PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur...

194
i PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAPAT DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2012-2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Nur Widia Rahmawati 213-14-004 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur...

Page 1: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

i

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS

INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

PERUSAHAAN YANG TERDAPAT DALAM JAKARTA

ISLAMIC INDEX TAHUN 2012-2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Nur Widia Rahmawati

213-14-004

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

i

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,

maka skripsi Saudara:

Nama : Nur Widia Rahmawati

NIM : 213 14 004

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Perbankan Syariah (S1)

Judul : Pengaruh Struktur Kepemilikan, Komisaris Independen,

Komite Audit Dan Corporate Social Responsibility

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan

Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Yang

Terdapat Dalam Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2017

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 19 September 2018

Pembimbing

Dr. Ahmad Mifdlol M. Lc., M.SI.

NIP. 19800409 200801 1 015

Page 3: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

ii

ii

PENGESAHAN KELULUSAN

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE

AUDIT DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAPAT DALAM JAKARTA

ISLAMIC INDEX TAHUN 2012-2017

DISUSUN OLEH

NUR WIDIA RAHMAWATI

NIM: 21314004

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

Tanggal 24 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si. ________________

Sekretaris Penguji : Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si. ________________

Penguji I : Taufikur Rahman, M.Si. ________________

Penguji II : Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.Si. ________________

Salatiga, 24 September 2018

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

Dr. Anton Bawono, M.Si.

NIP. 19740320 200312 1 001

Page 4: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Widia Rahmawati

NIM : 213 14 004

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS

INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN

KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PADA PERUSAHAAN YANG TERDAPAT DALAM JAKARTA

ISLAMIC INDEX TAHUN 2012-2017

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 19 September 2018

Penulis,

Nur Widia Rahmawati

NIM. 213 14 004

Page 5: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

iv

MOTTO

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)

negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)

duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat

baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

(QS. Al Qhashas: 28 Ayat 77)

“Barangsiapa berjalan di suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah

mudahkan jalan menuju surga. Dan Sesungguhnya malaikat meletakkan sayap –

sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat.”

(HR.Muslim)

PERSEMBAHAN

Perjuangan yang tak mengenal waktu ini memberikan beribu-ribu rasa bahagia

dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada :

Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW.

Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Robiyanto dan Ibu Mumun Munawaroh),

beliaulah yang mendidik dan membesarkanku dengan penuh rasa kasih sayang,

tiada kata lelah untuk menuntunku, menasehatiku, menerangiku dalam kondisi

apapun. Terima kasih ku sampaikan kepada beliau, semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan beliau dengan kasih sayang dan limpahan rahmatNya.

Kakak dan adikku tersayang (Akbar Al Aziz dan Fauziah Hasbi) merekalah yang

selalu memotivasiku untuk tetap bertahan dan bangkit dikala diriku jatuh, doa

dan dukungan mereka tak akan pernah aku sia-siakan.

Sahabat-sahabat saya tercinta yakni keluarga besar IAIN Salatiga angkatan 2014

dan terutama Pondok Pesantren Edi Mancoro yang selalu saya rindukan

kenangan manisnya, terimakasih atas perhatian dan kehangatan kekeluargaan

yang selalu tercurahkan.

Page 6: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur tak henti-hentinya saya ucapkan kepada Allah

SWT Tuhan semesta alam, yang telah memberikan segala bentuk kenikmatan yang

jika kita hitung satu-persatu tidak akan mungkin mampu untuk menghitungnya.

Segenap usaha dan kerja penulis tidak mungkin membuahkan hasil tanpa kehendak-

Nya. Segala halangan dan rintangan tidak akan mampu dilalui tanpa jalan terang yang

ditunjukkan dan digariskan-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan

kehadirat baginda Nabi agung, Nabi Muhammad SAW, Keluarga, dan Seluruh

pengikutnya di akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate

Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai

Variabel Intervening pada Perusahaan yang terdapat dalam Jakarta Islamic Index

Tahun 2012-2017” ini dususun dan diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat untuk

mempearoleh gelar strata satu Progran Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam. Ucapan terimakasih penulis di ucapkan kepada semua pihak yang

telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk.

Ucapan terimakasih terutama penulis kami sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahamat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr.Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku ketua jurusan S1Perbankan Syariah

4. Bapak Dr. Ahmad Mifdhlol Muthohar, Lc., M.Si selaku Dosen Pembimbing

yang senantiasa memberikan masukan, saran, dan nasihat serta kesabaran dan

ketelitian dalam membimbing penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah mengajarkan ilmunya dan

memberikan pelayanan selama penyusun menempuh studi.

Page 7: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

vi

6. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan dan

mendukung penyusun dalam menempuh studi di IAIN Salatiga.

7. Keluarga besar Kyai Mahfud Ridwan (Alm) serta Dewan Asatid Pondok

Pesantren Edi Mancoro.

8. Teman-teman mahasiswa IAIN Salatiga angkatan 2014 dan seluruh santri

Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah membantu, mendukung, dan

memotivasi penulis selama ini.

9. Sahabat-sahabat Laziskaf Edi Mancoro, Koppontren Edi Mancoro, The Mahfud

Ridwan Institute, Kelompok Studi Ekonomi Islam, Lembaga Pers Mahasiswa

DinamikA dan teman-teman lainnya.

10. Semua pihak yang yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini

Penyusun menyadari bahwa kekeliruan akan sangat mungkin terjadi dalam

penulisan skripsi ini, karenanya kritik dan saran konstruktif amat diperlukan dari

pembaca. Penyusun berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Akhirnya, kepada Allah SWT

kita kembalikan kesadaran penuh, mengharap keridhaan-Nya, semoga kita senantiasa

mendapat hidayah-Nya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Salatiga, 19 September 2018

Penulis

Nur Widia Rahmawati

NIM. 213 14 004

Page 8: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

vii

ABSTRAK

Rahmawati, Nur Widia. 2018. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Komisaris

Independen, Komite Audit dan Corporate Social Responsibility terhadap

Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel

Intervening pada Perusahaan yang terdapat dalam Jakarta Islamic

Index Tahun 2012-2017. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr.

Ahmad Mifdlol M. Lc., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Struktur Kepemilikan,

Komisaris Independen, Komite Audit dan Corporate Social Responsibility (CSR)

terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa efektif pengaruh GCG

dan CSR terhadap nilai perusahaan baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak

langsung. Mekanisme Good Corporate Governance yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

independen, dan komite Audit. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan yang

digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan Return on Asset (ROA). Nilai

perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan rumus Tobin’s Q.

Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan

dalam penelitian ini di analisis regresi linier berganda dengan bantuan software

Eviews 9. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 15 perusahaan yang dipilih sebagai

sampel. Hasil penelitian membuktikan bahwa struktur kepemilikan, komisaris

independen, komite audit dan CSR secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan. Secara parsial kepemilikan manajerial, CSR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. sedangkan variabel lainnya yaitu

kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan dan terbukti signifikan. Kinerja keuangan tidak

terbukti dalam memediasi pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, komisaris independen, komite audit dan CSR terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Good Corporate Governance, Tobin’s Q, Return on Asset, Corprate

Social Responsibility.

Page 9: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................. i

PENGESAHAN ............................................................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 8

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

1. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 9

2. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10

D. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 13

A. Telaah Pustaka ................................................................................................... 13

B. Kerangka Teori .................................................................................................. 30

1. Agency Theory ................................................................................................. 30

2. Teori Stakehoders............................................................................................ 33

3. Good Corporate Governance .......................................................................... 35

a. Pengertian Good Corporate Governance ................................................... 35

b. Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance ..................................... 36

c. Prinsip Good Corporate Governance .......................................................... 37

d. Dimensi GCG dalam Penelitian ................................................................. 44

1) Kepemilikan Manajerial ......................................................................... 45

2) Kepemilikan Institusional ...................................................................... 46

Page 10: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

ix

3) Komisaris Independen ............................................................................ 48

4) Komite Audit .......................................................................................... 51

4. Corporate Social Responsibility ..................................................................... 54

a. Pengertian Corporate Social Responsibility ............................................... 54

b. Dimensi dan Tujuan Corporate Social Responsibility ............................... 55

c. Prinsip Corporate Social Responsibility..................................................... 57

d. Manfaat Corporate Social Responsibility ................................................... 59

1) Manfaat CSR bagi Masyarakat .............................................................. 59

2) Manfaat CSR bagi Pemerintah ............................................................... 59

3) Manfaar CSR bagi Korperasi ................................................................. 60

5. Analisis Laporan Keuangan ............................................................................ 61

6. Kinerja Keuangan............................................................................................ 62

a. Pengertian Kinerja Keuangan ..................................................................... 62

b. Ukuran Kinerja Keuangan .......................................................................... 63

7. Nilai Perusahaan.............................................................................................. 64

a. Pengertian Nilai Perusahaan ....................................................................... 64

b. Pengukuran Nilai Perusahaan ..................................................................... 65

C. Kerangka Penelitian ........................................................................................... 66

D. Hipotesis Penelitian............................................................................................ 69

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 76

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................................ 76

B. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 76

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 78

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................................... 79

1. Variabel Terikat (Dependen Variabel ) ........................................................... 79

2. Variabel Bebas (Independen Variabel ) .......................................................... 80

Page 11: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

x

E. Uji Instrumen Penelitian .................................................................................... 85

1. Uji Statistik Deskriptif .................................................................................... 86

2. Uji Akar Unit .................................................................................................. 86

3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 87

4. Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 90

5. Analisis Jalur (Path Analysis) ......................................................................... 91

F. Alat Analisis Data .............................................................................................. 92

BAB VI ANALISIS DATA ........................................................................................ 93

A. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................................................ 93

1. Deskripsi Data ................................................................................................. 93

2. Statistik Deskripsi ........................................................................................... 95

B. Analisis Data ...................................................................................................... 99

1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Panel Data ..................................................... 99

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 106

a. Persamaan 1 .............................................................................................. 106

b. Persamaan II ............................................................................................. 110

4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 114

a. Persamaan I ............................................................................................... 114

b. Persamaan II ............................................................................................. 119

5. Analisis Jalur (Path Anaysis) ........................................................................ 124

a. Dirrect Effect/ Pengaruh Langsung .......................................................... 124

b. Indirect Effect/ Pengaruh Tidak Langsung ............................................... 126

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 131

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Keuangan ................... 131

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan ................ 132

3. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kinerja Keunangan.................... 133

4. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan.................................... 134

Page 12: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

xi

5. Pengaruh CSR terdadap Kinerja Keuangan .................................................. 135

6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan ..................... 136

7. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perushaaan .................. 137

8. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan........................ 139

9. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan...................................... 140

10.Pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan ................................................... 141

11.Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan ............................. 142

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 144

A.Kesimpulan .................................................................................................... 144

B.Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 145

C. Saran………………………………………………………………………..145

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 147

Page 13: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Research Gap ............................................................................................. 6

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ................................................................................. 18

Tabel 3.1 : Kriteria Pemilihan Sampel ........................................................................ 77

Tabel 3.2 : Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian ............................................ 78

Tabel 3.3 : Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................... 84

Tabel 3.4 : Kriteria Autokorelasi Uji Durbin-Watson ................................................ 88

Tabel 4.1 : Statistik Deskriptif Variabel Kepemilikan Manajerial (X1) ..................... 93

Tabel 4.2 : Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional (X2) ................................. 96

Tabel 4.3 : Statistik Deskriptif Komisaris Independen (X3)....................................... 96

Tabel 4.4 : Statistik Deskriptif Komite Audit (X4) .................................................... 97

Tabel 4.5: Statistik Deskriptif Corporate Social Responsibility (X5) ........................ 97

Tabel 4.6 : Statistik Deskriptif Return On Assets (Z) ................................................. 98

Tabel 4.7 : Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan (Y) ................................................. 98

Tabel 4.8 : Uji Akar Unit Kepemilikan Manajerial (X1) .......................................... 100

Tabel 4.9 : Uji Akar Unit Variabel Kepemilikan Institusional (X2)......................... 101

Tabel 4.10 : Uji Akar Unit Variabel Komisaris Independen (X3) ............................ 101

Tabel 4.11 : Uji Akar Unit Variabel Komite Audit (X4) .......................................... 102

Tabel 4.12 : Uji Akar Unit Variabel CSR (X5) ........................................................ 103

Tabel 4.13 : Uji Akar Unit Variabel ROA (Z) ......................................................... 104

Tabel 4.14 : Uji Akar Unit Variabel Nilai Perusahaan (Y) ....................................... 107

Page 14: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

xiii

xiii

Tabel 4.15 : Hasil Uji Multikolinearitas Correlation Matrix .................................... 107

Tabel 4.16 : Uji Autokorelasi .................................................................................... 109

Tabel 4.17 : Uji Heteroskedastisitas.......................................................................... 110

Tabel 4.18 : Uji Normalitas ....................................................................................... 110

Tabel 4.19 : Ringkasan Regresi Persamaan II .......................................................... 111

Tabel 4.20 : Uji Autokorelasi .................................................................................... 111

Tabel 4.21: Uji Autokorelasi Setelah Penyembuhan ................................................ 112

Tabel 4.22 : Uji Heteroskedastisitas................................................................. …….113

Tabel 4.23 : Uji Statistik ........................................................................................... 112

Tabel 4.24: Uji Statistik Persamaan II ...................................................................... 120

Tabel 4.25 : Ringkasan hasil regresi yang mempengaruhi variabel ROA (Z) ......... 124

Tabel 4.26: Ringkasan Hasil Regresi yang Memepengaruhi Nilai Perusahaan (Y) 125

Tabel 4.27 Ringkasan Pengujian .............................................................................. 130

Page 15: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Konsep Triple Bottom Line .................................................................. 57

Gambar 2.2 : Kerangka Penelitian .............................................................................. 67

Gambar 4.1 : Uji Normalitas ..................................................................................... 106

Gambar 4.2 :Ringakasan Hasil Regresi ................................................................... 127

Page 16: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan utama perusahaaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para

pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan

modalnya kepada perusahaan tersebut. Menurut Sri Rejeki (2007) dalam

Permanasari (2010: 1) naik turunnya nilai perusahaan salah satunya dipengaruhi

oleh struktur kepemilikan. Struktur kepemilikan sangat penting dalam meentukan

nilai perusahaan dua aspek yang perlu dipertimbangkan adalah (1) konsentrasi

kepemilikan perusahaaan oleh pihak luar (outsider ownership concentration) dan

(2) kepemilikan perusahaan oleh manajemen (management ownweship). Pemilik

perusahaan dari luar berbeda dengan manajer karena kecil kemungkinannya

pemilik dari pihak luar terlibat dalam urusan bisnis perusahaan sehari-hari.

Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang

sering disebut agency conflict. Hal tersebut terjadi karena manajer mengutamakan

kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan

pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan manajer tersebut akan menambah

biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan

Page 17: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

2

dan berpengaruh terhadap harga saham sehingga menurunkan nilai perusahaan

(Jensen dan Meckling, 1976, dalam Retno, 2010: 1).

Menurut Haruman (2008) dalam Permanasari (2010: 2) konflik keagenan

dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

mensejajarkan kepentingan-kepentingan tersebut sehingga timbul biaya keagenan

(agency cost). Ada beberapa alternative untuk mengurangi agency cost,

diantaranya dengan adanya kepemilikan saham oleh manajemen dan kepemilikan

saham oleh institusional.

Menurut Julianti (2015: 48) untuk meminimalkan konflik keangean yang

terjadi anara dewan direksi dan pemegang daha diperlukan adanya dewan

komisaris independen. komisris independen bertindak secara netral dan

mendorong terlankananya prinsip-prinsip good corporate governance sehingga

mengurangi kecurangan yang mungkin dilakukan manajemen dalam menyajikan

laporan keunagan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja

perusahaan komisaris independen membentuk komite audit sehingga fungsi

pengawasan yang dilakukan lebih optimal. Dengan adanya independensi dari

komisaris indepnden dan komite audit diharapkan adanya transparansi

pertanggungjawabab manajemen perusahaan terhadap laporan keuangan

perusahaan.

Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen

mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja keuangan

yang diperoleh. Penilaian kinerja keuangan meruapakan salah satu cara yang

Page 18: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

3

dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajiban terhadap

para penyandang dana dan juga mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan (Kasmir, 2010). Peningkatan nilai perusahaan biasanya ditandai

dengan naiknya harga saham di pasar. Nilai perusahaan yang tinggi dapat

meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang

saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Prantama,

2014: 2).

Perkembangan suatu perusahaan yang hanya mengutamakan kepentingan

pemilik modal dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dan kerusakan

lingkungan sekitar. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud

kesadaran perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya. CSR menjadi

wajib karena perusahaan tidak hanya berorientasi kepada pemilik modal (investor

dan kreditor), tetapi juga kewajiban terhadap pihak lain yang berkepentingan

seperti konsumen, karyawan, masyarakat, dan pemerintah). Semakin banyak

bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya,

image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada perusahaan

yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra

perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam waktu lama

penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas perusahaan juga

meningkat (Retno, 2010: 2).

Jakarta Islamic Index (JII) dipilih sebagai objek penelitian karena dewasa

ini perkembangan investasi saham syariah yang semakin menjanjikan serta

Page 19: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

4

adanya keunikan-keunikan yang dimiliki oleh saham-saham yang terdaftar di JII.

Basis syariah yang digunakan sebagai kriteria pemilihan perusahaan di JII

mengindikasikan bahwa perusahaan menerapkan GCG dengan high standard

sehingga menjadi suatu ketertarikan untuk diteliti lebih lanjut.

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan

oleh Patmawati (2016) mengenai Pengaruh Corporate Social Responsibility

Disclosure dan Good Corporate Governance yang diukur denga kepemilikan

manajerial, kepemilkan institusional, komisaris independen, serta komite audit

terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel

Intervening. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa CSR memiliki penaruh

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Good

Corporate Governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan kinerja

keuangan mampu memediasi hubungan antara CSR dan GCG terhadap nilai

perusahaan. Penelitian ini juga didukung oleh Fawaid (2016) dan Sariningsih

(2016), mereka mengemukakan bahwa nilai perusahaan dapat ditingkatkan

dengan meningkatkan tata kelola perusahaan, dengan pengelolaan yang baik juga

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, dengan kinerja yang meningkat maka

nilai perusahaan dapat meningkat.

Penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian dengan yang dilakukan

oleh Mutmainah (2015) yang menunjukkna hasil bahwa pengungkapan CSR tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung oleh Prastuti

(2015), Sugiarto (2016), dan Rachmania (2017). Hasil penelitian ini menunjukkan

Page 20: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

5

bahwa investor tidak selalu merespon atas pengungkapan CSR yang telah

dilakukan oleh perusahaan sebelum melakukan investasi.

Sedangkan penelitian mengenai hubungan anatara Good Corporate

Governance dengan Nilai Perusahaan pernah dialakukan oleh Suhartini (2015)

hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa GCG yang di proksikan oleh

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan komisaris

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian

dengan yang dialkukan oleh Retno dan Priantinah (2013), mereka menyatakan

bahwa semakin tinggi tingkat implementasi GCG semakin tinggi nilai perusahaan

yang ditunjukkan dengan tingginya harga saham perusahaan. Hasil penelitian

yang sama juga ditemukan oleh Ningtyas (2015) dan Suhartanti (2015) yang

menggunakan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan

komisaris sebagai proksi dari GCG.

Namun penelitian yang dilakukan oleh Hernati (2016), Marius dan Masri

(2017) memperoleh hasil yang bertentangan. Mereka menyatakan bahwa jumlah

dewan direksi, proporsi komisaris independen, dan jumlah komite audit tidak

memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Febhiant (2013) juga

menyatakan bahwa proporsi komisaris independen yang tinggi terbukti tidak

dapat membatasi pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan, dan juga

keberadaan komite audit yang tidak signifikan terhadap kualitas laba disebabkan

karena komite audit bukan merupakan jaminan bahwa kinerja perusahaan akan

Page 21: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

6

semakin baik, sehingga komite audit juga bukan merupakan faktor yang

dipertimbangkan dalam mengapresiasi nilai perusahaan.

Berikut disajikan peneliti dan hasil temuannya yang menunjukkan adanya

gap dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Research Gap

GAP PENULIS Temuan

Isu: hubungan penerapan Good Coorporate Governance dan Corporate Social

Responsibility terhadap Nilai Perusahaan

Research gap:

Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh penerapan good coorporate governance dan

pengungkapan csr terhadap nilai perusahaan

Terdapat

hubungan

(positif) antara

CSR terhadap

nilai perusahaan

Jahliyana

(2013)

CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan

Sausan (2015) Pengungkapan CSR membuktikan pengaruh

positif yang tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Patmawati

(2017)

CSRD berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Terdapat

hubungan

(negatif) antara

CSR terhadap

nilai perusahaan

Sugianto (2016) CSR berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Kurniasari dan

Warastuti

(2015)

CSR berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Mulyadi dan

Yunita (2012)

CSR berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Terdapat

hubungan

(positif) antara

GCG terhadap

nilai perusahaan

Ningtyas

(2015)

Kepemilikan manajerial, Komisaris independen

komite audit berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan

Suhartanti

(2015)

Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional

dan dewan komisaris berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan

Terdapat

hubungan

(negatif) antara

Hernati (2016) Jumlah dewan direksi, Proporsi komisaris

independen, dan Jumlah komite audit tidak

memiliki pengaruh negatif terhadap nilai

Page 22: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

7

GCG terhadap

nilai perusahaan

perusahaan

Marius dan

Masri (2017)

Kepemilikan Institusional dan Komite audit

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Terdapat

hubungan

(positif) antara

GCG terhadap

kinerja

keuangan

Perusahaan

Setywan dan

putri (2013)

Good Corporate Governance berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja keuangan

Maretha dan

purwaningsih

(2013)

Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh

positif terhadap kinerja perusahaan, yang

diproksikan dengan ROE.

Terdapat

hubungan

(negatif) antara

GCG terhadap

kinerja

keuangan

perusahaan

Lenny dan

Lusmeida

(2011)

Penerapan GCG berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Prantama

(2015)

GCG yang diukur dengan proporsi dewan

komisaris dan yang diukur dengan kepemilikan

institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keungan melalui ROE

Terdapat

hubungan

(positif) antara

GCG terhadap

kinerja

keuangan

Perusahaan

Diandono

(2012)

Kepemilikan Institusional berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan

Proporsi Dewan Komisaris Independen

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

Sumarsono

(2014)

Dewan komisaris berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA

Komisaris independen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA

Kepemilikan institusional berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA

Terdapat

hubungan

(negatif) antara

GCG terhadap

kinerja

keuangan

perusahaan

Prantama

(2015)

Proporsi dewan komisaris independen tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA

Kepemilikan institusional tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap ROA

Tjandra (2015)

GCG berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas (ROA)

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, bahwa terdapat

perbedaan pendapat mengenai pengaruh Good Coorporate Governance dan

Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan, maka penulis tertarik

Page 23: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

8

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan,

Komisaris Independen, Komite Audit dan Corporate Social Responsibility

terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel

Intervening pada Perusahaan yang terdapat dalam JII Tahun 2012-2017”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan manjerial berpengaruh terhadap kinerja keuangan ?

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja

keuangan?

3. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

4. Apakah komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

5. Apakah CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

6. Apakah kepemilikan manjerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

7. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

8. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

9. Apakah komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

10. Apakah CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

11. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

Page 24: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

9

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan

manajerial terhadap kinerja keuangan

b. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

c. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh dewan komisaris

terhadap kinerja keuangan

d. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh komite audit

berpengaruh terhadap kinerja keuangan

e. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh CSR terhadap kinerja

keuangan

f. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan

manajerial terhadap nilai perusahaan.

g. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

h. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh dewan komisaris

terhadap nilai perusahaan.

i. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh komite audit

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 25: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

10

j. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh CSR terhadap nilai

perusahaan.

k. Menguji dan menemukan bukti empiris pengaruh kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada

pengembangan teori Good Corporate Governance, Corporate Social

Responsibility yang diterapkan pada suatu perusahaan yang menjalankan

bisnisnya sesuai dengan syariat islam serta pengaruhnya terhadap nilai

perusahaan, dapat menjadi pembanding pelaksanaan GCG dan CSR pada

perusahaan umum dan perusahaan yang masuk daftar saham syariah, serta

dapat memperkuat atau mengembangkan hasil penelitian sebelumnya dan

memacu penelitian yang lebih baik di masa yang akan datang.

b. Manfaat praktis

Manfaat praktis pada penelitian ini ditujukan kepada dua pihak, yaitu:

1) Bagi investor. Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor

dalam proses pengambilan keputusan investasi.

2) Bagi pemerintah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan bahan evaluasi mengenai keefektifan regulasi penerapan

mekanisme GCG di Indonesia.

Page 26: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

11

3) Bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan solusi yang terkait dengan permasalahan mengenai

GCG, CSR, kinerja keuangan dan nilai perusahaan serta menjadi

bahan pertimbangan untuk mengevalasi, memperbaiki, dan

meningkatkan kinerja manajemen di masa yang akan datang.

4) Bagi Pihak Lain. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan referensi bagi penelitian berikutnya yang tertarik

untuk meneliti kajian yang sama di waktu yang akan datang.

D. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini secara teknis dibagi dalam tiga bagian utama yaitu,

bagian awal skripsi memuat beberapa halaman awal yang bukan termasuk bab,

bagian inti terdiri dari lima bab dengan format penulisan disesuaikan pada

karakteristik pendekatan penelitian kuantitatif, dan bagian akhir meliputi daftar

pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis. Sistimatika

penulisan dan pembahasan skripsi sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menguraiakan tentang telaah pustaka, kerangka teori, kerangka penelitian

yang berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan hipotesis penelitian

yang menjadi pedomandalam analisis data.

Page 27: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

12

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisi uraian jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel,

teknik pengambilan data, skala pengukuran, definisi konseptual dan definisi

operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian dan alat analisis.

Bab IV: Analisis Data

Bab ini berisi deskripsi obyek penelitian, analisa data, pengujian hipotesis dan

pembahasan.

Bab V : Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban

dari rumusan masalah dan berisi saran-saran bagi pihak yang terlibat dalam

penelitian ini.

Page 28: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variable dalam peneitian ini

anatara lain peenlitian yang dilakukan oleh Pertiwi dan Pratama (2012)

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan, Good

Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage”. Teknik

yang digunakan untuk menganalisis adalah regresi linier bergada. Variabel

dependen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur menggunakan

Tobin’s Q, sedangkan variabel independannya adalah kinerja keunangan yang

diukur dengan menggunakan ROA dengan GCG sebagai variabel pemoderasinya

yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan

sedangkan GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Selain itu Jahliana (2013) juga melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Corporate Social Responsibility dan Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel

Moderating”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah CSR, kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, komite audit.

Variabel dependen penelitian ini adalah nilai perusahaan dengan ukuran

Page 29: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

14

perusahaan sebagai veriabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

CSR dan komite audit berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan dewan komisaris

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan ukuran

perusahaan tidak mampu memperkuat CSR dan empat mekanisme GCG terhadap

nilai perusahaan.

Purbopengestu dan Subowo (2014) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Intervening”. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa secara parsial komisaris independen dan pengungkapan

CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan faktor lainnya

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial dan

komisaris independen berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR

sedangkan kepemilikan institusional dan komite audit tidak berpengaruh. CSR

bukan merupakan variabel intervening dalam pengaruh GCG terhadap nilai

perusahaan.

Prastuti dan Budiarsih (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Good Corporate Governance pada Nilai Perusahaan dengan Moderasi Corporate

Social Responsibility”. Hasil penelitian ini menemukan variabel kepemilikan

institusional dan komite audit berpengaruh negatif pada nilai perusahaan.

Sedangkan variabel kepemilikan manajerial dan proporsi dewan komisaris tidak

berpengaruh pada nilai perusahaan. Pengungkapan Corporate Social

Page 30: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

15

Responsibility tidak mampu memoderasi pengaruh Good Corporate Governance

pada nilai perusahaan.

Sausan, Irwansyah dan Oktavianti (2015) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate

Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel

Moderasi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR

membuktikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. GCG berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas

tidak memperkuat ataupun memperlemah hubungan CSR dan GCG terhadap nilai

perusahaan.

Prantama, Suhadak, dan Topowijono (2015) telah melaukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan”. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan

institusional berpengaruh signifikan terhadap ROA, Proporsi dewan komisaris

independen dan Kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap ROA.

Ningtyas, Suhadak dan Nuzula (2015) telah melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan”

dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Indexs tahun 2010-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan

Page 31: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

16

institusional, ukuran dewan direksi dan proporsi komisaris independen memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan dengan indikator closing price, kepemilikan

institusional dan ukuran dewan direksi tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan indikator Tobin’s Q.

