PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP...

58
PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP TERJADINYA STRES PADA MAHASISWA PSPD 2011 FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Faizal Rachmadi 1111103000020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

Transcript of PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP...

Page 1: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR

TERHADAP TERJADINYA STRES PADA MAHASISWA

PSPD 2011 FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Faizal Rachmadi

1111103000020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 2: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

ii

Page 3: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

iii

Page 4: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

iv

Page 5: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat,

dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Pengaruh

Tingkat Intensitas Belajar Terhadap Terjadinya Stres pada Mahasiswa PSPD 2011

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

sangatlah sulit untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, dalam

kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya

dan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M. K. Tadjudin, SpAnd, dr. M. Djauhari

Widjajakusumah, dan DR. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, selaku Dekan

dan pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter.

3. dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed dan Alfiah, M.Ag selaku dosen

pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan penelitian ini.

4. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab riset PSPD 2011,

yang telah membuat kami selalu bersemangat dan menjadikan skripsi

merupakan hal yang menyenangkan.

5. Kedua orang tua Penulis, Tarmizi, S.IP, MM dan Pauzia H Abdul Somad,

Kakak Penulis, Mizia Elliza, S.Pd, Adik Penulis, Muhammad Rizki,

Kakek Penulis, Abdul Hamid Bin Maderi dan Malikun Bin Mat Ahir,

serta Keluarga Besar Penulis yang ada di Desa Rimba Alai dan Pelajau

Page 6: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

vi

Ilir, Kecamatan Banyuasin III, Provinsi Sumatera Selatan, yang selalu

mencurahkan kasih sayangnya, mendukung dalam suka dan duka, dan

selalu mendoakan penulis.

6. Keluarga di Man Pangkalan Balai yang telah memberikan do’a dan

dukungannya kepada penulis.

7. Teman-teman satu kelompok penelitian, Rhandy Septianto dan Leily

Badrya. Terimakasih untuk perjuangan bersama-sama dalam setiap

langkah, dari mulai penyusunan ide sampai sidang, kita selalu saling bantu

membantu dan mengingatkan sampai penelitian ini selesai dan sukses.

8. Semua responden yang bersedia mengikuti penelitian ini yaitu PSPD

2011. Semoga segala amal baik kalian dibalas Allah dengan balasan

berkalikali lipat kebaikan.

9. Teman-teman Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2011, dan

semua pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya

harapkan demi kesempurnaan penelitian ini.

Akhir kata Wallahul muwaffiq ila aqwamit thoriq

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

“...Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat...(Q.S. Al Mujadilah:11)”

Penyusun

Page 7: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

vii

Motto

....

11. …’’Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan (nasib) suatu

kaum (seseorang) kecuali mereka

(mau berusaha) merubah keadaan yang ada pada (diri) mereka

sendiri” (QS. Ar-Ra'ad: 11).

… …

286. “Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai

dengan kesanggupannya"… (QS. Al-Baqarah: 286).

6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-

Insyirah: 6)

….. ........

11“...Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman

diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa

derajat...(Q.S. Al Mujadilah:11)”

Page 8: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

viii

ABSTRAK

Faizal Rachmadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengaruh Tingkat Intensitas

Belajar Terhadap Terjadinya Stress pada Mahasiswa PSPD 2011 FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Latar Belakang: Stres adalah respon tubuh non spesifik terhadap stimulus yang

mengganggu. Faktor yang memicu terjadinya stres yaitu intensitas belajar. Intensitas

belajar adalah jumlah belajar yang dilakukan mahasiswa dalam tingkat waktu tertentu

untuk mendapatkan pengalaman secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh tingkat intensitas belajar terhadap terjadinya stres pada

mahasiswa PSPD 2011. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis

observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak

94 responden. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 14 responden dengan tingkat

intensitas belajar tinggi 100% mengalami stres ringan, 59 responden dengan tingkat

intensitas belajar sedang 98,3% mengalami stres ringan dan 1,7% mengalami stres

sedang, serta 21 responden dengan tingkat intensitas belajar tinggi 100% mengalami

stres ringan. Analisa data menggunakan uji chi square, didapatkan nilai p sebesar

0,741, menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat intensitas belajar

terhadap terjadinya stres pada mahasiswa PSPD 2011.

Kata Kunci: Intensitas Belajar, Stres

ABSTRACT

Faizal Rachmadi. Medical Education Programme. The Effect of Learning Intensity on

Psychological Stress of Syarif Hidayatullah Jakarta State Islamic University Medical

Study Programme Students Class 2011.

Background: Stress is a nonspecific response of the body to stimuli perceived as

challenging. Learning intensity is one of the factors related to cause stress. Learning

intensity is defined as the amount studying in a given period of time. This study is

conducted to determine the effect of learning intensity on psychological stress of

medical students. Methods: The method used in this study is observational analysis

with cross sectional approach. All 94 students of class 2011 were involved in this

study. Result: The results were 14 students with low level of learning intensity 100%

had mild stress, 59 students with medium level of learning intensity 98,3% had mild

stress and 1,7% had medium stress, 21 students with high level of learning intensity

100% had mild stress. Using chi square analysis, the p value acquired from this study

is 0,741, indicating no significant effect of learning intensity on psychological stress

of medical students.

Keywords: Learning Intensity, Stress

Page 9: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

MOTTO ...................................................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

1.4. Hipotesis ......................................................................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 6

2.1. Landasan Teori ................................................................................................ 6

2.1.1. Intensitas Belajar ................................................................................... 6

2.1.2. Pengertian Stres .................................................................................. 12

2.1.3. Etiologi Stres ....................................................................................... 13

2.1.4. Patogensis dan Patofisiologi ............................................................... 15

2.1.5. Bentuk, Gejala Klinis, dan Tingkat Stres............................................ 16

2.1.6. Pengaruh Intensitas Belajar Terhadap Terjadinya Stres ..................... 19

2.1.7. Koping Stres ........................................................................................ 20

2.2. Kerangka Teori ............................................................................................. 22

2.3. Kerangka Konsep .......................................................................................... 23

Page 10: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

x

2.4. Definisi operasional ...................................................................................... 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 25

3.1. Desain Penelitian .......................................................................................... 25

3.2. Lokasi dan waktu penelitian ......................................................................... 25

3.3. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 25

3.4. Kriteria Sampel ............................................................................................. 26

3.5. Cara Kerja Penelitian .................................................................................... 27

3.6. Variabel yang Diteliti .................................................................................... 27

3.7. Managemen Data .......................................................................................... 27

3.7.1 Pengolahan Data .................................................................................. 27

3.7.2 Analisa Data ......................................................................................... 28

BAB 4 Hasil dan Pembahasan ................................................................................... 29

4.1 Persiapan Penelitian ....................................................................................... 29

4.1.1 Pelaksana Uji Coba Instumen .............................................................. 29

4.1.2 Hasil Uji Validasi dan Reliabilitas ....................................................... 29

4.2 Hasil Penelitian .............................................................................................. 30

4.2.1 Analisis Univariat ................................................................................ 30

4.2.1.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Intensitas Belajar ...... 30

4.2.1.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Stres .......................... 31

4.2.2. Analisis Bivariat .................................................................................. 33

4.3 Keterbatasan penelitian .................................................................................. 34

BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 35

5.1 Simpulan ........................................................................................................ 35

5.2 Saran .............................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 36

Lampiran Kuesioner Penelitian ................................................................................... 39

Page 11: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.4 Definisi Operasional ................................................................................... 24

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Intensitas Belajar ........................ 30

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Stres ............................................ 31

Tabel 4.3 Analisis Bivariat .......................................................................................... 33

Page 12: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Distribusi Tingkat Intensitas Belajar Mahasiswa ................................... 31

Diagram 4.2 Distribusi Tingkat Stres Mahasiswa....................................................... 32

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Respon Tubuh Terhadap Stres ............................................. 16

