PENGARUH RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN, EKUITAS MEREK...
Transcript of PENGARUH RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN, EKUITAS MEREK...
PENGARUH RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN, EKUITAS MEREK
DAN MOTIF RASIONAL TERHADAP MINAT MASYARAKAT
MENABUNG DI BANK BNI SYARIAH KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
Heni Purnama Sari
NIM : 11140850000017
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Heni Purnama Sari
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 April 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Cilandak Dalam VIII Rt. 001 Rw. 01 No. 14,
Kelurahan Cilandak, Kecamatan Cilandak Barat,
Kota Jakarta Selatan, Kode Pos 12430
Telepon/ No. HP : 0838-9546-6839
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
RA. Salman Jakarta (tahun 2001-2002)
MI Hidayatut Thalibin Jakarta (tahun 2002-2008)
MTS Negeri 19 Jakarta (tahun 2008-2011)
MA Negeri 11 Jakarta (tahun 2011-2014)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (tahun 2014-2018)
PENGALAMAN ORGANISASI
Anggota ROHIS MA Negeri 11 Jakarta (tahun 2011-2014)
Sekertaris Bidang OSIS MA Negeri 11 Jakarta (tahun 2012-2013)
Bendahara Umum LDK KomDa FEB Jakarta (tahun 2015-2016)
Bendahara Bidang LDK Syahid UIN Jakarta (tahun 2016-2017)
vii
ABSTRACT
This research is a quantitative study which analyze the effect of religiosity,
knowledge, brand equity and rational motive the public interest savings in BNI
Sharia. The samples in this study were taken by using the data collection method
called convience sampling. Sample in this research is that people who save South
Tangerang City in BNI Sharia totaling 100 respondents. The data obtained were
analyzed by using PLS analysis technique (Partial Least Square) through the PLS
software version 3.2.7. The Results of this research indicate that religiosity,
knowledge, brand equity and rational motive the public interest savings in BNI
Sharia partially. Simultaneously variable religiosity, knowledge, brand equity and
rational motive significantly affect the public interest savings in BNI Sharia.
Keywords: Religiosity, Knowledge, Brand Equity, Rational Motive and Partial
Least Square (PLS).
viii
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang menganalisis pengaruh
religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional terhadap minat
masyarakat menabung di bank BNI Syariah. Sampel dalam penelitian ini diambil
dengan menggunakan metode pengumpulan data yang disebut convience sampling.
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Tangerang Selatan menabung
di bank BNI Syariah yang berjumlah 100 responden. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis PLS (Partial Least Square) melalui software
Smart PLS versi 3.2.7. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial
religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat menabung di bank BNI Syariah. Secara simultan
religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat menabung di bank BNI Syariah.
Kata kunci : Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek, Motif Rasional dan
Partial Least Square (PLS).
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanallahu
wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tidak terkira kepada
hambanya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya yang berjudul “Pengaruh Religiusitas,
Pengetahuan, Ekuitas Merek dan Motif Rasional Terhadap Minat
Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan” guna
memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian di lokasi maupun dalam penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Kedua Orang Tua saya, Nurhayati (Ibu) dan M. Naseh (Bapak) serta kakak
saya Nani Yuningsih yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materil, memberikan dorongan, motivasi, semangat, kasih sayang,
cinta dan doa restunya demi kelancaran dan kesuksesan dalam penyusunan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,
SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan 1 Bid. Akademik,
Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S. Ag., M.H selaku Wakil Dekan III Bid.
Kemahasiswaan yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Cut Erika Ananda F, MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Perbankan
Syariah.
x
4. Bapak Ade Suherlan, SE, MM, MBA selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S. Ag., M.H selaku Pembimbing
Akademik.
6. Pihak BNI Syariah KK Juanda Ciputat, Kota Tangerang Selatan yang telah
membantu dan mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
7. Sahabat seperjuanganku, yaitu Tita Andansari dan Ayu Hilda Nurhidayah
yang selalu mendukung, menemani dan memberikan semangat atas
kebersamaannya selama ini.
8. Sahabat pertama masuk UIN Jakarta, yaitu Mamih Nurfitri Daulay dan
Fadilah Rachmasari yang selalu memberikan semangat dan dukungannya.
9. Kakak-kakak FIQ (Forum Insani Qur’an), yaitu kak Tirta, Kak Pika, kak
Endah, Kak Alfi, Kak Liza, Kak Bella dan Kak Inggrilia yang selalu
memberikan semangat dan do’anya.
10. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2014 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas semangat, do’a dan dukungannya.
Penulis merasa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila ada
kebenaran dari skripsi ini, maka kebenaran ini datangnya dari Allah Subhanallahu
wa Ta’ala. Namun, kalau skripsi ini terdapat kesalahan maka kesalahan ini
datangnya dari diri saya sendiri. Semoga skripsi ini bisa berguna bagi saya
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tangerang Selatan, 24 April 2018
Heni Purnama Sari
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPERHENSIF iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP vi
ABSTRACT vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 16
C. Tujuan Penelitian 16
D. Manfaat Penelitian 17
E. Penelitian Terdahulu 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Konsumen 25
B. Religiusitas 26
1. Pengertian Religiusitas 26
2. Dimensi Religiusitas 26
a. Hablumminallah 26
b. Hablumminannas 27
C. Pengetahuan 28
1. Pengertian Pengetahuan 28
2. Dimensi Pengetahuan 29
a. Pengetahuan Tentang Produk Perbankan Syariah 29
xii
b. Pengetahuan Pembelian pada Perbankan Syariah 29
c. Pengetahuan tentang manfaat yang didapatkan terhadap produk
atau jasa perbankan syariah tersebut 30
D. Ekuitas Merek 30
1. Pengertian Ekuitas Merek 30
2. Dimensi Ekuitas Merek 31
a. Loyalitas Merek 31
b. Kesadaran Merek 32
c. Kesan Kualitas 33
d. Asosiasi Merek 34
E. Motif Rasional 34
1. Pengertian Motif Rasional 34
2. Dimensi Motif Rasional 35
F. Minat Menabung 37
1. Minat 37
a. Pengertian Minat 37
b. Faktor yang Mempengaruhi Minat 37
2. Menabung 38
G. Produk Simpanan 38
1. Tabungan 38
a. Tabungan Wadiah 39
b. Tabungan Mudharabah 39
2. Giro 40
a. Giro Wadiah 40
b. Giro Mudharabah 41
3. Deposito 41
H. Kerangka Penelitian 41
I. Hipotesis Penelitian 43
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian 47
B. Populasi dan Sampel Penelitian 48
C. Metode Pengumpulan Data 49
D. Metode Analisis Data 50
1. Uji Kualitas Data 51
2. Statistik Deskriptif 52
3. Metode Partial Least Square (PLS) 52
a. Perancangan Model Struktural (Inner Model) 55
b. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model) 56
c. Evaluasi Model 58
1) Evaluasi Outer Model 58
a) Convergent Validity 59
b) Discriminant Validity 59
c) Composite Reliability 60
2) Evaluasi Inner Model 61
d. Pengujian Hipotesis 61
E. Operasional Variabel Penelitian 62
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 68
B. Analisis dan Hasil Penelitian 73
1. Uji Kualitas Data 73
2. Analisis Deskriptif 75
3. Analisis Data 81
a. Perancang Model Struktural (Inner Model) 81
b. Perancang Model Pengukuran (Outer Model) 81
c. Estimasi Model 82
d. Evaluasi Model 85
1) Pengujian Outer Model 85
2) Pengujian Inner Model 90
xiv
e. Pengujian Hipotesis 91
C. Interpretasi 95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 102
B. Saran 102
DAFTAR PUSTAKA 104
LAMPIRAN 109
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan
1.1 Jaringan Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2013–2017 5
1.2 Top Brand Award Perbankan Syariah tahun 2016 dan 2017 11
1.3 Tabel Penelitian Terdahulu 18
3.1 Nilai Skala Likert 50
3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 65
4.1 Hasil Uji Validasi 74
4.2 Reliability Statistics 75
4.3 Data Sampel yang di Peroleh 76
4.4 Distribusi Penyebaran Kuesioner 76
4.5 Output Outer Loading 86
4.6 Output Cross Loading 87
4.7 Output AVE dan Akar AVE 88
4.8 Output Latent Variable Correlation 89
4.9 Output Composite Reliability 90
4.10 Output Croncbach Alpha 90
4.11 Output R-square (R2) 91
4.12 Path Coefficient Religiusitas (R), Pengetahuan (P), Ekuitas Merek (EM)
dan Motif Rasional (MR) terhadap Minat (M) 92
4.13 Path Coefficient Religiusitas (R) terhadap Minat (M) 92
4.14 Path Coefficient Pengetahuan (P) terhadap Minat (M) 93
4.15 Path Coefficient Ekuitas Merek (EM) terhadap Minat (M) 94
4.16 Path Coefficient Motif Rasional (MR) terhadap Minat (M) 94
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan
1.1 NPL dan NPF Perbankan di Indonesia tahun 2013 – 2017 3
1.2 Pertumbuhan Aset, PYD, DPK BUS-UUS-BPRS tahun 2013- 2017
4
1.3 Pertumbuhan Pangsa Pasar DPK Bank BNI Syariah tahun 2010-2016
12
2.1 Piramida Brand Awareness 32
2.2 Kerangka Penelitian 42
3.1 Konstruk Reflektif dan Konstruk Formatif 55
3.2 Ilustrasi Inner Model dan Outer Model 57
4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 77
4.2 Responden Berdasarkan Usia 78
4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 78
4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan 79
4.5 Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah BNI Syariah 80
4.6 Perancangan Inner Model 81
4.7 Perancangan Outer Model 82
4.8 Loading Factor Eksekusi Model Pertama 83
4.9 Loading Factor Eksekusi Model Kedua 84
4.10 Loading Factor Eksekusi Model Ketiga 85
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Keterangan
1 Kuesioner Pengambilan Data 109
2 Data Responden 113
3 Rekap Data Kuesioner 117
4 Uji Validitas Instrumen 125
5 Uji Reliabilitas Instrumen 129
6 Ilustrasi Inner Model dan Outer Model 130
7 Perancangan Model 131
8 Evaluasi Outer Model 134
9 Evaluasi Inner Model dan Resampling Bootsraping 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan lembaga keuangan di Indonesia saat ini cukup tinggi,
hal ini dapat dilihat dari semakin tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis
lembaga keuangan seperti Bank, Asuransi, Pegadaian, Dana Pensiun, Pasar
Modal, Pasar Uang, Leasing, Anjak Piutang, Modal Ventura dan Koperasi.
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang cukup pesat
pertumbuhannya di Indonesia. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
berfungsi untuk melayani masyarakat dengan menghubungkan antara pihak
yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,
sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 Pasal
1 (Yaya, et. al, 2014: 48).
Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang
secara menyatakan adanya dua sistem perbankan di Indonesia (dual banking
system) serta dikeluarkannya fatwa MUI pada bulan Desember 2003 terkait
haramnya bunga bank, menjadi pendorong bagi bank-bank syariah yang baru
lahir, baik Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) (Chan, 2010: 44).
Di dalam Al-Qur’an, istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit,
tetapi sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi,
hak dan kewajiban, maka semua itu disebutkan dengan jelas seperti zakat,
shadaqah, ghanimah (rampasan perang), ba’i (jual beli), dayn (utang dagang),
maal (harta) dan sebagainya dengan memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh
peran tertentu dalam kegiatan ekonomi. Di Indonesia istilah bank yang
mencakup unsur-unsur tersebut disebut sebagai bank syariah.
2
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang menjalankan fungsi
perantara (intermediary) dalam penghimpunan dana masyarakat serta
menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah (Al-Arif, 2011: 296). Bank syariah pertama kali didirikan pada tahun
1991 dengan dikeluarkannya Undang-Undang tentang perbankan yaitu undang-
undang nomor 7 tahun 1992. Pada saat itu belum disebutkan sebagai bank
syariah, saat itu masih disebut dengan bahasa bank yang beroperasi dengan
konsep bagi hasil. Dengan dikeluarkannya UU tersebut, maka berdirilah bank
syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Setelah
berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), maka banyak pula berdiri Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di
Indonesia.
Komitmen pemerintah dalam usaha pengembangan perbankan syariah
mulai terasa sejak tahun 1998 dengan memberikan kesampatan luas kepada
bank syariah untuk berkembang. Pada tahun berikutnya, Bank Indonesia diberi
amanah untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia. Selain
menganut strategi market driven dan fair treatment, pengembangan perbankan
di Indonesia dilakukan sesuai prinsip-prinsip syariah dengan strategi terus yang
bertahap dan berkesinambungan (Zainuddin, et. al, 2016: 55).
Sejak tahun 2012 sampai dengan 2017 industri perbankan syariah
memiliki pertumbuhan yang fluktuatif dan kinerja yang relatif baik
dibandingkan dengan perbankan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari
penyaluran pembiayaan yang bermasalah (Non Performing Financing) pada
perbankan syariah dibandingkan dengan kredit yang bermasalah (Non
Performing Loan) pada perbankan konvensional.
3
Gambar 1.1
NPL dan NPF Perbankan di Indonesia tahun 2013 - 2017
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun 2017
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio pembiayaan
bermasalah Perbankan Syariah (Non Performing Finance/NPF) pada tahun
2014 mengalami kenaikan yang cukup ekstrim hingga sebesar 1,19%, dari
1,75% di tahun 2013 menjadi 2,94% di tahun 2014. Penyebab kenaikan rasio
NPF yang cukup tinggi ini selain karena pengaruh kondisi ekonomi makro, juga
karena adanya masa transisi pergantian pemerintahan yang baru. Ada
kebijakan-kebijakan yang harus disesuaikan pada pemerintahan yang baru,
sehingga terjadinya kenaikan rasio NPF. Namun pada tahun 2015 sampai 2016
rasio NPF mengalami penurunan sebesar 2,77% di tahun 2015 dan sebesar
2,06% di tahun 2016, namun pada tahun 2017 rasio NPF mengalami
peningkatan sebesar 0,07%, menjadi sebesar 2,13%. Sedangkan Rasio
pembiayaan bermasalah perbankan konvensional (Non Performing Loan/NPL)
juga terus mengalami kenaikan pada tahun 2014 hingga tahun 2016, namun
pada tahun 2017 mengalami penurunan NPL menjadi sebesar 1,25% (Otoritas
Jasa Keuangan /OJK, tahun 2017).
Perkembangan perbankan syariah juga dapat dilihat berdasarkan data
Pertumbuhan Aset, Pembiayaan Yang Diberikan (PYD), Dana Pihak Ketiga
(DPK) pada Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di tahun 2013 sampai dengan tahun 2017
berikut :
2013 2014 2015 2016 2017
NPF 1.75 2.94 2.77 2.06 2.13
NPL 1.77 2.16 2.49 2.93 1.25
00.5
11.5
22.5
33.5
Dal
am P
erse
nta
se (
%)
4
Gambar 1.2
Pertumbuhan Aset, PYD, DPK BUS-UUS-BPRS tahun 2013-Agustus 2017
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun 2017
Perbankan syariah Indonesia menunjukkan adanya perkembangan
positif dari pertumbuhan Aset, Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) dan Dana
Pihak Ketiga (DPK). Aset perbankan syariah pada tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar 43,5%, dibandingkan aset perbankan syariah pada tahun
2016 yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 20,28%, yaitu sebesar
Rp61.600.000.000.000,-. Bank Umum Syariah (BUS) memberikan sumbangan
terbesar pada peningkatan aset perbankan syariah sebesar
Rp40.700.000.000.000,-. Sedangkan pertumbuhan BUS baru mulai terjadi pada
bulan September 2016, yang disebabkan adanya konversi Bank Pembangunan
Daerah (BPD) Aceh menjadi Bank Aceh Syariah. Aset BPD Aceh mencapai
Rp18.950.000.000.000,- atau sebesar 5,18% dari total aset perbankan syariah
secara keseluruhan. Konversi Bank Aceh Syariah berdampak kepada
meningkatnya market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional
secara keseluruhan. Pada tahun 2017 market share perbankan syariah mencapai
5,78% terhadap perbankan secara nasional. Perbankan syariah mengalami
pertumbuhan yang cukup tinggi yakni 15,2% lebih tinggi dari pertumbuhan
perbankan konvensional secara nasional yang mencapai 8,4%, di mana market
share Bank Umum Syariah (BUS) sebesar 66,21%, Unit Usaha Syariah (UUS)
sebesar 31,30% dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebesar 2,49%.
Sedangkan pada tahun 2016 market share perbankan syariah mencapai 5,33%
2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan PYD 24.82 8.35 7.06 16.41 29.11
Pertumbuhan DPK 24.43 18.53 6.37 20.84 34.17
Pertumbuhan Aset 24.24 12.41 9 20.28 43.5
0
20
40
60
80
100
120
Dal
am P
erse
nta
se (
%)
5
atau meningkat sebesar 0,46% dari 4,87% pada tahun 2015. Sebelum tahun
2016, komposisi aset perbankan syariah didominasi oleh dua BUS terbesar,
yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia (Otoritas Jasa
Keuangan/OJK, tahun 2017).
Perkembangan Bank Syariah juga mengalami fluktuasi jika dilihat
dari total kantor Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1
Jaringan Perbankan Syariah di Indonesia
Periode 2013 – 2017
2013 2014 2015 2016 2017
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
11
1.998
12
2.163
12
1.990
13
1.869
13
1.825
Unit Usaha Syariah
- Jumlah Bank Umum
Konvensional yang
memiliki UUS
- Jumlah Kantor
23
590
22
320
22
311
21
332
21
344
Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah
- Jumlah bank
- Jumlah Kantor
163
402
163
439
163
446
166
453
167
441 Sumber: Statistik Perbankan Syariah (SPS), tahun 2017
Berdasarkan data di atas perkembangan terjadi secara fluktuasi terlihat
pada jumlah kantor BUS, UUS dan BPRS, dengan jumlah jaringan perbankan
syariah di Indonesia dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Tercatat bahwa
Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Jumlah Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) mengalami peningkatan selama periode tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017. Pada tahun 2013, di Indonesia hanya terdapat 11 BUS
sedangkan pada tahun 2017 telah mengalami peningkatan hingga 13 BUS
kemudian diikuti dengan pertumbuhan BPRS pada tahun 2013 jumlah bank
sebanyak 163, sedangkan pada tahun 2017 telah mengalami peningkatan jumlah
bank hingga mencapai 167 BPRS (Otoritas Jasa Keuangan/OJK, tahun 2017).
6
Berdasarkan data tersebut jelas bahwa industri Perbankan Syariah
yang mengalami pertumbuhan secara signifikan. Hal ini membuktikan bahwa
Perbankan Syariah mencoba untuk lebih dekat dan mempermudah akses bagi
nasabahnya dalam usahanya untuk mengembangkan perekonomian demi
kesejahteraan rakyat Indonesia. Namun dilihat dari jumlah Perbankan Syariah
dengan Perbankan Konvensional sangat berbeda, Perbankan Konvensional
tetap memiliki jumlah Bank yang lebih banyak dibandingkan Perbankan
Syariah.
Para praktisi perbankan mengetahui bahwa bank syariah memiliki
produk-produk yang sangat bervariatif. Berbeda dengan bank konvensional.
Bank syariah berfokus pada penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa bank. Maka dari itu, pertumbuhan bank syariah mampu
menghimpun dan menyediakan dana dalam rangka mewujudkan struktur
perbankan syariah dengan adanya “dual banking system”, di mana bank
konvensional diperkenankan untuk membuka Unit Usaha Syariah (UUS)
(Zainuddin, et. al, 2016: 58).
Erat kaitannya dengan pemilihan terhadap produk dari perbankan
syariah sebab pengoperasiannya berprinsip syariah tidak dikenal bunga yang
sesuai dengan syariat islam dan bunga pada perbankan syariah adalah riba dan
diharamkan dalam agama Islam, sebagaimana dijelaskan di dalam QS. Al-
Imran: 130, yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan”
Hal tersebut meyakini bahwa bisnis dan usaha yang dilaksanakan
tidak terlepas dari saringan syariah, dengan pemilihan produk perbankan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dengan itu perbankan mampu menarik
masyarakat dan mempertahankannya menabung di perbankan syariah. Karena
dengan banyaknya jumlah masyarakat yang menabung di bank syariah maka
akan meningkatkan jumlah modal sehingga berdampak pada perkembangan
bank Syariah itu sendiri, di antaranya dapat mempengaruhi tingginya ekspansi
7
aset Perbankan Syariah, mendorong Bank Syariah membuka kantor cabang,
mengembangkan Infrastruktur dan juga mampu meningkatkan pengembangan
segmen layanan bank syariah. Sehingga dalam hal ini masyarakat yang
menabung di bank syariah menjadi salah satu aset utama dalam pengembangan
perbankan syariah.
Perilaku seseorang sebagai calon konsumen bisa dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain: faktor kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status,
kelompok/komunitas, usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain-lain (Zaki, 2010).
Faktor-faktor ini dapat memberi petunjuk bagi pemasar untuk melayani calon
konsumen secara efektif. Selain faktor-faktor yang berpengaruh dalam
membentuk perilaku seseorang sebagai calon konsumen yang telah disebutkan
tadi, sensitifitas religiusitas juga merupakan salah satu faktor pembentuk
perilaku seseorang sebagai calon konsumen. Dalam Agama Islam, perilaku
konsumen harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah Subhanallahu
wa Ta’ala, seseorang yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi akan lebih
berhati-hati dan lebih memilih jalan yang dibatasi Allah Subhanallahu wa
Ta’ala dengan tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya
kehidupannya selamat baik di dunia maupun di akhirat.
Religiusitas merupakan tingkat konsepsi seseorang terhadap agama
dan tingkat komitmen seseorang terhadap agamanya. Tingkat konseptualisasi
adalah tingkat pengetahuan seseorang terhadap agamanya, sedangkan yang
dimaksud dengan tingkat komitmen adalah sesuatu hal yang perlu dipahami
secara menyeluruh (Glock dan Strak dalam Sari, et. al, 2012: 312). Menurut
Mansoer (2008) Perilaku Religius seseorang akan ditunjukan dari baik atau
buruk perilakunya di dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-harinya
(Akhlak) yang berkaitan dengan keyakinan di dalam hatinya (Iman) dan Ritual
yang dilaksanakannya (Ibadah) sebagai bentuk penghambaan kepada Tuhannya
(Aisyah, 2014: 20).
Pengetahuan dengan pemahaman yang menyeluruh bagi seseorang
terhadap agama islam akan terlihat dari perilaku religius yang dimilikinya.
Sehingga sikap religius seseorang akan tampak terlihat dari bagaimana
8
seseorang tersebut menjalankan aktivitas kehidupan sehari-harinya agar sesuai
dengan ketentuan agama islam, seluruh aktivitas yang dilakukan manusia
merupakan bentuk ibadah, karena Ibadah tidak hanya Ubudiyah namun
muamalah termasuk bentuk Ibadah yang senantiasa dijalankan dengan penuh
keyakinan, dan bertujuan untuk mendapatkan keridhaan-Nya. Ketika seseorang
yang religius merasa minat menabung di perbankan yang merupakan bagian
dari ibadah muamalah, maka seseorang tersebut akan cenderung memilih
perbankan yang terhindar dari unsur bunga, yang mana mereka ketahui bahwa
bunga sama dengan riba dan itu diharamkan bagi agama islam. Selain
religiusitas, sebelum seseorang menggunakan jasa perbankan, maka diperlukan
juga beberapa informasi atau pengetahuan akan suatu bank, agar nantinya tidak
ada pihak yang merasa merugikan atau dirugikan.
Pengetahuan adalah informasi yang bisa di peroleh melalui berbagai
media, seperti iklan pada majalah, televisi, koran, radio, pamflet bahkan bisa
juga melalui pengalaman seseorang. Menurut Sumarwan (2004) Pengetahuan
konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai
macam produk dan jasa (dalam hal ini produk dan jasa bank syariah), serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut (Adawiyah,
2010: 193). Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa “Bank Syariah sama
dengan Bank Konvensional” yang menyebabkan masyarakat lebih cenderung
memilih bank konvensional, sehingga perlu adanya pengetahuan terkait
perbankan syariah bagi masyarakat untuk merubah cara pandang masyarakat
terhadap bank syariah. Informasi dan fungsinya dalam perbankan syariah
seperti riba, syariah, ijarah, mudharabah, musyarakah dan murabahah
merupakan bagian dari perolehan pengetahuan masyarakat yang bisa
mempengaruhi masyarakat untuk minat menabung di bank syariah.
Masyarakat yang minat menabung di bank syariah tidak hanya
sekedar mengetahui informasi terkait perbankan syariah, namun merek juga
menjadi sudut pandang bagi masyarakat untuk menabung di bank syariah.
Merek (Brand) dapat mendongkrak kinerja perbankan syariah dan mampu
membawa perbankan syariah di tengah persaingan yang semakin tajam. Dengan
9
memiliki merek yang kuat akan membantu perbankan syariah, antara lain dalam
mempertahankan identitas perbankan syariah.
Aaker (1991) menyebutkan bahwa ekuitas merek menyediakan nilai
yang baik bagi konsumen maupun bagi produsen. Ekuitas merek mampu
menciptakan minat untuk menabung di perbankan syariah bagi calon
konsumen. Cobb-Walgren, et. al, (1995) Ekuitas merek tidak mudah dipahami
tanpa memperhitungkan faktor-faktor yang membentuk ekuitas merek dalam
benak konsumen. Beberapa peniliti memfokuskan pada variabel bauran
pemasaran (marketing mix), seperti place, product, promotion and price
(Setyaningsih, 2008: 2). Ekuitas merek menyediakan nilai bagi calon konsumen
dengan meningkatkan kepercayaan diri dalam keputusan pembelian sehingga
dengan memiliki ekuitas merek yang kuat dari perbankan syariah tertentu, suatu
merek perbankan syariah lebih mudah dikenal (Kesadaran merek), masyarakat
sebagai konsumen akan setia terhadap suatu merek perbankan syariah
(Loyalitas Merek), persepsi masyarakat bahwa hanya suatu merek perbankan
syariah itulah yang memiliki kualitas terbaik (Kesan Kualitas Merek), dan
sesuatu unsur pendukung lainnya yang mampu menciptakan ingatan terhadap
suatu merek perbankan syariah (Asosiasi Merek).
Ekuitas Merek (brand) perbankan syariah yang kuat mampu
mempertahankan identitas perbankan, namun adanya motif rasional bagi
konsumen yang dikatakan sebagai motif yang didasarkan pada kenyataan,
sebagai keputusan yang cenderung terhadap perbankan syariah. Motif rasional
merupakan Kecenderungan yang akan dirasakan oleh konsumen terhadap
produk tersebut sangat puas dengan mengedepankan akal (Setiadi, 2008: 108).
