PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL,...
Transcript of PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL,...
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, STRUKTUR
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
( Study Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2014)
Jack Febriand Adel, SE., M. Si., Ak., CA
Sri Ruwanti, SE., M.Sc
SETIANINGSIH
130462201056
Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
Abstrak
Purpose of this research to provide empirical evidence about the factors that influence on
accounting conservatism. This study uses multiple linear regression that aims to examine the
factors that can affect accounting conservatism. The population of this research was the financial
reporting of manufacture company’s listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2014. The
sampling technique is purposive sampling method which results for 21 sample in 2013-2014.
The results of this research indicated that the managerial ownership structure, institutional
ownership structure, corporate growth, and leverage have no effect on accounting conservatism,
while profitability has an effect on accounting conservatism.
Kata Kunci : Struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional,
pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage dan Konservatisme.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan suatu bentuk laporan yang perlu pertanggungjawabkan oleh
manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Alfian &
Sabeni (2013), bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaam merupakan satu informasi
yang menggambarkan aktivitas kinerja manajemen yang telah dipercaya untuk mengelola
sumber daya perusahaan. Dalam membuat laporan keuangan harus memenuhi tujuan, aturan
serta prinsip-prinsip akuntansi yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap
penggunanya.
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar akuntansi keuangan (SAK) yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan memberikan
kebebasan bagi perusahan untuk memilih metode maupun estimasi akuntansi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan (Risdiyani & Kusmuriyanto , 2015).
Salah satu konsep yang bisa dianut dalam proses pelaporan keuangan adalah konsep
konservatisme (Risdiyani & Kusmuriyanto, 2015). Konservatisme merupakan prinsip yang
mengakui hutang dan biaya dengan segera, tetapi laba dan aset tidak segera diakui walaupun
kemungkinan perolehan yang di dapatnya lebih besar. Dengan demikian, laba yang disajikan
dalam laporan keuangan memuat prinsip kehati-hatian untuk menghindari kemungkinan
terjadinya risiko. Akan tetapi, prinsip ini dapat menyebabkan fluktuasi laba karena laba yang
dilaporkan sekarang dapat menjadi understatement dan laba yang dilaporkan di masa akan
datang menjadi overstatement (Watts, 2003).
Berdasarkan kerangka konseptual international Financial Reporting Standards (IFRS)
untuk pelaporan keuangan, konsep konservatisme akuntansi sudah bukan lagi merupakan
karakteristik kualitatif dalam kerangka konseptual yang baru dikarenakan tidak sesuai dengan
kerangka teori IFRS, namun penggunaannya tetap dipertahankan pada area tertentu (Hellman,
2007). Juanda (2012), Dalam Pengadopsian International Financial Reporting Standards (IFRS)
sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan merupakan wujud adanya penolakan
dan kritik terhadap prinsip konservatisme akuntansi. Prinsip yang digunakan dalam IFRS adalah
fair value, hal inilah yang menyebabkan tidak sejalan dengan konservatisme akuntansi. Prinsip
fair value lebih menekankan pada relevansi, hal ini bersebrangan dengan prinsip
konservatisme yang lebih menekankan pada reliabilitas.
Efek dari konsep konservatisme dapat berupa adanya asimetri informasi atau adanya
manipulasi laporan keuangan. Kebebasan perusahaan dalam memilih metode akuntansi
terkadang dapat menimbulkan perbedaan informasi yang diterima oleh pengguna laporan
keuangan. Manajemen perusahaan bebas memilih dalam menggunakan metode penilaian
akuntansi sehingga dapat menyebabkan informasi tersebut asimetri. Dampak besar dari hal ini
dapat berupa adanya pemanipulasian laporan keuangan . Adanya manipulasi laporan keuangan
tersebut dapat menurunkan kepercayaan pengguna terhadap laporan keuangan yang disajikan
perusahaan. Manipulasi laporan keuangan tersebut dapat terjadi karena adanya penyalahgunaan
wewenang oleh manajer perusahaan tentang metode akuntansi dan kebijakan yang diambil oleh
perusahaan. Kasus-kasus manipulasi keuangan sudah banyak terjadi khususnya pada perusahaan
manufaktur, karena perusahaan manufaktur memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan
dengan industri lainnya. Perusahaan manufaktur memiliki kegiatan operasional yang kompleks
sehingga kemungkinan adanya risiko manipulasi keuangan juga semakin besar, oleh karena itu
perusahaan perlu menyajikan laporan keuangan yang berkualitas dan tidak menyesatkan bagi
penggunanya.
TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
Konservatisme Akuntansi
Konservatisme merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam akuntansi. Dilihat
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), dimana masih terdapat beberapa metode akuntansi
yang memungkinkan perusahaan untuk menerapkan prinsip konservatisme. Misalnya,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 (revisi 2008) mengenai persediaan dan
pilihan dalam menghitung biaya persediaannya. PSAK No. 16 (revisi 2011) mengenai Aset tetap
dan pilihan dalam menghitung penyusutannya. PSAK No. 19 (revisi 2010) mengenai aset tidak
berwujud dan pilihan dalam menghitung amortisasinya. Pilihan metode akuntansi yang terdapat
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan
dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung prinsip
konservatisme ini mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut (Sari & Adhariani, 2009
dalam Brilianti, 2013).
Konservatisme dapat dijelaskan dari perspektif teori keagenan. Dalam teori keagenan
terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal. Hal tersebut dapat berakibat pada
munculnya potensi konflik yang dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak
manajemen sebagai agen yang mempunyai tujuan tertentu misalnya untuk mendapatkan bonus
akan cenderung menyusun laporan keuangan dengan angka laba yang besar atau yang biasa
disebut manajemen laba. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, konservatisme akuntansi dapat
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan.
Struktur Kepemilikan Managerial
Struktur kepemilikan manajerial mencerminkan persentase jumlah saham yang dimiliki
manajemen dari seluruh jumlah saham yang ada dalam perusahaan. Pada dasarnya pemilihan
metoda akuntansi juga dipengaruhi oleh manajer. Dengan kata lain kepemilikan manajer
menentukan kebijakan dan pilihan manajemen terhadap metode akuntansi termasuk konservatif.
LaFond dan Roychowdhury (2007) menyatakan bahwa konservatisme dalam pelaporan
keuangan ini merupakan salah satu mekanisme dalam mengatasi permasalahan agensi ketika
timbul pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian.
Struktur Kepemilikan Institusional
Struktur kepemilikan institusional mencerminkan saham yang dimiliki pihak institusional
dari seluruh jumlah saham perusahaan. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk
mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi
tindakan manajemen laba dalam penelitian dalam Widayaty (2011), Budiono (2005). Sesuai
dengan teori keagenan, Kepemilikan saham oleh institusional akan meningkatkan peran pihak
institusional dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja manajer (Kusmuriyanto &
Risdiyani, 2015).
Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan merupakan cerminan dari nilai suatu perusahaan, dimana
berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan (siklus hidup). Pertumbuhan perusahaan
sangat diharapkan oleh pihak internal maupun pihak eksternal suatu perusahaan karena dapat
memberikan suatu aspek yang positif bagi mereka. Dari pihak internal perusahaan, seperti
pemilik perusahaan ini menandakan bahwa kinerja manajer perusahaan tersebut optimal. Dari
pihak eksternal seperti para investor, akan memunculkan keinginan untuk menginvestasikan
dananya pada perusahaan tersebut. Ini karena perusahaan yang mengalami pertumbuhan tersebut
memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi dimasa mendatang. Dengan
demikian, ada tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan dan mereka
mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi mereka akan memberikan
hasil yang lebih baik (Evana, 2010).
Profitabilitas
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan
terutama untuk menganalisis kinerja manajemen. Gogo (2015) Profitabilitas adalah rasio dari
efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan
investasi. Rasio Profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets dan
return on eqiuty. Penelitian ini menggunakan profitabilitas diukur dengan return on equity
(ROE). Return on equity (ROE) merupakan gambaran tetang kemampuan perusahaan dalam
memberikan kompensasi keuangan terhadap pendanaan internal Choiriyah (2016).
