PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN...

163
PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN ETIKA DAN PERSONAL COST TERHADAP INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi. Oleh: SYAIFA RODIYAH 1111082000043 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Transcript of PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN...

Page 1: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN ETIKA DAN

PERSONAL COST TERHADAP INTENSI MELAKUKAN

WHISTLEBLOWING

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi.

Oleh:

SYAIFA RODIYAH

1111082000043

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

ii

Page 3: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

iii

Page 4: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

iv

Page 5: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

v

Page 6: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Syaifa Rodiyah

2. Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 26 Februari 1994

3. Alamat : Kamp. Sawah rt 06 rw 02. Srengseng

Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

4. Telepon : 08989911885

5. Email : [email protected].

II. PENDIDIKAN

1. SDN Menteng Dalam 01 Pagi Tahun 1999-2005

2. SMPN 15 Jakarta Tahun 2006-2009

3. SMAN 35 Jakarta Tahun 2009-2011

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015

III. PENGALAMAN BERORGANISASI

1. Anggota Rohis Annabillah SMPN 15 Jakarta Tahun 2006

2. Anggota PMR SMAN 35 Jakarta Tahun 2008

3. Anggota Tari Saman SMAN 35 Jakarta Tahun 2008

4. Staff Divisi Humas Pengurus FLP Tahun 2015

5. Anggota Komunitas Sanggar Enigami Tahun 2015

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Sebagai peserta dalam “Think Acct: BEMJ Akuntansi” 10-11

Desember 2011, Cibubur, Jakarta.

2. Sebagai peserta dalam acara “KEISYA: LiSEnSi” 24 September

2011, Aula SC, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Sebagai peserta dalam acara “Company visit to Bank Indonesia: BI

dan LiSEnSi”, 2012.

Page 7: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

vii

4. Sebagai peserta dalam acara “FIGHTERS: LDK Syahid”, 11-13

Mei 2012, Desa Ciburayut, Bogor.

5. Sebagai peserta dalam acara “Workshop dan Pelatihan Microsoft

Excel: LiSEnSi”, 06 Desember 2014, Teater UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Sebagai peserta dalam acara “Safari Ramadhan, Edukasi Produk

dan Jasa Keuangan Gerakan Literasi Keuangan”, 10 Juli 2014,

Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Sebagai peserta dalam acara “Kompas Saba Kampus: Kompas”, 10

Mei 2014, UI-Depok.

8. Sebagai peserta dalam seminar nasional “Accounting Fair: HMJ

Akuntansi”, 10 Maret 2014, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Sebagai peserta dalam seminar “Peluang dan Tantangan Sektor

Transportasi Indonesia Menghadapi Komunitas Ekonomi

ASEAN”, 10 September 2014, FISIP-UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

10. Sebagai peserta dalam “Pelatihan Jurnalistik: Metro TV”, 28-29

April 2015, Balairung, UI-Depok.

V. KEPANITIAAN

1. Divisi Konsumsi “Inagurasi FLP Ciputat angkatan X”

2. Divisi PHD “Open Recruitment FLP angkatan XI”

3. Divisi Humas “Inagurasi FLP angkatan XI”

4. Divisi Konsumsi “FLP Fair”

5. Divisi Kestari “OPAK”, UIN-Syarif Hidayatullah Jakarta.

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Mat Naseh

2. Ibu : Ratna Utami

3. Anak ke : 2 dari 2 bersaudara.

Page 8: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

viii

THE INFLUENCE OF MACHIAVELLIANISM, ETHICAL ENVIRONMENT

AND PERSONAL COST TO WHISTLEBLOWING INTENTION

By: Syaifa Rodiyah

ABSTRACT

The purpose of this study to find out the influence of Machiavellianism,

ethical environment, and personal cost to whistleblowing intentions. Based on

purposive sampling methode, this study used a sample of 97 respondents who

work as accountant, internal auditor and staff in the companies that implement a

whistleblowing system was located in Jakarta. This study used primary data with

quetionary. Data was analyzed multiple regression analysis with SPSS 20

processing.

The result indicates that Machiavellianism and ethical environment has an

influence on whistleblowing intention. While the effect personal cost do not have

an influence on whistleblowing intention.

Keywords: Machiavellianism, Ethical Environment, Personal Cost,

Whistleblowing.

Page 9: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

ix

PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN ETIKA DAN

PERSONAL COST TERHADAP INTENSI MELAKUKAN

WHISTLEBLOWING.

Oleh: Syaifa Rodiyah

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat Machiavellian,

lingkungan etika, dan personal cost terhadap intensi melakukan whistleblowing.

Berdasarkan metode purposive sampling, penelitian ini menggunakan sampel

sebanyak 97 responden yang berprofesi sebagai akuntan, internal auditor dan staff

di perusahaan yang menerapkan whistleblowing system dan berada di wilayah

Jakarta. Penelitian ini menggunakan data primer dari kuesioner. Data dianalisis

menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya melalui SPSS 20.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat Machiavellian dan lingkungan

etika berpengaruh terhadap intensi melakukan whistleblowing. Sedangkan

personal cost tidak berpengaruh terhadap intensi melakukan whistleblowing.

Kata kunci: Sifat Machiavellian, Lingkungan Etika, Personal Cost,

Whistleblowing.

Page 10: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Sifat Machiavellian, Lingkungan Etika dan Personal Cost Terhadap

Intensi Melakukan Whistleblowing”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta orang-orang yang tetap

istiqamah mengikuti risalah beliau hingga akhir zaman.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang

telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih tak terhingga

atas jasa yang tak ternilai harganya, penulis ucapkan kepada:

1. Kesayanganku, kebahagiaanku, yang tercinta Bapah Ace dan Mamah

Tami sebagai orangtua yang telah memberikan bimbingan, dukungan,

ridho serta doa yang tiada hentinya untuk penulis.

2. Abang hero Aip cungkring yang telah memberikan semangat dan doanya

dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, L.c., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala

masukan, motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini.

6. Ibu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan berdiskusi.

Terimakasih atas semua saran, inspirasi, ilmu dan nasehatnya.

Page 11: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

xi

Page 12: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

xii

DAFTAR ISI

Judul ..................................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi............................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ........................................................ iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .................................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ vi

Abstract ................................................................................................................. viii

Abstrak ................................................................................................................. ix

Kata Pengantar ................................................................................................... x

Daftar Isi .............................................................................................................. xii

Daftar Tabel ......................................................................................................... xv

Daftar Gambar .................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian............................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................... 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... 13

1. Tujuan Penelitian....................................................................... 13

2. Manfaat Penelitian..................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 15

A. Tinjauan Literatur................................................................ 15

1. Teori Tindakan Beralasan................................................. 15

Page 13: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

xiii

2. Sifat Machiavellian................................................................... 17

3. Lingkungan Etika...................................................................... 22

4. Personal Cost............................................................................ 24

5. Intensi Whistleblowing.............................................................. 26

6. Teori Umum Audit.................................................................... 29

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu................................................... 33

C. Kerangka Pemikiran....................................................................... 40

D. Hipotesis........................................................................................ 41

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 50

A. Ruang Lingkup Penelitian.................................................... 50

B. Metode Penentuan Sampel................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data................................................... 52

D. Metode Analisis Data........................................................... 52

1. . Statistik Deskriptif........................................................... 52

2. . Uji Kualitas Data............................................................. 52

3. . Uji Asumsi Klasik............................................................ 53

4. . Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................... 56

5. . Uji Hipotesis.................................................................... 57

E. Definisi Operasional dan Pengukuran.................................... 58

1. . Sifat Machiavellian........................................................... 59

2. . Lingkungan Etika............................................................. 59

3. . Personal Cost................................................................... 60

4. Intensi Whistleblowing...................................................... 61

Page 14: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

xiv

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 65

A. Gambaran Umum Objek Penelitian....................................... 65

1. . Tempat dan Waktu Penelitian........................................... 65

2. . Karakteristik Profil Responden.......................................... 66

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian.............................................. 68

1. . Hasil Uji Statistik Deskriptif............................................. 68

2. . Hasil Uji Kualitas Data..................................................... 70

3. . Hasil Uji Asumsi Klasik................................................... 73

a. Hasil Uji Multikolonieritas........................................... 73

b. Hasil Uji Normalitas..................................................... 74

c. Hasil Uji Heterokedastisitas.......................................... 75

4. . Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)................................. 77

5. . Hasil Uji Hipotesis............................................................ 79

a. Hasil Uji Statistik t....................................................... 79

b. Hasil Uji Statistik F...................................................... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 87

A. Kesimpulan......................................................................... 87

B. Saran................................................................................... 88

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 90

Lampiran ............................................................................................................. 94

Page 15: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................... 34

3.1 Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 63

4.1 Data Sampel Penelitian ........................................................................ 66

4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ....................................................... 66

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden ............................................................ 67

4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 69

4.5 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 70

4.6 Hasil Uji Validitas Sifat Machiavellian ............................................... 71

4.7 Hasil Uji Validitas Lingkungan Etika .................................................. 71

4.8 Hasil Uji Validitas Personal Cost ........................................................ 72

4.9 Hasil Uji Validitas Intensi Whistleblowing .......................................... 72

4.10 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................. 73

4.11 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov................................... ...... 75

4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Park............ .................................... 76

4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi............................................. ............. 77

4.14 Hasil Uji Statistik t...................................................................... ......... 79

4.15 Hasil Uji Statistik F................................................................. ............. 84

Page 16: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Dasar Penelitian ...................................................................... 40

4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot ......................................................... 74

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot .................................... 76

Page 17: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Surat Penelitian Skripsi ...................................................................... .. 95

2 Kuesioner dan Jawaban Responden ..................................................... 108

3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian .................................................. 128

Page 18: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan
Page 19: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kasus-kasus kecurangan dan pelanggaran organisasional masih

menjadi perbincangan yang hangat di atas muka bumi. Hari-hari

masyarakat dan kolom-kolom pemberitaan di media massa seringkali

bertopikkan kecurangan. Bahkan sepulang beraktivitas melihat

pemberitaan di media elektronik pun tidak terlepas dari kasus kecurangan.

Kecurangan (korupsi) menjadi bayang-bayang dalam setiap

langkah kehidupan. Telebih di Indoneisa, kecurangan (korupsi) seolah

menjadi tradisi. Apalagi di dunia politisi, di awal cerita berteriak berantas

korupsi tapi di akhir cerita bagi-bagi komisi. Berjanji siap di hukum mati

dan potong jari jika korupsi. Kini janji tinggalah janji, omong kosong

belaka, tidak lagi seperti hutang yang harus dilunasi.

Etika dan kejujuran menjadi primadona yang sulit dicari. Petinggi

perusahaan sekelas Enron dan Worldcom bahkan harus berakhir di penjara

karena kasus kecurangan (pelanggaran etis). Mantan Chief Financial

Officer Enron Andrew Fastow divonis enam tahun penjara di tahanan

Houston, Texas. Sementara mantan pendiri dan Chief Executive Officer

WorldCom Bernard Ebbers juga harus meringkuk selama dua puluh lima

tahun di penjara Oakdale, Louisiana, Amerika Serikat.

Page 20: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

2

Ebbers dinyatakan bersalah karena telah berperan dalam

manipulasi US$ 11 miliar di perusahaan telekomunikasi WorldCom.

Sementara Fastow dinilai bersalah dalam skandal manipulasi keuangan

Enron tahun 2001 lalu, yang telah menyebabkan perusahaan perdagangan

energi itu menghadapi kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika

Serikat (Qomariyah, 2006: 1). Fenomena pelanggaran etika atas skandal

akuntansi dalam perusahaan ini telah memicu Sherron Watkins dan

Cynthia Cooper menjadi seorang whistleblower dan mengungkapkan

skandal korporasi tersebut kepada publik (Lacayo dan Ripley, 2002 dalam

Hwang et. al., 2008: 504)

Watkins dalam suratnya mengeluhkan praktik akuntansi agresif

yang dilakukan oleh Enron akan “meledak” dan hal itu benar terjadi,

akhirnya Enron kolaps. Ketika akhirnya jaringan penipuan ini terungkap,

saham Enron langsung anjlok dari US$ 90 lebih, jadi kurang dari 70 sen.

Kasus ini juga menyeret firma akunting lima besar di dunia saat itu, yaitu

Arthur Anderson. Auditor Enron tersebut hancur setelah David Duncan,

auditor utama Enron memerintahkan penghancuran ribuan dokumen

terkait (Pranata, 2012: 5).

Banyaknya skandal akuntansi yang terjadi membuat profesionalitas

akuntansi dipertanyakan. Citra profesi akuntansi dan perilaku etis akuntan

terjun bebas menuju sumur terdalam. Pun profesi auditor, karena dua

kasus penipuan yang telah dipaparkan di atas menyeret nama auditor

terkenal dan KAP ternama.

Page 21: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

3

Instansi pemerintahan Indonesia juga tak luput dari praktik

kecurangan keuangan. Diawali oleh pernyataan Susno Duadji di media

massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus

Tambunan kepada publik. Gayus Tambunan adalah pegawai Direktorat

Jenderal Pajak yang terlibat dalam kasus pencucian uang dan korupsi

puluhan miliar rupiah. Kasus ini melibatkan Andi Kosasih, seorang

pengusaha asal Batam. Antara Gayus dan Andi terjalin perjanjian bisnis.

Andi menggunakan jasa pihak kedua untuk melakukan pengadaan tanah.

Ia membayarkan enam kali lebih banyak dari biaya yang dibutuhkan untuk

pengadaan tanah tersebut. Susno Duadji menyerahkan berkas perkara pada

7 Oktober 2009. Dalam berkas Gayus dijerat dengan tiga pasal yakni pasal

korupsi, pencucian uang, dan penggelapan (Anggadha, 2010: 1).

Kasus Gayus Tambunan memang tidak sefenomenal Enron dan

Worldcom namun kasus ini cukup menambah daftar keburukan citra

profesi akuntan dan auditor. Namun di sisi lain ada seorang auditor yang

perlahan mengangkat citra profesi akuntan dan auditor. Teringat kalimat

yang dilontarkan oleh John McLennan, seorang pengungkap fakta

(whistleblower) mantan auditor efisiensi internal, Westpac Banking

Corporation, kepada Penyelidikan Perbankan Parlemen Australia (1990-

1991) dalam Quentin Dempster, Elsam (2006: 1)

“Bank dan para pegawainya mencuri uang dari nasabah

mereka. Mengambil komisi-komisi secara rahasia dan mengubah

kesepakatan adalah tindakan mencuri. Dan mereka berusaha

menutupinya dengan berusaha untuk mengakhiri dengan paksa

publikasi dari surat-surat itu. Saya tidak bisa memikirkan kasus

yang lebih buruk dari bobroknya moral korporasi”

Page 22: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

4

Menurut penelitian Nuryanto dan Dewi (2001) dalam Putri dan

Laksito (2013: 1) tinjauan etika atas pengambilan keputusan berdasarkan

pendekatan moral. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara

pemahaman nilai-nilai etika dengan pengambilan keputusan. Semakin

auditor memahami kode etik maka keputusan yang diambil akan semakin

mendekati kewajaran, adil dan bermoral. Pun dalam memutuskan untuk

menjadi pelapor kejadian yang tidak etis.

Maraknya skandal akuntansi yang terjadi baik di dalam negeri

maupun di luar negeri yang telah dipaparkan di atas, membuktikan adanya

pelanggaran etis akuntan. Pelanggaran ini membuat informasi yang

disampaikan oleh auditor menjadi tidak terpercaya. Hal ini dapat

mengakibatkan kerugian bagi para pengguna laporan keuangan. Kerugian

tersebut dikarenakan para pengguna laporan keuangan mendasarkan

keputusannya dari informasi yang disajikan oleh profesi akuntansi,

sehingga informasi yang salah dapat berujung pada keputusan yang salah

pula.

Salah satu cara mencegah pelanggaran akuntansi sehingga dapat

mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah dengan melakukan

whistleblowing. Whistleblowing adalah pelaporan yang dilakukan oleh

anggota organisasi (aktif maupun non-aktif) mengenai pelanggaran,

tindakan ilegal atau tidak bermoral kepada pihak di dalam maupun di luar

organisasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Near

dan Miceli (1985) dalam Hwang et. al., (2008: 505) whistleblowing adalah

Page 23: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

5

pengungkapan yang dilakukan oleh anggota organisasi (mantan karyawan

atau karyawan) secara ilegal, praktek-praktek tidak bermoral atau tidak sah

di bawah kendali pemberi kerja mereka, kepada orang atau pihak lain yang

mampu mempengaruhi tindakan mereka.

Menjadi seorang whistleblower bukanlah perkara yang mudah.

Seorang whistleblower kerap kali mengalami suatu dilema. Di satu sisi dia

akan dianggap sebagai pengkhianat perusahaan karena telah mengungkap

“rahasia” perusahaan. Di satu sisi lainnya whistleblower akan dianggap

sebagai pahlawan heroik yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, hingga

ketika seseorang melakukan tindakan yang tidak etis dia akan “meniup

pluit”, sekalipun orang tersebut adalah teman maupun atasannya di

perusahaan tempatnya bekerja. Belum lagi dampak yang diakibatkan jika

whistleblower memutuskan untuk “meniup pluitnya”. Dampak tersebut

dapat menjadikan whistleblower sebagai orang yang dipuji dunia atau

justru sebaliknya, menjadi penghuni jeruji besi karena kurangnya bukti

atau lain hal. Itulah salah satu alasan yang membuat peneliti tertarik untuk

meneliti keputusan individu dalam melaksanakan intensi whistleblowing.

Sejak awal 1990-an banyak negara di dunia telah membuat

peraturan perundang-undangan yang melindungi whistleblower, diatur

dalam undang-undang korporasi, undang-undang ketenagakerjaan,

undang-undang konsumen dan keuangan. Negara-negara ini antara lain

Amerika Serikat, Australia, Kanada, Perancis, India, Jepang, Selandia

Baru, dan Inggris (Semendawai dkk. 2011: 41).

Page 24: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

6

Di Amerika Serikat kita mengenal istilah SOA (Sarbanes Oxley-

Act) sebagai perwujudan dari “kemarahan” rakyat Amerika. Mereka

adalah pemilik “surat-surat berharga” Enron, WorldCom, Tyco dan emiten

semacamnya di pasar modal Amerika Serikat, surat-surat berharga itu

kemudian menjadi tidak berharga lagi, khususnya di tahun 2000-2001

ketika para CEO dan sekutunya melakukan fraud. Banyak di antara

pemilik surat-surat berharga ini adalah para investor kecil. Mereka menulis

surat kepada wakil-wakil mereka di Congress and House of

Representatives. Surat dikabulkan dan terbitlah Sarbanes-Oxley Act

(SOA) yang diundangkan Juli 2002 (Tuanakotta, 2011: 254).

Di Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)

membuat peraturan berjudul Pedoman Sistem Pelaporan dan Pelanggaran

(SPP) atau Whistleblowing System (Septianti, 2013: 1065). Keberadaan

peraturan ini tidak seketika membuat masyarakat di Indonesia gemar

melakukan whistleblowing. Hal tersebut dikarenakan posisi saksi di

Indonesia sangat rawan terhadap tindak pembalasan seperti pengucilan dan

pengancaman atau bisa berubah menjadi terdakwa.

Menurut Ajzen (1991) dalam Daivitri (2013: 9) perilaku seseorang

untuk melakukan atau tidak melakukan sangat dipengaruhi oleh niat.

Sehingga niat tersebut dapat digunakan sebagai prediktor kemauan

seseorang dalam berperilaku. Niat berperilaku merupakan indikasi

kesiapan seseorang untuk melakukan perilaku, sehingga niat berperilaku

merupakan anteseden langsung dari perilaku itu sendiri.

Page 25: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

7

Begitupun dengan niat melakukan whistleblowing. Seseorang yang

melakukan whistleblowing dikenal dengan istilah whistleblower, yang

mana bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti pengungkap

fakta. Sesungguhnya para whistleblower telah mengetahui resiko yang

mungkin akan diterimanya jika ia melaporkan suatu tindak kecurangan

atau tidak terpuji lainnya. Namun mereka tetap memilih untuk melakukan

hal itu, walaupun akan mengancam karir atau kehidupan pribadi mereka.

Jadi tidak berlebihan jika penghargaan dan perlindungan hukum diberikan

pada mereka yang mempunyai keberanian mengungkapkan kebenaran di

atas segalanya.

Motif seseorang membuat laporan atau sebagai whistleblower

bukan merupakan hal yang penting untuk dipersyaratkan. Motif seseorang

sebagai whistleblower dapat bermacam-macam, mulai dari motif itikad

baik menyelamatkan lembaga atau perusahaan, persaingan pribadi atau

bahkan persoalan pribadi. Namun yang terpenting adalah seseorang

tersebut melaporkan untuk mengungkap kejahatan atau pelanggaran yang

terjadi di perusahannya bukan motifnya. Dengan mengungkap dugaan

pelanggaran atau tindak pidana, diharapkan pelanggaran yang lebih besar

dapat terungkap dan praktik-praktik menyimpang di perusahaan dapat

ditangani dan diperbaiki (Semendawai dkk. 2011: 25).

Whistleblowing merupakan sebuah proses kompleks yang

melibatkan karakterisktik individual dan faktor-faktor situasional lainnya.

