Pengaruh stres

9
Rabu, 02 Maret 2011 BAB 2 - PERILAKU INDIVIDU dan PENGARUHNYA terhadap ORGANISASI KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT serta rahmat dan hidayah_NYA yang dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,saya berupaya dalam penyusunan makalah ini untuk member sedikit penjelasan dan pandangan tenteng lebih jauh PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI , maupun penjelasan latar belakang tentang terjadinya kasus PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI di indonesiasecara umum dan upaya mengatasi kasus studi tentang organisasi untuk meningkatkan Kualitas bagi masyarakat.selain itu saya sebagai penyusun makalah juga bersedia menerima masukan,kritik maupun saran.dan saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengumpulan materi ini: Akhir kata saya berharap makalah ini bias diterapkan dan menjadi tolak ukur kita terhadap dunia social sebaik mungkin.Amin Bekasi,23 Februari 2011 Penyusun BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada awalnya, organisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatau komponen yang dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah yang menjadi permasalahan.“Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan itu. Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang- orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn)

description

Materi tentang pengaruh individu dan organisaai mengenai stress untuk tugas

Transcript of Pengaruh stres

Page 1: Pengaruh stres

Rabu, 02 Maret 2011

BAB 2 - PERILAKU INDIVIDU dan PENGARUHNYA terhadap ORGANISASI

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT serta rahmat dan hidayah_NYA yang

dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,saya berupaya dalam penyusunan makalah ini untuk

member sedikit penjelasan dan pandangan tenteng lebih jauh PERILAKU INDIVIDU DAN

PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI , maupun penjelasan latar belakang tentang

terjadinya kasus PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI di

indonesiasecara umum dan upaya mengatasi kasus studi tentang organisasi untuk meningkatkan

Kualitas bagi masyarakat.selain itu saya sebagai penyusun makalah juga bersedia menerima

masukan,kritik maupun saran.dan saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam pengumpulan materi ini:

Akhir kata saya berharap makalah ini bias diterapkan dan menjadi tolak ukur kita terhadap dunia

social sebaik mungkin.Amin

Bekasi,23 Februari 2011

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada awalnya, organisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatau komponen yang

dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah yang menjadi permasalahan.“Inti

organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua

anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan itu. “Organisasi di

mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil

yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di

mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar

mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama”Akan tetapi secara umum organisasi

sempat menjadi wacana dalam aktifitas yang dapat dijadikan sebagai bagian dari kelompok. pada

dasarnya adalah karena manusia adalah makhluk sosial yang dalam konteks ini adalah homo

socius . Fakta tersebut adalah sebuah sifat kodrati. Manusia tidak mungkin dapat hidup seorang

diri, lepas dari masyarakat, kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya. Manusia adalah

makhluk yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap manusia memiliki naluri untuk hidup

Page 2: Pengaruh stres

bermasyarakat. Untuk mmemenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut maka manusia harus

melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Di

situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan

kerjasama dan wadah itu terdapat dalam organisasi.

Sedangkan yang dimaksud dengan Metode adalah suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan

secara efisien. Dan tidak mungkin manusia dapat mengerjakan semua itu seorang diri, karena

manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk social. Dibawah ini saya akan menjelaskan

secara singkat bagaimana pembentukan suatu organisasi serta dasar-dasar pembentukan organisasi

secara umum.

2. Tujuan

Tujuan saya menyusun makalah ini adalah untuk memberikan sedikit gambaran mengenai betapa

pentingnya studi tentang organisasi bagi mahasiwa.

3. Sasaran

Sasaran utama dari pembuatan makalah ini adalah seluruh mahasiswa yang telah atau belum

tergabung dalam studi tentang Organisasi

BAB 11

Variabel” yang mempengaruhi perilaku Individu

Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi

A. Variabel-Variabel Dependen

Yaitu factor-faktor kunci yang ingin dijelaskan atau diperkirakan dan yang terpengaruh sejumlah

factor lain (suatu respons yang dipengaruhi oleh suatu variable bebas.

Variabel-variabel dependen tersebut antara lain :

1. Produktivitas

Yaitu suatu ukuran kinerja yang mempengaruhi keefektifan dan efisiensi.

2. Keabsenan (kemangkiran)

Yaitu gagal atau tidak melapor untuk bekerja

3. Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan)

Yaitu penarikan diri secara sukarela dan tidak sukarela dari suatu organisasi

4. Kepuasan kerja

Page 3: Pengaruh stres

Yaitu suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang atau selisih antara banyaknya ganjaran yang

diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

B. Variabel-Variabel Independen

1. Variabel-variabel level individu

a. Usia

c. Status perkawinan

b. Jenis kelamin

d. Masa kerja

2. Variabel-variabel level kelompok

3. Variabel-variabel level system organisasi

BAB 111

Teori dan Prinsip Motivasi

TEORI MOTIVASI

Motivasi dapat diertikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan

mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh

terhadap performansi pekerja.

Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :

1.Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama budaya yang berbeda akan menghasilkan

ekspresi motif yang berbeda pula.

