PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM...
Transcript of PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM...
PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA
INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR
MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI
TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA
PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN
AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Meylinda Sulistyo Putri
NIM 7101408002
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Sri Kustini Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.
NIP. 195003041979032001 NIP. 197912082006042002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Drs. Subkhan
NIP. 195003271978031002
Anggota I Anggota II
Dra. Sri Kustini Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.
NIP. 195003041979032001 NIP. 197912082006042002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, September 2012
Meylinda Sulistyo Putri
NIM. 7101408002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Jangan terlalu bersikap takut dan pemilih dalam bertindak, karena hidup
adalah sebuah eksperimen (R.W. Emerson)
Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah
mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan dalam situasi apapun
(E. Nighttingale)
PERSEMBAHAN :
Tanpa mengurangi rasa syukur kehadirat Allah SWT,
skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku, Alm. Bapak Soepangat dan Ibu
Sukarni, terima kasih Ibu untuk doa dan kasih sayang
serta dukungannya selama ini.
2. Keluarga besar Sulistyo, kakakku Indah Sulistyorini,
Andika Sulistyaning Diah, dan Ahmad Sahid, berkat
kalian saya termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Almamaterku.
4. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi
Akuntansi 2008 yang selalu memberi motivasi dan
semangat.
5. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas kebersamaannya.
vi
PRAKATA
Penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan
rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul,
“Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar
Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia
Kerja Pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
Tahun Pelajaran 2011/2012.” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu, penyusun sampaikan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di
UNNES.
2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan
kesempatan untuk mengadakan penelitian.
4. Dra. Sri Kustini, Dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan mengarahkan sehingga dapat tersusun skripsi ini.
5. Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si, Dosen pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan mengarahkan sehingga dapat tersusun skripsi ini.
vii
6. Drs. Subkhan, Dosen peguji yang telah memberikan arahan dan masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Drs. Supriyanto, M.Pd, Kepala SMK Negeri 2 Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
8. Bapak/Ibu guru SMK Negeri 2 Semarang yang telah membantu penelitian
ini.
9. Siswa-siswi SMK Negeri 2 Semarang yang menjadi responden penelitian ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Semoga semua bimbingan, dorongan, dan bantuan dari pihak-pihak yang
telah membantu dalam penulisan skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT.
Semarang, September 2012
Penyusun
viii
SARI
Putri, Meylinda Sulistyo. 2012. Pengaruh Program Praktik Kerja Industri
(Prakerin) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap
Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi keahlian Akuntansi SMK
Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra.
Sri Kustini. Pembimbing II: Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.
Kata Kunci: Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa, Program Praktik
Kerja Industri (Prakerin), Prestasi Belajar Mata Diklat
Produktif Akuntansi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk menyiapkan peserta
didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
Namun pada kenyataannya sebagian besar lulusan SMK masih menganggur.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh program Praktik
Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap
kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK
Negeri 2 Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian
Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian
Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 156 siswa dan teknik sampel yang
digunakan adalah proportional random sampling berjumlah 75 siswa. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan analisis regresi diperoleh persamaan regresi Y = 3,110 + 0,688X1 +0,715X2. Kontribusi program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar
mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja sebesar
49,4%. Secara parsial pengaruh program praktik kerja industri terhadap kesiapan
memasuki dunia kerja sebesar 32,2%, pengaruh prestasi belajar mata diklat
produktif Akuntansi sebesar 30,4%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh program
Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi
terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi
SMK Negeri 2 Semarang baik secara simultan maupun parsial. Saran yang dapat
disampaikan antara lain: pihak dunia kerja atau dunia industri tempat Prakerin
hendaknya memberikan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan keahlian siswa
di bidang Akuntansi agar siswa memiliki pengalaman kerja di bidang Akuntansi
untuk memasuki dunia kerja, siswa lebih meningkatkan keseriusan dalam Prakerin
dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi agar memiliki bekal mental,
keterampilan serta ilmu dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja.
ix
ABSTRACT
Putri, Meylinda Sulistyo. 2012. The Effect of Industrial Training Program and
Productive Accounting Subject’s Assignment to the Students Working Capability
Accountancy Program of SMK Negeri Semarang 2 in Academic Year of
2011/2012. Final Project. Department of Economics Education. Faculty of
Economics. Semarang State University. Advisor I: Dra. Sri Kustini. Advisor II:
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.
Keywords: Students Working Capability, Industrial Training Program,
Productive Accounting Subject’s Assignment.
The purpose of vocational school (SMK) is to prepare students to become
productive human beings, to be able to work independently, working in the
corporate world and industrialized world as middle-level manpower in accordance
with their competence in the chosen program. But in fact most of the vocational
school graduates are still unemployed. The purpose of this study is to determine:
the influence of industrial training program to the students’ working capability of
eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang, the influence
of productive accounting subject’s assignment to the students working capability
of eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang, the influence
of productive accounting subject’s assignment and industrial training program to
the students’ working capability of eleven graders accountancy program of SMK
Negeri 2 Semarang.
This study with a population of 156 students with the sample employed 75
students as respondents with proportional random sampling. The data collection
employed questionnaire and documentation. The data analysis was using
descriptive percentage analysis and multiple regression analysis.
Based on the regression analysis, the equation of regression analysis was
obtained namely Y = 3,110 + 0,688X1 +0,715X2. The contribution of productive accounting subject’s assignment program and productive accounting subject’s
assignment to the students’ working capability is 49,4%. Partially, the influence
of industrial training program to the students working capability is 32,2%
meanwhile the influence of productive accounting subject’s proficiency is 30,4%.
Based on the research finding, it can be concluded that there is an influence
of industrial training program and productive accounting subject’s assignment to
the students’ working capability of eleven graders accountancy program of SMK
Negeri 2 Semarang. The writer then suggests: The world of work or industry,
should provide an appropriate job specification with expertise in the fields of
accounting students that the students have work experience in the accounting field
for entering the world of work. Students should improve their attention in the
implementation of industrial training program and also improve their performance
at productive accounting subject to have the mental, knowledge and skills to face
the real working world.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN .......................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PRAKATA .................................................................................................................. vi
SARI ............................................................................................................................ viii
ABSTRAK .................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... .. 9
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. ..... 10
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 11
2.1 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ........................................................... 11
2.2 Program Praktik Kerja Industri ............................................................... 23
2.3 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi .................................. 31
2.4 Kerangka Berfikir.................................................................................... 34
2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 40
3.1 Populasi Penelitian ................................................................................. 40
3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 40
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 42
3.3.1 Variabel Bebas (X) ........................................................................ 42
3.3.2 Variabel Terikat (Y) ...................................................................... 43
xi
3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 44
3.5 Uji Coba Instrumen .................................................................................. 46
3.5.1 Validitas .......................................................................................... 46
3.5.2 Reliabilitas ...................................................................................... 48
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................... 49
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase......................................................... 49
3.6.2 Analisis Regresi .............................................................................. 52
3.6.2.1 Uji Prasyarat Regresi ........................................................ 52
3.6.2.1.1 Uji Normalitas .................................................... 52
3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 53
3.6.2.2.1 Uji Multikolinearitas ......................................... 53
3.6.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 53
3.6.2.3 Analisis Regresi Berganda ................................................ 54
3.6.2.4 Uji Hipotesis ..................................................................... 55
3.6.2.4.1 Uji Simultan ...................................................... 55
3.6.2.4.2 Uji Parsial .......................................................... 55
3.6.2.4.3 Koefisien Determinasi ....................................... 56
3.6.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial ............................ 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 57
4.1 Gambaran Umum SMK Negeri 2 Semarang ............................................ 57
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................ 58
4.2.1 Analisis Deskriptif ........................................................................... 58
4.2.1.1 Deskriptif Program Praktik Kerja Industri .......................... 58
4.2.1.2 Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif .............. 59
4.2.1.3 Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ...................... 60
4.2.2 Analisis Statistik .............................................................................. 63
4.2.2.1 Normalitas ........................................................................... 63
4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 65
4.2.2.2.1 Uji multikolinieritas .............................................. 65
4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 66
4.2.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 67
xii
4.2.2.4 Uji Hipotesis ........................................................................ 68
4.2.2.4.1 Uji Simultan .......................................................... 68
4.2.2.4.2 Uji Parsial ............................................................. 69
4.2.2.4.3 Analisis Koefisien Determinasi Simultan............. 70
4.2.2.4.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial ................ 70
4.3 Pembahasan................................................................................................ 72
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 80
5.1 Simpulan .................................................................................................... 80
5.2 Saran .......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 82
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Penelusuran Lulusan Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang .......... 6
Tabel 2.1 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri ............................................................ 30
Tabel 2.2 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .......................................... 34
Tabel 3.1 Jumlah Populasi ........................................................................................... 39
Tabel 3.2 Jumlah Sampel ............................................................................................. 41
Tabel 3.3 Gradasi Jawaban Angket Model Skala Likert.............................................. 45
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................ 46
Tabel 3.5 Reliabilitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ............................................. 48
Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ..... 50
Tabel 3.7 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri ............................................................ 50
Tabel 3.8 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .......................................... 51
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Praktik Kerja Industri ................................................... 58
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi........ 59
Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................. 60
Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Mental dan Sikap .......................................................... 60
Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Keterampilan................................................................. 61
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Ilmu dan Pengetahuan................................................... 62
Tabel 4.7 Uji Normalitas .............................................................................................. 63
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas (Coefficient) .............................................................. 64
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ................................................. 65
Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 66
Tabel 4.11 Uji Hipotesis (Simultan) ............................................................................ 67
Tabel 4.12 Uji Hipotesis (Parsial) ................................................................................ 68
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Simultan ................................................................ 69
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Parsial .................................................................... 70
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen......................................................... 85
Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen ............................................................. 87
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 91
Lampiran 4 Angket Penelitian ............................................................................ 93
Lampiran 5 Daftar Responden Uji Coba............................................................ 97
Lampiran 6 Data Hasil Uji Coba....... .................................................................. 98
Lampiran 7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen................................................ 100
Lampiran 8 Daftar Nama Responden Penelitian ................................................. 107
Lampiran 9 Daftar Nilai Prakerin ....................................................................... 110
Lampiran 10 Daftar Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .............................. 112
Lampiran 11 Tabulasi Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................... 116
Lampiran 12 Deskripsi Data Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ......................... 119
Lampiran 13 Deskripsi Nilai Prakerin dan Mata Diklat Produktif Akuntansi .... 123
Lampiran 14 Hasil Perhitungan SPSS................................................................. 126
Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 131
Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 132
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional yang dilakukan di negara kita pada
hakekatnya adalah dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan
membangun masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan nasional
tersebut tidak hanya mengejar kemajuan fisik saja, tetapi juga kemajuan
mental spiritual yang dilakukan selaras, serasi, dan seimbang. Untuk mencapai
tujuan pembangunan yang bersifat ganda tapi merupakan satu kesatuan
ini, maka pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran yang amat penting
dan strategis.
Pendidikan merupakan salah satu cara dalam rangka mempersiapkan
sumber daya yang berkualitas dan profesional, antara lain mempersiapkan tenaga
kerja sebelum memasuki dunia kerja agar pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh sesuai dengan syarat-syarat yang dikehendaki oleh suatu
pekerjaan. Oleh karena itu hal-hal yang mendorong peserta didik untuk
belajar yang dikaitkan dengan tugas dan perannya harus dipersiapkan di
lembaga pendidikan tempat mereka menuntut ilmu. Lembaga pendidikan
harus memfasilitasi terjadinya proses belajar yang optimal bagi peserta
didiknya. Pendidikan yang dilakukan di sekolah merupakan jalur penting
untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan, bakat, kepribadian,
2
sikap, mental dan spiritual, kreatifitas, penalaran dan kecerdasan siswa sebagai
bekal ketika akan memasuki dunia kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu dari jenis pendidikan
nasional formal yang ada di negara kita. Dalam rangka mewujudkan jenis
pendidikan di atas tentu harus diimbangi dengan kualitas tamatan agar dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki lapangan
kerja. Berdasarkan pasal 15 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk pendidikan kejuruan. Menurut
Depdiknas 2004 pendidikan di SMK bertujuan untuk menyiapkan peserta didik
agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
Selain itu, pendidikan kejuruan juga bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan, kemampuan, pemahaman, sikap, kebiasaan kerja, dan pengetahuan
bagi siswa guna memenuhi dan mengembangkan keterampilan kerja agar mampu
menjadi pekerja yang betul-betul berguna dan produktif.
Kebutuhan dalam dunia kerja perlu disiapkan oleh karena itu, ditawarkan
konsep keterkaitan dan kesepadanan (link and match). Dalam bidang teknologi
dan kejuruan salah satu strategi pokok dalam rangka operasionalisasi link and
match sebagai suatu kebijaksanaan Depdikbud adalah melalui pendidikan dengan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Menurut Pakpahan, Pendidikan Sistem Ganda
3
adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang
memadukan secara sistematis dan sesuai dengan program pendidikan di sekolah
dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada
bidang pekerjaan yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan
keahlian tertentu (Wena, 1996:16). Penerapan Pendidikan Sistem Ganda
dimaksudkan agar Sekolah Menengah Kejuruan bekerja sama dengan dunia usaha
atau dunia industri dan instansi terkait dalam merencanakan, melaksanakan
pendidikan, serta memanfaatkan tamatan seoptimal mungkin. Dengan adanya
kerja sama tersebut diharapkan siswa diharapkan memiliki kompetensi sesuai
dengan bidang keahlian yang dipilihnya serta memiliki pengalaman yang dapat
dijadikan sebagai bekal kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.
Perihal kesiapan, menurut Slameto (2003:113) mengungkapkan, kesiapan
adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi
respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi
pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi
respon. Kondisi ini mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu: (1). Kondisi fisik,
mental dan emosional; (2). Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; (3)
Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari.
Kesiapan seseorang dapat dibentuk melalui pengalaman yang diperolehnya.
Pengalaman yang dimaksud adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
sebagai hasil dari suatu perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan. Untuk
menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, maka
sekolah menengah kejuruan menjalin kerja sama dengan dunia usaha maupun
4
dunia industri. Para peserta didik diterjunkan untuk praktik langsung ke dunia
usaha dan dunia industri. Sekolah menengah kejuruan yang berbasis manajemen,
pelatihan industri ini disebut dengan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang
merupakan bentuk dari kebijakan pendidikan sistem ganda. Dalam hal ini SMK
Negeri 2 Semarang pelaksanaan praktik kerja industri dilaksanakan selama satu
tahun, enam bulan pertama dilaksanakan pada semester genap dan enam bulan
berikutnya ketika semester gasal, dibagi menjadi Group A dan Group B.
SMK Negeri 2 Semarang merupakan SMK favorit yang berstatus negeri di
Kota Semarang. Beberapa kompetensi keahlian yang terdapat di SMK Negeri 2
Semarang yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Penjualan, Usaha Jasa
Pariwisata dan Rekayasa Perangkat Lunak. Masing-masing kompetensi keahlian
tersebut memiliki karakteristik dan kompetensi kejuruan yang berbeda.
Kompetensi keahlian Akuntansi menjadi salah satu kompetensi unggulan di
SMK Negeri 2 Semarang. Proses belajar mengajar pada kompetensi keahlian
Akuntansi di dukung adanya teori dan praktik. Praktik yang dilakukan meliputi
praktik akuntansi manual, dasar-dasar komputer, MYOB Accounting, dan Praktik
Kerja Industri (Prakerin) atau disebut juga On The Job Training (OJT).
Siswa SMK kompetensi keahlian Akuntansi diarahkan untuk menjadi
lulusan yang siap kerja secara profesional dibidang pembukuan dan ikut bergerak
di dunia usaha atau perusahaan. Kesiapan kerja siswa Akuntansi mulai dibina
sejak awal masuk kompetensi keahlian Akuntansi dengan komponen
pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi dan mata diklat pendukung lainnya.
Dengan bekal kompetensi yang telah diperoleh para siswa pada saat di sekolah,
5
maka perusahaan atau dunia usaha yang merekrut tidak akan kesulitan melatih
mereka. Selain itu, dengan keterampilan yang dimiliki para siswa juga bisa
membuka usaha sendiri atau berwiraswasta.
Hasil observasi yang dilakukan, ada beberapa instansi yang bekerja sama
dengan pihak sekolah sebagai tempat prakerin, diantaranya Perusahaan Listrik
Negara (PLN), PT Phapros, PDAM, BTN cabang Semarang, PT Nasmoco,
Asuransi BUMIDA, Nusantara Tour & Travel, PT Angkasa Pura, Asuransi Bumi
Asih Jaya, Pegadaian Syariah, dan Dinas Kesehatan.
Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dibagi menjadi tiga yaitu
kelompok normatif, adaptif dan produktif. Program normatif adalah kelompok
mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang
memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk
sosial. Program ini berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma,
sikap, dan perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta
didik. Mata diklat pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program
keahlian. Mata diklat normatif di dalamnya terdapat mata pelajaran pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan, seni budaya, bahasa Indonesia, dan
pendidikan jasmani. Mata diklat adaptif berkitan dengan pengetahuan yang
bertujuan untuk membekali siswa dalam pengembangan diri, terdiri dari mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahasa
Inggris, matematika dan kewirausahaan. Sedangkan mata diklat produktif yaitu
mata diklat yang membedakan antara program keahlian satu dengan program
keahlian lainnya. Mata diklat produktif dijadikan sebagai komponen penunjang
6
kejuruan yang pada dasarnya memuat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
berkaitan dengan bidang spesialisasinya dan juga isi pembelajaran komponen ini
berupa pengetahuan-pengetahuan terapan, yang dapat dijadikan dasar dalam
mempelajari keterampilan-keterampilan.
Berdasarkan hasil data penelusuran yang terdapat dalam dokumen sekolah
SMK Negeri 2 Semarang dan wawancara pada tanggal 21 Februari 2012 dengan
bapak Pribadi selaku guru BP dan ibu Sri Sulasmi selaku ketua jurusan Akuntansi,
yaitu tahun 2011, menunjukkan bahwa jumlah siswa lulusan kompetensi
Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang ada: 156 orang siswa. Dari jumlah ini
tercatat bahwa siswa yang melanjutkan kuliah sebanyak 38 orang siswa, bekerja
sebagai pelayan toko: 38 orang siswa, karyawan industri: 50 orang siswa, usaha
mandiri: 5 orang siswa, dan sisanya sebanyak 25 orang siswa belum mendapat
pekerjaan. Serapan ideal lulusan SMK yang memasuki dunia kerja seharusnya
mencapai 80% - 85%, sedangkan selama ini yang terserap baru 56,41%. Melihat
fenomena tersebut perlu adanya kebijakan dalam hal peningkatan mutu tamatan
yang siap memasuki dunia kerja sesuai dengan tujuan pendidikan menengah
kejuruan.
Tabel 1.1 Penelusuran Lulusan Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK
Negeri 2 Semarang Tahun lulus 2011
Tahun Lulus Bekerja Wirausaha Kuliah
Belum Bekerja
Jumlah Lulusan
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
2011 88 56,41 5 3,2 38 24,36 25 16,02 156
Sumber: BKK SMK Negeri 2 Semarang
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa lulusan
kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang belum mendapat
7
pekerjaan, padahal sekolah sudah mengadakan program Praktik Kerja Industri dan
juga membekali siswa dengan mata diklat produktif Akuntansi, tetapi kenyataanya
serapan lulusan memasuki dunia kerja masih kurang. Menurut penuturan kepala
Humasa SMK Negeri 2 Semarang, di instansi tempat Praktik Kerja Industri
kebanyakan para siswa tidak menangani bagian pembukuan. Sebagian besar
instansi menganggap siswa SMK belum mampu menangani pembukuan serta
menganggap pembukuan instansinya merupakan suatu rahasia yang tidak
diserahkan kepada praktikan. Rata-rata para siswa cenderung ditempatkan pada
bagian surat menyurat dan pekerjaan lain yang kurang sesuai dengan pengalaman
belajarnya di bidang Akuntansi. Dengan demikian siswa tidak dapat
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya melalui pembelajaran
di sekolah terutama pada mata pelajaran produktif yang sesuai dengan kurikulum
SMK. Fenomena seperti ini merupakan salah satu penyebab kurang siapnya siswa
SMK memasuki dunia kerja sehingga beberapa siswa memilih untuk memasuki
perguruan tinggi agar mendapat pengalaman yang lebih banyak untuk bekerja.
