Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

13
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 61- 73 61 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal AC-WC Heriyanto 1 , Sofyan M. Saleh 2 , M. Isya 3 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala 2,3) Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia [email protected] Abstract: Potential stone asphalt Buton (Asbuton) are abundant, is a natural bitumen contained in Buton Island Southeast Sulawesi, asbuton natural bitumen reserves in the estimate of about 667 million tons. This study examines the Marshall parameter value generated by asphalt concrete wearing Course (AC-WC ) by using substitution Asbuton item 20/25,on asphalt pen 60/70 so in accordance with the technical specifications for AC-WC, so it can be known types of asphalt concrete mixtures which has the best quality. The material used in this study were crushed stone aggregates, asphalt penetration 60/70 and buton granular type 20/25. Test specimens were made consisting of two groups: the test object asphalt AC-WC with hard asphalt binder penetration without buton granular type 20/25 (0% buton granular 20/25) as a comparison of the test specimen and specimen mix asphalt AC-WC with 60/70 penetration bitumen binder with buton granular type 20/25 as a substitute for 0%, 3%, 4%, 5%, 6% of the total weight of the mixture. Variation bitumen content used 5.0%, 5.5%, 6.0%, 6.5%, 7.0%. The test is performed to obtain values Marshall parameter, Durability Tests conducted on the condition of each variation (Optimum Bitumen Content (OBC) buton granular mixture 20/25, Marshall test results show that the greater the percent increase buton granular 20/25 higher the value of stability, highest stability at levels 6% asbuton 20/25 and OBC 6.55 % with a value of stability 1577.74 Kg. Void content in the mixture (VIM) a relatively small change in the range of 4.16% - 4.63%, levels cavity between granular aggregate (VMA) tends to increase with increasing buton granular mixture 20/25. VMA values ranged from 18.17 to 19.61, while for the highest durability buton granular levels obtained at 20/25 and OBC 6.55% with value 92.16% Keyword : Asbuton, Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC), Parameter Marshal, Stability, Durability. Abstrak: Potensi aspal batu buton (Asbuton) yang melimpah, merupakan aspal alam yang terdapat di Pulau Buton Sulawesi Tenggara, Cadangan aspal alam asbuton di perkirakan sekitar 667 Juta ton. Penelitian ini bertujuan melihat nilai Parameter Marshall yang dihasilkan oleh campuran beton aspal AC-WC dengan menggunakan subtitusi Asbuton butir 20/25 pada aspal Pen 60/70 sehingga sesuai dengan spesifikasi teknis untuk campuran aspal beton AC-WC, sehingga dapat diketahui jenis campuran beton aspal yang mempunyai kualitas terbaik. Material yang digunakan pada penelitian ini adalah agregat batu pecah, aspal penetrasi 60/70 dan asbuton butir Tipe 20/25. Benda uji yang dibuat terdiri dari dua kelompok yaitu: benda uji aspal AC-WC dengan bahan pengikat aspal keras penetrasi 60/70 tanpa asbuton butir 20/25 (0% asbuton butir 20/25) sebagai benda uji pembanding dan benda uji campuran aspal beton lapis aus (AC-WC) dengan bahan pengikat aspal penetrasi 60/70 dengan asbuton butir 20/25 sebagai bahan subtitusi sebesar 0%, 3%, 4%, 5%, 6% terhadap total berat campuran. Dengan kadar aspal yang digunakan 5.0%, 5.5%, 6.0%, 6.5%, 7.0%. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh nilai Parameter Marshall, Pengujian Durabilitas dilakukan pada kondisi KAO masingmasing variasi campuran asbuton butir 20/25, Hasil pengujian Marshall menunjukkan bahwa semakin besar persen penambahan asbuton butir 20/25 semakin tinggi nilai Stabilitasnya, Stabilitas tertinggi pada kadar asbuton butir 20/25 6 % dan KAO 6,55 dengan nilai stabilitas 1577,74 kg. Kadar rongga dalam campuran (VIM) perubahan yang relatif kecil

Transcript of Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Page 1: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 61- 73

61 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70

Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal AC-WC

Heriyanto1 , Sofyan M. Saleh2, M. Isya3 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala

2,3) Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia

[email protected]

Abstract: Potential stone asphalt Buton (Asbuton) are abundant, is a natural bitumen

contained in Buton Island Southeast Sulawesi, asbuton natural bitumen reserves in the

estimate of about 667 million tons. This study examines the Marshall parameter value

generated by asphalt concrete wearing Course (AC-WC ) by using substitution Asbuton item

20/25,on asphalt pen 60/70 so in accordance with the technical specifications for AC-WC, so

it can be known types of asphalt concrete mixtures which has the best quality. The material

used in this study were crushed stone aggregates, asphalt penetration 60/70 and buton

granular type 20/25. Test specimens were made consisting of two groups: the test object

asphalt AC-WC with hard asphalt binder penetration without buton granular type 20/25 (0%

buton granular 20/25) as a comparison of the test specimen and specimen mix asphalt AC-WC

with 60/70 penetration bitumen binder with buton granular type 20/25 as a substitute for 0%,

