4)

SS

(5)

S11 Mustahik mampu menyediakan fasilitas air

bersih setiap hari

S12 Mustahik memiliki fasilitas kamar mandi dan

jamban di dalam rumah

S13 Mustahik memiliki sumber air minum

S14 Kelompok mustahik memiliki akses menuju

puskesmas/poskesdes

S15 Kelompok mustahik memiliki sarana polindes

S16 Kelompok mustahik memiliki sarana posyandu

S17 Kelompok mustahik mempunyai fasilitas dokter

Page 189: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

171

yang berada di puskesmas/polindes

S18 Mustahik memiliki kartu kepesertaan BPJS

kesehatan

VARIABEL DEPENDEN EKSTERNAL (S2)

NO

Pernyataan Sikap responden

PENDIDIKAN(S2) STS

(1)

TS

(2)

CS

(3)

S

(4)

SS

(5)

S21 Mustahik mampu menempuh pendidikan

formal (minimal 12 tahun)

S22 Mustahik mampu membaca serta menghitung

dengan lancar

S23 Kelompok mustahik memiliki sarana dan

prasarana belajar

S24 Kelompok mustahik memiliki akses ke sekolah

yang terjangkau dan mudah

S25 Kelompok mustahik mempunyai fasilitas guru

di setiap kelas

S26 Mustahik mampu menempuh pendidikan

formal (minimal 12 tahun)

Page 190: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

172

VARIABEL DEPENDEN INTERNAL (L)

NO

Pernyataan Sikap responden

SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (L) STS

(1)

TS

(2)

CS

(3)

S

(4)

SS

(5)

L1 Kelompok mustahik mempunyai fasilitas sarana

olahraga

L2 Mustahik mempunyai kelompok kegiatan

warga (arisan, pengajian, dll)

L3 Mustahik memiliki fasilitas aliran listrik untuk

kegiatan sehari-hari

L4 Mustahik memiliki akses komunikasi

(handphone)

L5 Mustahik memiliki akses terhadap internet

L6 Mustahik memiliki akses untuk menonton

siaran televisi/radio

L7 Kelompok mustahik memiliki perencanaan

penanggulangan bencana

VARIABEL DEPENDEN RELIGIUSITAS (M)

NO

Pernyataan Sikap responden

DAKWAH (M) STS TS CS S SS

Page 191: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

173

(1) (2) (3) (4) (5)

M1 Kelompok mustahik memiliki masjid di

lingkungan masyarakat

M2 Mustahik memiliki akses menuju ke masjid

M3 Kelompok mustahik memiliki fasilitas

pendamping keagamaan (ustadz/ustadzah,

dll)

M4 Mustahik mampu dalam membaca Al-qur’an

M5 Mustahik mempunyai kesadaran dalam

membayar zakat, infak dan sedekah.

M6 Kelompok mustahik memiliki kegiatan rutin

keagamaan

M7 Mustahik mampu menunaikan sholat 5 waktu

di masjid secara berjamaah

M8 Mustahik mampu dalam menghadiri setiap

kegiatan rutin keagamaan

-Terima Kasih

Page 192: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

174

Lampiran 3 : Data Mustahik

Responden

Jenis Kelamin

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan Gaji/Pendapata

n Per Bulan

Status Perkawina

n Usia

1 laki-laki SMP Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah

25- <35 th

2 laki-laki SMA Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

3 laki-laki SMA Petani kurang dari

Rp.1jt Nikah

35 - 50 th

4 laki-laki SD Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

5 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

6 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

7 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

8 Peremp

uan SD

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

9 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

10 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

11 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

12 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah

25 - <35 th

13 Peremp

uan SMA

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 25 -

<35 th

14 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

15 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

16 laki-laki SD Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

17 Peremp

uan SD

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

18 Peremp

uan S1 PNS

Antara Rp 3jt - < Rp. 4 jt

Nikah >50 th

19 Peremp

uan SD

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 TH

20 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

21 Peremp SMP Ibu Rumah kurang dari Nikah 35 -

Page 193: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

175

uan Tangga Rp.1jt 50 th

22 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

23 laki-laki SMA Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

25 - <35 th

24 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

25 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah

35 - 50 th

26 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

27 laki-laki SMA Wiraswast

a Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

28 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

29 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

30 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Duda/Janda

>50 th

31 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

32 laki-laki SMA Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah

35 - 50 th

33 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

34 laki-laki SD Wiraswast

a kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

35 laki-laki SD Guru kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

36 Peremp

uan SD Guru

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

37 Peremp

uan SMP

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

38 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

39 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

40 laki-laki SMA Wiraswast

a Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

41 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

42 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

43 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

44 laki-laki SMA Karyawan Antara Rp 1jt - < Nikah 35 -

Page 194: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

176

Swasta Rp. 2 jt 50 th

45 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

46 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

47 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah

25 - <35 th

48 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah

35 - 50 th

49 Peremp

uan SD Buruh

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

50 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

51 laki-laki SMA Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

52 Peremp

uan SD

Wiraswasta

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

53 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 3jt - < Rp. 4 jt

Nikah 20 -

<25 th

54 laki-laki SMP Karyawan

Swasta Antara Rp 4jt -

<Rp. 5jt Nikah

20 - <25 th

55 laki-laki SMP Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

56 Peremp

uan SMP

Wiraswasta

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

57 laki-laki SMP Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

58 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

59 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 25 -

<35 th

60 Peremp

uan SD

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

61 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

62 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

63 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

64 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

65 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah

35 - 50 th

66 Peremp

uan SD Buruh

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

67 Peremp SD Ibu Rumah kurang dari Nikah 25 -

Page 195: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

177

uan Tangga Rp.1jt <35 th

68 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

69 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

70 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

71 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 25 -

<35 th

72 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 20 -

<25 th

73 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

74 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

75 laki-laki SD Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

76 Peremp

uan SD Buruh

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

77 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

78 laki-laki SMA Wiraswast

a Antara Rp 3jt - <

Rp. 4 jt Nikah

25 - <35 th

79 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

80 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

81 Peremp

uan SD

Wiraswasta

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

82 laki-laki SMA Buruh kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

83 laki-laki SD Pensiunan kurang dari

Rp.1jt Nikah >50 th

84 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

85 laki-laki SD Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Duda/Jand

a >50 th

86 Peremp

uan SD Petani

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

87 laki-laki SD Petani Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah >50 th

88 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Duda/Janda

35 - 50 th

89 laki-laki SD Pensiunan kurang dari

Rp.1jt Duda/Jand

a >50 th

90 Peremp SMP Wiraswast Antara Rp 1jt - < Nikah 35 -

Page 196: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

178

uan a Rp. 2 jt 50 th

91 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

92 Peremp

uan SMA

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 25 -

<35 th

93 Peremp

uan SMP

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 25 -

<35 th

94 laki-laki SMA Wiraswast

a Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

25 - <35 th

95 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 25 -

<35 th

96 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

97 Peremp

uan SMP

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

98 laki-laki SMP Wiraswast

a Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah >50 th

99 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

100 Peremp

uan SD

Wiraswasta

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

101 Peremp

uan SMA

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 25 -

<35 th

102 Peremp

uan SMP

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

103 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

104 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah 35 -

50 th

105 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Duda/Janda

>50 th

106 Peremp

uan SMP

Wiraswasta

Antara Rp 1jt - < Rp. 2 jt

Nikah 35 -

50 th

107 Peremp

uan SD

Ibu Rumah Tangga

kurang dari Rp.1jt

Nikah >50 th

108 laki-laki SMA supir truk Antara Rp 3jt - <

Rp. 4 jt Nikah

35 - 50 th

109 Perempuan

SD Ibu Rumah

Tangga kurang dari

Rp.1jt Nikah

35 - 50 th

110 laki-laki SMP Buruh Antara Rp 1jt - <

Rp. 2 jt Nikah

35 - 50 th

Page 197: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

179

Lampiran 4 : Wawancara

HASIL WAWANCARA BERSAMA PAK GUNADI, SELAKU KETUA RW

04 KAMPUNG PASIR KALONCING DESA KADUAGUNG TENGAH

Pewawancara: Kapan program ZCD BAZNAS dilaksanakan

di kampung ini?

o Kami mendapat bantuan pelaksanaan program ini

sudah dari tahun 2015, tapi bantuan terakhir yang kami terima itu

saat tahun kemarin (2017) berupa bantuan sembako dan kurban

kambing yang berjumlah 10 ekor.

