PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN...
Transcript of PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN...
PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH BANK SYARIAH MANDIRI
PERIODE 2013-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Putri Indah Permatasari
1113046000069
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017 M
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama
: Putri Indah Permatasari
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 29 Januari 1995
Alamat
: Jl. Petogogan I RT 004 / 012, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
II.
Riwayat Pendidikan
SDN 01 Pulo (2001-2006)
SMPN 12 Jakarta (2006-2009)
SMKN 20 Jakarta (2009-2012)
S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-2017)
III. Latar Belakang Keluarga
Nama Ayah : Heri Iswanto
Nama Ibu : Siti Fatimah
Alamat Orang Tua : Jl. Petogogan I RT 004/012, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
Anak ke/ dari : 1 dari 4 bersaudara
iii
ABSTRACT
Putri Indah Permatasari 1113046000069, Influence of Macro Economics
Variables on Murabaha Financing of Bank Syariah Mandiri Period 2013-2016,
Strata one (S1), Syariah Banking Business Program, Faculty of Economics and
Business, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438H /
2017M.
This study aims to analyze macroeconomic variables that affect the
distribution of murabahah Bank Syariah Mandiri financing. This study used
statistical test with multiple linear regression analysis and using SPSS 20.
Research data from Murabahah Financing, , Exchange Rate and BI Rate.
The results of this study based on the F test (simultaneously) show jointly
inflation, exchange rate, and BI rate of the press against the murabahah financing
of Bank Syariah Mandiri with a value of 104,670 F-count F-table 3,28 , with a
significance level of 0.000 <0,05. Then based on the t test (partial) shows
significant exchange rate variable with t count 12,800> t-table 2,034 with
significance of 0,000 <0,05, and variable of BI Rate with significant t count -
5,802 <t-table 2,034 with significance equal to 0,000 <0,05. Based on the results
of multiple linear regression analysis, the determination (R2) is 85.2%, which
means murabahah financing, exchange rate and BI rate of 85.2%, while the
remaining 14.8% by other factors
Keywords : Murabahah Financing, Exchange Rate, and BI Rate
Supervisor : Yuke Rahmawati, M.A.
iv
ABSTRAK
Putri Indah Permatasari 1113046000069, Pengaruh Variabel Makro
Ekonomi Terhadap Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri Periode
2013-2016, Strata satu (S1), Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
1438H/2017M.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel makro ekonomi yang
mempengaruhi penyaluran pembiayaan murabahah Bank Syariah Mandiri.
Penelitian ini menggunakan pengujian statistik dengan analisis regresi linier
berganda dan menggunakan SPSS 20. Data penelitian terdiri dari Penyaluran
Pembiayaan Murabahah, Kurs, dan BI Rate.
Hasil penelitian ini berdasarkan uji F (simultan) menunjukkan bahwa
secara bersama-sama kurs, dan BI rate berpengaruh terhadap penyaluran
pembiayaan murabahah Bank Syariah Mandiri dengan nilai F-hitung 104,670 >
F-tabel 3,28, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Kemudian
berdasarkan uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel kurs berpengaruh
signifikan positif dengan nilai t-hitung 12,800 > t-tabel 2,034 dengan signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05, dan variabel BI Rate berpengaruh signifikan negatif dengan
nilai t-hitung -5,802 < t-tabel 2,034 dengan signifikansi sebesar 0,000 <0,05.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda didapatkan angka koefisien
determinasi(R2) sebesar 85,2% yang artinya penyaluran pembiayaan murabahah
dipengaruhi kurs, dan BI rate sebesar 85,2% , sedangkan sisanya sebesar 14,8%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Kata Kunci : Pembiayaan Murabahah, Suku Bunga BI, dan Kurs
Pembimbing : Yuke Rahmawati, M.A.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi rabbil’ alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT. Yang Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya. Washalawatu wasalam ‘ala rasulillah senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya
serta ummatnya sepanjang zaman.
Penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Penyaluran Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri Periode
2013-2016” ditunjukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar sarjana ekonomi (S.E) di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tanpa penulis lupakan bahwa keberhasilan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini adalah atas berkat bimbingan, dukungan, doa, dan saran-saran dari
berbagai pihak. Tanpa partisipasi mereka, upaya penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini tentu akan terasa lebih sulit terwujud. Oleh karena itu, penulis secara
khusus menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak AM Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku
ketua dan sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vii
3. Ibu Yuke Rahmawati, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktunya dan senantiasa dengan sangat sabar
memberikan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Hamid Farihi selaku dosen pembimbing akademik yang telah
meluangkan wakttu ditengah kesibukan dan tidak pernah lelah
memberikan bimbingan dan arahan selama masa perkuliahan.
5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya prodi
Muamalat yang tidak bisa disebutkan satu per satu tanpa
menghilangkan rasa hormat.
6. Terima kas ih yang amat sangat untuk kedua orang tua
tercinta Bapak Heri, Mama Siti Fatimah, dan nenek Karmi atas
kasih sayang, perhatian, doa dan selalu memberikan motivasi serta
dukungan untuk penulis. Semoga selalu di ridhoi Allah dan kelak
penulis dapat membahagiakan kalian. Aamiin.
7. Terima kasih kepada kekasih Ardy Putra dan Tante Fenthy atas doa,
perhatian, motivasi dan selalu memberi dukungan dengan penuh
kesabaran selama pembuatan skripsi
8. Terima kas ih kepada Muliana Defi, Ayu Nurul, Rochani, Okta, dan
Ulfah yang tiada henti memberi motivasi, dukungan, serta
persahabatan selama ini.
9. Terima kasih kepada teman-teman dekat Adim, Liana, Farah, Diky,
dan Wirda atas waktu, motivasi, hiburan dan persahabatannya
selama perkuliahan.
viii
10. Terima kasih kepada keluarga SamMarie Family Healthcare atas
waktu, motivasi, hiburan ,dan telah membantu memberi kemudahan
untuk bisa menjalankan perkuliahan sambil bekerja.
11. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas
penyelesa ian skripsi ini baik moril maupun materil yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih yang sebesar-
besarnya, semoga Allah SWT. mencatat sebagai amal kebaikan dan
membalasnya dengan yang lebih baik.
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya,
khususnya bagi penulis sendiri
Jakarta, 12 Oktober 2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... ii
ABSTRACT ............................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................ vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................... 7
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................ 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 8
E. Studi Penelitian Terdahulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
F. Hipotesis ....................................................................... 14
G. Kerangka Pemikiran .................................................... 15
H. Teknik Penulisan .......................................................... 16
I. Sistematika Penulisan .................................................. 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Bank Syariah ................................................. 17
1. Pengertian Pembiayaan ............................................ 17
2. Jenis-jenis Pembiayaan ............................................ 17
B. Pembiayaan Murabahah ................................................. 22
1. Pengertian Murabahah ............................................. 22
2. Rukun Murabahah .................................................... 25
3. Syarat-syarat Murabahah ......................................... 25
x
4. Prinsip dan Ketentuan Murabahah ........................... 26
5. Teknis Pembiayaan Murabahah .............................. 27
6. Uang Muka Murabahah ........................................... 28
7. Sumber Dana ........................................................... 29
8. Manfaat dan Resiko Pembiayaan Murabahah .......... 29
C. Variabel Makro Ekonomi .............................................. 30
1. Nilai Tukar (Kurs) ................................................... 31
2. Tingkat Suku Bunga (BI Rate)................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................. 36
B. Jenis dan Sumber Data ................................................. 36
C. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 36
D. Variabel Penelitian ........................................................ 37
E. Teknik Analisis Data .................................................... 37
1. Uji Asumsi Klasik .................................................... 37
2. Analisis Regresi Berganda ....................................... 40
3. Uji Signifikansi ........................................................ 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ...................... 43
B. Uji Statistik Deskriptif .................................................. 47
C. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 47
1. Uji Normalitas .......................................................... 47
2. Uji Multikolinearitas ................................................ 49
3. Uji Autokorelasi ....................................................... 50
4. Uji Heteroskedastisidas ............................................ 51
D. Uji Regresi Linear Berganda ....................................... 53
E. Uji Signifikansi ............................................................. 54
F. Pembahasan .................................................................. 59
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 61
B. Saran ............................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 63
LAMPIRAN ............................................................................................. 64
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penyaluran Dana Pembiayaan Bank Syariah Mandiri
Periode 2013-2015 .................................................................... 4
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Data Penelitian ................... 47
Tabel 4.2 Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................ 48
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Bank Syariah Mandiri ............................ 50
Tabel 4.4 Uji Durbin Watson Bank Syariah Mandiri ............................... 51
Tabel 4.5 Uji Model Regresi Berganda Bank Syariah Mandiri ................ 53
Table 4.6 Uji Koefisien Determinasi Bank Syariah Mandiri .................... 55
Tabel 4.7 Uji F Bank Syariah Mandiri ...................................................... 56
Tabel 4.8 Uji T Bank Syariah Mandiri...................................................... 57
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pikir Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap
Penyaluran Pembiayaan Murabahah……………………… 15
Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah ............................................ 28
Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standasdized Residual ........ 49
Gamabr 4.2 Uji Heteroskedastisidas Bank Syariah Mandiri .................... 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menghadapi dunia global dewasa ini, kebutuhan hidup manusia
semakin bervariatif, dimulai dari keinginan untuk memiliki kebutuhan pokok
sehari-hari sampai dengan kebutuhan tersier. Salah satu sarana yang
mempunyai peranan strategis dalam kegiatan perekonomian adalah
perbankan. Peran strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama
perbankan sebagai financial intermediary, yaitu sebagai suatu wadah yang
dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan
efesien.
Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang
mempunyai nilai strategis dalam dunia perekonomian suatu Negara. Lembaga
tersebut berfungsi sebagai perantara pihak-pihak yang kekurangan dana
(lacks of funds) dengan pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana
(Surplus of funds).1
Menurut Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 2 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
1 Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Cet. Keempat, (Bandung : PT.
