PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah...

19
PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSBINDU DESA TANJUNGSARI KARANGJOHO KARANGDOWO KLATEN Jurnal Disusun Oleh: IKA YUNIARTI K.011.015.006 PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) DUTA GAMA KLATEN 2019

Transcript of PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah...

Page 1: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI POSBINDU DESA TANJUNGSARI KARANGJOHO

KARANGDOWO KLATEN

Jurnal

Disusun Oleh:

IKA YUNIARTI

K.011.015.006

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) DUTA GAMA KLATEN

2019

Page 2: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI POSBINDU DESA TANJUNGSARI KARANGJOHO

KARANGDOWO KLATEN

Jurnal

Yang Disusun Oleh:

IKA YUNIARTI

K.011.015.006

Telah disetujui pada tanggal……...........................................

Pembimbing I

Pembimbing II

Witriyani, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,CWCS.

NIPY. 02.002.036

Akbar Amin Abdullah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

NIPY. 02.002.063

Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan

Witriyani, S.Kep.,Ns.M.Kep.,CWCS.

NIPY.02.002.036

Page 3: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

iii

PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN TEKANAN

DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSBINDU DESA

TANJUNGSARI KARANGJOHO KARANGDOWO KLATEN

INTISARI

Ika Yuniarti1, Witriyani

2, Akbar Amin Abdullah

3

Latar Belakang : Penyakit hipertensi pada lansia di Jawa tengah masih menempati

proporsi terbesar urutan ke-5 dari seluruh penyakit tidak menular (PTM) yaitu 35,8%.

Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan untuk penyakit hipertensi yaitu

dengan pemberian terapi senam ergonomis.

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam ergonomis terhadap penurunan tekanan

darah pada lansia dengan hipertensi di Posyandu lansia Desa Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten.

Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasy eksperiment dengan

desain penelitian one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

lansia yang berada di Posyandu lansia di Desa Tanjungsari Karangjoho Karangdowo

Klaten sejumlah 50 lansia. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling

sejumlah 18 lansia. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi tekanan darah

pretest-posttest dan SOP senam ergonomis. Analisis data menggunakan uji statistik

Wilcoxon.

Hasil Penelitian : Sebelum diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah

lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah

lansia 140 mmHg.

Kesimpulan : Analisa data dengan Wilcoxon mendapatkan hasil bahwa nilai signifikasi

0,000 yang artinya p < α (0,05) maka terdapat pengaruh senam ergonomis terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Desa Karangjoho Karangdowo

Klaten.

Kata Kunci : Hipertensi, senam ergonomis, lansia

1 Mahasiswa keperawatan Stikes Duta Gama Klaten

2 Pembimbing I

3 Pembimbing II

Page 4: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

iv

THE INFLUENCE OF CALISTHENICS ERGONOMIC DECLINE OF BLOOD

PRESSURE IN THE ELDERLY WITH HYPERTENSION IN POSBINDU

TANJUNGSARI VILLAGE KLATEN KARANGDOWO KARANGJOHO

ABSTRACT

Ika Yuniarti1, Witriyani

2, Akbar Amin Abdullah

3

Background: On the elderly hypertension Disease in Central Java still occupies the

largest proportion of the 5th order from all the diseases are not contagious (PTM) 35.8%.

One of the non pharmacological therapy can do for hypertensive disease by administering

therapeutic gymnastics ergonomic.

Purpose: To know the influence of gymnastics ergonomic against a decline in blood

pressure in the elderly with hypertension in elderly Posyandu Tanjungsari Village

Karangjoho Karangdowo Klaten.

Methods: This kind of research is Research quasy experiment with design research one

group pretest-posttest. The population in this study are all elderly residing in tanjungsari

village elderly Posbindu in Klaten Karangdowo Karangjoho a number of 50 elderly.

Sampling technique are purposive sampling a number of 18 elderly. The instruments used

in the form of blood pressure observation sheet pretest-posttest and SOP gymnastics

ergonomic. Data analysis using statistical test of Wilcoxon.

Results: Before a given therapy gymnastics ergonomic majority elderly blood pressure

150 mmHg and after given ergonomic gymnastics therapy the majority elderly blood

pressure 140 mmHg.

Conclusion: Data Analysis with the Wilcoxon significance values that get results 0.000

meaning α < p (0.05) then there is the influence of gymnastics ergonomic decline of

blood pressure in elderly with hypertension in the village of karangjoho Karangdowo

klaten.

