PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

15
PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA MAHASISWA USIA 18-24 TAHUN DENGAN AKTIVITAS FISIK RENDAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : MAUSHALY ADANI J 120 130 001 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE TERHADAP

KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA MAHASISWA USIA

18-24 TAHUN DENGAN AKTIVITAS FISIK RENDAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

MAUSHALY ADANI

J 120 130 001

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE TERHADAP

KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA MAHASISWA USIA

18-24 TAHUN DENGAN AKTIVITAS FISIK RENDAH

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh

Maushaly Adani

J120 130 001

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing,

Arif Pristianto, SSt. FT., M.Fis

NIK : 100. 1672

Page 3: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

ii

Page 4: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

iii

Page 5: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

1

PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE TERHADAP

KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA MAHASISWA USIA

18-24 TAHUN DENGAN AKTIVITAS FISIK RENDAH

ABSTRAK

Latar Belakang: Ketersedian fasilitas di era modern mendorong masyarakat

memilih hal yang mudah dan praktis. Pola hidup sedentary/aktivitas fisik rendah

pun terbentuk di masyarakat, termasuk mahasiswa. Data RISKESDAS (2013),

proporsi aktivitas fisik rendah usia 18-24 th cukup tinggi (33,25%) dibanding

kelompok usia lain. Akibatnya, penurunan kemampuan fungsional tubuh, salah

satunya penurunan keseimbangan statis dan dinamis. Pencegahan dapat dilakukan

melalui latihan, salah satunya single leg propioceptive exercise, yang mengirim

input aferen propioseptif menuju saraf pusat sehingga mengubah respon eferen

untuk mencapai keseimbangan tubuh.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh single leg propioceptive exercise

terhadap keseimbangan statis dan dinamis pada mahasiswa usia 18-24 tahun

dengan aktivitas fisik rendah.

Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pre experimental,

menggunakan pre-test and post-test two group design. Teknik pengambilan

sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 15 orang.

Hasil Penelitian: Berdasarkan uji pengaruh dengan Wilcoxon Signed Ranks Test

didapat p-value = 0,012 berarti ada pengaruh peningkatan keseimbangan statis,

dan uji pengaruh dengan Paired t-Test didapat p-value = 0,000 yang berarti ada

pengaruh peningkatan keseimbangan dinamis. Uji selisih beda pengaruh antar

kelompok dengan Mann Whitney p-value = 0,015 sehingga disimpulkan ada

perbedaan pengaruh single leg propioceptive exercise terhadap peningkatan

keseimbangan statis dan dinamis mahasiswa usia 18-24 tahun dengan aktifitas

fisik rendah.

Kesimpulan: Terdapat pengaruh single leg propioceptive exercise terhadap

keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis pada mahasiswa usia 18-24 tahun

dengan aktivitas fisik rendah, serta adanya perbedaan pengaruh antar kedua

kelompok.

Kata Kunci: Single Leg Propioceptive Exercise, Keseimbangan Statis,

Keseimbangan Dinamis, Mahasiswa, Usia 18-24 tahun, Aktifitas Fisik Rendah.

ABSTRACT

Background: All facilities modern era make people choose things that easy and

simple. Sedentary life style / low physical activity were formed in society,

including college students. Based on RISKESDAS (2013), the proportion low

physical activity aged 18-24 years old is quite high (33.25%) compared to other

age groups. As result, decrease body’s functional ability as static and dynamic

balance. The prevention action is doing exercises, either single leg propioceptive

Page 6: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

2

exercise, which sent propioception afferent input to central nervous, can change

efferent response to achieve balance.

Research Aims: Determine effect of single leg propioceptive exercise to static

and dynamic balance in college students aged 18-24 years old with low physical

activity.

Method: Quantitative research with pre-experimental design, using pre and post-

test two group design. Use purposive sampling. Total sample are 15 people.