Hasil penelitian Mareta (2009) menunjukkan bahwa ada pengaruh
implementasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan minat kerja terhadap kesiapan
menghadapi dunia kerja pada siswa program keahlian akuntansi SMK Diponegoro
Salatiga tahun 2008/2009. Hasil penelitian Mareta senada dengan penelitian
Suciati (2011) yang menyatakan bahwa sikap kewirausahaan dan magang
mempengaruhi terhadap kesiapan kerja siswa. Hasil penelitian Putra menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara prakerin dengan minat berwirausaha
siswa kelas XII program keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco
8
Pemalang tahun ajaran 2009/2010. Besarnya pengaruh Prakerin terhadap minat
berwirausaha siswa adalah 43,32% dan selebihnya 56,68% dari minat
berwirausaha siswa ditentukan oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian.
(http://journal.unnes.ac.id.texmaco) diakses pada tanggal 6 Februari 2012.
Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Rokhman (2008).
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rokhman dengan penelitian ini yaitu
pada indikator tiap-tiap variabel. Dalam penelitian Rokhman, indikator mata
diklat produktif Akuntansi (X1) yaitu ; (1) Pelayanan prima; (2) Membuka usaha
kecil; (3) Siklus akuntansi; (4) Mengetik; (5) Surat niaga dan kearsipan; (6)
Akuntansi keuangan. Indikator Praktik Kerja Industri (X2) yaitu ; (1) Aspek
kemampuan kerja (adaptasi, sosialisasi, disiplin, responsif, inisiatif, kepribadian,
loyalitas); (2) Pengetahuan (organisasi, tata kerja, ruang lingkup usaha, sarana
prasarana, aplikasi produktif). Indikator kesiapan memasuki dunia kerja (Y) yaitu;
(1). Keterampilan; (2) Mental dan sikap; (3) Pengalaman-pengalaman yang
diperlukan. Sedangkan indikator praktik kerja industri (X1) dalam penelitian ini
yaitu meliputi aspek, (1) Disiplin; (2) Kemauan dan Motivasi; (3) Mutu Kerja; (4)
Inisiatif dan Kreativitas; (5) Perilaku. Indikator mata diklat produktif Akuntansi
yaitu nilai rapor mata diklat produktif akuntansi dari kelas X semester I sampai
kelas XI semester II. Indikator kesiapan memasuki dunia kerja yaitu; (1) Kondisi
mental dan sikap; (2) Keterampilan; (3) Ilmu dan pengetahuan.
Terkait perbedaan tersebut, kelebihan dari penelitian ini yaitu pada
indikator mata diklat produktif Akuntansi. Dalam penelitian Rokhman indikator
mata diklat produktif Akuntansi hanya beberapa nilai mata diklat saja, sedangkan
9
dalam penelitian ini indikator mata diklat produktif Akuntansi yaitu nilai rapor
mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai kelas XI
semester II.
Dari kenyataan ini, penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar
Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada
Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran
2011/2012.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata
diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada
siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang?
2. Adakah pengaruh program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan
memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK
Negeri 2 Semarang?
3. Adakah pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap
kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi
SMK Negeri 2 Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
10
1. Ingin mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri dan
prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan
memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK
Negeri 2 Semarang.
2. Ingin mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri
terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi
keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
3. Ingin mengetahui pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa
kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharap dapat menambah
pengetahuan tentang pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi
belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia
kerja dan dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang
sejenis. Bagi peneliti yang bersangkutan, penelitian ini dapat menambah
ilmu pengetahuan yang telah peneliti pelajari dengan kenyataan.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah bagi pihak sekolah,
dapat digunakan sebagai informasi untuk meningkatkan mutu Kegiatan
Belajar Mengajar. Bagi Institusi Pasangan, dapat digunakan sebagai
informasi untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
Simanjuntak dalam Wena (1996:121) proses penyiapan tenaga kerja pada
dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan
jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan kerja, sehingga jelas terlihat bahwa
perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan
pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan pendidikan. Tenaga kerja
yang dibutuhkan oleh dunia industri menurut Wena (1996: 48) adalah tenaga kerja
dengan karateristik sebagai berikut:
1. Terampil, berarti tenaga kerja yang betul-betul menguasai keterampilan, baik
segi kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.
2. Profesional, berarti tenaga kerja yang betul-betul menguasai bidang
keahliannya.
3. Produktif, berarti tenaga kerja yang betul-betul mampu menghasilkan karya
atau menunjukkan unjuk kerja yang maksimal.
4. Beretos kerja tinggi, berarti tenaga kerja yang betul-betul memiliki etika kerja
yang tinggi dalam melakukan tugasnya.
5. Sikap kerja wirausaha, berarti tenaga kerja yang mampu mengembangkan
usahanya secara mandiri, tanpa selalu bergantung pada pihak lain.
Hukum kesiapan (law of readness) menurut Mustaqim (2008: 49) yaitu
sebagai berikut :
12
1. Bila sudah ada “kecenderungan bertindak” lalu bertindak akan membawa
kepuasan dan tidak akan ada tindakan-tindakan lain untuk mengubah kondisi
itu.
2. Bila sudah ada “kecenderungan bertindak” tetapi tidak bertindak akan
menimbulkan ketidakpuasan. Hal ini akan menimbulkan respon-respon lain
untuk mengurangi/meniadakan ketidakpuasan.
3. Apabila belum ada “kecenderungan bertindak” dipaksa bertindak maka akan
menimbulkan ketidakpuasan untuk menghilangkan/ mengurangi
ketidakpuasan tersebut akan muncul tindakan lain.
Kesiapan menurut Soemanto sebagaimana dikutip oleh Fatchurrochman
(2011), kesiapan merupakan ketersediaan seseorang untuk berbuat sesuatu.
Senada dengan pendapat tersebut, Slameto (2003:113) mengungkapkan, kesiapan
adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi
respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi
pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi
respon. Kondisi ini mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu:
1. Kondisi fisik, mental dan emosional
Dalam kondisi fisik, mental dan emosional yang stabil, seseorang akan lebih
mudah memberikan respon terhadap suatu situasi. Jika dikaitkan dengan
penelitian ini, dalam kondisi fisik, mental dan emosional yang stabil dalam
artian tidak ada gangguan yang berarti seseorang akan lebih konsentrasi dan
mudah untuk menerima ilmu dan pengetahuan selama pembelajaran
berlangsung dan siap menerapkannya ketika praktik kerja industri
13
2. Kebutuhan- kebutuhan, motif dan tujuan
Dalam memenuhi kebutuhan seseorang akan terdorong dan termotivasi untuk
segera memenuhi kebutuhan tersebut serta mencapai tujuannya tersebut.
Hubungan antara kebutuhan, motif, tujuan dan kesiapan adalah sebagai
berikut:
a Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari.
b Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan
untuk berusaha.
c Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain akan timbul motif.
d Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan.
3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari
Dalam pekerjaan sehari-hari keterampilan itu tidak cukup pada hal-hal yang
berhubungan dengan pendidikan saja yang didapat di bangku sekolah, tetapi
harus ditunjang dengan keterampilan lainnya seperti keterampilan
menganalisis, keterampilan perencanaan, keterampilan berkomunikasi serta
keterampilan bersosialiasi.
Seorang profesional harus memiliki pengetahuan, baik yang spesifik maupun
yang umum. Pengetahuan tidak cukup diperoleh dari hasil pembelajaran di
sekolah, tetapi hasrus ditambah secara terus menerus. Semakin banyak
pengetahuan yang diketahuinya, maka semakin luas wawasan yang dimilikinya.
Kesiapan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat kesiapan
siswa untuk bekerja sesuai dengan kompetensi keahlian di bidang Akuntansi
setelah melakasanakan program praktik kerja industri serta penyerapan teori dan
14
praktik akuntansi melalui pembelajaran mata diklat produktif sehingga mampu
dan siap untuk memasuki dunia kerja terutama di bidang Akuntansi.
2.1.1 Prinsip-prinsip Kesiapan Kerja
Thorndike dalam Slameto (2003:114) kesiapan adalah prasyarat untuk
belajar berikutnya, ini menurut belajar asosiatif.
Prinsip-prinsip Readiness (kesiapan):
1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi).
2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari
pengalaman.
3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kesiapan.
4. kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu selama masa pembentukan dalam masa
perkembangan (Slameto, 2003:115).
2.1.2 Aspek-aspek Kesiapan
Menurut Slameto (2003:115) aspek-aspek kesiapan terdiri dari:
1. Kematangan (maturation)
Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mendasari
perkembangan, sedangkan perkembangan ini berhubungan dengan fungsi-fungsi
(tubuh + jiwa) sehingga terjadi diferensiasi. Latihan-latihan yang diberikan pada
waktu sebelum anak matang tidak akan memberi hasil.
2. Kecerdasan
15
Menurut J. Piaget dalam Slameto (2003:115) perkembangan kecerdasan
adalah sebagai berikut:
a. Sensori motor period (0 – 2 tahun)
Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan. Terjadi
perkembangan perbuatan sensori motor dari yang sederhana ke yang relatif
lebih kompleks.
b. Preoperational period (2 – 7 tahun)
Anak mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa yang
dipelajari orang dewasa.
c. Concrete operation (7 – 11 tahun)
Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah (internal action),
dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang
logis (logical operational system).
d. Formal operation (lebih dari 11 tahun)
Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret serta ia
dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui
pemikirannya (dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan), dapat
mengorganisasikan situasi/masalah, dapat berpikir dengan betul (dapat
berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan
masalah/berpikir secara ilmiah.
Menurut Syamsul (1994:54), kesiapan terhadap sesuatu akan terbentuk jika
tercapai perpaduan antara tiga faktor yaitu:
1. Tingkat Kematangan
16
Tingkat kematangan adalah suatu saat dalam perkembangan yang berfungsi
fisik atau mental telah mencapai perkembangan sempurna dalam arti siap
digunakan. Kematangan tidak dapat dipengaruhi bila saatnya belum tiba, tetapi
dengan latihan, tingkat kematangan dapat tercapai. Pada saat inilah kematangan
dapat memberikan hasil yang maksimal karena pada saat inilah seseorang individu
dapat memiliki kesiapan sehingga mempunyai kemungkinan yang terbaik untuk
melaksanakan kemampuan tertentu.
2. Pengalaman-Pengalaman yang diperlukan
Pengalaman merupakan salah satu penentuan kesiapan kerja. Untuk
menciptakan kesiapan seseorang terhadap suatu pekerjaan dapat direncanakan
melalui pengalaman yang diberikan pada orang tersebut. Piaget membedakan ada
dua macam pengalaman:
1) Pengalaman fisis, terdiri tindakan atau aksi seseorang terhadap objek yang
dihadapi untuk mengabstraksikan sifat-sifat.
2) Pengalaman matematis-logis, terdiri dari tindakan terhadap objek untuk
mempelajari akibat tindakan-tindakan terhadap objek itu.
Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang sudah
dikuasai seseorang sebagai akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah
dilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu. Jadi seseorang baru dapat
dikatakan berpengalaman apabila telah memiliki tingkat penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang banyak sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah tingkat
penguasaan serta pemahaman seseorang dalam bidang yang diminatinya yang
17
dapat diukur dari lama kegiatan belajar serta tingkat pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya. Pengalaman dapat diperoleh melalui pendidikan
dan latihan. Pada dasarnya pendidikan dimaksudkan guna mempersiapkan tenaga
kerja sebelum memasuki lapangan pekerjaan, agar pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh sesuai dengan syarat yang dikehendaki oleh suatu jenis pekerjaan.
3. Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi
Sikap kerja perlu dimiliki seseorang dalam bekerja. Dengan sikap kerja
yang baik seseorang akan bekerja penuh tanggung jawab, jujur, percaya diri dan
mampu menghadapi kesulitan yang dihadapi serta menentukan keberhasilan
bekerja.
Bila sikap kerja dikaitkan dengan kesiapan mental dari seseorang atau
individu untuk memasuki dunia kerja maka diperlukan adanya kematangan
emosional seseorang yang akan bekerja dan minat untuk bekerja.
Selain itu, seseorang dalam bekerja harus memiliki keahlian atau
kemampuan tertentu berupa tenaga, waktu dan pikiran yang dijual kepada pihak
lain atau orang lain untuk mendapat imbalan yang terukur, biasanya dalam bentuk
uang, untuk memenuhi nafkah hidupnya dengan segala resiko yang
diperhitungkan. Dalam bekerja seseorang, seseorang perlu membekali dirinya dan
terus menerus selalu berusaha memperbaiki diri agar kompetensidapat diakui serta
mampu berkompetisi dengan pihak-pihak lain, terutama dalam bidang profesi
sejenis.
Adapun bekal yang diperlukan oleh seorang dalam bekerja adalah ilmu
pengetahuan dalam bidang profesinya, keterampilan, mental, sikap, serta
18
integritas diri. Selain itu diperlukan juga pengetahuan lain, sikap diri yang positif,
kesehatan dan kebugaran fisik yang prima, agar dapat menjalankan tugas-tugas
profesinya dengan baik.
Menurut Gunawan (1999:29) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
kerja adalah:
1) Ilmu dan Pengetahuan
Seorang profesional harus mempunyai ilmu dan pengetahuan, baik yang
spesifik maupun yang umum. Pengetahuan dan ilmu ini tidak cukup diperoleh dari
hasil pelajaran semalam disekolah, tetapi harus ditambah secara terus menerus.
Semakin banyak pengetahuan yang diketahuinya, maka semakin luas wawasan
yang dimilikinya.
2) Keterampilan
Pengetahuan saja tidak cukup karena hal tersebut berupa pengetahuan yang
teoritis untuk itu perlu dipraktikkan dalam segala kesempatan terutama pada
waktu menjalankan tugas kerja, yang akan menjadi pengalaman. Ilmu dan
pengetahuan ditambah dengan pengalaman akan menjadi keterampilan untuk
mempraktikan pengetahuan.
3) Mental dan sikap
Dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan, tidak cukup keterampilan saja
yang dikembangkan, tetapi harus dibarengi dengan pengembangan dalam
menerapkan mental dan sikap seorang profesional. Mental adalah suatu
perwujudan dari sikap batin seseorang yang akan mendorong tingkah lakunya
dalam menghadapi kenyataan, misalnya sikap berani, tahan uji, ulet, dan lain-lain.
19
Sedangkan sikap adalah bagaimana cara kita menghadapi kenyataan. Bentuk dari
sikap diantaranya berupa:
a) Berpikir positif
b) Selalu optimis
c) Mampu menghadapi resiko apapun
d) Selalu ingin mengembangkan diri
e) Mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pencapaian prestasi
f) Percaya diri
g) Kreatif
h) Ulet, gigih, tekun, sabar, cerdik dan tahan banting
i) Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan baru
j) Kepemimpinan
k) Mampu menemukan dan mengembangkan sesuatu yang bermanfaat
atau berinovasi
l) Mampu menghadapi dan mengelola resiko
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja (prestasi kerja) menurut
Mangkunegara (2008: 67) yaitu:
1. Faktor Kemampuan
Terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemapuan reality (knowledge +
skill). Seseorang yang memiliki IQ di atas rata-rata dan memiliki kemampuan
dengan pendidikan yang memadai maka ia akan mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh karena itu, penempatan pekerjaan harus disesuaikan dengan
keahlian yang dimiliki seseorang.
20
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seseorang dalam menghadapi situasi kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri yang terarah untuk
mencapai tujuan organisasi. Sikap mental merupakan kondisi mental yang
mendorong diri seseorang untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara
maksimal.
Anoraga (2006:35) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif.
Atau dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut
Prof. PF. Drucker dalam Anoraga (2006:38) motivasi berperan sebagai pendorong
kemauan dan keinginan seseorang. Dan inilah motivasi dasar yang mereka
usahakan sendiri untuk menggabungkan dirinya dengan organisasi untuk turut
berperan dengan baik. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. Dalam motivasi terkandung
adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan, dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu (Dimyati dan Mudjiono, 2002:80).
Herzberg dalam Anoraga (2006:39-40) menyatakan sistem kebutuhan-
kebutuhan orang yang mendasari motivasinya, dapat dibagi menjadi dua
golongan:
1. Hygience Factors
a. Status
b. Hubungan antar manusia
c. Supervisi
d. Peraturan-peraturan perusahaan dan administrasi
21
e. Jaminan dalam pekerjaan
f. Kondisi kerja
g. Gaji
h. Kehidupan pribadi
2. Motivational Factors (Motivators)
a. Pekerjaannya sendiri
b. Achievment
c. Kemungkinan untuk berkembang
d. Tanggung jawab
e. Kemajuan dalam jabatan
f. Pengakuan
Orang-orang yang motivasi berkarirnya baik ditandai dengan:
1. Menyukai situasi kerja yang menuntut tanggung jawab pribadi, sebagai
tantangan untuk maju.
2. Memilih tujuan yang realistis sebagai upaya untuk mengembangkan karir.
3. Cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan mengharapkan cepat
memperoleh umpan balik.
4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk menunjukkan kemajuan
prestasinya.
5. Mampu menangguhkan pemuasan sesaat, demi kemajuan karir yang lebih
baik.
Anoraga (2006:35) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan
semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi
22
karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja
seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya. Kondisi
fisiologis dan psikologis yang terdapat didalam diri pribadi seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan,
orang yang motivasi kerjanya tinggi dimulai dengan:
1. Menyukai tugas kantor yang menuntut tanggung jawab pribadi.
2. Mencari situasi dimana bekerja memperoleh umpan balik dengan segera baik
dari pimpinan maupun teman sejawat.
3. Senang bekerja sendiri, sehingga kemampuan diri dapat dikedepankan.
4. Senang bersaing mengungguli prestasi bekerja orang lain.
5. Memiliki kemapuan menagguhkan pemuasan keinginan demi pekerjaan.
6. Tidak hanya sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya.
Anoraga (2006:17-19) menyatakan faktor-faktor yang akan meningkatkan
produktivitas kerja seorang karyawan adalah:
1. Faktor kepribadian dan kehidupan emosionil karyawan sendiri.
2. Faktor kemungkinan atau kesempatan untuk mendapatkan kemajuan
(opportunities for advancement).
3. Kondisi kerja yang menyenangkan.
4. Good working companion (rekan sekerja yang baik).
5. Kompensasi, gaji atau imbalan.
Maslow dalam Slameto (2003:171) menyatakan bahwa tingkah laku
manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Kebutuhan-kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh
23
Maslow kedalam tujuh kategori, yaitu fisiologis, rasa aman, rasa cinta,
penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik.
Anoraga (2006:19-21) mengemukakan bahwa diantara kebutuhan hidup
manusia terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis Dasar
Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan fisik atau biologis, seperti makan,
minum, tempat tinggal dan kebutuhan lain yang sejenis.
2. Kebutuhan-kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial diperoleh dari hubungan antara atasan dan bawahan.
3. Kebutuhan-kebutuhan Egoistik
a. Prestasi
b. Otonomi
c. Pengetahuan
Anoraga (2006:26) mengemukakan keberhasilan dalam pekerjaan sangat
bergantung pada motivasi, kesungguhan, disiplin dan keterampilan kerja.
Motivasi, disiplin dan keterampilan kerja merupakan hasil usaha dan
pengembangan diri yang terus-menerus, naik dilingkungan pendidikan maupun
dilingkungan pekerjaan.
2.2 Program Praktik Kerja Industri
Salah satu wujud implementasi tujuan pendidikan sistem ganda yang
berkaitan dengan link and match adalah melalui program Praktik Kerja Industri
(Prakerin). Program Prakerin merupakan bentuk pelaksanaan dari program
pendidikan dan pelatihan kejuruan sub komponen praktik keahlian produktif.
24
Menurut Wena (1996:21-22) Praktik industri adalah kegiatan yang
dilakukan oleh peserta didik berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata.
Praktik industri merupakan bentuk belajar yang paling bermanfaat bagi
pembentukan keterampilan peserta didik. Karena itulah maka kegiatan ini paling
banyak dilaksanakan, khususnya pada negara-negara yang pendidikan
kejuruannya telah maju. Tanpa melakukan kegiatan praktik industri secara
sistematis jelas suatu lembaga pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali
lulusannya dengan kemampuan kerja yang optimal.
Menurut Depdikbud dalam Wena (1996:15) Praktik Kerja Industri dikenal
dengan sistem magang, yakni bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron program keahlian
yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Pakpahan dalam Wena (1996:16) Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu
bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan, yang memadukan secara
sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan
yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu.
Sulaiman dalam Wena (1996:16) Pendidikan Sistem Ganda (magang) yang di
Jerman dikenal dengan dual system of education dapat diartikan suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara
sistematik dan sinkron program pendidikan disekolah dan program penguasaan
keahlian atau keterampilan yang didapat melalui kerja langsung didunia kerja atau
25
industri, guna mencapai tingkat keahlian tertentu dan menumbuhkan sikap
profesional.
