Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

17
PENGARUH SUPLEMEN VITAMIN DAN MINERAL TERHADAP KEHAMILAN Abstrak Beberapa penelitian telah mempublikasikan tentang pengaruh vitamin dan mineral dalam kehamilan. Ibu yang mengalami kekurangan zat besi (Fe) akan memberikan efek langsung terhadap cadangan Fe neonatus, berat badan lahir dan mungkin akan menyebabkan gangguan dalam perilaku dan kognitif seorang anak nantinya. Pemberian suplemen Fe telah di rekomendasikan untuk diberikan kepada wanita hamil dengan penghasilan rendah, wanita hamil di negara berkembang dan yang telah terdiagnosa mengalami defisiensi. Namun, dalam hal ini terapi yang berlebihan juga harus di hindari. Kekurangan kalsium berhubungan dengan preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat pada janin. Pemberian suplemen mungkin akan mengurangi resiko berat badan lahir rendah dan preeklampsia. Kekurangan magnesium dalam kehamilan akan menyebabkan kerusakan hematologi dan teratogenik. Ulasan dari Cochrane menunjukkan resiko berat badan lahir rendah berkurang secara bermakna pada individu yang mendapatkan suplemen Mg. Asupan cereal atau diet dengan tinggi phytate, asupan suplemen Fe yang tinggi atau penyakit saluran cerna mungkin akan berpengaruh dengan penyerapan zat besi. Kekurangan zat besi dikatakan dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin. Suplemen zinc harus diberikan secara hati-hati pada wanita dengan gangguan fungsi saluran cerna dan pada wanita dengan defisiensi zinc, untuk meningkatkan berat badan lahir dan lingkar kepala bayi, namun belum ada bukti yang jelas mengenai efek yang menguntungkan dengan pemberian zinc tersebut. Selenium adalah antioksidan yang membantu imunitas seluler dan humoral. Kadar Se yang rendah berhubungan dengan abortus berulang, pre-eklampsi dan IUGR. Selenium dikatakan Journal Reading Session Angkatan 60 1

Transcript of Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

Page 1: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

PENGARUH SUPLEMEN VITAMIN DAN MINERAL TERHADAP KEHAMILAN

Abstrak

Beberapa penelitian telah mempublikasikan tentang pengaruh vitamin dan mineral dalam kehamilan. Ibu yang mengalami kekurangan zat besi (Fe) akan memberikan efek langsung terhadap cadangan Fe neonatus, berat badan lahir dan mungkin akan menyebabkan gangguan dalam perilaku dan kognitif seorang anak nantinya. Pemberian suplemen Fe telah di rekomendasikan untuk diberikan kepada wanita hamil dengan penghasilan rendah, wanita hamil di negara berkembang dan yang telah terdiagnosa mengalami defisiensi. Namun, dalam hal ini terapi yang berlebihan juga harus di hindari. Kekurangan kalsium berhubungan dengan preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat pada janin. Pemberian suplemen mungkin akan mengurangi resiko berat badan lahir rendah dan preeklampsia. Kekurangan magnesium dalam kehamilan akan menyebabkan kerusakan hematologi dan teratogenik. Ulasan dari Cochrane menunjukkan resiko berat badan lahir rendah berkurang secara bermakna pada individu yang mendapatkan suplemen Mg. Asupan cereal atau diet dengan tinggi phytate, asupan suplemen Fe yang tinggi atau penyakit saluran cerna mungkin akan berpengaruh dengan penyerapan zat besi. Kekurangan zat besi dikatakan dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin. Suplemen zinc harus diberikan secara hati-hati pada wanita dengan gangguan fungsi saluran cerna dan pada wanita dengan defisiensi zinc, untuk meningkatkan berat badan lahir dan lingkar kepala bayi, namun belum ada bukti yang jelas mengenai efek yang menguntungkan dengan pemberian zinc tersebut. Selenium adalah antioksidan yang membantu imunitas seluler dan humoral. Kadar Se yang rendah berhubungan dengan abortus berulang, pre-eklampsi dan IUGR. Selenium dikatakan bermanfaat, namun belum ada bukti yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk menggunakan suplemen ini.

