PENGARUH SLOGAN DAN BINTANG IKLAN JAMU TOLAK ANGIN ... · Tujuan dari penelitian ini ... konsumen...
-
Upload
phungkhanh -
Category
Documents
-
view
237 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of PENGARUH SLOGAN DAN BINTANG IKLAN JAMU TOLAK ANGIN ... · Tujuan dari penelitian ini ... konsumen...

i
PENGARUH SLOGAN DAN BINTANG IKLAN
JAMU TOLAK ANGIN TERHADAP MINAT
PEMBELIAN ULANG KONSUMEN
Studi Kasus pada Kelurahan Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Nama : Yohanes Ari Kurniawan
NIM : 002214032
PROGRAM STUDI MANAJEMENJURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
2008

ii

iii

iv

v
Jangan pernah lelah untuk terus berpikir, bersyukur atas nikmat ini
dan tetap melatih banyak hal yang membangun nilai-nilai positif
buat diri kita sendiri, keluarga, orang yang kita sayangi dan orang-
orang yang ada di lingkungan sekitar kita.
Jangan melihat dengan penuh kepedihan pada masa lalu. Ia tidak
akan kembali lagi. Kembangkan masa kini dengan bijaksana. Itu
milik Anda. Pergilah menemukan masa depan...tanpa takut dan
dengan hati gagah
Senantiasa ucapkan syukur kepada Tuhan,
karena tidak semua orang mendapatkan “anugerah“ dan
“kesempatan“ seperti yang aku dapatkan saat ini.
Karenanya akan selalu ku jaga “bahagia“ ini.
I dedicated this to :
Almighty Jesus Crist and Holly Marry
My Lovely Mom and Dad
My Brother Bagus
My Honey Avi
My Friends

vi

vii
ABSTRAK
PENGARUH SLOGAN DAN BINTANG IKLAN JAMU TOLAK ANGINTERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG KONSUMEN
Studi Kasus pada Kelurahan Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta
Yohanes Ari KurniawanUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2008
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Pengaruh secaraparsial slogan dan bintang iklan Jamu Tolak Angin terhadap minat pembelian ulangkonsumen, 2). Pengaruh secara simultan slogan dan bintang iklan Jamu Tolak Anginterhadap minat pembelian ulang konsumen.
Penelitian ini adalah sebuah studi kasus pada masyarakat Kelurahan Baciro,Gondokusuman, Yogyakarta, yang dilakukan pada bulan September 2007.Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Baciro, Gondokusuman,Yogyakarta yang pernah melihat iklan jamu Tolak Angin di televisi dan pernahmenggunakan produk tersebut. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknikanalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linierberganda, uji t dan uji F.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa : 1). Terdapat pengaruhpositif secara parsial slogan dan bintang iklan terhadap minat pembelian ulangkonsumen, 2). Terdapat pengaruh secara simultan slogan dan bintang iklan terhadapminat pembelian ulang konsumen. Kedua variabel slogan dan bintang iklan ini hanyamenjelaskan 29,8% dari minat pembelian ulang konsumen, sedangkan 70,2%dipengaruhi oleh variabel lain.

viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF ADVERTISEMENT SLOGAN AND STARS OF TOLAKANGIN JAMU ON THE CUSTOMERS INTENTION TO REPURCHASE
A Case Study conducted at Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta
Yohanes Ari KurniawanSanata Dharma University
Yogyakarta2008
The aims of this research were to know : 1). The partial effect ofadvertisement slogan and stars of Tolak Angin jamu on repurchase intention ofcustomers, 2). The simultaneous effect of advertisement slogan and stars of TolakAngin jamu on repurchase intention of customers.
This research was a case study on society at Baciro, Gondokusuman,Yogyakarta was conducted in September 2007. The data were collected bydistributing questionnaries to respondents. Population of this research was the societyat Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, who had watched the advertisement of TolakAngin jamu on television and who had used the product. The samples were 100respondents. The data analysis techniques used in this research were multiple linierregression, t-test and F-test.
The results of the data analysis showed that : 1). There was partial positiveeffect of the advertisement slogan and stars on customers repurchase intention, 2).There was simultan positive effect of the advertisement slogan and stars to oncustomers repurchase intention.Variables of advertisement slogan and stars explained29,8% of the customers repurchasing intention, while the remaining 70,2% of theintention to repurchase was influenced by other variables.

ix
KATA PENGANTAR
Finally...Selesai Sudah....
Terima kasih Tuhan atas segala berkat, rahmat, karunia, dan kasih-Mu
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyusun sebuah skripsi yang
berjudul “Pengaruh Slogan dan Bintang Iklan Jamu Tolak Angin terhadap
Minat Pembelian Ulang Konsumen” (Studi Kasus pada Kelurahan Baciro,
Gondokusuman, Yogyakarta).
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, sumbangan pikiran serta bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak Skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena
itu pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak

x
memberikan waktu, bantuan, dan nasehat yang berharga bagi penulis selama
menyelesaikan studi ini.
4. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan waktu, perhatian, nasehat dan bimbingan yang sangat berharga
kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Ibu M.T. Ernawati, S.E., MA selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar
telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan, dan masukan dari awal
sampai akhir penulisan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama penulis belajar di
bangku kuliah.
7. Bapak dan ibuku yang tercinta, terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang
tak pernah berhenti aku terima serta dengan setia mengingatkanku ketika aku
jatuh... i love u....
8. My Brother Anton Bagus, makasih bro...bantuan dan semangatnya!!! Thanks
for all bro...
9. For my lovelly honey Avi, makasih atas perhatian, doa, dukungan dan
semangatnya...maaf ya terlalu lama menunggu...Thanks for everythings...
10. Keluarga Bapak Antonius, terimakasih sudah menganggap aku sebagai
keluarga... Untuk Ibu (Anastasia) makasih ya ibu atas dukungan, bantuannya,
maaf ya ibu selalu merepotkan....maturnuwun bu.

xi
11. Temen-temen “edanku” Rio and Steve thanks for everything ya terutama
pinjaman komputernya... keep rock”in man. Kapan balik jakarta bareng nih?
12. Sahabat-sahabat karibku: Jack, Dhanik, Danang, Crist...and many more
“thanks for our friendship”
13. Sohib-sohibku: Joko, Atmo, Andre, Didik, Indri, Catur, Endro, and temen-
temen kuliah selama di Jogja...thanks for all guys...now, it’s time to begin our
war..keep spirit guys..
14. The last but not the least, semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini, dalam berbagai bentuk yang tak
bisa saya sebutkan satu per satu. makasih....
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir
kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua
Yogyakarta, 25 Januari 2008
Ari Kurniawan

xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 5

xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran ................................................................ 7
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ............................................ 8
C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .......................................... 9
D. Pengertian Periklanan ................................................................. 11
E. Pengertian Merek ....................................................................... 21
F. Minat .......................................................................................... 25
G. Pembelian Ulang ........................................................................ 26
H. Promotional Mix (Bauran Promosi) ........................................... 26
I. Penelitian-Penelitian Sebelumnya .............................................. 29
J. Hipotesis ..................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 32
C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................... 32
D. Variabel Penelitian .................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 33
F. Populasi dan Sampel .................................................................. 34
G. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 36
H. Definisi Operasional Variabel .................................................... 36
I. Teknik Pengujian Kuesioner ...................................................... 37
J. Teknik Analisis Data .................................................................. 40

xiv
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah PT. Sidomuncul ............................................................. 47
B. Visi dan Misi PT. Sidomuncul ................................................... 48
C. Penghargaan atau Award yang Diterima PT. Sidomuncul ........ 49
D. Produk PT. Sidomuncul ............................................................ 50
E. Kondisi Kelurahan Baciro ......................................................... 51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................. 53
B. Analisis Kualitatif ...................................................................... 59
C. Analisis Kuantitatif ................................................................... 65
D. Pembahasan ................................................................................ 77
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 79
B. Saran ........................................................................................... 81
C. Keterbatasan ............................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Baciro Menurut Jenis Kelamin .............. 52
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian pada Komponen Slogan
Iklan ................................................................................................ 54
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian pada Komponen Bintang
Iklan .................................................................................................... 55
Tabel 5.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian pada Komponen Minat
Pembelian Ulang ................................................................................. 55
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................ 57
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 60
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 61
Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ......................... 62
Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan .................. 63
Tabel 5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton Televisi..... 64
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linier Berganda ............................ 66

xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0........................ 43
Gambar 3.2. Daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0........................ 45
Gambar 5.1 Daerah penolakan dan penerimaan Ho. Uji t slogan terhadap minat
pembelian ulang konsumen .............................................................. 70
Gambar 5.2 Daerah penolakan dan penerimaan Ho. Uji t bintang iklan terhadap minat
pembelian ulang konsumen .............................................................. 73
Gambar 5.3 Daerah penolakan dan penerimaan Ho. Uji F slogan dan bintang iklan
terhadap minat pembelian ulang konsumen ...................................... 76

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini juga diikuti
oleh perkembangan dari berbagai sektor usaha dan industri. Banyak
perusahaan yang melakukan berbagai kegiatan dan upaya dalam
meningkatkan volume penjualan produknya, dengan cara melakukan berbagai
macam inovasi terhadap produk yang dipasarkan. Hal ini dilakukan untuk
merebut pangsa pasar dan memenangkan persaingan dengan perusahaan
pesaing.
Semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis
membuat konsumen mempunyai banyak kesempatan untuk memilih produk
sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Kondisi ini menyebabkan
persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Guna menghadapi hal itu,
setiap perusahaan dituntut untuk selalu berusaha melakukan inovasi dalam
memasarkan produknya.
Persaingan diantara produsen produk farmasi khususnya jamu
tentunya akan menjadi masalah bagi produsen produk jamu yang masuk
dalam persaingan tersebut. Guna memenangkan persaingan dibutuhkan
penerapan strategi pemasaran yang tepat. Dengan menerapkan strategi
pemasaran yang tepat diharapkan produsen bisa menjaring konsumen

2
semaksimal mungkin sehingga diharapkan akan mendapatkan laba yang
maksimal.
Berbagai cara dilakukan perusahaan agar terjalin komunikasi dengan
konsumen, hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat mengenalkan
produknya sedangkan bagi konsumen akan memiliki informasi yang memadai
mengenai produk yang ditawarkan.
Konsep umum yang digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apayang disebut sebagai bauran pemasaran karena biasanya pemasar seringmenggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalamsuatu rencana promosi produk. Terdapat lima jenis promosi yang biasadisebut sebagai bauran promosi yaitu iklan, penjualan tatap muka, promosipenjualan, hubungan masyarakat dan publisitas serta pemasaran langsung(Kotler,2002:642)
Salah satu sarana yang digunakan perusahaan untuk mengenalkan dan
menawarkan produk mereka adalah iklan, karena iklan dianggap sebagai cara
yang jitu untuk meningkatkan penjualan oleh kebanyakan produsen. Ada
beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi (Kasali,
1995:160), antara lain:
1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,
konsumen dapat mengetahui adanya berbagai macam produk yang pada
gilirannya menimbulkan adanya pilihan.
2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
3. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya.
Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan
suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Setiap

3
iklan dirancang untuk memenuhi atau mencapai sasaran spesifik dari pemasar,
yang pada akhirnya tujuan akhir dari iklan adalah mendorong terjadinya
keputusan pembelian oleh konsumen.
Iklan produk kebutuhan sehari-hari sangat sering ditampilkan untuk
menarik perhatian para konsumen yang akhirnya bertujuan meningkatkan
penjualan produk tersebut. Didalam iklan tersebut ditampilkan para bintang
yang dapat mewakili produk tersebut. Para bintang tersebut haruslah seorang
yang menarik sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk mencoba
produk yang ditawarkan. Selain itu, iklan suatu produk juga harus
menggunakan slogan yang menarik sehingga konsumen selalu ingat pada
produk yang diiklankan tersebut. Slogan dan bintang yang digunakan pada
iklan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi apakah iklan tersebut
menarik atau tidak. Bintang iklan yang digunakan oleh produk jamu Tolak
Angin antara lain Ari Lasso, Lula Kamal, Rhenald Kasali dan Wyne Prakusa
sedangkan slogan yang digunakan dalam iklan produk jamu Tolak Angin
adalah Orang Pintar Minum Tolak Angin.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul ” Pengaruh Slogan dan Bintang Iklan Jamu Tolak Angin
terhadap Minat Pembelian Ulang Konsumen” (Studi Kasus pada
Kelurahan Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta).

4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah slogan dan bintang iklan Jamu Tolak Angin secara parsial
berpengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen?
2. Apakah slogan dan bintang iklan Jamu Tolak Angin secara simultan
berpengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini
penulis memberi batasan sebagai berikut : subyek yang diteliti adalah
masyarakat Kelurahan Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta yang pernah
melihat iklan Jamu Tolak Angin, sedangkan obyek yang diteliti adalah iklan
produk Jamu Tolak Angin di televisi.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah slogan dan bintang iklan Jamu Tolak Angin
secara parsial berpengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen.
2. Untuk mengetahui apakah slogan dan bintang iklan Jamu Tolak Angin
secara simultan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen.

5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
manajemen perusahaan Jamu Tolak Angin dalam mengevaluasi slogan
dan bintang iklan yang sudah ada.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk
menambah pengetahuan dan dapat dipakai sebagai sumber pendukung
referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis sebagai wahana untuk
menerapkan teori-teori yang telah didapat dari bangku kuliah.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.

6
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang landasan teori dari penulisan
skripsi yang meliputi : uraian teoritis yang berhubungan
dengan masalah penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, definisi operasional
variabel, teknik pengujian kuesioner, serta teknik analisis
data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan
terhadap permasalahan yang diteliti.
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dari penulis
yang mungkin bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait
serta keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.

