SKRIPSI Di ajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora ...
PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA...
Transcript of PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA...
PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
(Studi Kasus pada BRI Syariah KC Solo Veteran)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DIAN LESTARI
213 13 038
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
i
PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
(Studi Kasus pada BRI Syariah KC Solo Veteran)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DIAN LESTARI
213 13 038
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
vi
MOTTO
Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda
Setiap pelajar tentu tidak selalu mendapatkan kesuksesan, pastinya dia pernah
mengalami pahitnya kegagalan
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Allah SWT, Nabi Muhammad SAW
Orangtua tercinta saya (Bapak Diyono dan Ibu Hariyati)
Adik saya (Muhammad Ridwanto)
Untuk suami saya yang tak henti mensuportku dari awal sampai saat ini
(Jumfair Supriyadi)
Bapak H. Abdul Aziz N.P., S.Ag.,M.M pembimbing yang selalu sabar dalam
membimbing menyelesaikan skripsi ini
Dan semua teman-teman seangkatan dan seperjuangan di PS S1 angkatan
2013.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Karen atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Rekrutmen, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” dengan
lancar dan baik tanpa kendala.
Skripsi ini saya ajukan guna melengkapi sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi jurusan Perbankan Syariah S1. Pada penyusunan Skripsi ini
tentu saja banyak sekali pihak yang membantu secara moril maupun materil, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M Si selaku Program Studi S1 Perbankan Syariah
IAIN Salatiga.
4. H. Abdul Aziz N.P., S.Ag.,M.M Selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan Skripsi
ini.
5. Segenap dosen fakultas ekonomi dan bisnis islam IAIN Salatiga yang telah
memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengetahuan yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
ix
6. Kedua orangtuaku tercinta, adiku, suamiku yang telah memberikan dorongan
do’a, moril, dan materiil, serta yang senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.
7. Seluruh karyawan BRI Syariah Kc Solo Veteran yang telah membantu
memperlancar proses penelitian.
8. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam
angkatan 2013.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas
dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat
terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Penulis menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah dan
memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah hati,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan dimasa
mendatang.
Salatiga, 27 Febuari 2018
Penyusun
Dian Lestari
213-13-03
x
ABSTRAK
Lestari, Dian. 2018. Pengaruh Rekrutmen, Motivasi, dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di BRI Syariah KC Solo Veteran Tahun
2017. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi
S1-Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Abdul Aziz N. P., MM
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) rekruitmen terhadap kinerja
karyawan (2) motivasi terhadap kinerja karyawan (3) disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan (4) rekrutmen, motivasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data primer,
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BRI Syariah KC Solo
Veteran. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
sampling jenuh, yang berjumlah 35 responden. Metode pengumpulan data
dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan kepada karyawan BRI Syariah
KC Solo Veteran pada tahun 2017. Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 16. Analisis ini meliputi uji
reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji Ttes, Ftes serta koefisien
determinan (R2) dan uji asumsi klasik. Hasil Uji Ftes menunjukkan bahwa
variabel rekrutmen, motivasi dan disiplin secara bersama-sama tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, Dengan dasar
melihat t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05
sebesar 1,653. Dari hasil uji determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square
sebesar ,076 hal ini berarti variabel rekrutmen, motivasi dan disiplin dapat
mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,76%, sedangkan sisanya sebesar
99,24 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.
Hasil dari penelitian ini membuktikan dan memberi kesimpulan
bahwa: (1) rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan (2) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan (3) disiplin kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan (4) rekrutmen. Motivasi, dan disiplin kerja
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Rekrutmen, Motivasi, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN PENULIS ........................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................ v
MOTTO ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 8
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 8
B. Kerangka Teori ......................................................................................... 12
1. Rekrutmen .......................................................................................... 12
2. Motivasi Kerja .................................................................................... 20
3. Disiplin Kerja ...................................................................................... 26
4. Kinerja Karyawan ............................................................................... 30
xii
C. Kerangka Penelitian .................................................................................. 34
D. Hipotesis ................................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 39
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitain .................................................................... 39
C. Populasi dan Sample ................................................................................. 40
D. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................................... 41
E. Skala Pengukuran ...................................................................................... 41
F. Definisi Operasional.................................................................................. 42
G. Intrumen Penelitian ................................................................................... 44
H. Uji Intstrumen Penelitian .......................................................................... 44
I. Alat Analisis .............................................................................................. 49
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................. 51
A. Deskripsi Objek Penelitain ........................................................................ 51
1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 51
2. Visi dan Misi ....................................................................................... 53
3. Struktur Organisasi ............................................................................. 54
B. Deskripsi Data Responden ........................................................................ 54
1. Jenis Kelamin Responden ................................................................... 55
2. Usia Responden ................................................................................... 55
3. Pendidikan Terakhir Responden ......................................................... 56
4. Masa Kerja .......................................................................................... 57
C. Analisis Data ............................................................................................. 58
1. Uji Intrumen Penelitian ....................................................................... 58
a. Uji Reliabilitas .............................................................................. 58
b. Uji Validitas .................................................................................. 59
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 60
a. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 61
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 61
c. Uji Normalitas ............................................................................... 62
d. Uji linieritas ................................................................................... 65
D. Uji Statistik ............................................................................................... 66
a. Uji Regresi Linear Berganda ......................................................... 66
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 68
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (T)..................................... 69
xiii
d. Uji Signifikansi Simultan (F) ........................................................ 71
E. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 72
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 75
A. Kesimpulan ............................................................................................... 75
B. Saran .......................................................................................................... 76
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu .............................................................................. 10
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ........................................................ 43
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 55
Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 56
Tabel4.3 Pendidikan Terakhir Responden ............................................................ 56
Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden ..................................................................... 57
Tabel 4.5 Uji Validitas .......................................................................................... 58
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 59
Tabel 4.7 Uji Multi Kolonearitas Metode VIF ..................................................... 60
Tabel 4.8 Heteroskedastisitas ................................................................................ 62
Tabel 4.9 Normalitas Kolomogrov-smirnov .......................................................... 64
Tabel 4.10 D.W Model Utama .............................................................................. 65
Tabel 4.11 D.W Model Kuadrat ............................................................................ 65
Tabel 4. 12 Regresi Linear Berganda .................................................................... 66
Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinan .................................................................. 68
Tabel 4. 14 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) ..................... 69
Tabel 4.15 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) ....................................................... 70
Tabel 4.16 Hasil Penelitian ................................................................................... 73
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Model Penelitian ................................................................................ 35
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 54
Gambar 4.2 Histogram .......................................................................................... 63
Gambar 4.3 Normal Plot ....................................................................................... 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank Syariah merupakan bank yang berbeda operasionalnya dengan bank
konvensional. Salah satu ciri khas bank syariah adalah tidak menerima atau
membebani bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima atau membebankan
bagi hasil serta imbalan lain sesuai dengan akad-akad yang diperjanjikan. Konsep
dasar bank syariah didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Semua produk dan
jasa yang ditawarkan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah SAW (Ismail, 2011:29).
Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas, dengan tujuan untuk dapat bersaing dan mampu
mempertahankan perusahaannya melewati setiap perubahan. SDM merupakan
sumber daya paling penting dan sangat menentukan dalam upaya pencapaian
tujuan dari suatu perusahaan. Manajemen adalah proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan – kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan
efektif melalui orang lain (Robbins dan Coutler, 2012).
Kinerja adalah merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi. Kinerja
karyawan menjadi sangat penting karena penurunan kinerja baik individu
maupun kelompok dalam suatu perusahaan dapat memberi dampak yang berarti
dalam suatu perusahaan.
2
Dalam mendukung kinerja karyawan, terlebih dahulu karyawan dipilih
melalui proses rekruitmen. Rekruitmen merupakan hal yang penting dalam
pengadaan tenaga kerja. Apabila rekruitmen ini berhasil, maka akan banyak
pelamar yang memasukkan lamarannya ke perusahaan. Dengan demikian,
peluang perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang terbaik semakin besar.
Setelah dilakukannya proses rekruitmen, maka terpilihlah calon – calon
karyawan yang akan ditempatkan pada posisi sesuai dengan kemampuan yang
mereka miliki atau atas dasar hasil test dan wawancara yang telah mereka
lakukan pada saat proses rekruitmen. Dengan demikian proses rekruitmen
sangatlah penting dalam hal pemilihan karyawan, karena karyawan merupakan
salah satu aset penting yang dimiliki perusahaan. Jika karyawan bekerja sesuai
dengan aturan dan ketetapan perusahaan yang ada, maka perusahaan tersebut bisa
berjalan dengan baik.
Motivasi merupakan hasrat dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut melakukan tindakan. Motivasi sangat penting karena kinerja reaksi
terhadap kompensasi dan perhatian sumber daya manusia lainnya yang
berhubungan dengan motivasi tersebut. Dengan motivasi kerja yang tinggi,
karyawan akan bekerja lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya.
Begitupun sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak
mempunyai semangat kerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
3
Pemberian motivasi sangat penting dalam setiap perusahaan. karyawan yang
mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan dapat mendorong karyawan tersebut
bekerja lebih semangat serta dapat memberikan konstribusi positif terhadap
pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawabnya. Motivasi sangat diperlukan
oleh siapapun, dalam hal ini karyawan sangat membutuhkan sesuatu yang
mendorong untuk berbuat lebih. Motivasi diberikan untuk menciptakan suatu
hasil maksimal atau bahkan melebihi dari ekspektasi kemampuan diri seseorang.
Selain ini yang memajukan kinerja karyawan adalah kedisiplinan pada saat
kerja. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah
sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua. Disiplin sangat penting dan
perlu dalam setiap melakukan sesuatu, baik itu dalam bekerja atau dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari. Karena disiplin merupakan salah satu kunci
keberhasilan seseorang. (Hasibuan : 2009).
Disiplin perlu dilakukan suatu perusahaan agar para karyawan mentaati
peraturan atau kebijakan yang dibuat perusahaan. karyawan juga mempunyai
tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya, dapat bertindak
sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan karyawan mampu menghasilkan
produktivitas yang tinggi seuasi dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Dengan karyawan mematuhi peraturan yang
telah dibuat oleh perusahaan serta mempunyai disiplin yang tinggi maka akan
menciptakan suasana yang lebih kondusif, sehingga akan berdampak positif pada
4
aktifvitas perusahaan. oleh karena itu, setiap perusahaan mempunyai harapan
agar karyawan perusahaan dapat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Di dalam setiap perusahaan, proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja
merupakan hal yang penting. Dengan adanya faktor-faktor tersebut bisa
meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya peningkatan kinerja karyawan
yang baik, peusahaan akan semakin kuat dalam bersaing dengan perusahaan
lainnya. Setiap perusahaan pasti menginginkan sumber daya manusia yang
berkualitas, termasuk Bank Rakyat Indonesia Syariah yang juga menginginkan
karyawan-karyawan berkualitas dan mampu untuk bersaing dengan perusahaan
lainnya.
Mengingat sangat pentingnya proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja
bagi perusahaan. Diharapkan dengan adanya proses rekrutmen yang baik dan
efektif serta faktor motivasi dan disiplin kerja terhadap karyawan akan
berdampak pada perkembangan perusahaan kedepannya untuk memperoleh
sumber daya yang berkualitas di BRI Syariah Kc Solo Veteran. Permasalahan
inilah yang mendorong penulis untuk mengambil topik penelitian: “Pengaruh
Proses Rekrutmen, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada BRI Syariah KC Solo Veteran”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah proses rekrutmen berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BRI
Syariah KC Solo Veteran ?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BRI Syariah
KC Solo Veteran?
3. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BRI
Syariah KC Solo Veteran ?
4. Apakah proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan apakah faktor rekrutmen berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran?
2. Untuk menjelaskan apakah faktor motivasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran?
3. Untuk menjelaskan apakah faktor disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran ?
4. Untuk menjelaskan proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran?
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai sistem
rekrutmen, seleksi, motivasi dan disiplin kerja diperusahaan sehingga dapat
mengurangi terjadinya penyimpangan dan meningkatkan kinerja karyawan.
2. Bagi pihak Akademis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pembelajaran pegaplikasian
dari ilmu pengetahuan dalam manejemen sumber daya manusia.
3. Bagi Peneliti
Menambah ilmu dan pengetahuan serta informasi yang digunakan dalam
penulisan penelitian ini dan sebagai referensi yang dapat memberikan
perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berisi penelitian tentang isi yang terkandung
dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan Skripsi ini. Skripsi ini
disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN. Bab ini berisi mengenai latar belakang
masalah, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam
teori maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini.
Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan
atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tinjauan teori,
yang berisi jabaran teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta
membantu dalam analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan
dengan penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari
tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN. Bab ini berisi tentang jenis dan
sumber data. Variabel penelitian, metode penelitian, populasi, sampel dan tehnik
pengambilan sampel dan tehnik pengumpulan data.
BAB 1V : HASIL PEMBAHASAN. Bagian ini menjelaskan dengan
diskripsi objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan
dalam penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian
merupakanbentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah
diintreprestasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta
analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan intreprestasi
untuk memaknai implikasi penelitian.
BAB V : PENUTUP. Menguraikan mengenai kesimpulan penelitian dan
saran. Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan dan saran yang diajukan bagi
pihak terkait.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Kayanti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rekrutmen
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Riau Kepri Cabang Teluk Kuantan”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel rekrutmen
terhadap kinerja karyawan.
Potele, Lengkong, dan Moniharapon (2016) melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Proses Rekruitmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT Bank Sulutgo”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antar rekruitmen terhadap kinerja adalah signifikan positif terhadap
kinerja karyawan.
Komaling, Adolfina, Victoria (2016) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Rekruitmen, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada PT. Bank Rakyat Indonesia TBK Cabang Manado”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap pengaruh positif antara rekruitmen
dan motivasi terhadao kinerja karyawan.
Sendow dan Mekel (2015) “Pengaruh Rekruitmen, Motivasi dan Pelatihan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Wilayah
Suluttenggo”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang negatif antara
rekrutmen terhadap kinerja karyawan, karena rekrutmen secara tidak langsung
tidak berpengaruh gterhadap kerja karyawan.
9
Sari, Muis, Hamid melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar”. Hasil penelitian ini
menunjukkan hasil yang positif, semakin baik motivasi menyebabkan semakin
baik pula kinerja karyawan.
Armiaty (2014) “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap
Kienrja Pegawai Frontliner” (Studi pada Cabang Bank Kalsel yang berada di
Wilayah Banjarmasin)”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif atau
signifikan.
Kurniawam, Lubis, Adam (2012) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Budaya Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
International Federation Red Cross (IFRC) Banda Aceh”. Hasil penelitian ini
menunjukkan hasil yang berpengaruh positif atau signifikan karena pegawai telah
merasa puas apa yang diperolehnya.
Lipu, Alam, Umar melakukan penelitia dengan judul “Kepuasan Kerja,
Dukungan Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Terhadap Kineja
Karyawan Pada PT. Bank Mega”. Hasil penelitian ini menunjukkan yang positif
dan signifikan karena memberikan motivasi kerja akan dapat meningkatkan
kinerja karyawan.
Yanti Komala Sari (2014) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Patra Komala di Dumai”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang
10
negatif karena motivasi pegawai yang tinggi tidak serta merta merupakan faktor
penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karena selain motivasi yang ada
dalam diri karyawan diperlukan adanya motivasi yang lebih nyata dari
perusahaan terhadap karyawan.
Liyas dan Primad (2017) “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Bank Perkreditan Rakyat”. Hasil penelitian ini menunjukkan
hasil yang positif dan signifikan karena disiplin kerja karyawan perusahaan
daerah BPR Rokan Hulu memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja
perusahaan bank, maka diharapkan kepada karyawan perusahaan BPR Rokan
Hulu untuk selalu disiplin dalam bekerja.
M. Harlie (2010) meneliti dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi
dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipli Pada
Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan”. Hasil ini
menunjukkan hasil yang positif antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
Agung Setiawan (2013) meneliti dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja
dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruan Malang”. Hasil ini menunjukkan hasil yang negatif.
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun) Variabel Hasil
X Y
1 Kayanti Rekrutmen Kinerja
Karyawan
+/sig
2 Potele, Lengkong, dan
Moniharapon (2016)
Rekrutmen Kinerja
Karyawan
+/sig
11
3 Komaling, Adolfina,
Victoria (2016)
Rekrutmen Kinerja
Karyawan
+/sig
4 Sendow dan Mekel
(2015)
Rekrutmen Kinerja
Karyawan
+/tdk
sig
5 Sari, Muis, Hamid Motivasi Kinerja
Pegawai
+/sig
6 Armiaty (2014) Motivasi Kinerja
Pegawai
+/sig
7 Komaling, Adolfina,
Victoria (2016)
Motivasi Kinerja
Pegawai
+/sig
8 Kurniawam, Lubis,
Muhammad (2012)
Motivasi Kinerja
Karyawan
+/sig
9 Lipu, Alam, Umar Motivasi Kinerja
Karyawan
+/sig
10 Yanti Komala Sari
(2014)
Motivasi kinerja
Karyawan
-/sig
11 Liyas dan Reza (2017) Disiplin Kerja Kinerja
Karyawan
+/sig
12 M. Harlie (2010) Disiplin Kerja Kinerja
Pegawai
+/sig
13 Agung Setiawan (2013) Disiplin Kerja kinerja
Karyawan
-/sig
14 Yanti Komala Sari
(2014)
Disiplin Kerja kinerja
Karyawan
-/sig
Dari tabel 2.1 dapat diketahui bahwa sekelompok penelitian yang
dilakukan oleh kayanti menyatakan bahwa rekrutmen terhadap kinerja
berpengaruh positif dan signifikan semantara penelitian yang dilakukan oleh
Sendow dan Mekel (2015) menyatakan bahwa rekrutmen terhadap kinerja
karyawan berpengaruh negatif dan signifikan. Dengan demikian gap researchnya
terdapat yang harus ditutup dengan penelitian saya. Penelitian ini menyelesaikan
gap research yang masih ada dengan judul saya.
12
Armiaty (2014) menyatakan bahwa motivasi terhadap kinerja mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan sementara penelitian yang dilakukan oleh
Yanti Komala Sari (2014) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh negatif dan
signifikan. Dengan demikian gap researchnya harus ditutup dengan penelitian
saya. Penelitian ini menyelesaikan gap research yang masih ada dengan judul
saya.
Liyas dan Reza (2017) menyatakan bahwa disiplin kerja terhadap kinerja
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan sementara penelitian yang
dilakukan oleh Agung Setiawan (2013) menyatakan bahwa disiplin kerja
berpengaruh negatif dan signifikan. Dengan demikian gap researchnya harus
ditutup dengan penelitian saya. Penelitian ini menyelesaikan gap research yang
masih ada dengan judul saya.
B. Kerangka Teori
1. Rekrutmen
a. Pengertian Rekrutmen/Penarikan Tenaga Kerja
Menurut Sihotang (2007) rekrutmen adalah kegiatan mencari dan
menarik para pelamar pekerjaan dengan motivasi kemampuan, keahlian,
dan pengetahuan sumber daya manusia yang diperlukan oleh organisasi
untuk mengisi lowongan kerha yang telah diindentifikasi sebelumnya
didalam rencana kepegawaian.
13
Handoko (2008) menjelaskan bahwa rekrutmen merupakan proses
pencarian dan “pemikatan” para calon karyawan yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan. Rivai (2009) menjelaskan rekrutmen sebagai
salah satu rangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan
memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan
calon yang diinginkan atau memenuhi kualifikasi sesuai dengan jabatan
atau lowongan yang ada.
Rekrutmen merupakan masalah yang penting bagi perusahaan dalam
hal pengadaan tenaga kerja, jika suatu rekrutmen berhasil dengan kata lain
banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, maka peluang perusahaan
untuk mendapatkan karyawan yang terbaik akan menjadi semakin terbuka
lebar, karena
b. Tujuan rekrutmen
Tujuan rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan calon
pelamar sebanyak mungkin sehingga organisasi atau perusahaan
berkesempatan untuk memilih calon pekerja yang memenuhi standar
kualifikasi yang ditentukan. Menurut Sondang P. Siagian (2008) tujuan
rekrutmen karyawan adalah “untuk mendapatkan persediaan sebanyak
mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikaso organisasi.”
14
Sedangkan menurut Mutiara Sibrani Pangabean (2002)
mengemukakan bahwa: “Rekrutmen bertujuan untuk mengkomunikasikan
adanya posisi yang lowong sedemikian rupa agar pencari kerja memberi
tanggapan”.
Bedasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
tujuan rekrutmen karyawan adalah mengkomunikasikan adanya posisi yang
lowong dengan maksud agar organisasi atau perusahaan dapat
mendapatkan sebanyak mungkin calon pelamar sehingga dapat melakukan
pilihan calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi dan
sesuai persyaratan.
c. Metode Rekrutmen
Kasmir (2016) mengemukakan beberapa cara atau metode yang
digunakan untuk menarik minat pelamar agar datang melamar, yaitu : (a)
Informasi yang disajikan benar-benar memberikan informasi yang jelas
tentang nama perusahaan, bidang usaha, posisi yang ditawarkan,
kompensasi yang diberikan, jenjang karier dan fasilitas menarik lainnya
yang ditawarkan. (b) Format lamaran dibuat menarik dan menunjukkan
kesan perusahaan bonafit. Kesan ini penting, karena banyak pelamar yang
memperhatikan hal ini sebelum mengirim surat lamaran. (c) Pemilihan
media untuk membuat lowongan kerja, sesuai dengan segmentasi media
yang bersangkutan. Pemilihan media ini juga akan memberikan kesan
bonafitas perusahaan. Pelamar yang berkualitas biasanya hanya melamar di
15
media yang dianggap bonafit. (d) Menempelkan brosur diperguruan tinggi
dan lembaga pelatihan yang memiliki kualitas dan reputasi tinggi. Hal ini
penting karena biasanya perguruan tinggi yang memiliki reputasi tinggi
akan menghasilkan lulusan yang dapat dipertanggung jawabkan. (e) Waktu
yang diberikan jangan terlalu singkat, sehingga mampu memaksimalkan
jumlah pelamar. Misalnya 1 minggu atau 10 hari.
d. Proses Rekrutmen karyawan
Menurut Saksono (1995) ada tiga sistem rekrutmen tenaga kerja yaitu:
(a) Sistem Patronage (kawan) yaitu sistem penarikan karyawan yang
didasarkan adanya hubungan subyektif yaitu: hubungan yang
diperhitungkan antara subyek-subyeknya baik hubungan politik maupun
non politik. Hubungan yang bersifat politik adalah pengangkatan atau
penunjukan karyawan yang didasarkan selera pribadi atau berdasarkan
kepentingan suatu golongan. Sedangkan hubungan yang non politik adalah
hubungan yang bukan partai atau non politik atau sering disebut nepotisme
sistem. Sistem ini dalam praktek pengangkatan karyawan didasarkan
keluarga, kawan, yang akrab atau teman baik. (b) Sistem meryt
(kecakapan) yaitu penarikan karyawan yang didasarkan pada kecakapan,
bakat, pengalaman, kesehatan sesuai dengan kriteria yang telah dibuat
sebelumnya. (c) Sistem carier (meningkat) yaitu memberikan kesempatan
pada karyawan untuk mengembangkan bakat serta kecakapan selama dia
16
mampu bekerja dengan harapan dapat naik jabatan sampai pada batas
kemampuannya.
e. Evaluasi Rekrutmen karyawan
Evaluasi rekrutmen karyawan digunakan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan proses rekrutmen. Perekrutan yang berhasil akan
mendapatkan karyawan baru yang mempunyai kualitas yang dibutuhkan.
Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1997) mengemukakan
sejumkah kriteria dalam perekrutan: 1). Banyaknya pelamar-pelamar, 2).
Pemilihan karyawan, 3). Banyaknya penempatan karyawan yang berhasil
Menurut Hani Handoko T, (2001) kriteria untuk evaluasi rekrutmen
karyawan adalah sebagai berikut: (a) Jumlah Pelamar. Jumlah pelamar
merupakan petunjuk tentang pemikat tidaknya program rekrutmen,
mempunyai nilai-nilai terkecil dalam penentuan efektifitas program karena
pelamar-pelamar yang direkrut dengan berbagai metode rekrutmen tetapi
mungkin tidak menghasilkan penerimaan yang berhasil. (b) Jumlah usul
tentang pelamar yang diajukan untuk diterima. Kriteria ini adalah indicator
kualitas para pelamar yang baik. Kriteria ini menunjukkan usul dari bagian
personalia perusahaan tentang pelamar kualified yang diajukan untuk
diterima. (c) Jumlah penerima atau pelamar yang diterima. Jumlah
penerima merupakan petunjuk yang lebih jelas tentang jumlah personalia
yang kualified tetapi uji program rekrutmen yang paling penting adalah
penenmpatan yang berhasil. (d) Jumlah penempatan karyawan yang
17
berhasil. Kriteria evaluasi rekrutmen juga akan tercakup dalam proses
rekrutmen. Karena bagian personalia perusahaan tidak akan secepat
mengevaluasi program rekrutmen tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya
yaitu penempatan yang berhasil.
f. Kendala Rekrutmen Karyawan
Agar proses penarikan berhasil, perusahaan perlu menyadari berbagai
kendala. Batasan-batasan ini bersumber dari organisasi, pelaksana
penarikan dan lingkungan eksternal. Menurut Hani Handoko, T (2001)
berbagai kendala yang paling umum adalah sebagai berikut: (a) Kebiasaan-
kebiasaan organisasi (kebiasaan promosi, kebiasaan kompensasi, kebiasaan
status karyawan dan kebiasaan penerima tenaga kerja lokal). (b) Rencana-
rencana sumber daya manusia. (c) Kondisi pasar tenaga kerja. (d) Kondisi-
kondisi lingkungan eksternal. (e) Persyaratan-persyaratan jabatan. (f)
Kebiasaan-kebiasaan pelaksana penarik kerja
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diuraikan berbagai kendala yang
paling umum dalam penarikan adalah sebagai berikut.
1. Kebiasaan-kebiasaan organisasi
Menurut Hani Handoko, T (2001) berbagai kebijakan organisasi
merupakan sumber batasan potensial. Kebijakan-kebijakan ini berusaha
untuk mencapai keseragaman, manfaat hunungan masyarakat, ekonomis,
dan sasaran-sasaran lain yang tidak berhubungan dengan penarikan.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasional penting yang akan
18
mempengaruhi penarikan adalah kebijaksanaan promosi, kebijaksanaan
kompensasi, kebijaksanaan status karyawan dan kebijaksanaan penerima
tenaga lokal.
2. Rencana-rencana sumber daya manusia
Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1997) menjelaskan
bahwa rencana sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang
harus dipertimbangkan dalam proses penarikan. Dengan merinci persediaan
keterampilan, rencana latihan dan pengenmbangn, promosi dan transfer,
serta rencana personali menguraikan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus
dipenuhi melalui penarikan pekerjaan-pekerjaan mana yang akan diisi
secara internal. Rencana ini membantu proses penarikan karena peringkas
kebutuhan-kebutuhan penarikan di waktu yang akan datang.
3. Kondisi pasar tenaga kerja
Pasar tenaga kerja merupakan suatu wilayah geografis dimana
kekuatan-kekuatan suplai (orang-orang yang sedang mencari pekerjaan)
berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan permintaan (perusahaan-perusahaan
yang sedang mencari karyawan) dan dengan demikian menentukan harga
tenaga kerja. Pemahaman akan kondisi pasar tenaga kerja memungkinkan
menajemen dapat memperhatikan suplai tenaga kerja yang tersedia untuk
penarikan karyawan.
19
4. Kondisi lingkungan eksternal
Kondisi-kondisi diluar perusahaan sangat mempengaruhi penarikan.
Disamping perubahan-perubahan dalam pasar teaga kerja, tingkat
pengangguran, kondisi dan tingkat pertumbuhan pererkonomian, hukum
perburuhan, proyek angkatan tenaga kerja oleh departemen tenaga kerja,
kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan-keterampilan tertentu, dan
kegiatan penarikan para pesaing, semuanya akan mempunyai dampak pada
upaya-upaya penarikan karyawan.
5. Persyaratan-persyaratan jabatan
Persyaratan-persyaratan setiap jabatan adalah salah satu kendala
penarikan. Sebagai contoh untuk menarik tenaga-tenaga terampil adalah
lebih sulit dari pada tenaga-tenaga tidak terampil. Departemen personalia
perlu mengajari permintaan-permitaan jabatan dari infformasi analisis
jabatan dan komentar para majaer. Pengaruh akan persyaratan-persyaratan
jabatan memungkinkan bagian personalia untuk memilih cara terbaik
dalam program penarikan dengan batasan-batasan yang ada.
6. Kebiasaan-kebiasaan pelaksana penarikan
Kebiasaan pelaksana penarikan di masa lalu akan membentuk
kebiasaan-kebiasaan. Memang hal ini dapat menghilangkan keputusan-
keputusan yang memakan waktu, tetapi juga dapat meneruskan kesalahan-
kesalahan atau menghindarkan alternatif-alternatif yang lebih efektif.
Dengan demikian para pelaksana penarikan merupakan umpan balik positif
20
dan negatif, agar mereka tidak hanya menggantungkan daripada kebiasaan
yang telah berbentu.
g. Indikator Rekrutmen
Beberapa indikator rekrutmen menurut Ellyta Yullyanti (2009)
1. Metode Rekrutmen
2. Prosedur
3. Sumber – sumber Rekrutmen
2. Motivasi
a. Definisi Motivasi
Menurut Mangkunegara (2009) menambahkan pada faktor motivasi
hendaknya harus memuat atau syarat mutlak perlu bagi karyawan yang
mana karakteristiknya guna memiliki motivasi berprestasi tinggi.
Menurut Nawawi (2003), “Motivasi adalah suatu kondisi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan yang berlangsung secara sadar. Sedangkan menurut Rivai (2004)
berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu. Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi
guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan
usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robbins dan
Mary, 2005). Dari bebrapa pendapat yang sudah ada dapat disimpulkan
21
motivasi adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang
yang diakibatkan oleh orang lain maupun dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan seperti orang lain bahkan melebihi.
a. Teori Motivasi
1) Teori Kebutuhan
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang
ada dalam diri (Mangkunegara, 2008). Apabila pegawai kebutuhannya
tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa
dan juga sebaliknya.
2) Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting)
Tujuan adalah apa yang diusahakan untuk dicapai individu, yang
merupakan objek atau tujuan dari suatu tindakan. Menurut Locke, gool
setting mempunyai empat mekanisme motivasional, yaitu :
3) Goals direct attention
Tujuan yang secara pribadi bermakna cenderung memfokus pada satu
perhatian pada apa yang relevan dan penting.
4) Goals regulate effort
Tidak hanya tujuan membuat kita mengerti secara selektif, mereka
juga memotivasi kita untuk bertindak. Deadline penyelesaian proyek
memaksa kita menyelesaikannya. Tingkat usaha dikeluarkan secara
proporsional dengan kesulitan tujuan.
22
5) Goals increase persistence
Ketekunan merupakan usaha yang dikeluarkan pada tugas selama
perpanjang periode waktu. Orang yang tekun cenderung melihat hambatan
sebagai tantangan yang harus diatasi daripada sebagai alasan untuk gagal.
6) Goals foster strategies and action plans
Tujuan dapat membantu karena tujuan mendorong orang
mengembangkan strategi dan rencana aksi yang memungkinkan mencapai
tujuan mereka.
7) Teori Keadilan
Teori yang menyatakan bahwa individu membandingkan masukan-
masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil
pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan
ketidakadilan. Robbins dan Judge (2009) menyatakan bahwa teori keadilan
dapat menentukan suatu konsep yang berhubungan dengan imbalan kerja
dan ketidakadilan. Ketidakadilan yang diciptakan oleh pembayaran yang
berlebihan tidak mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap
perilaku dalam sebagian besar situasi kerja. Individu memiliki lebih banyak
toleransi terhadap ketidakadilan pembayaran yang berlebihan daripada
ketidakadilan pembayaran yang lebih sedikit atau lebih bisa menerimanya.
8) Teori Harapan
Teori harapan beranggapan bahwa orang berperilaku termotivasi
dengan cara yang menghasilkan manfaat yang dihargai. Kekuatan dari
23
suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada
kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan
hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut
(Robbins & Judge, 2009).
b. Karakteristik Motivasi
Ciri – ciri perilaku karyawan yang memiliki motivasi berprestasi yang
tinggi menurut McClelland dalam Mangkunegara (2005) adalah: (a)
Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi. (b) Berani
mengambil dan memikut resiko. (c) Memiliki tujuan yang jelas dan
realistik (d) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasikan tujuan. (e) Lebih mementingkan umpan balik yang nyata
tentang hasil prestasinya. (f) Mencari kesempatan untuk merealisasikan
rencana yang telah diprogramkan.
Sebaliknya ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi berprestasi
rendah adalah: (a) Bersikap apatis dan tidak percaya diri. (b) Tidak
memiliki tanggung jawab pribadi dalam bekerja. (c) Bekerja tanpa rencana
dan tujuan yang jelas. (d) Ragu-ragu dalam mengambil keputusan. (e)
Setiap tindakan tidak terarah dan menyimpang dari tujuan.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Memberikan motivasi kepada karyawan oleh pimpinannya merupakan
proses kegiatan pemberian motivasi kerja, sehingga karyawan tersebut
berkemampuan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan penuh tanggung
24
jawab. Tanggung jawab yang dimaksud adalah kewajiban bawahan untuk
melaksanakan tugas sebaik mungkin yang diberikan oleh atasan, dan inti
dari tanggung jawab adalah kewajiban (Siagian, 2001). Nampaknya
pemberian motivasi oleh pimpinan kepada bawahan tidaklah begitu sukar,
namun dalam praktiknya pemberian motivasi jauh lebih rumit. (Siagian,
2001) menjelaskan kerumitan ini disebabkan oleh:
1. Kebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai, dan berubah sepanjang
waktu. Disamping itu perbedaan kebutuhan pada setiap taraf sangat
mempersulit tindakan motivasi para manajer. Dimana sebagian para
manajer yang ambisius, dan sangat termotivasi untuk memperoleh
kepuasan dan status, sangat sukar untuk memahami bahwa tidak semua
pegawai mempunyai kemampuan dan semangat seperti yang dia miliki,
sehingga manajer tersebut menerapkan teori coba-coba untuk
menggerakkan bawahannya.
