PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI...

22
PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN (2008-2013) ZELFIA YULIANA SUTAMI (120462201034) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji 2016 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meguji Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Populasi penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2008-2013. Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 3 Kabupaten dan 2 kota yang menjadi sampel. Sumber data dalam penelitian ini merupakan data skunder. Data diperoleh melalui situs Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (www.djpk.depkeu.go.id ). Data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari Laporan anggaran APBD dan Laporan Realisasi APBD. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Efektivitas PAD dan Dana Alokasi Khusus secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat kemandirian Keuangan Daerah. Dana Alokasi Umum secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kemandirian Keuangan Daerah. Sedangkan secara simultan Rasio Efektivitas PAD, DAU dan DAK berpengaruh terhadap tingkat kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2013. Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK)

Transcript of PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI...

Page 1: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI

DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA

ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT

KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA

PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

KEPULAUAN RIAU TAHUN (2008-2013)

ZELFIA YULIANA SUTAMI

(120462201034)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji

2016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meguji Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi

Kepulauan Riau. Populasi penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2008-2013. Sampel penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 3 Kabupaten dan 2

kota yang menjadi sampel. Sumber data dalam penelitian ini merupakan data skunder.

Data diperoleh melalui situs Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat

Jenderal Perimbangan Keuangan (www.djpk.depkeu.go.id). Data yang dianalisis

dalam penelitian ini diolah dari Laporan anggaran APBD dan Laporan Realisasi

APBD. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Efektivitas PAD dan Dana Alokasi

Khusus secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat kemandirian Keuangan

Daerah. Dana Alokasi Umum secara parsial berpengaruh terhadap tingkat

kemandirian Keuangan Daerah. Sedangkan secara simultan Rasio Efektivitas PAD,

DAU dan DAK berpengaruh terhadap tingkat kemandirian Keuangan Daerah pada

Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2013.

Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU),

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Page 2: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

PENDAHULUAN

Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus masyarakatnya menurut kehendaknya sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemandirian keuangan merupakan implikasi dari otonomi daerah yaitu

kemampuan keuangan daerah dalam penyelenggaraan urusan daerah. Artinya daerah

harus memiliki kewenangan dan kemampuan dalam menggali sumber keuangan

sendiri, mengelola dan menggunakannya dalam membiayai penyelenggaraan

pemerintah.

Prinsip dasar pemberian otonomi didasarkan atas pertimbangan bahwa hanya

daerah yang lebih mengetahui kebutuhan dan standar pelayanan bagi masyarakat

didaerahnya. Atas dasar ini, maka pemberian otonomi diharapkan dapat memicu

pertumbuhan ekonomi dan kemandirian daerah serta kesejahteraan masyarakat pada

akhirnya.

Oleh karena itu pemerintah daerah harus mampu mengenali sumber-sumber

daya yang dimilikinya. Pemerintah Daerah diharapkan lebih mampu menggali potensi

sumber-sumber penerimaan daerah sebagai salah satu sumber pembiayaan

pembangunan didaerahnya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut pemerintah

dituntut mampu memaksimalkan dan merealisasikan setiap perencanaan secara

sistematis sehingga dapat menggenjot sumber pendapatan yang lebih besar guna

meningkatkan pendapatan daerah. Sehingga dengan demikian ketergantungan

pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat secara berangsur-angsur bisa dikurangi.

Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah dinilai dengan membandingkan

jumlah realisasi PAD dengan anggaran PAD yang ditetapkan. Dimana PAD inilah

yang merupakan sumber utama keuangan daerah untuk membiayai pembangunan

daerah yang benar-benar digali dari daerah itu sendiri sehingga akan mencerminkan

kondisi rill daerah. Selain PAD, Dana Perimbangan juga merupakan salah satu

Page 3: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

sumber penerimaan daerah yang memiliki konstribusi yang besar dalam struktur

APBD.

Penurunan kegiatan ekonomi diberbagai daerah juga akan menurunkan PAD

daerah sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan

pelayanan masyarakat oleh pemerintah daerah secara otonom, begitupun sebaliknya.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Rasio

Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus

terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah baik secara parsial maupun

simultan di Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Keuangan Daerah

Menurut Mamesah dalam Halim (2012 : 25) Keuangan Daerah dapat diartikan

sebagai “semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang. APBD

merupakan suatu rencana keuangan tahunan daerah tentang rencana penerimaan,

pengeluaran serta pembiayaan daerah selama satu tahun anggaran. Tujuan APBD

disusun digunakan sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran penyelenggara

negara di daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk meningkatkan

kemakmuran masyarakat.

