Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL...

22
Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate) dan Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Kinerja Perusahaan dan Kinerja Pasar Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S2 Program Magister Akuntansi Disusun Oleh: Nugroho Dwi Prihandoko 121600532 MAGISTER AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2018

Transcript of Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL...

Page 1: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate)

dan Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap

Kinerja Perusahaan dan Kinerja Pasar Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S2

Program Magister Akuntansi

Disusun Oleh:

Nugroho Dwi Prihandoko

121600532

MAGISTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2018

Page 2: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

1

Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate)

dan Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap

Kinerja Perusahaan dan Kinerja Pasar Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

ABSTRACT

This research srudies the impact of interlocking directorate and the proportion of

independent commissioners on the company's financial performance and market

performance. The company's financial performance can be seen through the ratio

of return on assets (ROA). The company's market performance can be seen

through the price to book value (PBV) and Tobin‟s Q ratios. The population of

this research is 144 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock

Exchange (IDX). The research sample consisted of 46 companies that met the

criteria for purposive sampling in a row starting in 2012-2016. The research data

used is secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange. Data analysis

method used in this research is partial least square (PLS) method using WarpPLS

4.0 application. The results of this research showed that interlocking directorate

and the proportion of independent commissioners have a positive effect on the

company's financial performance and the company's market performance.

Keywords: Return on Assets, Price to Book Value, Interlocking Directorate,

Proportion of Independent Commissioners.

PENDAHULUAN

Perusahaan sebagai organisasi profit pada dasarnya bertujuan untuk

memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Perusahaan bahkan seringkali

melakukan berbagai cara untuk mencari keuntungan yang lebih besar serta

membuat perusahaan menjadi pemenang dalam persaingan bisnis. Salah satu

bentuk upaya perusahaan untuk mencapai tujuan dan target kinerja perusahaan

adalah dengan melakukan monopoli. Praktik monopoli meski dengan jelas

dilarang oleh undang-undang, namun ada bentuk perilaku manajemen perusahaan

yang dapat dianggap sebagai bentuk monopoli. Salah satu bentuk perilaku yang

dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak

sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate), Direksi dan/atau

Komisaris. Rangkap Jabatan dalam perspektif Undang-undang Nomor 5 Tahun

1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

(selanjutnya disebut UU No. 5 Tahun 1999), khususnya pasal 26 memang tidak

jelas dilarang. Namun undang-undang tersebut melarang rangkap jabatan

bilamana direksi atau direktur yang memegang jabatan yang sama tersebut berada

dalam perusahaan dengan kriteria: beroperasi pada pasar yang sama, memiliki

keterkaitan bisnis satu sama lainnya dalam produksi (industri hulu hilir),

menguasai pangsa pasar barang atau jasa secara bersama, dan mengakibatkan

praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Perilaku rangkap jabatan yang terjadi di perusahaan masih menjadi

fenomena karena masih ditemukan praktiknya (http://economy.okezone.com/,

diakses Selasa, 17 April 2018 “OJK masih Temukan Perusahaan Langgar Aturan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 3: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

2

Direksi Ganda”). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan masih ada direksi

perusahaan yang melanggar Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor

33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan

Publik. OJK menyebut, masih ada anggota direksi yang merangkap jabatan

sebagai direktur maupun komisaris di perusahaan lain melebihi ketentuan OJK.

Suatu praktik rangkap jabatan terjadi apabila seseorang yang sama duduk

dalam dua atau beberapa dewan direksi perusahaan atau menjadi wakil dua atau

lebih perusahaan yang bertemu dalam dewan direksi satu perusahaan. Semua

aspek yang berhubungan dengan rangkap jabatan memiliki implikasi penting bagi

struktur dan efektivitas fungsi dewan perusahaan, yang pada akhirnya memiliki

peran penting dalam tata kelola perusahaan dan kinerja perusahaan (Hermalin &

Weisbach, 2000 dalam De, 2003).

Rangkap Jabatan itu sendiri dapat memiliki dampak terhadap iklim

persaingan usaha, karena adanya rangkap jabatan seseorang yang duduk dalam

dua perusahaan dan bersaing atau berada dalam pasar yang sama (dalam sector

yang sama). Misalnya menimbulkan kontrol atas keputusan atau kebijakan

perusahaan untuk membuat strategi bersama (dengan perusahaan lain yang berada

dalam pasar yang sama). Strategi ini dapat mengatur jumlah produksi, tata cara

pemasaran, penetapan harga (price fixing), alokasi, dan berbagai strategi lain yang

menguntungkan kedua perusahaan. Dengan kata lain, rangkap jabatan dapat

mempengaruhi kinerja perusahaan.

Komposisi dewan komisaris merupakan salah satu karakteristik dewan

yang berhubungan dengan kandungan informasi laba. Melalui peran dalam

menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak

manajemene dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu

laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005). Dengan semakin banyak jumlah

dewan komisaris independen, pengawasan terhadap laporan keuangan akan lebih

ketat dan objektif, sehingga kecurangan yang dilakukan oleh manajer untuk

memanipulasi laba dapat diminimalisir dan tindakan kecurangan dapat dihindari.

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi

perusahaan. Pengukuran tersebut dapat digunakan salah satunya untuk menilai

keberhasilan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja

unit hingga menilai kinerja individu karyawan. Selama ini banyak perusahaan

yang berorientasi pada aspek keuangan saja dalam menilai kinerjanya. Kinerja

perusahaan merupakan gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan, sehingga

dapat diketahui baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Kinerja perusahaan yang

baik dapat dilihat dari profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan dapat

dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dalam suatu

periode tertentu, atau dalam pelaporan keuangan setiap periode. Salah satu metode

pengukuran kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan alat ukur seperti

return on aset (ROA).