Suyanto dalam Wena (1996:77) mengemukakan ada empat prinsip dari
sistem ganda (magang), yaitu:
a. Membuat setting dunia kerja dan masyarakat sebagai lingkungan belajar bagi
para siswa.
b. Menghubungkan pengalaman kerja dengan pengajaran akademik.
c. Memberi peran para siswa secara konstruktif sebagai pekerja disertai tanggung
jawab rielnya. Dan peserta didik dalam waktu yang bersamaan.
d. Menanamkan hubungan yang erat antara peserta didik dan pekerja dewasa
yang bertindak sebagai mentor.
Sedangkan model penyelenggaraan pendidikan sistem ganda dapat
mempertimbangkan model berikut:
a. Model day relese, dimana dari 6 hari waktu belajar dalam satu minggu, berapa
hari di industri perusahaan dan berapa hari di sekolah.
b. Model block relese, waktu belajar disepakati bersama perbulan/catur
wulan/semester mana di sekolah.
c. Model hours release, dimana disepakati jam-jam belajar yang harus dilepas
dari sekolah dan dilaksanakan di industri/perusahaan.
Pelaksanaan prakerin didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang tertuang
dalam :
26
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 8 yang menyatakan masyarakat berhak berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan.
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 9 yang menyatakan bahwa masyarakat berkewajiban memberikan
dukungan sumber daya manusia dalam penyelanggaraan pendidikan.
Dalam program pendidikan sistem ganda pada sekolah kejuruan pada
dasarnya pembelajaran praktik kejuruan meliputi tiga tahap yaitu:
a. Tahap pertama pembelajaran praktik dasar kejuruan yang umumnya
dilaksanakan disekolah.
b. Tahap kedua praktik keterampilan kejuruan dengan metode proyek, yang
umumnya dilaksanakan disekolah.
c. Tahap ketiga pembelajaran praktik keterampilan kejuruan dengan metode
praktik industri yang harus dilakukan di industri (Wena, 1996:154).
Metode pembelajaran praktik industri menurut Wena (1996:155) terdiri
dari lima tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
Secara garis besar kegiatan guru dalam tahap ini adalah mempersiapkan
lembaran kerja (job sheet). Secara pokok kegiatan guru dalam tahap ini adalah
merencanakan, menata dan memformulasikan kondisi-kondisi pembelajaran
dan pelatihan, sehingga ada kaitan secara sistematis dengan metode yang akan
diterapkan.
2. Tahap peragaan
27
Guru memperagakan secara nyata pekerjaan yang harus dipelajari,
menjelaskan cara kerja yang baik dalam hubungan dengan keseluruhan proses.
3. Tahap peniruan
Siswa melakukan kegiatan kerja menirukan aktivitas kerja yang telah
diperagakan oleh guru.
4. Tahap praktik
Dalam tahap ini siswa mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai
keterampilan kerja yang dipelajari betul-betul dikuasai sepenuhnya.
5. Tahap evaluasi
Dengan dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan pelatihan praktik, maka
siswa akan mengetahui kemampuannya secara jelas, sehingga siswa dapat
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelatihannya.
Menurut Butler dalam Wena (1996:225) mengemukakan langkah-langkah
perencanaan pembelajaran praktik industri meliputi hal-hal seperti:
a. Perumusan tujuan pembelajaran praktik industri
b. Penentuan isi pembelajaran praktik industri
c. Perumusan penentuan prosedur kerjasama
d. Merancang masalah yang berkaitan dengan administratif
e. Merancang penempatan kerja
f. Menentukan alokasi waktu
g. Merumuskan deskripsi dan wewenang masing-masing pihak yang terlibat
h. Merumuskan strategi evaluasi praktik industri
28
Dalam pelaksanaan pembelajaran praktik di industri ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
1. Pengajaran praktik harus tetap berpijak pada pembelajaran teori di sekolah dan
perkembangan jenis pekerjaan di industri.
2. Pengajaran praktik harus diatur sedemikian rupa, sehingga peserta didik
mendapat pengalaman kerja secara lengkap.
3. Pengajaran praktik harus diatur mulai dari materi praktik yang bersifat
sederhana menuju materi praktik yang bersifat sederhana menuju materi
praktik yang bersifat lebih kompleks.
4. dalam pembelajaran praktik di industri siswa tidak semata-mata belajar
keterampilan kerja yang bersifat motorik saja, tetapi siswa juga harus belajar
keterampilan-keterampilan yang bersifat kognitif, maupun afektif.
5. agar proses pembelajaran praktik dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka
petunjuk kerja praktik yang bersifat sederhana dan mudah dipahami mutlak
harus ada.
(Wena, 1996:229-230).
Keberhasilan pelaksanaan Prakerin apabila tahap-tahap pembelajaran
praktik dilaksanakan secara berurutan sehingga proses pelaksanaan dapat berjalan
secara sistematis. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran Prakerin tersebut
(Wena, 1996:162) yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan atau kesiapan adalah keseluruhan seseorang yang
membuatnya siap memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
29
situasi, dimana kondisi ini mencakup setidak-tidaknya ada 3 aspek menurut
Slameto (2003:13) yaitu:
a. Kondisi fisik, mental dan emosional
b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari
2. Tahap Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri dilaksanakan minimal tiga bulan pada awal atau
akhir semester, tergantung persediaan tempat kerja di industri. Untuk pelaksanaan
praktik dimulai dari penempatan siswa di industri sampai penarikan dari industri.
Selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri, tanggung jawab seluruhnya ada pada
pihak industri pasangannya, siswa praktikan harus bersedia mengikuti semua
aturan yang ada dalam industri tersebut, sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati oleh pihak sekolah.
3. Tahap Evaluasi
Proses evaluasi dalam program pendidikan sistem ganda harus dilakukan
pada proses pendidikan di sekolah dan juga proses pendidikan di industri.
Evaluasi tersebut dilakukan baik pada tahap perencanaan, maupun tahap
pelaksanaan. Dengan proses pelaksanaan evaluasi yang demikian, diharapkan
program pendidikan maupun pembelajaran sistem ganda dapat selalu
dikembnagkan sesuai dengan hasil evaluasi program yang dilakukan (Wena,
1996:64).
Aspek yang dinilai dalam penilaian Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2
Semarang, yaitu:
30
1. Aspek non teknis:
a. Disiplin
b. Kemauan dan motivasi
c. Perilaku
d. Kerjasama
e. Inisiatif dan kreativitas
2. Aspek prestasi kerja dibidang:
a. Komputer
b. Pembukuan
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan Praktik Kerja Industri dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dan
penguasaan keterampilan yang sesuai dengan program keahlian melalui kegiatan
bekerja secara langsung baik di dunia usaha atau di dunia industri yang
diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme siswa sesuai dengan kompetensi
keahliannya. Tanpa melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri suatu lembaga
pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan
kerja yang optimal.
Berikut ini kriteria nilai Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2 Semarang.
Tabel 2.1 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri
No. Rentang Nilai Predikat
1 85 – 100 A
2 76 – 84 B
3 66 – 75 C
4 50 – 65 D
Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang
31
2.3 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi
Kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil jika tujuan belajar dapat
dicapai secara optimal. Untuk itu maka perlu adanya suatu penilaian atau evaluasi
belajar. Evaluasi umumnya berpusat pada siswa, ini berarti evaluasi dimaksudkan
untuk mengetahui hasil belajar atau prestasi belajar siswa.
Menurut Lyle E. Bourne dalam Mustaqim (2008:33) belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan
latihan. Sedangkan menurut Clifford T. Morgan dalam Mustaqim (2008:33)
belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil
pengalaman yang lalu.
2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut
Arifin (1990:3) kata prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie yang
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.
Menurut Hamalik (2001:159) bahwa “hasil belajar menunjuk pada prestasi
belajar”. Dalam hal ini usaha yang dilakukan adalah belajar sehingga dapat
dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil proses belajar. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar
yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang ditunjukkan
dengan nilai yang diberikan guru.
32
2.3.2 Mata Diklat Produktif Akuntansi
Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali
siswa agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) (Kurikulum SMK, 2004). Akuntansi adalah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data
keuangan suatu organisasi. Akuntansi sebagai bagian dari ilmu ekonomi
merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan suatu
informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat
digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab dibidang
keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (perusahaan) pemerintah maupun
organisasi lain (akuntan publik).
Karakteristik mata pelajaran Akuntansi adalah:
1. Seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
2. Materinya berupa pokok-pokok bahasan. Pokok-pokok bahasan tersebut
diurutkan sesuai dengan sekuensial proses Akuntansi.
Prestasi belajar mata diklat produktif merupakan suatu penguasaan
terhadap mata pelajaran kejuruan dengan keahlian tertentu sesuai dengan program
keahlian masing-masing. Seberapa jauh siswa menguasai mata diklat yang
diwujudkan dalam bentuk prestasi. Prestasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk
nilai rapor siswa. Mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai
dengan kelas XI semester II:
1. Mata diklat produktif Akuntansi semester I yaitu:
a. Mengelola dokumen transaksi
33
b. Memproses entri jurnal
c. Memproses buku besar
d. Menyusun laporan keuangan
2. Mata diklat produktif Akuntansi semester II yaitu:
a. Memproses entri jurnal
b. Memproses buku besar
c. Menyusun laporan keuangan
3. Mata diklat produktif Akuntansi semester III yaitu:
a. Memproses dokumen dana kas kecil
b. Memproses dokumen dana kas di Bank
c. Mengelola kartu piutang
d. Mengoperasikan paket program
4. Mata diklat produktif Akuntansi semester IV yaitu:
a. Mengelola penerimaan barang supplies
b. Mengelola kartu persediaan supplies
c. Mengelola kartu persediaan barang dagang
d. Mengelola administrasi gudang
e. Mengelola aktiva tetap
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mata diklat produktif
adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar
keahlian kejuruan. Prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi merupakan
suatu pemahaman terhadap mata pelajaran kejuruan. Seberapa jauh siswa
menguasai mata diklat yang diwujudkan dalam bentuk prestasi.
34
Berikut ini kriteria nilai mata diklat produktif Akuntansi di SMK Negeri 2
Semarang.
Tabel 2.2 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi
No. Rentang Nilai Kriteria
1 90 – 100 Sangat Baik
2 80 – 89 Baik
3 70 – 79 Cukup
4 0 – 69 Kurang
Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang
2.4 Kerangka Berfikir
Pendidikan sebagai sarana utama dalam membentuk dan menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, pendidikan harus berorientasi
pada peningkatan mutu Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing di dunia
kerja. Dalam hal ini SMK menganut Pendidikan Sistem Ganda. Mata diklat
produktif akuntansi diberikan dengan tujuan memberikan bekal kepada siswa
yang sesuai dengan tujuan SMK yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki dunia
kerja. SMK membekali siswa dengan ilmu pengetahuan sesuai program keahlian
dan melaksanakan Praktik Kerja Industri sebagai sarana memberikan pengalaman
kepada siswa untuk bekerja secara langsung di dunia kerja.
Pendidikan Sistem Ganda adalah program bersama SMK dan industri
dilaksanakan di sekolah dan industri. Dalam hal ini SMK Negeri 2 Semarang
mengadakan Prakerin ketika siswa duduk dikelas XI semester II selama enam
bulan dan kelas XII semester I selama enam bulan, dibagi menjadi Grup A dan B.
Dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah menengah kejuruan
maupun pada lembaga pendidikan kejuruan lainnya, pembelajaran praktik
memegang peran yang sangat penting. Melalui kegiatan pembelajaran praktik,
35
siswa akan dapat menguasai keterampilan kerja secara optimal. Mata pelajaran
praktik adalah mata pelajaran yang lebih ditekankan pada kegiatan
mengaplikasikan suatu teori dalam kondisi dan situasi yang terbatas (Wena 2009:
100). Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali
peserta didik agar memiliki kompetensi kerja. Mata diklat produktif dijadikan
sebagai komponen penunjang kejuruan yang pada dasarnya memuat pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang spesialisasinya dan juga isi
pembelajaran komponen ini berupa pengetahuan-pengetahuan terapan, yang dapat
dijadikan dasar dalam mempelajari keterampilan-keterampilan (Wena, 1996: 114).
Berbagai bekal diberikan kepada siswa, diantaranya adalah mata diklat
yang sesuai dengan program keahlian dan Praktik Kerja Industri dengan harapan
lulusan SMK akan siap memasuki dunia kerja. Ketika siswa melaksanakan Praktik
Kerja Industri, siswa dituntut untuk melaksanakan pekerjaan, baik buruknya
pekerjaan salah satunya dipengaruhi prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi.
Simanjuntak dalam Wena (1996:121) proses penyiapan tenaga kerja pada
dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan
jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan kerja, sehingga jelas terlihat bahwa
perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan
pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan pendidikan.
Indikator:
1. Mental dan sikap
2. Keterampilan
36
3. Ilmu dan pengetahuan
Praktik industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik berupa
praktik langsung pada dunia kerja yang nyata (Wena, 1996:21). Keberhasilan
Praktik Kerja Industri ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya ditunjang
dengan prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif akuntansi yang
nantinya akan diterapkan didalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhman (2008) yang menyatakan
bahwa Praktik Kerja Industri memberikan dukungan yang berarti terhadap
kesiapan kerja siswa. Hal ini disebabkan di dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Industri ini, siswa dapat mempraktikkan secara langsung penguasaan materi yang
telah didapat di sekolah ke dalam praktik-praktik kerja yang bersifat taraf
pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini tampak jelas bahwa kemampuan siswa
dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri menjadi faktor penting untuk
mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja.
Indikator Praktik Kerja Industri adalah komponen dalam penilaian Praktik
Kerja Industri. Adapun komponen tersebut sesuai dengan pedoman penilaian
dalam monitoring Prakerin SMK Negeri 2 Semarang.
Adalah:
1. Aspek non teknis:
a) Disiplin
b) Kemauan dan Motivasi
c) Perilaku
d) Kerjasama
37
e) Inisiatif dan kreatifitas
2. Aspek prestasi kerja dibidang:
a) Komputer
b) Pembukuan
Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang memenuhi Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Kurikulum SMK,2004).
Indikator mata diklat produktif Akuntansi adalah nilai rapor mata pelajaran
produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II.
Berdasarkan hasil penelitian Kurniawati (2008), secara parsial ada
pengaruh yang signifikan antara mata diklat produktif Akuntansi terhadap
kesiapan menghadapi dunia kerja. Besarnya pengaruh mata diklat produktif
terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja siswa sebesar 68,12%. Dari penelitian
tersebut dapat disimpulkan mata diklat produktif tersebut dapat memberikan ilmu
pengetahuan serta keterampilan sehingga peserta didik lebih siap untuk memasuki
dunia kerja sesuai dengan bidang dan keterampilan yang dimiliki.
Secara garis besar hubungan Praktik Kerja Industri dan mata pelajaran produktif
akuntansi dengan kesiapan siswa memasuki dunia kerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
38
Hubungan Praktik Kerja Industri dan Mata Diklat Produktif Akuntansi
Terhadap Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja
Ha2
Praktik Kerja Industri (XI)
Indikator:
Nilai Prakerin yang terdiri dari:
1. Aspek non teknis
2. Aspek prestasi kerja atau
mutu kerja
(Kriteria Penilaian SMK Negeri
2 Semarang )
Ha1
Ha3
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka
berfikir diatas, maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut:
Kesiapan memasuki dunia
kerja (Y)
Indikator:
1. Mental dan sikap
2. Ketrampilan
3. Ilmu dan pengetahuan
(Slameto, 2003:13)
Prestasi belajar mata diklat
produktif akuntansi (X2)
Indikator: nilai rapor mata diklat
produktif akuntansi siswa
kompetensi keahlian akuntansi
kelas XI, sejak kelas X semester
I sampai dengan kelas XI
semester II.
39
Ha1: Ada pengaruh Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat
produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa
kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
Ha2: Ada pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia
kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2
Semarang.
Ha3: Ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap
kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi
SMK Negeri 2 Semarang.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah seluruh siswa
kelas XI kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 156
siswa yang telah melaksanakan Praktik Kerja Industri tahun pelajaran 2011/2012.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI Akuntansi 1 40
2 XI Akuntansi 2 38
3 XI Akuntansi 3 39
4 XI Akuntansi 4 39
Jumlah 156
Sumber: Daftar Presensi Kelas XI Akuntansi Tahun Pelajaran 2011/2012
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2006:131). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional
sampling, yaitu di dalam pengambilan sampel mengambil subjek dari setiap kelas
ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-
masing kelas. (Arikunto, 2006:139). Peneliti dalam menghitung besarnya sampel
dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling atau sampel acak
yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut, sehingga
semua populasi mendapat kesempatan yang sama. Surakhmad dalam (Riduwan,
41
2010:65) menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100,
maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi.
Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel
diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Merujuk pada
pendapat di atas maka penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Dimana:
S = jumlah sampel yang diambil
n = jumlah anggota populasi
Dari rumus diatas maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil, yaitu:
Diketahui : n = 156 siswa
Maka dapat dicari jumlah sampel yaitu:
S = 47,55 % = 0,4755
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, ukuran
sampel yang diambil adalah 47,55% dari jumlah keseluruhan populasi. Maka
42
jumlah sampel penelitian ini adalah 156 x 0,4755 = 74,178 dibulatkan menjadi 75
siswa. Penyebaran anggota sampel penelitian yang ditetapkan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.2 Jumlah Sampel
No. Kelas Jumlah Jumlah
Populasi Sampel
1 XI Akuntansi 1 40 19
2 XI Akuntansi 2 38 18
3 XI Akuntansi 3 39 19
4 XI Akuntansi 4 39 19
Jumlah 156 75
Sampel merupakan hasil pembulatan.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:10), variabel adalah objek penelitian atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian
ini terdiri dari : variabel bebas dan variabel terikat.
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang menjelaskan
atau mempengaruhi variabel yang lain (Umar, 2002: 62). Adapun variabel bebas
dalam penelitian ini adalah:
a. Praktik Kerja Industri (X1)
Praktik Kerja Industri adalah penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dan penguasaan
keterampilan yang sesuai dengan program keahlian melalui kegiatan bekerja
secara langsung baik di dunia usaha atau di dunia industri yang diharapkan
dapat meningkatkan profesionalisme siswa sesuai dengan program
keahliannya.
43
Indikator :
1. Aspek non teknis:
a. Disiplin
b. Kemauan dan motivasi
c. Perilaku
d. Kerjasama
e. Inisiatif dan kreativitas
2. Aspek prestasi kerja dibidang:
a. Komputer
b. Pembukuan
b. Prestasi belajar mata diklat produktif akuntansi (X2)
Prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru.
Mata diklat produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali
pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan.
Indikator:
Nilai rapor mata diklat produktif akuntansi siswa kompetensi keahlian
akuntansi sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2002:62). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan memasuki dunia kerja (Y). Proses
penyiapan tenaga kerja pada dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan
44
formal, jalur latihan kerja, dan jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan
kerja, sehingga jelas terlihat bahwa perencanaan tenaga kerja merupakan bagian
integral dari perencanaan pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan
pendidikan.
Indikator:
1. Mental dan sikap
2. Keterampilan
3. Ilmu dan pengetahuan
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah:
3.4.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data atau hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, arsip, agenda dan sebagainya. Dibandingkan
dengan metode lain, metode ini tidak terlalu sulit dalam artian apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap atau belum berubah.
Metode ini adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan digunakan untuk memperoleh data hasil perolehan nilai rata-rata
mata diklat produktif siswa program keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
dan prestasi Praktik Kerja Industri siswa.
Dokumen yang digunakan adalah hasil prestasi belajar siswa dalam rapor
dan prestasi siswa dalam Praktik Kerja Industri.
45
3.4.2 Metode Angket (Kuesioner)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2006:151). Angket ini digunakan untuk
mengetahui tanggapan responden tarhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan
angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah
disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya.
Kuesioner atau schedule harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah
yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis
yang ingin diuji. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket jenis
tertutup, artinya angket diberikan langsung kepada responden untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan.
Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel kesiapan
memasuki dunia kerja. Bentuk kuesioner tersebut adalah bentuk chek list (√)
dengan lima alternatif jawaban.
Dalam penelitian ini, skala alternatif jawaban yang digunakan adalah skala
likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang fenomena sosial tertentu (Sugiyono, 2010:134). Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata seperti terdapat dalam
tabel gradasi jawaban angket di bawah ini:
46
Tabel 3.3 Gradasi Jawaban Angket Model Skala Likert
Alternatif Jawaban Jenis Pernyataan (+) Jenis Pernyataan (-)
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Sugiyono (2010:135)
3.5 Uji Coba Instrumen
3.5.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Pengukuran validitas instrumen
penelitian ini dilakukan menggunakan validitas isi atau content validity. Validitas
ini menunjuk sejauh mana isi kuesioner mewakili semua aspek dari suatu konsep.
