PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM...

144
PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Meylinda Sulistyo Putri NIM 7101408002 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Transcript of PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM...

Page 1: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA

INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR

MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA

PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN

AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Meylinda Sulistyo Putri

NIM 7101408002

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Page 2: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Kustini Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.

NIP. 195003041979032001 NIP. 197912082006042002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Nanik Suryani, M.Pd.

NIP. 195604211985032001

Page 3: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Drs. Subkhan

NIP. 195003271978031002

Anggota I Anggota II

Dra. Sri Kustini Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.

NIP. 195003041979032001 NIP. 197912082006042002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si

NIP. 196603081989011001

Page 4: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, September 2012

Meylinda Sulistyo Putri

NIM. 7101408002

Page 5: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Jangan terlalu bersikap takut dan pemilih dalam bertindak, karena hidup

adalah sebuah eksperimen (R.W. Emerson)

Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah

mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan dalam situasi apapun

(E. Nighttingale)

PERSEMBAHAN :

Tanpa mengurangi rasa syukur kehadirat Allah SWT,

skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku, Alm. Bapak Soepangat dan Ibu

Sukarni, terima kasih Ibu untuk doa dan kasih sayang

serta dukungannya selama ini.

2. Keluarga besar Sulistyo, kakakku Indah Sulistyorini,

Andika Sulistyaning Diah, dan Ahmad Sahid, berkat

kalian saya termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Almamaterku.

4. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi

Akuntansi 2008 yang selalu memberi motivasi dan

semangat.

5. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas kebersamaannya.

Page 6: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

vi

PRAKATA

Penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan

rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul,

“Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar

Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia

Kerja Pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

Tahun Pelajaran 2011/2012.” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang

Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari

bantuan dan kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu, penyusun sampaikan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di

UNNES.

2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan

kesempatan untuk mengadakan penelitian.

4. Dra. Sri Kustini, Dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan mengarahkan sehingga dapat tersusun skripsi ini.

5. Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si, Dosen pembimbing II yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan mengarahkan sehingga dapat tersusun skripsi ini.

Page 7: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

vii

6. Drs. Subkhan, Dosen peguji yang telah memberikan arahan dan masukan

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Supriyanto, M.Pd, Kepala SMK Negeri 2 Semarang yang telah

memberikan ijin penelitian.

8. Bapak/Ibu guru SMK Negeri 2 Semarang yang telah membantu penelitian

ini.

9. Siswa-siswi SMK Negeri 2 Semarang yang menjadi responden penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungan dalam rangka penyusunan skripsi ini.

Semoga semua bimbingan, dorongan, dan bantuan dari pihak-pihak yang

telah membantu dalam penulisan skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT.

Semarang, September 2012

Penyusun

Page 8: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

viii

SARI

Putri, Meylinda Sulistyo. 2012. Pengaruh Program Praktik Kerja Industri

(Prakerin) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap

Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi keahlian Akuntansi SMK

Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra.

Sri Kustini. Pembimbing II: Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.

Kata Kunci: Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa, Program Praktik

Kerja Industri (Prakerin), Prestasi Belajar Mata Diklat

Produktif Akuntansi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk menyiapkan peserta

didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan

pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat

menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

Namun pada kenyataannya sebagian besar lulusan SMK masih menganggur.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh program Praktik

Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap

kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK

Negeri 2 Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian

Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian

Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 156 siswa dan teknik sampel yang

digunakan adalah proportional random sampling berjumlah 75 siswa. Metode

pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan dokumentasi. Analisis data

menggunakan analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan analisis regresi diperoleh persamaan regresi Y = 3,110 + 0,688X1 +0,715X2. Kontribusi program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar

mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja sebesar

49,4%. Secara parsial pengaruh program praktik kerja industri terhadap kesiapan

memasuki dunia kerja sebesar 32,2%, pengaruh prestasi belajar mata diklat

produktif Akuntansi sebesar 30,4%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh program

Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi

terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi

SMK Negeri 2 Semarang baik secara simultan maupun parsial. Saran yang dapat

disampaikan antara lain: pihak dunia kerja atau dunia industri tempat Prakerin

hendaknya memberikan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan keahlian siswa

di bidang Akuntansi agar siswa memiliki pengalaman kerja di bidang Akuntansi

untuk memasuki dunia kerja, siswa lebih meningkatkan keseriusan dalam Prakerin

dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi agar memiliki bekal mental,

keterampilan serta ilmu dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja.

Page 9: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

ix

ABSTRACT

Putri, Meylinda Sulistyo. 2012. The Effect of Industrial Training Program and

Productive Accounting Subject’s Assignment to the Students Working Capability

Accountancy Program of SMK Negeri Semarang 2 in Academic Year of

2011/2012. Final Project. Department of Economics Education. Faculty of

Economics. Semarang State University. Advisor I: Dra. Sri Kustini. Advisor II:

Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si.

Keywords: Students Working Capability, Industrial Training Program,

Productive Accounting Subject’s Assignment.

The purpose of vocational school (SMK) is to prepare students to become

productive human beings, to be able to work independently, working in the

corporate world and industrialized world as middle-level manpower in accordance

with their competence in the chosen program. But in fact most of the vocational

school graduates are still unemployed. The purpose of this study is to determine:

the influence of industrial training program to the students’ working capability of

eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang, the influence

of productive accounting subject’s assignment to the students working capability

of eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang, the influence

of productive accounting subject’s assignment and industrial training program to

the students’ working capability of eleven graders accountancy program of SMK

Negeri 2 Semarang.

This study with a population of 156 students with the sample employed 75

students as respondents with proportional random sampling. The data collection

employed questionnaire and documentation. The data analysis was using

descriptive percentage analysis and multiple regression analysis.

Based on the regression analysis, the equation of regression analysis was

obtained namely Y = 3,110 + 0,688X1 +0,715X2. The contribution of productive accounting subject’s assignment program and productive accounting subject’s

assignment to the students’ working capability is 49,4%. Partially, the influence

of industrial training program to the students working capability is 32,2%

meanwhile the influence of productive accounting subject’s proficiency is 30,4%.

Based on the research finding, it can be concluded that there is an influence

of industrial training program and productive accounting subject’s assignment to

the students’ working capability of eleven graders accountancy program of SMK

Negeri 2 Semarang. The writer then suggests: The world of work or industry,

should provide an appropriate job specification with expertise in the fields of

accounting students that the students have work experience in the accounting field

for entering the world of work. Students should improve their attention in the

implementation of industrial training program and also improve their performance

at productive accounting subject to have the mental, knowledge and skills to face

the real working world.

Page 10: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN .......................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

PRAKATA .................................................................................................................. vi

SARI ............................................................................................................................ viii

ABSTRAK .................................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR TABEL....................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 9

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... .. 9

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. ..... 10

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 11

2.1 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ........................................................... 11

2.2 Program Praktik Kerja Industri ............................................................... 23

2.3 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi .................................. 31

2.4 Kerangka Berfikir.................................................................................... 34

2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 40

3.1 Populasi Penelitian ................................................................................. 40

3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 40

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 42

3.3.1 Variabel Bebas (X) ........................................................................ 42

3.3.2 Variabel Terikat (Y) ...................................................................... 43

Page 11: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

xi

3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 44

3.5 Uji Coba Instrumen .................................................................................. 46

3.5.1 Validitas .......................................................................................... 46

3.5.2 Reliabilitas ...................................................................................... 48

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................... 49

3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase......................................................... 49

3.6.2 Analisis Regresi .............................................................................. 52

3.6.2.1 Uji Prasyarat Regresi ........................................................ 52

3.6.2.1.1 Uji Normalitas .................................................... 52

3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 53

3.6.2.2.1 Uji Multikolinearitas ......................................... 53

3.6.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 53

3.6.2.3 Analisis Regresi Berganda ................................................ 54

3.6.2.4 Uji Hipotesis ..................................................................... 55

3.6.2.4.1 Uji Simultan ...................................................... 55

3.6.2.4.2 Uji Parsial .......................................................... 55

3.6.2.4.3 Koefisien Determinasi ....................................... 56

3.6.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial ............................ 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 57

4.1 Gambaran Umum SMK Negeri 2 Semarang ............................................ 57

4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................ 58

4.2.1 Analisis Deskriptif ........................................................................... 58

4.2.1.1 Deskriptif Program Praktik Kerja Industri .......................... 58

4.2.1.2 Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif .............. 59

4.2.1.3 Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ...................... 60

4.2.2 Analisis Statistik .............................................................................. 63

4.2.2.1 Normalitas ........................................................................... 63

4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 65

4.2.2.2.1 Uji multikolinieritas .............................................. 65

4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 66

4.2.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 67

Page 12: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

xii

4.2.2.4 Uji Hipotesis ........................................................................ 68

4.2.2.4.1 Uji Simultan .......................................................... 68

4.2.2.4.2 Uji Parsial ............................................................. 69

4.2.2.4.3 Analisis Koefisien Determinasi Simultan............. 70

4.2.2.4.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial ................ 70

4.3 Pembahasan................................................................................................ 72

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 80

5.1 Simpulan .................................................................................................... 80

5.2 Saran .......................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 82

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Penelusuran Lulusan Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang .......... 6

Tabel 2.1 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri ............................................................ 30

Tabel 2.2 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .......................................... 34

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ........................................................................................... 39

Tabel 3.2 Jumlah Sampel ............................................................................................. 41

Tabel 3.3 Gradasi Jawaban Angket Model Skala Likert.............................................. 45

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................ 46

Tabel 3.5 Reliabilitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ............................................. 48

Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ..... 50

Tabel 3.7 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri ............................................................ 50

Tabel 3.8 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .......................................... 51

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Praktik Kerja Industri ................................................... 58

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi........ 59

Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................. 60

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Mental dan Sikap .......................................................... 60

Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Keterampilan................................................................. 61

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Ilmu dan Pengetahuan................................................... 62

Tabel 4.7 Uji Normalitas .............................................................................................. 63

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas (Coefficient) .............................................................. 64

Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ................................................. 65

Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 66

Tabel 4.11 Uji Hipotesis (Simultan) ............................................................................ 67

Tabel 4.12 Uji Hipotesis (Parsial) ................................................................................ 68

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Simultan ................................................................ 69

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Parsial .................................................................... 70

Page 14: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen......................................................... 85

Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen ............................................................. 87

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 91

Lampiran 4 Angket Penelitian ............................................................................ 93

Lampiran 5 Daftar Responden Uji Coba............................................................ 97

Lampiran 6 Data Hasil Uji Coba....... .................................................................. 98

Lampiran 7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen................................................ 100

Lampiran 8 Daftar Nama Responden Penelitian ................................................. 107

Lampiran 9 Daftar Nilai Prakerin ....................................................................... 110

Lampiran 10 Daftar Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .............................. 112

Lampiran 11 Tabulasi Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................... 116

Lampiran 12 Deskripsi Data Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ......................... 119

Lampiran 13 Deskripsi Nilai Prakerin dan Mata Diklat Produktif Akuntansi .... 123

Lampiran 14 Hasil Perhitungan SPSS................................................................. 126

Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 131

Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 132

Page 15: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional yang dilakukan di negara kita pada

hakekatnya adalah dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan

membangun masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan nasional

tersebut tidak hanya mengejar kemajuan fisik saja, tetapi juga kemajuan

mental spiritual yang dilakukan selaras, serasi, dan seimbang. Untuk mencapai

tujuan pembangunan yang bersifat ganda tapi merupakan satu kesatuan

ini, maka pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran yang amat penting

dan strategis.

Pendidikan merupakan salah satu cara dalam rangka mempersiapkan

sumber daya yang berkualitas dan profesional, antara lain mempersiapkan tenaga

kerja sebelum memasuki dunia kerja agar pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh sesuai dengan syarat-syarat yang dikehendaki oleh suatu

pekerjaan. Oleh karena itu hal-hal yang mendorong peserta didik untuk

belajar yang dikaitkan dengan tugas dan perannya harus dipersiapkan di

lembaga pendidikan tempat mereka menuntut ilmu. Lembaga pendidikan

harus memfasilitasi terjadinya proses belajar yang optimal bagi peserta

didiknya. Pendidikan yang dilakukan di sekolah merupakan jalur penting

untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan, bakat, kepribadian,

Page 16: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

2

sikap, mental dan spiritual, kreatifitas, penalaran dan kecerdasan siswa sebagai

bekal ketika akan memasuki dunia kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu dari jenis pendidikan

nasional formal yang ada di negara kita. Dalam rangka mewujudkan jenis

pendidikan di atas tentu harus diimbangi dengan kualitas tamatan agar dapat

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki lapangan

kerja. Berdasarkan pasal 15 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk pendidikan kejuruan. Menurut

Depdiknas 2004 pendidikan di SMK bertujuan untuk menyiapkan peserta didik

agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan

pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat

menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

Selain itu, pendidikan kejuruan juga bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan, kemampuan, pemahaman, sikap, kebiasaan kerja, dan pengetahuan

bagi siswa guna memenuhi dan mengembangkan keterampilan kerja agar mampu

menjadi pekerja yang betul-betul berguna dan produktif.

Kebutuhan dalam dunia kerja perlu disiapkan oleh karena itu, ditawarkan

konsep keterkaitan dan kesepadanan (link and match). Dalam bidang teknologi

dan kejuruan salah satu strategi pokok dalam rangka operasionalisasi link and

match sebagai suatu kebijaksanaan Depdikbud adalah melalui pendidikan dengan

Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Menurut Pakpahan, Pendidikan Sistem Ganda

Page 17: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

3

adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang

memadukan secara sistematis dan sesuai dengan program pendidikan di sekolah

dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada

bidang pekerjaan yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan

keahlian tertentu (Wena, 1996:16). Penerapan Pendidikan Sistem Ganda

dimaksudkan agar Sekolah Menengah Kejuruan bekerja sama dengan dunia usaha

atau dunia industri dan instansi terkait dalam merencanakan, melaksanakan

pendidikan, serta memanfaatkan tamatan seoptimal mungkin. Dengan adanya

kerja sama tersebut diharapkan siswa diharapkan memiliki kompetensi sesuai

dengan bidang keahlian yang dipilihnya serta memiliki pengalaman yang dapat

dijadikan sebagai bekal kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.

Perihal kesiapan, menurut Slameto (2003:113) mengungkapkan, kesiapan

adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi

respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi

pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi

respon. Kondisi ini mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu: (1). Kondisi fisik,

mental dan emosional; (2). Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; (3)

Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari.

Kesiapan seseorang dapat dibentuk melalui pengalaman yang diperolehnya.

Pengalaman yang dimaksud adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

sebagai hasil dari suatu perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan. Untuk

menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, maka

sekolah menengah kejuruan menjalin kerja sama dengan dunia usaha maupun

Page 18: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

4

dunia industri. Para peserta didik diterjunkan untuk praktik langsung ke dunia

usaha dan dunia industri. Sekolah menengah kejuruan yang berbasis manajemen,

pelatihan industri ini disebut dengan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang

merupakan bentuk dari kebijakan pendidikan sistem ganda. Dalam hal ini SMK

Negeri 2 Semarang pelaksanaan praktik kerja industri dilaksanakan selama satu

tahun, enam bulan pertama dilaksanakan pada semester genap dan enam bulan

berikutnya ketika semester gasal, dibagi menjadi Group A dan Group B.

SMK Negeri 2 Semarang merupakan SMK favorit yang berstatus negeri di

Kota Semarang. Beberapa kompetensi keahlian yang terdapat di SMK Negeri 2

Semarang yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Penjualan, Usaha Jasa

Pariwisata dan Rekayasa Perangkat Lunak. Masing-masing kompetensi keahlian

tersebut memiliki karakteristik dan kompetensi kejuruan yang berbeda.

Kompetensi keahlian Akuntansi menjadi salah satu kompetensi unggulan di

SMK Negeri 2 Semarang. Proses belajar mengajar pada kompetensi keahlian

Akuntansi di dukung adanya teori dan praktik. Praktik yang dilakukan meliputi

praktik akuntansi manual, dasar-dasar komputer, MYOB Accounting, dan Praktik

Kerja Industri (Prakerin) atau disebut juga On The Job Training (OJT).

Siswa SMK kompetensi keahlian Akuntansi diarahkan untuk menjadi

lulusan yang siap kerja secara profesional dibidang pembukuan dan ikut bergerak

di dunia usaha atau perusahaan. Kesiapan kerja siswa Akuntansi mulai dibina

sejak awal masuk kompetensi keahlian Akuntansi dengan komponen

pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi dan mata diklat pendukung lainnya.

Dengan bekal kompetensi yang telah diperoleh para siswa pada saat di sekolah,

Page 19: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

5

maka perusahaan atau dunia usaha yang merekrut tidak akan kesulitan melatih

mereka. Selain itu, dengan keterampilan yang dimiliki para siswa juga bisa

membuka usaha sendiri atau berwiraswasta.

Hasil observasi yang dilakukan, ada beberapa instansi yang bekerja sama

dengan pihak sekolah sebagai tempat prakerin, diantaranya Perusahaan Listrik

Negara (PLN), PT Phapros, PDAM, BTN cabang Semarang, PT Nasmoco,

Asuransi BUMIDA, Nusantara Tour & Travel, PT Angkasa Pura, Asuransi Bumi

Asih Jaya, Pegadaian Syariah, dan Dinas Kesehatan.

Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dibagi menjadi tiga yaitu

kelompok normatif, adaptif dan produktif. Program normatif adalah kelompok

mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang

memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk

sosial. Program ini berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma,

sikap, dan perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta

didik. Mata diklat pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program

keahlian. Mata diklat normatif di dalamnya terdapat mata pelajaran pendidikan

agama, pendidikan kewarganegaraan, seni budaya, bahasa Indonesia, dan

pendidikan jasmani. Mata diklat adaptif berkitan dengan pengetahuan yang

bertujuan untuk membekali siswa dalam pengembangan diri, terdiri dari mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahasa

Inggris, matematika dan kewirausahaan. Sedangkan mata diklat produktif yaitu

mata diklat yang membedakan antara program keahlian satu dengan program

keahlian lainnya. Mata diklat produktif dijadikan sebagai komponen penunjang

Page 20: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

6

kejuruan yang pada dasarnya memuat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

berkaitan dengan bidang spesialisasinya dan juga isi pembelajaran komponen ini

berupa pengetahuan-pengetahuan terapan, yang dapat dijadikan dasar dalam

mempelajari keterampilan-keterampilan.

Berdasarkan hasil data penelusuran yang terdapat dalam dokumen sekolah

SMK Negeri 2 Semarang dan wawancara pada tanggal 21 Februari 2012 dengan

bapak Pribadi selaku guru BP dan ibu Sri Sulasmi selaku ketua jurusan Akuntansi,

yaitu tahun 2011, menunjukkan bahwa jumlah siswa lulusan kompetensi

Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang ada: 156 orang siswa. Dari jumlah ini

tercatat bahwa siswa yang melanjutkan kuliah sebanyak 38 orang siswa, bekerja

sebagai pelayan toko: 38 orang siswa, karyawan industri: 50 orang siswa, usaha

mandiri: 5 orang siswa, dan sisanya sebanyak 25 orang siswa belum mendapat

pekerjaan. Serapan ideal lulusan SMK yang memasuki dunia kerja seharusnya

mencapai 80% - 85%, sedangkan selama ini yang terserap baru 56,41%. Melihat

fenomena tersebut perlu adanya kebijakan dalam hal peningkatan mutu tamatan

yang siap memasuki dunia kerja sesuai dengan tujuan pendidikan menengah

kejuruan.

Tabel 1.1 Penelusuran Lulusan Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK

Negeri 2 Semarang Tahun lulus 2011

Tahun Lulus Bekerja Wirausaha Kuliah

Belum Bekerja

Jumlah Lulusan

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

2011 88 56,41 5 3,2 38 24,36 25 16,02 156

Sumber: BKK SMK Negeri 2 Semarang

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa lulusan

kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang belum mendapat

Page 21: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

7

pekerjaan, padahal sekolah sudah mengadakan program Praktik Kerja Industri dan

juga membekali siswa dengan mata diklat produktif Akuntansi, tetapi kenyataanya

serapan lulusan memasuki dunia kerja masih kurang. Menurut penuturan kepala

Humasa SMK Negeri 2 Semarang, di instansi tempat Praktik Kerja Industri

kebanyakan para siswa tidak menangani bagian pembukuan. Sebagian besar

instansi menganggap siswa SMK belum mampu menangani pembukuan serta

menganggap pembukuan instansinya merupakan suatu rahasia yang tidak

diserahkan kepada praktikan. Rata-rata para siswa cenderung ditempatkan pada

bagian surat menyurat dan pekerjaan lain yang kurang sesuai dengan pengalaman

belajarnya di bidang Akuntansi. Dengan demikian siswa tidak dapat

mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya melalui pembelajaran

di sekolah terutama pada mata pelajaran produktif yang sesuai dengan kurikulum

SMK. Fenomena seperti ini merupakan salah satu penyebab kurang siapnya siswa

SMK memasuki dunia kerja sehingga beberapa siswa memilih untuk memasuki

perguruan tinggi agar mendapat pengalaman yang lebih banyak untuk bekerja.

