PENGARUH TINGKAT DEMOKRASI DAN KETERBUKAAN INTERNASIONAL TERHADAP POTENSI

AKSI TERORIS DI SUATU NEGARA

SEBUAH ANALISA STATISTIKA

Oleh:Laras Larasati (0706291325)

Tangguh (0706291426)

Tri Andriyanto (0706291325)

Winda (0706291464)

Makalah Akhir

Mata Kuliah Statistika Sosial

Departemen Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia

2009

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tragedi 9/11 di tahun 2001 silam yang didalangi kelompok teroris Al-Qaeda

tampaknya telah membuat isu terorisme mencuat ke permukaan. Amerika Serikat, sebagai

target dari serangan yang menghancurkan gedung World Trade Center, merusakkan markas

pertahanan Penatgon, serta menewaskan lebih dari dua ribu orang ini kemudian menabuh

gendering perang terhadap segala bentuk terorisme debagai reaksi dari peristiwa ini. Amerika

Serikat, dengan George W. Bush sebagai presidennya, melancarkan perang terhadap

terorisme, termasuk kepada negara yang dianggap mensponsori terorisme. Serangan Amerika

Serikat ke Afghanistan yang dianggap ‘melindungi’ Al-Qaeda beserta Osama bin Laden di

bulan Oktober 2001 menjadi pembuka perang terhadap terorisme. Di bulan September 2002,

pemerintahan Bush kemudian merilis pendekatan baru dalam politik luar negeri Amerika

Serikat yakni The National Strategy of The United States of America, yang mengklaim bahwa

tujuan utama dari politik luar negeri AS adalah menciptakan balance of power yang

mendukung kebebasan. Presiden George H. Bush mengatakan bahwa ‘in the war against

global terrorism, we will never forget that we are ultimately fighting for our democratic

values and way of life. Freedom and fear are at war, and there will be no quick or easy end

to this conflict.’ 1

Nilai demokrasi menjadi nilai yang dibawa dan diperjuangkan penuh dalam perang

melawan teror. Merdeka dari rasa takut, bebas mengekspresikan diri, dan menjalani hidup

dengan sejahtera menjadi hal yang ditawarkan dalam perang ini dan dijadikan solusi bagi

masalah terorisme. Penegakkan demokrasi, walaupun secara represif sekalipun, dianggap

cara yang paling pantas dalam menuntaskan problematika ini. Wacana penegakan demokrasi

untuk membendung terorisme kemudian dijadikan pembelaan Amerika Serikat dalam

invasinya ke Irak, walau pada awalnya isu kepemilikan WMD yang dijadikan alasan. Hal ini

menimbulkan pertanyaan, benarkah antara demokrasi dan terorisme saling berkaitan satu

sama lain?

1 Strengthen Alliances to Defeat Global Terrorism and Work to Prevent Attacks Against Us and Our Friends, diakses dari http://www.whitehouse.gov/nsc/nss/2002/nss3.html, 15 April 2009 16:54

1.2 Pertanyaan Permasalahan

Dilatarbelakangi oleh pernyataan yang terlontar dari mulut mantan presiden Amerika

Serikat George W. Bush, bahwa penerapan demokrasi yang baik dari suatu negara akan

melepaskan negara itu dari ancaman tindak pidana terorisme, kelompok kami berusaha

mencari korelasi di antara indeks demokrasi dari kehidupan politik suatu negara dan

keterbukaan ekonomi yang meliputi ekspor-impor, Gross Domestic Product (GDP), dan

Foreign Direct Investment (FDI) dengan potensi terjadinya tindak pidana terorisme di negara

itu. Dengan demikian, makalah ini akan berfokus pada jawaban dari pertanyaan, “Apakah

variabel Political Democracy Index suatu negara dan international openness di negara itu

berpengaruh terhadap potensi aksi teroris di negara itu?” Rumusan pertanyaan ini akan

memperlihatkan gambaran secara statistik bagaimana dampak dari tingginya indeks

demokrasi suatu negara dan keterbukaan ekonomi di antara negara-negara demokratis dan

nondemokratis bagi pencegahan tindak pidana terorisme.

1.3 Kerangka Pemikiran

1.3.1 Definisi Terorisme dan Demokrasi

Terorisme adalah isu yang cakupannya sangat luas dan bisa diinterpretasikan macam-

macam, mulai dari ekstrimisme agama sampai dengan state-sponsored terrorism. Terorisme

sendiri memiliki karakteristik sebagai berikut, (1) merupakan intimidasi yang memaksa; (2)

memakai pembunuhan dan penghancuran secara sistematis sebagai sarana untuk suatu tujuan

tertentu; (3) korban bukan tujuan, melainkan sarana untuk menciptakan perang urat syaraf,

yakni ”bunuh satu orang untuk menakuti seribu orang”; (4) target aksi teror yang dipilih,

bekerja secara rahasia, namun tujuannya adalah publisitas; (5) pesan aksi cukup jelas, meski

pelaku tidak selalu menyatakan diri secara personal; (6) para pelaku kebanyakan dimotivasi

oleh idealisme yang cukup keras, misalnya ”berjuang demi agama dan kemanusiaan”.2

Sedangkan The United States Department of Defense mendefinisikan terorisme sebagai “the

calculated use of unlawful violence or threat of unlawful violence to inculcate fear; intended

to coerce or to intimidate governments or societies in the pursuit of goals that are generally

2 Rusdi Marpaung dan Al Araf, ed. Terorisme: Definisi, Aksi, dan Regulasi. (Jakarta: Imparsial, 2003), h. 4-5

political, religious, or ideological.” Dari definisi ini, terorisme memiliki tiga elemen dasar

yakni kekerasan, rasa takut, dan intimidasi. Ketiga elemen tersebut yang meneror korban. FBI

juga memiliki definisi yang kurang lebih sama, yakni "Terrorism is the unlawful use of force

and violence against persons or property to intimidate or coerce a government, the civilian

population, or any segment thereof, in furtherance of political or social objectives." 3

Demokrasi didefinisikan Abraham Lincoln dalam pidato peresmian makam nasional Gettysburg di era perang saudara, sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.4 Pengertian demokrasi yang lebih jelas, baru, dan digunakan dalam makalah ini adalah definisi menurut Alan Tourine. Menurut Alain Touraine dalam buku What is Democracy, demokrasi adalah gagasan baru yang berkembang pesat sejak Amerika Serikat memenangkan perang dingin. Karena setelah kemenangan Amerika tersebut, banyak orang yang percaya bahwa demokrasi adalah bentuk esensial dari organisasi politik dan wajah politik dari modernitas, yang bentuk ekonominya adalah ekonomi pasar dan ekspresi kulturalnya sekuler.5