Result: Based on Wilcoxon Signed Ranks Test, p-value = 0.012 means influence

static balance, and Paired t-test, p-value = 0.000 which is influence dynamic

balance. To examine difference influences between groups is used Mann Whitney

test, p-value = 0.015 means there’s difference effect of single leg propioceptive

exercise to increase static and dynamic balance in college students aged 18-24

years old with low physical activity.

Conclusion: There is effect of single leg propioceptive exercise to static and

dynamic balance in college students aged 18-24 years old with low physical

activity, and there are differences in effect between two groups.

Keywords: Single Leg Propioceptive Exercise, Static Balance, Dynamics

Balance, College Students, Aged 18-24 years old old, Low Physical Activity.

1. PENDAHULUAN

Pada era modern sekarang ini, perkembangan dalam bidang industri serta

teknologi semakin meningkat pesat, namun menimbulkan beberapa dampak

negative, salah satunya adalah terjadinya penurunan aktivitas fisik pada

masyarakat, termasuk mahasiswa. Mahasiswa cenderung memilih segala

sesuatu yang lebih instan dan praktis, sehingga membuat beberapa dari

mereka malas melakukan segala pekerjaan dengan mandiri. Berdasarkan data

RISKESDAS (2013), proporsi aktivitas fisik rendah usia 18-24 th cukup

tinggi (33,25%) dibanding kelompok usia lain.

Habut et al. (2015) berpendapat bahwa kalangan usia muda cenderung

menyukai kegiatan dalam ruangan yang bersifat sedentary, seperti menonton

TV, gaming, atau tidur dalam waktu lama, dimana hal ini akan memberikan

dampak terhadap penurunan kemampuan keseimbangan, sebab tingkat massa

otot dan kemampuan tonus otot mengalami penurunan, sehingga

mengakibatkan terjadinya gangguan postural kontrol, penurunan

keseimbangan, dan meningkatkan resiko jatuh yang disertai cidera pada

seseorang. Menurut penelitian Talbot et al. (2005), resiko jatuh pada usia

Page 7: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

3

muda berhubungan dengan olahraga dan tingkat aktivitas yang rendah, dengan

prevalensi kejadian sebesar 38% yang diakibatkan karena hilangnya

keseimbangan baik saat berolahraga maupun melakukan aktivitas seperti

berlari, melakukan gerakan cepat, ataupun tersandung saat berjalan.

Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh dalam mempertahankan

posisinya (Dellito, 2003). Tingkat keseimbangan yang baik pada seseorang

dapat menghasilkan gerak yang efektif dan efisien, dan sebaliknya, apabila

tingkat keseimbangan buruk maka akan menimbulkan resiko jatuh yang lebih

besar. Oleh karena itu, diberikannya latihan keseimbangan kepada individu

dengan aktivitas fisik yang rendah sangatlah penting, untuk mencegah

semakin memburuknya nilai keseimbangan yang dimiliki.

Salah satu jenis latihan yang dapat diberikan untuk meningkatkan

kemampuan keseimbangan ialah latihan propioseptif. Propioseptif adalah

sistem reseptor sensoris untuk mengirim rasa posisi, menganalisis informasi

dan bereaksi (sadar atau tidak sadar) terhadap stimulasi dengan gerakan yang

tepat, yang terdapat pada otot, sendi, dan kulit. Dengan memperbaiki

proprioseptif seseorang dapat memperoleh keseimbangan yang diperlukan

untuk menjaga stabilitas dan dapat dengan cepat mengubah arah bila

diperlukan (Swandari et al., 2015). Jenis dari latihan propioseptif yang dapat

diaplikasikan dalam peningkatan kemampuan keseimbangan ialah single leg

propioceptive exercise.

Latihan single leg propioceptive exercise dinilai efektif dalam

meningkatkan keseimbangan dinamis, dengan persentasi peningkatan sebesar

58% selama 6 minggu latihan (Swandari et al., 2015). Studi lain juga

menunjukkan adanya peningkatan keseimbangan statis sebesar 30% dan

dinamis sebesar 10%, dengan latihan yang sama selama 8 minggu, dilakukan

dengan mata terbuka dan tertutup (Panwar et al., 2014).