Hasil penelitian Mareta (2009) menunjukkan bahwa ada pengaruh

implementasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan minat kerja terhadap kesiapan

menghadapi dunia kerja pada siswa program keahlian akuntansi SMK Diponegoro

Salatiga tahun 2008/2009. Hasil penelitian Mareta senada dengan penelitian

Suciati (2011) yang menyatakan bahwa sikap kewirausahaan dan magang

mempengaruhi terhadap kesiapan kerja siswa. Hasil penelitian Putra menunjukkan

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara prakerin dengan minat berwirausaha

siswa kelas XII program keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco

Page 22: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

8

Pemalang tahun ajaran 2009/2010. Besarnya pengaruh Prakerin terhadap minat

berwirausaha siswa adalah 43,32% dan selebihnya 56,68% dari minat

berwirausaha siswa ditentukan oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian.

(http://journal.unnes.ac.id.texmaco) diakses pada tanggal 6 Februari 2012.

Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Rokhman (2008).

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rokhman dengan penelitian ini yaitu

pada indikator tiap-tiap variabel. Dalam penelitian Rokhman, indikator mata

diklat produktif Akuntansi (X1) yaitu ; (1) Pelayanan prima; (2) Membuka usaha

kecil; (3) Siklus akuntansi; (4) Mengetik; (5) Surat niaga dan kearsipan; (6)

Akuntansi keuangan. Indikator Praktik Kerja Industri (X2) yaitu ; (1) Aspek

kemampuan kerja (adaptasi, sosialisasi, disiplin, responsif, inisiatif, kepribadian,

loyalitas); (2) Pengetahuan (organisasi, tata kerja, ruang lingkup usaha, sarana

prasarana, aplikasi produktif). Indikator kesiapan memasuki dunia kerja (Y) yaitu;

(1). Keterampilan; (2) Mental dan sikap; (3) Pengalaman-pengalaman yang

diperlukan. Sedangkan indikator praktik kerja industri (X1) dalam penelitian ini

yaitu meliputi aspek, (1) Disiplin; (2) Kemauan dan Motivasi; (3) Mutu Kerja; (4)

Inisiatif dan Kreativitas; (5) Perilaku. Indikator mata diklat produktif Akuntansi

yaitu nilai rapor mata diklat produktif akuntansi dari kelas X semester I sampai

kelas XI semester II. Indikator kesiapan memasuki dunia kerja yaitu; (1) Kondisi

mental dan sikap; (2) Keterampilan; (3) Ilmu dan pengetahuan.

Terkait perbedaan tersebut, kelebihan dari penelitian ini yaitu pada

indikator mata diklat produktif Akuntansi. Dalam penelitian Rokhman indikator

mata diklat produktif Akuntansi hanya beberapa nilai mata diklat saja, sedangkan

Page 23: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

9

dalam penelitian ini indikator mata diklat produktif Akuntansi yaitu nilai rapor

mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai kelas XI

semester II.

Dari kenyataan ini, penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan

judul “Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar

Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada

Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran

2011/2012.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata

diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada

siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang?

2. Adakah pengaruh program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan

memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK

Negeri 2 Semarang?

3. Adakah pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap

kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi

SMK Negeri 2 Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

Page 24: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

10

1. Ingin mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri dan

prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan

memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK

Negeri 2 Semarang.

2. Ingin mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri

terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi

keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.

3. Ingin mengetahui pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa

kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharap dapat menambah

pengetahuan tentang pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi

belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia

kerja dan dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang

sejenis. Bagi peneliti yang bersangkutan, penelitian ini dapat menambah

ilmu pengetahuan yang telah peneliti pelajari dengan kenyataan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah bagi pihak sekolah,

dapat digunakan sebagai informasi untuk meningkatkan mutu Kegiatan

Belajar Mengajar. Bagi Institusi Pasangan, dapat digunakan sebagai

informasi untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah.

Page 25: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

Simanjuntak dalam Wena (1996:121) proses penyiapan tenaga kerja pada

dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan

jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan kerja, sehingga jelas terlihat bahwa

perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan

pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan pendidikan. Tenaga kerja

yang dibutuhkan oleh dunia industri menurut Wena (1996: 48) adalah tenaga kerja

dengan karateristik sebagai berikut:

1. Terampil, berarti tenaga kerja yang betul-betul menguasai keterampilan, baik

segi kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.

2. Profesional, berarti tenaga kerja yang betul-betul menguasai bidang

keahliannya.

3. Produktif, berarti tenaga kerja yang betul-betul mampu menghasilkan karya

atau menunjukkan unjuk kerja yang maksimal.

4. Beretos kerja tinggi, berarti tenaga kerja yang betul-betul memiliki etika kerja

yang tinggi dalam melakukan tugasnya.

5. Sikap kerja wirausaha, berarti tenaga kerja yang mampu mengembangkan

usahanya secara mandiri, tanpa selalu bergantung pada pihak lain.

Hukum kesiapan (law of readness) menurut Mustaqim (2008: 49) yaitu

sebagai berikut :

Page 26: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

12

1. Bila sudah ada “kecenderungan bertindak” lalu bertindak akan membawa

kepuasan dan tidak akan ada tindakan-tindakan lain untuk mengubah kondisi

itu.

2. Bila sudah ada “kecenderungan bertindak” tetapi tidak bertindak akan

menimbulkan ketidakpuasan. Hal ini akan menimbulkan respon-respon lain

untuk mengurangi/meniadakan ketidakpuasan.

3. Apabila belum ada “kecenderungan bertindak” dipaksa bertindak maka akan

menimbulkan ketidakpuasan untuk menghilangkan/ mengurangi

ketidakpuasan tersebut akan muncul tindakan lain.

Kesiapan menurut Soemanto sebagaimana dikutip oleh Fatchurrochman

(2011), kesiapan merupakan ketersediaan seseorang untuk berbuat sesuatu.

Senada dengan pendapat tersebut, Slameto (2003:113) mengungkapkan, kesiapan

adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi

respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi

pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi

respon. Kondisi ini mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu:

1. Kondisi fisik, mental dan emosional

Dalam kondisi fisik, mental dan emosional yang stabil, seseorang akan lebih

mudah memberikan respon terhadap suatu situasi. Jika dikaitkan dengan

penelitian ini, dalam kondisi fisik, mental dan emosional yang stabil dalam

artian tidak ada gangguan yang berarti seseorang akan lebih konsentrasi dan

mudah untuk menerima ilmu dan pengetahuan selama pembelajaran

berlangsung dan siap menerapkannya ketika praktik kerja industri

Page 27: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

13

2. Kebutuhan- kebutuhan, motif dan tujuan

Dalam memenuhi kebutuhan seseorang akan terdorong dan termotivasi untuk

segera memenuhi kebutuhan tersebut serta mencapai tujuannya tersebut.

Hubungan antara kebutuhan, motif, tujuan dan kesiapan adalah sebagai

berikut:

a Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari.

b Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan

untuk berusaha.

c Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain akan timbul motif.

d Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan.

3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari

Dalam pekerjaan sehari-hari keterampilan itu tidak cukup pada hal-hal yang

berhubungan dengan pendidikan saja yang didapat di bangku sekolah, tetapi

harus ditunjang dengan keterampilan lainnya seperti keterampilan

menganalisis, keterampilan perencanaan, keterampilan berkomunikasi serta

keterampilan bersosialiasi.

Seorang profesional harus memiliki pengetahuan, baik yang spesifik maupun

yang umum. Pengetahuan tidak cukup diperoleh dari hasil pembelajaran di

sekolah, tetapi hasrus ditambah secara terus menerus. Semakin banyak

pengetahuan yang diketahuinya, maka semakin luas wawasan yang dimilikinya.

Kesiapan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat kesiapan

siswa untuk bekerja sesuai dengan kompetensi keahlian di bidang Akuntansi

setelah melakasanakan program praktik kerja industri serta penyerapan teori dan

Page 28: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

14

praktik akuntansi melalui pembelajaran mata diklat produktif sehingga mampu

dan siap untuk memasuki dunia kerja terutama di bidang Akuntansi.

2.1.1 Prinsip-prinsip Kesiapan Kerja

Thorndike dalam Slameto (2003:114) kesiapan adalah prasyarat untuk

belajar berikutnya, ini menurut belajar asosiatif.

Prinsip-prinsip Readiness (kesiapan):

1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi).

2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari

pengalaman.

3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap

kesiapan.

4. kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu selama masa pembentukan dalam masa

perkembangan (Slameto, 2003:115).

2.1.2 Aspek-aspek Kesiapan

Menurut Slameto (2003:115) aspek-aspek kesiapan terdiri dari:

1. Kematangan (maturation)

Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mendasari

perkembangan, sedangkan perkembangan ini berhubungan dengan fungsi-fungsi

(tubuh + jiwa) sehingga terjadi diferensiasi. Latihan-latihan yang diberikan pada

waktu sebelum anak matang tidak akan memberi hasil.

2. Kecerdasan

Page 29: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

15

Menurut J. Piaget dalam Slameto (2003:115) perkembangan kecerdasan

adalah sebagai berikut:

a. Sensori motor period (0 – 2 tahun)

Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan. Terjadi

perkembangan perbuatan sensori motor dari yang sederhana ke yang relatif

lebih kompleks.

b. Preoperational period (2 – 7 tahun)

Anak mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa yang

dipelajari orang dewasa.

c. Concrete operation (7 – 11 tahun)

Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah (internal action),

dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang

logis (logical operational system).

d. Formal operation (lebih dari 11 tahun)

Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret serta ia

dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui

pemikirannya (dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan), dapat

mengorganisasikan situasi/masalah, dapat berpikir dengan betul (dapat

berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan

masalah/berpikir secara ilmiah.

Menurut Syamsul (1994:54), kesiapan terhadap sesuatu akan terbentuk jika

tercapai perpaduan antara tiga faktor yaitu:

1. Tingkat Kematangan

Page 30: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

16

Tingkat kematangan adalah suatu saat dalam perkembangan yang berfungsi

fisik atau mental telah mencapai perkembangan sempurna dalam arti siap

digunakan. Kematangan tidak dapat dipengaruhi bila saatnya belum tiba, tetapi

dengan latihan, tingkat kematangan dapat tercapai. Pada saat inilah kematangan

dapat memberikan hasil yang maksimal karena pada saat inilah seseorang individu

dapat memiliki kesiapan sehingga mempunyai kemungkinan yang terbaik untuk

melaksanakan kemampuan tertentu.

2. Pengalaman-Pengalaman yang diperlukan

Pengalaman merupakan salah satu penentuan kesiapan kerja. Untuk

menciptakan kesiapan seseorang terhadap suatu pekerjaan dapat direncanakan

melalui pengalaman yang diberikan pada orang tersebut. Piaget membedakan ada

dua macam pengalaman:

1) Pengalaman fisis, terdiri tindakan atau aksi seseorang terhadap objek yang

dihadapi untuk mengabstraksikan sifat-sifat.

2) Pengalaman matematis-logis, terdiri dari tindakan terhadap objek untuk

mempelajari akibat tindakan-tindakan terhadap objek itu.

Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang sudah

dikuasai seseorang sebagai akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah

dilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu. Jadi seseorang baru dapat

dikatakan berpengalaman apabila telah memiliki tingkat penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang banyak sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah tingkat

penguasaan serta pemahaman seseorang dalam bidang yang diminatinya yang

Page 31: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

17

dapat diukur dari lama kegiatan belajar serta tingkat pengetahuan dan

keterampilan yang dimilikinya. Pengalaman dapat diperoleh melalui pendidikan

dan latihan. Pada dasarnya pendidikan dimaksudkan guna mempersiapkan tenaga

kerja sebelum memasuki lapangan pekerjaan, agar pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh sesuai dengan syarat yang dikehendaki oleh suatu jenis pekerjaan.

3. Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi

Sikap kerja perlu dimiliki seseorang dalam bekerja. Dengan sikap kerja

yang baik seseorang akan bekerja penuh tanggung jawab, jujur, percaya diri dan

mampu menghadapi kesulitan yang dihadapi serta menentukan keberhasilan

bekerja.

Bila sikap kerja dikaitkan dengan kesiapan mental dari seseorang atau

individu untuk memasuki dunia kerja maka diperlukan adanya kematangan

emosional seseorang yang akan bekerja dan minat untuk bekerja.

Selain itu, seseorang dalam bekerja harus memiliki keahlian atau

kemampuan tertentu berupa tenaga, waktu dan pikiran yang dijual kepada pihak

lain atau orang lain untuk mendapat imbalan yang terukur, biasanya dalam bentuk

uang, untuk memenuhi nafkah hidupnya dengan segala resiko yang

diperhitungkan. Dalam bekerja seseorang, seseorang perlu membekali dirinya dan

terus menerus selalu berusaha memperbaiki diri agar kompetensidapat diakui serta

mampu berkompetisi dengan pihak-pihak lain, terutama dalam bidang profesi

sejenis.

Adapun bekal yang diperlukan oleh seorang dalam bekerja adalah ilmu

pengetahuan dalam bidang profesinya, keterampilan, mental, sikap, serta

Page 32: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

18

integritas diri. Selain itu diperlukan juga pengetahuan lain, sikap diri yang positif,

kesehatan dan kebugaran fisik yang prima, agar dapat menjalankan tugas-tugas

profesinya dengan baik.

Menurut Gunawan (1999:29) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan

kerja adalah:

1) Ilmu dan Pengetahuan

Seorang profesional harus mempunyai ilmu dan pengetahuan, baik yang

spesifik maupun yang umum. Pengetahuan dan ilmu ini tidak cukup diperoleh dari

hasil pelajaran semalam disekolah, tetapi harus ditambah secara terus menerus.

Semakin banyak pengetahuan yang diketahuinya, maka semakin luas wawasan

yang dimilikinya.

2) Keterampilan

Pengetahuan saja tidak cukup karena hal tersebut berupa pengetahuan yang

teoritis untuk itu perlu dipraktikkan dalam segala kesempatan terutama pada

waktu menjalankan tugas kerja, yang akan menjadi pengalaman. Ilmu dan

pengetahuan ditambah dengan pengalaman akan menjadi keterampilan untuk

mempraktikan pengetahuan.

3) Mental dan sikap

Dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan, tidak cukup keterampilan saja

yang dikembangkan, tetapi harus dibarengi dengan pengembangan dalam

menerapkan mental dan sikap seorang profesional. Mental adalah suatu

perwujudan dari sikap batin seseorang yang akan mendorong tingkah lakunya

dalam menghadapi kenyataan, misalnya sikap berani, tahan uji, ulet, dan lain-lain.

Page 33: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

19

Sedangkan sikap adalah bagaimana cara kita menghadapi kenyataan. Bentuk dari

sikap diantaranya berupa:

a) Berpikir positif

b) Selalu optimis

c) Mampu menghadapi resiko apapun

d) Selalu ingin mengembangkan diri

e) Mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pencapaian prestasi

f) Percaya diri

g) Kreatif

h) Ulet, gigih, tekun, sabar, cerdik dan tahan banting

i) Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan baru

j) Kepemimpinan

k) Mampu menemukan dan mengembangkan sesuatu yang bermanfaat

atau berinovasi

l) Mampu menghadapi dan mengelola resiko

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja (prestasi kerja) menurut

Mangkunegara (2008: 67) yaitu:

1. Faktor Kemampuan

Terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemapuan reality (knowledge +

skill). Seseorang yang memiliki IQ di atas rata-rata dan memiliki kemampuan

dengan pendidikan yang memadai maka ia akan mudah mencapai kinerja yang

diharapkan. Oleh karena itu, penempatan pekerjaan harus disesuaikan dengan

keahlian yang dimiliki seseorang.

Page 34: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

20

2. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seseorang dalam menghadapi situasi kerja.

Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri yang terarah untuk

mencapai tujuan organisasi. Sikap mental merupakan kondisi mental yang

mendorong diri seseorang untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara

maksimal.

Anoraga (2006:35) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif.

Atau dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut

Prof. PF. Drucker dalam Anoraga (2006:38) motivasi berperan sebagai pendorong

kemauan dan keinginan seseorang. Dan inilah motivasi dasar yang mereka

usahakan sendiri untuk menggabungkan dirinya dengan organisasi untuk turut

berperan dengan baik. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. Dalam motivasi terkandung

adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan, dan

mengarahkan sikap dan perilaku individu (Dimyati dan Mudjiono, 2002:80).

Herzberg dalam Anoraga (2006:39-40) menyatakan sistem kebutuhan-

kebutuhan orang yang mendasari motivasinya, dapat dibagi menjadi dua

golongan:

1. Hygience Factors

a. Status

b. Hubungan antar manusia

c. Supervisi

d. Peraturan-peraturan perusahaan dan administrasi

Page 35: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

21

e. Jaminan dalam pekerjaan

f. Kondisi kerja

g. Gaji

h. Kehidupan pribadi

2. Motivational Factors (Motivators)

a. Pekerjaannya sendiri

b. Achievment

c. Kemungkinan untuk berkembang

d. Tanggung jawab

e. Kemajuan dalam jabatan

f. Pengakuan

Orang-orang yang motivasi berkarirnya baik ditandai dengan:

1. Menyukai situasi kerja yang menuntut tanggung jawab pribadi, sebagai

tantangan untuk maju.

2. Memilih tujuan yang realistis sebagai upaya untuk mengembangkan karir.

3. Cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan mengharapkan cepat

memperoleh umpan balik.

4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk menunjukkan kemajuan

prestasinya.

5. Mampu menangguhkan pemuasan sesaat, demi kemajuan karir yang lebih

baik.

Anoraga (2006:35) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan

semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi

Page 36: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

22

karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja

seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya. Kondisi

fisiologis dan psikologis yang terdapat didalam diri pribadi seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan,

orang yang motivasi kerjanya tinggi dimulai dengan:

1. Menyukai tugas kantor yang menuntut tanggung jawab pribadi.

2. Mencari situasi dimana bekerja memperoleh umpan balik dengan segera baik

dari pimpinan maupun teman sejawat.

3. Senang bekerja sendiri, sehingga kemampuan diri dapat dikedepankan.

4. Senang bersaing mengungguli prestasi bekerja orang lain.

5. Memiliki kemapuan menagguhkan pemuasan keinginan demi pekerjaan.

6. Tidak hanya sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya.

Anoraga (2006:17-19) menyatakan faktor-faktor yang akan meningkatkan

produktivitas kerja seorang karyawan adalah:

1. Faktor kepribadian dan kehidupan emosionil karyawan sendiri.

2. Faktor kemungkinan atau kesempatan untuk mendapatkan kemajuan

(opportunities for advancement).

3. Kondisi kerja yang menyenangkan.

4. Good working companion (rekan sekerja yang baik).

5. Kompensasi, gaji atau imbalan.

Maslow dalam Slameto (2003:171) menyatakan bahwa tingkah laku

manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu.

Kebutuhan-kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh

Page 37: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

23

Maslow kedalam tujuh kategori, yaitu fisiologis, rasa aman, rasa cinta,

penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik.

Anoraga (2006:19-21) mengemukakan bahwa diantara kebutuhan hidup

manusia terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis Dasar

Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan fisik atau biologis, seperti makan,

minum, tempat tinggal dan kebutuhan lain yang sejenis.

2. Kebutuhan-kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial diperoleh dari hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Kebutuhan-kebutuhan Egoistik

a. Prestasi

b. Otonomi

c. Pengetahuan

Anoraga (2006:26) mengemukakan keberhasilan dalam pekerjaan sangat

bergantung pada motivasi, kesungguhan, disiplin dan keterampilan kerja.

Motivasi, disiplin dan keterampilan kerja merupakan hasil usaha dan

pengembangan diri yang terus-menerus, naik dilingkungan pendidikan maupun

dilingkungan pekerjaan.

2.2 Program Praktik Kerja Industri

Salah satu wujud implementasi tujuan pendidikan sistem ganda yang

berkaitan dengan link and match adalah melalui program Praktik Kerja Industri

(Prakerin). Program Prakerin merupakan bentuk pelaksanaan dari program

pendidikan dan pelatihan kejuruan sub komponen praktik keahlian produktif.

Page 38: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

24

Menurut Wena (1996:21-22) Praktik industri adalah kegiatan yang

dilakukan oleh peserta didik berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata.

Praktik industri merupakan bentuk belajar yang paling bermanfaat bagi

pembentukan keterampilan peserta didik. Karena itulah maka kegiatan ini paling

banyak dilaksanakan, khususnya pada negara-negara yang pendidikan

kejuruannya telah maju. Tanpa melakukan kegiatan praktik industri secara

sistematis jelas suatu lembaga pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali

lulusannya dengan kemampuan kerja yang optimal.

Menurut Depdikbud dalam Wena (1996:15) Praktik Kerja Industri dikenal

dengan sistem magang, yakni bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian

profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron program keahlian

yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk

mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

Pakpahan dalam Wena (1996:16) Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu

bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan, yang memadukan secara

sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan

keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan

yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu.

Sulaiman dalam Wena (1996:16) Pendidikan Sistem Ganda (magang) yang di

Jerman dikenal dengan dual system of education dapat diartikan suatu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara

sistematik dan sinkron program pendidikan disekolah dan program penguasaan

keahlian atau keterampilan yang didapat melalui kerja langsung didunia kerja atau

Page 39: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

25

industri, guna mencapai tingkat keahlian tertentu dan menumbuhkan sikap

profesional.