1.3.2 Kaitan antara Demokrasi dan Keterbukaan Internasional dengan Terorisme

Penyebaran demokrasi di negara yang belum menganutnya, khususnya di Timur

Tengah, akan signifikan membendung gerakan terorisme. Sistem demokrasi adalah sistem

yang menjunjung keterbukaan antara pemerintah dan rakyat. Kebebasan berbicara atau

berpendapat juga menjadi nilai yang dijamin dalam sistem ini. Kebijakan pemerintah akan

dikontrol oleh rakyat, sehingga sikap pemerintah tidak akan otoriter. Selain itu kebebasan

yang dimiliki masyarakat juga menjadikan masyarakat bisa mencari alternatif solusi yang

tidak mengandung kekerasan jika ada masalah atau ketidakpuasan terhadap pemerintah. Hal

ini dapat dilihat dari tulisan di bawah ini:

Democratic societies offer access for citizens to seek recourse to their grievances, while democratic rules ensure the nonviolent resolution of conflicts of interest. Hence, groups in democratic societies are more likely to pursue nonviolent alternatives rather than costly terrorist activities to further their interest.6

3 Diakses dari situs http://www.terrorism-research.com/, 16 April 2009 10:104 Melvin I. Urofsky, “Naskah Pertama Pendahuluan: Prinsip-prinsip Dasar Demokrasi” dalam Demokrasi. (USA: Office of International Information Programs U.S Department of State, 2001)5 Alan Touraine, What is Democracy, (USA: Westview Press, 1997), h. 7

6 Quan Li, “Does Democracy Promote or Reduce Transnational Terrorist Incidents?” dalam The Journal of

Conflict Resolution, Vol. 49, No. 2, The Political Economy of Transnational Terrorism (Apr., 2005), h. 278-297, diakses dari http://www.jstor.org/stable/30045112, pada tanggal 22 Mei 2009 pukul 14.32 WIB

Partisipasi rakyat dalam demokrasi yang luas akan meningkatkan keterlibatan

masyarakat dalam politik. Sehingga grup teroris akan lebih sulit untuk merekrut anggotanya

di negara demokrasi dibanding dengan di negara otokrasi. Hal ini mengurangi jumlah

serangan teroris di negara demokrasi. Jika dilihat dari konteks terorisme transnasional,

partisipasi masayarakat dalam demokrasi juga mengurangi potensi terjadinya serangan teroris

lokal terhadap target asing di negara tersebut. Karena jika rakyat memiliki rasa

ketidakpuasan, mereka bisa mencari solusi dengan berpartisipasi di bisang politik lebih

banyak, memberi pengaruh kepada pemerintah untuk mengubah kebijakannya. Bergabung

dengan grup teroris bukan pilihan yang menarik di negara demokrasi. Partisipasi demokratis

juga membuat rakyat lebih toleran dan mendukung usaha counter-terrorist. Selain itu,

pemerintah juga akan lebih efektif dalam membendung segala bentuk serangan teroris,

termasuk di dalamnya serangan teroris domestik terhadap target asing atau serangan teroris

asing di dalam negeri.7

Faktor keterbukaan ekonomi menjadi hal yang tidak terlepas kaitannya dengan sistem

demokrasi suatu negara dan kemungkinan munculnya tindak pidana terorisme di dalamnya.

Seperti yang tertulis dalam laporan dari Gedung Putih pada tahun 2002 berikut,

A 2002 report from the White House entitled ‘The National Security Strategy of the United States of America’ explains that only through the promotion of free trade, the advancement and universalization of free market economic reform and by, ‘expanding the circle of development by opening societies and building the infrastructure of democracy,’ can the United States meet the security challenges posed by terrorism (White House, 2002).8

Keterbukaan ekonomi dengan sistem ekonomi pasar seperti yang dielu-elukan

Amerika Serikat diklaim bisa menciptakan kesempatan luas bagi masyarakat untuk

meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini berujung pada minimnya konflik dan kekerasan yang

terjadi di negara tersebut. Sistem ekonomi yang tertutup dan didukung oleh kediktatoran

pemerintah sangat berpotensi memunculkan adanya tindak pidana terorisme, seperti yang

7 Quan Li, Ibid.

8 James A. Piazza, “Do Democracy and Free Markets Protect Us From Terrorism?”, diakses dari situs http://www.politicalscience.uncc.edu/jpiazza/Piazza%20Democracy%20Free%20Markets%20Terrorism.pdf

diungkapkan oleh Bush mengenai rezim Saddam Hussein di Irak yang kelak berhasil ia

tumbangkan.9 Pendapat yang sama diungkapkan oleh Colin Powell, Menlu AS era Bush, serta

Milton Friedman dan Gary Becker, pemenang Nobel bidang Ekonomi tahun 1976 dan 1992.

Sistem ekonomi tertutup ini mengakibatkan kurangnya investasi yang masuk dari luar

sehingga ekonomi negara tersebut berjalan kurang baik dan menimbulkan ketidakpuasan dari

masyarakat yang ingin meningkatkan kesejahteraannya. Kebijakan pemerintah yang represif

juga menambah ketidakpuasan masyarakat kepada pemerintah, sehingga aksi terror yang

‘mengancam’ pemerintah bisa terjadi. Hal ini didukung oleh pendapat anggota Kongres dari

Partai Republik, Christopher Shays, yang mengatakan bahwa pasar bebas dan politik ‘self-

determination’ adalah senjata utama dalam gudang senjata gerakan Anti-Teroris.10

1.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, muncul

Hipotesis H0 : Semakin tinggi tingkat political democracy index dan

international openness suatu negara, maka semakin tinggi potensi

timbulnya potential terrorist act di negara tersebut.

Hipotesis Ha : Semakin tinggi tingkat political democracy index dan

international openness suatu negara, maka semakin rendah potensi

timbulnya potential terrorist act di negara tersebut.

1.5 Metodologi Riset

1.5.1 Tingkat Demokrasi (X1)

Perolehan data

Political democracy index adalah indeks yang......... Tingkat demokrasi suatu negara

kami ukur dengan menggunakan Political Democracy Index. Political Democracy Index

9 Ibid.10 Ibid.

diukur dengan skala 1-10 (sangat rendah-sangat tinggi) berdasarkan perhitungan Global

Peace Index yang dirilis oleh Vision of Humanity. Angka-angka yang ditampilkan merupakan

angka oleh Vision of Humanity merupakan angka-angka berdasarkan penelitian kualitatif

yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit’s.