Karakteristik individual tersebut diantaranya adalah pertimbangan etis,

Page 26: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

8

locus of control dan komitmen organisasi. Sedangkan faktor

situasionalnya terdiri dari keseriusan pelanggaran dan status pelanggar

(Ahmad, 2011: 5).

Adapun karakteristik individual lain yang dinilai dapat

mempengaruhi intensi seseorang untuk melakukan whistleblowing, yakni

sifat Machiavellian. Seseorang yang memiliki sifat Machiavellian yang

tinggi cenderung membuat keputusan berdasarkan kepentingan dirinya

sendiri. Individu dengan sifat Machiavellian lebih rasional dan non-

emosional. Lebih jauh lagi, ia bersedia berbohong demi mencapai

keinginan dirinya.

Dalton dan Radtke (2012: 162) dalam penelitiannya menemukan

adanya pengaruh antara sifat Machiavellian dengan intensi

whistleblowing. Seseorang yang memiliki sifat Machiavellian yang tinggi,

keinginanya dalam melakukan intensi whistleblowing rendah.

Lebih jauh lagi Dalton dan Radke (2012: 162) menemukan bahwa

organisasi dengan lingkungan etis yang baik berpengaruh terhadap intensi

melakukan whistleblowing. Organisasi dengan lingkungan etika yang baik

dapat diciptakan dengan mengadakan pelatihan etika bagi karyawannya.

Pelatihan etika memberikan pengaruh yang lebih besar pada individu yang

memiliki sifat Machiavellian yang rendah daripada individu yang

memiliki sifat Machiavellian yang tinggi (Bloodgood, 2010 dalam Dalton

dan Radtke, 2012: 157).

Page 27: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

9

Penelitian lain menemukan bahwa perusahaan dengan lingkungan

etis yang baik dapat mempengaruhi keputusan etis auditor dan pekerja

professional pajak (Sweeney, 2010: 545). Lingkungan etika auditor

meliputi standar perilaku bagi seorang profesional yang ditujukan untuk

tujuan praktis dan idealistik (Putri dan Laksito, 2013: 3). Lingkungan etika

disini juga berarti komitmen etis organisasi yang terkait erat dengan

persepsi instansi terhadap nilai-nilai moral. Secara keseluruhan, semua

penelitian tentang etika menunjukkan bahwa karakter etika organisasi

memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan etis (Dickerson, 2009

dalam Muttaqin, 2014: 43). Pun dalam mempengaruhi keputusan

seseorang untuk melakukan whistleblowing.

Variabel lain yang dinilai mempengaruhi intensi seseorang untuk

melakukan whistleblowing adalah personal cost. Berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dalton dan Radtke (2012: 156) yang

menjadikan personal cost sebagai variabel pemoderasi antara variabel sifat

Machiavellian dengan intensi whistleblowing. Penelitian ini menjadikan

variabel personal cost sebagai variabel independen, karena diyakini

variabel tersebut berpengaruh langsung terhadap intensi whistleblowing.

Personal cost merupakan salah satu alasan utama yang

menyebabkan responden tidak ingin melaporkan dugaan pelanggaran

karena mereka meyakini bahwa laporan mereka tidak akan ditindak

lanjuti, mereka akan mengalami retaliasi, atau manajemen tidak akan

Page 28: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

10

melindungi mereka dari ancaman retaliasi, khususnya dalam jenis

pelanggaran yang melibatkan para manajer (Brown, 2008: 672).

Dalam penelitian yang dilakukan (Septianti, 2013: 1067) personal

cost termasuk ke dalam faktor individu yang dinilai mempengaruhi niat

seseorang untuk melakukan whistleblowing. Namun hasil penelitian yang

didapat adalah tidak mendukung hipotesa. Personal cost tidak

mempengaruhi niat seseorang untuk melakukan whistleblowing. Hal ini

tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Carson et. al., (2008:

361) serta Kaplan dan Whitecotton (2001: 45). Dengan pertimbangan

inilah, variabel personal cost diuji kembali.

Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk meneliti

mengenai intensi whistleblowing dengan judul “Pengaruh Sifat

Machiavellian, Lingkungan Etika dan Personal Cost Terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing”. Penelitian ini merupakan pengembangan

dari penelitian yang dilakukan oleh Dalton dan Rdtke (2012: 153) yang

berjudul The Joint Effects of Machiavellianism and Ethical Environment

on Whistleblowing menunjukkan bahwa sifat Machiavellian dan

lingkungan etika memiliki pengaruh dengan intensi melakukan

whistleblowing. Selain membandingkan antara lingkungan etika yang

lemah dan lingkungan etika yang kuat akan pengaruhnya dengan intensi

melakukan whistleblowing, Dalton dan Radtke (2012: 153) juga

menggunakan variabel lingkungan etika sebagai variabel moderasi antara

sifat Machiavellian dengan intensi melakukan whistleblowing.

Page 29: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

11

Selain itu peneliti juga menambahkan satu variabel personal cost

yang merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Septianti (2013: 1063)

serta penelitian yang dilakukan oleh Bagustianto dan Nurkoholis (2015:

1). Kedua penelitian tersebut menemukan bahwa personal cost tidak

berpengaruh terhadap intensi melakukan whistleblowing. Maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian

sebelumnya di antaranya:

1. Penelitian ini menjadikan variabel lingkungan etika sebagai variabel

independen, berbeda dengan penelitian Dalton dan Radtke (2012: 153)

yang menjadikan variabel lingkungan etika sebagai variabel yang

memoderasi variabel sifat Machiavellian dan intensi melakukan

whistleblowing, serta tidak membandingkan variabel lingkungan etika

yang kuat dengan lingkungan etika yang lemah.

2. Penelitian ini menjadikan variabel personal cost sebagai variabel

independen yang merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh

Septianti (2013: 1063) serta penelitian yang dilakukan oleh

Bagustianto dan Nurkholis (2015: 1), berbeda dengan penelitian

Dalton dan Radtke (2012: 153) yang menjadikan variabel personal

cost sebagai variabel yang memoderasi variabel sifat Machiavellian

dengan intensi melakukan whistleblowing.

3. Penelitian ini menggunakan responden yang memiliki profesi dengan

latar belakang akuntansi dan bekerja pada perusahaan yang memiliki

whistleblowing system, berbeda dengan penelitian yang dilakukan

Page 30: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

12

Dalton dan Radtke (2012: 159) yang menjadikan mahasiswa dan

mahasiswi pasca sarjana dan telah memiliki pengalaman kerja.

Berbicara mengenai responden, auditor sebagai profesi yang

memberikan jasa pemeriksaan memang memiliki peluang besar untuk

menjadi whistleblower. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi profesi

lain untuk melakukan whistleblowing. Penelitian yang dilakukan oleh

Septianti (2013: 1088) menjadikan karyawan PPATK sebagai responden

dan menyarankan untuk menambah kementerian sebagai objek

penelitiannya atau mengganti objek penelitiannya dengan perusahaan-

perusahaan yang telah menerapkan whistleblowing system. Penulis

memilih saran yang kedua dengan alasan untuk menambah variansi

khasanah penelitian mengenai intensi whistleblowing. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti merumuskan beberapa profesi yang akan menjadi

responden dalam penelitian ini, yaitu karyawan (akuntan) termasuk

internal auditor dan jajaran profesi keuangan lainnya seperti akuntan biaya

dan akuntan pajak di beberapa perusahaan di Indonesia yang telah

menerapkan whistleblowing system.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

masalah yang akan diteliti selanjutnya dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

13

1. Apakah sifat Machiavellian berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing?

2. Apakah lingkungan etika berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing?

3. Apakah personal cost berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing?

4. Apakah sifat Machiavellian, lingkungan etika dan personal cost

berpengaruh secara simultan terhadap intensi melakukan

whistleblowing?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas maka tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh sifat Machiavellian terhadap intensi

melakukan whistleblowing.

b. Menganalisis pengaruh lingkungan etika terhadap intensi

melakukan whistleblowing.

c. Menganalisis pengaruh personal cost terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

d. Menganalisis pengaruh sifat Machiavellian, lingkungan etika dan

personal cost secara simultan terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

Page 32: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

14

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teorotis

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas

pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia dalam

pengembangan literatur, khususnya mengenai teori perkembangan

moral dan whistleblowing. Secara khusus penelitian ini juga

bermanfaat bagi:

a.1 Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Sebagai tambahan sumber literasi guna mengetahui makna

whistleblowing dan beberapa faktor yang mempengaruhinya.

a.3 Peneliti selanjutnya

Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan tambahan

dalam menentukan dan menyelesaikan masalah terkait.

b. Kontribusi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi

dan menjadi bahan pertimbangan bagi praktisi baik akuntan,

auditor maupun manajer dalam mengembangkan pengetahuan

terkait dengan whistleblowing serta sebagai pendorong intensi

akuntan untuk menjadi whistleblower guna mengaktifkan

whistleblowing system di perusahaan terkait.

Page 33: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Tindakan Beralasan

Sering kita memikirkan dan menilai serta menduga-duga latar

belakang seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Mengapa

seseorang melakukan ini, melakukan itu, memprediksikan apa yang

akan dilakukan dan menganalisis apa yang membuat perilaku seseorang

berubah. Dalam melakukan sesuatu dan mengambil keputusan untuk

bertindak, seseorang pasti diiringi alasan di baliknya. Hal ini dijelaskan

dalam sebuah teori yang bernama Teori Tindakan Beralasasn (Theory of

Reasoned Action). Teori tindakan beralasan menjelaskan bahwa minat

merupakan sebuah fungsi dari dua penentu dasar yang berhubungan

dengan faktor pribadi dan pengaruh sosial (Jogiyanto, 2007 dalam

Merdikawati, 2012: 24).

Miller (2005) dalam Merdikawati (2012: 24) mendefinisikan tiga

komponen yang terdapat dalam teori ini. Sikap terhadap perilaku adalah

total dari sejumlah keyakinan seseorang terhadap sebuah perilaku

tertentu yang dinilai dari evaluasi seseorang terhadap keyakinan

tersebut (individual reasoning). Ajzen dan Fishbein (1980) dalam

Aryani (2010: 13) menggemukakan Teori Tindakan Beralasan

didasarkan pada asumsi-asumsi:

Page 34: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

16

a. Bahwa manusia umumnya melakukan sesuatu dengan cara-cara

yang masuk akal.

b. Bahwa manusia mempertimbangkan semua informasi yang ada.

c. Bahwa secara eksplisit maupun implisit manusia memperhitungkan

implikasi tindakan mereka.

Ajzen dan Fishbein juga menambahkan komponen lain dalam teori

ini, yaitu norma subjektif. Norma subyektif didefinisikan sebagai

sebuah kombinasi dari ekspektasi seseorang maupun kelompok tertentu

yang dianggap penting oleh individu dengan niat untuk memenuhi

ekspektasi tersebut. Kombinasi dari sikap terhadap perilaku dan norma

subyektif inilah yang membentuk minat individu terhadap perilaku.

Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Anwar (1995) dalam

Aryani (2010: 15) bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu

proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan

dampaknya terbatas hanya pada tiga hal. Pertama, perilaku tidak banyak

ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap

sesuatu. Kedua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga

oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang

orang lain inginkan agar kita perbuat. Ketiga, sikap terhadap suatu

perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau

niat berperilaku tertentu.

Dengan begitu tampak bahwa intensi untuk berperilaku merupakan

fungsi dari dua determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku

Page 35: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

17

dan presepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau

tidak melakukan perilaku yang bersangkutan yang disebut dengan

norma subjektif. Hal ini pun muncul berdasarkan pertimbangan

seseorang atas apa yang dinilainya baik dan benar, dalam hal ini

whistleblowing.

2. Sifat Machiavellian

Dan dalam tindakan manusia, khususnya raja-raja

yang tidak terbatas, tujuan menghalalkan segala cara”

(Machiavelli, The Princes dalam Schmandt, 2009: 247)

Sifat Machiavellian pertama kali diperkenalkan oleh Niccolo

Machiavelli pada abad ke-16. Karakteristik kepribadian

Machiavellianisme (Machiavellianism-Mach) berasal dari nama

Niccolo Machiavelli, penulis pada abad ke enam belas yang menulis

tentang cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. Individu

dengan sifat Machiavellian yang tinggi cenderung pragmatis,

mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting

daripada proses. “jika hal ini berguna, manfaatkanlah” adalah semboyan

yang konsisten dengan perspektif tinggi Mach.

Sejumlah penelitian mengenai kepribadian Mach telah dilakukan.

Individu dengan karakteristik Mach yang tinggi melakukan lebih

banyak manipulasi, lebih banyak memperoleh kemenangan, tidak

mudah terbujuk, dan lebih banyak membujuk dibandingkan individu

dengan tingkat Mach yang rendah. Namun tingginya sikap Mach ini

dapat diredam oleh faktor-faktor situasional. Telah ditemukan bahwa

Page 36: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

18

individu Mach yang tinggi berkembang baik ketika (1) berinteraksi

secara langsung dengan individu lain, bukan secara tidak langsung; (2)

ketika situasi mempunyai sedikit peraturan, yang memungkinkan

kebebasan improvisasi; dan (3) bila keterlibatan emosional dengan

detail-detail yang tidak relevan dengan keberhasilan mengganggu

individu Mach yang rendah (Robbins dan Judge, 2008: 139).

Christie dan Geis (1970) dalam Purnamasari dan Chrismastuti,

(2006: 3) mendeskripsikan kepribadian Machiavellian sebagai suatu

kepribadian antisosial, yang tidak memperhatikan moralitas

konvensional dan mempunyai komitmen ideologis yang rendah. Secara

umum individu yang memiliki sifat Machiavellian yang tinggi lebih

cenderung mengabaikan norma-norma etika ketika dihadapkan dengan

masalah-masalah moral (Dalton dan Radtke, 2012: 153). Lebih jauh

lagi Vitell (1991) dan Granitz (2003) dalam Dalton dan Radtke (2012:

155) mendeskripsikan kepribadian Machiavellian sebagai pribadi yang

menerima perilaku tidak etis seperti praktek pencurian dan kecurangan,

selanjutnya Dahling (2009) dan Gunnthorsdottir (2002) dalam Dalton

dan Radtke (2012: 155) menyatakan pribadi Machiavellian akan

melakukan tindakan dengan memperhitungkan keuntungan ekonomi

yang didapat sebagai landasan dalam bertindak.

Bagi sang Machiavellian, tujuan menghalalkan cara, tak peduli

kesusahan manusia apa yang mungkin disebabkannya. Etika ini berjaya

di kalangan para penggemar Machiavelli dalam aktivitas intens istana-

Page 37: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

19

istana kerajaan selama berabad-abad (dan tentu saja, ini terus berlanjut

dalam banyak lingkaran politik dan bisnis dewasa ini).

Asumsi Machiavelli adalah bahwa kepentingan diri merupakan

kekuatan penggerak satu-satunya dalam kodrat manusia, altruisme

(paham yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan

orang lain) sama sekali tidak ada dalam gambaran itu. Sudah pasti,

seorang Machiavellian politis sebenarnya mungkin tidak memiliki

tujuan yang jahat atau egoistik, ia bisa jadi memiliki suatu alasan

bertindak yang meyakinkan, bahkan yang ia yakini. Setiap penguasa

totaliter, misalnya, membenarkan tiraninya sendiri sebagai hal yang

diperlukan untuk melindungi negara dari musuh berbahaya, meskipun

alasan itu hanya dibuat-buat.

Istilah “Machiavellian” (atau singkatan “Mach”) digunakan oleh

para psikolog untuk diterapkan pada orang-orang yang wawasannya

tentang kehidupan mencerminkan sikap sinis dan apa pun yang terjadi.

Tes pertama untuk tipe Mach sesungguhnya didasarkan pada

pernyataan-pernyataan dari buku-buku Machiavelli, seperti “Perbedaan

terbesar antara kebanyakan kriminal dan orang lain adalah bahwa para

kriminal itu cukup bodoh untuk bisa tertangkap, “ dan “kebanyakan

orang jauh lebih mudah lupa akan kematian orangtua mereka daripada

kehilangan harta bendanya”.

Inventaris psikologis tidak membuat penilaian moral, dan dalam

konteks yang merentang dari penjualan ke politik, bakat-bakat tipe

Page 38: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

20

Mach termasuk daya tarik yang dangkal, kelicikan dan kepercayaan diri

bisa jadi merupakan aset yang baik. Di pihak lain, tipe Mach cenderung

secara sinis kalkulatif dan arogan, amat ingin bertindak dalam cara yang

merusak kepercayaan serta kerja sama.

Meskipun barangkali amat berkepala dingin dalam interaksi sosial,

mereka tetap tidak tertarik membangun hubungan emosi dengan orang-

orang. Ia melihat orang dalam segala bidang kehidupan seperti bagian-

bagian yang bisa ditukar satu sama lain, tak berdaya satu dari yang lain.

Orang-orang tipe Mach umumnya memiliki empati visi-

terowongan: mereka bisa memusatkan diri pada emosi seseorang

terutama ketika mereka ingin menggunakan orang itu untuk tujuan-

tujuan mereka sendiri. Jika tidak, orang-orang tipe Mach ini umumnya

kurang baik dalam penyelarasan empatik dibandingkan tipe-tipe lain.

Sikap dingin orang tipe Mach kelihatannya disebabkan oleh defisit

utama dalam memproses emosi, baik dalam diri mereka sendiri maupun

dalam diri orang lain. Mereka melihat dunia ini dalam kerangka

rasional dan probabilistik yang tidak hanya hampa dari emosi namun

juga kosong dari arti etis yang mengalir dari kepedulian manusia. Inilah

sebab mengapa mereka mudah jatuh ke dalam perbuatan yang licik.

Seperti pembunuh berantai, sebagian diri mereka telah mati.

Orang-orang tipe Mach kelihatan sama bingungnya ketika menyangkut

emosi mereka sendiri, pada saat merasa tidak nyaman, mereka sedang

merasa “sedih, lelah, lapar atau sakit”. Orang-orang tipe Mach kelihatan

Page 39: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

21

mengalami dunia batin mereka yang secara emosi kering sebagai dunia

yang sarat dengan kebutuhan-kebutuhan dasar yang mendesak untuk

seks, uang atau kekuasaan. Keadaan sulit orang tipe Mach berujung

pada bagaimana memenuhi dorongan-dorongan itu dengan sumberdaya

antar pribadi yang tidak memiliki radar emosi dengan cakupan krusial.

Meskipun begitu, kemampuan selektif mereka untuk merasakan apa

yang mungkin dipikirkan seseorang bisa cukup tajam, dan mereka

kelihatan bersandar pada kecerdikan ini untuk membuka jalan mereka

di dunia. Orang-orang tipe Mach dengan cepat dan tajam mempelajari

dunia antar pribadi yang bisa mereka masuki hanya pada permukaan,

pengetahuan sosial mereka yang licik mencatat nuansa dan menemukan

cara bagaimana orang mungkin berkreasi terhadap situasi tertentu.

Kemampuan ini memungkinkan mereka memiliki kelihaian sosial

mereka yang legendaris.

Sebagaimana telah kita lihat, sejumlah definisi keahlian sosial

dewasa ini, yang didasarkan terutama pada pengetahuan sosial yang

baik seperti itu, akan memberi orang nilai tinggi pada orang-orang tipe

Mach. Namun, sementara kepala mereka tahu apa yang harus

dilakukan, hati mereka tetap tidak tahu. Sejumlah orang melihat

perpaduan kekuatan dan kelemahan ini sebagai ketidakmampuan yang

diatasi orang-orang tipe Mach melalui kelicikan demi diri sendiri

(Goleman, 2007: 167).

Page 40: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

22

Abdullah (1970: 189) dalam bukunya yang berjudul “Pemikiran

Islam di Malaysia: Sejarah dan Aliran”, mengungkapkan bahwa prinsip

Machiavellian yaitu “menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan”

(the end justifies the means). Sebenarnya, prinsip Machiavellian yang

menghalalkan segala cara hanya berlaku pada masyarakat yang

menghidupkan suap-menyuap. Pada masyarakat yang moralis,

Machaivelli menyarankan agar kekuasaan diperoleh melalui persetujuan

rakyat. Malangnya, saran yang kedua tidak populer.

3. Lingkungan Etika

Seperti halnya dengan banyak istilah yang menyangkut konteks

ilmiah, istilah “etika” pun berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata

Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat

tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan; adat; akhlak;

watak; perasaan; sikap; cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha)

artinya adalah: adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar

belakang bagi terbentuknya instilah “etika” yang oleh filsuf Yunani

besar Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan

filsafat moral. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal-usul kata ini,

maka “etika” berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu

tentang adat kebiasaan. Lebih dalam lagi etika di definisikan dengan

tiga arti. Pertama, kata “etika” bisa dipakai dalam arti: nilai-nilai dan

norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu

kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Kedua, “etika” berarti

Page 41: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

23

juga: kumpulan asas atau nilai moral. Ketiga, “etika” mempunyai arti

sebagai ilmu tentang yang baik atau buruk (Bertens, 2007: 4).

Etika merupakan konsep fundamental bagi semua bidang

akuntansi, pemasaran, keuangan, pemerintahan dan lain sebagainya.

