PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM...

54
PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN BURU HOTONG (Setaria italica (L.) Beauv.) Oleh Rizki Nurshanti A34103062 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Transcript of PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM...

Page 1: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PRODUKTIVITAS TANAMAN BURU HOTONG

(Setaria italica (L.) Beauv.)

Oleh

Rizki Nurshanti

A34103062

PROGRAM STUDI AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Page 2: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PRODUKTIVITAS TANAMAN BURU HOTONG

(Setaria italica (L.) Beauv.)

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh

Rizki Nurshanti

A34103062

PROGRAM STUDI AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Page 3: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Judul : PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PRODUKTIVITAS TANAMAN BURU HOTONG

(Setaria italica (L.) Beauv.)

Nama : RIZKI NURSHANTI

NRP : A34103062

Program studi : AGRONOMI

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Suwarto, MSi NIP. 131846875

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131124019

Tanggal lulus :

Page 4: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

RINGKASAN RIZKI NURSHANTI. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Buru Hotong (Setaria italica (L.) Beauv.). (Dibimbing oleh SUWARTO).

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh umur bibit dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman buru hotong (Setaria italica (L.) Beauv.) yang dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo pada bulan Februari 2007 sampai dengan Juni 2007.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah umur bibit yang terdiri atas 3 minggu setelah semai (MSS), 4 MSS dan 5 MSS. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari 15 cm x 10 cm, 20 cm x 10 cm dan 25 cm x 10 cm. Terdapat 9 perlakuan yang masing-masing perlakuannya diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan.

Benih tanaman yang digunakan berupa biji yang berada pada 1/3 malai bagian pangkal. Benih disemai pada larikan dengan cara ditebar. Untuk masing-masing umur bibit yang akan digunakan bibit disemai pada petakan yang berbeda-beda. Setelah bibit berumur 3 MSS, 4 MSS dan 5 MSS bibit dipindahtanamkan ke petakan lahan yang telah ditentukan sesuai dengan masing-masing perlakuan.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa umur bibit memberikan pengaruh nyata pada hampir sebagian besar peubah yang diamati seperti pada pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan. Selain itu, umur bibit juga mempengaruhi secara nyata jumlah anakan produktif, bobot kering batang, bobot kering akar, bobot kering malai, bobot malai per rumpun, bobot malai per petak, bobot biji per petak, dan kadar air biji. Akan tetapi, pada perlakuan jarak tanam hanya beberapa peubah saja yang dipengaruhi secara nyata yaitu tinggi tanaman pada minggu 4 – 8 MST, jumlah daun pada minggu 4 dan 6 MST, jumlah anakan pada minggu 6 MST dan bobot 100 butir biji. Untuk kombinasi dari dua perlakuan yang menunjukkan pengaruh nyata adalah bobot malai per petak dan bobot biji per petak.

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa produktivitas terbaik dihasilkan oleh tiga kombinasi perlakuan. Kombinasi pertama yaitu perlakuan umur bibit 4 MSS dan jarak tanam 25 cm x 10 cm dengan produktivitas 194.05 Kg/Ha. Kombinasi kedua umur bibit 5 MSS dan jarak tanam 15 cm x 10 cm dengan produktivitas 204.99 Kg/Ha. Kombinasi ketiga yaitu umur bibit 5 MSS dan jarak tanam 20 cm x 10 cm dengan produktivitas 196.09 Kg/Ha.

Page 5: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 29 Mei 1985.

Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari Bapak Hakim Rauf

(Alm.) dan Ibu Nur Fatmawati.

Tahun 1997 penulis lulus dari SD Muhammadiyah Bligo 1 Buaran

Pekalongan. Pada tahun 2000 penulis menyelesaikan studi di SLTP Negeri 2

Pekalongan, selanjutnya penulis lulus dari SMU Negeri 1 Pekalongan pada tahun

2003.

Tahun 2003 penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor

melalui jalur SPMB pada Program Studi Agronomi, Departemen Agronomi dan

Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di UKM Paduan Suara

Mahasiswa Agria Swara sebagai anggota.

Page 6: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah

kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan.

Laporan penelitian ini berisi hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Umur Bibit dan

Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Buru Hotong (Setaria

italica (L.) Beauv.)”. Laporan ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bimbingan dan dorongan baik secara material maupun spiritual

dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

1. Dr. Ir. Suwarto, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan pengarahan dan penjelasan berkaitan dengan penelitian ini.

2. Dwi Guntoro SP, MSi. sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberikan

saran dan dorongan kepada penulis.

3. Dr. Ir. Herdhata Agusta dan Ir. Heni Purnamawati, MSc.Agr selaku dosen penguji

yang telah memberikan kritikan dan saran yang berguna bagi penulis.

4. Bapak (Alm.), Ibu, Husni dan Rifki yang selalu memberi motivasi, doa, inspirasi dan

kasih sayang dalam kehidupan penulis.

5. Q+ (Tika, Krisna, Ican, Drikarsa, Pontas, Wahyu, Puguh, Dedi, Maria, Rohmah,

Dara, Deci, Cristian), Santi, Novi, Rey, anak – anak PNS angkatan 1 yang telah

bersama – sama mengalami suka dukanya kehidupan.

6. Anak – anak agronomi 40 yang telah banyak membantu selama proses penelitian

seperti Inneu, Uswah, Syarif, Tri P, Wulan, Apriadi, Fufa, Anti, Lidya, Isna, Tikom,

Rini, Baiq, Nufus, Milah, Atin, Nomo.

Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga

untuk semua pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Januari 2008

Penulis

Page 7: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iDAFTAR ISI .......................................................................................................... iiDAFTAR TABEL ................................................................................................. iiiDAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vPENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................ 1Tujuan ......................................................................................................... 3Hipotesis ..................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Hotong .............................................................................. 4Umur Bibit ................................................................................................... 5Jarak Tanam ................................................................................................ 6

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu ...................................................................................... 8Bahan dan Alat ........................................................................................... 8Metode Penelitian ....................................................................................... 8Pelaksanaan ................................................................................................ 9Pengamatan ............................................................................................... 10

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum ......................................................................................... 12Pertumbuhan Tanaman .............................................................................. 14

Persentase Bibit Tumbuh di Lapang ................................................... 14Tinggi Tanaman .................................................................................. 15Jumlah Daun ....................................................................................... 17Jumlah Anakan .................................................................................... 18Bobot Kering (Akar, Batang, Daun dan Malai) .................................. 20

Hasil dan Komponen Hasil ....................................................................... 22Jumlah Anakan Produktif .................................................................... 22Panjang Malai ...................................................................................... 23

Bobot Malai dan Bobot Biji Per Rumpun ........................................... 24Produksi dan Produktivitas .................................................................. 25Bobot 100 butir biji .............................................................................. 27

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ............................................................................................... 29Saran .......................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30LAMPIRAN ........................................................................................................... 32

Page 8: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Kandungan Gizi Biji Buru Hotong Dibandingkan dengan Biji Beras .......................................................................................................................... 5

2. Rekapitulasi Analisis Ragam Berbagai Peubah Pengamatan ................................. 13

3. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Persentase Bibit Tumbuh di Lapang ................................................................................................. 15

4. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Tinggi Tanaman per Rumpun Tanaman ............................................................................................. 16

5. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Daun per Rumpun Tanaman ................................................................................................... 18

6. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman ............................................................................................. 19

7. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap BK Daun, BK Batang, BK Akar, dan BK Malai per Rumpun Tanaman ........................................ 21

8. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Anakan Produktif per Rumpun Tanaman ............................................................................. 23

9. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Panjang Malai per Rumpun Tanaman ................................................................................................... 23

10. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Rumpun Tanaman ........................................................................... 24

11. Pengaruh Kombinasi Perlakuan Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Rumpun Tanaman ................................. 25

12. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Petak Percobaan .............................................................................. 26

13. Pengaruh Kombinasi Perlakuan Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Petak Percobaan .................................... 27

14. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot 100 Butir Biji ........................................................................................................................... 28

Nomor Halaman

Lampiran

1. Hasil Analisis Tanah Tempat Percobaan ............................................................... 33

2. Data Cuaca Selama Penelitian ................................................................................ 33

3. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Persentase Bibit Tumbuh di Lapang ................................ 34

Page 9: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

4. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Tinggi Tanaman ............................................................... 34

5. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Daun Tanaman ..................................................... 35

6. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Anakan Tanaman ................................................. 36

7. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam, dan Kombinasinya terhadap Bobot Kering Bahan Tanaman ......................................... 37

8. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Anakan Produktif Tanaman ................................. 38

9. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Panjang Malai Tanaman ................................................... 39

10. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Malai per Rumpun ................................................. 39

11. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Biji per Rumpun .................................................... 40

12. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Malai per Petak ...................................................... 40

13. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Biji per Petak ......................................................... 40

14. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Kadar Air Biji Tanaman ................................................... 41

15. Analisis Ragam Pengaruh Umur bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot 100 Butir Biji ......................................................... 41

Page 10: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Foto Petak Persemaian Umur 2 Minggu ................................................................. 42 2. Foto Bibit Hasil Persemaian ................................................................................... 42 3. Foto Lahan Petak Percobaan ................................................................................... 43 4. Foto Kegiatan Panen ............................................................................................... 43 5. Foto Malai Tanaman ............................................................................................... 44

Page 11: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang mendasar bagi setiap

manusia sehingga ketersediaan pangan bagi masyarakat harus selalu terjamin.

Dewasa ini daya dukung lingkungan semakin menurun sehingga ketersediaan

bahan pangan juga turut berkurang. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya

kasus kelaparan dan gizi buruk yang terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya

di negara berkembang termasuk Indonesia.

Pada tahun 1984 Indonesia berhasil menjadi negara yang berswasembada

beras. Akan tetapi, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan makin

sempitnya lahan untuk pertanian terutama untuk tanaman pangan menyebabkan

menurunnya jumlah produksi total beras. Hal ini menyebabkan pada saat ini

Indonesia menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia dengan rata-rata

impor beras yang dilakukan adalah 1,4 juta ton per tahun (Yudohusodho dalam

Prakoso, 2006). Maka dari itu, perlu dilakukan diversifikasi pangan yaitu mencari

bahan pangan alternatif pengganti beras yang nilai gizinya hampir sama atau

bahkan melebihi beras.

Tanaman hotong buru (Setaria italica (L.) Beauv.) yaitu tanaman sejenis

alang-alang yang berasal dari pulau Buru Maluku. Tanaman ini menghasilkan biji

yang dapat digunakan sebagai pangan alternatif pengganti beras yang sangat

potensial karena tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah meskipun

pada tanah yang berpasir. Selain itu, hasil analisis laboratorium menunjukkan

bahwa kandungan karbohidrat pada biji hotong sama seperti pada beras, bahkan

kandungan protein dan lemaknya lebih tinggi dibandingkan pada beras (Tim

Pengembangan Hotong Buru, 2006).