1.5.2 Potential for Terrorist Act (Y)

Perolehan data

Potential terrorist act adlah indeks yang berdasar pada. .. Tingkat potensi terjadinya

aksi terorisme di dalam suatu negara, kami peroleh berdasarkan informasi yang terdapat

dalam Vision of Humanity. Potential for Terrorist Act diukur dengan skala 1-5 (sangat

rendah-sangat tinggi). Indikator Potential for Terrorist Act dipilih oleh tim panelis yang

terdiri dari para akademisi internasional guna menentukan nilai dari Global Peace Index

suatu negara selama satu tahun. Indikator Potential for Terrorist Act bagi setiap negara

berbeda-beda, tergantung dari tingkat keamanan dan kesiapan sistem pertahanan negara itu

mencegah kemungkinan-kemungkinan serangan teror.

1.5.3 International Openness (X2)

Perolehan data

International openness, atau keterbukaan internasional, merupakan data yang kami

peroleh dengan menghitung persentase jumlah ekspor, impor, dan Foreign Direct Investment

(FDI) suatu negara terhadap Gross Domestic Product (GDP) berdasarkan Purchasing Power

Parity (PPP). Data ekspor, impor, dan GDP yang kami gunakan merupakan data terbaru yang

dirilis oleh CIA – The World Factbook, sementara data FDI yang kami gunakan merupakan

hasil penghitungan jumlah FDI dari pengalian data Foreign Direct Investment (flow) % of

GDP yang dirilis oleh Vision of Humanity terhadap data GDP yang dirilis oleh CIA – The

World Factbook.

1.5.4 Rentang Waktu Survey

Data yang kami gunakan merupakan data terbaru yang dirilis oleh Vision of Humanity.

Data ini merupakan review dari kondisi kehidupan suatu negara dalam satu tahun terakhir,

meskipun banyak juga data-data dari indikator lain yang diperoleh berdasarkan data dua

tahun terakhir. Dengan demikian, data Political Democracy Index. Potential for Terrorist

Act, dan International Opennes tahun 2008 yang dirilis oleh Vision of Humanity merupakan

data berdasarkan fakta-fakta yang terjadi selama 2007-2008.

1.5.5 Populasi dan Sampel

Populasi yang kami ambil adalah negara-negara yang terletak di berbagai benua dan

berbagai belahan dunia, seperti negara-negara di Afrika, Afrika Utara, Asia, Timur Tengah,

benua Australia dan Oseania, Eropa Barat, Eropa Tengah, Eropa Timur, Amerika Utara,

Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Sampel yang diambil sebanyak 140 negara dengan

proporsi 35 negara dari benua Afrika, 38 negara dari benua Asia, Australia, dan Oseania,

termasuk di dalamnya negara-negara dari Timur Tengah, 43 negara dari benua Eropa, dengan

pembagian 19 negara Eropa Barat dan 24 negara Eropa Tengah dan Eropa Timur, dan 24

negara dari benua Amerika, dengan pembagian 3 negara Amerika Utara, 10 negara Amerika

Selatan, dan 12 negara Amerika Tengah.

BAB IIDATA

II.1 Penyajian Data

No Nama Negara

X2 (International Openness)

Ekspor dalam $ Impor dalam $ FDI dalam $

GDP (PPP) dalam $

Persentasi Arus FDI/

GDP1 Afghanistan 0.224793747 327000000 4850000000 0 23030000000 0.00%2 Albania 0.321892759 1416000000 4844000000 763700000 21820000000 3.50%3 Algeria 0.491286624 75060000000 36870000000 3768000000 235500000000 1.60%4 Angola 0.795282865 72580000000 15250000000 -110300000 110300000000 -0.10%5 Argentina 0.253889507 73000000000 59900000000 13238800000 575600000000 2.30%6 Australia 0.491339163 178900000000 187200000000 27217000000 800500000000 3.40%7 Austria 1.066769231 163300000000 183400000000 0 325000000000 0.00%8 Azerbaijan 0.592534284 38280000000 7496000000 -2135850000 73650000000 -2.90%9 Bahrain 1.487745318 19170000000 15640000000 4912800000 26700000000 18.40%

10 Bangladesh 0.163410714 13970000000 20170000000 2464000000 224000000000 1.10%11 Belarus 0.609912358 31810000000 36640000000 1141000000 114100000000 1.00%12 Belgium 2.06674904 372900000000 375200000000 58965500000 390500000000 15.10%13 Bhutan 0.176827659 350000000 320000000 0 3789000000 0.00%14 Bolivia 0.230192201 6384000000 4782000000 -1249320000 43080000000 -2.90%

15Bosnia and Herzegovina 0.579632107 5092000000 11940000000 299000000 29900000000 1.00%

16 Botswana 0.372849462 5127000000 3931000000 651000000 26040000000 2.50%17 Brazil 0.206944724 200000000000 176000000000 35820000000 1990000000000 1.80%18 Bulgaria 0.778203455 22300000000 35300000000 15379920000 93780000000 16.40%19 Burkina Faso 0.142832772 809000000 1665000000 71280000 17820000000 0.40%20 Cambodia 0.456991055 4616000000 6424000000 1732900000 27950000000 6.20%21 Cameroon 0.227695978 5246000000 4362000000 128280000 42760000000 0.30%22 Canada 0.741452181 461800000000 436700000000 70578000000 1307000000000 5.40%

23Central African Republic 0.13455511 146700000 237300000 51824000 3239000000 1.60%

24 Chad 0.536720787 5501000000 1470000000 1756080000 16260000000 10.80%25 Chile 0.577910722 69100000000 59170000000 13491500000 245300000000 5.50%26 China 0.364025641 1465000000000 1156000000000 218400000000 7800000000000 2.80%27 Colombia 0.283592222 41080000000 38880000000 16291200000 339400000000 4.80%

28Congo (Brazzaville) 0.792987179 9009000000 2722000000 639600000 15600000000 4.10%

29 Costa Rica 0.581604785 9675000000 15370000000 3151200000 48480000000 6.50%30 Cote d'Ivoire 0.601529412 11960000000 7948000000 544000000 34000000000 1.60%31 Croatia 0.598719738 12360000000 25840000000 5722080000 73360000000 7.80%32 Cuba 0.140822551 3497000000 11740000000 0 108200000000 0.00%33 Cyprus 0.533374614 1530000000 8689000000 1883270000 22690000000 8.30%34 Czech Republic 1.120482914 145800000000 141400000000 11184600000 266300000000 4.20%

35

Democratic Republic of the Congo 0.557817102 6100000000 5200000000 442050000 21050000000 2.10%

36 Denmark 1.184279161 119500000000 120700000000 2458800000 204900000000 1.20%

37Dominican Republic 0.330496319 7170000000 16020000000 2400330000 77430000000 3.10%

