PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON...

127
i PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA (Periode Januari 2010 Juni 2016) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : M Irsyad Hidayatulloh 1113085000077 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

Transcript of PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON...

Page 1: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

i

PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON PERFORMING

FINANCING (NPF) PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

DI INDONESIA

(Periode Januari 2010 – Juni 2016)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

M Irsyad Hidayatulloh

1113085000077

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

ii

Page 3: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

iii

Page 4: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

iv

Page 5: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

v

Page 6: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio
Page 7: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. INFORMASI PRIBADI

Nama : M Irsyad Hidayatulloh

Alamat : Perum Bukit Cikasungka Blok ADF 16 No 22 RT

03/09 Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang

15730

No. Telepon : 083876803015

Email : [email protected]

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 September 1994

Anak ke dari : 2 dari 8 bersaudara

Agama : Islam

Kebangsaaan : Indonesia

II. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama

Lembaga Kota

Tahun

Masuk

Tahun

Keluar

TK TK Anak Sholeh Tangerang 1998 2000

SD Swasta Dian Pertiwi Tangerang 2000 2006

SMP Negeri 2 Cisoka Tangerang 2006 2009

SMA Swasta Ponpes La Tansa Lebak 2009 2013

Perguruan Tinggi

Negeri

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta -

Perbankan

Syariah

Tangerang

Selatan 2013 2017

Page 8: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

ii

III. PENGALAMAN ORGANISASI

Lembaga / Institusi Tahun

Koordinator Dept. Hubungan Luar

dan Kampus HMJ Perbankan

Syariah

Staff Div. Keilmuan Lingkar

Studi Ekonomi Syariah

(LISENSI)

Koordinator Dept. Kajian dan

Penelitian Dewan Eksekutif

Mahasiswa (DEMA) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis

2015 – 2016

2015 – 2016

2016 - 2017

IV. KEMAMPUAN

Mampu bekerja secara individu maupun tim

Mampu berkomunikasi dengan baik

V. PENGALAMAN KERJA

Lembaga / Institusi Lokasi Posisi

Bank Syariah

Mandiri

Lembaga Konsultan

Perbankan dan

Keuangan Syariah

Iqtishad Consulting

Masyarakat

Ekonomi Syariah

(MES)

Ikatan Ahli Ekonomi

Islam (IAEI)

Indonesia

Kantor Pusat, Gedung

Wisma Mandiri I

Thamrin, Jakarta

Pusat

Kantor Pusat MES,

Jln Setia Budi, Jakarta

Selatan

Kantor Pusat MES,

Jln Setia Budi, Jakarta

Selatan

Gedung Dhanapala,

Kementerian

Keuangan RI, Jakarta

Pusat.

Staff Distribution

Startegic Group (PKL)

Freelance Staff Event

Organizer

Freelance Staff Event

Organizer

Freelance Staff Event

Organizer

Page 9: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

iii

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Saeful Tasman, SE.

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 06 Juni 1966

Pekerjaan : PNS UIN Syarif Hidayatullah

Ibu : Amalia NS

Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 24 Juli 1972

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 10: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

iv

ABSTRACT

This study aims to examine and analyze the Non Performing Financing (NPF) of

Sharia Rural Bank in Indonesia. As for some of the factors analyzed in the influence of

Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to

Deposit Ratio (FDR) and the Ratio of Operational Expenses to Operational Revenue.

Data analysis methods used in study is an analysis of Multiple Linear Regression, data

obtained on the basis of mothly data contained in the Islamic banking statistics from

January 2010 to june 2016. The data gathering used from Indonesia Financial Services

Authority Publications Reports.

The result of Multiple Linear Regression test study showed that partially Capital

Adequacy Ratio (CAR) with value of significant 0,116 has not a significant influence to

Non Performing Financing (NPF), when Financing to Deposit Ratio (FDR) with value

of significant 0,004 and The Ratio of Operational Expenses to Operational Revenue

with value of significant 0,000 has a significant influence to Non Performing Financing

(NPF). Simultaneously, the overall independent variables have a significant influence to

Non Performing Financing (NPF).

Keywords: Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR) and The Ratio of Operational Expenses to

Operational Revenue.

Page 11: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Non Performing

Financing (NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Adapun

beberapa faktor yang dianalisis dalam mempengaruhi Non Performing Financing (NPF)

adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, data diperoleh

berdasarkan data bulanan yang di terdapat di statistika perbankan syariah dari bulan

januari 2010 sampai dengan juni 2016. Instrumen pengumpulan data yang digunakan

bersumber dari Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hasil penelitian uji regresi linier berganda menunjukan bahwa secara parsial

Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan nilai signifikan sebesar 0,116 maka tidak

berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Financing, sedangkan Financing to

Deposit Ratio (FDR) dengan nilai signifikan sebesar 0,004 dan Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 maka

berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF). Secara simultan,

keseluruhan variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap Non

Performing Financing (NPF).

Kata kunci: Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO).

Page 12: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan kasih sayang – Nya yang tidak terkira

kepada hambanya. Shalawat serta Salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah memberikan dan menyampaikan kepada kita semua ajaran

Islam, sehingga kita dapat tetap Istiqomah di jalan kebenaran. Alhamdulillah penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Variabel Internal Bank

terhadap Non Performing Financing (NPF) pada Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode Januari 2010 – Juni 2016)”. Semoga skripsi

ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan serta

pengetahuan bagi pembaca.

Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya

kepada :

1. Allah SWT, Karena tanpa kuasa dan segala pertolongan – Nya tidak mungkin

saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Alhamdulillah sebagai ucapan rasa syukur

hamba atas segala nikmat dan hikmah yang Engkau berikan selama ini,ya Rabbi

2. Keluarga yang luar biasa, sumber motivasi, dan tersayang yang saya miliki,

Ayahanda Saeful Tasman yang selalu mengajarkan butir–butir mutiara

kehidupan, selalu memberikan motivasi disaat diri ini lemah dan selalu

berkorban untuk kebahagiaan anaknya. Ibunda Amalia yang telah melahirkan

dan merawat diriku dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan sabar dari kecil

hingga dewasa saat ini, dari dirimulah anakmu termotivasi untuk selalu

berkembang, belajar sabar, ikhlas dan kasih sayang. Kakakku Immatul Aliyah

dan Adik–Adikku tercinta Nurlaila Fitriani, Lukman Abdul Hakim, M Fajrul

Haq, Muhammad Ramadhan A R, Amar Iskandar Zulkarnaen, Umar Abdul

Aziz, dan Yahya Abdurrahman (Alm) yang telah menghibur dan memberikan

dukungan disaat suka maupun duka. Tanpa dukungan dan pengorbanan kalian

saya tidak akan menjadi pribadi seperti sekarang.

3. Bapak Drs.Agustianto.MA selaku Presiden Direktur Iqtishad Consulting, Dewan

Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi

Islam (IAEI) Indonesia yang telah memberikan saya banyak pengalaman dan

kesempatan untuk terjun langsung di dunia Akademisi dan Praktisi Perbankan

Syariah.

4. Bapak Dr.M Arief Mufraini,Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat selama kuliah ini.

Page 13: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

vii

5. Ibu Aini Masruroh,SEI,.MM. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan,

ilmu, serta bimbingan yang sangat berarti selama proses penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih atas semua arahan dan bimbingan yang Ibu berikan selama proses

penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini, semoga Allah SWT membalas

kebaikan Ibu.

6. Ibu Cut Erika Ananda,SE.M.BA. selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan.

7. Ibu Fitri Damayanti,SE.,M.Si selaku Sekretaris Program Studi Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang

telah meluangkan waktunya untuk mendengarkan kesulitan saya dan

memberikan saran yang terbaik serta arahan yang sangat bermanfaat.

8. Bapak Dr.Ade Sofyan mulazid.,M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama kuliah dari awal masuk

hingga selesai saat ini.

9. Seluruh jajaran dosen fakultas ekonomi dan bisnis yang telah memberikan ilmu

yang sangat berharga dan mudah – mudahan bermanfaat khusus bagi diri saya

dan umumnya untuk orang banyak. Dan juga seluruh jajaran karyawan dan staf

Fakultas maupun universitas yang telah bersedia melayani secara administratif

dengan baik dan membantu saya selama perkuliahan.

10. Kakak – Kakak dan Sahabat – Sahabat Keluarga Besar Lingkar Studi Ekonomi

Syariah (LISENSI) yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu – persatu, yang

telah bersama saya selama kepengurusan dan banyak memberikan saya

kesempatan, ilmu dan relasi dari berbagai Lembaga Keuangan Syariah.

11. Kakak-Kakak Angkatan 2012 Perbankan Syariah yang tidak dapat saya sebutkan

namanya satu – persatu, yang telah banyak memberikan arahan dan bantuan

dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Teman–teman seperjuangan perbankan syariah angkatan 2013 yang saya cintai

dan banggakan, terima kasih atas empat tahun yang begitu berkesan bersama–

sama kalian dan semoga kita tetap bisa terus berkomunikasi, bersilaturahmi dan

saling terus mengingatkan dalam hal kebaikan.

13. Seluruh jajaran pengurus HMJ Perbankan Syariah 2015/2016 dan seluruh

Mahasiswa/i perbankan syariah dari semua angkatan yang tidak dapat saya

sebutkan namanya satu–persatu, yang telah bersama saya selama

kepengurusan,terima kasih atas kerjasama, pembelajaran dan loyalitas kalian

selama kepengurusan.

Page 14: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

viii

14. Seluruh jajaran pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis 2016/2017 yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu–persatu, yang

telah bersama saya selama kepengurusan, terima kasih atas kerjasama,

pembelajaran dan loyalitas kalian selama kepengurusan..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan, baik kritik yang

membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 02 Desember 2016

M Irsyad Hidayatulloh

Page 15: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ i

ABSTRACT ...........................................................................................................iv

ABSTRAK ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................vi

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 14

E. Sistematika Penelitian ................................................................................. 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................................ 18

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

a Definisi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ......................................... 18

b Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ............................. 19

2. Non Performing Financing (NPF)

a Definisi NPF ...................................................................................... 20

b Faktor-Faktor yang Mempengaruhi NPF ............................................. 21

c Penilaian Kesehatan NPF.................................................................... 25

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

a Definisi CAR ...................................................................................... 27

b Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank ................................... 28

Page 16: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

x

4. Financing to Deposit Ratio ...................................................................... 30

5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional .............................. 31

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 33

C. Keterkaitan Antar Variabel Independen dengan Dependen .......................... 40

D. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 42

E. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 44

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 46

B. Data Penelitian ............................................................................................ 46

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 47

D. Metode Analisis Data .................................................................................. 48

1. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 49

a Uji Normalitas .................................................................................... 49

b Uji Multikolonieritas .......................................................................... 51

c Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 54

d Uji Autokorelasi ................................................................................. 55

2. Uji Hipotetis ........................................................................................... 57

a Uji Parsial (Uji-t) ................................................................................ 57

b Uji Simultan (Uji-F) ........................................................................... 58

c Uji Koefisien Determinasi (R-Square) ................................................ 59

3. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................ 60

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 61

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 64

B. Deskripsi Data ............................................................................................. 65

1. Deskripsi Variabel Capital Adequay Ratio .............................................. 65

2. Deskripsi Variabel Financing to Deposit Ratio ........................................ 67

3. Deskripsi Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional . 68

4. Deskripsi Variabel Non Performing Financing ........................................ 70

C. Analisis Data dan Pembahasan .................................................................... 72

1. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 72

a Uji Normalitas .................................................................................... 72

b Uji Multikolonieritas .......................................................................... 75

c Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 77

d Uji Autokorelasi ................................................................................. 78

2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 79

a Uji t (Parsial) ...................................................................................... 79

b Uji F (Simultan) ................................................................................. 81

Page 17: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

xi

c Uji Adjusted R Square ........................................................................ 82

3. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................ 84

D. Interpretasi .................................................................................................. 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 90

B. Implikasi ..................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 93

LAMPIRAN .......................................................................................................... 99

Page 18: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

Keterangan

1.1 Komposisi Pem. yang diberikan BPRS Berdasarkan Akad Pembiayaan ......... 4

1.2 Capital Adequacy Ratio pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ................... 8

1.3 Financing to Deposit Ratio pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ............. 10

1.4 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional pada Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah ............................................................................................ 12

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 33

3.1 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ........... 60

4.1 Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2010-2016 ............................... 66

4.2 Data Financing to Deposit Ratio (FDR) Tahun 2010-2016 ........................... 67

4.3 Data Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Tahun

2010-2016 ................................................................................................... 69

4.4 Data Non Perfoming Financing (NPF) Tahun 2010-2016............................. 71

4.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................................................... 75

4.6 Uji Multikolonieritas dengan Tolerance dan VIF Coefficients...................... 76

4.7 Uji Durbin Watson ...................................................................................... 78

4.8 Uji t (parsial) ............................................................................................... 79

4.9 Uji F (simultan) ........................................................................................... 81

4.10 Uji Adjusted R Square (R2Adj) .................................................................... 83

4.11 Analisis Regresi Linier Berganda................................................................. 85

Page 19: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

xiii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Non Performing Financing pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ................. 5

2.2 Kerangka Pemikiran....................................................................................... 43

4.1 Perkembangan Non Performing Financing ..................................................... 64

4.2 Grafik Histogram .......................................................................................... 73

4.3 Grafik P-p Plot ............................................................................................... 74

4.4 Grafik Scatterplot........................................................................................... 77

Page 20: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian ..................................................................... 99

Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 101

Lampiran 3 : Uji Hipotesis .................................................................................... 104

Lampiran 4: Tabel F .............................................................................................. 105

Lampiran 5 : Tabel t .............................................................................................. 106

Page 21: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat

pula permintaan/kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek–proyek

pembangunan. Namun, dana pemerintah yang bersumber dari APBN sangat

terbatas untuk menutup kebutuhan dana diatas, karenanya pemerintah

menggandeng dan mendorong pihak swasta untuk ikut serta berperan dalam

membiayai pembangunan potensi ekonomi bangsa. Pihak swasta pun, secara

individual maupun kelembagaan, kepemilikan dananya juga terbatas untuk

memenuhi operasional dan pengembangan usahanya. Maka perbankan nasional

memegang peran penting dan startegis dalam kaitannya penyediaan permodalan

pengembangan sektor – sektor produktif (Muhammad, 2005 : 15).