Motif rasional ditimbulkan karena pertimbangan alasan logika dan bermanfaat
seperti faktor ekonomi, daya tahan, kualitas dan dapat dipertanggungjawabkan
(Hanna dan Wozniak, 2001:217). Motif yang berdasarkan rasional akan
menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan memikirkan secara matang
serta dipertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut.
Penilaian seseorang terhadap suatu produk dan jasa dengan mengutamakan akal
untuk menilai berdasarkan keuntungan, manfaat, harga, kemudahan dan
10
kehandalan menjadi suatu hal yang mempengaruhi seseorang minat dan
memilih untuk menabung di bank syariah.
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 menjadi landasan didirikannya
perbankan syariah. Salah satu perbankan syariah itu adalah bank BNI Syariah
yang merupakan anak perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (BNI), Persero
Tbk, sebagai Unit Usaha Syariah (UUS) yang kemudian berubah menjadi PT
Bank BNI Syariah setelah spin off pada tanggal 19 Juni 2010. Namun komposisi
kepemilikan saham bank BNI Syariah masih dimiliki oleh PT. BNI, Persero
Tbk sebesar 99,99% dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life (Bank BNI Syariah,
tahun 2017).
Adapun visi Bank BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan
masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.” Sesuai dengan visi yang
dimiliki, bank BNI Syariah selalu berusaha mewujudkan layanan dan kinerja
terbaik, salah satunya pada tahun 2017 BNI Syariah memiliki 68 Kantor Cabang
(KC) utama (49 outlet regular dan 19 outlet mikro) yang tersebar di seluruh
Indonesia dan 168 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 1.700 Kantor Cabang (KC)
BNI yang melayani pembukaan rekening syariah, serta lebih dari 14.000 mesin
ATM BNI, 49.000 jaringan ATM bersama dan 98.000 jaringan ATM prima
serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus yang menjangkau wilayah hingga
pelosok negeri, selain itu nasabah diberikan akses call centre 1500046 yang bisa
diakses online 24 jam apabila nasabah ingin menyampaikan keluhan terkait
transaksi/produk, hal tersebut sebagai upaya bagi bank BNI Syariah untuk
melayani masyarakat dan mewujudkan visinya. (Bank BNI Syariah, tahun
2017).
Upaya Bank BNI Syariah lainnya untuk mewujudkan visi dengan
berhasil meraih Top Brand Award 2017 pada tanggal 23 Februari 2017 sebagai
kategori Sharia Bank, yang dinilai berdasakan top of mind (merek yang pertama
kali disebut masyarakat), last used (merek yang terakhir kali digunakan
masyarakat) dan future intention (merek yang ingin digunakan masyarakat
pada masa yang akan datang). Seperti pada tabel Top Brand Award 2016 dan
2017 di bawah ini :
11
Tabel 1.2
Top Brand Award Perbankan Syariah tahun 2016 dan 2017
Sumber: Frontier Consulting Group (Top Brand Award), 2016 dan 2017
Berdasarkan data Top Brand Award tahun 2016 dan 2017,
menyatakan bahwa Bank BNI Syariah masih berada pada peringkat ketiga
setelah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BRI Syariah. Dengan persentase Top
Brand Index (TBI) yang mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 15,9%
menjadi Top Brand Index (TBI) pada tahun 2017 sebesar 15,2%. Hal tersebut
membuktikan bahwa merek (brand) bank BNI Syariah masih kurang melekat
di pandangan masyarakat.
Prospek dan inovasi bisnis pengembangan bank BNI Syariah telah
berhasil membawa bank BNI Syariah meraih Top Bank Syariah 2017 pada
tanggal 14 September 2017. Tidak hanya itu, Bank BNI Syariah berhasil meraih
Peringkat Pertama Kategori Perusahaan Perbankan Syariah Non-Tbk dan 10
Besar Kategori Perusahaan terbaik di Indonesia tahun 2017 dalam ajang
Indonesia Good Corporate Governance (GCG) 2017. Penghargaan ini
memotivasi BNI Syariah untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik
guna mendukung pelayanan yang baik pula bagi masyarakat (Bank BNI
Syariah, tahun 2017).
12
Gambar 1.3
Pertumbuhan Pangsa Pasar DPK
Bank BNI Syariah tahun 2010-2016
Sumber: Laporan Tahunan Bank BNI Syariah, tahun 2016
Produk penghimpunan dana pada Bank BNI Syariah pada tahun 2010
hingga tahun 2016 terus mengalami peningkatan. Pangsa Pasar (Market Share)
Bank BNI Syariah pada segmen Dana Pihak Ketiga (DPK), Market Share Bank
BNI Syariah mengalami peningkatan pada tahun 2016 mencapai 25,41%.
Dengan total DPK Bank BNI Syariah yang meningkat pada tahun 2016 telah
mencapai Rp24.233.000.000.000,- sedangkan pada pada tahun 2015 mencapai
18,94%, sebesar Rp19.323.000.000.000,-. Hal tersebut mengartikan bahwa
pengembangan tata kelola bank BNI Syariah dari sisi dana pihak ketiga terus
membaik dan kehadiran bank BNI Syariah sudah mulai dikenal ditengah-tengah
masyarakat. Sehingga membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai
memberikan kepercayaan kepada bank BNI syariah untuk menginvestasikan
modalnya ataupun yang hanya ingin menyimpan tabungannya di bank BNI
syariah (Laporan Tahunan Bank BNI Syariah, tahun 2016).
Upaya pengembangan bank BNI Syariah terbilang positif,
sebagaimana dibuktikan bahwa Market share bank BNI Syariah berada pada
posisi tertinggi dari market share perbankan syariah secara nasional pada bulan
April 2018 tercatat sebesar 8,21% dengan aset bank BNI Syariah mencapai
Rp35.000.000.000.000,- dibandingkan aset perbankan syariah secara nasional
Rp240,000,000,000.000,-. Namun upaya pengembangan bank BNI Syariah
masih belum bisa menyamai market share bank konvensional dengan aset
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Giro 539 894 1468 1500 1416 1507 2118
Tabungan 1981 2626 3809 5072 5957 7411 9423
Deposito 2643 3245 3702 4917 8873 10405 12691
02000400060008000
100001200014000
Dal
am M
iliar
Ru
pia
h
13
secara nasional mencapai Rp7.387.000.000.000.000,-. Bahkan terhadap market
share dari induk BNI Syariah sendiri yaitu PT. BNI (persero) Tbk sebesar
12,13% (Bank BNI Syariah, tahun 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh (Nadia, 2016) menyatakan bahwa
tingkat religiusitas mahasiswa fakultas syariah UNISBA berpengaruh secara
signifikan terhadap minat menabung di bank BRI syariah kantor kas UNISBA
baik secara parsial maupun simultan. Abdelghani (2012) melakukan penelitian
di Malaysia dengan melakukan survey terhadap 500 nasabah bank Islam
melaporkan bahwa agama merupakan motivasi utama nasabah menabung di
perbankan syariah dengan indikator untuk menghindari unsur Riba.
Berdasarkan paparan dari para peneliti membuktikan bahwa sebagian besar
masyarakat muslim yang menabung di bank syariah dari jumlah pangsa pasar
(market share) perbankan syariah sebesar 5,78% mempunyai keinginan kuat
untuk menabung di bank syariah dikarenakan untuk menghindari unsur Riba.
Pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang bank syariah juga
akan mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai bank syariah. Pandangan
masyarakat terhadap bank syariah tergantung dengan apa yang mereka ketahui.
Jika pengetahuan tentang bank syariah rendah maka dalam memandang bank
syariah pastinya rendah pula. Sebagaimana fenomena yang terjadi pada saat ini,
bahwa masyarakat mengetahui adanya bank syariah tetapi pada umumnya
masyarakat tidak sepenuhnya mengetahui tentang produk-produk bank syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh (Nisak, et. al, 2013) menyatakan bahwa
Variabel tingkat Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah di kota
Semarang berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat wilayah
tersebut, hal ini dilihat dari tingkat signifikanya 0,371 dengan kata lain variabel
Pengetahuan tentang keberadaan bank syariah mempengaruhi minat
masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah di kota Semarang.
Ketidaktahuan bahkan tidak mengenalnya masyarakat terhadap produk dan jasa
perbankan syariah menyebabkan masyarakat membuat persepsi bahwa bank
syariah sama dengan bank konvesional. Sehingga penting adanya pengetahuan
terkait produk dan jasa perbankan syariah bagi masyarakat.
14
Penelitian yang dilakukan oleh (Chan, 2010) menyatakan bahwa
tingkat Ekuitas Merek pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen untuk menjadi
nasabah. Hal tersbut juga terbukti pada Bank BNI Syariah yang mampu meraih
Top Brand Award 2017 dan Top Bank Syariah 2017, tidak hanya itu, BNI
Syariah berhasil mendapatkan peringkat pertama kategori perusahan Perbankan
Syariah Non-Tbk dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance 2017.
Sehingga itu menunjukan bahwa Bank BNI Syariah menjadi kepercayaan
masyarakat dari sisi Merek perbankan syariah yang ada di Indonesia.
Fenomena yang terjadi pada masyarakat berdasarkan motif rasional
salah satunya adalah minat masyarakat non-muslim terhadap perbankan
syariah, yakni pada masyarakat China non-muslim. masyarakat China non-
muslim merupakan masyarakat yang berjiwa bisnis dan mempunyai akar yang
kuat pada sistem kapitalisme. Namun demikian, mereka memiliki ajaran yang
sama mengenai pelarangan riba (bunga). Karakteristk budaya China yang
kurang bisa bekerjasama, dan jiwa kapitalisme yang lazim melekat pada
kalangan China non-muslim, sewajarnya menjadikan Bank Konvensional yang
memiliki sistem kapitalis sebagai sarana investasi yang menjanjikan. Namun
kenyataannya, masyarakat China non-muslim banyak yang menggunakan jasa
perbankan syariah, seperti yang terjadi pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia
yang memiliki sebanyak 42% Nasabah dari kalangan China non-muslim hal
tersebut dikarenakan Etnis Tionghoa non-muslim mampu memandang
keberadaan perbankan syariah dalam kacamata yang lebih Objektif dan lebih
Rasional. Penelitian yang dilakukan oleh (Muti’ah, 2015) menyatakan bahwa
variabel Motif Rasional sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
mahasiswa menabung di bank syariah dengan tingkat signifikansi (0,05) dengan
kata lain variabel Motif Rasional tentang keberadaan bank syariah
mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah.
Kota Tangerang Selatan merupakan sebuah kota pemekaran dari
Kabupaten Tangerang yang terletak di Tatar Pasundan Provinsi Banten yang
memiliki Luas Wilayah 147,19 km2 dengan jumlah penduduk mencapai
15
1.593.812 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 4.589 Jiwa per km2.
Kota Tangerang Selatan memiliki 7 kecamatan di antaranya Kecamatan Setu
dengan jumlah penduduk 83.777 jiwa, Serpong dengan jumlah penduduk
177.677 jiwa, Serpong Utara dengan jumlah penduduk 171 749 jiwa, Ciputat
dengan jumlah penduduk 232 559 jiwa, Ciputat Timur dengan jumlah penduduk
206 729 jiwa, Pondok Aren dengan jumlah penduduk 379 354 jiwa, dan
Pamulang dengan jumlah penduduk 341 967 jiwa (Badan Pusat Statistik/BPS
Kota Tangerang Selatan). Di Kota Tangerang Selatan Sudah ada kurang lebih
ada 5 Kantor Bank BNI Syariah, yakni 1 Kantor Cabang (KC) KC Bumi
Serpong Damai, 3 Kantor Cabang Pembantu (KCP) KCP Bintaro Kebayoran
Arcade, KCP Pamulang, KCP Univ.Syarif Hidayatullah dan 1 Kantor Kas (KK)
KK Juanda Ciputat. (Laporan Tahunan Bank BNI Syariah, tahun 2017).
Kota Tangerang Selatan yang memiliki masyarakat di mana mayoritas
penduduknya beragama muslim dengan latar belakang pendidikan masyarakat
kota tangerang selatan yang cukup baik, terbukti dengan adanya beberapa
perguruan tinggi/ institusi cukup terkenal di Kota Tangerang Selatan, serta
lokasi Kota Tangerang Selatan sebagai objek penelitian yang paling efisien,
baik dari sisi waktu dan biaya. Oleh karenanya penulis tertarik untuk
menjadikan masyarakat Kota Tangerang Selatan yang minat menabung di bank
BNI Syariah di sebagai objek dalam penelitian ini.
Oleh sebab itu, penulis termotivasi untuk melakukan Penelitian ini
untuk mengalaisis fakta dari fenomena yang terjadi, mengenai seberapa besar
pengaruh dari religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional
terhadap minat menabung di bank Syariah. Selain itu adanya perbedaan
penelitian terdahulu sehingga penulis ingin menguji kembali faktor tersebut
dengan objek penelitian yang berbeda dari sebelumnya. Selain itu penulis ingin
memberikan informasi bahwa melalui faktor religiusitas, pengetahuan, ekuitas
merek dan motif rasional dapat meningkatkan minat masyarakat untuk
menitipkan dananya di bank syariah sehingga pangsa pasar dan jumlah rekening
nasabah terhadap dana pihak ketiga dari bank syariah terus meningkat.
16
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul
“Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek dan Motif Rasional
Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah Kota
Tangerang Selatan”.
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penulisan ini, maka penulis merumuskan
terlebih dahulu permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh variabel religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan
motif rasional secara parsial terhadap minat masyarakat menabung di Bank
BNI Syariah Kota Tangerang Selatan?
2. Bagaimana pengaruh variabel religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan
motif rasional secara simultan terhadap minat masyarakat menabung di
Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan?
3. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap minat
masyarakat menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara religiusitas, kepercayaan,
pengetahuan, dan lokasi terhadap minat masyarakat menabung di Bank BNI
Syariah Kota Tangerang Selatan.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara religiusitas,
kepercayaan, pengetahuan, dan lokasi terhadap minat masyarakat
menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan.
3. Untuk mengatahui variabel apa saja yang paling dominan berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang
Selatan.
17
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di peroleh dari penelitian ini adalah :
1. Teoritis
a. Akademisi
Akademisi diharapkan dapat mengetahui wawasan di bidang perbankan
syariah mengenai pengaruh religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan
motif rasional terhadap minat masyarakat menabung di Bank BNI
Syariah Kota Tangerang Selatan.
b. Peneliti
Peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan di
bidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah khusunya perbankan
syariah, serta sebagai ajang ilmiah untuk menerapkan di bangku kuliah.
2. Praktisi
a. Perbankan
Sebagai saran untuk bank syariah bagaimana religiusitas, pengetahuan,
ekuitas merek dan motif rasional dapat mempengaruhi minat
masyarakat menabung di bank syariah, khususnya pada bank BNI
Syariah Kota Tangerang Selatan.
b. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi,
sehingga masyarakat memiliki gambaran tentang bagaimana kondisi
perbankan syariah yang dapat memberikan keamanan penitipan dana
dan menguntungkan bagi mereka.
E. Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa penelitian terdahulu yang Berkaitan dengan
penelitian Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek dan Motif
Rasional Terhadap Minat Masyarakat Menabung Di Bank BNI Syariah Kota
Tangerang Selatan :
18
Tabel 1.3
Tabel Penelitian Terdahulu
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Broto
Judono,
2016
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Jember
Pengaruh
Pemahaman
Rasional
Pembiayaan
Syariah dan
Religiusitas
Petani
Terhadap
Sikap
Petani
dalam
Memilih
Bank
Syariah
1. Variabel
Religius
itas dan
Rasional
2. Jenis
data
yang
digunak
an
adalah
Data
Primer
dengan
metode
Kuesion
er.
1. Objek
Penelitian
petani
2. Tidak ada
variabel
pengetah
uan dan
ekuitas
merek
3. Jumlah
Sampling
36
Responde
n
1. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
hipotesis 1
ditolak.
Tidak
terbukti ada
pengaruh
langsung
antara
relegiusitas
dengan sikap
petani dalam
memilih
pembiayaan
di bank
syariah
dengan
tingkat
signifikan
0,390.
2. Adanya
hubungan
secara
langsung
antara
pemahaman
rasional
petani
tentang
pembiayaan
bank syariah
dengan sikap
petani dalam
memilih
pembiayaan
di bank
syariah.Hasil
penelitian
19
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
juga
menunjukkan R
square 0,643.
2. Alfi
Mulikhah
Lestari,
2015
Jurnal
Ilmiah
Fakultas
Ekonomi
dan Bisnis
Universitas
Brawijaya
Malang
Pengaruh
Religiusitas,
Produk
Bank,
Kepercayaa
n,
Pengetahua
n, dan
Pelayanan
Terhadap
Preferensi
Menabung
pada
Perbankan
Syariah
(Studi
Kasus pada
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
dan Bisnis
Universitas
Brawijaya
Malang)
1. Variabel
Religius
itas dan
pengeta
huan
2. Jenis
data
yang
digunak
an
adalah
Data
Primer
dengan
metode
Kuesion
er
1. Objek
Penelitian
Mahasisw
a Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
Universit
as
Brawijay
a Malang
2. Variabel
produk
bank,
kepercaya
an dan
layanan
3. Jumlah
Sampling
50
Responde
n
2. Pilihan
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
dan Bisnis
Universitas
Brawijaya
Malang
menabung
pada
perbankan
syariah tidak
lepas dari
kepatuhan
agama
karena
mahasiswa
melihat
bahwa
kegiatan
perbankan
syariah
dirancang
sesuai
dengan
maqashid
syariah yang
mengandung
unsur
keadilan,
kemaslahata
n dan
keseimbanga
n.
3. Pada faktor
pengetahuan
ditemukan
bahwa
indikator
paling
20
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
bermakna
adalah
pengetahuan
ilmiah.
Pilihan
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Brawijaya
Malang
menabung
pada
perbankan
syariah
karena
pengetahuan
ilmiah
melalui
buku, jurnal
atau hasil
riset
merupakan
informasi
yang dapat
memberikan
keuntungan
dalam
memahami
praktek
perbankan
syariah
3. Muniyati
Aisyah,
October
2014
Business
and
Entrepreneu
rial Review
The
Influence Of
Religious
Behavior
On
Consumers’
Intention To
Purchase
Halal-
Labeled
Variabel
Religiusitas
1. Tidak
terdapat
Variabel
Pengetah
uan,
Ekuitas
Merek
dan Motif
Rasional
2. Metode
Perilaku
religius
konsumen
berpengaruh
signifikan
terhadap niat
mereka
untuk
membeli
produk
21
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
ISSN 0853-
9189 Vol.
14, No.1
Products yang di
gunakan
Structural
Equation
Modelling
(SEM)
3. Jumlah
Sampling
312
Responde
n
berlabel
halal, dan
konsumen
hanya niat
untuk
membeli
halal produk
2. Perilaku
religius
konsumen
yang tinggi,
niat
konsumen
untuk
membeli
produk
berlabel
halal juga
menjadi
tinggi
4. Saptaningsi
h Sumarmi,
2014
Universitas
PGRI
Yogyakarta
Analisis
Pengaruh
Promosi,
Pelayanan,
Lokasi, dan
Tingkat
Bunga
Terhadap
Minat
Nasabah
BKM
Kecamatan
Seyegan
Kabupaten
Sleman
Yogyakarta
1. Variabel
Minat
Menabu
n
2. Metode
yang
digunak
an
Partial
Least
Square
(PLS)
1. Variabel
Promosi,P
elayanan,
Lokasi
dan
tingkat
Bunga
2. Studi
Kasus
Badan
Swadaya
Masyarak
at
variabel aspek
promosi, dan
lokasi terbukti
mempunyai
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
nasabah.
Sedangkan
aspek pelayanan
dan tingkat suku
bunga tidak
terbukti
mempengaruhi
minat nasabah
5. Waluyo
Budi
Atmoko &
Didik
Setyawan,
2013
Green
Marketing:
Memperkua
t Daya
Saing
Merek
Melalui
Variabel
Ekuitas
Merek
1. Tidak
terdapat
variabel
religiusita
s,
pengetah
uan dan
Hasil
menunjukan
bahwa Green
Brand Image
berpengaruh
positif dan
signifikan pada
22
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Universitas
Setia Budi
Surakarta.
Green
Brand
Equity
2. Motif
Rasional
3. Metode
yang di
gunakan
Structural
4. Equation
Modellin
g (SEM)
Jumlah
Sampel
100
Responde
n Teknik
Sampling
yang di
gunakan
adalah
Purposive
Sampling
Green
Satisfaction dan
Green Trust.
Fakta ini
menginformasik
an kepada kita
bahwa citra
merek menjadi
prasyarat bagi
tercapainya
kepuasan dan
kepercayaan
dalam
mengkonsumsi
merek.
6. Md.
Rakibul
Hokue,
Shahidul
Islam dan
Nasreen
Anwar
Khan.
Vol. XXXIII,
No. 1, June
2012.
Journal of
Business
Studies,
Faculty Of
Studies
University
Of Dhaka
Consumer
Motives
Toward
Apartment
Purchase: A
Study From
Consumers’
Perspective
Terdapat
Variabel
Rasional
Tidak
terdapat
Variabel
Religiusitas,
Pengetahuan,
dan Ekuitas
Merek
Hasil
menunjukan
bahwa motif
rasional dan
motif emosional
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
keputusan
Apatermen
23
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
7. Lucky
Enggrani
Fitri
Vol.01, No.
03, 2012.
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Jambi
Pengaruh
Kepercayaa
n, Kepuasan
Pelanggan
dan
Komitmen
Hubungan
Terhadap
Ekuitas
Merek dan
Citra Bank
Syariah Xyz
di Kota
Jambi
1. Variabel
Ekuitas
Merek
2. Teknik
Samplin
g yang
di
gunakan
adalah
non
3. probabil
ity
samplin
g
dengan
prosedur
conveni
ence
samplin
g
1.Tidak ada
variabel
Religiusita,
Pengetahua
n dan Motif
Rasional
2.Objek
penelitia
bank
syariah di
kota jambi
3.Jumlah
Sampling
200
Responde
4.Metode
yang
digunakan
adalah
Regresi
Sederhana
Variabel
kepuasan
pelanggan tidak
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
kesadaran
merek.
8. Abdelghani
Echchabi
and
Hassanudde
en Abd.
Aziz, 2012
Journal of
Business
and
Managemen
t
The
Relationshi
p Between
Religiosity
and
Customers’
Adoption Of
Islamic
Banking
Services in
Morocco
Terdapat
Variabel
Religiusitas
1. Tidak
terdapat
Variabel
Pengetahu
an,
Ekuitas
Merek
dan Motif
Rasional
2. Jumlah
Sampling
300
Responde
n
Hasil
menunjukkan
bahwa
religiusitas
memiliki
pengaruh positif
yang signifikan
terhadap
penerapan
perbankan
syariah
layanan di
Maroko.
9. Yaqian
Zhou, 2011
Journal of
Internationa
l Studies.
The Impact
of
Customer-
Based
Brand
Equity on
Revisit
Intentions:
Terdapat
Variabel
Ekuitas
Merek
1. Tidak
terdapat
Variabel
Religiusit
as,
Pengetah
uan dan
Motif
Hasil
menunjukan
bahwa tingkat
signifikansi
terhadap Ekuitas
Merek ( loyalitas
merek, brand
24
No
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
An
Empirical
Study of
Business
and Leisure
Travelers at
Five
Shanghai
Budget
Hotels
Rasional
2. Jumlah
Sampling
400
Responde
n
awareness/asosi
asi merek
dan kualitas)
memiliki
hubungan positif
dengan Persepsi
nilai dan Niat
Kembali
menggunakan
Business and
Leisure
Travelers at Five
Shanghai
Budget Hotels.
10. Arianis
Chan
Vol. 06,
No.01, 2010
Jurnal
Administras
i dan Bisnis
Fakultas
Ilmu Sosial
dan Politik
Universitas
Padjadjaran.
Pengaruh
Ekuitas
Merek
Terhadap
Proses
Keputusan
Pembelian
Konsumen :
Studi Kasus
Bank
Muamalat
Indonesia
Cabang
Bandung
Variabel
Ekuitas
Merek
1. Tidak
terdapat
variabel
religiusita
s,
pengetah
uan dan
motif
rasional
2. Metode
yang
digunaka
n
Structural
Equation
Modellin
g (SEM)
3. Jumlah
Sampling
266
Responde
n
Hasil
menunjukan
bahwa adanya
pengaruh positif
dan signifikan
dari ekuitas
merek terhadap
proses
keputusan
pembelian
konsumen pada
Bank Muamalat
Indonesia
Cabang
Bandung
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Konsumen
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang berinteraksi atau
bergaul dengan memiliki kepentingan yang sama. Namun dari kepentingan
yang sama masyarakat memiliki kebutuhan dan keinginan yang sangat
bervariasi dan dapat berubah-ubah karena adanya faktor yang mempengaruhi
individu tersebut sebagai konsumen dalam melakukan pembelian. Sedangkan
Konsumen merupakan semua individu yang membeli, memperoleh dan
menggunakan barang dan jasa untuk dikonsumsi pribadi (sendiri). Sebagai
pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat konsumen memiliki
perilaku dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Menurut Mengkunegara, 2002 (dalam Subianto, 2007: 168) Perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh perilaku individu, kelompok atau
masyarakat dalam mengambil sebuah keputusan. Perilaku seseorang dapat
terbentuk oleh kondisi-kondisi tertentu sehingga dapat menimbulkan perbedaan
saat pengambilan keputusan antara individu satu dengan individu lainnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, salah satu
faktor yang mempengaruhinya adalah religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek
dan motif rasional. Begitu pula perilaku konsumen terhadap minat menabung
di bank syariah, seseorang atau masyarakat sebagai konsumen yang menabung
di bank syariah disebut sebagai nasabah bank syariah. Nasabah bank syariah
merupakan pihak konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi,
menggunakan atau menikmati produk dan jasa bank syariah.
26
B. Religiusitas
1. Pengertian Religiusitas
Secara umum, Religiusitas adalah hal-hal yang berhubungan
dengan aspek keagamaan. Artinya, seluruh aktivitas kehidupan yang
dijalankan dengan benar sesuai dengam aturan agama untuk mencapai
kebahagiaan, baik di dunia dan di akhirat (Komarudin Hidayat, 1998).
Menurut Suhardiyanto (Halik, 2016: 127) Religiusitas adalah hubungan
pribadi dengan pribadi ilahi yang maha kuasa, maha pengasih dan maha
penyayang (Tuhan) yang berkonsekuensi hasrat untuk berkenan kepada
pribadi yang ilahi itu dengan melaksanakan kehendak-Nya dan menjauhi
yang tidak dikehendakinya (larangannya).