Citra Aditya Bakti, 2003), hal. 11.
2
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, atau dalam bentuk
lainnya dalam rangka menerapkan taraf hidup rakyat banyak.2
Di Indonesia sendiri lembaga perbankan mengalami kemajuan dan
perkembangan yang terus meningkat, bukan hanya pada bank konvensional
tetapi bank syariah juga mengalami perekembangan dengan cukup baik. Hal
itu ditandai dengan semakin banyak bermunculan bank syariah baru.
Pesatnya pertumbuhan bank syariah di Indonesia menunjukan bahwa sistem
atau konsep yang melekat pada bank syariah sesuai dengan kondisi dan
segmen yang tepat.
Dalam kegiatan penyaluran dana pada bank syariah kepada nasabah
atau yang sering disebut dengan pembiayaan, salah satu akad yang paling
dominan diterapkan dalam praktik perbankan syariah adalah murabahah.
Sejak tahun 2010 porsi pembiayaan dengan akad murbahah selalu
mendominasi dengan kisaran porsi 55%-58% Bedasarkan data statistik
perbankan syariah, akad murabahah mencapai 58,78% dari total pembiayaan
yang disalurkan sebanyak Rp. 197,279 triliun per Januari 2015. 3
Menurut Heri Sudarsono, akad murabahah sendiri mempunyai
pengertian yaitu jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam
murabahah penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli,
2 Undang-Undang Perbankan No. 21 Tahun 2008.
3 http://syariah.bisnis.com/read/20150405/232/419363/ojk-3-bank-syariah-ajukan-izin-
produk-baru. diakses pada 18/10/2016 pukul 21.30
3
kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu.4 Akad murabahah
termasuk dalam akad jual-beli, maka bentuk pendapatan yang diterima bank
syariah pada akad murabahah berupa margin yang telah disebutkan diawal
akad dan disetujui oleh nasabah.
Melihat sepanjang tahun permintaan pembiayaan murabahah semakin
meningkat, dimana sebagian besar masyarakat memiliki sifat konsumtif, hal
ini pun berimbas pada besar penyaluran dana pembiayaan murabahah. Salah
satu bank yang juga menggunakan akad murabahah dalam kegiatan
penyaluran dananya adalah Bank Syariah Mandiri. PT Bank Syariah Mandiri
merupakan salah satu bank syariah di Indonesia yang berhasil memperoleh
laba terbesar.
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membukukan perolehan laba bersih
sebesar Rp255,6 miliar selama kuartal 1-2013. Pencapaian tersebut naik
32,63% dibanding kuartal I – 2012 yang sebesar Rp192.72 miliar. Presiden
Direktur BSM Yuslam Fauzi mengatakan, peningkatan laba itu ditopang oleh
pendapatan margin dan bagi hasil serta efisiensi biaya. Pada periode tersebut,
pendapatan margin dan bagi hasil BSM mencapai Rp1,27 triliun, naik 18,69%
dibandingkan Maret 2012 yang sebesar Rp1,07 triliun.5 Begitu pun yang
terjadi pada penyaluran pembiayaan murabahah Bank Syariah Mandiri juga
meningkat.
4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, cet. ke-2 (Yogyakarta:Ekonisia,
2004), hal. 62. 5
https://www.syariahmandiri.co.id/2013/05/laba-bsm-naik-3263/ diakses pada tanggal
11/02/2017 pukul. 17:21
4
Pada kegiatan penyaluran dana Bank Syariah Mandiri pun menyalurkan
dana terbesar pada kegiatan Murabahah, seperti yang terdapat pada table
dibawah ini :
Tabel Penyaluran Dana Pembiayaan Bank Syariah Mandiri
Periode 2013-2015
Tabel 1.1
Tahun Murabahah Musyarakah Mudharabah
2013 Rp 33,207,375,747,131 Rp 7,048,707,025,566 Rp 3,703,697,897,843
2014 Rp 33,714,638,093,696 Rp 7,330,831,581,835 Rp 3,006,253,323,800
2015 Rp 34,807,005,204,944 Rp 10,277,268,190,360 Rp 2,834,182,892,154
Berdasarkan table diatas, menunjukan perkembangan penyaluran
pembiayaan Bank Syariah mandiri berdasarkan laporan keuangan tahunan
dari tahun 2013-2015 menunjukan jika dibandingkan dengan kegiatan
penyaluran pembiayaan lain seperti mudharabah dan musyarakah, penyaluran
pembiayaan terbesar disalurkan oleh pembiayaan murabahah. Jadi,
masyarakat lebih banyak menggunakan akad murabahah dibandingkan
pembiayaan lainnya. Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Mandiri
mendominasi jauh dibandingkan dengan pembiayaan musyarakah dan
mudharabah.
Penyaluran Dana Pembiayaan Murabahah pada laporan keuangan
Bank Syariah Mandiri periode 2013-2015 memaparkan pada Maret 2013
sebesar Rp. 28,911,863 naik menjadi Rp. 33,714,638 sampai dengan akhir
tahun 2013. Akan tetapi pada Maret 2014 mengalami penurunan menjadi Rp.
5
32,888,668. lalu mengalami kenaikan kembali sampai pada akhir tahun 2015
sebesar Rp. 49,914,035.
Terdapat banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyaluran
pembiayaan, bisa dari faktor bank itu sendiri seperti risk appetite terhadap
suatu sektor, tingkat kredit macet, kurangnya modal, dan sebagainya ataupun
juga faktor makro seperti Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar, Tingkat BI
Rate, Inflasi,dan faktor lainnya.pembiayaan relative tidak terpengaruh oleh
krisis keuangan global yang diperkirakan disebabkan oleh tiga hal; pertama
pembiayaan perbankan syariah yang konsisten difokuskan pada pembiayaan
sektor riil (produktif). Kedua, pembiayaan perbankan syariahh yang
terkonsentrasi pada usaha ekonomi domestic dimana didominasi oleh
pembiayaan sektor usaha mikro, atau kecil dan menengah, dan ketiga dalam
pembiayaaan perbankan syariah nisbah atau bagi hasilnya terjadi pada awal
akad 6
Pemahaman yang baik mengenai faktor-faktor tersebut khususnya
faktor makro diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai dampak
dari pergerakan indikator makro tersebut terhadap pembiayaan di perbankan
Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini berfokus pada faktor makro
ekonomi.
Berdasarkan data statistik pada perkembangan variabel Makro
Ekonomi memaparkan fluktuasi dari beberapa variabel yang ada7, antara lain
laju inflasi, nilai tukar rupiah dan BI rate adalah sebagai berikut :
6http://pendidikan.blogspot.com/2011/03/pengertian-kredit-dan-pembiayaan.html, diakses
pada tanggal 11/02.2017 pukul 21.00 7 http://www.bi.go.id/en/statistik/perbankan/indonesia/Default/.aspx diakses pada tanggal
11/12/2017 pukul 23.36
6
Pada Maret 2013 menunjukan tingkat kurs sebesar Rp.9.719
mengalami kenaikan sampai dengan akhir tahun 2013 mengalami kenaikan
menjadi Rp. 12.189, dan diikuti oleh variabel BI rate sebesar 5,75% menjadi
7,25%.
Lalu pada Maret 2014 nilai tukar rupiah dan BI rate mengalami
kenaikan sebesar Rp.13.795 yang diikuti juga oleh BI rate sebesar 7,5%.
Lalu pada Maret 2015 nilai tukar rupiah sebesar Rp. 13.084 mengalami
kenaikan sampai akhir tahun 2015 menjadi Rp. 13.795, namun tingkat BI
Rate masih tetap sebesar 7.50%.
Berdasarkan data diatas, Penyaluran Pembiayaan Murabahah pada
Bank Syariah Mandiri tidak selalu mengalami fluktuasi dengan pola yang
seiring dengan pergerakan dari variabel-variabel makro ekonomi ,tetapi
variabel makro ekonomi sebagai faktor eksternal diperkirakan juga dapat
mempengaruhi penentuan kebijakan internal yang diambil pihak manajemen
bank syariah dalam menentukan penyaluran dana pada kegiatan Murabahah
di Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk
menganalisis lebih lanjut mengenai kinerja Bank Syariah Mandiri dalam
menilai permohonan pembiayaan murabahah pada sebuah skripsi yang
berjudul :
“PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DALAM
PENYALURAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT. BANK
SYARIAH MANDIRI PERIODE 2013-2016”.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dalam dunia perbankan syariah, pembiayaan murabahah merupakan
produk penyaluran dana yang terbesar dan berpengaruh dalam kegiatan
dan kebijakan bank.
2. Jumlah penyaluran pembiayaan murabahah yang disalurkan bank
merupakan faktor penting dalam perolehan keuntungan bank.
3. Analisis fundamental dalam melakukan penyaluran pembiayaan
menyebutkan bahwa variabel-variabel makroekonomi seperti BI rate, dan
nilai tukar rupiah mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
penyaluran pembiayaan.
C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,
penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bank Syariah yang menjadi objek penelitian adalah Bank Syariah
Mandiri dan periode yang diteliti adalah berdasar data laporan keuangan
periode 2013-2016.
2. Data statistik mengenai kondisi makro ekonomi dengan menggunakan
variabel Nilai Tukar Rupiah dan BI Rate.
8
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan BI Rate terhadap
penyaluran pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri secara
simultan?
2. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan BI Rate terhadap
penyaluran pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri secara
parsial?
3. Variabel makro ekonomi manakah yang paling dominan terhadap
penyaluran pembiayaan murabahah?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, maka penelitian skripsi ini memiliki tujuan
diantaranya sebagai berikut :
1) Menjelaskan bagaimana pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap
Dollar dan BI Rate terhadap penyaluran pembiayaan murabahah
pada Bank Syariah Mandiri periode 2013-2016 secara simultan.
2) Menjelaskan bagaimana pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap
Dollar dan BI Rate terhadap penyaluran pembiayaan murabahah
pada Bank Syariah Mandiri periode 2013-2016 secara parsial.