Keywords: Ergonomic gymnastics, Hypertension, elderly

1 Nursing Student Stikes Duta Gama Klaten

2 Supervisor I

3 Supervisor II

Page 5: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

1

PENDAHULUAN

Pada tahun 2013 secara

global jumlah penduduk berusia

lanjut diatas 60 tahun sekitar 11,7%

dari keseluruhan penduduk di dunia

dan menurut estimasi angkanya akan

semakin besar karena tingginya

tingkat harapan hidup yang semakin

baik menurut World Health

Organization (WHO). Usia harapan

hidup manusia pada tahun 2000

berdasarkan keterangan dari WHO,

adalah 66 tahun dan kemudian

menjadi 70 tahun pada tahun 2012,

dan 71 tahun pada tahun 2013.

Sementara itu ada sekitar 7.49% dari

keseluruhan manusia berusia lansia

pada tahun 2011 yang naik hingga

7.69%, ditahun 2013 terdapat 8,1%

lansia dari seluruh populasi dunia.

Demikian pula jumlah penduduk

berusia lanjut di Indonesia yang

mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun (WHO, 2015).

Berdasarkan Riset Kesehatan

Dasar 2013, penyakit hipertensi

merupakan penyakit terbanyak pada

usia lanjut. Terkait hipertensi sendiri,

menurut data WHO, dialami lebih

dari 972 juta penduduk atau sekitar

26,4% seluruh penduduk global.

Jumlah ini berpotensi mengalami

peningkatkan pada tahun 2025

hingga 29,2%. Mayoritas penduduk

yang mengalami hipertensi atau

sekitar 333 juta penduduk dari 972

penderitanya tinggal dinegara-negara

maju sedangkan sisanya sebesar 639

juta penderita ada dinegara sedang

berkembang, seperti Indonesia

(Yonata, 2016). Sementara itu

menurut Kemenkes RI (2016),

penduduk berusia 55 – 64 dengan

prevalensi hipertensi sebesar 45,9%,

usia 65 – 74 prevalensi hipertensi

Page 6: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

2

sebesar 57,6%, sedangkan diatas 75

tahun prevalensinya sekitar 63,8%

(Kemenkes RI, 2016).

Prasetyo (2013) menjelaskan

bahwa pembuluh-pembuluh darah

dapat direlaksasikan dengan latihan

olahraga karena dengan olahraga

yang teratur pembuluh-pembuluh

darah yang lemas akan

mempengaruhi tekanan darah dan

akan menurunkannya. Sementara itu

Moniaga (2013) menjelaskan bahwa

tekanan darah sistolik dan diastolik

bisa menurun karena faktor olahraga,

tetapi umumnya penurunan pada

tekanan darah sistolik lebih

signifikan dibandingkan penurunan

pada tekanan darah diastolik

Senam ergonomis merupakan

cara yang sangat mudah, praktis dan

juga wajar untuk membantu menjaga

kesehatan jasmani. Berbagai sistem

tubuh akan dapat langsung

dibersihkan melalui gerakan senam

ergonomis termasuk sistem

kardiovaskular, perkemihan, dan

reproduksi. Sistem syaraf akan

menjadi lebih lentur dan aliran darah

lebih baik, oksigen ke otak akan

menjadi lebih maksimal, sistem

kecerdasan semakin terbuka, sistem-

sitem lain seperti juga sistem

keringat, pemanas tubuh, sistem

pembakaran asam urat, kolesterol,

gula darah, asam laktat, sistem

konversi karbohidrat, sistem

pembuatan elektrolit atau ozon dalam

darah, sistem kesegaran tubuh dan

sistem kekebalan dan energi

negatif/virus, dan sistem

pembuangan energi negatif dari

dalam tubuh bisa dikembalikan dan

diperbaiki melalui gerakan senam

ergonomis. Yang menjadi dasar dari

gerakan senam ergonomis itu sendiri

adalah gerakan sholat yang mana

Page 7: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

3

orang berusia lanjut akan lebih

mudah untuk menerapkannya

(Wratsongko, 2014).