Page 13: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

1

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan atau

keterampilan. Belajar juga dapat disebut proses perubahan dalam perilaku

yang terjadi akibat dari pengalaman. Proses belajar tersebut melibatkan unsur

jiwa ataupun raga. Kedua unsur tersebut harus seimbang agar dapat terjadi

unsur perubahan. Perubahan yang dimaksud tidak hanya dari perubahan fisik

saja, tetapi melainkan perubahan jiwa dengan masuknya kesan-kesan baru ke

dalam kehidupan. Perubahan tersebut yang nantinya akan merupakan hasil

bagian bentuk dari proses belajar. Perubahan dari proses belajar dapat

mempengaruhi tingkah laku seseorang.1,2

Intensitas belajar merupakan frekuensi atau jumlah belajar yang

dilakukan mahasiswa dalam tingkat waktu tertentu untuk memperoleh

pengalaman secara maksimal. Tingkat intensitas belajar yang di maksud

adalah tingkat seberapa sering usaha yang dapat dilakukan mahasiswa

kedokteran untuk menghasilkan perubahan-perubahan baik dalam bentuk

pengetahuan, pemahaman, keterampilan nilai dan sikap.3,4,5

Mahasiswa kedokteran adalah mahasiswa yang menempuh pendidikan

di perguruan tinggi dalam kurun waktu lima setengah tahun sampai enam

tahun, terdiri dari tiga tahun program studi pendidikan sarjana kedokteran

yaitu semester satu sampai semester enam, dan dua setengah tahun program

studi profesi dokter yaitu semester tujuh sampai semester sebelas. Mahasiswa

yang mengambil program studi pendidikan dokter akan menempuh metode

pembelajaran yaitu dengan menggunakan sistem KBK (Kurikulum Berbasis

Kompetensi) seperti PBL (Problem Based Learning) yaitu strategi

pembelajaran yang menitikberatkan pada mahasiswa..6,7

Banyak dari mahasiswa kedokteran mengeluh kurangnya istirahat

kerena menghabiskan waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas

Page 14: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

2

kuliah. Selain menempuh mata kuliah yang dianggap cukup sulit dan

membutuhkan konsentrasi tinggi. Oleh karena itu, Banyak hal yang dapat

menyebabkan terjadinya stres pada mahasiswa kedokteran seperti tuntutan

untuk belajar yang lebih giat, kuliah yang padat, diskusi kelompok,

keterampilan klinik dasar, yudisium, SPP yang relatif mahal, dan dituntut

aktif dalam berorganisasi.6

Banyak hal yang dapat menyebabkan stres pada mahasiswa

kedokteran. Stres mengandung arti sebagai reaksi respon nonspesifik dari

tubuh terhadap setiap faktor yang mengalahkan, atau mengancam untuk

mengalahkan kemampuan kompensasi tubuh dalam mempertahankan

homeostasis. Stres dapat disebut juga respon tubuh tidak spesifik terhadap

kebutuhan tubuh yang mengganggu. Stres adalah suatu fenomena yang

biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak bisa di hindari serta

akan dialami oleh setiap orang. 1,8

Adapun faktor yang dapat memicu terjadinya stres diantaranya adalah

intensitas belajar yang meliputi dari kebiasaan belajar individu, proses

pembelajaran, lingkungan belajar yang baru, hubungan dengan dosen, dan

hubungan dengan teman dalam satu angkatan. Namun, tidak semua orang

mampu melakukan adaptasi dan mengatasi penyebab dari stres (stresor)

tersebut, sehingga dapat menimbulkan dampak keluhan berupa stres, cemas,

dan depresi. 1,9

Stres pada mahasiswa kedokteran telah banyak dilakukan penelitian.

Di Amerika Utara, penelitian ini dilakukan terhadap 100 mahasiswa. Dari 100

mahasiswa tersebut menunjukkan bahwa prevalensi tingkat stres pada

mahasiswa kedokteran adalah 38%. Di Asia, seperti Pakistan yang

menunjukan 30,84% mengalami stres dengan melibatkan 161 mahasiswa

kedokteran. Di Thailand, menunjukan 61,40% mengalami stres dengan

melibatkan 686 mahasiswa kedokteran, serta di Malaysia dari 396 mahasiswa

menunjukan bahwa prevalensi stres mahasiswa kedokteran adalah 41,9%

.8,10,11

Page 15: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

3

Penelitan tentang stres pada mahasiswa kedokteran juga dilakukan di

Arab Saudi yang mencapai 57% mahasiswa mengalami stres dengan

melibatkan 494 mahasiswa. Dari 57% tersebut di antaranya 21,5%

mangalami stres ringan, 15,8% mengalami stres sedang dan 19,6%

mengalami stres berat. Dampak stres terutama dirasakan oleh mahasiswa

tahun pertama, kedua, dan ketiga. Stres pada mahasiswa kedokteran dapat

menyebabkan terjadinya penurunan prestasi akademik, konsentrasi belajar,

dan daya ingat.8,11

Penelitian yang sama juga dilakukan di Iran tentang stres pada

mahasiswa kedokteran yang menunjukkan 61,47% mengalami stres, dimana

26,22% mengalami stres ringan, 20,5% mengalami stres sedang dan 14,75%

mahasiswa kedokteran mengalami stres berat. Perbedaan dari tingkat stres

tersebut disebabkan oleh faktor penyebab stres misalnya tuntutan dari pihak

pemerintah/universitas, kenyamanan ruang kuliah, frekuensi ujian yang dapat

terjadinya peningkatan dari aktivitas belajar, dan hiburan.12,13

Cara untuk mengatasi atau mengendalikan stres (Coping Stress),

beberapa penelitian menggunakan tingkat religiusitas individu. Artinya bahwa

dengan tingkat religiusitas dapat mempertinggi kemampuan individu dalam

mengatasi ketegangan-ketegangan (ability to cope) akibat permasalahan yang

dihadapi individu, selain itu individu yang mempunyai tingkat religiusitas

tinggi memiliki pedoman dan daya tahan lebih baik dalam memanajemeni

stres yang dihadapi. Pada penelitian lain juga menyatakan bahwa cara untuk

menurunkan tingkat stres dengan menerima realitas, berbicara dengan

seseorang yang dapat melakukan sesuatu atau memberi solusi dan meminta

bantuan Allah SWT.14,15

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa intensitas belajar

merupakan kuat lemahnya belajar untuk dapat memperoleh pengalaman

maupun perubahan-perubahan yang bersifat konstan, sementara stres

merupakan kondisi yang umumnya dialami oleh mahasiswa fakultas

kedokteran. Oleh karena itu, muncul ketertarikan penulis untuk meneliti

Page 16: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

4

pengaruh tingkat intensitas belajar terhadap terjadinya stres pada mahasiswa

PSPD angkatan 2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh tingkat intensitas belajar pada mahasiswa PSPD

angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap terjadinya stres?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh tingkat intensitas belajar terhadap

terjadinya stres pada mahasiswa PSPD angkatan 2011 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui intensitas belajar pada mahasiswa PSPD

angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk mengetahui sumber penyebab terjadinya stres pada

mahasiswa PSPD angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk mengetahui kejadian stres akibat intensitas belajar pada

mahasiswa PSPD angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.4 Hipotesis

Terdapat pengaruh antara tingkat intensitas belajar dengan stres pada

mahasiswa PSPD 2011.

Page 17: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

5

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Memberikan wawasan, pengalaman, dan keterampilan pada

peneliti.

Menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh intensitas

belajar terhadap terjadinya stres pada mahasiswa kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.5.2 Bagi Institusi

Memberikan tambahan pengetahuan tentang penelitian ini ke

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Menjadi sumber referensi bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian yang lebih lanjut.

1.5.3 Bagi Subyek

Memberikan informasi tentang pengaruh intensitas belajar

terhadap terjadinya stres pada mahasiswa kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terutama pada mahasiswa PSPD 2011.

Memberikan informasi tentang intensitas belajar yang tidak sesuai

sehingga menimbulkan stres pada mahasiswa kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 18: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

6

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Intensitas Belajar

Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan, pengalaman dan sikap. Pengalaman dari proses belajar

yang didapat menyebabkan terjadi perubahan didalam individu. Faktor

yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal dan eksternal.