2.Motif yang tidak sama akan diwujudkan dalam berbagai perilaku yang tidak sama.

3.Motif yang tidak sama dapat iekspresikan melalui perilaku yang sama.

4.Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk perilaku yang sulit dijelaskan.

5.Suatu ekspresi perilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.

Berikut ini dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai

factor pendorong dari prilaku manusia

• Motif Kekuasaan

Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan

yang dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat berfifat negatif atau

positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan

motif kekuasaan yang bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan social (power yang

dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok).

• Motif Berprestasi

Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau

sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang mempunyai kadar n Ach

(needs for achievement) yang berlainan. Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach

yang tinggi (high achiever) adalah :

1. Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko secara moderat

2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segera dapat

memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan,

cenderung

3. Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan yang dapat memberikan

kepuasaan pada dirinya.

4. Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah di pilih secara tuntas dengan usaha

Page 4: Pengaruh stres

maiksimum sesuai dengan kemampuannya

Motif Untuk Bergabung

Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk berada

bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang mempelajari

hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi.

• Motif Keamanan (Security Motive)

Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan mengancam

keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara untuk menjaga agar para

karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah dengan memberikan jaminan hari tua,

pesangon, asuransi, dan sebagainya

• Motif Status (Status Motive)

Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di dalam

sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat. Parsons, seorang ahli sosiologi menyimpulkan

adanya beberapa sumber status seseorang yaitu :

1.Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memperoleh

status yang tinggi oleh karena keluarga tersebut mempunyai status yang tinggi di lingkungannya.

2. kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan antara lain karakteristik fisik,

usia, jenis kelamin, kepribadian.

3. Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja yang

berpendidikan, berpengalaman, mempunyai gelar, dsb.

4. Aspek materi dapat mempengaruhi status seseorang di dalam lingkungannya.

Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.

Kekuasaan dan kekuatan (Autoriry and Power). Dalam suatu organisasi, individu yang memiliki

kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh status yang lebih tinggi dibandingkan

dengan individu-individu yang ada di bawahnya.

BAB IV

Page 5: Pengaruh stres

Penerapan Motivasi Dalam Organisasi

Lima fungsi utama manajemen adalah planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.

Pada pelaksanaannya, setelah rencana dibuat (planning), organisasi dibentuk (organizing), dan

disusun personalianya (staffing), maka langkah berikutnya adalah menugaskan/mengarahkan

karyawan menuju ke arah tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading) ini secara

sederhana adalah membuat para karyawan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan

dan harus mereka lakukan. Memotivasi karyawan merupakan kegiatan kepemimpinan yang

termasuk di dalam fungsi ini. Kemampuan manajer untuk memotivasi karyawannya akan sangat

menentukan efektifitas manajer. Manajer harus dapat memotivasi para bawahannya agar

pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.

Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’ (motivation) atau motif, antara lain

kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan

digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Motivasi menunjuk kepada sebab, arah, dan persistensi perilaku. Kita bicara mengenai penyebab

suatu perilaku ketika kita bertanya tentang mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kita bicara

mengenai arah perilaku seseorang ketika kita menanyakan mengapa ia lakukan suatu hal tertentu

yang mereka lakukan. Kita bicara tentang persistensi ketika kita bertanya keheranan mengapa ia

tetap melakukan hal itu (Berry, 1997).

Suatu organisme (manusia/hewan) yang dimotivasi akan terjun ke dalam suatu aktivitas secara

lebih giat dan lebih efisien daripada yang tanpa dimotivasi. Selain menguatkan organisme itu,

motivasi cenderung mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan

untuk dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk melepaskan diri dari

stimulus/rangsangan yang menyakitkan (Atkinson, Atkinson, & Hilgard, 1983).

Sampai pada abad 17 dan 18, para pakar filsafat masih berkeyakinan bahwa konsepsi rasionalisme

merupakan konsep satu-satunya yang dapat menerangkan tindakan-tindakan yang dilakukan

manusia. Konsep ini menerangkan bahwa manusia adalah makhluk rasional dan intelek yang

menentukan tujuan dan melakukan tindakannya sendiri secara bebas berdasarkan nalar atau

akalnya. Baik-buruknya tindakan yang dilakukan oleh seseorang sangat tergantung dari tingkat

intelektual orang tersebut. Pada masa-masa berikutnya, muncul pandangan mekanistik yang

beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia timbul dari adanya kekuatan internal

dan eksternal, diluar kontrol manusia itu sendiri. Hobbes (abad ke-17) mengemukakan doktrin

hedonisme-nya yang menyatakan bahwa apapun alasan yang diberikan oleh seseorang atas

perilakunya, sebab-sebab terpendam dari semua perilakunya itu adalah adanya kecenderungan

untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.

Page 6: Pengaruh stres

BAB V

Tekanan (Stress) Individu

Stress Individu

Stress adalah tekanan atau ketegangan yang dihadapi seseorang dan mempengaruhi emosi,

pikiran, serta kondisi keseluruhan dari orang tersebut.