Berdasarkan studi

pendahuluan oleh peneliti yang

dilaksanakan pada bulan januari

2019 di Posbindu Desa Tanjungsari

Karangjoho Karangdowo Klaten,

dengan teknik wawancara dan

melakukan pengukuran tekanan

darah pada lansia sejumlah 15 orang

dan di dapatkan tekanan darah

≥140mmHg sebanyak 9 orang,

≥150mmHg sebanyak 6 orang

menggunakan terapi farmakologi

untuk penyembuhannya, dan mereka

belum mengetahui terapi non-

farmakologi (senam ergonomis),

dapat menurunkan tekanan darah.

Dari uraian pada latar belakang

diatas maka peneliti ingin mengkaji

lebih jauh tentang senam ergonomis

dan berfokus pada penurunan

tekanan darah dengan judul

penelitian “Pengaruh Senam

Ergonomis Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Pada Lansia dengan

Hipertensi di Posbindu Desa

Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten”.

TUJUAN UMUM

Untuk mengetahui pengaruh

senam ergonomis terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia

yang mengalami hipertensi.

MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi responden

Responden dapat melakukan

senam ergonomis tersebut di saat

tekanan darah naik.

2. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat

memberi manfaat dan

menambah refensi dan bahan

Page 8: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

4

bacaan bagi mahasiswa dan

untuk bahan penelitian

selanjutnya.

3. Bagi profesi perawat

Hasil penelitian ini bisa menjadi

salah satu acuan untuk

melakukan asuhan keperawatan

pada pasien hipertensi dengan

terapi non farmakologis.

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini bisa

mengaplikasikan senam

ergonomis sebagai seorang

perawat pada pasien hipertensi

dan dapat menjadi

pengembangan penelitian lebih

lanjut.

5. Bagi IPTEK

Penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan dasar penelitian lebih

lanjut yang berkaitan dengan

kesehatan lansia dan ilmu

keperawatan medikal bedah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan april sampai mei 2019 di

Posbindu Desa Tanjungsari

Karangjoho Karangdowo Klaten.

Jenis penelitian ini quasy

eksperiment. sampel dalam penelitian

ini 18 responden, yang memenuhi

kriteria inklusi dan ekslusi.

HASIL PENELITIAN

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi

karakteristik responden

lansia berdasarakan umur. No Umur (tahun) f (%)

1 60 8 44,4%

2 62 1 5,6%

3

4

64 1 5,6%

65 3 16,7%

5 66 2 11,1%

6 67 1 5,6%

7 68 2 11,1%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.1

diketahui bahwa responden

mayoritas berumur 60 tahun

sebanyak 8 responden (44,4 %).

Page 9: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

5

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi

karakteristik responden

lansia berdasarkan jenis

kelamin. No Jenis Kelamin f (%)

1 Laki – Laki 5 27,8%

2 Perempuan 13 72,2%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.2

diketahui bahwa responden

mayoritas berjenis kelamin

perempuan sebanyak 13 responden

(72,2 %).

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi

karakteristik responden

lansia berdasarkan

pendidikan terakhir. No Pendidikan Terakhir f (%)

1 SD 15 83,3%

2 SMP 3 16,7%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.3

diketahui bahwa responden

mayoritas berpendidikan terakhir SD

sebanyak 15 responden (83,3 %).

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi

karakteristik responden

lansia berdasarkan

pekerjaan. No Pekerjaan f (%)

1 Petani 13 72,2%

2 Buruh Tani 2 11,1%

3 Wirausaha 3 16,7%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.4

diketahui bahwa responden

mayoritas bekerja sebagai petani

sebanyak 13 responden (72,2 %).

Tabel 4.5 Tekanan darah responden

sebelum intervensi lansia

sebelum dilakukan

intervensi.

No Tekanan Darah

(sistole) f (%)

1 145 1 5,6%

2 150 7 38,9%

3 160 7 38,9%

4 170 2 11,1%

5 180 1 5,6%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.5

diketahui bahwa mayoritas

responden memiliki tekanan darah

(sistole) 150 sebanyak 7 responden

(38,9 %).

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi

tekanan darah (diastole)

responden lansia sebelum

dilakukan intervensi.

No Tekanan Darah

(diastole) f (%)

1 90 10 55,6%

2 95 5 27,8%

3 100 3 16,3%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.6

diketahui bahwa mayoritas

responden memiliki tekanan darah

Page 10: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

6

(diastole) 90 sebanyak 10 responden

(55,6 %).

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi

tekanan darah (sistole)

responden setelah

dilakukan intervensi.

