PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN...
Transcript of PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN...
-
i
PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH NON-MUSLIM MEMILIH
PRODUK DI BANK SYARIAH DENGAN MINAT
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS PT. BTN SYARIAH
CABANG SEMARANG)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
Diyah Fitriani 213-14-296
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
-
i
PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH NON-MUSLIM MEMILIH
PRODUK DI BANK SYARIAH DENGAN MINAT
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS PT. BTN SYARIAH
CABANG SEMARANG)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
Diyah Fitriani 213-14-296
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
-
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PENGESAHAN
PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH NON-MUSLIM MEMILIH
PRODUK DI BANK SYARI’AH DENGAN MINAT SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(STUDI KASUS PT. BTN SYARIAH CABANG SEMARANG)
DISUSUN OLEH
DIYAH FITRIANI
NIM : 213-14-296
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
tanggal 3 Januari 2020 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Susunan Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si. _______________
Sekretaris Penguji : Endah Nur Fitriyani, M.M _______________
Penguji I : Dr. Ahmad Mifdhol, Lc, M.S.I _______________
Penguji II : Arna Asna Annisa. MSI. _______________
Salatiga,3 Januari 2020
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP.19740320 200312 1 001
-
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan sepenuhnya,
maka skripsi saudari :
Nama : Diyah Fitriani
NIM : 213-14-296
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Jurusan : S1 Perbankan Syariah
Judul : Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi
Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih Produk Syariah Dengan
Minat Sebagai Variabel Intervening (Study Kasus PT. BTN Syariah Cabang
Semarang dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian surat ini
dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 23 Desember 2019
Pembimbing
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP.19740320 200312 1 001
-
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : DIYAH FITRIANI
NIM : 213-14-296
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa ini skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 15 Agustus 2019
Penulis
-
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : DIYAH FITRIANI
NIM : 213-14-296
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promi
Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim
Memilih Produk Syariah Dengan Minat Sebagai
Variabel Intervening (Study Kasus PT. BTN
Syariah Cabang Semarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar bebas dari plagiat dana
apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketertiban yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 Agustus 2019
Yang membuat Pernyataan
DIYAH FITRIANI
NIM 213-14-296
-
vi
PERNYATAAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : DIYAH FITRIANI
NIM : 213-14-296
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi
Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih
Produk Syariah Dengan Minat Sebagai Variabel
Intervening (Study Kasus PT. BTN Syariah Cabang
Semarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperbolehkan untuk di
publikasi oleh perpustakaan IAIN SALATIGA.
Salatiga, 23 Desember 2019
Penulis,
DIYAH FITRIANI
NIM 213-14-296
-
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Selalu berbuat baik kepada siapapun, sekalipun itu kepada orang yang
sudah menyakiti kita, karena kita hidup dengan tujuan beribadah kepada
Allah SWT.
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku Bapak Jaya Akbar dan Ibu Umiyatun tercinta,
terima kasih atas limpahan doa dan kasih serta selalu memberikan nasehat
dan semangat hingga sampai saat ini.
Untuk semua sahabat-sahabatku dan keluarga besarku yang selalu
memberi doa, kasih sayang dan dukungan.
Untuk semua tetangga-tetanggaku yang selalu memberikan komentar,
kritik dan lainnya yang membuat semangat hingga dapat menyelesaikan
study ini.
-
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi Terhadap
Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih Produk Syariah Dengan Minat Sebagai
Variabel Intervening (Study Kasus PT. BTN Syariah Cabang Semarang). Skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi program Strata Satu (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga serta selaku
Pembimbing Skripsi yang telah sabar membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam
menempuh studi selama ini.
-
ix
5. Kedua orang tua tercinta, Bapak Jaya Akbar dan Ibu Umiyatun yang telah
membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran dan
semangat yang luar biasa.
6. Teman-teman mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah.
7. Terima kasih buat sahabatku tersayang Aulia S, Desi R, Anik, Desi,
Cemong, Ahas, Wahyu Hidayati, Intan N dan semua teman-teman yang
tidak dapat disebutkan terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku,
sukses selalu buat kita.
Dan akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan
Alahamdulillahirobbil alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.
Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
Jazaa kumullah khairan katsiraan.
Wassalamualaikum WR. Wb.
Salatiga, 23 Desember 2019
Penulis
-
x
ABSTRAK
Diyah Fitriyani. 2019. Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi
Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih Produk Syariah
Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Study Kasus BTN Syariah
Kantor Cabang Semarang). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program
Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dr. Anton Bawono, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sistem Bagi Hasil,
citra merek, dan promosi terhadap keputusan nasabah Non-Muslim memilih
produk syariah dengan minat sebagai variabel lntervening. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara menyebar kuisioner kepada nasabah BTN Syariah KC
Semarang sebanyak 100 responden penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan teknik Puposive sampling yang merupakan salah satu teknik pengumpulan
data. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM
SPSS Statistic 25. Teknik analisis ini meliputi uji realibilitas, uji validitas, uji
asumsi klasik, uji statistik dan uji path analysis.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel sistem bagi hasil
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan, citra merek berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan, promosi berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap keputusan, sistem bagi hasil berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap minat, citra merek berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap minat, dan minat berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan.
Kata Kunci: Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Promosi, Keputusan Nasabah,
Minat
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
PENGESAHAN ................................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................................iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................................. v
PERNYATAAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN .....................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................................... x
DAFTAR ISI.....................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 7
E. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 8
BAB II ............................................................................................................................. 10
LANDASAN TEORI ....................................................................................................... 10
A. Telaah Pustaka ..................................................................................................... 10
B. Kerangka Teori .................................................................................................... 15
C. Kerangka Penelitian ............................................................................................. 38
D. Hipotesis .............................................................................................................. 39
BAB III ............................................................................................................................ 46
METODE PENELITIAN ................................................................................................. 46
A. Jenis Penelitian ..................................................................................................... 46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 46
-
xii
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................ 47
D. Definisi konsep dan operasional ........................................................................... 48
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 52
F. Skala Pengukuran ................................................................................................. 53
G. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 53
I. Alat analisis .......................................................................................................... 59
BAB IV ............................................................................................................................ 60
ANALISIS DATA ........................................................................................................... 60
A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................................. 60
B. Gambaran Umum Responden............................................................................... 64
C. Analisis Data ........................................................................................................ 68
D. Tahap uji hipotesis dan pembuat kesimpulan ....................................................... 87
BAB V ............................................................................................................................. 99
PENUTUP ....................................................................................................................... 99
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 99
B. SARAN .............................................................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 102
-
xiii
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Tabel Research Gap ........................................................................ 10
Table 2.2 Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil ........................................ 17
Tabel 2.3 Teknik pengambilan keputusan ...................................................... 35
Tabel 3.1 Skala Pengukuran ............................................................................ 53
Tabel 4.1 Jenis_Kelamin ................................................................................. 64
Tabel 4.2 Usia ................................................................................................. 65
Table 4.6 Uji Validitas .................................................................................... 68
Table 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 70
Table 4.8 Hasil Uji Determinasi R2.................................................................. 71
Table 4.9 Uji Statistik F ................................................................................... 72
Table 4.10 Hasil Uji T test 1 (Uji Secara Individu) ......................................... 72
Table 4.11 Hasil Uji T test 2 (Uji Secara Individu) ....................................... 74
Table 4.12 Hasil Uji VIF ................................................................................. 77
Table 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) Coefficientsa .................. 80
Table 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ....................................... 81
Table 4.13 Model Summary Jalur Model I ...................................................... 82
Tabel 4.14 Coefficientsa Jalur Model II .......................................................... 82
Table 4.15 Model Summary Jalur Model II ..................................................... 84
Table 4.16 Coefficientsa Jalur Model II ........................................................ 84
Table 4.17 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 98
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran ........................................................................... 39
Gambar 4.1Struktur Organisasi Bank BTN Syariah Kantor Cabang Semarang ... 63
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Grafik Scatterplot ................. 79
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai bank yang
dalam menjalankan aktivitasnya berdasarkan pada prinsip syariah.
