PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN...

202
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS SRI-KEHATI PERIODE 2012-2017) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Yunita Anggraini NIM: 11150810000050 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN...

Page 1: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR

KEPEMILIKAN DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI

INDEKS SRI-KEHATI PERIODE 2012-2017)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Yunita Anggraini

NIM: 11150810000050

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

ii

Page 3: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

iii

Page 4: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

iv

.

Page 5: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

v

Page 6: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama lengkap : Yunita Anggraini

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 05 Oktober 1997

3. Alamat : Jl. Cendrawasih Gg.

Musholla

No. 29 Rt 02 RW 11

Kelurahan Cipayung,

Kecamatan Ciputat, Kota

Tangerang Selatan, Banten

4. Agama : Islam

5. Nama Ayah : Katiyo

6. Nama Ibu : Mulyanah

7. Telepon : 0813-8220-4147

8. E-mail : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 1 Kebon Duren : Tahun 2003 – 2009

2. SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan : Tahun 2009 – 2012

3. SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan : Tahun 2012 – 2015

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2015 – 2019

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (2016 – 2017)

2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (2017 – 2018)

Page 7: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ilaahi Rabbi Allah SWT, atas

berkat Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

dan juga Salam semoga senantiasa sampai kepada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarganya, para sahabatnya, dan juga kepada umatnya.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity Terhadap Kinerja

Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus

Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks SRI-KEHATI Periode 2012-2017)”.

Pencapaian ini tidak lepas kaitannya dengan banyak pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dalam

kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua, Ayahanda Katiyo dan Ibunda Mulyanah serta Adik tercinta

Andini Dwi Cahyani yang telah memberikan kasih sayang, dukungan moral

maupun materil, nasihat, motivasi dan doa yang tidak pernah putus untuk

keberhasilan dan kebahagiaan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., MA. selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP. selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam berbagai kebijakan demi

kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

4. Ibu Murdiyah Hayati S.Kom., M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 8: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

viii

5. Ibu Amalia, M.S.M. selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Dr. Pudji Astuty, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan nasihat, arahan, dan masukkan yang sangat berharga selama

penelitian dan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan wawasan dan

ilmu yang berharga dan bermanfaat bagi penulis.

8. Teman-teman seperjuangan di kelas Manajemen Keuangan yang telah

memberikan kenangan manis selama perkuliahan dan tidak dapat penulis

sebutkan sau-persatu.

9. Seluruh teman angkatan Manajemen 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Teman-teman Motivasiqueh Diana Maulidia, Siti Mega Murdiana, Shahara

Putri Gusevi, dan Alfi Ubaidillah yang selalu menghibur, dan senantiasa

membantu penulis setiap harinya.

11. Teman-teman bertukar cerita Nurhasanah, Kirana Riel Putri Dewangga, Farah

Kusuma Dhanaya, Anggi Novriyanisti yang senantiasa mendengarkan keluh

kesah penulis selama pembuatan skripsi ini.

12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang

akan datang. Semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan

dapat dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian yang sejenis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 08 Juli 2019

(Yunita Anggraini)

Page 9: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

ix

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of firm size, ownership structure, and

growth opportunity on company performance and analyze the indirect effect of firm

size, ownership structure, and growth opportunity on company performance with

capital structure as an intervening variable. This research used 16 companies listed

in the SRI-KEHATI Index during the period 2012-2017 as the sample. Data is

collected based on annual reports and company financial statements. Partial Least

Square (PLS) is used as a method to analyze data that has been obtained. The

results of the research indicate that the firm size, ownership structure, and growth

opportunity have a significant effect on capital structure. Firm size, and ownership

structure does not affect company performance while growth opportunity has a

significant effect on company performance. For indirect testing, it is evident that

firm size, ownership structure, and growth opportunity indirectly influence the

performance of companies through capital structure as an intervening variables.

Keywords: Firm Size, Ownership Structure, Growth Opportunity, Capital

Structure, Company Performance

Page 10: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

x

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan,

struktur kepemilikan, dan growth opportunity terhadap kinerja perusahaan serta

menganalisis pengaruh tidak langsung ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

dan growth opportunity terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal sebagai

variabel intervening. Penelitian ini menggunakan 16 perusahaan yang terdaftar

dalam Indeks SRI-KEHATI selama periode 2012-2017 sebagai sampel penelitian.

Data dikumpulkan berdasarkan laporan tahunan serta laporan keuangan

perusahaan. Partial Least Square (PLS) digunakan sebagai metode untuk

menganalisa data yang telah diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth opportunity berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan, dan struktur kepemilikan

tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sedangkan growth opportunity

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Untuk pengujian tidak

langsung, terbukti bahwa ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth

oportunity berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan melalui

struktur modal sebagai variabel intervening.

Kata kunci: Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Growth Opportunity,

Struktur Modal, Kinerja Perusahaan

Page 11: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

ABSTRAK ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 16

C. Batasan Masalah...................................................................................... 17

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 17

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 19

A. Landasan Teori ........................................................................................ 19

1. Manajemen Keuangan ....................................................................... 19

2. Teori Keagenan ................................................................................. 23

3. Masalah Keagenan (Agency Problem) .............................................. 24

4. Kinerja Perusahaan............................................................................ 25

5. Struktur Modal .................................................................................. 29

6. Ukuran Perusahaan............................................................................ 36

7. Struktur Kepemilikan ........................................................................ 37

8. Growth Opportunity .......................................................................... 41

B. Keterkaitan Antar Variabel ..................................................................... 44

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal .................. 44

Page 12: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

xii

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ........... 44

3. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal .............. 45

4. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan ....... 47

5. Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Struktur Modal ................ 47

6. Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Kinerja Perusahaan.......... 48

7. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan .................. 49

8. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan

Melalui Struktur Modal ..................................................................... 50

9. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan

Melalui Struktur Modal ..................................................................... 51

10. Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Kinerja Perusahaan

Melalui Struktur Modal ..................................................................... 52

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 53

D. Kerangka Berpikir ................................................................................... 76

E. Hipotesis .................................................................................................. 77

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 78

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 78

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 79

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 81

1. Jenis Data .......................................................................................... 81

2. Sumber Data ...................................................................................... 82

D. Metode Analisis Data .............................................................................. 82

1. Uji Statistik Deskriptif ...................................................................... 82

2. Partial Least Square (PLS) ............................................................... 83

3. Analisis Hipotesis ............................................................................. 93

E. Operasional Variabel ............................................................................... 93

1. Variabel Independen ......................................................................... 93

2. Variabel Intervening.......................................................................... 95

3. Variabel Dependen ............................................................................ 96

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 99

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 99

B. Hasil Pengujian ....................................................................................... 114

Page 13: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

xiii

1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 115

2. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) ................................... 131

3. Pengujian Model Struktural (Inner Model) ....................................... 135

4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 139

C. Pembahasan ............................................................................................. 145

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 155

A. Simpulan ................................................................................................. 155

B. Saran ........................................................................................................ 159

C. Implikasi .................................................................................................. 160

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 162

LAMPIRAN ....................................................................................................... 172

Page 14: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Hasil Penilaian PROPER Tahun 2012-2017 ................................... 4

Tabel 1.2. Return On Asset Perusahaan yang Terdaftar di Indeks

SRI-KEHATI 2012-2017 ............................................................... 9

Tabel 1.3. Return On Equity Perusahaan yang Terdaftar di Indeks

SRI-KEHATI 2012-2017 ................................................................ 10

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 53

Tabel 3.1. Kriteria Penentuan Sampel ............................................................. 80

Tabel 3.2. Daftar Sampel Penelitian ................................................................ 81

Tabel 3.3. Model Persamaan Struktural Variabel Penelitian ........................... 88

Tabel 3.4. Operasional Variabel....................................................................... 98

Tabel 4.1. Nilai Total Aset Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 .......................................................................... 117

Tabel 4.2. Nilai Kepemiilikan Manajerial (KM) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 .......................................................................... 119

Tabel 4.3. Nilai Market Value Asset to Book Value Asset (MVA/BVA)

Masing-Masing Perusahaan Periode 2012-2017 ............................ 121

Tabel 4.4. Nilai Market Value Equity to Book Value Equity (MVE/BVE)

Masing-Masing Perusahaan Periode 2012-2017 ............................. 122

Tabel 4.5. Nilai Debt to Asset Ratio (DAR) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 .......................................................................... 124

Tabel 4.6. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 .......................................................................... 126

Tabel 4.7. Nilai Return On Asset (ROA) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 .......................................................................... 128

Tabel 4.8. Nilai Return On Equity (ROE) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 .......................................................................... 130

Tabel 4.9. Nilai Outer Loading Indikator ........................................................ 131

Tabel 4.10. Nilai Average Variance Extracted (AVE) ...................................... 132

Tabel 4.11. Nilai Discriminant Validity (Cross Loading) Indikator .................. 133

Tabel 4.12. Nilai Cronbach Alpha dan Composite Reliability........................... 134

Tabel 4.13. Nilai R-Square................................................................................. 136

Page 15: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

xv

Tabel 4.14. Nilai Path Coefficients .................................................................... 139

Tabel 4.15. Nilai Specific Indirect Effects ......................................................... 143

Page 16: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Tren Peringkat PROPER Tahun 2012-2017 .................................. 5

Gambar 1.2. Pergerakan Harga Saham Indeks SRI-KEHATI ............................ 7

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 76

Gambar 3.1. Model Diagram Jalur Penelitian ..................................................... 86

Gambar 4.1. Nilai Total Aset Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 ......................................................................... 116

Gambar 4.2. Nilai Kepemiilikan Manajerial (KM) Masing-Masing

Perusahaan Periode 2012-2017 ...................................................... 118

Gambar 4.3. Nilai Market Value Asset to Book Value Asset (MVA/BVA)

Masing-Masing Perusahaan Periode 2012-2017 ............................ 120

Gambar 4.4. Nilai Market Value Equity to Book Value Equity (MVE/BVE)

Masing-Masing Perusahaan Periode 2012-2017 ............................ 122

Gambar 4.5. Nilai Debt to Asset Ratio (DAR) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 ......................................................................... 124

Gambar 4.6. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 ......................................................................... 126

Gambar 4.7. Nilai Return On Asset (ROA) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 ......................................................................... 128

Gambar 4.8. Nilai Return On Equity (ROE) Masing-Masing Perusahaan

Periode 2012-2017 ......................................................................... 129

Gambar 4.9. Model Struktural ............................................................................ 135

Page 17: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Input Variabel .................................................................................. 172

Lampiran 2 Output SmartPLS 3.00 Sebelum Modifikasi ................................... 180

Lampiran 3 Output SmartPLS 3.00 Setelah Modifikasi ..................................... 182

Lampiran 4 Sampel Penelitian ............................................................................ 185

Page 18: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lingkungan merupakan salah satu komponen terpenting dalam

kehidupan. Manusia sangat membutuhkan lingkungan dalam segala aktivitas

kegiatannya. Sayangnya, berita akan kerusakan dan pencemaran lingkungan

kini lebih marak terdengar. Televisi, radio, maupun internet tak jarang media

komunikasi tersebut memberitakan hal-hal yang tidak enak didengar mengenai

kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan di Indonesia semakin hari kian

parah. Banyak faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan, salah satunya

adalah aktivitas manusia dalam kegiatan ekonomi. Melihat hal tersebut,

pemerintah pun mulai berbenah.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Badan Pusat Statistik, bahwa

pemerintah Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan telah menerapkan

prinsip-prinsip ekonomi hijau. Penerapan ekonomi hijau telah tertuang dalam

kebijakan pemerintah yaitu Pro-Growth, Pro-Job, Pro-Poor, dan Pro-

Environment. Kebijakan ini akan sejalan dengan ekonomi hijau jika

pelaksanaannya benar-benar memperhatikan lingkungan (Pro-Environment).

Di Indonesia, kebijakan ekonomi makro terkait dengan pengelolaan lingkungan

dan konservasi alam mulai dipikirkan oleh pemerintah (Savitri dan Mimba,

2016). Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Bahan Bahaya dan Beracun serta UU Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi bukti

kepedulian pemerintah.

Page 19: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

2

Melalui lamannya, Otoritas Jasa Keuangan pun sudah mengambil

langkah terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang menerapkan prinsip-

prinsip lingkungan yang meluncurkan berbagai kebijakan dengan maksud

mewujudkan keuangan dan pasar modal yang berkelanjutan di Indonesia.

Seperti Menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

51/POJK.03/2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga

Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Selain itu, juga telah

dikeluarkan POJK tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Hutang

Berwawasan Lingkungan (Green Bond).

Beberapa contoh kasus terkait permasalahan lingkungan yang muncul

dikarenakan perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan operasinya,

seperti PT. Lapindo yaitu luapan lumpur karena kegagalan operasional,

sehingga perusahaan mengalami kerugian besar. Kemudian, kasus PT. Indah

Kiat yang aktifitasnya menyebabkan kerusahan lingkungan dengan

tercemarnya udara, air, dan tanah. Kasus lainnya, kasus pembuangan tailing

atau ampas sisa kegiatan penambangan ke laut juga menyebabkan pencemaran

yang telah terjadi di Teluk Buyat, Sulawesi Utara (Santosa, 2013).

Melihat banyaknya kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan karena

kegiatan industri, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup bahkan

telah membentuk program yang disebut dengan Program Penilaian Peringkat

Kinerja (PROPER). Tujuan dilaksanakan PROPER adalah untuk meningkatkan

penataan perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan, meningkatkan

komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian lingkungan, meningkatkan

kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, meningkatkan kesadaran

Page 20: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

3

para pelaku usaha untuk menaati peraturan perundang-undangan di bidang

lingkungan hidup serta mendorong penerapan prinsip Reduce, Recycle, dan

Recovery (Satistik Lingkungan Hidup, 2012). Dibentuknya PROPER

merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Lingkungan

Hidup untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan

hidup dan dalam hal menilai kinerja lingkungan perusahaan serta mendorong

agar perusahaan semakin baik dalam hal kepedulian terhadap lingkungan.

Dilansir dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

kriteria penilaian PROPER tercantum dalam Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat

Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan. Peringkat kinerja

PROPER dibedakan menjadi 5 warna: Emas, Hijau, Biru, Merah, dan Hitam,

berikut arti dari peringkat tersebut:

a. Emas: perusahaan telah secara konsisten menunjukkan keunggulan

lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang

beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.

b. Hijau: perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang

dipersyaratkan dalam peraturan melalui pelaksanaan sistem pengelolaan

lingkungan dan mereka telah memanfaatkan sumber daya secara efisien

serta melaksanakan tanggung jawab sosial.

c. Biru: perusahaan telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan, yang

disyaratkan sesuai dengan ketentuan atau perundang-undangan yang

berlaku.

Page 21: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

4

d. Merah: perusahaan telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan tetapi

belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam perundang-

undangan.

e. Hitam: perusahaan telah dengan sengaja melakukan perbuatan atau

melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran atau

kerusakan lingkungan, serta melakukan perauturan perundang-undangan

yang berlaku dan/atau tidak melaksanakan sanksi administratif.

Tabel berikut ini menyajikan hasil penilaian PROPER selama periode

penelitian:

Tabel 1.1.

Hasil Penilaian PROPER

Tahun Emas Hijau Biru Merah Hitam

2011-2012 12 119 805 295 79

2012-2013 12 113 1.099 551 17

2013-2014 9 121 1.224 516 21

2014-2015 12 108 1.406 529 21

2015-2016 12 172 1.422 284 5

2016-2017 19 150 1.486 130 1

Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017)

Berdasarkan data dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, jumlah perusahaan yang mendapatkan peringkat emas selama 6

tahun hanya sekali mengalami penurunan pada 2013-2014 dan kembali

mengalami kenaikan di tahun berikutnya. Jumlah perusahaan yang mendapat

peringkat hijau dikatakan fluktuatif selama tahun penelitian. Untuk posisi

peringkat biru selalu mengalami kenaikan jumlah setiap tahunnya. Sedangkan

jumlah perusahaan yang mendapat peringkat merah cenderung fluktuatif namun

terjadi penurunan jumlah berturut-turut pada 2015-2016 dan 2016-2017.

Terakhir adalah peringkat warna hitam, jumlah perusahaan yang tergabung

Page 22: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

5

dalam peringkat hitam juga mengalami fluktuasi, namun pada akhirnya

mengalami penurunan jumlah pada 2015-2016 dan 2016-2017.

Gambar 1.1.

Tren Peringkat PROPER

Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017)

Data tersebut merupakan gambaran bagaimana kenaikan atau

penurunan tingkat ketaatan terhadap kinerja pengelolaan lingkungan dengan

PROPER. Dari 6 tahun pengamatan, hanya terjadi satu kali penurunan tingkat

ketaatan perusahaan yaitu pada 2012-2013. Namun untuk selanjutnya selalu

terjadi kenaikan tingkat ketaatan perusahaan. Hal tersebut menjadi bukti bahwa

PROKER berhasil dalam mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja

pengelolaan lingkungan.

Pentingnya tanggung jawab sebuah perusahaan terhadap lingkungan

(CSR) mendorong para emiten untuk terus meningkatkan kinerja

lingkungannya di samping menciptakan keuntungan. Terkait dengan

perkembangan dunia keuangan dan pasar modal, semakin banyak jenis indeks

saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia sekarang ini. Salah satunya

ialah indeks yang berlandaskan kepedulian terhadap lingkungan. Bursa Efek

71%61%

72% 74%

85%92%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

Emas

Hijau

Biru

Merah

Hitam

Persentase

Page 23: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

6

Indonesia kini sudah menyediakan indeks dengan saham yang sehat hasil

kerjasama dengan Yayasan SRI-KEHATI.

Sejak 8 Juni 2009, Yayasan SRI-KEHATI bekerjasama dengan Bursa

Efek Indonesia meluncurkan indeks SRI-KEHATI yang mengacu pada tata cara

Suistanable and Responsible Investment (SRI) dengan nama SRI-KEHATI

(Sumber: www.kehati.or.id). SRI-KEHATI merupakan indeks yang mengukur

performa harga saham dari 25 emiten yang memiliki kinerja yang baik dalam

mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap

lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut

Sustainable and Responsible Investment (SRI) (Sumber: www.idx.co.id). Sejak

pertama kali diluncurkan, Index Sustainable and Responsible (SRI)-KEHATI

sebagai satu-satunya bentuk green index di Indonesia, mendapatkan respon

positif dari pelaku pasar modal (Sumber: www.kehati.or.id).

Pada tahap seleksi pertama ini, seleksi negatif terdiri dari bebas

pestisida, nuklir, senjata, tembakau, alkohol, pornografi, perjudian, dan

genetocally Modified Organism (GMO). Kemudian dilanjutkan pada aspek

keuangan yang mana indikator finansial dan pasar setiap perusahaan harus

memiliki kapitalisasi pasar > IDR 1 triliun, memiliki total asset > IDR 1 triliun,

free float rate > 10%, dan harus memiliki nilai PER positif. Dilanjutkan dengan

seleksi tahap kedua yaitu aspek fundamental yaitu tata kelola perusahaan,

lingkungan, keterlibatan masyarakat, perilaku bisnis, Sumber Daya Manusia

(SDA), dan HAM (Sumber: www.kehati.or.id). Semakin meningkatnya

kesadaran publik termasuk investor terhadap lingkungan, para pelaku bisnis

dinilai akan menghadapi kesulitan bersaing di pasar global. Terlebih saat ini

Page 24: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

7

sudah banyak peraturan terkait pelaksanaan CSR juga menjadi indokator dalam

penilaian kinerja sebuah perusahaan.

Gambar 1.2.

Pergerakan Harga Saham Indeks SRI-KEHATI

Sumber: Investing.com (2017)

Terlihat bahwa Indeks SRI-KEHATI cenderung stabil di tahun 2012-

2013. Kemudian, mengalami kenaikan di tahun 2014, walaupun kembali

mengalami penurunan harga saham pada tahun 2015. Selanjutnya pergerakan

harga saham Indeks SRI-KEHATI terus mengalami kenaikan hingga tahun

2017. Kenaikan harga saham tersebut merupakan indikasi bahwa Indeks SRI-

KEHATI semakin memikat para investor yang selaras dengan meningkatnya

kesadaran akan investasi berkelanjutan dikalangan investor. Indikasi lainnya

dapat dilihat dari semakin seriusnya pemerintah yang ingin mewujudkan

ekonomi berkelanjutan dengan diterbitkannya beberapa program serta

peraturan yang telah disebutkan sebelumnya.

Menurut informasi yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia, sejak

diluncurkan pada Juni 2009 Indeks SRI-KEHATI telah menghasilkan return

sebesar 141,22% hampir menyamai kinerja IHSG pada periode yang sama

sebesar 141,46%. Namun, jika dihitung sejak Januari 2014, Indeks SRI-

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 25: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

8

KEHATI menghasilkan return sebesar 11,3%, melampaui kinerja IHSG

sebesar 10,75%. Ini menunjukkan bahwa SRI-KEHATI memiliki peluang yang

besar sebagai sarana investasi.

Seiring dengan semakin populernya Indeks SRI-KEHATI, perlu ditinjau

lebih jauh lagi bagaimana sebenarnya kondisi kinerja perusahaan yang masuk

ke dalam indeks tersebut. Kinerja perusahaan merupakan salah satu cara dalam

menentukan keputusan investasi di pasar modal. Para investor dan kreditur

secara umum akan memilih perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang

baik. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, diharapkan akan

meningkatkan harga saham di pasar modal (Solikhin et.al. 2017). Kegagalan

atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba

ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru

terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan (Winarno, 2017).

Dalam penelitiannya, Kopong dan Nurzanah (2016) menyebutkan profitabilitas

sangat diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan dan

ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang akan menyebabkan

kebangkrutan perusahaan.

Dalam mengukur kinerja perusahaan, penelitian ini menggunakan

indikator ROA dan ROE. Alasan digunakannya ROA yaitu rasio ini mengukur

tingkat laba yang diperoleh berdasarkan total aset yang dimiliki. Maka ROA

dapat melihat besarnya efektifitas operasi perusahaan dari pengelolaan aset

yang baik atas aset yang dimiliki perusahaan. Alasan digunakan ROE yaitu

rasio ini mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi dari

pemilik modal. ROE yang semakin tinggi selain menunjukkan tingginya laba

Page 26: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

9

yang diperoleh perusahaan juga menandakan semakin baik kinerja suatu

perusahaan. Nilai ROA dari masing-masing perusahaan sampel disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 1.2.

Return On Asset Perusahaan yang Terdaftar di Indeks

SRI-KEHATI

NO KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 0,203 0,127 0,141 0,032 0,087 0,085 0,113

2. ADHI 0,027 0,042 0,031 0,028 0,016 0,018 0,027

3. ASII 0,125 0,104 0,094 0,064 0,070 0,078 0,089

4. BBCA 0,026 0,029 0,030 0,030 0,030 0,031 0,029

5. BBNI 0,021 0,023 0,026 0,018 0,019 0,019 0,021

6. BBRI 0,034 0,034 0,030 0,029 0,026 0,026 0,030

7. BDMN 0,026 0,023 0,014 0,013 0,016 0,021 0,019

8. BMRI 0,025 0,026 0,024 0,023 0,014 0,019 0,022

9. INDF 0,080 0,044 0,060 0,040 0,064 0,059 0,058

10. KLBF 0,188 0,174 0,171 0,150 0,154 0,148 0,164

11. LSIP 0,148 0,096 0,106 0,070 0,063 0,078 0,094

12. SMGR 0,185 0,181 0,162 0,119 0,103 0,042 0,132

13. TINS 0,071 0,070 0,065 0,011 0,026 0,042 0,048

14. TLKM 0,165 0,159 0,152 0,140 0,162 0,165 0,157

15. UNTR 0,114 0,084 0,080 0,045 0,080 0,093 0,083

16. UNVR 0,404 0,421 0,402 0,372 0,382 0,370 0,392

RATA-RATA 0,115 0,102 0,099 0,074 0,082 0,081 0,092

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Berdasarkan tabel 1.2. terlihat bahwa perolehan ROA setiap perusahaan

berfluktuatif selama periode penelitian yaitu dari 2012 sampai dengan 2017.

Demikian juga bila dilihat dari rata-rata ROA selama periode penelitian. Dari

16 sampel perusahaan, perolehan ROA tertinggi dimiliki oleh Perusahaan

Unilever selama periode penelitian. Jika ditinjau secara keseluruhan kinerja

perusahaan berdasarkan ROA berturut-turut adalah 0,115 atau 11,5%; 0,102

atau 10,2%; 0,099 atau 9,9%; 0,074 atau 7,4%; 0,082 atau 8,2%; 0,081 atau

8,1%; dan 0,092 atau 9,2%. Mengingat semakin tinggi profitabilitas perusahaan

maka akan semakin baik kinerja perusahaan yang kemudian akan menambah

Page 27: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

10

nilai perusahaan, maka merupakan tugas bagi manajemen untuk mengevaluasi

keadaan tersebut. Nilai ROE dari masing-masing perusahaan sampel disajikan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.3.

Return On Equity Perusahaan yang Terdaftar di Indeks

SRI-KEHATI

NO KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 0,269 0,185 0,221 0,059 0,120 0,114 0,162

2. ADHI 0,181 0,264 0,186 0,090 0,058 0,088 0,144

3. ASII 0,253 0,210 0,208 0,123 0,131 0,148 0,179

4. BBCA 0,226 0,223 0,212 0,201 0,183 0,177 0,204

5. BBNI 0,162 0,190 0,177 0,117 0,128 0,136 0,152

6. BBRI 0,288 0,269 0,248 0,225 0,179 0,174 0,230

7. BDMN 0,143 0,132 0,082 0,072 0,077 0,098 0,101

8. BMRI 0,210 0,212 0,197 0,177 0,096 0,126 0,170

9. INDF 0,140 0,089 0,125 0,086 0,120 0,110 0,112

10. KLBF 0,241 0,232 0,216 0,188 0,189 0,177 0,207

11. LSIP 0,178 0,116 0,127 0,085 0,078 0,094 0,113

12. SMGR 0,271 0,257 0,223 0,165 0,148 0,067 0,189

13. TINS 0,095 0,111 0,114 0,019 0,045 0,083 0,078

14. TLKM 0,274 0,262 0,249 0,250 0,276 0,292 0,267

15. UNTR 0,178 0,135 0,125 0,071 0,120 0,161 0,132

16. UNVR 1,219 1,258 1,248 1,212 1,358 1,354 1,275

RATA-RATA 0,270 0,259 0,247 0,196 0,207 0,212 0,232

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Berdasarkan tabel 1.3. terlihat bahwa perolehan ROE setiap perusahaan

berfluktuatif selama periode penelitian yaitu dari 2012 sampai dengan 2017.

Demikian juga bila dilihat dari rata-rata ROE selama tahun penelitian. Dari 16

sampel perusahaan, perolehan ROE tertinggi dimiliki oleh Perusahaan Unilever

selama periode penelitian. Ketika profitabilitas mengalami naik dan turun,

pastinya perusahaan mengalami masalah dalam kinerjanya. Jika ditinjau secara

keseluruhan kinerja perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI pada

periode penelitian, ROE berturut-turut adalah 0,270 atau 27%; 0,259 atau

Page 28: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

11

25,9%; 0257 atau 24,7%; 0,196 atau 19,6%; 0,207 atau 20,7%; 0,212 atau

21,2%; dan 0,232 atau 23,2%.

Peranan manajer keuangan akan sangat menonjol, antara lain pencarian

sumber dana atau “source of fund” seperti dana jangka pendek, dana jangka

panjang, dan dana dari modal sendiri (Tampubolon, 2013:3). Dengan adanya

struktur modal yang optimal maka perusahaan yang mempunyai struktur modal

optimal akan menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal sehingga bukan

hanya perusahaan yang hanya memperoleh keuntungan, tetapi para pemegang

saham pun ikut memperoleh keuntungan tersebut (Tambunan dan Bulan, 2018).

Pada penelitian ini digunakan DAR serta DER sebagai indikator

variabel struktur modal. DAR yang semakin tinggi berarti semakin besar jumlah

modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Ircham et.al. 2014). Dalam

penelitian Hermuningsih (2012) disebutkan bahwa semakin tinggi DER

menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibandingkan dengan total

modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap

pihak luar (kreditur).

Pencapaian perusahaan juga dipengaruhi ukuran suatu perusahaan.

Dalam penelitiannya Tambunan dan Bulan (2018) juga menyebutkan bahwa

ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya suatu

perusahaan. Perusahaan tanpa disadari dalam melakukan perubahan dalam

pencapaian kinerja dipengaruhi ukuran perusahaannya. Dengan pemahaman

demikian, perusahaan yang memiliki aset besar cenderung akan menggunakan

sumber daya yang ada semaksimal mungkin dalam rangka memperoleh

Page 29: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

12

keuntungan usaha. Sebaliknya, perusahaan dengan aset yang kecil tentunya

akan menghasikan keuntungan yang sesuai dengan jumlah aset yang dimiliki.

Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan total aset sebagai indikator

variabel ukuran perusahaan.

Struktur kepemilikan juga merupakan elemen penting karena dapat

menentukan masalah agensi dalam perusahaan (Lestari dan Juliarto, 2017).

Dalam bukunya Van Horne dan Wachowicz (2012:5) menyatakan bahwa telah

lama disadari bahwa pemisahan kepemilikan dan pengendalian dalam

perusahaan modern mengakibatkan potensi konflik antara pemilik dan manajer

(agency problem). Para pemegang saham yang merasa tidak puas dengan

kinerja pihak manajemen dapat menjual saham mereka dan berinvestasi dalam

perusahaan lainnya. Pada penelitian ini digunakan indikator struktur

kepemilikan manajerial untuk variabel struktur kepemilikan. Dengan

terlibatnya manajemen dalam kepemilikan saham, manajemen akan berusaha

mengelola perusahaan dengan baik karena ikut memiliki atau menanggung

risiko perusahaan (Immanuela, 2014).

Growth opportunity adalah kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk

dapat berkembang dan mencakup kesempatan untuk melakukan investasi di

masa mendatang (Nuswandari, 2013). Perusahaan dengan growth opportunity

yang tinggi, perusahaan tersebut akan memiliki nilai investasi yang cukup

besar. Dengan investasi yang besar tesebut, sehingga akan berpengaruh

terhadap keuntungan yang diperoleh di masa yang akan datang. Pada penelitian

ini menggunakan MVA/BVA dan MVE/BVE sebagai indikator dari variabel

growth opportunity. Pemilihan indikator MVA/BVA dengan dasar pemikiran

Page 30: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

13

bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dalam harga saham, pasar

menilai perusahaan yang sedang tumbuh memiliki nilai aktiva yang lebih besar

dari nilai bukunya (Marinda et.al. 2014). Pemilihan indikator MVE/BVE ini

dipilih karena pasar menilai return dari investasi perusahaan di masa depan

akan lebih besar dari return yang diharapkan dari ekuitasnya. Perusahaan yang

mempunyai rasio MVE/BVE tinggi memiliki pertumbuhan aktiva dan ekuitas

besar (Marinda et.al. 2014).

Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan dengan menggunakan

variabel-variabel terkait. Penelitian yang dilakukan oleh (Prijanto et.al. 2017)

yang meneliti “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Kinerja

Perusahaan dengan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di BEI Tahun 2013-2015”. Bahwa penelitian ini menunjukkan terdapat

pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap ROA. Hasil

tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba dan Yadnya

(2015) mengenai “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap

Profitabilitas dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan studi

kasus Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2013” yang

menunjukkan ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh terhadap

probibalitas, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap leverage dan

leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Namun, penelitian

berbeda dengan hasil yang ditemukan oleh Putra dan Badjra (2015) yang

meneliti “Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Terhadap

Profitabilitas” dengan studi kasus perusahaan makanan dan minuman yang

Page 31: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

14

terdaftar di BEI tahun 2008-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Lestari dan Juliarto (2017) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Dimensi Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan

Manufaktur” menunjukkan hasil bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan, kepemilikan manajerial berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan, dan kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Epi (2017) dengan judul “Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba

terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

2012-2014”. Didapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan, struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan.

Paminto et.al. (2016) dengan judul ”The Effect of Capital Structure,

Firm Growth and Dividend Policy on Profitability and Firm Value of the Oil

Palm Plantation Companies in Indonesia” bahwa struktur modal dan

pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas dan nilai

perusahaan, kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas. Penelitian yang

dilakukan Marinda et.al. (2014), “Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS)

dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Sektor

Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-

Page 32: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

15

2013).” Hasil tersebut antara lain, bahwa investment opportunity set

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, investment opportunity set

(IOS) tidak signifikan terhadap kinerja keuangan, dan struktur modal

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Selain meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen yang dijabarkan di atas secara langsung, peneltian ini juga meneliti

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel

intervening. Seperti yang dilakukan oleh Petta dan Tarigan (2017) mengenai

“Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Melalui

Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).” Hasil penelitian

menunjukkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh yang signifikan dalam

memediasi pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan.