Informasi pasar (dalam hal ini pasar keuangan) adalah informasi yang

berasal dari pasar yang digunakan untuk analisis keuangan. Pasar mencerminkan

informasi yang relevan, dengan demikian informasi dari pasar bisa dimanfaatkan

oleh seorang analis keuangan. Sebagai contoh apabila kondisi ekonomi suatu

Negara membaik maka pasar akan merespon dengan harga-harga saham yang

cenderung naik. Seorang analis akan memperkirakan prospek ekonomi hanya

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

3

dengan menganalisis harga-harga saham perusahaan tersebut. Indikator kinerja

pasar yang digunakan adalah price to book value (PBV) & Tobin’s Q.

Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh praktik rangkap jabatan dan

proporsi dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan perusahaan dan

kinerja pasar. Data dalam penelitian ini didasarkan pada data perusahaan yang

telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

RUMUSAN MASALAH

Undang-undang melarang rangkap jabatan bilamana direksi dan/atau komisaris

yang memegang jabatan yang sama pada perusahaan yang beroperasi pada pasar

yang sama, memiliki keterkaitan bisnis satu sama lain dalam produksi, dan

menguasai pangsa pasar barang tau jasa secara bersama, dan mengakibatkan

praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. masih banyak di Indonesia

melakukan praktik rangkap jabatan tersebut. Rangkap jabatan dapat memiliki

dampak terhadap iklim persaingan usaha, karena antara perusahaan yang

melakukan rangkap jabatan itu dapat secara bersama-sama mengatur strategi

bisnis untuk menguasai pasar. Proporsi dewan komisaris independen yang tinggi

diharapkan mampu meningkatkan fungsi pengawasan pihak manajemen

menyusun laporan keuangan sehingga dapa diperoleh suatu laporan keuangan

yang berkualitas. Dengan laporan keuangan yang berkualitas dari sisi fungsi

dewan komisaris independen yang tinggi diharapkan meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan modalnya. Tingkat return perusahaan sama dengan

tingkat return yang diharapkan bagi investor, oleh karena itu para investor

bersedia untuk membayar nilai pasar saat ini pada sekuritas perusahaan.

Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah Rangkap Jabatan (interlocking directorate) dan Proporsi Dewan

Komisaris Independen berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan?

2. Apakah Rangkap Jabatan (interlocking directorate) dan Proporsi Dewan

Komisaris Independen berpengaruh terhadap Kinerja Pasar?

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, tujuan dari penelitian

ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, yaitu:

1. Menganalisis pengaruh Rangkap Jabatan (interlocking directorate) dan

Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan.

2. Menganalisis pengaruh Rangkap Jabatan (interlocking directorate) dan

Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Kinerja Pasar.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

4

MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi perusahaan, dapat membantu dan menjadikan saran mengenai rangkap

jabatan dan proporsi dewan komisaris independen yang terjadi di

perusahaan untuk evaluasi tentang pentingnya pemisahan tugas dalam

struktur orgnisasi.

2. Memberikan kontribusi bagi ilmu akuntansi, juga diharapkan menambah

informasi mengenai pengaruh rangkap jabatan dan proporsi dewan

komisaris independen terhadap kinerja perusahaandan kinerja pasar.

KONTRIBUSI PENELITIAN

Penelitian ini menambah variabel proporsi dewan komisaris independen dan

melihat pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur

menggunakan metode ROA (Return On Aset) sedangkan kinerja pasar diukur

menggunakan metode Price to Book Value (PBV) dan Tobin’s Q.

LANDASAN TEORI

Teori Sumber Daya (Resource-Based Theory)

Teori sumber daya menjelaskan bahwa perusahaan yang memanfaatkan bebagai

sumber daya yang intelektual memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan

kompetitif serta nilai tambah bagi perusahaan (Barney et al, 2011). Atas dasar

kenggulan yang kompetitif serta nilai tambah perusahaan tersebut, maka investor

juga merupakan salah satu pihak yang memiliki peran penting (stakeholder) yang

akan memberikan sebuah penghargaan kepada perusahaan yang dimana memiliki

nilai investasi lebih tinggi. Teori sumber daya merupakan suatu pemikiran yang

sedang berkembang di dalam teori manajemen stratejik serta keunggulan

kompetitif perusahaan yang dimana akan meyakinkan bahwa perusahaan akan

mendapatkan keunggulan apabila memiliki sumber daya yang unggul dan

kompetitif. Dengan memiliki sumber daya yang unggul, perusahaan mampu

melakukan strategi bisnis apa saja, yang pada akhirnya akan membawa

perusahaan tersebut memiliki keunggulan yang kompetitif (Barney et al, 2011).

Hubungan resource-based theory dengan penelitian ini adalah jabatan

rangkap yang dilakukan oleh dewan komisaris dan dewan direksi pada perusahaan

bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar serta menjadikan

perusahaan tersebut yang paling unggul atau pemenang dalam persaingan bisnis.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dewan komisaris dan dewan direksi harus

memiliki nilai intelektual yang tinggi dan dapat memberikan keunggulan yang

kompetitif bagi perusahaan. Karena dewan komisaris dan dewan direksi

merupakan sumber daya perusahaan yang dimana memiliki kebijakan tertinggi di

dalam perusahaan. Dampak keunggulan yang kompetitif akan berpengaruh

terhadap kinerja sebuah perusahaan, jadi semakin baik seorang dewan komisaris

dan dewan direksi yang menjalankan kebijakan perusahaan maka akan semakin

tinggi peluang perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.