Rata-rata 20 – 30 % dari wanita hamil menderita defisiensi vitamin, dan tanpa adanya pencegahan 75% dari mereka akan menderita defisiensi salah satu dari jenis vitamin. Defisiensi vitamin B6 berhubungan dengan pre-eklampsi, intoleransi karbohidrat dalam kehamilan, hiperemesis gravidarum dan penyakit saraf pada anak. Kira-kira 25% dari wanita hamil di India mengalami kekurangan folat, defisiensi folat menyebabkan adanya malformasi kongenital (kerusakan neural tube, orofacial cleft, kelainan jantung) anemia, abortus spontan, preeklampsi, IUGR dan abrupsi plasenta. Penambahan folat sebelum hamil mencegah defek pada neural tube. Dosis suplemen yang dianjurkan ketika akan hamil adalah 400 mg/hari. Pada negara berkembang, asupan makanan yang berasal dari hewani sangat rendah, dimana bahan tersebut banyak mengandung vitamin B12. Asupan yang tidak memadai akan menyebabkan gangguan kadar Fe dan mudah untuk terjadi infeksi. Dosis yang disarankan untuk suplemen retinol adalah 3000 IU/hari. Penambahan vitamin A meningkatkan pertumbuhan dan berat badan lahir anak yang lahir dari ibu yang menderita HIV. Overdosis harus di hindari. Konsentrasi yang rendah dari vitamin C tampaknya meningkatkan terjadinya pre-eklapmsia dan suplementasi tampaknya dapat membantu. Penggunaan vitamin E secara

Journal Reading Session Angkatan 60 1

Page 2: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

umum untuk menyehatkan, namun mungkin bisa berbahaya untuk wanita hamil dengan cara merusak kondisi oksidatif fisiologis, maka dari itu tidak disarankan untuk menggunakan vitamin E sebagai pencegahan pre-eklampsia. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada kandungan spesifik sebagai dasar untuk stratifikasi dan sebagai analisis plasebo kontrol .

1.PendahuluanSelama kehamilan, terjadi berbagai perubahan fisiologisyang berhubungan dengan

nutrisi dan energi. Status nutrisi sebelum hamil merupakan faktor penting untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Hal penting yang berhubungan dengan rendahnya berat badan lahir adalah index masa tubuh yang kurang dan rendahnya berat badan yang tercapai saat kehamilan. Wanita yang malnutrisi akan melahirkan bayi dengan pertumbuhan yang terhambat. Nutrisi dan penambahan vitamin dan mineral merupakan faktor penting dalam pencegahan dan manajemen. Pre-eklapmsia dan eklampsia adalah penyakit multiorgan dan faktor utama yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian pada ibu, janin dan keturunan dan hal ini sangat merugikan pada negara berkembang. Pre-eklampsia berhubungan dengan rendahnya kadar beberapa vitamin dan mineral. Penyebab dan patogenesis akan hal ini masih belum diketahui dengan jelas dan banyak hal yang bertolak belakang terkait dengan peristiwa dan manajemen penyakit ini. Tujuan kami adalah fokus kepada akibat dari defisiensi vitamin dan mineral terhadap kehamilan dan untuk mempelajari indikasi dari suplementasi nutrisi tersebut.

2.MetodePencarian literatur non sistematik di PubMed dan database Cochrane dengan

menggunakan kata kunci “mineral” atau “vitamin” yang berhubungan dengan “kehamilan” atau “suplementasi”. Sebagai tambahan, literatur tambahan akan diseleksi. Journal yang berhubungan dengan nutrisi di seleksi secara spesifik. Metode ilmiah yang dipilih adalah studi observasi, randomised controlled trials, meta analyses dan review. Studi ini dipilih karena estimasi klinis dan kepentingan umum.

1. Mineral1.1 Zat besi Zat besi (Fe) adalah mikronutrien esensial untuk sintesis hemoglobin dan berbagai

fungsi organ. Defisiensi Fe adalah jenis defisiensi terbesar yang ada di seluruh dunia, mengenai lebih dari 50% dari wanita hamil di negara berkembang dan juga terjadi di beberapa negara-negara industri. Hal ini menjadi penyebab dari anemia, intrauterin growth retardation (IUGR) dan berat badan lahir rendah dari usia kehamilan. Prevalensi anemia sideropenic dari sedang hingga berat bervariasi diantara wanita hamil, 4 – 5 kali lebih besar di Nepal (21%) daripada di Jawa (6%), Peru (4%) dan kira-kira 20 % pada negara industri. Defisiensi Fe menyebabkan stres fetal dan maternal, meningkatkan corticotropin realeasing hormone (CRH), produksi kortisol kerusakan oksidatif pada eritrosit janin. Hal ini juga mungkin menghambat pertumbuhan janin. Kondisi kadar Fe ibu secara langsung mempengaruhi kadar Fe neonatus dan berat badan lahir juga bergantung dengan kadar Fe ibu.

Journal Reading Session Angkatan 60 2

Page 3: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

Keadaan defisiensi Fe pada ibu selama kehamilan mungkin memiliki efek jangka panjang dan akan menyebabkan gangguan perilaku dan kognitif pada anak. Kontrol studi pemberian suplemen Fe dari 513 wanita hamil dengan penghasilan rendah, 48% dari mereka memiliki kadar feritin dan hemoglobin yang rendah menunjukkan peningkatan signifikan berat badan lahir rata-rata, insiden rendah dari berat badan lahir rendah dan secara signifikan meningkatkan berat badan lahir pada grup yang diberi suplemen. Hasil ini di dapatkan dari peserta yang rutin mengkonsumsi suplemen. Kadar feritin dan hemoglobin yang rendah merupakan indikator untun mendapatkan suplemen. Pengobatan yang berlebihan harus di hindari karena hal ini akan meningkatkan resiko (lahir prematur, gestational diabetes mellitus, IUGR) ketika simpanan zat besi normal atau berlebihan.