Perilaku dan tindakan etis seseorang akan memberikan dampak pada

orang lain dan lingkungannya termasuk lingkungan tempat ia bekerja

begitu juga sebaliknya, lingkungan yang telah terbentuk di suatu

organisasi dapat mempengaruhi anggota organisasinya. Perilaku dan

tindakan etis pun menjadi bagian kritis dari faktor penentu

keberlangsungan perusahaan atau yang lebih kita kenal dengan istilah

GCG (Good Corporate Governance). Kesadaran akan pentingnya hal

ini justru muncul ketika berbagai kasus kontra etis terjadi baik pada

profesi akuntan dan maupun bisnis secara umum.

Akuntansi dan profesi auditor lekat hubungannya dengan dunia

bisnis. Sebagai kegiatan sosial bisnis bisa disoroti sekurang-kurangnya

dari tiga sudut pandang yang berbeda tetapi tidak selalu mungkin

dipisahkan dengan: sudut pandang ekonomi, hukum, dan etika (Bertens,

2000: 13). Menurut penelitian Nuryanto dan Dewi (2001) dalam Putri

dan Laksito (2013: 1), tinjauan etika atas pengambilan keputusan

berdasarkan pendekatan moral. Hasil penelitian menunjukkan adanya

korelasi antara pemahaman nilai-nilai etika dengan pengambilan

keputusan. Semakin auditor memahami kode etik maka keputusan yang

diambil akan semakin mendekati kewajaran, adil dan bermoral. Pun

Page 42: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

24

dalam hubungannya dengan keputusan seseorang untuk melaksanakan

intensi whistleblowing. Etika yang dapat digunakan sebagai dasar

pertimbangan dalam kasus whistleblowing adalah etika utilitarianisme.

Termasuk di dalamnya mempertimbangkan sejauh mana dan berapa

besar atau kecilnya kerugian atau keuntungan yang akan dialami

perusahaan jika karyawan (akuntan) membocorkan atau mendiamkan

kecurangan tersebut (Keraf, 1998: 177).

Terdapat dua pandangan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi tindakan etis yang dibuat oleh seorang individu.

Pertama, pandangan yang berpendapat bahwa tindakan atau

pengambilan keputusan tidak etis lebih dipengaruhi oleh karakter moral

individu. Kedua, tindakan tidak etis lebih dipengaruhi oleh lingkungan,

misalnya sistem reward dan punishment perusahaan, iklim etis

organisasi dan sosialisasi kode etik profesi oleh organisasi dimana

individu tersebut bekerja (Trevino dan Youngblood, 1990 dalam

Purnamasari dan Chrismastuti, 2006: 2).

4. Personal Cost

Dalam Akuntansi Sumber Daya Manusia Personal cost accounting

adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi proses manajemen

personalia dalam pencarian dan pengembangan sumberdaya manusia

(Naukoko, 2014: 45). Sedangkan menurut Schutlz et al., (1993) dalam

Bagustianto dan Nurkholis (2015: 6) personal cost of reporting adalah

pandangan pegawai terhadap risiko pembalasan atau balas dendam atau

Page 43: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

25

sanksi dari anggota organisasi, yang dapat mengurangi minat pegawai

untuk melaporkan wrongdoing. Anggota organisasi yang dimaksud

dapat saja berasal dari manajemen, atasan, atau rekan kerja. Beberapa

pembalasan dapat terjadi dalam bentuk tidak berwujud (intagible),

misalnya penilaian kinerja yang tidak seimbang, hambatan kenaikan

gaji, pemutusan kontrak kerja, atau dipindahkan ke posisi yang tidak

diinginkan (Curtis, 2006).

Personal cost merupakan salah satu alasan utama yang

menyebabkan seseorang tidak ingin melaporkan dugaan pelanggaran

karena mereka meyakini bahwa laporan mereka tidak akan ditindak

lanjuti, mereka akan mengalami retaliasi, atau manajemen tidak akan

melindungi mereka dari ancaman retaliasi, khususnya dalam jenis

pelanggaran yang melibatkan para manajer (Brown, 2008 dalam

Septianti, 2013: 1067). Graham dalam Zhuang (2003: 21)

mengemukakan bahwa personal cost yang paling dipertimbangkan

adalah pembalasan dari orang-orang dalam organisasi yang menentang

tindakan pelaporan. Personal cost berkurang ketika bantuan dalam

persiapan dan presentasi argumen kritis tersedia dan diberikan

perlindungan pembalasan. Sifat dan besarnya retaliasi atau sanksi yang

dikenakan oleh manajemen terhadap whistleblower merupakan faktor

penentu yang paling signifikan bagi keputusan whistleblower dalam

mengkomunikasikan pelanggaran organisasional.

Page 44: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

26

Personal cost bukan hanya dampak tindakan balas dendam dari

pelaku kecurangan, melainkan juga keputusan menjadi pelapor

dianggap sebagai tindakan tidak etis, misalnya melaporkan kecurangan

atasan dianggap sebagai tindakan yang tidak etis karena menentang

atasan (Sabang, 2013 dalam Bagustianto dan Nurkholis, 2015: 6).

Pengaruh persepsi keseriusan pelanggaran, personal cost reporting,

tanggung jawab untuk melapor, dan komitmen profesi terhadap niat

pelaporan pelanggaran oleh para auditor menyatakan bahwa pria dan

wanita berbeda dalam mempertimbangkan penurunan personal cost

(Kaplan dan Whitecotton, 2001: 57).

5. Intensi Whistleblowing

Salah satu cara mencegah pelanggaran akuntansi sehingga dapat

mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah dengan melakukan

whistleblowing. Menurut Sweeney (2010) serta berdasarkan Report to

The Nation yang diterbitkan oleh Association of Certified Fraud

Examiners (ACFE) setiap dua tahun sekali (terakhir tahun 2012) yang

senantiasa menempatkan tips dalam peringkat teratas sumber

pengungkapan kecurangan dalam Bagustianto dan Nurkholis (2015: 2)

mengungkapkan bahwa pengaduan dari whistleblower terbukti lebih

efektif dalam mengungkap fraud dibandingkan metode lainnya seperti

audit internal, pengendalian internal maupun audit eksternal.

Whistleblowing adalah pelaporan yang dilakukan oleh anggota

organisasi (aktif maupun non-aktif) mengenai pelanggaran, tindakan

Page 45: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

27

ilegal atau tidak bermoral kepada pihak di dalam maupun di luar

organisasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh

Near dan Miceli (1985) dalam Daivitri (2013: 3), whistleblowing adalah

pengungkapan yang dilakukan oleh anggota organisasi (mantan

karyawan atau karyawan) secara ilegal, praktek-praktek tidak bermoral

atau tidak sah dibawah kendali pemberi kerja mereka, kepada orang

atau pihak lain yang mampu mempengaruhi tindakan mereka.

Seseorang yang melakukan whistleblowing dikenal dengan istilah

whistleblower yang memiliki makna bermacam-macam. Kadang ia

diartikan sebagai „saksi pelapor‟, „pemukul kentongan‟, atau

„pengungkap fakta‟. Untuk disebut sebagai whistleblower, seseorang

setidaknya harus memenuhi dua kriteria.

Kriteria pertama, whistleblower menyampaikan atau mengungkap

laporan kepada otoritas yang berwenang atau kepada media massa atau

publik. Dengan mengungkapkan kepada otoritas yang berwenang atau

media massa yang diharapkan dugaan suatu kejahatan dapat diungkap

dan terbongkar.

Kriteria kedua, seorang whistleblower merupakan orang „dalam‟,

yaitu orang yang mengungkap dugaan pelanggaran dan kejahatan yang

terjadi di tempatnya bekerja atau ia berada. Karena skandal kejahatan

selalu terorganisir, maka seorang whistleblower kadang merupakan

bagian dari pelaku kejahatan atau kelompok mafia itu sendiri. Dia

terlibat dalam skandal lalu mengungkapkan kejahatan yang terjadi.

Page 46: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

28

Selanjutnya whistleblower juga dibagi menjadi dua kategori, yaitu

whistleblower di sektor swasta dan whistleblower di sektor atau instansi

Pemerintahan. Dilihat dari tempat seseorang bekerja, pada umumnya,

seorang whistleblower dapat berasal dari perusahaan swasta atau

instansi Pemerintah. Oleh karena itu, seorang whistleblower dapat

muncul dari perusahaan-perusahaan swasta maupun dari lembaga-

lembaga publik dan pemerintahan (Semendawai dkk. 2011: 1).

Untuk melaksanakan tanggung jawab moral sebagai pekerja,

whistleblower sepatutnya dapat memenuhi beberapa syarat moral.

Menurut Bowie. N (1982) dalam Hussin (2004: 77) whistleblower

boleh diterima dari segi moral jika dapat memenuhi beberapa kriteria

berikut: (1) melaporkan perilaku tidak etis dengan motif yang bermoral,

(2) sekumpulan whistleblower perlu membahasnya dengan semua pihak

terkait sebelum dilaporkan kepada umum, (3) penting bagi

whistleblower untuk memiliki bukti pendorong untuk mendukung

persoalan yang dilaporkan, (4) seorang whistleblower hanya menilai

setelah analisis terperinci dibuat atas kasus-kasus, berdasarkan kepada

seberapa serius dan lamanya kasus tersebut, (5) whistleblower harus

memastikan bahwa ia mempunyai peluang untuk berjaya.

Dalam Theory of Planned Behavior (TPB), yang merupakan

pengembangan dari Teori Tindakan Beralasan, perilaku whistleblowing

yang ditampilkan seseorang timbul karena adanya minat (intention)

untuk berperilaku, sedangkan minat berperilaku ditentukan oleh 3

Page 47: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

29

faktor penentu: (1) sikap, yaitu keyakinan seseorang tentang benar

tidaknya melaporkan tindak kecurangan dan konsekuensinya, (2) norma

subyektif, yaitu tingkat dukungan dan perhatian orang-orang sekitar jika

melaporkan tindak kecurangan, dan (3) kontrol perilaku yang

dipersepsikan, yaitu tingkat kendala yang akan dihadapi jika seseorang

melaporkan tindak kecurangan dan pentingnya mempertimbangkan

kendala tersebut (Mutmainah, 2007: 3).

6. Teori Umum Audit

a. Pengertian Audit

Mengulas suatu topik pembahasan, terlebih dahulu harus

bisa mendefinisikan topik tersebut, agar tidak rancu. Setiap variabel

yang dijadikan judul dalam penelitian ini telah didefinisikan

sebelumnya. Adapun teori umum audit yang berhubungan dengan

pembahsan topik terkait. Sebelum memahami peran auditor dan

akuntan sebagai whistleblower, ada baiknya kita mengingat

kembali apakah yang dimaksud dengan auditing. Berikut disajikan

beberapa pendapat ahli dalam mendefinisikan audit:

a.1 Boynton (2003: 5) mendefinisikan audit sebagai proses

sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara

objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa

ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara

Page 48: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

30

asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

a.2 Arens dan Loebbecke (1997: 1) mendefinsikan auditing sebagai

proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi

yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen

untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi

dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen

dan kompeten.

a.3 Sukrisno Agoes (2012: 4) mendefinisikan auditing sebagai

suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,

oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang

telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan

untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajiban

laporan keuangan tersebut.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa auditing meliputi beberapa ciri penting yakni

proses yang sistematis, memperoleh dan mengevaluasi bukti dan

asersi secara objektif, derajat kesesuaian, kriteria yang telah

Page 49: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

31

ditetapkan, penyampaian hasil, dan pihak-pihak yang

berkepentingan.

b. Profesi audit

Para profesional yang ditugaskan untuk melakukan audit atas

kegiatan dan peristiwa ekonomi bagi perorangan dan entitas resmi,

pada umumnya diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu:

b.1 Auditor Independen

Biasanya merupakan seseorang bergelar CPA yang bertindak

sebagai praktisi perorangan ataupun anggota kantor akuntan

publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada

klien.

b.2 Auditor Internal

Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang diaudit.

Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian

independen, yang dinamakan audit internal, dalam lingkungan

organisasi sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Tujuannya

adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam

memberikan pertanggungjawaban yang efektif (Boynton, 2003:

8).

b.3 Auditor Pemerintah

Auditor Pemerintah adalah auditor yang berasal dari lembaga

pemeriksa pemerintah. Di Indonesia lembaga yang bertanggung

jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan

Page 50: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

32

atau keuangan Negara adalah Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) sebagai lembaga pada tingkat tertinggi, Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan

Inspektorat Jenderal (Itjen) yang ada pada departemen-

departemen pemerintah.

Fungsi auditor pemerintah adalah melakukan audit atas

keuangan negara pada instansi-instansi atau perusahaan-

perusahaan yang sahamnya dimiliki pemerintah.

Aktivitas yang dilakukan oleh auditor pemerintah adalah:

- Audit Keuangan (Financial Audits)

a. Audit Laporan Keuangan

b. Audit atas hal-hal yang berkaitan dengan keuangan

- Audit Kinerja (Performance Audits)

a. Audit ekonomi dan efisiensi operasi organisasi

b. Audit atas program pemerintah dan BUMN (Efektivitas)

(Rahayu dan Suhayati, 2010: 1).

c. Perbedaan Audit Dengan Akuntansi

Auditing mempunyai sifat analitis, karena akuntan publik

memulai pemeriksaannya dari angka-angka dalam laporan

keuangan, lalu dicocokkan dengan neraca saldo, buku besar, buku

harian (special journals), bukti-bukti pembukuan (documents) dan

sub buku besar.

Page 51: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

33

Sedangkan accounting mempunyai sifat konstruktif, karena

disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan, buku harian, buku besar

dan sub buku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan

keuangan. Akuntansi (accounting) dilakukan oleh pengawas

perusahaan (bagian akuntansi) dengan berpedoman pada Standar

Akuntansi Keuangan atau ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik) atau IFRS sedangkan auditing dilakukan oleh akuntan

publik (khususnya financial audit) dengan berpedoman pada

Standar Profesional Akuntan Publik, Kode Etik Profesi Akuntan

Publik dan Standar Pendalian Mutu (Sukrisno, 2012: 8).

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik

penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Page 52: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

34

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penenelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Rizki

Bagustianto dan

Nurkholis

(2015).

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Minat Pegawai

Negeri Sipil (PNS)

untuk Melakukan

Tindakan Whistle-

Blowing (Studi Pada

PNS BPK RI).

Terdapat variabel

intensi whistleblowing

dan personal cost;

data yang dianalisis

merupakan data

primer dengan

instrumen berupa

kuesioner.

Terdapat variabel

komitmen organisasi

dan tingkat keseriusan

kecurangan; Tidak

terdapat variabel sifat

Machiavellian dan

lingkungan etika;

Responden merupakan

pegawai BPK-RI.

Sikap terhadap

whistleblowing berpengaruh

positif terhadap minat PNS

melakukan tindakan whistle-

blowing; komitmen

organisasi berpengaruh

positif terhadap minat PNS

melakukan tindakan whistle-

blowing; Personal cost tidak

berpengaruh terhadap minat

PNS melakukan tindakan

whistle-blowing.

2. Pritta Amina

Putri dan Herry

Laksito (2013).

Pengaruh

Lingkungan Etika,

Pengalaman Auditor

dan Tekanan

Ketaatan Terhadap

Kualitas Audit

Judgment.

Variabel Lingkungan

Etika; Pengukuran

variabel menggunakan

kuesioner dan skala

likert; Menggunakan

metode purposive

judgment sampling

dan analisis regresi

Tidak terdapat

variabel intensi

whistleblowing, sifat

Machiavellian dan

Personal cost;

Responden

merupakan auditor

eksternal di Semarang.

Lingkungan etika dan

pengalaman memiliki

hubungan positif dengan

audit judgment. Sedangkan

variabel tekanan ketaatan

memiliki hubungan negatif

dengan audit jugment.

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 53: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

35

No Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian

Metode Penenelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

berganda.

3. Aai Niyaratih

Daivitri (2013)

Pengaruh

Pertimbangan Etis

dan Komponen

Perilaku Terencana

Pada Niat

Whistleblowing

Internal Dengan

Locus of Control

Sebagai Variabel

Pemoderasi.

Variabel Intensi

melakukan

Whistleblowing;

instrumen penelitian

yang digunakan

adalah kuesioner.

Variabel

pertimbangan etis,

norma subyektif, sikap

dan persepsi kontrol

dan locus of control

sebagai variabel

pemoderasi; penelitian

dilakukan di PPATK;

Metode analisis yang

digunakan adalah

regresi hirarkikal.

Sikap dan norma subyektif

berpengaruh positif dan

signifikan pada niat

whistleblowing internal

sedangkan pertimbangan etis

dan persepsi kontrol

berpengaruh negatif dan

signifikan pada niat

whistleblowing internal.

Selain itu, locus of control

hanya memoderasi pengaruh

norma subyektif pada niat

whistleblowing internal.

4. Windy Septianti

(2013).

Pengaruh Faktor

Organisasional,

Individual,

Situasional, dan

Demografis

Terhadap Niat

Melakukan

Whistleblowing

Variabel Intensi

whistleblowing;

Pengujian hipotesis

menggunakan analisis

regresi berganda.

Responden merupakan

karyawan di PPATK;

Tidak terdapat

variabel sifat

Machiavellian dan

Lingkungan Etika.

Status manajerial , locus of

control, komitmen

organisasional, personal cost

dan status pelanggar tidak

berpengaruh signifikan

terhadap niat melakukan

whistleblowing internal;

keseriusan pelanggaran dan

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 54: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

36

No Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian

Metode Penenelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Internal. suku bangsa berpengaruh

signifikan terhadap niat

melakukan whistleblowing

internal.

5. Derek Dalton

dan Robin R.

Radtke (2012).

The Joint Effects of

Machiavellianism

and Ethical

Environment on

Whistle-Blowing.

Variabel Sifat

Machiavellian,

Lingkungan Etika dan

Intensi

Whistleblowing.

Objek penelitian

adalah mahasiswa/i S2

yang telah memiliki

pengalaman kerja;

personal cost

dijadikan variabel

pemoderasi antara

sifat Machiavellian

dengan

whistleblowing.

Sifat Machiavellian

berhubungan negatif dengan

intensi whistleblowing;

lingkungan etika yang baik

lebih berpengaruh pada

individu yamg memiliki sifat

Machiavellian yang rendah

daripada individu yang

memiliki sifat Machiavellian

yang tinggi.

6. Breda Sweeney,

Don Arnold dan

Bernard Pierce

(2009).

The Impact of

Perceived Ethical

Culture of the Firm

and Demographic

Variables on

Auditor’s Ethical

Evaluation and

Intention to Act

Decisions.

Variabel Lingkungan

Etika; Pengumpulan

data dilakukan dengan

cara menyebarkan

kuesioner.

Tidak ada variabel

sifat Machiavellian,

Intensi whistleblowing

dan personal cost;

Responden merupakan

Manajer auditor

berpengalaman di

Irlandia dan Amerika

Serikat.

Perusahaan dengan

lingkungan etis yang baik

dapat mempengaruhi

keputusan etis auditor; di

Amerika Serikat niat untuk

terlibat dalam perilaku tidak

etis lebih tinggi daripada di

Irlandia.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Page 55: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

37

No

Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

7.

Dennis Hwang,

Blair Staley,

Ying Te Chen

dan Jyh-Shan

Lan (2008).

Confucian Culture

and Whistle-

Blowing By

Professional

Accountants: An

Exploratory Study

Variabel Intensi

whistleblowing dan

Lingkungan Etika.

Konsentrasi

penenlitian pada

budaya masyarakat

Cina; Melakukan

pendekatan survey

untuk mengumpulkan

data; Tidak adanya

variabel personal cost

dan sifat

Machiavellian.

Moralitas adalah faktor yang

paling penting dalam

mendorong Intensi

whistleblowing.

.

8. Robin L.

Wakefield

(2008).

Accounting and

Machiavellianism.

Variabel Sifat

Machiavellian;

Pengumpulan data

dilakukan dengan

penyebaran kuesioner.

Tidak terdapat

variabel intensi

whistleblowing,

lingkungan etis dan

personal cost.

Temuan menunjukkan bahwa

perilaku Machiavellian tidak

diperlukan untuk mencapai

sukses dalam profesi

akuntansi, dan

penyebarluasan standar-

standar etika harus

mempertahankan tingkat

integritas yang tinggi dalam

profesi ditandai dengan

idealisme.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Page 56: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

38

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

9. St. Vena

Purnamasari dan

Agnes Advensia

Chrisnastuti

(2006)

Dampak

Reinforcement

Contingency

Terhadap Hubungan

Sifat Machiavellian

dan Perkembangan

Moral

Terdapat variabel sifat

Machiavellian.

Terdapat variabel

perilaku etis atau

perkembangan moral

dan reinforcement

contigency; Tidak

terdapat variabel

lingkungan etis;

responden merupakan

mahasiswa akuntansi

Unika Soegijapranata.

Pemberian hukuman pada

perilaku etis tidak akan

meningkatkan pengaruh

negatif sifat Machiavellian

terhadap perilaku etis;

Pemberian penghargaan pada

perilaku etis tidak akan

meningkatkan pengaruh

positif perkembangan moral

terhadap perilaku etis;

Pemberian hukuman pada

perilaku etis akan

menurunkan pengaruh positif

perkembangan moral

terhadap perilaku etis.

10. Steven E.

Kaplan dan

Stacey M.

Whitecotton

(2001)

An Examination of

Auditors’ Reporting

Intentions When

Another Auditor is

Offered Client

Employed.