Tingkat religiusitas yang tinggi membuat seseorang semakin
berhati-hati dalam menjalankan aktivitas kehidupannya dengan hanya
menjalankan aturan-aturan yang dikehendaki Tuhannya dan menjauhi
larangan-Nya, karena semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang maka
semakin dalam ilmu agama yang dimilikinya. Religiusitas dalam dunia
perbankan diartikan sebagai sikap religius seseorang memandang
perbankan berdasarkan ilmu agama islam yang dipahaminya terhadap
realitas dunia perbankan yang dihadapinya. Perbankan yang dijalankan
berdasarkan prinsip syariah menjadi perhatian khusus bagi seseorang yang
religiusitas untuk bisa memilih menabung di perbankan tanpa melanggar
aturan agamanya.
2. Dimensi Religiusitas
Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan termasuk
aspek ekonomi, salah satunya di dalam dunia perbankan. Menurut Mansoer,
2008 (dalam Aisyah, 2014: 21) kerangka dimensi sebagai bentuk yang
menggambarkan sebagai kriteria muslim taat adalah :
a. Hablumminallah
Makna Hablumminallah adalah perjanjian dari Allah
Subhanallahu wa Ta’ala. Perilaku hablumminallah adalah perilaku
meyakini tentang keimanan dan melaksanakan ibadah sesuai dengan
27
ajaran Islam. Seorang muslim yang berperilaku hablumminallah berarti
memiliki pengetahuan tentang rukun iman dan rukun Islam, memiliki
sikap yang meyakini kebenaran iman dan Islam, dan memiliki keinginan
kuat untuk melakukan ritual Islami, mengamalkan dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Indikator perilaku hablumminallah
seorang muslim dapat diukur dari :
1) Pengetahuan Keimanan dan Ibadah
2) Sikap terhadap Keimaman dan Ibadah
3) Pengamalan Keimanan dan Ibadah
Religiusitas dalam konteks keimanan adalah sesuatu yang
sifatnya subyektif. Tingkat keimanan seseorang menurut islam secara
pasti hanya Allah saja yang mengetahuinya (Santoso, 2007: 12). Namun
tingkat keimanan seseorang dapat diukur berdasarkan ibadah yang
dilaksanakan dalam kehidupannya dan seberapa besar tingkat
pengetahuan agama islam yang dimiliki, sikap islami dalam aktivitas
kehidupan dan pengamalannya sebagai bentuk keimanannya terhadap
Allah.
b. Hablumminannas
Makna Hablumminannas adalah perjanjian dari kaum
Mukminin dalam bentuk jaminan keamanan bagi orang kafir dzimmi
dengan membayar upeti bagi kaum mukminin melalui pemerintahnya
untuk hidup sebagai warga negara Islam dari kalangan minoritas non
muslim. Sebagai perilaku beragama yang tampak atau dapat diamati,
perilaku hablumminannas adalah perilaku Islami yang diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terhadap dirinya sendiri,
terhadap sesama manusia dan terhadap alam sekitar yang didasari oleh
nilai-nilai Islam sebagai konsekuensi dan keimanannya kepada Allah
Subhanallahu wa Ta’ala. Indikator perilaku hablumminannas seorang
muslim dapat diukur dari :
1) Perilaku Islam terhadap diri sendiri, yaitu bertingkah laku jujur atau
amanah, disiplin dan beretos kerja (semangat kerja atau bekerja).
28
2) Perilaku Islam terhadap sesama manusia, yaitu tingkah laku suka
menolong, berbagi, bekerjasama, dermawan, torelan, peduli dan
menghormati hak orang lain.
3) Perilaku Islam terhadap alam sekitar, yaitu cinta atau peduli pada
alam dan upaya melestarikan alam. Secara umum kedua teori yang
menjadi acuan penelitian hampir sama.
C. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, atau segala
sesuatu yang dikatahui berkenaan dengan suatu hal atau informasi yang
didapatkan dari berbagai pengalaman. Mowen dan Minor (2008)
mendefinisikannya sebagai “The amount of experience with and
information about particular produts or services a person has“. Menurut
Kotler (2002: 89) Pengetahuan merupakan suatu perubahan perilaku
individu yang berasal dari serangkaian pengalaman. Pengalaman dan
informasi yang disimpan dalam ingatan hingga mempengaruhi adanya
perubahan terhadap perilaku seseorang.
Menurut Sumarwan, 2004 (dalam Adawiyah, 2010: 193)
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Sedangkan pengetahuan nasabah
bank syariah yang merupakan seluruh informasi terkait produk dan jasa
perbankan syariah dengan Indikator dari pengetahuan nasabah bank syariah
tentang: riba, syariah, ijarah, mudharabah, musyarakah dan murabahah.
Sebelum seseorang konsumen atau masyarakat menjadi nasabah
pengguna produk dan jasa perbankan, maka diperlukan sebuah atau
beberapa informasi atau pengetahuan akan suatu bank, agar nantinya tidak
ada pihak yang merasa merugikan atau dirugikan. Pengetahuan atau
informasi menabung pada perbankan bisa didapat dari orang lain, seperti
29
dari karyawan bank, teman, saudara, keluarga, media cetak, media
elektronik, dan lain – lain. Pengetahuan dapat juga berupa kelemahan
maupun kelebihan produk, pelayanan, fasilitas, dan sebagainya yang dapat
menjelaskan tentang perbankan (Lestari, 2015: 10).
2. Dimensi Pengetahuan
Pengetahuan terkait kombinasi sejumlah pengalaman dengan
berbagai macam informasi tentang produk atau jasa perbankan syariah yang
dimiliki oleh seseorang mampu menjadikannya sebagai nasabah perbankan
syariah. Engel, Blackwell dan Miniard (dalam Nisak, 2013: 3), membagi
pengetahuan terkait perbankan syariah ke dalam tiga tahap yaitu :
a. Pengetahuan tentang Produk Perbankan Syariah
Pengetahuan tentang produk adalah kumpulan berbagai
macam informasi mengenai suatu produk. Pengetahuan produk
meliputi fitur produk, atribut, harga produk dan kepercayaan mengenai
produk. Sedangkan pengetahuan produk perbankan syariah merupakan
kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk maupun jasa
perbankan syariah yang meliputi harga produk, jenis dan macam produk
perbankan syariah. Adapun indikator dari pengetahuan produk menurut
Peter dan Olson (dalam Purnamasari, et. al, 2015: 105) :
1) Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk.
2) Pengetahuan tentang manfaat produk (Product Benefit Knowledge)
3) Pengetahuan merek (Brand Knowledge)
b. Pengetahuan Pembelian pada Perbankan Syariah
Ketika seseorang atau masyarakat memiliki informasi tentang
suatu produk atau jasa, maka hal itu akan berdampak pada keputusan
seseorang atau masyarakat tersebut memutuskan pembelian. pemberian
informasi yang tepat akan menimbulkan perilaku membeli (store
contact, produt contact dan transaction.) pada seseorang atau
konsumen. Dalam hal ini, pengetahuan pembelian pada perbankan
syariah yang meliputi pengetahuan tentang perbankan syariah, lokasi
30
produk di dalam perbankan syariah dan penempatan produk di dalam
perbankan syariah.
c. Pengetahuan tentang manfaat yang didapatkan terhadap produk
atau jasa Perbankan Syariah tersebut
Konsumen akan merasakan manfaat dari suatu produk apabila
konsumen telah menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut
sehingga akan berdampak pada perilaku konsumen tersebut kepada
suatu produk atau jasa. Produsen juga berkewajiban untuk memberikan
informasi yang cukup agar konsumen mengetahui dan merasakan
manfaat dari suatu produk atau jasa yang di tawarkan. Begitu pula
dengan produk dan jasa perbankan syariah, konsumen yang memiliki
pengetahuan terkait manfaat dari produk dan jasa perbankan syariah
mempengaruhi untuk minat menabung di perbankan syariah dan
nasabah yang memiliki pengetahuan terkait manfaat dari produk dan
jasa perbankan syariah menjadikannya untuk loyal terhadap perbankan
syariah.
D. Ekuitas Merek
1. Pengertian Ekuitas Merek
Aaker (dalam Chan, 2010: 45) Mendifinisikan brand equity
sebagai: "A set of brand assets and liabilities linked to a brand, its name
and symbol, that add to or subtract from the value provided by a product or
service to a firm and/or to that firm's customer.” (Ekuitas Merek adalah
seperangkat asset dan liabilitas yang berkaitan dengan suatu merek, nama
dan simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan
oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan ataupun pada
pelanggan). Menurut Kotler (Najib, 2009: 4) Ekuitas merek sebagai nama,
istilah, simbol atau disain khusus atau beberapa kombinasi unsur yang
dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan penjual
dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
31
Ekuitas merek merupakan salah satu bagian yang penting dari suatu
produk atau jasa karena mempengaruhi nilai bagi suatu produk dan jasa
tersebut. Merek digunakan dengan sebuah tujuan untuk memberikan
identifikasi dari sebuah produk dan mendiferensiasikan produk atau jasa
dengan produk atau jasa pesaing untuk mencapai kekuasaan pasar seluas-
luasnya. Fungsi dari merek bagi penyalur adalah Sebagai alat untuk
mengidentifikasi produk, memudahkan penanganan produk, dan menjaga
kualitas produk.
2. Dimensi Ekuitas Merek
a. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Mencerminkan tingkat
keterikatan konsumen dengan suatu merek produk atau jasa. Hal
tersebut mampu memberikan gambaran tentang mampu tidaknya
seorang pelanggan beralih ke merek produk lain. Bila loyalitas terhadap
suatu merek meningkat, kerentanan terhadap serangan pesaing dapat
dikurangi (Chan, 2010: 45). Kesetian seseorang konsumen terhadap
suatu produk atau jasa merupakan salah satu tampilan dari sikap
seseorang konsumen tersebut untuk tidak beralih pada merek produk
lain. Oliver Richard L membagi Loyalitas Merek (Brand Loyalty) ke
dalam empat fase (Najib, 2009: 5) :
1) Cognitive Loyality, Merupakan fase pertama di mana tersedianya
informasi mengenai brand attribute menjadi dasar loyalitas. Pada
tahap ini kesetiaan kognitif terjadi hanya berdasarkan brand belief
dan informasi berdasarkan pengalaman.
2) Affective Loyality, Merupakan fase kedua dari pengembangan
loyalitas di mana perilaku konsumen terhadap merek telah
berkembang. Dalam hal ini dipengaruhi oleh perasaan suka dan
keinginan (liking and attitude) dari kepuasan komulatif.
3) Conative loyality, fase ketiga pengembangan loyalitas yang
dipengaruhi oleh pengalaman kesenangan yang penting terhadap
32
merek. Fase ini sudah menggambarkan komitmen konsumen
terhadap merek tertentu melalui pembelian ulang.
4) Action Loyality, merupakan fase aksi di mana motivasi intensi
terhadap loyalitas sebelumnya ditransformasikan menjadi kesiapan
untuk bertindak. Dalam fase ini konsumen mempunyai komitmen
mendalam untuk membeli atau mempunyai pola pembelian berulang
suatu produk tertentu di masa mendatang dengan mengabaikan
hambatan-hambatan yang dihadapi atau tidak akan berpaling
terhadap merek produk lainnya.
b. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek (Brand awareness) adalah kesanggupan
sesorang untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk atau jasa tertentu (Chan, 2010:
45). Seseorang yang mengenali atau mengingat suatu merek tertentu
membuktikan bahwa merek tersebut merupakan kategori merek yang
kuat, karena mampu dikenal. Peran kesadaran merek (brand awareness)
dalam ekuitas merek tergantung pada tingkatan akan pencapaian
kesadaran di benak konsumen. Menurut Aaker (1991) Ukuran dari
kesadaran merek terdiri dari beberapa level (Yunitasari dan Yuniawan,
2006: 18) :
Gambar 2.1
Piramida Brand Awareness
Sumber: Mukhamad Najib, 2009
33
1) Top of Mind (Puncak Pikiran). Kesadaran merek tertinggi yang
merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran
konsumen, menggambarkan merek yang pertama kali disebut ketika
yang bersangkutan ditanya tentang suatu kategori produk atau jasa.
2) Brand Recall (Pengingatan Kembali Merek). Merupakan
kemampuan konsumen mendapatkan kembali merek dari
memorinya ketika diberikan isyarat suatu kategori produk atau jasa.
3) Brand Recognition (Pengenalan Merek). Merupakan pengukuran
brand awareness responden di mana kesadarannya diukur dengan
memberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan
menyebutkan ciri-ciri produk dari merek tersebut (aided question).
Pertanyaan diajukan untuk mengetahui orang-orang yang perlu
diingatkan akan keberadaan merek tersebut.
4) Unaware Brand (Tidak Menyadari Merek). Merupakan responden
yang menjawab tidak mengenal sama sekali ketika diajukan
pertanyaan mengenai suatu merek produk atau jasa.
c. Kesan Kualitas (Perceived Quality)
Kesan Kualitas (Perceived Quality) merupakan persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk
atau jasa, berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Chan,
2010: 45). Zeithaml, 1988 (dalam Yunitasari dan Yuniawan, 2006: 18)
mengemukakan bahwa kualitas dalam pandangan konsumen, (perceived
quality) adalah yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda
dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu
produk yang biasa dikenal dengan kualitas sebenarnya. Kualitas dalam
pandangan konsumen merupakan respon subjektif konsumen terhadap
fenomena produk sehingga cenderung relatif. Persepsi kualitas
(perceived quality) mempunyai peranan yang penting dalam
membangun suatu merek. Secara umum persepsi kualitas dapat
menghasilkan nilai-nilai sebagai berikut :
1) Alasan untuk membeli produk atau jasa
34
2) Diferensiasi atau posisi harga premium
3) Perluasan saluran distribusi
4) Perluasan merek
d. Asosiasi Merek (Brand Association)
Menunjukan persepsi yang terbentuk dalam benak responden
mengenai karakteristik atau atribut-atribut produk yang dimiliki oleh
suatu merek. Sebuah link terhadap merek akan lebih kuat ketika didasari
pada beberapa pengalaman merek atau diekspos melalui komunikasi.
Sedangkan sebuah image menurut Aaker merupakan seperangkat
asosiasi (Chan, 2010: 45).
Pengertian Brand Association menurut Aaker (1996) adalah
segala hal yang berkaitan dengan ingatan merek. Sekumpulan asosiasi
merek terhadap suatu merek akan membentuk citra merek, dan citra
tersebut merupakan himpunan dan keyakinan yang timbul dari
seseorang atas suatu merek tertentu (Hartiningtiya, 2010: 503).
Asosiasi-asosiasi yang terkait dengan suatu merek umumnya
dihubungkan dengan berbagi hal berikut : product attributes (atribut
produk), intangibles attributes (atribut tak berwujud), customer’s
benefits (manfaat bagi pelanggan), relative price (harga relatif),
application (penggunaan), user or customer (pengguna atau pelanggan),
celebrity or person (orang terkenal/khalayak), life style or personality
(gaya hidup atau kepribadian), product class (kelas produk),
competitors (para pesaing), country or geographic area (negara atau
wilayah geografis).
E. Motif Rasional
1. Pengertian Motif Rasional
Rasional (rational) adalah lawan dari irrational, secara bahasa
diartikan seperti ungkapan rational human beings (manusia yang dapat
berpikir), rational behaviour (perilaku yang masuk akal). Ia juga yang
mengandung makna measureble in matricalunits (dapat diukur dengan
35
satuan angka), agreeable to reason (dapat disetujui dengan pertimbangan
akal budi atau alasan), pertaining to or acting in conformity to reason
(bersinggungan atau bertindak sesuai dengan akal budi). Makna tersebut
dapat diambil intinya bahwa rasional mengandung pengertian tentang
keputusan dan tindakan dilakukan yang didasari atas pertimbangan akal
budi (Isfandiar, 2015: 26).
Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-
kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen.
Faktor yang dapat dipertimbangkan dapat berupa harga, kualitas, pelayanan,
ketersediaan barang, keawetan, ukuran, keberhasilan, efisiensi dalam
penggunaan (Dibyantoro, et. al, 2013: 205). Schiffman & Kanuk (2004
dalam Milka, 2011: 17) menyatakan bahwa istilah rasional digunakan pada
saat konsumen bertindak rasional dengan secara hati-hati
mempertimbangkan semua alternatif yang ada dan memilih alternatif yang
memberikan keuntungan terbesar. Motif rasional juga menyangkut masalah
seperti harga (price), biaya penggunaan (cost in use), dan daya tahan
(durability), lamanya pemakaian yang bermanfaat (length of useful usage),
reliabilitas (reliablity), dan layanan (servicing). Sehingga motif rasional
secara keseluruhan merupakan tindakan atau sikap yang dilakukan oleh
seseorang sebelum memilih dan menggunakan suatu produk atau jasa
berdasarkan akal atau kenyataan yang penuh dengan pertimbangan logika.
2. Dimensi Motif Rasional
Memutuskan suatu tindakan atau sikap yang berdasarkan pada
pertimbangan logika atau akal Assauri, 2013 (dalam Prihandono, 2017: 15)
membagi kerangka dimensi sebagai bentuk pembelian berdasarkan motif
rasional yang terdiri dari :
a. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan (handiness and efficiency
in operation use).
b. Tahan lama (durability).
c. Dapat membantu bertambahnya pendapatan (enhancement of
earnings).
36
d. Hemat dalam pemakaian (economy in use).
e. Murah harga pembeliannya (economy in purchase)
Menurut Hasan, 2010 (dalam Prihandono, 2017: 15) Kerangka
dimensi sebagai bentuk dari motif rasional adalah :
a. Kesempatan investasi (Opportunity for more investment)
b. Efisiensi dalam penggunaan (Efficiency in operation)
c. Kehandalan dalam kualitas dan penggunaan (Dependability in quality
and use)
d. Peningkatan laba (Enhancement of earnings)
e. Kebersihan (Cleanliness)
f. Murah dalam pembelian (Economy in purchese)
g. Perlindungan dan keamanan (Protection and Safety)
h. Nilai tambah ekonomi (Added value for economic)
Menurut Basu Swastha dan Handoko (1997 dalam Dibyantoro, et.
al, 2013: 198), motif rasional yang dikatakan sebagai motif yang
didasarkan pada kenyataan meliputi berbagai dimensi di dalamnya :
a. Harga (Price) merupakan Suatu produk akan dianggap memuaskan jika
konsumen menilai harganya cukup wajar atau sebanding dengan
kegunaan yang diberikan.
b. Kualitas (Quality) kepuasaan akan dirasakan oleh konsumen apabila
hasil terhadap produk menunjukan bahwa produk yang digunakan
tersebut berkualitas. Semakin tinggi tingkat produknya maka semakin
tinggi pula tingkat loyalitas yang dirasakan pelanggan.
c. Pelayanan (Servicing) merupakan hasil yang dapat memberikan
kepuasan dari suatu produk kepada konsumen.
d. Lokasi (Location) merupakan tempat, daerah, letak, penempatan suatu
benda pada permukaan bumi.
37
F. Minat Menabung
1. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Rahman Shaleh, et. al, (2004) Minat dapat diartikan
sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan
bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari
minat tersebut dengan disertai perasaan senang (Fitria dan Yani, 2014:
105). Sedangkan menurut Kotler (Nisak, et. al, 2013: 3) Minat (interest)
digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan,
yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan
tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai minat atau situasi
seseorang sebelum melakukan tindakan, dalam hal ini adalah untuk
membeli yang merupakan perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk
melakukan pembelian.
b. Faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Crow (Fitria dan Yani, 2014: 105) terdapat banyak
hal yang dapat mempengaruhi timbulnya minat, baik yang berasal dari
individu, diri sendiri, atau dari lingkungan masyarakat, Crow & Crow
mengemukakan ada tiga faktor utama sebagai indikator yang
membentuk minat yaitu :
1) Faktor dari dalam diri individu, Misalnya dorongan untuk makan
akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencapai
penghasilan, minat terhadap produksi makanan, dan lain-lain.
Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan
minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan
penelitian dan lain-lain.
2) Faktor motif sosial, apat menjadi faktor yang membangkitkan minat
untuk melakukan suatu aktivitas. Misalnya minat terhadap pakaian
timbul karena ingin mendapat persetujuan atau penerimaan dan
38
perhatian dari orang lain. Minat untuk belajar timbul karena ingin
mendapat penghargaan dari masyarakat.
3) Faktor emosional atau perasaan, Minat mempunyai hubungan yang
erat dengan emosi atau perasaannya. Apabila seseorang mendapat
kesuksesan pada aktivitas yang dilakukannya, maka akan timbul
rasa senang dan hal tersebut akan memperkuat rasa minat terhadap
aktivitas tersebut.
2. Menabung
Menabung diasumsikan sebagai kegiatan menyimpan dana atau
uang yang dimiliki dengan harapan akan memperoleh dana atau uang yang
lebih banyak pada masa yang akan datang. Menabung di bank syariah
merupakan simpanan pihak ketiga atau disebut dengan Dana Pihak Ketiga
(DPK) yang deberikan oleh nasabah kepada bank syariah yang penarikanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang ditentukan antara bank syariah
dengan nasabah.
G. Produk Simpanan
1. Tabungan
Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 tahun
2008, tabungan adalah simpanan yang berdasarkan pada akad wadiah atau
investasi dana yang berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan
menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bliyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-
MUI/IV/2000, tabungan yang dibenarkan secara prinsip syariah yakni
tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah : (Al-Arif,
2011: 328).
39
a. Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah merupakan tabungan yang di jalankan
berdasarkan akad wadiah, wadiah dapat diartikan sebagai titipan dari
satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja kepada pihak yang menyimpan.
(Widayatsari, 2013: 3). Wadiah terbagi menjadi 2 jenis, yakni Wadiah
yad amanah dan wadiah yad dhamanah. Bank syariah menggunakan
akad wadiah yad dhamanah. Namun dalam prinsip wadiah yad
dhamanah bank diperkenankan untuk diberikan kepada nasabah yang
besarnya tidak ditentukan diawal, tergantung kepada kebijaksanaan dan
keputusan dari bank dalam menentukan besaran bonusnya
Wadiah yad amanah pada prinsipnya harta titipan yang tidak
boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititip dengan alasan apapun juga,
akan tetapi pihak yang dititip boleh mengenakan biaya administrasi
kepada pihak yang menitipkan sebagai kontraprestasi atas penjagaan
barang yang dititipkan. Sedangkan akad wadiah yad dhamanah, pihak
yang dititip bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan
sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Berkaitan
dengan produk tabungan wadiah (Al-Arif, 2011: 330).
b. Tabungan Mudharabah
Yang di maksud dengan tabungan mudharabah adalah
tabungan yang di jalankan berdasarkan akad mudharabah. Prinsip
mudharabah ini biasanya diaplikasikan di perbankan syariah pada
produk tabungan biasa, tabungan berajangka (tabungan yang
dimaksudkan untuk tujuan tertentu seperti tabungan haji, tabungan
berencana, tabungan kurban dan sebagainya), seperti deposito
berjangka. Mudharabah mempunyai 2 bentuk, yakni mudharabah
mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, Dalam hal ini bank syariah
bertindak sebagai, mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah
bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana).
40
Menurut Adiwarman A Karim, Bank syariah dalam
kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah
dengan pihak lain. Namun, di sisi lain bank syariah juga memiliki sifat
sebagai seorang wali amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-
hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya. Dari
hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan
membagihasilkan kepda pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati dan di tuangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam
mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap
kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila
yang terjadi adalah mismanagement (salah urus), bank bertanggung
jawab penuh terhadap kerugian tersebut (Mustofa, 2015: 260).
2. Giro
Giro menurut Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21
Tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bliyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan. Maksud dari
giro perbankan adalah simpanan dana yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan penggunaan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan pemindahbukuan. Menurut Al-Arif (2011: 329) Giro
yang dibenarkan secara syariah adalah giro yang berdasarkan prinsip
mudharabah dan wadiah :
a. Giro Wadiah
Giro Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu
pihak ke pihak pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang
harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan tentang
41
Giro Wadiah yaitu bersifat titipan, Titipan bisa diambil kapan saja (on
call), Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank (Widiyatsari,
2013: 8).
b. Giro Mudharabah
Giro mudharabah merupakan instrument penghimpunan dana
melalui produk giro yang menggunakan akad mudharabah. Giro
mudharabah mengikuti fatwa DSN tentang mudharabah. Penarikan
yang dilakukan sewaktu waktu akan sulit dilaksanakan karena sifat dari
mudharabah yang memerlukan jangka waktu untuk menentukan untung
dan rugi (Roziq dan Deptyanti, 2013: 6).
3. Deposito
Deposito menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21
tahun 2008 adalah Investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah
penyimpan dan bank syariah dan atau unit usaha syariah (UUS). Dalam
fatwa Dewan Syariah Nasional No. 03/DSN-MUI/IV/2000, deposito yang
dibenarkan secara syariah yaitu deposito yang berdasarkan prinsip
mudharabah (Al-Arif, 2011: 329).
H. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian merupakan serangkaian konsep yang tersusun
secara sistematis agar penelitian yang dilakukan menjadi baik dengan proses
penelitian yang dilakukan berdasarkan tahapan memperoleh data penelitian,
kemudian data penelitian tersebut diolah dan menginterpretasikan hasil dari
data yang telah diolah. Berdasarkan judul dan metode penelitian dengan
variabel-variabel yang ditentukan untuk diteliti. Objek yang akan diteliti adalah
religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional sebagai variabel
independen dan variabel dependennya adalah Masyarakat Kota Tangerang
Selatan yang menabung di bank BNI Syariah.
42
Gambar 2.2
Kerangka Penelitian
Pengaruh Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek dan Motif Rasional
Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah Kota
Tangerang Selatan
Religiusitas Pengetahuan Ekuitas Merek Motif Rasional
Minat Masyarakat Menabung di Bank BNI Syariah
Kota Tangerang Selatan
Hasil Pengujian
Kesimpulan dan Saran
Uji Kualitas Data : Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Pengolahan dan Analisis dengan Menggunakan Pendekatan Partial Least Square
Merancang Model Struktural (Inner Model)
Merancang Model Pengukuran (Outer Model)
Evaluasi Model:
a. Evaluasi Outer Model:Convergent validity, Discriminant
validity, Composite Reliability.
b. Evaluasi Inner Model: Koefisien Determinasi (R2).
Pengujian Hipotesis (Uji t)
43
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian pengaruh religiusitas, pengetahuan ekuitas
merek dan motif rasional terhadap minat masyarakat menabung di bank BNI
Syariah Kota Tangerang Selatan. Berikut adalah keterkaitan antara variabel
independen dengan variabel dependen dan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini :
1. Pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat menabung di bank
syariah
Menurut Syafi’I Antonio (Wibowo, 2007), munculnya bank
syariah adalah karena dorongan yang kuat dari keyakinan agama baik secara
tekstual maupun histories, di mana agama diyakini membahas kehidupan
dan persoalan-persoalan pengelolaan keduniaan termasuk mengelola bank
dan bagaimana bertransaksi. Dari keyakinan tersebut sebagian kalangan
intelektual muslim di bidang ekonomi dan perbankan menghendaki kembali
adanya bank yang berbasiskan nilai-nilai islam yang dalam
perkembangannya disebut perbankan syariah.