Sebaliknya, apabila seorang dewan komisaris dan dewan direksi menjalankan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

5

kebijakan dengan sangat buruk maka akan semakin rendah juga peluang

perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.

Teori Agensi

Jensen & Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi

(agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of

contract) antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent)

yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Hubungan

keagenan ini mengakibatkan dua permasalahan yaitu : (a) terjadinya informasi

asimetris (information asymmetry), dimana manajemen secara umum memiliki

lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang sebenarya dan posisi

operasi entitas dari pemilik; dan (b) terjadinya konflik kepentingan (conflict of

interest) akibat ketidak samaan tujuan, dimana manajemen tidak selalu bertindak

sesuai dengan kepentingan pemilik.

Hubungan teori agensi dengan proporsi dewan komisaris independen,

diharapkan dengan tingginya proporsi dewan komisaris independen di perusahaan

dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para

manajer internal dan pengawasi kebaikan manajemen serta memberikan nasihat

kepada manajemen. Dengan semakin tingginya pengawasan yang dilakukan oleh

dewan komisaris independen diharapkan mampu meningkatkan kinerja keuangan

dan kinerja pasar perusahaan.

Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate)

Rangkap jabatan (interlocking directorate) merupakan praktik di mana dewan

direksi pada suatu perusahaan menduduki posisi direksi di perusahaan lain

(Chiu, et al. 2013). Conyon & Muldoon (2006) mengatakan bahwa ikatan

rangkap jabatan memungkinkan adanya pertukaran informasi antarperusahaa

untuk menyampaikan informasi organisasi yang efektif dan inovatif kepada

perusahaan lainnya. Borgatti & Foster (2003) mengungkapkan bahwa rangkap

jabatan dewan direksi dapat menjadi media bagi perusahaan untuk

mengurangi ketidakpastian dan mempermudah dalam mencari acuan sumber

daya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

6

Gambar Ilustrasi:

Sesuai dengan gambar ilustrasi diatas, rangkap jabatan antara perusahaan A dan B

terjadi dalam bentuk komisaris perusahaan A menjadi komisaris dan/ atau direksi

perusahaan B. Hal serupa yang dapat terjadi adalah direksi perusahaan A menjadi

komisaris dan/ atau menjadi direksi perusahaan B. Dalam hal ini hubungan

perusahaan A dan B dalam kondisi yang sejajar atau berhubungan horizontal, atau

kedua perusahaan memiiliki pasar yang saling terkait/sama sesuai dengan yang

dinyatakan dalam Pasal 26 A dan C dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999

Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Dewan Direksi

Dewan direksi merupakan pihak dalam suatu entitas perusahaan yang bertugas

melakukan melaksanakan operasi dan kepengurusan perusahaan. Anggota dewan

direksi diangkat oleh RUPS. Dewan direksi bertanggung jawab penuh atas segala

bentuk operasional dan kepengurusan perusahaan dalam rangka melaksanakan

kepentingan-kepentingan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dewan direksi

juga bertanggung jawab terhadap urusan perusahaan dengan pihak-pihak eksternal

seperti pemasok, konsumen, regulator dan pihak legal (UU NO. 40 Tahun 2007).

Dewan Komisaris

Berdasarkan UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan Terbatas. Dewan komisaris

adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan mengenai

kebijakan dan memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan tugas

perseroan yang sesuai dengan anggaran dasar. Pengawasan yang dilakukan oleh

dewan komisaris hanya dilakukan dengan membaca, mempelajari, dan

menganalisis laporan yang diterima dari direksi mengenai hasil yang diberikan

sesuai dengan pekerjaannya, dan termasuk laporan akuntan yang dibuat oleh

akuntan publik.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

7

Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh

mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan

suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis

dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik

buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja

dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara

optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011)

Kinerja Pasar

Kinerja Pasar merupakan kinerja perusahaan yang dapat diukur dan dilihat dari

besarnya tingkat pengembalian investasi (return) jangka panjang yang dilakukan

oleh investor pada perusahaan atau sering disebut juga sebagai return saham.

Tingkat pengembalian atau return diharapkan dapat dilihat dan dianalisis dari

harga pasar yang telah ditentukan dan disesuaikan sebelumnya dengan tingkat

pengembalian yang diinginkan para investor. Tingkat return perusahaan sama

dengan tingkat return yang diharapkan bagi para investor, oleh karena itu para

investor bersedia untuk membayar nilai pasar yang sekarang belaku untuk nilai

sekuritas tersebut (Ulupu, 2015).

Return on Asset (ROA)

ROA merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan. Selain itu, ROA memberikan ukuran yang lebih

baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen

dalam menggunakan aktivauntuk memperoleh pendapatan (Fahmi, 2012).

Price to Book Value (PBV)

Alat ukur ini akan membuktikan seberapa besar sebuah perusahaan akan mampu

menghasilkan nilai perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan tingkat

pertumbuhan yang baik pada umumnya akan mendapatkan nilai PBV diatas 1,

yang dimana menunjukkan nilai pasar lebih tinggi dari nilai bukunya. Price to

Book Value (PBV) akan membuktikan bahwa seberapa besar nilai aktiva bersih

(Net Assets) yang dimiliki oleh satu lembar saham perusahaan tersebut (Sugiarto,

2011). Karenanya, aktiva bersih hasilnya akan sama dengan total ekuitas dari para

pemegang saham, maka nilai buku perusahaan per lembar saham hasilnya akan

sama dengan total ekuitas dibagi jumlah saham yang beredar.