Penetapan tanaman hotong sebagai cadangan pangan adalah pilihan yang

tepat karena beberapa pertimbangan penting, antara lain : (a) adaptif terhadap

lahan marjinal dan iklim kering, (b) umur pendek (80 – 90 hari), (c) mengandung

karbohidrat relatif tinggi (sama dengan beras) dan protein tinggi (Tabel 1) dan (d)

hasil panen dapat disimpan bertahun-tahun hingga mencapai 20 tahun (Tim

Pengembangan Hotong Buru, 2006).

Page 12: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tanaman hotong ini hanya baru dikenal oleh masyarakat Maluku saja

sehingga nilai ekonomisnya masih tergolong rendah. Maka dari itu, pada saat ini

tanaman hotong sedang gencar untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Hasil produksi tanaman hotong oleh masyarakat Maluku biasanya

digunakan sebagai bahan makanan yaitu untuk bubur bayi, wajik hotong, mie atau

bihun dan nasi tumpeng. Selanjutnya, biji hotong ini diharapkan dapat diolah

menjadi jenis makanan lainnya. Selain itu di bidang peternakan, biji hotong dapat

dijadikan pakan burung.

Permasalahan budidaya tanaman hotong ini antara lain adalah benih

hotong yang memiliki ukuran sangat kecil (panjang 3 mm, lebar 1.3 mm dan

ketebalan 1.1 mm). Ukuran benih ini menyulitkan dalam penanaman yaitu jika

dilakukan dengan penaburan benih untuk tanam langsung (direct planting) baik

secara larik, tugal maupun tebar memberikan hasil yang sangat beragam baik

pertumbuhan maupun kerapatan tanaman. Gulma yang tumbuh di pertanaman

hotong cukup banyak dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Tanaman hotong

pada umur hingga 1 bulan setelah tebar (untuk direct planting) masih berada pada

pertumbuhan lambat sehingga kalah bersaing dengan gulma apabila tidak

dilakukan penyiangan secara intensif. Untuk memperoleh pertanaman yang

seragam dengan pertumbuhan yang baik perlu dilakukan sistem penanaman yang

lain seperti transplanting dengan umur bibit yang tepat agar dapat bersaing dengan

gulma, selain itu diperlukan penataan ulang tata letak tanaman.

Penelitian tanaman hotong ini menggunakan sistem transplanting dengan

faktor umur bibit dan jarak tanam. Faktor umur bibit digunakan untuk mengetahui

waktu yang tepat untuk tanaman hotong ditransplanting dan faktor jarak tanam

digunakan untuk melihat produksi yang bisa dihasilkan oleh tanaman ini.

Page 13: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur bibit dan jarak tanam yang

paling sesuai untuk tanaman hotong buru.

Hipotesis

Dari latar belakang dan tujuan tersebut dapat disusun hipotesis sebagai

berikut :

1. Terdapat pengaruh umur bibit terhadap pertumbuhan dan produktivitas

tanaman hotong.

2. Terdapat pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas

tanaman hotong.

3. Terdapat interaksi antara pengaruh umur bibit dan jarak tanam terhadap

pertumbuhan dan produktivitas tanaman hotong.

Page 14: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Hotong

Menurut Tim Pengembangan Hotong Buru (2006), tanaman hotong buru

(Setaria italica (L.) Beauv.) merupakan sejenis alang-alang yang tumbuh di

dataran rendah sampai dengan dataran tinggi pada semua jenis lahan. Tanaman ini

termasuk dalam famili Poaceae (Gramineae). Hirarki taksonomi selengkapnya

adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Cyperales

Famili : Poaceae (Gramineae)

Genus : Setaria

Spesies : Setaria italica

Ada beberapa sinonim dari tanaman ini :

a. Chaetochloa italic (L.) Scribn.

b. Panicum italicum L.

c. Setaria italica (L.) Beauv. var. metzgeri (Koern.) Jav.

d. Setaria italica (L.) Beauv. var. stramineofructa (F. T. Hubbard).

e. Setaria italica (L.) Beauv. subvar. metzgeri (Koern.) (F. T. Hubbard).

Dassanayake (1994) menyatakan bahwa tanaman hotong merupakan

tanaman semusim yang biasanya tumbuh dalam bentuk rumpun dengan tinggi

tanaman 60 – 150 cm, batang tanaman tidak berkayu dan daun berbentuk seperti

pita serta mempunyai ligula yang panjangnya 1 – 3 mm. Panjang malai hotong

rata-rata 15,2 cm dengan diameter 1,2 mm dan memiliki berat rata-rata 5,7 gram

per malai. Biji hotong memiliki ukuran panjang 1,7 mm, lebar 1,3 mm dan

ketebalan 1,1 mm. Malai hotong pada bagian tengah memiliki massa jenis dan

kandungan gizi paling tinggi dibandingkan dengan bagian ujung dan pangkal,

sedangkan diameter biji pada bagian pangkal malai lebih besar dari pada bagian

ujung dan tengah malai. Umur panen tanaman hotong berkisar antara 80 – 90 hari

(Tim Pengembangan Hotong Buru, 2006).

Page 15: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tanaman hotong membutuhkan suhu yang tinggi untuk pertumbuhan dan

perkecambahannya. Temperatur optimum untuk perkecambahan tanaman ini

adalah rata-rata 20o – 30o C. Tanaman ini merupakan tanaman yang sangat efisien

dalam penggunaan air dan baik ditanam pada awal musim hujan agar tidak terjadi

kekeringan pada waktu perkecambahan (Oelke et. al, 1990). Menurut Baker

(2003), tanaman ini tidak memerlukan tanah khusus untuk tumbuh, namun perlu

dilakukan perlakuan-perlakuan terhadap jenis tanah tertentu.

Tanaman hotong merupakan tanaman multi guna dimana batang dan

daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan bijinya dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pangan, bahan baku industri maupun pakan, sedangkan limbahnya

dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos. Biji hotong dapat digunakan

sebagai pengganti beras. Rasa nasi biji hotong tidak berbeda jauh dengan rasa nasi

beras, hanya saja teksturnya agak liat dibandingkan dengan rasa nasi beras

(Hasbullah et. al, 2003).

Tabel 1. Kandungan Gizi Biji Buru Hotong Dibandingkan dengan Biji Beras

Komponen Hotong(a) Beras(b)

Karbohidrat 73 70 – 80

Protein 11.2 4.0 – 5.0

Lemak 2.4 1.0 – 2.0

Serat kasar - 8.0 – 15.0

Abu 1.3 2.0 – 5.0

(a) Hasil Analisa dari Laboratorium IPB (b) www.republika.co.id

Umur Bibit

Penelitian tentang transplanting dengan menggunakan faktor umur bibit

untuk tanaman hotong belum pernah dilakukan sehingga digunakan tanaman padi

sebagai acuan untuk menentukan umur bibit yang sesuai untuk ditransplanting

karena kedua tanaman ini masih satu famili yaitu famili Gramineae.

Baik bibit itu berasal dari pesemaian basah atau kering pada umumnya jika

bibit itu telah berumur 4 sampai 5 minggu setelah semai dianggap telah cukup tua

untuk dicabut dari pesemaian dan kemudian dipindahkan ke lahan penanaman.

Page 16: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Umur bibit yang tepat untuk dipindahkan dari pesemaian ke lahan penanaman

sesungguhnya lebih banyak ditentukan oleh umur varietas padi yang akan

ditanam. Jika seandainya petani mempergunakan varietas yang berumur genjah

(pendek), umur bibit yang terbaik untuk dipindahkan dari pesemaian ke lapang

adalah 3 minggu, sementara jika petani mempergunakan varietas berumur

setengah dalam atau dalam, umur bibitnya yang tepat untuk dipindahkan dari

pesemaian berturut-turut adalah 4 atau 5 minggu. Bibit yang (jauh) lebih tua

daripada yang disebutkan untuk masing-masing golongan umur varietas akan

membawa pangaruh buruk terhadap pembentukan anak atau tunas dari tanaman.

Jumlah anak atau tunas tanaman akan berkurang (Siregar, 1981).

Pada cara pindah tanam bibit, benih hotong ditanam pada suatu tempat

hingga berumur 4 minggu. Selanjutnya bibit-bibit hotong dipindahtanamkan ke

lahan yang sudah siap tanam. Dengan cara demikian maka persaingan tumbuh

dengan gulma dapat diperkecil atau diminimalisir (Tim Pengembangan Hotong

Buru, 2006).

Jarak Tanam

Pengaturan jarak tanaman dengan memanipulasi jarak antar dan dalam

barisan menentukan populasi suatu pertanaman. Dengan pengaturan populasi

tanaman sampai batas tertentu, tanaman dapat memanfaatkan lingkungan tumbuh

secara efisien. Pengaturan tanaman dan kerapatan populasi memegang peranan

penting sehingga tanaman dapat memanfaatkan radiasi surya secara lebih efisien

(Mimbar, 1990).

Keberhasilan pengelolaan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan dan kemampuan tanaman dalam memanfaatkan sumberdaya

lingkungan tumbuh tanaman. Hal tersebut dapat dicapai antara lain melalui

pengaturan jarak tanam yang tepat. Melalui pengaturan jarak tanam yang tepat

tingkat persaingan antar maupun inter tanaman dapat ditekan serendah mungkin

(Suminarti, 2000). Harjadi (1996) menyatakan bahwa persaingan yang intensif

antar tanaman akan mengakibatkan terjadinya perubahan morfologi pada tanaman,

seperti jumlah organ yang terbentuk berkurang sehingga berdampak kurang baik

terhadap perkembangan dan hasil tanaman.

Page 17: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman, kompetisi tanaman dan

keefisienan penggunaan cahaya, mempengaruhi kompetisi dalam menggunakan

air dan hara, dengan demikian akan mempengaruhi hasil. Pada umumnya produksi

per satuan luas tinggi tercapai dengan populasi yang tinggi pula, karena

tercapainya penggunaan cahaya secara maksimal diawal pertumbuhan akan tetapi

akhirnya, penampilan masing-masing tanaman secara individu akan menurun

karena persaingan cahaya dan faktor tumbuh lainnya (Harjadi, 1996).

Pola jarak tanam yang ideal adalah apabila kebutuhan tanaman akan

kondisi lingkungan (cahaya, kelembaban, aerasi udara maupun perakaran) dapat

tercukupi (Muhammad et. al, 1993). Jarak tanam mempengaruhi perkembangan

akar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.

Berikut adalah contoh hasil penelitian tentang pengaruh jarak tanam

terhadap produksi padi :

Jarak Tanam Produksi (Kg/Ha)

Peta Taichung

25 cm x 25 cm 2715 3262

35 cm x 35 cm 2222 2687

45 cm x 45 cm 2250 2434

Angka-angka tersebut menunjukkan jelas bahwa jarak tanam yang terbaik

untuk kedua varietas itu adalah 25 cm x 25 cm. Jarak tanam yang lebih lebar dari

25 cm x 25 cm jauh menurunkan hasil (Siregar, 1981).