Page 8: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

4

LANDASAN TEORI

Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat aktivitas otot-otot

skelet yang mengakibatkan pengeluaran energi. Aktivitas fisik terdiri dari

aktivitas selama bekerja, ataupun pada waktu senggang (Kristanti, 2002).

Kilpatrick et al. (2005) dalam penelitiannya menunjukkan adanya penurunan

tingkatan aktivitas fisik mulai dari pendidikan sekolah menengah sampai ke

perguruan tinggi, dengan pola aktivitas yang ditunjukkan oleh mahasiswa

tingkat akhir, mengalami kegagalan dalam upaya meningkatkan kesehatan dan

kebugaran atau memiliki aktivitas fisik yang tergolong rendah. Sebanyak 38%

mahasiswa yang berpartisipasi dalam aktivitas fisik sedang secara regular dan

hanya 20% mahasiswa berpartisipasi dalam aktivitas fisik berat (Ismahmudi,

2015). Tingkat aktivitas fisik akan berpengaruh terhadap kemampuan

keseimbangan, postural stability, resiko jatuh dan cidera (Maryam, 2009).

Keseimbangan berfungsi untuk mengidentifikasi orientasi yang

berhubungan dengan gravitasi, menentukan arah dan kecepatan gerakan, serta

dapat melakukan penyesuaian postural secara otomatis untuk menjaga postur

dan stabilitas tubuh dalam berbagai kondisi dan aktivitas (Watson & Black,

2008). Keseimbangan sendiri terdiri dari dua jenis yaitu keseimbangan statis

dan keseimbangan dinamis.

Single Leg Propioceptive Exercise adalah pendekatan sederhana untuk

melatih sensorimotor yang mengontrol stabilitas postural dengan mengurangi

luas Based Of Support. Latihan ini akan mengirim input aferen propioseptif

menuju sistem saraf pusat sehingga mengubah respon saraf eferen dengan

meningkatkan kontrol neuromuskular pada otot dan sendi (Palmer, 2007).

Latihan ini terdiri dari 4 jenis gerakan, diantaranya single leg stance, single

leg swing, single leg squat, dan single leg heel raises.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain pre

experimental, menggunakan pre-test and post-test two group design. Teknik

pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 15

Page 9: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

5

orang, dari populasi mahasiswa jurusan gizi Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Sampel terbagi menjadi dua kelompok, yaitu 8 orang kelompok

keseimbangan statis, dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

Pengukuran keseimbangan statis dengan menggunakan standing stork test,

sedangkan untuk keseimbangan dinamis diukur menggunakan modified bass

test. Latihan diberikan setiap hari selama 4 minggu dengan durasi latihan per

gerakan ditahan selama 30 detik, bergantian antara kaki kanan dan kiri.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 1

Karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur

Umur Kelompok

keseimbangan statis

Kelompok

keseimbangan dinamis

Jumlah % Jumlah %

20 tahun 1 12,5 3 42,8

21 tahun 5 62,5 2 28,6

22 tahun 2 25,0 2 28,6

Total 8 100,0 7 100,0

Berdasarkan Tabel 1 umur sampel penelitian kelompok keseimbangan

statis paling banyak pada umur 21 tahun (62,5%) dan paling sedikit pada

umur 20 tahun (12,5%). Kelompok keseimbangan dinamis paling banyak

pada umur 20 tahun (42,8%), dan menujukkan jumlah yang sama untuk

umur 21 dan 22 tahun (28,6%).