Hernati (2016) juga melakukan penelitian yang hampir sama dengan yang

dilakukan oleh Ningtyas, judul penelitian Henati adalah “Pengaruh Good

Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Sektor Perbankan pada LQ-45

di Bursa Efek Indoneasia” dengan menggunakan uji asumsi klasik dan regresi

linear bergada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional

memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan sedangkan jumlah dewan

direksi, proporsi komisaris indepaden, dan jumlah komite audit tidak memiliki

pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Sugiarto (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh

Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan yang Terdaftar dan Masuk Kategori LQ-45 di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2014”. Variabel independen yang digunakan adalah CSR,

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional proporsi komisaris independen,

dan komite audit dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Sugiarto

menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linier berganda dalam penelitiannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh Positif dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan manajerial dan proporsi

komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,

Page 32: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

17

kepemilikan institusional dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan, CSR dan GCG berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan.

Marius dan Masri (2017) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai

Perusahaan” dengan menggunakan uji asumsi klasik dan analisis linier berganda.

Variabel independen yang digunakan adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, komite audit, dan CSR sedangkan variabel dependennya adalah nilai

perusahaan dengan menggunakan rasio Price Book Value. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial bepengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional, dan komite audit

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan CSR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Patmawati (2017) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate

Social Responsibility Disclosure dan Good Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening” dengan

menggunakan metode Partial Least Square dengan menggunakan aplikasi Smart

PLS. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, komisaris indepanden, komite audit dan CSRD

sedangkan variabel dependennya adalah nilai perusahaan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa CSRD berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan, GCG yang diproksikan oleh kepemilikan institusional dan

Page 33: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

18

komite audit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,

dan kinerja keuangan mampu memediasi hubungan antara CSRD dan GCG

terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pada penelitian terdahulu diatas maka perbedaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel, hipotesis, objek dan sampel.

Pada penelitian terdhulu belum terdapat variabel GCG dan CSR terhadap nilai

perushaan yang dimediasi denan kinerja keuangan pada perusahaan yang listing

di JII. Berikut adalah ringkasan penelitian dahulu:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Pengaruh GCG dan CSR Terhdap Nilai Perusahaan

No Peneliti / Judul Variabel / Metode Hasil

1. Retni dan

Priantinah (2012)

Pengaruh Good

Corporate

Governance dan

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

terhadap Nilai

Perusahaan (Studi

Empiris pada

Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Periode 2007-

2010).

Variabel Dependen:

Nilai perusahaan yang

diukur menggunakan

rumus Tobin’s Q

Variabel Independen:

1. GCG

2. CSR

Variabel control:

1. Ukuran perusahaan

2. Jenis industri

3. Profitabilitas

Metode:

Regresi linier berganda

1. GCG berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan dengan variabel

kontrol size dan leverage pada

perusahaan.

2. Pengungkapan CSR berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan dengan variabel

kontrol size, jenis industri,

profitabilitas, dan leverage pada

perusahaan,

3. GCG dan pengungkapan CSR

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

2. Rahmi dan

Harnovinsah

(2013)

Pengaruh

Intellectual

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Intellectual capital

1. Intellectual Capital Disclosure

berpengaruh secara positif signifikan

terhadap nilai perusahaan,

kepemilikan manajerial berpengaruh

tidak signifikan terhadap nilai

Page 34: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

19

Capital

Disclosure dan

Corporate

Governance

terhadap Nilai

Perusahaan (Studi

Empiris pada

Perusahaan

Manufaktur

terdaftar di BEI)

disclosure,

2. Kepemilikan manajerial

3. Kepemilikan

institusional,

4. Proporsi komisaris

independen

Metode:

Regresi linier berganda

perusahaan

2. Kepemilikan manajerial berpengaruh

secara positif signifikan terhadap nilai

perusahaan Proporsi komisaris

independen berpengaruh tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan

3. Kepemilikan institusional

berpengaruh secara positif signifikan

terhadap nilai perusahaan

3. Jahliana (2013)

Pengaruh

Corporate Social

Responsibility

dan Mekanisme

Good Corporate

Governance

terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. CSR

2. Kepemilikan

institusional

3. Kepemilikan

manajerial,

4. Komisaris independen

5. Komite Audit

Metode:

Regresi linier berganda

1. CSR berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan

2. Komite audit berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan,

3. Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan

4. Kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan

5. Dewan komisaris independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan

6. Ukuran perusahaan tidak mampu

memperkuat ataupun memperlemah

CSR dan GCG terhadap nilai

perusahaan

4. Febhiant dan

Setyaningrum

(2013)

Pengaruh

Corporate Social

Responsibility

dan Mekanisme

Good Corporate

Governance

terhadap Nilai

Perusahaan

dengan Ukuran

Perusahaan

sebagai Variabel

Moderating.

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Efektivitas dewan

komisaris

2. Efektivitas komite audit

3. Kepemilikan keluarga

Metode:

Regresi linier bergada

1. Efektivitas dewan komisaris tidak

mempengaruhi nilai perusahaan

secara signifikan

2. Komite audit berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan

3. Kepemilikan keluarga tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

5. Maretha dan

Purwaningsih

(2013)

Pengaruh

Variabel Dependen:

Kinerja Perusahaan

Variabel Independen:

1. GCG berpengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan

2. Komposisi asset berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan

Page 35: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

20

Penerapan GCG

terhadap Kinerja

Perusahaan,

dengan

Komposisi Aset

dan Ukuran

Perusahaan

sebagai Variabel

Kontrol.

GCG yang diproksikan

dengan CGPI

Metode:

Regresi linier berganda

perusahaan.

3. Size berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

6. Randy dan

Juniarti (2013)

Pengaruh

Penerapan Good

Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan yang

terdaftar di BEI

2007-2011

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. GCG score

2. Market share

3. Ukuran perusahaan

Metode:

Regresi linier berganda

1. GCG yang diukur dengan GCG score

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

2. Market share tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan

3. Ukuran perusahaan berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan

7. Purbopengestu

dan Subowo

(2014)

Pengaruh Good

Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan

dengan Corporate

Social

Responsibility

sebagai Variabel

Intervening.

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan manjerial

2. Kepemilikan

institusional

3. Komisaris independen

4. Komite audit

Variabel intervening:

CSR

Metode:

Regresi linier berganda

1. Kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2. Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

3. Komisaris independen berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan

4. Pengungkapan CSR berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan

5. Kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif terhadap pengungkapan CSR

6. Komisaris independen berpengaruh

negatif terhadap pengungkapan CSR

7. Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan

CSR

8. Komite audit tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan CSR

9. CSR bukan merupakan variabel

intervening. CSR tidak mampu

memeditasi hubungan GCG terhadap

nilai perusahaan.

8. Mustafa (2014)

Analisis

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

1. Pengungkapan CSR berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan

2. Kepemilikan Manajerial berpengaruh

Page 36: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

21

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

dan Good

Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan yang

Terdapat di

Jakarta Islamic

Index Periode

2011-2013)

Variabel Independen:

1. CSR

2. Kepemilikan Manajerial

3. Kepemilikan

Institusional

4. Komisaris Independen

5. Komite Audit

Metode:

kualitatif dan kuantitatif

dengan analisis deskriptif

dan verifikatif

negatif terhadap nilai perusahaan

3. Kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

4. Komisaris independen berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan

5. Komite audit berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

9. Prastuti dan

Budiarsih (2015)

Pengaruh Good

Corporate

Governance pada

Nilai Perusahaan

dengan Moderasi

Corporate Social

Responsibility

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Manajerial

2. Kepemilikan

Institusional

3. Komite Audit

Variabel Moderasi:

CSR

Metode:

Regresi linier berganda

1. Kepemilikan institusional

berpengaruh negatif pada nilai

perusahaan.

2. Komite audit berpengaruh negatif

pada nilai perusahaan.

3. Kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh pada nilai perusahaan.

4. Proporsi dewan komisaris tidak

berpengaruh pada nilai perusahaan.

5. Pengungkapan Corporate Social

Responsibility bbukan merupakan

variabel moderating. CSR tidak

mampu memperkuat atau pun

memperlemah pengaruh Good

Corporate Governance pada nilai

perusahaan.

10. Kusumaningtyas

(2015)

Good Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan yang

Terdaftar Pada

Indeks Sri-Kehati

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan Manajerial

2. Kepemilikan

Institusional

3. Komposisi Komisaris

Independen

4. Kualitas Audit

Metode:

Regresi linier berganda

1. Kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2. Komposisi komisaris independen

tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

3. Kualitas audit tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

4. Kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Page 37: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

22

11. Sausan (2015)

Pengaruh

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

dan Good

Corporate

Governance

terhadap Nilai

Perusahaan

dengan

Profitabilitas

sebagai Variabel

Moderasi

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. CSR

2. Kepemilikan

Institusional

Variabel Moderating:

ROA

Metode:

Uji asumsi klasik dan

regresi berganda

1. Pengungkapan CSR membuktikan

pengaruh positif yang tidak

signifikan terhadap nilai

perusahaan.

2. GCG bepengaruh negatif terhadap

nilai perusahaan.

3. Profitabilitas bukan sebagai variabel

moderasi. Provitabilitas tidak mampu

memperkuat atau memperlemah

hubungan pengungkapan CSR dan

GCG terhadap nilai perusahaan.

12 Suhartanti dan

Asyik (2015)

Pengaruh

Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan

dengan Kinerja

Keuangan sebagai

Variabel

Moderating

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Institusional

Dewan Komisaris

Variabel Pemoderasi

Kinerja Keuangan

Metode:

Analisis regresi linier

berganda

1. Kepemilikan manajerial berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai

perusahaan

2. Kepemilikan institusional

berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan

3. Dewan komisaris berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan

4. Kinerja keuangan berpengaruh positif

terhadap hubungan kepemilikan

manajerial terhadap nilai perusahaan

5. Kinerja keuangan berpengaruh positif

terhadap hubungan kepemilikan

institusional terhadap nilai

perusahaan

6. Kinerja keuangan berdampak negatif

terhadap hubungan dewan komisaris

terhadap nilai perusahaan.

13. Ningtyas,

Shandak, Nuzula,

(2015)

Pengaruh Good

Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan yang

diukur dengan Closing

Price dan Tobin’s Q

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Institusional

2. Dewan Direksi

3. Proporsi Dewan

Komisarias Independen

Variabel Pemoderasi

1. Kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan (closing price).

2. Ukuran dewan direksi berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan

(closing price).

3. Proporsi komisaris independen

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan (closing price).

4. Komite Audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan

(closing price).

5. Kepemilikan institusional tidak

Page 38: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

23

Kinerja Keuangan

Metode:

Anlisis regresi linear

berganda

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan (Tobin’s Q).

6. Ukuran dewan direksi tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan (Tobin’s Q).

7. Proporsi komisaris independen

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan (Tobin’s Q).

8. Komite Audit berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan (Tobin’s

Q).

14. Sariningsih

(2015)

Pengaruh

Mekanisme

Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan

dengan Kinerja

Variabel

Intervening

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen

Proporsi Komisaris

Independen

Variabel Intervening:

Kinerja

Metode:

Regresi linier berganda

1. Komisaris independen berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan

2. Kinerja keuangan menjadi variabel

intervening yang memediasi

hubungan antara Corporate

Governance dengan nilai perusahaan

15. Junizar (2015)

Pengaruh

Corporate

Governance

terhadap

Hubungan

Corporate Social

Responsibility

dengan Nilai

Perusahaan (Studi

Pada Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar Di

BEI).

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen

1. Kepemilikan

Manajerial

2. Kepemilikan

Institusional

3. Proporsi Komisaris

Independen

4. CSR

Metode:

Regresi linier berganda

1. CSR berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan,

2. CSR berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan yang di moderasi

oleh corporate governance pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

16. Hernati (2016)

Pengaruh Good

Corporate

Governance

terhadap Nilai

Perusahaan

Sektor Perbankan

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

diproksikan dengan

Closing Price

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Institusional

1. Kepemilikan institusional memiliki

pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

2. Jumlah dewan direksi tidak memilki

pengaruh positif terhadapat nilai

perusahaan.

3. Proporsi komisaris indepaden tidak

memiliki pengaruh positif terhadap

Page 39: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

24

pada LQ-45 di

Bursa Efek

Indoneasia

2. Dewan direksi

3. Proporsi Komisaris

Independen

4. Komite Audit

Metode:

Uji Asumsi Klasik, dan

Regresi Linear Berganda

nilai perusahaan.

4. Jumlah komite audit tidak memilki

pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

17. Alfianur (2016)

Pengaruh

Mekanisme Good

Corporate

Governance

terhadap Nilai

Perusahaan pada

Perusahaan yang

Listing di BEI

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Manajerial

2. Kepemilikan

Intitusional

3. Komisaris Independen

Metode:

Analisis regresi

1. Kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif terhadap nilai perusahaan

2. Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh positifterhadap nilai

perusahaan

3. Komisaris independen berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan

18. Sugianto (2016)

Analisis Pengaruh

Corporate Social

Responsibility

dan Good

Corporate

Governance

terhadap Nilai

Perusahaan yang

Terdaftar dan

Masuk Kategori

LQ-45 di BEI

Periode 2010-

2014

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. CSR

2. Kepemilikan

Manajerial

3. Kepemilikan

Institusional

4. Proporsi Komisaris

Independen

5. Komite Audit

Metode:

Analisis regresi berganda

1. CSR tidak berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan

2. Kepemilikan manajerial berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai

perusahaan

3. Proporsi komisaris independen

berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

4. Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

5. Komite audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

6. GCG berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

19. Handayani (2017)

Mekanisme

Corporate

Governance,

Enterprise Risk

Management, dan

Nilai Perusahaan

Perbankan

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Manajerial

2. Kepemilikan

Institusional

3. Komisaris Independen

4. Komite Audit

1. Terdapat pengaruh signifikan antara

kepemilikan manajerial terhadap

nilai perusahaan.

2. Terdapat pengaruh signifikan antara

kepemilikan institusional terhadap

nilai perusahaan.

3. Terdapat pengaruh signifikan antara

komisaris independen terhadap nilai

perusahaan.

4. Terdapat pengaruh signifikan antara

komite audit terhadap nilai

Page 40: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

25

Variabel Intervening

ERM

Metode:

Path analysis dan sobel

test

perusahaan.

5. ERM memediasi pengaruh antara

kepemilikan institusional, komisaris

independen, dan komite audit

terhadap nilai perusahaan. Namun

tidak signifikan dalam memediasi

pengaruh kepemilikan manajerial.

20. Marius dan Masri

(2017)

Pengaruh Good

Corporate

Governance dan

Corporate Social

Responsibility

Terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Manajerial

2. Kepemilikan

Institusional

3. Komite Audit

4. CSR

Metode:

Uji asumsi klasik dan

regresi berganda

1. Kepemilikan manajerial bepengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan.

2. Kepemilikan institusional

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

3. Komite audit berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

3. CSR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

21. Patmawati (2017)

Pengaruh

Corporate Social

Responsibility

Disclosure Dan

Good Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan

dengan Kinerja

Keuangan

Sebagai

Variabel

Intervening

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Institusional

2. Kepemilikan Manajerial

3. Komisaris Indepanden

4. Komite Audit

5. CSR

Variabel Intervening :

Kinerja Keuangan

Metode:

Partial least square

dengan menggunakan

aplikasi Smart PLS

1. CSRD berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

2. Kepemilikan institusional

berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Komite audit berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

4. Kinerja keuangan mampu

memediasi hubungan antara CSRD

dan GCG terhadap nilai perusahaan

22. Rachmania

(2017)

Pengaruh

Corporate

Governance,

Corporate Social

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Shareholder Rights

2. Boards of Directors

3. Outside Directors

1. Corporate governance dan Corporate

Social Responsibility berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan

2. Komisaris independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

3. Corporate governance, Corporate

Page 41: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

26

Responsibility

dan Komisaris

Independen

Terhadap Nilai

Perusahaan Pada

Industri Tekstil

dan Garmen

Periode 2011 –

2013

4. Audit Committee and

Internal Auditor

Metode:

Regresi linier berganda

Social Responsibility dan komisaris

independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan

Pengaruh GCG dan CSR Terhadap ROA

No Peneliti / Judul Variabel / Metode Hasil

Tjondro dan

Wilopo (2011)

Pengaruh Good

Corporate

Governance

(GCG) Terhadap

Profitabilitas Dan

Kinerja Saham

Perusahaan

Perbankan Yang

Tercatat Di Bursa

Efek Indonesia

Variabel Dependen:

1. ROA

2. ROE

3. NIM

4. Return Saham

5. Price to Earning Ratio

Veriabel Independen:

GCG

Metode:

Regresi linier berganda

1. GCG berpengaruh positif terhadap

ROA

2. GCG berpengaruh positif terhadap

ROE

3. GCG berpengaruh positif terhadap

NIM

4. GCG berpenngaruh terhadap return

saham

5. GCG berpengaruh positif dan

signifikan terhadap PER

Diandono (2012)

Pengaruh Good

Corporate

Governance

(GCG) Terhadap

Kinerja

Keuanganpada

Perusahaan yang

Masuk Kelompok

Jakarta Islamic

Index (JII)

Periode 2006-

2011

Variabel Dependen:

Kinerja keuangan (ROA)

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Institusional

2. Proporsi Dewan

Komisaris Independen

3. Ukura Dewan

Komisaris

4. Komite Audit

Metode:

Regresi linier berganda

1. Kepemilikan Institusional

berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan

2. Proporsi Dewan Komisaris

Independen berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan

3. Ukura Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan

4. Komite Audit tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan

Rachman (2014)

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial Dan

Kepemilikan

Institusional

Terhadap Kinerja

Variabel Dependen:

Kinerja Keuangan yang

diproksikan oleh ROA

Variabel Independen:

1. Kepmilikan Manajerial

2. Kepemilikan

Institusional

1. Kepemilikan manajerial

tidakberpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan (ROA)

2. Kepemilikan institusional

berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA)

Page 42: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

27

Keuangan Pada

Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Metode:

Regresi linier berganda

Sumarsono

(2014)

Pengaruh Good

Corporate

Governance

Terhadap Kinerja

Keuangan pada

Perusahaan

Perbankan yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia 2010-

2012

Variabel Dependen

Kinerja Keuangan

(ROA)

Variabel Independen

1. Dewan direksi

2. Dewan komisaris

3. Komisaris Independen

4. Kepemilikan

Institusional

5. Ukuran perusahaan

Metode:

Regresi linier berganda

1. Dewan direksi berpengarug negatif

tidak signifikan terhadap ROA

2. Dewan komisaris berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ROA

3. Komisaris independen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA

4. Kepemilikan institusional

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA

5. Ukuran perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA

Tjandra (2015)

Pengaruh Good

Corporate

Governance

Terhadap

Leverage Dan

Profitabilitas

Pada Perusahaan

Property Dan

Real Estate di

Indonesia

Vriabel Dependen:

Profitabilitas (ROA)

Variabel Independen:

GCG (Ukuran Komite

Audit, Dewan Direksi,

Komisaris Independen)

Variabel Moderating :

Leverage

Metode:

Regresi linier berganda

1. GCG berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas

(ROA)

2. GCG melalui Leverage berpengarh

positif tidak signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

3. Leverage berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas

1. Prantama (2015)

Pengaruh

Penerapan Good

Corporate

Governance

terhadap Kinerja

Keuangan

Variabel Dependen:

Kinerja Kuangan

Perusahaan yang di

proksikan dengan

ROA,ROE

Variabel Independen:

1. Kepemilikan

Institusional

2. Proporsi Dewan

Komisaris Independen

Metode:

1. Kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap ROA

2. Proporsi dewan komisaris independen

tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap ROA

3. Kepemilikan institusional tidak

mempunyai pengaruh signifikan

terhadap ROA

4. Proporsi dewan komisaris independen

memiliki pengaruh signifikan

terhadap ROE

Page 43: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

28

Uji asumsi klasik dan

regresi linear berganda

Etika (2015)

Pengaruh Struktur

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Proporsi

Komisaris

Independen, Dan

Komite Audit

Terhadap

Profitabilitas

Pada Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia Tahun

2011-2013

Variabel Dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA,ROE

Variabel Independen:

1. Kepemilikan nanajerial

2. Kepemilikan

institusional

3. Proporsi dewan

komisaris indepeden

4. Komite audit

Metode:

Analisis regresi linear

berganda

1. Kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas

2. Kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas

3. Proporsi komisaris independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas

4. Komite audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas,

Rimardhani,

Hidayat dan

Dwiatmanto

(2016)

Pengaruh

Mekanisme Good

Corporate

Governance

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

Variabel Dependen:

Profitabilitas (ROA)

Variebel Independen:

1. Kepemilikan

institusional

2. Dewan komisaris

independen

3. Dewan direksi

4. Komite Audit

1. Kepemilikan institusional

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA

2. Dewan komisaris independen

berbengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA

3. Dewan direksi tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA

4. Komite Audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA

Putra dan Nuzula

(2017)

Pengaruh

Corporate

Governance

Terhadap

Profitabilitas

Variabel Dependen:

1. ROA

2. ROE

Variabel Independen

1. Proporsi dewan

komisaris

2. Komite Audit

3. Kepemilikan manajerial

4. Kepemilikan

institusional

Metode:

Regresi linier berganda

1. Proporsi dewan komisaris tidak

berpengaruh signifikan terhadap

ROE dan ROA

2. Komite Audi tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROE dan ROA

3. Kepemilikan manajerial tidak

memiliki pengaruh signifikan

terhadap ROE dan ROA

4. Kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap

ROE dan ROA

Page 44: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

29

Pengaruh ROA Terhadap Nilai Perusahaan

Pertiwi dan

Pratama (2012)

Pengaruh Kinerja

Keuangan, Good

Corporate

Governance

Terhadap Nilai

Perusahaan Food

and Beverage.

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

ROA

Variabel Moderasi:

GCG

Metode:

Regresi linier berganda

1. Keuangan berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan

2. Good Corporate Governance tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan

Anwar dan

Musodah (2012)

Pengaruh Kinerja

Keuangan

Terhadap Nilai

Perusahaan

Dengan

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

dan Kepemilikan

Manajerial

Sebagai Variabel

Pemoderasi

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

ROA

Variabel Moderasi:

1. Kepemilikan manajerial

2. CSR

Metode:

Regresi linier berganda

1. ROA berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan

2. CSR tidak mampu memoderasi

hubungan antara ROA terhadap nilai

perusahaan

3. Kepemilikan manajerial tidak

mampu memoderasi hubungan antara

ROA terhadap nilai perusahaan

Wijaya dan

Linawati (2015)

Pengaruh Kinerja

Keuangan

Terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

Kinerj Keuangan (ROA

dan ROE)

Variabel Moderasi:

1. CSR

2. GCG

Metode:

Regresi linier berganda

1. ROA berpengaruh positif dan

signifika terhadap nilai perusahaan

2. ROE berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan

3. CSR dan GCG mampu memoderasi

pengaruh kinerja keuangan terhadap

nilai perusahaan.

Khoiruddin dan

Sudarsono (2015)

Penentu Nilai

Perusahaan

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Struktur Modal

4. Struktur modal tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

5. Kebijakan dividen tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

6. ROA tidak berpengaruh terhadap

Page 45: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

30

Penerbit Efek

Syariah

2. Kebijakan Deviden

3. Keputusan Investasi

4. Profitabilitas (ROA dan

ROE)

Metode:

Regresi linier berganda

nilai perusahaan

7. Keputusan investasi berpengaruh

negatif signifikan terhadap nilai

perusahaan

8. ROE berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

9. ROE berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan

Al’akbar (2016)

Analisis Pengaruh

Kinerja Keuangan

Terhadap Nilai

Perusahaan

Dengan

Pengungkapan

Corporate Sosial

Responsibility

(CSR) dan Good

Corporate

Governance

(GCG) Sebagai

Variabel

Moderating

Variabel Independen:

Kinerj Keuangan (ROA)

Variabel Moderasi:

1. CSR

2. Komisaris Independen

Metode:

Regresi linier berganda

1. ROA berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan

2. CSR tidak mampu emoderasi

hubungan ROA terhadap nilai

perusahaan

3. Komisaris Independen tidak mampu

memoderasi hubungan ROA

terhadap nilai perusahaan.

Candradewi dan

Sedanga (2016)

Pengaruh

Kepemlikan

Manjerial,

Kepemilikan

Institusional dan

Dewan Komisaris

Independen

Terhadap Return

On Asset

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan

Variabel Independen:

1. Kepemilikan Manajerial

2. Kepemilikan

Institusional

3. Komisaris Independen

Metode:

Regresi linier berganda

1. Kepemilikan manajerial berpengaruh

signifikan terhadap ROA

2. Kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap

ROA

3. Dewan komiaris independen

berpengaruh positif tidak signifikan

terhadp ROA

B. Kerangka Teori

1. Agency Theory

Dalam mengkaitkan antara struktur kepemilikan dengan kinerja

perusahaan terdapat satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari pencapaian

sasaran organisasi serta kinerjanya, yaitu manajemen atau pengurus

Page 46: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

31

perusahaan. Pencapaian tujuan dan kinerja perusahaan tidak terlepas dari

kinerja manajemen itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut, hubungan

antara manajemen suatu perusahaan dengan pemilik perusahaan akan

dituangkan dalam suatu kontrak (performance contract).

Hubungan kontrak antara pemilik dan manajemen tersebut sejalan dengan

Agency Theory. Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan

keagenan sebagai sebuah kontrak yang menyatakan bahwa seorang atau lebih

(principal) meminta kepada orang lain (agent) untuk melakukan jasa tertentu

demi kepentingan principal dengan cara mendelegasikan otoritas kepadanya.

Principal atau pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan perusahaan

terhadap pihak manajemen. Seorang pemegang saham pada dasarnya

menghendaki bertambahnya kemakmuran atau kekayaan, namun manajer

sebagai pihak yang diberi wewenang atas pengelolaan perusahaan cenderung

melakukan sesuatu yang memaksimalkan kepentingannya dan mengorbankan

kepentingan pemegang saham sehingga hal ini memicu terjadinya masalah

keagenan.

Menurut Eisenhard (1989) dalam Ginting (2012) teori keagenan dilandasi

oleh tiga asumsi, yaitu:

a. Asumsi tentang sifat manusia. Menekankan bahwa manusia memiliki

sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki

keterbatasan rasionalitas (bounded rationality), dan tidak menyukai risiko

(risk aversion).

Page 47: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

32

b. Asumsi tentang keorganisasian. Asumsi keorganisasian adalah adanya

konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas,

dan adanya asimetri informasi antara prinsipal dan agen.

c. Asumsi tentang informasi. Asumsi tentang informasi adalah bahwa

informasi dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual

belikan.

Permasalahan keagenan yang terjadi di dalam perusahaan dapat diatasi

dengan diterapkannya Good Corporate Governance (GCG). GCG dalam hal

ini berperan penting dimana pengelolaan perusahaan harus diawasi dan

dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan perusahaan dilakukan

dengan kepatuhan atas berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Bagi

pemegang saham, GCG memberikan jaminan bahwa dana yang diinvestasikan

pada perusahaan dikelola dengan baik dan akan memberikan returns yang

memadai. Upaya tersebut tentunya akan menimbulkan biaya keagenan yang

harus dikeluarkan perusahaan sehingga biaya untuk mengurangi kerugian

karena ketidakpatuhan setara dengan peningkatan biaya pelaksanaannya.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) biaya keagenan yang timbul terdiri dari:

a. Pengeluaran penagwasan oleh principal (monitoring cost), yaitu biaya

pengawasan yang dikeluarkan oleh principal untuk mengawasi perilaku

dari agent dalam mengelola perusahaan.

Page 48: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

33

b. Pengeluaran terbatas oleh agen (bounding cost), yaitu biaya yang

dikeluarkan oleh agent untuk menjamin bahwa agent bertindak untuk

kepentingan principal.

c. The residual loss, yaitu nilai kerugian yang dialami principal akibat

keputusan yang diambil oleh agent, yang menyimpang dari keputusan

yang dibuat oleh principal.

Dengan adanya GCG, diharapkan pihak manajemen dapat memenuhi

tanggungjawabnya sehubungan dengan kepentingan pemegang saham.

2. Teori Stakehoders

Menurut Retno dan Priantinah (2012: 24) hal pertama mengenai teori

stakeholder adalah bahwa stakeholder merupakan sistem yang secara

eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi dan

lingkungannya, mengenai sifat saling mempengaruhi antara keduanya yang

kompleks dan dinamis. Stakeholder dan organisasi saling mempengaruhi, hal

ini dapat dilihat dari hubungan sosial keduanya yang berbentuk

responsibilitas dan akuntabilitas. Oleh karena itu, organisasi memiliki

akuntabilitas terhadap stakeholder-nya.