Faktor internal misalnya fisik dan psikis, sedangkan faktor eksternal

lingkungan sekolah dan keluarga. Faktor psikis terdapat dua yaitu

kognitif dan kognatif. Contoh kognitif antara lain bakat, kerampilan

dan lain-lain. Kognatif adalah keyakinan dan perilaku untuk

mengubah sikap contohnya motivasi dan intensitas belajar.2,3,4,5

Intensitas menurut Bahasa latin yaitu intentio yang artinya niat,

derajat kekuatan tertinggi, kekuatan terbesar, meregang sampai batas

jauh. Intensitas dapat diartikan suatu dorongan, perbuatan, dan

kebiasaan untuk mengambarkan perbedaan dari proses perbuatan.

Sedangkan belajar, Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, adalah

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah

laku, atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Secara harfiah, intensitas belajar mengandung arti kuat

lemahnya belajar. Intensitas belajar mengacu pada banyaknya kegiatan

belajar yang dilakukan mahasiswa dengan cara belajar yang intensif.

Intensitas belajar adalah frekuensi belajar individu yang dilakukan

mahasiswa selama kurun waktu tertentu untuk memperoleh

pengalaman/perubahan secara maksimal.5

Page 19: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

7

Mahasiswa yang memiliki intensitas belajar yang tinggi akan

cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik, namun mahasiswa

yang memiliki intensitas belajar yang kurang, maka akan cenderung

mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.5,16

Faktor yang dapat meningkatkan intensitas belajar adalah

motivasi belajar. Motivasi adalah suatu keadaan mendorongnya untuk

berbuat sesuatu. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang

dapat mendorong mahasiswa agar dapat belajar dengan baik dan

mempunyai motif untuk dapat memusatkan perhatian, merencanakan

dan melaksanakan kegiatan yang dapat menunjang belajarnya.

Motivasi belajar berasal dari faktor psikis yang bersifat non-

intelektual. Motivasi belajar memiliki peran yang sangat khas adalah

dalam hal perubahan semangat/gairah, senang dan bersemangat dalam

belajar.3,4,5

Tingkat intensitas belajar digolongkan menjadi tingkat

intensitas belajar tinggi, sedang, dan ringan:

1. Tingkat intensitas belajar tinggi

Intensitas belajar tinggi merupakan intensitas yang berasal dari

motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar tinggi antara lain

mahasiswa berorientasi pada keberhasilan dan memiliki rasa

percaya diri dalam menghadapi tugas yang harus diselesaikan,

bersikap mengarah pada tujuan dan berorientasi pada masa depan.

Selain itu mahasiswa menyukai tugas-tugas perkuliahan yang cukup

sulit, lebih suka bekerja sama dengan orang yang lebih pandai

meskipun orang tersebut kurang menyenangkan bagi dirinya serta

tidak suka membuang-buang waktu.5

Page 20: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

8

2. Tingkat intensitas belajar sedang

Tingkat intensitas belajar sedang umumnya memiliki tingkat

motivasi belajar lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang

memiliki tingkat motivasi rendah. Biasanya memiliki rasa kurang

percaya diri dalam menghadapi tugas dan cukup mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan tugas perkuliahan.5

3. Tingkat intensitas belajar rendah

Tingkat intensitas belajar rendah memiliki ciri-ciri antara lain

waktu belajar yang sedikit, tidak memiliki tujuan belajar, tidak

bergairah untuk menghadapi kesulitan dalam belajar, memiliki usaha

yang sedikit dalam belajar, tidak memiliki cita-cita yang jelas sehingga

hasil belajar tidak memuaskan, dan tidak menyukai kegiatan belajar.

Intensitas belajar mahasiswa menurut Gie 1983 yang dikutip

Siti Sholikhah tahun 2012, bahwa intensitas belajar meliputi:

a. Persiapan untuk mengikuti perkuliahan.

b. Kebiasaan belajar untuk menghadapi ujian.

c. Rata-rata waktu yang digunakan untuk belajar setiap hari.5

a. Persiapan untuk mengikuti perkuliahan

Dalam mengikuti pelajaran, mahasiswa seharusnya melakukan

persiapan untuk mengikuti pelajaran yaitu dengan mempelajari materi

yang akan dibahas dan mempelajari kembali materi sebelumnya, harus

bersikap aktif selama kegiatan belajar berlangsung serta mentargetkan

hasil belajar setelah proses kegiatan belajar selesai.5,16,17,18

1. Persiapan

Belajar akan lebih berhasil apabila sebelumnya sudah ada kesiapan

untuk belajar. Dengan adanya persiapan mahasiswa akan mudah

Page 21: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

9

menerima penjelasan dari dosen. Kegiatan persiapan yang harus

dilakukan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran, yaitu:

a. Mempelajari bahan pelajaran sebelumnya

Bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelum memulai

perkuliahan merupakan cara untuk dapat memahami bahan-bahan

pelajaran yang diajarkan oleh dosen. Oleh karena itu, dengan

mempelajari bagian materi pelajaran mka mahasiswa akan lebih

mudah untuk memahami bahan pelajaran yang akan diajarkan.5,15,18

b. Merumuskan pertanyaan tentang bagian bahan .pelajaran yang

belum dipahami.

Selama mempelajari bahan-bahan pelajaran yang akan dibahas di

kelas, tentunya terdapat bagian-bagian tertentu yang belum dipahami.

Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya memberikan pertanyaan

mengenai materi yang belum jelas. Dengan bertanya kepada dosen,

mahasiswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.5,16,17,18

2. Aktivitas selama mengikuti pelajaran

Yang perlu diperhatikan saat mengikuti pelajaran adalah:

a. Kehadiran

Hadir dalam kegiatan belajar di kampus mahasiswa tidak akan

tertinggal dalam belajar. Tindakan dalam meninggalkan kelas saat

pelajaran berlangsung adalah suatu tindakan yang kerugian.

Bahan-bahan pelajaran yang semestinya dikuasai tidak berhasil

dikuasai karena tidak hadir dalam mengikuti kegiatan belajar di

kelas, semakin sering tidak hadir maka akan semakin banyak

materi pelajaran yang kurang dikuasai, sebaliknya semakin sering

hadir maka akan semakin banyak materi pelajaran akan dapat

dikuasi.5,18

Page 22: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

10

b. Konsentrasi

Mengikuti pelajaran seharusnya untuk selalu berkonsentrasi

pada pelajaran karena dapat membantu dalam memahami materi

yang diajarkan oleh dosen. Kegiatan yang mengganggu

konsentrasi belajar harus dihindari.5,18

c. Catatan Pelajaran

Membuat Catatan pelajaran penting untuk seorang pelajar,

karena daya ingatan manusia relatif terbatas. Adanya catatan

membantu mengingatkan dalam belajar. Materi pelajaran yang

kurang penguasaan sebaiknya untuk dicatat sehingga dapat

membantu agar tidak mudah terlupakan. Oleh karena itu, saat

mengikuti kegiatan seharusnya membuat catatan belajar yang

dicatat dengan rapi.5,18

d. Partisipasi dalam Kegiatan Belajar

Partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat diwujudkan

dengan berusaha menjawab atau memikirkan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan oleh dosen atau mahasiswa lain. Bentuk

lain partisipasi adalah dengan mengajukan pertanyaan mengenai

bagian-bagian bahan yang dipahami dengan baik. Dengan

demikian, penguasaan terhadap bahan pelajaran dapat dilakukan

dengan baik.5

b. Kebiasaan belajar dalam mengikuti ujian.

Kebiasaan belajar individu harus selalu di evaluasi apakah

kebiasaan belajarnya sesuai dengan tujuan belajar. Bila tidak tercapai,

maka individu harus mengubah cara belajar. Kebiasaan belajar yang

benar menuntun mahasiswa untuk bisa mendapatkan hasil yang baik.