Tobin’s Q

Pengukuran kinerja pasar dilakukan dengan menggunakan Tobin’s Q. Tobin’s Q

merupakan perbandingan yang dilakukan untuk melihat tingkat nilai pasar

perusahaan terhadap nilai buku total aktiva. Alasan penggunaan metode Tobin’s Q

yaitu dalam komponen perhitungannya akan memasukkan nilai dari harga

penutupan saham di akhir periode buku, jumlah saham yang beredar dan total

aktiva dari perusahaan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

8

PENELITIAN TERDAHULU

NO

Nama

Penelitian

(Tahun)

Interlocking Directorate

Nilai

Perusahaan

Kinerja

Keuangan

Kinerja

Pasar

M.

Laba

K.

Audit

1

Kaczmarek,

Kimino & Pye

(2014)

S (Q)

2

Cai, Dhaliwal,

Kim dan Pan

(2014)

TS

3 Ahmar (2013) Penelitian Kualitatif

4 Omer, Shelley

& Tice (2013) TS TS

5

Mahdi,

Almajid, Safar,

Riquelme dan

Torabi (2012)

S

6

Connelly dan

Van Slyke

(2012)

S

7

Pombo dan

Gutierrez

(2011)

S

8

Kiel dan

Nicholson

(2003)

S

Proporsi Dewan Komisaris Independen

Kinerja Perusahaan

9 Putra (2015) TS

10

Barnhart &

Rosenstein

(1998)

S

Keterangan : S = Signifikan

TS = Tidak Signifikan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

9

KERANGKA PEMIKIRAN

Penelitian ini hendak mengetahui pengaruh rangkap jabatan dan proporsi dewan

komisaris independen terhadap kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar

perusahaan dengan kerangka konsep sebagai berikut:

Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori yang dikemukakan maka

hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. H1: Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate) memiliki pengaruh

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.

2. H2: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate) terhadap Kinerja

Pasar Perusahaan.

3. H3: Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja

keuanganPerusahaan.

4. H4: Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja

Pasar Perusahaan.

DATA PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan dengan mengkaji perusahaan publik sektor

manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), data keuangan, profil

dewan komisaris dan direksi yang diperoleh dari annual report yang terdapat di

IDX. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penggunaan metode

kuantitatif dikarenakan metode ini telah memenuhi kaidah ilmiah yang konkrit,

obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Angka-angka dalam data populasi dan

sampel yang akan digunakan berupa data rangkap jabatan, proporsi dewan

komisaris independen, dan data angka kinerja perusahaan yang diukur dengan

Variabel independen:

Rangkap jabatan (interlocking directorate)

Variabel independen:

Proporsi dewan komisaris

independen

Variabel dependen:

Kinerja keuangan

Variabel dependen:

Kinerja pasar

H1

H2

H3

H4

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

10

return on asset (ROA) dan kinerja pasar yang diukur dengan dua indikator yaitu

price to book value (PBV) dan Tobin’s Q. Perusahaan publik yang menjadi obyek

penelitiain ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dalam rentang waktu selama 5 tahun dari tahun 2012 sampai tahun 2016.

Kriteria-kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan publik memiliki data laporan keuangan yang tersedia berturut-

turut dan memiliki data keuangan lengkap yang dapat diandalkan

kebenarannya selama periode tahun 2012 sampai 2016.

2. Perusahaan memiliki data laba positif selama periode tahun penelitian.

3. Perusahaan memiliki data keuangan yang dipublikasikan dalam mata uang

Rupiah.

VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel dependen dan

variabel independen. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi variabel independen atau variabel bebas. Variabel dependen

dalam penelitian ini ada dua yaitu kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar

perusahaan. Pengukuran variabel kinerja keuangan perusahaan menggunakan

metode return on asset (ROA) sedangkan pengukuran kinerja pasar menggunakan

metode price to book value (PVB) dan Tobin’s Q.

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG DI UKUR

MENGGUNAKAN :

Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) diukur dengan cara membandingkan laba bersih setelah

dikurangi beban bunga dan pajak (Earning After Taxes/EAT) yang dihasilkan dari

kegiatan pokok perusahaan dengan total aset (assets) yang dimiliki perusahaan

untuk melakukan aktivitas perusahaan secara menyeluruh dan dinyatakan dalam

presentase. ROA akan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ROA = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐚𝐬𝐞𝐭 X100%

KINERJA PASAR PERUSAHAAN YANG DI UKUR MENGGUNAKAN :

Price to Book Value (PVB)

PVB dalam penelitian ini adalah alat untuk mengukur rasio antara harga pasar

saham terhadap nilai bukunya. Harga pasar saham yang semakin tinggi terhadap

saham perusahaan menunjukkan semakin tinggi nilai rasio PVB. Nilai rasio PVB

yang semakin tinggi akan berdampak positif pada return perusahaan. Rumus

untuk menentukan PBV adalah sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

11

PBV = 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐏𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒

𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

Tobin’s Q

Tobin’s Q adalah perbandingan antara nilai pasar perusahaan terhadap nilai buku

total aktiva. Tobin’s Q digunakan untuk untuk melihat dan mengukur seberapa

besar kinerja perusahaan di pasar modal. Rumus Tobin’s Q adalah sebagai

berikut:

Tobin’s Q = (𝑴𝑬+𝑫𝑬𝑩𝑻)

𝑻𝑨

Dimana:

ME = Harga penutupan akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang

beredar

DEBT = Total Liabilitas

TA = Nilai buku total aset perusahaan

Rangkap jabatan (Interlocking Directorate)

Rangkap jabatan merupakan keadaaan dimana dewan direksi pada suatu

perusahaan menduduki posisi direksi di perusahaan lain. Rangkap jabatan

diperoleh dari mengamati setiap profil dewan direksi setiap perusahaan yang

memiliki jabatan direksi di perusahaan lain.