Page 18: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2007 sampai dengan Juni

2007. Lokasi penelitian adalah di kebun percobaan IPB Leuwikopo, Darmaga,

Bogor. Jenis tanah pada lokasi penelitian yaitu Latosol dan berada pada

ketinggian 250 meter di atas permukaan laut.

Bahan dan Alat

Bahan tanaman yang digunakan yaitu benih tanaman hotong dari

penelitian tanaman hotong sebelumnya, yaitu dari 1/3 malai bagian pangkal yang

memiliki daya berkecambah paling tinggi dibandingkan dengan 1/3 malai bagian

ujung dan 1/3 malai bagian tengah (Konsultasi pribadi).

Umur bibit yang digunakan yaitu 3 minggu setelah semai (MSS), 4 MSS

dan 5 MSS, dan jarak tanam yang digunakan yaitu 15 cm x 10 cm, 20 cm x 10 cm

dan 25 cm x 10 cm. Jarak tanam tersebut mengikuti jarak tanam penelitian

sebelumnya. Pupuk yang digunakan yaitu Urea 300 Kg/ha, SP-36 150 Kg/ha dan

KCl 75 Kg/ha.

Peralatan yang digunakan antara lain seperangkat alat budidaya pertanian

seperti cangkul, tugal, meteran, timbangan dan gunting atau silet.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara

faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah umur bibit dan faktor

kedua adalah jarak tanam. Terdapat 9 perlakuan, yang masing-masing

perlakuannya diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 satuan percobaan.

Perlakuan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

U1J1 : umur bibit 2 MST, dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm

U1J2 : umur bibit 2 MST, dengan jarak tanam 20 cm x 10 cm

U1J3 : umur bibit 2 MST, dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm

U2J1 : umur bibit 3 MST, dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm

U2J2 : umur bibit 3 MST, dengan jarak tanam 20 cm x 10 cm

Page 19: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

U2J3 : umur bibit 3 MST, dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm

U3J1 : umur bibit 4 MST, dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm

U3J2 : umur bibit 4 MST, dengan jarak tanam 20 cm x 10 cm

U3J3 : umur bibit 4 MST, dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm

Model rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Yijk = μ + Ui + Jj + (UJ)ij + βk + εijk

Keterangan :

Yijk = Nilai pengamatan pada umur bibit ke-i, jarak tanam ke-j, dan

ulangan ke-k

μ = Rataan umum

Ui = Pengaruh umur bibit ke-i

Jj = Pengaruh jarak tanam ke-j

(UJ)ij = Pengaruh interaksi umur bibit dan jarak tanam taraf ke-i dan ke-j

βk = Pengaruh ulangan ke-k

εijk = Galat percobaan

Untuk mengetahui pengaruh dari seluruh perlakuan, digunakan uji F pada

taraf 5% dan 1%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji

lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%.

Pelaksanaan

Persiapan lahan dilakukan dengan cara olah tanah sempurna, kemudian

dibuat petakan-petakan dengan ukuran 4.1 m x 4.2 m sebanyak 27 petakan yang

terbagi dalam 3 blok. Sebelum bibit ditanam, petak lahan disemprot herbisisda

pratumbuh dan purnatumbuh (Round Up) untuk mencegah pertumbuhan gulma.

Penyemprotan dilakukan dua minggu sebelum tanam.

Persemaian dilakukan dengan sistem persemaian kering. Benih disemai

pada larikan dengan cara ditebar. Masing-masing umur bibit yang akan

digunakan, bibit disemai pada petakan yang berbeda-beda (Gambar Lampiran 1).

Setelah bibit berumur 3 MSS, 4 MSS dan 5 MSS (Gambar Lampiran 2) bibit

dipindahtanamkan ke petakan lahan yang telah ditentukan dengan jarak tanam 15

cm x 10 cm, 20 cm x 10 cm dan 25 cm x 10 cm. Transplanting dilakukan dengan

cara mencabut bibit dari persemaian, kemudian bibit diletakkan ke dalam ember

Page 20: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

yang sudah berisi lumpur agar bibit tidak cepat layu, selanjutnya bibit ditanam

sesuai dengan masing-masing perlakuan. Bibit ditanam pada larikan dengan

jumlah 3 bibit per lubang tanam. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiangan

gulma dan pengendalian hama dan penyakit.

Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali. Pemupukan pertama dilakukan

pada waktu tanaman berumur 2 minggu setelah tanam (MST) dengan 1/2 dosis

Urea dan seluruh dosis SP-36 serta KCl. Sisa dosis Urea diberikan pada waktu

tanaman berumur 6 MST.

Pemanenan dilakukan seminggu sekali selama 3 minggu. Untuk bibit yang

berumur 5 MSS panen dilakukan pada tanggal 5, 12 dan 19 Mei 2007. Sedangkan

untuk bibit yang berumur 3 MSS dan 4 MSS, panen dilakukan pada tanggal 19

Mei, 26 Mei dan 2 Juni 2007. Panen dilakukan dengan cara memotong malai dari

tanaman (Gambar Lampiran 3) dengan menggunakan gunting atau silet (Gambar

Lampiran 4). Hasil panen dikeringkan dan disimpan sementara dalam bentuk

ikatan malai (Gambar Lampiran 5).

Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap peubah pertumbuhan sebelum panen dan

peubah produksi pada saat panen.

a. Pengamatan yang dilakukan sebelum panen adalah :

1. Persentase bibit tumbuh, diamati pada saat umur tanaman 1 – 2 minggu

setelah tanam.

2. Tinggi tanaman, diukur dari permukaan tanah sampai daun tertinggi

dalam satu rumpun. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman contoh.

3. Jumlah daun per rumpun. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman

contoh.

4. Jumlah anakan per rumpun. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman

contoh.

5. Umur 75% bermalai, jika dalam petakan telah terdapat 75 % tanaman

bermalai.

6. Jumlah malai per rumpun, jika tanaman telah mengalami fase generatif.

Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman contoh.

Page 21: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

7. Jumlah anakan produktif per rumpun, jika tanaman telah mengalami fase

generatif. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman contoh. Anakan

produktif adalah suatu tanaman yang memiliki bunga sehingga akan

menghasilkan malai, biasanya ditunjukkan dengan tanaman yang hidup

sampai panen.

8. Bobot kering daun, batang, akar dan malai (apabila tanaman telah

mengalami fase generatif) yang dihitung setiap 2 minggu, dipilih satu

tanaman per petak untuk contoh destruktif. Tanaman dicabut kemudian

daun, batang, akar dan malai dipisahkan, selanjutnya bagian-bagian

tanaman tersebut dioven pada suhu 80o selama kurang lebih 3 hari.

b. Pengamatan pada saat panen meliputi :

1. Umur panen.

2. Bobot malai per rumpun. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman contoh.

3. Panjang malai berbulir. Pengamatan dilakukan pada tiap rumpun untuk 10

tanaman contoh.

4. Bobot biji per rumpun. Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman contoh.

5. Bobot 100 butir biji, yang diulang sebanyak 4 kali untuk tiap tanaman

contoh.

6. Kadar air biji setelah dirontokkan.

7. Bobot malai per petak.

Page 22: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum

Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan Juni 2007.

Lokasi penelitian adalah di kebun percobaan IPB Leuwikopo, Darmaga, Bogor.

Jenis tanah pada lokasi penelitian yaitu Latosol dan berada pada ketinggian 250

meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil analisis tanah yang dilakukan di

Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas

Pertanian IPB, didapatkan bahwa tanah tersebut mempunyai pH 4.70 (bereaksi

agak masam). Menurut Oelke et. al, (1990), pH yang baik untuk pertumbuhan

tanaman buru hotong adalah 5.6 atau lebih. Tanah ini mempunyai tekstur dominan

liat, yaitu 70.37% dengan tingkat kesuburan tergolong rendah (Tabel Lampiran 1).

Keadaan iklim secara umum selama percobaan menunjukkan bahwa

temperatur udara berkisar antara 25.1ºC dan 26.0ºC dengan kelembaban nisbi

rata-rata 86%. Curah hujan pada saat persemaian dan awal tanam mencapai 611

mm, selanjutnya dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni juga merupakan

bulan – bulan basah (Tabel Lampiran 2).

Umur muncul lapang tanaman buru hotong pada persemaian yaitu antara 6

sampai 10 hari setelah semai (HSS). Umur 75% tanaman buru hotong bermalai

yaitu 7 minggu setelah tanam (MST) untuk tanaman dengan umur bibit 5 MSS

(U3). Pada tanaman dengan umur bibit 3 MSS (U1) dan 4 MSS (U2), umur 75%

tanaman bermalai yaitu 10 MST.

Gulma yang tumbuh di pertanaman antara lain: Paspalum conjugatum,

Mimosa pudica, Boreria alata dan Oxalis barriliery. Pencegahan persaingan

antara gulma dengan tanaman dilakukan secara manual dengan melakukan

penyiangan terutama pada saat sebelum dilakukan pemupukan kedua.

Hama yang menyerang tanaman yaitu hama belalang. Hama ini

menyerang dengan cara memakan daun tanaman. Cara pencegahannya dengan

menyemprotkan insektisida Decis 25 EC dengan bahan aktif Dimetoat. Aplikasi

dilakukan setiap seminggu sekali secara berkesinambungan. Tanaman yang telah

bermalai mengalami serangan hama burung. Pencegahan dilakukan secara manual

yaitu dengan menggunakan bunyi-bunyian dari bambu yang telah diikatkan

Page 23: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

dengan tali rafia yang melintang di lahan percobaan. Selain itu dilakukan

penangkapan burung dengan menggunakan jaring yang dilemparkan pada

kerumunan burung yang terdapat di sekitar lahan percobaan maupun di lahan

percobaannya sendiri.

Penyakit yang menyerang tanaman diindikasikan dengan daun tanaman

yang menguning, hal ini diduga batang bagian bawah yang dekat dengan akar

tanaman berjamur. Akan tetapi, tanaman ini masih bisa hidup dan produktif

walaupun daun tanamannya menguning. Cara pengendalian penyakit ini adalah

dengan penyemprotan fungisida Score 250 EC.