Sejak tahun 1992, perkembangan perbankan syariah cukup pesat sampai

saat ini. Hal ini itu boleh jadi karena adanya UU No. 10 tahun 1998 yang

memungkinkan perbankan menjalankan dual banking system, sehingga bank –

bank konvensional yang menguasai pasar mulai melirik dan membuka unit usaha

syariah (Amin, 2007 : 1).

Menurut Undang – Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan,

yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dana atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka

Page 22: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

2

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Dalam rangka mendukung perkembangan perekonomian nasional, maka

diperlukan lembaga perbankan yang mampu memberikan layanan secara luas

kepada masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan adanya lembaga perbankan

syariah dirasa cukup tinggi. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat tersebut, maka

dalam sistem perbankan nasional dimungkinkan adanya pendirian bank syariah

yang salah satu jenisnya adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Keberadaan BPRS dimaksudkan untuk dapat memberikan layanan perbankan

secara cepat, mudah dan sederhana kepada masyarakat khususnya pengusaha

menengah, kecil dan mikro baik di pedesaan maupun perkotaan yang selama ini

belum terjangkau oleh layanan bank umum.

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009, BPRS sebagai

salah satu lembaga kepercayaan masyarakat yang kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah, dituntut agar selalu dapat mengemban amanah dari para pemilik

dana dengan cara menyalurkannya untuk usaha produktif dalam rangka

meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya,

BPRS harus selalu memegang teguh prinsip kehati–hatian serta mampu

menerapkan prinsip syariah secara konsisten, sehingga tercipta BPRS yang sehat

dan mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Page 23: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

3

Tujuan dari perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional, seperti melakukan fungsi untuk mendukung sektor riil

melalui pembiayaan sesuai prinsip syariah dan transaksi riil, dalam rangka

pemerataan kesejahteraan rakyat. Pembiayaan sebagai upaya lembaga finansial

dalam menggerakkan sektor riil mendapat perhatian tinggi dari perbankan syariah.

Dalam penyaluran pembiayaan, bank syariah dapat memberikan berbagai macam

akad yakni : mudharabah, murabahah, musyarakah, salam, istisna, ijarah dan

qard (Wardiantika, 2014 : 1550).

Kualitas perbankan syariah sangat ditentukan oleh kemampuan kinerja bank

syariah dan kelangsungan usahanya. Kinerja dan kelangsungan usaha bank yang

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah sangat di pengaruhi oleh

kualitas dari penanaman dana atau pembiayaan (Muhammad, 2005).

Berdasarkan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

perkembangan pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) dari januari tahun 2010 sampai juni 2016 terus mengalami

peningkatan. Dalam Tabel 1.1 berikut ini ditunjukan komposisi pembiayaan yang

disalurkan berdasarkan akad pembiayaan.

Page 24: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

4

Tabel 1.1

Komposisi Pembiayaan uang diberikan BPRS

Berdasarkan akad pembiayaan

(Juta Rupiah)

Akad 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Akad Mudharabah 65.471 75.807 99.861 106.851 122.467 168.516 182.677

Akad Musyarakah 217.954 246.796 321.131 426.528 567.658 652.316 764.862

Akad Murabahah 1.621.526 2.154,494 2.854.646 3.546.361 8.965.548 4.491.697 4.927.908

Akad Salam 45 20 197 26 16 15 14

Akad Istishna 27.598 23.673 20.751 17.614 12.881 11.135 9.388

Akad Ijarah 13.499 13.815 13.522 8.318 5.179 6.175 7.508

Akad Qardh 63.000 72.095 81.666 93.325 97.709 123.588 189.772

Multijasa 51.344 89.230 162.245 234.469 233.456 311.729 431.711

Total 2.060.437 2.675.930 3.554.019 4.433.492 5.004.909 5.765.171 6.513.840 Sumber : Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2010 - 2016

Pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa selama rentan waktu tahun januari 2010

sampai juni 2016 mengalami kenaikan setiap tahunnya, melihat dari kenaikan

jumlah pembiayaan dari keseluruhan akad tersebut, pembiayaan terbesar

disalurkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) pada bulan juni tahun 2016

sebesar 6.513.840 juta rupiah. Salah satu akad pembiayaan yang paling

mendominasi dibanding akad pembiayaan yang lain yaitu akad murabahah dengan

komposisi pembiayaan sebesar 4.927.908 juta rupiah pada bulan juni 2016,

semakin meningkatnya pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) maka semakin besar pula risiko akan pembiayaan

bermasalah. Pembiayaan merupakan bagian yang memiliki andil tingginya tingkat

penyaluran alokasi dana bank syariah dan memberi peluang untuk mendapatkan

keuntungan terbesar pula bagi pihak bank. Namun, demikian risiko yang akan

dihadapi oleh bank dalam penempatan dana tersebut juga akan semakin besar.

Page 25: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

5

Oleh karena itu bank harus berhati - hati dalam menempatkan dana tersebut dalam

bentuk pembiayaan.

Semakin tinggi tingkat pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan maka

semakin tinggi pula tingkat risiko bank dalam hal pembiayaan bermasalah. Hal ini

dibuktikan pada Gambar 1.1 sebagai berikut

Sumber : Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2010 - 2016

Gambar 1.1

Non Performing Financing pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Data statistik yang tercantum dalam Gambar 1.1 menggambarkan bahwa

terjadi fluktuasi nilai Non performing Financing (NPF). Dari tahun 2010 sampai

dengan 2011 terjadi peningkatan, sedangkan dari tahun 2011 sampai dengan 2012

terjadi penurunan yang signifikan. Pada tahun 2012 sampai bulan juni 2016

mengalami peningkatan yang signifikan. Tingkat Non Performing Financing

(NPF) terendah sebesar 6,15% pada tahun 2012, kemudian pada bulan juni 2016

meningkat drastis hingga sebesar 9,18% dengan rata – rata kenaikan Non

6.57.05

6.156.5

7.89 8.2

9.18

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

NPF

NPF

Page 26: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

6

Performing Financing (NPF) sepanjang januari tahun 2010 hingga juni 2016

sebesar 7,35%. Non Performing Financing (NPF) mengalami fluktuasi yang tinggi

pada bulan juni tahun 2016 sudah melewati batas kesehatan bank yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia yaitu 5% yang artinya bank harus lebih berhati – hati dan

lebih selektif dalam menyalurkan dananya pada sektor rill.

Agustianto Mingka (Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam) Indonesia

mengatakan, banyak tantangan yang masih membelit perbankan syariah di tahun

2016, seperti masalah permodalan, efisiensi, inovasi produk, SDM, teknologi,

layanan dan jaringan, pendanaan (funding), kualitas aset dan lainnya. Dari sekian

banyak masalah tersebut, salah satu permasalahan penting yang dihadapi masalah

kualitas aset, yakni bagaimana perbankan syariah mengatasi dan mencegah

pembiayaan bermasalah (non performing financing /NPF). “Hal ini penting karena

di 2015, NPF perbankan syariah lebih tinggi dibanding non performing loan

(NPL) konvensional,”kata Agustianto. (keuangansyariah.mysharing.com)

Menurut Achmad K Permana Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah

Indonesia (Asbisindo), ada beberapa faktor yang menyebabkan NPF industri

perbankan syariah meningkat. Pertama, Peningkatan kredit macet bisa karena

under control costumer atau di luar control nasabah. Size perbankan syariah yang

masih kecil, jika ada satu nasabah yang jatuh akan mempengaruhi secara

keseluruhan. Kedua, total aset turun karena bank tidak bisa ekspansi pembiayaan

dalam kondisi ekonomi yang sedang melemah. Ketiga, tidak banyak dana murah

di portofolio bank syariah. Perputaran uang tidak banyak di bank syariah, lebih

Page 27: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

7

banyak dana mahal seperti deposito. Sehingga, hal itu menjadi tantangan bagi

industri perbankan syariah untuk mencari cara menyiapkan dana murah. Keempat,

ketersediaan infrastruktur dan network (jaringan) perbankan syariah belum

menjangkau sampai ke pelosok. Dari sisi kompleksitas produk, mayoritas nasabah

berminat pada prosedur yang tidak banyak dokumen. Kelima, nasabah yang

datang karena tertarik sistem bagi hasil yang tinggi. Nasabah bagus atau grade A

terbiasa dengan konsep konvensional. Sementara di bank syariah nasabah setiap

bulan harus membuat laporan (report) kepada bank sebagai pertimbangan dalam

konsep bagi hasil. Keenam, Pangsa pasar atau market share perbankan syariah

masih 4,9 persen sehingga dana yang dihimpun belum bisa disalurkan secara

maksimal. "Kalau market share sudah 30-40 persen dan sudah tahan goncangan,

bagi hasil akan kompetitif dengan konvensional” (www.republika.co.id).

Penyebab terjadi NPF pada sektor perbankan dapat dikelompokkan menjadi

dua yaitu pertama, faktor internal bank, yang berhubungan dengan kebijakan dan

strategi yang ditempuh pihak bank baik berupa manajemen maupun kualitas

sumber daya manusia. Kedua, faktor eksternal yang berhubungan dengan

perekonomian nasional, persaingan dan usaha debitur. Pada kesempatan ini

penulis ingin menganalisis faktor – faktor yang menyebabkan Non Peforming

Financing pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia hanya

dari sisi Internal Bank terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to

Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO).

Page 28: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

8

Untuk mengurangi risiko yang timbul dari masalah pembiayaan, maka bank

menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko

kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank yang disebut Capital

Adequacy Ratio (CAR). Semakin tinggi CAR, maka semakin besar pula

kemampuan bank dalam meminimalisir risiko pembiayaan yang terjadi, artinya

bank tersebut mampu menutupi risiko pembiayaan yang terjadi dengan besarnya

cadangan yang diperoleh dari perbandingan modal dan Aktiva Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR). Permodalan bank syariah yang tercermin dalam rasio

kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi salah satu tolak

ukur bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan.

Tabel 1.2

Capital Adequacy Ratio pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

PERIODE CAR %

2010 27,46

2011 23,49

2012 26,16

2013 22,08

2014 22,75

2015 21,47

2016 20,22

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Pada bulan desember tahun 2010 nilai CAR tertinggi sebesar 27,46% dan

nilai CAR terendah pada juni 2016 sebesar 20,22%, menurunnya nilai CAR

menjadi perhatian khusus bahwa modal adalah faktor terpenting dalam bisnis

Page 29: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

9

perbankan syariah, jika nilai CAR menurun maka semakin lemah pula

kemampuan bank dalam meminimalisir risiko pembiayaan yang terjadi, CAR

menjadi salah satu tolak ukur bank syariah dalam menyalurkan pembiyaan. Kuat

atau tidaknya permodalan bank syariah yang tercermin dalam CAR menunjukan

fungsi tersebut dalam menanggung risiko kerugian yang dapat dialami bank.

Sebaliknya, semakin tinggi CAR, maka semakin baik kemampuan bank tersebut

dalam menghadapi risiko baik dari pembiayaan atau aktiva produktif yang

berisiko.

Dalam menyalurkan pembiayaan bank syariah harus memperhatikan batas –

batas dalam pemberian pembiayaan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah

ketentuan Financing to Deposit Ratio (FDR) (Muhammad, 2005 : 49). Financing

to Deposit Ratio adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara

pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank dengan dana yang dihimpun dari

masyarakat,dalam hal ini disebut dana pihak ketiga. Besarnya FDR suatu bank,

mampu menggambarkan besar peluang munculnya pembiayaan bermasalah.

Artinya semakin tinggi FDR sebuah bank, maka semakin tinggi pula peluang

risiko pembiayaan yang akan terjadi dan sebaliknya.

Page 30: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

10

Tabel 1.3

Financing to Deposit Ratio pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

PERIODE FDR %

2010 128,47

2011 127,71

2012 120,96

2013 120,93

2014 124,24

2015 120,06

2016 129,35

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Tabel 1.3 nilai tertinggi rasio FDR pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) terjadi pada bulan juni tahun 2016 sebesar 129,35% dan nilai terendah

pada bulan desember tahun 2015 sebesar 120,06% selama kurun waktu enam

tahun terakhir. Pada bulan tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 120,93%

menjadi 124,24% pada tahun 2014. Adanya kenaikan nilai FDR menunjukan

peningkatan kinerja fungsi intermediasi yang dilakukan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah. Namun, peningkatan fungsi intermediasi ini diikuti oleh besarnya

kemungkinan pembiayaan bermasalah. Hal ini dapat dilihat dari nilai FDR yang

menunjukan bahwa terjadi peningkatan selama 2 tahun terakhir pada tahun 2013

dan tahun 2014 sebesar 3,31% peningkatan FDR sejalan dengan meningkatnya

nilai NPF pada tahun 2013 dan tahun 2014 sebesar 1,39% dapat disimpulkan

bahwa semakin besar pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah maka semakin besar pula tingkat pembiayaan bermasalah.