Fressilia dan Pratiwi (2017) dengan judul “Pengaruh Good Corporate

Governance, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan BUMN Yang Termasuk Dalam IICG Dengan Struktur Modal

Sebagai Variabel Intervening.” Hasil menunjukkan bahwa struktur modal

memediasi secara penuh pengaruh Good Corporate Governance, dan Ukuran

Perusahaan terhadap profitabilitas, namun memediasi parsial pengaruh

likuiditas terhadap profitabilitas.

Selain melihat fenomena research gap yang terjadi di antara hasil para

peneliti sebelumnya, peneliti juga melakukan pengembangan model dengan

menambahkan variabel struktur modal sebagai variabel intervening antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Struktur modal merupakan hal

Page 33: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

16

yang sangat penting diperhatikan oleh perusahaan di mana manajemen bertugas

untuk menentukan komposisi struktur modal yang optimal antra proporsi

hutang dengan modal sendiri. Penggunaan hutang sebagai sumber dana

memiliki keuntungan dan kerugian yang dapat berdampak pada profitabilitas

perusahaan (Anindito, 2015). Selain itu belum banyaknya penelitian

sebelumnya yang menggunakan variabel seperti yang diteliti pada penelitian

kali ini dengan struktur modal sebagai variabel intervening atau variabel

mediasi terhadap kinerja perusahaan.

Selanjutnya perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini menguji variabel ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

dan growth opportunity secara bersamaan pada perusahaan yang terdaftar dalam

Indeks SRI-KEHATI sebagai sampel penelitian dengan periode penelitian

2012-2017. Berdasarkan landasan tersebut peneliti akan melakukan sebuah

penelitian yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur

Kepemilikan, dan Growth Opportunity Terhadap Kinerja Perusahaan

Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada

Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks SRI-KEHATI Periode 2012-2017)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

dan growth opportunity terhadap struktur modal?

2. Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

dan growth opportunity terhadap kinerja perusahaan?

Page 34: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

17

3. Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

dan growth opportunity terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal

sebagai variabel intervening?

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka agar penelitian ini lebih terarah

dan efektif, penelitian ini berfokus pada penilaian struktur modal dengan

indikator DER dan DAR serta kinerja perusahaan dengan indikator ROE dan

ROA. Variabel independen yaitu ukuran perusahaan dengan indikator total aset,

struktur kepemilikan dengan indikator kepemilikan manajerial, serta growth

opportunity dengan indikator MVA/BVA dan MVE/BVE. Meneliti pengaruh

tidak langsung antara ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth

opportunity terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal sebagai

variabel intervening pada perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI

periode 2012-2017.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan maka dapat diidentifikasikan

tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh antara ukuran perusahaan, struktur

kepemilikan, dan growth opportunity terhadap struktur modal.

2. Untuk mengetahui pengaruh antara ukuran perusahaan, struktur

kepemilikan, dan growth opportunity terhadap kinerja perusahaan.

3. Untuk mengetahui pengaruh antara ukuran perusahaan, struktur

kepemilikan, dan growth opportunity terhadap kinerja perusahaan dengan

struktur modal sebagai variabel intervening.

Page 35: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

18

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan bisa didapat oleh:

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen keuangan

khususunya mengenai ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, growth

opportunity, struktur modal, dan kinerja perusahaan baik pengaruh secara

langsung dan tidak langsung.

2. Pihak Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam hal

melakukan kebijakan perusahaan khususnya pengambilan keputusan oleh

manajer keuangan.

3. Akademisi

Memberikan bukti empiris dalam bidang keuangan khususnya mengenai

pengaruh langsung ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth

opportunity terhadap struktur modal dan kinerja perusahaan maupun

pengaruh tidak langsung ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan

growth opportunity terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal.

4. Investor

Investor dapat menggunakan penelitian ini sebagai informasi dalam

pengambilan keputusan dengan melihat kemampuan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan yang menggambarkan kinerja atau prestasi

perusahaan. Serta membantu menentukan perusahaan mana yang sekiranya

menguntungkan di masa yang akan datang.

Page 36: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Keuangan

a. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan (financial management) berkaitan dengan

perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari

beberapa tujuan. Jadi, fungsi keputusan manajemen keuangan dapat

dibagi menjadi tiga area uatama: investasi, pendanaan, dan manajemen

aset (Van Horne dan Wachowicz, 2012). Sementara Kasmir (2017:6)

mengatakan manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu (science),

untuk me-manage uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga, pasar,

dan instrumen yang terlibat dengan masalah transfer uang di antara

individu, bisnis, dan pemerintah.

Menurut Kasmir (2017:6) bahwa aktivitas manajemen keuangan

berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk

lembaga yang berhubungan erat dengan sumber pendanaan, dan investasi

keuangan perusahaan serta instrumen keuangan.

Berdasarkan beberapa pemaparan tesebut, maka dapat

disimpulkan pengertian manajemen keuangan merupakan segala

aktivitas yang berhubungan dengan keputusan pengelolaan keuangan

perusahaan mulai dari memperoleh sumber dana, menggunakan sumber

Page 37: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

20

dana, dan mengelola sumber dana serta aset yang dimiliki untuk

kebutuhan dan tujuan perusahaan.

Secara mendasar, pemaksimalan kekayaan para pemegang saham

adalah secara rasional mampu menunjukkan operasi bisnis perusahaan

melalui alokasi sumber daya secara efisien, dengan asumsi bahwa dalam

mencapai tujuan, manajemen keuangan harus melalui pertimbangan

kebijakan keuangan sesuai perencanaan dan pengendalian secara efektif

dan efisien (cost efectivenese), dengan tetap mencermati perubahan

kondisi ekonomi secara makro mengarah pada pemaksimalan kekayaan

para pemegang saham (Harmono, 2014:6).

Perumusan maksimisasi kekayaan pemegang saham atau nilai

perusahaan sebagai tujuan akhirnya akan memudahkan pengukuran

kinerja suatu perusahaan. Bila mana harga saham suatu perusahaan

memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang, hal itu suatu

indikator bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya

harga saham mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek

perusahaan bersangkutan pada masa mendatang (Mardiyanto, 2009:4).

b. Fungsi Manajemen Keuangan

Dalam bukunya, Kasmir (2017:6) menjelaskan mengenai fungsi

dari manajemen keuangan yang mencakup tiga area utama:

1) Keputusan sehubungan dengan investasi, berkaitan dengan jumlah

aktiva yang dimiliki, kemudian penempatan komposisi masing-

masing aktiva, misalnya beberapa alokasi kas, aktiva tetap, atau

Page 38: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

21

aktiva lainnya. Keputusan investasi ini berkaitan erat dengan sisi kiri

dari laporan keuangan neraca.

2) Keputusan pendanaan, merupakan keputusan yang berkaitan dengan

jumlah dana yang disediakan perusahaan, baik yang bersifat hutang

atau modal sendiri dan biasanya berhubungan dengan sebelah kanan

laporan keuangan neraca. Manajer keuangan harus memikirkan

penggabungan dana yang dibutuhkan, termasuk pemilihan jenis dana

yang dibutuhkan, apakah jangka pendek atau jangka panjang atau

modal sendiri, serta kebijakan dividen.

3) Keputusan manajemen aktiva, hal ini berkaitan dengan pengelolaan

aktiva secara efisien, terutama dalam hal aktiva lancar dan aktiva

tetap. Pengelolaan aktiva lancar berkaitan erat dengan manajemen

modal kerja dan yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah yang

berkaitan dengan manajemen investasi.

c. Tujuan Manajemen Keuangan

Berikut ini adalah tujuan dari manajemen keuangan menurut

Musthafa (2017:5):

1) Pendekatan Keuntungan dan Risiko

Manajer keuangan harus menciptakan keuntungan atau laba yang

maksimal dengan tingkat risiko yang minimal. Menciptakan laba di

sini bertujuan agar perusahaan memperoleh nilai yang tinggi, dan

dapat memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham.

Sedangkan tingkat risiko yang minimal diperlukan agar perusahaan

tidak memperoleh kerugian atau kalau perusahaan menetapkan target

Page 39: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

22

keuntungan dalam suatu tahun, diharapkan pencapaian target bisa

terpenuhi, tetapi andaikan lebih rendah dari target, tidak jauh berbeda

dari target tersebut.

a) Laba yang maksimal maksudnya adalah agar perusahaan

memperoleh laba yang besar, sesuai dengan tujuan setiap

perusahaan yang didirikan.

b) Risiko yang minimal, maksudnya adalah agar biaya operasional

perusahaan diusahakan sekecil mungkin dengan jalan efisiensi.

c) Untuk memperoleh laba yang maksimal dan risiko yang minimal

adalah dengan melakukan pengawasan aliran dana. Maksudnya

adalah dengan melakukan pengawasan terhadap dana yang

masuk maupun dana yang keluar, agar perusahaan dapar

merencanakan kegiatan beriklutnya, di samping tidak terjadi

penyimpangan dana.

d) Menjaga fleksibilitas usaha. Maksudnya adalah agar manajer

keuangan selalu berusaha menjaga maju mundurnya perusahaan.

2) Pendekatan Likuiditas Profitabilitas

Tujuan manajemen keuangan berikutnya adalah pendekatan

likuiditas dan profitabilitas sebagai berikut:

a) Menjaga likuiditas dan profitabilitas.

b) Likuditas berarti manajer keuangan menjaga agar selalu tersedia

uang untuk memenuhi kewajiban finansialnya dengan segera.

c) Profitabilitas berarti manajer keuangan berusaha agar

memperoleh laba perusahaan, terutama untuk jangka panjang.

Page 40: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

23

2. Teori Keagenan (Agency Theory)

Dari sudut pandang manajemen keuangan, salah satu tujuan

perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.

Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya tanggungjawab dalam

pengelolaan perusahaan diserahkan kepada para profesional, dikarenakan

para pemilik modal memiliki keterbatasan. Para professional tersebut

disebut dengan manajer atau agent. Manajer diberi kekuasaan oleh pemilik

perusahaan untuk mengelola dan membuat keputusan-keputusan yang

berkenaan dengan tujuan perusahaan, salah satunya dalam hal

memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan teori keagenan

menjelaskan hubungan antara principal dengan agent. Menurut agency

theory, principal selaku pemegang saham atau owner mempekerjakan agent

atau manajer untuk mengelola resource yang dimiliki secara efisien dan

efektif untuk memberikan profit dan sustainability perusahaan (Kirana dan

Wahyudi, 2016). Menurut Harmono (2014:3), bahwa teori keagenan

(agency theory) dapat menjelaskan kesenjangan antara manajemen sebagai

agent dan para pemegang saham sebagai principal atau pendelegator.

Adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan

memunculkan terjadinya hubungan keagenan. Jensen dan Meckling (1976)

mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak di mana salah

satu pihak (prinsipal) meminta kepada pihak lain (agen) untuk melakukan

jasa dan memberikan kewenangan dalam pengambilan keputusan atas

namanya (Pratiwi dan Yulianto, 2016). Seharusnya semua keputusan agen

Page 41: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

24

ditujukan demi kepentingan prinsipal. Namun, dalam pembuatan keputusan

manajerial, terdapat prinsip “Self Interest Behavior” yang menyatakan

bahwa orang akan memiliki tindakan yang memberikan keuntungan (secara

finansial) yang terbaik bagi dirinya (Pratiwi dan Yulianto, 2016).

3. Masalah Keagenan (Agency Problem)

Telah lama disadari pemisahan kepemilikan dan pengendalian

dalam perusahaan modern mengakibatkan potensi konflik antara pemilik

dan manajer. Secara khusus, tujuan dari pihak manajemen dapat berbeda

dari tujuan para pemegang saham perusahaan. Dalam perusahaan besar,

saham dapat dimiliki oleh terlalu banyak pemegang saham sehingga mereka

bahkan tidak dapat mengungkapkan tujuan mereka, dan karenanya mereka

hanya memiliki sedikit kendali atau pengaruh atas pihak manajemen.

Pemisahan kepemilikan dari pihak manajemen ini akan menciptakan situasi

yang memungkinkan di mana manajemen akan bertindak untuk

kepentingannya sendiri daripada untuk kepentingan para pemegang

sahamnya (Horne dan Wachowicz, 2012).

Dalam bukunya, Harmono (2014: 2) mengatakan bahwa pada situasi

tertentu, tujuan manajemen kemungkinan berbeda dengan tujuan para

pemegang saham. Dalam perusahaan besar, para memegang saham terbagi

secara menyebar luas. Pada kondisi yang demikian, para pemegang saham

hanya memiliki daya kendali yang terbatas terhadap jalannya operasi

perusahaan. Ketika pengendalian perusahaan terpisah dari para pemilik,

manajemen memiliki kecenderungan tidak selalu bertindak mewakili

kepentingan pemilik, melainkan akan bertindak sebagai pemuas melalui

Page 42: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

25

pemaksimalan profit yang bersifat jangka pendek dibanding bertindak ke

arah maksimalisasi kekayaan para pemegang saham atau nilai perusahaan

yang mengarah pada kelangsungan hidup perusahaan.

Harmono (2014: 3), Scott memberikan penjelasan bahwa informasi

laba bersih dan penentuan harga jual output merupakan informasi penting

bagi stakeholder guna mendeteksi tindakan-tindakan manajemen dalam

merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan dirinya dan

kepentingan principal. Dibutuhkan kecermatan pelaporan data keuangan

yang dapat memberi wawasan informasi yang simetris antara manajemen

dan principal (Harmono, 2014: 3).

4. Kinerja Perusahaan

Menurut Moeheriono (2012:96), pengukuran kinerja merupakan

suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan

sasaran dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghasilkan

barang dan jasa, termasuk informasi atas efisien serta efektivitas tindakan

dalam mencapai tujuan organisasi. Kinerja adalah hasil kerja baik secara

kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang. Menururt Harmono

(2014:23), kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan

bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan

investasi (return on investment) atau penghasilan per saham. Unsur yang

berkaitan langsung dengan penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan

dan bebas (Harmono, 2014:23).

Manajemen perusahaan dinilai dari kemampuan dalam

meningkatkan kinerja perusahaan. Investor menilai manajemen perusahaan

Page 43: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

26

karena mengharapkan return atas modal yang telah diinvestasikan. Selain

daripada itu kemampuan meningkatkan kinerja perusahaan atau

meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan merupakan salah satu tujuan

dari perusahaan (Immanuela, 2014). Menurut Fahmi (2011:2) kinerja

keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana

suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Dalam bukunya Hery (2015:25) menjelaskan bahwa kinerja

keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan

efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu.

Dengan pengukuran kinerja keuangan ini dapat dilihat bagaimana prospek

pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan dengan

mengandalkan sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan dikatakan

berhasil apabila perusahaan telah mencapai kinerja tertentu yang ditetapkan.

Dalam mengukur kinerja perusahaan, dapat dilakukan dengan

menganalisis kinerja keuangan perusahaan melalui analisis rasio keuangan

perusahaan. Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan

menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam

menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio keuangan adalah

angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan

keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan

signifikan. Perbandingan dapat dilakukan antara satu pos dengan pos

lainnya dalam satu laporan keuangan atau antarpos yang ada di antara

laporan keuangan (Hery, 2014:138).

Page 44: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

27

Dalam penelitian ini, bahwa salah satu indikator dalam mengukur

kinerja perusahaan yaitu dengan melihat kinerja keuangan perusahaan.

Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan yang

diukur dengan data fundamental perusahaan yaitu data yang berasal dari

laporan keuangan (Khairani, 2015). Kinerja keuangan dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan profitabilitas perusahaan.

a. Return on Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) juga merupakan rasio profitabilitas yang

menunjukkan kemampuan perusahaan memanfaatkan asetnya untuk

menciptakan laba tanpa membedakan dari mana sumber pendanaannya

(Khairani, 2015). Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih

diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktivanya.

Profitabilitas yang diwakili oleh rasio return on asset (ROA)

adalah keefektifan operasi perusahaan yang ditunjukkan dari

pengelolaan yang baik atas aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Return

on Asset (ROA) yang positif menunjukkan bahwa modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dipergunakan untuk

operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan, ROA

yang negatif menunjukkan bahwa dari keseluruhan aktiva yang

dipergunakan untuk operasi perusahaan tidak mampu memberikan

keuntungan bagi perusahaan.

Dalam penelitian Putra dan Bardja (2015) menyebutkan bahwa

Return On Asset (ROA) dapat menunjukkan bagaimana kinerja

perusahaan dilihat dari penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki oleh

Page 45: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

28

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Return On Asset (ROA)

merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan suatu ukuran

tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya (Kasmir,

2017:115). Menurut Kasmir (2017:136) ROA didapat dengan

menggunakan rumus:

ROA =Laba setelah bunga dan pajak

Total Aset

b. Return On Equity (ROE)

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2012:183) pengukuran

ringkasan lainnya atas kinerja keseluruhan perusahaan adalah imbal

hasil atas ekuitas. Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur

tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi yang menjadi hak

pemilik modal (Arista, 2017). Return On Equity yang semakin tinggi

menandakan semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan dan

semakin baik kinerja suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan berapa

persen laba yang diperoleh bila diukur dari modal pemilik.

Merupakan rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri. Rasio ini menjelaskan besarnya modal pemilik

yang diinvestasikan kepada perusahaan dan penghasilan yang diterima

sebagai haknya (Arista, 2017). Makin tinggi rasio ini, semakin baik.

Artinya posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula

sebaliknya (Kasmir, 2017:115). ROE menitikberatkan kepada

bagaimana efisiensi operasi perusahaan menjadi keuntungan bagi

Page 46: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

29

pemilik perusahaan. Menurut Kasmir (2017:137) ROE didapat dengan

menggunakan rumus:

ROE =Laba setelah bunga dan pajak

Ekuitas

ROE juga dipengaruhi dengan besar kecilnya hutang perusahaan.

Apabila proporsi hutang semakin besar maka rasio ini juga akan

semakin besar. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba

atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering

kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam

sebuah industri yang sama. ROE yang tinggi sering kali mencerminkan

penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan

manajemen biaya yang efektan Horne dan Wachowicz, 2012:184).

5. Struktur Modal

Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan

kebutuhan belanja perusahaan, di mana dana yang diperoleh menggunakan

kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang

terdiri dari dua sumber utama, yakni berasal dari dalam dan luar perusahaan

(Rodoni dan Ali, 2014:129). Dalam bukunya, Rodoni dan Ali (2014:129),

capital structure (struktur modal) pada intinya terdiri dari dua bagian

penting, yaitu hutang (debt) dan modal (equity).

Menurut Syamsuddin (2009:9), struktur modal merupakan

penentuan komposisi modal, yaitu perbandingan antara hutang dan modal

sendiri atau dengan kata lain struktur modal merupakan hasil atau akibat

dari keputusan pendanaan (financial decision) yang intinya memilih apakah

akan menggunakan hutang atau ekuitas untuk mendanai operasi perusahaan.

Page 47: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

30

Sartono (2011:257) memaparkan struktur modal adalah hasil atau akibat

dari penggunaan leverage keuangan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa struktur modal merupakan proporsi pendanaan yang berkenaan

dengan bagaimana modal dialoklasikan dalam mendanai aktivitas operasi

perusahaan yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.

Penentuan sumber dana dilakukan oleh seorang manajer keuangan yang

dianggap sebagai pihak yang memahami kebutuhan dana perusahaan baik

jangka pendek ataupun jangka panjang.

Struktur modal merupakan salah satu keputusan keuangan yang

kompleks karena berhubungan dengan variabel keputusan keuangan

lainnya. Keputusan pendanaan oleh manajemen akan berpengaruh pada

penilaian perusahaan yang terefleksi di harga saham yang merupakan

cerminan dari suatu nilai perusahaan (Harmono, 2014:137). Maka dari itu,

seorang manajer keuangan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan

pendanaan terkait struktur modal karena keputusan ini dapat berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi pencapaian

tujuan perusahaan.

a. MM Theory

Teori struktur modal yang dikenal pertama kali ialah yang

dicetuskan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller (disebut teori

MM). Dalam struktur modal yang menggunakan dana dari hutang tidak

mempunyai pengaruh apapun terhadap nilai perusahaan (Rodoni dan

Ali, 2014:130). MM menggunakan beberapa asumsi untuk menopang

Page 48: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

31

dalilnya, yaitu individu dan perusahaan dapat meminjam atau

meminjamkan pada tingkat bunga pasar yang sama, tidak ada risiko

kebangkrutan, dan tidak ada biaya transaksi atau hambatan untuk

memperoleh informasi (Mardiyanto, 2009:260).

Modigliani dan Miller (1958) menyatakan dalam kondisi tidak

ada pajak dan tidak ada biaya transaksi, struktur modal tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, Modigliano dan Miller (1963)

melonggarkan salah satu asumsinya tentang pajak perseroan bahwa

apabila ada pajak perseroan, maka penggunaan hutang akan

meningkatkan kinerja perusahaan (Haryono et.al. 2017).

Apabila pajak tidak diperhitungkan, MM berpendapat bahwa

kenaikan hutang pada struktur modal akan menaikkan ROE sekaligus

menaikkan pula risiko investor, karena dua pengaruh itu saling

meniadakan, tanpa pajak dan risiko kebangkrutan, nilai suatu

perusahaan tidak terpengaruhi oleh leverage. Dengan kata lain nilai

perusahaan yang menggunakan hutang sama dengan nilai perusahaan

tanpa hutang (Mardiyanto, 2009:261).

Adapun asumsi-asumsi menurut teori MM dalam Dimitri dan

Sumani (2013) antara lain:

1) Model Modigliani-Miller (MM) tanpa pajak. Teori mereka

menggunakan beberapa asumsi:

a) Risiko bisnis perusahaan diukur dengan σ EBIT (Standard

Deviation Earning Before Interest and Taxes).

Page 49: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

32

b) Investor memiliki pengharapan yang saham tentang EBIT

perusahaan di masa mendatang.

c) Saham obligasi diperjualbelikan di suatu pasar modal yang

sempurna.

d) Seluruh aliran kas adalah perpetuitas (sama jumlahnya setiap

periode hingga waktu tak terhingga). Dengan kata lain,

pertumbuhan perusahaan adalah nol atau EBIT selalu sama.

Teori ini menyatakan bahwa pasar di dunia ini adalah pasar

yang sempurna sehingga tidak adanya biaya transaksi dan biaya

kebangkrutan, infromasi dianggap mudah didapat, perusahaan dan

individu dapat meminjam dengan bunga yang sama, tak adanya

pajak, dan keputusan investasi tidak terpengaruh dengan keputusan

keuangan perusahaan.

2) Model Modigliani-Miller (MM) dengan pajak.

Pada tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori

MM tahun 1958. Asumsi yang diubah adalah adanya pajak terhadap

penghasilan perusahaan. Dengan adanya pajak ini, MM

menyimpulkan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai

perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang

mengurangi pembayaran pajak.

b. Trade Off Theory

Terdapat teori lain mengenai struktur modal selain teori yang

telah dikemukakan oleh MM. Teori trade off, teori ini membahas

hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Bahwa, ada

Page 50: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

33

hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang

sebanyak-banyaknya. Trade off theory mempunyai implikasi bahwa

manajer akan melakukan pertimbangan dalam kerangka trade off antara

penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan

struktur modal (Myers et.al., 2011:447).

Menurut teori ini, jika perusahaan menambah hutang (debt ratio)

maka perusahaan akan mendapat keuntungan pajak, karena pajak yang

dibayarkan lebih sedikit dengan adanya interest tax shield, tetapi dengan

meningkatnya hutang maka perusahaan akan berhadapan dengan

adanya risiko kebangkrutan yang akan menimbulkan bankruptcy cost

yang lebih tinggi jika perusahaan menambah hutang ke dalam struktur

pendanaan jangka panjang (Haryono et.al. 2017).

Brigham dan Ehrhardt (2011:631) menjelaskan bahwa trade off

theory menyatakan tujuan penggunaan hutang adalah untuk menambah

nilai perusahaan karena bunga yang timbul dari hutang merupakan

pengurangan pajak (tax deductible), tetapi hutang juga membawa biaya

terkait dengan kebangkrutan aktual atau kebangkrutan potensial

perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus menentukan kebijakan

struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang dapat

menyeimbangkan manfaat dan biaya dari penggunaan hutang dengan

biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan.

Berdasarkan teori trade off tersebut dapat dikatakan bahwa

adanya hubungan kuadratik antara struktur modal dan kinerja

perusahaan. Adanya penggunaan hutang dalam struktur modal

Page 51: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

34

perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, namun jika

penggunaan hutang melebihi titik optimalnya maka peningkatan

penggunaan hutang dapat menyebabkan penurunan kinerja perusahaan

(Haryono et.al. 2017).

c. Pecking Order Theory

Menurut Brealey et.al. (2017:25) bahwa pecking order theory

berbunyi sebagai berikut:

1) Perusahaan menyukai pendanaan internal, karena dana ini

terkumpul tanpa mengirimkan sinyal sebaliknya yang dapat

menurunkan harga saham.

2) Jika dana eksternal dibutuhkan, perusahaan menerbitkan hutang

lebih dahulu dan hanya menerbitkan ekuitas sebagai pilihan terakhir.

Menurut Brealey et.al. (2017:26) Pecking order theory

menjelaskan bahwa perusahaan lebih suka menerbitkan hutang

dibandingkan ekuitas jika dana internal tidak cukup. Perusahaan-

perusahaan yang profitable umumnya memiliki hutang atau meminjam

dalam jumlah yang sedikit yang karena mereka memerlukan pendanaan

eksternal yang sedikit yang berarti kebutuhan dana internal mereka

mencukupi. Kemudian mengenai pecking order theory, Brigham dan

Ehrhardt (2011:616) juga mengatakan hal yang senada dimana

penggunaan hutang jangka panjang hanya dilakukan ketika pendanaan

dengan laba ditahan dan hutang jangka pendek sudah tidak mencukupi,

karena dalam pecking order theory perusahaan disarankan memilih

pendanaan yang paling aman terlebih dahulu yaitu laba ditahan dan

Page 52: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

35

hutang jangka pendek, dan bila pendanaan dari laba ditahan dan uang

jangka pendek sudah tidak mencukupi maka penggunaan hutang jangka

panjang, dan saham baru sebagai pilihan terakhir.

Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan yang

paling menguntungkan biasanya meminjam lebih sedikit, ini bukan

karena mereka memiliki rasio hutang sasaran rendah tetapi karena

mereka tidak memerlukan hutang dari luar. Hanya sedikit perusahaan

menguntungkan yang menerbitkan hutang karena mereka tidak

memiliki dana internal yang cukup untuk program investasi modal

mereka dan karena hutang berada pada urutan pertama dalam pilihan

(pecking order) untuk pendanaan eksternal (Brealey et.al., 2017:26).

a) Debt to Asset Ratio (DAR)

Rasio hutang terhadap aset (DAR) merupakan rasio untuk

mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau

seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap

pembiayaan aset (Hery, 2015:166). Rasio ini seringkali digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh

kewajibannya. Semakin tinggi debt ratio maka semakin besar pula

kemungkinan perusahaan untuk tidak dapat melunasi kewajibannya

(Hery, 2015:166).

DAR =Total Hutang

Total Aset

b) Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio hutang terhadap modal (DER) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur besarnya proporsi hutang terhadap

Page 53: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

36

modal (Hery, 2015:168). Rasio ini berguna untuk mengetahui

jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik

perusahaan. Dengan kata lain rasio ini berguna untuk mengetahui

besarnya setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan

hutang (Kasmir, 2017:112).

DER =Total Hutang

Total Modal

6. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan (Sartono, 2010:249). Ukuran perusahaan yaitu perusahaan

berskala besar pada umumnya lebih mudah memperoleh hutang

dibandingkan dari perusahaan kecil karena terkait dengan tingkat

kepercayaan kreditur pada perusahaan-perusahaan besar (Hantono, 2017).

Menurut Halim (2015:93) semakin tinggi ukuran suatu perusahaan, maka

kecenderungan untuk menggunakan modal asing semakin besar. Ukuran

perusahaan merupakan faktor utama dalam menentukan profitabilitas suatu

perusahaan (Niresh dan Venampy, 2014). Perusahaan yang relatif besar

cenderung akan menggunakan dana eksternal yang lebih besar pula

dibandingkan dengan perusahaan yang relatif lebih kecil. Hal tersebut

dikarenakan kebutuhan dana yang semakin meningkat seiring dengan

pertumbuhan suatu perusahaan.

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari beberapa segi. Ukuran

perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan seberapa

besar kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara, yaitu dapat diukur

Page 54: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

37

dengan total aset, nilai pasar saham, dan lain-lain. Semakin besar total aset

maupun penjualan maka semakin besat pula ukuran suatu perusahaan.

Adapun perhitungan ukuran perusahaan yang digunakan Falirat dan

Maramis (2018) yaitu diukur dengan menggunakan dua rumus yaitu Ln

Total Aset dan Ln Total Sales. Dalam penelitian ini variabel ukuran

perusahaan menggunakan indikator total aset.

Ukuran Perusahaan dengan menggunakan Total Aset:

Semakin tinggi total aset menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan

mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong perusahaan besar.

Semakin rendah total aset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut

tergolong perusahaan kecil:

Ukuran Perusahaan = Log Natural Total Aset

7. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan atau ownership structure merupakan bagian

dari mekanisme corporate governance yang dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan. Struktur kepemilikan mencerminkan besarnya presentase

kepemilikan saham dari seluruh saham yang ada dalam perusahaan, serta

mencerminkan keputusan yang dibuat oleh pihak yang memilih saham

perusahaan tersebut (Petta dan Tarigan, 2017).

Struktur kepemilikan dalam suatu perusahaan akan memiliki

motivasi yang berbeda dalam mengawasi atau memonitor perusahaan serta

manajemen dan dewan direksinya (Subagyo et.al. 2018). Struktur

kepemilikan dipercaya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

Page 55: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

38

jalannya perusahaan yang nantinya dapat mempengaruhi kinerja suatu

perusahaan (Subagyo et.al. 2018).

Menurut Hery (2014:172) Struktur kepemilikan dan pengendalian

merupakan akar penyebab masalah keagenan, sehingga dalam hal ini

dituntut suatu peran yang lebih aktif dari para pemilik perusahaan. Pada

struktur kepemilikan yang tersebar, mengakibatkan pemantauan yang lemah

atas keputusan-keputusan yang diambil para manajer. Struktur kepemilikan

yang lebih terkonsentrasi akan meminimalkan masalah keagenan karena

jalinan yang lebih kuat antara kepentingan para pemegang saham dengan

para manajer. Dalam teori keagenan dinyatakan bahwa konflik kepentingan

dan asimetri informasi yang muncul dapat dikurangi dengan mekanisme

pengawasan yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan antara pemilik

(principal) dan manager (agent).

a. Struktur Kepemilikan Institusional (KI)

Nekounam (2013) menyatakan kepemilikan institusional

menggambarkan tingkat kepemilikan saham oleh institusional dalam

perusahaan. Kepemilikan institusional adalah persentase saham yang

dimiliki oleh perusahaan lain dari total saham yang beredar. Perusahaan

lain yang dimaksud terdiri dari perusahaan asuransi, institusi keuangan,

bank, milik negara, dan pemerintah.

Pemegang saham institusional memiliki kekuatan yang lebih

besar dibandingkan pemegang saham individual karena persentase

kepemilikan atas saham perusahaan, sumber daya, dan keahlian yang

besar. Oleh karena itu, mampu mempengaruhi dalam pengambilan

Page 56: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

39

keputusan manajerial dan akan bertindak demi kepentingan pemegang

saham. Dengan demikian akan mengurangi biaya keagenan (Yegon

et.al. 2014). Namun kepemilikan saham yang lebih tinggi oleh

pemegang saham institusional akan meningkatkan konflik antar

pemegang saham. Pemegang saham institusional akan bertindak sebagai

pengendali karena memiliki saham mayoritas dan mengarah pada

perilaku entrenchment, yakni mengabaikan kepentingan pemegang

saham minoritas. Hal tersebut akan meningkatkan biaya keagenan

(Siregar et.al. 2014).

Dengan adanya kepemilikan institusional yang besar

mengindikasikan kemampuannya untuk memonitoring manajemen.

Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien

pemanfaatan aset perusahaan yang diharapkan juga bertindak sebagai

pencegahan tindakan pemborosan yang dilakukan manajemen.

Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang

memonitor perusahaan (Maftukhah, 2013).

Kepemilikan Institusional =∑ Saham Institusional

∑ Saham Beredar

b. Struktur Kepemilikan Manajerial (KM)

Kepemilikan manajerial menunjukkan jumlah saham yang

dimiliki oleh insider atau pihak manajemen, direksi, dan komisaris

(Yulianto, 2013). Kepemilikan manajerial merupakan kondisi di mana

manajer memiliki saham dalam perusahaan atau dapat dikatakan

manajer juga sebagai pemegang saham perusahaan. Namun, menurut

Jelinek dan Stuerke (2009) kepemilikan manajerial yang tinggi akan

Page 57: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

40

meningkatkan biaya keagenan, karena manajer memiliki kendali yang

lebih tinggi sehingga mendorong perilaku oprtunistik (Pratiwi dan

Yulianto, 2016).

Musthapa dan Ahmad (2011) menyatakan bahwa kepemilikan

saham oleh manajer akan memotivasi manajer untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Semakin rendah saham yang dimiliki manajer semakin

rendah pula usaha manajer untuk mencari investasi yang

menguntungkan dan mendorong konsumsi yang berlebihan. Dalam

penelitiannya, Pratiwi dan Yulianto (2016) menyebutkan dengan

meningkatkan kepemilikan saham manajerial, manajer akan

memposisikan dirinya sebagai pemilik perusahaan sehingga

mengurangi perilaku oportunistik.

Semakin tinggi kepemilikan manajerial akan mengarah pada

menurunnya konflik diantara manajer dan pemegang saham sehingga

masalah keagenan menurun dan biaya keagenan juga menurun.

Kepemilikan manajerial diukur dengan jumlah kepemilikan saham oleh

pihak manajemen perusahaan terhadap jumlah saham yang beredar

(Maftukhah, 2013).

Kepemilikan Manajerial =∑ Saham Manajerial

∑ Saham Beredar

c. Struktur Kepemilikan Publik (KP)

Dalam mencapai tujuan perusahaan, diperlukan sumber

pendanaan yang diperoleh baik melalui pendaan internal atau eksternal.

Sumber pendanaan internal biasanya perusahaan menggunakan laba

ditahan untuk membiayai kebutuhan operasi perusahaan. Sedangkan,

Page 58: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

41

sumber pendanaan eksternal yang dimaksud di atas dapat diperoleh

antara lain melalui kepemilikan saham dari masyarakat (publik).

Definisi kepemilikan publik setara dengan kepemilikan negara yang

menggambarkan persentase jumlah modal yang dimiliki oleh publik

terhadap total saham yang outstanding (Eforis, 2017).

Wulandari dan Raharja (2013) menyatakan ketika kepemilikan

saham oleh manajerial dan institusional tidak mampu lagi menjadi

monitor bagi tindakan manajemen maka perusahaan perlu membuka

kesempatan yang luas bagi masyarakat (publik) untuk ikut serta dalam

penyertaan saham. Dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam

kepemilikan saham perusahaan, masyarakat (publik) dapat turut

mengawasi keputusan-keputusan manajemen, kebijakan serta kegiatan

perusahaan tersebut akan menjadi perhatian utama. kepemilikan publik

diukur dengan menggunakan persentase jumlah saham yang dimiliki

punlik dibandingkan dengan total saham yang beredar (Eforis, 2017).

Kepemilikan Publik =∑ Saham yang dimiliku Publik

∑ Saham Beredar

8. Growth Opportunity

Growth Opportunity adalah peluang pertumbuhan yang tinggi

rendahnya suatu perusahaan di masa depan yang dapat menentukan

keputusan investor untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan.

Dengan demikian, perusahaan yang memiliki peluang pertumbuhan yang

rendah akan lebih banyak menggunakan hutang jangka panjang

(Hermuningsih, 2013). Perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan

yang cepat seringkali harus meningkatkan aktiva tetapnya. Dengan

Page 59: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

42

demikian, perusahaan-perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi

lebih banyak membutuhkan dana di masa depan dan juga lebih menahan

laba. Laba ditahan dari perusahaan-perusahaan dengan tingkat pertumbuhan

yang tinggi akan meningkat, dan perusahaan-perusahaan tersebut akan lebih

banyak melakukan hutang untuk mempertahankan rasio hutang yang

ditargetkan (Hermuningsih, 2013).

Perusahaan-perusahaan yang memprediksi akan mengalami

pertumbuhan tinggi di masa mendatang cenderung lebih menggunakan

saham untuk mendanai operasional perusahaan. Sebaliknya, apabila

perusahaan memperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang rendah,

mereka akan berupaya membagi risiko pertumbuhan rendah dengan para

kreditur melalui penerbitan hutang yang umumnya dalam bentuk hutang

jangka panjang (Hermuningsih, 2013). Peluang pertumbuhan dapat

dijadikan sebagai tolak ukur dalam menentukan seberapa jauh tingkat

pertumbuhan perusahaan di masa depan (Santoso, 2016).

Definisi lain peluang pertumbuhan adalah perubahan total aktiva

yang dimiliki perusahaan. Growth opportunity tidak bisa diamati secara

langsung oleh pihak luar. Beberapa studi yang dilakukan dalam

hubungannya dengan keputusan investasi salah satunya adalah Investment

Opportuinities Set (IOS) dikenalkan oleh Myers tahun 1997 (Ananda dan

Nugraha AP, 2016).

a. Market Value Asset to Book Value Asset (MVA/BVA)

Market Value Asset to Book Value Asset (MVA/BVA) adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur bahwa prospek pertumbuhan

Page 60: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

43

perusahaan terefleksi dalam harga saham, pasar menilai perusahaan

yang sedang bertumbuh memiliki nilai aktiva yang lebih besar dari nilai

bukunya (Marinda et.al. 2014).

MVA/BVA =

(Total Aktiva−Total Ekuitas)+(Saham Beredar x Harga Pasar)

Total Aset

b. Market Value Equity to Book Value Equity (MVE/BVE)

Market Value Equity to Book Value Equity (MVE/BVE) adalah

rasio yang menjelaskan bahwa pasar menilai return dari investasi

perusahaan di masa depan akan lebih besar dari return yang diharapkan

dari ekuitasnya (Marinda et.al., 2014).

MVE/BVE =(Saham Beredar x Harga Pasar)

Total Ekuitas

c. Pertumbuhan Aktiva

Persentase tingkat pertumbuhan ini juga digunakan sebagai

proxy growth. Perkembangan Pertumbuhan perusahaan merupakan

perubahan total aset yaitu baik berupa peningkatan maupun penurunan

yang dialami oleh perusahaan setiap tahunnya. Tingkat pertumbuhan

dapat dihitung dengan menggunakan persentase kenaikan total aset

perusahaan. Perkembangan dan pertumbuhan tersebut akan

menunjukkan kepada investor untuk melakukan investasi (Widayanthi

dan Sudiartha, 2018).

Pertumbuhan Aktiva =Total Aktiva t − Total Aktiva(t − 1)

Total Aktiva (t − 1)

Page 61: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

44

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya suatu

perusahaan yang dilihat berdasarkan nominal, salah satunya dengan melihat

total kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan dengan ukuran

yang besar lebih banyak membutuhkan dana untuk membiayai

kebutuhannya. Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar akan lebih

mudah untuk mendapatkan akses pendanaan dari luar. Ukuran perusahaan

yang besar dapat menjadi sinyal bagi kreditur untuk memberikan pinjaman

dana kepada perusahaan.

Semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan perusahaan

memiliki jumlah aktiva atau kekayaan yang semakin tinggi. Perusahaan

dengan ukuran besar akan cenderung menggunakan hutang yang semakin

besar. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan dana yang semakin meningkat

seiring dengan pertumbuhan perusahaan (Setyawan et.al. 2016). Beberapa

penelitian terdahulu yang menemukan adanya pengaruh antara ukuran

perusahaan terhadap kinerja perusahaan antara lain, Nuswandari (2013),

Purba dan Yadnya (2015), Setyawan, et.al. (2016), Umam dan Mahfud

(2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal.

Ha1: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan

Perusahaan yang relatif besar cenderung akan menggunakan dana

eksternal yang besar. Ukuran perusahaan dapat dijadikan sebuah sinyal bagi

Page 62: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

45

investor untuk meminjamkan dana kepada perusahaan. Dengan semakin

mudahnya perusahaan berukuran besar dalam memperoleh dana eksternal

untuk membiayai aktivitas kegiatannya, menyebabkan produktivitas

perusahaan meningkat.

Perusahaan-perusahaan yang memiliki akses pasar lebih baik

memiliki aktivitas operasional yang lebih besar dibandingkan perusahaan

kecil. Hal tesebut memungkinkan sebuah perusahaan untuk bisa

menghasilkan keuntungan yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan. Dengan kondisi tersebut, bahwa terlihat terdapat

pengaruh positif antara ukuran perusahaan dengan kinerja perusahaan

(Purnomosidi et.al. 2014).

Penelitian-penelitian terdahulu juga mendukung dan menyatakan

hal yang sama, seperti yang dilakukan oleh Prijanto (2017), menyatakan

perusahaan yang memiliki aset yang besar maka akan dapat

mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan

usaha yang maksimal dan perusahaan dengan aset yang kecil tentunya juga

menghasilkan keuntungan sesuai dengan aset yang dimiliki. Purba dan

Yadnya (2015), dan Ambarwati et.al. (2015) juga menyatakan hal yang

sama bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ukuran

perusahaan terhadap kinerja perusahaan.

Ha2: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan

3. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal

Dalam agency theory kesenjangan antara manajemen dan pemilik

perusahaan terjadi ketika para agen bertindak dengan tidak atau kurang

Page 63: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

46

memperhatikan kepentingan para pemilik. Menurut Harmono (2014), ketika

pengendalian perusahaan terpisah dari para pemilik, manajemen memiliki

kecenderungan tidak selalu bertindak mewakili kepentingan pemilik,

melainkan akan bertindak sebagai pemuas melalui pemaksimalan profit

yang bersifat jangka pendek dibanding bertindak ke arah maksimalisasi

kekayaan para pemegang saham atau nilai perusahaan yang mengarah pada

kelangsungan hidup perusahaan.

Primadhanny (2016) bahwa teori keagenan (agency theory) juga

menyatakan bahwa konflik dengan suatu mekanisme pengawasan yang

dapat mensejajarkan kepentingan. Munculnya mekanisme pengawasan

tersebut menimbulkan biaya yang disebut agency cost. Penelitian yang

dilakukan oleh Primadhanny (2016) menyebutkan bahwa struktur

kepemilikan dipandang sebagai suatu mekanisme untuk mengurangi konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Struktur kepemilikan

juga dipercaya dapat berpengaruh pada operasional perusahaan yang pada

akhirnya juga mempengaruhi struktur modal.

Penelitian ini didukung oleh penelitian lain yang menyebutkan

adanya pengaruh antara struktur kepemilikan terhadap struktur modal

seperti, Maftukhah (2013) di mana variabel kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif signifikan terhadap DER dan kepemilikan institusional

berpengaruh positif signifikan terhadap DER. Selain itu, juga ditemukan

oleh Nuswandari (2013), Maftukhah (2013), Riawan dan Astini (2014) dan

Primadhanny (2016), dan Afendi (2018) di mana kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

Page 64: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

47

Ha3: Struktur Kepemilikan berpengaruh terhadap Struktur Modal

4. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan

Struktur kepemilikan atau ownership structure merupakan bagian

dari mekanisme corporate governance yang dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan. Struktur kepemilikan mencerminkan besarnya persentase

kepemilikan saham dari seluruh saham yang ada dalam perusahaan, serta

mencerminkan keputusan yang dibuat oleh pihak yang memiliki saham

perusahaan tersebut (Petta dan Tarigan, 2017).

Struktur kepemilikan menggambarkan persebaran pemegang saham

yang diproksikan dalam bentuk persentase (Lestari dan Juliarto, 2017).

Dalam hal ini, pemegang saham mayoritas cenderung akan lebih

mementingkan kepentingannya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan

pemegang saham minoritas sehingga akan berpengaruh pada pencapaian

kinerja perusahaan.

Penelitian terkait adanya pengaruh kepemilikan terhadap kinerja

perusahaan sudah banyak dilakukan. Beberapa di antaranya antara lain,

Lestari dan Juliarto (2017), Wulandari dan Raharja (2013), Widyati (2013)

yang selaras menunjukkan bahwa terdapat pengaruh struktur kepemilikan

terhadap kinerja perusahaan.

Ha4: Struktur Kepemilikan berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan

5. Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Struktur Modal

Growth opportunity merupakan kesempatan perusahaan untuk

melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan perusahaan

(Setyawan et.al. 2016). Perusahaan-perusahaan yang memiliki

Page 65: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

48

pertumbuhan yang cepat membutuhkan dana lebih besar di masa depan

sehingga harus meningkatkan aktiva tetapnya dan lebih banyak

mempertahankan laba. Laba ditahan dari perusahaan-perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang tinggi akan meningkat, dan perusahaan-

perusahaan tersebut akan lebih banyak melakukan hutang untuk

mempertahankan rasio hutang yang ditargetkan (Hermuningsih, 2013).

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan membutuhkan

kebutuhan dana yang lebih besar juga.

Berdasarkan teori pecking order sebuah perusahaan akan memilih

untuk lebih menggunakan dana internal sebelum akhirnya mencari sumber

dana eksternal. Perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis serta pangsa

pasar otomatis akan membutuhkan dana yang besar. Untuk kebutuhan

tersebut, sebuah perusahaan bisa mencari tambahan sumber dana jika dana

internal perusahaan sudah tidak mencukupi untuk memenuhi semua

kebutuhan tersebut.

Hubungan growth opportunity dengan struktur modal telah

dibuktikan oleh beberapa peneliti. Hermuningsih (2013), Marinda (2014),

Ananda dan Nugraha AP (2016), Khairani (2015) yang menyatakan bahwa

growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal.

Ha5: Growth Opportunity berpengaruh terhadap Struktur Modal

6. Pengaruh growth opportunity Terhadap Kinerja Perusahaan

Growth opportunity (tingkat pertumbuhan) juga dapat

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, hal ini dapat ditunjukkan atas

Page 66: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

49

kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasi kesempatan mengambil

keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam satu

lingkungan industrinya (Khairani, 2015).

Dalam penelitiannya Kopong dan Nurzanah (2016) perusahaan yang

mempunyai growth opportunity tinggi maka perusahaan tersebut

mempunyai nilai investasi yang cukup besar terutama dalam aktiva tetap

yang umur ekonomisnya kurang dari satu tahun. Investasi tersebut

dilakukan yang paling utamanya untuk perluasan pasar. Dengan adanya

investasi yang besar, perusahaan yang mempunyai growth opportunity

tinggi akan menghasilkam profitabilitas yang tinggi pula. Semakin tinggi

pertumbuhan nya maka akan semakin tinggi pula profitabilitas yang akan

diperoleh perusahaan.

Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa penelitian terdahulu

dengan hasil yang sama yaitu growth opportunity berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja perusahaan. Beberapa penelitian yang

mendukung penelitian ini antara lain, Sardo dan Serrasqueiro (2018),

Kopong dan Nurzanah (2016).

Ha6: Growth Opportunity berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan

7. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan

Dalam pecking order perusahaan dengan tingkat keuntungan tinggi

lebih menyukai untuk menggunakan dana internal dibandingkan mencari

dana eksternal untuk membiayai aktivitas kegiatan perusahaan (Petta dan

Tarigan, 2017). Perusahaan baru akan melakukan pinjaman hutang ketika

sumber dana internal sudah tidak lagi mencukupi.

Page 67: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

50

Perusahaan yang memiliki tingkat leverage rendah mengartikan

bahwa perusahaan tersebut memang membutuhkan dana ekstenal yang

sedikit, artinya kebutuhan akan sumber dana nya dibiayai oleh sumber dana

internal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa struktur modal

berpengaruh terhadap kinerja perusanaan. Penelitian yang dilakukan oleh

Brendea (2014), Putra dan Badjra (2015), Paminto (2016), Petta dan

Tarigan (2017) menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif

signifikan terhadap profitabilitas.

Ha7: Struktur Modal berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan

8. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui

Struktur Modal

Ukuran perusahaan merupakan salah satu yang menjadi

pertimbangan pihak kreditur dalam meminjamkan dana kepada

perusahaan. perusahaan dengan ukuran yang besar lebih mendapatkan

kepercayaan kreditur atau investor untuk menanamkan modalnya. Selain

itu, perusahaan dengan ukuran yang besar akan lebih mudah untuk

memperoleh sumber dana eksternal karena ukuran perusahaan dilihat dari

total aset yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut membuat perusahaan

menarik untuk dilirik oleh para investor yang ingin menginvestasikan dana

nya. Ambarwati et.al. (2015) menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan

yang memiliki ukuran lebih besar memiliki tingkat profitabilitas yang

tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil

karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih

kritis oleh para investor.

Page 68: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

51

Perusahaan umumnya akan melakukan hutang atau menerbitkan

saham jikalau memutuskan untuk mencari sumber dana eksternal.

Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan

menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang

selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan

(Hermuningsih, 2012). Penggunaan hutang yang besar akan meningkatkan

beban bunga yang ditanggung perusahaan, sehingga dapat menurunkan

profitabilitas perusahaan (Setiadewi dan Purbawangsa, 2015). Hal tersebut

juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fressilia dan Pratiwi

(2017) bahwa struktur modal memediasi pengaruh ukuran perusahaan

terhadap kinerja perusahaan.

Ha8: Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

dengan Struktur Modal sebagai variabel Intervening

9. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan

Melalui Struktur Modal

Struktur kepemilikan atau ownership structure merupakan bagian

dari mekanisme corporate governance yang dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan. Dalam penelitian Petta dan Tarigan (2017), struktur

kepemilikan mencerminkan besarnya persentase kepemilikan saham dari

seluruh saham yang ada dalam perusahaan, serta mencerminkan keputusan

yang dibuat oleh pihak yang memiliki saham perusahaan tersebut. Tujuan

perusahaan sangat ditentukan oleh struktur kepemilikan, pemilik akan

berusaha membuat berbagai strategi untuk mencapai tujuan perusahaan

(Indarti dan Extaliyus, 2013).

Page 69: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

52

Dalam penelitian Primardhanny (2016), struktur kepemilikan

dianggap sebagai hal yang sangat krusial umtuk mengatasi masalah

penentuan struktur modal, karena dengan struktur kepemilikan yang baik

akan terwujud suatu kinerja perusahaan yang layak karena manajer sebagai

pihak yang berkompeten dalam pengelolaan perusahaan mempunyai

wewenang cukup untuk menjalankan tugasnya, yaitu pengawasan

keputusan pendanaan penentuan struktur modal perusahaan. Penelitian ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan peneltiian Riawan dan Asrtini

(2014), Petta dan Tarigan (2017) yang menyatakan bahwa struktur modal

mempunyai pengaruh signifikan dalam memediasi kepemilikan

institusional terhadap kinnerja keuangan (diproksikan dengan ROE).

Ha9: Struktur Kepemilikan Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

dengan Struktur Modal sebagai variabel Intervening

10. Pengaruh growth opportunity Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui

Struktur Modal

Growth opportunity merupakan kesempatan perusahaan untuk

melakukan investasi yang menguntungkan perusahaan. Kegiatan

berhutang pada dasarnya akan menimbulkan biaya bunga. Di mana besar

kecilnya hutang memiliki pengaruh yang searah (positif) terhadap besar

kecilnya biaya bunga yang ditimbulkan. Semakin besar hutang (leverage)

maka biaya bunga juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya

semakin kecil hutang (leverage) maka biaya bunga akan semakin kecil

(Oktarina , 2015). Penelitian terkait struktur modal sebagai mediasi antara

growth opportunity terhadap kinerja perusahaan belum banyak dilakukan.

Page 70: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

53

Hasil yang ditemukan Khairani (2015) menunjukkan bahwa struktur modal

mampu memediasi pengaruh growth opportunity terhadap kinerja

keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA.

Ha10: Growth opportunity Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

dengan Struktur Modal sebagai variabel Intervening.

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

dan growth opportunity terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal

sebagai variabel intervening, menggunakan beberapa acuan dari penelitian

terdahulu. Berikut disajikan ringkasan penelitian terdahulu pada tabel 2.1. di

bawah ini yang menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu dengan

variabel yang terkait dalam penelitian.

Tabel 2.1.

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

1. Putra dan

Badjra (2015)

Pengaruh

Leverage,

Pertumbuhan

Penjualan

Dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Profitabilitas.

Analsisis

Regresi

Berganda

Independen:

Leverage,

Pertumbuhan

Penjualan

dan Ukuran

Perusahaan.

Dependen:

Profitabilitas.

Leverage

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas

Pertumbuhan

penjualan dan

ukuran

perusahaan

berpengaruh

negatif dan

tidak

signifikan

terhadap

profitabilitas.

2. Paminto et.al.

(2016)

The Effect Of

Capital

Structure,

Firm Growth

And Dividend

SPSS

dengan Path

Analysis.

Independen: Struktur

Modal,

Pertumbuhan

Perusahaan,

The capital

structure

negatively

and

significantly

Page 71: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

54

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Policy On

Profitability

And Firm

Value Of The

Oil Palm

Plantation

Companies In

Indonesia.

Kebijakan

Dividen.

Dependen:

Nilai

Perusahaan.

Invervening:

Profitabilitas.

influences the

profitability

and the firm

value. The

firm growth

negatively

and

significantly

influences the

profitability

and the firm

value.

The dividend

policy

positively and

significantly

influences the

profitability

but positively

and not

significantly

influence the

firm value.

The

profitability

positively and

significantly

influences the

firm value.

The capital

structure

negatively

and

significantly

influences the

firm value

through

profitability.

The firm

growth

negatively

and not

significantly

influences the

firm value

through

profitability,

and the

dividend

policy

Page 72: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

55

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

positively and

significantly

influences the

firm value

through

profitability.

3. Setyawan

et.al. (2016)

Pengaruh

Firm Size,

Growth

Opportunity,

Profitability,

Business

Risk,

Effective Tax

Rate, Asset

Tangibility,

Firm Age

Dan Liquidity

Terhadap

Struktur

Modal

Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

Sektor

Property Dan

Real Estate

Yang

Terdaftar Di

Bei Tahun

2009-2014).

Analisis

Statistik

Deskriptif

dan Analisis

Statistik

Inferensial

dengan

bantuan

SPSS.

Independen:

Ukuran

Perusahaan,

Kesempatan

Pertumbuhan,

Profitabilitas,

Risiko Bisnis,

Effective Tax

Rate, Aset

Berwujud,

Umur

Perusahaan

dan

Likuiditas.

Dependen:

Struktur

Modal.

Secara

simultan

Firm Size,

Growth

Opportunity,

Profitability,

Business

Risk,

Effective Tax

Rate, Asset

Tangibility,

Firm Age dan

Liquidity

memiliki

pengaruh

yang

signifikan.

Firm Size,

Profitability,

Effective Tax

Rate, dan

firm age

secara parsial

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Growth

opportunity,

business risk

dan asset

tangibility

secara parsial

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal

Liquidity

secara parsial

tidak

Page 73: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

56

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

berpengaruh

signifikan

terhadap

struktur

modal.

4. Marinda et.al.

(2014)

Pengaruh

Investment

Opportunity

Set (IOS)

Dan Struktur

Modal

Terhadap

Kinerja

Keuangan

(Studi Pada

Perusahaan

Sektor

Properti Dan

Real Estate

Yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia

Periode 2011-

2013).

Generalized

Structured

Component

Analysis

(GeSCA).

Independen:

Investment

Opportunity

Set (IOS),

Struktur

Modal.

Dependen: Kinerja

Keuangan.

Investment

opportunity

set (IOS)

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Investment

opportunity

set (IOS)

berpengaruh

positif dan

tidak

signifikan

terhadap

kinerja

keuangan.

Struktur

modal

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

kinerja

keuangan.

5. Immanuela

(2014)

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Struktur

Modal,

Ukuran

Perusahaan,

Dan Agency

Cost Sebagai

Variabel

Intervening

Terhadap

Kinerja

Perusahaan

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang

Analisis

Jalur. Independen:

Kepemilikan

Manajerial,

Struktur

Modal,

Ukuran

Perusahaan.

Intervening: Agency Cost.

Dependen:

Kinerja

Perusahaan.

Kepemilikan

Manajerial,

struktur

modal dan

ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

signifikan

baik secaa

langsung

maupun tidak

langsung

terhadap

agency cost.

Pengaruh

kepemilikan

manajerial,

Page 74: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

57

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Terdaftar Di

BEI.

dan ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

signifikan

baik secara

langsung

maupun tidak

langsung

melalui

agency cost

terhadap

kinerja

perusahaan.

Terdapat

pengaruh

secara

langsung

antara

struktur

modal

terhadap

kinerja

perusahaan.

6. Wiranata dan

Nugrahanti

(2013)

Pengaruh

Struktur

Kepemilikan

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

Manufaktur

Di Indonesia

(Periode

2010-2011).

Regresi

berganda

dengan

SPSS 16.

Independen:

Kepemilikan

Asing,

Kepemilikan

Pemerintahan

,

Kepemilikan

Institusional,

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Keluarga.

Kontrol:

Ukuran

Perusahaan.

Dependen:

Profitabilitas.

Kepemilikan

asing

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

perusahaan.

Kepemilikan

pemerintah

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan.

Kepemilikan

institusional

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan.

Kepemilikan

manajerial

tidak

berpengaruh

terhadap

Page 75: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

58

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

kinerja

perusahaan.

Kepemilikan

keluarga

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan.

Hasil

pengujian

variabel

kontrol

ukuran

perusahaan

menunjukkan

bahwa ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaa

Hasil

pengujian

variabel

kontrol

leverage

menunjuk-

kan bahwa

leverage

berpengaruh

positif ter-

hadap kinerja

perusahaan

manufaktur.

7. S,

Setiadharma

dan M,

Machali

(2017)

The Effect Of

Asset

Structure And

Firm Size On

Firm Value

With Capital

Structure As

Intervening

Variable

(Property

And Real

Estate Firm

Registered In

Indonesia

Stock

Path

Analysis. Independen:

Struktur

Aktiva,

Ukuran

Perusahaan.

Intervening:

Struktur

Modal.

Dependen:

Nilai

Perusahaan

There is a

direct effect

of asset

structure on

the firm

value.

There is no

indirect effect

of asset

structure on

the firm value

with capital

structure as

intervening

variable.

Page 76: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

59

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Exchange In

Period 2010-

2014).

There is no

direct effect

of firm size

on the firm

value.

There is no

indirect effect

of firm size

on the firm

value with

capital

structure as

intervening

variable.

8. Petta dan

Tarigan

(2017)

Pengaruh

Kepemilikan

Institusional

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Melalui

Struktur

Modal

Sebagai

Variabel

Intervening

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang

Terdaftar

Dalam Bursa

Efek

Indonesia

(BEI).

Analisis

Jalur dengan

WarpPLS

versi 5.0.

Independen:

Kepemilikan

Institusional.

Intervening:

Struktur

Modal.

Dependen:

Kinerja

Keuangan.

Terdapat

pengaruh

positif

signifikan

antara

kepemilikan

institusional

terhadap

kierja

keuangan.

Terdapat

pengaruh

negatif

signifikan

antara

kepemilikan

institusional

terhadap

struktur

modal.

Terdapat

pengaruh

negatif

signifikan

pada struktur

modal

terhadap

kinerja

keuangan.

Struktur

modal

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

dalam

Page 77: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

60

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

memediasi

pengaruh

kepemilikan

institusional

terhadap

kinerja

keuangan.

9. Nuswandari

(2017)

Determinan

Struktur

Modal Dalam

Prespektif

Pecking

Order Theory

Dan Agency

Theory.

Analisis

Regresi

Berganda

dengan

metode

Ordinary

Least

Square

(OLS).

Independen:

Profitabilitas,

ukuran

perusahaan,

risiko bisnis,

growth

opportunity,

kepemilikan

manajerial.

Dependen:

Struktur

modal.

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Profitabilitas

dan risiko

bisnis

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Peluang

pertumbuhan

dan

kepemilikan

manajerial

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

10. Purnomosidi

et.al. (2014)

The

Influences Of

Company

Size, Capital

Structure,

Good

Corporate

Governance,

Inflation,

Interest Rate,

And

Exchange

Rate Of

Financial

Performance

Analisis

Jalur. Independen:

Company

Size, Capital

Structure,

Good

Corporate

Governance,

Inflation,

Interest Rate,

and

Exchange

Rate.

Dependen:

The size is

just a sales

that

significantly

affect

financial

performance

is ROA, ROE,

and PM.

Capital

structure,

DER

significantly

affect

financial

Page 78: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

61

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

And Value Of

The

Company.

Financial

Performance

dan Company

Value.

performance

is ROA, and

ROE, while

the DA effect

on NPM.

Good

corporate

governance is

a significant

measurement

of the Audit

Committee

that the

financial

performance

of NPM.

Inflation has

no effect on

financial

performance,

both ROA,

ROE and

NPM.

Interest rate

does not

affect the

financial

performance,

both ROA,

ROE and

NPM.

The exchange

rate effect on

financial

performance,

the negative

effect on ROA

and ROE.

11. Sardo dan

Serrasqueiro

(2018)

Intellectual

Capital,

Growth

Opportunities

And

Financial

Performance

In European

Firms.

General

Method of

Moment

System.

Independen:

ROA,

Intellectual

Capital

(VAIC),

Ownership

Concentration.

Dependen:

Financial

Performance

(ROA),

The IC

efficiency of

the current

period has a

positive

impact on the

financial

performance

of high-,

medium- and

low-tech

Page 79: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

62

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Growth

Opportunity

(TobinsQ).

European

firms.

A non-linear

relationship

was found

between

growth

opportunities

and financial

performance.

The positive

relationship

between

growth

opportunities

and financial

performance

is enhanced

with the

efficient use

of firms’ IC.

12. Purba dan

Yadnya

(2015)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan

Dan Leverage

Terhadap

Profiabilitas

Dan

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

.

Analisis

Jalur. Variabel

Eksogen:

Ukuran

perusahaan

(SIZE),

Struktur

Modal

(DER).

Variabel

Intervening:

Profitabilitas

(ROA).

Variabel

Endogen:

n(CSR).

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas.

Leverage

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas.

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif

terhadap

leverage.

Ukuran

perusahaan,

leverage, dan

profitabilitas

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

CSR.

Page 80: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

63

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

13. Umam dan

Mahfud

(2016)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan

Dan

Likuiditas

Terhadap

Struktur

Modal

Dengan

Profitabilitas

Sebagai

Variabel

Intervening.

Analisis

Jalur dan

Uji Sobel.

Variabel

Independen:

Ukuran

perusahaan

(size),

likuiditas

(CR).

Variabel

Intervening:

Profitabilitas

(ROA).

Variabel

Dependen:

Struktur

Modal

(DER),

Ukuran

perusahaan

tidak

signifikan

berpengaruh

terhadap

profitabilitas.

Likuiditas

berpengaruh

positif

terhadap

profitabilitas.

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Profitabilitas

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap

struktur

modal.

ROA tidak

dapat

memediasi

pengaruh

SIZE dan

DER.

ROA dapat

memediasi

pengaruh CR

terhadap

DER.

14. Prijanto et.al.

(2017)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan

Dan

Likuiditas

Terhadap

Kinerja

Perusahaan.

Regresi

Logistik

Berganda.

Variabel

Independen:

Ukuran

perusahaan

(Ln Asset),

Likuiditas

(CR).

Variabel

Dependen:

Likuiditas

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

kinerja

perusahaan.

Likuiditas

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

Page 81: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

64

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kinerja

perusahaan

(ROA).

kinerja

perusahaan.

15. Ambarwati

et.al. (2015)

Pengaruh

Modal Kerja,

Likuiditas,

Aktivitas,

Dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Profitabilitas

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Di Bursa

Efek

Indonesia.

Analisis

Regresi

Linear

Berganda.

Variabel

Independen:

Modal kerja,

likuiditas,

aktivitas, dan

ukuran

perusahaan.

Variabel

Dependen:

Profitabilitas.

Modal kerja

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas.

Likuiditas

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

profitabilitas.

Aktivitas

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas.

Ukuran

peruahaan

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas.

16. Maftukhah

(2013)

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Dan Kinerja

Keuangan

Sebagai

Penentu

Struktur

Modal

Perusahaan.