Page 23: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

11

Untuk mendapatkan hasil terbaik, modal utama adalah penguasaan

materi pelajaran dan persiapan ulangan.5

Kebiasaan belajar sendiri atau yang paling sering disebut belajar

mandiri. Belajar mandiri dapat menggunakan dari berbagai sumber

dan media belajar seperti Guru atau dosen, tutor, kawan, pakar, dan

siapapun yang memiliki informasi dan keterampilan yang

diperlakukan pembelajaran dapat menjadi sumber belajar. Paket–paket

belajar yang berisi self instruksional materials, buku teks, hingga

teknologi informasi lanjut, dapat digunakan sebagai media belajar

dalam belajar mandiri. Ketersediaan sumber dan media belajar turut

menentukan kekuatan motivasi dalam belajar. Apabila sumber dan

bahan belajar tersedia dalam jumlah dan kualitas yang cukup didalam

menunjang kegiatan belajar.5

Persiapan Menghadapi ujian, Ahmadi. A & Widodo

mengemukakan bahwa persiapan dalam menghadapi ujian dapat

dibedakan menjadi dua fase, yaitu persiapan jangka panjang dan

persiapan jangka pendek. Persiapan jangka panjang adalah persiapan

yang dilakukan sejak awal lama. Persiapan ini diwujudkan dengan

melakukan kegiatan belajar secara rutin, bahan-bahan pelajaran

dipelajari secara terus-menerus dan bertahap. Sehingga, penguasaan

bahan pelajaran secara baik akan lebih dapat tercapai.5

Persiapan jangka pendek dilakukan secara intensif pada saat

menjelang ulangan berlangsung. Fase ini lamanya bergantung pada

seberapa banyak bahan-bahan pelajaran. Semakin banyak bahan

pelajaran, maka semakin banyak waktu yang harus diperlukan untuk

mempelajarinya.5,16,17

Pada saat mengikuti ujian yang harus dilakukan adalah:

Menenangkan diri.

Page 24: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

12

Memahami petunjuk soal.

Mulai mengerjakan soal dari yang mudah.

Meneliti kembali pekerjaan terhadap apa yang sudah

dikerjakan.

Setelah Ulangan Selesai, yang harus dilakukan adalah

memeriksa kembali jawaban, dicari kembali jawaban yang benar.5

c. Rata-rata waktu yang digunakan untuk belajar setiap hari.

Kegiatan belajar dilaksanakan di setiap waktu yang dikehendaki.

Masing-masing mahasiswa, memiliki waktu sendiri-sendiri untuk

belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu yang dimiliki.5,

Banyaknya informasi yang diproses harus diproses dalam ingatan

manusia pada saat tertentu hanya terbatas, sehingga harus perlu

kesiapan mental demi terwujudnya tujuan belajar yang dharapkan.

Oleh karena itu, seharusnya perlu dibuat waktu belajar.

Dengan waktu belajar yang sudah ditetapkan, maka kita dapat

membagi waktu antara mengerjakan tugas, mempelajari materi atau

mengerjakan kegiatan lain sehingga waktu yang tersedia dapat

bermanfaat sebaik mungkin.

Evaluasi harus dilakuakanan oleh

pembelajar sendiri. Dengan membandingkan antara tujuan belajar dan

hasil yang dicapainya, pembelajar akan mengetahui sejauh mana

keberhasilannya.5

2.1.2 Pengertian Stres

Stres adalah kejadian yang penting serta tidak dapat di hindari

dalam kehidupan sehari-hari. Menurut WHO 2003, stres adalah

reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan

mental/beban kehidupan). Stres adalah suatu kondisi yang bersifat

internal, disebabkan oleh fisik, lingkungan, dan situasi sosial untuk

Page 25: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

13

berpotensi merusak pribadi individu. Stres adalah keadaan psikologis

yang terjadi ketika individu tidak cukup mampu untuk menghadapi

tuntunan dan situasi.9,12,19

2.1.3 Etiologi Stres

Penyebab stres adalah stresor. Macam-macam stresor antara lain

fisik, psikologik, keluarga, sosial, spiritual, masalah keuangan, dan

stresor akademik.20,21

1. Stresor Fisik

Stresor fisik terbagi menjadi stresor fisik internal dan eksternal.

Stresor fisik internal yaitu berasal dari dalam tubuh individu misalnya

sakit kepala, masalah perut, dan sebagainya, sedangkan stresor fisik

eksternal termasuk panas, dingin, suara, polusi, radiasi, makanan, zat

kimia, trauma, pembedahan, dan latihan fisik yang terpaksa.20,21

2. Stresor psikologik

Stresor psikologik muncul dari tekanan waktu dan harapan yang

tidak realistis pada individu sehingga menyebabkan tekanan dari

dalam diri individu biasanya yang bersifat negatif seperti ketakutan,

frustasi, kecemasan (anxiety), rasa bersalah, kuatir berlebihan, marah,

benci, cemburu, rasa kasihan pada diri sendiri, serta rasa rendah

diri.20,21

3. Stresor keluarga

Stresor keluarga muncul dari masalah hubungan dengan orang

tua, pasangan, dan anak-anak misalnya waktu, uang, dan

membutuhkan perhatian dari keluarga. Mahasiswa kedokteran

menghadapi tuntutan dari keluarga dan pendidikan yang memerlukan

waktu cukup lama.20,21

Page 26: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

14

4. Stresor sosial

Stresor sosial muncul akibat tekanan dari luar yang disebabkan

oleh interaksi individu dengan lingkungannya seperti sekolah,

pekerjaan, dan masyarakat. Banyak stresor sosial yang bersifat

traumatic yang tidak dapat dihindari, seperti kehilangan orang yang di

cintai, kehilangan pekerjaan, perceraian, masalah keuangan, pindah

rumah dan sebagainya.20,21

5. Stresor spiritual

Stresor spiritual muncul saat nilai dasar spiritual/keyakinan

mengalami keterbatasan akibat hambatan dari waktu pertumbuhan

spiritual tersebut. Mengabaikan kebutuhan spiritual memberikan

kontribusi ke tingkat stres yang lebih tinggi dan menyebabkan

penurunan nilai spiritual.20,21

6. Stresor masalah keuangan

Stresor masalah keuangan biasanya sering terjadi pada mahasiswa

kedokteran. Sebagian besar mahasiswa untuk bertahan kuliah dengan

membawa beban pinjaman uang dan sering tidak mempunyai waktu

untuk mendapatkan pekejaan sehingga tidak menghasilkan uang.21

7. Stresor akademik

Stresor akademik muncul saat berlangsung di kampus. Dua tahun

pertama, mahasiswa menghadapi persaingan dan takut gagal. Sebagai

mahasiswa kedokteran, stres muncul ketika terjadi kematian pasien,

infeksi atau takut membahayakan tubuh, ketidaknyamanan dalam

membahas isu-isu seksual.21

Page 27: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

15

2.1.4 Patogenesis dan Patofisiologi Stres

Secara fisiologi, respon tubuh saat mengalami stres, akan

mengaktivasi hipotalamus, selanjutnya akan mengendalikan sistem

neuroendokrin yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal. Saraf

simpatis berespons terhadap impuls saraf dari hipotalamus yaitu

dengan mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di

bawah pengendaliannya, sebagai contoh akan meningkatkan kecepatan

denyut jantung (takikardi) dan mendilatasi pupil. Saraf simpatis

memberi sinyal ke medula adrenal untuk melepaskan epinefrin dan

norepinefrin ke aliran darah. Jika tubuh tidak mampu melakukan

penyesuaian diri dengan perubahan, maka akan terjadi gangguan

keseimbangan.20,22

Sistem korteks adrenal menjadi aktivasi jika hipotalamus

mensekresikan CRF (corticotropin-releasing factor) yaitu zat kimia

yang bekerja pada kelenjar hipofisis, terletak di bawah hipotalamus.

Kelenjar hipofisis ini selanjutnya akan mensekresikan hormon ACTH

(adrenocorticotropic hormone), lalu dibawa melalui aliran darah ke

korteks adrenal. kemudian, akan menstimulasi pelepasan berbagai

kelompok hormon antara lain kortisol berfungsi untuk meregulasi

kadar gula darah.20,22

ACTH (adrenocorticotropic hormone) memberi sinyal ke

kelenjar endokrin lain untuk mengeluarkan sekitar 30 hormon. Efek

kombinasi dari berbagai hormon stres yang dibawa melalui aliran

darah dan ditambah aktivitas cabang saraf simpatik dari sistem saraf

otonom berperan dalam respons fight or flight (respon untuk melawan

atau kabur).20,22

Page 28: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

16

Gambar 2.1. Mekanisme respon tubuh terhadap stres.

http://appraisalassociatesta.com/stress-health-and-disease-the

phsyiology-and-phatophysiology-of-stress-response/

2.1.5 Bentuk, Gejala Klinis dan Tingkat Stres

Bentuk-bentuk stres:

Stres terbagi dua bentuk yaitu distress dan eustress.