Variabel dummy : 0 = Tidak terkait rangkap jabatan

1 = Perusahaan memiliki rangkap jabatan

Proporsi dewan komisaris independen

Variabel ini diukur berdasarkan banyak jumlah komisaris independen terhadap

jumlah komisaris dalam perusahaan. Informasi mengenai jumlah komisaris

independen diperoleh dari laporan tahunan perusahaan.

Kom_ind = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐦𝐢𝐬𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐈𝐧𝐝𝐞𝐩𝐞𝐝𝐧𝐞𝐧

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐦𝐢𝐬𝐚𝐫𝐢𝐬

ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Statistik Deskriptif

Alat analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat hitung

statistik dengan sistem kerja komputer bernama Partial Least-Square (PLS). PLS

adalah salah satu alat analisis statistik berbasis komputer selain SPSS dan

program aplikasi statistik lainnya. Pada dasarnya, program aplikasi PLS adalah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

12

bagian dari Structural Equation Model (SEM) yang merupakan suatu teknik

analisis multivariat yang menggabungkan analisis faktor dan analisis jalur.

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Rangkap Jabatan 185 80 80 80

Rangkap Jabatan 45 20 20 100

Total 230 100 100

Sumber: Output SPSS

Tabel di atas menunjukkan banyaknya sampel pengamatan yang terkait rangkap

jabatan(interlocking directorate) dan tidak melakukan rangkap jabatan

(interlocking directorate) yang dilakukan pengukuran dengan variabel dummy.

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel yang diamati sebanyak 230.

Berdasarkan hasil frekuensi diatas ditemukan sebanyak 185 untuk sampel

pengamatan yang tidak memiliki status rangkap jabatan, dan sebanyak 45 untuk

sampel pengamatan yang memiliki status rangkap jabatan.

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PDKI 230 0,00 0,67 0,34 0,136

ROA 230 0,00 0,66 0,11 0,105

PBV 230 0,08 62,93 4,66 9,519

TOBINSQ 230 0,27 18,64 2,70 3,345

Valid N (listwise) 230

Berdasarkan hasil perhitungan selama periode pengamatan besarnya variabel

proporsi dewan komisaris independen (PDKI) berkisar antara nilai terendah

(minimum) sebesar 0,00 sampai nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,67 dengan

nilai rata-rata (mean) sebesar 0,34 dan nilai standar deviasi sebesar 0,136. Nilai

standar deviasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean), berarti

tingkat sebaran proporsi dewan komisaris independen antar perusahaan sampel

tidak terlalu tinggi.

Nilai terendah (minimum) return on asset (ROA) sebesar 0,00 (0,0004)

sampai nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,66 dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar 0,11 dan nilai standar deviasi sebesar 0,105. Nilai standar deviasi lebih

rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean), berarti tingkat sebaran

proporsi dewan komisaris independen antar perusahaan sampel tidak terlalu

tinggi.

Nilai terendah (minimum) price to book value (PVB) sebesar 0,08 sampai

nilai tertinggi (maksimum) sebesar 62,93 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar

4,66 dan nilai standar deviasi sebesar 9,519. Nilai standar deviasi lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean), berarti tingkat sebaran rangkap

jabatan antar perusahaan sampel terlalu tinggi.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

13

Nilai terendah (minimum) tobin’s q (TOBINSQ) sebesar 0,27 sampai nilai

tertinggi (maksimum) sebesar 18,64 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 2,7 dan

nilai standar deviasi sebesar 3,345. Nilai standar deviasi lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rata-rata (mean), berarti tingkat sebaran rangkap jabatan antar

perusahaan sampel terlalu tinggi. Standar deviasi yang rendah dalam tabel di atas

menunjukkan bahwa titik data cenderung sangat dekat dengan mean, sedangkan

standar deviasi yang tinggi menunjukkan bahwa titik data yang tersebar di

berbagai macam nilai-nilai.

Analisis partial least square

Hasil Inner Model (R-Square)

Variabel R-Square

RJ -

PDKI -

KPrshn 00.06

KPsr 00.15

Sumber: Output WarpPLS 4.0 RJ: Rangkap Jabatan PDKI: Proporsi dewan

komisaris Independen KPrshn: Kinerja Keuangan Perusahaan KPsr: Kinerja

Pasar

Dalam analisis PLS, goodness of fit inner model menggunakan ukuran stone-

geisser Q-square berupa nilai Q-square predictive relevance (Q2) yang dihitung

berdasarkan nilai R-square masing-masing variabel sehinggah nilai Q-square

predictive relevance adalah sebesar:

Q2

=1- (1-R12 KPrshn) (1-R2

2 KPsr)

=1 - (1 - 0.06) (1 - 0.15)

=1-(0.94)(0.85)

=1 – 0,799

=21.1%

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai Q-square predictive relevance

sebesar 21,1%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja perusahaan dan

kinerja pasar mampu menjelaskan variabel rangkap jabatan dan proporsi dewan

komisaris independen sebesar 21,1% dan sisanya 79,9% dijelaskan oleh variabel

lain di luar penelitian ini.