7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2000:9), pemasaran adalah “suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.”
Secara umum pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
mengusahakan agar produk yang dipasarkan dapat diterima dan disenangi
oleh pasar. Perusahaan harus mampu mengetahui bagaimana menyajikan
tawaran yang lebih baik dari yang ditawarkan oleh pesaingnya.
Pemasaran adalah “suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
usaha-usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial”
(Swastha dan Irawan, 1990:101).
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses dan kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang atau konsumen melalui
proses pertukaran. Pemasaran yang baik selalu berorientasi kepada konsumen,

8
sebab kepuasan konsumen akan mempengaruhi minat terhadap produk yang
ditawarkan oleh perusahaan.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Semakin berkembang dan meningkatnya persaingan, maka semakin
komplek pula kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan, dimana
mencakup usaha-usaha yang dimulai dengan mengidentifikasikan kebutuhan-
kebutuhan yang ada. Kegiatan pemasaran tersebut haruslah dikoordinasikan
dan dikelola dengan baik. Aktivitas tersebut dikenal dengan manajemen
pemasaran.
Manajemen pemasaran adalah “proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
konsumen” (Kotler, 2000:9).
Manajemen pemasaran dapat dirumuskan sebagai proses manajemen,
yang meliputi penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan
menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan
jasa atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial
dan budaya. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual maupun
pembeli yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Penentuan produk,
harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif

9
disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan
perilaku konsumen dipengaruhi sedemikan rupa sehingga sesuai dengan
produk-produk perusahaan.
C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel yaitu :
produk, harga, saluran distribusi dan kegiatan promosi yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi konsumen.
Penetapan komposisi yang tepat dari keempat variabel pemasaran tersebut
dapat menunjang keberhasilan strategi pemasaran dalam menciptakan image
produk yang diinginkan oleh perusahaan.
Marketing mix adalah “himpunan atau perangkat variabel pemasaran
yang terkendali yang dinamis perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran” (Kotler, 1995:167).
Keempat bauran pemasaran adalah :
1. Produk
Produk adalah ”sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, untuk digali, digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan, meliputi barang fisik, jasa,
orang, tempat organisasi dan ide” (Kotler, 1995:444-445).

10
Tujuan utama produk adalah untuk dapat mencapai pasar sasaran yang
dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi
persaingan. Strategi produk penting karena dengan penampilan produk
yang khas akan menciptakan image tersendiri bagi konsumen terhadap
produk tersebut yang akhirnya akan membuat konsumen terkesan pada
produk tersebut dan selalu mengingatnya.
2. Harga
Harga adalah biaya atau sesuatu yang dikeluarkan oleh pembeli untuk
mendapatkan produk. Walaupun harga biasanya berarti sejumlah uang,
beberapa pertukaran dapat saling memberi barang dan jasa oleh kedua
belah pihak yang membutuhkan.
3. Saluran distribusi
Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk
yang berupa barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.
4. Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan suatu
program pemasaran. Promosi adalah istilah yang digunakan untuk
menjadikan keseluruhan komunikasi penjualan seperti periklanan,
penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan dan hubungan
masyarakat.

11
D. Pengertian Periklanan
Periklanan sangat penting dipahami sebagai komunikasi massa yang
merupakan bagian dari keseluruhan aktifitas di bidang pemasaran. Dalam
suatu tampilan iklan hendaknya memperhatikan beberapa komponen yang
akan menunjang keberhasilan iklan tersebut, mulai dari menarik minat calon
konsumen untuk melihat iklan sampai dengan terjadinya tindakan pembelian.
Institusi Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan periklanan sebagai
“pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para
calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu
dengan biaya semurah-murahnya” (Jefkins, 1997:5).
Sedangkan menurut Kotler (2000:658), periklanan adalah “segala
bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh
suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.”
Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk
memenuhi fungsi pemasaran. Kegiatan dalam periklanan tentu saja tidak
hanya memberikan informasi kepada masyarakat, agar berperilaku sesuai
dengan strategi pemasaran perusahaan. Kegiatan tersebut diharapkan mampu
mencetak penjualan dan mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain
periklanan harus mampu mempengaruhi pilihan dan keputusan pembelian
konsumen.

12
Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan
ekonomi. Manfaat itu antara lain (Kasali, 1995:16) :
1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen.
2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi
konsumennya.
3. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya.
Disamping memberi manfaat, iklan juga menimbulkan dampak negatif
bagi pertumbuhan masyarakat dan ekonomi, karena kurangnya pemahaman
tentang fungsi pemasaran yang lebih bersifat jangka panjang, maka banyak
timbul penyalahgunaan iklan.
Tujuan periklanan merupakan suatu tugas komunikasi spesifik dan
tingkat keberhasilan yang harus dicapai dengan audiens spesifik pada waktu
yang spesifik. Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut keperluan
utamanya sebagai berikut (Kotler, 2001:154 -156) :
1. Periklanan informatif, yaitu periklanan yang digunakan untuk memberi
informasi kepada konsumen mengenai suatu produk atau kelengkapan
baru atau untuk membangun permintaan awal. Periklanan ini digunakan
besar-besaran pada saat suatu kategori produk yang baru mulai
diperkenalkan.
2. Periklanan persuasif, periklanan yang digunakan untuk membangun
permintaan selektif akan suatu merek dengan cara meyakinkan
konsumen bahwa merek tersebut adalah terbaik dikelasnya.

13
3. Iklan pengingat, iklan yang digunakan untuk menjaga agar konsumen
tetap berpikir mengenai suatu produk. Iklan pengingat ini penting untuk
produk-produk yang sudah melekat pada konsumen, agar konsumen
tetap mengingat produk tersebut.
Daya tarik iklan merupakan sesuatu yang penting, karena akan
meningkatkan keberhasilan komunikasi dengan konsumen. Daya tarik dibuat
dengan tujuan agar menarik perhatian bagi konsumennya, kemudian memikat
minat cukup lama agar dapat membangkitkan selera terhadap produk yang
bersangkutan, akhirnya iklan harus dapat menggerakkan konsumen untuk
melakukan tindakan.
Daya tarik iklan terbagi menjadi dua, yaitu daya tarik pesan iklan
rasional dan daya tarik iklan didasarkan pada perasaan dan emosi. Daya tarik
rasional bertujuan untuk mendorong atau menimbulkan minat konsumen yang
didasarkan pada aspek kewajaran, sehingga konsumen dapat berpikir bahwa
iklan produk yang bersangkutan merupakan suatu hal yang wajar dan dapat
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa tipe pesan iklan yang
dibuat untuk menimbulkan daya tarik rasional yaitu (Sutisna, 2001:278-281) :
1. Faktual, daya tarik ini umumnya berhubungan dengan pengambilan
keputusan high involvement, yaitu penerima pesan dimotivasi untuk
dapat memperoleh informasi. Dengan iklan ini, ditampilkan sisi manfaat
atau keunggulan produk sekaligus menampilkan argumentasi yang

14
masuk akal, dengan iklan seharusnya dirancang sedemikian rupa agar
konsumen secara rasional tertarik dengan pesan iklan yang disampaikan.
2. Potongan kehidupan (slice of life), merupakan pesan iklan yang
menampilkan potongan kehidupan sehari-hari, misalnya mencuci, mandi,
gosok gigi. Pengaruh yang ingin diperoleh dari penampilan ini yaitu agar
terjadinya proses peniruan perilaku dari penonton.
3. Demonstrasi, pesan iklan yang ditampilkan menggambarkan kemampuan
produk secara instrumental mampu menyelesaikan masalah. Produk jamu
merupakan salah satu produk yang sering menggunakan pesan bahwa
untuk sembuh atau menghindari masuk angin maka minum jamu merek
”x”.
4. Perbandingan (comparative), merupakan iklan yang berusaha
membandingkan keunggulan produk yang ditawarkan dengan produk
lain sejenis. Iklan ini bukan saja menampilkan keunggulan produk dari
kemampuan teknis produk itu menyelesaikan masalah tetapi juga
menampilkan keunggulan harga dan penghematan.
Di bawah ini adalah daya tarik iklan yang didasarkan pada perasaan
dan emosi (Sutisna, 2001:282) :
1. Fear (rasa takut)
Iklan ini biasanya menampilkan aspek-aspek negatif atau hal-hal yang
berbahaya dengan perilaku atau penggunaan produk yang tidak tepat.
Dengan ditampilkannya aspek-aspek negatif atau hal-hal yang berbahaya

15
dengan perilaku atau penggunaan yang tidak tepat, diharapkan konsumen
tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan untuk
menghilangkan ketakutan tersebut.
2. Humor
Humor dapat membuat penerima pesan memperoleh mood positif
sehingga probabilitas penerimaan pesan secara baik akan lebih besar
dibandingkan apabila penonton memperoleh mood negatif. Dalam
keadaan mood yang negatif, penonton akan cenderung tidak
memperhatikan apa yang ada di sekitarnya, termasuk tampilan iklan di
televisi.
3. Animasi
Animasi banyak digunakan untuk produk-produk yang konsumennya
anak-anak, selain itu dengan animasi tampilan iklan secara visual bisa
direkayasa sedemikian rupa sehingga menarik perhatian penonton.
4. Seks
Penggunaan tema seksual memang sangat rapuh untuk menarik perhatian
penonton, bahkan untuk produk yang tidak berhubungan sekalipun,
sehingga iklan yang menggunakan sindiran-sindiran seksual sering
menimbulkan kontroversi.

16
Iklan televisi dapat dibuat lebih menarik dan inovatif dari produk
kompetitor dengan memfokuskan pada alur cerita, model yang dipakai, jingle
dan slogan (Kasali, 1995:173) :
1. Alur cerita atau tema yaitu, apa yang akan diangkat dalam iklan dan
menekankan pada apa yang akan dikemukakan oleh biro iklan tersebut.
Konsumen tidak akan merasa jenuh jika diberikan tema iklan yang
berbeda, mereka akan lebih tertarik pada iklan jika produsen jeli
membuat iklannya
2. Agar membuat konsumen tertarik pada iklan, model adalah salah satu
faktor penentunya, sebab yang pertama yang dilihat bukan apa (produk)
tetapi siapa (model), dengan menggunakan model seorang artis terkenal,
maka iklan tersebut sudah menarik untuk dilihat. Model iklan yang
dipakai harus sesuai dengan produk yang diiklankan. Contohnya, bintang
iklan terkenal dan cantik akan cocok untuk dijadikan model iklan
shampo, sabun mandi dan kosmetik. Faktor-faktor yang mendukung
bintang iklan adalah:
a. Keahlian
Keahlian ini mengaacu pada pengetahuan, pengalaman atau
ketrampilan yang dimiliki seorang bintang iklan yang berhubungan
dengan topik iklan yang dibawanya.

17
b. Kepercayaan
Kerpercayaan mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat
dipercayainya seorang sumber, sementara keahlian dan kepercayaan
akan bintang iklan dapat terbentuk, padahal belum tentu merupakan
bukan orang yang ahli dalam bidangnya.
c. Daya tarik
Daya tarik merupakan faktor yang penting meliputi sejumlah
karakteristik yang dapat dilihat masyarakat dalam diri bintang iklan,
kecerdasan, kepribadian, daya tarik fisik, gaya hidup dan lain-lain.
3. Slogan merupakan cara yang baik untuk menarik perhatian pemirsa.
Slogan merupakan ungkapan kata atau kalimat yang dirumuskan dalam
bentuk ringkas tetapi padat tentang suatu produk agar mudah diingat dan
mengikat emosi khalayak.
4. Jingle yang baik harus bisa membangun nuansa dan emosi agar pesan
bisa diterima dengan baik, juga membangun keinginan dari orang yang
mendengarkan untuk membeli produk yang diinginkan.
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik penting
juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai
AIDCA (Kasali, 1995:83) yang terdiri dari :
1. Perhatian (Attention)
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca,
pendengar, atau pemirsa. Beberapa penulis naskah iklan mempergunakan

18
trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli, seperti : (1)
menggunakan headline yang mengarahkan, (2) menggunakan slogan
yang mudah diingat, (3) menonjolkan atau menebalkan huruf-huruf
tentang harga (bila harga merupakan unsur penting dalam mempengaruhi
orang untuk membeli), (4) menonjolkan selling point suatu produk, (5)
menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa
paragraf pendek, (6) menggunakan huruf tebal untuk kata-kata yang
menjual.
2. Minat (Interest)
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang
dihadapi bagaimana agar konsumen berminat dan ingin tahu lebih lanjut.
Untuk itu mereka dirangsang agar membaca dan mengikuti pesan-pesan
yang disampaikan. Dengan demikian penggunaan kata-kata atau kalimat-
kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih
lanjut.
3. Kebutuhan atau Keinginan (Desire)
Iklan harus berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau
menikmati produk. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki,
memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.
4. Rasa percaya ( Conviction)
Untuk menimbulkan rasa percaya para calon pembeli, sebuah iklan dapat
ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian,

19
pemberian contoh secara gratis, dan menyondongkan pandangan-
pandangan positif dari tokoh-tokoh masyarakat terkemuka serta hasil
pengujian oleh pihak ketiga, misal hasil pengujian dari Departemen
Kesehatan, Departemen Perindustrian, Lembaga Swadaya Masyarakat
atau Perguruan Tinggi.
5. Tindakan (Action)
Upaya terakhir membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin
melakukan tindakan pembelian. Memilih kata yang tepat agar calon
pembeli melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu
pekerjaan yang sulit.
Dalam pembuatan iklan dan pemilihan media yang digunakan harus
memperhatikan faktor stimulus dan respon. Maksudnya ketika iklan itu
dibuat, respon apa yang diharapkan oleh konsumen. Dari respon itu akan
menimbulkan stimuli yang dapat mendorong respon teresebut. Di Indonesia
media iklan yang utama masih menggunakan media elektronika yang
memberikan dampak yang lebih besar daripada media cetak. Penayangan
iklan dalam media televisi selain dapat didengar dan dilihat juga dapat
dinikmati di seluruh wilayah yang luas.
Media periklanan meliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau
membawa pesan-pesan penjualan kepada para calon pembeli. Ragam media
periklanan dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar yaitu :

20
1. Iklan lini atas (above-the-line)
Iklan lini atas terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak
(surat kabar, majalah, dan sebagainya), media elektronik (radio, televisi
dan bioskop), serta media luar ruang (papan reklame dan
angkutan)(Kasali, 1995:23).
2. Iklan lini bawah (below-the-line)
Media lini bawah terdiri dari seluruh media yang tidak termasuk dalam
jenis media iklan lini atas (Jefkins,1996:137). Contoh dari media iklan lini
bawah antara lain literatur penjualan, kalender, iklan buku dan sebagainya.
Periklanan telah menjadi harapan bagi ratusan produk dan merek yang
ingin melekat di hati konsumennya. Periklanan merupakan cara yang paling
efektif untuk meraih konsumen dalam jumlah yang besar dan tersebar secara
geografis. Disatu pihak iklan dapat digunakan untuk membangun kesan
jangka panjang suatu produk, dan dipihak lain memicu penjualan. Suatu iklan
yang cenderung tidak mempunyai pengaruh utama terhadap perilaku
konsumen bila produk tersebut tidak menarik atau tidak diterima dengan baik
oleh konsumen ketika mereka menggunakannya, maka akan diragukan bila
iklan tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu merek
dalam jangka waktu yang panjang.

