PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR...

59
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM DAFTAR EFEK SYARIAH (DES) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM OLEH: ANJAR WIJAYA PRATAMA 08390072 PEMBIMBING: 1. Dr. IBNU QIZAM, SE. Akt., M.Si. 2. Dr. IBNU MUHDIR, M. Ag. PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Transcript of PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR...

Page 1: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG

MASUK DALAM DAFTAR EFEK SYARIAH (DES)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH

GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM

OLEH: ANJAR WIJAYA PRATAMA

08390072

PEMBIMBING: 1. Dr. IBNU QIZAM, SE. Akt., M.Si. 2. Dr. IBNU MUHDIR, M. Ag.

PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2013 

Page 2: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

ii  

ABSTRAK

Krisis ekonomi global pada tahun 2008 yang terkait dengan subprime mortgage dan diikuti dengan bangkrutnya bank investasi terbesar AS Lehman Brothers, menyebabkan perekonomian dunia porak-poranda. Hal tersebut secara langsung berimbas pada kinerja pasar modal di Indonesia yang ditandai dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tajam. Investor asing terpaksa menarik dananya (deleveraging) dari Indonesia dikarenakan mereka mengalami kesulitan likuiditas. Selain itu, anjloknya pasar modal juga didorong kuat oleh perilaku investor risk aversion yang memicu terjadinya flight to quality dari aset yang dipandang berisiko ke aset yang lebih aman. Risiko dalam saham dibagi menjadi: risiko tak sistematik (unsystematic risk) dan risiko sistematik (systematic risk). Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta. Beta saham menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu sekuritas maupun portofolio terhadap perubahan-perubahan pasar. Sebagai pengukur risiko, beta dapat bernilai negatif yang berarti kenaikan perolehan pasar menyebabkan penurunan perolehan saham (arah perolehan saham berlawanan dengan arah perolehan pasar). Oleh karena itu, beta saham sangat sensitif terhadap fluktuasi pasar yang disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi makro seperti: tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh tingkat suku bunga, inflasi dan perubahan nilai kurs terhadap beta saham pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data persentase bulanan untuk tingkat suku bunga, inflasi dan kurs, sedangkan data beta saham adalah satuan beta saham bulanan perusahaan pertambangan di DES. Data yang digunakan dengan periode Januari 2010 - Desember 2011 dan diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi UII, dan website Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Untuk mencapai tujuan penelitian, maka dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda, uji F-statistik dan uji t-statistik, pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian secara simultan dengan uji-F menunjukkan bahwa tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs Dollar AS secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi beta saham. Hasil penelitian secara parsial dengan uji-t menunjukkan bahwa hanya tingkat suku bunga yang terbukti tidak signifikan terhadap beta saham, sedangkan inflasi dan kurs terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham.

Kata kunci: Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Kurs, Beta Saham. 

Page 3: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN
Page 4: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN
Page 5: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN
Page 6: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN
Page 7: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

vii  

MOTTO

“JIKA KAMU TAK TAHAN PENATNYA BELAJAR, MAKA KAMU AKAN MENANGGUNG PERIHNYA KEBODOHAN”

(IMAM SYAFII)

"KESEMPURNAAN ADALAH KESEDERHANAAN YANG DISYUKURI"

(MARIO TEGUH)

RASA GALAU & STRES HARUS DIJADIKAN TEMAN HIDUP SEHARI-HARI DAN DIJALANI DENGAN TENANG DAN

RINGAN"

(CHAIRUL TANJUNG)

 

 

Page 8: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

viii  

PERSEMBAHAN

Karya kecil nan sederhana ini saya persembahkan kepada ……

Ayahanda Ayit Taufik Hidayat dan Ibunda Juju Juhanah

Saudara laki-laki Anwar Imam Prayogi

Keluarga Besar Futsal KUI

Sahabat-sahabat KUI ’08

Dan Almamaterku …

Doa kalian semangatku …

 

 

Page 9: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

 

 

ix 

 

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif tidak أ

dilambangkan

tidak dilambangkan

Bā' B Be ب

Tā' T Te ت

Śā' Ś es titik atas ث

Jīm J Je ج

H}ā' H} ha titik di bawah ح

Khā' Kh ka dan ha خ

Dāl D De د

Zāl Ź zet titik di atas ذ

Rā' R Er ر

Zai Z Zet ز

Page 10: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

 

 

 

Sīn S Es س

Syīn Sy es dan ye ش

S}ād S} es titik di bawah ص

D}ād D} de titik di bawah ض

T}ā' T} te titik di bawah ط

H}ā' H} zet titik di bawah ظ

Ain …‘… koma terbalik (di atas)' ع

Gain G Ge غ

Fā' F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em م

Nūn N En ن

Waw W We و

Hā' H Ha ه

Hamzah …’… Apostrof ء

Yā Y Ye ي

Page 11: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

 

 

xi 

 

B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap:

متعقدين

عدة

ditulis

ditulis

muta‘aqqidīn

‘iddah

C. Tā' marbutah di akhir kata.

1. Bila dimatikan, ditulis h:

هبة

جزية

ditulis

ditulis

Hibah

Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya,

kecuali dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

نعمة اهللا

زآاة الفطر

ditulis

ditulis

ni'matullāh

zakātul-fit}ri

D. Vokal Pendek

____

ضرب

__ __

Fathah

Kasrah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

d}araba

i

fahima

Page 12: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

 

 

xii 

 

فهم

____

آتب

Ḍammah ditulis

ditulis

u

kutiba

E. Vokal Panjang:

1 fathah + alif Ditulis Ā

ليةجاه Ditulis Jāhiliyyah

2 fathah + alifmaqşūr Ditulis Ā

Ditulis yas'ā يسعي

3 kasrah + yamati Ditulis Ī

Ditulis Majīd مجيد

4 dammah + waumati Ditulis Ū

{Ditulis Furūd فروض

F. Vokal Rangkap:

1 fathah + yāmati Ditulis Ai

Ditulis Bainakum بينكم

2 fathah + waumati Ditulis Au

Ditulis Qaul قول

Page 13: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

 

 

xiii 

 

G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan

dengan apostrof.

Ditulis a'antum اانتم

Ditulis u'iddat اعدت

Ditulis la'insyakartum لئن شكرتم

H. Kata Sandang Alif + Lām

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

Ditulis Al-Qur'ān القرآن

Ditulis Al-Qiyās القياس

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf

syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya

Ditulis Asy-Syams الشمس

ءالسما Ditulis As-Samā'

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut penulisannya

{ditulis Żawi al-Furūd ذوي ألفروض

ditulis Ahl as-Sunnah اهل السنة

 

Page 14: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xiv  

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, puji syukur hanya bagi Allah atas segala hidayah-Nya, sehingga

penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Suku

Bunga, Inflasi, dan Kurs Terhadap Beta Saham pada Perusahaan yang Masuk

Dalam Daftar Efek Syariah (DES)”. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah

keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW., Keluarga, Sahabat-

sahabatnya dan bagi semua ummatnya. Skripsi ini disusun guna memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam penyusunannya, skripsi ini tidak lepas

dari bantuan, petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, selaku rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta;

2. Bapak Noorhaidi, MA, M. Phil., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

3. Ibu Dra. Hj. Widyarini, M.M. selaku Ketua Prodi Keuangan Islam Fakultas

Syariah dan Hukum;

4. Bapak Dr. Ibnu Qizam, S.E., M. Si., Akt. selaku pembimbing I dan Bapak Dr.

Ibnu Muhdir, M. Ag. selaku pembimbing II, yang dengan semangat dan sabar

Page 15: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xv  

memberikan pengarahan, saran, dan bimbingan sehingga terselesaikan skripsi

ini;

5. Segenap Dosen Prodi Keuangan Islam yang telah memberikan bekal ilmu

yang sangat berharga, terutama tentang cara berbisnis syari’ah;

6. Seluruh staf dan karyawan khususnya di bagian Tata Usaha Prodi Keuangan

Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Bu Tiwi

dan Bu Tarti;

7. Ibunda Juju Juhanah dan Ayahanda Ayit T. Hidayat atas doa yang selalu dipanjatkan

siang dan malam, perhatian, kasih sayang dan dukungan baik moriil maupun materiil

kepada penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini. Hasil karya ananda yang

sederhana ini semata-mata untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta;

8. Adikku tersayang Anwar Imam Prayogi, yang memberikan sebuah arti

kesabaran dan keikhlasan;

9. Teman-teman seiman dan seperjuangan; Keuangan Islam angkatan 2008 (Imam,

Rian, Rizal, Parsiman, Azif, Azhari, Ipul, Syamsul, Iqbal, Rio, Bambiny, Fians,

Fulki dan seluruh angkatan KUI 2008);

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberi

masukan-masukan dan bantuan guna penyelesaian skripsi ini;

Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan

rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amin. Penyusun menyadari sepenuhnya

akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penyusun sehingga

tidak menutup kemunginan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.