3) Menunjukan variabel yang paling dominan terhadap penyaluran
pembiayaan murabahah periode 2013-2016.
9
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman yang lebih luas tentang penetapan kebijakan penyaluran
pembiayaan murabahah.
2) Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan
referensi bagi penelitian selanjutnya terkait tema penelitian.
3) Bagi Perbankan
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pihak lembaga perbankan
dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan penyaluran
pembiayaan khususnya pembiayaan murabahah dan mengetahui
komponen makro ekonomi yang sangat mempengaruhi penyaluran
pembiayaan murabahah tersebut.
4) Bagi Masyarakat
Penelitian ini memberikan informasi dan kajian pustaka untuk
menambah informasi yang berkaitan dengan ilmu perbankan syariah.
10
E. Studi Penelitian Terdahulu
Herni Ali, Miftahurrohman melakukan penelitian dengan judul
“Determinan yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada
Perbankan Syariah di Indonesia”8
. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh DPK,NPF,CAR,ROA, BOPO, Inflasi, Tingkat
suku bunga pembiayaan, dan PDB terhadap jumlah pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial DPK
berpengaruh positif, CAR berpengaruh negatif, Tingkat inflasi
berpengaruh positif, suku bunga kredit berpengaruh negatif, dan PDB
berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan
syariah di Indonesia. Sedangkan NPF dan BOPO secara parsial tidak
berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di
Indonesia.
Persamaan terdapat pada variabel dependen yaitu pembiayaan
murabahah dan menggunakan metode analisis yang sama yaitu regresi
linier berganda. Perbedaan terdapat pada objek penelitian dan periode
yang digunakan.
Supandi Rahman, Rio Monoarfa ,dan Mahdalena (2014), dalam
jurnal yang berjudul “Pengaruh Tingkat Inflasi dan Suku Bunga Bank
Konvensional Terhadap Permintaan Pembiayaan Murabahah pada Bank
8 Herni Ali,Miftahurrohman, Determinan yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah
pada Perbankan Syariah di Indonesia,Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.6 No.1(Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah,2016),hal. 31-44.
11
Syariah di Indonesia”9. Penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh inflasi dan suku
bunga bank konvensional secara simultan dan parsial.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial inflasi
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap permintaan
pembiayaan murabahah pada bank syariah di Indonesia, dan suku bunga
bank konvensional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan murabahah pada bank syariah di Indonesia. Secara simultan
penelitian ini berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan murabahah
pada bank syariah di Indonesia.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti
tentang pengaruh variabel makro ekonomi (suku bunga) terhadap
pembiayaan murabahah ,dan menggunakan metode analisis yang sama
yaitu regresi linier berganda. Perbedaan terdapat pada objek penelitian
dan periode yang digunakan.
Rianto Anugerah Wicaksono melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Kredit dan Tingkat Suku
Bunga Bank Indonesia Terhadap Pembiayaan Bank Islam berbasis
Murabahah”10
. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamis atas
tingkat suku bunga bank konvensional dan tingkat suku bunga bank
9 Supandi, Rio Monoarfa,dan Mahdalena, “:Pengaruh Tingkat Inflasi dan Suku Bunga Bank
Konvensional Terhadap Permintaan Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di
Indonesia”,Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo, 2014), hal.1-18. 10
Rianto Anugerah Wicaksono, Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Kredit dan
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap Pembiayaan Bank Islam berbasis Murabahah,
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol.13 No.3 (Surabaya: Universitas Airlangga,2015), hal.494-501.
12
Indonesia terhadap pembiayaan murabahah di Indonesia. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Unit Root Test, Cointegration
Analysis, Impluse Response Function (IRF), dan Variance
Decomposition (VDC).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan suku
bunga kredit bank konvensional memiliki pengaruh terhadap nilai
equivalent rate terhadap pembiayaan murabahah di bank islam, meskin
perubahan tersebut tidak secara signifikan mempengaruhi jumlah total
pembiayaan murabahah. Perubahan total pembiayaan lebih dipengaruhi
oleh pergerakan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
(BI Rate).
Persamaan pada penelitian ini terdapat persamaan variabel
independen yaitu suku bunga BI. Perbedaannya terdapat pada metode
analisis yang digunakan, objek penelitian, dan periode yang digunakan.
Ita Dwi Agustianingsih melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI terhadap Pembiayaan Perbankan
Syariah di Jawa Timur Periode 2009-2013”11
. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi sederhana dan uji t. Hasil
penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara tingkat
suku bunga BI terhadap pembiayaan perbankan syariah di Jawa Timur
periode 2009-2012.
11
Ita Dwi Agustiningsih, “Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI terhadap Pembiayaan
Murabahah Perbankan Syariah di Jawa Timur Periode 2009-2013(Surabaya : UIN Sunan
Ampel), hal. 1.
13
Persamaan pada penelitian ini terdapat persamaan variabel
independen yaitu suku bunga BI, dan metode analisis yang digunakan.
Perbedaannya terdapat pada objek penelitian, dan periode yang
digunakan.
Endang Nurjaya melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non
Performing Financing (NPF), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap
Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah di Indonesia”12
. Penelitian
ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk
menganalisis pengaruh variabel makro ekonomi maupun faktor internal
terhadap pembiayaan murabahah pada bank syariah di Indonesia secara
parsial. Pembiayaan Murabahah merupakan variabel dependen,
sedangkan variabel-variabel independennya antara lain Inflasi, Sertifikat
Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), dan
Dana Pihak Ketiga (DPK).
Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa inflasi, SBIS, NPF, dan
DPK berpengaruh signifikan parsial terhadap pembiayaan murabahah.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa inflasi, NPF, dan DPK berpengaruh
signifikan positif terhadap pembiayaan murabahah. Sedangkan SBIS
berpengaruh signifikan negative terhadap pembiayaan murabahah.
Persamaan terdapat pada variabel dependen yaitu pembiayaan
murabahah dan metode analisis yang digunakan yaitu regresi linear
12
Endang Nurjaya, “Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),
Non Performing Financing (NPF), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan
Murabahah Pada Bank Syariah di Indonesia”(Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah,2011).hal.1-8.
14
berganda. Perbedaan pada penelitian ini terdapat pada variabel
independen ,objek penelitian,dan periode penelitian.
F. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan beberapa penelitian terdahulu yang
telah dibahas sebelumnya dapa di ajukan hipotesis untuk memperkirakan
hasil dari penelitian ini. Adapun hipotesis tersebut adalah :
1. Pengaruh Nilai Tukar dan BI Rate secara bersama-sama terhadap
Pembiayaan Murabahah.
H0 : Nilai Tukar dan BI Rate secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap Pembiayaan Murabahah.
H1 : Nilai Tukar, dan BI Rate secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Pembiayaan Murabahah..
2. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Pembiayaan Murabahah
H0 : Nilai Tukar tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah.
H1 : Nilai Tukar berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah.
3. Pengaruh BI Rate terhadap Pembiayaan Murabahah
H0 : BI Rate tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah.
H1 : BI Rate berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah.
15
G. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 Kerangka Pikir Pengaruh Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Penyaluran Pembiayaan Murabahah.
Bank Syariah
Mandiri
Variabel Makro
Ekonomi
Nilai Tukar(X1) BI Rate(X3)
Penyaluran Pembiayaan Murabahah (Y)
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearis
3. Uji Autokolinearitas
4. Uji Heterokedastisi-
das
Uji Regresi Berganda
Y = α +β1X1 + β2X2 + e
Uji F Uji t Uji Adjusted R2
Analisis
Kesimpulan
16
H. Teknis Penulisan
Teknis penulisan dalam skripsi ini menggunakan Buku Pedoman
Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012.
I. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang
masalah dari penelitian, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, kajian pustaka, dan sisematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori berdasarkan
tinjauan pustaka dan literature mengenai
pembiayaan murabahah dan variabel-variabel
makro ekonomi.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan metodelogi
penelitian yang memuat metode/ teknik
penelitian, dan sumber data, prosedur
pengumpulan data, serta analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan analisis
deskriptif, uji asumsi klasik, uji
signifikansi, analisis regresi linier
berganda, pembahasan
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan
dan saran.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembiayaan Bank Syariah
1. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam
menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana.
Pengertian secara sederhana, kredit (pembiayaan) merupakan penyaluran
dana dari pihak pemilik dana kepada pihak yang memerlukan dana.13
Dalam bahasa latin kredit berasal dari kata “credere” yang artinya
percaya, artinya pihak yang memberikan kredit percaya kepada pihak
yang menerima kredit, bahwa kredit yang diberikan pasti akan dibayar.14
Pembiayaan berasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.15
2. Jenis-jenis Pembiayaan
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu
pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi pihak-pihak yang
13
Ismail, Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta : Kencana,2010),
hal. 93. 14
Ismail, Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi, hal. 93. 15
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang
No.7 tahun 1992
18
merupakan defisit unit.berikut ini produk-produk pembiayaan bank
Syariah, yaitu16
:
1) Prinsip Titipan atau simpanan (Al-Wadiah)
a) Wadiah Yad Al-Amanah berprinsip harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi.
b) Wadiah Yad Adh-Dhamanah, berprinsip bahwa pihak bank
bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh
memanfaatkan harta titipan tersebut seperti giro.
2) Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)
a) Al-Mudharabah, adalah akad kerja sama antara dua pihak,
dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak
lain menjadi pengelola. Apabila rugi maka akan ditanggung
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si
pengelola.
b) Al-Musyarakah, adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak
memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa
keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.
3) Prinsip Jual-Beli (Al-Tijarah)
Prinsip merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara
jual-beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang
16
Abustan, Analisis Perbandingan Kinerja Kuengan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional, (Jakarta : Universitas Gunadarma , 2009), hal.6.