Menurut penelitian yang dilakukan Atsede Woldie dan Saad
Nasser Al Hajari (2003) di Qatar tentang “Islamic Banking in The West:
The Need for Islamic Banking in The UK”(Wibowo,2007) terungkap bahwa
ada lima alasan pelanggan bermitra dengan bank syariah. Setelah
dirangking maka urutan motivasi bermitra dengan bank syariah adalah
pertama faktor relegiusitas (keagamaan), kedua kepercayaan terhadap
terhadap komite pengawasan dalam bank syariah, ketiga kerahasiaan,
keempat reputasi dan citra dan kelima sifat sosial dan ramah dari pegawai
bank. Dalam penelitian tersebut juga diketahui bahwa pelanggan memiliki
kesadaran terhadap produk perbankan syariah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Lestari, 2015)
menyatakan bahwa tingkat religiusitas atau kepatuhan agama mahasiswa
ekonomi dan bisnis universitas Brawijaya Malang berpengaruh secara
signifikan terhadap minat menabung pada perbankan syariah.
44
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh (Aisyah, 2014)
menyatakan bahwa “The finding showed that consumers’ religious behavior
significantly influence their intention to purchase halal-labeled products,
and only in terms of their intention to purchase halal-labeled products,
consumers with Islamic educational background is higher than consumers
with general educational background” adanya Perilaku religius konsumen
yang tinggi, sehingga niat konsumen untuk membeli produk berlabel halal
juga menjadi tinggi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lestari (2015) dan Aisyah
(2014), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H01 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara religiusitas terhadap
minat masyarakat menabung
Ha1 : Terdapat pengaruh signifikan antara religiusitas terhadap minat
masyarakat menabung
2. Pengaruh Pengetahuan terhadap minat masyarakat menabung di bank
syariah
Menurut Sumarwan (Adawiyah, 2010) Pengetahuan konsumen
adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk dan jasa (dalam hal ini produk dan jasa bank syariah), serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Seseorang yeng mengetahui bank syariah kemungkinan besar akan
menabung di bank syariah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Nisak, 2012) yang menguji pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap
minat menabung di perbankan Syariah. Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan positif pengetahuan masyarakat
terhadap minat menabung di Bank Syariah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Mulikhah, 2015)
menyatakan bahwa adanya pengetahuan ilmiah melalui buku, jurnal atau
hasil riset merupakan informasi yang dapat memberikan keuntungan dalam
45
memahami praktek perbankan syariah bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang berpengaruh signifikan terhadap
minat masyarakat menabung di bank syariah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nisak (2012) dan Mulikhah
(2015), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H02 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara pengetahuan terhadap
minat masyarakat menabung
Ha2 : Terdapat pengaruh signifikan antara pengetahuan terhadap minat
masyarakat menabung
3. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap minat masyarakat menabung di
bank syariah
Mengenai pengaruh ekuitas merek terhadap proses keputusan
konsumen dikatakan antara lain oleh Aaker (Chan, 2010) Brand equity can
also affect the customer’s confidence in the purchase decision; and brand
equity assets, particularly perceived quality and brand associations,
provide value to the customer is by enhancing the customer’s satisfaction
when the individual uses the product. Jadi jelas bahwa ekuitas merek
mempengaruhi kepercayaan diri konsumen dalam keputusan pembelian.
Selain itu menyatkan bahwa pada perusahaan jasa yang bersifat intangible
menyebabkan peranan merek yang mempunyai ekuitas yang kuat akan
meningkatkan kepercayaan konsumen untuk menggunakan jasa tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Chan, 2010) menyatakan
bahwa ekuitas merek Bank Muamalat Indonesia memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Pengaruh
positif tersebut dapat diartikan bahwa semakin baik kondisi ekuitas merek
Bank Muamalat Indonesia, maka akan memperbesar proses keputusan
konsumen untuk menjadi nasabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang
Bandung. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Fitri, 2012) menyatakan
bahwa adanya pengaruh yang kuat dari variabel kepercayaan terhadap
Ekuitas Merek, sedangkan variabel kepuasan tidak berpengaruh terhadap
Ekuitas Merek pada bank syariah di Jambi.
46
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chan (2010) dan Fitri
(2012), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H03 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara ekuitas merek terhadap
minat masyarakat menabung
Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara ekuitas merek terhadap minat
masyarakat menabung
4. Pengaruh Motif Rasional terhadap minat masyarakat menabung di
bank syariah
Rasional adalah menentukan pilihan terhadap produk dengan
memikirkan secara matang serta dipertimbangkan terlebih dahulu untuk
membeli produk tersebut. Kecendrungan yang akan dirasakan oleh
konsumen terhadap produk tersebut sangat puas (Setiadi: 2008: 78).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Judono, 2016)
menyatakan bahwa motif rasional berpengaruh secara signifikan terhadap
sikap petani dalam memilih pembiayaan di bank syariah, hal tersebut artinya
Faktor mengejar keuntungan maksimal atau laba usaha mendasari
pemahaman petani tentang pembiayaan bank syariah. menurut penelitian
yang dilakukan oleh (Shahidul dan Khan, 2012) menyatakan bahwa motif
rasional berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan konsumen
memilih Apartemen di Dhaka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Judono (2016) dan Fitri
(2012), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H04 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara motif rasional terhadap
minat masyarakat menabung
Ha4 : Terdapat pengaruh signifikan antara motif rasional terhadap minat
masyarakat menabung.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Asosiatif yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
(Sugiyono, 2014: 36). Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk
mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang
keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku dan hubungan variabel (Sugiyono,
2014: 17), penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini untuk
memperoleh data di mana hasilnya sebagai penjelas hubungan variabel
independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini pendekatan yang
digunakan penulis dengan cara survey melalui penyebaran kuesioner.
Survey merupakan metode yang digunakan secara luas. Informasi
dikumpulkan dengan menanyai orang melalui daftar pertanyaan yang
terstruktur. Dengan survey, periset bertujuan memperoleh informasi seperti
preferensi, sikap, atau pendapat responden yang diungkapkan dalam menjawab
petanyaan-pertanyaan (Sunyoto, 2014: 19). Survey ini bertujuan untuk meliputi
banyak orang sehingga hasil survey dapat dipandang mewakili populasi atau
merupakan generalisasi yang diajukan berdasarkan sampel dalam penelitian.
Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitian, yakni pengaruh religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif
rasional terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah. Objek penelitian
skripsi ini dilakukan pada nasabah yang menabung di Bank BNI Syariah Kota
Tangerang Selatan. Penulis menggambil tempat penelitian di Bank BNI Syariah
Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018.
Tujuan dari penelitian ini adalah hypothesis testing (pengujian
hipotesis), yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk
hubungan antar variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa besar
pengaruh religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional terhadap
minat masyarakat menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan.
48
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan
oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014: 80). Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek
(satuan atau individu) dengan sasaran berdasarkan karakteristik yang
ditentukan oleh peneliti. Satuan atau individu disebut unit analisis, bisa
berupa orang, masyarakat atau benda yang biasa dipakai dalam survey.
Populasi yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Masyarakat
Kota Tangerang Selatan yang minat menabung di Bank BNI Syariah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, apa yang dipelajari dari sampel tersebut
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. (Sugiyono, 2014:
81). Sampel merupakan sebagian atau beberapa populasi yang dianggap
bisa mewakili keseluruhan populasi dan ditentukan berdasarkan
karakteristik tertentu berdasarkan kehendak peneliti. Penelitian ini
menggunakan metode non probability sampling, di mana semua unsur
populasi tidak mempunyai peluang atau kesempatan yang sama untuk
menjadi anggota sampel penelitian. Teknik pengambilan sample ini
digunakan untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga, maka sampel dalam
penelitian ini menggunakan convenience sampling (pengambilan sampel
mudah).
Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan pendapat Roscoe (Sugiyono, 2014: 86) ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 atau dengan
cara jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel (independen +
dependen) yang diteliti. Berdasarkan pendapat Roscoe, instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 10 x 5 = 50, ini adalah jumlah
anggota sampel minimal. Penggunaan sampel dalam penelitian ini
49
dilebihkan dari perhitungan sampel minimalnya yaitu sebanyak 100 orang
responden, Untuk itu jumlah 100 sampel dianggap cukup untuk penelitian
ini. Responden dari penelitian ini adalah Masyarakat Kota Tangerang
Selatan yang menabung di Bank BNI Syariah.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer (Primary Data)
Data Primer merupakan data asli yang dikumpulkan oleh periset
untuk menjawab masalah riset secara khusus. Data primer diperoleh secara
langsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan tangan pertama yang
memperoleh data tersebut (Istijanto, 2005 dalam Sunyoto, 2014: 28). Untuk
memperoleh data primer dalam penelitian ini, metode pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan
data primer yang menggunakan item pertanyaan dan pernyataan dengan
format tertentu. Kuesioner memiliki keunggulan karena memuat informasi
yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian (Abdillah dan
Hartono, 2015: 52). Daftar pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner
yang dibuat merupakan bagian terstruktur dan sistematik dari sebuah
pengumpulan data. Karena dengan kuesioner yang sudah dibuat dan
disiapkan sejak awal akan lebih terinci dan relatif lebih akurat (Sunyoto,
2014: 65).
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan data publikasi yang dikumpulkan oleh
pihak lain, orang atau lembaga tertentu, bukan oleh periset sendiri, untuk
tujuan yang lain, berupa informasi yang relevan dengan permasalahan yang
ada (Sunyoto, 2014: 42). Data sekunder diperoleh dengan menggunakan
studi kepustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan cara
mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan dan menggali berbagai
teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang diperoleh dari membaca
literatur, buku, artikel, jurnal, dan sejenisnya. Selain itu, peneliti juga
50
menggunakan data sekunder berupa data nasabah yang di dapat langsung
dari Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu di mana data
yang digunakan dalam penelitian ini menganalisis pengaruh antara variabel
religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional terhadap minat
masyarakat menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan. Penelitian
ini menggunakan Partial Least Square (PLS) untuk menganalisis data yang
diperoleh dan skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan, skala
likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,
2014:93).
Tabel 3.1
Nilai Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Netral
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
Selanjutnya dalam survey kuesioner, peneliti melakukan pre test
kepada kelompok kecil responden untuk menguji kelayakan instrument untuk
memastikan bahwa responden memahami maksud pertanyaan/pernyataan
dalam kuesioner. Ketika hasil pre test menunjukkan hasil uji reliabilitas secara
statistis yang baik maka dapat disimpulkan bahwa validitas terpampang dan
validitas isi telah tercapai (Abdillah dan Hartono, 2015: 73).
51
Data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner diolah dengan
menggunakan program komputer yaitu software Statistical Package for the
Social Sciense (SPSS) versi 23.0 dan Microsoft Excel 2007 untuk uji kualitas
data, di mana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel.
Setelah dilakukan uji kualitas data selanjutnya dilakukan pengujian statistik
dengan metode partial least square (PLS) dan uji hipotesis.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner pengukuran dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016: 52). Bila
kuesioner pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti
karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan
(Kuncoro, 2003: 151). Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan antara nilai rhitung dari variabel penelitian dengan nilai
rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah
sample (Ghozali, 2016: 53).
Pengujian validitas dengan menggunakan program SPSS versi
23.0 for Windows dengan menghitung korelasi antara masing-masing
pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus korelasi Product
Momen. Di mana apabila koefisien korelasi rhitung > rtabel maka
pertanyaan valid. Sedangkan jika rhitung < rtabel maka pertanyaan
dinyatakan tidak valid (Tambunan dan Nasution, 2013: 199).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
52
Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0, 70 (Ghozali, 2016: 47).
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur
yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala
yang sama. Apabila ralpha positif > dari rtabel maka pertanyaan reliabel.
Sedangkan jika ralpha negatif < dari rtabel maka pertaanyaan tidak reliabel
(Tambunan dan Nasution, 2013: 199).
2. Statistik Deskripsi
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014: 35).
Data tersebut berasal dari jawaban-jawaban responden atas item-
item yang terdapat dalam kuesioner dan akan diperoleh dengan cara
dikelompokkan dan ditabulasikan kemudian diberi penjelasan, di mana
hasil penyajian statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah dalam bentuk
tabel dan perhitungan persentase.
3. Metode Partial Least Square (PLS)
Partial Least Square (PLS) adalah analisis persamaan struktural
(SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian
model pengukuran sekaligus pengujian model struktural. Model
pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas, sedangkan model
struktural digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis dengan model
prediksi). SEM berbasis varian bertujuan untuk memprediksi model untuk
pengembangan teori. Karena itu, PLS merupakan alat prediksi kausalitas
yang digunakan untuk pengembangan teori (Abdillah dan Hartono, 2015:
164).
Beberapa literatur (Tenenhaus, Vinzia, Chatelin, & Lauro, 2005
dalam Abdillah dan Hartono, 2015: 164) menyebutkan bahwa PLS
merupakan alat yang andal untuk menguji model prediksi karena memiliki
keunggulan dibandingkan LISREL, AMOS, dan OLS, yaitu tidak
53
mendasarkan pada berbagai asumsi, dapat digunakan untuk memprediksi
model dengan landasan teori yang lemah, dapat digunakan pada data yang
mengalami “penyakit” asumsi klasik (seperti data tidak berdistribusi
normal, masalah multikolinearitas dan masalah autokorelasi), dapat
digunakan untuk ukuran sampel kecil, dan dapat digunakan untuk konstruk
formatif dan reflektif.
Sebagai alat untuk model prediksi, untuk menghindari masalah
indeterminacy (yaitu skor faktor yang berbeda dihitung dari model faktor
tunggal yang dihasikan), PLS mengasumsikan bahwa semua ukuran varian
adalah varian yang dijelaskan sehingga pendekatan estimasi variabel laten
dianggap sebagai kombinasi linear dari indikator.
PLS menggunakan iterasi algoritma yang terdiri atas seri OLS
(Ordinary Least Squares) untuk menghindari masalah identifikasi model
yang bersifat non-recursive (model yang bersifat reciprocal antara variabel
independen dan dependen), yang tidak dapat diselesaikan oleh SEM
berbasis kovarian. Selain itu, distribusi skala data yang tidak sama
(misalnya dalam satu model penelitian terdiri atas tipe skala nominal,
ordinal, dan interval), pada penelitian perilaku menjadi masalah dalam
pengujian alat statistika. Namun PLS dapat mengukur data dengan skala
berbeda secara bersamaan. PLS dapat dijalankan pada data set berukuran
kecil, yaitu sepuluh kali skala dengan jumlah terbesar dari indikator yang
bersifat formatif atau path (jalur) yang menunjukkan hubungan kausalitas
antar variabel laten (Abdillah dan Hartono, 2015: 164-165).
PLS merupakan metode analisis yang powerful (Ghozali 2005,
dalam Hartmawan dan Widiasmara, 2016: 106), karena tidak didasarkan
pada banyak asumsi. Model formalnya mendefinisikan variabel laten adalah
linear agregat dari indikator-indikatornya. Weight estimate untuk
menciptakan komponen skor variabel laten didapat berdasarkan bagaimana
inner model (model struktural yang menghubungkan antar variabel laten)
dan outer model (model pengukuran yaitu hubungan antara indikator
54
dengan konstruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari
variabel dependen.
Suatu konstruk dapat dibentuk secara reflektif maupun formatif.
Model indikator reflektif mengasumsikan bahwa kovarian di antara
pengukuran dijelaskan oleh varian yang merupakan maifestasi dari konstruk
latennya. Indikatornya merupakan indikator efek (effect indicator). Arah
kausalitas dan konstruk ke indikator pengukuran, sehingga konstruk
menjelaskan varian pengukurannya (Abdillah dan Hartono, 2015: 20).
Model indikator formatif mengasumsikan bahwa pengukuran
saling terikat mempengaruhi konstruk latennya. Makna konstruk ditentukan
oleh indikator pengukuran, sehingga makna seluruh konstruk laten
komposit diturunkan dari indikator pengukurannya. Model tidak harus
mengasumsikan atau membutuhkan korelasi di antara ukurannya
(completely uncorrelated). Oleh karena itu, dalam analisis faktor ketika
melakukan pengujian validitas konstruk, konsekuensi mereduksi indikator
formatif dari model pengukurannya akan berpotensi mengubah makna
konstruk.
Error estimasi dari set pengukuran tidak didistribusikan pada
setiap pengukuran dimensi atau item individual. Error dalam konstruk
formatif ditunjukkan pada level konstruk, bukan pada level dimensi atau
item individual. Karena itu, pengujian reliabilitas konstruk tidak dapat
dilakukan pada konstruk formatif. Pengujian validitas untuk konstruk
formatif dilakukan dengan menggunakan nomological validity dan
criterion-related validity. Namun, dalam pengujian dengan metode PLS,
konstruk formatif dan reflektif dapat diuji secara simultan dalam suatu
model penelitian (Abdillah dan Hartono, 2015: 20).
55
Gambar 3.1
Konstruk Reflektif dan Konstruk Formatif
Sumber: Willy Abdilah dan Jogiyanto Hartono, tahun 2015
a. Perancangan Model Struktural (Inner Model)
Model struktural atau inner model menggambarkan hubungan
kausalitas antar variabel laten yang dibangun berdasarkan substansi
teori (Abdillah dan Hartono, 2015: 188).
Model persamaan inner model dapat disusun sebagai berikut :
η = β0 + β η | + Γξ + ζ
Di mana:
ƞ = vektor variabel laten endogen (dependen)
ξ = vektor variabel eksogen (independen)
ζ = vektor residual (unexplained variance)
Model struktural (inner model) merupakan model yang
digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis dengan metode
prediksi) dengan sifat indikator dari masing-masing konstruk adalah
formatif, yaitu untuk mengukur konstruk independen (variabel laten
eksogen) mempengaruhi konstruk dependen (variabel laten endogen).
Konstruk
Formatif
e1
e2
e3
e4
e X1
X2
X3
X4
X4
X1
X2
X3
X4
Konstruk
Reflektif
56
b. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)
Model pengukuran atau outer model menggambarkan
hubungan antara blok indikator dengan variabel latennya (Abdillah dan
Hartono, 2015: 188). Perancangan model pengukuran menentukan sifat
indikator dari masing-masing konstruk laten berdasarkan definisi
operasional variabel. Sifat indikator dari masing-masing konstruk pada
penelitian ini adalah reflektif. Persamaan outer model untuk konstruk
reflektif dapat disusun sebagai berikut :
X = λX ξ + εx
Y = λy η + εy
Di mana x dan y adalah indikator untuk variabel independen
(ξ) dan variabel dependen (η), sedangkan λx dan λy adalah matrik
loading yang menggambarkan koefisien regresi yang menghubungkan
variabel laten dan indikatornya. εx dan εy menggambarkan tingkat
kesalahan (error) pengukuran (Abdillah dan Hartono, 2015: 188).
Model pengukuran (outer model) merupakan model yang digunakan
untuk uji validitas dan reliabilitas dengan sifat indikator dari masing-
masing konstruk adalah reflektif, yaitu setiap konstruk yang
menjelaskan varian pengukurannya (indikatornya).
57
Adapun bentuk ilustrasi dari permodelan struktural (inner
model) dan model pengukuran (outer model) penelitian ini adalah :
Gambar 3.2
Ilustrasi Inner Model dan Outer Model
Sumber: Willy Abdilah dan Jogiyanto Hartono, tahun 2015
γ2
λx24 λx32λx31λx30λx26 λx27 λx28 λx29
λx24
λx23
λx22
λx21
λx20
λx19
λx18
λx17
λx16
λx15
λx14
λx13
λx12
λx11
λx10
λx9
λx8 λx7
λx6 λx5 λx4 λx3 λx1
λx2
γ3
γ4
γ1
λy2
λy1
λy3
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
X9
δ1 δ2 δ3 δ4 δ5 δ6 δ7 δ8
δ9
ξ1
X25 X26 X27 X30 X29 X28 X31 X32
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
ξ2
Y1
Y2
Y3
η1
ξ3
δ10
δ11
δ12
δ13
δ14
δ15
δ16
δ17
δ18
δ19
δ20
δ21
δ22
δ23
δ24
δ25 δ26 δ27 δ28 δ29 δ30 δ31 δ32
δ1
δ2
δ3
ς 1 (Zeta 1)
X10
ξ4
58
Di mana x adalah indikator variabel eksogen dan y adalah
variabel endogen. ξ (Ksi) adalah variabel laten eksogen yang terdiri dari
Religiusitas (ξ1), Pengetahuan (ξ2), Ekuitas Merek (ξ3) dan Motif
Rasional (ξ4). Variabel laten endogen pada penelitian ini dilambangkan
dengan notasi η (Eta) yang berarti Minat Masyarakat Menabung (η1).
Hubungan antara (variabel laten eksogen) dan η (variabel laten
endogen) di atas menggambarkan hubungan antar konstruk laten
dengan berdasarkan pada teori. Kemudian, notasi γ (gamma) pada inner
model adalah sebagai koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap
endogen.
Setiap variabel laten eksogen dan endogen memiliki variabel
indikator (variabel pembentuk variabel laten) yang dilambangkan
dengan notasi λx (lamda) yang berarti menunjukkan matrik loading
variabel laten eksogen dan notasi λy yang berarti menunjukkan matrik
loading variabel laten endogen.
Varian peubah laten yang tidak terjelaskan model di
lambangkan dengan ς (zeta). Galat pengukuran pada variabel laten
eksogen dilambangkan dengan δ (delta), sedangkan galat pengukuran
pada variabel laten endogen dilambangkan dengan notasi ε (epsilon)
(Abdillah dan Hartono, 2015: 189).
c. Evaluasi Model
PLS sebagai model prediksi tidak mengasumsikan distribusi
tertentu untuk mengestimasi parameter dan memprediksi hubungan
kausalitas. Karena itu, teknik parametric untuk menguji signifikansi
parameter tidak diperlukan dan model evaluasi untuk prediksi bersifat
non-parametrik. Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi
outer model dan inner model (Abdillah dan Hartono, 2015: 193).
1) Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Outer model merupakan model pengukuran untuk menilai
validitas dan reliabilitas model. Melalui proses iterasi algoritma,
parameter model pengukuran (convergent validity, discriminant
59
validity, composite reliability dan cronbach’s alpha) diperoleh,
termasuk nilai R2 sebagai parameter ketepatan model prediksi
(Abdillah dan Hartono, 2015: 193). Ada tiga kriteria untuk menilai
outer model yaitu :
a) Convergent Validity (Validitas Konvergen)
Menurut Ghozali (2011) Validitas konvergen
(Convergent Validity) dari model pengukuran dengan model
reflektif indikator yang dinilai berdasarkan korelasi antara
item score/component score dengan construct score yang
dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika
berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur.
Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari
pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai
0,60 dianggap cukup (Sumarmi, 2015: 9).
Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator
reflektif dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara
skor item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator-
indikator yang mengukur konstruk tersebut (Abdillah dan
Hartono, 2015: 195).
b) Discriminant Validity (Validitas Diskriminan)
Discriminant validity dilakukan untuk memastikan
bahwa setiap konsep dari masing variabel laten berbeda
dengan variabel lainnya. Model mempunyai discriminant
validity yang baik jika setiap nilai loading dari setiap indikator
dari sebuah variabel laten memiliki nilai loading yang paling
besar dengan nilai loading lain terhadap variabel laten lainnya.
Hasil pengujian discriminant validity menunjukkan bahwa
beberapa nilai loading factor untuk setiap indikator dari
masing-masing variabel laten masih memiliki nilai loading
factor yang paling besar dibanding nilai loading jika
dihubungkan dengan variabel laten lainnya. Hal ini berarti
60
bahwa setiap variabel laten memiliki discriminant validity
yang baik (Hatmawan dan Widiasmara, 2016: 107).
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip
bahwa pengukur-pengukur konstruk yang berbeda seharusnya
tidak berkorelasi dengan tinggi. Uji validitas diskriminan
dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan
konstruknya (Abdillah dan Hartono, 2015: 195).
Menurut Chin, Gopal, dan Salinsbury (1997) Metode
lain untuk menilai discriminant validity adalah dengan
membandingkan nilai akar kuadrat dari Average Variance
Extacted (√𝐴𝑉𝐸) setiap konstruk dengan nilai korelasi antara
konstruk dengan konstruk lainnya (latent variable
correlation). Model mempunyai validitas diskriminan yang
cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar dari
pada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam
model (Abdillah dan Hartono, 2015: 195-196).
Nilai Average Variance Extracted (AVE) dari
masing-masing konstruk disyaratkan berada di atas 0,50. Dari
hasil analisis menunjukkan bahwa nilai AVE untuk konstruk
Religion dan Subyek Norm memiliki nilai AVE di bawah 0,50,
namun karena semua variabel memiliki nilai composite
reliability yang tinggi maka gejala ini tidak membuat variabel-
variabel tersebut dikeluarkan dari persamaan (Hartmawan dan
Widiasmara, 2016: 107).
c) Composite Reliability (Uji Reliabilitas)
Menurut Salisbury, Chin, Gopal, dan Newsted (2000)
Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode
yaitu cronbach’s alpha dan composite reliability. Cronbach’s
alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk
sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya
reliabilitas suatu konstruk. Namun, composite reliability
61
dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal
suatu konstruk (Abdillah dan Hartono, 2015: 196).
Menurut Hair, et. al, (2008) Rule of thumb nilai alpha
atau composite reliability harus lebih besar dari 0,7 meskipun
nilai 0,6 masih dapat diterima (Abdillah dan Hartono, 2015:
196). Composite reliability menguji nilai reliabilitas indikator-
indikator pada suatu konstruk. Dari hasil analisis menunjukkan
bahwa semua konstruk memenuhi kriteria reliabel. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai composite reliability di atas 0,70
sebagaimana kriteria yang direkomendasikan (Hartmawan dan
Widiasmara, 2016: 107).
2) Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan
menggunakan R2 untuk konstruk dependen, nilai koefisien Path
dan t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam
model struktural. Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa
besar variasi variabel laten dependen dijelaskan oleh variabel laten
independen. Semakin tinggi nilai R2 berarti semakin baik model
prediksi dari model yang diajukan. Nilai koefisien path atau inner
model menunjukan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis
(Abdillah dan Hartono, 2015: 197).