Pewawancara: Apakah bapak tahu kenapa ZCD dilaksanakan

di kampung ini?

o Wah, saya sih kurang tahu yah, hanya tahu ada yang

mengabarkan dari pihak BAZDA Baten bahwa kampung ini akan

mendapatkan program ZCD. Disitu saya sangat senang karena

memang kampung kami memerlukan bantuan secara fisik maupun

non fisik.

Pewawancara: Berapa jumlah total mustahik penerima

manfaat di kampung Pasir Kaloncing?

o Total penerima manfaat ZCD di kampung kami

sekitar 150 mustahik yang terdaftar.

Pewawancara: Bantuan apa saja yang kampung ini telah

terima dari program ZCD BAZNAS pak?

Page 198: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

180

o Untuk bantuan kami telah menerima sembako,

bantuan kurban 10 ekor kambing, bedah rumah, pembagian buku

agama gratis, pengobatan gratis , bantuan listrik, pembangunan

toren air, pinjaman modal tanpa bunga serta rumah industri jamur.

Pewawancara: Bagaimana kondisi ekonomi masyarakat

setelah menerima program bantuan ZCD dari BAZNAS?

o Kalo dalam bidang ekonomi, pertolongan dari

BAZNAS yaitu simpan pinjam tanpa bunga. Itu simpan pinjam

tanpa bunga itu membantu gairah ekonomi masyarakat. karena

pinjaman tersebut tidak memiliki bunga sehingga masyarakat dapat

aman dari rentenir. Kehidupan masyarakat sebelum ada bantuan

dari BAZNAS juga mengalami banyak godaan dari rentenir, karena

disini banyak masyarakat lemah, jadi mau tidak mau kami harus

meminjam dari mereka. Dan mereka yang sudah meminjam dari

rentenir bagai sudah jatuh tertimpa tangga pula. Karena beban

rentenir lebih besar sehingga masyarakat tidak bisa melunasi

hutangnya. Pokoknya setelah bantuan BAZNAS sudah datang,

masyarakat sini sudah gak di datengin lagi, yang penting

masyarakat lancar membayar.

Pewawancara: Bagaimana kondisi kesehatan masyarakat

setelah menerima program bantuan ZCD dari BAZNAS?

o Hanya sekali saja bantuan dari BAZNAS, dan itu

serentak. Tidak ada bentuk fisik berupa kartu kesehatan, hanya

Page 199: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

181

bantuan serta kepedulian dalam menindak lanjuti masyarakat yang

memerlukan tindakan khusus. Namun tidak ada efek jangka

panjang yang diberikan oleh BAZNAS.

Pewawancara: Bagaimana kondisi sosial masyarakat setelah

menerima program bantuan ZCD dari BAZNAS?

o Sosial masyarakat sebeneranya sama sih seperti

biasa, gitu-gitu aja. Cuma paling setelah ada bantuan dari

BAZNAS, masyarakat menjadi lebih aktif satu sama lain.

Contohnya kayak pengelola ekonomi kreatif (salah satu bantuan

dari BAZNAS) rumah jamur. Kan mereka yang tadinya ngobrol

biasa ngalur ngidul, sekarang lumayan rada ke bisnis.

Pewawancara: Bagaimana kondisi pendidikan masyarakat

setelah menerima program bantuan ZCD dari BAZNAS?

o Saya rasa masih kurang BAZNAS untuk

pendidikan, sehingga tidak terlihat jelas. Cuma emang dasarnya

anak-anak di sini alhamdulillahnya bisa sekolah walaupun sebatas

sampe SD. Cuma banyak yang abis lulus, langsung kerja jadi buruh

kasar atau pegawai pabrik gitu. Dari BAZNAS pernah kasih kabar

kalo bakal ada beasiswa, tapi saya belum ketemu yang dapet siapa

dari kampung sini.

Pewawancara: Bagaimana kondisi religiusitas masyarakat

setelah menerima program bantuan ZCD dari BAZNAS?

Page 200: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

182

o Biasa saja dan tidak ada yang berubah meskipun

BAZNAS sudah datang. Karena memang masyarakat yang hanya

bisa seperti itu. Fokus kerja kuli saja, agama hanya sekedar

kewajiban berzakat maupun sholat. Palingan anak-anak yang

sering pengajian setiap malam, kalo orang tua biasanya seminggu

sekali di hari tertentu.

Pewawancara: Bagaimana BAZNAS mengetahui tentang

keberlangsungan program ZCD di kampung ini?

o Biasanya ada yang survey zam, kemarin (tahun

2017) kami kedatangan tim dari BAZNAS yang melakukan

wawancara. Masyarakat dikumpulkan di sekitar masjid dan di

tanya oleh pihak BAZNAS terkait yang sudah dijalankan, kayak

berapa jumlah orang yang mendapat dana pinjaman, dll.

Pewawancara: Berpengaruhkah semua program ZCD

BAZNAS terhadap perekonomian kampung?

o Alhamdulillah sangat membantu, karena memang

kami sangat membutuhkannya, termaksud bantuan modal yang

sangat membantu. Namun akan lebih bagus jika BAZNAS lebih

sering mengirim orang untuk mengawasi setiap kegiatan agar tidak

terjadi kesalahpahaman informasi.

Pewawancara: Bagaimana keberlangsungan program

BAZNAS yang berjalan hingga saat ini?

Page 201: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

183

o Saya sempat menyesalkan hal ini, karena bantuan

yang kami terima terakhir kali yaitu pada saat bulan Idul Adha

kemarin. Dan hingga saat ini masih belum ada bantuan maupun

program ZCD yang berjalan lagi. Paling-paling hanya rumah

industri jamur, itupun saya mengalami kesulitan dalam

mengembangkan luas tanah dan bangunan.

Pewawancara: Apa saja faktor penghambat dalam program

ZCD yang selama ini dijalankan?

o Menurut saya yang menjadi penghambat program

ini mungkin dari BAZNAS nya sendiri, kami sudah siap menerima

apapun bentuk program ZCD. Namun kami juga memerlukan

pengawasan serta seseorang yang memantau kegiatan kami agar

menjadi lebih baik. Coba lihat saja program rumah industri jamur

yang sangat kurang pengawasan dan pengajaran seputar

pemasaran. Kan sayang, barang dan tenaga sudah ada, namun tidak

ada yang mengajarkan bagaimana cara memasarkannya.