3%, 4%, 5%, 6% of the total weight of the mixture. Variation bitumen content used 5.0%,

5.5%, 6.0%, 6.5%, 7.0%. The test is performed to obtain values Marshall parameter,

Durability Tests conducted on the condition of each variation (Optimum Bitumen Content

(OBC) buton granular mixture 20/25, Marshall test results show that the greater the percent

increase buton granular 20/25 higher the value of stability, highest stability at levels 6%

asbuton 20/25 and OBC 6.55 % with a value of stability 1577.74 Kg. Void content in the

mixture (VIM) a relatively small change in the range of 4.16% - 4.63%, levels cavity between

granular aggregate (VMA) tends to increase with increasing buton granular mixture 20/25.

VMA values ranged from 18.17 to 19.61, while for the highest durability buton granular levels

obtained at 20/25 and OBC 6.55% with value 92.16%

Keyword : Asbuton, Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC), Parameter Marshal,

Stability, Durability.

Abstrak: Potensi aspal batu buton (Asbuton) yang melimpah, merupakan aspal alam yang

terdapat di Pulau Buton Sulawesi Tenggara, Cadangan aspal alam asbuton di perkirakan sekitar

667 Juta ton. Penelitian ini bertujuan melihat nilai Parameter Marshall yang dihasilkan oleh

campuran beton aspal AC-WC dengan menggunakan subtitusi Asbuton butir 20/25 pada aspal

Pen 60/70 sehingga sesuai dengan spesifikasi teknis untuk campuran aspal beton AC-WC,

sehingga dapat diketahui jenis campuran beton aspal yang mempunyai kualitas terbaik.

Material yang digunakan pada penelitian ini adalah agregat batu pecah, aspal penetrasi 60/70

dan asbuton butir Tipe 20/25. Benda uji yang dibuat terdiri dari dua kelompok yaitu: benda uji

aspal AC-WC dengan bahan pengikat aspal keras penetrasi 60/70 tanpa asbuton butir 20/25

(0% asbuton butir 20/25) sebagai benda uji pembanding dan benda uji campuran aspal beton

lapis aus (AC-WC) dengan bahan pengikat aspal penetrasi 60/70 dengan asbuton butir 20/25

sebagai bahan subtitusi sebesar 0%, 3%, 4%, 5%, 6% terhadap total berat campuran. Dengan

kadar aspal yang digunakan 5.0%, 5.5%, 6.0%, 6.5%, 7.0%. Pengujian ini dilakukan untuk

memperoleh nilai Parameter Marshall, Pengujian Durabilitas dilakukan pada kondisi KAO

masing–masing variasi campuran asbuton butir 20/25, Hasil pengujian Marshall menunjukkan

bahwa semakin besar persen penambahan asbuton butir 20/25 semakin tinggi nilai

Stabilitasnya, Stabilitas tertinggi pada kadar asbuton butir 20/25 6 % dan KAO 6,55 dengan

nilai stabilitas 1577,74 kg. Kadar rongga dalam campuran (VIM) perubahan yang relatif kecil

Page 2: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 62

berkisar 4,16% - 4,63%, Kadar rongga antara butiran agregat (VMA) cenderung meningkat

dengan bertambahnya campuran asbuton butir 20/25. Nilai VMA berkisar antara 18,17 – 19,61

sedangkan untuk Durabilitas tertinggi diperoleh pada kadar asbuton butir 20/25 dan KAO 6,55

dengan nilai 92,16 %

Kata kunci; Asbuton Butir 20/25, Aspal Beton Lapis Aus (AC-WC),Parameter Marshal, Stabilitas dan

Durabilitas

PENDAHULUAN

Asbuton mempunyai kelebihan dalam hal

jumlah cadangan yang melimpah namun

kelemahannya adalah tidak homogen rendahnya

kadar bitumen. Upaya untuk penyeragaman

kadar bitumen asbuton yang akan digunakan

dalam campuran beraspal, dilakukan fabrikasi

dan klasifikasi dari jenis-jenis asbuton yang

dihasilkan seperti untuk asbuton butir, aspal

yang dimodifikasi dengan asbuton semi ektraksi

(Retona) atau asbuton murni ( Kurniaji dan

Nono, n.d)

Dari permasalahan di atas, maka

diperlukan suatu kajian mengenai Usaha yang

dilakukan untuk memperbaiki kinerja campuran

beraspal dengan menggunakan asbuton butir

20/25 (0%, 3%, 4%, 5%, dan 6%) dengan

menggunakan gradasi batas tengah dan

optimalisasi subtitusi asbuton butir dengan

aspal Pen 60/70, Meminimalkan kadar air

asbuton yang dihasilkan sekaligus melindungi

terjadinya penambahan kadar air, contohnya

dengan melakukan packaging. Melakukan pre

blended antara asbuton butir 20/25 dengan

aspal Pen 60/70 dengan proses subtitusi

sehingga terjadi kehomogenan campuran.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Lapisan beton aspal adalah jenis

perkerasan jalan yang terdiri dari campuran

agregat dan aspal yang berfungsi sebagai

lapisan penutup dari konstruksi jalan yang

harus mampu menjaga kestabilan jalan akibat

dari beban kendaraan dan pengaruh cuaca.