4. Pengujian Hipotesis
Hair, et. al, (2008) menyatakan bahwa Pengujian hipotesis
dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Perbandingan thitung
dengan ttabel digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar
variabel. Nilai thitung diperoleh dari hasil bootstraping dengan software
Smart PLS 3. Pengujian dengan bootstrap juga bertujuan untuk
meminimalkan masalah ketidaknormalan data peneliti. Nilai koefisien path
menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Skor koefisien
path yang ditunjukkan oleh nilai T-statistic, harus di atas 1,96 untuk
hipotesis dua ekor (two-tailed) dan di atas 1,64 untuk hipotesis satu ekor
62
(one-tailed) (Abdillah dan Hartono, 2015: 197). Untuk pengujian hipotesis
dalam penelitian ini menggunakan nilai statistic, maka untuk nilai t-statistik
yang digunakan adalah 1,96. Sehingga kriteria penerimaan/penolakan
Hipotesa adalah Ha diterima dan H0 di tolak ketika t-statistik > 1,96.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari dua macam, yaitu variabel eksogen
(independent variable) atau variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), dan variabel endogen
(dependent variable) atau variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel religiusitas,
pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional sebagai variabel eksogen
(independent variable), sedangkan variabel endogen (dependent variable)
adalah minat Masyarakat menabung di Bank BNI Syariah Kota tangerang
Selatan. Variabel – variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Variabel Eksogen (Independent Variable)
a. Religiusitas
Religiusitas merupakan bentuk aspek religi yang telah dihayati
oleh individu di dalam hati. Makna religiusitas digambarkan dalam
beberapa aspek yang harus dipenuhi sebagai petunjuk mengenai
bagaimana cara menjalankan hidup dengan benar agar manusia dapat
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Islam adalah suatu cara
yang dapat membimbing seluruh aspek kehidupan manusia dengan
aqidah, syariah, dan akhlaq (Karim, 2011, dalam Lestari, 2015: 8).
Aspek aqidah yaitu berhubungan dengan masalah-masalah
keimanan dan dasar-dasar agama. Aqidah memberikan dasar bagi
seseorang mengenai hakikat apa yang harus dilakukan dalam hidupnya.
Sehingga apa yang dilakukan seseorang dalam hidupnya akan selalu
berpegang teguh pada aqidahnya. Selanjutnya terdapat aspek syariah
yang berisi aturan atau hukum-hukum yang berkaitan dengan perintah
dan larangan sebagai penuntun hidup. Perkembangan kehidupan
63
manusia yang semakin berkembang dan dinamis menjadikan aspek
syariah mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut terutama
terjadi dalam konsep bermuamalah sehingga mengharuskan perubahan
pula pada syariat (Lestari, 2015: 9). Pengukuran dimensi variabel
religiusitas meliputi Hablumminallah (perjanjian dari Allah
Subhanallahu wa Ta’ala) dan Hablumminannas (perjanjian dari kaum
Mukminin dalam bentuk jaminan keamanan bagi orang kafir dzimmi
dengan membayar upeti bagi kaum mukminin melalui pemerintahnya
untuk hidup sebagai warga negara Islam dari kalangan minoritas non
muslim) (Mansoer, 2008 dalam Aisyah, 2014: 21).
b. Pengetahuan
Menurut Sumarwan, 2004 (dalam Adawiyah, 2010: 193)
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa (dalam hal ini
produk dan jasa bank syariah), serta pengetahuan lainnya yang terkait
dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Adapun variabel pengetahuan ini
menggunakan 3 dimensi menurut Engel, Blackward dan Miniard
(dalam Nisak, 2013: 3) yaitu pengetahuan tentang produk, pengetahuan
pembelian dan pengetahuan tentang manfaat yang didapatkan terhadap
produk tersebut.
c. Ekuitas Merek
Menurut Aaker (dalam Chan, 2010: 45) Ekuitas Merek adalah
seperangkat asset dan liabilitas yang terkait dengan suatu merek, nama
dan simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan ataupun
pada pelanggan. Pengukuran dimensi ekuitas merek yang digunakan
dalam penelitian ini ada 4 dimensi menurut (Chan, 2010: 45) yaitu
Loyalitas Merek (Brand Loyalty), Kesadaran Merek (Brand
Awareness), Kesan Kualitas (Perceived Quality), Asosiasi Merek
(Brand Association).
64
d. Motif Rasional
Schiffman & Kanuk (2004 dalam Milka, 2011: 17)
menyatakan bahwa istilah rasional digunakan pada saat konsumen
bertindak rasional dengan secara hati-hati mempertimbangkan semua
alternative yang ada dan memilih alternative yang memberikan
keuntungan terbesar. Motif rasional juga menyangkut masalah seperti
harga (price), biaya penggunaan (cost in use), dan daya tahan
(durability), lamanya pemakaian yang bermanfaat (length of useful
usage), reliabilitas (reliablity), dan layanan (servicing).
Pengukuran dimensi motif rasional menurut Assauri (2013:
128) yaitu Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan (handiness and
efficiency in operation use), Tahan lama (durability), dapat membantu
bertambahnya pendapatan (enhancement of earnings), hemat dalam
pemakaian (economy in use), dan Murah harga pembeliannya (economy
in purchase). Serta pengukuran dimensi motif rasional menurut Hasan
(2010: 55) yaitu Kesempatan investasi (Opportunity for more
investment), Efisiensi dalam penggunaan (Efficiency in operation),
Kehandalan dalam kualitas dan penggunaan (Dependability in quality
and use), Peningkatan laba (Enhancement of earnings), Kebersihan
(Cleanliness), Murah dalam pembelian (Economy in purchese) dan
Perlindungan dan keamanan (Protection and Safety), Nilai tambah
ekonomi (Added value for economic).
2. Variabel Endogen (Dependent variable)
Variabel endogen dalam penelitian ini adalah minat Masyarakat
menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan. Menurut Kotler
(Nisak, et. al, 2013: 3) Minat (interest) digambarkan sebagai situasi
seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk
memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan
sebagai minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan
pembelian. Dengan faktor yang mempengaruhi minat ada 3 Menurut Crow
65
(Fitria dan Yani, 2014: 105) yaitu faktor dari dalam individu, faktor motif
sosial dan faktor emosional atau perasaan.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
No
Pertanyaa
n dalam
angket
Skala
Religiusitas (X1)
Mansoer, 2008
(dalam Aisyah,
2014)
1. Pengetah
uan
Hablumm
inallah
1) Pengetahuan
keimanan dan
ibadah
1
Likert
2) Sikap terhadap
keimanan dan
ibadah
2
3) Pengamalan
keimanan dan
ibadah
3
2. Pengetah
uan
Hablumm
inannas
1) Perilaku islam
terhadap diri
sendiri
4
2) Perilaku islam
terhadap orang lain
5
3) Perilaku islam
terhadap alam 6
Pengetahuan
(X2)
Engel,
Blackwell,
dan Miniard,
1994
(dalam Nisak,
2013)
1. Pengetah
uan
Tentang
Produk
1) Pengetahuan
tentang
karakteristik dan
atribut produk
7
Likert
2) Pengetahuan
tentang harga
produk
8
3) Bank syariah
melakukan
dengan
meyakinkan
(dapat dipercaya)
9
2. Pengetahu
an
pembelian
1) Pengetahuan
tentang bank
syariah
10
2) Pengetahuan
tetang lokasi 11
66
Variabel Dimensi Indikator
No
Pertanyaa
n dalam
angket
Skala
produk di bank
syariah Likert
3) Pengetahuan
tentang
penempatan produk
di bank syariah
12
3. Pengetahu
an tentang
kepuasan
1) Mengetahui dan
merasakan manfaat
dari suatu produk
atau jasa bank
syariah
13
Ekuitas merek
(X3)
(Aaker dalam
Arianis, 2010)
1) Loyalitas Merek 14 Likert
2) Kesadaran Merek 15
3) Kesan Kualitas
Merek 16
4) Asosiasi Merek 17
Motif rasional
(X3)
Hasan, 2010 dan
Assauri, 2013
(dalam
Prihandono,
2017)
1. Harga
1) Harga pembukaan
rekening murah 18
Likert
2) Biaya Administrasi
yang murah 19
2. Kemudah
an
1) Prosedur dan
persyaratan mudah 20
2) Fasilitas yang
memadai 21
3) Lokasi yang
strategis 22
3. Keuntung
an
1) Bonus tabungan 23
4. Kehandal
an
2) Pegawai yang
terpecaya dan
profesional
24
3) Pelayanan yang
cepat dan tepat 25
4) Informasi yang
diberikan jelas 26
5) Bank syariah yang
variatif 27
67
Variabel Dimensi Indikator
No
Pertanyaa
n dalam
angket
Skala
6) Adanya sosialisasi
dan promosi 28
Minat menabung
di bank syariah
Menurut Crow
(Hadiyati, 2014)
1) Faktor dari dalam 29 Likert
2) Faktor motif sosial 30
31
3) Faktor emosional 32
68
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Tentang Bank BNI Syariah
Krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997 telah menimbulkan
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi
kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi
tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank
di Indonesia. Namun sistem perbankan syariah telah membuktikan
ketangguhannya. Perbankan syariah berhasil untuk tetap bertahan disaat
bank konvensional mengalami krisis.
Perjalanan bank BNI Syariah diawali setelah dibentuknya Unit
Usaha Syariah (UUS) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bank
BNI Syariah mulai spin off sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pada
tanggal 19 Juni 2010 sekaligus sebagai pelengkap anak perusahaan Bank
BNI yang pada awalnya hanya BNI Life, BNI Multifinance, dan BNI
Securities. Selain itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan
perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk
perbankan syariah juga semakin meningkat. Setelah bank BNI Syariah spin
off maka manajemen bank BNI Syariah menjadi lebih fokus dalam
mengelola bisnis, independen, fleksibel dan responsif dalam memenuhi
kebutuhan nasabah. Sehingga, bank BNI Syariah bisa menjadi bank syariah
pilihan rakyat Indonesia. Modal dasar pendirian Bank BNI Syariah sebesar
Rp4.004.000.000.000,- dengan modal disetor sebesar
Rp1.501.500.000.000,- dengan jumlah seluruh karyawan bank BNI Syariah
adalah 4.450. Selain itu, nasabah bank BNI Syariah juga dapat
memanfaatkan jaringan Kantor Cabang bank BNI Konvensional (Sharia
Channelling Office/SCO) yang tersebar di 1.500 outlet di seluruh wilayah
69
Indonesia dan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan aset.
Pada tahun 2015, jaringan usaha bank BNI Syariah tersebar di seluruh
indonesia mencapai 68 Kantor Cabang (KC), 168 Kantor Cabang Pembantu
(KCP), 17 Kantor Kas (KK), 17 Kantor Fungsional, 23 Mobil Layanan
Gerak, 24 Payment Point dan 202 Mesin ATM BNI (BNI Syariah, tahun
2017).
Kota Tangerang Selatan merupakan kota pemekaran dari
Kabupaten Tangerang yang berada di Provinsi Banten. Kota ini diresmikan
pada tanggal 29 Oktober 2008. Cakupan wilayah Kota Tangerang Selatan
adalah Kecamatan Setu, Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Pamulang,
Ciputat, dan Ciputat Timur. (Profil Tangerang Selatan, tahun 2017). Adapun
kantor layanan bank BNI Syariah yang ada di Kota Tangerang Selatan yaitu
KC Bumi Serpong Damai, KCP Bintaro Kebayoran Arcade, KCP
Pamulang, KCP Univ. Islam Syarif Hidayatullah dan KK Juanda Ciputat
Batas-batas wilayah Administrasi Kota Tangerang Selatan menurut
Undang-undang 51 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pinang, Kecamatan
Larangan, Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI
Jakarta.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cisauk, Kecamatan
Pagedangan, Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang.
2. Visi dan Misi bank BNI Syariah
Visi dan Misi Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan sama
seperti visi dan misi Bank BNI Syariah di seluruh Indonesia yang telah
disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris BNI Syariah. Visi dari Bank
BNI Syariah adalah Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul
dalam layanan dan kinerja. Adapun misi dari Bank BNI Syariah adalah :
70
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
Dapat diketahui bahwa Visi dan Misi Bank BNI Syariah adalah
Bank yang berkontribusi lebih kepada layanan yang baik dan bersifat
amanah di mana kegiatan dan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah,
hukum positif, serta regulasi yang berlaku di Indonesia.
3. Produk Dana Bank BNI Syariah
BNI Syariah menjalankan operasional Bank berdasarkan prinsip
syariah, seperti jual beli dan bagi hasil serta memiliki beragam produk dan
jasa perbankan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dengan
layanan dan fasilitas perbankan yang aman, nyaman, adil, modern.
Adapun produk dana yang ditawarkan kepada nasabah adalah
sebagai berikut :
a. BNI iB Hasanah
BNI iB Hasanah adalah tabungan dengan pilihan akad
Mudharabah atau Wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta
kemudahan dalam mata uang Rupiah. Persyaratan yang dilakukan
dengan mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening, menunjukkan
identitas asli (KTP/Pasport), dan melakukan setoran awal minimal
Rp100.000,- . Tabungan dengan akad mudharabah adalah akad antara
pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib)
untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan dibagikan sesuai
nisbah yang disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank) diberikan
kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah
71
investasi sesuai syariah. Tabungan dengan akad wadiah (titipan) adalah
akad antara penitip (nasabah) dengan pihak yang dititipkan (Bank).
b. BNI Prima iB Hasanah
Tabungan dengan akad Mudharabah yang memberikan
berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah segmen high networth
individuals secara perorangan dalam mata uang rupiah dan bagi hasil
yang lebih kompetitif. Adapun untuk nisbah (bagi hasil) yang diterima
nasabah adalah 28% dan untuk Bank 78%.
c. BNI Bisnis iB Hasanah
BNI Bisnis iB Hasanah adalah tabungan dengan akad
Mudharabah yang dilengkapi dengan detail mutasi debet dan kredit
pada buku tabungan dan bagi hasil yang lebih kompetitif bagi nasabah
perorangan maupun non perorangan dalam mata uang rupiah. Tabungan
BNI Bisnis iB Hasanah ini cocok untuk nasabah yang memiliki usaha
atau bisnis dengan setoran awal minimal Rp5.000.000,- nasabah sudah
dapat memiliki tabungan jenis ini. Adapun untuk saldo minimum
tabungan BNI Bisnis iB Hasanah adalah Rp5.000.000,-, apabila saldo
nasabah di bawah saldo minimum maka akan terkena potongan sebesar
Rp50.000,-. Biaya pengelolaan rekening per bulannya dikenakan biaya
sebesar Rp11.000,- dan biaya penutupan rekening sebesar Rp100.000,-
d. BNI Baitullah iB Hasanah
BNI Baitullah iB Hasanah adalah tabungan perencanaan haji
maupun umrah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad
Mudharabah maupun Wadiah dengan sistem setoran bebas atau bulanan
dalam mata uang Rupiah dan USD. Bermanfaat sebagai sarana
pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Reguler
maupun Khusus dengan besar biaya ditentukan oleh Kementerian
Agama. Produk ini dilengkapi dengan Kartu Haji dan Umrah Indonesia
yang berfungsi sebagai kartu transaksi belanja maupun penarikan tunai
di tanah suci, sehingga mengurangi kebutuhan uang tunai yang harus
72
dibawa. Adapun setoran awal minimal Rp500.000,- (Mudharabah) atau
Rp100.000,- (Wadiah).
e. BNI Tunas iB Hasanah
BNI Tunas iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Wadiah
yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah
17 tahun. Tabungan ini disertai dengan kartu ATM atas nama anak dan
SMS notifikasi ke orang tua. Persyaratan yang dilakukan dengan
mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening, menunjukkan identitas
asli (KTP/Pasport) orang tua dan akte kelahiran, dan melakukan setoran
awal minimal Rp100.000,- nasabah sudah dapat menikmati tabungan
BNI Tunas iB Hasanah dengan berbagai layanan fasilitas yang ada.
f. BNI Tapenas iB Hasanah
BNI Tapenas iB Hasanah adalah tabungan berjangka dengan
akad Mudharabah untuk perencanaan masa depan yang dikelola
berdasarkan prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang
bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti
rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan
lainnya. Tabungan BNI Tapenas iB Hasanah ini bisa dikatakan mirip
dengan asuransi, namun ini berbeda. Untuk dapat menikmati tabungan
jenis ini, nasabah harus memiliki rekening tabungan BNI iB
Hasanah/Bisnis iB Hasanah/Prima iB Hasanah sebagai rekening afiliasi
yang nantinya pada setiap bulan yaitu tanggal 5 akan dilakukan auto
kredit secara tetap dengan minimal Rp100.000,- sampai dengan
Rp5.000.000,-. BNI Tapenas iB Hasanah ini tersedia pilihan jangka
waktu minimal 1 tahun sampai maksimal 18 tahun. Adapun keunggulan
dari jenis tabungan ini yaitu bagi hasil yang lebih tinggi, adanya manfaat
perlindungan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
g. BNI SimPel iB Hasanah
Tabungan dengan akad wadiah untuk siswa berusia di bawah
17 tahun, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong
budaya menabung sejak dini. Untuk pembukaan rekening tabungan BNI
73
SimPel iB Hasanah dilakukan melalui kerjasama antara Sekolah dengan
Bank. Dengan melakukan setoran awal minimal Rp1.000,- siswa sudah
dapat menikmati fasilitas yang ada.
B. Analisis dan Hasil Penelitian
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner pengukuran disebut valid bila
ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang
seharusnya diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel
penelitian dengan nilai rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam
hal ini n adalah jumlah sample (Ghozali, 2016: 52).
Untuk mendapatkan data ini, penulis melakukan penyebaran
kuisioner kepada nasabah Bank BNI Syariah, di mana penyebaran
dilakukan di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan sebanyak 100
orang responden yang dapat dianggap mewakili semua golongan pada
bulan Maret 2018, dengan memberikan 32 butir pertanyaan.
Adapun untuk menguji validitas suatu instrument dapat
dilakukan dengan mengitung korelasi antara masing-masing pertanyaan
dengan skor total menggunakan rumus korelasi product moment. Uji
validitas ini menggunakan analisa korelasi dengan program SPSS versi
23.0 for Windows, di mana apabila koefisien korelasi r hitung > r tabel
maka dinyatakan valid. Sample yang digunakan untuk uji validitas
sebanyak 20. Sehingga 20 sampel dengan (df) = 20-2 dan pada (two-
tailed) maka r tabel nya adalah 0,4438.
74
Tabel 4.1
Hasil Uji Validasi
No Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 R_1 0,562 0,4438 Valid
2 R_2 0,562 0,4438 Valid
3 R_3 0,550 0,4438 Valid
4 R_4 0,751 0,4438 Valid
5 R_5 0,591 0,4438 Valid
6 R_6 0,595 0,4438 Valid
7 P_7 0,732 0,4438 Valid
8 P_8 0,773 0,4438 Valid
9 P_9 0,520 0,4438 Valid
10 P_10 0,768 0,4438 Valid
11 P_11 0,704 0,4438 Valid
12 P_12 0,699 0,4438 Valid
13 P_13 0,646 0,4438 Valid
14 EM_14 0,716 0,4438 Valid
15 EM_15 0,725 0,4438 Valid
16 EM_16 0,707 0,4438 Valid
17 EM_17 0,721 0,4438 Valid
18 MR_18 0,445 0,4438 Valid
19 MR_19 0,533 0,4438 Valid
20 MR_20 0,516 0,4438 Valid
21 MR_21 0,506 0,4438 Valid
22 MR_22 0,538 0,4438 Valid
23 MR-23 0,590 0,4438 Valid
24 MR_24 0,614 0,4438 Valid
25 MR_25 0,555 0,4438 Valid
26 MR_26 0,716 0,4438 Valid
27 MR_27 0,722 0,4438 Valid
28 MR_28 0,680 0,4438 Valid
29 M_29 0,658 0,4438 Valid
30 M_30 0,733 0,4438 Valid
31 M_31 0,729 0,4438 Valid
32 M_32 0,707 0,4438 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Pada tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa ada 32 butir
pertanyaan yang diajukan memiliki nilai validitas > 0,4438
sehingga 32 butir pernyataan tersebut semua valid.
75
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0, 70 (Ghozali,
2016:47). Sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.952 32
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Hasil pada tabel tersebut diketahui memperoleh nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,952, ini berarti pernyataan pada
kuesioner pada penelitian ini dianggap reliabel.
2. Analisis Deskriptif
Gambaran umum mengenai latar belakang sampel penelitian yang
akan dibahas berupa jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang
tinggal di kota Tangerang Selatan serta menabung di bank BNI Syariah
(Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Setu, Serpong Utara dan
Serpong). Jumlahnya sendiri tidak diketahui karena adanya keterbatasan
pada waktu dan biaya. Peneliti menggunakan sample 100 responden.
76
a. Penyebaran Kuesioner
1) Data Sampel Penelitian yang di Peroleh
Tabel 4.3
Data Sampel yang di Peroleh
Keterangan Jumlah Presentase
Kuesioner yang disebar 150 (100%)
Kuesioner yang kembali 149 (99,3%)
Kuesioner yang tidak kembali 1 (0.7%)
Kuesioner yang digunakan 100 (66,7%)
Kuesioner yang tidak digunakan 49 (32,6%) Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Dari data tabel 4.3 di atas diketahui bahwa penyebaran
kousioner pada penelitian ini adalah sebnayak 150 dan kuesioner
yang kembali adalah 149 (99,3%). Kemudian kuesioner yang bisa
digunakan sebanyak 100 (66,7%) sedangkan kuesioner yang tidak
bisa digunakan sebanyak 49 (32,6%) dikarenakan responden bukan
berasal dari Kota Tangerang Selatan serta ada item pertanyaan dari
kuesioner yang tidak dijawab oleh responden sehingga kuesioner
tersebut tidak bisa digunakan dalam penelitian.
2) Distribusi Penyebaran Kuesioner
Tabel 4.4
Distribusi Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah Responden Presentase
Ciputat 16 10,7%
Ciputat Timur 47 31,3%
Pamulang 13 8.7%
Setu 4 2,7%
Pondok Aren 9 6%
Serpong 6 4%
Serpong Utara 5 3,3% Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Dari data tabel 4.4 di atas diketahui distribusi penyebaran
kousioner jumlah responden pada daerah Ciputat 16 responden
77
(10,7%), Ciputat Timur 47 responden (31,3%), Pamulang 13
responden (8,7%), Setu 4 responden (2,7%), Pondok Aren 9
responden (6%), Serpong 6 responden (4%) orang, dan serpong utara
5 responden (3,3%). Total keselurahan adalah 150 responden,
sedangkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100
responden.
b. Profil Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara
menyebar kuesioner kepada 100 responden dari masyarakat Kota
Tangerang Selatan yang menabung di Bank BNI Syariah, maka dapat
diambil beberapa gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti
meliputi Jenis Kelamin, Agama, Usia, Pekerjaan dan Pendidikan.
Adapun karakteristik responden tersebut sebagai berikut :
1) Jenis Kelamin
Gambar 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan Gambar 4.1, dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata
sebanyak 25 responden atau 25% adalah berjenis kelamin laki-laki
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 75 responden atau 75% adalah
berjenis kelamin perempuan. Sehingga dapat dilihat bahwa
responden pada penelitian ini berdasarkan jenis kelamin yang
didominasi oleh perempuan.
25
75
0
20
40
60
80
Laki-Laki Perempuan
Jenis Kelamin
78
2) Usia
Gambar 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata
sebanyak 49 responden atau 49% adalah responden berusia 21 – 25
tahun, sebanyak 37 responden atau 37% adalah responden berusia
<20 tahun, dan sebanyak 9 responden atau 9% adalah responden
berusia >30 tahun. Sedangkan sisanya sebanyak 5 responden atau
5% adalah responden berusia 26 – 30 tahun. Sehingga dapat dilihat
bahwa responden dalam penelitian ini rata-rata memiliki rentang
usia 21 – 25 tahun, hal ini menunjukkan bahwa nasabah Bank BNI
Syariah di Kota Tangerang Selatan didominasi oleh usia muda.
3) Pendidikan Terakhir
Gambar 4.3
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
37
49
5 90
20
40
60
<20 Tahun 21-25 Tahun 26-30 Tahun >30 Tahun
Usia
0
75
3 17 3 20
10
20
30
40
50
60
70
80
SMP SMA Diploma S1 S2 S3
Pendidikan Terakhir
79
Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata
sebanyak 75 responden atau 75% adalah responden yang menempuh
pendidikan terakhir di SMA, sebanyak 17 responden atau 17%
adalah responden yang menempuh pendidikan terakhir di perguruan
tinggi (S1), dan sebanyak 3 responden atau 3% adalah responden
yang menempuh pendidikan terakhir di diploma/akademi (D3) dan
perguruan tinggi (S2). Sedangkan sisanya sebanyak 2 responden
atau 2% adalah responden yang menempuh pendidikan terakhir di
perguruan tinggi (S3). Sehingga dapat dilihat bahwa, responden
dalam penelitian ini semuanya memiliki tingkat pendidikan yang
baik, karena tidak ada lagi nasabah yang memiliki tingkat
pendidikan di bawah SMP.
4) Pekerjaan
Gambar 4.4
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan gambar 4.4, dapat diketahui bahwa proporsi
yang mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 76
responden atau 76% responden adalah seorang mahasiswa/pelajar,
sebanyak 14 responden atau 14% responden adalah seorang
karyawan swasta, dan sebanyak 4 responden atau 4% responden
adalah seorang wiraswasta, sebanyak 1 responden atau 1%
76
14 4 1 50
1020304050607080
Pekerjaan
80
responden adalah seorang PNS, Sedangkan sisanya yaitu sebanyak
5 responden atau 5% responden memiliki pekerjaan lainnya seperti
Dosen, Pegawai BUMN, Guru, dan Pegawai Kecamatan. Sehingga
dapat diketahui bahwa nasabah bank BNI Syariah di Kota
Tangerang Selatan mayoritas Mahasiswa/Pelajar.
5) Lama Menjadi Nasabah BNI Syariah
Gambar 4.5
Responden Berdasarkan Lama Menjadi
Nasabah BNI Syariah
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa proporsi
responden yang mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata
sebanyak 40 responden atau 40% adalah responden yang telah
menjadi nasabah BNI Syariah selama < 1 tahun, dan sebanyak 28
responden atau 28% adalah responden yang telah menjadi nasabah
BNI Syariah selama 1 – 2 tahun, dan sebanyak 25 responden atau
25% adalah responden yang telah menjadi nasabah BNI Syariah
selama 3 – 4 tahun, dan sisanya sebanyak 7 responden atau 7%
adalah responden yang telah menjadi nasabah BNI Syariah selama
>5 tahun Sehingga dapat diketahui bahwa BNI Syariah memiliki
nasabah loyal jumlahnya yaitu sebesar 7%, dengan sudah menjadi
nasabah BNI Syariah selama lebih dari 5 tahun.
