PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPUTUSAN INVESTASI…repository.umrah.ac.id/1397/1/Siti...
-
Upload
trinhhuong -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPUTUSAN INVESTASI…repository.umrah.ac.id/1397/1/Siti...
1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEPUTUSAN INVESTASI,
KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2013-2016
Siti Rohimah, Inge Lengga Sari Munthe
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH)
Tanjungpinang
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh
Ukuran Perusahaan, keputusan Investasi, Keputusan Pendanaa, Kebijakan Dividen
dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdafftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.
Sampel Penelitian ini terdiri dari 15 perusahaan dengan total pengamatan sebanyak
60 data yang menggunkan metode Purposive sampling. Metode analisis penelitian
ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan, keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen,
dan profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara
parsial keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan
profitabilitas berpegaruh terhadap nilai perusahaan sedangkan ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, Hasil uji koefisien determinasi
adalah 92,3 %, yang berarti 92,3 % variabel independen yang dapat menjelaskan
variabel dependen, dan sisanya 7,7 % dijelaskan oleh variabel lain.
Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Nilai Perusahaan
2
PENDAHULUAN
Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan
baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon
investor, demikian pula sebaliknya. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik. Ada beberapa faktor yang dapat digunakan oleh
calon investor sebagai tolak ukur baik atau tidaknya kemampuan perusahaan dalam
usahanya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut dintaranya:
Ukuran Perusahaan, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan
Dividen, Dan Profitabilitas. Masing-masing dari faktor-faktor tersebut memiliki
keterkaitan dengan nilai perusahaan.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Ukuran
Perusahaan, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen,dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016 baik secara
parsial maupun simultan.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan melalui Price to Book
Value (PBV). Menurut (Fahmi, 2012) PBV dihitung dengan membagi harga saham
per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Fahmi (2012) merumuskan
PBV sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2017) nilai buku perlembar saham dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus :
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan
(Mas’ud, 2008) dalam Kartiko (2015), ukuran perusahaan diukur dengan nilai
logaritma dari total aset. Rumus ukuran perusahaan yaitu :
Ukuran Perusahaan = Total Aset
Keputusan Investasi Dalam penelitian ini keputusan investasi di proksikan ke PER (Price
Earning Ratio) dimana PER menunjukkan perbandingan antara harga saham
dengan laba perlembar saham Harahap (2016). Perhitungan PER dirumuskan
sebagai berikut :
3
Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan dalam peneltian ini menggunakan Debt to Equity
Ratio (DER). DER dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal (
Hery, 2015 ), perhitungan DER dirumuskan sebagai berikut :
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen di proksikan melalui Divident Payout Ratio (DPR).
Dividend payout ratio dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Weygandt,et all,2011:675)
Profitabilitas
Profitabilitas dalam penenlitian ini di ukur dengan Return On Asset (ROA).
ROA digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset (Hery, 2015).
Perhitungan ROA di rumuskan sebagai berikut.
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H2
H3
H4
H5
H6
Ukuran Perusahaan (X1)
Keputusan Investasi (X2)
Keputusan Pendanaan (X3)
Kebijakan Dividen (X4)
Profitabilitas (X5)
Nilai Perusahaan
(Y)
(Y)
4
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Semakin besarnya total aset pada suatu perusahaan semakin besar pula
ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang
memberikan perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan Ukuran
perusahaan yang besar dapat mencerminkan jika perusahaan mempunyai komitmen
yang tinggi untuk terus memperbaiki kinerjanya, sehingga pasar akan mau
membayar lebih mahal untuk mendapatkan sahamnya karena percaya akan
mendapatkan pengembalian yang menguntungkan dari perusahaan tersebut Dewi
dan Wirajaya (2013) .
H1: Diduga Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan investasi merupakan kombinasi antara nilai aset riil dengan
pilihan investasi dimasa yang akan datang. Permintaan saham yang tinggi akan
membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang
tercatat pada neraca perusahaan pun tinggi. Dengan demikian maka keputusan
investasi memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang
dilakukan Wijaya dan Wibawa (2010) memberikan bukti empiris bahwa keputusan
investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan
diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2: Diduga Keputusan Investasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai sumber dana yang
akan digunakan oleh perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2001) dalam
Haryadi (2016) peningkatan utang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya
risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar.
Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama
dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal
mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu
Trade off Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh
Modigliani dan Miller (1958) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak
mempengaruhi nilai perusahaan.