38 Ecuador 0.343134454 19400000000 16600000000 749700000 107100000000 0.70%39 Egypt 0.295869408 33360000000 56430000000 41161800000 442600000000 9.30%40 El Savador 0.336443787 4550000000 9750000000 483340000 43940000000 1.10%

41Equatorial Guinea 1.243498709 15820000000 3211000000 5055570000 19370000000 26.10%

42 Estonia 1.16124531 13160000000 16230000000 2799720000 27720000000 10.10%43 Ethiopia 0.156507618 1439000000 6218000000 2717890000 66290000000 4.10%44 Finland 1.037192623 104300000000 93280000000 4880000000 195200000000 2.50%45 France 0.796133524 761000000000 833000000000 75492000000 2097000000000 3.60%46 Gabon 0.621427239 9743000000 2830000000 750400000 21440000000 3.50%47 Germany 0.9692438 1530000000000 1202000000000 42945000000 2863000000000 1.50%48 Ghana 0.458149236 5439000000 9816000000 340400000 34040000000 1.00%49 Greece 0.339208382 27400000000 82280000000 6872000000 343600000000 2.00%50 Guatemala 0.351722141 8028000000 15420000000 476140000 68020000000 0.70%51 Haiti 0.255123382 491000000 2095000000 370880000 11590000000 3.20%52 Honduras 0.5437303 6236000000 10200000000 1849650000 33630000000 5.50%53 Hong Kong 2.664231469 362100000000 387900000000 69517600000 307600000000 22.60%54 Hungary 1.116962081 109300000000 107500000000 12959100000 205700000000 6.30%55 Iceland 1.345975309 6846000000 6543000000 2964600000 12150000000 24.40%56 India 0.162781451 175700000000 287500000000 68607000000 3267000000000 2.10%57 Indonesia 0.30498799 136800000000 128800000000 13738500000 915900000000 1.50%58 Iran 0.210876485 106400000000 67790000000 3368000000 842000000000 0.40%59 Iraq 0.980631206 66100000000 43500000000 1015200000 112800000000 0.90%60 Ireland 1.138626368 128000000000 91270000000 -767600000 191900000000 -0.40%61 Israel 0.682365222 54160000000 62520000000 20270700000 200700000000 10.10%62 Italy 0.637639209 556100000000 566800000000 38241000000 1821000000000 2.10%63 Jamaica 0.53743295 2569000000 7191000000 1461600000 20880000000 7.00%64 Japan 0.336776449 776800000000 696200000000 -8696000000 4348000000000 -0.20%65 Jordan 0.946773732 6521000000 15650000000 6951760000 30760000000 22.60%66 Kazakhstan 0.664468061 66570000000 37530000000 13444400000 176900000000 7.60%67 Kenya 0.231888404 4729000000 9485000000 123660000 61830000000 0.20%68 Kuwait 0.81924279 95460000000 26540000000 149100000 149100000000 0.10%69 Laos 0.219189421 1033000000 1278000000 755460000 13990000000 5.40%70 Latvia 0.661604413 8364000000 14190000000 3235340000 38980000000 8.30%71 Lebanon 0.565746993 3500000000 16100000000 5332470000 44070000000 12.10%72 Libya 1.017479856 66130000000 20640000000 3643260000 88860000000 4.10%73 Lithuania 0.911644269 23480000000 30260000000 3921500000 63250000000 6.20%74 Luxembourg 4.215487062 20780000000 28120000000 117274500000 39420000000 297.50%75 Macedonia 0.614192225 4397000000 6663000000 314840000 18520000000 1.70%76 Madagascar 0.245789981 1316000000 2541000000 1245600000 20760000000 6.00%77 Malawi 0.152231834 679000000 1023000000 57800000 11560000000 0.50%78 Malaysia 0.949243145 195700000000 156200000000 15077400000 386600000000 3.90%79 Mali 0.215149171 294000000 2358000000 463360000 14480000000 3.20%80 Mauritania 0.453833597 1395000000 1475000000 -6310000 6310000000 -0.10%81 Mexico 0.407797947 294000000000 305900000000 35857000000 1559000000000 2.30%82 Moldova 0.706758231 1790000000 5000000000 722840000 10630000000 6.80%83 Mongolia 0.696925918 2539000000 3615000000 506521000 9557000000 5.30%84 Morocco 0.412390386 16140000000 34440000000 6041200000 137300000000 4.40%85 Mozambique 0.331831135 2693000000 3292000000 303200000 18950000000 1.60%86 Myanmar 0.196925872 6149000000 3589000000 1100800000 55040000000 2.00%87 Namibia 0.598368655 2980000000 3560000000 179680000 11230000000 1.60%88 Netherland 1.537111608 537500000000 485300000000 7372200000 670200000000 1.10%

89 New Zealand 0.597068611 29530000000 31110000000 8978200000 116600000000 7.70%90 Nicaragua 0.551792632 3183000000 5279000000 824670000 16830000000 4.90%91 Nigeria 0.403874889 83090000000 46360000000 7100100000 338100000000 2.10%92 North Korea 0.179475 1684000000 3055000000 2440000000 40000000000 6.10%93 Norway 1.069789474 177600000000 93210000000 3591000000 256500000000 1.40%94 Oman 0.727776119 33900000000 13320000000 1541000000 67000000000 2.30%95 Pakistan 0.157702231 20620000000 35380000000 15391800000 452700000000 3.40%96 Panama 0.729808782 10370000000 15180000000 2540340000 38490000000 6.60%

97Papua New Guinea 0.660445448 5658000000 3013000000 106320000 13290000000 0.80%

98 Paraguay 0.5054124 6901000000 7351000000 258390000 28710000000 0.90%99 Peru 0.297987861 33270000000 29080000000 8839300000 238900000000 3.70%