21
E. Pengertian Merek
Merek adalah ”nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasi dari hal-
hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa
dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari
produk pesaing” (Kotler dan Susanto, 2001:575).
Merek mempunyai peranan yang cukup penting, baik bagi pembeli
(konsumen) maupun bagi penjual (produsen). Bagi pembeli, merek
memberikan manfaat, antara lain (Asri, 1986:218) :
1. Memudahkan mereka dalam mengenali suatu barang atau jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka.
2. Memberikan keyakinan bahwa mereka telah membeli barang yang
”benar” seperti apa yang diinginkan.
3. Memudahkan mereka dalam membanding-bandingkan kualitas, harga,
dan sebagainya antara produk yang sama.
4. Memudahkan mereka mengingat ciri barang atau jasa untuk keputusan
pembelian berikutnya.
5. Memudahkan mereka untuk memberikan atau meneruskan informasi
tentang suatu barang atau jasa kepada orang lain.
Sedangkan bagi penjual, merek dapat pula memberikan berbagai
manfaat, antara lain sebagai berikut (Asri, 1986:218) :
1. Merek merupakan suatu identitas perusahaan yang dapat dijadikan tolak
ukur kualitas

22
2. Merek merupakan sesuatu yang dapat diiklankan untuk mendapatkan
tanggapan dari calon pembeli.
3. Merek juga membantu penjual dalam memperkirakan market share
mereka agar pembeli tidak bingung dalam memilih produk.
4. Merek dapat ”melindungi” penjual dari penurunan harga yang terlalu jauh,
karena pembeli tidak semata-mata menjadikan harga sebagai alat
pembanding anatara dua produk yang berbeda merek.
5. Merek dapat membantu penjual dalam menambah suatu ”prestige” bagi
pembelinya.
Perencanaan pemasaran yang efektif untuk suatu merek tertentu
membutuhkan pengetahuan yang utuh tentang tanggapan konsumen pada
berbagai merek yang ada di pasar. Merek yang ada di pasar sangat beraneka
ragam, yang masing-masing berbeda dalam hal pembungkus, harga dan
sebagainya. Biasanya konsumen tidak akan mencoba semua merek yang ada
sebelum sampai pada suatu pilihan, karena itu penting bagi penjual mencoba
merebut hati konsumen pada kesempatan pertama. Tentu saja hal ini mungkin
jika merek yang dipakai oleh penjual mampu memberikan arti bahwa barang-
barang tersebut benar-benar barang yang baik.

23
Kesan positif yang diperoleh konsumen pada suatu merek akan
menjadikan konsumen ”cinta” dengan merek tersebut. Kesukaan seseorang
pada suatu merek produk, pada dasarnya dapat diuraikan ke dalam empat
kelompok berikut ini (Asri, 1986:219) :
1. Non recognition
Dalam hal ini konsumen cenderung untuk tidak menghiraukan merek
barang yang mereka beli, karena merek tidak akan membedakan barang
tersebut dari lainnya. Biasanya ini terjadi pada barang-barang sederhana
yang dibeli sehari-hari seperti korek api, garam ataupun peniti. Bagi
barang-barang tersebut, kalaupun diberi merek nama, hanya sekedar
memudahkan pengawasan persediaan bagi para penyalur atau pengecer.
2. Recognition
Dalam hal ini konsumen merasa pernah mendengar atau melihat suatu
merek tertentu. Ini menunjukkan bahwa penampilan merek tersebut
ternyata meninggalkan ”bekas” pada ingatan konsumen. Kesan yang
membekas ini, entah positif atau negatif dapat menjadi pangkal tolak dari
keingintahuan lebih banyak pada diri konsumen tentang produk yang
menyandang merek tersebut.
3. Preference
Disini merek tak lagi sekedar pernah didengar atau dilihat, tapi sudah
dipilih konsumen dia antara merek-merek yang lain. Hal ini terjadi karena

24
pengalaman yang baik pada waktu-waktu sebelumnya, sehingga terjadi
keinginan untuk mengulangi membeli produk dalam merek yang sama.
4. Insistence
Tahap ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahap preference,
dimana konsumen akan berusaha dengan susah payah mendapatkan merek
yang diinginkan. Tahap inilah yang diinginkan oleh manajemen
pemasaran pada umumnya.
Sebuah merek yang baik akan mampu membuat perbedaan antar
produk yang memakai merek-merek lain. Merek yang baik juga mampu
berkomunikasi, menjelaskan produk apa dan siapa pembuatnya. Beberapa
persyaratan untuk dapat dikatakan sebagai merek yang baik yakni (Asri,
1986:220) :
1. Menjelaskan sesuatu tentang karakteristik produk seperti manfaat,
penggunaan atau bekerjanya produk.
2. Mudah dieja, diucapkan dan diingat, sehingga merek yang sederhana dan
singkat lebih diutamakan.
3. Mengandung arti adanya perbedaan atau sesuatu yang khusus
dibandingkan dengan merek lain.
4. Dapat diterapkan pada produk baru yang sebelumnya tidak ada dalam
product line.

25
5. Dapat didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum. Salah satu hal yang
tampaknya perlu dipenuhi disini adalah nama tersebut tidak atau belum
pernah dimiliki oleh produk atau produsen lain.
Merek ditonjolkan dengan menciptakan sebuah gambaran, sehingga
suatu merek seolah mempunyai ciri khas tersendiri. Merek lebih bermakna
daripada sekedar produk, karena merek mengandung nilai-nilai yang bersifat
intangible (tidak dapat diraba), emosional, keyakinan, harapan, serta sarat
dengan persepsi pelanggan (Rangkuti, 2002:xi).
F. Minat
Minat konsumen adalah suatu keadaan seseorang yang menaruh
perhatian pada sesuatu, dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan
mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut tentang sesuatu itu. Dalam
pengertian ini juga didapatkan kecenderungan untuk lebih aktif dengan obyek
yang menjadi minatnya. Minat juga merupakan kecenderungan bertingkah
laku karena seseorang tertarik oleh segolongan aktifitas tertentu. Rasa tertarik
ini menunjukkan bahwa konsumen menaruh perhatian, mencari ataupun
berusaha mendapatkan obyek yang sesuai dengan minatnya.

26
G. Pembelian Ulang
Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh
pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk
kedua atau ketiga kalinya (Swastha dan Handoko, 2000:114). Situasi kedua
ini berada di antara situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang
dibutuhkan untuk mengambil keputusan, informasi yang diperlukan, berbagai
alternatif yang harus dipertimbangkan dan sebagainya. Keputusan yang harus
diambil dalam situasi kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi pertama.
Demikian pula banyaknya informasi yang dibutuhkan tidak sebanyak pada
situasi pertama.
H. Promotional Mix (Bauran Promosi)
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang
sering dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya.
Produk dirancang untuk menaruh nama, ketrampilan dan kegiatan perusahaan
yang berpromosi itu ke hadapan klien yang sekarang ada dan yang potensial.
Promotional Mix adalah ”kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan” (Swastha
dan Irawan, 1985:349).

27
Variabel-variabel yang ada di dalam Promotional Mix adalah (Swastha
dan Irawan, 1985:350) :
1. Periklanan
Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang
ide, barang dan jasa, yang dibayar oleh sponsor tertentu; yaitu tidak hanya
perusahaan saja, tetapi juga lembaga-lembaga non laba seperti : Lembaga
Pemerintahan, Perguruan Tinggi, dan sebagainya serta individu-individu.
Komunikasi yang dilakukan sponsor bersifat massal karena menggunakan
media massa, seperti: radio, televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat memberikan umpan
balik kepada sponsornya (berupa tanggapan) meskipun dalam rentang
waktu tertentu atau tidak secepat personal selling. Dalam kegiatan
periklanan terdapat dua keputusan penting yang harus diambil yaitu :
a. Menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju.
b. Memilih media yang paling sesuai
2. Personal Selling
Dalam personal selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka
antara pembeli dengan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah
pihak bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik dari keinginan dan kesukaan
pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat

28
fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada. Kegiatan
personal selling ini tidak hanya terjadi di tempat penjual atau toko.
3. Publisitas
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa
secara non-personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan
tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai
berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra
produk yang bersangkutan. Dibandingkan iklan, publisitas mempunyai
kredibilitas yang baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak
langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan.
4. Promosi Penjualan
Promosi penjualan ”terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam,
sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian
suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh
konsumen atau pedagang” (Kotler, 2000:681).
Bila iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan
menawarkan insentif untuk membeli. Kegiatan-kegiatan yang termasuk
dalam promosi penjualan antara lain : peragaan, pertunjukan dan pameran,
demonstrasi dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersama-
sama dengan kegiatan promosi lain, dan biaya relatif lebih murah
dibandingkan periklanan dan personal selling.

29
5. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah ”membangun hubungan yang baik dengan
berbagai publik perusahaan, dengan memperoleh atau menghasilkan
publisitas yang menyenangkan menumbuhkembangkan suatu ”citra” yang
baik dan menangani atau melenyapkan desas-desus, cerita dan peristiwa
yang tidak menyenangkan” (Kotler dan Amstrong, 1992:172).
Manajer pemasaran dan spesialis hubungan masyarakat tidak selalu
berbicara dalam bahasa yang sama. Manajer pemasaran lebih berorientasi
pada laba, sementara praktisi hubungan masyarakat memandang tugas
mereka adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Banyak
perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran (marketing
public relation) untuk mendukung secara langsung promosi penjualan atau
produk dan pembentukan citra.
I. Penelitian-Penelitian Sebelumnya
1. Fatimah pada tahun 2004 melakukan penelitian tentang pengaruh iklan
terhadap perilaku konsumerisme ibu-ibu rumah tangga. Penelitian ini
dilaksanakan di Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif dimana jumlah sampel yang diambil sebanyak 13 orang. Sampel
yang digunakan terdiri dari ibu rumah tangga yang bekerja maupun yang
tidak bekerja. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini adalah (1) iklan

30
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumerisme ibu-ibu rumah tangga,
(2) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli adalah
kebutuhan saat itu, kualitas dari produk dan pengaruh dari orang lain
(teman, anggota keluarga, dan lainnya), (3) media yang paling efektif
dalam menyampaikan iklan produk adalah media televisi dan selanjutnya
majalah, surat kabar, radio dan terakhir pamflet.
2. Handoyo pada tahun 2004 melakukan penelitian tentang pengaruh iklan
terhadap loyalitas konsumen sabun Lux. Penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui loyalitas konsumen di sekitar wilayah UPN Veteran
Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (a) ada
pengaruh perhatian, minat, keinginan, rasa, percaya, dan tindakan secara
bersama-sama terhadap loyalitas konsumen, (b) ada pengaruh perhatian,
minat, keinginan, rasa, percaya, dan tindakan secara parsial terhadap
loyalitas konsumen, (c) rasa percaya memiliki pengaruh dominan terhadap
loyalitas konsumen, dan (d) ada perbedaan loyalitas konsumen laki-laki
dan perempuan pada merek sabun mandi Lux. Sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiswa dan mahasiswi di sekitar wilayah UPN Yogyakarta
berjumlah 100 orang. Metode pengambilan sampel secara non
probabilitas dengan purposive sampling. Data diperoleh melalui
wawancara. Analisis data yang digunakan dengan melakukan regresi
berganda dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan (a) ada pengaruh
perhatian, minat, keinginan, rasa, percaya, dan tindakan secara bersama-

31
sama terhadap loyalitas konsumen, (b) ada pengaruh perhatian, minat,
keinginan, rasa, percaya, dan tindakan secara parsial terhadap loyalitas
konsumen, (c) rasa percaya memiliki pengaruh dominan terhadap loyalitas
konsumen dan tidak ada perbedaan loyalitas konsumen laki-laki dan
perempuan pada merek sabun mandi Lux.
J. Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis untuk rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Slogan dan bintang iklan secara parsial berpengaruh terhadap minat
pembelian ulang konsumen
2. Slogan dan bintang iklan secara simultan berpengaruh terhadap minat
pembelian ulang konsumen.

32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus. Studi kasus merupakan
penelitian yang terperinci mengenai obyek tertentu, termasuk lingkungan dan
kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Studi kasus
ini dilakukan pada masyarakat di Kelurahan Baciro, Gondokusuman,
Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Baciro, Gondokusuman,
Yogyakarta pada bulan September 2007.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian : subyek penelitian dalam penelitian ini adalah
masyarakat di Kelurahan Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta yang
pernah melihat iklan dan membeli produk Jamu Tolak Angin.
2. Obyek penelitian : obyek penelitian dalam penelitian ini adalah slogan
iklan, bintang iklan, dan minat pembelian ulang konsumen jamu Tolak
Angin.

33
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independent atau variabel bebas adalah variabel yang tidak
tergantung pada variabel lain. Variabel bebas dari penelitian ini adalah
slogan dan bintang iklan jamu Tolak Angin.
2. Variabel Dependent atau variabel terikat adalah variabel yang tergantung
pada variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat
pembelian ulang konsumen terhadap jamu Tolak Angin.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi pustaka
Peneliti mencari data pendukung lainnya yang membantu dalam penelitian
yang mencakup berbagai artikel dan teori pendukung lainnya.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membuat
sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden untuk
memperoleh sejumlah data tentang pengaruh slogan dan bintang iklan
terhadap minat pembelian ulang konsumen. Kuesioner ini berupa
pernyataan dengan alternatif lima jawaban sesuai dengan skala Likert.
Skala Likert yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah skala Likert
lima. Skala Likert lima adalah skala yang berisi lima tingkat jawaban yang
merupakan skala jenis ordinal. Dikatakan jenis ordinal karena pernyataan

34
”sangat setuju” mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari ”setuju”, dan
”setuju” lebih tinggi dari ”netral” begitu seterusnya.
3. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya
dilakukan secara langsung yaitu berhadapan langsung yaitu berhadapan
muka dengan orang yang akan diwawancarai. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan wawancara langsung dengan responden, guna
mengetahui apakah responden pernah melihat iklan Jamu Tolak Angin
dan pernah menggunakan produk tersebut.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
1999:72). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan
Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 1999:73). Sampel dalam penelitian ini adalah
responden atau orang-orang yang pernah melihat iklan jamu Tolak Angin

35
dan membeli produk jamu Tolak Angin di Kelurahan Baciro,
Gondokusuman, Yogyakarta.
Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau
mewakili. Besarnya sampel dapat ditentukan dengan menggunakan
perhitungan dengan rumus (Suparmoko, 1996:40):
n = 2
2
E
p))-(lpxZ(
Keterangan :
n : besarnya sampel yang akan diambil
Z : luas area dalam kurva normal
p (l-p) : pendugaan interval proporsi
E : tingkat kesalahan (error) yang dapat ditolerir
Apabila proporsi tidak diketahui, maka nilai p (l-p) yaitu 0,25. Derajat
kepercayaan (confident level) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
95% dan tingkat kesalahan sebesar 0,05 dengan demikian besarnya n
dapat dilihat sebagai berikut:
n = 2
2
05,0
0,25)x96,1(
n =0025,0
2401,0
n = 96,04 = 100
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang responden.