3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan IMT

Tabel 2

Karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur

IMT Kelompok

keseimbangan

statis

Kelompok

keseimbangan

dinamis

Jumlah % Jumlah %

Kekurangan BB tingkat berat 1 12,5 0 0

Kekurangan BB tingkat ringan 1 12,5 0 0

Normal 6 75,0 7 100,0

Total 8 100,0 7 100,0

Page 10: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

6

Berdasarkan tabel 4.2 IMT pada kelompok keseimbangan statis

terdapat sampel dengan kategori kekurangan BB tingkat berat (12,5%) dan

kekurangan BB tingkat ringan (12,5%), sedangkan yang paling banyak

adalah kategori normal (75,0%). Kelompok keseimbangan dinamis

seluruh sampel memiliki IMT kategori normal (100,0%).

3.3 Analisis Data

3.3.1 Uji hipotesis pengaruh single leg propioceptive exercise

terhadap keseimbangan statis

Tabel 3

Hasil uji pengaruh keseimbangan statis

Berdasarkan uji pengaruh dengan Wilcoxon Signed Ranks

Test (data berdistribusi tidak normal) pada kelompok

keseimbangan statis baik sisi kanan maupun kiri diperoleh nilai

p=0,012 (p>0,05), sehingga keputusan hipotesis adalah ada

pengaruh single leg propioceptive exercise terhadap nilai

keseimbangan statis antara sebelum dan sesudah latihan.

3.3.2 Uji hipotesis pengaruh single leg propioceptive exercise

terhadap keseimbangan dinamis

Tabel 4

Hasil uji pengaruh keseimbangan dinamis

Kelompok Jumlah Rata-rata

keseimbangan

dinamis (skor)

Selisih p-

value

Pre test Post test

Keseimbangan

dinamis 7 73,71 54,71 19,00 0,000

Kelompok

keseimbangan

statis

Jumlah

Rata-rata

keseimbangan statis

(detik) Selisih p-

value

Pre test Post test

Kanan

8

7,62 13,22 5,60 0,012

Kiri 7,01 11,65 4,64 0,012

Page 11: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

7

Berdasarkan uji pengaruh dengan Paired t-Test (data

berdistribusi normal) pada kelompok keseimbangan dinamis

diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti ada pengaruh nilai

keseimbangan dinamis antara sebelum dan sesudah melakukan

single leg propioceptive exercise.

3.3.3 Uji hipotesis beda pengaruh single leg propioceptive exercise

terhadap keseimbangan statis dan dinamis

Tabel 5

Hasil uji selisih keseimbangan statis dengan keseimbangan dinamis

Berdasarkan tabel 5 hasil uji selisih beda pengaruh

pemberian single leg propioceptive exercise terhadap peningkatan

keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis diperoleh nilai

p=0,015 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan

pengaruh single leg propioceptive exercise terhadap peningkatan

keseimbangan statis dan dinamis mahasiswa usia 18-24 tahun

dengan aktifitas fisik rendah.

3.4 Pembahasan

Kalma (2015) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa rendahnya

nilai keseimbangan tubuh pada usia remaja (18-24 tahun) dikarenakan

tidak optimalnya aktivitas keseharian yang menyebabkan kekuatan otot

tidak optimal. Menurut Volschenk et al. (2011), kurangnya aktivitas fisik

dapat menyebabkan gangguan yang signifikan pada kemampuan stabilitas

postur dan kontrol keseimbangan. Hal ini dikaitkan dengan hilangnya

kekuatan otot, peningkatan massa lemak tubuh, serta atrofi otot yang

mempersulit kemampuan kerja dari tonus otot. Selain itu, penelitian yang

dilakukan Greve et al. (2007) menyatakan bahwa akumulasi jaringan

adiposa dan peningkatan massa tubuh yang berlebih dapat menyebabkan

berkurangnya kemampuan keseimbangan, karena massa otot yang rendah,

Kelompok Selisih (%) p-value

Statis 83,28 0,015

Dinamis 25,56

Page 12: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

8

sehingga menghasilkan gangguan respon otot dan hilangnya mekanisme

stabilitas tubuh.