1.2 KalsiumKlasium memiliki fungsi penting dalam memediasi fungsi otot, kedinamisan

pembuluh darah, transmisi hantaran saraf, sekresi dari hormon, koagulasi darah, fungsi membran sel, penyerapan optimal dari Ca dan perkembangan dari skeleton. Selama hamil, kebutuhan akan kalsium menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan karena adanya peningkatan absorpsi pada usus dan mobilisasi dari skeleton. Kejadian defisiensi jarang pada saat kehamilan, tetapi hal ini berhubungan dengan pre-eklampsi dan mungkin menyebabkan IUGR. Pada pemberian suplemen kalsium terjadi pengurangan resiko berat badan lahir rendah sebanyak 17 % dan terjadi peningkatan berat badan lahir yang nyata. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa ada hubungannya antara berat badan lahir rendah dengan rendahnya konsumsi susu dan vitamin D selama kehamilan. Namun, berdasarkan laporan dari Cochrane dari 21 penelitian random, studi kontrol yang meliputi 16.602 perempuan, tidak ada menunjukkan perkembangan bermakna dari kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Hasil dari penelitian besar, random, multinational, plasebo kontrol menunjukkan bahwa suplemen tidak mencegah pre-eklampsia, namun mengurangi tingkat keparahannya, mengurangi angka kesakitan ibu, kesakitan dan kematian neonatus. Data yang ada saat sekara g ini masih banyak yang bertentangan, membuat rekomendasi umum berdasarkan bukti masih diragukan.

1.3 MagnesiumMagnesium adalah cofactor enzim dan aktivator yang tersebar luas.

Hipomagnesium pada wanita dengan diabetes melitus akan menyebabkan kondisi hipoparatiroidisme pada ibu dan janinya dengan hipomagnesium sekunder dan hipokalsium. Defisiensi magnesium dalam kehamilan akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dan akan menyebabkan penyakit mulai dari bagian hematologi hingga sampai pada kerusakan teratogenic. Review dari Cochrane yang terdiri dari 7 percobaan dari suplemen magnesium dalam kehamilan, dimana sebagian besar dari mereka tidak terkontrol, menunjukkan terjadinya penurunan resiko berat badan lahir rendah bagi mereka yang mendapatkan suplemen.

Journal Reading Session Angkatan 60 3

Page 4: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

1.4 ZincZinc penting dalam aktivitas lebih kurang 100 macam enzim. Zinc berfungsi dalam

mendukung sistem imun dan sebagai tambahan dalam fungsi antioksidan. Zinc penting dalam embriogenesis dan penting dalam pertumbuhan normal janin dan pertumbuhan selama dalam masa kanak-kanak dan dewasa. Defisiensi zinc dalam kehamilan pada hewan coba menujukkan pembatasan dalam pertumbuhan janin, dan pada tahap lanjut bersifat teratogenik. Secara umum penyesuaian fisiologi terhadap absorpsi zinc disesuaikan dengan kebutuhan janin, tetapi penyaluran zinc yang cukup kepada janin tergantung pada konsentrasi zinc serum normal ibu. Adanya diet sereal yang tinggi kadar pytate, asupan tinggi suplemen Fe atau berbagai gangguan saluran cerna mungkin akan menggganggu penyerapan dari zinc. Pemberian suplemen zinc harus diberikan secara bijak selama kehamilan. Penelitian pada tahun 1965 menunjukkan pemberian zinc berhubungan dengan meningkatnya berat badan lahir dan lingkar kepala pada bayi dari 580 wanita afrika yang memiliki kadar zinc yang rendah. Namun, review dari 17 penelitian , yang melibatkan 9000 wanita menunjukkan tidak ada bukti yang nyata dari manfaat pemberian suplemen zinc selama masa kehamilan. Penelitian dilakukan secara acak, pengujian kontrol terlalu kecil dan tidak dibentul secara resmi untuk mendeteksi efeknya terhadap kehamilan .

1.5 SeleniumSelenium (Se) adalah antioksidan yang mendukung imunitas seluler dan humoral,

zat yang penting dalam sistem reproduksi. Kadar Se yang rendah berhubungan dengan kejadian abortus berulang, pre-eklampsia dan IUGR. Ada penelitian yang menyebutkan adanya manfaat yang baik dari pemberian asupan Se terhadap wanita Iran yang mengalami pre-eklampsia. Dewasa ini, belum ada bukti yang bisa dijadikan sebagai rekomendasi untuk pemberian suplemen ini. Masik dibutuhkan adanya penelitian prospektif terhdap hal ini.