Bank, menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk lainnya. Adapun yang dimaksud dengan prinsip syariah
adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah. Selanjutnya, lembaga yang diberi
kewenangan untuk mengeluarkan fatwa terkait dengan perbankan dan
keuangan syariah adalah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI). Kalau dikatakan bank syariah itu identik dengan
Islam, hal itu memang benar adanya, karena ketika kita berbicara
tentang syariah, maka secara otomatis akan bicara tentang islam.
Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Namun, yang perlu dipahami, bank syariah tidak terkait
sama sesatuan dengan ritual keagamaan atau peribadatan dari agama
Islam. Bank syariah, dalam menjalankan kegiatannya, tidak terbatas hanya
untuk orang yang beragama Islam saja, tapi juga terbuka bagi non-Muslim.
-
2
Dengan kata lain, bank syariah bisa memberikan pembiayaan atau jasa
kepada non-Muslim. Kaum non-Muslim bisa menabung, meminta
pembiayaan, dan/atau menggunakan jasa bank syariah, bahkan bisa
bekerja di sana. Pada saat sekarang ini, perbankan syariah tumbuh dengan
pesat di seluruh dunia, tidak hanya di negara Islam / mayoritas
berpenduduk Muslim, namun juga di negara-negara yang bukan Islam,
seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Britania Raya (United Kingdom),
dll.
Indonesia merupakan negara berketuhanan yang menjunjung tinggi
kebebasan beragama. Ketentuan ini ditegaskan dalam Pancasila sila
pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Undang-undang Dasar
1945 pasal 29 ayat (2), yaitu: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Saat ini terdapat enam agama
resmi (yang diakui secara hukum) di Indonesia, yaitu: Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Tidak
dapat dipungkiri pola pikir fanatisme agama masih kental di masyarakat
Indonesia. Sehingga persepsi perbankan syariah sendiri hanya dipahami
oleh kaum muslim saja (Antonio, 2001).
Dalam dunia syariah tidak menerapkan sistem bunga, tetapi di
ganti dengan menerapkan sistem bagi hasil atau nisbah yang menurut
islam sah untuk dilakukan. Mekanisme penghitungan bagi hasil menurut
ekonomi islam idealnya ada dua macam yang pertama Sistem Bagi Hasil
-
3
atau bagi hasil, dimana total pendapatan usaha dikurangi biaya operasional
untuk mendapatkan profit atau keuntungan bersih. Kedua revenue sharing
yaitu laba berdasarkan total pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya
operasional alias pendapatan kotornya.
Umat Islam dilarang mengambil keuntungan dengan riba apapun
jenisnya, hal ini tertera dalam surah Ar-Rum : 39 yang artinya “ Dan suatu
riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang
melipat gandakan (pahalanya)”.
Firman Allah SWT dalam al-qur’an surah al-imran ayat 130 yang
artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan”.
Adapun mengenai larangan riba, yang merupakan ciri dari sistem
perbankan Syariah ternyata memiliki akar yang kuat pada ajaran-ajaran
non islam. Menurut kalangan kristen, riba merupakan tindakan kriminal,
demikian juga pada ajaran Hindu, Budha dll. Fenomena menarik ketika
sebagian masyarakat muslim masih memperdebatkan sistem perbankan
syariah (tanpa bunga), justru pada PT. Bank Tabungan Indonesia,
kalangan non muslim dari masa ke masa juga mempunyai pandangan
tersendiri mengenai riba.
-
4
Para peneliti sebelumnya menjelaskan faktor apa saja yang
mempengaruhi nasabah non muslim menggunakan Bank Syariah. Peneliti
Asnawi (2014) dengan judul Faktor yang mempengaruhi minat nasabah
muslim dan non muslim menjdi nasabah bank Syariah. Hasil penelitian
dapat diketahui bahwa faktor Lokasi, Pelayanan, Religious Stimuly,
Reputasi, Profit and Loss Sharing, Promosi, berpengaruh terhadap minat
nasabah muslim dan non muslim menjadi nasabah bank Syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2012) dengan judul
Analisis persepsi dan preferensi nasabah muslim dan non muslim terhadap
keputusan memilih perbankan syariah di provinsi DIY. Hasil penelitian
dapat diketahui bahwa faktor Kualitas layanan SDM, Agamis, Keamanan,
Lokasi, Tingkat Bagi Hasil relatif tinggi dan Administratif relatif ringan.
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Marlina (2014) dengan judul
Faktor yang mempengaruhi non muslim menjadi nasabah BRI Syariah
cabang YOS Sudarso Yogyakarta. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
faktor Promosi, Fasilitas, Reputasi, Pelayanan, Ekonomis dan Agamis
mempengaruhi non muslim menjadi nasabah BRI Syariah cabang YOS
Sudarso Yogyakarta.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Hapsari (2014) dengan judul
Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah non muslim dalam
menggunakan jasa bank Syariah di DKI Jakarta. Hasil penelitian dapat
-
5
diketahui bahwa variabel Lokasi, Keuntungan Administratif, Stimulan
religi mempengaruhi non muslim menggunakan jasa bank Syariah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas
dapat diambil rumusan masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap keputusan nasabah
non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?
2. Sejauh mana pengaruh Citra merek terhadap keputusan nasabah non
muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?
3. Sejauh mana pengaruh Promosi terhadap keputusan nasabah non
muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?
4. Sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat nasabah non
muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?
5. Sejauh mana pengaruh Citra merek terhadap minat nasabah non
muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?
6. Sejauh mana pengaruh Promosi terhadap minat nasabah non muslim
pada bank BTN Syariah KC Semarang?
7. Sejauh mana pengaruh minat menabung nasabah terhadap keputusan
nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?
8. Sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap keputusan menabung
nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang yang
dimediasi oleh minat?
-
6
9. Sejauh mana pengaruh Citra merek terhadap keputusan menabung
nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang yang
dimediasi oleh minat?
10. Sejauh mana pengaruh promosi terhadap keputusan menabung nasabah
non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang yang di mediasi
oleh minat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan juga rumusan masalah,
maka peneliti mengemukakan bahwa tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap
keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC
Semarang.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra merek terhadap
keputusan nasabah menabung non muslim pada bank BTN Syariah KC
Semarang.
3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi terhadap keputusan
menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC
Semarang.
4. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap
minat nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang.
5. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra merek terhadap minat
nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang.
-
7
6. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi terhadap minat
nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang.
7. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh minat nasabah terhadap
keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC
Semarang.
8. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap
keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC
Semarang yang dimediasi oleh minat
9. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra merek terhadap
keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC
Semarang yang dimediasi oleh minat
10. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi terhadap keputusan
menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang
yang di mediasi oleh minat
D. Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yaitu untuk
mengetahui sejauh mana variabel sistem Bagi hasil, Citra merek dan
Promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah non muslim menjadi
nasabah bank syariah dengan minat sebagai variabel intervening. Manfaat
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik
diantaranya:
-
8
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
agar dapat berfikir secara ktritis dan sistematis dalam menghadapi
permasalahan khusunsnya di dunia perbankan.
2. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetathuan
serta dapat dijadikan sebagai referensi sekitar permasalahan mengenai
dunia perbankan kuhususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan dalam menumbuh kembangkan dunia perbankan
khususnya dunia perbankan syariah.
4. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan serta
pengetahuan bagi masyarakat mengenai dunia perbankan dan dapat
digunakan sebagai referensi untuk menjadi nasabah.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah:
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
-
9
BAB II : Landasan Teori
Menguraikan tentang teori yang digunakan dan menjelaskan mengenai
variabel penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hubungan
antar variabel dan hipotesis.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, serta metode analisis data.