40
2825
70
5
10
15
20
25
30
35
40
45
<1 Tahun 1-2 Tahun 3-4 Tahun >5 Tahun
Lama Menjadi Nasabah BNI Syariah
81
3. Analisis Data
a. Perancangan Model Struktural (Inner Model)
Model struktural atau inner model menggambarkan hubungan
kausalitas antar variabel laten yang dibangun berdasarkan substansi
teori (Abdillah dan Hartono, 2015: 188). Berikut perancangan inner
model dengan menggunakan software smart PLS :
Gambar 4.6 Perancangan Inner Model
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
b. Perancangan Model Pengukuran (Outer Model)
Model pengukuran atau outer model menggambarkan
hubungan antara blok indikator dengan variabel latennya (Abdillah dan
Hartono, 2015: 188). Sifat indikator dari masing-masing konstruk pada
penelitian ini adalah reflektif. Hal ini dapat dilihat dari konstruk R, P,
EM, MR dan M pada outer model adalah reflektif. Sehingga arah
indikatornya yaitu dari konstruk ke indikator (Ghozali dan Latan,
2015:58).
82
Perancangan Outer Model dengan menggunakan software
smart PLS sebagai berikut :
Gambar 4.7 Perancangan Outer Model
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
c. Estimasi Model
Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam penelitian
ini menggunakan PLS Algorithm pada software smart PLS. Ketentuan
untuk menguji unidimensionalitas dari setiap konstruk dengan melihat
convergent validity.
Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai validitas
konvergen yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0,7 untuk penelitian
yang bersifat confirmatory (Ghozali dan Latan, 2015: 74). Artinya
ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari
0,7 dengan konstruk yang diukur. Namun, untuk riset pengembangan
skala nilai loading 0,5 - 0,6 dianggap masih dapat diterima (Ghozali dan
Latan, 2015:37).
83
Hasil eksekusi model yang pertama (estimasi pertama) dengan
PLS Algorithm sebagai berikut :
Gambar 4.8
Loading Factor Eksekusi Model Pertama
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa masih ada indikator dari
model yang memiliki loading factor di bawah 0,50. Indikator tersebut
yaitu indikator R_1 dari konstruk Religiusitas (R) dan MR_5 dari
konstruk Motif Rasional (MR). Indikator (R_6 dan MR_5) tersebut
selanjutnya didrop dari model dan dieksekusi kembali.
Hasil estimasi baru ternyata menunjukkan bahwa masih ada
indikator dengan loading factor di bawah 0,50. Hasil tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.9.
84
Hasil estimasi model yang kedua (estimasi kedua) dengan PLS
Algorithm sebagai berikut :
Gambar 4.9
Loading Factor Eksekusi Model Kedua
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa masih ada indikator dari
model yang memiliki loading factor di bawah 0,50. Indikator tersebut
yaitu indikator R_2 dari konstruk Religiusitas (R). Indikator tersebut
(R_2) selanjutnya didrop dari model dan dieksekusi kembali.
Hasil estimasi baru ternyata menunjukkan bahwa sudah tidak
ada indikator dengan loading factor di bawah 0,50. Hasil tersebut dapat
dilihat pada Gambar 4.9.
85
Hasil estimasi model yang ketiga (estimasi ketiga) dengan PLS
Algorithm sebagai berikut :
Gambar 4.10
Loading Factor Eksekusi Model Ketiga
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa sudah tidak ada indikator
dari model yang memiliki loading factor di bawah 0,50 sehingga model
selanjutnya dapat dievaluasi.
d. Evaluasi Model
Evaluasi model adalah evaluasi hubungan antara konstruk
dengan indikatornya. Evaluasi model untuk outer model dan inner
model selanjutnya dilakukan dengan membaca hasil report dari PLS
Algorithm.
1) Pengujian Outer Model
Outer model merupakan model pengukuran untuk menilai
validitas dan reliabilitas model. Melalui proses iterasi algoritma,
parameter model pengukuran (convergent validity, discriminant
validity, composite reliability dan cronbach’s alpha) diperoleh
(Abdillah dan Hartono, 2015: 193). Ada tiga kriteria untuk menilai
outer model yaitu :
86
a) Convergent Validity (Validitas Konvergen)
Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator
reflektif dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara
skor item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator-
indikator yang mengukur konstruk tersebut (Abdillah dan
Hartono, 2015: 195). Adapun loading factor ini dapat dilihat
dari output outer loading. Output outer loading hasil estimasi
ketiga dari PLS Algorithm sebagai berikut :
Tabel 4.5
Output Outer Loading
Religiusitas
(R)
Pengetahuan
(P)
Ekuitas
Merek
(EM)
Motif
Rasional
(MR)
Minat
(M)
R_3 0,763
R_4 0,848
R_5 0,739
R_6 0,590
P_1 0,748
P_2 0,746
P_3 0,811
P_4 0,672
P_5 0,591
P_6 0,741
P_7 0,760
EM_1 0,728
EM_2 0,850
EM_3 0,669
EM_4 0,913
MR_1 0,619
MR_2 0,554
MR_3 0,597
MR_4 0,681
MR_6 0,565
MR_7 0,696
MR_8 0,684
MR_9 0,748
MR_10 0,685
MR_11 0,528
M_1 0,635
M_2 0,842
87
M_3 0,891
M_4 0,807 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan pada output outer loading dapat dilihat
bahwa hasil loading factor semua indikator untuk masing
masing konstruk sudah memenuhi convergent validity, karena
semua nilai loading factor setiap indikator sudah di atas 0,50.
b) Discriminant Validity (Validitas Diskriminan)
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip
bahwa pengukur-pengukur konstruk yang berbeda seharusnya
tidak berkorelasi dengan tinggi. Uji validitas diskriminan
dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan
konstruknya (Abdillah dan Hartono, 2015: 195). Output cross
loading hasil output PLS Algorithm sebagai berikut :
Tabel 4.6
Output Cross Loading
Religiusitas
(R)
Pengetahuan
(P)
Ekuitas
Merek
(EM)
Motif
Rasional
(MR)
Minat
(M)
R_3 0,763 0,329 0,339 0,263 0,462
R_4 0,848 0,426 0,510 0,410 0,509
R_5 0,739 0,298 0,380 0,268 0,323
R_6 0,590 0,350 0,259 0,192 0,227
P_1 0,535 0,748 0,498 0,414 0,492
P_2 0,356 0,746 0,471 0,349 0,480
P_3 0,341 0,811 0,504 0,413 0,523
P_4 0,211 0,672 0,257 0,353 0,464
P_5 0,252 0,591 0,337 0,298 0,416
P_6 0,358 0,741 0,394 0,481 0,448
P_7 0,315 0,760 0,457 0,467 0,361
EM_1 0,343 0,387 0,728 0,507 0,506
EM_2 0,477 0,554 0,850 0,412 0,612
EM_3 0,308 0,293 0,669 0,155 0,396
EM_4 0,488 0,553 0,913 0,478 0,565
MR_1 0,221 0,324 0,292 0,619 0,399
MR_2 0,222 0,386 0,306 0,554 0,357
MR_3 0,293 0,307 0,182 0,597 0,347
MR_4 0,201 0,351 0,299 0,681 0,362
88
MR_6 0,162 0,198 0,245 0,565 0,278
MR_7 0,336 0,398 0,449 0,696 0,376
MR_8 0,285 0,217 0,384 0,684 0,436
MR_9 0,277 0,409 0,454 0,748 0,499
MR_10 0,255 0,574 0,324 0,685 0,505
MR_11 0,281 0,214 0,205 0,528 0,346
M_1 0,475 0,478 0,567 0,458 0,635
M_2 0,412 0,494 0,474 0,499 0,842
M_3 0,490 0,497 0,535 0,480 0,891
M_4 0,347 0,540 0,526 0,542 0,807 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan output cross loading dapat dilihat bahwa
korelasi masing-masing indikator dengan konstruknya lebih
tinggi dibandingkan konstruk lainnya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi indikator
pada blok sendiri lebih baik dibandingkan indikator blok lain.
Metode lain untuk menilai discriminant validity
adalah dengan membandingkan nilai akar kuadrat dari
Average Variance Extacted (√𝐴𝑉𝐸) setiap konstruk dengan
nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya (latent
variable correlation).
Model mempunyai validitas diskriminan yang cukup
jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar dari pada
korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model
(Chin, Gopal, dan Salinsbury, 1997 dalam Abdillah dan
Hartono, 2015:195-196). Output AVE dan latent variable
correlation dari PLS Algoritm sebagai berikut :
Tabel 4.7
Output AVE dan Akar AVE
AVE Akar AVE
Religiusitas (R) 0,559 0,748
Pengetahuan (P) 0,529 0,727
Ekuitas Merek (EM) 0,633 0,796
Motif Rasional (MR) 0,409 0,639
Minat (M) 0,639 0,799 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
89
Tabel 4.8
Output Latent Variable Correlation
Religiusitas
(R)
Pengetahuan
(P)
Ekuitas
Merek
(EM)
Motif
Rasional
(MR)
Minat
(M)
Religiusitas (R) 1,000
Pengetahuan (P) 0,471 1,000
Ekuitas Merek (EM) 0,517 0,577 1,000
Motif Rasional (MR) 0,398 0,544 0,503 1,000
Minat (M) 0,543 0,633 0,663 0,624 1,000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan perbandingan 2 tabel di atas dapat dilihat
bahwa nlai akar AVE setiap konstruk lebih tinggi
dibandingkan nilai korelasi setiap konstruk lainnya. Sebagai
contoh nilai akar AVE dari konstruk Minat (M) sebesar 0,799
lebih tinggi dari nilai korelasi Minat (M) dengan Religiusitas
(R) sebesar 0,543, dan juga lebih tinggi dari nilai korelasi
Minat (M) dengan Pengetahuan (P) sebesar 0,633. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semua konstruk dalam model yang
diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity.
c) Composite Reliability (Uji Reliabilitas)
Menurut Salisbury, Chin, Gopal, dan Newsted (2000)
Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode
yaitu cronbach’s alpha dan composite reliability. Cronbach’s
alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk
sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya
reliabilitas suatu konstruk. Namun, composite reliability
dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal
suatu konstruk (Abdillah dan Hartono, 2015: 196).
Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability
harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat
diterima (Abdillah dan Hartono, 2015: 196). Output composite
reliability dan croncbach alpha sebagai berikut :
90
Tabel 4.9
Output Composite Reliability
Composite Reliability
Religiusitas (R) 0,827
Pengetahuan (P) 0,886
Ekuitas Merek (EM) 0,872
Motif Rasional (MR) 0,872
Minat (M) 0,875 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Tabel 4.10
Output Croncbach Alpha
Cronbach Alpha
Religiusitas (R) 0,735
Pengetahuan (P) 0,849
Ekuitas Merek (EM) 0,802
Motif Rasional (MR) 0,838
Minat (M) 0,804 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Output composite reliability dan croncbach alpha di
atas menunjukkan bahwa nilai masing-masing konstruk sudah
lebih besar dari 0,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
masing-masing konstruk dalam model yang diestimasi
memiliki reliabilitas yang baik.
2) Pengujian Inner Model
Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan
menggunakan R-square (R2) untuk konstruk dependen, nilai
koefisien Path dan t-values tiap path untuk uji signifikansi antar
konstruk dalam model struktural. Koefisien determinasi (R2)
mengukur seberapa besar variasi variabel laten dependen dijelaskan
oleh variabel laten independen. Semakin tinggi nilai R2 berarti
semakin baik model prediksi dari model yang diajukan. Nilai
koefisien path (inner model) menunjukan tingkat signifikansi dalam
pengujian hipotesis (Abdillah dan Hartono, 2015: 197). Nilai R-
square 0,75, 0,50 dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model kuat,
moderat, dan lemah (Ghozali dan Latan, 2015:78).
91
Tabel 4.11
Output R-square (R2)
R-square (R2)
Religiusitas (R)
Pengetahuan (P)
Ekuitas Merek (EM)
Motif Rasional (MR)
Minat (M) 0,611 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Berdasarkan kriteria model dengan nilai R-square sebesar
0,611, menyatakan bahwa pengaruh konstruk eksogen Religiusitas
(R), Pengetahuan (P), Ekuitas Merek (EM) dan Motif Rasional (MR)
terhadap konstruk laten endogen Minat (M) memberikan nilai
sebesar 0,611 yang dapat diinterpretasikan bahwa konstruk leten
endogen Minat (M) dapat dijelaskan oleh konstruk eksogen
Religiusitas (R), Pengetahuan (P), Ekuitas Merek (EM) dan Motif
Rasional (MR) sebesar 61,1%. Sedangkan sisanya 38,9% dijelaskan
oleh variabel lain.
e. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan thitung
dengan ttabel. Perbandingan thitung dengan ttabel digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar variabel. Nilai thitung
diperoleh dari hasil bootstraping dengan software Smart PLS 3.
Pengujian dengan bootstrap juga bertujuan untuk meminimalkan
masalah ketidaknormalan data peneliti.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan nilai
statistic, maka untuk nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96.
Sehingga kriteria penerimaan/penolakan Hipotesa adalah Ha diterima
dan H0 di tolak ketika t-statistik > 1,96.
92
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat output path
coefficient dari hasil resampling bootstrap sebagai berikut :
Tabel 4.12
Path Coefficient Religiusitas (R), Pengetahuan (P), Ekuitas Merek
(EM) dan Motif Rasional (MR) terhadap Minat (M)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
1) Pengaruh Religiusitas (R) terhadap Minat (M). Hipotesis yang
diajukan sebagai berikut :
(a) H01 (hipotesis nihil) : β1 = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh
signifikan antara Religiusitas terhadap Minat
(b) Ha1 (hipotesis alternatif) : β1 ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh
signifikan antara Religiusitas terhadap Minat.
Output path coefficient dari hubungan konstruk Religiusitas
dan Minat sebagai berikut :
Tabel 4.13 Path Coefficient Religiusitas (R) terhadap Minat (M)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Tabel 4.13 menunjukkan adanya pengaruh positif antara
konstruk Religiusitas (R) terhadap Minat (M) dengan nilai koefisien
sebesar 0,168 dan signifikan pada taraf 5% hal ini dibuktikan dari
besarnya nilai t statistik untuk konstruk R terhadap konstruk M di atas
1,96 yaitu sebesar 2,484. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha dapat
diterima.
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
R→M 0,168 0,167 0,068 0,068 2,484 0,015
P→M 0,225 0,231 0,095 0,095 2,375 0,019
EM→M 0,305 0,295 0,093 0,093 3,276 0,001
MR→M 0,281 0,287 0,089 0,089 3,155 0,002
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
R→M 0,168 0,167 0,068 0,068 2,484 0,015
93
2) Pengaruh Pengetahuan (P) terhadap Minat (M). Hipotesis yang
diajukan sebagai berikut :
(a) H02 (hipotesis nihil) : β1 = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh
signifikan antara Pengetahuan terhadap Minat.
(b) Ha2 (hipotesis alternatif) : β1 ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh
signifikan antara Pengetahuan terhadap Minat.
Output path coefficient dari hubungan konstruk Pengetahuan
dan Minat sebagai berikut :
Tabel 4.14 Path Coefficient Pengetahuan (P) terhadap Minat (M)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Tabel 4.14 menunjukkan adanya pengaruh positif antara
konstruk Pengetahuan (P) terhadap Minat (M) dengan nilai koefisien
sebesar 0,225 dan signifikan pada taraf 5% hal ini dibuktikan dari
besarnya nilai t statistik untuk konstruk P terhadap konstruk M di atas
1,96 yaitu sebesar 2,375. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha dapat
diterima.
3) Pengaruh Ekuitas Merek (EM) terhadap Minat (M). Hipotesis yang
diajukan sebagai berikut :
(a) H02 (hipotesis nihil) : β1 = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh
signifikan antara Ekuitas Merek terhadap Minat.
(b) Ha2 (hipotesis alternatif) : β1 ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh
signifikan antara Ekuitas Merek terhadap Minat.
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
P→M 0,225 0,231 0,095 0,095 2,375 0,019
94
Output path coefficient dari hubungan konstruk Ekuitas Merek
dan Minat sebagai berikut :
Tabel 4.15
Path Coefficient Ekuitas Merek (EM) terhadap Minat (M)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif
antara konstruk Ekuitas Merek (EM) terhadap konstruk Minat (M)
dengan nilai koefisien sebesar 0,305 dan signifikan pada taraf 5% hal
ini dibuktikan dari besarnya nilai t statistik untuk konstruk EM terhadap
konstruk M berada di atas 1,96 yaitu sebesar 3,276. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Ha dapat diterima.
4) Pengaruh Motif Rasional (MR) terhadap Minat (M). Hipotesis yang
diajukan sebagai berikut :
(a) H02 (hipotesis nihil) : β1 = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh
signifikan antara Motif Rasional terhadap Minat.
(b) Ha2 (hipotesis alternatif) : β1 ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh
signifikan antara Motif Rasional terhadap Minat.
Output path coefficient dari hubungan konstruk Motif Rasional
dan Minat sebagai berikut :
Tabel 4.16
Path Coefficient Motif Rasional (MR) terhadap Minat (M)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tahun 2018
Tabel 4.16 menunjukkan adanya pengaruh positif antara
konstruk Motif Rasional (MR) terhadap Minat (M) dengan nilai
koefisien sebesar 0,281 dan signifikan pada taraf 5% hal ini dibuktikan
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
EM→M 0,305 0,295 0,093 0,093 3,276 0,001
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
MR→M 0,281 0,287 0,089 0,089 3,155 0,002
95
dari besarnya nilai t statistik untuk konstruk MR terhadap konstruk M
di atas 1,96 yaitu sebesar 3,155. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha dapat
diterima.
C. Interpretasi
a. Pengaruh Religiusitas terhadap Minat
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa H1 yang diajukan
dapat diterima. Output path coefficient menunjukkan bahwa nilai t statistik
untuk konstruk Religiusitas (R) terhadap konstruk Minat (M) di atas 1,96
yaitu sebesar 2,484 sehingga pengaruh yang diberikan R terhadap konstruk
M terbukti signifikan secara parsial.
Nilai koefisien variabel laten R pada output path coefficient sebesar
0,168 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 16,8% terhadap
konstruk M. Temuan penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Triana
(2016) yang menyatakan bahwa religiusitas mahasiswa fakultas syariah
UNISBA berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung di Bank
BRI Syariah kantor kas UNISBA baik secara parsial maupun simultan.
Religiusitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah kota Banjarmasin menabung di bank syariah baik secara parsial
maupun sumultan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Utami, et. al,
(2015).
Berdasarkan penelitian Lestari (2015) Religiusitas juga menjadi
preferensi utama mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang dalam memilih menabung di perbankan syariah
berpengaruh signifikan secara parsial, karena mahasiswa melihat bahwa
kegiatan perbankan syariah dirancang sesuai dengan maqashid syariah yang
mengandung unsur keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan.
Namun penelitian yang dilakukan oleh Hussain G Rammal dan
Ralf Zurbreugg, 2004 (Ery Wibowo, 2007: 13) religiusitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap kesadaran masyarakat muslim menabung
di bank syariah kota Adelaide Australia karena belum memiliki institusi
96
atau lembaga keuangan syariah sehingga menjadikan faktor tingkat
kesadaran terkait sistem perbankan syariah ini relatif rendah.
Menurut Syafi’I Antonio Religiusitas adalah munculnya bank
syariah adalah karena dorongan yang kuat dari keyakinan agama baik secara
tekstual maupun historis, di mana agama diyakini membahas kehidupan dan
persoalan-persoalan pengelolaan keduniaan termasuk mengelola bank dan
bagaimana bertransaksi. Diungkapkan juga religiusitas menurut Komarudin
Hidayat bahwa religiusitas cenderung bersikap apresiatif terhadap nilai-nilai
universal agama secara substansi (Ery Wibowo, 2007: 11).
Religiusitas bisa mempengaruhi emosional seseorang, dengan
adanya dorongan emosional baik secara langsung maupun tidak langsung
akan terwujudnya suatu perilaku atau tindakan. Sehingga tinggi rendahnya
kualitas religiusitas seseorang akan mempengaruhi sesorang dalam
memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai islam dalam kehidupan
sehari-hari. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Broto Judono (2016)
bahwa adanya emosional petani untuk memilih menabung di bank syariah
yang dipengaruhi oleh tingkatan religiusitas seorang petani.
Seperti halnya religiusitas yang mampu mempengaruhi masyarakat
untuk menabung di bank syariah, masyarakat yang mengetahui hukum riba
dan mengimplementasikannya dengan beralih menabung di bank syariah
yakni bank yang tidak terdapat sistem riba. Terbukti dalam penelitian ini,
religiusitas memiliki peran yang besar terhadap minat masyarakat memilih
untuk menabung di bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan. Hal ini
disebabkan karena masyarakat Kota Tangerang Selatan mayoritas muslim.
b. Pengaruh Pengetahuan terhadap Minat
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa H2 yang diajukan
dapat diterima. Output path coefficient menunjukkan bahwa nilai t statistik
untuk konstruk Pengetahuan (P) terhadap konstruk Minat (M) di atas 1,96
yaitu sebesar 2,375 sehingga pengaruh yang diberikan P terhadap konstruk
M terbukti signifikan secara parsial.
97
Nilai koefisien variabel laten P pada output path coefficient sebesar
0,225 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 22,5% terhadap
konstruk M. Temuan penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nisak
(2013) yang menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat tentang
perbankan syariah berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung
di Perbankan Syariah Semarang baik secara parsial maupun simultan.
Berdasarkan penelitian Adawiyah, 2010 menyatakan adanya
pengaruh secara signifikan antara pengetahuan terhadap sikap konsumen
memilih jasa bank muamalat indonesia dan bank syariah mandiri di
Kabupaten Banyumas Purwokerto, namun tingkat pengetahuan konsumen
terhadap bank syariah masih terbatas, sebagaian besar responden hanya
mengetahui tentang riba dan syariah, sedangkan istilah-istilah dalam
perbankan syariah seperti ijarah, mudharabah, musyarakah, dan
murabahah masih belum diketahui dan dimengerti oleh konsumen.
Begitu juga penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Amat
Yunus, 2005 (Ery Wibowo, 2007: 14) terkait pengetahuan dan pendidikan
menjadi faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank
syariahbaik secara persial maupun simultan, yang menyimpulkan bahwa
semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap bank syariah maka
semakin besar kemungkinan masyarakat menggunakan jasa perbankan
syariah.
Pengetahuan dalam hal ini seperti pernyataan yang diungkapkan
Sumarwan (Adawiyah, 2010: 193) pengetahuan merupakan informasi yang
dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa bank syariah
serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Indikatornya adalah pengetahuan konsumen tentang: riba, syariah, ijarah,
mudharabah, musyarakah dan murabahah.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Pengetahuan adalah
pengetahuan masyarakat Kota Tangerang Selatan mengenai bank BNI
Syariah. Seseorang yang mempunyai informasi berupa pengetahuan
98
mengenai bank syariah berarti telah mengenal bank syariah baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa variabel pengetahuan
berpengaruh terhadap minat menabung di bank BNI Syariah Kota
Tangerang Selatan, disebabkan masyarakat yang semakin mengetahui
keberadaan bank BNI Syariah sebagai salah satu bank syariah yang bebas
bunga. Berdasarkan analisis juga menyimpulkan bahwa sebagian besar
masyarakat Kota Tangerang Selatan tidak hanya sekedar menabung di bank
BNI Syariah melainkan juga memiliki pengetahuan yang cukup terkait bank
syariah.
c. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Minat
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa H3 yang diajukan
dapat diterima. Output path coefficient menunjukkan bahwa nilai t statistik
untuk konstruk Ekuitas Merek (EM) terhadap konstruk Minat (M) di atas
1,96 yaitu sebesar 3,276 sehingga pengaruh yang diberikan EM terhadap
konstruk M terbukti signifikan secara parsial.
Nilai koefisien variabel laten EM pada output path coefficient
sebesar 0,305 yang menunjukkan adanya pengaruh positif sebesar 30,5%
terhadap konstruk M. Temuan penelitian ini sesuai dengan penelitian Chan
(2010) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif Ekuitas Merek
terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada bank Muamalat
Indonesia Cabang Bandung. Adanya pengaruh signifikan ekuitas merek
terhadap loyalitas pelanggan nasabah Bank Panin Dubai Syariah Cabang
Palembang berdasarkan penelitian Abdullah, et. al, (2018).
Berdasarkan penelitian Najib (2009) terkait analisis konsumen
berpindah merek (Brand Switcher) pada bank syariah dan bank
konvensional di Darmaga Bogor. Menyatakan bahwa Bank Muamalat
Indonesia memiliki nasabah yang paling loyal dibandingkan nasabah di
bank syariah lainnya, sedangkan pada bank konvensional yaitu bank BNI46
yang memiliki nasabah yang paling tidak loyal dibandingkan dengan
nasabah bank konvensional dan bank syariah lainnya di Darmaga Bogor.
99
Kemungkinan terjadi adanya perpindahan merek bagi nasabah bank BNI46
kepada bank syariah atau bank konvensional lain. Faktor yang
mempengaruhi adanya perpindahan nasabah tersebut berasal dari faktor
internal yang diikuti faktor eksternal serta faktor kekecewaan. Penelitian
tersebut berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merek bagi bank
syariah.
Ekuitas Merek menurut Aaker (Chan, 2010) diartikan sebagai
seperangkat asset dan liability terkait dengan suatu merek, nama dan simbol
yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Sedangkan
Ekuitas Merek menurut Kotler (Najib, 2009) merupakan nama, istilah,
simbol atau disain khusus atau beberapa kombinasi unsur yang dirancang
untuk mengidentifkasi barang/jasa yang ditawarkan penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing.
Hal ini berarti tingkat merek bank syariah menjadi hal yang paling
utama untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih bank syariah yang
digunakan. Penilaian merek masyarakat terhadap bank syariah dilihat dari
segi loyalitas merek, kesadaran merek, tingkat kualitas dan asosiasi merek.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel Ekuitas Merek
berpengaruh signifikan terhadap Minat menabung masyarakat di bank BNI
Syariah Kota Tangerang Selatan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh usaha
bank pada faktor internal maupun eksternal dari bank BNI Syariah. Kota
Tangerang Selatan yang dekat dengan institusi perguruan tinggi, telah
terbukti bahwa faktor utama nasabah menggunakan produk/jasa bank BNI
Syariah tidak hanya didasarkan pada kewajiban dari institusi, namun juga
berdasarkan kehendak sendiri untuk menggunakan produk/jasa bank BNI
Syariah.
d. Pengaruh Motif Rasional terhadap Minat
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa H4 yang diajukan
dapat diterima. Output path coefficient menunjukkan bahwa nilai t statistik
untuk konstruk Motif Rasional (MR) terhadap konstruk Minat (M) di atas
100
1,96 yaitu sebesar 3,155 sehingga pengaruh yang diberikan MR terhadap
konstruk M terbukti signifikan secara parsial.
Nilai koefisien variabel laten MR pada output path coefficient
sebesar 0,281 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 28,1% terhadap
konstruk M. Temuan penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Muti’ah
(2015) yang menyatakan bahwa motif rasional masyarakat dalam memilih
jasa perbankan syariah menjadi penentu setelah motif emosional.
