PENGARUH REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI …repository.umrah.ac.id/2171/1/MARGI...
Transcript of PENGARUH REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI …repository.umrah.ac.id/2171/1/MARGI...
PENGARUH REMUNERASI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DI RUMAH DETENSI IMIGRASI PUSAT
TANJUNGPINANG
Margi Purnama, Ramadhani Setiawan, Fitri Kurnianingsih
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Rumah Detensi Imigrasi sebagai instansi yang memiliki fungsi strategis
dalam hal penanganan orang asing yang melanggar undang-undang tentang
keimigrasian. Oleh sebab itu pemerintah memberikan tunjangan tambahan yang
disebut dengan remunerasi. Dengan adanya remunerasi diharapkan pegawai
mampu meningkatkan kinerja. Akan tetapi belum adanya tolak ukur atau dasar
untuk mengetahui apakah remunerasi ini mempengaruhi tingkat kinerja pegawai
di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah observasi dan kuissioner atau angket. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara remunerasi terhadap
kinerja pegawai di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang. Pengambilan
data dilakukan dengan metode Proporsional random sampling dengan total
sampel n=37.
Hasil uji signifikan menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(6.036 > 2,0281), maka terdapat pengaruh signifikan antara remunerasi dengan
kinerja pegawai di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang. Dapat disimpulkan
bahwa variabel X (remunerasi) memberi pengaruh positif terhadap variabel Y
(kinerja).
Koefisien determinasi (r2) mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variabel dependen. Hasil output SPSS di atas menunjukkan
bahwa R sebesar 0,714 atau 71,4% yang berarti bahwa variabel independen
(remunerasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja pegawai) sebesar 71,6%
dan sisanya 28,6%, yang diperkirakan oleh faktor lain. Namun faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja tersebut tidak diteliti lebih lanjut oleh peneliti, melainkan
dapat diteliti oleh peneliti lain sebagai acuan untuk diteliti lebih lanjut.
Kata Kunci : Remunerasi, Kinerja Pegawai, Rumah Detensi Imigrasi
Tanjungpinang
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketersediaan sumber daya manusia sangat dibutuhkan dan menjadi faktor
penting dalam menunjang pencapaian tujuan suatu organisasai pemerintahan
maupun swasta. Manurut Fitriah et.,al, (2015:12) Sebuah organisasi tercapai
karena sumber daya manusia yang handal dan berkompeten dalam merealisasikan
tugas dan tanggungjawabnya.
Sebagai langkah dalam menjaga kualitas kerja bagi sumberdaya manusia
yang bekerja pada organisasi tertentu maka diberikan berbagai macam timbal
balik yang menguntungkan bagi sumber daya manusia tersebut. Timbal balik yang
diberikan bertujuan untuk tetap menjaga semangat, kualitas, motivasi, serta
kinerja yang dimiliki oleh sumber daya yang ada di suatu organisasi. Pemberian
umpan balik dalam organisasi dapat berupa pemberian tunjangan kerja atau biasa
di sebut degan istilah Remunerasi.
Secara psikologi, seorang pegawai akan bekerja lebih giat ketika diberikan
kelebihan pembayaran atas apa yang telah dikerjakannya sebagai bentuk timbal
balik dari usaha yang telah dilakukan oleh seorang pegawai. Setidaknya
pemberian insentif atau remunerasi akan memberikan efek atau dampak terhadap
efektifitas dan efisiensi kinerja pegawai dalam suatu organisasi. Menurut Fajar
dan Heru (2013 : 8) Tunjangan merupakan seluruh extrinsic rewards yang
diterima oleh karyawan dalam bentuk upah atau gaji, insentif atau bonus, dan
beberapa tunjangan (benefits). Extrinsic rewards adalah imbalan yang dikontrol
dan didistribusikan secara langsung oleh organisasi dan sifatnya berwujud.