2. Feeling and emotions yaitu perasaan dan emosi seseorang manajer tidak
memahami sikap dan kelakuan pegawainya, sehingga tidak ada
pengertian terhadap tabiat dari perasaan, keharusan, dan emosi.
3. Aspek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti
kepribadian, sikap, pengalaman, budaya, minat, harapan, keinginan,
lingkungan yang turut mempengaruhi pribadi pegawai tersebut.
4. Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan
wewenang. Wewenang bersumber atau datang dari atasan kepada
25
bawahan, sebagai imbalannya pegawai bertanggung jawab kepada
atasan, atas tugas yang diterima. Seseorang dengan kebutuhan akan rasa
aman yang kuat mungkin akan “mencari amannya saja”, sehingga akan
menghindar menerima tanggung jawab karena takut tidak berhasil dan
diberhentikan dan di lain pihak mungkin seseorang akan menerima
tanggung jawab karena takut diberhentikan karena alasan prestasi kerja
yang jelek (buruk).
d. Indikator Motivasi
Beberapa indikator motivasi menurut Mangkunegara (2009: 166)
yakni:
1. Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Seorang karyawan berani bertanggung jawab
saat mengambil resiko atau mempunyai rencana untuk meningkatkan
kualitas kerja.
2. Perencanaan
Kemampuan karyawan dalam merencanakan seuatu program untuk
memajukan sebuah perusahaan. perencanaan yang dimiliki karyawan
menunjukkan bahwa karyawan termotivasi dalam bekerja.
3. Gaji
Mengambarkan seberapa kerja keras seorang karyawan untuk
menunjukkan kegigihan yang dimiliki. Motivasi kerja dilakukan bukan
26
hanya agar karyawan menunjukkan perilaku yang nermanfaat bagi
periusahaan tapi juga agar karyawan bekerja keras untuk perusahaan.
karena semakin gaji tinggi maka kedepannya karyawan akan termotivasi
dan lebih semangat lagi dalam bekerja.
3. Disiplin Kerja
a. Definisi Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2003;193) menyatakan kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan
dan norma-norma yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang
secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya
dengan baik, bukan atas paksaan. Sedangkan yang dimaksud dengan
kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang
sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Nitisemito (2001) mengartikan kedisiplinan sebagai suatu sikap, tingkah
laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik
yang tertulis maupun tidak.
b. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja
Menurut Rivai (2004), terdapat empat perspektif daftar yang
menyangkut disiplin kerja, yaitu: (a) Disiplin Retributif (Relibutive
Discipline) adalah berusaha menghukum orang yang berbuat salah.
27
(b) Disiplin Korektif (Corrective Discipline) adalah berusaha membantu
karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat. (c) Perspektif Hak-hak
Individu Perspektif (Individual Right Perspective) adalah berusaha
melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner. (d)
Perspektif Utilitarian (Utilitarian Perspective) adalah berfokus kepada
penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan
disiplin melebihi dampak-dampak negatifnya.
c. Karakteristik Kedisiplinan
Perilaku disiplin, menurut Sinungan (1997) tercemin dalam pola
tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut: (a) Adanya hasyat yang kuat
untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik dan
kaidah yang berlaku dalam masyarakat. (b) Adanya perilaku yang
dikendalikan. (c) Adanya ketaatan.
Perilaku disiplin terwujud atas dasar dorongan dari dalam individu
pegawai sebagai respon atas penghormatannya terhadap peraturan yang
ditetapkan. Disiplin juga merupakan alat pengendali diri seseorang untuk
menentukan apa yang boleh dan tidak dilakukan serta sejauh mana dia
melakukan tindakan yang masih dalam batas tanggung jawabnya. Ketaatan
terhadap atasan maupun peraturan yang ditetapkan, sangat dipengaruhi
oleh disiplin yang dimiliki seseorang. Ketika tidak ada dorongan untuk
melakukan kedisiplinan, maka ketaatan akan sulit terwujud.
28
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo (2000), faktor yang mempengaruhi disiplin
karyawan diantaranya adalah:
1. Kompensasi
Besar kecilnya kompensasi yang diberikan dapat mempengaruhi
tegaknya disiplin. Para pegawai akan mematuhi segala peraturan yang
berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan
jerih payahnya yang telah dikontribuskian bagi perusahaan.
2. Keteladanan pimpinan dalam perusahaan
Teladan peimpinan sangat berpengaruh besar dalam perusahaan,
karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan pegawai.
Para bawahan akan meniru yang dilihatnya setiap hari.
3. Peraturan
Para pegawai akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas,
pasti, dan diinformasikan kepada mereka.
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
Keberanian pimpinan memberikan tindakan terhadap pelanggar
disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua pegawai akan merasa
terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.
5. Pengawasan Pimpinan
Pengawasan pimpinan diperlukan untuk mengarahkan para pegawai
agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang
29
telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka
sedikit banyak para pegawai akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.
6. Perhatian kepada pegawai
Seorang pegawai tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi
yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih
membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinanannya sendiri. Kebutuhan
dan kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan
sebagainya.
7. Kebiasaan-kebiasaan yang baik
Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain: saling menghormati, bila
ketemu di lingkungan pekerjaan, melontarkan pujian yang sesuai dengan
tempat dan waktunya akan mendorong pegawai bertindak disiplin.
e. Faktor-faktor yang Dipengaruhi Disiplin Kerja
Sutrisno dalam Nimpu (2015) menyebutkan bahwa disiplin kerja
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai.
Disiplin kerja merupakan salah bentuk sikap mental dari dalam diri seorang
pegawai yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja (Sedarmayanti, 2001). Tu”u (2004) mengemukakan bebrapa hal yang
dapat dipengaruhi oleh disiplin antara lain: penataan kehidupan bersama,
pembangunan kepribadian, melatih kepribadian, fungsi pemaksaan, fungsi
hukuman, dan fungsi menciptakan.
30
f. Indikator Disiplin Kerja
Harlie (2010) menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki indikator
sebagai berikut:
1) Tata Tertib
Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur
kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah
terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.
2) Ketrampilan
Karyawan memiliki ketrampilan yang tinggi sesuai dengan bidang dan
gelarnya yang sesuai dengan pekerjaanya, sehingga bekerja dengan kreatif
dan inovatif.
3) Tingkah Laku
Karyawan mungkin melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
etika sebagai seorang pegawai yang sesuai dengan pekerjaannya. Hal ini
merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bertingkah
laku baik salah satu wujud dari disiplin kerja karyawan.
4. Kinerja Karyawan
a. Definisi Kinerja
Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau
Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya dicapai
seseorang). Kinerja (prestasi kerja) adalah “hasil kerja secara kualitas dan
31
kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggup jawab yang diberikan kepadanya” (Mangkunegara,
2005:). Kinerja merupakan hasil kerja baik kualitas maupun kauntitas yang
dihasilkan karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai kebijakan
harus dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya.
Salah satu diantarannya adalah melalui penilaian kinerja. Handoko (2001),
mendefinisikan penilaian prestasi kerja (performance apprasial) adalah
“proses melalui nama organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai
prestasi kerja pegawai”.
Menurut Belows (dalam As’ad, 2000), syarat kriteria yang baik adalah
reliable, realistis, representatif, acceptable, dan dapat digunakan prediksi
(predictable).
1) Reliable, berarti apa yang diukur dan metode pengukuran yang
memberikan hasil yang dapat diandalkan akurasinya (konsisten)
2) Realistis, berarti pengukuran kinerja memiliki standart tertentu
3) Representatif, berarti aspek-aspek kinerja yang diukur benar-benar
mencerminkan jenis pekerjaan yang dinilai.
4) Acceptable, berarti aspek-aspek, metode dan staandart penilaian dapat
diterima pegawai dan organisasi.
32
5) Predictable, berarti hasil penilaian dapat digunakan untuk
memprediksi kinerja dimasa yang akan datang. Jika kriteria suatu
pekerjaan sudah ditentukan, maka langkah berikutnya dalam mengukur
kinerja (job performance) adalah mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan hal tersebut dari seorang pegawai.
b. Tujuan Kinerja
Menurut Rivai san Basri (2005) tujuan dari sebuah hasil kenerja
adalah:
1) Kemahiran dari kemampuan tugas baru diperuntukan
2) Untuk perbaikan hasil kinerja dan kegiatannya
3) Kemahiran dari pengetahuan baru dimana akan membantu
karyawan dengan pemecahan masalah yang kompleks atas
aktivitas membuat keputusan pada tugas.
4) Kemahiran atau perbaikan pada sikap terhadap teman kerjanya
dengan satu aktivitas kinerja.
5) Target aktivitas perbaikan kinerja.
6) Perbaikan dalam kualitas atau produksi.
7) Perbaikan dalam waktu atau pengiriman.
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja
Menurut Mangkunegara (2005:) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja, yaitu sebagai berikut :
33
1) Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan terdiri dari :
a. Kemampuan potensi (IQ)
b. Kemampuan reality (skiil)
Maksudnya adalah pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di atas
rata – rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan
genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil
dalam pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah dalam mencapai
kinerja maksimal.
2) Faktor Motivasi
Motivasi diartikan sebagai suatu sikap (attitude) pimpinan dan
karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang
bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja
tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi
kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang
dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja,
kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja, dan kondisi kerja.
Menurut Saparuddin (2007) supervisi kepemimpinan termasuk dalam
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, karena dengan
melakukan supervisi kepemimpinan berupa :
1) Pembinaan yang terus menerus
2) Pengembangan kemampuan profesional pegawai
34
3) Perbaikan situasi kerja dengan sasaran akhir pencapaian
peningkatan kinerja pegawai.
d. Indikator Kinerja
Untuk mengukur kinerja, digunakan tiga indikator Menurut Yullyanti.
1) Kerjasama
Karyawan mampu bekerjasama dengan rekan kerja, karyawan
bersikap positif terhadap setiap pekerjaan tim, dan karyawan bersedia
membantu anggota tim kerja dalam menyelesaikan pekerjaan
2) Komunikasi
Karyawan saling menggunakan informasi untuk mencapai tujuan
bersama baik dengan rekan kerja maupun atasan langsung.
3) Sikap
Sikap terhadap perusahaan, karyawan lain dan pekerjaan.
C. Kerangka Penelitian
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam
penelitian ini penulis memilih faktor rekrutmen, motivssi, dan disiplin kerja.
Rekrutmen sebagai sebuah perusahaan untuk mencari karyawan baru yang sesuai
dengan syarat-syarat perusahaan. motivas sendiri yaitu pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala dan upayanya untuk
mencapai kepuasan. Disiplin kerja adalah kedisiplinan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
35
yang berlaku. kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Kinerja karyawan
adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhan serta waktu.