No Tekanan Darah

(sistole) f (%)

1 125 1 5,6%

2

3

4

5

6

130

135

140

150

160

5

1

8

2

1

27,8%

5,6%

44,4%

11,1%

5,6%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.7

diketahui bahwa mayoritas

responden memiliki tekanan darah

(sistole) 140 sebanyak 8 responden

(44,4 %).

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi

tekanan darah (diastole)

responden setelah

dilakukan intervensi.

No Tekanan Darah

(diastole) f (%)

1 70 2 11,1%

2 75 3 16,7%

3 80 8 44,4%

4 90 5 27,8%

Total 18 100,0%

Berdasarkan tabel 4.8

diketahui bahwa mayoritas

responden memiliki tekanan darah

(diastole) 80 sebanyak 8 responden

(44,4 %).

Analisa bivariate

Perbedaan rata-rata nilai pretest dan

posttest tekanan darah sistolik

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi

Pengaruh Pemberian

Senam Ergonomis

Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Sistolik

Pada Lansia

N

Median

(minimum-

maksimum)

p-value

Pretest 18 160 (145-180) 0,000

Posttest 18 140 (125-160) 0,000

Berdasarkan tabel 4.9 dapat

diketahui nilai p – value = 0,000

(p<0,05). Jadi hasil uji analisis

wilcoxon menunjukan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima sehingga

menunjukan ada pengaruh pemberian

senam ergonomis terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia

dengan hipertensi di Posbindu Desa

Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten.

Perbedaan rata-rata nilai

pretest dan posttest tekanan darah

diastolik

Page 11: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

7

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi

Pengaruh Pemberian

Senam Ergonomis

Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Diastolik

Pada Lansia

N

Median

(minimum-

maksimum)

p-value

Pretest 18 90 (90-100) 0,000

Posttest 18 80 (70-90) 0,000

Berdasarkan tabel 4.10 dapat

diketahui nilai p – value = 0,000

(p<0,05). Jadi hasil uji analisis

wilcoxon menunjukan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima sehingga

menunjukan ada pengaruh pemberian

senam ergonomis terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia

dengan hipertensi di Posbindu Desa

Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten.

PEMBAHASAN

Data penelitian ini

berdasarkan umur responden

mayoritas responden berumur 60

tahun sebanyak 8 responden (44,4%).

Penelitian Hasurung dalam Rahajeng

dan Tuminah (2016) bahwa pada

lansia 60 – 64 tahun terjadi

peningkatan risiko hipertesi sebesar

2,18 kali, sedangkan pada umur 65 –

69 tahun terjadi peningkatan risiko

hipertensi sebesar 2,45 kali. Hal ini

terjadi karena pada usia tersebut

arteri besar kehilangan kelenturannya

dan menjadi kaku karena itu darah

pada setiap denyut jantung dipaksa

untuk melalui pembuluh darah yang

sempit dari pada biasanya dan

menyebabkan naiknya tekanan darah.

Jenis kelamin lansia pada

Posbindu Desa Tanjungsari

Karangjoho Karangdowo Klaten

mayoritas berjenis kelamin

perempuan, ini dapat dilihat di tabel

4.2 yang menunjukan responden

yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 13 responden (72,2%) dan

5 responden (27,8%) berjenis

kelamin laki-laki.

Page 12: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

8

Penelitian menurut Wahyuni

dan Eksanoto (2015), bahwa

perempuan cenderung menderita

hipertensi dari pada laki-laki. Pada

penelitian tersebut sebanyak 27,5%

perempuan mengalami hipertensi,

sedangkan untuk laki-laki hanya

sebesar 5,8%. Menurut Junaedi

(2013), kaum laki-laki lebih banyak

menderita hipertensi, namun hal ini

akan terjadi sebaliknya setelah

berumur 55 tahun hipertensi banyak

dijumpai pada wanita.

Data penelitian ini

berdasarkan pendidikan lansia di

Posbindu Desa Tanjungsari

Karangjoho Karangdowo Klaten

mayoritas pendidikan SD sebanyak

15 responden (83,3%). Semakin

tinggi pendidikan maka semakin tahu

seseorang tentang makanan-makanan

yang perlu dihindari bagi orang

penderita hipertensi. Hampir 5 - 20%

kasus hipertensi diperkirakan terjadi

akibat konsumsi garam yang

berlebihan akan meningkatkan risiko

terserang hipertensi (Junaedi, 2013).