Ghozali (2009:49) mengemukakan validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu
kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam uji
validitas digunakan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan menyangkut
variabel yang akan dikaji dan dapat dilihat tingkat kevalidannya.
Sebelum angket disebar pada responden sesungguhnya, terlebih dahulu
dilakukan uji coba instrument pada beberapa responden sebagai sampel. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan pernyataan atau pertanyaan yang tidak
relevan. Berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dibantu dengan
menggunakan program SPSS for Windows Release 16.0.
47
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
No. Probabilitas Taraf Kriteria Keterangan
Item Signifikansi
1 0.000 0.05 Valid Digunakan
2 0.015 0.05 Valid Digunakan
3 0.009 0.05 Valid Digunakan
4 0.023 0.05 Valid Digunakan
5 0.001 0.05 Valid Digunakan
6 0.000 0.05 Valid Digunakan
7 0.023 0.05 Valid Digunakan
8 0.020 0.05 Valid Digunakan
9 0.012 0.05 Valid Digunakan
10 0.015 0.05 Valid Digunakan
11 0.000 0.05 Valid Digunakan
12 0.022 0.05 Valid Digunakan
13 0.010 0.05 Valid Digunakan
14 0.027 0.05 Valid Digunakan
15 0.000 0.05 Valid Digunakan
16 0.001 0.05 Valid Digunakan
17 0.000 0.05 Valid Digunakan
18 0.035 0.05 Valid Digunakan
19 0.636 0.05 Tidak Valid Dibuang
20 0.000 0.05 Valid Digunakan
21 0.003 0.05 Valid Digunakan
22 0.000 0.05 Valid Digunakan
23 0.002 0.05 Valid Digunakan
24 0.159 0.05 Tidak Valid Dibuang
25 0.006 0.05 Valid Digunakan
26 0.374 0.05 Tidak Valid Dibuang
27 0.000 0.05 Valid Digunakan
28 0.002 0.05 Valid Digunakan
29 0.000 0.05 Valid Digunakan
30 0.000 0.05 Valid Digunakan
31 0.000 0.05 Valid Digunakan
32 0.009 0.05 Valid Digunakan
33 0.268 0.05 Tidak Valid Dibuang
34 0.002 0.05 Valid Digunakan
35 0.001 0.05 Valid Digunakan
36 0.014 0.05 Valid Digunakan
Sumber: Data penelitian diolah, 2012
48
Berdasarkan perhitungan hasil uji statistik dengan menggunakan bantuan
program SPSS for Windows Release 16.0 didapatkan bahwa dari 36 butir
instrument diperoleh 32 butir instrument mempunyai nilai probabilitas (p value) <
0,05 yang berarti valid, sedangkan 4 butir instrument yang lain mempunyai nilai
probabilitas > 0,05 yang berarti tidak valid yaitu item 19, 24, 26 dan 33 sehingga
item tersebut dibuang karena sudah ada indikator yang mewakili. Sedangkan 32
item pertanyaan lainnya digunakan.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Reliabilitas sebenarnya
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2009:45).
Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
rumus One Shot. Pengukuran one shot atau pengukuran sekali artinya pengukuran
hanya dilakukan sekali, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan (Ghozali, 2009:46). Pengukuran
reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows
Release 16.0 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Instrument dikatakan reliabel
jika nilai Cronbach Alpha > 0.60.
49
Hasil perhitungan uji coba kuesioner pada 30 responden kemudian
dianalisis menggunakan rumus alpha dengan bantuan program SPSS for Windows
Release 16.0 diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0.917. Hasil Cronbach
Alpha nilainya lebih besar dari 0.60, sehingga instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini reliabel.
Tabel 3.5 Reliabilitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.917 .916 36
Sumber: Data penelitian diolah, 2012
3.6 Metode Analisis Data
Data yang di peroleh perlu dianalisis terlebih dahulu menggunakan suatu
cara atau metode analisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan
sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Dalam penelitian ini, metode
analisis data yang digunakan adalah:
3.6.1 Analisis deskriptif
Sugiyono (2009) mengungkapkan statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi. Dalam
penelitian ini, metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-veriabel yang terdiri
dari kesiapan memasuki dunia kerja, program Praktik Kerja Industri (Prakerin),
dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi.
50
Analisis yang digunakan untuk mengkaji variabel kesiapan memasuki
dunia kerja. Variabel tersebut terdiri dari beberapa indikator yang sangat
mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi instrumen
(angket).
Analisis ini dilakukan dengan memberi skor pada jawaban angket yang
telah diisi oleh responden, dengan penskoran sebagai berikut:
1. Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor = 5
2. Alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor = 4
3. Alternatif jawaban Ragu-ragu (RR) diberi skor = 3
4. Alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor = 2
5. Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor = 1
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut (Sudjana, 2005:47):
1. Menentukan rentang atau jangkauan, ialah data terbesar dikurangi data
terkecil.
2. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 5.
3. Menentukan panjang kelas interval
p =
Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel kriteria
deskriptif untuk masing-masing variabel.
1) Kriteria kategorisasi variabel kesiapan memasuki dunia kerja adalah sebagai
berikut :
51
Skor maksimal 136
Skor Minimal 108
Rentang 136 – 108 = 28
Panjang kelas interval = = 5
28 = 5,6 dibulatkan
menjadi 6
Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Kesiapan Memasuki Dunia
Kerja
No. Skor Kriteria
1 131 – 136 Sangat Tinggi
2 125 – 130 Tinggi
3 119 – 124 Cukup
4 113 – 118 Rendah
5 107 – 112 Sangat Rendah
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2012
2) Untuk membuat tabel kategori nilai Praktik Kerja Industri disusun
berdasarkan kriteria prestasi Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2
Semarang.
Tabel 3.7 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri
No. Rentang Nilai Predikat
1 85 – 100 A
2 76 – 84 B
3 66 – 75 C
4 50 – 65 D
Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang
3) Untuk membuat tabel kategori nilai prestasi belajar mata diklat produktif
akuntansi disusun berdasarkan kriteria prestasi belajar di SMK Negeri 2
Semarang.
52
Tabel 3.8 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi
No. Rentang Nilai Kriteria
1 90 – 100 Sangat Baik
2 80 – 89 Baik
3 70 – 79 Cukup
4 0 – 69 Kurang
Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang
3.6.2 Analisis Regresi
3.6.2.1 Uji Prasyarat Regresi
3.6.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,
2009:147).
Uji normalitas dilakukan dengan uji statistik menggunakan Uji
Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), analisis grafik dilihat dalam P-P Plot dan
Histogram yang diperoleh dari bantuan SPSS for Windows Release 16.0
Diantaranya adalah sampel yang akan dipakai untuk analisis haruslah berasal dari
populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi α = 5% (0,05), jika
signifikansi < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal. Sebaliknya
jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal.
53
3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik
Model analisis yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik
ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang
digunakan untuk menganalisa dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau
tidak. Adapun pengujian asumsi klasik, meliputi:
3.6.2.2.1 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian
multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflatio Factor dan nilai
tolerance. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikolonieritas apabila
nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 (Ghozali,
2009:95).
Deteksi adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF (Varian
Infalaction Factor), bila nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti
data bebas multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara
variabel bebas bila masih di bawah 95% maka disimpulkan tidak mengandung
multikolineritas.
3.6.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2009:125). Model regresi yang baik adalah yang
tidak terjadi hetereoskedastisitas. Dimana untuk mengetahui gejala
54
heteroskedastisitas akan dibantu dengan menggunakan program SPSS for
Windows Release 16.0.
Deteksi terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu
seperti titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi
heteroskedastisitas. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik
scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu.
Ghozali (2009:126)
3.6.2.3 Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Praktik Kerja Industri,
prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi, dengan kesiapan memasuki dunia
kerja digunakan teknik analisis regresi dua predictor. Persamaan garis regesi dua
predictor adalah :
Y = a + a1X1 + a2X2
keterangan :
a = Konstanta
a1, a2 = Koefisien Praktik Kerja Industri, koefisien Prestasi Belajar
Mata Diklat Produktif Akuntansi
X1 = Praktik Kerja Industri
X2 = Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi
Y = Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
(Sudjana, 2003:71)
55
3.6.2.4 Uji Hipotesis
3.6.2.4.1 Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel
dependen. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan distribusi F dengan
membandingkan antara nilai kritis F (Ftabel) dengan nilai Fhitung yang terdapat pada
table Analisys of Variance dari hasil perhitungan.
Apabila perhitungan Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel bebas dari regresi dapat menerangkan variabel terikat
secara serentak. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima sehingga variabel
bebas tidak perlu menjelaskan variabel terikat.
3.6.2.4.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji t untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh program Praktik Kerja
Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan
memasuki dunia kerja dengan taraf signifikan 5%. Apabila dalam uji t diperoleh
probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima Ha yang berarti ada pengaruh
yang signifikan antara program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata
diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja.
(1) H0 : β = 0, tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas
terhadap varibel terikat
(2) Ha : β > 0, ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara
variabel bebas terhadap veriabel terikat.
Dengan kriteria sebagai berikut :
56
(1) Taraf signifikan sebesar 0,05
(2) Apabila tdihitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
(3) Apabila tdihitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
3.6.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Hasil perhitungan R2 secara keseluruhan digunakan untuk mengukur
ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda. Apabila R2
mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam
menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dan sebaliknya
apabila R2
mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam
menerangkan variabel terikat.
Dalam penelitian ini dalam mencari nilai R2 (R Square) peneliti
menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows Release 16.0.
3.6.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien
determinasi (r2) parsialnya untuk masing-masing varibel bebas. Uji determinasi
parsial (r2) ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari
masing-masing varibel bebas terhadap variabel terikat.
Dalam penelitian ini nilai r2 dicari dengan menggunakan bantuan komputer
program SPSS for Windows Release 16.0.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SMK Negeri 2 Semarang
SMKN 2 Semarang (SMEA 1 Semarang) berdiri pada tanggal 26 Juni
1951. Berdasarkan SK No. 0421/C4 T.92 tertanggal Februari 1995. SMK Negeri 2
Semarang ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu sekolah model dari 5 (lima)
sekolah model di Indonesia yang memperoleh bantuan konsultan dari Jerman
(1995 s.d. 2001). SMK Negeri 2 Semarang telah memiliki sertifikat ISO 9001 :
2008.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG), merupakan suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
tertentu.
Adapun visi dan misi SMK Negeri 2 Semarang adalah sebagai berikut:
Visi Sekolah : Mewujudkan Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas dan
religius di bidang bisnis, pariwisata, dan teknologi untuk
menanggapi persaingan di era global.
Misi Sekolah :1. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa, berakhlak mulia,
produktif, adaptif, kreatif dan inovatif serta mampu
melaksanakan hak & kewajibannya sebagai warga negara.
58
2. Menjalin kerjasama & saling menguntungkan dengan DU/DI
untuk pelaksanaan Prakerin (Praktik Kerja Industri) siswa
guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa.
3. Meningkatkan kecerdasan yang bermartabat dan didasari azas
kecakapan hidup sesuai dengan kejuruan.
4. Menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten.
5. Menjadikan SMKN 2 Semarang sebagai pusat pendidikan dan
pelatihan, Tempat Uji Kompetensi dan Sertifikasi (TUK).
6. Menghasilkan tamatan yang berkualitas dan mampu bersaing
di pasar tenaga kerja baik nasional maupun internasional.
(http://smkn2smg.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75&I
temid=81)
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui profil tentang Praktik
Kerja Industri, prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi, dan kesiapan
memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2
Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 siswa dari total
populasi 156 siswa, tetapi ada satu siswa yang tidak mengumpulkan angket
sehingga data yang diolah hanya 74 siswa. Berikuti ini adalah hasil gambaran
kondisi tiap variabel.
4.2.1.1 Praktik Kerja Industri (X1)
Variabel Praktik Kerja Industri terdiri dari beberapa komponen penilaian,
yaitu aspek non teknis yang terdiri dari disiplin, kemauan dan motivasi, perilaku,
59
kerjasama serta inisiatif dan kreatifitas. Aspek prestasi kerja dibidang komputer
dan pembukuan. Untuk variabel Praktik Kerja Industri peneliti tidak membagikan
angket kepada responden, tetapi dengan cara mengambil nilai Praktik Kerja
Industri yang telah dilaksanakan saat siswa kelas XI.
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Praktik Kerja Industri
No Interval Frekuensi % Predikat
1 85 – 100 43 58% A
2 76 – 84 31 42% B
3 66 – 75 0 0% C
4 50 – 65 0 0% D
Jumlah 74 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Secara umum nilai Praktik Kerja Industri siswa kompetensi keahlian
Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 58%
atau 43 siswa dan 42% atau 31 siswa dalam kategori baik.
4.2.1.2 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2)
Variabel prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terdiri dari nilai
rapor mata diklat produktif Akuntansi siswa kompetensi keahlian Akuntansi kelas
XI sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II. Adapun rincian
mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai kelas XI
semester II yaitu: mata diklat produktif kelas X semester I: mengelola dokumen
transaksi, memproses entri jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan
keuangan.
Mata diklat produktif Akuntansi kelas X semester II yaitu: memproses
entri jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan keuangan. Mata diklat
produktif Akuntansi kelas XI semester I yaitu: memproses dokumen dana kas
60
kecil, memproses dokumen dana kas di Bank, mengelola kartu piutang,
mengoperasikan paket program. Mata diklat produktif Akuntansi kelas XI
semester II yaitu: mengelola penerimaan barang supplies, mengelola kartu
persediaan supplies, mengelola kartu persediaan barang dagang, mengelola
administrasi gudang, mengelola aktiva tetap.
Ditinjau dari nilai rata-rata mata diklat produktif Akuntansi siswa sejak
kelas X sampai dengan kelas XI diperoleh hasil dari seperti tampak pada Tabel
4.2 berikut:
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif
Akuntansi
No Interval Frekuensi % Kriteria
1 90 – 100 0 0% Sangat Baik
2 80 – 89 65 88% Baik
3 70 – 79 9 12% Cukup
4 0 – 69 0 0% Kurang
Jumlah 74 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Secara umum prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi siswa
kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori baik
yaitu sebesar 88% atau 65 siswa dan 12% atau 9 siswa dalam kategori cukup.
4.2.1.3 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)
Variabel kesiapan memasuki dunia kerja terdiri dari indikator mental dan
sikap, keterampilan, serta ilmu dan pengetahuan. Hasil dari penelitian tentang
kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi kelas
XI di SMK Negeri 2 Semarang berdasarkan jawaban angket dari masing-masing
siswa disajikan dalam Tabel 4.3.
61
Secara umum kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian
Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori cukup yaitu sebesar 63,51%
atau 47 siswa. Adapula siswa yang dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar
2,70% atau 2 siswa. Sedangkan sisanya yaitu dalam kategori tinggi sebesar 6,76%
atau 5 siswa, dalam kategori rendah sebesar 20,27% atau 15 siswa dan sangat
rendah sebesar 6,76% atau 5 siswa.
Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
No Interval Frekuensi % Keterangan
1 131 – 136 2 2,70% Sangat Tinggi
2 125 – 130 5 6,76% Tinggi
3 119 – 124 47 63,51% Cukup
4 113 – 118 15 20,27% Rendah
5 107 – 112 5 6,76% Sangat Rendah
Jumlah 74 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
4.2.1.3.1 Mental dan Sikap
Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja salah satunya dapat dilihat
dari mental dan sikapnya yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah
pertanyaan 16 butir. Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mental dan sikap
dari sebagian besar siswa memiliki kesiapan dalam kategori cukup dalam
memasuki dunia kerja yaitu sebesar 50% atau 37 siswa, sedangkan 8,11% atau 6
siswa dalam kategori sangat tinggi, 24,32% atau 18 siswa dalam kategori tinggi,
16,22% atau 12 siswa dalam kategori rendah dan 1,35% atau 1 siswa dalam
kategori sangat rendah.
Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam
Tabel 4.4 berikut:
62
Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Mental dan Sikap
No Interval Frekuensi % Keterangan
1 68 – 72 6 8,11% Sangat Tinggi
2 63 – 67 18 24,32% Tinggi
3 58 – 62 37 50% Cukup
4 53 – 57 12 16,22% Rendah
5 48 – 52 1 1,35% Sangat Rendah
Jumlah 74 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
4.2.1.3.2 Keterampilan
Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja dapat dilihat dari
keterampilan siswa yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah
pertanyaan 13 butir. Dari hasil analisis deskriptif persentase ternyata ada 36,49%
atau 27 siswa yang memiliki keterampilan kategori cukup dalam memasuki dunia
kerja. Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam
Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Keterampilan
No Interval Frekuensi % Keterangan
1 55 – 59 5 6,76% Sangat Tinggi
2 50 – 54 25 33,78% Tinggi
3 45 – 49 27 36,49% Cukup
4 40 – 44 14 18,92% Rendah
5 35 – 39 3 4,05% Sangat Rendah
Jumlah 74 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keterampilan dari sebagian siswa dalam
kategori cukup yaitu sebesar 36,49% atau 27 siswa, sedangkan 33,78% atau 25
siswa dalam kategori tinggi, 18,92% atau 14 siswa dalam kategori rendah, 4,05%
63
atau 3 siswa dalam kategori sangat rendah dan hanya 6,76% atau 5 siswa dalam
kategori sangat tinggi.
4.2.1.3.3 Ilmu dan Pengetahuan
Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja dapat dilihat dari ilmu dan
pengetahuan siswa yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah
pertanyaan 3 butir. Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa
disajikan dalam Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Ilmu dan Pengetahuan
No Interval Frekuensi % Keterangan
1 14 – 15 12 13,51% Sangat Tinggi
2 12 – 13 28 37,84% Tinggi
3 10 – 11 27 36,49% Cukup
4 8 – 9 6 8,11% Rendah
5 6 – 7 3 4,05% Sangat Rendah
Jumlah 74 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki ilmu dan
pengetahuan dalam kategori tinggi dalam memasuki dunia kerja yaitu sebesar
37,84% atau 28 siswa, sedangakan 13,51% atau 12 siswa dalam kategori sangat
tinggi, 36,49% atau 27 siswa dalam kategori cukup, 8,11% atau 6 siswa dalam
kategori rendah dan 4,05% atau 3 siswa dalam kategori sangat rendah.
4.2.2 Analisis Statistik
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2009). Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji statistik
64
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), analisis grafik dilihat dalam P-
P Plot dan Histogram yang diperoleh dari bantuan SPSS (Statistical Package for
Social Science) versi 16.0. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari taraf
kesalahan yang diberlakukan (sig < α 5%), maka data tidak terdistribusi secara
normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 74
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.26791537
Most Extreme Differences Absolute .113
Positive .075
Negative -.113
Kolmogorov-Smirnov Z .970
Asymp. Sig. (2-tailed) .304
Sumber: Output SPSS, 2012
Dari Tabel 4.7 dapat diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah
0,970 dan signifikansi pada 0,304 jauh diatas 0,05 maka Ho diterima dan dapat
disimpulkan data berdistribusi normal.
Normalitas data dapat juga diketahui dengan menggunakan grafik
histogram dan grafik normal probability plot. Grafik histogram dan grafik normal
P-Plot dapat memperlihatkan data yang berdistribusi normal atau memenuhi
asumsi dasar model regresi apabila penyebaran data terbentuk pada grafik
histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan dan titik-titik pada grafik normal
P-Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
65
4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.2.1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara
variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi
adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF (Varian Infalaction Factor), bila
nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti data bebas
multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara variabel
bebas bila masih di bawah 95% maka disimpulkan tidak mengandung
multikolineritas.
Hasil uji multikolinearitas dengan SPSS versi 16.00 memberikan hasil
dalam Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas (Coefficient)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .987 1.014
X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .987 1.014
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012
Dari Tabel 4.8 diatas, diperoleh nilai VIF untuk variabel X1 sebesar 1,014,
untuk variabel X2 sebesar 1,014. Sedangkan tolerance untuk variabel X1 sebesar
0,987, untuk variabel X2 sebesar 0,987. Kedua veriabel memiliki nilai VIF <10
66
dan tolerance > 0,1, sehingga variabel independen dalam penelitian ini bebas dari
multikolinearitas.