Pewawancara: Bisa bapak ceritakan kesuksesan program ZCD

di kampung ini?

o Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada

pihak BAZNAS yang telah memberikan warga saya bantuan

berupa program ZCD. Jujur, disini saya sangat terharu ketika

kampung kami menerima bantuan program dari BAZNAS.

Terutama saya tekankan di program simpan pinjam tanpa bunga.

Page 202: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

184

Karena yang demikian dapat mencegah para rentenir atau lintah

darat memeras warga. Saya juga berterimakasih atas segala

bantuannya dalam memajukan kampung kami, karenanya kami

dapat hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya. Banyak dari

warga saya yang sangat terbantu baik secara materi maupun non-

materi. Saya sangat terharu ketika warga saya mendapatkan

bantuan pembangunan rumah, dimana saat itu salah satu warga

saya rumahnya hampir roboh dan selalu kebocoran ketika hujan

tiba. Namun hal itu sudah tidak terjadi lagi hari ini. Harapan saya

agar BAZNAS dapat terus membantu kampung kami, karena bagi

kami waktu 3 tahun merupakan waktu yang sangat singkat dan

sebentar bagi kami agar menjadi sebuah kampung yang sukses

serta melahirkan para muzakki.

Page 203: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

185

WAWANCARA DENGAN BAPAK EKA BUDHI SELAKU KETUA

PROGRAM ZCD BAZNAS TAHUN 2017

Pewawancara: Kapan ZCD mulai diberlakukan sebagai salah

satu program unggulan BAZNAS?

o ZCD mulai berjalan sejak tahun 2013, proses perjalanan kegiatan

ZCD ini mengalami beberapa perubahan sesuai dengan kendala

yang ada, jadi kegiatan yang berlangsung sejak tahun 2013

mengeluh kepada bagaimana kita melakukan kegiatan

pemberdayaan terhadap komunitas atau masyarakat untuk bisa

melakukan perubahan melalui aspek pendidikan, dakwah,

ekonomi, kesehatan dan kemanusiaan.

Pewawancara: Bagaimana cara BAZNAS dalam

megnidentifikasi desa yang akan mendapatkan program ZCD?

o Ada lima hal yang kita lakukan dalam melakukan proses

identifikasi lokasi, yang pertama, kita melakukan melalui usulan

BAZNAS Provinsi atau Kabupaten Kota yang memberikan

masukan terhadap kita apakah desa tersebut layak menerima

program ZCD. Kemudian yang kedua, kerjasama dengan LAZ

(Lembaga Amil Zakat) Nasional yang sudah terdaftar yang mereka

melakukan identifikasi sendiri terhadap lokasi atau titik ZCD

tersebut. yang ketiga, kita kerjasama melalui yayasan, masjid atau

pondok pesantren, dimana biasanya mereka memiliki lingkungan

atau wilayah yang komunitasnya dapat kita berdayakan menjadi

Page 204: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

186

titik Zakat Community Development. Yang keempat, kita bisa

melalui lembaga, lembaga ini bisa NGO maupun lembaga sosial

masyarakat lainnya yang memberikan usulan dan juga

pengidentifikasian sehingga desa tersebut bisa menjadi titik ZCD

yang patut kita introvensi. Kemudian yang kelima, dibuat sendiri

oleh BAZNAS atau oleh tim BAZNAS sendiri yang melakukan

secara mandiri identifikasi dan kemudian memetakan kegiatan

serta menyiapkan menjadi lokasi yang patut buat kita intervensi

dengan program-program dari BAZNAS.

Pewawancara: Darimana asal sumber pendanaan untuk kegiatan

program ZCD?

o Dana berasal dari zakat, infaq, shodaqoh, dan dana sosial lainnya.

Jadi bisa ada wakaf, nazar atau lainnya.

Pewawancara: Berdasarkan wawancara saya dengan mustahik

penerima manfat ZCD, bahwa BAZNAS pernah memberikan

bantuan sembako dan kurban. Apakah program ZCD tidak hanya

berfokus pada zakat produktif? jika iya, apakah ada pembagian

proporsinya?

o Program dari ZCD tidak hanya pada zakat produktif merupakan

zakat pemberdayaan, tetapi juga ada zakat konsumtif kalau

masyarakat teridentifikasi sebagai masyarakat yang memang

memerlukan pemberian zakat konsumtif di awal untuk bisa

memberikan stimulus atau rangsangan sehingga mereka mampu

Page 205: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

187

dan cukup kuat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan pemberdayaan. Zakat konsumtif yang

diberikan bisa yang pertama adalah biaya hidup, yang kedua

beasiswa, yang ketiga perbaikan rumah atau rutilahu atau juga

penyediaan air bersih atau proses jambanisasi atau proses

sosialisasi oleh hidup bersih dan sehat. Kemudian ada juga

kegiatan pemberian support kesehatan, misalnya dengan

melakukan kegiatan bakti sosial kesehatan atau kegiatan lain yang

membuat masyarakat tidak ada permasalahan dengan basicness

atau kebutuhan dasar manusia karena mereka sudah bisa merawat

oleh kegiatan yang kita support dan mereka siap secara mandiri

melakukan kegiatan Zakat Community Development melalui

program yang sudah diterapkan oleh BAZNAS. Untuk proporsinya

tergantung dari kebutuhan, jadi kalo emang kebutuhan zakat

konsumtifnya lebih banyak berarti kita akan berikan lebih banyak.

Pewawancara: Bagaimana BAZNAS mengawasi keberlangsungan

setiap program yang dijalankan oleh mustahik?

o Ada beberapa tingkatan kita dalam melakukan pengawasan, yang

pertama ialah dari pihak ZCD sendiri melakukan kegiatan atau

pengawasan terhadap keplaksanaan Zakat Community

Development. Yang pada awalnya Zakat Community Development

akan didampingi oleh salah satu orang atau kelompok yang

bernama sahabat ZCD. Sahabat ZCD adalah meraka yang

Page 206: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

188

bertanggung jawab atau yang melakukan aktifitas operasional di

lapangan dalam merealisasikan rencana-rencana dan misi yang

diemban dalam kegiatan yang ada di titik atau komunitas tersebut.

kemudian BAZNAS ataupun ZCD akan melakukan proses

supervisi atau proses mengetahui dan mengevaluasi terhadap

kegiatan yang berjalan. Kemudian di second layer of defense nya

itu ada sebuah divisi yang namanya divisi monitoring dan evaluasi,

tugasnya melakukan monitoring dan evaluasi secara keseluruhan

kegiatan program sehingga kegiatan ini bisa ternilai atau terukur

perubahan atau dampak dari atau yang telah dilakukan. Kemudian

yang berikutnya adalah kita melakukan kegiatan yang ketiga

dengan melibatkan auditor internal, mereka adalah orang-orang

yang melakukan audit kepada program ZCD secara terencana

sehingga kegiatan tersebut dapat terhitung atau dapat dihitung nilai

perubahan terhadap kehidupan manusia.

Pewawancara: Apakah BAZNAS memiliki kriteria mustahik

tertentu untuk mendapatkan program khusus ZCD?

o Mustahik ada 8 asnaf, itu yang menjadi kriteria dalam BAZNAS.

Pewawancara: Apakah program pinjaman tanpa bunga termasuk

salah satu program ZCD? Apakah bapak bisa jelaskan mengapa

berbentuk pinjaman?

o Sebenernya itu bukan program ZCD, tapi itu program yang saat ini

ada lembaga baru di BAZNAS namanya BAZNAS micro finance.