Suyanto dalam Wena (1996:77) mengemukakan ada empat prinsip dari

sistem ganda (magang), yaitu:

a. Membuat setting dunia kerja dan masyarakat sebagai lingkungan belajar bagi

para siswa.

b. Menghubungkan pengalaman kerja dengan pengajaran akademik.

c. Memberi peran para siswa secara konstruktif sebagai pekerja disertai tanggung

jawab rielnya. Dan peserta didik dalam waktu yang bersamaan.

d. Menanamkan hubungan yang erat antara peserta didik dan pekerja dewasa

yang bertindak sebagai mentor.

Sedangkan model penyelenggaraan pendidikan sistem ganda dapat

mempertimbangkan model berikut:

a. Model day relese, dimana dari 6 hari waktu belajar dalam satu minggu, berapa

hari di industri perusahaan dan berapa hari di sekolah.

b. Model block relese, waktu belajar disepakati bersama perbulan/catur

wulan/semester mana di sekolah.

c. Model hours release, dimana disepakati jam-jam belajar yang harus dilepas

dari sekolah dan dilaksanakan di industri/perusahaan.

Pelaksanaan prakerin didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang tertuang

dalam :

Page 40: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

26

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 8 yang menyatakan masyarakat berhak berperan serta dalam

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan.

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 9 yang menyatakan bahwa masyarakat berkewajiban memberikan

dukungan sumber daya manusia dalam penyelanggaraan pendidikan.

Dalam program pendidikan sistem ganda pada sekolah kejuruan pada

dasarnya pembelajaran praktik kejuruan meliputi tiga tahap yaitu:

a. Tahap pertama pembelajaran praktik dasar kejuruan yang umumnya

dilaksanakan disekolah.

b. Tahap kedua praktik keterampilan kejuruan dengan metode proyek, yang

umumnya dilaksanakan disekolah.

c. Tahap ketiga pembelajaran praktik keterampilan kejuruan dengan metode

praktik industri yang harus dilakukan di industri (Wena, 1996:154).

Metode pembelajaran praktik industri menurut Wena (1996:155) terdiri

dari lima tahap yaitu:

1. Tahap persiapan

Secara garis besar kegiatan guru dalam tahap ini adalah mempersiapkan

lembaran kerja (job sheet). Secara pokok kegiatan guru dalam tahap ini adalah

merencanakan, menata dan memformulasikan kondisi-kondisi pembelajaran

dan pelatihan, sehingga ada kaitan secara sistematis dengan metode yang akan

diterapkan.

2. Tahap peragaan

Page 41: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

27

Guru memperagakan secara nyata pekerjaan yang harus dipelajari,

menjelaskan cara kerja yang baik dalam hubungan dengan keseluruhan proses.

3. Tahap peniruan

Siswa melakukan kegiatan kerja menirukan aktivitas kerja yang telah

diperagakan oleh guru.

4. Tahap praktik

Dalam tahap ini siswa mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai

keterampilan kerja yang dipelajari betul-betul dikuasai sepenuhnya.

5. Tahap evaluasi

Dengan dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan pelatihan praktik, maka

siswa akan mengetahui kemampuannya secara jelas, sehingga siswa dapat

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelatihannya.

Menurut Butler dalam Wena (1996:225) mengemukakan langkah-langkah

perencanaan pembelajaran praktik industri meliputi hal-hal seperti:

a. Perumusan tujuan pembelajaran praktik industri

b. Penentuan isi pembelajaran praktik industri

c. Perumusan penentuan prosedur kerjasama

d. Merancang masalah yang berkaitan dengan administratif

e. Merancang penempatan kerja

f. Menentukan alokasi waktu

g. Merumuskan deskripsi dan wewenang masing-masing pihak yang terlibat

h. Merumuskan strategi evaluasi praktik industri

Page 42: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

28

Dalam pelaksanaan pembelajaran praktik di industri ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan antara lain:

1. Pengajaran praktik harus tetap berpijak pada pembelajaran teori di sekolah dan

perkembangan jenis pekerjaan di industri.

2. Pengajaran praktik harus diatur sedemikian rupa, sehingga peserta didik

mendapat pengalaman kerja secara lengkap.

3. Pengajaran praktik harus diatur mulai dari materi praktik yang bersifat

sederhana menuju materi praktik yang bersifat sederhana menuju materi

praktik yang bersifat lebih kompleks.

4. dalam pembelajaran praktik di industri siswa tidak semata-mata belajar

keterampilan kerja yang bersifat motorik saja, tetapi siswa juga harus belajar

keterampilan-keterampilan yang bersifat kognitif, maupun afektif.

5. agar proses pembelajaran praktik dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka

petunjuk kerja praktik yang bersifat sederhana dan mudah dipahami mutlak

harus ada.

(Wena, 1996:229-230).

Keberhasilan pelaksanaan Prakerin apabila tahap-tahap pembelajaran

praktik dilaksanakan secara berurutan sehingga proses pelaksanaan dapat berjalan

secara sistematis. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran Prakerin tersebut

(Wena, 1996:162) yaitu:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan atau kesiapan adalah keseluruhan seseorang yang

membuatnya siap memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu

Page 43: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

29

situasi, dimana kondisi ini mencakup setidak-tidaknya ada 3 aspek menurut

Slameto (2003:13) yaitu:

a. Kondisi fisik, mental dan emosional

b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan

c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari

2. Tahap Pelaksanaan

Praktik Kerja Industri dilaksanakan minimal tiga bulan pada awal atau

akhir semester, tergantung persediaan tempat kerja di industri. Untuk pelaksanaan

praktik dimulai dari penempatan siswa di industri sampai penarikan dari industri.

Selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri, tanggung jawab seluruhnya ada pada

pihak industri pasangannya, siswa praktikan harus bersedia mengikuti semua

aturan yang ada dalam industri tersebut, sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati oleh pihak sekolah.

3. Tahap Evaluasi

Proses evaluasi dalam program pendidikan sistem ganda harus dilakukan

pada proses pendidikan di sekolah dan juga proses pendidikan di industri.

Evaluasi tersebut dilakukan baik pada tahap perencanaan, maupun tahap

pelaksanaan. Dengan proses pelaksanaan evaluasi yang demikian, diharapkan

program pendidikan maupun pembelajaran sistem ganda dapat selalu

dikembnagkan sesuai dengan hasil evaluasi program yang dilakukan (Wena,

1996:64).

Aspek yang dinilai dalam penilaian Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2

Semarang, yaitu:

Page 44: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

30

1. Aspek non teknis:

a. Disiplin

b. Kemauan dan motivasi

c. Perilaku

d. Kerjasama

e. Inisiatif dan kreativitas

2. Aspek prestasi kerja dibidang:

a. Komputer

b. Pembukuan

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan Praktik Kerja Industri dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan

pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dan

penguasaan keterampilan yang sesuai dengan program keahlian melalui kegiatan

bekerja secara langsung baik di dunia usaha atau di dunia industri yang

diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme siswa sesuai dengan kompetensi

keahliannya. Tanpa melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri suatu lembaga

pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan

kerja yang optimal.

Berikut ini kriteria nilai Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2 Semarang.

Tabel 2.1 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri

No. Rentang Nilai Predikat

1 85 – 100 A

2 76 – 84 B

3 66 – 75 C

4 50 – 65 D

Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang

Page 45: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

31

2.3 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi

Kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil jika tujuan belajar dapat

dicapai secara optimal. Untuk itu maka perlu adanya suatu penilaian atau evaluasi

belajar. Evaluasi umumnya berpusat pada siswa, ini berarti evaluasi dimaksudkan

untuk mengetahui hasil belajar atau prestasi belajar siswa.

Menurut Lyle E. Bourne dalam Mustaqim (2008:33) belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan

latihan. Sedangkan menurut Clifford T. Morgan dalam Mustaqim (2008:33)

belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil

pengalaman yang lalu.

2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut

Arifin (1990:3) kata prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie yang

kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.

Menurut Hamalik (2001:159) bahwa “hasil belajar menunjuk pada prestasi

belajar”. Dalam hal ini usaha yang dilakukan adalah belajar sehingga dapat

dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil proses belajar. Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar

yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang ditunjukkan

dengan nilai yang diberikan guru.

Page 46: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

32

2.3.2 Mata Diklat Produktif Akuntansi

Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali

siswa agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI) (Kurikulum SMK, 2004). Akuntansi adalah proses

pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data

keuangan suatu organisasi. Akuntansi sebagai bagian dari ilmu ekonomi

merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan suatu

informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat

digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab dibidang

keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (perusahaan) pemerintah maupun

organisasi lain (akuntan publik).

Karakteristik mata pelajaran Akuntansi adalah:

1. Seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2. Materinya berupa pokok-pokok bahasan. Pokok-pokok bahasan tersebut

diurutkan sesuai dengan sekuensial proses Akuntansi.

Prestasi belajar mata diklat produktif merupakan suatu penguasaan

terhadap mata pelajaran kejuruan dengan keahlian tertentu sesuai dengan program

keahlian masing-masing. Seberapa jauh siswa menguasai mata diklat yang

diwujudkan dalam bentuk prestasi. Prestasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk

nilai rapor siswa. Mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai

dengan kelas XI semester II:

1. Mata diklat produktif Akuntansi semester I yaitu:

a. Mengelola dokumen transaksi

Page 47: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

33

b. Memproses entri jurnal

c. Memproses buku besar

d. Menyusun laporan keuangan

2. Mata diklat produktif Akuntansi semester II yaitu:

a. Memproses entri jurnal

b. Memproses buku besar

c. Menyusun laporan keuangan

3. Mata diklat produktif Akuntansi semester III yaitu:

a. Memproses dokumen dana kas kecil

b. Memproses dokumen dana kas di Bank

c. Mengelola kartu piutang

d. Mengoperasikan paket program

4. Mata diklat produktif Akuntansi semester IV yaitu:

a. Mengelola penerimaan barang supplies

b. Mengelola kartu persediaan supplies

c. Mengelola kartu persediaan barang dagang

d. Mengelola administrasi gudang

e. Mengelola aktiva tetap

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mata diklat produktif

adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar

keahlian kejuruan. Prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi merupakan

suatu pemahaman terhadap mata pelajaran kejuruan. Seberapa jauh siswa

menguasai mata diklat yang diwujudkan dalam bentuk prestasi.

Page 48: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

34

Berikut ini kriteria nilai mata diklat produktif Akuntansi di SMK Negeri 2

Semarang.

Tabel 2.2 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi

No. Rentang Nilai Kriteria

1 90 – 100 Sangat Baik

2 80 – 89 Baik

3 70 – 79 Cukup

4 0 – 69 Kurang

Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang

2.4 Kerangka Berfikir

Pendidikan sebagai sarana utama dalam membentuk dan menciptakan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, pendidikan harus berorientasi

pada peningkatan mutu Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing di dunia

kerja. Dalam hal ini SMK menganut Pendidikan Sistem Ganda. Mata diklat

produktif akuntansi diberikan dengan tujuan memberikan bekal kepada siswa

yang sesuai dengan tujuan SMK yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki dunia

kerja. SMK membekali siswa dengan ilmu pengetahuan sesuai program keahlian

dan melaksanakan Praktik Kerja Industri sebagai sarana memberikan pengalaman

kepada siswa untuk bekerja secara langsung di dunia kerja.

Pendidikan Sistem Ganda adalah program bersama SMK dan industri

dilaksanakan di sekolah dan industri. Dalam hal ini SMK Negeri 2 Semarang

mengadakan Prakerin ketika siswa duduk dikelas XI semester II selama enam

bulan dan kelas XII semester I selama enam bulan, dibagi menjadi Grup A dan B.

Dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah menengah kejuruan

maupun pada lembaga pendidikan kejuruan lainnya, pembelajaran praktik

memegang peran yang sangat penting. Melalui kegiatan pembelajaran praktik,

Page 49: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

35

siswa akan dapat menguasai keterampilan kerja secara optimal. Mata pelajaran

praktik adalah mata pelajaran yang lebih ditekankan pada kegiatan

mengaplikasikan suatu teori dalam kondisi dan situasi yang terbatas (Wena 2009:

100). Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali

peserta didik agar memiliki kompetensi kerja. Mata diklat produktif dijadikan

sebagai komponen penunjang kejuruan yang pada dasarnya memuat pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang spesialisasinya dan juga isi

pembelajaran komponen ini berupa pengetahuan-pengetahuan terapan, yang dapat

dijadikan dasar dalam mempelajari keterampilan-keterampilan (Wena, 1996: 114).

Berbagai bekal diberikan kepada siswa, diantaranya adalah mata diklat

yang sesuai dengan program keahlian dan Praktik Kerja Industri dengan harapan

lulusan SMK akan siap memasuki dunia kerja. Ketika siswa melaksanakan Praktik

Kerja Industri, siswa dituntut untuk melaksanakan pekerjaan, baik buruknya

pekerjaan salah satunya dipengaruhi prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi.

Simanjuntak dalam Wena (1996:121) proses penyiapan tenaga kerja pada

dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan

jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan kerja, sehingga jelas terlihat bahwa

perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan

pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan pendidikan.

Indikator:

1. Mental dan sikap

2. Keterampilan

Page 50: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

36

3. Ilmu dan pengetahuan

Praktik industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik berupa

praktik langsung pada dunia kerja yang nyata (Wena, 1996:21). Keberhasilan

Praktik Kerja Industri ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya ditunjang

dengan prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif akuntansi yang

nantinya akan diterapkan didalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhman (2008) yang menyatakan

bahwa Praktik Kerja Industri memberikan dukungan yang berarti terhadap

kesiapan kerja siswa. Hal ini disebabkan di dalam pelaksanaan Praktik Kerja

Industri ini, siswa dapat mempraktikkan secara langsung penguasaan materi yang

telah didapat di sekolah ke dalam praktik-praktik kerja yang bersifat taraf

pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini tampak jelas bahwa kemampuan siswa

dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri menjadi faktor penting untuk

mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja.

Indikator Praktik Kerja Industri adalah komponen dalam penilaian Praktik

Kerja Industri. Adapun komponen tersebut sesuai dengan pedoman penilaian

dalam monitoring Prakerin SMK Negeri 2 Semarang.

Adalah:

1. Aspek non teknis:

a) Disiplin

b) Kemauan dan Motivasi

c) Perilaku

d) Kerjasama

Page 51: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

37

e) Inisiatif dan kreatifitas

2. Aspek prestasi kerja dibidang:

a) Komputer

b) Pembukuan

Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi

membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang memenuhi Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Kurikulum SMK,2004).

Indikator mata diklat produktif Akuntansi adalah nilai rapor mata pelajaran

produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II.

Berdasarkan hasil penelitian Kurniawati (2008), secara parsial ada

pengaruh yang signifikan antara mata diklat produktif Akuntansi terhadap

kesiapan menghadapi dunia kerja. Besarnya pengaruh mata diklat produktif

terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja siswa sebesar 68,12%. Dari penelitian

tersebut dapat disimpulkan mata diklat produktif tersebut dapat memberikan ilmu

pengetahuan serta keterampilan sehingga peserta didik lebih siap untuk memasuki

dunia kerja sesuai dengan bidang dan keterampilan yang dimiliki.

Secara garis besar hubungan Praktik Kerja Industri dan mata pelajaran produktif

akuntansi dengan kesiapan siswa memasuki dunia kerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 52: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

38

Hubungan Praktik Kerja Industri dan Mata Diklat Produktif Akuntansi

Terhadap Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja

Ha2

Praktik Kerja Industri (XI)

Indikator:

Nilai Prakerin yang terdiri dari:

1. Aspek non teknis

2. Aspek prestasi kerja atau

mutu kerja

(Kriteria Penilaian SMK Negeri

2 Semarang )

Ha1

Ha3

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka

berfikir diatas, maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut:

Kesiapan memasuki dunia

kerja (Y)

Indikator:

1. Mental dan sikap

2. Ketrampilan

3. Ilmu dan pengetahuan

(Slameto, 2003:13)

Prestasi belajar mata diklat

produktif akuntansi (X2)

Indikator: nilai rapor mata diklat

produktif akuntansi siswa

kompetensi keahlian akuntansi

kelas XI, sejak kelas X semester

I sampai dengan kelas XI

semester II.

Page 53: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

39

Ha1: Ada pengaruh Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat

produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa

kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.

Ha2: Ada pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia

kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2

Semarang.

Ha3: Ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap

kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi

SMK Negeri 2 Semarang.

Page 54: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah seluruh siswa

kelas XI kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 156

siswa yang telah melaksanakan Praktik Kerja Industri tahun pelajaran 2011/2012.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah Siswa

1 XI Akuntansi 1 40

2 XI Akuntansi 2 38

3 XI Akuntansi 3 39

4 XI Akuntansi 4 39

Jumlah 156

Sumber: Daftar Presensi Kelas XI Akuntansi Tahun Pelajaran 2011/2012

3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional

sampling, yaitu di dalam pengambilan sampel mengambil subjek dari setiap kelas

ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-

masing kelas. (Arikunto, 2006:139). Peneliti dalam menghitung besarnya sampel

dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling atau sampel acak

yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak

tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut, sehingga

semua populasi mendapat kesempatan yang sama. Surakhmad dalam (Riduwan,

Page 55: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

41

2010:65) menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100,

maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi.

Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel

diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Merujuk pada

pendapat di atas maka penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Dimana:

S = jumlah sampel yang diambil

n = jumlah anggota populasi

Dari rumus diatas maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil, yaitu:

Diketahui : n = 156 siswa

Maka dapat dicari jumlah sampel yaitu:

S = 47,55 % = 0,4755

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, ukuran

sampel yang diambil adalah 47,55% dari jumlah keseluruhan populasi. Maka

Page 56: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

42

jumlah sampel penelitian ini adalah 156 x 0,4755 = 74,178 dibulatkan menjadi 75

siswa. Penyebaran anggota sampel penelitian yang ditetapkan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.2 Jumlah Sampel

No. Kelas Jumlah Jumlah

Populasi Sampel

1 XI Akuntansi 1 40 19

2 XI Akuntansi 2 38 18

3 XI Akuntansi 3 39 19

4 XI Akuntansi 4 39 19

Jumlah 156 75

Sampel merupakan hasil pembulatan.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2006:10), variabel adalah objek penelitian atau apa

yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian

ini terdiri dari : variabel bebas dan variabel terikat.

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang menjelaskan

atau mempengaruhi variabel yang lain (Umar, 2002: 62). Adapun variabel bebas

dalam penelitian ini adalah:

a. Praktik Kerja Industri (X1)

Praktik Kerja Industri adalah penyelenggaraan pendidikan keahlian

profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dan penguasaan

keterampilan yang sesuai dengan program keahlian melalui kegiatan bekerja

secara langsung baik di dunia usaha atau di dunia industri yang diharapkan

dapat meningkatkan profesionalisme siswa sesuai dengan program

keahliannya.

Page 57: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

43

Indikator :

1. Aspek non teknis:

a. Disiplin

b. Kemauan dan motivasi

c. Perilaku

d. Kerjasama

e. Inisiatif dan kreativitas

2. Aspek prestasi kerja dibidang:

a. Komputer

b. Pembukuan

b. Prestasi belajar mata diklat produktif akuntansi (X2)

Prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses

pembelajaran di sekolah yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru.

Mata diklat produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali

pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan.

Indikator:

Nilai rapor mata diklat produktif akuntansi siswa kompetensi keahlian

akuntansi sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2002:62). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan memasuki dunia kerja (Y). Proses

penyiapan tenaga kerja pada dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan

Page 58: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

44

formal, jalur latihan kerja, dan jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan

kerja, sehingga jelas terlihat bahwa perencanaan tenaga kerja merupakan bagian

integral dari perencanaan pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan

pendidikan.

Indikator:

1. Mental dan sikap

2. Keterampilan

3. Ilmu dan pengetahuan

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini adalah:

3.4.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data atau hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, arsip, agenda dan sebagainya. Dibandingkan

dengan metode lain, metode ini tidak terlalu sulit dalam artian apabila ada

kekeliruan sumber datanya masih tetap atau belum berubah.

Metode ini adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan secara

sistematis dan digunakan untuk memperoleh data hasil perolehan nilai rata-rata

mata diklat produktif siswa program keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

dan prestasi Praktik Kerja Industri siswa.

Dokumen yang digunakan adalah hasil prestasi belajar siswa dalam rapor

dan prestasi siswa dalam Praktik Kerja Industri.

Page 59: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

45

3.4.2 Metode Angket (Kuesioner)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2006:151). Angket ini digunakan untuk

mengetahui tanggapan responden tarhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan

angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah

disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya.

Kuesioner atau schedule harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah

yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis

yang ingin diuji. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket jenis

tertutup, artinya angket diberikan langsung kepada responden untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan.

Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang

dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel kesiapan

memasuki dunia kerja. Bentuk kuesioner tersebut adalah bentuk chek list (√)

dengan lima alternatif jawaban.