100 Philippines 0.35174922 49000000000 58000000000 5770800000 320600000000 1.80%101 Poland 0.661933473 190500000000 213900000000 37374400000 667400000000 5.60%102 Portugal 0.652075011 57800000000 87920000000 9017400000 237300000000 3.80%103 Qatar 1.078018746 62440000000 24960000000 4608900000 85350000000 5.40%104 Romania 0.652882006 59750000000 92090000000 25221600000 271200000000 9.30%105 Russia 0.380662921 476000000000 302000000000 68975000000 2225000000000 3.10%106 Rwanda 0.113935107 219000000 759000000 54366000 9061000000 0.60%107 Saudi Arabia 0.684347289 311100000000 92400000000 -4662400000 582800000000 -0.80%108 Senegal 0.304452055 1904000000 4654000000 109500000 21900000000 0.50%109 Serbia 0.514561803 8824000000 18350000000 14371720000 80740000000 17.80%110 Singapore 2.080083333 235800000000 219500000000 43920000000 240000000000 18.30%111 Slovakia 1.403539749 79120000000 79760000000 8843000000 119500000000 7.40%112 Slovenia 1.24104464 34270000000 38120000000 1005380000 59140000000 1.70%113 Somalia 0.322769008 300000000 798000000 684976000 5524000000 12.40%114 South Africa 0.343639575 81470000000 87300000000 -489700000 489700000000 -0.10%115 South Korea 0.672231612 419000000000 435000000000 5112000000 1278000000000 0.40%116 Spain 0.551341074 292800000000 444900000000 22048000000 1378000000000 1.60%117 Sri Lanka 0.253022851 8100000000 14050000000 1102800000 91900000000 1.20%118 Sudan 0.341952446 13620000000 7757000000 8465190000 87270000000 9.70%119 Sweden 1.078892714 185100000000 166600000000 24402000000 348600000000 7.00%120 Switzerland 1.284949661 172700000000 212800000000 12705900000 309900000000 4.10%121 Syria 0.304751678 13120000000 14320000000 1621120000 95360000000 1.70%122 Taiwan 0.685538711 255700000000 236000000000 14776000000 738800000000 2.00%123 Tanzania 0.195644305 2490000000 5901000000 2224660000 54260000000 4.10%124 Thailand 0.697825804 178400000000 179000000000 28776800000 553400000000 5.20%

125Trinidad and Tobago 1.18075031 16730000000 10260000000 1572350000 24190000000 6.50%

126 Tunisia 0.627494871 19700000000 23000000000 8679280000 81880000000 10.60%127 Turkey 0.432349697 141800000000 204800000000 45325000000 906500000000 5.00%128 Turkmenistan 0.536905565 9887000000 5291000000 741250000 29650000000 2.50%129 Uganda 0.186326644 2030000000 3579000000 1076400000 35880000000 3.00%130 Ukraine 0.490418398 64890000000 82520000000 17861000000 337000000000 5.30%

131United Arab Emirates 1.940490791 207700000000 141100000000 9414600000 184600000000 5.10%

132United Kingdom 0.557506948 468700000000 645700000000 129398000000 2231000000000 5.80%

133United States of America 0.263615115 1377000000000 2190000000000 200060000000 14290000000000 1.40%

134 Uruguay 0.348170513 6000000000 7000000000 1783320000 42460000000 4.20%135 Uzbekistan 0.229791987 9960000000 6500000000 0 71630000000 0.00%136 Venezuela 0.435502375 103500000000 53440000000 -1073700000 357900000000 -0.30%137 Vietnam 0.656811414 63730000000 79370000000 15717000000 241800000000 6.50%138 Yemen 0.317676976 9234000000 9215000000 -884640000 55290000000 -1.60%

139 Zambia 0.631205865 5632000000 4423000000 921670000 17390000000 5.30%140 Zimbabwe 2.138854518 1806000000 2337000000 47016000 1959000000 2.40%

No Nama NegaraY (Potensi Aksi

Teroris)X1 (Political

Democracy Index)X2 (International

Openness)1 Afghanistan 5 3.1 0.2247937472 Albania 2 5.9 0.3218927593 Algeria 2.5 3.3 0.4912866244 Angola 1 2.9 0.7952828655 Argentina 1 6.6 0.2538895076 Australia 2.5 9.1 0.4913391637 Austria 2 8.5 1.0667692318 Azerbaijan 3 3.2 0.5925342849 Bahrain 2 3.6 1.487745318

10 Bangladesh 3 5.1 0.16341071411 Belarus 1 3.3 0.60991235812 Belgium 2 8.3 2.0667490413 Bhutan 2 4.3 0.17682765914 Bolivia 1 6.2 0.230192201

15Bosnia and

Herzegovina1 5.7 0.579632107

16 Botswana 1 7.5 0.37284946217 Brazil 1 7.4 0.20694472418 Bulgaria 1 7.1 0.77820345519 Burkina Faso 1 3.6 0.14283277220 Cambodia 2 4.8 0.45699105521 Cameroon 2 3.5 0.22769597822 Canada 2 9.1 0.741452181

23Central African

Republic3 1.4 0.13455511

24 Chad 3 1.5 0.53672078725 Chile 1 7.9 0.57791072226 China 1 3 0.36402564127 Colombia 5 6.5 0.28359222228 Congo (Brazzaville) 2 3.1 0.79298717929 Costa Rica 1 8 0.58160478530 Cote d'Ivoire 3 3.3 0.60152941231 Croatia 1 7 0.59871973832 Cuba 1 3.5 0.14082255133 Cyprus 1 7.7 0.53337461434 Czech Republic 2 8.2 1.120482914

35Democratic Republic of

the Congo3 2.3 0.557817102

36 Denmark 2 9.5 1.18427916137 Dominican Republic 1 6.2 0.33049631938 Ecuador 2 5.6 0.34313445439 Egypt 3 3.9 0.29586940840 El Savador 1 6.4 0.33644378741 Equatorial Guinea 1 2.2 1.24349870942 Estonia 1 7.7 1.1612453143 Ethiopia 3 4.5 0.15650761844 Finland 2 9.2 1.03719262345 France 2 8.1 0.79613352446 Gabon 1 3.1 0.621427239

47 Germany 2 8.8 0.969243848 Ghana 1 5.4 0.45814923649 Greece 2 8.1 0.33920838250 Guatemala 2 6.1 0.35172214151 Haiti 2 4.2 0.25512338252 Honduras 2 6.2 0.543730353 Hong Kong 1 5.9 2.66423146954 Hungary 1 7.5 1.11696208155 Iceland 1 9.6 1.34597530956 India 4 7.8 0.16278145157 Indonesia 4 6.3 0.3049879958 Iran 2 2.8 0.21087648559 Iraq 5 4 0.98063120660 Ireland 1 9 1.13862636861 Israel 4 7.5 0.68236522262 Italy 2 8 0.63763920963 Jamaica 2 7.2 0.5374329564 Japan 1 8.4 0.33677644965 Jordan 3 3.9 0.94677373266 Kazakhstan 1 3.5 0.66446806167 Kenya 2 4.8 0.23188840468 Kuwait 3 3.1 0.8192427969 Laos 2 2.1 0.21918942170 Latvia 2 7.2 0.66160441371 Lebanon 5 5.6 0.56574699372 Libya 2 2 1.01747985673 Lithuania 2 7.4 0.91164426974 Luxembourg 2 9.1 4.21548706275 Macedonia 3 6.2 0.61419222576 Madagascar 1 5.6 0.24578998177 Malawi 1 5.1 0.15223183478 Malaysia 2 6.4 0.94924314579 Mali 3 6 0.21514917180 Mauritania 3 5.2 0.45383359781 Mexico 2.5 6.8 0.40779794782 Moldova 1 6.5 0.70675823183 Mongolia 3 6.6 0.69692591884 Morocco 2.5 3.9 0.41239038685 Mozambique 1 5.5 0.33183113586 Myanmar 3 1.8 0.19692587287 Namibia 2 6.5 0.59836865588 Netherland 2 9.5 1.53711160889 New Zealand 2 9.4 0.59706861190 Nicaragua 1 6.4 0.55179263291 Nigeria 3 3.5 0.40387488992 North Korea 1 0.9 0.17947593 Norway 1 9.7 1.06978947494 Oman 1.5 3 0.72777611995 Pakistan 4 4.4 0.15770223196 Panama 1 7.3 0.72980878297 Papua New Guinea 2 6.5 0.66044544898 Paraguay 1 6.4 0.505412499 Peru 2 6.3 0.297987861