Analisis

Regresi

Linear

Berganda.

Variabel

Independen:

Kepemilikan

Manajeral

(dinyatakan

sebagai

variabel

dummy,

kepemilikan

institusional,

pertumbuhan

asset, ROA,

DPR, net

sales, fixed

asset ratio,

dan

corporate tax

rate.

Variabel

Dependen:

Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap Debt

to Equity

Ratio (DER).

Kepemilikan

institusional

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap Debt

to Equity

Ratio (DER).

Pertumbuhan

asset

berpnegaruh

positif dan

signifikan

terhadap Debt

Page 82: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

65

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Debt to

Equity Ratio.

to Equity

Ratio (DER).

Return On

Assets (ROA)

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap Debt

to Equity

Ratio (DER).

Dividen

Payout Ratio

(DPR)

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap Debt

to Equity

Ratio (DER).

Net sales

berpengaruh

positif dan

tidak

signifikan

terhadap Debt

to Equity

Ratio (DER).

Fixed Asset

Ratio

berpengaruh

positif dan

tidak

signifikan

terhadap Debt

to Equity

Ratio (DER).

Corporate tax

rate

berpengaruh

positif dan

tidak

signifikan

terhadap Debt

to Equity

Ratio (DER).

17. Lestari dan

Juliarto

(2017)

Pengaruh

Dimensi

Struktur

Kepemilikan

Terhadap

Ordinary

Least

Square

(OLS).

Variabel

Independen:

Konsentrasi

kepemilikan,

kepemilikan

Konsentrasi

kepemilikan

berpengaruh

negatif

signifikan

Page 83: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

66

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kinerja

Perusahaan

Manufaktur.

manajerial,

dan

kepemilikan

institusional.

Variabel

Kontrol:

Kepemilikan

asing.

Ukuran

perusahaan,

leverage,

umur

perusahaan,

ukuran

dewan,

pertumbuhan,

dan

likuiditas.

Variabel

Dependen:

Kinerja

perusahaan

(ROA dan

Tobin’s Q).

terhadap

kinerja

perusahaan.

Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

kinerja

perusahaan.

Kepemilikan

institusional

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

kinerja

perusahaan.

18. Hermuningsih

(2013) Pengaruh

Profitabilitas,

Growth

Opportunity,

Struktur

Modal

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Pada

Perusahaan

Publik Di

Indonesia.

Structural

Equation

Model

(SEM).

Variabel

Independen:

Profitabilitas,

growth

opportunity.

Variabel

Intervening:

Struktur

modal.

Variabel

Dependen:

Nilai

perusahaan.

Variabel

profitabilitas,

growth

opportunity,

dan struktur

modal

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Variabel

struktur

modal

merupakan

variabel

intervening

bagi growth

opportunity

dan tidak

bagi

profitabilitas.

Page 84: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

67

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

19. Ananda dan

Nugraha AP

(2016)

Pengaruh

Growth

Opportunity

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Melalui

Struktur

Modal.

Analisis

Partial

Least

Square

(PLS) dan

Uji

Linieritas.

Variabel

Eksogen:

Growth

Opportunity.

Variabel

Intervening:

Struktur

modal.

Variabel

Endogen:

Nilai

Perusahaan.

Growth

opportunity

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Growth

opportunity

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Struktur

modal

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Growth

opportunity

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan

melalui

struktur

modal.

20. Khairani

(2015)

Pengaruh

Struktur

Kepemilikan

Manajerial

Dan Growth

Opportunity

Tergadap

Struktur

Modal Dan

Kinerja

Keuangan

Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

Manufaktur

Sektor

Industri Dan

Konsumsi

Barang Yang

Terdaftar Di

Path

Analysis. Variabel

Eksogen:

Struktur

kepemilikan

manajerial,

growth

opportunity.

Variabel

Intervening:

Struktur

modal.

Variabel

Dependen:

Kinerja

keuangan

perusahaan.

Struktur

kepemilikan

Manjerial

berpengaruh

tidak

signifikan

secara

langsung

terhadap

Struktur

Modal.

Growth

opportunity

berpengaruh

secara

langsung

signifikan

terhadap

Struktur

Modal.

Page 85: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

68

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Bei Periode

2009-2012). Struktur

kepemilikan

manajerial

tidak

berpengaruh

secara

langsung

terhadap

Kinerja

Keuangan

Perusahaan.

Growth

opportunity

berpengaruh

tidak

signifikan

secara

langsung

terhadap

Kinerja

Keuangan

Perusahaan.

Struktur

Modal

berpengaruh

secara

langsung

signifikan

terhadap

Kinerja

Keuangan

Perusahaan.

21. Kopong dan

Nurzanah

(2016)

Pengaruh

Growth

Opportunity

Dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Profitabilitas

Dengan Nilai

Perusahaan

Sebagai

Variabel

Moderating

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Regresi

Berganda Variabel

Independen:

Growth

opportunity,

dan ukuran

perusahaan.

Variabel

Moderating:

Nilai

perusahaan.

Variabel

Depdenden:

Profitabilitas.

Growth

Opportunity

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

profitabilitas.

Ukuran

perusahaan

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

profitabilitas.

Page 86: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

69

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Indonesia

Periode 2011-

2014.

Growth

opportunity

dan ukuran

perusahaan

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

dalam

hubungannya

terhadap

profitabilitas.

Nilai

perusahaan

sebagai

Variabel

moderating

memperkuat

growth

opportnity

terhadap

profitabilitas.

Nilai

perusahaan

memperlema

h pengaruh

ukuran

perusahaan

terhadap

profitabilitas.

22. Brendea

(2014)

Ownership

Structure,

Performance

And

Capital

Structure Of

Romanian

Firms.

Analisis

Regresi. Independent

Variable:

Debt Ratio,

Asset

Tangibility,

Size.

Dependent

Variable:

ROA.

Ownership

concentration

has no effect

on firms

performance,

but has a

positive effect

on firms

capital

structure.

Debt ratio

and firms size

are the

determinants

of firms

performance

and firms

performance,

assets

tangibility

Page 87: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

70

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

and

ownership

concentration

are the

determinants

of firms

capital

structure.

23. Fressilia dan

Pratiwi

(2017)

Pengaruh

Good

Corporate

Governance,

Likuiditas,

Dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Profitabilitas

Pada

Perusahaan

Bumn Yang

Termasuk

Dalam Iicg

Dengan

Struktur

Modal

Sebagai

Variabel

Intervening.

SEM

dengan

SmartPLS

Variabel

Independen:

CGPI,

Likuiditas,

dan Ukuran

Perusahaan.

Variablel

Intervening:

Struktur

modal.

Variabel

Dependen:

Profitabilitas.

GCG,

likuiditas dan

ukuran

perusahaan

berpengaruh

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Likuiditas

berpengaruh

terhadap

profitabilitas.

Sedangkan,

GCG dan

ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

terhadap

profitabilitas.

Struktur

modal

memediasi

penuh

pengaruh

GCG dan

ukuran

perusahaan

terhadap

profitabilitas.

Sedangkan,

struktur

modal

memediasi

parsial

pengaruh

likuiditas

terhadap

profitabilitas.

24. Riawan dan

Astini (2014)

Analisis

Pengaruh

Analisis

Jalur. Variabel

Eksogen: NPM

berpengaruh

Page 88: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

71

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Profitabilitas

Dan Struktur

Kepemilikan

Terhadap

Struktur

Modal Dan

Kinerja

Perusahaan

Farmasi Yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia

(Bei)

Net Profit

Margin,

Kepemilikan

Manajerial.

Variabel

Endogen:

Debt to

Equity Ratio,

Return on

Equity.

negatif

signifikan

terhadap

DER.

NPM

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

ROE.

Kepemilikan

manajemen

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap

DER.

kepemilikan

manajemen

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

ROE.

DER

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap

ROE.

Pengaruh

NPM lebih

tinggi

terhadap

ROE melalui

DER

dibandingkan

pengaruh

langsung

NPM

terhadap

ROE dan

pengaruh

kepemilikan

manajamen

lebih tinggi

terhadap

ROE melalui

DER

dibandingkan

Page 89: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

72

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

pengaruh

langsung

kepemilikan

manajamen

terhadap

ROE.

25. Epi (2017) Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Struktur

Kepemilikan,

Dan

Manajemen

Laba

Terhadap

Kinerja

Perusahaan

Property Dan

Real Estate

Yang

Terdaftar

Pada Bursa

Efek

Indonesia.

Regresi

Linier

Berganda.

Variabel

Independen:

Ukuran

perusahaan,

struktur

kepemilikan,

manajemen

laba.

Variabel

Dependen:

Kinerja

perusahaan.

Secara parsial

variabel-

variabel

independen

ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan,

struktur

kepemilikan

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan,

manajemen

laba tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan.

Secara

simultan

(bersama)

variabel

independen

(ukuran

perusahaan,

struktur

kepemilikan,

dan

manajemen

laba) tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan.

26. Setiadewi dan

Purbawangsa

(2015)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Dan Leverage

Analisis

Jalur. Variabel

Eksogen:

Ukuran

perusahaan

Ukuran

perusahaan

dan leverage

tidak

Page 90: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

73

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Terhadap

Profitabilitas

Dan Nilai

Perusahaan.

(SIZE),

leverage.

Variabel

Intervening:

Profitabilitas

(ROA).

Variabel

Endogen:

Nilai

perusahaan

(PBV).

berpengaruh

terhadap

profitabilitas.

Ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

terhadap

leverage.

Ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

signifikan

secara

statistik

terhadap nilai

perusahaan.

Leverage dan

profitabilitas

mempunyai

pengaruh

positif

signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

27. Kirmi (2017)

Relationship

Between

Capital

Structure And

Profitability,

Evidence

From Listed

Energy And

Petroleum

Companies

Listed In

Nairobi

Securities

Exchange.

Analisis

Regresi.

Independen:

Short term

debt to total

assets and

long-term

debt to total

assets.

Dependen:

Profitability

measured by

ROA.

A strong

positive

relationship

between short

term debt and

ROA.

An average

negative

relationship

between Long

term debts

and ROA and

a weak

positive

relationship

between total

debt and

ROA.

28. Tertius dan

Christiawan

(2015)

Pengaruh

Good

Corporate

Governance

Terhadap

Analisis

Regresi

Linier

Berganda.

Variabel

Independen:

Dewan

komisaris,

komisaris

Variabel

independen

antara lain

dewan

komisaris,

Page 91: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

74

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kinerja

Perusahaan

Pada Sektor

Keuangan.

independen,

kepemilikan

manajerial,

dan ukuran

perusahaan.

Variabel

Dependen:

ROA.

komisaris

independen,

dan

kepemilikan

manajerial

dengan

variabel

kontrol

ukuran

perusahaan

secara

bersama-

sama

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

variabel

dependen

yaitu ROA.

Secara

individual,

dewan

komisaris dan

kepemilikan

manajerial

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

ROA.

komisaris

independen

dan ukuran

perusahaan

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap

ROA.

29. Widyati

(2013)

Pengaruh

Dewan

Direksi,

Komisaris

Independen,

Komite

Audit,

Kepemilikan

Manajerial,

Dan

Analisis

Regresi

Berganda.

Variabel

Independen:

Dewan

direksi,

komisaris

independen,

komite audit,

kepemilikan

manajerial,

dan

Secara parsial

komisaris

independen

dan

kepemilikan

institusional

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

Page 92: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

75

No Nama Judul

Penelitian

Metode

penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

Kepemilikan

Institusional

Terhadap

Kinerja

Keuangan.

kepemilikan

institusional.

Variabel

Dependen:

Kinerja

keuangan.

keuangan

perusahaan.

dewan

direksi,

komite audit,

dan

kepemilikan

manajerial

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan

perusahaan.

30. Afendi

(2018)

Analisis

Pengaruh

Struktur

Kepemilikan

Manajerial,

Kebijakan

Deviden,

Profitabilitas,

Dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Struktur

Modal

Perusahaan.

Analisis

Regresi

Linier

Berganda.

Variabel

Independen:

kepemilikan

manajerial,

kebijakan

deviden,

profitabilitas,

ukuran

perusahaan.

Variabel

Dependen:

Struktur

Modal.

Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

secara positif

dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Kebijakan

deviden

berpengaruh

negativf

namun tidak

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Profitabilitas

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadp

struktur

modal.

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

struktur

modal.

Sumber: Jurnal-Jurnal Penelitian Terdahulu

Page 93: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

76

D. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1.

Kerangka Berpikir

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

terhadap Kinerja Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening

Perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI periode 2012-2017

Variabel Independen

Ukuran Perusahaan

(X1)

Struktur

Kepemilikan (X2)

Growth Opportunity

(X3)

Variabel Dependen

Struktur

Modal (Y1)

Kinerja

Perusahaan (Y2)

Partial Least Square (PLS)

Analisis Statistik Deskriptif

Uji Outer Model:

- Convergent Validity

- Discriminant Validity

- Composite Reliability

Uji Inner Model:

- Koefisien Determinasi (R2)

- Goodness of Fit (GoF)

- Predictive Reevance (Q2)

-

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uji Hipotesis:

- Path Coefficients (T-statistic % Alpha)

- Specific Indirect Effect

Page 94: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

77

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih

bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis

memberikani informasi tentang variabel-variabel penelitian serta hubungannya.

Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan

dalam kerangka teori yang dirumuskan untuk studi penelitian (Fitrah dan

Luthfiyah, 2017:128).

Berdasarkan rumusan dan kerangka berpikir serta hasil penelitian-

penelitian terdahulu, maka hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini

adalah:

Ha1: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.

Ha2: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Ha3: struktur kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal.

Ha4: struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Ha5: growth opportunity berpengaruh terhadap struktur modal.

Ha6: growth opportunity berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Ha7: struktur modal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Ha8: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan

struktur modal sebagai variabel intervening.

Ha9: struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan

struktur modal sebagai variabel intervening.

Ha10: growth opportunity berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan

struktur modal sebagai variabel intervening.

Page 95: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

78

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelititan kuantitatif yang dilakukan untuk

melihat pengaruh ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth

opportunity terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal sebagai

variabel intervening. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di

Indeks SRI-KEHATI periode 2012-2017. Alasan penulis memilih objek

perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI adalah berkaitan dengan

semakin maraknya kerusakan lingkungan oleh kegiatan industri juga

meningkatnya kesadaran emiten akan pentingnya kinerja lingkungan. Masih

belum banyak penelitian yang menggunakan objek Indeks SRI-KEHATI terkait

dengan variabel yang akan diteliti pada penelitian ini sehingga sangat menarik

untuk diteliti. Selain itu, Indeks SRI-KEHATI merupakan indeks yang

mendukung program pemerinah dalam ekonomi hijau.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder dari laporan

tahunan dan laporan keuagan perusahaan. Penulis memilih website Indonesian

Stock Exchange (IDX) sebagai tempat untuk memperoleh laporan tahunan dan

laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian. Perusahaan

yang menjadi sampel adalah perusahaan yang terdaftar dalam Indeks SRI-

KEHATI periode tahun 2012-2017. Perhitungan dilakukan dengan

menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SmartPLS 3.00. Setelah diketahui hasil

penelitian, selanjutnya dilakukan analisis hasil.

Page 96: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

79

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang

diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan, atau dengan kata lain, populasi

adalah totalitas dari seluruh objek penelitian (Wahyudi, 2017:14). Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014:80).

Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang terdaftar dalam Indeks SRI-KEHATI periode 2012-2017.

Sampel adalah objek pengamatan yang dipilih dari populasi, sehingga

sampel merupakan bagian dari populasi dan mencerminkan karakteristik

populasinya (Wahyudi, 2017:14). Penarikan sampel diperlukan jika populasi

yang diambil sangat besar dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau

seluruh populasi (Wahyudi, 2017:15). Pemilihan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara purposive sampling dari seluruh perusahaan yang

terdaftar di Indeks SRI-KEHATI periode 2012-2017 dengan tujuan untuk

memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang tertentu.

Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria perusahaan yang

terdaftar di Indeks SRI-KEHATI selama periode 2012-2017. Berdasarkan

metode penentuan sampel dengan purposive sampling, kriteria-kriteria yang

digunakan dalam pengambilan data dan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI selama periode

penelitian (2012-2017).

Page 97: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

80

2. Perusahaan terdaftar dan telah melakukan publikasi laporan keuangan

tahunan selama enam tahun sesuai dengan periode penelitian yang

diperlukan, yaitu 2012 sampai dengan 2017.

3. Perusahaan yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan

informasi yang diperlukan atau informasi yang dibutuhkan yaitu, neraca,

harga saham, dan jumlah saham beredar selama periode penelitian yang

diperoleh dari Indonesian Stock Exchange, yahoo! Finance, dan

investing.com.

4. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam pencatatan laporan

keuangan periode penelitian (2012-2017).

Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel yang telah disebutkan di

atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16

perusahaan. Adapun teknik pengambilan sampel dan daftar perusahaan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat secara lebih jelas dalam tabel

berikut ini:

Tabel 3.1.

Kriteria Penentuan Sampel

Kriteria Jumlah

Jumlah perusahaan yang terdaftar pada Januari 2012 25

Jumlah perusahaan yang terdaftar pada Indeks SRI-KEHATI

selama periode penelitian (2012-2017). 17

Jumlah perusahaan yang mempublikasikan laporan keeuangan

selama periode (2012-2017). 17

Jumlah perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam

pencatatan laporan keuangan periode (2012-2017). 16

Total sampel 16

Page 98: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

81

Tabel 3.2.

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Emiten

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.

3. ASII Astra Internasional Tbk.

4. BBCA Bank Central Asia Tbk.

5. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk.

6. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk.

7. BDMN Bank Danamon Tbk.

8. BMRI Bank Mandiri Tbk.

9. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

10. KLBF Kalbe Farma Tbk.

11. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

12. SMGR Semen Indonesia Tbk.

13. TINS Timah Tbk.

14. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk.

15. UNTR United Tractors tbk.

16. UNVR Unilever Indonesia Tbk.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang berasal dari pihak kedua yang ikut mengetahui atau

memiliki suatu data (Abdillah dan Hartanto, 2015:51). Data sekunder dalam

penelitian ini yaitu laporan keuangan dan tahunan yang telah diaudit pada

periode 2012-2017. Selain itu, diperlukan juga data harga saham dari peusahaan

yang bersangkutan. Adapun data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

Untuk keperluan penelitian ini, data yang digunakan adalah data

sekunder yang diperoleh dari:

a. Laporan keuangan dan tahunan perusahaan yang dikeluarkan oleh

perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI periode 2012-2017

Page 99: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

82

yang didapat dari situs Indonesian Stock Exchange (IDX)

(https://www.idx.co.id/).

b. Harga saham akhir tahun dan jumlah saham beredar dari perusahaan

yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI periode 2012-2017 yang didapat

dari laporan tahunan masing-masing perusahaan yang diunduh dari situs

Indonesia Stock Exchange (IDX).

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

website Indonesian Stock Exchange (IDX) (https://www.idx.co.id/) dan data

profil perusahaan diambil dari website masing-masing perusahaan. Sumber-

sumber lain yang juga digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk

menganalisis data serta membahas permasalahan penelitian berasal dari

buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, tesis, literatur, dan penelusuran internet

yang erat hubungannya objek penelitian.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metodologi Partial Least Square (PLS).

Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti

menggunakan program Microsoft Excel 2013 dan program SmartPLS 3.00.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan SmartPLS 3.00.

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

memberikan gambaran tentang variabel-variabel penelitian yang diteliti.

Menurut Siregar (2011:2) statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan

Page 100: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

83

dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan,

atau menguraikan data sehingga mudah untuk dipahami.

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen dalam penelitian ini serta untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen melalui variabel intervening, maka

pada penelitian ini digunakan alat teknik Partial Least Square (PLS).

2. Partial Least Square (PLS)

Menurut Abdillah dan Hartanto (2015:162) analisis Partial Least

Square (PLS) merupakan teknik statistika multivariat yang melakukan

perbandingan antara variabel dependen berganda dan variabel independen

berganda. PLS adalah salah satu metode statistika SEM berbasis varian yang

didesain untuk menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi permasalahan

spesifik pada data, seperti ukuran sampel penelitian kecil, adanya data yang

hilang (missing value), dan multikolinearitas. PLS adalah persamaan

strktural (SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan

pengujian model sekaligus pengujian model struktural. Model pengukuran

digunakan untuk uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan uji struktural

digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hippotesis prediksi).

Dalam bukunya, Yamin dan Kurniawan (2011:12) menyebutkan

PLS merupakan metode analisis yang powerful karena dapat digunakan

pada setiap jenis skala data (nominal, ordinal, interval, dan rasio) serta

syarat asumsi yang lebih fleksibel. Tujuan utamanya adalah untuk

menjelaskan hubungan antar konstrak dan menekankan pengertian tentang

nilai hubungan tersebut, dalam hal ini, hal penting yang harus diperhatikan

Page 101: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

84

adalah adanya teori yang memberikan asumsi untuk menggambarkan

model, pemilihan variabel, pendekatan analisis, dan interpretasi hasil

(Yamin dan Kurniawan, 2011:13).

Regresi PLS bertujuan menghasilkan model yang mentransformasi

seperangkat variabel exploratory yang berkorelasi menjadi seperangkat

variabel yang tidak saling berkorelasi (Abdillah dan Hartanto, 2015:184).

Pendugaan parameter di dalam PLS meliputi tiga (Yamin dan Kurniawan,

2011:16). Pertama, menciptakan skor variabel laten dan weight estimate.

Kedua, menaksir korfisien jalur (path coefficient) yang menghubungkan

antar variabel laten dan menaksir loading (koefisien model pengukuran)

yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya. Ketiga, menaksir

parameter lokasi.

Dalam bukunya Abdillah dan Hartanto (2015:163), tujuan dari

Partial Least Square (PLS) adalah memprediksi pengaruh variabel X

terhadap variabel Y dan menjelaskan hubungan teoritis di antara kedua

variabel. Talbot (1997) PLS adalah metode regresi yang dapat digunakan

untuk identifikasi faktor yang merupakan kombinasi variabel X sebagai

penjelas dan variabel Y sebagai variabel respons. Sebagai alat untuk model

prediksi, untuk menghindari masalah indeterminacy (yaitu skor faktor yang

berbeda dihitung dari model faktor tunggal yang dihasilkan), PLS

mengasumsikan bahwa semua ukuran varian adalah varian yang dijelaskan

sehingga pendekatan estimasi variabel laten dianggap sebagai kombinasi

linear dari indikator (Abdillah dan Hartanto, 2015:164).

Page 102: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

85

Partial Least Square (PLS) mempunyai keunggulan-keunggulan

sebagai berikut yang dirangkum oleh (Abdillah dan Hartanto, 2015:165),

antara lain:

a. Mampu memodelkan banyak variabel dependen dan variabel

independen (model kompleks).

b. Mampu mengelola masalah multikolinearitas antar variabel independen.

c. Hasil tetap kokoh (robust) walaupun terdapat data yang tidak normal

dan hilang (missing value).

d. Menghasilkan variabel laten independen secara langsung berbasis

crossproduct yang melibatkan variabel laten dependen sebagai kekuatan

prediksi.

e. Dapat digunakan pada konstruk reflektif dan formatif.

f. Dapat digunakan pada sampel kecil.

g. Tidak mensyaratkan data terdistribusi normal.

h. Dapat digunakan pada data dengan tipe skala berbeda, yaitu nominal,

ordinal, dan kontinus.

Sebagai alat model prediksi, PLS mendefinisikan variabel laten

sebagai linear agregat dari indikatornya. Metode estimasi bobot variabel

laten dilakukan dengan membangun inner model (model struktural yang

menghubungkan antar-variabel) dan outer model (model pengukuran untuk

menghasilkan yang dispesifikasi). Residual varian pada variabel dependen

akan diminimumkan untuk menghasilkan skor prediksi yang optimum (R2)

(Abdillah dan Hartanto, 2015:180).

Page 103: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

86

Disebutkan Yamin dan Kurniawan (2011:7) bahwa dalam Partial

Least Square (PLS) terdapat dua variabel utama yaitu:

a. Variabel Laten

Variabel laten dibagi menjadi dua yaitu variabel laten endogen dan

laten variabel eksogen. Dalam regresi linier, variabel laten eksogen

disebut variabel independen.

b. Variabel Manifest

Variabel manifest dalam Partial Least Square (PLS) yaitu variabel

yang terukur oleh beberapa indikator. Dalam regresi linier, variabel

manifest juga disebut indikator dari sebuah variabel.

1) Diagram Jalur

Diagram jalur merupakan gambar yang menjelaskan pola

hubungan antar variabel. Pembentukan diagram jalur harus

memperhatikan konstruk variabel eksogen atau endogen dengan

variabel manifest (indikator) dari masing-masing variabel laten

tersebut.

Gambar 3.1.

Model Diagram Jalur Penelitian

Sumber: SmartPLS 3.00

Page 104: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

87

2) Model Persamaan

Menurut Abdillah dan Hartono (2015:188), model persamaan

pada PLS ditulis sebagai berikut:

η = βη + Гξ + ζ

η adalah vektor variabel independen, ξ adalah vektor variabel dependen

dan ζ adalah vektor residual (unexplained variance). Karena PLS

didesain untuk model recursive, maka hubungan antar variabel laten

disebut juga causal chain system. Adapun bentuk causal chain system

dapat disusun sebagai berikut:

ηј = ∑іβјіηі + ∑і γјbξb + ζј

di mana γјb (dalam bentuk matriks dilambangkan dengan Г) adalah

koefisien jalur yang menghubungkan antara variabel laten endogen (η)

dengan eksogen (ξ). Sedangkan βјі (dalam bentuk matriks

dilambangkan β) adalah koefisien jalur yang menghubungkan variabel

laten endogen (η) dengan endogen (η); untuk range indeks i dan b.

Parameter ζј adalah variabel inner residual.

Pada model PLS Gambar 3.1., maka dinyatakan persamaan

sebagai berikut:

η1 = γ1ξ1 + γ2ξ2 + γ3ξ3 + ζ1

η2 = β1η1+ γ4ξ1 + γ5ξ2 + γ6ξ3 + ζ2

Page 105: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

88

Model persamaan struktural untuk lebih jelas lagi pada penelitian ini

dirumuskan dalam tabel 3.3. sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Model Persamaan Struktural Variabel Penelitian

Variabel Laten Persamaan Pengukuran

Strutkur Modal Struktur Modal = γ1Ukuran Perusahaan +

γ2Struktur Kepemilikan + γ3Growth

Opportunity + ζ1

Kinerja Perusahaan Kinerja Perusahaan = β1Struktur Modal +

γ4Ukuran Perusahaan + γ5Struktur

Kepemilikan + γ6Growth Opportunity + ζ2

Pengaruh langsung variabel eksogen ukuran perusahaan,

struktur kepemilikan, growth opportunity terhadap variabel endogen

ditunjukkan oleh besaran signifikansi γ1, γ2, γ3. Pengaruh langsung

variabel eksogen ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, struktur

modal, dan growth opportunity terhadap variabel endogen kinerja

perusahaan ditunjukkan oleh besaran signifikansi γ4, γ5, γ6. Pengaruh

langsung variabel endogen struktur modal terhadap kinerja perusahaan

ditunjukkan oleh besaran signifikansi β1.

Pengaruh tidak langsung variabel eksogen ukuran perusahaan

terhadap variabel endogen kinerja perusahaan ditunjukkan oleh besaran

nilai perkalian γ1 dengan β1. Pengaruh tidak langsung variabel eksogen

struktur kepemilikan terhadap variabel endogen kinerja perusahaan

ditunjukkan oleh besaran nilai perkalian γ2 dengan β1. Pengaruh tidak

langsung variabel eksogen growth opportunity terhadap variabel

endogen kinerja perusahaan ditunjukkan oleh besaran nilai perkalian γ3

dengan β1.

Page 106: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

89

3) Evaluasi Model

Analisis pada Partial Least Square (PLS) dilakukan dengan

beberapa tahap, yakni:

a) Model Pengukuran (Outer Model)

b) Model Struktural (Inner Model)

c) Analisis Hipotesis

Berikut penjelasan dari tahap-tahap analisis menggunakan

Partial Least Square (PLS).

a) Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

(a) Uji Validitas Konstruk

Menurut Abdillah dan Hartono (2015:195) validitas

konstruk menunjukan seberapa baik hasil yang diperoleh dari

penggunaan suatu pengukuran sesuai teori-teori yang

digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk. Adapun

validitas konstruk, antara lain:

Validitas Konvergen (Convergent Validity).

Nilai validitas konvergen berhubungan dengan prinsip

bahwa pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya

berkorelasi tinggi. Nilai validitas konvergen dalam PLS

dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan loading factor

(korelasi antara skor item/skor komponen dengan skor

konstruk) indikator-indikator yang mengukur konstruk

tersebut (Abdillah dan Hartono, 2015:195). Namun

menurut Widarjono (2015:277) untuk penelitian eksplorasi

Page 107: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

90

outer loading yang disyaratkan antara 0,5-0,7, dan bila

kurang dari 0,5 maka variabel indikator harus dihilangkan.

Dengan demikian, semakin tinggi nilai faktor loading,

semakin penting peranan loading dalam menginterpretasi

matrik faktor. Chin (1995) Rule of tumb yang digunakan

untuk validitas konvergen adalah outer loading > 0,7,

communality > 0,5 dan Average Variance Extracted (AVE)

> 0.5 (Abdillah dan Hartono, 2015:195).

Validitas Diskriminan atau Average Variance Extracted

(AVE).

Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa

pengukur-pengukur dari suatu konstruk yang berbeda

seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi. Validitas

diskriminan terjadi jika dua instrumen yang berbeda yang

mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak berkorelasi

menghasilkan skor memang tidak berkorelasi (Abdillah dan

Hartono, 2015:195). Uji validitas diskriminan dinilai

berdasarkan cross loading pengukuran dengan

konstruknya. Metode lain yang digunakan untuk menilai

validitas diskriminan adalah dengan membandingkan akar

AVE untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk

dengan konstruk lainnya dalam model. Average Variance

Extracted (AVE) digunakan untuk megevaluasi convergent

validity, nilai AVE harus lebih dari 0,5.

Page 108: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

91

(b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi, dan

ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Dalam

PLS, uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi

internal alat ukur. Uji reliabilitas dalam PLS dapat

menggunakan dua metode, yaitu croncbach’s alpha dan

composite reliability (Abdillah dan Hartono, 2015:196):

Cronbach Alpha.

Mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk. Uji

reliabilitas diperkuat dengan nilai cronbach alpha, nilai

yang diharapkan dari cronbach alpha adalah > 0,7.

Composite Reliability.

Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability harus

lebih besar dari 0,7. Data yang memiliki reliabilitas

komposit > 0,7 memiliki realibilitas tinggi.

b) Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Menurut Abdillah dan Hartono (2015:193) model struktural

untuk memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten.

Melalui bootsraping, parameter uji T-statistic diperoleh untuk

memprediksi adanya hubungan kausalitas. Model struktural PLS

dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen.

a) Nilai Koefisien Determinasi (R2)

R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan

variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin

Page 109: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

92

tinggi R2 berarti semakin baik model prediksi dan model

penelitian yang diajukan (Abdillah dan Hartono, 2015:197).

b) Goodness of Fit (GoF)

Menurut Yamin dan Kurniawan (201:21) ada beberapa tahap

untuk mengevaluasi model struktural. Pertama adalah melihat

signifikansi hubungan antara konstrak. Langkah selanjutnya

adalah mengevaluasi nilai R2. Kemudian, untuk memvalidasi

model secara keseluruhan, maka digunakan goodness of fit

(GoF) yang diperkenalkan oleh Tenenhaus, et.al. (2004). GoF

ini merupakan ukuran tunggal yang digunakan untuk

mamvalidasi performa gabungan antara model pengukuran

dan model struktural. Nilai GoF ini diperoleh dari average

communalities index dikalikan dengan nilai R2 model.

Formula GoF Index (Yamin dan Kurniawan, 2011:22).

GoF = √𝐶𝑜𝑚̅̅ ̅̅ ̅̅ × R2̅̅ ̅

c) Nilai Q2

Dalam Yamin dan Kurniawan (2011:22) pengujian lainnya

adalah Q2 predictive relevance berfungsi untuk memvalidasi

kemampuan prediksi model. Model ini hanya cocok bila

variabel laten endogen memiliki model pengukuran reflektif.

Interpretasi hasil dari Q2 predictive relevance adalah bahwa

jika nilai lebih besar dari 0 menunjukkan variabel laten

eksogen baik (sesuai) sebagai variabel penjelas yang mampu

memprediksi variabel endogennya.