Teori ini dipopulerkan oleh R. Edward Freemam (1984) ia

mendefinisikan stakeholder merpakan kelompok atau individu yang dapat

mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.

Page 49: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

34

Mardikanto (2016: 48) mengungkapkan bahwa premis dasar dari teori

stakeholder adalah bahwa semakin kuat hubungan korporasi, maka akan

semakin baik bisnis korporasi. Sebaliknya, semakin buruk hubungan

korporasi maka akan semakin sulit. Hubungan yang kuat dengan para

pemangku kepentingan adalah berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, dan

kerjasama. Teori stakeholder adalah sebuah konsep manajemen strategis,

tujuannya adalah untuk membantu korporasi memperkuat hubungan dengan

kelompok-kelompok eksternal dan mengembangkan keunggulan kompetitif.

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan

manfaat bagi stakeholder-nya. Dengan demikian, keberadaan suatu

perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh

stakeholder kepada perusahaan tersebut (Untung, 2014).

Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholders

sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut.

Semakin powerful stakeholder, maka semakin besar usaha perusahaan untuk

beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara

perusahaan dengan stakeholder-nya.

Dalam mengembangkan stakeholder theory, Freeman (1983) dalam

memperkenalkan konsep stakeholder dalam dua model yaitu:

a. Model kebijakan dan perencanaan bisnis; dan

b. Model tanggung jawab sosial perusahaan dari manajemen stakeholder.

Page 50: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

35

Pada model pertama, fokusnya adalah mengembangkan dan

mengevaluasi persetujuan keputusan strategis perusahaan dengan kelompok-

kelompok yang dukungannya diperlukan untuk kelangsungan usaha

perusahaan. Dapat dikatakan bahwa, dalam model ini, stakeholder theory

berfokus pada cara-cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

mengelola hubungan perusahaan dengan stakeholder-nya. Sementara dalam

model kedua, perencanaan perusahaan dan analisis diperluas dengan

memasukkan pengaruh eksternal yang mungkin berlawanan bagi perusahaan.

Kelompok-kelompok yang berlawanan ini termasuk badan regulator

(government) dengan kepentingan khusus yang memiliki kepedulian terhadap

permasalahan sosial.

3. Good Corporate Governance

a. Pengertian Good Corporate Governance

Corporate governance didefinisikan sebagai suatu proses dan struktur

yang digunakan oleh organ perusahaan seperti pemegang saham, pemilik

modal, komisaris, dewan pengawas dan direksi untuk meningkatkan

keberhasilandan akutantabilitas peruahaan guna mewujudkan nilai

pemegang saham dalam jangka penjang dengan tetap memperhatikan

stakeholder lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-

nilai etika (Sutedi, 2012).

Corporate governance menurut Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) (2001) adalah seperangkat peraturan yang mengatur

Page 51: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

36

hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,

pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan

internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban

mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan

mengendalikan perusahaan. Dari penjelasan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa Good Corporate Governance adalah rangkaian proses

terstruktur yang digunakan manajemen perusahaan untuk mengelola

perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai perusahaan serta

kontinuitas usaha perusaaan. Dengan adanya good corporate governance,

diharapkan nilai perusahaan akan dinilai baik oleh investor.

b. Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance

GCG memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan

berjalan efektif sehingga tercipta mekanisme check and balance di

perusahaan. FCGI (2018) menjelaskan bahwa dengan menerapkan

corporate governance pada perusahaan, ada beberapa manfaat yang dapat

diperoleh, yaitu:

1) Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditangung

pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wawanang kepada

pihak yang diderita perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan

wewenang (wrong-doing), adapun berupa biaya pengawasan yang

timbul untuk mencegah terjadinya hal tersebut.

Page 52: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

37

2) Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari

pengelolaan perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga

atas dana atau sumber daya yang dipinjam oleh perusahaan semakin

kecil seiring dengan turunnya tingkat risiko perusahaan.

3) Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan

citra perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang.

4) Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan

perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai strategi dan

kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umunya mereka

mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal

dari segala tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan

kemakmuran dan kesejahteraan.

c. Prinsip Good Corporate Governance

Organization for Economic Corporation and Development (OECD)

telah mengembangkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan

dapat direrapkan secara fleksibel sesuai dengan keadaan, budaya, dan

tradisi di masing-masing negara.

Prinsip-prinsip ini diharapkan menjadi titik rujukan bagi para regulator

(pemerintah) dalam membangun framework bagi penerapan Good

Corporate Governance. Bagi para pelaku usaha dan pasar modal prinsip-

prinsip ini dapat menjadi guidance atau pedoman dalam mengelaborasi

Page 53: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

38

best practice bagi peningkatan nilai (valuation) dan keberlangsungan

(sustainability) perusahaan. Prinsip-prinsip tersebut ialah:

1) Fairness (Keadilan)

Prinsip keadilan (fairness) merupakan prinsip perlakuan yang adil

bagi seluruh pemegang saham. Keadilan disini diartikan sebagai

perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada

pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari

kecurangan, dan kesalahan perilaku insider. Dalam melaksanakan

kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan

pemegang saham dan kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran

dan kesetaraan (Effendi, 2016: 11)

Penegakan prinsip fairness menyaratkan adanya peraturan

perundang-undangan yang jelas, tegas, konsisten dan dapat ditegakkan

secara baik serta efektif. Dalam Al Quran, prinsip ini dijelaskan dalam

Q.S. An-Nissa ayat 58.

واالمانات إ لىأهل هاوإ ذاحكمتمبينالناس إ يأمركمأنتؤد الل أنن

يرا يعابص كانسم الل ظكمب ه إ ن ايع م ن ع الل إ ن تحكمواب العدل

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan

dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-

baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar

lagi Maha Melihat.

Page 54: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

39

2) Transparency (Transparansi)

Transparasi mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka,

tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut

keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, kinerja operasionla, dan

kepemilikan perusahaan (Effendi, 2016: 11). Untuk menjaga

objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan

informasi yang materil dan relevan dengan cara yang mudah diakses

dan dipahami oleh pemakai kepentingan. Menurut Widiyanti (2009)

dalam Fawaid (2017: 34) kondisi ini dapat dicapai jika setiap

perusahaan menjalankan etika bisnis yang Islami dan didukung dengan

sistem akuntansi yang baik dalam pengungkapan yang wajar dan

transparan atas semua kegiatan bisnis. Ini sesuai dengan firman Allah

yaitu Al Quran surat Al-Baqarah ayat 282:

وليكتب ىفاكتبوه مسم أجل إ لى ب دين تداينتم إ ذا آمنوا ين الذ أيها يا

ول ب العدل كات ب فليكتببينكم الل علمه كما يكتب أن كات ب يأب

كانو فإ ن شيئا نه يبخسم ول ربه الل وليتق الحق الذ يعليه ليمل ل

هوفليمل لول يه ل يعأنيم يفاأوليستط سف يهاأوضع الحق الذ يعليه

ي شه واستشه دوا فرجلب العدل رجلين يكونا لم فإ ن ر جال كم ن م دين

رإ حداهما إ حداهمافتذك ل أنتض هداء نالش نترضونم م م وامرأتان

ولتسأمواأنتكت هداءإ ذامادعوا وليأبالش يراالخرى بوهصغ

ترتابوا وأقومل لشهادة وأدنىأل ندالل ل كمأقسطع أوكب يراإ لىأجل ه ذ

أل جناح عليكم فليس بينكم يرونها تد رة حاض ت جارة تكون أن إ ل

كات بولشه يدتكتبوهاو وليضار تفعلواوإ نأشه دواإ ذاتبايعتم

Page 55: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

40

شيءعل يم ب كل والل ويعلمكمالل فإ نهفسوقب كمواتقواالل

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah

tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu

menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan

menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah

ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan

(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada

hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau

lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan,

maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan

persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di

antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki

dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya

jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah

saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka

dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil

maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu,

lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih

dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah

mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai

yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu,

(jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu

berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit

menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka

sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan

bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha

Mengetahui segala sesuatu.

3) Accountability (Akuntabilitas)

Menurut Effendi (2016: 13), Akuntabilitas dimaksudkan sebagai

prinsip yang mengatur peran dan tanggung jawab manajemen agar

dalam mengelola perusahaan dapat mempertangggunngjawabkan

serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbang kepentingan

Page 56: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

41

manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh

dewan komisaris.

Menurut Widiyanti (2009) dalam Fawaid (2017: 35) akuntabilitas

tidak hanya terbatas pada pelaporan keuangan yang jujur dan wajar,

tetapi yang lebih mengkedepankan esensi hidup manusia yang yaitu

merupakan bentuk pertanggungjawaban manusia kepada Allah

sebagai Dzat pemilik seluruh alam semesta. Konsep Islam menyakini

bahwa alam dan seluruh isinya sepenuhnya milik Allah dan manusia

dipercaya untuk mengelola sebaik-baiknya demi kemaslahatan umat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al-Maidah

ayat 8:

وليجر منكمشنآن شهداءب الق سط ينلل ام ينآمنواكونواقو ياأيهاالذ

خب يرقومعل الل إ ن واتقواالل لواهوأقربل لتقوى لوااعد تعد ىأل

ب ماتعملون

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-

orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi

saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap

sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku

adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah

kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

4) Responsibility (Pertanggungjawaban)

Bergasarkan prinsip ini perusahaan memastikan pengelolaan

perusahaan dan mematihi peraturan perundang-undangan serta

Page 57: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

42

ketentuan yang berlaku sebagai cermin tanggung jawab korporasi

sebagai warga korporasi yang baik (Effendi, 2016 :14)

Menurut Widiyanti (2009) dalam Fawaid (2017: 36)

pertanggungjawaban keuangan perusahaan juga perlu disampaikan

dalam bentuk pengungkapan yang jujur dan wajar atas kondisi

keuangan perusahaan. Pelaporan keuangan perusahaan yang benar

dan akurat, juga menghasilkan keakuratan dalam pembayaran zakat.

Karena dari setiap keuntungan yang diperoleh muslim dalam setiap

bisnisnya, setidaknya ada 2,5% yang menjadi hak kaum fakir miskin.

Pengelolaan perusahaan yang baik hnaya bertujuan untuk

memakmurkan manajemen dan pemegang saham, tetapi juga

masyarakat di sekitar perusahaan tersebut khususnya kaum fakir

miskin. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Al Anfaal: 27

yang berbunyi:

سولوتخونواأمانات كموأنتم والر ينآمنوالتخونواالل ياأيهاالذ

تعلمون

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati

Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu

mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang

kamu mengetahui.

Dan disebutkan dalam Al Quran surat An Nahl ayat 93 Allah

berfirman:

Page 58: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

43

منيشاءويهد يمنيشاء ل ك نيض دةول ةواح لجعلكمأم ولوشاءالل

اكنتم عم تعملونولتسألن Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu

satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-

Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan

sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu

kerjakan.

5) Independency (Independensi)

Untuk melancarkan asas Corporate Governance, perusahaan harus

dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan

tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Menurut Effendi (2016: 14) kemandirian merupakan suatu keharusan

agar organ perusahaan dapat mengerjakan tugas dengan baik serta

mampu membuat keputusan yang baik bagi perusahaan.

Independen diperlukan untuk menghindari adanya potensi konflik

kepentingan yang mungkin timbul oleh para pemegang saham

mayoritas. Mekanisme ini menuntut adanya rentang kekuasaan antara

komposisi komite dalam komisaris, dan pihak luar seperti auditor.

Keputusan yang dibuat dan proses yang terjadi harus objektif tidak

dipengaruhi oleh kekuatan pihak-pihak tertentu.

Pandangan Islam terhadap indepedensi yang dimaksud adalah

terkait dengan sikap konsisten dan istikomah yaitu tetap berpegang

teguh pada kebenaran meskipun harus menghadapi risi ko. Ini sesuai

dengan Al Quran surat Fushilat ayat 30 yang berbunyi:

Page 59: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

44

تخافواول لعليه مالملئ كةأل استقامواتتنز ثم ينقالواربناالل الذ إ ن

رواب الجنة الت يكنتمتوعدون تحزنواوأبش

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah

Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka

malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah

kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka

dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu"

Menurut Sutedi (2012) penerapan prinsip-prinsip GCG secara

konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan

karena pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi

dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya dan kewajiban

perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat

tepat waktu dan transparan terhadap semua kinerja perusahaan,

kepemilikan dan stakeholder.

d. Dimensi GCG dalam Penelitian

Selain unsur kepemilikan, menurut Surya dan Yustiavandana

(2006: 132) untuk mendorong implementasi prinsip-prinsip GCG,

maka diperlukan organ tambahan yang organ tersebut diharapkan dapa

meningkatkan penerapan Good Corporate Governance di dalam

perusahaan-perusahaan di Indonesia dan meningkatkan perlindungan

bagi para kreditor. Organ tambahan tersebut adalah :

1) Komisaris Independen;

2) Direktur Independen/direktur tidak terafilitasi;

Page 60: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

45

3) Komite Audit

4) Sekertaris Perusahaan

Dari berbagai organ tambahan tersebut, penelitian ini akan

terfokus pada struktur kepemilikan, dewan komisaris independen,

dewan direksi, dan komite audit.

1) Kepemilikan Manajerial

Menurut Jensen dan Meckling (1976), kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional adalah dua mekanisme

corporate governance utama yang membantu mengendalikan

masalah keagenan (agency conflict). Agency Conflict adalah

konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent.

Konflik keagenan ini dipengaruhi oleh adanya insider

ownership. Insider ownership adalah pemilik perusahaan

yang merangkap sebagai pengelola perusahaan. Peningkatan

insider ownership akan mengakibatkan peningkatan nilai

perusahaan (Sulito, 2008 dalam Julianti 2015: 43).

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kepemilikan manajerial merupakan suatu kondisi di mana pihak

manajemen perusahaan memiliki rangkap jabatan yaitu

jabatannya sebagai manajemen perusahaan dan juga pemegang

saham dan berperan aktif dalam pengambilan keputusan yang

dilaksanakan.

Page 61: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

46

Menurut Almilia, Silvy dan Meliza (2006) dalam Rygza

(2016), manajer dalam menjalankan operasi perusahaan

seringkali bertindak bukan untuk memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham, akan tetapi justru tergoda

untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri. Kondisi ini

akan mengakibatkan munculnya perbedaan kepentingan antara

pemegang saham dengan manajerial. Kondisi tersebut di atas

akan berbeda jika manajer memiliki rangkap jabatan yaitu

sebagai manajer dan juga sekaligus sebagai pemegang saham.

Menurut Jensen dan Meckling (1976: 339), secara teoritis

ketika kepemilikan manajerial rendah maka insentif terhadap

kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan

meningkat. Adanya kepemilikan manajerial dipandang dapat

menyelaraskan adanya potensi perbedaan kepentingan antara

pemegang saham luar dengan manajemen.

2) Kepemilikan Institusional

Tarjo (2008) dalam Suharto (2015) menjelaskan bahwa

kepemilikan institusional adalah proporsi pemegang saham

yang dimiliki oleh pemilik institusional seperti perusahaan

asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan lain

kecuali anak perusahaan dan institusi lain yang memiliki

Page 62: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

47

hubungan intimewa (perusahaan afiliasi dan perusahaan

asosiasi).

Kepemilikan institusional umumnya dapat bertindak

sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Kepemilikan

institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajer

karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional akan

mendorong peningkatan yang lebih optimal agar dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Monitoring tersebut tentunya

akan menjamin kemakmuran pemegang saham, pengaruh

kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekankan

melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal

(Permanasari, 2010 dalam Suharto, 2015: 29).

Kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat

penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi

antara manajer dan pemegang saham. Kepemilikan

institusional bertindak sebagai pihak pengendali manajer

perusahaan. Semakin besar tingkat kepemilikan saham oleh

lembaga, maka mekanisme kontrol manajemen kinerja akan

lebih efektif (Mukhtaruddin, 2014).

Aprianingsih (2016: 40) mengungkapkan bahwa semakin

besar kepemilikan institusi maka akan semakin besar kekuatan

suara dan dorongan institusi tersebut untuk mengawasi pihak

Page 63: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

48

manajemen. Akibatnya, akan memberikan dorongan yang lebih

besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja

perusahaan akan meningkat. Meningkatnya kinerja perusahaan,

nantinya akan bisa dilihat dari kinerja keuangan yang dimiliki

oleh perusahaan.

3) Komisaris Independen

Dewan komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota

dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali,

serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang

dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan

perusahaan (KNKG, 2006).

Keputusan Ketua BAPEPAM–LK No: Kep 643/BL/ 2012

pengertian dari komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang berasal dari luar emiten atau perusahaan publik

dan memenuhi persyaratan bukan merupakan orang yang

bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi

kegiatan emiten atau perusahaan publik tersebut dalam waktu 6

(enam) bulan terakhir serta tidak mempunyai saham baik

langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan

Page 64: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

49

publik tersebut. Komisaris independen juga dapat digunakan

untuk mengatasi konflik keagenan karena komisaris

independen dapat mengkomunikasikan tujuan para pemegang

saham kepada para manajer (Julianti, 2015 : 45).

Dalam rangka penerapan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG), saat ini keberadaan komisaris independen

sangat diperlukan pada jajaran dewan komisaris suatu

perusahaan. Hal ini mengacu pada peraturan BEI yang

mewajibkan perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI untuk

memiliki komisaris independen sekurang–kurangnya 30% dari

jajaran dewan komisaris yang dapat dipilih dahulu melalui

RUPS sebelum pencatatan dan mulai efektif bertindak sebagai

komisaris independen setelah saham tersebut tercatat (Julianti,

2015: 47)

Menurut Surya dan Yustiavandana (2006: 138) komisaris

independen bersama dewan komisaris memiliki tugas–tugas

utama meliputi:

a) Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis–garis

besar rencana kerja, kebijakan pengendali risiko, anggaran

tahunan dan rencana usaha; menetapkan sasaran kerja;

mengawasi pelaksanaan dan kinerja perusahaan; serta

memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan

Page 65: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

50

penjualan aset. Tugas ini terkait dengan peran dan

tanggungjawab, serta mendukung usaha untuk menjamin

penyeimbang kepentingan manajemen (accountability);

b) Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi

kunci dan penggajian anggota dewan direksi, serta

menjamin suatu proses pencalonan anggota dewan direksi

yang transparan (transparency) dan adil (fairness);

c) Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan

pada tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan

anggota dewan komisaris, termasuk penyalahgunaan aset

perusahaan dan manipulasi aset perusahaan. Tugas ini

memberikan perlindungan hak–hak para pemegang saham

(fairness);

d) Memonitor pelaksanaan governance, dan mengadakan

perubahan di mana perlu. Komisaris independen harus

melaksanakan transparasi (transparency) dan

pertanggungjawaban (responsibility) atas hal ini;

e) Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi

dalam perusahaan. Proses keterbukaan (transparency) ini

untuk menjamin tersedianya informasi yang tepat waktu

dan jelas.

Page 66: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

51

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komisaris

independen memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan

petunjuk serta arahan kepada pengelola perusahaan

(management) dengan mengacu pada prinsip-prinsip dari Good

Corporate Governance.

4) Komite Audit

Dalam rangka meringankan tugas yang diemban dewan

komisaris, maka dibentuk suatu komite yaitu Komite Audit.

Surya dan Yustiavandana (2006: 145) menyebutkan bahwa

komite audit adalah “organ tambahan yang diperlukan dalam

pelaksanaan prinsip GCG”. Sedangkan berdasarkan keputusan

ketua BAPEPAM – LK No: Kep – 643/BL/2012 pengertian

dari komite audit adalah Komite yang dibentuk oleh dan

bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam membantu

melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Komite audit

sedikitnya terdiri dari tiga orang berasal dari komisaris

independen dan pihak dari luar emiten atau perusahaan

publik dan diketuai oleh komisaris independen.

Dengan demikian komite audit dapat diartikan sebagai

komite yang diketuai oleh komisaris independen perusahaan

dengan dua orang ekternal yang independen terhadap

perusahaan serta menguasai dan memiliki latar belakang

Page 67: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

52

akuntansi dan keuangan demi terlaksananya prinsip–prinsip

good corporate governance. Komite audit bertugas untuk

memantau perencanaan dan pelaksanaan kemudian

mengevaluasi hasil audit guna menilai kelayakan dan

kemampuan pengendalian interen termasuk mengawasi

proses penyusunan laporan keuangan.

Keberadaan komite audit dituntut untuk dapat bertindak

secara independen dan diharapkan dapat memberikan nilai

tambah terhadap penerapan prinsip–prinsip GCG yang pada

akhirnya dapat membatasi atau bahkan mencegah terjadinya

kecurangan dalam perusahaan yang pada akhirnya akan

mengurangi laba perusahaan. Berdasarkan keputusan ketua

BAPEPAM–LK No: Kep–643/BL/2012 dalam Surya dan

Yustiavandana (2006: 148) komite audit memiliki tugas dan

tanggungjawab antara lain sebagai berikut:

a) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang

akan dikeluarkan emiten atau perusahaan publik kepada

publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan

keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan

informasi keuangan emiten atau perusahaan publik;

Page 68: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

53

b) Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan

perundang–undangan yang berhubungan dengan

kegiatan emiten atau perusahaan publik;

c) Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi

perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas

jasa yang diberikannya;

d) Memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris

mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada

independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

e) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh

auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut

oleh direksi atas temuan auditor internal;

f) Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan

manajemen risiko yang dilakukan oleh direksi, jika

emiten atau perusahaan publik tidak memiliki fungsi

pemantau risiko di bawah dewan komisaris;

g) Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses

akuntansi dan pelaporan keuangan emiten atau perusahaan

publik;

h) Menelaah dan memberikan saran kepada dewan

komisaris terkait dengan adanya potensi benturan

kepentingan emiten atau perusahaan publik; dan

Page 69: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

54

i) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten

atau Perusahaan Publik.

4. Corporate Social Responsibility

a. Pengertian Corporate Social Responsibility

Menutut Putri dalam Untung (2008) Corporate Social

Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk

berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan

dengan memperlihatkan tanggung jawab sosial perusaahaan yang

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek

ekonomis, sosial dan lingkungan.

Sedangakan Johnson and Johnson (2006) dalam Hadi (2011: 46)

mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah

bagaimana perusahaan mengeola bisnis untuk menghasilkan dan

bredampak positif secara keseluruhan kepada masyarakat.

Definisi tersebut pada dasarnya berangkat dari filosofi bagaimana

cara mengelola perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan

memiliki dampak positif bagi dirinya dan lingkungan. Untuk itu,

perusahaan harus mampu mengelola bisnis operasinya dengan

menghasilkan produk yang berorientasi secara positif terhadap

masyarakat dan lingkungan.

Page 70: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

55

b. Dimensi dan Tujuan Corporate Social Responsibility

Post (2002) dalam Hadi (2011: 61) menyatakan bahwa ragam

tanggung jawab perusahaan terdiri dari tiga dimensi, yaitu :

1) Economic Responcibility

Keberadaan perusahaan ditunjuk untuk meningkatkan nilai

bagi shareholder, seperti meningkatkan keuntungan laba, harga

saham, pembayaran dividen, dan jenis lainnya. Di samping itu,

perusahaan juga perlu meningkatkan nilai bagi para kreditur, yaitu

kepastian perusahaan dapat mengembalikan pinjaman berikut

interest yang dikenakan.

2) Legal Responsibility

Sebagai bagian anggota masyarakat, perusahaan memiliki

tanggungjawab mematuhi peraturan perundangan yang berlaku

termasuk ketika perusahaan sedang menjalankan aktivitas operasi,

maka harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan

perundangan.

3) Social Responsibility

Social responsibility merupakan tanggungjawab perusahaan

terhadap lingkungan dan para pemangku kepentingan. Social

responsibility menjadi satu tuntutan ketika operasional perusahaan

mempengaruhi pihak eksternal, terutama ketika terjadi

externalities dis-economic. Hal itu memunculkan konflik social.

Page 71: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

56

John Eklington (1997) dalam Hadi (2011: 56) membuat satu

terobosan perkembangan Corporate Social Responsibility yang

dikenal dengan “The Triple Botton Line”. Konsep triple botton line

merupakan kelanjutan dari konsep sustainable development yang

secara eksplisit telah mengaitkan antara dimensi tujuan dan tanggung

jawab, baik kepada shareholder maupun stakeholder. Konsep tersebut

mengakui bahwa jika perusahaan ingin sustain maka perlu

memperhatikan 3P yaitu:

1) Profit

Profit merupakan satu bentuk tanggung jawab yang harus

dicapai perusaaan prusahaan, bahkan mainstream ekonomi yang

dijadikan pijakan filosofis operasional perusahaan, profit

merupakan orientasi utama perusahaan.

2) People

People merupakan lingkungan masyarakat (community) di

mana perusahaan berada. Mereka adalah pihak yang

mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan. Dengan demikian,

community memiliki interrelasi kuat dalam rangka menciptkan

nilai bagi perusahaan.

3) Planet

Planet merupakan lingkungan fisik perusahaan. Lingkungan

fisik memiliki signifikansi terhadap eksistensi perusahaan.

Page 72: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

57

Mengingat lingkungan merupakan tempat di mana perusahaan

menopang. Satu konsep yang tidak bisa diabaikan adalah

hubungan perusahaan dengan alam yang bersifat sebab-akibat.

Menurut Kerusakan lingkungan, eksploitasi tanpa batas

keseimbangan, cepat atau lambat akan menghancurkan perusahaan

dan masyarakat.

Gambar 2.1 Konsep Triple Bottom Line

Tanggungj awab sosial (social responsibility) mengandung

dimensi yang sangat luas dan kompleks. Di samping itu,

tanggungjawab sosial juga mengandung interprestasi yang sangat

berbeda terutama dikaitkan dengan kepentingan pemangku

kepentingan (stakeholder).

c. Prinsip Corporate Social Responsibility

Crowther David (2008) dalam Hadi (2011: 59) manguraikan

prinsip-prinsip tanggung jawab sosial menjadi tiga yaitu :

Page 73: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

58

1) Sustainiability

Sustainibility, berkaitan dengan bagimana perusahaan dalam

melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan

sumber daya masa depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan

bagaimana penggunaan sumber daya sekarang tetap memberikan

dan memperhitungkan kemampuan generasi masa depan.

2) Accontability

Accountability merupakan upaya perusahaan terbuka dan

bertanggungjawab atas aktivitas yang telah dilakukan.

Akuntabilitas dibutuhkan, ketika aktivitas perusahaan

mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini

menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap

pihak internal dan eksternal. Akuntabilitas dapat dijadikan sebagai

media bagi perusahaan membangun image dan network terhadap

pemangku kepentingan.

3) Transpency

Transpency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal.

Transparansi berkesinambungan dengan pelaporan aktivitas

perusahaan berikut dampak terhadap pihak eksternal.

Page 74: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

59

d. Manfaat Corporate Social Responsibility

1) Manfaat CSR bagi Masyarakat

Chakraborty (2010) menyimpulkan bahwa, Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah tentang bagaimana perusahaan

mengelola proses bisnis untuk menghasilkan dampak positif secara

keseluruhan kepada masyarakat.

a) Dengan memperhatikan masyarakat, perusahaan dapat

berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

b) Dengan memperhatikan lingkungan, perusahaan dapat ikut

berpartisipasi dalam usaha pelestarian lingkungan demi

terpeliharanya kualitas hidup umat manusia dalam jangka

panjang.

c) Dengan menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan

diharapkan tidak hanya mengerjar laba jangka pendek, tetapi

juga ikut berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup

masyarakat dan lingkungan (terutama lingkungan sekitar)

dalam jangka panjang.

2) Manfaat CSR bagi Pemerintah

Pelaksanaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah.

Melalui CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah dan

perusahaan dalam mengatasi berbagai masalah sosial, seperti

kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan, minimnya akses

Page 75: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

60

kesehatan dan lain sebagainya. Tugas pemerintah untuk

menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya menjadi lebih ringan

dengan adanya partisipasi pihak swasta (perusahaan) melalui

kegiatan CSR. CSR dapat berperan dalam mengatasi

permasalahan-permasalahan sosial adalah CSR yang bersifat

community development sebagai pemberian beasiswa,

pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, pembangunan sarana

kesehatan dan lain sebagainya.