100 Philippines 4 6.1 0.35174922

101 Poland 1 7.4 0.661933473102 Portugal 2 8.1 0.652075011103 Qatar 1 2.9 1.078018746104 Romania 1 7.1 0.652882006105 Russia 2 4.6 0.380662921106 Rwanda 2 3.7 0.113935107107 Saudi Arabia 3 1.9 0.684347289108 Senegal 2 5.4 0.304452055109 Serbia 2 6.6 0.514561803110 Singapore 2 5.9 2.080083333111 Slovakia 1 7.3 1.403539749112 Slovenia 1 8 1.24104464113 Somalia 5 1 0.322769008114 South Africa 1 7.9 0.343639575115 South Korea 1 8 0.672231612116 Spain 2.5 8.5 0.551341074117 Sri Lanka 5 6.5 0.253022851118 Sudan 2 2.8 0.341952446119 Sweden 1 9.9 1.078892714120 Switzerland 1 9.1 1.284949661121 Syria 2 2.2 0.304751678122 Taiwan 1 7.8 0.685538711123 Tanzania 2 5.3 0.195644305124 Thailand 4 6.8 0.697825804125 Trinidad and Tobago 2 7.2 1.18075031126 Tunisia 3 3 0.627494871127 Turkey 2 5.7 0.432349697128 Turkmenistan 2 1.7 0.536905565129 Uganda 3 5 0.186326644130 Ukraine 1 7.1 0.490418398131 United Arab Emirates 2 2.6 1.940490791132 United Kingdom 3 8.1 0.557506948

133United States of

America3.5 8.2 0.263615115

134 Uruguay 1 8.1 0.348170513135 Uzbekistan 3 1.7 0.229791987136 Venezuela 3 5.3 0.435502375137 Vietnam 1 2.5 0.656811414138 Yemen 3 3 0.317676976139 Zambia 1 5.2 0.631205865140 Zimbabwe 2 2.5 2.138854518

Sumber: http://www.visionofhumanity.org/gpi/results/rankings/2008/ untuk data potential for terrorist act,

political democracy index, dan foreign direct investment (flow) % of GDP dan

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/index.html untuk data GDP (purchasing power

parity), exports, dan imports

Hasil Regresi

Regression StatisticsMultiple R 0.257790541R Square 0.066455963Adjusted R Square 0.052827583Standard Error 1.025884733Observations 140

ANOVA df SS MS F Significance F

Regression 2 10.26400481 5.132002406 4.876292155 0.008999833Residual 137 144.1842095 1.052439485Total 139 154.4482143

CoefficientsStandard

Error t Stat P-valueIntercept 2.712414849 0.236717012 11.45847029 9.7722E-22X Variable 1 -0.088678008 0.03889998 -2.279641453 0.024174046X Variable 2 -0.247534071 0.167343227 -1.479199816 0.141382622

Analisis dan perhitungan data dalam makalah kami ini dilakukan dengan

menggunakan regresi. Regresi merupakan sebuah cara untuk menemukan pola hubungan

antara beberapa variabel yang diasumsikan punya hubungan sebab-akibat. Berdasarkan dua

hipotesis yang kami ajukan, kami ingin menguji apakah variabel X1 dan X2 (variabel

independen) mempengaruhi variabel Y (variabel dependen) dan memiliki hubungan yang

sebab-akibat yang negatif atau tidak. Maksudnya adalah kami ingin membuktikan bahwa

semakin tinggi political democracy index (X1) akan mengakibatkan potential for terrorist

acts-nya (Y) menjadi lebih rendah dan semakin tinggi tingkat international openness (X2)

akan mengakibatkan potential for terrorist acts-nya (Y) menjadi lebih rendah.

Oleh karena itu, analisa dan perhitungan dimulai dengan menghitung berapa besarnya

b. Berdasarkan hasil perhitungan yang tertera pada summary output, b1 = -0,088678008 ≈

-0,09; b2 = -0,247534071 ≈ -0,25; bo = 2,712414849 ≈ 2,71. Sehingga model regresi yang

dihasilkan seperti dibawah ini:

Y = 2.71 - 0.09 X1 - 0.25 X2

Kemudian, kami akan menguji kekuatan signifikansi koefisien b1 atau seberapa kuat

variabel X1 mempengaruhi variabel Y dengan cara melakukan uji z. Hipotesisnya adalah H0:

b1 = 0 dan Ha: b1 ≠ 0. Berdasarkan hasil perhitungan yang tertera pada summary output, z1 = -

2,279641453 ≈ -2,28; z (di tabel) = 1,96 dan -1,96. Gambar kurva menjadi seperti dibawah

ini:

0100090000030202000002008a01000000008a01000026060f000a03574d464301000000000

001006b060000000001000000e802000000000000e8020000010000006c0000000000000000

0000001a0000004300000000000000000000005b3c00009a0f000020454d4600000100e80200

000e00000002000000000000000000000000000000a00b0000240f0000d2000000110100000

0000000000000000000000050340300682a0400160000000c000000180000000a0000001000

0000000000000000000009000000100000008f08000035020000250000000c0000000e00008

0120000000c00000001000000520000007001000001000000c4ffffff00000000000000000000

0000900100000000000004400012540069006d006500730020004e0065007700200052006f0

06d0061006e0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

0000000000000040ccaa30b4445909f83214000000000000672000e8321400dc541400f40000

10e04a110023c007309000a700b44459090000000000000000b44459096ee3dbbdc0c1073064

4b110040ccaa3084ccaa3064bf07300000000001000000010000000100000001000000020000

000000000000000000000000000000000000000000000000000000000053169001001002020

603050405020304877a0020000000800800000000000000ff01000000000000540069006d006

50073002000000065007700200052006f006d0061006e000000540069006d00650073000000

d8824c062982cc3000000000f8481100f2b40230f84811006c4eaf30104911006476000800000

000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000

000000001a000000430000000100000074cee1401263e1400000000036000000010000004c0

000000400000000000000000000008e08000036020000500000002000fb021b000000460000

00280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff900800003502000000000000460000