Rasio Efektivitas PAD

Menurut Halim (2012), “Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan

pemerintah daerah dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan

dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah”. Rasio

efektivitas PAD menunjukkan seberapa efektif suatu daerah dalam merealisasikan

PAD yang telah dianggarkan tersebut. dibandingkan dengan target yang ditetapkan

berdasarkan potensi riil daerah”. Rasio efektivitas PAD menunjukkan seberapa efektif

suatu daerah dalam merealisasikan PAD yang telah dianggarkan tersebut.

Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio

Page 4: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

yang dicapai mencapai minimal 1 atau 100 persen. Namun demikian semakin tinggi

rasio efektifitas, menggambarkan kemampuan daerah semakin baik.

Dana Alokasi Umum

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014, “Dana Alokasi Umum

adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi”. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 2 tahun 2014 menetapkan Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan

sekurang-kurangnya 26% dari pendapatan dalam negeri neto yang ditetapkan dalam

APBN. Sedangkan Proporsi DAU untuk provinsi sebesar 10% dan 90% untuk

kabupaten/kota dari jumlah keseluruhan DAU ditetapkan dalam APBN setiap tahun.

Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai

kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

(Halim, 2012). Diprioritaskan untuk membantu daerah-daerah dengan kemampuan

keuangan dibawah rata-rata nasional, dalam rangka mendanai kegiatan penyediaan

sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat yang telah merupakan urusan

daerah.

Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Menurut Halim (2012) Kemandirian keuangan daerah (otonomi fiskal)

menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan

pemerintahan, pembangunan, serta pelayanan kepada masyarakat yang telah

membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah.

Kemandirian keuangan daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya pendapatan asli

daerah dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber yang lain

misalnya bantuan pemerintah pusat.

Page 5: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Kerangka Pemikiran

H H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

H1: Diduga variabel Rasio Efektivitas PAD berpengaruh terhadap Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah.

H2: Diduga variabel Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah.

H3: Diduga variabel Dana Alokasi Khusus berpengaruh terhadap Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah.

Rasio Efektivitas PAD

(X1)

Dana Alokasi Umum

(X2)

Dana Alokasi Khusus

(X3)

Tingkat Kemandirian

Keuangan Daerah

(Y)

Page 6: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

H4: Diduga variabel Rasio Efektivitas PAD, Dana Alokasi Umum dan Dana

Alokasi Khusus berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data yang menunjukkan

gambaran tentang Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi

Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian

Keuangan Daerah pada Pemerintahan Di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2008-2013

yang digunakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah di

Provinsi Kepulauan Riau.

Operasionalisasi Variabel Penelitian

- Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (X1)

Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah dinilai dengan membandingkan jumlah

realisasi PAD dibandingkan dengan target PAD yang ditetapkan berdasarkan potensi

rill daerah. Menurut Halim (2012) adapun rumus yang digunakan untuk menghitung

Rasio Efektivitas PAD adalah sebagai berikut :

𝐑𝐚𝐬𝐢𝐨 𝐄𝐟𝐞𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐏𝐀𝐃 =𝐑𝐞𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐏𝐀𝐃

𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐏𝐀𝐃 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧

𝒙 𝟏𝟎𝟎%

- Dana Alokasi Umum (X2)

Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah

untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Pengukuran Dana Alokasi Umum dengan mencari konstribusi terhadap pendapatan

daerah yaitu: (Marizka, 2013).

Page 7: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

𝐃𝐀𝐔 =𝐃𝐀𝐔

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐃𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

- Dana Alokasi Khusus (X3)

Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai

kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Pengukuran Dana Alokasi Khusus dengan mencari konstribusi terhadap pendapatan

daerah yaitu: (Marizka, 2013).