Berdasarkan penelitian Broto Judono (2016) bahwa sikap petani
dalam memilih pembiayaan di bank syariah berpengaruh signifikan
terhadap pemahaman rasional pembiayaan syariah. Motif rasional juga
berpengaruh positif terhadap sikap pengusaha memilih pembiayaan di bank
syariah (Wibowo, 2015). Faktor tersebut secara rasional terbukti untuk
mengejar keuntungan maksimal atau laba usaha mendasari pemahaman
tentang pembiayaan bank syariah.
Motif rasional menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam
pengambilan keputusan bagi konsumen, menurut Violitta dan Hartanti
(Milka, 2015) Konsumen yang membeli suatu produk berdasarkan motif
rasional lebih mengutamakan pertimbangan ekonomis seperti kualitas
produk, harga, efisiensi, pelayanan dan tersedianya barang. Konsumen lebih
mendasarkan putusannya pada faktor-faktor eksternal di luar dirinya seperti
mencari informasi terlebih dahulu tentang produk yang akan dibelinya dan
mempercayai informasi tersebut dengan pertimbangan rasional. Konsumen
bertindak secara rasional ketika mempertimbangkan semua alternatif dan
pilihan yang ada untuk memberikan manfaat terbesar bagi dirinya, dengan
kata lain konsumen mendasarkan putusannya pada kriteria objektif
Tingkat rasional seseorang dalam menentukan pilihannya
menggunakan produk atau jasa BNI syariah menjadi faktor yang tidak
terlewatkan. Hal ini menunjukkan dengan semakin murah biaya pembukaan
rekening pada BNI Syariah menyebabkan loyalitas nasabah BNI Syariah.
Karena dengan semakin nasabah merasakan manfaat dan keuntungan yang
diperoleh akan menjadi dasar pertimbangan bagi nasabah untuk tetap
101
menggunakan produk atau jasa yang disediakan bank, dan pada akhirnya
akan mendorong nasabah untuk bersikap loyalitas.
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa religiusitas, pengetahuan, ekuitas
merek dan motif rasional berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di
bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan. Dengan hasil yang diperoleh
berdasarkan penelitian melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan pada
bulan meret 2018 sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan secara persial antara konstruk
religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional terhadap minat
masyarakat menabung di bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan.
2. Konstruk religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional secara
simultan atau secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat masyarakat Kota Tangerang Selatan menabung di bank BNI
Syariah.
3. Ekuitas merek merupakan konstruk yang paling dominan berpengaruh
terhadap minat masyarakat Kota Tangerang Selatan menabung di bank BNI
Syariah. hal ini disebabkan oleh usaha bank pada faktor internal maupun
eksternal dari bank BNI Syariah agar masyarakat memilih menabung di
bank BNI Syariah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyadari masih terdapat
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, peneliti memberikan saran agar
mendapat gambaran sebagai bahan pertimbangan dan penyempurna penelitian
selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa. Maka penulis menyarankan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Pihak bank BNI Syariah diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan
edukasi dengan memperkenalkan produk dan jasa serta akad transaksi yang
digunakan bank BNI Syariah melalui media massa dan media elektronik,
dialog atau ceramah kepada masyarakat.
103
2. Pihak bank BNI Syariah diharapkan dapat membuat daya tarik tersendiri
kepada nasabah dengan lebih sering malakukan promosi baik melalui
pemberian bagi hasil secara khusus maupun pemberian hadiah kepada
nasabah.
3. Pihak bank BNI Syariah diharapkan untuk memberikan layanan terbaik dan
meningkatkan kinerja profesional, cepat dan tepat khususnya frontlinear
sehingga tidak membuat nasabah menunggu terlalu lama, karena layanan
yang baik mampu mendorong nasabah loyal dan menciptakan minat
masyarakat untuk menabung di bank BNI Syariah.
4. Penelitian ini diharapakan dapat menjadi salah satu tambahan referensi
mengenai minat menabung di bank BNI Syariah dan peneliti selanjutnya
yang tertarik untuk meneliti dengan topik sejenis yaitu terkait variabel
religiusitas, pengetahuan, ekuitas merek dan motif rasional.
5. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas ruang lingkup
penelitian dengan variabel yang lebih beragam serta jumlah sampel yang
digunkan lebih banyak sehingga diperoleh informasi lebih luas dan akurat
terkait bank syariah.
104
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Willy dan Jogiyanto Hartono. 2015. Partial Least Square (PLS) –
Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian
Bisnis. Edisi Pertama. Andi. Yogyakarta.
Adawiyah, Wiwiek Rabiatul. 2010. Pertimbangan, Pengetahuan dan Sikap
Konsumen Individu terhadap Bank Syariah. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Vol. 11 No. 2.
Aisyah, Muniaty. 2014. The Influence of Religious Behavior on Consumers’
Intention to Purchase Halal-Lebeled Products. Business and
Entrepreneurial Review. Vol. 14 No. 1.
Al-Arif, M. Nur Rianto. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Edisi Pertama. PT. Era
Adicitra Intermedia. Jakarta.
Chan, Arianis. 2010. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Proses Keputusan
Pembelian Konsumen (Studi Kasus: Bank Muamalat Indonesia Cabang
Bandung). Jurnal Administrasi dan Bisnis. Vol. 6 No. 1.
Dibyantoro, et. al, 2013. Pengaruh Motif Rasional terhadap Pembelian Steak (Studi
Kasus: Waroeng Steak and Shake Jalan Angkatan 66 Nomor426
palembang). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi. Vol. 3 No. 2.
Fitria, Hadiyati dan Endang Ahmad Yani. 2014. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Mahasiswa Memilih Perguruan Tinggi Ekonomi
Islam(Studi Kasus: STEI SEBI). Jurnal Ekonomi dan Perbankan Islam.
Halik, Abdul. 2016. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan dan
Nilai Religiusitas terhadap Kepercayaan Nasabah dan Implikasinya
pada Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah di Wilayah Gerbang
Kertasusila Jawa Timur. Jurnal. Vol. 1 No. 1.
Hartiningtiya, Ayu dan M. Assegaf. 2010. Analisis Brand Awareness, Brand
Association Perceived Quality dan Pengaruhnya terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal. Vol. 11 No. 2.
105
Hatmawan, Aglis Andhita dan Any Widiasmara. 2016. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Niat pada Perilaku Nasabah Menabung di Perbankan
Syariah dengan Agama sebagai Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi
dan Pendidikan. Vol. 5 No. 2.
Iranati, Rahma Bellani Oktavindria. 2017. Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan,
Pengetahuan dan Lokasi Terhadap Minat Masyarakat Menabung di
Bank Syariah (Studi Kasus: Masyarakat di Kota Tangerang Selatan).
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Isfandiar, Ali Amin. 2015. Melacak Teori Rasionalitas Ekonomi Berbasis Islamic
Ethics. Jurnal. Vol. 6 No. 2.
Karlina, Ayu. 2017. Hubungan Antara Motif Rasional dan Motif Emosional dengan
Keputusan Membeli Pulsa Handphone pada Mahasiswa. Skripsi.
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga.
Jakarta.
Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan,
Pengetahuandan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung pada Bank
Syariah. Jurnal.
Milka. Pengaruh Motivasi Pembelian Rasional, Motivasi Pembelian Emosional
dan Harga Diri terhadap Loyalitas Merek Handphone pada Remaja.
Jurnal.
Mustofa. 2015. Tinjauan Hukum Isalam terhadap Deposito Perbankan. Jurnal. Vol.
2 No. 1.
Muti’ah, Niswah. 2015. Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional Terhadap
Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi
Kasus: Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Skripsi. Fakultas Syariah
106
dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta.
Najib, Mukhamad. 2009. Analisis Konsumen Berpindah Merek (BrandSwitcher)
Pada Bank Syariah Dan Bank Konvensional (Studi Kasus: Nasabah Di
Wilayah Darmaga Bogor). Islamic Finance and Business Review. Vo.
4 No.1.
Nisak, Arifatun, et. al, 2013. Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang
Perbankan Syari’ah Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syari’ah
Semarang. Jurnal.
Prihandono, Aditya Putra Pratama. 2017. Analisis Pengaruh Pengetahuan,
Religiusitas, dan Motif Rasional Terhadap Proses Keputusan Dosen
Menggunakan Bank Syariah (Studi Kasus: Dosen UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Purnamasari, Shinta, et. al, 2015. Faktor-faktor Menu Knowledge yang Membentuk
Consumer Beliefs Pada Italian Cuisine di Surabaya. Jurnal Hospitality
dan Manajemen Jasa. Fakultas Manajemen Perhotelan Universitas
Kristen Petra Surabaya. Vol.1 pp. 104-114.
Roziq, Ahmad dan Rinanda Fitri Diptyanti. 2013. Variabel Penentu dalam
Keputusan Memilih Tabungan Mudharabah pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Jember. Jurnal. Vol. 7 No. 1.
Santoso, Ery Wibowo Agung. 2007. Faktor Religiusitas dalam Perbankan Syariah.
Jurnal.
Setyaningsih, Rahmawati. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ekuitas Merek untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang (Studi Kasus:
Kedai Kopi DOME di Surabaya). Tesis. Program Studi Magister
Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang.
Siswandanu, Eko. 2017. Ekuitas Merek Bank Syariah di Kalangan Mahasiswa
Program Studi Muamalat Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
107
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Bandung.
Sumarmi, Saptaningsih. 2015. Analisis Pengaruh Promosi, Pelayanan, Lokasi dan
Tingkat Bunga terhadap Minat Nasabah BKM Kecamatan Seyegan
Kabupaten Sleman Yogyakarta. Jurnal.
Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
Edisi Kedua. PT. Buku Seru. Jakarta.
Syamsyiah, Fitri. 2017. Pengaruh Internet Banking, Kualitas Layanan dan
Emotional Satisfaction Terhadap Loyalitas Nasabah Penabung pada
Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Cilandak. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Jakarta.
Tambunan, Monang Ranto dan Inggrita Gusti Sari Nasution. 2013. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menabung di bank
BCA Kota Medan (Studi Kasus: Etnis Cina). Jurnal Ekonomi dan
Keuangan. Vol. 1 No. 3.
Triana, Nadia, et. al, 2016. Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income
Mahasiswa Fakultas Syariah Unisba terhadap Minat Menabung di
Bank BRI Syariah Kantor Kas Unisba. Prosiding Keuangan dan
Perbankan Syariah. Vol. 2 No. 2.
Widiyatsari, Any. 2013. Akad Wadiah dan Mudharabah dalam Penghimpunan
Dana Pihak Ketiga Bank Syariah. Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam.
Vol. 3 No. 1.
www.bnisyariah.co.id. diakses pada tanggal 28 Februari 2018.
www.financial.id. diakses pada tanggal 11 November 2017.
108
www.kbbi.web.id. diakses pada tanggal 2 Oktober 2017.
www.kompasiana.com. diakses pada tanggal 5 November 2017.
www.ojk.go.id. diakses pada tanggal 2 November 2017.
www.republika.co.id. diakses pada tanggal 12 November 2017.
www.tangselkota.bps.go.id. diakses pada tanggal 13 Maret 2018
www.topbrand-award.com. diakses pada tanggal 13 November 2017.
Yaya, Rizal, et. al, 2014. Akuntansi Perbankan Syariah. Edisi Kedua. Salemba
Empat. Jakarta.
Yunitasari Herma dan Ahyar Yuniawan. 2006. Analisis Pengaruh Kesadaran
Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek terhadap Nilai
Pelanggan Mobil Merek Toyota. Jurnal Studi Manajemen dan
Organisasi. Vol. 3 No. 2.
Zainuddin, Zulkifli, et. al, 2016. Analisis Faktor dalam Pengambilan Keputusan
Nasabah Memilih Produk Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi
Kasus: PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat). Jurnal Keuangan
dan Perbankan. Vol. 13 No. 1.
109
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Pengambilan Data
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat 15412 Jakarta-Indonesia
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan Hormat
Saya, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama : Heni Purnama Sari
Sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir (Skripsi) yang berjudul: “Pengaruh
Religiusitas, Pengetahuan, Ekuitas Merek, dan Motif Rasional Terhadap Minat Masyarakat
Menabung di Bank BNI Syariah Kota Tangerang Selatan”.
Sehubung dengan itu, saya mohon dengan hormat kepada Bapak/Ibu /Saudara/i berkenan
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Seluruh jawaban yang diberikan
dijamin kerahasiaannya dan semata-mata digunakan untuk kegiatan penelitian.
Atas kesediaan dan partisipasinya Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner penelitian
ini saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti,
Heni Purnama Sari
110
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/i paling sesuai:
A. Profil Responden
Nama :
Alamat Sekarang :
Jenis Kelamin : Laki- Laki Perempuan
Agama :
Usia : Tahun
Pekerjaan : PNS Pelajar/Mahasiswa
Karyawan Swasta Wiraswasta
Lainnya (mohon disebutkan)
Pendidikan Terakhir : SMP S1
SMA S2
Akademi/Diploma S3
Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i merupakan nasabah Bank BNI Syariah?
Ya Tidak
Lama Menjadi Nasabah : < 1 tahun 3-4 tahun
1-2 tahun > 5 tahun
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tanda check list (
√ ) atau tanda silang ( X ) pada alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan kondisi
yang menurut anda sesuai dengan anda. Pada setiap pertanyaan pernyataan telah disediakan
bagian lima (5) point skala di sampingnya dengan keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
111
No Pernyataan Pertimbangan
SS S N TS STS
Religiusitas
1 Saya mengetahui bahwa sistem bunga itu
sama dengan riba dan bank syariah tidak
mengandung unsur riba
2 Saya bersikap mengindari unsur-unsur yang
dilarang agama (riba, maysir, tadlis, gharar)
3 Saya tidak akan Berpindah dari Bank Syariah
ke Bank Konvensional
4 Saya menjadi nasabah Bank Syariah
berusaha bersikap islami
5 Saya selalu berusaha untuk membantu dan
menolong orang yang sedang kesusahan
6 Saya selalu berusaha untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian
alam dan menjaga lingkungan
Pengetahuan
7 Saya mengetahui produk yang ada di Bank
BNI Syariah dengan jelas
8 Harga produk Bank BNI Syariah transparan
(Bagi Hasil)
9 Bank BNI Syariah memberikan informasi
produk dan pelayanan jasa perbankan dengan
meyakinkan (dapat dipercaya)
10
Saya mengetahui bahwa transaksi yang
dilakukan Bank BNI Syariah tidak
mengandung unsur Riba
11 Saya mengetahui lokasi Bank BNI Syariah
12 Saya mengetahui produk yang ada di bank
BNI Syariah sesuai dengan kebutuhan saya.
13 Saya mengetahui dan merasakan manfaat
dari suatu produk atau jasa di Bank BNI
Syariah
Ekuitas merek
14 Saya akan menggunakan produk/jasa Bank
BNI Syariah dalam jangka waktu lama
15 Saya lebih mengenal merek Bank BNI
Syariah dari pada Bank Syariah lainnya
112
No Pernyataan SS S N TS STS
16 Ketika disebutkan Bank Syariah, Bank BNI
Syariah yang pertama kali muncul di benak
saya
17 Saya akan merekomendasikan produk/jasa
Bank BNI Syariah kepada orang lain
Motif Rasional
18 Biaya pembukaan rekening di Bank BNI
Syariah murah.
19 Biaya administrasi di Bank BNI Syariah
murah.
20 Prosedur dan persyaratan pembukaan
rekening di Bank BNI Syariah mudah.
21 Fasilitas yang tersedia di Bank BNI Syariah
memadai.
22 Lokasi Bank BNI Syariah sangat strategis
23 Bank BNI Syariah selalu memberikan bonus
kepada nasabah
24 Pegawai Bank BNI Syariah terdiri atas
orang-orang yang terpercaya dan
professional
25 Pegawai Bank BNI Syariah melayani
nasabah dengan cepat dan tepat
26 Pegawai Bank BNI Syariah memberikan
informasi terkait Bank Syariah dengan Jelas
27 Produk yang ada di Bank BNI Syariah
Bervariatif (beragam)
28 Adanya promosi yang dilakukan pihak Bank
BNI Syariah
Minat
29 Saya menabung di bank syariah karena
keinginan diri sendiri
30 Saya menabung di bank syariah karena bebas
riba
31 Saya menabung di bank syariah karena ingin
mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat
32 Saya menabung di bank syariah karena
sesuai dengan ajaran islam
113
Lampiran 2 : Data Responden
No NAMA ALAMAT JENIS
KELAMIN AGAMA USIA PEKERJAAN
PENDIDIKAN TERAKHIR
NASABAH BNIS ATAU
BUKAN
LAMA MENJADI NASABAH
1 tiara yasmin Jl. Kertamukti bang Buni, No.88E Cirendeu, Ciputat Timur Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
2 Anwar Fidian Perum Grand Residence No.2 Kec. Pamulang, Cabe Udik Tangsel
Laki-laki Islam 21 Mahasiswa SMA ya 1-2 tahun
3 Abd Rahman Jl. Ciater Raya, PerumCiater Permai, No.135, Serpong, Tangsel.
Laki-laki Islam 21 Mahasiswa SMA ya <1 tahun
4 Nurfajarina Jl. Sedap Malam 5 Rt 02 Rw 017, Kec.Ciputat Timur, Kel.Pisangan
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
5 M. Wahyu Jl. Amal Bakti No.19 Jurang Mangu Barat Pondok aren Tangsel
Laki-laki Islam 21 Mahasiswa SMA ya <1 tahun
6 Raudhatul F Jl. Solo Rt 04/04 No.35A, Cempaka Putih Ciputat Timur Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
7 Qisti Amali Jl.Rajawali 7 Dj 7 No. 15 Pamulang, Tangerang Selatan
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
8 Effa Safirah Jl. Kertamukti gg. H.Nipan No.67 Pisangan Ciputat Timur Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
9 Tita Andansari Konplek UIN Jakarta, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
10 Haliza Deli Gayo
Jl. Pesanggrahan No.30, Pisangan Ciputat Timur Tangsel
Perempuan Islam 21 Karyawan
Swasta S1 ya 1-2 tahun
11 Hestiawati Jl. H. Saodah pondok ranji Ciputat Timur Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
12 Mardiana Zulfa
Jl. Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
13 Fadhila Jl. Permata Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan
Perempuan Islam 21 Mahasiswi S1 ya 1-2 tahun
14 M. Irsyad Jl. Raya Ciputat, Tangerang Selatan Laki-laki Islam 22 Mahasiswa SMA ya 3-4 tahun
15 Muhammad Irfan
Jl. Suka Makmur Serua Indah Ciputat, Tangerang Selatan
Laki-laki Islam 21 Mahasiswa SMA ya 1-2 tahun
16 Puput tri Astuti
Ciputat Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
17 Neng nadiyya S
Jl. Ibnu khaldun 3 pisangan ciputat timur, Tangerang Selatan
Perempuan Islam 22 Mahasiswi S1 ya 1-2 tahun
18 Sarah Taliya Jl. Aria Putra No.10 Sarua Indah Ciputat, Tangerang Selatan
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
19 Firdaus Farhan
Ciputat Laki-laki Isalm 22 Mahasiswa SMA ya 1-2 tahun
20 Irul Jl.Kertamukti, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
Laki-laki Islam 21 Mahasiswa SMA ya 1-2 tahun
21 Diana Sari Jl. galuh 1A blok. Q No. 4A Cirendeu Perempuan Islam 23 Karyawan
Swasta S1 ya <1 tahun
22 Nisa Sa'adatul Jl. Kerramukti gg. Leman, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
23 Witri Laila Ciputat Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
24 Liza septiana Ciputat Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
25 Anisa Fitria Muncul, setu, tangerang selatan Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
26 Vidiastuti Jl. Rusa V dalam pondok ranji, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 27 Karyawan
Swasta S1 ya 3-4 tahun
27 Anisa lesmana Serua indah ciputat tangerang selatan Perempuan Islam 23 Mahasiswi S1 ya 3-4 tahun
28 Dela Mawarni Jl. Mawar 3 Rt 005/05 Bintaro, Rempoa, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
29 Resky Jl. Jambu Pisangan Ciputat Timur, Tangsel Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
114
30 Febriansyah Fitrah
Jl. Gunung Indah VI Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 22 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
31 Fara Silvia Kompleks Puspitek, Muncul, Setu, Tangsel Perempuan Islam 21 Karyawan
Swasta Diploma ya <1 tahun
32 Elinda Ritnawati
Jl. Kompleks Gg Kembang Cepaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
33 Adam Pamulang Laki-laki Islam 29 Karyawan
Swasta S1 ya <1 tahun
34 Erion Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 59 Dosen S3 ya >5 tahun
35 Shalsa Fikriyah
Jl. Masjid Ciater, Serpong, Tangsel Perempuan Islam 18 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
36 Kartika Handayani
Jl. KH. Wahid Hasyim Cipandu, Pondok Aren, Tangsel
Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
37 Nia Annisa Jl. H. Isa, Ciputat Timur, Tangsel Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
38 Larasati Nur F Jl. Delima Jaya, Rempoa, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
39 Robiatusyifa Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
40 Isnaini Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 34 Guru S1 ya <1 tahun
41 Risna Setiawati
Jl. Raya Serpong, Tangsel Perempuan Islam 18 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
42 M. Armin Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 24 Mahasiswa S1 ya 3-4 tahun
43 Shinta Anggraeni
Jl. H. Jamat, Buaran, Serpong, Tangsel Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
44 Egis Yulianti Ciputat Perempuan Islam 25 Pegawai
Kecamatan S1 ya <1 tahun
45 Lisayanti, S.Pd Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel Perempuan Islam 25 Karyawan
Swasta S1 ya <1 tahun
46 Siti Rahma N Jl. Kubis IVB Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel
Perempuan Islam 19 Karyawan
Swasta SMA ya <1 tahun
47 M. Syahfutu Jl. Pncol Indah V Rt 3/4 No.16, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 41 Wiraswasta Diploma ya >5 tahun
48 Wahyu Endro Jl. H. Risma, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 35 Karyawan
Swasta S2 ya <1 tahun
49 Mariana Abdullah
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kp. Gintung, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
50 Fitriani Sinaga Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kp. Gintung, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
51 Rizkihalan Jl. Mawar II No. 47, Rempoa, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 20 Mahasiswa SMA ya 1-2 tahun
52 Amel Jl. Cendrawasih I Mutiara Raya, Bintaro, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 18 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
53 Achmad Desto
Jl. Talas 2, Pd. Cabe ilir, Pamulang, Tangsel Laki-laki Islam 29 Karyawan
Swasta SMA ya 3-4 tahun
54 Diah Octaviani
Jl. Masjid Darussa'adah No. 32, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
55 Kasrita Jl. H. Dalih, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
56 Alika Ananda P
Jl. Cirendeu Indah 1 No.52, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
57 Raendah Ayu Lengkong Wetan, Serpong, Tangsel Perempuan Islam 22 Mahasiswi S1 ya 3-4 tahun
58 Jajang Alipul M
Ciputat Laki-laki Islam 19 Mahasiswa SMA ya <1 tahun
59 Fenny Amelia Jl. Sarmili Ujung, Jurang Manggu Timur, Pondok Aren, Tangsel
Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
60 Farhan Maulana
Jl. Wijaya Kusuma Raya, pondok Aren, Tangsel
Laki-laki Islam 18 Mahasiswa SMA ya <1 tahun
61 Seftya Fathurrohmah
Ciputat Perempuan Islam 18 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
115
62 Juriadah Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
63 Fatimatul Fitria
Jl. Ciputat Molek 3, Gg Cempaka, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
64 Dinda Syariyuniska
Pakualam, Serpong Utara, Tangsel Perempuan Islam 40 Karyawan
Swasta S2 ya <1 tahun
65 Rizka Tiara Jl. Lele Raya Rt 03/05 No.6, Bambu Apus, Pamulang, Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
66 Yuni Apriliani Ciputat Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
67 Seline Calusta P
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 18 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
68 Icha Kusuma Jl.Cimandri Rt 04/11, Cipayung- Ciputat, Tangsel
Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
69 Saiful Al-Maun k
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 25 Wiraswasta SMA ya 1-2 tahun
70 Yusmawati Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 54, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
71 Dini Kurniawan
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
72 Nadya Islami M
Jl. Pajajaran Gg. Saidin Pamulang, Tangsel Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