Berdasarkan penjabaran teori di atas dan penelitian terdahulu, maka dapat
disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini, yaitu:
Sumber : Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini, 2018
Gambar 2. 1 Model Penelitian
Rekrutmen (X1)
Motivasi (X2)
Disiplin Kerja
(X3)
Kinerja Karyawan
(Y)
36
D. Hipotesis
1. Pengaruh Rekrutmen terhadap Kinerja Karyawan
Rekrutmen yaitu proses mencari, menemukan, dan menetapkan sejumlah
orang sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik sesuai dengan
perusahaan. Jesica Sendow dan Peggy A. Mekel (2015) yang mengatakan
bahwa rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan. Karena setiap perusahaan saat ada rekrutmen yang tidak sesuai
dengan prosedur yang telah di tentukan perusahaan. Hal ini berarti bahwa
apabila variabel rekrutmen perlu ditingkatkan maka calon pelamar akan
semakin banyak. Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesi:
H1: Rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi merupakan salah satu pendorong bagi seseorang agar mampu
melakukan pekerjaan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Armiaty (2014)
“Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kienrja Pegawai
Frontliner” (Studi pada Cabang Bank Kalsel yang berada di Wilayah
Banjarmasin)”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif atau
signifikan. Hal ini berarti jika motivasi yang tinggi dari karyawan akan
berdampak pada kinerja karyawan yang semakin baik dan motivasi bekerja
rendah yang dimiliki karyawan akan berdampak pada kinerja karyawan yang
37
kurang maksimal. Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesi:
H2: Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
3. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Disiplin merupakan awal dari sebuah penyatuan persepsi, visi, maupun
misi seseorang sehingga yang dilakukan sesuai dengan prosedur atau tata
tertib. Disiplin juga salah satu faktor tercapainya tujuan perusahaan. maka
tidak heran manajemen dari sebuah perusahaan membuat peraturan yang
ketat tentang kedisiplinan ini.
M. Harlie (2010) meneliti dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja,
Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipli Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan
Selatan”. Hasil ini menunjukkan hasil yang positif dam signifikan antara
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. hal ini berarti jika disiplin kerja
naik yang ditandai dengan ketetapan waktu berangkat kerja, kehadiran
karyawan dalam bekerja, ketaatan karyawan terhadap ketentuan organisasi,
maka kinerja karyawan akan semakkin meningkat. Berdasarkan uraikan di
atas, maka dapat dirumuskan hipotesi:
H3: Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
38
4. Pengaruh Rekrutmen, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan
Rekrutmen merupakan usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja,
agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.
Karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan mematuhi
peraturan yang telah dibuat perusahaan serta mempunyai disiplin yang
tinggi akan berdampak positif pada aktivitas kinerja perusahaan.
Rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Semakin baik rekrutmen, semakin tinggi motivasi dan
semakin tinggi disiplin kerja karyawan, maka akan meningkatkan kinerja
karyawan menjadi lebih baik lagi. Sidanti (2015) meneliti dengan judul
“Pengaruh Rekrutmen, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil di Seketariat DPRD Jawa Timur”. Hasil penelitian ini
menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesi:
H4: Rekrutmen, Motivasi, dan Disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
asosiasi kausal serta menggunakan pendekatan kuantitafif. Metode asosiasi kausal
adalah penelitian yang digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan
antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersikap
sebab akibat. Dalam penelitian ini terdapat variabel independent (yang
mempengaruhi) dan dependent (dipengaruhi). Pendekatan kuantitaf adalah
pendekatan dalam penelitian yang menggunakan data berupa angkat-angka untuk
mennganalisa hubungan antar variabel (Sugiyono, 2014). Penelitian ini akan
menjaskan pengaruh rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah BRI Syariah KC Solo
Veteran. Data yang digunakan adalah data primer, data primer merupakan sumber
data yang diperoleh langsung ataupun tidak langsung dengan melalui media
perantara yakni berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok
dengan hasil observasi terhadap suatu kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.
Penelitian ini dilakukan pada bulan 28 November 2017.
40
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian adalah karyawan BRI Syariah
KC Solo Veteran.
Dengan total populasi sebesar 51 karyawan maka peneliti mengambil
sampel sebesar 35 karyawan.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006:28) definisi sampel adalah obyek atau subyek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Supadi
(2005) menyatakan bahwa sampel adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengambil sebagian anggota populasi untuk mewakili seluruh anggota
populasi. Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan perwakilan dari
keselurahan populasi, hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya..
Disini penulis menggunakan sampel jenuh atau sampel sensus. Menurut
Sugiyono (2012) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pada penelitian ini,
jumlah karyawan di BRIS KC Solo Veteran ada 51 orang. Maka yang menjadi
sampel adalah 35 orang.
41
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :
1. Data Primer
Data yang langsung dikumpulkan dari tempat penelitian berupa
kuisioner yang disebar dan dibagikan ke calon kandidat sampel didalam
perusahaan. Skala merupakan ukuran sikap responden dalam menanggapi atau
menjawab setiap pertanyaan dalam instrument penelitian. skala sikap yang
akan digunakan untuk kuisioner tersebut adalah skala numeric. Skala numeric
yaitu skala peta yang menggunakan angka atau bilangan pecahan sebagai
pembanding jarak, dengan perhitungan skor sebagai berikut:
Sangat Tidak
Setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, jurnal, catatan-catatan, dan laporan-
laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahakan (Nazir,
1998).
E. Skala Pengukuran
Penelitian ini merupakan penelitian survei, yang dimaksud untuk
memberikan penjelasan atau disebut sebagai confirmatory research. Penelitian
42
survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dan populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan yang pokok (Sugiyono, 2006).
F. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait
dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam
paradigma penelitian sesuai dengan hasil rumusan masalah.
Teori ini dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang
bersangkutan memang bisa mempengaruhi variabel tidak bebas atau merupakan
salah satu penyebab (Supranto,2002)
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel
bebas (Independent Variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel
lainnya, serta variabel terikat (Dependent Variable) atau variabel yang tergantung
pada variabel lainnta (Andini, 2014).
a. Variabel Terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menajadi akibat (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini variabel dependent
adalah Kinerja Karyawan (Y)
b. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menajdi sebab perubahan (Sugiyono, 2014).
Dalam penelitian ini varaibel Independentnya adalah rekrutmen (x1),
motivasi (x2), dan disiplin kerja (x3).
43
2. Operasional Variabel
Operasional adalah penjabaran masing-masing vaiabel terhadap
indikator-indikator yang membentuknya (Ghozali,2013). Dalam penelitian ini
indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator
Rekrutmen
(X1)
Menurut Sihotang (2007)
rekrutmen adalah kegiatan
mencari dan menarik para
pelamar pekerjaan dengan
motivasi kemampuan,
keahlian, dan pengetahuan
sumber daya manusia yang
diperlukan oleh organisasi
untuk mengisi lowongan
kerha yang telah
diindentifikasi sebelumnya
didalam rencana
kepegawaian.
1.Metode
Rekrutmen
2.Prosedur
3.Sumber-sumber
Rekrutmen
Motivasi
(X2)
Menurut Mathis (2001)
merupakan hasrat dalam diri
seseorang yang
menyebabkan orang tersebut
melakukan tindakan.
Motivasi adalah penting
karena kinerja reaksi
terhadap kompensasi dan
perhatian sumber daya
manusia lainnya yang
berhubungan dengan
motivasi tersebut.
1.Tanggung
Jawab
2. Perencanaan
3.Gaji
44
Disiplin
Kerja (X3)
Disiplin Kerja Menurut
Hasibuan (2003)
menyatakan kedisiplinan
adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan
dan norma-norma yang
berlaku.
1.Tata Tertib
2.Keterampilan
3.Tingkah Laku
Kinerja
Karyawan
(Y)
Kinerja karyawan menurut
Handoko(2001), merupakan
suatu hal yang sangat
penting dalam suatu
organisasi untuk mencapai
tujuannya,sehingga berbagai
kebijakan harus dilakukan
organisasi untuk
meningkatkan kinerja
karyawannya.
1.Kerjasama
2.Komunikasi
3.Sikap
G. Instrumen Penelitian
Pengupulan data dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner, yaitu
untuk mengumpulkan data dari setiap variabel yang ada. Angket dibuat dengan
memperhatikan konsep atau teori yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi
studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuisioner disebarkan kepada responden yaitu
seluruh karyawan BRI Syariah KC Solo Veteran dibuat berdasarkan indikator
yang telah ditentukan dari masing-masing variabel.
H. Uji Instrumen Penelitian
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan
dengan beberapa langkah antara lain:
45
1. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
dua metode, yaitu:
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali,2011). Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat
ukur penelitian terhadap isi atau arti sebenarnya yang diukur.
b. Uji Reabilitas
Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui keandalan dari alat yang
diukur. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawab seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2011).
2. Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-
benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Pada uji
asumsi terdapat tiga bentuk pengujian, yaitu:
a. Uji Multikolineritas
Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
46
Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal (Ghozali, 2013).
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah
yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan
data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
c. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013).
Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
d. Uji Linieritas
Ghozali (2013) menjelaskan bahwa uji linieritas digunakan untuk
melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak.
Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya
47
berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Dengan uji lineritas akan diperoleh
informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat atau kubik.
3. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen digunakan Uji ANOVA atau F
test. Sedangkan pengaruh dari masing-masing variabel independen secara
parsial (individu) diukur dengan menggunakan Uji t statistik.
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara
dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan.
Untuk mengetahui pengaruh rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan, digunakan teknis analisis regresi berganda.
Analisis linear berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan
variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis ini menggunakan
rumus persamaan berikut (Sugiyono,2012):
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ℮
48
Dimana :
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi dalam hal
ini kinerja karyawan
α = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angkat peningkatan ataupun peneurunan variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi
penurunan.
X1 = Variabel independen, yaitu Rekrutmen
X2 = Variabel independen, yaitu Motivasi
X3 = Variabel independen, yaitu Disiplin Kerja
℮ = Standar Error
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel -
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien
determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya
variasi yang besar antara masing - masing pengamatan, sedangkan untuk
49
data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013).
5. Uji Statistik
a. Uji Ttes
Uji t adalah pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui ada
atau tidak perbedaan yang meyakinkan dari dua mean sampel (Hartono,
2008). Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen (Ghozali, 2013). Apabila t hitung masing-masing variabel bebas,
yaitu rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja proses lebih besar dari t tabel
maka variabel bebas tersebut secara parsial memiliki pengaruh terhadap
variabel dependen (kinerja karyawan).
b. Uji Ftest
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).
Uji F dalam penelitian digunakan untuk menguji pengaruh secara
bersama - sama antara rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
I. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
program olah data SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution). SPSS
50
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu
dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Data yang
didapat merupakan data kuantitatif di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk
angka. Sehingga akan mudah diaplikasikan kedalam olah data SPSS 16. Progam
ini dapat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang
dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya.
51
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia terhadap Bank Jasa
Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank
Indonesia pada 16 oktober 2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.
Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah
merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,
kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah
Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)
dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan
prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo
perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat
terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang mampu
52
melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang
digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang
merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indoneis (Persero), Tbk, Aktivitas PT.
Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah
(proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo
selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus
pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi
bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan
perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi
dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan
jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor
Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada
kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan
prinsip Syariah.
53
2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan
lebih bermakna.
b. Misi
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasikan beragam
kebutuhan finansial nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip – prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketenteraman pikiran.
54
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
B. Deskripsi Data Responden
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan. Adapun responden yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 35 karyawan. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi responden,
maka peneliti akan mengidenifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan,
dan lamanya bekerja. Berikut adalah gambaran umum para responden :
55
1. Jenis Kelamin Responden
Pada kategori jenis kelamin, responden dibedakan dalam 2 kelompok yaitu
laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin responden
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 20 57.1 57.1 57.1
Perempuan 15 42.9 42.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa responden
terbanyak adalah laki-laki yaitu 20 orang atau 57.1% dibanding dengan
perempuan yang hanya 15 orang atau 42.9%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa karyawan yang paling dominan pada BRI Syariah KC Solo Veteran
adalah Laki-Laki.
2. Usia Responden
Pada kategori usia responden dibedakan menjadi 3 tingkatan yaitu usia 20
– 30 tahun, usia 31 – 40 tahun dan >41 tahun. Untuk mengetahui proporsi usia
responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel 4.2
berikut ini:
56
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2, dapat diketahui bahwa responden
yang berusia 20 - 30 tahun sebanyak 14 orang, yang berusia 31-40 tahun
sebanyak 13 orang, sedangkan responden yang berusia >41 tahun 8 orang. Jadi
dapat disimpulkan bahwa responden yang berusia 20 – 30 tahun paling banyak
jumlahnya.
3. Pendidikan Terakhir
Pada kategori pendidikan terakhir, responden dibedakan menjadi 3
tingkatan yaitu SMA, Diploma dan S1. Untuk mengetahui proporsi pendidikan
terakhir responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel
4.3 berikut ini :
Tabel 4. 2 Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
SMA 6 17.1 17.1 17.1
Diploma 1 2.9 2.9 20.0
S1 28 80.0 80.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2017
Tabel 4. 2 Umur
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
20-30 thn 14 40.0 40.0 40.0
31-40 thn 13 37.1 37.1 77.1
>41 thn 8 22.9 22.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
57
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3, dapat diketahui bahwa responden
yang berpendidikan terakhir SMA terdapat 6 orang, yang berpendidikan
terakhir Diploma sebanyak 1 orang, sedangkan yang berpendidikan terakhir S1
sebanyak 28 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang
berpendidikan paling banyak yaitu S1.
4. Masa kerja
Pada kategori masa kerja, responden dibedakan dalam 3 tingkatan yaitu, 1
– 5 tahun, 5 – 10 tahun dan 10 tahun. Untuk mengetahui proporsi masa kerja
responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel 4.4
berikut ini:
Tabel 4. 3 Masa Kerja Responden
Masa Kerja Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1-5 Thn 17 48.6 48.6 48.6
5-10 Thn 17 48.6 48.6 97.1
> 10 Thn 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari data tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa responden yang masa
kerjanya 1-5 tahun sebanyak 17 orang , 6-10 tahun ada 17 orang dan > 10 tahun
hanya 1 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini banyak
yang memiliki masa kerja 1-5 tahun dan 6-10 tahun.
58
C. Analisa Data
1. Uji Instrumen Penelitian (Reliabilitas dan Uji Validitas)
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada koesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh koesioner
tersebut. Cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total
score, signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat dari kolom atau
baris total score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir
pertanyaan menghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan.
Tanda bintang ada dua kemingkian (Bawono, 2006: 60): Bintang dua berarti
korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi.Hasil pengujian
validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
59
Tabel 4. 4 Uji Validitas
Variable Item Corected Total Correlation Keterangan
Rekrutmen
Butir 471**
Valid
Butir 775**
Valid
Butir 684**
Valid
Motivasi
Butir 818**
Valid
Butir 828**
Valid
Butir 707**
Valid
Disiplin Kerja
Butir 927**
Valid
Butir 928**
Valid
Butir 545**
Valid
Kinerja Karyawan
Butir 799**
Valid
Butir 951**
Valid
Butir 943** Valid
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Dari hasil uji tabel 4.5 dapat diketahui bahwa semua butir pertanyaan yang
digunakan dalam variabel terdapat bintang Jadi dapat disimpulkan bahwa
semua butir pertanyaan yang digunakan adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2000) Instrumen penelitian adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan, agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrument
penelitian memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif karena
kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas
instrument yang digunakan. Uji Reliabilitas Prinsipnya uji reliabitas
digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari
jawaban kuesioner yang kita bagikan. Teknik yang digunakan dalam
60
pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono,
2006: 64). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 5 Uji Reliabilitas
Variabel
Corected
Item Total
Corelation
Keterangan
Rekrutmen 0.715 Reliabel
Motivasi 0.859 Reliabel
Disiplin Kerja 0.880 Reliabel
Kinerja Karyawan 0.945 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji tabel 4.6, nilai Cronbach Alpha dari masing-masing
variabel x1,x2,x3 dan y lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian dinyatakan reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi yang
handal sesuai dengan kaidah best linier unbiased estimator, yang
menghasilkan model regresi yang tidak bias sehingga dapat digunakan sebagai
alat pemrediksi yang handal (Bawono, 2006: 115). Uji asumsi klasik yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolenieritas, uji
heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linieritas.
61
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi
antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya (Baihaqi, 2014: 75).
Dalam penelitian ini menggunakan metode VIF dan tolerance ini, nilainya
berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya.
Tabel 4. 6 Uji Multikolinearitas Metode VIF
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
x1 .729 1.371
x2 .744 1.344
x3 .976 1.025
Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Data primer diolah 2017
Dari hasil uji diataspada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai tolerance juga
menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance
kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang
nilainya lebih dari 95%.Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
meunjukkan bahwa semua variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih
dari (>10). Jadi dapat disimpulakan bahwa tidak ada multikolonieritas antar
variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2013).
62
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan
yang lain. Dalam uji ini dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya
yaitu metode park. Metode uji Park yaitu dengan meregresikan nilai logaritma
natural dari residual kuadrat (Lne2) dengan variabel independen (X1 dan X2).
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1. Ho : tidak ada gejala heteroskedastisitas
2. Ha : ada gejala heteroskedastisitas
3. Ho diterima bila Signifikansi > 0,05 berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila Signifikansi < 0,05
yang berarti terdapat heteroskedastisitas.
Tabel 4. 7 Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std.
Error Beta
1
(Constant) 11.564 6.287 1.839 .075
x1 -.326 .235 -.280 -1.387 .175
x2 -.013 .173 -.015 -.075 .941
x3 -.020 .091 -.038 -.221 .827
Dependent Variable: RES
Sumber: Data primer diolah, 2017
63
Dari data tabel 4.8 di atas menyatakan bahwa nilai signifikan (sig) pada
variabel masing-masing > 0.05. hal ini menunjukkan bahwa model yang
dipakai tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada penelitian
ini menggunakan grafik dengan cara melihat histogram yang membandingkan
data observasi dengan distribusi yang mendekati normal, normal probability
yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Berikut ini gambar
histogram dan normal probability plot:
Gambar 4.2 Histogram
64
Gambar 4.3 Normal Plot
Tabel 4.9 Uji Normalitas
Kolmogrov-Smirnov test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal
Parametersa
Mean .0000000
Std.
Deviation 276.931.461
Most
Extreme
Differences
Absolute .066
Positive .060
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .390
Asymp. Sig. (2-tailed) .998
a. Test distribution is
Normal.
Sumber: Dsumber data primer diolah, 2017
Dengan melihat tampilan histogram dan normal plot dapat disimpulkan
bahwa grafis histogram memberikan pola distribusi normal. Pada grafik normal
plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
65
garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Selain itu besarnya Kolmogorov-smirnov adalah
0,390 dan signifikan pada 0,998 > 0.05 hal ini berarti H0 diterima menunjukkan
bahwa residual data yang didapat berdistribusi normal.
d. Uji linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi yang
digunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model lain (Bawono, 2006:
179).
Tabel 4. 10 Hasil Uji D-W Model Utama
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .649a .421 .364 290.022 1.464
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
Sumber: Data primer diolah, 2017
Tabel 4. 11 Hasil Uji D-W Model Kuadrat
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .633a .401 .343 13.021.275 1.364
(Constant), x32, x22, x12
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa uji linieritas menggunakan uji
Durbin-Watson dan hasil output nilai Darbin-watson sebesar 1.464 dan
66
dibanding dengan nilai signifikansi 5% jumlah sampelnya 35 (n) dan jumlah
variabel independen 3(k=4). Menurut Ghozali (2013) jika Darbin-Watson lebih
besar dari nilai (batas bawah)dl maka tidak terjadi autokorelasi. Oleh karena itu
nilai Durbin-Watson 1.895 lebih besar dari batas bawah (dl) 1.283 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi autokerelasi.
D. Uji Statistik
1. Regresi Liniear Berganda
Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu (minimal dua
variabel). Kondisi variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependen dapat bersifat positif atau negatif (Bawono, 2006: 84).
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Liniear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
Constant -13.779 11.059 -1.246 .222
x1 .120 .413 .047 .291 .773
x2 .637 .304 .332 2.093 .045
x3 .661 .161 .570 4.115 .000
Dependent Variable: y
Sumber: Data primer diolah, 2017
67
Berdasarkan data tabel 4.12, dapat dibuat model persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut :
Y = -13.779 + 0,120X1 + 0,637X2+ 0,661X3
Dimana :
1. Konstanta (a)
Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka
nilai variabel terikat (beta) sebesar -13.779.
2. Rekrutmen (X1) terhadap Y
Nilai koefisien rekrutmen sebesar 0,120 hal ini mengandung arti
bahwa setiap kenaikan rekrutmen satu satuan maka variabel Y
akan naik sebesar 0,120 dengan asumsi bahwa variabel bebas
variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
3. Motivasi (X2 ) terhadap Y
Nilai koefisien motivasi sebesar 0,637 hal ini mengandung arti
bahwa setiap kenaikan motivasi satu satuan maka variabel Y akan
naik sebesar 0,637 dengan asumsi bahwa variabel bebas variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
4. Disiplin Kerja (X3) terhadap Y
Nilai koefisien disiplin kerja sebesar 0,661 hal ini mengandung
arti bahwa setiap kenaikan disiplin kerja satu satuan maka
variabel Y akan naik sebesar 0,661 dengan asumsi bahwa
68
variabel bebas variabel bebas yang lain dari model regresi adalah
tetap.
2. Determinan (R2)
Menurut Bawono (2006), koefisien determinasi (R2) menunjukkan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependent (Y) Dengan Variabel
Independent (X1, X2 dan X3), atau sejauh mana konstribusi variable
independen (X1, X2 dan X3) mempengaruhi variable dependen (Y).
Pengujian ini dengan melihat R2 pada hasil analisa persamaan regresi yang
diperoleh. Apabila angka koefisien determinan (R2) semakin mendekati angka
1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin tetap sebagai model
penduga terhadap variabel dependent.