Page 16: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xvi  

Akhir kata, penyusun berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi yang berkepentingan. Terimakasih.

                Yogyakarta, 30 September 2013 Anjar Wijaya Pratama 08390072  

 

Page 17: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xvii 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

TRANSLITERASI ........................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR ISI .................................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xxi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pokok Masalah ................................................................................... 9

C. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 10

D. Sistematika Pembahasan .................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ................................................................................... 13

B. Kerangka Teoritik .............................................................................. 18

Page 18: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xviii 

1. Pasar Modal Syariah ................................................................... 18

2. Etika Bisnis Islam ....................................................................... 26

3. Investasi dalam Islam .................................................................. 31

4. Daftar Efek Syariah .................................................................... 33

5. Return dan Risiko ....................................................................... 35

6. Risiko dalam Investasi ................................................................ 37

7. Beta (Risiko Sistematik) ............................................................. 41

8. Arbitrage Pricing Theory ............................................................ 43

9. Faktor Ekonomi Makro ............................................................... 48

a. Suku Bunga ........................................................................... 49

b. Inflasi .................................................................................... 51

c. Kurs ....................................................................................... 54

C. Hubungan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis .................. 56

1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham ................ 56

2. Pengaruh Inflasi terhadap Beta Saham ........................................ 58

3. Pengaruh Kurs terhadap Beta Saham ........................................... 60

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 62

B. Sifat Penelitian ................................................................................... 62

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 62

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 63

E. Definisi Variabel Penelitian ............................................................... 64

Page 19: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xix 

1. Variabel Dependen (Y) ................................................................ 64

2. Variabel Independen (X) .............................................................. 65

a. Tingkat Suku Bunga .............................................................. 65

b. Tingkat Inflasi ........................................................................ 66

c. Kurs ........................................................................................ 66

F. Teknik Analisa Data .......................................................................... 67

1. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 67

a. Autokorelasi ............................................................................ 67

b. Heteroskedastisitas .................................................................. 68

c. Multikolonieritas ..................................................................... 69

d. Normalitas ............................................................................... 69

2. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 70

3. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 72

a. Koefisien Determinasi ............................................................. 72

b. Uji Signifikansi Simultan ........................................................ 72

c. Uji Signifikansi Parsial ........................................................... 73

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 74

B. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 77

1. Uji Autokorelasi .......................................................................... 78

2. Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 79

3. Uji Multikolinearitas ................................................................... 79

Page 20: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xx 

4. Uji Normalitas ............................................................................. 81

C. Uji Model Regresi ............................................................................. 82

D. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian .......................................... 84

1. Uji Determinasi ........................................................................... 84

2. Uji Hipotesis secara Simultan ..................................................... 85

3. Uji Hipotesis secara Parsial ........................................................ 85

E. Pembahasan ........................................................................................ 87

1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham ................. 88

2. Pengaruh Inflasi terhadap Beta Saham ........................................ 89

3. Pengaruh Kurs terhadap Beta Saham ........................................... 90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 92

B. Keterbatasan Peneliti ......................................................................... 94

C. Saran .................................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 96

Page 21: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xxi 

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Prinsip Pasar Modal Syariah .................................................................. 20

Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Sampel Perusahaan ................................................. 75

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ................................................................................. 76

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................... 78

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................... 81

Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Regresi ...................................................................... 83

Page 22: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xxii 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Etika Bisnis Islam............................................................................... 30

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 79

Gambar 4.2 Uji Normalitas .................................................................................... 82

Page 23: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

xxiii 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Terjemahan ................................................................................................ I

2. Output SPSS

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. II

b. Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... II

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. III

d. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ III

e. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... IV

f. Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ IV

g. Hasil Uji F .......................................................................................... IV

h. Hasil Uji t ........................................................................................... V

3. Data Penelitian .......................................................................................... V

4. Nama dan Profil Perusahaan ..................................................................... X

5. Curriculum Vitae.................................................................................... ... XVI

 

Page 24: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjelang akhir triwulan III-2008, perekonomian dunia dihadapkan

pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, seiring

dengan meluasnya krisis finansial ke berbagai negara. Krisis finansial global

mulai muncul sejak bulan Agustus 2007, yaitu pada saat salah satu bank

terbesar Perancis BNP Paribas mengumumkan pembekuan beberapa sekuritas

yang terkait dengan kredit perumahan berisiko tinggi AS (subprime

mortgage). Pembekuan ini lantas mulai memicu gejolak di pasar finansial dan

akhirnya merambat ke seluruh dunia. Di penghujung triwulan III-2008,

intensitas krisis semakin membesar seiring dengan bangkrutnya bank

investasi terbesar AS Lehman Brothers, yang diikuti oleh kesulitan keuangan

yang semakin parah di sejumlah lembaga keuangan berskala besar di AS,

Eropa, dan Jepang.1

Krisis keuangan dunia tersebut telah berimbas ke perekonomian

Indonesia sebagaimana tercermin dari gejolak di pasar modal. Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi turun menjadi 2.167,646 pada 10 April

2008. Indeks IHSG sempat naik pada 23 Mei 2008 mencapai 2.516,263.

Akan tetapi kenaikan ini hanya sesaat saja dan dampak dari krisis global

                                                            1 http:/www.bi.go.id/NR/rdonlyres/D39BC89A-1079-47E3-9803-BF9CC812E89D/165

08/Bab3KrisisEkonomiGlobaldanDampaknyaterhadapPerekon.pdf, akses pada tanggal 24 September 2013.  

Page 25: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

2

dunia tampaknya mulai melanda. Nilai IHSG turun sampai pada tingkat

1.089,34 pada 28 Oktober 2008. Dapat dibayangkan betapa hebat krisis

global ini sampai mengkikis habis nilai indeks dari nilai tertinggi 2.838,476

pada bulan Januari menjadi 1.089,34 dengan penurunan nilai indeks sebanyak

1.749,136 poin atau penurunan 61,62 persen.2

Dampak dari krisis global menyebabkan Bank Indonesia membuat

keputusan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 8,25

persen pada 6 Mei 2008. Keputusan tersebut diambil BI setelah mencermati

dan mempertimbangkan perkembangan dan prospek ekonomi global, regional

dan domestik. Gejolak ekonomi yang masih berlanjut membuat BI kembali

menaikkan BI Rate secara bertahap hingga ke level 9,5 persen pada Oktober

2008. Setelah kondisi berangsur membaik, BI akhirnya menurunkan BI Rate

menjadi 9,25 persen pada Desember 2008 dan terus mengalami penurunan

selama beberapa tahun hingga menyentuh angka 5,75 persen pada Februari

2012.3

Krisis global tahun 2008 telah membuat pasar modal di Indonesia

yang dalam hal ini Bursa Efek Indonesia (BEI) porak-poranda. Banyak

investor asing yang mengalami kesulitan likuiditas sehingga terpaksa menarik

dananya (deleveraging) dari Indonesia. Selain disebabkan oleh kesulitan

likuiditas yang memicu deleveraging, anjloknya pasar saham juga diduga

                                                            2 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-7, cet. ke-1, (Yogyakarta:

BPFE, 2010), hlm. 88.  3 http://www.merdeka.com/uang/beda-strategi-indonesia-amerika-dan-eropa-hadapi-

krisis-ekonomi.html, akses pada tanggal 24 September 2013.    