Pemberian remunerasi untuk menunjang kinerja pegawai juga berlaku di di
Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat Tanjungpinang yang merupakan unit
pelaksana teknis dalam menjalankan fungsi keimigrasian sebagai tempat
penampungan sementara bagi warga Negara asing yang melanggar undang-
undang keimigrasian. Dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI No.M.05.IL.02.01 tahun 2006 bahwa Rudenim dibangun untuk meningkatkan
lalu lintas orang, baik yang keluar maupun yang masuk ke Indonesia, sehingga
berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan keimigrasian terhadap
kedatangan dan keberadaan orang asing di Indonesia yang memerlukan
penindakan bagi orang asing yang melanggar aturan yang berlaku.
Berdasarkan keterangan diatas bahwa Rudenim memiliki fungsi yang
strategis sebagai antisipasi terhadap pelanggaran keimigrasian yang terjadi di
Indonesia pada umumnya, dan di Tanjungpinang khususnya. Dengan demikian,
sumber daya yang tersedia di Rudenim harus memiliki kualitas yang baik dalam
menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik sehingga fungsi dan tujuan dari
keberadaan Rudenim dapat terlaksana dengan baik. Sebagai bentuk dari
pemberian umpan balik sebagai nilai tambah dari kinerja yang dilaksanakan oleh
para pegawai di Rudenim maka diberikan nilai tambah berupa pemberian
tunjangan kerja atau remunerasi . Untuk itu, peneliti tertarik untuk menganalisis
"Pengaruh Remunerasi Terhadap Kinerja Pegawai di Rumah Detensi Imigrasi
Pusat Tanjungpinang”.
BAHAN DAN METODE
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini adalah bersifat penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk
meneliti populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Ramadhan dan Syarifuddin, 2016:6).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Detensi Imigrasi Pusat
Tanjungpinang yang berlokasi di Jalan Jend. A. Yani No. 32 Tanjungpinang
Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2018
yang meliputi; pemaparan proposal penelitian, observasi dan pengambilan data
lapangan, serta laporan akhir.
C. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer yakni data yang diperoleh secara langsung melalui
observasi lapangan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diambil dari pihak kedua dan data yang bukan merupakan hasil survei secara
langsung di lapangan.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Berdasarkan pendapat Arikunto (2010:172) sumber data dalam penelitian
ini adalah : Subjek dari mana data itu diperoleh apabila peneliti menggunakan
kuesioner atau wawancara dalam mengumpulkan datanya, maka sumber datanya
disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi,
maka sumber data biasanya berupa benda, gerak, atau sesuatu.
Menurut Sugiyono (2011:166) teknik observasi merupakan suatu proses
yang komplek dan sulit, yang tersusun dari suatu proses biologis dan proses
psikologis diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan. Dalam
penelitian ini, observasi yang digunakan yaitu observasi terstruktur yang telah
dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana
tempatnya, dengan alat pengumpul data yaitu check list. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan angket atau kuissioner.
HASIL
Pengaruh Remunerasi terhadap Kinerja Pegawai di Rumah Detensi Imigrasi
Pusat Tanjungpinang
A. Pengaruh Remunerasi terhadap Kinerja Pegawai
Untuk menghitung seberapa besar hubungan remunerasi terhadap kinerja
pegawai, maka dilakukan perhitungan dengan analisis regresi linier sederhana. Di
bawah ini adalah tabel 1. mengenai hasil perhitungan regresi linier sederhana,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.
Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 22,984 1,688 13,614 ,000
Remunerasi ,660 ,109 ,714 6,035 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Dari hasil uji regresi linier sederhana diperoleh nilai persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = a + bx
Y = 22,984 + 0,660x
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai
a = Konstanta
b = Koeffisien Regresi
X = Remunerasi
Berdasarkan hasil persamaan regresi diatas dapat dijelaskan bahwa jika
terjadinya peningkatan terhadap remunerasi dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Sejalan dengan peningkatan remunerasi, maka akan memberikan dampak
terhadap peningkatan kinerja sebesar 0,66%.
B. Uji Hipotesis
1. Uji T
Hasil uji signifikansi antara remunerasi dengan kinerja pegawai di
lingkungan Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang secara lengkap disajikan
seperti pada Tabel 2.
Tabel 2.
