PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

15
PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris di KPP Pratama Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: RINNA HASTUTI B200100265 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

Page 1: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK,

SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Empiris di KPP Pratama Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

RINNA HASTUTI

B200100265

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...
Page 3: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK,

SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Empiris di KPP Pratama Surakarta)

RINNA HASTUTI

B200100265

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: [email protected]

ABSTRAKSI

Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang terbesar. Hal ini

menjadikan kepatuhan Wajib Pajak menjadi faktor penting dalam mencapai

keberhasilan penerimaan pajak. Dalam Kepatuhan Wajib Pajak terdapat banyak

faktor yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh Sensus Pajak Nasional, kesadaran Wajib Pajak, sanksi pajak, dan

pelayanan fiskus terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama

Surakarta.

Populasi dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak Orang Pribadi yang

terdaftar berdasarkan hasil Sensus Pajak Nasional tahun 2012 di KPP Pratama

Surakarta, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak Orang

Pribadi terdaftar yang telah disensus oleh Tim SPN. Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik convenience sampling. Jumlah minimal sampel

ditentukan dengan rumus slovin, sehingga sampel diperoleh hasil sebanyak 97

responden. Data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh para Wajib Pajak

Orang Pribadi yang terpilih menjadi responden dalam penelitian ini. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi

berganda.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh simpulan bahwa

kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi di KPP Pratama Surakarta, sedangkan Sensus Pajak Nasional, sanksi

pajak, dan pelayanan fiskus tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta.

Kata kunci : Sensus Pajak Nasional, kesadaran Wajib Pajak, sanksi pajak,

pelayanan fiskus, kepatuhan Wajib Pajak.

Page 4: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

A. PENDAHULUAN

Pajak sangat penting bagi pembangunan Nasional Indonesia karena pajak

memberikan kontribusi yang sangat besar untuk penerimaan kas Negara.

Menurut Suryadi (2006) dalam Pramushinta dan Siregar (2011) menyatakan

bahwa penerimaan pajak dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan,

tetapi persentase kenaikan tersebut belum mencerminkan kondisi yang

diinginkan. Hal ini menjadikan kepatuhan Wajib Pajak menjadi faktor

penting dalam mencapai keberhasilan penerimaan pajak.

Penelitian ini mengacu pada penelitian Arum (2012) yang menguji

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan

pekerjaan bebas (studi di wilayah KPP Pratama Cilacap) dengan

menggunakan tiga variabel independen yaitu kesadaran Wajib Pajak,

pelayanan fiskus, dan sanksi pajak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

Arum (2012) adalah penelitian ini menguji kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi di KPP Pratama Surakarta, selain itu penelitian ini juga menambah

satu variabel independen yaitu Sensus Pajak Nasional, karena Sensus Pajak

Nasional merupakan program terbaru Direktur Jenderal Pajak (DJP) yang

diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran

Wajib Pajak, Sanksi Pajak, dan Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris di KPP Pratama Surakarta”.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Sensus Pajak Nasional

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.03/2013

mendefinisikan Sensus Pajak Nasional (SPN) adalah kegiatan

pengumpulan data mengenai kewajiban perpajakan dalam rangka

memperluas basis pajak dengan mendatangi subjek pajak (orang pribadi

atau badan) diseluruh wilayah Indonesia yang dilakukan Direktorat

Jenderal Pajak.

Page 5: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

2. Kesadaran Wajib Pajak

Menurut Widayati dan Nurlis (2010) kesadaran merupakan unsur

dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak

atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia

kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan

masa depannya.

3. Sanksi Pajak

Mardiasmo (2009) menyatakan bahwa sanksi perpajakan merupakan

jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

(norma perpajakan) akan dituruti/ ditaati/ dipatuhi. Atau bisa dengan kata

lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegahan (preventif) agar Wajib

Pajak tidak melanggar norma perpajakan.