Leverage
Perusahaan yang telah go public tentunya tidak akan lepas dari hutang yang dapat
digunakan untuk memperluas usahanya secara ekstensifikasi maupun intesifikasi. Hutang yang
digunakan untuk memperbesar ukuran perusahaan dapat diperoleh dari kreditor seperti bank atau
lembaga pemberi pinjaman lainnya. Leverage menunjukkan seberapa besar aset perusahaan
dibiayai oleh hutang dan merupakan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H1 :Diduga Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi
H2 :Diduga Struktur kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi
H3 :Diduga Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
H4 :Diduga profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
H5 :Diduga leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
H6 :Diduga Struktur kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas dan leverage berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014. Total populasi adalah 138 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014 berdasarkan IDX Fact Book 2013.
Menurut Sugiyono (2015:148),“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan di Website BEI pada tahun
2013-2014.
3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan
tahunan 2013-2014.
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki tanggal pelaporan keuangan 31 Desember.
5. Perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan managerial dan struktur kepemilikan
institusional.
6. Perusahaan yang memiliki Sales Growth positif.
7. Perusahaan yang memilliki jumlah laba positif.
Variabel dan Pengukuran
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: Konservatisme. Sedangkan variabel independen
dalam penelitian ini meliputi: Struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, Pertumbuhan perusahaan, Profitabilitas dan Leverage.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi yang diproksikan dengan
model market to book ratio yang mencerminkan semakin besar nilai market to book rasio maka
semakin tinggi penerapan konservatisma akuntansi.
Market to book ratio
Keterangan :
Closing Price : Harga penutupan saham perusahaan
Equity per share : Total ekuitas dibagi jumlah saham beredar
Kepemilikan manajerial merupakan variabel independen pertama (X1) dalam
penelitian ini. Struktur kepemilikan manajerial merupakan susunan dari jumlah saham yang
dimiliki oleh pihak manajemen dalam suatu perusahaan. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan Utama (2015), didalam penelitian ini pengukuran struktur kepemilikan manajerial
dilakukan dengan menggunakan pengukuran Managerial Ownership (MOWN) dari hasil bagi
jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dengan jumlah saham beredar, skala data
variabel ini adalah:
MOWN =
X100%
Kepemilikan institusional merupakan variabel independen kedua (X2) dalam penelitian
ini diukur dalam persentase jumlah saham yang dimiliki institusional dibandingkan dengan
jumlah saham yang beredar yang telah dilakukan dalam penelitian Deviyanti (2012):
Kepemilikan Institusional =
X100 %
Pertumbuhan perusahaan merupakan variabel independen (X4) menunjukan kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan skala perusahaan Kusmurianto & Risdiani (2015). Dalam
penelitian ini di ukur dengan sales growth, yaitu :
Sales growth =
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan ROE sesuai dengan penelitian
oleh Chioriyah (2016) yang mana ROE merupakan gambaran tetang kemampuan perusahaan
dalam memberikan kompensasi keuangan terhadap pendanaan internal.
ROE =
Leverage merupakan variabel independen (X5) yang menunjukan seberapa besar
perusahaan menggunakan utang dari pihak eksternal untuk membiayai operasi perusahaan
ataupun untuk melakukan ekspansi (Kusmurianto & Risdiani, 2015). Dalam penelitian yang
telah dilakukan oleh Brilianti (2013) :
Leverage =
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang dilakukan dengan analisis statistik dan
menggunakan Software SPSS Versi 20 (Statistical Product and Servis Solution). Metode dan
teknik analisis didukung oleh beberapa tahap sebagai berikut: statistik deskriptif, asumsi klasik
dan regresi linier berganda. Persamaan regresi liner berganda yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Conacci,t
= +
Keterangan:
Conacci,t = Konservatisme akuntansi yang diproksikan dengan total market to book ratio
perusahaan “i” pada tahun “t”
= Konstanta
=Koefisien regresi variabel
X1 = Struktur kepemilikan managerial
X2 = Struktur kepemilikan institusional
X3 = Pertumbuhan perusahaan
X4 = Profitabilitas
X5 = Leverage
= Error (kesalahan penganggu)
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian bertujuan untuk memperoleh bukti empiris dan menganalisa pengaruh
struktur kepemilikan managerial, struktur kepemilikan institusional, pertumbuhan perusahaan,
profitabilitas, dan leverage terhadap konservatisme akuntansi. Populasi dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2014. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yang menghasilkan
21 perusahaan dengan periode pengamatan tahun 2013-2014.
Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta
kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 1
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1.08630698
Most Extreme Differences
Absolute .172
Positive .172
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z 1.114
Asymp. Sig. (2-tailed) .167
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-
Smirnov Z sebesar 1,114 dan nilai (Asymp. Sig. (2-tailed) 0,167> 0.05), maka Ho diterima yang
artinya data residual berdistribusi normal
Uji Multikolinieritas
Tabel 2
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Diperoleh hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas yang
memiliki nilai tolerance > 0,10. Hasil perhitungan nilai VIF menunjukkan tidak ada variabel
bebas yang memiliki nilai VIF < 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas
antara variabel bebas dalam model regresi sehingga persamaan regresi ini memenuhi syarat
bebasnya multikolinieritas.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.404 1.210 1.987 .055
MANAJERIAL -2.126 2.196 -.172 -.968 .339 .526 1.901
INSTITUSIONAL -1.884 1.316 -.256 -1.431 .161 .519 1.928
GROW -.864 1.395 -.089 -.620 .539 .803 1.245
PROFITABILITAS 13.291 3.080 .601 4.315 .000 .855 1.169
LEVERAGE -1.391 1.029 -.182 -1.352 .185 .915 1.093
a. Dependent Variable: KONSERVATISME
Uji Autokorelasi
Tabel 3
Hasil Pengujian Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.18992
Cases < Test Value 21
Cases >= Test Value 21
Total Cases 42
Number of Runs 24
Z .469
Asymp. Sig. (2-tailed) .639
a. Median
Hasil uji Run Test menunjukan nilai test adalah -0,18992 dan nilai signifikan 0,639 lebih
besar dari 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadinya
autokorelasi antara nilai residual
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4
Hasil Pengujian Hetoroskedastisitas
Hasil uji park menunjukkan semua variabel bebas memiliki nilai probabilitas signifikan >
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari heterokedastisitas.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.588 5.826 .273 .791
MANAJERIAL .854 11.288 .038 .076 .941
INSTITUSIONAL 1.972 5.598 .169 .352 .732
GROW 7.348 5.522 .352 1.331 .213
PROFITABILITA
S -5.739 13.281 -.144 -.432 .675
LEVERAGE -5.022 3.172 -.427 -1.583 .144
a. Dependent Variable: LN2UT
Pengujian Hipotesis
Uji F
Tabel 5
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 32.492 5 6.498 4.835 .002b
Residual 48.383 36 1.344
Total 80.875 41
a. Dependent Variable: KONSERVATISME
b. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS, MANAJERIAL, GROW,
INSTITUSIONAL
Sumber : data diolah 2017
Hasil uji ANOVA diatas maka di peroleh F hitung yaitu sebesar 4,835, menunjukan lebih
besar dari F-tabel yaitu sebesar 2,63 dengan nilai signifikan sebesar 0.002 dan lebih kecil dari
0,05. Maka secara simultan variabel-variabel independen dalam penelitian ini (Managerial,
Institusional, Pertumbuhan perusahaan, Profitabilitas, Leverage) mempengaruhi variabel
dependen (Konservatisme).
Uji T
Tabel 6
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.404 1.210 1.987 .055
MANAJERIAL -2.126 2.196 -.172 -.968 .339
INSTITUSIONAL -1.884 1.316 -.256 -1.431 .161
GROW -.864 1.395 -.089 -.620 .539
PROFITABILITAS 13.291 3.080 .601 4.315 .000
LEVERAGE -1.391 1.029 -.182 -1.352 .185
a. Dependent Variable: KONSERVATISME
Pengujian Hipotesis 1
Kepemilikan manajerial menunjukan hasil t-test, diperoleh thitung sebesar -0,968 lebih besar
dari ttabel sebesar -1,68830 (ttabel = 0,05 df = n-k-1 = 42-5-1 =36) dengan nilai sig sebesar 0,339.