Tingkat pendidikan secara

tidak langsung juga mempengaruhi

tekanan darah. Tingkat pendidikan

berpengaruh terhadap gaya hidup

yaitu kebiasaan merokok, kebiasaan

minum alkohol, dan kebiasaan

melakukan aktivitas fisik seperti

olahraga. Hasil Riskesdas tahun 2013

dalam Badan penelitian dan

pengembangan Kesehatan (2013)

menyatakan bahwa penyakit

hipertensi (tekanan darah tinggi)

cenderung tinggi pada pendidikan

rendah dan menurun sesuai dengan

peningkatan pendidikan (Anggara

dan Prayitno, 2014).

Data penelitian ini

berdasarkan pekerjaan lansia di

Posbindu Desa Karangjoho

Page 13: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

9

Karangdowo Klaten mayoritas

pekerjaan sebagai petani sebanyak 13

responden (72,2%). Ketika mereka

mengetahui bahwa mereka

terdiagnosa mengalami penyakit

hipertensi, maka akan timbul

kekhawatiran dalam dirinya terhadap

apa yang akan mereka alami dihari

yang akan datang. Kondisi ini

menyebabkan timbulnya rasa

khawatir yang pada akhirnya dapat

menimbulkan depresi (Fitriani,

2017).

Menurut Ardian (2017),

mengemukakan stres yang terjadi

pada masyarakat akan memicu

terjadinya kenaikan tekanan darah

dengan suatu mekanisme yang

memicu meningkatnya kadar

adrenalin. Stres akan menstimulasi

saraf simpatis akan muncul

peningkatan tekanan darah dan curah

jantung yang meningkat. Stres akan

bertambah tinggi jika resistensi

pembuluh darah perifer dan curah

jantung meningkat yang sehingga

menstimulasi syaraf simpatis.

Sehingga stres akan bereaksi pada

tubuh yang antara lain termasuk

peningkatan tegangan otot,

peningkatan denyut jantung dan

meningkatnya tekanan darah. Reaksi

ini dimunculkan ketika tubuh

bereaksi secara cepat yang tidak

digunakan, maka akan dapat memicu

terjadinya penyakit yang termasuk

penyakit hipertensi.

Tekanan darah sebelum

dilakukan intervensi, dapat dilihat

bahwa tekanan darah sistolik

responden mayoritas 150 mmHg

sebanyak 7 responden (38,9%),

tekanan darah diastolik responden

mayoritas 90 mmHg sebanyak 10

responden (55,6%). Menurut

observasi peneliti mayoritas tekanan

Page 14: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

10

darah responden yang sebagian besar

buruk tersebut dikarenakan memang

responden belum diberikan senam

ergonomis.

Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian (Hasanah, 2018)

dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Senam Ergonomis

Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Pada Lansia Penderita Hipertensi di

Dusun Pundung Nogotirto Gamping

Sleman Yogyakarta”, dengan hasil

bahwa setelah dilakukan senam

ergonomis dari 12 responden

terdapat nilai p-value tekanan darah

sistolik dan diastolik yaitu 0,002

yang berarti signifikan.

Tekanan darah sistolik dan

diastolik responden bervariasi setelah

dilakukan intervensi dibandingkan

tabel 4.5 dan tabel 4.6, karena respon

tubuh setiap orang berbeda saat

melakukan senam ergonomis.

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 dapat

dilihat bahwa tekanan darah sistolik

dari 18 responden mengalami

penurunan. Sedangkan tekanan darah

diastolik dari 18 responden yang

mengalami penurunan tekanan darah

sebanyak 16 responden. Pada

penelitian ini terlihat juga bahwa

responden yang mempunyai tekanan

darah tinggi (hipertensi) setelah

diberikan terapi senam ergonomis

(posttest) didapatkan hasil dengan

tekanan darah sistolik menurun

sebanyak 18 responden lansia.

Hasil penelitian ini terlihat

lansia merasa nyaman dan rileks saat

diberikan terapi senam ergonomis,

semua lansia aktif mengikuti gerakan

senam dan mengikuti prosedur

senam yang benar secara

berkelanjutan pemberian senam

ergonomis kepada responden yang

mengalami hipertensi dilakukan 20

Page 15: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

11

menit dengan melakukan latihan

pemanasan, latihan inti, serta latihan

pendinginan dan penutup sebanyak 4

kali dalam 1 bulan. Dari 18

responden lansia penderita hipertensi

semua memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi dan tidak ada yang droup

out.