Uji T Signifikan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 22,984 1,688 13,614 ,000
Remunerasi ,660 ,109 ,714 6,035 ,000
Rumusan uji t product moment digunakan untuk menguji signifikansi
pengaruh antara dua variabel, untuk itu harus di uji apakah korelasi antara
variabel X (remunerasi) dengan variabel Y (kinerja) signifikansi atau tidak.
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, output diperoleh t hitung sebesar 6,035 dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Selanjutnya menentukan t tabel, tabel
distribusi t dicari pada α = 0,05, maka t tabel pada nilai df=36 diperoleh sebesar
2,0281. Oleh karena itu t hitung lebih besar dari t tabel (6.036 > 2,0281), maka
terdapat pengaruh yang signifikan antara remunerasi dengan kinerja pegawai di
Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang. Dapat disimpulkan bahwa variabel X
(remunerasi) memberi pengaruh positif terhadap variabel Y (kinerja).
a. Uji Koeffisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X dan variabel Y,
dapat dilihat dari besarnya pengaruh (R square). Berikut model summary
berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 21.0. Di bawah ini adalah tabel 3.
mengenai hasil perhitungan uji koefisien determinasi, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.
Uji koefisien determinasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
d
i
me
ns
i
on
0
1 ,714a ,510 ,496 1,374
Koefisien determinasi (r2) mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variabel dependen. Hasil output SPSS pada tabel 11 di atas
menunjukkan bahwa R sebesar 0,714 atau 71,4% yang berarti bahwa variabel
independen (remunerasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja pegawai)
sebesar 71,4% dan sisanya 28,6%, yang diperkirakan oleh faktor lain. Namun
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut tidak diteliti lebih lanjut oleh
peneliti, melainkan dapat diteliti oleh peneliti lain sebagai acuan untuk diteliti
lebih lanjut.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian remunerasi memiliki
hubungan korelasi yang erat terhadap kinerja dengan nilai korelasi sebesar 0,714.
Hasil analisis data pengaruh remunerasi terhadap kinerja pagwai disajikan seperti
pada bagan 1.
Bagan 1.
Pengaruh Remunerasi terhadap Kinerja Pegawai
r = 0,714
Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa pengaruh remunerasi
terhadap kinerja pegawai di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang
diperoleh nilai koeffisien determinasi sebesar 0,714. Hasil ini menunjukkan
bahwa pengaruh pemberian remunerasi terhadap kinerja pegawai memiliki
pengaruh sebesar 71,4%. Jika mengacu pada tabel 1.4. nilai r=0,714 termasuk
tingkat pengaruh yang kuat/erat.
Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan pengaruh remunerasi terhadap
kinerja pegawai, diantaranya;
1. Penelitian Gustika (2013:30) menyebutkan bahwa pemberian remunerasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai Berdasarkan
analisis penelitian Palagia., et.al., (2016:4) hubungan anatara pemberian
remunerasi terhadap kinerja pegawai dilingkungan kantor pajak pemkot
Makassar diperoleh nilai r Square= 0,596. Ini ditunjukkan bahwa 59,6%
pemberian remunerasi memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja
pegawai. Dari hasil penelitian tersebut mendapatkan bahwa variasi dari
REMUNERASI KINERJA
variabel kinerja pegawai pada kantor pajak di Kota Makassar ditentukan
(dipengaruhi) oleh remunerasi.
2. Penelitian Suranto (2014:156) Diperoleh nilai hubungan pemberian
remunerasi terhadap kinerja pegawai dengan nilai koefisien adjusted r²
sebesar 0,636, hal ini memberikan gambaran bahwa sumbangan variabel
bebas yaitu motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan disiplin kerja dalam
pengaruhnya naik atau turun kinerja pegawai sebesar 63,6% dan sisanya
sebesar 36,4% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak
dimasukan dalam model/tidak diteliti.