Hasil Analisis Ragam

Analisis ragam pengaruh perlakuan pada semua peubah yang diamati

direkapitulasi seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Analisis Ragam Berbagai Peubah Pengamatan Peubah Pengaruh

Umur Bibit Jarak Tanam Interaksi KK % bibit tumbuh di lapang ** tn tn 29.24 Tinggi tanaman 4 MST ** * tn 12.97 5 MST ** * tn 13.14 6 MST ** ** tn 11.28 7 MST ** * tn 16.37 8 MST ** * tn 18.16 9 MST tn tn tn 20.65 10 MST tn tn tn 21.51 11 MST tn tn tn 21.50 Jumlah daun 4 MST ** * tn 16.11 5 MST ** tn tn 23.02 6 MST ** * tn 23.03 7 MST ** tn tn 27.36 8 MST * tn tn 25.63 9 MST tn tn tn 27.87 10 MST tn tn tn 29.39 11 MST * tn tn 28.59 Jumlah anakan 4 MST * tn tn 17.82 5 MST ** tn tn 17.11 6 MST ** ** tn 16.89 7 MST ** tn tn 23.68 8 MST ** tn tn 21.25 9 MST ** tn tn 22.59 10 MST ** tn tn 24.00 11 MST ** tn tn 22.39

Page 24: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel 2. Rekapitulasi Analisis Ragam Berbagai Peubah Pengamatan (lanjutan)

Keterangan: KK : koefisien keragaman * : berbeda nyata pada α=0,05 tn : tidak berbeda nyata ** : berbeda nyata pada α=0,01

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa umur bibit pada sebagian

besar peubah yang diamati menunjukkan pengaruh yang nyata, sedangkan untuk

jarak tanam yang dipengaruhi secara nyata terdapat pada peubah tinggi tanaman

pada minggu ke 4 – 8 MST, jumlah daun pada minggu ke 4 MST dan 6 MST serta

jumlah anakan pada minggu ke 6 MST. Untuk pengaruh interaksi dari dua faktor

yang menunjukkan pengaruh nyata hanya terdapat pada peubah bobot malai per

petak dan bobot biji per petak.

Pertumbuhan Tanaman

Persentase Bibit Tumbuh di Lapang

Pada Tabel 3 terlihat bahwa persentase bibit tumbuh di lapang yang

tertinggi terdapat pada bibit yang ditanam pada umur 5 MSS yaitu sebanyak

72.83%. Hal ini disebabkan pada umur bibit 5 MSS mempunyai kesempatan

untuk tumbuh dan berkembang dengan struktur tanaman yang lebih kuat dan

perakaran yang cukup banyak (Gambar Lampiran 2) sehingga sangat

memudahkan pelaksanaan transplanting dan memberikan ketahanan tanaman yang

cukup terhadap perubahan kondisi lingkungan pertanaman. Bibit tanaman yang

berumur 3 MSS dan 4 MSS persentasenya lebih rendah dibandingkan dengan

Peubah Pengaruh Umur Bibit Jarak Tanam Interaksi KK

Jumlah anakan produktif 7 MST ** tn tn 33.49 8 MST ** tn tn 23.09 10 MST ** tn tn 27.28 11 MST tn tn tn 27.74 Bobot kering daun tn tn tn 50.02 Bobot kering batang * tn tn 54.56

Bobot kering akar * tn tn 113.38 Bobot kering malai ** tn tn 87.29 Bobot malai per rumpun * tn tn 21.14 Bobot malai per petak ** tn * 33.01 Bobot biji per rumpun tn tn tn 26.02 Bobot biji per petak ** tn * 36.11

Panjang malai tn tn tn 11.25 Kadar air biji * tn tn 12.66 Bobot 100 butir biji tn ** tn 2.03

Page 25: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

bibit yang berumur 5 MSS. Hal ini disebabkan bibit tanaman belum sempurna

pertumbuhan fisiologisnya. Splittstoesser (1990) menyatakan bahwa pemeliharaan

bibit dilakukan untuk menyempurnakan proses fisiologis dimana pada saat ini

tanaman dapat menyimpan karbohidrat dan memproduksi kutikula sehingga

tanaman dapat membentuk formasi perakaran dan bertahan pada kondisi

lingkungan yang tidak menguntungkan.

Pada perlakuan jarak tanam tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara

ketiga jarak tanam yang digunakan terhadap persentase bibit tumbuh di lapang.

Hal ini disebabkan tanaman tidak terlalu membutuhkan ruang tumbuh yang luas

pada masa pertumbuhan.

Berdasarkan hasil di lapang penyebab tanaman mati pada awal

transplanting adalah serangan hama belalang dan pertumbuhan fisiologis tanaman

yang belum sempurna.

Tabel 3. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Persentase Bibit Tumbuh di Lapang

Perlakuan % Bibit Tumbuh Umur bibit (MSS)

3 25.48b 4 37.00b 5 72.83a

Jarak tanam (cm x cm) 15 x 10 39.57a 20 x 10 50.72a 25 x 10 45.02a

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman diukur dengan cara mengukur tinggi tanaman secara

vertikal dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi. Pengukuran dilakukan

pada umur 4 MST sampai dengan 11 MST.

Perlakuan umur bibit dan jarak tanam menunjukkan pengaruh yang nyata

terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada minggu ke 4, 5, 6, 7 dan 8 MST.

Selanjutnya pada minggu ke 9 – 11 MST pengaruh umur bibit dan jarak tanam

tidak nyata (Tabel 4).

Page 26: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel 4. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Tinggi Tanaman per Rumpun Tanaman

Perlakuan Umur (MST) 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST

………….cm...………. Umur bibit (MSS)

3 16.45b 23.25b 37.72b 55.02b 4 18.78b 26.97b 42.97b 65.22b 5 48.68a 65.30a 85.18a 96.61a

Rata-rata 27.97 38.51 55.29 72.28 Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 30.06a 42.15a 59.71a 77.00a 20 x 10 28.45ab 39.18ab 58.94a 77.62a 25 x 10 25.41b 34.18b 47.23b 61.63b

Rata-rata 27.97 38.50 55.29 72.08 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji

DMRT α=0,05 Tabel 4. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Tinggi Tanaman per Rumpun

Tanaman (lanjutan)

Perlakuan Umur(MST)

8 MST 9 MST* 10 MST* 11MST* ……………..cm…………..

Umur bibit (MSS) 3 69.68b 85.23a 96.14a 95.02a 4 82.63b 103.23a 113.09a 113.86a 5 98.27a 98.27a 98.27a 98.27a

Rata-rata 83.52 95.58 102.50 102.38 Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 89.66a 100.97a 106.14a 105.07a 20 x 10 88.76a 99.60a 106.81a 107.48a 25 x 10 72.15b 86.17a 94.54a 94.60a

Rata-rata 83.52 95.58 102.50 102.38 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji

DMRT α=0,05 * : Data 5 MSS menggunakan data pada 8 MST, karena tanaman sudah dipanen

Tabel 4 memperlihatkan bibit yang berumur 5 MSS pada 4 MST – 8 MST

mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi dibandingkan dengan bibit yang

berumur 3 MSS dan 4 MSS. Hal ini disebabkan karena bibit 5 MSS telah

memasuki masa vegetatif cepat terlebih dahulu daripada bibit 3 MSS dan 4 MSS.

Pada minggu 9 MST – 11 MST tinggi tanaman untuk semua perlakuan tidak

berbeda nyata. Hal ini disebabkan pertumbuhan tinggi tanaman sudah maksimal

karena tanaman telah memasuki tahap pemasakan malai.

Jarak tanam 25 cm x 10 cm mempunyai tinggi tanaman yang paling

rendah dibandingkan 2 perlakuan jarak tanam yang lain. Menurut Ali (2004),

jarak tanam dalam baris yang semakin rapat akan semakin meningkatkan tinggi

tanaman kacang tanah. Supriyadi, Syrahmat dan Komarudin (1986) menyatakan

Page 27: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

bahwa pertambahan tinggi tanaman ini disebabkan karena tajuk tanaman yang

semakin merapat mengakibatkan kualitas cahaya yang diterima menjadi menurun.

Semakin rapat jarak tanam yang dipakai maka pertumbuhan tinggi tanaman akan

semakin cepat karena tanaman saling berusaha mencari sinar matahari yang lebih

banyak (Duncan dalam Naibaho, 2006).

Perlakuan umur bibit dan jarak tanam yang menghasilkan tinggi tanaman

yang tertinggi terdapat pada umur bibit 5 MSS dan jarak tanam 15 cm x 10 cm

yaitu dengan rataan tinggi 98.27 cm dan 89.66 cm yang terdapat pada minggu 8

MST, walaupun jarak tanam 15 cm x 10 cm tidak berbeda nyata dengan jarak

tanam 20 cm x 10 cm. Semakin lebar jarak antar baris maka tinggi tanaman

semakin pendek.

Jumlah Daun

Rekapitulasi analisis ragam menunjukkan bahwa umur bibit

mempengaruhi jumlah daun secara nyata pada minggu 4 – 9 MST dan 11 MST.

Pada perlakuan jarak tanam yang menunjukkan pengaruh nyata hanya terdapat

pada minggu 4 MST dan 6 MST.

Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah daun pada perlakuan umur bibit 3

MSS paling sedikit diantara perlakuan umur bibit yang lainnya. Hal ini

disebabkan perkembangan vegetatif pada umur bibit 3 MSS lebih lambat. Jumlah

daun tertinggi dihasilkan oleh bibit yang berumur 5 MSS dengan rataan jumlah

daun mencapai 20 helai per rumpun pada akhir fase vegetatif. Pada umur 9 MST

jumlah daun tanaman dari bibit 3 MSS adalah 15.12 helai dan bibit 4 MSS adalah

17.33 helai.

Jumlah daun hanya dipengaruhi secara nyata oleh jarak tanam pada

pertengahan pertumbuhan vegetatif yang terlihat pada penghitungan minggu ke 4

MST dan 6 MST. Pada minggu berikutnya sampai akhir fase vegetatif (umur 9

MST) jumlah daun tidak dipengaruhi oleh jarak tanam. Pada awal pertumbuhan,

jarak tanam 25 cm x 10 cm menghasilkan tanaman dengan jumlah daun lebih

sedikit. Hal ini sesuai dengan Moss dan Mack (1979) yang menyatakan bahwa

pada tanaman jagung manis (famili Gramineae) kerapatan tanaman tidak

berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tiap tanaman, akan tetapi bobot daun dan

Page 28: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

diameter batang ruas pertama berkurang dengan bertambahnya kerapatan

tanaman.

Tabel 5. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Daun per Rumpun Tanaman

Perlakuan Umur (MST) 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST

Umur bibit (MSS) 3 6.61b 7.65b 9.82b 11.60b 4 7.95b 9.11b 11.82b 13.96b 5 16.75a 19.37a 20.44a 19.30a

Rata-rata 10.44 12.04 14.03 14.95 Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 11.27a 12.30a 14.76ab 16.44a 20 x 10 10.93a 12.66a 15.75a 16.26a 25 x 10 9.11b 11.17a 11.56b 12.15a

Rata-rata 10.44 12.04 14.02 14.95 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji

DMRT α=0,05

Tabel 5. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Daun per Rumpun Tanaman (lanjutan)

Perlakuan Umur (MST) 8 MST 9 MST* 10 MST* 11 MST*

Umur bibit (MSS) 3 14.11b 15.12b 16.83a 13.27b 4 16.94b 17.33ab 19.21a 15.15b 5 20.29a 20.29a 20.29a 20.29a

Rata-rata 17.11 17.58 18.78 16.24 Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 18.78a 18.90a 19.30a 14.88a 20 x 10 18.38a 18.60a 19.52a 17.79a 25 x 10 14.16a 15.24a 17.51a 16.06a

Rata-rata 17.11 17.58 18.78 16.24 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji

DMRT α=0,05 * : Data 5 MSS menggunakan data pada 8 MST

Jumlah daun pada perlakuan umur bibit dan jarak tanam tidak secara

konsisten bertambah bahkan pada beberapa minggu jumlah daun berkurang. Hal

ini disebabkan daun yang berada di bagian bawah menguning dan mengering

sehingga daun tersebut tidak dihitung pada saat pengamatan. Jika pada tanaman

tersebut tumbuh daun baru maka penghitungan jumlah daunnya juga akan

bertambah.