36
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik accidental
sampling. Teknik pengambilan sampel ini adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui oleh
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 1999:77). Dalam penelitian
ini adalah orang-orang di Kelurahan Baciro yang pernah melihat iklan jamu
Tolak Angin dan membeli produk jamu Tolak Angin.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Slogan
Slogan adalah ungkapan kata atau kalimat yang dirumuskan dalam bentuk
ringkas tetapi padat tentang suatu produk agar mudah diingat dan
mengikat emosi khalayak.
2. Bintang iklan
Bintang iklan adalah seseorang yang digunakan oleh suatu produk sebagai
icon dari produk yang diiklankan tersebut. Seseorang yang digunakan
sebagai bintang iklan tersebut biasanya seorang artis terkenal atau orang
yang dapat mewakili produk tersebut.
3. Pembelian Ulang
Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh
pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk

37
kedua atau ketiga kalinya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi
kedua ini relatif mudah daripada pembelian yang pertama. Demikian pula
informasi yang dibutuhkan tidak perlu sebanyak pada situasi yang pertama
(Swastha dan Handoko, 2000:114).
I. Teknik Pengujian Kuesioner
Guna pengujian validitas dan realibilitas dalam penelitian ini, penulis
menggunakan sampel sebanyak 30 orang.
1. Pengujian Validitas
Validitas suatu instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau tingkat kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto,
2002:144). Taraf validitas suatu instrumen dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien validitas (rxy). Guna menguji validitas
(kesahihan) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi
product moment dengan formula :
rxy =∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑222 --
-
)))(()()(
))((
Yynxxn
yxxyn
Dimana :
rxy : koefisien korelasi-korelasi setiap pertanyaan
n : banyaknya sampel

38
x : nilai pertanyaan
y : nilai total pertanyaan
Untuk menentukan apakah butir-butir pertanyaan instrumen
penelitian valid atau tidak valid, maka ketentuannya sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dan
variabel tersebut valid
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dan
variabel tersebut tidak valid
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu
(Arikunto, 2002:154). Guna mengukur reliabilitas digunakan teknik belah
dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi belah dua antara
kelompok item bernomor ganjil dan kelompok item bernomor genap.
Langkah selanjutnya adalah mencari korelasi kedua kelompok data
tersebut guna menghasilkan koefisien korelasi (rxy). Rumus untuk
menghitung koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
rxy =( )( )
( ) ( )(( ∑ ∑∑∑
∑∑ ∑222 y-x-
-
))ynxn
yxxyn

39
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi
x : nilai item-item yang bernomor ganjil
y : nilai item-item yang bernomor genap
n : jumlah sampel
Dari hasil pengukuran koefisien korelasi tersebut, kemudian dimasukkan
ke dalam rumus Spearman Brown sebagai berikut :
rgg =( )
rxy
rxy
+1
2
Keterangan :
rgg : koefisien reliabilitas
rxy : koefisien korelasi product moment (antara nilai item ganjil dan
nilai item genap) dengan taraf nyata 5%
Dengan taraf signifikansi ( α ) 5% apabila rgg ≥ r tabel maka kuesioner
sebagai alat ukur dinyatakan handal dan dapat dikatakan memenuhi
syarat reliabilitas atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Jika r positif dan nilai r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi
5% maka butir dan variabel tersebut reliabel atau handal
b. Jika r negatif, serta nilai r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi
5% maka butir dan variabel tersebut tidak reliabel atau tidak
handal

40
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis kualitatif
Metode ini digunakan untuk menganalisa data yang berhubungan dengan
responden. Dalam analisis kualitatif akan disajikan gambaran responden
yang diperoleh melalui kuesioner. Analisis kualitatif adalah analisis
jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada responden yang
menggunakan produk jamu Tolak Angin. Peneliti memberikan 5 alternatif
jawaban kepada responden, untuk menganalisis penggunaan slogan dan
bintang iklan terhadap minat membeli kembali produk jamu Tolak Angin
dengan penilaian sebagai berikut :
a. Sangat setuju (SS) 5
b. Setuju (S) 4
c. Netral (N) 3
d. Tidak setuju (TS) 2
e. Sangat tidak setuju (STS) 1
2. Analisis kuantitatif
Teknik analisis kuantitatif yaitu suatu metode yang didasarkan pada
formulasi tertentu yang ditunjukkan dengan angka, metode kuantitatif
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis selanjutnya untuk
memperoleh kesimpulan.

41
a. Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh perubahan dari beberapa variabel bebas (X1 dan
X2) terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y). Analisis regresi
linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y = minat pembelian ulang konsumen
a = konstanta
b1 = koefisien regresi slogan iklan
b2 = koefisien regresi bintang iklan
X1 = slogan iklan
X2 = bintang iklan
b. Uji hipotesis slogan dan bintang iklan secara parsial berpengaruh
terhadap minat pembelian konsumen.
Guna menguji hipotesis slogan iklan dan bintang iklan secara parsial
berpengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen digunakan uji
t. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1 dan
X2) secara parsial terhadap variabel terikat (Y). Uji t dapat dirumuskan
sebagai berikut :
t =Seb
b

42
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
a. H0 : b1;b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh slogan (X1) dan
bintang iklan (X2) secara parsial terhadap minat pembelian
ulang konsumen (Y).
b. Ha : b1;b2 ≠ 0, artinya ada pengaruh slogan (X1) dan bintang
iklan (X2) secara parsial terhadap minat pembelian ulang
konsumen (Y).
b. Menentukan level significance (α ) yaitu sebesar 0,05 atau 5%.
c. Menentukan batasan pengujian (rule of test)
Batasan pengujian (rule of test) ditunjukkan oleh besarnya t tabel
yang dicari berdasarkan pada besarnya nilai df (degree of freedom)
atau derajat kebebasan dan level significance (α ). Persamaan
batasan pengujian dapat dirumuskan sebagai berikut :
t tabel =2
α; n – 2
4. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
1. H0 ditolak, apabila t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel
2. H0 diterima, apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

43
Kriteria hipotesis tersebut dapat digambarkan dalam kurva
hipotesis sebagai berikut :
Gambar 3.1Daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0
5. Kesimpulan
a. Apabila t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel, maka
dinyatakan bahwa H0 ditolak, berarti ada pengaruh slogan dan
bintang iklan secara parsial terhadap minat pembelian ulang
konsumen.
b. Apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka dinyatakan bahwa
H0 diterima, berarti tidak ada pengaruh slogan dan bintang
iklan secara parsial terhadap minat pembelian ulang konsumen.

44
c. Uji hipotesis slogan dan bintang iklan secara simultan berpengaruh
terhadap minat pembelian ulang konsumen
Guna menguji hipotesis slogan dan bintang iklan secara bersama-sama
atau simultan terhadap minat pembelian ulang konsumen digunakan
uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1
dan X2) secara simultan terhadap variabel terikat (Y). Uji F dapat
dirumuskan sebagai berikut :
F = ( ) ( )1---1 2
2
knR
KR
/
/
Keterangan :
R2 = koefisien regresi berganda
k = banyaknya jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
a. H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh slogan (X1) dan
bintang iklan (X2) secara simultan terhadap minat pembelian
ulang konsumen (Y).
b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya ada pengaruh slogan (X1) dan bintang
iklan (X2) secara simultan terhadap minat pembelian ulang
konsumen (Y).

45
2. Menentukan level significance (α ) yaitu sebesar 0,05 atau 5%.
3. Menentukan batasan pengujian (rule of test)
Batasan pengujian (rule of test) ditunjukkan oleh besarnya F tabel
yang dicari berdasarkan pada besarnya nilai df (degree of freedom)
atau derajat kebebasan dan level significance (α ). Persamaan
batasan pengujian dapat dirumuskan sebagai berikut :
F tabel = α ; k ; n – 1 – k
4. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
a. H0 ditolak, apabila F hitung > F tabel
b. H0 diterima, apabila F hitung ≤ F tabel
Kriteria hipotesis tersebut dapat digambarkan dalam kurva
hipotesis sebagai berikut :
Gambar 3.2Daerah penerimaan H0 dan daerah penolakan H0

46
5. Kesimpulan
a. Apabila apabila F hitung > F tabel, maka dinyatakan bahwa H0
ditolak, berarti ada pengaruh slogan dan bintang iklan secara
simultan terhadap minat pembelian ulang konsumen.
b. Apabila F hitung ≤ F tabel, maka dinyatakan bahwa H0
diterima, berarti tidak ada pengaruh slogan dan bintang iklan
secara simultan terhadap minat pembelian ulang konsumen.

47
BAB IV
GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah PT. Sidomuncul
PT. Sidomuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada
tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio dan dibantu oleh tiga orang
karyawan di Yogyakarta. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang
lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang
praktis (serbuk). Seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada
tahun 1951 didirikan perusahaan sederhana dengan nama Sidomuncul yang
berarti "impian yang terwujud" dengan lokasi di Jalan Mlaten Trenggulan.
Produk pertama dan andalan dari Sidomuncul adalah Jamu Tolak Angin,
produk jamu buatan Ibu Rakhmat ini, mulai mendapat tempat di hati
masyarakat sekitar dan permintaan akan produk Jamu Tolak Angin selalu
meningkat. Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jalan Mlaten
Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang
besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat. Maka pada tahun 1984
pabrik di Jalan Mlaten Trenggulan dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil
di Jl. Kaligawe, Semarang.
Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus bertambah, maka
pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern. Mengantisipasi
kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang

48
lebih besar dan modern, maka di tahun 1997, diadakan peletakan batu pertama
pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jendral Pengawas Obat dan
Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim. Pabrik baru yang berlokasi di Klepu,
Kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas 29 hektar tersebut diresmikan oleh
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia saat itu, dr.
Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik,
Sidomuncul juga menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT.
SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi
B. Visi dan Misi PT. Sidomuncul
PT. SidoMuncul mempunyai visi dan misi. Visi dari PT. Sidomuncul adalah
menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan
lingkungan. Sedangkan misi dari PT. Sidomuncul adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
2. Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan
secara tradisional.

49
4. Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
C. Penghargaan atau Award yang Diterima oleh PT. Sidomuncul
1. Penghargaan “Best Encouragement Product 2003”, tingkat ASEAN, untuk
produk minuman Turmeric Natural Drinks / Kunyit Asam.
2. Penghargaan "Solo Customer Satisfaction Index ( SCSI ) 2003" , sebagai
merek Jamu terpopuler.
3. Penghargaan "Best Brand" dari Frontier dan majalah SWA, untuk produk
KukuBima.
4. Merek Dagang Unggulan Indonesia 2003
5. Penghargaan dari Departemen Perhubungan dan Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi untuk program Mudik Lebaran Gratis ke -13 kali,
tahun 2002
6. Penghargaan Cakram Award 2002 untuk kategori Pengiklan Terbaik tahun
2002
7. Penghargaan “ICSA 2002 ", untuk produk Kuku Bima / Kategori Jamu
dan Obat Kuat Pria
8. Penerima Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisonal yang Baik
“CPOTB” dan Cara Pembuatan Obat yang Baik “CPOB” 2000, sebagai
perusahaan Jamu pertama di Indonesia yang melakukan standarisasi
Farmasi.

50
D. Produk PT.Sidomuncul
Dalam beberapa tahun ini PT. Sidomuncul telah banyak meluncurkan
produk di pasaran yang terbagi menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Jamu tradisional Kuku Bima
Produk-produk jamu tradisional Kuku Bima adalah jamu Kuku Bima,
Kuku Bima Ener-G, jamu Kuku Bima Ginseng dan jamu Kuku Bima TL.
2. Jamu tradisional Tolak Angin
Varian produk jamu tradisional Tolak Angin yang telah diproduksi PT.
Sidomuncul adalah jamu Tolak Angin dan jamu Tolak Angin Ekstra
Hangat.
3. Jamu Instan
Macam-macam produk dari jamu instan adalah jamu Galian Putri, jamu
Pegel Linu, jamu Pelangsing Perut, jamu Sehat Pria dan jamu Sehat
Wanita.
4. Minuman Kesehatan
PT.Sidomuncul juga memproduksi berbagai jenis minuman kesehatan
antara lain Sidomuncul Vitamin C 1000 mg, Alang Sari, Anak Sehat, Jahe
Wangi, Kunyit Asam, dan sebagainya.
5. Permen
Dalam kategori permen PT. Sidomuncul memproduksi permen Tolak
Angin, permen Kunyit Asam dan permen Jahe Wangi.

51
E. Kondisi Umum Kelurahan Baciro
Kelurahan Baciro merupakan bagian dari kecamtan Gondokusuman dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah utara kelurahan Baciro berbatasan dengan kelurahan Demangan,
kecamatan Gondokusuman.
2. Sebelah selatan kelurahan Baciro berbatasan dengan kelurahan Semaki,
kecamatan Umbulharjo.
3. Sebelah barat kelurahan Baciro berbatasan dengan kelurahan Bausasran,
kecamatan Danurejan.
4. Sebelah timur kelurahan Baciro berbatasan dengan kelurahan Muja-muju,
kecamatan Umbulharjo.

52
Banyaknya penduduk di kelurahan Baciro menurut jenis kelamin pada
akhir tahun 2006 dapat dilihat pada tabel IV.1 yaitu sebagai berikut:
Tabel IV.1
Jumlah Penduduk Kelurahan Baciro Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Pria (Laki-laki) 10.458 jiwa
Wanita (Perempuan) 11.222 jiwa
Jumlah Penduduk 21.680 jiwa
Sumber : Biro Pusat Statistik tahun 2006
Berdasarkan Tabel IV.1 tentang jumlah penduduk di Kelurahan Baciro
berdasarkan jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa penduduk yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 10.458 orang, sedangkan jumlah penduduk
terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 11.222 orang.