Tabel 4. 13 Uji Determinan
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari tabel 4.13 diketahui nilai koefisien determinasi (R square) sebesar
0,421 (nilai 0,421 adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi atau R, yaitu
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
1 .649a .421 .364 290.022
Predictors: (Constant), x3, x2, x1
69
0,421 x 0,421 = 0,364). Besarnya angka koefisien determinasi (R square)
0,421 sama dengan 42,1%. Angka tersebut mengandung arti bahwa
rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
sebesar 42,1%. Sedangkan sisanya (100%-42,1% = 57,9%) dipengaruhi oleh
variabel lain dimodel regresi ini. Karena nilai R Square dibawah 5% atau
cenderung mendekati nilai 0 maka dapat disimpulkan kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas.
3. Uji T
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri.
Adapun hasil uji t ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 14 Ttes 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std.
Error Beta
1
(Constant) -13.779 11.059 -1.246 .222
x1 .120 .413 .047 .291 .773
x2 .637 .304 .332 2.093 .045
x3 .661 .161 .570 4.115 .000
Dependent Variable: y
Sumber: Data primer diolah, 2017
70
Berikut akan dijelaskan pengujian masing – masing variabel secara
parsial pada tabel 4.14:
1. Rekrutmen (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Terlihat pada kolom Coefficients yaitu Rekrutmen mempunyai
nilai signifikansi sebesar 0,773. Nilai sig lebih besar dari
probabolitas 0,05, atau nilai 0,773 > 0.05, maka H1 ditolak dan H0
diterima. Variabel X1 mempunyai Thitung yakni 0,291 dengan Ttabel
1,695. Jadi Thitung < Ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X1
tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Jadi dapat disimpulkan
Rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Terlihat pada kolom Coefficients yaitu Motivasi mempunyai nilai
signifikansi sebesar 0,045. Nilai sig lebih kecil dari probabolitas
0,05, atau nilai 0,045<0.05, maka H1 diterima dan H0 ditolak.
Variabel X2 mempunyai Thitung yakni 2.093 dengan Ttabel 1,695.
Jadi Thitung > Ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X2 memiliki
kontribusi terhadap Y. Jadi dapat disimpulkan Motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Disiplin Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Terlihat pada kolom Coefficients yaitu Disiplin Kerja mempunyai
nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai sig lebih kecil dari
71
probabolitas 0,05, atau nilai 0,000<0.05, maka H1 diterima dan H0
ditolak. Variabel X3 mempunyai Thitung yakni 4.115 dengan Ttabel
1,695. Jadi Thitung < Ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X3
memiliki kontribusi terhadap Y. Jadi dapat disimpulkan Disiplin
Kerja memiliki berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
4. Uji F
Uji Ftest digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4. 15 Uji F
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1
Regression 189.250 3 63.083 7.500 .001a
Residual 260.750 31 8.411
Total 450.000 34
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa hasil uji Fhitung pada
penelitian ini sebesar 7.500 dengan nilai probabilitas (sig)=0,001. Nilai Fhitung
(7.500) >Ftabel (2,90), dan nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
nilai 0,001<0,05; maka H1 diterima, berarti secara bersama-sama Rekrutmen,
Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan.
72
E. Hasil Uji Hipotesis
Setelah diketahui hasil dari uji-uji yang telah dilakukan sebelumnya, maka
selanjutnya didapatkan hasil uji hipotesis. Adapun hasil pengujian masing-masing
hipotesis adalah sebagai berikut:
1) Rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan penelitian t test yang pertama nilai koefisien sebesar 0,291
dengan nilai signifikan 0,773. hal ini menunjukkan bahwa rekrutmen
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan BRI Syariah
KC Solo Veteran. Sehingga H1 di tolak. Penelitian ini di dukung oleh Jesica
Sendow dan Peggy A. Mekel (2015) yang mengatakan bahwa rekrutmen
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Karena
setiap perusahaan saat ada rekrutmen ada yang tidak sesuai dengan prosedur
yang telah di tentukan perusahaan.
2) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Berdasarkann penelitian t test yang pertama nilai koefisien 2.093 dengan
nilai signifikan 0.045 lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan BRI Syariah KC
Solo Veteran. Sehingga h2 di terima. Sebagaimana telah dijelaskan dalam
definisi variabel bahwa motivasi yang dimaksud adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegaiatan-
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Rohman,2009). Dengan adanya
motivasi yang kuat dari seseorang karyawan untuk bekerja belum tentu
73
memberikan hasil kinerja yang baik bagi perusahaan. penelitian ini di dukung
oleh Rina Armiaty (2014) yang menyatakan bahwa motivasi sangat
berpengaruh dalam kinerja karyawan. Motivasi yang tinggi maka semangat
kerja karyawan juga tinggi.
3) Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan penelitian t test yang pertama nilai koefisien 4.115 dengan
nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa disiplin
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan BRI Syariah
KC Solo Veteran. Sehingga h3 di terima. Faktor disiplin kerja dalam penelitian
ini terbukti secara partial memberikan kontribusi yang signifikan dalam
mempengaruhi kinerja pegawai pada BRI Syariah KC Solo Veteran. Dalam hal
ini faktor-faktor disiplin kerja yang meliputi mematuhi semua peraturan
perusahaan, penggunaan waktu secara efektif, tanggung jawab dalam bekerja
dan tugas serta tingkat absensi sudah menghasilkan pekerjaan yang
memuaskan. Dengan demikian jelas bahwa hasil diatas menerangkan bahwa
berpengaruhnya disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada BRI Syariah KC
Solo Veteran. Penelitian ini didukung oleh M. Harlie (2010) meneliti dengan
judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipli Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
Kalimantan Selatan”. Hasil ini menunjukkan hasil yang positif antara disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan.
74
4) Rekrutmen, Motivasi, dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji f nilai Fhitung pada penelitian sebesar 7.500 dengan
nilai probabilitas (sig)=0,001. Nilai Fhitung (7.500) >Ftabel (2,90), dan nilai sig
lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,001<0,05; maka H1 diterima,
berarti secara bersama-sama Rekrutmen, Motivasi dan Disiplin Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian ini di dukung
oleh Sidanti (2015) yang meneliti dengan judul “Pengaruh Rekrutmen,
Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Seketariat DPRD Jawa Timur”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Tabel 4.16
Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis Kesimpulan
H1
Rekrutmen berpengaruh positif dan tdk signifikan
terhadap kinerja karyawan Ditolak
H2
Motivasi berpengaruh positif dan tdk signifikan
terhadap kinerja karyawan Diterima
H3
Disiplin Kerja berpengaruh positif dan tdk
signifikan terhadap kinerja karyawan Diterima
H4
Rekrutmen, motivasi, dan disiplin kerja secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan Diterima
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dibahas. Maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Hasil Ttest dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rekrutmen
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan BRI Syariah KC Solo
Veteran. Dengan demikian H1 yang menyatakan bahwa rekrutmen
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan ditolak.
2. Hasil Ttest penelitian membuktikan aspek Motivasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan BRI Syariah KC Solo Veteran. Dengan
demikian motivasi karyawan yang tinggi serta merta merupakan faktor
penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karena selain motivasi
yang ada dalam diri karyawan diperlukan adanya motivasi yang lebih nyata
dari perusahaan terhadap karyawan. Dengan demikian H2 yang
mengatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan diterima.
3. Hasil penelitian membuktikan aspek disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan BRI Syariah KC Solo Veteran.
Dengan demikian H3 yang mengatakan disiplin kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan di terima.
76
4. Hasil penelitian membuktikan bahwa rekrutmen, motivasi, dan disiplin
kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Sehingga H4 yang menagatakan rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di terima.
B. Saran
Beberapa saran yang mungkin dapat dilaksanakan serta bermanfaat bagi
peningkat kinerja karyawan BRI Syariah KC Solo Veteran :
1. Bagi Perusahaan
a. Disarankan agar dalam melakukan proses rekrutmen pada BRI Syariah
Kc Solo Veteran lebih mementingkan pelamar yang memenuhi syarat.
b. Sebaiknya BRI Syariah KC Solo Veteran menginformasikan kepada
khalayak umum jika ada lowongan atau adanya proses perekrutan,
karena jika terdapat banyak pelamar maka proses perekrutan dikatakan
telah berhasil dan dapat memilih pelamar yang benar-benar dibutuhkan
oleh perusahaan.
c. Dari aspek motivasi kerja karyawan, perusahaan hendaknya dapat
melakukan upaya dengan meningkatkan kemampuan dan kemauan dari
para karyawan dalam bekerja. Upaya ini dapat dilakukan dengan
kegiatan pendidikan dan pelatihan terutama berkaitan dengan pelatihan
motivasi. Dari hasil tersebut diharapkan karyawan dalam bekerja dapat
lebih maksimal sehingga menghasilkan kinerja yang maksimal pua.
77
Selain itu upaya motivasi tersebut harus diimbangi dengan motivasi yang
nyata dari perusahaan seperti memberikan bonus dan memperhatikan
kebutuhan karyawan.
d. Disarankan agar BRI Syariah KC Solo Veteran hendaknya lebih
memperhatikan disiplin kerja karyawan yang sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Bagi peneliti – peneliti berikutnya yang ingin mengadakan penelitian
serupa, agar dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan
mengangkat objek penelitian pada bank lainnya.
b. menambahkan variabel bebas selain rekrutmen, motivasi dan disiplin
kerja yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, analisa data, dan pembahasan dalam
penelitian kali ini, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
1. kurangnya kesungguhan dari bebrapa responden dalam menjawab pertanyaan
yang telah diberikan. Hal ini dikarenakan aktivitas beberapa responden yang
cukup padat setiap harinya.
78
2. masih tingginya keenganan karyawan dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hal ini
tampak dalam menjawab responden yang absurd.
79
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Saifudin. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Astuti, Sri Yuli. (2011). Skripsi “prosedur rekrutmen pegawai di perusahaan umum
kehutanan negara surakarta”.
Bawono, Anton. (2006). Multivariate Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Press.
Ghozali, Imam. (2013). Apkikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Hani Handoko, T. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Penerbit: Liberty.
Harlie, M. (2010) .Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintahan Kabupaten
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal STIA Kalimantan Selatan.
Hasibuan, S.P Malayu. (2003). Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT
Bumi Aksara. Hlm. 202.
Heidjrachman Ranupandojo, Suad Husnan (1997). Manajemen Personalia
Yogyakarta: BPFE.
Kayanti, Repis. Pengaruh Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank
Riau Kepri Cabang Teluk Kuantan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kurniawan, Dedi, A Rahman Lubis, dan Muhammad Adam. (2012). Pengaruh
Budaya Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan International
Federation Red Cross (IFRC) Banda Aceh. Jurnal Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh.
Mangkunegara, A A., & Anwar, P. (2004). Manajamen Sumber Daya Perusahaan.
cetakan pertama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A. P., & Prabu, A. (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia
Bandung: Aditama
Mathis, Robert, L dan John H Jackson, (2001). Human Resource Management
(Managemen Sumber Daya Manusia), edisi sepuluh, Terjemahan :Diana
Angelica. Jakarta. Salemba empat)
80
Mutiara Sibarani, Panggabean. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta:
Ghalia Indonesia
Nawawi, Hadari. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia : Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Robbins, Stephen P. and Judge, Timothy A. (2011).Organizational Behavior, New
Jersey; Pearson Education Inc.
Robbins Stephen P., (2006). Organizational Behaviour. 10th Edition. Jakarta:
Gramedia Jakarta.
Potele, Billy Renaldo, Viktor Lengkong, dan Silcyljeova Moniharapon. (2016).
Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
Bank Sulutgo. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Rivai, Veithzal, (2003). Bagaimana Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank. Bank
NegaraIndonesia danBank Mandiri. Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Basri. (2005). Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk
Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sari, Rahmila , Mahlia Muis, Nurdjannah Hamid. Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Makassar.