BAB IV : Analisis data dan Pembahasan
Bab ini berisi analisis peneliti dan pembahasan yang diperoleh dari
gambaran umum responden terkait variabel dan obyek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
BAB V : Penutup
Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian beserta
saran yang bermanfaat untuk peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian-penelitian yang meneliti tentang Pengaruh sistem bagi
hasil, citra merek, dan promosi terhadap keputusan nasabah non muslim
dengan minat sebagai variabel intervening yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya diantaranya sebagai berikut:
Table 2.1
Tabel Research Gap
No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Isu: Pengaruh sistem bagi hasil terhadap keputusan
1 Yulika
Khasanah dan
Arie Indra
Gunawan
(2014)
Variabel dependen:
- Minat Variabel independen :
- Keputusan menjadi
nasabah
Sistem bagi hasil
mempunyai pengaruh
positif dan memiliki
pengaruh yang kuat
terhadap keputusan
menjadi nasabah.
2 Novita Erlina
Sari (2017) Variabel dependen:
- Bagi hasil Variabel independen:
- keputusan menabung
sistem bagi hasil dan
berpengaruh sangat
signifikan terhadap
keputusan menabung di
Bank Muamalat Kantor
Cabang Madiun
3 Maisur,
Muhammad
Arfan, dan M.
Shabri (2015)
Variabel dependen:
Prinsip Bagi Hasil,
Tingkat Pendapatan,
Religiusitas
Dan Kualitas
Pelayanan
Variabel independen:
Keputusan menabung
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
prinsip bagi hasil,
tingkat
pendapatan, religiusitas
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
menabung nasabah pada
bank syariah, sedangkan
kualitas pelayanan tidak
berpengaruh terhadap
keputusan menabung
nasabah
-
11
pada bank syariah.
Isu: Pengaruh citra merek terhadap keputusan
1 Dennis Eka
Saputra (2018) variabel dependen:
Citra merek
variabel independen:
Keputusan menabung
Citra merek
(Brand Image) Yang
Dimiliki Bank Syariah
Mandiri Memiliki
Pengaruh Signifikan
Terhadap Keputusan
Menabung Oleh
Nasabah Bank Syariah
Mandiri Di Kota
Depok
2 Aditya Bagus
Indratama dan
Yessy Artanti
(2014)
Variabel dependen:
Citra merek, Promosi
Penjualan
Variabel independen:
Keutusan nasabah
menabung
Variabel citra merek
berpengaruh signifikan
positif terhadap
keputusan pembelian.
Sedangkan variabel
promosi penjualan
berpengaruh signifikan
Positif terhadap
keputusan pembelian.
3 Cut Dilam
Chalida Ulfah
(2018)
Variabel dependen:
Citra merek,
Periklanan, Persepsi
Variabel independen:
Keputusan memilih
bank
- Variabel citra merek terhadap keputusan
nasabah tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan nasabah.
- Variabel periklanan terhadap keputusan
nasabah berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan nasabah.
- Variabel persepsi terhadap keputusan
nasabah berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan nasabah.
Isu: Pengaruh Promosi terhadap keputusan
1 Heni
Khamdiyah
(2019)
Variabel dependen:
Promosi
Brand image
Kualitas pelayanan
Variabel independen:
Keputusan menjadi
nasabah
Dari hasil penelitian
menyatakan bahwa
promosi tidak
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
keputusan menabung
-
12
2 Wiyati Raras
(2014) Variabel dependen:
Kualitas produk
Promosi
Layanan
Variabel independen:
Keputusan pembelian
Kualitas produk (X1),
promosi (X2), dan
kualitas layanan (X3)
yang diteliti terbukti
secara positif dan
signifikan
mempengaruhi variabel
dependent yaitu
keputusan pembelian (Y)
3 Asti Dwi Putri
(2016) Variabel dependen:
Promosi
Kualitas Pelayanan
Variabel independen:
Keputusan menabung
Secara simultan variabel
promosi dan kualitas
pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan menabung.
Isu: Pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat
1 Ayu Aulia
Yossiana
(2018)
Variabel dependen:
Bagi Hasil
Variabel independen:
Minat nasabah
Pengaruh positif
signifikan antara
bagi hasil terhadap minat
nasabah Bank Syariah
Mandiri KCP Ulee
Kareng
2 Sri Wahyuni
(2017) Variabel dependen:
Kualitas pelayanan
Bagi hasil
Variabel independen:
Minat masyarakat
menjadi nasabah
Persepsi tentang kualitas
pelayanan dan
bagi hasil berpengaruh
signifikan terhadap
minat menjadi nasabah.
3 Wirdayani
Wahab (2016) Variabel dependen:
Tingkat bagi hasil
Variabel independen:
Minat menabung
Variabel
tingkat bagi hasil
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
minat menabung
nasabah.
Isu: Pengaruh citra merek terhadap minat
1 Abu Said
(2016) Variabel dependen:
Brand Image
Word of Mouth
Iklan
Variabel independen:
Minat Menabung
- Pengaruh antara brand image terhadap
minat menabung
anggota pada BMT
Se-Kabupaten
Demak terbukti
signifikan dan
diterima.
- Pengaruh antara word of mouth terhadap
minat menabung di
BMT Se-Kabupaten
-
13
Demak terbukti
signifikan dan
diterima.
- Pengaruh antara iklan terhadap minat
menabung anggota
pada BMT Se-
Kabupaten Demak
terbukti signifikan
dan diterima.
2 M.Fauzan
Azima dan
Lena Farida
(2016)
Variabel dependen:
Brand image
Variabel independen:
Minat nasabah
Pengaruh brand image
terhadap minat nasabah
asuransi syariah
berpengaruh positif dan
signifikan.
Isu: Pengaruh promosi terhadap minat
1 Daniel Ortega
dan Anas
Alhifni (2017)
Variabel dependen:
Promosi
Variabel independen:
Minat menabung
Pengaruh media promosi
perbankan syariah
terhadap minat
menabung masyarakat
berpengaruh signifikan
dan diterima.
2 Novitasari
(2017) Variabel dependen:
Promosi
Kualitas layanan
Variabel independen:
Minat nasabah
Promosi dan kualitas
layanan secara simultan
berpengaruh positif dan
signifikan dalam
mempengaruhi minat
nasabah dalam memilih
PT.Asuransi Takaful
Keluarga Palembang.
3 Reza Aprulli
(2018) Variabel dependen:
Promosi
Variabel independen:
Minat menabung
Promosi berpengaruh
positif
dan signifikan terhadap
Minat Menabung
Nasabah di BRI Cabang
Sleman
Isu: Pengaruh minat terhadap keputusan
1 Rahmah
yulianti
(2015)
Variabel dependen:
Minat
Variabel independen:
Keputusan
Terdapat pengaruh
positif antara minat
masyarakat aceh yang
diwakili oleh veriabel
motif religius dan
kualitas layanan
terhadap keputusan
memilih produk
perbankan syariah.
-
14
2 Nudiya
Anburika
(2018)
Variabel dependen:
Minat
Preferensi
Variabel independen:
Keputusan nasabah
Pengaruh minat secara
positif dan signifikan
terhadap keputusan
nasabah dalam memilih
produk-produk di Bank
Syariah Mandiri KCP
Tulungagung.
Isu: Pengaruh minat sebagai variabel intervening
1 Muhammad
Hanif dan Sri
Rahayu Tri
Astuti (2018)
Variabel dependen:
Motivasi konsumen
Kualitas sikap
konsumen
Citra merek
Variabel independen:
Keputusan pembelian
Variabel intervening:
Minat beli
- Motivasi konsumen berpengaruh positif
terhadap minat beli-
- Persepsi kualitas berpengaruh positif
terhadap minat beli
- Sikap konsumen berpengaruh negatif
terhadap minat beli
- Citra merek berpengaruh positif
terhadap minat beli,
dan minat beli
berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian.