Hasil penelitian ini tidak jauh

berbeda dengan penelitian Ikafah

(2014), yang menemukan bahwa

hasil pengukuran tekanan darah

setiap sebelum dan setelah senam

didapatkan bahwa ada penurunan

tekanan darah secara bertahap. Pada

hari pertama rata-rata nilai tekanan

darah dari responden tidak

mengalami perubahan karena

mungkin sebagai fase adaptasi, untuk

selanjutnya terhadap penurunan

tekanan darah bertahap sampai 1

bulan senam. Meskipun pada

olahraga yang mendadak

menyebabkan peningkatan tekanan

darah selama olahraga, pengulangan

aktivitas tersebut dapat menurunkan

tekanan darah selama istirahat dan

peningkatan terhadap olahraga

selanjutnya akan lebih baik terhadap

penderita hipertensi maupun pada

orang yang normal.

Latihan senam ergonomis

yang dilakukan oleh responden

menjadikan arteri dan arteriol yang

ada di sekitar otot akan mengalami

konstriksi akibat tekanan dari otot,

sehingga aliran darah pada pembuluh

darah tertahan. Ketika otot

direlaksasikan, akan terjadi

mekanisme hiperemia reaktif yang

menyebabkan terjadinya aktivasi

semua faktor vasodilator pada

pembuluh darah setempat, serta

menstimulasi kerja sistem saraf

perifer (autonom nervous system)

terutama parasimpatis yang

Page 16: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

12

menyebabkan vasodilatasi

penampang pembuluh darah akan

mengakibatkan terjadinya penurunan

tekanan darah baik sistolik maupun

diastotik (Pollock dan Wilmore,

2013).

Penelitian ini juga didukung

oleh penelitian Priyanti (2016) yang

berjudul “Pengaruh Senam

Ergonomis Secara Kelompok dan

Individu Terhadap Penurunan

Tekanan Darah pada Lansia dengan

Hipertensi di Kelurahan Gisikdrono

Semarang ”, dengan hasil bahwa

didapatkan p – value 0,000 yang

artinya ada pengaruh senam

ergonomis secara kelompok dan

individu terhadap penurunan tekanan

darah pada lansia dengan hipertensi

di kelurahan gisikdrono semarang.

Hal ini juga menunjukan

bahwa seseorang yang telah lanjut

usia juga memerlukan aktivitas fisik

yang dapat membantu memelihara

kesehatan fisik termasuk juga

mental, dan salah satu aktivitas fisik

yang dianjurkan adalah senam.

Aktivitas fisik dengan intensitas

ringan sampai sedang seperti senam

ergonomis ini dapat diterapkan pada

lansia karena memiliki banyak

manfaat bagi tubuh jika dilakukan

secara rutin, salah satunya adalah

menurunkan ataupun mengontrol

tekanan darah bagi penderita

hipertensi dan tentunya juga tidak

mengakibatkan hal yang

membahayakan bagi lansia (Priyanti,

2016).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

yang berjudul pengaruh senam

ergonomis terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia dengan

hipertensi di Posbindu Desa

Page 17: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

13

Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten didapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik responden menurut

jenis kelamin mayoritas berjenis

kelamin perempuan sebanyak

72,2 %.

2. Tekanan darah pada lansia

sebelum diberikan senam

ergonomis di Posbindu Desa

Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten, tekanan

darah sistole mayoritas 150

mmHg sebanyak 7 responden

(38,9%), dan tekanan darah

diastole mayoritas 90 mmHg

sebanyak 10 responden (55,6

%).

3. Tekanan darah pada lansia

setelah diberikan senam

ergonomis di Posbindu Desa

Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten, tekanan

darah sistole mayoritas 140

mmHg sebanyak 8 responden

(44,4%), dan tekanan darah

diastole mayoritas 80 mmHg

sebanyak 8 responden (44,4 %).

4. Ada pengaruh pemberian senam

ergonomis terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia

dengan hipertensi di Posbindu

Desa Tanjungsari Karangjoho

Karangdowo Klaten ditandai

dengan nilai p = 0,000 (p <

0,05).

