PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

download PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

of 159

Transcript of PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    1/159

    PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN

    DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN

    TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK

    TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA

    SURABAYA

    SKRIPSI

    Diajukan Oleh:

    INDAH TARAKANITA

    NPM : 11132048

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

    SURABAYA

    2015

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    2/159

     

    i

    PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN

    DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN

    TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANAPADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA

    SKRIPSI 

    Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

    Sarjana Ekonomi Pada Fakultas EkonomiUniversitas Wijaya Putra Surabaya

    Diajukanoleh:

    INDAH TARAKANITA

    NPM : 11132048

    FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

    SURABAYA

    2015

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    3/159

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    4/159

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    5/159

     

    iv

    PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN

    DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN 

    TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANAPADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA

    INDAH TARAKANITA

    NPM. 11132048

    ABSTRAK

    Keputusan pembelian tidak terencana adalah perilaku berbelanja yang

    terjadi secara tidak terencana, tertarik secara emosional, dimana proses pembuatankeputusan dilakukan dengan cepat tanpa berpikir secara bijak dan adanya

     pertimbangan terhadap keseluruhan informasi dan alternatif yang ada. Tujuan dari

     penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi(X1) ,  pelayanan

    (X2) ,suasana toko yang nyaman(X3)terhadap keputusan pembelian tidak

    terencana(Y)pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.

    Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap

    100 orang responden yaitu konsumen Toko Mint Delta Plaza Surabaya dengan

    menggunakan metode  Accidental sampling untuk mengetahui tanggapan

    responden terhadap masing  –   masing variabel. Teknik analisis data yang

    digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang berfungsi untukmembuktikan hipotesis penelitian. Data –  data yang telah memenuhi uji validitas,

    uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan

    regresi. 

    Hasil analisis menunjukan bahwa ketiga variabel promosi, pelayanan, dan

    store atmosphere memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap impulse

     buying. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa tiga variabel

    independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel

    dependen keputusan pembelian tidak terencana. Kemudian melalui uji F dapat

    diketahui bahwa variabel promosi, pelayanan, dan store atmosphere berpengaruh

    signifikan secara bersama –  sama dalam keputusan pembelian tidak terencana.

    Kata kunci : promosi, pelayanan, dan suasana toko yang nyaman, keputusan

    pembelian tidak terencana

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    6/159

     

    v

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikumWr. Wb. 

    Alhamdulilla hiRabbil ‘Alamin  penulis panjatkan puji syukur kepada

    Allah SWT yang telah memberikan nikmat, pertolongan, dan kasih sayang-Nya

    yang tak terhingga,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

    “PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG

     NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA

    PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA”, sebagai  salah satu

     persyaratan pendidikan Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada

    Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya.

    Tak lupa juga shalawat serta salam senantiasa teriring kepada junjungan

    kita Nabi besar Muhammad SAW, yang selalu memberikan syafaat pada umatnya,

    semoga beliau beserta keluarga dan sahabatnya selalu berada dalam rahmat Allah

    SWT. Semoga kita selalu berada di dalam keridhaan-Nya.

    Terselesaikannya skripsi ini adalah merupakan nikmat yang telah Allah

     berikan kepada penulis. Penulis menyadari, bahwa selama penyusunan skripsi ini

    hingga selesai tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh

    karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

    sebesar  –  besarnya kepada :

    1. 

    Bapak H. Budi Endarto SH. M. Hum selaku rektor Universitas Wijaya

    Putra Surabaya

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    7/159

     

    vi

    2. 

    Ibu Dr. Soenarmi., SE., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

    Wijaya Putra Surabaya

    3.  Ibu Dwi Lesno Panglipursari. SE., MM Selaku Ketua program studi

    Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya.

    4.  Ibu Yuyun Widiastuti, SE, MM Selaku Dosen Pembimbing penulis.

    Terima kasih atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan untuk

    mengatasi berbagai kesulitan yang saya hadapi selama ini.

    5. 

    Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UniversitasWijaya

    Putra Surabaya atas ilmu dan bantuannya selama penulis mengikuti

    Program Studi Manajemen sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

    6.  Kepada Orang Tua saya tercinta, yaitu mama saya ( Andriati ) yang telah

    memberikan dukungan secara moriil dan materiil, serta segala doa yang

    telah mereka panjatkan untuk penulis. Terima kasih atas kasih sayang

    yang tiada batasnya yang telah dicurahkan kepada penulis, yang tidak

    dapat penulis balas walau dengan apapun.

    7.  Kepada Suami saya ( Syaiful Affan ) yang tak pernah lelah mendukung

    dan mensupport skripsi saya, putra saya ( Fajar Fernando) sertakeluarga

    yang telah memberikan doa dan dukungan, saya ucapkan banyak terima

    kasih dan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik.

    8.  Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang

     banyak membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    8/159

     

    vii

    Semoga bantuan dan support yang diberikan kepada penulis mendapatkan

     balasan dari Allah SWT. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat menjadi

    sumbangan pengetahuan yang berarti dan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

    memerlukan.

    Surabaya, Juli 2015

    Penulis,

    Indah Tarakanita

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    9/159

    viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii

    HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

    ABSTRAK .............................................................................................................iv

    KATA PENGANTAR.............................................................................................v

    DAFTAR ISI.........................................................................................................viii

    DAFTAR TABEL..................................................................................................xii

    DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii

    DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv

    BAB I.......................................................................................................................1

    PENDAHULUAN....................................................................................................1

    1.1. Latar Belakang .............................................................................................1

    1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................81.3. Tujuan Penelitian..........................................................................................8

    1.4. Manfaat Penelitian........................................................................................9

    BAB II....................................................................................................................11

    TELAAH PUSTAKA............................................................................................11

    2.1. Landasan Teori..........................................................................................11

    2.1.1. Ritel....................................................................................................11

    2.1.1.1. Definisi Ritel..............................................................................11

    2.1.1.2. Jenis-Jenis Ritel.........................................................................12

    2.1.2. Keputusan Pembelian Tidak Terencana............................................14

    2.1.2.1. Tipe Keputusan Pembelian Tidak Terencana ...........................17

    2.1.2.2. Perspektif Dalam Keputusan Pembelian Tidak Terencana......18

    2.1.2.3. Faktor penentu keputusan pembelian tidak terencana...............18

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    10/159

    ix

    2.1.3. Promosi..............................................................................................20

    2.1.4. Pelayanan...........................................................................................27

    2.1.5. Suasana Toko Yang Nyaman.............................................................29

    2.1.6. Hubungan Antar Variabel..................................................................33

    2.1.6.1. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian tidak

    terencana....................................................................................33

    2.1.6.2. Pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian tidak

    terencana....................................................................................35

    2.1.6.3. Pengaruh suasana toko yang nyaman terhadap keputusan

     pembelian tidak terencana.........................................................36

    2.2. Penelitian Terdahulu..................................................................................38

    2.3. Kerangka Konseptual................................................................................45

    2.4. Hipotesis Penelitian...................................................................................46

    BAB III...................................................................................................................47

    METODE PENELITIAN.......................................................................................47

    3.1. Jenis Penelitian..........................................................................................47

    3.2. Deskripsi Populasi Dan Penentu Sampel..................................................47

    3.2.1. Populasi..............................................................................................47

    3.2.2. Sampel...............................................................................................48

    3.3. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel.............................................48

    3.3.2. Variabel..............................................................................................48

    3.3.3. Definisi Operasional Variabel...........................................................49

    3.4. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian..............................53

    3.4.1. Jenis dan Sumber Data.......................................................................53

    3.4.2. Metode Pengumpulan Data................................................................54

    3.5. Teknik Keabsahan Data.............................................................................56

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    11/159

    x

    3.5.1. Uji Validitas.......................................................................................56

    3.5.2. Uji Reliabilitas...................................................................................56

    3.6. Uji Asumsi klasik......................................................................................57

    3.6.1. Uji Normalitas...................................................................................57

    3.6.2. Uji Heteroskedastisitas......................................................................58

    3.6.3. Uji Multikolinearitas..........................................................................59

    3.7. Teknik Analisis Data.................................................................................59

    3.7.1. Analisis Regresi Linier Berganda......................................................59

    3.8. Uji Hipotesis..............................................................................................60

    3.8.1. Koefisien Determinasi ( R-square )...................................................60

    3.8.2. Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F......................................61

    3.8.3. Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji t...........................................62

    BAB IV..................................................................................................................64

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................64

    4.1. Diskripsi Hasil Penelitian..........................................................................64

    4.1.1. Deskripsi Obyek Penelitian...............................................................64

    4.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden...................................................65

    4.1.3. Deskripsi Variabel Penelitian............................................................70

    4.1.3.1. Penilaian Atas Masing-Masing Variabel...................................70

    4.1.3.2. Deskripsi Variabel Promosi (X1)...............................................71

    4.1.3.3. Deskripsi Variabel Pelayanan (X2)............................................72

    4.1.3.4. Deskripsi Variabel Suasana Toko Yang Nyaman (X3)..............73

    4.1.3.5. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Tidak Terencana

    (Y)..............................................................................................74

    4.2. Analisis Data.............................................................................................76

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    12/159

    xi

    4.2.1. Uji Instrumen.................................................................................... 76

    4.2.1.1. Hasil Pengujian Validitas...........................................................76

    4.2.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas.......................................................79