H3: Diduga Keputusan Pendanaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pembayaran dividen yang tinggi merupakan sinyal bagi investor, tingginya
nilai perusahaan dipengaruhi oleh tingginya pembayaran dividen, ketika
pembayaran dividen yang dilakukan tinggi sehingga harga saham akan tinggi dan
berdampak terhadap meningkatnya nilai perusahaan. Wijaya dan Wibawa (2010)
menjelaskan adanya pengaruh yang positif antara kebijakan dividen dengan nilai
perusahaan.
H4: Diduga Kebijakan Dividen ber pengaruh terhadap Nilai Perusahaan
5
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk
membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai perusahaan.
Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan
menarik minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan Dewi &
Wirajaya (2012).
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016.
Ruang lingkup dalam penelitian
ini mengenai pengaruh Ukuran Perusahaan, Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Dividen, Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana penelitian yang
datanya dinyatakan dalam angka dan analisis dengan teknik statistik.
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016 yaitu
sebanyak 37 perusahaan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013 : 85).
Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2016. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan beberapa
kriteria tertentu yang terdiri dari :
1. Merupakan perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016
2. Perusahaan sektor industri brang konsumsi yang mempublikasikan laporan
keuangannya secara kontinyu selama periode 2013-2016
3. Perusahaan sektor industri barang konsumsi mengalami laba selama periode
2013-2016
4. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang membagikan dividen kas
selama periode 2013-2016
5. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang mengalami stock split
selama periode 2013-2016
6. Perusahaan sektor industri barang konumsi menggunakan rupiah (Rp) sebagai
mata uang periode 2013-2016
6
Jumlah perusahaan yang dijadikan populasi adalah 37 perusahaan, dan
setelah dilakukan seleksi sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 15 perusahaan
dan 60 data observasi.
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Dengan bantuan SPSS 20.0.dalam analisis ini, terdiri dari uji statistik
deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikoliniearitas, autokorelasi, dan
heterokedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, uji f dan koefisien determinasi). Metode
ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dengan variabel-
variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, keputusan investasi, keputusan
pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
(Ghozali, 2013:19).
Tabel 1 Hasil Uji Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximu
m
Mean Std.
Deviation
PBV 60 ,7184 62,9311 7,782348 13,5472918
UKURAN
PERUSAHAAN 60 ,3020 91,8315 17,442152 24,0709502
PER 60 6,0932 56,2357 23,515013 11,3304548
DER 60 ,0709 2,5597 ,768285 ,5659523
DPR 60 ,0304 ,9754 ,437025 ,2601910
ROA 60 ,0363 ,4018 ,133840 ,0988808
Valid N (listwise) 60
Sumber : Output spss 20 data diolah (2018)
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali (2013:164)
untuk menguji normalitas residual adalah dengan menggunakan uji non parametrik
kolmogorov-smirnov (K-S).Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dibuat dengan melihat
signifikansi di atas 0,05 berarti data berdistribusi normal.
7
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 3,76108514
Most Extreme
Differences
Absolute ,112
Positive ,112
Negative -,103
Kolmogorov-Smirnov Z ,866
Asymp. Sig. (2-tailed) ,442
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber:Output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa nilai kolmogrov-smirnov
adalah bahwa nilai Kolmogrov-Smirnov Z sebesar 0,866 dan nilai Asymp.Sig.(2-
tailed) 0,442 < 0,05, maka Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi
normal.
Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).
Tabel 3 Hasil Uji Multikolonearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
UKURAN PERUSAHAAN ,865 1,157
PER ,683 1,464
DER ,761 1,315
DPR ,519 1,927
ROA ,453 2,206
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: Output spss 20 data diolah (2018
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa
dapat disimpulkan masing-masing variabel independen yaitu ukuran perusahaan,
keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan profitabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai
8
VIF (variance inflation factor) di bawah 10 yang berarti model regresi tidak terjadi
masalah multikolinearitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2013:110).Untuk melihat ada atau tidaknya
gejala autokorelasi ini maka dapat dilakukan uji Durbin-Watson. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi dengan melihat Durbin-
Watson berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 (Sunyoto, 2011:91).
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 ,961a ,923 ,916 3,9313553 1,627
a. Predictors: (Constant), ROA, UKURAN PERUSAHAAN, DER, PER, DPR
b. Dependent Variable: PBV
Sumber: Output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada tabel 4 di atas dapat dilihat
bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan nilai
1,627, dimana angka tersebut berada diantara -2 sampai +2. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari adanya autokorelasi.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain jika sama disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak mengandung heteroskedastisitas.