4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini digunakan uji Glejser untuk
mengetahui terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser terlihat
pada Tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.122 9.292 1.089 .280
X1 -.109 .080 -.161 -1.364 .177
X2 .018 .087 .025 .209 .835
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber : Output SPSS, 2012
Dari data Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai t statistic dari seluruh
variabel bebas tidak ada yang signifikan secara statistik. Hal ini terlihat dari
probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas dapat juga diketahui dengan menggunakan grafik
scatterplot. Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar tinggi di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
67
4.2.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara Praktik Kerja
Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap
Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di
SMK Negeri 2 Semarang. Hasil analisis regresi berganda terlihat dalam Tabel
4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000
X2 .715 .129 .466 5.557 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dalam Tabel 4.10 dapat
dirumuskan persamaan regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :
Y = 3,110 + 0,688 X1 + 0,715 X2
Model regresi tersebut mengandung arti :
1. Konstanta 3,110 berarti bahwa jika variabel Prakerin (X1) dan prestasi belajar
mata diklat produktif Akuntansi (X2) sebesar 0 (nol), maka kesiapan
memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 3,110.
2. Koefisien Prakerin (X1) sebesar 0,688 berarti bahwa setiap kenaikan 1 (satu)
skor Prakerin diikuti kenaikan kesiapan memasuki dunia kerja siswa
68
kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 0,688, dengan asumsi prestasi belajar
mata diklat produktif Akuntansi dalam keadaan tetap.
3. Koefisien prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi (X2) sebesar 0,715
mempunyai arti bahwa tiap kenaikan 1 (satu) skor prestasi belajar mata diklat
produktif Akuntansi akan mengakibatkan kenaikan kesiapan memasuki dunia
kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 0,715, dengan asumsi
Prakerin dalam keadaan tetap.
4.2.2.4 Uji Hipotesis Penelitian
4.2.2.4.1 Uji F atau Uji Simultan
Uji hipotesis secara simultan (uji F) digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel independen
(bebas) terhadap variabel dependen (terikat).
Tabel 4.11 Uji Hipotesis (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 804.048 2 402.024 36.614 .000a
Residual 779.587 71 10.980
Total 1583.635 73
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012
Pada tabel 4.11 terlihat sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak pada derajat
kepercayaan 5%, dengan kata lain Ha1 diterima, yang menyatakan bahwa ada
pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata
Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)
siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang.
69
4.2.2.4.2 Uji t atau Uji Parsial
Uji hipotesis secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis dengan
bantuan SPSS for Windows Release 16.0 menunjukkan hasil dalam Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Uji Hipotesis (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000
X2 .715 .129 .466 5.557 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012
Pada tabel 4.12 tersebut variabel Prakerin (X1) sig = 0,000 < 0,05, maka
Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain Ha2 diterima, yang
menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) dan
Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan
Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri
2 Semarang.
Kemudian variabel prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi (X2)
sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata
lain Ha3 diterima, yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel Praktik
Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2)
terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian
Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang.
70
4.2.2.4.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Koefisien Determinasi Simultan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi antara nol (0) dan satu (1). Hasil analisis regresi untuk
koefisien determinasi simultan (R2) dapat dilihat dalam Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .713a .508 .494 3.31362
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Output SPSS, 2012
Dari Tabel 4.13 terlihat hasil analisis didapat nilai Adjusted R Square
sebesar 0,494. Nilai 0,494 mempunyai arti secara simultan Praktik Kerja Industri
(X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap
Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di
SMK Negeri 2 Semarang sebesar 49,4%, sedangkan 50,6% lainnya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4.2.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisien Determinasi Parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya
kontribusi yang diberikan oleh masing-masing prediktor atau variabel. Derajat
antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini
dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial. Hasil analisis regresi
koefisien determinasi parsial (r2) dapat dilihat dalam Tabel 4.14 berikut:
71
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant)
3.110 13.755 .226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .542 .568 .485
X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .522 .551 .463
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012
a. Pengaruh Program Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan
Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK
Negeri 2 Semarang
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.14 terlihat nilai Partial
dalam kolom correlations untuk variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y
sebesar (0,568)2
x 100% = 32,3% artinya variasi Y dapat dijelaskan oleh variabel
X1 sebesar 32,3% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh
program praktik kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa
kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang sebesar 32,3%.
b. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap
Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi
SMK Negeri 2 Semarang
Berdasarkan Tabel 4.14 untuk variabel X2 memiliki kontribusi sebesar
(0,551)2 x 100% = 30,4% terhadap Y, artinya variasi Y dapat dijelaskan oleh
variabel X2 sebesar 30,4% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
72
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh
prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki
dunia kerja siswa kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
sebesar 30,4%.
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis secara statistik
mengenai pengaruh Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Mata Diklat
Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa
Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran
2011/2012 akan dibahas sebagai berikut :
4.3.1 Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Mata Diklat
Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada
Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
Hasil uji hipotesis secara simultan (uji F) memberikan hasil Praktik Kerja
Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi signifikan
berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja. Hasil analisis regresi
diperoleh koefisien (R) secara simultan sebesar 0,713 dan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,494. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara simultan
pengaruh Program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian
akuntansi SMK Negeri 2 Semarang sebesar 49,4% yang berarti bahwa Program
Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi
memiliki tingkat pengaruh sebesar 49,4% sedangkan sisanya sebesar 50,6%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
73
Program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi memberikan dasar untuk menumbuhkan kematangan dan kesiapan
kerja siswa dengan baik. Jadi apabila Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar
mata diklat produktif Akuntansinya baik, maka siswa tersebut memiliki tingkat
kesiapan memasuki dunia kerja baik juga, begitu pula sebaliknya jika Praktik
Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansinya kurang
baik, maka dapat dikatakan siswa tersebut kurang memiliki kesiapan dalam
memasuki dunia kerja.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata siswa
kelas XI kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang memiliki
tingkat kesiapan memasuki dunia kerja dalam kategori cukup yaitu 63,51%.
Ditinjau dari masing-masing indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesiapan siswa diperoleh hasil bahwa terdapat 50% atau 37 siswa yang memiliki
kondisi mental dan sikap dalam kategori cukup. Dengan kondisi mental dan sikap
yang serasi, seseorang akan lebih siap untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan
serta keterampilan yang dimilikinya sehingga siap untuk memasuki dunia kerja.
Kesiapan memasuki dunia kerja siswa juga didukung dengan indikator
keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini terdapat 36,49% atau
27 siswa memiliki keterampilan dalam kategori cukup. Keterampilan sangat
penting untuk bekal memasuki dunia kerja, karena di dunia kerja membutuhkan
sumber daya manusia yang memiliki keterampilan kerja, misalnya keterampilan
berkomunikasi, keterampilan mengoperasikan komputer serta keterampilan
74
lainnya. Keterampilan tersebut dapat dibentuk melalui praktik yang dilakukan di
sekolah maupun praktik langsung di dunia kerja.
Indikator yang terakhir dari kesiapan yaitu ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini terdapat 37,84% atau 28 siswa memiliki
ilmu dan pengetahuan dalam kategori tinggi dan 36,49% atau 27 siswa dalam
kategori cukup. Indikator ilmu dan pengetahuan di bidang Akuntansi ini dapat
diperoleh melalui pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi. Pembelajaran
mata diklat produktif akuntansi ini memiliki tujuan yaitu untuk membekali siswa
mengenai kompetensi kejuruan yang harus dimiliki guna memasuki dunia kerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rokhman (2008) yang menyatakan bahwa Praktik Kerja Industri memberikan
dukungan yang berarti terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini disebabkan di dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, siswa dapat mempraktikkan secara
langsung penguasaan materi yang telah didapat di sekolah ke dalam praktik-
praktik kerja yang bersifat taraf pembelajaran. Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan pendapat Slameto (2003:113) bahwa kondisi yang berpengaruh pada atau
kecenderungan untuk memberikan respon kesiapan setidak-tidaknya mencakup 3
aspek yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan,
motif dan tujuan, (3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian-pengertian lain
yang telah dipelajari.
Hal ini juga sesuai dengan teori Gestalt dan Slameto (2003:10) belajar
adalah suatu proses perkembangan berdasarkan keseluruhan dengan menggunakan
insight yang berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa agar lebih
75
berhasil yaitu: (1) apabila dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri dengan
baik, akan sangat membantu siswa dalam menumbuhkan kesiapan kerja yang
mantap, begitu juga apabila dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri kurang
maksimal maka siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja pun
kurang maksimal, (2) kemampuan penguasaan siswa terhadap mata diklat
produktif dengan baik, akan sangat membantu siswa dalam menumbuhkan
kesiapan kerja yang mantap, begitu juga apabila kemampuan penguasaan siswa
terhadap mata diklat produktif kurang maksimal maka siswa dalam
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja pun kurang maksimal.
4.3.2 Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Memasuki Dunia
Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2
Semarang.
Pendidikan vokasional merupakan penggabungan antara teori dan praktik
secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Program
Praktik Kerja Industri disusun bersama antara sekolah dengan melibatkan dunia
kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi
dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK. Dengan
dilaksanakannya Prakerin siswa dapat menerapkan ilmu yang didapat ketika
mengikuti pembelajaran di sekolah dan dapat mengenal lebih dini dunia kerja
yang akan menjadi dunianya kelak setelah menyelesaikan pendidikannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Praktik Kerja Industri
secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa
kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Besarnya pengaruh
Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi
76
keahlian Akuntansi sebesar 32,3%. Ini berarti bahwa program Praktik Kerja
Industri mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki
dunia kerja . Hal ini ditunjukkan dari hasil uji parsial yang diperoleh thitung dengan
tingkat probabilitas < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh Program Praktik
Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian
Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
pengaruh Progam Praktik Kerja Indsutri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja
cukup rendah. Ini disebabkan oleh suatu hal yang mempengaruhi kesiapan
memasuki dunia kerja tidak hanya program Praktik Kerja Industri saja melainkan
ada variabel-variabel lain yang turut berpengaruh.
Sesuai dengan pedoman penilaian dalam Panduan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 2 Semarang, penilaian program Praktik Kerja Industri terdiri dari
disiplin, kemauan dan motivasi, prestasi kerja atau mutu kerja, inisiatif dan
kreativitas, perilaku. Berdasarkan hasil penelitian bahwa program Praktik Kerja
Industri dari nilai rata-rata Praktik Kerja Industri siswa SMK Negeri 2 Semarang
rata-rata dalam kategori sangat baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori
kurang.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata nilai
Praktik Kerja Industri siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2
Semarang dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 58% atau 43 siswa dan 42%
atau 31 siswa dalam kategori baik. Ini berarti bahwa Praktik Kerja Industri
mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia
77
kerja. Semakin tinggi nilai Praktik Kerja Industri, semakin tinggi pula tingkat
kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Mandiriyanto (2009) yang menunjukkan terdapat pengaruh Praktik Kerja Industri
terhadap kesiapan kerja sebesar 64,6%, sedangkan 35,4% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian. Praktik Kerja Industri memiliki
pengaruh yang besar terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja.
Siswa yang memiliki nilai Praktik Kerja Industri baik, rata-rata lebih siap
menghadapi persaingan dalam memasuki dunia kerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wena
(1996:21-22), Praktik industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata. Praktik industri merupakan
bentuk belajar yang paling bermanfaat bagi pembentukan keterampilan peserta
didik. Karena itulah maka kegiatan ini paling banyak dilaksanakan, khususnya
pada negara-negara yang pendidikan kejuruannya telah maju. Tanpa melakukan
kegiatan praktik industri secara sistematis jelas suatu lembaga pendidikan
kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan kerja yang
optimal.
4.3.3 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap
Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja
siswa kompetensi keahlian Akuntansi. Besarnya pengaruh prestasi belajar mata
78
diklat produktif Akuntansi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan
memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi yaitu 30,4%. Ini
berarti bahwa prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi mempunyai
kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Semakin
tinggi prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif Akuntansi, semakin
tinggi pula tingkat kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja. Hal ini
ditunjukkan dari hasil uji parsial yang diperoleh thitung dengan tingkat probabilitas
< 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi
keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap
kesiapan memasuki dunia kerja cukup rendah. Ini disebabkan oleh suatu hal yang
mempengaruhi kesiapan memasuki dunia kerja tidak hanya prestasi belajar mata
diklat produktif Akuntansi saja melainkan ada variabel-variabel lain yang turut
berpengaruh.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase nilai mata diklat produktif
Akuntansi yang diperoleh siswa secara umum dalam kategori baik yaitu sebesar
88% atau sebanyak 65 siswa. Sedangkan 12% atau 9 siswa memperoleh nilai
dalam kategori cukup. Ini berarti bahwa prestasi belajar mata diklat produktif
Akuntansi mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki
dunia kerja. Semakin tinggi prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif
Akuntansi, semakin tinggi pula tingkat kesiapan siswa dalam memasuki dunia
kerja.
79
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Kurniawati (2008), secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara mata diklat
produktif Akuntansi terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja. Besarnya
pengaruh mata diklat produktif terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja siswa
sebesar 68,12%.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Kurikulum SMK 2004, program
produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali siswa agar
memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI). Prestasi belajar mata diklat produktif merupakan suatu penguasaan
terhadap mata pelajaran kejuruan dengan keahlian tertentu sesuai dengan program
keahlian masing-masing. Seberapa jauh siswa menguasai mata diklat yang
diwujudkan dalam bentuk prestasi. Prestasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk
nilai rapor siswa.
80
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ada pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar
mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja
siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
2. Ada pengaruh program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki
dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
3. Ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap
kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK
Negeri 2 Semarang.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang penulis berikan antara
lain:
1. Kepada pihak dunia kerja atau dunia industri (DU/DI) tempat Praktik Kerja
Industri, hendaknya memberikan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan
keahlian siswa di bidang Akuntansi agar siswa memiliki pengalaman kerja di
bidang Akuntansi untuk memasuki dunia kerja.
2. Pihak sekolah hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk
mengembangkan pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi agar siswa
81
menjadi sangat siap untuk memasuki dunia kerja, dan bekerjasama dengan
institusi pasangan maupun instansi-instansi lain dalam penyaluran lulusan.
3. Siswa lebih meningkatkan keseriusan dalam Praktik Kerja Industri (Prakerin)
dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi agar memiliki bekal
mental, ilmu dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja.
82
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remadja Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 1997. Konsep Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan di
Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fatchurrochman, Rudy. 2011. “Pengaruh motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan
Belajar, Pelaksanaan Prakerin dan Pencapaian Kompetensi Mata
Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI”. Dalam
Jurnal Edisi Khusus No. 2. Hal 61-65. Universitas Pendidikan
Indonesia. http://www.slideserve.com.
(Diakses tanggal 6 Februari 2012)
Ghozali, H. Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gunawan, Ary. 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar . 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
http://smkn2smg.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75&Ite
mid=81
Kurniawati, Yunita. 2008. “Pengaruh Praktek Kerja Industri dan Mata Diklat
Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja di
SMK N 9 Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi
UNNES.
83
Mandiriyanto, Ahmad. 2009. “Pengaruh Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada Siswa Kelas XII
Akuntansi SMK Negeri 2 Tegal Tahun 2008/2009”. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Rosdakarya
Mareta, Metta. 2009. “Pengaruh Implememntasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Siswa Kelas XII
Program Keahlian Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun
2008/2009”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.
Monitoring Prakerin SMK Negeri 2 Semarang. 2011.
Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Semarang: IAIN Walisongo.
Putra, Aditya Indra. 2009. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri
Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XII Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco Pemalang.
http://journal.unnes.ac.id.texmaco. (6 Februari 2012).
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rokhman, Nur. 2008. “Pengaruh Penguasaan Mata Diklat Produktif dan Praktik
Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja (Studi pada Siswa Program
Akuntansi Kelas III SMK Negeri Se-Kota Semarang Tahun Ajaran
2007/2008)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suciati. 2011. “Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Magang Terhadap Kesiapan
Kerja Pada Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Negeri 1 Purwodadi”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi
UNNES
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
84
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syamsul, Mappa dkk.1994. Teori Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dikti
Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Universitas Negeri Semarang. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakara: Gramedia Pustaka Utama.
Wena, Made. 1996. Pendidikan Sistem Ganda. Bandung: Tarsito.
85
Lampiran 1
Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen
Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
Variabel
Indikator Sub Indikator Butir
Soal
Jumlah
Soal
Kesiapan
Memasuki
Dunia Kerja
Mental dan
Sikap
1. Kepercayaan diri
2. Mempunyai motivasi
yang tinggi terhadap
pencapaian prestasi
3. Ketekunan
4. Selalu optimis
5. Tanggung jawab terhadap
pekerjaan
6. Kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan baru
7. Kemampuan menghadapi
persaingan
8. Kemampuan menghadapi
masalah
1, 2
3, 4
5, 6
7, 8
9, 10
11, 12
13, 14
15, 16
2
2
2
2
2
2
2
2
Keterampilan 1. Kemampuan
menganalisis
2. Keterampilan akuntansi
manual
3. Keterampilan
mengoperasikan
komputer
4. Keterampilan
berkomunikasi
5. Keterampilan
bersosialisasi
6. Keterampilan
bernegosiasi
7. Keterampilan
perencanaan
17, 18
19, 20
21, 22
23, 24,
25
26, 27,
28
29, 30
31, 32
2
2
2
3
3
2
2
Ilmu dan
Pengetahuan
1. Wawasan tentang bidang
pekerjaan akuntansi
33, 34,
35, 36
4
86
Kepada
Yth. Siswa-siswi Akuntansi kelas XI
SMK Negeri 2 Semarang
di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul “PENGARUH PROGRAM
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR
MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN
MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN
AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2011/2012”. Maka, Saya mohon kepada Anda untuk membantu pengumpulan
data penelitian dengan mengisi angket ini. Saya berharap Anda berkenan
meluangkan waktu untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan sesuai
keadaan yang sebenarnya agar tujuan pengumpulan data penelitian ini dapat
tercapai sesuai harapan. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh sedikitpun
terhadap nilai mata pelajaran, dan akan dijamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam mengisi angket ini, Saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Meylinda Sulistyo Putri
NIM. 7101408002
UJI COBA INSTRUMEN
87
Lampiran 2
Angket Uji Coba Instrumen
Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar
Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
Tahun Pelajaran 2011/2012
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Kelas :
B. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti sebelum menjawab.
3. Pilih salah satu jawaban secara benar sesuai dengan keadaan Anda dengan
memberikan tanda cek (V) pada jawaban yang sesuai.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
C. Daftar Pertanyaan
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
Mental dan Sikap
1. Kepercayaan diri diperlukan seseorang
dalam memasuki dunia kerja.
2. Saya mantap melaksanakan pekerjaan
dalam bidang Akuntansi.
3. Saya akan bersungguh-sungguh dalam
menyelesaikan pekerjaan di bidang
Akuntansi pada saat bekerja nanti.
88
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
4. Saya akan lebih konsisten terhadap
kebijakan perusahaan di tempat saya
bekerja nanti.
5. Ketika menghadapi kesulitan bekerja
dalam bidang Akuntansi maka seseorang
tidak boleh putus asa.
6. Sesulit apapun pekerjaan di bidang
Akuntansi yang diberikan, jika
menyelesaikan dengan sabar pasti akan
selesai.
7. Ketika menghadapi kesulitan bekerja
dalam bidang Akuntansi maka seseorang
harus tetap optimis.
8. Dalam bekerja seseorang harus
bersemangat.
9. Seseorang harus siap dengan semua
konsekuensi atas apa yang telah
dilakukannya dalam pekerjaan di bidang
Akuntansi.
10. Seseorang harus bertanggung jawab
dalam pekerjaan di bidang Akuntansi.
11. Ketika bekerja seseorang harus mampu
bekerja sama dengan rekan kerja dan
bisa menempatkan diri di tempat baru.
12. Seseorang harus mampu menyesuaikan
penggunaan peralatan kantor yang baru
pada saat bekerja.
13. Persaingan dalam dunia kerja semakin
ketat, maka dari itu kita hendaknya lebih
kreatif dan profesional dalam bekerja.
14. Persaingan yang ketat tidak mengurangi
semangat saya untuk berusaha mencari
kerja.
15. Ketika melakukan kesalahan dalam
bekerja, saya akan bertanggung jawab
dan berusaha memperbaikinya.
16. Apabila pekerjaan yang saya kerjakan
tidak sesuai dengan harapan, saya tidak
akan melimpahkan kesalahan kepada
orang lain.
Keterampilan
17. Dengan memiliki keterampilan teknik
analisis Akuntansi, seseorang dapat
89
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
melaksanakan pekerjaan dalam bidang
Akuntansi.
18. Keterampilan dalam melakukan analisis
transaksi (bukti fisik) dan kemampuan
menganalisis data keuangan (worksheet)
untuk pengambilan keputusan diperlukan
seseorang untuk siap bekerja.