𝐃𝐀𝐊 =𝐃𝐀𝐊

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐃𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

- Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah (Y)

Dalam mengukur tingkat kemandirian keuangan daerah ditunjukkan oleh

besar kecilnya pendapatan asli daerah dibandingkan dengan total pendapatan daerah

yang berasal dari sumber yang lain, misalnya bantuan pemerintah pusat. Menurut

Halim (2012) adapun rumus yang digunakan untuk menghitung Rasio Kemandirian

adalah sebagai berikut :

Rasio Kemandirian = 𝐏𝐀𝐃

𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭/𝐏𝐫𝐨𝐯𝐢𝐧𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐧𝐣𝐚𝐦𝐚𝐧

Metode Penentuan Populasi Dan Sampel

Maka populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Kabupaten/Kota yang

terdapat di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2008-2013 yang diambil

berdasarkan laporan tahunan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemilihan sampel dalam

penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut :

1. Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau yang telah memasukkan data

Laporan Realisasi APBD di situs Departemen Keuangan Republik Indonesia

Page 8: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (www.djpk.depkeu.go.id) dari tahun

2008-2013.

2. Kabupaten/Kota yang melaporkan anggaran dari sektor Pendapatan Asli

Daerah.

3. Jumlah Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi

Khusus tidak (-) minus dan tidak (0) nol.

Tabel 4.1

Sampel Penelitian

No. Kabupaten/Kota

1. Kabupaten Karimun

2. Kabupaten Bintan

3. Kota Batam

4 Kota Tanjungpinang

5. Kabupaten Lingga

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Sumber data penelitian yang akan

digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs Dirjen Perimbangan

Keuangan Pemerintah Daerah(www.djpk.depkeu.go.id). Jenis data yang digunakan

adalah berupa laporan keuangan (Data Anggaran dan pendapatan, serta Realisasi

Anggaran APBD) Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau.

Page 9: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Metode Analisis

Penyajian statistik deskriptif bertujuan untuk melihat profil dari data

penelitian dengan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian

tersebut. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah Rasio Efektivitas

Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah.

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi

klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan

bermanfaat. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji Normalitas, uji

Autokorelasi, uji Heteroskedastisitas dan uji Multikolinearitas. Analisis regresi linier

berganda digunakan untuk mengetahui hubungan secara linear antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian

secara parsial (Uji t), pengujian secara simultan (Uji F) dan Uji Koefisien

Determinasi (R2) untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel

independen secara serentak terhadap variabel dependen (Y).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25

tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota

Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Natuna, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Secara keseluruhan

Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 Kabupaten dan 2 Kota, 59 Kecamatan serta

351 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum

bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 Km2, di mana

95% - nya merupakan lautan dan hanya 5% merupakan wilayah darat.

Statistik deskriptif merupakan uraian mengenai data sampe yang digunakan

dalam suatu penelitian. Dalam statistif deskriptif ini, hal utama yang akan disajikan

Page 10: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

adalah nilai minimum, maksimum, rata-rata, standar deviasi, dan varians dari

variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian.

Tabel 4.1

Statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Rasio Efektivitas

PAD

30 .629 2.203 1.21117 .327403

Dana Alokasi

Umum

30 .115 .415 .29310 .074512

Dana Alokasi

Khusus

30 .001 .087 .02547 .023425

TKKD 30 .026 .619 .23290 .178415

Valid N (listwise) 30

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah:

a. Jumlah data sampel pada tabel diatas adalah 30

b. X1 dalam data ini adalah Rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah memiliki nilai

minimum sebesar 0.629, nilai maximum sebesar 2.203, nilai rata rata (mean)

sebesar 1.21117 dan nilai standar deviasi sebesar 0.327403.

c. X2 dalam data ini adalah Dana Alokasi Umum memiliki nilai minimum sebesar

0.115, nilai maximum sebesar 0.415, nilai rata rata (mean) sebesar 0.29310 dan

nilai standar deviasi sebesar 0.074512.

d. X3 dalam data ini adalah Dana Alokasi Khusus memiliki nilai minimum sebesar

0.001, nilai maximum sebesar 0.087, nilai rata rata (mean) sebesar 0.02547 dan

nilai standar deviasi sebesar 0.023425.

Page 11: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

e. Y dalam data ini adalah Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah memiliki nilai

minimum sebesar 0.026, nilai maximum sebesar 0.619, nilai rata rata (mean)

sebesar 0.23290 dan nilai standar deviasi sebesar 0.178415.

Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Untuk menguji data ini digunakan metode analisis grafik normal probability

plot. Hasil grafik histogram dan scatter plot untuk uji normalitas adalah sebagai

berikut:

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik yaitu

menggunakan grafik histogram dan grafik normal p-plot menunjukkan bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi normal yang mendekati normal, sedangkan

pada grafik normal p-plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi syarat

asumsi normalitas. Untuk lebih memastikan apakah data residual terdistribusi secara

normal atau tidak, maka dilakukan pengujian Uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Page 12: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Tabel 4.2

Uji Normalitas

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.528 dan signifikansinya (Asymp.Sig.(2-tailed) yakni

0.943. Karena signifikansi lebih dari 0.05 (0.943 > 0.05), maka hasil ini menujukkan

bahwa nilai residual terdistribusi secara normal, dengan demikian dapat disimpulkan

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2011) Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan

kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan

dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dengan pedoman tabel berikut:

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .13711747

Most Extreme Differences

Absolute .096

Positive .096

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .528

Asymp. Sig. (2-tailed) .943

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 13: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada autokorelasi, positif atau

negatif

Tidak ditolak du < d < 4 – du

Sumber : Ghozali (2011)

Tabel 4.3

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .640a .409 .341 .144812 2.126

a. Predictors: (Constant), DAK, R.E.PAD, DAU

b. Dependent Variable: TKKD

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi bebas

autokorelasi, karena output yang dihasilkan menunjukkan nilai Durbin-Watson

sebesar 2.126, dimana nilai DW berada diantara du < d < 4 - du, (1.650 < 2.126 <

2.350) yang berarti tidak terjadi autokorelasi sehingga persamaan regresi ini

memenuhi syarat bebas autokorelasi.

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ada atau tidak adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan uji grafik. Uji grafik untuk pengujian heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat grafik scatterplot dan hasilnya tampak seperti dalam

gambar berikut:

Page 14: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Gambar 4.3

Scatterplot (Hasil Uji Heteroskedastisitas)

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Pada grafik Scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik tersebar secara acak

dan tidak menunjukkan adanya pola tertentu, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

4. Hasil Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF < 10

mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas, sedangkan untuk

nilai tolerance > 0,1 (10%) menunjukkan bahwa model regresi bebas dari

multikolinearitas (Ghozali, 2011).

Page 15: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Tabel 4.4

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

R.E.PAD .975 1.026

DAU .951 1.051

DAK .942 1.061

a. Dependent Variable: TKKD

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Tolerance dari ketiga variabel

independen lebih dari 0.1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari setiap

variabel independen kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi masalah multikolinearitas antara variabel independen pada model

regresi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel

independen yaitu Rasio Efektivitas PAD, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus

terhadap variabel dependen yaitu Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, tampak

dalam tabel sebagai berikut:

Page 16: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .538 .144 3.731 .001

R.E.PAD .109 .083 .200 1.307 .203

DAU -1.498 .370 -.625 -4.048 .000

DAK .080 1.183 .010 .067 .947

a. Dependent Variable: TKKD

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, maka diperoleh

persamaan model regresi sebagai berikut:

Berikut interpretasi dari persamaan diatas:

1. Nilai Konstanta (a) = 0.538

Nilai ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (Rasio

Efektivitas PAD, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus) atau(X1= X2= X3=

0), maka nilai Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah adalah 0.538.

2. Koefisien Regresi Rasio Efektivitas PAD (b1) = 0.109

Koefisien regresi b1 menunjukkan bahwa apabila Rasio Efektivitas PAD

mengalami kenaikan 1% maka Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah akan

mengalami peningkatan sebesar 0.109 dengan asumsi variabel lainnya dianggap

tetap.

Y = 0.538 + 0.109 X1 – 1.498 X2 + 0.080 X3 + e

Page 17: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

3. Koefisien Regresi Dana Alokasi Umum (b2) = -1.498

Koefisien regresi b2 menunjukkan bahwa apabila Dana Alokasi Umum mengalami

kenaikan 1% maka Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah akan mengalami

penurunan sebesar 1.498 dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap.

4. Koefisien Regresi Dana Alokasi Khusus (b3) = 0.080

Koefisien regresi b3 menunjukkan bahwa apabila Dana Alokasi Khusus mengalami

kenaikan 1% maka Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah akan mengalami

peningkatan sebesar 0.080 dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap.