2 Heni
Khamdiyah
(2019)
Variabel dependen:
Promosi
Brand image
Kualitas pelayanan
variabel independen:
Keputusan nasabah
variabel intervening:
Minat Nasabah
Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa
minat nasabah tidak
dapat memediasi
variabel Promosi,Brand
Image dan Kualitas
Pelayanan terhadap
variabel Keputusan
3 Nila Selfiana
(2018) Variabel dependen:
Pengetahuan
Brand image
Variabel independen:
Keputusan menabung
Variabel intervening:
Minat
Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa
minat dapat memediasi
pengaruh brand image
terhadap keputusan
menabung
-
15
B. Kerangka Teori
1. Sistem Bagi Hasil
a. Pengertian Sistem Bagi hasil
Menurut terminologi (inggris) dikenal dengan Sistem Bagi
Hasil. Secara definitif Sistem Bagi Hasil diartikan distribusi
beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahan.
Secara syariah Sistem Bagi Hasil berdasarkan pada kaidah
Mudharabah. Dimana bank akan bertindak sebagai Mudharib atau
Pengelola dana, sementara penabung sebagai Shahibul Maal atau
Penyandang dana (Antonio, 2006).
Menabung dan mendepositokan uang di bank syariah tidak
hanya bagi masyarakat muslim saja, tetapi juga non-muslim. Hal
ini dikarenakan metode Sistem Bagi Hasil (bagi hasil) yang
diterapkan membuka peluang dmendapatkan hasil investasi yang
lebih besar jika dibandingkan di bank konvensional (Widodo,
2005).
Kerjasama ekonomi harus dilakukan dalam semua lini
kegiatan ekonomi, yaitu: produksi, distribusi barang maupun jasa.
Salah satu bentuk kerja sama dalam bisnis atau ekonomi islam
adalah qirad atau mudharabah. Penyaluran dana dalam bank
konvensional, kita kenal dengan istilah kredit atau pinjaman.
Sedangkan dalam Bank Syariah untuk penyaluran dananya kita
kenal dengan istilah pembiayaan. Jika dalam bank konvensional
-
16
keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka
dalam Bank Syariah tidak ada istilah bunga, tetapi Bank Syariah
menerapkan sistem bagi hasil. Prinsip bagi hasil dalam bank
syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakukan dalam
empat akad utama, yaitu:
1) Al-musyarakah: akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak
memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa
keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan.
2) Al-mudharabah: akad kerja sama antara dua pihak, dimana
pihak satu menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi
pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, apabila rugi maka akan ditanggung
pemilik modal selama kerugian itu bukan diakibatkan kelalaian
si pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola,
maka si pengelolalah yang bertanggung jawab.
3) Al-muza’arah: kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik
lahan dengan penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan
kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian dengan
imbalan bagian tertentu dari hasil panen.
4) Al-musaqah: pengertian al-musaqah adalah bagian dari al-
muza’arah, yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas
-
17
penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan
peralatan mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh dari
persentase hasil panen pertanian.
b. Prinsip bagi hasil
Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah
dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-
muzara’ah, al-mudharabah, dan al-musaqah. Prinsip yang paling
banyak dipakai adalah aal-musyarakah dan al-mudharabah,
sedangkan al-muzara’ah dan al-musaqah dipergunakan khusus
untuk plantation financing atau pembiayaan pertanian oleh
beberapa bank Islam.
Prinsip dasar inilah yang membedakan bank syariah dengan
bank konvensional. Prinsip bagi hasil di Indonesia diterapkan
dengan dua metode, yaitu Sistem Bagi Hasil dan revenue sharing.
Sistem Bagi Hasil menggunakan basis perhitungan berupa laba
yang diperoleh mudhrib dalam mengelola usahanya, sedangkan
revenue sharing menggunakan basis berupa pendapatan yang
diperoleh mudharib.
Table 2.2
Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan
asumsi harus selalu
untung.
1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil
ditetapkan pada waktu
akad dengan berpedoman
-
18
2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah
uang (modal) yang
diinginkan.
3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan
tanpa pertimbangan
apakah proyek yang
dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat,
sesatuanpun jumlah
keuntungan berlipat atau
keadaan ekonomi sedang
booming.
5. Eksistensi bunga diragukan oleh semua
agama, termasuk islam.
pada kemungkinan
untung rugi.
2. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang
diperoleh.
3. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek
yang dijalankan. Bila
usaha merugi, kerugian
akan ditanggung bersama
oleh kedua belah pihak.
4. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah
pendapatan.
5. Tidak ada yang meragukan eksistensi
sistem bagi hasil
Sumber : Sistem Bagi Hasil dan Princing Bank Syariah (2016)
Penentuan bagi hasil yang berlaku dapat ditentukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.
2) Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumla keuntungan
yang diperoleh.
3) Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak
ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi
dengan adanya kerelaan (An-Taradhin) di masing-masing pihak
tanpa adanya unsur paksaan.
-
19
4) Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan
sekiranya itu tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
5) Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan
jumlah pendapatan.
c. Fakor yang mempengaruhi sistem bagi hasil
Menurut antonio (2006), faktor yang mempengaruhi bagi
hasil terdiri dari faktor langsung dan tidak langsung. Faktor
langsung terdiri dari investment rate, jumlah dana yang tersedia,
dan nisbah bagi hasil (Sistem Bagi Hasil). Adapun faktor tidak
langsung terdiri dari penentuan butir-butir pendapatan dan biaya
mudharabah serta kebijakan akunting (prinsip dan metode
akunting).
1) Faktor Langsung
- Investment Rate : persentase aktual dana yang diinvestasikan
dari total dana.
- Jumlah dana yang tersedia berasal dari berbagai sumber dan
tersedia untuk diinvestaskan. Dana tersebut dapat dihitung
dengan menggunakan metode rata-rata saldo minimum bulanan
atau rata-rata saldo harian.
- Nisbah bagi hasil : nisbah yang ditentukan dan disetujui pada
awal perjanjian.
-
-
20
2) Faktor tidak langsung
- Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya bank dan nasabah
melakukan share dalam pendapatan dan biaya.
- Bagi hasil yang berasal dari pendapatan setelah dikurangi
dengan biaya-biaya disebut dengan Sistem Bagi Hasil,
sedangkan jika bagi hasil hanya dari pendapatan dan semua
biaya ditanggung oleh bank disebut dengan Revenue Sharing.
- Kebijakan Akunting
Bagi hasil tidak secara langsung dipenuhi oleh prinsip dan
metode akunting yang diterapkan oleh bank. Namun, bagi hasil
dipengaruhi oleh kebijakan pengakuan pendapatan dan biaya.
d. Nisbah bagi hasil
Nisbah adalah Rasio atau perbandingan, rasio pembagian
keuntungan (bagi hasil) antara shahib al-mal dan mudharib. Angka
yang menunjukan perbandingan antara satu nilai dan nilai lainnya
secara nisbi, yang bukan perbandingan antara dua pos dalam
laporan keuangan dan dapat digunakan untuk menilai kondisi
perusahaan. Nisbah bagi hasil merupakan persentase keuntungan
yang akan diperoleh shahibul mal dan mudharib yang ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara keduanya. Jika usaha tersebut
merugi akibat resiko bisnis, bukan akibat kelalaian mudharib, maka
pembagian kerugiannya berdasarkan porsi modal yang disetor oleh
masing-masing pihak. Karena seluruh modal yang ditanam dalam
-
21
usaha mudharib milik shahibul mal, maka kerugian dari usaha
tersebut ditanggung sepenuhnya oleh shahibul mal. Oleh karena
itu, nisbah bagi hasil disebut juga dengan nisbah keuntungan.
e. Karakteristik sistem bagi hasil
Menurut Karim (2004), terdapat lima karakteristik nisbah
bagi hasil yang terdiri dari:
1) Persentase
Nisbah bagi hasil harus dinyatakan dalam persentase (%),
bukan dalam nominal uang tertentu (Rp).