2. VitaminVitamin adalah zat larut air atau lemak, merupakan zat yang penting dalam

mendukung fungsi fisiologis tubuh, yang mana secara umum tidak dapat di biosintesis secara cepat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Rata-rata 20-30% dari wanita hamil mengalami defisiensi vitamin, dan tanpa adanya profilaksis kira-kira 75% akan menunjukkan defisiensi paling kurang pada salah satu jenis vitamin. Dalam beberapa penelitian telah diperhatikan bahwa walaupun telah mendapatkan suplementasi, beberapa wanita di semua trimester mengalami hipovitaminia dari vitamin A, B6, Niacin, Thiamin dan B12. Defisiensi niacin sering terlihat pada trimester pertama dan semakin memburuk pada trimester terakhir, defisiensi B12 meningkat selama trimester akhir.

2.1 Vitamin AVitamin A ( retinoids) adalah vitamin bersifat larut lemak yang penting dalam

regulasi gen, diferensiasi sel, proliferasi dan pertumbuhan,sistem imunitas bawaan maupun didapat, mempertahankan permukaan mukosa, pengambilan zat besi dalam usus, hematopoeisis, penglihatan dan reproduksi. Sementara defisiensi vitamin A banyak terjadi di

Journal Reading Session Angkatan 60 4

Page 5: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

negara berkembang, kelebihan dosis sering terjadi di negara maju, disebabkan karena sumber makanan yang kaya vitamin A dan adanya pemahaman tentang antioksidant dan pola makan sehat. Vitamin A bisa bersifat teratogenic, hanya disarankan dalam kadar 5000 IU/hari, namun dosis tinggi dalam rentang 8000 IU – 10000 IU sama sekali tidak berhubungan dengan adanya kejadian malformasi pada janin. Adanya asupan vitamin A menunjukkan adanya peningkatan berat badan lahir dan pertumbuhan pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita HIV, yang diduga disebabkan karena adanya peningkatan imunitas. Suplementasi vitamin A mungkin bermanfaat bagi kehamilan yang beresiko tinggi, namun di sisi lain wanita hamil harus menghindari suplementasi yang berlebihan dari vitamin A.

2.2 Vitamin B complex2.2.1 Vitamin B1vitamin B1 (Thiamin ) adalah vitamin larut air yang berfungsi sebagai koenzim,

penting dalam metabolisme energi, lemak, enzim sintesis nukleotida, khususnya dalam perkembangan otak. Adanya defisiensi bisa menyebakan gangguan perkembangan otak. Adanya sistem transport aktif plasenta untuk vitamin B1 dan riboflavin menyebabkan tingginya konsentrasi zat ini di dalam darah janin daripada darah ibu. Defisiensi vitamin B1 sering terjadi di negara-negara berkembang, khususnya pada saat kehamilan, dan bisa menyebabkan gangguan dari pertumbuhan janin. Namun, saat ini masih kurang adanya artikel yang membahas mengenai suplementasi vitamin B1 pada wanita hamil.

2.2.2 Vitamin B6vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal dan pyridoxmaine ) adalah vitamin larut air,

penting sebagai koenzim dalam metabolisme protein dalam perkembangan sistem saraf pusat. ayam, ikan, babi, telur, hati, ginjal, kacang kedelai, kacang tanah dan kacang mete adalah sumber yang kaya akan vitamin B6. Defisiensi vitamin B6 biasanya tidak terjadi secara sendiri, namun biasanya berhubungan dengan adanya defisiensi pada beberapa vitamin B-compleks lainnya. Defisiensi vitamin B6 berhubungan dengan pre-eklampsia, intoleransi karbohidrat dalam kehamilan, hiperemesis gravidarum dan penyakit saraf pada anak. Walaupun begitu, belum ada bukti cukup kuat yang dapat mendeteksi manfaat klinis dari suplementasi B6 dalam kehamilan dan atau persalinan daripada adanya suatu percobaan yang mengatakan adanya perlindungan terhadap perusakan gigi.

2.3 FolatFolat adalah vitamin larut air yang memainkan peran koenzim penting dalam

metabolisme karbon, sintesis DNA, RNA dan beberapa asam amino. Adanya kekurangan asupan folat banyak terjadi di negara berkembang, sekitar 25% wanita hamil di India menderita defisiensi folat. Defisiensi ini bisa menyebabkan adanya kongenital malformasi (kerusakan neural tube, orofacial cleft, kelainan jantung) anemia dan beberapa komplikasi selama kehamilan ( abortus spontan, perdarahan, pre-eklampsia, IUGR dan abrupsi plasenta). Kondisi rendah folat bisa menyebabkan hiperhomosistemia, hiperkoagulobiliti dan trombosis vena.