Hasil Goodness of Fit Model

Hasil Hasil Syarat Keterangan

(APC)=0,201 P<0,001 Good If P < 0,05 Didukung

(ARS)=0,108 P=0,013 Good If P < 0,05 Didukung

(AVIF)=1,001 1,003 Nilai < 5 Didukung

Sumber: Output WarpPLS 4.0

Model fit indices merupakan ukuran yang sangat penting dalam pengolahan data

dengan WarpPLS karena fit indices menunjukkan kesesuaian model dengan data

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

14

serta menunjukkan kualitas model yang diteliti. Average R-Squared (ARS)

digunakan untuk menilai besarnya variabel independen, dependen dan mediasi.

ARS dikatakan baik jika nilai ARS < 0,05. Average Path Coefficient (APC)

digunakan untuk melihat besarnya hubungan atau keterikatan antar variabel. APC

dikatakan baik jika nilai APC < 0,05. Average Variance Inflation Factor (AVIF)

digunakan untuk melihat besarnya korelasi antar variabel dependen atau

multikolinearitas. AVIF dikatakan baik jika nilai AVIF < 5. Interpretasi indikator

fit model dalam penelitian ini memenuhi kriteria nilai goodness of fit model,

sehingga model penelitian ini dapat digunakan untuk menguji hipotesis.

Uji Validitas konvergen

Validitas konvergen (convergent validity) bertujuan untuk mengetahui validitas

setiap hubungan antara indikator dengan konstruk atau variabel latennya.

Penelitian ini menggunakan dua indikator yang digunakan untuk mengukur

kinerja pasar dengan menggunakan price to book value (PVB) dan Tobin’s Q.

Hasil Nilai Uji Validitas konvergen

RJ PDKI Kprshan KPsr

Type (as

difined) SE P value

RJ (1.00) 0.000 0.000 0.000 Reflective 0.055 <0.001

PDKI 0.000 -1.000 0.000 0.000 Reflective 0.055 <0.001

ROA 0.000 0.000 -1.000 0.000 Reflective 0.055 <0.001

PBV 0.011 -0.022 -0.189 (0.976) Reflective 0.055 <0.001

Tobins Q -0.011 0.022 0,1313 (0.976) Reflective 0.055 <0.001

Sumber: Output WarpPLS 4.0

Pada gambar diatas menunjukan nilai loading pada price to book value (PVB) dan

Tobin’s Q sebesar 0,976 dan 0,976 yang lebih besar dari 0,70 berarti memiliki

tingkat validitas yang tinggi, sehingga memenuhi uji validitas konvergen.

Hasil Pengujian Hipotesis

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

15

Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa tanda arah panah

menunjukkan pengaruh antar variabel hipotesis, simbol beta (β) menunjukkan

koefisien dan simbol P merupakan tingkat probabilitas. Proses pengujian hipotesis

dapat dilakukan dengan melihat koefisien beta dan nilai signifikansi P-value.

Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Ringkasan

hasil pengujian hipotesis ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Hasil Pengujian Hipotesi

Hipotesis Variabel Koef. Jalur P-value Signifikansi Hasil

H1 RJ →KPrshn 0,1 0,03 Signifikan Didukung

H2 RJ→KPsr 0,1 0,03 Signifikan Didukung

H3 PDKI→KPrshn 0,23 0,01 Signifikan Didukung

H4 PDKI→KPsr 0,37 0,01 Signifikan Didukung

Sumber: Pengolahan Data RJ: Rangkap Jabatan PDKI: Proporsi dewan

komisaris Independen KPrshn: Kinerja Keuangan Perusahaan KPsr: Kinerja

Pasar

Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking directorate) terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan

Hasil pengujian pada H1 menunjukkan bahwa rangkap jabatan berpengaruh

positif terhadap kinerja perusahaan Hal tersebut terbukti dari hasil pengujian

hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa P-value = 0,03, lebih kecil dari

tingkat signifikansi yang ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda

positif (0,1) Rangkap jabatan merupakan kondisi struktur dewan atau komisaris

yang menjabat dua atau lebih di perusahaan dengan kedudukan yang sama atau

silang. Sehingga rangkap jabatan memiliki dampak terhadap iklim persaingan

usaha, praktik ini menimbukan kontrol atas keputusan atau kebijakan perusahaan

untuk membuat strategi. Strategi ini dapat berupa pengaaturan jumlah produksim

tata cara pemasaran, penetapan harga, alokasi, dan berbagai strategi lain yang

menguntungkan kedua perusahaan. Praktik rangkap jabatan ini adalah suatu

bentuk upaya perusahaan mencapai tujuan dan kinerja perusahaan, perilaku

rangkap jabatan ini dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli atau

persaingan usaha tidak sehat.

Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking directorate) terhadap Kinerja

Pasar Perusahaan

Hasil pengujian pada H2 menunjukkan bahwa rangkap jabatan berpengaruh

positif terhadap kinerja pasar perusahaan. Hal tersebut terbukti dari hasil

pengujian hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa P-value = 0,03, lebih kecil

dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur bertanda

positif (0,1). Perusahaan yang berstatus interlock secara impiris terbukti memiliki

kinerja keuangan yang baik, sehingga berdampak pada tingkat kepercayaan

investor dimana dan diharapkan kinerja pasar semakin baik karena reputasi dewan

direksi dan dewan komisaris dipercaya oleh investor. Hal ini membuktikan bahwa

perusahaan akan mendapatkan kinerja pasar yang baik salah satunya dengan

ditandai laba yang berkualitas. Jika seorang dewan direksi atau komisaris

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

16

menjabat rangkap jabatan dengan memiliki nilai intelektual yang tinggi, maka

akan diindikasikan dapat membantu fungsi dan mampu mengorganisasi sesuai

dengan tugas dan fungsi yang semestinya menjadi tanggung jawabnya sehingga

memberikan keunggulan yang kompetitif bagi perusahaan.

Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan

Hasil pengujian pada H3 menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris

independen berpengaruh positif terhadap kinerja pasar. Hal tersebut terbukti dari

hasil pengujian hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa P-value = 0,01, lebih

kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur

bertanda positif (0,23). Ketika jumlah dari dewan komisaris independen ditambah

maka kinerja keuangan perusahaan akan naik. Fungsi dari dewan komisaris

independen yakni merupakan dewan pengawas, jadi ketika proporsi dewan

komisari independen tinggi maka fungsi pengawasan akan lebih ketat terhadap

manajemen, sehingga manajemen akan selalu bertindak untuk kepentingan

pemegang saham. Ketika proporsi untuk dewan komisaris independen ditambah

makan akan menaikkan kinerja perusahaan. meningkatnya kinerja perusahaan

akan meningkatkan ROA tersebut.

Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Pasar

Perusahaan

Hasil pengujian pada H4 menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris

independen berpengaruh positif terhadap kinerja pasar. Hal tersebut terbukti dari

hasil pengujian hipotesis keempat yang menunjukkan bahwa P-value = 0,01, lebih

kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (≤ 0,05) dan nilai koefisien jalur

bertanda positif (0,37). Hal ini diakibatkan karena adanya proporsi dewan

komisaris independen yang tinggi akan mengurangi kecurangan dalam pelaporan

keuangan dan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan

mengupayakan meningkatkan kualitas dari laporan keuangan. Adanya

pengawasan yang baik akan meminimalisir tindakan kecurangan yang dilakukan

manajemen dalam pelaporan keuangan. Dengan begitu maka kualitas laporan

keuangan juga semakin baik dan menyebabkan investor percaya untuk

menanamkan modal di perusahaan tersebut, sehingga pada umumnya harga saham

perusahaan akan lebih tinggi dan nilai perusahaan semakin meningkat. Selain itu,

pemantauan yang efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh dewan

komisaris, dan akuntabilitas dewan komisaris terhadap perusahaan dan pemegang

saham akan dapat membantu meminimalkan konflik agen yang akhirnya akan

berdampak pada peningkatan kinerja pasar.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis hasil pengujian pengaruh rangkap jabatan dan proporsi

dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan perusahaan dan kinerja

pasar, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

17

1. Rangkap jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki dewan direksi /atau dewan

komisaris yang melakukan praktik rangkap jabatan di perusahaan lain,

terbukti memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan

demikian hipotesis pertama yang menyatakan pengaruh rangkap jabatan

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan didukung.

2. Rangkap jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pasar

perusahaan. Kinerja pasar merupakan kinerja keuangan perusahaan yang

dapat diukur dan dilihat dari besarnya tingkat pengembalian investasi

(return), apabila kinerja keuangan perusahaan baik akan meningkatkan

kepercayaan investor terhadap investasi diperusahaan tersebut dan

meningkatkan kinerja pasar. Dengan demikian hipotesis kedua yang

menyatakan pengaruh rangkap jabatan berpengaruh positif terhadap kinerja

pasar.

3. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi proporsi dewan

komisaris independen di perusahaan diharapkan semakin tinggi tingkat

independensi terhadap fungsi pengawasan dan menganalisis laporan

keuangan. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan proporsi

dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pasar perusahaan. Semakin tinggi tingkat proporsi dewan komisaris

indepeden, meningkatkan fungsi pengawasan dan analisis laporan keuangan.

Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan pengaruh rangkap jabatan

berpengaruh positif terhadap kinerja pasar.

KETERBATASAN PENELITIAN

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Banyak data annual report tidak tersedia di IDX sampling mengakibatkan

eliminasi data yang cukup banyak.

2. Tidak memasukkan perusahaan rugi, sehingga tidak mengetahui pengaruh

rangkap jabatan (interlocking directorate) dan proporsi dewan komisaris

independen terhadap kinerja perusahaan tersebut.

3. Tidak memperhatikan perkembangan waktu cross-section dalam penelitian

ini.

4. Tidak mengamati perusahaan yang aktif didalam perdagang Bursa Efek

Indonesia.

5. Penelitian ini tidak menguji lebih dalam faktor-faktor yang menyebabkan

praktik rangkap jabatan (interlocking directorate).

SARAN

Berdasarkan keterbatasan diatas, maka penulis berharap penulis selanjutnya dapat

memperbaiki atau menyempurnakan penelitian mengenai rangkap jabatan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

18

(interlocking directorate) dan proporsi dewan komisaris independen terhadap

kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar, saran untuk penelitian selanjutnya

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel perusahaan

selain perusahaan manufaktur agar hasil penelitian dapat digeneralisasi

untuk semua sektor perusahaan.

2. Menggunakan indokator lain selain ROA untuk variabel kinerja keuangan

perusahaan agar perusahaan yang mengalami rugi dapat digunakan sebagai

sampel.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau memperluat

variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian terkait rangkap

jabatan (interlocking directorate) dan proporsi dewan komisaris

independen.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

19

DAFTAR PUSTAKA

Alijoyo, A. & Zaini, S. 2004. Komisaris Independen. Penggerak Praktik GCG di

Perusahaan. PT.Indeks Kelompok Gramedia.