Dalam penelitian ini, skala alternatif jawaban yang digunakan adalah skala

likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang tentang fenomena sosial tertentu (Sugiyono, 2010:134). Jawaban setiap

item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata seperti terdapat dalam

tabel gradasi jawaban angket di bawah ini:

Page 60: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

46

Tabel 3.3 Gradasi Jawaban Angket Model Skala Likert

Alternatif Jawaban Jenis Pernyataan (+) Jenis Pernyataan (-)

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Sugiyono (2010:135)

3.5 Uji Coba Instrumen

3.5.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Pengukuran validitas instrumen

penelitian ini dilakukan menggunakan validitas isi atau content validity. Validitas

ini menunjuk sejauh mana isi kuesioner mewakili semua aspek dari suatu konsep.

Ghozali (2009:49) mengemukakan validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu

kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam uji

validitas digunakan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan menyangkut

variabel yang akan dikaji dan dapat dilihat tingkat kevalidannya.

Sebelum angket disebar pada responden sesungguhnya, terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrument pada beberapa responden sebagai sampel. Hal ini

dimaksudkan untuk menghilangkan pernyataan atau pertanyaan yang tidak

relevan. Berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dibantu dengan

menggunakan program SPSS for Windows Release 16.0.

Page 61: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

47

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

No. Probabilitas Taraf Kriteria Keterangan

Item Signifikansi

1 0.000 0.05 Valid Digunakan

2 0.015 0.05 Valid Digunakan

3 0.009 0.05 Valid Digunakan

4 0.023 0.05 Valid Digunakan

5 0.001 0.05 Valid Digunakan

6 0.000 0.05 Valid Digunakan

7 0.023 0.05 Valid Digunakan

8 0.020 0.05 Valid Digunakan

9 0.012 0.05 Valid Digunakan

10 0.015 0.05 Valid Digunakan

11 0.000 0.05 Valid Digunakan

12 0.022 0.05 Valid Digunakan

13 0.010 0.05 Valid Digunakan

14 0.027 0.05 Valid Digunakan

15 0.000 0.05 Valid Digunakan

16 0.001 0.05 Valid Digunakan

17 0.000 0.05 Valid Digunakan

18 0.035 0.05 Valid Digunakan

19 0.636 0.05 Tidak Valid Dibuang

20 0.000 0.05 Valid Digunakan

21 0.003 0.05 Valid Digunakan

22 0.000 0.05 Valid Digunakan

23 0.002 0.05 Valid Digunakan

24 0.159 0.05 Tidak Valid Dibuang

25 0.006 0.05 Valid Digunakan

26 0.374 0.05 Tidak Valid Dibuang

27 0.000 0.05 Valid Digunakan

28 0.002 0.05 Valid Digunakan

29 0.000 0.05 Valid Digunakan

30 0.000 0.05 Valid Digunakan

31 0.000 0.05 Valid Digunakan

32 0.009 0.05 Valid Digunakan

33 0.268 0.05 Tidak Valid Dibuang

34 0.002 0.05 Valid Digunakan

35 0.001 0.05 Valid Digunakan

36 0.014 0.05 Valid Digunakan

Sumber: Data penelitian diolah, 2012

Page 62: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

48

Berdasarkan perhitungan hasil uji statistik dengan menggunakan bantuan

program SPSS for Windows Release 16.0 didapatkan bahwa dari 36 butir

instrument diperoleh 32 butir instrument mempunyai nilai probabilitas (p value) <

0,05 yang berarti valid, sedangkan 4 butir instrument yang lain mempunyai nilai

probabilitas > 0,05 yang berarti tidak valid yaitu item 19, 24, 26 dan 33 sehingga

item tersebut dibuang karena sudah ada indikator yang mewakili. Sedangkan 32

item pertanyaan lainnya digunakan.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Reliabilitas sebenarnya

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghozali, 2009:45).

Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

rumus One Shot. Pengukuran one shot atau pengukuran sekali artinya pengukuran

hanya dilakukan sekali, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan (Ghozali, 2009:46). Pengukuran

reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows

Release 16.0 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Instrument dikatakan reliabel

jika nilai Cronbach Alpha > 0.60.

Page 63: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

49

Hasil perhitungan uji coba kuesioner pada 30 responden kemudian

dianalisis menggunakan rumus alpha dengan bantuan program SPSS for Windows

Release 16.0 diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0.917. Hasil Cronbach

Alpha nilainya lebih besar dari 0.60, sehingga instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini reliabel.

Tabel 3.5 Reliabilitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.917 .916 36

Sumber: Data penelitian diolah, 2012

3.6 Metode Analisis Data

Data yang di peroleh perlu dianalisis terlebih dahulu menggunakan suatu

cara atau metode analisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan

sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Dalam penelitian ini, metode

analisis data yang digunakan adalah:

3.6.1 Analisis deskriptif

Sugiyono (2009) mengungkapkan statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi. Dalam

penelitian ini, metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-veriabel yang terdiri

dari kesiapan memasuki dunia kerja, program Praktik Kerja Industri (Prakerin),

dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi.

Page 64: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

50

Analisis yang digunakan untuk mengkaji variabel kesiapan memasuki

dunia kerja. Variabel tersebut terdiri dari beberapa indikator yang sangat

mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi instrumen

(angket).

Analisis ini dilakukan dengan memberi skor pada jawaban angket yang

telah diisi oleh responden, dengan penskoran sebagai berikut:

1. Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor = 5

2. Alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor = 4

3. Alternatif jawaban Ragu-ragu (RR) diberi skor = 3

4. Alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor = 2

5. Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor = 1

Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut (Sudjana, 2005:47):

1. Menentukan rentang atau jangkauan, ialah data terbesar dikurangi data

terkecil.

2. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 5.

3. Menentukan panjang kelas interval

p =

Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel kriteria

deskriptif untuk masing-masing variabel.

1) Kriteria kategorisasi variabel kesiapan memasuki dunia kerja adalah sebagai

berikut :

Page 65: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

51

Skor maksimal 136

Skor Minimal 108

Rentang 136 – 108 = 28

Panjang kelas interval = = 5

28 = 5,6 dibulatkan

menjadi 6

Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Kesiapan Memasuki Dunia

Kerja

No. Skor Kriteria

1 131 – 136 Sangat Tinggi

2 125 – 130 Tinggi

3 119 – 124 Cukup

4 113 – 118 Rendah

5 107 – 112 Sangat Rendah

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2012

2) Untuk membuat tabel kategori nilai Praktik Kerja Industri disusun

berdasarkan kriteria prestasi Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2

Semarang.

Tabel 3.7 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri

No. Rentang Nilai Predikat

1 85 – 100 A

2 76 – 84 B

3 66 – 75 C

4 50 – 65 D

Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang

3) Untuk membuat tabel kategori nilai prestasi belajar mata diklat produktif

akuntansi disusun berdasarkan kriteria prestasi belajar di SMK Negeri 2

Semarang.

Page 66: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

52

Tabel 3.8 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi

No. Rentang Nilai Kriteria

1 90 – 100 Sangat Baik

2 80 – 89 Baik

3 70 – 79 Cukup

4 0 – 69 Kurang

Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang

3.6.2 Analisis Regresi

3.6.2.1 Uji Prasyarat Regresi

3.6.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,

2009:147).

Uji normalitas dilakukan dengan uji statistik menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), analisis grafik dilihat dalam P-P Plot dan

Histogram yang diperoleh dari bantuan SPSS for Windows Release 16.0

Diantaranya adalah sampel yang akan dipakai untuk analisis haruslah berasal dari

populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi α = 5% (0,05), jika

signifikansi < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal. Sebaliknya

jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal.

Page 67: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

53

3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik

Model analisis yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik

ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang

digunakan untuk menganalisa dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau

tidak. Adapun pengujian asumsi klasik, meliputi:

3.6.2.2.1 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflatio Factor dan nilai

tolerance. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikolonieritas apabila

nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 (Ghozali,

2009:95).

Deteksi adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF (Varian

Infalaction Factor), bila nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti

data bebas multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara

variabel bebas bila masih di bawah 95% maka disimpulkan tidak mengandung

multikolineritas.

3.6.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2009:125). Model regresi yang baik adalah yang

tidak terjadi hetereoskedastisitas. Dimana untuk mengetahui gejala

Page 68: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

54

heteroskedastisitas akan dibantu dengan menggunakan program SPSS for

Windows Release 16.0.

Deteksi terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu

seperti titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik

scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu.

Ghozali (2009:126)

3.6.2.3 Analisis Regresi Berganda

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Praktik Kerja Industri,

prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi, dengan kesiapan memasuki dunia

kerja digunakan teknik analisis regresi dua predictor. Persamaan garis regesi dua

predictor adalah :

Y = a + a1X1 + a2X2

keterangan :

a = Konstanta

a1, a2 = Koefisien Praktik Kerja Industri, koefisien Prestasi Belajar

Mata Diklat Produktif Akuntansi

X1 = Praktik Kerja Industri

X2 = Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi

Y = Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

(Sudjana, 2003:71)

Page 69: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

55

3.6.2.4 Uji Hipotesis

3.6.2.4.1 Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel

dependen. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan distribusi F dengan

membandingkan antara nilai kritis F (Ftabel) dengan nilai Fhitung yang terdapat pada

table Analisys of Variance dari hasil perhitungan.

Apabila perhitungan Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel bebas dari regresi dapat menerangkan variabel terikat

secara serentak. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima sehingga variabel

bebas tidak perlu menjelaskan variabel terikat.

3.6.2.4.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji t untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh program Praktik Kerja

Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan

memasuki dunia kerja dengan taraf signifikan 5%. Apabila dalam uji t diperoleh

probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima Ha yang berarti ada pengaruh

yang signifikan antara program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata

diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja.

(1) H0 : β = 0, tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas

terhadap varibel terikat

(2) Ha : β > 0, ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara

variabel bebas terhadap veriabel terikat.

Dengan kriteria sebagai berikut :

Page 70: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

56

(1) Taraf signifikan sebesar 0,05

(2) Apabila tdihitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

(3) Apabila tdihitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

3.6.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan R2 secara keseluruhan digunakan untuk mengukur

ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda. Apabila R2

mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam

menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dan sebaliknya

apabila R2

mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam

menerangkan variabel terikat.

Dalam penelitian ini dalam mencari nilai R2 (R Square) peneliti

menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows Release 16.0.

3.6.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien

determinasi (r2) parsialnya untuk masing-masing varibel bebas. Uji determinasi

parsial (r2) ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari

masing-masing varibel bebas terhadap variabel terikat.

Dalam penelitian ini nilai r2 dicari dengan menggunakan bantuan komputer

program SPSS for Windows Release 16.0.

Page 71: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum SMK Negeri 2 Semarang

SMKN 2 Semarang (SMEA 1 Semarang) berdiri pada tanggal 26 Juni

1951. Berdasarkan SK No. 0421/C4 T.92 tertanggal Februari 1995. SMK Negeri 2

Semarang ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu sekolah model dari 5 (lima)

sekolah model di Indonesia yang memperoleh bantuan konsultan dari Jerman

(1995 s.d. 2001). SMK Negeri 2 Semarang telah memiliki sertifikat ISO 9001 :

2008.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG), merupakan suatu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja

langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional

tertentu.

Adapun visi dan misi SMK Negeri 2 Semarang adalah sebagai berikut:

Visi Sekolah : Mewujudkan Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas dan

religius di bidang bisnis, pariwisata, dan teknologi untuk

menanggapi persaingan di era global.

Misi Sekolah :1. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa, berakhlak mulia,

produktif, adaptif, kreatif dan inovatif serta mampu

melaksanakan hak & kewajibannya sebagai warga negara.

Page 72: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

58

2. Menjalin kerjasama & saling menguntungkan dengan DU/DI

untuk pelaksanaan Prakerin (Praktik Kerja Industri) siswa

guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa.

3. Meningkatkan kecerdasan yang bermartabat dan didasari azas

kecakapan hidup sesuai dengan kejuruan.

4. Menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten.

5. Menjadikan SMKN 2 Semarang sebagai pusat pendidikan dan

pelatihan, Tempat Uji Kompetensi dan Sertifikasi (TUK).

6. Menghasilkan tamatan yang berkualitas dan mampu bersaing

di pasar tenaga kerja baik nasional maupun internasional.

(http://smkn2smg.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75&I

temid=81)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui profil tentang Praktik

Kerja Industri, prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi, dan kesiapan

memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2

Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 siswa dari total

populasi 156 siswa, tetapi ada satu siswa yang tidak mengumpulkan angket

sehingga data yang diolah hanya 74 siswa. Berikuti ini adalah hasil gambaran

kondisi tiap variabel.

4.2.1.1 Praktik Kerja Industri (X1)

Variabel Praktik Kerja Industri terdiri dari beberapa komponen penilaian,

yaitu aspek non teknis yang terdiri dari disiplin, kemauan dan motivasi, perilaku,

Page 73: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

59

kerjasama serta inisiatif dan kreatifitas. Aspek prestasi kerja dibidang komputer

dan pembukuan. Untuk variabel Praktik Kerja Industri peneliti tidak membagikan

angket kepada responden, tetapi dengan cara mengambil nilai Praktik Kerja

Industri yang telah dilaksanakan saat siswa kelas XI.

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Praktik Kerja Industri

No Interval Frekuensi % Predikat

1 85 – 100 43 58% A

2 76 – 84 31 42% B

3 66 – 75 0 0% C

4 50 – 65 0 0% D

Jumlah 74 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah 2012

Secara umum nilai Praktik Kerja Industri siswa kompetensi keahlian

Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 58%

atau 43 siswa dan 42% atau 31 siswa dalam kategori baik.

4.2.1.2 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2)

Variabel prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terdiri dari nilai

rapor mata diklat produktif Akuntansi siswa kompetensi keahlian Akuntansi kelas

XI sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II. Adapun rincian

mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai kelas XI

semester II yaitu: mata diklat produktif kelas X semester I: mengelola dokumen

transaksi, memproses entri jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan

keuangan.

Mata diklat produktif Akuntansi kelas X semester II yaitu: memproses

entri jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan keuangan. Mata diklat

produktif Akuntansi kelas XI semester I yaitu: memproses dokumen dana kas

Page 74: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

60

kecil, memproses dokumen dana kas di Bank, mengelola kartu piutang,

mengoperasikan paket program. Mata diklat produktif Akuntansi kelas XI

semester II yaitu: mengelola penerimaan barang supplies, mengelola kartu

persediaan supplies, mengelola kartu persediaan barang dagang, mengelola

administrasi gudang, mengelola aktiva tetap.

Ditinjau dari nilai rata-rata mata diklat produktif Akuntansi siswa sejak

kelas X sampai dengan kelas XI diperoleh hasil dari seperti tampak pada Tabel

4.2 berikut:

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif

Akuntansi

No Interval Frekuensi % Kriteria

1 90 – 100 0 0% Sangat Baik

2 80 – 89 65 88% Baik

3 70 – 79 9 12% Cukup

4 0 – 69 0 0% Kurang

Jumlah 74 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah 2012

Secara umum prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi siswa

kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori baik

yaitu sebesar 88% atau 65 siswa dan 12% atau 9 siswa dalam kategori cukup.

4.2.1.3 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)

Variabel kesiapan memasuki dunia kerja terdiri dari indikator mental dan

sikap, keterampilan, serta ilmu dan pengetahuan. Hasil dari penelitian tentang

kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi kelas

XI di SMK Negeri 2 Semarang berdasarkan jawaban angket dari masing-masing

siswa disajikan dalam Tabel 4.3.

Page 75: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

61

Secara umum kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian

Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori cukup yaitu sebesar 63,51%

atau 47 siswa. Adapula siswa yang dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar

2,70% atau 2 siswa. Sedangkan sisanya yaitu dalam kategori tinggi sebesar 6,76%

atau 5 siswa, dalam kategori rendah sebesar 20,27% atau 15 siswa dan sangat

rendah sebesar 6,76% atau 5 siswa.

Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

No Interval Frekuensi % Keterangan

1 131 – 136 2 2,70% Sangat Tinggi

2 125 – 130 5 6,76% Tinggi

3 119 – 124 47 63,51% Cukup

4 113 – 118 15 20,27% Rendah

5 107 – 112 5 6,76% Sangat Rendah

Jumlah 74 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah 2012

4.2.1.3.1 Mental dan Sikap

Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja salah satunya dapat dilihat

dari mental dan sikapnya yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah

pertanyaan 16 butir. Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mental dan sikap

dari sebagian besar siswa memiliki kesiapan dalam kategori cukup dalam

memasuki dunia kerja yaitu sebesar 50% atau 37 siswa, sedangkan 8,11% atau 6

siswa dalam kategori sangat tinggi, 24,32% atau 18 siswa dalam kategori tinggi,

16,22% atau 12 siswa dalam kategori rendah dan 1,35% atau 1 siswa dalam

kategori sangat rendah.

Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam

Tabel 4.4 berikut:

Page 76: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

62

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Mental dan Sikap

No Interval Frekuensi % Keterangan

1 68 – 72 6 8,11% Sangat Tinggi

2 63 – 67 18 24,32% Tinggi

3 58 – 62 37 50% Cukup

4 53 – 57 12 16,22% Rendah

5 48 – 52 1 1,35% Sangat Rendah

Jumlah 74 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah 2012

4.2.1.3.2 Keterampilan

Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja dapat dilihat dari

keterampilan siswa yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah

pertanyaan 13 butir. Dari hasil analisis deskriptif persentase ternyata ada 36,49%

atau 27 siswa yang memiliki keterampilan kategori cukup dalam memasuki dunia

kerja. Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam

Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Keterampilan

No Interval Frekuensi % Keterangan

1 55 – 59 5 6,76% Sangat Tinggi

2 50 – 54 25 33,78% Tinggi

3 45 – 49 27 36,49% Cukup

4 40 – 44 14 18,92% Rendah

5 35 – 39 3 4,05% Sangat Rendah

Jumlah 74 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah 2012

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keterampilan dari sebagian siswa dalam

kategori cukup yaitu sebesar 36,49% atau 27 siswa, sedangkan 33,78% atau 25

siswa dalam kategori tinggi, 18,92% atau 14 siswa dalam kategori rendah, 4,05%

Page 77: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

63

atau 3 siswa dalam kategori sangat rendah dan hanya 6,76% atau 5 siswa dalam

kategori sangat tinggi.

4.2.1.3.3 Ilmu dan Pengetahuan

Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja dapat dilihat dari ilmu dan

pengetahuan siswa yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah

pertanyaan 3 butir. Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa

disajikan dalam Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Ilmu dan Pengetahuan

No Interval Frekuensi % Keterangan

1 14 – 15 12 13,51% Sangat Tinggi

2 12 – 13 28 37,84% Tinggi

3 10 – 11 27 36,49% Cukup

4 8 – 9 6 8,11% Rendah

5 6 – 7 3 4,05% Sangat Rendah

Jumlah 74 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah 2012

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki ilmu dan

pengetahuan dalam kategori tinggi dalam memasuki dunia kerja yaitu sebesar

37,84% atau 28 siswa, sedangakan 13,51% atau 12 siswa dalam kategori sangat

tinggi, 36,49% atau 27 siswa dalam kategori cukup, 8,11% atau 6 siswa dalam

kategori rendah dan 4,05% atau 3 siswa dalam kategori sangat rendah.

4.2.2 Analisis Statistik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali,

2009). Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji statistik

Page 78: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

64

menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), analisis grafik dilihat dalam P-

P Plot dan Histogram yang diperoleh dari bantuan SPSS (Statistical Package for

Social Science) versi 16.0. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari taraf

kesalahan yang diberlakukan (sig < α 5%), maka data tidak terdistribusi secara

normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 74

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.26791537

Most Extreme Differences Absolute .113

Positive .075

Negative -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .970

Asymp. Sig. (2-tailed) .304

Sumber: Output SPSS, 2012

Dari Tabel 4.7 dapat diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah

0,970 dan signifikansi pada 0,304 jauh diatas 0,05 maka Ho diterima dan dapat

disimpulkan data berdistribusi normal.

Normalitas data dapat juga diketahui dengan menggunakan grafik

histogram dan grafik normal probability plot. Grafik histogram dan grafik normal

P-Plot dapat memperlihatkan data yang berdistribusi normal atau memenuhi

asumsi dasar model regresi apabila penyebaran data terbentuk pada grafik

histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan dan titik-titik pada grafik normal

P-Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Page 79: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

65

4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara

variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi

adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF (Varian Infalaction Factor), bila

nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti data bebas

multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara variabel

bebas bila masih di bawah 95% maka disimpulkan tidak mengandung

multikolineritas.

Hasil uji multikolinearitas dengan SPSS versi 16.00 memberikan hasil

dalam Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas (Coefficient)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .987 1.014

X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .987 1.014

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Output SPSS, 2012

Dari Tabel 4.8 diatas, diperoleh nilai VIF untuk variabel X1 sebesar 1,014,

untuk variabel X2 sebesar 1,014. Sedangkan tolerance untuk variabel X1 sebesar

0,987, untuk variabel X2 sebesar 0,987. Kedua veriabel memiliki nilai VIF <10

Page 80: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

66

dan tolerance > 0,1, sehingga variabel independen dalam penelitian ini bebas dari

multikolinearitas.