53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas Instrumen
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden guna memperoleh
data yang diharapkan, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas tehadap kuesioner. Hal ini dimaksudkan agar kuesioner yang
digunakan sebagai alat ukur penelitian benar-benar valid dan reliabel
dalam mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Suatu kuesioner dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Guna memenuhi kriteria sebagai instrumen penelitian yang
valid, maka kuesioner yang dibagikan dalam penelitian ini diuji validitas
(kesahihan) dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product
Moment. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan
software SPSS (Statistical Program of Social Science) versi 11,50. dengan
taraf signifikansi 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan menyebar
kuesioner kepada responden sebanyak 30 responden (tahap pra survei).

54
Guna menentukan apakah butir-butir pertanyaan instrumen penelitian
valid atau tidak valid, maka ketentuannya sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dan
variabel tersebut valid
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dan
variabel tersebut tidak valid
Dari tabel r pearson product moment dengan jumlah sampel 30
responden dan tingkat signifikansi sebesar 5% maka diperoleh angka r
tabel sebesar 0,361. Hasil pengujian validitas instrumen penelitian dapat
dilihat pada tabel V.1 sampai dengan tabel V.3 berikut ini:
Tabel V.1
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian pada Komponen Slogan Iklan
Butir Pertanyaan Skor Korelasi
(r hitung)
r tabel Tafsir
Butir 1 0,613 0,361 Valid
Butir 2 0,819 0,361 Valid
Butir 3 0,795 0,361 Valid
Butir 4 0,762 0,361 Valid
Butir 5 0,712 0,361 Valid
Sumber : data primer diolah

55
Tabel V.2
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian pada Komponen Bintang Iklan
Butir Pertanyaan Skor Korelasi
(r hitung)
r tabel Tafsir
Butir 1 0,646 0,361 Valid
Butir 2 0,820 0,361 Valid
Butir 3 0,772 0,361 Valid
Butir 4 0,630 0,361 Valid
Butir 5 0,618 0,361 Valid
Sumber : data primer diolah
Tabel V.3
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian pada Komponen Minat
Pembelian Ulang
Butir Pertanyaan Skor Korelasi
(r hitung)
r tabel Tafsir
Butir 1 0,958 0,361 Valid
Butir 2 0,964 0,361 Valid
Sumber : data primer diolah
Hasil pengujian validitas pada tabel V.1 sampai dengan tabel V.3
menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan pada masing-masing
komponen pengukuran yang ada dalam penelitian mempunyai skor
korelasi positif dan lebih besar daripada nilai r tabel sebesar 0,361,
sehingga dapat dikatakan keseluruhan butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid atau sahih.

56
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas juga dimaksudkan
untuk mengetahui apakah item pertanyaan untuk setiap variabel
konsisten digunakan sebagai alat ukur. Guna mengukur reliabilitas
digunakan teknik Spearman Brown dengan taraf signifikansi ( α ) 5%
apabila r hitung≥ r tabel maka kuesioner sebagai alat ukur dinyatakan
handal dan dapat dikatakan memenuhi syarat reliabilitas atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Jika r positif dan nilai r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5%
maka butir dan variabel tersebut reliabel atau handal
b. Jika r negatif, serta nilai r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi
5% maka butir dan variabel tersebut tidak reliabel atau tidak handal
Dari tabel r spearman rank dengan jumlah sampel 30 responden dan
tingkat signifikansi sebesar 5% maka diperoleh angka r tabel sebesar
0,364. Hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada
tabel V.4 berikut ini:

57
Tabel V.4
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Skor Korelasi
(r hitung)
r tabel Tafsir
Slogan iklan 0,804 0,364 Reliabel
Bintang iklan 0,587 0,364 Reliabel
Minat pembelian ulang 0,916 0,364 Reliabel
Sumber : data primer diolah
Guna menguji reliabilitas instrumen dan mendapatkan hasil seperti dalam Tabel
V.4, maka digunakan rumus Spearman Brown. Hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Pengujian reliabilitas variabel slogan iklan (X1)
rgg =( )
rxy
rxy
+1
2
rgg =6730+1
673302
,
),(
rgg =67331
34661
,
,
rgg = 0,804
Hasil pengujian reliabilitas pada slogan iklan menunjukkan
bahwa variabel slogan mempunyai skor positif dan lebih besar
daripada nilai r tabel. Jadi disimpulkan bahwa r hitung sebesar 0,804
lebih besar daripada t tabel sebesar 0,364, sehingga dapat dikatakan
instrumen pada slogan iklan tersebut dinyatakan reliabel atau handal.

58
2. Pengujian reliabilitas variabel bintang iklan (X2)
rgg =( )
rxy
rxy
+1
2
rgg =41620+1
416202
,
),(
rgg =41621
83240
,
,
rgg = 0,587
Hasil pengujian reliabilitas pada variabel bintang iklan
menunjukkan bahwa variabel bintang iklan mempunyai skor positif
dan lebih besar daripada nilai r tabel. Jadi disimpulkan bahwa r
hitung sebesar 0,587 lebih besar daripada t tabel sebesar 0,364,
sehingga dapat dikatakan instrumen variabel bintang iklan tersebut
dinyatakan reliabel atau handal.
3. Pengujian reliabilitas variabel minat pembelian ulang konsumen (Y)
rgg =( )
rxy
rxy
+1
2
rgg =8460+1
84602
,
),(
rgg =8461
6921
,
,
rgg = 0,916

59
Hasil pengujian reliabilitas pada variabel minat pembelian
ulang konsumen menunjukkan bahwa variabel minat pembelian
ulang konsumen Jamu Tolak Angin mempunyai skor positif dan
lebih besar daripada nilai r tabel. Jadi disimpulkan bahwa r hitung
sebesar 0,916 lebih besar daripada t tabel sebesar 0,364, sehingga
dapat dikatakan instrumen variabel minat pembelian ulang konsumen
tersebut dinyatakan reliabel atau handal.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa keseluruhan
variabel yang ada dalam penelitian mempunyai skor positif dan lebih
besar daripada nilai r tabel sebesar 0,364, sehingga dapat dikatakan
keseluruhan variabel atau instrumen tersebut dinyatakan reliabel atau
handal.
B. Analisis Kualitatif
Metode ini digunakan untuk menganalisa data yang berhubungan
dengan responden. Dalam analisis kualitatif akan disajikan gambaran
responden yang diperoleh melalui kuesioner. Analisis kualitatif adalah
analisis jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada responden yang
menggunakan produk jamu Tolak Angin. Pada bagian ini pertanyaan yang
diajukan tentang jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan atau uang
saku per bulan dan apakah anda sering menonton televisi dalam 2 bulan
terakhir ini.

60
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan pengumpulan data melalui kuesioner, karakteristik responden
menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel V.5 sebagai berikut:
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Pria (Laki-laki) 53 53%
Wanita (Perempuan) 47 47%
100 100%
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan tabel V.5 dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang
dijadikan sampel penelitian, sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 53
responden atau sebanyak 53 % dari jumlah responden sedangkan
responden perempuan sebanyak 47 responden atau sebanyak 47% dari
jumlah responden keseluruhan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
responden pria (laki-laki) lebih banyak daripada wanita yang pernah
menggunakan atau membeli produk Jamu Tolak Angin.

61
2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan pengumpulan data melalui kuesioner, karakteristik responden
menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel V.6 sebagai berikut:
Tabel V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase
SD 2 2%
SMP 3 3%
SMU 16 16%
Perguruan Tinggi 65 65%
Lain-lain 14 14%
100 100%
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan tabel V.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
berada pada tingkat Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 65 responden, pada
tingkat SMU sebanyak 16 responden, sebanyak 14 responden berada pada
tingkat pendidikan lain-lain sedangkan tingkat SLTP yaitu sebanyak 3
responden dan urutan terakhir sebanyak 2 responden berada pada tingkat
pendidikan SD.

62
3. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan
Berdasarkan pengumpulan data melalui kuesioner, karakteristik responden
menurut jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel V.7 sebagai berikut:
Tabel V.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Persentase
Pelajar atau Mahasiswa 64 64%
Pegawai negri atau swasta 14 14%
Pengusaha atau wirausaha 16 16%
Lain-lain 6 6%
100 100%
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan tabel V.7 dapat diketahui responden berstatus sebagai pelajar
atau mahasiswa yaitu sebanyak 64 responden, responden yang bekerja
sebagai pengusaha atau wirausaha yaitu sebanyak 16 responden, sebagai
pegawai negri atau swasta yaitu sebanyak 14 responden, dan terakhir
sebanyak 6 orang bekerja di bidang diluar yang telah disebutkan
sebelumnya. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
responden yang menjadi sampel di dominasi responden yang bekerja atau
berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa yaitu sebanyak 64 responden.

63
4. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan
Berdasarkan pengumpulan data melalui kuesioner, karakteristik responden
menurut tingkat pendapatan dapat dilihat pada tabel V.8 sebagai berikut:
Tabel V.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan Jumlah Responden Persentase
Dibawah Rp. 500.000,- 42 42%
Rp. 500.000,- - < Rp. 800.000,- 29 29%
Rp. 800.000,- - Rp. 1.100.000,- 14 14%
Di atas Rp. 1.100.000,- 15 15%
100 100%
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan tabel V.8 dapat diketahui responden memiliki pendapatan
berada dibawah Rp 500.000,- yaitu sebanyak 42 responden, sedangkan
responden yang memiliki pendapatan berada antara Rp 500.000,- sampai
kurang dari Rp 800.000,- sebanyak 29 responden. Kategori responden
yang mempunyai pendapatan antara Rp 800.000,- sampai Rp 1.100.000,-
yaitu sebanyak 14 responden, dan terakhir responden yang memiliki
pendapatan di atas Rp 1.100.000,- sebanyak 15 responden. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden yang dijadikan sampel, memiliki tingkat
pendapatan di bawah Rp 500.000,- terbanyak sebesar 42% atau 42 orang.

64
5. Karakteristik responden berdasarkan frekuensi menonton televisi
dalam 2 bulan terakhir.
Berdasarkan pengumpulan data melalui kuesioner, karakteristik responden
menurut tingkat frekuensi menonton televisi dalam 2 bulan terakhir dapat
dilihat pada tabel V.9 sebagai berikut:
Tabel V.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton Televisi
Frekuensi Menonton Jumlah Responden Persentase
Setiap hari dalam beberapa jam 55 55%
Setiap hari pada jam tertentu 30 30%
Hanya pada hari tertentu 15 15%
Tidak pernah - -
100 100%
Sumber : data primer diolah
Berdasarkan tabel V.9 dapat diketahui bahwa respoden menonton televisi
setiap hari dalam beberapa jam sebanyak 55 responden. Responden yang
menonton televisi pada jam-jam tertentu, sebanyak 30 responden
sedangkan yang menonton televisi pada hari-hari tertentu saja sebanyak 15
orang. Responden yang dijadikan sampel tidak ada yang tidak pernah
menonton televisi. Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang
dijadikan sampel menonton televisi setiap hari dalam beberapa jam
merupakan responden terbanyak yaitu sebesar 55 orang atau 55%.

65
C. Analisis Kuantitatif
Teknik analisis kuantitatif yaitu suatu metode yang didasarkan pada
formulasi tertentu yang ditunjukkan dengan angka, metode kuantitatif
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis selanjutnya untuk memperoleh
kesimpulan.
1. Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel-variabel independen (slogan iklan dan bintang iklan) terhadap
variabel dependen (minat pembelian ulang). Besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (b)
dari masing-masing variabel bebas. Model regresi linier berganda untuk 2
variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y = minat pembelian ulang konsumen
a = konstanta
b1 = koefisien regresi slogan iklan
b2 = koefisien regresi bintang iklan
X1 = slogan iklan
X2 = bintang iklan

66
Perhitungan nilai koefisien regresi yang dilakukan dengan bantuan
statistical software SPSS release 11.50, hasil perhitungan tersebut dapat
dilihat pada tabel V.10 berikut ini:
Tabel V.10
Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel b t Standar error Sig
Konstanta 1,736 5,035 0,345 0,000
Slogan Iklan 0,214 2,350 0,091 0,021
Bintang Iklan 0,347 3,675 0,095 0,000
R 0,546
R2 0,298
F hitung 20,624
N 100
Sumber : Lampiran Output Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel V.10 diperoleh nilai konstanta (a) dan nilai koefisien
regresi (b) yang selanjutnya dapat dibentuk persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Y = 1,736 + 0,214 X1 + 0,347 X2

67
Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a), menunjukkan besarnya minat pembelian ulang
konsumen terhadap produk Jamu Tolak Angin, jika tidak ada variabel
slogan dan bintang iklan adalah positif atau baik.
b. Nilai koefisien regresi (b) slogan iklan positif, menunjukkan bahwa
ada pengaruh positif dari variabel slogan iklan terhadap minat
pembelian ulang konsumen terhadap produk Jamu Tolak Angin.
Dengan demikian semakin slogan iklan mudah dimengerti, menarik,
ringkas, kreatif dan mudah diingat, maka minat pembelian ulang
konsumen juga akan semakin meningkat.
c. Nilai koefisien regresi (b) bintang iklan positif, menunjukkan bahwa
ada pengaruh positif dari variabel bintang iklan terhadap minat
pembelian ulang konsumen terhadap produk Jamu Tolak Angin.
Dengan demikian bila bintang iklan yang digunakan semakin menarik,
mewakili produk, mampu mendemonstrasikan produk dengan baik,
maka minat pembelian ulang konsumen terhadap jamu Tolak Angin
juga akan semakin meningkat.
2. Uji hipotesis slogan iklan secara parsial terhadap minat pembelian ulang
konsumen.
Guna menguji hipotesis slogan secara parsial berpengaruh terhadap minat
pembelian ulang konsumen, digunakan uji t. Uji t digunakan untuk

68
mengetahui pengaruh variabel bebas (X1) secara parsial terhadap variabel
terikat (Y).
a. Menentukan hipotesis
1. H0 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh slogan (X1) secara parsial
terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y).
2. Ha : b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh slogan (X1) secara parsial
terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y).
b. Menentukan level significance (α ) yaitu sebesar 0,05 atau 5%.
c. Menentukan batasan pengujian (rule of test)
Batasan pengujian (rule of test) ditunjukkan oleh besarnya t tabel yang
dicari berdasarkan pada besarnya nilai df (degree of freedom) atau
derajat kebebasan dan level significance (α ). Persamaan batasan
pengujian dapat dirumuskan sebagai berikut :
t tabel =2
α; n – 2
t tabel =2
0,05; 100 – 2
t tabel = 0,025 ; 98
t tabel = 1,960
Berdasarkan tabel t, dapat disimpulkan untuk t tabel dengan uji 2 sisi
yaitu -1,960 dan 1,960.