    4.2.2. Uji Model...........................................................................................81

    4.2.2.1. Hasil Pengujian Normalitas.......................................................81

    4.2.2.2. Hasil Pengujian Multikolinearitas..............................................82

    4.2.2.3 Hasil Pengujian Heterokedastisitas.............................................84

    4.2.2.4. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda..................................85

    4.2.2.5. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Berganda ( R 2)............88

    4.3. Hasil Pengujian Hipotesis.......................................................................90

    4.3.1. Hasil Pengujiann Hipotesis Secara Simultan (Uji F)....................90

    4.3.2. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)...........................91

    4.4. Pembahasan.............................................................................................96

    BAB V....................................................................................................................98

    KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................98

    5.1. KESIMPULAN.......................................................................................98

    5.2. SARAN...................................................................................................98

    DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................100

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    13/159

    xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu........................................................................43

    Tabel 4.1. Karakteristik Pendidikan.................................................................66

    Tabel 4.2. Karakteristik Pendapatan Dalam 1 Bulan.......................................67

    Tabel 4.3. Karakteristik Penghasilan................................................................68

    Tabel 4.4. Karakteristik Lama Menggunakan Baju Merek Mint.....................69

    Tabel 4.5. Kategori Mean Masing-Masing Variabel........................................71

    Tabel 4.6. Kategori Mean Masing-Masing Variabel Promosi (X1)..................72

    Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Variabel Pelayanan (X2)...............73

    Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Variabel Suasana Toko Yang

     Nyaman (X3)...................................................................................74

    Tabel 4.9. Jawaban Responden Mengenai Variabel Keputusan Pembelian

    Tidak Terencana (Y)......................................................................75

    Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Promosi (X1)..........................76

    Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelayanan (X2).......................77

    Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Variabel Suasana Toko Yang Nyaman

    (X3).................................................................................................78

    Tabel 4.13. Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian Tidak

    Terencana (Y).................................................................................79

    Tabel 4.14. Hasil Pengujian Reliabilitas...........................................................80

    Tabel 4.15. Hasil Uji Multikolinearitas.............................................................83

    Tabel 4.16. Hasil Uji Regresi Berganda............................................................86

    Tabel 4.17. Koefisien Determinasi Berganda ( R2)..........................................89

    Tabel 4.18. Hasil Analisa Uji F ( ANOVA ).....................................................90

    Tabel 4.19. Hasil Analisa Uji t..........................................................................92

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    14/159

    xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual....................................................................45

    Gambar 4.1 Normalitas.....................................................................................81

    Gambar 4.2 Heterokedastisitas..........................................................................84

    Gambar 4.3 Kurva Distribusi Uji F...................................................................91

    Gambar 4.4 Kurva Distribusi Uji t....................................................................93

    Gambar 4.5 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Pelayanan (X2) Terhadap

    Pembelian Tidak Terencana (Y)..................................................94

    Gambar 4.6 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Suasana Toko Yang Nyaman (X3)

    Terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Y)................95

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    15/159

    xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN KUESIONER, KARTU KONSULTASI SKRIPSI.............................

    LAMPIRAN TABULASI..........................................................................................

    LAMPIRAN RESPONDEN......................................................................................

    LAMPIRAN OUTPUT SPSS....................................................................................

    LAMPIRAN TABEL NILAI F & t............................................................................

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    16/159

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.  Latar Belakang

    Perkembangan bisnis ritel di Indonesia, khususnya dikota Surabaya, saat

    ini sangat pesat, salah satu bisnis ritel yang berkembang pesat adalah

     bisnis dibidang pakaian. Banyak toko yang menawarkan produk pakaian di

     pusat perbelanjaan (mal) yang tersebar di Surabaya. Dengan semakin

     banyaknya mal, maka konsumen mempunyai banyak pilihan untuk

     berbelanja. Sebaliknya bagi pemasar, kondisi inimengakibatkan timbulnya

    kesulitandalam memasarkan barang, karenasemakinbanyaknya pesaing.

    Pemasar harusberusaha agar konsumen bersediamelakukanpembelian

    terhadap produkyang dijualnya. Pengetahuan pemasartentang perilaku

    konsumen merupakankunci dalam merencanakan strategipemasaran.

    Banyaknya mal jugamenyebabkan gaya hidup konsumenmengalami

     perubahan. Misalnya setelah jenuhbekerja seharian, pada waktu hari libur

    atau weekend , konsumen melampiaskan kejenuhannya dengan melakukan

     shopping   ke mal.Perubahan ini perlu dicermati olehpemasar, sehingga

     pemasar berusaha untuk menarik minat beli para konsumen pada

    keputusan pembelian yang tidak terencana.

    Menurut Lin et al .,( 2012 ) menjelaskan pembelian impulse  terjadi

    ketika konsumen mengalami dorongan yang tiba-tiba, seringkali dorongan

    yang kuat untuk segera melakukan pembelian. Dalam impulse buying

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    17/159

    2

    konsumen masih tergantung pada harga spesial, penawaran kupon dan

    sejenisnya yang dilakukan oleh pihak toko.

    Salah satu faktor eksternal atau stimulus yang dapat dikendalikan

    oleh pemasar adalah kegiatan promosi. Promosi dilakukan oleh pemasar

    untuk menarik pelanggan, bukan hanya untuk menarik pelanggan baru,

    namun juga untuk mempertahankan pelanggan lama agar tetap termotivasi

    untuk melakukan pembelian. Agar pesan promosi dapat diketahui

    konsumen, maka pemasar perlu membuat iklan dan memuatnya di

     beberapa media, baik media cetak maupun media elektronik (Ninuk

    Muljani , 2014)

    Apalagi jika toko sedang ada promo diskon besar-besaran. Strategi

     pemberian voucher belanja dan kartu anggota (member) yang membuat

    konsumen tertarik untuk membelanjakan voucher nya dan produk lainnya,

    dengan maksud menambah point belanja pada kartu anggota(member)

    dengan membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan dengan

    adanya program seperti diskon 30%+20% , 50+20% , ‘beli 2 gratis 1’ yang

    ditampilkan pada produk mendorong konsumen untuk membeli produk

    tersebut(Yistiani, 2012).

    Dalam memasarkan produknya produsen/penjual selalu berusaha

    untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka dan

     berusaha mencari pelanggan baru. Dalam usaha tersebut tentu tidak lepas

    dari adanya fasilitas pelayanan pelanggan. Dalam pelayanan yang

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    18/159

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    19/159

    4

    membutuhkan hal tersebut untuk kepentingan dirinya. Namun kualitas

     pelayanan yang baik harus berawal dari adanya kinerja yang baik dari

     pegawai yang ada dalam perusahaan, karena bagaimanapun juga kinerja

     pegawai tersebut merupakan ujung tombak dari segala keberhasilan suatu

    usaha.

    Selain memberikan pelayanan yang baik, menarik konsumen untuk

    melakukan pembelian juga dapat dengan cara menciptakan suasanayang

    menyenangkan bagi kosumen pada saat di dalam toko, maka suasana toko

    harus diperhatikan agar dapat menarik para konsumen dan dapat membuat

    konsumen nyaman berbelanja di dalamnya, dan jika konsumen sudah

    merasa senang diharapkan akan konsumen dapat melakukan pembelian.

    Banyak hal yang akan menjadi bahan pertimbangan dan harapan

    yang berbeda mengenai produk apa yang akan dibeli oleh para konsumen,

    yaitu dimana mereka akan membelinya, dengan berapa harga tersebut

    dibeli dan suasana bagaimana yang mereka harapkan. Suasana toko yang

    menyenangkan, menarik, nyaman dan mampu menciptakan suasana toko

    yang nyaman yang secara positif dapat mempengaruhi perilaku konsumen

    sehingga menimbulkan minat mereka yang tadinya hanya sekedar

    memasuki toko dan hanya melihat-lihat ke dalam akhirnya tertarik dan

    melakukan pembelian. Sebaliknya jika suasana toko tidak teratur, penataan

     produknya yang kurang memuaskan akan menimbulkan minat konsumen

    untuk membeli suatu barang berkurang atau bahkan untuk selanjutnya

    konsumen akan merasa enggan untuk kembali berbelanja di toko tersebut.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    20/159

    5

    suasana toko yang nyaman memiliki elemen-elemen yang semuanya

     berbengaruh terhadap suasana toko yang ingin di ciptakan.

    suasana toko yang nyaman menurut Kotler, ( 2009;61) adalah :

    “Suasana (atmosphere) setiap toko mempunyai tata letak fisik yang

    memudahkan atau menyulitkan untuk berputar  –   putar di dalamnya.” Dan

    setiap toko mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor,

    menarik, megah, dan suram. Suatu toko harus membentuk suasana

    terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik

    konsumen untuk membeli di toko tsb.