0014000000080000004744494303000000250000000c0000000e0000800e000000140000000

000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c02a000

6a02040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374

656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040

00000020101001c000000fb02efff0000000000009001000000000440001254696d6573204e6

57720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d0101000500000009

02000000020d000000320a0f00000001000400000000006a029f0020000800040000002d0100

00030000000000

Karena z1 = -2,28, H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya koefisien b1

tidaklah 0 dan variabel X1 signifikan mempengaruhi variabel Y. Kami juga akan menguji

kekuatan signifikansi koefisien b2 atau seberapa kuat variabel X2 mempengaruhi variabel Y

dengan cara melakukan uji z. Hipotesisnya adalah H0: b2 = 0 dan Ha: b2 ≠ 0. Berdasarkan hasil

perhitungan yang tertera pada tabel, z2 = -1,479199816 ≈ -1,48; z (di tabel) = 1,96 dan -1,96,

maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Analisa selanjutnya adalah mengukur seberapa banyak data yang mampu dijelaskan

dengan menggunakan model Y = 2,71 -0,09X1 -0,25X2 dengan menggunakan R2 (dalam

bentuk persentase). Berdasarkan hasil perhitungan yang tertera pada summary output, R2 =

0,066455963 ≈ 6,65% dan Adjusted R2 = 0,052827583 ≈ 5,28%. Kesimpulannya adalah

bahwa data yang mampu kami jelaskan dengan menggunakan model Y = 2,71 - 0,09 X1 –

0,25 X2 adalah sebesar 6,65%.

Kemudian, kami akan menguji signifikansi dari regresi secara keseluruhan (seluruh

data) dengan mencari besarnya F. Berdasarkan hasil perhitungan yang tertera pada summary

output, F2,137 = 4.876292155 ≈ 4.88; F (di tabel) = berkisar antara 3,06-3,07. Karena F2,137 =

4.88 > F = 3,06-3,07 maka kesimpulannya keseluruhan data berpengaruh atau signifikan.

Analisa yang terakhir adalah mengukur seberapa besar data yang mampu dijelaskan

oleh masing-masing variabel X (X1 dan X2) dalam bentuk persentase. Menghitung r Y X1.X2

untuk mengukur seberapa besar data yang mampu dijelaskan oleh variabel X1 jika X2-nya

tetap. r Y X1.X2 = untuk mengukur seberapa besar data yang mampu dijelaskan oleh variabel X2

jika X1-nya tetap.

rYX1 = -0,227038095

rYX2 = -0,176193693

r X1X2 = 0,256183534

Maka rYX1.X2 = -0,191170857 ≈ -19,12%

dan r YX2X1 = -0,125379316 ≈ -12,54%

Oleh karena itu, X1 lebih penting daripada X2 dalam menjelaskan variasi Y.

Hasil akhir:

0100090000030202000002008a01000000008a01000026060f000a03574d464301000000000

001006b060000000001000000e802000000000000e8020000010000006c0000000000000000

0000001a0000004300000000000000000000005b3c00009a0f000020454d4600000100e80200

000e00000002000000000000000000000000000000a00b0000240f0000d2000000110100000

0000000000000000000000050340300682a0400160000000c000000180000000a0000001000

0000000000000000000009000000100000008f08000035020000250000000c0000000e00008

0120000000c00000001000000520000007001000001000000c4ffffff00000000000000000000

0000900100000000000004400012540069006d006500730020004e0065007700200052006f0

06d0061006e0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

0000000000000040ccaa30b4445909f83214000000000000672000e8321400dc541400f40000

10e04a110023c007309000a700b44459090000000000000000b44459096ee3dbbdc0c1073064

4b110040ccaa3084ccaa3064bf07300000000001000000010000000100000001000000020000

000000000000000000000000000000000000000000000000000000000053169001001002020

603050405020304877a0020000000800800000000000000ff01000000000000540069006d006

50073002000000065007700200052006f006d0061006e000000540069006d00650073000000

d8824c062982cc3000000000f8481100f2b40230f84811006c4eaf30104911006476000800000

000250000000c00000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000

000000001a000000430000000100000074cee1401263e1400000000036000000010000004c0

000000400000000000000000000008e08000036020000500000002000fb021b000000460000

00280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff900800003502000000000000460000

0014000000080000004744494303000000250000000c0000000e0000800e000000140000000

000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c02a000

6a02040000002e0118001c000000fb020500020000000000bc02000000000102022253797374

656d0000000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010000040

00000020101001c000000fb02efff0000000000009001000000000440001254696d6573204e6

57720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d0101000500000009

02000000020d000000320a0f00000001000400000000006a029f0020000800040000002d0100

00030000000000

Grafik Hubungan X1 dengan Y

0

1

2

3

4

5

6

0 2 4 6 8 10 12

Political Democracy Index (X1)

Po

ten

tia

l fo

r te

rro

ris

t A

cts

(Y

)

Grafik Hubungan X2 dan Y

0

1

2

3

4

5

6

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

International Openness (X2)

Po

ten

tia

l fo

r T

err

ori

st

Act

(Y)

II.2 Analisis Data

Dari perhitungan data, diperoleh garis regresi/model

Y = 2.712414849 - 0.088678008 X1 - 0.247534071 X2

di mana Y mengindikasikan potensi aksi teroris suatu negara, X1 mengindikasikan tingkat

demokrasi politik, dan X2 mengindikasikan keterbukaan internasional. Ada beberapa hal yang

dapat diterjemahkan dari model ini.

Pertama, terlihat bahwa apabila semakin rendah tingkat demokrasi, semakin tinggi

pula potensi aksi teroris suatu negara. Sebagai contoh, Somalia yang memiliki tingkat

demokrasi (diindikasikan dengan Political Democracy Index) sebesar 1 (nilai terendah dari

Political Democracy Index) ternyata memiliki tingkat potensi aksi teroris (diindikasikan

dengan Potential for Terrorist Acts) sebesar 5 (nilai tertinggi dari Potential for Terrorist

Acts). Sementara itu, Swedia yang memiliki tingkat demokrasi sebesar 9.9 ternyata memiliki

tingkat potensi aksi teroris sebesar 1 (nilai terendah dari Potential for Terrorist Acts). Oleh

sebab itu, adalah benar bahwa tingkat demokrasi politik suatu negara berpengaruh terhadap

potensi aksi teroris negara tersebut, di mana hubungan kedua variabel tersebut berbanding

terbalik (semakin tinggi tingkat demokrasi politik, maka semakin rendah potensi aksi teroris).