Page 26: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

3

kuat didorong oleh perilaku risk aversion dari investor yang kemudian

memicu terjadinya flight to quality dari aset yang dipandang berisiko ke aset

yang lebih aman.

Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas tidak

hanya menghasilkan return saja tetapi juga ada risiko. Return dan risiko

diibaratkan sebagai dua sisi mata uang dimana return yang tinggi akan

mempunyai risiko yang tinggi dan return yang rendah akan mempunyai risiko

rendah pula.

Setiap sekuritas mempunyai tingkat risiko yang berbeda dan saham

merupakan salah satu jenis sekuritas yang tingkat risikonya tinggi

dibandingkan dengan sekuritas yang lain. Risiko saham antar perusahaan pun

berbeda satu dengan yang lainnya. Jadi, jika investor ingin berinvestasi maka

selain melihat return yang akan didapat atau yang diharapkan maka mereka

juga harus mempertimbangkan risiko yang ada pada saham tersebut.

Preferensi investor terhadap risiko berbeda-beda dikarenakan tidak

semua investor suka dengan risiko. Investor yang tidak menyukai risiko (risk

averse) mempunyai kecenderungan untuk tidak berinvestasi di pasar modal.

Namun, risiko investasi di pasar modal sebenarnya dapat dikurangi jika

mereka mengerti mengenai risiko itu sendiri.4

Risiko saham terdiri dari dua bagian yaitu risiko yang dapat

diversifikasi (unsystematic risk) dan risiko yang tidak dapat diversifikasi

                                                            4 Dedy Haryanto dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan

Nilai Kurs terhadap Risiko Sistematik Saham Perusahaan di BEJ,” Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 1 (Maret 2007), hlm. 25.

 

Page 27: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

4

(systematic risk). Unsystematic risk merupakan risiko yang hanya melekat

pada satu perusahaan sehingga pengaruhnya hanya terbatas pada satu

perusahaan yang bersangkutan. Risiko ini disebabkan oleh hal-hal seperti

pemogokan buruh, perubahan manajemen, program pemasaran yang berhasil

dan kejadian-kejadian yang unik bagi perusahaan tertentu. Sedangkan

systematic risk merupakan risiko yang tidak hanya melekat pada satu

perusahaan saja, tetapi melekat pada seluruh perusahaan. Risiko ini berasal

dari faktor-faktor yang secara sistematik mempengaruhi perusahaan seperti

perang, inflasi, resesi, dan suku bunga.5

Risiko sistematik sekuritas di pasar modal dapat diukur dengan

menggunakan koefisien beta. Beta sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat

keuntungan suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar. Oleh sebab

itu, dalam menganalisis sekuritas atau portofolio harus diketahui besaran

beta.

Sebagai pengukur risiko, beta dapat bernilai negatif yang berarti

kenaikan perolehan pasar menyebabkan penurunan perolehan aset atau saham

(arah perolehan saham atau aset berlawanan dengan arah perolehan pasar).

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya beta saham biasanya

merupakan faktor makroekonomi seperti tingkat suku bunga, nilai kurs, dan

inflasi.

Suku bunga dan prakiraan nilainya di masa depan merupakan salah

satu masukan yang penting dalam keputusan investasi. Besar kecilnya suku                                                             

5 Tumirin, “Variabel-variabel Fundamental Sebagai Pengukur Risiko Sistematik,” Jurnal BETA, Vol. 4, No. 1 (2005), hlm. 16.

 

Page 28: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

5

bunga sangat tergantung dari kondisi makro yang berkembang di Indonesia.

Tingkat suku bunga yang relatif tinggi diharapkan dapat merangsang lebih

banyak tabungan masyarakat yang masuk ke dalam sistem perbankan

walaupun bersamaan dengan itu, dikhawatirkan berpengaruh negatif terhadap

kegiatan investasi. Kebijakan ekonomi nasional di Indonesia bermaksud

untuk menjadikan suku bunga sebagai komponen mekanisme penyesuaian

dalam upaya mempengaruhi tabungan dan investasi. Suku bunga yang

terbentuk adalah suku bunga yang secara bebas didasarkan atas kekuatan

pasar dalam pasar uang. Diharapkan kebijakan ini dapat mendorong

terbentuknya suku bunga riil yang positif dan relatif tinggi sehingga dapat

merangsang tabungan yang selanjutnya akan memperbesar dana yang dapat

disalurkan untuk tujuan investasi.6 Tingkat suku bunga yang ideal jika

besarnya berada di bawah kisaran angka sepuluh persen.7 Adapun suku bunga

untuk investasi pada SBI dan obligasi pemerintah sepenuhnya ditentukan oleh

mekanisme pasar.

Tingkat suku bunga mempengaruhi beta saham. Hal ini disebabkan

karena seorang investor dalam memilih alternatif investasi akan cenderung

memilih investasi yang menguntungkan. Apabila tingkat suku bunga lebih

tinggi daripada return saham maka investor akan lebih memilih investasi

yang bebas risiko seperti deposito dan obligasi daripada investasi yang penuh

risiko seperti saham dan begitu pula sebaliknya. Ketika tingkat suku bunga                                                             

6 Sritua Arief, Pembangunanisme dan Ekonomi Indonesia: Pemberdayaan Rakyat dalam Arus Globalisasi (Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998), hlm. 26.

 7 Dedy Haryanto dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga, hlm. 33.  

Page 29: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

6

tinggi maka return saham akan cenderung terjadi perubahan atau rendah.

Return saham naik / turun sesuai dengan permintaan investor.8 Semakin

tinggi permintaan terhadap saham semakin tinggi pula return saham.

Ketika suatu barang ditukar dengan barang lain, tentu di dalamnya

terdapat perbandingan nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya

merupakan harga di dalam pertukaran tersebut. Demikian juga pertukaran

antara dua mata uang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai / harga

antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang sering

disebut dengan kurs (exchange rate).9 Apabila kurs bergerak tajam, artinya

kurs sering berubah-ubah dengan tingkat perubahan yang tidak stabil. Hal ini

berdampak pada kondisi perkonomian yang menjadi sulit untuk diprediksi

dikarenakan harga-harga sulit ditentukan dan return dari investasi cenderung

turun. Bagi para pelaku ekonomi perubahan pada nilai kurs yang semakin

rendah berindikasi baik.

Inflasi dapat diartikan sebagai gejala kenaikan harga barang-barang

yang bersifat umum dan terus menerus.10 Inflasi yang semakin meningkat

menjadi sinyal negatif bagi para investor. Investor akan cenderung melepas

sahamnya jika terjadi peningkatan inflasi dikarenakan return (imbal hasil)

yang diterima investor akan turun nilainya, terlebih pada saat terjadi inflasi

                                                            8 Siti Zubaidah, Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Kurs terhadap Beta

Saham Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII), hlm. 1, http: // www.snapdrive.net/files/611632/Beta%20JII.pdf, akses tanggal 24 September 2013.  

9 Nopirin, Ekonomi Moneter (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm. 163.  10 Rahardja, Prathama, dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Suatu

Pengantar, Edisi ke-2 (Jakarta: FE UI, 2004), hlm. 155. 

Page 30: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

7

yang tidak terkendali (hyper inflation). Kecenderungan investor untuk

melepas sahamnya akan menyebabkan harga saham menjadi turun. Hal ini

dikarenakan peningkatan inflasi menyebabkan kenaikan risiko investasi pada

saham.