    Seperti Toko Mint, Mint adalah sebuah nama merk dagang yang

    dimiliki oleh PT. Cipta Busana Jaya. Produk baju kantor, formal dan

    casual dengan nama brand Mint lebih difokuskan pada kaum wanita carier  

    dengan usia remaja maupun dewasa ( ladiswear   ). Brand Mint

    mempunyaiToko yang ada di Surabaya yaitu di Delta Plaza Surabaya dan

    di beberapa kota di indonesia seperti , Mint Blok M, Mint Plaza Semanggi

    Jakarta, Mint Atrium Plaza, Mint Mall Citralend Jakarta, Mint Mall

    Cijantung, Mint MargoCity Depok, Mint Metropolitan Mall, Mint

    Ekalokasari Plaza, Mint Bandung Indah Plaza, Mint Galeri Yogya, Mint

    Mall Panakukang Makasar, dan Mint Tunjungan Plaza Surabaya.

    Dalam pemasarannya perusahaan dengan sistem konsinyasinya

    mencoba memasarkan produk dengan nama Brand Mint agar dapat sedekat

    mungkin dengan pasar sasarannya lewat counter-counter yang berada di

    sebuah departemen store seperti di Matahari Departemen Store dan Sogo

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    21/159

    6

    Departemen Store di seluruh indonesia. Mint menawarkan produk pakaian

    kantor dan casual wanita, diantaranya blazer , celana panjang, denim, span,

    kemeja, dress, accesoris gelang dan, sabuk. Dan bila ada moment tertentu

    misalnya pada hari raya idul fitri, natal, dan imlek. Mint pun juga

    menawarkan produk yang di butuhkan konsumen, misalnya Busana

    Muslim Gamis, Tunik, Celana shantung, Kaftan, Selendang, Baju imlek

    dan baju- baju Natal.

    Tidak sedikit pesaing yang meniru usaha dan produk sejenis dan

     juga menetapkan harga yang cenderung lebih murah dari Mint. Namun

    nama brand akan menjadi kunci pembeda dari satu produsen ke produsen

    lain, pasar menganggap bahwa disini nama brand menggambarkan seluruh

    atribut produk perusahaan baik itu dari kualitas bahan, motif serta model

    ciri khas india melekat kuat pada produk Mint. Walaupun pesaing

    memberikan harga murah di setiap produk-produknya untuk menyaingi

     perusahaan dan meraih pasar, itu bukanlah halangan bagi perusahaan

    apabila nama brand Mint sendiri telah dikenal oleh pasar.

    Dengan memiliki Toko di Delta Plaza Surabaya, Mint ingin

    menanamkan di benak konsumen sebagai tempat belanja yang nyaman.

    Untuk menumbuhkan perasaan yang positif bagi konsumen, Mint

    mendesain Tokonya dengan menciptakan suasana yang nyaman dan

     berkesan guna merangsang terjadinya pembelian oleh konsumen. Cara-

    cara tersebut antara lain memperhatikan  exterior ( bagian depan toko ),

     general interior ( musik yang diperdengarkan kepada konsumen, warna

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    22/159

    7

    dinding didalam toko yang menawan dan elegan, aroma/bau pewangi

    ruangan dan udara yang sejuk dan segar di dalam toko ),  interior display (

    display produk, poster ).

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak managemen

    Mint supaya target penjualan setiap bulannya bisa tercapai. Salah satu

    masalah yang terjadi selama ini adalah turunnya omzet penjualan,

    dikarenakan pihak management Mint jarang sekali membuat promosi

    discount yang bisa menarik minat beli konsumen untuk melakukan

    keputusan pembelian tidak terencana.

    Selain itu management Mint juga harus memperhatikan hal  –   hal

    apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya keputusan pembelian tidak

    terencana, dimana semula konsumen hanya berpikir untuk berbelanja

    sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan saja, karena display

     produk yang menarik, dan ketersediaan barang toko yang lengkap, di

    dukung suasana toko yang begitu nyaman membuat konsumen yang

     berbelanja di dalamnya merasa nyaman, yang tadinya konsumen hanya

    ingin melihat-lihat barang yang ada di toko , sehingga memungkinkan

    konsumen untuk membeli barang-barang yang lain diluar yang di

    rencanakan ( impulse buying ). 

    Dari uraian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    “Pengaruh Promosi, Pelayanan dan Suasana toko yang nyaman

    Terhadap Keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint

    Delta Plaza Surabaya”. 

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    23/159

    8

    1.2.  Rumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

     permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1.  Bagaimana promosi ,  pelayanan, suasana toko yang nyaman dan

    keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza

    Surabaya?

    2.  Apakah ada pengaruh promosi  ,  pelayanan dan suasana toko yang

    nyaman secara parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana

     pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya?

    3. 

    Apakah ada pengaruh promosi ,  pelayanan dan suasana toko yang

    nyaman secara simultan terhadap keputusan pembelian tidak terencana

     pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya?

    1.3.  Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin

    dicapai adalah:

    1.  Mendeskripsikan promosi , pelayanan, suasana toko yang nyaman dan

    keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza

    Surabaya.

    2.  Untuk menguji dan mengkaji pengaruh promosi ,  pelayanan, suasana

    toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana secara

     parsial terhadap pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    24/159

    9

    3. 

    Untuk menguji dan mengkaji pengaruh promosi ,  pelayanan, suasana

    toko yang nyaman secara simultan terhadap keputusan pembelian

    tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.

    1.4.  Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 

    1.  Manfaat Teoritis : 

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang

     bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang

    manajemen pemasaran, terutama yang berkaitan dengan promosi ,

     pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak

    terencana.

    2.  Manfaat Praktis :

    a. 

    Bagi Perusahaan

    Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi

     perusahaan tentang promosi , pelayanan suasana toko yang nyaman

    dankeputusan pembelian tidak terencana.

     b.  Bagi Universitas Wijaya Putra

    Sebagai suatu hasil karya yang dapat dijadikan sebagai bahan

    wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau pihak lain yang memiliki

    ketertarikan meneliti dibidang yang sama.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    25/159

    10

    c. 

    Bagi Peneliti

    Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

    Ekonomi di Universitas Wijaya Putra Surabaya dan menambah

    wawasan serta pengetahuan terhadap ilmu pemasaran baik secara

    teori maupun dalam praktik langsung.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    26/159

     

    11

    BAB II

    TELAAH PUSTAKA

    2.1.  Landasan Teori

    2.1.1.  Ritel

    2.1.1.1.Definisi Ritel

    Sebagian besar para produsen atau para pelaku pemasaran dalam rangka

    menjual produk dagangnya selalu berupaya untuk mencapai tempat yang

     paling dekat dengan konsumen. Salah satunya adalah melalui penjualan

    eceran (retailer)  yang memang memiliki hubungan dekat dengan

    konsumen akhir.

    Dalam arti luas, retail dipahami sebagai sebuah proses distribusi,

    sebagaimana dinyatakan oleh Abernathy, et al . ,  (2000) dalam Jofreh

    (2012, p. 858): “Retailing is the last stage in the distribution process.” 

    Kumar (2013, p. 10) menjelaskan bahwa dalam pasar ekonomi moderen,

    retail   adalah penghubung antara penghasil barang dan konsumen

    “Retailing provides a crucial link between producers and consumers in

    modern market economy.” Posisi dari retail  adalah pendistribusian produk

    dari penghasilnya sehingga bisa sampai pada pengguna akhir yaitu

    konsumen.

    Menurut Lars, et al ., (2010) dalam Jofreh (2012, p. 858): 

    “Retailing consist  s of the business activities involved in selling goods and

     services to con sumers for their personal, family, or household use.”

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    27/159

    12

    Pengertian retail  adalah sebuah aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan

     barang dan jasa kepada konsumen perorangan, keluarga, maupun

     pengguna produk-produk rumah tangga

    Sedangkan pelaku dari aktivitas dalam retail  ini menurut Baret, et

    al . ,  (1999) dalam Jofreh (2012, p. 858) adalah retailer , dan pihak yang

     bisa menjadi retailer   ini diantaranya adalah agen (agent ), perwakilan

    (agency), perusahaan (company), atau organisasi (organization) yang

    terkait dengan penjualan barang, merchandise, maupun jasa kepada

    konsumen tertentu.

    2.1.1.2.Jenis-Jenis Ritel

    Terdapat berbagai jenis format retail , setidaknya menurut Jofreh

    (2012, p. 858) bahwa terdapat lima format retail  yaitu: supermarket, mall,

    department store,  specialty store, dan brandedstore. Pengertian dari

    masing-masing jenis format retail  ini adalah sebagai berikut:

    a.  Supermarket  

    Adalah format toko dengan biaya yang relatif rendah, margin rendah

    volume tinggi, dan layanan dengan sistem swalayan dan didesain

    untuk bisa menyediakan berbagai kebutuhan, seperti makanan,

     pakaian, maupun produk-produk keluarga lainnya.

     b.   Mall  

    Sebuah format tempat belanja yang memberikan  space (ruang) antar

    toko yang menyewa stan dan berada dalam satu atap diantara toko

    satu dengan toko yang lainnya.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    28/159

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    29/159

    14

    c. 