Campuran ini terdiri dari atas agregat

bergradasi menerus dengan aspal keras,

dicampur, dihamparkan dan dipadatkan dalam

keadaan panas pada suhu tertentu. Laston (AC)

terdiri dari tiga macam campuran, yaitu :

Laston Lapis Aus atau AC-WC, dengan ukuran

maksimum agregat campuran adalah 19 mm,

a. Laston Lapis Pengikat atau AC-BC dengan

ukuran maksimum agregat campuran adalah

25,4 mm

b. Laston Lapis Pondasi atau AC-Base, dengan

ukuran maksimum agregat campuran adalah

37,5 mm.

2.1 Bahan Campuran Beraspal Panas :

a. Agregat

Agregat Terdari dari :

1. Agregat Kasar mempunyai fungsi dalam

campuran panas aspal adalah selain

memberikan stabilitas dalam campuran

juga sebagai pengisi mortar sehingga

campuran menjadi ekonomis.

2. Agregat halus terdiri atas agregat hasil

pemecah batu (abu batu) atau pasir alam

dengan ukuran lolos saringan no. 8 (2,36

mm) dan tertahan pada saringan no.200

(Anonim, 2010).

Page 3: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

63 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

b. Bahan pengisi

Bahan pengisi (filler) adalah bahan yang

lolos ayakan no. 200 (75 micron) dan tidak

kurang dari 75% terhadap beratnya. Bahan

pengisi (filler) terdiri dari debu batu kapur

(limestone dust), abu terbang, semen (PC).

. c. Gradasi

Gradasi adalah distribusi partikel-partikel

berdasarkan ukuran agregat yang saling

mengisi sehingga terjadinya suatu ikatan

yang saling mengunci (interlocking).

Persyaratan gradasi dapat dilihat pada

Tabe1.Tabel 1. Spesifikasi Agregat Gradasi Laston

AC-WC 1/2

Ukuran Ayakan % Berat yang Lolos AC-WC

ASTM (mm) Gradasi

Halus

Gradasi Kasar 1

1” 25 3/4

” 19 100 100

1/2" 12,5 90 – 100 90 - 100

3/8” 9,5 72 - 90 72 - 90

No. 4 4,75 54 - 69 43 – 63

No.8 2,36 39,1 - 53 28 - 39,1

No. 16 1,18 31,6 - 40 19 - 25,6

Tabel 1. Spesifikasi Agregat Gradasi Laston

AC-WC 2/2

d. Aspal

Aspal mempunyai fungsi sebagai bahan

pengikat antar aspal dan agregat dan antara

sesama aspal, sebagai bahan pengisi rongga

antar butir agregat dan pori-pori yang ada

dalam butir agregat itu sendiri dan sebagai

pelumas pada saat penghamparan di lapangan

sehingga memudahkan untuk dipadatkan.

e. Asbuton Butir 20/25

Asbuton butir 20/25 adalah hasil

pengolahan dari Asbuton padat yang dipecah

dengan alat pemecah batu (crusher) atau alat

pemecah lainnya yang sesuai sehingga memiliki

ukuran butiran tertentu. Asbuton butir 20/25

(kelas penetrasi 20 (0,1 mm) dan kelas kadar

bitumen 25% dan kadar mineral 75%

Perencanaan Campuran Beton Aspal

Perencanaan campuran beraspal

bertujuan untuk mendapatkan campuran efektif

dari gradasi agregat dan dari aspal. Suatu

campuran beraspal sebagai lapis perkerasan

harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Stabilitas (stability).

2. Keawetan (durability)

3. Kelenturan (flexibility)

4. Ketahanan terhadap kelelahan (fatique

reistance).

5. Kekesatan/tahanan geser permukaan (skid

resistance).

6. Kedap air (impermeability).

7. Kemudahan dalam proses pelaksanaan

(workability). (Sukirman, 2003).