69
d. Menentukan besarnya t hitung untuk variabel slogan
Besarnya t hitung dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
t =Seb
b
t =0910
2140
,
,
t = 2,350
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
(Nilai perhitungan besarnya t hitung secara lengkap dengan bantuan
program SPSS release 11.50 dapat dilihat pada lampiran output regresi
linier berganda)
e. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
1. H0 ditolak, apabila t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel
2. H0 diterima, apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

70
f. Pengujian
Gambar V.1
Daerah penolakan dan penerimaan Ho. Uji t slogan terhadap minat
pembelian ulang konsumen
g. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan nilai t hitung > nilai t tabel atau nilai t hitung
slogan sebesar 2,350 lebih besar daripada t tabel sebesar 1,960, maka
H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh antara slogan terhadap minat
pembelian ulang konsumen pada Jamu Tolak Angin. Artinya bila
slogan iklan yang digunakan semakin menarik, maka akan
berpengaruh pada peningkatan minat pembelian ulang konsumen,
sedangkan bila slogan iklan yang digunakan kurang menarik, maka
akan berpengaruh pada penurunan minat pembelian ulang konsumen.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan slogan secara parsial
berpengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen, terbukti.

71
3. Uji hipotesis bintang iklan secara parsial terhadap minat pembelian ulang
konsumen.
Guna menguji hipotesis bintang iklan secara parsial berpengaruh terhadap
minat pembelian ulang konsumen digunakan uji t. Uji t digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas (X2) secara parsial terhadap variabel
terikat (Y).
a. Menentukan hipotesis
1. H0 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh bintang iklan (X2) secara
parsial terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y).
2. Ha : b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh bintang iklan (X1) secara parsial
terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y).
b. Menentukan level significance (α ) yaitu sebesar 0,05 atau 5%.
c. Menentukan batasan pengujian (rule of test)
Batasan pengujian (rule of test) ditunjukkan oleh besarnya t tabel yang
dicari berdasarkan pada besarnya nilai df (degree of freedom) atau
derajat kebebasan dan level significance (α ). Persamaan batasan
pengujian dapat dirumuskan sebagai berikut :
t tabel =2
α; n – 2
t tabel =2
0,05; 100 – 2
t tabel = 0,025 ; 98

72
t tabel = 1,960
Berdasarkan tabel t, dapat disimpulkan untuk t tabel dengan uji 2 sisi
yaitu -1,960 dan 1,960.
d. Menentukan besarnya t hitung untuk variabel bintang iklan
Besarnya t hitung dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
t =Seb
b
t =0950
3470
,
,
t = 3,675
Keterangan :
b = koefisien regresi
Seb = standard error
(Nilai perhitungan besarnya t hitung secara lengkap dengan bantuan
program SPSS release 11.50 dapat dilihat pada lampiran output regresi
linier berganda)
e. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
1. H0 ditolak, apabila t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel
2. H0 diterima, apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

73
f. Pengujian
Gambar V.2
Daerah penolakan dan penerimaan Ho. Uji t bintang iklan terhadap minat
pembelian ulang konsumen
g. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan nilai t hitung > nilai t tabel atau nilai t hitung
bintang iklan sebesar 3,675 lebih besar daripada t tabel sebesar 1,960,
maka H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh antara bintang iklan
terhadap minat pembelian ulang konsumen pada Jamu Tolak Angin.
Artinya bila bintang iklan yang digunakan semakin menarik dan dapat
mewakili atau menggambarkan produk dengan baik, maka akan
berpengaruh pada peningkatan minat pembelian ulang konsumen,
begitu sebaliknya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
bintang iklan secara parsial berpengaruh terhadap minat pembelian
ulang konsumen, terbukti.

74
4. Uji hipotesis slogan dan bintang iklan secara simultan terhadap minat
pembelian ulang konsumen
Guna menguji hipotesis slogan dan bintang iklan secara bersama-sama
atau simultan terhadap minat pembelian ulang konsumen digunakan uji F.
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1 dan X2)
secara simultan terhadap variabel terikat (Y).
a. Menentukan hipotesis
1. H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh slogan (X1) dan
bintang iklan (X2) secara simultan terhadap minat pembelian ulang
konsumen (Y).
2. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya ada pengaruh slogan (X1) dan bintang
iklan (X2) secara simultan terhadap minat pembelian ulang
konsumen (Y).
b. Menentukan level significance (α ) yaitu sebesar 0,05 atau 5%
c. Menentukan batasan pengujian (rule of test)
Batasan pengujian (rule of test) ditunjukkan oleh besarnya F tabel
yang dicari berdasarkan pada besarnya nilai df (degree of freedom)
atau derajat kebebasan dan level significance (α ). Besarnya nilai df
(degree of freedom) dapat diketahui dengan menggunakan persamaan
berikut ini :

75
df = (df pembilang ; df penyebut)
df = ( k ; n – 1 – k )
df = ( 2 ; 100 – 1 – 2 )
df = ( 2 ; 97 )
Maka dapat disimpulkan persamaan batasan pengujian dapat
dirumuskan sebagai berikut :
F tabel = α ; ( df )
F tabel = 0,05 ; 2 ; 97
F tabel = 3,09
Berdasarkan tabel F, dapat disimpulkan besarnya F tabel adalah 3,09
d. Menentukan besarnya F hitung
Besarnya t hitung dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
F = ( ) ( )1---1 2
2
knR
kR
/
/
F = ( ) ( )1-2-1002980-1
22980
/,
/,
F = 20,624
Keterangan :
R2 = koefisien regresi berganda
k = banyaknya jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel

76
(Nilai perhitungan besarnya t hitung secara lengkap dengan bantuan
program SPSS release 11.50 dapat dilihat pada lampiran output regresi
linier berganda)
e. Menentukan kriteria hipotesis
1. H0 ditolak, apabila F hitung > F tabel
2. H0 diterima, apabila F hitung ≤ F tabel
f. Pengujian
Gambar V.3
Daerah penolakan dan penerimaan Ho. Uji F slogan dan bintang iklan
terhadap minat pembelian ulang konsumen
g. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan nilai F hitung > nilai F tabel atau nilai F
hitung sebesar 20,624 lebih besar daripada F tabel sebesar 3,09, maka
H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh antara slogan dan bintang iklan
secara simultan terhadap minat pembelian ulang konsumen pada Jamu
Tolak Angin. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan slogan dan

77
bintang iklan secara simultan berpengaruh terhadap minat pembelian
ulang konsumen, terbukti.
5. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS release
11.50, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,298. Nilai
koefisien determinasi menunjukkan bahwa kontribusi variabel slogan
iklan dan bintang iklan terhadap minat pembelian ulang konsumen sebesar
29,8% sedangkan sisanya sebesar 70,2% dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain yang tidak diteliti.
D. Pembahasan
Berdasarkan uji analisis data dapat diketahui terdapat pengaruh positif
secara parsial antara slogan dan bintang iklan terhadap minat pembelian ulang
konsumen terhadap Jamu Tolak Angin. Artinya jika slogan dan bintang iklan
yang digunakan semakin menarik dan dapat mewakili produk Jamu Tolak
Angin, maka akan membuat minat pembelian ulang konsumen juga
meningkat. Sebaliknya jika slogan dan bintang iklan yang digunakan tidak
dapat menggambarkan produk Jamu Tolak Angin dengan baik, maka minat
pembelian ulang konsumen akan menurun.
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi berganda dapat
disimpulkan bahwa minat pembelian ulang konsumen terhadap produk Jamu

78
Tolak Angin, jika tidak ada variabel slogan dan bintang iklan adalah positif.
Sedangkan hasil uji juga menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari
variabel slogan iklan terhadap minat pembelian ulang konsumen terhadap
produk Jamu Tolak Angin dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap atau
konstan. Dengan demikian semakin slogan iklan mudah dimengerti, menarik,
ringkas, kreatif dan mudah diingat, maka minat pembelian ulang konsumen
juga akan semakin meningkat.
Berdasarkan uji regresi juga dapat diketahui bahwa ada pengaruh
positif dari variabel bintang iklan terhadap minat pembelian ulang konsumen
terhadap produk Jamu Tolak Angin. Dengan demikian bila bintang iklan yang
digunakan semakin menarik, mewakili produk, mampu mendemonstrasikan
produk dengan baik, maka minat pembelian ulang konsumen terhadap jamu
Tolak Angin juga akan semakin meningkat. Sebaliknya jika bintang iklan
yang digunakan kurang menarik, tidak mewakili produk dan tidak dapat
mendemonstrasikan produk dengan baik, maka akan menurunkan minat
pembelian ulang konsumen terhadap jamu Tolak Angin.
Variabel slogan dan bintang iklan merupakan variabel yang
berpengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen. Namun, variabel
slogan dan bintang iklan hanya sebesar 29,8% yang mempengaruhi minat
pembelian ulang konsumen. Dengan demikian sebesar 70,2% terdapat
variabel-variabel lain yang mempengaruhi minat pembelian ulang konsumen.

79
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah :
1. Hasil analisis kualitatif diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui
bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki sebanyak 53
responden atau sebesar 53%.
b. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan perguruan
tinggi sebanyak 65 responden atau sebesar 65%.
c. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan, dapat diketahui
bahwa sebagian besar responden masih berstatus pelajar ataupun
mahasiswa sebanyak 64 responden atau sebesar 64%.
d. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan, dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat
pendapatan dibawah Rp. 500.000,- sebanyak 42 responden atau
sebesar 42%.
e. Karakteristik responden berdasarkan frekuensi menonton televisi,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat

80
frekuensi menonton televisi setiap hari dalam beberapa jam sebanyak
55 responden atau sebesar 55%.
2. Hasil analisis kuantitatif diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Berdasarkan uji regresi linier berganda diperoleh persamaan :
Y = 1,736 + 0,214 X1 + 0,347 X2
b. Berdasarkan uji t (secara parsial) slogan iklan, dapat diperoleh t hitung
slogan iklan sebesar 2,350 lebih besar daripada t tabel sebesar 1,960,
yang berarti ada pengaruh antara slogan iklan terhadap minat
pembelian ulang konsumen pada Jamu Tolak Angin. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan slogan iklan secara parsial berpengaruh
terhadap minat pembelian ulang konsumen, terbukti.
c. Berdasarkan uji t (secara parsial) bintang iklan, dapat diperoleh t
hitung bintang iklan sebesar 3,675 lebih besar daripada t tabel sebesar
1,960, yang berarti ada pengaruh antara bintang iklan terhadap minat
pembelian ulang konsumen pada Jamu Tolak Angin. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan bintang iklan secara parsial berpengaruh
terhadap minat pembelian ulang konsumen, terbukti
d. Berdasarkan uji F (secara simultan) slogan dan iklan, dapat diperoleh
F hitung sebesar 20,624 lebih besar daripada F tabel sebesar 3,09,
yang berarti ada pengaruh slogan dan bintang iklan secara bersama-
sama terhadap minat pembelian ulang konsumen Jamu Tolak Angin.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan slogan dan bintang iklan

81
secara simultan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang
konsumen, terbukti
B. Saran
1. Bagi Perusahaan
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara bersama-
sama terdapat pengaruh positif slogan dan iklan Jamu Tolak Angin
terhadap minat pembelian ulang konsumen. Dengan demikian
sebaiknya PT. Sidomuncul mempertahankan kualitas slogan dan
bintang iklan tersebut dalam tampilan iklan Jamu Tolak Angin.
Dengan demikian iklan tersebut mampu menarik minat pembelian
ulang konsumen. Namun harus diperhatikan bahwa pihak Sidomuncul
harus tetap melakukan inovasi terhadap tampilan iklan maupun produk
itu sendiri. Dengan melakukan inovasi terhadap iklan produk dan
kualitas produk akan menjaga kepercayaan dan loyalitas konsumen.
b. Untuk iklan jamu Tolak Angin selanjutnya, sebaiknya perusahaan
tetap menggunakan bintang iklan yang mewakili atau menggambarkan
produk sesuai dengan slogan iklan produk tersebut. Daya tarik bintang
iklan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi minat
pembelian konsumen.

82
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel slogan dan bintang
iklan hanya berpengaruh 29,8% terhadap minat pembelian ulang
konsumen. Dengan demikian sebesar 70,2% terdapat variabel-variabel lain
yang mempengaruhi minat pembelian ulang konsumen, maka penelitian
selanjutnya sebaiknya meneliti variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi minat pembelian ulang konsumen, seperti manfaat produk,
merk produk, jingle iklan, dan sebagainya. Sehingga dapat diketahui
variabel yang mempengaruhi minat pembelian ulang konsumen, selain
slogan dan bintang iklan.
C. Keterbatasan
Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini masih
banyak menemui halangan dan kelemahan yang disebabkan oleh adanya
berbagai faktor keterbatasan antara lain:
1. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada
responden, sehingga kemungkinan dalam memberi jawaban kurang akurat
karena ketidaksungguhan responden dalam mengisi kuesioner penelitian
ini.
2. Dalam penelitian sampel yang digunakan hanya berjumlah 100 responden,
sehingga hasil penelitian ini belum dapat digeneralisasi.