Jumlah Anakan

Pada tanaman padi, jumlah anakan maksimal dicapai pada saat akhir fase

vegetatif. Jumlah anakan yang terbentuk akan bervariasi tergantung jenis

Page 29: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

varietasnya. Disamping faktor genetik, faktor lain yang dapat mempengaruhi

jumlah anakan antara lain jarak tanam, musim, teknik budidaya, curah hujan,

kesuburan tanah dan ketersediaan air (Vergara, 1985).

Pada tanaman buru hotong, umur bibit menunjukkan pengaruh yang nyata

terhadap jumlah anakan per rumpun, sedangkan jarak tanam tidak berpengaruh

nyata pada seluruh waktu pengamatan kecuali pada minggu 6 MST. Jumlah

anakan yang tumbuh berkisar antara 1.57 – 3.87.

Tabel 6. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman

Perlakuan Umur (MST) 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST

Umur bibit (MSS) 3 1.57b 1.58b 1.81b 2.03b 4 1.83b 1.85b 1.86b 2.57b 5 2.17a 2.34a 2.86a 3.48a

Rata-rata 1.86 1.92 2.18 2.69 Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 1.97a 2.02a 2.47a 2.94a 20 x 10 1.93a 2.02a 2.18ab 2.76a 25 x 10 1.69a 1.74a 1.87b 2.40a

Rata-rata 1.86 1.93 2.17 2.70 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

Tabel 6. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Anakan per Rumpun Tanaman (lanjutan)

Perlakuan Umur (MST) 8 MST 9 MST* 10 MST* 11 MST*

Umur bibit (MSS) 3 2.32c 2.32b 2.65b 2.63b 4 3.00b 2.75b 2.94b 2.84b 5 3.87a 3.87a 3.87a 3.87a

Rata-rata 3.06 2.98 3.15 3.11 Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 3.17a 2.96a 3.00a 2.93a 20 x 10 3.06a 2.99a 3.26a 3.24a 25 x 10 2.97a 2.96a 3.21a 3.17a

Rata-rata 3.07 2.97 3.16 3.11 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji

DMRT α=0,05 * : Data 5 MSS menggunakan data pada 8 MST

Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa jumlah anakan pada perlakuan umur

bibit 5 MSS lebih banyak daripada perlakuan umur bibit yang lain. Hal ini

disebabkan umur bibit yang lebih tua yaitu umur 5 MSS lebih tahan terhadap

perubahan lingkungan sehingga lebih singkat masa stagnasinya, selain itu bibit

Page 30: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

tersebut mempunyai jumlah daun yang lebih banyak (Tabel 5) dimana daun

merupakan organ penting untuk fotosintesis, semakin banyak jumlah daun maka

kemampuan untuk menghasilkan fotosintat semakin besar sehingga pembentukan

organ-organ vegetatif pada tanaman akan lebih baik. Hal tersebut akan mendorong

pembentukan anakan yang lebih banyak (De Datta dalam Sahila, 2006).

Tanaman dengan jarak tanam 20 cm x 10 cm tampak menghasilkan anakan

lebih banyak (3.26) walaupun tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 15 cm x 10

cm dan 25 cm x 10 cm. Hal ini diduga pada jarak tanam 20 cm x 10 cm terdapat

cukup banyak tanaman yang mati. Gomez and Gomez (1984) menyatakan bahwa

tanaman yang tumbuh tanpa tanaman lain di sekitarnya akan memperkecil

terjadinya persaingan antar tanaman sehingga pertumbuhannya menjadi lebih baik

dan menghasilkan jumlah daun yang maksimal, hal tersebut akan mendorong

pembentukan anakan yang lebih optimal.

Jumlah anakan yang dihasilkan pada percobaan kali ini termasuk sangat

rendah karena di tempat asalnya (Kepulauan Buru, Maluku) jumlah anakan

produktif buru hotong bisa mencapai 10 anakan produktif sehingga paling tidak

jumlah anakan akan sama atau lebih banyak dari jumlah anakan produktif

tersebut. Hal ini disebabkan di Pulau Buru sistem penanamannya dengan cara

tebar benih langsung (Direct planting), sedangkan penelitian ini penanamannya

menggunakan sistem transplanting dengan hasil persentase bibit yang tumbuh di

lapang rendah (Tabel 3).

Bobot Kering (Daun, Batang, Akar dan Malai)

Bobot kering (BK) akar, BK batang, BK daun dan BK malai tanaman

diukur pada umur 7 MST untuk umur bibit 5 MSS (umur tanaman 12 minggu)

dan 10 MST untuk umur bibit 3 MSS dan 4 MSS (umur tanaman 13 minggu dan

14 minggu). Hasil analisis pada peubah ragam bobot kering (Tabel Lampiran 7)

menyatakan bahwa bobot kering batang, akar dan malai dipengaruhi secara nyata

oleh umur bibit, sedangkan perlakuan jarak tanam tidak mempengaruhi secara

nyata untuk semua peubah tersebut.

Page 31: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel 7. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap BK Daun, BK Batang, BK Akar dan BK Malai per Rumpun Tanaman Peubah Perlakuan BK

BK Daun (gram/rumpun)

Umur bibit (MSS) 3 1.63a 4 1.48a 5 1.17a

Jarak tanam (cm x cm) 15 x 10 1.54a 20 x 10 1.41a 25 x 10 1.34a

BK Batang (gram/rumpun)

Umur bibit (MSS) 3 1.09b 4 1.81ab 5 2.27a

Jarak tanam (cm x cm) 15 x 10 1.72a 20 x 10 1.82a 25 x 10 1.62a

BK Akar (gram/rumpun)

Umur bibit (MSS) 3 0.27b 4 0.93ab 5 2.15a

Jarak tanam (cm x cm) 15 x 10 0.94a 20 x 10 1.09a 25 x 10 1.32a

BK Malai (gram/rumpun)

Umur bibit (MSS) 3 0.45b 4 1.09b 5 2.56a

Jarak tanam (cm x cm) 15 x 10 1.26a 20 x 10 1.45a 25 x 10 1.40a

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

Tabel 7 menunjukkan bahwa bobot kering batang, akar dan malai tertinggi

terdapat pada umur bibit 5 MSS yaitu 2.27 gram, 2.15 gram dan 2.56 gram. Bobot

kering daun pada semua perlakuan umur bibit menunjukkan tidak adanya

perbedaan yang nyata diantara ketiganya akan tetapi pada Tabel 7 terlihat bahwa

umur bibit 3 MSS mempunyai berat kering daun yang lebih tinggi dari dua umur

bibit lainnya yaitu sebesar 1.63 gram. Hal ini diduga contoh tanaman destruktif

yang diambil pada umur bibit 3 MSS kebanyakan jumlah daunnya masih utuh

sedangkan pada umur bibit yang lain jumlah daun sudah berkurang akibat dari

daun yang menguning atau mengering karena malainya sudah masak.

Bibit yang berumur 5 MSS mempunyai bobot kering batang, akar dan

malai paling tinggi dikarenakan jumlah daun yang dihasilkan lebih banyak

Page 32: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

sehingga hasil fotosintat juga akan banyak, dan fotosintat tersebut digunakan

untuk memproduksi malai. Pada awal penanaman, bibit 5 MSS sudah mempunyai

akar yang lebih banyak dan akar ini terus berkembang seiring dengan

pertumbuhan tanaman. Bobot kering batang yang tinggi disebabkan jumlah

anakan tanaman dengan umur bibit 5 MSS lebih banyak dari kedua umur bibit

lainnya.

Pada perlakuan jarak tanam untuk semua peubah bobot kering yang

diamati terlihat tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hal ini

disebabkan jarak tanam tidak berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun,

jumlah anakan dan jumlah anakan produktif sehingga menyebabkan bobot kering

daun, batang, akar dan malai juga tidak berpengaruh nyata.

Hasil dan Komponen Hasil

Tanaman buru hotong mulai dapat dipanen pada minggu 9 MST untuk

umur bibit 5 MSS dan minggu 12 MST untuk umur bibit 4 MSS dan 3 MSS.

Panen ditandai dengan masak kuning yaitu biji dan daun sudah mulai kekuningan

dan mengering. Akan tetapi, ada beberapa malai yang masih berwarna agak

kehijauan sudah dipanen karena jika dibiarkan sampai benar-benar masak

ditakutkan bijinya akan dimakan oleh burung.

Panen dilakukan dengan cara memotong tangkai malai dengan

menggunakan gunting atau silet. Panen dilakukan secara tidak serempak untuk

seluruh petak perlakuan karena masaknya malai tidak bersamaan.

Jumlah Anakan Produktif

Jumlah anakan produktif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

hasil panen. Jumlah anakan produktif dapat diindikasikan dengan jumlah malai

yang terdapat pada suatu tanaman.

Jumlah anakan produktif pada saat panen, yang diperhitungkan pada 11

MST untuk ketiga umur panen tidak dipengaruhi oleh umur bibit maupun jarak

tanam (Tabel 8) walaupun jumlah anakan dari tanaman dengan umur bibit 5 MSS

lebih banyak (Tabel 6). Hal ini disebabkan tidak semua anakan bermalai atau

Page 33: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

terdapat anakan yang terlambat tumbuh sehingga mengakibatkan adanya

kompetisi dalam menggunakan asimilat.

Tabel 8. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Jumlah Anakan Produktif per Rumpun Tanaman

Perlakuan Umur (MST) 7 MST 8 MST 10 MST* 11 MST*

Umur bibit (MSS) 3 0.00b 0.00b 1.69a 2.07a 4 0.00b 0.00b 1.83a 2.21a 5 2.09a 2.70a 2.70b 2.70a

Rata-rata 0.70 0.90 2.07 2.33 Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 0.72a 0.92a 2.04a 2.26a 20 x 10 0.69a 0.93a 2.27a 2.53a 25 x 10 0.68a 0.84a 1.91a 2.19a

Rata-rata 0.70 0.90 2.07 2.33 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji

DMRT α=0,05 (0.00) : Tanaman belum bermalai * : Data 5 MSS menggunakan data pada 8 MST

Panjang Malai

Jarak tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap panjang malai.

Panjang malai dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan umur bibit (Tabel 9).