19
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen. Bank melakukan
pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah
keuntungan (margin).
a) Ba’I al-Murabahah
Pada dasarnya adalah transaksi jual-beli barang dengan
tambahan keuntungan yang disepakati. Untuk memenuhi
kebutuhan barang oleh nasabahnya, bank membeli barang dari
supplier sesuai dengan spesifikasi barang yang dipesan atau
dibutuhkan nasabah, kemudian bank menjual kembali barang
tersebut kepada nasabah dengan memperoleh keuntungan
(margin) yang disepakati. Nasabah sebagai pembeli dalam hal
ini dapat memilih jenis transaksi tunai, cicilan, atau tangguhan.
Umumnya, nasabah memilih metode pembayaran secara cicilan.
b) Bai’as-Salam adalah pembelian suatu barang yang
penyerahannya (delivery) dilakukan kemudian hari sedangkan
pembayarannya dilaksanakan dimuka secara tunai. Bai’as-
Salam dalam perbankan biasanya diaplikasikan pada
pembiayaan berjangka pendek untuk produksi agribisnis atau
hasil pertanian atau industri lainnya. Barang yang dibeli harus
diketahui secara jelas jenis, macam, ukuran, mutu, jumlah ,dan
hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang. Harga jual
20
yang disepakati harus dicantumkan dalam akad dan tidak boleh
berubah selama berlakunya akad.
c) Bai’ al-Istishna’ adalah kontrak penjualan antara peembeli
dengan produsen (pembuat barang) tetapi pembayaran di muka
atau secara berangsur-angsur. Bai’ al-Istishna pada dasarnya
merupakan kontrak penjualan antara pembeli dam pembuat
barang dengan pembayaran dimuka,baik dilakukan dengan cara
tunai,cicilan, atau ditangguhkan. Prinsip bai’ al-istishna ini
menyerupai bai’ as-salam, namun dalam bai’ as-salam
pembayarannya dilakukan secara tunai.
d) Sharf (Jual-beli valuta asing), adalah pertukaran/jual-beli antara
uang yang berbeda dengan penyerahan segera berdasarkan
kesepakatan harga sesuai dengan harga pasar pada saat
pertukaran. Sharf hanya bisa dilakukan untuk tujuan pelindung
nilai (hedging) dan tidak untuk spekulatif.
4) Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
a) Ijarah, sewa murni.
b) Ijarah al muntahiya bit tamlik, adalah kegiatan penyewaan/
mengambil manfaat suatu barang dengan imbalan tertentu. Bila
terdapat kesepakatan pengalihan kepemilikan pada akhir masa
sewa.
5) Prinsip Jasa (Fee-Based Service)
21
a) Al-Wakalah, Amanat artinya penyerahan atau pendelegasian
atau pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain.
Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati
oleh si pemberi mandat.
b) Al-Kafalah, Garansi Bank merupakan jaminan yang diberikan
penanggung kepada pihak kedua atau yang ditanggung, dapat
pula diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab dari satu
pihak kepada pihak lain seperti pembiayaan dengan jaminan
seseorang.
c) Al- Hawalah, merupakan pengalihan hutang dari orang yang
berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau
dengan kata lain pemindahan beban hutang dari satu pihak
kepada pihak lain, dalam dunia keuangan atau perbankan
dikenal dengan kegiatan anjak piutang atau factoring.
d) Ar-Rahn, gadai merupakan kegiatan menahan salah satu harta
milik si peminjamam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan
hutang atau gadai.
e) Qard, adalah akad pinjam-meminjam (uang) antara satu pihak
dengan pihak lainnya.
22
B. Pembiayaan Murabahah
1. Pengertian Murabahah
Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli yang bersifat
amanah.17
Murabahah adalah akad jual dan beli yang terjadi antara pihak
bank islam selaku penyedia barang yang menjual dengan nasabah yang
memesan dalam rangka pembelian barang itu. Keuntungan yang
diperoleh dari pihak bank Islam dalam transaksi ini merupakan
keuntungan jual-beli yang telah disepakati secara bersama.18
Murabahah didefinisikan juga sebagai jual-beli barang pada
harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak
bank dan nasabah. Dalam murabahah penjual menyebutkan harga
pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba
dalam jumlah tertentu.19
Akad murabahah termasuk dalam akad jual-beli,
maka bentuk pendapatan yang diterima bank syariah pada akad
murabahah berupa margin yang telah disebutkan diawal akad dan
disetujui oleh nasabah.
Menurut Adiwarman Karim Murabahah adalah akad jual-beli
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu
bentuk Natural Certainty Contracts, karena dalam murabahah
17
Abdullah Saeed. Islamic Banking and Interest, A study Prohibition of Riba and its
Contemporary Interpretation (Leiden: E.J. Beill.1996),hal.77. 18
Nurul Huda dan Mohamad Heykal , Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan
Praktis (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2010), hal. 43. 19
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, cet. ke-2 (Yogyakarta:Ekonisia,
2004), hal 62.
23
ditentukan berapa keuntungan yang ingin diperoleh (Required Rate of
Profit).20
Secara istilah, pada dasarnya terdapat kesepakatan ulama dalam
substansi pengertian murabahah . Hanya saja terdapat beberapa variasi
bahasa yang mereka gunakan dalam mengungkapkan definisi tersebut.
Menurut ulama Hanafiyyah, yang dimaksud dengan murabahah
ialah mengalihkan kepemilikan sesuatu yang dimiliki melalui akad
pertama dengan harga pertama disertai tambahan sebagai keuntungan.
Ulama Malikiyah mengemukakan jual beli barang dagangan
sebesar harga pembelian disertai dengan tambahan sebagai keuntungan
yang sama diketahui kedua pihak yang berakad. Sementara itu, ulama
Syafi’I mendefinisikan murabahah itu dengan Jual beli dengan seumpama
harga (awal), atau yang senilai dengannya, disertai dengan keuntungan
yang didasarkan pada tiap bagiannya.
Lebih lanjut, Imam Syafi’i berpendapat, jika seseorang
menujukkan suatu barang kepada orang lain dan berkata : ” belikan barang
seperti ini untukku dan aku akan memberi mu keuntungan sekian”.
Kemudian orang itu pun membelinya, maka jual beli ini adalah sah. Imam
Syafi’I menamai transaksi sejenis ini (murabahah yang dilakukan untuk
pembelian secara pemesanan) dengan istilah al-murabahah li al-amir bi
asy-syira’.21
20
Adiwarman Karim, “Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan” (Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2004),hal.113. 21 Syaf ’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani.2001), hal.
102.
24
Menurut Ibnu Rusyd mengatakan bahwa murabahah adalah jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Dalam jual beli jenis ini, penjual harus memberitahu harga barang beli dan
menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.22
Maka dapat disimpulkan pembiayaan murabahah adalah aktivitas
jual-beli barang yang antara penyedia dan pembeli dengan menyebutkan
harga pembelian barang dan margin keuntungan kepada pembeli yang
pembayarannya dapat dilakukan secara tunai maupun secara tangguh.
Sebagai dasar hukum pelaksanaan murabahah dalam sumber
utama hukum Islam adalah sebagai berikut :
1. Al-Quran
با م الر وأحل هللا البيع وحر
Artinya: "..dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba" (QS. Al-Baqarah:275).23
2. Al-Hadits
Riwayat Ibnu Majah, dari Syuaib24
:
˛والوقـارضة ˛أى النبي صلى هللا عليو وآلو وسلن قال: ثالث فيهي البركة: البيع إلى أجل
عير للبيت ال للبيع. )رواه ابي هاجو( و خلط البر بالش
Artinya: “Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan:
menjual dengan pembayaran secara tangguh, muqaradhah (nama lain
dari mudharabah), dan mencampur gandum dengan jawawut
22
Syaf ’i’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, hal.103. 23 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya,(Jakarta : PT Intermasa,1974), hal. 69. 24
Al-maktabah Asy-syamilah V-II, Kutubul al-Mutun : Sunan Ibnu Majah, Bab as-Syirkah
wa al-Mudharabah, Juz VII, hal. 68, Nomor hadis 2280.
25
(gandum kualitas rendah) untuk keperluan rumah dan tidak untuk
dijual” (HR. Ibnu Majah)
2. Rukun Murabahah
Adapun rukun jual beli murabahah adalah:25
1) Penjual (Ba’i)
2) Pembeli (Musytari)
3) Objek atau barang yang diperjual-belikan (mabi’)
4) Harga (Tsaman)
5) Akad jual-beli (Ijab qabul)
3. Syarat-syarat Murabahah
Adapun beberapa syarat pembiayaan murabahah yaitu: 26
1) Pihak yang berakad:
a) Cakap Hukum; dan
b) Sukarela (ridha), tidak dalam keadaan dipaksa/ terpaksa/ dibawah
tekanan.
2) Objek yang diperjualbelikan:
a) Tidak termasuk yang diharamkan/ dilarang
b) Bermanfaat
c) Penyerahannya dari penjual ke pembeli dapat dilakukan
d) Merupakan hak milik penuh pihak yang berakad ;dan
25
Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di BankSyariah (Panduan teknis pembuatan
Akad/Perjanjian Pembiayaan Pada Bank Syariah), (Yogyakarta : UII Press, 2009), hal. 58. 26
Nurul Huda dan Mohamad Heykal , Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan
Praktis (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2010), hal.46.
26
e) Sesuai spesifikasinya yang diterima pembeli dan diserahkan
penjual.
3) Akad/ Sighat:
a) Harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad
b) Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dalam
spesifikasi barang maupun harga yang disepakati.
c) Tidak mengandung klausul yang bersifat menguntungkan
keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang; dan
d) Tidak membatasi waktu, missal : saya jual ini kepada Anda untuk
jangka waktu 10 bulan setelah itu jadi milik saya kembali.
4. Prinsip dan Ketentuan Umum Murabahah
Adapun yang menjadi prinsip dan ketentuan umum dalam
pembiayaan murabahah yang diatur dalam Fatwa DSN No.04/DSN-
MUI/IV/200027
, yaitu:
1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2) Barang yang diperjual-belikan tidak diharamkan oleh syari’ah islam.