Seiring dengan perkembangan pasar modal di Indonesia, maka

dikembangkan pula pasar modal syariah yakni pasar modal yang

menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi, dan aplikasi yang

bersumber dari nilai epistemologi Islam.11 Pasar modal syariah di Indonesia

identik dengan Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya terdiri dari 30 saham

syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, Efek Syariah

yang terdapat di pasar modal syariah di Indonesia tidak hanya berjumlah 30

saham syariah yang menjadi konstituen JII saja melainkan terdiri dari

berbagai macam jenis efek. Hal tersebut semakin terlihat jelas setelah

Bapepam-LK mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) pada November 2007

yang kemudian menjadikan DES sebagai satu-satunya rujukan mengenai Efek

Syariah yang ada di Indonesia.

Mengetahui beta saham menjadi hal yang penting dalam manajemen

portofolio dikarenakan beta memiliki peran sebagaimana yang dikutip oleh

Rena Mainingrum dan Falikhatun dari Tandelilin dan Lantara yaitu: pertama,

untuk meramalkan beta portofolio; kedua, sebagai ukuran risiko sistematik

                                                            11 Ardi Hamzah,” Analisa Ekonomi Makro, Industri dan Karakteristik Perusahaan

terhadap Beta Saham Syariah,” Simposium Nasional Akuntansi, (September, 2005), hlm. 367.  

Page 31: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

8

yang terjadi (realized market risk); dan ketiga, untuk meramalkan return yang

diharapkan dari suatu portofolio.12

Penelitian Dedy Haryanto dan Riyatno ingin membuktikan bahwa

variabel makro mempengaruhi risiko. Variabel yang dipakai adalah suku

bunga Sertifikat Bank Indonesia dan nilai kurs. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan nilai kurs mempengaruhi

risiko sistematik saham. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa

tinggi rendahnya nilai kurs mempengaruhi besar kecilnya risiko. Hasil

pengujian Dedy Haryanto dan Riyatno menunjukkan bahwa semakin tinggi

nilai kurs maka risiko sistematik akan semakin tinggi pula. Nilai kurs

mempengaruhi transaksi perdagangan. Perdagangan yang menggunakan mata

uang asing akan mendapatkan keuntungan atau kerugian dari transaksi

tersebut.13

Beberapa penelitian mencoba untuk menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi risiko perusahaan terutama meneliti tentang faktor-faktor yang

termasuk risiko unik atau unsystematic risk seperti variabel fundamental

perusahaan. Sedangkan penelitian ini ingin menguji mengenai peran variabel-

variabel makroekonomi yaitu: tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs dalam

mempengaruhi beta saham. Selain itu, hal-hal di atas menarik diteliti

                                                            12 Rena Mainingrum dan Falikhatun, “Pengaruh Asset Growth, Debt to Equity Ratio,

dan Earning Per Share terhadap Beta Saham pada Perusahaan Jasa di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal akuntansi dan Keuangan, Vol. 4 (April 2005), hlm. 22.

 13 Dedy Haryanto dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga, hlm. 37.  

Page 32: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

9

dikarenakan sifat pengaruh beta yang terus melekat pada setiap investasi,

terlebih pengaruhnya terhadap saham.

Penelitian yang menguji tentang beta saham telah banyak dilakukan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel

independen yang digunakan pada penelitian ini meliputi tingkat suku bunga,

inflasi, dan kurs. Hal yang membedakan lainnya adalah objek penelitian dan

tahun penelitian. Pada penelitian sebelumnya dilakukan di pasar modal

konvensional (Bursa Efek Indonesia) dan Jakarta Islamic Index, sedangkan

dalam penelitian ini objeknya adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung

dalam Daftar Efek Syariah (DES) dengan periode penelitian 2010-2011.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul: "Pengaruh Tingkat Suku

Bunga, Inflasi, dan Kurs terhadap Beta Saham pada Perusahaan yang

Masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES)."

B. Pokok Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel tingkat suku bunga terhadap beta saham?

2. Bagaimana pengaruh variabel inflasi terhadap beta saham?

3. Bagaimana pengaruh variabel kurs terhadap beta saham?

Page 33: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

10

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian

ini dilakukan dengan tujuan:

a. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel

tingkat suku bunga terhadap beta saham.

b. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel

inflasi terhadap beta saham.

c. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel

kurs terhadap beta saham.

2. Kegunaan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

ilmu pengetahuan, investor, dan peneliti.

a. Manfaat bagi ilmu pengetahuan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi

penelitian berikutnya dan menambah bukti empiris tentang variabel-

variabel yang mempengaruhi beta saham.

b. Manfaat bagi investor

Sebagai bahan masukan dalam pengambilan suatu keputusan

investasi untuk menentukan perusahaan yang dapat memberikan

tingkat pengembalian investasi yang diharapkan melalui indikator

beta saham.

Page 34: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

11

c. Manfaat bagi peneliti

Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti

sendiri sebagai sarana menambah wawasan intelektual akademis,

mulai dari dasar teori hingga penerapannya. Terutama dalam bidang

keuangan Islam, khususnya tentang beta saham.

D. Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Setiap bab

terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:

Bab pertama berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan

sistematika pembahasan. Hal ini ditempatkan pada awal bab agar penyusun

mudah menyusun alur skripsi, sehingga pembaca mudah mengetahui

gambaran penelitian skripsi bab-bab berikutnya.

Bab kedua berisi tentang landasan teori yang terdiri dari telaah

pustaka dan kerangka teori beserta hipotesis. Bab kedua ini berisi tentang

uraian pokok-pokok landasan penulisan skripsi. Bab kedua merupakan

materi-materi yang dikumpulkan dan dipilih sebagai bahan acuan

pembahasan topik. Teori-teori tersebut ditempatkan pada bab ini agar

pembaca mudah mengetahui teorinya, sehingga pembaca memperoleh

pemahaman dalam kerangka teori penelitian ini.

Page 35: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

12

Bab ketiga berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis

penelitian, sifat penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan data,

definisi variabel penelitian, dan teknik analisis data.

Bab keempat berisi tentang analisa data dan pembahasannya. Bab

empat memuat tentang analisis data yang tersedia, perangkat penelitian, dan

hasil dari masalah yang diteliti.

Bab kelima merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan,

keterbatasan peneliti, dan saran.  

Page 36: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

92 

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga, inflasi,

dana kurs secara bersama-sama berpengaruh terhadap beta saham. Sementara

itu berdasarkan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hipotesis tingkat

suku bunga ditolak, akan tetapi hipotesis untuk inflasi dan kurs diterima.

Adapun hasil penelitian dan pengolahan data selama periode penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap beta saham. Sementara itu

kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap

beta saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010-

2011. Hasil penelitian ini tidak mendukung H1 yang menyatakan bahwa

tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta saham.

Penelitian ini juga tidak mendukung hasil penelitian Kardoyo yang

menyatakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap

beta saham. Hal ini dikarenakan sifat dari suku bunga tabungan yang tidak

likuid dan membutuhkan syarat/jatuh tempo sehingga tidak dapat

ditukarkan dengan uang kas secara cepat, selain itu suku bunga adalah hal

paling sulit untuk memperkirakan keuntungannya jika penabung ingin

mendapatkan untung dengan menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan.1

                                                            1 Bodie, Kane, dan Markus, Investment, hlm. 180.  

Page 37: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

93  

  

Hal ini menyebabkan penabung perlu berpikir ulang untuk berinvestasi

dalam bentuk tabungan. Berbeda dengan investasi pada surat berharga

seperti saham biasa, obligasi pemerintah, dan perusahaan yang sifatnya

lebih likuid dan lebih mudah diperkirakan keuntungannya. Sehingga

tingkat suku bunga positif tidak berarti beta saham perusahaan meningkat,

demikian juga sebaliknya.

2. Tingkat inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham

perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010-2011.