Nilai sig sebesar 0,339 > α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak
signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini menolak H1 atau H0 diterima yang berarti
bahwa kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi. Dengan demikian, H1: “Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi” ditolak.
Pengujian Hipotesis 2
kepemilikan institusional menunjukan hasil t-test, diperoleh thitung sebesar -1,431 lebih
besar dari ttabel sebesar -1,68830 (ttabel = 0,05 df = n-k-1 = 42-5-1 =36) dengan nilai sig sebesar
0,161. Nilai sig sebesar 0,161> α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional
tidak signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini menolak H2 atau H0 diterima yang
berarti bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Dengan demikian, H2 “Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi” ditolak..
Pengujian Hipotesis 3
Pertumbuhan perusahaan menunjukan hasil t-test, diperoleh thitung sebesar -0,620 lebih
besar dari ttabel sebesar -1,68830 (ttabel = 0,05 df = n-k-1 = 42-5-1 =36) dengan nilai sig sebesar
0,539. Nilai sig sebesar 0,539 > α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan
tidak signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini menolak H3 atau H0 diterima yang berarti
bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Dengan
demikian, H3: “Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi”
ditolak.
Pengujian Hipotesis 4
Profitabilitas menunjukan hasil t-test, diperoleh thitung sebesar 4,315 lebih besar dari ttabel
sebesar 1,68830 (ttabel = 0,05 df = n-k-1 = 42-5-1 =36) dengan nilai sig sebesar 0,000. Nilai sig
sebesar 0,000< α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas signifikan pada level 5%
sehingga penelitian ini diterima H4 atau H0 ditolak yang berarti bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Dengan demikian, H4: “Profitabilitas
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi” diterima.
Pengujian Hipotesis 5
leverage menunjukan hasil t-test, diperoleh thitung sebesar -1,352 lebih besar dari ttabel
sebesar 1,68830 (ttabel = 0,05 df = n-k-1 = 42-5-1 =36) dengan nilai sig sebesar 0,185. Nilai sig
sebesar 0,185 > α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak signifikan pada level 5%
sehingga penelitian ini menolak H5 atau H0 diterima yang berarti bahwa leverage tidak
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Dengan demikian, H5: “Leverage berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi” ditolak.
Uji Koefisien Determinasi
Tabel 7
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .634a .402 .319 1.1592931
a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, PROFITABILITAS, MANAJERIAL, GROW,
INSTITUSIONAL
b. Dependent Variable: KONSERVATISME
Nilai Adjusted R Square sebesar 31,9% kemampuan variabel independen dalam
penelitian ini menjelaskan variabel dependen. Sisanya 68,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Struktur kepemilikan manajerial
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh struktur kepemilikan manajerial (MWON)
terhadap konservatisme akuntansi memperlihatkan koefisien regresi sebesar -0,172 dan nilai t
hitung sebesar -0,968 dengan nilai signifikan sebesar 0,339 lebih besar dari pada tingkat
signifikan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 0,05 (5%). Artinya struktur kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Kepemilikan manajerial yang tinggi tidak mempengaruhi adanya prinsip konservatisme
didalam perusahaan. Hal ini terjadi karena manajemen hanya akan memikirkan seberapa banyak
return yang akan diperolehnya pada periode itu, sehingga jika manajemen menerapkan prinsip
konservatisme maka akan menyebabkan terjadinya penurunan laba/laba yang kecil. Hal
demikian yang tidak diharapkan bagi manajemen. Selain itu didukung dengan hasil statistik
bahwa dilihat dari thitung dan ttabel untuk variabel kepemilikan manajerial bahwa untuk thitung
sebesar -0,968 menunjukan lebih lebih besar dari ttabel sebesar -1,68830 yang artinya bahwa
kepemilikan manajerial ditolak. Standar coefficients sebesar -0,172 menunjukan tanda negatif
yang berarti bahwa semakin tingginya kepemilikan manajerial maka konservatisme akuntansi
semakin kecil.