Tabel 9. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Panjang Malai per Rumpun Tanaman

Perlakuan Panjang malai (cm) Umur bibit (MSS)

3 12.30ab 4 13.03a 5 11.42b

Rata-rata 12.25Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 12.49a 20 x 10 12.13a 25 x 10 12.13a

Rata-rata 12.25 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji

DMRT α=0,05

Panjang malai yang terpanjang pada perlakuan umur bibit terdapat pada

umur bibit 4 MSS yaitu 13.03 cm yang berbeda nyata dengan umur bibit 5 MSS

tetapi tidak berbeda nyata dengan umur bibit 3 MSS. Hal ini disebabkan pada

umur bibit 4 MSS jumlah malai tidak terlalu banyak (Tabel 8) sehingga

pembagian asimilat lebih efisien, selain itu Vergara (1995) menyatakan bahwa

anakan yang terbentuk pada stadia pertumbuhan vegetatif, yang lebih cepat

Page 34: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

berbunga biasanya menghasilkan malai yang kecil.

Perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh terhadap panjang malai. Hal ini

berarti variasi jarak tanam 15 cm x 10 cm, 20 cm x 10 cm dan 25 cm x 10 cm

akan menghasilkan panjang malai yang hampir sama. Hal ini disebabkan tanaman

hotong memiliki anakan yang sedikit (Tabel 8) sehingga ruang tumbuh malai

lebih luas dan malai tidak bersinggungan dengan tanaman tetangga.

Bobot Malai dan Bobot Biji Per Rumpun

Bobot malai dan bobot biji per rumpun diukur pada saat panen sebelum

proses pengeringan. Bobot malai per rumpun dipengaruhi secara nyata oleh umur

bibit, sedangkan pada perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh nyata. Umur bibit

dan jarak tanam tidak berpengaruh secara nyata terhadap bobot biji per rumpun

(Tabel 10).

Tabel 10. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Rumpun Tanaman

Perlakuan Peubah Rendemen (%) Kadar air

biji (%)** Bobot malai per rumpun

Bobot biji per rumpun*

……gram/rumpun….. Umur bibit (MSS)

3 1.07a 0.66a 61.68a 16.18a 4 1.03ab 0.62a 60.19a 18.81a 5 0.83b 0.53a 63.86a 15.40a

Jarak tanam (cm x cm)

15 x 10 0.95a 0.61a 64.21a 17.58a 20 x 10 0.98a 0.61a 62.24a 15.17a 25 x 10 1.00a 0.61a 61.00a 17.65a

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

* : Dikonversi pada KA 13% ** : KA biji saat dirontokkan

Bobot malai dan bobot biji per rumpun tertinggi diperoleh dari tanaman

dengan umur bibit 3 MSS yaitu 1.07 gram dan 0.66 gram walaupun tidak berbeda

nyata dengan dua perlakuan umur bibit lainnya, dengan rendemen 61.68% dan

kadar air 16.18%. Bobot malai per rumpun terendah terdapat pada perlakuan umur

bibit 5 MSS yaitu 0.83 gram dengan rendemen 63.86% dan kadar air 15.40%. Hal

ini disebabkan tanaman dengan bibit yang berumur 5 MSS mempunyai malai

berukuran lebih kecil dibandingkan malai dari tanaman dengan umur bibit 3 MSS

dan 4 MSS seperti terlihat pada peubah panjang malai (Tabel 9).

Page 35: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Pada perlakuan jarak tanam tidak terlihat perbedaan yang nyata antara

jarak tanam 15 cm x 10 cm dengan jarak tanam 20 cm x 10 cm dan 25 cm x 10 cm

yang berarti variasi jarak tanam yang digunakan mempunyai respon yang sama

terhadap bobot malai dan bobot biji per rumpun. Hal ini dikarenakan pada masa

awal penanaman sampai fase pertumbuhan banyak tanaman yang mati sehingga

kompetisi antar tanaman baik dalam unsur hara maupun cahaya tidak terlalu tinggi

yang menyebabkan pembagian hasil fotosintesis untuk pengisian bulir malai

menjadi lebih efisien.

Tabel 11 menunjukkan bahwa interaksi antara umur bibit dan jarak tanam

tidak berpengaruh nyata terhadap bobot malai per rumpun dan bobot biji per

rumpun. Tanaman dengan kombinasi perlakuan umur bibit 3 MSS dengan jarak

tanam 15 cm x 10 cm, tampak menghasilkan bobot malai dan bobot biji per

rumpun tertinggi yaitu 1.14 gram dan 0.76 gram dengan rendemen 66.67%,

walaupun tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan yang lainnya. Hal ini

diduga pada kombinasi umur bibit 3 MSS dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm

bijinya banyak yang bernas.

Tabel 11. Pengaruh Kombinasi Perlakuan Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Rumpun Tanaman. Perlakuan Peubah Rendemen

(%) Kadar air biji (%) Umur bibit

(MSS) Jarak tanam (cm x cm)

Bobot malai per rumpun

Bobot biji per rumpun*

…….gram/rumpun……3 15 x 10 1.14a 0.76a 66.67 6.65 20 x 10 1.05ab 0.66a 62.86 6.46 25 x 10 1.03ab 0.67a 65.05 7.21

4 15 x 10 0.98ab 0.62a 63.27 6.13 20 x 10 1.06ab 0.68a 64.15 6.44 25 x 10 1.06ab 0.70a 66.04 5.67

5 15 x 10 0.73b 0.54a 73.97 5.34 20 x 10 0.84ab 0.58a 69.05 5.67 25 x 10 0.91ab 0.56a 61.54 5.79

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

* : Dikonversi pada KA 13%

Produksi dan Produktivitas

Tabel 12 menunjukkan pengaruh umur bibit dan jarak tanam terhadap

bobot malai per petak dan bobot biji per petak. Data produksi per petak dapat

dilihat pada Tabel 13. Petak percobaan ini mempunyai ukuran 4.1 m x 4.2 m dan

Page 36: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

jarak tanam yang digunakan adalah 15 cm x 10 cm, 20 cm x 10 cm dan 25 cm x

10 cm.

Bobot malai dan bobot biji per petak yang dapat dilihat pada Tabel 12

dipengaruhi umur bibit secara nyata. Jarak tanam tidak mempengaruhi kedua

peubah tersebut.

Tabel 12. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Petak Percobaan

Perlakuan Bobot malai (gram) Bobot biji (gram) Umur bibit (MSS)

3 466.7c 108.78c 4 705.6b 211.72b 5 944.4a 314.33a

Jarak tanam (cm x cm) 15 x 10 666.7a 205.56a 20 x 10 716.7a 209.22a 25 x 10 733.3a 220.05a

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

Bobot malai dan bobot biji tertinggi diperoleh pada perlakuan umur bibit 5

MSS yaitu 944.4 gram dan 314.33 gram per petak. Hal ini disebabkan pada

petakan bibit yang berumur 5 MSS persentase tanaman yang tumbuh lebih banyak

dari perlakuan umur bibit 3 MSS dan 4 MSS. Perlakuan jarak tanam 15 cm x 10

cm tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan jarak tanam 20 cm x 10 cm

dan 25 cm x 10 cm karena perbedaan jarak tanam yang digunakan tidak terlalu

signifikan, hanya jarak tanam antar baris yang berbeda tetapi jarak tanam dalam

baris sama yaitu 10 cm sehingga hasil bobot malai dan bobot biji per petak tidak

berbeda.

Berikut ini adalah cara dan contoh perhitungan untuk produktivitas dari

kombinasi perlakuan umur bibit 3 MSS dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm (Tabel

13) :

Produktivitas = Bobot biji/petak

Luas petak x 10 000 m2

=

136 gram

4.1 m x 4.2 m x 10 000 m2

= 78 977.93 gram/ha

= 78.98 Kg/ha

Page 37: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel 13. Pengaruh Kombinasi Perlakuan Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot Malai dan Bobot Biji per Petak Percobaan Perlakuan Bobot malai

(gram) Bobot biji

(gram) Produktivitas

(Kg/ha)* Umur bibit (MSS)

Jarak tanam (cm x cm)

3 15 x 10 550.0bc 136.00bc 78.98 20 x 10 483.3c 116.67bc 67.75 25 x 10 366.7c 73.67c 42.78

4 15 x 10 483.3c 127.67bc 74.14 20 x 10 566.7bc 173.33bc 100.66 25 x 10 1066.7a 334.15a 194.05

5 15 x 10 966.7ab 353.00a 204.99 20 x 10 1100.0a 337.67a 196.09 25 x 10 766.7abc 252.33ab 146.53

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

* : Dihitung dari produksi biji per petak (gram/petak) termasuk tanaman pinggir

Tabel 13 menunjukkan kombinasi perlakuan umur bibit dan jarak tanam

mempengaruhi secara nyata hasil bobot malai dan bobot biji per petak. Bobot

malai per petak tertinggi dihasilkan oleh kombinasi umur bibit 5 MSS dengan

jarak tanam 20 cm x 10 cm (1100 gram) dan umur bibit 4 MSS dengan jarak

tanam 25 cm x 10 cm (1066.7 gram) walaupun kedua kombinasi perlakuan

tersebut tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan umur bibit 5 MSS

dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm dan umur bibit 5 MSS dengan jarak tanam 25

cm x 10 cm. Bobot biji per petak yang tertinggi dihasilkan pada kombinasi

perlakuan umur bibit 4 MSS dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm, umur bibit 5

MSS dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm, 20 cm x 10 cm dan 25 cm x 10 cm

dengan bobot berturut-turut 334.15 gram, 353 gram, 337.67 gram dan 252.33

gram. Kombinasi perlakuan umur bibit 5 MSS dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm

menghasilkan produktivitas tanaman yang tertinggi yaitu 204.99 Kg/ha. Hal ini

disebabkan pada kombinasi ketiga umur bibit tertinggi lainnya terdapat banyak

malai yang hampa akibat dari biji malai yang telah masak habis dimakan oleh

burung.

Bobot 100 butir biji Pada hasil analisis ragam (Tabel Lampiran 15) dapat dilihat bahwa bobot

100 butir biji tidak dipengaruhi secara nyata oleh umur bibit tetapi dipengaruhi

secara nyata oleh jarak tanam.

Page 38: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel 14. Pengaruh Umur Bibit dan Jarak Tanam terhadap Bobot 100 butir biji Perlakuan Bobot 100 butir biji (gram)

Umur bibit (MSS) 3 0.099a 4 0.099a 5 0.099a

Jarak tanam (cm x cm) 15 x 10 0.098b 20 x 10 0.101a 25 x 10 0.097b

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT α=0,05

Pada Tabel 14 terlihat bahwa rataan bobot 100 butir biji nilainya relatif

sama untuk semua perlakuan walaupun pada jarak tanam tampak berbeda nyata.