Dengan demikian meningkatnya inflasi akan memberikan sinyal positif

bagi beta saham yang juga ikut meningkat. Hasil penelitian ini mendukung

H2 yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap beta saham. Hal ini disebabkan karena inflasi akan cenderung

meningkatkan biaya produksi dari perusahaan. Berarti margin (keuntungan)

dari perusahaan menjadi lebih rendah dan dampak lebih lanjut menjadikan

harga saham menjadi menurun. Harga saham yang menurun menyebabkan

beta saham menjadi meningkat. Hasil penelitian diperkuat oleh penelitian

yang dilakukan Vina Rahmatika bahwa inflasi berpengaruh terhadap beta

saham. Hasil ini juga membuktikan kebenaran teori Arbitrage Pricing

Theory yang menyatakan bahwa inflasi sebagai salah satu faktor ekonomi

makro yang berpengaruh terhadap beta saham.

3. Kurs berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham perusahaan yang

terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010-2011. Dengan demikian

meningkatnya kurs akan memberikan sinyal positif bagi beta saham yang

Page 38: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

94  

  

juga ikut meningkat. Hasil penelitian ini mendukung H3 yang menyatakan

bahwa kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta saham. Hasil

penelitian ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi

Haryanto dan Riyatno yang membuktikan bahwa variabel kurs berpengaruh

terhadap beta saham.

B. Keterbatasan Peneliti

1. Peneliti dalam melakukan penelitian ini hanya menggunakan 3 faktor makro

ekonomi pada variabel independen, sehingga perlu penambahan variabel

untuk menguji beta saham, karena masih banyak faktor-faktor yang

mempengaruhi beta saham.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan jenis

pertambangan yang konsisten dalam mengeluarkan laporan keuangan pada

periode 2010-2011 di Daftar Efek Syariah (DES).

C. Saran

1. Bagi para investor agar lebih memperhatikan kondisi ekonomi makro,

seperti tingkat inflasi dan kurs karena tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi

makro suatu negara mempengaruhi perekonomian yang ada. Dengan lebih

memperhatikan kondisi makro diharapkan investor dapat menentukan

kebijakan dalam berinvestasi di pasar modal khususnya saham syariah yang

terdaftar di DES.

Page 39: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

95  

  

2. Peneliti yang akan meneliti kembali disarankan untuk menambah variabel

independen, seperti variabel karakteristik perusahaan.

3. Peneliti yang akan meneliti kembali juga disarankan untuk menambahkan

periode sampel penelitian.

 

 

 

Page 40: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

96  

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Ekonomi Makro dan Moneter Arief, Sritua, Pembangunanisme dan Ekonomi Indonesia: Pemberdayaan Rakyat

dalam Arus Globalisasi, Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998.  

Nopirin, Ekonomi Moneter,Yogyakarta: BPFE, 2000. Pohan, Aulia, Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya di Indonesia,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Rahardja, Prathama, dan Manurung, Mandala, Teori Ekonomi Makro: Suatu

Pengantar, Edisi ke-2, Jakarta: FE UI, 2004. Samuelson, Paul A., dan Nordhaus, William D., Ilmu Makroekonomi, Alih Bahasa

Gretta dkk., edisi ke-17, Jakarta: PT Media Global Edukasi, 2004. Sukirno, Sadono, Makroekonomi: Teori Pengantar, edisi ke-3, cet. ke-15, Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2004. Wibowo, Muhammad Ghafur, Pengantar Ekonomi Moneter, Yogyakarta: Biruni

Press, 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Bodie, Kane, dan Markus, Investment, edisi 6, Alih Bahasa Zaliani Dalimunthe

dan Budi Wibowo Jakarta: Salemba Empat, 2006. Halim, Abdul, Analisis Investasi, Jakarta: PT Salemba Empat, 2005. Husnan, Suad, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, Yogyakarta:

AMP YKPN, 2005. Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-7, cet. ke-1,

Yogyakarta: BPFE, 2010. Manurung, Adler Haymans, Konsep dan Empiris Teori Investasi, Jakarta: PT

Adler Manurung Press, 2012. Muhadi, Werner E, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, Jakarta: Salemba

Empat, 2009.

Page 41: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

97  

Tandelilin, Eduardus, Analisis dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama,

Yogyakarta: BPFE, 2001. Pasar Modal dan Ekonomi Syariah Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek

Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: Gramedia, 2003. Djakfar, Muhammad, Agama, Etika, dan Ekonomi, Malang: UIN Malang Press,

2007. Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,

Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008. Mustaq, Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, alih bahasa Samson Rahman, Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 2001. Pontjowinoto, Iwan P, Prinsip Syariah di Pasar Modal: Pandangan Praktisi

Jakarta: Modal Publication, 2003. Qardhawi, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, terj. Didin

Hafidhuddin, dkk., Jakarta: Robbani Press, 1995. Suhartono dan Qudsi, Fadlilah, Portofolio dan Investasi dan Bursa Efek

Pendekatan Teori dan Praktek, Yogyakarta: YKPN, 2009. Sutedi, Adrian, Pasar Modal Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2011. TIM Bursa Efek Jakarta, Perangkat dan Teknis Analisis Investasi Di Pasar Modal

Indonesia, Jakarta: Bursa Efek Jakarta, 2001. Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M., Pasar Modal di Indonesia Pendekatan

Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Manajemen Keuangan dan Perbankan Djakfar, Muhammad, Menumbuhkan Spirit Kewirausahaan Untuk Membangun

Indonesia yang Bermartabat, Malang: UIN Malang Press, 2007. Fabozzi, Frank J., Manajemen Investasi, buku satu, Jakarta: Salemba Empat,

1999. Horne, James C dan Wachowicz, John M., Jr, Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan, Jilid I, Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 1997.

Page 42: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

98  

Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.

Johar dan Fackhruddin, Muhammad, Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi,

Keuangan dan Perbankan, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999. Kuncoro, Mudrajat, Manajemen Keuangan Internasional: Suatu Pengantar

Ekonomi dan Bisnis, edisi ke-2, cet. ke-1, Yogyakarta: BPFE, 2001. Statistik/SPSS/Metodologi Penelitian Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2005. Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:

BP UNDIP, 2005. Hadi, Syamsul, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan,

Yogyakarta: Ekonesia, 2006. Jogianto, Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman,

edisi ke-1, cet. ke-2, Yogyakarta: BPFE, 2009. Kuncoro, Mudrajat, Metode Kuantitatif; Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan

Ekonomi, edisi ke-3, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004. Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta 2003. Jurnal dan Karya Ilmiah Alfauzi, M. Farid, Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal Terhadap Risiko Sistematis

Saham pada Tujuh Sektor Industri Sebelum dan Selama Masa Depresiasi Rupiah, tesis MM UGM, 2000.

Auliyah, Robiatul dan Hamzah, Ardi, “Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri

dan Ekonomi Makro terhadap Return dan Beta Saham Syariah di Bursa Efek Jakarta,” Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, Agustus, 2006.

Coryaina, Vina Rahmatika, “Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan dan

Ekonomi Makro terhadap Risiko Investasi Saham Syariah,” skripsi Prodi Keuangan Islam, Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Haryanto, Dedy dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

dan Nilai Kurs Terhadap Risiko Sistematik Saham Perusahaan di BEJ,” Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, Maret, 2007.

Page 43: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

99  

Kardoyo, Analisis Perbedaan Beta Saham dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Periode Sebelum dan Selama Krisis Ekonomi di BEJ), tesis MM UGM, 1999.

Mainingrum, Rena dan Falikhatun, “Pengaruh Asset Growth, Debt to Equity

Ratio, dan Earning Per Share terhadap Beta Saham pada Perusahaan Jasa di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, April, 2005.

Sudiyatno, Bambang dan Nuswandhari, Cahyani, “Peran Beberapa Indikator

Ekonomi dalam Mempengaruhi Risiko Sistematis Perusahaan Manufaktur di BEJ,” Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 1: 2, Agustus, 2009.

Tumirin, “Variabel-variabel Fundamental Sebagai Pengukur Risiko Sistematik,”

Jurnal BETA, Vol. 4, No. 1, 2005. Zubaidah, Siti, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Kurs terhadap

Beta Saham Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index,” Jurnal Studi Akuntansi, 2006.