Page 110: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

93

3. Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis ini bertujuan untuk menguji adanya signifikansi

antar konstruk. Pertama, melihat signifikansi hubungan dari tabel path

coefficients, path coefficients yang digunakan untuk menguji signifikansi

hubungan langsung antar konstruk independen dengan konstruk dependen.

Sedangkan untuk menguji signifikansi hubungan tidak langsung antar

konstruk independen dengan konstruk dependen melalui konstruk mediasi,

maka peneliti dapat melihat nilai specific indirect effects yang ditunjukkan

oleh nilai T-statistic harus di atas 1,96 untuk hipotesis two-tailed dan di atas

1,64 untuk hipotesis one-tailed (Abdillah dan Hartono, 2015:197).

E. Operasional Variabel

Konsep dasar dari definisi opersional variabel mencakup pengertian

untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan tujuan untuk

mengoperasionalkan konsep-konsep penelitian menjadi variabel penelitian

serta cara pengukurannya. Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan

menguji hipotesis yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di

duia nyata (Noor, 2017:47). Adapun variabel penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Noor, 2017:48).

Dapat dikatakan variabel bebas karena dapat mempengaruhi variabel

lainnya yaitu faktor yang dipilih peneliti untuk mementukan hubungan

fenomena yang sedang diamati. Biasanya dinotasikan dengan simbol X.

Page 111: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

94

a. Ukuran Perusahaan

Merupakan suatu skala seberapa besar atau kecilnya sebuah perusahaan

yang diukur dengan total aset atau total dari kekayaan yang

dimilikinya. Semakin besar total asset sebuah perusahaan, maka

semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Ukuran perusahaan juga

merupakan faktor utama dalam menentukan profitabilitas suatu

perusahaan (Niresh dan Venampy, 2014).

Ukuran Perusahaan = Log Natural Total Asset

b. Struktur Kepemilikan

Musthapa dan Ahmad (2011) menyatakan bahwa kepemilikan saham

oleh manajer akan memotivasi manajer untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Semakin rendah saham yang dimiliki manajer semakin

rendah pula usaha manajer untuk mencari investasi yang

menguntungkan dan mendorong konsumsi yang berlebihan. Dengan

meningkatkan kepemilikan saham manajerial, manajer akan

memposisikan dirinya sebagai pemilik perusahaan sehingga

mengurangi perilaku oportunistik.

Kepemilikan Manajerial (KM) =∑ Saham Manajerial

∑ Saham Beredar

c. Growth Opportunity

Growth opportunity adalah peluang pertumbuhan yang tinggi

rendahnya suatu perusahaan di masa depan yang dapat menentukan

keputusan investor untuk melakukan investasi pada perusahaan.

Page 112: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

95

1) Market Value Asset to Book Value Asset (MVA/BVA)

Market Value Assets to Book Value Assets (MVA/BVA)

merupakan rasio yang menggambarkan prospek pertumbuhan suatu

perusahaan dicerminkan dalam harga saham di mana pasar menilai

pertumbuhan suatu perusahaan tersebut dari nilai pasar saham yang

lebih besar daripada nilai bukunya (Marinda et.al., 2014).

MVA/BVA =

(Total Aktiva−Total Ekuitas)+(Saham Beredar x Harga Pasar)

Total Asset

2) Market Value Equity to Book Value Equity (MVE/BVE)

Penggunaan rasio MVE/BVE didasari atas pemikiran bahwa

MVE/BVE yang mencerminkan pasar menilai return investasi di

masa depan akan lebih besar dari return yang diharapkan dari

ekuitasnya (Marinda et.al., 2014).

MVE/BVE =(Saham Beredar x Harga Pasar)

Total Ekuitas

2. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati

dan diukur (Sugiyono, 2011:39). Dalam penelitian ini variabel intervening

disimbolkan Y1.

a. Struktur Modal

Menurut Syamsuddin (2009: 9), struktur modal merupakan penentuan

komposisi modal, yaitu perbandingan antara hutang dan modal sendiri

atau dengan kata lain struktur modal merupakan hasil atau akibat dari

Page 113: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

96

keputusan pendanaan (financial decision) yang intinya memilih apakah

perusahaan akan menggunakan hutang atau ekuitas untuk mendanai

keseluruhan operasi perusahaan.

1) Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau

seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap

pembiayaan aset (Hery, 2015:166). Rasio ini berguna dan

seringkali digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam melunasi seluruh kewajibannya.

DAR =Total Hutang

Total Aset

2) Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur besarnya proporsi hutang terhadap modal (Hery,

2015:168). Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang

disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan.

DER =Total Hutang

Total Modal

3. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan

atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, biasa

dibotasikan sebagai Y (Noor, 2017:49). Dengan kata lain, variabel terikat

atau dependen inilah yang sebaiknya kita kupas tuntas pada latar belakang

penelitian (Noor, 2017:49). Dalam penelitian ini variabel dependen atau

variabel terikat disimbolkan dengan Y2.

Page 114: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

97

a. Kinerja Perusahaan

Dalam bukunya, Harmono (2014:23) menyebutkan bahwa kinerja

perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba)

atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi

(return on investment) atau penghasilan per saham (earning per share).

Unsur yang berkaitan langsung dengan penghasilan bersih (laba)

adalah penghasilan dan bebas.

1) Return On Asset (ROA)

Putra dan Badjra (2015) menyebutkan bahwa Return On Asset

(ROA) dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan dilihat

dari penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan. ROA juga disebutkan merupakan

rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan

memanfaatkan asetnya untuk menciptakan laba tanpa membedakan

dari mana sumber pendanaannya (Khairani, 2015).

ROA =Laba setelah bunga dan pajak

Total Aset

2) Return On Equity (ROE)

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2012:183) pengukuran

ringkasan lainnya atas kinerja keseluruhan perusahaan adalah imbal

hasil atas ekuitas. Return On Equity (ROE) yang semakin tinggi

menandakan semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan

dan menunjukkan semakin baik kinerja suatu perusahaan.

Page 115: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

98

Rasio ini menunjukkan berapa persen laba yang diperoleh bila

diukur dari modal pemilik.

ROE =Laba setelah bunga dan pajak

Ekuitas

Tabel 3.4.merupakan rangkuman variabel-variabel yang digunakan:

Tabel 3.4.

Operasional Variabel

Variabel Proksi Skala

Ukuran

Perusahaan Ukuran Perusahaan = Log Natural Total Asset Rasio

Struktur

Kepemilikan KM =

∑ Saham Manajerial

∑ Saham Beredar Rasio

Growth

Opportuinity

MVA/BVA=

(Total Aktiva−Total Ekuitas)+(Saham Beredar x Harga Pasar)

Total Asset

Rasio

MVE/BVE=(Saham Beredar x Harga Pasar)

Total Ekuitas Rasio

Struktur

Modal

DAR =Total Hutang

Total Aset Rasio

DER =Total Hutang

Total Modal Rasio

Kinerja

Perusahaan

ROA =Laba setelah bunga dan pajak

Total Aset Rasio

ROE =Laba setelah bunga dan pajak

Ekuitas Rasio

Page 116: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

99

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Indeks saham Sustainable and Responsible Investment (SRI)-KEHATI

merupakan salah satu indeks yang menjadi indikator pergerakan harga saham

di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menggunakan prinsip keberlanjutan,

keuangan, dan tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan

hidup sebagai tolok ukurnya. Indeks ini diluncurkan pada 8 Juni 2009 oleh

Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) bekerja sama dengan

PT. Bursa Efek Indonesia.

Indeks SRI-KEHATI merupakan benchmark investasi bagi para

investor ataupun manajer investasi dalam menentukan perusahaan publik mana

yang memiliki kinerja baik dalam menjalankan usahanya dari sisi tata kelola

finansial, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan. Ada 25 emiten yang

menjadi konstituen indeks SRI-KEHATI, yang diseleksi setiap dua periode

dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Setelah terpilih, nama-nama

dari 25 emiten tersebut akan dipublikasikan oleh BEI yang dapat dilihat di

website Bursa Efek Indonesia. Mekanisme pemilihan dan review emiten dalam

daftar konstituen Indeks saham SRI-KEHATI dilaksanakan melalui tiga tahap

seleksi. Tahap pertama, seleksi pada aspek bisnis inti (core business).

Pada tahap pertama ini, KEHATI melakukan seleksi negatif, yaitu

memastikan bahwa emiten tidak bergerak dan memiliki usaha inti pada

sembilan jenis bisnis berikut ini: pestisida, nuklir, senjata, tembakau, alkohol,

Page 117: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

100

pornografi, perjudian, genetically modified organism (GMO), dan

pertambangan batubara. Tahap kedua, aspek finansial, di mana hanya emiten

yang memiliki kapitalisasi pasar dan total aset lebih besar dari Rp 1 triliun, free

float ratio lebih besar dari 10 persen, serta rasio price earning (PE) positif, yang

memiliki peluang untuk lolos ke tahap seleksi berikutnya. Tahap ketiga, aspek

fundamental. Pada tahap ini, emiten bersangkutan akan dinilai berdasarkan

enam indikator fundamental dalam Indeks SRI-KEHATI, yang meliputi: tata

kelola perusahaan, lingkungan, keterlibatan masyarakat, perilaku bisnis,

sumber daya manusia, dan hak asasi manusia (HAM).

Penilaian indikator ini dilakukan melalui review terhadap data sekunder,

pengisian kuesioner oleh emiten-emiten, dan data-data lain yang relevan. Dari

hasil review tersebut, terpilihlah 25 emiten sebagai konstituen penyusun Indeks

SRI-KEHATI. Dari 25 emiten yang terdaftar dalam Indeks SRI-KEHATI,

terdapat 16 emiten yang terdaftar dalam Indeks SRI-KEHATI secara berturut-

turut pada tahun 2012-2017. Berikut penjelasan dan informasi mengenai

masing-masing emiten:

1. Astra Argo Lestari

PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) yang sebelumnya merupakan

penggabungan (merger) dari beberapa perusahaan mulai mengembangkan

industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.

Berawal dari perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman

karet, hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit

di Provinsi Riau. Kini, Perseroan terus berkembang dan menjadi salah satu

perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dan dikelola melalui

Page 118: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

101

manajemen yang baik. Sampai dengan tahun 2017, luas areal yang dikelola

Perseroan mencapai 285.025 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera,

Kalimantan dan Sulawesi.

Dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, sejak awal berdirinya,

Perseroan telah membangun kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk

kemitraan inti-plasma dan kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat

(Income Generating Activity/IGA) baik melalui budidaya tanaman kelapa

sawit maupun non kelapa sawit. Sampai dengan tahun 2018, Perseroan telah

bekerja sama dengan 74.860 petani kelapa sawit yang bergabung dalam

2.736 kelompok tani. Kerjasama tersebut memastikan bahwa kehadiran

perkebunan kelapa sawit yang dikelola Perseroan juga memberikan manfaat

yang besar bagi masyarakat sekitar.

2. Adhi Karya (Persero) Tbk.

Adhi Karya (Persero) Tbk. Merupakan perusahaan publik yang

bergerak di bidang konstruksi yang bermarkas di Jakarta dan didirikan pada

11 Maret 1960. Status Perseroan Adhi Karya sebagai perseroan terbatas

mendorong Adhi Karya untuk terus memberikan yang terbaik bagi setiap

pemangku kepentingan pada masa perkembangan Adhi Karya maupun

industri konstruksi di Indonesia yang semakin melaju. Adanya intensitas

persaingan dan perang harga antar industri konstruksi menjadikan perseroan

melakukan redefinisi visi dan misi: Menjadi Korporasi Inovatif dan

Berbudaya Unggul untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.

Visi tersebut menggambarkan motivasi Perseroan untuk bergerak ke

bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis Perseroan melalui sebuah tagline

Page 119: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

102

yang menjadi penguat yaitu “Beyond Construction”. Pertumbuhan yang

bernilai dan berkesinambungan dalam Perseroan menjadi salah satu aspek

penting yang senantiasa dikelola ADHI untuk memberikan yang terbaik

kepada masyarakat luas.

Adhi Karya telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai

perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara melalui daya saing dan

pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi.

Keberhasilan yang diraih Adhi Karya bukan berarti tanpa dukungan dan

peran serta masyarakat, untuk itu Adhi Karya berperan aktif dalam

mengembangkan program CSR serta Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan Perseroan.

3. Astra Internasional Tbk.

PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957

sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra

International Inc. Pada tahun 1990, telah dilakukan perubahan nama

menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum

perdana saham perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan

pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan

ticker ASII. Nilai kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2018 adalah

sebesar Rp333,0 triliun.

Sesuai anggaran dasar perseroan, kegiatan usaha yang dapat

dijalankan oleh perusahaan mencakup perdagangan umum, perindustrian,

pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi.

Hingga tahun 2018, Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan

Page 120: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

103

menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada

tujuh segmen usaha.

Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek

kehidupan bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam

keseharian hidup, masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor dan

mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan dan

asuransi milik Astra. Pelaku bisnis bermitra dengan Astra memanfaatkan

berbagai kendaraan komersial, alat berat, layanan logistik, sistem teknologi

informasi dan jasa pertambangan dari Astra. Berbagai produk yang

dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit, batu bara dan kendaraan

bermotor, senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi dalam

menyumbangkan devisa.

4. Bank Central Asia Tbk.

Bank Central Asia (BCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

BCA hadir di tengah masyarakat Indonesia dan tumbuh menjadi salah satu

bank terbesar di Indonesia. Selama hampir 60 tahun BCA tak pernah

berhenti menawarkan beragam solusi perbankan yang menjawab kebutuhan

finansial nasabah dari berbagai kalangan. Melalui beragam produk dan

layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi finansial BCA

mendukung perencanaan keuangan pribadi dan perkembangan nasabah

bisnis. Didukung oleh kekuatan jaringan antar cabang, luasnya jaringan

ATM, serta jaringan perbankan elektronik lainnya, siapa saja dapat

menikmati kemudahan dan kenyamanan bertransaksi yang ditawarkan.

Page 121: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

104

Sesuai dengan komitmen “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA akan terus

berupaya menjaga kepercayaan dan harapan nasabah serta para pemangku

kepentingan. Memenangkan kepercayaan untuk memberikan solusi terbaik

bagi kebutuhan finansial para nasabah adalah suatu kehormatan dan

kebanggaan bagi bank swasta terbesar di Indonesia ini.

Visi Perusahaan:

Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar

penting perekonomian Indonesia.

Misi Perusahaan:

a) Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran

dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

b) Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan

finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

c) Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.

5. Bank Negara Indonesia Tbk.

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (selanjutnya disebut “BNI”

atau “Bank”) pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai Bank sentral

dengan nama “Bank Negara Indonesia” berdasarkan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946.

Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 1968, BNI

ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi

Bank Umum Milik Negara. Selanjutnya, peran BNI sebagai Bank yang

diberi mandat untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam

Page 122: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

105

pembangunan nasional dikukuhkan oleh UU No. 17 tahun 1968 tentang

Bank Negara Indonesia 1946.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1992, tanggal 29

April 1992, telah dilakukan penyesuaian bentuk hukum BNI menjadi

Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Penyesuaian bentuk hukum

menjadi Persero, dinyatakan dalam Akta No. 131, tanggal 31 Juli 1992,

dibuat di hadapan Muhani Salim, S.H., yang telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992 Tambahan

No. 1A.

BNI merupakan Bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan

publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya pada tahun 1996. Untuk memperkuat struktur keuangan dan daya

saingnya di tengah industri perbankan nasional, BNI melakukan sejumlah

aksi korporasi, antara lain proses rekapitalisasi oleh Pemerintah di tahun

1999, divestasi saham Pemerintah di tahun 2007, dan penawaran umum

saham terbatas di tahun 2010.

6. Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah

yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah. Pada periode setelah kemerdekaan

RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan

bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.

Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948,

kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif

Page 123: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

106

kembali setelah Perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama

menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7

tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI

berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100%

di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah

Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga

menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

7. Bank Damamon Tbk.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) didirikan pada tahun

1956, dan kini telah tumbuh berkembang menjadi salah satu lembaga

keuangan terbesar di Indonesia. Danamon melayani seluruh segmen

nasabah mulai dari konsumer, komersial, termasuk usaha kecil dan

menengah, nasabah mikro, serta enterprise, dengan rangkaian produk dan

jasa perbankan dan keuangan yang komprehensif, termasuk layanan

perbankan syariah. Selain itu, Danamon juga menyediakan pembiayaan

otomotif dan barang-barang konsumer melalui Adira Finance serta layanan

asuransi umum melalui Adira Insurance.

Jaringan distribusi Danamon didukung oleh platform e-channel yang

mencakup jaringan sekitar 1.300 ATM dan 70 CDM (Cash Deposit

Machine) Danamon serta akses ke ATM di jaringan ATM Bersama, ALTO

dan Prima. Danamon juga telah mengembangkan layanan digital yang

lengkap meliputi SMS banking, internet banking dan mobile banking,

Page 124: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

107

dengan fitur dan kapabilitas yang terus ditingkatkan sesuai dengan

kebutuhan serta tuntutan pengguna jasa perbankan di era digital yang

semakin pesat dan maju.

8. Bank Mandiri Tbk.

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi

Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank

Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-

masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam

pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank

Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan

kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Tantangan ke depan yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk

terus meningkatkan kinerja secara berkesinambungan serta memberikan

kualitas layanan terbaik kepada nasabah membuat Bank Mandiri perlu

melakukan transformasi bisnis dan pengelolaan organisasi secara

berkelanjutan. Untuk itu, Bank Mandiri telah mencanangkan transformasi

Tahap III 2015-2020.

9. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi

sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang

mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi

dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di

Page 125: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

108

pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan

terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta

ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha

Strategis (grup) yang saling melengkapi sebagai berikut:

a) Produk Konsumen Bermerek (CBP)

Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh ICBP, entitas anak

Indofood yang sahamnya tercatat di BEI. Grup CBP memproduksi dan

memasarkan beragam produk konsumen bermerek yang menawarkan

solusi praktis bagi konsumen di segala usia.

b) Bogasari

Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan

pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.

c) Agribisnis

Kegiatan usaha utama grup agribisnis meliputi penelitian dan

pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan

kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng,

margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha grup ini juga

mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman

lainnya.

d) Distribusi

Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, grup ini

mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-

anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

Page 126: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

109

10. Kalbe Farma Tbk.

Berdiri pada tahun 1966, Kalbe telah jauh berkembang dari usaha

sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di

Indonesia. Di pasar internasional, perseroan telah hadir di negara-negara

ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk

kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor. Sejak pendiriannya,

perseroan menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan

usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam

bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk

konsumen dan nutrisi yang inovatif. Melalui aliansi strategis dengan mitra-

mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan

pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang

sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.

Didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh

menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan

keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan

serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan

produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi

pasar sebesar Rp79,2 triliun dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017.

11. PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu

abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons dan Crosfield Plc,

perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London.

Perkebunan London- Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama

Page 127: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

110

“Lonsum”, menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia,

dengan lebih dari 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan

teh di empat pulau terbesar di Indonesia.

Di awal berdirinya, perseroan melakukan diversifikasi melalui

penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum

lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke

kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa sawit telah

menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan. Lonsum memiliki

sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa,

Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan Perseroan di

bidang penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro-manajemen,

serta tenaga kerja yang terampil dan profesional.

12. Semen Indonesia Tbk.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada tahun 1957 di

Gresk, dengan nama NV Semen Gresik. Pada tahun 1991, PT Semen Gresik

merupakan perusahaan BUMN pertama yang go public di Bursa Efek

Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 1995, PT Semen Gresik (Persero) Tbk

melakukan konsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa

yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group.

Dalam perkembangannya pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen

Gresik (Persero) Tbk bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk, dan berperan sebagai strategic holding company yang

menaungi PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan

Thang Long Cement Company.

Page 128: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

111

Dengan prinsip “Membangun Kekuatan Memajukan Indonesia“

Semen Indonesia terus meningkatkan sinergi dan inovasi demi mencapai

keunggulan kualitas, menjaga keterpaduan dan kesinambungan kinerja

ekonomi, berkomitmen terhadap lingkungan serta memberikan manfaat

sosial dalam seluruh kegiatan operasional.

13. Timah Tbk.

PT Timah merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan

memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan

eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Ruang lingkup

kegiatan perusahaan meliputi juga bidang pertambangan, perindustrian,

perdagangan, pengangkutan, dan jasa. Kegaiatan utama perusahaan sebagai

perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah

dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha mereka. Memiliki

beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan dan

galangan kapal, jasa rekayasa teknik, penambangan timah, jasa konsultasi,

penelitian pertambangan serta penambangan non timah.

Visi Perusahaan:

“Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah

lingkungan”

Misi Perusahaan:

a) Membangun sumber daya manusia yang tangguh, unggul dan

bermartabat.

b) Melaksanakan tata kelola penambangan yang baik dan benar.

Page 129: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

112

c) Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi terhadap Pemegang

Saham serta tanggung jawab sosial.

14. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.

Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia

sebesar 52,09%, sedangkan 47,91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham

Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode

“TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication

company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan

operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-

oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup

menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan

perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat.

Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan

efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.

15. United Tractors Tbk.

United Tractors (UT/Perusahaan) adalah distributor peralatan berat

terbesar dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk dari merek

ternama dunia. Didirikan pada 13 Oktober 1972, UT melaksanakan

penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya pada 19 September 1989 menggunakan nama PT United Tractors

Page 130: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

113

Tbk (UNTR), dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham

mayoritas. Penawaran umum saham perdana ini menandai komitmen

United Tractors untuk menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di

bidang alat berat, pertambangan dan energi guna memberi manfaat bagi para

pemangku kepentingan.

Saat ini jaringan distribusi perusahaan mencakup 19 kantor cabang,

22 kantor pendukung, dan 11 kantor perwakilan di seluruh penjuru negeri.

Perusahaan juga turut serta memainkan peran aktif di bidang kontraktor

penambangan dan baru-baru ini telah memulai usaha pertambangan batu

bara. UT menjalankan berbagai bisnisnya melalui tiga unit usaha antara lain

mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan.

16. Unilever Indonesia Tbk.

Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga

perawatan tubuh. Unilever adaah produsen barang rumah tangga terbesar

ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun 2012,

di belakang P&G dan Nestle. Unilever juga merupakan produsen olesan

makanan (seperti margarin) terbesar di dunia. Unilever adalah salah satu

perusahaan paling tua di dunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual

produknya ke lebih dari 190 negara di dunia.

PT. Unilever Indonesia, Tbk. berdiri di Indonesia semenjak tahun

1933. Awalnya bernama Lever’s Zeepfabrieken NV yang beroperasi di

Batavia dan merubah nama menjadi PT. Unilever Indinesua, Tbk. pada

tahun 1980 dan go-public, menjual sahamnya pada Bursa Efek Indonesia

pada tahun 1981. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyediaan

Page 131: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

114

consumer products yaitu Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream

di Indonesia. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand

ternama yang terkenal di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebouy, Douv,

Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue

Band, Royco, Bango, dan masih banyak lagi yang lainnya.

B. Hasil Pengujian

Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-

KEHATI periode 2012-2017 sebagai sampe penelitian. Seperti yang telah

dijelaskan pada BAB I, Indeks SRI-KEHATI dipilih sebagai sampel karena

semakin meningkatnya jumlah emiten yang semakin sadar akan kepedulian

terhadap lingkungan. Selain itu, Indeks SRI-KEHATI memiliki kinerja

perusahaan yang fluktuatif pada tahun 2012-2017.

Penelitian ini memiliki tiga variabel independen, satu variabel dependen,

dan satu variabel intervening. Semua data yang digunakan dalam analisis ini

merupakan data sekunder yang berbentuk tahunan selama 6 tahun (tahun 2012-

2017). Data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan nilai rasio diperoleh dari

laporan keuangan perusahaan yang disajikan di website Bursa Efek Indonesia

yaitu www.idx.co.id, yahoo Finance dan investing.com.

Dalam penelitian ini, untuk melihat pengaruh ukuran perusahaan,

struktur kepemilikan, dan growth opportunity terhadap struktur modal dan

kinerja perusahaan. Selain ini, juga melihat pengaruh tidak langsung ukuran

perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth opportunity terhadap kinerja

perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening, dilakukan

dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Sesuai dengan metode yang

Page 132: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

115

ditentukan pada BAB III, pembahasan dimulai dari statistik deskriptif dan

dilanjutkan dengan analisis Partial Least Square (PLS).

1. Analisis Statistik Deskriptif

Untuk mengetahui gambaran kondisi dari variabel dalam penelitian

ini, maka dilakukan analisis deskriptif. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi variabel independen yang terdiri dari ukuran

perusahaan dengan indikator total aset, variabel struktur kepemilikan

dengan indikator Kepemilikan Manajerial (KM), dan variabel growth

opportunity dengan indikator Market Value Asset to Book Value Asset

(MVA/BVA) dan Market Value Equity to Book Value Equity (MVE/BVE).

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kinerja perusahaan dengan indikator return on asset (ROA) dan return on

equity (ROE). Sedangkan, variabel intervening pada penelitian ini

menggunakan struktur modal dengan indikator debt to asset ratio (DAR)

dan debt to equity ratio (DER). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16

perusahaan, di mana sampel tersebut berasal dari jumlah perusahaan yang

terdaftar di Indeks SRI-KEHATI dengan periode pengamatan yang

dilakukan pada periode 2012-2017.

Setelah data-data yang diperlukan diperoleh, kemudian proses

selanjutnya adalah pengolah data. Data-data tersebut diolah oleh peneliti

dalam penelitian ini dengan menggunakan program software Microsoft

Excel 2013 dan SmartPLS 3.00. Pengolahan dengan SmartPLS 3.00

dilakukan untuk melihat adanya pengaruh langsung dan tidak langsung yang

dihipotesiskan dalam penelitian ini.

Page 133: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

116

Adapun deskripsi dari variabel penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan skala besar kecilnya suatu

perusahaan berdasarkan jumlah kekayaan yang dimilikinya. Perusahaan

dengan total aset total kekayaan yang besar akan menunjukkan

kemapanan suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini

bertindak sebagai variabel independen (X1).

Untuk mengetahui besar kecilnya ukuran perusahaan dari masing-

masing perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini dengan

melihat jumlah keseluruhan dari total aset yang dimiliki perusahaan.

Semakin tinggi total aset suatu perusahaan menandakan perusahaan

tersebut semakin besar.

Gambar 4.1.

Nilai Ln Total Aset Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

26

27

28

29

30

31

32

33

34

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 134: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

117

Tabel 4.1. di bawah ini menyajikan data (berupa angka) dari total aset

masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 4.1.

Nilai Ln Total Aset Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Berdasarkan tabel 4.1. di atas merupakan data yang menunjukkan

ukuran perusahaan dari seluruh sampel. Dari seluruh jumlah sampel,

semua perusahaan memiliki jumlah yang tidak jauh berbeda dilihat dari

total asetnya. Total aset menggambarkan kekayaan sebuah perusahaan

dilihat dari segi material. Semakin besar total kekayaan yang dimiliki,

mengartikan semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Dengan

menggunakan total aset, diketahui bahwa perusahaan dengan ukuran

terbesar dilihat dari total asetnya adalah Perusahaan Astra Internasional

Tbk. (ASII) dengan rata-rata total aset sebesar 32,694.

No. KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 30,079 30,171 30,423 30,201 30,279 30,482 30,272

2. ADHI 29,663 29,913 29,789 29,871 30,035 30,349 29,937

3. ASII 32,868 32,898 32,938 32,847 32,830 32,959 32,890

4. BBCA 30,949 31,168 31,346 31,500 31,616 31,674 31,375

5. BBNI 29,765 29,876 30,003 29,814 29,930 30,074 29,910

6. BBRI 29,758 29,753 29,861 30,260 30,477 30,580 30,115

7. BDMN 29,453 29,355 29,355 29,033 29,227 29,351 29,296

8. BMRI 30,608 30,318 30,318 30,542 30,590 30,735 30,519

9. INDF 31,547 31,687 31,784 31,791 31,831 31,882 31,754

10. KLBF 30,244 30,404 30,486 30,515 30,595 30,636 30,480

11. LSIP 29,069 29,050 29,184 29,064 28,979 29,187 29,089

12. SMGR 30,606 30,830 30,926 30,925 30,894 30,957 30,856

13. TINS 29,688 29,398 29,629 29,559 29,572 29,852 29,616

14. TLKM 31,977 32,049 32,127 32,261 32,387 32,485 32,214

15. UNTR 31,656 31,563 31,604 31,530 31,450 31,799 31,600

16. UNVR 30,938 31,057 31,172 31,228 31,321 31,350 31,178

Rata-Rata 30,554 30,593 30,684 30,684 30,751 30,897 30,694

Page 135: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

118

Dengan capaian ukuran perusahaan yang lebih besar, biasanya

perusahaan memiliki dorongan lebih kuat untuk menghasilkan laba yang

tinggi karena perusahaan yang lebih besar akan diteliti dan diamati lebih

kritis oleh para investor guna membantu membuat keputusan.

Kemudian, untuk total aset paling kecil selama tahun pengamatan

diketahui adalah Perusahaan PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP)

dengan rata-rata total aset yaitu 29,089.

b. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan yang diproksikan dalam penelitian ini

adalah Kepemilikan Manajerial (KM). KM adalah persentase saham

yang dimiliki oleh pihak manajemen (direksi dan komisaris) di luar

saham yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. KM menjadi satu hal yan

cukup penting karena dapat meminimalkan permasalah agensi yang

kerap terjadi antara pemilik perusahaan dengan manajer (agent). Dalam

penelitian ini struktur kepemilikan bertindak sebagai variabel

independen atau variabel bebas (X2).

Gambar 4.2.

Nilai Kepemilikan Manajerial (KM) Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

0.0000

0.0005

0.0010

0.0015

0.0020

0.0025

0.0030

2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-Rata

Page 136: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

119

Tabel 4.2. di bawah ini menyajikan data (berupa angka) dari

kepemilikan manajerial masing-masing perusahaan yang menjadi

sampel penelitian:

Tabel 4.2.

Nilai Kepemiilikan Manajerial (KM) Masing-Masing Perusahaan

No. KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

2. ADHI 0,0005 0,0005 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0002

3. ASII 0,0004 0,0004 0,0003 0,0004 0,0004 0,0004 0,0004

4. BBCA 0,0026 0,0026 0,0024 0,0024 0,0020 0,0020 0,0023

5. BBNI 0,0023 0,0021 0,0020 0,0002 0,0000 0,0000 0,0011

6. BBRI 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000

7. BDMN 0,0026 0,0027 0,0018 0,0017 0,0016 0,0004 0,0018

8. BMRI 0,0009 0,0007 0,0006 0,0005 0,0001 0,0001 0,0005

9. INDF 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002

10. KLBF 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

11. LSIP 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

12. SMGR 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

13. TINS 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

14. TLKM 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000

15. UNTR 0,0000 0,0006 0,0006 0,0000 0,0000 0,0000 0,0002

16. UNVR 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

Rata-Rata 0,0006 0,0006 0,0005 0,0003 0,0003 0,0002 0,0004

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Berdasarkan tabel 4.2. di atas merupakan data yang menunjukkan

bahwa struktur kepemilikan yang diproksikan dengan Kepemilikan

Manajerial (KM) berfluktuasi selama tahun 2012-2017. Nilai rata-rata

KM tertinggi dimiliki oleh Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yaitu

dengan rata-rata KM sebesar 0,0023. Pada data tersebut terlihat bahwa

persentase tingkat kepemilikan manajerial (KM) dibandingkan dengan

kepemilikan saham pemilik masih sangat kecil di hampir semua

perusahaan. Hal tersebut karena menurut laporan tahunan yang

Page 137: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

120

diterbitkan perusahaan, tidak semua pihak direksi dan komisaris

memiliki persentase saham perusahaan seperti pemilik.

c. Growth Opportunity

Growth Opportunity merupakan peluang pertumbuhan suatu

perusahaan. perusahaan dengan nilai growth opportunity yang tinggi

biasanya memiliki kesempatan investasi yang besar. Perusahaan tesebut

dianggap mempunyai prospek baik dalam mendapatkan keuntungan di

masa depan sehingga sangat tingginya nilai growth opportunity juga

diamati oleh investor. Dalam penelitian ini diproksikan dengan Market

Value Asset to Book Value Asset (MVA/BVA) dan Market Value Equity

to Book Value Equity (MVE/BVE). Dalam penelitian ini growth

opportunity bertindak sebagai variabel independen atau variabel bebas

(X3). Market Value Asset to Book Value Asset (MVA/BVA) digunakan

untuk memperkirakan prospek atau peluang berdasarkan banyaknya

aset yang digunakan untuk menjalankan usahanya.