Terdapat variabel

personal cost yang

dihubungkan dengan

Auditors reporting

intention; Data yang

dianalisis merupakan

data primer denga

instrumen berupa

Terdapat variabel

penerimaan tingkat

keseriusan perilaku

Tidak etis, personal

responsibility, dan

komitmen profesional;

tidak terdapat variabel

sifat Machiavellian

Personal cost dan personal

responsibility berpengaruh

signifikan terhadap intensi

Pelaporan auditor; Tingkat

keseriusan pelaku

pelanggaran tidak

berpengaruh signifikan

terhadap intensi pelaporan

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 57: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

39

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

kuesioner. dan lingkungan etika.;

Responden merupakan

auditor senior.

suditor; Komitmen

profesional berpengaruh

signifikan terhadap intensi

pelaporan auditor

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Page 58: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

40

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.1.

Gambar 2.1 Kerangka Dasar Penelitian.

Pengaruh Sifat Machiavellian, Lingkungan Etika, dan Personal

Cost terhadap Intensi Whistleblowing.

Basis Teori : Teori Tindak Beralasan dan intensi Whistleblowing.

Fenomena dan Kasus dalam Lingkup Intensi whistleblowing.

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Metode Analisis: Regresi Berganda

Kesimpulan dan Saran

Sifat

Machiavellian

Intensi

Whistleblowing

Lingkungan

Etika

Personal

Cost

Page 59: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

41

D. Hipotesis

Hubungan dan keterkaitan antara variabel dependen dan

independen dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sifat Machiavellian terhadap Intensi Melakukan

Whistleblowing

Sejumlah penelitian mengenai kaitan kepribadian Mach

yang tinggi dan rendah terhadap perilaku tertentu telah dilakukan.

Individu dengan karakteristik Mach yang tinggi melakukan lebih

banyak manipulasi, lebih banyak memperoleh kemenangan, tidak

mudah terbujuk, dan lebih banyak membujuk dibandingkan

individu dengan tingkat Mach yang rendah. Namun tingginya sikap

Mach ini dapat diredam oleh faktor-faktor situasional. Telah

ditemukan bahwa individu Mach yang tinggi berkembang baik

ketika (1) berinteraksi secara langsung dengan individu lain, bukan

secara tidak langsung; (2) ketika situasi mempunyai sedikit

peraturan, yang memungkinkan kebebasan improvisasi; dan (3) bila

keterlibatan emosional dengan detail-detail yang tidak relevan

dengan keberhasilan mengganggu individu Mach yang rendah

(Robbins dan Judge, 2008: 139).

Penelitian Machiavellianisme erat kaitannya dengan

perilaku. Seseorang yang memiliki sifat Machiavellian yang tinggi

perilakunya cenderung tidak etis. Pun dalam memutuskan untuk

melakukan intensi whistleblowing. Hasil penelitian yang dilakukan

Page 60: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

42

oleh Purnamasari dan Chrismastuti (2006: 16) menghubungkan

sifat Machiavellian dengan perkembangan moral atau perilaku etis.

Diantara hubungan tersebut adalah pemberian penghargaan pada

perilaku etis tidak mempengaruhi antara sifat Machiavellian

terhadap perilaku.

Hasil ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Dalton dan

Radtke (2012: 162) yakni seseorang yang memiliki sifat

Machiavellian yang tinggi perilakunya akan semakin tidak etis.

Kedua penelitian tersebut dilakukan pada mahasiswa akuntansi,

yang secara tidak langsung mengindikasikan bahwa terdapat sifat

Machiavellian dalam diri calon akuntan. Padahal menurut

Wakefield (2008: 117) perilaku Machiavellian tidak diperlukan

untuk mencapai sukses dalam profesi akuntansi, dan

penyebarluasan standar-standar etika harus mempertahankan

tingkat integritas yang tinggi dalam profesi ditandai dengan

idealisme. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

sifat Machiavellian pada diri seorang akuntan bukan calon akuntan

dan hubungannya dengan intensi melakukan whistleblowing. Maka

hipotesis pertama yang dirumuskan adalah:

H1: Sifat Machiavellian berpengaruh terhadap intensi

melakukan whistleblowing.

Page 61: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

43

2. Lingkungan Etika terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing

Menurut penelitian Nuryanto dan Dewi (2001) dalam Putri

dan Laksito (2013: 1) tinjauan etika atas pengambilan keputusan

berdasarkan pendekatan moral. Hasil penelitian menunjukkan

adanya korelasi antara pemahaman nilai-nilai etika dengan

pengambilan keputusan. Semakin auditor memahami kode etik

maka keputusan yang diambil akan semakin mendekati kewajaran,

adil dan bermoral. Pun dalam hubungannya dengan keputusan

seseorang untuk melaksanakan intensi whistleblowing. Etika yang

dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam kasus

whistleblowing adalah etika utilitarianisme. Termasuk di dalamnya

mempertimbangkan sejauh mana dan berapa besar atau kecilnya

kerugian atau keuntungan yang akan dialami perusahaan jika

karyawan (akuntan) membocorkan atau mendiamkan kecurangan

tersebut (Keraf, 1998: 177).

Penelitian yang dilakukan oleh Dalton dan Rdtke (2012:

157) memfokuskan pada lingkungan etika organisasi. Beliau

mengatakan bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi

lingkungan etika organisasi yakni nilai-nilai misi perusahaan, nilai-

nilai kepemimpinan dan manajemen, kelompok sebaya, prosedur

atau aturan dan kode etik, etika pelatihan serta penghargaan dan

sanksi. Responden yang digunakan adalah mahasiswa-mahasiswi

pasca sarjana yang telah memiliki pengalaman kerja sehingga

Page 62: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

44

memiliki pengetahuan lebih mengenai lingkungan organisasi yang

baik dan tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi

antara lingkungan etika dan sifat Machiavellian adalah

berpengaruh signifikan. Lingkungan etika yang baik

mengindikasikan dampak yang baik terhadap pribadi yang

memiliki sifat Machiavellian yang tinggi. Singkatnya terdapat

hubungan antara sifat Machiavellian dan intensi whistleblowing

yang dimoderasi oleh lingkungan etika. Berdasarkan hal tersebut

peneliti tertarik untuk meneliti lingkungan etika pada karyawan

(akuntan) di perusahaan yang memiliki whistleblowing system

dengan pertimbangan pengetahuan lingkungan etika yang dimiliki

karyawan yang sedang bekerja lebih tinggi daripada

mahasiswa/mahasiswi pasca sarjana yang memiliki pengalaman

pekerjaan. Selain itu terdapatnya perbedaan budaya, kebiasaan atau

peraturan serta kebijakan di luar dan dalam negeri Indonesia. Oleh

karena itu peneliti memutuskan untuk meneliti kembali varibel

lingkungan etika, dengan hipotesis:

H2: Lingkungan etika berpengaruh terhadap intensi

melakukan whistleblowing.

3. Personal Cost terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing

Personal cost merupakan salah satu alasan utama yang

menyebabkan seseorang tidak ingin melaporkan dugaan

pelanggaran karena mereka meyakini bahwa laporan mereka tidak

Page 63: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

45

akan ditindak lanjuti, mereka akan mengalami retaliasi, atau

manajemen tidak akan melindungi mereka dari ancaman retaliasi,

khususnya dalam jenis pelanggaran yang melibatkan para manajer

(Septianti, 2013: 1067). Graham dalam Zhuang (2003: 21)

mengemukakan bahwa personal cost yang paling dipertimbangkan

adalah pembalasan dari orang-orang dalam organisasi yang

menentang tindakan pelaporan. Personal cost berkurang ketika

bantuan dalam persiapan dan presentasi argumen kritis tersedia dan

diberikan perlindungan pembalasan. Sifat dan besarnya retaliasi

atau sanksi yang dikenakan oleh manajemen terhadap

whistleblower merupakan faktor penentu yang paling signifikan

bagi keputusan whistleblower dalam mengkomunikasikan

pelanggaran organisasional.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dalton dan Radtke

(2012: 156) personal cost memoderasi variabel sifat Machiavellian

dengan intensi whistleblowing. Sedangkan Septianti (2013: 1067)

menjadikan personal cost termasuk ke dalam faktor individu yang

dinilai mempengaruhi niat seseorang untuk melakukan

whistleblowing. Namun hasil penelitian yang didapat adalah tidak

mendukung hipotesa. Personal cost tidak mempengaruhi niat

seseorang untuk melakukan whistleblowing. Hal ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Carson et. al., (2008:

361) serta Kaplan dan Whitecotton (2001: 45). Ada

Page 64: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

46

ketidakkonsistenan hasil dari beberapa penelitian di atas. Dengan

pertimbangan inilah, peneliti menguji kembali variabel personal

cost dengan hipotesa:

H3: Personal cost berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

4. Sifat Machiavellian, Lingkungan Etika dan Personal Cost

terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi sikap individu

dalam memutuskan melakukan intensi whistleblowing.

Machiavellian sebagai salah satu sifat yang tidak diperlukan untuk

mencapai sukses dalam profesi akuntansi (Wakefield, 2008: 117),

pun merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap

seseorang dalam memutuskan melakukan intensi whistleblowing.

Penelitian yang dilakukan oleh Dalton dan Radtke (2012: 162)

menyatakan ada pengaruh antara sifat Machiavellian yang dimiliki

seorang individu terhadap intensi whistleblowing.

Selain itu, sifat Machiavellian juga mempengaruhi

perkembangan moral dan perilaku etis yang ada pada diri

seseorang. Dimana moralitas adalah faktor yang paling penting

dalam mendorong intensi whistleblowing (Hwang et. al., 2008:

510). Penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari dan Chrismastuti

(2006: 1083) meghubungkan sifat Machiavellian terhadap

perkembangan moral yang berkaitan dengan perilaku etis individu

Page 65: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

47

dengan menggunakan teori reinforcement sebagai pemoderasi.

Hasilnya, pemberian hukuman pada perilaku etis tidak akan

meningkatkan pengaruh sifat Machiavellian terhadap perilaku etis,

pemberian penghargaan pada perilaku etis tidak akan

meningkatkan pengaruh sifat Machiavellian terhadap perilaku etis,

pemberian penghargaan pada perilaku etis tidak akan

meningkatkan pengaruh perkembangan moral terhadap perilaku

etis, permberian hukuman pada perilaku etis akan menurunkan

pengaruh perkembangan moral terhadap perilaku etis.

Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan antara

perkembangan moral yang menentukan derajat tinggi rendahnya

sifat Machiavellian seorang individu yang akan memepengaruhi

perilakunya dalam memutuskan melakukan intensi whistleblowing.

Perkembangan moral dan sifat Machiavellian juga dipengaruhi

oleh lingkungan etika. Perilaku dan tindakan etis seseorang akan

memberikan dampak pada orang lain dan lingkungannya termasuk

lingkungan tempat ia bekerja begitu juga sebaliknya, lingkungan

yang telah terbentuk di suatu organisasi dapat mempengaruhi

anggota organisasinya.

Enam faktor lingkungan etika organisasi yang dapat

mempengaruhi anggota organisasinya diantaranya, nilai-nilai misi

organisasi, nilai-nilai kepemimpinan dan manajemen, kelompok

sebaya, prosedur atau aturan dan kode etik, etika pelatihan, serta

Page 66: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

48

penghargaan dan sanksi (Dalton dan Radtke, 2012: 157). Menurut

penelitian Nuryanto dan Dewi (2001) dalam Putri dan Laksito

(2013: 1), tinjauan etika atas pengambilan keputusan berdasarkan

pendekatan moral. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi

antara pemahaman nilai-nilai etika dengan pengambilan keputusan.

Semakin auditor memahami kode etik maka keputusan yang

diambil akan semakin mendekati kewajaran, adil dan bermoral. Pun

dalam hubungannya dengan keputusan seseorang untuk

melaksanakan intensi whistleblowing.

Menjadi whistleblower bukanlah perkara yang mudah. Pada

penelitian Daivitri (2013: 8) dinyatakan bahwa akan terjadinya

dilema etika ketika individu dihadapkan oleh persoalan etika. Jika

individu tidak mempunyai pertimbangan etis maka ia akan

mengabaikan persoalan tersebut dan cenderung menyetujui

ketidaketisan. Individu yang mempunyai pertimbangan etis ia akan

lebih mengkritisi sebuah kejadian dan akan mengambil keputusan

bertindak berdasarkan keyakinan individu melalui penalaran

moralnya.

Namun, tidak berhenti sampai di situ, ada faktor personal

cost yang mempengaruhi keputusan individu dalam melakukan

intensi whistleblowing. Menurut Septianti (2013: 1072) individu

yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain,

memiliki posisi yang kuat, dan memiliki kewenangan untuk

Page 67: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

49

mengganti pegawai dalam organisasi cenderung memiliki persepsi

bahwa personal cost yang akan ditimbulkan dari perilaku

whistleblowing akan relatif rendah, sehingga individu tersebut akan

terlibat dalam perilaku whistleblowing. Niat pegawai untuk

melaporkan pelanggaran adalah lebih kuat ketika personal cost

pelaporan dipersepsi lebih rendah atau tanggung jawab pribadi

untuk melaporkan pelanggaran dipersepsi lebih tinggi.

Dalton dan Radtke (2012: 156) pun menjadikan personal

cost sebagai variabel yang memoderasi antara sifat Machiavellian

terhadap intensi whistleblowing. Dengan begitu dapat disimpulkan

bahwa adanya keterkaitan antara sifat Machiavellian, lingkungan

etika dan personal cost dalam mempengaruhi intensi

whistleblowing. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis,

berupa:

H4: Sifat Machiavellian, lingkungan etika, dan personal cost

secara simultan memiliki pengaruh terhadap intensi

melakukan whistleblowing.

Page 68: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini memfokuskan untuk menguji kembali pengaruh sifat

Machiavellian, lingkungan etika dan personal cost terhadap intensi

melakukan whistleblowing guna memperoleh bukti empiris antara varibel-

variabel tersebut. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai yang

terkait dengan akuntansi yaitu akuntan biaya, akuntan pajak dan internal

auditor di perusahaan-perusahaan yang memiliki sistem whistleblowing

dan berada di wilayah DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling dengan berdasarkan pertimbangan (judgement) yaitu

pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (judgement

sampling) melibatkan pemilihan subjek yang berada di tempat yang paling

menguntungkan atau dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi

yang diperlukan (Sekaran, 2006: 136). Peneliti memilih metode ini

dikarenakan responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini dibatasi atau

tidak umum. Responden yang digunakan diantaranya harus memenuhi

kriteria sebagai:

1. Aakuntan yang bekerja di perusahaan yang memiliki whistleblowing

system.

Page 69: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

51

2. Memiliki pendidikan minimal D3, sehingga diharapkan memiliki

pengetahuan yang memadai serta memiliki persepsi dan pertimbangan

yang komprehensif terhadap minat whistleblowing.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data bersumber langsung dari responden yaitu akuntan yang bekerja di

perusahaan yang memiliki whistleblowing system dengan instrumen

penelitian berupa kuesioner.

Adapun perusahaan-perusahaan tersebut di antaranya:

1. PT. Pertamina Persero, dengan keputusan Direksi Pertamina No.

15/C00000/2012-So tentang whistleblowing system yang saya peroleh

dari http://www.pertamina.com/media/374416/TKO_WBS_Ind.pdf.

2. PT. PLN, SK Board of Directors No: 02.001.K/010/PLNE/III/2012

dan SK No: 02.003.K/010/PLNE/III/2012 tentang whistleblowing

system yang saya peroleh dari http://www.pln.co.id/?p=7250.

3. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dengan SK No. 09/KPTS/2013 tentang

whistleblowing system yang saya peroleh dari

http://www.jasamarga.com/gcg/Whistle%20Blowing%20System.pdf.

4. PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan SK No. SKB. 007/SKB/I/2013

tentang whistleblowing system yang saya peroleh dari

http://jasindo.co.id/assets/media/file/file-kebijakan-tata-kelola-perusa-

haan-10.pdf.

Page 70: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

52

5. PT. Sewatama dengan SK No.SK-10/SEWATAMA-BOC/X/2014

tentang whistleblowing system yang saya peroleh dari

http://sewatama.com/wp-content/uploads/2014/12/Penunjukan-Ketua-

WBS.pdf.

6. PT. Pegadaian di http://wbs.pegadaian.co.id/.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan

uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan memberikan gambaran atau

deskripsi suatu adat yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan

skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19).

2. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data terdapat dua macam pengujian, yaitu

sebagai berikut:

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu.

Page 71: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

53

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan

cara one shot atau pengukuran sekali saja, di sini pengukurannya

hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa

(α). Suatu kostruk atau variabel dikatan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alfa > 0.70 (Nunnaly, 1960 dalam Ghozali, 2013:

46).

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini diukur

menggunakan Pearson Corelation dengan nilai signifikan di bawah

0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator

pertanyaan pada kuesioner valid ketika nilai signifikansinya di

bawah 0,05 (Ghozali, 2013: 52).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji

heterokedastisitas.

Page 72: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

54

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,

2013: 105).

Pada penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi melihat dari nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Kedua ukuran

ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

(terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai

tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka dalam

model regresi tersebut terdapat multikolonieritas yang tidak dapat

ditoleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari model

regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias (Ghozali, 2013:106).

Page 73: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

55

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi mormal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual memiliki distribusi normal

atau mendekati nol (Ghozali, 2013: 160).

Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik

menggunakan grafik histogram dan probability plot. Namun

analisis grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual

terlihat normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab

itu, dalam penelitian ini selain menggunakan analisis grafik juga

dilengkapi dengan uji statistik menggunakan non-parametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam uji K-S dilihat dari angka

probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas

kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara

normal (Ghozali, 2013:161).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

Page 74: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

56

regresi yang baik adalah homoskeditisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).

Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilihat

jika ada pola tertentu pada grafik scatterplot, seperti titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar

kemudian menyempit). Sebaliknya, jika titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas. (Ghozali, 2013:141).

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang

cukup signifikan. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih

dapat menjamin keakuratan hasil. Penelitian ini menggunakan uji

Park untuk menambah keakuratan hasil (Ghozali, 2013: 143)

Uji Park dilakukan dengan cara meregresikan nilai residual

dengan msing-masing variabel independen. Apabila nilai sig. >

0,05 maka tidak ada gejala heteroskedastisitas.

4. Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinan adalah antara nol sampai satu. Apabila hanya terdapat satu

variabel independen maka R2

yang dipakai. Tetapi apabila terdapat

dua atau lebih variabel independen maka yang dipakai adalah adjusted

R2. Setiap tambahan variabel independen, R

2 akan meningkat tidak

peduli variabel tersebut berpengaruh signifikan atau tidak terhadap

Page 75: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

57

variabel dependen. Sedangkan nilai adjusted R2 dapat naik atau turun

apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model

(Ghozali, 2013: 97).

5. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk

menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap

variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam

persamaan linier. Variabel independen terdiri dari sifat Machiavellian,

lingkungan etika, dan personal cost. Sedangkan variabel dependennya

adalah whistleblowing. Persamaan regresi berganda dirumuskan

sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + e

Di mana:

Y = Whistleblowing

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Sifat Machiavellian

X2 = Lingkungan Etika

X3 = Personal Cost

e = Error

Pengujian hipotesis ini melalui beberapa pengujian, yaitu:

1) Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Page 76: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

58

Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:

98). Dalam membandingkan probabilitas (pada tabel anova tertulis

Sig) dengan taraf nyata kurang dari 0,05.

Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak.

Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.

2) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas dan independen secara individu dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Apakah variabel

independen berpengaruh secara nyata atau tidak (Ghozali, 2013:

98). Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat

probabilitasnya, yaitu:

Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak.

Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran

Pada bagian ini akan diuraikan masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pegukurannya.

1. Sifat Machiavellian (X1)

Christie dan Geis (1970) dalam Purnamasari dan

Chrismastuti (2006: 3) mendeskripsikan kepribadian Machiavellian

sebagai suatu kepribadian antisosial, yang tidak memperhatikan

Page 77: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

59

moralitas konvensional dan mempunyai komitmen ideologis yang

rendah. Lebih jauh lagi Vitell (1991) dan Granitz (2003) dalam

Dalton dan Radtke (2012: 155) mendeskripsikan kepribadian

Machiavellian sebagai pribadi yang menerima perilaku tidak etis

seperti praktek pencurian dan kecurangan, selanjutnya Dahling

(2009) dan Gunnthorsdottir (2002) dalam Dalton dan Radtke

(2012: 155) menyatakan pribadi Machiavellian akan melakukan

tindakan dengan memperhitungkan keuntungan ekonomi yang

didapat sebagai landasan dalam bertindak.

Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang

digunakan Dalton dan Radtke (2012: 169) yakni dengan

menggunakan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak

setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). Pada

penyataan 4,7 dan 9 adalah pernyataan positif. Pada pernyataan

positif skornya dibalik. Misalkan responden mengisi sangat tidak

setuju maka nilai bobotnya yaitu 5.

2. Lingkungan Etika (X2)

Akuntansi dan profesi auditor lekat hubungannya dengan

dunia bisnis. Sebagai kegiatan sosial bisnis bisa disoroti sekurang-

kurangnya dari tiga sudut pandang yang berbeda tetapi tidak selalu

mungkin dipisahkan dengan: sudut pandang ekonomi, hukum, dan

etika (Bertens, 2000: 13). Menurut penelitian Nuryanto dan Dewi

(2001) dalam Putri dan Laksito (2013: 1), tinjauan etika atas

Page 78: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

60

pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan moral. Hasil

penelitian menunjukkan adanya korelasi antara pemahaman nilai-

nilai etika dengan pengambilan keputusan. Semakin auditor

memahami kode etik maka keputusan yang diambil akan semakin

mendekati kewajaran, adil dan bermoral. Pun dalam hubungannya

dengan keputusan seseorang untuk melaksanakan intensi

whistleblowing.

Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang

digunakan Dalton dan Radtke (2012: 169) yakni dengan

menggunakan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak

setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), dan sangat sangat setuju

(5).

3. Personal Cost (X3)

Menurut Shutlz et al., (1993) dalam Bagustianto dan

Nurkholis (2015: 6) personal cost of reporting adalah pandangan

pegawai terhadap risiko pembalasan, balas dendam atau sanksi dari

anggota organisasi, yang dapat mengurangi minat pegawai untuk

melaporkan wrongdoing. Personal cost merupakan salah satu

alasan utama yang menyebabkan seseorang tidak ingin melaporkan

dugaan pelanggaran karena mereka meyakini bahwa laporan

mereka tidak akan ditindak lanjuti, mereka akan mengalami

retaliasi, atau manajemen tidak akan melindungi mereka dari

Page 79: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

61

ancaman retaliasi, khususnya dalam jenis pelanggaran yang

melibatkan para manajer (Septianti, 2013: 1067).

Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang

dikembangkan oleh Septianti (2013: 1093), yakni menggunakan

tiga kasus akuntansi yang terkait untuk mengukur personal cost

dalam intensi melakukan whistleblowing. Variabel ini diukur

dengan menggunakan 5 poin skala likert. Tiap skenario menilai

tingkat personal cost responden dengan dampak penundaan

kenaikan pangkat. Skala 1 mempresentasikan “sangat rendah” dan

skala 5 mempresentasikan “sangat tinggi”.

4. Intensi Whistleblowing (Y)

Whistleblowing adalah pelaporan yang dilakukan oleh

anggota organisasi (aktif maupun non-aktif) mengenai pelanggaran,

tindakan ilegal atau tidak bermoral kepada pihak di dalam maupun

di luar organisasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang

diungkapkan oleh Near dan Miceli (1985) dalam Daivitri (2013: 3),

whistleblowing adalah pengungkapan yang dilakukan oleh anggota

organisasi (mantan karyawan atau karyawan) secara ilegal, praktek-

praktek tidak bermoral atau tidak sah di bawah kendali pemberi

kerja mereka, kepada orang atau pihak lain yang mampu

mempengaruhi tindakan mereka.

Seseorang yang melakukan whistleblowing dikenal dengan

istilah whistleblower yang mmemiliki makna bermacam-macam.

Page 80: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

62

Kadang ia diartikan sebagai „saksi pelapor‟, „pemukul kentongan‟,

atau „pengungkap fakta‟ (Semendawai, 2011: 1).

Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang

dikembangkan oleh Septianti (2013: 1093-1094) dengan

menggunakan tiga skenario kasus akuntansi serta instrumen yang

dikembangkan oleh Bagustianto dan Nurkholis (2015: 11).

Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin. Skala 1

mempresentasikan “sangat rendah” dan skala 5 mempresentasikan

“sangat tinggi”.

Untuk lebih jelasnya, peneliti menggambarkan sub variabel

dan indikatornya dalam kuesioner pada tabel 3.1.

Page 81: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

63

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

Sifat

Machiavellian

(X1) (Dalton

dan Radtke,

2012).

Kemampuan

individu

mengendalikan

seseorang

1

Likert

Tingkat

Kepercayaan

2

Usaha penyelesaian

masalah

3,4

Kesempatan negatif 5

Motif melakukan

tindakan

6,7

Kecintaan terhadap

harta

8

Moralitas 9

Lingkungan

Etika (X2)

(Dalton dan

Radtke, 2012).

Nilai-nilai

kehormatan,

keadilan dan

kejujuran.

1

Likert

Kode etik sebagai

kontrol.

2,6

Kebijakan

perusahaan

3

Pelatihan perilaku

etis

4

Penghargaan

terhadap perilaku

etis

5

Sistem evaluasi

kinerja

7

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 82: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

64

Personal Cost

(X3)

(Septianti,

2013)

Kasus mengenai

penyalahgunaan

aset.

1.a

Likert

Kasus mengenai

korupsi.

2.a

Kasus mengenai

fraud.

3.a

Intensi

melakukan

whistleblowing

(Y) (Septianti,

2013;

Bagustianto

dan Nurkholis,

2015)

Kasus mengenai

penyalahgunaan

aset.

1.b

Likert

Kasus mengenai

korupsi

2.b

Kasus mengenai

fraud

3.b

Niat/minat

melakukan tindakan

whistleblowing

1

Keinginan untuk

mencoba

melakukan tindakan

whistleblowing

2

Rencana untuk

melakukan tindakan

whistleblowing.

3

Usaha keras untuk

melakukan internal

whistleblowing.

4

Usaha keras untuk

melakukan

eksternal

whistleblowing.

5

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Page 83: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan atau seseorang yang

memiliki latar belakang sebagai akuntan meliputi akuntan biaya,

akuntan pajak, dan internal auditor beserta staff yang bekerja pada

perusahaan yang memiliki whistleblowing system. Penyebaran serta

pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 23 Februari hingga

5 Mei 2015.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 6 perusahaan yang memiliki

whistleblowing system dan berada di wilayah Jakarta. Kuesioner yang

disebarkan sebanyak 129 buah dan jumlah kuesioner yang kembali

adalah sebanyak 105 buah atau 81,40%. Kuesioner yang tidak kembali

sebanyak 24 buah atau 18,60%. Hal ini dikarenakan responden belum

sempat mengisi sampai waktu pengambilan dan beberapa terbawa

responden yang sedang dinas di luar kota atau cuti. Kuesioner yang

dapat diolah berjumlah 97 buah atau 75,20 %, sedangkan kuesioner

yang tidak dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai sampel

dan tidak diisi secara lengkap oleh responden sebanyak 8 buah atau

6,20 %. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada Tabel 4.1.

Page 84: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

66

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah Presentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar. 129 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali. 24 18,60%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat

diolah. 8 6,20%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah. 97 75,20%

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat

dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Distribusi Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kuesioner

dikirim

Kuesioner

dikembalikan

1 PT. Pertamina Persero 30 26

2 PT. Asuransi Jansindo Persero 30 27

3 PT. Jasa Marga Persero Tbk. 20 19

4 PT. PLN Persero 10 10

5 PT. Pegadaian Persero 20 17

6 PT. Sewatama 6 6

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di

perusahaan yang memiliki whistleblowing system sebagai akuntan atau

yang memiliki latar belakang berkaitan dengan akuntan. Berikut tabel

4.3 menjelaskan deskripsi mengenai identitas responden penelitian

yang terdiri dari umur, posisi, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan

masa kerja responden.

Page 85: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

67

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden

Deskripsi Responden Frequency Percent Valid

Percent

Cumulatif

Percent

Umur

<25 6 6,2 6,2 6,2

25-35 55 56,7 56,7 62,9

>35 36 37,1 37,1 100,0

Posisi

Akuntan 28 28,9 28,9 28,9

Akuntan

Biaya 8 8,2 8,2 37,1

Akuntan

Pajak 3 3,1 3,1 40,2

Budget

Staff 27 27,8 27,8 68,0

Internal

Auditor 12 12,4 12,4 80,4

Staff 19 19,6 19,6 100,0

Jenis

Kelamin

Pria 48 49,5 49,5 49,5

Wanita 49 50,5 50,5 100,0

Jenjang

Pendidik

-an

D3 6 6,2 6,2 6,2

S1 70 72,2 72,2 78,4

S2 20 20,6 20,6 99,0

S3 1 1,0 1,0 100,0

Masa

Kerja

<5 th 26 26,8 26,8 26,8

5-10 th 33 34,0 34,0 60,8

11-15 th 15 15,5 15,5 76,3

>15 th 23 23,7 23,7 100,0

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada

perusahaan yang memiliki sistem whistleblowing sebesar 6,2% atau

sebanyak 6 orang berusia kurang dari 25 tahun. 56,7% atau sebanyak

55 orang berusia 25-35 tahun. Sisanya sebesar 37,1% atau sebanyak 36

orang masing-masing berusia lebih dari 35 tahun. Pada posisi terakhir

diperoleh informasi bahwa sebanyak 28 orang atau sebesar 28,9%

menduduki posisi sebagai akuntan, 8 orang atau 8,2% responden

menduduki jabatan sebagai akuntan biaya. Sebanyak 3 orang atau

Page 86: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

68

sebesar 3,1% menduduki jabatan sebagai akuntan pajak, 27 orang atau

27,8% sebagai budget staff dan sisanya 12 orang atau 12,4% sebagai

internal auditor.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sekitar 48 orang atau 49,5%

responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar

49 orang atau 50,5% responden berjenis kelamin perempuan. Pada

pendidikan Diploma III (DIII) dengan jumlah responden sebanyak 6

atau 6,2%. Strata Satu (S1) dengan jumlah responden 70 atau 72,2%.

Strata Dua (S2) dengan jumlah responden sebanyak 20 orang atau

20,6%. Sisanya sebesar 1% atau sebanyak 1 orang berpendidikan

terakhir Strata Tiga (S3). Selanjutnya diketahui bahwa sebanyak

26,8% atau 26 responden memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun,

34% atau 33 responden memiliki pengalaman 5-10 tahun, 15,5% atau

15 responden memiliki masa kerja 11-15 tahun dan sisanya 23,7% atau

23 responden masa kerja lebih dari 15 tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sifat

Machiavellian, lingkungan etika, personal cost dan intensi

whistleblowing akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang

terlihat pada Tabel 4.4.

Page 87: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

69

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh informasi bahwa pada variabel

sifat Machiavellian, total jawaban minumum responden sebesar 9 dan

maksimum sebesar 28, dengan rata-rata total jawaban 17,06 dan

standar deviasi sebesar 3,968. Variabel lingkungan etika dengan total

jawaban minimum responden sebesar 9 dan maksimum sebesar 35,

dengan rata-rata total jawaban 27,95 dan standar deviasi 5,201.

Variabel personal cost dengan total jawaban minimum responden 3

dan maksimum sebesar 15, dengan rata-rata total jawaban 11,38 dan

standar deviasi 2,608. Variabel intensi whistleblowing dengan total

jawaban minimum responden 23 dan maksimum sebesar 40, dengan

rata-rata total jawaban 33,29 dan standar deviasi 5,206.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk

variabel sifat Machiavellian rata-rata responden menjawab tidak

setuju. Sementara untuk variabel lingkungan etika, personal cost dan

intensi whistleblowing rata-rata jawaban responden adalah setuju.

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sifat

Machaivellian 97 9 28 17,06 3,968

Lingkungan

Etika 97 9 35 27,95 5,201

Personal Cost 97 3 15 11,38 2,608

Intensi

Whistleblowing 97 23 40 33,29 5,206

Valid N

(listwise) 97

Page 88: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

70

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan sebagai alat pengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Untuk

mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa. Suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Croanbach’s Alfa >

0,70.

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Croanbach’s Alpha Keterangan

Sifat Machiavellian 0,740 Reliabel

Lingkungan Etika 0,947 Reliabel

Personal Cost 0,904 Reliabel

Intensi Whistleblowing 0,899 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah 2015

Tabel 4.5 menunjukkan nilai Croanbach’s Alpha atas variabel

sifat Machiavellian sebesar 0,740, lingkungan etika sebesar 0,947,

personal cost sebesar 0,904 dan intensi whistleblowing sebesar 0,899.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel karena nilai Croanbach’s Alpha lebih besar dari

0,7.

b. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu pertanyaan pada kuesioner dikatakn valid jika tingkat

signifikansinya di bawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan hasil uji

validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini,

Page 89: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

71

yaitu sifat Machiavellian (SM), lingkungan etika (LE), personal cost

(PC), dan intensi whistleblowing (IW) dengan 97 sampel responden.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Sifat Machiavellian

No. Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (SM1) 0,691** 0,000 Valid

2 (SM2) 0,504** 0,000 Valid

3 (SM3) 0,428** 0,000 Valid

4 (SM4) 0,655** 0,000 Valid

5 (SM5) 0,475** 0,000 Valid

6 (SM6) 0,313** 0,002 Valid

7 (SM7) 0,576** 0,000 Valid

8 (SM8) 0,500** 0,000 Valid

9 (SM9) 0,632** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.6 menunjukkan variabel sifat Machiavellian mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Lingkungan Etika

No. Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig (2-

Tailed) Keterangan

1 (LE1) 0,862** 0,000 Valid

2 (LE2) 0,855** 0,000 Valid

3 (LE3) 0,840** 0,000 Valid

4 (LE4) 0,914** 0,000 Valid

5 (LE5) 0,886** 0,000 Valid

6 (LE6) 0,918** 0,000 Valid

7 (LE7) 0,822** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.6 (Lanjutan)

Page 90: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

72

Tabel 4.7 menunjukkan variabel lingkungan etika mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Personal Cost

No. Butir

Pertanyaan

Perason

Correlation

Sig (2-

Tailed) Keterangan

1 (PC1) 0,930** 0,000 Valid

2 (PC2) 0,939** 0,000 Valid

3 (PC3) 0,879** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.8 menunjukkan variabel personal cost mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Intensi Whistleblowing

No. Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (IW1) 0,841** 0,000 Valid

2 (IW2) 0,802** 0,000 Valid

3 (IW3) 0,852** 0,000 Valid

4 (IW4) 0,779** 0,000 Valid

5 (IW5) 0,663** 0,000 Valid

6 (IW6) 0,639** 0,000 Valid

7 (IW7) 0,722** 0,000 Valid

8 (IW8) 0,728** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.9 menunjukkan variabel intensi whistleblowing

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Page 91: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

73

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model

regresi. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam

penelitian ini dengan menggunakan nilai tolerence dan Variance

Inflation Factor (VIF). Regresi yang terbebas dari problem

multikolonieritas apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10

maka data tersebut tidak ada multikolonieritas. Berikut ini disajikan

hasil uji multikolonieritas dengan menggunakan nilai tolerance dan

VIF, yaitu:

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error

Beta

Tole-

rance

VIF

1

(Constant) 34,645 4,639

7,468 ,000

TOTAL SM -,503 ,122 -,384 -4,142 ,000 ,946 1,057

TOTAL LE ,241 ,095 ,241 2,545 ,013 ,906 1,104

TOTAL PC ,043 ,184 ,022 ,235 ,815 ,952 1,050

a. Dependent Variable: TOTAL IW

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 atau lebih dari 0,10 dan nilai VIF di sekitar

Page 92: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

74

angka 1 atau kurang dari 10 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan

dengan nilai tolerance untuk sifat Machiavellian 0,946, lingkungan

etika sebesar 0,906, dan personal cost sebesar 0,952. Dengan nilai VIF

masing-masing adalah 1,057, 1,104, dan 1,050. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat

multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi,

variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik (probability

plot) dan uji statistik (K-S).

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Page 93: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

75

Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normal.

Hasil uji normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

disajikan pada Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 97

Normal Parametersa,,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 4,52390976

Most Extreme Differences

Absolute ,070

Positive ,070

Negative -,057

Kolmogorov-Smirnov Z ,691

Asymp. Sig. (2-tailed) ,726

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Menurut Tabel 4.11 di atas, hasil uji (K-S) menunjukkan bahwa

data terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar

0,726. Sehingga model penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik

normalitas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Dalam

Page 94: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

76

penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan analisis grafik

scatterplot dan uji statistik menggunakan uji Park.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

Gambar 4.2, menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas dan di bawah

angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan. Berikut

hasil uji heterokedastisitas menggunakan uji Park.

Tabel 4.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Park

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,747 5,374 ,511 ,610

lnx1 1,299 ,881 ,152 1,476 ,143

lnx2 -1,684 1,078 -,164 -1,563 ,121

lnx3 ,294 ,723 ,042 ,407 ,685

a. Dependent Variable: Lnei2

Page 95: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

77

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi setiap variabel

lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

dan model regresi layak digunakan.

4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen

yaitu sifat Machiavellian, lingkungan etika, dan personal cost.

Sedangkan variabel dependennya yaitu intensi whistleblowing. Adapun

hasil uji koefisien Adjusted R Square disajikan dalam Tabel 4.13 di

bawah ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,495a ,245 ,221 4,596

Predictors: (Constant), TOTAL PC, TOTAL SM, TOTAL LE

Dependent Variabel: TOTAL IW

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Pada Tabel 4.13 memperlihatkan Adjusted R Square sebesar 0,221.

Hal ini berarti sebesar 22,1% variabel intensi whistleblowing dapat

dijelaskan oleh variabel sifat Machiavellian, lingkungan etika dan

personal cost. Sedangkan sisanya yaitu sebesar (100% - 22,1% =

77,9%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.

Variabel-variabel lain yang mempengaruhi intensi whistleblowing

Page 96: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

78

menurut Septianti (2013: 1087) adalah keseriusan pelanggaran dan

suku bangsa. Keseriusan pelanggaran merupakan suatu faktor yang

mempengaruhi presepsi para pegawai, bahwa semua jenis pelanggaran

yang terjadi merupakan jenis pelanggaran yang relatif serius dan dapat

menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar, sehingga niat

keinginan untuk melaporkan juga cukup besar. Suku bangsa yang

dianggap memiliki keinginan yang lebih tinggi untuk melakukan

whistleblowing adalah suku bangsa Jawa dibandingkan dengan suku

bangsa non-Jawa.

Sedangkan menurut Daivitri (2013: 102) yang mempengaruhi

intensi seseorang untuk melakukan whistleblowing adalah

pertimbangan etis, sikap individu, norma subyektif, dan persepsi

kontrol perilaku. Pertimbangan etis dan persepsi kontrol memiliki

hubungan yang berlawanan dengan intensi melakukan whistleblowing.

Individu yang memiliki pertimbangan etis tinggi cenderung akan

bertindak etis sehingga intensi melakukan whistleblowing tinggi.

Persepsi kontrol perilaku memuat keyakinan yang berkaitan dengan

rasa mampu atau rasa tidak mampu dalam mengelola perilaku.

Beberapa individu merasakan bahwa akan terasa sulit untuk

melaporkan masalah, sehingga mengarah kepada niat whistleblowing.

Sedangkan sikap dan norma subyektif berpengaruh pada intensi

melakukan whistleblowing. Individu yang memiliki sikap positif

cenderung melakukan whistleblowing. Norma subyektif atau norma

Page 97: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

79

sosial dipahami sebagai tekanan sosial yang dirasakan untuk

melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Jika melaporkan

suatu kejahatan semakin disukai dan diterima orang lain, maka

seseorang akan semakin mungkin untuk menyelesaikan suatu laporan

kejahatan. Selain itu moralitas juga merupakan salah satu faktor

penting dalam mendorong intensi whistleblowing (Hwang et. al.,

2008: 510).

5. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi

berganda, yaitu:

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen. Tabel 4.14 berikut ini menyajikan hasil uji statistik

t dalam penelitian ini, yaitu

Tabel 4.14

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 34,645 4,639 7,468 ,000

TOTAL SM -,503 ,122 -,384 -4,142 ,000

TOTAL LE ,241 ,095 ,241 2,545 ,013

TOTAL PC ,043 ,184 ,022 ,235 ,815

a. Dependent Variable: TOTAL IW

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Page 98: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

80

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa terdapat 2 variabel

independen yaitu sifat Machiavellian dan lingkungan etika

berpengaruh terhadap variabel dependen intensi whistleblowing.

Sedangkan 1 variabel independen lainnya yaitu personal cost tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen intensi whistleblowing.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

H1: Sifat Machiavellian berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

Hasil pengujian variabel sifat Machiavellian mempunyai

signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini memberikan arti

bahwa H1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa sifat

Machiavellian berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Dalton dan Radtke, 2012: 162) mengungkapkan

bahwa seseorang yang memiliki sifat Machiavellian yang tinggi,

keinginanya dalam melakukan intensi whistleblowing rendah, berlaku

kebalikannya seseorang yang memiliki sifat Machiavellian yang

rendah. Keinginannya dalam melakukan intensi whistleblowing tinggi.

Selain itu hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Abdullah (1970:189) dalam bukunya yang berjudul Pemikiran

Islam di Malaysia: Sejarah dan Aliran, mengungkapkan bahwa prinsip

Machiavellian yaitu “menghalalkan segala cara demi mencapai

tujuan” (the end justifies the means). Sebenarnya, prinsip

Page 99: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

81

Machiavellian yang menghalalkan segala cara hanya berlaku pada

masyarakat yang menghidupkan suap-menyuap. Seperti kita ketahui

bersama praktik suap-menyuap (korupsi) di Indonesia seolah sudah

menjadi tradisi. Jadi logis adanya jika sifat Machiavellian

mempengaruhi intensi melakukan whistleblowing di Indonesia.

H2: Lingkungan etika berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing

Pada Tabel 4.14 memperlihatkan hasil pengujian variabel

lingkungan etika mempunyai signifikansi 0,013 atau lebih kecil dari

0,05. Hal ini memberikan arti bahwa H2 diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa lingkungan etika berpengaruh terhadap intensi

whistleblowing. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Dalton dan Radtke (2012: 162) bahwa lingkungan etika yang baik

lebih berpengaruh pada individu yang memiliki sifat Machiavellian

yang rendah daripada individu yang memiliki sifat Machiavellian

yang tinggi.