4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini digunakan uji Glejser untuk

mengetahui terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser terlihat

pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.122 9.292 1.089 .280

X1 -.109 .080 -.161 -1.364 .177

X2 .018 .087 .025 .209 .835

a. Dependent Variable: Abs_res

Sumber : Output SPSS, 2012

Dari data Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai t statistic dari seluruh

variabel bebas tidak ada yang signifikan secara statistik. Hal ini terlihat dari

probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas dapat juga diketahui dengan menggunakan grafik

scatterplot. Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar tinggi di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu

Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 81: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

67

4.2.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara Praktik Kerja

Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap

Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di

SMK Negeri 2 Semarang. Hasil analisis regresi berganda terlihat dalam Tabel

4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000

X2 .715 .129 .466 5.557 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Output SPSS, 2012

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dalam Tabel 4.10 dapat

dirumuskan persamaan regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :

Y = 3,110 + 0,688 X1 + 0,715 X2

Model regresi tersebut mengandung arti :

1. Konstanta 3,110 berarti bahwa jika variabel Prakerin (X1) dan prestasi belajar

mata diklat produktif Akuntansi (X2) sebesar 0 (nol), maka kesiapan

memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 3,110.

2. Koefisien Prakerin (X1) sebesar 0,688 berarti bahwa setiap kenaikan 1 (satu)

skor Prakerin diikuti kenaikan kesiapan memasuki dunia kerja siswa

Page 82: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

68

kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 0,688, dengan asumsi prestasi belajar

mata diklat produktif Akuntansi dalam keadaan tetap.

3. Koefisien prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi (X2) sebesar 0,715

mempunyai arti bahwa tiap kenaikan 1 (satu) skor prestasi belajar mata diklat

produktif Akuntansi akan mengakibatkan kenaikan kesiapan memasuki dunia

kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 0,715, dengan asumsi

Prakerin dalam keadaan tetap.

4.2.2.4 Uji Hipotesis Penelitian

4.2.2.4.1 Uji F atau Uji Simultan

Uji hipotesis secara simultan (uji F) digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel independen

(bebas) terhadap variabel dependen (terikat).

Tabel 4.11 Uji Hipotesis (Simultan)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 804.048 2 402.024 36.614 .000a

Residual 779.587 71 10.980

Total 1583.635 73

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Output SPSS, 2012

Pada tabel 4.11 terlihat sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak pada derajat

kepercayaan 5%, dengan kata lain Ha1 diterima, yang menyatakan bahwa ada

pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata

Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)

siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang.

Page 83: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

69

4.2.2.4.2 Uji t atau Uji Parsial

Uji hipotesis secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis dengan

bantuan SPSS for Windows Release 16.0 menunjukkan hasil dalam Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Uji Hipotesis (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000

X2 .715 .129 .466 5.557 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Output SPSS, 2012

Pada tabel 4.12 tersebut variabel Prakerin (X1) sig = 0,000 < 0,05, maka

Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain Ha2 diterima, yang

menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) dan

Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan

Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri

2 Semarang.

Kemudian variabel prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi (X2)

sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata

lain Ha3 diterima, yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel Praktik

Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2)

terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian

Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang.

Page 84: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

70

4.2.2.4.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2)

Koefisien Determinasi Simultan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi antara nol (0) dan satu (1). Hasil analisis regresi untuk

koefisien determinasi simultan (R2) dapat dilihat dalam Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Simultan (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .713a .508 .494 3.31362

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : Output SPSS, 2012

Dari Tabel 4.13 terlihat hasil analisis didapat nilai Adjusted R Square

sebesar 0,494. Nilai 0,494 mempunyai arti secara simultan Praktik Kerja Industri

(X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap

Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di

SMK Negeri 2 Semarang sebesar 49,4%, sedangkan 50,6% lainnya dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

4.2.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Koefisien Determinasi Parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya

kontribusi yang diberikan oleh masing-masing prediktor atau variabel. Derajat

antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini

dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial. Hasil analisis regresi

koefisien determinasi parsial (r2) dapat dilihat dalam Tabel 4.14 berikut:

Page 85: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

71

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant)

3.110 13.755 .226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .542 .568 .485

X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .522 .551 .463

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Output SPSS, 2012

a. Pengaruh Program Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan

Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK

Negeri 2 Semarang

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.14 terlihat nilai Partial

dalam kolom correlations untuk variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y

sebesar (0,568)2

x 100% = 32,3% artinya variasi Y dapat dijelaskan oleh variabel

X1 sebesar 32,3% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh

program praktik kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa

kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang sebesar 32,3%.

b. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap

Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi

SMK Negeri 2 Semarang

Berdasarkan Tabel 4.14 untuk variabel X2 memiliki kontribusi sebesar

(0,551)2 x 100% = 30,4% terhadap Y, artinya variasi Y dapat dijelaskan oleh

variabel X2 sebesar 30,4% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang

tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Page 86: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

72

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh

prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki

dunia kerja siswa kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

sebesar 30,4%.

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis secara statistik

mengenai pengaruh Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Mata Diklat

Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa

Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran

2011/2012 akan dibahas sebagai berikut :

4.3.1 Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Mata Diklat

Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada

Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.

Hasil uji hipotesis secara simultan (uji F) memberikan hasil Praktik Kerja

Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi signifikan

berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja. Hasil analisis regresi

diperoleh koefisien (R) secara simultan sebesar 0,713 dan nilai Adjusted R

Square sebesar 0,494. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara simultan

pengaruh Program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian

akuntansi SMK Negeri 2 Semarang sebesar 49,4% yang berarti bahwa Program

Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi

memiliki tingkat pengaruh sebesar 49,4% sedangkan sisanya sebesar 50,6%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

Page 87: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

73

Program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi memberikan dasar untuk menumbuhkan kematangan dan kesiapan

kerja siswa dengan baik. Jadi apabila Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar

mata diklat produktif Akuntansinya baik, maka siswa tersebut memiliki tingkat

kesiapan memasuki dunia kerja baik juga, begitu pula sebaliknya jika Praktik

Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansinya kurang

baik, maka dapat dikatakan siswa tersebut kurang memiliki kesiapan dalam

memasuki dunia kerja.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata siswa

kelas XI kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang memiliki

tingkat kesiapan memasuki dunia kerja dalam kategori cukup yaitu 63,51%.

Ditinjau dari masing-masing indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesiapan siswa diperoleh hasil bahwa terdapat 50% atau 37 siswa yang memiliki

kondisi mental dan sikap dalam kategori cukup. Dengan kondisi mental dan sikap

yang serasi, seseorang akan lebih siap untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan

serta keterampilan yang dimilikinya sehingga siap untuk memasuki dunia kerja.

Kesiapan memasuki dunia kerja siswa juga didukung dengan indikator

keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini terdapat 36,49% atau

27 siswa memiliki keterampilan dalam kategori cukup. Keterampilan sangat

penting untuk bekal memasuki dunia kerja, karena di dunia kerja membutuhkan

sumber daya manusia yang memiliki keterampilan kerja, misalnya keterampilan

berkomunikasi, keterampilan mengoperasikan komputer serta keterampilan

Page 88: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

74

lainnya. Keterampilan tersebut dapat dibentuk melalui praktik yang dilakukan di

sekolah maupun praktik langsung di dunia kerja.

Indikator yang terakhir dari kesiapan yaitu ilmu dan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini terdapat 37,84% atau 28 siswa memiliki

ilmu dan pengetahuan dalam kategori tinggi dan 36,49% atau 27 siswa dalam

kategori cukup. Indikator ilmu dan pengetahuan di bidang Akuntansi ini dapat

diperoleh melalui pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi. Pembelajaran

mata diklat produktif akuntansi ini memiliki tujuan yaitu untuk membekali siswa

mengenai kompetensi kejuruan yang harus dimiliki guna memasuki dunia kerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rokhman (2008) yang menyatakan bahwa Praktik Kerja Industri memberikan

dukungan yang berarti terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini disebabkan di dalam

pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, siswa dapat mempraktikkan secara

langsung penguasaan materi yang telah didapat di sekolah ke dalam praktik-

praktik kerja yang bersifat taraf pembelajaran. Hasil penelitian ini juga sesuai

dengan pendapat Slameto (2003:113) bahwa kondisi yang berpengaruh pada atau

kecenderungan untuk memberikan respon kesiapan setidak-tidaknya mencakup 3

aspek yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan,

motif dan tujuan, (3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian-pengertian lain

yang telah dipelajari.

Hal ini juga sesuai dengan teori Gestalt dan Slameto (2003:10) belajar

adalah suatu proses perkembangan berdasarkan keseluruhan dengan menggunakan

insight yang berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa agar lebih

Page 89: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

75

berhasil yaitu: (1) apabila dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri dengan

baik, akan sangat membantu siswa dalam menumbuhkan kesiapan kerja yang

mantap, begitu juga apabila dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri kurang

maksimal maka siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja pun

kurang maksimal, (2) kemampuan penguasaan siswa terhadap mata diklat

produktif dengan baik, akan sangat membantu siswa dalam menumbuhkan

kesiapan kerja yang mantap, begitu juga apabila kemampuan penguasaan siswa

terhadap mata diklat produktif kurang maksimal maka siswa dalam

mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja pun kurang maksimal.

4.3.2 Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Memasuki Dunia

Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2

Semarang.

Pendidikan vokasional merupakan penggabungan antara teori dan praktik

secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Program

Praktik Kerja Industri disusun bersama antara sekolah dengan melibatkan dunia

kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi

dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK. Dengan

dilaksanakannya Prakerin siswa dapat menerapkan ilmu yang didapat ketika

mengikuti pembelajaran di sekolah dan dapat mengenal lebih dini dunia kerja

yang akan menjadi dunianya kelak setelah menyelesaikan pendidikannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Praktik Kerja Industri

secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa

kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Besarnya pengaruh

Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi

Page 90: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

76

keahlian Akuntansi sebesar 32,3%. Ini berarti bahwa program Praktik Kerja

Industri mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki

dunia kerja . Hal ini ditunjukkan dari hasil uji parsial yang diperoleh thitung dengan

tingkat probabilitas < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh Program Praktik

Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian

Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

pengaruh Progam Praktik Kerja Indsutri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja

cukup rendah. Ini disebabkan oleh suatu hal yang mempengaruhi kesiapan

memasuki dunia kerja tidak hanya program Praktik Kerja Industri saja melainkan

ada variabel-variabel lain yang turut berpengaruh.

Sesuai dengan pedoman penilaian dalam Panduan Praktik Kerja Industri

SMK Negeri 2 Semarang, penilaian program Praktik Kerja Industri terdiri dari

disiplin, kemauan dan motivasi, prestasi kerja atau mutu kerja, inisiatif dan

kreativitas, perilaku. Berdasarkan hasil penelitian bahwa program Praktik Kerja

Industri dari nilai rata-rata Praktik Kerja Industri siswa SMK Negeri 2 Semarang

rata-rata dalam kategori sangat baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori

kurang.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata nilai

Praktik Kerja Industri siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2

Semarang dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 58% atau 43 siswa dan 42%

atau 31 siswa dalam kategori baik. Ini berarti bahwa Praktik Kerja Industri

mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia

Page 91: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

77

kerja. Semakin tinggi nilai Praktik Kerja Industri, semakin tinggi pula tingkat

kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh

Mandiriyanto (2009) yang menunjukkan terdapat pengaruh Praktik Kerja Industri

terhadap kesiapan kerja sebesar 64,6%, sedangkan 35,4% dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian. Praktik Kerja Industri memiliki

pengaruh yang besar terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja.

Siswa yang memiliki nilai Praktik Kerja Industri baik, rata-rata lebih siap

menghadapi persaingan dalam memasuki dunia kerja.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wena

(1996:21-22), Praktik industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik

berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata. Praktik industri merupakan

bentuk belajar yang paling bermanfaat bagi pembentukan keterampilan peserta

didik. Karena itulah maka kegiatan ini paling banyak dilaksanakan, khususnya

pada negara-negara yang pendidikan kejuruannya telah maju. Tanpa melakukan

kegiatan praktik industri secara sistematis jelas suatu lembaga pendidikan

kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan kerja yang

optimal.

4.3.3 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap

Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian

Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja

siswa kompetensi keahlian Akuntansi. Besarnya pengaruh prestasi belajar mata

Page 92: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

78

diklat produktif Akuntansi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan

memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi yaitu 30,4%. Ini

berarti bahwa prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi mempunyai

kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Semakin

tinggi prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif Akuntansi, semakin

tinggi pula tingkat kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja. Hal ini

ditunjukkan dari hasil uji parsial yang diperoleh thitung dengan tingkat probabilitas

< 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi

keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Dari hasil tersebut menunjukkan

bahwa pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap

kesiapan memasuki dunia kerja cukup rendah. Ini disebabkan oleh suatu hal yang

mempengaruhi kesiapan memasuki dunia kerja tidak hanya prestasi belajar mata

diklat produktif Akuntansi saja melainkan ada variabel-variabel lain yang turut

berpengaruh.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase nilai mata diklat produktif

Akuntansi yang diperoleh siswa secara umum dalam kategori baik yaitu sebesar

88% atau sebanyak 65 siswa. Sedangkan 12% atau 9 siswa memperoleh nilai

dalam kategori cukup. Ini berarti bahwa prestasi belajar mata diklat produktif

Akuntansi mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki

dunia kerja. Semakin tinggi prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif

Akuntansi, semakin tinggi pula tingkat kesiapan siswa dalam memasuki dunia

kerja.

Page 93: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

79

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh

Kurniawati (2008), secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara mata diklat

produktif Akuntansi terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja. Besarnya

pengaruh mata diklat produktif terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja siswa

sebesar 68,12%.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Kurikulum SMK 2004, program

produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali siswa agar

memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI). Prestasi belajar mata diklat produktif merupakan suatu penguasaan

terhadap mata pelajaran kejuruan dengan keahlian tertentu sesuai dengan program

keahlian masing-masing. Seberapa jauh siswa menguasai mata diklat yang

diwujudkan dalam bentuk prestasi. Prestasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk

nilai rapor siswa.

Page 94: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

80

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ada pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar

mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja

siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.

2. Ada pengaruh program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki

dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.

3. Ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap

kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK

Negeri 2 Semarang.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang penulis berikan antara

lain:

1. Kepada pihak dunia kerja atau dunia industri (DU/DI) tempat Praktik Kerja

Industri, hendaknya memberikan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan

keahlian siswa di bidang Akuntansi agar siswa memiliki pengalaman kerja di

bidang Akuntansi untuk memasuki dunia kerja.

2. Pihak sekolah hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk

mengembangkan pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi agar siswa

Page 95: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

81

menjadi sangat siap untuk memasuki dunia kerja, dan bekerjasama dengan

institusi pasangan maupun instansi-instansi lain dalam penyaluran lulusan.

3. Siswa lebih meningkatkan keseriusan dalam Praktik Kerja Industri (Prakerin)

dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi agar memiliki bekal

mental, ilmu dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja.

Page 96: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

82

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remadja Rosda Karya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. 1997. Konsep Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan di

Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatchurrochman, Rudy. 2011. “Pengaruh motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan

Belajar, Pelaksanaan Prakerin dan Pencapaian Kompetensi Mata

Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI”. Dalam

Jurnal Edisi Khusus No. 2. Hal 61-65. Universitas Pendidikan

Indonesia. http://www.slideserve.com.

(Diakses tanggal 6 Februari 2012)

Ghozali, H. Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Gunawan, Ary. 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar . 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

http://smkn2smg.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75&Ite

mid=81

Kurniawati, Yunita. 2008. “Pengaruh Praktek Kerja Industri dan Mata Diklat

Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja di

SMK N 9 Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi

UNNES.

Page 97: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

83

Mandiriyanto, Ahmad. 2009. “Pengaruh Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada Siswa Kelas XII

Akuntansi SMK Negeri 2 Tegal Tahun 2008/2009”. Skripsi.

Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: Rosdakarya

Mareta, Metta. 2009. “Pengaruh Implememntasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Siswa Kelas XII

Program Keahlian Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun

2008/2009”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Monitoring Prakerin SMK Negeri 2 Semarang. 2011.

Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Semarang: IAIN Walisongo.

Putra, Aditya Indra. 2009. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri

Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XII Program

Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco Pemalang.

http://journal.unnes.ac.id.texmaco. (6 Februari 2012).

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rokhman, Nur. 2008. “Pengaruh Penguasaan Mata Diklat Produktif dan Praktik

Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja (Studi pada Siswa Program

Akuntansi Kelas III SMK Negeri Se-Kota Semarang Tahun Ajaran

2007/2008)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suciati. 2011. “Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Magang Terhadap Kesiapan

Kerja Pada Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Negeri 1 Purwodadi”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi

UNNES

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Page 98: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

84

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syamsul, Mappa dkk.1994. Teori Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dikti

Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo.

Universitas Negeri Semarang. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakara: Gramedia Pustaka Utama.

Wena, Made. 1996. Pendidikan Sistem Ganda. Bandung: Tarsito.

Page 99: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

85

Lampiran 1

Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen

Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

Variabel

Indikator Sub Indikator Butir

Soal

Jumlah

Soal

Kesiapan

Memasuki

Dunia Kerja

Mental dan

Sikap

1. Kepercayaan diri

2. Mempunyai motivasi

yang tinggi terhadap

pencapaian prestasi

3. Ketekunan

4. Selalu optimis

5. Tanggung jawab terhadap

pekerjaan

6. Kemampuan beradaptasi

dengan lingkungan baru

7. Kemampuan menghadapi

persaingan

8. Kemampuan menghadapi

masalah

1, 2

3, 4

5, 6

7, 8

9, 10

11, 12

13, 14

15, 16

2

2

2

2

2

2

2

2

Keterampilan 1. Kemampuan

menganalisis

2. Keterampilan akuntansi

manual

3. Keterampilan

mengoperasikan

komputer

4. Keterampilan

berkomunikasi

5. Keterampilan

bersosialisasi

6. Keterampilan

bernegosiasi

7. Keterampilan

perencanaan

17, 18

19, 20

21, 22

23, 24,

25

26, 27,

28

29, 30

31, 32

2

2

2

3

3

2

2

Ilmu dan

Pengetahuan

1. Wawasan tentang bidang

pekerjaan akuntansi

33, 34,

35, 36

4

Page 100: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

86

Kepada

Yth. Siswa-siswi Akuntansi kelas XI

SMK Negeri 2 Semarang

di tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul “PENGARUH PROGRAM

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR

MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN

MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN

AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2011/2012”. Maka, Saya mohon kepada Anda untuk membantu pengumpulan

data penelitian dengan mengisi angket ini. Saya berharap Anda berkenan

meluangkan waktu untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan sesuai

keadaan yang sebenarnya agar tujuan pengumpulan data penelitian ini dapat

tercapai sesuai harapan. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh sedikitpun

terhadap nilai mata pelajaran, dan akan dijamin kerahasiaannya.

Atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam mengisi angket ini, Saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Peneliti

Meylinda Sulistyo Putri

NIM. 7101408002

UJI COBA INSTRUMEN

Page 101: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

87

Lampiran 2

Angket Uji Coba Instrumen

Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar

Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

Tahun Pelajaran 2011/2012

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Kelas :

B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.

2. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti sebelum menjawab.

3. Pilih salah satu jawaban secara benar sesuai dengan keadaan Anda dengan

memberikan tanda cek (V) pada jawaban yang sesuai.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RR : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

C. Daftar Pertanyaan

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

Mental dan Sikap

1. Kepercayaan diri diperlukan seseorang

dalam memasuki dunia kerja.

2. Saya mantap melaksanakan pekerjaan

dalam bidang Akuntansi.

3. Saya akan bersungguh-sungguh dalam

menyelesaikan pekerjaan di bidang

Akuntansi pada saat bekerja nanti.

Page 102: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

88

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

4. Saya akan lebih konsisten terhadap

kebijakan perusahaan di tempat saya

bekerja nanti.

5. Ketika menghadapi kesulitan bekerja

dalam bidang Akuntansi maka seseorang

tidak boleh putus asa.

6. Sesulit apapun pekerjaan di bidang

Akuntansi yang diberikan, jika

menyelesaikan dengan sabar pasti akan

selesai.

7. Ketika menghadapi kesulitan bekerja

dalam bidang Akuntansi maka seseorang

harus tetap optimis.

8. Dalam bekerja seseorang harus

bersemangat.

9. Seseorang harus siap dengan semua

konsekuensi atas apa yang telah

dilakukannya dalam pekerjaan di bidang

Akuntansi.

10. Seseorang harus bertanggung jawab

dalam pekerjaan di bidang Akuntansi.

11. Ketika bekerja seseorang harus mampu

bekerja sama dengan rekan kerja dan

bisa menempatkan diri di tempat baru.

12. Seseorang harus mampu menyesuaikan

penggunaan peralatan kantor yang baru

pada saat bekerja.

13. Persaingan dalam dunia kerja semakin

ketat, maka dari itu kita hendaknya lebih

kreatif dan profesional dalam bekerja.

14. Persaingan yang ketat tidak mengurangi

semangat saya untuk berusaha mencari

kerja.