Dari hasil-hasil penelitian diatas, umumnya tunjangan kinerja (remunerasi)
memiliki pengaruh yang kuat serta signifikan terhadap kinerja pegawai. Demikian
pula yang terjadi di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini diantaranya;
1. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa remunerasi yang
diberikan kepada pegawai di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang
sudah cukup baik. Berdasarkan hasil kuissioner menunjukkan bahwa
besaran remunerasi sudah sesuai terhadap beban kerja, pengetahuan, masa
kerja, pengalaman kerja, serta beban jabatan. Remunerasi dianggap sudah
cukup untuk memberikan tambahan penghasilan pegawai sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidup serta menabung. Dari hasil analisis data
diperoleh nilai point untuk remunerasi sebesar 15,30 dengan nilai normalitas
variabel Y sebesar 0,625, hal ini menunjukkan instrumen ini dapat
digunakan untuk pengukuran data.
2. Kinerja pegawai di Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang sudah
cukup baik. Pegawai teliti dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta
dapat menyelesaikan tugas sebelum batas waktu yang ditentukan. Pegawai
selalu disiplin dan tepat waktu dalam melaksanakan pekerjaan dan masuk
dan pulang kerja sesuai jam kantor. Dalam menjalankan tugas, pegawai
selalu mengembangkan inisiatif pribadi, keterampilan, kemampuan sesuai
dengan perintah atasan. Komunikasi pegawai dengan atasan, dengan rekan
kerja, serta dengan masyarakat berjalan dengan lancar. Dari hasil analisis,
diperoleh nilai kinerja sebesar 33,08 poin dengan nilai normalitas variabel X
sebesar 0,764, hal ini menunjukkan instrumen ini dapat digunakan untuk
pengukuran data.
3. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana, diperoleh nilai konstanta
sebesar 22,98 artinya jika remunerasi (X) nilainya 0, maka tingkat kinerja
pegawai (Y) nilainya positif sebesar 22,98. Koefisien regresi sebesar 0,660
artinya jika remunerasi (X) mengalami kenaikan satu satuan, maka tingkat
kinerja pegawai (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,660 satuan.
4. Hasil uji signifikan menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(6.036 > 2,0281), maka terdapat pengaruh signifikan antara remunerasi
dengan kinerja pegawai di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang. Dapat
disimpulkan bahwa variabel X (remunerasi) memberi pengaruh positif
terhadap variabel Y (kinerja). Koefisien determinasi (r2) mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Hasil
output SPSS di atas menunjukkan bahwa R sebesar 0,714 atau 71,4% yang
berarti bahwa variabel independen (remunerasi) mempengaruhi variabel
dependen (kinerja pegawai) sebesar 71,6% dan sisanya 28,6%, yang
diperkirakan oleh faktor lain. Namun faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja tersebut tidak diteliti lebih lanjut oleh peneliti, melainkan dapat
diteliti oleh peneliti lain sebagai acuan untuk diteliti lebih lanjut.
SARAN
Berdasarkan hasil penilitian dan kesimpulan yang diperoleh maka dapat
diberikan saran sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja pegawai di Rumah Detensi Imigrasi Pusat
Tanjungpinang dipengaruhi oleh remunerasi yang diterima oleh setiap
pegawai. Dengan demikian, remunerasi tetap diberikan untuk meningkatkan
kinerja dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat,
2. Perlu adanya sosialisasi mengenai sistem remunerasi yang berlaku di Rumah
Detensi Imigrasi Pusat Tanjung Pinang khususnya dalam penentuan job grade
agar tidak menimbulkan permasalahan antar pegawai akibat ketidak pahaman
pada sistem remunerasi yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anwar Prabu Mangkunegara, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.
Remaja Rosda Karya, Bandung.
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
Byars & Rue. 2007. Human Resorces and Personal Management, Ricard D Irwin,
Inc, Homeword, Illionis, United State of Amerika.
Dwiyanto, Agus. 2008. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan
Publik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta.
Fajar, Siti Al dan Heru, Tri 2013, Manajemen Sumberdaya Manusia Sebagai
Dasar Meraih Keunggulan Bersaing, cetakan ke-2, Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YPKN, Yogyakarta.
Mondy, R. Wayne & Noe III, Robert M. (1993). Human Resource Management,
Fifth edition, USA : Allyn and Bacon.
Prawirosentono, suryadi. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia; Kebijakan
Kinerja Karyawan; Kiat Membangun organisasi Kompetitif era
Perdagangan Bebas Dunia. BPFE; Jogyakarta
Sedarmayanti (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar
Maju, Bandung.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan 17,
Alfabeta, Bandung.