Menurut Departemen Pekerjaan Umum

(2008) menghitung perencanaan kadar aspal

menggunakan rumus sebagai berikut :

Pb = 0,035(%CA)+ 0,045 (%FA) + 0,18

(%Filler) + Konstanta

No. 30 0,6 23,1 - 30 13 - 19,1

No. 50 0,3 15,5 - 22 9 - 15,5

No. 100 0,15 9 – 15 13-Jun

No. 200 0,075 4 – 10 4 – 10

Page 4: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 64

Keterangan :

Pb = Kadar aspal tengah/ ideal, persen terhadap

berat campuran

CA = Agregat kasar tertahan saringan No. 8;

FA = Agregat halus lolos saringan No. 8 dan

tertahan saringan No. 200

Filler = adalah agregat minimal 75% lolos

saringan No. 200

Metode Marshall Pada Pengujian Campuran

Beraspal

Parameter Marshall campuran beton

aspal dapat diperiksa dengan menggunakan alat

Marshall. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk

menentukan: stabilitas, kelelahan plastis (flow),

berat volume (density), persen rongga dalam

campuran (VIM), persen rongga terisi aspal

(VFB), persen rongga antar butir agregat

(VMA) , Marshall Quotient (MQ), yaitu sebuah

gambaran kekakuan yang merupakan ukuran

ketahanan benda uji terhadap deformasi.

Parameter dan spesifikasi Marshall untuk

lalu lintas berat dengan menggunakan aspal

Pen. 60/70 dan Asbuton 20/25 diperlihatkan

pada Tabel 1

Penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

Kadar aspal optimum adalah nilai tengah

dari rentang kadar aspal yang memenuhi semua

spesifikasi campuran. Kadar aspal optimum

yang baik adalah kadar aspal yang memenuhi

semua sifat campuran yang diinginkan dalam

rentang kadar aspal optimum 0,5%,

(Sukirman, 2003).

Durabilitas

Durabilitas adalah kemampuan beton

aspal menerima repetisi beban lalu lintas seperti

berat kendaraan dan gesekan antara roda

kendaraan dan permukaan jalan, serta menahan

keausan akibat pengaruh cuaca dan iklim,

seperti udara, air atau perubahan temperatur.

Rasio antara stabilitas benda uji yang direndam

24 jam pada suhu 60oC, dengan stabilitas benda

uji yang direndam selama 30 menit pada suhu

yang sama disebut stabilitas sisa (retained

stability). Benda uji campuran beraspal

dikategorikan awet (durable), bila nilai

stabilitas sisa 90% (Sukirman, 2003).

Penelitian Terdahulu

1. Pengaruh Penambahan Asbuton Butir

Terhadap Karakteristik Beton Aspal

Campuran Panas (Madi Hermadi, 2007)

Pengaruh penambahan asbuton butir

terhadap karakteristik campuran beraspal

panas adalah sebagai berikut:

- Makin tinggi kadar asbuton butir akan

menyebabkan makin tinggi kadar aspal

optimum campuran.

- Makin tinggi kadar Asbuton Butir akan

menyebabkan makin tinggi nilai

Stabilitas Marshall campuran beraspal

(optimum pada 7 % asbuton butir) yang

berarti makin tahan terhadap beban lalu

lintas.

- Kadar Asbuton Butir 7 % menghasilkan

nilai Hasil Bagi Marshall campuran

beraspal (optimum pada 7 % Asbuton

Butir) yang berarti campuran beraspal

Page 5: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

65 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

makin tahan terhadap kerusakan

deformasi.

2. Pengaruh Penggunaan Asbuton Butir pada

Campuran Aspal Beton Lapisan Aus (AC-

WC) (Hasrizal Kurnia, 2011)

1. Hasil Pemeriksaan sifat-sifat fisis

material berupa agregat dan aspal

penetrasi 60/70 memenuhi spesifikasi

dan dapat digunakan sebagai bahan

campuran aspal beton aus (AC-WC).

2. Karakteriktik campuran dengan

subsitusi asbuton butir pada campuran

aspal beton aus (AC-WC) menunjukkan

bahwa:

a. Density campuran relatif konstan

untuk masing-masing persentase

asbuton butir dengan nilai density

campuran berkisar antara 2,31–2,35

gr/cm3.

b. Semakin besar persentase asbuton

butir nilai stabilitas campuran

semakin meningkat, dengan nilai

stabilitas tertinggi diperoleh pada

kadar asbuton butir 10% dan KAO

6,1% sebesar 1227,74 kg. Nilai

stabilitas yang diperoleh telah

memenuhi spesifikasi yang

syaratkan AASHTO (1990) untuk

lalu lintas berat yaitu minimum 750

kg.

c. Semakin besar kadar asbuton butir,

nilai kadar rongga dalam campuran

(VIM) semakin besar dengan tingkat

kenaikan yang relatif kecil. Nilai

VIM berkisar antara 3,20% - 3,97%.

Meningkatnya nilai VIM

diakibatkan belum terpisahnya

antara mineral dan bitumen yang

terdapat dalam asbuton butir.

d. Semakin besar persentase asbuton

butir sifat durabilitas campuran

semakin meingkat dengan kata lain

ketahanan terhadap air, pengaruh

suhu dan cuaca semakin baik. Nilai

durabilitas terbesar diperoleh pada

kadar asbuton butir 10% dan KAO

6,10% sebesar 94,52%.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilaksanakan

pada pogram kerja adalah Dimana prosudur

penelitian mengacu kepada Standar Nasional

Indonesia (SNI) dan standar lainnya seperti

American Association of State Highway and

Transportation Officianls (AASHTO) dan

Setandar Bina Marga.