15. Ketika melakukan kesalahan dalam

bekerja, saya akan bertanggung jawab

dan berusaha memperbaikinya.

16. Apabila pekerjaan yang saya kerjakan

tidak sesuai dengan harapan, saya tidak

akan melimpahkan kesalahan kepada

orang lain.

Keterampilan

17. Dengan memiliki keterampilan teknik

analisis Akuntansi, seseorang dapat

Page 103: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

89

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

melaksanakan pekerjaan dalam bidang

Akuntansi.

18. Keterampilan dalam melakukan analisis

transaksi (bukti fisik) dan kemampuan

menganalisis data keuangan (worksheet)

untuk pengambilan keputusan diperlukan

seseorang untuk siap bekerja.

19. Keterampilan dalam mengerjakan

pekerjaan Akuntansi secara manual perlu

dimiliki seseorang untuk siap memasuki

dunia kerja.

20. Dengan memiliki keterampilan dalam

penyusunan dan pelaporan informasi

Akuntansi secara manual, seseorang

dapat melaksanakan pekerjaan dalam

bidang Akuntansi.

21. Keterampilan dalam mengoperasikan

program komputer perlu dimiliki

seseorang untuk siap memasuki dunia

kerja.

22. Ketika bekerja seseorang harus dapat

mengoperasikan program MYOB

Accounting dan program Excel.

23. Ketika bekerja seseorang harus semakin

luwes dalam berkomunikasi dengan

setiap orang yang berada di tempat kerja.

24. Ketika bekerja seseorang harus lebih

komunikatif saat berbincang dengan

setiap orang yang berada di tempat kerja.

25. Saya dapat menjalin hubungan

pertemanan pada setiap orang yang

berada di tempat saya bekerja nanti.

26. Saya tidak mementingkan diri sendiri

saat saya bekerja nanti.

27. Seseorang harus semakin luwes bergaul

dengan rekan kerja saat bekerja nanti.

28. Seseorang harus bersikap sopan kepada

setiap rekan kerja saat bekerja nanti.

29. Keterampilan bernegosiasi dengan setiap

orang di tempat kerja perlu dimiliki

seseorang untuk siap kerja.

30. Kemampuan melobi terhadap setiap

orang di tempat kerja perlu dimiliki

seseorang untuk siap kerja.

Page 104: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

90

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

31. Dalam bekerja di bidang Akuntansi perlu

merencanakan setiap pekerjaan yang

akan dikerjakan.

32. Dalam bekerja harus terampil memilah

dan memilih pekerjaan yang harus

diselesaikan terlebih dahulu

Ilmu dan Pengetahuan

33. Wawasan yang luas tentang Akuntansi

diperlukan seseorang untuk siap bekerja.

34. Pengetahuan dasar tentang Akuntansi

diperlukan seseorang umtuk siap bekerja.

35. Untuk siap memasuki dunia kerja di

bidang Akuntansi diperlukan

pemahaman teori tentang Akuntansi.

36. Pemahaman siklus Akuntansi pada

perusahaan jasa dan dagang yang secara

mendalam diperlukan seseorang untuk

siap bekerja.

Terima Kasih

Page 105: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

91

Lampiran 3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

Variabel

Indikator Sub Indikator Butir

Soal

Jumlah

Soal

Kesiapan

Memasuki

Dunia Kerja

Mental dan

Sikap

9. Kepercayaan diri

10. Mempunyai motivasi

yang tinggi terhadap

pencapaian prestasi

11. Ketekunan

12. Selalu optimis

13. Tanggung jawab

terhadap pekerjaan

14. Kemampuan

beradaptasi dengan

lingkungan baru

15. Kemampuan

menghadapi persaingan

16. Kemampuan

menghadapi masalah

1, 2

3, 4

5, 6

7, 8

9, 10

11, 12

13, 14

15, 16

2

2

2

2

2

2

2

2

Keterampilan 8. Kemampuan

menganalisis

9. Keterampilan akuntansi

manual

10. Keterampilan

mengoperasikan

komputer

11. Keterampilan

berkomunikasi

12. Keterampilan

bersosialisasi

13. Keterampilan

bernegosiasi

14. Keterampilan

perencanaan

17, 18

19

20, 21

22, 23

24, 25

26, 27

28, 29

2

1

2

2

2

2

2

Ilmu dan

Pengetahuan

2. Wawasan tentang bidang

pekerjaan akuntansi

30, 31,

32

3

Page 106: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

92

Kepada

Yth. Siswa-siswi Akuntansi kelas XI

SMK Negeri 2 Semarang

di tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul “PENGARUH PROGRAM

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR

MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN

MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN

AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2011/2012”. Maka, Saya mohon kepada Anda untuk membantu pengumpulan

data penelitian dengan mengisi angket ini. Saya berharap Anda berkenan

meluangkan waktu untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan sesuai

keadaan yang sebenarnya agar tujuan pengumpulan data penelitian ini dapat

tercapai sesuai harapan. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh sedikitpun

terhadap nilai mata pelajaran, dan akan dijamin kerahasiaannya.

Atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam mengisi angket ini, Saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Peneliti

Meylinda Sulistyo Putri

NIM. 7101408002

Page 107: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

93

Lampiran 4

Angket Penelitian

Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar

Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

Tahun Pelajaran 2011/2012

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Kelas :

B. Petunjuk Pengisian

4. Tulislah identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.

5. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti sebelum menjawab.

6. Pilih salah satu jawaban secara benar sesuai dengan keadaan Anda dengan

memberikan tanda cek (V) pada jawaban yang sesuai.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RR : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

C. Daftar Pertanyaan

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

Mental dan Sikap

1. Kepercayaan diri diperlukan seseorang

dalam memasuki dunia kerja.

2. Saya mantap melaksanakan pekerjaan

dalam bidang Akuntansi.

3. Saya akan bersungguh-sungguh dalam

menyelesaikan pekerjaan di bidang

Akuntansi pada saat bekerja nanti.

Page 108: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

94

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

4. Saya akan lebih konsisten terhadap

kebijakan perusahaan di tempat saya

bekerja nanti.

5. Ketika menghadapi kesulitan bekerja

dalam bidang Akuntansi maka seseorang

tidak boleh putus asa.

6. Sesulit apapun pekerjaan di bidang

Akuntansi yang diberikan, jika

menyelesaikan dengan sabar pasti akan

selesai.

7. Ketika menghadapi kesulitan bekerja

dalam bidang Akuntansi maka seseorang

harus tetap optimis.

8. Dalam bekerja seseorang harus

bersemangat.

9. Seseorang harus siap dengan semua

konsekuensi atas apa yang telah

dilakukannya dalam pekerjaan di bidang

Akuntansi.

10. Seseorang harus bertanggung jawab

dalam pekerjaan di bidang Akuntansi.

11. Ketika bekerja seseorang harus mampu

bekerja sama dengan rekan kerja dan

bisa menempatkan diri di tempat baru.

12. Seseorang harus mampu menyesuaikan

penggunaan peralatan kantor yang baru

pada saat bekerja.

13. Persaingan dalam dunia kerja semakin

ketat, maka dari itu kita hendaknya lebih

kreatif dan profesional dalam bekerja.

14. Persaingan yang ketat tidak mengurangi

semangat saya untuk berusaha mencari

kerja.

15. Ketika melakukan kesalahan dalam

bekerja, saya akan bertanggung jawab

dan berusaha memperbaikinya.

16. Apabila pekerjaan yang saya kerjakan

tidak sesuai dengan harapan, saya tidak

akan melimpahkan kesalahan kepada

orang lain.

Keterampilan

17. Dengan memiliki keterampilan teknik

analisis Akuntansi, seseorang dapat

Page 109: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

95

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

melaksanakan pekerjaan dalam bidang

Akuntansi.

18. Keterampilan dalam melakukan analisis

transaksi (bukti fisik) dan kemampuan

menganalisis data keuangan (worksheet)

untuk pengambilan keputusan diperlukan

seseorang untuk siap bekerja.

19. Dengan memiliki keterampilan dalam

penyusunan dan pelaporan informasi

Akuntansi secara manual, seseorang

dapat melaksanakan pekerjaan dalam

bidang Akuntansi.

20. Keterampilan dalam mengoperasikan

program komputer perlu dimiliki

seseorang untuk siap memasuki dunia

kerja.

21. Ketika bekerja seseorang harus dapat

mengoperasikan program MYOB

Accounting dan program Excel.

22. Ketika bekerja seseorang harus semakin

luwes dalam berkomunikasi dengan

setiap orang yang berada di tempat kerja.

23. Saya dapat menjalin hubungan

pertemanan pada setiap orang yang

berada di tempat saya bekerja nanti.

24. Seseorang harus semakin luwes bergaul

dengan rekan kerja saat bekerja nanti.

25. Seseorang harus bersikap sopan kepada

setiap rekan kerja saat bekerja nanti.

26. Keterampilan bernegosiasi dengan setiap

orang di tempat kerja perlu dimiliki

seseorang untuk siap kerja.

27. Kemampuan melobi terhadap setiap

orang di tempat kerja perlu dimiliki

seseorang untuk siap kerja.

28. Dalam bekerja di bidang Akuntansi perlu

merencanakan setiap pekerjaan yang

akan dikerjakan.

29. Dalam bekerja harus terampil memilah

dan memilih pekerjaan yang harus

diselesaikan terlebih dahulu

Ilmu dan Pengetahuan

30. Pengetahuan dasar tentang Akuntansi

Page 110: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

96

No. Pernyataan Jawaban/Tanggapan

SS S RR TS STS

diperlukan seseorang umtuk siap bekerja.

31. Untuk siap memasuki dunia kerja di

bidang Akuntansi diperlukan

pemahaman teori tentang Akuntansi.

32. Pemahaman siklus Akuntansi pada

perusahaan jasa dan dagang yang secara

mendalam diperlukan seseorang untuk

siap bekerja.

Terima Kasih

Page 111: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

97

Lampiran 5

Daftar Nama Responden Uji Coba

No Kode

Responden

Nama Jenis

Kelamin

Kelas

1 UC-01 ARELAILA AISYAHRANI P XI AK 1

2 UC-02 AYU DEWI SUSANTY P XI AK 1

3 UC-03 AYUK HANDANI P XI AK 1

4 UC-04 MUTI'AH P XI AK 1

5 UC-05 NIKEN LADY JUNITA P XI AK 1

6 UC-06 NUR FITRIANA P XI AK 1

7 UC-07 NURUL AINI P XI AK 1

8 UC-08 RESTI LISTIOWATI P XI AK 1

9 UC-09 MAMIK SUPARMI P XI AK 2

10 UC-10 MEIDEA OSEHANA P XI AK 2

11 UC-11 MEYKA ERWIN P XI AK 2

12 UC-12 MUJIYATI P XI AK 2

13 UC-13 NABELLA DITA ARFIANI P XI AK 2

14 UC-14 NINA ASHARI DEWI P XI AK 2

15 UC-15 NURUL AINI P XI AK 2

16 UC-16 PUJI NUGRAHENI P XI AK 2

17 UC-17 ALVINA NIHAYATI P XI AK 3

18 UC-18 PUTRI WULANDARI P XI AK 3

19 UC-19 RIA RIANA P XI AK 3

20 UC-20 RIANA DWI PUJI P XI AK 3

21 UC-21 SANYA HAJAR P XI AK 3

22 UC-22 SELA HEDHI EGGELION P XI AK 3

23 UC-23 SITI UMAIROH P XI AK 3

24 UC-24 SOLIKHATUN P XI AK 4

25 UC-25 SUCI MUSTIKASARI P XI AK 4

26 UC-26 TRI RAYAHU P XI AK 4

27 UC-27 TRI WULAN DARI P XI AK 4

28 UC-28 UMI HANIAH P XI AK 4

29 UC-29 YUNITA SELVIANA P XI AK 4

30 UC-30 WIDYA LESTARI P XI AK 4

Page 112: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

98

Lampiran 6

Data Hasil Uji Coba Instrumen

Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)

No Kode NOMOR SOAL

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Y

1 UC-01 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 151

2 UC-02 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 144

3 UC-03 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 169

4 UC-04 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 161

5 UC-05 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 153

6 UC-06 3 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 155

7 UC-07 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 136

8 UC-08 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 4 3 5 4 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 4 5 138

9 UC-09 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 3 3 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 153

10 UC-10 3 3 5 3 5 5 4 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 166

11 UC-11 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 164

12 UC-12 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 158

13 UC-13 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 158

14 UC-14 3 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 3 5 4 3 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 3 5 3 3 4 5 5 5 3 5 144

15 UC-15 3 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 138

16 UC-16 3 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 138

17 UC-17 3 5 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 148

18 UC-18 3 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 161

19 UC-19 3 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 3 5 3 134

20 UC-20 3 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 5 141

21 UC-21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 119

22 UC-22 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 144

23 UC-23 3 4 5 4 4 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 141

24 UC-24 3 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 159

25 UC-25 3 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 145

26 UC-26 3 4 3 4 5 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 128

Page 113: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

99

No Kode NOMOR SOAL

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Y

27 UC-27 3 4 4 5 4 3 5 4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 138

28 UC-28 3 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 165

29 UC-29 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 151

30 UC-30 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 160

Page 114: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

100

Lampiran 7

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.917 .916 36

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 Total

VAR00001 Pearson Correlation 1 .310 .148 .196 .105 .445* .170 .272 .254 .032 .616

**

Sig. (2-tailed) .096 .436 .299 .580 .014 .368 .145 .176 .868 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00002 Pearson Correlation .310 1 .188 .429* .280 .301 .199 .195 .358 .177 .439

*

Sig. (2-tailed) .096 .319 .018 .134 .106 .292 .303 .052 .348 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00003 Pearson Correlation .148 .188 1 .178 .106 .270 .091 .000 .162 .222 .468**

Sig. (2-tailed) .436 .319 .348 .578 .148 .631 1.000 .392 .239 .009

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 115: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

101

VAR00004 Pearson Correlation .196 .429* .178 1 .170 .254 .331 .194 .972

** .086 .415

*

Sig. (2-tailed) .299 .018 .348 .369 .176 .074 .303 .000 .652 .023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00005 Pearson Correlation .105 .280 .106 .170 1 .403* .112 .129 .149 .282 .581

**

Sig. (2-tailed) .580 .134 .578 .369 .027 .557 .498 .433 .131 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00006 Pearson Correlation .445* .301 .270 .254 .403

* 1 .286 .362

* .291 .286 .733

**

Sig. (2-tailed) .014 .106 .148 .176 .027 .125 .049 .118 .125 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00007 Pearson Correlation .170 .199 .091 .331 .112 .286 1 .289 .329 .223 .415*

Sig. (2-tailed) .368 .292 .631 .074 .557 .125 .121 .076 .237 .023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00008 Pearson Correlation .272 .195 .000 .194 .129 .362* .289 1 .244 .044 .423

*

Sig. (2-tailed) .145 .303 1.000 .303 .498 .049 .121 .193 .816 .020

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00009 Pearson Correlation .254 .358 .162 .972** .149 .291 .329 .244 1 .129 .451

*

Sig. (2-tailed) .176 .052 .392 .000 .433 .118 .076 .193 .499 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00010 Pearson Correlation .032 .177 .222 .086 .282 .286 .223 .044 .129 1 .441*

Sig. (2-tailed) .868 .348 .239 .652 .131 .125 .237 .816 .499 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation .616** .439

* .468

** .415

* .581

** .733

** .415

* .423

* .451

* .441

* 1

Sig. (2-tailed) .000 .015 .009 .023 .001 .000 .023 .020 .012 .015

Page 116: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

102

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 Total

VAR00011 Pearson Correlation 1 .492** .438

* .232 .390

* .531

** .409

* .187 -.103 .365

* .699

**

Sig. (2-tailed) .006 .016 .217 .033 .003 .025 .321 .587 .047 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00012 Pearson Correlation .492** 1 .199 .412

* .242 .212 .058 -.106 -.005 .172 .418

*

Sig. (2-tailed) .006 .292 .024 .199 .261 .762 .577 .980 .363 .022

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00013 Pearson Correlation .438* .199 1 -.045 .025 .967

** .346 .298 -.355 .012 .465

**

Sig. (2-tailed) .016 .292 .812 .897 .000 .061 .109 .054 .950 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00014 Pearson Correlation .232 .412* -.045 1 .174 .051 .220 .181 .075 .084 .403

*

Sig. (2-tailed) .217 .024 .812 .358 .787 .242 .338 .695 .657 .027

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00015 Pearson Correlation .390* .242 .025 .174 1 .084 .530

** -.090 .248 .974

** .616

**

Sig. (2-tailed) .033 .199 .897 .358 .660 .003 .634 .186 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00016 Pearson Correlation .531** .212 .967

** .051 .084 1 .430

* .334 -.381

* .071 .559

**

Sig. (2-tailed) .003 .261 .000 .787 .660 .018 .071 .038 .709 .001

Page 117: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

103

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00017 Pearson Correlation .409* .058 .346 .220 .530

** .430

* 1 .305 -.063 .512

** .748

**

Sig. (2-tailed) .025 .762 .061 .242 .003 .018 .102 .740 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00018 Pearson Correlation .187 -.106 .298 .181 -.090 .334 .305 1 -.218 -.044 .385*

Sig. (2-tailed) .321 .577 .109 .338 .634 .071 .102 .247 .818 .035

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00019 Pearson Correlation -.103 -.005 -.355 .075 .248 -.381* -.063 -.218 1 .257 -.090

Sig. (2-tailed) .587 .980 .054 .695 .186 .038 .740 .247 .171 .636

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00020 Pearson Correlation .365* .172 .012 .084 .974

** .071 .512

** -.044 .257 1 .619

**

Sig. (2-tailed) .047 .363 .950 .657 .000 .709 .004 .818 .171 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation .699** .418

* .465

** .403

* .616

** .559

** .748

** .385

* -.090 .619

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .022 .010 .027 .000 .001 .000 .035 .636 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 Total

VAR00021 Pearson Correlation 1 .404* .063 -.220 .967

** .024 .373

* .137 .435

* .373

* .526

**

Sig. (2-tailed) .027 .741 .243 .000 .898 .042 .471 .016 .042 .003

Page 118: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

104

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00022 Pearson Correlation .404* 1 .152 .382

* .411

* .361

* .962

** .147 .965

** .962

** .748

**

Sig. (2-tailed) .027 .422 .037 .024 .050 .000 .438 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00023 Pearson Correlation .063 .152 1 .300 .079 -.063 .088 .872** .131 .088 .535

**

Sig. (2-tailed) .741 .422 .107 .676 .741 .644 .000 .491 .644 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00024 Pearson Correlation -.220 .382* .300 1 -.202 .170 .419

* .145 .348 .419

* .264

Sig. (2-tailed) .243 .037 .107 .284 .369 .021 .445 .059 .021 .159

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00025 Pearson Correlation .967** .411

* .079 -.202 1 -.045 .377

* .081 .374

* .377

* .492

**

Sig. (2-tailed) .000 .024 .676 .284 .813 .040 .669 .042 .040 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00026 Pearson Correlation .024 .361* -.063 .170 -.045 1 .298 .024 .421

* .298 .168

Sig. (2-tailed) .898 .050 .741 .369 .813 .109 .899 .020 .109 .374

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00027 Pearson Correlation .373* .962

** .088 .419

* .377

* .298 1 .090 .930

** 1.000

** .712

**

Sig. (2-tailed) .042 .000 .644 .021 .040 .109 .636 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00028 Pearson Correlation .137 .147 .872** .145 .081 .024 .090 1 .201 .090 .553

**

Sig. (2-tailed) .471 .438 .000 .445 .669 .899 .636 .287 .636 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00029 Pearson Correlation .435* .965

** .131 .348 .374

* .421

* .930

** .201 1 .930

** .764

**

Page 119: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

105

Sig. (2-tailed) .016 .000 .491 .059 .042 .020 .000 .287 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VAR00030 Pearson Correlation .373* .962

** .088 .419

* .377

* .298 1.000

** .090 .930

** 1 .712

**

Sig. (2-tailed) .042 .000 .644 .021 .040 .109 .000 .636 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation .526** .748

** .535

** .264 .492

** .168 .712

** .553

** .764

** .712

** 1

Sig. (2-tailed) .003 .000 .002 .159 .006 .374 .000 .002 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 Total

VAR00031 Pearson Correlation 1 .207 -.031 .271 .178 .162 .661**

Sig. (2-tailed) .273 .870 .147 .346 .391 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR00032 Pearson Correlation .207 1 -.144 .776** .196 .467

** .468

**

Sig. (2-tailed) .273 .446 .000 .299 .009 .009

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR00033 Pearson Correlation -.031 -.144 1 -.003 .281 .007 .209

Sig. (2-tailed) .870 .446 .988 .132 .969 .268

N 30 30 30 30 30 30 30

Page 120: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

106

VAR00034 Pearson Correlation .271 .776** -.003 1 .170 .580

** .536

**

Sig. (2-tailed) .147 .000 .988 .369 .001 .002

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR00035 Pearson Correlation .178 .196 .281 .170 1 .239 .558**

Sig. (2-tailed) .346 .299 .132 .369 .203 .001

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR00036 Pearson Correlation .162 .467** .007 .580