Korelasi antara kedua variabel ini menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan tingkat

demokrasi politik sebanyak satu satuan (berarti menjadi semakin demokratis), akan ada

penurunan potensi aksi teroris sebanyak 0.088678008 satuan dan sebaliknya.

Kemudian, dari nilai b0, b1, serta b2 yang didapatkan, yakni 2.712414849 untuk b0, -

0.088678008 untuk b1, serta - 0.247534071 untuk b2, diperoleh nilai z sebesar 11.45847029,

z0 sebesar -2.279641453, dan z2 sebesar -1.479199816. Sementara itu, dengan tingkat

kepercayaan sebesar 95%, maka nilai di tabel Z adalah 1,96. Dari tiga nilai di atas, maka

karena hanya nilai t yang melebihi Z=1,96, maka hanya nilai t yang secara statistik signifikan

dengan tingkat signifikansi 5% di dalam rumus regresi yang dihasilkan. Dengan kata lain,

tingkat keakuratan nilai z yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan nilai z1 maupun z2

yang diperoleh.

Nilai R2 sebesar 0.066455963 atau sebesar 6.65% berarti bahwa 6.65% dari variasi

nilai Y (potensi aksi teroris) dijelaskan oleh model regresi. Dengan kata lain, model regresi

yang telah dibuat hanya menjelaskan 6.65% dari data-data yang telah dikumpulkan. Angka R2

yang kecil ini mengindikasikan bahwa data potensi aksi teroris (variabel) Y yang diperoleh

dalam data sangat tersebar. Hal ini terlihat dari jauhnya perbedaan potensi aksi teroris Korea

Utara yang memiliki Political Democracy Index sebesar 0.9 dan International Openness

0.179475, di mana Potential for Terrorist Acts-nya hanya sebesar 1 satuan (nilai terendah

dari Potential for Terrorist Acts); sementara Somalia yang memiliki Political Democracy

Index dan International Openness yang tidak jauh berbeda dari Korea Utara (1 satuan untuk

Political Democracy Index dan 0.322769008 untuk International Openness) ternyata

memiliki Potential for Terrorist Acts sebesar 5 satuan (nilai tertinggi dari Potential for

Terrorist Acts). Hal ini juga terjadi di negara-negara dengan tingkat demokrasi dan

international openness tinggi; bandingkan Korea Selatan, yang memiliki 8 satuan untuk

Political Democracy Index, 0.672231612 untuk International Openness, dan 1 satuan untuk

potensi aksi teroris, dengan Israel yang memiliki 7.5 satuan untuk Political Democracy Index,

0.682365222 untuk International Openness, dan ternyata 4 satuan untuk potensi aksi teroris.

Penyebaran data ini juga terlihat pada adanya pengecualian di beberapa negara

dengan tingkat demokrasi politik maupun international openness tinggi namun potensi aksi

teroris yang juga tinggi, seperti Thailand dengan 6.8 satuan untuk Political Democracy Index,

0.697825804 untuk International Openness, dan 4 satuan untuk potensi aksi teroris, atau

Israel dengan 7.5 satuan untuk Political Democracy Index, 0.682365222 untuk International

Openness, dan 4 satuan untuk potensi aksi teroris. Berlawanan dengan hal tersebut, terdapat

juga negara yang tingkat demokrasi politik maupun international openness-nya rendah

namun potensi aksi terorisnya juga rendah, seperti Kuba dengan 3.5 satuan untuk Political

Democracy Index, 0.140822551 untuk International Openness, dan 1 satuan untuk potensi

aksi teroris, atau Korea Utara dengan 0.9 satuan untuk Political Democracy Index, 0.179475

untuk International Openness, dan 1 satuan untuk potensi aksi teroris. Hal inilah penyebab

utama tingkat eror yang tinggi.

BAB IIIPENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data di atas, terlihat bahwa dari model regresi yang dihasilkan,

yakni

Y = 2.712414849 - 0.088678008 X1 - 0.247534071 X2 + 1.025884733

tingkat demokrasi politik suatu negara berdasarkan Political Democracy Index dan tingkat

international openness berdasarkan persentase ekspor, impor, dan FDI terhadap GDP,

berpengaruh terhadap potensi aksi teroris negara tersebut, di mana peningkatan satu satuan

Political Democracy Index akan menurunkan potensi aksi teroris sebanyak 0.088678008

satuan dan peningkatan international openness akan menurunkan potensi aksi teroris

sebanyak 0.247534071 satuan.

Namun, tingkat keakuratan model ini sangat rendah, hanya sebesar 6.65%. Ini

menunjukkan bahwa kontribusi faktor eror dalam persamaan ini sangat besar, sebesar

95.35%. Kami menyimpulkan bahwa variabel tingkat demokrasi politik dan keterbukaan

internasional kurang tepat untuk digunakan menghitung potensi aksi teroris, karena terdapat

berbagai faktor yang dapat mengganggu variabel-variabel tersebut, seperti pelaksanaan

pemilihan umum yang terdapat berbagai kecurangan, permusuhan antarsuku, dendam turun-

temurun; kebijakan proteksionis, suku bunga, mobilitas kapital, maupun nilai tukar mata

uang. Hal ini juga dapat disebabkan rentang waktu yang terlalu kecil untuk mengambil

kesimpulan definitif, yang hanya melihat antara 2008, sementara penyelenggaraan demokrasi

politik berlangsung dalam rentang waktu yang lebih lama, seperti empat tahun di Amerika

Serikat atau lima tahun di Indonesia.

DAFTAR REFERENSI

Buku

Marpaung, Rusdi dan Al Araf, ed. Terorisme: Definisi, Aksi, dan Regulasi. Jakarta: Imparsial, 2003

Touraine, Alan. What is Democracy. USA: Westview Press, 1997

Urofsky, Melvin I. Demokrasi. USA: Office of International Information Programs U.S Department of State, 2001

Jurnal

F. Gregory Gause III, “Can Democracy Stop Terrorism?” Foreign Affairs, Vol. 84, No. 5 (Sep. - Oct., 2005)

Internet

http://www.terrorism-research.com/

http://www.visionofhumanity.org/gpi/results/rankings/2008/

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/index.html

Piazza, James A. “Do Democracy and Free Markets Protect Us From Terrorism?” http://www.politicalscience.uncc.edu/jpiazza/Piazza%20Democracy%20Free%20Markets%20Terrorism.pdf

“Strengthen Alliances to Defeat Global Terrorism and Work to Prevent Attacks Against Us and Our Friends.” http://www.whitehouse.gov/nsc/nss/2002/nss3.html

VandeHei, Jim. “Bush Calls Democracy Terror's Antidote” http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A16510-2005Mar8.html