Proses Penelitian

Langkah awal dalam penelitian ini adalah

penyiapan bahan-bahan dan peralatan yang

diperlukan dalam proses penelitian, kemudian

dilakukan pemeriksaan sifat-sifat fisis agregat

dan aspal dan analisa saringan. Setelah

diperoleh hasil dari pemeriksaan sifat-sifat fisis

material yang sesuai dengan spesifikasi, maka

dilakukan perencanaan pembuatan benda uji.

Benda uji yang akan dibuat terdiri dari benda

uji dengan variasi kadar aspal pen 60/70 tanpa

penambahan Asbuton butir 20/25, penambahan

3% Asbuton butir 20/25, penambahan 4%

Page 6: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 66

Asbuton butir 20/25, dan penambahan 5%

Asbuton butir 20/25, penambahan 6% Asbuton

butir 20/25 dalam campuran beton aspal AC-

WC. Kemudian pembuatan benda uji campuran

beton aspal dengan kadar aspal optimum untuk

masing-masing variasi penambahan Asbuton

butir, Jumlah benda uji 105 buah benda uji.

Pemeriksaan Sifat-sifat Fisis Agregat

Pemeriksaan sifat-sifat fisis agregat yang

dilakukan dalam penelitian ini meliputi

pemeriksaan berat jenis dan penyerapan, berat

isi agregat, keausan, kepipihan dan kelonjongan

serta tumbukan.

Pengujian Material Aspal

Aspal yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Asbuton butir 20/25 yang diproduksi

oleh PT. Olah Bumi Mandiri. Dipilihnya

Asbuton butir 20/25 karena pertimbangan

deposit yang sangat besar di Indonesia dan

mampu meningkatkan kestabilan, ketahanan

fatigue dan keretakan akibat temperatur.

Pemeriksaan ini meliputi: pemeriksaan berat

jenis aspal, pemeriksaan penetrasi aspal,

pemeriksaan titik lembek; pemeriksaan

daktilitas, dan pemeriksaan kelekatan aspal

terhadap material. Pemeriksaan sifat-sifat fisis

aspal dilakukan untuk melihat apakah aspal

memenuhi persyaratan atau tidak.

Pemilihan Gradasi Agregat

Kurva gradasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kurva gradasi Fuller dan

berada dalam titik kontrol gradasi Beton Aspal

Lapis Aus (AC-WC)

Perencanaan Campuran dengan Metode

Marshall

Berdasarkan nilai Pb diperoleh 6 %,

kemudian menyiapkan benda uji Marshall pada

5 variasi kadar aspal masing-masing 3 (tiga)

benda uji, yaitu 5%, 5,5%, 6% (perkiraan Kadar

Aspal tengah), 6,5% dan 7,0% terhadap berat

total

Dengan melihat pada batas-batas yang

disyaratkan untuk semua parameter Marshall

(Stabilitas, Flow, MQ, VFB, VMA, VIM dan

VIM), maka ditentukan besarnya KAO

sehingga memenuhi semua kriteria. Banyaknya

benda uji untuk mengetahui sifat-sifat

campuran dan penentuan kadar aspal masing-

masing campuran AC-WC dapat dilihat pada

Tabel 3 sampai Tabel 10.

Tabel 3. Jumlah benda uji menggunakan Aspal Pen. 60/70

No. Kadar Aspal Pen. 60/70

Kode Benda Uji

1. 5,0 % 𝐴11, 𝐴12, 𝐴13

2. 5,5 % 𝐵11, 𝐵12, 𝐵13

3. 6,0 % 𝐶11, 𝐶12, 𝐶13

`4. 6,5 % 𝐷11, 𝐷12, 𝐷13

5. 7,0 % 𝐸11, 𝐸12, 𝐸13

Jumlah 15 Buah

Page 7: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

67 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Tabel 5. Jumlah benda uji menggunakan Asbuton Butir 20/25 (3%)

No. Kadar Aspal Asbuton Butir 20/25 (3%)

Kode Benda Uji

1. 5,0 % 𝐹11, 𝐹12, 𝐹13

2. 5,5 % 𝐺11, 𝐺12, 𝐺13

3. 6,0 % 𝐻11, 𝐻12, 𝐻13

`4. 6,5 % 𝐼11, 𝐼12, 𝐼13

5. 7,0 % 𝐽11, 𝐽12, 𝐽13

Jumlah 15 Buah

Tabel 6. Jumlah benda uji menggunakan Asbuton Butir 20/25 (4%)

No. Kadar Aspal Asbuton Butir 20/25 (4%)

Kode Benda Uji

1. 5,0 % 𝐾11, 𝐾12 𝐾13

2. 5,5 % 𝐿11, 𝐿12, 𝐿13

3. 6,0 % 𝑀11, 𝑀12, 𝑀13

`4. 6,5 % 𝑁11, 𝑁12, 𝑁13

5. 7,0 % 𝑂11, 𝑂12, 𝑂13

Jumlah 15 Buah

Tabel 7. Jumlah benda uji menggunakan Asbuton Butir 20/25 (5%)