4. Pelayanan Fiskus

Menurut Jatmiko (2006) dalam Arum (2012) pelayanan fiskus dapat

diartikan sebagai cara petugas pajak dalam membantu, mengurus, atau

menyiapkan segala keperluan yang yang dibutuhkan seseorang yang

dalam hal ini adalah Wajib Pajak.

5. Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Kiryanto (2000) dalam Pramushinta dan Siregar (2011)

kepatuhan Wajib Pajak merupakan suatu ketaatan untuk melakukan

ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang diwajibkan atau

diharuskan untuk dilaksanakan.

6. Penelitian terdahulu

Arum (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh kesadaran

Wajib Pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan

pekerjaan bebas (studi di wilayah KPP Pratama Cilacap). Teknik analisis

data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda,

menyimpulkan bahwa kesadaran Wajib Pajak, pelayanan fiskus, dan

sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib

Pajak.

Page 6: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

Dewinta (2012) meneliti tentang pengaruh persepsi pelaksanaan

Sensus Pajak Nasional dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan

Wajib Pajak di lingkungan kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisis linier berganda, menyimpulkan bahwa persepsi

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan kesadaran perpajakan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Utami et. al. (2012) meneliti tentang pengaruh faktor-faktor eksternal

terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak di lingkungan Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Serang. Teknik analisis data yang digunakan adalah

dengan pendekatan analisis regresi dengan menggunakan software

Statistical Program for Social Science (SPSS), menyimpulkan bahwa

adanya pengaruh kesadaran terhadap tingkat kepatuhan, pengetahuan dan

pemahaman tentang peraturan pajak berpengaruh terhadap tingkat

kepatuhan, persepsi atas efektifitas sistem perpajakan tidak berpengaruh

signifikan dan kualitas layanan berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan.

Tiraada (2013) dalam penelitiannya yang berjudul kesadaran

perpajakan, sanksi pajak, sikap fikus terhadap kepatuhan WPOP di

Kabupaten Minahasa Selatan. Teknik analisis yang digunakan adalah

analisis regresi berganda, menyimpulkan bahwa kesadaran perpajakan

dan sanksi pajak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Minahasa Selatan.

Sedangkan sikap fiskus tidak memberikan pengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Minahasa Selatan.

Siat dan Toly (2013) meneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

membayar pajak di Surabaya. Teknik analisis yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda, menyimpulkan bahwa faktor kesadaran

perpajakan, sikap fikus, hukum pajak, dan sikap rasional secara simultan

dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di

Surabaya.

Page 7: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

Winerungan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul sosialisasi

perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan

WPOP di KPP Manado dan Bitung. Teknik analisis yang digunakan

adalah analisis regresi linear berganda, menyimpulkan bahwa variabel

sosialisasi perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan tidak

memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajip Pajak Orang Pribadi.

7. Hipotesis

Dewinta (2012) menyatakan bahwa persepsi pelaksanaan Sensus

Pajak Nasional berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi Wajib Pajak tentang

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional maka semakin tinggi pula kepatuhan

Wajib Pajak. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H1 : Sensus Pajak Nasional berpengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak.

Utami et. al. (2012) mengemukakan bahwa Wajib Pajak sadar

dengan membayar pajak akan menjadi salah satu sumber yang digunakan

untuk pembiayaan pembangunan Negara. Ketika tingkat kesadaran dari

Wajib Pajak meningkat, hal ini akan memberikan pengaruh dorongan

kepada Wajib Pajak untuk patuh dalam membayar pajak. Berdasarkan

hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak.

Tiraada (2013) menyatakan sanksi pajak merupakan faktor yang

memberikan pengaruh terbesar terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dan fakta ini berhubungan dengan sanksi yang tidak ringan yang

dapat diterima oleh Wajib Pajak ketika terdapat suatu keterlambatan atau

bahkan pelanggaran administratif atau pidana terhadap penetapan pajak

atas Wajib Pajak tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H3 : Sanksi Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib

Pajak.