3) Manfaar CSR bagi Korperasi

Sugiarto (2016: 49) mengemukakan bahwa manfaat CSR bagi

korporasi adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan citra perusahaan

b) Memperkuat “brand” perusahaan

c) Mengembangkan kerja sama dengan para pemangku

kepentingan dalam melaksanakan kegiatan CSR

d) Membedakan perusahaan dengan pesaingnya

e) Menghasilkan Inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan

merencanakan CSR secara konsisten dan berkala.

f) Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi

Perusahaan.

g) Meningkatkan Harga Saham

Page 76: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

61

h) Keuntungan CSR bagi perusahaan, layak mendapatkan social

license to operate.

i) Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan

j) Melebarkan Akses Sumber Daya

k) Membentangkan Akses Menuju Market

l) Mereduksi Biaya

m) Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder

n) Memperbaiki Hubungan dengan Regulator

o) Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan

p) Peluang Mendapatkan Penghargaan

5. Analisis Laporan Keuangan

Harahap (2008) menjelaskan bahwa menganalisis laporan keuangan

berarti menggali lebih dalam informasi yang diandung suatu laporan

keuangan. Sebagai fungsi laporan keunagan itu sendiri yaitu sebagi media

informasi yang merangkum semua akatifitas perusahaan. tanpa melihat

langsung ke perusahaan kita sudah dapat mengetahui keadaan dan hasil

usahanya dari laporan keuangan yang disusun. Jika informasi disajikan

dengan benar, maka informasi tersebut sangatlah berguna bagi siapa saja

untuk pengambilan keputusan.

Kasmir (2010) menyebutkan secara umum tujuan dan manfaat dari

analisis laporan keuangan, antara lain :

Page 77: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

62

a. Untuk mengetahui posoisi laporan keuangan perusahaan pada periode

tertentu

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan perusahaan

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang diperlukan

kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini

e. Untuk maalakukan penelitan kinerja manajemen

f. Digunakan sebagai pembanding bagi perusahaan yang lain yang sejenis

tentang hasil yang mereka capai

6. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Irham (2011) dalam Fawaid (2017) kinerja keuangan adalah

suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan

telah melaksanakan keuangan secara baik dan benar dan merupakan

gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis

dengan alat-alat analisis keuangan sehingga dapat diketahui baik buruknya

kondisi keuangan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode

tertentu.

Sundana (2009) mengungkapkaan bahwa penilaian kinerja keuangan

merupakan salah satu cara yang dapat dikaukan oleh pihak manajemen

agar dapat menganalisis laoran keuangan untuk mengetahui kekuatan dan

Page 78: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

63

kelemahan suatu perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk mengevaluasi

kinerja yang dicapai manajemen perusahaan di masa yang lalu untuk

bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan kedepan.

b. Ukuran Kinerja Keuangan

Menurut Kasmir (2010) penilaiana kinerja keunagan atau bentuk-

bentuk rasio keuanagan adalah sebagai berikut:

1) Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dlam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2) Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.

3) Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

4) Rasio Pertubuhan merupakan rasio yang mengambarkan kemapuan

perusahaan mempertahankan posisi ekonominya ditengah

pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.

5) Rasio Penilaian merupakan rasio yang menggambarkan ukuran

kemapuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahanya diatas

biaya investasi.

6) Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan.

Page 79: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

64

Dari keenam rasio tersebut, yang berkaitan dengan kepentingan

analisis kinerja keunagan perusahaan yang akan dijadikan bahan

pertimbangan pertama kali oleh investor adalah raiso profitabilitas

yang di proksikan dengan Return on Asset (ROA).

Return on Aset (ROA) juga sering disebut sebagai rantabilitas

ekonomi yang nerupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perushaan.

Hanggraeni (2015) mengemukaan bahwa harga saham membuat

perusahaan dengan ROA tinggi akan cenderung memiliki harga saham

yang tinggi relatif terhadap nilai bukunya dan sebaliknya. Kemudian

ketika perusahaan berusaha untuk meningkatkan ROA, maka hal ini

akan meningkatkan harga saham pula. Harga saham yang meningkat

mencerminkan nilai perusahaan yang baik bagi investor.

Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah

menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegan saham, ukuran

yang digunakan dalam pencapaian ini adalah tinggi rendahnya angka

ROA yang berhasil dicapai.

7. Nilai Perusahaan

a. Pengertian Nilai Perusahaan

Keown (2004) dalam Suharto (2015) nilai perusahaan merupakan nilai

pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas pemegang saham yang

Page 80: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

65

beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pelaku pasar

percaya pada kinerja perusahaan dan kinerja manajemen dalam mengelola

perusahaan sehingga akan menyebabkan perusahaan memiliki nilai jual

yang tinggi. Meningkatnya nilai perusahaan merupakan sebuah

pencapaian hasil kinerja perusahaan yang sesuai dengan keinginan para

pemiliknya karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka

kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat sehingga memaksimalkan

nilai perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan.

b. Pengukuran Nilai Perusahaan

Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai perusahaan, misalnya Price

Earning Ratio (PER), Market-to-book Ratio, Tobin’s Q, Price Flow Ratio,

dan Market-to-sales Ratio (Sukamulja, 2004 dalam Suharto, 2015). Dalam

penelitian ini rasio yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah

menggunakan Tobin’s Q. Rasio ini dikembankan oleh Profesor James

Tobin (1967). Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena

menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil

pengembangan dari setiap dolar investasi inkremental. Jika Tobin's Q > 1,

ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang

memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini

akan merangsang investasi baru. Jika Tobin's Q < 1, investasi dalam

aktiva tidaklah menarik. Jadi Tobin's Q merupakan ukuran yang lebih

Page 81: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

66

teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber

daya ekonomis dalam kekuasaannya.

Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam

Tobin's Q memasukkan semua unsur utang dan modal saham perusahaan,

tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang

dimasukkan namun seluruh aset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh

aset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe

investor saja, yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk

kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya

dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur.

Sehingga semakin besar nilai Tobin's Q menunjukkan bahwa perusahaan

memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena

semakin besar nilai pasar aset perusahaan dibandngkan dengan nilai buku

aset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk

mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan

tersebut (Sukamulja, 2004 dalam Suharto, 2015).

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan landasan tepri dan penelitian-penelitian sebelumnya, maka

perumusan hipotesis dapat disajikan dalam bentuk krangka teori atau kerangka

penelitian. Adapun kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah:

Page 82: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

67

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian

Kinerja keuangan yang di proksikan dengan ROA didasarkan pada

penelitian yang dilakukan oleh Pizzanan, Diana dan Supriyanto (2017: 17),

dan Santoso (2017: 75) yang mengemukakan bahwa kinerja keuangan yang di

proksikan dengan ROA dapat memediasi hubungan kepemilikan manajerial

dengan nilai peusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2016: 92) dan Wibowo,

Yokhebed, dan Tampobolon (2016: 933) membuktikan bahwa kinerja

keuangan mampu memoderasi hubungan kepemilikan institusional terhadap

nilai perusahaan. Siregar (2016: 93) juga membuktikan bahwa kinerja

keuangan memediasi hunungan komisaris independen terhadap nilai

perusahaan dan juga hubungan komite audit dterhadap nilai perusahaan.

Page 83: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

68

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wardhani (2013: 82) menunjukkan

bahwa kinerja keuangan memediasi hubungan CSR terhadap nilai perusahaan.

Hubungan dengan nilai perusahaan menurut Hanggraeni (2015) adalah

harga saham membuat perusahaan dengan ROA tinggi akan cenderung

memiliki harga saham yang tinggi relatif terhadap nilai bukunya dan

sebaliknya. Kemudian ketika perusahaan berusaha untuk meningkatkan ROA,

maka hal ini akan meningkatkan harga saham pula. Harga saham yang

meningkat mencerminkan nilai perusahaan yang baik bagi investor.

Berdasarkan kerangka penelitian pada gambar 2.2 di atas maka

persamaan matematisnya adalah sebagai berikut:

a. Z = β0 + β1.X1 + β2.X2+ β3.X3 + β4.X4+ β5.X5 + e2

b. Y = β0 + β6.X1 + β7.X2 + β8.X3 + β9.X4 + β10.X5+ β11.Z + e1

Keterangan :

β0 : Konstanta

Y : Nilai Perusahaan

Z : Return On Asset

X1 : Kepemilikan Manajerial

X2 : Kepemilikan Institusional

X3 : Komisaris Independen

X4 : Komite Audit

X5 : Corporate Social Responsibility

β1 : Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap kinerja keuangan

Page 84: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

69

β2 : Pengaruh Kepemilikan institusional terhadap kinerja

keuangan

β3 : Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangaan

β4 : Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan

β5 : Pengaruh CSR terhadap Kinerja Keuangan Pengaruh

β6 : Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

β7 : Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai

Perusahaan

β8 : Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

β9 : Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

β10 : Pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan

β11 : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

e : error

D. Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Keuangan

Meningkatnya kepemilikan manajerial akan meningkatkan kinerja

keuangan yang berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan. Semakin

besar proporsi kepemilikan manajerial maka manajemen cenderung berusaha

lebih giat untuk meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan profit

perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan. Adanya pengungkapan

kinerja keuangan yang baik dari manajer kepada pemegang saham maka akan

Page 85: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

70

menarik para investor untuk berinvestasi sehingga permintaan saham akan

meningkat dan akan menambah nilai bagi perusahaan. Hal ini sesuai dengan

penelitian Patmawati (2017) yang menunjukan kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan.

H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan

Semakin besar proporsi kepemilikan institusional dalam perusahaan,

maka semakin besar peran institusional dalam memonitor manajer.

Pengawasan ini diharapkan dapat mendorong manajer untuk meningkatkan

kinerja manajer. Semakin baik kinerja manajer maka semakin baik kinerja

keuangan. Ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Setyawan dan Putri (2013).

H2 :Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan

3. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan

Komposisi komisaris independen dalam suatu perusahaan akan

meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat ditunjukkan dengan

meningkatnya kinerja keuangan yang diukur dengan ROA sehingga akan

berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Dengan melihat kinerja

keuangan yang baik investor berasumsi bahwa adanya prospek yang bagus

dimasa yang akan datang. Penelitian Patmawati (2015) membuktikan bahwa

Page 86: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

71

dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan.

H3 : Komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

4. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan

Keberadaan komite audit dalam perusahaan akan meningkatkan kualitas

laporan keuangan secara reliable yang disajikan oleh manajemen sehingga

laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dipertanggungjawabkan

Penelitian Rupilu (2011) membuktikan bahwa Komite Audit berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan, artinya keberadaan komite audit sebagai

mekanisme pengendali dalam penyusunan laporan kinerja keuangan

memberikan pengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan.

H4 : Komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui

kinerja keuangan

5. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan

Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja manjemen. Adanya

pengungkapan item CSR dalam laporan keuangan diharapkan akan menjadi

nilai plus yang akan menambah kepercayaan para investor, bahwa

perusahaan tersebut akan terus berkembang dan berkelanjutan. Adanya

apresiasi positif dari para investor terhadap pengungkapan CSR

menyebabkan nilai perusahaan akan meningkat. Penelitian yang dilakukan

oleh Kusumadilaga (2010), menunjukan bahwa variabel Corporate Social

Responsibity berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Page 87: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

72

H5 : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan.

6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

Semakin tinggi kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan

berusaha semaksimal mungkin untuk memakmurkan kepentingan para

pemegang saham. Ningtyas (2015) menyatakan bahwa semakin besar proporsi

kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat

untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan.

namun berbeda dengan penelitian Prastuti dan Budiarsih (2015) bahwa nilai

perusahaana tidak dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial.

H6 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

7. Pengaruh Kepemilikan Institusional teradap Nilai Perusahaan

Pengaruh kepemilikan institusional sebagai agent pengawas dapat

dilihat dari jumlah investasi saham yang dilakukannya di pasar modal.

Semakin besar jumlah investasi saham yang dilakukannya di pasar modal

maka pengawasan terhadap perusahaan akan dilakukan secara lebih efektif.

Hal ini karena ketika pemegang saham memiliki jumlah investasi saham yang

tinggi maka secara tidak langsung pemegang saham akan mengharapkan

return yang tinggi yang ditunjukkan dengan kinerja keuangan yang dilaporkan

perusahaan (Julianti, 2015).

H7 :Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

Page 88: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

73

8. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Semakin tinggi proporsi komisaris independen dalam perusahaan, maka

diharapkan pemberdayaan dewan komisaris ini dapat melakukan tugas

pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi secara lebih efektif dan

lebih efisien sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Dewan komisaris independen bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa

perusahaan dijalankan dengan baik. Dengan demikian ketika perusahaan

dijalankan dengan baik, maka investor akan tertarik untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut akan

mempunyai kinerja yang baik yang tercermin dalam kinerja keuangan

(Julianti, 2015)

H8 : Komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

9. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Sam’ani (2008) dalam Julianti (2015) Komite audit yang

berasal dari luar mampu melindungi kepentingan pemegang saham dari

tindakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen Dengan adanya

independensi dari komite audit maka diharapkan akan adanya transparansi

pertanggungjawaban manajemen perusahaan yang dapat dipercaya, sehingga

akan meningkatkan kepercayaan para pelaku pasar modal. Ningtyas (2015)

dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa komite audit berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan hal ini didukung oleh

penelitian Maretha dan Purwaningsih (2013) serta penelitian Nainggolan

Page 89: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

74

(2017) yang membuktkan komite audit berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. dengan demikina, keberadaan komite audit akan

mendorong kenaikan nilai perusahaan.

H9 : Komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

10. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan

Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan (annual report)

memperkuat citra perusahaan dan menjadi sebagai salah satu pertimbangan

yang diperhatikan investor maupun calon investor untuk memilih tempat

investasi karena menggap bahwa perusahaan tersebut memberikan citra

kepada masyarakat bahwa perusahaan tidak lagi hanya mengejar profit

semata tetapi sudah memperhatikan lingkungan dan masyarakat. Dampak

positif dari pengungkapan Corporate Social Responsibility salah satunya

dapat membangun image perusahaan di mata para stakeholder (Sausan,

2015)

H10 : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

11. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio profitabilitas dapat mengukur

seberapa efektif perusahaan bagi para investor.Semakin baik nilai ROA

maka secara teoritis kinerja keuangan perusahaan dikatakan baik, yang

berakibat pula naiknya harga saham perusahaan. Penelitian Tiagustina, et al

Page 90: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

75

(2015) membuktikan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H11 : Kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Page 91: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

76

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka–angka dan dapat dinyatakan

dalam satuan hitung (Sugiyono, 2012: 7). Data yang diperlukan dalam penelitian

ini yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen

dan komite audit, CSR, ROA dan nilai perusahaan.

Dengan demikian, sumber data yang digunakan adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2012), data sekunder merupakan data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain

atau mencari melalui dokumen.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan publik yang masuk

dalam Jakatra Islamic Index (JII) selama periode 2012-2017. Pemilihan sampel

digunakan dengan menggunakan metode purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2012), purposive sampling merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria purposive sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 92: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

77

1. Perusahaan yang masuk dalam Jakatra Islamic Index (JII) selama periode

2012-2017.

2. Perusahaan yang mempublikasikan financial report dan annual report

secara lengkap selama tahun 2012- 2017.

3. Perusahaan memiliki data secara lengkap pada tahun 2012-2017 berkaitan

dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu nilai

perusahaan, CSR, GCG yang di proyeksikan dengan kepemilikan

manajerial, kepemilikan konstitusional, komisaris independen dan komite

audit selama tahun 2012-2017.

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditetapkan tersebut,

diperoleh jumlah sampel seperti tampak dalam tabel di bawah ini

Tabel 3.1

Kriteria Pemilihan Sampel

Kriteria Sempel Jumlah

Jumlah perusahaan yang masuk dalam Jakatra Islamic Index

(JII) selama periode 2012-2017

50

Jumlah perusahaan yang mempublikasikan financial report dan

annual report secara lengkap selama tahun 2012- 2017.

15

Jumlah perusahaan yang memiliki data secara lengkap pada

tahun 2012-2017 berkaitan dengan variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian yaitu nilai perusahaan, CSR, GCG

yang di proyeksikan dengan kepemilikan manajerial,

kepemilikan konstitusional, komisaris independen dan komite

audit selama tahun 2012-2017.

15

Total Sampel (N) 15

Sumber : Data sekunder yang diolah peneliti, 2018

Page 93: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

78

Tabel 3.2

Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian

Sumber:Data sekunder yang diolah peneliti, 2018

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan

cara: Pengumpulan data dari dokumen-dokumen dengan cara mencatat

data dan mentelaah. Dokumen tersebut yaitu berupa annual report yang

diperoleh dari media internet yaitu dari situs Bursa Efek Indonesia,

website JII, serta situs masing-masing perusahaan yang menjadi objek

penelitian.

No Perusahaan

1 Astra Argo Lestari, Tbk.

2 Adro Energy, Tbk

3 AKR Corporindo, Tbk

4 Astra Internasional, Tbk

5 Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

6 Vale Indonesia, Tbk

7 Indofood Sukses Makmur, Tbk

8 Kalbe Farma, Tbk

9 Lippo Karawaci, Tbk

10 PP London Sumatera Indonesia, Tbk

11 Perusaan Gas Negara (Persero), Tbk

12 Semen Indonesia (Persero), Tbk

13 Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk

14 United Tractors, Tbk

15 Unilever Indonesia, Tbk

Page 94: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

79

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di

perpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah

yang akan diteliti oleh penulis.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menggambarkan atau mendiskripsikan variabel

penelitian sedemikian rupa, sehingga varibel tersebut berisifat spesifik dan

terukur (Aditya, 2008: 14). Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Variabel Terikat (Dependen Variabel )

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2016:6). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah nilai perushaan.

Nilai perusahaan didefenisikan sebagai nilai pasar. Bila nilai saham

perusahaan di pasar modal meningkat maka tingkat kemakmuran

pemegang saham juga akan meningkat. Di mana, nilai perusahaan diukur

dengan rumus Tobin’s Q. Indikator ini mengacu padapenelitian Suharto

(2015: 53)

Page 95: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

80

Keterangan :

EMV (Equity Market value) : Nilai pasar ekuitas, diperoleh dari harga

penutupan akhir tahun.

EBV (Equity Book Value) : Nilai pasar dari ekuitas, diperoleh dari

selisih total aset perusahaan dengan total

kewajiban.

DEBT : Nilai buku dari total utang.

2. Variabel Bebas (Independen Variabel )

Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Ghozali,

2013:6). Variabel bebas pada penelitian ini adalalah kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit

dan corporate social responsibility.

a. Good Coorporate Governance

GCG merupakan hubungan antara stakeholder yang digunakan

untuk menentukan arah dan pengendalian kinerja suatu

perusahaan. Dalam penelitian ini GCG di proksikan melalui:

1) Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham

oleh pihak manajemen dari seluruh modal perusahaan yang

dikelola. Indikator yang digunakan mengacu pada penelitian

Rahman (2014: 8); Candradewi dan Sedana (2016: 3184)

Page 96: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

81

adalah sebagai berikut:

2) Kepemilikan institusional yaitu proposri kepemilikan

saham institusional pada akhir tahun yang diukur dalam

persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional

dalam suatu perusahaan. Indikator yang digunakan mengacu

pada penelitian Diandano (2012: 64); Sumarsono (2014: 4);

Rimardhani et al. (2016: 15) adalah sebagai berikut:

3) Komisaris Independen yang berasal dari luar

perusahaan dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan.

Indikator yang digunakan mengacu pada penelitian Etika

(2015, 10); Islami (2017: 54); Endraswati (2017: 53); adalah

sebagai berikut:

4) Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan

komisaris perusahaan tercatat yang anggotanya diangkat dan

diberhentikan oleh dewan komisaris perusahaan tercatat untuk

membantu dewan komisaris perusahaan. Indikator yang

digunakan mengacu pada penelitian Putra dan Nuszula (2014:

Page 97: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

82

110); Aprinita (2015: 40) Endraswati (2017: 54); adalah

sebagai berikut:

Komite Audit = Ʃ Anggota Komite Audit dalam setahun

b. Corporate Social Responsibility

Pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan tahunan

perusahaan akan dinilai dengan membandingkan jumlah

pengungkapan yang dilakukan yang digunakan perusahaan.

Standar pengungkapan CSR yang berkembang di Indonesia

adalah merujuk standar Global Reporting Initiative (GRI)

Standar GRI dipilih karena lebih memfokuskan pada standar

pengungkapan berbagai kinerja ekonomi, sosial, dan

lingkungan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan

kualitas dan pemanfaatan sustainability report. Indikator dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian Handriyani, et.al (2017)

dan Ardiyanto et.al (2017) yaitu menggunakan idikator GRI

versi G4 yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam

indikator: economic (ekonomis), environmental (lingkungan),

labor practices and decent work (praktik tenaga kerja), human

rights (hak asasi manusia), society (masyarakat), product

responsibility (tanggung jawab produk) yang meliputi 91 item

pengungkapan. Pengukuran kemudian dilakukan berdasarkan

indeks pengungkapan masing-masing perusahaan yang

Page 98: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

83

dihitung melalui jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan

perusahaan dengan jumlah semua item yang mungkin

diungkapkan, yang dinotasikan dalam rumus sebagai berikut:

Keterangan :

CSRD : score indeks pengungkapan CSR perusahaan

n : jumlah item pengungkapan CSR yang dipenuhi

k : jumlah semua item pengungkapan CSR (91 item)

3. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabal perantara yang terletak

diantara variabel independen dan veriabel dpenden sehingga variabel

independennya tidak langsung mempengaruhi berubah atau timbulnya

variable dependen (Sugiyono, 2010). Indikator dalam penelitian ini

mengacu pada penelitian Endraswati (2018) yang menggunakan

Return on Asset sebagai alat ukur dari variabel kinerja keuangan.

Menurut Endraswati, Suhardjanto dan Krismiaji (2014) rasio ROA

menilai kualitas pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan harus

memperhatikan pertama, tingkat laba, seterusnya komposisi

operasional yang menghasillan laba tersebut, kecenderungan dan tren

dibandingkan periode lalu, serta stabilitas dan kesinambungan dari

perolehan laba.

Page 99: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

84

Return On Asset (ROA) adalah ukuran perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimilikinya. Semakin besar

ROA maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai suatu

perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi

pengguanaan asset (Kasmir, 2010).

Tabel 3.3

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Konsep Indikator

Nilai

perusahaan

(Y)

Nilai perusahaan merupakan

nilai pasar atas surat

berharga hutang dan ekuitas

pemegang saham yang

beredar

Kepemilikan

Manajerial

(X1)

Kepemilikan manajerial

adalah kepemilikan saham

oleh pihak manajemen dari

seluruh modal perusahaan

yang dikelola Rahman

(2014: 8)

Kepemilikan

Institusional

(X2)

Kepemilikan institusional

yaitu proposri kepemilikan

saham institusional pada

akhir tahun yang diukur

dalam persentase saham

yang dimiliki oleh investor

institusional dalam suatu

perusahaan Diandano (2012:

64)

Komisaris

Independen

(X3)

Komisaris Independen yang

berasal dari luar perusahaan

dari seluruh anggota dewan

komisaris perusahaan Islami

Endraswati (2017: 54)

Page 100: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

85

Komite Audit

(X4)

Komite audit adalah komite

yang dibentuk oleh dewan

komisaris perusahaan

tercatat yang anggotanya

diangkat dan diberhentikan

oleh dewan komisaris

perusahaan tercatat untuk

membantu dewan komisaris

perusahaan Endraswati

(2017: 53)

Komite Audit = Ʃ Anggota Komite

Audit dalam setahun

Corporate

Social

Responsibilit

y (X5)

Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah

bagaimana perusahaan

mengeola bisnis untuk

menghasilkan dan

bredampak positif secara

keseluruhan kepada

masyarakat Ardiyanto et.al

(2017).

Kinerja

Keuangan

(X6)

Return On Asset (ROA)

adalah ukuran perusahaan

dalam menghasilkan laba

dengan semua aktiva yang

dimilikinya (Kasmir, 2010)

E. Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, hipotesis akan diuji dengan menggunakan path

analysis. Sebelum penganalisisan dilaksanakan, terlebih dahulu akan

dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk menghasilkan nilai

parameter model penduga yang sah. Jika pengujian asumsi klasik memenuhi

asumsi normalitas, serta tidak terjadi multikolinieritas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas, maka nilai tersebut akan terpenuhi.

Page 101: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

86

1. Uji Statistik Deskriptif

Langkah awal penganalisisan data dimulai dari analisis statistik

deskriptif. Ghozali (2013) menjelaskan bahwa analisis statistik deskriptif

akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang berkaitan

dengan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).

2. Uji Akar Unit

Uji stasioneritas data bertujuan untuk mengetahui apakah data

panel bersifat stasioner atau tidak. Pengujian ini sangat penting karena

akan berkaitan dengan metode estimasi yang digunakan. Untuk menguji

stasioneritas data, juga dapat digunakan uji akar unit (unit root test) yang

dikembangkan oleh Dickey-Fuller. Data yang tidak stasioner bila diregresi

akan mudah menyebabkan regresi lancung. Data dikatakan stasioner bila

memenuhi syarat berikut:

a. Rata-rata dan variannya konstan sepanjang waktu

b. Kovarian antara dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan

antara dua periode tersebut. Oleh karenanya data yang tidak

stasioner harus dijadikan stasioner.

Untuk menjadikan data tidak stasioner menjadi stasioner biasanya

data cukup didiferensi saja. Pada tingkat diferensi pertama, biasanya

data sudah menjadi stasioner. Kalau ternyata belum, kemungkinan

besar pada diferensi kedua sudah stasioner. Hanya pada kasus yang

Page 102: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

87

sangat ekstrim mungkin bisa sampai ke diferensi ketiga dan seterusnya.

Suatu data dapat dikatakan stasioner dapat dilihat dari nilai

probabilitasnya apabila lebih kecil dari 0.05, maka data sudah stasioner

(Winarno, 2013: 115).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah di dalam suatu

model regresi, variabel pengganggu atau residualnya berdistribusi

normal ataukah tidak. Terdapat dua cara untuk mengetahui apakah

variabel pengganggu atau residualnya berdistribusi normal atau

tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Normalitas

residual dapat dilihat dengan analisis grafik melalui grafik histogram

yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal sedangkan untuk uji statistik dapat

dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual.

Dalam analisis multivariate, para peneliti menggunakan pedoman

setiap variabel terdiri dari 30 data, maka sudah berdistribusi normal.

Dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai Jarque-Bera kurang

dari 2 atau Probabilitas lebih dari 0.05 (Winarno, 2013).

Page 103: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

88

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah di dalam

suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebasnya

(independen) ataukah tidak. Model regresi yang baik, di dalamnya

tidak akan terdapat variabel-variabel independen yang saling

berkorelasi (Ghozali, 2013). Model regresi yang bebas dari

multikolinieritas jika nilai korelasi antar semua variabel bebas yang

diuji kurang dari 0.9 (Sarwono, 2016: 161).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode (t-1). Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara

yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah

dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test). Uji DW hanya

digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya

intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara

variabel independen.

Tabel 3.4

Kriteria Autokorelasi Uji Durbin-Watson

Hipotesis nol Keptusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl = d = du

Page 104: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

89

Tidak ada autokorelasi negatiF Tolak 4- dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negatiF No Decision 4-du = d = 4-dl

Tidak ada autokorelasi positif/

negative

Tidak Dittolak du < d < 4-du

Sumber : Ghazali, (2013: 111)

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah di dalam

suatu model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain ataukah tidak. Model regresi

yang baik adalah model yang di dalamnya tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Pendeteksian terhadap ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan uji

Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan absolut residual

(AbsUt) sebagai variabel dependen sedangkan variabel independen

tetap. Pengujian dengan Uji Glejser pada model regresi yang tidak

terjadi heteroskedatisitas harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Jika memiliki variabel yang signifikan maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedatisitas.

2) Jika tidak memiliki variabel yang signifikkan maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedatisitas.

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen, maka ada terjadi heteroskedatisitas dan apabila

terlihat nilai signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% maka

Page 105: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

90

dapat disimpulkan regresi tidak mengandung adanya

heteroskedatisitas.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji R2/Koefisien Determinasi

Pada intinya, koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan

variasi variabel dependennya. Koefisien determinasi bernilai antara

nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan

variabel-variabel independen amat terbatas di dalam menjelaskan

variasi-variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti

bahwa hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi

variasi variabel dependen diberikan oleh variabel-variabel

independen (Ghozali, 2013).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik)

Uji F-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variable

independent secara bersama-sama mampu memberikan pengaruh

terhadap variable dependent. Nilai F-statistik dapat diketahui

dengan cara mencari nilai F tabel berdasarkan nilai alpha sebesar

0.05 dan numerator k-1 dengan dominator n-k. Kriteria untuk

pengujian jika F hitung > F tabel maka variable independent secara

bersama-sama mempengaruhi variable dependent. Jika F hitung < F

Page 106: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

91

tabel maka variable independent secara bersama-sama tidak

mempengaruhi variable dependent (Sarwono, 2016).

c. Uji Signifikansi Individual (Uji t Statistik)

Uji signifikansi individual (uji t statistik) merupakan

pengujian yang dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh dari

satu variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai t ini

digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis untuk melihat

signifikan nilai koefisien regresi yang mencerminkan besarnya

pengaruh variablel independent terhadap variable dependent.