Website http://bi.go.id/ http://www.bapepam.go.id/syariah/daftar_efek_syariah/index.html http://www.merdeka.com/uang/beda-strategi-indonesia-amerika-dan-eropa-hadapi krisis-ekonomi.html http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_7/eko203_12.htm

 

 

Page 44: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

I  

Lampiran I

Terjemahan Al-Quran

HALAMAN FOOTNOTE TERJEMAHAN

9 2 Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagimu. (Al-Baqarah (2): 168)

10 3 Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu bunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (An-Nisa’ (4): 29)

10 4 dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (Al-Baqarah (2): 275)

Page 45: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

II  

Lampiran II

Output SPSS

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif

b. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary b

.286a .082 .069 .70639 1.821Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Kurs (X3), Tk. Inflasi (X2), Tk. Suku Bunga (X1)a.

Dependent Variable: Beta Saham (Y)b.

Statistics

216 0 6.5417 6.5000 .20029 6.00 6.75

216 0 5.2525 5.2950 1.15384 3.43 7.02216 0 -.1557 .0000 1.22495 -2.27 2.71

216 0 1.0290 1.0346 .73195 -2.73 3.15

Tk. SukuBunga (X1)Tk. Inflasi (X2)Kurs (X3)Beta Saham(Y)

Valid MissingN

Mean Median Std. Deviation Minimum Maximum

Page 46: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

III  

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

d. Hasil Uji Multikolonieritas

-6 -4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

-4

-2

0

2

4

Regr

essio

n Stan

dard

ized P

redic

ted V

alue

Dependent Variable: Beta Saham (Y)

Scatterplot

Coefficientsa

.146 1.658 .088 .930

.111 .264 .030 .421 .674 .831 1.203

.090 .045 .142 1.989 .048 .849 1.178

.164 .041 .275 4.041 .000 .934 1.071

(Constant)Tk. Suku Bunga (X1)Tk. Inflasi (X2)Kurs (X3)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Beta Saham (Y)a.

Page 47: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

IV  

e. Hasil Uji Normalitas

f. Hasil Uji Koefisien Determinasi

g. Hasil Uji F

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Beta Saham (Y)

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Model Summaryb

.286a .082 .069 .70639 1.821Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Kurs (X3), Tk. Inflasi (X2), Tk. Suku Bunga (X1)a.

Dependent Variable: Beta Saham (Y)b.

ANOVAb

9.399 3 3.133 6.279 .000a

105.787 212 .499115.186 215

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kurs (X3), Tk. Inflasi (X2), Tk. Suku Bunga (X1)a.

Dependent Variable: Beta Saham (Y)b.

Page 48: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

V  

h. Hasil Uji t

Lampiran III

Data Penelitian

No Perusahaan Periode Tk. Suku Bunga

(X1)

Tk. Inflasi (X2) Kurs (X3) Beta Saham (Y)

1 antm Desember 2011 6.00 3,79 0,533372 0,693509 2 November 2011 6.00 4,15 1,388483 1,246980 3 Oktober 2011 6.50 4,42 1,088900 1,059730 4 September 2011 6.75 4,61 2,712177 0,981759 5 Agustus 2011 6.75 4,79 -0,379274 0,849234 6 Juli 2011 6.75 4,61 -0,110742 0,463479 7 Juni 2011 6.75 5,54 0,000000 0,961411 8 Mei 2011 6.75 5,98 0,000000 0,974157 9 April 2011 6.75 6,16 -2,272727 0,902241 10 Maret 2011 6.75 6,65 -1,246883 1,172136 11 Februari 2011 6.75 6,84 -0,987654 1,153358 12 Januari 2011 6.50 7,02 0,000000 1,413342 13 Desember 2010 6.50 6,96 0,212089 0,980426 14 November 2010 6.50 6,33 -0,211640 1,950777 15 Oktober 2010 6.50 5,67 0,000000 1,976101 16 September 2010 6.50 5,80 0,000000 0,918690 17 Agustus 2010 6.50 6,44 0,000000 0,586427 18 Juli 2010 6.50 6,22 -1,394422 1,984099 19 Juni 2010 6.50 5,05 -0,676872 1,326296 20 Mei 2010 6.50 4,16 2,105263 1,436009 21 April 2010 6.50 3,91 -2,077151 1,024988 22 Maret 2010 6.50 3,43 -2,004897 0,436607 23 Februari 2010 6.50 3,81 0,906002 1,411563 24 Januari 2010 6.50 3,72 -1,319781 0,906204 25 cnko Desember 2011 6.00 3,79 0,533372 0,097481 26 November 2011 6.00 4,15 1,388483 1,249610

Coefficientsa

.146 1.658 .088 .930

.111 .264 .030 .421 .674 .831 1.203

.090 .045 .142 1.989 .048 .849 1.178

.164 .041 .275 4.041 .000 .934 1.071

(Constant)Tk. Suku Bunga (X1)Tk. Inflasi (X2)Kurs (X3)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Beta Saham (Y)a.

Page 49: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

VI  

27 Oktober 2011 6.50 4,42 1,088900 1,362677 28 September 2011 6.75 4,61 2,712177 1,709356 29 Agustus 2011 6.75 4,79 -0,379274 1,612999 30 Juli 2011 6.75 4,61 -0,110742 0,694166 31 Juni 2011 6.75 5,54 0,000000 0,913709 32 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 1,471710 33 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 0,870094 34 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 1,383963 35 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 1,447550 36 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 0,933950 37 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 0,513636 38 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 0,376977 39 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 0,819872 40 September 2010 6,50 5,80 0,000000 -0,262238 41 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 0,775704 42 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 2,851345 43 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 0,736199 44 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 2,471717 45 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 -0,026555 46 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 1,347465 47 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 2,530844 48 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 0,999620 49 dewa Desember 2011 6,00 3,79 0,533372 0,907847 50 November 2011 6,00 4,15 1,388483 1,261874 51 Oktober 2011 6,50 4,42 1,088900 1,881360 52 September 2011 6,75 4,61 2,712177 1,656746 53 Agustus 2011 6,75 4,79 -0,379274 1,740129 54 Juli 2011 6,75 4,61 -0,110742 0,983232 55 Juni 2011 6,75 5,54 0,000000 1,500331 56 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 2,438380 57 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 -0,598033 58 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 -0,171308 59 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 0,240102 60 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 1,090050 61 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 0,537660 62 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 2,001651 63 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 1,922118 64 September 2010 6,50 5,80 0,000000 0,417436 65 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 0,892094 66 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 1,722176 67 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 1,477228 68 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 3,082118 69 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 -0,237782 70 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 1,035676 71 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 0,911157 72 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 2,035793 73 elsa Desember 2011 6,00 3,79 0,533372 1,319478 74 November 2011 6,00 4,15 1,388483 -0,273676

Page 50: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

VII  

75 Oktober 2011 6,50 4,42 1,088900 1,234737 76 September 2011 6,75 4,61 2,712177 1,127811 77 Agustus 2011 6,75 4,79 -0,379274 1,265904 78 Juli 2011 6,75 4,61 -0,110742 0,057573 79 Juni 2011 6,75 5,54 0,000000 1,013410 80 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 0,469573 81 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 -0,001430 82 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 0,764241 83 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 0,443445 84 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 0,762928 85 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 0,770494 86 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 0,950140 87 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 0,991489 88 September 2010 6,50 5,80 0,000000 0,255592 89 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 0,036050 90 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 0,804769 91 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 1,033498 92 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 1,339194 93 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 3,151530 94 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 0,275765 95 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 0,802377 96 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 0,447314 97 inco Desember 2011 6,00 3,79 0,533372 1,050745 98 November 2011 6,00 4,15 1,388483 1,336481 99 Oktober 2011 6,50 4,42 1,088900 1,590920 100 September 2011 6,75 4,61 2,712177 1,361501 101 Agustus 2011 6,75 4,79 -0,379274 1,202924 102 Juli 2011 6,75 4,61 -0,110742 0,845659 103 Juni 2011 6,75 5,54 0,000000 0,682563 104 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 0,983518 105 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 0,824876 106 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 1,033551 107 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 0,186630 108 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 1,017430 109 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 1,018681 110 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 1,266108 111 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 1,102382 112 September 2010 6,50 5,80 0,000000 0,968154 113 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 0,635604 114 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 1,999460 115 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 1,354362 116 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 1,788735 117 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 1,093006 118 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 0,338270 119 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 1,805249 120 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 1,209234 121 itmg Desember 2011 6,00 3,79 0,533372 2,140835 122 November 2011 6,00 4,15 1,388483 1,213982

Page 51: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

VIII  

123 Oktober 2011 6,50 4,42 1,088900 1,648630 124 September 2011 6,75 4,61 2,712177 1,216607 125 Agustus 2011 6,75 4,79 -0,379274 1,230648 126 Juli 2011 6,75 4,61 -0,110742 1,432603 127 Juni 2011 6,75 5,54 0,000000 0,449131 128 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 0,992139 129 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 1,376631 130 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 1,115270 131 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 1,799542 132 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 1,433060 133 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 0,650919 134 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 1,692046 135 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 0,968380 136 September 2010 6,50 5,80 0,000000 0,383199 137 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 0,552842 138 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 0,483344 139 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 0,401704 140 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 1,387290 141 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 0,594174 142 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 1,084777 143 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 1,974499 144 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 1,213952 145 kkgi Desember 2011 6,00 3,79 0,533372 0,598201 146 November 2011 6,00 4,15 1,388483 1,376012 147 Oktober 2011 6,50 4,42 1,088900 1,378417 148 September 2011 6,75 4,61 2,712177 0,737785 149 Agustus 2011 6,75 4,79 -0,379274 0,935166 150 Juli 2011 6,75 4,61 -0,110742 1,358529 151 Juni 2011 6,75 5,54 0,000000 1,801153 152 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 1,353407 153 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 2,383424 154 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 1,390676 155 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 0,692192 156 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 1,006388 157 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 1,675437 158 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 1,410350 159 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 0,588143 160 September 2010 6,50 5,80 0,000000 -0,085957 161 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 0,103613 162 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 0,000000 163 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 0,000000 164 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 0,019860 165 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 -1,051559 166 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 -2,727040 167 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 0,000000 168 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 0,000000 169 ptba Desember 2011 6,00 3,79 0,533372 0,743175 170 November 2011 6,00 4,15 1,388483 1,087424

Page 52: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

IX  

171 Oktober 2011 6,50 4,42 1,088900 1,643387 172 September 2011 6,75 4,61 2,712177 1,064500 173 Agustus 2011 6,75 4,79 -0,379274 1,287984 174 Juli 2011 6,75 4,61 -0,110742 1,020455 175 Juni 2011 6,75 5,54 0,000000 0,479688 176 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 0,699526 177 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 0,830217 178 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 0,558757 179 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 1,123024 180 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 1,098839 181 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 1,456284 182 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 2,008152 183 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 -0,224546 184 September 2010 6,50 5,80 0,000000 0,945289 185 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 0,833107 186 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 0,998567 187 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 1,035955 188 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 0,999118 189 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 0,745959 190 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 0,764241 191 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 1,590029 192 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 1,390855 193 tins Desember 2011 6,00 3,79 0,533372 0,596922 194 November 2011 6,00 4,15 1,388483 1,205936 195 Oktober 2011 6,50 4,42 1,088900 1,243368 196 September 2011 6,75 4,61 2,712177 1,296617 197 Agustus 2011 6,75 4,79 -0,379274 1,735228 198 Juli 2011 6,75 4,61 -0,110742 1,226958 199 Juni 2011 6,75 5,54 0,000000 1,021527 200 Mei 2011 6,75 5,98 0,000000 1,326430 201 April 2011 6,75 6,16 -2,272727 0,881608 202 Maret 2011 6,75 6,65 -1,246883 1,530001 203 Februari 2011 6,75 6,84 -0,987654 1,193560 204 Januari 2011 6,50 7,02 0,000000 1,388469 205 Desember 2010 6,50 6,96 0,212089 1,165630 206 November 2010 6,50 6,33 -0,211640 1,394817 207 Oktober 2010 6,50 5,67 0,000000 1,891145 208 September 2010 6,50 5,80 0,000000 0,161597 209 Agustus 2010 6,50 6,44 0,000000 1,569704 210 Juli 2010 6,50 6,22 -1,394422 1,449685 211 Juni 2010 6,50 5,05 -0,676872 1,802714 212 Mei 2010 6,50 4,16 2,105263 0,913969 213 April 2010 6,50 3,91 -2,077151 1,132800 214 Maret 2010 6,50 3,43 -2,004897 -0,597864 215 Februari 2010 6,50 3,81 0,906002 -0,295167 216 Januari 2010 6,50 3,72 -1,319781 -0,102777

Page 53: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

X  

Lampiran IV

NAMA DAN PROFIL PERUSAHAAN

Daftar Nama Perusahaan yang Terpilih Sebagai Sampel

No. Perusahaan Kode

1. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM

2. PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk. CNKO

3. PT. Darma Henwa Tbk. DEWA

4. PT. Elnusa Tbk. ELSA

5. PT. International Nickel Indonesia Tbk. INCO

6. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG

7. PT. Resource Alam Indonesia Tbk. KKGI

8. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA

9. PT. Timah (Persero) Tbk. TINS

Page 54: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

XI  

1. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) adalah BUMN bidang pertambangan, sub sektor pertambangan logam dan mineral yang mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Selain itu, ANTM bergerak juga di bidang industri, perdagangan, pengangkutan, jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan tambang. Data Penjualan 3Q09 ANTM berasal dari komoditas ferronickel (38%), nickel ore (35%), emas dan besi (25%), serta bauksit (2%). Wilayah eksplorasi dan eksploitasi nikel ANTM meliputi Halmahera dan Sulawesi Tenggara, sementara emas meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Tenggara. Nilai ekspor ANTM mencapai 97 persen penjualan ANTM dan sisanya diserap pasar domestik. Selama 2003-2007, harga nikel sebagai produk utama ANTM melonjak seiring pertumbuhan ekonomi dunia, sedangkan produksinya tidak dapat mengimbangi pertumbuhan permintaannya. Harga tertinggi nikel sempat berada di level USD52.179 per ton pada Maret 2007. Namun di awal 2008, harga nikel mengalami penurunan lebih dari 50 persen dari titik tertingginya sebagai akibat krisis ekonomi global yang mengakibatkan turunnya permintaan nikel pada industri automotif, konstruksi, mesin pesawat dan industri lainnya. Turunnya harga nikel pada 2008 tersebut ikut menjatuhkan harga saham ANTM sebagai produsennya. Sampai dengan perdagangan 14 Januari 2009, saham ANTM ditutup di posisi Rp 1.160. Pada akhir November 2007, saham ANTM berada pada level tertingginya dan ditutup sedikit di atas Rp 5.000 dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,24 triliun.

2. PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (dahulu PT Central Korpotindo Internasional Tbk) / CNKO didirikan tanggal 13 September 1999 dan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak 2001. Kantor pusat CNKO terletak di World Trade Centre Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta. PLTU CNKO terletak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rengat, Riau dan Tembilahan Riau. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CNKO terutama bergerak dalam bidang pertambangan dan perdagangan batubara, pembangunan pembangkit tenaga listrik dan mengelola dan mengusahakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pada tanggal 31 Oktober 2001, CNKO memperoleh pernyataan efektif BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 800.000.000 dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham dan disertai

Page 55: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

XII  

640.000.000 waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 21 Mei 2002 sampai dengan 22 November 2004 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Saham dan waran seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 November 2001.