Journal Reading Session Angkatan 60 5

Page 6: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

Untuk mengurangi faktor resiko dari malformasi kongenital dan komplikasi kehamilan direkomendasikan untuk mengkonsumsi 400µg/hari selama masa kehamilan. Peningkatan resiko dari gangguan neural tube dapat terlihat pada beberapa kondisi : obesitas, riwayat pribadi atau keluarga yang menderita gangguan neural tube, pregestational diabetes dan epilepsi. Untuk kasus seperti ini disarankan dosis tinggi yaitu 5 mg.

Review sistematik dan meta – analisis ( dari 92 penelitian yang diidentifikasi, 41 yang di evaluasi ) menyimpulkan bahwa ibu yang mengkonsumsi asam folat sebagai multivitamin prenatal akan berhubungan dengan penurunan resiko dari eberapa kelainan kongenital, tidak hanya kelainan pada neural tube. Percobaan besar dengan kontrol random ynag terdiri dari 2928 wanita, menunjukkan tidak ada perbedaan pada rata-rata berat badan lahir, berat plasenta atau usia kehamilan. Asam folat dalam dosis tinggi, walau bagaimanapun berhubungan secara bermakna menurunkan resiko dari berat badan lahir rendah. Efek dari asam folat yang diberikan selama kehamilan masih belum begitu jelas, namun beberapa bukti iliah bisa mendukung ada manfaat baik terhadap pertumbuhan janin.

2.4 Vitamin B12Vitamin B12 ( kobalamin) adalah bagian dari vitamin B complex, yang berperan

penting dalam eritropoesis. Banyak di temukan pada daging, telur dan berbagai produk susu. Terdapat peningkatan prevalensi global dari rendahnya konsentrasi vitamin B12 selama kehamilan. Pada negara berkembang pola makan masyarakat rendah terhadap produk hewani yang termasuk di dalamnya kandungan vitamin B12. Wanita hamil yang dalam jangka waktu lama menerapkan diet vegetarian memiliki peningkatan resiko dari defisiensi vitamin B12.

Penurunan kobalamin plasma pada wanita hamil walaupun pada wanita yang mengkonsumsi diet yang adekuat, hal ini dijelaskan melalui pengaruh ikatan haptocorrin-kobalamin, sementara penyerapan dalam usus tidak diganggu. Plasma kobalamin yang secara bermakna rendah tidak begitu penting, walaupun hasil yang buruk terhadap kehamilan pernah dilaporkan. Hubungan yang kuat konsentrasi plasma B12 antara ibu dengan bayinya pada saat persalinan telah dilaporkan bahwa kadar B12 ibu akan mempengaruhi kadar vitamin neonatus pada saat lahir. Kadar yang rendah pada ibu berhubungan dengan berbagai gejala klinis dan menurunkan pertumbuhan janin. Sanches et al menemukan bahwa tidak ada bukti yang menyebutkan tentang peningkatan resiko dari pre-eklampsia. Defisiensi vitamin B12 bisa menyebabkan gangguan sintesis DNA, anemia megaloblastik dan kelainan saraf. Cara pemberian suplementasi selama masa kehamilanmasih belum diketahui dengan jelas. Dibutuhkan catatan khusus, suplementasi mungkin secara khusus di butuhkan oleh wanita dengan resiko malnutrisi, wanita vegetarian, gangguan malabsorpsi dan pada negara yang mana kondisi gizi kurang banyak terjadi.

2.5 Vitamin C dan EStres oksidatif adalah faktor pathogenik untuk berkembangnya pre-eklampsia.

Penanda stress oksidatif plasma meningkat pada wanita dengan pre-eklampsia. Dewasa ini, banyak penelitian telah memfokuskan pada vitamin C larut air (asam askorbat) dan vitamin E larut lemak ( alpha tocopherol merupakan zat yang paling aktif), yang mana memiliki efek antioksidan kuat untuk mencegah dan mengobati preeklampsia. Pengobatan suplementasi