** .239 1 .443

*

Sig. (2-tailed) .391 .009 .969 .001 .203 .014

N 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation .661** .468

** .209 .536

** .558

** .443

* 1

Sig. (2-tailed) .000 .009 .268 .002 .001 .014

N 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 121: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

107

Lampiran 8

Daftar Nama Responden Penelitian

No Kode Nama Jenis Kelas

Responden Kelamin

1 R01 ANDRI LIANI P XI AK 1

2 R02 ANISA APRILIA D P XI AK 1

3 R03 ANNA FAUZIYAH P XI AK 1

4 R04 DENNY RAHAYU P XI AK 1

5 R05 DEWI RIZKI UTAMI P XI AK 1

6 R06 ERMA KUSUMAWATI P XI AK 1

7 R07 FRILIA KUSUMA WATI P XI AK 1

8 R08 CHOIRUL ISTIQOMAH P XI AK 1

9 R09 GIZELLA INDRY DESFIANA P XI AK 1

10 R10 KHOIRUN NISAK P XI AK 1

11 R11 LINDA YUNITA P XI AK 1

12 R12 MELA DIAH ANDRIYANI P XI AK 1

13 R13 PUTRI SARI DAMAYANTI P XI AK 1

14 R14 RIA PUSPITA DEWI P XI AK 1

15 R15 RISKA MEIDIANA WULANDARI P XI AK 1

16 R16 SITI ROHMATUN P XI AK 1

17 R17 SRIDEVI P XI AK 1

18 R18 TYA RESTIANTI P XI AK 1

19 R19 WAHYU ANISSAADHA P XI AK 1

20 R20 ANGGITA RULIN PARAMITA P XI AK 2

21 R21 ANISSA RACHMASARI P XI AK 2

22 R22 ANZILIA RETNO PUSPITASARI P XI AK 2

23 R23 APRIYANI P XI AK 2

24 R24 ARNICHA SHINTA DEWI P XI AK 2

25 R25 AYU KARTIKA DEWI P XI AK 2

26 R26 CLARRITA RIZKI WULANDARI P XI AK 2

27 R27 DEA ASMARA LATIF NOVIANA P XI AK 2

28 R28 DEVI MEILINDA P XI AK 2

29 R29 DEWI CAHYANINGRUM P XI AK 2

30 R30 EKA ARISTIYANI P XI AK 2

31 R31 FALINNIHLA AZKANNIDA P XI AK 2

32 R32 HESTI MURYANI P XI AK 2

33 R33 INTAN SETYAWATI P XI AK 2

34 R34 KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA P XI AK 2

35 R35 LAILATUL ULFA P XI AK 2

Page 122: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

108

No Kode Nama Jenis Kelas

Responden Kelamin

36 R36 LIA SYAFITRI ACHMADI P XI AK 2

37 R37 LINA KURNIAWATI P XI AK 2

38 R38 LISA RAHAYU P XI AK 2

39 R39 AFIFAH FATMAWATI NUR P XI AK 3

40 R40 ALVINA NIHAYATI P XI AK 3

41 R41 AMALLIA DIAN ISKANDAR P XI AK 3

42 R42 ANIF MAGHFIROH P XI AK 3

43 R43 ATIKA DWI TRISTANTI P XI AK 3

44 R44 CATUR SARI MAQFIROH P XI AK 3

45 R45 CHAVIA ZAGITA APRILANI P XI AK 3

46 R46 DELA ROSITA P XI AK 3

47 R47 DESI RACHMAWATI P XI AK 3

48 R48 DESI TRISNAWATI P XI AK 3

49 R49 DINDA INDIRA SUBAGIO P XI AK 3

50 R50 EVA NUR OKTAVIA P XI AK 3

51 R51 FITRI HENDRIYANI P XI AK 3

52 R52 IKA ARIF WIYANI P XI AK 3

53 R53 INDAH AYU FITRIA P XI AK 3

54 R54 IRMA SUSANTI P XI AK 3

55 R55 ISNAINI FITRIASARI P XI AK 3

56 R56 MARLINA DWI CAHYATI P XI AK 3

57 R57 AMALINA NOVISTASARI P XI AK 3

58 R58 AMELIA PUTRI NANDA DEWI P XI AK 3

59 R59 AYU RETNOWATI P XI AK 4

60 R60 BELLA JUNAR PRAPTIA P XI AK 4

61 R61 DANIKA BINANDIA PARAMITA P XI AK 4

62 R62 DESI AYU RAHMAWATI P XI AK 4

63 R63 DEWI YUNITA SARI P XI AK 4

64 R64 DHIKA SUSI ALFIYANTHI P XI AK 4

65 R65 EKA ROCHANINGRUM P XI AK 4

66 R66 ERFIANI QUEEN FARADINA P XI AK 4

67 R67 HENING VIDYARI SHINTA S P XI AK 4

68 R68 HERLIN APRILIA P XI AK 4

69 R69 IKE NURUL HIDAYAH P XI AK 4

70 R70 INTAN WULANDARI P XI AK 4

71 R71 KHARISMA YOGI GUSTIANA P XI AK 4

72 R72 MARIATUL KIBTIYAH P XI AK 4

Page 123: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

109

No Kode Nama Jenis Kelas

Responden Kelamin

73 R73 MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH P XI AK 4

74 R74 MUTIA RACHMA SYAFITRI P XI AK 4

Page 124: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

110

Lampiran 9

Daftar Nilai Prakerin

Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama Aspek

Rata-

rata

DP KKM MK IK P Nilai

1 ANDRI LIANI 85 84 80 80 80 81.80

2 ANISA APRILIA D 83 82 80 80 80 81.00

3 ANNA FAUZIYAH 84 90 90 84 90 87.60

4 DENNY RAHAYU 85 86 80 80 80 82.20

5 DEWI RIZKI UTAMI 95 86 84 82 95 88.40

6 ERMA KUSUMAWATI 95 86 84 82 95 80.30

7 FRILIA KUSUMA WATI 85 90 90 85 90 88.00

8 CHOIRUL ISTIQOMAH 85 80 80 80 80 81.00

9 GIZELLA INDRY DESFIANA 96 86 84 82 95 88.60

10 KHOIRUN NISAK 85 86 83 82 83 83.80

11 LINDA YUNITA 85 84 80 85 84 80.60

12 MELA DIAH ANDRIYANI 85 84 80 80 80 81.80

13 PUTRI SARI DAMAYANTI 85 84 80 82 84 83.00

14 RIA PUSPITA DEWI 85 84 80 83 84 83.20

15 RISKA MEIDIANA WULANDARI 95 85 84 80 95 87.80

16 SITI ROHMATUN 85 86 84 80 87 84.40

17 SRIDEVI 84 80 90 80 85 83.80

18 TYA RESTIANTI 95 80 84 80 95 86.80

19 WAHYU ANISSAADHA 80 90 80 82 80 82.40

20 ANGGITA RULIN PARAMITA 80 86 80 85 80 82.20

21 ANISSA RACHMASARI 90 80 85 85 85 85.00

22 ANZILIA RETNO PUSPITASARI 95 80 84 81 95 80.20

23 APRIYANI 90 84 80 80 90 84.80

24 ARNICHA SHINTA DEWI 85 90 80 80 84 80.00

25 AYU KARTIKA DEWI 78 90 80 84 84 83.20

26 CLARRITA RIZKI WULANDARI 78 85 80 84 84 82.20

27 DEA ASMARA LATIF NOVIANA 90 90 84 82 95 88.20

28 DEVI MEILINDA 90 90 90 80 80 90.20

29 DEWI CAHYANINGRUM 90 90 80 80 80 84.00

30 EKA ARISTIYANI 90 95 80 80 80 85.00

31 FALINNIHLA AZKANNIDA 90 90 90 90 90 90.00

32 HESTI MURYANI 85 90 90 90 85 88.00

33 INTAN SETYAWATI 85 85 80 80 90 84.00

34 KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA 84 90 85 80 79 91.20

35 LAILATUL ULFA 95 85 84 83 96 88.60

Page 125: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

111

No Nama Aspek

Rata-

rata

DP KKM MK IK P Nilai

36 LIA SYAFITRI ACHMADI 95 90 94 90 90 91.80

37 LINA KURNIAWATI 92 90 90 86 90 89.60

38 LISA RAHAYU 98 95 90 90 95 80.00

39 AFIFAH FATMAWATI NUR 98 85 95 85 98 92.20

40 ALVINA NIHAYATI 90 90 88 95 90 90.60

41 AMALLIA DIAN ISKANDAR 92 90 90 84 88 88.80

42 ANIF MAGHFIROH 85 84 80 80 85 87.00

43 ATIKA DWI TRISTANTI 84 90 90 84 90 87.60

44 CATUR SARI MAQFIROH 80 85 88 88 85 85.20

45 CHAVIA ZAGITA APRILANI 79 89 78 78 85 81.80

46 DELA ROSITA 80 85 88 88 85 80.20

47 DESI RACHMAWATI 85 95 90 90 85 89.00

48 DESI TRISNAWATI 90 80 80 80 90 84.00

49 DINDA INDIRA SUBAGIO 80 86 83 81 85 83.00

50 EVA NUR OKTAVIA 80 85 88 88 85 85.20

51 FITRI HENDRIYANI 90 90 90 90 90 90.00

52 IKA ARIF WIYANI 80 85 88 88 85 85.20

53 INDAH AYU FITRIA 85 85 86 84 90 86.00

54 IRMA SUSANTI 78 78 88 75 78 79.40

55 ISNAINI FITRIASARI 80 85 88 88 85 85.20

56 MARLINA DWI CAHYATI 90 85 90 84 85 86.80

57 AMALINA NOVISTASARI 90 88 90 84 84 87.20

58 AMELIA PUTRI NANDA DEWI 90 85 95 80 95 84.20

59 AYU RETNOWATI 90 91 88 84 90 88.60

60 BELLA JUNAR PRAPTIA 80 85 86 84 90 85.00

61 DANIKA BINANDIA PARAMITA 82 85 86 84 90 80.00

62 DESI AYU RAHMAWATI 82 85 85 84 90 85.20

63 DEWI YUNITA SARI 86 85 88 83 85 85.40

64 DHIKA SUSI ALFIYANTHI 80 87 88 88 85 85.60

65 EKA ROCHANINGRUM 90 85 88 90 85 87.60

66 ERFIANI QUEEN FARADINA 80 85 85 88 85 84.60

67 HENING VIDYARI SHINTA S 87 85 88 80 95 87.00

68 HERLIN APRILIA 80 82 88 88 85 84.60

69 IKE NURUL HIDAYAH 78 78 88 78 78 80.00

70 INTAN WULANDARI 79 87 88 77 78 81.80

71 KHARISMA YOGI GUSTIANA 82 87 84 85 83 84.20

72 MARIATUL KIBTIYAH 82 83 84 85 83 83.40

73 MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH 80 85 85 85 82 83.40

74 MUTIA RACHMA SYAFITRI 80 85 88 88 85 80.20

Keterangan:

1. Disiplin 3. Mutu Kerja (Prestasi Kerja) 5. Perilaku

2. Kemauan dan Motivasi 4. Inisiatif dan Kreativitas

Page 126: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

112

Lampiran 10

Daftar Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang

Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 ANDRI LIANI 81 75 82 73 70 85 91 76 88 70 75 100 90 99 96 73

2 ANISA APRILIA D 94 91 87 95 86 76 87 85 90 73 75 90 81 95 84 73

3 ANNA FAUZIYAH 100 75 73 73 75 77 71 72 90 70 85 88 79 82 84 73

4 DENNY RAHAYU 71 75 77 73 91 73 72 83 90 70 95 77 77 79 73 73

5 DEWI RIZKI UTAMI 77 98 85 73 79 81 75 77 90 70 85 79 86 82 84 73

6 ERMA KUSUMAWATI 100 85 73 73 87 78 75 83 80 73 95 82 83 80 80 81

7 FRILIA KUSUMA WATI 100 88 79 73 76 81 83 70 90 70 85 86 86 90 95 93

8 CHOIRUL ISTIQOMAH 81 98 80 73 87 88 81 70 77 73 100 89 92 89 89 73

9 GIZELLA INDRY DESFIANA 81 98 78 73 82 81 73 70 88 70 80 82 86 79 89 88

10 KHOIRUN NISAK 82 76 80 73 75 76 73 85 90 70 100 79 80 78 84 78

11 LINDA YUNITA 95 75 90 73 79 72 73 83 83 70 70 77 79 78 73 73

12 MELA DIAH ANDRIYANI 99 86 84 73 90 94 72 86 90 72 85 95 98 80 73 77

13 PUTRI SARI DAMAYANTI 100 86 83 80 80 93 75 70 90 70 100 93 98 83 90 91

14 RIA PUSPITA DEWI 88 77 79 73 92 74 73 70 83 72 85 83 77 82 100 92

15 RISKA MEIDIANA WULANDARI 100 85 73 73 90 80 95 78 88 70 70 87 85 92 90 97

16 SITI ROHMATUN 75 73 75 73 97 74 75 85 90 70 75 99 77 85 78 86

17 SRIDEVI 100 75 73 73 80 83 91 83 90 85 100 98 88 99 100 94

18 TYA RESTIANTI 81 73 73 73 89 82 85 86 90 73 85 99 86 93 100 89

19 WAHYU ANISSAADHA 70 73 83 73 88 73 76 73 90 85 85 79 77 79 78 75

20 ANGGITA RULIN PARAMITA 100 91 80 73 86 74 70 77 90 80 70 93 79 80 88 83

21 ANISSA RACHMASARI 92 98 82 73 83 73 70 86 90 75 85 76 77 80 78 73

22 ANZILIA RETNO PUSPITASARI 100 70 76 73 83 88 85 80 90 70 80 97 92 93 73 78

23 APRIYANI 100 75 79 73 81 72 73 77 90 72 85 85 80 79 94 88

24 ARNICHA SHINTA DEWI 80 88 84 73 83 83 78 85 90 73 85 87 88 80 100 91

Page 127: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

113

25 AYU KARTIKA DEWI 73 78 95 73 89 76 78 85 90 77 85 87 81 80 100 89

26 CLARRITA RIZKI WULANDARI 100 98 75 73 86 93 92 79 90 71 85 100 97 99 100 96

27 DEA ASMARA LATIF NOVIANA 76 90 77 73 92 72 80 86 90 77 85 83 80 88 90 96

28 DEVI MEILINDA 100 82 73 73 89 77 88 86 90 71 85 97 83 96 100 87

29 DEWI CAHYANINGRUM 76 87 98 78 89 92 89 85 90 85 75 99 96 96 78 86

30 EKA ARISTIYANI 98 73 73 73 86 80 90 80 90 77 70 99 85 98 87 73

31 FALINNIHLA AZKANNIDA 100 73 81 73 88 72 74 80 90 70 85 97 80 89 90 77

32 HESTI MURYANI 82 79 73 73 76 81 77 70 80 70 80 85 86 86 100 85

33 INTAN SETYAWATI 81 79 80 73 79 77 78 85 90 72 80 85 82 86 83 83

34 KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA 76 75 83 73 83 80 72 85 90 70 70 79 85 83 83 73

35 LAILATUL ULFA 98 85 86 73 92 75 72 86 90 73 85 85 80 82 78 78

36 LIA SYAFITRI ACHMADI 81 92 86 73 79 78 74 85 87 70 85 89 83 85 78 95

37 LINA KURNIAWATI 73 85 81 73 89 70 70 76 90 70 85 81 82 75 76 91

38 LISA RAHAYU 73 75 81 73 83 75 76 85 84 70 70 94 87 91 83 73

39 AFIFAH FATMAWATI NUR 78 89 82 73 88 78 81 86 90 70 80 100 73 75 100 73

40 ALVINA NIHAYATI 73 82 76 73 75 78 84 78 90 70 75 77 77 75 95 96

41 AMALLIA DIAN ISKANDAR 100 100 90 99 89 73 73 90 90 70 100 77 85 98 73 73

42 ANIF MAGHFIROH 80 90 81 95 70 74 77 81 88 73 75 100 73 85 73 88

43 ATIKA DWI TRISTANTI 80 88 79 82 78 75 74 73 90 70 75 100 79 88 73 78

44 CATUR SARI MAQFIROH 80 77 77 79 79 87 83 77 83 73 85 81 80 98 73 73

45 CHAVIA ZAGITA APRILANI 73 79 86 82 82 75 79 78 90 70 95 81 78 98 73 77

46 DELA ROSITA 73 82 83 80 81 80 74 85 90 70 85 82 80 76 73 91

47 DESI RACHMAWATI 73 86 86 90 81 81 77 70 83 70 95 95 90 75 73 84

48 DESI TRISNAWATI 73 89 92 89 80 100 93 90 88 72 85 99 84 86 73 84

49 DINDA INDIRA SUBAGIO 80 82 86 79 80 80 77 80 90 70 100 100 83 86 73 73

50 EVA NUR OKTAVIA 73 79 80 78 79 81 80 75 90 72 80 88 79 77 100 84

51 FITRI HENDRIYANI 73 77 79 78 81 92 98 87 90 70 100 100 73 85 100 80

52 IKA ARIF WIYANI 73 95 98 80 83 100 100 77 88 85 80 73 75 73 73 95

53 INDAH AYU FITRIA 73 93 98 83 83 74 84 84 90 85 85 73 73 75 73 89

Page 128: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

114

54 IRMA SUSANTI 73 83 77 82 81 87 98 77 90 73 80 94 73 73 95 89

55 ISNAINI FITRIASARI 73 87 85 92 83 86 98 85 90 85 80 73 83 98 100 84

56 MARLINA DWI CAHYATI 90 99 77 85 83 86 93 87 90 80 70 73 80 91 80 73

57 AMALINA NOVISTASARI 73 98 88 99 82 86 87 84 80 70 85 73 82 98 73 73

58 AMELIA PUTRI NANDA DEWI 73 99 86 93 83 74 73 85 90 73 85 86 76 70 73 90

59 AYU RETNOWATI 73 79 77 79 82 74 74 72 83 70 85 93 79 75 83 89

60 BELLA JUNAR PRAPTIA 73 93 79 80 80 80 98 83 88 70 70 85 84 88 83 75

61 DANIKA BINANDIA PARAMITA 73 76 77 80 81 86 100 85 90 70 80 73 95 78 78 83

62 DESI AYU RAHMAWATI 73 97 92 93 81 78 100 83 90 80 80 87 75 73 78 73

63 DEWI YUNITA SARI 73 85 80 79 80 97 97 83 90 75 85 87 77 90 76 78

64 DHIKA SUSI ALFIYANTHI 73 87 88 80 82 84 100 86 90 70 70 85 73 82 83 88

65 EKA ROCHANINGRUM 73 87 81 80 83 79 100 86 80 72 70 90 98 87 73 91

66 ERFIANI QUEEN FARADINA 100 100 97 99 77 81 83 90 90 73 80 100 73 73 87 89

67 HENING VIDYARI SHINTA S 82 83 80 88 80 78 73 77 77 77 85 89 81 73 77 96

68 HERLIN APRILIA 79 97 83 96 80 74 79 75 88 71 85 100 73 79 95 96

69 IKE NURUL HIDAYAH 78 99 96 96 83 84 83 78 90 77 85 100 80 79 99 87

70 INTAN WULANDARI 73 99 85 98 79 75 83 78 83 71 85 73 83 75 73 86

71 KHARISMA YOGI GUSTIANA 73 97 80 89 81 83 75 85 90 85 80 100 86 85 73 73

72 MARIATUL KIBTIYAH 100 85 86 86 83 75 81 85 87 77 75 100 86 92 90 77

73 MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH 73 85 82 86 81 78 73 86 90 70 75 90 81 85 87 85

74 MUTIA RACHMA SYAFITRI 73 79 85 83 80 81 80 86 84 70 85 84 81 75 73 83

Keterangan:

Semester I Semester III

1. Mengelola dokumen transaksi 8. Memproses dokumen dana kas kecil

2. Memproses entri jurnal 9. Memproses dokumen dana kas di Bank

3. Memproses buku besar 10. Mengelola kartu piutang

4. Menyusun laporan keuangan 11. Mengoperasikan paket program

Page 129: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

115

Semester II Semester IV

5. Memproses entri jurnal 12. Mengelola penerimaan barang supplies

6. Memproses buku besar 13. Mengelola kartu persediaan supplies

7. Menyusun laporan keuangan 14. Mengelola kartu persediaan barang dagang

15. Mengelola administrasi gudang

16. Mengelola aktiva tetap

Page 130: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

116

Lampiran 11

Tabulasi Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

No Kode

Res.