19. Keterampilan dalam mengerjakan
pekerjaan Akuntansi secara manual perlu
dimiliki seseorang untuk siap memasuki
dunia kerja.
20. Dengan memiliki keterampilan dalam
penyusunan dan pelaporan informasi
Akuntansi secara manual, seseorang
dapat melaksanakan pekerjaan dalam
bidang Akuntansi.
21. Keterampilan dalam mengoperasikan
program komputer perlu dimiliki
seseorang untuk siap memasuki dunia
kerja.
22. Ketika bekerja seseorang harus dapat
mengoperasikan program MYOB
Accounting dan program Excel.
23. Ketika bekerja seseorang harus semakin
luwes dalam berkomunikasi dengan
setiap orang yang berada di tempat kerja.
24. Ketika bekerja seseorang harus lebih
komunikatif saat berbincang dengan
setiap orang yang berada di tempat kerja.
25. Saya dapat menjalin hubungan
pertemanan pada setiap orang yang
berada di tempat saya bekerja nanti.
26. Saya tidak mementingkan diri sendiri
saat saya bekerja nanti.
27. Seseorang harus semakin luwes bergaul
dengan rekan kerja saat bekerja nanti.
28. Seseorang harus bersikap sopan kepada
setiap rekan kerja saat bekerja nanti.
29. Keterampilan bernegosiasi dengan setiap
orang di tempat kerja perlu dimiliki
seseorang untuk siap kerja.
30. Kemampuan melobi terhadap setiap
orang di tempat kerja perlu dimiliki
seseorang untuk siap kerja.
90
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
31. Dalam bekerja di bidang Akuntansi perlu
merencanakan setiap pekerjaan yang
akan dikerjakan.
32. Dalam bekerja harus terampil memilah
dan memilih pekerjaan yang harus
diselesaikan terlebih dahulu
Ilmu dan Pengetahuan
33. Wawasan yang luas tentang Akuntansi
diperlukan seseorang untuk siap bekerja.
34. Pengetahuan dasar tentang Akuntansi
diperlukan seseorang umtuk siap bekerja.
35. Untuk siap memasuki dunia kerja di
bidang Akuntansi diperlukan
pemahaman teori tentang Akuntansi.
36. Pemahaman siklus Akuntansi pada
perusahaan jasa dan dagang yang secara
mendalam diperlukan seseorang untuk
siap bekerja.
Terima Kasih
91
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
Variabel
Indikator Sub Indikator Butir
Soal
Jumlah
Soal
Kesiapan
Memasuki
Dunia Kerja
Mental dan
Sikap
9. Kepercayaan diri
10. Mempunyai motivasi
yang tinggi terhadap
pencapaian prestasi
11. Ketekunan
12. Selalu optimis
13. Tanggung jawab
terhadap pekerjaan
14. Kemampuan
beradaptasi dengan
lingkungan baru
15. Kemampuan
menghadapi persaingan
16. Kemampuan
menghadapi masalah
1, 2
3, 4
5, 6
7, 8
9, 10
11, 12
13, 14
15, 16
2
2
2
2
2
2
2
2
Keterampilan 8. Kemampuan
menganalisis
9. Keterampilan akuntansi
manual
10. Keterampilan
mengoperasikan
komputer
11. Keterampilan
berkomunikasi
12. Keterampilan
bersosialisasi
13. Keterampilan
bernegosiasi
14. Keterampilan
perencanaan
17, 18
19
20, 21
22, 23
24, 25
26, 27
28, 29
2
1
2
2
2
2
2
Ilmu dan
Pengetahuan
2. Wawasan tentang bidang
pekerjaan akuntansi
30, 31,
32
3
92
Kepada
Yth. Siswa-siswi Akuntansi kelas XI
SMK Negeri 2 Semarang
di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul “PENGARUH PROGRAM
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR
MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN
MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN
AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2011/2012”. Maka, Saya mohon kepada Anda untuk membantu pengumpulan
data penelitian dengan mengisi angket ini. Saya berharap Anda berkenan
meluangkan waktu untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan sesuai
keadaan yang sebenarnya agar tujuan pengumpulan data penelitian ini dapat
tercapai sesuai harapan. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh sedikitpun
terhadap nilai mata pelajaran, dan akan dijamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam mengisi angket ini, Saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Meylinda Sulistyo Putri
NIM. 7101408002
93
Lampiran 4
Angket Penelitian
Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar
Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
Tahun Pelajaran 2011/2012
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Kelas :
B. Petunjuk Pengisian
4. Tulislah identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.
5. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti sebelum menjawab.
6. Pilih salah satu jawaban secara benar sesuai dengan keadaan Anda dengan
memberikan tanda cek (V) pada jawaban yang sesuai.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
C. Daftar Pertanyaan
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
Mental dan Sikap
1. Kepercayaan diri diperlukan seseorang
dalam memasuki dunia kerja.
2. Saya mantap melaksanakan pekerjaan
dalam bidang Akuntansi.
3. Saya akan bersungguh-sungguh dalam
menyelesaikan pekerjaan di bidang
Akuntansi pada saat bekerja nanti.
94
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
4. Saya akan lebih konsisten terhadap
kebijakan perusahaan di tempat saya
bekerja nanti.
5. Ketika menghadapi kesulitan bekerja
dalam bidang Akuntansi maka seseorang
tidak boleh putus asa.
6. Sesulit apapun pekerjaan di bidang
Akuntansi yang diberikan, jika
menyelesaikan dengan sabar pasti akan
selesai.
7. Ketika menghadapi kesulitan bekerja
dalam bidang Akuntansi maka seseorang
harus tetap optimis.
8. Dalam bekerja seseorang harus
bersemangat.
9. Seseorang harus siap dengan semua
konsekuensi atas apa yang telah
dilakukannya dalam pekerjaan di bidang
Akuntansi.
10. Seseorang harus bertanggung jawab
dalam pekerjaan di bidang Akuntansi.
11. Ketika bekerja seseorang harus mampu
bekerja sama dengan rekan kerja dan
bisa menempatkan diri di tempat baru.
12. Seseorang harus mampu menyesuaikan
penggunaan peralatan kantor yang baru
pada saat bekerja.
13. Persaingan dalam dunia kerja semakin
ketat, maka dari itu kita hendaknya lebih
kreatif dan profesional dalam bekerja.
14. Persaingan yang ketat tidak mengurangi
semangat saya untuk berusaha mencari
kerja.
15. Ketika melakukan kesalahan dalam
bekerja, saya akan bertanggung jawab
dan berusaha memperbaikinya.
16. Apabila pekerjaan yang saya kerjakan
tidak sesuai dengan harapan, saya tidak
akan melimpahkan kesalahan kepada
orang lain.
Keterampilan
17. Dengan memiliki keterampilan teknik
analisis Akuntansi, seseorang dapat
95
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
melaksanakan pekerjaan dalam bidang
Akuntansi.
18. Keterampilan dalam melakukan analisis
transaksi (bukti fisik) dan kemampuan
menganalisis data keuangan (worksheet)
untuk pengambilan keputusan diperlukan
seseorang untuk siap bekerja.
19. Dengan memiliki keterampilan dalam
penyusunan dan pelaporan informasi
Akuntansi secara manual, seseorang
dapat melaksanakan pekerjaan dalam
bidang Akuntansi.
20. Keterampilan dalam mengoperasikan
program komputer perlu dimiliki
seseorang untuk siap memasuki dunia
kerja.
21. Ketika bekerja seseorang harus dapat
mengoperasikan program MYOB
Accounting dan program Excel.
22. Ketika bekerja seseorang harus semakin
luwes dalam berkomunikasi dengan
setiap orang yang berada di tempat kerja.
23. Saya dapat menjalin hubungan
pertemanan pada setiap orang yang
berada di tempat saya bekerja nanti.
24. Seseorang harus semakin luwes bergaul
dengan rekan kerja saat bekerja nanti.
25. Seseorang harus bersikap sopan kepada
setiap rekan kerja saat bekerja nanti.
26. Keterampilan bernegosiasi dengan setiap
orang di tempat kerja perlu dimiliki
seseorang untuk siap kerja.
27. Kemampuan melobi terhadap setiap
orang di tempat kerja perlu dimiliki
seseorang untuk siap kerja.
28. Dalam bekerja di bidang Akuntansi perlu
merencanakan setiap pekerjaan yang
akan dikerjakan.
29. Dalam bekerja harus terampil memilah
dan memilih pekerjaan yang harus
diselesaikan terlebih dahulu
Ilmu dan Pengetahuan
30. Pengetahuan dasar tentang Akuntansi
96
No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan
SS S RR TS STS
diperlukan seseorang umtuk siap bekerja.
31. Untuk siap memasuki dunia kerja di
bidang Akuntansi diperlukan
pemahaman teori tentang Akuntansi.
32. Pemahaman siklus Akuntansi pada
perusahaan jasa dan dagang yang secara
mendalam diperlukan seseorang untuk
siap bekerja.
Terima Kasih
97
Lampiran 5
Daftar Nama Responden Uji Coba
No Kode
Responden
Nama Jenis
Kelamin
Kelas
1 UC-01 ARELAILA AISYAHRANI P XI AK 1
2 UC-02 AYU DEWI SUSANTY P XI AK 1
3 UC-03 AYUK HANDANI P XI AK 1
4 UC-04 MUTI'AH P XI AK 1
5 UC-05 NIKEN LADY JUNITA P XI AK 1
6 UC-06 NUR FITRIANA P XI AK 1
7 UC-07 NURUL AINI P XI AK 1
8 UC-08 RESTI LISTIOWATI P XI AK 1
9 UC-09 MAMIK SUPARMI P XI AK 2
10 UC-10 MEIDEA OSEHANA P XI AK 2
11 UC-11 MEYKA ERWIN P XI AK 2
12 UC-12 MUJIYATI P XI AK 2
13 UC-13 NABELLA DITA ARFIANI P XI AK 2
14 UC-14 NINA ASHARI DEWI P XI AK 2
15 UC-15 NURUL AINI P XI AK 2
16 UC-16 PUJI NUGRAHENI P XI AK 2
17 UC-17 ALVINA NIHAYATI P XI AK 3
18 UC-18 PUTRI WULANDARI P XI AK 3
19 UC-19 RIA RIANA P XI AK 3
20 UC-20 RIANA DWI PUJI P XI AK 3
21 UC-21 SANYA HAJAR P XI AK 3
22 UC-22 SELA HEDHI EGGELION P XI AK 3
23 UC-23 SITI UMAIROH P XI AK 3
24 UC-24 SOLIKHATUN P XI AK 4
25 UC-25 SUCI MUSTIKASARI P XI AK 4
26 UC-26 TRI RAYAHU P XI AK 4
27 UC-27 TRI WULAN DARI P XI AK 4
28 UC-28 UMI HANIAH P XI AK 4
29 UC-29 YUNITA SELVIANA P XI AK 4
30 UC-30 WIDYA LESTARI P XI AK 4
98
Lampiran 6
Data Hasil Uji Coba Instrumen
Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)
No Kode NOMOR SOAL
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Y
1 UC-01 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 151
2 UC-02 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 144
3 UC-03 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 169
4 UC-04 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 161
5 UC-05 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 153
6 UC-06 3 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 155
7 UC-07 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 136
8 UC-08 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 4 3 5 4 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 4 5 138
9 UC-09 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 3 3 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 153
10 UC-10 3 3 5 3 5 5 4 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166
11 UC-11 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 164
12 UC-12 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 158
13 UC-13 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 158
14 UC-14 3 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 3 5 4 3 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 3 5 3 3 4 5 5 5 3 5 144
15 UC-15 3 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 138
16 UC-16 3 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 138
17 UC-17 3 5 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 148
18 UC-18 3 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 161
19 UC-19 3 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 3 5 3 134
20 UC-20 3 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 5 141
21 UC-21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 119
22 UC-22 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 144
23 UC-23 3 4 5 4 4 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 141
24 UC-24 3 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 159
25 UC-25 3 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 145
26 UC-26 3 4 3 4 5 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 128
99
No Kode NOMOR SOAL
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Y
27 UC-27 3 4 4 5 4 3 5 4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 138
28 UC-28 3 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 165
29 UC-29 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 151
30 UC-30 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 160
100
Lampiran 7
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.917 .916 36
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 Total
VAR00001 Pearson Correlation 1 .310 .148 .196 .105 .445* .170 .272 .254 .032 .616
**
Sig. (2-tailed) .096 .436 .299 .580 .014 .368 .145 .176 .868 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation .310 1 .188 .429* .280 .301 .199 .195 .358 .177 .439
*
Sig. (2-tailed) .096 .319 .018 .134 .106 .292 .303 .052 .348 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation .148 .188 1 .178 .106 .270 .091 .000 .162 .222 .468**
Sig. (2-tailed) .436 .319 .348 .578 .148 .631 1.000 .392 .239 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
101
VAR00004 Pearson Correlation .196 .429* .178 1 .170 .254 .331 .194 .972
** .086 .415
*
Sig. (2-tailed) .299 .018 .348 .369 .176 .074 .303 .000 .652 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation .105 .280 .106 .170 1 .403* .112 .129 .149 .282 .581
**
Sig. (2-tailed) .580 .134 .578 .369 .027 .557 .498 .433 .131 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation .445* .301 .270 .254 .403
* 1 .286 .362
* .291 .286 .733
**
Sig. (2-tailed) .014 .106 .148 .176 .027 .125 .049 .118 .125 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00007 Pearson Correlation .170 .199 .091 .331 .112 .286 1 .289 .329 .223 .415*
Sig. (2-tailed) .368 .292 .631 .074 .557 .125 .121 .076 .237 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00008 Pearson Correlation .272 .195 .000 .194 .129 .362* .289 1 .244 .044 .423
*
Sig. (2-tailed) .145 .303 1.000 .303 .498 .049 .121 .193 .816 .020
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00009 Pearson Correlation .254 .358 .162 .972** .149 .291 .329 .244 1 .129 .451
*
Sig. (2-tailed) .176 .052 .392 .000 .433 .118 .076 .193 .499 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00010 Pearson Correlation .032 .177 .222 .086 .282 .286 .223 .044 .129 1 .441*
Sig. (2-tailed) .868 .348 .239 .652 .131 .125 .237 .816 .499 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .616** .439
* .468
** .415
* .581
** .733
** .415
* .423
* .451
* .441
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .015 .009 .023 .001 .000 .023 .020 .012 .015
102
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 Total
VAR00011 Pearson Correlation 1 .492** .438
* .232 .390
* .531
** .409
* .187 -.103 .365
* .699
**
Sig. (2-tailed) .006 .016 .217 .033 .003 .025 .321 .587 .047 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00012 Pearson Correlation .492** 1 .199 .412
* .242 .212 .058 -.106 -.005 .172 .418
*
Sig. (2-tailed) .006 .292 .024 .199 .261 .762 .577 .980 .363 .022
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00013 Pearson Correlation .438* .199 1 -.045 .025 .967
** .346 .298 -.355 .012 .465
**
Sig. (2-tailed) .016 .292 .812 .897 .000 .061 .109 .054 .950 .010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00014 Pearson Correlation .232 .412* -.045 1 .174 .051 .220 .181 .075 .084 .403
*
Sig. (2-tailed) .217 .024 .812 .358 .787 .242 .338 .695 .657 .027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00015 Pearson Correlation .390* .242 .025 .174 1 .084 .530
** -.090 .248 .974
** .616
**
Sig. (2-tailed) .033 .199 .897 .358 .660 .003 .634 .186 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00016 Pearson Correlation .531** .212 .967
** .051 .084 1 .430
* .334 -.381
* .071 .559
**
Sig. (2-tailed) .003 .261 .000 .787 .660 .018 .071 .038 .709 .001
103
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00017 Pearson Correlation .409* .058 .346 .220 .530
** .430
* 1 .305 -.063 .512
** .748
**
Sig. (2-tailed) .025 .762 .061 .242 .003 .018 .102 .740 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00018 Pearson Correlation .187 -.106 .298 .181 -.090 .334 .305 1 -.218 -.044 .385*
Sig. (2-tailed) .321 .577 .109 .338 .634 .071 .102 .247 .818 .035
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00019 Pearson Correlation -.103 -.005 -.355 .075 .248 -.381* -.063 -.218 1 .257 -.090
Sig. (2-tailed) .587 .980 .054 .695 .186 .038 .740 .247 .171 .636
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00020 Pearson Correlation .365* .172 .012 .084 .974
** .071 .512
** -.044 .257 1 .619
**
Sig. (2-tailed) .047 .363 .950 .657 .000 .709 .004 .818 .171 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .699** .418
* .465