Page 207: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

189

Jadi BAZNAS micro finance adalah sebuah lembaga baru yang

dibentuk untuk bisa mengatasi permodalan di tingkat mustahik

yang sebelumnya atau dia sudah memilki dan sudah mendapatkan

program ZCD atau program dari lembaga yang bernama lembaga

pemberdayaan ekonomi mustahik. Nah mereka yang sudah mandiri

atau sudah memiliki pangsa pasar yang baik, sudah memiliki

tempat yang strategis. Dia hanya perlu mendapatkan support dari

pemberdayaan atau pembiayaan secara mikro, maka BAZNAS

Micro Finance akan turun di dalamnya dan akan memberikan

support modal secara gratis. Nah, permasalahannya adalah zakat

yang digunakan untuk kegiatan yg diberikan secara langsung

kepada masayarakat adalah dana yg digunakan untuk membiayai

program di ZCD. Nah untuk kegiatan yang berhubungan dengan

kegiatan pembiayaan atau permodalan itu digunakan dengan dana

infak.

Pewawancara: Apa tanggapan bapak terkait janji BAZNAS

kepada mustahik di kampung Pasir Kaloncing, yang mengatakan

bahwa salah satu oknum penanggung jawab ZCD dari BAZNAS

berjanji akan menambah jumlah pinjaman jika mustahik lancar

dalam membayar, namun pada akhirnya hanya sebatas janji saja?

o Yang itu sempat ada miskomunikasi antara BAZNAS Pusat dengan

BAZNAS Provinsi dan juga BAZNAS Kabupaten Lebak, sehingga

akhirnya BAZNAS Kabupaten Lebak menyatakan kepada

Page 208: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

190

BAZNAS pusat bahwa mereka tidak lagi melanjutkan program

kegiatan di lebak. Nah ini proses ini ada di BAZNAS Lebak

kenapa kok mereka tidak mau melanjutkan kegiatan yang ada

disana. Tapi insya allah untuk pemberian modal atau pemberiaan

pembiayaan tidak pernah ada penolakan selama mereka memenuhi

kriteria sebagai seorang mustahik yang kita berdayakan untuk

menjadi pengusaha dan memliki kemampuan atau niat yang baik

dalam melakukan usaha yang nanti akan kita biayakan. Kemudian

tambahan lagi, selain kegiatan yg berupa pembiayaan non profit,

juga akan dilakukan penambahan atau peningkatan kualitas

pendampinga bagi para penerima manfaat melalui Bussiness

Development Services dimana bagian yg ada dilembaga bertugas

untuk mendampingi, membina, dan juga memberikan masukan

kepada mustahik yang sedang melakukan pengembangan usaha.

Pewawancara: Kapan batas maksimal dilakukannya suatu

program ZCD di suatu desa tertentu?

o Kalo ZCD sendiri itu saat ini diharapkan selama 3 tahun sudah

selesai, cuma tahap pertama adalah tahap perkenalan atau tahap

proses pengidentifikasian, tahap kedua ialah tahap penguatan yang

ketiga adalah tahap kemandirian.

Pewawancara: Adakah indikator yang dapat menyatakan bahwa

program ZCD tersebut berhasil?

Page 209: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

191

o Indikator dimulai sejak awal kegiatan, dimana kita melakukan

proses pengidentfikasian laporan, kemudian kita melakukan

evaluasi setiap enam bulan dan 1 tahun. serta Kemudian ada

dukungan dari lembaga baznas lainnya bernama pusat kajian

strategis baznas (PUSKAS) yang melakukan kegiatan kaji data

terhadap program2 zcd di lapangan.

Pewawancara: Apa ada landasan teori atau pengalaman dalam

membuat program ZCD BAZNAS?

o Untuk yang pembuatan program di zcd bznas kita melakukan

beberapa kegiatan, salah satunya adalah kita melakukan kegiatan

partisipatori rural aprisial atau PRA, dimana kita melakukan proses

bersama dengan masyarakat dalam mengidentifikasi potensi dalam

mengindentifikasi kekuatan desa atau kabupaten tersebut kemudian

mengurai atau mendapatkan permasalahan yang ada di zcd

tersebut, kemudian yang kelima kita menggali tentang bagaimana

melaksanakan dan berperan dalam kegiatan di ZCD di bidang

pendidkan, dakwah, ekonomi, kesehatan dna kemanusiaan. Lalu

hal yg lain yg kita lakukan, kita melakukan kegiatan yang namanya

survei IDZ (indeks desa zakat), dimana survey ini adalah survey

yang mencakup pada 5 bidang tersebut, dan ita akan urai terhadap

masing2 kegiatan yang ada di desa tersebut. sehingga masalah

yang da di masyarakat tersebut dapat teridentifikasi kemudia yg

kedua dapat kita singgungkan dengan potensi masyarkaat,

Page 210: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

192

kemudian yg ketiga dapat kita kerjasama dengna masyarakat.

Kemudian yang keempat masyarkaat melakukan secara aktif dalam

pelaksanaan kegiaatan ZCD.

Yang kedua, kita juga melakukan logical framework analysis ,

dimana kita melakukan pengidentifikasian melalui analisa terhadap

keigata2 yang kita bisa kita logiskan maka masuk akal sehingg

akegiatan tersebut atau yg kita lakuakna dapat kita pertanggung

jawabkan.

Kemudian yang ketiga kita akan membuat matik pelaksanaan

program, dimana mpp ini adalah sebuah rentetan program yg akan

kita siapkan untuk desa atau program tersebut yang dipandu atau

dipadu dengna sebuah kegiatan perencaan aanggaran. Dimana kita

bisa ketahui sejumlah besar dana yang akan kita inisiasi dalam

kegiatan tersebut. lalu setelah itu ada lagi kegiatan bernama seroy,

dimana kegiatan ini sebuah kegiatan dimana kita melakukan

pengukuran terhadap semua hal yg dikelauarkan oleh desa menjaid

sebuah kegiatau atau aktiviatas yang sama2 kita sudah rencanakan

diawal.

Pewawancara: Apa pendapat bapak terkait program yang tidak

lagi berjalan? Seperti pengobatan gratis yang hanya sekali dalam

3 tahun masa ZCD.

o Ini sebenarnya kembali lagi ke masalah komunikasi, jadi untuk

ZCD sendiri sebenarnya sanagat punya kepentingan untuk

Page 211: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

193

melakukan kegiatan pengobatan secara berkala biasanya. Namun

biasanya ada kesalahan komunikasi dengan penanggung jawab

pelaksana sehingga program tersebut tidak dapat terealisasi. Asal

komunikasi bagus, jadwal pelaksanaan program bukan hanya

pengobatan masal, namun seperti operasi katarak maupun sunatan

masal akan terencana.

Pewawancara: Kedepannya, apakah BAZNAS akan meluncurkan

inovasi program baru dalam mengentaskan kemiskinan?

o Jadi utk zcd sendiri kita punya target di tahun 2018 utk

membentuk 121 titik baru dimana 81 titik berasal dari baznas dan

40 titiknya berasal dari LAZ. Nah program ini insyaallah akan kita

coba terapkan di tahun 2018 sehingga pada akhir tahun 2018 akan

terbentuk 219 titik pemberdayaan masyarakat. lalu selain dari zcd

kita akan membuat program zakat micro finance dan lembaga

pemberdaya ekonomi mustahik.