Dengan kriteria untuk pengujiannya jika t hitung > t tabel maka

variable independent berpengaruh secara signifikan terhadap

variable dependent. Jika t hitung < t tabel maka variable

independent tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable

dependent (Sarwono, 2016).

5. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode

analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur adalah penggunaan analisis

regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model

causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.Analisis

jalur sendiri tidak dapat menentukan sebab-akibat dan juga tidak dapat

digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

Page 107: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

92

kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah

dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat

dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara

tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk

mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner (Sarwono,

2016).

F. Alat Analisis Data

Agar tujuan penelitian dapat tercapai, maka peneliti menggunakan data

kuantitatif dengan uji statistika dengan menggunakan software pengolahan

data Eviews 9 Version. Eviews (Economic views) merupakan perangkat lunak

yang digunakan untuk kepentingan analisis data ekonomi dan keuangan.

Eviews merupakan program yang dikembangkan dan dibuat oleh QMS

(Quantitative Micro Software) yang berkedudukan di Irvine, California,

Amerika Serikat. Kini QMS sudah diambilalih oleh perusahaan lain, yaitu

HIS Global, Inc pada tahun 2010 lalu. Eviews dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang berbentuk time series, cross section,

maupun data panel (Winarno, 2013: 11).

Page 108: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

93

BAB VI

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Deskripsi Data

Pasar modal merupakan salah satu tempat bertemunya penjual dan

pembeli untuk memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan

perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha

untuk menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah

pihak yang ingin memperoleh keuntungan dari membeli efek-efek tersebut.

Jakarta Islamic Index diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 oleh PT.

Danareksa Investment Mangement yang bekerja sama dengan PT Bursa Efek

Jakarta (BEJ) yang dipergunakan sebagai acuan dalam menilai perkembangan

harga saham berbasis syariah. Jakarta Islamic Index merupakan salah satu

indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung indeks harga rata-rata

saham untuk jenis-jenis saham yang memenuhi kriteria syariah. Pembentukan

indeks ini dimaksudkan untuk menjadi tolok ukur untuk mengukur kinerja

suatu investasi pada saham yang berbasis syariah (Bapepam, 2017). Dengan

indeks ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kepercayaan investor

dalam mengembangkan investasi secara syariah tanpa takut tercampur dana

ribawi.

Page 109: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

94

Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang sesuai dengan

prinsip syariah Islam. Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam

menentukan kriteria saham-saham emiten yang menjadi komponen JII

tersebut, antara lain:

1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip hukum syariah dan sudah tercatat lebih

dari 3 bulan (kecuali bila termasuk di dalam saham-saham

berkapitalisasi besar).

2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahunan berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal

sebesar 90%.

3. Memilih 60 saham dari susunan di atas berdasarkan tingkat likuiditas

rata-rata nilai perdagangan saham selama satu tahun terakhir.

4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-

rata nilai perdagangan saham selama satu tahun terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali, dengan penentuan

komponen indeks pada awal bulan juli setiap tahunya. Sedangkan perubahan

pada jenis usaha akan memonitoring secara terus menerus berdasarkan data

publik yang tersedia (Huda, 2007: 57).

Data yang disajikan dalam penelitian ini berasal dari perusahaan yang

terdaftar di Jakarta. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah laporan tahunan (anual report) selama enam tahun terakhir yakni

Page 110: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

95

2012-2017. Berdasarkan teknik pruposive sampling diperoleh sampel

sebanyak 15 perusahaan yang tersaji dalam tabel 3.1.

2. Statistik Deskripsi

Statistik deskriptif memberikan gambara atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis dan sweaknes. Statistik deskriptif dilakukan sebagai upaya

untuk menggali deskripsi data yang berhasil dihimpun sehingga diperoleh

gambaran mengenai karakteristik dari data tersebut.

a. Variabel Kepemilikan Manjaerial (X1)

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Kepemilikan Manajerial (X1)

Kepemilikan Manajerial

Mean 0,009807

Median 0,000000

Maximum 0,159700

Minimum 0,000000

Observations 90

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata Kepemilikan

Manajerial pada tahun 2012 sampai 2017 sebesar 0,009807 atau 0,98%.

Nilai Kepemilikan Manajerial tertinggi 0,1597 atau 15,97% pada

perusahaan ADRO tahun 2012, sedangkan nilai terendah Kepemilikan

Manajerial adalah 0% pada beberapa perusahaan selama 2012-2017.

Page 111: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

96

b. Variabel Kepemilikan Institusional (X2)

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional (X2)

Kepemilikan Institusional

Mean 0,602889

Median 0,590000

Maximum 0,850000

Minimum 0,180000

Observations 90

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata Kepemilikan

Institusional pada periode 2012-2017 sebesar 0,602889 atau 60,28%.

Nilai kepemilikan institusional tertinggi adalah 0,85 atau 85% pada

perusahaan UNVR selama 2012-2017, sedangkan nilai terendah

kepemilikan institusional 0,18 atau 18% pada perusahaan LPKR tahun

2013.

c. Variabel Komisaris Independen (X3)

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Komisaris Independen (X3)

Komisaris Indepeden

Mean 0,4125556

Median 0,3880000

Maximum 0,8000000

Minimum 0,2200000

Observations 90

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata Komisaris

Independen pada periode 2012-2017 sebesar 0,4125 atau 41,25%. Nilai

Komisaris Independen tertinggi 0,80 atau 80%pada perusahaan UNVR

Page 112: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

97

tahun 2012-2017, sedangkan nilai terendah Komisaris Independen 0,22

atau 22% pada perusahaan LPKR tahun 2015.

d. Variabel Komite Audit (X4)

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Komite Audit (X4)

Komite Audit

Mean 3,6666667

Median 3

Maximum 7

Minimum 2

Observations 90

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata Komite Audit pada

periode 2012-2017 sebesar 3,6667. Nilai Komite Audit tertinggi 7 pada

perusahaan TLKM tahun 2012, sedangkan nilai terendah Komite Audit 2

pada perusahaan ICBP tahun 2012.

e. Variabel Corporate Social Responsibility (X5)

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Corporate Social Responsibility (X5)

CSR

Mean 0,295889

Median 0,240000

Maximum 0,630000

Minimum 0,120000

Observations 90

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata Corporate

Social Responsibility (CSR) pada periode 2012-2017 sebesar 0,2959 atau

29,59%. Nilai CSR tertinggi 0,63 pada perusahaan UNVR tahun 2017,

Page 113: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

98

sedangkan nilai terendah CSR 0,12 pada perusahaan LSIP selama tahun

2012-2017.

f. Variabel Return On Assets (Z)

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Return On Assets (Z)

ROA

Mean 0,116444

Median 0,100000

Maximum 0,450000

Minimum 0,000000

Observations 90

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata Return On Assets

(ROA) pada periode 2012-2017 sebesar 0,1164 atau 16,64%. Nilai ROA

tertinggi 45% pada perusahaan UNVR tahun 2014, sedangkan nilai

terendah ROA 0% pada perusahaan INCO tahun 2016.

g. Variabel Nilai Perusahaan (Y)

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan (Y)

Nilai Perusahaan

Mean 2,927778

Median 1,605000

Maximum 23,29000

Minimum 0,270000

Observations 90

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata Nilai

Perusahaan pada periode 2012-2017 sebesar 2,927. Nilai Perusahaan

Page 114: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

99

tertinggi 23,29 pada perusahaan UNVR tahun 2017, sedangkan Nilai

Perusahaan terendah 0,27 pada SMGR tahun 2014.

B. Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit, dan

CSR terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan serta terhadap variabel

intervening yaitu ROA maka digunakan model Analisis Jalur (Path Analysis).

Sejauh mana data yang tersedia dalam membuktikan hipotesis akan dijelaskan

dalam perhitungan serta pengujian-pengujian terhadap masing-masing koefisien

regresi yang diperoleh dengan menggunakan alat bantu computer menggunakan

program Eviews 9.0. Sebelum melakukan analisis data, kita harus mengetahui

terlebih dahulu apakah data runtut waktu yang kita gunakan sudak stasioner atau

belum stasioner. Untuk menguji stasioneritas data dapat menggunakan uji akar

unit.

1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Panel Data

Salah satu konsep formal yang dipakai untuk mengetahui stasioneritas

data adalah melalui uji akar unit (unit root test). Uji ini merupakan

pengujian yang popular, dikembangkan oleh David Dickey dan Wayne

Fuller. Suatu data dapat dikatakan stasioner dapat dilihat dari nilai Prob-nya

apabila lebih kecil dari 0.05 (5%), maka data sudah stasioner (Winarno,

Page 115: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

100

2015). Adapun hasil uji stasioneritas dengan menggunakan unit root test

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5. Variabel Kepemilikan Manajerial (X1)

Tabel 4.8

Uji Akar Unit Kepemilikan Manajerial (X1)

Panel unit root test: Summary

Series: X1

Date: 09/06/18 Time: 14:47

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -1.80148 0.0358 2 10

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 7.00525 0.1356 2 10

PP - Fisher Chi-square 14.1180 0.0069 2 10 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Pada penelitian ini method yang digunakan adalah Philips Peron

(PP) pada tabel Summary Unit Root Test menunjukkan bahwa pada

level kepemilikan manajerial tidak dapat menolak null hypothesis dan

dituliskan dengan X1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data sudah

stasioner pada tingkat level dan siap dianalisis tingkat lanjut.

Page 116: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

101

6. Variabel Kepemilikan Institusional (X2)

Tabel 4.9

Uji Akar Unit Variabel Kepemilikan Institusional (X2)

Panel unit root test: Summary

Series: X2

Date: 09/06/18 Time: 14:48

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -1.88014 0.0300 5 25

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 18.8366 0.0424 5 25

PP - Fisher Chi-square 21.6247 0.0171 5 25 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Pada penelitian ini method yang digunakan adalah Philips Peron

(PP) pada tabel Summary Unit Root Test menunjukkan bahwa pada

level kepemilikan Institusional tidak dapat menolak null hypothesis dan

dituliskan dengan X2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data sudah

stasioner pada tingkat level dan siap dianalisis tingkat lanjut.

7. Variabel Biaya Komisaris Independen (X3)

Tabel 4.10

Uji Akar Unit Variabel Komisaris Independen (X3)

Panel unit root test: Summary

Series: D(X3)

Page 117: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

102

Date: 09/06/18 Time: 14:52

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Method Statistik Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -8.40408 0.0000 10 40

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 64.0119 0.0000 10 40

PP - Fisher Chi-square 65.2936 0.0000 10 40 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Pada penelitian ini method yang digunakan adalah Philips Peron

(PP) pada tabel Summary Unit Root Test menunjukkan bahwa komisaris

independen pada level dapat menolak null hypothesis dari sebuah level

unit root. Tetapi, first difference tidak dapat menolak null hypothesis

dan dituliskan dengan D(X3). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

sudah stasioner pada tingkat first difference dan siap dianalisis tingkat

lanjut.

8. Variabel Komite Audit (X4)

Tabel 4.11

Uji Akar Unit Variabel Komite Audit (X4)

Panel unit root test: Summary

Series: D(X4)

Date: 09/06/18 Time: 14:55

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Page 118: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

103

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -5.73257 0.0000 4 16

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 30.7088 0.0002 4 16

PP - Fisher Chi-square 36.6935 0.0000 4 16 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel Summary dengan Philip Peron Unit Root Test

menunjukkan bahwa komite audit pada level dapat menolak null

hypothesis dari sebuah level unit root. Tetapi, first difference tidak

dapat menolak null hypothesis dan dituliskan dengan D(X4). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa data sudah stasioner pada tingkat first

difference dan siap dianalisis tingkat lanjut.

9. Variabel Corpotarete Social Responsibility (X5)

Tabel 4.12

Uji Akar Unit Variabel CSR (X5)

Panel unit root test: Summary

Series: D(X5)

Date: 09/06/18 Time: 14:57

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -5.06838 0.0000 11 44

Page 119: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

104

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 47.5290 0.0013 11 44

PP - Fisher Chi-square 49.7717 0.0006 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel Summary dengan Philip Peron Unit Root Test menunjukkan

bahwa CSR pada level dapat menolak null hypothesis dari sebuah level

unit root. Tetapi, first difference tidak dapat menolak null hypothesis dan

dituliskan dengan D(X5). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data sudah

stasioner pada tingkat first difference dan siap dianalisis tingkat lanjut.

10. Variabel Return On Assets (Z)

Tabel 4.13

Uji Akar Unit Variabel ROA (Z)

Panel unit root test: Summary

Series: Z

Date: 09/06/18 Time: 15:05

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -3.31961 0.0005 15 75

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 56.3026 0.0025 15 75

PP - Fisher Chi-square 62.4220 0.0005 15 75 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Page 120: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

105

Dari tabel Summary dengan metode Philip Peron Unit Root Test

menunjukkan bahwa ROA pada level tidak dapat menolak null

hypothesis dan dituliskan dengan Z. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

data sudah stasioner pada tingkat level dan siap dianalisis tingkat lanjut.

11. Variabel Nilai Perusahaan (Y)

Tabel 4.14

Uji Akar Unit Variabel Nilai Perusahaan (Y)

Panel unit root test: Summary

Series: Y

Date: 09/06/18 Time: 15:06

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -1.59171 0.0557 15 75

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 44.0265 0.0474 15 75

PP - Fisher Chi-square 60.5559 0.0008 15 75 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel Summary dengan metode Philip Peron Unit Root Test

menunjukkan bahwa nilai perusahaan pada level tidak dapat menolak null

hypothesis dan dituliskan dengan Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

data sudah stasioner pada tingkat level dan siap dianalisis tingkat lanjut.

Page 121: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

106

2. Uji Asumsi Klasik

1. Persamaan 1

1) Uji Normalitas

Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data

berdistribusi normal. Dalam analisis multivariat, para peneliti

menggunakan pedoman kalau tiap variabel terdiri atas 30 data, maka

sudah berdistribusi normal. Dapat dikatakan berdistribusi normal

jika nilai Jarque-Bera kurang dari 2 atau probabilitas lebih dari 0.05

(Winarno, 2015).

Dari grafik diketahui bahwa nilai probability persamaan nilai

perusahaan adalah 0,215832. Nilai menunjukan lebih besar dari 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini

berdistribusi secara normal. Beikut adalah grafik uji normalitas:

0

4

8

12

16

20

-5.0e-15 1.0e-20 5.0e-15 1.0e-14

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2017

Observations 75

Mean 2.88e-31

Median -2.29e-16

Maximum 1.05e-14

Minimum -7.87e-15

Std. Dev. 3.38e-15

Skewness 0.213613

Kurtosis 3.901123

Jarque-Bera 3.066512

Probability 0.215832

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Page 122: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

107

2) Uji Multikoliniearitas

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar

variabel independen. Tidak terjadi multikoliniearitas jika nilai

korelasi antar semua variabel bebas yang diuji kurang dari 0.9

(Sarwono, 2016: 161).

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinearitas Correlation Matrix

X1 X2 D(X3) D(X4) D(X5) Z X1 1.000000 -0.296845 0.175820 -0.000120 -0.131254 -0.191789

X2 -0.296845 1.000000 0.272645 0.027316 0.070983 0.425831

D(X3) 0.175820 0.272645 1.000000 -0.025863 0.045512 -0.021083

D(X4) -0.000120 0.027316 -0.025863 1.000000 -0.230409 0.052208

D(X5) -0.131254 0.070983 0.045512 -0.230409 1.000000 0.161885

Z -0.191789 0.425831 -0.021083 0.052208 0.161885 1.000000

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai korelasi anatar

variabel lebih dari 0,90. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi multikolinearitas pada persamaan regresi. Dengan demikian,

diperoleh tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

3) Uji Autokorelasi

Tabel 4.16

Uji Autokorelasi

R-squared 0.971329 Mean dependent var 2.919200

Adjusted R-squared 0.960710 S.D. dependent var 4.486554

S.E. of regression 0.889316 Akaike info criterion 2.834767

Sum squared resid 42.70766 Schwarz criterion 3.483664

Log likelihood -85.30377 Hannan-Quinn criter. 3.093865

F-Statistik 91.47065 Durbin-Watson stat 1.871740

Page 123: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

108

Prob(F-Statistik) 0.000000

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas diperoleh area autokorelsi sebagai

berikut:

Tolak H0

berarti ada

autokorelas

i positif

Tidak

dapat

diputus

kan

Tidak

menolak H0

berarti tidak

ada korelasi

Tidak

dapat

diputusk

an

Tolak H0

berarti ada

autokorelas

i negative

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

1,457 1,801 2,198 2,198

Nilai d pada tabel menunjukan angka 1,871740 dan berada

diantara nilai dU dan 4-dU yang menunjukan angka 1,8013 dan

2,1987. Maka, dapat disimpulkan model tidak mengandung

autokorelasi.

4) Uji Heterokedastisitas

Keadaan dimana kesalahan atau residual dari model yang

diamati tidak memiliki nilai varians yang konstan. Ada beberapa

metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada

tidaknya masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini

menggunakan metode uji glejser. Tidak terjadi heteroskedastisitas

jika nilai prob. lebih dari 0.05 (Sarwono, 2016).

Page 124: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

109

Tabel 4.17

Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/13/18 Time: 11:05

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob. C 0.002559 0.001053 2.429628 0.0185

X1 -0.040069 0.052075 -0.769446 0.4450

X2 -0.000788 0.000854 -0.922432 0.3604

X3 -0.002123 0.001590 -1.335325 0.1874

X4 5.22E-05 9.95E-05 0.524412 0.6021

X5 -0.000736 0.000760 -0.969027 0.3369

Z -0.003317 0.002098 -1.581133 0.1197 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.583240 Mean dependent var 0.000439

Adjusted R-squared 0.428884 S.D. dependent var 0.000919

S.E. of regression 0.000694 Akaike info criterion -11.47571

Sum squared resid 2.60E-05 Schwarz criterion -10.82681

Log likelihood 451.3392 Hannan-Quinn criter. -11.21661

F-Statistik 3.778547 Durbin-Watson stat 2.907894

Prob(F-Statistik) 0.000051

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji di atas menggunakan metode uji Glejser

nilai probabilitas masing-masing variabel lebih besar dari 0,05.

Maka dapat disimpulkan data terbebas dari heterokedaktisitas.

Page 125: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

110

2. Persamaan II

1) Uji Normalitas

Pada uji noemalitas kali ini menggunakan uji Kolmogorof

Smirnof. Dapat dikatakan terdisribusi normal apabila nilai probility

dari Liliefors lebih besar dari 0,05.

Tabel 4.18

Uji Normalitas

Empirical Distribution Test for RESID

Hypothesis: Normal

Date: 09/14/18 Time: 09:51

Sample: 2013 2017

Included observations: 75 Method Value Adj. Value Probability Lilliefors (D) 0.087668 NA 0.0845

Cramer-von Mises (W2) 0.127753 0.128463 0.0461

Watson (U2) 0.117398 0.118050 0.0478

Anderson-Darling (A2) 0.984280 0.992756 0.0128

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel diketahui bahwa nilai probability Liliefors (D)

sebesar 0,0845. Nilai tersebut menunjukan lebih besar dari 0,05,

maka data berdistribusi normal.

2) Uji Multikoliniearitas

Dalam persamaan ini untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolonieritas maka dilakukan perbandingan nilai koefisien

determinasi individual (r2) dengan nilai koefisien determinasi

serentak (R2). Kriteria pengujian yaitu jika r2 > R2 maka terjadi

Page 126: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

111

mltikolonieritas. Dan jika r2 < R2 maka tidak terjadi

multikoloniearitas.

Tabel 4.19

Ringkasan Regresi Persamaan II

No Variabel Dependen r2 Pemba

hasan Kesimpulan

1 X1 = f(X2, X3, X4,X5) 0,173313 R2 > r2 Tidak ada Multikoliniearitas

2 X2 = f(X3, X4, X5, X1) 0,929220 R2 > r2 Tidak ada Multikoliniearitas

3 X3 = f(X4, X5, X1, X2) 0,534895 R2 > r2 Tidak ada Multikoliniearitas

4 X4 = f(X5, X1, X2, X3) 0,081630 R2 > r2 Tidak ada Multikoliniearitas

5 X5 = f(X1, X2, X3, X4) 0,335381 R2 > r2 Tidak ada Multikoliniearitas

Regresi Utama (R2) 0,931371

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai R2 regresi

Persamaan II lebih besar dari nilai R2 regresi lainnya. maka dapat

disimpulkan data tidak mengandung multikoliniearitas.

3) Uji Autokorelasi

Tabel 4.20

Uji Autokorelasi

R-squared 0.931371 Mean dependent var 0.109733

Adjusted R-squared 0.907663 S.D. dependent var 0.094468

S.E. of regression 0.028706 Akaike info criterion -4.040236

Sum squared resid 0.045322 Schwarz criterion -3.422239

Log likelihood 171.5089 Hannan-Quinn criter. -3.793477

F-Statistik 39.28480 Durbin-Watson stat 1.497872

Prob(F-Statistik) 0.000000

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Page 127: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

112

Berdasarkan tabel diatas diperoleh area autokorelsi sebagai

berikut:

Tolak H0

berarti ada

autokorelasi

positif

Tidak

dapat

diputuska

n

Tidak

menolak H0

berarti tidak

ada korelasi

Tidak

dapat

diputus

kan

Tolak H0

berarti ada

autokorelasi

negative

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

1,457 1,801 2,198 2,198

Nilai d pada tabel menunjukan angka 1,497872 yang tidak

berada diantara nilai du dan 4-du yang menunjukan angka 1,801 dan

2,198. Maka, dapat disimpulkan data mengandung autokorelasi. Untuk

mengatasi masalah autokorelasi dibutuhkan penambahan variabel

berupa Return On Asset periode satu tahun sebelumnya. Hasil yang

diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.21

Uji Autokorelasi Setelah Penyembuhan

Dependent Variable: Z

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 10:41

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob. C 0.107316 0.048496 2.212898 0.0312

X1 -0.966052 0.913038 -1.058064 0.2947

X2 -0.040273 0.077718 -0.518193 0.6064

D(X3) 0.017365 0.057544 0.301773 0.7640

D(X4) 0.003404 0.004937 0.689529 0.4934

D(X5) -0.097234 0.097729 -0.994931 0.3242

Z(-1) 0.315329 0.103486 3.047056 0.0036 Effects Specification

Page 128: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

113

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.941440 Mean dependent var 0.109733

Adjusted R-squared 0.919751 S.D. dependent var 0.094468

S.E. of regression 0.026761 Akaike info criterion -4.172227

Sum squared resid 0.038673 Schwarz criterion -3.523330

Log likelihood 177.4585 Hannan-Quinn criter. -3.913129

F-Statistik 43.40631 Durbin-Watson stat 2.225359

Prob(F-Statistik) 0.000000

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Nilai d pada tabel setelah penambahan variabel menunjukan angka

2,193618 yang berada diantara nilai du dan 4-du. Maka, dapat

disimpulkan data sudah tidak mengandung autokorelasi.

4) Uji Heteroskedastisitas

Pada persamaan II ini juga menggunakan metode uji Glejser.

Tidak terjadi heteroskedastisitas jika nilai prob. lebih dari 0.05

(Sarwono, 2016).

Tabel 4.22

Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 10:44

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob. C 0.001367 0.001235 1.107415 0.2730

X1 0.118924 0.083188 1.429585 0.1586

X2 -0.002562 0.002476 -1.034678 0.3054

D(X3) 0.001131 0.002079 0.544234 0.5885

D(X4) 3.93E-05 5.76E-05 0.681685 0.4984

D(X5) 8.92E-05 0.001065 0.083789 0.9335

Page 129: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

114

Z(-1) 0.002361 0.002218 1.064473 0.2919 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.900680 Mean dependent var 0.001236

Adjusted R-squared 0.863894 S.D. dependent var 0.003149

S.E. of regression 0.001162 Akaike info criterion -10.44641

Sum squared resid 7.29E-05 Schwarz criterion -9.797516

Log likelihood 412.7405 Hannan-Quinn criter. -10.18732

F-Statistik 24.48476 Durbin-Watson stat 3.121975

Prob(F-Statistik) 0.000000

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Dari tabel di atas menunjukan nilai probabilitas masing-masing

variabel lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan data terbebas

dari heterokedaktisitas.

4. Uji Hipotesis

a. Persamaan I

Model regresi persamaan I dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.X4 + β5.X5+ β6.Z

Ketrerangan :

Y : Nilai Perusahaan

X1 : Kepemilikan Manajerial

X2 : Kepemilikan Institusional

X3 : Komisaris Independen

X4 : Komite Audit

X5 : Corporate Social Responsibility

Z : Return On Asset

Page 130: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

115

Tabel 4.23

Uji Statistik

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 09/11/18 Time: 22:48

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob. C 2.985484 0.915929 3.259516 0.0019

X1 9.684619 1.236162 7.834423 0.0000

X2 -1.632682 1.670750 -0.977215 0.3328

D(X3) -0.154723 1.359700 -0.113792 0.9098

D(X4) -0.213958 0.260332 -0.821866 0.4148

D(X5) 5.750589 2.794085 2.058130 0.0444

Z 6.715377 2.050135 3.275578 0.0018 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.971329 Mean dependent var 2.919200

Adjusted R-squared 0.960710 S.D. dependent var 4.486554

S.E. of regression 0.889316 Akaike info criterion 2.834767

Sum squared resid 42.70766 Schwarz criterion 3.483664

Log likelihood -85.30377 Hannan-Quinn criter. 3.093865

F-Statistik 91.47065 Durbin-Watson stat 1.871740

Prob(F-Statistik) 0.000000

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis

sebagai berikut :

Y = 2.985484 + 9.684619X1 – 1.632682X2 – 0.154723D(X3) –

0,213958(X4) + 5.750589D(X5) + 6.715377Z

Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 131: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

116

1) Konstanta diperoleh 2,985484 yang berarti bahwa jika variabel

independen sama dengan nol (0), maka nilai perusahaan sebesar

2,985484

2) Koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial diperoleh

sebesar 9,684619 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti

bahwa jika variabel kepemilikan manajerial meningkat sebesar 1

satuan maka nilai perusahaan akan meningkat 9,684619 dengan

asumsi variabel lain konstan.

3) Koefisien regresi variabel kepemilikan institusional diperoleh

sebesar 1,632682 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti

bahwa jika variabel kepemilikan institusional meningkat sebesar 1

satuan maka nilai perusahaan akan turun sebesar 1,632682 dengan

asumsi variabel lain konstan.

4) Koefisien regresi variabel komisaris independen diperoleh sebesar

0,154723 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa jika

variabel komisaris independen meningkat sebesar 1 satuan maka

nilai perusahaan akan turun sebesar 0,154723 dengan asumsi

variabel lain konstan.

5) Koefisien regresi variabel komite audit diperoleh sebesar 0,213958

dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa jika variabel

komite audit meningkat sebesar 1 satuan maka Nilai perusahaan

akan turun sebesar 0,213958 dengan asumsi variabel lain konstan.

Page 132: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

117

6) Koefisien regresi variabel CSR diperoleh sebesar 5,750589 dengan

arah koefisien positif. Hal ini berarti bahwa jika variabel CSR

meningkat sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan meningkat

sebesar 5,750589 dengan asumsi variabel lain konstan.

7) Koefisien regresi variabel ROA diperoleh sebesar 6,715377

dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti bahwa jika variabel

ROA meningkat sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan naik

sebesar 6,715377 dengan asumsi variabel lain konstan.

Selanjutnya pengujian statistik dilakukan baik secara parsial maupun

secara simultan.

1) Uji Ttest (uji secara individu)

a) Variabel Komisaris Manajerial

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,000. Karena

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α), maka Kepemilikan

manajerial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan

b) Variabel Kepemilikan Institusional

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,3328.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka

kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Page 133: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

118

c) Variabel Komisaris Independen

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,9098.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka Komisaris

Independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

nlai perusahaan.

d) Variabel Komite Audit

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,4148.Karena

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka Komite Audit

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

e) Variabel Corpotare Social Responsibility (CSR)

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,0444.

Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α), maka CSR

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

f) Variabel Return On Asset (ROA)

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,0018.

Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α), maka ROA

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2) Uji Ftest (uji secara simultan)

Dari hasil pengujian diperoleh prob F-test 0.000000. Karena nilai

prob F-test lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris

Page 134: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

119

Independen, Komite Audit, CSR, dan ROA secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3) Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menilai kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dari hasil

pengujian dapat dilihat R-squared sebesar 0,971329. Ini berarti

97,13% Nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite

Audit,CSR, dan ROA sedangkan 2,87% lainnya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

b. Persamaan II

Model regresi persamaan II dapat dituliskan sebagai berikut:

Z = β0 + β1.X1 + β2.X2+ β3.X3 + β4.X4+ β5.X5

Z : Return On Asset

X1 : Kepemilikan Manajerial

X2 : Kepemilikan Institusional

X3 : Komisaris Independen

X4 : Komite Audit

X5 : Corporate Social Responsibility

Page 135: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

120

Tabel 4.24

Uji Statistik Persamaan II

Dependent Variable: Z

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 10:41

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob. C 0.107316 0.048496 2.212898 0.0312

X1 -0.966052 0.913038 -1.058064 0.2947

X2 -0.040273 0.077718 -0.518193 0.6064

D(X3) 0.017365 0.057544 0.301773 0.7640

D(X4) 0.003404 0.004937 0.689529 0.4934

D(X5) -0.097234 0.097729 -0.994931 0.3242

Z(-1) 0.315329 0.103486 3.047056 0.0036 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.941440 Mean dependent var 0.109733

Adjusted R-squared 0.919751 S.D. dependent var 0.094468

S.E. of regression 0.026761 Akaike info criterion -4.172227

Sum squared resid 0.038673 Schwarz criterion -3.523330

Log likelihood 177.4585 Hannan-Quinn criter. -3.913129

F-Statistik 43.40631 Durbin-Watson stat 2.225359

Prob(F-Statistik) 0.000000

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis

sebagai berikut :

Z = 0,107316 – 0,966052X1 – 0.040273X2 + 0,017365X3 +

0,003404X4 – 0,097234X5 + 0,315329X6

Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 136: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

121

1) Konstanta diperoleh sebesar 0,107316 yang berarti bahwa jika

variabel independen sama dengan nol (0), maka CSR sebesar

0,107316.

2) Koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial (X1) diperoleh

sebesar 0,966052 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti

bahwa jika variabel kepemilikan manajerial meningkat sebesar 1

satuan maka ROA perusahaan akan turun sebesar 0,966052 dengan

asumsi variabel lain konstan.

3) Koefisien regresi variabel kepemilikan institusional (X2) diperoleh

sebesar 0,040273 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti

bahwa jika variabel kepemilikan institusional meningkat sebesar 1

satuan maka ROA perusahaan akan turun sebesar 0,040273 dengan

asumsi variabel lain konstan.

4) Koefisien regresi variabel Komisaris Independen (X3) diperoleh

sebesar 0,017365 dengan arah koefisien postif. Hal ini berarti

bahwa jika variabel Komisaris Independen meningkat sebesar 1

satuan maka ROA perusahaan akan meningkat sebesar 0,017365

dengan asumsi variabel lain konstan.

5) Koefisien regresi variabel Komite Audit (X4) diperoleh sebesar

0,003404 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti bahwa jika

variabel Komite Audit meningkat sebesar 1 satuan maka ROA

Page 137: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

122

perusahaan akan meningkat sebesar 0,003404 dengan asumsi

variabel lain konstan.

6) Koefisien regresi variabel CSR diperoleh sebesar 0,097234dengan

arah koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa jika variabel CSR

meningkat sebesar 1 satuan maka ROA perusahaan akan turun

sebesar 0,097234 dengan asumsi variabel lain konstan.

Selanjutnya pengujian statistik dilakukan baik secara parsial maupun

secara simultan.

1) Uji Ttest (uji secara individu)

a) Variabel Kepemilikan manajerial

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,2947.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka

kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA perusahaan.

b) Variabel Kepemilikan Institusional

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,6064.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka

kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA perusahaan.

c) Variabel Komisaris Independen

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,7640.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka komisaris

Page 138: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

123

independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

ROA perusahaan.

d) Variabel Komite Audit

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,4934.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka komite

audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA

perusahaan.

e) Variabel Corporate Social Responsibility (CSR)

Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0,3242.

Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka CSR

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA

perusahaan.

2) Uji Ftest (uji secara simultan)

Dari hasil pengujian diperoleh prob F-test 0.000000. Karena nilai

prob F-test lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris

Independen, Komite Audit, CSR dan ROA satu tahun sebelumnya

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA

perusahaan.

3) Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menilai kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dari hasil

Page 139: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

124

pengujian dapat dilihat R-squared sebesar 0,941440. Ini berarti

94,14% ROA perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite

Audit dan CSR sedangkan 6,86% lainnya dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. Analisis Jalur (Path Anaysis)

Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program komputer

Eviews 9.0 adapun ringkasan dari hasil tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Dirrect Effect/ Pengaruh Langsung

Tabel. 4.25

Ringkasan hasil regresi yang mempengaruhi variabel ROA (Z)

Nama Variabel Koefisien Keterangan

Kepemilkan Manajerial (X1) -0,966052 Tidak bepengaruh

Kepemilikan Institusional (X2) -0,040273 Tidak bepengaruh

Komisaris Independen (X3) 0,017365 Tidak bepengaruh

Komite Audit (X4) 0,003404 Tidak bepengaruh

CSR (X5) -0,097234 Tidak bepengaruh

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat dilihat bahwa ketiga

variabel bebas yaitu kepemilikan manajerial (X1), kepemilikan

institusional(X2), komisaris independen (X3), komite audit (X4) dan

CSR (X5) tidak signifikan terhadap variabel ROA (Z). Nilai koefisien

paling tertinggi yaitu pada variabel pertumbuhan perusahaan sebesar -

0,966052 yang dapat di artikan, bahwa pengaruh kepemilikan

Page 140: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

125

manjerial terhadap ROA lebih besar dari pada variabel lainnya. Di sisi

lain variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif

terhadap ROA, yang dapat diartikan ketika ukuran perusahaan

meningkat profitabilitas menurun. Sedangkan yang memiliki pengaruh

paling rendah yaitu variabel komite audit yaitu sebesar 0,003404.

Besarnya pengaruh langsung (direct effect) variabel kepemilikan

manajerial (X1), kepemilikan institusional (X2), komisaris independen

(X3) komite audit (X4) CSR (X5) terhadap ROA (Z) adalah sebagai

berikut:

X1 Z = -0,966052

X2 Z = -0,040273

X3 Z = 0,017365

X4 Z = 0,003404

X5 Z = -0,097234

Tabel. 4.26

Ringkasan Hasil Regresi yang Memepengaruhi Nilai Perusahaan (Y)

Nama Variabel Koefisien Keterangan

Kepemilkan Manajerial (X1) 9,684619 Bepengaruh

Kepemilikan Institusional (X2) -1,632682 Tidak bepengaruh

Komisaris Independen (X3) -0,154723 Tidak bepengaruh

Komite Audit (X4) -0,213958 Tidak bepengaruh

CSR (X5) 5,750589 Bepengaruh

ROA (Z) 6,715377 Bepengaruh

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Page 141: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

126

Berdasarkan hasil di atas terdapat tiga variabel yang signifikan

terhadap variabel nilai perusahaan yaitu kepemilikan manajerial, CSR

dan ROA. Sedangkan kepemilikan institusional, komisaris

independen, dan komite audit tidak signifikan terhadap variabel nilai

perusahaan. Pengaruh yang paling tinggi yaitu pada variabel

kepemilikan manajerial sebesar 9,684619. Besarnya pengaruh

langsung (direct effect) variabel X1, X2, X3, X4, X5, Z terhadap Y

adalah sebagai berikut:

X1 Y = 9,684619

X2 Y = -1,632682

X3 Y = -0,154723

X4 Y = -0,213958

X5 Y = 5,750589

Z Y = 6,715377

b. Indirect Effect/ Pengaruh Tidak Langsung

Hubungan pertumbuhan perusahaan (X1), ukuran perusahaan (X2),

umur perusahaan (X3) melalui profitabilitas (Z) terhadap struktur modal

(Y).

Page 142: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

127

Gambar 4.2

Ringakasan Hasil Regresi yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

(Y)

Diintrepetasikan dengan model sebagai berikut:

X1 melalui Z terhadap Y = p2x1 x p3

= -0.966052 x 6,715377

=-6.487403382

X2 melalui Z terhadap Y = p2x2 x p3

p1x1= 9,684619 p2x1= -0,966052

p1x2 = -1,632682 p2x2= -0,040273

p1x3= -0,154723

p2x3= 0,17356

Kepemilikan

Mnajerial

Kepemilikan

Instusional

ROA

Komite

Audit

Nilai

Perusahaann

Komisaris

Independen

CSR

p3= 6,715377

p2x3= 0,003404 p2x3= 0,213958

p2x3= 5,750589 p2x3= -0,97234

Page 143: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

128

= -0.040273 x 6,715377

= -0.270448

X3 melalui Z terhadap Y = p2x3 x p3

= 0.017365 x 6,715377

= 0.116612522

X4 melalui Z terhadap Y = p2x4 x p3

= 0.003404 x 6,715377

= 0.022859143

X5 melalui Z terhadap Y = p2x5 x p3

= -0.097234 x 6,715377

= -0.652962967

X1 Z Y = -6.487403

X2 Z Y = -0.270448378

X3 Z Y = 0.116612522

X4 Z Y = 0.022859143

X5 Z Y = -0.652962967

Hasil dari perhitungan pengaruh tidak langsung di atas variabel

kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang paling besar terhadap

variabel nilai perusahaan yaitu sebesar -6.487403382 dan juga memiliki

pengaruh yang negative terhadap nilai perusahaan. Sedangkan nilai

yangg paling kecil yaitu variabel komite audit sebesar 0.022859143

yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Page 144: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

129

b. Total Effect/ Pengaruh Total

Total hubungan kepemilkan manajerial (X1), kepemilikan

institusional (X2), komisaris independen (X3), komite audit (X4), CSR

(X5) melalui ROA (Z) terhadap nilai perusahan (Y) adalah sebagai

berikut:

5) Kepemilikan manajerial

Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung

= (9.684619) + (-6.487403382)

= 3.197216

6) Kepemilikan Institusional

Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung

= (-1.632682) + (-0.270448378)

= -1.903130

7) Komisaris Independen

Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung

= (-0.154723) + (0.116612522)

= -0.038110

8) Komite Audit

Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung

= (-0.213958) + (0.022859143)

= -0.191099

9) CSR

Page 145: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

130

Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung

= (5.750589) + (-0.652962967)

= 5.097626

Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat dilihat nilai dari CSR

sebesar 5.097626 yang merupakan nilai maksimal dari pengaruh

total. Sedangkan nilai paling kecil yaitu variabel komisaris

independen sebesar -0.038110 yang berpengaruh secara negatif. Hasil

pengujian pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut dapat

diringkas sebagai berikut:

Tabel 4.27

Ringkasan Pengujian

Variabel Pengaruh

Langsung

Pengaruh

Tidak

Langsung

Total

Pengaruh

Kepemilikan Manajerial 9.684619 -6.487403 3.197216

Kepemilikan Institusional -1.632682 -0.270448 -1.903130

Komisaris Independen -0.154723 0.1166125 -0.038110

Komite Audit -0.213958 0.0228591 -0.191099

CSR 5.750589 -0.652963 5.097626

Sumber : Data sekunder diolah, 2018

Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh total kepemilikan

manajerial paling tinggi dibandingkan dengan kedua variabel bebas

lainnya. Pengaruh langsung maupun penaruh tidak langsung terlihat

perbedaan arah pada setiap variabel kecuali variabel kepemilikan

manajerial yang tetap kearah negatif.

Page 146: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

131

Pada seluruh variabel independen terihat bahwa pengaruh tidak

langsung lebih kecil dari pengaruh langsung. Sehingga, dalam hal ini

kedua variabel lebih dipengaruhi oleh pengaruh langsung.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Keuangan

Nilai koefisien variabel kepemilikan manajerial diperoleh sebesar -

0.966052 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitas 0,2947. Karena

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang listing di

JII tahun 2012-2017. Sehingga H1 ditolak.

Disini terlihat dari hasil regresi yaitu tidak signifikannya kepemilikan

manajerial terhadap kinerja keuangan yang menunjukkan bahwa semakin

besar presentase kepemilikan manajerial suatu perusahaan tidak mampu

meningkatkan kinerja keuangan. Penolakan hipotesis ini kemungkinan terjadi

dikarenakan kepemilikan manajerial yang terlalu rendah. Rata-rata

kepemilikan manajerial dalam sempel penelitian ini sangat rendah yaitu

0,98% sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja manajer sebagai pihak

minoritas belum dapat berpartisipasi aktif dalam membuat suatu keputusan

diperusahaan, sehingga tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Christiawan

dan Tarigan (2007) dalam Wirananta dan Nugrahanti (2013, 23)

mengungkapkan bahwa rasa memiliki manajer atas perusahaan sebagai

pemegang saham tidak cukup mampu membuat perbedaan dalam pencapaian

Page 147: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

132

kinerja dibandingkan dengan manajer murni sebagai tenaga professional yang

digaji perusahaan. penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wirananta dan Nugrahanti (2013, 23) dan Etika (2015: 11). Namun hasil

penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Rahman (2014: 9) dan Candradewi dan Sedana (2016: 3184) yang

menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ROA.

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan

Nilai koefisien variabel kepemilikan institusional diperoleh sebesar -

0.966052 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitas 0,6064. Karena

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka kepemilikan institusional

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang

listing di JII tahun 2012-2017. Sehingga H2 ditolak.

Semakin besar proporsi kepemilikan institusional dalam perusahaan, maka

semakin besar peran institusional dalam memonitor manajer namun

pengawasan ini ternyata tidak mendorong manajer untuk meningkatkan

kinerjanya. Sehingga tidak meningkatkan kinerja keuangan. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarsono (2014: 5),

Cadtradewi dan Sedana (2016: 3186) Sianipar, Hapsari, dan Boediono (2018:

652). kepemilikan instiusional berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

yang diukur menggunakan ROA. Penelitian ini membuktikan bahwa jumlah

kepemilikan saham oleh pihak institusi yang besar belum mampu

meminimalisir masalah agency theory. Menurut Hapsoro (2008) kepemilikan

Page 148: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

133

institusional tidak berpengruh terhadap ROA disebabkan karena pemilik

mayorita institusi cenderug untuk bertindak sendiri dengan mengorbankan

kepentingan milik minoritas. Sumarsono (2014: 5) juga menyataan bahwa

tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha

pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat

menghalangi perilaku opportunistic (mencari keuntungan). Hasil penelitian

yang bertentangan dihasilkan pada penelitian yang dilakukan oleh Diandano

(2012: 66), dan Rahman (2014: 9) yang meunjukkan bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan yang di

proksikan oleh ROA.

c. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kinerja Keunangan

Nilai koefisien variabel komisaris Independen diperoleh sebesar -

0.017365 dengan arah koefisien positif dan nilai probabilitas 0,7640. Karena

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka komisaris independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang di proksikan oleh

ROA perusahaan yang listing di JII tahun 2012-2017. Sehingga H3 ditolak.

Jumlah komisaris independen dalam perusahaan tidak dapat

mempengaruhi besar kecilnya ROA. Komisaris independen belum mampu

melakukan koordinasi serta pengambilan keputusan yang tepat dalam

menjalankan fungsi kontrol yang lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas

perusahaan. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Putra dan Nuszula (2014: 110) dan Etika (2015: 11) yang menunjukkan

Page 149: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

134

bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara proporsi dewan komisaris dengan

ROA. Menurut Cadtradewi dan Sedana (2016: 3186) komisaris independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA disebabkan karena kecilnya

presentase keberadaan dewan komisaris independen. Dewan komisaris dengan

anggota komisaris independen yang lebih banyak akan cenderung

memberikan pengawasan yang lebih besar terhadap manajemen perusahaan

dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Namun penelitian ini bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Diandano (2012: 66) dan Islami (2017:

56) yang mengungkapkan bahwa komisaris indpenden berpengaruh positif

terhadap ROA.

d. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan

Nilai koefisien variabel komite audit diperoleh sebesar 0,003404 dengan

arah koefisien positif dan nilai probabilitas 0,4934. Karena nilai probabilitas

lebih besar dari 0,05 (α), maka komite audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan yang listing di JII tahun 2012-2017.

Tidak berpengaruh signifikan artinya bahwa kenaikan dan penurunan jumlah

anggota dalam komite audit bukan merupakan jaminan bahwa kinerja suatu

perusahaan akan membaik, sehingga investor menganggap keberadaan komite

audit bukanlah faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan nilai perusahaan. Komite audit dipandang hanya sebagai

pemenuhan kewajiban pada peraturan yang ditetapkan pemerintah sehingga

Page 150: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

135

dalam pelaksanaannya, komite audit belum melakukan kewajiban secara

maksimal. Sehingga H4 ditolak.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Diandano (2012: 66),

Aprininta (2015:50) dan Putra dan Nuszula (2014: 110). Menurut Putra dan

Nuszula (2014: 110) tidak adanya pengaruh yang signifikan antara komite

audit terhadapkinerja keuangan yang diproksikan oleh ROA dikarenakan

pembentukan komite audit dalam suatu perusahaan hanya atas dasar untuk

pemenuhan regulasi dan kurang optimalnya komite audit dalam menjalankan

fungsi pengawasan dan pengendalian pada manajeman perusahaan. Terbukti

dari tidak adanya pengaruh yang signifikan antara komite audit dengan ROA.

e. Pengaruh CSR terdadap Kinerja Keuangan

Nilai koefisien variabel kepemilikan manajerial diperoleh sebesar -

0.966052 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitas 0,3242. Karena

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka CSR tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang listing di JII tahun

2012-2017. Sehingga H5 ditolak.

Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa semakin tinggi indeks

pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap peningkatan pengembalian aktifa untuk aktifitas operasi yang

diperoleh oleh perusahaan. Dalam pegungkapan CSR perusahaan yang

terdepat di JII, tidak semua perusahaan mengungkapkan seluruh kegiatan CSR

nya sehingga tidak mempengaruhi stakeholders ketika hendak mengambil

Page 151: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

136

keputusan untuk berinvestasi. Tidak adanya apresiasi positif dari para investor

terhadap pengungkapan CSR maka CSR tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang sepakat dengan hasil

penelitian ini adalah Prianka (2013, 83), Parengkuan (2017: 569). Sedangkan

penelitian yang dilakukan Rosdwianti, Zulkirom dan Zahroh (2016: 19)

menunjukkan hasil yang bertentangan yaitu CSR berpengaruh terhadap ROA.

6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

Nilai koefisien variabel kepemilikan manajerial diperoleh sebesar

9,684619 dengan arah koefisien positif dan nilai probabilitas 0,0000. Karena

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α), maka kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang listing di JII tahun

2012-2017. Sehingga H6 diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial merupakan salah satu

mekanisme corporate governance yang mampu meningkatkan nilai

perusahaan. Kepemilikan manajemen pada perusahaan di Indonesia

cenderung masih sangat rendah, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata

kepemilikan manajerial hanya sebesar 0,98% dengan nilai minimum 0 yang

menunjukkan nilai rata-rata mendekati nilai minimum sehingga dapat

disimpulkan rata-rata kepemilikan manajerial di perusahaan masih sangat

rendah. Rendahnya saham yang dimiliki oleh pihak manajemen membuat para

manajer akan berusaha untuk meningkatkan nilai kekayaannya sebagai

pemegang saham perusahaan dengan meningkatkan kinerjanya, yang akhirnya

Page 152: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

137

juga akan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, kepemilikan

manajerial mampu menjadi mekanisme untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Suhartanti dan Asik

(2015: 9). Sugiarto (2016, 112) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan dengan arah koefisien positif. Hal tersebut

dikarenakan dengan memiliki sebagian saham perusahaan, para manajerial

merasa memiliki perusahaan dan mereka akan berusaha meningkatkan nilai

perusahaan dengan tujuan untuk menguntungkan perusahaan dan diri mereka

sendiri. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Rahmi dan Harnovinsah (2013: 274) serta Mustofa (2014: 17) yang

menyatakan bahwa manajemen akan cenderung mengambil keputusan yang

sesuai dengan keuntungannya sebagai posisi manajemen bukan sebagai

pemegang saham. Sehingga kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap nilai perusahaan.

7. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perushaaan

Nilai koefisien variabel kepemilikan institusional diperoleh sebesar

1,632682 dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitas 0,3328. Karena

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka kepemilikan institusioanal

tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang listing di JII

tahun 2012-2017. Sehingga H7 ditolak.

Ini menunjukkan bahwa meskipun perusahaan memiliki kepemilikan

institusional yang tinggi, namun tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 153: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

138

Hal tersebut dikarenakan ketika calon investor akan menanamkan saham,

para calon investor tidak melihat seberapa besar kepemilikan

institusionalnya, melainkan melihat manajemen perusahaan. Semakin besar

tingkat kepemilikan saham oleh institusi, tidak menjamin mekanisme kontrol

terhadap kinerja manajemen semakin efektif. Hasil penelitian ini sejalan

dengan Jahliana (2013: 13), Purbopangestu dan Subowo (2016: 98), yang

mana penelitian meraka sama-sama menunjukkan hasil bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut Lee et al.,

dalam Purbopangestu dan Subowo (2016: 99) investor institusional adalah

pemilik sementara (transfer owner) sehingga hanya terfokus pada laba

sekarang (current earnings). Perubahan pada laba sekarang dapat

mempengaruhi keputusan investor institusional. Jika perubahan dirasakan

tidak menguntungkan, maka investor dapat menarik sahamnya. Karena

investor institusional memiliki saham dengan jumlah besar, maka jika mereka

menarik sahamnya maka akan mempengaruhi nilai saham secara keseluruhan.

Hal ini akan mengakibatkan penurunan terhadap nilai perusahaan (Jahliana,

2013: 14)

Namun penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Suhartanti dan Asyik (2015: 13), Hernati (2103: 1315), Rahmi dan

Harnovinsah (2013: 274), Marius dan Masri (2017: 15) menyatakan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemilikan institusional terhadap

nilai perusahaan.

Page 154: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

139

8. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Nilai koefisien variabel komisaris independen diperoleh sebesar 0,154723

dengan arah koefisien negatif dan nilai probabilitas 0,9098. Karena nilai

probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka Komisaris Independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang listing di JII tahun

2012-2017. Sehingga H8 ditolak.

Hal ini menunjukkan bahwa dewan komisaris independen belum mampu

menjadi mekanisme yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini

dimungkinkan terjadi karena penambahan anggota dewan komisaris

independen pada perusahaan hanya sekedar untuk formalitas, sementara

pemegang saham (mayoritas) ikut terlibat langsung dalam pengambilan

keputusan yang dilakukan pihak manajemen yang bisa memicu timbulnya

konflik kepentingan antara pemilik saham dan manajemen sehingga kinerja

dewan komisaris tidak meningkat dan tidak berpengaruh dalam memberi nilai

tambah perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan Hartanti (2016:

1317) dan Rachmania (2017: 54).

Ridwan dan Gunardi (2013: 58) dalam penelitiannnya menghasilkan

bahwa proporsi komisaris independen yang tinggi terbukti tidak dapat

membatasi pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan. Ada beberapa

penjelasan atas hal tersebut. Pertama, pengangkatan komisaris independen

oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja

tapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate Governance

Page 155: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

140

(GCG) di dalam perusahaan. Kedua, ketentuan minimum dewan komisaris

independen sebesar 30% mungkin belum cukup tinggi untuk menyebabkan

para komisaris independen tersebut dapat mendominasi kebijakan yang

diambil oleh dewan komisaris. Jika komisaris independen merupakan pihak

mayoritas (>50%) maka mungkin dapat lebih efektif dalam menjalankan

peran monitoring dalam perusahaan. Tetapi jika pengangkatannya belum

dilandasi kebutuhan (needs) perusahaan namun hanya sebatas pemenuhan

regulasi, maka proporsi dewan komisaris mungkin tidak perlu diperbanyak,

tetap sesuai peraturan yang ada (minimal 30%) dan dilihat keefektifan dewan

dalam jangka waktu yang lebih panjang (Siregar dan Utama, 2005 dalam

Ridwan dan Gunardi 2013: 58).

9. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Nilai koefisien variabel Komite Audit diperoleh sebesar 0,213958 dengan

arah koefisien negatif dan nilai probabilitas 0,4148. Karena nilai probabilitas

lebih besar dari 0,05 (α), maka Komite Audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap Nilai Perusahaan yang listing di JII tahun 2012-2017. Tidak

berpengaruh signifikan artinya bahwa kenaikan dan penurunan jumlah

anggota dalam komite audit bukan merupakan jaminan bahwa kinerja suatu

perusahaan akan membaik, sehingga investor menganggap keberadaan komite

audit bukanlah faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan nilai perusahaan. Komite audit dipandang hanya sebagai

pemenuhan kewajiban pada peraturan yang ditetapkan pemerintah sehingga

Page 156: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

141

dalam pelaksanaannya, komite audit belum melakukan kewajiban secara

maksimal. Sehingga H9 ditolak.

Hasil ini telah menunjukkan kekonsistenan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Prastuti (2015: 15), Hernati (2016: 1318) dan Marius dan

Masri (2017: 15) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah

komite audit memiliki pengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Hasil penelitian yang bertentangan diperoleh oleh penelitian

Purbopangestu dan Subowo (2014: 328), Alfianur (2014: 47) dan Patmawati

(2017: 54) yang menunjukkan hasil bahwa komite audit memiliki pengaruh

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

10. Pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan

Nilai koefisien variabel CSR diperoleh sebesar 5,5750589 dengan arah

koefisien positif dan nilai probabilitas 0,0444. Karena nilai probabilitas lebih

kecil dari 0,05 (α), maka CSR berpengaruh signifikan terhadap Nilai

Perusahaan. Sehingga H10 diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pengungkapan

tanggungjawab yang tinggi maka akan meningkatkan nilai perusahaan karena

semakin banyak bentuk tanggungjawab yang dilakukan perusahaan terhadap

lingkungan, maka citra perusahaan akan semakin meningkat. Hal ini dapat

menarik para investor, karena investor akan lebih tertarik pada perusahaan

dengan citra baik dan positif di mata masyarakat. Jahliana (2013: 11)

Page 157: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

142

menyatakan bahwa semakin baik citra perusahaan maka loyalitas konsumen

akan semakin tinggi sehingga penjualan perusahaan akan semakin baik dan

profitabilitas perusahaan akan semakin baik. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Retno & Pratinah (2012)

membuktikan bahwa Corporate Social Responsibility disclosure berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan dan juga penelitian yang dilakukan oleh

Mustafa ( 2014; 15) menunjukkan hasil penelitian bahwa adanya pengaruh

positif dan signifikan dari besarnya skor pengungkapan CSR perusahaan

secara keseluruhan terhadap nilai perusahaan. Begitupun juga dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Marius dan Masri (2017: 14) yang

menyatakan bahwa tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan

tahunan perusahaan berpengaruh meningkatkan nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto

(2017: 15) dan Sausan (2015: 16) yang menyatakan bahwa CSR tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

11. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

Nilai koefisien variabel ROA diperoleh sebesar 6,715377 dengan arah

koefisien positif dan nilai probabilitas 0,0018. Karena nilai probabilitas lebih

kecil dari 0,05 (α), maka ROA berpengaruh signifikan terhadap Nilai

Perusahaan. Sehingga H11 diterima.

Modigliani dan Miller (1958) dalam Al’akbar (2016) menyatakan bahwa

nilai perusahaan ditentukan oleh earning power aseet perusahaan. Pengaruh

Page 158: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

143

positif earning power asset pada nilai perusahaan menjukkan bahwa semakin

tinggi earning power asset semakin efisien perputaran asset dan semakin

tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan sehingga berdampak pada

peningkatan nilai perusahaa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pertiwi dan Pratama (2012, 16) dan Susilaningrum

(2013, 13) yang juga menemukan bahwa ROA berpengaruh positif dan

signifikan ter sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2017: 50) dan

Khoiruddin dan Sudarsono (2015: 13) menunjukkan bahwa ROA tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 159: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

144

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

berkut:

a. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

b. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

c. Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

d. Komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

e. CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

f. Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan

g. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

h. Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

i. Komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

j. CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

k. Kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

l. Kinerja keuangan tidak mampu memediasi hubungan struktur kepemilikan,

komisaris independen, komite audit, dan CSR terhadap nilai perusahaan.

Page 160: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

145

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih

baik lagi sebagai berikut:

1. Keterbatasan peneliti dalam menjustifikasi indikator CSR suatu perusahaan.

2. Data CSR yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar berasal dari

annual report perusahaan dan tidak semua kegiatan diungkapkan dalam annual

report.

3. Nilai perusahaan hanya diukur melalui rasio Tobin's Q.

C. Saran

Beberapa saran yang dapat dijadikn bahan pertimbangan untuk penelitian

selanjutnya diantaranya:

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan laporan

sustainsibility reporting yang telah dikroscek oleh Global Reporting Initiative.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat memperbanyak jumlah

sampel dan memperpanjang periode penelitian.