Gambar 4.3.

Nilai MVA/BVA Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 138: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

121

Tabel 4.3. di bawah ini menyajikan data (berupa angka) dari MVA/BVA

masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 4.3.

Nilai MVA/BVA Masing-Masing Perusahaan

No. KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 2,744 2,956 2,420 1,616 1,607 1,272 2,102

2. ADHI 1,253 1,121 1,365 1,147 1,098 1,030 1,169

3. ASII 2,195 1,790 1,824 1,474 1,745 1,608 1,773

4. BBCA 1,385 1,348 1,445 1,401 1,398 1,544 1,420

5. BBNI 1,076 1,067 1,127 1,029 1,023 1,118 1,073

6. BBRI 1,193 1,159 1,236 1,189 1,138 1,250 1,194

7. BDMN 1,163 1,025 1,055 0,981 0,995 1,154 1,062

8. BMRI 1,177 1,129 1,153 1,106 1,112 1,181 1,143

9. INDF 1,290 1,251 1,210 1,025 1,312 1,230 1,220

10. KLBF 5,493 5,427 7,114 4,719 4,846 4,931 5,422

11. LSIP 2,246 1,821 1,655 1,188 1,446 1,160 1,586

12. SMGR 3,854 3,017 3,071 2,053 1,539 1,578 2,518

13. TINS 1,523 1,340 1,360 0,827 1,246 0,976 1,212

14. TLKM 8,179 2,027 2,385 2,273 2,607 2,651 3,354

15. UNTR 1,819 1,614 1,434 1,388 1,573 2,027 1,642

16. UNVR 13,943 16,281 17,935 18,640 18,398 23,286 18,081

Rata-Rata 3,158 2,773 2,987 2,629 2,693 3,000 2,873

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Berdasarkan tabel 4.3. di atas merupakan data yang menunjukkan

bahwa Growth Opportunity yang diproksikan dengan Market Value

Asset to Book Value Asset (MVA/BVA) berfluktuasi selama tahun 2012-

2017. Nilai rata-rata Market Value Asset to Book Value Asset

(MVA/BVA) tertinggi dimiliki oleh Perusahaan Unilever Indonesia

Tbk. (UNVR) dengan rata-rata MVA/BVA sebesar 18,081. Kemudian

untuk rata-rata MVA/BVA terendah dimiliki oleh Bank Danamon Tbk.

(BDMN) dengan rata-rata sebesar 1,062.

Market Value Equity to Book Value Equity (MVE/BVE)

merupakan rasio berdasarkan harga dengan melihat pertumbuhan dari

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modal.

Page 139: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

122

Gambar 4.4.

Nilai MVE/BVE Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Tabel 4.4. di bawah ini menyajikan data (berupa angka) dari MVE/BVE

masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 4.4.

Nilai MVE/BVE Masing-Masing Perusahaan

No. KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 3,312 3,851 3,226 2,134 1,835 1,365 2,621

2. ADHI 2,685 1,757 3,180 1,476 1,361 1,144 1,934

3. ASII 3,426 2,592 2,831 1,920 2,394 2,149 2,552

4. BBCA 4,288 3,700 4,153 3,659 3,390 4,109 3,883

5. BBNI 1,585 1,545 1,864 1,186 1,154 1,830 1,527

6. BBRI 2,643 2,255 2,940 2,470 1,944 2,683 2,489

7. BDMN 1,885 1,147 1,328 0,896 0,977 1,703 1,323

8. BMRI 2,470 2,063 2,248 1,806 1,761 2,196 2,091

9. INDF 1,505 1,510 1,438 1,054 1,584 1,432 1,420

10. KLBF 6,740 6,893 8,738 5,657 5,698 5,702 6,571

11. LSIP 2,499 1,990 1,786 1,227 1,552 1,192 1,708

12. SMGR 5,176 3,859 3,843 2,464 1,780 1,929 3,175

13. TINS 1,700 1,533 1,627 0,700 1,416 0,952 1,321

14. TLKM 12,937 2,696 3,266 3,264 3,736 3,923 4,970

15. UNTR 2,275 1,988 1,678 1,611 1,860 2,778 2,031

16. UNVR 40,088 46,626 53,590 58,481 62,931 82,444 57,360

Rata-Rata 5,951 5,375 6,108 5,625 5,961 7,346 6,061

Sumber: www.idx.co.id (2017)

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 140: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

123

Berdasarkan tabel 4.4. di atas merupakan data yang menunjukkan

bahwa Growth Opportunity yang diproksikan dengan Market Value

Equity to Book Value Equity (MVE/BVE) berfluktuasi selama tahun

2012-2017. Rata-rata MVE/BVE tertinggi dimiliki oleh Perusahaan

Unilever Tbk. (UNVR) dengan nilai 57,360. Perolehan tersebut

didapatkan dari nilai MVE/BVE selama tahun pengamatan yang terus

mengalami peningkatan. Semakin tinggi nilai MVE/BVE, semakin

besar kemungkinan harga saham perusahaan tersebut diperkirakan

meningkat. Sedangkan rata-rata MVE/BVE terendah diperoleh

Perusahaan Timah Tbk. (TINS) dengan perolehan nilai rata-rata

MVE/BVE sebesar 1,321.

d. Struktur Modal

Struktur modal merupakan proporsi dalam menentukan

pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan. Pentingnya komposisi dari

struktur modal suatu perusahaan menjadi hal yang krusial untuk diteliti.

Dalam penelitian ini indikator untuk variabel struktur modal

menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio

(DER). Penelitian ini menggunakan variabel struktur modal yang juga

bertindak sebagai variabel intervening.

Debt to Asset Ratio (DAR) adalah rasio yang mengukur seberapa

besar aset perusahaan dibiayai oleh utang. Rasio ini seringkali

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi

seluruh kewajibannya. DAR yang semakin tinggi menandakan

kemungkinan perusahaan untuk tidak dapat melunasi kewajibannya.

Page 141: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

124

Gambar 4.5.

Nilai Debt to Asset Ratio (DAR) Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Tabel 4.5. di bawah ini menyajikan data dari DAR masing-masing

perusahaan yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 4.5.

Nilai Debt to Asset Ratio (DAR) Masing-Masing Perusahaan

No. KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 0,246 0,314 0,362 0,456 0,274 0,257 0,318

2. ADHI 0,850 0,841 0,833 0,692 0,729 0,793 0,790

3. ASII 0,507 0,504 0,490 0,484 0,466 0,471 0,487

4. BBCA 0,881 0,868 0,855 0,844 0,828 0,820 0,849

5. BBNI 0,869 0,877 0,819 0,812 0,817 0,823 0,836

6. BBRI 0,882 0,873 0,878 0,871 0,854 0,851 0,868

7. BDMN 0,816 0,829 0,833 0,818 0,791 0,780 0,811

8. BMRI 0,816 0,814 0,815 0,809 0,794 0,790 0,806

9. INDF 0,425 0,509 0,520 0,530 0,465 0,468 0,486

10. KLBF 0,217 0,249 0,210 0,201 0,181 0,164 0,204

11. LSIP 0,168 0,171 0,166 0,171 0,192 0,166 0,172

12. SMGR 0,317 0,295 0,272 0,281 0,309 0,378 0,308

13. TINS 0,253 0,363 0,425 0,421 0,408 0,490 0,393

14. TLKM 0,399 0,395 0,389 0,438 0,412 0,435 0,411

15. UNTR 0,358 0,379 0,360 0,364 0,334 0,422 0,369

16. UNVR 0,669 0,665 0,678 0,693 0,719 0,726 0,692

Rata-Rata 0,542 0,559 0,557 0,555 0,536 0,552 0,550

Sumber: www.idx.co.id (2017)

0.000

0.100

0.200

0.300

0.400

0.500

0.600

0.700

0.800

0.900

1.000

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 142: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

125

Berdasarkan tabel 4.5. di atas merupakan data yang menunjukkan

nilai DAR seluruh perusahaan pada tahun 2012-2017. Dapat dilihat rata-

rata DAR tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI)

dengan rata-rata DAR sebesar 0,868 atau 86%. Seperti yang diketahui

bahwa semakin tinggi DAR menandakan kemungkinan perusahaan

tidak mampu membayar kewajibannya. Sedangkan, untuk rata-rata

DAR terendah pada tahun 2012-2017 diperoleh oleh PP London

Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dengan perolehan 0,172 atau 17,2%.

Kecilnya rasio DAR pada perusahaan PP London Sumatra Indonesia

Tbk. (LSIP) didapatkan karena memang dapat dilihat bahwa nilai DAR

perusahaan ini selalu paling rendah di antara perusahaan lainnya.

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk

menilai utang dan ekuitas. DER juga merupakan rasio yang digunakan

untuk menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan

pendanaan yang bersumber dari utang dibandingkan menggunakan

pendanaan yang berasal dari modal sendiri. Struktur modal yang

tercermin dalam DER sangat mempengaruhi pencapaian laba. DER

yang semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri akan

berdampak semakin besar beban perusahaan untuk membayar

kewajibannya terhadap pihak luar (kreditur).

Page 143: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

126

Gambar 4.6.

Nilai Debr to Equity Ratio (DER) Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Tabel 4.6. di bawah ini menyajikan data (berupa angka) dari DER

masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 4.6.

Nilai Debt to Equity Ratio (DER) Masing-Masing Perusahaan

No. KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 0,326 0,457 0,568 0,839 0,377 0,345 0,485

2. ADHI 5,666 5,278 4,971 2,247 2,692 3,827 4,113

3. ASII 1,029 1,015 0,962 0,940 0,872 0,891 0,951

4. BBCA 7,516 6,736 6,065 5,601 4,973 4,680 5,928

5. BBNI 6,658 7,109 5,591 5,262 5,520 5,789 5,988

6. BBRI 7,498 6,894 7,205 6,765 5,836 5,730 6,655

7. BDMN 4,422 4,839 4,998 4,496 3,795 3,551 4,350

8. BMRI 6,778 6,721 6,648 6,161 5,376 5,223 6,151

9. INDF 0,740 1,035 1,084 1,130 0,870 0,881 0,957

10. KLBF 0,278 0,331 0,266 0,252 0,222 0,196 0,257

11. LSIP 0,203 0,206 0,199 0,206 0,237 0,200 0,208

12. SMGR 0,463 0,418 0,373 0,390 0,447 0,609 0,450

13. TINS 0,338 0,569 0,739 0,728 0,689 0,959 0,670

14. TLKM 0,663 0,653 0,636 0,779 0,702 0,770 0,700

15. UNTR 0,557 0,609 0,563 0,572 0,501 0,730 0,589

16. UNVR 2,020 1,986 2,105 2,258 2,560 2,655 2,264

Rata-Rata 2,822 2,803 2,686 2,414 2,229 2,315 2,545

Sumber: www.idx.co.id (2017)

0.000

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 144: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

127

Berdasarkan tabel 4.6. di atas merupakan data yang menunjukkan

nilai DER seluruh perusahaan pada tahun 2012-2017. Rata-rata tingkat

DER tertinggi selama tahun pengamatan diperoleh Perusahaan Bank

Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan tingkat DER sebesar 6,655 atau

665,5%. Tingginya DER menunjukkan komposisi total hutang yang

lebih besar dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga

berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar.

Sedangkan rata-rata DER terendah diperoleh Perusahaan PP London

Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dengan rata-rata DER sebesar 0,208 atau

20,8%. Para penanam modal biasanya lebih memilih untuk berinvestasi

pada perusahaan dengan tingkat DER yang rendah.

e. Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan tingkat

perolehan laba atau keuntungan. Penelitian ini menggunakan Return On

Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) sebagai indikator dari

variabel kinerja keuangan. Kinerja perusahaan bertindak sebagai

variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini.

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menggambarkan

besarnya laba bersih yang diperoleh berdasarkan tingkat aset yang

dimiliki. Rendahnya tingkat rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan

belum maksimal dalam mengelola aktiva yang dimiliki, maka

manajemen perusahaan dituntut untuk selalu melakukan evaluasi dan

tindakan perbaikan atas kinerja keuangan perusahaan yang tidak sehat.

Page 145: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

128

Gambar 4.7.

Nilai Return On Asset (ROA) Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Tabel 4.7. di bawah ini menyajikan data dari ROA masing-masing

perusahaan yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 4.7.

Nilai Return On Asset (ROA) Masing-Masing Perusahaan

NO KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 0,203 0,127 0,141 0,032 0,087 0,085 0,113

2. ADHI 0,027 0,042 0,031 0,028 0,016 0,018 0,027

3. ASII 0,125 0,104 0,094 0,064 0,070 0,078 0,089

4. BBCA 0,026 0,029 0,030 0,030 0,030 0,031 0,029

5. BBNI 0,021 0,023 0,026 0,018 0,019 0,019 0,021

6. BBRI 0,034 0,034 0,030 0,029 0,026 0,026 0,030

7. BDMN 0,026 0,023 0,014 0,013 0,016 0,021 0,019

8. BMRI 0,025 0,026 0,024 0,023 0,014 0,019 0,022

9. INDF 0,080 0,044 0,060 0,040 0,064 0,059 0,058

10. KLBF 0,188 0,174 0,171 0,150 0,154 0,148 0,164

11. LSIP 0,148 0,096 0,106 0,070 0,063 0,078 0,094

12. SMGR 0,185 0,181 0,162 0,119 0,103 0,042 0,132

13. TINS 0,071 0,070 0,065 0,011 0,026 0,042 0,048

14. TLKM 0,165 0,159 0,152 0,140 0,162 0,165 0,157

15. UNTR 0,114 0,084 0,080 0,045 0,080 0,093 0,083

16. UNVR 0,404 0,421 0,402 0,372 0,382 0,370 0,392

RATA-RATA 0,115 0,102 0,099 0,074 0,082 0,081 0,092

Sumber: www.idx.co.id (2017)

0.000

0.050

0.100

0.150

0.200

0.250

0.300

0.350

0.400

0.450

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 146: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

129

Berdasarkan tabel 4.7. di atas merupakan data yang menunjukkan

nilai ROA seluruh perusahaan pada tahun 2012-2017. Rata-rata ROA

tertinggi diperoleh Perusahaan Unilever Tbk. (UNVR) dengan 0,392

atau 39,2%. Sedangkan rata-rata ROA terendah dimiliki oleh Bank

Danamon Tbk. (BDMN) dengan rata-rata ROA sebesar 0,019 atau

1,9%. Rasio ini mengukur efektifitas perusahaan dalam mendapatkan

keuntungan dari total aset atau aktiva yang dimilikinya. Semakin besar

rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Berdasarkan data

tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan terbaik jika diukur

dengan ROA adalah Perusahaan Unilever Tbk. (UNVR).

Return On Equity (ROE) yang semakin tinggi selain menunjukkan

tingginya laba yang diperoleh perusahaan juga menandakan semakin

baik kinerja suatu perusahaan.Tentunya akan menjadi daya tarik

investor untuk menanamkan modalnya.

Gambar 4.8.

Nilai Return On Equity (ROE) Masing-Masing Perusahaan

Sumber: www.idx.co.id (2017)

0.000

0.200

0.400

0.600

0.800

1.000

1.200

1.400

1.600

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 147: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

130

Tabel 4.8. di bawah ini menyajikan data dari ROE masing-masing

perusahaan yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 4.8.

Nilai Return On Equity (ROE) Masing-Masing Perusahaan

NO KODE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-

Rata

1. AALI 0,269 0,185 0,221 0,059 0,120 0,114 0,162

2. ADHI 0,181 0,264 0,186 0,090 0,058 0,088 0,144

3. ASII 0,253 0,210 0,208 0,123 0,131 0,148 0,179

4. BBCA 0,226 0,223 0,212 0,201 0,183 0,177 0,204

5. BBNI 0,162 0,190 0,177 0,117 0,128 0,136 0,152

6. BBRI 0,288 0,269 0,248 0,225 0,179 0,174 0,230

7. BDMN 0,143 0,132 0,082 0,072 0,077 0,098 0,101

8. BMRI 0,210 0,212 0,197 0,177 0,096 0,126 0,170

9. INDF 0,140 0,089 0,125 0,086 0,120 0,110 0,112

10. KLBF 0,241 0,232 0,216 0,188 0,189 0,177 0,207

11. LSIP 0,178 0,116 0,127 0,085 0,078 0,094 0,113

12. SMGR 0,271 0,257 0,223 0,165 0,148 0,067 0,189

13. TINS 0,095 0,111 0,114 0,019 0,045 0,083 0,078

14. TLKM 0,274 0,262 0,249 0,250 0,276 0,292 0,267

15. UNTR 0,178 0,135 0,125 0,071 0,120 0,161 0,132

16. UNVR 1,219 1,258 1,248 1,212 1,358 1,354 1,275

RATA-RATA 0,270 0,259 0,247 0,196 0,207 0,212 0,232

Sumber: www.idx.co.id (2017)

Berdasarkan tabel 4.8. di atas merupakan data yang menunjukkan

nilai ROE seluruh perusahaan pada tahun 2012-2017. Perusahaan

dengan rata-rata ROE tertinggi dimiliki oleh Perusahaan Unilever Tbk.

(UNVR) dengan rata-rata ROE sebesar 1,275 atau 127,5%. Sedangkan

untuk perusahaan dengan rata-rata ROE terendah dimiliki oleh

Perusahaan Timah Tbk. (TINS) dengan rata-rata ROE selama tahun

pengamatan sebesar 0,078 atau 7,8%. Dengan demikian, kinerja

perusahaan berdasarkan Return On Equity (ROE) terbaik adalah

Perusahaan Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Page 148: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

131

2. Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu

model prediksi hubungan relasional dan kausal jika belum melewati tahap

purifikasi dalam model pengukuran (Abdillah dan Hartono, 2015:194).

a. Uji Validitas Konstruk

1) Uji Validitas Konvergen

Rule of thumbs yang digunakan untuk validitas konvergen

adalah outer loading > 0,7, Communality > 0,5 dan Average

Variance Extracted (AVE) > 0,5 (Chin, 1995). Ukuran reflektif

dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,7 dengan konstruk yang

ingin diukur. Di bawah ini disajikan hasil nilai outer loading dalam

tabel 4.9. berikut ini:

Tabel 4.9.

Nilai Outer Loading Indikator Ukuran

Perusah

aan

Struktur

Kepemili

kan

Growth

Opportu

nity

Struktur

Modal

Kinerja

Perusaha

an

Ln Asset 1,000

KM 1,000

MVA/BVA 0,995

MVE/BVE 0,994

DAR 0,980

DER 0,981

ROA 0,965

ROE 0,968

Sumber: SmartPLS 3.00 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.9. di atas, konstruk ukuran perusahaan

dengan menggunakan Total Asset memiliki nilai loading factor

sebesar 1,000. Kemudian pada konstruk struktur kepemilikan

dengan menggunakan Kepemilikan Manajerial (KM) memiliki nilai

loading factor 1,000. Dari konstruk growth opportunity yaitu

Page 149: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

132

MVA/BVA dan MVE/BVE memiliki nilai loading factor berturut-

turut 0,995 dan 0,994. Sedangkan untuk konstruk struktur modal dari

dua indikator yang diuji yaitu DAR dan DER dengan nilai loading

factor berturut-turut 0,980 dan 0,981. Untuk konstruk kinerja

perusahaan yaitu ROA dan ROE keduanya memiliki nilai loading

factor berturut-turut 0,965 dan 0,968.

Selain melihat nilai loading factor, ukuran lainnya dari

validitas konvergen adalah nilai Average Variance Extracted (AVE)

(Yamin dan Kurniawan, 2011:19). Berikut ini disajikan data nilai

AVE dalam tabel 4.10.:

Tabel 4.10.

Nilai Average Variance Extracted (AVE) Average Variance Extracted

(AVE)

Ukuran Perusahaan 1,000

Struktur Kepemilikan 1,000

Growth Opportunity 0,989

Struktur Modal 0,961

Kinerja Perusahaan 0,934

Sumber: SmartPLS 3.00 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.10. di atas, dapat diketahui nilai AVE

untuk semua konstruk atau variabel. Nilai AVE dari ukuran

perusahaan, struktur kepemilikan, growth opportunity, struktur

modal, dan kinerja perusahaan berturut-turut adalah 1,000; 1,000;

0,989; 0,961; dan 0,934. Dengan demikian nilai tersebut sesuai

dengan teori Chin (1995) nilai AVE berada di atas 0,5 maka model

yang diajukan dalam penelitian ini dianggap baik.

Page 150: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

133

2) Uji Validitas Diskriminan

Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa

pengukur-pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak

berkorelasi dengan tinggi (Abdillah dan Hartanto, 2015:195).

Validitas diskriminan digunakan untuk memastikan bahwa setiap

konsep dari masing-masing konstruk atau variabel laten berbeda

dengan variabel lainnya.

Menurut Latan dan Ghozali (2012), sebuah model memiliki

discriminant validity yang baik apabila nilai korelasi konstruk

dengan item pengukuran lebih besar daripada nilai korelasi dengan

konstruk lainnya. Validitas diskriminan dari model pengukuran

dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading

pengukuran dengan konstruk. Tabel 4.11. di bawah ini menunjukkan

hasil validitas diskriminan dari model penelitian dengan melihat

besarnya nilai cross loading:

Tabel 4.11.

Nilai Discriminant Validity (Cross Loading) Indikator

Ukuran

Perusah

aan

Struktur

Kepemili

kan

Growth

Opportunit

y

Struktur

Modal

Kinerja

Perusah

aan

Ln Asset 1,000 0,464 -0,290 0,690 -0,330

KM 0,464 1,000 -0,176 0,561 -0,245

MVA/BVA -0,327 -0,208 0,995 -0,084 0,955

MVE/BVE -0,249 -0,142 0,994 0,037 0,927

DAR 0,660 0,538 0,053 0,980 -0,068

DER 0,693 0,561 -0,099 0,981 -0,202

ROA -0,453 -0,351 0,868 -0,367 0,965

ROE -0,190 -0,126 0,960 0,089 0,968

Sumber: SmartPLS 3.00 (data diolah)

Page 151: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

134

Berdasarkan tabel 4.11., dari hasil estimasi cross loading

menunjukkan bahwa nilai korelasi kontsruk dengan indikatornya

lebih besar daripada nilai korelasi dengan konstruk lainnya. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa semua konstruk atau variabel

laten sudah memiliki validitas diskriminan yang baik, di mana

indikator pada blok indikator konstruk tersebut lebih baik daripada

indikator di blok lainnya. Maka dapat dikatakan konstruk memiliki

validitas diskriminan yang baik.

b. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas konstruk atau variabel, dapat dilihat

dari nilai cronbach alpha dan composite reliability. Cronbach alpha

mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk, sedangkan

composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu

konstruk (Chin, 1995). Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite

reliability maupun nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70 (Latan dan

Ghozali, 2012). Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability

harus lebih besar dari 0,7 meskipun 0,6 masih dapat diterima. Tabel

4.12. menunjukkan nilai cronbach alpha dan composite reliability:

Tabel 4.12.

Nilai Cronbach Alpha dan Composite Reliability Cronbach

Alpha

Composite Reliability

Ukuran Perusahaan 1,000 1,000

Struktur Kepemilikan 1,000 1,000

Growth Opportunity 0,989 0,994

Struktur Modal 0,959 0,980

Kinerja Perusahaan 0,930 0,966

Sumber: SmartPLS 3.00 (data diolah)

Page 152: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

135

Berdasarkan tabel 4.12. di atas, nilai cronbach alpha pada tabel

yaitu ukuran perusahaan 1,000; struktur kepemilikan 1,000; growth

opportuinity 0,989; struktur modal 0,959; kinerja perusahaan 0,930. Hal

ini menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha dapat diterima karena

seluruh nilainya berada di atas 0,7.

Sedangkan nilai composite reliability pada tabel di atas antara lain

ukuran perusahaan 1,000; struktur kepemilikan 1,000; growth

opportuinity 0,994; struktur modal 0,980; kinerja perusahaan 0,966.

Dengan demikian semua konstruk atau variabel memiliki nilai

composite reliability dan dinyatakab reliabel.

3. Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Setelah melakukan pemeriksaan model pengukuran telah terpenuhi,

maka selanjutnya melakukan evaluasi model struktural.

Gambar 4.9.

Model Struktural

Sumber: SmartPLS 3.00

Page 153: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

136

a. Koefisien Determinasi (R-Square)

Evaluasi model struktural dilakukan dengan melihat hubungan

antara konstruk atau variabel, nilai signifikansi dan R-Square dari

model penelitian. Nilai R2 digunakan untuk mengetahui besarnya

variabilitas variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variabel

independen. Semakin besar nilai R2 menandakan semakin baik variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependennya.

Adapun menurut Chin (1998), nilai R2 dianggap lemah, moderat,

dan substansial jika menunjukkan secara berurutan sekitar 0,19; 0,33;

dan 0,67. Dalam mendapatkan nilai R-Square, telah dilalui tahap-tahap

yang mana mengharuskan beberapa indikator untuk tidak

diikutsertakan dalam model penelitian. Setelah melakukan berbagai

modifikasi dengan mengeliminasi indikator-indikator yang tidak

memenuhi persyaratan sebelumnya, kemudian diperoleh model

struktural seperti pada tabel 4.13. sebagai berikut:

Tabel 4.13.

Nilai R-Square R-Square R-Square Adjusted

Kinerja Perusahaan 0,911 0,907

Struktur Modal 0,589 0,576

Sumber: SmartPLS 3.00 (data diolah)

Nilai R2 untuk kinerja perusahaan adalah 0,911. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

dan growth opportunity secara simultan mampu menjelaskan variabel

kinerja perusahaan sebesar 0,911 atau 91,1% dan sisanya sebesar 8,9%

diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak dihipotesiskan dalam

Page 154: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

137

model. Nilai yang didapat untuk R-Square kinerja perusahaan

merupakan kategori tinggi menurut Chin (1998). Didapatnya nilai R-

Square yang besar menandakan semakin baik model prediksi yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas yaitu ukuran

perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth opportunity memiliki

pengaruh yang kuat dalam menjelaskan variabel kinerja perusahaan.

Sedangkan untuk nilai R-Square selanjutnya, di mana variabel ukuran

perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth opportunity secara

simultan mampu menjelaskan variabel struktur modal sebesar 0,589

atau 58,9% dan sisanya 41,1% diterangkan oleh variabel lainnya yang

tidak dihipotesiskan dalam model. Nilai R-Square yang didapat untuk

variabel struktur modal termasuk kategori moderat menuju kuat

(Chin,1998). Nilai R-Square yang moderat menunjukkan bahwa

variabel ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan growth

opportunity merupakan variabel yang memiliki pengaruh cukup kuat

dalam menjelaskan variabel struktur modal sehingga masih dinilai baik

bagi model dalam penelitian ini.

b. Goodness of Fit (GoF)

Evaluasi Goodness of Fit model dilakukan untuk purification dan

refinement terhadap uji validitas atau reliabilitas konstruk (Ghozali,

2015:49). Goodness of Fit digunakan untuk memvalidasi model secara

keseluruhan. Nilai GoF ini diperoleh dari average communalities index

dikalikan dengan nilai R2 model (Yamin dan Kurniawan, 2011:21).

Page 155: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

138

Nilai GoF terbentang antara 0-1 dengan interpretasi nilai ini adalah 0,1

(GoF kecil), 0,25 (GoF moderat), dan 0,36 (GoF besar).

GoF = √𝐶𝑜𝑚̅̅ ̅̅ ̅̅ × �̅�2

GoF = √0,985 × 0,750

GoF = 0,8595

Berdasarkan perhitungan nilai GoF di atas, didapatkan hasil dari

perhitungan nila GoF yaitu sebesar 0,8595 maka dianggap memiliki

GoF besar. Dengan demikian, bahwa penelitian ini valid dan memiliki

performa yang baik. Oleh karena itu, berdasarkan hasil pengujian inner

model dapat disimpulkan bahwa model struktural yang dibangun

penelitian ini robust dan akurat.

c. Nilai Q2

Q2 predictive relevance yang berfungsi untuk memvalidasi

kemampuan prediksi model (Yamin dan Kurniawan, 2011:22). Q2

predictive relevance yaitu mengukur seberapa baik nilai observasi

dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Q-Square yang

baik memiliki nilai lebih besar dari 0. Nilai Q2 lebih besar dari 0 (nol)

menunjukkan bahwa model mempunyai relevansi prediktif, sedangkan

nilai Q2 kurang dari 0 (nol) menunjukkan bahwa model kurang

memiliki relevansi prediktif. Pada model penelitian ini dinyatakn

relevan karena Q2 lebih besar dari 0 (nol).

Q2 = 1 - (1 - R12) (1 - R2

2) ‘...’ (1 - RP2)

Q2 = 1 – (1 – 0,911) (1 – 0,589)

Q2 = 1 – (0,089) (0,411)

Q2 = 0,963

Page 156: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

139

Hasil penghitungan Q-Square pada penelitian ini 0,963 yang

berarti bahwa 96,3% variabel independen dan intervening ini layak

untuk menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja perusahaan.

4. Hasil Uji Hipotesis

Analisa hipotesis ini bertujuan untuk menguji adanya signifikansi

antar konstruk. Dasar-dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah

nilai yang terdapat pada output path coefficients untuk menguji model

struktural. Nilai t-statistik dibandingkan dengan t-tabel yang ditentukan

dalam penelitian ini adalah sebesar 1,96 dan α sebesar 0,05 (two tailed).

Untuk menguji adanya signifikansi antar konstruk, maka disajikan data

dalam tabel 4.14. berikut:

Tabel 4.14.

Nilai Path Coefficients Original

Sample

(O)

Smple

Mean

(M)

Standar

Deviation

(STDEV)

T-Statistics

(|O/STDEV|)

P-

Values

Growth

Opportunity →

Kinerja Perusahaan

0,955 0,955 0,023 41,349 0,000

Growth

Opportunity →

Struktur Modal

0,205 0,196 0,073 2,795 0,005

Struktur

Kepemilikan →

Kinerja Perusahaan

-0,022 -0,023 0,018 1,230 0,219

Struktur

Kepemilikan →

Struktur Modal

0,329 0,335 0,069 4,785 0,000

Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0,141 -0,144 0,051 2,762 0,006

Ukuran Perusahaan

→ Kinerja

Perusahaan

0,054 0,061 0,049 1,102 0,271

Ukuran Perusahaan

→ Struktur Modal 0,597 0,588 0,097 6,150 0,000

Sumber: SmartPLS 3.00 (data diolah)

Page 157: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

140

a. Uji Hipotesis 1

Ha1: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal

Berdasarkan tabel 4.14., nilai t-statistik ukuran perusahaan

terhadap struktur modal adalah 6,150 dan nilai p-value 0,000. Dari hasil

tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih besar dari t-tabel 6,150 > 1,96.

Sehingga ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan nilai Original Sample (O) atau koefisien jalur sebesar

0,957 yang menunjukkan arah positif signifikan. Dengan hasil

demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap struktur modal, maka hipotesis diterima.

b. Uji hipotesis 2

Ha2: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan tabel 4.14., nilai t-statistik ukuran perusahaan

terhadap kinerja perusahaan adalah 1,102 dan nilai p-value 0,271. Dari

hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih kecil dari t-tabel 1,102 <

1,96. Dengan hasil demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, maka

hipotesis ditolak.

c. Uji Hipotesis 3

Ha3: struktur kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal.

Berdasarkan tabel 4.14., nilai t-statistik ukuran perusahaan

terhadap struktur kepemilikan adalah 4,785 dan nilai p-value 0,000.

Dari hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih besar dari t-tabel

4,785 > 1,96. Sehingga struktur kepemilikan berpengaruh signifikan

Page 158: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

141

terhadap struktur modal dengan nilai Original Sample (O) atau

koefisien jalur sebesar 0,329 yang menunjukkan arah positif signifikan.

Dengan hasil demikian dapat disimpulkan bahwa struktur kepemilikan

berpengaruh terhadap struktur modal, maka hipotesis diterima.

d. Uji Hipotesis 4

Ha4: struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan tabel 4.14., nilai t-statistik ukuran perusahaan

terhadap struktur kepemilikan adalah 1,230 dan nilai p-value 0,219.

Dari hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih besar dari t-tabel

1,230 < 1,96. Dengan hasil demikian dapat disimpulkan bahwa struktur

kepemilikan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, maka

hipotesis ditolak.

e. Uji Hipotesis 5

Ha5: growth opportunity berpengaruh terhadap struktur modal.