Pengujian Hipotesis

1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji –t)

Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah variabel

independen secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.6

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .538 .144 3.731 .001

R.E.PAD .109 .083 .200 1.307 .203

DAU -1.498 .370 -.625 -4.048 .000

DAK .080 1.183 .010 .067 .947

a. Dependent Variable: TKKD

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Berdasarkan hasil uji t pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah terhadap Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah diperoleh nilai thitung sebesar 1.307 dengan

signifikansi 0.203. Karena signifikansi 0.203 > 0.05 dan thitung < ttabel (1.307 <

Page 18: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

2.055) maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah tidak berpengaruh

terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.

2. Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

diperoleh nilai thitung sebesar -4.048 dengan signifikansi 0.000. Karena signifikansi

0.000 < 0.05 dan -thitung < -ttabel (-4.048 < -2.055) maka dapat disimpulkan bahwa

H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum

berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.

3. Pengaruh Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

diperoleh nilai thitung sebesar 0.067 dengan signifikansi 0.947. Karena signifikansi

0.947 > 0.05 dan thitung < ttabel (0.067 < 2.055) maka dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Dana Alokasi Khusus tidak

berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah.

2. Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

Tabel 4.7

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .378 3 .126 6.007 .003b

Residual .545 26 .021

Total .923 29

a. Dependent Variable: TKKD

b. Predictors: (Constant), DAK, R.E.PAD, DAU

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Page 19: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Berdasarkan hasil uji F pada tabel diatas, dapat dilihat nilai Fhitung sebesar

6.007 dan Ftabel sebesar 2.975 dengan signifikansi sebesar 0.003. Dengan demikian,

dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (6.007 > 2.975) dengan signifikansi 0.003 <

0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa seluruh variabel independen (Rasio Efektivitas Pendapatan Asli

Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus) secara simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Tingkat Kemandirian

Keuangan Daerah) pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2008 – 2013.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji seberapa besar peranan

variabel independen untuk menjelaskan variabilitas variabel independen dalam model

regresi.

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil Output SPSS (2016)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R-

Square) adalah sebesar 0.341 atau 34,1%. Hal ini menunjukkan bahwa 34,1%

Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dapat dijelaskan oleh Rasio Efektivitas

PAD, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus. Dan sisanya 65.9% dapat

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian ini.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .640a .409 .341 .144812

a. Predictors: (Constant), DAK, R.E.PAD, DAU

b. Dependent Variable: TKKD

Page 20: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji hipotesis

yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah secara parsial tidak berpengaruh

terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada pemerintahan

Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2013.

2. Dana Alokasi Umum secara parsial berpengaruh terhadap Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota di

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2013.

3. Dana Alokasi Khusus secara parsial tidak berpengaruh terhadap Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota di

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2013.

4. Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana

Alokasi Khusus secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian

Keuangan Daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan

Riau Tahun 2008 – 2013.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang

dapat disarankan oleh peneliti, yaitu:

1. Dalam penelitian ini masih banyak terdapat keterbatasan maka diharapkan

untuk penelitian selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain yang

mempengaruhi Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah untuk memperbaiki

keterbatasan ini.

2. Sebaiknya sebelum penelitian hendaknya mengkaji variabel-variabel bebas

terhadap variabel terikat apakah ada keterkaitan antara variabel tersebut.

Page 21: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Selain itu juga dapat menambah sampel yang lebih banyak dengan

karakteristik yang beragam pula.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

menggunakan data time series yang terbaru.

DAFTAR PUSTAKA

Febriansyah, A. 2015. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan

Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota se-Sumatera Bagian Selatan. Simposium Nasional

Akuntansi 18. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 4.

Jakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Marizka, Reza. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana

Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian

Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/kota diprovinsi Sumatra

Barat tahun 2006-2011. Jurnal Akuntansi Vol. 1 No 3. Padang: Universitas

Negri Padang.

Muliana. 2009. Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana

Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Tingkat

Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/ Kota Di

Sumatera Utara. Naskah Publikasi: Universitas Sumatra Utara.

Nanda, Famalyo. 2015. Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Dana Alokasi

Umum (DAU) terhadap Kinerja Keuangan Daerah Pada Pemerintahan

Kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013. Naskah

Publikasi: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Page 22: PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Kata Kunci : Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2007.

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2008.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Dana Alokasi

Umum Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Tahar, Afrizal, & Zakhiya, M. 2011. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana

Alokasi Umum Terhadap Kemandirian Daerah Dan Pertumbuhan Ekonomi

Daerah. Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 12 No. 1. Yogyakarta:

Universitas Muhammadiyah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.

www.djpk.depkeu.go.id.