Untuk melihat heteroskedastisitas, maka dilakukan uji Rank Spearman dengan
melihat nilai signifikan jika > 0,05maka model regresi tidak mengandung adanya
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman
9
Berdasarkan output pada tabel 5 diatas, diketahui bahwa nilai sig untuk
variabel Ukuran Perusahaan, sebesar 0,910. Nilai sig untuk variabel Price Earning
Ratio (PER) sebesar 0,302. Nilai sig untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0,097. Nilai sig untuk variabel Deviden Payout Ratio (DPR) sebesar 0,852.
Nilai sig untuk variabel Return On Asset (ROA) sebesar 0,790 Jadi, dapat
disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai sig > 0,05, maka dapat
dipastikan model tidak mengandung heteroskedastisitas.
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 6 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) -16,572 1,368 -12,110 ,000
UKURAN
PERUSAHAAN -,050 ,023 -,089 -2,191 ,033
PER ,146 ,055 ,122 2,675 ,010
DER 11,161 1,037 ,466 10,764 ,000
DPR 9,444 2,731 ,181 3,459 ,001
ROA 67,903 7,688 ,496 8,832 ,000
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan tabel 6 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut :
PBV = -16,572 – 0,050 UP + 0,146 PER + 11,161 DER + 9,444 DPR + 67,903
ROA +e Dari persamaan model regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta (α)
Nilai konstanta (α) sebesar -16,572 menunjukkan bahwa jika variabel
ukuran perusahaan, price earning ratio, debt to equity ratio, dividend payout ratio,
return on asset dianggap konstan, maka nilai PBV sebesar 1657,2 %.
2. Koefisien Regresi (β1) variabel Ukuran Perusahaan (X1)
Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar -0,050. Nilai (β1) yang negatif
menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel ukuran perusahaan,
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunan nilai perusahaan sebesar
5,0%.
3. Koefisien Regresi (β2) variabel Keputusan Investasi (X2)
Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,146. Nilai (β2) yang positif
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel Keputusan Investasi
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai perusahaan sebesar
14,6%.
10
4. Koefisien Regresi (β3) variabel Keputusan Pendanaan (X3)
Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar 11,161. Nilai (β3) yang positif
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel Keputusan Pendanaan
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai perusahaan sebesar
1116,1 %.
5. Koefisien Regresi (β4) variabel Kebijakan Dividen (X4)
Besarnya nilai koefisien regresi (β4) sebesar 9,444. Nilai (β4) yang positif
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel Kebijakan Dividen
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai perusahaan sebesar
944,4 %.
6. Koefisien Regresi (β5) variabel Profitabilitas (X5)
Besarnya nilai koefisien regresi (β5) sebesar 67,903. Nilai (β5) yang positif
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel profitabilitas dengan
asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai perusahaan sebesar 6790,3
%.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
Uji signifikansi simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen.
Jika nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak, jika nilai Fhitung < Ftabel
dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima (Ghozali, 2013:98).
Tabel 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 9993,618 5 1998,724 129,321 ,000b
Residual 834,600 54 15,456
Total 10828,218 59
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), ROA, UKURAN PERUSAHAAN, DER, PER, DPR
Sumber : Output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji f) pada tabel 7 dapat
diketahui bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Sementara itu dapat juga dilihat dari Fhitung
dibanding dengan nilai Ftabel Fhitung memiliki nilai sebesar 129,321. Nilai Ftabel pada
tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = df pembilang (k-1) ; df
penyebut (n-k). Jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 6, dan jumlah data (n)
sebanyak 60. Jadi df pembilang (6-1)= 5 dan df penyebut (60-6)= 54, sehingga
Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α= 5%) adalah 2,39. Jadi Fhitung > Ftabel
(129,321 > 2,39) dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak artinya ukuran perusahaan,
keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan profitabilitas
secara simultan berpengaruh secara signifikansi terhadap nilai perusahaan pada
11
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-T). Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dengan
menentukan taraf signifikan adalah 0,05. Apabila Thitung > Ttabel atau - Thitung< - Ttabel
dan nilai sig < 0,05 maka hipotesis akan diterima sedangkan jika Thitung < Ttabel atau
- Thitung> - Ttabel dan nilai sig > 0,05 maka hipotesis akan ditolak atau tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:99).
Tabel 8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-T)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) -
16,572 1,368
-
12,110 ,000
UKURAN
PERUSAHAAN -,050 ,023 -,089 -2,191 ,033
PER ,146 ,055 ,122 2,675 ,010
DER 11,161 1,037 ,466 10,764 ,000
DPR 9,444 2,731 ,181 3,459 ,001
ROA 67,903 7,688 ,496 8,832 ,000
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji-t) pada tabel
8 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,033 > 0,05.