73 Andre Pradipta
Jl.Musi C 2/5 Perum. Serua Permai, Ciputat, Tangsel
Laki-laki Islam 21 Mahasiswa SMA ya 1-2 tahun
74 Indah nur R Jl.Puskesmas Rt 05/11, No.9, Pondok Aren, Tangsel
Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
75 Nur Rahmawati
Jl.Saidin Bambu Apus, Pamulang, Tangsel Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
76 Shafa Evrilia Jl. Ciputat Baru Gg Harapan I, Ciputat, Tangsel
Perempuan Islam 18 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
77 Susilahati Sarana Indah Permai B9, No. 1a, Kedaung Pamulang, Tangsel
Perempuan Islam 58 Dosen S3 ya >5 tahun
78 Tiffani Mayanda
Babakan, Setu, Tangsel Perempuan Islam 43 Karyawan
Swasta S2 ya 3-4 tahun
79 Robby Pangenanan
Jl.Jombang Raya, Bintaro, Ciputat, Tangsel Laki-laki Islam 20 Mahasiswa SMA ya <1 tahun
80 Rahmadhani P Jl. Alam Segar 1 Pamulang Barat, Pamulang, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
81 Tri Rahayu Jl.Bonjol Rt 01/04 No.78, Pondok Aren, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
82 Inayah Eva K Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 21 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
83 Susan Tri Yanti
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
84 Dyah Permata Puri Serpong II Blok AH 8, No.11, Serpong, Tangsel
Perempuan Islam 45 Karyawan
Swasta SMA ya >5 tahun
85 Zaenal Mustofa
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 25 Wiraswasta S1 ya >5 tahun
86 Maudya Regina
Kp. Mangga, Pamulang Timur, Pamulang, Tangsel
Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
87 Sarah Jauzaa Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
88 Tuti Alawiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 43 PNS S1 ya 1-2 tahun
89 Arkom Bawafie
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 18 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
90 Railia Lailinda Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 18 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
91 Derista Sri Widi
Jl. Al-Hidayah, Pondok Aren, Tangsel Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
92 Dina Sulistya Jl. Ketapang 2, No. 55, Pamulang, Tangsel Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
93 Benardy Ferdi Jl.H. Echo, No.62, Kp. Utan, Ciputat Timur, Tangsel
Laki-laki Islam 29 Karyawan
BUMN S1 ya 3-4 tahun
116
94 Heni Priana K Jl. Poncol Indah No V, UMJ, Ciputat Timur, Tangsel
Perempuan Islam 22 Mahasiswi SMA ya 1-2 tahun
95 Fitriana Pamulang Perempuan Islam 25 Karyawan
Swasta S1 ya 3-4 tahun
96 Helen Pebria Pondok Aren Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya >5 tahun
97 Rizka Paku Jaya, Serpong Utara, Tangsel Perempuan Islam 19 Mahasiswi SMA ya <1 tahun
98 M. Indrawan Pondok Jagung, Serpong Utasa, Tangsel Laki-laki Islam 23 Karyawan
Swasta Diploma ya 3-4 tahun
99 M. Fauzi Pakualam, Serpong Utara, Tangsel Laki-laki Islam 28 Wiraswasta S1 ya >5 tahun
100 Aisyah Pakulonan, Serpong Utara, Tangsel Perempuan Islam 20 Mahasiswi SMA ya 3-4 tahun
117
Lampiran 3 : Rekap Data Kuesioner
1. Tabel 1 : Konstruk Religiusitas (R)
Resp R_1 R_2 R_3 R_4 R_5 R_6 Resp R_1 R_2 R_3 R_4 R_5 R_6
1 5 5 4 4 4 4 51 5 5 4 4 5 4
2 5 5 4 4 4 5 52 4 4 4 4 4 3
3 4 4 5 5 5 5 53 3 5 2 5 5 5
4 5 5 4 4 4 4 54 4 4 3 3 5 4
5 4 4 5 4 5 5 55 5 5 4 5 4 3
6 4 4 4 4 4 4 56 5 5 5 5 5 5
7 4 3 3 4 4 4 57 4 5 4 4 5 4
8 4 5 4 4 4 4 58 5 4 5 5 5 5
9 5 4 4 5 4 4 59 4 4 3 4 4 4
10 4 4 4 4 5 5 60 5 5 5 3 4 3
11 4 3 3 4 4 3 61 4 5 3 3 3 3
12 3 4 4 3 3 5 62 4 4 4 5 5 5
13 4 4 4 4 4 4 63 3 4 5 5 5 5
14 3 5 3 3 5 5 64 5 5 5 5 5 5
15 5 5 5 5 5 5 65 4 4 3 3 4 4
16 5 5 5 4 4 4 66 5 5 4 4 5 4
17 5 5 4 5 4 4 67 5 5 3 3 4 4
18 5 5 5 5 5 5 68 5 5 3 3 4 5
19 5 5 4 4 4 4 69 4 4 5 5 4 4
20 4 4 3 3 3 4 70 4 5 3 5 5 3
21 4 4 4 5 5 5 71 4 5 5 5 5 5
22 5 5 5 4 4 4 72 4 4 3 3 4 4
23 3 3 4 4 4 3 73 4 4 3 4 4 4
24 4 4 3 3 4 3 74 4 5 3 3 4 4
25 5 5 4 4 4 4 75 4 4 3 3 4 4
26 4 4 3 4 4 4 76 5 3 3 4 4 4
27 4 5 5 5 5 5 77 4 5 5 5 5 5
28 4 4 3 4 4 3 78 1 1 4 5 5 5
29 5 5 4 4 4 3 79 5 5 5 5 5 5
30 4 4 3 5 4 4 80 4 4 3 4 4 3
31 4 3 3 3 3 4 81 3 5 5 5 5 4
32 4 5 4 4 4 5 82 5 5 3 4 4 4
33 5 5 4 5 5 4 83 5 5 5 5 4 4
34 5 5 3 4 5 5 84 3 3 4 4 4 4
35 4 4 4 5 4 4 85 1 5 3 5 5 5
36 4 4 4 4 4 4 86 5 5 5 4 4 4
37 4 4 4 4 4 4 87 5 5 5 5 5 5
118
38 4 5 3 4 5 5 88 5 4 4 5 4 4
39 4 4 4 4 4 4 89 5 5 4 4 4 4
40 5 5 5 4 5 5 90 5 5 5 5 4 4
41 4 4 3 4 4 4 91 5 5 3 5 5 4
42 4 5 4 5 5 4 92 5 5 3 3 5 5
43 5 5 4 4 4 3 93 4 4 3 3 4 4
44 4 4 3 4 5 5 94 5 5 4 5 5 4
45 4 5 4 4 4 4 95 3 4 3 4 4 3
46 4 4 3 4 4 4 96 5 4 4 4 4 4
47 4 3 2 4 4 4 97 5 5 3 4 4 4
48 5 5 5 5 5 5 98 5 5 5 5 5 4
49 5 4 5 5 4 4 99 2 5 5 4 4 4
50 5 4 4 5 5 4 100 2 4 3 3 4 3
2. Tabel 2 : Konstruk Pengetahuan (P)
Resp P_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 P_7 Resp P_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 P_7
1 4 4 5 5 5 5 4 51 4 4 4 5 5 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4 52 3 4 4 4 4 4 4
3 4 4 5 4 5 5 5 53 3 4 4 3 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 54 2 3 3 3 4 3 3
5 5 5 5 4 4 4 4 55 4 5 4 5 5 4 5
6 3 4 4 3 3 3 4 56 3 3 3 4 4 4 4
7 3 3 4 4 4 3 4 57 4 4 4 4 4 4 4
8 3 3 4 3 4 4 4 58 5 4 4 4 4 5 4
9 4 4 4 4 4 4 4 59 3 4 4 4 4 4 4
10 3 4 4 3 4 4 3 60 3 4 4 4 4 4 4
11 3 4 4 3 4 3 3 61 3 3 3 3 3 3 3
12 5 5 4 5 4 4 4 62 5 5 5 5 5 5 5
13 4 4 4 4 4 4 4 63 4 3 3 3 4 3 3
14 5 4 4 3 3 5 5 64 4 4 5 5 4 4 4
15 5 5 5 5 5 5 5 65 3 4 4 3 4 3 3
16 4 5 5 5 5 4 4 66 3 3 5 4 5 3 4
17 4 4 5 5 5 4 4 67 3 3 3 4 4 3 4
18 4 5 4 5 5 4 4 68 3 3 4 5 5 4 5
19 4 4 4 5 5 4 4 69 4 4 4 4 4 4 4
20 2 2 2 3 3 3 3 70 4 4 5 4 5 5 5
21 5 5 5 5 5 4 4 71 4 4 5 4 5 4 4
22 4 5 4 4 5 5 4 72 2 3 3 4 4 3 3
23 3 2 2 3 4 4 4 73 4 4 4 4 4 4 4
24 2 3 3 2 4 4 4 74 3 3 4 5 5 3 3
119
25 4 4 4 4 4 4 4 75 3 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 76 4 5 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 5 5 4 77 5 5 5 5 5 5 5
28 3 3 3 4 4 3 3 78 5 4 4 1 3 2 4
29 4 4 4 4 4 3 4 79 4 4 4 5 4 4 4
30 3 3 3 4 4 4 4 80 2 3 3 3 5 2 3
31 4 4 4 4 4 4 4 81 4 5 5 3 4 4 4
32 3 3 4 4 4 4 3 82 3 5 5 5 4 5 5
33 5 4 5 4 3 3 5 83 4 4 4 4 4 4 4
34 4 3 5 5 4 3 5 84 4 5 4 3 3 3 3
35 3 3 3 4 4 3 3 85 5 5 5 4 4 4 5
36 5 4 5 5 4 4 4 86 3 3 3 4 4 3 3
37 5 5 4 4 5 4 4 87 5 3 5 5 5 5 5
38 4 3 5 4 5 5 3 88 4 5 5 5 5 5 5
39 3 4 3 4 3 3 3 89 4 3 5 5 4 3 5
40 5 5 5 4 5 5 5 90 4 4 4 4 4 4 4
41 3 4 4 3 4 4 4 91 4 3 2 4 1 3 2
42 4 4 4 4 4 4 4 92 3 3 4 3 5 3 3
43 5 4 4 5 4 4 4 93 3 3 3 4 4 3 3
44 3 3 4 4 4 4 4 94 3 4 3 4 5 4 4
45 4 3 4 4 4 3 4 95 3 3 4 3 4 4 4
46 4 4 5 5 4 4 4 96 4 5 4 4 4 4 4
47 5 5 5 5 5 5 5 97 2 4 4 4 4 2 4
48 4 4 4 4 4 4 4 98 4 5 4 4 5 4 4
49 5 5 5 4 4 4 5 99 3 3 3 2 4 3 3
50 4 5 5 5 4 4 5 100 2 3 5 3 3 3 3
3. Tabel 3 : Konstruk Ekuitas Merek (EM)
Resp EM_1 EM_2 EM_3 EM_4 Resp EM_1 EM_2 EM_3 EM_4
1 3 4 3 4 51 5 5 5 5
2 4 3 3 3 52 4 3 3 3
3 4 5 3 4 53 5 5 3 5
4 5 4 5 4 54 3 3 3 3
5 3 4 4 3 55 5 5 4 4
6 4 3 4 3 56 5 5 5 4
7 2 3 3 2 57 4 4 4 4
8 3 2 3 2 58 4 5 4 5
9 4 3 4 4 59 4 3 3 4
10 4 3 4 3 60 4 4 3 3
11 3 4 4 4 61 5 3 3 3
120
12 4 3 4 3 62 4 4 3 4
13 4 4 4 4 63 4 4 4 4
14 4 4 3 4 64 4 4 4 4
15 5 5 4 5 65 3 4 4 4
16 4 4 4 4 66 4 4 3 4
17 5 4 4 5 67 4 3 4 3
18 4 5 4 4 68 3 3 3 3
19 2 4 3 2 69 4 5 5 5
20 3 2 2 2 70 4 5 4 5
21 5 4 4 4 71 4 5 4 5
22 4 4 4 4 72 4 3 3 3
23 4 4 3 4 73 4 5 5 5
24 3 4 3 4 74 3 5 3 3
25 5 4 4 4 75 2 3 3 3
26 4 3 4 3 76 4 4 4 4
27 5 5 4 5 77 5 5 4 5
28 3 3 3 4 78 5 4 4 4
29 3 3 4 3 79 5 4 4 4
30 4 4 4 4 80 4 3 3 2
31 4 4 3 4 81 4 5 4 5
32 4 3 3 3 82 5 5 3 3
33 4 5 3 4 83 4 4 4 4
34 3 4 4 4 84 3 5 4 3
35 4 3 3 3 85 5 5 4 5
36 4 4 3 4 86 3 3 2 3
37 4 3 3 3 87 5 5 5 5
38 5 4 4 4 88 4 5 4 5
39 3 3 3 3 89 4 4 4 4
40 5 4 4 5 90 4 4 4 4
41 4 3 4 3 91 3 2 3 2
42 4 4 4 4 92 4 4 4 3
43 5 4 4 4 93 2 3 5 3
44 3 3 3 3 94 2 4 3 3
45 4 3 4 3 95 2 3 5 3
46 5 5 4 5 96 4 5 5 5
47 4 4 4 4 97 5 4 5 5
48 4 5 4 5 98 4 4 4 4
49 4 4 5 5 99 3 4 4 4
50 4 4 5 5 100 4 4 3 3
121
4. Tabel 4 : Konstruk Motif Rasional (MR)
Resp MR_1 MR_2 MR_3 MR_4 MR_5 MR_6 MR_7 MR_8 MR_9 MR_10 MR_11
1 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3
2 4 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3
3 3 5 4 4 4 3 5 5 5 4 3
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 3 4 2 3 2 3 3 3
6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
7 5 5 5 5 4 2 3 3 3 4 2
8 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4
9 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5
10 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
12 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2
14 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4
15 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5
16 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4
17 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4
18 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
19 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 3
20 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2
21 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
22 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 3
23 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
24 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
25 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
28 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
32 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
33 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2
34 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3
35 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
36 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3
37 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3
38 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5
39 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
122
40 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
41 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3
42 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4
44 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
45 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
46 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4
47 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 3
48 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3
49 5 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
51 5 5 3 3 5 3 3 4 3 3 3
52 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
53 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3
54 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
55 4 5 5 4 3 3 4 4 3 4 3
56 3 3 4 4 5 3 4 5 5 3 3
57 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
58 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5
59 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
60 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4
61 5 4 4 3 3 5 4 5 5 5 4
62 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
63 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 3
64 3 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4
65 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
66 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4
67 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3
68 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2
69 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
70 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
71 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4
72 5 4 4 5 5 3 4 5 5 3 3
73 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
74 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
75 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3
76 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3
77 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4
78 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2
79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
80 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 5
123
81 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 3
82 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
85 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4
86 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
87 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3
88 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
89 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 3
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 5 4 5 3 5 4 3 5 2 2 5
92 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3
93 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3
94 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4
95 3 3 3 2 4 4 2 4 3 4 3
96 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3
97 4 5 4 4 4 2 4 3 4 4 4
98 4 3 5 4 4 3 4 4 5 5 4
99 4 5 4 4 2 3 3 3 3 3 3
100 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
5. Tabel 5 : Konstruk Minat (M)
Resp M_1 M_2 M_3 M_4 Resp M_1 M_2 M_3 M_4
1 5 5 5 5 51 5 5 5 5
2 5 4 4 4 52 4 4 3 4
3 5 4 4 4 53 5 4 4 4
4 4 4 4 4 54 3 3 3 3
5 4 4 4 4 55 4 5 5 5
6 4 4 4 4 56 4 4 5 5
7 4 4 4 3 57 4 4 4 4
8 4 4 4 4 58 5 5 5 5
9 4 5 5 5 59 3 4 4 4
10 4 4 4 4 60 3 5 5 5
11 4 4 4 4 61 3 3 3 5
12 5 3 4 4 62 5 4 5 5
13 4 4 4 4 63 5 4 5 4
14 5 3 3 3 64 4 5 5 5
15 5 5 5 5 65 4 4 3 3
16 5 5 5 5 66 4 4 5 5
17 5 5 5 5 67 3 3 3 3
124
18 5 5 5 5 68 3 3 3 3
19 4 4 4 4 69 5 5 5 4
20 2 3 3 3 70 4 4 4 5
21 4 4 4 4 71 5 5 5 5
22 5 5 4 5 72 3 4 4 4
23 4 3 4 4 73 4 5 4 4
24 4 4 4 4 74 4 4 5 5
25 4 4 5 5 75 2 4 3 3
26 4 4 4 4 76 4 3 4 4
27 5 5 5 5 77 4 5 5 5
28 3 3 3 3 78 5 2 3 3
29 4 3 4 4 79 5 5 5 5
30 4 3 3 4 80 5 3 2 3
31 4 4 4 4 81 5 4 4 3
32 3 3 3 4 82 3 4 5 5
33 5 4 5 3 83 4 4 4 4
34 3 4 4 4 84 4 4 5 4
35 3 4 4 4 85 5 4 5 5
36 5 4 5 4 86 3 3 2 3
37 4 4 4 4 87 5 5 5 5
38 5 4 4 4 88 5 5 5 5
39 4 4 3 4 89 4 5 4 5
40 4 5 5 4 90 4 4 4 4
41 4 4 4 4 91 3 5 5 3
42 4 4 5 4 92 3 5 5 5
43 4 5 5 5 93 3 3 3 3
44 3 3 3 3 94 2 4 4 5
45 4 4 4 3 95 3 4 4 4
46 4 4 4 5 96 3 4 4 4
47 5 4 4 4 97 5 5 5 4
48 5 4 4 4 98 5 5 5 4
49 4 4 4 5 99 4 3 4 3
50 4 5 4 4 100 4 4 3 3
125
Lampiran 4 : Uji Validitas Instrumen
1. Validitas Religiusitas (R)
Correlations
R_1 R_2 R_3 R_4 R_5 R_6 SKOR
R_1 Pearson Correlation 1 ,583** ,393** ,310** ,284** ,229* ,660**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,004 ,021 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101
R_2 Pearson Correlation ,583** 1 ,443** ,354** ,485** ,381** ,740**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101
R_3 Pearson Correlation ,393** ,443** 1 ,615** ,473** ,447** ,771**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101
R_4 Pearson Correlation ,310** ,354** ,615** 1 ,673** ,483** ,766**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101
R_5 Pearson Correlation ,284** ,485** ,473** ,673** 1 ,698** ,789**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101
R_6 Pearson Correlation ,229* ,381** ,447** ,483** ,698** 1 ,707**
Sig. (2-tailed) ,021 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101
Skor Pearson Correlation ,660** ,740** ,771** ,766** ,789** ,707** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 101 101 101 101 101 101 101
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
126
2. Validitas Pengetahuan (P)
Correlations
P_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 P_7 SKOR
P_1 Pearson Correlation 1 ,616** ,555** ,409** ,161 ,475** ,509** ,752**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,109 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
P_2 Pearson Correlation ,616** 1 ,564** ,345** ,270** ,459** ,469** ,743**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
P_3 Pearson Correlation ,555** ,564** 1 ,456** ,412** ,456** ,615** ,800**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
P_4 Pearson Correlation ,409** ,345** ,456** 1 ,418** ,380** ,394** ,675**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
P_5 Pearson Correlation ,161 ,270** ,412** ,418** 1 ,448** ,369** ,588**
Sig. (2-tailed) ,109 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
P_6 Pearson Correlation ,475** ,459** ,456** ,380** ,448** 1 ,589** ,745**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
P_7 Pearson Correlation ,509** ,469** ,615** ,394** ,369** ,589** 1 ,768**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
SKOR Pearson Correlation ,752** ,743** ,800** ,675** ,588** ,745** ,768** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Validitas Ekuitas Merek (EM)
Correlations
EM_1 EM_2 EM_3 EM_4 SKOR
EM_1 Pearson Correlation 1 ,439** ,317** ,558** ,737**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
EM_2 Pearson Correlation ,439** 1 ,408** ,749** ,827**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
EM_3 Pearson Correlation ,317** ,408** 1 ,549** ,694**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
EM_4 Pearson Correlation ,558** ,749** ,549** 1 ,909**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
SKOR Pearson Correlation ,737** ,827** ,694** ,909** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
127
4. Validitas Motif Rasional (MR)
Correlations
MR_1 MR_2 MR_3 MR_4 MR_5 MR_6 MR_7 MR_8 MR_9 MR_10 MR_11 SKOR
MR_1
Pearson Correlation
1 ,738** ,526** ,321** ,291** ,228* ,236* ,228* ,234* ,280** ,249* ,624**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,003 ,023 ,018 ,023 ,019 ,005 ,013 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_2
Pearson Correlation
,738** 1 ,534** ,365** ,118 ,115 ,212* ,088 ,164 ,288** ,138 ,534**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,244 ,254 ,034 ,385 ,102 ,004 ,170 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_3
Pearson Correlation
,526** ,534** 1 ,413** ,156 ,195 ,309** ,317** ,208* ,225* ,230* ,591**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,122 ,052 ,002 ,001 ,038 ,024 ,021 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_4
Pearson Correlation
,321** ,365** ,413** 1 ,411** ,225* ,546** ,318** ,506** ,377** ,290** ,696**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,024 ,000 ,001 ,000 ,000 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_5
Pearson Correlation
,291** ,118 ,156 ,411** 1 ,108 ,314** ,347** ,275** ,229* ,232* ,524**
Sig. (2-tailed) ,003 ,244 ,122 ,000 ,284 ,001 ,000 ,006 ,022 ,020 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_6
Pearson Correlation
,228* ,115 ,195 ,225* ,108 1 ,376** ,480** ,349** ,333** ,492** ,583**
Sig. (2-tailed) ,023 ,254 ,052 ,024 ,284 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_7
Pearson Correlation
,236* ,212* ,309** ,546** ,314** ,376** 1 ,570** ,617** ,363** ,163 ,688**
Sig. (2-tailed) ,018 ,034 ,002 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,105 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_8
Pearson Correlation
,228* ,088 ,317** ,318** ,347** ,480** ,570** 1 ,584** ,343** ,365** ,685**
Sig. (2-tailed) ,023 ,385 ,001 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_9
Pearson Correlation
,234* ,164 ,208* ,506** ,275** ,349** ,617** ,584** 1 ,599** ,260** ,700**
Sig. (2-tailed) ,019 ,102 ,038 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_10
Pearson Correlation
,280** ,288** ,225* ,377** ,229* ,333** ,363** ,343** ,599** 1 ,321** ,635**
Sig. (2-tailed) ,005 ,004 ,024 ,000 ,022 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
MR_11
Pearson Correlation
,249* ,138 ,230* ,290** ,232* ,492** ,163 ,365** ,260** ,321** 1 ,563**
Sig. (2-tailed) ,013 ,170 ,021 ,003 ,020 ,000 ,105 ,000 ,009 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
SKOR
Pearson Correlation
,624** ,534** ,591** ,696** ,524** ,583** ,688** ,685** ,700** ,635** ,563** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
128
5. Validitas Minat (M)
Correlations
M_1 M_2 M_3 M_4 SKOR
M_1 Pearson Correlation 1 ,332** ,412** ,266** ,650**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,007 ,000
N 100 100 100 100 100
M_2 Pearson Correlation ,332** 1 ,739** ,615** ,838**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
M_3 Pearson Correlation ,412** ,739** 1 ,675** ,890**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
M_4 Pearson Correlation ,266** ,615** ,675** 1 ,797**
Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
SKOR Pearson Correlation ,650** ,838** ,890** ,797** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
129
Lampiran 5 : Uji Reliabilitas Instrumen
Religiusitas (R) Pengetahuan (P)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,747 7
Ekuitas Merek (EM) Motif Rasional (MR
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,814 5
Minat (M)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,812 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,779 8
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,753 12
130
Lampiran 6 : Ilustrasi Inner Model dan Outer Model
γ2
λx24 λx32λx31λx30λx26 λx27 λx28 λx29
λx24
λx23
λx22
λx21
λx20
λx19
λx18
λx17
λx16
λx15
λx14
λx13
λx12
λx11
λx10
λx9
λx8 λx7
λx6 λx5 λx4 λx3 λx1
λx2
γ3
γ4
γ1
λy2
λy1
λy3
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
X9
δ1 δ2 δ3 δ4 δ5 δ6 δ7 δ8
δ9
ξ1
X25 X26 X27 X30 X29 X28 X31 X32
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
ξ2
Y1
Y2
Y3
η1
ξ3
δ10
δ11
δ12
δ13
δ14
δ15
δ16
δ17
δ18
δ19
δ20
δ21
δ22
δ23
δ24
δ25 δ26 δ27 δ28 δ29 δ30 δ31 δ32
δ1
δ2
δ3
ς 1 (Zeta 1)
X10
ξ4
131
Lampiran 7 : Perancangan Model
1. Gambar 1. Model Struktural (Inner Model)
2. Gambar 2. Model Pengukuran (Outer Model)
132
3. Gambar 3. Estimasi/Eksekusi Model Pertama
4. Gambar 4. Estimasi/eksekusi Model Kedua
133
5. Gambar 5. Estimasi/eksekusi Model Ketiga
134
Lampiran 8 : Evaluasi Outer Model
1. Tabel 1. Output Outer Loading
Religiusitas
(R)
Pengetahuan
(P)
Ekuitas
Merek
(EM)
Motif
Rasional
(MR)
Minat
(M)
R_3 0,763
R_4 0,848
R_5 0,739
R_6 0,590
P_1 0,748
P_2 0,746
P_3 0,811
P_4 0,672
P_5 0,591
P_6 0,741
P_7 0,760
EM_1 0,728
EM_2 0,850
EM_3 0,669
EM_4 0,913
MR_1 0,619
MR_2 0,554
MR_3 0,597
MR_4 0,681
MR_6 0,565
MR_7 0,696
MR_8 0,684
MR_9 0,748
MR_10 0,685
MR_11 0,528
M_1 0,635
M_2 0,842
M_3 0,891
M_4 0,807
2. Tabel 2. Output Cross Loading
Religiusitas
(R)
Pengetahuan
(P)
Ekuitas
Merek
(EM)
Motif
Rasional
(MR)
Minat
(M)
R_3 0,763 0,329 0,339 0,263 0,462
R_4 0,848 0,426 0,510 0,410 0,509
R_5 0,739 0,298 0,380 0,268 0,323
R_6 0,590 0,350 0,259 0,192 0,227
P_1 0,535 0,748 0,498 0,414 0,492
P_2 0,356 0,746 0,471 0,349 0,480
P_3 0,341 0,811 0,504 0,413 0,523
P_4 0,211 0,672 0,257 0,353 0,464
135
P_5 0,252 0,591 0,337 0,298 0,416
P_6 0,358 0,741 0,394 0,481 0,448
P_7 0,315 0,760 0,457 0,467 0,361
EM_1 0,343 0,387 0,728 0,507 0,506
EM_2 0,477 0,554 0,850 0,412 0,612
EM_3 0,308 0,293 0,669 0,155 0,396
EM_4 0,488 0,553 0,913 0,478 0,565
MR_1 0,221 0,324 0,292 0,619 0,399
MR_2 0,222 0,386 0,306 0,554 0,357
MR_3 0,293 0,307 0,182 0,597 0,347
MR_4 0,201 0,351 0,299 0,681 0,362
MR_6 0,162 0,198 0,245 0,565 0,278
MR_7 0,336 0,398 0,449 0,696 0,376
MR_8 0,285 0,217 0,384 0,684 0,436
MR_9 0,277 0,409 0,454 0,748 0,499
MR_10 0,255 0,574 0,324 0,685 0,505
MR_11 0,281 0,214 0,205 0,528 0,346
M_1 0,475 0,478 0,567 0,458 0,635
M_2 0,412 0,494 0,474 0,499 0,842
M_3 0,490 0,497 0,535 0,480 0,891
M_4 0,347 0,540 0,526 0,542 0,807
3. Tabel 3. Output Average Variance Extracted
AVE Akar AVE
Religiusitas (R) 0,559 0,748
Pengetahuan (P) 0,529 0,727
Ekuitas Merek (EM) 0,633 0,796
Motif Rasional (MR) 0,409 0,639
Minat (M) 0,639 0,799
4. Tabel 4. Output Latent Variable Correlation
Religiusitas
(R)
Pengetahuan
(P)
Ekuitas
Merek
(EM)
Motif
Rasional
(MR)
Minat
(M)
Religiusitas (R) 1,000
Pengetahuan (P) 0,471 1,000
Ekuitas Merek (EM) 0,517 0,577 1,000
Motif Rasional (MR) 0,398 0,544 0,503 1,000
Minat (M) 0,543 0,633 0,663 0,624 1,000
5. Tabel 5. Output Composite Reliability dan Cronbach Alpha
Composite Reliability Cronbach Alpha
Religiusitas (R) 0,827 0,735
Pengetahuan (P) 0,886 0,849
Ekuitas Merek (EM) 0,872 0,802
Motif Rasional (MR) 0,872 0,838
Minat (M) 0,875 0,804
136
Lampiran 9 : Evaluasi Inner Model dan Resampling Bootsraping
1. Tabel Nilai R-square
R-square (R2)
Religiusitas (R)
Pengetahuan (P)
Ekuitas Merek (EM)
Motif Rasional (MR)
Minat (M) 0,611
2. Tabel Output Path Coefficient
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
R→M 0,168 0,167 0,068 0,068 2,484 0,015
P→M 0,225 0,231 0,095 0,095 2,375 0,019
EM→M 0,305 0,295 0,093 0,093 3,276 0,001
MR→M 0,281 0,287 0,089 0,089 3,155 0,002