Page 31: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

11

Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penyaluran pembiayaan bank,

yang salah satunya merupakan bagian dari kegiatan operasional, maka digunakan

rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Rasio ini

diukur dengan membandingkan total biaya operasi dengan total pendapatan

operasi. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional

dalam menutup biaya operasional. Rasio yang besar menggambarkan bank

tersebut tidak mampu mengkontrol penggunaan biaya operasional. Bank

Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah dibawah 90 %,

karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati angka 100% maka bank

tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya, dalam

hal ini biaya tidak terkontrol yang akan menyebabkan pendapatan menurun dan

berujung pada menurunya juga kualitas pembiayaan karena kurangnya pendapatan

untuk menutupi kegiatan operasional penyaluran pembiayaan.

Page 32: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

12

Tabel 1.4

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah

PERIODE BOPO %

2010 78,08

2011 76,31

2012 80,02

2013 80,75

2014 87,79

2015 88,09

2016 87,94

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Pada tabel 1.4 nilai tertinggi rasio BOPO terjadi pada tahun 2015 sebesar

88,09% dan nilai terendah pada tahun 2011 sebesar 76,31% dalam kurun waktu 6

tahun. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 87,79% menjadi 88,09 pada

tahun 2015, artinya bank tersebut tidak mampu mengkontrol penggunaan biaya

operasional sehingga tidak efektivitas dalam penyaluran pembiayaan. Namun,

Kategori ini masih dalam kategori nilai baik untuk rasio BOPO yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia sebesar dibawah 90%.

Berdasarkan Uraian tersebut, maka peneliti mencoba meneliti lebih lanjut

penelitian diatas, dengan judul “Pengaruh Variabel Internal Bank terhadap

Non Performing Financing (NPF) Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) Di Indonesia Periode Januari 2010 – Juni 2016”.

Page 33: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

13

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing

to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) secara parsial terhadap Non Performing

Financing (NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di

Indonesia ?

2. Apakah terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing

to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) secara simultan terhadap Non Performing

Financing (NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di

Indonesia ?

3. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi Non

Performing Financing (NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) di Indonesia ?

Page 34: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

14

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial terhadap Non

Performing Financing (NPF) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

di Indonesia.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) secara simultan terhadap Non

Performing Financing (NPF) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

di Indonesia.

3. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan yang mempengaruhi

Non Performing Financing (NPF) pada Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pembiayaan

bermasalah pada bank syariah beserta variabel - variabel yang

mempengaruhinya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam

mengambil keputusan yang akan diambil terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi pembiayaan bermasalah atau Non Performing

Page 35: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

15

Financing (NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sehingga

kegiatan perbankan syariah tetap berjalan dengan baik.

2. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan dibidang

pembiayaan bermasalah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah serta

sebagai karya ilmiah untuk menerapkan berbagai teori perbankan

syariah yang telah diperoleh dibangku kuliah.

3. Bagi Pembaca Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membawa wawasan dibidang

perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang berkaitan

dengan pembiayaan bermasalah pada Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) dan dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi

peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan pembiayaan bermasalah.

Page 36: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

16

E. Sistematika Penulisan

Dalam membahas skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab.

Pada tiap-tiap bab terdapat sub-sub bab. Maka dari itu, dalam penulisan

skripsi ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan terkait alasan

pemilihan judul atau latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan

landasan teori yang dilengkapi definisi bank pembiayaan

rakyat syariah, Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing

to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing

Financing (NPF), penelitian terdahulu, keterkaitan

hubungan antar variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis

penelitian.

BAB II I METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan

ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel,

metode pengumpulan data, metode analisis data dan

operasional variabel penelitian.

Page 37: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

17

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai hasil

penelitian: sekilas gambaran umum objek penelitian,

analisis data dan pembahasan terdiri dari: hasil uji asumsi

klasik (uji normalitas, multikolonieritas, heterokedastisitas

dan autokorelasi), hasil uji hipotesis (uji-t, uji-f dan uji

adjusted r square), hasil analisis regresi linier berganda dan

interpretasi.

BAB V PENUTUP

Penutup yang didalamnya mencangkup kesimpulan dari

keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya serta implikasi yang dapat penulis sampaikan

dalam penulisan skripsi ini.

Page 38: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

a. Definisi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) Tahun 2009, Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Yang perlu diperhatikan dari ketentuan diatas adalah

kepanjangan BPRS yang berupa bank perkreditan rakyat syariah.

Ini berarti semua peraturan perundang – undangan yang menyebut

BPRS dengan bank perkreditan rakyat syariah harus dibaca bank

pembiayaan rakyat syariah. (Hasan, 2009:7)

Namun BPRS merupakan bagian dari bank syariah yang

melakukan kegiatan usahanya dalam ruang lingkup yang lebih

kecil. Berbeda dengan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS). BPRS memiliki peran dalam memajukan

masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah kebawah

terutama pada wilayah pedesaan atau para pelaku usaha mikro,

kecil dan menengah melalui pembiayaan yang disalurkan dengan

akad – akad yang sesuai dengan prinsip syariah.

Page 39: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

19

b. Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Berkaitan dengan BPRS, sebagaimana tercantum dalam pasal

21 UU Perbankan Syariah, kegiatan usaha yang dapat dilakukan

oleh lembaga ini adalah

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu

berlandaskan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dan investasi berupa

deposito atau tabungan yang lainnya yang dipersamakan

dengan itu berlandaskan akad mudharabah atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2. Menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan bagi hasil

berdasarkan akad mudharabah atau musyarakah, pembiayaan

berdasarkan akad murabahah, salam, atau istishna. Pembiayaan

berdasarkan akad qardh, pembiayaan penyewaan barang

barang bergerak atau tidak bergerak kepada nasabah

berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah

muntahiya bit tamlik dan pengambil alihan hutang berdasarkan

akad hiwalah.

3. Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk

titipan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi berdasarkan

mudharabah dan atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah.

Page 40: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

20

4. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun

untuk kepentingan nasabah melalui rekening BPRS yang ada

di BUS, Bank Umum konvensional dan UUS.

5. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank

Syariah lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah

berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.

2. Non Performing Financing

a Definisi Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah suatu rasio yang

membandingkan tingkat pembiayaan bermasalah (pembiayaan

yang dikualifikasikan) terhadap total pembiayaan yang diberikan

(www.bi.go.id). Sedangkan, menurut penelitian Bambang Agus

Pramuka (2010:73) Non Performing Financing (NPF) adalah

ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang

diterima dari bank syariah beserta imbalannya sesuai dengan

jangka waktu yang sudah ditentukan.

Menurut Riyadi dan Yulianto (2014:469) Non Performing

Financing (NPF) Merupakan pembiayaan macet, ini sangat

berpengaruh terhadap laba bank syariah NPF erat kaitannya dengan

pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah kepada nasabahnya.

Apabila NPF menunjukan nilai yang rendah diharapkan pendapatan

akan meningkat sehingga laba yang dihasilkan juga akan

Page 41: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

21

meningkat, namun sebaliknya apabila nilai NPF tinggi maka

pendapatan akan menurun sehingga laba yang didapat akan turun.

b Faktor – Faktor yang Mempengaruhi NPF

Dari perspektif bank, terjadinya kredit bermasalah

disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dibedakan sebagai

berikut (Siamat, 2004 : 175) :

1. Faktor Internal

Faktor internal kredit bermasalah berhubungan dengan

kebijakan dan startegi yang ditempuh pihak bank.

a Kebijakan perkreditan yang ekspansif

Bank yang memiliki kelebihan dana sering

menetapkan kebijakan perkreditan yang terlalu ekspansif

yang melebihi pertumbuhan kredit secara wajar, yaitu

dengan menetapkan sejumlah target kredit yang harus

dicapai untuk kurun waktu tertentu. Keharusan

pencapaian target kredit dalam waktu tertentu cenderung

mendorong pejabat kredit menempuh langkah – langkah

yang lebih agresif dalam penyaluran kredit sehingga

mengakibatkan tidak lagi selektif dalam memilih calon

debitur dan kurang menerapkan prinsip – prinsip

perkreditan yang sehat dalam menilai permohonan kredit

sebagaimana seharusnya. Disamping itu, bank sering

saling membajak nasabah dengan memberikan

Page 42: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

22

kemudahan yang berlebihan. Bank dalam beberapa kasus

sering mengabaikan kalau calon debiturnya masuk dalam

daftar kredit macet yang diterbitkan Bank Indonesia.

b Penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan

Pejabat bank sering tidak mengikuti dan kurang

disiplin dalam menerapkan prosedur perkreditan sesuai

dengan pedoman dan tata cara dalam suatu bank. Hal

yang sering terjadi, bank tidak mewajibkan calon debitur

membuat studi kelayakan dan menyampaikan data

keuangan yang lengkap. Penyimpangan sistem dan

prosedur perkreditan tersebut bisa disebabkan karena

jumlah dan kualitas sumber daya manusia, khususnya

yang menangani masalah perkreditan belum memadai.

Di samping itu salah satu penyebab timbulnya kredit

bermasalah tersebut dari sisi intern bank adalah adanya

pihak dalam bank yang sangat dominan dalam

pemutusan kredit.

c Lemahnya sistem adminstrasi dan pengawasan kredit

Untuk mengukur kelemahan sistem administrasi dan

pengawasan kredit bank dapat dilihat dari dokumen

kredit yang seharusnya diminta dari debitur tapi tidak

dilakukan oleh bank, berkas perkreditan tidak lengkap

dan tidak teratur,pemantauan terhadap usaha debitur

Page 43: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

23

tidak dilakukan secara rutin, termasuk peninjauan

langsung pada lokasi usaha debitur secara periodik.

Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan tersebut

menyebabkan kredit yang secara potensial akan

mengalami masalah tidak dapat dilacak secara dini,

sehingga bank terlambat melakukan langkah – langkah

pencegahan.

d Lemahnya Informasi Kredit

Sistem informasi yang tidak berjalan sebagaimana

seharusnya akan memperlemah keakuratan pelaporan

bank yang pada gilirannya sulit melakukan deteksi dini.

Hal tersebut dapat menyebabkan terlambatnya

pengambilan langkah – langkah yang diperlukan untuk

mencegah terjadinya kredit bermasalah.

e Itikad Kurang Baik dari Pihak Bank

Pemilik atau pengurus bank seringkali

memanfaatkan keberadaan banknya untuk kepentingan

kelompok bisnisnya dengan sengaja melanggar ketentuan

kehati – hatian perbankan terutama legal lending limit.

Skenario lain adalah pemilik atau pengurus bank

memberikan kredit kepada debitur yang sebenarnya

fiktif. Padahal kredit tersebut digunakan untuk tujuan

lain. Skenario ini terjadi karena adanya kerja sama antara

Page 44: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

24

pemilik dan pengurus bank yang memilki itikad kurang

baik.

2. Faktor Eksternal

Faktor ekternal ini sangat terkait dengan kegiatan usaha

debitur yang menyebabkan terjadinya kredit bermasalah

antara lain terdiri dari :

a Penurunan kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga

kredit

Penurunan kegiatan ekonomi dapat disebabkan oleh

adanya kebijakan penyejukan ekonomi atau akibat

kebijakan pengetatan uang yang dilakukan oleh Bank

Indonesia yang menyebabkan tingkat bunga naik dan

pada gilirannya debitur tidak lagi mampu membayar

cicilan pokok dan bunga kredit.

b Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak

sehat oleh debitur

Dalam kondisi persaingan yang tajam, sering bank

menjadi tidak rasional dalam pemberian kredit dan akan

diperburuk dengan keterbatasan kemampuan teknis dan

pengalaman petugas bank dalam pengelolaan kredit.

c Kegagalan usaha debitur

Kegagalan usaha debitur dapat terjadi karena sifat

usaha debitur yang sensitif terhadap pengaruh eksternal,

Page 45: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

25

misalnya kegagalan dalam pemasaran produk karena

perubahan harga di pasar, adanya perubahan pola

konsumen, dan pengaruh perekonomian nasional.

d Debitur mengalami musibah

Musibah bisa saja terjadi pada debitur, misalnya

meninggal dunia, lokasi usahanya mengalami kebakaran

atau kerusakan sementara usaha debitur tidak dilindungi

dengan asuransi.

3. Loan Review

Loan Review dimaksudkan untuk memperkecil

kemungkinan terjadinya kerugian akibat tidak dibayarnya

kembali kredit yang akhirnya harus dihapuskan dari

pembukuan bank. Tingginya persentase terjadinya kredit

bermasalah pada suatu bank sangat ditentukan oleh penilaian

kredit oleh pejabat kredit. Penilaian kredit yang baik

berdasarkan prinsip – prinsip analisis kredit yang sehat akan

dapat meminimalkan timbulnya kredit bermasalah.

c. Penilaian Kesehatan NPF

Setiap Bank Syariah harus mampu menganalisis dan

mengantispasi penyebab pembiayaan bermasalah sehingga dapat

melakukan upaya untuk memulihkan kembali kualitas pembiayaan

tersebut. Semakin banyak jumlah pembiayaan yang disalurkan,

Page 46: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

26

maka akan semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh

pihak bank yang bersangkutan.