1. Distress (stres negatif) yaitu stres individu yang tidak mampu

mengatasi keadaan emosinya sehingga akan mudah terserang distress.

Distress memiliki arti rusak dan merugikan. Ciri-ciri individu yang

mengalami distress adalah mudah marah, sulit berkonsentrasi, cepat

tersinggung, bingung, pelupa, pemurung, penurunan akademik, dan

kesulitan mengambil keputusan.6,20

2. Eustress (stres positif) yaitu stres baik atau stres yang tidak

mengganggu individu dan memberikan perasaan senang dan

bersemangat. Eustress adalah respon terhadap stres yang bersifat

positif, sehat, dan konstruktif (membangun).6,20

Page 29: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

17

Gejala-gejala stres yaitu:

a. Gejala Emosional

Meliputi kecemasan, gelisah, mudah marah, frustasi, merasa harga

diri, dendam, percaya diri menurun, sensitif dan hiperaktif.

b. Gejala Fisikal

Meliputi tidur tidak teratur (insomnia), lelah, diare, sakit di bagian

terutama leher dan bahu.

c. Gejala Interpersonal

Meliputi kehilangan kepercayaan terhadap orang lain, mudah

mempersalahkan orang lain dan tidak peduli dengan orang lain.

d. Gejala Intelektual

Meliputi susah berkonsentrasi dan sulit atau lambat mengambil

keputusan.6,20

Tanda-tanda stres

Tanda-tanda stres, antara lain adalah:

Sakit kepala

Susah tidur

Kurang dapat berkonsentrasi

Temperamental atau mudah tersinggung

Sakit maag

Tidak ada kepuasan dalam hidup misalnya bekerja, belajar

ataupun bersosialisasi.23

Tingkat Stres

Tingkat stres yaitu hasil penilaian derajat stres yang dialami

individu. Tingkat stres merupakan salah satu faktor pembeda dalam

melakukan koping sebagai kegiatan kognitif. Tingkat stres

digolongkan menjadi stres ringan, stres sedang, dan stres berat.

Page 30: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

18

a. Stres ringan

Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara

teratur, umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya: lupa,

kebanyakan tidur, kemacetan, dikritik. Situasi seperti ini biasanya

berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam dan biasanya tidak

akan menimbulkan berbahaya.24

b. Stres sedang

Stres sedang umumnya lebih lama dari stres ringan. Biasanya

berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Situasi seperti ini

dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang.24

c. Stres berat

Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi beberapa

minggu sampai beberapa tahun. Stres yang berat biasanya lebih

cenderung mengalami gangguan, misalnya pusing, mengalami

ketegangan ketika bekerja, peningkatan tekanan darah, jantung

berdebar, nyeri leher dan bahu serta berkeringat dingin. Mahasiswa

yang mengalami stres berat biasanya seringkali membolos atau tidak

ikut aktif dalam mengikuti perkuliahan.24,25

Tahapan tingkat stres diukur dengan menggunakan Depression

Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). DASS merupakan skala subjektif

dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, cemas,

dan stres. DASS 42 adalah suatu alat ukur yang digunakan oleh

lovibon (1995) untuk menilai serta mengetahui tingkat depresi,

kecemasan, dan stres. Alat ukur ini merupakan alat ukur yang sudah

diterima secara internasional. DASS 42 bertujuan untuk mengenal

status emosional individu yang biasanya digambarkan sebagai stres.

20,22

Peneliti menggunakan alat ukur yaitu kuesioner DASS 42 yang

telah dimodifikasi oleh chomaria 2009, sriati 2008, yulianti 2004 dan

Page 31: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

19

http://digilib.unsri.ac.id 2009 dan kemudian dikategotikan menjadi 3

tingkatan stres yaitu: Stres ringan dengan skor <56% dari skor total,

Stres sedang dengan skor 56-75% dari skor total, dan Stres berat

dengan skor >75% dari skor total.22

2.1.6 Pengaruh Intensitas Belajar terhadap terjadinya Stres

Belajar adalah usaha untuk memperoleh ilmu atau kepandaian,

berlatih, dan berubah tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman.

Belajar juga diartikan yaitu suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, dan tingkah laku. Tuntutan

belajar yang tinggi dari universitas terutama yang mengambil jurusan

pendidikan dokter membuat mahasiswa untuk berusaha meningkatkan

proses belajarnya sehingga banyak ditemukan pada mahasiswa

kedokteran yang mengalami stres.26

Menurut Vincent cornelli, sebagaimana dikutip oleh grant

brecht bahwa Stres adalah gangguan pada fisik dan psikis yang

disebabkan oleh adanya perubahan dan tuntutan kehidupan, yang

dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam

lingkungan tersebut. Stres pada mahasiswa kedokteran adalah suatu

fenomena atau kejadian yang ditemui di seluruh fakultas kedokteran

diseluruh dunia.26

Penelitian di fakultas kedokteran Osaka Jepang, menyebutkan

bahwa stres yang dialami mahasiswa akan mempengaruhi prestasi

akademik karena terjadi gangguan pada aktivitas belajar. Dan

dikatakan pada penelitian di Thailand dan Malaysia, peran akademik

merupakan stresor yang potensial bagi mahasiswa kedokteran.26

Page 32: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

20

2.1.7 Koping Stres

Koping stres adalah keadaan stres yang mendorong usaha

individu untuk mengatasinya. Koping stres merupakan proses yang

terjadi di dalam diri individu saat mengalami stres. Dalam mengatasi

permasalahan, usaha seseorang tidak hanya terpusat pada pemecahan

masalah, tetapi juga pada pengurangan (usaha untuk mengurangi)

perasaan-perasaan tertekan akibat permasalahan yang dihadapi.

Koping stress menurut Lazarus adalah suatu upaya yang dilakukan

oleh individu ketika dihadapkan pada tuntutan-tuntutan baik secara

internal maupun eksternal yang ditujukan untuk mengatur suatu

kondisi stres dengan tujuan mengurangi distres.14,27

Bentuk-bentuk dari Koping stres:

a. Problem focus coping

Problem focus coping adalah usaha berupa perilaku individu untuk

mengatasi/mengurangi masalah, tekanan dan tuntutan. Koping yang

muncul terfokus pada masalah individu yang akan mengatasi stres

dengan mempelajari keterampilan yang baru. Strategi ini membawa

pengaruh pada individu yaitu usaha untuk melakukan perubahan atau

pertambahan pengetahuan individu tentang masalah yang dihadapinya

termasuk dampak-dampak dari masalah tersebut.27,28

b. Emotion focus coping

Emotion focus coping adalah bentuk coping yang untuk

mengontrol respon emosional terhadap situasi yang menekan. Tujuan

dari emotion focus coping adalah upaya untuk mencari dan

memperoleh rasa nyaman serta memperkecil tekanan yang dirasakan.

Emotion focus coping berusaha untuk mengurangi, meniadaka

Page 33: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

21

tekanan, untuk mengurangi beban pikiran individu, tetapi tidak pada

kesulitan yang sebenarnya.27,28

Emotion focus coping lebih dianjurkan pada individu usia antara

17-20 tahun karena mereka belum mencapai tahap perkembangan

yang matang untuk bisa mengontrol emosi. Emotion focus coping

merupakan respon yang mengendalikan penyebab stres yang

berhubungan dengan emosi dan usaha memelihara keseimbangan yang

efektif.27,28

Page 34: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

22

2.2 Kerangka Teori

Keterangan:

= Variabel Tidak Diteliti

= Variabel Diteliti

= Variabel Perancu

Stres sedang

Stres berat

Stress ringan

Coping stres

Waktu yang digunakan

untuk belajar

Persiapan Mengikuti

pelajaran

Kebiasaan

belajar

Stres

Problem Focus

Coping

Emotion Focus

Coping

Kognitif Kognatif

Intensitas belajar Motivasi belajar

Fisik Psikis

Faktor eksternal Faktor internal

Faktor yang

mempengaruhi belajar

Lingkungan

keluarga Lingkungan

sekolah

Page 35: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

23

2.3 Kerangka Konsep

Variabel bebas

Variabel Terikat

Tingkat stres

Stres ringan

Stres sedang

Stres berat

Rata-rata waktu yang di

gunakan untuk belajar

Kebiasaan belajar

untuk menghadapi

ujian

Persiapan untuk

mengikuti perkuliahan

Page 36: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

24

2.4 Definisi Operasional

Tabel 2.4 Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

Independen:

Intensitas

Belajar

Intensitas belajar

adalah jumlah atau

tingkat intens

mahasiswa dalam

belajar untuk

mendapatkan hasil

yang diharapkan.