Page 212: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

194

WAWANCARA DENGAN IBU AAY SELAKU PENERIMA MANFAAT

ZCD BERUPA PINJAMAN TANPA BUNGA UNTUK KELOMPOK

EKONOMI KREATIF

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun

sesudah ada bantuan dari BAZNAS?

o Awalnya mah usahanya kecil gitu, gak banyak berkembang

emang karena lagi butuh modal. Alhamdulillah pas BAZNAS

dateng mulai lah nyoba pinjem, dan sampai sekarang jadi nih

warung alhamdulillah banyak jajanannya sekarang.

Pewawancara: Manfaat apa yang ibu dapat dari program

ZCD?

o Selain pinjeman, pernah dikasih sembako, pengobatan gratis

sama daging kurban sih.

Pewawancara: Berapa kisaran dana yang dipinjamkan oleh

BAZNAS?

o Ada 4 tahap yang udah dikasih ama BAZNAS, tahap pertama

kan dikasih 500rb, tahap kedua 1 juta, tahap ketiga 1,5 juta, sampe

terakhir tahap terakhir 2 juta.

Pewawancara: Apakah ibu merasa keberatan dengan

pengembalian pinjaman tersebut?

o Gak kok gak masalah, kan emang dana pinjeman juga.

Pewawancara: Bagaimana keberlangsungan program

pinjaman tersebut?

Page 213: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

195

o Ibu juga bingung de, kenapa cuma dapet sampe 2 juta doang

ya? Padahal lancar bayar. Kan yang gak dilanjutin mah. Kalo

keberatan sih gak ya, cuma kenapa berhenti aja gitu

Pewawancara: Jenis usaha apa yang ibu lakukan dari

pinjaman tersebut?

o Ini mah buat usaha nambahin jajanan warung aja, tadinya kan

sedikit cuma bisa bakwan doang, sekarang alhamdulillah yah

bisa nambah jajanan kayak snack kecil-kecil gitu.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program

pinjaman ringan ini?

o Informasi tentang pinjaman aja sih kayaknya yang kurang

ngena.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program

pinjaman ringan ini?

o Gak ada ah soalnya ngebantu banget lah, tadinya juga yang

cuma kelililng bisa buat warung sendiri sekarang mah lumayan.

Page 214: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

196

WAWANCARA DENGAN IBU ARSONAH SELAKU PENERIMA

MANFAAT ZCD BERUPA BANTUAN PINJAMAN TANPA BUNGA.

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Itu buat dagang kurang ya, modalnya kurang. Pas BAZNAS dateng

kasih modal dan alhamdulillah bisa jalan. Ya kan tadinya juga

sebelum BAZNAS saya sering minjem ke rentenir kan ya, yang

kayak bank harian. Terus pas ada BAZNAS udah gak lagi ikut

pinjeman-pinjeman harian (rentenir). Tadinya juga beli makan gak

enak, sekarang beli makan enakan. Ongkos sekolah juga ada, anak

jajan juga udah ada. Jadi udah gak minjem ke orang lain lagi lah.

Pewawancara: Berapa kisaran dana yang dipinjamkan oleh

BAZNAS?

o Pas pertama lima ratus ribu, pas lunas kan minta lagi. Terus dikasih

sejuta, pas ketiga sejuta setengah dan pas keempat dua juta. Udah

abis itu gak dikasih lagi.

Pewawancara: Bagaimana keberlangsungan program tersebut?

o Sekarang kan udah enggak ya. Emang kalo dulu pas dikasih

pinjeman mah lancar yah untuk bisnis. Cuma sampe tahap empat

doang abis itu udah gak lagi sampe sekarang.

Pewawancara: Apakah ibu tau alasan pemberhentian program

tersebut?

Page 215: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

197

o Gak tau tuh, Cuma katanya sih katanya udah bisa gitu bayar dua

juta jadi udah mandiri.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program

pinjaman ringan ini?

o Kayaknya sih gak ada, cuman kalo emang ada pinjaman lagi saya

sih mau ikut lagi.

Pewawancara: Apakah ibu setuju terkait pinjaman tersebut?

o Sangat setuju, karena kita sebagai yang pinjem gitu harus bisa

balikin lagi. Biar bisa dikasih banyak lagi.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Setuju banget lah mas, jadi saya bisa ngebantu keluarga saya gitu.

Kalo bisa sih bantuannya jangan cuma sedikit.

Page 216: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

198

WAWANCARA DENGAN IBU ELAH SELAKU PENERIMA MANFAAT

ZCD BERUPA BANTUAN SEMBAKO DAN KURBAN

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Ya sebelum dateng mah masih bisa ya kalo makan mah, cuma

memang setelah ada bantuan BAZNAS datang alhamdulillah

makin terbantu.

Pewawancara: Apa saja bantuan program yang ibu dapat dari

BAZNAS?

o Saya mah cuma dapat program kayak pembagian sembako sama

daging kurban saja. Gak ada tuh saya dapet program peminjaman

tanpa bunga maupun bedah rumah.

Pewawancara: Apakah ibu tau alasan ibu tidak mendapatkan

bantuan program tertentu ZCD?

o Saya sih gak mau ribut juga ya ama pihak RW, jadi saya gak

terlalu ambil pusing emang. Saya juga sih sadar masih

berkecukupan kalo untuk makan mah, tapi kan yang namanya

pengen maju tuh kudu di support ya kayak bantuan pinjaman gitu.

Pewawancara: Apa saja yang telah BAZNAS berikan di dalam

bantuan sembako?

o Ya gitu, beras, kacang hijau, minyak, gula , teh, kopi, ama mie aja.

Untuk daging kurban juga ya paling berapa kilo sih itu aja.

Pewawancara: Kapan BAZNAS membagikan bantuan tersebut?

Page 217: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

199

o Ya kalo itu sih kemaren pas bulan Idul Adha pembagian daging

kurban sekali aja, cuma kalo sembako adalah 3 kali tiap beberapa

bulan.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program bantuan

ini?

o Hmmmm….gak ada ya mas, cuma emang karena dibaginya cuma

sekali setahun dan itu kan gak pasti juga ya kapan bulannya, jadi

mungkin itu aja kali ya yang kurangnya.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Saya sih kurang setuju mas, soalnya kan ini cuma sekali pake aja

abis itu gak bisa dipake lagi, kayak udah dapet abis itu ilang gak

berbekas. Beda sama orang yg dapet dana pinjaman mas, masih

bisa usaha ketimbang yang cuma dikasih bantuan sembako sama

kurban aja sih mas.

Page 218: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

200

WAWANCARA DENGAN IBU HAFSAH SELAKU PENERIMA

MANFAAT ZCD BERUPA BANTUAN PINJAMAN DAN BANTUAN

MENGAJAR NGAJI

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Atuh saya mah kalo belum datang, belum ada yang bantu. Terus

kalo BAZNAS udah datang mah alhamdulillah udah ada yang

bantu sedikit-sedikit bisa maju alhamdulillah.

Pewawancara: Manfaat apa yang ibu dapat dari program ZCD?

o Ibu mah alhamdulillah dapet pinjaman tanpa bunga sama bantuan

bacaan Qiroati buat ngajar ngaji. Selain dapet sembako sama

bantuan kurban mah. Sama satu lagi mah pengobatan gratis.

Pewawancara: Bagaimana perasaan ibu selama keberlangsungan

program tersebut?

o Alhamdulillah mah ada ya, buat emam separo, buat jajan anak

separo. Jadi alhamdulillah lah kebantu banget. BAZNAS kan kasih

mah segitu, balikin nya juga mah segitu-segitu aja. Gak perlu ada

tambahan atuh. Jadi kalo ada penghasilan, separo disimpen separo

lagi buat jajan anak.