Alvarez, S. A., & Barney, J. B. (2017). Resource‐based theory and the

entrepreneurial firm. Strategic entrepreneurship: Creating a new

mindset, 87-105.

Barney, J. B., Ketchen Jr, D. J., & Wright, M. (2011). The future of resource-

based theory: revitalization or decline?. Journal of management, 37(5),

1299-1315.

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba : Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan

Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Borgatti, S. P., & Foster, P. C. (2003). The network paradigm in organizational

research: A review and typology. Journal of Management, 29 (6), 991-

1013.

Chiu, P. C., Teoh, S. H., & Tian, F. (2013). Board interlocks and earning

management contagion. The Accounting Review, 88(3), 915-944.

Chua, W. F., & Petty, R. (1999). Mimicry, Director Interlocks, and The

Interorganizational Diffusion of A Quality Strategy: A Note. Journal of

Management Accounting Research, 11(1), 93-104.

Conyon, M. J., & Muldoon, M. R. (2006). The small world of corporate boards.

Journal of Business Finance and Accounting, 33 (9), 1321-1343.

Daily, Catherine M., Dan R. Dalton. 1994. Bankruptcy and Corporate

Governance: The Impact of Board Composition and Structure. The

Academy of Management Journal. December, Vol. 37(6), 1603-1617.

Dalton, Dan R., Catherine M.Dalton. 2006. Spotlight on Corporate Governance.

Business Horizons Indiana University. 49, 91-95

Darmawati, D., Khomsiyah, & Rahayu, R. G. Hubungan Corporate Governance

dan Kinerja Perusahaan. Makalah SNA VII.

Davis, G. F. (1996). The Significance of Board Interlocks for Corporate

Governance. Corporate Governance An International Review, 4(3), 154-

159.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan, Penerbit, CV. Alfabeta, Jakarta.

Geletkanycz, M. A., & Hambrick, D. C. (1997). The external ties of top

executives: Implications for strategic choice and performance.

Administrative Science Quarterly, 42(4), 654-681.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

20

Grant, R. M. (1999). The resource-based theory of competitive advantage:

implications for strategy formulation. In Knowledge and strategy (pp. 3-

23).

Hallock, K. F. (1997). Reciprocally interlocking boards of directors and executive

compensation. Journal of Financial and Quantitive Analysis, 32(3), 331-

334.

Haosana, C. (2012). Pengaruh Return On Asset Dan Tobin‟s Q Terhadap Volume

Perdaagangan Saham Pada Perusahaan Retail Yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Haunschild, P. R. (1993). Interorganizational imitation: The impact of interlocks

on corporate acquisition activity. Administrative Science Quarterly,

38(4), 564-592.

Hermalin, B., Weisbach, M.S. (2000). The Effect of Board Composition and

Direct Incentives on Firm Performance. Financial Management.

Jensen, Michael C. dan Meckling. William H., 1976, “Thery of The Firm:

Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure”, Jurnal of

Financial Economics, Vol. 3, No. 4, October pp. 305-360

Jumingan. 2006.“Analisa Laporan Keuangan”. Jakarta : Bumi Aksara.

Juniarti. 2009. Penggunaan Economic Added (EVA) dan Tobin‟s Q sebagai alat

ukur kinerja finansial perusahaan di Industri Food and Beverages yang

listing di Bursa Efek Indonesia.

Linda dan F. Syam. (2005). Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, dan Total

Arus Kas dengan Market Value: Studi Akuntansi Relevansi Nilai. Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia.

Mizruchi, M. S. (1996). What Do Interlocks Do? An Analysis, Critique, and

Assessment of Research on Interlocking Directorates. Annual Review of

Sociology, 271-298.

Palmer, D. A., Jennings, P. D., & Zhou, X. (1993). Late adaption of the

multidivisonal from large US corporations: Institutional, political and

economic accounts. Administrative Science Quarterly, 38 (1), 100-131.

Peteraf, M. A. (1993). The cornerstones of competitive advantage: A

resource‐based view. Strategic management journal, 14(3), 179-191.

Phan, Phillip H., Soo Hoon Lee, and Siang Chi Lau. “The performance impact of

interlocking directorates: The case of Singapore”. Journal of Managerial

Issues (2003): 338-352

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: Pengaruh Rangkap Jabatan (Interlocking Directorate dan ...repository.stieykpn.ac.id/225/1/JURNAL Nugroho Dwi... · sehat adalah praktik rangkap jabatan (interlocking directorate),

21

Prastowo D. Dwi. 2011. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi

Ketiga. Yogyakarta: Unit penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Republik Indonesia, Undang-undang tentang Perseroan Terbatas. UU No. 40

tahun 2007

Sheikh, N. A., Z. Wang, dan S. Khan. 2013. "The impact of internal attributes of

corporate governance on firm performance: Evidence from Pakistan".

International Journal of Commerce and Management.

Sugiarto, A., 2011. Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio

Terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi, 3 (1).

Ulupu, I.G.K.A., Utama, S. dan Kamen, K.A., 2015. Pengaruh Kepemilikan

Keluarga, Kedekatan Direksi & Komisaris Dengan Pemilik Pengendali

Terhadap Kompensasi Direksi & Komisaris Perusahaan Di Pasar Modal

Indonesia. Jurnal Organisasi dan Mnajemen, 11(1), Pp.62-74.

Usman, R. (2013) Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Penerbit Sinar Grafika,

Jakarta.

Wardhani, Ratna. 2006. “ Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan

yang Mengalami Masalah Keuangan (Financially Distressed Firms) ,”

Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id