No. Kadar Aspal Asbuton Butir 20/25 (5%)

Kode Benda Uji

1. 5,0 % 𝑃11, 𝑃12, 𝑃13

2. 5,5 % 𝑄11, 𝑄12, 𝑄13

3. 6,0 % 𝑅11, 𝑅12, 𝑅13

`4. 6,5 % 𝑆11, 𝑆12, 𝑆13

5. 7,0 % 𝑇11, 𝑇12, 𝑇13

Jumlah 15 Buah

Tabel 8. Jumlah benda uji menggunakan Asbuton Butir 20/25 (6%)

No. Kadar Aspal Asbuton Butir 20/25 (6%)

Kode Benda Uji

1. 5,0 % 𝑈11, 𝑈12, 𝑈13

2. 5,5 % 𝑉11, 𝑉12, 𝑉13

3. 6,0 % 𝑊11, 𝑊12, 𝑊13

`4. 6,5 % 𝑋11,𝑋12, 𝑋13

5. 7,0 % 𝑌11, 𝑌12, 𝑌13

Jumlah 15 Buah

Setelah kadar aspal optimum (KAO)

diperoleh, maka dibuat benda uji dengan persen

aspal KAO untuk masing-masing jenis aspal

dan

gradasi yang digunakan. Benda uji pada KAO

ini dibuat untuk pengujian dengan standar dan

rendaman 60oC selama 24 jam. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 9 dan10

Tabel 9. Benda Uji dengan pada masing-masing KAO menggunakan Aspal Pen.60/70

No. Jenis Benda Uji Batas Tengah

Jumlah

1. Standar 3 Buah

2. 24 jam, 60 oC 3 Buah

Jumlah 6 Buah

Page 8: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 68

Tabel 10. Benda Uji dengan pada masing-masing KAO menggunakan subtitusi Asbuton Butir 20/25 (3%)

No. Jenis Benda Uji Batas Tengah

Jumlah

1. Standar 3 Buah

2. 24 jam, 60 oC 3 Buah

Jumlah 6 Buah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang disajikan adalah

hasil evaluasi penggunaan asbuton butir 20/25

sebagai bahan substitusi terhadap karakteristik

campuran aspal beton lapis aus (AC-WC).

Hasil Pengujian Marshall pada Kadar Aspal

Optimum (KAO)

Berdasarkan KAO yang diperoleh dari

evaluasi masing-masing gradasi dan jenis

aspal yang digunakan, nilai parameter Marshall

yang diperoleh.

Pembahasan

Hal-hal yang akan dibahas pada sub bab

ini sesuai dengan hasil yang diperoleh dari

penelitian dan hasil pengolahan data berupa

tinjauan pengaruh substitusi asbuton butir

terhadap karakteristik campuran aspal beton

lapis aus (AC-WC).

Tinjauan Terhadap Nilai KAO

Gambar 1 menunjukkan peningkatan

kadar asbuton butir 20/25 mengakibatkan nilai

KAO campuran cenderung meningkat

meskipun relatif kecil.

Gambar 1 Pengaruh Asbuton Butir 20/25 terhadap

nilai KAO

a. Tinjauan terhadap nilai kepadatan

(density)

Peningkatan persentase aspal dalam

campuran dapat memperkecil rongga dalam

campuran dan mengakibatkan campuran

semakin rapat dan memiliki nilai density yang

besar Gambar.2

Gambar 2 Pengaruh Asbuton butir 20/25 terhadap

nilai Density

b. Tinjauan terhadap nilai stabilitas

Gambar 3. menunjukkan semakin besar

persentase asbuton butir nilai stabilitas

campuran semakin tinggi. Hal ini disebabkan

karena bitumen yang dikandung asbuton butir

Page 9: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

69 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

bercampur dengan aspal penetrasi 60/70 di

dalam campuran. Pencampuran ini

menyebabkan daya lekat aspal menjadi lebih

baik sehingga mengakibatkan nilai stabilitas

campuran semakin meningkat

Gambar 3 Pengaruh Asbuton Butir 20/25 terhadap

nilai Stabilitas

c. Tinjauan terhadap nilai kelelehan plastis

(flow)

Gambar 4. menunjukkan bahwa

semakin besar persentase asbuton butir nilai

flow campuran semakin kecil. Hal ini

disebabkan termobilisasinya bitumen dari

asbuton butir ke dalam campuran sehingga

mengakibatkan aspal dalam campuran menjadi

lebih keras, Nilai flow pada semua variasi kadar

asbuton butir memenuhi batas yang disyaratkan

berkisar antara 3-5 mm.