Page 8: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

Kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban membayar

pajak tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu

pelayanan yang terbaik kepada Wajib Pajak (Jatmiko, 2006) dalam Arum

(2012). Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H4 : Pelayanan Fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib

Pajak.

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan

analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo,

2002:12).

2. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

terdaftar berdasarkan hasil Sensus Pajak Nasional tahun 2012 di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Dari data KPP Pratama Surakarta,

tercatat 3.317 Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar yang telah disensus

oleh Tim Sensus Pajak Nasional.

Sampel dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak Orang Pribadi

yang telah disensus oleh tim Sensus Pajak Nasional yang berada di KPP

Pratama Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

convenience sampling yaitu memilih sampel dari elemen populasi (orang

atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti.

Jumlah minimal sampel ditentukan dengan menggunakan rumus

Slovin (Bungin, 2011:115).

n = 3.317 = 3.317 = 97,07

3.317(0,1)2

+ 1 34,17

Dibulatkan menjadi 97 sampel

Page 9: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

3. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitan ini menggunakan data primer. Sumber data

primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari para Wajib Pajak

Orang Pribadi yang terdaftar berdasarkan hasil Sensus Pajak Nasional di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Data ini berupa kuesioner

yang telah diisi oleh para Wajib Pajak Orang Pribadi yang terpilih

menjadi responden dalam penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan media

angket (kuesioner). Sejumlah pertanyaan diajukan dalam bentuk

kuesioner dan kemudian responden diminta untuk menjawab sesuai

dengan pendapatnya. Untuk mengukur pendapat responden digunakan

skala likert yang berisi lima jawaban dengan pilihan sebagai berikut:

Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS);

Angka 2 = Tidak Setuju (TS);

Angka 3 = Netral (N);

Angka 4 = Setuju (S);

Angka 5 = Sangat Setuju (SS).

5. Uji Kualitas Pengumpulan Data

a. Uji Validitas

Untuk menguji masing-masing indikator valid atau tidak, yaitu

dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of

freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika

rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai positif maka butir atau

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,

2012:52-53).

b. Uji Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan One

shot (pengukuran sekali saja), untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha (Ghozali, 2012:47:48). Kuesioner

dikatakan reliabel jika nilai dari Cronbach Alpha di atas 0,60

(Sekaran, 1992) dalam Arum (2012).

Page 10: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

6. Metode Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov Sminov, Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari

tingkat kepercayaan 5% maka model regresi memenuhi asumsi

normal (Ghozali,2012:164-165).

2) Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini Heteroskedatisitas dideteksi dengan

menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk

meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen

(Gujarati, 2003 dalam Ghozali 2012:142). Jika variabel

independen signifikan secara statistik (< 5%) mempengaruhi

variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2012:143).

3) Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dapat dilihat dari tolerance value dan

Variance Inflation Factor (VIF), nilai Cutoff yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah

tolerance value < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10

(Ghozali, 2012:105-106).

b. Analisis Regresi Berganda

Hair et. al. (1998) dalam Arum (2012) menyatakan bahwa regresi

berganda merupakam teknik statistik untuk menjelaskan keterkaitan

antara variabel terikat dengan beberapa variabel bebas.

Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

KP = α + β1SPN + β2KS + β3SP + β4PF + e

KP : Kepatuhan Wajib Pajak

α : Konstanta

β1,β2,β3,β4 :Koefisien regresi masing-masing variable

independent.

SPN : Sensus Pajak Nasional

Page 11: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

KS : Kesadaran Wajib Pajak

SP : Sanksi pajak

PF : Pelayanan fiskus

e : Error

c. Pengujian Hopotesis

1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas (Ghozali, 2012:97).

2) Uji F

Uji F menggunakan level of significant 5%, dengan

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F

menurut tabel, apabila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F

tabel, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

atau dengan kata lain model yang digunakan fit (Ghozali,

2012:98).