Faktor pemicu stress disebutstressor

Stressor dibagi menjadi dua, antara lain :

1. Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan)

a) Beban kerja berlebih (overload)

b) Desakan waktu (deadline)

c) Kualitas pembimbingan rendah/low supervise

d) Iklim politis tidak aman/low comfort

e) Umpan balik kerja rendah/low feedback

f) Wewenang tidak memadai/low authority

g) Ketidakjelasan peranan/role ambiguity

h) Frustasi/putus asa

i) Konflik antar pribadi atau kelompok

j) Perbedaan nilai individu dan organisasi

k) Perubahan situasi kantor yang mengejutkan

2. Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan)

a) Krisis keuangan pribadi atau keluarga

b) Permasalahan-permasalahan tentang anak

c) Permasalahan-permasalahan tentang fisik

d) Permasalahan-permasalahan dalam perkawinan

e) Perubahan situasi rumah atau lingkungan

f) Permasalahan-permasalahan lainnya

Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu :

1. Sifat stressor

Yaitu pengetahuan individu tentang stressor tersebut dan pengaruhnya pada individu tersebut.

2. Jumlah stressor

Yaitu banyaknya stressor yang diterima individu dalam waktu bersamaan.

3. Lama stressor

Yaitu seberapa sering individu menerima stressor yang sama

4. Pengalaman masa lalu

5. Tingkat perkembangan

Berikut adalah 7 tips mengatasi pemecahan masalah karena stress dalam kehidupan :

Page 7: Pengaruh stres

1. Lakukan pemijitan tubuh (body massage), karena pemijitan baik sekali untuk relaksasi dan

penormalan tekanan darah. Setelah pemijitan, anda akan mengalami perbaikan kualitas tidur yang

tentu saja akan memulihkan lebih baik keletihan anda.

2. Berolahraga teratur merupakan hal yang sangat penting dalam memerangi stress. Berolahraga

akan memobilisasi otot-otot kita, mempercepat aliran darah dan membuka paru-paru untuk

mangambil lebih banyak oksigen. Dampaknya anda akan memperoleh tidur yang lebih nyenyak

dan kesehatan yang lebih baik.

3. Lakukan hobi anda, seperti memancing, mendaki gunung atau apapun yang anda senangi. Anda

bisa juga melakukan petualangan yang belum pernah anda alami sebelumnya seperti berarung

jeram misalkan.

Melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menghilangkan pikiran yang menyebabkan stress.

4. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa bir, anggur atau whiskey dapat menghilangkan stress.

Pada kenyataannya, air putih lah yang dapat menghilangkan stress. Penelitian menunjukkan

bahwa minum segelas atau 2 gelas anggur memang dapat menyebabkan kita relax saat itu, tetapi

setelah efek alkoholnya hilang, stress kemungkinan besar akan membangunkan anda di tengah

malam.

Dengan banyak minum air putih akan membantu memulihkan tubuh kita dari kekurangan cairan,

karena kekurangan cairan dapat menimbulkan keletihan.

5. Lakukan meditasi. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa alat yang sangat ampuh dalam

mengatasi stress adalah meditasi. Meditasi sangat membantu membersihkan pikiran kita dan

meningkatkan konsentrasi. Telah terbukti bahwa meditasi selama 15 menit sama dengan kita

beristirahat selama 1 jam. Meskipun anda hanya melakukan meditasi selama 2 menit, tetap akan

cukup membantu.

Meditasi akan sangat membantu anda melupakan hal-hal yang dapat menyebabkan stress.

6. Ketika seseorang mengalami stress, suatu reaksi yang alamiah jika orang tersebut kemudian

melampiaskannya dengan mengkonsumsi banyak makanan. Perlu anda ketahui bahwa

mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dapat meningkatkan kadar insulin

di dalam tubuh, dimana insulin ini dapat membuat tubuh menjadi cepat lelah dan mood anda

menjadi jelek.

7. Jika tubuh kita sedang lelah, tidak mudah bagi kita dalam mengendalikan stress. Tidak cukup

tidur akan mempengaruhi keseluruhan hari kita, dan biasanya kita mengalami hari yang buruk

karena kurang tidur menyebabkan kita tidak dapat berkonsentrasi dan melihat suatu permasalahan

lebih buruk dari yang seharusnya. Tidur yang baik bagi orang dewasa adalah 7 jam sehari.

BAB V

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa factor-faktor yang berpengaruh terhadap komiten

Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi diantaranya adalah kejujuran dalam

Page 8: Pengaruh stres

pekerjaan,perhatian,kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan,perbedaan karakteristik

individu (usia,tingkat pendidikan ,jenis kelamin, , karakteristik yang berhubungan dengan

pekerjaan, karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja,

kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi, keinginan bekerja

keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap menjadi

anggota organisasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek komitmen Perilaku Individu dan

Pengaruhnya terhadap organisasi meliputi kemauan yang kuat untuk mempertahankan

keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan pada organisasi atau

perusahaan, kemampuan yang kuat berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut

mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya penerimaan

nilai, tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan dijadikan alat ukur adalah perasaan

manunggal dengan organisasi, perasaan terlibat pada Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap

organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan.