PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN...

172
PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA LINGKUNGAN DAN EKSPOSUR MEDIA TERHADAP PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Oleh: Nur Akmalia NIM: 1113082000070 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN...

Page 1: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN,

KINERJA LINGKUNGAN DAN EKSPOSUR MEDIA TERHADAP

PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Oleh:

Nur Akmalia

NIM: 1113082000070

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

ii

PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN,

KINERJA LINGKUNGAN DAN EKSPOSUR MEDIA TERHADAP

PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2013-2015)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Oleh:

Nur Akmalia

NIM: 1113082000070

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Yusro Rahma, SE., M.Si

NIP. 19800506 200801 2 016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 3: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 09 Mei 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:

1. Nama : Nur Akmalia

2. NIM : 1113082000070

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Stakeholders Power, Ukuran Perusahaan,

Kinerja Lingkungan dan Eksposur Media terhadap

Pengungkapan Lingkungan

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa/i tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Mei 2017

1. Dr. Rini, M.Si., Ak., CA (__________________ )

NIP. 19760315 200501 2 002 Penguji I

2. Masrul Huda, M.Si (___________________)

NIP. 19630506 201411 1 001 Penguji II

Page 4: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jumat, 27 Oktober 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:

1. Nama : Nur Akmalia

2. NIM : 1113082000070

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Stakeholders Power, Ukuran Perusahaan,

Kinerja Lingkungan dan Eksposur Media terhadap

Pengungkapan Lingkungan.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Oktober 2017

1. Yessi Fitri, SE., M.Si, Ak., CA (___________________)

NIP. 19760315 200501 2 002 Ketua

2. Yusro Rahma, SE., M.Si (___________________)

NIP. 19800506 200801 2 016 Sekretaris

3. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc (___________________)

NIDN. 2004068701 Penguji Ahli

4. Yusro Rahma, SE., M.Si (___________________)

NIP. 19800506 200801 2 016 Pembimbing I

Page 5: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Akmalia

Nim : 1113082000070

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak mengembangkan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkannya.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas maka saya siap dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini dibuat sesungguhnya.

Jakarta, Oktober 2017

Menyatakan

(Nur Akmalia)

Page 6: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

1. Nama : Nur Akmalia

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 24 September 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Mustofa Raya Rt. 06/04 No. 35 C,

Kukusan, Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa

Barat

6. Nomor Telepon : 085719165502

7. E-mail : [email protected]

8. Anak ke- dari : 2 dari 3 bersaudara

9. Nama Ayah : Drs. Ibrahim G. Zen

10. Nama Ibu : Karjunimah S.Pd

II. DATA PENDIDIKAN FORMAL

1. 2000 – 2006 : SDN 04 Srengseng Sawah

2. 2006 – 2009 : SMP Negeri 211 kota Jakarta Selatan

3. 2009 – 2012 : SMA Negeri 109 kota Jakarta Selatan

4. 2013 – 2017 : S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN KERJA

Sebagai Administrasi Umum di PT.Andromeda Global Teknik (Februari

2017 – Juni 2017)

Page 7: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

vii

THE INFLUENCE OF STAKEHOLDERS POWER, FIRM SIZE,

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE AND MEDIA EXPOSURE ON

ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

(Empirical Study of Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock

Exchange Period 2013-2015)

ABSTRACT

This study aimed to obtain empirical evidence about the influence of stakeholders

power, firm size, environmental performance, and media exposure on

environmental disclosure measured by Indonesian Environmental Reporting Indeks

(IER). The population of this study was manufactuirng companies listed in

Indonesian Stock Exchange period 2013 – 2015. Sampling technique which used in

this study were purposive sampling and obtained 37 samples of firms with one

hundred and eleven observations. This study used multiple regression analysis as

the method to analyze the data. The results showed that shareholder power, creditor

power, firm size and media exposure influence environtmental disclosure

significantly. However, government power and environmental disclosure does not

influence environmental disclosure.

Keywords: Environmental Disclosure, Stakeholders Power, Government Power,

Shareholder Power, Creditor Power, Firm Size, Environmental

Performance, Media Exposure

Page 8: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

viii

PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN,

KINERJA LINGKUNGAN DAN EKSPOSUR MEDIA TERHADAP

PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2013-2015)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh

stakeholders power, ukuran perusahaan, kinerja lingkungan, dan eksposur media

terhadap pengungkapan lingkungan yang diukur dengan Indeks Indonesian

Environmental Reporting (IER). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh 37 sampel

perusahaan dengan 111 observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

shareholder power, creditor power, ukuran perusahaan dan eksposur media

mempengaruhi pengungkapan lingkungan secara signifikan. Namun, government

power dan kinerja lingkungan tidak mempengaruhi pengungkapan lingkungan.

Kata kunci: Pengungkapan Lingkungan, Stakeholders Power, Government Power,

Shareholder Power, Creditor Power, Ukuran Perusahaan, Kinerja

Lingkungan, Eksposur Media

Page 9: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah

memberikan rahmat serta karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Stakeholders Power,

Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan dan Eksposur Media Terhadap

Pengungkapan Lingkungan”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa bukan tanpa masalah dan hambatan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

pihak yang telah membantu, di antaranya:

1. Kedua orang tuaku tercinta yaitu Ibu Karju dan Bapak Ibrahim, Mba Nisa dan

Bang Gofur serta adikku yang usil, Muhammad Rizki yang telah sangat banyak

memberikan doa dan dukungannya kepada penulis baik secara moril maupun

materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah yang telah menjadi teladan selama ini.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah yang juga telah menjadi teladan selama ini.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah sekaligus dosen pembimbing akademik

pengganti yang telah memberikan nasihat dan saran selama proses perkuliahan.

5. Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam proses penulisan skripsi.

6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dengan ikhlas telah

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis hingga mampu

mencapai ke tahap ini.

7. Segenap staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selama ini telah memberikan

pelayanan yang terbaik kepada penulis.

Page 10: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

x

8. Mochamad Adi sebagai orang teristimewa yang selalu mendengarkan keluh-

kesah penulis, memberikan dorongan untuk tetap fokus, memberikan semangat

setiap harinya, nasehat-nasehat, doa dan dukungan.

9. PT. Andromeda Global Teknik atas kesempatan bagi penulis untuk

memperoleh pengalaman kerja, terutama bagi Pak Iwan, Pak Wahyu, Pak Adi,

Ka Adella dan seluruh staf lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

10. Sahabatku dari semester awal, Tatil dan Nabila yang tiada duanya sebagai

partner masa-masa kuliah, yang selama ini saling melengkapi kekurangan

penulis dalam berbagai hal, berbagi semangat dan waktu untuk bisa sama-sama

mengenakan toga kelak.

11. Para sahabat ukhti-ukhti shalehah: Bella, Tuti, Nurul, Fatimah, Hani, Dewi,

Anis, Weni yang selama ini selalu memberikan dukungan, semangat dan

motivasi untuk bersama-sama mencapai gelar SE.

12. Teman-teman akuntansi UIN Syarif Hidatullah Jakarta angkatan 2013 yang

selama ini berjuang bersama-sama sejak awal menjadi mahasiswa, terima kasih

atas kebersamaan dan kebahagiaannya selama ini.

13. Teman-teman KKN TEROPONG: Mba Yul, Naya, Satrio, Umi, Ica, Eza, Alvi,

Dandi, Anhar, Ardi yang sampai KKN usai pun masih tetap saling

berkomunikasi dan berbagi waktu, sama-sama menyemangati untuk dapat

lulus bersama.

14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga seluruh bantuan yang

diberikan mendapat balasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang memerlukan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, Oktober 2017

Nur Akmalia

Page 11: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 12

1. Tujuan Penelitian .................................................................... 12

2. Manfaat Penelitian .................................................................. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 15

A. Tinjauan Literatur ............................................................................ 15

1. Teori Stakeholder ................................................................... 15

2. Teori Legitimasi ..................................................................... 18

3. Laporan Tahunan .................................................................... 21

4. Pengungkapan Lingkungan .................................................... 22

5. Stakeholders Power ................................................................ 26

6. Government Power ................................................................. 35

7. Shareholder Power ................................................................. 39

8. Creditor Power ....................................................................... 41

9. Ukuran Perusahaan ................................................................. 43

10. Kinerja Lingkungan ................................................................ 44

11. Penilaian Kinerja Lingkungan melalui PROPER ................... 45

12. Eksposur Media ...................................................................... 48

B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 51

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 56

Page 12: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

xii

D. Hipotesis .......................................................................................... 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 68

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 68

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................... 68

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 69

D. Metode Analisis Data ....................................................................... 70

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................... 78

1. Variabel Independen ............................................................... 78

2. Variabel Dependen ................................................................. 84

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 87

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 87

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................................... 88

1. Analisis Deskriptif .................................................................. 88

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 93

3. Uji Hipotesis Regresi Berganda ........................................... 103

C. Pembahasan ................................................................................... 107

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 115

A. Kesimpulan .................................................................................... 115

B. Saran .............................................................................................. 116

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 124

Page 13: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Daftar Kelompok Stakeholders .......................................................... 28

Tabel 2. 2 Penjelasan Peringkat Warna PROPER .............................................. 48

Tabel 2. 3 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 52

Tabel 3. 1 Bentuk Grafik Transformasi Data ...................................................... 72

Tabel 3. 2 Skor dari Peringkat PROPER ............................................................ 83

Tabel 3. 3 Pengukuran Operasionalisasi Variabel .............................................. 86

Tabel 4. 1 Proses Seleksi Sampel Penelitian ....................................................... 87

Tabel 4. 2 Hasil Statistik Deskriptif .................................................................... 88

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov ............... 94

Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Setelah

Transformasi Data .............................................................................. 96

Tabel 4. 5 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 98

Tabel 4. 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ............................ 101

Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test .......................................... 102

Tabel 4. 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 103

Tabel 4. 9 Hasil Uji Signifikansi Simultan Analisis Regresi Berganda ............ 104

Tabel 4. 10 Hasil Uji Signifikansi Parsial Analisis Regresi Berganda ............... 105

Page 14: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................. 57

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram ............................... 95

Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram Setelah Transformasi

Data .................................................................................................. 97

Gambar 4. 3 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal P-Plot Setelah

Transformasi Data ............................................................................ 97

Gambar 4. 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot ............... 100

Page 15: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 .......................................................................................................... 125

Lampiran 2 .......................................................................................................... 127

Lampiran 3 .......................................................................................................... 129

Lampiran 4 .......................................................................................................... 133

Lampiran 5 .......................................................................................................... 139

Lampiran 6 .......................................................................................................... 142

Lampiran 7 .......................................................................................................... 145

Lampiran 8 .......................................................................................................... 148

Lampiran 9 .......................................................................................................... 151

Lampiran 10 ........................................................................................................ 153

Page 16: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman saat ini mendorong berbagai macam

kebutuhan yang beragam dari berbagai pihak. Sejak era revolusi industri,

dunia sedang berlomba-lomba dalam menciptakan teknologi canggih dan

sistem informasi yang cepat. Para pelaku bisnis mengembangkan ide dan

mengeruk sumber daya yang ada untuk dapat memenuhi kebutuhan dari

masyarakat. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas tersebut pun tidak

diimbangi dengan sumber daya yang tersedia. Para pelaku bisnis rentan

dalam permasalahan sosial dan lingkungan dikarenakan sering kali

mengabaikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan

disekitar usaha bisnis.

Suatu organisasi bisnis tidak mungkin berdiri sendiri tanpa

mempedulikan fungsinya bagi lingkungan tempat bisnis itu berdiri (Sukardi

& Sari, 2007:17). Eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dan

masyarakat memiliki dampak yang signifikan baik itu positif maupun

negatif. Dampak positif yang jelas terlihat bahwa kehadiran organisasi

bisnis menciptakan lapangan kerja dan mendukung peningkatan ekonomi

makro (Titisari & Alviana, 2012:57). Di sisi lain, kehadiran organisasi

bisnis memberikan dampak negatif dan tentunya dapat membahayakan

kondisi lingkungan di sekitar bisnis.

Page 17: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

2

Ketergantungan aktivitas perusahaan terhadap teknologi, bahan

kimia dan listrik secara pasti menambahkan dampak negatif terhadap

lingkungan (Djamin, 2007:82). Berbagai aktivitas ekonomi terutama

organisasi bisnis yang tidak terkontrol dan tidak berorientasikan pada

kepentingan lingkungan hidup, dipastikan berpeluang besar untuk merusak

lingkungan hidup. Selain itu, dalam sudut pandang makro, tingkat

pembangunan ekonomi yang pesat ini membawa implikasi terhadap

kemampuan lingkungan hidup menampung berbagai jenis limbah dan

sampah industri. Oleh karena itu, persoalan tentang lingkungan hidup

menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah (Djamin, 2007:75).

Dengan adanya dampak negatif dari aktivitas perusahaan yang berpotensi

merusak lingkungan serta respon dari berbagai pihak, organisasi bisnis pun

dituntut untuk menanggapi isu lingkungan.

Isu lingkungan bukan merupakan suatu isu yang baru di dengar oleh

khalayak luas. Pada saat terjadinya perkembangan peradaban manusia

dengan lingkungan sekitarnya pun isu ini sangat mengemuka dari tahun ke

tahun. Pada masa sekarang, isu ini berkembang lagi menjadi usaha dari tiap

pelaku bisnis dan pelaku perusahaan global dalam kaitannya dengan isu

lingkungan sekitarnya (Rachman et al., 2011:25). Permasalahan lingkungan

semakin menarik untuk dikaji seiring dengan perkembangan teknologi dan

ekonomi global. Secara perlahan terjadi perubahan yang mendasar dalam

pola hidup bermasyarakat yang secara langsung atau tidak memberikan

pengaruh pada lingkungan hidup (Ikhsan, 2008).

Page 18: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

3

Di berbagai belahan dunia saat ini sedang berjuang menghadapi

krisis lingkungan. Masyarakat dunia merasakan perubahan iklim ekstrim

dari waktu ke waktu suhu panas yang merupakan titik terpanas sejak tahun

1880. Pada rentang tahun 2014 – 2016 terjadinya banyak fenomena kepulan

asap yang mencemari udara dikarenakan kebakaran hutan yang bisa

mencapai ratusan ribu hektar lahan hangus terbakar. Kasus tersebut banyak

faktor yang memicunya selain karena iklim yang ekstrim, campur tangan

manusia baik itu individu dan organisasi turut diperhitungkan. Selain itu,

permasalahan limbah plastik dunia yang dihasilkan oleh industri sebanyak

lebih dari 9,1 miliar ton sejak tahun 1950 hingga berita ini diterbitkan dan

cukup untuk mengubur kota Manhattan di New York (VOA Indonesia,

2017).

Di Indonesia sendiri permasalahan lingkungan muncul seiring

berkembangnya industri di suatu daerah. Pencemaran lingkungan di

Indonesia kini semakin parah dan merupakan dampak dari pengelolaan

lingkungan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

(Fitriyani & Mutmainah, 2012: 2). Salah satu kasus yang fenomenal ialah

kasus semburan lumpur panas oleh Lapindo Brantas yang sudah terjadi

bertahun-tahun lalu lamanya. Meskipun sudah mencapai satu dekade kasus

tersebut berlangsung, semburan lumpur panas masih aktif meski volumenya

tidak sebesar dahulu (Riatmoko, 2016). Pada akhirnya, kasus semburan

lumpur Lapindo Brantas dinyatakan sebagai bencana alam dan bukan

bencana pengeboran. Bencana tersebut menyisakan kerusakan lingkungan

dan penderitaan bagi masyarakat Porong di Sidoarjo.

Page 19: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

4

Isu lingkungan lain datang pada pencemaran udara akibat kebakaran

hutan yang ditenggarai perbuatan oknum tertentu. Salah satu kasus

kebakaran yang terjadi pada tahun 2013 bahkan melibatkan PT. Kalista

Alam yang terbukti bersalah dan dijatuhkan denda sebesar 366 miliar rupiah

terkait kebakaran hutan di Aceh. Pada tahun berikutnya, isu lingkungan

terkait kebakaran hutan pun menyeret anak perusahaan dari Sampoerna

Agro, PT. National Sago Prima yang lalai soal kebakaran konsesi seluas 300

hektar di Riau dan dijatuhkan denda sebesar 1,07 triliun rupiah (VOA

Indonesia, 2016).

Kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015 yang terparah dan

menjadi sorotan internasional. Kepulan asap tebal yang terjadi akibat

kebakaran hutan menyebar luas ke negara-negara tetangga. Asap tebal dari

pembersihan lahan sering muncul dari tempat konsesi hutan besar yang

digunakan perushaan-perusahaan pulp dan kertas serta minyak kelapa sawit.

Titik api terdeteksi di lahan perkebunan swasta, lahan milik masyarakat, di

taman-taman nasional dan di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Dari

kasus ini, ditetapkannya 10 perusahaan sebagai tersangka atas pembakaran

hutan yang terjadi sepanjang tahun tersebut. Empat perusahaan bahkan

diberhentikan operasinya karena dugaan penyebab kebakaran hutan di

Sumatra dan Kalimantan (VOA Indonesia, 2015).

Kasus yang melibatkan organisasi bisnis dan lingkungan masih

berlanjut hingga saat ini. Perusahaan PT. Semen Indonesia diterpa isu

kerusakan lingkungan yang manyebabkan pro-kontra di mata publik.

Sekitar akhir tahun 2016, PT. Semen Indonesia digugat warga Kendeng

Page 20: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

5

dengan bantuan LSM atas izin pembangunan pabrik di Rembang, Jawa

Tengah. Gugatan yang dilayangkan kepada perusahaan dengan alasan

bahwa pembangun pabrik untuk penambangan ini berada pada Kawasan

Bentang Alam Karst (KBAK) yang merupakan kawasan lindung. Warga

Kendeng lebih gusar lagi ketika mengetahui operasional perusahaan tetap

berjalan meski gugatan telah dikabulkan oleh Mahkamah Agung.

Masih berjalannya operasional PT. Semen Indonesia atas dasar

penerbitan izin lingkungan terbaru yang dikeluarkan oleh Pemprov Jateng.

Izin tersebut merupakan hasil tindak lanjut rekomendasi dari Komisi Penilai

Amdal (KPA) yang terdiri dari pemerintah, LSM dan masyarakat terdampak

pabrik (Saputra, 2017). Adanya perbedaan pendapat mengenai kawasan

pabrik tersebut termasuk kawasan lindung atau tidak masih diteliti hingga

saat ini oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, saat ini meskipun

pembangunan pabriknya kontroversial, PT. Semen Indonesia tetap

melanjutkan operasionalnya dengan syarat tidak menggunakan bahan dari

pertambangan kawasan rembang hingga datangnya keputusan dari

pemerintah atas Izin Usaha Pertambangan.

Isu kerusakan lingkungan sudah menerpa kegiatan operasional PT.

Semen Indonesia sejak tahun 2014. Menurut salah satu tim penyusun

AMDAL pabrik, Dr Budi Sulistyo, kegiatan penambangan di sana sudah

ada sejak dahulu bahkan sebelum PT. Semen Indonesia memulai kegiatan

penambangan mereka. Bahkan sudah ada belasan perusahaann swasta yang

memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) di sana (Ratya, 2017). Dengan

adanya kontroversi ini, menunjukkan bahwa masih longgarnya perolehan

Page 21: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

6

izin lingkungan. Pasalnya memang bukan hanya PT.Semen Indonesia yang

sudah memulai penambangan. Selain itu butuh kajian khusus untuk sektor-

sektor tertentu seperti pertambangan dalam memperoleh izin lingkungan.

Berdasarkan kasus-kasus di atas dapat kita ketahui bahwa isu

lingkungan masih menerpa organisasi bisnis dan diperlukan media di mana

organisasi dapat menyampaikan kepada publik mengenai aktivitas

bisnisnya apakah beresiko atau tidaknya bagi lingkungan dan masyarakat.

Dari kasus PT.Semen Indonesia menjadi titik tolak di mana keterbukaan

informasi mengenai lingkungan diperlukan oleh organisasi bisnis masa kini.

Salah satu keterbukaan informasi dapat tertuang melalui suatu pelaporan

yang dilakukan oleh organisasi bisnis.

Dalam Keputusan Ketua BAPEPAM-LK lewat Peraturan Nomor

X.K.6 tentang penyampaian laporan perusahaan publik di Indonesia yang

mensyaratkan perusahaan publik untuk menyampaikan annual report atau

laporan tahunan. Dalam peraturan tersebut juga dijabarkan bahwa bagian

dari isi laporan tahunan mewajibkan perusahaan publik untuk melaporkan

tanggung jawab sosial yang salah satunya meliputi informasi berkaitan

dengan lingkungan hidup.

Jelas sudah bahwa organisasi bisnis terutama perusahaan publik

dituntut untuk melaporkan tanggung jawabnya akan lingkungan hidup

melalui pengungkapan lingkungan. Pengungkapan sosial dan lingkungan di

Indonesia bersifat wajib dan sukarela. Pengungkapan lingkungan bersifat

wajib seperti yang tertera pada peraturan BAPEPAM-LK dan pemerintah

telah mengaturnya melalui Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang

Page 22: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

7

tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sedangkan pengungkapan bersifat

sukarela dikarenakan belum adanya standar baku mengenai format, isi dan

luasnya pengungkapan informasi lingkungan. Pengungkapan lingkungan

masih bervariasi tergantung dari kebijakan perusahaan tersebut oleh karena

itu pengungkapan lingkungan juga masih bersifat sukarela (Aulia &

Agustina, 2015:2).

Dalam beberapa dekade terakhir pun praktik pelaporan yang

digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi isu-isu lingkungan

mengalami peningkatan (Ghozali & Chariri, 2007:399). Meskipun masih

terdapatnya sifat yang sukarela tersebut, Kaur & Agrawal (2011:682)

menyatakan sebagian besar perusahaan swasta menggunakan

pengungkapan sosial dan lingkungan bukan hanya karena praktik tersebut

baik untuk dilakukan namun dapat memperkuat citra dari perusahaan dan

menjahkan citra negatif.

Setiap perusahaan pasti memiliki pihak-pihak yang berkepentingan

bagi perusahaan yang disebut sebagai stakeholders (Sukardi & Sari,

2007:5). Madura (2006) dalam Sukardi & Sari (2007:6) menyebutkan

terdapat lima tipe stakeholder yaitu pemilik, kreditur, karyawan, supplier

dan konsumen. Lu & Abeysekera (2014:427) menyebutkan stakeholders

diantaranya yaitu kekuatan pemerintah (government power), kekuatan

pemegang saham (shareholder power), kekuatan kreditor (creditor power),

serta auditor.

Beberapa dari stakeholders tersebut memiliki kekuatan untuk

mempengaruhi keputusan manajerial dalam mengungkapkan informasi

Page 23: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

8

sosial dan lingkungan (Lu & Abeysekera, 2014:427). Dari tipe-tipe

stakeholders yang disebutkan di atas, kekuatan kepemilikan menjadi sangat

besar pengaruhnya. Pemilik mengharapkan supaya perusahaan menjaga dan

meningkatkan kekayaan yang telah mereka percayakan kepada perusahaan

melalui modal yang diberikan (Hitt et al., 2001:30-31).

Struktur dari kepemilikan saham merupakan hal penting bagi

perusahaan untuk lebih diperhatikan. Di Indonesia terdapat beberapa

perusahaan publik yang proporsi sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Peran

dari pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya sangat besar dalam hal

sumber daya alam agar tetap terjaga hingga generasi berikutnya. Dengan

adanya kepemilikan saham pemerintah, diharapkan keberpihakannya

kepada sosial dan lingkungan. Pemerintah diharapkan dapat menunjukkan

tindaknnya demi kepentingan masyarakat (Akrout & Othman, 2016:383).

Perusahaan publik umumnya memiliki saham yang terbagi-terbagi.

Pemegang saham mayoritas menjadi pihak yang mampu dan bisa

mempengaruhi keputusan dan kebijakan manajerial perusahaan termasuk

dalam hal pelaporan lingkungan. Pemegang saham mayoritas untuk

perusahaan publik setidaknya memiliki sekurang-kurangnya 20% hak suara

dari seluruh saham yang dikeluarkan perusahaan (Kuswiratmo, 2009:96).

Kepemilikan saham yang kurang terkonsentrasi mendorong manajemen

untuk mengungkapkan informasi yang relevan dalam memenuhi berbagai

tuntutan pemegang saham (Lu & Abeysekera, 2014).

Hitt et al. (2001:30) menyebutkan selain pemegang saham, kreditor

memegang peranan penting sebagai bagian dari stakeholder pasar modal

Page 24: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

9

bagi perusahaan. Kreditor mengendalikan akses terhadap sumber keuangan

yang mungkin diperlukan untuk melanjutkan operasi sebuah perusahaan

(Roberts, 1992). Kreditor sebagai penyedia pinjaman modal merupakan

stakeholder yang cukup dominan dalam perusahaan karena sangat

mempengaruhi kegiatan perusahaan dan pengungkapannya (Lu &

Abeysekera, 2014).

Ukuran perusahaan yang semakin besar pun berdampak pada

aktivitas perusahaan yang beragam dan dapat menimbulkan dampak negatif

bagi lingkungan. Semakin besar perusahaan, semakin dikenal masyarakat

berarti semakin mudah untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan

(Mutia et al., 2011:192). Hadjoh & Sukartha (2013) menyatakan bahwa

perusahaan besar akan cenderung mengungkapkan informasi lebih banyak

karena memiliki sumber daya yang lebih besar sehingga mampu membiayai

penyediaan informasi lebih lengkap.

Julianto & Sjarief (2016:155) menyatakan bahwa pelaku lingkungan

yang baik percaya bahwa mengungkapkan kinerja lingkungan yang baik

akan menggambarkan good news bagi pasar. Kinerja lingkungan menjadi

bahan pertimbangan manajemen dalam mengungkapkan informasi

lingkungannya. Kinerja lingkungan perusahaan dapat dinilai melalui suatu

program dari Kementrian Lingkungan Hidup yaitu PROPER.

Aulia & Agustina (2015:7) menyatakan bahwa peran media menjadi

faktor penting bagaimana masyarakat dalam membangun opini terhadap

beragam aktivitas perusahaan terutama yang berdampak pada lingkungan.

Soemirat & Ardianto (2010:194-196) mengungkapkan cara paling mudah

Page 25: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

10

yaitu dengan menggunakan web untuk mempublikasikan tentang laporan

apa saja yang dilakukan perusahaan dalam membina hubungan komunitas.

Penelitian sebelumnya sudah banyak yang melakukan penelitian

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan lingkungan, namun

tidak sedikit yang memiliki hasil yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh

Lu & Abeysekera (2014) menemukan pengaruh signifikan antara shareholder

power yang diproksikan dengan kepemilikan saham mayoritas dengan

pengungkapan sosial dan lingkungan. Sedangkan government power yang

diproksikan dengan kepemilikan saham pemerintah dan creditor power yang

diproksikan dengan leverage tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi

pengungkapan sosial dan lingkungan. Penelitian lain oleh Akrout & Othman

(2016) menemukan pengaruh positif antara kepemilikan saham pemerintah

dengan pengungkapan lingkungan. Penelitian oleh Nur & Priantinah (2012)

menemukan pengaruh negatif signifikan antara leverage dengan pengungkapan

sosial dan lingkungan.

Dalam penelitian oleh Aulia & Agustina (2015) mengungkapkan

bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, kinerja lingkungan dan liputan media

berpengaruh terhadap pengungkapan informasi lingkungan dan hanya leverage

saja yang tidak memiliki pengaruh signifikan. Julianto & Syarief (2016) dalam

penelitiannya membuktikan kinerja lingkungan dan ukuran perusahaan

memiliki pengaruh terhadap pengungkapan informasi lingkungan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk menguji

kembali Pengaruh Stakeholders Power, Ukuran Perusahaan, Kinerja

Lingkungan dan Eksposur Media terhadap Pengungkapan Lingkungan.

Page 26: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

11

Penelitian ini merupakan replika dan pengembangan dari penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hartanto & Purwatiningsih

(2014), Aulia & Agustina (2015) dan Nur & Priantinah (2012). Adapun

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini tidak hanya fokus pada stakeholders power dan karakteristik

perusahaan seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Hartanto &

Purwatiningsih (2014), penelitian ini menambahkan variabel kinerja

lingkungan dan eksposur media yang merupakan variabel yang diteliti oleh

Aulia & Agustina (2015).

2. Dalam penelitian Hartanto & Purwatiningsih (2014) menggunakan

pengukuran indeks SRI-KEHATI terhadap variabel pengungkapan sosial

dan lingkungan sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pengukuran

Indeks Indonesian Environmental Reporting (IER) untuk mengukur

variabel pengungkapan lingkungan, mengikuti pendekatan yang dilakukan

oleh Aulia & Agustina (2015);

3. Dalam penelitian Aulia & Agustina (2015) menggunakan pemberitaan

media dalam mengukur media, sedangkan penelitian ini menggunakan

publikasi website yang dilakukan oleh perusahaan, mengikuti pendekatan

yang dilakukan oleh Nur & Priantinah (2012).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan

yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah government power memiliki pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan?

Page 27: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

12

2. Apakah shareholder power memiliki pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan?

3. Apakah creditor power memiliki pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan?

4. Apakah ukuran perusahaa memiliki pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan?

5. Apakah kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan?

6. Apakah eksposur media memiliki pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh government power

terhadap pengungkapan lingkungan.

b. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh shareholder power

terhadap pengungkapan lingkungan.

c. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh creditor power

terhadap pengungkapan lingkungan.

d. Menemukan bukti empiris mengeai pengaruh ukuran perusahaan

terhadap pengungkapan lingkungan.

e. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kinerja lingkungan

terhadap pengungkapan lingkungan.

Page 28: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

13

f. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh eksposur media

terhadap pengungkapan lingkungan.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Jurusan

Akuntansi dalam menambah pengetahuannya mengenai

pengungkapan lingkungan.

2) Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi

kepada masyarakat tentang perusahaan-perusahaan yang

melakukan pengungkapan lingkungannya.

3) Penelitian ini bermanfaat bagi penelitian berikutnya sebagai

bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan

penelitian mengenai pengungkapan lingkungam.

4) Penelitian ini bermanfaat bagi penulis sebagai sarana untuk

memperluas wawasan serta referensi penulis mengenai topik

terkait.

b. Kontribusi Praktis

1) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Perusahaan Publik di

Indonesia agar perusahaan-perusahaan publik di Indonesia

lebih meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan bisnis yang

mengedepankan 3P yaitu People, Planet dan Profit.

2) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi investor dalam

memutuskan berinvestasi pada perusahaan yang lebih going

Page 29: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

14

concern yaitu perusahaan yang mengedepankan pelestarian

lingkungan yang lebih baik.

3) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Ikatan Akuntansi

Indonesia (IAI) dalam memberikan kontribusi positifnya

untuk memberi perhatian lebih terhadap standar akuntansi

lingkungan dan pengungkapannya.

Page 30: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Stakeholder

Teori stakeholder menyatakan bahwa keberadaan suatu

perusahaan bergantung pada dukungan dari stakeholdernya. Ini

mengindikasikan bahwa perusahaan berdiri bukan hanya memikirkan

kepentingan internalnya namun harus memberikan manfaat bagi

stakeholdernya. Stakeholder yang dimaksud yaitu pemegang saham,

kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak

lain (Ghozali & Chariri, 2007:409).

Teori stakeholder pada dasarnya adalah sebuah teori tentang

bagaimana bisnis bekerja dengan sebaik-baiknya, dan bagaimana hal

itu bisa berjalan. Teori stakeholder memecahkan pertanyaan penciptaan

nilai dengan menanyakan bagaimana kita dapat mendefinisikan ulang,

mendesain ulang, atau menafsirkan kembali kepentingan stakeholder

sehingga kita dapat menemukan cara untuk memuaskan stakeholder

(Freeman et al., 2010:16).

Definisi stakeholder telah mengalami perubahan secara

signifikan selama empat dasawarsa terakhir. Pada awalnya dijelaskan

bahwa pemegang saham dipandang sebagai satu-satunya stakeholder

perusahaan (Ghozali & Chariri, 2007:409). Definisi klasik dari

stakeholder oleh Freeman (1984) dalam Friedman & Miles (2006:1)

Page 31: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

16

yaitu setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau

dipengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Menurutnya, kelompok-

kelompok yang dianggap tidak menguntungkan pun termasuk ke dalam

stakeholder perusahaan. Pada hampir dua dekade berikutnya, Freeman

(2004:41) mendefiniskan stakeholder sebagai kelompok-kelompok dan

individu-individu yang mendapat manfaat atau kerugian dan yang

haknya dilanggar atau dihormati oleh setiap tindakan perusahaan.

Konsep teori stakeholder diuraikan dalam penelitian Evan &

Freeman (1993) dalam Friedman & Miles (2006:2) ke dalam dua

prinsip yaitu principle of corporate legitimacy dan the stakeholder

fiduciary principle.

a. Principle of corporate legitimacy

Perusahaan harus dikelola untuk kepentingan pemangku

kepentingannya: pelanggan, pemasok, pemilik, karyawan, dan

masyarakat setempat. Hak kelompok-kelompok ini harus

dipastikan, dan, selanjutnya, kelompok harus berpartisipasi, dalam

beberapa hal, dalam keputusan yang secara substansial

mempengaruhi kesejahteraan mereka.

b. The stakeholder fiduciary principle

Manajemen memiliki hubungan fidusia dengan pemangku

kepentingan dan korporasi sebagai entitas abstrak. Ini harus

bertindak demi kepentingan pemangku kepentingan sebagai agen

mereka, dan harus bertindak demi kepentingan perusahaan untuk

Page 32: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

17

memastikan kelangsungan perusahaan, menjaga kepentingan

jangka panjang setiap kelompok.

Freeman (2004:47) mengembangkan prinsip tersebut menjadi

the stakeholder-enabling principle, the principle of director

responsibility dan the principle of stakeholder-recourse.

a. The stakeholder-enabling principle

Prinsip ini berdasarkan pada suatu anggapan bahwa perusahaan

harus dikelola demi kepentingan stakeholdernya, yang diantaranya

meliputi karyawan, pemodal, pelanggan dan masyarakat.

b. The principle of director responsibility

Prinsip ini menuntun direksi perusahaan harus memiliki kewajiban

untuk menggunakan penilaian yang wajar untuk menentukan dan

mengarahkan urusan korporasi sesuai dengan the stakeholder-

enabling principle.

c. The principle of stakeholder recourse

Prinsip ini meliputi stakeholder yang dapat membawa tindakan

terhadap direksi karena tidak melakukan tugas yang sebagaimana

harus dilakukan.

Konsep teori stakeholder di lihat dari tiga pendekatannya

dipopuleri oleh Donaldson & Preston (1995) dalam Friedman & Miles

(2006:2). Tiga pendekatan ini meliputi pendekatan normatif,

pendekatan deskriptif dan pendekatan instrumental.

Page 33: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

18

a. Pendekatan normatif

Konsep stakeholder yang telah diuraikan sebelumnya termasuk ke

dalam teori stakeholder pendekatan normatif. Pendekatan ini

berusaha memahami tentang bagaimana manajer harus bertindak

dan harus melihat tujuan organisasi dan berdasarkan dengan

beberapa prinsip etika.

b. Pendekatan deskriptif

Pendekatan ini memfokuskan dalam memahami bagaimana sikap

para manajer menangani kepentingan stakeholder dengan tetap

menjalani kepentingan perusahaan. Selain itu diperlukan juga

pemahaman bagaimana manajer dan stakeholder memandang

segala tindakan dan peran mereka.

c. Pendekatan Instrumental

Pendekatan ini mengarahkan kepada pemahaman bahwa jika

manajer memperlakukan pemangku kepentingan sesuai dengan

konsep pemangku kepentingan, maka organisasi akan lebih

berhasil atau lebih mungkin untuk berkelanjutan.

2. Teori Legitimasi

Legitimasi merupakan suatu pemahaman yang menjelaskan

bahwa tindakan perusahaan menjadi sesuatu yang diharapkan, pantas

dan berkesesuaian dengan sistem norma, nilai, keyakinan dan definisi

yang dibangun dalam masyarakat (Lindrianasari, 2010:34). Teori

legitimasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan dengan melihat

batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai

Page 34: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

19

sosial. Dengan adanya batasan ini mendorong pentingnya analisis

perilaku organisasi terkhususkan dalam bidang sosial dan lingkungan.

Dengan sejalannya nilai-nilai perusahaan dengan norma-norma yang

berlaku di dalam masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa legitimasi

perusahaan dapat tercapai (Ghozali & Chariri, 2007:411).

Teori legitimasi dilandasi oleh kontrak sosial antara perusahaan

dengan masyarakat (Ghozali & Chariri, 2007:411). Kontrak sosial

mencerminkan harapan masyarakat tentang bagaimana sebuah

organisasi harus menjalankan operasinya. Legitimasi sebuah organisasi

dapat terancam dengan melanggar persyaratan kontrak sosial dan

karena itu gagal menyesuaikan diri dengan norma dan harapan sosial.

Jika masyarakat tidak puas dengan kinerja perusahaan, maka

masyarakat dapat membatalkan kontrak perusahaan untuk melanjutkan

operasinya (Belal, 2016:15). Pengaruh yang kuat tersebut membuat

perusahaan cenderung menggunakan kinerja berbasis sosial dan

lingkungan. Alasannya tentu untuk melegitimasi aktivitas perusahaan

di mata publik (Ghozali & Chariri, 2007:411).

Di dalam masyarakat yang dinamis, tidak ada satu organisasi

pun yang memiliki hak melekat dalam memperoleh sumber daya yang

penting bagi perusahaan. Perusahaan yang ingin mendapatkan

legitimasi ini harus menunjukkan bahwa masyarakat memang

memerlukan jasa perusahaan (Ghozali & Chariri, 2007:412). Berbagai

tindakan pun dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mempertahankan

legitimasinya. Deegan (2000) dalam Belal (2016:15) mengungkapakan

Page 35: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

20

tindakan yang dilakukan perusahaan mencakup pengungkapan publik

yang ditargetkan atau berkolaborasi dengan pihak lain yang dianggap

dapat melegistimasikan perusahaaan. Deegan & Blomquist (2006:347)

menyatakan bahwa dengan adanya persepsi masyarakat yang berubah

sewaktu-waktu, perusahaan harus menyesuaikan dan mengubah

strategi mereka.

Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dengan norma-norma

dalam masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk

melanjutkan aktivitas bisnisnya. Warticl & Mahon (1994) dalam

Ghozali & Chariri (2007:413) menyebutkan tiga alasan terjadinya

perbedaan tersebut atau bisa disebut legitimacy gap. Tiga alasannya

sebagai berikut:

a. Ada perubahan dalam kinerja perusahaan tetapi harapan

masyarakat terhadap kinerja perusahaan tidak berubah;

b. Kinerja perusahaan tidak berubah tetapi harapan masyarakat

terhadap kinerja perusahaan telah berubah;

c. Kinerja perusahaan dan harapan masyarakat terhadap kinerja

perusahaan berubah ke arah yang berbeda, atau ke arah yang sama

tetapi waktunya berbeda.

Namun keberadaan dan besarnya perbedaan tersebut bukanlah

hal mudah untuk dicari penyebabnya. Hal yang paling penting bagi

perusahaan adalah bagaimana perusahaan berusaha memonitor nilai-

nilai perusahaan dan nilai-nilai sosial masyarakat dan mengidentifikasi

kemungkinan munculnya (Ghozali & Chariri, 2007:413).

Page 36: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

21

3. Laporan Tahunan

Dalam Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP -

431/PL/2012 lewat Peraturan Nomor X.K.6 tentang penyampaian

laporan perusahaan publik di Indonesia yang mensyaratkan perusahaan

publik untuk menyampaikan annual report atau laporan tahunan.

Dalam peraturan tersebut juga dijabarkan bahwa bagian dari isi laporan

tahunan mewajibkan perusahaan publik untuk melaporkan tanggung

jawab sosial yang salah satunya meliputi informasi berkaitan dengan

lingkungan hidup.

Peraturan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor

29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan

Publik menggantikan Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP -

431/PL/2012 lewat Peraturan Nomor X.K.6. Keputusan tersebut

dinyatakan tidak berlaku pada tanggal 1 Januari 2017. Peraturan OJK

menimbang peningkatan kualitas keterbukaan informasi oleh

Perusahaan Publik diperlukan penyempurnaan peraturan tentang

laporan tahunan.

Dalam peraturan terbaru OJK penjabaran pasal 4 lebih tegas

memuat peraturan yang mewajibkan paling sedikit memuat:

a. Ikhtisar data keuangan penting;

b. Informasi saham (jika ada);

c. Laporan Direksi;

d. Laporan Dewan Komisaris;

e. Profil Perusahaan Publik;

Page 37: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

22

f. Analisis dan pembahasan manajemen;

g. Tata kelola Perusahaan Publik;

h. Tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan Publik;

i. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit

j. Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan

Dari peraturan tersebut pelaporan berkaitan lingkungan menjadi

poin yang diwajibkan yang pada peraturan sebelumnya belum memuat

poin lingkungan sebagai poin yang penting dari laporan tahunan.

Berdasarkan peraturan tersebut dapat diketahui bahwa bahwa

pengungkapan lingkungan pada laporan tahunan bersifat wajib untuk

diungkapkan. Tentunya didukung pula peraturan oleh pemerintah

melalui Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 yang mengatur tentang

Perseroan Terbatas. Pada peraturan tersebut mewajibkan bagi perseoran

melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan lingkungan.

4. Pengungkapan Lingkungan

Ghozali & Chariri (2007:400) mendefiniskan pengungkapan

lingkungan sebagai suatu proses yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan

dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Meskipun bersifat wajib dalam

peraturan-peraturan oleh pemerintah dan lembaga keuangan, Ghozali &

Chariri (2007:400) juga mengungkapkan bahwa sampai sekarang masih

terdapatnya perbedaan mengenai isi dari pengungkapan itu sendiri.

Page 38: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

23

Sehingga pengungkapan lingkungan ini masih bersifat sukarela (Aulia

& Agustina, 2014: 2).

Gade (2005:75) menyatakan bahwa selain perusahaan

menyajikan pelaporan keuangan, perusahaan dapat pula menyajikan

laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan

laporan nilai tambah (value added statement) khususnya bagi industri

dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan

bagi industri yang menganggap kelompok pengguna laporan tertentu

yang penting bagi perusahaan.

Ghozali & Chariri (2007:403) mengungkapkan bahwa praktik

pengungkapan lingkungan pada dasarnya dapat dilihat sebagai usaha

perusahaan untuk mengirimkan pesan kepada stakeholder tentang

tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk kepentingan

lingkungan. Praktik ini memegang peranan penting bagi hidup

perusahaan yang tentunya perusahaan beroperasi di tengah lingkungan

masyarakat dan memungkinkan terjadinya dampak akibat adanya

aktivitas dari perusahaan. Praktik ini umumnya digunakan oleh manajer

dalam menghindari konflik sosial dan lingkungan.

Deegan (2002:290) menyebutkan beberapa motivasi yang

mendorong manajer secara sukarela mengungkapkan informasi sosial

dan lingkungan, alasan tersebut meliputi:

a. Keinginan untuk mematuhi persyaratan yang ada dalam Undang-

Undang;

Page 39: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

24

b. Pertimbangan rasionalitas ekonomi di mana motivasi ini

merupakan alasan praktik pengungkapan lingkungan yang

memberikan keuntungan bisnis karena perusahaan melakukan hal

yang benar;

c. Keyakinan dalam proses akuntabilitas untuk melaporkan;

d. Keinginan untuk mematuhi persyaratan peminjaman;

e. Untuk memenuhi harapan masyarakat terhadap operasi

perusahaan;

f. Untuk memanage kelompok stakeholder tertentu yang powerful;

g. Untuk mematuhi persyaratan industri;

h. Untuk memenangkan penghargaan pelaporan tertentu;

Ikhsan (2007:12) menyebutkan bahwa di Indonesia sendiri,

lembaga yang menjadi wadah profesional Akuntansi yaitu IAI belum

ada perhatian serius mengenai standar akuntansi lingkungan untuk

dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan pelaporan mengenai

lingkungan.

Salah satu peraturan yang disusun oleh Ikatan Akunatnsi

Indonesia (IAI) yaitu Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Gade (2005:76) menyebutkan bahwa sejauh ini, PSAK mungkin tidak

mengatur pengungkapan informasi tertentu padahal pengungkapan

informasi tersebut diperlukan guna menyajikan laporan keuangan

secara wajar. Jika belum diatur dalam PSAK, maka manajemen harus

menerapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan

menyajikan informasi:

Page 40: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

25

a. relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk

pengambilan keputusan;

b. menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian dan tidak

semata-mata dalam bentuk hukum;

c. netral yaitu bebas dari keberpihakan;

d. mencerminkan kehati-hatian dan;

e. mencakup semua hal yang material.

Wiseman (1982:56) menyebutkan informasi apa saja yang

biasanya terdapat pada suatu pengungkapan lingkungan:

a. diskusi tentang regulasi dan persyarat tentang dampak lingkungan;

b. kebijakan lingkungan atau kepedulian perusahaan tentang

lingkungan;

c. konservasi sumber daya alam;

d. penghargaan atas kepedulian terhadap lingkungan;

e. usaha melakukan daur ulang;

f. pengeluaran yang dilakukan perusahaan berkaitan dengam

penanganan lingkungan.

Al- Tuwaijri et al. (2004:454) menyebutkan teknik pengukuran

pengungkapan lingkungan umumnya dapat dibedakan menjadi dua

kelompok. Teknik pengukuran pertama mencakup pengukuran dengan

mengkuantifikasi pengungkapan lingkungan hidup yang terdapat di

dalam laporan tahunan perusahaan berdasarkan halaman, kalimat, dan

kata.

Page 41: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

26

Teknik pengukuran yang kedua menggunakan ukuran

disclosure scoring, di mana peneliti mengidentifikasi kemungkinan

berbagai isu lingkungan hidup, kemudian menganalisis pengungkapan

lingkungan dari masing-masing isu dengan menggunakan metode

indeks atau skor. Item yang memperoleh skor/bobot tertinggi

mencerminkan isu lingkungan hidup tersebut yang paling sering

diinformasikan dan paling tinggi diminta oleh stakeholder dan begitu

pula sebaliknya.

Penelitian ini menggunakan teknik pengukuran yang kedua

yaitu menggunakan disclosure scoring di mana berdasarkan indeks

pengungkapan lingkungan hidup di Indonesia yang dibuat oleh

Suhardjanto et al. (2008) berdasarkan isu lingkungan yang ditulis media

yang terdiri atas 35 item. Item-item tersebut terdapat pada lampiran 1

(Suhardjanto & Miranti, 2009:7).

5. Stakeholders Power

Stakeholders menurut Hubbard (2000:58) adalah sebagai

berikut:

“Stakeholders are those individuals or groups which have an interest in the business strategy of the organisation. Typical stakeholders include employees, managers, the board of directors, shareholders, customers, suppliers, governments and local communities where the organisation operates”.

Dari definisi Hubbard tersebut, stakeholders memiliki arti

bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok yang memiliki

suatu kepentingan dalam strategi bisnis dari organisasi. Umumnya

mereka yang termasuk ke dalam stakeholders meliputi karyawan,

Page 42: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

27

manajer, dewan direktur, pemegang saham, pelanggan, pemasok,

pemerintah dan komunitas lokal di mana organisasi beroperasi.

Sedangkan Hitt et al. (2001:27) mendefinisikan stakeholders

sebagai individu-individu dan kelompok-kelompok yang dapat

mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh hasil-hasil strategis yang

diperoleh dan yang memiliki klaim-klaim yang dapat dipaksakan ke

kinerja suatu perusahaan. Klaim-klaim terhadap kinerja organisasi

dipaksakan melalui kemampuan seorang stakeholder untuk

mempertahankan partisipasi esensial bagi daya hidup, daya saing, dan

profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan

bahawa stakeholders atau yang memiliki arti pemangku kepentingan

merupakan pihak-pihak yang memiliki suatu kepentingan dalam

keputusan bisnis karena pihak-pihak tersebut dapat mempengaruhi, dan

dipengaruhi oleh hasil-hasil strategis perusahaan. Pihak-pihak yang

memiliki kepentingan seringkali menuntut agar perusahaan dapat

memenuhi klaim mereka secara bertanggung jawab. Klaim dari

stakeholders memiliki arti bahwa stakeholder memiliki hak atas kinerja

perusahaan.

Dalam mendefinisikan atau mendefinisikan ulang misi

perusahaan, manajer strategis harus memahami hak-hak sah dari pihak-

pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak hanya

mencakup pemegang saham dan karyawan, melainkan juga pihak luar

yang terpengaruh oleh tindakan perusahaan. Pihak luar semacam itu

Page 43: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

28

biasanya mencakup pelanggan, pemasok, pemerintah, serikat pekerja,

pesaing, komunitas lokal, dan masyarakat umum (Pearce II &

Robinson, 2013:52).

William R. King & David I. Cleland (1978) dalam Pearce II &

Robinson (2013:53) membuat daftar dari kelompok pemangku

kepentingan yang umum ditemui dan seringkali ditambahkan dengan

kelompok eksekutif puncak. Daftar tersebut dapat dilihat melalui tabel

2.1 berikut.

Tabel 2. 1

Daftar Kelompok Stakeholders

Stakeholders Sifat Klaim

Pemegang saham Partisipasi dalam distribusi laba, penawaran saham

tambahan, aset saat likuidasi; hak suara; inspeksi

pembukuan perusahaan; pemindahan saham;

pemilihan dewan komisaris; dan hak-hak yang

telah ditetapkan dalam kontrak dengan

perusahaan.

Kreditor Proporsi legal dari pembayaran bunga yang jatuh

tempo serta pengembalian pokok investasi;

keamanan dari aset yang dijaminkan; prioritas

relatif saat likuidasi. Prerogatif manajemen dan

pemilik jika terdapat kondisi tertentu pada

perusahaan (seperti gagal membayar bunga).

Karyawan Kepuasan ekonomi, sosial, dan psikologis di

tempat kerja. Aman dari perilaku arbitrer dan tidak

terduga dari pihak eksekutif perusahaan.

Pemberian tunjangan, kebebasan untuk menjadi

anggota serikat pekerja dan berpartisipasi dalam

tawar-menawar kolektif, kebebasan individu untuk

menawarkan layanan melalui kontrak. Kondisi

kerja yang layak.

Pelanggan Layanan menyertai produk; data teknik mengenai

cara menggunakan produk; garansi yang sesuai;

ketersediaan suku cadang selama penggunaan

produk; perbaikan produk melalui penelitian dan

pengembangan; fasilitas kredit.

Pemasok Keberlangsungan sumber bisnis; pemenuhan

kewajiban kredit secara tepat waktu; hubungan

profesional dalam kontrak pembelian dan

penerimaan barang serta jasa.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 44: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

29

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Sumber: William R. King dan David I. Cleland (1978)

Berdasarkan tabel tersebut, Pearce II & Robinson (2013:54)

mengklasifikasikan stakeholder perusahaan menjadi dua kelompok

yaitu stakeholder pihak dalam dan stakeholder pihak luar .

a. Stakeholder pihak dalam

Stakeholder pihak dalam terdiri dari individu atau kelompok

pemegang saham atau karyawan.

b. Stakeholder pihak luar

Stakeholder pihak luar terdiri dari individu dan kelompok lain yang

dipengaruhi oleh tindakan perusahaan.

Stakeholders Sifat Klaim

Pemerintah Pajak (pajak penghasilan, PBB, dan lain

sebagainya); ketaatan terhadap peraturan

kebijakan publik berkaitan dengan keharusan

untuk bersaing secara bebas dan adil; pembayaran

kewajiban hukum dari para pelaksana bisnis;

ketaatan terhadap undang-undang anti monopoli.

Serikat pekerja Pengakuan sebagai agen negosiasi bagi karyawan.

Peluang untuk menjadikan serikat pekerja sebagai

partisipan dalam organisasi perusahaan.

Pesaing Observasi norma-norma perilaku persaingan yang

ditetapkan oleh masyarakat dan industri.

Diplomasi usaha sebagai pihak yang setara.

Masyarakat umum Partisipasi dalam dan kontribusi kepada

masyarakat secara keseluruhan; komunikasi yang

efektif antara pemerintah dan unit bisnis yang

dirancang untuk saling memahami, menanggung

proporsi yang layak atas beban pemerintah dan

komunitas. Harga yang wajar atas produk serta

kemajuan teknologi yang terkait dengan lini

produk.

Komunitas lokal Memberikan lapangan kerja yang produktif dan

sehat bagi komunitas. Partisipasi eksekutif

perusahaan dalam masalah komunitas, penyediaan

lapangan kerja reguler, permainan yang adil,

proporsi pembelian yang layak atas produk

komunitas lokal, dukungan untuk proyek budaya

dan sosial.

Page 45: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

30

Hitt et al. (2001:30-31) mengelompokkan stakeholder ke dalam

tiga kelompok yaitu stakeholder pasar modal, stakeholder pasar

produk, dan stakeholder organisasi.

a. Stakeholder Pasar Modal

Stakeholder ini terdiri dari pemegang saham (shareholder) dan

kreditor sebagai pemberi modal perusahaan. Stakeholder ini

mengharapkan agar perusahaan menjaga dan meningkatkan

kekayaan yang telah dipercayakan melalui modal yang mereka

berikan kepada perusahaan. Pemegang saham dapat menunjukkan

ketidakpuasanya dengan berbagai cara dan salah satunya dengan

menjual saham mereka. Kreditur sebagai pemberi pinjaman, akan

memperketat peminjaman berikutnya apabila perusahaan

melanggar perjanjian yang telah disepakati

b. Stakeholder Pasar Produk

Stakeholder ini terdiri dari pelanggan utama, suplier, komunitas

tuan rumah dan serikat buruh. Para pelanggan sebagai stakeholders

menuntut produk yang dapat diandalkan pada harga serendah

mungkin. Suplier mencari pelanggan yang mampu membayar

dengan harga tinggi. Komunitas tuan rumah menginginkan agar

perusahaan dapat beroperasi dalam waktu yang lama sehingga

kontribusi pajak dari perusahaan dapat membangun fasilitas publik

di daerah sekitar perusahaan tersebut. Serikat buruh memiliki

kepentingan dengan rasa aman dalam bekerja dan mendapatkan

kondisi kerja yang baik. Keseluruhan kelompok stakeholder

Page 46: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

31

tersebut pada umumnya merasa puas ketika perusahaan

mendapatkan margin laba yang relatif rendah.

c. Stakeholder Organisasi

Stakeholder ini berisikan para pegawai, manajer dan non-manajer.

Para pegawai organisasi mengharapkan perusahaan dapat

memberikan lingkungan kerja yang dinamis serta apresiatif

terhadap kinerja mereka. Stakeholder ini pada umumnya puas

bekerja untuk perusahaan yang sedang tumbuh dan para pegawai

dapat dengan aktif terlibat dalam kinerja perusahaan.

Madura (2006) dalam Sukardi & Sari (2007:5-6) menyebutkan

lima tipe stakeholder yang terlibat dalam sebuah bisnis, yang terdiri dari

pemilik, kreditor, karyawan, suplier dan konsumen.

a. Pemilik

Pada awalnya bisnis terdiri dari seorang pemilik yang menjalankan

ide bisnisnya. Seiring berkembangnya bisnis, bisnis memerlukan

modal yang tidak sedikit dan pemilik pertama mengundang orang

lain untuk melakukan investasi dan menjadi pemilik kedua.

Pemilik kedua mendapatkan sertifikat kepemilikan dan biasa

disebut stockholder.

b. Kreditor

Kreditor umunya yang diketahui yaitu salah satu institusi keuangan

atau dikenal sebagai bank yang dapat menyediakan dana bagi

perusahaan yang membutuhkan pinjaman keuangan. Perusahaan

harus membayar bunga jika meminjam dana dari institusi ini.

Page 47: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

32

c. Karyawan

Karyawan dan manajer-manajer bersama-sama dalam hal membuat

keputusan-keputusan penting. Manajer bertanggungjawab dalam

hal pengelolaan tugas karyawan lainnya. Peran dari manajer sangat

penting dalam hal meningkatkan nilai perusahaan.

d. Suplier

Setiap perusahaan membutuhkan bahan baku dalam menjalankan

proses produksinya. Untuk itu sebuah perusahaan perlu pemasok

atau penyedia bahank baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

produksinya.

e. Konsumen

Konsumen sebagai faktor yang dapat mendukung keberlangsungan

hidup perusahaan menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk

bertahan dalam persaingan bisnis. Untuk itu perusahaan harus

dapat menarik konsumennya dengan cara membuat produk yang

diharapkan oleh konsumen. Perusahaan harus memiliki strategi

tersendiri untuk mempertankan konsumennya.

Setiap perusahaan memiliki kelompok yang pemangku

kepentingannya berbeda dan bervariasi dalam hal jumlah, ukuran,

pengaruh dan tingkat kepentingan (Pearce II & Robinson, 2013:52).

Tidak semua stakeholder memiliki tingkat pengaruh yang sama

terhadap suatu perusahaan. Semakin bernilai dan kritikal partisipasi

seorang stakeholder, semakin besar ketergantungan perusahaan

kepadanya. Semakin ketergantungan maka menghasilkan pengaruh

Page 48: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

33

stakeholder yang lebih potensial terhadap komitmen, keputusan dan

tindakan-tindakan perusahaan (Hitt et al., 2001:28).

Klaim dari setiap stakeholder memiliki perbedaan masing-

masing. Setiap kelompok stakeholder mengharapkan bahwa mereka

yang mengambil keputusan strategis perusahaan memiliki

kepemimpinan yang mencapai tujuan-tujuan para stakeholder tersebut.

Tapi tujuan kelompok-kelompok stakeholders ini sering kali berbeda

satu sama lain (Hitt et al., 2001:28). Klaim dari berbagai kelompok

pemangku kepentingan sering kali bertentangan. Misalnya klaim

pemerintah dan masyarakat umum cenderung membatasi profitabilitas,

yang merupakan klaim utama dari kebanyakan kreditur dan pemegang

saham (Pearce II & Robinson, 2013:53).

Para pemegang saham ingin hasil dari investasi mereka

dimaksimalkan. Sering kali hal ini dicapai dengan mengorbankan

investasi masa depan perusahaan. Untuk keberlangsungan masa depan

perusahaan umumnya laba yang diperoleh perusahaan dialokasikan

kembali untuk riset dan pengembangan, misalnya, namun laba ini

digunakan untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek

pemegang saham. Kontras dengan para pemegang saham, para

pelanggan lebih senang jika perusahaan dapat memaksimalkan

kepentingannya ketika kualitas produk ditingkatkan tidak dengan

kenaikan harga. Karena konflik-konflik potensial ini, setiap perusahaan

ditantang untuk menangani stakeholdernya (Hitt et al., 2001:29).

Page 49: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

34

Dengan adanya banyak klaim yang dihadapi perusahaan, baik

itu dari karyawan dengan permintaan gaji yang tinggi; lingkungan udara

yang bersih; jaminan pekerjaan; kualitas produk; pajak, keamanan

investasi; tingkat pengembalian investasi yang tinggi dan banyak lagi

klaim lainnya. Meskipun mungkin sebagian besar, atau seluruh klaim

tersebut merupakan tujuan yang diinginkan, namun tidak semuanya

dapat dikejar dengan penekanan yang sama. Perlu disusun prioritas

sesuai dengan penekanan relatif yang diberikan oleh perusahaan dalam

mengambil keputusan strategis dan dalam tujuan serta strategi jangka

panjang perusahaan (Pearce II & Robinson, 2013:54).

Penanganan stakeholder dapat dilakukan dengan beberapa

langkah yang disebutkan oleh Hitt et al. (2001:29). Pertama,

perusahaan harus mengidentifikasi dengan hati-hati semua anggota

stakeholdernya yang penting bagi perusahan. Kedua, perusahaan dapat

menyusun daftar prioritas dari para stakeholdernya karena tidak

memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat memenuhi kesemua

stakeholdernya. Dalam hal ini yang paling diperlukan dalam

menentukan prioritas yaitu seberapa besar power atau kekuasaan dari

suatu stakeholder dan tingkat kepentingannya bagi perusahaan. Selain

kekuasaan, kriteria lainnya yaitu urgensi untuk memuaskan setiap

stakeholder tertentu dan tingkat kepentingannya.

Berkaitan dengan prioritas stakeholder mana yang memiliki

power atau kekuatan dikebanyakan perusahaan, Pearce II & Robinson

(2013:52) menyebutkan urutan kelompok stakeholder yang paling

Page 50: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

35

penting. Urutan ini berdasarkan penelitian yang melibatkan 2.361

komisaris dari 291 perusahaan terbesar di Amerika Serikat bagian

tenggara. Urutan pertama diduduki oleh pelanggan dan pemerintah,

kemudian pemegang saham, karyawan dan terakhir masyarakat.

Sedangkan Lu & Abeysekera (2014:428) menjabarkan stakeholder

yang memiliki kekuatan yaitu pemerintah, pemegang saham, kreditor

dan auditor.

Setelah mengetahui stakeholder mana saja yang dapat

diprioritaskan oleh perusahaan, perusahaan dapat menyesuaikan

strategi bisnisnya. Dengan adanya kondisi sosial yang dinamis, salah

satu prioritas juga yang perlu diperhitungkan bagi strategi bisnis yaitu

eksistensi perusahaan itu sendiri untuk menjadi lembaga bisnis

berkelanjutan (kemampuan menghasilkan laba jangka panjang).

Kemampuan menghasilkan laba jangka panjang hanya akan terealisasi

jika kehadiran perusahaan dapat berguna dan didukung oleh

stakeholder. Dukungan stakeholder akan terwujud jika dampak negatif

pada ranah sosial, ekonomi, dan lingkungan, bukan hanya dapat

diminimalisir, tetapi justru dapat memberikan dampak positif yang

besar bagi stakeholder (Rachman et al., 2011:9).

6. Government Power

Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat

regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama

bagi suatu organisasi. Faktor-faktor pemerintahan dapat

merepresentasikan peluang atau ancaman utama baik bagi organisasi

Page 51: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

36

kecil maupun besar (David, 2011). Banyak yang mengetahui

pemerintah hanya identik dengan pemungutan pajak dan bermacam-

macam iuran (Alma, 2006:56). Namun pemerintah memiliki peran

besar dalam suatu negara. Termasuk bagi negara-negara berkembang

yang mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.

Kebijakan pemerintah yang sesuai diperlukan untuk

menciptakan suasana yang kondusif untuk mengembangkan kegiatan

perusahaan di berbagai bidang. Di negara-negara berkembang seperti

di Indonesia, kebijakan pemerintah bukan saja diperlukan untuk

mewujudkan kestabilan ekonomi tetapi juga pertumbuhan ekonomi

yang relatif pesat (Sukirno, 2004: 78). Negara menguasai beberapa

cabang perekonoman, sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, yaitu untuk

mengambil manfaat yang sebesar-besarnya terhadap semua potensi

alam dan tenaga yang ada. Pemerintah menguasai atau turut mendirikan

perusahaan, karena masih kurang mampu nya pihak swasta menanam

modal dalam bidang tersebut atau perusahaan yang dikuasai negara

sangat penting bagi kehidupan masyarakat (Alma, 2006:57).

Alma (2006:84) menyebutkan bahwa perusahaan yang

dikendalikan oleh pemerintah disebut juga dengan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN). Pemerintah menjadi pemilik tunggal saham atau juga

sebagian besar saham dimiliki oleh pemerintah. Dengan begitu,

pemerintah memiliki kuasa atau kendali dalam suatu perusahaan yang

sahamnya dimiliki oleh pemerintah. BUMN dibentuk berdasarkan

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah dan kebijaksanaan

Page 52: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

37

perusahaan diatur pula oleh pemerintah. Berbagai bentuk perusahaan

yang dikuasai oleh pemerintah adalah sebagai berikut:

a. PD (Perusahaan Daerah)

Perusahaan daerah merupakan milik pemerintah daerah yang

pengelolaan dan pengawasan dilakukan oleh PEMDA setempat.

Perusahaan ini merupakan sumber penghasilan daerah tersebut,

seperti PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum.

b. Perjan (Perusahaan Jawatan)

Perjan merupakan perusahaan milik suatu departemen dalam

kepemerintahan yang pegawainya adalah pegawai negeri.

Kencederungan yang terjadi di lapangan bahwa Perjan berangsur-

angsur dirubah bentuknya menjadi Persero.

c. Perum (Perusahaan Umum)

Perum merupakaan salah satu perusahaan yang memiliki modal

yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan diharapkan

perusahaan ini dapat membiayai diri sendiri serta mendatangkan

keuntungan buat negara. Contoh dari perum adalah Perumnas.

d. Persero (PT)

Perusahaan ini memiliki saham sebagian atau seluruhnya dimiliki

negara. Diharapkan perusahaan ini memperoleh keuntungan dan

dapat membelanjai operasi perusahaannya. Beberapa perusahaan

milik pemerintah berbentuk persero sebagai berikut:

Page 53: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

38

1) Di bawah Departemen Perindustrian meliputi PN Pabrik

Kertas, PT. Timah, PT Pabrik Pupuk, Pertamina, PT. Semen

dan PT. Pertambangan Batu Bara;

2) Bidang usaha jasa meliputi PT Garuda Indonesia, PT. Pelni,

PT. Telkom, PT. Pos Indonesia, dan PT. Indosat;

3) Di bawah Departemen Keuangan meliputi PT. BNI 1946, PT.

Bank Dagang Negara, PT. Asuransi Jiwasraya;

4) Di bawah Departemen PU yaitu PT. Jasa Marga;

5) Dan masih banyak bentuk perusahaan lainnya.

Perusahaan yang disebutkan di atas merupakan contoh dari

perusahaan yang modal atau kepemilikan sahamnya oleh pemerintah.

Beberapa dari perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah merupakan

perusahaan publik. Dengan adanya kepemilikan pemerintah pada suatu

perusahaan publik, mendong manajemen perusahaan menerapkan

kebijakan-kebijakan tertentu salah satunya mendukung untuk

melestarikan lingkungan. Kebijakan pemerintah mengenai lingkungan

hidup tertuang dalam Undang-Undang No 32 tahun 2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Konsep pemangku kepentingan mengakui kemampuan

pemerintah untuk memberi dampak pada strategi dan kinerja

perusahaan. Dengan demikian, pemerintah dapat dipandang sebagai

pemangku kepentingan perusahaan yang kepentingannya harus

ditangani oleh manajemen. Pengungkapan tanggung jawab sosial dapat

Page 54: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

39

digunakan oleh manajemen sebagai strategi yang dirancang untuk

memenuhi tuntutan pemerintah (Roberts, 1992:602).

7. Shareholder Power

Pearce II & Robinson (2013:54) menyebutkan bahwa

shareholder atau pemegang saham merupakan salah satu stakeholder

pihak dalam. Dalam Hitt et al. (2001:30-31), shareholder

mengharapkan supaya perusahaan menjaga dan meningkatkan

kekayaan yang telah mereka percayakan kepada perusahaan. Banyak

manajer dan pembuat strategi dari perusahaan berargumentasi bahwa

perusaahaan adalah milik pemegang saham dan oleh karena itu haruslah

berkepentingan untuk memenuhi kepentingan bagi para pemegang

saham (Hubbard, 2000:59).

Supramono (2014:1-2) menyatakan bahwa saham identik

dengan modal dan perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

PT selaku pelaku bisnis memerlukan banyak modal dan modalnya

terbagi atas sejumlah saham. Di dalam perseroan tersebut, para pemilik

modal yang nota bene pemegang saham diperhatikan kehendaknya

untuk menentukan arah jalannya perusahaan. Jika dalam suatu

perseroan di antara pemegang saham ada yang memiliki saham dengan

jumlah lebih banyak dari pemegang saham lainnya, maka dapat disebut

sebagai pemegang saham mayoritas. Adanya pemegang saham

mayoritas mempengaruhi jalannya perusahaan dan dari segi ekonomi

menunjukkan siapa yang modalnya banyak dari pemegang saham

Page 55: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

40

lainnya, maka dialah yang dianggap pihak yang cocok untuk

mengarahkan jalannya perusahaan.

Kuswiratmo (2016:96) mengklasifikasi pemegang saham

mayoritas didasarkan pada komposisi jumlah kepemilikan saham dan

hak yang dimilikinya. Secara umum, pengendalian perseroan yang

dimaksud adalah pemegang saham yang mempunyai kepemilikan hak

atas saham melebihi 50% atau jumlah lain dari seluruh saham yang

ditempatkan dan disetor dalam perseroan, sehingga menyebabkan

pemegang saham tersebut dapat menyelenggaraka dan mengambil

keputusan dalam RUPS tanpa kehadiran pemegang saham lainnya.

Pengendalian perseroan khusus untuk PT yang berupa perusahaan

publik atau terbuka, dilakukan oleh pemegang hak atas 20% saham atau

lebih, atau dari hak suara yang dikeluarkan yang melebihi kuorum.

Dengan adanya saham mayoritas yang memiliki sebagian atau

hampir keseluruhan saham perusahaan maka tuntutan terhadap pihak

shareholder menjadi lebih terkonsentrasi. Namun, saham yang

terkonsentrasi dapat mempengaruhi keputusan manajemen dalam

mengungkapkan informasi yang tidak beragam. Termasuk salah

satunya yaitu informasi tentang sosial dan lingkungan. Sebaliknya,

Roberts (1992:601) mengungkapkan bahwa distribusi kepemilikan

perusahaan yang kurang terkonsentrasi mengakibatkan tuntutan yang

diajukan pada perusahaan oleh pemilik saham menjadi lebih luas. Liu

& Anbumozhi (2009:595) mengungkapkan bahwa perusahaan dengan

kepemilikan tersebar luas cenderung menerapkan aktivitas lingkungan

Page 56: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

41

yang baik dalam perencanaan strategis mereka untuk menarik lebih

banyak investor.

8. Creditor Power

Perusahaan memerlukan dana lebih daripada yang didapat

pemilik. Suatu bisnis yang tumbuh pesat tidak akan mampu menutup

penanaman modal dalam bentuk benda yang tidak bergerak (seperti

bangunan). Oleh karena itu perusahaan memerlukan dana meminjam

dari institusi keuangan atau individu yang disebut kreditor sebagai

pemberi pinjaman (Madura, 2001:3). Kreditor mengendalikan akses

terhadap sumber keuangan yang mungkin diperlukan untuk

melanjutkan operasi sebuah perusahaan. Keputusan struktur modal

merupakan bagian dari strategi pemangku kepentingan keseluruhan

perusahaan dan karena itu kreditor merupakan pemangku kepentingan

penting yang pengaruhnya harus dikelola. Ini mengikuti tingkat yang

lebih tinggi yang mana perusahaan bergantung pada pembiayaan

hutang untuk mendanai proyek-proyek modal (Roberts, 1992:602).

Sukardi & Sari (2007:5-6) menyebutkan salah satu kreditor

yaitu institusi keuangan atau dikenal sebagai bank yang dapat

menyediakan dana bagi perusahaan yang membutuhkan pinjaman

keuangan. Perusahaan harus membayar bunga jika meminjam dana dari

institusi ini. Jika pemberi pinjaman modal tidak puas, mereka dapat

memaksakan perjanjian yang lebih ketat pada pinjaman modal

berikutnya (Hitt et al., 2001:30). Madura (2001:83) menyebutkan jika

perusahaan gagal dalam hal membayar utang kepada kreditur, bisa jadi

Page 57: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

42

akan dipaksanya pengakuan bangkrut. Kreditur secara periodik akan

memantau seluruh aktivitas manajer dengan menggunakan laporan

yang dibuat oleh perusahaan. Kemungkinan terjadinya berbagai

halangan yang dapat menghambat kemampuan perusahaan memenuhi

kewajibannya itu dapat terdeteksi lebih awal (Sulistyanto, 2008:94).

Institusi kreditur seperti bank sebagai lembaga pembiayaan

perlu untuk melakukan analisis risiko lingkungan dalam proses

penyutujuan kredit. Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

belum menetapkan tambahan untuk jenis risiko seperti risiko

lingkungan dan sosial. Namun dalam hal ini tidak mengurangi makna

kehati-hatian bank dalam menganalisis dampak lingkungan yang

ditimbulkan oleh operasional perusahaan sebagai debitur. Meski belum

terdapatnya aturan yang baku mengenai risiko lingkungan, bank

mengikuti langkah analisis risiko lingkungan dan sosial dalam proses

penilaian kredit existing saat ini yang berlaku di perbankan (Panjaitan,

2015:108).

Hutang yang tinggi akan menimbulkan risiko yang tinggi juga

terhadap bank termasuk risiko lingkungan dan sosial yang timbul. Oleh

karena itu, kewajiban terhadap lingkungan jelas-jelas dapat

mempengaruhi kemampuan debitur dalam melakukan pembayaran

karena akibat dari kemungkinan terjadinya tuntutan hukum, boikot,

denda, ganti rugi hingga class action oleh masyarakat. Kewajiban

lingkungan ini bahkan dapat menjangkiti financier atau bank apabila

tidak dilakukan asesmen dari awal secara benar (Panjaitan, 2015:117).

Page 58: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

43

9. Ukuran Perusahaan

Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva,

penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan

dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu.

Ketiga indikator tersebut sering digunakan untuk menentukan ukuran

perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut.

Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam,

semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan

semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal

dalam masyarakat. Dari ketiga indikator tersebut, nilai aktiva relatif

lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan

penjualan dalam mengukur ukuran perusahan (Sudarmadji & Sularto,

2007:54).

Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dapat lebih

bertahan daripada perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil, karena

semakin besar entitas, semakin besar pula sumber daya yang dimiliki

entitas tersebut. Dengan semakin besarnya sumber daya yang dimiliki

entitas, maka entitas tersebut akan lebih banyak berhubungan dengan

stakeholder, sehingga diperlukan tingkat pengungkapan atas aktivitas

entitas yang lebih besar, termasuk pengungkapan dalam tanggung

jawab sosial (Kamil & Herusetya, 2012:5).

Perusahaan yang lebih besar lebih cenderung berada di bawah

pengawasan publik dan diharapkan memiliki kecenderungan yang lebih

tinggi terhadap pengungkapan lingkungan. Perusahaan yang lebih besar

Page 59: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

44

juga mampu memiliki sumber daya yang unggul untuk upaya

lingkungan (Liu & Anbumozhi, 2009: 597). Ukuran perusahaan turut

menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan,

semakin dikenal masyarakat berarti semakin mudah untuk

mendapatkan informasi mengenai perusahaan (Mutia et al., 2011:192).

10. Kinerja Lingkungan

Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil

tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Sarinah & Mardalena,

2017:184). Kinerja lingkungan merupakan kinerja perusahaan yang

berfokus pada kegiatan perusahaan dalam melestarikan lingkungan dan

mengurangi dampak lingkungan yang timbul akibat aktivitas

perusahaan (Haryati & Rahardjo, 2013:3). Scruggs (2003:4)

mengungkapkan bahwa kinerja lingkungan yang baik dapat

didefinisikan sebagai kemajuan atau pencapaian situasi di mana

penarikan masyarakat dari persediaan sumber daya alam tidak

mencegah generasi masa depan memiliki persediaan yang setara.

Proses produksi, seperti halnya produk yang dihasilkan oleh

sebuah perusahaan bisa jadi membahayakan lingkungan. Karena itu

perusahaan memiliki tanggung jawab yang besar dalam melestarikan

lingkungan (Sukardi & Sari, 2007:23). Kinerja lingkungan merupakan

bahan pertimbangan manajemen dalam mengungkapkan kinerja

lingkungannya. Ketika suatu perusahaan memiliki kinerja lingkungan

yang baik, maka perusahaan akan mengungkapkannya dalam laporan

tahunannya (Aulia & Agustina, 2015:4).

Page 60: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

45

Di Indonesia penilaian kinerja lingkungan perusahaan

dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup melalui Program

Penilaian Peringkat pengelolaan lingkungan pada perusahaan

(PROPER) (Julianto & Syarief, 2016:151). PROPER juga menjadi

tolak ukur bagi bank dalam memberikan kredit terhadap debitur yang

merupakan organisasi yang menjalankan aktivitas bisnis terlebih

perusahaan yang rawan terhadap kerusakan lingkungan (Lindrianasari,

2007:161). Selanjutnya konsep green banking tersebut meluas dengan

adanya penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara

Kementrian Lingkungan Hidup dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

melahirkan kebijakan penyaluran/kredit pembiayaan yang ramah

lingkungan mencakup industri yang tidak hanya perbankan namun juga

lembaga jasa keuangan lainnya (www.ojk.go.id).

11. Penilaian Kinerja Lingkungan melalui PROPER

Program Penilaian Peringkat kinerja perusahaan dalam

pengelolaan lingkungan hidup atau sering disebut dengan PROPER

lahir melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 127

Tahun 2002. Soerjani et al. (2007:199) menyebutkan beberapa tujuan

dari PROPER:

a. Mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan;

b. Meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian

lingkungan;

c. Meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara

berkelanjutan;

Page 61: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

46

d. Meningkatkan kesadaran para pelaku usaha/kegiatan untuk

menaati peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan;

e. Meingkatkan penataan dalam pengendalian dampak lingkungan

melalui peran aktif masyarakat dan;

f. Mengurangi dampak negatif kegiatan perusahaan terhadap

lingkungan

Selanjutnya Soerjani et al. (2007:199) menyebutkan sasaran

dari PROPER meliputi:

a. Mendorong perusahaan untuk menaati peraturan perundang-

undangan melalui instrumen insentif dan disensentif reputasi;

b. Mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya

untuk menerapkan produksi bersih.

Dalam Publikasi PROPER tahun 2015 dijelaskan mengenai

prinsip dasar dari PROPER itu sendiri, yakni peserta PROPER bersifat

selektif, yaitu diperuntukkan bagi industri yang menimbulkan dampak

besar dan meluas terhadap lingkungan dan mereka peduli dengan citra

atau reputasi perusahaannya. Soerjani et al. (2007:199) juga

menyebutkan jenis industri yang menjadi prioritas dari penilaian

PROPER:

a. Manufaktur, prasarana dan jasa

Adapun subsektor perusahaan yang termasuk meliputi perusahaan

dibidang pulp dan kertas, tekstil, semen, oomotif, peleburan besi

dan baja, MSG, alkohol, industri kimia dasar, kawasan industri dan

sejenis lainnya.

Page 62: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

47

b. Pertambangan, energi dan migas

Subsektor yang termasuk yaitu pertambangan mineral, batu bata,

pembangkit energi, eksplorasi dan produksi, pengolahan dan

distribusi minyak dan gas serta sejenisnya.

c. Hasil pertanian dan perhutanan

Subsektornya terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang

pengolahan kelapa sawit, pabrik gula, kayu lapis, karet, tapioka dan

sejenisnya.

PROPER dapat dijadikan pilihan dalam mengukur kinerja

lingkungan perusahaan yang ada di Indonesia. Informasi mengenai

kinerja perusahaan dikomunikasikan dengan menggunakan simbol

warna untuk memudahkan penyerapan informasi oleh masyarakat.

Tabel 2.2 menunjukkan simbol warna yang diberikan sesuai dengan

penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan

beserta dengan penjelasan dari setiap peringkat warna.

Page 63: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

48

Tabel 2. 2

Penjelasan Peringkat Warna PROPER

Emas Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan

lingkungan dalam proses produksi dan/atau jasa,

melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung

jawab terhadap masyarakat.

Hijau Diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan

lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond

compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan

lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien

melalui upaya tanggung jawab sosial dengan baik.

Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang

dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan dan/atau

peraturan perundangan yang berlaku.

Merah Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup

yang tidak sesuai dengan persyaratan sebagaiman diatur

dalam peraturan perundang-undangan.

Hitam Telah sengaja melakukan perbuatan atau melakukan

kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap

peraturan perundang-undangan atau tidak melaksanakan

sanksi administrasi.

Sumber: PROPER Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

2015

12. Eksposur Media

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia eksposur memiliki arti

pemajanan. Eksposur yang dalam bahasa Inggris di tulis exposure

kadang kala diterjemahkan sebagai terpaan. Namun penggunaan arti

terpaan kurang tepat dipakai. Bentuk kata exposure yang berpangkal

dari kata expose yang memiliki makna sebagai mendedahkan,

memajankan, dan menyingkapkan. Berdasarkan dari kata expose

tersebut kata exposure menjadi dedahan, pajanan, dan singkapan

(Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan). Sedangkan

media didefinisikan oleh Cangara (2009:123) sebagai alat atau sarana

yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

khalayak. Ini berarti bahwa eksposur media merupakan singkapan dari

Page 64: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

49

penyampaian pesan dari komunikator kepada audiensnya. Brown

(2011:60) menyebutkan eksposur media dapat juga didefiniskan

sebagai media “promosi dan publisitas”.

Oleh para pakar psikolog, dalam komunikasi antarmanusia

media yang paling dominan dalam berkomunikasi yaitu melalui

pancaindra. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses

dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya

terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan (Cangara,

2009:123). Pesan perlu untuk dikonstruksi secara hati-hati sehingga

pesan dapat mengomunikasikan makna yang diinginkan kepada

audiensi. Namun tak kalah pentingnya lagi dalam penyampaian pesan

kepada audiens yaitu memilih medium yang sesuai bagi perusahaan

dalam menyampaikan pesan (Lattimore et al., 2010: 160).

Lattimore et al. (2010:160) mengklasifikasikan media sebagai

media terkontrol dan tidak terkontrol.

a. Media terkontrol

Media terkontrol dapat berupa publikasi internal, surat langsung,

poster, dan iklan. Perusahaan biasanya memperkenankan praktisi

public relations untuk mendikte apa yang akan dipublikasikan serta

bagaimana menyampaikan pesan kepada audiens utamanya.

b. Media tidak terkontrol

Media tidak terkontrol merupakan media yang keputusan tentang

isinya dibuat orang lain seperti surat kabar, televisi dan radio.

Page 65: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

50

Lattimore et al. (2010:203) juga menambahkan terdapat dua

media terkontrol yang telah menjadi media penting bagi kampanye

public relation pada beberapa tahun terakhir yaitu penggunaan World

Wide Web dan periklanan. World Wide Web dianggap sebagai media

massa public relations pertama karena media ini memungkinkan

komunikasi yang tertata mengalir langsung antara organisasi dengan

audiensi. Media baru ini sebagai alat komunikasi publik relation, telah

memacu peningkatan minat dalam membangun hubungan melalui

internet.

Soemirat & Ardianto (2010:194-196) mengungkapkan melalui

internet dapat menentukan spesifikasi target bisnis berdasarkan

hubungan dengan komunitas. Cara paling mudah yaitu dengan

menggunakan web untuk mempublikasikan tentang laporan apa saja

yang dilakukan perusahaan dalam membina hubungan komunitas.

Laporan tahunan melalui web dapat memberikan nilai tambah yang

berarti bagi analisis saham, investor, pialang. Dengan menyajikan

informasi secara online, para investor dan anggota komunitas finansial

dapat mengakses fakta dan data dengan sendirinya.

Eksposur media memerlukan suatu pesan yang dapat

disampaikan kepada audiensnya sehingga mampu dalam membangun

persepsi terhadap perusahaan dan dapat mempengaruhi bagaimana

harus bertindak (Potter, 2012:30). Eksposur media menjadi salah satu

cara agar perusahaan dapat meningkatkan visibilitas kehadiran web dan

meningkatkan pemanfaatan dari situs perusahaan. Meningkatnya

Page 66: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

51

kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup menjadikan semakin

meningkat pula eksposur media mengenai dampak lingkungan yang

terjadi akibat aktivitas perusahaan (Aulia & Agustina, 2015:7).

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel 2.3.

Page 67: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

52

Tabel 2. 3

Hasil Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Determinants of Corporate Social

Ressponsibility Disclosure: An

Applicationof Stakeholder Theory

(Roberts, R.W., 1992)

Varibel government,

stockholder power, creditor.

Variabel ukuran perusahaan,

kinerja lingkungan, eksposur

media, pengungkapan

lingkungan, menggunakan

pengukuran Indonesian

Environmental Reporting

(IER) dan objek penelitian

perusahaan di Indonesia.

Government mampu mempengaruhi

pengungkapan CSR. Stockholder

power kurang signifikan terhadap

pengungkapan CSR. Creditor

mendukung pengungkapan CSR.

2 Determinant Factors of Corporate

Environmental Information

Disclosure: An Empirical Study of

Chinese Listed Companies

(Liu & Anbumozhi, 2009)

Variabel government,

shareholder, creditor,

ukuran perusahaan.

Variabel kinerja lingkungan,

eksposur media,

pengungkapan lingkungan,

menggunakan pengukuran

Indonesian Environmental

Reporting (IER) dan objek

penelitian perusahaan di

Indonesia.

Government mampu mempengaruhi

pengungkapan informasi lingkungan.

Shareholder kurang signifikan

terhadap pengungkapan informasi

lingkungan. Creditor tidak

menunjukkan hubungan signifikan

pengungkapan lingkungan. Ukuran

perusahaan berkorelasi terhadap

pengungkapan lingkungan.

3 Determinants of Corporate Social

Responsibility Disclosure Ratings

by Spanish Listed Firms

(Reverte, 2009)

Variabel leverage, ukuran

perusahaan dan eksposur

media.

Variabel government power,

shareholder power, kinerja

lingkungan, pengungkapan

lingkungan, menggunakan

pengukuran Indonesian

Environmental Reporting

(IER) dan objek penelitian

perusahaan di Indonesia.

Ukuran perusahaan dan eksposur

media berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan CSR.

Leverage sulit untuk ditemukan

hubungan yang signifikan dengan

pengungkapan CSR.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 68: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

53

Tabel 2.3 (lanjutan)

No Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4 Analisis Pengaruh Size,

Profitabilitas dan Leverage

Terhadap Pengungkapan CSR Pada

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

(Purnasiwi & Sudarno, 2011)

Variabel ukuran perusahaan

dan leverage.

Variabel government power,

shareholder power, kinerja

lingkungan, eksposur media,

pengungkapan lingkungan,

dan menggunakan

pengukuran IER.

Ukuran perusahaan dan leverage

berpengaruh terhadap pengungkapan

CSR

5 Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility di

Indonesia (Studi Empiris pada

Perusahaan Berkategori High

Profile yang Listing di Bursa Efek

Indonesia)

(Nur & Priantinah, 2012)

Variabel ukuran

perusahaan, leverage dan

eksposur media.

Variabel government power,

shareholder power, kinerja

lingkungan, pengungkapan

lingkungan, dan

menggunakan pengukuran

IER.

Ukuran perusahaan dan leverage

berpengaruh terhadap pengungkapan

CSR. Eksposur media tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan

CSR.

6 Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Kinerja Keuangan dan Eksposur

Media pada Pengungkapan

Informasi Lingkungan

(Hadjoh & Sukartha, 2013)

Variabel ukuran

perusahaan, eksposur

media, pengungkapan

lingkungan.

Variabel government power,

shareholder power, creditor

power, kinerja lingkungan

dan menggunakan

pengukuran IER.

Ukuran perusahaan dan kinerja

keuangan menjadi faktor yang

mempengaruhi pengungkapan

lingkungan sedangkan eksposur

media tidak mempengaruhi.

7 The Determinants of Corporate

Social Responsibility Disclosure:

Evidence From China

(Wang et al., 2013)

Variabel eksposur media. Variabel government power,

shareholder power, creditor

power, ukuran perusahaan,

kinerja lingkungan,

pengungkapan lingkungan

dan menggunakan IER

Eksposur media berpengaruh positif

terhadap pengungkapan Corporate

Social Responsibility.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 69: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

54

Tabel 2.3 (lanjutan)

No Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

8 Stakeholders Power Corporate

Characteristics and Social and

Environmental Disclosure:

Evidence from China.

(Lu & Abeysekera, 2014)

Variabel government

power, shareholder power,

creditor power dan ukuran

perusahaan.

Variabel kinerja lingkungan,

eksposur media,

pengungkapan lingkungan,

menggunakan pengukuran

IER dan objek penelitian

perusahaan di Indonesia.

Ukuran perusahaan dan shareholder

power memiliki pengaruh positif

terhadap pengungkapan sosial dan

lingkungan. Sedangkan government

power, creditor power dan auditor

power tidak memiliki pengaruh.

9 Pengaruh Stakeholders Power dan

Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Sosial dan

Lingkungan.

(Hartanto & Purwatiningsih, 2014)

Variabel government

power, shareholder power,

creditor power dan variabel

ukuran perusahaan.

Variabel kinerja lingkungan,

eksposur media dan

pengungkapan lingkungan

menggunakan pengukuran

IER.

Kekuatan shareholder power, ukuran

perusahaan dan profitabilitas

memiliki pengaruh positif terhadap

pengungkapan sosial dan lingkungan.

Government power dan creditor

power tidak memiliki pengaruh

signifikan.

10 Pengaruh Karakteristik Perusahaan,

Kinerja Lingkungan dan Liputan

Media terhadap Environmental

Disclosure

(Aulia & Agustina, 2015)

Variabel ukuran

perusahaan, leverage,

kinerja lingkungan, liputan

media, pengungkapan

lingkungan dengan metode

pengukuran pengungkapan

lingkungan IER.

Variabel government power

dan shareholder power.

Ukuran perusahaan, profitabilitas,

kinerja lingkungan dan liputan media

berpengaruh terhadap pengungkapan

informasi lingkungan dan hanya

leverage saja yang tidak memiliki

pengaruh signifikan.

11 Ownership Structure and

Environmental Disclosure in MENA

Emerging Countries

(Akrout & Othman, 2016)

Variabel kepemilikan

pemerintah dan

pengungkapan lingkungan.

Variabel government power,

shareholder power, creditor

power, ukuran perusahaan,

kinerja lingkungan, eksposur

media, metode pengukuran

IER, objek penelitian

perusahaan di Iindonesia.

Kepemilikan saham pemerintah

berpengaruh positif terhadap

pengungkapan lingkungan

perusahaan.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 70: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

55

Tabel 2.3 (lanjutan)

No Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

12 Analisis Pengaruh Kinerja

Lingkungan, Manajemen Laba,

Ukuran Perusahaan, dan

Profitabilitas terhadap

Pengungkapan Lingkungan pada

perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(Julianto & Sjarief, 2016)

Variabel kinerja

lingkungan, ukuran

perusahaan, pengungkapan

lingkungan dan objek

penelitian perusahaan

manufaktur

Variabel government power,

shareholder power, creditor

power, eksposur media dan

metode pengukuran

pengungkapan lingkungan

IER

Ukuran perusahaan dan kinerja

lingkungan berpengaruh positif

signifikan pada pengungkapan

lingkungan.

13 Pengaruh Tipe Industri, Eksposur

Media, dan Profitabilitas terhadap

Carbon Emission Disclosure

(Pratiwi & Sari, 2016)

Variabel eksposur media. Variabel government power,

shareholder power, creditor

power, ukuran perusahaan,

variabel kinerja lingkungan

dan metode pengukuran

pengungkapan lingkungan

IER.

Eksposur media tidak berpengaruh

terhadap Carbon Emission

Disclosure.

14 Analisis Pengaruh Environmental

Performance dan Size Terhadap Net

Profit Margin dengan Corporate

Social Responsibility Sebagai

Variabel Intervening pada

Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2013 – 2015

(Kusumaningrum, 2017)

Variabel kinerja lingkungan

dan ukuran perusahaan.

Variabel government power,

shareholder power, creditor

power, eksposur media dan

pengungkapan lingkungan

dengan pengukuran IER.

Kinerja lingkungan dan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 71: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

56

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian kuantitatif ini dapat

digambarkan dalam gambar 2.1.

Government

Power

(X1)

Pengungkapan

Lingkungan

(Y)

Shareholder

Power

(X2)

Kinerja

Lingkungan

(X5)

Eksposur Media

(X6)

Basis Teori: Teori Stakeholder dan Teori Legitimasi

Isu Lingkungan oleh Perusahaan-Perusahaan di

Indonesia

Bersambung pada halaman selanjutnya

Creditor Power

(X3)

Ukuran

Perusahaan

(X4)

Model Analisis:

Regresi Berganda

Page 72: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

57

Gambar 2.1. (Lanjutan)

Gambar 2. 1

Skema Kerangka Pemikiran

Analisis Data:

Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 73: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

58

D. Hipotesis

1. Pengaruh Government Power terhadap Pengungkapan Lingkungan

Faktor-faktor pemerintahan dapat merepresentasikan peluang

atau ancaman utama baik bagi organisasi kecil maupun besar (David,

2011). Alma (2006:57) menyebutkan bahwa pemerintah menguasai

atau turut mendirikan perusahaan. Pemerintah menjadi pemilik tunggal

saham atau juga sebagian besar saham dimiliki oleh pemerintah.

Dengan begitu, pemerintah memiliki kuasa atau kendali dalam suatu

perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Hartanto &

Purwatiningsih (2014:9) menyatakan bahwa pemerintah diyakini dapat

meningkatkan praktik pengungkapan lingkungan karena perannya

sebagai regulator.

Penelitian sebelumnya mencari pengaruh government power

terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan. Penelitian tersebut

menggunakan kepemilikan pemerintah sebagai representasi dari

kekuatan pemerintah dalam pengaruhnya terhadap pengungkapan

sosial dan lingkungan. Hasil dari penelitian menemukan bahwa

kekuatan pemerintah memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial

dan lingkungan namun tidak cukup signifikan untuk mempengaruhinya

(Lu & Abeysekera, 2014; Hartanto & Purwatiningsih, 2014).

Penelitian oleh Roberts (1992) menggunakan proksi biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan politik perusahaan sebagai representasi dari

government power. Perusahaan yang berkontribusi terhadap belanja

politik cenderung dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah. Semakin

Page 74: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

59

besar kontribusi perusahaan maka kemungkinan besar menarik

perhatian pemerintah untuk menekankan peraturan tentang lingkungan.

Penelitian ini menemukan pengaruh antara government power dengan

pengungkapan tanggung jawab sosialnya.

Penelitian yang dilakukan Liu & Anbumozhi (2009)

memproksikan government power dengan melihat sensitivitas

lingkungan dari industri di mana perusahaan beroperasi. Perusahaan

yang termasuk dalam industri sensitif lingkungan (ESI) memberikan

pengungkapan lingkungan yang lebih banyak untuk meminimalkan

atau menghindari sanksi pemerintah. Hasilnya yaitu government power

memiki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan lingkungan

perusahaan.

Penelitian oleh Akrout & Othman (2016) meneliti tentang

kepemilikan pemerintah terhadap pengungkapan lingkungan.

Penelitian ini menggunakan proksi persentase kepemilikan saham

pemerintah. Perusahaan diharapkan dapat menunjukkan tindakannya

terhadap keuntungan sosial dan lingkungan. Hasilnya yaitu kehadiran

dari kepemilkan saham pemerintah cenderung memperbaiki tingkat

praktik pelaporan lingkungan perusahaan.

Oleh karena itu, penelitian-penelitian tersebut membuktikan

pengaruh pemerintah terhadap pengungkapan lingkungan maka

hipotesis pertama sebagai berikut:

H1 : Government Power memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan lingkungan.

Page 75: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

60

2. Pengaruh Shareholder Power terhadap Pengungkapan Lingkungan

Jika dalam suatu perseroan di antara pemegang saham ada yang

memiliki saham dengan jumlah lebih banyak dari pemegang saham

lainnya, maka akan menguasai kendali perusahaan. Adanya pemegang

saham mayoritas mempengaruhi jalannya perusahaan Supramono

(2014:1-2). Dengan adanya saham mayoritas yang memiliki sebagian

atau hampir keseluruhan saham perusahaan maka tuntutan terhadap

pihak shareholder menjadi lebih terkonsentrasi.

Saham yang terkonsentrasi dapat mempengaruhi keputusan

manajemen dalam mengungkapkan informasi yang tidak beragam.

Oleh karena itu kemungkinan cenderung keputusannya hanya berfokus

pada yang mengendalikan perusahaan. Liu & Anbumozhi (2009:595)

mengungkapkan bahwa perusahaan dengan kepemilikan tersebar luas

atau yang tidak terkonsentrasi cenderung menerapkan aktivitas

lingkungan yang baik dalam perencanaan strategis mereka untuk

menarik lebih banyak investor.

Penelitian yang dilakukan Lu & Abeysekera (2014)

menggunakan proksi persentase kepemilikan saham mayoritas sebagai

represntasi dari shareholder power. Semakin kecilnya persentase

saham mayoritas maka semakin tinggi pengungkapan yang dilakukan

perusahaan. Penelitian ini menemukan pengaruh signifikan antara

shareholder power dengan pengungkapan sosial dan lingkungan.

Penelitian yang menemukan pengaruh signifikan dilakukan

oleh Hartanto & Purwatiningsih (2014) dengan memproksikan

Page 76: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

61

persentase kepemilikan saham mayoritas. Hasilnya menemukan

pengaruh yang signifikan antara shareholder power dengan

pengungkapan sosial dan lingkungan. Oleh karena kedua penelitian

tersebut menemukan bukti bahwa shareholder power mempengaruhi

keputusan perusahaan dalam mengungkapkan lingkungannya, hipotesis

kedua adalah sebagai berikut:

H2 : Shareholder Power memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan lingkungan.

3. Pengaruh Creditor Power terhadap Pengungkapan Lingkungan

Kreditor mengendalikan akses terhadap sumber keuangan yang

mungkin diperlukan untuk melanjutkan operasi sebuah perusahaan.

Keputusan struktur modal merupakan bagian dari strategi pemangku

kepentingan keseluruhan perusahaan dan karena itu kreditor merupakan

pemangku kepentingan penting yang pengaruhnya harus dikelola. Ini

mengikuti tingkat yang lebih tinggi yang mana perusahaan bergantung

pada pembiayaan hutang untuk mendanai proyek-proyek modal

(Roberts, 1992:602).

Panjaitan (2015:108) mengungkapkan bahwa institusi kreditur

seperti bank sebagai lembaga pembiayaan perlu untuk melakukan

analisis risiko lingkungan dalam proses penyutujuan kredit. Meskipun

belum terdapatnya aturan baku dalam analisis risiko lingkungn dan

sosial, bank tetap tidak mengurangi kehati-hatian terhadap dampak

lingkungan yang ditimbulkan oleh operasional perusahaan debitor.

Page 77: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

62

Penelitian oleh Lu & Abeysekera (2014:434) menggunakan

proksi Debt to Asset Ratio (DAR) untuk menemukan hubungan antara

creditor power dengan pengungkapan. Lu & Abeysekera (2014)

menemukan bahwa tekanan dari kreditor umumnya tampak lemah,

namun seiring dengan meningkatnya kekhawatiran para pemangku

kepentingan tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan,

kekhawatiran tersebut dapat mempengaruhi pengungkapan perusahaan

terkait dengan kinerja lingkungan mereka.

Penelitian yang dilakukan Roberts (1992) menemukan

hubungan antara creditor power dengan pengungkapan. Hasilnya

penelitian Roberts (1992) menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Penelitian ini menemukan praktik

pengungkapan yang dilakukan oleh manajemen dapat dipandang cara

untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan kreditor tertentu.

Penelitian lain oleh Purnasiwi & Sudarno (2011) menemukan

hubungan antara tingkat hutang terhadap pengungkapan sosial dan

lingkungan. Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi memiliki

kewajiban untuk melakukan pengungkapan lebih luas dibandingkan

dengan perusahaan dengan tingkat hutang yang lebih rendah. Oleh

karena penelitian tersebut mendukung adanya pengaruh antara creditor

power dengan pengungkapan lingkungan, hipotesis ketiga adalah

sebagai berikut:

H3 : Creditor Power memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan lingkungan.

Page 78: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

63

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Lingkungan

Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva,

penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan

dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu

(Sudarmadji & Sularto, 2007:54). Semakin besar perusahaan, semakin

dikenal masyarakat berarti semakin mudah untuk mendapatkan

informasi mengenai perusahaan (Mutia et al., 2011:192).

Beberapa penelitian menunjukkan hal yang serupa dalam

meneliti hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan

lingkungan. Hasilnya sebagian besar membuktikan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan lingkungan

(Reverte, 2009; Liu & Anbumozhi, 2009; Nur & Priantinah, 2012;

Kusumaningrum, 2017; Hadjoh & Sukartha, 2013; Lu & Abeysekera,

2014; Hartanto & Purwatiningsih, 2014; Aulia & Agustina, 2015;

Julianto & Syarief, 2016). Hal ini diungkapkan oleh Hadjoh & Sukartha

(2013) bahwa perusahaan besar cenderung mengungkapkan informasi

lebih banyak karena memiliki sumber daya yang besar.

Oleh karena penelitian tersebut mendukung adanya pengaruh

antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan lingkungan, hipotesis

keempat adalah sebagai berikut:

H4 : Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan lingkungan.

5. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Pengungkapan Lingkungan

Page 79: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

64

Kinerja lingkungan merupakan kinerja perusahaan yang

berfokus pada kegiatan perusahaan dalam melestarikan lingkungan dan

mengurangi dampak lingkungan yang timbul akibat aktivitas

perusahaan (Haryati & Rahardjo, 2013:3). Kinerja lingkungan yang

baik dapat didefinisikan sebagai kemajuan atau pencapaian situasi di

mana penarikan masyarakat dari persediaan sumber daya alam tidak

mencegah generasi masa depan memiliki persediaan yang setara

(Scruggs, 2003:4).

Penelitian oleh Aulia & Agustina (2015) menggunakan proksi

peringkat PROPER untuk menemukan hubungan antara kinerja

lingkungan dan pengungkapan lingkungan. Perusahaan yang memiliki

kinerja lingkungan yang baik maka perusahaan akan

mengungkapkannya dalam annual report. Hasilnya membuktikan

bahwa peringkat PROPER mempengaruhi skor pengungkapan

lingkungannya.

Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Julianto &

Syarief (2016). Penelitian ini juga mengungkap bahwa semakin

meningkat peringkat PROPER perusahaan periode sebelumnya

berdampak pada semakin banyaknya informasi mengenai lingkungan

yang diungkap. Penelitian berbeda ditunjukkan oleh Kusumaningrum

(2017) yang menemukan adanya hubungan negatif antara peringkat

PROPER dengan informasi yang diungkapkan. Oleh karena penelitian

tersebut mendukung adanya pengaruh antara kinerja lingkungan

Page 80: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

65

dengan pengungkapan lingkungan, hipotesis kelima adalah sebagai

berikut:

H5 : Kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan lingkungan.

6. Pengaruh Eksposur Media terhadap Pengungkapan Lingkungan

Brown (2011:60) menyebutkan eksposur media dapat juga

didefiniskan sebagai media “promosi dan publisitas”. Eksposur media

memerlukan suatu pesan yang dapat disampaikan kepada audiensnya

sehingga mampu dalam membangun persepsi terhadap perusahaan dan

dapat mempengaruhi bagaimana harus bertindak (Potter, 2012:30).

Soemirat & Ardianto (2010:194-196) mengungkapkan melalui internet

dapat menentukan spesifikasi target bisnis berdasarkan hubungan

dengan komunitas.

Perusahaan yang ingin mendapat kepercayaan dan legitimasi

melalui kegiatan sosial dan lingkungannya, maka perusahaan harus

mempunyai kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pemangku

kepentingan dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya

secara efektif. Fungsi komunikasi menjadi sangat pokok dalam

manajemen CSR. Pengkomunikasian laporan sosial dan lingkungan

melalui media akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata

masyarakat (Nur & Priantinah, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Reverte (2009) menggunakan

proksi jumlah artikel yang dimuat di halaman website majalah online

selama dua tahun berturut-turut. Semakin banyak jumlah artikel yang

Page 81: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

66

dipublish oleh media online tersebut maka semakin tinggi

pengungkapan yang dilakukan. Penelitian ini dapat menemukan

hubungan di mana semakin banyak pemberitaan maka semakin tinggi

skor yang didapat.

Selain itu penelitian yang dilakukan Wang et al. (2013)

menggunakan pemberitaan media massa sebagai proksi kehadiran dari

media dengan skor antara 0 sampai 3. Semakin sering perusahaan di

publish oleh pihak media maka informasi yang diungkapkan semakin

luas. Hasil penelitiannya membuktikan hubungan signifikan antara

pemberitaan media dengan tingkat pengungkapan informasi.

Peneltian oleh Aulia & Agustina (2015) menggunakan proksi

yang lebih sederhana dengan melihat ada tidaknya pemberitaan media

massa dalam mengukur kehadiran media. Perusahaan yang diliput oleh

media massa dapat berpengaruh terhadap skor pengungkapannya yang

lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak menjadi perhatian media.

Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan terhadap

pengungkapan lingkungan.

Penelitian berbeda oleh Nur & Priantinah (2012) menemukan

hubungan negatif yang mengaitkan eksposur media dengan tingkat

informasi yang diungkap dalam annual report. Proksi yang digunakan

yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pengungkapan yang dilakukan

oleh perusahaan melalui website resmi perusahaan. Hubungan negatif

media eksposur ini didukung oleh penelitian Hadjoh & Sukartha (2013)

Page 82: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

67

dengan menggunakan kehadiran pemberitaan media massa sebagai

proksinya.

H6 : Eksposur media memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan lingkungan.

Page 83: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

68

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empirik mengenai

hubungan antara stakeholders power, ukuran perusahaan, kinerja

lingkungan, dan eksposur media terhadap pengungkapan lingkungan. Jenis

penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif

dengan menggunakan angka-angka dan pengolahan statistik (Hamdi,

2014:5). Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang manufaktur yang terdaftar di dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang sejalan dengan

tujuan penelitian ini. Metode purposive sampling dilakukan dengan

serangkaian pertimbangan dari peneliti dalam menentukan pengambilan

sekumpulan obyek untuk diteliti (Sedarmayanti & Hidayat, 2011:131).

Untuk memenuhi faktor-faktor yang akan memengaruhi pengungkapan

lingkungan, diperlukan kriteria tertentu yang dipertimbangkan dalam

memilih sampel. Setelah menentukan kriteria yang dibutuhkan, kemudian.

Page 84: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

69

menyeleksi populasi yang sesuai dengan kriteria. Kriteria sampel dalam

penelitian ini meliputi:

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2013-2015.

2. Perusahaan Manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan

laporan tanggung jawab sosial terkait lingkungan yang tercantum dalam

annual report.

3. Perusahaan terdaftar dalam PROPER yang diterbitkan oleh Kementrian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan periode 2013-2015.

4. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam pelaporan

keuangan.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, yaitu data yang

diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri

oleh peneliti (Sekaran, 2006:77). Data yang digunakan yaitu data yang

dibuat oleh perusahaan meliputi laporan keuangan tahunan dan annual

report. Data yang diperoleh dari pihak lain meliputi: PROPER, website

perusahaan dan situs-situs lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

Metode pengumpulan data yaitu dengan teknik dokumentasi laporan

keuangan dan annual report yang dapat diunduh di Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id) serta laporan PROPER yang diterbitkan KEMENLHK

(www.proper.menlhk.go.id).

Page 85: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

70

D. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini, dalam mencari hubungan antara stakeholders

power, ukuran perusahaan, kinerja lingkungan dan eksposur media terhadap

pengungkapan lingkungan menggunakan metode analisis data statistik

deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19).

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder, peneliti

memutuskan untuk melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan

uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi

normal. Untuk melakukan uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Dalam mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan

analisis grafik histogram dan grafik normal Probability Plot (P-

Plot), dan dengan menggunakan uji statistik (Ghozali, 2013:160-

163). Penelitian ini menggunakan kedua analisis tersebut baik

dengan analisis grafik maupun uji statistik.

Page 86: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

71

Analisis data diawali dengan melihat tampilan grafik

histogram dan grafik normal Probability Plot (P-Plot). Melalui

grafik histogram peneliti dapat melihat apakah data pengamatan

memiliki pola distribusi yang mendekati distribusi normal, yaitu

pola lonceng yang tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan.

Setelah melihat tampilan dari grafik histogram, peneliti juga

melihat bagaimana tampilan dari grafik normal Probability Plot

(P-Plot). Melalui grafik normal Probability Plot (P-Plot), peneliti

dapat melihat penyebaran titik-titik yang menyebar disekitar garis

diagonal. Apabila menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas, dan sebaliknya apabila data menyebar jauh dari

diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis maka tidak memenuhi

asumsi normalitas (Ghozali, 2013:163).

Selain menggunakan uji grafik, penelitian ini menyertakan

penggunaan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-

S). Uji statistik ini dilakukan untuk menghindari kesesatan secara

visual dalam membaca grafik. Uji statistik ini dilakukan dengan

membuat hipotesis sebagai berikut:

H0 : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Data yang terdistribusi normal atau tidaknya, dapat

diketahui dengan melihat nilai probabilitas asymp. sig dari hasil

pengujian Kolmogorov Smirnov. Nilai residual terstandarisasi

Page 87: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

72

dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai probabilitas

asymp. sig > 0,05 (Ghozali, 2013:164-165).

Untuk memenuhi uji asumsi klasik, apabila terjadinya data

yang berdistribusi tidak normal, salah satu pengobatannya adalah

dengan mentransformasikan data agar menjadi normal. Untuk

menormalkan data, harus diketahui terlebih dahulu bagaimana

bentuk grafik histogram dari data yang ada apakah moderate

positive skewness, substansial positive skewness, severe positive

skewness dengan bentuk L dsb (Ghozali, 2013:35-36).

Dengan mengetahui bentuk grafik histogram kita dapat

menentukan bentuk transformasinya. Berikut ini bentuk

transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan grafik histogram

(Ghozali, 2013:35-36):

Tabel 3. 1

Bentuk Grafik Transformasi Data

Bentuk Grafik Histogram Bentuk Transformasi

Moderate positive skewness SQRT (x) atau akar kuadrat

Substansial positive skewness LG10 (x) atau logaritma 10

atau LN

Severe positive skewness

dengan bentuk L 1/x atau inverse

Moderate negative skewness SQRT (k – x)

Substansial negative

skewness LG10 (k – x)

Severe negative skewness

dengan bentuk L 1/(k – x)

b. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

Page 88: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

73

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013:105).

Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor). Regresi bebas dari multikolonieritas

jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 (Ghozali, 2013:106).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali,

2013:139).

Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat

dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada

pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang

cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan yang

mempengaruhi hasil ploting pada grafik scatterplot (2013:139).

Oleh karena itu, peneliti memilih untuk melakukan uji statistik

Page 89: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

74

yang dapat menjamin keakuratan dari hasil. Uji statistik yang

peneliti gunakan yaitu uji statistik glejser. Menurut Gujarati (2003)

dalam Ghozali (2013:142), uji glejser dilakukan dengan

meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen.

Apabila probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan

5% atau > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas. Sedangkan

apabila probablitias signifikansinya di bawah tingkat kepercayaan

5% atau , 0,05 maka terdapat masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada

periode tertentu dengan kesalahan penganggu pada sebelumnya.

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi (Ghozali, 2013:110).

Ghozali (2013:110-120) menyebutkan beberapa cara yang

dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi.

1) Uji Durbin - Watson (DW test)

2) Uji Lagrange Multiplier (LM test)

3) Uji Statistics Q : Box-Pierce dan Ljung Box

4) Run Test

Penelitian ini menggunakan deteksi autokorelasi dengan

salah satu uji statistik non-parametrik yaitu uji run test. Uji run test

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi

Page 90: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

75

yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi

maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random (Ghozali,

2013:120-121). Uji statistik ini menggunakan hipotesis berikut:

H0 : residual random (acak)

Ha : residual tidak random

Data yang tidak terkena masalah autokorelasi, dapat

diketahui dengan melihat nilai probabilitas asymp. Sig (2-tailed) di

atas 0,05 maka dapat diakatakan Ho diterima dan data terbebas dari

masalah autokorelasi. Sebaliknya apabila probabilitas asymp. Sig

(2-tailed) di bawah 0,05 maka dapat diakatakan Ha diterima dan

data terkena masalah autokorelasi (Ghozali, 2013:120-121).

3. Analisis Regresi Berganda

Untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda. Model regresi berganda yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana:

IER = Skor Indonesia Environmental Reporting (IER)

GOV = Government Power

OWN = Shareholder Power

DAR = Creditor Power

SIZE = Ukuran Perusahaan

PROPER = Kinerja Lingkungan

IERit = 𝛽0 + 𝛽1 GOVit + 𝛽2 OWNit + 𝛽3 DARit + 𝛽4 SIZEit +

𝛽5 PROPERit + 𝛽6 MEDit

Page 91: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

76

MED = Eksposur Media

𝛽 = bilangan konstanta

E = error

4. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) ini digunakan untuk mengukur

kemampuan model dalam menerangkan variasi yang terjadi dalam

variabel dependen. Nilai koefisien korelasi (R2) ini berkisar antara

0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat (Ghozali, 2013:98). Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji

adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol,

atau:

H0 : b1 = b2 = ....... = bk = 0

Artinya, semua variabel independenn bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

Page 92: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

77

alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama

dengan nol, atau:

HA : b1 ≠ b2 ≠ ...... ≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independenn secara simultan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Dengan tingkat signifikansi (5%), maka kriteria pengujian

adalah sebagi berikut:

1) Bila nilai signifikansi f < 0.05, maka H0 ditolak, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi f > 0.05, maka H0 diterima,

artinya semua variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji statistik T)

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial. Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah suatu

parameter (bi) sama dengan nol, atau:

H0 : bi = 0

Artinya, semua variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (HA) parameter (bi) suatu variabel tidak sama dengan

nol, atau:

HA : bi ≠ 0

Page 93: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

78

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Dengan tingkat signifikansi (5%), maka kriteria pengujian

adalah sebagai berikut:

1) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya

tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel

independen terhadap variabel dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai definisi dari masing-

masing variabel yang digunakan dalam penelitian, berikut dengan

operasional dan pengukurannya.

1. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen, entah secara

positif maupun negatif (Sekaran, 2006:117). Variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri atas government power,

shareholder power, creditor power, ukuran perusahaan, kinerja

lingkungan, dan eksposur media. Berikut merupakan penjelasan dari

variabel-variabel tersebut:

Page 94: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

79

a. Government Power

Pemerintah merupakan salah satu dari stakeholder

perusahaan. Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan

pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan

konsumen utama bagi suatu organisasi. Faktor-faktor pemerintah

dapat merepresentasikan peluang atau ancaman utama baik bagi

organisasi kecil maupun besar (David, 2011).

Pemerintah memiliki peran yang penting dalam pengambilan

keputusan perusahaan. Alma (2006:57) menyebutkan bahwa

pemerintah menguasai atau turut mendirikan perusahaan.

Pemerintah menjadi pemilik tunggal saham atau juga sebagian

besar saham dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan yang komposisi

sahamnya dimiliki oleh pemerintah maka semakin besar andil

pemerintah dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.

Proksi yang digunakan dalam government power mengikuti

penelitian dari Hartanto & Purwatiningsih (2014) yaitu melihat ada

tidaknya kepemilikan saham oleh pemerintah dengan

menggunakan variabel dummy di mana angka 1 akan diberikan

untuk perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan

angka 0 untuk perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh

pemerintah. Proksi ini juga dilakukan oleh penelitian Lu &

Abeysekera (2014) dalam mengukur government power.

GOV = 1 : terdapat kepemilikan pemerintah

0 : tidak terdapat kepemilikan pemerintah

Page 95: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

80

b. Shareholder Power

Pearce II & Robinson (2013:52) menyebutkan bahwa

shareholder atau pemegang saham merupakan salah satu

stakeholder pihak dalam. Banyak manajer dan pembuat strategi

dari perusahaan berargumentasi bahwa perusahaan adalah milik

pemegang saham dan oleh karena itu haruslah memenuhi

kepentingan bagi para pemegang saham (Hubbard, 2000:59). Jika

dalam suatu perseroan di antara pemegang saham ada yang

memiliki saham dengan jumlah lebih banyak dari pemegang saham

lainnya, maka dapat disebut sebagai pemegang saham mayoritas.

Dengan adanya saham mayoritas yang memiliki sebagian

atau hampir keseluruhan saham perusahaan maka tuntutan

terhadap pihak shareholder menjadi lebih terkonsentrasi. Namun,

saham yang terkonsentrasi dapat mempengaruhi keputusan

manajemen dalam mengungkapkan informasi yang tidak beragam.

Roberts (1992:601) mengungkapkan bahwa distribusi kepemilikan

perusahaan yang kurang terkonsentrasi akan semakin luas pula

tuntutan terhadap pengungkapan yang dilakukan oleh manajemen.

Proksi yang digunakan dalam mengukur shareholder

power mengikuti penelitian Hartanto & Purwatiningsih (2014)

yaitu dengan melihat persentase kepemilikan saham mayoritas dari

suatu perusahaan.

OWN = % Kepemilikan Saham Mayoritas

Page 96: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

81

c. Creditor Power

Kreditor mengendalikan akses terhadap sumber keuangan

yang mungkin diperlukan untuk melanjutkan operasi sebuah

perusahaan. Keputusan struktur modal merupakan bagian dari

strategi pemangku kepentingan keseluruhan perusahaan dan karena

itu kreditor merupakan pemangku kepentingan penting yang

pengaruhnya harus dikelola (Roberts, 1992:602). Perusahaan

dengan tingkat hutang yang tinggi memiliki kewajiban untuk

melakukan pengungkapan lebih luas dibandingkan dengan

perusahaan dengan tingkat hutang yang lebih rendah (Purnasiwi &

Sudarno, 2011:26)

Proksi yang digunakan untuk mengukur creditor power

yaitu menggunakan debt asset ratio (Liu & Anbumozhi, 2009;

Aulia & Agustina, 2015).

d. Ukuran Perusahaan

Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total

aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total

aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

ukuran perusahaan itu. Dari ketiga indikator tersebut, nilai aktiva

relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized

dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahan (Sudarmadji &

Sularto, 2007:54). Oleh karena itu, peneliti menggunakan proksi

DAR = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Page 97: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

82

total aset dalam mengukur ukuran perusahaan (Hadjoh &

Sukartha,2013; Aulia & Agustina, 2015; Julianto & Syarief, 2016;

Kusumaningrum, 2017). Ukuran perusahaan dihitung dengan

logaritma natural total aset perusahaan.

e. Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan merupakan kinerja perusahaan yang

berfokus pada kegiatan perusahaan dalam melestarikan lingkungan

dan mengurangi dampak lingkungan yang timbul akibat aktivitas

perusahaan (Haryati & Rahardjo, 2013:3). Kinerja lingkungan

merupakan bahan pertimbangan manajemen dalam

mengungkapkan kinerja lingkungannya. Ketika suatu perusahaan

memiliki kinerja lingkungan yang baik, maka perusahaan akan

mengungkapkannya dalam laporan tahunannya (Aulia & Agustina,

2015:4).

Proksi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

peringkat PROPER yang dikeluarkan oleh Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Aulia & Agustina, 2015;

Julianto & Syarief, 2016). Peringkat PROPER terbagi atas lima

warna, di mana setiap warna akan diberi skor. Masing-masing

peringkat diberi skor yang sesuai dari yang terbaik kinerja

lingkungannya hingga yang terburuk yaitu skor 5 untuk peringkat

emas, skor 4 untuk peringkat hijau, skor 3 untuk peringkat biru,

𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿𝑂𝐺𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡)

Page 98: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

83

skor 2 untuk peringkat merah dan skor 1 untuk peringkat hitam.

Peringkat dan skornya dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2

Skor dari Peringkat PROPER

Peringkat Skor

Emas 5

Hijau 4

Biru 3

Merah 2

Hitam 1

f. Eksposur Media

Brown (2011:60) menyebutkan eksposur media dapat juga

didefiniskan sebagai media “promosi dan publisitas”. Perusahaan

yang ingin mendapat kepercayaan dan legitimasi melalui kegiatan

sosial dan lingkungannya, maka perusahaan harus mempunyai

kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dan

berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya secara efektif

(Nur & Priantinah, 2012:26). Wang et al. (2013:1836)

mengungkapkan semakin sering perusahaan di publish oleh media

maka informasi yang diungkapkan semakin luas.

Proksi yang digunakan untuk mengukur eksposur media

yaitu dengan melihat ada tidaknya publikasi pelaporan lingkungan

pada website perusahaan (Nur & Priantinah, 2012; Pratiwi & Sari,

Page 99: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

84

2016). Perusahaan yang mempublikasikan laporan tentang

lingkungan melalui website perusahaan diberi nilai 1, sedangkan

nilai 0 untuk perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan

tentang lingkungan di website perusahaan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

menjadi perhatian utama dalam penelitian (Sekaran, 2006:116). Dalam

Rochaety et al. (2009), Variabel dependen merupakan variabel yang

memberikan respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Dalam

penelitian ini, pengungkapan lingkungan sebagai variabel dependen.

a. Pengungkapan Lingkungan

Ghozali & Chariri (2007:400) mendefiniskan

pengungkapan lingkungan sebagai suatu proses yang digunakan

oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan

dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap

lingkungan. Dalam peraturan terbaru OJK Nomor

29/POJK.04/2016 menyebutkan bahwa salah satu yang diwajibkan

dari laporan tahunan (annual report) paling tidak memuat laporan

tanggung jawab sosial dan lingkungan emiten atau perusahaan

publik.

Eksposur Media = 1 : terdapat publikasi laporan

lingkungan

0 : tidak terdapat publikasi laporan

lingkungan

Page 100: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

85

Praktik pengungkapan lingkungan memegang peranan

penting bagi hidup peusahaan yang tentunya perusahaan beroperasi

di tengah lingkungan masyarakat dan memungkinkan terjadinya

dampak akibat adanya aktivitas dari perusahaan. Praktik ini

umumnya digunakan oleh manajer dalam menghindari konflik

sosial dan lingkungan (Ghozali & Chariri, 2007: 403).

Proksi yang digunakan untuk mengukur pengungkapan

lingkungan menggunakan skor pengungkapan pada annual report.

Bobot skor yang digunakan adalah menggunakan Indonesian

Environmental Reporting Index (IER) yang merupakan hasil

penelitian dari Suhardjanto et al. (2008). Penggunaan skor ini

dipilih karena bobot yang diberikan mencerminkan tuntutan

stakeholder terutama media di Indonesia (Suhardjanto & Miranti,

2009:7).

Skor IER = Bobot Skor Item (0 – 34,98)

Page 101: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

86

Tabel 3. 3

Pengukuran Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Pengukuran Skala

1 Government Power

Ref: Hartanto &

Purwatiningsih

(2014); Lu &

Abeysekera (2014)

Diukur dengan ada tidaknya

kepemilikan saham oleh

pemerintah.

Variabel Dummy di mana:

1 : terdapat kepemilikan

pemerintah

0 : tidak terdapat kepemilikan

pemerintah.

Nominal

2 Shareholder Power

Ref: Hartanto &

Purwatiningsih

(2014); Lu &

Abeysekera (2014)

% Kepemilikan Saham Mayoritas

Rasio

3 Creditor Power

Ref: Liu &

Anbumozhi (2009);

Lu & Abeysekera

(2014)

𝐷𝐴𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Rasio

4 Ukuran Perusahaan

Ref: Aulia &

Agustina (2015)

𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿𝑂𝐺𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡) Rasio

5 Kinerja Lingkungan

Ref: Aulia &

Agustina (2015) ;

Julianto & Syarief

(2016)

Peringkat PROPER (Skor 1 – 5) Ordinal

6 Eksposur Media

Ref: Nur &

Priantinah (2012);

Pratiwi & Sari (2016)

Diukur dengan ada tidaknya

publikasi pelaporan lingkungan

pada website perusahaan.

Variabel Dummy di mana:

1 : terdapat publikasi

0 : tidak terdapat publikasi

Nominal

7 Pengungkapan

Lingkungan

Ref: Aulia &

Agustina (2015)

IER = Bobot Skor Item

(0 – 34,98)

Rasio

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 102: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

87

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan

sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2013-2015. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu

laporan keuangan tahunan yang telah diaudit, annual report dan PROPER

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Data diperoleh dari website

BEI (www.idx.com), website perusahaan, dan website Kementrian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling,

yaitu dengan penentuan sampel sesuai kriteria tertentu. Adapun proses

seleksi sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan tersaji

dalam tabel 4.1.

Tabel 4. 1

Proses Seleksi Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun

2013-2015

136

2 Perusahaan Manufaktur yang tidak menerbitkan laporan

keuangan dan laporan tanggung jawab sosial terkait

lingkungan di dalam annual report tahun 2013-2015

(29)

3 Perusahaan Manufaktur yang tidak terdaftar dalam

PROPER tahun 2013-2015

(59)

4 Perusahaan Manufaktur yang tidak menggunakan mata uang

rupiah dalam pelaporan keuangan

(11)

Jumlah sampel penelitian terpilih 37

Jumlah sampel selama periode pengamatan (3 tahun) 111

Sumber : Data sekunder diolah

Page 103: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

88

Berdasarkan hasil seleksi sampel dalam tabel 4.1 di atas, dapat

dilihat bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 111

perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2015. Sampel tersebut dipilih karena telah memenuhi semua kriteria

yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Data nama-

nama perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian ini terlampir

dalam lampiran 2.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Deskripsi data dilakukan pada variabel-variabel yang akan di uji

meliputi: government power, shareholder power, creditor power,

ukuran perusahaan, kinerja lingkungan, eksposur media dan

pengungkapan lingkungan. Di bawah ini disajikan tabel 4.2 yang

merupakan hasil statistik deskriptif dari variabel-variabel tersebut.

Tabel 4. 2

Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

GOV 111 0 1 ,08 ,274

OWN 111 ,3293 ,9867 ,604512 ,2077253

DAR 111 ,0372 1,2486 ,441493 ,2546682

SIZE 111 27 32 28,91 1,506

PROPER 111 2 5 3,06 ,510

MED 111 0 1 ,77 ,420

IER 111 ,67 21,02 6,1596 4,11650

Valid N

(listwise) 111

Sumber : Data sekunder diolah

Page 104: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

89

a. Variabel Independen

1) Government Power

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa variabel government

power (GOV) di mana kekuatan pemerintah diukur dengan

variabel dummy dari ada tidaknya kepemilikan pemerintah.

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa

kekuatan pemerintah memiliki nilai rata-rata 0,08 dengan

standar deviasi sebesar 0,274. Nilai rata-rata sebesar 0,08 atau

8% dari total sampel merupakan perusahaan yang sahamnya

dimiliki oleh pemerintah.

2) Shareholder Power

Variabel shareholder power (OWN) diproksikan

dengan persentase kepemilikan saham mayoritas perusahaan

sampel. Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan nilai

minimumnya yaitu sebesar 0,3293 yang berarti bahwa dari 111

sampel perusahaan, saham mayoritas yang terkecil yaitu

saham yang dimiliki oleh PT.Indal Aluminium Industry Tbk

pada tahun 2013 dengan kepemilikan saham mayoritasnya

sebesar 32,93%.

Nilai maksimal yaitu sebesar 0,9867 atau saham

dengan persentase 98,67% dimiliki oleh PT.Sorini Agro Asia

Corporindo Tbk merupakan kepemilikan saham mayoritas

yang terbesar dibanding sampel perusahaan lain. Nilai mean

atau nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 0,6045 dengan standar

Page 105: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

90

deviasi 0,2077, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

perusahaan sampel cenderung memiliki persentase

kepemilikan saham yang beragam.

3) Creditor Power

Variabel creditor power diproksikan dengan Debt to

Asset Ratio (DAR) yang memperoleh nilai rata-rata sebesar

0,4414 dengan standar deviasi sebesar 0,2546. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel cenderung

memiliki tingkat hutang pada titik aman yaitu persentase

pinjaman maksimal yaitu 40% dari jumlah nilai asetnya.

Nilai minimum creditor power sebesar 0,0372

merupakan nilai DAR terendah yang dimiliki oleh PT.Jaya

Pari Steel Tbk. Nilai maksimum creditor power sebesar

1,2486 merupakan nilai DAR tertinggi yang dimiliki oleh

PT.Bentoel International Investama Tbk.

4) Ukuran Perusahaan

Variabel ukuran perusahaan (SIZE) diproksikan

dengan Log N dari total aset dan memperoleh nilai minimum

sebesar 27 dan nilai maksimum sebesar 32. Nilai rata-rata dari

SIZE berada pada angka 28,91 dengan standar deviasi 1,5. Hal

ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki

ukuran perusahaan yang relatif cukup besar.

Page 106: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

91

5) Kinerja Lingkungan

Variabel kinerja lingkungan diproksikan dengan skor

PROPER dan memperoleh nilai minimum yaitu skor 2.

Perusahaan yang memiliki skor 2 atau peringkat warna merah

pada PROPER yaitu Charoen Pokphand Indonesia Tbk (2013),

Multi Bintang Indonesia Tbk (2013), Merck Sharp Dohme

Pharma Tbk (2013), KMI Wire and Cable Tbk (2014),

Gunawan Dianjaya Steel Tbk (2015), dan Indal Aluminium

Industry Tbk (2015). Nilai maksimum yang diperoleh yaitu

skor 5. Perusahaan yang memiliki skor 5 atau peringkat warna

emas pada PROPER yaitu Holcim Indonesia Tbk (2013),

Semen Indonesia (Persero) Tbk (2013), Unilever Indonesia

Tbk (2013), dan Holcim Indonesia Tbk (2015).

Nilai rata-rata sebesar 3,06 atau rata-rata perusahaan

sampel berada pada skor 3 dengan standar deviasi sebesar

0,51. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel

berada pada peringkat warna biru pada PROPER yang berarti

bahwa rata-rata perusahaan manufaktur di Indonesia telah

melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang

dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang

berlaku.

6) Eksposur Media

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa variabel eksposur

media (MED) diukur dengan variabel dummy dari ada

Page 107: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

92

tidaknya pelaporan yang berisikan pengungkapan lingkungan

pada website dari masing-masing perusahaan sampel.

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa

eksposur media memiliki nilai rata-rata 0,77 dengan standar

deviasi sebesar 0,42. Hal ini menujukkan bahwa rata-rata

perusahaan cenderung menggunakan website perusahaan

untuk mengekspos pengungkapan informasi lingkungann.

b. Variabel Dependen

1) Pengungkapan Lingkungan

Variabel dependen pengungkapan lingkungan yang

diproksikan dengan IER mempunyai nilai minimum sebesar

0,67 dan nilai maksimum sebesar 21,02. Nilai minimum atau

nilai terendah skor IER dimiliki oleh PT.Trisula International

Tbk pada tiga periode berturut-turut dan PT.Multi Bintang

Indonesia Tbk pada tahun 2014 yang mengungkapkan

lingkungan paling sedikit diantara perusahaan sampel yang

lain.

Nilai maksimal atau nilai tertinggi skor IER dimiliki

oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk pada

tahun 2013 yang mengungkapkan lingkungan paling banyak

diantara sampel perusahaan lain. Nilai mean atau nilai rata-rata

dari sampel yaitu sebesar 6,1596 dengan standar deviasi

sebesar 4,1165, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

perusahaan manufaktur di Indonesia cenderung belum

Page 108: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

93

melakukan pengungkapan lingkungan yang memadai

berdasarkan pendekatan skor IER (Indeks Environmental

Reporting) dengan nilai IER yang tidak terlalu beragam.

2. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini, dilakukan empat uji asumsi klasik untuk

menentukan apakah data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

memberikan hasil yang valid guna pengambilan kesimpulan. Keempat

uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Adapun hasil keempat uji

asumsi klasik tersebut sebagai berikut:

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi

normal. Dalam mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik

(Ghozali, 2013:160-163).

Penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogrov-Smirnov (K-S). Data yang terdistribusi normal atau

tidaknya, dapat diketahui dengan melihat nilai probabilitas asymp.

sig dari hasil pengujian Kolmogorov Smirnov. Nilai residual

terstandarisasi dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

probabilitas asymp. sig > 0,05 (Ghozali, 2013:164-165).

Page 109: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

94

Tabel 4. 3

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Unstandardized

Residual

N 111

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,62781682

Most Extreme Differences Absolute ,170

Positive ,170

Negative -,101

Test Statistic ,170

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data sekunder diolah

Nilai probabilitas asymp. sig. (2-tailed) pada tabel 4.3 yang

merupakan hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil

sebesar 0,000. Nilai tersebut berada dibawah nilai signifikan yang

seharusnya yaitu 0,05. Hal ini berarti bahwa data tidak terdistribusi

dengan normal. Oleh karena itu, untuk mengatasi data yang

mengalami distribusi tidak normal, menurut Ghozali (2013:35-36),

dapat dilakukan transformasi data agar menjadi normal. Untuk

menormalkan data, harus diketahui terlebih dahulu bagaimana

bentuk grafik histogram dari data. Dalam penelitian ini, bentuk

grafik histogram ditunjukkan pada gambar 4.1.

Page 110: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

95

Sumber: Data sekunder diolah

Gambar 4. 1

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram

Pada gambar 4.1 menunjukkan bentuk grafik histogram

termasuk ke dalam bentuk grafik substansial positive skewness.

Dalam Ghozali (2013:36), apabila bentuk grafik histogram tersebut

tergolong substansial positive skewness maka transformasi yang

digunakan yaitu dalam bentuk LN atau Logaritma Natural.

Transformasi data dalam penelitian ini dilakukan dengan

Logaritma Natural (Ln) sebagai pengobatan. Tabel 4.4 menyajikan

hasil uji Kolomogorov-Smirnov setelah transformasi data

dilakukan.

Page 111: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

96

Tabel 4. 4

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov

Setelah Transformasi Data Unstandardized

Residual

N 111

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,60008908

Most Extreme

Differences

Absolute ,073

Positive ,067

Negative -,073

Test Statistic ,073

Asymp. Sig. (2-tailed) ,192c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data sekunder diolah

Nilai probabilitas asymp. sig. (2-tailed) pada tabel 4.4 hasil

dari uji Kolmogorov-Smirnov setelah transformasi data

menunjukkan hasil sebesar 0,192. Nilai tersebut berada di atas nilai

signifikansi 0,05. Hasil dari uji tersebut menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal dan telah memenuhi asumsi normalitas. Hasil

ini konsisten dengan hasil dari grafik histogram dan grafik normal

P-Plot yang ditunjukkan dalam gambar 4.2 dan gambar 4.3 berikut.

Page 112: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

97

Sumber: Data sekunder diolah

Gambar 4. 2

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram Setelah

Transformasi Data

Sumber: Data sekunder diolah

Gambar 4. 3

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal P-Plot Setelah

Transformasi Data

Kedua grafik pada gambar 4.2 dan gambar 4.3, baik grafik

histogram maupun grafik normal P-Plot memiliki pola distribusi

nilai residual data yang normal. Pada grafik histogram, grafik

membentuk pola lonceng, dan pada grafik normal P-Plot

menunjukkan jumlah titik yang mewakili sampel dalam penelitian

Page 113: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

98

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal tersebut.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan guna menguji apakah

terjadi korelasi antar variabel independen. Dala penelitian ini,

deteksi ada atau tidaknya masalah multikolinearitas dilakukan

dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

antar variabel. Tabel 4.5 berikut menunjukkan nilai tolerance dan

VIF hasil uji multikolinearitas yang dilakukan dalam penelitian ini.

Tabel 4. 5

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

GOV ,842 1,188

OWN ,887 1,127

DAR ,786 1,272

SIZE ,773 1,294

PROPER ,826 1,211

MED ,790 1,266

a. Dependent Variable: LN_IER

Sumber: Data sekunder di olah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa variabel

dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi. Hal ini dapat terlihat

dari nilai tolerance seluruh variabel yang bernilai lebih besar dari

0,10 yaitu variabel government power (GOV) sebesar 0,842;

variabel shareholder power (OWN) sebesar 0,887; variabel creditor

power (DAR) sebesar 0,786; variabel ukuran perusahaan (SIZE)

Page 114: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

99

sebesar 0,773; variabel kinerja lingkungan (PROPER) sebesar

0,826; dan variabel eksposur media (MED) sebesar 0,790.

Bersama dengan nilai tolerance seluruh variabel yang lebih

besar dari 0,10, nilai Variance Inflation Factor (VIF) dalam

penelitian ini juga bernilai kurang dari 10 untuk setiap variabel, yaitu

variabel government power (GOV) sebesar 1,188; variabel

shareholder power (OWN) sebesar 1,127; variabel creditor power

(DAR) sebesar 1,272; variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar

1,294; variabel kinerja lingkungan (PROPER) sebesar 1,211; dan

variabel eksposur media (MED) sebesar 1,266. Berdasarkan hasil

tolerance dan VIF tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadinya multikolinearitas dalam penelitian ini.

c. Uji Heteroskedasitisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat

apakah terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Data yang baik adalah data yang

homoskedastisitas, yaitu data yang memiliki varians dari residual

satu pengamatan ke pengamaan lain yang tetap (Ghozali, 2013:139).

Page 115: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

100

Sumber: Data sekunder diolah

Gambar 4. 4

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Grafik Scatterplot pada gambar 4.4 menunjukkan titik-titik

yang menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak

terdapatnya heteroskedastisitas. Namun untuk lebih meyakinkan

bahwa data tidak heteroskedastisitas, dibutuhkan uji yang dapat

mendukung data yang homogen. Penelitian ini menggunakan uji

glejser untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas pada data.

Uji ini dilakukan dengan cara meregresikan variabel

independen dengan nilai absolut residualnya. Apabila nilai

signifikan setiap variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa data bersifat homogen. Data yang bersifat homogen

menandakan bahwa data terbebas dari heteroskedastisitas. Tabel 4.6

merupakan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser.

Page 116: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

101

Tabel 4. 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 1,207 ,705 1,712 ,090

GOV -,154 ,143 -,112 -1,078 ,283

OWN ,031 ,183 ,017 ,171 ,864

DAR ,071 ,159 ,048 ,449 ,655

SIZE -,026 ,027 -,103 -,952 ,343

PROPER -,049 ,077 -,066 -,634 ,528

MED ,150 ,096 ,167 1,559 ,122

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber: Data sekunder diolah

Pada tabel 4.6 terlihat bahwa nilai signifikansi seluruh

variabel terhadap absolut residual berada di atas angka 0,05; yaitu

variabel government power (GOV) sebesar 0,283; variabel

shareholder power (OWN) sebesar 0,864; variabel creditor power

(DAR) sebesar 0,655; variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar

0,343; variabel kinerja lingkungan (PROPER) sebesar 0,528; dan

variabel eksposur media (MED) sebesar 0,122.

Berdasarkan hasil dari uji statistik gletjer mengindikasikan

data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan varians atau

homokedastisitas sesuai dengan analisis grafik scatterplot yang

dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk melihat dan

mendeteksi apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi

Page 117: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

102

antara kesalahan penganggu pada periode tertentu dengan periode

sebelumnya (Ghozali, 2013:110). Dalam penelitian ini, pengujian

autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-

parametrik run test. Apabila antar residual tidak terdapat hubungan

korelasi, maka dapat dikatakan bahwa residual adalah acak atau

random dan data peneltian terbebas dari masalah autokorelasi.

Tabel 4.7 merupakan hasil dari pengujian menggunakan run test.

Tabel 4. 7

Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,05442

Cases < Test Value 55

Cases >= Test Value 56

Total Cases 111

Number of Runs 55

Z -,285

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,775

a. Median

Sumber: Data sekunder diolah

Hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan run test

menunjukkan bahwa nilai test adalah -,05442 dengan probabilitas

Asymp. Sig. (2-tailed) berada pada nilai 0,775 yang lebih besar dari

nilai signifikansi yang sebesar 0,05. Hal ini berarti dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini cukup

random atau acak sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada

data.

Page 118: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

103

3. Uji Hipotesis Regresi Berganda

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) dilakukan dalam

penelitian ini guna mengukur sejauh mana kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun

variabel independen yang dimaksud dalam penelitian

menggunakan analisis regresi berganda ini adalah variabel

government power (GOV), variabel shareholder power (OWN),

variabel creditor power (DAR), variabel ukuran perusahaan

(SIZE), variabel kinerja lingkungan (PROPER), dan variabel

eksposur media (MED) dalam menjelaskan variabel pengungkapan

lingkungan (IER). Tabel 4.8 berikut ini merupakan hasil uji

koefisien determinasi.

Tabel 4. 8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,510a ,260 ,217 ,61716

a. Predictors: (Constant), MED, PROPER, OWN, GOV, DAR, SIZE

b. Dependent Variable: LN_IER

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 4.8 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,217. Hal

ini menandakan bahwa variabel government power (GOV),

shareholder power (OWN), creditor power (DAR), ukuran

perusahaan (SIZE), kinerja lingkungan (PROPER), dan eksposur

media (MED) hanya mampu menjelaskan 21,7% variasi dari

Page 119: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

104

variabel pengungkapan lingkungan. Sedangkan sisanya, sebesar

78,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya diluar model penelitian.

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F atau uji signifikansi simultan digunakan untuk

menguji apakah model regresi berganda dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen. Tabel 4.9 berikut merupakan hasil

dari uji statistik F untuk variabel government power (GOV),

shareholder power (OWN), creditor power (DAR), Ukuran

Perusahaan (SIZE), Kinerja Lingkungan (PROPER), dan Eksposur

Media (MED).

Tabel 4. 9

Hasil Uji Signifikansi Simultan Analisis Regresi Berganda ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 13,920 6 2,320 6,091 ,000b

Residual 39,612 104 ,381

Total 53,532 110

a. Dependent Variable: LN_IER

b. Predictors: (Constant), MED, PROPER, OWN, GOV, DAR, SIZE

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar

6,091 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu

0,000. Maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

pengungkapan lingkungan atau dengan kata lain variabel

government power (GOV), shareholder power (OWN), creditor

power (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), kinerja lingkungan

(PROPER), dan eksposur media (MED) secara bersama-sama

Page 120: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

105

mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan.

b. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji signifikansi parsial (uji t) dapat menunjukkan seberapa

jauh satu variabel independen secara individual mampu

mempengaruhi variabel dependen. Penelitian ini menggunakan

tingkat signifikansi 5% atau sebesar 0,05. Tabel 4.10 merupakan

hasil pengujian signifikansi parsial (uji t) untuk analisis regresi

berganda (H1 - H6).

Tabel 4. 10

Hasil Uji Signifikansi Parsial Analisis Regresi Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3,391 1,156 -2,933 ,004

GOV ,146 ,234 ,057 ,623 ,535

OWN -,786 ,301 -,234 -2,614 ,010

DAR -,628 ,261 -,229 -2,409 ,018

SIZE ,205 ,044 ,442 4,604 ,000

PROPER ,026 ,127 ,019 ,203 ,839

MED -,339 ,158 -,204 -2,148 ,034

a. Dependent Variable: LN_IER

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 4.10 menunjukkan hasil variabel government power

(GOV) memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu

sebesar 0,535. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa H1

ditolak. Variabel government power yang diproksikan dengan ada

tidaknya kepemilikan pemerintah (variabel dummy) belum mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan.Variabel shareholder power (OWN) memiliki tingkat

Page 121: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

106

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,010. Dengan

demikian, H2 diterima. Variabel shareholder power yang

diproksikan dengan kepemilikan saham mayoritas mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Variabel creditor power (DAR) memiliki tingkat signifikansi

yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,018. Dengan demikian, H3

diterima. Variabel creditor power yang diproksikan dengan debt

equity ratio mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap

pengungkapan lingkungan. Variabel ukuran perusahaan (SIZE)

memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar

0,000. Dengan demikian, H4 diterima. Variabel ukuran perusahaan

mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan

lingkungan.

Variabel kinerja lingkungan (PROPER) memiliki tingkat

signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,839. Dengan

demikian, H5 ditolak. Variabel kinerja lingkungan yang

diproksikan dengan peringkat PROPER belum mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Variabel eksposur media (MED) memiliki tingkat signifikansi yang

lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,034. Dengan demikian, H6

diterima. Variabel eksposur media mampu membuktikan adanya

pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Page 122: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

107

C. Pembahasan

1. Pengaruh Government Power Terhadap Pengungkapan Lingkungan

Hasil dari analisis regresi menunjukkan bahwa variabel

government power (GOV) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,535. Ini

berarti bahwa Hipotesis Pertama (H1) yang menyatakan bahwa

government power berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan

ditolak. Hasil tersebut juga menunjukkan variabel Government Power

(GOV) memiliki koefisien regresi sebesar 0,638.

Arah koefisien regresi dalam variabel ini menunjukkan bahwa

government power memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan

mempengaruhi skor Indonesian Environmental Reporting (IER) atau

pengungkapan lingkungan. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa dalam konteks perusahaan manufaktur di Indonesia,

kekuatan pemerintah (government power) yang dilihat dari ada tidaknya

kepemilikan saham pemerintah belum mampu membuktikan adanya

pengaruh terhadap keputusan dalam mengungkapkan lingkungannya

dalam annual report.

Beberapa perusahaan go public di Indonesia merupakan

perusahaan yang kepemilikan sahamnya adalah milik pemerintah. Alma

(2006:84) menyebutkan bahwa pemerintah menjadi pemilik tunggal

saham atau juga sebagian besar saham dimiliki oleh pemerintah. Dengan

begitu, pemerintah memiliki kuasa atau kendali dalam suatu perusahaan

yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Pemerintah diharapkan dapat

menunjukkan perannya dalam kepentingan sosial. Selain itu, diharapakan

Page 123: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

108

pula dapat lebih memperhatikan terhadap program perlindungan

lingkungan agar dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain (perusahaan

milik swasta) (Akrout & Othman, 2016:383).

Tidak signifikannya kepemilikan pemerintah terhadap skor IER

mengindikasikan bahwa perusahaan sampel bukan merupakan sektor yang

dominan sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan-perusahaan

milik negara atau BUMN rata-rata berada pada sektor yang penting bagi

kebutuhan masyarakat atau perusahaan-perusahaan yang mengelola

sumber daya alam, seperti pada sektor pertambangan.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian Lu &

Abeysekera (2014) yang menemukan bahwa belum terdapatnya hubungan

yang signifikan antara pengaruh kekuatan pemerintah (government power)

yang diproksikan dengan kepemilikan pemerintah terhadap pengungkapan

lingkungan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Sefrilia & Seftiana (2012) dan Akrout & Othman (2016).

2. Pengaruh Shareholder Power Terhadap Pengungkapan Lingkungan

Hasil analisis regresi dari variabel shareholder power (OWN)

menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,010. Dengan demikian,

Hipotesis Kedua (H2) yang menyatakan bahwa shareholder power

berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan diterima. Hasil

tersebut juga menunjukkan variabel shareholder power (OWN) memiliki

koefisien regresi sebesar -0,786. Ini berarti bahwa shareholder power

(OWN) memiliki hubungan negatif terhadap skor IER atau pengungkapan

lingkungan.

Page 124: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

109

Dengan demikian, semakin kecilnya persentase kepemilikan

saham mayoritas perusahaan mengindikasikan bahwa kecenderungan

perusahaan sektor manufaktur dalam mengungkapkan lingkungannya

menjadi semakin besar yang diukur dari semakin besarnya nilai skor

Indonesian Environmental Reporting (IER).

Dalam Hitt et al. (2001:30-31), shareholder mengharapkan supaya

perusahaan menjaga dan meningkatkan kekayaan yang telah mereka

percayakan kepada perusahaan. Banyak manajer dan pembuat strategi dari

perusahaan berargumentasi bahwa perusahaan adalah milik pemegang

saham dan oleh karena itu haruslah berkepentingan untuk memenuhi

kepentingan bagi para pemegang saham.

Supramono (2014:1-2) menyatakan para pemilik modal yang nota

bene pemegang saham diperhatikan kehendaknya untuk menentukan arah

jalannya perusahaan. Jika dalam suatu perseroan di antara pemegang

saham ada yang memiliki saham dengan jumlah lebih banyak dari

pemegang saham lainnya, maka akan menguasai kendali perusahaan.

Oleh karena semakin besar suatu kepemilikan saham dalam

perusahaan maka lebih mengusai kendali dari perusahaan termasuk dalam

hal pelaporan lingkungan. Hal ini dikhawatirkan kurang adanya dorongan

bagi manajemen untuk memberikan informasi yang lebih bervariasi.

Kepemilikan saham yang kurang terkonsentrasi mendorong manajemen

untuk mengungkapkan informasi yang relevan untuk memenuhi berbagai

tuntutan pemegang saham (Lu & Abeysekera, 2014).

Page 125: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

110

Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Lu & Abeysekera (2014) dan Hartanto & Purwatiningsih (2014) yang

menemukan hasil bahwa kepemilikan saham mayoritas berpengaruh

terhadap pengungkapan lingkungan. Sebaliknya, penelitian ini kontra

dengan penelitian dari Roberts (1992) dan Liu & Anbumozhi (2009) yang

belum menemukan hubungan signifikan antara keduanya.

3. Pengaruh Creditor Power Terhadap Pengungkapan Lingkungan

Hasil analisis regresi dari variabel creditor power (DAR) memiliki

koefisien regresi sebesar -0,628 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,034.

Dengan demikian, Hipotesis Ketiga (H3) yang menyatakan bahwa

creditor power berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan

diterima. Adanya hubungan negatif antara creditor power dengan

pengungkapan lingkungan mengindikasikan bahwa perusahaan sektor

manufaktur cenderung memiliki tingkat pembiayaan dengan tingkat

hutang yang kecil namun memiliki skor environmental yang tinggi.

Kreditor mengendalikan akses terhadap sumber keuangan yang

mungkin diperlukan untuk melanjutkan operasi sebuah perusahaan.

Keputusan struktur modal merupakan bagian dari strategi pemangku

kepentingan keseluruhan perusahaan dan karena itu kreditor merupakan

pemangku kepentingan penting yang pengaruhnya harus dikelola

(Roberts, 1992:602). Kreditor secara periodik akan memantau seluruh

aktivitas manajer dengan menggunakan laporan yang dibuat oleh

perusahaan. Kemungkinan terjadinya berbagai halangan yang dapat

Page 126: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

111

menghambat kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya itu dapat

terdeteksi lebih awal (Sulistyanto, 2008:94).

Arah regresi yang negatif menunjukkan bahwa pengungkapan

informasi yang memadai dipandang oleh manajemen sebagai cara untuk

memenuhi harapan pemangku kepentingan kreditor tertentu (Roberts,

1992:609). Hartanto & Purwatiningsih (2014) mengungkapkan bahwa

perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang relatif rendah ternyata

mengungkapakan informasi sosial dan lingkungan mereka lebih banyak

agar investor semakin tertarik untuk memiliki saham mereka.

Hasil dari penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan

mempengaruhi pengungkapan lingkungan, sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Roberts (1992), Purnasiwi & Sudarno (2011) dan Nur &

Priantinah (2012). Hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian Lu &

Abeysekera (2014) dan Hartanto & Purwatiningsih (2014) yang tidak

menemukan pengaruh yang cukup signifikan dalam menunjukkan

hubungan creditor power terhadap pengungkapan lingkungan.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Lingkungan

Hasil analisis regresi dari ukuran perusahaan (SIZE) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian, Hipotesis Keempat

(H4) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap pengungkapan lingkungan diterima. Hasil tersebut juga

menunjukkan variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki koefisien

regresi sebesar 0,205. Hal ini menujukkan arah pengaruh yang positif

terhadap pengungkapan lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa

Page 127: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

112

perusahaan sektor manufaktur yang memiliki nilai total aset perusahaan

yang besar cenderung memiliki skor IER yang tinggi. Semakin besar

ukuran perusahaan semakin banyak informasi yang diberikan oleh

perusahaan termasuk informasi mengenai lingkungan.

Perusahaan yang lebih besar lebih cenderung berada di bawah

pengawasan publik dan diharapkan memiliki kecenderungan yang lebih

tinggi terhadap pengungkapan lingkungan. Perusahaan yang lebih besar

juga mampu memiliki sumber daya yang unggul untuk upaya lingkungan

(Liu & Anbumozhi, 2009:597). Ukuran perusahaan turut menentukan

tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan, semakin dikenal

masyarakat berarti semakin mudah untuk mendapatkan informasi

mengenai perusahaan (Mutia et al., 2011:192).

Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

(Hadjoh & Sukartha, 2013; Lu & Abeysekera, 2014; Hartanto &

Purwatiningsih, 2014; Aulia & Agustina, 2015; Julianto & Syarief, 2016;

Kusumaningrum, 2017). Hal ini diungkapkan oleh Hadjoh & Sukartha

(2013) bahwa perusahaan besar cenderung mengungkapkan informasi

lebih banyak karena memiliki sumber daya yang besar.

5. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Lingkungan

Hasil analisis regresi dari variabel kinerja lingkungan (PROPER)

memiliki koefisien regresi sebesar 0,026 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,839. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif namun tidak cukup

sinifikan mempengaruhi skor IER. Dengan demikian, Hipotesis Kelima

(H5) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh

Page 128: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

113

terhadap pengungkapan lingkungan ditolak. Berdasarkan hasil

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam konteks perusahaan

manufaktur di Indonesia, peringkat PROPER belum mampu membuktikan

adanya pengaruh terhadap seberapa luasnnya informasi lingkungan

berdasarkan skor Indonesian Environmental Reporting (IER).

Hal ini juga berarti bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia

tidak menjadikan peringkat PROPER sebagai salah satu dorongan untuk

mengungkapkan lebih luas informasi mengenai lingkungan. Kinerja

lingkungan yang baik belum tentu memotivasi perusahaan dalam

mengungkapkan seberapa luasnya informasi lingkungan dalam annual

report.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian-peneltian

sebelumnya yang menemukan bukti adanya pengaruh kinerja lingkungan

dengan pengungkapan lingkungan (Aulia & Agustina, 2015; Julianto &

Syarief, 2016). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijaya

(2012) yang belum menemukan pengaruh yang signifikan antara kinerja

lingkungan dengan keluasan informasi lingkungan yang diungkapkan

perusahaan.

6. Pengaruh Eksposur Media Terhadap Pengungkapan Lingkungan

Hasil analisis regresi dari variabel eksposur media (MED)

memiliki koefisien regresi sebesar -0,339 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,034. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif sinifikan

mempengaruhi skor Indonesian Environmental Reporting (IER). Dengan

demikian, Hipotesis Keenam (H6) yang menyatakan bahwa eksposur

Page 129: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

114

media berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan diterima.

Adanya hubungan negatif antara eksposur media dengan pengungkapan

lingkungan ini berarti bahwa perusahaan sektor manufaktur yang

menggunakan website sebagai media dalam mengekspos pengungkapan

lingkungannya cenderung tidak menunjukkan skor Indonesian

Environmental Reporting (IER) yang tinggi.

Perusahaan yang ingin mendapat kepercayaan dan legitimasi

melalui kegiatan sosial dan lingkungannya, maka perusahaan harus

mempunyai kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan

dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya secara efektif.

Fungsi komunikasi menjadi sangat pokok dalam manajemen CSR.

Pengkomunikasian laporan sosial dan lingkungan melalui media akan

meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat (Nur & Priantinah,

2012). Media mempunyai peran penting pada pergerakan mobilisasi

sosial. Media juga berperan penting dalam mengkomunikasikan suatu

informasi kepada masyarakat. Informasi mengenai aktivitas perusahaan

juga termasuk dalam informasi yang dapat dikomunikasikan kepada

masyarakat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aulia & Agustina

(2015) yang menemukan pengaruh antara media dengan pengungkapan

lingkungan. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Nur &

Priantinah (2012), Hadjoh & Sukartha (2013) dan Pratiwi & Sari (2016)

yang tidak menemukan pengar uh signifikan dari eksposur media terhadap

penungkapan informasi lingkungan.

Page 130: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Government Power yang diproksikan dengan ada tidaknya

kepemilikan pemerintah (variabel dummy) belum mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Lu & Abeysekera (2014) dan Hartanto & Purwatiningsih (2014).

2. Shareholder Power diproksikan dengan persentase kepemilikan

saham mayoritas mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap

pengungkapan lingkungan. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan

penelitian Lu & Abeysekera (2014) dan Hartanto & Purwatiningsih

(2014).

3. Creditor Power diproksikan dengan debt to asset ratio mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian Roberts (1992) dan

Nur & Priantinah (2012).

4. Ukuran perusahaan mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap

pengungkapan lingkungan. Hasil dari penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan Hadjoh & Sukartha (2013), Lu &

Abeysekera (2014), Hartanto & Purwatiningsih, (2014), Aulia &

Page 131: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

116

Agustina (2015), Julianto & Syarief (2016), & Kusumaningrum

(2017).

5. Kinerja lingkungan diproksikan dengan skor PROPER belum mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijaya (2012) yang

belum memiliki pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan

dengan keluasan informasi lingkungan yang diungkapkan perusahaan.

6. Eksposur media diproksikan dengan ada tidaknya pengungkapan

lingkungan pada website perusahaan (variabel dummy) mampu

membuktikan adanya pengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aulia & Agustina

(2015).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran, yaitu :

1. Karena keterbatasan waktu penelitian, penelitian ini hanya

menggunakan sampel perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di

BEI. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan menambah jumlah data

dengan memperluas populasi pada sektor yang lebih memiliki dampak

pada lingkungan seperti sektor pertambangan.

2. Kepemilikan pemerintah sebagai proksi variabel government power di

sektor manufaktur relatif sedikit. Untuk penelitian selanjutnya

disarankan untuk menggunakan proksi lain seperti melihat dari ada

tidaknya perusahaan yang sensitif terhadap lingkungan. Penelitian

Page 132: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

117

selanjutnya dapat tetap menggunakan proksi kepemilikan pemerintah

namun disarankan memperluas populasi ke sektor yang rawan

lingkungan.

3. Pengukuran variabel eksposur media pada penelitian ini masih

sederhana, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi

lain yang mewakili kehadiran media terhadap pengungkapan

lingkungan.

4. Nilai determinasi koefisien dalam penelitian ini masih rendah, hal ini

dimungkinkan karena model penelitian yang kurang cocok atau ada

faktor lain yang mungkin dapat lebih mampu untuk menjelaskan

pengaruhnya terhadap pengungkapan lingkungan. Penelitian ini

belum mampu menemukan pengaruh government power dan kinerja

lingkungan, diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk

menggunakan variabel lain yang lebih cocok dengan model penelitian.

Penelitian di masa mendatang untuk tidak menggunakan variabel

kinerja lingkungan dengan model penelitian ini.

Page 133: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

118

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. BAPEPAM-LK. Peraturan Nomor X.K.6. Diakses melalui:

http://akuntansibisnis.files.wordpress.com pada 25 Agustus 2017.

_______. 2015. Indonesia Beri Sanksi 4 Perusahaan Terkait Kabut Asap, VOA

Indonesia. Diakses melalui: www.voaindonesia.com pada 13 Agustus 2017.

_______. 2016. Sampoerna Agro Dijatuhi Denda Terbesar dalam Kasus

Kebakaran Hutan, VOA Indonesia. Diakses melalui:

www.voaindonesia.com pada 13 Agustus 2017.

_______. 2017. Limbah Plastik Dunia Bisa Kubur Kota New York Sedalam 3,2

Kilometer, VOA Indonesia. Diakses melalui: www.voaindonesia.com pada

13 Agustus 2017.

Akrout, Mejda Mahmoudi, dan Hakim Ben Othman. 2016. “Ownership Structure

and Environmental Disclosure in Mena Emerging Countries.” Corporate

Ownership & Control 13 (4): 381 – 388.

Al-Tuwaijri, Sulaiman A., Theodore E. Christensen, dan K.E. Hughes II. 2004.

”The Relations Among Environmental Disclosure, Environmental

Performance, And Economic Performance: A Simultaneous Equations

Approach.” Accounting, Organizations and Society 29. Elsevier: 447 – 471.

Alma, Buchari. 2006. Pengantar Bisnis. Edisi Revisi. ALFABETA.

Aulia, Febri Zaini dan Linda Agustina. 2015. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan,

Kinerja Lingkungan, dan Liputan Media terhadap Environmental

Disclosure.” Accounting Analysis Journal 4 (3). Unnes: 1 – 8.

Belal, A. Rahman. 2016. Corporate Social Responsibility In Developing Countries:

The Case of Bangladesh. US: Routledge.

Brown, Bruce C. 2011. How to Use the Internet to Advertise, Promote, and Market

Your Business or Web Site: With Little or No Money. Florida: Atlantic

Publishing Group, Inc.

Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan dan Tahunan. Diakses melalui:

www.idx.co.id pada 27 Agustus 2017.

Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Pertama. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis Konsep. Buku kesatu. Edisi ke-12.

Jakarta: Salemba Empat.

Page 134: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

119

Deegan, C. 2002. “Introduction: The Legitimising Effect of Social and

Environmental Disclosures – A Theoritical Foundation.” Accounting,

Auditing, and Accountability Journal 15 (3): 282 – 311.

Deegan, C, dan Christopher Blomquist. 2006. “Stakeholder Influence on Corporate

Reporting: An Exploration of the Interaction Between the World Wide Fund

for Nature and the Australian Minerals Industry.” Accounting Organizations

and Society 31 (4-5): 343 – 372.

Djamin, Djanius. 2007. Pengawasan dan Pelaksanaan Undang-undang

Lingkungan Hidup: Suatu Analisis Sosial. Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

Fitriyani, dan S. Mutmainah. 2012. “Keterkaitan Kinerja Lingkungan,

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja

Finansial.”

Freeman, R. Edward. 2004. Stakeholder Theory of the Modern Corporation, dalam

T.L. Beauchamp & M.E. Bowie (Eds), Ethical Theory and Business (7th. Ed.

Pp. 55-64). Upper Saddle River, NJ. Pearson/Printice Hall.

Freeman, R. Edward, Jeffrey S. Harrison, Andrew C. Wicks, Bidhan L. Parmar,

Simone De Colle. 2010. Stakeholder Theory: The State of The Art. UK:

Cambridge University Press.

Friedman, Andrew L, dan Samantha Miles. 2006. Stakeholders: Theory and

Practice. New York: Oxford University Press.

Gade, Muhammad. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: Almahira.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Cetakan VII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam, dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Badan

Penerbit UNDIP.

Hadjoh, Rinny Amelia, dan I Made Sukartha. 2013. ”Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Kinerja Keuangan dan Eksposur Media Pada Pengungkapan Informasi

Lingkungan.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4 (1): 1 – 17.

Hamdi, Asep Saepul. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Aplikasi dalam

Pendidikan. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Deepublish.

Hartanto, Adrianus Henri, dan Purwatiningsih. 2014. “Pengaruh Stakeholders

Power dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sosial dan

Lingkungan.” FE UI: 1 – 16.

Haryati, Rima dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. “Pengaruh Corporate Social

Responsibility, Kinerja Lingkungan, dan Struktur Corporate Governance

Page 135: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

120

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.” Diponegoro Journal of Accounting 2 (2). Undip: 1 – 15.

Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson. 2001. Manajemen

Strategi: Daya Saing dan Globalisasi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba

Empat.

Hubbard, Graham. 2000. Strategic Management: Thinking, Analysis and Action.

Australia: Pearson Education.

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan & Pengungkapannya. Edisi Pertama.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Julianto, Melvin, dan Julianti Syarief. 2016. “Analisis Pengaruh Kinerja

Lingkungan, Manajemen Laba, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas

Terhadap Pengungkapan Lingkungan pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Akuntansi Riset dan Artikel

Akuntansi 9 (2). FE Universitas Atma Jaya: 147 – 171.

Kamil, Ahmad, dan Antonius Herusetya. 2012. “Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social

Responsibility.” Media Riset Akuntansi 2 (1): 1 - 17.

Kaur, Maneet, dan Sudhir Agrawal. 2011. “Corporate Social Responsibility – A

Tool Create a Positive Brand Image.” American Society for Business and

Behavioral Science (ASBBS) 18 (1): 681 – 688.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Apakah Terjemahan Kata Eksposur?.

Diakses melalui: www.badanbahasa.kemendikbud.go.id pada 23 Juli 2017.

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. PROPER. Diakses melalui:

www.menlhk.go.id pada 19 Juli 2017.

King, William R., dan David I. Cleland. 1978. Strategic Planning and Policy. New

York: Van Nostrand Reinhold.

Kusumaningrum, Trias Madanika. 2017. “Analisis Pengaruh Environmental

Performance dan Size Terhadap Net Profit Margin dengan Corporate Social

Responsibility Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015.” Bisnis dan Manajemen (BISMA)

9 (2): 91 – 100.

Kuswiratmo, Bonifasius Aji. 2016. Keuntungan & Risiko Menjadi Direktur,

Komisaris, dan Pemegang Saham. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Visimedia

Pustaka.

Lattimore, Dan, Otis Baskin, Suzette T. Heiman, Elizabeth L. Toth. 2010. Public

Relations: Profesi dan Praktik. Jakarta: Salemba Humanika.

Page 136: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

121

Lindrianasari. 2007. “Hubungan Antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas

Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di

Indoensia.” JAAI 11(2) : 159 – 172.

Lindrianasari. 2010. Pergantian CEO Dunia: Suatu Bukti Pentingnya Informasi

Akuntansi dalam Isu Pergantian CEO. Yogyakarta: Kanisius.

Liu, Xianbing dan V. Anbumozhi. 2009. “Determinant Factors of Corporate

Environmental Information Disclosure: An Empirical Study of Chinese

Listed Companies” Journal of Cleaner Production 17. Elsevier: 593-600.

Lu, Yingjun, dan Indra Abeysekera. 2014. “Stakeholders Power, Corporate

Characteristics, and Social and Environmental Disclosure: Evidence from

China.” Journal of Cleaner Production 64. Elsevier: 426 – 436.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat,

2001.

Mutia, Evi, Zuraida, dan Devi Andriani. 2011. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas dan Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Jurnal Telaah & Riset Akuntansi 4 (2):

187 – 201.

Nur, Marzully, dan Denies Priantinah. 2012. ”Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di

Indonesia: Studi Empiris pada Perusahaan Berkategori High Profile yang

Listing di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Nominal 1 (1): 22 – 34.

Otoritas Jasa Keuangan. Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007. Diakses melalui:

www.ojk.go.id pada 20 Agustus 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. POJK Nomor 29/POJK.04/2016. Diakses melalui:

www.ojk.go.id pada 22 Agustus 2017.

Panjaitan, Leonard Tiopan. 2015. Bank Ramah Lingkungan: Panduan

Keberlanjutan (Sustainability). Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar Plus.

Pearce II, John A. dan Richard B Robinson. 2013. Manajemen Strategis:

Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Ke-12. Jakarta: Salemba

Empat.

Potter, W. James. 2012. Media Effect. USA: SAGE Publications Inc.

Pratiwi, Putri Citra, dan Vita Fitria Sari. 2016. “Pengaruh Tipe Industri, Media

Exposure dan Profitabilitas terhadap Carbon Emission Disclosure.” Jurnal

WRA 4 (2) : 829 – 840.

Page 137: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

122

Purnasiwi, Jayanti, dan Sudarno. 2011. “Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas dan

Leverage Terhadap Pengungkapan CSR pada Perusahaan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.” Journal Undip: 1 – 31.

Rachman, Nurdizal M., Asep Efendi, dan Emir Wicaksana. 2011. Panduan

Lengkap Perencanaan CSR. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ratya, Mega Putra. 2017. Isu Rusak Lingkungan, Ini Penjelasan Ilmiah

Penambangan di Rembang, Detik News. Di akses melalui: www.detik.com

pada 13 Agustus 2017.

Reverte, Carmelo. 2009. “Determinants of Corporate Social Responsibility

Disclosure Ratings by Spanish Listed Firms.” Journal of Business Ethics

88. Springer: 351 – 366.

Riatmoko, Ferganata Indra. 2016. Evaluasi, 10 Tahun Kasus Lapindo, Kompas.

Diakses melalui: www.kompas.com pada 14 Agustus 2017.

Roberts, R.W. 1992. “Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure:

An Application of Stakeholder Theory.” Journal of Accounting

Organizations and Society 17 (6). Pergamon Press Ltd: 595-612.

Rochaety, Eti, Ratih Tresnati, dan Abdul Madjid Latief. 2009. Metodologi

Penelitian Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Saputra, Andi. 2017. Pabrik Semen Rembang Telah Kantongi Izin dan Tetap

Beroperasi, Detik News. Di akses melalui: www.detik.com pada 13

Agustus 2017.

Sarinah, dan Mardalena. 2017. Pengantar Manajemen. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Deepublish.

Scruggs, Lyle. 2003. Sustaining Abundance: Environmental Performance in

industrial democracies. United Kingdom: The Press Syndicate of The

University of Cambridge.

Sedarmayanti, dan Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Cetakan

Kedua. Bandung: Manjar Maju.

Sefrilia, Meutia, dan Yulia Saftiana. 2012. “Pengaruh Kepemilikan Saham

Pemerintah dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR).” Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS)

2 (2): 132 – 139.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Pertama. Jakarta:

Salemba Empat.

Soemirat, Soleh, dan Elvinaro Ardianto. 2010. Dasar-Dasar Public Relation.

Cetakan Ketujuh. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 138: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

123

Soerjani, Mohamad, Arif Yuwono, dan Dedi Fardiaz. 2007. Lingkungan Hidup:

Pendidikan, Pengelolaan Lingkungan dan Kelangsungan Pembangunan.

Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Jakarta: Institut Pendidikan dan

Pengembangan Lingkungan.

Sudarmadji, A. Murdoko, dan Lana Sularto. 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas

Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan.” Proceeding PESAT

Auditorium Kampus Gunadarma 2: 53 – 61.

Suhardjanto, D., dan Miranti, L. 2009. “Indonesian Environmental Reporting Index

dan Karakteristik Perusahaan.” Jurnal Universitas Islam Indonesia 13 (1):

1 – 17.

Suhardjanto, D., Tower, G., dan Brown, A.M. 2008. “The Fallacy of Assuming

Equality: Evidence Showing Vastly Different Weighting of The Global

Reporting Initiatives’s Key Items.” International Business & Economics

Research Journal 7 (8): 21 – 32.

Sukardi, Paulus dan Evi Thelia Sari. 2007. Bisnis Internasional: Sebuah Perspektif

Kewirausahaan. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Bisnis. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Jakarta:

Kencana.

Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Yrama

Widya.

Supramono, Gatot. 2014. “Transaksi Bisnis Saham dan Penyelesaian Sengketa

Melalui Pengadilan”. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.

Titisari, Kartika Hendra, dan Khara Alviana. 2012. “Pengaruh Environmental

Performance terhadap Economic Performance”, Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia 9 (1): 56 – 67.

Wang, Jianling, Lin Song, dan Shujie Yao. 2013. “The Determinants of Corporate

Social Responsibility Disclosure: Evidence From China.” Journal of

Applied Business Research 29 (6): 1833 – 1848.

Wijaya, Maria. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1(1): 26 – 30.

Wiseman, J. 1982. “An Evaluation Of Environmental Disclosures Made In

Corporate Annual Reports.” Accounting, Organizations and Society 7 (1):

53 – 63.

Page 139: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

124

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 140: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

125

Lampiran 1

Skor Indonesian Environmental Reporting (IER)

Bersambung ke halaman berikutnya

No. IER Items IER Index (weighted)

1 Impact of Using Water 3.25

2 Incidents and Fines 3.05

3 Programs for Protection 2.27

4 Waste by Type 1.99

5 Impacts of Activity 1.91

6 Materials by Type 1.84

7 Environmental Expense 1.63

8 Discharges Water 1.58

9 Other Air Emissions 1.54

10 Withdrawls of Ground Water 1.44

11 Land Information 1.43

12 Volume of Water Use 1.41

13 Energy Consumption 1.29

14 Performance of Supplier 1.25

15 Impacts of Discharges Water 1.05

16 Impacts of Transportation 1.05

17 Impacts of Products 0.95

18 Land for Extraction 0.84

19 Spills of Chemicals 0.76

20 Indirect Energy 0.67

21 Renewable Initiatives 0.59

22 Habitat Changes 0.42

23 Other Indirect Energy 0.41

24 Recycling Water 0.37

25 Hazardous Waste 0.36

26 Impermeable Surface 0.30

27 Affected Red List Species 0.30

28 Impact of Activities on Protected Areas 0.28

29 Wastes of Materials 0.20

30 Direct Energy 0.19

31 Greenhouse Gas Emissions (GGEs) 0.14

32 Recycling Materials 0.10

Page 141: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

126

Skor Indonesian Environmental Reporting (IER) (Lanjutan)

No. IER Items IER Index (weighted)

33 Emission of Ozone Depleting Substances 0.08

34 Other Indirect GGEs 0.02

35 Operations in Protectec Areas 0.02

Page 142: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

127

Lampiran 2

Daftar Nama Perusahaan Sampel

No. Kode

Saham Nama

1 ADES Akasha Wira International Tbk

2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

3 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

4 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk

5 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk

6 GGRM Gudang Garam Tbk

7 HMSP HM Sampoerna Tbk

8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

9 INAI Indal Aluminium Industry Tbk

10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

11 INDS Indospring Tbk

12 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

13 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk

14 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk

15 JPRS Jaya Pari Steel Tbk

16 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk

17 KBLI KMI Wire and Cable Tbk

18 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

19 KLBF Kalbe Farma Tbk

20 MBTO Martina Berto Tbk

21 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

22 MRAT Mustika Ratu Tbk

23 RMBA Bentoel International Investama Tbk

24 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk

25 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

26 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

27 SMCB Holcim Indonesia Tbk

28 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

29 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

30 SPMA Suparma Tbk

31 SRSN Indo Acidatama Tbk

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 143: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

128

Daftar Nama Perusahaan Sampel (Lanjutan)

No. Kode

Saham Nama

32 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk

33 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

34 TRIS Trisula International Tbk

35 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk

36 UNVR Unilever Indonesia Tbk

37 VOKS Voksel Electric Tbk

Page 144: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

129

Lampiran 3

Data Sampel Penelitian

No. Kode

Saham GOV OWN DAR SIZE PROPER MED IER

1 ADES 0 0,9194 0,3997 27 3 0 8,1100

2 AMFG 0 0,4386 0,2200 29 3 0 18,5200

3 CPIN 0 0,5553 0,3671 30 2 1 4,4900

4 FASW 0 0,5217 0,7263 29 3 1 16,6900

5 GDST 0 0,5137 0,2577 28 3 1 10,3000

6 GGRM 0 0,6929 0,4206 32 3 1 3,9000

7 HMSP 0 0,9818 0,4835 31 3 1 3,2300

8 ICBP 0 0,8053 0,3762 31 3 1 6,8300

9 INAI 0 0,3293 0,8351 27 3 0 2,8600

10 INDF 0 0,5007 0,5086 32 3 1 10,4100

11 INDS 0 0,8811 0,2020 28 3 1 2,2700

12 INTP 0 0,5100 0,1364 31 4 1 7,7800

13 ISSP 0 0,5594 0,5597 29 3 1 4,0200

14 JPFA 0 0,5751 0,6484 30 3 1 2,2700

15 JPRS 0 0,3570 0,0372 27 3 1 3,9000

16 KAEF 1 0,9003 0,3429 29 3 1 3,9000

17 KBLI 0 0,4968 0,3346 28 3 1 3,7500

18 KBRI 0 0,6678 0,1211 27 3 1 7,0900

19 KLBF 0 0,4329 0,2488 30 3 1 13,8600

20 MBTO 0 0,6682 0,2623 27 3 1 2,2700

21 MLBI 0 0,7500 0,4459 28 2 1 9,2700

22 MRAT 0 0,7126 0,1406 27 3 1 2,2700

23 RMBA 0 0,8555 0,9045 30 3 1 2,2700

24 SCPI 0 0,6460 0,9861 27 2 0 1,5400

25 SIDO 0 0,4100 0,1105 29 3 0 6,5200

26 SMBR 1 0,7624 0,0902 29 3 1 6,2100

27 SMCB 0 0,8065 0,4110 30 5 1 5,9600

28 SMGR 1 0,5101 0,2919 31 5 0 10,2600

29 SOBI 0 0,9867 0,3948 28 3 1 2,8600

30 SPMA 0 0,4460 0,5724 28 3 0 6,2300

31 SRSN 0 0,3521 0,2529 27 3 1 4,3600

32 TIRT 0 0,3378 0,9184 27 2 0 3,9000

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 145: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

130

Data Sampel Penelitian (Lanjutan)

No. Kode

Saham GOV OWN DAR SIZE PROPER MED IER

33 TOTO 0 0,3948 0,4069 28 3 1 4,9800

34 TRIS 0 0,4199 0,3713 27 3 1 0,6700

35 ULTJ 0 0,3560 0,2833 29 3 1 4,4600

36 UNVR 0 0,8500 0,6813 30 5 1 5,9000

37 VOKS 0 0,4654 0,6926 28 3 1 4,5500

38 ADES 0 0,9194 0,4141 27 3 0 4,8600

39 AMFG 0 0,4386 0,1873 29 3 1 15,0200

40 CPIN 0 0,5553 0,4755 31 3 1 4,4900

41 FASW 0 0,5117 0,7053 29 3 1 15,0100

42 GDST 0 0,5137 0,3574 28 3 1 9,9200

43 GGRM 0 0,6929 0,4293 32 3 1 3,9000

44 HMSP 0 0,9818 0,5244 31 3 1 2,2700

45 ICBP 0 0,8053 0,3962 31 3 1 7,6000

46 INAI 0 0,3298 0,8375 28 3 0 2,8600

47 INDF 0 0,5007 0,5203 32 3 1 10,0500

48 INDS 0 0,8811 0,1990 28 3 1 2,2700

49 INTP 0 0,5100 0,1419 31 3 1 6,8300

50 ISSP 0 0,5594 0,5727 29 3 1 3,9200

51 JPFA 0 0,5751 0,6637 30 3 1 3,9000

52 JPRS 0 0,3570 0,0413 27 3 1 2,2700

53 KAEF 1 0,9003 0,3898 29 3 1 3,9000

54 KBLI 0 0,4968 0,2966 28 2 1 4,0900

55 KBRI 0 0,3400 0,4789 28 3 1 7,0900

56 KLBF 0 0,4329 0,2099 30 3 1 13,6400

57 MBTO 0 0,6682 0,2674 27 3 1 2,8600

58 MLBI 0 0,7624 0,7518 28 3 1 0,6700

59 MRAT 0 0,7126 0,2302 27 3 1 2,2700

60 RMBA 0 0,8555 1,1363 30 3 1 2,2700

61 SCPI 0 0,9831 1,0333 28 3 0 4,4700

62 SIDO 0 0,4100 0,0662 29 3 1 21,0200

63 SMBR 1 0,7624 0,0715 29 3 1 4,3200

64 SMCB 0 0,8065 0,4906 30 3 1 9,7000

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 146: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

131

Data Sampel Penelitian (Lanjutan)

No. Kode

Saham GOV OWN DAR SIZE PROPER MED IER

65 SMGR 1 0,5101 0,2714 31 4 0 11,8900

66 SOBI 0 0,9867 0,3752 28 3 0 2,8600

67 SPMA 0 0,4460 0,6154 28 3 0 6,2300

68 SRSN 0 0,3521 0,2903 27 3 1 4,3600

69 TIRT 0 0,3400 0,8849 27 3 0 3,9000

70 TOTO 0 0,3948 0,3927 28 3 1 6,6100

71 TRIS 0 0,4024 0,4092 27 3 1 0,6700

72 ULTJ 0 0,3552 0,2235 29 3 1 4,4600

73 UNVR 0 0,8500 0,6780 30 4 1 4,0700

74 VOKS 0 0,4654 0,6680 28 3 1 4,5500

75 ADES 0 0,9194 0,4973 27 3 0 4,8600

76 AMFG 0 0,4386 0,2061 29 3 1 14,6300

77 CPIN 0 0,5553 0,4911 31 3 1 4,4900

78 FASW 0 0,5142 0,6503 30 3 1 15,0100

79 GDST 0 0,5137 0,3206 28 2 1 9,9200

80 GGRM 0 0,6929 0,4015 32 3 1 3,9000

81 HMSP 0 0,9250 0,1577 31 3 1 4,1400

82 ICBP 0 0,8053 0,3830 31 3 1 9,2500

83 INAI 0 0,3298 0,8197 28 2 0 2,8600

84 INDF 0 0,5007 0,5304 32 3 1 12,5400

85 INDS 0 0,8811 0,2486 29 3 1 2,2700

86 INTP 0 0,5100 0,1365 31 4 1 4,9200

87 ISSP 0 0,5594 0,5313 29 3 1 4,0300

88 JPFA 0 0,5784 0,6439 30 3 1 4,0000

89 JPRS 0 0,3570 0,0848 27 3 1 3,4600

90 KAEF 1 0,9003 0,4246 29 3 1 5,1900

91 KBLI 0 0,4883 0,3380 28 3 1 4,0900

92 KBRI 0 0,3400 0,6420 28 3 0 7,0900

93 KLBF 0 0,4332 0,2014 30 3 1 13,6400

94 MBTO 0 0,6682 0,3308 27 3 1 6,4800

95 MLBI 0 0,8178 0,6352 28 3 1 9,4300

96 MRAT 0 0,7126 0,2415 27 3 1 2,2700

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 147: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

132

Data Sampel Penelitian (Lanjutan)

No. Kode

Saham GOV OWN DAR SIZE PROPER MED IER

97 RMBA 0 0,8555 1,2486 30 3 1 2,2700

98 SCPI 0 0,9841 0,9332 28 3 0 4,4700

99 SIDO 0 0,4100 0,0707 29 3 0 8,5200

100 SMBR 1 0,7624 0,0977 29 3 1 12,7200

101 SMCB 0 0,8064 0,5122 30 5 1 7,0100

102 SMGR 1 0,5101 0,2808 31 4 0 10,2600

103 SOBI 0 0,9867 0,4960 28 3 0 2,2700

104 SPMA 0 0,4462 0,6360 28 3 0 6,2300

105 SRSN 0 0,3521 0,4076 27 3 0 4,3600

106 TIRT 0 0,3400 0,8805 27 3 0 9,4700

107 TOTO 0 0,3790 0,3886 29 3 1 6,9700

108 TRIS 0 0,4017 0,4268 27 3 1 0,6700

109 ULTJ 0 0,3757 0,2097 29 3 1 4,4600

110 UNVR 0 0,8500 0,6931 30 4 1 11,2900

111 VOKS 0 0,4654 0,6682 28 3 1 4,5500

Page 148: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

133

Lampiran 4

Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2013 Items ADES AMFG CPIN FASW GDST GGRM HMSP ICBP INAI INDF INDS INTP ISSP JPFA JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF

1 3,25 0 0 3,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 3,05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27

4 0 1,99 0 0 0 0 0 1,99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,99

5 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0 0 1,91

6 0 1,84 0 1,84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 1,63 1,63 1,63 0 0 1,63 0 0 0 0 0 0 0 0 1,63 1,63 0 1,63 0

8 0 1,58 0 1,58 1,58 0 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 1,58 0 1,58

9 0 1,54 0 1,54 1,54 0 0 0 0 1,54 0 1,54 0 0 0 0 0 1,54 1,54

10 0 1,44 0 0 1,44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,44 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 1,41 0 1,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1,29 0 0 0 0 0 1,29 0 1,29 0 0 1,29 0 0 0 0 1,29 1,29

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 1,05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,05

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,05 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0,95 0 0,95 0 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0,67 0 0 0 0 0 0 0 0,67 0 0 0 0 0 0 0 0 0,67

21 0,59 0,59 0,59 0 0 0 0,59 0,59 0,59 0,59 0 0,59 0 0 0 0 0 0 0,59

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 0,37 0,37 0 0,37 0 0 0,37 0 0 0,37 0 0 0 0 0 0 0,37 0 0

25 0 0,36 0 0 0 0 0 0 0 0,36 0 0 0,36 0 0 0 0,36 0,36 0,36

26 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0,2 0 0,2 0,2 0 0 0,2 0 0,2 0 0,2 0 0 0 0 0 0 0,2

30 0 0,19 0 0 0 0 0 0,19 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0 0,19

31 0 0 0 0,14 0,14 0 0 0 0 0 0 0,14 0 0 0 0 0 0 0,14

32 0 0,1 0 0,1 0 0 0 0 0 0,1 0 0 0,1 0 0 0 0 0 0

33 0 0,08 0 0,08 0,08 0 0 0 0 0 0 0,08 0 0 0 0 0 0 0,08

34 0 0,02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 8,11 18,52 4,49 16,69 10,3 3,9 3,23 6,83 2,86 10,41 2,27 7,78 4,02 2,27 3,9 3,9 3,75 7,09 13,86

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 149: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

134

Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2013 (Lanjutan) Items MBTO MLBI MRAT RMBA SCPI SIDO SMBR SMCB SMGR SOBI SPMA SRSN TIRT TOTO TRIS ULTJ UNVR VOKS

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 0 2,27 0 2,27 2,27 2,27

4 0 1,99 0 0 0 0 0 0 1,99 0 0 0 1,99 0 0 1,99 1,99 0

5 0 0 0 0 0 1,91 0 1,91 0 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0

6 0 1,84 0 0 0 1,84 0 0 0 0 0 1,84 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 1,63 0 0 0 1,63 1,63 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 1,54 0 0 0 0 1,54 1,54 1,54 0 1,54 0 0 0 0 0 1,54 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 0 0 1,29 0 0 0 0 1,29 0 0 0 1,29

14 0 1,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 0 0,59 0 0 0 0,59 0,59 0,59 0,59 0 0 0 0 0 0,59

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 0 0 0 0 0 0 0 0 0,37 0 0 0 0 0,37 0,37 0 0 0

25 0 0 0 0 0 0 0,36 0 0,36 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,3

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0,28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0,2 0 0 0 0 0,2 0,2 0 0 0,2 0,2 0 0

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0,14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,1 0 0,1 0,1 0 0,1 0,1

33 0 0,08 0 0 0 0 0 0,08 0,08 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0,02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0,02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 2,27 9,27 2,27 2,27 1,54 6,52 6,21 5,96 10,26 2,86 6,23 4,36 3,9 4,98 0,67 4,46 5,9 4,55

Page 150: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

135

Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2014

Items ADES AMFG CPIN FASW GDST GGRM HMSP ICBP INAI INDF INDS INTP ISSP JPFA JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27

4 0 1,99 0 1,99 1,99 0 0 1,99 0 0 0 0 0 0 0 0 1,99 0 1,99

5 0 0 0 1,91 1,91 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,91

6 0 0 0 1,84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 1,63 1,63 1,63 0 1,63 1,63 0 0 0 0 0 0 0 1,63 0 1,63 0 1,63 0

8 0 1,58 0 1,58 0 0 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 0 1,58

9 0 1,54 0 1,54 0 0 0 0 0 1,54 0 1,54 0 0 0 0 1,54 1,54 1,54

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 1,41 0 1,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1,29 0 1,29 0 0 0 1,29 0 1,29 0 1,29 1,29 0 0 0 0 1,29 1,29

14 0 0 0 1,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 1,05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,05

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0,95 0 0 0 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0,67 0 0,67 0 0 0 0,67 0 0,67 0 0,67 0 0 0 0 0 0 0,67

21 0,59 0,59 0,59 0,59 0 0 0 0,59 0,59 0,59 0 0,59 0 0 0 0 0 0 0,59

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 0,37 0,37 0 0,37 0,37 0 0 0 0 0,37 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 0 0,36 0 0 0,36 0 0 0 0 0 0 0 0,36 0 0 0 0,36 0,36 0,36

26 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0,2 0,2 0 0 0,2 0 0,2 0 0,2 0 0 0 0 0,2 0 0,2

30 0 0,19 0 0,19 0 0 0 0,19 0 0,19 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0,19

31 0 0 0 0 0,14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0,1 0 0,1 0 0 0 0,1 0 0,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 0 0,08 0 0,08 0 0 0 0 0 0 0 0,08 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 4,86 15,02 4,49 15,01 9,92 3,9 2,27 7,6 2,86 10,05 2,27 6,83 3,92 3,9 2,27 3,9 4,09 7,09 13,64

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 151: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

136

Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2014 (Lanjutan) Items MBTO MLBI MRAT RMBA SCPI SIDO SMBR SMCB SMGR SOBI SPMA SRSN TIRT TOTO TRIS ULTJ UNVR VOKS

1 0 0 0 0 0 3,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 0 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 0 2,27 0 2,27 2,27 2,27

4 0 0 0 0 0 1,99 0 0 1,99 0 0 0 1,99 0 0 1,99 0 0

5 0 0 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 1,84 0 0 0 0 0 1,84 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 1,63 1,63 1,63 0 1,63 1,63 0 1,63 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 1,54 0 1,54 1,54 0 1,54 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 1,44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 1,29 0 1,29 1,29 0 0 0 0 1,29 0 0 1,29 1,29

14 0 0 0 0 1,25 1,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 1,05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0,67 0 0,67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0,59 0 0 0 0 0,59 0 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0 0 0 0 0 0,59

22 0 0 0 0 0 0 0,42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0,41 0 0,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 0 0,37 0 0 0 0,37 0 0,37 0,37 0 0 0 0 0,37 0,37 0 0,37 0

25 0 0 0 0 0 0,36 0 0,36 0,36 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0,3 0 0 0 0 0 0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,3

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0,28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0,2 0 0 0 0 0,2 0,2 0 0 0,2 0,2 0 0

30 0 0 0 0 0 0,19 0 0,19 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0,1 0 0 0 0 0 0,1 0 0,1 0,1 0 0,14 0,1

33 0 0 0 0 0 0 0 0,08 0,08 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0,02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 2,86 0,67 2,27 2,27 4,47 21,02 4,32 9,7 11,89 2,86 6,23 4,36 3,9 6,61 0,67 4,46 4,07 4,55

Page 152: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

137

Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2015

Items ADES AMFG CPIN FASW GDST GGRM HMSP ICBP INAI INDF INDS INTP ISSP JPFA JPRS KAEF KBLI KBRI KLBF

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27 0 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 0 2,27 2,27

4 0 1,99 0 1,99 1,99 0 0 1,99 0 1,99 0 0 0 0 0 0 1,99 0 1,99

5 0 0 0 1,91 1,91 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,91

6 0 1,84 0 1,84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 1,63 0 1,63 0 1,63 1,63 0 0 0 0 0 0 0 1,63 1,63 1,63 0 1,63 0

8 0 1,58 0 1,58 0 0 0 1,58 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 0 1,58

9 0 1,54 0 1,54 0 0 1,54 0 0 1,54 0 1,54 0 0 1,54 0 1,54 1,54 1,54

10 0 1,44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 1,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 1,29 0 0 1,29 1,29 0 1,29 0 0 1,29 0 0 1,29 0 1,29 1,29

14 0 1,25 0 1,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 1,05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,05

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0,84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0,67 0 0 0,67 0,67 0 0,67 0 0 0 0 0 0 0 0 0,67

21 0,59 0,59 0,59 0,59 0 0 0 0,59 0,59 0,59 0 0,59 0 0 0 0 0 0 0,59

22 0 0,42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 0,37 0 0 0,37 0,37 0 0,37 0,37 0 0,37 0 0 0,37 0 0 0 0 0 0

25 0 0,36 0 0 0,36 0 0 0 0 0,36 0 0 0 0 0 0 0,36 0,36 0,36

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,3 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0,2 0 0,2 0,2 0 0 0,2 0 0,2 0 0 0 0 0 0 0,2 0 0,2

30 0 0,19 0 0,19 0 0 0,19 0,19 0 0,19 0 0 0 0 0,19 0 0 0 0,19

31 0 0 0 0 0,14 0 0 0 0 0,14 0 0,14 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0,1 0 0,1 0 0 0 0,1 0 0,1 0 0 0,1 0,1 0,1 0 0 0 0

33 0 0 0 0,08 0 0 0,08 0 0 0 0 0,08 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0,02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 4,86 14,63 4,49 15,01 9,92 3,9 4,14 9,25 2,86 12,54 2,27 4,92 4,03 4 3,46 5,19 4,09 7,09 13,64

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 153: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

138

Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2015 (Lanjutan) Items MBTO MLBI MRAT RMBA SCPI SIDO SMBR SMCB SMGR SOBI SPMA SRSN TIRT TOTO TRIS ULTJ UNVR VOKS

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,25 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,05 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 0 2,27 0 2,27 2,27 2,27

4 0 0 0 0 0 1,99 1,99 0 1,99 0 0 0 1,99 0 0 1,99 1,99 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0

6 0 1,84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,84 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 1,63 1,63 0 0 1,63 1,63 0 1,63 0 0 0 0

8 1,58 0 0 0 0 1,58 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 1,54 1,54 1,54 1,54 0 1,54 0 1,54 0 0 0 0 0

10 0 1,44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 1,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,41 0

13 1,29 1,29 0 0 0 1,29 1,29 1,29 1,29 0 0 0 0 1,29 0 0 1,29 1,29

14 0 1,25 0 0 1,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0,95 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0,67 0,67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0,59 0,59 0 0 0 0,59 0,59 0 0,59 0 0,59 0,59 0 0 0 0 0,59 0,59

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0,41 0 0 0 0 0 0,41 0 0 0 0 0

24 0,37 0,37 0 0 0 0,37 0,37 0 0,37 0 0 0 0,37 0,37 0,37 0 0,37 0

25 0 0 0 0 0 0 0,36 0 0,36 0 0 0 0 0,36 0 0 0 0

26 0,3 0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,3

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0,2 0 0,2 0 0 0,2 0,2 0 0 0,2 0,2 0 0

30 0 0 0 0 0 0,19 0,19 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,14 0

32 0 0 0 0 0 0,1 0 0 0 0 0 0,1 0 0,1 0,1 0 0,1 0,1

33 0,08 0,08 0 0 0 0 0 0,08 0,08 0 0 0 0 0 0 0 0,08 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 6,48 9,43 2,27 2,27 4,47 8,52 12,72 7,01 10,26 2,27 6,23 4,36 9,47 6,97 0,67 4,46 11,29 4,55