     Hypermarket/supermarket  

    Adalah toko dengan konsep swalayan dengan beragam variasi produk,

    mulai dari makanan, barang rumah tangga, peralatan rumah tangga,

     furniture, produk olah raga, dan lainnya.

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa para konsumen dalam

    membeli suatu produk, tetap melalui bebarapa macam pilihan jenis

    retail yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

    2.1.2.  Keputusan Pembelian Tidak Terencana.

    Stern (1962) dalam Amiri, et al.,  (2012, p. 9414) menjelaskan

     bahwa pembelian yang dilakukan konsumen bisa dikelompokkan menjadi

    dua yaitu pembelian dengan perencanaan dan pembelian tanpa

     perencanaan. “Planned purchase behavior is logical action and needs to

    long term, in other side unplanned purchase doesn't need to these planning

    and is called impulse purchase.”  Pembelian dengan perencanaan adalah

     pembelian yang dilakukan berdasarkan pada logika dan berdasarkan pada

    evaluasi kebutuhan sebelumnya, di samping itu juga terdapat pembelian

    tanpa perencanaan dan biasa disebut dengan keputusan pembelian tidak

    terencana.

    Meniawy (2012, p. 4) menyatakan: “Impulse buying occurred more

    likely when shoppers visualize a need for an item that they see for the first

    time,” impulse buying”  terjadi ketika seseorang yang berbelanja

    memvisualisasikan kebutuhannya ketika melihat sebuah produk pertama

    kalinya. Ketika menyakasikan sebuah produk maka konsumen berpikir

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    30/159

    15

    kebutuhan dari dalamdirinya yang bisa dipenuhi dari produk tersebut dan

    hal ini menyebabkan pembelian meskipun sebelumnya tanpa ada

     perencanaan.

    Pendapat Ma’ruf (2006) dalam Pattipeilohy, et al.,  (2013, p. 37):

    “An impul  se buying is generally defined as unplanned buying made by

    consumers which an important part of the behavior of buyers.” 

    maksudnya bahwa keputusan pembelian tidak terencana adalah pembelian

    yang tanpa ada perencanaan yang dibuat oleh konsumen dan merupakan

     bagian penting dari perilaku konsumen.

    Ahmad (2011) dalam Pattipeilohy, et al.,  (2013, p. 37)

    menambahkan: “... a  process of purchasing goods spontaneously by a

    consumer.” impulse buying   adalah pembelian barang yang dilakukan

    secara spontan oleh konsumen.

    Menurut Christina Widya Utami (2010:67) mengatakan

     bahwa“Pembelian impulsif terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami

    keinginan yang kuat dan kukuh untuk membeli sesuatu secepatnya.” 

    Menurut Utami (2010) bahwa pembelian tidak terencana terjadi ketika

    konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh untuk

    membeli sesuatu secepatnya.

    Sedangkan menurut Sumarwan (2011), impulsive buying adalah

    kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan,

    tidak terefleksi, terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis

    emosional terhadap suatu produk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    31/159

    16

    Dari pengertian diatas penulis dapat mendefinisikan bahwa bahwa

    keputusan pembelian tidak terencanaadalah kecenderungan konsumen

    untuk melakukan pembelian secara spontan, tidak terefleksi, terburu-buru,

    dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta

    tergoda oleh persuasi dari pemasar. Pembelian impulsive adalah tindakan

    membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil dari

    suatu pertimbangan atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki

    toko. Pembelian impulsive atau pembelian tidak terencana merupakan

     bentuk lain dari pola pembelian konsumen. Sesuai dengan istilahnya,

     pembelian tersebut tidak spesifik terencana. Pembelian impulsive terjadi

    ketika konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat dan kukuh

    untuk membeli sesuatu secepatnya.

    Pembelian impulsive juga cenderung dilakukan dengan mengabaikan

     pertimbangan atas konsekuensinya.Seseorang dengan emosi yang positif

    menyebabkan orang tersebut memiliki gairah dalam berbelanja. Berbagai

     produk yang dinilai menarik akan dibeli meskipun tidak ada perencanaan

    sebelumnya. Orang tersebut menganggap bahwa pembelian yang

    dilakukan merupakan pelampiasan dari rasa senang yang dialaminya.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    32/159

    17

    2.1.2.1.Tipe Keputusan Pembelian Tidak Terencana

    MenurutUtami(2010)ada empat tipe pembelian impulsive yaitu:

    1. 

    Impuls Murni ( pure impulse)

    Pengertian ini mengacu pada tindakan pembelian sesuatu karena

    alasan menarik, biasanya ketika suatu pembelian terjadi karena

    loyalitas terhadap merek atau perilaku pembelian yang telah biasa

    dilakukan. Contohya: membeli sekaleng asparagus bukannya

    membeli sekaleng macaroni seperti biasanya.

    2.  Impuls Pengingat (reminder impulse)

    Ketika konsumen membeli berdasarkan jenis impulse ini, hal ini

    dikarenakan unit tersebut biasanya memang dibeli juga, tetapi tidak

    terjadi untuk diantisipasi atau tercatat dalam daftar belanja.

    Contohnya: ketika sedang menunggu antrian untuk membeli sampo

    di konter toko obat, konsumen melihat merek promag pada rak dan

    ingat bahwa persediannya di rumah akan habis, sehingga ingatan

    atas penglihatan pada produk tersebut memicu pembelian yang tidak

    terencana.

    3.  Impuls Saran ( suggestion impulse)

    Suatu produk yang ditemui konsumen untuk pertama kali akan

    menstimulasi keinginan untuk mencobanya. Contohnya: seorang ibu

    rumah tangga yang secara tidak sengaja melihat produk penghilang

     bau tidak sedap di suatu counter display, hal ini secara tidak

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    33/159

    18

    langsung akan merelasikan produk tersebut didasarkan atas

     pertimbangan tentang adanya bau disebabkan karena aktifitas

    memasak di dalam rumah dan kemudian membelinya.

    4.  Impuls Terencana ( planned impulse)

    Aspek perencanaan dalam perilaku ini menunjukan respon

    konsumen terhadap beberapa insentif spesial untuk membeli unit

    yang tidak diantisipasi. Impuls ini biasanya distimulasi oleh

     pengumuman penjualan kupon, potongan kupon, atau penawaran

    menggiurkan lainnya.

    2.1.2.2.Perspektif Dalam Keputusan Pembelian Tidak Terencana

    Menurut Utami (2010) terdapat tiga perspektif yang digunakan untuk

    menjelaskan pembelian impulsif:

    1. Karakteristik produk yang dibeli,

    2. Karakteristik konsumen,

    3. Karakteristik display tempat belanja.

    2.1.2.3.Faktor penentu keputusan pembelian tidak terencana

    Menurut Beatty dan Ferrel dalam Alvarischa (2012) memuat hasil

    risetnya tentang faktor penentu keputusan pembelian tidak terencana.

    Hasil riset ini menghasilkan skala pengukuran yang mengukur keputusan

     pembelian tidak terencana dalam delapan dimensi utama, yaitu:

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    34/159

    19

    1. 

    Desakan untuk berbelanja

    Desakan tiba-tiba tampaknya dipicu oleh konfrontasi visual dengan

     produk atau iklan-iklan promosi

    2.  Emosi positif

    Psikonalisis yang menggambarkan kendali hasrat sebagai hal yang

    dibutuhkan secara sosial yang melahirkan prinsip kepuasan yang

    mendorong gratifikasi yang segera namun dinyatakan sebagai seorang

    yang bereaksi pada kecenderungan prinsip kenyataan terhadap

    kebebasan rasional

    3. 

    Emosi negatif

    Reaksi atau pun konsekuensi negatif yang diakibatkan dari kurang

    kendali terhadap hasrat dalam berbelanja.

    4. 

    Melihat-lihat toko

    Sebagian orang menganggap kegiatan belanja dapat menjadi alat

    untuk menghilangkan stress, dan kepuasan konsumen secara positif

     berhubungan terhadap dorongan hati untuk membeli atau belanja yang

    tidak terencanakan.

    5. 

    Kesenangan berbelanja

    Kesenangan belanja merupakan pandangan bahwa pembelian tidak

    terencana sebagai sumber kegembiraan individu. Hasrat ini datang

    tiba-tiba dan memberikan kesenangan baru yang tiba-tiba.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    35/159

    20

    6. 

    Ketersediaan waktu

    Faktor-faktor internal yang terbentuk dalam diri seseorang akan

    menciptakan suatu keyakinan bahwa lingkungan toko merupakan

    tempat yang menarik untuk menghabiskan waktu luang.

    7.  Ketersediaan uang

    Sebagian orang menghabiskan uang dapat mengubah suasana hati

    seseorang berubah secara signifikan, dengan kata lain uang adalah

    sumber kekuatan.

    8. 

    Kecenderungan pembelian tidak terencana

    Tingkat kecenderungan partisipan berperilaku untuk membeli secara

    spontan.

    Keputusan pembelian tidak terencana disebabkan oleh suasana di tempat

     belanja untuk mengingatkan konsumen akan apa yang harus dibeli atau

    karena pengaruh display, promosi, dan usaha-usaha pemilik tempat untuk

    menarik konsumen.

    2.1.3.  Promosi

    Promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam

    meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi harus

    dapat dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan

    dikendalikan dengan baik sehingga promosi tersebut benar-benar dapat

    memberikan kontribusi yang tinggi dalam upaya untuk meningkatkan

    volume penjualan.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    36/159

    21

    Promosi ialah salah satu kegiatan untuk melakukan rangsangan

    kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

    Menurut Freddy Rangkuti (2009) promosi merupakan kegiatan

     promosi yang dapat mendorong pembelian oleh konsumen, dan yang dapat

    meningkatkan efektivitas para distributor atau retailer dengan mengadakan

     pameran, display, eksibisi, peragaan, dan berbagai kegiatan penjual

    lainnya yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat tidak rutin. Dalam

     promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat tertentu, seperti

    hadiah, paket harga, peragaan, pameran, demonstrasi, dan contoh barang.

    Definisi promosi adalah suatu cara dari berbagai teknik yang mempunyai

    tujuan untuk tercapainya penjualan dengan biaya efektif, dengan

    memberikan tambahan nilai pada produk maupun jasa.

    Menurut Freddy Rangkuti (2009) Setiap perusahaan yang

    melakukan sesuatu kegiatan tentu mempunyai tujuan. Demikian juga,

     perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan utamanya untuk

    mencari laba.

    Pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan

    harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut :

    1. 

    Modifikasi tingkah laku

    Tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku

    dan pendapat individu tersebut,dari tidak menerima suatu produk

    menjadi setia terhadap produk dan penjual selalu berusaha menciptakan

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    37/159

    22

    kesan baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang-barang

    dan jasa perusahaan.

    2. 

    Memberitahu

    Kegiatan promosi ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi

    kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan,mengenai

     produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli,

    kegunaan, keistimewaan dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat

    informative ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan

    untuk membeli.

    3.  Membujuk

    Pada umumnya promosi yang besifat membujuk atau persuasif ini

    kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun, sekarang ini yang

     banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti ini

    terutama untuk mendorong pembeli.Perusahaan tidak ingin memperoleh

    tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan

    kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi

     pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.

    4.  Mengingatkan

    Promosi ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk

    dihati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus

    kehidupan produk.Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan

    untuk mempertahankan pembeli yang ada sebab pembeli tidak hanya

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    38/159

    23

    sekali saja dalam melakukan transaksi, melainkan berlangsung secara

    terus menerus.

    Promosi penjualan dapat dibedakan berdasarkan dua jenis

    kegiatan, yaitu  Pull Strategy atau disebut sebagai Consummer

     Promotion dan Push Strategy atau 

    disebut dengan Trade promotion menurut Freddy Rangkuti (2009).

    1.   Pull strategy (strategi menarik) adalah strategi menggunakan insentif

    untuk memotivasi pelanggan sehingga melakukan pembelian.

    Apabila pelanggan mulai tertarik dan mencari produk/jasa

    tersebut,pengaruhnya akan mendorong para retailer untuk

    meningkatkan stok barang yang dicari tersebut.

    2.   Push Startegy (strategi mendorong) adalah startegi menggunakan

    insentif untuk memotivasi para agen atau retailer agar meningkatkan

     pemesanan dan meningkatkan penjualannya di masing-masing

    outlet. Caranya adalah dengan menggunakan:

    3.  Strategi volume discount , yaitu strategi dengan memberikan diskon

    harga bagi diler atau retailer yang membeli dalam jumlah besar.

    4. 

    Strategi allowance,yaitu berupa pemberian reward. 

    a. 

    Off invoice allowance: strategi membeeikan potongan harga

     bagidiler atau retailer yang menjual produk tertentu di outlet

    nya.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    39/159

    24

    b. 

     Performance allowance: startegi memberikan reward ,

    misalnyabonus bagi diler atau retailer yang dapat menjual

     produk pada batas tertentu.

    c.   Display allowance: strategi memberikan bonus atau pengurangan

    harga jual pada diler atau retailer yang bersedia meletakan

     produk tertentu di depan sehingga jelas terlihat oleh pelanggan.

    d.   Buyback allowance: strategi untuk membeli kembali produk

    lama yang tidak laku atau out of date. 

    e. 

    Cooperative advertising : strategi memberikan allowance  pada

    diler atau retailer yang bersedia mengiklankan produk tertentu di

    outlet  mereka.

    5.  Strategi dealer contest , yaitu strategi mengadakan perlombaan atau

    kontes diantara para diler atau retailer untuk merangsang mereka

    menjual lebih banyak dengan memberikan hadiah yang menarik.

    6.  Strategi dealer leader ,yaitu strategi dengan memberikan rak khusus

     berisi produk-produk yang ingin dijual.

    7.  Strategi  sales training ,yaitu strategi dengan memberikan

     pelatihankepada para penjual untuk mengetahui product knowledge. 

    8. 

    Strategi  Point of Purchase (POP), yaitu strategi memajang produk

    sehingga dapat meningkatkan impulse buying  pelanggan. Materi

    yang digunakan dalam POP adalah spanduk, banner , poster, counter

     stand,flour stand , TV plasma, video media interaktif, serta berbagai

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    40/159

    25

    rak pajang (display) yang kreatif dan menarik yang didesain secara

    khusus sehingga mencermikan produk yang dijual.

    Kotler dan Keller (2007) menyatakan bahwa alat-alat promosi penjualan

    sebagai berikut:

    1. 

    Sampel Contoh

    Merupakan tawaran produk gratis atau percobaan gratis kepada

    konsumen dan diharapkan mereka menyukai produk tersebut sehingga

    melakukan pembelian ulang.

    2.  Diskon

    Pengurangan langsung dari harga barang pada pembelian selama suatu

     periode yang dinyatakan.

    3.  Undian

    Mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama mereka untuk diundi.

    4.  Kemasan harga khusus atau paket harga

    Potongan harga lebih rendah daripada harga biasa kepada konsumen

    yang diterapkan pada label atau bungkus.

    5.  Hadiah

    Barang yang ditawarkan secara Cuma-Cuma atau gratis atau dengan

    harga sangat murah sebagai insentif untuk membeli suatu produk.

    6.  Demonstrasi

    Yaitu pertunjukan yang dilakukan untuk menunjukkan atau

    membuktikan keefektifan atau cara menggunakan produk.

    7. 

    Tawaran uang kembali

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    41/159

    26

    Pengembalian uang kembali kepada konsumen apabila ketidaksesuaian

    antara produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli

     berdasarkan perjanjian.

    8.  Promosi gabungan

    Dua atau lebih merek atau perusahaan yang bekerjasama mengeluarkan

    kupon, pengembalian uang dan mengadakan kontes untuk

    meningkatkan daya tarik mereka.

    9.  Pemajangan di tempat pembelian

    Pemajangan di tempat pembelian untuk menarik pembeli.

    10. Kupon

    Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya atas potongan harga

    yang telah ditetapkan untuk produk tertentu.

    11. 

    PremiBarang yang ditawarkan dengan harga relatif murah atau gratis sebagai

    insentif untuk pembelian produk tertentu.

    12. Program frekuensi

    Program yang diberikan terkait dengan frekuensi dan intensitas

    konsumen membeli produk atau jasa perusahaan tersebut.

    13. 

    Imbalan berlangganan

     Nilai dalam bentuk tunai atau untuk bentuk lain yang sebanding dengan

    loyalitas berlangganan penjual atau sekelompok penjual tertentu.

    14. Promosi silang

    Menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek yang tidak

     bersaing.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    42/159

    27

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

     promosi penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

    memperkenalkan produk kepada konsumen dengan menggunakan berbagai

    alat promosi untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan pembelian tanpa

    rencana yang berujung pada penjualan produk.

    2.1.4.  Pelayanan

    Menurut Kotler(2007),pelayanan adalah setiap tindakan atau

    kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang

     pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

    apapun.

    Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik

    sehingga pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka

    memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya

    kepuasan pada konsumen sendiri.Pada dasarnya ritel atau retail  berarti

    eceran atau perdagangan eceran. Pengertian ini berarti bisnis ritel

    memainkan perannya sebagai saluran distribusi akhir yang berfungsi

    untuk menyalurkan barang dan jasa kepada konsumen untuk tujuan

    konsumtifnya.

    Sopiah dan Syihabudhin (2008) menyebutkan jenis-jenis pelayanan yang

    ditawarkan dalam gerai/toko meliputi:

    1) 

    Customer service

    a. 

    Pramuniaga yang terampil dengan cara pelayanan dan

    kesigapanmembantu.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    43/159

    28

     b. 

     Personal shopper , yaitu staf perusahaan ritel yang melayani

     pembeli melalui telepon dan menyiapkan barang pesanan yang

    nantinya tinggal diambil oleh pelanggan.

    2)  Terkait fasilitas gerai

    a.  Jasa pengantaran (delivery)

     b.  Fasilitas tempat makan

    c.  Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa tangga jalan dan

    tangga darurat

    d. 

    Fasilitas telepon

    e. 

    Cara pembayaran dengan credit card atau debit card

    f.  Terkait jam operasional gerai

    3)  Fasilitas-fasilitas lain seperti ruang/lahan parker.

    Menurut Kotler & Keller ( 2009:560 ) mengatakan ada lima dimensi

    generik yang digunakan konsumen untuk mengevaluasi kualitas

     pelayanan, yaitu :

    1.  Bukti Fisik, meliputi bagian-bagian pelayanan yang bersifat

    nyata / langsung seperti penampilan karyawan, fasilitas fisik,

     peralatan, sarana komunikasi.

    2. 

    Kehandalan, yakni kemampuan memberikan layanan yang

    dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    44/159

    29

    3. 

    Kesigapan / Tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu

     para pelanggan dan menyediakan pelayanan secara cepat dan

    tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen.

    4.  Jaminan atau Kepastian, mencakup tingkat pengetahuan dan

    keramah tamahan serta sopan santun yang harus dimiliki

    karyawan di samping kemampuan mereka dalam menanamkan

    kepercayaan pada pelanggan.

    5.  Empati, merupakan perhatian khusus yang diberikan kepada

    setiap pelanggan secara individu.

    Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tingkat keunggulan

    layanan, setiap karyawan harus memiliki keterampilan khusus,

    diantaranya memahami produk / jasa secara mendalam, berpenampilan

    rapi dan menarik, bersikap ramah dan bersahabat, menunjukan komitmen

    dan responsivitas dalam melayani pelanggan atau konsumen, tidak tinggi

    hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaan yang berkaitan

    langsung maupun tidak langsung dengan departemennya, mampu

     berkomunikasi secara efektif, dapat memahami dengan baik bahasa

    isyarat pelanggan atau konsumen, dan mampu menangani keluhan

    konsumen secara profesional.

    2.1.5.  Suasana Toko Yang Nyaman 

    Menurut Foster (2008),suasana toko yang nyaman adalah

    kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan,suasana toko

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    45/159

    30

    yang nyaman dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap

     perancangan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional

    khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan

     pembelian. 

    Suasana toko yang nyaman menurut Kotler, (2009;61) adalah : “Suasana 

    (atmosphere)  setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau

    menyulitkan untuk berputar- putar di dalamnya.” 

    Setiap toko mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor,

    menarik, megah, atau suram. Suatu toko harus membentuk suasana terencana

    yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli

    ditoko tersebut.

    Konsumen tidak hanya merespon terhadap produk yang ditawarkan, tetapi

     juga memberikan responnya terhadap lingkungan tempat pembelian, seperti yang

    di kemukakan oleh Hendri Ma’aruf ( 2005;201 ) bahwa : “ Store atmosphere 

    adalah salah satu ritel marketing mix dalam gerai yang berperan penting dalam

    memikat pembeli, membuat mereka nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan

    mengingatkan mereka produk apa yang ingin dimiliki untuk keperluan pribadi,

    maupun untuk keperluan rumah tangga”. 

    Suasana toko yang nyaman dapat membuat pembeli santai dan dapat

     berpikir barang apa yang di butuhkannya, bahkan dapat merangsang konsumen

    untuk melakukan pembelian terhadap barang atau jasa yang tidak dibutuhkan atau

    tidak direncanakan.Suasana toko yang nyaman dapat berpengaruh dalam

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    46/159

    31

     penentuan sikap konsumen dan pandangan mereka terhadap perusahaan. Seperti

     pernyataan menurut Levy & Weitz (2007;491) bahwa :

    “ Speciafically, retailers would like the store design to attract customes to

    the store, enable them to easily locate merchandise of interens, keep them in the

     store for a long time, motivate them to make unplanned, impuls purshases, and

     provide them with a satisfying shopping experience “. 

    Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwasuasana toko yang

    nyaman bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung,

    memudahkan mereka untuk membuat perencanaan secara mendadak,

    mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian. Selain itu suasana yang baik

    akan menentukan citra dari sebuah toko itu sendiri. Jika suatu toko dilengkapi

    dengan sebuah penyejuk udara ( ac ), pengaturan ruangan yang nyaman dan

    artistik, penggunaan warna cat dinding yang menarik, semua ini menunjukan

    adanya suasana yang dapat mencitrakan kemewahan dan berkelas.

    Sementara apabila ruangan toko terasa pengap dan panas, maka ruangan

    yang ada tidak tertata dengan rapi, pemilihan cat yang berselera rendah, dan lantai

    yang tidak bersih, maka hal ini akan menimbulkan suasana yang mencitrakan toko

     bagi orang yang berselera rendah.

    Menurut Berman dan Evans ( 2010: 545 ), menyebutkan elemen- elemen Store

    Atmosphere dibagi kedalam 4 elemen yaitu :

    1.   Exterior   bagian depan toko 

    Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka ia hendaknya

    memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    47/159

    32

    kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan

    kepercayaan dan goodwill. Disamping itu hendaklah menunjukan spirit

     perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya.

    Karena bagian depan dan exterior berfungsi sebagai identifikasi atau tanda

     pengenal maka sebaiknya dipasang lambang-lambang.

    2.  General interior

    Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh kesan

    yang menyenangkan. Kesan ini dapat di ciptakan misalnya dengan musik

    yang diperdengarkan kepada konsumen, warna dinding didalam toko yang

    dibuat semenarik mungkin, aroma/bau dan udara yang segar di dalam toko.

    3.  Store layout (tata letak) 

    Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari

     peralatan barang dagangan di dalam toko serta fasilitas toko.

    4.   Interior display

    Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi kepada

    konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba

     bagi toko. Yang termasuk interior display ialah : poster, tanda petunjuk

    lokasi, display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun

     baru.

    Dengan melihat uraian di atas maka dapat dilihat bahwa

    menyediakan toko dengan suasana yang baik merupakan salah satu faktor

     penting dalam pemasaran. Salah satu cara mencapai keuntungan itu adalah

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    48/159

    33

    dengan mempengaruhi konsumen agar melakukan keputusan pembelian

     produk atau jasa yang di tawarkan perusahaan.

    Pemahaman terhadap hal tersebut juga memungkinkan pemasar

    untuk mengembangkan sebuah program pemasaran yang efektif dan

     penting artinya bagi pasar sasaran.

    2.1.6.  Hubungan Antar Variabel

    2.1.6.1. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian tidak terencana

    Tujuan dari promosi sangat beragam. Melalui promosi penjualan,

     perusahaan dapat menarik konsumen baru, mempengaruhi konsumennya

    untuk mencoba produk baru, mendorong konsumen membeli lebih banyak,

    menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan pembelian tanpa

    rencana sebelumnya.

    Menurut Freddy Rangkuti (2009).

    1.   Pull strategy (strategi menarik) adalah strategi menggunakan insentif

    untuk memotivasi pelanggan sehingga melakukan pembelian. Apabila

     pelanggan mulai tertarik dan mencari produk/jasa tersebut,pengaruhnya

    akan mendorong para retailer untuk meningkatkan stok barang yang

    dicari tersebut.

    2.   Push Startegy (strategi mendorong) adalah startegi menggunakan insentif

    untuk memotivasi para agen atau retailer agar meningkatkan pemesanan

    dan meningkatkan penjualannya di masing-masing outlet. Caranya adalah

    dengan menggunakan:

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    49/159

    34

    a. 

    Strategi volume discount , yaitu strategi dengan memberikan diskon

    harga bagi diler atau retailer yang membeli dalam jumlah besar.

    b.  Strategi allowance,yaitu berupa pemberian reward. 

    1.  Off invoice allowance: strategi membeeikan potongan harga bagi

    diler atau retailer yang menjual produk tertentu di outlet nya.

    2. 

     Performance allowance: startegi memberikan reward , misalnya

     bonus bagi diler atau retailer yang dapat menjual produk pada batas

    tertentu.

    c.   Display allowance: strategi memberikan bonus atau pengurangan

    harga jual pada diler atau retailer yang bersedia meletakan produk

    tertentu di depan sehingga jelas terlihat oleh pelanggan.

    d. 

     Buyback allowance: strategi untuk membeli kembali produklama yang

    tidak laku atau out of date. 

    e.  Cooperative advertising : strategi memberikan allowance  pada diler

    atau retailer yang bersedia mengiklankan produk tertentu di outlet  

    mereka.

    3.  Strategi dealer contest , yaitu strategi mengadakan perlombaan atau kontes

    diantara para diler atau retailer untuk merangsang mereka menjual lebih

     banyak dengan memberikan hadiah yang menarik.

    4.  Strategi dealer leader ,yaitu strategi dengan memberikan rak khusus berisi

     produk-produk yang ingin dijual.

    5.  Strategi  sales training ,yaitu strategi dengan memberikan pelatihankepada

     para penjual untuk mengetahui product knowledge. 

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    50/159

    35

    6. 