3. PT. Darma Henwa Tbk. PT Darma Henwa Tbk (dahulu PT HWE Indonesia) / DEWA didirikan tanggal 8 Oktober 1991 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1996. Kantor pusat DEWA berlokasi di Gedung Bakrie Tower Lantai 8, Rasuna Episentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta, 12940 dan proyek berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur; Asam asam, Kalimantan Selatan; Binungan Timur, Kalimantan Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DEWA terdiri dari jasa kontraktor pertambangan, umum, serta pemeliharaan dan perawatan peralatan pertambangan. Pada saat ini DEWA baru berusaha di bidang jasa kontraktor pertambangan umum. Pada tanggal 12 September 2007, DEWA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) DEWA kepada masyarakat sebanyak 3.150.000.000 dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 335 per saham dan disertai 4.200.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai 26 Maret 2008 sampai dengan 24 September 2010 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 340 per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 September 2007.

4. PT. Elnusa Tbk.

PT Elnusa Tbk (ELSA) didirikan tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara dan memulai kegiatan usaha pada tahun 1969. Kantor pusat ELSA berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ELSA adalah bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pembangunan dan perindustrian. Pada tanggal 25 Januari 2008, ELSA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.460.000.000 dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 400 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 6 Februari 2008.

Page 56: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

XIII  

5. PT. International Nickel Indonesia Tbk. PT Inco adalah salah satu produsen utama nikel di dunia. Nikel adalah logam serba guna yang penting untuk meningkatkan taraf hidup dan bagi pertumbuhan ekonomi. Selama lebih dari tiga dekade sejak Kontrak Karya ditandatangani dengan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1968, Perseroan telah menyediakan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan, memperlihatkan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat dimana Perseroan beroperasi, memberikan keuntungan bagi para pemegang saham dan memberi sumbangan yang positif kepada ekonomi Indonesia. PT Inco menghasilkan nikel dalam matte, yaitu produk setengah jadi, dari bijih laterit di fasilitas pertambangan dan pengolahan yang terpadu dekat Sorowako, Sulawesi. Keseluruhan produksinya dijual dalam Dolar Amerika Serikat berdasarkan kontrak-kontrak jangka panjang untuk dimurnikan di Jepang. Daya saing PT Inco terletak pada cadangan bijih dalam jumlah besar, tenaga kerja yang terampil dan terlatih baik, listrik tenaga air berbiaya rendah, fasilitas produksi yang moderen dan pasar yang terjamin untuk produknya. Saham Perseroan sebanyak 58,7 persen dimiliki oleh Inco Limited, Kanada, salah satu produsen nikel terkemuka di dunia dan 20,1 persen oleh Sumitono Metal Mining Co., Ltd., Jepang, sebuah perusahaan tambang dan peleburan yang utama. Disamping itu, 20,0 persen saham PT Inco dimiliki oleh pemegang saham publik dan sisanya oleh empat perusahaan Jepang lain.

6. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. Indo Tambangraya Megah berdiri pada tahun 1987 sebagai Perseroan Terbatas, kemudian pada tahun 2007 diakuisisi oleh Grup Banpu Thailand dan selanjutnya pada bulan Desember 2007 menjadi perusahaan terbuka. Banpu melalui PT Centralink Wisesa International memiliki 77,60 persen saham, PT Sigma Buana Cemerlang 2,40 persen dan selebihnya merupakan saham masyarakat. Pada tahun 2008, saham PT Centralink Wisesa International dialihkan ke Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd. Sebesar 73,72 persen dan porsi saham publik menjadi 26,28 persen. Pada tahun 2010, Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd. Menjual sahamnya sebesar 8,72 persen kepada publik dan mempertahankan kepemilikan mayoritas sebesar 65 persen dan selebihnya dimiliki masyarakat dengan jumlah rendah lebih dari 5 persen masing-masing.

Page 57: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

XIV  

7. PT. Resource Alam Indonesia Tbk. PT Resource Alam Indonesia Tbk (dahulu PT Kurnia Kapuas Utama Tbk) / KKGI didirikan tanggal 8 Juli 1981 dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983. Kantor pusat KKGI berdomisili di Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta. KKGI berdomisili di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan lokasi pabrik di Pontianak, Kalimantan Barat dan Palembang, Sumatera Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KKGI adalah menjalankan usaha di bidang pertambangan batubara dan industri High Pressure Laminate. Pada tanggal 18 Mei 1991, KKGI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.500.000 dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 5.700 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 1 Juli 1991.

8. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Sejarah penambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak tahun 1919 oleh Kolonial Belanda. Metode yang digunakan saat itu adalah penambangan terbuka (open pit mining) dengan wilayah operasi pertama di Tambang Air Laya. Sejak tahun 1923 mulai beroperasi menggunakan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga tahun 1940. Sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada tahun 1938. Seiring dengan berakhirnya kekuasaan Kolonial Belanda di Indonesia, para buruh tambang kemudian berjuang untuk menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada tahun 1950, Pemerintah RI kemudian menyetujui pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA). Pada tanggal 2 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada tahun 1990 Pemerintah memutuskan Perum Tambang Batubara bergabung dengan Perseroan. Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada tahun 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara. Pada tanggal 23 Desember 2002, Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.

Page 58: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

XV  

9. PT. Timah (Persero) Tbk. PT Timah (Persero) Tbk adalah perusahaan pertambangan terintegrasi milik negara yang sahamnya telah tercatat baik di bursa efek nasional maupun internasional. Perusahaan dan anak-anak perusahaannya berusaha di bidang penambangan, industri, perdagangan, transportasi, dan jasa-jasa terkait lainnya. Kegiatan utama perusahaan ialah bertindak selaku perusahaan induk investasi dan menyediakan jasa-jasa pemasaran bagi seluruh anak perusahaannya. Perusahaan menguasai hak penambangan timah seluas 522.460 hektar dengan 114 konsesi tambang. Logam timah termasuk pruduk-produk sampingnya dijual baik ke pasar domestik maupun pasar mancanegara langsung oleh Bagian Pemasaran di Kantor Pusat Pangkalpinang, Bangka serta Kantor Penjualan di London. Selain itu, Perusahaan juga melakukan penambangan batubara dan kegiatan-kegiatan eksplorasi aspal dan nikel. Kegiatan pemasaran meliputi penjualan dan pendistribusian timah batangan. Sekitar 95 persen dari keseluruhan timah batangan adalah untuk memenuhi pasar mancanegara sedangkan 5 persen sisanya diperuntukkan bagi pasar dalam negeri. Tujuan ekspor di kawasan Asia-Pasifik adalah Jepang, Korea, Taiwan, China, dan Singapura; Eropa: Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol, dan Italia; dan juga Amerika dan Kanada. Pengiriman timah batangan ekspor dilakukan melalui pelabuhan Singapura sedangkan pengiriman dalam negeri dilakukan secara langsung melalui gudang Jakarta. Pembeli timah dapat digolongkan sebagai pemakai akhir seperti pabrik atau industri solder dan industri plat timah serta pedagang besar (trader). Produk logam timah batangan memiliki kualitas yang diterima oleh pasar internasional dan terdaftar di Bursa Logam London (LME). Masing-masing jenis produk dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis certificate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh London Metal Exchange (LME) sehingga dapat diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam.

Page 59: PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN ...digilib.uin-suka.ac.id/11394/1/BAB I, V, DAFTAR PUTAKA.pdfPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN

  

XVI  

Lampiran V

CURRICULUM VITAE (CV)

A. Identitas diri

Nama : Anjar Wijaya Pratama Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, tanggal lahir : Majalengka, 31 Juli 1990 Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat : Perum Purwomartani Baru Blok KH 27,

Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman

Telepon : 087738166598 E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang Pendidikan Alamat Tahun

SD Negeri Purwomartani Purwomartani, Kalasan, Sleman 1996-2002

SMP Negeri 1 Kalasan Glondong,Tirtomartani, Kalasan, Sleman 2002-2005

SMA Negeri 1 Depok Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman 2005-2008

S1 Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 2008-2013

Yogyakarta, 30 September 2013 Penyusun Anjar Wijaya Pratama NIM. 08390072