Sari, Yanti Komala (2014). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Patra Komala di Dumai.
Sedarmayanti. (2007). Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta.
Mundur Maju.
Sedow, Mekel (2005). Pengaruh Rekrutmen terhadap Kinerja Karyawan. Sulutteggo
Setiawan Agung (2013). Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada RSUD Kanjuruhan Malang. Universitas Negeri Surabaya.
Siagian, S. P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung
Singodimedjo, Markum. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya:
SMMAS
Sinungan, Muchdarsyah. (1997). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sondang P. Siagaan. (2008). Majemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
81
Stephen, P Robbin. (1996). Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi Dan Aplikasi.
Jakarta : Pt Bhuana Ilmu Populer.
-Sumberdayamanusia-Teori.Blogspot.Com(Diakses 22 Agustus 2014).
Sugiyono, D. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung. CV
Alfabeta.
Yulliyanti, Ellyta. (2009). “Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja
Pegawai”
CURICULUM VITE
Nama : Dian Lestari
Tempat Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 07 Oktober 1994
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dukuh Timur 43/10 Plumbon Suruh Kab.Semarang
Email : [email protected]
Pendidikan : SD N Plumbon 01 tahun lulus 2007
MTS N Salatiga tahun lulus 2010
SMK N 1 Tengaran tahun lulus 2013
KUESIONER
PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN BRIS KC SOLO VETERAN
PETUNJUK PENGISIAN
a. Pada lembaran ini terdapat beberapa pernyataan yang harus saudara
tanggapi. Kepada karyawan untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada
dengan jujur dan sebenarnya.
b. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tidak ada jawaban yang
salah.
Oleh karena itu, usahakanlah agar tidak jawaban yang dikosongkan.
Berilah tanda (0) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama Lengkap :
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Bagian :
B. Variabel Indepenten
a. Rekrutmen
1. Metode Rekrutmen
a. Metode rekrutmen sesuai dengan kriteria bank
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
2. Prosedur
a. Prosedur Rekrutmen diperusahaan ini cukup jelas.
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
3. Sumber – Sumber Rekrutmen
a. Media yang digunakan pada saat proses rekrutmen berlangsung
sangat memadai.
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
b. Motivasi
1. Tanggung Jawab
a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
2. Perencanaan
a. Mempunyai rencana untuk meningkatkan kualitas dalam bekerja
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
3. Gaji
a. Bonus yang saya terima dari perusahaan sudah sesuai dengan kinerja
saya
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
c. Disiplin Kerja
1. Tata tertib
a. Bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan jika melanggar
peraturan tersebut
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
2. Keterampilan
a. Saya memahami dan menguasai pekerjaan yang menjadi tugas pokok
saya
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
3. Tingkah Laku
a. Mempunyai etika dalam bekerja
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
C. Variabel Dependen
a. Kinerja Karyawan
1. Kerjasama
a. Saya selalu terbuka dengan perbedaan pendapat orang lain
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
2. Komunikasi
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, saya melakukan koordinasi dengan
rekan kerja dan Pimpinan
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
3. Sikap
a. Selalu tanggap dan cekatan dalam menjalankan tugas
Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
No Gender Umur Pendidikan
Masa
Kerja
1 1 3 3 2
2 1 2 3 2
3 2 1 3 2
4 1 2 3 2
5 1 2 3 2
6 2 1 3 2
7 2 1 3 3
8 2 1 3 2
9 2 1 3 3
10 1 2 3 3
11 1 3 3 3
12 2 1 3 3
13 1 3 3 2
14 2 1 3 2
15 1 3 3 2
16 1 3 3 2
17 1 3 3 3
18 2 1 3 3
19 1 2 3 3
20 2 1 3 4
21 1 2 3 3
22 1 2 3 3
23 2 1 3 3
24 1 2 3 3
25 2 1 1 3
26 2 2 3 3
27 2 1 3 3
28 2 1 3 3
29 1 2 1 2
30 1 3 1 2
31 1 2 1 2
32 1 2 2 2
33 2 1 3 2
34 1 3 1 2
35 1 2 1 3
No 1 2 3 X1 X11 4 5 6 X2 X22 7 8 9 X3 X32 10 11 12 Y Y42
1 9 10 9 28 784 10 10 10 30 900 9 7 8 24 576 8 8 7 23 529
2 9 9 9 27 729 9 10 9 28 784 7 8 9 24 576 9 8 9 26 676
3 9 10 9 28 784 9 10 9 28 784 6 5 9 20 400 8 7 6 21 441
4 9 8 9 26 676 9 10 9 28 784 5 6 9 20 400 6 5 4 15 225
5 9 9 9 27 729 9 9 8 26 676 6 5 8 19 361 7 6 5 18 324
6 8 9 10 27 729 9 9 7 25 625 4 5 8 17 289 7 6 5 18 324
7 8 9 10 27 729 9 9 8 26 676 8 7 7 22 484 8 7 6 21 441
8 9 9 9 27 729 10 9 7 26 676 10 9 9 28 784 8 7 6 21 441
9 9 9 10 28 784 9 9 8 26 676 9 10 9 28 784 9 8 7 24 576
10 9 9 8 26 676 9 9 7 25 625 10 10 9 29 841 8 7 6 21 441
11 9 9 8 26 676 9 9 9 27 729 10 10 10 30 900 7 7 9 23 529
12 9 10 9 28 784 9 9 9 27 729 10 9 10 29 841 7 9 9 25 625
13 9 9 9 27 729 9 8 8 25 625 10 8 9 27 729 8 8 9 25 625
14 9 9 8 26 676 9 8 8 25 625 9 8 9 26 676 9 8 9 26 676
15 7 8 8 23 529 9 8 8 25 625 10 8 9 27 729 9 9 10 28 784
16 8 9 8 25 625 9 10 8 27 729 8 8 9 25 625 8 9 8 25 625
17 10 9 9 28 784 9 9 7 25 625 9 8 10 27 729 9 10 8 27 729
18 7 7 9 23 529 9 10 8 27 729 10 10 9 29 841 8 9 8 25 625
19 9 8 9 26 676 9 10 7 26 676 9 10 9 28 784 9 10 9 28 784
20 9 9 9 27 729 9 10 7 26 676 10 10 9 29 841 8 10 9 27 729
21 8 9 8 25 625 9 9 8 26 676 9 9 10 28 784 9 9 8 26 676
22 9 9 10 28 784 9 9 9 27 729 10 9 9 28 784 8 10 8 26 676
23 9 9 9 27 729 9 9 9 27 729 9 9 9 27 729 9 10 8 27 729
24 8 9 9 26 676 9 10 9 28 784 10 9 10 29 841 8 9 9 26 676
25 8 9 10 27 729 9 10 9 28 784 9 9 9 27 729 8 9 9 26 676
26 8 9 10 27 729 9 9 9 27 729 10 10 9 29 841 9 9 9 27 729
27 9 8 8 25 625 8 8 8 24 576 8 8 10 26 676 6 5 4 15 225
28 9 8 8 25 625 8 8 8 24 576 10 8 9 27 729 8 7 6 21 441
29 9 8 8 25 625 7 9 7 23 529 10 9 9 28 784 8 7 6 21 441
30 8 9 8 25 625 7 7 7 21 441 10 8 9 27 729 8 7 6 21 441
31 9 9 7 25 625 8 8 8 24 576 9 8 9 26 676 7 6 5 18 324
32 9 8 8 25 625 7 7 8 22 484 9 9 7 25 625 7 6 5 18 324
33 9 8 7 24 576 8 8 7 23 529 8 7 9 24 576 9 8 7 24 576
34 9 7 8 24 576 8 8 8 24 576 9 8 9 26 676 8 7 6 21 441
35 9 9 8 26 676 9 8 9 26 676 10 8 9 27 729 8 7 6 21 441
Uji Instrumen Penelitian
- Uji Reliabilitas
Rekrutmen
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.735 .715 3
Motivasi Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.817 .859 3
Disiplin Kerja Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.834 .880 3
Kinerja Karyawan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.858 .945 3
- Uji Validitas
Rekrutmen
Correlations
B1 B2 B3 x1
B1 Pearson Correlation 1 .211 -.138 .471**
Sig. (2-tailed) .224 .431 .004
N 35 35 35 35
B2 Pearson Correlation .211 1 .311 .775**
Sig. (2-tailed) .224 .069 .000
N 35 35 35 35
B3 Pearson Correlation -.138 .311 1 .684**
Sig. (2-tailed) .431 .069 .000
N 35 35 35 35
Rekrutmen Pearson Correlation .471** .775
** .684
** 1
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Motivasi Correlations
B4 B5 B6 x2
B4 Pearson Correlation 1 .626** .355
* .818
**
Sig. (2-tailed) .000 .037 .000
N 35 35 35 35
B5 Pearson Correlation .626** 1 .293 .828
**
Sig. (2-tailed) .000 .088 .000
N 35 35 35 35
B6 Pearson Correlation .355* .293 1 .707
**
Sig. (2-tailed) .037 .088 .000
N 35 35 35 35
Motivasi Pearson Correlation .818** .828
** .707
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Disiplin Kerja Correlations
B7 B8 B9 x3
B7 Pearson Correlation 1 .798** .319 .927
**
Sig. (2-tailed) .000 .062 .000
N 35 35 35 35
B8 Pearson Correlation .798** 1 .359
* .928
**
Sig. (2-tailed) .000 .034 .000
N 35 35 35 35
B9 Pearson Correlation .319 .359* 1 .545
**
Sig. (2-tailed) .062 .034 .001
N 35 35 35 35
Disiplin Kerja Pearson Correlation .927** .928
** .545
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
B10 B11 B12 y
B10 Pearson Correlation 1 .703** .622
** .799
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
B11 Pearson Correlation .703** 1 .844
** .951
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
B12 Pearson Correlation .622** .844
** 1 .943
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
Kinerja Karyawan
Pearson Correlation .799** .951
** .943
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas Metode VIF
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.564 6.287 1.839 .075
x1 -.326 .235 -.280 -1.387 .175
x2 -.013 .173 -.015 -.075 .941
x3 -.020 .091 -.038 -.221 .827
a. Dependent Variable: RES
Uji Normalitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -13.779 11.059 -1.246 .222
x1 .120 .413 .047 .291 .773 .729 1.371
x2 .637 .304 .332 2.093 .045 .744 1.344
x3 .661 .161 .570 4.115 .000 .976 1.025
a. Dependent Variable: y
Uji linieritas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .649a .421 .364 2.90022 1.464
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .633a .401 .343 130.21275 1.364
a. Predictors: (Constant), x32, x22, x12
b. Dependent Variable: y42
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.76931461
Most Extreme Differences Absolute .066
Positive .060
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .390
Asymp. Sig. (2-tailed) .998
a. Test distribution is Normal.
Uji Statistik
Regresi Liniear Berganda
Determinan (R2)
Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -13.779 11.059 -1.246 .222
x1 .120 .413 .047 .291 .773
x2 .637 .304 .332 2.093 .045
x3 .661 .161 .570 4.115 .000
a. Dependent Variable: y
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .649a .421 .364 2.90022
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -13.779 11.059 -1.246 .222
x1 .120 .413 .047 .291 .773
x2 .637 .304 .332 2.093 .045
x3 .661 .161 .570 4.115 .000
a. Dependent Variable: y