    Strategi  Point of Purchase (POP), yaitu strategi memajang produk

    sehingga dapat meningkatkan impulse buying  pelanggan. Materi yang

    digunakan dalam POP adalah spanduk, banner , poster, counter stand,flour

     stand , TV plasma, video media interaktif, serta berbagai rak pajang

    (display) yang kreatif dan menarik yang didesain secara khusus sehingga

    mencermikan produk yang dijual.

    2.1.6.2. Pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian tidak terencana

    Pelayanan ( services) merupakan salah satu aspek penting dalam

    mempertahankan bisnis dan memenangkan persaingan untuk

    memperebutkan konsumen. Pelanggan mengharapkan layanan dari

     pengalaman masa lalu, cerita dari mulut ke mulut, dan iklan. Perusahaan

    harus memberikan pelayanan ( services) yang lebih baik yang sesuai

    dengan keinginan dan harapan konsumen. Perusahaan-perusahaan yang

    memberikan pelayanan bermutu tinggi akan mengungguli pesaing-

     pesaing yang kurang berorientasipada pelayanan.Perusahaan biasanya

    menawarkan pelayanan yang merupakan tambahan kecil atau bagian

    utama dari tawaran yang diberikan secara keseluruhan. Perusahaan harus

    merancang pelayanan pendukung untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Pelanggan akan memberikan penilaian yang berlainan terhadap

     pelayanan yang berbeda. Pelayanan ( services) yang dilakukan oleh

     perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen yang

     berbeda dari pelayanan ( services) yang diberikan oleh perusahaan

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    51/159

    36

     pesaing merupakan faktor yang penting untuk menarik minat calon

     pembeli yang potensial agar mau melakukan keputusan pembelian.

    2.1.6.3. Pengaruh suasana toko yang nyaman terhadap keputusan

    pembelian tidak terencana.

    Suasana toko yang nyaman yang disesuaikan dengan karakteristik pribadi

    konsumen akan menciptakan action yang berbeda-beda.Suasana toko

    yang nyamanselain dapat mempengaruhi perilaku konsumen juga dapat

    mempengaruhi perilaku dan respon psikologis pekerja toko itu sendiri.

    Seorang konsumen menentukan jenis toko yang akan

    dikunjunginya atau memilih barang yang akan dibelinya berdasarkan

    teori proses keputusan pembelian yang dibahas sebelumnya. Konsumen

    mengevaluasi alternatif ritel dan saluran pemasaran lain agar dapat

    memenuhi kebutuhannya seperti catalog, iklan, dan lain-lain. Sedangkan

     peritel berusaha untuk mempengaruhi konsumen agar melakukan

     pembelian suatu barang atau jasa yang ditawarkan.

    Menurut Berman dan Evans ( 2010: 545 ), menyebutkan elemen-

    elemen Store Atmosphere dibagi kedalam 4 elemen yaitu :

    1.   Exterior   bagian depan toko 

    Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka ia hendaknya

    memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan

    dan kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat

    menciptakan kepercayaan dan  goodwill . Disamping itu hendaklah

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    52/159

    37

    menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di

    dalamnya.

    Karena bagian depan dan  exterior  berfungsi sebagai identifikasi atau

    tanda pengenal maka sebaiknya dipasang lambang-lambang.

    2.  General interior

    Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh

    kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat di ciptakan misalnya

    dengan musik yang diperdengarkan kepada konsumen, warna dinding

    didalam toko yang dibuat semenarik mungkin, aroma/bau dan udara

    yang segar di dalam toko.

    3.  Store layout  (tata letak) 

    Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan

    dari peralatan barang dagangan di dalam toko serta fasilitas toko.

    4.   Interior display

    Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi

    kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan

     penjualan dan laba bagi toko. Yang termasuk interior display  ialah :

     poster, tanda petunjuk lokasi, display  barang-barang pada hari-hari

    khusus seperti lebaran dan tahun baru.

    Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa  store atmosphere 

    memiliki tujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung,

    memudahkan mereka untuk mencari barang yang dibutuhkan, memotivasi

    mereka untuk membuat perencanaan secara mendadak, mempengaruhi

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    53/159

    38

    mereka untuk melakukan pembelian, dan memberikan kepuasan dalam

     berbelanja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasuasana toko yang

    nyaman yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan pengaruh yang

     besar terhadap proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen

    tersebut.

    2.2.  Penelitian Terdahulu

    Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tentangsuasana toko yang

    nyaman, pelayanan, promosi penjualan, dan keputusan pembelian tidak

    terencana telah banyak dilakukan antara lain sebagai berikut:

    1.  Denny Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto (2013). Pengaruh

    Promosi dan Store Atmosphere Terhadap  Impulse Buying   Dengan

    Shopping Emotion  Sebagai Variabel  Intervening   Studi Kasus Di

    Matahari Department Store Cabang Supermall Surabaya.

    a.  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa promosi

     pada Matahari  Department Store  cabang supermall Surabaya

    memiliki pengaruh yang positif dan siginfikan terhadap  Shopping

    emotion Matahari Department Store cabang supermall Surabaya. Hal

    ini berarti jika Promosi ditingkatkan, maka Shopping emotion 

    Matahari  Department Store cabang supermall Surabaya juga akan

    meningkat.

     b.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa  store atmosphere  pada

    Matahari  Department Store  cabang supermall Surabaya sangat

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    54/159

    39

     berpengaruh terhadap Shopping emotion Matahari Department Store 

    cabang supermall Surabaya. Oleh karena itu, peningkatan dan

     pembenahan elemen- elemen Store atmosphere sangat penting untuk

    dilakukan, terutama untuk menjaga agar konsumen dapat tetap puas.

    c.  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa promosi

     pada Matahari Department Store  cabang supermall Surabaya

    memiliki pengaruh yang positif dan siginfikan terhadap  Impulse

    buying  Matahari  Department Store cabang supermall Surabaya. Hal

    ini berarti jika Promosi ditingkatkan, maka impulse buying  Matahari

     Department Store cabang supermall Surabaya juga akan meningkat.

    d. 

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa  store atmosphere  pada

    Matahari  Department Store  cabang supermall Surabaya sangat

     berpengaruh terhadap impulse buying konsumen Matahari

     Department Store  cabang supermall Surabaya. Oleh karena itu,

     peningkatan dan pembenahan elemen- elemen  store

    atmospheresangat penting untuk dilakukan, terutama untuk menjaga

    agar konsumen dapat tetap puas.

    e.  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa  shopping

    emotion konsumen Matahari  Department Store  cabang supermall

    Surabaya memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh secara

    signifikan terhadap impulse buying  konsumen Matahari  Department

    Store  cabang supermall Surabaya. Hal ini berarti jika  shopping

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    55/159

    40

    emotion  meningkat maka akan turut meningkatkan impulse buying  

    konsumen Matahari Department Store cabang supermall Surabaya.

    2.  Cindy Juwita Dessyana (2013). Store Atmosphere Pengaruhnya

    Terhadap Keputusan Pembelian KonsumenDi Texas Chicken

    Multimart II Manado.

    a.  Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan

     bahwa Store Exterior  berpengaruh positifterhadap keputusan

     pembelian.

     b.  Hasil penelitian di atas didapatkan bahwa General Interior

     berpengaruh positif terhadap keputusanpembelian.

    c.  Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan

     bahwa Store Layout  berpengaruh positifterhadap keputusan

     pembelian.

    d. 

    Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan

     bahwa  Interior Display  berpengaruhpositif terhadap keputusan

     pembelian.

    e.  Store Exterior , General Interior , Store Layout dan  Interior

     Display  berpengaruh secara positif dansignifikan Terhadap

    Keputusan Pembelian Konsumen

    3.   Ni Nyoman Manik Yistiani (2012). PengaruhAtmosfer Gerai dan

    Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik dan Pembelian  Impulsif  

    Pelanggan Matahari  Department Store Duta Plaza Di Denpasar.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    56/159

    41

    a. 

    Dari hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh

    langsung atmosfer gerai (X1) secara positif dan signifikan

    terhadap nilai hedonik (Y1)

     b.  Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung pelayanan ritel

    (X2) secara positif dan signifikan terhadap nilai hedonik (Y1)

    c.  Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung atmosfer gerai

    (X1) secara positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif

    (Y2)

    d. 

    Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung pelayanan ritel

    (X2) secara positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif

    (Y2)

    e.  Dari hasil penelitian terdapat pengaruh langsung nilai hedonik

    (Y1) secara positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif

    (Y2)

    f.  Dari hasil penelitian terdapat pengaruh tidak langsung atmosfer

    gerai (X1) terhadap pembelian impulsif (Y2) melalui nilai

    hedonik (Y1)

    g. 

    Dari hasil penelitian terdapat pengaruh tidak langsung pelayanan

    ritel (X2) terhadap pembelian impulsif (Y2) melalui nilai

    hedonik (Y1)

    4.  Diah Kenanga Dwirani Herukalpiko, Apriatni Endang Prihatini dan

    Widayanto(2013). Pengaruh Kebijakan Harga, Atmosfer Toko dan

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    57/159

    42

    Pelayanan Toko Terhadap Perilaku  Impulse Buying   Konsumen

    Robinson Department Store Semarang.

    a.  Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel kebijakan

    harga berpengaruh positif terhadap perilaku impulsive buying

    konsumen Robinson Department Store Semarang.

     b.  Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif

    antara atmosfer toko terhadap perilaku impulse buying

    konsumen Robinson Department Store Semarang.

    c.  Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif

    antara pelayanan toko terhadap perilaku impulse buying

    konsumen Robinson Department Store Semarang.

    d.  Terdapat pengaruh positif antara kebijakan harga, atmosfer toko,

    dan pelayanan toko terhadap perilaku impulse buying konsumen

    Robinson Department Store Semarang.