Bank sangat memperhatikan risiko ini, mengingat sebagian

besar bank melakukan pembiayaan sebagai bisnis utamanya. Saat

ini, sejarah menunjukan bahwa risiko pembiayaan merupakan

kontributor utama yang menyebabkan kondisi bank memburuk,

karena nilai kerugian yang ditimbulkannya sangat besar sehingga

mengurangi modal bank secara cepat. Indikator yang menunjukan

kerugian akibat risiko pembiayaan adalah tercermin dari besarnya

Non Performing Financing (NPF) (Tabrizi, 2014:24).

Adapun besaran rasio Non Performing Loan (NPL)/ Non

Performing Financing (NPF) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

berdasarkan Peraturan BI Nomor 15/2/PBI/2013 adalah maksimal

5%. Jika melebihi 5%, maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan

bank yang bersangkutan. Berikut merupakan rumus untuk

mengukur tingkat NPF (Djamil, 2012:66):

Bila risiko pembiayaan bermasalah meningkat, margin/bunga

kredit akan meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi Islam

sektor perbankan tidak mengenal istrumen bunga, sistem keuangan

Islam menerapkan sistem pembagian keuntungan dan kerugian,

NPF =Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan x 100%

Page 47: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

27

bukan kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat

keuntungan di muka.

Ketidaklancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun

bagi hasil/profit margin pembiayaan menyebabkan adanya

kolektabilitas pembiayaan. Secara umum kolektabilitas

pembiayaan dikategorikan menjadi lima macam, yaitu

(Muhammad 2005:165):

1. Lancar atau kolektabilitas 1

2. Kurang lancar atau kolektabilitas 2

3. Diragukan atau kolektabilitas 3

4. Perhatian khusus atau kolektabilitas 4

5. Macet atau kolektabilitas 5

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

a. Definisi CAR

Kegagalan pada pengelolaan risiko pembiayaan dapat

mengakibatkan peningkatan rasio pembiayaan bermasalahyang

berdampak terhadap menurunnya kepercayaan nasabah terhadap

bank. Untuk melindungi modal bank perlu dilakukan langkah

konservatif demi menjaga eksistensi perbankan dalam hal ini Bank

Indonesia menetapkan ketentuan jumlah modal minimum atau yang

lazim kita dengar sebagai CAR (Yusuf, 2016:96). Capital

Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa

jauh seluruh aktiva bank yang mengandung aktiva risiko (kredit,

Page 48: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

28

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana

dari sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman

(utang), dan lain – lain. Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio

adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko (Dendawijaya, 2009:121). Semakin tinggi

CAR maka semakin besar pula sumber daya finansial yang dapat

digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan mengatisipasi

potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran

kredit.(Wardiantika, 2014:1552)

b. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank

Kekayaan suatu bank terdiri dari aktiva lancar dan aktiva

tetap yang merupakan penjamin solvabilitas bank, sedangkan dana

(modal) bank dipergunakan untuk modal kerja dan penjamin

likuiditas bank bersangkutan. Dana bank adalah sejumlah uang

yang dimiliki dan kuasai suatu bank dalam kegiatan

operasionalnya. Menurut Peraturan Bank Indonesia No

3/21/PBI/2001, Bank wajib menyediakan modal minimum sebesar

8 % dari aktiva tertimbang menurut risiko yang dinyatakan dalam

Capital Adequacy Ratio (CAR).

Rasio ini digunakan untuk mengukur proporsi modal sendiri

dibandingkan dengan dana dari luar di dalam pembiayaan kegiatan

Page 49: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

29

usaha perbankan. Semakin besar rasio tersebut maka semakin baik

posisi modal sebuah bank. Menurut (Muhammad 2005:55) modal

disini meliputi:

1. Modal disetor maupun dana setoran modal

2. Cadangan umum

3. Cadangan lainnya

4. Sisa laba tahun lalu

5. Laba tahun berjalan

Ketentuan mengenai batas minimum CAR tersebut dari

waktu ke waktu telah diubah oleh Bank Indonesia, antara lain:

- Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.26/20/KEP/DIR tanggal 29 Mei 1993, Bank Indonesai

menetapkan CAR sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang

Menurut Ratio (ATMR).

- Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.31/146/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 menjadi

sebesar 4% dari ATMR. Penurunan ini dikarenakan krisis

ekonomi dan moneter yang terjadi di Indonesia pada saat

itu.

Secara sederhana perhitungan CAR sebagai berikut:

CAR =Jumlah Keseluruhan Modal

Jumlah Keseluruhan Aktiva x 100%

Page 50: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

30

4. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Perbankan syariah yang dalam aktivitasnya menggunakan prinsip –

prinsip syariah tidak mengenal istilah kredit (loan) dalam fungsinya

sebagai penyalur dana yang dihimpunnya. Oleh karena itu, aktivitas

penyaluran dana yang dilakukan bank syariah lebih mengarah kepada

pembiayaan (financing).

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara besarnya

seluruh volume kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh bank dan

jumlah penerimaan dana dari berbagi sumber. Berdasarkan ketentuan

Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993, dana yang dihimpun bank dalam

penerapan rasio tersebut adalah dana masyarakat/dana pihak ketiga dan

modal inti bank (Dendawijaya, 2009:59). Sedangkan menurut penelitian

Kusuma, (2016:8) Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu rasio

likuditas yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi

kewajibannya kepada pihak deposan. Jika Bank tidak mampu

menyalurkan pembiayaan sementara dana yang terhimpun banyak,

maka akan menyebabkan bank tersebut rugi. Meningkatnya Dana Pihak

Ketiga atau kelebihan likuditas dan pola pendekatan FDR membuat

Bank Syariah melakukan ekspansi pembiayaan, sehingga total

pembiyaan tercermin oleh rasio FDR akan meningkat (Daisy,

2015:515)

Tingkat FDR Bank Syariah haruslah dijaga agar tidak menjadi

terlalu rendah ataupun terlalu tunggi. Untuk itu, diperlukan suatu

Page 51: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

31

standar mengenai tingkat FDR. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

No.15/7/PBI 2013 tanggal 01 Desember 2013, besarnya Financing to

Deposit Ratio ditetapkan oleh Bank Indonesia menetapkan batasan

FDR berada pada tingkat 78% - 100%.

Sanksi bagi Bank di Indonesia yang tingkat FDR berada di luar

kisaran 78% - 100%, maka BI akan mengenakan denda sebesar 0,1%

dari jumlah simpanan nasabah di bank bersangkutan untuk setiap 1%

kekurangan FDR yang dialami bank, sedangkan bank yang memiliki

tingkat FDR di atas 100% akan diminta oleh BI untuk menambah

setoran Giro Wajib Minimum (GWM) Primer sebesar 0,2% dari jumlah

simpanan nasabah di bank bersangkutan untuk tiap 1% nilai kelebihan

FDR yang dialami bank, dimana penambahan dana GWM primer tidak

diberikan bunga, kecuali bagi bank yang memiliki CAR di atas 14%

tidak kena penalty walau FDR diatas 100%.

5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Peningkatan Profitabilitas atau rentabilitas bank memberika ukuran

yang baik dalam tingkat efektivitas manajemen khususnya efektivitas

dalam pengelolaan biaya operasional (Junita, 2015:6). BOPO

merupakan rasio efisiensi biaya yang sering dipakai oleh Bank dalam

penilaian kesehatan bank. BOPO ini rasio yang digunakan dalam

FDR =Pembiayaan Yang Diberikan

Dana Pihak Ketiga x 100%

Page 52: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

32

praktek di Bank Syariah. BOPO adalah rasio yang mengukur seberapa

besar suatu perusahaan atau bank mampu mengendalikan biaya-biaya

yang terdapat dalam bank tersebut untuk menghasilkan pendapatan

(Hartini, 2008:45). BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya

operasional dengan pendapatan operasional. BOPO digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama bank pada prinspinya

adalah bertindak sebagia perantara, yaitu menghimpun dan

menyalurkan dana, maka biaya dan pendapatan operasional bank

didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga. (Dendawijaya,

2009:121).

BOPO =Biaya Operasional

Pendapatan Operasional x 100%

Semakin rendah tingkat BOPO berarti semakin baik kinerja

manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan

sumber daya yang ada di perusahaan. Jika angka rasio BOPO

menunjukan angka diatas 90 % dan mendekati 100 % ini berarti bahwa

kinerja bank tersebut menunjukan tingkat efisiensi yang sangat rendah.

Tetapi jika rasio ini rendah, misalnya mendekati 75 % ini berarti kinerja

bank bersangkutan menunjukan tingkat efisiensi yang tinggi. (Slamet

Riyadi, 2006:159)

Page 53: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

33

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang

terait dengan judul, antara lain :

Tabel 1.2

Penelitian terdahulu

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Mutaminah

dan Siti Nur

Zaidah

Chasanah

(2012)

Analisis

Eksternal

dan Internal

dalam

menentukan

Non

Performing

Financing

Bank

Umum

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

GDP, Kurs

Nilai Tukar,

Inflasi,

profit loss

sharing, dan

return total

pembiayaan

(RR)

Hasil

penelitian ini

menunjukkan

bahwa bahwa

pertumbuhan

GDP riil dan

kurs nilai tukar

rupiah

terhadap dolar

mempunyai

pengaruh

positif

terhadap Non

Performing

Financing

tetapi tidak

signifikan;

inflasi

mempunyai

pengaruh

negatif

Page 54: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

34

Lanjutan Tabel 1.2

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

dan signifikan

terhadap Non

Performing

Financing.

2 Mares Suci

Ana Popita

(2013)

Analisis

Penyebab

Terjadinya

Non

Performing

Financing

Pada Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

Analisis

Regresi

Linier

Berganda.

FDR

GDP Riil,

SWBI,

Inflasi

Return

Total

Pembiayaan

(RR) dan

Total Asset

Hasil

penelitian ini

menunjukan

bahwa

pertumbuhan

GDP riil dan

FDR

berpengaruh

tidak

signifikan

positif

terhadap NPF

dan Inflasi,

SWBI, RR

berpengaruh

tidak

signifikan

negatif

terhadap NPF

Sedangkan

Total Asset

mempunyai

Page 55: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

35

Lanjutan Tabel 1.2

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

pengaruh

signifikan

negatif

terhadap NPF.

3 Ach.Yasin

(2014)

Analisis

Faktor –

Faktor

Yang

Mempengar

uhi Non

Performing

Financing

(NPF) Di

Industri

Bank

Pembiayaan

Rakyat

(BPR)

Syariah Di

Indonesia

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

Financing

to Deposit

Ratio

(FDR),

Gross

Domestic

Product

(GDP),

Inflasi,

Margin

Murabahah

(MM) dan

Rasio

Pembiayaan

Terhadap

Total

Pembiayaan

(MMR).

Berdasarkan

hasil pengujian

dalam

penelitian ini

adalah

Pertumbuhan

Ekonomi,

Inflasi, Rasio

Pembiayaan

Terhadap Total

Pembiayaan

(MMR), dan

Margin

Murabahah

Berpengaruh

Secara Parsial

Terhadap Non

Performing

Financing

(NPF).

Sedangkan

Financing to

Deposit Ratio

Page 56: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

36

Lanjutan Tabel 1.2

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

(FDR), Gross

Domestic

Product (GDP)

dan Rasio

Pembiayaan

Bagi Hasil

terhadap Total

Pembiayaan

(MMR)

berpengaruh

Negatif

Terhadap Non

Performing

Financing

(NPF).

Sedangkan

Inflasi dan

Margin

Murabahah

(MM)

berpengaruh

positif

terhadap Non

Performing

Financing

(NPF)

Page 57: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

37

Lanjutan Tabel 1.2

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

4 Muhammad

Rahmadi

Yusuf

(2016)

Analisis

Variabel

Makro dan

Rasio

Keuangan

terhadap

Kredit

Bermasalah.

CAR, dan

Analisis

Regresi

Credit Rate,

Exchange

Rate, LDR

dan GDP

CAR, Suku

Bunga Kredit,

LDR, GDP

dan Nilai

Tukar secara

signifikan

berpengaruh

terhadap rasio

Non

Performing

Loan (NPL).

Diantara

Variabel

Independen

yang paling

dominan

dalam

mempengaruhi

Non

Performing

Loan (NPL)

adalah tingkat

suku bunga

kredit.

Page 58: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

38

Lanjutan Tabel 1.2

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

5 Silvia Eka

Febrianti

(2015)

Analisis

Pengaruh

GDP,

Inflasi, BI

Rate dan

Nilai Tukar

terhadap

Kredit

Bermasalah

pada Bank

Konvension

al dan Bank

Syariah

GDP,

Inflasi, BI

Rate, Nilai

Tukar dan

Error

Correction

Model

(ECM)

Pertumbuhan

GDP, Inflasi

(IHK), BI

Rate, dan Nilai

Tukar Rupiah

terhadap dollar

Secara

bersama –

sama

berpengaruh

pada NPL

Bank

Konvensional,

sedangkan

pada NPF

Bank Syariah

menunjukan

hasil bahwa

Pertumbuhan

GDP, Inflasi

(IHK), BI Rate

dan Nilai

Tukar Rupiah

terhadap dollar

secara bersama

sama

berpengaruh

Page 59: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

39

Lanjutan Tabel 1.2

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

pada NPF bank

syariah.