Struktur kepemilikan institusional
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh struktur kepemilikan institusional terhadap
konservatisme akuntansi memperlihatkan koefisien regresi sebesar -0,256 dan nilai t hitung
sebesar -1,431 dengan nilai signifikan sebesar 0,161 lebih besar dari pada tingkat signifikan yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu 0,05 (5%). Artinya struktur kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Tinggi
rendahnya kepemilikan institusional tidak mempengaruhi adanya prinsip konservatisme
akuntansi. Dalam menjalankan tugasnya manajemen memiliki wewenang dalam membuat
laporan keuangan, laporan keuangan yang dibutuhkan pihak institusi yaitu laporan yang
memiliki jumlah laba yang besar. Sehingga bagi manajemen harus memikirkan bagaimana cara
agar keinginan pihak institusi terpenuhi. Dengan kata lain maka manajemen harus menjaga
kepercayaan yang telah diberikan oleh pihakn institusional yaitu salah satunya dengan tidak
menerapkan prinsip konservatisme agar tidak terjadinya laba yang diperoleh kecil. Selain itu
penelitian ini juga didukung berdasarkan thitung yaitu sebesar -1,431 lebih besar dari ttabel yaitu
sebesar -1,68830 yang artinya kepemilikan institusional ditolak. Standar Coefficients sebesar -
0,256 menunjukan tanda negatif yang berarti bahwa semakin tingginya kepemilikan institusional
maka konservatisme akuntansi semakin kecil.
Pertumbuhan Perusahaan
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap konservatisme
akuntansi memperlihatkan koefisien regresi sebesar -0,089 dan nilai t hitung sebesar 0,620
dengan nilai signifikan sebesar 0,539 lebih besar dari pada tingkat signifikan yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu 0,05 (5%). Artinya pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi.
Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Dalam
meningkatkan pertumbuhan perusahaan maka salah satu hal yang dilakukan perusahaan yaitu
melakukan penjualan sebanyak-banyaknya. Namun dengan melakukan penjualan yang tinggi
bukan berarti memungkinkan manajemen melakukan penerapan prinsip konservatisme. Hal
tersebutkan dikarenakan manajemen menjaga nilai perusahaan dimata investor agar para investor
tertarik melakukan investasi. Selain itu penelitian ini juga didukung berdasarkan thitung yaitu
sebesar -0,620 lebih besar dari ttabel yaitu sebesar -1,68830 yang artinya pertumbuhan perusahaan
ditolak. Standar Coefficients sebesar -0,089 menunjukan tanda negatif yang berarti bahwa
semakin tingginya pertumbuhan perusahaan maka konservatisme akuntansi semakin kecil.
Profitabilitas
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh profitabilitas terhadap konservatisme akuntansi
memperlihatkan koefisien regresi sebesar 0,601 dan nilai t hitung sebesar 4,315 dengan nilai
signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari pada tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu 0,05 (5%). Artinya profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Profitabilitas berpengaruh terhadap prinsip konservatisme akuntansi. Semakin tinggi
tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar adanya prinsip konservatisme didalam
suatu perusahaan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa
memiliki jumlah ekuitas yang kecil. Hal tersebut karena adanya laba ditahan yang rendah yang
disebabkan adanya pembagian dividen yang besar sehingga menyebabkan jumlah laba ditahan
kecil dan adanya saham tresuri yang dimiliki perusahaan. Maksud dari saham tresuri yaitu saham
yang beredar yang dibeli kembali oleh perusahaan sehingga mangakibatkan jumlah saham
beredar semakin kecil. Selain itu penelitian ini juga didukung berdasarkan thitung yaitu sebesar
4,315 lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 1,68830 yang artinya profitabilitas diterima. Standar
Coefficients sebesar 4,315 menunjukan tanda positif yang berarti bahwa semakin tingginya
profitabilitas maka konservatisme akuntansi semakin besar.