3. Danjurkan untuk bisa melalukan penelitian dengan memperbanyak variabel

lainnya untuk mengembangkan model penelitian pengungkapan

tanggungjawab sosial perusahaan dan komponen mekanisme corporate

governance .

Page 161: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

146

4. Pada penelitian ini perhitungan nilai perusahaan menggunakan proksi Tobin’s

Q. Namun demikian perhitungan nilai perusahaan dapat dilakukan dengan

menggunakan metode lainnya seperti PBV (price book value) karena

perhitungan nilai perusahaan tidak hanya menggunakan Tobin’s Q.

Mengingat hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional,

komisaris independen, dan komite audit tidak berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan dan kinerja belum signifikan memediasi pengaruh good

corporate governance terhadap nilai perusahaan.

5. Bagi pihak investor, disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memilih

perusahaan perusahaan untuk berinvestasi dengan memperhatikan kualitas

penerapan good corporate governance karena bukti mampu meningkatkan

nilai perusahaan.

Page 162: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

147

Daftar Pustaka

Al’akbar, Rygza. 2016. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR)

dan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Bandar Lampung:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Alfianur, 2016. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan yang Listing di BEI. Jurnal Ekonomi

Moderenisasi, Vol. 2, No. 1.

Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahan.

Anwar, Dwi Oktaviani dan Musodah. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility

dan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi. Fakultas

Ekonomi. Universitas Gunadarma.

Aprianingsih, Astri. 2016. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance,

Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Ardiyanto, Taufan dan Haryanto. 2017. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai

Variabel Intervening. Diponegoro Jurnal of Accounting, Vol. 6 No.4.

Aziz, Sarfia Abdul. 2016. Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

2014. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Islam Alaludin

Candradewi, Intan dan Ida Bagus Panji Sesana. 2016. Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Dewan Komisaris Independen

Terhadap Return On Asset. E-Jurnal Manajemen Unsoed. Vol. 5 No. 5

Diandono, Hudan. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap

Kinerja Keuanganpada Perusahaan yang Masuk Kelompok Jakarta Islamic

Index (JII) Periode 2006-2011.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Syari’ah dan

Hukum. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Page 163: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

148

Effendi, Muh. Arif, 2016. The Power of Good Coorporate Governance: Teori dan

Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.

Endraswati, Hikmah, Djoko Suhardjanto dan Krismiaji. 2014. Board of Director and

Remuneration in Indonesia Banking. GSTF Journalon Business Riview. Vol. 3

No. 3 : 40-45

Endraswati, Hikmah. 2018. Gender Diversity in Board of Direction and Firm

Performance: a Studi in Indonesia Banks. Reviews of Integrative Business and

Economics Research. Vol. 7

Endraswati, Hikmah. 2017. Struktur Islamic Corporate Governance dan Kualitas

Pengungkapan Laporan Keuangan pada Bank Syariah di Indonesia. Salatiga:

LP2M-Press.

Etika, Anggaini Dewi. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Proporsi Komisaris Independen, dan Komite Audit

Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Skripsi. Kediri: Fakultas Ekonomi

Universitas Nusantara PGRI.

Fawaid, Muhammad Izzul. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderating

(Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di CGPI Tahun 2011-2015).

Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim.

Febhiant, Cindy dan Dyah Setyaningrum, 2013. Pengaruh Corporate Governance

dan Kepemilikan Keluarga Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2011. Jurnal

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Corporate Governance Tata

Kelola Perusahaan. http://www.fcgi.or.id. Diakses tanggal. 21 Juli 2018

Freeman, R.E. 1984. Strategic Management: A Stakeholders Approach. Boston:

Fitman,

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analissi Multivariete dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Sarah Latranita. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Harga Saham dengan Return On Equity (ROE) Sebagai Variabel Moderating

Page 164: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

149

Pada Perusahaan Manufaktur (Tahun 2008-2010). Skripsi. Medan: Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsility. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Handriyani, Arik Novia dan Andayani, 2017. Pengaruh Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai

Variabel Moderating. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5.

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo.

Hernati, 2016. Pengaruh Good Coorporate Governance terhadap Nilai Perushaan

Sektor Perbankan Pada LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal FinAcc. Vol.

1, No. 8

Jahliana, Fertri. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Mekanisme

Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Ukuran

Perusahaan Sebagai Variabel Moderating. Artikel Ilmiah Perbanas. Vol.5,

No.2

Jensen, M. C and W.H Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,

Vol. 3, No. 4.

Julianti, Defy Kurnia. 2015. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2010-2013. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

Kasmir. 2010. Analisis Lporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Khoiruddin, Muhammad dan Alfiani Sudarsono. 2015. Penentu Nilai Perusahaan

Penerbit Efek Syariah. Artikel. Management Dynamics Conference.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia. Jakarta

Lenny, Herlina Lusmeida. 2011. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Acounting Analysis Journal.

Page 165: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

150

Mardikanto, Totok. 2014. CSR (Corporate Social Responsibility) (Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan). Bandung: Alfabeta,

Maretha, Nadya dan Anna Purwaningsih. Pengaruh Penerapan Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Perusahaan, dengan Komposisi Aset dan

Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol. Modus. Vol.25, No. 2

Marius, Maureen Erna dan Indah Masri, 2017. Pengaruh Good Corporate

Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan.

Konferensi Ilmiah Akuntansi IV: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pancasila.

Maryanto, Hot Kristian. 2017. Pengaruh Intellectual Capital Dan Good Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai

Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2011-2014. Jurnal of Management Fekon, Vol. 4 No.1.

Mukhtaruddin, Relasari dan Messa Felmania. 2014. Good Coorporate Governance

Mechanism, Corporate Social Responsibility Disclosure on Firm Value:

Empirical Study on Listed Company in Indonesia Stock Exchange. Jurnal

Accounting and Business Research, Vol 1, No. 69. Palembang: Universitas

Sriwijaya.

Mustafa, Maya Maria. 2014. Analisis Pengungkapan Corporate Responsibility dan

Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

Nickles, William G; Mchugh, James M dan Mc Hugh, Susan M. 2009. Pengantar

Bisnis Edisi ke 8, buku 1. Jakarta : Salemba 4.

Ningtyas, Kilat Liliani, Suhadak, dan Nila Firdausi Nuzla, 2015. Pengaruh Good

Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan

yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010-2013. Jurnal

Administrasi Bisnis Vol. 17 No 1

Organization for Economic Corporation and Depelopment (OECD).

http://www.oecd.org

Patmawati. 2017. Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Dan Good

Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan

Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini. Vol.

8, No. 1: 3-10

Page 166: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

151

Permanasari, Wien Ika. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan.

Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Pertiwi, Tri Kartika Pertiwi dan Ferry Madi Ika Pratama, 2012. Pengaruh Kinerja

Keuangan, Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Food and

Beverage. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 14, No.

Pizanan, Ladhifi September, Patricia Diana dan Agus Suprayitno. 2017. The Effect

Of Ownership Structure On Stock Price With Financial Performance As

Intervening Variable. Jurnal. Universitas Pandanaran.

Prantama, Aldya Noor Suhardak, dan Topowijono. 2014. Pengaruh Penerapan Good

Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Administrasi

Bisnis Vol. 1, No. 2

Prastuti, I Gusti Ayu Nyoman Budiarsih. 2015. Pengaruh Good Corporate

Governance Pada Nilai Perusahaan Dengan Moderasi Corporate Social

Responsibility. E-Jurnal Universitas Udayana. Vol.13, No. 1

Purbopengestu, Hary Wisnu dan Subowo. 2014. Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social

Responsibility Sebagai Variabel Intervening. Accounting Analysis Journal.

Vol. 3, No.3.

Putra, Agung Santoso dan Nila Firdausi Nuzla. 2017. Pengaruh Corporate

Governance Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). Jurnal Adninistrasi

Bisnis Vol. 47 No.1

Rachman, Reza Aditya. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan

Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artikel Ilmiah. Surabaya: Sekolah

Tinggi Ekonomi PERANAS

Rachmania, Dewi. 2017. Pengaruh Corporate Governance, Corporate Social

Responsibility Dan Komisris Independen Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Industri Tekstil Dan Garmen Perode 2011-2013. Jurnal Competitive. Vol. 1,

No.1.

Rahmi, Sari Nur dan Harnovinsah. 2013. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure

Dan Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di BEI). Jurnal Tekun. Vol. 4, No. 2.

Page 167: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

152

Randy, Vincentius dan Juniarti. 2013. Pengaruh Penerapan Good Coorporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2007-2011.

Business Accounting Review. Vol. 1. No.2.

Retno, Ayu Indah dan Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Keuangan. Bussiness Accounting

Review. Vol. 3, No.1.

Retno, Reny Dyah dan Danies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate

Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2007-2010. Jurnal Nominal. Vol.1, No.1.

Ridwan, Mochammad dan Ardi Gunardi. 2013. Peran Mekanisme Corporate

Governance sebagai Pemoderasi Praktik Earning Management terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Trikonomika. Vol. 12, No. 1.

Rimardhani, Helfina, Rustam Hidayat dan Dwiatmanto. 2016. Pengaruh Mekanisme

Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal

Administrasi Bisnis Vol.31 No. 1.

Rygza, Al’akbar, 2016. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan

(GCG) sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Lampung: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

Santoso, Agus. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Paper.

Jember. SNAPER-EBIS

Sariningsih, Eka. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Kinerja Variabel Intervening. Jurnal Riset Akuntansi dan

Manjemen, Vol. 5, No. 2.

Sausan, Hany Afifah. 2015. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

dengan Profitabilitas Sebaai Variabel Moderasi. Akuntabel. Vol. 12, No 2.

Setyawan, Komang Meitradi dan I Gusti Ayu Made Asri Dwijaya Putri. Pengaruh

Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Lembaga

Pekreditan Desa Di Kecamatan Mengwi Kabupaten Bandung. 2013. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 5, No. 3.

Siregar, Mochmanad Iqbal Fanani. 2016. Pengaruh Mekanisme Good Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai

Page 168: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

153

Variabel Intervening. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Airlangga.

Subkhan, Masrum Muhammad Noor. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance

terhadap Nilai Perusahaan dengan Provitabilitas sebagai Variabel Intervening

pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia Periode 2011-2015. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Sudana, I Made. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Surabaya:

Airlangga University Press.

Sugiarto, Yolanda. 2016. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility dan

Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar dan

Masuk Kategori Lq-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin Makassar.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suhartanti, Tutut dan Asyik. 2015. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderating. Jurnal

Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 4, No. 8.

Suharto, Ippolita. 2015. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility dan

Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Study Empiris pada

Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013).

Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Sumarsono. 2014 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan

Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-

2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana, 2006. Penerapan Good Corporet Governance

Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta :

Kencana

Sutedi, Adrian. 2012. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika

Tjandra, Eric. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Leverage dan

Profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate di Indonesia. Jurnal

Gema Aktualita. Vol 4 No.2

Page 169: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

154

Tjondro, David dan Wilopo, 2011. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG)

Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Saham Perusahaan Perbankan yang

Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal of Business and Banking Vol. 1 No.

1

Untung, Budi. 2014. CSR dalam dunia Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Wardhani, Rulyati Susi. Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Journal Akuntansi and

Management, Vol, 12 No. 1.

Wibowo, Santoso, Yokhbed, dan Lambok DR Tampubolon. 2016. Pengaruh CSR

Disclosure Dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan

Sebagai Variabel Intervening Di Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia (2012-2014). Call of Paper. Unisbank

Wijaya, Anthony dan Nanik Linawati. 2015. Pengaruh Kinerja Terhadap Nilai

Perusahan. Jurnal Finesta Vol. 3 No.1.

Page 170: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

LAMPIRAN

Page 171: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Data Penelitian

kepemilikan manajerial

kepemilikan institusional

Dewan Komisaris

komisaris independen

komisaris independen

Komite Uadit

CSR Nilai perusahaan

ROA

AALI 2012 0.00% 79.68% 7 3 0.43 3 22% 2.74 20.29%

2013 0.00% 79.68% 7 3 0.43 3 22% 2.96 12,62%

2014 0.00% 79.68% 6 2 0.33 3 22% 2.42 14.20%

2015 0.00% 79.68% 5 2 0.40 3 22% 1.32 3,23%

2016 0.00% 79.68% 5 2 0.40 3 22% 1.61 8.73%

2017 0.00% 79.68% 5 2 0.40 3 22% 1.27 8.48%

ADRO 2012 15.97% 43.91% 6 2 0.33 3 23% 1.34 6.20%

2013 15.15% 43.91% 5 2 0.40 3 23% 0.95 3.50%

2014 15.13% 43.91% 5 2 0.40 3 22% 0.91 2.90%

2015 13.19% 43.91% 5 2 0.40 3 22% 0.64 2.5%

2016 12.25% 43.91% 5 2 0.40 3 21% 0.64 5.2%

2017 12.20% 43.91% 5 3 0.60 3 21% 1.05 7.90%

AKRA 2012 0.52% 59.22% 3 1 0.33 3 43% 2.00 5.50%

2013 0.52% 59.18% 3 1 0.33 3 43% 1.79 4%

2014 0.73% 58.78% 3 1 0.33 3 47% 1.69 5.50%

2015 0.68% 59.17% 3 1 0.33 3 56% 2.38 6.80%

2016 0.69% 58,58% 3 1 0.33 3 53% 2.00 6.40%

2017 0.75% 58.47% 3 1 0.33 3 56% 1.98 7.10%

ASII 2012 0.04% 50.11% 11 4 0.36 4 25% 2.20 12%

2013 0.04% 50.11% 10 3 0.30 4 25% 1.79 10%

2014 0.04% 50.11% 11 4 0.36 4 25% 1.76 9%

2015 0.04% 50.11% 11 4 0.36 4 25% 1.47 6%

2016 0.04% 50.11% 11 4 0.36 4 25% 1.75 7%

2017 0.04% 50.11% 11 4 0.36 4 25% 1.60 8%

ICBP 2012 0.00% 80.53% 8 3 0.38 2 24% 3.05 13,8%

2013 0.00% 80.53% 7 3 0.43 3 24% 3.18 11.50%

2014 0.00% 80.53% 7 3 0.43 3 24% 3.47 11.10%

2015 0.00% 80.53% 6 3 0.50 3 23% 0.39 11.30%

2016 0.00% 80.53% 6 3 0.50 3 24% 3.82 13.10%

2017 0.00% 80.53% 6 3 0.50 3 23% 0.69 11.70%

INCO 2012 0.00% 72.04% 10 3 0.30 4 62% 1.30 0.17

2013 0.00% 72.04% 10 3 0.30 5 62% 0.49 2%

2014 0.00% 72.04% 10 3 0.30 5 62% 1.48 7%

2015 0.00% 79.51% 10 3 0.30 3 62% 0.71 2%

2016 0.00% 79.51% 10 3 0.30 3 62% 1.11 0

2017 0.00% 79.51% 10 3 0.30 4 62% 1.15 1%

INDF 2012 0.02% 50.07% 10 3 0.30 4 20% 1.29 6%

2013 0.02% 50.07% 10 3 0.30 4 21% 1.27 5%

2014 0.02% 50.07% 10 3 0.30 3 22% 1.22 6%

2015 0.02% 50.07% 10 3 0.30 3 21% 1.03 5%

2016 0.02% 50.07% 10 3 0.30 3 21% 1.31 6%

2017 0.02% 50.07% 10 3 0.30 3 21% 8.08 10%

KLBF 2012 0.00% 56.63% 6 2 0.33 3 18% 5.49 18.41

2013 0.00% 56.71% 6 2 0.33 3 22% 5.43 16.96

2014 0.00% 56.71% 6 2 0.33 3 16% 7.11 16.61

2015 0.00% 56.68% 7 3 0.43 3 16% 4.72 14.63

2016 0.00% 56.77% 7 3 0.43 3 16% 4.85 15.1

Page 172: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

2017 0.00% 56.50% 7 3 0.43 3 24% 4.93 14%

LPKR 2012 0.00% 18.12% 7 5 0.71 3 13% 1.47 4%

2013 0.00% 18.12% 8 5 0.63 3 13% 1.22 4%

2014 0.00% 23.44% 10 6 0.60 3 13% 1.16 7%

2015 0.00% 23.44% 9 2 0.22 3 14% 1.12 1%

2016 0.00% 40.53% 9 2 0.22 3 15% 0.88 2%

2017 0.00% 76.78% 5 3 0.60 3 26% 0.66 1%

LSIP 2012 0.00% 59.48% 9 4 0.44 3 12% 2.25 15.6%

2013 0.00% 59.51% 8 3 0.38 3 12% 1.82 9.9%

2014 0.00% 59.52% 8 3 0.38 3 12% 1.66 11%

2015 0.00% 59.62% 6 2 0.33 3 12% 1.19 7.1%

2016 0.00% 59.62% 6 2 0.33 3 12% 1.45 6.5%

2017 0.00% 59.62% 6 2 0.33 3 12% 1.16 8.0%

PGAS 2012 0.00% 56.97% 5 2 0.40 5 29% 3.35 30,42%

2013 0.00% 56.97% 6 2 0.33 5 29% 2.44 25.95%

2014 0.00% 56.97% 6 2 0.33 5 35% 2.55 19.59%

2015 0.00% 56.97% 6 2 0.33 5 35% 1.28 14.49%

2016 0.00% 56.97% 5 2 0.40 5 35% 1.25 11.81%

2017 0.00% 56.97% 6 2 0.33 5 54% 1.00 13.20%

SMGR 2012 0.00% 51.01% 6 3 0.50 4 15% 0.32 18.20%

2013 0.00% 51.01% 6 3 0.50 6 15% 0.29 17.40%

2014 0.00% 51.01% 7 3 0.43 5 21% 0.27 16.20%

2015 0.00% 51.01% 7 3 0.43 4 27% 0.28 11.85%

2016 0.00% 51.01% 9 3 0.33 6 27% 0.31 10.22%

2017 0.00% 51.01% 7 2 0.29 4 35% 0.38 4.11%

TLKM 2012 0.00% 65.38% 5 2 0.40 7 26% 2.00 11.50%

2013 0.00% 63.47% 6 2 0.33 7 32% 2.09 11.10%

2014 0.00% 62.21% 7 3 0.43 6 30% 2.43 10.20%

2015 0.00% 60.86% 7 3 0.43 6 36% 2.32 9.30%

2016 0.00% 59.16% 7 3 0.43 7 42% 2.65 10.80%

2017 0.00% 58.23% 7 4 0.57 7 44% 2.69 11.20%

UNTR 2012 0.00% 59.50% 6 3 0.50 3 31% 1.82 11.90%

2013 0.06% 59.50% 7 3 0.43 3 24% 1.61 9%

2014 0.06% 59.50% 7 3 0.43 3 24% 1.59 9.10%

2015 0.00% 59.50% 6 2 0.33 3 32% 1.39 6.30%

2016 0.00% 59.50% 6 2 0.33 3 36% 1.57 8%

2017 0.00% 59.50% 6 2 0.33 3 37% 2.03 10.10%

UNVR 2012 0.00% 85.00% 5 4 0.80 3 42% 13.94 40.40%

2013 0.00% 85.00% 5 4 0.80 3 42% 2.23 44.50%

2014 0.00% 85.00% 5 4 0.80 3 42% 17.93 43.90%

2015 0.00% 85.00% 5 4 0.80 3 45% 18.02 39%

2016 0.00% 85.00% 5 4 0.80 5 48% 18.40 39.40%

2017 0.00% 85.00% 5 4 0.80 3 63% 23.9 39.30%

Page 173: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Mencari Nilai Perusahaan dan ROA

Total Aset total hutang LABA STLAH PAJAK jumlah saham HARGA SAHAM ROA nilai

AALI 2012 Rp 12,419,820,000,000 Rp 3,054,409,000,000 Rp 2,520,266,000,000 1,574,745,000 Rp 19,700 20.29% 2.74

2013 Rp 14,963,190,000,000 Rp 4,695,331,000,000 Rp 1,903,088,000,000 1,574,745,000 Rp 25,100 12,62% 2.96

2014 Rp 18,558,329,000,000 Rp 6,720,843,000,000 Rp 2,621,275,000,000 1,574,745,000 Rp 24,250 14.20% 2.42

2015 Rp 21,512,371,000,000 Rp 3,522,133,000,000 Rp 695,684,000,000 1,574,745,000 Rp 15,850 3,23% 1.32

2016 Rp 24,226,122,000,000 Rp 6,632,640,000,000 Rp 2,114,299,000,000 1,924,688,333 Rp 16,775 8.73% 1.61

2017 Rp 24,935,426,000,000 Rp 6,398,988,000,000 Rp 2,113,629,000,000 1,924,688,333 Rp 13,150 8.48% 1.27

ADRO 2012 Rp 64,714,115,520,000 Rp 35,751,943,340,000 Rp 3,706,578,690,000 31985962000 Rp 1,590 6.20% 1.34

2013 Rp 81,616,946,739,000 Rp 42,926,708,262,000 Rp 2,827,811,433,000 31985962000 Rp 1,090 3.50% 0.95

2014 Rp 79,785,781,120,000 Rp 39,254,420,000,000 Rp 2,283,237,600,000 31985962000 Rp 1,040 2.90% 0.91

2015 Rp 82,199,287,055,000 Rp 35,944,058,870,000 Rp 2,083,086,385,000 31985962000 Rp 515 2.5% 0.64

2016 Rp 87,633,045,052,000 Rp 36,765,934,500,000 Rp 4,577,457,096,000 11,452,853,810 Rp 1,695 5.2% 0.64

2017 Rp 91,554,879,092,000 Rp 36,579,778,720,000 Rp 7,207,580,968,000 31,985,962,000 Rp 1,860 7.90% 1.05

AKRA 2012 Rp 11,787,524,999,000 Rp 7,577,784,981,000 Rp 618,833,343,000 3851443500 Rp 4,150 5.50% 2.00

2013 Rp 14,633,141,381,000 Rp 9,269,980,455,000 Rp 615,626,683,000 3880727500 Rp 4,375 4% 1.79

2014 Rp 14,791,917,177,000 Rp 8,830,734,614,000 Rp 790,563,128,000 3913637674 Rp 4,120 5.50% 1.69

2015 Rp 15,203,129,563,000 Rp 7,916,954,220,000 Rp 1,058,741,020,000 3949030235 Rp 7,175 6.80% 2.38

2016 Rp 15,830,740,710,000 Rp 7,756,420,389,000 Rp 1,046,852,086,000 3991781170 Rp 6,000 6.40% 2.00

2017 Rp 16,823,208,531,000 Rp 7,793,559,184,000 Rp 1,001,314,446,000 4006329420 Rp 6,350 7.10% 1.98

ASII 2012 Rp 182,274,000,000,000 Rp 92,460,000,000,000 Rp 22,742,000,000,000 40,483,553,140 Rp 7,600 12% 2.20

2013 Rp 213,994,000,000,000 Rp 107,806,000,000,000 Rp 22,297,000,000,000 40,483,553,140 Rp 6,800 10% 1.79

2014 Rp 236,029,000,000,000 Rp 115,705,000,000,000 Rp 22,125,000,000,000 40,483,553,140 Rp 7,425 9% 1.76

2015 Rp 245,435,000,000,000 Rp 118,902,000,000,000 Rp 15,613,000,000,000 40,483,553,140 Rp 6,000 6% 1.47

2016 Rp 261,855,000,000,000 Rp 121,949,000,000,000 Rp 16,302,000,000,000 40,483,553,140 Rp 8,275 7% 1.75

2017 Rp 295,646,000,000,000 Rp 139,317,000,000,000 Rp 23,165,000,000,000 40,483,553,140 Rp 8,275 8% 1.60

ICBP 2012 Rp 17,753,480,000,000 Rp 5,766,682,000,000 Rp 2,282,371,000,000 5830954000 Rp 8,300 13,8% 3.05

2013 Rp 21,410,300,000,000 Rp 8,621,000,000,000 Rp 2,262,300,000,000 5830954000 Rp 10,200 11.50% 3.18

2014 Rp 25,029,500,000,000 Rp 10,445,200,000,000 Rp 2,574,200,000,000 5830954000 Rp 13,100 11.10% 3.47

2015 Rp 26,560,600,000,000 Rp 10,173,700,000,000 Rp 2,923,200,000,000 5830954000 Rp 13.48 11.30% 0.39

2016 Rp 28,901,900,000,000 Rp 10,401,100,000,000 Rp 3,631,300,000,000 11661908000 Rp 8,575 13.10% 3.82

2017 Rp 316,195,000,000,000 Rp 112,952,000,000,000 Rp 3,543,200,000,000 11661908000 Rp 8,900 11.70% 0.69

INCO 2012 Rp 22,560,883,600,000 Rp 5,914,616,820,000 Rp 652,666,980,000 9936336720 Rp 2,350 0.17 1.30

2013 Rp 67,953,065,550,000 Rp 6,909,371,217,000 Rp 471,129,228,000 9936336720 Rp 2,650 2% 0.49

2014 Rp 29,037,323,600,000 Rp 6,827,532,280,000 Rp 2,143,051,240,000 9,936,338,720 Rp 3,625 7% 1.48

2015 Rp 31,578,975,995,000 Rp 6,279,539,180,000 Rp 696,661,295,000 9,936,338,720 Rp 1,635 2% 0.71

2016 Rp 29,901,710,512,000 Rp 5,252,172,708,000 Rp 84,915,520,000 9,936,338,720 Rp 2,820 0 1.11

2017 Rp 29,351,734,724,000 Rp 4,906,719,712,000 Rp 204,522,792,000 9,936,338,720 Rp 2,890 1% 1.15

INDF 2012 Rp 59,324,207,000,000 Rp 25,181,533,000,000 Rp 4,871,745,000,000 8780426500 Rp 5,850 6% 1.29

2013 Rp 77,777,900,000,000 Rp 40,893,800,000,000 Rp 341,663,500,000 8780426500 Rp 6,600 5% 1.27

2014 Rp 86,077,251,000,000 Rp 45,803,053,000,000 Rp 5,146,323,000,000 8780426500 Rp 6,750 6% 1.22

2015 Rp 91,831,526,000,000 Rp 48,709,933,000,000 Rp 3,231,713,000,000 8780426500 Rp 5,175 5% 1.03

2016 Rp 82,174,515,000,000 Rp 38,233,092,000,000 Rp 4,852,481,000,000 8780426500 Rp 7,925 6% 1.31

2017 Rp 87,939,488,000,000 Rp 41,182,764,000,000 Rp 5,145,063,000,000 87804265000 Rp 7,625 10% 8.08

KLBF 2012 Rp 9,417,957,000,000 Rp 2,046,314,000,000 Rp 1,775,099,000,000 46875122110 Rp 1,060 18.41 5.49

2013 Rp 11,319,399,000,000 Rp 2,840,008,000,000 Rp 1,970,452,000,000 46875122110 Rp 1,250 16.96 5.43

2014 Rp 12,439,267,000,000 Rp 2,675,166,000,000 Rp 2,122,678,000,000 46875122110 Rp 1,830 16.61 7.11

2015 Rp 13,696,417,000,000 Rp 2,758,131,000,000 Rp 2,057,694,000,000 46875122110 Rp 1,320 14.63 4.72

2016 Rp 15,226,009,000,000 Rp 2,762,162,000,000 Rp 2,350,884,933,551 46875122110 Rp 1,515 15.1 4.85

2017 Rp 16,616,239,416,335 Rp 2,722,207,633,646 Rp 2,453,251,410,604 46875122110 Rp 1,690 14% 4.93

LPKR 2012 Rp 24,869,295,733,093 Rp 13,399,189,342,618 Rp 1,322,847,018,938 23,077,689,619 Rp 1,000 4% 1.47

2013 Rp 31,300,362,430,266 Rp 17,122,789,125,041 Rp 1,592,491,214,696 23,077,689,619 Rp 910 4% 1.22

2014 Rp 37,856,376,874,602 Rp 20,235,547,016,505 Rp 3,139,951,258,489 23,077,689,619 Rp 1,020 7% 1.16

2015 Rp 41,326,558,178,049 Rp 22,409,793,619,707 Rp 1,024,120,634,260 23,077,689,619 Rp 1,035 1% 1.12

2016 Rp 45,603,683,000,000 Rp 23,528,544,000,000 Rp 1,227,374,000,000 23,077,689,619 Rp 720 2% 0.88

2017 Rp 56,772,116,000,000 Rp 26,911,822,000,000 Rp 856,984,000,000 23,077,689,619 Rp 448 1% 0.66

LSIP 2012 Rp 7,551,796,000,000 Rp 1,272,083,000,000 Rp 1,115,539,000,000 6822863965 Rp 2,300 15.6% 2.25