    Dengan demikian dapat dlilihat perbedaan dan persamaan penelitian

    terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagaimana pada tabel

    2.1. sebagai berikut:

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    58/159

    43

    Tabel 12.1. Penelitian Terdahulu

     Namadan

    Tahun

    Judul Penelitian MetodePenelitian Persamaan Perbedaan

    Denny

    Kurniaw

    an dan

    Yohanes

    Sondang

    Kunto

    (2013)

    Pengaruh Promosi

    dan Store

    Atmosphere

    Terhadap Impulse

    Buying Dengan

    Shopping Emotion

    Sebagai Variabel

    Intervening Studi

    Kasus Di MatahariDepartment Store

    Cabang Supermall

    Surabaya

    Analisis

    Regresi

    Berganda

    Store

    Atmosphere

    dan promosi

    sebagai

    variabel bebas

    dan impulse

     buying sebagai

    variabel

    terikat.

    Shopping

    emotion

    sebagai

    variabel

    intervening

    sedangkan

     peneliti tidak

    menggunaka

    n variabelintervening.

    Cindy

    Juwita

    Dessyan

    a (2013)

    Store Atmosphere

    Pengaruhnya

    Terhadap

    Keputusan

    Pembelian

    KonsumenDi

    Texas ChickenMultimart II

    Manado

    Analisis

    Regresi

    Berganda

    Store

     Atmosphere

    sebagai

    variabel bebas. 

    Keputusan

     pembelian

    konsumen

    sebagai

    variabel

    terikat

    sedangkan peneliti

    menggunaka

    n impulsive

     buying

    sebagai

    variabel

    terikat.

     Ni

     Nyoman

    Manik

    Yistiani(2012)

    Pengaruh Atmosfer

    Gerai dan

    Pelayanan Ritel

    Terhadap NilaiHedonik dan

    Pembelian Impulsif

    Pelanggan

    Matahari

     Department Store

    Duta Plaza Di

    Denpasar

    Analisis

    Regresi

    Berganda

    Atmosfer

    Gerai dan

    Pelayanan

    sebagaivariabel bebas

    dan pembelian

    impulsif

    sebagai

    variabel

    terikat.

    Terdapat 2

    variabel

     bebas yaitu

    atmosfergerai dan

     pelayanan

    dan variabel

    terikat yaitu

    nilai hedonik

    dan

     pembelian

    impulsif.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    59/159

    44

    Diah

    Kenanga

    DwiraniHerukal

     piko,

    Apriatni

    Endang

    Prihatini

    dan

    Widayan

    to

    ((2013)

    Pengaruh

    Kebijakan Harga,

    Atmosfer Toko danPelayanan Toko

    Terhadap Perilaku

    Impulse Buying

    Konsumen

    Robinson

    Department Store

    Semarang

    Analisis

    Regresi

    Berganda

    AtmosferToko,

    dan Pelayanan

    Toko sebagaivariabel bebas

    dan Perilaku

    Impulse

    Buying

    Konsumen

    sebagai

    variabel

    terikat.

    Peneliti tidak

    menggunaka

    n kebijakanharga sebagai

    variabel

     bebas.

    Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk

    mengetahui pengaruh promosi, pelayanan dan suasana toko yang

    nyamanterhadap keputusan pembelian tidak terencanapadaToko Mint

    Delta Plaza Surabaya.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    60/159

    45

    2.3.  Kerangka Konseptual 

    Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti pengaruh promosi,

     pelayanan, dan suasana toko yang nyaman secara simultan dan parsial

    terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza

    Surabaya. Dengan demikian kerangka konseptual dalam penelitian ini

    digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

    Keterangan :

    Pengaruh secara simultan

    Pengaruh secara parsial

    Promosi

    (X1)

    Pelayanan

    (X2)

    Suasana toko

    yang nyaman

    (X3)

    Keputusan Pembelian

    Tidak Terencana(Y)

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    61/159

    46

    2.4.  Hipotesis Penelitian 

    Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

    dikemukakan pada BAB I, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

    1.  Promosi  ,  pelayanan, suasana toko yang nyaman secara simultan

     berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian tidak

    terencanapada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.

    2. 

    Promosi  ,  pelayanan, suasana toko yang nyamansecara parsial

     berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian tidak

    terencanapada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    62/159

     

    47

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1  Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif.

    Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

    yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

     populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

    dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

     penelitian, analisis data bersifat statistik/kuantitatif dengan tujuan untuk

    menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono,2011:8)

    3.2  Deskripsi Populasi Dan Penentuan Sampel

    3.2.1.  Populasi

    Populasi menurut Sugiyono (2011:80) merupakan wilayah

    generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah totalitas dari semua

    obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan

    lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Populasi penelitian ini

    adalah konsumen yang membeli langsung di Toko Mint Delta Plaza

    Surabaya.

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    63/159

    48

    3.2.2.  Sampel

    Sampel merupakan bagian kecil dari populasi. Tehnik penarikan

    sampel dengan menggunakan metode non probability sampling , dimana

    menurut Sugiyono (2009:95) yakni teknik pengambilan sampel yang tidak

    memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

     populasi untuk dipilih menjadi sampel.

    Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan metode accidental

     sampling . Menurut Sugiyono 2009:81,  Accidental sampling  adalah teknik

     penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

    kebetulan/accidental   bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

    sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

    sumber data.Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 100

    responden yang ditujukan pada konsumen Toko Mint Delta Plaza

    Surabaya.

    3.3.  Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

    3.3.2.  Variabel

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

    orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. (Sugiono 2009:38). Variabel-variabel dalam penelitian ini

    adalah :

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    64/159

    49

    a. 

    Variabel independen

    Variabel ini sering disebut sebagai variabel  stimulus, prediktor,

    antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

    Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

    menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

    Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah

     promosi(X1) , pelayanan (X2), suasana toko yang nyaman(X3).

     b. 

    Variabel dependen

    Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.

    Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

    terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

    karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

    variabel dependen adalah keputusan pembelian tidak terencana (Y)

    3.3.3.  Definisi Operasional Variabel

    a.  Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian tidak

    terencana (Y)

    Pembelian tidak terencana adalah kecenderungan konsumen untuk

    melakukan pembelian secara spontan, tidak terefleksi, terburu-buru,

    dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk

    serta tergoda oleh persuasi dari pemasar. Menurut Beatty dan Ferrel

    dalam Alvarischa (2012) indikator pembelian tidak terencana diukur

     berdasarkan:

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    65/159

    50

    1. 

    Desakan untuk berbelanja : Desakan tiba-tiba tampaknya dipicu

    oleh konfrontasi visual dengan produk atau iklan-iklan promosi.

    2.  Emosi positif : Psikonalisis yang menggambarkan kendali hasrat

    sebagai hal yang dibutuhkan secara sosial yang melahirkan

     prinsip kepuasan yang mendorong gratifikasi yang segera namun

    dinyatakan sebagai seorang yang bereaksi pada kecenderungan

     prinsip kenyataan terhadap kebebasan rasional.

    3. 

    Emosi negative : Reaksi atau pun konsekuensi negatif yang

    diakibatkan dari kurang kendali terhadap hasrat dalam berbelanja.

    4. 

    Melihat-lihat took : Sebagian orang menganggap kegiatan belanja

    dapat menjadi alat untuk menghilangkan stress, dan kepuasan

    konsumen secara positif berhubungan terhadap dorongan hati

    untuk membeli atau belanja yang tidak terencanakan.

    5.  Kesenangan berbelanja : Kesenangan belanja merupakan

     pandangan bahwa pembelian tidak terencana sebagai sumber

    kegembiraan individu. Hasrat ini datang tiba-tiba dan

    memberikan kesenangan baru yang tiba-tiba.

    6. 

    Kecenderungan pembelian tidak terencana :Tingkat

    kecenderungan partisipan berperilaku untuk membeli secara

    spontan.

     b.  Promosi (X1)

    Merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai

    insentif yang dapat diatur untuk dapat merangsang pembelian produk

  • 8/18/2019 PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN.pdf

    66/159

    51

    dengan segera dan atau untuk meningkatkan jumlah barang yang dibeli

     pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2007) indikator promosi

     penjualan diukur berdasarkan:

    1.  Diskon : Pengurangan langsung dari harga barang pada pembelian

    selama suatu periode yang dinyatakan.

    2.  Kemasan harga khusus atau paket harga : Potongan harga lebih

    rendah daripada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan

     pada label atau bungkus.

    3. 

    Hadiah : Barang yang ditawarkan secara Cuma-Cuma atau gratis

    atau