Page 154: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

139

Lampiran 5

Data Hasil Shareholder Power (OWN) Tahun 2013

No. Kode

Perusahaan

% Kepemilikan Saham

Mayoritas OWN

1 ADES 91,94% 0,9194

2 AMFG 43,86% 0,4386

3 CPIN 55,53% 0,5553

4 FASW 51,17% 0,5217

5 GDST 51,37% 0,5137

6 GGRM 69,29% 0,6929

7 HMSP 98,18% 0,9818

8 ICBP 80,53% 0,8053

9 INAI 32,93% 0,3293

10 INDF 50,07% 0,5007

11 INDS 88,11% 0,8811

12 INTP 51,00% 0,5100

13 ISSP 55,94% 0,5594

14 JPFA 57,51% 0,5751

15 JPRS 35,70% 0,3570

16 KAEF 90,03% 0,9003

17 KBLI 49,68% 0,4968

18 KBRI 66,78% 0,6678

19 KLBF 43,29% 0,4329

20 MBTO 66,82% 0,6682

21 MLBI 75,00% 0,7500

22 MRAT 71,26% 0,7126

23 RMBA 85,55% 0,8555

24 SCPI 64,60% 0,6460

25 SIDO 41,00% 0,4100

26 SMBR 76,24% 0,7624

27 SMCB 80,65% 0,8065

28 SMGR 51,01% 0,5101

29 SOBI 98,67% 0,9867

30 SPMA 44,60% 0,4460

31 SRSN 35,21% 0,3521

32 TIRT 33,78% 0,3378

33 TOTO 39,48% 0,3948

34 TRIS 41,99% 0,4199

35 ULTJ 25,60% 0,3560

36 UNVR 85,00% 0,8500

37 VOKS 46,54% 0,4654

Page 155: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

140

Data Hasil Shareholder Power (OWN) Tahun 2014

No. Kode

Perusahaan

% Kepemilikan Saham

Mayoritas OWN

1 ADES 91,94% 0,9194

2 AMFG 43,86% 0,4386

3 CPIN 55,53% 0,5553

4 FASW 51,17% 0,5117

5 GDST 51,37% 0,5137

6 GGRM 69,29% 0,6929

7 HMSP 98,18% 0,9818

8 ICBP 80,53% 0,8053

9 INAI 32,98% 0,3298

10 INDF 50,07% 0,5007

11 INDS 88,11% 0,8811

12 INTP 51,00% 0,5100

13 ISSP 55,94% 0,5594

14 JPFA 57,51% 0,5751

15 JPRS 35,70% 0,3570

16 KAEF 90,03% 0,9003

17 KBLI 49,68% 0,4968

18 KBRI 34,00% 0,3400

19 KLBF 43,29% 0,4329

20 MBTO 66,82% 0,6682

21 MLBI 76,24% 0,7624

22 MRAT 71,26% 0,7126

23 RMBA 85,55% 0,8555

24 SCPI 98,31% 0,9831

25 SIDO 41,00% 0,4100

26 SMBR 76,24% 0,7624

27 SMCB 80,65% 0,8065

28 SMGR 51,01% 0,5101

29 SOBI 98,67% 0,9867

30 SPMA 44,60% 0,4460

31 SRSN 35,21% 0,3521

32 TIRT 34,00% 0,3400

33 TOTO 39,48% 0,3948

34 TRIS 40,24% 0,4024

35 ULTJ 35,52% 0,3552

36 UNVR 85,00% 0,8500

37 VOKS 46,54% 0,4654

Page 156: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

141

Data Hasil Shareholder Power (OWN) Tahun 2015

No. Kode

Perusahaan

% Kepemilikan Saham

Mayoritas OWN

1 ADES 91,94% 0,9194

2 AMFG 43,86% 0,4386

3 CPIN 55,53% 0,5553

4 FASW 51,42% 0,5142

5 GDST 51,37% 0,5137

6 GGRM 69,29% 0,6929

7 HMSP 92,50% 0,9250

8 ICBP 80,53% 0,8053

9 INAI 32,98% 0,3298

10 INDF 50,07% 0,5007

11 INDS 88,11% 0,8811

12 INTP 51,00% 0,5100

13 ISSP 55,94% 0,5594

14 JPFA 57,84% 0,5784

15 JPRS 35,70% 0,3570

16 KAEF 90,03% 0,9003

17 KBLI 48,83% 0,4883

18 KBRI 34,00% 0,3400

19 KLBF 43,32% 0,4332

20 MBTO 66,82% 0,6682

21 MLBI 81,78% 0,8178

22 MRAT 71,26% 0,7126

23 RMBA 85,55% 0,8555

24 SCPI 98,41% 0,9841

25 SIDO 41,00% 0,4100

26 SMBR 76,24% 0,7624

27 SMCB 80,65% 0,8064

28 SMGR 51,01% 0,5101

29 SOBI 98,67% 0,9867

30 SPMA 44,62% 0,4462

31 SRSN 35,21% 0,3521

32 TIRT 34,00% 0,3400

33 TOTO 37,90% 0,3790

34 TRIS 40,17% 0,4017

35 ULTJ 35,57% 0,3757

36 UNVR 85,00% 0,8500

37 VOKS 46,54% 0,4654

Page 157: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

142

Lampiran 6

Data Hasil Creditor Power (DAR) Tahun 2013

No. Kode

Perusahaan Total Aset (Rp) Total Hutang (Rp) DAR

1 ADES 441.064.000.000 176.286.000.000 0,3997

2 AMFG 3.539.393.000.000 778.666.000.000 0,2200

3 CPIN 15.722.197.000.000 5.771.297.000.000 0,3671

4 FASW 5.692.060.407.681 4.134.128.366.492 0,7263

5 GDST 1.191.496.619.152 307.084.100.134 0,2577

6 GGRM 50.770.251.000.000 21.353.980.000.000 0,4206

7 HMSP 27.404.594.000.000 13.249.559.000.000 0,4835

8 ICBP 21.267.470.000.000 8.001.739.000.000 0,3762

9 INAI 765.881.409.376 639.563.606.250 0,8351

10 INDF 78.092.789.000.000 39.719.660.000.000 0,5086

11 INDS 2.196.518.364.473 443.652.749.965 0,2020

12 INTP 26.607.241.000.000 3.629.554.000.000 0,1364

13 ISSP 4.393.577.000.000 2.459.118.000.000 0,5597

14 JPFA 14.917.590.000.000 9.672.368.000.000 0,6484

15 JPRS 376.540.741.943 14.019.207.792 0,0372

16 KAEF 2.471.939.548.890 847.584.859.909 0,3429

17 KBLI 1.337.022.291.951 447.372.591.220 0,3346

18 KBRI 788.749.190.752 95.512.957.713 0,1211

19 KLBF 11.315.061.275.026 2.815.103.309.451 0,2488

20 MBTO 611.769.745.328 160.451.280.610 0,2623

21 MLBI 1.782.148.000.000 794.615.000.000 0,4459

22 MRAT 439.583.727.202 61.792.400.163 0,1406

23 RMBA 9.232.016.000.000 8.350.151.000.000 0,9045

24 SCPI 746.401.836.000 736.010.824.000 0,9861

25 SIDO 2.951.507.000.000 326.051.000.000 0,1105

26 SMBR 2.711.416.335.000 244.459.581.000 0,0902

27 SMCB 14.894.990.000.000 6.122.043.000.000 0,4110

28 SMGR 30.792.884.092.000 8.988.908.217.000 0,2919

29 SOBI 1.354.507.000.000 534.769.000.000 0,3948

30 SPMA 1.767.105.818.949 1.011.571.248.744 0,5724

31 SRSN 420.782.548.000 106.406.914.000 0,2529

32 TIRT 723.177.125.785 664.163.283.789 0,9184

33 TOTO 1.746.177.682.568 710.527.268.893 0,4069

34 TRIS 449.008.821.261 166.702.353.369 0,3713

35 ULTJ 2.811.620.982.142 796.474.448.056 0,2833

36 UNVR 13.348.188.000.000 9.093.518.000.000 0,6813

37 VOKS 1.955.830.321.070 1.354.581.302.107 0,6926

Page 158: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

143

Data Hasil Creditor Power (DAR) Tahun 2014

No. Kode

Perusahaan Total Aset (Rp) Total Hutang (Rp) DAR

1 ADES 504.865.000.000 209.066.000.000 0,4141

2 AMFG 3.918.391.000.000 733.749.000.000 0,1873

3 CPIN 20.862.439.000.000 9.919.150.000.000 0,4755

4 FASW 5.581.000.723.345 3.936.322.827.206 0,7053

5 GDST 1.354.622.569.945 484.174.854.654 0,3574

6 GGRM 58.220.600.000.000 24.991.880.000.000 0,4293

7 HMSP 28.380.630.000.000 14.882.516.000.000 0,5244

8 ICBP 24.910.211.000.000 9.870.264.000.000 0,3962

9 INAI 897.281.657.710 751.439.553.825 0,8375

10 INDF 85.938.885.000.000 44.710.509.000.000 0,5203

11 INDS 2.282.666.078.493 454.347.526.616 0,1990

12 INTP 28.884.973.000.000 4.100.172.000.000 0,1419

13 ISSP 5.443.158.000.000 3.117.249.000.000 0,5727

14 JPFA 15.730.435.000.000 10.440.441.000.000 0,6637

15 JPRS 370.967.708.751 15.334.844.453 0,0413

16 KAEF 2.968.184.626.297 1.157.040.676.384 0,3898

17 KBLI 1.337.351.473.763 396.594.755.312 0,2966

18 KBRI 1.299.315.036.743 622.269.749.157 0,4789

19 KLBF 12.425.032.367.729 2.607.556.689.283 0,2099

20 MBTO 619.383.082.066 165.633.948.162 0,2674

21 MLBI 2.231.051.000.000 1.677.254.000.000 0,7518

22 MRAT 498.786.376.745 114.841.797.856 0,2302

23 RMBA 10.250.546.000.000 11.647.399.000.000 1,1363

24 SCPI 1.317.314.767.000 1.361.171.539.000 1,0333

25 SIDO 2.821.399.000.000 186.740.000.000 0,0662

26 SMBR 2.926.360.857.000 209.113.746.000 0,0715

27 SMCB 17.195.352.000.000 8.436.760.000.000 0,4906

28 SMGR 34.314.666.027.000 9.312.214.091.000 0,2714

29 SOBI 1.516.361.000.000 568.934.000.000 0,3752

30 SPMA 2.091.957.078.669 1.287.357.023.670 0,6154

31 SRSN 463.347.124.000 134.510.685.000 0,2903

32 TIRT 713.714.873.924 631.560.510.887 0,8849

33 TOTO 2.027.288.693.678 796.096.371.054 0,3927

34 TRIS 523.900.642.605 214.390.227.222 0,4092

35 ULTJ 2.917.083.567.355 651.985.807.625 0,2235

36 UNVR 14.280.670.000.000 9.681.888.000.000 0,6780

37 VOKS 1.553.904.599.142 1.038.049.413.765 0,6680

Page 159: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

144

Data Hasil Creditor Power (DAR) Tahun 2015

No. Kode

Perusahaan Total Aset (Rp) Total Hutang (Rp) DAR

1 ADES 653.224.000.000 324.855.000.000 0,4973

2 AMFG 4.270.275.000.000 880.052.000.000 0,2061

3 CPIN 24.684.915.000.000 12.123.488.000.000 0,4911

4 FASW 6.993.634.266.969 4.548.288.087.745 0,6503

5 GDST 1.183.934.183.257 379.524.183.280 0,3206

6 GGRM 63.505.413.000.000 25.497.504.000.000 0,4015

7 HMSP 38.010.724.000.000 5.994.664.000.000 0,1577

8 ICBP 26.560.624.000.000 10.173.713.000.000 0,3830

9 INAI 1.330.259.296.537 1.090.438.393.880 0,8197

10 INDF 91.831.526.000.000 48.709.933.000.000 0,5304

11 INDS 2.553.928.346.219 634.889.428.231 0,2486

12 INTP 27.638.360.000.000 3.772.410.000.000 0,1365

13 ISSP 5.448.447.000.000 2.894.972.000.000 0,5313

14 JPFA 17.159.466.000.000 11.049.774.000.000 0,6439

15 JPRS 363.265.042.157 30.806.011.707 0,0848

16 KAEF 3.236.224.076.311 1.374.127.253.841 0,4246

17 KBLI 1.551.799.840.976 524.437.909.934 0,3380

18 KBRI 1.455.931.208.462 934.677.601.389 0,6420

19 KLBF 13.696.417.381.439 2.758.131.396.170 0,2014

20 MBTO 648.899.377.240 214.685.781.274 0,3308

21 MLBI 2.100.853.000.000 1.334.373.000.000 0,6352

22 MRAT 497.090.038.108 120.064.018.299 0,2415

23 RMBA 12.667.314.000.000 15.816.071.000.000 1,2486

24 SCPI 1.510.747.778.000 1.409.875.667.000 0,9332

25 SIDO 2.796.111.000.000 197.797.000.000 0,0707

26 SMBR 3.268.667.933.000 319.315.349.000 0,0977

27 SMCB 17.321.565.000.000 8.871.708.000.000 0,5122

28 SMGR 38.153.118.932.000 10.712.320.531.000 0,2808

29 SOBI 2.231.409.000.000 1.106.686.000.000 0,4960

30 SPMA 2.185.464.365.772 1.390.005.205.106 0,6360

31 SRSN 574.073.314.000 233.993.478.000 0,4076

32 TIRT 763.168.027.178 672.006.964.821 0,8805

33 TOTO 2.439.540.859.205 947.997.940.099 0,3886

34 TRIS 574.346.433.075 245.138.356.170 0,4268

35 ULTJ 3.539.995.910.248 742.490.216.326 0,2097

36 UNVR 15.729.945.000.000 10.902.585.000.000 0,6931

37 VOKS 1.536.244.634.556 1.026.591.706.684 0,6682

Page 160: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

145

Lampiran 7

Data Hasil Ukuran Perusahaan (SIZE) 2013

No. Kode

Perusahaan Total Aset (Rp) SIZE

1 ADES 441.064.000.000 27

2 AMFG 3.539.393.000.000 29

3 CPIN 15.722.197.000.000 30

4 FASW 5.692.060.407.681 29

5 GDST 1.191.496.619.152 28

6 GGRM 50.770.251.000.000 32

7 HMSP 27.404.594.000.000 31

8 ICBP 21.267.470.000.000 31

9 INAI 765.881.409.376 27

10 INDF 78.092.789.000.000 32

11 INDS 2.196.518.364.473 28

12 INTP 26.607.241.000.000 31

13 ISSP 4.393.577.000.000 29

14 JPFA 14.917.590.000.000 30

15 JPRS 376.540.741.943 27

16 KAEF 2.471.939.548.890 29

17 KBLI 1.337.022.291.951 28

18 KBRI 788.749.190.752 27

19 KLBF 11.315.061.275.026 30

20 MBTO 611.769.745.328 27

21 MLBI 1.782.148.000.000 28

22 MRAT 439.583.727.202 27

23 RMBA 9.232.016.000.000 30

24 SCPI 746.401.836.000 27

25 SIDO 2.951.507.000.000 29

26 SMBR 2.711.416.335.000 29

27 SMCB 14.894.990.000.000 30

28 SMGR 30.792.884.092.000 31

29 SOBI 1.354.507.000.000 28

30 SPMA 1.767.105.818.949 28

31 SRSN 420.782.548.000 27

32 TIRT 723.177.125.785 27

33 TOTO 1.746.177.682.568 28

34 TRIS 449.008.821.261 27

35 ULTJ 2.811.620.982.142 29

36 UNVR 13.348.188.000.000 30

37 VOKS 1.955.830.321.070 28

Page 161: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

146

Data Hasil Ukuran Perusahaan (SIZE) 2014

No. Kode

Perusahaan Total Aset (Rp) SIZE

1 ADES 504.865.000.000 27

2 AMFG 3.918.391.000.000 29

3 CPIN 20.862.439.000.000 31

4 FASW 5.581.000.723.345 29

5 GDST 1.354.622.569.945 28

6 GGRM 58.220.600.000.000 32

7 HMSP 28.380.630.000.000 31

8 ICBP 24.910.211.000.000 31

9 INAI 897.281.657.710 28

10 INDF 85.938.885.000.000 32

11 INDS 2.282.666.078.493 28

12 INTP 28.884.973.000.000 31

13 ISSP 5.443.158.000.000 29

14 JPFA 15.730.435.000.000 30

15 JPRS 370.967.708.751 27

16 KAEF 2.968.184.626.297 29

17 KBLI 1.337.351.473.763 28

18 KBRI 1.299.315.036.743 28

19 KLBF 12.425.032.367.729 30

20 MBTO 619.383.082.066 27

21 MLBI 2.231.051.000.000 28

22 MRAT 498.786.376.745 27

23 RMBA 10.250.546.000.000 30

24 SCPI 1.317.314.767.000 28

25 SIDO 2.821.399.000.000 29

26 SMBR 2.926.360.857.000 29

27 SMCB 17.195.352.000.000 30

28 SMGR 34.314.666.027.000 31

29 SOBI 1.516.361.000.000 28

30 SPMA 2.091.957.078.669 28

31 SRSN 463.347.124.000 27

32 TIRT 713.714.873.924 27

33 TOTO 2.027.288.693.678 28

34 TRIS 523.900.642.605 27

35 ULTJ 2.917.083.567.355 29

36 UNVR 14.280.670.000.000 30

37 VOKS 1.553.904.599.142 28

Page 162: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

147

Data Hasil Ukuran Perusahaan (SIZE) 2015

No. Kode

Perusahaan Total Aset (Rp) SIZE

1 ADES 653.224.000.000 27

2 AMFG 4.270.275.000.000 29

3 CPIN 24.684.915.000.000 31

4 FASW 6.993.634.266.969 30

5 GDST 1.183.934.183.257 28

6 GGRM 63.505.413.000.000 32

7 HMSP 38.010.724.000.000 31

8 ICBP 26.560.624.000.000 31

9 INAI 1.330.259.296.537 28

10 INDF 91.831.526.000.000 32

11 INDS 2.553.928.346.219 29

12 INTP 27.638.360.000.000 31

13 ISSP 5.448.447.000.000 29

14 JPFA 17.159.466.000.000 30

15 JPRS 363.265.042.157 27

16 KAEF 3.236.224.076.311 29

17 KBLI 1.551.799.840.976 28

18 KBRI 1.455.931.208.462 28

19 KLBF 13.696.417.381.439 30

20 MBTO 648.899.377.240 27

21 MLBI 2.100.853.000.000 28

22 MRAT 497.090.038.108 27

23 RMBA 12.667.314.000.000 30

24 SCPI 1.510.747.778.000 28

25 SIDO 2.796.111.000.000 29

26 SMBR 3.268.667.933.000 29

27 SMCB 17.321.565.000.000 30

28 SMGR 38.153.118.932.000 31

29 SOBI 2.231.409.000.000 28

30 SPMA 2.185.464.365.772 28

31 SRSN 574.073.314.000 27

32 TIRT 763.168.027.178 27

33 TOTO 2.439.540.859.205 29

34 TRIS 574.346.433.075 27

35 ULTJ 3.539.995.910.248 29

36 UNVR 15.729.945.000.000 30

37 VOKS 1.536.244.634.556 28

Page 163: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

148

Lampiran 8

Data Hasil Kinerja Lingkungan (PROPER) Tahun 2013

No. Kode

Perusahaan Peringkat Warna PROPER

1 ADES BIRU 3

2 AMFG BIRU 3

3 CPIN MERAH 2

4 FASW BIRU 3

5 GDST BIRU 3

6 GGRM BIRU 3

7 HMSP BIRU 3

8 ICBP BIRU 3

9 INAI BIRU 3

10 INDF BIRU 3

11 INDS BIRU 3

12 INTP HIJAU 4

13 ISSP BIRU 3

14 JPFA BIRU 3

15 JPRS BIRU 3

16 KAEF BIRU 3

17 KBLI BIRU 3

18 KBRI BIRU 3

19 KLBF BIRU 3

20 MBTO BIRU 3

21 MLBI MERAH 2

22 MRAT BIRU 3

23 RMBA BIRU 3

24 SCPI MERAH 2

25 SIDO BIRU 3

26 SMBR BIRU 3

27 SMCB EMAS 5

28 SMGR EMAS 5

29 SOBI BIRU 3

30 SPMA BIRU 3

31 SRSN BIRU 3

32 TIRT MERAH 2

33 TOTO BIRU 3

34 TRIS BIRU 3

35 ULTJ BIRU 3

36 UNVR EMAS 5

37 VOKS BIRU 3

Page 164: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

149

Data Hasil Kinerja Lingkungan (PROPER) Tahun 2014

No. Kode

Perusahaan Peringkat Warna PROPER

1 ADES BIRU 3

2 AMFG BIRU 3

3 CPIN BIRU 3

4 FASW BIRU 3

5 GDST BIRU 3

6 GGRM BIRU 3

7 HMSP BIRU 3

8 ICBP BIRU 3

9 INAI BIRU 3

10 INDF BIRU 3

11 INDS BIRU 3

12 INTP BIRU 3

13 ISSP BIRU 3

14 JPFA BIRU 3

15 JPRS BIRU 3

16 KAEF BIRU 3

17 KBLI MERAH 2

18 KBRI BIRU 3

19 KLBF BIRU 3

20 MBTO BIRU 3

21 MLBI BIRU 3

22 MRAT BIRU 3

23 RMBA BIRU 3

24 SCPI BIRU 3

25 SIDO BIRU 3

26 SMBR BIRU 3

27 SMCB BIRU 3

28 SMGR HIJAU 4

29 SOBI BIRU 3

30 SPMA BIRU 3

31 SRSN BIRU 3

32 TIRT BIRU 3

33 TOTO BIRU 3

34 TRIS BIRU 3

35 ULTJ BIRU 3

36 UNVR HIJAU 4

37 VOKS BIRU 3

Page 165: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

150

Data Hasil Kinerja Lingkungan (PROPER) Tahun 2015

No. Kode

Perusahaan Peringkat Warna PROPER

1 ADES BIRU 3

2 AMFG BIRU 3

3 CPIN BIRU 3

4 FASW BIRU 3

5 GDST MERAH 2

6 GGRM BIRU 3

7 HMSP BIRU 3

8 ICBP BIRU 3

9 INAI MERAH 2

10 INDF BIRU 3

11 INDS BIRU 3

12 INTP HIJAU 4

13 ISSP BIRU 3

14 JPFA BIRU 3

15 JPRS BIRU 3

16 KAEF BIRU 3

17 KBLI BIRU 3

18 KBRI BIRU 3

19 KLBF BIRU 3

20 MBTO BIRU 3

21 MLBI BIRU 3

22 MRAT BIRU 3

23 RMBA BIRU 3

24 SCPI BIRU 3

25 SIDO BIRU 3

26 SMBR BIRU 3

27 SMCB EMAS 5

28 SMGR HIJAU 4

29 SOBI BIRU 3

30 SPMA BIRU 3

31 SRSN BIRU 3

32 TIRT BIRU 3

33 TOTO BIRU 3

34 TRIS BIRU 3

35 ULTJ BIRU 3

36 UNVR HIJAU 4

37 VOKS BIRU 3

Page 166: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

151

Lampiran 9

Website Perusahaan

No. Kode

Saham Nama Alamat Website

1 ADES Akasha Wira International

Tbk www.akashainternational.com

2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk www.amfg.co.id

3 CPIN Charoen Pokphand

Indonesia Tbk www.cp.co.id

4 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk www.fajarpaper.com

5 GDST Gunawan Dianjaya Steel

Tbk www.gunawansteel.com

6 GGRM Gudang Garam Tbk www.gudanggaramtbk.com

7 HMSP HM Sampoerna Tbk www.sampoerna.com

8 ICBP Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk www.indofoodcbp.com

9 INAI Indal Aluminium Industry

Tbk www.indalcorp.com/

10 INDF Indofood Sukses Makmur

Tbk www.indofood.com

11 INDS Indospring Tbk www.indospring.co.id

12 INTP Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk www.indocement.co.id

13 ISSP PT Steel Pipe Industry of

Indonesia Tbk www.spindo.com

14 JPFA JAPFA Comfeed

Indonesia Tbk www.japfacomfeed.co.id

15 JPRS Jaya Pari Steel Tbk www.jayaparisteel.co.id

16 KAEF Kimia Farma (Persero)

Tbk www.kimiafarma.co.id

17 KBLI KMI Wire and Cable Tbk www.kmiwire.com/

18 KBRI Kertas Basuki Rachmat

Indonesia Tbk www.kbri.co.id

19 KLBF Kalbe Farma Tbk www.kalbe.co.id

20 MBTO Martina Berto Tbk www.martinaberto.co.id

21 MLBI Multi Bintang Indonesia

Tbk www.multibintang.co.id

22 MRAT Mustika Ratu Tbk www.mustika-ratu.co.id

23 RMBA Bentoel International

Investama Tbk www.bentoelgroup.com

24 SCPI Merck Sharp Dohme

Pharma Tbk www.emis.com

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 167: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

152

Website Perusahaan (Lanjutan)

No. Kode

Saham Nama Alamat Website

25 SIDO PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Tbk www.sidomuncul.id

26 SMBR PT Semen Baturaja

(Persero) Tbk www.semenbaturaja.co.id

27 SMCB Holcim Indonesia Tbk www.holcim.co.id

28 SMGR Semen Indonesia (Persero)

Tbk www.semenindonesia.com

29 SOBI Sorini Agro Asia

Corporindo Tbk www.sorini.co.id

30 SPMA Suparma Tbk www.ptsuparmatbk.com

31 SRSN Indo Acidatama Tbk www.acidatama.co.id

32 TIRT Tirta Mahakam Resources

Tbk www.tirtamahakam.com

33 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk www.toto.co.id

34 TRIS Trisula International Tbk www.trisula.co.id

35 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry

Tbk www.ultrajaya.co.id

36 UNVR Unilever Indonesia Tbk www.unilever.co.id

37 VOKS Voksel Electric Tbk www.voksel.co.id

Page 168: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

153

Lampiran 10

1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

GOV 111 0 1 ,08 ,274

OWN 111 ,3293 ,9867 ,604512 ,2077253

DAR 111 ,0372 1,2486 ,441493 ,2546682

SIZE 111 27 32 28,91 1,506

PROPER 111 2 5 3,06 ,510

MED 111 0 1 ,77 ,420

IER 111 ,67 21,02 6,1596 4,11650

Valid N

(listwise) 111

2. Hasil Uji Normalitas

Page 169: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

154

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 111

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,60008908

Most Extreme

Differences

Absolute ,073

Positive ,067

Negative -,073

Test Statistic ,073

Asymp. Sig. (2-tailed) ,192c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 170: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

155

3. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3,391 1,156 -2,933 ,004

GOV ,146 ,234 ,057 ,623 ,535 ,842 1,188

OWN -,786 ,301 -,234 -2,614 ,010 ,887 1,127

DAR -,628 ,261 -,229 -2,409 ,018 ,786 1,272

SIZE ,205 ,044 ,442 4,604 ,000 ,773 1,294

PROPER ,026 ,127 ,019 ,203 ,839 ,826 1,211

MED -,339 ,158 -,204 -2,148 ,034 ,790 1,266

a. Dependent Variable: LN_IER

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Page 171: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

156

Uji Glestjer

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,207 ,705 1,712 ,090

GOV -,154 ,143 -,112 -1,078 ,283 ,842 1,188

OWN ,031 ,183 ,017 ,171 ,864 ,887 1,127

DAR ,071 ,159 ,048 ,449 ,655 ,786 1,272

SIZE -,026 ,027 -,103 -,952 ,343 ,773 1,294

PROPER -,049 ,077 -,066 -,634 ,528 ,826 1,211

MED ,150 ,096 ,167 1,559 ,122 ,790 1,266

a. Dependent Variable: ABS_RES

5. Hasil Uji Autokorelasi

Unstandardize

d Residual

Test Valuea -,05442

Cases < Test Value 55

Cases >= Test Value 56

Total Cases 111

Number of Runs 55

Z -,285

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,775

a. Median

6. Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,510a ,260 ,217 ,61716

a. Predictors: (Constant), MED, PROPER, OWN, GOV, DAR, SIZE

b. Dependent Variable: LN_IER

Page 172: PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40718/1/NUR...PENGARUH STAKEHOLDERS POWER, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA ...

157

7. Hasil Uji Simultan dan Parsial

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 13,920 6 2,320 6,091 ,000b

Residual 39,612 104 ,381

Total 53,532 110

a. Dependent Variable: LN_IER

b. Predictors: (Constant), MED, PROPER, OWN, GOV, DAR, SIZE

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3,391 1,156 -2,933 ,004

GOV ,146 ,234 ,057 ,623 ,535

OWN -,786 ,301 -,234 -2,614 ,010

DAR -,628 ,261 -,229 -2,409 ,018

SIZE ,205 ,044 ,442 4,604 ,000

PROPER ,026 ,127 ,019 ,203 ,839

MED -,339 ,158 -,204 -2,148 ,034

a. Dependent Variable: LN_IER