Variabel ukuran perusahaan ini juga memiliki thitung sebesar -2,191 < 2,00404 (ttabel
α = 0,05, df = (60-6-1) = 55). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Hl diterima dan Ho
ditolak, yang berarti variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
dapat memberi pengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Variabel keputusan investasi memiliki tingkat signifikansi 0,010 > 0,05 .
Variabel keputusan investasi ini juga memiliki thitung sebesar 2,675 < 2,00404 (ttabel α
= 0,05, df = (60-6-1) = 55 ). Hal ini dapat disimpulkan bahwa H2 diterima Ho
ditolak, yang berarti variabel keputusan investasi secara parsial berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai price earning ratio
akan mempengaruhi baik atau tidaknya nilai perusahaan.
3. Variabel keputusan pendanaan memiliki tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.
Variabel keputusan pendanaan ini juga memiliki nilai thitung sebesar 10,764 >
2,00404 (ttabel α = 0,05, df = (60-6-1) = 55). Hal ini dapat disimpulkan bahwa H3 di
12
terima dan Ho ditolak, yang berarti variabel keputusan pendanaan secara parsial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi debt to equity
ratio suatu perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan.
4. Variabel kebijakan dividen memiliki tingkat signifikansi 0,001 < 0,05.
Variabel kebijakan dividen ini juga memiliki nilai thitung sebesar 3,459 > 2,00404
(ttabel α = 0,05, df = (60-6-1) = 55). Hal ini dapat disimpulkan bahwa H4 diterima
dan Ho ditolak, yang berarti variabel kebijakan dividen secara parsial berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi dividend payout ratio
suatu perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan.
5. Variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel
profitabilitas ini juga memiliki nilai thitung sebesar 8,832 > 2,00404 (ttabel α = 0,05, df
= (60-6-1) = 55). Hal ini dapat disimpulkan bahwa H5 diterima dan Ho ditolak, yang
berarti variabel profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini berarti semakin tinggi return on asset suatu perusahaan maka akan semakin
tinggi nilai perusahaan.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,961a ,923 ,916 3,9313553 1,627
a. Predictors: (Constant), ROA, UKURAN PERUSAHAAN, DER, PER,
DPR
b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Output spss 20 data diolah (2018)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 9 diatas dapat
dilihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,923 atau 92,3% . Hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa variabel dependen yaitu nilai perusahaan dapat dijelaskan
oleh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, price earning ratio, debt equity
ratio, dividend payout ratio, debt to equit ratio,sebesar 92,3% sedangkan sisanya
yaitu 7,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Hal ini sejalan dengan penelitian Prastuti (2016) yang menyatakan bahwa
Perusahaan dengan jumlah asset yang besar tidak mampu memanfaatkan asetnya
secara efektif sehingga menimbulkan penimbunan asset dikarenakan perputaran
dari asset perusahaan akan semakin lama. Penurunan nilai perusahaan dipengaruhi
kinerja perusahaan yang kurang efektif. Dengan adanya penurunan nilai perusahaan
sehingga akan mempengaruhi investor untuk menanamkan modal kepada
perusahaan tersebut.
13
Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
penelitian sejalan dengan penelitian Clementin (2016) yang menyatakan
besar kecilnya rasio keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini dikarenakan PER (Price Earning Ratio) yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan dalam keadaan yang sehat serta memiliki pertumbuhan yang baik, jadi
apabila PER (Price Earning Ratio) semakin tinggi maka akan membuat nilai
perusahaan naik dihadapan para investor. Keputusan investasi yang tepat akan
menghasilkan kinerja yang optimal yang nantinya juga akan meningkatkan nilai
perusahaan. Efek langsung yang dapat dilihat oleh investor adalah melalui hasil
yang diperoleh dari kegiatan investasi tersebut, seperti berinovasi dengan
menciptakan produk baru atau mengganti mesin dengan yang lebih canggih dan
efesien. Sinyal pertumbuhan pendapatan perusahaan dimasa yang akan datang
akan dianggap sebagai good news bagi para investor yang nantinya akan
mempengaruhi persepsi investor terhadap kinerja perusahaan serta mempengaruhi
nilai perusahaan .
Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan
Hal ini sejalan dengan penelitian Wijaya & Wibawa (2010) yang
mengatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Keputusan pendanaan tersebut adalah menggunakan pendanaan
melalui ekuitas yang lebih banyak daripada menggunakan pendanaan melalui
utang. Implikasi bagi perusahaan adalah perusahaan harus merencanakan untuk
mengambil keputusan pendanaan yang menggunakan pendanaan melalui ekuitas
lebih banyak daripada pendanaan melalui utang karena dengan menggunakan
pendanaan melalui ekuitas lebih banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Implikasi bagi investor adalah investor akan menginvestasikan dananya pada
perusahaan yang memiliki proporsi utang yang kecil dalam struktur modalnya
karena semakin kecil proporsi utang perusahaan, maka risiko atas tidak terlunasinya
utang perusahaan juga semakin kecil. Selain itu, investor akan menerima
pendapatan setelah pajak yang semakin besar apabila proporsi utang perusahaan
semakin kecil.
Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai perusahaan
Hal ini sejalan dengan penelitian Wijaya & Wibawa (2010) yang
mengatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kebijakan dividen tersebut adalah membagikan laba yang diperoleh perusahaan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Implikasi bagi perusahaan adalah
perusahaan harus merencanakan untuk mengambil kebijakan dividen yang
membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen daripada
menahan labanya dalam bentuk capital gain karena dengan membagikan labanya
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Konsekuensi apabila perusahaan membagikan laba kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen, maka laba ditahan akan berkurang, sehingga
perusahaan harus mengeluarkan saham baru untuk mendanai kegiatannya.
Implikasi bagi investor adalah investor akan menginvestasikan dananya pada
perusahaan yang membagikan labanya dalam bentuk dividen secara konsisten.
14
Investor juga akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang membagikan
dividen dalam jumlah yang besar dengan konsekuensi investor harus membayar
pajak yang tinggi atas dividen yang diperoleh tersebut.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Hal ini sejalan dengan penelitian Efendi (2016) yang mengatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas
maka nilai perusahaan tinggi, dan semakin rendah profitabilitas maka nilai
perusahaan rendah. Dalam penelitian ini profitabilitas yang tinggi mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi
pemegang saham. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula
kemampuan perusahaannya membayarkan dividennya dalam hal ini berdampak
pada kenaikan nilai perusahaan.
15
Kesimpulan
Secara simultan ukuran perusahaan, keputusan investasi, keputusan
pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan, keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau mengganti variabel
independen dalam penelitian ini dengan variabel lain yang dianggap dapat
memberikan hasil penelitian lebih akurat serta memiliki pengaruh yang lebih
dominan terhadap harga saham.
2. Peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel
perusahaan selain perusahaan sektor industri barang konsumsi dan
memperpanjang periode penelitian.
16
DAFTAR PUSTAKA
Celementin, Felly Sintinia. 2016. Keputusan Investasi, Pendanaan, Kebijakan
Dividen dan Profitabilitasterhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi. Vol.5 No.4 April 2016: ISSN: 2460-0585.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E – Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. 4.2.(2013): 358-372 ISSN: 2302-8556.
Efendi, Ifin Aria. 2016. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada
Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Periode 2010-2014).
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan . Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
Edisi 7. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, S. S. 2016. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Haryadi, Entis. 2016. Pengaruh Size Perusahaan, Keputusan Pendanaan,
Profitabilitas, Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahan. Jurnal
Akuntansi. Vol. 3 No. 2 Juli 2016 : ISSN : 2339-2436
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.Yogyakarta:
CAPS (Central for Academic Publishing Service).
Kartiko, Kukuh Dani. 2015. Pengaruh Earnings Per Share, Struktur Modal, Return
On Equity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi :
Universitas Negri Yogyakarta.
Miccle, Suharli. 2006. Studi Empiris terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan yang Go Public di Indonesia: Jurnal Widya Manajemen dan
Akuntansi: Vol 2.
Prastuti, Ni Kadek Rai. 2016. Pengaruh Struktur Modal,Kebijakan Dividen,dan
Ukuran Perusahaan, terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur. E- Jurnal Manajmen Unud. Vol.5, No.3,2016 : 1572-1598.
ISSN : 2302-8912
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.Edisi 1. Yogyakarta:
CAPS.
17
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan kuantitatif,kualitatif dan
R&D).Alfabeta : Bandung.
Weygandt, Jerry, Paul D. Kimmel, and Donald E. Kieso. 2011. Financial
Accounting, IFRS Edition. United States of America: Wiley Sales
Representatives.
Wijaya, L. R. P. dan B. A.Wibawa. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.
www.idx.co.id
Yunitasari, D. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Ilmu & Riset Akuntansi . Vol 3(4) (2014).