Mental dan Sikap Keterampilan Penget.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 R01 3 3 2 3 5 4 3 3 3 5 4 4 4 3 5 4 58 3 3 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 4 49 3 4 4 11 118

2 R02 5 4 3 3 5 5 5 5 3 2 4 2 5 1 5 5 62 4 2 3 4 4 3 4 5 3 3 2 5 5 47 5 3 4 12 121

3 R03 5 2 4 4 5 4 4 3 2 3 5 3 5 5 5 4 63 3 3 3 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 46 4 5 5 14 123

4 R04 3 4 3 5 4 3 5 4 2 3 5 3 5 2 3 4 58 2 3 3 5 4 5 3 5 5 3 3 5 3 49 5 2 3 10 117

5 R05 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 3 5 3 5 3 3 64 4 3 4 5 2 2 5 3 5 4 3 5 3 48 5 4 4 13 125

6 R06 4 2 5 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 3 63 4 3 2 3 4 2 3 5 3 4 3 4 3 43 5 4 2 11 117

7 R07 5 3 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 64 2 2 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 47 3 4 4 11 122

8 R08 5 2 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 3 5 3 59 4 4 5 3 2 5 4 5 3 5 3 3 3 49 4 4 3 11 119

9 R09 5 2 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 43 4 3 3 10 123

10 R10 5 4 2 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 3 4 4 68 4 2 4 1 3 2 3 2 2 3 3 3 5 37 5 5 3 13 118

11 R11 3 5 3 5 3 4 4 5 4 5 3 2 4 5 3 3 61 5 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 48 3 3 3 9 118

12 R12 5 4 5 3 5 3 3 4 4 4 5 3 3 3 5 4 63 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 47 3 4 3 10 120

13 R13 5 3 5 2 3 3 3 2 3 4 5 4 5 5 4 5 61 2 4 5 3 2 4 3 3 5 3 2 3 5 44 3 5 5 13 118

14 R14 3 4 5 3 5 5 3 3 2 5 2 4 3 3 5 5 60 4 4 3 4 5 3 3 5 3 5 4 2 5 50 3 3 3 9 119

15 R15 4 4 5 4 5 3 3 5 5 3 5 4 5 3 3 4 65 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 45 4 4 2 10 120

16 R16 3 5 3 5 5 5 2 3 4 4 2 5 3 5 5 5 64 3 5 3 3 5 5 3 3 3 2 3 3 3 44 3 2 5 10 118

17 R17 5 2 5 3 4 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 5 55 5 4 3 3 4 4 5 2 5 5 5 5 5 55 5 5 3 13 123

18 R18 4 4 3 3 5 3 5 2 4 3 4 4 3 3 4 4 58 3 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 51 4 4 3 11 120

19 R19 5 5 3 4 5 5 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 61 3 3 4 2 4 3 4 5 5 4 2 4 4 47 5 3 3 11 119

20 R20 5 2 3 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 5 66 4 3 1 3 3 5 5 2 4 2 3 4 4 43 4 5 4 13 122

21 R21 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 63 3 4 3 4 2 3 5 4 5 4 4 3 4 48 3 4 4 11 122

22 R22 5 2 3 4 5 4 3 5 3 4 1 4 2 3 3 5 56 5 4 5 3 5 3 5 2 5 3 3 5 3 51 2 5 4 11 118

23 R23 3 3 3 2 5 4 5 2 4 5 5 5 3 5 5 4 63 4 3 3 2 4 5 2 4 3 4 3 3 4 44 4 3 4 11 118

24 R24 2 5 3 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 3 67 3 2 3 1 3 5 3 3 2 2 4 4 3 38 3 4 3 10 115

25 R25 3 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 61 3 3 4 5 4 4 3 5 5 4 3 3 3 49 2 4 2 8 118

26 R26 5 4 4 5 5 2 2 2 3 4 5 3 4 5 5 4 62 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 3 3 4 47 3 4 4 11 120

27 R27 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 1 67 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 55 5 5 4 14 136

28 R28 5 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 5 3 3 3 5 62 4 5 4 4 3 2 3 3 5 4 5 4 5 51 4 4 3 11 124

29 R29 2 3 5 2 2 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 60 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 50 4 5 3 12 122

Page 131: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

117

No Kode

Res.

Mental dan Sikap Keterampilan Penget.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

30 R30 5 4 4 3 4 2 5 4 2 3 2 4 5 4 5 4 60 3 4 3 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 50 4 5 3 12 122

31 R31 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 57 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 52 4 5 5 14 123

32 R32 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 57 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 52 5 5 4 14 123

33 R33 3 3 3 4 4 4 3 5 3 4 3 3 5 3 4 2 56 3 2 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 49 5 5 5 15 120

34 R34 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 1 4 3 64 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 47 5 5 5 15 126

35 R35 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3 5 4 4 5 4 5 61 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 58 5 5 5 15 134

36 R36 4 4 4 5 3 2 4 3 5 3 5 4 3 4 5 3 61 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 5 5 49 5 5 4 14 124

37 R37 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 5 4 62 4 1 3 2 5 2 4 4 4 4 3 3 4 43 5 5 5 15 120

38 R38 5 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 58 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 4 50 3 4 3 10 118

39 R39 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 64 3 4 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 5 47 4 4 5 13 124

40 R40 5 4 4 5 3 3 3 3 1 3 3 4 4 5 4 3 57 4 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 52 4 5 4 13 122

41 R41 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 5 3 5 4 3 4 59 3 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 55 2 4 5 11 125

42 R42 5 1 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 58 3 4 3 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 53 3 4 5 12 123

43 R43 3 4 3 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 58 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 53 4 3 5 12 123

44 R44 4 3 1 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 56 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 54 5 5 3 13 123

45 R45 5 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 59 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3 51 3 4 5 12 122

46 R46 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 58 3 4 2 4 3 5 3 4 5 3 3 2 2 43 1 4 2 7 108

47 R47 4 4 3 4 3 3 5 4 2 1 4 4 5 4 5 4 59 3 5 3 4 5 3 5 3 4 4 4 5 3 51 3 4 3 10 120

48 R48 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 1 5 1 4 4 53 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 57 5 3 5 13 123

49 R49 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 62 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 53 3 4 4 11 126

50 R50 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 1 5 69 4 4 4 1 5 4 5 5 3 3 1 3 4 46 1 3 3 7 122

51 R51 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 3 63 4 4 4 3 5 4 5 4 5 3 4 4 3 52 2 2 5 9 124

52 R52 4 3 5 3 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 5 66 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 2 47 1 2 4 7 120

53 R53 3 5 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 3 1 1 1 50 2 4 4 4 3 5 3 5 5 4 5 2 5 51 2 3 3 8 109

54 R54 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 2 3 4 62 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 48 3 5 4 12 122

55 R55 3 4 4 3 5 4 3 3 5 5 4 4 5 3 5 4 64 3 3 4 4 3 4 4 1 1 4 1 5 5 42 4 5 4 13 119

56 R56 5 3 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4 2 4 3 4 62 3 5 1 4 5 1 3 5 3 4 4 5 3 46 4 5 5 14 122

57 R57 5 3 3 5 4 5 3 5 3 3 3 4 2 3 3 4 58 3 4 3 5 5 3 3 3 4 4 4 5 5 51 4 4 5 13 122

58 R58 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 60 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 46 4 4 4 12 118

59 R59 4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 3 5 4 4 62 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 43 4 4 5 13 118

60 R60 5 5 4 4 2 4 2 1 2 4 4 4 4 5 4 5 59 4 5 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 50 5 3 5 13 122

61 R61 5 4 3 5 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 4 57 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 41 3 3 4 10 108

62 R62 4 4 3 4 3 4 4 4 5 1 5 5 4 4 4 3 61 5 5 4 3 5 3 4 3 3 5 4 3 4 51 4 4 3 11 123

Page 132: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

118

No Kode

Res.

Mental dan Sikap Keterampilan Penget.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

63 R63 5 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 2 4 3 5 3 59 4 4 4 5 4 3 5 5 4 2 4 4 3 51 4 4 4 12 122

64 R64 5 5 3 5 5 4 3 3 3 5 2 5 4 1 3 4 60 3 4 4 5 3 4 5 2 2 2 3 5 5 47 3 4 4 11 118

65 R65 5 3 4 3 4 5 5 5 2 3 3 3 3 2 4 2 56 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 5 4 4 13 120

66 R66 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 5 3 3 3 3 4 58 4 1 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 3 52 4 5 4 13 123

67 R67 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 61 5 2 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 48 5 4 4 13 122

68 R68 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 57 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 2 54 4 4 4 12 123

69 R69 3 3 5 4 3 2 4 3 4 5 5 4 3 3 5 3 59 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 38 3 4 5 12 109

70 R70 5 3 3 5 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 68 3 3 5 4 2 4 5 3 2 2 3 4 2 42 3 4 5 12 122

71 R71 5 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 69 4 5 3 3 4 4 5 3 3 2 3 3 2 44 4 3 3 10 123

72 R72 4 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 71 5 4 3 3 4 5 2 3 5 3 2 3 3 45 3 3 3 9 125

73 R73 5 3 4 5 4 4 4 3 4 5 3 3 5 5 2 5 64 4 2 3 3 2 5 4 3 5 2 4 3 5 45 3 4 3 10 119

74 R74 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 5 57 4 5 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 41 3 4 3 10 108

Page 133: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

119

Lampiran 12

Deskripsi Data Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

No. Kode

Res.

Mental dan Sikap Keterampilan Ilmu dan Pengetahuan Total

Skor % Krit. Skor % Krit. Skor % Krit. Skor % Krit.

1 R01 58 72.5 C 49 75.38 C 11 73.33 C 118 73.75 R

2 R02 62 77.5 C 47 72.30 C 12 80 T 121 75.62 C

3 R03 63 78.75 T 46 70.76 C 14 93.33 ST 123 76.87 C

4 R04 58 72.5 C 49 75.38 C 10 66.66 C 117 73.12 R

5 R05 64 80 T 48 73.84 C 13 86.66 T 125 78.12 T

6 R06 63 78.75 T 43 66.15 R 11 73.33 C 117 73.12 R

7 R07 64 80 T 47 72.30 C 11 73.33 C 122 76.25 C

8 R08 59 73.75 C 49 75.38 C 11 73.33 C 119 74.37 C

9 R09 70 87.5 ST 43 66.15 R 10 66.66 C 123 76.87 C

10 R10 68 85 ST 37 56.92 SR 13 86.66 T 118 73.75 R

11 R11 61 76.25 C 48 73.84 C 9 60 R 118 73.75 R

12 R12 63 78.75 T 47 72.30 C 10 66.66 C 120 75 C

13 R13 61 76.25 C 44 67.69 R 13 86.66 T 118 73.75 R

14 R14 60 75 C 50 76.92 T 9 60 R 119 74.37 C

15 R15 65 81.25 T 45 69.23 C 10 66.66 C 120 75 C

16 R16 64 80 T 44 67.69 R 10 66.66 C 118 73.75 R

17 R17 55 68.75 R 55 84.61 ST 13 86.66 T 123 76.87 C

18 R18 58 72.5 C 51 78.46 T 11 73.33 C 120 75 C

19 R19 61 76.25 C 47 72.30 C 11 73.33 C 119 74.37 C

20 R20 66 82.5 T 43 66.15 R 13 86.66 T 122 76.25 C

21 R21 63 78.75 T 48 73.84 C 11 73.33 C 122 76.25 C

22 R22 56 70 R 51 78.46 T 11 73.33 C 118 73.75 R

Page 134: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

120

23 R23 63 78.75 T 44 67.69 R 11 73.33 C 118 73.75 R

24 R24 67 83.75 T 38 58.46 SR 10 66.66 C 115 71.87 R

25 R25 61 76.25 C 49 75.38 C 8 53.33 R 118 73.75 R

26 R26 62 77.5 C 47 72.30 C 11 73.33 C 120 75 C

27 R27 67 83.75 T 55 84.61 ST 14 93.33 ST 136 85 ST

28 R28 62 77.5 C 51 78.46 T 11 73.33 C 124 77.5 C

29 R29 60 75 C 50 76.92 T 12 80 T 122 76.25 C

30 R30 60 75 C 50 76.92 T 12 80 T 122 76.25 C

31 R31 57 71.25 R 52 80 T 14 93.33 ST 123 76.87 C

32 R32 57 71.25 R 52 80 T 14 93.33 ST 123 76.87 C

33 R33 56 70 R 49 75.38 C 15 100 ST 120 75 C

34 R34 64 80 T 47 72.30 C 15 100 ST 126 78.75 T

35 R35 61 76.25 C 58 89.23 ST 15 100 ST 134 83.75 ST

36 R36 61 76.25 C 49 75.38 C 14 93.33 ST 124 77.5 C

37 R37 62 77.5 C 43 66.15 R 15 100 ST 120 75 C

38 R38 58 72.5 C 50 76.92 T 10 66.66 C 118 73.75 R

39 R39 64 80 T 47 72.30 C 13 86.66 T 124 77.5 C

40 R40 57 71.25 R 52 80 T 13 86.66 T 122 76.25 C

41 R41 59 73.75 C 55 84.61 ST 11 73.33 C 125 78.12 T

42 R42 58 72.5 C 53 81.53 T 12 80 T 123 76.87 C

43 R43 58 72.5 C 53 81.53 T 12 80 T 123 76.87 C

44 R44 56 70 R 54 83.07 T 13 86.66 T 123 76.87 C

45 R45 59 73.75 C 51 78.46 T 12 80 T 122 76.25 C

46 R46 58 72.5 C 43 66.15 R 7 46.66 SR 108 67.5 SR

47 R47 59 73.75 C 51 78.46 T 10 66.66 C 120 75 C

48 R48 53 66.25 R 57 87.69 ST 13 86.66 T 123 76.87 C

49 R49 62 77.5 C 53 81.53 T 11 73.33 C 126 78.75 T

50 R50 69 86.25 ST 46 70.76 C 7 46.66 SR 122 76.25 C

51 R51 63 78.75 T 52 80 T 9 60 R 124 77.5 C

Page 135: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

121

52 R52 66 82.5 T 47 72.30 C 7 46.66 SR 120 75 C

53 R53 50 62.5 SR 51 78.46 T 8 53.33 R 109 68.12 SR

54 R54 62 77.5 C 48 73.84 C 12 80 T 122 76.25 C

55 R55 64 80 T 42 64.61 R 13 86.66 T 119 74.37 C

56 R56 62 77.5 C 46 70.76 C 14 93.33 ST 122 76.25 C

57 R57 58 72.5 C 51 78.46 T 13 86.66 T 122 76.25 C

58 R58 60 75 C 46 70.76 C 12 80 T 118 73.75 R

59 R59 62 77.5 C 43 66.15 R 13 86.66 T 118 73.75 R

60 R60 59 73.75 C 50 76.92 T 13 86.66 T 122 76.25 C

61 R61 57 71.25 R 41 63.07 R 10 66.66 C 108 67.5 SR

62 R62 61 76.25 C 51 78.46 T 11 73.33 C 123 76.87 C

63 R63 59 73.75 C 51 78.46 T 12 80 T 122 76.25 C

64 R64 60 75 C 47 72.30 C 11 73.33 C 118 73.75 R

65 R65 56 70 R 51 78.46 T 13 86.66 T 120 75 C

66 R66 58 72.5 C 52 80 T 13 86.66 T 123 76.87 C

67 R67 61 76.25 C 48 73.84 C 13 86.66 T 122 76.25 C

68 R68 57 71.25 R 54 83.07 T 12 80 T 123 76.87 C

69 R69 59 73.75 C 38 58.46 SR 12 80 T 109 68.12 SR

70 R70 68 85 ST 42 64.61 R 12 80 T 122 76.25 C

71 R71 69 86.25 ST 44 67.69 R 10 66.66 C 123 76.87 C

72 R72 71 88.75 ST 45 69.23 C 9 60 R 125 78.12 T

73 R73 64 80 T 45 69.23 C 10 66.66 C 119 74.37 C

74 R74 57 71.25 R 41 63.07 R 10 66.66 C 108 67.5 SR

Distribusi Frekuensi

Sangat Tinggi 6 5 10 2

Tinggi 18 25 28 5

Cukup 37 27 27 47

Rendah 12 14 6 15

Sangat Rendah 1 3 3 5

Distribusi Persentase

Page 136: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

122

Sangat Tinggi 8.11% 6.76% 13.51% 2.70%

Tinggi 24.32% 33.78% 37.84% 6.76%

Cukup 50.00% 36.49% 36.49% 63.51%

Rendah 16.22% 18.92% 8.11% 20.27%

Sangat Rendah 1.35% 4.05% 4.05% 6.76%

Page 137: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

123

Lampiran 13

Deskripsi Nilai Prakerin dan Mata Diklat Produktif

No Kode

Res.

Nilai

Prakerin Predikat

Mata Diklat

Produktif

Akuntansi

Kriteria

1 R01 81.80 B 83.43 Baik

2 R02 81.00 B 84.07 Baik

3 R03 87.60 A 78.00 Cukup

4 R04 82.20 B 78.79 Cukup

5 R05 88.40 A 85.20 Baik

6 R06 80.30 B 80.21 Baik

7 R07 88.00 A 82.64 Baik

8 R08 81.00 B 82.93 Baik

9 R09 88.60 A 79.93 Baik

10 R10 83.80 B 80.07 Baik

11 R11 80.60 B 76.64 Cukup

12 R12 81.80 B 83.50 Baik

13 R13 83.00 B 85.43 Baik

14 R14 83.20 B 81.07 Baik

15 R15 87.80 A 83.43 Baik

16 R16 84.40 A 78.20 Cukup

17 R17 83.80 B 88.36 Baik

18 R18 86.80 A 85.93 Baik

19 R19 82.40 B 79.57 Baik

20 R20 82.20 B 82.20 Baik

21 R21 85.00 A 78.64 Cukup

22 R22 80.20 B 82.71 Baik

23 R23 84.80 A 80.57 Baik

24 R24 80.00 B 78.64 Cukup

25 R25 83.20 B 80.20 Baik

26 R26 82.20 B 88.29 Baik

27 R27 88.20 A 88.30 Baik

28 R28 90.20 A 85.36 Baik

29 R29 84.00 B 88.29 Baik

30 R30 85.00 A 82.93 Baik

31 R31 90.00 A 81.86 Baik

32 R32 88.00 A 80.14 Baik

Page 138: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

124

33 R33 84.00 B 80.93 Baik

34 R34 91.20 A 83.40 Baik

35 R35 88.60 A 86.50 Baik

36 R36 91.80 A 81.93 Baik

37 R37 89.60 A 79.21 Baik

38 R38 80.00 B 80.36 Baik

39 R39 92.20 A 86.20 Baik

40 R40 90.60 A 79.93 Baik

41 R41 88.80 A 84.29 Baik

42 R42 87.00 A 80.93 Baik

43 R43 87.60 A 79.57 Baik

44 R44 85.20 A 82.30 Baik

45 R45 81.80 B 81.71 Baik

46 R46 80.20 B 80.71 Baik

47 R47 89.00 A 80.12 Baik

48 R48 84.00 B 86.79 Baik

49 R49 83.00 B 87.64 Baik

50 R50 85.20 A 81.64 Baik

51 R51 90.00 A 86.64 Baik

52 R52 85.20 A 82.36 Baik

53 R53 86.00 A 76.70 Cukup

54 R54 79.40 B 83.50 Baik

55 R55 85.20 A 87.29 Baik

56 R56 86.80 A 82.00 Baik

57 R57 87.20 A 82.86 Baik

58 R58 84.20 A 81.21 Baik

59 R59 88.60 A 77.30 Cukup

60 R60 85.00 A 83.24 Baik

61 R61 80.00 B 77.20 Cukup

62 R62 85.20 A 83.07 Baik

63 R63 85.40 A 83.86 Baik

64 R64 85.60 A 82.93 Baik

65 R65 87.60 A 83.57 Baik

66 R66 84.60 A 87.30 Baik

67 R67 87.00 A 83.40 Baik

68 R68 84.60 A 86.20 Baik

69 R69 80.00 B 82.93 Baik

70 R70 81.80 B 82.40 Baik

71 R71 84.20 A 83.21 Baik

Page 139: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

125

72 R72 83.40 B 88.30 Baik

73 R73 83.40 B 82.07 Baik

74 R74 80.20 B 80.71 Baik

Distribusi Nilai Responden

Sangat Baik 43 0

Baik 31 65

Cukup 0 9

Kurang 0 0

Distribusi Persentase Nilai Responden

Sangat Baik 58% 0.00%

Baik 42% 88%

Cukup 0.00% 12%

Kurang 0.00% 0.00%

Page 140: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

126

Lampiran 14

Hasil Perhitungan SPSS

Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 74

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.26791537

Most Extreme Differences Absolute .113

Positive .075

Negative -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .970

Asymp. Sig. (2-tailed) .304

a. Test distribution is Normal.

Page 141: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

127

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolenieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .987 1.014

X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .987 1.014

a. Dependent Variable: Y

Page 142: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

128

Uji Homogenitas

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.122 9.292 1.089 .280

X1 -.109 .080 -.161 -1.364 .177

X2 .018 .087 .025 .209 .835

a. Dependent Variable: Abs_res

Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000

X2 .715 .129 .466 5.557 .000

a. Dependent Variable: Y

Page 143: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

129

Uji R

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .713a .508 .494 3.31362

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 804.048 2 402.024 36.614 .000a

Residual 779.587 71 10.980

Total 1583.635 73

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.110 13.755 .226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000

X2 .715 .129 .466 5.557 .000

a. Dependent Variable: Y

Page 144: PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...lib.unnes.ac.id/19014/1/7101408002.pdfPENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI

130

Uji r

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta

Zero-

order Partial Part

1 (Constan

t) 3.110 13.755

.226 .822

X1 .688 .118 .488 5.820 .000 .542 .568 .485

X2 .715 .129 .466 5.557 .000 .522 .551 .463

a. Dependent Variable: Y

0.568 32.3%

0.551 30.4%

0.568

0.551

1.993

3.120