3) Bank membiayai sebagian atu seluruh harga pembelian barang telah
disepakati kualifikasinya.
4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank
sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas.
5) Bank harus menyampaikan semua haal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
27
http://mui.or.id/index.php/2010/03/26/fatwa-dsn-mui-no-04dsn-muiiv2000-tentang-
murabahah/ diakses pada tanggal 16/03/2017 pukul 13:16.
27
6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)
dengan harga jual senilai harga plus keuntungannya. Dalam kaitan ini
bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada
nasabah berikut biaya yang diperlukan.
7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada
jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad
tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan
nasabah.
9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang
dari pihak ketiga, akad jual-beli murabahah harus dilakukan setelah
barang, secara prinsip menjadi milik bank.
5. Teknis Pembiayaan Murabahah
Teknis perbankan untuk pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut28
:
1) Bank bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagai pembeli.
Harga jual adalah harga beli bank dari produsen (pabrik/toko)
ditambah keuntungan (mark-up). Kedua pihakharus menyepakati
harga jual dan jangka waktu pembayaran.
2) Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati
tidak dapat berubah selama berlaku akad. Dalam perbankan,
murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan
(bitsaman ajil).
28
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi Keempat. (Yogyakarta :
Ekonisia, 2012) hal.72.
28
3) Dalam transaksi ini, bila sudah ada barang diserahkan segera kepada
nasabah, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.
Gambar 2.1
Skema Pembiayaan Murabahah
6. Uang Muka Murabahah
Sesuai Fatwa DSN No. 13/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 Sep-200029
:
1) Dalam akad pembiayaan murabahah, LKS dibolehkan untuk memnita
uang muka apabila kedua belah pihak sepakat.
2) Besarnya jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.
3) Jika nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus
memberikan ganti rugi kepada LKS dari uang muka tersebut.
4) Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS dapat meminta
tambahan kepada nasabah.
29
http://mps.fai-umj.ac.id/blog/2016/09/20/fatwa-dewan-syariah-nasional-no-13dsn-muiix2000-
tentang-uang-muka-dalam-murabahah/ diakses pada tanggal 30/09/2017 pukul 10.40.
(1) Negosiasi
Produsen
(4) Kirim
(6) Bayar
(5) Terima
Barang &
Dokumen
Bank Nasabah
(2) Akad Jual-Beli
(3) Beli Barang
29
5) Jika uang muka lebih besr dri kerugian, LKS harus mengembalikan
kelebihannya kepada nasabah.
7. Sumber Dana
Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah
dibedakan menjadi tiga kelompok30
, yaitu :
1) Pembiayaan murabahah yang didanai oleh URIA (Unrestricted
Invesment Account) investasi tidak terikat.
2) Pembiayaan murabahah yang didanai RIA (Restricted Investment
Account) investasi terikat.
3) Pembiayaan murabahah yang didanai dengan modal sendiri.
8. Manfaat dan Risiko Pembiayaan Murabahah
Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi ba’i al-murabahah
memiliki beberapa manfaat demikian juga risiko yang harus diantisipasi.
Bai’al-murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah
satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari
penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem bai’al-
murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan
administrasinya di bank syariah.31
Diantara kemungkinan risiko yang
harus diantisipasi antara lain sebagai berikut :
1) Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran.
30
Adiwarman Karim, Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada,2004) hal.117. 31
Syafi’I Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani,
2001),hal.106.
30
2) Fluktuasi harga komparatif, ini terjadi bila harga suatu barang di pasar
naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa
mengubah harga jual-beli tersebut.
3) Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh
nasabah karena berbagai sebab, bisa jadi karena rusak dalam
perjalanan sehingga nasabah tidak menerimanya. Karena itu,
sebaiknya dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain karena
nasabah merasa spesifikasi barang tersebut beda dengan yang dipesan.
Bila bank telah menandatangani kontrak pembelian dengan
penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan
demikian, bank mempunyai risiko untuk menjualnya kepada pihak
lain.
4) Dijual, karena bai’al-murabahah bersifat jual-beli dengan hutang,
maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik
nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap asset miliknya
tersebut, termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko
untuk default lebih besar.
C. Variabel Makro Ekonomi
Makroekonomi adalah cabang ilmu yang mempelajari fenomena
ekonomi secara agregat atau keseluruhan, misalnya pertumbuhan ekonomi,
tingkat pengangguran, inflasi, suku buna, nilai tukar mata uang, peredaran
uang dalam suatu perekonomian. Penjelasan makroekonomi mencakup
perubahan ekonomi yang mempengaruhi seluruh rumah tangga,
31
perusahaan dan pasar secara bersamaan.32
Variabel makroekonomi yang
dipakai dalam penelitian ini adalah variabel Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan
Suku Bunga BI (BI Rate).
1. Nilai Tukar (Kurs)
Indikator yang mempengaruhi aktivitas ekonomi salah satunya
ialah nilai tukar (Kurs). Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing
menunjukan harga atau nilai mata uang sesuatu Negara dinyatakan dalam
nilai mata uang Negara lain. Kurs (Exchange Rate) adalah jumlah uang
domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs valuta di antara dua
Negara kerapkali berbeda di suatu masa dengan masa yang lainnya.33
Kurs mata uang suatu Negara dapat mengalami devaluasi dan
revaluasi. Devalusi adalah naiknya nilai tukar mata uang Negara lain
apabila dipertukarkan dengan dengan mata uang domestik, atau dapat
didefinisikan sebagai tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata
uang asing yang bertujuan untuk34
:
1) Mendorong ekspor dan membatasi import.
2) Mendorong penggunaan produksi dalam negeri.
3) Dengan BOP yang equilibriumnya, di harapkan kurs valas dapat
menjadi relatif stabil.
32
N. Gregory Mankiw, Principles of Macroeconomics. Third edition. (Jakarta : Salemba
Empat, 2004), hal.500.
33Sadono Sukirno, Makroekonomi: Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grasindo, 2010),
hal.397. 34
Hady Hamdy, Manajemen Keuangan Internasional, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), hal.44-45.
32
Revaluasi adalah turunnya nilai mata uang Negara-negara lain
apabila dipertukarkan dengan mata uang domestik. Dengan kata lain,
nilai tukar mata uang domestik menguat terhadap mata uang asing.
Revaluasi diartikan sebagai suatu tindakan pemerintah untuk menaikkan
nilai mata uangnya terhadap mata uang asing yang dilakukan karena
perekonomiannya sudah mencukupi atau mendekati full employed atau
terjadi kecenderungan inflasi. Kebijakan ini dalam jangka pendek
bertujuan untuk mengurangi agregat demand dan inflasi.
Para ekonom membedakan kurs menjadi dua35
, yaitu:
1) Kurs nominal (Nominal Exchange Rate)
Kurs nominal adalah harga relative dari mata uang dua Negara,
simbolnya e. Sebagai contoh, jika kurs antara AS dan yen Jepang
adalah 120 per dollar. Maka kita bisa menukar 1 dollar untuk 120
yen di pasar.
2) Kurs Riil (Real Exchange Rate)
Kurs riil adalah harga relatif dari barang-barang di antara dua
Negara. Kurs barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari
Negara lain.
Untuk melihat hubungan antara kurs riil dan kurs nominal secara
umum perhitungannya sebagai berikut:
35
N. Gregory Mankiw, Principle of Economics Pengantar Ekonomi Makro, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006), hal.128.
Kurs Riil = Kurs Nominal x Harga Barang
Domestik : Harga Barang Luar Negeri
33
Tingkat harga dimana kita memperedagangkan barang domestik
dengan barang luar negeri tergantung pada harga dalam mata uang lokal
dan pada tingkat kurs yang berlaku. Apabila suatu barang ditukar dengan
barang lain, didalamnya terdapat perbandingan nilai tukar, nilai tukar
itulah sebenarnya semacam harga bagi pertukaran tersebut. Demikian
juga pertukaran antar dua mata berbeda, akan terdapat perbandingan nilai
atau harga antar kedua mata uang tersebut.
Perubahan dalam permintaan dan penawaran susuatu valuta, yang
selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh
banyak faktor,36
diantaranya adalah:
1) Perubahan Dalam Citarasa Masyarakat
2) Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor
3) Kenaikan Harga Umum (Inflasi)
4) Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
5) Pertumbuhan Ekonomi
2. Tingkat Suku Bunga (BI Rate)
Suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance
kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan
kepada publik disebut dengan BI rate .37
36
Sadono Sukirno, Makroekonomi: Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grasindo, 2010)
,hal. 402-403. 37
http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/penetapan/Contents/Default.aspx diakses pada
tanggal 16/03/2017 pukul 21:30
34
BI Rate merupakan suku bunga dengan tenor satu bulan yang
diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu
tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter.38
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat
Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang
dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity
management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan
moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada
perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N).
Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh
perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit
perbankan.
BI Rate ditetapkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam Rapat
Dewan Gubernur (RDG) triwulanan setiap bulan Januari, April, Juli dan
Oktober. Dalam kondisi tertentu, jika dipandang perlu, Bi Rate dapat
disesuaikan dalam RDG pada bulan-bulan yang lain.
Pada dasarnya perubahan BI Rate menunjukkan penilaian Bank
Indonesia terhadap perakiraan Inflasi ke depan dibandingkan dengan
sasaran Inflasi yang ditetapkan. Pelaku pasar dan masyarakat akan
mengamati penilaian Bank Indonesia tersebut melalui penguatan dan
transparansi yang akan dilakukan, antara lain dalam Laporan Kebijakan
Moneter yang disampaikan secara triwulanan dan press release bulanan.
38
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan,
(Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2005), hal.139.
35
Penetapan respons (stance) kebijakan moneter dilakukan setiap
bulan melalui mekanisme RDG Bulanan dengan cakupan materi bulanan.