2) Bagi untung dan bagi rugi
Pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah
disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan porsi
modal masing-masing pihak
3) Jaminan
Jaminan yang akan diminta terkait dengan charachter risk
yang dimiliki oleh mudharib karena jika kerugian diakibatkan oleh
keburukan karakter mudharib, maka yang menanggungnya adalah
mudharib. Akan tetapi, jika kerugian diakibatkan oleh bussiness
risk maka shahibul mal tidak diperbolehkan untuk meminta
jaminan pada mudharib.
-
22
4) Besaran nisbah
Angka besaran nisbah bagi hasil muncul sebagai hasil tawar
menawar yang dilandasi oleh kata sepakat dari pihak shahibul mal
dan mudharib.
5) Cara menyelesaikan kerugian
Kerugian akan ditanggung dari keuntungan terleih dahulu
karena keuntungan adalah pelindung modal. Jika kerugian melebihi
keuntungan, maka akan diambil dari pokok modal.
f. Bagi untung dan Bagi rugi pada akad bagi hasil
Dalam kontrak mudharabah, return, dan timing cash flaw
tergantung kepada kinerja sektor riilnya. Bila laba bisnisnya besar,
maka kedua belah pihak mendapat bagian yang besar pula. Bila
laba bisnisnya kecil, mereka mendapat bagian yang kecil juga.
Nah, filosofi ini hanya dapat berjalan jika nisbah laba ditentukan
dalam bentuk persentase, bukan dalam bentuk nominal Rupiah
tertentu.
Bila bisnis dalam akad mudharabah ini mendatangkan
kerugian, maka pembagian kerugian itu bukan didasarkan atas
nisbah, tetapi berdasarkan porsi modal masing-masing pihak.
Itulah alasan mengapa nisbahnya disebut sebagai nisbah
keuntungan, bukan nisbah saja, yakni karena nisbah 50:50 atau
99:1 itu, hanya diterapkan bila bisnisnya untung.
-
23
Bila bisnis rugi, kerugian itu harus dibagi berdasarkan porsi
modal masing-masing pihak, bukan berdasarkan nisbah. Karena
ada perbedaan kemampuan untuk mengabsorpsi/menanggung
kerugian diantara kedua belah pihak. Bila untung, tidak ada
masalah untuk mengabsorpsi/menikmati untung karena sebesar
apapun keuntungan yang terjadi, kedua belah pihak akan selalu
dapat menikmati keuntungan itu.
Lain halnya kalau bisnisnya merugi. Kemampuan shahibul
mal untuk menanggung kerugian finansial tidak sama dengan
kemampuan mudharib. Dengan demikian, karena kerugian dibagi
berdasarkan proporsi modal, dan karena porsi modal (finansial)
shahibul mal dalam kontrak ini adalah 100%, maka kerugian
(finansial) ditanggung 100% pula oleh shahibul mal.
Di lain pihak, karena proporsi modal (finansial) mudhrib
dalam kontrak ini adalah 0%, andaikata terjadi kerugian, mudhrib
akan menanggung kerugian (finansial) sebesar 0% pula. Bila bisnis
rugi, sesungguhnya mudhrib akan menanggung kerugian hilangnya
kerja, usaha dan waktu yang telah ia curahkan untuk menjalankan
bisnis itu. Jadi, sebenarnya kedua belah pihak sama-sama
menanggung kerugian, namun bentuk kerugian yang ditanggung
oleh keduanya berbeda, sesuai dengan objek mudharabah yang
dikontribusikannya.
-
24
Bila yang dikontribusikan adalah uang, risikonya adalah
hilangnya uang tersebut. Sedangkan bila yang dikontribusikan
adalah kerja, risikonya adalah hilangnya kerja, usaha dan waktunya
dengan tidak mendapatkan hasil apapun atas jerih payahnya selama
berbisnis.
g. Bagi hasil bagi perkembangan Bank Syariah
Keuntungan yang akan diperoleh dengan berhasilnya
pelaksanaan sistem bagi hasil dalam produk mudharabah dan
musyarakah oleh perbankan:
1) Stabilitas dan pertumbuhan perbankan syariah yang ditopang
oleh pertumbuhan ekonomi riil masyarakat. Pertumbuhan
ekonomi riil masyarakat akan memberikan jaminan stabilitas
dan pertumbuhan perbankan syariah karena akan terbentuk
aliran dana yang terus berjalan dari masyarakat yang telah
mandiri secara ekonomi ke perbankan syariah.
2) Perbankan syariah di Indonesia akan mampu bersaing dengan
perbankan konvensional di pasar bebas melalui sistem yang
berbeda dengan ciri-ciri pemberdayaan, keadilan dan efektif
dalam perekonomian rakyat.
3) Meningkatnya peran perbankan dalam proses pembangunan
nasional dalam bidang kemandirian ekonomi masyarakat
sehingga perbankan syariah akan menjadi pilar pembangunan
bangsa.
-
25
Optimalisasi pelaksanaan sistem bagi hasil dalam produk
mudharabah dan musyarakah sebagai suatu sistem syariah adalah
market positioning yang perlu diperjuangkan dan hal ini
merupakan satu tantangan bagi perbankan nasional ditengah
peluang-peluang yang terbuka lebar. Tantangan ini hanya akan
terjawab apabila terdapat komitmen yang kuat dan kerjasama
antara lembaga-lembaga yang konsern terhadap pengembangan
perbankan syariah melalui optimalisasi sistem bagi hasil.
h. Indikator dalam bagi hasil
Menurut Dallay 2006 indikator bagi hasil mencakup:
1) Sesuai Ketentuan Syariah
2) Bagi Hasil Tinggi
3) Menguntungkan
4) Adil
2. Citra merek
a. Pengertian Citra merek
Putra (2015) mengatakan bahwa citra merek merupakan
salah satu aset penting dalam perusahaan yang seharusnya terus
menerus dibangun dan dipelihara. Citra merek dengan sengaja
perlu diciptakan agar bernilai positif. Hal positif yang dapat
meningkatkan citra perusahaan melalui keberhasilan perusahaan.
Dengan demikian, citra suatu perusahaan merupakan representasi
-
26
dari suatu lembaga dengan harapan mampu mendorong citra
perusahaan yang positif.
Menurut Machfoedz (2010) merek adalah nama, lambang,
tanda, desain atau kombinasi dari semuanya untuk
mengidentifikasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah
perusahaan dan untuk membedakan dari merek perusahaan lain.
Nasabah memandang merek sebagai salah satu hal yang sangat
penting dalam melakukan suatu keputusan pembelian, merek
merupakan nilai tambah bagi suatu produk. Citra merek yang
positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan
merek yang bersangkutan di kemudian hari, sedangkan bagi
produsen, citra merek yang baik akan menghambat kegiatan
pemasaran pesaing.
Tujuan utama analisis citra adalah untuk menaksir citra saat
ini dari perusahaan, produk dan pesaingnya menurut khalayak.
Sikap dan tindakan orang terhadap suatu obyek sangat ditentukan
oleh keyakinan mereka terhadap obyek. Citra adalah serangkaian
anggapan, ide-ide, dan kesan seseorang terhadap suatu obyek.
b. Dimensi Citra merek
Pengukuran citra merek dapat dilakukan pada sebuah aspek
merek yaitu:
1) Kekuatan (Strenght)
-
27
Keunggulan-keunggulan merek tersebut berupa fisik atau
tidak dan tidak dimiliki oleh merek lain. sehingga menjadi
keunggulan tersendiri untuk merek tersebut, termasuk pada
kelompok strenght ini antara lain: fisik produk, harga produk,
keberfungsian semua fasilitas dari produk, maupun penampilan
fasilitas pendukung dari produk bersangkutan.