Pewawancara: Berapa kisaran dana yang dipinjamkan oleh

BAZNAS?

o Atuh mah dikasihnya 4 tahap, tahap pertama dikasih yah lima ratus

ribu. Tahap kedua yah satu juta. Tahap ketiga satu setengah juta,

Page 219: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

201

sama yang terakhir dua juta. Pas mau dua juta setengah mah pas

ibu mau majuin lagi udah gak usah dikasih lagi. Katanya mah ibu

udah bisa mandiri, udah gak dikasih lagi ibu.

Pewawancara: Apakah ibu merasa keberatan dengan

pengembalian pinjaman tersebut?

o Gak lah, namanya pinjama mah harus dibalikin. Kan itu juga

dananya berputar buat siapa lagi kan putarannya. Mau kemana kan

ya itu yang belom dapet giliran empat kali. Kan ibu mah udah

dapet giliran empat kali, jadi nanti diputar lagi.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program pinjaman tanpa

bunga dapat dibilang berhasil?

o Alhamdulillah lah ya berhasil atuh. Atuh kan ibunya dulunya gak

punya warung, nah sekarang ibu udah bisa bikin warung. Atuh

coba ibu dikasih pinjaman lagi, ibu mah mau beli kain telasik buat

jualan pulsa. Atuh gak dikasih yaudah cuma bisa beli telasik aja.

Atumah warung masih berjalan padahal.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program

pinjaman ringan ini?

o Gak adalah, gak ada kegagalan. Alhamdulillah lancar-lancar gitu.

Palingan kalo BAZNAS ada lagi ibu mah pengen pinjem lagi buat

bantuan modal warung.

Pewawancara: Bantuan apa yang ibu dapat untuk mengajar

mengaji anak-anak?

Page 220: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

202

o Alhamdulillah ibu mah dikasih buku bacaan Al-Quran, Iqro sama

tiker buat anak-anak.

Pewawancara: Bagaimana keberlangsungan program mengaji

tersebut?

o Alhamdulillah masih jalan sampe sekarang. Atuh mah tiap malem

anak-anak pada ke rumah ibu duduk buat ngaji.

Pewawancara: Berapa jumlah anak-anak yang mengikuti

pengajian?

o Sekitar 40-an lah ya atuh. Umurnya mah juga variasi antara 6

sampai 15 tahun.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Iya alhamdulillah, atuh mah sangat membantu banget. Kan udah

ibu bilang juga tadi. Ngebantu banget tapi mah sayang harus

berhenti ya.

Page 221: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

203

WAWANCARA DENGAN IBU HERIYAH SELAKU PENERIMA

MANFAAT ZCD BERUPA BANTUAN SEMBAKO, PENGOBATAN

GRATIS DAN KURBAN

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Pas sebelum BAZNAS kesini mah ibu waktu itu lagi kesulitan

banget, ibu lagi ketiban sial kayaknya. Soalnya ibu ama keluarga

cuma bisa makan sehari sekali, kebetulan geh ya bapak kerjaan lagi

kurang panggilan. Eh atuh apa, pas BAZNAS dateng ngasih

sembako udah lumayan lah akhirnya bisa makan lebih enak cuma

ya gitu, tahan 3 hari doang abis itu mah balik ke dulu lagi.

Pewawancara: Apa saja bantuan program yang ibu dapat dari

BAZNAS?

o Ibu mah cuma dapet bantuan sembako sama kayak orang-orang,

ama pengobatan terus bantuan kurban apa kalo gak salah.

Pewawancara: Apa saja yang telah BAZNAS berikan di dalam

bantuan sembako maupun pengobatan gratis?

o Yah sembako mah sembako atuh, kalo pengobatan mah kaki ibu

pas itu sakit banget terus diperiksa sama

Pewawancara: Kapan BAZNAS membagikan bantuan tersebut?

o Awal-awal kedatangan BAZNAS mulai tuh dikasih ama

pengobatan gratis. Cuma tahun ini mah kayaknya udah gak ada

Page 222: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

204

atau belum ya. Setau ibu sih kemaren pas Idul Adha dapet lagi

bantuan sembako sama kurban 10 ekor kambing.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program bantuan

ini?

o Kayaknya gak ada sih mas.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Iya meningkat dan sangat bagus sekali.

Page 223: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

205

WAWANCARA DENGAN IBU KHODIJAH SELAKU PENERIMA

MANFAAT ZCD BERUPA BANTUAN SEMBAKO, PENGOBATAN

GRATIS DAN KURBAN

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Masih bisa nyukupin kehidupan sehari-hari sih walaupun kurang

ya, cuma ya itu pas ada bantuan dari BAZNAS alhamdulillah

kebantu banget.

Pewawancara: Apa saja bantuan program yang ibu dapat dari

BAZNAS?

o Sembako, daging kurban sama pengobatan gratis aja, gak ada yang

lain.

Pewawancara: Apa saja yang telah BAZNAS berikan di dalam

bantuan sembako maupun pengobatan gratis?

o Kalo untuk sembako tuh ada beras, minyak, kacang ijo, dll. Kalo

daging kurban mah se-plastik kayak biasa, terus kalo pengobatan

gratis ibu dikasih obat sama diperiksa sama dokternya.

Pewawancara: Kapan BAZNAS membagikan bantuan tersebut?

o Tahun pertama untuk pengobatan sama BAZNAS, kalo sembako

baru 3 kali dibagiin. Kalo buat daging kurban tuh ya tahun

kemaren pas Idul Adha.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program bantuan

ini?

Page 224: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

206

o Mungkin dari pembagian program kayak pinjamannya kurang

merata kali ya, soalnya kan juga saya perlu untuk kebutuhan

tambahan. Cuma gak tau kenapa gak kedaftar padahal juga udah

bilang ke pak RW.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Gak sih, soalnya saya cuma dapet buat dimakan aja. Gak dapet

bantuan dana pinjaman, jadi gak kerasa kalo ekonomi meningkat.

Page 225: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

207

WAWANCARA DENGAN IBU KOKOM SELAKU PENERIMA

BANTUAN LISTRIK DAN TORREN AIR

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Sebelumnya ini mah kan ya pesantren kalong aja ya, jadi setiap

malem doang santrinya ada, kalo siang paling 1 sampai 2 orang

aja. Nah sebelumnya tuh santri kalo mau sholat geh pada bawa

ember buat minta air ke tetangga yang make jet pam, buat

keperluan wudhu ama mandi, gak enak sih ama tetangga tapi ya

gimana lagi namanya udah keperluan. Nah sekarang pas udah di

bangun torren air alhamdulillah udah gak pernah minta air lagi,

mandi juga tinggal ngantri kamar mandi aja. Sholat ama pengajian

juga jadi tepat waktu.

o Oh iya, untuk yang listrik ya mah, waktu itu pesantren lumayan

berat geh dana buat listriknya. Tau sendiri kan a kalo santri

pengajian malem-malem harus make lampu banyak. Nah pas itu

masih kebatas lampunya, cuma cukup 1 untuk 1 ruangan jadi kalo

make lebih dari itu bisa nge jepret dan sering mati, karena emang

pas itu bapak sama ibu juga kurang bisa bayar buat nambah watt

listriknya. Lah wong pesantren kan biayanya seikhlasnya, jadi kalo

dapet alhamdulillah kalo gak ya bersyukur aja. Sempet kemaren

minta bantuan ama BAZNAS dan alhamdulillah disanggupi ama

mereka.