Organisasi dengan lingkungan etika yang baik dapat

diciptakan dengan mengadakan pelatihan etika bagi karyawannya.

Pelatihan etika memberikan pengaruh yang lebih besar pada individu

yang memiliki sifat Machiavellian yang rendah daripada individu

yang memiliki sifat Machiavellian yang tinggi (Bloodgood, 2010

dalam Dalton dan Radtke, 2012: 157).

Page 100: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

82

Penelitian lain menemukan bahwa perusahaan dengan

lingkungan etis yang baik dapat mempengaruhi keputusan etis auditor

dan pekerja professional pajak (Sweeney, 2010: 545). Lingkungan

etika auditor meliputi standar perilaku bagi seorang profesional yang

ditujukan untuk tujuan praktis dan idealistik (Putri dan Laksito, 2013:

3). Lingkungan etika disini juga berarti komitmen etis organisasi yang

terkait erat dengan persepsi instansi terhadap nilai-nilai moral. Secara

keseluruhan, semua penelitian tentang etika menunjukkan bahwa

karakter etika organisasi memiliki pengaruh dalam pengambilan

keputusan etis (Dickerson 2009 dalam Muttaqin, 2014: 43). Pun

dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan

whistleblowing.

H3: Personal cost berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

Berdasarkan Tabel 4.14 variabel personal cost memiliki

tingkat signifikansi 0,815 atau lebih besar dari nilai 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa personal cost tidak berpengaruh terhadap intensi

melakukan whistleblowing. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Septianti (2013: 1087) dan Rizki Bagustianto dan

Nurkholis (2015: 15). Namun tidak berhasil mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Kaplan dan Whitecotton (2001) dalam Septianti

(2013: 1087) yang menemukan bahwa personal cost berpengaruh

terhadap intensi melakukan whistleblowing. Septianti beranggapan

Page 101: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

83

bahwa personal cost tidak mempengaruhi intensi melaukan

whistleblowing disebabkan oleh persepsi para whistleblower potensial

bahwa dampak kerugian fisik, ekonomik dan psikologis berpengaruh

terhadap pembuatan keputusan etis (Collins, 1989 dalam Septianti,

2012: 1084).

Faktor lain yang dapat menyebabkan tidak berpengaruhnya

personal cost terhadap intensi melakukan whistleblowing adalah

retaliasi. Personal cost merupakan salah satu alasan utama yang

menyebabkan responden tidak ingin melaporkan dugaan pelanggaran

karena mereka meyakini bahwa laporan mereka tidak akan ditindak

lanjuti, mereka akan mengalami retaliasi, atau manajemen tidak akan

melindungi mereka dari ancaman retaliasi, khususnya dalam jenis

pelanggaran yang melibatkan para manajer (Brown, 2008: 1066). Hal

ini didukung oleh Sabang (2013) dalam Bagustianto dan Nurkholis

(2015: 6) bahwa personal cost bukan hanya dampak tindakan balas

dendam dari pelaku kecurangan, melainkan juga keputusan menjadi

pelapor dianggap sebagai tindakan tidak etis, misalnya melaporkan

kecurangan atasan dianggap sebagai tindakan yang tidak etis karena

menentang atasan.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada Tabel 4.15. H4 diterima jika

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05.

Page 102: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

84

Tabel 4.15

Hasil Uji Statistik F

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

H

H

4

:

H4: Sifat Machiavellian, lingkungan etika, dan personal cost

berpengaruh terhadap intensi melakukan whistleblowing.

Pada Tabel 4.15 nilai F diperoleh dengan tingkat signifikansi

0,000 atau lebih kecil dari 0,05 maka H4 diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa sifat Machiavellian, lingkungan etika, dan personal

cost berpengaruh terhadap intensi melakukan whistleblowing. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dalton dan

Radtke, (2012: 162) bahwa sifat Machiavellian memiliki pengaruh

dengan intensi melakukan whistleblowing. Lingkungan etika yang

baik lebih berpengaruh pada individu yang memiliki sifat

Machiavellian yang rendah daripada individu yang memiliki sifat

Machiavellian yang tinggi.

Enam faktor lingkungan etika organisasi yang dapat

mempengaruhi anggota organisasinya diantaranya, nilai-nilai misi

organisasi, nilai-nilai kepemimpinan dan manajemen, kelompok

sebaya, prosedur atau aturan dan kode etik, etika pelatihan, serta

ANOVAa

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1

Regression 637,205 3 212,402 10,054 ,000b

Residual 1964,713 93 21,126

Total 2601,918 96

a. Dependent Variable: TOTAL IW

b. Predictors: (Constant), TOTAL PC, Total SM, TOTAL LE

Page 103: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

85

penghargaan dan sanksi (Dalton dan Radtke, 2012: 157). Perusahaan

dengan lingkungan etis yang baik dapat mempengaruhi keputusan etis

auditor (Sweeney et. al., 2009: 545). Selain lingkungan etika, faktor

lain yang mendorong intensi whistleblowing adalah moralitas (Hwang

et. al., 2008: 510).

Hasil Penelitian Nuryanto dan Dewi (2001) dalam Putri dan

Laksito (2013: 1) tinjauan etika atas pengambilan keputusan

berdasarkan moral. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi

antara pemahaman nilai-nilai etika dengan pengambilan keputusan.

Pun dalam hubungannya dengan keputusan seseorang untuk

melakukan intensi whistleblowing. Etika yang dapat digunakan

sebagai dasar pertimbangan dalam kasus whistleblowing adalah etika

utilitarianisme. Termasuk di dalamnya mempertimbangkan sejauh

mana dan berapa besar atau kecilnya kerugian atau keuntungan yang

akan dialami perusahaan jika karyawan (akuntan) membocorkan atau

mendiamkan kecurangan tersebut (Keraf, 1998: 177).

Keuntunngan tersebut dapat berupa reward dari

perusahaan. Hak-hak whistleblower yang juga seorang saksi

(pelapor) telah diatur dalam UU No. 13 tahun 2006 tentang

Perlindungan Saksi dan Korban, yang salah satu haknya meliputi

mendapatkan balas jasa atau reward dari negara atas kesaksian yang

telah diungkap karena kesaksian mampu membongkar suatu

kejahatan yang besar (Semendawai dkk, 2011:10). Sedangkan

Page 104: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

86

kerugiannya dapat berupa retaliasi, manajemen tidak akan

melindungi mereka dari ancaman retaliasi, khususnya dalam jenis

pelanggaran yang melibatkan para manajer (Brown, 2008: 672).

Retaliasi merupakan salah satu bentuk dari personal cost.

Graham dalam Zhuang (2003) dalam Septianti (2012: 1072)

menggemukakan bahwa personal cost yang paling dipertimbangkan

adalah retaliasi dari orang-orang dalam organisasi yang menentang

tindakan pelaporan. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan

di antara sifat Machiavellian, lingkungan etika dan personal cost

terhadap intensi whistleblowing yang secara simultan mempengaruhi

intensi melakukan whistleblowing, sesuai dengan hasil dari

penelitian ini.

Page 105: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang sifat Machiavellian, lingkungan

etika dan personal cost terhadap intensi whistleblowing. Analisis

dilakukan menggunakan metode analisis regresi berganda dengan program

Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 20. Populasi dalam

penelitian adalah pegawai yang bekerja pada perusahaan yang memiliki

whistleblowing system khususnya akuntan, internal auditor, akuntan biaya,

akuntan pajak, budgeting dan staff. Perusahaan dikonsentrasikan pada

wilayah DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka dapat

disimpulkan menjadi beberapa poin di bawah ini:

1. Sifat Machiavellian berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dalton dan Radtke (2012).

2. Lingkungan etika berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dalton dan Radtke (2012).

3. Personal cost tidak berpengaruh terhadap intensi melakukan

whistleblowing. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Septianti (2013).

Page 106: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

88

4. Sifat Machiavellian, lingkungan etika dan personal cost berpengaruh

terhadap intensi melakukan whistleblowing.

B. Saran

Penelitian mengenai whistleblowing di masa mendatang

diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas,

dengan mempertimbangkan saran di bawah ini:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel yang

mempengaruhi intensi melakukan whistleblowing seperti variabel suku

bangsa, karena suatu hal yang baru dalam penelitian tentang

whistleblowing di Indonesia (Septianti, 2013).

2. Jika tujuan peneliti untuk mendapatkan hasil yang lebih khusus,

disarankan hanya memilih satu perusahaan yang merapkan sistem

whistleblowing saja dengan mempertimbangkan penerapan sistem

whistleblowing pada perusahaan terkait dan tentu saja dengan izin

perusahaan.

3. Jika tujuan penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih general,

disarankan untuk menambah jumlah perusahaan yang menerapkan

sistem whistleblowing dan memperluas daerah penelitian.

4. Untuk mendapatkan kualitas data dan hasil yang lebih baik disarankan

instrumen penelitian tidak hanya berupa kuesioner, namun juga

wawancara atau survey, karena sistem whistleblowing pada setiap

Page 107: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

89

perusahaan dapat berbeda penerapannya. Pun untuk mendapatkan data

yang lebih nyata.

Page 108: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

90

Daftar Pustaka

Abdullah, Abdul Rahman Haji, “Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah dan

Aliran”. Malaysia: Gema Insani Press, 1997.

Agoes, Sukrisno, “Auditing, Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan

Publik”. Jakarta: Salemba Empat, 2012.

Ahmad, Syahrul Ahmar, “Internal Auditors and Internal Whistleblowing

Intention: A Study of Organitational, Individual, Situasional, and

Demographic Factors”. Western Australia: School of Accounting,

Finance and Economics Faculty of Business and Law Edith Cowan

University, Doctor Program (S3), 2011.

Anggadha, Arry dan Fadila Fikriani Armadita. “Kronologi Kasus Pajak Gayus

Versi Kejaksaan”. Diakses pada 1 Juni 2014 jam 23:04.

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/138233kronologi_kasus_pajak_

gayus_versi_kejaksaan, 2010.

Anonim. http://www.pertamina.com/media/374416/TKO_WBS_Ind.pdf. Diakses

pada 29 Juni 2015 jam 22:06.

Anonim. http://www.pln.co.id/?p=7250. Diakses pada 29 Juni 2015 jam 22:11.

Anonim. http://www.jasamarga.com/gcg/Whistle%20Blowing%20System.pdf.

Diakses pada 29 Juni 2015 jam 22:14.

Anonim. http://jasindo.co.id/assets/media/file/file-kebijakan-tata-kelola-

perusahaan-10.pdf. Diakses pada 29 Juni 2015 jam 22:20.

Anonim. http://sewatama.com/wp-content/uploads/2014/12/Penunjukan-Ketua-

WBS.pdf. Diakses pada 29 Juni 2015 jam 22:33.

Anonim. http://wbs.pegadaian.co.id/. Diakses pada 29 Juni 2015 jam 22:55.

Arens, Alvin A. Dan James K. Loebbecke. “Auditing Suatu Pendekatan

Terpadu”, Edisi Indonesia, hlm. 1. Jakarta: Salemba Empat, 1997.

Aryani, Alvita Tyas Dwi. “Pengaruh Nilai Personal terhadap Sikap Akuntabilitas

Sosial dan Lingkungan, (Studi pada Mahasiswa Magister Akuntansi dan

Magister Undip)”. Semarang: Program Magister (S2) Universitas

Diponegoro, 2010.

Bagustianto, Rizki dan Nurkholis. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk Melakukan Tindakan Whistle-blowing

(Studi pada PNS BPK RI)”. Malang: e-journal Universitas Brawijaya,

2015.

Page 109: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

91

Bertens, K. “Etika”, Seri Filsafat Atmajaya: 15, hlm. 4-6. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2007.

Bertens, K. “Pengantar Etika Bisnis”, hlm.13. Jakarta: Kanisius, 2000.

Boynton, W dan Johnson, RN., kell. “Modern Auditing”, Jilid 1, Jakarta:

Erlangga, 2006.

Brown, A. J. “Whistleblowing in the Australian Public Sector: Enchancing the

Theory and Practice of Internal Witness Management in Public Sector

Organisations”. Australia: ANU Press.

Carson, Thomas. L, Marry Ellen Verdu, Richard E. Wokutch. “Whistle-Blowing

for Profit: An Ethical Analysis of the Federal False Claims Act”. Journal

of Business Ethics 77: 361-376. 2008.

Cressy, Robert. “Machiavellian Denigration and the Shifting Base of

Organisational Power”. London: CASS Business School, 2007.

Curtis, Mary B. “Are Audit-related Ethical Decisions Dependent upon Mood?”.

Journal of Business Ethics. Vol.68; 191-209, 2006.

Daivitri, Aai Niyaratih. “Pengaruh Pertimbangan Etis dan Komponen Perilaku

Terencana pada Niat Whistleblowing Internal dengan Locus of Control

sebagai Variabel Pemoderasi”. Yogyakarta: Program Magister (S2),

Universitas Gadjah Mada, 2013.

Dalton, Derek dan Robin R. Radtke. “The Joint Effects of Machiavellianism and

Ethical Environment on Whistle-Blowing”. Spriager Science + Bussiness

Media Dordrecht, 2012.

Dempster, Quentin. “Para Pengungkap Fakta”. Sydney: ABC Books for the

Australian Broadcasting Corporation, 2011.

Goleman, Daniel. “Social Intelligence. Ilmu Baru tentang Hubungan Antar

Manusia”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Gozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21”,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013

Hussin, Wan Sabri Wan. “Etika dan Amalan Perniagaan”. Kuala Lumpur: Sanon

Printing Corporation SDN BHD, 2004.

Hwang, Dennis dkk. “Confucian Culture and Whistle-blowing by Professional

Accountants: an exploratory study”. Managerial Auditing Journal, Vol.

23 No. 5, pp. 504-526, Emerald Group Publishing Limited. 2008.

Page 110: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

92

Kaplan, Steven. E dan Stacey M. Whitecotton. “An Examination of Auditors’

Reporting Intentions When another Auditor is Offered Client

Employment”. Auditing: A Journal of Practice & Theory Vol. 20, No 1:

45-63. 2001.

Keraf, Dr. A. Sonny. “Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya”. Jakarta:

Kanisius, 1998.

Merdikawati, Risti. “Hubungan Komitmen Profesi dan Sosialisasi Antisipatif

Mahasiswa Akuntansi dengan Niat Whistleblowing (Studi Empiris pada

Mahasiswa Strata 1 Jurusan Akuntansi di Tiga Universitas Teratas di

Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta)”. Semarang: Program Sarjana (S1)

Universitas Diponegoro, 2012.

Mutmainah, Siti. “Minat Perilaku Pengungkapan Tindak Pelanggaran

(Whistleblowing)”. Semarang: Politeknik Negeri Semarang (Jurnal), 2007.

Muttaqin, Alif Zain. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas

Etika Auditor Pemerintah”. Semarang: Universitas Diponegoro, 2014.

Naukoko, Princilvanno Andreas. “Akuntansi Sumber Daya Manusia”. Manado: e-

journal, Vol.9 No.3, Universitas Sam Ratulangi, 2014.

Pranata, Metta. “Delapan Kasus Penipuan Saham Terbesar Sepanjang Sejarah”.

Diakses pada: 07 Desember 2014 20.35 WIB.

http://m.detik.com/finance/read/2012/06/11/073614/1937612/6/5/

Purnamasari, St Vena dan Agnes Advensia Chrismastuti, “Dampak

Reinforcement Contigency Terhadap Hubungan Sifat Machiavellian dan

Perkembangan Moral”. Padang: Simposium Nasional Akuntansi 9, 2006.

Putri, Pritta Amina dan Herry Laksito. “Pengaruh Lingkungan Etika, Pengalaman

Auditor dan Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Judgment”.

Diponegoro Journal Accounting, Volume 2, halaman 1-11, 2013.

Qomariyah, Nurul. “Petinggi Enron dan Worldcom Berakhir di Penjara”.

Diakses pada: 07 Desember 2014 17.10 WIB.

finance.detik.com/read/2006/09/27/095404/683491/4/petinggi-enron-dan-

worldcom-berakhir-di-penjara.

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. “Auditing, Konsep Dasar dan Pedoman

Pemeriksaan Akuntansi Publik”. Edisi pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. “Perilaku Organisasi

(Organizational Behavior)” Buku 1, edisi 12. Jakarta: Salemba Empat,

2008.

Page 111: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

93

Schmandt, Henry J. “Filsafat Politik”. Cetakan III. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009.

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”. Buku 2, edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat, 2006.

Semendawai, Abdul Haris dkk. “Memahami Whistleblower”. Jakarta: Lembaga

Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), 2011.

Septianti, Windy. “Pengaruh Faktor Organisasional, Individual, Situasional, dan

Demografis Terhadap Niat Melakukan Whistleblowing Internal”.

Manado: Simposium Nasional Akuntansi, 2013.

Supriyatno, Agus. “Auditor Bank Global Kena Sanksi”. Diakses pada: 1 Juni

2014 jam 22:53.

http://www.tempo.co/read/news/2008/03/31/056120109/Auditor-Bank-

Global-

Sweeney, Breda, Don Arnold dan Bernard Pierce. “The Impact of Perceived

Ethical Culture of the Firm and Demographic Variables on Auditors’

Ethical Evaluation and Intention to Act Decisions”. Journal of Business

Ethics, Spriager, 2010.

Tuanakotta, Theodorus M. “Berpikir Kritis dalam Auditing”. Jakarta: Salemba

Empat, 2011.

Wakefield, Robin. L. “Accounting and Machiavellianism”. Behavioral research in

accounting, Volume 20, Number 1, pp. 115-129, 2008.

Zhuang, Jinyun, “Whistleblowing & Peer Reporting: A Cross-Cultural

Comparison of Canadians and Chinese”, Tesis Magister Sains. Canada:

University of Lethbridge, 2003.

Page 112: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

94

LAMPIRAN

Page 113: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

95

LAMPIRAN 1:

Surat Penelitian

Skripsi

Page 114: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

96

Page 115: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

97

Page 116: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

98

Page 117: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

99

Page 118: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

100

Page 119: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

101

Page 120: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

102

Page 121: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

103

Page 122: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

104

Page 123: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

105

Page 124: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

106

Page 125: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

107

Page 126: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

108

LAMPIRAN 2:

Kuesioner dan

Jawaban Responden

Page 127: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

109

KUESIONER

PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN ETIKA, DAN

PERSONAL COST TERHADAP INTENSI MELAKUKAN

WHISTLEBLOWING

Peneliti: Syaifa Rodiyah

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 128: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

110

Page 129: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

111

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Perusahaan : ....................................................

Umur Responden : ( ) <25 ( )25-35 ( ) >35

Posisi : ( ) Direktur Keuangan ( ) Akuntan

( ) Akuntan Biaya ( ) Akuntan Pajak

( ) Budget Staff ( ) Internal Auditor

( ) Lainnya........................ (Sebutkan)

Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

Jenjang Pendidikan : ( ) D3 ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3

Masa Kerja : ( ) < 5 th ( ) 11-15 th

( ) 5-10 th ( ) > 15 th

PETUNJUK UMUM PENGISIAN KUESIONER

Di bawah ini adalah pernyataan yang mewakili pendapat umum terkait sifat

Machiavellian, lingkungan etika, dan personal cost yang mempengaruhi intensi

melakukan whistleblowing. Dimohon untuk membaca setiap pernyataan secara hati-

hati dan menjawab dengan lengkap semua pernyataan. Tidak ada pernyataan yang

benar atau salah. Bapak/Ibu mungkin saja setuju atau tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Kami ingin mengetahui seberapa jauh Bapak/Ibu setuju atau tidak setuju

terhadap pernyataan tersebut, dengan memberi tanda X pada pilihan yang tersedia

sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Kurang Setuju (KS)

Whistle-Blowing adalah tindakan dari seorang pegawai (mantan pegawai) suatu

organisasi, untuk mengungkap apa yang ia percaya sebagai perilaku ilegal,

kecurangan, atau tidak etis kepada manajemen/manajemen puncak (internal whistle-

blowing) atau kepada otoritas/pihak berwenang di luar organisasi maupun kepada

publik (external whistle-blowing)

Selayang Pandang

Page 130: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

112

DAFTAR PERNYATAAN

SIFAT MACHIAVELLIAN

No Pernyataan STS TS KS S SS

1. Cara terbaik untuk mengendalikan seseorang

adalah dengan mengabulkan apa yang dia

inginkan.

2. Anda tidak akan pernah benar-benar percaya

kepada siapa pun.

3. Sulit untuk maju tanpa menyikut orang lain.

4. Kejujuran adalah kebijaksanaan yang terbaik

dalam semua kasus.

5. Semua orang memiliki sisi negatif yang akan

muncul jika diberi kesempatan.

6. Anda tidak akan memberitahu siapapun alasan

anda melakukan sesuatu kecuali itu

menguntungkan bagi anda.

7. Tidak ada alasan untuk berbohong kepada

orang lain.

8. Seseorang lebih mudah melupakan kehilangan

ayahnya daripada kehilangan hartanya.

9. Kebanyakan orang-orang yang maju di dunia

adalah orang-orang yang bersih moralnya.

LINGKUNGAN ETIKA

No Pernyataan STS TS KS S SS

1. Lingkungan perusahaan tempat anda bekerja

menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan,

kehormatan dan kejujuran.

2. Lingkungan perusahaan tempat anda bekerja

mendukung dan menjadikan kode etik sebagai

kontrol perilaku karyawan.