Leverage
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh leverage terhadap konservatisme akuntansi
memperlihatkan koefisien regresi sebesar -0,182 dan nilai t hitung sebesar -1,352 dengan nilai
signifikan sebesar 0,185 lebih besar dari pada tingkat signifikan yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu 0,05 (5%). Artinya leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi.
Hasil yang tidak berpengaruh menandakan bahwa besarnya rasio total hutang
dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan bukanlah merupakan suatu faktor yang
sangat dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menerapkan kebijakan akuntansinya. Semakin
tinggi tingkat hutang perusahaan dibanding total asset maka belum mampu secara signifikan
mengurangi konservatisme. Semakin kecil leverage yang dimiliki perusahaan maka penerapan
konservatif akan semakin tinggi. Para pihak pemberi pinjaman menginginkan informasi
perusahaan berupa informasi keuangan perusahaan yang sesuai dengan harapan bagi para
pemberi pinjaman. Pihak pemberi pinjaman mengiginkan kondisi keuangan perusahaan yang
baik seperti laba yang meningkat dibanding laba tahun sebelumnya. Namun manajemen
perusahaan memiliki wewenang terhadap penyusunan laporan keuangan sehingga manajemen
cenderung untuk memanipulasi laporan keuangan untuk memenuhi tujuan tertentu (pembayaran
pajak yang rendah). Standar Coefficients sebesar -0,182 menunjukan tanda negatif yang berarti
bahwa semakin tingginya leverage maka konservatisme akuntansi semakin kecil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berkut :
1. Struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,
sehingga struktur kepemilikan manajerial tidak dapat mempengaruhi tingkat konservatisme
akuntansi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Brilianti (2013),Deviyanti
(2012), Fatmarianti (2013) dan Dewi & Suryanawa (2014), namun konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Risdiyanti & Kusmurianto (2015).
2. Struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,
sehingga struktur kepemilikan institusional tidak dapat mempengaruhi tingkat
konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Risdiyanti &
Kusmuriyanto (2015) dan Deviyanti (2012) namun konsisten dengan penelitian yang
dilakukan Brilianti (2013).
3. Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, sehingga
pertumbuhan perusahaan tidak dapat mempengaruhi tingkat konservatisme akuntansi.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Risdiyanti & Kusmuriyanti (2015)
namun konsisten dengan penelitian ysng dilakukan (Dewi,Herawati & Sinarwati, 2014).
4. Profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, sehingga profitabilitas
mempengaruhi tingkat konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Choiriyah (2016) namun konsisten dengan penelitian yang dilakukan Saputri (2013).
5. Leverage tidak berpengaruh terhadap konservatisme, sehingga semakin besar tingkat
leverage maka semakin kecil penerapan prinsip konservatisme. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan Risdiyanti & Kusmuriyanto (2015), Dewi & Suryanawa (2014) dan
Deviyanti (2012) namun konsisten dengan penelitian Brilianti (2013).
Saran dan Pengembangan Penelitian Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian, hanya 31,9% konservatisme mampu dijelaskan dalam
penelitian ini. Maka saran untuk penelitiian selanjutnaya :
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan pengukuran lain untuk
konservatisme akuntansi seperti nilai pasar, pendekatan reaksi pasar atau pengukuran
lainnya agar dapat dibandingkan.
2. Pada penelitian selanjutya dapat menambahkan variabel lain diluar penelitian ini untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap konservatisme akuntansi.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan, karena semakin
lama interval waktu pengamatan, semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran
hasil penelitian yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Riahi, & Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi (Vol. X). Jakarta: Salemba Empat
Alfian, Angga. 2013. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan
konservatisme akuntansi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2009-2011). Sripsi : Universitas Diponegoro
Alfian, Angga dan Arifin Sabeni. 2013. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pemilihan konservatisme akuntansi. Jurnal of accounting Vol. 2, No. 3, Hal. 1-10 :
Universitas Diponegoro
Brilianti, Dinny Prastiwi. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan konservatisme
akuntansi perusahaan. Accounting Analysis Journal 2 (3) : Universitas Negeri Semarang
Choiriyah, Nila. 2016. Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan tingkat kesulitan keuangan
perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Artikel Ilmiah : Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas,Surabaya
Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan
konservatisme dalam akuntansi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia). Skripsi : Universitas Diponegoro Semarang
Dewi, Luh Putu Kusuma, Herawati,Nyoman Trisna & Sinarwati Ni Kadek. 2014. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan Manufaktur di BEI.