83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2002), Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,Yogyakarta : Rineka Cipta
Asri, Marwan (1986), Marketing,Yogyakarta : BPFE
Basu Swasta, D. dan Hani Handoko (2000), Manajemen Pemasaran AnalisaPerilaku Konsumen, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE
Basu Swasta, D. dan Irawan (1990), Manajemen Pemasaran Modern, BPFE,Yogyakarta
Djarwanto, PS. dan Pangestu, S. (1993), Statistik Induktif, Edisi Keempat,Yogyakarta : BPFE
Fatima. (2004), Pengaruh Iklan terhadap Perilaku Konsumerisme Ibu-IbuRumah Tangga, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Yogyakarta : UniversitasSanata Dharma
Handoyo. (2004), Pengaruh Iklan terhadap Loyalitas Konsumen Sabun Lux(Studi Kasus pada Konsumen di Wilayah UPN Veteran Yogyakarta ),Skripsi Tidak Dipublikasikan, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Jefkins, F. (1996), Periklanan, Edisi Ketiga, Terjemahan oleh Haris Munandar,Jakarta : Erlangga
Kasali, R. (1995), Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya diIndonesia, Jakarta : PT. Temprint
Kotler, P. (2000), Manajemen Pemasaran I, Edisi Milenium, Jakarta : PT.Indeks Jakarta

84
Kotler, P. (2000), Manajemen Pemasaran II, Edisi Milenium, Jakarta : PT.Indeks Jakarta
Rangkuti, Freddy (2002), The Power of Brands, Jakarta : PT. Gramedia PustakaUtama
Sarwono, J. (2005), Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS,Yogyakarta : Andi Offset
Simamora, B. (2002), Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta : PT.Gramedia Pusaka Utama
Sugiyono (1999), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta
Sutisna (2001), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung : PT.Remaja Rosdokarya
Suparmoko, M. (1996), Metode Penelitian Praktis, Edisi Ketiga, Yogyakarta :BPFE
Suharsimi, A (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :Rineke Cipta
Umar, H. (2002), Metode Riset Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

85

86
KUESIONER
Lampiran : 1 berkas kuesioner
Hal : kuesioner penelitian
Yogyakarta, 23 September 2007
Kepada :
Yth. Bapak / Ibu / Saudara/i
Di tempat
Dengan Hormat,
Dalam rangka pelaksanaan penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengaruh
Slogan Iklan dan Bintang Iklan Jamu Tolak Angin Terhadap Minat Pembelian
Ulang Konsumen” maka saya selaku peneliti membutuhkan bantuan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner ini, guna
memperoleh data yang dibutuhkan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya mohon kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi dan menjawab semua pertanyaan yang
telah disediakan dengan lengkap dan tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Semua
jawaban yang Anda berikan merupakan masukan yang berguna bagi penelitian saya.
Atas bantuan dan kesediaan Anda yang telah meluangkan waktu untuk
menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Yohanes Ari kurniawan

87
Bagian I
Identitas Responden
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang telah tersedia dan dianggap paling sesuai
atau tepat bagi Anda.
Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
2. Pendidikan anda :
a. SD d. Perguruan Tinggi
b. SLTP e. Lain-lain
c. SMU
3. Pekerjaan saat ini :
a. Pelajar / mahasiswa c. Pengusaha / wirausaha
b. Pegawai negri / swasta d. Lain-lain
4. Pendapatan atau uang saku per bulan
a. Dibawah Rp. 500.000,- c. Rp. 800.000 – Rp. 1.100.000,-
b. Rp. 500.000 – Rp. 800.000,- d. Di atas Rp. 1.100.000,-
5. Apakah anda sering menonton televisi dalam 2 bulan terakhir ini :
a. Setiap hari dalam beberapa jam
b. Setiap hari pada jam tertentu
c. Hanya pada hari tertentu
d. Tidak pernah

88
Bagian II
1. Daftar pertanyaan dibawah ini diajukan untuk mengetahui bagaimana
pendapat Anda mengenai slogan yang digunakan dalam iklan jamu Tolak
Angin yaitu Orang Pintar Minum Tolak Angin
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
No. Pernyataan SS S N TS STS
1.
Slogan yang digunakan jamu Tolak Angin
merupakan slogan yang ringkas, sehingga mudah
dimengerti.
2.Slogan yang digunakan jamu Tolak Angin
merupakan slogan yang menarik
3.Slogan yang digunakan jamu Tolak Angin
merupakan slogan yang unik
4.Slogan yang digunakan jamu Tolak Angin
merupakan slogan yang kreatif
5.Slogan yang digunakan jamu Tolak Angin
merupakan slogan yang mudah diingat

89
2. Daftar pertanyaan dibawah ini diajukan untuk mengetahui bagaimana
pendapat Anda mengenai bintang dalam iklan jamu Tolak Angin yaitu Ari
Lasso, Lula Kamal, Rhenald Kasali dan Wyne Prakusa
No. Pernyataan SS S N TS STS
1.
Bintang iklan yang digunakan oleh produk jamu
Tolak Angin termasuk model terkenal di
Indonesia
2.Penggunaan bintang iklan terkenal oleh produk
jamu Tolak Angin adalah menarik
3.
Bintang iklan jamu Tolak Angin cocok digunakan
untuk mewakili produk jamu Tolak Angin
tersebut
4.Bintang iklan jamu Tolak Angin mampu
mendemonstrasikan produk jamu Tolak Angin
5.Bintang iklan jamu Tolak Angin mampu menarik
perhatian penonton

90
3. Daftar pertanyaan dibawah ini diajukan untuk mengetahui bagaimana
pendapat Anda mengenai minat pembelian ulang konsumen terhadap jamu
Tolak Angin
No. Pernyataan SS S N TS STS
1.
Manfaat dari produk jamu Tolak Angin,
mendorong Anda melakukan pembelian kembali
jamu Tolak Angin daripada produk jamu sejenis
dengan merek lain
2.
Di waktu yang akan datang, Anda akan tetap
menggunakan atau membeli produk jamu Tolak
Angin

91
1. Case Summaries 30 Responden (Tahap Pra Survei)
2. Uji Validitas Slogan Iklan
3. Uji Validitas Bintang Iklan
4. Uji Validitas Minat Pembelian Ulang Konsumen
5. Uji Reliabilitas Slogan Iklan
6. Uji Reliabilitas Bintang Iklan
7. Uji Reliabilitas Minat Pembelian Ulang Konsumen

92
Case Summaries 30 Responden (Tahap Pra Survai)
Slogan Iklan Bintang Iklan
MinatPembelian
Ulang
R 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4
2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
3 4 5 3 3 5 4 4 5 5 5 4 4
4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 3 5 3 3 5 3 5 4
6 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4
7 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4
8 5 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4
9 3 5 4 4 5 2 3 3 4 4 3 3
10 5 5 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5
12 5 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4
13 4 4 5 5 1 2 3 2 5 4 5 5
14 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3
17 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3
18 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4
19 5 5 5 5 5 4 4 5 2 5 4 4
20 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3
21 5 4 3 4 3 5 5 5 4 3 4 3
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
25 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 5
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 3
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

93
Uji Validitas Kuesioner Pertanyaan Untuk Slogan Iklan
Correlations
1 ,347 ,477** ,371* ,166 ,613**
. ,060 ,008 ,044 ,380 ,000
30 30 30 30 30 30
,347 1 ,496** ,464** ,718** ,819**
,060 . ,005 ,010 ,000 ,000
30 30 30 30 30 30
,477** ,496** 1 ,862** ,250 ,795**
,008 ,005 . ,000 ,182 ,000
30 30 30 30 30 30
,371* ,464** ,862** 1 ,262 ,762**
,044 ,010 ,000 . ,162 ,000
30 30 30 30 30 30
,166 ,718** ,250 ,262 1 ,712**
,380 ,000 ,182 ,162 . ,000
30 30 30 30 30 30
,613** ,819** ,795** ,762** ,712** 1
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .
30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
BTR1
BTR2
BTR3
BTR4
BTR5
TOTAL
BTR1 BTR2 BTR3 BTR4 BTR5 TOTAL
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

94
Uji Validitas Kuesioner Pertanyaan untuk Bintang Iklan
Correlations
1 ,599** ,308 ,147 ,025 ,646**
. ,000 ,098 ,439 ,898 ,000
30 30 30 30 30 30
,599** 1 ,553** ,298 ,438* ,820**
,000 . ,002 ,110 ,015 ,000
30 30 30 30 30 30
,308 ,553** 1 ,324 ,605** ,772**
,098 ,002 . ,081 ,000 ,000
30 30 30 30 30 30
,147 ,298 ,324 1 ,342 ,630**
,439 ,110 ,081 . ,064 ,000
30 30 30 30 30 30
,025 ,438* ,605** ,342 1 ,618**
,898 ,015 ,000 ,064 . ,000
30 30 30 30 30 30
,646** ,820** ,772** ,630** ,618** 1
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .
30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
BTR1
BTR2
BTR3
BTR4
BTR5
TOTAL
BTR1 BTR2 BTR3 BTR4 BTR5 TOTAL
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

95
Uji Validitas Pertanyaan untuk Minat Pembelian Ulang Konsumen
Correlations
1 ,846** ,958**
. ,000 ,000
30 30 30
,846** 1 ,964**
,000 . ,000
30 30 30
,958** ,964** 1
,000 ,000 .
30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
BTR1
BTR2
TOTAL
BTR1 BTR2 TOTAL
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

96Uji Reliabilitas Kuesioner Pertanyaan Untuk Slogan Iklan
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)
Mean Std Dev Cases
1. BTR1 4,6000 ,6215 30,02. BTR2 4,6667 ,4795 30,03. BTR3 4,5333 ,6288 30,04. BTR4 4,5667 ,5683 30,05. BTR5 4,2333 ,9353 30,0
Correlation Matrix
BTR1 BTR2 BTR3 BTR4 BTR5
BTR1 1,0000BTR2 ,3472 1,0000BTR3 ,4765 ,4956 1,0000BTR4 ,3710 ,4640 ,8620 1,0000BTR5 ,1661 ,7177 ,2502 ,2617 1,0000
N of Cases = 30,0
N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables
Part 1 13,8000 1,8897 1,3746 3Part 2 8,8000 1,4759 1,2149 2Scale 22,6000 5,6276 2,3723 5
Item-total Statistics
Scale Scale CorrectedMean Variance Item- Squared Alphaif Item if Item Total Multiple if ItemDeleted Deleted Correlation Correlation Deleted
BTR1 18,0000 4,2069 ,4058 ,2544 ,7556BTR2 17,9333 3,9954 ,7316 ,6308 ,6728BTR3 18,0667 3,6506 ,6582 ,7799 ,6709BTR4 18,0333 3,8954 ,6282 ,7480 ,6877BTR5 18,3667 3,3437 ,4120 ,5329 ,8012
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)
Reliability Coefficients 5 items
Correlation between forms = ,6773 Equal-length Spearman-Brown = ,8076
Guttman Split-half = ,8039 Unequal-length Spearman-Brown = ,8129
Alpha for part 1 = ,6971 Alpha for part 2 = ,3769
3 items in part 1 2 items in part 2
nilai korelasi antar belahan ( rxy) = 0,6733
nilai reliabilitas = (2*rxy)/(1+rxy) = (2*0,6733)/(1+0,6733)
= 1,3466 / 1,6733= 0,8047

97Uji Reliabilitas Kuesioner Pertanyaan Untuk Bintang Iklan
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)
Mean Std Dev Cases
1. BTR1 3,7333 1,0483 30,02. BTR2 3,9667 ,8087 30,03. BTR3 4,2667 ,8683 30,04. BTR4 4,2000 1,0306 30,05. BTR5 4,4333 ,6261 30,0
Correlation Matrix
BTR1 BTR2 BTR3 BTR4 BTR5
BTR1 1,0000BTR2 ,5993 1,0000BTR3 ,3081 ,5532 1,0000BTR4 ,1468 ,2979 ,3237 1,0000BTR5 ,0245 ,4382 ,6047 ,3420 1,0000
N of Cases = 30,0
N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables
Part 1 11,9667 4,8609 2,2047 3Part 2 8,6333 1,8954 1,3767 2Scale 20,6000 9,2828 3,0468 5
Item-total Statistics
Scale Scale CorrectedMean Variance Item- Squared Alphaif Item if Item Total Multiple if ItemDeleted Deleted Correlation Correlation Deleted
BTR1 16,8667 6,2575 ,3673 ,4428 ,7235BTR2 16,6333 5,8954 ,6960 ,5659 ,5854BTR3 16,3333 5,9540 ,6076 ,4848 ,6152BTR4 16,4000 6,3862 ,3522 ,1526 ,7281BTR5 16,1667 7,3161 ,4650 ,4771 ,6829
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)
Reliability Coefficients 5 items
Correlation between forms = ,4162 Equal-length Spearman-Brown = ,5877
Guttman Split-half = ,5443 Unequal-length Spearman-Brown = ,5947
Alpha for part 1 = ,7264 Alpha for part 2 = ,4657
3 items in part 1 2 items in part 2
nilai korelasi antar belahan ( rxy) = 0,4162
nilai reliabilitas = (2*rxy)/(1+ rxy) = (2*0,4162)/(1+0,4162)
= 0,8324 / 1,4162= 0,5877

98Uji Reliabilitas Kuesioner Pertanyaan Untuk Minat Pembelian Ulang Konsumen
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)
Mean Std Dev Cases
1. BTR1 4,2667 ,6915 30,02. BTR2 4,1667 ,7466 30,0
Correlation Matrix
BTR1 BTR2
BTR1 1,0000BTR2 ,8460 1,0000
N of Cases = 30,0
N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables
Part 1 4,2667 ,4782 ,6915 1Part 2 4,1667 ,5575 ,7466 1Scale 8,4333 1,9092 1,3817 2
Item-total Statistics
Scale Scale CorrectedMean Variance Item- Squared Alpha
if Item if Item Total Multiple if ItemDeleted Deleted Correlation Correlation Deleted
BTR1 4,1667 ,5575 ,8460 ,7157 .BTR2 4,2667 ,4782 ,8460 ,7157 .
Reliability Coefficients 2 items
Correlation between forms = ,8460 Equal-length Spearman-Brown = ,9166
Guttman Split-half = ,9151 Unequal-length Spearman-Brown = ,9166
Alpha for part 1 = . Alpha for part 2 = .
1 items in part 1 1 items in part 2
nilai korelasi antar belahan ( rxy) = 0,8460
nilai reliabilitas = (2*rxy)/(1+rxy) = (2*0,8460)/(1+0,8460)
= 1,692 / 1,8460= 0,9165

99
1. Case Summaries 100 Reponden
2. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