Hal ini dikarenakan biji hotong mempunyai ukuran yang sama sehingga tidak

terdapat perbedaan yang mencolok antara bobot 100 butir biji pada perlakuan

yang satu dengan yang lainnya. Hal ini didukung oleh IRRI (1977) yang

menyatakan bahwa sifat berat 100 butir gabah merupakan sifat yang stabil dan

tidak peka terhadap lingkungan.

Perlakuan interaksi antara umur bibit dan jarak tanam pada semua peubah

yang diamati hampir semuanya menunjukkan pengaruh yang tidak nyata. Hanya

pada bobot malai per petak dan bobot biji per petak yang menunjukkan adanya

pengaruh interaksi dari dua perlakuan tersebut. Hal ini diduga pada saat percobaan

dilakukan sering turun hujan lebat (Tabel Lampiran 2) sehingga menyebabkan

beberapa tanaman menjadi rebah. Selain itu rendahnya kandungan unsur hara

pada tanah lahan percobaan (Tabel Lampiran 1) menyebabkan kondisi pertanaman

tidak optimal.

Page 39: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Persentase tumbuh bibit yang paling tinggi terdapat pada tanaman hotong

yang berumur 5 MSS yaitu sebanyak 72.83%. Pertumbuhan vegetatif dari

tanaman buru hotong yang terbaik dihasilkan dari bibit yang berumur 5 MSS.

Jarak tanam tidak berpengaruh pada sebagian besar pertumbuhan vegetatif kecuali

pada minggu-minggu tertentu seperti minggu ke 4 – 8 MST pada tinggi tanaman,

minggu 4 MST dan 6 MST pada jumlah daun dan minggu 6 MST pada jumlah

anakan.

Kombinasi perlakuan yang dapat menghasilkan produktivitas tanaman

buru hotong yang tinggi terdapat pada kombinasi perlakuan umur bibit 4 MSS

dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm atau kombinasi bibit yang berumur 5 MSS

dengan jarak tanam 15 cm x 10 cm dan 20 cm x 10 cm dengan produktivitas

masing-masing 194.05 Kg/ha, 204.99 Kg/ha dan 196.09 Kg/ha. Nilai tersebut

masih sangat rendah bila dibandingkan dengan yang dicapai dari daerah asalnya

(Pulau Buru, Maluku) yang bisa mencapai kurang lebih 800 Kg/ha yang ditanam

dengan cara tanam langsung.

Saran

Mengingat rendahnya persentase bibit yang tumbuh dengan cara pindah

tanam, sebaiknya penanaman hotong di lahan kering tetap dilakukan dengan cara

tebar benih langsung (Direct planting).

Page 40: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. H. Hj. Ag. 2004. Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian Berbagai Dosis Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Varietas Gajah. Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Baker, R. D. 2003. Millet Production. Cooperative Extention Service. College of Agriculture and Home Economics of New Mexico State University. USA. http://lubbock.tamu.edu/othercorps/docs/nmsumilletprod.html

Dassanayake, M. D. 1994. A Revised Handbook of The Flora of Ceylon. Vol. VIII. http://www.hear.org/pier/index.html

Gomez, K. A. and A. A. Gomez. 1984. Procedurs of Agricultural Research. John Wiley and Sons. New York. 526p.

Harjadi, S. S. 1996. Pengantar Agronomi. Penerbit Gramedia Jakarta.

Hasbullah, R., Sutrisno, dan S. Herodian. 2003. Teknologi Pengolahan Hermada dalam Rangka Diversifikasi Usahatani Hermada. Makalah Lokakarya Pengembangan Hermada. Hotel Indonesia. Jakarta. 6 – 7 Oktober 2003.

IRRI. 1977. Varetal Screening. p 75 – 92. Annual Reporter for 1976. IRRI. Los Banos, Philippines.

Naibaho, K. 2006. Pengaruh Jarak Tanam dan Pemupukan N Lewat Daun Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Pada Budidaya Jenuh Air. Skripsi. Program Studi Agronomi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Mimbar, S. M. 1990. Pengaruh Jarak Tanam, Jumlah Tanaman/Rumpun, dan Kerapatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau Merak. AGRIVITA. 13 (I) : 24-26.

Moss, J. D. and H. J. Mack. 1979. Effect of Plant Density and Nitrogen Fertilizer on Sweet Corn. Hortscience 14 (2) : 176-177.

Muhammad, H., M. Januwati, dan M. Iskandar. 1993. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Produksi Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Vol. 2 (3) : 13-14.

Oelke, E. A, E. S. Oplinger, D. H. Putnam, B. R. Durgan, J. D. Doll, and D. J. Undersander. 1990. Millets. Dept of Agronomy and Plant Genetics, University of Minnesota, St. Paul and Dept of Agronomy, College of Agricultural and Life Sciences and Cooperative Extension Service, University of Wisconsin-Madison.

Prakoso, W. G. 2006. Kajian Metode Tanam Pada Budidaya Tanaman Hotong Buru. Skripsi. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Page 41: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Sahila, L. 2006. Evaluasi Karakter Agronomi Beberapa Populasi Padi Gogo (Oryza sativa L.) Generasi F4 Hasil Silang Ganda. Skripsi. Program Studi Agronomi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Siregar, H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. PT. Sastra Hudaya. Bogor.

Splittstoesser, W. E. 1990. Vegetable Growing Handbook : Organic and Tradisional Method. 3rd Ed. Van Nostrand Reinhold Publishing. New York. USA. 362p.

Suminarti, N. E. 2000. Pengaruh Jarak Tanam dan Defoliasi Daun Terhadap Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Bisma. Habitat. Vol. 11 (110) :

58-64.

Supriyadi, H., Syrahmat dan Komarudin. 1986. Tumbuh Respon Kacang Tanah Terhadap Kerapatan Populasi dan Zat Penghambat. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan. Palawija. Vol. (1) : 160 – 165. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

Tim Pengembangan Buru Hotong. 2006. Pengembangan Buru Hotong Untuk Menunjang Ketahanan Pangan Nasional. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Vergara, B. S. 1985. A Farmer Primer Growing Upland Rice. IRRI. Los Banos. 219p.

Vergara, B. S. 1995. Petunjuk Bercocok Tanam Padi. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan. Proyek Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan. Bogor. 221 hal.

Page 42: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

Page 43: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah Tempat Percobaan

Hasil Analisis Kandungan dalam Kg/ha

Keterangan

Tekstur tanah liat : Pasir 8.01% Debu 21.62% Liat 70.37% pH 4.70 Masam C-org 1.26% 302.4 Sangat Rendah N-total 0.15% 36 Rendah P 9.0 ppm 21.6 Sangat rendah Ca 2.15 me/100g 1 032 Sedang Mg 0.60 me/100g 172.8 Sedang K 0.21 me/100g 196.56 Sedang Na 0.13 me/100g 71.76 Rendah KTK 10.80 me/100g Rendah H 0.27 me/100g 6.48 Sedang Fe 2.20 ppm 5.28 Rendah Cu 2.20 ppm 5.28 Tinggi Zn 1.20 ppm 2.88 Tinggi Mn 38.92 ppm 93.41 Tinggi Sumber: Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya

Lahan Fakultas Pertanian IPB

Berikut ini adalah cara konversi perhitungan kandungan Ca dalam Kg/ha dengan asumsi bobot tanah 2.4 x 106 :

Ca = 2.15 me/100g = Bobot Atom Ca

Valensi Ca x 2.15 me/100g

= 40 2 x 2.15 me/100g

= 43 mg/100g x 10 = 430 ppm

(mg/Kg)

Ca = 430 mg/Kg x (2.4 x 106 Kg/ha) = 1 032 x 106

mg/ha

= 1 032 Kg/ha Tabel Lampiran 2. Data Cuaca Selama Penelitian

Bulan Temperatur (ºC)

Lembab Nisbi (%)

Hari Hujan Curah Hujan (mm/bulan)

Februari 25.1 90 18 611 Maret 25.7 86 24 276 April 25.8 85 29 473 Mei 26.0 86 19 198 Juni 25.6 83 21 274

Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Darmaga 2007

Page 44: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 3. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Persentase Bibit Tumbuh di Lapang

SK db JK KT F hitung Pr>F KK UL 2 198.290 99.145 0.57 0.5767 29.24 U 2 10978.014 5489.007 31.55 0.0001** J 2 560.099 280.049 1.61 0.2307 U*J 4 1260.624 315.156 1.81 0.1760 Galat 16 2783.684 173.980 Total 26 15780.710 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Tinggi Tanaman

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

4 MST UL 2 43.940 21.970 1.67 0.2199 12.97 U 2 5815.327 2907.663 220.65 0.0001** J 2 100.616 50.308 3.82 0.0441* U*J 4 27.284 6.821 0.52 0.7240 Galat 16 210.840 13.178 Total 26 6198.007

5 MST UL 2 51.802 25.901 1.01 0.3863 13.15 U 2 9750.549 4875.274 190.10 0.0001** J 2 291.807 145.903 5.69 0.0136* U*J 4 31.871 7.968 0.31 0.8666 Galat 16 410.338 25.646 Total 26 10536.367

6 MST UL 2 214.827 107.414 2.76 0.0935 11.28 U 2 12187.450 6093.725 156.51 0.0001** J 2 880.299 440.149 11.30 0.0009** U*J 4 116.621 29.156 0.75 0.5730 Galat 16 622.953 38.935 Total 26 14022.150

7 MST UL 2 826.845 413.423 2.97 0.0802 16.38 U 2 8196.254 4098.127 29.40 0.0001** J 2 1476.499 738.249 5.30 0.0172* U*J 4 335.348 83.837 0.60 0.6670 Galat 16 2230.208 139.388 Total 26 13065.154

8 MST UL 2 894.059 447.029 1.94 0.1758 18.16 U 2 3685.947 1842.974 8.01 0.0039** J 2 1750.134 875.067 3.80 0.0446* U*J 4 437.721 109.430 0.48 0.7533 Galat 16 3683.375 230.211 Total 26 10451.236

9 MST UL 2 565.227 282.613 0.73 0.4995 20.66 U 2 1555.607 777.803 2.00 0.1684 J 2 1204.087 602.043 1.54 0.2436 U*J 4 502.247 125.562 0.32 0.8590 Galat 16 6236.340 389.771 Total 26 10063.507

Page 45: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Tinggi Tanaman (lanjutan)

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

10 MST UL 2 206.562 103.281 0.21 0.8109 21.52 U 2 1533.949 766.974 1.58 0.2371 J 2 856.427 428.213 0.88 0.4338 U*J 4 350.104 87.526 0.18 0.9455 Galat 16 7783.098 486.444 Total 26 10730.140

11 MST UL 2 115.476 57.738 0.12 0.8885 21.51 U 2 1824.703 912.351 1.88 0.1845 J 2 843.605 421.803 0.87 0.4379 U*J 4 285.539 71.385 0.15 0.9616 Galat 16 7757.817 484.864 Total 26 10827.141

Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Daun Tanaman

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

4 MST UL 2 13.401 6.700 2.37 0.1257 16.11 U 2 546.472 273.236 96.54 0.0001** J 2 24.401 12.200 4.31 0.0318* U*J 4 18.786 4.696 1.66 0.2084 Galat 16 45.286 2.830 Total 26 648.345

5 MST UL 2 29.632 14.816 1.92 0.1782 23.03 U 2 734.801 367.400 47.73 0.0001** J 2 10.832 5.416 0.70 0.5095 U*J 4 26.848 6.712 0.87 0.5021 Galat 16 123.155 7.697 Total 26 925.267

6 MST UL 2 48.412 24.206 2.32 0.1307 23.04 U 2 573.523 286.761 27.45 0.0001** J 2 86.294 43.147 4.13 0.0358* U*J 4 29.353 7.338 0.70 0.6016 Galat 16 167.135 10.446 Total 26 904.716

7 MST UL 2 1.696 0.848 0.05 0.9508 27.36 U 2 280.007 140.003 8.36 0.0033** J 2 105.982 52.991 3.16 0.0695 U*J 4 47.844 11.961 0.71 0.5942 Galat 16 267.898 16.744 Total 26 703.427

8 MST UL 2 2.379 1.189 0.06 0.9403 25.63 U 2 172.134 86.067 4.47 0.0287* J 2 118.056 59.028 3.07 0.0746 U*J 4 64.024 16.006 0.83 0.5246 Galat 16 307.981 19.249 Total 26 664.574

Page 46: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Daun Tanaman (lanjutan)

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung Pr>F KK

9 MST UL 2 51.747 25.874 1.08 0.3639 27.87 U 2 120.956 60.478 2.52 0.1120 J 2 74.139 37.069 1.54 0.2438 U*J 4 44.639 11.160 0.46 0.7607 Galat 16 384.219 24.014 Total 26 675.701

10 MST UL 2 50.309 25.154 0.83 0.4558 29.39 U 2 56.269 28.134 0.92 0.4173 J 2 21.882 10.941 0.36 0.7038 U*J 4 33.429 8.357 0.27 0.8902 Galat 16 487.458 30.466 Total 26 649.347

11 MST UL 2 62.347 31.174 1.45 0.2647 28.59 U 2 237.099 118.549 5.50 0.0152 J 2 38.599 19.299 0.90 0.4281 U*J 4 50.161 12.540 0.58 0.6803 Galat 16 344.959 21.560 Total 26 733.165

Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,0

Tabel Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Anakan Tanaman

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

4 MST UL 2 0.490 0.245 2.22 0.1409 17.82 U 2 1.632 0.816 7.40 0.0053** J 2 0.414 0.207 1.88 0.1851 U*J 4 0.304 0.076 0.69 0.6102 Galat 16 1.764 0.110 Total 26 4.603

5 MST UL 2 0.767 0.384 3.52 0.0542 17.12 U 2 2.643 1.321 12.11 0.0006** J 2 0.463 0.231 2.12 0.1523 U*J 4 0.197 0.049 0.45 0.7700 Galat 16 1.746 17.119 Total 26 5.816

6 MST UL 2 0.767 0.384 2.83 0.0889 16.89 U 2 6.352 3.176 23.39 0.0001** J 2 1.621 0.810 5.97 0.0116* U*J 4 1.168 0.292 2.15 0.1215 Galat 16 2.173 0.136 Total 26 12.081

7 MST UL 2 0.349 0.174 0.43 0.6600 23.69 U 2 9.736 4.868 11.90 0.0007** J 2 1.376 0.688 1.68 0.2174 U*J 4 1.676 0.419 1.02 0.4247 Galat 16 6.544 0.409 Total 26 19.680

Page 47: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Anakan Tanaman (lanjutan)

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung Pr>F KK

8 MST UL 2 0.361 0.180 0.43 0.6605 21.25 U 2 10.787 5.394 12.73 0.0005** J 2 0.181 0.090 0.21 0.8102 U*J 4 2.895 0.724 1.71 0.1974 Galat 16 6.779 0.424 Total 26 21.003

9 MST UL 2 1.445 0.723 1.59 0.2341 22.60 U 2 11.423 5.711 12.58 0.0005** J 2 0.010 0.005 0.01 0.9895 U*J 4 2.421 0.605 1.33 0.3002 Galat 16 7.261 0.454 Total 26 22.561

10 MST UL 2 0.062 0.031 0.05 0.9474 24.00 U 2 7.202 3.601 6.28 0.0097** J 2 0.336 0.168 0.29 0.7503 U*J 4 2.889 0.722 1.26 0.3265 Galat 16 9.178 0.574 Total 26 19.667

11 MST UL 2 0.436 0.218 0.45 0.6464 22.39 U 2 7.832 3.916 8.05 0.0038** J 2 0.472 0.236 0.48 0.6245 U*J 4 2.910 0.728 1.50 0.2503 Galat 16 7.784 0.486 Total 26 19.434

Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 7. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Kering Bahan Tanaman

Berat Kering

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

Daun UL 2 2.016 1.008 1.96 0.1734 50.02 U 2 0.989 0.494 0.96 0.4036 J 2 0.190 0.095 0.18 0.8332 U*J 4 0.745 0.186 0.36 0.8321 Galat 16 8.234 0.516 Total 26 12.173

Batang UL 2 8.593 4.296 4.84 0.0227 54.56 U 2 6.281 3.140 3.54 0.0534* J 2 0.181 0.090 0.10 0.9038 U*J 4 7.053 1.763 1.99 0.1451 Galat 16 14.198 0.887 Total 26 36.305

Page 48: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 7. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Kering Bahan Tanaman (lanjutan)

Berat Kering

SK db JK KT F hitung Pr>F KK

Akar UL 2 1.928 0.964 0.59 0.5634 113.38 U 2 16.365 8.183 5.05 0.0200* J 2 0.673 0.337 5.05 0.8147 U*J 4 5.438 1.359 0.84 0.5205 Galat 16 25.933 1.621 Total 26 50.337

Malai UL 2 4.952 2.476 1.72 0.2102 87.29 U 2 21.156 10.578 7.36 0.0054** J 2 0.176 0.088 0.06 0.9409 U*J 4 3.423 0.856 0.60 0.6712 Galat 16 23.004 1.438 Total 26 52.710

Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Anakan Produktif Tanaman

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

7 MST UL 2 0.070 0.045 0.82 0.4565 33.50 U 2 26.181 13.090 240.64 0.0001** J 2 0.010 0.005 0.09 0.9157 U*J 4 0.019 0.005 0.09 0.9848 Galat 16 0.871 0.054 Total 26 27.170

8 MST UL 2 0.202 0.101 2.34 0.1283 23.09 U 2 43.740 21.870 506.32 0.0001** J 2 0.042 0.021 0.49 0.6223 U*J 4 0.084 0.021 0.49 0.7440 Galat 16 0.691 0.0432 Total 26 44.760

10 MST

UL

2

0.410

0.205

0.64

0.5405

27.28

U 2 5.383 2.691 8.40 0.0032** J 2 0.581 0.290 0.91 0.4236 U*J 4 0.415 0.104 0.32 0.8579 Galat 16 5.124 0.320 Total 26 11.912

Page 49: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Jumlah Anakan Produktif Tanaman (lanjutan)

Umur Tanaman

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

11 MST UL 2 0.636 0.318 0.76 0.4821 27.75 U 2 1.983 0.991 2.38 0.1244 J 2 0.601 0.300 0.72 0.5013 U*J 4 0.208 0.052 0.12 0.9713 Galat 16 6.664 0.416 Total 26 10.092

Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 9. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Panjang Malai Tanaman

SK db JK KT F hitung Pr>F KK UL 2 2.506 1.253 0.66 0.5311 11.25 U 2 11.661 5.831 3.06 0.0747 J 2 0.756 0.378 0.20 0.8218 U*J 4 2.128 0.532 0.28 0.8869 Galat 16 30.439 1.902 Total 26 47.489 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01 Tabel Lampiran 10. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan

Kombinasinya terhadap Bobot Malai per Rumpun SK db JK KT F hitung Pr>F KK UL 2 0.045 0.022 0.52 0.6053 21.14 U 2 0.308 0.154 3.56 0.0525* J 2 0.014 0.007 0.17 0.8479 U*J 4 0.071 0.018 0.41 0.7985 Galat 16 0.691 0.043 Total 26 1.129 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Page 50: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 11. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Biji per Rumpun

SK db JK KT F hitung Pr>F KK UL 2 0.026 0.013 0.46 0.6376 26.02 U 2 0.095 0.048 1.71 0.2120 J 2 0.0002 0.0001 0.00 0.9965 U*J 4 0.036 0.009 0.32 0.8587 Galat 16 0.446 0.028 Total 26 0.603 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 12. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Malai per Petak

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

UL 2 43888.889 21944.444 0.40 0.6739 33.01 U 2 1027222.222 513611.111 9.47 0.0019** J 2 21666.667 10833.333 0.20 0.8210 U*J 4 796111.111 199027.778 3.67 0.0264* Galat 16 867777.778 54236.111 Total 26 2756666.667 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 13. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot Biji per Petak

SK db JK KT F hitung

Pr>F KK

UL 2 14803.416 7401.708 1.27 0.3083 36.11 U 2 190139.042 95069.521 16.28 0.0001** J 2 1022.154 511.077 0.09 0.9166 U*J 4 93317.098 23329.275 4.00 0.0196* Galat 16 93422.553 5838.910 Total 26 392704.263 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Page 51: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

Tabel Lampiran 14. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Kadar Air Biji Tanaman

SK db JK KT F hitung Pr>F KK UL 2 1.841 0.920 1.52 0.2492 12.66 U 2 6.265 3.132 5.17 0.0186* J 2 0.172 0.086 0.14 0.8691 U*J 4 1.965 0.491 0.81 0.5369 Galat 16 9.702 0.606 Total 26 19.944 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

Tabel Lampiran 15. Analisis Ragam Pengaruh Umur Bibit, Jarak Tanam dan Kombinasinya terhadap Bobot 100 Butir Biji

SK db JK KT F hitung Pr>F KK UL 2 0.000 0.000 2.09 0.1566 2.03 U 2 0.000 0.000 0.17 0.8426 J 2 0.000 0.000 11.49 0.0008** U*J 4 0.000 0.000 1.25 0.3288 Galat 16 0.000 0.000 Total 26 0.000 Keterangan : * : berbeda nyata pada α=0,05 ** : berbeda nyata pada α=0,01

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 52: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

 

Gambar Lampiran 1. Petak Persemaian Umur 2 Minggu

 

 

 

Gambar Lampiran 2. Bibit Hasil Persemaian

 

 

 

Page 53: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

 

Gambar Lampiran 3. Lahan Petak Percobaan

 

 

 

Gambar Lampiran 4. Kegiatan Panen

 

 

Page 54: PENGARUH UMUR BIBIT DAN JARAK TANAM …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/44889/A08rnu1.pdf · kepada penulis sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. ...

 

Gambar Lampiran 5. Malai Tanaman