Journal Reading Session Angkatan 60 6

Page 7: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

merupakan usaha logis. Vitamin C dan vitamin E kadarnya menurun pada pasien dengan pre-eklampsia,sejalan dengan terjadinya peningkatan penanda stres oksidatif. Zhang et all meneliti peningkatan resiko dari pre-eklampsia diantara wanita yang mengkonsumsi vitamin C kurang dari 85 mg. Stres oksidatif merupakan faktor kunci yang terlibat dalam terjadinya pre-eklampsi. Pemberian suplementasi selama kehamilan tampaknya dapat mengimbangi adanya stres oksidatif dan bisa mencegah atau memperlambat onset dari pre-eklampsia. Penanda biokimia dari pre-eklampsia tampak normal pada penelitian placebo kontrol pada wanita dengan resiko tinggi yang mnerima kombinasi vitamin C dan E. Cochrane melaporkan (7 percobaan, 6082 wanita) dalam penggunaan pencegahan antioksidan dibandingkan dengan placebo selama kehamilan menunjukkan 39% menurunkan resiko terjadinya pre-eklampsia. Dua penilitian yang sama menunjukkan tidak ada efek dari vitamin C dan vitamin E dan sebuah meta analisis menyimpulkan bahwa suplementasi kombinasi dari vitamin C dan E selama kehamilan tidak menurunkan resiko dari pre-eklampsia, kematian janin dan neonatus, kecil masa kehamilan atau lahir prematur.

Saat ini hasil dari suplementasi dari vitamin C masih dipertanyakan. Walaupun diberikan dalam dosis yang tinggi, vitamin mungkin tidak mencapai tingkatan serum untuk menciptakan aktivitas antioksidan yang efektif. Penelitian klinis lebih lanjut sangat disarankan dilakukan sebelum dilakukan penelitian yang lebih teliti. Keamanan vitamin E sebagai pencegahan dari pre-eklampsia telah dipertanyakan. Penelitian kohort prespective dari Danish melaporkan bahwa peningkatan insiden dari pre eklampsi berat dan syndrome HELLP terjadi pada wanita yang mengkonsumsi tinggi vitamin E. Untuk vitamin E didapatkan dari makanan dan suplemen (n=49,373) dengan konsumsi 10,5-13,5 mg/hari , pre-eklampsia berat/eklampsia/HELLP ods rasio nya adalah 1,46 (95% confidence interval (CI) 1,02-209). Penelitian yang lain juga memberikan hasil yang membahas suplementasi vitamin E dan C karena adanya resiko terhadap hipertensi dalam kehamilan dan berat badan lahir rendah. Suplementasi kombinasi vitmain E dan C tidak hanya tidak memberikan manfaat lebih terhadap ibu dan janin, tetapi malah meningkatkan resiko dari hipertensi dalam kehamilan pada wanita yang akan semakin meningkatkan resiko dari pre-eklampsia dan berat badan lahir rendah.

Selama masa kehamilan peradangan plasenta tipe 1 dominan, dengan adanya produksi dari sitokin pro-inflamasi Th1, dimana sitokin Th2 yang merupakan antiinflamasi malah ditekan. Pada pre-eklampsi, inflamasi tipe 1 sangat dominan. Pembentukan spesimen oksigen reaktif pada makrofag di plasenta akan merusak sel endotelial, menyebabkan iskemik plasenta dan berakibat terjadinya IUGR sebagai bagian dari sistem imunoregulator dimana fungsi dari sel T dikurangi. Komponen antioksiden utama dari vitamin E (α tacopherol) bisa meningkatkan induksi dari Th1 dan mencegah perubahan Th1 menjadi Th2 lambat pada kehamilan normal. Sebagai tambahan vitamin E juga memiliki variasi dari efek pleiotropic dalam regulasi transkripsi redox, siklus sel dan sinyal sitokin. Vitamin E juga menyerupai interferon gamma, menyebabkan rekasi proinflamasi persisten pada ibu dan janin. Penjelasan klinis terhadap aksi ini masih belum begitu jelas. Dapat disimpulkan bahwa pemberian suplemen vitamin C mungkin bermanfaat, namun pemberian vitamin E pada saat kehamilan kemungkinan berbahaya dan mungkin tidak di rekomendasikan.

Journal Reading Session Angkatan 60 7

Page 8: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

2.6 Vitamin D

Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang memiliki peran penting dalam fungsi imun, diferensiasi sel, pertumbuhan tulang dan mengurangi inflamasi. Vitamin D sangat penting untuk homeostatis kalsium dan mengurangi resiko dari penyakit kronik. Vitamin ini secara biologis dalam keadaan tidak aktif dan harus di metabolisme terlebih dahulu untuk menjadikannya aktif. Vitamin ini masuk dalam sirkulasi melalui dari usus atau kulit dan kemudian disalurkan ke hati, dimana dia akan diubah dari hidroksilat menjadi 25-hidroksilat D 25(OH)D, yang merupakan bentuk vitamin D yang mengalir dalam sirkulasi.

Defisiensi vitamin D sangat bervariasi pada orang dewasa. Sekitar 40% dari african amerika dan 4 % dari wanita ras kaukasia non hispanik memiliki kadar vitamin yang rendah dalam plasma. Kondisi vitamin D pada wanita hamil haruslah menjadi perhatian pada negara-negara industri. Terjadi penurunan kadar 25 hydroxivitamin D pada akhir musim dingin yang mungkin berhubungan dengan pertumbuhan tulang janin dan anak dan meneralisasi gigi.