Variabel yang

berpengaruh

signifikan

terhadap NPF

dalam jangka

panjang adalah

BI Rate dan

Nilai Tukar.

Dalam jangka

pendek,

keempat

variabel

independent

yang

digunakan

dalam

penelitian ini

tidak

signifikan

berpengaruh

pada NPF.

Page 60: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

40

C. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen

1. Pembiayaan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Non

Performing Financing (NPF)

Bank dapat dikatakan sehat, jika nilai CAR mencapai 8% sesuai

ketentuan BI. Semakin tinggi nilai CAR, maka semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko atas setiap

pembiayaan yang disalurkan dan aktiva produktif yang berisiko.

Semakin tinggi rasio kecukupan modal maka akan dapat berfungsi

untuk menampung risiko kerugian yang dihadapi oleh bank karena

peningkatan pembiayaan bermasalah. Teori ini didukung oleh

penelitian Yulianto (2013) yang menyatakan bahwa Capital Adequacy

Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh positif terhadap Non

Performing Financing (NPF) pada Perbankan Syariah di Indonesia.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

Ha : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap

Non Performing Financing (NPF).

2. Pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR) terhadap Non Performing

Financing (NPF)

Salah satu penyebab utama terjadinya risiko kredit adalah terlalu

mudahnya bank memberikan pinjaman atau pembiayaan karena terlalu

dituntut untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga penilaian

Page 61: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

41

kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan

terjadinya resiko usaha yang dibiayainya (Muhammad, 2004:143).

Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio (FDR) menunjukkan

semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah

Financing to Deposit Ratio (FDR) menunjukkan kurangnya efektivitas

bank dalam menyalurkan pembiayaan. Teori ini didukung oleh

penelitian Sholihah (2013) Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Non Performing

Financing (NPF) pada Perbankan Syariah di Indonesia. Berdasarkan

penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah

Ha : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh signifikan terhadap

Non Performing Financing (NPF).

3. Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap Non Performing Financing (NPF)

BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional

dengan pendapatan operasional. BOPO digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya. Mengingat kegiatan utama bank pada prinspinya adalah

bertindak sebagia perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana,

maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya

bunga dan hasil bunga. (Dendawijaya, 2003:121). Teori ini didukung

oleh penelitian Dandy (2015) Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Page 62: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

42

Operasional (BOPO) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat Non Performing Finanicng (NPF) Pada bank Umum Syariah.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

Ha : Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF)

D. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan variabel

independen bebas yaitu Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit

Ratio dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap

variabel dependen yaitu Non Performing Financing (NPF).

Page 63: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

43

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Latar Belakang

“ Pengaruh Variabel Internal Bank terhadap Non Performing Financing (NPF)

Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode Januari

2010 – Juni 2016)”

Landasan Teori

Metode : Analisis Regresi Linier Berganda

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

c. Uji Heterokedastisitas

d. Uji Autokorelasi

2. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

b. Uji F (Simultan)

c. Uji Adjusted R Square

3. Uji Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi

CAR (X1) FDR(X2) BOPO (X3)

NPF (Y)

Page 64: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

44

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah

penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis adalah

pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran

sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar

kerja serta panduan dalam verifikasi (Nazir, 1983 : 151) Adapun Hipotesis

yang diajukan peneliti ini adalah sebagai berikut :

1 Secara Individu (Parsial)

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Capital Adequacy

Ratio (CAR) terhadap Non Performing Financing (NPF).

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Capital Adequacy Ratio

(CAR) terhadap Non Performing Financing (NPF).

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Financing to

Deposit Ratio (FDR) terhadap Non Performing Financing (NPF).

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Financing to Deposit

Ratio (FDR) terhadap Non Performing Financing (NPF).

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Non

Performing Financing (NPF).

Page 65: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

45

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Non

Performing Financing (NPF).

2 Secara Bersama-sama (Simultan)

Ho : Tidak terdapat pengaruh secara simultan Capital Adequacy Ratio

(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Non Performing Financing (NPF).

Ha : Terdapat pengaruh secara simultan antara Capital Adequacy

Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Non Performing Financing (NPF).

Page 66: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

46

III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena

tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara dua

variabel. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Historis

yang bersifat Kausal-Distributif artinya penelitian yang dilakukan

untuk menganalisa suatu keadaan yang telah lalu dan menunjukkan

arah hubungan antara variabel independen yaitu : Capital Adequacy

Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan variabel

dependen yaitu Non Performing Financing (NPF) pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Data operasional yang digunakan peneliti ini menggunakan data

runtut waktu (time series). Data rasio keuangan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia secara nasional dalam bulanan

dimulai dari Januari 2010 sampai dengan Juni 2016 yang dikeluarkan

oleh Otoritas Jasa Keuangan.

B. Data Penelitian

Data pada penelitian ini berupa rasio keuangan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia secara nasional yang

terdata di Otoritas Jasa Keuangan sampai bulan Juni tahun 2016.

Page 67: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

47

Kriteria penulis dalam pengambilan data yaitu, Rasio Keuangan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) secara nasional yang terdata di

Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki laporan tiap bulannya.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data

tersebut diperoleh langsung dari laporan situs resmi Otoritas Jasa

Keuangan, seperti Laporan Bulanan Otoritas Jasa Keuangan tentang

Statistik Perbankan Syariah. Metode yang digunakan dalam

pngumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut

waktu (time series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil

dari data bulanan Statistik Perbankan Syariah dengan rentang

waktu dari bulan Januari 2010 – Juni 2016 dan data bulanan Non

Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional

Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang diperoleh dari

situs resmi Otoritas Jasa Keuangan

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan

Page 68: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

48

sejenisnya yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai

upaya memperoleh data yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau

pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau

kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya

waktu, Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis

melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga

berkembang yaitu internet. Sehingga data yang diperoleh

merupakan data yang sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu

dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan

penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh : Capital Adequacy

Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Non

Performing Financing (NPF). Penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program

computer (software) SPSS versi 24 dan Microsoft Excel 2013. Berikut

ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada

penelitian ini:

Page 69: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

49

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah

terdapat multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

Uji Asumsi Klasik penting dilakukan untuk menghasilkan

estimator linier tidak bisa dengan varian yang minimum (Best

Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi

tidak mengandung masalah. Untuk itu diperlukan pendektesian

lebih lanjut diantaranya :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Nilai

residual berdistribusi normal merupakan suatu kurva berbentuk

lonceng (bell shaped curve) yang kedua sisinya melebar

sampai tidak terhingga. Distribusi data tidak normal karena

terdapat nilai ekstrem dalam data yang diambil.(Suliyanto,

2005:63)

Salah satu cara mudah untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan

melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya

jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

Page 70: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

50

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya. Rumus Uji Normalitas :

D = max {Fn(x) − F0(x) }

Keterangan :

F0(x) =frekuensi relatif kumulatif yang dihitung

menggunakan distribusi teoritis sebagaimana

dinyatakan dalam hipotesis nol.

Fn(x) =frekuensi relatif kumulatif yang dihitung

menggunakan distribusi empiris (yang sedang diuji)

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data tidak

normal, diantaranya adalah :

1) Jika jumkah sampel besar, kita perlu menghilangkan nilai

outliner dari data. Kita bisa membuang nilai-nilai yang

ekstrem, baik atas atau bawah. Nilai ekstrem ini disebut

outliers. Pertama kita perlu membuat grafik, dengan sumbu

x sebagai frekuensi dan y sebagai semua nilai yang ada

dalam data kita. Dari sini kita akan bisa melihat nilai mana

yang sangat jauh dari kelompoknya. Nilai inilah yang

Page 71: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

51

kemudian perlu dibuang dari data kita, dengan asumsi nilai

ini muncul akibat situasi yang tidak biasanya.

2) Melakukan transformasi data, ada banyak cara untuk

mentransformasi data kita, misalnya dengan mencari akar

kuadrar dari data kita, dll.

3) Menggunakan alat analisis nonparametric, analisis ini

disebut juga analisis yang distribusi free. Sayangnya

analisis ini seringkali mengubah data menjadi lebih rendah

dari tingkatnya. Misal kalau sebelum data kita termasuk

data interval dengan analisis ini akan diubah menjadi data

ordinal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi

atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam

model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau

sempurna diantara variabel bebas maka model regresi tersebut

dinyatakan mengandung gejala multikolonier (Suliyanto,

2011:81).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat

dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Page 72: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

52

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah

yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan

diregres terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah

sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama

dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala

multikolonieritas (Ghozali, 2016 : 103). Rumus Uji

Multikolinieritas :

VIF =1

1 − R2

Keterangan :

VIF = Variance Inflation Factor

R2 = estimasi regresi parsial variabel penjelas

Jika model mengandung multikolonieritas yang serius

yakni korelasi yang tinggi antar variabel independen, maka ada

beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkannya:

1) Menghilangkan Variabel Independen

Salah satu metode sederhana yang bisa dilakukan

adalah dengan menghilangkan salah satu variabel

Page 73: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

53

independen yang mempunyai hubungan linier kuat. Namun

menghilangkan variabel independen di dalam suatu model

akan menimbulkan bias spesifikasi model regresi.

2) Transformasi Variabel

Transformasi variabel dapat dilakukan dengan cara

melakukan transformasi ke dalam bentuk diferensi pertama

(first difference). Bentuk difference pertama ini akan

mengurangi masalah multikolonieritas. Transformasi

variabel ini akan tetap menimbulkan maslaah berkaitan

dengan masalah variabel gangguan. Kesalahan pengganggu

Vt mungkin tidak memenuhi salah satu asumsi dari pada

model regresi linier klasik yang mengatakan bahwa

kesalahan pengganggu tidak berkorelasi antara yang satu

dengan yang lainnya, akan tetapi kemungkinan besar

berkorelasi serial (serially correlated).

3) Penambahan Data

Masalah multikolonieritas ada dasarnya merupakan

persoalan sampel. Oleh karena itu, masalah

multikolonieritas seringkali diatasi jika kita menambah

jumlah data. Ketika menambah jumlah data karena ada

masalah multikolonieritas antara X1 maka akan

menyebabkan variansi β1 akan mengalami penurunan. Jika

varian mengalami penurunan maka otomatis standar error

Page 74: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

54

juga akan mengalami penurunan. Dengan kata lain, jika

multikolonieritas variabel independen tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen melalui uji t, maka

dengan penambahan jumlah data maka sekarang variabel

independen menjadi signifikanm mempengaruhi variabel

dependen. (Agus Widarjono, 2010).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui

apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk

semua pengamatan. Gejala heterokedastisitas ditunjukan oleh

koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap

nilai absolut residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari

nilai alpha (Sig. > α), maka dapat dipastikan model tidak

mengandung gejala heterokedastisitas. (Gunawan Sudarmanto,

2005)

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Dasar analisis : (1) Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas; (2) Jika tidak

ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

Page 75: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

55

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas. (Ghozali, 2013:139). Rumus Uji

Heteroskedastisitas :

ui = α + Xi + ui

Keterangan :

ui = Nilai Residual mutlak

Xi = Variabel bebas

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji model

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-sebelumnya. Adanya

autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai

varians tidak minimum dan uji-t tidak dapat digunakan, karena

akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada beberapa cara

untuk mendeteksi ada-tidaknya masalah autokorelasi, yaitu

menggunakan metode Durbin-Watson dan metode Run Test

sebagai salah satu uji statistik non-parametik. Uji Durbin-

Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer untuk

menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris

yang diestimasi. (Gunawan Sudarmanto, 2005)

Page 76: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

56

Menurut Oramahi (2007), untuk mendeteksi terjadi

autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin-

Watson (DW) yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil

keputusan adalah :

1) Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak

terjadi autokorelasi.

3) Bilai nilai D-W +2, berarti ada autokorelasi negatif

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang

seharusnya signifikan (lihat angka F dan signifikannya),

menjadi tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatas

dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan

transformasi data dan menambah data observasi. Rumus yang

digunakan untuk uji Durbin Watson adalah :

DW = (e − et−1

)2

et2

Keterangan :

DW = Nilai Durbin Watson Test

e = Nilai Residual

et-1 = Nilai Residual satu periode sebelumnya.

Page 77: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

57

2. Uji Hipotesis

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari

variabel-variabel yang akan diteliti. Pengolahan data

menggunakan software Microsoft Excel 2013 dan SPSS 24.

Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi Uji-t dan

Uji-F.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel

(Independen) secara masing-masing parsial atau individual

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

(dependen) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan

menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langlah-

langkah yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan

pengujian yaitu : (Nachrowi dan Usman, 2006 : 17).

Hipotesis:

Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada

pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Bila probabilitas > α 5% variabel bebas tidak signifikan

atau tidak mampu mempunyai pengaruh terhadap variabel

terikat (Ho terima, Ha tolak).