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka

peneliti memberi saran sebagai

berikut :

1. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat

menambah referensi dan dapat

menjadi bahan pengembangan

ilmu pengetahuan bahwa

Page 18: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

14

pemberian senam ergonomis

dapat menurunkan tekanan

darah.

2. Bagi Profesi Keperawatan

Diharapkan penelitian ini dapat

dijadikan sebagai masukan

sehingga dapat diambil langkah

– langkah sebagai upaya untuk

peningkatan mutu dan kualitas

pelayanan.

3. Bagi Responden

Diharapkan penelitian ini dapat

menjadi pertimbangan

responden untuk memilih

pengobatan alternatif yang tepat

dan praktis tanpa efek samping.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk penelitian

selanjutnya dapat menggunakan

metode penelitian yang berbeda

sehingga dapat mengetahui data

responden secara akurat,

mengembangkan metode

penelitian ke arah eksperimen

agar bisa dibandingkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, FHD., & Prayitno, N.

2014. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan

Tekanan Darah Di

Puskesmas Telaga Murni,

Cikarang Barat Tahun 2012 .

Program Studi S1 Kesehatan

Masyarakat STIKes MH.

Thamrin. Jakarta. Jurnal

Ilmiah Kesehatan. 5(1):20-25.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah. 2017. Profil

Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah. Dinas Kesehatan

Jawa Tengah.

http://www.depkes.go.id/reso

urces/download/profil/PROFI

L_KES_PROVINSI_2017/13

_Jateng_2017.pdf (14 Januari

2019).

Ikafah, 2014. Pengaruh Latihan

Fisik (Senam Lansia)

Terhadap Penurunan

Tekakan Darah Pada Lansia

Dengan Hiperteni Ringan-

Sedang Di Rektorat Unibraw

Malang, Jurnal Surya, Vol 2

Nomer IV, Malang.

Junaedi. E, dkk. 2013. Hipertensi

Kandas Berkat Herbal.

Jakarta : F media

Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia. 2017. Analisis

Lansia di Inonesia. Jakarta

selatan : Pusat Data dan

Page 19: PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN … PUBLIKASI.pdf · lansia 150 mmHg dan setelah diberikan terapi senam ergonomis mayoritas tekanan darah lansia 140 mmHg. Kesimpulan :

15

Informasi

file:///C:/Users/samsung/Dow

nloads/Analisis%20Lansia%2

0Indonesia%202017%20(1).p

df (14 januari 2019).

Novitaningtyas. 2014. Hubungan

Karakteristik (umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan)

dan Aktivitas Fisik dengan

Tekanan Darah pada Lansia

di Kelurahan Makam Haji

Kecamatan Kartasura

Kabupaten Sukoharjo.

Surakarta : Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Jurnal

PMK No 79. 2014. Penyelenggaraan

Pelayanan Geriatri Di

Rumah Sakit.

http://yankes.kemkes.go.id/re

ad-masalah-kesehatan-pada-

lansia-4884.html (6 Maret

2019)

Priyanti. 2016. Pengaruh Senam

Ergonomik Secara Kelompok

dan Individu Terhadap

Penurunan Tekanan Darah

pada Lansia dengan

Hipertensi di Kelurahan

Gisikdrono Semarang.

Semarang : Stikes Tegalrejo

Semarang. Jurnal

Pudiastuti R. D. 2015. Penyakit

Pemicu Stroke. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Rahajeng, E., Tuminah, S. 2016.

Prevalensi Hipertensi dan

Determinannya di Indonesia.

Majalah Kedokteran

Indonesia.

Sulistiyani, dkk. 2018. Hubungan

Penggunaan Pestisida

dengan Kejadian Hipertensi

pada Petani Padi di Desa

Gringsing Kecamatan

Gringsing Kabupaten Batang.

ISSN : 2356-3346. Volume 6,

No 1 Januari 2018.

Triyanto, E. 2014. Pelayanan

Keperawatan Bagi Penderita

Hipertensi Secara Terpadu.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

WHO. 2015. Data Informasi

Penyakit Stroke. Jakarta :

EGC

Wratsongko. 2015. Sehat Tanpa

Obat Kimia dengan Best.

Jakarta Selatan : Mizania

IKAPI.

Yonata, A., Satria, A. 2016.

Hipertensi sebagai Faktor

Pencetus Terjadinya Stroke.

Majority Vol. 5 No. 3.