3. Kebijakan di lingkungan perusahaan tempat

anda bekerja mendorong karyawan untuk

melaporkan masalah korporasi.

4. Pelatihan untuk mengembangkan perilaku etis

karyawan dilakukan secara berkala.

5. Perusahaan secara konsisten menghargai

perilaku etis.

6. Tingkat kepatuhan terhadap kode etik

perusahaan atau profesi tinggi.

7. Sistem evaluasi kinerja di perusahaan tempat

anda bekerja berjalan dengan baik.

Page 131: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

113

Kasus 1: Penyalahgunaan Aset Wanda adalah staf keuangan pada sebuah kementrian atau lembaga di

Indonesia. Salah satu bagian dalam pekerjaan rutin Wanda ialah mereviu akun biaya

perjalanan dinas. Saat Raffi meminta penggantian atas biaya penginapan perjalanan

dinas atas suatu projek pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Wanda

mendengar kabar mengenai reputasi Raffi sebagai Direktur Sumber Daya Manusia

yang boros. Dugaan Wanda berubah menjadi sebuah kehawatiran ketika dia

menemukan permintaan penggantian biaya hotel sebesar Rp 4.410.000,00 atas nama

keluarga Raffi tanpa pembenaran yang jelas. Dia mengetahui bahwa biaya hotel atas

nama keluarga Raffi ini tidak termasuk dalam kebijakan penggantian atas biaya

penginapan perjalanan dinas. Untuk meminta penjelasan atas permasalahan ini, Wanda

pergi menemui Raffi untuk berdiskusi. Raffi marah besar dan merespon pertanyaan

Wanda, “Saya yang bertanggung jawab akan kesuksesan perojek ini. Selain itu, saya

adalah Direktur Sumber Daya Manusia di kantor ini”. Rafi juga mengatakan bahwa dia

tidak ingin membicarakan permasalahan ini lebih lanjut dan meminta Wanda untuk

tidak mengurusi permasalahan ini lagi atau Raffi mengancam akan menunda kenaikan

pangkat Wanda.

PERSONAL COST

a. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat personal cost (penundaan kenaikan pangkat) jika

Wanda melaporkan kasus tersebut?

Sangat rendah 1 2 3 4 5 Sangat tinggi

WHISTLEBLOWING

b. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kemungkinan Anda akan melaporkan kasus

tersebut kepada pihak internal dalam kantor Anda?

Sangat rendah 1 2 3 4 5 Sangat tinggi.

Kasus 2: Korupsi

Aryo adalah seorang staf senior unti layanan pengadaan barang/jasa pada

suatu kementerian/lembaga di Indonesia. Kantor Aryo sedang melakukan suatu projek

pengadaan infrastruktur teknologi informasi yang bernilai Rp. 5.000.000.000,00.

Projek tersebut ternyata banyak diminati dan diikuti oleh berbagai perusahaan

teknologi informasi di Indonesia. Selama proses pengadaan berlangsung, secara tidak

sengaja, Aryo melihat pertemuan rahasia di salah satu hotel mewah antara kepala unit

layanan pengadaan dengan Direktur salah satu perusahaan yang sedang mengikuti

proses pengadaan tersebut. Aryo mengetahui ternyata dalam pertemuan rahsia tersebut,

Direktur salah satu perusahaan yang sedang mengikuti proses pengadaan tersebut

memberikan cek senilai Rp 100.000.000,00 kepada kepala unit layanan pengadaan

dengan tujuan agar perusahaannya dapat memenangkan projek pengadaan. Cek

tersebut ternyata diterima oleh kepala unit layanan pengadaan. Untuk meminta

penjelasan atas permasalahan ini, Aryo pergi menemui kepala unit layanan pengadaan

Page 132: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

114

untuk berdiskusi. Kepala unit layanan pengadaan mengatakan bahwa dia tidak ingin

membicarakan masalah ini lebih lanjut dan meminta Aryo untuk tidak mengurusi

permasalahan ini lagi atau dia mengancam akan mengeluarkan Aryo dari tim unit

layanan pengadaan barang/jasa dan tidak akan pernah dilibatkan lagi dalam tim unit

layanan pengadaan barang/jasa berikutnya.

PERSONAL COST

a. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat personal cost (penundaan kenaikan pangkat) jika

Aryo melaporkan kasus tersebut?

Sangat rendah 1 2 3 4 5 Sangat tinggi.

WHISTLEBLOWING

b. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kemungkinan Anda akan melaporkan kasus

tersebut kepada pihak internal dalam kantor Anda?

Sangat rendah 1 2 3 4 5 Sangat tinggi.

Kasus 3: Fraud

Farhat adalah seorang staf senior auditor internal pada suatu

kementerian/lembaga di Indonesia. Ketika sedang melakukan audit terhadap laporan

keuangan, Frhat menemukan bukti bahwa terdapat beberapa transaksi pembelian

barang/jasa yang telah dipotong pajak, tetapi bendahara tidak menyetorkan pajak

tersebut ke kas negara. Setelah Farhat melakukan perhitungan, ternyata jumlah pajak

yang tidak disetorkan ke kas negara dan menyebabkan penundaan penerimaan negara

adalah sebesar Rp95.948.500,00. Farhat menduga uang pajak tersebut masuk ke

rekening pribadi milik bendahara. Untuk meminta penjelasan atas permasalahan ini,

Farhat pergi menemui bendahara untuk berdiskusi. Bendahara mengatakan bahwa dia

tidak ingin membicarakan permasalahan ini lagi atau dia mengancam akan melaporkan

kepada atasan Farhat bahwa sebenarnya dia mengetahui bahwa dulu, ketika Farhat

menjadi staf unit layanan pengadaan, Farhat pernah menerima travel cheque senilai

Rp50.000.000,00 dari salah satu rekanan. Farhat menyadari bahwa jika atasannya

sampai mengetahui perbuatannya dulu, kemungkinan dirinya akan terancam dipecat

dan dimasukkan ke dalam penjara.

PERSONAL COST

c. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat personal cost (penundaan kenaikan pangkat) jika

Farhat melaporkan kasus tersebut?

Sangat rendah 1 2 3 4 5 Sangat tinggi

WHISTLEBLOWING

d. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kemungkinan Anda akan melaporkan kasus

tersebut kepada pihak internal dalam kantor Anda?

Sangat rendah 1 2 3 4 5 Sangat tinggi

Page 133: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

115

INTENSI WHISTLEBLOWING

No Pernyataan STS TS KS S SS

1. Jika saya mengetahui adanya fraud atau

korupsi yang terjadi di Perusahaan, saya akan

berminat untuk melakukan tindakan whistle-

blowing .

2. Saya akan mencoba melakukan tindakan

whistle-blowing jika saya mengetahui adanya

fraud atau korupsi yang terjadi di Perusahaan.

3. Saya berencana melakukan tindakan whistle-

blowing untuk mengungkap fraud atau korupsi

yang terjadi di Perusahaan apabila saya

mengetahuinya.

4. Jika saya mengetahui adanya fraud atau

korupsi yang terjadi di Perusahaan, saya akan

berusaha keras melakukan tindakan whistle-

blowing melalui saluran internal Perusahaan

(internal whistle-blowing).

5. Jika internal whistle-blowing tidak

memungkinkan, saya akan berusaha keras

untuk melakukan tindakan whistle-blowing

melalui saluran eksternal Perusahaan.

Page 134: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

116

Responden

Umur Posisi

Jenis

Kelamin

Jenjang

Pendidikan

Masa

Kerja

1 3 2 2 2 3

2 3 2 1 1 4

3 2 2 2 1 1

4 1 2 2 1 1

5 3 2 2 2 4

6 3 3 1 1 1

7 2 3 2 2 2

8 2 5 2 2 2

9 2 5 2 2 2

10 2 5 2 2 2

11 2 2 2 3 2

12 2 7 1 2 1

13 3 2 2 2 3

14 2 7 1 2 1

15 3 7 1 1 3

16 3 5 2 2 4

17 3 5 2 2 4

18 2 7 2 2 1

19 2 2 2 2 1

20 2 2 2 3 3

21 2 5 2 2 2

22 1 5 2 2 2

23 2 5 2 2 2

24 2 5 2 2 2

25 2 5 1 2 1

26 2 2 2 2 2

27 2 5 2 2 1

28 2 5 2 2 1

29 2 3 1 2 2

30 2 5 2 2 2

31 2 5 2 2 2

32 2 5 2 1 1

33 2 3 1 2 2

34 2 3 1 2 2

35 2 5 2 2 2

36 2 3 2 2 2

37 2 5 2 2 2

38 2 5 1 2 1

39 2 5 1 2 1

JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 135: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

117

Responden Umur Posisi

Jenis

Kelamin

Jenjang

Pendidikan

Masa

Kerja

40 2 2 1 2 1

41 2 2 1 2 2

42 2 7 1 3 2

43 2 7 1 2 3

44 2 4 2 4 2

45 2 5 1 3 1

46 3 5 1 3 4

47 2 7 1 2 1

48 3 2 2 2 3

49 2 7 1 3 2

50 3 7 2 3 2

51 3 6 1 3 3

52 3 6 1 2 4

53 3 6 1 3 4

54 2 5 2 2 2

55 3 6 1 2 3

56 2 3 2 2 2

57 3 2 2 2 4

58 2 2 2 3 2

59 3 2 1 3 4

60 3 3 1 2 4

61 3 6 1 2 4

62 3 6 1 2 4

63 3 6 1 2 4

64 2 5 1 2 2

65 3 5 2 2 4

66 2 4 1 2 1

67 1 4 2 2 1

68 2 5 1 2 1

69 2 7 2 2 2

70 3 5 1 2 3

71 3 2 2 2 3

72 3 2 2 3 4

73 3 6 1 3 4

74 2 6 1 3 3

75 2 6 1 3 3

76 3 6 1 3 4

77 3 6 1 3 4

78 2 5 1 2 1

Bersambung ke halaman selanjutnya

JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS (LANJUTAN)

Page 136: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

118

Responden

Umur Posisi

Jenis

Kelamin

Jenjang

Pendidikan

Masa

Kerja

79 1 2 2 2 1

80 1 7 1 2 1

81 2 2 1 2 1

82 1 7 1 2 1

83 2 2 1 2 1

84 3 7 2 2 4

85 2 2 2 2 2

86 3 7 2 3 2

87 2 7 1 2 2

88 3 7 1 3 4

89 3 2 2 2 4

90 3 2 2 2 3

91 3 7 1 2 3

92 3 7 2 2 4

93 2 2 1 2 1

94 2 2 1 2 3

95 3 7 2 3 4

96 2 2 1 2 2

97 2 2 2 2 2

JAWABAN RESPPONDEN SIFAT MACHIAVELLIAN

Resp. SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 SM9 Total SM

1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 18

2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 14

3 1 3 1 1 3 2 2 1 3 17

4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 21

5 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17

6 2 1 2 1 2 2 2 2 2 16

7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 10

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

10 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10

11 3 3 3 2 2 2 2 2 2 21

12 2 5 2 2 2 2 2 2 2 21

13 3 1 3 2 2 2 2 3 3 21

14 2 5 2 2 2 2 2 2 2 21

15 3 3 2 2 2 2 2 1 3 20

16 2 2 3 2 1 2 2 3 3 20

JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS (LANJUTAN)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 137: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

119

Resp. SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 SM9 Total SM

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

18 2 1 4 2 2 1 1 2 2 17

19 3 2 2 2 2 2 2 1 2 18

20 2 3 1 2 2 2 2 1 2 17

21 3 2 3 1 4 2 1 1 1 18

22 2 1 4 2 2 1 1 2 2 18

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

24 2 3 2 1 2 2 2 2 1 9

25 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10

26 3 3 3 2 2 2 2 2 2 21

27 2 2 3 1 1 3 1 3 1 17

28 2 3 2 1 2 2 2 2 1 17

29 3 2 3 1 2 2 1 1 1 16

30 2 3 1 2 2 2 2 2 2 18

31 1 1 1 1 2 3 2 1 2 14

32 1 3 1 1 3 2 2 1 3 17

33 3 2 2 2 2 2 2 3 3 21

34 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17

35 3 4 3 5 2 2 2 5 2 28

36 1 1 1 1 1 2 2 2 2 13

37 1 1 1 2 2 2 2 2 1 14

38 3 2 2 2 2 2 2 2 1 18

39 1 3 1 1 4 4 2 1 2 19

40 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10

41 3 3 3 2 2 2 2 2 2 21

42 2 5 2 2 2 2 2 2 2 21

43 3 1 3 2 2 2 2 3 3 21

44 2 5 2 2 2 2 2 2 2 21

45 4 2 1 1 4 3 2 1 2 20

46 2 1 1 2 2 2 2 4 2 18

47 1 1 1 1 1 3 1 3 2 14

48 1 1 1 2 2 2 2 2 2 15

49 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

50 2 1 4 2 2 1 1 2 2 17

51 3 2 2 2 2 2 2 1 2 18

52 2 3 1 2 2 2 2 1 2 17

53 2 1 1 1 5 3 2 2 2 19

54 3 2 1 1 4 2 5 1 3 22

55 2 2 3 2 2 2 2 3 3 21

56 3 2 2 2 2 2 3 3 3 22

Bersambung ke halaman selanjutnya

JAWABAN RESPONDEN SIFAT MACHIAVELLIAN (LANJUTAN)

Page 138: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

120

Resp. SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 SM9 Total SM

57 2 5 2 2 2 2 2 2 2 21

58 3 3 2 2 2 2 2 1 3 20

59 2 2 3 2 1 2 2 3 3 20

60 2 1 4 2 2 1 1 2 2 17

61 3 2 2 2 2 2 2 1 2 18

62 2 3 1 2 2 2 2 1 2 17

63 2 3 3 2 2 2 2 3 1 20

64 3 3 1 1 4 3 2 1 2 20

65 1 1 1 1 1 2 1 1 1 10

66 2 2 3 2 1 2 2 3 3 9

67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

68 2 2 3 1 1 2 1 1 1 14

69 1 1 2 1 1 1 1 2 1 11

70 2 3 1 2 2 2 2 2 2 18

71 1 1 1 1 2 3 2 1 2 14

72 1 3 1 1 3 2 2 1 3 17

73 3 2 2 2 2 2 2 3 3 21

74 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17

75 2 1 2 1 2 2 2 2 2 16

76 1 1 1 1 1 2 1 1 1 10

77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

78 3 3 2 2 2 2 2 1 3 20

79 2 2 3 2 1 2 2 3 3 20

80 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17

81 2 3 1 2 2 2 2 2 2 16

81 3 1 3 2 2 2 2 3 3 21

83 3 2 2 2 2 2 2 3 3 21

84 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17

85 2 5 2 2 2 2 2 2 2 21

86 3 3 3 2 2 2 2 2 2 21

87 2 5 2 2 2 2 2 2 2 21

88 3 1 3 2 2 2 2 3 3 20

89 2 2 3 2 1 2 2 3 3 20

90 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

91 2 1 2 1 2 2 2 2 2 16

92 1 1 1 1 1 2 1 1 1 10

93 2 1 4 2 2 1 1 2 2 17

94 3 2 2 2 2 2 2 1 2 18

95 2 3 1 2 2 2 2 1 2 17

96 2 3 1 2 2 2 2 2 2 18

Bersambung ke halaman selanjutnya

JAWABAN RESPONDEN SIFAT MACHIAVELLIAN (LANJUTAN)

Page 139: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

121

Resp. SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 SM9 Total SM

97 1 1 1 1 2 3 2 1 2 14

JAWABAN RESPONDEN LINGKUNGAN ETIKA

Resp. LE1 LE2 LE3 LE4 LE5 LE6 LE7 Total LE

1 5 5 4 3 4 4 4 29

2 5 5 5 5 5 5 5 35

3 3 3 3 3 4 4 2 22

4 5 4 4 4 4 4 4 29

5 4 4 3 4 4 4 4 27

6 4 5 5 4 4 4 4 30

7 4 4 4 4 4 4 4 28

8 5 5 5 5 5 5 5 35

9 4 5 4 5 4 5 4 31

10 4 4 4 4 4 4 4 28

11 4 4 4 4 4 4 4 28

12 4 4 4 2 3 3 2 22

13 2 3 2 2 3 2 3 17

14 4 4 4 2 3 3 2 22

15 2 3 2 2 3 2 3 17

16 5 5 4 4 4 4 5 31

17 5 4 3 4 4 4 4 28

18 5 5 4 4 5 4 3 30

19 4 4 4 4 4 4 4 28

20 4 4 4 3 4 4 4 27

21 4 4 4 4 4 4 4 28

22 5 5 4 5 4 5 5 33

23 5 5 5 5 5 5 5 35

24 5 5 5 5 5 5 5 35

25 4 4 4 4 4 4 4 28

26 5 5 5 5 5 5 5 35

27 4 4 4 4 4 4 4 28

28 5 5 5 5 5 5 5 35

29 4 4 4 4 4 4 4 28

30 5 5 5 5 5 5 5 35

31 5 5 5 5 5 5 5 35

32 5 5 5 5 5 5 5 35

33 4 4 5 5 4 4 4 30

34 2 1 2 1 3 2 3 14

35 4 5 4 4 4 4 5 30

JAWABAN RESPONDEN LINGKUNGAN ETIKA

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 140: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

122

Resp. LE1 LE2 LE3 LE4 LE5 LE6 LE7 Total LE

36 5 5 5 5 5 5 5 35

37 4 4 4 4 4 4 4 28

38 4 5 4 4 4 5 4 30

39 5 5 5 5 5 5 4 34

40 5 4 4 4 4 4 4 29

41 4 4 4 4 4 4 4 28

42 4 4 4 4 4 4 4 28

43 5 5 5 5 5 5 5 35

44 2 2 4 4 4 4 4 24

45 4 4 4 3 4 4 4 27

46 4 4 4 4 4 4 4 28

47 5 4 2 5 4 4 4 28

48 2 4 4 2 4 4 2 22

49 5 5 4 5 5 5 5 34

50 4 4 3 3 4 4 4 26

51 3 4 4 3 4 2 5 25

52 4 4 4 4 4 4 3 27

53 4 4 4 5 5 4 3 29

54 4 2 2 4 4 4 3 23

55 3 4 3 4 4 4 3 25

56 4 4 4 4 4 4 4 28

57 2 3 2 2 3 2 3 17

58 4 4 4 4 4 4 4 28

59 4 4 4 2 3 3 2 22

60 4 4 4 4 4 4 4 28

61 4 4 4 5 5 4 4 30

62 2 2 1 1 1 1 1 9

63 4 4 3 4 4 4 3 26

64 5 4 4 4 4 5 4 30

65 4 4 4 4 4 3 4 27

66 5 5 4 4 4 4 4 30

67 5 4 4 4 4 4 4 29

68 4 4 4 4 4 4 4 28

69 4 4 4 4 4 4 4 28

70 4 4 4 4 4 4 4 28

71 4 4 4 4 4 4 4 28

72 5 5 5 5 5 5 5 35

73 5 5 4 5 4 5 5 33

74 4 4 3 4 4 4 4 27

75 4 5 5 4 4 4 4 30

Bersambung ke halaman selanjutnya

JAWABAN RESPONDEN LINGKUNGAN ETIKA (LANJUTAN)

Page 141: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

123

Resp. LE1 LE2 LE3 LE4 LE5 LE6 LE7 Total LE

76 4 4 4 4 4 4 4 28

77 5 5 5 5 5 5 5 35

78 4 5 4 5 4 5 4 31

79 4 4 4 4 4 4 4 28

80 4 4 4 4 4 4 4 28

81 4 4 4 2 3 3 2 22

81 2 3 2 2 3 2 3 17

83 5 5 5 5 5 5 5 35

84 4 5 4 5 4 5 4 31

85 4 4 4 4 4 4 4 28

86 2 3 2 2 3 2 3 17

87 5 5 4 4 4 4 5 31

88 5 4 3 4 4 4 4 28

89 5 5 4 4 5 4 3 30

90 5 5 5 5 5 5 5 35

91 3 3 3 3 4 4 2 22

92 4 4 4 3 4 4 4 27

93 4 5 5 4 4 4 4 30

94 4 4 4 4 4 4 4 28

95 4 4 4 2 3 3 2 22

96 2 3 2 2 3 2 3 17

97 4 4 3 4 4 4 4 27

Resp. PC 1 PC 2 PC 3 TOTAL PC

1 4 4 4 12

2 5 4 4 13

3 4 3 4 11

4 4 3 4 11

5 4 4 4 12

6 4 4 4 12

7 4 4 4 12

8 4 4 4 12

9 4 4 4 12

10 4 4 4 12

11 4 4 4 12

12 4 5 5 14

13 5 4 4 13

JAWABAN RESPONDEN PERSONAL COST (LANJUTAN)

Bersambung ke halaman selanjutnya

JAWABAN RESPONDEN LINGKUNGAN ETIKA (LANJUTAN)