1) Respon kebijakan moneter (BI Rate) ditetapkan berlaku sampai
dengan RDG berikutnya
2) Penetapan respon kebijakan moneter (BI Rate) dilakukan dengan
memperhatikan efek tunda kebijakan moneter (lag of monetary
policy) dalam memengaruhi inflasi.
3) Dalam hal terjadi perkembangan di luar prakiraan semula, penetapan
stance Kebijakan Moneter dapat dilakukan sebelum RDG Bulanan
melalui RDG Mingguan.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif.
Kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada pengujian teori-
teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan kegiatan prosedur statistik.39
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, dan telah
dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI). Data yang akan digunakan adalah
data laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri tahun 2013 sampai
2016 . Jenis data yang akan digunakan adalah data Penyaluran Pembiayaan
Murabahah.
C. Teknik Pengumpulan Data
Populasi pada penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri yang ada di
seluruh Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut;
a. Data Bank Indonesia yang telah di publikasikan
b. Data Laporan Keuangan yang tersedia per-bulan tahun 2013 sampai 2016.
39
Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Shofaun Nada, Pengukur Tingkat Kesehatan dan
Financial distress Bank Umum Syariah, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h.2016
37
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel terkait atau variabel dependen pada penelitian ini adalah:
Y1 : Penyaluran Pembiayaan Murabahah
2. Variabel Independen
Variabel bebas atau Variabel independent pada penelitian ini adalah:
X1 : Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
X2 : BI Rate
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.40
Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak
adalah dengan analisis Grafik, yaitu dengan melihat normal
probability plot yang dibandingkan distribusi kumulatif dari ditribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,
40
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Ultivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat,
(Semarang : Universitas Diponogoro, 2009), hal.19
38
dan plot data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Selain itu, untuk menguji apakah data berdistribusi normal
atau tidak adalah dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.
Unntuk pengambilan keputusan apakah data normal atau tidak, maka
cukup membaca pada niali signifikansi (Asymp Sig 2-tailed). Jika
signifikansi kurang dari 0,05, maka kesimpulannya data tidak
berdistribusi normal. Namun jika data berdistribusi normal apabila
niai signifikansi (Asymp Sig 2-tailed) lebih dari 0,05.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari resedual satu
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas.41
Uji yang digunakan untuk menditeksi ada tidaknya
heterokdastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya
adalah dengan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(variabel devenden) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID,
dimana sumbu Y adalah Y yang telah di prediksi dan sumbu X
adalah residualnya (Y prediksi – Y sesungguhnya). Jika ada pola
41
Santoso, Buku Latihan Statistik Prametrik, hal.53
39
tertentu yang teratur (bergelombang, mlebar, kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen.42
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas didalam
regresi ada beberapa cara, yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat variabel
bebas yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 atau VIF kurang
dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antara
variabel bebas dalam regresi.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi
antara residual tahun ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya.
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengkaji apakah suatu model
regresi linier terdapat korelasi antara kesalah pengganggu pada
periode t dengan kesalahn pada periode sebelumnya, dengan kata
42
Santoso, Buku Latihan Statistik Prametrik, (Jakarta:PT. Elex Media Komputindo, 2000),
hal.53
40
lain munculnya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya, berarti
ada autokorelasi.43
Salah satu ukuran dalam menentukan ada atau tidaknya
masalah autokorelasi ialah dengan menggunakan uji durbin-watson
dengan ketentuan sebagai berikut44
:
Terjadi autokorelasi positif, jika nilai d dibawah -2(d<-2).
Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai d berada diantara -2 dan +2
atau -2 ≤ d ≤ +2
Terjadi autokorelasi negative, jika nilai d diatas +2 atau d > +2
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh
atau hubungan variabel-variabel independen dengan variabel dependen,
yaitu pengaruh Kurs dan BI Rate terhadap Penyaluran Murabahah.
Hubungan-hubungan variabel tersebut dapat di formulasikan sebagai
berikut :
Y = f (X1, X2, e)
Sedangkan untuk model regresi linear berganda dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Atau
43
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT. Alex Media
Komputindo,2000), hlm.215. 44
Danang Sunyoto,Uji J Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian (Yogyakarta : Graha
Ilmu,2010),hlm.110.
41
Kemudian pada model ini digunakan logaritma natural yang
bertujuan untuk menghindari terjadinya data outlier. Dengan
menggunakan logaritma natural (Ln), lebih nyata formulasinya dapat
dibentuk sebagai berikut :
Dimana:
LnPM = Penyaluran Pembiayaan Murabahah
α = Konstanta
β = Koefesien regresi variabel independen
LnKURS = Kurs
LnBIRATE = BI Rate
e = Error trems (residual)
3. Uji Signifikansi
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji f dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
independen yang digunakan untuk model penelitian mempunyai
pengaruh secara stimulan terhadap variabel dependen, cara
pengujiannya:
Membandingkan antara F hitung dan F tabel:
a) Bila f hitung < f tabel : maka variabel independen secara
simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
b) Bila F hitung > F tabel : maka variabel independen secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
42
b. Uji parsial (Uji t)
Uji t dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen.
a) Bila t hitung < t tabel : maka variabel independen secara parsial
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b) Bila t hitung > t tabel : maka variabel independen secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Koefesien Determinasi
Koefesien determinasi (R2) pada initinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjalankan variasi variabel dependen amat terbatas.45
Nilai
yang mendekati 1 (satu) bersrti vsrisbel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
45
Santoso, Buku Latihan Statistik Prametrik, (Jakarta:PT. Elex Media Komputindo, 2000),
hal.17
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bank Syariah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia
usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang
didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger
dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan
(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri
44
(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut
juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
sebagai pemilik mayoritas baru BSB.Sebagai tindak lanjut dari keputusan
merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim
Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan
Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun
1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah
(dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah
segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan
usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal
8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/
1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
45
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah
Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420
H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk
bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.46
2. Profil Bank Syariah Mandiri
a. Profil
Nama : PT Bank Syariah Mandiri (Perseroan Terbatas)
Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No.5 Jakarta
10340 – Indonesia
Tanggal Beridiri : 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi: 1 November 1999
Modal Dasar : Rp. 2.500.000.000.000,-
Modal Disetor : Rp. 2.489.021.935.000,-
Kantor Layanan :765 Kantor Cabang di seluruh provinsi di Indonesia
Jaringan ATM : 182.156 ATM (ATM BSM, ATM Mandiri, ATM
Bersama termasuk ATM Mandiri
46
https://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/ diakses
pada tanggal 08/02/2017 pukul 07.50.
46
Jumlah Karyawan : 16.170 orang (per Desember 2016)
b. Kepemilikan Saham
1. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk : 497.804.387 lembar saham
(99,9999998 %)
2. PT Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0,0000002%)
c. Otoritas Pengawas Bank
Otoritas Jasa Keuangan Gedung Sumitro Djojohadikusumo
Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710 Indonesia
www.ojk.go.id
3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
Visi : Bank Syariah Terdepan dan Modern
Untuk mewujudkan visi tersebut Bank Syariah Mandiri
menetapkan misi yang dilaksanakan, yaitu :
A. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri
yang berkesinambungan.
B. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
C. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
D. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
E. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
F. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
47
B. Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Data Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ln_PM 37 17.15 17.73 17.4179 .19870
Ln_KURS 37 9.18 9.59 9.3963 .11403
Ln_BIRATE 37 1.75 2.05 1.9725 .09162
Valid N (listwise) 37
Analisis Deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan dari
variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini. Dari tabel di atas, rata-
rata dari nilai Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri sebesar 17,42%
dengan nilai terendah sebesar 17,15% dan nilai tertinggi 17,73.
Pada Kurs memiliki nilai rata-rata sebesar 9,39% dengan nilai
terendah sebesar 9,18% dan nilai tertinggi sebesar 9,59%. Pada rata-rata nilai
BI Rate sebesar 1,97% dengan nilai terendah sebesar 1,75% dan nilai tertinggi
sebesar 2,05%.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk melihat atau menguji apakah data-
data pada variabel dependen maupun independen terdistribusi normal
atau tidak. Data yang baik adalah data yang terditribusi normal. Pada
48
penelitian ini, untuk menguji apakah data penelitian berditribusi normal
atau tidak, menggunakan beberapa metode.
Tabel 4.2
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal
Parametersa
Mean .0000000 Std. Deviation .07427296
Most Extreme
Differences
Absolute .077 Positive .044
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .469
Asymp. Sig. (2-tailed) .981
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Metode pertama yang diuji adalah uji Kolmogrov-Smirnov. Pada
uji ini data berdistribusi normal apabila niai signifikansi lebih dari 0,05
(5%). Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai sgnifikansi (Asymp.
Sig. 2-tailed) adalah sebesar 0,469 , arrtinya nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 (0,469>0,05). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa
data pada penelitian ini berdistribusi normal.
Metode yang kedua adalah uji normal probability plot. Metode ini
melihat distribusi data berdasarkan penyebaran data pada diagonal grafik
Normal P-P Plot of regression standardized residual. Data dikatakan
berdistribusi normal apabila penyebaran data pada grafik menyebar
disekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Pada gambar di bawah dapat
dilihat bahwa data (titik-titik) pada grafik dibawah menyebar di sekitar
49
garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa data berditribusi normal
Gambar 4.1
Normal P Plot Bank Syariah Mandiri
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model
regresi terdapat adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (variabel
independen). Metode uji multikolinearitas yang di gunakan pada
penelitian ini adalah Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai Tolerence lebih
50
dari 0,10 atau VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada
multikolonieritas antara variabel bebas dalam regresi.
Tabel 4.3
Uji Multikolinearitas Bank Syariah Mandiri
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -1.580 1.368 -1.155 .256
Ln_KURS 2.293 .179 1.316 12.800 .000 .389 2.573
Ln_BIRATE -1.294 .223 -.597 -5.802 .000 .389 2.573
a. Dependent Variable: Ln_PM
Berdasarkan tabel di atas Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan BI Rate nilai
Tolerance yang lebih dari 0,1 dan memiliki nilai Variance Inflation Factor
yang lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas pada variabel independen pada penelitian ini.