2) Keunikan (Uniqueness)
Kemampuan merek tersebut untuk menjadi pembeda antara
merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk, kesan
unik berarti terdapat diferensiasi
3) Favourable
Kemampuan merek untuk menanamkan merek di dalam
benak konsumen sehingga mudah diingat oleh konsumen.
Termasuk dalam kelompok favourable ini antara lain: kemudahan
mereka untuk tetap diingat pelanggan, maupun kesesuaian antara
kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan
perusahaan atas merek bersangkutan (Amstrong 2007).
c. Indikator citra merek
Menurut Randheer (2018) indikator citra merek
mencakup:
1) Value
2) Quality
3) Awareness
-
28
3. Promosi
Agar produk laku dijual kepada masyarakat atau nasabah, maka
masyarakat harus tahu kehadiran produk tersebut berikut manfaat,
harga dan dimana dapat diperoleh serta kelebihan produk tersebut
dibandingkan dengan produk pesaing. Cara untuk memberitahukan
kepada masyarakat adalah melalui sarana promosi, artinya keputusan
terakhir bank harus mempromosikan produk tersebut seluas mungkin
kepada nasabah.
a. Pengertian Promosi
Menurut Kotler (2009) promosi adalah sarana dimana
perusahaan berusaha informasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk
dan merek yang dijual.
Menurut Ebert (2003) Promosi merupakan komponen
bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain adalah
promosi, yang mengacu pada teknik-teknik untuk
mengomunikasikan informasi mengenai produk.
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir
setelah produk, harga dan tempat, serta inilah yang paling sering
diidentikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang termasuk penting selain
produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha
untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya
-
29
baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, promosi
merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank
adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga
berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut
mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga
akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.
b. Bauran promosi
Menurut Kotler (2017), bauran promosi adalah ramuan
khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan
masyarakat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
iklan dan pemasarannya. Menurut Swastha (1999), promotional
mix (bauran promosi) adalah kombinasi strategi yang paling baik
dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi
lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan
program penjualan. Promotion mixed terdiri dari
1) Advertising (pengiklanan)
2) Sales promotion (promosi penjualan)
3) Public relation (hubungan masyarakat)
4) Personal selling (penjualan tatap muka)
5) Direct marketing (pemasaran langsung)
6) Internet
-
30
c. Tujuan Promosi
1) Memperkenalkan dan menjual jasa–jasa dan produk yang
dihasilkan.
2) Agar bank dapat menghadapi saingan dalam pasar yang
semakin kompetitif dan kompleks.
3) Menjual goodwill dan idea yang baik tentang bank
bersangkutan.
d. Indikator promosi
Menurut Keller 2007 indikator promosi meliputi:
1) Frekuensi Promosi
2) Kualitas Promosi
3) Kuantitas Promosi
4) Waktu Promosi
5) Ketepatan Sasaran Promosi
4. Keputusan
a. Pengertian Keputusan
Menurut prasetijo (2003) keputusan sebagai suatu
pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan
kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu
pilihan dari beberapa alternatif yang ada.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk
memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving),
setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang akan dicapai.
-
31
Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang
dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam
organisasi (departemen dan industri pemerintah, perusahaan,
perguruan tinggi) atau di dalam masyarakat di mana kita bergaul.
Keputusan dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi,
kelompok individu, negara dengan satu tujuan atau lebih yang
hendak dicapai.
Dapat disimpulkan bahwa keputusan adalah pilihan dari
dua lebih yang akan diputuskan kemungkinan melalui sebuah
pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen. Melalui
pengambilan keputusan ini sangat berkaitan dengan perilaku
konsumen yang dilakukan dalam mengambil keptusan tersebut,
jadi dalam memilih keputusan kita harus melihat perilaku-perilaku
konsumen yang ada didalam masyarakat luas.
b. Kategori Keputusan
Pada dasarnya ada empat kategori keputusan yaitu:
1) Keputusan Dalam Keadaan Ada Kepastian (Certainty)
Keputusan ini dalam keadaan ada kepastian, kita dapat
meramalkan secara tepat atau eksak hasil dari setiap tindakan
(action). Misalnya dalam persoalan linear programming kita
mengetahui berapa jumlah keuntungan (profit) maksimum yang
bisa diperoleh setelah kita mengetahui persediaan setiap jenis
bahan dan kebutuhan input bagi masing-masing jenis produk.
-
32
Sebagai contoh dalam merumuskan model masalah program
linier dan transportasi, semua parameter model diasumsikan
diketahui dengan pasti. Dalam suasana certanty solusi model
dan hasil keputusan dapat dijamin dan terkendali.
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk
mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan
dalam keadaan atau situasi ada kepastian. Dengan perkataan
lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan
secara tepat atau eksak hasil dari setiap tindakan (action).
Contoh: Utang bank atau modal sendiri
Bank BRI, BPD syariah, BSM
2) Keputusan Dalam Keadaan Ada Risiko (Risk)
Risiko terjadi kalau hasil pengambilan keputusan
walaupun tak dapat diketahui dengan pasti akan tetapi
diketahui nilai kemungkinan (probability). Misalnya saja, anda
ingin memutuskan membeli barang, setiap barang dibungkus
rapi sehingga anda tidak tahu mana yang bagus dan mana yang
rusak/cacat. Tetapi seandainya penjual barang terebut jujur dan
anda diberitahu bahwa barangnya ada 100 buah dan yang rusak
99 buah. Kemudian anda harus memutuskan jadi membeli atau
tidak. Kalau anda termasuk orang yang ormal, mungkin tidak
jadi membeli, sebab risikonya terlalu besar, kemungkinan
memperoleh barang yang rusak 99%. Akan tetapi sebaliknya
-
33
kalau diberitahu barang yang rusak hanya ada sebuah,
kemungkinan besar anda jadi membeli, sebab risikonya kecil,
kemungkinan untuk memperoleh barang yang rusak hanya 1% .
Untuk suatu keputusan dalam keadaan ada resiko, kita
harus mengenali komponen berikut :
- Ada alternatif yang fisibel (bisa dilakukan)
- Kemungkinan kejadian tak pasti berikut dengan
probabilitas masing-masing.
- Nilai “payoff” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan
suatu kejadian tak pasti tertentu.
3) Keputusan Dalam Keadaan Ketidakpastian (Uncertainty)
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambil
keputusan kalau hasil keputusan samasesatuan tidak tahu karena
yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya. Suatu
contoh yang mudah, misalnya anda akan menghadapi orang yang
baru dikenal , mendadak meminjam uang Rp. 200 juta untuk modal
usaha. Anda sama sesatuan tidak kenal orang itu, maka seandainya
anda berikan uang sebanyak itu yaitu Rp. 200 juta, anda tidak tahu
sama sesatuan berapa probabilitasnya bahwa orang tersebut akan
mengembalikan uang yang dipinjamnya tepat pada waktunya.
Maka untuk itu anda harus meakukan hal-hal berikut:
- Menari tambahan informasi, mungkin cari kawan lai yang
kenal akan sifat orang yang akan meminjam uang anda. Hal ini
-
34
memerlukan tambahan biaya, sebab mencari informasi berarti
melakukan penelitian (reserch) atau eksperimen.
- Menggunakan subjective probability atau nilai probabilitas
yang anda ciptakan sendiri mungkin berdasarkan perilaku
orang tersebut. Misalnya menurut penelitian anda orangnya
ramah, jujur, religius, intelek, sehingga anda berpendapat
bahwa kemungkinan orang tersebut akan membohongi anda
hanya kurang dari 5%.
4) Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil
keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam
situasi kompetitif. Pengambil keputusan juga bisa berarti pemain
(player) dalam suatu permainan. Sebagai contoh, kalau pengambil
keputusan lainnya, yaitu B, juga mengambil tindakan tertentu.