Page 226: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

208

Pewawancara: Bagaimana proses keberlangsungan program

tersebut?

o Pas awal mah kayak ada orang tuh dateng buat nge cek kondisi

pesantren ya, dicek tuh kuatnya berapa watt aja karena emang kalo

dulu mah pas toren nyala sekaligus ama lampu langsung ngejepret.

Pas itu langsung dikasih tau ama bapak kalo misalkan mau

dibangun toren air ama bantuan penambahan watt listrik. Yaudah

atuh ibu ama bapak mah alhamdulillah. Langsung pas itu bapak

ditemenin ama pihak BAZNAS untuk penambahan watt dan

alhamdulillah gak ada penarikan uang dari kita, semuanya full dari

BAZNAS. Cuma emang kalo biaya listrik tetep dari kita, BAZNAS

cuma ngasih biaya beban penambahan watt aja. Ini juga kita

dikasihnya 2 paket, 1 paket tuh 450 watt, jadi totalnya 900 watt kan

yah. Lumayan lah sampe sekarang kecukupan emang buat

pesantren kecil juga ya a. Untuk toren air mah BAZNAS langsung

kasih tukang ama semuanya a, jadi bener-bener sampe jadi. Cuma

emang ada pesen dari BAZNAS kalo air nya boleh untuk semua

warga jadi sok aja, atuh toren ama kerannya juga ada diluar jadi

warga bisa ambil bebas sampe sekarang.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program

tersebut?

o Alhamdulillah mah gak ada, lancar aja sampe semuanya selesai

Page 227: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

209

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Kalo ekonomi mah gak kerasa ya, kan lagi juga cuma bantuan itu

aja. Tapi palingan untuk belajar anak-anak jadi makin nyaman

sama untuk kegiatan ibadah juga jadi lancar gak kendala air lagi.

Lagi pula mah pesantren juga bukan dibangun untuk komersil a

kayak sekolah swasta lain, jadi ya alhamdulillah aja udah bisa

bantu banyak orang.

Page 228: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

210

WAWANCARA DENGAN IBU LELA SELAKU PENERIMA MANFAAT

ZCD BERUPA PINJAMAN TANPA BUNGA UNTUK KELOMPOK

EKONOMI KREATIF

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Waktu sebelum ibu dapet bantuan mah ibu cuma jadi

pengangguran doang kerjaannya, tapi pas BAZNAS dateng kan

yah dan ada info bakal ngasih anggaran pinjaman buat usaha.

Yaudah ibu ama saudari ibu langsung daftar aja atuh. Abis udah

dapet mah Alhamdulillah ya kehidupan jadi lebih baik.

Pewawancara: Manfaat apa yang ibu dapat dari program ZCD?

o Ya itu tadi, selain dikasih sembako dikasih juga bantuan pinjaman

gitu.

Pewawancara: Berapa kisaran dana yang dipinjamkan oleh

BAZNAS?

o Dikasih mah pertama 500 ribu, kedua 1 juta, ketiga 1,5 juta sampe

terakhir kemaren tuh 2 juta aja. Terus katanya sih mau dipinjemin

sampe 10 juta tapi gak ada tuh. Sampe terakhir dapet cuma 2 juta

aja.

Pewawancara: Apakah ibu merasa keberatan dengan

pengembalian pinjaman tersebut?

o Gak lah, namanya juga pinjeman. Masih mending gak make bunga

daripada ke rentenir.

Page 229: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

211

Pewawancara: Bagaimana keberlangsungan program pinjaman

tersebut?

o Atuh udah gak ada lagi, stop di 2 juta. Katanya udah mampu dan

mandiri jadi gak usah dipinjemin lagi. Digilir lagi gitu ke yang

lain. Sampe sekarang mah ibu juga udah gak usaha lagi atuh, gak

ada yang ngebeli soalnya gak ada yang masarin dan gak diajarin

juga.

Pewawancara: Ada berapa orang yang tergabung dalam

kelompok ekonomi kreatif ini?

o Ada 3 orang kalo dari keluarga saya mah, saya, teh Aay, sama teh

Neni.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program

pinjaman ringan ini?

o Palingan pinajaman yang terhenti di angkat 2 juta aja. Sama satu

lagi gak ada orang yang ngajarin cara masarinnya.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Ngaruh banget kalo untuk program ini lah ya, cuma kita bingung

aja masarinnya gimana. Coba ada pihak BAZNAS geh ya yang

ajarin, mungkin cepet laku.

Page 230: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

212

WAWANCARA DENGAN IBU NENI SELAKU PENERIMA MANFAAT

ZCD BERUPA PINJAMAN TANPA BUNGA UNTUK KELOMPOK

EKONOMI KREATIF

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Sama kayak Ibu Lela, biasa aja cuma emang kebantu setelah dapet

programnya.

Pewawancara: Manfaat apa yang ibu dapat dari program ZCD?

o Daging kurban, sembako sama pinjaman ringan aja.

Pewawancara: Berapa kisaran dana yang dipinjamkan oleh

BAZNAS?

o Ya sama kayak Ibu Lela, dibaginya 4 tahap. Yang penting sampe 2

juta aja udah berhenti.

Pewawancara: Apakah ibu merasa keberatan dengan

pengembalian pinjaman tersebut?

o Malah semangat a, jadi ada kerjaan dan gak bikin nganggur terus

kalo di rumah.

Pewawancara: Bagaimana keberlangsungan program pinjaman

tersebut?

o Udah selesai ya kayaknya, udah gak dapet pinjeman lagi. Jadi

cuma sebatas 2 juta aja. Ibu juga mah sekarang iseng doang kalo

ada benangnya mah ngerajut gitu.

Page 231: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

213

Pewawancara: Jenis usaha apa yang ibu lakukan dari pinjaman

tersebut?

o Sama kayak Ibu Lela saya mah, ngerajut sama bikin manik-manik.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program

pinjaman ringan ini?

o Kurang banyak aja pinjamannya dari BAZNAS.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Membantu, cukup lah buat jajan anak sama keperluan rumah

lainnya.

Page 232: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

214

WAWANCARA DENGAN IBU SAMIYATI SELAKU PENERIMA

MANFAAT ZCD BERUPA BANTUAN SEMBAKO, PENGOBATAN

GRATIS DAN KURBAN

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Dulu geh biasa aja, pas ada BAZNAS emang alhamdulillah sedikit

terbantu.

Pewawancara Apa saja bantuan program yang ibu dapat dari

BAZNAS?

o Ya sama kayak yg lain dikasih sembako, kurban sama pengobatan

gratis.

Pewawancara Apa saja yang telah BAZNAS berikan di dalam

bantuan program tersebut?

o Sama juga kayak yang lain a, kayak teh, beras, kopi, banyak deh.

Daging kambing ama obat aja selebihnya.

Pewawancara Kapan BAZNAS membagikan bantuan tersebut?

o Atuh semuanya mah sama aja kayak yang lain, awal tahun tapi

sekarang udah gak lagi.

Pewawancara Adakah faktor penghambat dari program bantuan

ini?

o Gak ada tuh, berjalan aja.

Pewawancara Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

Page 233: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

215

o Iya setuju, karena dapat lebih produktif semisal dikasih bantuan

kayak gitu.