Page 78: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

58

Bila probabilitas < α 5% variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha

terima). Untuk mengetahui besarnya nilai t hitung digunakan

rumus berikut :

t = bj

Sbj

Keterangan :

t = Nilai t hitung

bj = Koefisien regresi

sbj = Kesalahan baku koefisien regresi

b. Uji Simultan (Uji –F)

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketetapan model

(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut uji simultan,

untuk menguji apakah variabel bebas yang digunkan dalam

model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel terikat

atau tidak. Adapun cara pengujian dalam uji F ini, yaitu

dengan menggunakan suatu variabel yang disebut dengan

tabel ANOVA (Analysis of Variance) dengan melihat nilai

signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%). Jika nilai signifikan > 0,05

maka H1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 maka

H1 diterima. Untuk mengetahui besarnya nilai F hitung

digunakan formula berikut :

Page 79: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

59

F =R2/(k − 1)

1 − R2/(n − k)

Keterangan :

F = Nilai F hitung

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

c. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Uji koefisien determinasi R Square. Koefisien

determinasi ini menunjukan kemampuan garis regresi yang

menerangkan variabel terikat Y yang dapat dijelaskan oleh

variabel bebas X.

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 – 1. Bila nilai

koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi

dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara

bila nilai koefisien determinasi sama dengan 1 (R2 = 1),

artinya variasi Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh

X. Rumus Uji koefisien determinasi R Square :

R2 = 1 −Σ(Y − Y)2

Σ(Y − Y)2

Keterangan :

R2 = Koefsien determinasi

(Y-Y)2 = Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Y prediksi

Page 80: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

60

(Y-Y)2 = Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Y rata-rata

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

digunakan kriteria sebagai berikut (Sugiono, 2009:231):

Tabel 3.1

Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien

Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis

regresi liner berganda atau OLS. Sebelum melakukan estimasi

yang tidak bias dengan analisis regresi, perlu dilakukan uji

BLUE. Metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen (X1, X2…) terhadap variabel

dependen (Y). Pengaruh regresi linier berganda dapat ditulis

sebagai berikut:

Page 81: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

61

Y = a + b1X1 + b2X2 + ……… + bnXn + e

Keterangan :

Y = Variabel tergantung atau terikat (nilai yang diproyeksikan)

a = Intercept (konstanta)

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

bn = Koefisien regresi untuk Xn

X1 = Variabel bebas pertama

X2 = Variabel bebas kedua

Xn = Variabel bebas ke n

e = Nilai residu

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan

peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut

menunjukkan pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari

variabel peneliti yang diperoleh melalui pengamatan dan penelitian

terdahulu.

1. Varibel Dependen (Y)

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio keuangan

yang berkaitan dengan risiko pembiayaan bermasalah. Non

Performing Financing adalah perbandingan antara total

pembiayaan yang diberikan kepada debitur dengan total

pembiayaan bermasalah. Data operasional yang digunakan dalam

Page 82: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

62

penelitian ini diproksikan dengan Non Performing Financing

(NPF) diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistika

Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan dari tahun Januari

2010 sampai dengan Juni 2016 dalam persentase.

2. Variabel Independen

Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel independen

antara lain sebagai berikut:

a. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X1)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung aktiva risiko (kredit, penyertaan, surat berharga,

tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri

bank disamping memperoleh dana – dana dari sumber diluar

bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain –

lain. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistika

Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan dari

Januari 2010 sampai dengan Juni 2016 dalam persentase.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR) (X2)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara

besarnya seluruh volume kredit atau pembiayaan yang

disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari

berbagi sumber. Data operasional yang digunakan dalam

Page 83: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

63

penelitian ini diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu

Statistika Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan

bulanan dari Januari 2010 sampai dengan Juni 2016 dalam

persentase.

c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

(X3)

BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya

operasional dengan pendapatan operasional. BOPO

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Data operasional

yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Otoritas

Jasa Keuangan yaitu Statistika Perbankan Syariah

berdasarkan perhitungan bulanan dari Januari 2010 sampai

dengan Juni 2016 dalam persentase.

Page 84: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Pembiayaan memiliki peranan sangat tinggi pada bagian tingkat

penyaluran dana perbankan syariah. Pertumbuhan bisnis perbankan syariah

selalu menunjukkan kinerja positif setiap tahunnya, namun seiring

meningkatnya penyaluran pembiayaan pihak bank harus berhati-hati karena

diikuti risiko pembiayaan bermasalah yang semakin meningkat, dapat dilihat

dari Gambar 4.1 berikut:

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK yang telah diolah

Gambar 4.1

Perkembangan Non Performing Financing (NPF)

Dari Gambar diatas bisa dilihat bahwa NPF mengalami kenaikan yang

sangat drastistis pada bulan Desember 2013 sebesar 6,5%, kemudian pada

bulan Juni 2016 mengalami kenaikan sebesar 9,18%. Menurut Peraturan

Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tanggal 12 April 2004 tentang sistem

6.57.05

6.156.5

7.89 8.2

9.18

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

NPF

NPF

Page 85: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

65

penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Bank Syariah, semakin tinggi

nilai NPF (di atas 5 %), maka bank tersebut dinyatakan dalam kondisi tidak

sehat, kenaikan NPF tertinggi pada bulan juni tahun 2016 sudah melampaui

batas yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Dalam hal ini Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) harus mampu meminimalisir dan

mengantisipasi risiko pembiayaan bermasalah baik dari faktor internal

maupun eksternal, untuk menjaga likuiditas bank dan mampu mencapai

profitabilitas yang diharapkan.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal bank

yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva

tertimbang menurut risiko (ATMR), CAR atau sering disebut rasio

permodalan merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh bank.

Dalam penelitian Yulianto (2013) mengatakan bahwa Capital Adequacy

Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Non Performing Financing (NPF)

karena semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya

finansial yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan

penyaluran pembiayaan. Dengan bertambahnya sumber daya finansial

yang digunakan untuk pembiayaan maka risiko pembiayaan bermasalah

juga semakin besar.

Page 86: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

66

Tabel 4.1

Data Capital Adequacy Ratio (CAR) di Indonesia Tahun 2010-2016

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 30.80 30.12 25.90 25.06 24.62 24.43 23.48

Februari 33.25 29.75 25.24 24.45 23.78 24.67 23.17

Maret 31.35 28.42 24.93 24.10 23.08 23.04 22.15

April 30.70 27.71 24.53 22.76 22.78 22.53 21.22

Mei 29.60 24.63 23.28 22.44 22.50 21.73 20.54

Juni 29.64 26.71 24.33 22.40 22.21 21.73 20.22

Juli 29.20 25.24 24.36 22.09 21.86 21.52

Agustus 27.17 25.24 24.48 22.10 21.78 20.85

September 29.10 24.75 25.26 21.96 21.80 20.71

Oktober 26.25 24.63 25.04 22.40 22.22 20.93

November 28.70 24.78 23.87 24.63 22.34 22.08

Desember 27.46 23.49 25.16 22.08 22.77 21.47

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai CAR tertinggi pada tahun

2010 terjadi pada bulan Februari sebesar 33,25% dan nilai terendah pada

bulan Oktober sebesar 26,25%. Pada tahun 2011 nilai CAR tertinggi

terjadi pada bulan Januari sebesar 30.12% dan nilai terendah terjadi pada

bulan Desember sebesar 23,49%. Pada tahun 2012 nilai CAR tertinggi

terjadi pada bulan Januari sebesar 25,90% dan nilai terendah terjadi pada

bulan Mei sebesar 23,28%. Pada tahun 2013 nilai CAR tertinggi terjadi

pada bulan Januari sebesar 25,06% dan nilai terendah terjadi pada bulan

September sebesar 21,96%. Pada tahun 2014 nilai CAR tertinggi terjadi

pada bulan Januari sebesar 24,62% dan nilai terendah terjadi pada bulan

Agustus sebesar 21,78%. Pada tahun 2015 nilai CAR tertinggi terjadi pada

bulan Februari sebesar 24,67% dan nilai terendah terjadi pada bulan

September sebesar 20,71%. Pada tahun 2016 nilai CAR tertinggi terjadi

Page 87: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

67

pada bulan Januari sebesar 23,48% dan nilai terendah terjadi pada bulan

Juni sebesar 20,22%.

Sedangkan selama periode penelitian CAR tertinggi terjadi pada bulan

Januari 2010 sebesar 33,25% dan terendah pada bulan Juni 2016 sebesar

20,22%.

2. Deskripsi Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara seluruh jumlah

kredit/ pembiayaan yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh

bank (Dendawijaya, 2009:116).

Meningkatnya Dana Pihak Ketiga atau kelebihan likuiditas dan pola

pendekatan FDR membuat perbankan syariah melakukan ekspansi

pembiayaan. Sehingga total pembiayaan yang tercermin oleh rasio

Financing to Deposit Ratio (FDR) akan meningkat.

Tabel 4.2

Data Financing to Deposit Ratio (FDR) Tahun 2010-2016

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 123.61 127.04 124.41 119.48 120.52 123.50 118.56

Februari 126.23 128.27 125.03 119.46 122.30 124.75 119.92

Maret 129.05 129.40 125.53 119.67 123.10 125.60 121.55

April 130.51 130.38 124.98 122.50 126.58 126.67 121.55

Mei 131.17 133.22 126.04 125.40 130.09 129.63 125.03

Juni 135.20 136.20 129.73 129.63 134.64 135.68 129.35

Juli 135.74 137.29 129.76 131.51 135.04 132.47

Agustus 139.96 139.58 127.74 126.96 129.96 130.28

September 135.82 134.75 126.71 126.52 131.70 129.01

Oktober 133.36 133.53 124.82 125.92 130.14 127.21

November 134.50 132.26 124.21 124.76 129.27 125.64

Desember 128.47 127.71 120.96 120.93 124.24 120.06

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Page 88: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

68

Pada Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa nilai FDR tertinggi pada

tahun 2010 terjadi pada bulan Agustus sebesar 139,96% dan nilai terendah

pada bulan Januari sebesar 123,61%. Pada tahun 2011 nilai FDR tertinggi

terjadi pada bulan Agustus sebesar 139,58% dan nilai terendah pada bulan

Januari sebesar 127,04%. Pada tahun 2012 nilai FDR tertinggi terjadi pada

bulan Juli sebesar 129,76% dan nilai terendah pada bulan Desember

sebesar 120,96%. Pada tahun 2013 nilai FDR tertinggi terjadi pada bulan

Juli 131,51% dan terendah pada bulan Februari sebesar 119,46%. Pada

tahun 2014 nilai FDR tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 135,04%

dan nilai terendah pada bulan Januari sebesar 120.52%. Pada tahun 2015

nilai FDR tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 135,68% dan nilai

terendah pada bulan Desember 120,06%. Pada tahun 2016 nilai FDR

tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 129,35% dan nilai terendah pada

bulan Januari 118,56%.

Sedangkan selama periode penelitian FDR tertinggi terjadi pada bulan

Juli 2010 sebesar 139,96% dan terendah pada bulan Januari 2016 sebesar

118,56%.

3. Deskripsi Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional

dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasinya (Veithzal, 2007 : 722).

Page 89: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

69

Tabel 4.3

Data Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Tahun 2010-2016

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 76.30 76.29 78.42 79.34 89.48 88.03 91.89

Februari 76.78 76.37 78.13 79.17 86.72 87.16 90.18

Maret 76.18 77.27 77.88 79.13 87.55 88.66 89.56

April 75.35 77.65 78.73 78.69 87.93 88.68 89.56

Mei 75.34 77 79.14 78.97 87.95 88.38 89.17

Juni 75.20 77.35 79.13 78.99 87.51 88.13 87.94

Juli 75.61 76.59 80.22 79.65 89.77 89.24

Agustus 76.49 76.96 80.91 81.29 89.65 89.20

September 76.93 75.75 80.89 80.08 89.13 89.55

Oktober 77.18 78.23 79.08 79.62 88.49 89.14

November 76.24 78.79 79.10 79.96 88.50 89.38

Desember 78.08 76.31 80.02 80.75 87.79 88.09

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Pada Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa nilai BOPO tertinggi pada

tahun 2010 terjadi pada bulan Desember sebesar 78,08% dan nilai

terendah pada bulan Juni sebesar 75,20%. Pada tahun 2011 nilai BOPO

tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 78,79% dan nilai terendah

pada bulan September sebesar 75,75%. Pada tahun 2012 nilai BOPO

tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar 80,91% dan nilai terendah

pada bulan maret sebesar 77,88%. Pada tahun 2013 nilai BOPO tertinggi

terjadi pada bulan Agustus sebesar 81,29% dan nilai terendah pada bulan

April sebesar 78,69%. Pada tahun 2014 nilai BOPO tertinggi terjadi pada

bulan Juli sebesar 89,77% dan nilai terendah pada bulan Februari sebesar

86,72%. Pada tahun 2015 nilai BOPO tertinggi terjadi pada bulan

September sebesar 89,55% dan nilai terendah pada bulan Februari 87,16%.

Page 90: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

70

Pada tahun 2016 nilai BOPO tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar

91,89% dan nilai terendah pada bulan Juni 87,94%.

Sedangkan selama periode penelitian BOPO tertinggi terjadi pada

bulan Januari 2016 sebesar 91,89% dan terendah pada bulan Juni 2010

sebesar 75,20%.

4. Deskripsi Variabel Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing adalah suatu rasio yang membandingkan

tingkat pembiayaan bermasalah (pembiayaan yang dikualifikasikan)

terhadap total pembiayaan yang diberikan.

Menurut Sholihah (2013) pembiayaan bermasalah tentu akan

memberikan dampak yang kurang baik bagi perbankan Indonesia. Bahaya

yang timbul dari pembiayaan bermasalah adalah tidak terbayarnya kembali

pembiayaan tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya. Semakin besar

pembiayaan bermasalah pada suatu bank, maka semakin menurun tingkat

kesehatan bank tersebut.