Gambar 4. Pengaruh Asbuton Butir 20/25 terhadap

nilai Flow

d. Tinjauan terhadap nilai Marshall Quotient

(MQ)

Gambar 5. menunjukkan bahwa dengan

substitusi asbuton butir campuran cenderung

menjadi lebih kaku dimana nilai Marshall

quotient campuran lebih tinggi dari campuran

tanpa asbuton butir. Nilai Marshall quotient ini

dipengaruhi oleh nilai stabilitas dan nilai flow

dari campuran dimana nilai Marshall quotient

berkorelasi negatif dengan nilai flow, penurunan

nilai flow mengakibatkan nilai Marshall

quotient semakin meningkat.

Gambar 5. Pengaruh Asbuton Butir 20/25 terhadap

nilai Marshall Quotient

e. Tinjauan terhadap nilai voids in mix (VIM)

Gambar 6. menunjukkan substitusi

asbuton butir tidak mempengaruhi rongga

dalam campuran (VIM) secara signifikan atau

dengan kata lain perubahan nilai VIM pada

setiap persentase kadar asbuton butir sangat

kecil. Peningkatan persentase aspal dalam

campuran dapat memperkecil nilai VIM

campuran, dirnana aspal akan mengisi rongga-

ronggadalamcampuran.

Page 10: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 70

Gambar 6. Pengaruh Asbuton Butir 20/25 terhadap

nilai VIM

f. Tinjauan terhadap nilai Void in Mineral

Agregat (VMA)

Gambar 4.7 menunjukkan semakin

meningkatnya kadar asbuton butir nilai VMA

campuran semakin besar. Peningkatan nilai

VMA ini disebabkan karena semakin tingginya

KAO dan banyak jumlah asbuton butir dalam

campuran aspal beton yang tersubtitusi ke

dalam campuran yang menyelimuti butiran

semakin tebal, sehingga bila selimut aspal

dibutir agregat dihilangkan, makan nilai VMA

semakintinggi.

Gambar 7. Pengaruh Asbuton Butir 20/25 terhadap

nilai VMA

g. Tinjauan Void Filled by Bitumen (VFB)

Gambar 8. menunjukkan semakin

meningkatnya kadar asbuton butir cendrung

tidak linear dengan peningkatan atau penurunan

nilai VFB. Hal ini disebabkan karena proses

distribusi ukuran butiran yang membentuk pori

dalam campuran aspal beton lapis aus (AC-

WC) tidak merata pada berbagai variasi.

Gambar 8. Grafik VMA dari variasi gradasi dan jenis

aspal

h. Tinjauan terhadap nilai Durabilitas

Gambar 9. menunjukkan peningkatan nilai

durabilitas campuran sebagai akibat dari adanya

peningkatan persentase asbuton butir. Peningkatan

nilai durabilitas ini disebabkan semakin

bertambahnya bitumen yang terkandung dari

asbuton yang menyelimuti butiran dalam campuran

aspal beton lapis aus (AC-WC).

Gambar 9. Pengaruh Asbuton Butir 20/25 terhadap

nilai Durabilasi.

Rangkuman Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh

subtitusi Asbuton butir 20/25 pada Aspal

pen.60/70 menyebabkan nilai stabilitas

campuran meningkat dengan bertambahnya

kadar asbuton, nilai stabilitas pada campuran

Page 11: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

71 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

tanpa menggunakan asbuton (0% asbuton)

sebesar 1480,72; 3% asbuton sebesar 1508,39;

4% asbuton sebesar 1517,62; 5% asbuton

sebesar 1545,29; 6% asbuton sebesar 1577,58.

nilai VIM, VMA dan MQ juga meningkat

dengan bertambahnya persentase asbuton, nilai

flow dan VFB menurun. Nilai VIM, VMA,

MQ, Flow dan VFB dapat dilihat pada Tabel

4.5 di atas. Nilai durabilitas campuran

meningkat yaitu pada 0% asbuton sebesar

90,65; 3% asbuton sebesar 91,44; % asbuton

sebesar 91,73; 5% asbuton sebesar 91,79; 6%

asbuton sebesar 92,16. Meningkatnya nilai

durabilitas menunjukkan bahwa semakin

meningkatnya kadar persentase asbuton butir

sebagai campuran AC-WC maka semakin awet

lapisan AC-WC tersebut.

Bertambahnya persentase campuran asbuton,

maka kadar aspal optimum (KAO) semakin

meningkat, hal ini disebabkan karena didalam

asbuton butir 20/25 mengandung mineral

sebesar 75%, dengan meningkatnya kadar

asbuton meningkat pula jumlah mineral pada

campuran AC-WC, sehingga nilai kadar aspal

juga meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan

data dan pembahasan yang telah dilakukan

maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan

saran antara lain:

1. Hasil pemeriksaan sifat-sifat fisis

material berupa agregat dan aspal

penetrasi 60/70 memenuhi spesifikasi

dan dapat digunakan sebagai bahan

campuran aspal beton lapis aus (AC-

WC).