100
1 2 3 4 5 total rata-rata 1 2 3 4 5 total rata-rata 1 2 total rata-rata
1 4 5 5 4 5 23 4,60 5 4 4 4 5 22 4,40 5 5 10 5,002 5 5 4 4 5 23 4,60 5 4 4 4 5 22 4,40 5 5 10 5,003 5 4 4 4 5 22 4,40 4 4 3 4 5 20 4,00 5 5 10 5,004 5 5 4 4 5 23 4,60 5 4 4 4 5 22 4,40 4 5 9 4,505 4 4 5 3 4 20 4,00 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 10 5,006 4 4 4 3 5 20 4,00 4 5 5 5 5 24 4,80 3 5 8 4,007 4 4 4 4 4 20 4,00 4 5 5 4 4 22 4,40 4 4 8 4,008 5 5 5 4 4 23 4,60 4 5 3 5 4 21 4,20 4 4 8 4,009 4 5 4 5 4 22 4,40 5 5 4 4 4 22 4,40 5 4 9 4,50
10 4 5 4 4 4 21 4,20 4 5 4 4 4 21 4,20 4 5 9 4,5011 4 5 4 5 4 22 4,40 5 5 5 5 4 24 4,80 4 4 8 4,0012 4 4 5 4 5 22 4,40 4 4 5 4 5 22 4,40 5 4 9 4,5013 5 4 4 4 4 21 4,20 4 4 5 5 5 23 4,60 4 5 9 4,5014 5 4 5 4 5 23 4,60 4 4 5 5 4 22 4,40 5 4 9 4,5015 4 5 4 4 5 22 4,40 4 4 5 5 5 23 4,60 5 5 10 5,0016 4 4 5 4 4 21 4,20 5 5 4 5 4 23 4,60 4 4 8 4,0017 5 5 4 3 5 22 4,40 5 5 5 5 5 25 5,00 5 4 9 4,5018 4 4 5 3 5 21 4,20 5 4 5 5 5 24 4,80 4 4 8 4,0019 4 4 4 4 4 20 4,00 4 4 4 4 4 20 4,00 4 5 9 4,5020 5 5 5 5 5 25 5,00 4 4 4 4 5 21 4,20 5 5 10 5,0021 4 4 4 4 4 20 4,00 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 10 5,0022 5 5 4 5 3 22 4,40 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 10 5,0023 5 5 4 4 5 23 4,60 4 4 4 4 4 20 4,00 4 4 8 4,0024 4 4 4 5 4 21 4,20 4 4 4 4 4 20 4,00 4 4 8 4,0025 4 4 4 3 4 19 3,80 4 4 5 4 4 21 4,20 5 5 10 5,0026 3 4 5 5 3 20 4,00 5 3 5 5 4 22 4,40 4 5 9 4,5027 4 4 4 5 4 21 4,20 3 4 5 5 4 21 4,20 5 4 9 4,5028 3 5 4 5 4 21 4,20 4 5 3 5 3 20 4,00 3 5 8 4,0029 5 5 4 4 4 22 4,40 5 4 4 3 5 21 4,20 4 4 8 4,0030 5 4 4 4 4 21 4,20 4 4 5 4 4 21 4,20 3 4 7 3,5031 4 4 5 4 4 21 4,20 3 4 5 5 4 21 4,20 4 5 9 4,5032 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 5 5 5 25 5,00 3 5 8 4,0033 4 4 4 4 5 21 4,20 5 5 4 4 5 23 4,60 4 5 9 4,5034 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 4 4 5 23 4,60 4 4 8 4,0035 4 5 4 4 3 20 4,00 4 4 4 5 5 22 4,40 5 4 9 4,5036 5 4 5 4 4 22 4,40 4 4 4 4 4 20 4,00 4 4 8 4,0037 5 5 5 5 5 25 5,00 4 4 4 4 4 20 4,00 4 5 9 4,5038 4 4 4 4 4 20 4,00 5 5 5 5 5 25 5,00 4 5 9 4,5039 5 5 4 4 4 22 4,40 5 5 4 4 4 22 4,40 5 5 10 5,0040 4 5 5 5 5 24 4,80 4 5 5 5 5 24 4,80 4 5 9 4,5041 4 5 4 5 5 23 4,60 4 5 4 5 5 23 4,60 5 5 10 5,0042 5 4 4 4 5 22 4,40 5 4 4 4 5 22 4,40 5 4 9 4,5043 4 4 4 3 4 19 3,80 4 4 3 5 4 20 4,00 4 4 8 4,0044 5 4 3 5 3 20 4,00 5 4 4 5 5 23 4,60 4 5 9 4,5045 5 4 4 4 4 21 4,20 5 4 4 4 4 21 4,20 5 5 10 5,0046 5 5 4 4 3 21 4,20 4 4 4 4 3 19 3,80 4 4 8 4,0047 4 4 5 5 4 22 4,40 4 4 5 5 4 22 4,40 4 4 8 4,0048 4 5 5 4 4 22 4,40 4 4 5 4 4 21 4,20 5 5 10 5,0049 4 4 4 5 5 22 4,40 4 4 4 4 3 19 3,80 4 4 8 4,0050 5 4 5 4 5 23 4,60 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 10 5,00
R
Slogan Iklan Bintang Iklan Minat Membeli Kembali

101
1 2 3 4 5 total rata-rata 1 2 3 4 5 total rata-rata 1 2 total rata-rata
51 4 5 4 4 5 22 4,40 4 5 5 4 4 22 4,40 4 5 9 4,5052 4 5 4 4 4 21 4,20 5 5 4 4 4 22 4,40 4 4 8 4,00
53 5 5 5 5 3 23 4,60 4 4 5 5 5 23 4,60 5 4 9 4,5054 5 5 5 5 4 24 4,80 5 5 4 4 4 22 4,40 4 5 9 4,5055 5 5 5 5 4 24 4,80 4 4 5 5 5 23 4,60 5 5 10 5,0056 3 5 4 3 4 19 3,80 4 4 4 5 5 22 4,40 4 5 9 4,5057 4 5 4 4 4 21 4,20 4 4 4 5 4 21 4,20 5 3 8 4,00
58 5 4 4 3 4 20 4,00 5 5 5 4 3 22 4,40 5 5 10 5,0059 4 5 4 5 5 23 4,60 4 4 5 5 5 23 4,60 4 5 9 4,5060 5 4 4 4 5 22 4,40 4 4 4 4 3 19 3,80 5 4 9 4,5061 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 5 5 5 25 5,00 4 4 8 4,0062 5 3 4 4 4 20 4,00 4 4 4 5 5 22 4,40 5 4 9 4,50
63 5 5 5 5 5 25 5,00 4 4 4 5 5 22 4,40 5 5 10 5,0064 4 4 4 4 4 20 4,00 4 4 5 4 5 22 4,40 5 4 9 4,5065 4 4 3 5 4 20 4,00 5 4 5 4 5 23 4,60 5 5 10 5,0066 4 5 4 4 5 22 4,40 5 5 5 5 5 25 5,00 5 4 9 4,5067 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 5 5 4 24 4,80 5 5 10 5,00
68 4 4 4 4 4 20 4,00 5 4 4 5 5 23 4,60 4 4 8 4,0069 4 4 4 4 4 20 4,00 4 4 4 4 4 20 4,00 4 5 9 4,5070 4 4 4 5 5 22 4,40 5 5 5 4 5 24 4,80 3 3 6 3,0071 4 4 4 4 4 20 4,00 5 5 5 4 5 24 4,80 4 4 8 4,0072 4 5 4 4 5 22 4,40 4 4 4 5 5 22 4,40 4 4 8 4,0073 5 5 4 4 3 21 4,20 5 4 4 5 5 23 4,60 5 5 10 5,00
74 5 4 5 5 5 24 4,80 4 4 4 5 5 22 4,40 5 5 10 5,0075 5 5 5 5 4 24 4,80 3 4 4 5 5 21 4,20 5 5 10 5,0076 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 5 5 5 25 5,00 4 4 8 4,0077 5 5 5 5 5 25 5,00 5 3 4 5 5 22 4,40 4 5 9 4,5078 5 5 4 4 2 20 4,00 5 5 4 4 4 22 4,40 4 4 8 4,00
79 5 4 5 4 5 23 4,60 4 4 4 5 5 22 4,40 4 5 9 4,5080 4 4 4 4 4 20 4,00 3 4 4 5 4 20 4,00 5 4 9 4,5081 5 5 4 4 4 22 4,40 5 4 4 4 4 21 4,20 4 5 9 4,5082 4 4 4 4 4 20 4,00 4 5 5 4 4 22 4,40 3 4 7 3,5083 5 4 4 4 5 22 4,40 4 4 4 5 4 21 4,20 4 5 9 4,50
84 5 4 5 5 5 24 4,80 5 4 4 4 4 21 4,20 5 4 9 4,5085 4 5 3 5 5 22 4,40 4 5 4 5 4 22 4,40 5 5 10 5,0086 5 4 4 5 5 23 4,60 4 4 4 4 4 20 4,00 4 5 9 4,5087 4 5 4 4 5 22 4,40 4 4 4 3 3 18 3,60 4 4 8 4,0088 4 4 4 4 5 21 4,20 5 4 4 4 4 21 4,20 3 4 7 3,50
89 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 5 4 5 24 4,80 4 5 9 4,5090 4 4 4 4 4 20 4,00 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 10 5,0091 4 5 5 5 4 23 4,60 3 4 4 5 5 21 4,20 5 5 10 5,0092 5 5 5 5 5 25 5,00 4 4 3 4 4 19 3,80 4 5 9 4,5093 4 5 5 4 5 23 4,60 4 5 5 5 5 24 4,80 4 4 8 4,00
94 3 5 5 5 4 22 4,40 5 5 5 5 5 25 5,00 4 5 9 4,5095 5 4 5 4 5 23 4,60 4 4 3 5 5 21 4,20 5 5 10 5,0096 5 5 5 5 4 24 4,80 4 4 4 5 4 21 4,20 5 4 9 4,5097 5 5 5 5 5 25 5,00 5 5 5 4 5 24 4,80 4 4 8 4,0098 4 4 4 4 4 20 4,00 4 3 4 5 4 20 4,00 3 5 8 4,00
99 5 5 4 4 5 23 4,60 5 4 5 5 4 23 4,60 4 4 8 4,00100 5 5 5 4 5 24 4,80 4 4 5 5 4 22 4,40 5 3 8 4,00
Minat Membeli Kembali
R
Slogan Iklan Bintang Iklan

102
Analisis Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removedb
bintangiklan,sloganiklan
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: minat pembelianulang konsumen
b.
Model Summary
,456a ,298 ,284 ,52768
Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), bintang iklan, slogan iklana.
ANOVAb
11,485 2 5,743 20,624 ,000a
27,009 97 ,278
38,494 99
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), bintang iklan, slogan iklana.
Dependent Variable: minat pembelian ulang konsumenb.
Coefficientsa
1,736 ,345 5,035 ,000
,214 ,091 ,240 2,350 ,021
,347 ,095 ,375 3,675 ,000
(Constant)
slogan iklan
bintang iklan
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: minat pembelian ulang konsumena.

103
1. Tabel r Product-Moment
2. Tabel Spearman Rank
3. Tabel Distribusi t
4. Tabel Distribusi F

104
Tabel Nilai Kritis untuk Korelasi r Product Moment
95% 99%
5 0,878 0,959
6 0,811 0,917
7 0,754 0,874
8 0,707 0,874
9 0,666 0,798
10 0,632 0,765
11 0,602 0,735
12 0,576 0,708
13 0,553 0,684
14 0,532 0,661
15 0,514 0,641
18 0,468 0,59
19 0,456 0,575
20 0,444 0,561
21 0,433 0,549
22 0,423 0,537
23 0,413 0,526
24 0,404 0,515
25 0,396 0,505
26 0,388 0,496
27 0,381 0,487
28 0,374 0,47829 0,367 0,47
30 0,361 0,463
31 0,355 0,456
34 0,339 0,436
35 0,34 0,43
36 0,329 0,424
37 0,325 0,418
38 0,32 0,413
39 0,316 0,408
40 0,312 0,403
Interval Kepercayaann
Sumber : Umar , 320

105
Tabel Nilai-Nilai Rho (Spearman Rank)
5% 1%
5 1,000
6 0,886 1,000
7 0,786 0,929
8 0,738 0,881
9 0,683 0,833
10 0,648 0,794
12 0,591 0,777
14 0,544 0,715
16 0,506 0,665
18 0,475 0,626
20 0,450 0,591
22 0,428 0,562
24 0,409 0,537
26 0,392 0,51528 0,377 0,496
30 0,364 0,478
nTaraf Signifikan
Sumber : Sugiyono, 331

106
Tabel Distribusi Nilai t
V α 0,10 α 0,05 α 0,025 α 0,01
1 3,078 6,314 12,706 31,821
2 1,886 2,92 4,303 6,965
3 1,638 2,353 3,182 4,541
4 1,533 2,132 2,776 3,747
5 1,476 2,015 2,571 3,365
6 1,44 1,943 2,447 3,143
7 1,415 1,895 2,365 2,998
8 1,397 1,86 2,306 2,896
9 1,383 1,833 2,262 2,821
10 1,372 1,812 2,228 2,764
11 1,363 1,796 2,201 2,718
12 1,356 1,782 2,179 2,681
13 1,35 1,771 2,16 2,65
14 1,345 1,761 2,145 2,624
15 1,341 1,753 2,131 2,602
16 1,337 1,746 2,12 2,583
17 1,333 1,74 2,11 2,567
18 1,33 1,734 2,101 2,552
19 1,328 1,729 2,093 2,539
20 1,325 1,725 2,086 2,528
21 1,323 1,721 2,08 2,518
22 1,321 1,717 2,074 2,508
23 1,319 1,714 2,069 2,5
24 1,319 1,711 2,064 2,492
25 1,316 1,708 2,06 2,485
26 1,315 1,706 2,056 2,479
27 1,314 1,703 2,052 2,473
28 1,313 1,701 2,048 2,46729 1,311 1,699 2,045 2,462
inf. 1,282 1,645 1,96 2,326
Sumber : Umar, 313

107
Tabel Distribusi F (untuk nilai α 5%)
1 2 3 4 5
1 161,45 199,5 215,71 224,58 230,16
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,9
20 4,35 3,49 3,1 2,87 2,71
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,6
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53
35 4,12 3,27 2,87 2,64 2,49
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45
45 4,06 3,20 2,81 2,58 2,42
50 4,03 3,18 2,79 2,56 2,4
55 4,02 3,16 2,77 2,54 2,38
60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37
65 3,99 3,14 2,75 2,51 2,36
70 3,98 3,13 2,74 2,5 2,35
75 3,97 3,12 2,73 2,49 2,34
80 3,96 3,11 2,72 2,49 2,33
85 3,95 3,10 2,71 2,48 2,32
90 3,95 3,10 2,71 2,47 2,32
95 3,94 3,09 2,7 2,47 2,31
97 3,94 3,09 2,7 2,47 2,31
100 3,94 3,09 2,7 2,46 2,31
V2 = dkpenyebut
V1 = dk pembilang
Sumber : Husein Umar, 314 – 315