Page 234: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

216

WAWANCARA DENGAN IBU SUNAYAH SELAKU PENERIMA

MANFAAT ZCD BERUPA BANTUAN SEMBAKO, PENGOBATAN

GRATIS DAN KURBAN

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Biasa aja atuh ibu mah, ada gak ada alhamdulillah masih kebeli

makan geh barang tempe doang lauknya.

Pewawancara: Apa saja bantuan program yang ibu dapat dari

BAZNAS?

o Bantuan yang ibu dapat mah cuma sembako ama bantuan kurban

doang itu juga sekali, ama palingan berobat gratis atuh yang pernah

diadain ama BAZNAS. Kan juga itu sekali doang di awal tahun.

Pewawancara: Apa saja yang telah BAZNAS berikan di dalam

bantuan sembako maupun pengobatan gratis?

o Ya gitu kayak sembako lainnya aja a, kalo pengobatan gratis mah

pas itu ibu diperiksa tensi darah, gula darah sama kolesterol. Terus

ditanya punya riwayat penyakit apa aja gitu.

Pewawancara: Kapan BAZNAS membagikan bantuan tersebut?

o Kalo sembako sepengetahuan ibu udah tiga kali ya a, pertama pas

awal tahun BAZNAS kesini sampe terakhir tahun kemaren.

Pengobatan gratis juga geh cuma diawal tahun aja gak lanjut lagi.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program bantuan

ini?

Page 235: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

217

o Kurang konsisten kali ya a, soalnya cuma sekali aja datengnya abis

itu besok gak ada bantuannya lagi.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Kurang setuju sih a, itu aja.

Page 236: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

218

WAWANCARA DENGAN PAK ASMALI SELAKU PENERIMA

MANFAAT ZCD BERUPA BANTUAN SEMBAKO DAN KURBAN

Pewawancara: Bagaimana kondisi bapak sebelum maupun

sesudah ada bantuan dari BAZNAS?

o Ya biasa sih dek, tapi lumayan terbantu abis ada BAZNAS. Jadi

yang tadinya jarang makan daging jadi bisa makan gitu.

Pewawancara: Apa saja bantuan program yang ibu dapat dari

BAZNAS?

o Hanya sebatas bantuan sembako ama kurban daging kambing

sekali aja.

Pewawancara: Apa saja yang telah BAZNAS berikan di dalam

bantuan sembako?

o Macem beras, kacang ijo, minyak ama kebutuhan lainnya aja dek.

Pewawancara: Kapan BAZNAS membagikan bantuan tersebut?

o Kalo sembako sih saya dikasihnya cuma 3 kali kalo gak salah dari

BAZNAS.

Pewawancara: Bagaimana keberlangsungan program tersebut?

o Terakhir tahun kemaren kayaknya, tahun ini gak ada dek.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program bantuan

ini?

o Gak ada alhamdulillah.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi bapak?

Page 237: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

219

o Wah kalo itu mah cuma bantu secara konsumsi aja ya de, gak bisa

ningkatin ekonomi. cuma emang kalo pengobatan gratis dari

BAZNAS bisa bantu warga yang tadinya sakit jadi sehat terus bisa

kerja lagi.

Page 238: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

220

WAWANCARA DENGAN IBU ANIH, SALAH SATU MUSTAHIK

PENERIMA PROGRAM BEDAH RUMAH

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Apasih ya rumah tuh gubug ya, dulu mah kecil banget rumah

mamah mah. Sampe anak juga gak dateng ke rumah, soalnya

emang kamar mamah kecil dan cuma cukup 2 orang aja. Mamah

juga kemaren mah gak ada dapur, jadi masak juga susah. Nah abis

BAZNAS dateng kan ya, rumah jadi bagus. Temboknya jadi kokoh

gak lembek kayak kemaren lagi. Bagus lah pas ada bantuan dari

BAZNAS. Mamah kebantu banget, apalagi sekarang tiap ujan gak

mesti sediain ember buat nadahin genteng bocor. Sekarang juga

mah mamah punya dapur, jadi enak tinggal masak di dalem, gak

diluar lagi.

Pewawancara: Bagaimana proses keberlangsungan program

bedah rumah?

o Mamah mah taunya pas dibilangin ama pak RW aja ya, udah gitu

tim BAZNAS dateng tuh ngecek-ngecek rumah. Udah gitu aja abis

itu mamah diungsiin ke rumah tetangga sebentar buat direnovasi

dulu rumahnya.

Pewawancara: Apakah ada biaya yang dipungut dari program

bedah rumah?

Page 239: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

221

o Gak atuh a, mamah tuh malah dapet semuanya gratis. Dari semen,

kayunya, pasirnya juga gratis semua. Palingan mamah difoto aja

pas lagi penyerahan kunci sama orang-orang, pihak RW juga

dateng gitu.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program bedah

rumah?

o Gak ada a, jalan lancar-lancar aja.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Oh membantu sekali, mamah abis itu udah bisa masak didalem

rumah. Anak-anak juga kadang bantuin mamah. Cuma yah mamah

emang gak bakat dagang jadi biasa-biasa aja keuntungannya.

Page 240: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

222

WAWANCARA DENGANIBU JUMIYATI, SALAH SATU MUSTAHIK

PENERIMA PROGRAM BEDAH RUMAH

Pewawancara: Bagaimana kondisi ibu sebelum maupun sesudah

ada bantuan dari BAZNAS?

o Yah pertama rumahnya gubug dan hampir roboh, tiap hari juga

mah kalo hujan sering netes tuh air dari atap. Temboknya juga dulu

mah udah pada meletok roboh gitu a. Tapi semenjak ada bantuan

geh ya mah, alhamdullillah bisa hidup lebih baik. Sekarang anak-

anak juga pada bisa nginep dirumah, kan kalo dulu mah pada gak

mau tidur di sini, takut gitu katanya.

Pewawancara: Bagaimana proses keberlangsungan program

bedah rumah?

o Dari awal mah udah dikasih tau pak RW kalo ada bantuan dari

BAZNAS, dari BAZNAS nya juga geh udah meriksa dan katanya

mau di perbaikin karena ngeliat rumah emak udah bobrok.

Alhamdullillah selama kurang lebih 3 bulan rumah emak jadi lagi

sampe sekarang dan bisa ditempatin. Udah gitu aja, abis rumah

udah kelar program nya geh juga udah gak lagi, digilir gitu buat

rumah lainnya yang kondisinya buruk gitu mah.

Pewawancara: Apakah ada biaya yang dipungut dari program

bedah rumah?

Page 241: PENGARUH VARIABEL SOSIAL KEMANUSIAAN, KESEHATAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Seminar dan Workshop : 1. Seminar Internasional Ekonomi IslamIAEI dengan tema

223

o Gak ada a, alhamdulillah dikasih aja semuanya sampe terima

kunci. Dari tukang, batu, pasir ama semennya juga gratis.

Istilahnya ibu mah cuma tinggal nunggu jadi aja alhamdulillah.

Pewawancara: Adakah faktor penghambat dari program bedah

rumah?

o Alhamdulillah a gak ada, semuanya lancar.

Pewawancara: Apakah menurut ibu program ZCD sangat

membantu dalam meningkatkan ekonomi ibu?

o Iya a membantu banget, emak jadi punya tempat tinggal

seenggaknya. Anak-anak geh ya bisa tinggal sama ibu lagi. Jadi

kan pada ngumpul bareng. Terus geh gegara ada dapur jadi emak

mah bisa usaha kecil-kecilan juga ,palingan jualan bala-bala di SD