Page 91: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

71

Tabel 4.4

Data Non Performing Financing (NPF) Tahun 2010-2016

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 7.36 6.79 6.68 6.91 7.77 8.97 9.08

Februari 7.48 7.04 6.61 7.33 7.71 9.11 9.41

Maret 7.37 7.15 6.42 7.21 7.74 10.36 9.44

April 7.19 7.02 6.5 7.32 8 9.33 9.51

Mei 7.13 6.82 6.47 7.69 8.23 9.38 9.6

Juni 6.92 7.09 6.39 7.25 8.18 9.25 9.18

Juli 7.16 7 6.68 7.35 8.62 9.8

Agustus 7.18 7.05 6.91 7.89 8.83 9.74

September 7.43 7.05 6.87 7.58 8.68 9.87

Oktober 7.48 7.05 6.83 7.48 8.94 10.01

November 7.53 7.05 6.8 7.34 8.81 9.69

Desember 6.5 7.05 6.15 6.5 7.89 8.2

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK

Pada Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa nilai NPF tertinggi pada

tahun 2010 terjadi pada bulan November sebesar 7,53% dan nilai terendah

pada bulan Desember sebesar 6,5%. Pada tahun 2011 nilai NPF tertinggi

terjadi pada bulan Maret sebesar 7,15% dan nilai terendah pada bulan

Januari sebesar 6,79%. Pada tahun 2012 nilai NPF tertinggi terjadi pada

bulan Agustus sebesar 6,91% dan nilai terendah pada bulan Desember

sebesar 6,15%. Pada tahun 2013 nilai NPF tertinggi terjadi pada bulan

Agustus 7,89% dan nilai terendah pada bulan Desember sebesar 6,5%.

Pada tahun 2014 nilai NPF tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar

8,94% dan nilai terendah pada bulan Februari sebesar 7,71%. Pada tahun

2015 nilai NPF tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 10,36% dan nilai

terendah pada bulan Desember sebesar 8,2%. Pada tahun 2016 nilai NPF

Page 92: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

72

tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 10,36% dan nilai terendah pada

bulan Desember sebesar 8,2%.

Sedangkan selama periode penelitian NPF tertinggi terjadi pada bulan

Maret 2016 sebesar 10,36% dan terendah pada bulan Desember 2012

sebesar 6,15%.

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak. Data berdistribusi normal jika data akan mengikuti arah garis

diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Nilai residual

dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik dan uji

Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji normalitas:

Page 93: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

73

1. Analisis Grafik Histogram

Sumber: data yang diolah

Gambar 4.2

Grafik Histogram

Berdasarkan gambar di atas, histogram Regression

Standardized Residual membentuk kurva seperti lonceng,

maka nilai residual tersebut dinyatakan normal atau data

berdistribusi normal.

Page 94: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

74

2. Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P

Plot)

Sumber : data yang diolah

Gambar 4.3

Grafik P-p Plot

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa

penyebaran data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data

berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Page 95: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

75

3. Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.5

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 78

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .98032595

Most Extreme Differences

Absolute .114

Positive .067

Negative -.114

Kolmogorov-Smirnov Z 1.005

Asymp. Sig. (2-tailed) .265

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa Sig. (2-tailed)

sebesar 0,265 > 0,05 (Sig > α). Hal ini berarti nilai residual

terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau

sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam

model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance >

Page 96: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

76

0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak

terdapat gejala multikolonieritas. Dari uji multikolonieritas yang

dilakukan penulis, tidak ditemukannya data tidak terdapat gejala

multikolonieritas terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Uji Multikolonieritas dengan Tolerance dan VIF

Coefficients

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CAR .482 2.073

FDR .914 1.094

BOPO .463 2.161

a. Dependent Variable: NPF

Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.6 di atas

terlihat bahwa dari nilai Tolerance CAR sebesar 0,482 (0,482 >

0,10), nilai Tolerance FDR sebesar 0,914 (0,914 > 0,10), dan nilai

Tolerance BOPO sebesar 0,463 (0,463 > 0,10). Berdasarkan tabel

di atas untuk nilai VIF CAR sebesar 2,073 (2,073 < 10,00), nilai

VIF sebesar FDR sebesar 1,094 (1,094 < 10,00) dan nilai

Tolerance BOPO sebesar 2,161 (2,161 < 10,00). Kesimpulan dari

hasil nilai Tolerance menunjukkan > 0,10 dan nilai VIF sebesar <

10,00 berarti menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy

Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tidak

terdapat Multikolonieritas.

Page 97: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

77

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas berarti ada varian variabel pada model

regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel

pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka

disebut dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model

regresi adalah yang homokedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heterokedastisitas menggunakan Analisis Grafik dengan

Scatterplot :

Sumber : data yang diolah

Gambar 4.4

Grafik Scatterplot

Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam Gambar 4.4 di

atas terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun di

bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual.

Oleh karena itu maka berdasarkan uji heterokedastisitas

Page 98: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

78

menggunakan metode analisis grafik, pada model regresi yang

terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan

menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section). Beberapa

penyebab munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data

time-series dalam analisis regresi adalah adanya kelembaman

(inertia) artinya data observasi pada periode sebelumnya dan

periode sekarang, kemungkinan besar akan mengandung saling

ketergantungan (interdependence).

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat

populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari

model empiris yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji

autokorelasi :

Tabel 4.7

Uji Durbin Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .872a .760 .751 .54464 .570

a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, CAR b. Dependent Variable: NPF

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, nilai Durbin-Watson sebesar

0,570. Uji Autokorelasi dilihat dari nilai Durbin Watson dengan

Page 99: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

79

nilai diantara -2 < Nilai Durbin Watson < 2. Berdasarkan hasil

tabel di atas menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 0,570. Hal

ini menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi gejala autokerelasi.

2. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masiing-masing variabel independen CAR, FDR dan BOPO secara

individual (parsial) terhadap variabel dependen NPF yang diuji

pada tingkat signifikan 0,05, maka variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian

hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Uji t (parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -14.744 2.734 -5.392 .000

CAR .049 .031 .130 1.591 .116

FDR .038 .013 .178 2.993 .004

BOPO .200 .017 .996 11.909 .000

a. Dependent Variable: NPF

Sumber : data yang diolah

1) Uji t terhadap variabel CAR

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.8 diatas, variabel CAR

secara statistik menunjukan hasil yang tidak signifikan pada

Page 100: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

80

nilai lebih besar dari α (0,116 > 0,05). Sedangkan nilai t hitung

X1 = 1,591 dan tabel t sebesar 1,666 (df (n-k-1) 78-4-1 = 73, α

= 0,05), sehingga t hitung > t tabel (1,591 < 1,666) Maka H0

diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel CAR secara parsial tidak berpengaruh secara

siginifikan terhadap Non Performing Financing (NPF).

2) Uji t terhadap variabel FDR

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.8 diatas, variabel

Financing to Deposit Ratio (FDR) secara statistik menunjukan

hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0,004 <

0,05). Sedangkan nilai t hitung X2 = 2,993 dan tabel t sebesar

1,666 (df (n-k-1) 78-4-1 = 73, α = 0,05), sehingga t hitung > t

tabel (3,749 > 1,666) Maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel FDR secara parsial

berpengaruh secara siginifikan terhadap Non Performing

Financing (NPF).

3) Uji t terhadap variabel BOPO

Hasil yang di dapat pada Tabel 4.8 diatas, variabel Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara

statistik menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil

dari α (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung X3 = 11,909 dan

tabel t sebesar 1.666 (df (n-k-1) 78-4-1 = 73, α = 0,05),

sehingga t hitung > t tabel (11,909 > 1,666) Maka H0 ditolak

Page 101: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

81

dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

BOPO secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

Non Performing Financing (NPF).

b. Uji F (Simultan)

Adapun pengujian dalam uji F ini yaitu dengan menggunakan

suatu tabel yang disebut dengan tabel ANNOVA (Analysis of

Variance) apakah secara simultan variabel CAR, FDR dan BOPO

memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap Non

Performing Financing (NPF) dengan membandingkan nilai F

hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikan (Sig. < 0,05 atau

5%). Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak. Berikut adalah

hasil uji F :

Tabel 4.9

Uji F (simultan)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regressio

n 69.669 3 23.223 78.288 .000b

Residual 21.951 74 .297

Total 91.620 77

a. Dependent Variable: NPF

b. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, CAR

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 diatas nilai F-hitung sebesar 78,288

dengan nilai tingkat signifikan 0,000. Karena nilai signifikan lebih

kecil dari 0,000 < 0,05, dan nilai hitung F hitung > F tabel (78,288

Page 102: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

82

> 2,73) dengan nilai F tabel df:α, (k-1), (n-k) atau 0,05, (4-1), (78-

4) = 2,73. Maka H0 ditolak atau Ha diterima dan dapat disimpulkan

bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio

(FDR), dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) berpengaruh secara simultan (secara bersama-sama)

terhadap Non Performing Financing (NPF).

c. Uji Adjusted R Square

Koefisien determinasi atau R Square (R2) merupakan

besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan

variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel

terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias

terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model

regresi di mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah

pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun

variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi

kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang

telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2 adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa

koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah

variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan

koefisien determinasi yang disesuaikan maka nilai koefisien

Page 103: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

83

determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya

penambahan variabel baru dalam model. Berikut adalah hasil uji

Adjusted R Square :

Tabel 4.10

Uji Adjusted R Square (R2 Adj)

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 .872a .760 .751 .54464 .570

a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, CAR b. Dependent Variable: NPF

sumber : data yang diolah

Berdasarkan hasil tabel diatas R menunjukan nilai korelasi

atau hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya. Nilai

R sebesar 0,872 atau 87,2% menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang antara Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit

Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) secara bersama-sama terhadap variabel Non

Performing Financing (NPF).

Nilai R Square menunjukan besarnya pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai R Square sebesar

0,760 atau 76%, menyatakan terdapat pengaruh sebesar 76% antara

Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR)

dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

secara bersama-sama terhadap variabel Non Performing Financing

Page 104: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

84

(NPF), sementara sisanya 24% dipengaruhi oleh faktor lain di luar

model.

Besarnya Adjusted R Square adalah 0,751 atau sebesar

75,1%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Non Performing Financing (NPF) adalah 75,1%. Sedangkan

sisanya 24,9% (100% - 75,1%) dipengaruhi variabel-variabel lain

yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini, misalnya seperti

GDP, pembiayaan murabahah, ROA dan lain-lain.

Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai

sebesar 0,872 yang menandakan bahwa hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikatnya adalah sangat kuat karena berada di

antara 0,80 sampai 1,000.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas,

selanjutnya akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 24 untuk

mengetahui besarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Non Performing Financing

(NPF). Hasil pengelolaan data dengan SPSS dapat dilihat Tabel 4.11

dibawah ini :

Page 105: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

85

Tabel 4.11

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -14.744 2.734 -5.392 .000

CAR .049 .031 .130 1.591 .116

FDR .038 .013 .178 2.993 .004

BOPO .200 .017 .996 11.909 .000

a. Dependent Variable: NPF

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut :

Y = -14,744 + 0,049 X1 + 0,038 X2 + 0,200 X3

Keterangan :

Y = Logaritma Non Performing Financing (NPF)

X1 = Logaritma natural Nilai CAR

X2 = Logaritma natural Nilai FDR

X3 = Logaritma natural Nilai BOPO

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan

regresi di atas adalah sebagai berikut :

1) Apabila Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit

Ratio (FDR), dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) bernilai 0, maka nilai Non Performing Financing (NPF)

adalah -14,744% Maksudnya adalah jika Capital Adequacy Ratio

Page 106: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

86

(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tidak melakukan kegiatan

operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode Januari 2010 sampai

Juni 2016 jumlah Non Performing Financing (NPF) sebesar -14,744%

2) Jika variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 0,049

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% CAR akan menyebabkan

meningkatnya Non Performing Financing (NPF) sebesar 4,9%, dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

3) Jika variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 0,038

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% FDR menyebabkan

meningkatnya Non Performing Financing (NPF) sebesar 3,8%, dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

4) Jika variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sebesar 0,200 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1%

BOPO menyebabkan meningkatnya Non Performing Financing (NPF)

sebesar 20%, dengan cacatan variabel lain konstan.

Page 107: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

87

D. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Non Performing

Financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, variabel Capital Adequacy

Ratio (CAR) mempunyai nilai signifikan 0,116 > 0,05. Hal ini berarti

menerima H0 dan menolak Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Siti Raysa (2014) semakin besar jumlah modal yang dimiliki suatu

bank maka akan semakin kecil peluang terjadinya Non performing

Financing. Semakin tinggi rasio kecukupan modal makan akan dapat

berfungsi menampung riskio kerugian yang dihadapi oleh bank karena

peningkatan pembiayaan bermasalah.

2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Non Performing

Financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, variabel Financing to Deposit

Ratio (FDR) mempunyai nilai signifikan 0,004 < 0,05. Hal ini berarti

menerima Ha dan menolak H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF). Hasil

Page 108: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

88

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sholilah (2013) bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Non Performing

Financing (NPF). Hal ini di karenakan semakin tinggi rasio FDR akan

diikuti dengan besarnya risiko pembiayaan berupa Non Performing

Financing (NPF).

3. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) terhadap Non Performing Financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, variabel Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai nilai signifikan

0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha dan menolak H0 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF). Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

penelitian Dandy (2015) Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat Non Performing Finanicng (NPF), hal ini karena semakin

tinggi rasio BOPO maka kualitas pembiayaan akan berkurang,

sehingga hal tersebut juga menyebabkan peningkatan rasio

pembiayaan bermasalah karena total pembiayaan berkurang.

Page 109: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

89

4 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio

(FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) terhadap Non Performing Financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.9, variabel CAR, FDR dan BOPO secara

bersama-sama mempunyai nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini

berarti menerima Ha dan menolak H0 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio

(FDR), dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) berpengaruh secara simultan (secara bersama-sama)

terhadap Non Performing Financing (NPF).

Page 110: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel independen Capital

Adequacy Ratio (CAR) dengan tingkat signifikan sebesar 0,116 secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Non Performing

Financing, sedangkan Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan

tingkat signifikan sebesar 0,004 dan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) dengan tingkat signifikan sebesar

0,000 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Non Performing

Financing (NPF) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

2. Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa variabel independen Capital

Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dengan tingkat

signifikan sebesar 0,000 secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF)

pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.

3. Hasil uji regresi variabel yang paling dominan terhadap Non

Performing Financing (NPF) adalah Variabel Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

Page 111: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

91

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis

mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin dapat bermanfaat

diantaranya:

1. Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang

Perbankan Syariah dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk

menambah wawasan. Khususnya tentang: Capital Adequacy Ratio

(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang mempengaruhi Non

Performing Financing (NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

Indonesia.

2. Perbankan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Financing to

Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Non Performing

Financing (NPF), oleh karena itu pihak Bank dapat menjadikan

pertimbangan dalam mengambil keputusan yang akan diambil dalam

menyalurkan pembiayaan pada masyarakat sehingga dapat

mengantisipasi risiko pembiayaan bermasalah pada Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.

Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan dibidang

pembiayaan bermasalah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah serta

Page 112: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

92

sebagai ajang ilmiah untuk menerapkan berbagai teori perbankan

syariah yang telah diperoleh dibangku kuliah. Untuk peneliti

selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah variabel, misalnya:

Pembiayaan SBIS, GDP, ROA dan Nilai Tukar perbankan di

Indonesia.

Page 113: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

93

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ajija, Shochrul Rohamtul dkk. “Cara Cerdas Menguasai Eviews”. Salemba

Empat : Jakarta. 2001.

Amin, Ma’ruf. “Prospek Cerah perbankan islam”. lembaga kajian agama &

sosial : Jakarta selatan . 2007.

Amir dan Rukmana. “Bank Syariah Teori. Kebijakan, dan Studi Empiris di

Indonesia”. Erlangga : Jakarta. 2010.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan Edisi Kedua”. Ghalia

Indonesia. Jakarta. 2009

Djamil, Faturrahman. “Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank

Syariah” Sinar Grafika : Jakarta. 2012.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Edisi 7”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang. 2013.

Gujarati, Damodar. “Dasar – Dasar Ekonometrika Jilid 1. Erlangga :

Jakarta. 2007.

Gujarati, Damodar. “ Dasar – Dasar Ekonometrika. Erlangga : Jakarta. 2008.

Hasan, Zubairi. “Undang – Undang Perbankan Syariah”. PT Raja

Grafindo Persada : Jakarta. 2009.

Kasmir. “Manajemen Perbankan”. PT Raja Grafindo : Jakarta. 2014.

Page 114: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

94

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. PT Raja Grafindo :

Jakarta. 2012.

Muhammad. “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”. Akademik

Manajemen Perusahaan YKPN : Yogyakarta. 2005.

Nazir, Moh. “Metode Penelitian”. Ghalia Indonesia : Jakarta. 1993.

Nachrowi, Djalal N dan Usman, Hardius. “Pendekatam Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”.Ghalia Indonesia

:Jakarta. 2006.

Oramahi, HA. “Perancangan Percobaan (Aplikasi dengan SPSS dan SAS)”.

Gava Media : Yogyakarta. 2007.

Riyadi, Slamet. “Banking Asset & Liability Management”. LPUI :

Jakarta. 2006.

Rivai, Veithzal dkk. “Bank and Financial institution Management

Conventional & Syar’i System”. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta. 2007.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. LPFEUI : Jakarta. 2004.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS”. Andi

Yogyakarta. 2011.

Sudarmanto, Gunawan. “Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS”. Graha

Ilmu : Yogyakarta. 2005.

Suharyadi, & Purwanto. “Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern”. Salemba Empat : Jakarta. 2013.

Page 115: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

95

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”.

Ekonisia:Jakarta. 2010.

Zainuddin. “Hukum Perbankan Syariah”. Sinar Grafika : Jakarta. 2008.

B. Penelitian / Karya Ilmiah

Alissanda, Dandy Gustian. Pengaruh CAR, BOPO dan FDR terhadap Non

Performing Finance (NPF) pada Bank Umum Syariah Tahun 2011–2013.

Jurnal. Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung. 2015.

Djatmiko, Budi & Dini Astrilia Rachman. Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah dan Murabahah Terhadap Non Performing Financing (NPF)

Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Jurnal. STIE STEM

Bandung. 2005.

Ferawati, Dwi. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Non Performing

Financing pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2012 – 2015.

Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Junita, Sherty. Pengarh KAP, BOPO dan FDR terhadap Net Operating Margin

(NOM) Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2014. Skripsi.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. 2015.

Kusuma, Ervina Chandra. Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Bank (CAR,

ROA, BOPO dan LDR) serta Pertumbuhan Kredit dan Kualitas Kredit

terhadap Non Performing Loan (NPL) Studi pada Bank Umum

Page 116: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

96

Konvensional di Indonesia secara Kuartal Tahun 2013-2015.

Skripsi.Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. 2016.

Mutamimah, Siti Nur Zaidah Chasanah. Analisis Eksternal dan Internal

dalam Menentukan Non Performing Financing Bank Umum

Syariah Di Indonesia. Jurnal. Fakultas Ekonomi Unissula Semarang. 2012.

Ningsih, Hartini. Analisis Pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank BTN

Kantor Cabang Syariah Jakarta). Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Jakarta. 2008.

Pramuka, Bambang Agus. Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap

Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Akuntansi Manajemen

Bisnis dan Sektor Publik. Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

2010.

Riyadi, Slamet & Agung Yulianto. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,

Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Non

Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah Di Indonesia. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang. 2014.

Raysa, Siti. Pengaruh CAR, FDR, ROA, BOPO, Return Pembiayaan Profit

Loss Sharing, BI Rate, SBIS dan Size Terhadap Non Performing

Financing Pada Bank Umum Syariah Periode 2010 – 2013. Skripsi.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 117: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

97

Tabrizi, Ahmad. Pengaruh Variabel Makro terhadap non performing

financing (NPF) Bank Umum Syariah di Indonesia selama periode

2005 – 2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2014.

Wardiantika, Lifstin & Rohmawati K. Pengaruh DPK, CAR, NPF dan SWBI

Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah (Tahun

2008– 2012). Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

2014.

Yulianto, Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Profit Margin (NPM),

Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) dan Financing

To Deposit Ratio (FDR) terhadap Non Performing Financing (NPF)

Perbankan Syariah Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Tahun 2005–2012.

Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2013.

Yusuf, Muhammad Rahmai. Analisis Variabel Makro dan Rasio Keuangan

terhadap Kredit Bermasalah. Jurnal. Fakultas Eonomi dan Bisnis

Universitas Syiah. 2016.

Page 118: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

98

C. Laporan

Laporan Statstika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Januari 2010

sampai Juni 2016

UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

Peraturan BI Nomor 15/2/PBI/2013

Peraturan Bank Indonesia No.15/7/PBI 2013 tanggal 01 Desember 2013

D. Website

www.ojk.go.id diakses pada tanggal 25 September 2016

www.bi.go.id diakses pada tanggal 25 September 2016

keuangansyariah.mysharing.co diakses pada tanggal 25 September 2016

www.republika.co.id diakses pada tanggal 25 September 2016

Page 119: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

99

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

1 Variabel Independen

a Capital Adequacy Ratio (CAR)

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 30.80 30.12 25.90 25.06 24.62 24.43 23.48

Februari 33.25 29.75 25.24 24.45 23.78 24.67 23.17

Maret 31.35 28.42 24.93 24.10 23.08 23.04 22.15

April 30.70 27.71 24.53 22.76 22.78 22.53 21.22

Mei 29.60 24.63 23.28 22.44 22.50 21.73 20.54

Juni 29.64 26.71 24.33 22.40 22.21 21.73 20.22

Juli 29.20 25.24 24.36 22.09 21.86 21.52

Agustus 27.17 25.24 24.48 22.10 21.78 20.85

September 29.10 24.75 25.26 21.96 21.80 20.71

Oktober 26.25 24.63 25.04 22.40 22.22 20.93

November 28.70 24.78 23.87 24.63 22.34 22.08

Desember 27.46 23.49 25.16 22.08 22.77 21.47

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK (dalam persentase)

b Financing to Deposit Ratio (FDR)

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 123.61 127.04 124.41 119.48 120.52 123.50 118.56

Februari 126.23 128.27 125.03 119.46 122.30 124.75 119.92

Maret 129.05 129.40 125.53 119.67 123.10 125.60 121.55

April 130.51 130.38 124.98 122.50 126.58 126.67 121.55

Mei 131.17 133.22 126.04 125.40 130.09 129.63 125.03

Juni 135.20 136.20 129.73 129.63 134.64 135.68 129.35

Juli 135.74 137.29 129.76 131.51 135.04 132.47

Agustus 139.96 139.58 127.74 126.96 129.96 130.28

September 135.82 134.75 126.71 126.52 131.70 129.01

Oktober 133.36 133.53 124.82 125.92 130.14 127.21

November 134.50 132.26 124.21 124.76 129.27 125.64

Desember 128.47 127.71 120.96 120.93 124.24 120.06

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK (dalam persentase)

Page 120: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

100

c Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 76.30 76.29 78.42 79.34 89.48 88.03 91.89

Februari 76.78 76.37 78.13 79.17 86.72 87.16 90.18

Maret 76.18 77.27 77.88 79.13 87.55 88.66 89.56

April 75.35 77.65 78.73 78.69 87.93 88.68 89.56

Mei 75.34 77 79.14 78.97 87.95 88.38 89.17

Juni 75.20 77.35 79.13 78.99 87.51 88.13 87.94

Juli 75.61 76.59 80.22 79.65 89.77 89.24

Agustus 76.49 76.96 80.91 81.29 89.65 89.20

September 76.93 75.75 80.89 80.08 89.13 89.55

Oktober 77.18 78.23 79.08 79.62 88.49 89.14

November 76.24 78.79 79.10 79.96 88.50 89.38

Desember 78.08 76.31 80.02 80.75 87.79 88.09

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK (dalam persentase)

2 Variabel Dependen

a Non Performing Financing (NPF)

BULAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Januari 7.36 6.79 6.68 6.91 7.77 8.97 9.08

Februari 7.48 7.04 6.61 7.33 7.71 9.11 9.41

Maret 7.37 7.15 6.42 7.21 7.74 10.36 9.44

April 7.19 7.02 6.5 7.32 8 9.33 9.51

Mei 7.13 6.82 6.47 7.69 8.23 9.38 9.6

Juni 6.92 7.09 6.39 7.25 8.18 9.25 9.18

Juli 7.16 7 6.68 7.35 8.62 9.8

Agustus 7.18 7.05 6.91 7.89 8.83 9.74

September 7.43 7.05 6.87 7.58 8.68 9.87

Oktober 7.48 7.05 6.83 7.48 8.94 10.01

November 7.53 7.05 6.8 7.34 8.81 9.69

Desember 6.5 7.05 6.15 6.5 7.89 8.2

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK (dalam persentase)

Page 121: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

101

Lampiran 2: Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Sumber: data yang diolah

Sumber: data yang diolah

Page 122: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

102

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 78

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .98032595

Most Extreme Differences

Absolute .114

Positive .067

Negative -.114

Kolmogorov-Smirnov Z 1.005

Asymp. Sig. (2-tailed) .265

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data yang diolah

Uji Multikolonieritas

Coefficients

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CAR .482 2.073

FDR .914 1.094

BOPO .463 2.161

a. Dependent Variable: NPF

Sumber : Data yang diolah

Page 123: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

103

Uji Heterokedastisitas

Sumber : Data yang diolah

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .872a .760 .751 .54464 .570

a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, CAR

b. Dependent Variable: NPF

Sumber : Data yang diolah

Page 124: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

104

Lampiran 3: Uji Hipotesis

Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -14.744 2.734 -5.392 .000

CAR .049 .031 .130 1.591 .116

FDR .038 .013 .178 2.993 .004

BOPO .200 .017 .996 11.909 .000

a. Dependent Variable: NPF

Sumber : data yang diolah

Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 69.669 3 23.223 78.288 .000b

Residual 21.951 74 .297

Total 91.620 77

a. Dependent Variable: NPF

b. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, CAR

Sumber : data yang diolah

Page 125: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

105

Lampiran 4: Tabel F

Page 126: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

106

Lampiran 5: Tabel t

Page 127: PENGARUH VARIABEL INTERNAL BANK TERHADAP NON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39577/1/M IRSYAD... · Non Performing Financing (NPF) is Capital Adequacy Ratio

107