Pengisian

kuesioner

Kuesioner

dengan

menggunakan

skala likert.

Intensitas

belajar

rendah

Intensitas

belajar

sedang

Intensitas

belajar

tinggi

Ordisnal

Dependen :

Stres pada

Mahasiswa

Tingkat dimana

mahasiswa harus

berespons dalam

mengatasi ancaman

yang di sebabkan

oleh perubahan,

yang di pengaruhi

oleh stressor yang

dihadapi.

Pengisian

Kuesioner

Kuesioner

tingkat stres

DASS 42 yang

telah

dimodifikasi

Stres

ringan

Stres

sedang

Stres berat

Ordinal

Page 37: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

25

25

Bab 3

Metode Penelitian

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik

observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional untuk

mengetahui pengaruh tingkat intensitas belajar terhadap terjadinya stres pada

PSPD 2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian cross sectional

disebut penelitian transversal karena variabel bebas sebagai faktor penyebab

dan variabel terikat sebagai efek yang hanya diobservasi satu kali dalam

waktu yang bersamaan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan dilaksanakan pada Februari-Agustus 2014.

3.3. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah subyek yang mempunyai karakteristik tertentu.

Pupulasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PSPD

2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.29,30

2. Sampel

Sampel adalah bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara

tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai

responden atau sampel. Dengan demikian peneliti mengambil sampel dari

seluruh mahasiswa PSPD 2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 94 mahasiswa. 29,30

Page 38: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

26

3.4. Kriteria Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua mahasiswa PSPD 2011 di

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kriteria Inklusi:

Kriteria inklusi adalah subyek yang memiliki kriteria untuk masuk ke

dalam penelitian. Pada penelitian ini, penulis menentukan kriteria dalam

penelitian sebagai berikut:

Subyek merupakan mahasiswa aktif di PSPD 2011 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Subyek bersedia menjadi responden penelitian.

Kriteria Eksklusi :

Kriteria eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi kriteria

inklusi harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab. Pada

penelitian ini, kriteria ekslusi sebagai berikut:

Subyek sebagai peneliti yang merupakan mahasiswa aktif di PSPD 2011

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Subyek tidak bersedia menjadi responden

Subyek mengalami sakit sehingga tidak dapat memahami kuesioner yang

diberikan.

Subyek tidak masuk perkuliahan seperti biasanya.

3.5. Cara Kerja Penelitian

Subyek memenuhi kriteria

inklusi

Mencari Subyek penelitian yang

memenuhi kriteria

Persiapan Penelitian

Page 39: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

27

3.6. Variabel Yang Diteliti

Variabel bebas/independen

Variabel bebas/indenpenden adalah variabel yang akan

mengakibatkan variabel tergantung. Pada penelitian ini, variabel bebas

adalah Intensitas Belajar.

Variabel tergantung/dependen

Variabel tergantung/dependen adalah variabel yang merupakan

hasil atau efek dari variabel bebas. Pada penelitian ini, variabel

tergantung adalah Stres.

3.7. Managemen Data

3.7.1. Pengelolahan Data

Pengolahan data penelitian menggunakan software SPSS,

dengan melakukan pemeriksaan seluruh data yang terkumpul (editing),

memberi angka-angka atau kode-kode tertentu yang telah disesuaikan

dengan data kuesioner (coding), memasukan data sesuai kode yang

ditentukan masing-masing variabel sehingga menjadi suatu data dasar

(entry). Data digolongkan, diurutkan, serta disederhanakan sehingga

mudah dibaca dan diintrepetasikan (cleaning).29,30,31

Subyek Bersedia

Informed Consent

Kesimpulan

Analisis Data

Pengisian Kuesioner

Page 40: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

28

3.7.2. Analisis Data

Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat.

Analisis univariat merupakan analisis yang disajikan dalam bentuk

persentase atau proporsi distribusi dari tingkat intensitas belajar dan

stress yang dialami subyek. Analisis bivariat merupakan analisis data

yang digunakan untuk mengetahui interaksi dua variabel. Analisis

bivariat dilakukan menggunakan uji Chi Square jika memenuhi syarat.

Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji alternatif yaitu uji

Fisher dengan menggunakan software SPSS.29,30,31

Page 41: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

29

Bab 4

Hasil dan Pembahasan

4.1 Persiapan Peneliti

4.1.1 Pelaksana Uji Coba Instrumen

Pelaksanaan uji coba instrumen untuk kuesioner intensitas belajar

dilaksanakan pada tanggal 25 agustus 2014. Subyek yang digunakan adalah 30 dari

94 mahasiswa PSPD 2011 yang diambil dengan metode undian.

4.1.2 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Kuesioner intensitas belajar dilakukan uji validitas menggunakan

teknik korelasi. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson

product moment dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0.

Pertanyaan yang diuji cobakan sebanyak 22 item pertanyaan. Setalah

dilakukan uji validasi terdapat 10 pertanyaan yang valid sedangkan 12

pertanyaan tidak valid. Susunan alat ukur intensitas belajar dengan nomor urut

yang baru terlampir. Adapun kategori tingkat intensitas belajar adalah.5

Tingkat intensitas belajar rendah <55.5%

Tingkat intensitas belajar sedang 55.6-77.8%

Tingkat intensitas belajar tinggi 77,9 – 100%

b. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji reliabilitas pada 10 item pertanyaan yang valid

dari kuesioner tingkat intensitas belajar dengan cara membandingkan nilai r

Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Dari hasil uji didapatkan

nilai r tabel (0,36) lebih kecil dibandingkan dengan r Alpha, maka dari

kesepuluh pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.

Page 42: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

30

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 26-29 agustus 2014 yaitu dengan menggunakan data primer yang diambil

melalui kuesioner penelitan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik

observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu rancangan

penelitian yang pengukuran hanya dilakukan satu kali atau sekali waktu pengukuran.

Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PSPD

2011 adalah 94 sampel.

4.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan gambaran karakteristik pada

variabel independen dan variabel dependen yang diteliti. Selanjutnya hasil analisis

univariat akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini:

4.2.1.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Intensitas Belajar

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Intensitas Belajar Pada

Mahasiswa PSPD 2011

Tingkat Intensitas Belajar

Mahasiswa

Jumlah Responden Presentase

Rendah 14 Orang 14,9%

Sedang 59 Orang 62,8%

Tinggi 21 Orang 22,3%

Total Responden 94 Orang 100%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 94 responden, terdapat 14

mahasiswa yang memiliki tingkat intensitas belajar rendah (14,9). Adapun 59

mahasiswa termasuk dalam kategori tingkat intensitas belajar sedang (62,8%) dan

Page 43: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

31

mahasiswa dengan tingkat intensitas belajar tinggi terdapat 21 mahasiswa (22,3%).

Untuk lebih jelasnya kita lihat pada diagram dibawah ini.