Defisiensi vitamin D adalah faktor resiko dalam pertumbuhan janin, metabolisme tulang dan perkembangan sistem imun janin. Terjadinya peningkatan kadar 1,25 dihidroksivitamin D yang bisa meningkatkan pengaturan sistem imun, diketahui setelah adanya koreksi akan kurangnya asupan kalsium. Osteomalasia adalah komplikasi kehamilan yang dikenal pada wanita Asia yang tinggal di United Kingdom. Imigran Asia yang pidah ke eropa juga beresiko tinggi untuk mengalami defisiensi vitamin D selama kehamilan, dimana dalam hal ini asupan makanan yang tidak adekuat merupakan sebagai faktor penting. Tingginya kejadian defisiensi berat pada para vegetarian menunjukkan bahwa asupan oral sangatlah penting. Dewasa ini penggunaan vitamin D sebagai pencegahan dari pre-eklampsia telah diperdebatkan, tapi hubungan antara kadar vitamin D maternal dan pertumbuhan janin tidak di demonstrasikan pada penelitian Norwegia, dimana suplementasi pada trimester ketiga yang diberikan pada wanita yang mengalami defisiensi vitamin D menunjukkan terjadinya peningkatan berat badan lahir dan panjang badan bayi. Beberapa penelitian lain menunjukkan hanya sedikit atau tidak ada efek dari penambahan asupan vitamin D. Selanjutnya, suplementasi vitamin D pada populasi yang beresiko akan meningkatkan kemampuan mempertahankan kalsium pada neonatus. Tidak ada bukti dari keuntungan pemberian suplemen vitamin D selama kehamilan melebihi jumlah kebutuhan rutin untuk defisiensi vitamin D.

3. Mutiple micronutrients

Defisiensi mikronutrien sering terjadi dalam bentuk kombinasi, khususnya pada negara berkembang, disebabkan karena luasnya penyebab, seperti ketidaksediaan dari kualitas makanan , perbedaan budaya, variasi musim, kemiskinan dan adanya infeksi dari populasi. Hal ini sering terjadi di negara berkembang. Hasil dari penelitian random kontrol menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil kehamilan (peningkatan dalam berat badan lahir, mengurangi berat badan lahir rendah) setelah pengenalan kepada suplementasi

Journal Reading Session Angkatan 60 8

Page 9: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

mikronutrien multipel(MMN). Ketersedian tes darah skala besar dalam masyarakat masih sangat jarang, dan hanya sedikit yang mengetahui akan batasan dan rentang dari defisiensi mikronutrien dan tidak ada data yang bisa menunjukkan komposisi optimal dari mikronutrien multipel. Terdapat berbagai bukti yang menunjukkan adanya hasil yang baik ketika adanya penyediaan tiga komponen. Prevalensi defisiensi yang sering terjadi di negara berkembang adalah kekuragan zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin A, zinc dan folat. Pada negara berkembang juga masih terdapat adanya beberapa kelompok dengan keadaan defisiensi khususnya pada wanita hamil yang membutuhkan pengobatan terhadap defisiensi tersebut. MMN dapat di implementasikan dalam program skala besar dan akan sangat cocok untuk negara berkembang, dimana sumber daya ekonomi dan kesehatannya masih sangat terbatas. Produksi dan distribusi tidaklah terlalu mahal, dan penggunaannya juga sangat mudah. Sebagai tambahan, pelayanan antenatal dan pemberian asupan makanan yang adekuat harus menjadi prioritas penatalaksanaan terhadap ibu hamil.

4. Komentar

Pada beberapa dekade terakhir, suplementasi vitamin telah dicanangkan untuk promosi kesehatan. Adanya defisiensi meningkatkan kejadian kesakitan, dimana pengobatan vitamin dalam hal ini berperan sebagai tindakan kuratif. Peningkatan kebutuhan akan meningkat pada saat kehamilan, dimana memberikan konsekuensi terhadap janin dan kesehatan anak. Walau bagaimanapun efek dari suplementasi vitamin pada wanita hamil yang tidak mengalami defisiensi masih belum begitu dipahami. Pertimbangan permasalahan berkembang dalam interpretasi dari penelitian asupan pola makan dan dipertimbangkan konsekuensinya terhadap kehamilan dan pertumbuhan janin. Defisiensi isolasi dari komponen makanan sangat jarang terlihat dan kuantifikasi dari komponen makanan pribadi seperti vitamin begitu juga dengan estimasi asupan makanan sangat sulit dan tidak nyata. Lebih lanjut, populasi penelitian biasanya tidak homogen dan sulit didefinisikan. Inklusi dari jumlah individu yang besar sangat dibutuhkan untuk kepentingan analisis yang bisa terukur. Penelitian ini biasanya tidak distratifikasikan dalam kelompok dengan definisi defisiensi, latarbelakang geografis dan lain-lain. Pada penelitian intervensi dari populasi dimana terjadi kondisi gizi kurang, pola makan biasanya mengalami kekurangan pada beberapa jenis bahan makanan. Suplementasi dari komponen tunggal mungkin tidak mencukupi untuk memberikan respon klinis dan suplementasi dari MMN mungkin tidak begitu dibutuhkan dan bisa saja memberikan efek berbahaya jika diberikan dalam dosis berlebihan. Sebagai tambahan, interaksi nutrien sangatlah banyak. Walaubagaimanapun data merupakan dari kelompok penelitian non intervensi. Walaupun tidak ada stratifikasi, objek penelitian ini biasanya diambil dari pasien yang berasal dari area dan budaya yang secara umum mengalami kekurangan asupan makanan. Temuan dari penelitian ini mungkin akan digunakan pada penelitian kontrol intervensi dimana koresponden yang mengalami defisiensi dapat secara objektif ditemukan, seperti contohnya vitamin B12 pada vegetarian.