** .403
* .616
** .559
** .748
** .385
* -.090 .619
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .022 .010 .027 .000 .001 .000 .035 .636 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 Total
VAR00021 Pearson Correlation 1 .404* .063 -.220 .967
** .024 .373
* .137 .435
* .373
* .526
**
Sig. (2-tailed) .027 .741 .243 .000 .898 .042 .471 .016 .042 .003
104
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00022 Pearson Correlation .404* 1 .152 .382
* .411
* .361
* .962
** .147 .965
** .962
** .748
**
Sig. (2-tailed) .027 .422 .037 .024 .050 .000 .438 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00023 Pearson Correlation .063 .152 1 .300 .079 -.063 .088 .872** .131 .088 .535
**
Sig. (2-tailed) .741 .422 .107 .676 .741 .644 .000 .491 .644 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00024 Pearson Correlation -.220 .382* .300 1 -.202 .170 .419
* .145 .348 .419
* .264
Sig. (2-tailed) .243 .037 .107 .284 .369 .021 .445 .059 .021 .159
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00025 Pearson Correlation .967** .411
* .079 -.202 1 -.045 .377
* .081 .374
* .377
* .492
**
Sig. (2-tailed) .000 .024 .676 .284 .813 .040 .669 .042 .040 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00026 Pearson Correlation .024 .361* -.063 .170 -.045 1 .298 .024 .421
* .298 .168
Sig. (2-tailed) .898 .050 .741 .369 .813 .109 .899 .020 .109 .374
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00027 Pearson Correlation .373* .962
** .088 .419
* .377
* .298 1 .090 .930
** 1.000
** .712
**
Sig. (2-tailed) .042 .000 .644 .021 .040 .109 .636 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00028 Pearson Correlation .137 .147 .872** .145 .081 .024 .090 1 .201 .090 .553
**
Sig. (2-tailed) .471 .438 .000 .445 .669 .899 .636 .287 .636 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00029 Pearson Correlation .435* .965
** .131 .348 .374
* .421
* .930
** .201 1 .930
** .764
**
105
Sig. (2-tailed) .016 .000 .491 .059 .042 .020 .000 .287 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00030 Pearson Correlation .373* .962
** .088 .419
* .377
* .298 1.000
** .090 .930
** 1 .712
**
Sig. (2-tailed) .042 .000 .644 .021 .040 .109 .000 .636 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .526** .748
** .535
** .264 .492
** .168 .712
** .553
** .764
** .712
** 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .002 .159 .006 .374 .000 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 Total
VAR00031 Pearson Correlation 1 .207 -.031 .271 .178 .162 .661**
Sig. (2-tailed) .273 .870 .147 .346 .391 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00032 Pearson Correlation .207 1 -.144 .776** .196 .467
** .468
**
Sig. (2-tailed) .273 .446 .000 .299 .009 .009
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00033 Pearson Correlation -.031 -.144 1 -.003 .281 .007 .209
Sig. (2-tailed) .870 .446 .988 .132 .969 .268
N 30 30 30 30 30 30 30
106
VAR00034 Pearson Correlation .271 .776** -.003 1 .170 .580
** .536
**
Sig. (2-tailed) .147 .000 .988 .369 .001 .002
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00035 Pearson Correlation .178 .196 .281 .170 1 .239 .558**
Sig. (2-tailed) .346 .299 .132 .369 .203 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
VAR00036 Pearson Correlation .162 .467** .007 .580
** .239 1 .443
*
Sig. (2-tailed) .391 .009 .969 .001 .203 .014
N 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .661** .468
** .209 .536
** .558
** .443
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .009 .268 .002 .001 .014
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
107
Lampiran 8
Daftar Nama Responden Penelitian
No Kode Nama Jenis Kelas
Responden Kelamin
1 R01 ANDRI LIANI P XI AK 1
2 R02 ANISA APRILIA D P XI AK 1
3 R03 ANNA FAUZIYAH P XI AK 1
4 R04 DENNY RAHAYU P XI AK 1
5 R05 DEWI RIZKI UTAMI P XI AK 1
6 R06 ERMA KUSUMAWATI P XI AK 1
7 R07 FRILIA KUSUMA WATI P XI AK 1
8 R08 CHOIRUL ISTIQOMAH P XI AK 1
9 R09 GIZELLA INDRY DESFIANA P XI AK 1
10 R10 KHOIRUN NISAK P XI AK 1
11 R11 LINDA YUNITA P XI AK 1
12 R12 MELA DIAH ANDRIYANI P XI AK 1
13 R13 PUTRI SARI DAMAYANTI P XI AK 1
14 R14 RIA PUSPITA DEWI P XI AK 1
15 R15 RISKA MEIDIANA WULANDARI P XI AK 1
16 R16 SITI ROHMATUN P XI AK 1
17 R17 SRIDEVI P XI AK 1
18 R18 TYA RESTIANTI P XI AK 1
19 R19 WAHYU ANISSAADHA P XI AK 1
20 R20 ANGGITA RULIN PARAMITA P XI AK 2
21 R21 ANISSA RACHMASARI P XI AK 2
22 R22 ANZILIA RETNO PUSPITASARI P XI AK 2
23 R23 APRIYANI P XI AK 2
24 R24 ARNICHA SHINTA DEWI P XI AK 2
25 R25 AYU KARTIKA DEWI P XI AK 2
26 R26 CLARRITA RIZKI WULANDARI P XI AK 2
27 R27 DEA ASMARA LATIF NOVIANA P XI AK 2
28 R28 DEVI MEILINDA P XI AK 2
29 R29 DEWI CAHYANINGRUM P XI AK 2
30 R30 EKA ARISTIYANI P XI AK 2
31 R31 FALINNIHLA AZKANNIDA P XI AK 2
32 R32 HESTI MURYANI P XI AK 2
33 R33 INTAN SETYAWATI P XI AK 2
34 R34 KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA P XI AK 2
35 R35 LAILATUL ULFA P XI AK 2
108
No Kode Nama Jenis Kelas
Responden Kelamin
36 R36 LIA SYAFITRI ACHMADI P XI AK 2
37 R37 LINA KURNIAWATI P XI AK 2
38 R38 LISA RAHAYU P XI AK 2
39 R39 AFIFAH FATMAWATI NUR P XI AK 3
40 R40 ALVINA NIHAYATI P XI AK 3
41 R41 AMALLIA DIAN ISKANDAR P XI AK 3
42 R42 ANIF MAGHFIROH P XI AK 3
43 R43 ATIKA DWI TRISTANTI P XI AK 3
44 R44 CATUR SARI MAQFIROH P XI AK 3
45 R45 CHAVIA ZAGITA APRILANI P XI AK 3
46 R46 DELA ROSITA P XI AK 3
47 R47 DESI RACHMAWATI P XI AK 3
48 R48 DESI TRISNAWATI P XI AK 3
49 R49 DINDA INDIRA SUBAGIO P XI AK 3
50 R50 EVA NUR OKTAVIA P XI AK 3
51 R51 FITRI HENDRIYANI P XI AK 3
52 R52 IKA ARIF WIYANI P XI AK 3
53 R53 INDAH AYU FITRIA P XI AK 3
54 R54 IRMA SUSANTI P XI AK 3
55 R55 ISNAINI FITRIASARI P XI AK 3
56 R56 MARLINA DWI CAHYATI P XI AK 3
57 R57 AMALINA NOVISTASARI P XI AK 3
58 R58 AMELIA PUTRI NANDA DEWI P XI AK 3
59 R59 AYU RETNOWATI P XI AK 4
60 R60 BELLA JUNAR PRAPTIA P XI AK 4
61 R61 DANIKA BINANDIA PARAMITA P XI AK 4
62 R62 DESI AYU RAHMAWATI P XI AK 4
63 R63 DEWI YUNITA SARI P XI AK 4
64 R64 DHIKA SUSI ALFIYANTHI P XI AK 4
65 R65 EKA ROCHANINGRUM P XI AK 4
66 R66 ERFIANI QUEEN FARADINA P XI AK 4
67 R67 HENING VIDYARI SHINTA S P XI AK 4
68 R68 HERLIN APRILIA P XI AK 4
69 R69 IKE NURUL HIDAYAH P XI AK 4
70 R70 INTAN WULANDARI P XI AK 4
71 R71 KHARISMA YOGI GUSTIANA P XI AK 4
72 R72 MARIATUL KIBTIYAH P XI AK 4
109
No Kode Nama Jenis Kelas
Responden Kelamin
73 R73 MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH P XI AK 4
74 R74 MUTIA RACHMA SYAFITRI P XI AK 4
110
Lampiran 9
Daftar Nilai Prakerin
Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
Tahun Pelajaran 2011/2012
No Nama Aspek
Rata-
rata
DP KKM MK IK P Nilai
1 ANDRI LIANI 85 84 80 80 80 81.80
2 ANISA APRILIA D 83 82 80 80 80 81.00
3 ANNA FAUZIYAH 84 90 90 84 90 87.60
4 DENNY RAHAYU 85 86 80 80 80 82.20
5 DEWI RIZKI UTAMI 95 86 84 82 95 88.40
6 ERMA KUSUMAWATI 95 86 84 82 95 80.30
7 FRILIA KUSUMA WATI 85 90 90 85 90 88.00
8 CHOIRUL ISTIQOMAH 85 80 80 80 80 81.00
9 GIZELLA INDRY DESFIANA 96 86 84 82 95 88.60
10 KHOIRUN NISAK 85 86 83 82 83 83.80
11 LINDA YUNITA 85 84 80 85 84 80.60
12 MELA DIAH ANDRIYANI 85 84 80 80 80 81.80
13 PUTRI SARI DAMAYANTI 85 84 80 82 84 83.00
14 RIA PUSPITA DEWI 85 84 80 83 84 83.20
15 RISKA MEIDIANA WULANDARI 95 85 84 80 95 87.80
16 SITI ROHMATUN 85 86 84 80 87 84.40
17 SRIDEVI 84 80 90 80 85 83.80
18 TYA RESTIANTI 95 80 84 80 95 86.80
19 WAHYU ANISSAADHA 80 90 80 82 80 82.40
20 ANGGITA RULIN PARAMITA 80 86 80 85 80 82.20
21 ANISSA RACHMASARI 90 80 85 85 85 85.00
22 ANZILIA RETNO PUSPITASARI 95 80 84 81 95 80.20
23 APRIYANI 90 84 80 80 90 84.80
24 ARNICHA SHINTA DEWI 85 90 80 80 84 80.00
25 AYU KARTIKA DEWI 78 90 80 84 84 83.20
26 CLARRITA RIZKI WULANDARI 78 85 80 84 84 82.20
27 DEA ASMARA LATIF NOVIANA 90 90 84 82 95 88.20
28 DEVI MEILINDA 90 90 90 80 80 90.20
29 DEWI CAHYANINGRUM 90 90 80 80 80 84.00
30 EKA ARISTIYANI 90 95 80 80 80 85.00
31 FALINNIHLA AZKANNIDA 90 90 90 90 90 90.00
32 HESTI MURYANI 85 90 90 90 85 88.00
33 INTAN SETYAWATI 85 85 80 80 90 84.00
34 KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA 84 90 85 80 79 91.20
35 LAILATUL ULFA 95 85 84 83 96 88.60
111
No Nama Aspek
Rata-
rata
DP KKM MK IK P Nilai
36 LIA SYAFITRI ACHMADI 95 90 94 90 90 91.80
37 LINA KURNIAWATI 92 90 90 86 90 89.60
38 LISA RAHAYU 98 95 90 90 95 80.00
39 AFIFAH FATMAWATI NUR 98 85 95 85 98 92.20
40 ALVINA NIHAYATI 90 90 88 95 90 90.60
41 AMALLIA DIAN ISKANDAR 92 90 90 84 88 88.80
42 ANIF MAGHFIROH 85 84 80 80 85 87.00
43 ATIKA DWI TRISTANTI 84 90 90 84 90 87.60
44 CATUR SARI MAQFIROH 80 85 88 88 85 85.20
45 CHAVIA ZAGITA APRILANI 79 89 78 78 85 81.80
46 DELA ROSITA 80 85 88 88 85 80.20
47 DESI RACHMAWATI 85 95 90 90 85 89.00
48 DESI TRISNAWATI 90 80 80 80 90 84.00
49 DINDA INDIRA SUBAGIO 80 86 83 81 85 83.00
50 EVA NUR OKTAVIA 80 85 88 88 85 85.20
51 FITRI HENDRIYANI 90 90 90 90 90 90.00
52 IKA ARIF WIYANI 80 85 88 88 85 85.20
53 INDAH AYU FITRIA 85 85 86 84 90 86.00
54 IRMA SUSANTI 78 78 88 75 78 79.40
55 ISNAINI FITRIASARI 80 85 88 88 85 85.20
56 MARLINA DWI CAHYATI 90 85 90 84 85 86.80
57 AMALINA NOVISTASARI 90 88 90 84 84 87.20
58 AMELIA PUTRI NANDA DEWI 90 85 95 80 95 84.20
59 AYU RETNOWATI 90 91 88 84 90 88.60
60 BELLA JUNAR PRAPTIA 80 85 86 84 90 85.00
61 DANIKA BINANDIA PARAMITA 82 85 86 84 90 80.00
62 DESI AYU RAHMAWATI 82 85 85 84 90 85.20
63 DEWI YUNITA SARI 86 85 88 83 85 85.40
64 DHIKA SUSI ALFIYANTHI 80 87 88 88 85 85.60
65 EKA ROCHANINGRUM 90 85 88 90 85 87.60
66 ERFIANI QUEEN FARADINA 80 85 85 88 85 84.60
67 HENING VIDYARI SHINTA S 87 85 88 80 95 87.00
68 HERLIN APRILIA 80 82 88 88 85 84.60
69 IKE NURUL HIDAYAH 78 78 88 78 78 80.00
70 INTAN WULANDARI 79 87 88 77 78 81.80
71 KHARISMA YOGI GUSTIANA 82 87 84 85 83 84.20
72 MARIATUL KIBTIYAH 82 83 84 85 83 83.40
73 MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH 80 85 85 85 82 83.40
74 MUTIA RACHMA SYAFITRI 80 85 88 88 85 80.20
Keterangan:
1. Disiplin 3. Mutu Kerja (Prestasi Kerja) 5. Perilaku
2. Kemauan dan Motivasi 4. Inisiatif dan Kreativitas
112
Lampiran 10
Daftar Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang
Tahun Pelajaran 2011/2012
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 ANDRI LIANI 81 75 82 73 70 85 91 76 88 70 75 100 90 99 96 73
2 ANISA APRILIA D 94 91 87 95 86 76 87 85 90 73 75 90 81 95 84 73
3 ANNA FAUZIYAH 100 75 73 73 75 77 71 72 90 70 85 88 79 82 84 73
4 DENNY RAHAYU 71 75 77 73 91 73 72 83 90 70 95 77 77 79 73 73
5 DEWI RIZKI UTAMI 77 98 85 73 79 81 75 77 90 70 85 79 86 82 84 73
6 ERMA KUSUMAWATI 100 85 73 73 87 78 75 83 80 73 95 82 83 80 80 81
7 FRILIA KUSUMA WATI 100 88 79 73 76 81 83 70 90 70 85 86 86 90 95 93
8 CHOIRUL ISTIQOMAH 81 98 80 73 87 88 81 70 77 73 100 89 92 89 89 73
9 GIZELLA INDRY DESFIANA 81 98 78 73 82 81 73 70 88 70 80 82 86 79 89 88
10 KHOIRUN NISAK 82 76 80 73 75 76 73 85 90 70 100 79 80 78 84 78
11 LINDA YUNITA 95 75 90 73 79 72 73 83 83 70 70 77 79 78 73 73
12 MELA DIAH ANDRIYANI 99 86 84 73 90 94 72 86 90 72 85 95 98 80 73 77
13 PUTRI SARI DAMAYANTI 100 86 83 80 80 93 75 70 90 70 100 93 98 83 90 91
14 RIA PUSPITA DEWI 88 77 79 73 92 74 73 70 83 72 85 83 77 82 100 92
15 RISKA MEIDIANA WULANDARI 100 85 73 73 90 80 95 78 88 70 70 87 85 92 90 97
16 SITI ROHMATUN 75 73 75 73 97 74 75 85 90 70 75 99 77 85 78 86
17 SRIDEVI 100 75 73 73 80 83 91 83 90 85 100 98 88 99 100 94
18 TYA RESTIANTI 81 73 73 73 89 82 85 86 90 73 85 99 86 93 100 89
19 WAHYU ANISSAADHA 70 73 83 73 88 73 76 73 90 85 85 79 77 79 78 75
20 ANGGITA RULIN PARAMITA 100 91 80 73 86 74 70 77 90 80 70 93 79 80 88 83
21 ANISSA RACHMASARI 92 98 82 73 83 73 70 86 90 75 85 76 77 80 78 73
22 ANZILIA RETNO PUSPITASARI 100 70 76 73 83 88 85 80 90 70 80 97 92 93 73 78
23 APRIYANI 100 75 79 73 81 72 73 77 90 72 85 85 80 79 94 88
24 ARNICHA SHINTA DEWI 80 88 84 73 83 83 78 85 90 73 85 87 88 80 100 91
113
25 AYU KARTIKA DEWI 73 78 95 73 89 76 78 85 90 77 85 87 81 80 100 89
26 CLARRITA RIZKI WULANDARI 100 98 75 73 86 93 92 79 90 71 85 100 97 99 100 96
27 DEA ASMARA LATIF NOVIANA 76 90 77 73 92 72 80 86 90 77 85 83 80 88 90 96
28 DEVI MEILINDA 100 82 73 73 89 77 88 86 90 71 85 97 83 96 100 87
29 DEWI CAHYANINGRUM 76 87 98 78 89 92 89 85 90 85 75 99 96 96 78 86
30 EKA ARISTIYANI 98 73 73 73 86 80 90 80 90 77 70 99 85 98 87 73
31 FALINNIHLA AZKANNIDA 100 73 81 73 88 72 74 80 90 70 85 97 80 89 90 77
32 HESTI MURYANI 82 79 73 73 76 81 77 70 80 70 80 85 86 86 100 85
33 INTAN SETYAWATI 81 79 80 73 79 77 78 85 90 72 80 85 82 86 83 83
34 KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA 76 75 83 73 83 80 72 85 90 70 70 79 85 83 83 73
35 LAILATUL ULFA 98 85 86 73 92 75 72 86 90 73 85 85 80 82 78 78
36 LIA SYAFITRI ACHMADI 81 92 86 73 79 78 74 85 87 70 85 89 83 85 78 95
37 LINA KURNIAWATI 73 85 81 73 89 70 70 76 90 70 85 81 82 75 76 91
38 LISA RAHAYU 73 75 81 73 83 75 76 85 84 70 70 94 87 91 83 73
39 AFIFAH FATMAWATI NUR 78 89 82 73 88 78 81 86 90 70 80 100 73 75 100 73
40 ALVINA NIHAYATI 73 82 76 73 75 78 84 78 90 70 75 77 77 75 95 96
41 AMALLIA DIAN ISKANDAR 100 100 90 99 89 73 73 90 90 70 100 77 85 98 73 73
42 ANIF MAGHFIROH 80 90 81 95 70 74 77 81 88 73 75 100 73 85 73 88
43 ATIKA DWI TRISTANTI 80 88 79 82 78 75 74 73 90 70 75 100 79 88 73 78
44 CATUR SARI MAQFIROH 80 77 77 79 79 87 83 77 83 73 85 81 80 98 73 73
45 CHAVIA ZAGITA APRILANI 73 79 86 82 82 75 79 78 90 70 95 81 78 98 73 77
46 DELA ROSITA 73 82 83 80 81 80 74 85 90 70 85 82 80 76 73 91
47 DESI RACHMAWATI 73 86 86 90 81 81 77 70 83 70 95 95 90 75 73 84
48 DESI TRISNAWATI 73 89 92 89 80 100 93 90 88 72 85 99 84 86 73 84
49 DINDA INDIRA SUBAGIO 80 82 86 79 80 80 77 80 90 70 100 100 83 86 73 73
50 EVA NUR OKTAVIA 73 79 80 78 79 81 80 75 90 72 80 88 79 77 100 84
51 FITRI HENDRIYANI 73 77 79 78 81 92 98 87 90 70 100 100 73 85 100 80
52 IKA ARIF WIYANI 73 95 98 80 83 100 100 77 88 85 80 73 75 73 73 95
53 INDAH AYU FITRIA 73 93 98 83 83 74 84 84 90 85 85 73 73 75 73 89
114
54 IRMA SUSANTI 73 83 77 82 81 87 98 77 90 73 80 94 73 73 95 89
55 ISNAINI FITRIASARI 73 87 85 92 83 86 98 85 90 85 80 73 83 98 100 84
56 MARLINA DWI CAHYATI 90 99 77 85 83 86 93 87 90 80 70 73 80 91 80 73
57 AMALINA NOVISTASARI 73 98 88 99 82 86 87 84 80 70 85 73 82 98 73 73
58 AMELIA PUTRI NANDA DEWI 73 99 86 93 83 74 73 85 90 73 85 86 76 70 73 90
59 AYU RETNOWATI 73 79 77 79 82 74 74 72 83 70 85 93 79 75 83 89
60 BELLA JUNAR PRAPTIA 73 93 79 80 80 80 98 83 88 70 70 85 84 88 83 75
61 DANIKA BINANDIA PARAMITA 73 76 77 80 81 86 100 85 90 70 80 73 95 78 78 83
62 DESI AYU RAHMAWATI 73 97 92 93 81 78 100 83 90 80 80 87 75 73 78 73
63 DEWI YUNITA SARI 73 85 80 79 80 97 97 83 90 75 85 87 77 90 76 78
64 DHIKA SUSI ALFIYANTHI 73 87 88 80 82 84 100 86 90 70 70 85 73 82 83 88
65 EKA ROCHANINGRUM 73 87 81 80 83 79 100 86 80 72 70 90 98 87 73 91
66 ERFIANI QUEEN FARADINA 100 100 97 99 77 81 83 90 90 73 80 100 73 73 87 89
67 HENING VIDYARI SHINTA S 82 83 80 88 80 78 73 77 77 77 85 89 81 73 77 96
68 HERLIN APRILIA 79 97 83 96 80 74 79 75 88 71 85 100 73 79 95 96
69 IKE NURUL HIDAYAH 78 99 96 96 83 84 83 78 90 77 85 100 80 79 99 87
70 INTAN WULANDARI 73 99 85 98 79 75 83 78 83 71 85 73 83 75 73 86
71 KHARISMA YOGI GUSTIANA 73 97 80 89 81 83 75 85 90 85 80 100 86 85 73 73
72 MARIATUL KIBTIYAH 100 85 86 86 83 75 81 85 87 77 75 100 86 92 90 77
73 MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH 73 85 82 86 81 78 73 86 90 70 75 90 81 85 87 85
74 MUTIA RACHMA SYAFITRI 73 79 85 83 80 81 80 86 84 70 85 84 81 75 73 83
Keterangan:
Semester I Semester III
1. Mengelola dokumen transaksi 8. Memproses dokumen dana kas kecil
2. Memproses entri jurnal 9. Memproses dokumen dana kas di Bank
3. Memproses buku besar 10. Mengelola kartu piutang
4. Menyusun laporan keuangan 11. Mengoperasikan paket program
115
Semester II Semester IV
5. Memproses entri jurnal 12. Mengelola penerimaan barang supplies
6. Memproses buku besar 13. Mengelola kartu persediaan supplies
7. Menyusun laporan keuangan 14. Mengelola kartu persediaan barang dagang
15. Mengelola administrasi gudang
16. Mengelola aktiva tetap
116
Lampiran 11
Tabulasi Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
No Kode
Res.