Diagram 4.1 Distribusi Tingkat Intensitas Belajar Mahasiswa PSPD 2011

4.2.1.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Stres

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Stres Pada Mahasiswa

PSPD 2011

Tingkat Stres Mahasiswa Jumlah Responden Presentase

Ringan 93 Orang 98,9%

Sedang 1 Orang 1,1%

Berat Tidak ada 0%

Total Responden 94 Orang 100%

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa

PSPD 2011 yaitu ringan dan sedang. Hal ini sesuai dengan penelitian tentang

14.9%

62.8%

22.3%

Kategori Tingkat Intensitas Belajar

Intensitas Belajar Rendah

Intensitas Belajar Sedang

Intensitas Belajar Tinggi

Page 44: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

32

prevalensi stres pada mahasiswa kedokteran. Penelitian tersebut dilakukan di Iran dan

Arab Saudi memperlihatkan bahwa mahasiswa kedokteran yang mengalami stres

ringan lebih besar persentasenya dari stres sedang dan berat yang dialami oleh

mahasiswa kedokteran.11,12

Dari tabel diatas, mahasiswa PSPD 2011 yang mengalami stres ringan

sebanyak 93 orang dengan persentase 98,9% dan stres sedang didapatkan hanya 1

orang dengan persentase 1,1%. Untuk lebih jelasnya kita lihat diagram tingkat stres

yang dialami oleh mahasiswa PSPD 2011 dibawah ini.

Diagram 4.2 Distribusi Tingkat Stres pada Mahasiswa PSPD 2011

Dari hasil tabel dan diagram diatas, diketahui bahwa stres yang paling banyak

dialami oleh mahasiswa PSPD 2011 adalah stres ringan dengan persentase 98,90%.

Stres dialami oleh mahasiswa kedokteran merupakan suatu kejadian fenomena yang

terdapat di seluruh dunia. Stres adalah kejadian yang sering kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Faktor penyebab terjadinya stres pada mahasiswa kedokteran

98.90%

1.10% 0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat

Tingkat Stres pada Mahasiswa PSPD 2011

Page 45: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

33

antara lain adanya tuntutan maupun tekanan dari individu itu sendiri, selain itu

tekanan kurikulum akademik juga menimbulkan stres.26

4.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat adanya hubungan antar dua variabel

yang berjenis kategorik dalam bentuk proporsi atau presentase. Pada penelitian ini

melihat adakah pengaruh hubungan antara tingkat intensitas belajar dengan terjadinya

stres pada mahasiswa PSPD 2011. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan

Uji Chi Square.

Tabel 4.3 Pengaruh Tingkat Intensitas Belajar Dengan Terjadinya Stres.

Kategori Tingkat Stres Total

P-

Value

Ringan Sedang Berat

Kategori

tingkat

Intensitas

Belajar

Rendah

Jumlah 14 0 0 14 0,741

Kategori Tingkat Intensitas

Belajar dalam %

100% 0% 0% 100%

Sedang

Jumlah 58 1 0 59

Kategori Tingkat Intensitas

Belajar dalam %

98,3% 1,7% 0% 100%

Tinggi

Jumlah 21 0 0 21

Kategori Tingkat Intensitas

Belajar dalam %

100% 0% 0% 100%

Total Jumlah 93 1 0 94

Kategori Tingkat Intensitas

Belajar dalam %

98,9% 1,1% 0% 100%

Page 46: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

34

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 14 mahasiswa PSPD 2011 dengan

tingkat intensitas belajar rendah seluruhnya 100% mengalami stres ringan,

selanjutnya 59 mahasiswa dengan tingkat intensitas belajar sedang di dapatkan 58

mahasiswa yang mengalami stres ringan dengan persentase 98,3% dan 1 orang

mahasiswa mengalami stres sedang dengan persentase 1,7%, serta 21 mahasiswa

dengan tingkat intensitas belajar tinggi seluruhnya 100% mengalami stres ringan.

Berdasarkan Hasil uji statistik dalam hal ini peneliti menggunakan uji Chi

Square. Pada uji Chi Square diperoleh nilai P = 0,741 yang berarti P>0,05 sehingga

hasilnya tidak terdapat hubungan yang signifikan atau bermakna antara tingkat

intensitas belajar dengan terjadinya stres pada mahasiswa PSPD 2011.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang mengalami keterbatasan pada

peneliti sehingga dapat mempengaruhi proses dan hasil penelitian. Keterbatasan

penelitian tersebut antara lain:

1. Responden yang dilakukan pada penelitian ini masih kurang banyak.

2. Belum ada penelitian sebelumnya yang menjelaskan tentang pengaruh tingkat

intensitas belajar terhadap terjadinya stres pada mahasiswa kedokteran.

Page 47: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

35

35

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Mahasiswa yang mengalami tingkat intensitas belajar rendah sebesar 14,9%,

intensitas belajar sedang 62,8% dan intensitas belajar tinggi sebesar 22,3%

pada mahasiswa PSPD 2011 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Mahasiswa yang mengalami stres ringan adalah sebesar 98,9% dan stres

sedang sebesar 1,1% sedangkan tidak ada mahasiswa yang mengalami stres

berat pada mahasiswa PSPD 2011 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat

intensitas belajar terhadap terjadinya stres pada mahasiswa PSPD 2011

Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5.2 Saran

1. Untuk Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan responden yang

lebih banyak lagi.

2. Untuk Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan metode lain untuk

melihat perbandingan antara tingkat intensitas belajar dengan stres pada

mahasiswa kedokteran.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih banyak tentang tingkat intensitas belajar

terhadap terjadinya stres pada mahasiswa kedokteran.

Page 48: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

36

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th

ed. USA:

Brooks/cole; 2010

2. Anonymous. Landasan teori konsep belajar. Medan: Universitas Sumatera

Utara; 2011

3. Yulianto A, Wahyudi BD, Estriyanto Y. Pengaruh intensitas belajar dan pola

belajar terhadap prestasi belajar. Surakarta: PTK FKIP Universitas Sebelas

Maret. 2011

4. Anwar M. Peningkatan intensitas belajar mandiri dengan layanan informasi di

kelas. Semarang: IKIP. 2013

5. Sholikhah S. Hubungan Intensitas dan Motivasi Belajar dengan Prestasi

Belajar pada Mahasiswa SI. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 2010

6. Chrisyanti D, Mustami’ah D, Sulistiani W. Hubungan Antara penyesuaian diri

terhadap tuntunan akademik dengan kecenderungan stres pada mahasiswa

Fakultas Kedokteran Hang Tuah Surabaya: jurnal Fakultas Psikologi

universitas hang tuah 2010; 153-157 Vol. 12 No. 03.

7. Verdika S, Retno GR, Suhoyo Y. Faktor-faktor yang mempengaruhi

mahasiswa fakultas UGM untuk melaksanakan pembelajaran yang

konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam problem-based

learning: jurnal pendidikan kedokteran dan propesi kesehatan Indonesia 2009;

32: Vol. 4 No.1.

8. Pamanathan VV, Husada MS. Overview of stress level among the students in

medical faculty of north sumatera university odd semester academic year

2013/2013. E-Journal FK USU. 2009; Vol.1 No.1

9. Maulana ZF, Soleha TU, Saftarina F, Siagian JMC. Diffterences in Stress

Level Between First-year and Second-Year Medical Students in Medical

Faculty of Lampung University: Medical Faculty of Lampung Univesity,

2013.

Page 49: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

37

10. Sherina MS, Rampal L, Kaneson N. Psychological Stress Among

Undergraduate Medical Students: Faculty of Medicine and Health Sciences

University Putra Malaysia, Selangor; Med J Malaysia Vol. 59 No. 2 June

2004.

11. Albulghani HM. Stress and Depression among Medical students: A cross

sectional study at a medical college in Saudi Arabia. Pak J Med Sci. 2008;

Vol.24 No.1.

12. Shaikh S, Shaikh AH, Magsi I. Stress Among Medical Students Of University

Of Interior Sindh: Department of Psychiatry, Medical Channel Vol. 16, No. 4

October-December 2010.

13. Sreeramareddy CT, Shankar PR, Binu VS, Mukhopadhyay C, Ray B,

Menezes RG. Psychological morbidity, sources of stress and coping strategies

among undergraduate medical students of Nepal. BioMed Central edical

Education. 2007; 7:26

14. Darmawanti I. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan kemampuan

dalam mengatasi stres (Coping Stress). Jurnal Psikologi: Teori & Terapan.

2012; Vol.2, No.2.

15. Ismail RI, Basuki B. Coping related to total stress score among post graduate

medical students and residents. Faculty of Medicine, University Indonesia.