Propioceptive merupakan kemampuan sensorik untuk merasakan

gerak tubuh, yang juga berkontribusi dalam proses kompleks yang

mendasari kontrol keseimbangan. Kemampuan propioceptive ini memiliki

sifat dapat beradaptasi dengan kebiasaan postural dan latihan gerak,

sehingga peningkatan kemampuan keseimbangan dapat dilakukan dengan

pelatihan fungsi proprioceptive (Batson, 2009). Tujuan pemberian latihan

single leg proprioceptive exercise terhadap keseimbangan statis yaitu,

memberikan latihan stabilisasi tubuh dengan mengontrol pusat masa tubuh

(centre of mass), pusat gravitasi (centre of gravity) terhadap bidang tumpu

(base of support). Saat melakukan stabilisasi kontraksi otot yang terjadi

adalah statis atau isometrik, akan merangsang kerja propiceptor, baik pada

otot, tendon, ataupun sendi, yang selanjutnya dikirim ke otak melalui

spinocerebral tract, informasi yang masuk akan disimpan cerebellum, dan

digunakan untuk mengatur koordinasi gerak motorik meliputi postur dan

keseimbangan (Ergen & Ulkar, 2008).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Batson (2009), propioceptor

yang terdapat pada otot, tendon, dan sendi, yang berupa sensoris perifer

akan menangkap rangsangan yang datang dari sebuah gerakan, yang dapat

berupa tekanan, stretch, muscle length, dan muscle tension. Rangsangan

sensoris tersebut nantinya akan digabungkan dengan interaksi visual serta

vestibular, sehingga membentuk suatu input sensoris. Input sensoris yang

diterima dalam serabut intra dan ekstrafusal akan menambah aktivitas

gamma motor, menyebabkan kenaikan sensitifitas dari muscle spindle,

sehingga akan meningkatkan ”readiness” atau kesiapan otot, selain itu

input propioceptive juga akan meningkatkan representasi dari sendi

sebagai bentuk dari “sense of joint”, untuk merespon perubahan gaya yang

terjadi saat bergerak.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan

pengaruh latihan single leg propioceptive exercise terhadap keseimbangan

Page 13: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

9

statis dan dinamis. Latihan yang bertujuan untuk peningkatan kemampuan

keseimbangan statis harus berfokus pada alignment dari komponen

biomekanik keseimbangan itu sendiri, yang berarti mengontrol tubuh

terhadap pusat masa tubuh (centre of mass), pusat gravitasi (centre of

gravity) serta bidang tumpu (base of support), yaitu menjaga posisi latihan

dengan berdiri statis baik dengan satu kaki maupun keduanya, disertai

dengan perubahan bidang tumpu, atau dengan melibatkan faktor visual.

Sedangkan latihan yang bertujuan untuk peningkatan keseimbangan

dinamis harus lebih memprioritaskan komponen dari segi kemampuan

otot, dimana diperlukan kontraksi otot yang terlatih, karena pada

keseimbangan dinamis kontribusi dari otot yang diperlukan lebih besar

serta input propioceptive terhadap perubahan posisi tubuh harus lebih

banyak, dibandingkan keseimbangan statis (Batra, 2013).

Single leg propioceptive exercise ini dinilai lebih efektif untuk

peningkatan keseimbangan statis karena prinsip latihannya lebih terfokus

pada posisi statis untuk mempertahankan komponen keseimbangan tubuh

terhadap base of support. Untuk peningkatan keseimbangan dinamis, dapat

diberikan jenis latihan lain yang sesuai dengan prinsip latihan

keseimbangan dinamis, dimana gerakan yang dibutuhkan lebih aktif dan

kompleks, agar informasi propioceptive terhadap perubahan posisi dan

gerak menjadi lebih banyak.

4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan

yang diambil adalah ada pengaruh single leg propioceptive exercise

terhadap keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis pada mahasiswa

usia 18-24 tahun dengan aktivitas fisik rendah, serta adanya perbedaan

pengaruh antar kedua kelompok, dimana pengaruh latihan lebih besar pada

kelompok keseimbangan statis. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah

menambah jumlah responden, menambah variabel penelitian sehingga

diharapkan diperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam dan variatif.