3. Uji Autokorelasi
Metode yang digunakan untuk uji autokorelasi adalah dengan
melihat nilai Durbin-Watson (DW). Jika nilai durbin-watson berada pada
kisaran -2 sampai +2, maka dapat dikatakan tidak terjadi masalah
autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dengan nilai durbin-watson dapat
dilihat pada table hasil output spss sebagai berikut :
51
Tabel 4.4
Uji Durbin Watson Bank Syariah Mandiri
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .928a .860 .852 .07643 1.189
a. Predictors: (Constant), Ln_BIRATE, Ln_KURS
b. Dependent Variable: Ln_PM
(Sumber : hasil pengolahan spss)
Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa nilai durbin-
watson tersebut 1,189. Karena nilai durbin-watson berada pada kisaran -2
dan +2, maka tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas,
dan apabila variance tidak konstan atau berubah ubah disebut juga
heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji adanya
heterokedastisitas adalah dengan melihat scatterplot. Jika tidak terdapat
pola tertentu (bergelombang, melebar, menyempit) pada scatterplot maka
model ini dinyatakan terkena heterokedastisitas.
52
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisidas Bank Syariah Mandiri
Dari tabel di atas terlihat bahwa tidak ada pola tertentu
(bergelombang, melebar dan menyempit) yang terbentuk pada
scatterplot, karena titik-titi menyebar dan tidak beraturan diatas dan
dibawah sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas atau H0 diterima.
53
D. Uji Model Regresi Linear Berganda
Tabel 4.5
Uji Model Regresi Berganda Bank Syariah Mandiri
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -1.580 1.368 -1.155 .256
Ln_KURS 2.293 .179 1.316 12.800 .000 .389 2.573
Ln_BIRATE -1.294 .223 -.597 -5.802 .000 .389 2.573
a. Dependent Variable: Ln_PM
Dari gambar di atas dapat diperoleh regresi linear beganda sebagai
berikut:
LnPM = -1,580 +2,293LnKURS -1,294 LnBIRATE + e
Dari persamaan di atas dijelaskan analisis hubungan antara variabel
dependen da independen sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar -1,634 yang artinya jika variabel Inflasi (X1), Kurs
(X2), dan BI Rate (X3) konstan, maka nilai Pembiayaan Murabahah
Bank Syariah Mandiri sebesar -1,634.
2. Koefisien Kurs bernilai 2,293 bahwa setiap peningkatan Kurs 1% maka
akan meningkatkan pembiayaan murabahah 2,293 dengan asumsi
variabel independen (BI Rate) konstan.
54
3. Koefisien BI Rate bernilai -1,294 bahwa setiap peningkatan BI Rate 1%
maka akan mengalami penurunan pembiayaan murabahah -1,294 dengan
asumsi variabel independen (Kurs) konstan.
E. Uji Signifikansi
1. Uji Koefesien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengukur kemampuan dari model atau variabel-variabel independen
dalam menjelaskan, menerangkan dan menggambarkan variasi variabel
dependen. Koefesien determinasi dilambangkan dengan R2 (R Square)
dengan nilai antara 0 – 1. Nilai R2 yang besar menandakan bahwa
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat besar. Namun sebaliknya jika nilai R2 kecil
maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen juga kecil atau terbatas. Metode yang
digunakan untuk mengukur R2 dalam penelitian ini adalah dengan Adjust
R Square.
55
Tabel 4.6
Uji Koefisien Determinasi Bank Syariah Mandiri
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .928a .860 .852 .07643 1.189
a. Predictors: (Constant), Ln_BIRATE, Ln_KURS
b. Dependent Variable: Ln_PM
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Adjust R Square sebesar
0,848. Hal ini menunjukan bahwa variasi variabel independen yang
digunakan dalam model ini (Kurs dan BI Rate) mampu menjelaskan dan
menggambarkan variasi variabel dependen (Penyaluran Murabahah)
sebesar 85,2%, sedangkan sisanya sebesar 14,8% dijelaskan oleh faktor
lain diluar model.
2. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen (Inflasi, Kurs, dan BI Rate) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen (Penyaluran Murabahah)) pada Bank Syariah
Mandiri. Hal ini dapat dilihat dari nilai probability tabel anova dibawah
ini. Jika nilai sig lebih kecil dari 5% maka secara simultan semua
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
56
Tabel 4.7
Uji F Bank Syariah Mandiri
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1.223 2 .611 104.670 .000a
Residual .199 34 .006
Total 1.421 36
a. Predictors: (Constant), Ln_BIRATE, Ln_KURS
b. Dependent Variable: Ln_PM
Dari Uji Anova atau F test, didapat F Hitung untuk model 1 atau
model yang dipakai adalah F sebesar 104,670. dengan menggunakan
tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df 1 (jumlah variable-1) atau 3-1= 2 dan
df 2 (n-k-1) atau 37-3-1= 33 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah
variable independen), maka hasil yang diperoleh untuk Ftabel adalah
sebesar 3,28.
Karena Fhitung > Ftabel (104,670 > 3,28), dengan tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi bisa dipakai
untuk memprediksi pembiayaan Murabahah yang disalurkan Bank
Syariah Mandiri. Artinya semua variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kata lain variabel
Kurs dan BI Rate secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
Penyaluran Murabahah.
57
3. Uji T
Uji T digunakan untuk melihat atau mengukur pengaruh variabel-
variabel independen (Kurs dan BI Rate) secara parsial (individu) terhadap
variabel dependen (Penyaluran Murabahah). Salah satu cara untuk
melakukan uji t adalah dengan melihat nilai probabilitas pada tabel uji
statistik t. Apabila nilai probibalitas lebih kecil dari 0,05 (Sig < 0,05)
maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dengan melihat tabel distribusi t maka koefisien
korelasi dengan tingkat kesalahan 5% (0,05), jumlah data (N) 37, dan
diperoleh nilai df = N - k – 1(37-3-1=33) sehingga didapat nilai df = 33,
maka perolehan nilai ttabel sebesar 2,034.
Tabel 4.8
Uji T Bank Syariah Mandiri
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.580 1.368 -1.155 .256
Ln_KURS 2.293 .179 1.316 12.800 .000
Ln_BIRATE -1.294 .223 -.597 -5.802 .000
a. Dependent Variable: Ln_PM
58
Berdasarkan tabel hasil uji signifikan parameter individual (uji
statistik t) dapat diuraikan sebegai berikut :
a. Pengaruh Kurs terhadap Penyaluran Murabahah
Dari hasil uji t pada tabel diperoleh nilai thitung Kurs sebesar
12,800 dimana thitung 12,800 > ttabel 2,034 dengan signifikansi sebesar
0,000 < 0,05. Artinya secara parsial Kurs berpengaruh terhadap
penyaluran Pembiayaan Murabahah. Dengan demikian H0 ditolak
dan Hi diterima. Sehingga dapat disimpulkan Kurs mempunyai
pengaruh signifikan positif terhadap penyaluran pembiayaan
murabahah. Nilai tukar rupiah merupakan salah satu variabel makro
ekonomi yang penulis gunakan. Nilai tukar rupiah mempunyai
hubungan yang positif terhadap pembiayaan murabahah.
b. Pengaruh BI Rate terhadap Penyaluran Murabahah
Dari hasil uji t pada tabel diperoleh nilai thitung BI Rate sebesar
-5,802 dimana thitung -5,802 < ttabel 2,034 dengan signifikansi sebesar
0,000. Dari hasil tersebut nilai signifikansi lebih kecil dari pada 0,05.
Artinya secara parsial BI Rate memiliki pengaruh signifikan negatif
terhadap Penyaluran Murabahah. Dengan demikian, H0 ditolak dan
Hi diterima.
59
F. Pembahasan
Dari hasil uji analisis linier berganda diatas dapat diketahui bahwa
secara bersama-sama Kurs dan BI Rate berpengaruh terhadap pembiayaan
murabahah pada Bank Syariah Mandiri. Namun secara parsial variabel kurs
berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan murabahah dan BI rate
berpengaruh signifikan negatif terhadap pembiayaan murabahah.
Kurs berpengaruh signifikan positif terhadap penyaluran pembiayaan
murabahah. Nilai tukar rupiah mempunyai hubungan yang positif terhadap
pembiayaan murabahah. Artinya menguatnya nilai tukar rupiah terhadap
dollar yang mencerminkan stabilitas perekonomian yang semakin meningkat
sehingga para nasabah ingin meningkatkan usahanya dengan cara
mengajukan pembiayaan murabahah yang pada akhirnya akan direspon oleh
Bank Syariah Mandiri dengan meningkatkan pembiayaan murabahah.
Sebaliknya menurunnya nilai tukar Rupiah/US$ yang mencerminkan
stabilitas perekonomian semakin menurun dan akan menaikkan risiko dalam
menajalankan usahanya, sehingga para nasabah enggan meningkatkan
usahanya karena besarnya potensi kerugian. Hasil penelitian ini didukung
oleh hasil penelitian Darma dan Rita.47
BI Rate berpengaruh signifikan negatif yang menunjukkan hubungan
berbanding terbalik antara tingkat BI Rate dan penyaluran pembiayaan
murabahah pada Bank Syariah Mandiri. BI Rate merupakan acuan perbankan
konvensional dalam menentukan besarnya suku bunga bank konvensional,
47
Emile Satria Darma dan Rita, Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat
Pengguliran Dana Bank Syariah ,Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol.12 No. 1, (Yogyakarta
:Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2011), hal. 72-87.
60
dimana saat suku bunga BI menunjukkan kenaikan maka akan diikuti oleh
kenaikan suku bunga bank konvensional, sehingga jika masyarakat ingin
mengajukan kredit pada bank konvensional mereka akan mendapat imbas
bunga yang besar pula. Dengan itu masyarakat lebih memilih untuk
mengajukan pembiayaan pada bank syariah dimana sistem pembiayaan pada
bank syariah tidak mengandung unsur bunga. Hasil penelitian ini didukung
oleh hasil penelitian Ita Dwi Agustianingsih.48
48
Ita Dwi Agustianingsih, Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI Terhadap Pembiayaan
Perbankan Syariah di Jawa Timur Periode 2009-2013, (Surabaya : UIN Sunan Ampel,2014), hal.