Surya, Mohamad. 2004. Bunga Rampai Guru dan Pendidikan. Balai Pustaka,
Jakarta.
Sutrisno Edy Dr, M.Si. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :
Kencana Predana Media Grup.
Werther, William B & Davis, Keith. 1996. Human Resources and Personal
Management. Boston : McGraw Hill, Inc.
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dokumen :
Keputusan Presiden Nomor 130 Tahun 2017. Tentang Tunjangan Kerja Pegawai
di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.M.05.IL.02.01 Tahun 2006. Tentang Rumah Detensi Imigrasi.
Undang-Undang Nomor 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian
Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing
dan Tindakan Keimigrasian
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi
Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-11.OT.01.01 tahun 2009
tanggal 3 September 2009 tentang ORTA Rudenim Pusat Tanjungpinang
Jurnal dan Artikel :
Al-Fauzi. B. 2015. Pengaruh Kompensai dan Kecerdasan Emosional Terhadap
Kinerja Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Skripsi.
Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga; Yogyakarata.
Farhani. N. S. 2011. Penetapan Job Grading Dalam Pemberian Remunerasi
Kepada PNS. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL.5, No.1. Pusat
Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara;
Jakarta.
Fitriah, Mahdani. I, Yunus. T, dan Roli. I. P. 2015. Pengaruh Remunerasi,
Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Etos Kerja Serta Implikasi
Terhadap Kinerja Pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (Lpmp)
Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen ISSN 2302-0199 Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala; Banda Aceh.
Gustika. R. 2013. Pengaruh Pemberian Remunerasi Terhadap Kinerja Anggota
POLRI Polres Pasaman (Studi Kasus Anggota Polri yang berpangkat
BRIPDA s/d BRIPKA). Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 1 Nomor 1.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi; Pasaman.
Harahap. Z. 2011. Pelayanan Publik Yang Prima Tidak Cukup Hanya
Mengandalkan Kebijakan Remunerasi. Jurnal Kebijakan dan Manajemen
PNS VOL.5, No.1. Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada;Yogyakarta.
Kumorotomo.W. 2011. Tunjangan Kinerja Daerah (Tkd) Dan Upaya Peningkatan
Kinerja Pegawai: Kasus Di Provinsi Gorontalo Dan Provinsi Dki Jakarta.
Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL.5, No.1. Program Studi pada
Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik, Fisipol, dan Magister
Administrasi Publik, Universitas Gadjah Mada;Yogyakarta.
Marjoen. 2013. Pengaruh Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian.
Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
Palagia. M, Nurdin. B, dan Muhammad. Y. A. 2016. Remunerasi, Motivasi, Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pajak. Jurnal
Manajemen, Universitas Hasanuddin; Makassar.
Prakoso. M. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Percetakan Art Studio Jakarta Pusat. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ramadhan. M, dan Syarifuddin. 2016. Pengaruh Remunerasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tangerang. Administrasi
Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom; Jakarta.
Retnoningtyas. D. I. 2014. Analisis Pengaruh Remunerasi Dan Employee
Engagement Terhadap Kinerja Pegawai Lembaga Sandi Negara. Jurnal
MIX, Volume IV, No. 1. Sekolah Tinggi Sandi Negara.
Ruky. S. 2011. Peran Tunjangan Dalam Paket Remunerasi (Imbalan) Pegawai.
Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL.5, No.1. Praktisi Manajemen
SDM Indonesia, Senior Advisor MCS Consulting
Suranto. 2014. Pengaruh Motivasi, Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kppn Percontohan Jambi, Bangko Dan
Muara Bungo. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 10, Nomor 2.
Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka;Jambi.
Tua. S. M. 2011. Pengaruh Tunjangan Penghasilan Terhadap Kinerja Pegawai
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Studi Pada Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat).
Skripsi. Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara; Medan.
Widyastuti. 2010. Pengaruh Persepsi Remunerasi Pegawai, Motivasi Kerja Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Percontohan Serang Provinsi Banten.
Jurnal Administrasi Publik, Volume 1 No 2. Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa; Banten.