3) Uji t

Uji t menggunakan level of significant 5%, dengan

membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut

tabel, apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi

dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif

yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen.

Page 12: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

D. HASIL PENELITIAN

1. Uji Kualitas Pengumpulan Data

a. Uji Validitas

Sensus Pajak Nasional (SPN)

Item Pearson Corelation rtabel 5% N=93 Keterangan

SPN1

SPN2

SPN3

SPN4

0,699

0,597

0,682

0,767

0,204

0,204

0,204

0,204

Valid

Valid

Valid

Valid

Kesadaran Wajib Pajak (KS)

Item Pearson Corelation rtabel 5% N=93 Keterangan

KS1

KS2

KS3

KS4

0,698

0,714

0,741

0,673

0,204

0,204

0,204

0,204

Valid

Valid

Valid

Valid

Sanksi Pajak (SP)

Item Pearson Corelation rtabel 5% N=93 Keterangan

SP1

SP2

SP3

SP4

0,843

0,888

0,866

0,787

0,204

0,204

0,204

0,204

Valid

Valid

Valid

Valid

Pelayanan Fiskus (PF)

Item Pearson Corelation rtabel 5% N=93 Keterangan

PF1

PF2

PF3

PF4

0,715

0,773

0,629

0,796

0,204

0,204

0,204

0,204

Valid

Valid

Valid

Valid

Kepatuhan Wajib Pajak (KP)

Item Pearson Corelation rtabel 5% N=93 Keterangan

KP1

KP2

KP3

KP4

KP5

KP6

KP7

0,493

0,510

0,614

0,708

0,679

0,681

0,655

0,204

0,204

0,204

0,204

0,204

0,204

0,204

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: Data primer diolah, 2013

b. Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Batas Kritis Keterangan

Sensus Pajak Nasional

Kesadaran Wajib Pajak

Sanksi Pajak

Pelayanan Fiskus

Kepatuhan Wajib Pajak

0,630

0,649

0,866

0,699

0,736

0,60

0,60

0,60

0,60

0,60

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2013

2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan pengolahan dengan data spss 16.0, data dalam

penelitian ini telah terbebas dari uji asumsi klasik yang terdiri dari uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinieritas.

Page 13: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

3. Pengujian Hipotesis

Koefisien thitung Sig

Konstanta 11,975 4,573 0,000

SPN 0,256 1,277 0,205

KS 0,669 4,959 0,000

SP 0,142 1,260 0,211

PF -0,094 -0,721 0,473

Adjusted R2

0,323

Fhitung 11,979 0,000

Sumber: Data primer diolah, 2013

Dari tabel tersebut dapat disusu persamaan regresi sebagai berikut:

KP = 11,975 + 0,256 SPN + 0,669 KS + 0,142 SP - 0,094 PF + e

E. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

a. Sensus Pajak Nasional tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta, karena thitung<ttabel

atau 1,277<1,98729 dengan P 0,205 > 0,05.

b. Kesadaran Wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta, karena thitung>t tabel

atau 4,959>1,98729 dengan P 0,00<0,05.

c. Sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta, kareana thitung< t tabel atau

1,260<1,98729 dengan P 0,211>0,05.

d. Pelayanan fiskus tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta, karena thitung<ttabel atau

-0,721<1,98729 dengan P 0,473>0,05.

2. Saran

a. Memperluas populasi penelitian, dan memperbanyak sampel

penelitian dari seluruh KPP Pratama di lingkungan Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jateng II.

b. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-

variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi.

Page 14: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

DAFTAR PUSTAKA

Agustiantono, Dwi. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi: Aplikasi TPB (Studi Empiris WPOP di

Kabupaten Pati. Skripsi. Semarang: Fakultas Akuntansi, Universitas

Diponegoro Semarang.