Journal Reading Session Angkatan 60 9

Page 10: Pengaruh Suplemen Vitamin Dan Mineral Terhadap Kehamilan

Preeklampsi adalah penyebab penting yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada janin beserta perkembangannya dan secara alami, banyak literatur yan g menyebutkan hasil dari kehamilan berhubungan dengan hal ini. Penemuan baru dari bagian imunologi kehamilan telah mendapatkan beberapa hal yang menjadi dasar dari pengobatan dan pencegahan dari pre-eklampsi. Sebagai laporan, stres oksidatif plasenta telah didemonstrasikan, dan dari sekarang agen antioksidan telah di sarankan sebagai tindakan pencegahan dan pengobatan. Beberapa vitamin memiliki bahan-bahan yang bersifat antioksidan. Selama tahap awal dari perkembangan plasenta bahan oksidatif sangat berperan dalam fisiologi pematangan plasenta. Perubahan dari sitokin proinflamasi tipe Th1 menjadi antiinflamasi Th2 terjadi selama masa kehamilan. Perubahan ini sangatlah penting, baik untuk perkembangan janin, neonatus dan kesehatan anak. Suplementasi vitamin C dan E bisa menyebabkan efek negatif terhadap perubahan ini, yang akan memberikan komplikasi.

Metabolisme normal mineral dan vitamin sangat penting untuk keberhasilan kehamilan, tapi ketika dijadikan sebagai implikasi praktek, sangat sedikit penelitian yang mendukung, rekomendasi umum sebagai pencegahan bisa didapatkan dari berbagai macam literatur. Mikronutrien yang berperan dalam mencegah perburukan dari kehamilan adalah asam folat, zinc dan Fe. Suplementasi folat sebelum hamil dan selama awal kehamilan sekarang sudah dianjurkan. Pengobatan Fe pada defisiensi zat besi juga memberikan efek yang baik terhadap hasil kehamilan. Sebagian besar penelitian intervensi cukup untuk membolehkan analisis yang terukur, walaubagaimanapun termasuk populasi campur yang tidak terstratifikasi baik dalam defisiensi tunggal maupun multiple. Namun, jumlah yang membutuhkan pengobatan masih tidak diketahui jumlahnya dan pengobatan yang tidak begitu penting di takutkan akan meberikan resiko. Penelitian dari daerah yang memiliki defisiensi nutrien menunjukkan bahwa pemberian profilaksis sangat bermanfaat. Uji coba prospektif yang ideal masih dibutuhkan, termasuk didalamnya individu dengan pre-gestasi, secara biokima dan secara fisiologis didefinisikan sebagai status nutrisiyang merupakan dasar dari stratifikasi.

Sebagai kesimpulan, terapi substitusi dan suplementasi bisa memberikan keuntungan selama masa kehamilan, namun defisiensi spesifik harus diperhatikan. Sebelum hamil dan pada masa awal kehamilan telah disarankan untuk mengkonsumsi folat dan pemberian asupan zat besi memberikan efek yang baik pada wanita hamil yang mengalami defisiensi besi. Wanita hamil yang telah menerapkan pola diet vegetarian memiliki peningkatan resiko mengalami defisiensi vitamin B12 dan suplementasi B12 dibutuhkan bagi mereka imigran Asia yang berada di Eropa memiliki resiko untuk mengalami defisiensi vitamin D selama masa kehamilan, diet yang tidak adekuat merupakan faktor yang penting dalam hal ini. Vitamin D mungkin bermanfaat dalam melawan kejadian pre-eklampsia. Suplementasi vitamin C juga sangat bermanfaat. Suplementasi vitamin E tidak disarankan dan mungkin bisa memberikan efek yang tidak diharapkan.

Journal Reading Session Angkatan 60 10