Mental dan Sikap Keterampilan Penget.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 R01 3 3 2 3 5 4 3 3 3 5 4 4 4 3 5 4 58 3 3 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 4 49 3 4 4 11 118
2 R02 5 4 3 3 5 5 5 5 3 2 4 2 5 1 5 5 62 4 2 3 4 4 3 4 5 3 3 2 5 5 47 5 3 4 12 121
3 R03 5 2 4 4 5 4 4 3 2 3 5 3 5 5 5 4 63 3 3 3 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 46 4 5 5 14 123
4 R04 3 4 3 5 4 3 5 4 2 3 5 3 5 2 3 4 58 2 3 3 5 4 5 3 5 5 3 3 5 3 49 5 2 3 10 117
5 R05 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 3 5 3 5 3 3 64 4 3 4 5 2 2 5 3 5 4 3 5 3 48 5 4 4 13 125
6 R06 4 2 5 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 3 63 4 3 2 3 4 2 3 5 3 4 3 4 3 43 5 4 2 11 117
7 R07 5 3 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 64 2 2 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 47 3 4 4 11 122
8 R08 5 2 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 3 5 3 59 4 4 5 3 2 5 4 5 3 5 3 3 3 49 4 4 3 11 119
9 R09 5 2 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 43 4 3 3 10 123
10 R10 5 4 2 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 3 4 4 68 4 2 4 1 3 2 3 2 2 3 3 3 5 37 5 5 3 13 118
11 R11 3 5 3 5 3 4 4 5 4 5 3 2 4 5 3 3 61 5 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 48 3 3 3 9 118
12 R12 5 4 5 3 5 3 3 4 4 4 5 3 3 3 5 4 63 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 47 3 4 3 10 120
13 R13 5 3 5 2 3 3 3 2 3 4 5 4 5 5 4 5 61 2 4 5 3 2 4 3 3 5 3 2 3 5 44 3 5 5 13 118
14 R14 3 4 5 3 5 5 3 3 2 5 2 4 3 3 5 5 60 4 4 3 4 5 3 3 5 3 5 4 2 5 50 3 3 3 9 119
15 R15 4 4 5 4 5 3 3 5 5 3 5 4 5 3 3 4 65 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 45 4 4 2 10 120
16 R16 3 5 3 5 5 5 2 3 4 4 2 5 3 5 5 5 64 3 5 3 3 5 5 3 3 3 2 3 3 3 44 3 2 5 10 118
17 R17 5 2 5 3 4 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 5 55 5 4 3 3 4 4 5 2 5 5 5 5 5 55 5 5 3 13 123
18 R18 4 4 3 3 5 3 5 2 4 3 4 4 3 3 4 4 58 3 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 51 4 4 3 11 120
19 R19 5 5 3 4 5 5 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 61 3 3 4 2 4 3 4 5 5 4 2 4 4 47 5 3 3 11 119
20 R20 5 2 3 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 5 66 4 3 1 3 3 5 5 2 4 2 3 4 4 43 4 5 4 13 122
21 R21 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 63 3 4 3 4 2 3 5 4 5 4 4 3 4 48 3 4 4 11 122
22 R22 5 2 3 4 5 4 3 5 3 4 1 4 2 3 3 5 56 5 4 5 3 5 3 5 2 5 3 3 5 3 51 2 5 4 11 118
23 R23 3 3 3 2 5 4 5 2 4 5 5 5 3 5 5 4 63 4 3 3 2 4 5 2 4 3 4 3 3 4 44 4 3 4 11 118
24 R24 2 5 3 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 3 67 3 2 3 1 3 5 3 3 2 2 4 4 3 38 3 4 3 10 115
25 R25 3 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 61 3 3 4 5 4 4 3 5 5 4 3 3 3 49 2 4 2 8 118
26 R26 5 4 4 5 5 2 2 2 3 4 5 3 4 5 5 4 62 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 3 3 4 47 3 4 4 11 120
27 R27 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 1 67 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 55 5 5 4 14 136
28 R28 5 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 5 3 3 3 5 62 4 5 4 4 3 2 3 3 5 4 5 4 5 51 4 4 3 11 124
29 R29 2 3 5 2 2 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 60 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 50 4 5 3 12 122
117
No Kode
Res.
Mental dan Sikap Keterampilan Penget.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
30 R30 5 4 4 3 4 2 5 4 2 3 2 4 5 4 5 4 60 3 4 3 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 50 4 5 3 12 122
31 R31 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 57 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 52 4 5 5 14 123
32 R32 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 57 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 52 5 5 4 14 123
33 R33 3 3 3 4 4 4 3 5 3 4 3 3 5 3 4 2 56 3 2 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 49 5 5 5 15 120
34 R34 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 1 4 3 64 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 47 5 5 5 15 126
35 R35 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3 5 4 4 5 4 5 61 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 58 5 5 5 15 134
36 R36 4 4 4 5 3 2 4 3 5 3 5 4 3 4 5 3 61 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 5 5 49 5 5 4 14 124
37 R37 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 5 4 62 4 1 3 2 5 2 4 4 4 4 3 3 4 43 5 5 5 15 120
38 R38 5 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 58 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 4 50 3 4 3 10 118
39 R39 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 64 3 4 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 5 47 4 4 5 13 124
40 R40 5 4 4 5 3 3 3 3 1 3 3 4 4 5 4 3 57 4 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 52 4 5 4 13 122
41 R41 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 5 3 5 4 3 4 59 3 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 55 2 4 5 11 125
42 R42 5 1 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 58 3 4 3 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 53 3 4 5 12 123
43 R43 3 4 3 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 58 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 53 4 3 5 12 123
44 R44 4 3 1 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 56 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 54 5 5 3 13 123
45 R45 5 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 59 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3 51 3 4 5 12 122
46 R46 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 58 3 4 2 4 3 5 3 4 5 3 3 2 2 43 1 4 2 7 108
47 R47 4 4 3 4 3 3 5 4 2 1 4 4 5 4 5 4 59 3 5 3 4 5 3 5 3 4 4 4 5 3 51 3 4 3 10 120
48 R48 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 1 5 1 4 4 53 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 57 5 3 5 13 123
49 R49 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 62 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 53 3 4 4 11 126
50 R50 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 1 5 69 4 4 4 1 5 4 5 5 3 3 1 3 4 46 1 3 3 7 122
51 R51 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 3 63 4 4 4 3 5 4 5 4 5 3 4 4 3 52 2 2 5 9 124
52 R52 4 3 5 3 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 5 66 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 2 47 1 2 4 7 120
53 R53 3 5 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 1 1 1 50 2 4 4 4 3 5 3 5 5 4 5 2 5 51 2 3 3 8 109
54 R54 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 2 3 4 62 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 48 3 5 4 12 122
55 R55 3 4 4 3 5 4 3 3 5 5 4 4 5 3 5 4 64 3 3 4 4 3 4 4 1 1 4 1 5 5 42 4 5 4 13 119
56 R56 5 3 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4 2 4 3 4 62 3 5 1 4 5 1 3 5 3 4 4 5 3 46 4 5 5 14 122
57 R57 5 3 3 5 4 5 3 5 3 3 3 4 2 3 3 4 58 3 4 3 5 5 3 3 3 4 4 4 5 5 51 4 4 5 13 122
58 R58 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 60 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 46 4 4 4 12 118
59 R59 4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 3 5 4 4 62 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 43 4 4 5 13 118
60 R60 5 5 4 4 2 4 2 1 2 4 4 4 4 5 4 5 59 4 5 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 50 5 3 5 13 122
61 R61 5 4 3 5 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 4 57 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 41 3 3 4 10 108
62 R62 4 4 3 4 3 4 4 4 5 1 5 5 4 4 4 3 61 5 5 4 3 5 3 4 3 3 5 4 3 4 51 4 4 3 11 123
118
No Kode
Res.
Mental dan Sikap Keterampilan Penget.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
63 R63 5 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 2 4 3 5 3 59 4 4 4 5 4 3 5 5 4 2 4 4 3 51 4 4 4 12 122
64 R64 5 5 3 5 5 4 3 3 3 5 2 5 4 1 3 4 60 3 4 4 5 3 4 5 2 2 2 3 5 5 47 3 4 4 11 118
65 R65 5 3 4 3 4 5 5 5 2 3 3 3 3 2 4 2 56 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 5 4 4 13 120
66 R66 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 5 3 3 3 3 4 58 4 1 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 3 52 4 5 4 13 123
67 R67 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 61 5 2 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 48 5 4 4 13 122
68 R68 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 57 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 2 54 4 4 4 12 123
69 R69 3 3 5 4 3 2 4 3 4 5 5 4 3 3 5 3 59 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 38 3 4 5 12 109
70 R70 5 3 3 5 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 68 3 3 5 4 2 4 5 3 2 2 3 4 2 42 3 4 5 12 122
71 R71 5 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 69 4 5 3 3 4 4 5 3 3 2 3 3 2 44 4 3 3 10 123
72 R72 4 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 71 5 4 3 3 4 5 2 3 5 3 2 3 3 45 3 3 3 9 125
73 R73 5 3 4 5 4 4 4 3 4 5 3 3 5 5 2 5 64 4 2 3 3 2 5 4 3 5 2 4 3 5 45 3 4 3 10 119
74 R74 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 5 57 4 5 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 41 3 4 3 10 108
119
Lampiran 12
Deskripsi Data Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
No. Kode
Res.
Mental dan Sikap Keterampilan Ilmu dan Pengetahuan Total
Skor % Krit. Skor % Krit. Skor % Krit. Skor % Krit.
1 R01 58 72.5 C 49 75.38 C 11 73.33 C 118 73.75 R
2 R02 62 77.5 C 47 72.30 C 12 80 T 121 75.62 C
3 R03 63 78.75 T 46 70.76 C 14 93.33 ST 123 76.87 C
4 R04 58 72.5 C 49 75.38 C 10 66.66 C 117 73.12 R
5 R05 64 80 T 48 73.84 C 13 86.66 T 125 78.12 T
6 R06 63 78.75 T 43 66.15 R 11 73.33 C 117 73.12 R
7 R07 64 80 T 47 72.30 C 11 73.33 C 122 76.25 C
8 R08 59 73.75 C 49 75.38 C 11 73.33 C 119 74.37 C
9 R09 70 87.5 ST 43 66.15 R 10 66.66 C 123 76.87 C
10 R10 68 85 ST 37 56.92 SR 13 86.66 T 118 73.75 R
11 R11 61 76.25 C 48 73.84 C 9 60 R 118 73.75 R
12 R12 63 78.75 T 47 72.30 C 10 66.66 C 120 75 C
13 R13 61 76.25 C 44 67.69 R 13 86.66 T 118 73.75 R
14 R14 60 75 C 50 76.92 T 9 60 R 119 74.37 C
15 R15 65 81.25 T 45 69.23 C 10 66.66 C 120 75 C
16 R16 64 80 T 44 67.69 R 10 66.66 C 118 73.75 R
17 R17 55 68.75 R 55 84.61 ST 13 86.66 T 123 76.87 C
18 R18 58 72.5 C 51 78.46 T 11 73.33 C 120 75 C
19 R19 61 76.25 C 47 72.30 C 11 73.33 C 119 74.37 C
20 R20 66 82.5 T 43 66.15 R 13 86.66 T 122 76.25 C
21 R21 63 78.75 T 48 73.84 C 11 73.33 C 122 76.25 C
22 R22 56 70 R 51 78.46 T 11 73.33 C 118 73.75 R
120
23 R23 63 78.75 T 44 67.69 R 11 73.33 C 118 73.75 R
24 R24 67 83.75 T 38 58.46 SR 10 66.66 C 115 71.87 R
25 R25 61 76.25 C 49 75.38 C 8 53.33 R 118 73.75 R
26 R26 62 77.5 C 47 72.30 C 11 73.33 C 120 75 C
27 R27 67 83.75 T 55 84.61 ST 14 93.33 ST 136 85 ST
28 R28 62 77.5 C 51 78.46 T 11 73.33 C 124 77.5 C
29 R29 60 75 C 50 76.92 T 12 80 T 122 76.25 C
30 R30 60 75 C 50 76.92 T 12 80 T 122 76.25 C
31 R31 57 71.25 R 52 80 T 14 93.33 ST 123 76.87 C
32 R32 57 71.25 R 52 80 T 14 93.33 ST 123 76.87 C
33 R33 56 70 R 49 75.38 C 15 100 ST 120 75 C
34 R34 64 80 T 47 72.30 C 15 100 ST 126 78.75 T
35 R35 61 76.25 C 58 89.23 ST 15 100 ST 134 83.75 ST
36 R36 61 76.25 C 49 75.38 C 14 93.33 ST 124 77.5 C
37 R37 62 77.5 C 43 66.15 R 15 100 ST 120 75 C
38 R38 58 72.5 C 50 76.92 T 10 66.66 C 118 73.75 R
39 R39 64 80 T 47 72.30 C 13 86.66 T 124 77.5 C
40 R40 57 71.25 R 52 80 T 13 86.66 T 122 76.25 C
41 R41 59 73.75 C 55 84.61 ST 11 73.33 C 125 78.12 T
42 R42 58 72.5 C 53 81.53 T 12 80 T 123 76.87 C
43 R43 58 72.5 C 53 81.53 T 12 80 T 123 76.87 C
44 R44 56 70 R 54 83.07 T 13 86.66 T 123 76.87 C
45 R45 59 73.75 C 51 78.46 T 12 80 T 122 76.25 C
46 R46 58 72.5 C 43 66.15 R 7 46.66 SR 108 67.5 SR
47 R47 59 73.75 C 51 78.46 T 10 66.66 C 120 75 C
48 R48 53 66.25 R 57 87.69 ST 13 86.66 T 123 76.87 C
49 R49 62 77.5 C 53 81.53 T 11 73.33 C 126 78.75 T
50 R50 69 86.25 ST 46 70.76 C 7 46.66 SR 122 76.25 C
51 R51 63 78.75 T 52 80 T 9 60 R 124 77.5 C
121
52 R52 66 82.5 T 47 72.30 C 7 46.66 SR 120 75 C
53 R53 50 62.5 SR 51 78.46 T 8 53.33 R 109 68.12 SR
54 R54 62 77.5 C 48 73.84 C 12 80 T 122 76.25 C
55 R55 64 80 T 42 64.61 R 13 86.66 T 119 74.37 C
56 R56 62 77.5 C 46 70.76 C 14 93.33 ST 122 76.25 C
57 R57 58 72.5 C 51 78.46 T 13 86.66 T 122 76.25 C
58 R58 60 75 C 46 70.76 C 12 80 T 118 73.75 R
59 R59 62 77.5 C 43 66.15 R 13 86.66 T 118 73.75 R
60 R60 59 73.75 C 50 76.92 T 13 86.66 T 122 76.25 C
61 R61 57 71.25 R 41 63.07 R 10 66.66 C 108 67.5 SR
62 R62 61 76.25 C 51 78.46 T 11 73.33 C 123 76.87 C
63 R63 59 73.75 C 51 78.46 T 12 80 T 122 76.25 C
64 R64 60 75 C 47 72.30 C 11 73.33 C 118 73.75 R
65 R65 56 70 R 51 78.46 T 13 86.66 T 120 75 C
66 R66 58 72.5 C 52 80 T 13 86.66 T 123 76.87 C
67 R67 61 76.25 C 48 73.84 C 13 86.66 T 122 76.25 C
68 R68 57 71.25 R 54 83.07 T 12 80 T 123 76.87 C
69 R69 59 73.75 C 38 58.46 SR 12 80 T 109 68.12 SR
70 R70 68 85 ST 42 64.61 R 12 80 T 122 76.25 C
71 R71 69 86.25 ST 44 67.69 R 10 66.66 C 123 76.87 C
72 R72 71 88.75 ST 45 69.23 C 9 60 R 125 78.12 T
73 R73 64 80 T 45 69.23 C 10 66.66 C 119 74.37 C
74 R74 57 71.25 R 41 63.07 R 10 66.66 C 108 67.5 SR
Distribusi Frekuensi
Sangat Tinggi 6 5 10 2
Tinggi 18 25 28 5
Cukup 37 27 27 47
Rendah 12 14 6 15
Sangat Rendah 1 3 3 5
Distribusi Persentase
122
Sangat Tinggi 8.11% 6.76% 13.51% 2.70%
Tinggi 24.32% 33.78% 37.84% 6.76%
Cukup 50.00% 36.49% 36.49% 63.51%
Rendah 16.22% 18.92% 8.11% 20.27%
Sangat Rendah 1.35% 4.05% 4.05% 6.76%
123
Lampiran 13
Deskripsi Nilai Prakerin dan Mata Diklat Produktif
No Kode
Res.
Nilai
Prakerin Predikat
Mata Diklat
Produktif
Akuntansi
Kriteria
1 R01 81.80 B 83.43 Baik
2 R02 81.00 B 84.07 Baik
3 R03 87.60 A 78.00 Cukup
4 R04 82.20 B 78.79 Cukup
5 R05 88.40 A 85.20 Baik
6 R06 80.30 B 80.21 Baik
7 R07 88.00 A 82.64 Baik
8 R08 81.00 B 82.93 Baik
9 R09 88.60 A 79.93 Baik
10 R10 83.80 B 80.07 Baik
11 R11 80.60 B 76.64 Cukup
12 R12 81.80 B 83.50 Baik
13 R13 83.00 B 85.43 Baik
14 R14 83.20 B 81.07 Baik
15 R15 87.80 A 83.43 Baik
16 R16 84.40 A 78.20 Cukup
17 R17 83.80 B 88.36 Baik
18 R18 86.80 A 85.93 Baik
19 R19 82.40 B 79.57 Baik
20 R20 82.20 B 82.20 Baik
21 R21 85.00 A 78.64 Cukup
22 R22 80.20 B 82.71 Baik
23 R23 84.80 A 80.57 Baik
24 R24 80.00 B 78.64 Cukup
25 R25 83.20 B 80.20 Baik
26 R26 82.20 B 88.29 Baik
27 R27 88.20 A 88.30 Baik
28 R28 90.20 A 85.36 Baik
29 R29 84.00 B 88.29 Baik
30 R30 85.00 A 82.93 Baik
31 R31 90.00 A 81.86 Baik
32 R32 88.00 A 80.14 Baik
124
33 R33 84.00 B 80.93 Baik
34 R34 91.20 A 83.40 Baik
35 R35 88.60 A 86.50 Baik
36 R36 91.80 A 81.93 Baik
37 R37 89.60 A 79.21 Baik
38 R38 80.00 B 80.36 Baik
39 R39 92.20 A 86.20 Baik
40 R40 90.60 A 79.93 Baik
41 R41 88.80 A 84.29 Baik
42 R42 87.00 A 80.93 Baik
43 R43 87.60 A 79.57 Baik
44 R44 85.20 A 82.30 Baik
45 R45 81.80 B 81.71 Baik
46 R46 80.20 B 80.71 Baik
47 R47 89.00 A 80.12 Baik
48 R48 84.00 B 86.79 Baik
49 R49 83.00 B 87.64 Baik
50 R50 85.20 A 81.64 Baik
51 R51 90.00 A 86.64 Baik
52 R52 85.20 A 82.36 Baik
53 R53 86.00 A 76.70 Cukup
54 R54 79.40 B 83.50 Baik
55 R55 85.20 A 87.29 Baik
56 R56 86.80 A 82.00 Baik
57 R57 87.20 A 82.86 Baik
58 R58 84.20 A 81.21 Baik
59 R59 88.60 A 77.30 Cukup
60 R60 85.00 A 83.24 Baik
61 R61 80.00 B 77.20 Cukup
62 R62 85.20 A 83.07 Baik
63 R63 85.40 A 83.86 Baik
64 R64 85.60 A 82.93 Baik
65 R65 87.60 A 83.57 Baik
66 R66 84.60 A 87.30 Baik
67 R67 87.00 A 83.40 Baik
68 R68 84.60 A 86.20 Baik
69 R69 80.00 B 82.93 Baik
70 R70 81.80 B 82.40 Baik
71 R71 84.20 A 83.21 Baik
125
72 R72 83.40 B 88.30 Baik
73 R73 83.40 B 82.07 Baik
74 R74 80.20 B 80.71 Baik
Distribusi Nilai Responden
Sangat Baik 43 0
Baik 31 65
Cukup 0 9
Kurang 0 0
Distribusi Persentase Nilai Responden
Sangat Baik 58% 0.00%
Baik 42% 88%
Cukup 0.00% 12%
Kurang 0.00% 0.00%
126
Lampiran 14
Hasil Perhitungan SPSS
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 74
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.26791537
Most Extreme Differences Absolute .113
Positive .075
Negative -.113
Kolmogorov-Smirnov Z .970
Asymp. Sig. (2-tailed) .304
a. Test distribution is Normal.
127
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolenieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .987 1.014
X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .987 1.014
a. Dependent Variable: Y
128
Uji Homogenitas
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.122 9.292 1.089 .280
X1 -.109 .080 -.161 -1.364 .177
X2 .018 .087 .025 .209 .835
a. Dependent Variable: Abs_res
Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000
X2 .715 .129 .466 5.557 .000
a. Dependent Variable: Y
129
Uji R
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .713a .508 .494 3.31362
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 804.048 2 402.024 36.614 .000a
Residual 779.587 71 10.980
Total 1583.635 73
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000
X2 .715 .129 .466 5.557 .000
a. Dependent Variable: Y
130
Uji r
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part
1 (Constan
t) 3.110 13.755
.226 .822
X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .542 .568 .485
X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .522 .551 .463
a. Dependent Variable: Y
0.568 32.3%
0.551 30.4%
0.568
0.551
1.993
3.120