Jurnal : Universitas Pendidikan Ganesa.
Dewi, Ni Kd Sri Lestari dan I Ketut Suryanawa. 2014. Pengaruh struktur kepemilikan
manajerial, leverage, dan financial distress terhadap konservatisme akuntansi. E-Jurnal
Akuntansi 7.1 : 223. Universitas Udayana
Fatmariani. 2013. Pengaruh struktur kepemilikan, debt covenant dan growth opportunities
terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
efek Indonesia. Skripsi : Universitas Negeri Padang
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang : Universitas Diponegoro.
Givoly, Dan dan Carla Hayn. 2000. The changing time-series properties of earnings, cash flows
and accruals: Has financial reporting become more conservative?. Jurnal of Acconting
and Economics 29, 287-320.
Gogo, Takuanar Lalu. 2015. Analisis Konservatisme Akuntansi, Corporate Sosial Responsibility,
Profitabiitas terhadap earning Response Coeffisient.Skripsi: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Hellman, Niclas. 2007. Accounting conservatism under IFRS. Department of Accounting and
Managerial Finance : Stockholm School of Economics
Juan, Ng Eng dan Ersa Tri Wahyuni, 2012. Standar Akuntansi Keuangan Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat
Juanda, Ahmad. 2012. Kandungan prinsip konservatisme dalam Standar Akuntansi Keuangan
berbasis IFRS (International Financial Reporting Standard). Jurnal Humanity, ISSN:
0216-8995 vol. 7, no. 2, juli : 24 – 34 : Universitas Muhammadiyah Malang
Kuncoro, M. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Novemberine, Gracella. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konservatisme Akuntansi
terhadap Asimetri Informasi Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015. Skripsi : Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Nugroho, Deffa Agung. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Debt Covenant,
Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan, dan Risiko Litigasi terhadap Konservatisme
Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2008-
2010). Skripsi : Universitas Diponegoro
Penman, Stephen H dan Xiao-Jun Zhang. 2002. Accounting Conservatism, the Quality of
Earnings, and Stock Returns. The Accounting Review Vol. 77, No. 2 pp. 237-264.
Resti. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi (Studi pada
Perusahaan Manufacture yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).
Skripsi : Universitas Hasanuddin, Makassar
Risdiyani, Fani dan Kusmuriyanto. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis Journal : Universitas Negeri
Semarang
Rohim, Agus Abdur. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap
Konservatisme Akuntansi. Skripsi.
Savitri, Enni. 2016. Konservatisme Akuntansi, Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris
dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Pustaka Sahila Yogyakarta.
Saputri, Yuliani Diah. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap
konservatisme akuntansi.Jurnal : Universitas Negero Semarang
Sari, Dewi Nadia. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Institutional, Struktur Kepemilikan
Manajerial, Struktur Kepemilikan Publik, Debt covenant dan Growth Opportunities
Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal : Universitas Riau Pekanbaru
Sulastri, Uli. 2014. Pengaruh Strategi Diversifikasi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening. Skripsi : Universitas Negeri
Surabaya.
Utama, Ikhsan Yoga. 2015. Pengaruh struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth
opportunities dan ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Skripsi :
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Watts, RossL. 2003. Conservatismin Accounting Part I: Explanations and Implications.
Accounting Horizons Vol.17,No.3, pp.207-221.
Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pilihan Perusahaan
terhadap Konservatisma Akuntansi. Skripsi : Universitas Diponegoro, Semarang.
Yusrianti, Hasni .2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage Keuangan, dan Likuiditas
terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI. Laporan Penelitian : Universitas Sriwijaya.
www.idx.co.id.