Page 14: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

10

DAFTAR PUSTAKA

Batra, M. 2013. What are the differences between static balance and dynamic

balance training?. https://www.researchgate.net/post/. Diakses pada 7

Februari 2017.

Batson, G. 2009. Update on proprioception: considerations for dance education.

Journal of dance medicine & science Vol. 13 no 2.

Delitto, A. 2003. The Link Between Balance Confidence and Falling. Physical

Therapy Research That Benefits You, American Physical Therapy

Association: 9-11.

Depkes. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS Indonesia

Tahun 2013. Jakarta: Dep-kes RI.

Ergen, E & Ulkar, B. 2008. Proprioception and Ankle Injuries in Soccer. Clinics

in sports medicine Vol. 27, 195-217.

Greve, J., Alonso, A., Bordini, A.G., & Camanho, GL. 2007. Correlation between

body mass index and postural balance. Clinics Journal 62(6):717-20.

Habut, M.Y., Nurmawan, I.P.S., & Wiryanthini, I.A.D. 2015. Hubungan Indeks

Massa Tubuh dan Aktifitas Fisik terhadap Keseimbangan Dinamis pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Majalah Ilmiah

Fisioterapi Indonesia, Volume 2, Nomor 1.

Ismahmudi, R. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa

dalam melakukan aktivitas fisik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Samarinda. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Kalma, K.L. 2015. Pengaruh Latihan Keseimbangan dengan Trampolin terhadap

Peningkataan Keseimbangan Tubuh Pemain Bola Basket Unit Bola Basket

Universitas Muhammadyah Surakarta. Surakarta: FIK UMS.

Kilpatrick M., Hebert E. & Bartholomew J. 2005. College student’s motivation

for physical activity: differentiating men’s and women motives for sport

participation and exercise. Journal of American College Health. Volume

54 Nomor 2.

Kristanti, C.M. 2002. Kondisi Fisik Kurang Gerak dan Instrumen Pengukuran.

Media Litbang Kesehatan Volume 12 Nomor 1.

Page 15: PENGARUH SINGLE LEG PROPIOCEPTIVE EXERCISE …eprints.ums.ac.id/50541/1/1.NASKAH PUBLIKASI.pdf · KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA ... dan 7 orang kelompok keseimbangan dinamis.

11

Maryam, S.M. 2009. Pengaruh keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh

lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah DKI Jakarta. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Palmer, G.T. 2007. Single-Leg Balance Training: An Intervention Tool in the

Reduction of Injuries. Human Kinetics - Att 12(5), pp. 26-30.

Panwar, N., Kadyan, G., Gupta, A., & Narwal, R. 2014. Effect of Wobble Board

Balance Training Program on Static Balance, Dynamics Balance & Triple

Hop Distance in Male Collegiate Basketball Athlete. International Journal

of Physiotherapy and Research,Vol 2(4):657-62.

Swandari, N.M.L., Nurmawan, I.P.S., & Sundari, L.P.R. 2015. Pelatihan

Propioseptif Efektif dalam Meningkatkan Keseimbangan Dinamis pada

Pemain Sepak Bola dengan Functional Ankle Instability di SSB Pegok.

Bali: Universitas Udayana.

Talbot, L.A., Musiol, R.J., Witham, E.K., & Metter, E.J. 2005. Falls in young,

middle-aged, and older community dwelling adults: perceived cause,

environmental factors and injury. BMC Public Health 5:86.

Volschenk, A., Bruwer, E.J., & Moss, S.J. 2011. The association between physical

activity, functional fitness and balance in senior citizens. African Journal

of Physical Health Education, Recreation and Dance.

Watson. M.A. & Black, F.O. 2008. The Human Balance System. Vestibular

Disorders Association. www.vestibular.org. Diakses pada 9 Oktober 2016.