Arum, Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan

Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

yang Melakukan Kegiatan Usaha yang Pekerjaan Bebas (Studi di wilayah

KPP Pratama Cilacap). Skripsi. Semarang: Fakultas Akuntansi, Universitas

Diponegoro Semarang.

Arum, Harjanti Puspa dan Zulaikha. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,

Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas

(Studi di wilayah KPP Pratama Cilacap). Diponegoro journal of

accounting. Vol. 1. Nomor 1. Tahun 2012, Halaman 1-8.

Badan Pusat Statistik. 2013. Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2007-2013.

Diakses pada tanggal 19 September 2013, dari web: Http://bps.go.id

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada

Media Group: Jakarta.

Dewinta, Rinta Mulia. 2012. Pengaruh Persepsi Pelaksanakan Sensus Pajak

Nasional dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di

Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa

Yogyakarta. Skripsi. Semarang: Fakultas Akuntansi, Universitas

Diponegoro Semarang.

Dewinta, Rinta Mulia dan Syafruddin. 2012. Pengaruh Persepsi Pelaksanakan

Sensus Pajak Nasional dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Daerah Istimewa Yogyakarta. Diponegoro journal of accounting. Vol. 1.

Nomor 2. Tahun 2012, Halaman 1-9.

Direktorat Jenderal Pajak. 2011. KPP Pratama Surakarta. Diakses pada tanggal 5

Oktober 2013 dari Web://pajak.go.id

Direktorat Jenderal Pajak. 2012. Sensus Pajak Nasional. Diakses pada tanggal 12

September 2013, dari Pajak Web: Http://pajak.go.id

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

20. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Haeruman, Hanhan. 2011. Sensus Pajak Nasional (SPN), Alasan dan Manfaatnya.

Diakses pada tanggal 25 Oktober 2013, dari Web:Http://

vibizmanagement.com

Page 15: PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB ...

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.

BPFE: Yogyakarta.

Konsultasi Pajak-AAA. 2011. Mengenal Sanksi Pajak. diakses pada tanggal 3

November 2013, dari web: Http://konsultasipajak-aaa.com

Manurung, Surya. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak. Diakses pada tanggal 17

September 2013, dari Pajak Web: Http://pajak.go.id

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. CVAndi Offset: Yogyakarta.

Mujiyati dan Aris. 2011. Perpajakan Kontemporer. Muhammadiyah University

Press: Surakarta.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 192/PMK.03/2007 Tentang

Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka

Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak. Diakses pada

tanggal 23 November 2013 dari Web:Http:// ortax.org

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 96/PMK.03/2013 Tentang

Sensus Pajak Nasional. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2013 dari

Web:Http://ortax.org

Pramushinta dan Baldric Siregar. 2011. Pengaruh Layanan Fiskus Dan Sunset

Policy Terhadap Keptuhan Wajib Pajak Dalam Upaya Peningkatan Pajak.

Jurnal Ekomomi dan Bisnis. Vol. 5, No. 2 Juli 2011.Hal. 173-189 .

Siat, Christian Cahya Putra dan Agus Arianto Toly. 2013. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban

Membayar Pajak di Surabaya. Jurnal Tax Accounting Review. Vol. 1, No.

1, 2013.

Tiraada, Tryana A. M. 2013. Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus

terhadap Kepatuhan WPOP di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal

EMBA. Vol. 1. No. 3 September 2013, Hal.999-1008.

Utami, Sri Rizki, dkk. 2012. Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal terhadap Tingkat

Kepatuhan Wajib Pajak di Lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Serang. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin.

Widayati dan Nurlis. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk

Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan

Bebas (Studi Kasus Pada KPP Pratama Gambir Tiga). Simposium Nasional

Akuntansi XIII Purwokerto.

Winerungan, Oktaviane Lidya. 2013. Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus

dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan WPOP di KPP Manado dan

KPP Bitung. Jurnal EMBA. Vol.1. No. 3 September 2013, Hal. 960-970.