Misalnya, suatu etika pengusaha A menaikan harga produknya per
unit Rp. 200,-.
Dalam waktu yang sama, pengusaha B, saingannya juga
menaikan harga barang tersebut menjadi Rp. 250,-. Oleh karena
harga yang dinaikan oleh A lebih rendah dari B, banyak pembeli
membeli barang A dan A memperoleh keuntungan. Di dalam
analisis keputusan (decision analysis), pengambil keputusan atau
pemain tak hanya tertarik pada apa yang secara individual
dilakukan akan tetapi juga apa yang dilakukan oleh keduanya
-
35
(yaitu oleh A dan B), oleh karena keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh masing-masing akan saling mempengaruhi baik
secara positif (menguntungkan) atau negatif (merugikan).
Tabel 2.3
Teknik pengambilan keputusan
Situasi
Keputusan
Pemecahan Teknik
Ada Kepastian Deterministik Linear Programming
Model Transportasi
Model Penugasan
Model inventori
Model Antrian
Model Network
Ada Risiko Probabilistik Model Keputusan
Probabilistik
Model Inventori Probabilistik
Model Antrian Probabilistik
Tidak Ada
Kepastian
Tidak Diketahui Analisis Keputusan dalam
Keadaan Ketidakpastian.
Ada Konflik Tergantung
Tindakan Lawan
Teori Permainan (game
Theory)
c. Indikator Keputusan
Indikator Promosi menurut Haubl (2018) dapat diukur dengan
menggunakan 3 indikator yaitu terdiri dari :
1) Daya Tarik
2) Kemantapan Membeli
3) Sesuai Kebutuhan
-
36
5. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Kotler (2017) minat (interest) digambarkan
sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat
dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut.
Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan
perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Minat seseorang timbul karena adanya keinginan untuk menikmati
produk jasa yang ditawarkan perusahaan. Pada tahap timbulnya
minat, konsumen menyadari bahwa mereka menyukai produk
tertentu yang mereka ingin miliki.
b. Komponen Minat
Menurut Keller (2015), minat beli konsumen adalah sebuah
perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam
membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam
memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan
suatu produk.
Menurut Schiftfman (2015) menjelaskan komponen dari minat
dibagi menjadi 5 bagian sebagai berikut:
1) Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk atau jasa.
2) Mempertimbangkan untuk membeli
3) Tertarik untuk mencoba
-
37
4) Ingin mengetahui produk
5) Ingin memiliki produk
c. Faktor yang mempengaruhi minat
Menurut Sukmadinata (2016) minat dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu:
1) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: penglihatan, pendengaran,
penciuman, raba dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui pendidikan, media masa maupun lingkungan.
2) Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang
nyata guna untuk pengambilan keputusan.
3) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu.
-
38
d. Indikator Minat
Indikator Minat menurut Ferdinand (2006) dapat diukur dengan
menggunakan 4 indikator yaitu terdiri dari :
1) Kecenderungan seseorang untuk membeli produk
2) Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada
orang lain
3) Kecenderungan memilih produk sejenis sebagai satu-satunya
pilihan utama
4) Kecenderungan untuk selalu mencari informasi tentang suatu
produk
C. Kerangka Penelitian
Untuk mengetahui gambaran isi penelitian secara keseluruhan
maka peneliti menggambarkan kerangka penelitian yang dinyatakan dalam
bentuk gambar skema sederhana. Skema dari kerangka pemikiran
penelitian ini adalah sebagai berikut :
-
39
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa Sistem Bagi Hasil
(X1), Citra merek (X2) dan Promosi (X3) berpengaruh terhadap
Keputusan (Y) Nasabah Non Muslim Menabung dengan Minat (Z) sebagai
variabel intervening.
D. Hipotesis
1. Pengaruh Sistem Bagi Hasil terhadap Keputusan
Tingkat keuntungan atau bagi hasil juga salah satu hal yang
dipertimbangan nasabah dalam memilih dimana mereka akan menyimpan
uang mereka. Keunggulan ini tentu saja telah sesuai dengan akidah Islam,
tetapi secara ekonomi juga memiliki keunggulan (Ridwan, 2005: 119)
H3
A. H1
B. H8 H4
H5 H7
H9 H8,H9,H10
H6
H10
H2
Nisbah Bagi
Hasil (X1)
Citra Merk
(X2)
Promosi (X3)
minat (Z) Keputusan (Y)
-
40
Semakin tinggi nisbah bagi hasil maka jasa yang ditawarkan menarik bagi
konsumen untuk memutuskan menabung.
Pernyataan itu sejalan dengan Maisur, dkk (2015), Daulay (2010),
Diana (2017), dan yulaikah (2014) yang menunjukkan hasil bahwa Sistem
Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan. Maka
dari penjelasan di atas diajukan hipotesis:
H1= Sistem Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan nasabah.
2. Pengaruh Citra merek terhadap Keputusan Nasabah
Begitu pentingnya citra merek karena melalui citra merek yang
baik dan kuat di mata konsumen, akan menciptakan persepsi bahwa
perusahaan yang bersangkutan akan memiliki sebuah nilai lebih dan
menjadi referensi penting terutama untuk calon pelanggan baru, dengan
demikian perusahaan perlu untuk mengelola dan menjaga merek dengan
baik sehingga sedemikian rupa akan menghasilkan citra merek yang positif
serta dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagus
(2014), Saputra (2018) dan Amrullah (2016) bahwa variabel Promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan nasabah. Maka dari
penjelasan di atas diajukan hipotesis:
H2= Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
nasabah.
-
41
3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Nasabah
Promosi merupakan jenis kegiatan pemasaran perusahaan yang
ditujukan untuk mendorong permintaaan. Semakin gencar kegiatan
promosi yang dilakukan perusahaan maka konsumen akan semakin tertarik
dan terpengaruh sehingga akhirnya konsumen akan membeli produk yang
dihasilkan dan ditawarkan oleh Perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putri (2016), Astutiningsih (2015) dan Ali (2017) yang menyatakan bahwa
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan. Maka
dari penjelasan di atas diajukan hipotesis:
H3= promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
nasabah.
4. Pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah
Sistem bagi hasil merupakan suatu sistem yang meliputi tata cara
pembuatan hasil uasaha penyedia modal dengan pengelola modal yang
berbentuk mudharabah (Bank Syariah hanya mengawasi operasional usaha
nasabah) dan musyarakah (Bank Syariah ikut terlibat dalam operasional
usaha nasabah). Keuntungan yang dibagikan pihak Bank Syariah kepada
anggota berdasarkan atas laba usaha bruto dengan perbandingan bagi hasil
40:60, atau sesuai dengan kekuatan tawar menawar kedua belah pihak.
sistem pendapatan bagi hasil yang di terapkan oleh Bank Syariah,
masyarakat menganggap pendapatan yang diperoleh dari hasil
-
42
menabungnya jauh lebih besar dari pada mereka menabung di lembaga
keuangan konvensional (Arifin, 2000).
Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eris
(2012) dan Wirdayani (2016) yang menyatakan bahwa Sistem Bagi Hasil
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah. Maka dari
penjelasan di atas diajukan hipotesis:
H4= Sistem Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
nasabah.
5. Pengaruh Citra merek Terhadap Minat Nasabah
Menurut Temporal (2002:38) mengatakan bahwa citra merek
adalah persepsi tertentu yang muncul dibenak konsumen untuk mengingat
sebuah merek produk tertentu. Beberapa perusahaan yang berhasil juga
yakin bahwa reputasi atau citra adalah jauh lebih penting dalam menjual
produk daripada sekedar ciri-ciri produk yang spesifik.
Dalam membentuk citra merek, kita memasuki dunia persepsi.
Image adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang
(enduring perception). Tidak mudah membentuk image, tetapi sesatuan
terbentuk tidak mudah pula mengubahnya (Simamora, 2002 : 21).
Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanif
(2018) dan Novenda (2013) yang menyatakan bahwa Citra merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah. Maka dari
penjelasan di atas diajukan hipotesis:
-
43
H5= Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
nasabah.
6. Pengaruh Promosi terhadap Minat Nasabah
Promosi merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan pada target
pemasarannya (Kotler, 2000). Beberapa bentuk promosi yang tersebar di
kalangan masyarakat yaitu: iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, dan alat-alat pemasaran langsung yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya (Amstrong,
2004).
Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Novitasari (2017) dan Tri Astuti (2013) yang menyatakan bahwa Promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah. Maka dari
penjelasan di atas diajukan hipotesis:
H6= Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat nasabah.
7. Pengaruh Minat Terhadap Keputusan
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui minat
menabung nasabah terhadap kemantapan keputusan menabung nasabah.
Penelitian Menurut Syahriyal (2018) menyatalan bahwa minat menabung
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung nasabah
dimana keputusan nasabah semakin meningkat jika minat nasabah juga
meningkat.
-
44
Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh bagja
sumantri (2014) yang menyatakan terdapat pengaruh positif minat menjadi
nasabah terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota
Yogyakarta. Maka dari penjelasan diatas diajukan hipotesis:
H7= Minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
nasabah.
8. Pengaruh Sistem Bagi Hasil terhadap Keputusan yang dimediasi
oleh Minat
Dalam penelitian Sri Wahyuni (2017) menunjukkan bahwa bagi
hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung.Selanjutnya dalam penelitian Septifani (2014) bahwa minat
berpengaruh terhadap keputusan nasabah. Maka dari penjelasan diatas
diajukan hipotesis:
H8= Sistem Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan yang dimediasi oleh Minat.
9. Pengaruh Citra merek Terhadap Keputusan yang dimediasi oleh
Minat
Dalam tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat
merek dan membentuk kecenderungan (minat) memakai produk / jasa
tertentu. Secara umum, keputusan pemakaian konsumen akan suatu merek
yang disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan
pemakaian dan keputusan pemakaian ( Kotler, 2003 : 227 ).
-
45
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rendha (2013) variabel merek, kualitas pelayanan, dan minat memakai
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan
pemakaian terbukti dalam penelitian ini. Maka dari penjelasan diatas
diajukan hipotesis:
H9= Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
yang dimediasi oleh Minat.
10. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan yang dimediasi oleh
Minat
Ortega dan Akhifni (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
media promosi berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank
syariah. Minat dari dalam diri seseorang mendorong untuk melakukan
keputusan. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu. Maka dari
penjelasan diatas diajukan hipotesis sebagai berikut:
H10: Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan menabung dengan
minat sebagai variabel intervening.
-
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut
margono dalam Supriyanto dan machfudz (2010) penelitian kuantitatif
adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data
berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang
ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan
kesimpulan penelitian anakan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel,
grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain (Rukamanasari: 2017)
Penelitian ini menganalisa Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra
merek, Promosi terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Menabung di
Bank Syari’ah dengan Minat sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
pada PT. BTN Syariah KC Semarang).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian berlokasi di PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang
Syariah Semarang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 181 A Semarang,
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit No.324B, Palebon,
Pedurungan, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Ngaliyan.
-
47
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang
digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi
syarat-syarat tertentu dengan masalah yang dipecahkan. Dalam penelitian
ini, populasi adalah seluruh nasabah non muslim Bank BTN Syariah
Cabang Semarang yang jumlahnya tidak diketahui oleh peneliti atau
dirahasikan oleh pihak bank .
2. Sampel
Menurut Salim (2002) sampel adalah bagian-bagian dari populasi
yang menjadi objek penelitian. Menurut sugiyono (2015) sampel adalah
sebagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya penduduk diwilayah
tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid
di sekolah tertentu dan sebagainya.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik sampling purposive. Menurut Wiratna (2015) teknik sampling
purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau
kriteria-kriteria tertentu. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah
nasabah non muslim pada PT. BTN Syariah Cabang Semarang. Menurut
Wibisono (2013), rumus dalam menghitung sampel pada populasi yang
-
48
tidak diketahui disebut dengan Unknown population, rumusnya adalah
sebagai berikut:
n =
2=(
)2= 96,04
n = Jumlah sampel
za = Ukuran tingkat kepercayaan dengan a = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti Z0,05) = 1,96.
= Standar deviasi
e= Standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5%=0,05)
Dengan mengacu pada pendapat wibisono tersebut dapat diketahui
sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden. Namun, untuk
mempermudah perhitungan karena adanya unsur pembulatan serta untuk
memperoleh data yang lebih valid dan normal, maka jumlah sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden, peneliti
melakukan penyebaran kuesioner sebanyak 100 kuesioner sesuai jumlah
respondenya.
D. Definisi konsep dan operasional
Variabel penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu variabel
independen, dependen dan variabel intervening. Variabel independen
adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2004:58). Variabel dependen
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Sedangkan variabel intervening adalah variabel antara
yang menghubungkan sebuah variabel independen utama pada variabel
-
49
dependen yang dianalisis. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independen adalah Sistem Bagi Hasil (X1), Citra merek (X2), dan Promosi
(X3) berpengaruh terhadap Keputusan (Y) Nasabah Non Muslim
Menabung dengan Minat (Z) sebagai variabel intervening.
1. Sistem Bagi Hasil
Menurut Karim (2006:45) prinsip bagi hasil adalah
keuntungan yang diperoleh bank syariah yang dibagi hasilkan kepada
nasabah. Menabung dan mendepositkan uang di bank syariah tidak
hanya bagi masyarakat muslim saja, tetapi juga non muslim. Hal ini
dikarenakan metode Sistem Bagi Hasil yang ditetapkan membuka
peluang mendapatkan hasil investasi yang lebih besar jika
dibandingkan di bank konvensional.
Indikator bagi hasil menurut Karim (2006:45) dapat diukur
dengan menggunakan 5 indikator yaitu terdiri dari :
a. Menguntungkan
b. Adil
c. Kemudahan
d. Manfaat
e. Sesuai syariah.
2. Citra merek
Kotler (2003) mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat
keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu
-
50
merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek
sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.
Indikator Citra merek menurut Tjiptono (2015) dapat diukur
dengan menggunakan 3 indikator yaitu terdiri dari :
a. Kekuatan (strengtheness)
b. Keunikan (Uniqueness)
c. Favorable
3. Promosi
Menurut Kinnear (1990) mendefinisikan sebagai sebuah
mekanisme komunikasi pemasaran, pertukaran informasi antara
pembeli dan penjual. Promosi berperan menginformasikan (to inform),
membujuk (to persuade), dan meningkatkan (to remind) konsumen
agar menanggapi (respond) produk atau jasa yang ditawarkan.
Indikator Promosi menurut Keller (2007:272) dapat diukur
dengan menggunakan 5 indikator yaitu terdiri dari :
a. Frekuensi Promosi
b. Kualitas Promosi
c. Kuantitas Promosi
d. Waktu Promosi
e. Ketepatan Sasaran Promosi
4. Keputusan
Menurut prasetijo (2003) keputusan sebagai suatu pemilihan
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang
-
51
yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari
beberapa alternatif yang ada.
Indikator Promosi menurut Haubl (2018) dapat diukur dengan
menggunakan 3 indikator yaitu terdiri dari :
a. Daya Tarik
b. Kemantapan Membeli
c. Sesuai Kebutuhan
5. Minat
Menurut Kotler (2019) minat (interest) digambarkan sebagai
situasi seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat dijadikan
dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut.
Indikator Minat menurut Ferdinand (2006) dapat diukur dengan
menggunakan 4 indikator yaitu terdiri dari :
a. Kecenderungan seseorang untuk membeli produk
b. Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada
orang lain
c. Kecenderungan memilih produk sejenis sebagai s