Page 142: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

124

Resp. PC 1 PC 2 PC 3 TOTAL PC

14 4 5 5 14

15 5 4 4 13

16 1 1 3 5

17 3 3 3 9

18 3 3 1 7

19 3 3 3 9

20 4 4 4 12

21 4 4 4 12

22 4 4 4 12

23 4 5 4 13

24 4 4 4 12

25 4 4 4 12

26 4 4 4 12

27 4 4 4 12

28 4 4 4 12

29 4 4 4 12

30 4 4 4 12

31 4 4 4 12

32 4 4 4 12

33 4 4 4 12

34 5 5 5 15

35 3 3 4 10

36 5 5 5 15

37 1 3 1 5

38 1 1 1 3

39 4 4 4 12

40 4 4 4 12

41 4 4 4 12

42 4 4 4 12

43 4 4 5 13

44 5 5 5 15

45 5 5 3 13

46 4 4 4 12

47 4 4 4 12

48 5 5 5 15

49 4 4 4 12

50 4 4 5 13

51 4 3 4 11

52 4 4 4 12

53 4 4 4 12

Bersambung ke halaman selanjutnya

JAWABAN RESPONDEN PERSONAL COST (LANJUTAN)

Page 143: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

125

Resp. PC 1 PC 2 PC 3 TOTAL PC

54 2 3 4 9

55 2 3 3 8

56 4 3 3 10

57 5 4 4 13

58 3 3 3 9

59 4 5 5 14

60 5 5 5 15

61 4 4 5 13

62 4 4 4 12

63 4 4 4 12

64 4 4 4 12

65 5 5 5 15

66 5 4 4 13

67 2 2 2 6

68 4 4 4 12

69 3 4 4 11

70 1 1 4 6

71 3 3 2 8

72 1 1 1 3

73 1 1 1 3

74 4 4 4 12

75 4 4 4 12

76 4 4 4 12

77 4 4 4 12

78 4 4 4 12

79 4 4 4 12

80 4 4 4 12

81 4 5 5 14

81 5 4 4 13

83 4 3 4 11

84 4 4 4 12

85 4 4 4 12

86 4 4 4 12

87 4 4 4 12

88 4 5 5 14

89 5 4 4 13

90 4 4 4 12

91 5 4 4 13

92 1 1 3 5

93 3 3 3 9

Bersambung ke halaman selanjutnya

JAWABAN RESPONDEN PERSONAL COST (LANJUTAN)

Page 144: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

126

Resp. PC 1 PC 2 PC 3 TOTAL PC

94 3 3 1 7

95 4 4 4 12

96 4 4 4 12

97 5 4 4 13

JAWABAN RESPONDEN INTENSI WHISTLEBLOWING

Resp. IW 1 IW 2 IW 3 IW 4 IW 5 IW 6 IW 7 IW 8

TOTAL

IW

1 4 5 4 4 4 4 4 4 33

2 5 5 5 4 4 3 4 4 34

3 3 4 4 4 4 4 4 3 30

4 3 4 4 4 4 4 4 3 30

5 5 4 4 4 4 4 4 4 33

6 4 5 4 5 4 4 4 4 34

7 5 5 5 5 5 5 5 5 40

8 5 5 5 5 5 5 5 5 40

9 5 5 5 5 5 5 5 5 40

10 5 4 5 5 5 5 5 5 39

11 3 3 3 4 4 4 4 4 29

12 1 1 1 4 4 4 4 4 23

13 1 1 3 4 4 4 4 3 24

14 1 1 1 4 4 4 4 4 23

15 1 3 4 4 4 4 4 3 27

16 5 5 3 4 1 4 4 3 29

17 4 4 4 4 4 4 4 4 32

18 4 5 2 4 4 1 1 4 25

19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

21 5 5 5 4 4 4 4 4 35

22 5 5 5 4 4 4 4 4 35

23 4 4 4 5 5 5 5 5 37

24 5 5 5 5 5 5 5 5 40

25 5 5 5 5 5 4 5 5 39

26 5 5 5 5 5 5 5 5 40

27 5 5 5 5 5 5 5 5 40

28 5 5 5 4 4 4 4 4 35

29 5 5 5 5 5 5 5 5 40

30 5 5 5 5 5 4 4 4 37

JAWABAN RESPONDEN PERSONAL COST (LANJUTAN)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 145: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

127

Resp. IW 1 IW 2 IW 3 IW 4 IW 5 IW 6 IW 7 IW 8

TOTAL

IW

31 5 5 5 4 5 5 5 5 39

32 5 5 5 5 5 4 5 5 39

33 5 5 5 5 5 5 5 5 40

34 4 4 4 5 4 4 4 4 33

35 4 4 4 4 4 4 3 4 31

36 5 5 5 5 5 4 4 4 37

37 5 5 5 4 4 4 4 4 35

38 3 4 4 4 4 4 4 4 31

39 2 2 2 4 4 4 4 4 26

40 5 5 5 5 5 4 5 5 39

41 5 5 5 5 5 5 5 5 40

42 5 5 5 5 5 5 5 5 40

43 5 5 5 5 5 5 5 3 38

44 5 5 5 5 4 4 4 5 37

45 3 4 3 4 4 4 4 3 29

46 4 5 5 4 4 4 4 2 32

47 5 5 5 5 5 3 5 3 36

48 5 5 5 4 4 4 4 4 35

49 5 5 5 4 4 4 4 4 35

50 4 4 4 4 4 4 4 4 32

51 3 4 3 4 3 3 4 3 27

52 4 4 4 4 4 4 4 4 32

53 5 5 5 4 4 4 4 4 35

54 4 3 3 4 4 4 4 3 29

55 4 4 3 4 4 4 4 3 30

56 3 4 4 4 4 4 3 3 29

57 1 3 4 4 4 4 4 3 27

58 3 3 3 3 3 3 3 3 24

59 4 4 4 4 4 4 4 4 32

60 4 4 5 4 4 4 4 4 33

61 4 5 5 5 5 5 5 5 39

62 5 5 5 5 5 5 5 5 40

63 4 3 3 4 4 4 4 3 29

64 4 3 4 4 4 3 4 3 29

65 4 5 5 4 4 4 4 4 34

66 4 4 4 4 4 4 4 4 32

67 4 4 4 5 5 5 5 5 37

68 4 4 3 5 5 5 5 5 36

69 5 5 4 5 5 5 5 4 38

JAWABAN RESPONDEN INTENSI WHISTLEBLOWING (LANJUTAN)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 146: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

128

Resp. IW 1 IW 2 IW 3 IW 4 IW 5 IW 6 IW 7 IW 8

TOTAL

IW

70 5 5 5 5 5 5 5 5 40

71 4 4 4 4 4 4 4 3 31

72 5 5 5 5 5 5 5 5 40

73 5 4 4 5 4 4 4 3 33

74 5 4 4 4 4 4 4 4 33

75 4 5 4 5 4 4 4 4 34

76 5 5 5 5 5 5 5 5 40

77 5 5 5 5 5 5 5 5 40

78 5 5 5 5 5 5 5 5 40

79 5 4 5 5 5 5 5 5 39

80 3 3 3 4 4 4 4 4 29

81 1 1 1 4 4 4 4 4 23

81 1 1 3 4 4 4 4 3 24

83 3 4 4 4 4 4 4 3 30

84 5 4 4 4 4 4 4 4 33

85 4 5 4 5 4 4 4 4 34

86 5 4 5 5 5 5 5 5 39

87 3 3 3 4 4 4 4 4 29

88 1 1 1 4 4 4 4 4 23

89 1 1 3 4 4 4 4 3 24

90 1 1 1 4 4 4 4 4 23

91 5 5 3 4 1 4 4 3 29

92 4 4 4 4 4 4 4 4 32

93 4 5 4 4 4 4 4 4 33

94 5 5 5 4 4 3 4 4 34

95 3 4 4 4 4 4 4 3 30

96 1 3 4 4 4 4 4 3 27

97 5 5 5 5 5 5 5 5 40

JAWABAN RESPONDEN INTENSI WHISTLEBLOWING (LANJUTAN)

Page 147: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

129

LAMPIRAN 3:

Hasil Pengujian

Instrumen Penelitian

Page 148: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

128

HASIL UJI VALIDITAS

Hasil Uji Validitas Variabel Sifat Machiavellian

Correlations

SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 SM9 Total SM

SM1

Pearson Correlation 1 ,239* ,453

** ,429

** ,351

** ,123 ,373

** ,282

** ,409

** ,691

**

Sig. (2-tailed) ,019 ,000 ,000 ,000 ,230 ,000 ,005 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

SM2

Pearson Correlation ,239* 1 -,008 ,378

** ,210

* ,149 ,319

** ,035 ,137 ,504

**

Sig. (2-tailed) ,019 ,939 ,000 ,039 ,147 ,001 ,730 ,180 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

SM3

Pearson Correlation ,453**

-,008 1 ,436**

-,085 -,247* -,117 ,488

** ,240

* ,428

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,939 ,000 ,406 ,015 ,254 ,000 ,018 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

SM4

Pearson Correlation ,429**

,378**

,436**

1 -,024 -,100 ,271**

,598**

,389**

,655**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,812 ,329 ,007 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

SM5

Pearson Correlation ,351**

,210* -,085 -,024 1 ,469

** ,475

** -,132 ,268

** ,475

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,039 ,406 ,812 ,000 ,000 ,197 ,008 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

SM6

Pearson Correlation ,123 ,149 -,247* -,100 ,469

** 1 ,407

** ,037 ,233

* ,313

**

Sig. (2-tailed) ,230 ,147 ,015 ,329 ,000 ,000 ,718 ,022 ,002

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

SM7

Pearson Correlation ,373**

,319**

-,117 ,271**

,475**

,407**

1 ,188 ,585**

,576**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,254 ,007 ,000 ,000 ,065 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 149: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

129

SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 SM9 Total SM

SM8

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,282**

,005

97

,035

,730

97

,488**

,000

97

,598**

,000

97

-,132

,197

97

,037

,718

97

,188

,065

97

1

97

,390**

,000

97

,500**

,000

97

SM9

Pearson Correlation ,409**

,137 ,240* ,389

** ,268

** ,233

* ,585

** ,390

** 1 ,632

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,180 ,018 ,000 ,008 ,022 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

Total SM

Pearson Correlation ,691**

,504**

,428**

,655**

,475**

,313**

,576**

,500**

,632**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Variabel Sifat Machiavellian (Lanjutan)

Page 150: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

130

Correlations

LE 1 LE 2 LE 3 LE 4 LE 5 LE 6 LE 7 TOTAL LE

LE 1

Pearson Correlation 1 ,773**

,670**

,731**

,688**

,767**

,621**

,862**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

LE 2

Pearson Correlation ,773**

1 ,768**

,680**

,664**

,727**

,624**

,855**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

LE 3

Pearson Correlation ,670**

,768**

1 ,653**

,716**

,731**

,599**

,840**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

LE 4

Pearson Correlation ,731**

,680**

,653**

1 ,839**

,871**

,771**

,914**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

LE 5

Pearson Correlation ,688**

,664**

,716**

,839**

1 ,829**

,707**

,886**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

LE 6

Pearson Correlation ,767**

,727**

,731**

,871**

,829**

1 ,667**

,918**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

LE 7

Pearson Correlation ,621**

,624**

,599**

,771**

,707**

,667**

1 ,822**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

TOTAL LE

Pearson Correlation ,862**

,855**

,840**

,914**

,886**

,918**

,822**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Etika

Page 151: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

131

Hasil Uji Validitas Personal Cost

Correlations

PC 1 PC 2 PC 3 TOTAL PC

PC 1

Pearson Correlation 1 ,851**

,693**

,930**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97

PC 2

Pearson Correlation ,851**

1 ,733**

,939**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97

PC 3

Pearson Correlation ,693**

,733**

1 ,879**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97

TOTAL PC

Pearson Correlation ,930**

,939**

,879**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasul Uji Validitas Variabel Intesi Whistleblowing

Correlations

IW 1 IW 2 IW 3 IW 4 IW 5 IW 6 IW 7 IW 8 TOTAL

IW

IW 1

Pearson Correlation 1 ,876**

,757**

,503**

,296**

,284**

,386**

,483**

,841**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,005 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

Page 152: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

132

Hasil Uji Validitas Variabel Intensi Whistleblowing (Lanjutan)

IW1 IW2 IW3 IW4 IW5 IW6 IW7 IW8 Total IW

IW 2

Pearson Correlation ,876**

1 ,809**

,468**

,245* ,210

* ,291

** ,377

** ,802

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,016 ,039 ,004 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

IW 3

Pearson Correlation ,757**

,809**

1 ,497**

,476**

,392**

,489**

,403**

,852**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

IW 4

Pearson Correlation ,503**

,468**

,497**

1 ,689**

,617**

,712**

,660**

,779**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

IW 5

Pearson Correlation ,296**

,245* ,476

** ,689

** 1 ,551

** ,619

** ,646

** ,663

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,016 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

IW 6

Pearson Correlation ,284**

,210* ,392

** ,617

** ,551

** 1 ,834

** ,585

** ,639

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,039 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

IW 7

Pearson Correlation ,386**

,291**

,489**

,712**

,619**

,834**

1 ,597**

,722**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

IW 8

Pearson Correlation ,483**

,377**

,403**

,660**

,646**

,585**

,597**

1 ,728**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

TOTAL

IW

Pearson Correlation ,841**

,802**

,852**

,779**

,663**

,639**

,722**

,728**

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 97 97 97 97 97 97 97 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 153: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

133

HASIL UJI RELIABILITAS

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sifat Machiavellian

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 97 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 97 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

,711 ,740 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

SM1

SM2

SM3

SM4

SM5

SM6

SM7

SM8

SM9

1,98

2,15

1,92

1,66

1,94

1,97

1,80

1,86

2,00

,790

1,121

,898

,593

,747

,529

,552

,829

,677

97

97

97

97

97

97

97

97

97

Page 154: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

134

Inter-Item Correlation Matrix

SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 SM9

SM1 1,000 ,239 ,453 ,429 ,351 ,123 ,373 ,282 ,409

SM2 ,239 1,000 -,008 ,378 ,210 ,149 ,319 ,035 ,137

SM3 ,453 -,008 1,000 ,436 -,085 -,247 -,117 ,488 ,240

SM4

SM5

SM6

SM7

SM8

SM9

,429

,351

,123

,373

,282

,409

,378

,210

,149

,319

,035

,137

,436

-,085

-,247

-,117

,488

,240

1,000

-,024

-,100

,271

,598

,389

-,024

1,000

,469

,475

-,132

,268

-,100

,469

1,000

,407

,037

,233

,271

,475

,407

1,000

,188

,585

,598

-,132

,037

,188

1,000

,390

,389

,268

,233

,585

,390

1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

SM1 15,30 10,753 ,601 ,466 ,643

SM2 15,12 11,130 ,282 ,284 ,725

SM3 15,36 12,046 ,264 ,523 ,714

SM4 15,62 11,780 ,580 ,576 ,660

SM5 15,34 12,435 ,285 ,432 ,704

SM6 15,31 13,424 ,204 ,368 ,713

SM7 15,47 12,169 ,525 ,577 ,671

SM8 15,42 11,580 ,395 ,534 ,685

SM9 15,28 11,474 ,559 ,475 ,658

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation

N of

Items

17,28 14,495 3,807 9

Page 155: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

135

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Etika

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 97 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 97 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

,944 ,947 7

Item Statistics

Mean Std.

Deviation

N

LE 1 4,08 ,886 97

LE 2 4,16 ,786 97

LE 3 3,89 ,877 97

LE 4 3,88 1,013 97

LE 5 4,06 ,659 97

LE 6 3,99 ,860 97

LE 7 3,89 ,888 97

Inter-Item Correlation Matrix

LE 1 LE 2 LE 3 LE 4 LE 5 LE 6 LE 7

LE 1 1,000 ,773 ,670 ,731 ,688 ,767 ,621

LE 2 ,773 1,000 ,768 ,680 ,664 ,727 ,624

LE 3 ,670 ,768 1,000 ,653 ,716 ,731 ,599

LE 4 ,731 ,680 ,653 1,000 ,839 ,871 ,771

LE 5 ,688 ,664 ,716 ,839 1,000 ,829 ,707

LE 6 ,767 ,727 ,731 ,871 ,829 1,000 ,667

LE 7 ,621 ,624 ,599 ,771 ,707 ,667 1,000

Page 156: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

136

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

LE 1 23,87 19,888 ,807 ,694 ,936

LE 2 23,78 20,671 ,806 ,720 ,936

LE 3 24,06 20,163 ,777 ,683 ,939

LE 4 24,07 18,443 ,871 ,846 ,931

LE 5 23,89 21,414 ,853 ,772 ,935

LE 6 23,96 19,582 ,884 ,834 ,929

LE 7 24,06 20,246 ,752 ,632 ,941

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation

N of

Items

27,95 27,049 5,201 7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Personal Cost

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 97 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 97 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

,904 ,904 3

Page 157: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

137

Item Statistics

Mean Std.

Deviation

N

PC 1 3,79 ,999 97

PC 2 3,76 ,922 97

PC 3 3,82 ,924 97

Inter-Item Correlation Matrix

PC 1 PC 2 PC 3

PC 1 1,000 ,851 ,693

PC 2 ,851 1,000 ,733

PC 3 ,693 ,733 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PC 1 7,59 2,953 ,829 ,735 ,846

PC 2 7,62 3,134 ,863 ,764 ,818

PC 3 7,56 3,416 ,741 ,555 ,918

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation

N of

Items

11,38 6,801 2,608 3

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensi Whistleblowing

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 97 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 97 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Page 158: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

138

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of Items

,877 ,899 8

Item Statistics

Mean Std.

Deviation

N

IW 1 3,98 1,291 97

IW 2 4,11 1,172 97

IW 3 4,08 1,067 97

IW 4 4,38 ,509 97

IW 5 4,26 ,696 97

IW 6 4,19 ,635 97

IW 7 4,26 ,617 97

IW 8 4,03 ,770 97

Inter-Item Correlation Matrix

IW 1 IW 2 IW 3 IW 4 IW 5 IW 6 IW 7 IW 8

IW 1 1,000 ,876 ,757 ,503 ,296 ,284 ,386 ,483

IW 2 ,876 1,000 ,809 ,468 ,245 ,210 ,291 ,377

IW 3 ,757 ,809 1,000 ,497 ,476 ,392 ,489 ,403

IW 4 ,503 ,468 ,497 1,000 ,689 ,617 ,712 ,660

IW 5 ,296 ,245 ,476 ,689 1,000 ,551 ,619 ,646

IW 6 ,284 ,210 ,392 ,617 ,551 1,000 ,834 ,585

IW 7 ,386 ,291 ,489 ,712 ,619 ,834 1,000 ,597

IW 8 ,483 ,377 ,403 ,660 ,646 ,585 ,597 1,000

Page 159: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

139

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

IW 1 29,31 17,466 ,739 ,806 ,857

IW 2 29,18 18,688 ,695 ,855 ,859

IW 3 29,21 18,770 ,778 ,790 ,846

IW 4 28,91 23,231 ,736 ,704 ,863

IW 5 29,03 22,780 ,577 ,662 ,869

IW 6 29,10 23,281 ,558 ,717 ,871

IW 7 29,03 22,843 ,658 ,782 ,864

IW 8 29,26 21,860 ,646 ,609 ,862

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation

N of

Items

33,29 27,103 5,206 8

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficient Correlationsa

Model TOTAL PC TOTAL SM TOTAL LE

1

Correlations

TOTAL PC 1,000 ,072 ,218

TOTAL SM ,072 1,000 ,231

TOTAL LE ,218 ,231 1,000

Covariances

TOTAL PC ,034 ,002 ,004

TOTAL SM ,002 ,015 ,003

TOTAL LE ,004 ,003 ,009

a. Dependent Variable: TOTAL IW

Page 160: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

140

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 34,645 4,639 7,468 ,000

TOTAL

SM -,503 ,122 -,384 -4,142 ,000 ,946 1,057

TOTAL

LE ,241 ,095 ,241 2,545 ,013 ,906 1,104

TOTAL

PC ,043 ,184 ,022 ,235 ,815 ,952 1,050

a. Dependent Variable: TOTAL IW

HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK P-LOT

Page 161: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

141

HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN UJI (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 97

Normal Parametersa,,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 4,52390976

Most Extreme

Differences

Absolute ,070

Positive ,070

Negative -,057

Kolmogorov-Smirnov Z ,691

Asymp. Sig. (2-tailed) ,726

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN SCATTERPLOT

Page 162: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

142

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN UJI PARK

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,747 5,374 ,511 ,610

lnx1 1,299 ,881 ,152 1,476 ,143

lnx2 -1,684 1,078 -,164 -1,563 ,121

lnx3 ,294 ,723 ,042 ,407 ,685

a. Dependent Variable: Lnei2

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,495a ,245 ,221 4,596

a. Predictors: (Constant), TOTAL PC, Total SM, TOTAL LE

b. Dependent Variable: TOTAL IW

HASIL UJI STATISTIK t PADA REGRESI BERGANDA

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constan

t) 34,645 4,639

7,468 ,000

TOTAL

SM -,503 ,122 -,384 -4,142 ,000 ,946 1,057

TOTAL

LE ,241 ,095 ,241 2,545 ,013 ,906 1,104

TOTAL

PC ,043 ,184 ,022 ,235 ,815 ,952 1,050

a. Dependent Variable: TOTAL IW

Page 163: PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LINGKUNGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30587/1/SYAIFA... · massa mengenai adanya praktik mafia hukum yang menyeret Gayus Tambunan

143

HASIL UJI STATISTIK F PADA REGRESI BERGANDA

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 637,205 3 212,402 10,054 ,000b

Residual 1964,713 93 21,126

Total 2601,918 96

a. Dependent Variable: TOTAL IW

b. Predictors: (Constant), TOTAL PC, TOTAL SM, TOTAL LE