2012; Vol.3, No. 2

16. Mustaqim. Hubungan antara motivasi, intensitas belajar, dan kemampuan

awal siswa dengan hasil belajar matematika. Semarang: IKIP PGRI; 2011

17. Rahmi N. Related stress level student with learning achievement level II Prodi

D-III Midwifery Banda Aceh. Banda Aceh: Journal ilmiah STIKes

U’Budiyah;2013.

18. Nugroho A. Cara mengikuti pelajaran. Surabaya: Universitas airlangga; 2011.

19. Radman Al-Dubai SA, Al-Naggar RA, Alshagga MA, Rampal KG. Stress and

coping strategies of student in a medical faculty in Malaysia. Malaysian J

Med Sci. 2011; 18(3): 57-64.

Page 50: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

38

20. Kandasami. Tinjauan pustaka stres, sumber stres, patogenesis stres dan

patofisiologi stres. Universitas Sumatera Utara:

2011;http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21565/4/Chapter%20II.

21. Cheryl L, Monaghan O, Patel MR, Phuoc V, Sapp JH. Medical student stress

and burnout. Committee on physician health and rehabilitation. 2013;p 2-3.

22. Isnaeni DN. Hubungan antara stres dengan pola mentruasi pada mahasiswa D

IV kebidanan jalur regular. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2010

23. Sundari J. Hubungan antara tingkat stres dengan intensitas olahraga pada

mahasiswa regular. Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas ilmu keperawatan;

2012.

24. Amelia A. Landasan teori strategi coping stres. Universitas Sumatera Utara:

2011;http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22179/3/Chapter%20II.

25. Widhiastuti H. Studi meta-analisis tentang hubungan antara stres kerja dengan

prestasi kerja. Universitas Semarang: Journal psikologi; 2012. ISSN:0215-

8884

26. Telumewo VR, Damajanty H, Sylvia CP, Marunduh R. Stres terhadap daya

tahan belajar pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas

Sam Ratulangi Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado; 2014

27. Prayascitta P. Hubungan antara coping stress dan dukungan sosial dengan

motivasi belajar remaja yang orang tuanya bercerai. Universitas sebelas maret

Surakarta; 2010

28. Suminarsis TA, Sudaryanto A. Hubungan antara tingkat stres dengan

mekanisme koping pada mahasiswa keperawatan menghadapi praktek belajar

lapangan di rumah sakit. 2009; p. 149-151

29. Sastroasmoro S, Ismail S. Dasar-dasar metodelogi klinis. 4th

ed. Jakarta:

Segung Seto; 2011

30. Dahlan MS. Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang

kedokteran dan kesehatan 2nd

ed. Jakarta: Sagung Seto; 2009.

31. Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. 3rd

ed. Jakarta:

Salemba Medika; 2009.

Page 51: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

39

Lampiran Kuesioner Penelitian

Lampiran – Lembar informasi penelitian

Dengan hormat,

Saya Faizal Rachmadi mahasiswa Semester VI Program Studi

Pendidikan Dokter yang sedang melakukan penelitian dalam rangka

penyusunan skripsi mengenai PENGARUH TINGKAT INTENSITAS

BELAJAR TERHADAP TERJADINYA STRES PADA MAHASISWA

PSPD 2011 FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA. Oleh karena

itu, saya berharap teman-teman bersedia meluangkan waktu untuk menjawab

pertanyaan dan mengisi data yang dilampirkan berikut ini. Saya

mengharapkan teman-teman memberikan jawaban yang sebenar-benarnya

sesuai dengan apa yang teman-teman rasakan atau pikirkan.

Kuesioner yang akan saya berikan terdiri dari 2 bagian. Bagian

pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat stres mahasiswa.

Bagian kedua mencantumkan pertanyaan tingkat intensitas belajar mahasiswa.

Diharapkan teman-teman dapat menyelesaikan pengisian kuesioner.

Atas perhatian dan bantuan saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Faizal Rachmadi

NIM: 1111103000020

Page 52: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

40

Data Responden

Nama :

NIM :

Usia :

Jenis Kelamin :

No. Telp :

Alamat Rumah :

Dengan ini saya bersedia untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan tidak

ada paksaan dari pihak manapun.

Ciputat, - - 2014

( )

Page 53: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

41

Kuesioner tingkat stres ( DASS 42)

Petunjuk Pengisian

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan

pengalaman teman-teman mahasiswa dalam menghadapi situasi hidup sehari-

hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap

pernyataan yaitu:

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.

1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.

2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan,

ataulumayan sering.

3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.

Selanjutnya, teman-teman mahasiswa diminta untuk menjawab dengan cara

memberi tanda silang (X). Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah,

karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri teman-teman mahasiswa yang

sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam

pikiran teman-teman mahasiswa.

No PERNYATAAN 0 1 2 3

1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal

sepele.

2 Saya merasa bibir saya sering kering.

3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif.

4 Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali

terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak

melakukan aktivitas fisik sebelumnya).

5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu

kegiatan.

6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.

Page 54: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

42

7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’).

8 Saya merasa sulit untuk bersantai.

9 Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang

membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan merasa

sangat lega jika semua ini berakhir.

10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa

depan.

11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.

12 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa

cemas.

13 Saya merasa sedih dan tertekan.

14 Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika

mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas,

menunggu sesuatu).

15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan.

16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal.

17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang

manusia.

18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.

19 Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan

berkeringat), padahal temperatur tidak panas atau tidak

melakukan aktivitas fisik sebelumnya.

20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.

21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat.

22 Saya merasa sulit untuk beristirahat.

23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.

Page 55: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

43

24 Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal

yang saya lakukan.

25 Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis

melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak jantung

meningkat atau melemah).

26 Saya merasa putus asa dan sedih.

27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.

28 Saya merasa saya hampir panik.

29 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya

kesal.

30 Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-tugas

sepele yang tidak biasa saya lakukan.

31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun.

32 Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap

hal yang sedang saya lakukan.

33 Saya sedang merasa gelisah.

34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.

35 Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi

saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.

36 Saya merasa sangat ketakutan.

37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.

38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.

39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.

40 Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin

menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri.

41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).

Page 56: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

44

42 Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam

melakukan sesuatu.

KUESIONER TINGKAT INTENSITAS BELAJAR

Petunjuk Mengerjakan Kuesioner

5 : Selalu

4 : Sering

3 : Kadang-kadang

2 : Jarang

1 : Tidak Pernah

Berilah tanda (X) pada salah satu skala penilaian yang sesuai dengan pendapat

anda pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman teman-

teman. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah.

No Pernyataan

Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Saya selalu berusaha memusatkan

perhatian secara penuh pada penjelasan

dosen.

2 Saya mencatat bagian penting dari materi

pelajaran yang disampaikan oleh dosen.

3 Saya mempunyai jadwal belajar yang tetap

di rumah.

4 Saya selalu mencocokkan hasil catatan

saya dengan teman yang lain agar tidak

terjadi kesalahan.

Page 57: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

45

5 Saya berdiskusi dengan teman untuk

memperjelas pemahaman pelajaran setelah

pelajaran selesai.

6 Saya dan teman-teman memiliki jadwal

belajar kelompok minimal satu kali dalam

seminggu.

7 Saya akan menggarisbawahi atau memberi

tanda pada kalimat atau topik yang saya

anggap penting.

8 Saya biasa membaca buku pelajaran

diruangan yang bersih, rapi, dan tenang

agar konsentrasi saya tetap terjaga.

9 Saya mendahulukan mengerjakan soal

yang mudah dalam mengerjakan soal ujian.

10 Saya percaya diri ketika mengerjakan soal-

soal pada saat ujian.

Page 58: PENGARUH TINGKAT INTENSITAS BELAJAR TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25540/3/FAIZAL... · dan inayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

46

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Faizal Rachmadi

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir: Rimba Alai, 24 Juli 1994

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. KH. Sulaiman NO 41 Rt 001 Rw 001 Desa Rimba

Alai Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin,

Provinsi Sumatera Selatan.

Nomor Telepon/HP : 081273069809/085211065124

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1999 – 2005 : SDN Rimba Alai

2005 – 2008 : SMP N 1 Banyuasin III

2008 – 2011 : MAN Pangkalan Balai

2011 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.