2. a. Kadar aspal optimum yang didapat

sebesar 6,06% untuk 0% kadar asbuton

butir 20/25; 6,17% untuk 3% kadar

asbuton butir 20/25; 6,27% untuk 4%

kadar asbuton butir 20/25; 6,42% untuk

5% kadar asbuton butir 20/25; 6,55%

untuk 6% kadar asbuton butir 20/25

b. Semakin besar persentase asbuton butir

20/25 nilai stabilitas campuran semakin

meningkat, dengan nilai stabilitas

tertinggi diperoleh pada kadar 6%

asbuton butir 20/25 yaitu 1577,58 kg

pada KAO 6,55%. Nilai stabilitas yang

diperoleh telah memenuhi spesifikasi

yang syaratkan AASHTO (1990) untuk

lalulintas berat yaitu minimum 800 kg.

c. Semakin besar persentase asbuton butir

sifat durabilitas campuran semakin

meningkat dengan kata lain ketahanan

terhadap air, pengaruh suhu dan cuaca

semakin baik. Nilai durabilitas

terbesar diperoleh pada kadar asbuton

butir 6% pada KAO 6,55% sebesar

92,16 %.

d. Karakteristik campuran dengan

substitusi asbuton butir 20/25 pada

campuran aspal beton lapis aus (AC-

WC) menunjukkan bahwa density

campuran relatif konstan untuk

masing-masing persentase asbuton

butir 20/25 dengan nilai density

campuran berkisar antara 2,34–2,37

gr/cm3.

e. Semakin besar kadar asbuton butir

Page 12: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 72

20/25, nilai kadar rongga dalam

campuran (VIM) semakin besar dengan

tingkat kenaikan yang relatif kecil.

Nilai VIM berkisar antara 4,16%-

4,63%. Meningkatnya nilai VIM

diakibatkan belum terpisahnya antara

mineral dan bitumen yang terdapat

dalam asbuton butir.

f. Secara keseluruhan karakteristik

campuran aspal beton lapis aus (AC-

WC) dengan penggunaan asbuton butir

20/25 sebagai bahan substitusi lebih

baik dibandingkan tanpa asbuton butir.

g. Hasil penelitian menunjukkan nilai

stabilitas campuran meningkat dengan

bertambahnya kadar asbuton, nilai

stabilitas pada campuran tanpa

menggunakan asbuton (0% asbuton)

sebesar 1480,72; 3% asbuton sebesar

1508,39; 4% asbuton sebesar 1517,62;

5% asbuton sebesar 1545,29; 6%

asbuton sebesar 1577,58 Meningkatnya

nilai durabilitas menunjukkan bahwa

semakin meningkatnya kadar

persentase asbuton butir sebagai

campuran AC-WC semakin awet.

h. Bertambahnya persentase campuran

asbuton, maka kadar aspal optimum

(KAO) semakin meningkat, hal ini

disebabkan karena didalam asbuton

butir 20/25 mengandung mineral

sebesar 75%, dengan meningkatnya

kadar asbuton meningkat pula jumlah

mineral pada campuran AC-WC,

sehingga nilai kadar aspal juga

meningkat.

Saran

1. Dalam penelitian ini, campuran aspal beton

lapis aus (AC-WC) ini menggunakan

asbuton butir 20/25, disarankan untuk

penelitian selanjutnya menggunakan

asbuton butir tipe lain dengan gradasi yang

berbeda.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan

untuk membuat substitusi asbuton dengan

variasi butir lebih besar dari 6% sehingga

dapat diketahui penambahan atau substitusi

asbuton butir 20/25 yang dapat

menurunkan karakteristik

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Ariawan, A.I.M., 2010, Pengaruh Gradasi

Agregat Terhadap Karakteristik

Campuran Laston, Jurnal Ilmiah Teknik

Sipil, Vol. 14, Universitas Udayana,

Denpasar.

2. Anonim, 1990, Standard Specification for

Transportation Materials and Methods of

Sampling and Testing, 15th ed,

AASHTO,. Washington, DC.

3. Anonim, 2008, Buku Petunjuk Praktis

Penggunaan Asbuton Dalam Campuran

Beraspal Panas, Direktorat Jenderal Bina

Marga, Departemen PU, Jakarta

4. Anonim, 2010, Spesifikasi Umum 2010,

Divisi 6, Perkerasan Aspal, Direktorat

Jenderal Bina Marga.

Page 13: Pengaruh Subtitusi Asbuton Butir 20/25 pada Aspal pen. 60/70 ...

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

73 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

5. Bukhari dkk, 2007, Rekayasa Bahan dan

Tebal Perkerasan, Fakultas Teknik,

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

6. Kusdiono, 2009, Komparasi Pengaruh

Gradasi Agregat Batas Bawah Dengan

Bergradasi Batas Atas Terhadap

Karakteristik Marshall Pada Beton Aspal

Campuran Panas, Wahana Teknik Sipil,

Vol. 14, Politeknik Negeri Semarang,

Semarang

7. Sukirman, S, 2003, Campuran Beraspal

Panas, Penerbit Granit, Bandung.