69-73.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program
SPSS 20.0 dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Variabel Makro Ekonomi
Dalam Penyaluran Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Periode 2013-2016” didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian secara bersama-sama (uji F), nilai Fhitung > Ftabel
(104,670 > 3,28)dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05) yang artinya semua variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kata lain variabel Kurs
dan BI Rate secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
Penyaluran Murabahah.
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) Kurs sebesar 12,800 dimana thitung
12,800 > ttabel 2,034 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya
secara parsial Kurs berpengaruh terhadap variabel BI Rate pada tabel
diperoleh nilai thitung BI Rate sebesar -5,802 dimana thitung -5,802 < ttabel
2,034 dengan signifikansi sebesar 0,000. Dari hasil tersebut nilai
signifikansi lebih kecil dari pada 0,05. Artinya secara parsial BI Rate
memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap Penyaluran Murabahah.
2. Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variabel Kurs dapat
dilihat dari Uji Regresi Linier Berganda menunjukan bahwa variabel
62
Kurs memiliki nilai koefisien sebesar 2,293 sedangkan BI Rate sebesar -
1,294.
B. Saran
Adanya keterbatasan yang telah diuraikan di atas dan adanya
permasalahan dalam penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi Bank Syariah Terkait
Untuk meningkatkan kinerja keuangannya sehingga dapat
memaksimalkan tingkat permbiayaan yang disalurkan, dan bank syariah
juga harus memperhatikan faktor variabel makro ekonomi yang dapat
mempengaruhi pembiayaan murabahah yang disalurkan kepada nasabah
khususnya pada pergerakan variabel kurs yang paling mempengaruhi
penyaluran pembiayaan murabahah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Adanya keterbatasan yang telah diuraikan dan permasalahan dalam
penelitian ini hanya menggunakan variabel Kurs dan BI Rate dalam
periode 2013-2016. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar
menggunakan variabel-variabel yang lebih banyak dan menambah
periode waktu penelitian agar hasil yang didapatkan lebih maksimal.
63
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih Ita Dwi, “Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI terhadap Pembiayaan
Murabahah Perbankan Syariah di Jawa Timur Periode 2009-2013,
Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2014.
Al-maktabah Asy-syamilah V-II, Kutubul al-Mutun : Sunan Ibnu Majah, Bab as-
Syirkah wa al-Mudharabah, Juz VII, Nomor hadis 2280
Antonio, Syafi’I, Bank Syaria: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani,
2011.
Atmadja Adwin S, Inflasi di Indonesia: Sumber-Sumber Penyebab dan
Pengendaliannya, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.1, No.1, 1999.
Bank Syariah Mandiri, Laba BSM Naik 32,63%,
https://www.syariahmandiri.co.id/2013/05/laba-bsm-naik-3263/ Diakses
pada tanggal 11 Februari 2017 pukul 17.21.
Bank Syariah Mandiri, Sejarah Bank Syariah Mandiri
https://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-
perusahaan/ Diakses pada tanggal 08 Februari 2017 pukul 07.50.
Cakti Gita Arwani, OJK: 3 Bank Syariah Ajukan Izin Produk Baru,
http://syariah.bisnis.com/read/20150405/232/419363/ojk-3-bank-syariah-
ajukan-izin-produk-baru. diakses pada 18 Oktober 2016 pukul 21.30
Darma, Emil Satria dan Rita, Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat
Pengguliran Dana Bank Syariah, Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol.12
No.1, Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2011.
Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya,,Jakarta : PT Intermasa,1974.
Djumhana Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2011.
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 13/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Uang Muka
Murabahah http://mps.fai-umj.ac.id/blog/2016/09/20/fatwa-dewan-syariah-
nasional-no-13dsn-muiix2000-tentang-uang-muka-dalam-murabahah/
diakses pada tanggal 30/09/2017 pukul 10.40
Hamdy, Hady , Manajemen Keuangan Internasional, Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2012.
64
Herni Ali Miftahurrohman, Determinan yang Mempengaruhi Pembiayaan
Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia,Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, Vol.6 No.1 : 31-44, 2016.
Huda Nurul dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis
dan Praktis, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010
Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana,
2010.
Karim Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004.
Mankiw Gregory, Principle of Economics Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta:
Salemba Empat, 2006.
Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di BankSyariah (Panduan teknis
pembuatan Akad/Perjanjian Pembiayaan Pada Bank Syariah), Yogyakarta
: UII Press, 2009.
Murni Asfia, Ekonomika Makro, Bandung: PT Refika Aditama, 2004.
Saeed Abdullah, Islamic Banking and Interest, A study Prohibition of Riba and
its Contemporary Interpretation, Leiden: E.J. Beill, 2016.
Santoso Singgi, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT. Alex
Media Komputindo, 2000.
Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan
Perbankan, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005.
Sudarsono Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia,
2004.
Sunyoto Danang, Uji J Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2010
Majelis Ulama Indonesia, Fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Pembiayaan Murabahah, http://mui.or.id/index.php/2010/03/26/fatwa-dsn-
mui-no-04dsn-muiiv2000-tentang-murabahah/ Diakses pada tanggal 16
Maret 2017 pukul 13:16.
Mamkiw, N. Gregory , Principles of Macroeconomics. Third edition. Jakarta :
Salemba Empat, 2004.
Mankiw, N. Gregory , Principle of Economics Pengantar Ekonomi Makro,
(Jakarta: Salemba Empat, 2006)
65
Nurjaya Endang, “Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah
(SBIS), Non Performing Financing (NPF), dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah di Indonesia”
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Rianto Anugerah Wicaksono, Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Kredit
dan Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap Pembiayaan Bank
Islam berbasis Murabahah, Jurnal Aplikasi Manajemen Vol.13 No.3,
Surabaya: Universitas Airlangga, 2015.
Saeed Abdullah, Islamic Banking and Interest, A study Prohibition of Riba and
its Contemporary Interpretation ,Leiden: E.J. Beill.1996.
Supandi, Rio Monoarfa dan Mahdalena, Pengaruh Tingkat Inflasi dan Suku
Bunga Bank Konvensional Terhadap Permintaan Pembiayaan Murabahah
pada Bank Syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo, 2014.
66
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Penyaluran Murabahah Bank Syariah Mandiri
dan Variabel Makro Ekonomi
BULAN P. MURABAHAH (Y) KURS (X2) BI RATE
(X3)
Feb-13 28052319 9667 5.75
Mar-13 28911863 9719 5.75
Apr-13 29566964 9722 5.75
May-13 30050686 9802 5.75
Jun-13 30597818 9929 6.00
Jul-13 31642923 10278 6.50
Aug-13 31524477 10924 7.00
Sep-13 32291379 11613 7.25
Oct-13 32567165 11234 7.25
Nov-13 32898757 11977 7.50
Dec-13 33207375 12189 7.50
Jan-14 32653138 12226 7.50
Feb-14 32470327 11634 7.50
Mar-14 33283630 11404 7.50
Apr-14 33519045 11532 7.50
May-14 33374981 11611 7.50
Jun-14 33340158 11969 7.50
Jul-14 33157754 11588 7.50
Aug-14 32922624 11717 7.50
Sep-14 32888668 12212 7.50
Oct-14 33062177 12082 7.50
Nov-14 32859910 12196 7.75
Dec-14 33714638 12440 7.75
Jan-15 32801994 12625 7.75
Feb-15 32748344 12863 7.50
Mar-15 47334174 13084 7.50
Apr-15 47027358 12937 7.50
May-15 47475081 13211 7.50
Jun-15 47956286 13332 7.50
Jul-15 47636832 13481 7.50
Aug-15 47845744 14027 7.50
Sep-15 48754889 14657 7.50
Oct-15 48205905 13639 7.50
Nov-15 48322669 13840 7.50
Dec-15 49914035 13795 7.50
Jan-16 50063602 13846 7.25
Feb-16 50029298 13395 7.00
67
Lampiran 2 : Hasil Analisis Deskriptif Bank Syariah Mandiri
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ln_PM 37 17.15 17.73 17.4179 .19870
Ln_KURS 37 9.18 9.59 9.3963 .11403
Ln_BIRATE 37 1.75 2.05 1.9725 .09162
Valid N (listwise) 37
Lampiran 3 : Uji Normalitas Bank Syariah Mandiri
68
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal
Parametersa
Mean .0000000 Std. Deviation .07427296
Most Extreme
Differences
Absolute .077 Positive .044
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .469
Asymp. Sig. (2-tailed) .981
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 4 : Uji Heteroskedastisidas Bank Syariah Mandiri
69
Lampiran 5 : Uji Multikolinearitas Bank Syariah Mandiri
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -1.580 1.368 -1.155 .256
Ln_KURS 2.293 .179 1.316 12.800 .000 .389 2.573
Ln_BIRATE -1.294 .223 -.597 -5.802 .000 .389 2.573
a. Dependent Variable: Ln_PM
Lampiran 6 : Uji Autokorelasi Bank Syariah Mandiri
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .928a .860 .852 .07643 1.189
a. Predictors: (Constant), Ln_BIRATE, Ln_KURS
b. Dependent Variable: Ln_PM
Lampiran 7 : Uji F Bank Syariah Mandiri
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1.223 2 .611 104.670 .000a
Residual .199 34 .006
Total 1.421 36
a. Predictors: (Constant), Ln_BIRATE, Ln_KURS
b. Dependent Variable: Ln_PM
70
Lampiran 8 : Uji T Bank Syariah Mandiri
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.580 1.368 -1.155 .256
Ln_KURS 2.293 .179 1.316 12.800 .000
Ln_BIRATE -1.294 .223 -.597 -5.802 .000
a. Dependent Variable: Ln_PM