Berdasarkan tabel 4.14., nilai t-statistik ukuran perusahaan

terhadap struktur kepemilikan adalah 2,795 dan nilai p-value 0,005.

Dari hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih besar dari t-tabel

2,795 > 1,96. Sehingga growth opportunity berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal dengan nilai Original Sample (O) atau

koefisien jalur sebesar 0,205 yang menunjukkan arah positif signifikan.

Dengan hasil demikian dapat disimpulkan bahwa growth opportunity

berpengaruh terhadap struktur modal, maka hipotesis diterima.

Page 159: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

142

f. Uji Hipotesis 6

Ha6: growth opportunity berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan tabel 4.14., nilai t-statistik ukuran perusahaan

terhadap struktur kepemilikan adalah 41,349 dan nilai p-value 0,000.

Dari hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih besar dari t-tabel

41,349 > 1,96. Sehingga growth opportunity berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan dengan nilai Original Sample (O) atau

koefisien jalur sebesar 0,955 yang menunjukkan arah positif signifikan.

Dengan hasil demikian dapat disimpulkan bahwa growth opportunity

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, maka hipotesis diterima.

g. Uji Hipotesis 7

Ha7: struktur modal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan tabel 4.14., nilai t-statistik struktur modal terhadap

kinerja perusahaan adalah 2,762 dan nilai p-value 0,000. Dari hasil

tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih besar dari t-tabel 2,762 > 1,96.

Sehingga struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan dengan nilai Original Sample (O) atau koefisien jalur

sebesar -0,141 yang menunjukkan arah negatif signifikan. Dengan hasil

demikian dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan, maka hipotesis diterima.

Adapun untuk mengetahui hubungan tidak langsung antara

variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel

mediasi (intervening). Mediasi terjadi jika variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara tidak langsung melalui paling

Page 160: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

143

tidak satu variabel intervening (Fressilia dan Patiwi, 2017). Menurut

Baron dan Kenny (1986) ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi

untuk tercapainya mediasi. Pertama, variabel independen harus

signifikan mempengaruhi mediator; kedua, variabel independen harus

signifikan mempengaruhi dependen; dan ketiga, variabel mediator

harus signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sebagian besar

analisis mediasi kontemporer menyatakan bahwa langkah-langkah

penting dalam membangun mediasi hanyalah langkah 2 dan 3 (Namazi

dan Namazi, 2016). Complete mediation terjadi ketika variabel

independen mempengaruhi variabel dependen hanya melalui mediator

(Gelso dan Palma, 2011) sedangkan partial mediation terjadi ketika

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara langsung

atau juga bisa melalui mediator (Gelso dan Palma, 2011). Adapun untuk

mengetahui hubungan tidak langsung antar variabel independen dan

variabel dependen dapat dilihat dari hasil bootstraping pada tabel 4.15.

specific indirect effects di bawah ini:

Tabel 4.15

Nilai Specific Indirect Effects Original

Sample

(O)

Smple

Mean

(M)

Standar

Deviation

(STDEV)

T

Statistics

(|O/STD

EV|)

P

Values

Growth Opportunity

→ Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0,029 -0,027 0,012 2,401 0,017

Struktur Kepemilikan

→ Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0,046 -0,048 0,019 2,375 0,018

Ukuran Perusahaan

→ Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0,084 -0,085 0,035 2,431 0,015

Sumber: SmartPLS 3.00 (data diolah)

Page 161: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

144

h. Uji Hipotesis 8

Ha8: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dengan struktur modal sebagai variabel intervening.

Berdasarkan tabel 4.15., nilai t-statistik dari ukuran perusahaan

terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal adalah 2,431 dan

nilai p-value 0,015. Dari hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih

besar dari t-tabel 2,431 > 1,96. Sehingga ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal secara

tidak langsung. Dengan nilai Original Sample (O) atau koefisien jalur

sebesar -0,084 yang menunjukkan arah negatif signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening, maka

hipotesis diterima.

i. Uji Hipotesis 9

Ha9: struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dengan struktur modal sebagai variabel intervening.

Berdasarkan tabel 4.15., nilai t-statistik dari struktur kepemilikan

terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal adalah 2,375 dan

nilai p-value 0,018. Dari hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih

besar dari t-tabel 2,375 > 1,96. Sehingga struktur kepemilikan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal secara

tidak langsung. Dengan nilai Original Sample (O) atau koefisien jalur

sebesar -0,045 yang menunjukkan arah negatif signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja

Page 162: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

145

perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening, maka

hipotesis diterima.

j. Uji Hipotesis 10

Ha10: growth opportunity berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dengan struktur modal sebagai variabel intervening.

Berdasarkan tabel 4.15., nilai t-statistik dari growth opportunity

terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal adalah 2,401 dan

nilai p-value 0,017. Dari hasil tersebut, nilai t-statistik diketahui lebih

besar dari t-tabel 2,401 > 1,96. Sehingga growth opportunity

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal secara

tidak langsung. Dengan nilai Original Sample (O) atau koefisien jalur

sebesar -0,029 yang menunjukkan arah negatif signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa growth opportunity berpengaruh terhadap kinerja

perusaahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening, maka

hipotesis diterima.

C. Pembahasan

1. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Struktur Modal

Penelitian ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan dengan

indikator total aset berpengaruh terhadap struktur modal dengan indikator

DAR dan DER. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang lebih besar

mempunyai kebutuhan sumber dana yang lebih besar dibandingkan

perusahaan dengan ukuran lebih kecil hal ini karena kebutuhan yang juga

semakin besar. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nuswandari (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

Page 163: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

146

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Selain itu juga didukung

penelitian yang dilakukan oleh Purba dan Yadnya (2015), Setyawan et.al.

(2016), Umam dan Mahfud (2016) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

Penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan

yang menunjukkan semakin besar ukuran sebuah perusahaan, semakin

besar struktur modanya. Pengaruh positif dan signifikan dapat dijelaskan

bahwa perusahaan dengan ukuran lebih besar akan lebih mudah untuk

mendapatkan sumber pendanaan baik melalui pinjaman maupun akses pasar

modal untuk membiayai aktivitas operasinya. Para kreditur akan lebih

mudah dalam memberikan pinjaman karena dengan ukuran perusahaan

yang lebih besar, asumsi akan kecilnya kemungkinan kebangkrutan masih

sangat melekat. Bagi para investor, dengan ukuran perusahaan yang lebih

besar akan menarik minat berinvestasi karena pengharapan pengembalian

return yang lebih tinggi.

2. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

Penelitian ini tidak mampu membuktikan bahwa ukuran perusahaan

dengan indikator total aset berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

perusahaan dengan indikator ROA dan ROE. Penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Epi (2017), Setiadewi dan Purbawangsa

(2015), Putra dan Badjra (2015), Immanuela (2014). Hal tersebut

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan bukan merupakan faktor utama

yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam setiap menghasilkan

keuntungan yang akan meningkatkan kinerjanya.

Page 164: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

147

Besarnya sebuah perusahaan bukan merupakan jaminan suatu

perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba yang baik.

Pengaruh yang tidak signifikan ini mengindikasikan di mana semakin besar

ukuran suatu perusahaan maka perusahaan tersebut juga akan semakin

besar memerlukan biaya untuk menjalankan aktivitas operasionalnya

seperti biaya administrasi, biaya gaji, biaya pemeiliharaan gedung, mesin,

kendaraan sampai peralatan.

Hasil penelitian berbeda dilakukan oleh Ambarwati (2015), di mana

penelitiannya menyatakan semakin maksimal aktiva perusahaan maka laba

yang akan didapat menjadi maksimal pula, karena aktiva perusahaan

digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk

menghasilkan laba.

3. Struktur Kepemilikan Berpengaruh Terhadap Struktur Modal

Penelitian ini mampu membuktikan struktur kepemilikan dengan

indikator KM berpengaruh terhadap struktur modal dengan indikator DAR

dan DER. Primadhanny (2016) menyebutkan bahwa struktur kepemilikan

dipandang sebagai suatu mekanisme untuk mengurangi konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Hasil pada penelitian ini

menyatakan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap struktur

modal. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maftukhah

(2013), Riawan dan Astini (2014), Primadhanny (2016), dan Afendi (2018)

yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan terbukti berpengaruh

signifikan terhadap pengelolaan struktur modal.

Page 165: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

148

Penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif yang artinya pada

penelitian ini persentase struktur kepemilikan dengan indikator KM masih

jauh lebih sedikit sehingga pihak manajemen cenderung kurang berhati-

hati dalam mengelola struktur modalnya. Hal tesebut terjadi karena pihak

manajemen tidak merasa ikut langsung merasakan hasil keputusan yang

diambilnya. Alasan lainnya adalah karena perusahaan memang perlu untuk

berhutang misalnya perusahaan hendak melakukan ekspansi. Dalam

agency theory (Jensen dan Meckling, 1976) menyatakan bahwa semakin

besar kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajer, semakin kecil

konflik kepentingan antara pemegang saham dan pihak manajemen.

Semakin kecilnya konflik antar pemegang saham dan pihak manajemen,

menjadikan manajer akan senantiasa membuat keputusan yang berkenaan

dengan peningkatan keuntungan perusahaan. Dalam trade-off theory

bahwa tingginya penggunaan hutang akan menyebabkan beban perusahaan

semakin tinggi karena akan menyebabkan meningkatnya biaya keagenan

dan biaya kebangkrutan.

4. Struktur Kepemilikan Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

Penelitian ini tidak mampu menjelaskan pengaruh struktur

kepemilikan dengan indikator KM terhadap kinerja perusahaan dengan

indikator ROA dan ROE yang mendapatkan hasil yang tidak signifikan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa struktur kepemilikan bukan merupakan

faktor utama yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

Page 166: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

149

yang dilakukan oleh Wiranata (2013), Immanuela (2014), Tertius dan

Christiawan (2015) serta Epi (2017).

Penelitian ini menggunakan indikator Kepemilikan Manajerial

(KM) dalam mempengaruhi kinerja perusahaan dengan hasil yang tidak

signifikan. Pada penelitian ini persentase kepemilikan manajerial hampir

di seluruh perusahaan jauh lebih kecil (di bawah rata-rata) dibandingkan

dengan kepemilikan saham institusional. Kemungkinan hal tersebut

membuat kinerja manajer dalam mengelola perusahaan kurang optimal dan

pemegang saham mayoritas masih mendominasi sehingga manajer sebagai

pemegang saham minoritas belum berpartisipasi aktif dalam membuat

suatu keputusan di dalam perusahaan. Dalam penelitian ini struktur

kepemilikan dengan indikator kepemilikan manajerial (KM) secara

langsung tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. hal tersebut

memiliki arti bahwa ada atau tidaknya kepemilikan manajerial dalam

sebuah struktur kepemilikan dalam penelitian ini tidak menjadikan kinerja

perusahaan baik atau buruk.

5. Growth Opportunity Berpengaruh Terhadap Struktur Modal

Penelitian ini mampu menjelaskan adanya pengaruh antara growth

opportunity dengan indikator MVA/BVA dan MVE/BVE terhadap

struktur modal dengan indikator DAR dan DER. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ananda dan Nugraha AP (2016)

yang menyatakan bahwa growth opportunity berpengaruh terhadap

struktur modal. Peluang pertumbuhan perusahaan menggambarkan

produktifitas perusahaan dalam melakukan investasi terhadap hal-hal yang

Page 167: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

150

menguntungkan perusahaan di masa depan. Selain itu hasil penelitian yang

sejalan dengan peneilitian ini juga dtemukan dalam penelitian

Hermuningsih (2013), Marinda et.al. (2014), Khairani Hs (2015) yang

menyatakan bahwa perusahaan memiliki pertumbuhan tinggi lebih

mengandalkan modal eksternal untuk memenuhi dan mendanai semua

kebutuhan dan aktivitas perusahaan.

Penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan

antara growth opportunity terhadap struktur modal. Artinya, saat terjadi

peningkatan nilai growth opportunity melalui kesempatan investasi, akan

meningkatkan struktur modal perusahaan. Di satu sisi, alasan biaya

penerbitan saham baru yang lebih mahal dibandingkan dengan penerbitan

surat hutang menjadi faktor perusahaan untuk mengandalkan hutang dalam

komposisi struktur modal perusahaan.

6. Growth opportunity Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

Penelitian ini membuktikan growth opportunity dengan indikator

MVA/BVA dan MVE/BVE berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dengan indikator ROA dan ROE. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sardo dan Serrasqueiro (2018) bahwa

terdapat pengaruh antara growth opportunity terhadap kinerja perusahaan.

Kemudian, hal yang sama juga ditemukan oleh Kopong dan Nurzanah

(2016) yang menyatakan hal yang sama.

Dalam penelitian ini, menunjukkan pengaruh yang positif dan

signifikan antara growth opportunity terhadap kinerja perusahaan. Artinya,

semakin tinggi peluang perusahaan di masa depan akan semakin tinggi

Page 168: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

151

kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaannya.

Growth opportunity diukur dari nilai kesempatan investasi pada hal-hal

yang menguntungkan perusahaan di masa depan. Perusahaan dengan

growth opportunity tinggi, perusahaan tersebut akan mempunyai nilai

investasi yang cukup besar. Dengan kesempatan investasi yang lebih besar

perusahaan dapat leluasa memutuskan keputusan investasi baik melalui

pemilikan proyek atau kebijakan lainnya seperti perluasan pasar, merger

dengan perusahaan lain, pembelian teknologi atau mesin yang lebih

canggih, maupun penciptaan produk baru. Efeknya, keuntungan

perusahaan akan semakin meningkat di masa yang akan datang.

7. Struktur Modal Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

Penelitian ini membuktikan struktur modal berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Brendea (2014), Putra dan Badjra (2015), Paminto (2016),

Petta dan Tarigan (2017) yang menyatakan semakin tinggi struktur modal

(leverage) dari sebuah perusahaan akan menurunkan tingkat keuntungan.

Dalam penelitian ini, menunjukkan pengaruh yang negatif dan

signifikan antara struktur modal terhadap kinerja perusahaan. Artinya,

sebuah perusahaan dengan tingkat hutang tinggi akan memiliki risiko

kebangkrutan yang lebih tinggi. Tingkat hutang yang besar ini kemudian

akan mengurangi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan

dan menurunkan kinerjanya. Hutang yang lebih besar menyebabkan

profitabilitas perusahaan menjadi rendah disebabkan perhatian perusahaan

yang dialihkan untuk menghasilkan arus kas demi melunasi semua

Page 169: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

152

kewajibannya. Hasil ini mendukung pecking order theory yang

menyatakan bahwa perusahaan yang profitable umumnya memiliki hutang

atau meminjam dalam jumlah yang sedikit karena mereka memerlukan

pendanaan eksternal yang sedikit.

8. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening

Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh tidak langsung antara

ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal

sebagai variabel intervening. Ukuran perusahaan dengan indikator total

asset berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan indikator

ROA dan ROE melalui struktur modal dengan indikator DAR dan DER

sebagai variabel intervening. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang pernah dilakukan oleh Fressilia dan Pratiwi (2017).

Dalam penelitian ini hasil menunjukkan pengaruh yang negatif dan

signifikan. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin besar ukuran

suatu perusahaan maka kesempatan untuk mendapatkan pendanaan

eksternal juga semakin besar. Perusahaan yang lebih besar akan

membutuhkan lebih banyak dana untuk membiayai segala kegiatan

operasionalnya, salah satu pendanaan ekternal yang dipilih ialah dengan

menerbitkan hutang. Besarnya tingkat hutang memang memberikan

manfaat bagi perusahaan, namun hal tersebut juga akan memperbesar

beban perusahaan yang harus dibayarkan sehingga mempengaruhi

perolehan keuntungan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan

Page 170: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

153

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dengan struktur modal sebagai variabel intervening.

9. Struktur Kepemilikan Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening

Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh tidak langsung antara

struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal

sebagai variabel intervening. Struktur kepemilikan dengan indikator

Kepemilikan Manajerial (KM) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan dengan indikator ROA dan ROE melalui

struktur modal dengan indikator DAR dan DER sebagai variabel

intervening. Hasil penelitian ini sejalan dengan peneltiian Riawan dan

Astini (2014), serta Petta dan Tarigan (2017).

Dalam penelitian ini, menunjukkan pengaruh yang negatif dan

signifikan. Ketika manajer punya rasa memiliki terhadap perusahaan yang

kecil, para manajer merasa tidak turut ikut menanggung biaya modal yang

ditanggung perusahaan. Sehingga, segala keputusan yang diambil

termasuk perihal struktur modal perusahaan menjadi kurang berhati-hati.

Dengan keadaan demikian, bukan tidak mungkin tingkat hutang

perusahaan semakin besar sehingga hal tersebut akan mempengaruhi

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Sehingga

struktur modal dapat menjadi mediasi antara struktur kepemilikan dengan

kinerja perusahaan. Dengan demikian dari hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening.

Page 171: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

154

10. Growth Opportunity Berpengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan

Melalui Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening

Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh tidak langsung antara

growth opportunity terhadap kinerja perusahaan melalui struktur modal

sebagai variabel intervening Growth opportunity dengan indikator

MVA/BVA dan MVE/BVE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan dengan indikator ROA dan ROE melalui struktur modal

dengan indikator DAR dan DER sebagai variabel intervening. Hasil

penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh

Khairani Hs (2015).

Dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh yang negatif dan

signifikan. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa perusahaan dengan

peluang pertumbuhan yang tinggi pasti akan mendorong perusahaan untuk

terus melakukan ekspansi, salah satunya dengan menggunakan hutang.

Walaupun penggunaan hutang memberikan manfaat bagi perusahaan,

namun karena penambahan atau peningkatan modal asing atau hutang

jangka panjang yang terus-menerus daripada modal sendiri justru akan

memperbesar risiko perusahaan, yaitu meningkatnya peluang

kebangkrutan sehingga akan mempengaruhi kinerja perusahaan serta nilai

perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa growth

opportunity berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan struktur

modal sebagai variabel intervening.

Page 172: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

155

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis PLS dengan menggunakan SmartPLS 3.00

dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya menunjukkan

bahwa sebagian besar dari hipotesis adalah diterima, atau dengan kata lain

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel

dependen. Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis adalah:

1. Hasil penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan dengan indikator

total aset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal dengan

indikator DAR dan DER. Dari hasil pengolahan diketahui bahwa

perusahaan yang besar akan benar-benar memanfaatkan kesempatan dari

besarnya total kekayaan yang dimilikinya untuk menambah struktur modal

dengan mencari sumber pendanaan eksternal berupa hutang. Dengan

demikian hasil ini menunjukkan Ha1 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.

2. Hasil penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan dengan indikator

total aset tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan indikator

ROA dan ROE. Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh antara ukuran

perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada penelitian ini. Dari hasil

pengolahan data diketahui bahwa semakin besar suatu perusahaan maka

akan semakin besar pula cost yang akan dikeluarkan sehingga pada

Page 173: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

156

penelitian kali ini ukuran perusahaan bukan merupakan faktor utama dalam

mencapai suatu kinerja atau prestasi perusahaan. Dengan demikian hasil ini

menunjukkan Ha2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

3. Hasil penelitian menyatakan bahwa struktur kepemilikan dengan indikator

Kepemilikan Manajerial (KM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal dengan indikator DAR dan DER. Dari hasil pengolahan data

pada peneilitian ini struktur kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan

manajerial masih sangat kecil persentasenya di hampir semua perusahaan

yang dijadikan sampel. Ha3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.

4. Hasil penelitian menyatakan bahwa struktur kepemilikan dengan indikator

Kepemilikan Manajerial (KM) tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan dengan indikator ROA dan ROE. Dari hasil pengolahan data

diketahui bahwa struktur kepemilikan dengan indikator kepemilikan

manajerial, manajer belum optimal dalam mengelola perusahaan sehingga

manajer sebagai pemegang saham minoritas belum berpartisipasi aktif

dalam membuat suatu keputusan di dalam perusahaan. Maka pada

penelitian kali ini struktur kepemilikan bukan merupakan faktor utama

dalam mencapai suatu kinerja atau prestasi perusahaan. Dengan demikian

hasil ini menunjukkan Ha4 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

struktur kpemilikan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

5. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa growth opportunity dengan indikator

MVA/BVA dan MVE/BVE berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Page 174: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

157

struktur modal dengan indikator DAR dan DER. Dari hasil pengolahan data

diketahui bahwa Seiring semakin besarnya tingkat peluang pertumbuhan

perusahaan, kebutuhan struktur modal guna memenuhi kebutuhan investasi

yang menguntungkan juga akan semakin besar. Dengan demikian hasil ini

menunjukkan Ha5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa growth

opportunity berpengaruh terhadap struktur modal.

6. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa growth opportunity dengan indikator

MVA/BVA dan MVE/BVE berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan dengan indikator ROA dan ROE. Dari hasil pengolahan

data pada penelitian ini semakin tinggi peluang perusahaan untuk tumbuh

akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Dengan

demikian hasil ini menunjukkan Ha6 dterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa growth opportunity berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

7. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa struktur modal dengan indikator

DAR dan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

perusahaan dengan indikator ROA dan ROE. Dari hasil pengolahan data

diketahui bahwa pada penelitian ini sesuai dengan pecking order theory

bahwa perusahaan yang profitable cenderung memiliki hutang yang sedikit.

Perusahaan akan memilih menggunakan dana internalnya berupa laba

ditahan sebelum akhirnya memutuskan untuk berhutang. Dengan demikian

hasil ini menunjukkan Ha7 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

struktur modal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

8. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ukuran perusahaan dengan indikator

total aset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan

Page 175: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

158

dengan indikator ROA dan ROE melalui struktur modal dengan indikator

DAR dan DER sebagai variabel intervening. Dari hasil pengolahan data

diketahui bahwa perusahaan yang lebih besar cenderung menggunakan

kesempatan untuk mendapatkan dana ekstenal yang lebih besar. Pengeolaan

struktur modal yang besar selain menguntungkan perusahaan, ternyata juga

memperbesar risiko perusahaan terkait dengan besarnya beban yang harus

dibayarkan kepada pihak luar sehingga akan mempengaruhi kinerja

perusahaan tersebut. Dengan demikian hasil ini menunjukkan Ha8 diterima

sehingga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dengan struktur modal sebagai variabel intervening.

9. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa struktur kepemilikan dengan

indikator Kepemilikan Manajerial (KM) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan dengan indikator ROA dan ROE dengan

struktur modal dengan indikator DAR dan DER sebagai variabel

intervening. Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa kecilnya

persentase kepemilikan manajerial yang mewakili struktur kepemilikan

menjadikan manajer lebih berani untuk menambah hutang. Selain itu,

penambahan hutang juga bisa diindikasikan karena kebutuhan perusahaan

untuk melakukan ekspansi yang mana sebenarnya perusahaan juga lebih

mengedepankan pendanaan internal melalui laba ditahan. Dengan demikian

hasil ini menunjukkan Ha9 diterima sehingga struktur kepemilikan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal sebagai

variabel intervening.

Page 176: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

159

10. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa growth opportunity dengan indikator

MVA/BVA dan MVE/BVE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan dengan indikator ROA dan ROE melalui struktur modal

dengan indikator DAR dan DER sebagai variabel intervening. Dari hasil

pengolahan data diketahui bahwa perusahaan dengan peluang pertumbuhan

yang tinggi juga memiliki kebutuhan yang lebih besar seperti melakukan

ekspansi, pembangunan pabrik baru, dan lain-lain. Hal tersebut membuat

perusahaan membutuhkan tambahan dana yang besar pula. Pengelolaan

struktur modal dengan hutang yang besar memberikan manfaat bagi

perusahaan dengan peluang pertumbuhan yang tinggi, namun karena

penambahan atau peningkatan modal asing yang terus-menerus justru akan

memperbesar risiko perusahaan yaitu peluang kebangkrutan yang semakin

besar sehingga akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan demikian

hasil ini menunjukkan Ha10 diterima sehingga growth opportunity

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal sebagai

variabel intervening.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

penulis dapat memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar memperoleh

penelitian yang lebih baik lagi kedepannya, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan tambahan variabel

independen lain yang memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan

atau menggunakan variabel lain untuk mewakili ukuran perusahaan,

struktur kepemilikan, dan growth opportunity sehingga terbentuk suatu

Page 177: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

160

model penelitian yang terbukti lebih baik dalam mempengaruhi kinerja

perusahaan. Selain itu, penelitian selanjutnya juga dapat menambahkan

variabel lain terkait dengan good governance.

2. Bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan topik penelitian serupa

sebaiknya mengembangkan model penelitian dengan menggunakan objek

yang lebih luas dan teori-teori yang baru untuk memaksimalkan penelitian

yang telah dibuat.

3. Penelitian ini menggunakan data 16 sampel perusahaan pada tahun 2012-

2017 sehingga penelitian selanjutnya dapat menambahkan tahun

penelitian yang lebih panjang sehingga didapat hasil yang lebih akurat.

C. Implikasi

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan hendaknya lebih berhati-hati dalam mengelola struktur

modal dengan menerbitkan hutang. Walaupun hutang memiliki manfaat

bagi perusahaan, namun perlu diingat bahwa dengan risiko hutang yang

besar menempatkan perusahaan pada kemungkinan kebangkrutan yang

besar pula. Dengan memperhatikan struktur modal yang optimal,

perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan dan nilai perusahaan karena

pentingnya pengaruh struktur modal yang terbukti dapat menjadi mediasi

dalam mencapai kinerja perusahaan.

Perusahaan perlu mempertimbangkan dan meningkatkan tingkat

growth opportunity karena variabel ini sangat berperan dalam

mempengaruhi kinerja perusahaan baik secara langsung ataupun tidak

langsung. Dengan terus meningkatnya variabel yang berkaitan dengan

Page 178: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

161

growth opportunity akan sangat membantu perusahaan selain untuk

mengembangkan sayapnya juga untuk mendapatkan kepercayaan yang

lebih dari investor dan kreditur. Variabel tersebut akan sangat membantu

investor dan pihak luar lain seperti kreditur untuk menentukan keputusan

investasi mereka pada perusahaan.

2. Bagi Investor

Investor dalam mengambil keputusan investasi dapat

mempertimbangkan faktor ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,

growth opportunity, dan struktur modal dalam mempengaruhi kinerja

perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi sehingga investor

dapat meminimalisir kerugian. Hal ini membantu investor untuk memilih

perusahaan mana yang mempunyai prospek baik di masa depan. Investor

biasanya akan lebih memilih untuk berinvestasi dengan perusahaan yang

memiliki tingkat hutang yang rendah.

Page 179: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

162

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Willy dan Hartono, Jogiyanto. 2015. Patial Least Square (PLS) Alternatif

Structural Equation Modeling (SEM) Dalam Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: ANDI.

Adhi Karya. Profil Perusahaan. Diakses pada tanggal 14 April 2019

darihttp://adhi.co.id/about-adhi/company-profile

Afendi, Arif. 2018. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kebijakan

Deviden, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur

Modal Perusahaan (Studi di Bursa Efek Indonesia). SEGMEN Jurnal

Manajemen. 4(2): 1-21.

Ambarwati, Novi Sagita, Yuniarta, Gede Adi, dan Sinarwati , Ni Kadek. 2015.

Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan

Terhadap profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Jurusan Akuntansi Program S1. 3(1): 1-11.

Ananda, Nova Adhitya dan Nugraha AP, I Nyoman. 2016. Pengaruh Growth

Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Struktur Modal (Pada

Perusahaan Sektor Property, Real Estate & Building Construction yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014). Jurnal Ilmu

Manajemen dan Bisnis. 4(2): 15-28.

Anindito, Bagus. 2015, Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur

Modal, Umur Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45 di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2010-2012, Skripsi S1, Universitas Diponegoro,

Diakses 11 Februari 2017, dari www.undip.ac.id.

Arista, Belananda Dwi. 2017. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas

(Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB). 46(1): 20-26.

Astra Agro Lestari. Profil Perusahaan. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

http://www.astra-agro.co.id/tonggak-sejarah/.

Astra Internasional. Tentang Asra. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.astra.co.id/About-Astra

Bank Centra Asia. Visi dan Misi. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA.

Bank Negara Indonesia. Sejarah. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

Page 180: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

163

https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/sejarah.

Baron, Reuben M dan Kenny, David A. 1986. The Mediator Variable Distinction

in Sosial Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical

Considerations. Journal of Personality Social Psychologu. 31(6): 1173-

1182.

Brealey, Myers dan Marcus. 2017. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Perusahaan Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Brendea, Gabriela. 2014. Ownership Structure, Performance And Capital Structure

Of Rimanian Firms. Internal Auditing & Risk Management Anul IX.

4(36): 1-10.

Brigham, Eugene dan Ehrhardt, Michael. 2011. Financial Management: Theory

and Practice 13th Edition. South-Western: Cengage Learning.

Chin, Wynne W. 1998. The Partial Least Squares Approach To Structural Equation

Modeling. In G.A. Marcoulides (Ed.), Modern Methods For Business

Research. 22(1): 295-336.

Bank Danamon. Profil Perusahaan. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.danamon.co.id/id/Tentang-Danamon/ProfilPerusahaan.

Bank Mandiri. Profil Perusahaan. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.bankmandiri.co.id/web/guest/profil-perusahaan.

Dimitri, Michael dan Sumani. 2013. Analisis Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan, Usia dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Struktur Modal. Jurnal Manajemen. 1(1): 82-105.

Eforis, Chermian. 2017. Pengaruh Kepemilikan Negara dan Kepemilikan Publik

Terhadap Kinerja Keuangan BUMN (Studi Pada Perusahaan BUMN

yang Go-Public Pada Tahun 2012-2015). Ultima Accounting. 9(1): 18-

31.

Epi, Yus. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Manajerial

dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real

Estate yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Riset & Jurnal

Akunta. 1(1): 1-7.

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawaban.

Bandung: Alfabeta, cv.

Falirat, Tine S., Rate, Pauline Van dan Maramin, Joubert B. 2018. Analisis

Komparasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Ukuran Perusahaan Pada

Industri Farmasi di BEI Periode 2012-2016. Jurnal EMBA. 6(2): 998-

1007.

Page 181: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

164

Fitrah, Muh dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian (Penelitian Kualitatif

Tindakan Kelas dan Studi Kasus). Sukabumi: Tim CV Jejak.

Fressilia, Friesca dan Pratiwi, Raisa. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance,

Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan BUMN yang Termasuk dalam IICG dengan Struktur Modal

sebagai Variabel Intervening. 21 Agustus 2017: 1-23.

Gelso, Charles J dan Palma, Beatriz. 2011. Dicerctions for Research on Self-

Disclosure and Immediacy: Moderation, Mediation, and the Inverted U.

Departement of Psychology, University of Maryland, Collage Park.

48(4): 342-348.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate deyonongan Program IBM

SPSS21 Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2015. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hanafi, Mamduh M. dan Halim, Abdul. 2012. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hantono. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas dengan Coeporate

Social Resposibility sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan

Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira

Ekonomi Mikroskil. 7(1): 89-100.

Harmono. 2014. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan

Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta:Bumi Aksara.

Haryono, Selly Anggraeni., Fitriany dan Fatima, Eliza. 2017. Pengaruh Struktur

Modal dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 14(2): 119-141.

Hery. 2015. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.

Hery. 2014. Controllership Knowledge and Management Approach. Jakarta: PT

Grasindo.

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan

dengan Struktur Modal Sebagai Variabel intervening. Jurnal Siasat

Bisnis. 16(2): 232-242.

Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur

Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di

Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 16(2): 127-148.

Khairani Hs, Mimi. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial dan Growth

Opportunity Terhadap STruktur Modal dan Kinerja Keuangan

Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektpr Industri dan

Page 182: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

165

Konsumsi Barang Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012). 2(1): 1-

14.

Immanuela, Intan. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal,

Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost sebagai Variabel Intervening

terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI. Widya Warta. No. 1: 59-70.

Indarti, MG Kentris dan Extaliyus, Lusi. 2013. Pengaruh Corporate Governance

Preception Index (CGPI), Struktur Kepemilikan, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi

(JBE). 2(2): 171-183.

Indofood. Indofood at a Glance. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.indofood.com/company/indofood-at-a-glance.

Ircham, Muhammad., Handayani, Siti Ragil dan Saifi, Muhammad. 2014.

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham

(Studi pada perusahaan manakan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).

11(1): 1-8.

Jelinek, Kate dan Stuerke, Pamela S. 2009. The Nonlinear Relation Between Agency

Costs and Managerial Equity Ownership: Evidence of Decreasing

Benefits of Increasing Ownership. International Journal of Managerial

Finance, 5(2), 156–178.