2013 Rp 7,974,876,000,000 Rp 1,360,889,000,000 Rp 768,625,000,000 6822863965 Rp 1,930 9.9% 1.82

2014 Rp 8,655,146,000,000 Rp 1,436,312,000,000 Rp 916,695,000,000 6822863965 Rp 1,890 11% 1.66

2015 Rp 8,848,792,000,000 Rp 1,510,814,000,000 Rp 623,309,000,000 6822863965 Rp 1,320 7.1% 1.19

2016 Rp 9,459,088,000,000 Rp 1,813,104,000,000 Rp 592,769,000,000 6822863965 Rp 1,740 6.5% 1.45

2017 Rp 9,744,381,000,000 Rp 1,622,216,000,000 Rp 763,423,000,000 6822863965 Rp 1,420 8.0% 1.16

PGAS 2012 Rp 37,791,929,624,730 Rp 15,021,091,197,470 Rp 8,850,527,937,500 24,241,508,196 Rp 4,600 30,42% 3.35

2013 Rp 52,632,230,447,682 Rp 20,073,657,743,118 Rp 10,211,967,029,997 24,241,508,196 Rp 4,475 25.95% 2.44

2014 Rp 70,778,225,596,560 Rp 35,007,378,249,200 Rp 8,845,131,941,920 24,241,508,196 Rp 6,000 19.59% 2.55

2015 Rp 89,598,832,090,495 Rp 47,899,250,165,565 Rp 5,556,059,080,680 24,241,508,196 Rp 2,745 14.49% 1.28

2016 Rp 91,823,679,278,048 Rp 49,228,961,642,424 Rp 4,146,133,495,376 24,241,508,196 Rp 2,700 11.81% 1.25

2017 Rp 84,554,481,123,076 Rp 41,735,119,680,832 Rp 1,978,568,968,080 24,241,508,196 Rp 1,750 13.20% 1.00

SMGR 2012 Rp 26,579,084,000,000 Rp 8,414,229,000,000 Rp 4,926,639,847,000 5931520 Rp 15,850 18.20% 0.32

Page 174: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

2013 Rp 30,792,884,000,000 Rp 8,988,908,000,000 Rp 5,354,299,000,000 5931520 Rp 14,150 17.40% 0.29

2014 Rp 34,331,674,737,000 Rp 9,326,744,733,000 Rp 5,567,659,839,000 5931520 Rp 16,200 16.20% 0.27

2015 Rp 38,153,118,932,000 Rp 10,712,320,531,000 Rp 4,662,164,336,000 5931520 Rp 11,400 11.85% 0.28

2016 Rp 44,226,895,982,000 Rp 13,652,504,525,000 Rp 4,368,343,864,000 5931520 Rp 9,175 10.22% 0.31

2017 Rp 48,963,502,966,000 Rp 18,524,450,664,000 Rp 2,043,025,914,000 5931520 Rp 9,900 4.11% 0.38

TLKM 2012 Rp 113,690,000,000,000 Rp 44,391,000,000,000 Rp 18,362,000,000,000 1.008E+11 Rp 1,810 11.50% 2.00

2013 Rp 128,555,000,000,000 Rp 51,834,000,000,000 Rp 20,290,000,000,000 1.008E+11 Rp 2,150 11.10% 2.09

2014 Rp 141,822,000,000,000 Rp 55,830,000,000,000 Rp 21,274,000,000,000 1.008E+11 Rp 2,865 10.20% 2.43

2015 Rp 166,173,000,000,000 Rp 72,745,000,000,000 Rp 23,317,000,000,000 1.008E+11 Rp 3,105 9.30% 2.32

2016 Rp 179,611,000,000,000 Rp 74,067,000,000,000 Rp 29,172,000,000,000 1.008E+11 Rp 3,980 10.80% 2.65

2017 Rp 198,484,000,000,000 Rp 86,354,000,000,000 Rp 32,701,000,000,000 1.008E+11 Rp 4,440 11.20% 2.69

UNTR 2012 Rp 50,300,633,000,000 Rp 18,000,076,000,000 Rp 5,753,342,000,000 3,730,135,136 Rp 19,700 11.90% 1.82

2013 Rp 57,362,244,000,000 Rp 21,713,346,000,000 Rp 4,798,778,000,000 3,730,135,136 Rp 19,000 9% 1.61

2014 Rp 60,292,031,000,000 Rp 21,715,297,000,000 Rp 4,839,970,000,000 3,730,135,136 Rp 19,900 9.10% 1.59

2015 Rp 61,715,399,000,000 Rp 22,465,074,000,000 Rp 2,792,439,000,000 3,730,135,136 Rp 16,950 6.30% 1.39

2016 Rp 63,991,229,000,000 Rp 21,369,286,000,000 Rp 5,104,477,000,000 3,730,135,136 Rp 21,250 8% 1.57

2017 Rp 82,262,093,000,000 Rp 34,724,168,000,000 Rp 7,673,322,000,000 3,730,135,136 Rp 35,400 10.10% 2.03

UNVR 2012 Rp 11,985,000,000,000 Rp 8,016,600,000,000 Rp 4,839,145,000,000 7,630,000,000 Rp 20,850 40.40% 13.94

2013 Rp 12,703,468,000,000 Rp 8,448,798,000,000 Rp 5,352,625,000,000 7,630,000,000 Rp 2,600 44.50% 2.23

2014 Rp 14,280,670,000,000 Rp 9,534,156,000,000 Rp 5,738,523,000,000 7,630,000,000 Rp 32,300 43.90% 17.93

2015 Rp 15,729,945,000,000 Rp 1,090,258,500,000 Rp 5,851,805,000,000 7,630,000,000 Rp 37,000 39% 18.02

2016 Rp 16,745,695,000,000 Rp 12,041,437,000,000 Rp 6,390,672,000,000 7,630,000,000 Rp 38,800 39.40% 18.40

2017 Rp 18,906,413,000,000 Rp 13,733,025,000,000 Rp 7,004,562,000,000 7,630,000,000 Rp 55,900 39.30% 23.29

Page 175: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

91 Indikator CSR berdasarkan Global Reporting Index G4

KATEGORI EKONOMI

Kinerja Ekonomi EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan di distribusikan

EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada

kegiatan organisasi karena perubahan iklim

EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program

EC4 Bantuan financial yang diterima dari pemerintah

-Keberadaan Pasar EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut

gender dibandingkan dengan upah minimum regional di

lokasi-lokasi operasional yang signifikan

EC6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari

masyarakat lokal di lokasi operasi yang signifikan

-Dampak Ekonomi

Tidak Langsung

EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan

jasa yang diberikan

EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan,

termasuk besarnya dampak

-Praktek Pengadaan EC9 Perbandingan dari pembelian pemasok lokal di operasional

yang signifikan

KATEGORI LINGKUNGAN

-Bahan EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau Volume

EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan

input daur ulang

-Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi

EN4 Konsumsi energi diluar organisasi

EN5 Intensitas Energi

EN6 Pengurangan konsumsi energi

-Air EN7 Konsumsi energi diluar organisasi

EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber

EN9 Sumber air yang secara signifika dipengaruhi oleh

pengambilan air

EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan

digunakan kembali

-Keanekaragaman

Hayati

EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola

didalam, atau yang berdekatan dengan, kawasan lindung dan

kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi diluar

EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa

terhadap keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan

kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi

diluar kawasan lindung

EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan

EN14 Jumlah total spesies dalam iucn red list dan spesies dalam

daftar spesies yang dilindungi nasional dengan habitat di

tempat yang dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat

risiko kepunahan

-Emisi EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung

Page 176: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

(cakupan 1)

EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak

langsung (Cakupan 2)

EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung

lainnya (Cakupan 3)

EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)

EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)

EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)

EN21 NOX, SOX, dan emisi udara signifikan lainnya

-Efluen dan Limbah EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan

EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode

pembuangan

EN24 Jumlah dan volume total tambahan signifikan

EN25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan

konvensi basel 2 lampiran I, II, III, dan VIII yang diangkut,

diimpor, diekspor, atau diolah, dan persentase limbah

yang diangkut untuk pengiriman internasional

EN26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman

hayati dari badan air dan habitat terkait yang secara

signifikan terkait dampak dari pembuangan dan air limpasan

dari organisasi

-Produk dan Jasa EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap lingkungan produk dan

jasa

EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang

direklamasi menurut kategori

-Kepatuhan EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non-

moneter atas ketidakpastian terhadap UU dan peraturan

lingkungan

-Transportasi EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk

dan barang lain serta bahan untuk operasional organisasi

dan pengangkutan tenaga kerja

-Lain-lain EN31 Total pengeluaran dan invenstasi perlindungan perlindungan

lingkungan berdasarkan jenis

-asesmen pemasok atas

lingkungan

EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

lingkungan

EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial

dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

-mekanisme pengaduan

masalah lingkungan

EN34 Jumlah pengduan tentang dampak lingkungan

yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan resmi

KATEGORI SOSIAL

SUB-KATEGORI: PRAKTEK KETENAGAKERJAAN DAN KENYAMANAN

BEKERJA

-Kepegawaian LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan

turnover karyawan menurut kelompok umur, gender, dan

wilayah

Page 177: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu

yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paru

waktu, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan

LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti

melahirkan, menurut jender

-Hubungan industrial LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai

perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut

tercantum dalam perjanjian bersama

-kesehatan dan Keselamatan

Kerja VV

LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite

bersama formal manjemen- pekerja yang membantu

mengawasi dan memberikan saran program kesehatan

dan keselamatan kerja

LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari

hilang, dan kemangkiran, serta jumlah total kematian

akibat kerja, menurut daerah dan gender

LA7 Pekerja yang sering terkena atau beresiko tinggi terkena

penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka

LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam

perjanjian formal dengan serikat pekerja

-Pelatihan dan Pendidikan LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut

gender dan menurut kategori karyawan

LA10 Program untuk manajemen keterampilan dan

pembelajaran seumur hidup yang mendukung

keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka

mengelola purna bakti

LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinerja dan

pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan

kategori karyawan

-keberagaman dan

kesetaraan peluang

LA12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan

per kategori karyawan menurut gender, kelompok usia,

keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator

keberagaman lainnya

-Kesetaraan Remunerasi

Perempuan dan Laki-laki

LA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan

terhadap laki-laki menurut kategori karyawan,

berdasrkan lokasi operasional yang signifikan

-Asesmen Pemasok Terkait

Praktik Ketenagakerjaan

LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan

kriteria praktik ketenagakerjaan

LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap praktik ketenagakerjaan dalam rantai pemasok

dan tindakan yang diambil

LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang

di ajukan, di tangani, dan di selesaikan melalui

pengaduan resmi.

SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA

-Investasi HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak

investasi yang signifikan yang menyertakan klausul

Page 178: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak

asasi masnusia

HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau

prosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek hak

asasi manusia yang relevan dengan operasi, termasuk

persentase karyawan yang dilatih

-Non-diskriminasi HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan korektif

yang diambil

-kebebasan berserikat dan

Perjanjian Kerja Bersama

HR4 Operasi pemasok teridentifikasi yang mungkin

melanggar atau beresiko tinggi melanggar hak untuk

melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian

kerjasama, dan tindakan yang diambil untuk

mendukung hak-hak tersebut

-pekerja anak HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi

melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang

diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja

anak yang efektif

-pekerja paksa atau Wajib

Kerja

HR6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi

melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan

untuk berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk

pekerja paksa atau wajib kerja

-praktik pengamanan HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam

kebijakan atau prosedur hak asasi manusia diorganisasi

yang relevan dengan operasi

-hak adat HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-

hak masyarakat adat dan tindakan yang diambil

-Asesmen HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah

melakukan review atau asesmen dampak hak asasi

manusia

-asesmen pemasok atas hak

asasi manusia

HR10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan

kriteria hak asasi manusia

HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap hak asasi manusia dalam rantai pemasok dan

tindakan yang diambil

-Mekanisme Pengaduan

Masalah Hak Asasi Manusia

HR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi

manusia yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan

melalui mekanisme pengaduan formal

SUB-KATEGORI: MASYARAKAT

-Masyarakat Lokal SO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat

lokal, asesmen dampak, dan program pengembangan

yang diterapkan

SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial

yang signifikan terhadap masyarakat lokal

-Anti-Korupsi SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai

terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko

signifikan yang teridentifikasi

Page 179: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan

prosedur anti-korupsi

SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang

diambil

-Kebijakan Publik SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan

penerima/penerima manfaat

-Anti Persaingan SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait Anti Persaingan,

anti-trust, serta praktik monopoli dan hasilnya

-Kepatuhan SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total

sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap

undang-undang

-Asesmen Pemasok Atas

Dampak Terhadap

Masyarakat

S09 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan

kriteria untuk dampak terhadap masyarakat

SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan

yang diambil

-Mekanisme Pengaduan

Dampak Terhadap Masyakat

SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat

yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan resmi

SUB-KATEGORI: TANGGUNGJAWAB ATAS PRODUK

-kesehatan keselamatan

pelanggan

PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan

dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang

dinilai untuk peningkatan

PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan

dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan

keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup,

menurut jenis

-Pelabelan Produk dan Jasa PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh

prosedur organisasi terkait dengan informasi dan

pelabelan produk dan jasa, serta persentase kategori

produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti

persyaratan informasi sejenis

PR4 Jumlah total Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan

dan koda sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan

produk dan jasa, menurut jenis hasil

PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan

-Komunikasi Pemasaran PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan

PR7 Jumlah total Insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan

dan koda sukarela tentang komunikasi pemasaran,

termasuk iklan, promosi, dan sponsor, menurut jenis hasil

-Privasi Pelanggan PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan

pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data

pelanggan

-Kepatuhan PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas

ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan

peraturan terkait

Page 180: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Statistik Deskriptif

Kepemilikan

Manajerial

Komisaris

Indepeden

Komite

Audit CSR ROA

Nilai

Perusahaan

Mean 0,009807 0,4125556 3,6666667 0,295889 0,116444 2,927778

Median 0,000000 0,3880000 3 0,240000 0,100000 1,605000

Maximum 0,159700 0,8000000 7 0,630000 0,450000 23,29000

Minimum 0,000000 0,2200000 2 0,120000 0,000000 0,270000

Observations 90 90 90 90 90 90

Uji Akar Unit Kepemilikan Manajerial (X1)

Panel unit root test: Summary

Series: X1

Date: 09/06/18 Time: 14:47

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -1.80148 0.0358 2 10

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 7.00525 0.1356 2 10

PP - Fisher Chi-square 14.1180 0.0069 2 10 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Uji Akar Unit Variabel Kepemilikan Institusional (X2)

Panel unit root test: Summary

Series: X2

Date: 09/06/18 Time: 14:48

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Page 181: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Levin, Lin & Chu t* -1.88014 0.0300 5 25

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 18.8366 0.0424 5 25

PP - Fisher Chi-square 21.6247 0.0171 5 25 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Uji Akar Unit Variabel Komisaris Independen (X3)

Panel unit root test: Summary

Series: D(X3)

Date: 09/06/18 Time: 14:52

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test Cross-

Method Statistik Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -8.40408 0.0000 10 40

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 64.0119 0.0000 10 40

PP - Fisher Chi-square 65.2936 0.0000 10 40 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Uji Akar Unit Variabel Komite Audit (X4)

Panel unit root test: Summary

Series: D(X4)

Date: 09/06/18 Time: 14:55

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -5.73257 0.0000 4 16

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 30.7088 0.0002 4 16

PP - Fisher Chi-square 36.6935 0.0000 4 16

Page 182: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Uji Akar Unit Variabel CSR (X5)

Panel unit root test: Summary

Series: D(X5)

Date: 09/06/18 Time: 14:57

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -5.06838 0.0000 11 44

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 47.5290 0.0013 11 44

PP - Fisher Chi-square 49.7717 0.0006 11 44 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Uji Akar Unit Variabel ROA (Z)

Panel unit root test: Summary

Series: Z

Date: 09/06/18 Time: 15:05

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -3.31961 0.0005 15 75

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 56.3026 0.0025 15 75

PP - Fisher Chi-square 62.4220 0.0005 15 75 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Page 183: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Uji Akar Unit Variabel Nilai Perusahaan (Y)

Panel unit root test: Summary

Series: Y

Date: 09/06/18 Time: 15:06

Sample: 2012 2017

Exogenous variables: None

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel

Balanced observations for each test

Cross-

Method Statistik Prob.** Sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -1.59171 0.0557 15 75

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

ADF - Fisher Chi-square 44.0265 0.0474 15 75

PP - Fisher Chi-square 60.5559 0.0008 15 75 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi

-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FE

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistik d.f. Prob.

Cross-section F 22.968153 (14,54) 0.0000

Cross-section Chi-square 145.456396 14 0.0000

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 31.271046 6 0.0000

Page 184: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Uji Normalitas Persamaan 1

0

4

8

12

16

20

-5.0e-15 1.0e-20 5.0e-15 1.0e-14

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2017

Observations 75

Mean 2.88e-31

Median -2.29e-16

Maximum 1.05e-14

Minimum -7.87e-15

Std. Dev. 3.38e-15

Skewness 0.213613

Kurtosis 3.901123

Jarque-Bera 3.066512

Probability 0.215832

Hasil Uji Multikolinearitas Correlation Matrix Persamaan 1

X1 X2 D(X3) D(X4) D(X5) Z

X1 1.000000 -0.296845 0.175820 -0.000120 -0.131254 -0.191789

X2 -0.296845 1.000000 0.272645 0.027316 0.070983 0.425831

D(X3) 0.175820 0.272645 1.000000 -0.025863 0.045512 -0.021083

D(X4) -0.000120 0.027316 -0.025863 1.000000 -0.230409 0.052208

D(X5) -0.131254 0.070983 0.045512 -0.230409 1.000000 0.161885

Z -0.191789 0.425831 -0.021083 0.052208 0.161885 1.000000

Uji Autokorelasi Persamaan 1

R-squared 0.971329 Mean dependent var 2.919200

Adjusted R-squared 0.960710 S.D. dependent var 4.486554

S.E. of regression 0.889316 Akaike info criterion 2.834767

Sum squared resid 42.70766 Schwarz criterion 3.483664

Log likelihood -85.30377 Hannan-Quinn criter. 3.093865

F-Statistik 91.47065 Durbin-Watson stat 1.871740

Prob(F-Statistik) 0.000000

Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/13/18 Time: 11:05

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob.

C 0.002559 0.001053 2.429628 0.0185

X1 -0.040069 0.052075 -0.769446 0.4450

X2 -0.000788 0.000854 -0.922432 0.3604

Page 185: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

X3 -0.002123 0.001590 -1.335325 0.1874

X4 5.22E-05 9.95E-05 0.524412 0.6021

X5 -0.000736 0.000760 -0.969027 0.3369

Z -0.003317 0.002098 -1.581133 0.1197 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.583240 Mean dependent var 0.000439

Adjusted R-squared 0.428884 S.D. dependent var 0.000919

S.E. of regression 0.000694 Akaike info criterion -11.47571

Sum squared resid 2.60E-05 Schwarz criterion -10.82681

Log likelihood 451.3392 Hannan-Quinn criter. -11.21661

F-Statistik 3.778547 Durbin-Watson stat 2.907894

Prob(F-Statistik) 0.000051

Uji Normalitas Persamaan 2

Empirical Distribution Test for RESID

Hypothesis: Normal

Date: 09/14/18 Time: 09:51

Sample: 2013 2017

Included observations: 75 Method Value Adj. Value Probability Lilliefors (D) 0.087668 NA 0.0845

Cramer-von Mises (W2) 0.127753 0.128463 0.0461

Watson (U2) 0.117398 0.118050 0.0478

Anderson-Darling (A2) 0.984280 0.992756 0.0128

Uji Multikoliniearitas Pesamaan 2

Dependent Variable: X1

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 09:55

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.061379 0.015985 3.839793 0.0003

X2 -0.082815 0.025749 -3.216280 0.0020

D(X3) 0.120657 0.048643 2.480450 0.0155

D(X4) -0.000557 0.005815 -0.095705 0.9240

D(X5) -0.102749 0.095458 -1.076381 0.2855

R-squared 0.173313 Mean dependent var 0.009562

Adjusted R-squared 0.126074 S.D. dependent var 0.034191

S.E. of regression 0.031963 Akaike info criterion -3.984142

Page 186: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Sum squared resid 0.071514 Schwarz criterion -3.829643

Log likelihood 154.4053 Hannan-Quinn criter. -3.922453

F-statistic 3.668847 Durbin-Watson stat 0.174258

Prob(F-statistic) 0.009039

Dependent Variable: X2

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 09:56

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.590077 0.016046 36.77448 0.0000

D(X3) 0.508888 0.071557 7.111628 0.0000

D(X4) 0.003712 0.008474 0.438082 0.6630

D(X5) 0.368170 0.155907 2.361467 0.0217

X1 0.979933 1.563379 0.626804 0.5333 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.929220 Mean dependent var 0.605067

Adjusted R-squared 0.906469 S.D. dependent var 0.150462

S.E. of regression 0.046016 Akaike info criterion -3.105146

Sum squared resid 0.118576 Schwarz criterion -2.518049

Log likelihood 135.4430 Hannan-Quinn criter. -2.870724

F-statistic 40.84354 Durbin-Watson stat 1.364961

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: D(X3)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 09:58

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.542776 0.081270 -6.678708 0.0000

D(X4) -0.003915 0.011479 -0.341036 0.7344

D(X5) -0.229326 0.219177 -1.046304 0.2999

X1 -1.916624 2.108239 -0.909111 0.3672

X2 0.932523 0.131127 7.111628 0.0000 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Page 187: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

R-squared 0.534895 Mean dependent var -0.000533

Adjusted R-squared 0.385397 S.D. dependent var 0.079456

S.E. of regression 0.062291 Akaike info criterion -2.499479

Sum squared resid 0.217287 Schwarz criterion -1.912382

Log likelihood 112.7305 Hannan-Quinn criter. -2.265058

F-statistic 3.577936 Durbin-Watson stat 2.540045

Prob(F-statistic) 0.000129

Dependent Variable: D(X4)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 09:58

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.464949 1.265284 -0.367466 0.7147

D(X5) -5.039681 2.484073 -2.028797 0.0472

X1 -1.190193 24.69785 -0.048190 0.9617

X2 0.920034 2.100142 0.438082 0.6630

D(X3) -0.529447 1.552467 -0.341036 0.7344 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.081630 Mean dependent var 0.000000

Adjusted R-squared -0.213561 S.D. dependent var 0.657596

S.E. of regression 0.724419 Akaike info criterion 2.407637

Sum squared resid 29.38785 Schwarz criterion 2.994734

Log likelihood -71.28639 Hannan-Quinn criter. 2.642058

F-statistic 0.276532 Durbin-Watson stat 2.693749

Prob(F-statistic) 0.998021

Dependent Variable: D(X5)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 09:59

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.131019 0.063401 -2.066529 0.0434

X1 -0.194517 1.282092 -0.151719 0.8800

X2 0.245980 0.104164 2.361467 0.0217

D(X3) -0.083612 0.079911 -1.046304 0.2999

D(X4) -0.013586 0.006696 -2.028797 0.0472 Effects Specification

Page 188: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.335381 Mean dependent var 0.016000

Adjusted R-squared 0.121754 S.D. dependent var 0.040135

S.E. of regression 0.037612 Akaike info criterion -3.508439

Sum squared resid 0.079223 Schwarz criterion -2.921342

Log likelihood 150.5664 Hannan-Quinn criter. -3.274017

F-statistic 1.569935 Durbin-Watson stat 1.988502

Prob(F-statistic) 0.100904

Uji Autokorelasi Persamaan 2

R-squared 0.931371 Mean dependent var 0.109733

Adjusted R-squared 0.907663 S.D. dependent var 0.094468

S.E. of regression 0.028706 Akaike info criterion -4.040236

Sum squared resid 0.045322 Schwarz criterion -3.422239

Log likelihood 171.5089 Hannan-Quinn criter. -3.793477

F-Statistik 39.28480 Durbin-Watson stat 1.497872

Prob(F-Statistik) 0.000000

Uji Autokorelasi Setelah Penyembuhan Persamaan 2

Dependent Variable: Z

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 10:41

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob.

C 0.107316 0.048496 2.212898 0.0312

X1 -0.966052 0.913038 -1.058064 0.2947

X2 -0.040273 0.077718 -0.518193 0.6064

D(X3) 0.017365 0.057544 0.301773 0.7640

D(X4) 0.003404 0.004937 0.689529 0.4934

D(X5) -0.097234 0.097729 -0.994931 0.3242

Z(-1) 0.315329 0.103486 3.047056 0.0036 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.941440 Mean dependent var 0.109733

Adjusted R-squared 0.919751 S.D. dependent var 0.094468

S.E. of regression 0.026761 Akaike info criterion -4.172227

Sum squared resid 0.038673 Schwarz criterion -3.523330

Log likelihood 177.4585 Hannan-Quinn criter. -3.913129

F-Statistik 43.40631 Durbin-Watson stat 2.225359

Prob(F-Statistik) 0.000000

Page 189: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

U

ji

Heteros

kedastis

itas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 10:44

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob.

C 0.001367 0.001235 1.107415 0.2730

X1 0.118924 0.083188 1.429585 0.1586

X2 -0.002562 0.002476 -1.034678 0.3054

D(X3) 0.001131 0.002079 0.544234 0.5885

D(X4) 3.93E-05 5.76E-05 0.681685 0.4984

D(X5) 8.92E-05 0.001065 0.083789 0.9335

Z(-1) 0.002361 0.002218 1.064473 0.2919 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.900680 Mean dependent var 0.001236

Adjusted R-squared 0.863894 S.D. dependent var 0.003149

S.E. of regression 0.001162 Akaike info criterion -10.44641

Sum squared resid 7.29E-05 Schwarz criterion -9.797516

Log likelihood 412.7405 Hannan-Quinn criter. -10.18732

F-Statistik 24.48476 Durbin-Watson stat 3.121975

Prob(F-Statistik) 0.000000

Uji Heteroskedastisitas Persamaan 2

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/14/18 Time: 10:44

Sample (adjusted): 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 15

Total panel (balanced) observations: 75

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistik Prob.

C 0.001367 0.001235 1.107415 0.2730

X1 0.118924 0.083188 1.429585 0.1586

X2 -0.002562 0.002476 -1.034678 0.3054

D(X3) 0.001131 0.002079 0.544234 0.5885

D(X4) 3.93E-05 5.76E-05 0.681685 0.4984

D(X5) 8.92E-05 0.001065 0.083789 0.9335

Z(-1) 0.002361 0.002218 1.064473 0.2919 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.900680 Mean dependent var 0.001236

Adjusted R-squared 0.863894 S.D. dependent var 0.003149

S.E. of regression 0.001162 Akaike info criterion -10.44641

Sum squared resid 7.29E-05 Schwarz criterion -9.797516

Log likelihood 412.7405 Hannan-Quinn criter. -10.18732

F-Statistik 24.48476 Durbin-Watson stat 3.121975

Prob(F-Statistik) 0.000000

Page 190: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris
Page 191: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Nur Widia Rahmawati

NIM : 213 14 004

Tempat, Tgl Lahir : Bekasi, 3 September 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Perum. Graha Prima Blok IE No. 170, Tambun Utara,

Bekasi

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Mangun Jaya 06, lulus tahun 2008

2. SMP Negeri 7 Tambun Selatan, lulus tahun 2011

3. SMA Negeri 2 Tambun Utara, lulus tahun 2014

4. IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1 Perbankan

Syariah angkatan 2014

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 19 September 2018

Penulis

Nur Widia Rahmawati

NIM. 213 14 004

Page 192: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

DECLARATION

In the name of Allah the most gracious and merciful.

Hereby the writer fully declarates that graduating paper is made by the writer hersef,

and it is not contained the material writer or has been published by other people and

the other, people ideas expert the informstion from the references.

The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can proved of

containing other’s ideas or fact the writer imitated to other;s graduating paper.

Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration can

be understood.

Salatiga, 19 September 2018

Nur Widia Rahmawati

NIM. 213 14 004

Page 193: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Widia Rahmawati

NIM : 213 14 004

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini saya menyatakan bahwa judul skripsi “ Pengaruh Struktur Kepemilikan,

Komisaris Independen, Komite Audit Dan Corporate Social Responsibility Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada

Perusahaan Yang Terdapat Dalam Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2017” benar

bebas plagiat, dan apabila pernayataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan surat pernayaan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 19 September 2018

Penulis,

Nur Widia Rahmawati

NIM. 213 14 004

Page 194: PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4760/1/Nur Widia...penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Widia Rahmawati

NIM : 213 14 004

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KOMISARIS

INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN

KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PADA PERUSAHAAN YANG TERDAPAT DALAM JAKARTA

ISLAMIC INDEX TAHUN 2012-2017

Demilian surat pernyataan ini saya buat, apabila di kemudian hari terbukti karya

saya ini bukan karya saya sendiri maka ssaya sanggup menangung konsekuensinya.

Salatiga, 19 September 2018

Penulis,

Nur Widia Rahmawati

NIM. 213 14 004