Jensen, Michael C. dan Meckling, William H. 1998. Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal

of Financial Economics. 3(4): 302-360.

Kalbe Farma. Sekilas Kalbe. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.kalbe.co.id/id/tentang-kami.

Kasmir. 2017. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi Kedua. Jakarta:Kencana.

Kirana, Maria Nindya dan Wahyudi, Sugeng. 2016. Analisis Pengaruh Corporate

Governance dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Kontrol. Diponegoro

Journal of Management. 5(4): 1-12.

Kirmi, Peter Njagi. 2017. Relationship Between Capital Structure and Profitability,

Evidence From Listed energy and Petroleum Companies Listed in

Nairobi Securities Exchange. Journal of Investment and Management.

6(5): 97-102.

Kopong, Yeni dan Nurzanah, Riska. 2016. Pengaruh Growth Opportunity dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan

sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang

Page 183: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

166

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Jurnal Akuntansi

Manajerial. 1(1): 116-133.

Latan, Hengky dan Imam Ghozali. 2012. Partial Least Squares: Konsep, Teknik,

dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 2.0 M3. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Lestari, Nopi Puji dan Juliarto, Agung. 2017. Pengaruh Dimensi Struktur

Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur. Diponegoro

Journal of Accounting. 6(3): 1-10.

London Sumatra. Sejarah. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.londonsumatra.com/content.aspx?mid=5.

Maftukhah, Ida. 2013. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan

Kinerja Keuangan Sebagai Penentu Struktur Modal Perusahaan. Jurnal

Dinamika Manajemen. 4(1): 69-81.

Mardiyanto, Handono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan Teori, Soal, dan

Jawaban. Jakarta: Grasindo.

Marinda, Fajrul., AR, Moch Dzulikrom dan Saifi, Muhammad. 2014. Pengaruh

Investment Opportunity Set (IOS) dan Struktur Modal Terhadap Kinerja

Keuangan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 14(1): 1-10.

Michael R Baye dan Jeffrey T Prince. 2016. Ekonomi Manajerial dan Strategi

Bisnis. Jakarta:Salemba Empat.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI.

Musthapa, Mazlina dan Ahmad, Ayoib Che. 2011. Agency Theory and Managerial

Ownership : Evidence From Malaysia. Managerial Auditing Journal.

26(5): 419-436.

Myers, Stewart C., Brealey, Richard A dan Allen, Franklin. 2011. Principle of

Corporate Finance Published, 10th Edition. New York: McGraw-Hill.

Namazi, Mohammad dan Namazi, Navid Reza. 2016. Conceptual Analysis of

Moderator and Mediator Variables in Business Research. Procedia

Economics and Finance (36): 540-554.

Nekounam, Jafar., Malak Hossini, Hamid Reza dan Ahmadi, Mohsen. 2013.

Relationship Between Institutional Ownership and Agency Cost in

Investing Market of Iran. Life Science Journal. 10(6s): 34-38.

Page 184: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

167

Niresh, J. Aloy dan Venampy, Tirunavukarrasu. 2014. Firm Size and Profitability:

A Study of Listed Manufacturing Firms in Sri Lanka. International

Journal of Business and Management. 9(4): 57-64.

Noor, Juliansyah. 2017. Metodologi Peneliian Skripsi, Tesis, Distertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Nuswandari, Cahyani. 2013. Determinan Struktur Modal Dalam Perspektif

Pecking Order Theory dan Agency Theory. Dinamika Akuntansi,

Keuangan dan Perbankan. 2(1): 92-102.

Oktarina, Famela. 2015. Pengaruh Growth Opportunity dan Tax Shield Terhadap

Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan (Studi Pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI

Pada Periode 2009-2012). JOM FEKON. 2(1): 1-14.

Otoritas Jasa Keuangan. Salinan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51

/POJK.03/2017. Diakses pada tanggal 3 Maret 2019 dari

https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/peraturan/peraturan-

ojk/Documents/SAL%20POJK%2051%20%20keuangan%20berkelanju

tan.pdfPerbankan/Pedoman%20Teknis%20%20POJK%20KB%20Ceta

k.pdf.

Paminto, Ardi., Setyadi, Djoki dan Sinaga, Jhonny. 2016. The Effect of Capital

Structure, Firm Growth and Dividend Policy on Profitability and Firm

Value of the Oil Palm Plantation Companies in Indonesia. European

Journal of Business and Management. 8(33): 123-134.

Petta, Brigitta Clarabella dan Tarigan, Josua. 2017. Pengaruh Kepemilikan

Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Melalui Struktur Modal

Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Business Acounting

Review. 5(2): 625-636.

Pratiwi, Rafika dan Yulianto, Arief. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan

Komisaris Independen Terhadap Biaya Keagenan Perusahaan Yang

Masuk Dalam Indonesua Most Trusted Companies. Management

Analysis Journal. 5(3): 215-228.

Prijanto, Tulus., Veno, Andri dan Chuzaimah. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan

dan Likuiditas Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan

Sistem Teknologi Informasi. 13(4): 432-441.

PROPER. Publikasi PROPER 2017, diakses pada tanggal 3 Maret 2019, dari

http://proper.menlhk.go.id/portal/?view=x&desc=1&collps=234

Primadhanny, Risty. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur

Modal Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Tercatat di BEI

Periode 2010-2014. Jurnal Ilmu Manajemen. 4(3): 1-9.

Page 185: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

168

Purnomosidi, Lukman., Suhadak., Siregar, Hermanto dan Dzulkirom, M. 2014. The

Influence of Company Size, Capital Structure, Good Corporate

Governance, Inflation, Intereset Tax, and Exchange Rate of Financial

Performance and Value of The Company. Interdisciplinary Journal of

Contemporary Research in Business. 5(10): 26-33.

Putra, A.A Wela Yulia dan Badjra, Ida Bagus. 2015. Pengaruh Leverage,

Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Profitabilitas. E-Jurnal Manajemen Unud. 4(7): 2025-2067.

Riawan, I Wayan Rio dan Astini, Luh Gede Sri. 2014. Analisis Pengaruh

Profitabilitas Dan Struktur Kepemilikam Terhadap Struktur Modal Dan

Kinerja Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). E-Journal Manajemen Universitas Udayana. 3(11): 3309-3321.

Rodoni, Ahmad dan Ali, H. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

S, Setiadharma dan M, Machali. 2017. The Effect of Asset Structure and Firm Value

with Capital Structure as Intervening Variable. Journal of Business &

Financial Affairs. 6(4): 1-5.

Santosa Rizky W. 2013. Dampak Pencemaran Lingkungan Laut Oleh Perusahaan

Pertambangan Terhadap Nelayan Tradisional. Lex Administratum.

1(2): 65-78.

Santoso, Yuswanandre dan Priantinah, Denies. 2015. Pengaruh Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Likuiditas dan Growth

Opportunity Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Profita. 4(4):

1-17.

Sardo, Filipe dan Serrasqueiro, Zelia. 2018. Intellectual capital, growth

opportunities, and financial performance in European firms. Journal of

Intellectual Capital. Emerald Publishing Limited. 19(4): 747-767.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE.

Savitri, Ni Luh Asri dan Mimba, Ni Putu Sri Harta. 2016. Kemampuan

Profitabilitas dan Growth Opportunity Memoderasi Pengaruh

Pengungkapan Corporare Social Resposibility Pada Nilai Perusahaan.

E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 5(11): 3765-3792.

Semen Indonesia. Profil Korporasi. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://semenindonesia.com/semenindonesia/.

Setiadewi, Kadek Ayu Yogamurti dan Purbawangsa, Ida Bgs Anom. 2015.

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas

dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. 4(2):

596-609.

Page 186: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

169

Setyawan, Arief Indra Wahyu., Topowijono dan Nuzula, Nila Firdaus. 2016.

Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Profitability, Business Risk,

Effective Tax Rate, Asset Tangibility, Firm Age dan Liquidity Terhadap

Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 31(1):

108-117.

Siregar, Sofyan. 2011. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja

Grafinfo Persada.

Siregar, Silvia Veronica, Diyanty, Vera., Christiningrum, MF., dan Yuniasih,

Rafika. 2014. Efek Entrenchment dan Alignment Pemegang Saham

Pengendali pada Strategi Diversifikasi dan Kinerja Perusahaan dan

Peran Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi 17

Mataram. 27: 1–33.

Subagyo, Nur Aini Masruroh dan Bastian, Indra. 2018. Akuntansi Manajemen

Berbasis Desain. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

Statistik Lingkungan Hidup Indonesia. 2012. Diakses dari www.bps.go.id pada 3

Maret 2019.

Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Tambunan, Jessica Talenta Agustina dan Prabawani, Bulan. 2018. Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Leverage dan Struktur Modal Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Aneka Industri Tahun 2012-2016). Diponegoro Journal Of Sosial and

Politic. 9 April 2018: 1-10.

Tampubolon, Manahan P. 2013. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Kencana

Media.

Tertius, Melia Agustina dan Christiawan, Yulis Jogi. Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Keuangan.

Business Accounting Review. 3(1): 223-232.

Telkom Indonesia. Tentang Telkom Group. Diakses pada tanggal 14 April 2019

dari,https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/stocklanding/profi

l-dan-riwayat-singkat.html.

Timah. Sekilas Timah. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

http://www.timah.com/v3/ina/tentang-kami-sekilas-pt-timah/.

Unilever. Arsip Unilever. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/our-history/.

Page 187: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

170

United Tractors. Sekilas Perusahaan. Diakses pada tanggal 14 April 2019 dari

http://www.unitedtractors.com/id/company-profile.

Umam, Chaerul Muchammad dan Mahfud, Mohammad Kholiq. 2016. Pengaruh

Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Dengan

Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

2014. Diponegoro Journal of Management. 5 (3): 1-11.

Van Horne, James C. dan Wachowicz, John M. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Wahyudi, Setyo Tri. 2017. Statistika Ekonomi dan Penerapan. Malang: UB Press.

Purba, Ida Bagus Gde Indra Wedhana dan Yadnya, Putu. 2015. Pengaruh Ukuran

Perusahaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas dan Pengungkapan

Corporate Social Responsibility. E-Jurnal Manajemen Unud. 4(8): 2428-

2443.

Widarjono, Agus. 2015. Analisis Multivariat Terapan Edisi Kedua. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Widyati, Maria Fransisca. 2013. Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris Independen,

Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional

Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen. 1(1): 243-249.

Widayanthi, Ni Made Dewi Gita dan Sudiartha, Gede Marta. 2018. Pengaruh

Tingkat Pertumbuhan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur

Modal Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Manajemen Unud. 7(4):

2196-2225.

Winarno, S. H. 2017. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis

Profitabilitas. Jurnal Moneter Vol. IV No. 2 Oktober. ISSN 2355-2700,

page: 106-112.

Wiranata, Yulius Ardy dan Nugrahanti, Yeterina Widi. 2013. Pengaruh Struktur

Kepemilikan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manyfaktur Di

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 15(1): 15-26.

Wulandari, Tri dan Raharja. 2013. Analisis Pengaruh Political Connection dan

Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Diponegoro

Journal of Accounting. 2(1): 1-12.

Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2011. Partial Least Square Path Modeling.

Jakarta: Salemba Infotek Publisher.

Yegon, Charles., Sang, Jane dan Kirui, Joseph. 2014. The Impact of Corporate

Governance on Agency Cost: Empirical Analysis of Quoted Services

Firms in Kenya. Research Journal of Finance and Accounting. 5(12):

145-154.

Page 188: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

171

Yulianto, Arief. 2013. Keputusan Struktur Modal dan Kebijakan Dividen Sebagai

Mekanisme Mengurangi Masalah Keganen. Jurnal Dinamika

Manajemen. 4(2): 161-179.

Z, Rico Wijaya., Solikhin, Agus dan Mirdah, Andi. 2017. Pengaruh Kinerja

Keuangan, Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Harga Saham (Studi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia). Department of Management Faculty of Economics and

Business Universitas Jambi. 3(5): 1-15.

www.bps.go.id

www.finance.yahoo.com

www.idx.co.id

www. kehati.or.id

www.menlhk.go.id

www.investing.com

Page 189: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

LAMPIRAN

Lampiran 1 Input Variabel

Kode Tahun Ukuran Perusahaan

TOTAL ASET Ln Total Aset

AALI 2012 12.419.820.000.000 30,1503

2013 14.963.190.000.000 30,3366

2014 18.558.329.000.000 30,5519

2015 21.512.371.000.000 30,6996

2016 24.226.122.000.000 30,8185

2017 24.935.426.000.000 30,8473

ADHI 2012 7.872.073.635.468 29,6943

2013 9.720.961.764.422 29,9053

2014 10.458.881.684.274 29,9785

2015 16.761.063.514.879 30,4501

2016 20.095.435.959.279 30,6315

2017 28.332.948.012.950 30,9750

ASII 2012 182.274.000.000.000 32,8365

2013 213.994.000.000.000 32,9970

2014 236.029.000.000.000 33,0950

2015 245.435.000.000.000 33,1341

2016 261.855.000.000.000 33,1988

2017 295.646.000.000.000 33,3202

BBCA 2012 442.994.197.000.000 33,7246

2013 496.304.573.000.000 33,8382

2014 552.423.892.000.000 33,9453

2015 594.372.770.000.000 34,0185

2016 676.738.753.000.000 34,1483

2017 750.319.671.000.000 34,2515

BBNI 2012 333.303.506.000.000 33,4401

2013 386.654.815.000.000 33,5886

2014 416.573.708.000.000 33,6631

2015 508.595.288.000.000 33,8627

2016 603.031.880.000.000 34,0330

2017 709.330.084.000.000 34,1953

BBRI 2012 551.336.790.000.000 33,9434

2013 626.182.926.000.000 34,0707

2014 801.955.021.000.000 34,3181

2015 878.426.312.000.000 34,4092

2016 1.003.644.426.000.000 34,5424

2017 1.126.248.442.000.000 34,6577

Page 190: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

173

BDMN 2012 155.791.308.000.000 32,6795

2013 184.237.348.000.000 32,8472

2014 195.820.856.000.000 32,9082

2015 188.057.412.000.000 32,8678

2016 174.436.521.000.000 32,7926

2017 178.257.092.000.000 32,8142

BMRI 2012 635.618.708.000.000 34,0856

2013 733.099.762.000.000 34,2283

2014 855.039.673.000.000 34,3822

2015 910.063.409.000.000 34,4445

2016 1.038.706.009.000.000 34,5768

2017 1.124.700.847.000.000 34,6563

INDF 2012 59.389.405.000.000 31,7151

2013 78.092.789.000.000 31,9889

2014 85.938.885.000.000 32,0847

2015 91.831.526.000.000 32,1510

2016 82.174.515.000.000 32,0399

2017 87.939.488.000.000 32,1077

KLBF 2012 9.417.957.180.958 29,8736

2013 11.315.061.275.126 30,0572

2014 12.425.032.367.729 30,1507

2015 13.696.417.381.439 30,2482

2016 15.226.009.210.657 30,3540

2017 16.616.239.416.335 30,4414

LSIP 2012 7.551.796.000.000 29,6528

2013 7.974.876.000.000 29,7073

2014 8.655.146.000.000 29,7892

2015 8.848.792.000.000 29,8113

2016 9.459.088.000.000 29,8780

2017 9.744.381.000.000 29,9077

SMGR 2012 26.579.083.786.000 30,9111

2013 30.833.102.777.000 31,0596

2014 34.331.674.737.000 31,1671

2015 38.153.118.932.000 31,2726

2016 44.226.895.982.000 31,4204

2017 48.963.502.966.000 31,5221

TINS 2012 6.101.007.000.000 29,4395

2013 8.244.019.000.000 29,7405

2014 9.752.477.000.000 29,9085

2015 9.279.683.000.000 29,8588

2016 9.548.631.000.000 29,8874

2017 11.876.309.000.000 30,1056

TLKM 2012 111.369.000.000.000 32,3439

Page 191: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

174

2013 127.951.000.000.000 32,4827

2014 140.895.000.000.000 32,5790

2015 166.173.000.000.000 32,7441

2016 179.611.000.000.000 32,8218

2017 198.484.000.000.000 32,9217

UNTR 2012 50.300.633.000.000 31,5490

2013 57.362.244.000.000 31,6804

2014 60.292.031.000.000 31,7302

2015 61.715.399.000.000 31,7536

2016 63.991.229.000.000 31,7898

2017 82.262.093.000.000 32,0409

UNVR 2012 11.984.979.000.000 30,1147

2013 12.703.468.000.000 30,1729

2014 14.280.670.000.000 30,2899

2015 15.729.945.000.000 30,3866

2016 16.745.695.000.000 30,4492

2017 18.906.413.000.000 30,5705

Kode Tahun

Struktur

Kepemilikan

Growth Opportunity

KM MVA/BVA MVE/BVE

AALI 2012 0,0000 2,7438 3,3125

2013 0,0000 2,9556 3,8512

2014 0,0000 2,4199 3,2260

2015 0,0000 1,6164 2,1335

2016 0,0000 1,6065 1,8351

2017 0,0000 1,2716 1,3654

ADHI 2012 0,0005 1,2527 2,6846

2013 0,0005 1,1205 1,7566

2014 0,0000 1,3651 3,1799

2015 0,0000 1,1467 1,4762

2016 0,0000 1,0977 1,3609

2017 0,0000 1,0297 1,1435

ASII 2012 0,0004 2,1952 3,4257

2013 0,0004 1,7902 2,5925

2014 0,0003 1,8236 2,8307

2015 0,0004 1,4741 1,9197

2016 0,0004 1,7451 2,3945

2017 0,0004 1,6078 2,1494

BBCA 2012 0,0026 1,3852 4,2883

2013 0,0026 1,3480 3,7002

Page 192: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

175

2014 0,0024 1,4447 4,1529

2015 0,0024 1,4009 3,6587

2016 0,0020 1,3981 3,3904

2017 0,0020 1,5445 4,1091

BBNI 2012 0,0023 1,0764 1,5853

2013 0,0021 1,0672 1,5448

2014 0,0020 1,1266 1,8642

2015 0,0002 1,0287 1,1864

2016 0,0000 1,0229 1,1544

2017 0,0000 1,1180 1,8297

BBRI 2012 0,0000 1,1933 2,6425

2013 0,0000 1,1589 2,2546

2014 0,0000 1,2365 2,9405

2015 0,0001 1,1893 2,4702

2016 0,0001 1,1381 1,9441

2017 0,0000 1,2501 2,6829

BDMN 2012 0,0026 1,1632 1,8847

2013 0,0027 1,0251 1,1467

2014 0,0018 1,0548 1,3285

2015 0,0017 0,9812 0,8964

2016 0,0016 0,9953 0,9775

2017 0,0004 1,1545 1,7030

BMRI 2012 0,0009 1,1769 2,4695

2013 0,0007 1,1287 2,0629

2014 0,0006 1,1530 2,2478

2015 0,0005 1,1059 1,8063

2016 0,0001 1,1124 1,7610

2017 0,0001 1,1808 2,1960

INDF 2012 0,0002 1,2900 1,5045

2013 0,0002 1,2507 1,5102

2014 0,0002 1,2099 1,4376

2015 0,0002 1,0252 1,0537

2016 0,0002 1,3121 1,5836

2017 0,0002 1,2296 1,4319

KLBF 2012 0,0000 5,4931 6,7404

2013 0,0000 5,4272 6,8934

2014 0,0000 7,1138 8,7376

2015 0,0000 4,7190 5,6568

2016 0,0000 4,8455 5,6977

2017 0,0000 4,9314 5,7017

LSIP 2012 0,0000 2,2464 2,4989

Page 193: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

176

2013 0,0000 1,8211 1,9901

2014 0,0000 1,6552 1,7856

2015 0,0000 1,1881 1,2268

2016 0,0000 1,4462 1,5520

2017 0,0000 1,1603 1,1923

SMGR 2012 0,0000 3,8537 5,1756

2013 0,0000 3,0166 3,8586

2014 0,0000 3,0706 3,8429

2015 0,0000 2,0531 2,4642

2016 0,0000 1,5392 1,7800

2017 0,0000 1,5776 1,9292

TINS 2012 0,0000 1,5233 1,7004

2013 0,0001 1,3396 1,5330

2014 0,0000 1,3604 1,6268

2015 0,0000 0,8265 0,7003

2016 0,0000 1,2464 1,4161

2017 0,0000 0,9756 0,9522

TLKM 2012 0.0000 8,1790 12,9370

2013 0.0000 2,0265 2,6964

2014 0.0000 2,3851 3,2659

2015 0.0000 2,2726 3,2635

2016 0.0001 2,6075 3,7356

2017 0.0000 2,6510 3,9226

UNTR 2012 0,0000 1,8187 2,2750

2013 0,0006 1,6141 1,9881

2014 0,0006 1,4336 1,6776

2015 0,0000 1,3885 1,6108

2016 0,0000 1,5726 1,8597

2017 0,0000 2,0273 2,7777

UNVR 2012 0,0000 13,9426 40,0884

2013 0,0000 16,2813 46,6264

2014 0,0000 17,9355 53,5901

2015 0,0000 18,6404 58,4812

2016 0,0000 18,3979 62,9311

2017 0,0000 23,2858 82,4444

Kode Tahun Struktur Modal Kinerja Perusahaan

DAR DER ROE ROA

AALI 2012 0,2459 0,3261 0,2691 0,2029

2013 0,3138 0,4575 0,1854 0,1272

2014 0,3621 0,5678 0,2214 0,1412

Page 194: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

177

2015 0,4562 0,8389 0,0595 0,0323

2016 0,2738 0,3770 0,1202 0,0873

2017 0,2566 0,3452 0,1140 0,0848

ADHI 2012 0,8500 5,6661 0,1806 0,0271

2013 0,8407 5,2778 0,2638 0,0420

2014 0,8325 4,9712 0,1865 0,0312

2015 0,6920 2,2469 0,0901 0,0277

2016 0,7292 2,6921 0,0579 0,0157

2017 0,7928 3,8268 0,0881 0,0182

ASII 2012 0,5073 1,0295 0,2532 0,1248

2013 0,5038 1,0152 0,2100 0,1042

2014 0,4902 0,9616 0,2084 0,0937

2015 0,4845 0,9397 0,1234 0,0636

2016 0,4657 0,8716 0,1308 0,0699

2017 0,4712 0,8912 0,1482 0,0784

BBCA 2012 0,8805 7,5160 0,2258 0,0265

2013 0,8682 6,7362 0,2229 0,0287

2014 0,8554 6,0645 0,2119 0,0299

2015 0,8445 5,6005 0,2012 0,0303

2016 0,8283 4,9732 0,1830 0,0305

2017 0,8196 4,6799 0,1775 0,0311

BBNI 2012 0,8694 6,6577 0,1619 0,0211

2013 0,8767 7,1088 0,1900 0,0234

2014 0,8189 5,5906 0,1775 0,0260

2015 0,8115 5,2618 0,1165 0,0180

2016 0,8170 5,5202 0,1278 0,0189

2017 0,8234 5,7886 0,1365 0,0194

BBRI 2012 0,8823 7,4976 0,2880 0,0339

2013 0,8733 6,8937 0,2692 0,0341

2014 0,8781 7,2052 0,2482 0,0302

2015 0,8712 6,7649 0,2246 0,0289

2016 0,8537 5,8362 0,1786 0,0261

2017 0,8514 5,7300 0,1736 0,0258

BDMN 2012 0,8156 4,4220 0,1433 0,0264

2013 0,8287 4,8390 0,1318 0,0226

2014 0,8333 4,9982 0,0822 0,0137

2015 0,8181 4,4964 0,0722 0,0131

2016 0,7915 3,7951 0,0768 0,0160

2017 0,7802 3,5506 0,0977 0,0215

BMRI 2012 0,8161 6,7776 0,2096 0,0252

2013 0,8140 6,7207 0,2121 0,0257

2014 0,8152 6,6481 0,1970 0,0242

Page 195: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

178

2015 0,8090 6,1611 0,1770 0,0232

2016 0,7938 5,3763 0,0955 0,0141

2017 0,7896 5,2235 0,1261 0,0191

INDF 2012 0,4251 0,7396 0,1400 0,0805

2013 0,5086 1,0351 0,0890 0,0438

2014 0,5203 1,0845 0,1248 0,0599

2015 0,5304 1,1296 0,0860 0,0404

2016 0,4653 0,8701 0,1199 0,0641

2017 0,4683 0,8808 0,1100 0,0585

KLBF 2012 0,2173 0,2776 0,2408 0,1885

2013 0,2488 0,3312 0,2318 0,1741

2014 0,2099 0,2656 0,2161 0,1707

2015 0,2014 0,2522 0,1881 0,1502

2016 0,1814 0,2216 0,1886 0,1544

2017 0,1638 0,1959 0,1766 0,1476

LSIP 2012 0,1684 0,2026 0,1776 0,1477

2013 0,1706 0,2058 0,1162 0,0964

2014 0,1659 0,1990 0,1270 0,1059

2015 0,1707 0,2059 0,0849 0,0704

2016 0,1917 0,2371 0,0775 0,0627

2017 0,1665 0,1997 0,0940 0,0783

SMGR 2012 0,3166 0,4632 0,2712 0,1854

2013 0,2945 0,4175 0,2569 0,1812

2014 0,2717 0,3730 0,2227 0,1622

2015 0,2808 0,3904 0,1649 0,1186

2016 0,3087 0,4465 0,1483 0,1025

2017 0,3783 0,6086 0,0671 0,0417

TINS 2012 0,2529 0,3385 0,0947 0,0707

2013 0,3628 0,5694 0,1105 0,0704

2014 0,4249 0,7390 0,1138 0,0654

2015 0,4212 0,7277 0,0189 0,0109

2016 0,4079 0,6889 0,0446 0,0264

2017 0,4896 0,9593 0,0829 0,0423

TLKM 2012 0,3986 0,6628 0,2741 0,1649

2013 0,3949 0,6526 0,2621 0,1586

2014 0,3887 0,6359 0,2490 0,1522

2015 0,4378 0,7786 0,2496 0,1403

2016 0,4124 0,7018 0,2764 0,1624

2017 0,4351 0,7701 0,2916 0,1648

UNTR 2012 0,3578 0,5573 0,1781 0,1144

2013 0,3785 0,6091 0,1346 0,0837

2014 0,3602 0,5629 0,1255 0,0803

Page 196: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

179

2015 0,3640 0,5724 0,0711 0,0452

2016 0,3339 0,5014 0,1198 0,0798

2017 0,4221 0,7305 0,1614 0,0933

UNVR 2012 0,6689 2,0201 1,2194 0,4038

2013 0,6651 1,9858 1,2581 0,4214

2014 0,6780 2,1053 1,2478 0,4018

2015 0,6931 2,2585 1,2122 0,3720

2016 0,7191 2,5597 1,3585 0,3816

2017 0,7264 2,6546 1,3540 0,3705

Page 197: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

180

Lampiran 2 Output SmartPLS 3.00 sebelum Modifikasi

Gambar Model Penelitian

Outer Loadings

Ukuran

Perusahaa

n

Struktur

Kepemilika

n

Growth

Opportunity

Struktur

Modal

Kinerja

Perusahaan

Ln Asset 1.000

KI 0.629

KM 0.840

KP -0.634

MVA/BVA 0.994

MVE/BVE 0.994

Pert. Aktiva -0.070

DAR 0.980

DER 0.981

ROA 0.965

ROE 0.968

Page 198: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

181

Construct Reliability and Validity

Cronbach’s

Alpha rho_A

Composite

Reliability

Average Variance

Extracted (AVE)

Ukuran

Perusahaan 1.000 1.000 1.000 1.000

Struktur

Kepemilikan -3.063 0.722 0.317 0.501

Growth

Opportunity 0.550 0.990 0.783 0.661

Struktur Modal 0.959 0.960 0.980 0.961

Kinerja

Perusahaan 0.930 0.931 0.966 0.934

Discriminant Validity - Cross Loadings

Ukuran

Perusahaan

Struktur

Kepemilikan

Growth

Opportunity

Struktur

Modal

Kinerja

Perusahaan

Ln Asset 1.000 0.350 -0.289 0.690 -0.330

KI -0.025 0.629 0.367 0.206 0.321

KM 0.464 0.840 -0.175 0.561 -0.245

KP 0.019 -0.634 -0.364 0.211 -0.317

MVA/BVA -0.372 0.029 0.994 -0.084 0.955

MVE/BVE -0.249 0.094 0.994 0.037 0.927

Pert. Aktiva -0.050 -0.127 -0.070 0.132 -0.024

DAR 0.660 0.541 0.051 0.980 -0.068

DER 0.693 0.540 -0.101 0.981 -0.202

ROA -0.453 -0.139 0.868 -0.367 0.965

ROE -0.190 0.103 0.960 0.089 0.968

R-Square

R-Square R-Square Adjusted

Kinerja Perusahaan 0.909 0.905

Struktur Modal 0.601 0.588

Page 199: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

182

Lampiran 3 Output SmartPLS 3.00 Setelah Modifikasi

Gambar Model Penelitian

Outer Loadings

Ukuran

Perusahaan

Struktur

Kepemilikan

Growth

Opportunity

Struktur

Modal

Kinerja

Perusahaan

Ln Asset 1.000

KM 1.000

MVA/BVA 0.995

MVE/BVE 0.994

DAR 0.980

DER 0.981

ROA 0.965

ROE 0.968

Construct Reliability and Validity

Cronbach

Alpha rho_A

Composite

Reliability

Average Variance

Extracted (AVE)

Ukuran

Perusahaan 1.000 1.000 1.000 1.000

Struktur

Kepemilikan 1.000 1.000 1.000 1.000

Growth

Opportunity 0.989 0.989 0.994 0.989

Struktur Modal 0.959 0.960 0.980 0.961

Kinerja

Perusahaan 0.930 0.931 0.966 0.934

Page 200: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

183

Discriminant Validity - Cross Loadings

Ukuran

Perusahaan

Struktur

Kepemilikan

Growth

Opportunity

Struktur

Modal

Kinerja

Perusahaan

Ln Asset 1.000 0.464 -0.290 0.690 -0.330

KM 0.464 1.000 -0.176 0.561 -0.245

MVA/BVA -0.327 -0.208 0.995 -0.084 0.955

MVE/BVE -0.249 -0.142 0.994 0.037 0.927

DAR 0.660 0.538 0.053 0.980 -0.068

DER 0.693 0.561 -0.099 0.981 -0.202

ROA -0.453 -0.351 0.868 -0.367 0.965

ROE -0.190 -0.126 0.960 0.089 0.968

R-Square

R-Square R-Square Adjusted

Kinerja Perusahaan 0.911 0.907

Struktur Modal 0.589 0.576

Result for Inner Weight - Path Coefficients

Original

Sample

(O)

Smple

Mean (M)

Standar

Deviation

(STDEV)

T-Statistics

(|O/STDEV|)

P-

Values

Growth Opportunity

→ Kinerja

Perusahaan

0.955 0.955 0.023 41.349 0.000

Growth Opportunity

→ Struktur Modal 0.205 0.196 0.073 2.795 0.005

Struktur Kepemilikan

→ Kinerja

Perusahaan

-0.022 -0.023 0.018 1.230 0.219

Struktur Kepemilikan

→ Struktur Modal 0.329 0.335 0.069 4.785 0.000

Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0.141 -0.144 0.051 2.762 0.006

Ukuran Perusahaan

→ Kinerja

Perusahaan

0.054 0.061 0.049 1.102 0.271

Ukuran Perusahaan

→ Struktur Modal 0.597 0.588 0.097 6.150 0.000

Page 201: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

184

Result for Inner Weight – Specific Indirect Effects

Original

Sample

(O)

Smple

Mean (M)

Standar

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

Growth Opportunity

→ Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0.029 -0.027 0.012 2.401 0.017

Struktur Kepemilikan

→ Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0.046 -0.048 0.019 2.375 0.018

Ukuran Perusahaan

→ Struktur Modal →

Kinerja Perusahaan -0.084 -0.085 0.035 2.431 0.015

Page 202: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46278/1/YUNITA... · Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Growth Opportunity

185

Lampiran 4 Sampel Penelitian

No Kode Nama Emiten

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.

3. ASII Astra Internasional Tbk.

4. BBCA Bank Central Asia Tbk.

5. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk.

6. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk.

7. BDMN Bank Danamon Tbk.

8. BMRI Bank Mandiri Tbk.

9. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

10. KLBF Kalbe Farma Tbk.

11. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

12. SMGR Semen Indonesia Tbk.

13. TINS Timah Tbk.

14. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk.

15. UNTR United Tractors tbk.

16. UNVR Unilever Indonesia Tbk.